DISCLAIMER - Home | IPA CONVEX

14

Transcript of DISCLAIMER - Home | IPA CONVEX

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

DISCLAIMER

The information in this book is true and complete to the best of our knowledge. The author and publisher disclaim any liability in

connection with the use of this information.

©2020 INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

EXECUTIVE SUMMARY

PANDEMI COVID-19 dan anjloknya harga minyak membuat tantangan industri minyak dan gas bumi (migas) global semakin berat di era new normal saat ini. Wood Mackenzie memproyeksikan investasi migas global akan turun tajam hingga US$ 500 miliar selama periode 2020-2025. Di Asia Pasifik, penurunannya sebesar US$ 64 miliar. Adapun porsi investasi yang masuk ke Asia Tenggara dan Indonesia diperkirakan semakin kecil dan menurun dalam beberapa tahun ke depan.

Sebagai langkah antisipasi untuk menjaga keberlanjutan industri migas, negara-negara penghasil migas secara proaktif berbenah diri untuk terus memperbaiki sistem fiskalnya. Caranya dengan memberikan insentif fiskal ataupun kemudahan lainnya guna menarik investasi pada masa sulit ini.

Kemampuan untuk bersaing dan menarik investasi migas menjadi sangat penting bagi pemangku kepentingan. Mengingat, kebutuhan energi dunia sebagian besar masih bergantung pada bahan bakar fosil, termasuk pada masa transisi energi ini. Perlu ditekankan juga bahwa ketahanan energi nasional dan keberlanjutan industri hulu migas akan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian nasional.

Iklim investasi yang atraktif memainkan peran sangat penting karena investor hulu migas akan semakin selektif dalam menanamkan modalnya. Oleh karenanya, Indonesia perlu melakukan terobosan-terobosan yang radikal dan inovatif dalam menarik investasi. Dengan begitu dapat mewujudkan potensi besar hulu migas dan mencapai produksi minyak bumi nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas bumi sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

IMBAS MASIF PANDEMI DAN ANJLOKNYA HARGA MINYAK

SUMBER: WOOD MACKENZIE, EIA (US ENERGY INFORMATION ADMINISTRATION’S)

Keterangan: IRR: Internal Rate of ReturnESG: Environmental, Social, and Governance

ADAPTASI PERUSAHAAN MIGAS

Mengutamakan efisiensi modal dan IRR yang tinggi

Menjalankan industri migas berbasis ESG

Mengalihkan fokus kepada gas dan energi terbarukan

Mengurangi dan menunda aktifitas eksplorasi

Anggaran 2020 Revisi Anggaran 2020

Pengurangan

Perusahaan Migas Besar Pangkas Investasi (US$ miliar)

0,0

0,5

1,5

1,0

2,0

2,5

3,0

Shell

30% 20% 20% 25% 25%

Proyeksi Harga Minyak Brent (US$ per barel)

Pandemi Covid-19 dan anjloknya harga minyak membuat tantangan industri migas global kian berat di era new normal.

TANTANGAN BERAT INDUSTRI MIGAS DI ERA NEW NORMAL

Investasi Hulu Migas Global

Total investasi Pra-harga

minyak anjlok Porsi Asia

Tenggara Porsi Indonesia

Porsi investasi yang masuk ke Asia Tenggara dan Indonesia semakin kecil

Investasi turun tajam sebesar US$ 500 miliar (2020-2025)

• Asia Pasifik turun US$ 64 miliar atau 13% dari total penurunan

US$ miliar800 8%

600 6%

400 4%

200 2%

0 0%2000 2005 2010 2015 2020 2025

6%

4%

1%

2%

BPData aktual Shell

70

80

60

50

40

302018 2019 2020 2021 2022 2023 2030 2040 2050

64,371,3

55

55

60

35

46%

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

Di tengah pandemi dan era harga minyak rendah, negara-negara penghasil migas berbenah untuk menjaga keberlanjutan sektor hulu migas.

