Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

30
Nopember 2016 Nopember 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Transcript of Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Page 1: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Nopember 2016Nopember 2016

Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan DiktiKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 2: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Ministry of Research, Technology, and Higher Education

Ultimate Impact:Economic Growth

Ultimate Outcome:Nation CompetitivenessNation Competitiveness

Output:Skilled Labors

Output:Innovation

Page 3: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Outline

Page 4: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Nopember 2016Nopember 2016

Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan DiktiKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 5: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI CHINA

Page 6: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI BELANDA

Page 7: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

1) Academic 2) Vocational 3) Professional

Jenis-JenisPendidikan Tinggi

S3S399

S3 (S3 (TerapanTerapan))

1) Academic 2) Vocational 3) Professional

SubSub--spesialisspesialis

S2S2

77

88 S2 (S2 (TerapanTerapan))SpesialisSpesialis

PofesiPofesi

S1S1

55

66

D IIID III

S1 S1 TerapanTerapan

44

55

D ID I

D IIID III

D IID II

22

33D ID I

SMK/MAKSMA

11 9 tahun pendidikan dasar (6+3)Pendidikan anak usia dini(1-2)

Page 8: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

CHINA INDONESIA

PENDIDIKAN TINGGI DI CHINA DAN DI INDONESIA

JUMLAH PENDUDUK 2,4 Milyar 255 Juta

CHINA INDONESIA

JUMLAH PERGURUAN TINGGI 2824 +- 4300

Now China has a new approach to fixing its problematic education system: It will train many more of its young people in skills-based vocational institutions (China has both vocational high schools and vocational colleges), rather than having them go to regular high schools and universities for academic studies, reports the China Dailytoday. (25 Juni 2014)today. (25 Juni 2014)

A guideline issued by Chinas State Council on Sunday aims to increase the number of students in vocational educational institutions from 29.34 million now, to 38.3 million by 2020. The total that year will be made up of 23.5 million studying at vocational high schools and 14.8 million in vocational colleges; the latter usually run

LEMBAGA DI INDONESIA JUMLAH

AKADEMI KEJURUAN 1.103

23.5 million studying at vocational high schools and 14.8 million in vocational colleges; the latter usually run programs lasting two to three years.

8

AKADEMI KEJURUAN 1.103

POLITEKNIK 246

Page 9: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

JUMLAH MAHASISWA VOKASI DI BERBAGAI NEGARA DI DUNIA

Page 10: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti
Page 11: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

At present, Ideon has 120,000 square metres of office spaceand about 350 companies operate here, employing more than2,700 people.

The turbohaler, dialysis machine,mobile phone, use of ultrasound inmedicine, Tetra-Pak milk carton, ink-jet printer and the first artificial

Ideon Science Park: A breeding ground for successful companies

jet printer and the first artificialrespirator were all invented here.

Page 12: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Ideon Science Park offers a wide range of services including ones of an advisory nature, including networks and mentorsfor different phases of your company s development. This can involve matters of leadership, financing and businessdevelopment, or be questions relating to patents, law or accounting. All this is dealt with via the Ideon Businesscompanies.

Page 13: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

SCIENCE TECHNO PARK

Kawasan yang dikelola oleh manajemen profesional untukmendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutanKawasan yang dikelola oleh manajemen profesional untukmendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutanmelalui penguasaan, pengembangan, dan penerapan Iptekyang relevan. yang relevan. Diadaptasi dari International Association of Science Parks, 2002

13

Page 14: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

FUNGSI LAYANAN DALAM KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI

PAMERAN INOVASI

PELATIHAN PEMAGANGANProdukyg akan

KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI

PENELITIAN INOVATIF

INOVASIPELATIHAN PEMAGANGAN

MEDIASI INKUBASI

yg akanditiru dandiperbaiki

PENGUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI

INOVATIF

FASILITASI LABORATORIU BIMBINGAN HKI

DESIMINASI TEKNOLOGI

MEDIASI INKUBASI

Hasilpenelitianyang akan

dikomersiilka LABORATORIUM

BIMBINGAN HKI TEKNOLOGIdikomersiilkan

PENGUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI

14

Page 15: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Nopember 2016Nopember 2016

Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan DiktiKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 16: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Ministry of Research, Technology, and Higher Education

Ultimate Impact:Economic Growth

Ultimate Outcome:Nation Competitiveness

Economic Growth

Output:Skilled Labors

Output:InnovationSkilled Labors Innovation

Strategic Initiative:Revitalization of Vocational Education

Strategic Initiative:

Commercialization of Research Output

Science and

CommercializedProduct

Spin OffCompanies

Implementation:

Increasing the number of vocational educationIndustry Polytechnic collaboration

Implementation:

Innovative Research Center

Center of Excellence

(CoE)

Science and Techno Park (STP)TRL 9

Industry Polytechnic collaborationImplementing Dual systemOperating Teaching factoryRevitalization of 12 public polytechnicCertification of competence

Academic

Research Center

TRL 5-6

Certification of competenceRetooling lecturerFinding overseas partner (complete package)

Page 17: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Labor CompetitivenessComparison(Global Competitiveness Report 2016 2017, 138 Negara)

NEGARA RANKING (144 NEGARA)

Malaysia 6Malaysia 6

Singapore 2

Thailand 52

Philipina 37

Indonesia 29

India 33India 33

Vietnam 62

Korea 16

China 17China 17

Jepang 24

USA 10USA 10

Page 18: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Grand Design Pengembagan Pendidikan Tinggi 2015 - 2025

1. MISSION DIFFERENTIATION (relevan dengan daerah 3T)Jumlah perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak dan mempunyai karakteristik yang beda-Jumlah perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak dan mempunyai karakteristik yang beda-beda. Untuk itu mereka harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik nya.

2. INNOVATIONUntuk dapat mencapai target-target tridharma pendidikan tinggi yang sangat menantangUntuk dapat mencapai target-target tridharma pendidikan tinggi yang sangat menantangdiperlukan inovasi/ terobosan di semua aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian padamasyarakat.

3. WORLD CLASS3. WORLD CLASSSampai tahun 2025 paling sedikit ada 7 perguruan tinggi Indonesia yang masuk 500 perguruantinggi terbaik dunia.

4. AFFIRMATION/CLOSING THE GAP (relevan dengan daerah 3T)4. AFFIRMATION/CLOSING THE GAP (relevan dengan daerah 3T)Indonesia mempunyai sekitar 4300 perguruan tinggi negeri dan swasta. Perbedaan mutuantara perguruan tinggi terbaik dan terjelek sangat lebar. Perbedaan juga terjadi antar wilayak,antara perguruan tinggi di Jawa dan di luar Jawa. Harus ada kebijakan afirmasi untukmengurangi perbedaan mutu antara perguruan tinggi di Jawa dan di luar jawa.mengurangi perbedaan mutu antara perguruan tinggi di Jawa dan di luar jawa.

5. DEREGULATIONUntuk bisa melaksanakan inovasi, mengimplementasikan program-program untuk mencapaiworld class dan melaksankan program afirmasi perlu dilakukan deregulasi terhadap aturan-world class dan melaksankan program afirmasi perlu dilakukan deregulasi terhadap aturan-aturan tergait pendidikan tinggi yang menjerat.

Page 19: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

KERANGKA REVITALISASI PENDIDIKAN TINGGI VOKASIINDUSTRI DAPAT

PASOKAN TENAGA KERJA SEMUA LULUSAN POLTEK DPT PEKERJAAN SESUAI OUTCOMEPASOKAN TENAGA KERJA

KOMPETEN DPT PEKERJAAN SESUAI

KOMPETENSINYASEMUA LULUSAN POLTEK

BERSERTIFIKAT KOMPETENSI SESUAI

OUTCOME

OUTPUTKOMPETENSI SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRI

KURIKULUM POLTEK

OUTPUT

Nama Jabatan, Kompetensi, POLTEK

DISESUAIKAN DENGAN

KEBUTUHAN INDUSTRI

POLTEK SBG

PROGRAM REVITALISI PENDIDIKAN

Kompetensi, jumlah

50% DOSEN POLTEK DARI

INDUSTRI, 50% DARI

PERGURUAN

PENERAPAN DUAL SYSTEM(SISTEM 3 2

1)

