DR00065201306_FIN

download DR00065201306_FIN

of 8

Transcript of DR00065201306_FIN

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    1/8

    1

    IMPLEMENTASI METODE SINGLE EXSPONENTI AL SMOOTHING PADA

    TEKNOLOGI ROLAP (Relational Onl ine Analytical Processing ) UNTUK ANALISIS

    TRANSAKSI SERVICE MOTOR

    Susil a Handika1; Yusi Tyroni

    2; Nanang Yudi

     Program Studi Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang, 65145, Indonesia

     Email :  [email protected];  [email protected] ; [email protected]  

    ABSTRAK Bengkel Yamaha Gunawan Motor Semboro sudah melakukan pencatatan dengan komputerisasi pada setiap layanan yang dilakukan, dengan tujuan efisiensi kerja. Karena laporan yang ditampilkan dalambentuk file spreadsheet, sering kali para manager harus meluangkan lebih banyak waktu untukmenganalisa laporan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan yang terdapat pada Bengkel Yamaha

    Gunawan Motor, digunakan teknologi ROLAP untuk mengolah data serta metode single exponential smoothing untuk meramalkan total pendapatan bulan selanjutnya. Untuk dapat menganalsis datadengan baik, diperlukan sebuah data warehouse sebagai penyimpanan data. Data transaksi service yang berasal dari data base ditransformasi menjadi sebuah data warehouse melalui proses ETL. Darihasil peneltian yang dilakukan salah satu optimasi yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses

     ETL adalah menambahkan index pada data base OLTP atau data base sumber . Untuk mencari nilai αterbaik Pada metode single exponential smoothing, digunakan cara try and error atau mencoba semua kemungkinan α dari 0 sampai 1 dan didapat nilai α terbaik yaitu 0,35. Nilai MAPE dan MPE yang didapat pada penelitian adalah sebesar 4,17% dan 2,00%.

    Kata kunci : data warehouse, ETL, ROLAP, peramalan, singgle exponential smoothing

    ABSTRACTYamaha Gunawan Motor Semboro Workshop has been using computerized recording in

    every service so the work is more efficient. Since the annual report is presented in spreadsheet file, the

    manager has to spend more time to analyze it. To solve this problem, it’s use ROLAP Technology to process the data and single exponential smoothing method to predict the next month’s total earnings.

    This method will take the decision making easier for manager. For a better analysis, it needs datawarehouse for data storage. Transaction data service from database will be transformed into datawarehouse through ETL process. From the testing, one of the optimizations that could be done toquicken the ETL process is by adding the indexes to the OLTP database or database sources. To findthe best value of α in single exponential smoothing method, it’s use the try and error method by trying

    all out the possible value of α f rom 0 to 1 and got its best value at 0.35. The MAPE and MPE valuesare 4.17% and 2.00%.

    Key words : data warehouse, ETL , ROLAP, forecasting, single exponential smoothing. 

    1.  PENDAHULUAN

    Dewasa ini, pengukuran kinerja

     pegawai menjadi hal yang sangat penting bagi

    manajemen untuk melakukan evaluasi

    terhadap kinerja perusahaan dan perencanaan

    tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi

    dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat

    dikendalikan dan dipertanggung jawabkan.

    Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan

    efektivitas pada seluruh proses bisnis

     perusahaan.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    2/8

    2

    Bengkel Yamaha Gunawan Motor

    Semboro sudah melakukan pencataan dengan

    komputerisasi pada setiap layanan yang

    dilakukan. Laporan yang ditampilkan untuk

    dianalisis oleh para manager adalah dalam bentuk excel atau  spreadshet . Jadi sering kali

     para manager harus meluangkan waktunya

    lebih banyak untuk menganalisa laporan-

    laporan tersebut.

    Salah satu cara untuk mengatasi

    laporan data adalah menggunakan Teknologi

    OLAP. Teknologi OLAP dapat menghasilkan

    informasi secara multidimensi, artinya mampu

    melihat data dari berbagai sudut pandang [1].

    Untuk mendukung analisis data menggunakan

    OLAP diperlukan sebuah data warehouseuntuk menyimpan data.

