DAFTAR ISI Tahunan... · 2019-05-23 · DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS LAPORAN TAHUNAN 2013 ... telah...

85
1

Transcript of DAFTAR ISI Tahunan... · 2019-05-23 · DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS LAPORAN TAHUNAN 2013 ... telah...

1

2

3

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

LAPORAN TAHUNAN 2013 DANASUPRA DANASUPRA 2013 ANNUAL REPORT

SEJARAH PERSEROAN 5 COMPANY HISTORY IKHTISAR KEUANGAN 2013 9 2013 FINANCIAL HIGHLIGHTS IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 9 FINANCIAL HIGHLIGHTS IKHTISAR SAHAM 2013 14 2013 STOCK HIGHLIGHTS KEBIJAKAN DIVIDEN 18 DIVIDEND POLICY LAPORAN DEWAN KOMISARIS 21 THE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT LAPORAN DEWAN DIREKSI 23 THE BOARD OF DIRECTORS REPORT PROFIL PERSEROAN 31 COMPANY PROFILE VISI, MISI, NILAI-NILAI PERSEROAN 31 VISION, MISION, CORPORATE VALUES STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN 34 CORPORATE ORGANIZATION STRUCTURE PROFIL DEWAN KOMISARIS 35 THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE PROFIL DEWAN DIREKSI 38 THE BOARD OF DIRECTORS PROFILE PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 41 HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG 43 CAPITAL MARKET PROFESSIONAL AND PASAR MODAL INSTITUTION SUPPORT ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 47 MANAJEMEN DISCUSION AND ANALYSIS OPERASI PERSEROAN 47 COMPANY OPERATION ANALISA KINERJA USAHA 51 BUSINESS PERFORMANCE ANALYSIS STRATEGI PERSEROAN 54 COMPANY’S STRATEGY TATA KELOLA PERUSAHAAN 59 GOOD CORPORATE GOVERNANCE TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMISARIS 61 DUTIES AND LIABILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI 63 DUTIES AND LIABILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS KOMITE AUDIT 66 AUDIT COMMITTEE LAPORAN KOMITE AUDIT 68 REPORT OF THE AUDIT COMMITTEE SEKRETATIS PERSEROAN 70 CORPORATE SECRETARY UNIT INTERNAL AUDIT 71 INTERNAL AUDIT UNIT MANAJEMEN RESIKO 73 RISK MANAGEMENT INFORMASI PERSEROAN 77 CORPORATE INFORMATION PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN 79 RESPONSIBILITY STATEMENT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 83 INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

4

EQUITY TOWER SCBD LOT 9, JL. Jend. Sudirman Kav 32 - 33 Jakarta 12190

5

PT Danasupra Erapacific Tbk (Perseroan) adalah Perusahaan Publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode transaksi (DEFI). Perseroan didirikan pada tahun 1994, berdasarkan Akte Notaris Elliza, SH No. 65 tanggal 11 Nopember 1994 dan telah memperoleh status hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1.101.HT.01.01 Th.95 tanggal 25 Januari 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara RI No. 15 tertanggal 22 Februari 2000, Tambahan No. 913 Sebagai Perseroan yang bergerak di bidang pembiayaan, kegiatan usaha Perseroan meliputi : Sewa Guna Usaha dalam bentuk

pengadaan barang modal bagi penyewa guna usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi atas barang tersebut;

Anjak Piutang yang dilakukan dengan bentuk pembelian atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri, dan penata-usahaan penjualan kredit serta penagihan piutang Perseroan lain;

Pembiayaan Konsumen yang dilakukan dalam bentuk penyediaan dana bagi konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau secara berkala oleh konsumen.

Perseroan telah memperoleh ijin sebagai Perusahaan Pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 439/KMK.017/1995 tanggal 14 September 1995. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995. Pada tahun 2000 Perseroan melakukan Pendaftaran Emisi Efek kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) sehubungan dengan penawaran umum 5.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 500 per saham.

PT Danasupra Erapacific Tbk (Company) is a publicy-traded company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), under the “DEFI” transaction code. Perseroan was established in 1994, based on Deed of Notaris Elliza, SH No. 65 tanggal November 11, 1994 and obtained its legal status from the Minister of Law, Republic Indonesia under Decree No. C2-1.101.HT.01.01 Th.95 dated Januari 25, 1995, published on the State Gazette of Republic Indonesia No. 15 dated February 25, 2000, Supplement No. 913. As the Company is engaged in the financing, the Company's business activities include: • Leasing in the form of procurement of

capital goods for the lessee, either with or without option rights over the goods;

• Factoring is done with the form of the

purchase or transfer of receivables / short-term bills of trade at home and abroad, and the administrator company for credit sales and collection of accounts receivable of the Company other;

• Consumer Financing is done in the form

of provision of funds for the purchase of consumer goods for which payment is made in installments or periodically by the consumer.

The Company has obtained its licence as Multifinance Company from the Minister of Finance under Decree No. 439/KMK.017/1995 dated September 14, 1995. The company started to commercially operated at 1995. The Company at 2000 submitted a Statement of Stock Issuance Registration t to the Head the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in relation to Initial Public Offering of 5,000,000 shares to the public with nominal value Rp 500 per share.

SEJARAH PERSEROAN COMPANY HISTORY

6

Pernyataan ini telah menjadi efektif berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-768/PM/2000 tanggal 8 April 2000. Akte Pendirian Perseroan tersebut diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat berdasarkan Akta No. 12 tanggal 18 Januari 2000 dibuat dihadapan Refizal, SH , notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. C-1248.HT.01.04 Th. 2000 tanggal 3 Pebruari 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 99 tanggal 12 Desember 2000, Tambahan No. 7586. Perubahan tersebut antara lain merubah nama PT. Danasupra Erapacific menjadi PT. Danasupra Erapacific Tbk.

Penawaran dan pencatatan saham dilakukan di bursa efek Surabaya efektif berdasarkan surat Ketua BAPEPAM No. S-768/PM/2000 tanggal 18 April 2000. Efektif tanggal 6 Juli 2001, saham Perseroan juga dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia). Sehubungan dengan penyesuaian terhadap UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan juga telah disesuaikan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 54 tertanggal 19 Juni 2008 yang dibuat oleh Notaris Marina Soewana, SH. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-33658.AH.01.02 tahun 2009 tertanggal 17 Juli 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 24 Mei 2011 No. 41 Tambahan No. 13600.

The pronouncement became effectived based on the letter Chairman of the Capital Market Supervisory (BAPEPAM) No. S-768/AM/2000 on April 8, 2000. The said Deed of Establishment amended as a result of Initial Public Offering of Shares to the public, base on Deed No. 12 dated 18 Januari 2000, made before Refizal, SH, notary in Jakarta and has attained approval from the Minister of Law, Republic of Indonesia through Decree No. C-1248.HT.01.04-TH. 2000 dated February 3, 2000 and was also published on State Gazette of the Republic of Indonesia No. 99 dated December 12, 2000, Supplement No. 7586. This change marks the Company’s name change from PT. Danasupra Erapacific to PT. Danasupra Erapacific Tbk. Offering and listing of shares on the stock exchange Surabaya done effectively by letter of the Chairman of Bapepam No. S-768/PM/2000 dated 18 April 2000. Effective date of July 6, 2001, the Company's shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (Indonesia Stock Exchange). In connection with adjustments to the Limited Companies deed No. 40 of 2007, The Articles of Association where also modified, as per the statement of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 19, 2008 through Deed No. 54 made before Marina Soewana, SH. Notary in Jakarta. Theis amandement was approved by Minister of law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU-33658.AH.01.02 of 2009 dated July 17, 2009 as announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia, dated Mei 24, 2011 No. 41, Supplement No. 13600.

7

8

9

Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia dan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK / OJK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali dinyatakan secara khusus Berikut adalah ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, 2010 dan 2009. Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Bambang Sudaryono & Rekan, Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Griselda, Wisnu & Arum sedangkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

The Company's financial statements prepared in accordance with Financial Accounting Standards applicable in Indonesia and in accordance with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK / FSA) No.. VIII.G.7, "Guidelines for the Preparation of Financial Statements" contained in Annex Decision of Chairman of Bapepam-LK NO. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. The financial statements were prepared on accrual basis, unless stated otherwise. Here are the financial highlights of the Company for the year ended December 31, 2013, 2012, 2011, 2010 and 2009. Financial Statements of the Company for the years ended December 31, 2013 and 2012 have been audited by Registered Public Accountant Office of Drs. Bambang Sudaryono & Partners, Financial Statements of the Company for the year ended December 31, 2011 have been audited by Registered Public Accountant Griselda, Vishnu & Arum while the Company's financial statements for the years ended December 31, 2010 and 2009 have been audited by Registered Public Accountant Office Ahmad, Rashid, Hizbullah & Jerry, all of them with an unqualified opinion.

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Financial Highlights

10

Berikut adalah Ikhtisar Keuangan Tahun 2013, dalam bentuk table dan grafik. Here are 2013’s financial Highlights, graphically illustrated.

(dalam ribuan rupiah) (in thousands rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember/31 December STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

2013 2012 2011 2010 2009

Aset Assets Kas dan Setara Kas 666.454 7.302.020 5.079.941 2.504.650 3.179.156 Cash and cash

equivalent Penempatan Jangka Pendek

22.663.500 15.667.000 15.667.000 15.667.000 10.650.000 Short Term Investments

Tagihan Anjak Piutang Bersih

17.456.250 17.456.250 17.655.750 17.655.750 18.054.750 Factoring Receivable Net

Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih

2.489.860 927.359 724.578 1.886.665 2.944.510 Consumer Financing Receivable - Net

Aset Tetap Bersih 122.632 208.635 186.419 1.030 6.542 Fixed Asset - Net Aset Pajak Tangguhan Bersih

1.916.781 2.152.612 2.350.867 2.270.031 2.815.919 Deferred Tax Assets-Net

Lain-lain 1.386.197 1.331.549 1.567.244 1.493.452 1.600.530 Others

Jumlah Aset 46.701.674 45.045.425 43.231.799 41.478.578 39.791.407 Total Assets

Liabilitas Liabilities Kewajiban Lancar 306 424 309 359 262 Current Liabilities Liabilitas imbalan pasca kerja karyawan

173.098 146.819 123.312 106.926 101.160 Benefit-post-employment Liability

Jumlah Liabilitas 478.752 571.325 432.261 465.627 363.153 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 46.222.922 44.474.101 42.799.537 41.012.951 39.428.253 Total Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

46.701.674 45.045.425 43.231.799 41.478.578 39.791.407 Total Liabilities and Equity

(dalam ribuan rupiah)

(in thousands rupiah)

LABA RUGI KOMPREHENSIF

31 Desember/31 December COMPREHENSIF INCOME 2013 2012 2011 2010 2009

Pendapatan Revenues

Pembiayaan Konsumen

123.017 20.642 37.813 136.508 441.156 Consumer Financing

Anjak Piutang 2.364.949 2.347.862 2.512.417 2.517.783 590.618 Factoring Lain-lain Bersih 1.982.174 2.245.126 1.858.048 1.999.687 1.986.871 Others-net

Jumlah Pendapatan 4.470.141 4.613.630 4.408.279 4.650.978 3.018.645 Total Revenues

Beban Expenses

Umum dan Administrasi

2.296.429 2.012.995 1.552.733 2.051.312 4.242.601 General and Administrative

Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai

21.411 727.817 1.149795 445.969 2.333.489 Provision for impairment losses

Jumlah Beban 2.317.840 2.740.812 2.702.528 2.497.281 6.576.090 Total Expenses

Laba sebelum beban pajak penghasilan

2.152.301 1.872.818 1.705.751 2.153.697 (3.557.445) Income Before Tax Expenses

Beban Pajak penghasilan - Tangguhan

(235.831) (198.255) 80.836 (545.888) 1.384.139 IncomeTax Expense deffered

Laba Tahun Berjalan 1.916.470 1.674.563 1.786.587 1.607.809 (2.173.306) Income for the Year

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan

1.916.470 1.674.563 1.786.587 1.607.809 (2.173.306) Total Comprehensive Income for the Year

Laba Usaha per saham 31.83 27.70 25.23 31.86 (52.62) Earning per share

Laba Bersih per Saham Dasar

28.35

24.77 26.43 23.78 (32.15) Basic Earnings Per Share

11

RASIO KEUANGAN UTAMA (Key Financial Ratio)

RASIO KEUANGAN

31 Desember/31 December FINANCIAL RATIO 2013 2012 2011 2010 2009

Rasio Usaha (%) Operating Ratios (%)

Laba sebelum pajak /Pendapatan usaha

48.15% 40.59% 38.69% 46.31% -117.85% ProfitBefore Tax /Operating Revenue

Laba Bersih /Pendapatan Usaha

42.87% 36.30% 40.53% 34.57% -72.00% Net Income /Operating Revenue

Laba Bersih/ Ekuitas 4.15% 3.77% 4.17% 3.92% -5.51% Net Income /Total Equity

Laba Bersih/Jumlah Aset

4.10% 3.72% 4.13% 3.88% -5.46% Net Income/Total Assets

Pendapatan/ Aset 9.57% 10.24% 10.20% 11.21% 7.59% Revenue/Total Assets

Ratio Keuangan (%)

Financial Ratios (%)

Liabilitas/ Ekuitas 1.04% 1.28% 1.01% 1.14% 0.92% Total Liabilities/Total Equity

Liabilitas/Aset 1.03% 1.27% 1.00% 1.12% 0.91% Total Liabilities/Total Assets

Gearing Ratio 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% Gearing Ratio

Rasio Pertumbuhan (%)

Growth Ratio (%)

Jumlah pendapatan usaha

-3.11% 4.66% -5.22% 54.08% -38.19% Total Operating Revenue

Laba bersih 14.45% -6.27% 11.12% Net Income

Jumlah Aset 3.68% 4.20% 4.23% 4.24% -6.41% Total Assets

Jumlah Kewajiban -16.20% 32.17% -7.17% 28.22% -59.62% Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 3.93% 3.91% 4.36% 4.02% -5.26% Total Equity

12

2009

2011

2013

-3,55

2,151.701.87

2.15

Laba Usaha ( dalam miliar rupiah)

13

2009

2012

-5,46

3,88 4,13

3,724,1

Laba Bersih / Total Asset ( dalam miliar rupiah )

2009

2011

2013

-5,51

3,92

4,173,77

4,15

Laba Bersih / Total Equitas ( dalam miliar rupiah)

2009

2011

2013

0,91

1,12 1,00

0,27

1,03Liabilities to Asset ( dalam miliar rupiah)

14

IKHTISAR SAHAM Stock Highlights Daftar nama pemegang saham dan presentase kemilikannya berdasarkan catatan dari Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Transferindo) per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

Diagram Kepemilikan Perseroan Company Ownership Diagram

List of stakeholders, and percentage of ownership, based on records of the Securities administration Bureau (PT. Adimitra Transferindo) at December 31, 2013 as follows:

Pemegang Saham Shareholder

Nilai Nominal Rp. 500,00 per saham Par value Rp. 500,00 per

share

Persentase Kepemilikan

Percentage of Ownership Jumlah Saham

Number of Share Jumlah (Rp) Amount (Rp.)

