Dasar Broiler
-
Upload
rinaldy-manurung -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Dasar Broiler
-
7/26/2019 Dasar Broiler
1/18
This is the html version of the
file http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234567!/3"!34/4/#hapter$2"%%.pdf.
Googleautomatically &enerates html versions of documents as 'e cra'l the 'eb.
Page 1
TINJAUAN PUSTAKA
BroilerBroiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan
ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi
daging dalam waktu yang relatif cepat atau singkat sekitar 4-5 minggu produksi
daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi (Murtidjo, 2003)
Menurut Rasyaf (2004) yang dimaksud dengan broiler (ayam potong)
adalah ayam yang muda jantan atau betina yang berumur dibawah 8 minggu
dengan bobot tertentu, pertumbuhan yang cepat timbunan daging baik dan
banyak. Sedangkan menurut Siregar (2005) menyebutkan broiler adalah ayam
muda yang berumur kurang dari 8 minggu, daging lembut, empuk, dan gurih
dengan bobot hidup berkisar antara 1,5-2,0 kg/ ekor.
Broiler di Indonesia adalah ayam ras pedaging jantan atau betina yang
dipotong pada umur 5-6 minggu, dimana ayam tersebut masih muda dan
mempunyai daging yang masih lunak (Hardjosworo dan Rukmiasih, 2000)
Ciri-ciri Day Old Chick
Beberapa ciri DOC yang kualitas yang baik berdasarkan penampilan
secara umum dari luar (general appearance) sebagai berikut :
1 Bebas dari penyakit (free disease )terutama penyakit pullorum, omphalitis dan
jamur.
2. Berasal dari induk yang matang umur dan dari pembibit yang berpengalaman.
3. DOC terlihat aktif, mata cerah dan lincah.
4. DOC memiliki kekebalan dari induk yang tinggi.5. kaki besar dan basah.
6. bulu cerah, tidak kusam dan penuh.
7. anus bersih, tidak ada kotoran atau pasta putih.Universitas Sumatera Utara
Page 2
8. keadaan tubuh ayam normal.
9. berat badan sesuai dengan standar strain, biasanya di atas 37 g (Fadilah, 2000)
Salah satu strain broiler adalah COBB LH 500 dengan karakteristik
dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Data biologis COBB LH 500
Data Biologis
Satuan
Bobot hidup umur 6 minggu
1.56 kg
Konversi pakan
1.93
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30934/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30934/4/Chapter%20II.pdf -
7/26/2019 Dasar Broiler
2/18
Berat bersih
70%
Daya hidup
98%
Warna kulit
KuningWarna bulu
PutihSumber : Murtidjo (1987)
Pertumbuhan dan Pertambahan Bobot Badan Broiler
Menurut Anggorodi (1990) pertumbuhan pada hewan merupakan suatu
fenomena universal yang bermula dari suatu sel telur yang dibuahi dan berlanjut
sampai hewan mencapai dewasanya. Pertambahan bobot badan dan bobot dari
jaringan seperti berat daging, tulang, otak dan jaringan lainnya, diartikan sebagai
pertumbuhan.
Pertambahan berat badan kerap kali digunakan sebagai pegangan
berproduksi bagi para peternak dan para ahli. Akan tetapi, perlu diketahui bahwaada bibit ayam yang memang pertambahan berat badannya hebat, tetapi hebat pula
makanannya. Padahal biaya untuk ransum adalah yang terbesar bagi suatu
peternakan ayam. Oleh karena itu, pertambahan berat badan haruslah pula
dikaitkan dengan konsumsi ransumnya (Rasyaf, 1993)
Pertumbuhan biasanya mulai perlahan-lahan kemudian berlangsung lebih
cepat dan akhirnya perlahan-lahan lagi atau sama sekali terhenti. Pola seperti ini
menghasilkan kurva pertumbuhan yang berbentuk sigmoid (S). tahap cepatUniversitas Sumatera Utara
Page 3peretumbuhan terjadi pada saat kedewasaan tubuh hampir tercapai (Anggorodi,
1990)
Kebutuhan Nutrisi Broiler
Untuk keperluan hidupnya dan untuk produksi ayam membutuhkan
sejumlah unsur yaitu protein yang mengandung asam amino seimbang dan
berkualitas, energi yang berintikan karbohidrat dan lemak, vitamin dan mineral
(Rasyaf, 1997)
Kartadisastra(1994) menyatakan jumlah ransum yang diberikan sangat
bergantung dari jenis ayam yang dipelihara, sistem pemeliharaan dan tujuan
produksi. Disamping itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan
dengan genetik dan lingkungan tempat ternak itu dipelihara.
Penggolongan zat-zat nutrisi adalah karbohidrat, lemak, protein, mineral,
vitamin dan air. Fungsi karbohidrat pada unggas adalah sebagai energi dan panas
serta disimpan sebagai lemak jika berlebihan, sementara karena lemak mudah
tengik, maka sebagian lemak mudah tengik, maka sebagian besar ransum
mengandung tidak lebih dari sekitar 4-5% lemak. Protein adalah unsur pokok alat
tubuh dan jaringan lunak tubuh ternak unggas. Zat tersebut diperlukan untuk
-
7/26/2019 Dasar Broiler
3/18
pertumbuhan, pengelolaan dan produksi telur serta merupakan bagian semua
enzim dalam tubuh. Zat-zat mineral dan vitamin merupakan nutrisi mikro penting
untuk mencegah penyakit defisiensi. Sementara air mempunyai peranan penting
sebagai stabilisator suhu (Anggorodi, 1990).
Kebutuhan zat makanan broiler pada periode starter sampai finisher
terlihat pada Tabel 2.Tabel 2. Kebutuhan zat makanan broiler pada periode starter sampaifinisher
Umur
Protein(%)
ME(Kcal/kg)
Lemak(%) SK(%)
Universitas Sumatera Utara
Page 4
Fase awal
21 232900 3200
5 8
3 5
Fase akhir 19 21
2900 3200
5 8
3 5Sumber : Wahyu (1998)
Pada penyusunan formulasi ransum secara praktis, perhitungan kebutuhan
nutrien hanya didasarkan pada kebutuhan energi dan protein, sedangkan
kebutuhan nutrien yang lain disesuaikan. Apabila ternak menunjukkan gejaladefisiensi maka perlu ditambahkan suplemen terutama vitamin dan mineral.