UPAYA GLOBAL MENJAGA KEBERLANJUTAN INDUSTRI MIGAS

PEMBAHASAN TERKINI INSENTIF FISKAL HULU MIGAS DI SEJUMLAH NEGARA

PERAN MIGAS MASIH BESAR DALAM TRANSISI ENERGI

Investor menilai daya tarik fiskal di setiap negara untuk melihat prospek, stabilitas fiskal, dan biaya kegiatan hulu migas

Indonesia Fleksibilitas

skema bagi hasil cost recovery

atau gross split

Angola Insentif fiskal untuk lapangan marginal

Australia Tarif royalti gas yang

lebih pasti untuk lima tahun ke depan

Brasil Tarif royalti yang lebih

rendah untuk lapangan kecil

Eksplorasi migas masih sangat dibutuhkan karena dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil selama transisi energi beberapa dekade mendatang

Proyeksi Transisi Energi GlobalSemester I 2020: total permintaan energi primerMtoe (juta ton setara minyak)

Nol- karbon

Hidrokarbon

2000

2000

0

4000

6000

8000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040

SUMBER: WOOD MACKENZIE

India Pengurangan pajak produksi

Lainnya Batu bara Minyak

Gas Angin Matahari

Hidro Nuklir Panas Bumi

Dalam 5 tahun terakhir kapasitas tenaga surya dan angin meningkat tapi kontribusinya hanya 25% bagi pemenuhan energi primer. Sebanyak 75% masih dipasok hidrokarbon

Permintaan migas akan mulai melandai sejak 2030 dan mencapai puncaknya pada 2040

Norwegia Pengurangan pajak

penghasilan tambahan

Kanada Insentif pajak

terkait investasi, keringanan royalti

62,4% Gap

71,3%81,5%

KRISIS MIGAS MENGGANGGU STABILITAS PEREKONOMIAN

Produksi migas Indonesia tidak mampu mengejar lompatan konsumsi. Dibutuhkan impor untuk menutup gap tersebut. Namun, besarnya impor migas akan menambah tekanan terhadap defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang bisa mengganggu stabilitas perekonomian.

PRODUKSI SULIT KEJAR LOMPATAN KONSUMSI

@ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Associationconvex.ipa.or.id

KONTRIBUSI MIGAS TERHADAP CURRENT ACCOUNT DEFICIT

Produksi dan Konsumsi MigasBerdasarkan RUEN 2017 (MBOEPD)

Kebutuhan MigasProduksi Migas

Total Impor Migas 2012-2019 US$ 250,7 miliar = Rp 3.610 triliun* *asumsi kurs APBN 2020 Rp 14.400

Bisa membangun 226 MRT (Investasi MRT Jakarta Rp 16 triliun)

Kontribusi Migas Terhadap CAD

Transaksi Ekspor-Impor Migas

Current Account Deficit

BUTUH INVESTASI UNTUK MENINGKATKAN CADANGAN MIGAS

Investasi Hulu Migas Cadangan Migas IndonesiaCadangan migas Indonesia terus menurun sementara investasi selalu meleset dari target.

25

10

20

5

15

02015 20172016 2018 2019

Realisasi (US$ miliar) Target (US$ miliar)Kekurangan

31% 24%3% 17% 22%

1990 2018201420102006200219981994

6

0

8

4

100

60

20

120

80

40

Minyak (miliar barel)Gas (triliun kaki kubik)

15

-5

10

-10

-25

5

-15

-30

0

-20

-35

2012 2014 20162013 2015 2017 2018 2019

22% 33% 43% 33% 28% 45% 37% 34%

US$ miliar

SUMBER: RUEN (RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL), WOOD MACKENZIE,

KEMENTERIAN KEUANGAN, BPS, BANK INDONESIA, KATADATA

2015 2025 20402020 2030 2050

10.000

7.000

4.000

1.000

70

58

SUMBER: SKK MIGAS, REFORMINER INSTITUTE, KATADATA

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

Pemerintah Indonesia mencanangkan produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030. Indonesia masih memiliki potensi migas, namun diperlukan komitmen dan penerapan strategi yang tepat.