    Pada penelitian ini metode

     penyimpanan data yang digunakan adalah

    ROLAP (Relational Online Analytical

     Processing), Karena ROLAP menggunakan

    tabel pada database relasional data warehouse 

    untuk menyimpan detail data dan aggregasi

    kubus. Dimana ROLAP secara langsung

    mengakses pada tabel data warehouse  ketika

    membutuhkan jawaban sebuah query  atau

    analisis oleh pengguna sehingga

    memungkinkan pengguna menganalisis data

    secara interaktif [2].

    Pada penelitian ini juga ditambahkan

     proses peramalan total pendapatan

    menggunakan metode  single exponential

     smoothing.  Metode ini dapat meramal data

    untuk periode selanjutnya dari histori data

    sebelumnya. Metode  single exponential

     smoothing menggunakan konstanta pemulusan

    antara 0 sampai 1 dan ramalan bulansebelumnya untuk mencari ramaln bulan

    selanjutnya [3].

    Penelitian ini bertujuan untuk membuat

    laporan sesuai dengan kebutuhan yang dapat

    membantu menunjang keputusan pada bengkel

    Yamaha Gunawan Motor Semboro. selain itu

     penelitian ini juga dilakukan untuk mencari

    nilai α terbaik untuk menghasilkan ramalan

     pendapatan yang tepat yang dapat digunakan

    sebagai analisis pendapatan pada Bengkel

    Yamaha Gunawan Motor Semboro.

    2.  METODE PENELITIAN

    2.1 

    Sumber Data

    Sumber data yang digunakan dalam

     penelitian ini adalah data transaksi service

    kendaraan Bengkel Yamaha Gunawan Motor

    Semboro mulai dari tahun januari 2011 sampai

    mei 2012. Data awal yang digunakan untuk

    merancang system ini adalah dalam bentuk

    diagram relasional dari MySQL. Diagram

    relasional dari sistem transaksi service dapat

    dilihat pada gambar 2.1.

    barang_yamaha

    PK id_barang

      nama_barang

      harga_jual

      stock

      tanggal_masuk

      model_kendaraan

    transaksi_barang

    PK id_transaksi_barang

      jumlah_barang

      harga_jual

    barang_nambah

    PK id_masuk

      jumlah

      tanggal_masuk_nambah

    penjualan

    PK id_penjualan

      tanggal_transaksi

    kt_service

    PK id_service

      jenis_service

      harga

      model_kendaraan

    transaksi_service

    PK id_transaksi_service

      jumlah_service

      harga

    transaksi_service_motor

    PK id_transaksi_motor

      no_polisi  no_mesin

      no_rangka

      tahun

      model_kendaraan

      ket

    mekanik

      id_mekanik

      nama_mekanik

     

    Gambar 1. Diagram Relational Transaksi Service

    Motor Bengkel Yamaha Gunawan Motor.

    2.2  Analisis Kebutuhan Fungsional

    Sistem

    Kebutuhan fungsional menggambarkan

    fungsionalitas atau layanan dari sistem, dan

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    3/8

    3

    merupakan harapan dari pengguna terhadap

    sistem yang digunakan. Berikut ini adalah

    kebutuhan fungsional dari sistem yang akan

    dibangun :

      Menampilkan laporan total pendapatanservice dari berbagai sudut pandang waktu

    dan jenis service. 

      Menampilkan laporan jumlah  service dari berbagai sudut pandang waktu dan jenis

     service. 

      Menampilkan laporan total pendapatan

     barang dari berbagai sudut pandang

    waktu, dan nama suku cadang

      Menampilkan semua laporan dalam

     bentuk grafik dan crosstab tabel.

      Menampilkan hasil peramalan 1 bulankedepan.

      Mengeksport laporan dalam bentuk  file

     spreadsheet. 

    2.3  Analisis Kebutuhan Non Fungsional

    Sistem

    Analisis kebutuhan non fungsional

    adalah memberikan batasan dari fasilitas yangdisediakan oleh sistem. Kebutuhan non

    fungsional pada sistem yang akan dibangun

    dalam penelitian ini adalah sistem atau

    aplikasi ini hanya dapat diakses pada web

    browser .