Tingkat kandungan energi ransum harus disesuaikan dengan kandungan
proteinnya, karena proteinnya kurang maka laju pertumbuhan dan produksi akan
terganggu. Oleh karena itu, perlu diperhitungkan keseimbangan antara tingkat
energi dan protein sehingga penggunaan ransum menjadi efisien (Suprijatna,
Umiyati dan Ruhyat, 2005).
Kandungan Nutrisi Pada Ransum Komersil
Susunan atau komposisi yang terkandung pada ransum komersil sebagai makanan
komplit tepung masa awal anak ayam pedaging umur 1 2 minggu.
KomposisiJumlah
Kadar Air
13%
Protein Kasar
23%
Lemak Kasar
8%
-
7/26/2019 Dasar Broiler
4/18
Serat Kasar
5%
Abu
7%
Kalsium
1.20%Posphor
1.00%
Bahan bahan yang dipakai yaitu: Jagung, Dedak, Tepung Ikan, Bungkil
Kedalai, bungkil Kelapa, Tepung Daging dan Tulang, Pecahan Gandum, Bungkil
Kacang Tanah, Tepung Daun, Carnola Vitamin, Calcium, Phosphate dan Trace
Mineral. (Charoen Pokphand Indonesia)Universitas Sumatera Utara
Page 5
Susunan atau komposisi yang terkandung pada ransum komersil sebagai makanankomplit tepung masa akhir anak ayam pedaging umur 3 5 minggu.
Komposisi
Jumlah
Kadar Air
14%
Protein Kasar
21%
Lemak Kasar
8%
Serat Kasar
5%Abu
7%
Kalsium
1.20%
Posphor
1.00%
Bahan bahan yang dipakai yaitu: Jagung kuning, Dedak Hapermut,
Dedak Padi, Tepung Ikan, Bungkil Kacang Tanah, Bungkil Kacang Kedelai,
Bungkil Kelapa, Dicalcium Fosfat, Calcium Carbonat, Natrium Chlorida, Vitamin
A, B2, B6, B12, D3, Niacin, Trace Mineral, dan Calcium D- Pantotenate, CholinChlorida dan Antioxidant. (Charoen Pokphand Indonesia)
Awal Pemberian Ransum
Di peternakan komersil seringkali day old chick (DOC) tidak langsung
diberi makan, tetapi dipuasakan tiga hari, dengan tujuan mengoptimalkan sisa
kuning telur dan peradangan sisa kuning telur (omphalistis) menjadi berkurang.
Faktanya adalah ayam yang dipuasakan akan mengalami penyerapan sisa kuning
telur menjadi lebih lama, sehingga peluang untuk terinfeksi oleh kuman
-
7/26/2019 Dasar Broiler
5/18
lingkungan menjadi jauh lebih besar (Noy dan Sklan, 1996 dalam Unandar 1997).
Pemberian ransum pada ayam seawal mungkin memang berpengaruh
terhadap perkembangan usus. Ville akan berkembang sempurna, peristaltik akan
dipacu seawal mungkin sehingga sistem transport dalam usus berlangsung baik.Universitas Sumatera Utara
Page 6
Enzim pankreas dan garam empedu digertak seawal mungkin, seiring dengan
makanan yang masuk. Berat badan berbeda nyata sejalan dengan penyerapan
ransum yang maksimal, sehingga ayam yang diberi ransum lebih dini mempunyai
penampilan akhir lebih baik (Sulistyonigsih, 2004).
Konsumsi ayam yang diberi ransum hari ke-1, ternyata konsumsi
ransumnya lebih tinggi sebesar 4.8% daripada ayam yang diberi ransum hari ke-2
(Sulistyonigsih, 2004). Hal ini diperjelas oleh pendapat Widjaja (1999) yang
menyatakan bahwa pada hari pertama saja hanya 50% dari kebutuhan energi dan
43% dari kebutuhan protein yang dapat dipenuhi dari sisa kuning telur yang ada.Hari ketiga biasanya peternak baru mulai memberi ransum pada anak ayam,
ternyata sisa kuning telur yang ada hanya mensuplai 6% dari kebutuhan energi
dan 10% untuk kebutuhan protein.
Selanjutnya Unandar (1997) menyatakan ada beberapa efek negatif akan
muncul jika terjadi keterlambatan pemberian ransum/minum pada tahap awal
kehidupan dari ayam (lebih dari 2 hari). Efek negatif akan tersebut antara lain
bobot badan tidak akan mencapai bobot standar.
Kuning telur dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada masa embrional
dalam telur hingga menetas. Sisa kuning telur yang mengandung air (50%),
protein (28%) diantaranya meternal antibodi (7%) dan lipid (20%), dianggap
memenuhi kebutuhan DOC. Kebutuhan yang dapat dipenuhi dari kuning telur,seperti yang tertera dalam Tabel 3 dibawah ini. Kenyataannya sisa kuning telur ini
sangat terbatas dan hanya cukup untuk mempertahankan kehidupannya bukan
untuk pertumbuhannya. Pada hari pertama saja hannya 50% dari kebutuhan energi
dan 43% dari kebutuhan protein yang dapat dipenuhi dari sisa kuning telur yangUniversitas Sumatera Utara
Page 7
ada. Hari ketiga biasanya peternak baru mulai memberi ransum pada anak ayam,
ternyata sisa kuning telur yang ada hanya mensuplai 6% dari kebutuhan energi
dan 10% untuk kebutuhan protein (Widjaja, 1999).Kebutuhan energi dan protein yang terpenuhi dari kuning telur dapat
terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kebutuhan energi dan protein yang terpenuhi dari kuning telur
Umur
(Hari)
Energi Kasar
-
7/26/2019 Dasar Broiler
6/18
Protein
Diet
Yolk
Diet
Yolk
(Kcal) (%) (Kcal) (%) (Kcal) (%) (Kcal) (%)
1
9.30
50
9.40
50
0.46
57
0.35
43
219.80
74
6.80
26
0.97
56
0.77
44
3
35.10
942.40
6
1.72
90
0.20
10
4
54.20
98
0.902
2.66
94
0.17
6
5
69.00 100
-
7/26/2019 Dasar Broiler
7/18
0.40
0
3.39
99
0.04
1Sumber : Widjaja (1999)
Proses utama yang terjadi dalam pertumbuhan anak ayam, yaitu :
Hiperplasia (pertambahan jumlah sel - sel tubuh) dan hipertrofi (perbesaran
ukuran sel tubuh). Proses hiperplasia lebih besar daripada hipertropia pada
minggu pertama dan kedua, minggu ketiga seimbang dan berikutnya hipertropia
lebih dominan. Tentu saja apabila persedian sel - sel tidak ada jumlah yang cukup
pada minggu pertama, akan sangat sulit untuk mencapai pertumbuhan maksimal
pada minggu - minggu selanjutnya.
