Dra Demam Rheuma Akut
-
Upload
novita-dwi-cahyani -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Dra Demam Rheuma Akut
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
1/14
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI
Demam rematik merupakan penyakit autoimun yang menyerang
multisistem akibat infeksi dari Streptokokus β -hemolitikus grup A pada
faring ( faringitis ) yang biasanya menyerang anak dan dewasa muda.
Demam rematik menyebabkan terjadinya peradangan yang biasanya terjadi
pada jantung, kulit dan jaringan ikat. Pada daerah endemik, ! pasien yang
mengalami faringitis oleh Streptokokus berkembang menjadi demam rematik
dalam " - minggu setelah infeksi saluran nafas bagian atas tersebut (#$D
Australia, "%&").
2.2 ETIOLOGI
Streptokokus adalah bakteri gram positif yang 'iri khasnya
berpasangan atau membentuk rantai selama pertumbuhannya. erdapat sekitar
dua puluh spesies Streptokokus, termasuk Streptococcus pyogenes (grup A),
Streptococcus agalactie (grup ) dan Enterococci (grup D). Se'ara
morfologi, Streptokokus merupakan bakteri berbentuk batang atau o*oid dan
tersusun seperti rantai yang membentuk gambaran diplokokus atau terlihat
seperti bentuk batang. Panjang rantai sangat ber*ariasi dan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan ( rooks et.al., "%%+).
Dinding sel Streptokokus mengandung protein (antigen , #, dan
),
karbohidrat (spesifik untuk tiap grup), dan peptidoglikan. PadaStreptokokus grup A, terdapat juga pili yang tersusun dari sebagian besar
protein yang dilapisi asam lipoteikoat. Pili ini berperan penting dalam
perlekatan Streptokokus ke sel epitel ( rooks et.al., "%%+).
anyak Streptokokus mampu menghemolisa sel darah merah se'ara
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
2/14
Universitas Sumatera Utara
in vitro dengan berbagai derajat. Apabila Streptokokus menghemolis
sempurn sel darah merah yang ditandai dengan adanya area yang bersih
(clear zone ) disebut sebagai β -hemolitikus. Sedangkan apabila hemolisa dari
sel darah merah tidak sempurna dan menghasilkan pigmen berwarna hijau
disebut α -hemolitikus. Dan Streptokokus lain yang tidak mengalami hemolisa
disebut γ -hemolitikus ( rooks et.al., "%%+).
Streptokokus -hemolitikus grup A, seperti Steptococcus pyogenes
merupakan agen pen'etus yang menyebabkan terjadinya demam rematik
akut. idak semua serotip Streptokokus grup A dapat menimbulkan demam
rematik. Serotip tertentu Streptokokus -hemolitikus grup A, misalnya serotip
tipe &, , , /, &0, "+ lebih sering diisolasi dari penderita dengan demam
rematik akut. 1amun, karena serotip tidak diketahui pada saat diagnosis
klinis faringitis Streptokokus, klinisi harus menganggap bahwa semua
Streptokokus grup A mempunyai kemampuan menyebabkan demam rematik,
karena itu semua episode faringitis Streptokokus harus diobati ( odd, "%%%).
Protein merupakan faktor *irulensi utama dari Streptococcus
pyogenes . Apabila tidak ada antibodi spesifik tipe- , organisme ini mampu
bertahan terhadap proses fagositosis oleh polimorfonuklear. Protein dan
antigen pada dinding sel Streptokokus memiliki peranan penting dalam patogenesis demam rematik ( rooks et.al., "%%+2 odd, "%%%).
2.3 PATOGENESIS
erdapat tiga hal yang berperan penting dalam terjadinya demam
rematik, yakni agen penyebab penyakit yaitu Streptokokus -hemolitikus
grup A, host (manusia), dan faktor lingkungan (#aju 3 uri, "%&").
Streptokokus akan menyerang sistem pernafasan bagian atas danmelekat pada jaringan faring. Adanya protein menyebabkan organisme
ini mampu menghambat fagositosis sehingga bakteri ini dapat bertahan pada
faring selama " minggu, sampai antibodi spesifik terhadap Streptokokus
selesai dibentuk (#aju 3 uri, "%&").
