Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

51
MIKOsis superfisialis dermatophyta

description

hh

Transcript of Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Page 1: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

MIKOsis superfisialis

dermatophyta

Page 2: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

MIKOSISSuperficialis Inter-

mediateProfunda

Dermatofitosis Non Dermatofitos

is

SubcutisSubcutis SistemikSistemik

Tinea capitisTinea barbae

Tinea corporis( T. imbrikata &

T. favosa )Tinea manum

Tinea pedisTinea kruris

Tinea unguium

Pitiriasis versikolor

Piedra hitam Piedra putihTinea nigra

palmarisOtomikosis

KandidiasisAspergillosis

MisetomaKromomikosisSporotrikosisFikomikosis -

subkutanRinosporodiosis

AktinomikosisNokardiosis

HistoplasmosisKriptokokosis

KoksidioidomikosisBlastomikosisFikomikosis -

sistemik

Page 3: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

MIKOsis superfisialis

dermatophyta

Page 4: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

• Dermatofitosis disebut juga sebagai : kurap, tinea ,ring worm dan herpes sirsinata.

• Dermatifitosis ialah mikosis superfisial yg disebabkan oleh gol jamur dermatofita.

• Di dalam mikologi klinik (medik) , dikenal dermatomikosis dan dermatofitosis . Kedua istilah ini kdg2 ada pendapat yg menganggap pengertiannya sama.

• Istilah dermatomikosis ad: semua penyakit kulit yg disebabkan oleh jamur termasuk pitiriasis versikolor, kandidiasis kulit, dan kelainan kulit pd mikosis profunda

Page 5: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Dermatofitosis

• Penyebab : Gol Dermatophyta Gol jamur dapat mencernakan keratin / lap tanduk :

• - stratum korneum/kulit• - Kuku dan rambut• Biaka jamur dermatofita membentuk koloni

filamen. Pada masing-masing spesiesnya memp sifat koloni , hifa maupun spora yg berbeda-beda

Page 6: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Dermatofitosis Mempunya 3 Genus :1) Trichophytan2) Microsporum3)EpidermophytonPenyebab utama dermatofitosis di Indonesia : 6 spesies1)T rubrum 4) M.canis2)T.mentgrophytes 5)M.gypseum3)T.concentrichum 6)E floccosum

Page 7: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

GENUS MICROSPORUM

• Genus Microsporum secara mikroskopik ditemukan hifa bersekat,Mikrokonidia. Makrokonidia seperti gada dengan dinding sel tebal dan berduri / kasar, sel pada makrokonidia terdiri dari 8 –12 sel. Secara makroskopik koloni tampak granuler berserbuk. Contoh : M. Cannis, M . gypseum. M. nannum. M. Cokkei

Page 8: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt
Page 9: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt
Page 10: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Morfologi

• M canis :• Mempunyai makrokonidia yg berbentuk

kumparan (fusiformis), berdinding tebal, ujungnya meruncing dan mengandung 6 sel atau lebih (biasanya 6-9 sel). Bentuk mikrokonidia tidak khas

Page 11: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Microsporum canis

• Pada pewarnaan Lacto Phenol Cotton Blue ditemukan macroconidia berbentuk

• spindel, berdinding tebal dan kasar dan microconidia berbentuk clubbing dan

• berdinding halus.

Page 12: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

M gypseum

• Memp makrikinidiaberbtk kumparan sep M canis , tetapi dindingya tipis, terdiri dari 4 -6 sel.

• Bentuk mikro konidia tidak khas

Page 13: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

GENUS TRICHOPHYTON

• Secara Mikroskopik ditemukan hifa bersepta / bersekat, hifa spiral, ditemukan makrokonidia berbentuk gada berdinding tipis terdiri dari 6 – 12 sel juga ditemukan mikrokonidia yang bentuknya seperti tetes air. Secara makroskopik ditemukan koloni yang kasar berserbuk / radier pada bagian tengah menonjol. Contoh : Trichophyton mentagropytes.

Page 14: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

T.rubrum• Memp mikrokonidia kecil• Bersel satu, dan • Berbentuk lonjong• Mikrokonidia ini tersusun

satu persatu (enthyrse) atau berkelompok (engrappe)

• Makrokonidia berbentuk sep pesil dan tidak khas.

• Hifa T.rubrum halus (+ 2 mikron) dan agak lurus

Page 15: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt
Page 16: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

T mentagrophytes• Memp mikrokonidia sep

T rubrum dan berbtk bulat,

• Makrokonidia juga berbtk pensil dan tdk khas.