Manfaat yang dapat dilihat dari pemberian ransum awal adalah :
a. Sistem pencernaan makanan
Pemberian ransum akan marangsang perkembangan usus. Vili dapatberkembang sempurna. Motilitas/peristaltik juga dipacu seawal mungkin,
sehingga sistem transport dalam usus berlangsung baik. Enzim pankreas dan
garam empedu digertak seawal mungkin, seiring dengan makanan yang masuk.
b. Sistem imunitasUniversitas Sumatera Utara
Page 8
- Antibodi maternal
Metabolisme yang sempurna akan mendukung proses penyerapan antibodi
maternal (dari induk). Antibodi maternal menjadi kunci pertahanan tubuh diminggu awal, pada saat organ limfoid belum merespon secara maksimal dan
menghasilkan antibodi aktif jika penyerapan zat kebal induk tidak maksimal,
berarti ayam tidak akan mendapat perlindungan yang lebih baik terhadap
serangan bibit penyakit dari lingkungan, sehingga kematian akan lebih tinggi
dan penampilan ayam tidak bisa maksimal (Unandar 1997).
- Menstimulasi perkembangan jaringan limfoid sepanjang usus. Jaringan yang
paling mudah untuk menggertak sistem kekebalan lokal adalah dengan
pemberian ransum sedini mungkin. Gut Associated Lymphoid Tisue (GALT)
seperti ceca tonsil,peyer patches di sepanjang usus akan segara beraktivitas
maksimal beberapa saat setelah adanya gertakan ransum. Puasa justru akan
menstimulasi sekresi korticosteroid yang menghambat proliferasi sel - sel
tubuh yang bertanggung jawab pada sistem imun.
- Jaringan limfoid lain (Bursa fabricius)
Antigen di dalam usus ternyata dapat menggertak sel - sel epitel bursa. Hasil
penelitian menyatakan, bobot bursa anak ayam yang dipuasakan dan yang
segera diberi makan ternyata berbeda sangat nyata. Anak ayam yang diberi
ransum sedini mungkin mempunyai bobot bursa lebih besar.
-
7/26/2019 Dasar Broiler
8/18
c. Penampilan ayam
Berat badan dan konversi ransum berbeda nyata sejalan dengan penyerapan
ransum yang maksimal dan sistem pertahanan tubuh yang dapat diandalkan. Pada
beberapa penelitian, ternyata jika proses penyerapan sisa kuning telur berjalanUniversitas Sumatera Utara
Page 9
secara normal, maka kondisi seperti ini akan mengaktivasi organ yang berkaitan
dengan proses pada ayam (Noy et al., 1996; Unandar 1997).
Kegunaan Kuning Telur (Yolk) pada Anak Ayam
Yolk Sac (kantong kuning telur) merupakan membran yang membungkus
kuning telur selama proses perkembangan embrio berlangsung. Yolk sac dan sisa
kuning telur akan diserap dan masuk ke dalam rongga tubuh embrio yang sedang
berkembang, sehari sebelum telur menetas atau pada hari ke-20 pengeramanan.
Bahan ini akan menjadi cadangan makanan bagi anak ayam yang baru menetas
(Austic dan Nesheim, 1990).Banyak pendapat yang menyatakan bahwa anak ayam sejak berumur satu
sampai dua hari masih mempunyai cadangan makanan yang tertimbun dalam
tubuh berupa sisa sisa kuning telur (yolk). Cadangan makanan tersebut masih
cukup untuk memenuhi kebutuhan anak ayam selama 48 jam sejak menetas.
Sebagian ahli lainnya berpendapat, sekalipun mempunyai sisa sisa kuning telur,
bahwa anak ayam masih membutuhkan makanan. Pendapat ini pun masuk akal,
sebab pertumbuhan pertama dari anak ayam berlangsung sangat cepat, sehingga
banyak membutuhkan zat putih telur (protein). Karena itu sisa sisa kuning telur
tadi tidak mencukupi kebutuhan anak ayam untuk mendukung pertumbuhan
tubuhnya (Muslim, 1993).
Anak ayam yang baru menetas dapat bertahan tidak makan selama duahari sejak ia ditetaskan, karena di dalam perutnya masih ada sisa kuning telur
yang digunakan sebagai sumber energi (Rasyaf, 1989).