PT. Intan Sakti Wiratama 14.400.000 7.200.000.000 21,30 %

PT. Jesivindo Juvatama 13.640.000 6.820.000.000 20,18 %

PT. World Index Investment

13.206.240 6.603.120.000 19,54 %

PT. Asurnasi Jiwa kresna 12.860.500 6.430.250.000 19,02 %

Masyarakat Umum 13.493.260 6.746.630.000 19,96 %

Total 67.600.000 33.800.000.000 100,00 %

15

Kinerja Saham Perseroan (DEFI) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 2013 Stock Performance of Company (DEFI) on the Indonesia Stock Exchange

BULAN MONTH

TERTINGGI TERENDAH HARGA PENUTUPAN

VOLUME TRANSAKSI

HIGHEST LOWEST CLOSING PRICE TRANSACTION VOLUME

(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Unit) Januari 1.070 1.070 1.070 500

Februari 1.070 1.070 1.070 355.000

Maret 1.070 1.070 1.070 13.206.240

April 1.070 1.070 1.070 0

Mei 1.070 1.070 1.070 0

Juni 1.070 1.070 1.070 0

Juli 1.070 1.070 1.070 0

Agustus 1.070 1.070 1.070 0

September 1.070 1.070 1.070 0

Oktober 1.170 1.170 1.170 500

November 1.170 1.170 1.170 0

Desember 1.170 1.170 1.170 0

Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Transferindo) Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Transferindo)

16

Kinerja Saham Perseroan (DEFI) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 2013 Stock Performance of Company (DEFI) on the Indonesia Stock Exchange

Bulan

Rp1.000

Rp1.050

Rp1.100

Rp1.150

Rp1.200

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des

Harga Saham Tertinggi 2013 Highest Stock Price 2013

Bulan

0

5.000.000

10.000.000

15.000.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des

Volume Transaksi 2013Transaction Volume 2013

17

Kinerja Saham Perseroan Tiga Tahun Terakhir Stock Performance of Company in the Last Three Years

KINERJA SAHAM 2013 2012 2011

SHARE PERFORMANCE

Harga Tertinggi Highest Price

1.170 1.000 680

Harga Terendah Lowest Price

1.170 560 550

Harga Akhir Tahun Year End Price

1.170 1.000 570

Laba per Saham 28.35 24,77 26,43

Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Transferindo) Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Transferindo)

Kinerja Saham Perseroan di Tahun 2013 Stock Performance of Company in 2013

KWARTAL TERTINGGI TERENDAH HARGA PENUTUPAN

VOLUME TRANSAKSI

QUARTERLY HIGHEST LOWEST CLOSING PRICE TRANSACTION VOLUME (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Unit)

Kuartal Pertama First Quarter

1.070 1.070 1.070 13.561.704

Kuartal Kedua Second Quarter

1.070 1.070 1.070 0

Kuartal Ketiga Third Quarter

1.070 1.070 1.070 0

Kuartal Keempat Fourth Quarter

1.170 1.170 1.170 500

Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Transferindo) Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Transferindo

18

Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari tahun ke tahun, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham. Besarnya dividen yang akan dibagikan bergantung kepada keuntungan Perseroan untuk tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Pada tahun buku 2012, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp. 167.648.000 (Seratus enam puluh tujuh ribu enam ratus empat puluh delapan ribu rupiah) untuk 67.600.000 (enam puluh tujuh juta enam ratus ribu) lembar saham. Dengan demikian setiap lembar saham mendapatkan dividen tunai sebesar Rp. 2,24 (dua rupiah empat puluh delapan sen). Keputusan pembagian dividen tunai ini disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan pada 24 Juni 2013 di Hotel Menara Peninsula Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 78 Jakarta 11410. Sedangkan pendistribusian dividen tunai dilakukan pada 20 Desember 2013 kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat pada buku Daftar Pemegang Saham Perseroan. Pada tahun buku 2011, Perseroan tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Keputusan tersebut telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan pada 25 Juni 2012 di Jakarta.

With regard to the Company's financial condition from year to year, the company has planned to pay cash dividends to all shareholders. The amount of dividends to be distributed is indexed to the company profit in a given fiscal year, without affecting the financial soundness of the company and without limiting the right of the company General meeting of shareholders to decide otherwise, in accordance to the company`s Articles of Association. In fiscal year 2012, the Company distributed cash dividends of Rp. 167.648.000 (One hundred and sixty-seven thousand six hundred forty-eight thousand rupiahs) to 67.600.000 (sixty seven million and six hundred thousands) shares. Thus each share getting cash dividend of Rp. 2.24 (two dollars and forty-eight cents). This cash dividend decisions passed by the General Meeting of Shareholders (AGM) Annual held on June 24, 2013 at Menara Peninsula Hotel Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 78 Jakarta 11410. While the distribution of cash dividends made on December 20, 2013 to the shareholders whose names are recorded in the book of shareholders of the Company. In fiscal year 2011, the Company does not distribute cash dividends to shareholders. Tersebuh decision was approved by the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) l held on June 25, 2012 in Jakarta.

KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEN POLICY

19

20

21

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Pada kesempatan menyampaikan Laporan Tahunan PT Danasupra Erapacific Tbk Tahun 2013 ini, kami ingin menghaturkan salam serta harapan terbaik kami, atas nama seluruh Dewan Komisaris. Setahun menjelang Pemilu 2014, merupakan tahun yang dilalui dengan penuh tantangan serta kerja keras, yang kami yakini telah menumbuhkan inspirasi dan semangat untuk melakukan upaya-upaya lebih besar dari manajemen dan semua karyawan. Mengamati kinerja Perseroan di tengah situasi dan kondisi perekonomian umumnya serta pertumbuhan industri multifinance tahun laporan khususnya, kami dapat menyatakan bahwa hasil pencapaian Perseroan secara keseluruhan tergolong memuaskan, lebih baik dari tahun 2012. Berdasarkan pada Laporan Tahunan ini, kami mencatat bahwa saat Perseroan dihadapkan pada disparitas kenaikan suku bunga yang menekan kinerja industri multifinance pada umumnya dan pertumbuhan asset industri multifinance yang melambat, ternyata laba tahun berjalan Perseroan dan laba bersih per saham dasar justru dapat tumbuh. Kinerja tersebut diperoleh akibat strategi manajemen antara lain dengan menitik beratkan pada bidang usaha anjak piutang yang diiringi dengan mulai dilakukan kembali kegiatan usaha pembiayaan konsumen yang tumbuh signifikan. Dalam menatap dan persiapan melaksanakan seluruh rencana Perseroan di tahun-tahun mendatang, pada kesempatan ini disampaikan pandangan berikut. Kehadiran Otoritas Jasa Keuangan, dan dengan inspirasi bisnis yang ditopang oleh fakta dan keyakinan bahwa prediksi perkembangan ekonomi nasional ditahun Pemilu akan justru menumbuhkan optimisme perekonomian nasional, maka kami percaya bahwa

Dear Valued Shareholders, On occasion submit Annual Report Danasupra Erapacific Tbk In 2013, we want to deliver to our greetings and best wishes, on behalf of the entire Board of Commissioners. A year before the 2014 election, a year passed with challenging and hard work, which we believe fosters inspiration and passion to make greater efforts of the management and all employees. Observing the Company's performance amid the general economic condition as well as multi-year industrial growth in particular report, we can state that the results of the achievement of the Company as a whole quite satisfactory, better than in 2012. Based on this Annual Report, we noted that while the Company faced disparity rate hikes the depress the performance of multi-finance industry in general and multi-finance industry asset growth is slowing, it turns out the Company's profit for the year and earnings per share can actually grow. The performance gained as a result of management strategies, among others, by focusing on the field of factoring business started back accompanied by consumer financing business activities grew significantly. In preparation for staring and implement the whole plan of the Company in the coming years, then on the following insights delivered. The presence of the Financial Services Authority, and with the business of inspiration and belief is supported by the fact that the prediction of the development of the national economy will actually grow the election year perekonoian national optimism, then we believe that the company will be able

LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

22

Perseroan akan dapat tumbuh dan memberikan hasil usaha lebih baik ditahun-tahun mendatang.

Sebagai penutup sambutan kami, sekali lagi dihaturkan terimakasih kepada seluruh pemegang saham atas kepercayaan dan dengan ini pula menyatakan kesanggupan serta komitmen seluruh jajaran Dewan Komisaris untuk bekerja mecurahkan perhatian penuh demi untuk memberikan kepentingan dan nilai Perseroan yang terbaik.

Jakarta, April 2014

to grow and provide better operating results in the coming years. In closing our remarks, once again dihaturkan thank all shareholders for their trust and with it also states the ability and commitment of the entire Board of Commissioners to work mecurahkan full attention in order to give the benefit of the Company and the best value. Jakarta, April 2014

23

Seluruh pemegang saham yang terhormat, Dalam kesempatan ini kami Dewan Direksi melaporkan kinerja Perseroan selama tahun 2013 dan rencana kerja tahun 2014 sebagai berikut:

KINERJA PERSEROAN Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan dan perubahan. Pemberlakuan peraturan uang muka minimum untuk pembiayaan di awal tahun kemudian diikuti perubahan pada kondisi operasional pada sisi makro ekonomi pertengahan tahun 2013. Kita juga mencatat beberapa peristiwa; BI Rate naik sebesar 175 bps yang menyebabkan suku bunga naik sehingga biaya pendanaan juga naik. Akibatnya seperti kita rasakan bersama adalah menekan tingkat laba. Kemudian sebagai akibat kenaikan harga BBM menyebabkan inflasi sehingga menggerus daya beli masyarakat, disamping kenyataan lain yaitu depresiasi nilai tukar rupiah lebih dari 20 persen. Menghadapi situasi dan kondisi demikian itu, selama tahun 2013 Perseroan mengambil berbagai langkah strategis, yaitu dengan memfokuskan diri pada faktor internal dengan melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan efisiensi operasional. Yang juga sangat penting adalah menjaga dan terus konsisten melaksanakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG). Manajemen berusaha menarik minat seluruh pemangku kepentingan dengan benar-benar menjaga standar GCG tertinggi dalam semua aspek kegiatan sehari-hari. Untuk itu pengembangan motivasi dan keterbukaan komunikasi secara berkelanjutan

dilaksanakan secara konsisten.

Dear Valued Shareholders, On this occasion the Board of Directors report the performance of the Company's during 2013 and 2014 work plan as follows:

PERFORMANCE COMPANY 2013 was a year full of challenges and changes. Enabling legislation for the minimum down payment financing beginning in later followed changes in operating conditions in terms of macroeconomic mid-2013. We also noted several events; Rate increased by 175 bps the causes interest rates to rise so financing costs have also risen. As a result, as we share the profit rate is pressed. Then as a result of rising fuel prices caused inflation to erode the purchasing power of people, in addition to another reality, namely the exchange rate depreciation of more than 20 percent. Facing situation and conditions such that, during 2013 the Company took various strategic measures, namely by focusing on internal factors by optimizing resource utilization and operational efficiency. What is also very important is to maintain and continue to consistently implement the Good Corporate Governance (GCG). Management tried to attract the interest of all stakeholders to truly maintain the highest standards of good corporate governance in all aspects of daily activities. The motivation for the development of communication and openness sustainably implemented consistently.

LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

24

Untuk melaksanakan secara operasional kebijakan di atas, sepanjang tahun 2013 manajemen antara lain melakukan posisioning dan segmentasi usaha. Sambil melanjutkan upaya memperoleh dukungan pembiayaan dari perbankan atau lainnya, Perseroan tetap mempertahankan bidang usaha pada investasi dan anjak piutang dengan seleksi resiko dan tingkat return seoptimal mungkin. Bersamaan dengan usaha tersebut secara konsisten dilakukan penghematan yang fokus kepada orientasi ha Hasil usaha tahun buku mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp. 1.9 miliar atau peningkatan 14.45 % dibanding tahun 2012, dengan perkembangan total asset menjadi Rp. 46.7 miliar atau setara dengan kenaikan 3.68 % dibanding per 31 Desember tahun 2012. PROSPEK USAHA Meskipun tahun 2014 merupakan tahun Pemilu, diyakini bahwa industri pembiayaan akan terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Volume penjualan roda empat bisa mencapai 1,2 juta unit dan motor sebesar 7,7 juta unit. Sehingga industry pembiayaan diharapkan tumbuh dikisaran 5 hingga 10 persen (APPI) Sepertinya halnya tahun 2013, perkiraan pertumbuhan itu sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Pertumbuhan perusahaan pembiayaan juga sangat bergantung tingkat inflasi, nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi nasional yang saling berhubungan. Dana Moneter Internastional meramalkan pertumbuhan ekonomi 5,5% ditahun 2014, sedangkan Asian Development Bank menyebutkan proyeksi ditahun yang sama sebesar 6 persen. Sedangkan Bank Indonesia pertumbuhan ekonomi pada 2014, diperkirakan mendekati batas bawah kisaran 5,8 - 6,2 prosen. Inflasi pada tahun 2014 diperkirakan oleh Bank Indonesia dapat terkendali dalam kisaran 4,5 ± 1% dan 4,0 ± 1%.