    2.4  Perancangan Data Warehouse

    2.4.1  Arsitektur Data Warehuse

    Dalam pembuatan data warehouse metode yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah mengikuti arsitektur data warehouse

    tiga tingkat. Arsitektektur tiga tingkat data

    warehouse adalah sebagai berikut :

    1.  Tingkat bawah (bottom tier)

    Tingkat bawah merupakan suatu

    server sistem basis data relasional yang

     berfungsi sebagai tempat penyimpanan

    dan pengolahan data dalam penelitian ini

    saya menggunakan MySQL. Pada tahap

    ini data diambil dari data operasional

    kemudian dilakukan proses ETL (Extract,

    Transform, Load)  agar data yangdigunakan valid . Data yang sudah valid  

    tersebut disimpan sebagai data

    warehouse.

    2.  Tingkat tengah (middle tier) 

    Lapisan tengah merupakan tempat

     penyimpanan suatu struktur kubus OLAP

    yang disebut OLAP Server . Pada

     penelitian ini saya menggunakan

    Mondrian sebagai OLAP server. Padatahap ini akan dibuat suatu struktur kubus

    OLAP. Implementasi operasi OLAP ini

    disesuaikan dengan struktur data dari

    transaksi  service kendaraan, yang

    mencakup suatu struktur hirarki data.

    3.  Tingkat atas (top tier) 

    Pada tingkat atas merupakan lapisan

    untuk end user   yang berfungsi untuk

    menampilkan ringkasan dari isi data

    warehouse  yang merupakan hasil dari

    operasi OLAP. Ringkasan dari hasil

    operasi OLAP tersebut akan ditampilakn

    dalam bentuk crosstab tabel dan grafik

    agar memudahkan dalam proses analisis

    data. Visualisasi dari ringkasan tersebut

    akan ditampilkan menggunakan bantuan

    tools dari pentaho yaitu BI server yang

    ditampilkan pada web browser.

    2.4.2  Perancangan dimensi dan fakta

    Pada data warehouse terdapat dimensi

    dan fakta yang sesuai dengan kebutuhan

    informasi. Dimensi yang dirancang pada

     penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 :

    Tabel 1. Dimensi data warehouse bengkel.

    Dimensi Keterangan

    Waktu Laporan dapat dilihat baik

     per tahun, per bulan.

    Jenis Service Laporan dapat dilihat

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    4/8

    4

    Dimensi Keterangan

     berdasarkan jenis service.

    Jenis Suku

    Cadang

    Laporan dapat dilihat

     berdasarkan jenis suku

    cadang.

    2.4.3  Perancangan Skema Data

    Warehouse

    Sesuai dengan kebutuhan yang telah

    dianalisis, skema yang dipilih pada penelitian

    ini adalah skema galaksi. Skema ini

    merupakan gabungan dari beberapa skema

     bintang. Bentuk dari skema ini tidak terlalu

    rumit serta memudahkan dalam hal query.

    Gambar 2 merupakan skema galaksi yang

    dihasilkan dalam perancangan ini.

    fact_pendapatan_brg

      total_pendapatan

      jumlah

    dim_jns_service

    PK id_service

      jns_service

      harga

    dim_waktu

    PK id_waktu

      tahun

      bulan

    fact_pendapatan_brg

      total_pendapatan

    dim_barang

    PK id_barang

      nama_barang

     

    Gambar 2. Skema data warehouse bengkel.

    2.4.4  Proses ETL (Extract, Transform,

    Load)

    Untuk mentransformasi data awal atau

    sumber data menjadi sebuah data warehouse,

    diperlukan suatu proses ETL (Extract,

    Transform, Load).

    1.  Extract

    Proses extract data merupakan proses

    mengambil data pada data base sumber

    yaitu data base transaksi service.

    2.  Transform

    Proses transform merupakan proses

    transformasi data OLTP transaksi service

    motor agar dapat disimpan dalam data

    warehouse sesuai dengan kebutuhan

     pengguna.

    3.  Load 

    Proses load merupakan proses

    memasukkan data hasil transfomasi

    kedalam data warehouse yang sudah

    didesain sebelunya.

    2.4.5  Struktur Kubus Data

    Kubus data yang nantinya diharapkan

    terbentuk adalah kubus data yang dapat

    memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

     para eksekutif bisnis untuk membantumengambil sebuah keputusan. Berikut ini

    adalah beberapa kubus data yang diharapkan

    terbentuk dari sistem ini :

      Kubus data pendapatan.