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
3/14
Universitas Sumatera Utara
Protein , faktor *irulen yang terdapat pada dinding sel
Streptokokus , se'ara immunologi memiliki kemiripan dengan struktur
protein yang terdapat dalam tubuh manusia seperti miokardium ( miosin dan
tropomiosin ), katup jantung (laminin ), sino*ial ( vimentin ), kulit ( keratin )
juga subtalamus dan nu'leus kaudatus ( lysogangliosides ) yang terdapat
diotak (4oseph, "%&%). Adanya kemiripan pada struktur molekul inilah yang
mendasari terjadinya respon autoimun yang pada demam rematik. 5elainan
respon imun ini didasarkan pada reakti*itas silang antara protein
Streptokokus dengan jaringan manusia yang akan mengakti*asi sel limfosit
dan . Sel yang telah terakti*asi akan menghasilkan sitokin dan antibodi
spesifik yang se'ara langsung menyerang protein tubuh manusia yang mirip
dengan antigen Streptokokus. Seperti pada korea Sydenham, ditemukan
antibodi pada nukleus kaudatus otak yang la6im ditemukan terhadap
antigen membran sel Streptokokus ( ehrman, &77/). Dan ditemukannya
antibodi terhadap katup jantung yang mengalami reaksi silang dengan N-
acetylglucosamine , karbohidrat dari Streptokokus grup A, membuktikan
bahwa antibodi bertanggung jawab terhadap kerusakan katup jantung
(8arapetis, "%&%).
9enetik juga berperan terhadap kerentanan terjadinya demamrematik, namun mekanisme yang pasti belum diketahui. #esiko terjadinya
demam rematik setelah faringitis oleh Streptokokus, pada mereka yang
mempunyai kerentanan se'ara genetik, adalah sekitar %! dibandingkan
dengan mereka yang tidak rentan se'ara genetik (#obert, "%&"). elah
diidentifikasi suatu alloantigen pada sel dari : ! penderita demam
rematik, sedangkan hanya didapatkan &/! pada yang bukan penderita.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa antigen $;A-D# merupakan petanda
P4# (
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
4/14
Universitas Sumatera Utara
sekunder demam rematik, meningkatkan insidensi penyakit ini (#aju 3 uri,
"%&").
2.4 MANIFESTASI KLINISerdapat periode laten selama minggu (&- minggu) antara infeksi
Streptokokus dengan mun'ulnya manifestasi klinis demam rematik. 1amun
pada korea dan karditis, periode latennya mungkin memanjang sampai /
bulan. 9ejala faringitis Streptokokus umumnya tidak spesik, hanya dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan antibodi terhadap Streptokokus. anifestasi
klinis demam rematik yang paling sering dijumpai adalah demam dan
poliarthritis. Poliarthitis didapati pada /%-: ! kasus dan karditis pada %-
/%! . Pre*alensi terjadinya korea ber*ariasi antar populasi, yakni antara "-
%!. Sedangkan eritema marginatum dan nodulus subkutan jarang dijumpai,
sekitar kurang dari ! kasus demam rematik (8arapetis, "%&%).
2.4.1 Manifestasi Mayo De!a! "e!ati#
1. Ka $itis
5arditis merupakan kelainan yang paling serius pada demam rematik
akut dan menyebabkan mortalitas paling sering selama stadium akut penyakit.
+%-/%! pasien demam rematik akut berkembang menjadi P4# (#aju 3 uri,
"%&"). 5arditis ini mempunyai gejala yang nonspesifik meliputi mudah lelah,
anoreksia, demam ringan, mengeluh nafas pendek, nyeri dada dan arthalgia.
5arena manifestasi yang tidak spesifik dan lamanya timbul gejala, setiap
pasien yang datang dengan manifestasi lain harus diperiksa dengan teliti untuk
menyingkirkan adanya karditis. Pemeriksaan dasar, termasuk
elektrokardiografi dan ekokardiografi harus selalu dilakukan. Pasien yang
pada pemeriksaan awal tidak dijumpai adanya karditis harus terus dipantau
sampai tiga minggu berikutnya. 4ikalau karditis tidak mun'ul dalam "-
minggu pas'ainfeksi, maka selanjutnya ia jarang mun'ul. (=ahab, &77+).
iokardium, endokardium dan perikardium juga sering terlibat dalam
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
5/14
Universitas Sumatera Utara
karditis. iokarditis biasanya terjadi dengan adanya takikardi, pembesaran
jantung dan adanya tanda gagal jantung. Perikarditis sering dialami dengan
adanya nyeri pada jantung dan nyeri tekan. Pada auskultasi juga sering
dijumpai adanya bising gesek yang terjadi akibat peradangan pada perikardium
parietal dan *iseral. ising gesek ini dapat didengar saat sistolik maupun
diastolik (8arapetis, "%&%).