• Ciri yg sangat mendukung dlm identifikasi jamur ini yi memp hifa berbtk spiral (spiral hyphae)

Page 17: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

E floccosum• Memp makrokonidia• Berbtk sep gada dan

mengandung 2-4 sel.• Makrokonidia inidpt

tersusun 2-3 buah pd satu konidiofora ( sep ssn daun majemuk)

• Jamur ini jarang ditemukan mikrokonidia .

• Pd hifa jamur ini kdg ditemukan khlamidospora

Page 18: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt
Page 19: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Sifat umum

sifat khas:• Keratinofilik• Afinitas pada hospes tertentu

–Zoofilik (misalnya: M.canis)–Geofilik (misalnya: M.gypseum)–Antropofilik (misalnya: T. rubrum)

Page 20: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Aspek klinik

• Skrg pembagian dermatofitosis mnrt btk klinik yg di dsrkan lokalisasi penyerangan pd organ .

• Mis : Tinea kapitis, Tinea korporis, Tinea kruris, Tinea unguium, Tinea pedis, Tinea manum, Tinea imbrikata, Tinea barbae, dan Tinea favosa

Page 21: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

DERMATOFITOSISInfeksi jamur yang mengenai epidermis

kulit, rambut dan kuku

Habitat : antropofilik, zoofilik, geofilik

Klinis : Tinea + lokasi (WHO 1992) T. KAPITIS T. KORPORIS T. BARBE T. KRURIS T. PEDIS T. UNGUIUM

Page 22: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Dermatofitosis Patologik & Gej klinis:Kelainan :- Trichophyton & Microsporum kulit, kuku rambut- Epidermophyton kulit, kuku

Kelainan & Gejala-Kelainan berbentuk lingkaran dg batas yg tegas- Bag tepi leb aktif disertai :

eritem,vesikel,papel,skuama-Bag tengah tenang dg hiperpigmentasi-Keluhan : gatal( akut) < kronis

Page 23: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

• Morfologi dermatofitosis khas: Kelainan berbatas tegas Polimorfik Tepi lebih aktif Disertai rasa gatal

• Penderita pria lebih sering gatal karena struktur anatominya

• Klasifikasi dermatofitosis didasarkan pada lokalisasi kelainan kulit

Page 24: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

PREDISPOSISI1. Temperatur tinggi2. Kelembaban tinggi3. Pekerjaan, sering berkontak dengan tanah, air,

binatang4. Jenis kelamin5. Umur6. Pakaian berlapis/ tidak menyerap keringat7. Higiene dan gizi kurang8. Sistim imun tubuh9. Adanya penyakit dasar10. Pengobatan

Page 25: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Diagnosis Dermatofitosis:1. Anamnesa2. Gambaran klinis3. Sediaan langsung + lar KOH 10%4. Wood’s light (T.kapitis, T.kruris –

eritrasma, P.versicolor)5. Biakan pada agar Sabouraud

spesies penyebabnya

Page 26: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

GEJALA KLINIS

1. Gatal

2. Bentuk bulat/melingkar , polisiklik,

polimorfik

3. Batas tegas

4. Pinggir aktif

5. Keratinofilik (sentral healing)

Page 27: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Wood’s Lamp

Page 28: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Pengobatan– Sistemik:

Griseofulvin 10 - 25 mg/ kgBB (max. 1 g/ hr)

– Lokal:• Salap whitfield• Salap asam lemak tidak jenuh• Tolnaftat

Page 29: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Pengobatan Lokal: Derivat imidasol

– Mikonasol (Jansen)– Ekonasol (Chilag-chemie)– Klotrimasol (Bayer, Schering)– Isokonasol (Schering)

Page 30: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA KAPITIS

Ada 3 bentuk1. Grey Patch Ringworm2. Kerion (Celsi)3. Black Dot Ringworm

Page 31: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Grey Patch Ringworm Penyebab: species Microsporum Sering pada anak Ada rasa gatal Rambut mudah patah dan mudah dicabut tanpa rasa sakit Pemeriksaan dg wood’s light sebagai pembantu diagnosis DD/: alopesia areata, dermatitis seboroika, trichotilomania

Tinea Kapitis

Page 32: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Kerion (Celsi) Reaksi radang yang berat Penyebab: M.canis/ M.gypseum Klinis: tumor dengan ada fluktuasi Dapat terjadi alopesia permanen DD/: abses piogenik