Pada perkembangan embrio selanjutnya, kuning telur merupakan sumber
energi. Selama penetasan, kuning telur terdiri dari 20% adalah berat badan anakUniversitas Sumatera Utara
Page 10
ayam dan mengandung 20 40% lemak serta 20 25% protein. Menjelang
berakhirnya masa inkubasi sisa kuning telur terkumpul di dalam rongga
abdominal. Bagi anak ayam yang baru menetas, kuning telur tersedia sebagaienergi sedangkan protein untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Sisa
kuning telur cukup untuk kelangsungan hidup anak ayam hingga umur 3 4 hari
tanpa diberikan ransum, tetapi tidak dapat mendukung perkembangan saluran
pencernaan dan sistem kekebalan ataupun pertambahan berat badan. Selanjutnya
kebanyakan protein berisi berbagai biomolekuler berharga seperti maternal
antibodi yang digunakan untuk kekebalan pasif yang berguna daripada sebagai
sumber asam amino. Pecahan lipid dari kuning telur sebagian besar berisi
-
7/26/2019 Dasar Broiler
9/18
trigliserida, phospolipid dan sejumlah kecil ester kolesterol serta asam lemak tidak
bebas. Pada saat penetasan anak ayam, kuning telur dimanfaatkan baik oleh
endositosis dari kandungan kuning telur ke dalam sirkulasi atau oleh batang
kuning telur ke dalam usus halus. Pergerakan anti peristaltik mentransfer kuning
telur ke usus halus dimana acyl lipid di cerna oleh enzim lipase dari pankreas
dan diserapnya (Charoen Pokphand Bulletin Service, 2006).Pemberian Ransum yang Lebih Awal Dapat Mempercepat Penyerapan
Kuning Telur
Sisa kuning telur pada umumnya akan habis hingga 4 hari setelah menetas.
Studi terbaru mengindikasikan bahwa sisa kuning telur digunakan lebih cepat oleh
anak ayam yang sudah mendapatkan ransum lebih awal pada anak ayam broiler
saat menetas adalah 6,5 gram, yang berkurang menjadi 0,4 gram dalam waktu
96 jam pada anak ayam yang diberi ransum segera setelah menetas (Gambar 2),
tetapi berat kuning telur yang tersisa pada anak ayam yang dipuasakan 24 danUniversitas Sumatera Utara
Page 11
48 jam adalah 0,7 gram dan 1,5 gram setelah 96 jam. Hal ini disebabkan karena
gerakan anti peristaltik yang mentransfer kuning telur hingga ke duodenum karena
dirangsang dengan kehadiran makanan di dalam saluran usus. Tetapi pada proses
penetasan anak ayam di perunggasan komersial, anak ayam akan ditransfer dari
inkubator ketika sebagian besar telah terlepas dari kerabang telur. Diikuti dengan
proses selanjutnya seperti sexing, vaksinasi dan pengemasan yang dilakukan
sebelum dimasukkan ke dalam box untuk dikirim. Jadi dalam kenyataannya, anak
ayam seringkali tidak mendapatkan air minum dan ransum, yang menyebabkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan terlambat. Oleh karena segera setelah
penetasan merupakan periode kritis untuk perkembangan dan kelangsungan hidupbagi anak ayam (Charoen Pokphand Bulletin Service, 2006).
Gambar 2. Grafik pengaruh ketiadaan ransum setelah penetasan (0 48 jam)
iiterhadap berat badan broiler pada interval 48 jam
Efek Kuning Telur (Yolk) Terhadap Pertambahan Berat Badan
Studi terbaru mengenai day old chick (DOC) broiler menjelaskan bahwa
setelah penetasan, anak ayam yang mendapatkan ransum lebih cepat akan dicapaiUniversitas Sumatera Utara
Page 12
berat lebih besar dibandingkan dengan anak ayam yang dipuasakan 48 jam(Gambar 2).
Sedangkan pada anak ayam yang diberi ransum segera dan dipuasakan
24 jam tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap berat badan. Dilaporkan juga
dari studi lain bahwa ayam yang tidak diberi ransum dan air minum dalam kurun
waktu 48 jam setelah menetas dapat menurunkan berat badan 7,8 % dibandingkan
dengan anak ayam yang diberi ransum segera setelah menetas. Pada percobaan
lain dilaporkan bahwapullet dan anak ayam yang dipuasakan selama 48 jam atau
-
7/26/2019 Dasar Broiler
10/18
lebih akan memperlambat pertambahan berat badan dan perkembangan usus,
menurunkan areal penyerapan usus dan membatasi kapasitas pengambilan nutrien
yang penting, jadi merupakan kontribusi untuk pertumbuhan terlambat di
kemudian hari akan menurun. Pemberian ransum yang lebih cepat pada anak
ayam akan meningkatkan persentase daging dada yang dihasilkan hingga 7 9%
jika dibandingkan dengan anak ayam yang dipuasakan. Hal ini berkaitan denganperbedaan perkembangan kerangka dan otot atau efek jangka panjang dengan
pemberian ransum yang lebih awal (Charoen Pokphand Bulletin Service, 2006).
Keterlambatan pemberian ransum ternyata memberikan efek yang negatif
terhadap pertambahan berat badan broiler. Keterlambatan pemberian ransum
setelah 15 jam pengiriman DOC menyebabkan pertambahan berat badan ayam
lebih lambat. Pada hari ke-7 sampai hari ke-8, ayam yang diberikan ransum lebih
awal menghasilkan berat badan yang lebih tinggi 20 g dibandingkan berat badan
ayam yang terlambat 15 jam diberi ransum. Pengaruh keterlambatan ini terlihat
sangat signifikan pada umur 35 40 hari. Perbedaan berat badan mencapai 80 gUniversitas Sumatera Utara
Page 13
yang mana dapat mengurangi pendapatan peternak broiler (Charoen Pokphand
Bulletin Service, 2006).