Diagnosa karditis ditegakkan dengan menemukan & dari + kriteria
dibawah ini> (&) ising jantung organik. Pemeriksaan ekokardiografi yang
menunjukkan adanya insufisiensi aorta atau insufisiensi mitral saja, tanpa
adanya bising jantung organik tidak dapat disebut sebagai karditis. (")
Perikarditis (bising gesek, efusi perikardium, nyeri dada, perubahan ?59). ( )
5ardiomegali pada foto toraks, dan (+) 9agal jantung kongestif ( adiyono
et.al., "%% ).
2. A t% itis
Arthritis merupakan manifestasi yang paling sering dari demam
rematik, terjadi pada sekitar :%! pasien demam rematik. Arthritis
menunjukkan adanya radang sendi aktif yang ditandai nyeri hebat, bengkak,
eritema dan demam. 1yeri saat istirahat yang menghebat pada gerakan aktif
dan pasif merupakan tanda khas. Sendi yang paling sering terkena adalah
sendi-sendi besar seperti, sendi lutut, pergelangan kaki, siku, dan
pergelangan tangan. Arthritis rematik bersifat asimetris dan berpindah-pindah
(poliarthritis migrans). Peradangan sendi ini dapat sembuh spontan beberapa
jam sesudah serangan namun mun'ul pada sendi yang lain. Pada sebagian
besar pasien, arthritis sembuh dalam & minggu dan biasanya tidak menetap
lebih dari " atau minggu. Arthritis demam rematik ini berespon baik
dengan pemberian asam salisilat (=ahab, &77+2 ?ssop 3 @mar, "%&%).
3. Ko ea Sy$en%a!
5orea Sydenham terjadi pada & - +! kasus demam rematik dan dua
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
6/14
Universitas Sumatera Utara
kali lebih sering pada perempuan. anifestasi ini men'erminkan keterlibatan
proses radang pada susunan saraf pusat, ganglia basal, dan nukleus kaudatus
otak. Periode laten dari korea ini 'ukup lama, sekitar minggu sampai
bulan dari terjadinya demam rematik. 9ejala awal biasanya emosi yang labil
dan iritabilitas. ;alu diikuti dengan gerakan yang tidak disengaja, tidak
bertujuan dan inkoordinasi muskular. Semua otot dapat terkena, namun otot
wajah dan ekstremitas adalah yang paling men'olok. 9ejala ini semakin
diperberat dengan adanya stress dan kelelahan namun menghilang saat pasien
beristirahat (?ssop 3 @mar, "%&%). ?mosi pasien biasanya labil, mudah
menangis, kehilangan perhatian, gelisah dan menunjukkan ekspresi yang
tidak sesuai. Apabila proses bi'ara terlibat, pasien terlihat berbi'ara
tertahan-tahan dan meledak-ledak. eskipun tanpa pengobatan, korea dapat
menghilang dalam &- " minggu. 1amun pada kasus berat, meskipun diobati,
korea dapat bertahan + bulan bahkan sampai " tahun (=ahab, &77+).
4. E ite!a Ma &inat'!
?ritema marginatum merupakan ruam khas pada demam rematik
yang terjadi kurang dari &%! kasus (?ssop 3 @mar, "%&%). #uam ini
tidak gatal,
makular, berwarna merah jambu atau kemerahan dengan tepieritema yang menjalar dari satu bagian ke bagian lain, mengelilingi kulit yang
tampak normal. ;esi ini berdiameter sekitar ", 'm, dengan bagian tengah
yang terlihat lebih pu'at, mun'ul paling sering pada batang tubuh dan
tungkai proksimal namun tidak melibatkan wajah. ?ritema biasanya hanya
dijumpai pada pasien karditis, seperti halnya nodulus subkutan (=ahab, &77+).
(. No$')'s S'*#'tan
1odulus subkutan ini jarang dijumpai, kurang dari ! kasus.