MISI MENUJU PRODUKSI MINYAK 1 JUTA BARELMinyak

2015 2020 2025 2030 2035 2040

1.400

1.000

800

600

400

200

0

Enhanced Oil Recovery (EOR)

Transformasi: Sumber Daya-

ProduksiProgram Rutin

Eksplorasi

POTENSI MIGAS INDONESIA

MBOPD

1.200

Kunci Pertumbuhan Produksi

Mempertahankan tingkat produksi existing

Transformasi sumberdaya ke produksi

Mempercepat EOR

Eksplorasi menemukan cadangan minyak Giant Field

North Sumatra

Central Sumatra

South Sumatra

1

2

3

4

NE Java-Makassar Strait

5

Tarakan Offshore

Kutai Offshore

6

Bird’s Body Warim

8

Northern Papua

9

10

11

Makassar Strait Area

7

Buton Offshore

12

Timor,Tanimbar,

Semai

Investasi Eksplorasi Perlu DitingkatkanInvestasi WK Eksplorasi (US$ juta)

2.400

2.000

1.600

1.200

800

400

0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Penurunan Alami (Basis

Program)

705

1.000

Sebagian besar yang belum dieksplorasi berada di wilayah Timur. Biaya lebih besar karena minim infrastruktur.

6 dari 12 wilayah migas potensial ada di wilayah Timur dan laut dalam

Sudah Dieksplorasi Belum Dieksplorasi

Rata-rata Biaya Pengeboran per Sumur

Laut Dalam US$ 120 juta

Wilayah Timur US$ 60 juta

Wilayah Barat US$ 8 jutaRata-rata penurunan

investasi per tahun

23%

128 Cekungan Migas0

Wilayah Barat Wilayah Timur Laut Dalam

SUMBER: WOOD MACKENZIE, IHS MARKIT

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

Hantaman Covid-19 dan anjloknya harga minyak membuat tantangan industri migas semakin berat di era new normal. Untuk itu diperlukan iklim investasi yang atraktif. Sebab, efisiensi modal dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan.

MENILIK IKLIM INVESTASI MIGAS INDONESIA DARI KACAMATA INVESTOR

GAMBARAN INVESTASI MIGAS INDONESIA

Daya tarik fiskal Indonesia di bawah rata-rata globalSangat atraktif Inggris

Teluk Meksiko AS Australia

Norwegia

Malaysia

Brazil

Irak

Indonesia (2,4)

Kurang atraktif

Wood Mackenzie (kuartal I 2020)

5

4

3

2

1

0

Rata-rata tingkat daya tarik fiskal global = 3,3

Tingkat IRR Indonesia tergolong rendah, di bawah rata-rata global

Rata-rata global 10,4%

IRR Eksplorasi Paling Berisiko (%)40%

30%

20%

10%

0%

MINAT INVESTOR TERHADAP BLOK MIGAS MENURUN

2019

50

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

40

30

20

10

0

Penawaran langsung Total pemenangTender umum

Ket: Internal Rate of Return (IRR)

Indonesia

• Fleksibilitas sistem bagi hasil dan skema pajak yang lebih menarik

• Membuat biaya kegiatan operasi lebih kompetitif

• Menyederhanakan proses perizinan

• Mengembangkan sektor hilir, khususnya infrastruktur gas

CARA MENGHIDUPKAN KEMBALI INDUSTRI

MIGAS

IHS Markit (2017)

Boston Consulting Group

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

Investasi di sektor hulu migas bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karenanya potensi sumber daya migas perlu dimaksimalkan.