To implement the above policy operations, management during the year 2013, among others, positioning and segmentation. While continuing to gain support from banks or other financing, the Company retains the fields of business investment and factoring in risk selection and rate of return as optimal as possible. Along with these efforts consistently performed austerity-focused orientation ha operating results financial year recorded a net profit of Rp. 1,9 billion, an increase of 14,45% compared to the year 2012, with the development of total assets to Rp. 46,7 billion, equivalent to 3,68% rise compared to per December, 31 2012. PROSPECTS Although the year 2014 is an election year, it is believed that the finance companies will continue to grow over time. Volume sales of four-wheel could reach 1.2 million units and 7.7 million units of motorcycles. So the finance industry is expected to grow the range of 5 to 10 percent (IFSA). It seems like in 2013, estimates that growth is strongly influenced by interest rates. Growth of finance companies are also highly dependent multi inflation rate, exchange rate and growth of the national economy are interconnected. Internastional Monetary Fund predicted economic growth of 5.5% in 2014, while the Asian Development Bank said projections of the same year by 6 percent. Meanwhile, Bank Indonesia's economic growth in 2014, estimated at close to the lower limit of the range of 5.8 to 6.2 per cent. Inflation in 2014 is estimated by Bank Indonesia can be controlled in the range of 4.5 ± 1% and 4.0 ± 1%.

25

Lebih jauh dalam mengamati prospek Perseroan, sangat diperhitungkan beberapa pandangan dan pendapat berikut. Diperkirakan pengetatan kebijakan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) masih akan berlanjut pada 2014. Akibatnya suku bunga acuan BI berpotensi mengalami kenaikan kembali di tahun pemilu. Potensi kenaikan BI rate tahun depan maksimal 25 basis poin sampai dengan 50 basis poin (Bps). Sementara itu likuiditas masih mengalami pengetatan dan sektor riil diupayakan tumbuh optimal untuk memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta mempersempit defisit transaksi berjalan yang masih minim. Berbagai kalangan menghimbau BI untuk mengeluarkan kebijakan bersifat parsial dengan memperhatikan sektor-sektor yang mencatatkan pertumbuhan kredit cukup tinggi. Kebijakan tersebut ditujukan pada sektor properti dan otomotif yang mampu membukukan penjualan kendaraan mencapai 1,3 juta unit. Nilai tukar rupiah diperkirakan terus mengalami pelemahan hingga pertengahan tahun 2014 mendatang akibat pengaruh penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Presiden. Rupiah akan terus mengalami pelemahan ke arah Rp 12.500 pada semester pertama. Usai pesta demokrasi tersebut diharapkan rupiah menguat ke Rp 11.400 pada triwulan akhir tahun 2014. Disamping mengacu pada pengamatan ekonomi makro seperti diuraikan di atas, dalam mengkaji prospek perseroan periode 2014 – 2015 ke depan, dipertimbangkan pula kinerja industri pembiayaan selama tahun 2013. Bersumber dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) diketahui bahwa laba bersih industri pembiayaan periode Januari-Desember 2013 mencapai Rp 14,5 triliun, berarti mengalami kenaikan 18,85% dibandingkan periode sama tahun 2012 yang mencapai Rp 12,2 triliun. Sedangkan total aset lembaga pembiayaan mencapai Rp 401 triliun, yaitu tumbuh 19.7% dibandingkan periode sama tahun 2012 yang

Further, in observing the prospects of the Company is calculated following multiple views and opinion. It is estimated that the policy tightening by the government and Bank Indonesia (BI) will continue in 2014. Consequently BI rate has the potential to rise again in an election year. Potential BI rate hike next year to a maximum of 25 basis points to 50 basis points (bps). Meanwhile still experiencing tightening liquidity and the real sector grows optimally attempted to fix the exchange rate against the US dollar as well as narrow the current account deficit is still minimal. Various people are calling BI to issue a partial policies with attention to sectors that recorded credit growth is quite high. The policy is aimed at property and automotive sectors are able to record vehicle sales reached 1.3 million units. The rupiah weakened expected to continue until mid-2014 due to the influence of the organization of Legislative and Presidential Election. Rupiah will continue to experience weakness towards Rp 12,500 in the first half. After the democratic party is expected to Rp 11,400 rupiah strengthened in the final quarter of 2014. Besides referring to the macroeconomic observations as described above, assess the prospects of the company in the period 2014 - 2015 forward, also considered the performance of the finance industry during 2013. Sourced from the Indonesian Financial Services Association (IFSA) note that net profit finance industry in the period January-December 2013 reached Rp 14.5 trillion, meaning increased 18.85% compared to the same period in 2012 the reached Rp 12.2 trillion. While total assets multifinance reached Rp 401 trillion, which grew 19.7% compared to the same period in 2012 to

26

dapat mencapai Rp 335 triliun (publikasi Bank Indonesia). Pembiayaan tersebut terdiri atas sewa guna usaha yang mencapai Rp 116,66 triliun, anjak piutang Rp 6,39 triliun, kartu kredit Rp 2 miliar, dan pembiayaan konsumen Rp 216,59 triliun. Dari kajian sebagaimana diuraikan di atas, maka dalam tahun 2014 manajemen menyampai pendapat berikut. Menatap satu tahun ke depan manajemen optimis bahwa Perseroan akan mencapai kinerja lebih baik. Pendapat itu dilandasi keyakinan bahwa setelah Pemilu, pemerintahan baru akan memaparkan program kerja yang akan memicu produktivitas yang berpengaruh positif pada tingkat konsumsi. Berbagai paket kebijakan ekonomi akan memperbesar dan menahan aliran modal tetap berada di pasar domestik sehingga ekonomi nasional cenderung bergerak positif dengan fundamental yang semakin menguat. Perbaikan neraca transaksi berjalan, penguatan nilai tukar mata uang, menjaga pertumbuhan ekonomi, penguatan daya beli masyarakat dan tingkat inflasi, serta menstimuli investasi sangat memberikan harapan perkembangan ekonomi nasional. Sehingga dengan demikian, maka manajemen yakin bahwa peluang usaha dan memperoleh modal kerja untuk peningkatan kinerja Perseroan ditahun-tahun mendatang akan terbuka lebar. Menutup sambutan ini, disampaikan keyakinan optimis kami dengan berlandaskan pada hal-hal berikut ini. Pertama adalah bekal kepercayaan yang diberikan pemegang saham dan dukungan pemangku kepentingan. Kedua, bimbingan dan arahan Otoritas Jasa Keuangan. Ketiga adalah pertumbuhan ekonomi nasional yang diyakini kondusif di era pemerintahan baru. Dari ketiga hal tersebut di atas, maka manajemen beserta seluruh karyawan berkeyakinan akan mampun membawa serta mewujudkan Perseroan pada hasil optimal. Dengan demikian maka seluruh pemegang saham dan masyarakat mendapat manfaat terbaik atas kehadiran PT Danasupra Erapacific Tbk.

reach Rp 335 trillion (Bank Indonesia publications). The financing consists of the lease, which reached Rp 116.66 trillion, Rp 6.39 trillion factoring, credit card Rp 2 billion, and consumer finance Rp 216.59 trillion. From the studies described above, then in 2014 following the opinion of management convey. Staring at one to two years management is optimistic that the Company will achieve better performance. The conviction was based on the belief that after the election, the new government will present a program of work the will lead to productivity which has a positive effect on the level of consumption. Various economic policy package will enlarge and restrain capital flows remain in the domestic market so that national economic fundamentals tend to move positively with increased momentum. Improvement in the current account, exchange rate appreciation, maintaining economic growth, strengthening the purchasing power of people and the level of inflation, and stimulate investments give hope of national economic development. So therefore, management believes that business opportunities and obtain working capital for the Company's improved performance in the coming years will be wide open. Closing this speech, delivered in our optimistic belief is based on the following matters. The first is the provision of trust given shareholder and stakeholder support. Second, the guidance and direction of the Financial Services Authority. The third is believed to national economic growth conducive in the new era. Of the three things mentioned above, the management and all employees atmospheres believes will bring the Company and to realize optimal results. Thus, all shareholders and the public gets the best benefit for the presence Danasupra Erapacific Tbk PT.

27

Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan selalu memberikan bimbingan, berkah dan kemudahan kepada kita semua. Jakarta, April 2014.

May the Almighty God will always provide guidance, blessing and convenience to all of us. Jakarta, April 2014.

28

29

30

31

VISI PERSEROAN menjadi lembaga pembiayaan terbaik

MISI PERSEROAN membantu meningkatkan perekonomian dalam bentuk penyediaan dana untuk penambahan modal kerja, investasi dan pembiayaan konsumen

NILAI-NILAI PERSEROAN Nilai-nilai utama adalah prinsip-prinsip dasar perusahaan yang menjadi landasan moral dalam bekerja, berpola pikir, berkomunikasi dan bertindak, yang harus ditaati, dihayati, dilaksanakan serta diyakini oleh seluruh karyawan selama bekerja di PT Danasupra Erapacific Tbk.

Nilai-Nilai Utama tersebut adalah:

1. Kejujuran 2. Kemitraan 3. Keadilan 4. Saling Menghormati 5. Menjaga Reputasi Perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, maka Nilai-nilai Utama tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kejujuran Kejujuran adalah sifat atau keadaan karyawan yang lurus hati dan tulus, tanpa ada niatan untuk berbuat kebohongan, kecurangan atau keinginan merugikan perusahaan dan pihak lain.

Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku: a. Memberikan kemampuan yang terbaik

dalam bekerja b. Tidak melakukan pencurian, penggelapan,

pemalsuan selama bekerja di perusahaan.

CORPORATE VISION become the best multifinance company

CORPORATE MISION to support increasing economic by providing fund for working capital, investment and consumer financing

CORPORATE VALUES Core values are the basic principles that underlie moral enterprise at work, patterned think, communicate and act, which must be adhered to, lived, performed and believed by all employees during working Danasupra Erapacific Tbk PT.

Core Values are:

1. Honesty 2. Partnership 3. Justice 4. Mutual Respect 5. Maintain Corporate Reputation.

For more details, the main values mentioned above can be explained as follows:

1. Honesty

Honesty is a trait or a state employee upright and sincere, and never intended to do the lies, cheating or desire harm to the company and other parties.

These values are manifested in behavior: a. Provide the best capability to work b. Not committed theft, embezzlement,

forgery while working at the company.

PROFIL PERSEROAN PROFIL PERSEROAN COMPANY PROFILE

32

c. Memberikan informasi yang jelas dan

benar. d. Tidak menerima imbalan dalam bentuk

apapun baik uang atau barang dari customer, pemasok atau pihak lain yang menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan.

e. Tidak menyalahgunakan jam kerja perusahaan.

2. Kemitraan

Kemitraan adalah suatu hubungan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan dengan siapapun yang menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan.

Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku: a. Responsif terhadap kebutuhan dan

keinginan mitra perusahaan. b. Memberikan penjelasan yang baik dan

benar kepada mitra perusahaan. c. Tidak merugikan pihak lain. d. Menerima dan menyelesaikan dengan baik

keluhan mitra perusahaan.

3. Keadilan

Keadilan adalah tindakan yang tidak membeda-bedakan siapapun dan tidak memihak siapapun demi kepentingan tertentu.

Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku: a. Tidak membeda-bedakan sesama rekan

kerja, atasan, customer, pemasok atau pihak lain yang menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan.

b. Tegas dan berani dalam menyatakan kebenaran dan ketidakbenaran.

4. Saling Menghormati Saling menghomati adalah sikap yang menghargai, taat dan tidak mengabaikan siapapun baik di dalam maupun di luar perusahaan.

c. Provide clear and accurate information. d. Not receive compensation in any form

either money or goods from customers, suppliers or other parties who establish a business relationship with the company.

e. Not abuse its working hours.

2. Partnership

Partnership is a good working relationship and mutual benefit with anyone who establish a business relationship with the company.

These values are manifested in behavior: a. Responsive to the needs and desires of

corporate partners. b. Give a good description and true to the

partner company. c. Do not harm others. d. Receive and resolve complaints with both

partner companies.

3. Justice Justice is an act that does not discriminate against anyone and does not favor any particular sake.

These values are manifested in behavior: a. Make no distinction between co-workers,

bosses, customers, suppliers or other parties who establish a business relationship with the company.

b. Decisive and bold in declaring the truth and untruth.

4. Mutual Respect

Respect for each other is the attitude of respect, obey and not overlook anyone either inside or outside the company.

33

Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku: a. Melaksanakan instruksi atasan dengan

sungguh-sungguh. b. Bertutur kata dan bertingkah laku sopan

terhadap sesama rekan kerja. c. Menghargai siapapun yang berhubungan

bisnis dengan perusahaan.

5. Menjaga Reputasi Perusahaan

Menjaga reputasi perusahaan adalah tindakan pribadi karyawan yang senantiasa menjunjung tinggi nama baik perusahaan.

Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku: a. Tidak melakukan tindakan yang dapat

menodai citra perusahaan. b. Menjaga rahasia perusahaan. c. Tidak menjelek-jelekan perusahaan

kepada siapapun. d. Adanya perasaan turut memiliki

perusahaan.

These values are manifested in behavior: a. Implement superior instruction in earnest. b. Spoken word and act polite to fellow co-

workers. c. Reward those who do business with the

company.

5. Keeping Corporate Reputation

Keeping the company's reputation is a personal act of employees who continue to uphold the good name of the company

These values are manifested in behavior: a. No action that could tarnish the

company's image. b. Keep company secrets. c. Not to demonize the company to anyone. d. A sense of co-owns the company.

34

Board Of Commissioners

Audit Committee

President Director

Internal Audit

Corporate Secretary

Credit Committee

Marketing Director

Branches

Corporate Marketing

Collection

Asset M Unit

Finance & Accounting Director

Accounting

Finance

Treasury

Operational Director

Development

Information & Technology

Legal

General Affair

HRD

Inventory

STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN CORPORATE ORGANIZATION STRUCTURE

35

Dewan Komisaris adalah badan non-eksekutif yang mewakili pemegang saham yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan dan kinerja operasional pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, Dewan Komisaris juga bertugas memberikan saran dan arahan kepada Direksi terkait manajemen, memastikan pelaksanaan CGC sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan serta memberikan persetujuan atas laporan tahunan dari Direksi sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham. Untuk menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang secara rutin memberikan laporan kepada Dewan Komisaris mengenai kinerja Perseroan.

