Dampak E-Commerce Terhadap Pertumbuhan Jiwa … · 2020. 8. 4. · bahwa, e-commerce menggambarkan...
Transcript of Dampak E-Commerce Terhadap Pertumbuhan Jiwa … · 2020. 8. 4. · bahwa, e-commerce menggambarkan...
-
Dampak E-Commerce Terhadap Pertumbuhan Jiwa Entrepreneurship Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN
Raden Intan Lampung Tahun 2017)
Mardhiyah Hayati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung
Abstract In the era of globalization, the exsisting of Internet has viewed a global information network that completely transparent, it was directly or indirectly affect and create challenges to find the way of arranging a transaction in the economics side, the development of technology has met the method of transactions known as e-commerce. Islam has set up a mechanism in the property development, and one of the efforts for arrange the wealth development is through business activities. Young age is not an obstacle to starting a business, even many people who success in the field of business at a young age. Based on the background above, the formulation of the problem in this study: How big is the impact of e-commerce on Soul Entrepreneurship Growth Student Faculty of Economics and Islamic Business, UIN Raden Intan Lampung ?. Research Objectives to analyze how big is the impact of e-commerce on the Growth of Enterpreneurship Student Life of Faculty of Economics and Islamic Business, UIN Raden Intan Lampung. The method cunducted in this research is using survey research design with quantitative research methods, the sample in this study as many as 19 people with simple random sampling method, data collecting techniques that used was through questionnaires, data analysis techniques is using a simple regression by SPSS program ver. 16. The results showed: There are positive and significant impact between e-commerce with the growth of soul students entrepreneurship. Keywords: e-commerce, Entrepreneurship, Student
Abstrak Di era globalisasi, kehadiran internet telah membuka jaringan informasi global yang serba transparan, langsung atau tidak langsung mempengaruhi dan menciptakan tantangan terhadap cara pengaturan suatu transaksi di bidang ekonomi. kemajuan teknologi telah melahirkan metode bertransaksi yang dikenal dengan istilah e-commerce. Islam telah mengatur suatu mekanisme dalam pengembangan harta, dan salah satu usaha untuk pengembangan harta kekayaan adalah melalui kegiatan bisnis. Usia muda bukanlah halangan untuk memulai suatu bisnis, bahkan banyak sekali orang yang mengalami kesuksesan di bidang bisnis di usia muda. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Seberapa besarkah dampak e-commerce terhadap Pertumbuhan Jiwa Enterpreneurship Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Intan Lampung?. Tujuan Penelitian untuk menganalisis Seberapa besarkah dampak e-commerce terhadap Pertumbuhan Jiwa Entrepreneurship Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Intan Lampung. `Metode penelitian yang dilakukan menggunakan desain penelitian survei dengan metode penelitian kuantitatif, sample dalam penelitian ini sebanyak 19 orang dengan metode simple random sampling, teknik pengumpulan data melalui kuesioner, teknik analisis data adalah regresi sederhana, uji hipotesis menggunakan uji t (t tes) dengan menggunakan program SPSS ver. 16. Hasil Penelitian
mailto:[email protected]
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
43
menunjukkan bahwa: Terdapat dampak yang positif dan signifikan antara e-commerce dengan pertumbuhan jiwa enterpreneurship Kata Kunci: E-Commerce, Entrepreneurship, Mahasiswa Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi elektronik berkembang
sangat pesat dan sudah mempengaruhi hampir seluruh kegiatan masyarakat.
Canggihnya teknologi dan terbukanya jaringan informasi global yang serba
transparan langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi dan menciptakan
tantangan terhadap cara pengaturan suatu transaksi baik di bidang sosial
maupun ekonomi.