Gambar 3. Grafik pengaruh berat badaniiterhadap keterlambatan pemberian
ransum setelah 15 jam pengiriman DOC
Efek Kuning Telur (Yolk) Terhadap Saluran Pencernaan
Pada saat penetasan, anatomi sistem pencernaan anak ayam belum
sempurna dan kapasitas fungsi awalnya belum berkembang seluruhnya. Saluran
pencernaan mengalami perubahan morfologi (bertambahnya panjang usus serta
kepadatan dan tinggi vili) dan perubahan fisiologi (meningkatnya produksipankreas dan enzim pencernaan) termasuk meningkatnya area permukaan
pencernaan dan penyerapan. Segera setelah periode penetasan, berat usus halus
akan meningkat lebih cepat dari berat tubuh dan akan terus meningkat hingga
maksimum sampai umur 6 10 hari. Namun organ pencernaan seperti gizzard
(rempela) ukurannya tidak menunjukkan peningkatan perubahan paralel dalam
ukuran yang relatif. Keberadaan nutrisi pada lumen usus akan merangsang
pertumbuhan vili usus. Morfologi epithelium usus terutama dipengaruhi olehUniversitas Sumatera Utara
Page 14ketiadaan makanan. Hal ini dilaporkan bahwa tinggi villi duodenum dan
perputaran sel usus secara signifikan berkurang pada anak ayam yang dipuasakan
24 jam. Dilaporkan juga bahwa tidak adanya ransum dan air minum dalam 24, 48
dan 72 jam setelah anak ayam menetas akan mempengaruhi perkembangan vili
usus. Jadi, pengaruh peningkatan pertumbuhan dari pemberian ransum yang lebih
awal dapat diterangkan dengan perubahan perkembangan saluran pencernaan.
Data hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemberian ransum lebih awal pada
-
7/26/2019 Dasar Broiler
11/18
anak ayam setelah menetas (dalam waktu 24 48 jam) akan mempengaruhi
perkembangan saluran pencernaan (Tabel 4)
Tabel 4.iPengaruh bagian organ tertentu (% berat badan) terhadap ketiadaan
ransum pada
umur 4 hari
Ketiadaanransum
setelah
penetasan
Hat
i
Proventriculu
s dan
Gizzard
Pankrea
s
Duodenu
m
Jejenu
m
Ileu
m
0 jam
3.76
7.91
0.382.94
2.82
2.12
24 jam
3.71
8.03
0.36
2.89
2.85
2.0748 jam
3.24
7.80
0.20
2.78
2.39
1.65
-
7/26/2019 Dasar Broiler
12/18
Ayam yang diberikan ransum lebih awal akan meningkatkan permukaan
penyerapan usus, menuju ke assimilasi nutrisi yang lebih besar dan tumbuh lebih
baik. Usus halus akan berkembang lebih baik dengan adanya makanan, namun
jika ransum eksogenous tidak ada maka anak ayam akan berkembang dipacu
dengan mengkonsumsi ransum dan enzim ini akan terus menerus disekresikan
relatif konstan jika anak ayam mengkonsumsi ransum. Anak ayam yang mencernamakanan maka aktifitas enzim tripsin, amilase dan lipase akan meningkat yang
berkorelasi dengan peningkatan berat usus dan berat badan. Pengambilan nutrisi
seperti glukosa dan metionin adalah rendah (25 30%) segera setelah ayam
menetas. Pemberian ransum yang rendah natrium akan menurunkan pengambilanUniversitas Sumatera Utara
Page 15
nutrisi di usus sehingga disarankan nutrisi penting diberikan di awal periode
penetasan. Pankreas, hati dan usus halus berkembang cepat setelah anak ayam
menetas, sehingga hal ini perlu diperhatikan. Pemberian ransum lebih awal akanmerangsang perkembangan organ tersebut, meningkatkan kapasitas pencernaan
dan penyerapan usus. Total aktifitas enzim pencernaan cenderung meningkat
selama periode setelah bereaksi dengan adanya makanan dalam usus (Charoen
Pokphand Bulletin Service, 2006).
Pematangan Sistem Pencernaan
Disamping kemampuan day old chick (DOC) dalam mengatur temperatur
tubuhnya yang sempurna dari saluran pencernaan adalah hal yang sama penting
terhadapperformance broiler. Sebelum anak ayam pipping (mematuk kerabang
telur) pada hari ke-19 inkubasi, embrio akan mulai menarik kuning telur telah
diserap. Residu kuning telur kaya akan lemak yang penting sebagai sumber energi
untuk DOC dan selanjutnya merupakan petangan dari semua organ sempurna dankontrol fisiologis (Charoen Pokphand Bulletin Service, 2007).
Bobot Potong
Bobot potong adalah bobot yang didapat dengan cara penimbangan bobot
ayam setelah dipuasakan selama 12 jam. Bobot potong perlu diperhatikan karena
berpengaruh terhadap bobot karkas, oleh karena itu diperhatikan kualitas dan
kuantitas karkas dari ransum yang dikonsumsi, sehingga didapat pertumbahan
yang baik.
Tujuan utama pemberian ransum adalah untuk menghasilkan pertumbuhan
yang paling cepat sedapat mungkin dengan jumlah ransum yang paling sedikit,Universitas Sumatera Utara
Page 16
serta hasil akhir yang memuaskan dalam jangka waktu ekonomis yang pendek
(Blakely and Bade, 1998).
Karkas Broiler
Karkas merupakan daging bersama tulang dari hasil pemotongan setelah
dipisahkan dari kepala sampai batas pangkal leher, kaki sampai batas lutut, isi
-
7/26/2019 Dasar Broiler
13/18
rongga perut , darah dan bulu (Rasyaf, 1992).
Menurut siregar (1980) bahwa karkas yang baik berbentuk padat dan tidak
kurus, tidak terdapat kerusakan kulit ataupun dagingnya. Sedangkan karkas yang
kurang baik mempunyai daging yang kurang padat pada bagian dada sehingga
kelihatan panjang dan kurus. Pada dasarnya mutu dan persentase bobot karkas
dipengaruhi oleh galur, jenis kelamin, umur, bobot dan kualitas makanan yangdibentuk. Hal ini juga didukung oleh Berg dan Butterfield (1972). Yang
menyatakan bahwa karkas yang baik ditandai dengan jumlah daging yang
maksimum, sedangkan tulangnya minimum dan jumlah lemak yang optimum.