Board of Commissioners is a representative to all shareholders, who is responsible to supervise on the management, daily operations, but not limited the company alone, also the company`s business as a whole, as well as providing advice to the Board of Directors in relation to corporate management, ensuring the implementation of GCG in accordance to the guidelines and also annual report approval from the Board of Directors prior to publishing to the shareholders. On performing their duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, who regularly reports to the board of commissioners regarding the company`s performance.

PROFIL DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONER PROFILE

36

Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta, pada tahun 1960. Eko Hartono meraih gelar sarjana Keguruan Bahasa Inggris di IKIP Rawamangun Jakarta pada tahun 1984, Master Educational Management dari Simon Fraser University Vancouver, Kanada pada tahun 1987. Beliau mengambil program S3 dari Teknologi Edukasi IKIP Rawamangun Jakarta pada tahun 1988, dan meraih Master Human Resource Managemen dari IBM Jayakarta, Jakarta pada tahun. Eko bekerja di Universitas Terbuka Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Direktur Divisi Gudang dan Distribusi (1984 – 1994). Menjabat sebagai HR dan GA Manager di PT. Cikarang Listrindo (1994 – 1996), HR dan GA Manager di PT. Sony Indonesia (1996), Direktur Human Resource di Hotel Borobudur Inter-Continental Jakarta (1997 – 2000), Vice Presiden di PT. Yokogawa Indonesia (Japanese Multinational Company, 2001 – 2004), sebagai Direktur di PT. Anugerah Buana Raya (2005 – 2007), sebagai Direktur di PT. Delta Mandiri Sentosa (2007 – 2009), dan terakhir menjabat sebagai Head of Strategic Partnership di PT. Kresna Graha Securindo Tbk (2009 – sekarang).

President Commissioner Indonesian citizen, born in Jakarta in 1960. Eko Hartono received his Bachelor degree of English Teaching IKIP Rawamangun Jakarta (1984), Master of Educational Management from Simon Fraser University Vancouver Kanada (1987), He took Educational Technology (doctoral programme) from IKIP Rawamangun Jakarta (1988), and achieved Master of Human Resource Managemen of IBM Jayakarta, Jakarta (1994. Eko worked for The Indonesia Open University. Last position is as Vice Director of Warehouse and Distribution Division (1984 – 1994). As HR and GA Manager of PT. Cikarang Listrindo (1994 – 1996), as HR and GA Manager of PT. Sony Indonesia (1996), as Human Resource Director of Borobudur Inter-Continental Hotel, Jakarta (1997 – 2000), as Vice President of PT. Yokogawa Indonesia (Japanese Multinational Company, 2001 – 2004), as Director of PT. Anugerah Buana Raya (2005 – 2007), as Director di PT. Delta Mandiri Sentosa (2007 – 2009), and has been Head of Strategic Partnership of PT. Kresna Graha Securindo Tbk (2009 – now).

EKO HARTONO

37

Komisaris Independen Warga Negara Indonesia lahir di Palembang pada tahun 1967. Lulus dari Houston University, Texas (Bachelor of Science Business & Commerce) pada tahun 1988, belajar di Massachuset Institute of Technology (MIT) Sloan of Management, “Management Program” Cambridge, Massachusset 2011. Mengikuti Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) National Resilience Institute Of Republic of Indonesia dan Eksekutif Program pada Tsinghua University School of Management, Beijing, China pada tahun 2012. Menjabat sebagai Vice President PT. Equity Development Securities – Stock Broker, Fund Manager and underwriter (1999 – 2001), Direktur Marketing di PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk (2001 – 2005), Vice chairman PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk (2005 – sekarang), sebagai Presiden Direktur PT. Sinar Mitra Karsa (2005 – sekarang), Vice Chairmant PT. Indonesia Prima Property (Juni 2010 – sekarang) dan sebagai Advisor di PT. Bukit Baiduri Energy (Mahakam Coal Mining) (2012 – sekarang).

Independent Commissioner Indonesian citizen born in Palembang in 1967. Graduated from University Houston, Texas (Bachelor of Science Business & Commerce) in 1988, studied at the Massachuset Institute of Technology (MIT) Sloan of Management, "Management Program" Cambridge, of Massachusetts, 2011. Following the National Security Agency (Defense) National Resilience Institute of the Republic of Indonesia and the Executive Program at the Tsinghua University School of Management, Beijing, China in 2012. Served as Vice President of PT. Equity Development Securities - Stock Brokers, Fund Manager and Underwriter (1999 - 2001), Director of Marketing at PT. Insurance Dayin Mitra Tbk (2001 - 2005), Vice Chairman of PT. Dayin Insurance Partners Ltd (2005 - present), as President Director of PT. Sinar Mitra Karsa (2005 - present), Vice Chairmant PT. Indonesia Prima Property (June 2010 - present) and as an Advisor at PT. Bukit Baiduri Energy (Mahakam Coal Mining) (2012 - present).

YUGI PRAYANTO

38

Perseroan dipimpin dan dikelola oleh Dewan Direksi. Direksi memegang kekuasaan eksekutif, berada di dalam pengawasan Dewan Komisaris. Tugas dirkesi adalah bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengontrol operasional Perseroan sehari-hari sesuai dengan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG Perseroan.

The Board of Directors is the company`s main organ that holds ultimate executive authority. The board of Directors are under the supervision of the board of commissioners, whose job is responsible for performing and controlling the daily operations of the company, in accordance with the mandate of company`s Articles of Association and Decision on general meeting of shareholders. In performing its duties, the board of Directors should uphold the principles of corporate GCG.

PROFIL DEWAN DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS PROFILE

39

Presiden Direktur Warga Negara Indonesia lahir di Ketapang pada tahun 1945. Lulus Sekolah Tinggi Administrasi Negara (LAN) Jakarta pada tahun 1975. Memulai kariernya sebagai Kepala Perwakilan DJS di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (1972 -1977), sebagai Direktur Muda Perum Astek sampai dengan tahun (1977 -1994). Sampai dengan tahun 1999 menjabat sebagai Kakanwil Jamsostek Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Timor Timur.Tahun 2008 sampai 2011 sebagai Presiden Direktur PT. Asuransi Jiwa Kresna.

President Director Indonesian citizen born in Ketapang in 1945. Graduated High School of Public Administration (LAN) Jakarta in 1975. Starting his career as Chief Representative DJS at Tanjung Priok (1972 -1977), the Young Director of Perum Astek up to year (1977 -1994). Up to 1999 served as the Social Security Kakanwil East Java, Bali, NTB, NTT and East Timur.Tahun 2008 to 2011 as President Director of PT. Kresna Life Insurance.

ODANG MUCHTAR

40

Direktur Warga Negara Indonesia lahir di Semarang pada tahun 1964. Lulusan Fakultas Teknologi Pangan dan Gizi di Institut Pertanian Bogor tahun 1987. pernah belajar di Institut Bisnis Indonesia tahun 1989 -1990, mengikuti program pendidikan pasar modal tahun 2000. Memulai karirnya di PT. Indofood Interna Corporate dari tahun 1987 – 1994, dengan jabatan terakhir sebagai Manager Food Flavour Scientis, sebagai direktur keuangan di PT. Prima Cipta Graha Sentosa (1994 – 2005), sebagai Presiden Direktur PT. Pentamuda Grahasarana (1999 – 2009), sebagai Komisaris Utama PT. Primacipta Graha Sentosa (2005 – sekarang), sebagai Komisaris Utama PT. Prima Cipta Sarana Jaya (2010 – sekarang).

Director An Indonesian citizen, Euodia was born in Semarang in 1964. She completed her bachelor of Food Scientist degree at Food Technology and Nutrition of Bogor Agricultural University at 1987. Had studied at Institut Bisnis Indonesia at 1989-1990 (PT. Indofood’s MDP Programme) and attended Capital Market Programme Course by Bina Insan Institute at 2000. Euodia started her carrier at PT. Indofood Interna Corporate (1987 – 1994), her last position as Manager of Food Flavour Scientis, as Finance Director at PT. Prima Cipta Graha Sentosa (1994 - 2005), as President Director of PT. Pentamuda Grahasarana (1999 - 2009), as a President Commissioner of PT. PRIMACIPTA Graha Sentosa (2005 - present), as a commissioner of PT. Prima Cipta Sarana Jaya (2010 - present).

EUODIA DEWAJANTI

41

Perseroan sangat memahami arti penting sumber daya manusia untuk menjamin kelangsungan Perseroan. Pencapaian tujuan sebuah perseroan sangat dipengaruhi oleh perilaku kerja yang ditampilkan oleh seluruh individu dalam Perseroan. Perilaku kerja yang baik dan efektif dapat mengarahkan kepada kinerja yang baik pula dan secara tidak langsung akan membawa dampak positif. Dalam menghadapi dunia usaha saat ini yang semakin kompetitif dan menuntut kemampuan individu yang tinggi, kualitas sumber daya manyasia semakin memegang peranan penting dalam menciptakan Perseroan yang unggul. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia perlu menerapkan strategi pengelolaan kinerja secara tepat agar karyawan dapat menampilkan potensinya secara optimal sesuai dengan peran dan tanggung jawab yang ada di masing-masing lini. Perseroan menerapkan stategi penghargaan yang terkait dengan pengelolaan kinerja karyawan. Pengelolaan strategi penghargaan menekankan cara memberikan apresiasi atas kinerja karyawan di dalam organisasi. Melalui strategi penghargaan yang baik dan kompetitif merupakan salah satu cara untuk mencapai karyawan yang unggul dan mumpuni.

The Company deeply understand the importance of human resources to ensure the continuity of the Company. Achievement of the objectives of a Company's work is strongly influenced by the behavior displayed by all individuals within the Company. Behaviour is good and effective work can lead to good performance and will indirectly have a positive impact . In the face of today's business world is increasingly competitive and demanding high individual capability , resource quality manyasia increasingly play an important role in creating a superior company . Therefore , the development of human resources need to implement a performance management strategy appropriate for the employee to show her full potential in accordance with the roles and responsibilities that exist in each line. The Company adopts the strategy rewards associated with managing employee performance. Management strategy rewards emphasizes how an appreciation award for the performance of employees in the organization. Through good and competitive strategy reward is one way to achieve superior and qualified employees

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT

42

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Usia Employee Composition based on Age

Keterangan

31 Desember 2009

31 Desember 2010

31 Desember 2011

31 Desember 2012

31 Desember 2013

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

21 - 30 4 12.50 1 10.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

31 - 40 18 56.25 5 50.00 3 42.85 2 33.33 3 42.85

41 - 50 8 25.00 4 40.00 3 42.85 3 50.00 3 42.85

51 - 60 2 6.25 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

61 - 70 0 0.00 0 0.00 1 14.30 1 16.67 1 14.30

Jumlah (Total) 32 100 10 100 7 100 6 100 7 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Manajemen Employee Composition based on Managerial Level

Keterangan

31 Desember 2009

31 Desember 2010

31 Desember 2011

31 Desember 2012

31 Desember 2013

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Manajemen Puncak Director

2 6.25 2 20.00 2 28.57 2 33.33 2 28.57

Manajemen GM

2 6.25 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Manajemen Madya Manager

2 6.25 1 10.00 1 14.29 1 16.67 1 14.29

Penyelia Supervisor

4 12.50 1 10.00 1 14.29 0 0.00 0 0.00

Tenaga Pelaksana Staf

22 68.75 6 60.00 3 42.85 3 50.00 4 57.14

Jumlah Total

32 100 10 100 7 100 6 100 7 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan Employee Composition based on Education Level

Keterangan

31 Desember 2009

31 Desember 2010

31 Desember 2011

31 Desember 2012

31 Desember 2013

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pasca Sarjana Master

0 0.00 0 0.00 1 14.29 1 16.67 1 14.29

S1 Bachelor

12 37.50 4 40.00 3 42.85 2 33.33 2 28.57

D3 Diploma

10 31.25 0 0.00 1 14.29 1 16.67 2 28.57

SMA High School

10 31.25 6 60.00 2 28.57 2 33.33 2 28.57

Jumlah Total

32 100 10 100 7 100 6 100 7 100

43

BIRO ADMINISTRASI EFEK SECURITIES ADMINISTRATION BUREAU PT. Adimitra Transferindo Nusa Langgeng Building Lt. 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210 Telp. : (021) 47881515 Fax. : (021) 4709697

AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Jl Wisma Jaya No. 2, Rawamangun Jakarta 13220 Telp. : (021) 4700635 Fax. : (021) 4700635

NOTARIS NOTARY Rudi Siswanto, SH Plaza Maspion Lt 6-H Jl. Gunung Sahari Raya Kav. 18 Jakarta Utara 14420 Telp. : (021) 64700961 - 62 Fax. : (021) 64700965

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL CAPITAL MARKET PROFESSIONAL AND INSTITUTION SUPPORT

44

45

46

47

OPERASI PERSEROAN Pada tahun 2013 pertumbuhan pembiayaan nasional di bawah 10%, hal ini meleset dari target Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang berharap bisa tumbuh 10%. Bila tahun 2012 merupakan tahun konsolidasi dengan focus pada efisiensi , maka tahun 2013 adalah langkah awal tahun perkembangan Perseroan, dimana secara total pembiayaan Perseroan tumbuh sebesar 8,5%, yang disebabkan kenaikan pembiayaan konsumen.

Anjak Piutang Anjak Piutang adalah pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri. Usaha ini ditujukan untuk memperoleh sumber pembiayaan alternatif diluar sektor perbankan. Sebagian besar modal kegiatan usaha Perseroan digunakan untuk Anjak Piutang yaitu per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 17.456.250.000,- atau 37.38% dari total aset. Mengingat kegiatan ini merupakan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan piutang suatu perusahaan dari transaksi perdagangan, maka manajemen melaksanakan anjak piutang secara selektif dengan memperhatikan jenis, ukuran/proporsi dan sumber tagihan vendor/nasabah serta analisis proses bisnis yang bersangkutan.