Teknologi hadir membawa begitu banyak manfaat dan kemudahan bagi
manusia dalam banyak hal, terutama dengan hadirnya internet. Internet
(International Networking) adalah merupakan jaringan komputer yang
menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia (World Wide network)
sehingga terbentuk ruang maya jaringan komputer (cyberspace) dimana antara
satu komputer dengan komputer lainnya dapat saling berhubungan atau
terkoneksi.1 Dengan internet kita mudah berkomunikasi baik lokal maupun
internasional, kabar duniapun dengan mudah bisa kita akses lewat internet, kita
ingin ngobrol dengan temanpun bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja,
misalnya lewat media sosial, begitu juga kalau kita akan membayar tagihan
listrik, telpon atau transfer uang dan lain-lain, kita tidak perlu mendatangi outlet
yang dimaksud, cukup melalui internet banking semua bisa dilakukan dan tidak
mengganggu aktivitas kita, begitu juga dengan transaksi dalam bisnis
perdagangan.
Di dalam bisnis perdagangan, kemajuan teknologi telah melahirkan
metode bertransaksi yang dikenal dengan istilah e-commerce (Electronik
Commerce). Menurut Soon-yong Choi secara luas e-commerce merupakan
penggunaan alat-alat elektronik dan teknologi untuk melakukan perdagangan,
meliputi interaksi business-to-business, dan business- to- consumer.2
Islam memandang bahwa bekerja untuk mencari nafkah adalah bagian dari
Ibadah, bekerja juga merupakan sebab-sebab pokok dan mendasar yang
memungkinkan manusia dapat memiliki harta kekayaan. Untuk memungkinkan
manusia berusaha memperoleh rezeki, Allah SWT. melapangkan bumi agar
manusia bisa memanfaatkannya.
1 Madcoms, Mudah menggunakan internet untuk pemula, (Yogyakarta: Andi Offset, 2015), h. 2 2 Soon-yong Choi dalam Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam,
(Yogyakarta: Megistra Insani Press bekerjasama dengan MSI UII, 2004), h. 13
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
44
Artinya:”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah
di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-
Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15)
Islam sangat menekankan (mewajibkan) aspek kehalalannya, baik dari segi
perolehan maupun pendayagunaannya (pengelolaan dan pembelanjaan).3
“Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum beranjak
sebelum ditanya kepadanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang
dilakukannya; tentang masa mudanya, apa yang dilakukannya; tentang
hartanya; darimana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan; dan tentang
ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu.” (HR. Ahmad)
Islam telah mengatur suatu mekanisme dalam pengembangan harta, serta
menjelaskan hukum-hukum yang harus dipatuhi atau yang dilarang untuk
dikerjakan, dan salah satu usaha untuk pengembangan harta kekayaan adalah
melalui kegiatan bisnis.
Usia muda bukanlah halangan untuk memulai suatu bisnis, bahkan banyak
sekali orang yang mengalami kesuksesan di bidang bisnis di usia muda, begitu
juga yang terjadi dengan mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN
Raden Intan Lampung. Kalau diperhatikan banyak sekali yang sudah mulai
menjalankan bisnis, baik secara online maupun offline. Mereka menjalankan
bisnisnya tentu saja dengan melihat peluang dan pangsa pasar. Mereka harus
bertindak sebagai entrepreneurship yang berpotensi, karena setiap orang yang
memulai bisnis akan menghadapi dunia bisnis yang sangat kompetitif, sehingga
dibutuhkan kerja keras dan keseriusan dari para pelaku bisnis. Apalagi dengan
adanya iming-iming untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan modal
yang terjangkau yang disesuaikan dengan kemampuan finansial mahasiswa,
sehingga bisnis online mulai banyak yang meliriknya.