Tinea Kapitis

Page 33: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Black Dot Ringworm Penyebab:

T.tonsurans, T.violaceum Rambut patah tepat pada muara folikel Black dot

Tinea Kapitis

Page 34: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA KAPITIS

Klinis Infeksi jamur pada kulit , rambut

kepala, alis & bulu mata Etio: Trichophyton, Microsporum Diagnosis:

A/ Klinis:

▪ Grey patch ring worm, kerion, blck dot, favus

Lab: ▪ KOH, kultur jamur, lampu

Wood Terapi

Griseofulvin, Gol.Azol, Terbinafin

Gambar

Page 35: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt
Page 36: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA BARBAE

Penyebab: Trichophyton sp., Microsporum sp.

• 2 bentuk:1.Superfisial : seperti tinea korporis2.Profunda : folikulitis

Page 37: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt
Page 38: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA UNGUIUM

• Kelainan kuku akibat infeksi jamur

• Etio : – T. rubrum, – T. mentagrophytes

• Diagnosis:– A/– Klinis : OSD, OSP, OSPP– Lab: KOH, kultur, PA

• Terapi:– Topikal amorolfin,

siklopirosolamin– Terbinafin, gol. Azol– Bedah

Page 39: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA UNGUIUMSering disebut juga onikomikosis

3 bentuk:• Subungual distalis bagian distal

hancur• Leuconychia trichophyta• Subungual proksimalis

Page 40: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

LABORATORIUM

KOH• Kerokan kulit, potongan

kuku, rambut• + KOH 10-20%

Hifa panjang+ spora

Page 41: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Diagnosis Diferensial:• Dermatitis pada punggung jari• Paronychia (cantengan)• Acrodermatitis perstans• Psoriasis• Pachyonychia congenital

Tinea Unguium

Page 42: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA KRURIS

Infeksi jamur dermatofita pada daerah pubis & sela paha

Etio: E. floccosum T. rubrum T. mentagrophytes

Skrotum sangat jarang menunjukkan gambaran klinis

Page 43: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA KRURIS

• Klinis:– Lesi berbatas tegas– Tepi lebih aktif, polimorfik– Bila menahun hiperpigmentasi

dengan sedikit skuama

Page 44: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Diagnosis Diferensial:• Dermatitis seboreika• Psoriasis• Kandidiasis• Eritrasma• Candida• Eritrasma

Tinea Kruris

Page 45: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA KORPORIS

• Infeksi jamur dermatofit pada badan, tungkai, lengan

• Etio :– Trichophyton– Microsporum– Epidermophyton

Page 46: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Bentuk Klinis:– Lesi bulat/ lonjong, berbatas tegas– Pinggir lebih aktif, polimorfik,

kadang-kadang polisiklik

Diagnosis Diferensial:• Dermatitis seboreika• Psoriasis• Pitiriasis rosea

Tinea Korporis

Page 47: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Bentuk khusus tinea korporis :– Tinea Imbrikata

• Penyebab: Trichophyton concentricum• Klinis: lingkaran skuama konsentris. Bila

menahun menyerupai iktiosis– Tinea Favosa

• Penyebab: T.schoenleini, T.violaceum, M.gypseum

• Khas : krusta seperti cawan (skutula), mengenai badan dan kepala menyebabkan alopesia permanen

• Di Indonesia jarang. Tinea Korporis

Page 48: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

TINEA PEDIS

Infeksi dermatofit pada kaki, terutama di

sela jari dan telapak kaki

Etiologi :

T.rubrum, T.mentag, E.floccosum

Patogenesis:

Jamur – Host – Lingkungan

Predisposisi:

Lama pakai sepatu, panas, lembab

Atlit, lantai, kolam

Alat mandi, sepatu bersama

Page 49: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Ada 3 bentuk:1. Interdigitalis

Antara jari IV-V – fisura dengan skuama halus

2. HiperkeratotikSkuama yang kering, seluruh tepi kaki didapatkan skuama kering

3. Sub akutSela jari yang meluas ke punggung kaki atau ke telapak kaki dengan efloresensi: vesikel/ vesiko-pustel

Tinea Pedis

Page 50: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Diagnosis Diferensial• Dermatitis seboreika• Pompholyx• Hiperhidrosis• Akrodermatitis kontinua• Kandidiasis

Tinea Pedis

Page 51: Dermatophyta Up Th 2013 Ppt

Terima kasih