COMPANY’S OPERATION In 2013 the national finance growth below 10%, it is off target Indonesian Financial Services Association (IFSA) which hopes to grow 10%. When the year 2012 was a year of consolidation with a focus on efficiency, then in 2013 was the first step in the development of the Company, which are total finance company grew by 8.5%, due to the increase in consumer financing.

Factoring Factoring is the purchase and financing in the form or the transfer and management of short-term bills receivable or an enterprise of transactions and foreign trade. This effort is intended to obtain alternative sources of financing outside the banking sector. Most of the business activities of the company capital is used for factoring as of December 31st, 2013 is Rp. 17.456.250.000,- or 37.38% of the total asset. According this activity is in the form of

financing the purchase and or diversion and

management of short-term bills receivable or

a company from trading transactions, then

factoring implement management selectively

with respect to the type, size of

production/propotion and source billing

customer and business process analysis is

concerned.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion And Analysis

48

Rincian per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :

Perseroan tidak melakukan bisnis pembiayaan sewa guna usaha.

The detail as of December 31, 2013 and 2012 are as follow :

The Company is not engaged to other financial business unit such as leasing.

Tagihan Anjak Piutang

2013

Pihak-pihak

yang

berelasi

Pihak ketiga

Jumlah

Related parties

Third parties

Total

Rp

Rp

Rp

Tagihan anjak piutang -

61.593.539.544

61.593.539.544 Factoring receivables

Pendapatan bunga yang

Unearned interest income

belum diakui -

-

- Retensi -

(44.093.539.544)

(44.093.539.544) Retention

-

17.500.000.000

17.500.000.000

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -

(43.750.000)

(43.750.000)

Allowance for doubtful accounts

Jumlah Bersih -

17.456.250.000

17.456.250.000 Total, net

2012

Pihak-pihak

yang

berelasi

Pihak ketiga

Jumlah

Related parties

Third parties

Total

Rp

Rp

Rp

Tagihan anjak piutang -

61.593.539.544

61.593.539.544 Factoring receivables

Pendapatan bunga yang

Unearned interest income

belum diakui -

-

- Retensi -

(44.093.539.544)

(44.093.539.544) Retention

-

17.500.000.000

17.500.000.000

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -

(43.750.000)

(43.750.000)

Allowance for doubtful accounts

Jumlah Bersih -

17.456.250.000

17.456.250.000 Total, net

49

Pembiayaan Konsumen Menurut Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada tahun 2013 penjualan mobil mencapai anga 1.229.903 unit, diatas target penjualan Gaikindo sebesar 1.1 juta unit. Pada tahun 2013 kinerja Perseroan pada pembiayaan konsumen khususnya kendaraan roda empat meningkat dengan signifikan. Pembiayaan konsumen tumbuh 186.5% dari tahun 2012, dimana selain pembiayaan kendaraan roda empat, Perseroan juga membiayai kredit kepemilikan rumah.

Consumer Financing According to the Indonesian Automotive Industry Association (Gaikindo) car sales in 2013 reached 1,229,903 units, above GAIKINDO’s sales target of 1.1 million units. In 2013 the Company's performance on a particular consumer finance notably four-wheeled vehicles increased significantly. Consumer finance grew 186.5% from 2012, where in addition to financing four-wheeled vehicles, the company will also finance mortgage loans.

Tagihan Pembiayaan Konsumen

2013

Pihak-pihak

yang

berelasi

Pihak ketiga

Jumlah

Related parties

Third parties

Total

Rp

Rp

Rp

Piutang Pembiayaan Konsumen Bruto -

2.893.305.421

2.893.305.421

Consumer financing receivables,gross

Pendapatan Pembiayaan Konsumen

Unearned income on consumer

Yang Belum diakui -

(378.295.820)

(378.295.820) financing

2.515.009.601

2.515.009.601

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -

(25.150.096)

(25.150.096)

Allowance for impairment losses

Piutang pembiayaan konsumen-neto -

2.489.859.505

2.489.859.505

Consumer financing receivables-net

2012

Pihak-pihak

yang

berelasi

Pihak ketiga

Jumlah

Related parties

Third parties

Total

Rp

Rp

Rp

Piutang Pembiayaan Konsumen Bruto -

1.117.428.681

1.117.428.681

Consumer financing receivables,gross

Pendapatan Pembiayaan Konsumen

Unearned income on consumer

Yang Belum diakui -

(87.029.616)

(87.029.616) financing

1.030.399.065

1.030.399.065

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -

(103.039.907)

(103.039.907)

Allowance for impairment losses

Piutang pembiayaan konsumen-neto -

927.359.158

927.359.158

Consumer financing receivables-net

50

Rincian pembiayaan konsumen menurut umur

piutang :

The details of consumer financing as aging schedule:

2013

Pihak-pihak

yang

berelasi Pihak ketiga Jumlah Related parties Third parties Total

Telah Jatuh Tempo Overdue

1 - 30 hari - 106.358.553 106.358.553 1 - 30 days

31 - 60 hari - - - 31 - 60 days

> 60 hari - - - > 60 days

Belum jatuh tempo Current

2013 - - - 2013

2014 - 1.007.920.454 1.007.920.454 2014

2015 - 986.906.744 986.906.744 2015 2015 dan sesudahnya - 792.119.670 792.119.670 2015 and after Jumlah piutang pembiayaan

Total Consumer Financing

konsumen - 2.893.305.421 2.893.305.421 Receivable

2012

Pihak-pihak

yang

berelasi Pihak ketiga Jumlah Related parties Third parties Total

Telah Jatuh Tempo Overdue

1 - 30 hari - 53.087.496 53.087.496 1 - 30 days

31 - 60 hari - - - 31 - 60 days

> 60 hari - 113.255.000 113.255.000 > 60 days

Belum jatuh tempo Current

2013 - 644.834.072 644.834.072 2013

2014 - 167.046.607 167.046.607 2014

2015 - 139.205.506 139.205.506 2015 2015 dan sesudahnya - - -

2015 dan sesudahnya

Jumlah piutang Pembiayaan

Total Consumer Financing

Konsumen - 1.117.428.681 1.117.428.681 Receivable

51

Analisa Kinerja Usaha

Aset Perseroan mencatat kenaikan total aset sebesar 3,68% di tahun 2013, yakni dari Rp. 45,05 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 46,70 miliar di tahun 2013. Peningkatan ini ini terutama terjadi karena kenaikan piutang Pembiayaan Konsumen sebesar Rp. 1,56 miliar (168.49%) dan kenaikan pada pos penempatan (investasi) jangka pendek sebesar Rp. 6,99 miliar (44.66%) di tahun 2013.

Liabilitas Total liabilitas di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 16.2% (Rp. 0,478 miliar) dibandingkan posisi pada akhir tahun 2012 (Rp. 0,571 miliar). Penurunan ini terjadi terutama karena adanya penurunan sebesar Rp. 0.220 miliar (71.24%) di utang lain-lain.

Ekuitas Jumlah ekuitas Perseroan di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 3,93% karena adanya kenaikan sebesar Rp. 0,25 miliar (16.13%) pada saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya dan kenaikan sebesar Rp. 1,50 miliar (16,07%) pada saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.

Pendapatan Total pendapatan di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3.11% dibanding perolehan pada tahun 2012, yaitu dari Rp. 4,61 miliar menjadi Rp. 4,47 miliar yang disebabkan karena penurunan pendapatan lain-lain sebesar 11,71%. Namun pendapatan Perseroan atas pembiayaan konsumen (Neto) meningkat pada tahun 2013 sebesar 495,97%.

Business Performance Analysis

Assets The Company recorded an increase in total assets was 3.68% in 2013, from Rp. 45.05 billion in 2012 to Rp. 46.70 billion in the year 2013. This increase is mainly due to the increase in the Consumer Finance receivables of Rp. 1.56 billion (168.49%) and an increase in post placement (investment) short-term Rp. 6.99 billion (44.66%) in the year 2013.

Liabilities Total liabilities in 2013 decreased by 16.2% (U.S. $ 0.478 billion) compared to the position at the end of 2012 (U.S. $ 0.571 billion). The decrease was primarily due to a decrease of Rp. 0.220 billion (71.24%) in other payables.

Equity Total equity of the company 10 2013 has increased by 3.93% due to an increase of Rp. 0.25 billion (16:13%) in retained earnings appropriated and increased Rp. 1.50 billion (16.07%) in the retained earnings unappropriated.

Revenues Total revenue in 2013 decreased by 3.11% of the acquisition than in 2012, from Rp. 4.61 billion to Rp. 4.47 billion, which is caused by a decrease in other income by 11.71%. However, the Company's consumer financing income (net) in 2013 increased by 495.97%.

52

Beban Beban perseroan turun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp. 2,32 miliar dibanding Rp. 2,74 miliar pada tahun 2012, atau terjadi penurunan sebesar 15,43%. Penurunan ini terutama terjadi karena adanya penurunan di pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 97,06% atau dari Rp. 0.73 miliar menjadi Rp. 0,02 miliar. Sementara beban gaji dan tunjangan karyawan mengalami kenaikan sebesar 9.69%.

Laba Sebelum Beban Pajak Perseroan membukukan laba sebelum beban pajak sebesar Rp. 2,15 miliar di tahun 2013, atau naik sebesar 14,92% dibanding posisi pada tahun 2012 sebesar Rp. 1,87 miliar.

Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan yang diperoleh perseroan di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 14.45%, naik dari Rp. 1,67 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 1,92 miliar di tahun 2013.

Arus Kas Kas Neto yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami penurunan sebesar Rp. 1.439 miliar di tahun 2013. Kas Neto yang digunakan untuk Aktivitas Investasi di tahun 2013 lebih kecil dibanding pada tahun 2012 yakni dari Rp. 0.25 miliar menjadi minus Rp. 7 miliar. Hal ini digunakan untuk penempatan jangka pendek sebesar Rp. 7 miliar. Kas Neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mengalami penurunan minus Rp. 0.168 miliar ditahun 2013. Penurunan ini karena pembayaran dividen tunai tahun 2013.

Kemampuan Membayar Utang Perseroan memiliki komitmen untuk menjaga kondisi likuiditasnya mengingat kegiatan operasional sebagai perusahaan pembiayaan sangat ditentukan oleh ketersediaan dana yang memadai sesuai dengan ekspansi yang dilakukan.

Expenses The company expenses decrease in 2013 to Rp. 2.32 billion compared to Rp. 2.74 billion in 2012, or a decline of 15.43%. The decrease is mainly due to a decrease in provisioning for impairment losses amounted to 97.06% from Rp. 0.73 billion to Rp. 0.02 billion. While salaries and employee benefits increased by 9.69%.

Income Before Tax Expense The Company recorded income before tax expense of Rp. 2.15 billion in 2013, an increase of 14.92% compared to the position in 2012 of Rp. 1.87 billion.

Income For The Year Income for the year for the company in the year 2012 increased by 14,45%, from Rp. 1,67 billion in 2012 to Rp. 1,92 billion in 2013.

Cash Flow Net cash provided by operating activities decreased by Rp. 1.439 billion in 2013. Net cash used for investing activities in 2013 was smaller than in 2012 from Rp. 0.25 billion to minus to Rp. 7 billion. It is used for short-term investments amounted to Rp. 7 billion. Net cash provided by financing activities decreased minus Rp. 0168 billion in 2013. This decrease was due to the payment of cash dividends in 2013.

Capacity For Debt Servicing The Company has the commitment to maintain its liquidity for its operational activities. As a financing company, liquidity is strongly determined in the availability of sufficient funds for any expansion being conducted.

53

Sumber utama pendanaan perseroan masih berupa modal sendiri. Perseroan tidak mempunyai hutang bank.

Tingkat Kolektibilitas Piutang Per 31 Desember 2013, komposisi piutang pembiayaan konsumen (bruto) adalah sebagai berikut: - Kategori tidak ada tunggakkan sebesar

91.67%. - Kategori tunggakkan 1-30 hari sebesar

8.33%. - Tidak ada tunggakan di atas 30 hari.

The main source of funding the company is still in the form of equity capital. The Company has no bank debt.

Receivables Collectibility Rate As of 31 December 2013, the composition of consumer financing receivables (gross) are as follows: - Not past due: 91.67%. - Overdue 1-30 days: 8.33%.

- No overdue above 30 days.

54

STRATEGI PERSEROAN Di tahun 2013, Perseroan menerapkan strategi baru yang merupakan kesinambungan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, setiap langkah dan kebijakan perseroan bertumpu pada prinsip efisiensi. Di tahun 2013, Perseroan menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi. Perseroan menerapkan manajemen risiko yang sangat ketat dalam setiap tindakannya, yang ditujukan untuk memperkokoh fondasi penjualan dan pertumbuhan laba yang kuat di masa depan. Penerapan strategi baru ini akan terus berlanjut untuk memastikan bahwa seluruh system akan berjalan secara lebih efisien sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi konsumen dan perseroan.

Memperkuat Struktur Organisasi Perseroan akan memfokuskan diri pada penguatan struktur organisasi, terutama dalam hal pemasaran, pinjaman dan penagihan. Secara berkala Perseroan akan melakukan penilaian dan pengukuran terhadap target dan mekanisme pengendalian pada ketiga area tersebut, dan juga pada area lainnya. Hasil yang diperoleh akan menunjukkan seberapa fokus manajemen risiko yang dilakukan Perseroan.

Menjaga Hubungan Baik Dengan Semua Mitra Bisnis Kepercayaan dan hubungan baik dengan semua mitra usaha yang selama ini telah terpelihara baik adalah salah satu faktor pendukung kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan akan berupaya mempertahankan kepercayaan tersebut dan terus membina hubungan baik dengan semua mitra usaha, demi kepuasan semua pihak.

COMPANY’S STRATEGY In 2013, the Company implemented a new strategy which is a continuation of previous years. In 2012, the company's every move and policies based on the principles of efficiency. In 2013, the Company applies the principle of effectiveness and efficiency. The Company applies a very strict risk management in any action, which is intended to strengthen the foundation of sales and strong earnings growth in the future. The implementation of this new strategy will continue to ensure that the entire system will run more efficiently so as to provide more value for the consumer and the company.