Kajian Pustaka
1. E-Commerce
Banyak sekali definisi e-commerce, tergantung pada perspektif atau
kacamata yang dimanfaatkan. Secara umum menurut David Baum, e-
commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that
link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and
the electronic exchange of good, services and information.4
Lebih lanjut, Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi menyatakan
bahwa, e-commerce menggambarkan cakupan yang luas mengenai
teknologi, proses dan praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa
3 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas bisnis
Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 17 4 David Baum dalam Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal E-Commerce,
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2001), h 14-15
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
45
menggunakan kertas sebagai sarana mekanisme transaksi, hal ini bisa
dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui e-mail atau juga melalui
World Wide Web.5
Haris Faulidi Asnawi, dalam bukunya menyatakan bahwa Association
for Electronic Commerce secara sederhana, mendefinisikan e-commerce
sebagai mekanisme bisnis secara elektronik. Commerce Net, sebuah
konsorsium industry, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu
penggunaan jaringan komputer sebagai sarana penciptaan relasi bisnis, ia
juga menambahkan bahwa di dalam e-commerce terjadi proses pembelian
dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet
atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua belah pihak di dalam
satu perusahaan dengan menggunakan internet. Sementara menurut Amir
Harman dalam bukunya Net Ready: Strategies for success in the e-conomy
secara lebih terperinci lagi mendefinisikan bahwa e-commerce sebagai suatu
jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada
transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai
medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua institusi (business-to-
business) maupun antara institusi dan konsumen langsung ( business- to-
consumer).6
Kehadiran internet bagi pelaku bisnis menjadi penting, karena
bermanfaat dalam mendukung bisnis, yaitu antara lain:
a. Media promosi atas produk dan jasa yang dihasilkan dengan biaya
yang relatif murah dan daya jangkaunnya yang luas (global).
b. Media transaksi secara online (online Shopping).
c. Mempermudah system pembayaran transaksi dalam berbelanja online.
d. Memberikan peluang tumbuhnya bisnis jasa baru seperti warnet,
konsultan telematika dan desainer situs web.
e. Memberikan kemudahan bagi pengiriman informasi ke berbagai pihak
lebih cepat
f. Memberikan kemampuan konferensi jarak jauh (telekonferensi) antara
perusahaan induk dengan anak perusahaan yang berada di beberapa
belahan dunia7
Karakteristik dari business-to-business antara lain:
a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka
sudah saling terjalin hubungan yang sudah cukup lama.
b. Pertukaran yang dilakukan secara berulang-ulang dengan format data
yang telah disepakati.
5 Ibid, h.. 1-2 6 Haris Faulidi Asnawi, Op.cit, h.15 7 Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2006), h.. 345-346
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
46
c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainya untuk
mengirimkan data.
d. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.8
Sedangkan business- to- consumer mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
a. Terbuka untuk umum, dimana informasi yang disebarkan secara
umum
b. Service yang digunakan bersifat umum
c. Service yang diberikan adalah berdasarkan permintaan
d. Sering dilakukan system pendekatan client-server.9
Banyak cara yang digunakan untuk melakukan pendekatan dengan
konsumen, antara lain dengan mekanisme took online atau juga bisa
menggunakan konsep portal. Dengan demikian konsumen akan
memperoleh keuntungan, misalnya pembeli tidak perlu meluangkan
waktu khusus untuk berbelanja keluar rumah cukup dengan membuka
situs e-commerce yang diinginkan kapan saja selama 24 jam non stop setiap
hari dengan pilihan yang beragam, serta dapat membandingkan produk
yang ditawarkan dengan produk yang diperoleh di pasar tradisional.
2. Entrepreneurship
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumberdaya untuk mencari
peluang menuju sukses.10
Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumberdaya dengan cara-
cara baru dan berbeda, seperti:
a. Pengembangan teknologi.
b. Penemuan Pengetahuan Ilmiah.
c. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.
d. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih
banyak dengan sumberdaya yang lebih efisien.11
Menurut Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet
Widjajakusuma, wirausaha mencakup beberapa unsur penting yang satu
dengan yang lainnya saling terkait, bersinergi dan tidak terlepas satu sama
lainya, yaitu:
a. Unsur Daya Pikir
8 Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Op.cit. h. 5 9 Ibid 10 Suryana, Kewirausahaan; Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi 3, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006), h. 2 11 Ibid
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
47
Daya pikir, pengetahuan, kepandaian, intelektual, atau kognitif
mencirikan tingkat penalaran, taraf pemikiran yang dimiliki seseorang.
Daya pikir adalah juga sumber dan awal kelahiran kreasi dan temuan
baru serta yang terpenting ujung tombak kemajuan suatu umat.
b. Unsur Keterampilan
Mengandalkan berfikir saja belum cukup untuk dapat mewujudkan
suatu karya nyata. Karya akan terwujud jika ada tindakan.