    Gambar 3. Kubus Data Pendapatan

    Keterangan:

     dimensi waktu (semua waktu)

      Tahun (drill down dari semua

    waktu)

      Bulan (drill down dari tahun)

     dimensi jenis service (semua service)

      Jenis service (drill down dari

    semua service)

    waktu Jenis

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    5/8

    5

      Kubus data suku cadang

    Gambar 4. Kubus Data Suku Cadang

    Keterangan :

     dimensi waktu (semua waktu)

      Tahun (drill down dari semua

    waktu)

      Bulan (drill down dari tahun)

     dimensi barang (semua barang)

      Jenis barang (drill down dari

    semua barang)

    2.5  Peramalan

    Untuk meramalkan total pendapatan

     pada Bengkel Yamaha Gunawan Motor

    digunakan metode  single exponential

     smoothing. Metode ini membutuhkan

    observasi terakhir, ramalan terakhir dan

    konstanta pemulusan α. Nilai α bisanya

     berkisar antara 0 sampai 1. Ramalan yang

    dihasilkan dari metode ini secara sederhana

    merupakan ramalan yang lalu ditambah suatu

     penyesuaian untuk galat yang terjadi padaramalan yang terakhir. Secara matematis,

     persamaannya dapat ditulis :

    t t t   F  X  F    )1(.)1(          (2.1)

    Untuk mengetahui performa dari

    metode  single exponential smoothing ,

    digunakan MAPE ( Mean Absolute Percentage

     Error ) dan MPE ( Mean Percentage Error )

    1

     N 

    i

    i

     PE 

     MPE  N 

      (2.2)

    1

     N 

    i

    i

     PE 

     MAPE  N 

      (2.3)

    3.  HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pengujian pada penelitian ini dilakukan

    dengan 3 tahap yaitu :

    3.1 

    Unit Testing

    Pengujian pertama adalah mencari nilai

    α terbaik yang digunakan untuk meramalkan

    total penjualan bulan selanjutnya. Data yang

    digunakan pada pengujian ini adalah data

     pendapatan pada bengkel Yamaha Gunawan

    Motor bulan Januari 2011 sampai bulan juni

    2012.

    Tabel 2. MAPE untuk setiap α. 

    α  MAPE α  MAPE0,00 6,85% 0,55 4,85%

    0,05 5,52% 0,60 4,95%

    0,10 5,00% 0,65 5,06%

    0,15 4,81% 0,70 5,18%

    0,20 4,69% 0,75 5,30%

    0,25 4,60% 0,80 5,44%

    0,30 4,55% 0,85 5,58%

    0,35 4,53% 0,90 5,78%

    0,40 4,60% 0,95 5,98%0,45 4,67% 1,00 6,23%

    0,50 4,76%

    Pada tabel 4.21 dapat dilihat nilai

    MAPE untuk α = 0 adalah 6,85%, α = 0,05

    adalah 5,52%, α = 0,1 adalah 5% dst. Nilai

    MAPE akan terus menurun sampai pada α =

    0,35 yang mepunyai nilai 4,53%, setelah itu

    nilai MAPE akan naik. Dari pengujian diatas

    dapat disimpulkan α yang digunakan untuk

    waktu

     barang

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    6/8

    6

    meramal total pendapatan periode berikutnya

    adalah 0,35 karena memiliki MAPE terkecil

    yaitu 4,53%.

    Pada pengujian selanjutnya adalah

    mengukur kesalahan sistem peramalantransaksi service motor. Data yang digunakan

     pada pengujian ini adalah data pendapatan

     pada bengkel Yamaha Guanawan Motor bulan

    Januari 2011 sampai bulan Mei 2012.

    Tabel 3. MAPE dan MPE dari metode single

    exponential smothing.