POTENSI BESAR HULU MIGAS DONGKRAK PERTUMBUHAN EKONOMI

PELUANG PENINGKATAN PDB HINGGA US$ 120 MILIAR

MENGAPA INVESTASI MIGAS PENTING

Dampak Langsung US$ 30 miliar-US$ 40 miliar

Dampak Berganda US$ 60 miliar-US$ 80 miliar

SUMBER: REFORMINER INSTITUTE, BCG

• Operator migas• Penyedia jasa migas

Dampak Tidak Langsung11 sektor di antaranya:transportasi, hilir migas, manufaktur, pelayaran, teknologi informasi

Dampak yang Ditimbulkan*14 sektor di antaranya: pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, pariwisata

*Pengeluaran sektor bisnis dan rumah tangga yang mendapat keuntungan dari dampak langsung dan tidak langsung

*Jumlah Wilayah Kerja (WK) Migas

Proyek hulu migas mampu menghasilkan investasi besar (2019)

Potensi ekonomi yang dihasilkan bila menjaga level produksi migas tahun 2016

Perbandingan manfaat dari peningkatan investasi 10% (Hasil simulasi 2020)

Investasi hulu migas memberikan dampak besar untuk mendorong perekonomian

Ket: PDB: Produk Domestik Bruto

199* 10304 7539

Hulu MigasHulu Migas

11,9

InfrastrukturInfrastruktur

12,1

PariwisataPariwisata

1,4

12

0,0%

0,6%

1,2%

1,8%

4

8

0

Jumlah proyek Nilai investasi (US$ miliar)

1,2

0,4

1,0

0,3

1,0

0,30,1 0,1 0,1

PDB Ekspor Pendapatan Pemerintah

Boston Consulting Group

Reforminer Institute

Menjaga level produksi 2016

Dasar proyeksi level produksi

2.500

2.000

1.500

1.000500

0 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026

MBOEPDProyeksi Produksi Migas

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

Keberadaan proyek LNG Tangguh turut berperan bagi pembangunan di Papua Barat. Oleh karenanya potensi hulu migas

di wilayah Indonesia Timur perlu dioptimalkan.

PERAN HULU MIGAS MEMBANGUN INDONESIA TIMUR

DAMPAK EKONOMI LNG TANGGUH

SUMBER: KEMENTERIAN KEUANGAN, BPS, BP, SKK MIGAS, KOMPAS.COM

PDRB Sektor Migas Provinsi Papua Barat (Rp miliar)

16.000

12.000

8.000

4.000

02008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

350% peningkatan

LNG Tangguh berproduksi

KONTRIBUSI LNG TANGGUH

POTENSI MIGAS DI INDONESIA TIMUR

20 BBOE Potensi Cadangan Minyak

43 BBOE Potensi Cadangan Gas

Cekungan Migas

42 16 8

Belum Dieksplorasi

Eksplorasi (belum Penemuan)

Eksplorasi dengan Penemuan

Membantu menurunkan kasus malaria di Kab. Teluk Bintuni*

Menyerap tenaga kerja lokal61% dari sekitar 1.000 pekerja Tangguh Train 1 dan 2 berasal dari Papua0,8 orang

(2018)

115 orang (2009)

PDRB: Produk Domestik Regional BrutoBBOE: Miliar Barel Setara Minyak

*per 1.000 penduduk

Pada periode LNG Tangguh mulai berproduksi (2008-2009) terjadi peningkatan DBH Migas sebesar 432% di Kab. Teluk Bintuni

Provinsi Papua Barat Rp 3,2 triliun

Kab. Teluk Bintuni Rp 1,3 triliun

Berkontribusi 5% terhadap total pendapatan daerah

Berkontribusi 8% terhadap total pendapatan daerah

Total Dana Bagi Hasil (DBH) Migas (2008-2019)

Menggerakkan bisnis lokalPerusahaan yang terlibat dalam rantai pasokan Tangguh meningkat 7 kali lipat sejak 2006

Rp 6,6 triliunTotal DBH migas seluruh kabupaten

dan provinsi di Papua Barat

Investor hulu migas semakin selektif menanamkan modal di era harga minyak rendah dan perlambatan ekonomi dunia. Oleh karenanya diperlukan terobosan

dalam menarik investasi untuk mewujudkan potensi besar hulu migas Indonesia.