Keterampilan merupakan tindakan raga untuk melakukan suatu kerja.
Dari hasil suatu kerja itu baru dapat diwujudkan suatu karya, baik
berupa produk maupun jasa. Keterampilan sangat dibutuhkan oleh
siapa saja, Unsur Sikap Mental Maju
Daya pikir dan keterampilan belumlah dapat menjamin kesuksesan.
Sukses hanya dapat diraih jika terjadi sinergi antara pemikiran,
ketrampilan, dan sikap mental maju. Sikap mental inilah yang dalam
banyak hal justru menjadi penentu keberhasilan seseorang.
Bagi seorang muslim, sikap mental maju pada hakikatnya
merupakan konsekuensi dari tauhid dan buah dari kemuslimannya
dalam seluruh aktivitas kesehariannya. Identitas itu tampak pada
kepribadian seorang muslim, yakni pada pola berpikir (aqliyyah) dan pola
bersikapnya (nafsiyyah) yang dilandaskan pada aqidah Islam. Di sini,
tampak jelas bahwa sikap mental maju sesungguhnya adalah buah dari
pola sikap yang didorong secara produktif oleh pola pikir Islami.
c. Unsur Intuisi
Intuisi atau feeling adalah sesuatu yang abstrak, sulit digambarkan,
namun acapkali menjadi kenyataan jika dirasakan serta diyakini benar
dan lalu diusahakan.
Dalam perspektif Islam, intuisi dapat dinilai sebagai bagian lanjut
dari pemikiran dan sikap mental maju yang telah dimiliki seseorang
muslim. Seorang muslim memang dituntut untuk mengaplikasikan
pemahaman Islam dalam menjalankan kegiatan hidupnya. Proses
aplikasi ini dapat dilakukan antara lain dengan cara menumbuhkan
kesadaran dan melatih kepekaan perasaan. 12
Berusaha dalam bidang bisnis dan perdagangan adalah usaha kerja keras.
Dalam kerja keras itu, tersembunyi kepuasan batin, yang tidak dinikmati
profesi lain. Dunia bisnis mengutamakan prestasi lebih dulu, baru kemudian
prestise, bukan sebaliknya prestise dulu baru prestasi. Generasi muda yang
mengutamakan prestise dulu, mereka tidak akan mencapai kemajuan, karena
12 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, op.cit. h. 33-44
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
48
setiap kemajuan pasti menuntut adanya prestasi. Prestasi dimulai dengan
usaha kerja keras, dalam bidang apapun termasuk bisnis13
Untuk mengelola usaha harus diawali dengan:
1. Perencanaan Usaha
2. Pengelolaan keuangan
3. Aksi strategis usaha
4. Teknik pengembangan usaha14
Tiap orang tertarik dengan kewirausahaan karena adanya berbagai
imbalan yang kuat. Beberapa orang tertarik khususnya pada salah satu
imbalan, dan yang lainnya tertarik pada berbagai kepuasan yang mungkin
didapatkannya. Menurut Justin G. Longenecker yang diterjemahkan oleh
Thomson Learning Asia, Imbalan yang ingin didapat oleh seorang pembisnis
dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori dasar, yaitu:
a. Imbalan berupa laba
Hasil finansial dari bisnis apapun harus dapat mengganti kerugian
waktu (ekuivalensi dengan upah) dan dana (ekuivalensi dengan tingkat
bunga atau deviden) sebelum laba yang sebenarnya dapat direalisasikan.
Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu
dan uang yang mereka investasikan, tapi juga memberikan imbalan yang
pantas bagi risiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan
bisnis mereka sendiri.
b. Imbalan berupa kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan secara bebas perusahaannya
merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Wirausaha banyak
yang memiliki keinginan yang kuat untuk membuat keputusan kita
sendiri, mengambil risiko dan memungut imbalan yang ada. Menjadi
satu-satunya bos di perusahaan mereka adalah ide yang menarik.