1odulus terletak pada permukaan ekstensor sendi, terutama pada siku, ruas
jari, lutut dan persendian kaki. 5adang juga ditemukan di kulit kepala dan
di atas kolumna *ertebralis (8arapetis, "%&%). Bkuran nodul ber*ariasi
antara %, " 'm, tidak nyeri, padat dan dapat bebas digerakkan. 5ulit
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
7/14
Universitas Sumatera Utara
yang menutupinya dapat bebas digerakkan dan pu'at, tidak menunjukkan
tanda peradangan. 1odul ini biasanya mun'ul pada karditis rematik dan
menghilang dalam &-" minggu (?ssop 3 @mar, "%&%).
2.4.2 Manifestasi Mino De!a! "e!ati#
Demam hampir selalu terjadi pada poliarthritis rematik. Suhunya
jarang men'apai +% @ 8 dan biasa kembali normal dalam waktu "
minggu, walau tanpa pengobatan. Arthralgia, yakni nyeri sendi tanpa disertai
tanda-tanda objektif (misalnya nyeri, merah, hangat) juga sering dijumpai.
Arthalgia biasa melibatkan sendi-sendi yang besar (?ssop 3 @mar, "%&%).
1yeri abdomen dapat terjadi pada demam rematik akut dengan gagal
jantung oleh karena distensi hati. Anoreksia, mual dan muntah juga sering
mun'ul, namun kebanyakan akibat gagal jantung kongestif atau akibat
kera'unan salisilat. ?pistaksis berat juga mungkin dapat terjadi (=ahab, &77+).
Pada penderita yang belum diobati, biakan usapan faring sering
positif bakteri Streptokokus hemolitikus. iter antisteptolisin-@ (AS @) akan
meningkat. 5adar antibodi ini akan men'apai pun'ak sekitar satu bulan
pas'ainfeksi dan menurun sampai normal setelah sekitar " tahun, ke'uali
pada insufisiensi mitral yang dapat bertahan selama beberapa tahun. ;ajuendap darah juga hampir selalu meningkat, begitu juga dengan protein 8-
reaktif (
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
8/14
Universitas Sumatera Utara
sendiri atau bersama-sama. idak ada satu manifestasi klinis atau uji
laboratorium yang 'ukup khas untuk diagnostik ,ke'uali korea Sydenham
murni, dan karena diagnosis harus didasarkan pada kombinasi beberapa
temuan. Semakin banyak jumlah manifestasi klinis maka akan semakin kuat
diagnosis ( adiyono et.al., "%% ).
Pada tahun &77+ Dr Du'kett 4ones mengusulkan kriteria untuk
diagnostik yang didasarkan pada manifestasi klinis dan penemuan
laboratorium sesuai dengan kegunaan diagnostiknya. anifestasi klinis
demam rematik dibagi menjadi kriteria mayor dan minor, berdasarkan pada
pre*alensi dan spesifisitas dari manifestasi klinis tersebut ( adiyono et.al.,
"%% ).
Ta*e) 2.1 K ite ia +ones , e-isi 'nt'# Pe$o!an $a)a! Dia&nosisDe!a! "e!ati# ,1//2
Manifestasi !ayo Manifestasi !ino5arditis 5linisPoliarthritis Arthralgia5orea Sydenham Demam?ritema marginatum ;aboratorium
1odulus subkutan #eaktans fase
akut;aju endap darah (;?D) naik
Protein 8 reaksi positif
;eukositosisPemanjangan inter*al P# pada ?59
ukti adanya infeksi streptokokus5enaikan titer antibodi antistreptokokus > AS @ dan lain-lain
Bsapan faring positif untuk streptokokus beta hemolitikusgrup A Demam skarlatina yang baru
Sumber > Penanganan penyakit jantung pada bayi dan anak ("%% )
Dasar diagnosis pada pasien demam rematik > (&) Highly probable
(sangat mungkin) yaitu jika ditemui " manifestasi mayor atau & manifestasi
mayor ditambah " manifestasi minor disertai bukti infeksi Streptokokus β -
hemolitikus grup A yaitu dengan peningkatan AS @ atau kultur positif. (")
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
9/14
Universitas Sumatera Utara
Doubtful diagnosis (meragukan) yakni jika terdapat " manifestasi mayor atau &
manifestasi mayor ditambah " manifestasi minor namun tidak terdapat
bukti infeksi Streptokokus β -hemolitikus grup A. ( ) Exception
(penge'ualian) yakni jika diagnosis demam rematik dapat ditegakkan bila
hanya ditemukan korea saja atau karditis indolen saja ( adiyono et.al., "%% ).