Faktor yang menentukan nilai kakas meliputi berat karkas, jumlah
daging yang dihasilkan dan kualitas daging dari karkas yang bersangkutan. Nilai
karkas dikelompokan berdasarkan jenis kelamin ternak yang menghasilkan
karkas, umur ternak, dan jumlah lemak intramuskular dalam otot. Komposisi
karkas broiler dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain bangsa, jenis kelamin,
umur, dan tingkat kepadatan kandang. Pada umur yang relatif muda akan
menghasilkan persentase karkas yang lebih rendah dibandingkan umur yang sudah
dewasa. Produksi karkas erat hubungannya dengan bobot badan. Selain faktor
bobot badan, bobot karkas juga mempengaruhi genetis atau strain, umur, mutu
ransum, tata laksana dan kesehatan ternak (Soeparno, 1994). Pada broiler terdapatUniversitas Sumatera Utara
Page 17
berbagai kelas ayam yang dijual, yakni kurang dari 1 kg, 1.0 sampai 1.7 kg dan
lebih dari 1.7 kg. Klasifikasi berat ayam ini telah membudaya karena sudah sejak
lama berbagai lapisan konsumen menurut bermacam macam berat tubuh ayam
(Suharno, 2000).
Klasifikasi kualitas karkas unggas didasarkan atas tingkat keempukandagingnya. Unggas yang dagingnya empuk, yaitu unggas yang daging karkasnya
lunak, lentur, kulitnya bertekstur halus dan kartilago sternalnya fleksibel. Unggas
dengan keempukan daging sedang diidentifikasikan dengan umur yang relatif
lebih tua, kulit yang kasar dan kartilago sternalnya kurang fleksibel (Swatland,
1984 disitasi Soeparno, 1994).
Kelas sedang ini meliputi : (1) Stag, ayam jantan berumur kurang dari 10
bulan dan (2) kalkun betina dan jantan berumur sekitar 1 tahun sampai 15 bulan.
Kelas unggas dewasa meliputi roaster, ayam betina dewasa. Kelas unggas ini
memiliki daging yang alot, kulit kasar dan kartilago sternal keras. Kelas karkas
unggas yang dagingnya empuk dapat dibedakan berdasarkan atas spesies, berat
karkas dan jenis kelamin. Pada prinsipnya, jumlah daging yang dihasilkan adalah
proposional terhadap jumlah lemak karkas. Jadi penilaian karkas dapat didasarkan
atas berat karkas dan tingkat perlemakan. Meskipun demikian, karena lemak tidak
selalu terdistribusi secara merata, maka estimasi nilai-nilai karkas (kualitas hasil)
masih menghadapi problem yang kompleks (Soeparno, 1998).
Untuk mendapatkan bobot karkas yang tinggi dapat dilakukan dengan
memberikan ransum dengan imbangan yang baik antara protein, vitamin, mineral
-
7/26/2019 Dasar Broiler
14/18
dan dengan pemberian ransum yang berenergi tinggi (Scott et al., 1982).Universitas Sumatera Utara
Page 18
Sifat daging broiler di antaranya adalah kadar lemak tinggi setelah masa
pertumbuhan. Apabila kadar lemak tinggi maka akan diikuti denganmeningkatnya kadar air. Kadar air yang tinggi dalam daging merupakan salah satu
faktor yang mendukung perkembangan jamur atau mikroorganisme. Dengan
demikian daging yang berkualitas tinggi mempunyai kadar lemak dan air rendah
tetap persentase karkasnya tinggi (Ketaren, 1989).
Persentase Karkas (%)
Bobot karkas normal adalah 60 -70 % dari berat tubuh. Sedangkan
persentase karkas adalah perbandingan antara bobot karkas dengan bobot hidup
dikalikan 100 % (Siregar, 1994).
Persentase karkas merupakan faktor terpenting untuk menilai produksi
ternak, karena produksi erat hubungannya dengan bobot hidup, dimana semakinbertambah bobot hidupnya, maka produksi karkasnya semakin meningkat
(Murtidjo, 1987).
Persentase karkas broiler yang normal yang berkisar antara 65 67 % dari
bobot hidup (Mc Nitt, 1983). Persentase karkas dipengaruhi oleh bangsa, umur,
jenis kelamin, bobot hidup dan makanan. Persentase ayam jantan lebih besar
dibandingkan persentase ayam betina lebih banyak menghasilkan kulit dan lemak
abdomen dari pada jantan (Morran and Orr, 1970).
Murtidjo (1987) menyatakan bahwa persentase karkas merupakan faktor
yang penting untuk menilai produksi ternak, karena produksi erat hubungannya
dengan bobot hidup, dimana semakin bertambah bobot hidupnya maka produksi
karkasnya semakin meningkat. Hal ini ditegaskan lagi oleh oleh Ahmad danHerman (1992) disitasi Presdi (2001) menyatakan bahwa ayam yang bobotUniversitas Sumatera Utara
Page 19
tubuhnya tinggi menghasilkan persentase karkas yang tinggi, sebaliknya ayam
yang bobot hidupnya rendah akan menghasilkan persentase karkas yang rendah.
Lemak Abdominal (%)
Lemak abdominal merupakan lemak yang terdapat disekitar rongga perut
atau juga disekitar ovarium. Lemak sebagai sumber energi sangat efesien dalam
jumlah atau 2.5 kali lebih tinggi dari kandungan karbohidrat. Namun pemakaianlemak atau konsumsi unggas hanya dibolehkan sekitar 5 % dari jumlah total
ransum. Hal ini disebabkan kandungan lemak yang tinggi akan menghambat
ovulasi (Triyantini, 1997).
Menurut Haris (1997) yang menyatakan bahwa perlemakan tubuh
diakibatkan dari konsumsi energi yang berlebih yang akan disimpan dalam
jaringan tubuh yaitu pada bagian intramuscular, subcutan dan abdominal.
Ditambahkan lagi oleh Tilman et al. (1986) yang menyatakan bahwa kelebihan
-
7/26/2019 Dasar Broiler
15/18
energi pada ayam akan akan menghasilkan karkas yang mengandung lemak lebih
tinggi dan rendahnya konsumsi menyebabkan lemak dan karbihidrat yang
disimpan dalam glikogen rendah.
Sembiring (2001) menyatakan bahwa tinggi rendahnya kualitas karkas
broiler ditentukan dari jumlah lemak abdominal yang terdapat dari broiler
tersebut. Karkas yang baik harus mengandung daging yang banyak, sebagian yangdimakan harus baik, mengandung kadar lemak yang tidak tinggi.