PEMBANGUNAN TEACHING

FACTORY DI POLTEK

RETOOLING/RETRAINING

DOSEN POLITEKNIK

POLTEK SBG TEMPAT UJI

KOMPETENSI (TUK) DAN LEMBAGA

PENDIDIKAN TINGGI VOKASI

PERGURUAN TINGGI

1) POLTEK POLITEKNIKLEMBAGA

SERTIFIKASI PROFESI (LSP)

PENGEMBANGAN POLITEKNIK PILOT PROJECT PENGEMBANGAN POLITEKNIK MENDUKUNG 14 KAWASAN

EKONOMI KHUSUS (KEK)

PILOT PROJECT REVITALISASI 12+1 POLTEK

NEGERIPILOT PROJECT

Page 20: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Tourism Job Titles

Page 21: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Moratorium Pendirian Universitasdan Prodi Baru

Situasi:Jumlah perguruan tinggi di Indonesia terlalu banyakKebanyakan berupa perguruan tinggi akademik, jumlah politeknik hanya 246Masih banyak prodi maupun institusi yang terakreditasi C atau tidak terakreditasiMasih banyak prodi maupun institusi yang terakreditasi C atau tidak terakreditasiBeberapa perguruan tinggi jumlah mahasiswa terlalu sedikit untuk bisa membiayaioperasi penyelenggaraan proses pendidikan dengan mutu seseai SNDIKTI

Kebijakan:Jumlah universitas distop, ijin pendirian perguruan tinggi baru hanya diberikanuntuk vokasi dan institute teknologi (Moratorium)Ijin prodi baru hanya diberikan untuk bidang STEM (Science, Technology, Ijin prodi baru hanya diberikan untuk bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) (Moratorium)Perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya terlalu kecil diharapkan untukbergabung dengan perguruan tinggi lainBeberapa sekolah tinggi diharapkan bisa bergabung menjadi UniversitasBeberapa sekolah tinggi diharapkan bisa bergabung menjadi Universitas

Page 22: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Pusat Unggulan IptekPusat Unggulan IptekPengembangan Lahan Pusat Unggulan Iptek Pusat Unggulan Iptek

Ruminansia Besar

SEBARAN PUI 2015Pusat Unggulan Iptek

Kelapa SawitPengembangan Lahan

Suboptimal

Pusat Unggulan IptekTeknologi Reklamasi

Lahan

Pusat Unggulan IptekPariwisata Ruminansia Besar

Pusat Unggulan IptekPengelolaan Hutan

BerkelanjutanPusat Unggulan Iptek

Rumput Laut

Koridor Kalimantan

Pusat UnggulanIptek Sagu

KoridorSumatera

Koridor Sulawesi

Pusat Unggulan IptekTeknologi Isotop dan

Radiasi

Pusat Unggulan IptekRadiobiomolekul

Koridor Jawa

Koridor Papua - Maluku

Radiasi

Pusat Unggulan IptekObat Herbal

Pusat Unggulan IptekPascapanen Pertanian

Koridor JawaKoridor Bali - Nusa TenggaraObat Herbal

Pusat Unggulan IptekHortikultura Tropika

Pusat Unggulan Iptek Pusat Unggulan Iptek

Pusat Unggulan IptekPenyakit Tropis dan

Infeksi

Pusat Unggulan IptekTanaman Kacang dan

Umbi

Pusat Unggulan IptekPusat Unggulan IptekSurfaktan dan

Pusat Unggulan IptekBioteknologiPerkebunan

Pusat Unggulan Iptek

Pusat Unggulan IptekPadi

Pusat Unggulan IptekKaret

Pusat Unggulan IptekBroadband Wireless

Access

Pusat Unggulan IptekMaterial Aktif

Pusat Unggulan IptekKopi dan Kakao

Pusat Unggulan IptekAgroindustri Berbasis

Tebu

Pusat Unggulan IptekHidrodinamika

Bangunan Apung

Pusat Unggulan IptekTeh dan Kina

Pusat Unggulan IptekSurfaktan dan

BioenergiPusat Unggulan Iptek

Veteriner

Pusat Unggulan IptekSatwa Primata

Page 23: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

PUSAT PENELITIAN PUSAT PENELITIAN PUSAT PENELITIAN PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAKOPI DAN KAKAO INDONESIA

((Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute)Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute)((Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute)Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute)

Page 24: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

1 Januari 1911, 1 Januari 1911, Besoekich Proefstation Besoekich Proefstation didirikan,didirikan, 12 tahun sebelum 12 tahun sebelum kota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belandakota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belanda

1 Januari 1911, 1 Januari 1911, Besoekich Proefstation Besoekich Proefstation didirikan,didirikan, 12 tahun sebelum 12 tahun sebelum kota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belandakota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belandakota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belandakota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belandakota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belandakota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belanda

Page 25: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

RISET TEMATIKRISET TEMATIK

SOSEK SOSEK SOSEK SOSEK --

RISET TEMATIKRISET TEMATIK

PEMULIAANPEMULIAANSOSEK SOSEK ALSINALSIN

SOSEK SOSEK --ALSINALSIN

Tantangan Agribisnis Perkebunan:Tantangan Agribisnis Perkebunan:

1.1. Perubahan Iklim dan Degradasi Perubahan Iklim dan Degradasi

TEMA TEM A AGRONOMIAGRONOMIPASCA PASCA

PANEN PANEN

1.1. Perubahan Iklim dan Degradasi Perubahan Iklim dan Degradasi LahanLahan

2.2. Perubahan Kultur Masyarakat Perubahan Kultur Masyarakat (Alih Generasi)(Alih Generasi)

3.3. Peningkatan Biaya, Fluktuasi Peningkatan Biaya, Fluktuasi TEMA TEM A RISETRISET

SOSEK SOSEK --ALSINALSIN

SOSEK SOSEK --ALSINALSIN

3.3. Peningkatan Biaya, Fluktuasi Peningkatan Biaya, Fluktuasi Harga (Rendahnya harga Harga (Rendahnya harga Komoditas)Komoditas)

4.4. MEA / GlobalisasiMEA / Globalisasi

TANAH DAN TANAH DAN HAMA HAMA SOSEK SOSEK --ALSINALSIN

4.4. MEA / GlobalisasiMEA / Globalisasi

TANAH DAN TANAH DAN PEMUPUKANPEMUPUKAN

HAMA HAMA PENYAKITPENYAKIT

ALSINALSIN

Page 26: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

Sebagai Pusat Unggulan IPTEK Kopi dan Kakao, Pusat penelitian Kopi danSebagai Pusat Unggulan IPTEK Kopi dan Kakao, Pusat penelitian Kopi danKakao Indonesia mempunyai kawasan Techno Park yang merupakan sarana

pembelajaran teknologi pengembangan kopi dan kakao mulai dari hulu dan hilir.Setiap tahun tamu yang berkunjung tidak kurang 2.500 orang dari seluruh

Indonesia dan luar negeri. Dalam jangka pendek Techno Park akanIndonesia dan luar negeri. Dalam jangka pendek Techno Park akandikembangkan menjadi kawasan Coffee and Cocoa Sience Techno Park.

Page 27: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

KLON UNGGUL KAKAO MULIAKLON UNGGUL KAKAO MULIA

ICCRI 01 ICCRI 02

Page 28: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

SomatiSomatiKKEmbrEmbrIIogenesisogenesisSomatiSomatiKKEmbrEmbrIIogenesisogenesis

Page 29: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

KAKAO SUPER KOPI SUPER

Page 30: Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti

SARANA SARANA PRASARANA PENELITIANPENELITIAN

PerpustakaanPerpustakaanLaboratoriumLaboratoriumKebunKebun PercobaanPercobaanKebunKebun PembibitanPembibitanKebunKebun PembibitanPembibitanCC Science CC Science Techno ParkTechno ParkLP LP PuslitkokaPuslitkokaLsProLsPro CCQCCCQCICCRI TCICCRI TCICCRI TCICCRI TC