Strengthening Organizational Structure The Company will focus on strengthening the organizational structure, particularly in terms of marketing, lending and billing. Periodically the Company will make an assessment and measurement of targets and control mechanisms on all three of these areas, and also in other areas. The results will show how the focus of the Company's risk management is carried out.

Maintaining Good Relationships With All Business Partners Trust and good relationships with all business partners who have been looked after better is one of the factors supporting the success of the Company. Therefore, the Company will strive to maintain that trust and continue to foster good relationships with all business partners, to the satisfaction of all parties.

55

Meningkatkan Sumber Daya Manusia Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu Perseroan percaya bahwa berinvestasi untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas akan sangat membantu pencapaian tujuan Perseroan.

Meningkatkan Produktivitas dan Efektivitas Dalam rangka memberikan hasil yang optimal kepada seluruh stakeholder, Perseroan berkomitmen untuk terus melakukan efektivitasi serta meningkatkan produktivitas untuk hasil yang optimal. Guna mencapai tujuan tersebut, setiap proses dan kegiatan yang berlangsung dalam Perseroan, akan didorong untuk memperhatikan 3 (tiga) hal pokok yakni efektivitas, kontrol yang optimal, serta senantiasa bertumpu pada kepuasan konsumen.

Meningkatkan Infrastruktur Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting serta mendukung kesuksesan perseroan. Oleh karena itu, perseroan berupaya untuk menyempurnakan infrastruktur dan system, antara lain dengan meningkatkan otomatisasi, mengurangi kontrol manual, serta memperbaharui dan menyempurnakan system yang ada.

Target Berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan industri pembiayaan serta perkembangan penjualan kendaraan bermotor, di tahun 2014 Perseroan akan mengupayakan dapat tumbuh di kisaran angka 10 persen.

Increasing Human Resources Improving the quality of human resources (HR) is one of the key factors in the success of the Company. Therefore, the Company believes that investing to build quality human resources will greatly help meet the goals of the Company.

Improving Productivity and Effectiveness In order to provide optimal results to all stakeholders, the Company is committed to continue doing efektivitasi and increase productivity for optimal results. To achieve these objectives, every process and activity that takes place within the Company, will be encouraged to pay attention to three (3) main points namely effectiveness, optimal control, and always relies on consumer satisfaction.

Improve Infrastructure Infrastructure is one of the important factors as well as support the company's success. Therefore, the company seeks to enhance the infrastructure and systems, among others, by increasing automation, reducing manual control, as well as update and improve the existing system.

Target

Based on the economic growth and industrial development financing and sales of motor vehicles, in 2014 the Company will seek to grow in the range of 10 percent.

56

57

58

59

Tata Kelola perusahaan merupakan suatu aspek penting dalam pengelolaan kegiatan operasional Perseroan sehari-hari untuk mendukung pengembangan informasi yang lebih baik, transparan dan bertanggung jawab kepada Pemegang Saham dan menerapkan praktek terbaik terhadap manajemen yang dapat dipercaya dan professional. Perseroan menyadari pentingnya penerapan kebijakan pengelolaan Perseroan yang baik (Good Corporate Governance – GCG). Dengan menerapkan GCG Perseroan berusaha mencari keseimbangan antara kewirausahaan, control dan transparansi yang menunjang kemajuan Perseroan melalui pengambilan keputusan yang jelas. Pengangkatan komisaris independen dan pembentukan komite audit merupakan bagian dari penerapan GCG dalam organisasi Perseroan. Di masa yang akan datang Perseroan akan melanjutkan penerapan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usahanya untuk meningkatkan Shareholders’s value. Tata kelola Perusahaan yang Baik (GCG) merupakan bagian terpenting bagi Perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Perseroan menyadari pentingnya GCG demi memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan serta menciptakan keunggulan Perseroan untuk menghadapi persaingan usaha. Penerapan GCG merupakan bagian integral terhadap kelangsungan usahanya yang mengacu kepada Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan BAPEPAM-LK (OJK) dan Pedoman Umum GCG yang disusun berdasarkan parameter GCG yakni, Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab dan Kewajaran dalam kegiatan bisnis.

Corporate governance is an important aspect in managing the Company's day-to-day operations to support the development of better information, transparent and accountable to the Shareholders and implement best practices in the management of a trustworthy and professional The Company realizes the importance of the implementation of Good Corporate Governance (GCG). By implementing GCG, the Company seek to balance entrepreneurship, control the tranparancy, which supporting operations through efficient decision-making. The appointment of an Independent Commissioner and the establishment of Audit Committee are both aspects of GCG implementation within the organization of the Company. In the future the Company will continue implementing GCG principles into its business activities, to increase Shareholders’s value. Good Corporate Gavernance (GCG) is the key importance for the Company to rum its business. The company recognizes GCG’s important role, not only to add value to stake holders, but also to create corporate advantage in facing ccompetition. GCG implementation is integral to its survival, as coherent to Law No. 40 year in 2007 regarding Limited liability Aompany, BAPEPAM-LK (OJK) regulations and GCG general guidelines are compiled in accordance with GCG parameters, which are Transparenccy, Accountability, Responsibility and Faireness in conducting business activity.

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

60

Penerapan Asas Tata Kelola Perusahaan yang Baik Transparansi Perseroan berkomitmen untuk menyediakan akses ke informasi yang akurat, dan tepat waktu kepada setiap stakeholder secara otentik mengenai kegiatan operasinya, termasuk status keuangan, eksekutif dan kepemilikan, kepada setiap pemangku kepentingan.

Akuntabilitas Perseroan menerapkan aturan professional standar dalam setiap kegiatannya dan dalam menetapkan serta melaksanakan kebijakan atas kegiatan Perseroan.

Tanggung Jawab Perseroan bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan yang diambil oleh para eksekutif dan stafnya. Perseroan bertanggung jawab untuk memberikan klarifikasi dan menjelaskan secara komprehensif atas tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan peseroan. Demikian juga dengan semua karyawan.

Kewajaran Merupakan kebijakan Perseroan untuk memastikan bahwa setiap rencana, keputusan dan implementasi kebijakan dilakukan demi kepentingan semua stakeholder sejauh dimungkinkan, termasuk mitra bisnis dan konsumen.

Implementation of CGC Principles

Transparency The Company is committed to providing access to accurate. Timely and authentic information about its operations, including its financial status, executives and ownership to every stakeholder.

Accountability The Company adheres to a standard professional protocol in every aspect of its business, and in establishing and implementing policies govering all coporate activities.

Responsibility The company stands behind each and every decision of its executives and staff, and accepts full responsibility for such decisions. It accepts full tesponsibility of clarifying and explaining comprehensively each action taken in pursuing corporate objectives. All employees are imbued with this behavior as well.

Fairness It is company policy to ensure that every plan, decision and policy implementatioan is carried out in the best interest of all stakeholders, to the best possible extent. This cover patner of business , consumen and the general public.

61

Dewan Komisaris terdiri dari dua orang, yaitu satu orang Presiden Komisaris dan satu orang Komisaris Independen. Tugas utama Dewan Komisairs diantaranya adalah sebagai tersebut di bawah ini: 1. Setiap anggota Dewan Komisaris harus

bekerja dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, guna kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Dewan Komisaris harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan harus memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perseroan pada semua tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan komisaris harus memastikan apakah Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari internal audit perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bapepam-LK, dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

3. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan,

Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan. Namun, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional Perseroan, kecuali terhadap hal-hal lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan atau hukum dan peraturan yang berlaku.

The Board of Commissioners consists of two members one President Commissioner and one Independent Commissioner. The main duty of the Board of Commissioners as below : 1. Every member of the Board of

Commissioner should work with good faith, prudent principles, and be responsible in discharging its supervisory function and providing advices to the Board of Directors for the interest of and in accordance with the purposes and objectives of the Company.

2. The Board of Commissioners should carry out its duties and responsibilities independently and should ensure the implementation of Good Corporate Governance in every business activity of the company at all levels of the organization. The board of commissioners should ensure that the board of directors has initiated follow-up action on audit findings and recommendations from internal audit unit, external auditors as well as oversight outcomes from Bapepam-LK and/or other authorities.

3. In discharging its supervisory function, the Board of Commissioner shall provide direction, monitor, and evaluate the implementation of the Company`s strategic policies. But the Board of Commissioners shall not involve in any operational decisions of the Company, except in other matters as stipulated the Articles of Association and prevailing laws.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DUTIES AND LIABILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

62

Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan Perseroan dalam hal : 1. Memastikan terselenggaranya

pelaksanaan CGC dalam setiap usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Mengevaluasi, memantau dan mengarahkan pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan.

3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberi arahan kepada Direksi.

4. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

5. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal perseroan, auditor eksternal, hasil audit OJK, Bursa Efek Indonesia dan /atau hasil pengawasan regulator terkait lainnya.

Rapat Dewan Komisaris Board Of Commissioner Meeting

The Board of Commissioners is fully responsible for the supervision of the Company in terms of : 1. Ensuring the implementation of GCG in

each and every Corporate venture at all levels of organitation.

2. Evaluating, monitoring and directing the implementation of Company strategic policy.

3. Monitoring the performance of duties and responsibilities of the Directors, as well as providing advice and guidance to the Board of Directors.

4. Providing sufficient time to carry out their duties and responsibilities in an optimal way.

5. Ensuring that the Board of Directors has performed a follow up on audit findings and recommendations from the company internal audit unit, external auditors, OJK and Indonesia Stock Exchange audit results, and/or findings from other related regulatory institusions.

Frekuensi Rapat Meeting Frequency

Topik Topic

Kehadiran Attendance

6 kali 6 times

4x Laporan keuangan Triwulan Quarterly Financial Report

100%

1x

Rapat Khusus tentang Rapat Umum Pemegang Saham Special Meeting regarding Annual Shareholder General Meeting

100%

1x

Rapat Khusus tentang Laporan Tahunan Special Meeting regarding Annual Report

100%

63

Direksi terdiri dari dua orang, yaitu satu orang Presiden Direktur dan satu orang Direktur. Setiap anggota Direksi wajib menunjukkan loyalitas dan memiliki niat baik dalam tugas mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain : 1. Direksi bertanggung jawab penuh atas

pelaksanaan kepengurusan Perseroan. 2. Direksi wajib mengelola Perseroan sesuai

dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangaan yang berlaku.

3. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan dalam seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

4. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK, dan/atau hasil otoritas lainnya.

5. Mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Rapat Direksi Board of Director Meeting

The Board of Directors consists of two members one President Director and one Directors. Each member of the board of directors must show loyalty and good intentions in the task of managing the Company for the benefit of the Company in accordance with the purposes and objectives of the Company. The main duties and responsibilities of the Directors: 1. The Directors are fully responsible for the

executions of company management. 2. The Directors shall manage the company

in accordance with the authority and responsibilities as provided in the Articles of Association and the rules and regulations in force.

3. The Directors must implement GCG principles in any business activities of the Company, applying them to all levels of the organization.

4. The Directors must follow up on audit findings and recommendations of the Company`s internal audit unit, external auditors, OJK supervision results, and/or results of other authorities.

5. The Directors are to represent the Company both within and outside a court of law.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI DUTIES AND LIABILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS

Frekuensi Rapat Meeting Frequency

Topik Topic

Kehadiran Attendance

18 kali 18 times

12 x Rapat bulanan Regular Mothly Meeting

100%

2 x

Laporan Audit Tahunan Annual Audit Report

100%

2 x

Rapat Khusus tentang Rapat Umum Pemegang Saham Special Meeting regarding Annual Shareholder General Meeting

100%

2 x

Rapat Khusus tentang Laporan Tahunan Special Meeting regarding Annual Report

100%

64

Sebagai perwujudan dari Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan secara teratur. Pada tahun 2013 telah dilaksanakan 6 kali Rapat Dewan Komisaris, 18 kali Rapat Direksi dan 6 kali Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Gabungan Manajemen Manajemen Joint Meeting

REMUNERASI Dewan Komisaris dan Direksi menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui RUPS Tahunan. Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan ditetapkan dengan memperhatikan besaran pendapatan Perseroan di tahun-tahun sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis.

As an embodiment of Good Corporate Governance, the Board of Commissioners and Directors periodically hold Board of Commissioners Meetings, board of Directors Meetings and joint Meetings. In 2012, the Board of Commissioners Meetings was held 6 times, the Board of Directors Meeting was held 18 times and there were 6 Joint Meetings of the Board of Commissioners and

Directors.

REMUNERATION The Board of Commissioners and Board of Directors receive their rewards in the form of salaries, allowances, and facilities. In accordance with the Articles of Association of the Company. Rremuneration of the Boards of Commissioners and Directors is determined at the Annual General Meeting of Shareholders. The amount of remuneration granted to the company`s Board of Commissioners and Directorsis determined by considering the amount of the company revenue in the previous year and the burdens of duty and responsibility, and then adjusting the level of executive remuneration to match that within similar industries.

Frekuensi Rapat Meeting Frequency

Topik Topic

Kehadiran Attendance

6 kali 6 times

4x Laporan keuangan Triwulan Quarterly Financial Report

100%

1x

Rapat Khusus tentang Rapat Umum Pemegang Saham Special Meeting regarding Annual Shareholder General Meeting

100%

1x

Rapat Khusus tentang Laporan Tahunan Special Meeting regarding Annual Report

100%

RAPAT DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN RAPAT GABUNGAN Board of Commissioner Meeting, Board of Directors Meeting, and Joint Meeting

65

PERKARA PENTING Sepanjang tahun 2013 tidak ada perkara, gugatan ataupun sengketa hukum yang material yang mempengaruhi kondisi Perseroan.

IMPORTANT CASE During the year 2013, there was no issue, lawsuit or material legal dispute that affected the Company’s condition.