    Thn BlnPendapatan

    Nyata (Rp)

    Pendapatan

    Ramalan

    (Rp)

    PE

    (Absolute)PE

    2011

    1 9.253.500

    2 9.148.500 9.253.500 1,15% -1,15%

    3 9.971.000 9.216.750 7,56% 7,56%

    4 9.843.000 9.480.738 3,68% 3,68%

    5 9.283.000 9.607.529 3,50% -3,50%

    6 10.303.000 9.493.944 7,85% 7,85%

    7 9.235.500 9.777.114 5,86% -5,86%

    8 9.899.000 9.587.549 3,15% 3,15%

    9 9.867.000 9.696.557 1,73% 1,73%

    10 10.198.000 9.756.212 4,33% 4,33%

    11 9.568.500 9.910.838 3,58% -3,58%

    12 10.288.000 9.791.020 4,83% 4,83%

    2012

    1 9.560.500 9.964.963 4,23% -4,23%

    2 11.360.000 9.823.401 13,53% 13,53%

    3 10.353.500 10.361.210 0,07% -0,07%

    4 10.665.500 10.358.512 2,88% 2,88%

    5 10.782.000 10.465.958 2,93% 2,93%

    6 10.576.572Total 70,86% 34,08%

    Rata-rata 4,17% 2,00%

    Dari tabel 3.2, Dari tabel 4.19 dapat

    dilihat peramalan untuk bulan juni tahun 2012

    adalah sebesar Rp. 10.576.572. hasil ramalan

    ini nantinya akan digunakan sebagai informasi

    untuk menganalisa data transaksi service

    motor oleh pihak Manager. MAPE dan MPE

    yang dihasilkan sistem peramalan total

     pendapatan transaksi service menggunakan

    metode  single exponential smoothing adalah

    4,17% dan 2,00%. Dari hasil tersebut dapat

    dikatakan hasil peramalan mempunyai tingkat

    akurasi yang baik. Hal ini ditunjukkan denganMAPE yang kurang dari 10 % sama dengan

    hasil penelitian yang dilakukan oleh Salamena

    (2010) [4] pada kasus yang berbeda. Selain itu

    menurut Lincolin (1994) [5], jika nilai MPE

    mendekati nol maka peramalan tersebut

    dikatakan tidak bias.

    3.2  I ntergration Testing

     Integration testing  bertujuan untuk

    mengetahui akurasi dari skema ETL yang telahdibuat. Data yang digunkan pada pengujian ini

    adalah database asli yang didapat dari Bengkel

    Yamaha Gunawan Motor. Pada pengujian ini

    skema ETL akan di run sebanyak 5 kali

    dengan jumlah data yang berbeda yaitu 10,

    100, 1000, 2000, dan 3000 data. Pada

     pengujian ini akan dicari apakah ada pengaruh

     jumlah data dan penggunaan index pada

    database terhadap kecepatan waktu yang

    dihasilkan pada proses ETL yang telah dibuat.

    Skema ETL yang digunakan adalah

    dim_waktu, fact_pendapatan_srv, dan

    fact_pendapatan_brg. Dim_skcadang dan

    dim_jns_service tidak digunakan dalam

     percobaan karena hanya memiliki dua step

    yaitu tabel input dan tabel output dimana

    kedua step tersebut sudah diwakilkan oleh

    dim_waktu, fact_pendapatan_brg, serta

    fact_pendapatan_srv.

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    7/8

    7

    Tabel 4. Hasil integration testing.

    Jumlah Data

    10 100 1000 2000 3000

    dim_waktutanpaindex

    0,1 0,6 0,6 0,8 0,8

    dengan

    index0,1 0,1 0,4 0,7 0,7

    fact_

     pendapatan

     _brg

    tanpa

    index

    0,8 0,9 1,8 2,1 3,3

    dengan

    index0,8 0,9 1,3 2,1 2,7

    fact_

     pendapatan _srv

    tanpaindex

    0,8 0,9 1,4 1,7 2,1

    denganindex 0,8 0,8 1,2 1,7 2

    Gambar 3. Waktu respon dim_waktu.

    Gambar 4. Waktu respon fact_pendapatan_brg.

    Gambar 5. Waktu respon fact_pendapatan_srv.

    Dari hasi integration testing dapat

    dilihat jika waktu respon akan semakin besar

     jika data yang digunakan pada proses ETL

    semakin banyak. Dan jika menggunakan index

     pada databse, waktu respon yang dihasilkan

    akan lebih sedikit dari pada waktu respon yang

    dihasilkan dari database yang tidak

    menggunakan index walaupun perbedaan yang

    dihasilkan tidak terlalu signifikan. Jadi dapat

    disimpulkan jumlah data dan penggunaan

    index dalam database akan mempengaruhi

    waktu respon dari proses ETL.