TEROBOSAN UNTUK TINGKATKANINVESTASI MIGAS DI INDONESIA

PERLU TEROBOSAN UNTUK MENARIK INVESTASI HULU MIGAS

• Menghapus FTP dan pajak tidak langsung

• Menghapus branch profit tax (BPT)

• Tax holiday 10 tahun

• Menambah porsi bagi hasil investor

• Mempercepat masa eksplorasi hingga produksi

• Meningkatkan daya tarik Gross Split

Jangka Pendek• Fleksibilitas skema bagi

hasil

• Penambahan kontraktor split untuk lapangan sulit

• Menghapus pajak tidak langsung, tax holiday 10 tahun dan back-in-right

• Perbaikan kualitas evaluasi geologi, evaluasi keekonomian, dan data

• Revisi minimum signature bonus sebesar US$ 1 juta

Jangka Menengah• Perbaikan fiskal terms

Gross Split

• Penyederhanaan birokrasi

• Konsolidasi biaya atas seluruh kontrak untuk pengurangan pajak

• Penerapan assume and discharge

• Pembebasan BPT bila profit diinvestasikan kembali

Jangka Panjang• Menghapus

kewajiban carry PI BUMD

• Signature bonus bisa dijadikan biaya pengurang pajak

• Fleksibilitas skema bagi hasil

• Keringanan pajak

• Insentif menyesuaikan karakteristik area migas

• Fleksibilitas harga DMO

• Menawarkan lebih banyak blok migas

• Intensifikasi kegiatan seismik

• Penyempurnaan skema bidding dalam penentuan bagi hasil

• Perbaikan fiscal terms terkait CIT, BPT, dan bagi hasil yang diutamakan untuk lapangan di laut dalam dan darat

• Insentif khusus untuk lapangan marginal

FTP: First Tranche PetroleumDMO: Domestic Market Obligation

BUMD: Badan Usaha Milik DaerahCIT: Corporate Income Tax

SUMBER: IIHS MARKIT, BCG, LPEM UI, IPA

“Kita tahu impor migas besar sekali. Padahal kita memiliki sumur-sumur minyak yang produksinya bisa ditingkatkan. Yang mestinya produksinya bisa ditingkatkan. Kalau betul-betul berkurang baru impor.”

– Presiden Joko Widodo (2/12/2019)

@ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Associationconvex.ipa.or.id

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association

Pemerintah telah menerbitkan kebijakan harga gas US$6 per MMBTU untuk industri tertentu. Kebijakan ini dapat memberikan implikasi yang kurang baik bagi investor jika dilihat dari sudut pandang keekonomian proyek gas investor seperti disebutkan di bawah ini.

KEEKONOMIAN PROYEK HULU GAS DARI KACAMATA INVESTORKONDISI HULU GAS INDONESIA

KONDISI MIDSTREAM GAS INDONESIA

PERBANDINGAN IRR HULU GAS BEBERAPA NEGARA ASIA TENGGARA

“Dengan iklim bisnis yang tidak kondusif seperti saat ini, sektor gas bumi beserta

pembangunan infrastrukturnya akan mengalami stagnasi.”

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute (15/4/2020)

“Indonesia perlu meningkatkan daya tarik fiskal (fiscal attractiveness)

untuk menggairahkan investasi di industri hulu migas.”