66

Komite Audit adalah komite yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Tugas utama Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan berjalannya dan terpeliharanya praktek Tata Kelola Perusahaan dan pengawasan Perseroan yang memadai. Komite Audit melakukan pemeriksaan keefektifan rencana audit, laporan-laporan auditor internal dan bekerja secara spesifik untuk memperketat pengawasan internal di Perseroan. Komite Audit menjalin hubungan dengan auditor eksternal independen untuk mengkaji rencana kerja serta tindak lanjut atas temuan-temuan mereka. Komite Audit juga memberikan laporan singkatnya dalam mengkaji penerapan keseluruhan kerangka kerja standar Tata Kelola Perseroan. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK (yang sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan) dan BEI, Komite Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tanggung jawab utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan berbagai tugas pengawasan dan evaluasi, termasuk mengevaluasi dan memberikan nasihat tentang cara-cara untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, mengawasi kinerja operasional Perseroan, meningkatkan efektivitas tugas auditor internal dan auditor independen, serta mengidentifikasi masalah yang mungkin memerlukan campur tangan Dewan Komisaris. Pada tahun 2013, Komite Audit terdiri dari Yugi Prayanto (Komisaris Independen), Dian Sandrawaty Tjachjadi (anggota) dan Haryono (anggota). Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam tugas pengawasan dan pemantauan terhadap system kendali internal Perseroan.

The Audit Committee is appointed by and responsible to the Board of Commissioners. The main duty of the Audit committee is to assist the Board of commissioners in ensuring the running and maintenance of Good Corporate Governance practices and sufficient company supervision. The Audit Committee monitors audit plan efficiency and inspects internal audit reports, working specifically to tighten internal control in the Company. The Audit Committee also establishes a relationship with independent auditor to review business plans and to follow up on their meetings further, it provides brief reports in assessing the overall framework of the implementation of Good Corporate Governance standards. In line with standing regulations of BAPEPAM-LK (today replaced by financial services authority) and the Indonesia Stock Exchange (IDX), the Audit Committee report directly to the Board of Commissioners. The principal responsibility of the Audit Committee is to support the Board of Commissioners in performing various supervisory and evaluation duties, including evaluating and advising on ways to upgrade the quality of financial reports, monitoring operational performance of the Company and improving the effectiveness of the tasks of the internal auditor and independent auditor, while identifying any problems which might require intervention by the Board of Commissioners. In 2013 the Audit Committee was comprised of Yugi Prayanto (Independent Commissioner), Sandrawaty Tjachjadi (member) and Haryono (member). The principal duty of the Audit Committee is to support the Board of Commissioners in performing its oversight and monitoring function of the implementation of Company

operations, through internal control systems.

KOMITE AUDIT Audit Committee

67

Semua hasil yang diterbitkan oleh Komite Audit selama tahun 2013 telah disampaikan kepada Dewan Komisaris. Komite Audit tidak menemukan hal-hal yang bersifat material didalam laporan tahunan 2013 yang membutuhkan perhatian Dewan Komisaris.

Dian Sandrawaty Tjachjadi Warga Negara Indonesia lahir di Banjar tahun 1949, lulus Sarjana Akuntansi, Universitas Tarumanegara Jakarta. Menjabat sebagai koordinator konsultan KAP Drs. Johan, Malonda & rekan (1983 – 1989); sebagai asisten manager QA dan internal audit, bagian pembelian (1995 – 1998), kordinator gudang (1998 – 2003), asisten manager dan GA (2003 – 2006) di PT. Cikarang Listrindo. Haryono Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1961, lulus Sarjana Akuntansi STIE “YAI” Jakarta. Menjabat sebagai Accounting Supervisor di PT. Suhasjaya (1985 – 1987), sebagai Accounting Manager di PT Beringin Sentosa (1987 – 1990), sebagai Division Head Finance, Accounting dan Invesment di PT. AJ Bumi Asih Jaya (1990 – 2012).

All the results released by the Audit Committee throughout 2013 have been delivered to the Board of Commissioners. The Audit Committee did not find any major or material matters in the 2013 annual report to bring to the attention of the Board of Commissioners. Dian Sandrawaty Tjachjadi Indonesian citizen born in Banjar in 1949, graduated from Tarumanegara University Jakarta. As a Consultant Coordinator of KAP Drs, Johan, Malonda & Partners (1983 – 1989); Served as assistant manager of QA and internal audit, the purchasing department (1995 – 1998), warehouse coordinator (1998 – 2003), assistant manager and GA (2003 – 2006) at PT. Cikarang Listrindo. Haryono Indonesian citizen, born in Jakarta in 1961, graduating Bachelor of Accounting STIE "YAI" Jakarta. Served as Accounting Supervisor at PT. Suhasjaya (1985 - 1987), as Accounting Manager at PT Beringin Sentosa (1987 - 1990), as the Division Head of Finance, Accounting and Investment in PT. AJ Bumi Asih Jaya (1990 – 2012).

Anggota Komite Audit Audit Committee Member Ketua Yugi Prayanto Head Anggota Dian Sandrawaty Tjachjadi Member Anggota Haryono Member

68

Pada tahun 2013 rapat Komite Audit berlangsung sebanyak 3 kali, termasuk rapat dengan auditor internal dan Dewan Direksi. Setiap laporan dan risalah rapat disampaikan kepada Dewan Komisaris. Dalam setiap rapat dibahas evaluasi dan penilaian dari proses audit, dan kaitannya dengan tindakan yang diambil, berdasarkan laporan audit, baik dari auditor internal maupun akuntan publik. Kehadiran Komite Audit dalam rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi memungkinkan Komite Audit untuk berperan aktif-partisipatif dalam memberikan arahan dan mengevaluasi kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan, dan memberikan saran profesional untuk meningkatkan kinerja perseroan. Hal ini wajib diterapkan secara konsisten untuk mencegah kesalahan atau kesalahpahaman, dan menyediakan rekomendasi terhadap berbagai aspek yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

Laporan keuangan tahun 2013 telah diaudit oleh Auditor Independen yaitu Drs. Bambamg Sudaryono & Rekan, dan telah diperiksa oleh Komite Audit yang hasilnya kemudian disampaikan secara resmi kepada Dewan Komisaris. Beberapa komentar, pertanyaan dan saran mengenai standar akutansi, neraca keseimbangan dan ikhtisar keuangan diajukan sebagai tanggapan atas laporan tersebut. Komite Audit juga memeriksa laporan audit dari Internal Audit. Dalam beberapa meeting dibahas hal-hal mengenai proses pengendalian internal serta temuan audit terkait dengan Kepatuhan dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik .

In 2013, there were 3 Audit Committee meetings, including meetings with internal auditors and the Board of Director. Each record and comprehensive minutes of meeting was conveyed to the Board of Commissioner. Each meeting focused on evaluation and assessment of the audit process, and how this related to actions taken, based on audit reports submitted by, from internal audit and public accountants. The presence of the audit committee in the joint meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors grants it the right to actively participate in advising and evaluating the performance of the Board of Directors in managing the Company, and providing professional counsel on ways to improve Company performance. This function must be applied consistently, to avoid errors or misunderstandings, while accessing recommendations on various matters that require the attention of the Board of Commissioners. The 2013 Financial report has been audited by an independent auditor Drs. Bambamg Sudaryono & Partners, and checked by the Audit Committee then the results are submitted formally to the Board of Commissioners. A number of comments, questions and suggestions were made in response to this document, regarding accounting standards, the balance and financial highlights. The Audit Committee also examined the audit reports of the Internal Audit. In some meeting discussed matters concerning internal controls and processes related to compliance audit findings and Principles of Good Corporate Governance

LAPORAN KOMITE AUDIT REPORT OF THE AUDIT COMMITEES

69

Berdasarkan laporan-laporan audit tersebut diatas, Komiter Audit tidak menemukan sesuatu yang bersifat material yang perlu disampaikan di dalam Laporan Laporan Tahunan 2013. Demikian secara resmi kami sampaikan Laporan dari Komite Audit untuk diterima dengan baik.

Based on the audit reports mentioned above, the Committee Audit did not find anything that is material that needs to be delivered at the 2013 Annual Reports Thus we formally present the Annual Activity report from the Audit Committee. For your perusal.

Sincere Regards, Yugi Prayanto The Audit Committee, Chairman Ketua Komite Audit

70

Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam peraturan No.IX.I.4, Lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK No.Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang pembentukan Sekretaris Perseroan, berdasarkan surat Keputusan Direksi Perseroan No. 001/SK/DIR/VII/2010 tanggal 14 Juli 2010, Perseroan telah menunjuk Euodia Dewajanti sebagai Sekretaris Perseroan yang menjalankan tugas-tugas Sekretaris Perseroan, sebagaimana diatur dalam ketentuan tersebut di atas. Hal ini merupakan bentuk komitmen terhadap transparansi bagi semua stakeholder. Sekretaris Perseroan berperan untuk menyediakan informasi mengenai perseroan kepada publik (Pemerintah Indonesia, Investor dan Masyarakat), serta menyediakan informasi mengenai peraturan-peraturan terkait yang dibutuhkan oleh Direksi. Sekretaris Perseroan memberikan informasi kondisi Perseroan, perkembangan pasar (khususnya mengenai peraturan) dan rekomendasi kepada manajemen dalam upaya mematuhi dan memenuhi peraturan pasar modal yang berlaku. Dengan demikian Sekretaris Perseroan memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai Liaison Officer, Compliance Officer dan Investor Relation Executive. Sekretaris Perseroan berperan dalam menyampaikan informasi penting kepada para stakeholder.

In accordance with provision No.IX.I.4, Attachment of the Decree of Head of BAPEPAM-LK No.Kep-63/PM/1996, dated January 17, 1996 concerning the establishment of a Corporate Secretary, as per Decree No. 001/SK/DIR/VII/2010 dated Juli’ 14, 2010, the Company has appointed Euodia Dewajanti to serve as Corporate Secretary and to exercise in full her duties as set forth in the ruling mentioned above. This is a form of commitment of transparency toward all stakeholders. The key role of the Corporate Secretary is to serve as the conveyer of company information to the public (the Government of Indonesia, investors and the public at large), as well as providing pertinent information related to prevailing regulations of the Board of Directors. The Corporate Secretary provides information relating to condition, market developments (particularly regarding regulatory matters) and recommendations to management for better compliance and fulfillment of prevailing capital market regulations. Thus, the Corporate Secretary has three main areas of duty: Liaison officer, Compliance officer and Investor Relations Executive. The Corporate Secretary holds a pivotal position in communicating key messages to stakeholders, as crucially required by management.

SEKRETARIS PERSEROAN CORPORATE SECRETARY

71

Divisi Internal Audit adalah posisi yang berada di bawah Direksi dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris mengenai hal-hal yang terkait audit di Perseroan. Internal Audit dipimpin oleh seorang kepala internal audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan rekomendasi Dewan komisaris. Tugas dan tanggung jawab divisi internal audit adalah memastikan dan meyakinkan bahwa segala kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kebijakan dan prosedur Perseroan yang berlaku. Pada tahun 2013, divisi internal audit telah melakukan internal audit sebanyak 2 (dua) kali. Dengan aspek audit yang mencakup aspek kegiatan kepatuhan perseroan yang terkait dengan masalah keuangan, operasional, dan hal-hal strategis yang berpengaruh bagi kinerja perseroan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian kegiatan operasional, keuangan dan kepatuhan agar sesuai dengan peraturan perundangan, peraturan regulator dan standar operasional Perseroan, divisi internal audit melakukan pengawasan secara berkala dan memberikan masukan serta saran perbaikan terhadap masalah yang timbul. Berikut adalah uraian singkatnya: a. Menyusun rencana audit untuk tiap 2

(dua) kali dalam setahun, menyusun kerangka kerja rencana audit dan aspek audit.

b. Menyusun SOP agar sesuai dengan ketentuan regulator dan perundang-undangan yang berlaku.

c. Bekerjasama dengan divisi-divisi lain di perseroan untuk memastikan berjalannya komitmen pengendalian internal, manajemen resiko, dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Internal audit is a Division administered under the Directors and is able to communicate directly with the Board of commissioners in regard to matters related to company audit. The internal audit division is supervised by the Head of Internal Audit, who was appointed and later dismissed by the President Director through a recommendation of the Board of Commissioners. Duties and responsibilities of the internal audit division include: to ensure and assure that all corporate operational activities are running according to Company rules and regulations, Company policies and procedures as applied. Through 2012, the internal audit division has carried out internal audit 2 (two) times. With aspects of audit covering corporate compliance issues related to finance, operations, and other strategic issues that affect company performance. In carrying out its supervisory role and controlling operational, finance, and compliance activities, with the intention of conforming to regulations, regulatory laws and corporate operational standarts, internal audit division regularly observes and provides feedback and suggestions for resolution of problems that arise. Here is a brief description: a. Create planning for audit execution 2

(two) times in a year: prepare for audit plan framework and audit aspects.

b. Set up Standard Operating Procedure (SOP) in accordance with regulatory standards and also any applicable rules and regulations.

c. Co-operation within other divisions in the company to ensure continuous internal control commitment, risk management, and implementation of Good Corporate Government.

UNIT INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT UNIT

72

d. Memastikan pelaporan hasil temuan audit secara berkala kepada Komite Audit, untuk kemudian dilakukan tinjauan lanjutan dan disampaikan kepada Direksi.

e. Memastikan komitmen manajemen dalam menjalankan perbaikan-perbaikan berkelanjutan agar sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Divisi Internal Audit dikepalai oleh Valens T. Kantawiria dengan dasar penunjukkan Surat Keputusan Direksi No. 002/SK/DIR/VI/2013. Beliau adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Bandung tahun 1964. Beliau meraih gelar MSc di bidang Komputer Enginering di Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio Amerika Serikat pada tahun 1990. Berpengalaman bekerja di berbagai perusahaan nasional, antara lain sebagai General Manager IT di PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR, 2004 – 2008).

Pedoman Pelaksanaan Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG telah diterapkan secara konsisten, perseroan telah menyusun suatu pedoman pelaksanaan sebagai panduan bagi semua karyawan.

Anggaran Dasar Anggaran dasar menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab, serta mekanisme struktural untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Direksi dan Komisaris. Anggaran dasar juga menetapkan hubungan kerja antara dewan komisaris san direksi sesuai dengan undang-undang perseroan terbatas No.40/2007 dan undang-undang pasar modal No.8/1995, dan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK dan PPATK.

d. Ensure regular and timely reporting of audit results to Audit Committee for further review, which is then submitted to the Board of Directors for further action.

e. Ensure commitment from management in implementing continuous improvement in order to comply with Good Corporate Governance.