    3.3 

    Acceptance Testing

    Setelah unit   testing   dan integration 

    testing   dilakukan, uji coba selanjutnya adalah

    acceptance testing . Pada acceptance testing ini

    sistem telah dicoba langsung oleh  Manager

    Bengkel Yamaha Gunawan Motor dan

    hasilnya sistem sudah dapat diterima dan

    memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh

     pengguna.

    4.  KESIMPULAN

    Kesimpulan yang diperoleh dari

     penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. 

    Teknologi ROLAP diterapkan dengan

    melakukan proses ETL pada sumber data

     berupa data base. Hasil dari proses ETL

    akan dimasukkan kedalam sebuah data

    warehouse yang nantinya akan dipanggil

     pada  front end user untuk menganalisa

  • 8/19/2019 DR00065201306_FIN

    8/8

    8

    transaksi  service motor secara cepat dan

    dapat dilihat dari berbagai sudut pandang

    dimensi. Waktu respon yang dihasilkan

    dari proses ETL dipengaruhi oleh jumlah

    data yang diproses dan penggunaan index pada database sumber.

    2.  α terbaik yang dihasilkan pada pnelitian

    ini adalah 0.35. α yang dihasilkan pada

     penelitian ini akan berubah jika jumlah

    datanya bertambah. jadi pada penelitian

    ini, untuk mencari α terbaik pada metode

    Single Exponential Smoothing adalah

    dengan cara try and error untuk setiap

     penambahan data. Tingkat akurasi yang

    dihasilkan menggunakan metode  single

    exponential smoothing dikatakan baikkarena menghasilkan MAPE dibawah 10

    % yaitu sebesar 4,17 % serta

    menghasilkan nilai MPE sebesar 2,00%

    yang berarti hasil peramaln tidak bias.

    5.  SARAN

    Dalam penelitian ini masih banyak hal-

    hal yang dapat dikembangkan untuk penelitian

    lebih lanjut, diantaranya:

    1.  Dilakukan optimalisasi pada database

    OLTP dan database data warehouse 

    untuk menghasilkan waktu respon yang

    lebih baik pada proses ETL.

    2.  Digunakan sebuah metode untuk mncari

    nilai α terbaik agar mendapatkan hasil

    yang maksimal.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Han J, Kamber M. 2006. Data Mining :

    Concepts and Techniques. San Fransisco

    : Morgan Kaufmann Publisher.

    [2] Bouman R, Doungen J. 2009. Pentaho

    Solution : Business Intellegence and

    Data Warehousing with Pentaho and

    MySQL. Indianapolis : Wiley

    Publishing, Inc.

    [3] Makridakis, Wheelwright dan McGee.

    1999.  Metode dan Aplikasi Peramalan 

    (terjemahan). Jakarta : Binarupa Aksara.

    [4] Salamena, Gery. 2010. “PengujianModel Peramalan Deret Waktu Sea

    Surface Temperature  (SST) Teluk

    Ambon Luar dengan Metode

     Exponential Smoothing ”. UPT. Balai

    Konservasi Biota Laut LIPI. Ambon.

    [5] Arsyad, Lincolin. (1994). Peramalan

    Bisnis. Edisi Pertama. BPFE.

    Yogyakarta.

    [6] Darudiarto, S. 2010. “Perancangan DataWarehouse Penjualan Untuk Mendukung

    Kebutuhan Informasi Eksekutif

    Cemerlang Skin Care. Jurusan Sistem

    Informasi. Fakultas Ilmu Komputer.

    Binus University. Jakarta.

    [7] Hayardisi, H. 2008. “Data Warehouse

    dan OLAP Berbasis Web Untuk

    Persebaran Hotspot di Wilayah

    Indonesia Menggunakan Palo 2.0”.

    Departemen Ilmu Komputer, Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Pertanian Bogor. Bogor.

    [8] Inmon WH. 1996.  Building the Data

    Warehouse.  New York, USA : John

    Wiley & Sons.

    [9] Lujan-Mora, Sergio. 2005. Data

    Warehouse Design with UML.

    Department of Software and ComputingSystem University of Alicante.

    [10] Munandar, Devi. 2002. OLAP dan

    Terminologi Multi-Dimensional

     Database. Jurnal Teknologi Informasi,

    Vol 3.

    [11] Ponniah P. 2001.  Data Warehouse

     Fundamentals.  New York, USA : Jhon

    Wiley & Sons.