Andrew Harwood, Direktur Penelitian Asia Pasifik Wood Mackenzie (18/11/2020)

SUMBER: WOOD MACKENZIE, REFORMINER INSTITUTE, IHS MARKIT, KONTAN.CO.ID, CNNINDONESIA.COM

Kisaran Harga Bervariasi Tergantung Karakteristik Lapangan di Indonesia: Lokasi berdasarkan wilayah Kedalaman dan jenis reservoir Ketersediaan infrastruktur penunjang

Lapangan gas Muara Bakau, IDD, Abadi, Jambaran-Tiung Biru, dan Tangguh

Tingkat kelayakan investasi proyek gas besar di Indonesia kalah bersaing.Rata-rata IRR Proyek Gas Besar (%)*

0

10

20

40

Thailand

32,8

Vietnam

30,0

Filipina

27,5

Myanmar

23,3

Malaysia

20,9

Indonesia

7,4

30

Kisaran Harga Gas Hulu (US$/MMBTU)

Tertinggi

Harga rata-rataUS$ 5,8/ MBBTU

8,4

7,4

6,4

5,4

4,4

3,4Terendah

8,24

*IRR proyek-proyek hulu yang akan berkontribusi besar

bagi produksi gas di masing-masing negara untuk satu

dekade ke depan (data 2020)

IRR: Internal Rate of Return

• Tarif pengangkutan beberapa ruas jaringan pipa penyaluran gas di Indonesia di atas tarif rata-rata tertimbang

• Tingkat pemanfaatan (utilisasi) jaringan pipa transmisi (52,1%) dan distribusi (60,4%) belum optimal

Biaya transmisi dan distribusi gas di Indonesia relatif lebih tinggi dari negara lainnya.

**Biaya 2019

Perbandingan Biaya Midstream Beberapa Negara Asia Tenggara 2020 (transmisi, distribusi, regasifikasi)US$/MMBTU

2

1

0

1,84 1,75 1,47 1,29

Indonesia Vietnam Malaysia Thailand**

MENGENAL COST RECOVERYHULU MIGAS

Rp 1.000 (hasil penjualan beras) – Rp 300 (total investasi sebagai cost recovery).

Sisanya dibagi dua antara pemilik dan penggarap sawah dengan besaran:

cost recovery: biaya hanya akan dikembalikan

setelah panen berhasil

*

*RpRp 1000

Rp200Rp0

Pemilihan SawahPemilik lahan (pemerintah) menyewakan lahan kepada penggarap sawah (perusahaan migas).

*)

Tidak mengeluarkan modal usahaTidak menanggung risiko keuangan/kerugianMendapat penerimaan pajak dari penggarap sawah.

Hasil PanenKeuntungan Pemilik Lahan

SUMBER: KATADATA, SKK MIGAS, IPA, WOOD MACKENZIE

%85 %15

Penggarapan SawahPenggarap sawah menyediakan peralatan, menanam, dan merawat padi hingga panen.

BISNIS HULU MIGAS Dianalogikan pada Kerja Sama Bidang Pertanian

Pemilik Lahan

PenggarapSawahInvestasi

Sekitar 10%, commercial success rate (2010-2019)Artinya dari pengeboran 10 sumur hanya 1 yang berhasil

Rata-rata investasi hulu migas per tahun (2015-2019)Biaya pengeboran 1 sumur

eksplorasi US$ 20 juta-US$ 100 juta (sumur produksi umumnya lebih murah)

Rp 175 TRILIUN*

Hingga 15 tahunProses pencarian sampai

menghasilkan migas (pasca 2000)

BISNIS HULU MIGASMahal & Berisiko Tinggi

*) asumsi kurs US$ 1 = Rp 15.000

Butuh kolaborasi untuk mendapatkan migas karena

negara memiliki sumber daya alam dan perusahaan

migas memiliki modal dan teknologi.

Setara

10 kali biaya MRT

(fase 1 Rp 16 triliun)Setara

2 kali biaya tol Trans Jawa

(12 ruas tol senilai Rp 68 triliun)

convex.ipa.or.id @ipaconvex_ @IPAConvexIndonesian Petroleum Association