The Internal Audit Division is headed by Valens T. Kantawiria with basic designation Directors Decree No. 002/SK/DIR/VI/2013. He was Indonesian citizen, born in Bandung in 1964. He holds a MSc in Computer Enginering at Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio USA in 1990. Experience working in a variety of national companies, such as General Manager IT at PT. Central Asian Life Insurance (CAR, 2004-2008).

Implementation Guidelines In order to ensure that GCG principles are followed consistently, the company has compiled an implementation guide, to act as a benchmarkfor all employees of the Company.

The Articles of Association The Articles of association define authority, duties and responsibilities, and determine the structural mechanism for appointing and dismissing members of the board of Directors and the board of commissioners. Statutes define the work relationship between the board of commissioners and the board of Directors as well, in line with the limited liability company law number 40/2007 and capital market law number 8/1995, according to BAPEPAM-LK and related PPATK.

73

Pelaksanaan manajemen resiko menjadi bagian integral dari pelaksanaan system manajemen Perseroan, proses manajemen resiko ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh Perseroan sehingga selalu tercipta perbaikan berkesinambungan. Manajemen resiko mempunyai peranan yang sangat penting dalam Perseroan guna meningkatkan keuntungan, kesinambungan bisnis menjadi lebih positif dan tetap survive di era kompetisi yang semakin ketat. Manajemen resiko dimaksudkan untuk mengenali, mengukur, sekaligus mengelola risiko yang dihadapi Perseroan agar dapat terhindar dari kerugian yang jauh lebih besar lagi. Analisis manajemen resiko meliputi account receivable, interest, produk, kualitas kolateral, konsumen, dan sebagainya. Hasil analisis ini akan digunakan sebagai perencanaan strategi pemasaran. Fungsi utama manajemen resiko adalah menekan angka default rasio, dengan menerapkan kontrol penjualan, terutama saat survey konsumen dan analisa kredit agar konsumen yang terjaring benar-benar layak. Manajemen Resiko Perseroan merupakan metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi resiko. Proses ini diterapkan di semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek ataupun asset Perseroan. Implementasi manajemen resiko pada perseroan telah memberikan banyak manfaat pada setiap awal kegiatan. Salah satunya adalah dapat mengurangi peluang terjadinya resiko. Peran penerapan manajemen resiko dalam diharapkan pula dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi begitu cepat, mengembangkan

The implementation of risk management has always been an integral part of accomplishing the Company management system. This risk management process is one of the many steps taken by the Company in order to create continuous improvement. Risk management has a very important role in the Companies to increase profits, business continuity becomes more positive and still survive in an era of intense competition. Risk management is intended to identify, measure, while managing the risks faced by the Company in order to avoid the losses that much more. Analysis of risk management includes accounts receivable, interest, product, quality of collateral, consumer, and so on. The results of this analysis will be used as a marketing strategy planning. The main function of risk management is to reduce the default rate ratio, by applying sales control, especially when the consumer survey and analysis of credit for consumers who netted really worth. Risk Management The Company is structured method logically and systematically from a series of activities which consists of defining the context, identification, analysis, evaluation, control and communication of risk. This process is applied in all levels of activity, position, project and even with Company`s asset. The implementation of risk management in Company has provided many benefits to the start of each Company’s activity. One of them is by reducing the chances of risk. The role of risk management implementation is expected to be able to anticipate on the environmental changes that are happening so quickly, develop

MANAJEMEN RESIKO Risk Management

74

Tata Kelola Usaha, dan mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki oleh Perseroan. Dalam penerapan manajemen resiko Perseroan memiliki gambaran yang jelas mengenai fungsi dan tugasnya, antara lain: wajib berkoordinasi dan bekerjasama dalam mensosialisasikan kebijakan yang akan memelihara hubungan kerja yang baik antara para mitra bisnis dan stakeholders. Setiap pelaporan pelanggaran dicatat dan ditindak lanjuti untuk didistribusikan kepada semua unit kerja terkait untuk mencegah terjadinya pelanggaran serupa dimasa akan datang. Untuk meminimalkan resiko terjadinya pelanggaran tersebut, Perseroan menerapkan suatu prosedur standar (SOP) yang berkesinambungan akan terus menerus disesuaikan dan diperbarui sesuai dengan peraturan OJK dan peraturan pasar modal serta regulator lain yang terkait.

RESIKO USAHA Resiko Tidak Tercapainya Proyeksi Menghasilkan laba merupakan tantangan bagi setiap perseroan. Oleh sebab itu, perseroan selalu berusaha meningkatkan proyeksi pendapatan dalam upaya meyakinkan investor bahwa kegiatan usaha tetap berjalan lancar. Tidak tercapainya target kenaikan laba bersih yang telah diproyeksikan untuk tahun berikutnya dapat mengurangi tingkat pengembalian investasi yang diharapkan oleh pemegang saham. Resiko tidak tercapainya proyeksi dikelola dengan cara meningkatkan kompetensi SDM terkait, penyesuaian portofolio pembiayan, dan perbaikan strategi Perseroan.

Resiko Operasional Resiko operasional disebabkan oleh berkurangnya tingkat efektifitas dari system operasional, prosedur maupun kendali dari Perseroan. Apabila resiko ini dapat dikendalikan, maka akan berakibat pada terganggunya kelancaran operasional dan

Corporate Governance and protecting the resources and assets of Company. In the application of risk management The Company has a clear picture of the functions and duties, among others: shall coordinate and cooperate in promoting policies that will maintain a good working relationship between the business partners and stakeholders. Each reporting violations are recorded and followed up to be distributed to all related units to prevent future similar violations will come. To minimize the risk of such breach, the Company adopted a standard procedure (SOP) will be sustained and updated continuously adjusted in accordance with OJK rules and regulations of the capital market and other related regulators.

BUSINESS RISK

Risk of Failure to Achieve Projection Generate profit is a challenge for the Company. Therefore, the company is always trying to increase the revenue projections in an effort to reassure investors that the business continues to run smoothly. Failure to achieve the target net profit growth projected for next year reduce the expected rate of return on investment by shareholders. The risk of not achieving the projected managed by increasing the competence of HR related, financing portfolio adjustment, and repair strategies of the Company.

Operational risk Operational risk due to the reduced level of effectiveness of operational systems, procedures and controls of the Company. If this risk can be controlled, it will result in a disruption of smooth operations and quality customer services that can have an impact on

75

mutu pelayanan kepada nasabah sehingga dapat berdampak pula terhadap menurunnya kinerja dan daya saing Perseroan. Resiko operasional dikelola dengan cara meningkatkan operational excellence, mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam melaksanakan operasional Perseroan, dan meningkatkan kompetensi SDM terkait.

KONDISI EKONOMI Perkembangan kondisi ekonomi Indonesia yang disebabkan dari banyaknya faktor antara lain terjadinya inflasi, kenaikan suku bunga, dan naik turunnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS atau mata uang lainnya dapat mempengaruhi kinerja pembiayaan.

Resiko Tingkat Suku Bunga Pergerakan yang signifikan dari tingkat suku bunga bank dan kurs mata uang dapat berpengaruh pada pembiayaan yang berdampak pada hasil kinerja Perseroan. Resiko tingkat suku bunga dikelola dengan cara peningkatan kompetensi SDM terkait, penyesuaian portofolio pembiayaan.

IKLIM POLITIK Setelah Indonesia berhasil melalui krisis keuangan Asia pada tahun 2008 lalu, Perseroan optimis Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi pada sektor perbankan, sektor industry, dan sektor bisnis yang sama baiknya dengan negara maju lainnya yang nantinya akan mempengaruhi kinerja operasional perusahaan pembiayaan di Indonesia termasuk kinerja Perseroan.

Resiko Peraturan Pemerintah Resiko yang dihadapi Perseroan berkaitan dengan perubahan peraturan pemerintah adalah disebabkan oleh kelalaian Perseroan dalam mematuhi peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh pemerintah.

decreasing the performance and competitiveness of the Company. Operational risk is managed by means of improving operational excellence, optimizing the use of technology in implementing the Company's operations, and improve the competence of HR related.

ECONOMIC CONDITIONS The development of Indonesian economic conditions resulting from many factors such as inflation, higher interest rates, and the rise and fall of the rupiah against the U.S. dollar or other currencies may affect the performance of the financing.

Interest Rate Risk Significant movement of bank rate and currency exchange rate can affect the financing impact on the Company's performance results. Interest rate risk is managed by means of an increase in HR related competencies, financing portfolio adjustments.

POLITICAL CLIMATE After Indonesia successfully through the Asian financial crisis in 2008, the Company is optimistic Indonesia will experience growth in the banking sector, industrial sector, and the business sector as well as other developed countries which will affect the operational performance of finance companies in Indonesia, including the Company's performance.

Government Regulatory Risk Risks faced by the Company relating to changes in government regulation is caused by the negligence of the Company to comply with the new regulations set by the government.

76

Kelalaian Perseroan dalam mematuhi peraturan-peraturan baru khususnya dalam bidang pasar modal (yang sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan “OJK”) baik yang dikeluarkan langsung oleh Bapepam-LK (OJK) sebagai badan pemerintah yang ditunjuk untuk mengatur dan melaksanakan pengawasan atas kegiatan pasar modal maupun oleh ketentuan perundang-undangan. Kelalaian dalam mematuhi peraturan baru dan ketentuan-ketentuan Pasar Modal (OJK) yang berlaku di Indonesia dapat mempengaruhi pendapatan usaha Perseroan.

KOMPETISI Pada saat ini dunia usaha khususnya industri pembiayaan menjadi semakin kompetitif sektor perbankan juga masuk dalam industri ini. Perusahaan pembiayaan yang mempunyai hubungan langsung dengan industri hulu akan menjadi tantangan tersendiri bagi Perseroan untuk mengolah strategi kompetisi dalam upaya mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam beberapa kasus dibutuhkan tindakan yang memiliki dampak jangka pendek dan negatif terhadap marjin pendapatan.

Resiko Perpindahan Tenaga Kerja Profesional Setiap perusahaan dewasa ini percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting Perseroan. Keberhasilan atau kegagalan Perseroan tergantung pada kualitas tenaga kerjanya. Perpindahan tenaga kerja professional yang dimiliki Perseroan ke perusahaan lain, terlebih lagi ke perusahaan kompetitor yang memiliki kegiatan sejenis dengan Perseroan dapat memberikan pengaruh negative terhadap kinerja dan reputasi Perseroan. Resiko ini dikelola dengan menerapkan system reward yang fair dan bersaing, serta memberikan peluang dan jenjang karir yang jelas kepada karyawan Perseroan.

Negligence of the Company to comply with the new regulations, especially in the field of capital markets (which is now called the Financial Services Authority "FSA") issued either directly by Bapepam-LK (FSA) as a government body appointed to regulate and supervise the activities of the capital market and by statutory provisions. Failure to comply with the new regulations and the provisions of the Capital Markets (FSA) applicable in Indonesia could affect the Company's operating revenues.

COMPETITION At this time the business world, especially the financing industry is becoming increasingly competitive banking sector are also included in this industry. Finance companies that have a direct connection with the upstream industry will be a challenge for the Company's strategy to cultivate the competition in order to maintain its market share. In some cases it takes actions that have a negative short-term impact on margins and earnings.

Risk of Professional Workforce Migration Every company today believe that human resources are the most important asset of the Company. The success or failure of the Company depends upon the quality of its workforce. Displacement professional workforce of the Company to other companies, especially companies to competitors who have similar activities by the Company may provide a negative influence on the performance and reputation of the Company. This risk is managed by applying a reward system that is fair and competitive, as well as providing opportunities and a clear career path to employees of the Company.

77

KANTOR PUSAT Equity Tower , Lt.35 SCBD Lot. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Telp. : (021) 29277916 Fax. : (021) 29277915 Email. : [email protected] Website : www.danasupra.com

BIDANG USAHA Pembiayaan

TANGGAL PENDIRIAN 11 November 1994 Berdasarkan Akta Notaris Elliza SH CN Pengganti Asmawel SH, Akta No. 65, Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-01.101 HT.01.Th.95, tanggal 25 Januari 1995 dan Berita Negara Republik Indonesia No. 913 Tambahan

No. 15 tanggal 22 Februari 2000. IJIN USAHA Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 439 / KMK.017 / 1995 tanggal 14 September 1995

MODAL DASAR Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Miliar rupiah)

KODE SAHAM BEI : DEFI

HEAD OFFICE Equity Tower , 3rd Fl SCBD Lot. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Telp. : (021) 29277916 Fax. : (021) 29277915 Email. : [email protected] Website : www.danasupra.com

MAIN BUSSINESS A Multifinance Company

DATE OF ESTABLISHMENT November 11st, 1994 Based on Notarial Deeds Eliza, SH No. 65 substitute of Asmawel SH, The Minister of Justice approval letter No. C2-01.101 HT.01.Th.95 Dated : January 25, 1995 and Government Announcement Letter No. 913 Amendment No. 15 dated February 22, 2000.

OPERATING LICENSE The Minister of Finance of The Republic of Indonesia Decision Letter No. 439 / KMK.017 / 1995, dated 14 September 1995

AUTHORIZED CAPITAL Rp. 100.000.000.000,- (A hundred billion rupiahs)

SHARE’S CODE IDX : DEFI

INFORMASI PERSEROAN CORPORATE INFORMATION

78

79

Eko Hartono Presiden Komisaris President Commissioner

Odang Muchtar Presiden Direktur / President Director

Yugi Prayanto Komisaris Independent Commissioner Independent

Euodia Dewajanti Direktur / Director

Dewan Komisaris The Board of Commissioners

Dewan Direksi The Board Of Directors

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 31 DESEMBER 2013

PT. DANASUPRA ERAPACIFIC TBK

DECLARATION OF BOARD COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS IN RELATION TO RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT, DECEMBER 31, 2013 OF

PT. DANASUPRA ERAPACIFIC TBK

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. DANASUPRA ERAPACIFIC TBK tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned hereby certify that all information contained in the 2013 annual report of PT. DANASUPRA ERAPACIFIC TBK has been comprehensively elaborated and we fully responsible for the accuracy of content of the Company Annual Report. This is a sworn statement.

80

81

82

83

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

84

85