Beberapa wirausaha menggunakan kebebasan untuk menyusun
kehidupan dan prilaku kerja dan pribadinya secara fleksibel. Tentu saja,
tidak menjamin kehidupan yang mudah. Banyak wirausaha bekerja keras
berjam-jam lamanya. Tetapi mereka mendapatkan kepuasan dari
keputusan yang mereka buat sendiri berdasarkan faktor ekonomi dan
lingkungan lainnya.
c. Imbalan Berupa Kepuasan Menjalani Hidup
Wirausaha sering kali mengatakan kepuasan yang mereka dapatkan
dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Kadang beberapa orang
mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan suatu
keceriaan. Kenikmatan yang mereka dapatkan mungkin berasal dari
13 Buchari Alma dalam Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam;Implementasi Etika Islami
untuk Dunia Baru, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 136 14 Suryana, Op.cit, h. 7
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
49
kebebasan mereka, tapi dari kenikmatan tersebut merefleksikan
pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan.15
Sejalan dengan kaidah ushul ” al-aslu fi al-af’al at-taqayyud bi hukmi asy-
syar’i “, yang berarti bahwa hukum asal suatu perbuatan adalah terikat
dengan hukum syara’: wajib, sunnah, mubah, makruh, haram, maka
pelaksanaan bisnis harus tetap berpegang pada ketentuan syariat.16
Dengan kendali syariat, lebih lanjut dikatakan bahwa bisnis bertujuan
untuk mencapai empat hal utama, yaitu:
a.Target hasil: Profit –materi dan benefit – non materi
Tujuan perusahaan tidak hanya untuk mencari profit setinggi-
tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit
(keuntungan atau manfaat) non materi kepada internal organisasi
perusahaan dan eksternal (lingkungan) seperti terciptanya suasana
persaudaraan, keperdulian sosial, dan sebagainya.
b. Pertumbuhan
Jika Profit –materi dan benefit – non materi telah diraih sesuai target,
perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus
menerus dari setiap profit dan benefit tersebut. Hasil perusahaan akan
diupayakan meningkat setiap tahunnya. Upaya penumbuhan ini tentu
dijalankan dalam koridor syariat.
c. Keberlangsungan
Belum sempurna orientasi manajeman suatu perusahaan bila hanya
berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Karena itu, perlu
diupayakan terus agar pertumbuhan target hasil yang telah diraih dapat
dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama
d. Keberkahan
Faktor keberkahan atau orientasi untuk menggapai ridho Allah SWT.
Merupakan puncak kebahagiaan hidup manusia muslim. Bila ini tercapai,
menandakan terpenuhinya dua syarat diterimanya amal manusia, yakni
adanya elemen niat ikhlas dan cara yang sesuai dengan tuntunan syariah.17
Kerangka Pikir
Usia muda bukanlah halangan untuk memulai suatu bisnis, bahkan banyak
sekali orang yang mengalami kesuksesan di bidang bisnis di usia muda, begitu
juga yang terjadi dengan mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI), kalau diperhatikan banyak sekali yang sudah mulai menjalankan bisnis,
baik secara offline ataupun secara online, baik tujuannya untuk mengisi waktu
15 Justin G. Longenecker et.al, Small Business Management an entrepreneurial emphasis,Terj Ind
oleh.Thomson Learning Asia (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 7- 8 16 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Op. Cit, h. 18 17 Ibid, h.18-21
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
50
luang ataupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka menjalankan
bisnisnya tentu saja dengan melihat peluang dan pangsa pasar. Oleh karena itu,
penulis ingin mengetahui dampak e-commerce terhadap pertumbuhan jiwa
entrepreneurship mahasiswa (studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung), Untuk lebih jelasnya
dampak e-commerce terhadap pertumbuhan jiwa entrepreneurship dapat dilihat
pada gambar 1 berikut ini.
Gambar 1.1. Alur pikir dampak e-commerce terhadap pertumbuhan jiwa
entrepreneurship
Hipotesis
Menurut Sugiono, hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan ke
dalam bentuk kalimat pertanyaan.18
Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
Dampak E-Commerce terhadap Pertumbuhan Jiwa Entrepreneurship
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam cukup signifikan dan positif.