Salah satu cara mengurangi perlemakan pada broiler adalah dengan jalan
menvariasikan dengan nutrien ransum, terutama enetgi protein. Dengan
meningkatnya energi ransum, maka akan meningkatnya kandungan lemakUniversitas Sumatera Utara
Page 20
abdominalnya akan menurun. Broiler muda sampai umur enam minggu
mengandung lemak kira kira 4 % lemak badan (Wahyu, 1985).
Soeparno (1994) menyatakan lemak karkas yang tinggi sebagai akibat dariperlakuan ransum berenergi rendah sehingga terjadi kenaikan persentase lemak
intra muskular dan menurunkan kadar air. Sementara itu Ketaren et al. (1999)
menyatakan bahwa pemberian produk terfermentasi pada broiler meskipun tidak
menyebabkan perubahan yang berarti terhadap persentase karkas, tetapi dapat
menurunkan kadar lemak abdominalnya.
Komot (1989) menyatakan bahwa diantara faktor-faktor yang
mempengaruhi lemak tubuh, maka faktor ransum adalah yang paling berpengaruh.
Perlemakan tubuh diakibatkan dari konsumsi energi ransum yang berlebih yang
akan disimpan dalam jaringan tubuh yaitu bagian dari intra muscular, subcutan
dan abdominalnya (Haris, 1997).
Mahfud (2000) menyatakan bahwa untuk mencerna serat kasar dibutuhkanenergi yang banyak sehingga ayam tidak memiliki energi yang berlebihan untuk
disimpan dalam bentuk lemak daging.Universitas Sumatera Utara
PANEN, PASCA PANEN AYAM DAN KERUGIAN YANG DIALAMI DALAM
PENGOLAHAN AYAM BROILER
A.
Panen(eberapa hal yan& dila)u)an sebelum memanen ayam broiler adalah seba&ai beri)ut:a. *embuat +ad'al )andan& yan& a)an dipanen sesuai den&an u)uran berat ayam dan leta)
)andan&.
b. *enyiap)an peralatan panen seperti timban&an, alat tulis, surat +alan, nota timban&an, tali rafia,)eran+an& ayam, dan lampu senter.
c. *embuat laporan sto) ayam dan men&ambil sampel dahulu untu) ditimban&, sehin&&a saat
dipanen a)an sesuai den&an u)uran yan& telah dilapor)an.
-
7/26/2019 Dasar Broiler
16/18
a. Tida) memberi pa)an secara penuh pada ayam yan& a)an dipanen.12 +am atau minimal +am
sebelum di+ual hidup -+u&a bila di+ual dalam bentu) sudah dipoton& ayam sudah tida) diberi
ransum la&i, tapi hanya diberi air minum. Tu+uannya a&ar ayam tida) ter)ontaminasi oleh pa)an-termasu) baunya, dan bilamana a)an dipoton& tida) men&hasil)an )otoran yan& terlalu banya)
d. ondisi ayam yan& dipanen harus bebas dari antibioti) minimum 5014 hari sebelum
panen, den&an tu+uan untu) men&hindari efek res!"alatau masih terdapatnya sisa0sisa obat0obatan tersebut di dalam da&in& ayam yan& tentu sa+a a)an tida) bai) ba&i )esehatan manusia
bilamana men&onsumsinya.
Karakteristik Strain Broiler
Karakteristik serta keunggulan strain broiler dan layer di Indonesia antara lain:
Strain Cobb (broiler)
1. Titik tekan pada perbaikan FCR
2. Pengebangan genetik diara!kan pada pebentukan daging dada
". #uda! beradaptasi dengan lingkungan tropis (!eat stress)
$. Produksi e%isien (&obot badan 1' 2 kg* FCR 1'+,)
Strain -ybro (broiler)
1. Fokus ter!adap kekuatan dan daya !idup
2. #enaga keseibangan antara si%at broiler dan breeder
". Per%ora bagus pada ikli tropis
$. Ta!an ter!adap kasus as/ites
,. Fokus pengebangan genetik pada !asil0produk karkas
Strain Ross (broiler)
1. FCR lebi! e%isien
2. au pertubu!an lebi! /epat
". aya !idup lebi! bagus
$. Fokus pengebangan genetik pada kekuatan kaki sebagai penyeibang berat badan
suber 333./%eed./o.id0
W E D N E S D A Y , A U G U S T 2 9 , 2 0 0 7
AnimalNutrition VII (Cobb 500!