Pada tahun "%% , =$@ merekomendasikan untuk melanjutkan
penggunaan kriteria 4ones yang diperbaharui (tahun &77") untuk demam
rematik serangan pertama dan serangan rekuren demam rematik pada pasien
yang diketahui tidak mengalami penyakit jantung rematik. Bntuk serangan
rekuren demam rematik pada pasien yang sudah mengalami penyakit
jantung rematik, =$@ merekomendasikan menggunakan minimal dua
kriteria minor disertai adanya bukti infeksi S9A sebelumnya ( adiyono et.al.,
"%% ).
Ta*e) 2.2 K ite ia 0HO Ta%'n 2 2 2 3 'nt'# Dia&nosisDe!a! "e!ati# $an Penya#it +ant'n& "e!ati#,Be $asa #an "e-isi K ite ia +ones
Kate&o i $ia&nosti# K ite iaDemam rematik serangan pertama Dua mayor atau satu mayor dan dua minor
ditambah dengan bukti infeksi S9A
sebelumnyaDemam rematik serangan rekuren Dua mayor atau satu mayor dan duaminor tanpa P4# ditambah dengan bukti infeksi S9A
sebelumnyaDemam rematik serangan rekuren Dua minor ditambah dengan buktiinfeksi dengan P4# S9A sebelumnya5orea Sydenham idak diperlukan kriteria mayor lainnya
atau bukti infeksi S9AP4# (stenosis mitral murni atau idak diperlukan kriteria lainnyauntuk kombinasi dengan insufisiensi mendiagnosis sebagai P4#
mitral danCatau gangguan katup aorta)Sumber > =$@ ("%%+)2. PENATALAKSANAAN
Semua pasien demam rematik akut harus menjalani tirah baring, jika
mungkin di rumah sakit. ;ama dan tingkat tirah baring tergantung pada sifat
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
10/14
Universitas Sumatera Utara
dan keparahan serangan. Pasien harus diperiksa setiap hari untuk
menemukan *al*ulitis dan untuk memulai pengobatan dini apabila terjadi
gagal jantung. 5arena karditis hampir selalu terjadi dalam "- minggu
sejak awal serangan, maka pengamatan ketat harus dilakukan selama masa itu
( adiyono et.al., "%% 2 =ahab, &77+).
Ta*e) 2.3 Pe$o!an Ti a% Ba in& $an "a at +a)an 5a$a PasienDe!a! "e!ati# ,Ma #o it6 $an Go $i67 1/82
Stat's Ka $itis Penata)a#sanaanidak ada karditis irah baring selama " minggu dan
sedikit demi sedikit rawat jalanselama " minggu dengan salisilat.
5arditis, tidak ada kardiomegali irah baring selama + minggu dan sedikitdemi sedikit rawat jalan selama +minggu
5arditis, dengan kardiomegali irah baring selama / minggu dansedikit demi sedikit rawat jalan selama/ minggu
5arditis, dengan gagal jantung irah baring ketat selama masih adagejala gagal jantung dan sedikit demisedikit rawat jalan selama bulan
Sumber > uku Ajar 5ardiologi Anak ("%%+)
?radikasi Streptokokus merupakan syarat utama dalam pengobatan
demam rematik akut, sedangkan pengobatan lain bergantung pada manifestasi
klinis penyakit. Pengobatan Streptokokus dari tonsil dan faring sama dengan
'ara pengobatan faringitis Streptokokus, yakni >
en6atin peni'illin 9, dosis tunggal
Bntuk % kg > dosis &," juta B i.m, dan
Bntuk E % kg > dosis /%%.%%% B i.m
4ika alergi terhadap ben6atin penisilin 9 >
?ritromisin +% mgCkgbbChari dibagi "-+ dosis selama &% hari
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
11/14
Universitas Sumatera Utara
Alternatif lain >
Penisilin F (PhenoGymethylpeni'ilin) oral, " G " % mg
Sulfadia6in oral, & gr sekali sehari
?ritromisin oral, " G " % mg
Pengobatan antiradang efektif dalam menekan manifestasi radang
akut demam rematik. Pada pasien arthritis, manifestasi akan berkurang
dengan pemberian obat antiradang (salisilat atau steroid). Pada pasien
karditis terutama karditis berat, aspirin sering kali tidak 'ukup untuk
mengendalikan demam, rasa tidak enak serta takikardia, sehingga harus
ditangani dengan steroid, misalnya prednisone ( abel ".+). 5riteria beratnya
karditis adalah> (&) 5arditis minimal, jika tidak jelas ditemukan adanya
kardiomegali. (") 5arditis sedang apabila dijumpai kardiomegali ringan, dan
( ) 5arditis berat apabila jelas terdapat kardiomegali yang disertai tanda
gagal jantung ( adiyono et.al., "%% ).