Metode Penelitian
1. Penentuan Lokasi, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a. Penentuan Lokasi
Dipilihnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden
Intan Lampung sebagai lokasi penelitian yaitu dengan pemilihan secara
sengaja (Purpossive Sampling) dengan dasar pemikiran bahwa di FEBI
mahasiwa yang sudah menekuni bisnis online dari tahun ke tahun
semakin bertambah jumlahnya.
b. Populasi
Penulis akan meneliti semua mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, UIN Raden Intan Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 yang
melakukan bisnis online.
18 Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 99
Variabel Terikat (Y)
(Pertumbuhan jiwa entrepreneurship mhswa)
Variabel Bebas (X)
(E-Commerce)
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
51
c. Sampel
Untuk menentukan jumlah sampel, sebenarnya tidak ada suatu
ketetapan yang mutlak berapa persen suatu sampel yang harus diambil
dari populasi. Ketiadaan ketetapan yang mutlak itu tidak perlu
menimbulkan keraguan peneliti, yang penting pengambilan sampel
yang ideal mempunyai sifat-sifat:
1) Seluruh populasi yang diteliti dapat menghasilkan gambaran yang
dapat dipercaya.
2) Hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku dapat
menentukan persepsi.
3) Dengan biaya rendah dapat memberikan keuntungan sebanyak
mungkin.19
Mengingat tidak ada ketetapan yang mutlak mengenai jumlah
responden yang akan dijadikan sampel dalam sebuah penelitian, maka
untuk penelitian ini diambil 50 % dari mahasiswa FEBI yang
menjalankan bisnis online.
d. Teknik Sampling
Pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel
acak sederhana (Simple Random Sampling), yaitu dengan cara
menggunakan tabel bilangan random.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data ini diperoleh langsung dari obyek penelitian, yang
langsung didapat dari data penyebaran daftar pertanyaan
(kuesioner), yaitu metode pengumpulan data dengan berisikan daftar
suatu rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu hal atau dalam sesuatu
bidang.20
b. Data Sekunder
Data diperoleh dari kajian-kajian sumber yang dapat digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisis masalah-masalah yang
berkaitan dengan penelitian. Data sekunder ini diperoleh melelui
pembacaan buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan penelitian
ini.
19 Ida Bagus Mantra dalam Sofian Efendi dan Tukiran (Ed), Metode Penelitian Survei,
(Jakarta: LP3ES, 2012), h. 151-152 20 Koentjaraningrat, 1997, Metode-Metode Penelitian Masyarakat edisi ketiga, (Jakarta:
Gramedia, 1997), h. 173
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
52
3. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas kuesioner yang telah disusun kepada responden untuk
mengetahui apakah kuesioner tersebut layak untuk dijadikan instrumen
penelitian atau tidak. Setelah dilakukan uji coba kuesioner, data yang
diperoleh diolah dengan program komputer SPSS (Statistical Program for
Social Science) versi 16 dengan tingkat signifikansi 95 % ( = 5 %).
Dasar keputusan pengukuran valid tidaknya kuesioner adalah
dengan melihat nilai dari Corrected Butir-Total Correlation (rhitung) dan
nilai dari Correlation (rtabel). Jika nilai dari rhitung lebih rendah dari nilai
kritisnya (rtabel) maka kuesioner dikatakan tidak valid, sedangkan
sebaliknya jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel maka kuesioner
tersebut dikatakan valid. Adapun nilai (rtabel) untuk N= 19 dan level of
significance () sebesar 5 % adalah 0,456. Apabila nilai dari korelasi
tidak signifikan maka nilai kuesioner dikatakan tidak valid sedangkan
sebaliknya, jika nilai korelasi signifikan maka kuesioner tersebut
dikatakan valid.
b. Analisis Regresi
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan program SPSS ver. 16
dan tabulasi, sedangkan untuk pengujian hipotesis, karena data yang
diperoleh berskala interval, maka menggunakan Analisis Regresi.