http://article-34.blogspot.co.id/2007/08/animalnutrition-v-cobb-500.htmlhttp://article-34.blogspot.co.id/2007/08/animalnutrition-v-cobb-500.html -
7/26/2019 Dasar Broiler
17/18
S"la#an$ %an&an$ 'roil"r Cobb 500(sebuah rangkuman dari Seminar Broiler Cobb di Sommerset Surabaya, 28 Agustus 2007)
Strain a#am broil"r #an$ u)u* ban#a) &ibu&i&a#a)an &i In&on"+ia a&ala +train Cobb %a&a +"minar ini&i-"la+)an ba.a Cobb/antr"++ In +"ba$ai *"ru+aaan *"mbibitan a#am #an$ t"la m"n$$una)an
biot"nolo$# mo&"rn mam*u m"n$a+il)an $"n"ti ma)" u* #an$ bai) &ari taun )"taun S"l")+i $"n"ti
#an$ )"tat mam*u m"n$a+il)an +train un$$ul 1"nurut An&r". bourn" +train Cobb 500 #an$ +aat ini
&ia+il)an ol" Cobb antr"++ m"m*un#ai )"un$ulan )om*arati &iban&in$ +train #an$ lain +"*"rti $ro.t
rat" #an$ "*at, br"a+t ormation #an$ +"ma)in bai), 3""& on"r+ion #an$ ma)in bai), m"m*un#ai +tru)tur
tulan$ &an otot #an$ l"bi bai) &an m"m*u#ai 4ualita+ &a$in$ #an$ bai)
D"n$an +"ma)in &i*"rbai)in#a $"n"ti) Cobb ma)a &a*at &i*a+ti)an a&an#a *"rubaan *a&a r")om"n&a+i
an$)a )"u)u*an $iin#a %a&a $ui&" nutrition 2006 #an$ t"rbaru t"rliat ba.a a&a *"rubaan #an$ u)u*
+i$ni)an &iban&in$)an &"n$an $ui&" 2008 #aitu *a&a balan" amino ai& +"rta *"rubaan &i itamin A &an
itamin D %"rubaan ini &imun$)in)an a)ibat *"rbai)an $"n"ti Cobb itu +"n&iri Cobb 500 m"ru*a)an
ba$ian &ari 'roil"r mo&"rn &imana mam*u b"r)"mban$ &"n$an "*at (fast growth! +"in$$a a*abila
)"u)u*an nutri"nt untu) *"mb"ntu)an otot &an tulan$ ti&a) t"r*"nui ma)a a)an munul $"-ala/$"-ala
)"lum*uan atau leg problem S"in$$a *a&a +"minar ini An&r". bourn" m"n$$ari+ ba.ai *"rubaan
*a&a an$)a )"u)u*an b"b"ra*a min"ral &an itamin S"lain itu An&r". -u$a m"n$a-a) *"+"rta untu)
m"noba m"mbuat r"or&in$ untu) &iban&in$)an &"n$an Stan&ar& *"rorman" Cobb #an$ a&a Dan -u$a
m"nurut An&r". $ui&" nutrition ini ti&a) :, t"ta*i bi+a &imo&i)a+i +"+uai &"n$an )on&i+i &ila*an$an
1o&i)a+i $ui&" nutrition t"r+"but t"la &ila)u)an ol" t"am Nutritioni+t %T Si"ra& %ro&u" Tb) &i Si&oar-o
&imana *"ma)aian *a)an %r" Start"r AS ;00 ' mam*u m"lam*aui +tan&ar& Cobb *a&a min$$u *"rtama
#aitu ;60 + ;90/200 $ D"n$an )"n#ataan ini ma)a *"rlu *"n$)a-ian #an$ l"bi -au +u*a#a &i&a*at
*"rorman" Cobb #an$ o*timal untu) *"m"liaraan &i &a"ra tro*i+
S"lain itu An&r". bourn" m"mb"ri)an *"n#"$aran )"mbali )"*a&a *"+"rta m"n$"nai mana-"m"n broil"r
&ari broo&in$ +am*ai *an"n, )ar"na +"bai)/bai)n#a 4ualita+ Dal ini +"na&a &"n$an +lo$an Cobb Vantr"++ #aitu We all need good nights sleeping..
Good nights sleeping is part of natural lifestyle for your Bird
Dimana *"rla)uan li$tin$ *ro$ram ini m"noba m"n$uran$i .a)tu t"ran$ &i &alam )an&an$ +"in$$am"mb"ri)an )"+"m*atan a#am broil"r untu) ti&ur &an b"ri+tiraat >a+il *"n"litian ini &i Cana&a
m"nun-u))an a&an#a mortalit# #an$ r"n&a, *"rtumbuan rata/rata arian bobot ba&an (ADG! +"rta 3C?
#an$ r"n&a *a&a arm #an$ m"n"ra*)an li$tin$ *ro$ram >al ini +an$at lo$i+ )ar"na a#am u)u* ti&ur &an
i+tiraat +"in$$a a&an$an "n"r$i &a*at &i$una)an untu) r"o"r# )on&i+i tubu atau*un untu)
*"r)"mban$an &a$in$ 1ortalit# m"nurun &i)ar"na)an *a&a +aat a&an#a *"rubaan &ari li$t to &ar) atau
+"bali)n#a m"nin$)at)an +")r"+i)an ormon" m"latonin
-
7/26/2019 Dasar Broiler
18/18
1"nurut a+il *"n"litian #an$ &ila)u)an Cobb/antr"++ ba.a m"latonin b"r*"ran
*a&a immunocompetency A&a b"b"ra*a al #an$ *"rlu &i*"r+ia*)an a*abila a)an m"noba m"n"ra*)an
li$tin$ *ro$ram *a&a broil"r #aitu -umla t"m*at *a)an &an t"m*at minum aru+ u)u* D"n$an li$tin$
*ro$ram ini &a*at &i*a+ti)an *a&a +aat lam*u &in#ala)an ma)a a#am t"r+"but a)an ma)an *a&a .a)tu
#an$ b"r+amaan +"in$$a a*abila t"m*at *a)an atau minum ti&a) m"nu)u*i &a*at m"n")an ""& inta)"
&an a)ibatn#a ADG ti&a) ma)+imal
1"nurut An&r". bourn" *"rla)uan li$tin$ *ro$ram ini baru bi+a &ila)+ana)an a*abila bobot ba&an min$$u
*"rtama +"+uai &"n$an +tan&ar& Cobb #aitu ;60 $ram Dan #an$ *"rlu &i$ari+ ba.ai *"nurunan 3""&
inta)" *a&a ti$a ari *"rtama *"rla)uan ini a&ala .a-ar &an +"lan-utn#a a)an )"mbali normal @i$tin$
*ro$ram #an$ &i+aran)an #aitu 6 am $"la* &an ;B -am t"ran$, &ari umur 7 ari +am*ai 2B ari &"n$an
int"n+ita+ aa#a 5/;0 lu: S"t"la itu &ari umur )" 29 +am*ai *an"n lama .a)tu $"la* &i)uran$i ; -am
*"rarin#a >al ini &ila)u)an )"mun$)inan untu) m"mb"ri)an )"+"m*atan ma)an #an$ l"bi ban#a)
+"in$$a uniormit# +aat *an"n &a*at t"ra*ai
Kesimpulan
Untu) m"m*"rol" *"rorman" #an$ o*timal ma)a
;%"r+ia*an broo&in$ #an$ bai) m"li*uti +uu &an "ntila+i )an&an$2%"rla)uan #an$ bai) +aat D