Ta*e) 2.4 Pan$'an O*at Anti Inf)a!asi
Arthritis 5arditis ringan 5arditis sedang 5arditis berat
Prednison
Aspirin
%
&-" minggu
%
-+ minggu
%
/-0 minggu
"-/ minggu
"-+ bulan
Sumber > Penanganan Penyakit 4antung pada ayi dan Anak ("%% )
Dosis > Prednison > " mgCkgbbChari dibagi dalam + dosis selama " minggu
dan diturunkan sedikit demi sedikit ( tapering off )
dengan pengurangan dosis harian sebanyak mg
setiap "- hari.
ila penurunan ini dimulai, aspirin : mgCkgbbChari
dalam " minggu dan dilanjutkan selama / minggu
Aspirin > &%%mgCkgbbChari dibagi dalam +-/ dosis2 setelah
minggu ke-" dosis aspirin diturunkan menjadi
/% mgCkgbbChari.
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
12/14
Universitas Sumatera Utara
Pada pasien korea yang ringan, umumnya hanya membutuhkan tirah
baring. Pada kasus yang lebih berat, obat antikon*ulsan mungkin dapat
mengendalikan korea. @bat yang paling sering diberikan adalah fenobarbital
dan haloperidol.
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
13/14
Universitas Sumatera Utara
&. Penisilin ben6atin 9 H &. Penisilin ben6atin 9 Ha. /%% %%%-7%% %%% Bnit a. /%% %%% Bnit untuk
pasien untuk pasien E %kg E % kg setiap -+minggu
b. & "%% %%% Bnit H b. & "%% %%% Bnit untuk
pasien untuk pasien %kg % kg setiap -+minggu
". Penisilin F oral> ". Penisilin F oral>" % mg, atau + kali sehari " %mg, dua kalisehari selama &% hari
. ?ritromisin> . ?ritromisin>+%mgCkgbbChari dibagi dalam " %mg> dua kalisehari "-+ kali dosis sehari (dosis maksimum&gChari) selama &% hari
Sumber > uku Ajar 5ardiologi Anak ("%%+)
+. Sulfadia6in>a. %, g untuk pasien E
%kg sekali sehari b. & gr untuk pasien
%kg sekali sehari
-
8/17/2019 Dra Demam Rheuma Akut
14/14
;ama pemberian pen'egahan sekunder sangat ber*ariasi, bergantung
pada berbagai faktor, yakni> waktu serangan, jumlah serangan demam
rematik sebelumnya, usia pertama kali terkena demam rematik, ada atau
tidaknya P4#, ada atau tidaknya riwayat keluarga yang menderita P4#,tingkat sosioekonomi dan keadaan lingkungan lainnya (=$@, "%%+).
akin muda saat terkena demam rematik, makin besar kemungkinan kumat,
namun setelah pubertas kemungkinan kumat 'enderung menurun. Sebagian
besar kumat terjadi pada tahun pertama. Pasien dengan karditis lebih mudah
kumat daripada pasien tanpa karditis (=ahab, &77+).
Ta*e) 2. D' asi Pen;e&a%an Se#'n$e yan& Disa an#an
5ategori pasien Durasi Pen'egahanPasien tanpa adanya bukti karditis Selama tahun sesudah serangan
terakhir atau sekurangnyasampai berusia &0 tahun (manayang lebih lama)
Pasien dengan karditis Selama &% tahun sesudah serangan(insufisiensi mitral ringan atau terakhir atau sekurangnyakarditis yang telah sembuh) sampai berusia " tahun (mana
yang lebih lama)Penyakit jantung katup berat lainnya Seumur hidupSetelah operasi katup Seumur hidupSumber > =$@ ("%%+)