Menurut Husaini Usman, rumus Uji Regresi adalah:21
Ŷ = a + b X
Keterangan:
Ŷ= variabel Kriterium
a = bilangan konstan
b = koefisien arah garis regresi linier
X = variabel Prediktor
Karena Pengambilan keputusan pada taraf nyata 95 % yaitu:
Ho diterima apabila t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak apabila t hitung ≥ t tabel
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan
pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari:
a. Uji Normalitas
b. Uji Linearitas
c. Uji Homogenitas.
21 Husaini Usman, 2009, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 216
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
53
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil pengujian validitas menunjukkan seluruh butir pertanyaan yang
dipergunakan dalam penelitian ternyata valid dengan r hitung lebih besar dari
syarat minimum yaitu lebih dari 0,456. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 1.1. Item-Total Statistics di bawah ini:
Tabel. 1.1. Item-Total Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1 32,7368 81,649 ,682 ,895
X1.2 33,1579 87,807 ,604 ,898
X1.3 32,7368 84,427 ,671 ,895
X1.4 32,5263 88,819 ,573 ,899
X1.5 32,7368 88,649 ,509 ,901
X1.6 32,8421 85,585 ,519 ,902
Y1.1 32,3158 83,784 ,765 ,892
Y1.3 33,3158 82,117 ,699 ,894
Y1.4 32,7368 81,649 ,682 ,895
Y1.5 32,4737 87,930 ,553 ,900
Y1.6 33,1053 87,099 ,633 ,897
Y1.7 32,7895 84,620 ,593 ,898
Y1.8 32,8947 91,433 ,519 ,902
Y1.9 32,7368 85,649 ,518 ,902
Sumber: data Diolah, 2017
Selain uji validitas, uji reliabilitas sangat diperlukan untuk mengetahui
apakah alat ukur, dalam hal ini butir pertanyaan yang digunakan konsisten atau
tidak. Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan koefisien stabilitas
(Coefficient of Stability) yaitu untuk menguji konsistensi jawaban responden.
Untuk lebih jelasnya hasil reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 1.2 .Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value ,905
N of Items 7a
Part 2 Value ,892
N of Items 7b
Total N of Items 14
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
54
Correlation Between Forms ,435
Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length ,606
Unequal Length ,606
Guttman Split-Half Coefficient ,606
a. The items are: X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, X1.5, X1.6, Y1.1.
b. The items are: Y1.3, Y1.4, Y1.5, Y1.6, Y1.7, Y1.8, Y1.9.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi Guttman Split-Half
Coefficient sebesar 0,606. Korelasi berada pada kategori kuat. Bila dibandingkan
dengan r tabel (0,456), maka r hitung lebih besar dari r tabel, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa angket tersebut reliable.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov yang prinsip kerjanya
membandingkan frekuensi komulatif distribusi teoris dengan
distribusi observasi dan hasilnya sebagai berikut:
Tabel. 1.3 Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti
c df Sig.
Statisti
c df Sig.
ENTREPRENEURS
HIP ,143 19 ,200* ,957 19 ,517
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji tersebut dapat diketahui bahwa: D hitung = 0,143 dan D tabel
= 0,301, D hitung ≤ D tabel yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak,
sehingga keputusannya data yang digunakan berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mempunyai
varian yang sama. Hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 1.4. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
55
ENTREPRENEURSHIP
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5,862 6 9 ,010
Dari tabel Test of Homogeneity of Variances dapat diketahui data
yang digunakan mempunyai varians yang sama.
c. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan yang linier antara variabel dependent dengan
independent. Hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.5. Uji Linearitas
Anovaa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 84,909 1 84,909 10,193
,005b
Residual 141,618 17 8,330
Total 226,526 18
a. Dependent Variable: ENTREPRENEURSHIP
b. Predictors: (Constant), E-COMMERCE
Dari tabel ANOVA di atas menunjukkan model regresi yang
digunakan untuk memprediksi pertumbuhan jiwa entrepreneur
mahasiswa dipengaruhi oleh e-commerce, karena dari tabel di atas
menunjukkan F hitung > F tabel (10,193 ≥ 4,45), artinya model regresi
linier sederhana dapat digunakan dalam memprediksi pertumbuhan
jiwa entrepreneurship mahasiswa yang dipengaruhi oleh e-commerce
2. Dampak e-commerce terhadap Pertumbuhan Jiwa Entrepreneurship
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Intan
Lampung
Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1.6 Discritive Statistics
Descriptive Statistics
Mean
Std.
Deviation N
ENTREPRENEURSH
IP 20,1579 3,54751 19
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
56
E-COMMERCE 12,6842 4,01459 19
Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa terdapat jumlah
responden sebesar 19 orang untuk entrepreneurship rata-rata (mean)
sebesar 20,1579 dengan standar deviasi sebesar 3,54751 dan e-commerce
rata-rata (mean) sebesar 12,6842 dengan standar deviasi sebesar 4,01459.
Nilai korelasi sebesar (R) yang diperoleh sebesar 0,612
menunjukkan hubungan yang kuat dan positif artinya semakin lama
orang mengenal dan memahami e-commerce maka pertumbuhan jiwa
entrepreneurship (berwirausaha di bidang bisnis online) akan semakin
meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.7. Model Summary
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
1 ,612a ,375 ,338 2,88625 ,375 10,193 1 17 ,005
a. Predictors: (Constant), E-COMMERCE
b. Dependent Variable: ENTREPRENEURSHIP
Yang terakhir, kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk
mengetahui ada tidaknya dampak antara e-commerce dengan pertumbuhan
jiwa entrepreneurship mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Raden
Intan Lampung dengan menggunakan uji t dan hasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.8. Coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
95,0% Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta Lower Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 13,296 2,249 5,912 ,000 8,551 18,041
E-
COMMER
CE
,541 ,169 ,612 3,193 ,005 ,183 ,899
a. Dependent Variable: Enterpreneurship
-
Mardhiyah Hayati Dampak E-Commerce Terhadap…
NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung = 3,193 jika
dibandingkan dengan t tabel = 2,110, maka t hit ≥ t Tabel, yang berarti ada
dampak antara e-commerce dengan pertumbuhan jiwa entrepreneurship
mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Raden Intan Lampung.
Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat dampak yang
cukup signifikan dan positif antara E-Commerce terhadap Pertumbuhan Jiwa
Entrepreneurship Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Intan Lampung.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dampak E-Commerce terhadap Pertumbuhan Jiwa Entrepreneurship
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam cukup signifikan dan positif,
artinya semakin lama mahasiswa menjadi konsumen dalam transaksi online,
maka dia mempunyai kecenderungan untuk mencoba melakukan bisnis online.
Saran
Bagi mahasiswa yang akan melakukan bisnis online, hendaknya jangan
hanya melihat kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh transaksi itu,
tetapi harus mengerti dan paham juga dengan risiko, sehingga ketika sudah
terjun dalam bisnis e-commerce, mereka akan menjadi pembisnis yang handal.
Referensi Abdul Aziz, 2013, Etika Bisnis Perspektif Islam;Implementasi Etika Islami untuk
Dunia Baru, (Bandung: Alfabeta) Djoko Purwanto, 2006, Komunikasi Bisnis, (Jakarta: Erlangga) Haris Faulidi Asnawi, 2004, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam,
(Yogyakarta: Megistra Insani Press bekerjasama dengan MSI UII) Husaini Usman, 2009, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara) Justin G. Longenecker et.al, 2001, Small Business Management an entrepreneurial
emphasis,Terj Ind oleh.Thomson Learning Asia (Jakarta: Salemba Empat) Koentjaraningrat, 1997, Metode-Metode Penelitian Masyarakat edisi ketiga, (Jakarta:
Gramedia) Madcom, 2015, Mudah Menggunakan Internet untuk Pemula, (Yogyakarta: Andi ) Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma 2002,
Menggagas bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani) Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi 2001, Mengenal e-commerce, (Jakarta:
Elex Media Komputindo) Sofian Efendi dan Tukiran (Ed), 2012, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES) Sugiono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alvabeta) Sugiono, 2014, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung:
Alfabeta) Suryana, 2006, Kewirausahaan, Pedoman praktis: Kiat dan Proses menuju Sukses.
(Jakarta: Salemba Empat)