D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many...

23
JURNAL POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Internal Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas) Disusun Oleh: Ayu Noviyanti Sutrisno D0214020 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019 1

Transcript of D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many...

Page 1: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

JURNALPOLA KOMUNIKASI KOMUNITAS DALAM MEMPERTAHANKAN

EKSISTENSI(Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Internal Remaja Islam Masjid

Cut Meutia (RICMA) dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas)

Disusun Oleh:

Ayu Noviyanti Sutrisno

D0214020

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019

1

Page 2: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI

(Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Internal Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas)

Ayu Noviyanti SutrisnoLikha Sari Anggreni

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniveritas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

In accordance with the times, there are currently not many teenagers who are active in the religious field because nowadays teenagers prioritize are technology and modern lifestyle which are far more attractive to them. Juvenile delinquency has also been prevalent throughout Indonesia, especially in Jakarta. Therefore it is the mosque's youth community that can accommodate or embrace teenagers in Jakarta from the many mischief that occurs. The mosque's youth community must have a dynamic program so that it can be accepted among teenagers. Remaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience, such as organizing experiences and making events.

This study aims to find out how RICMA maintains its existence. The theory used in this research is Lasswell's communication model theory and De Vito's communication pattern. The method used in this study is qualitative descriptive. The data used in this study were obtained from the process of in-depth interviews with informants who have been determined according to the criteria. The data in this study, validity test using triangulation of data sources.

RICMA uses De Vito’s structure, the wheel structure and structure of all channels or star patterns. It is proven when making decisions where the chair has full power to influence its members and when using the structure of all channels or star patterns when the information dissemination is proven by the head of the information and communication department authorizes all administrators in disseminating information on RICMA activities. Whereas in maintaining existence, the method used by RICMA is by conducting programs that contain activities involving internal and external. There are also barriers in communication, namely lack of sense of responsibility, lack of human resources, and barriers in social media.

2

Page 3: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

Keywords: Communication Pattern, Interpersonal Communication, Group Communication, Existence.

Pendahuluan

Sesuai perkembangan zaman, saat ini tidak banyak remaja yang aktif di

bidang keagamaan dikarenakan remaja saat ini lebih mengutamakan teknologi

modern yang jauh lebih menarik bagi mereka. Seperti yang di catat oleh Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), seseorang bisa dikatakan

remaja apabila ia memiliki rentang usia 10-24 tahun. Pada 2016, Kepala Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Surya Chandra Surapaty

menyebutkan penduduk remaja sebesar 66,3 juta jiwa dari 258,7 juta jiwa di

Indonesia, sehingga satu diantara empat penduduk adalah remaja. Maka dari itu

sangat disayangkan apabila remaja saat ini kurang peduli terhadap agama yang

dimiliki.

Lingkungan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk

kepribadian seseorang, terutama bagi para usia remaja yang sedang mencari jati

dirinya. Salah satu contoh kenalakan remaja yang baru saja terjadi adalah

pengeroyokan kepada salah satu suporter sepak bola hingga merenggut nyawa.

Salah satu suporter sepak bola Persija Jakarta atau yang lebih sering disebut

dengan Jak Mania harus kehilangan nyawa karena dikeroyok oleh oknum

Bobotoh (sebutan untuk suporter klub sepak bola Persib). Haringga tewas

dikeroyok oknum Bobotoh hendak menonton pertandingan Persib versus Persija

Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada tanggal 23

September 2018. Oknum Bobotoh mengeroyok secara sadis Haringga. Hal

tersebut adalah salah satu contoh kenakalan remaja yang sangat fatal karena

menyangkut nyawa seseorang. Tidak ada alasan yang jelas atas kejadian tersebut,

sehingga dapat dikatakan bahwa kejadian tersebut hanyalah balas dendam semata.

Seseorang yang memiliki rasa dendam di dalam hatinya maka mencerminkan

kurangnya iman di dalam dirinya.

Remaja menurut pandangan Islam yaitu orang yang mulai memasuki masa

akil baligh yang dimana mereka akan menanggung kewajiban ibadah wajib.

Dengan banyaknya remaja Islam di seluruh Indonesia, maka banyak pula

3

Page 4: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

kelompok/komunitas yang ada di masyarakat, contohnya adalah komunitas remaja

masjid. Masjid merupakan pusat kegiatan ibadah bagi jamaahnya, tapi selain itu

masjid juga diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi bagi

para jamaah. Kedudukan komunitas remaja masjid dianggap sangat diperlukan

untuk membina atau mengajak remaja-remaja Islam untuk menapaki kehidupan

dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam serta mengembangkan ide dan

inovasi mereka dalam mewujudkan fungsi masjid dalam aspek keberagamaan,

sosial budaya, sosial ekonomi, pendidikan dan bahkan sosial politik.

Munculnya suatu organisasi atau kelompok dalam masyarakat terntu di

dasarkan oleh keinginan dari setiap individu-individu yang memiliki tujuan

tertentu. Salah satu upaya terpenting dalam mencapai tujuan tersebut adalah harus

adanya komunikasi yang efektif di dalamnya karena komunikasi merupakan

sesuatu yang vital baik dalam organisasi maupun perorangan. Dalam organisasi

harus tercipta komunikasi yang baik antar pemimpin dan anggotanya, sehingga

organisasi bisa bertahan dan berkembang.

Dewasa ini sudah banyak sekali organisasi atau komunitas yang ada di

masyarakat khususnya di kalangan remaja yang didasari atas tujuan yang sama.

Komunitas Islam merupakan salah satu organisasi yang anggotanya memiliki satu

pandangan yang sama yaitu memiliki tujuan sebagai wadah untuk remaja-remaja

yang ingin mendalami ilmu agama agar tidak termakan oleh perkembangan

zaman. Salah satu komunitas Islam yang berada di Ibukota Jakarta adalah Remaja

Islam Masjid Cut Meutia (RICMA). Komunitas ini berdiri pada 21 Agustus 1974

dibawah naungan Yayasan Cut Meutia yang berlokasi di Jl. Taman Cut Meutia

No. 1 Jakarta. RICMA adalah organisasi yang sifatnya kekeluargaan dan modern.

Berbeda dengan komunitas Islam yang ada di masyarakat. Banyak remaja yang

menganggap bahwa komunitas remaja Islam adalah komunitas yang berisikan

remaja-remaja yang sangat taat kepada ajaran-ajaran Islam, seperti contohnya

dalam berpakaian yang tidak memperlihatkan aurat atau berpakaian ketat seperti

memakai celana jins. Dengan pandangan seperti ini, maka remaja sulit untuk

menerima dan enggan untuk bergabung dalam komunitas remaja Islam. Berbeda

dengan RICMA, di dalam komunitas ini seluruh anggota atau pengurus tidak

4

Page 5: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

dipaksa untuk berpakaian seperti komunitas Islam lainnya, tetapi alangkah

baiknya anggota maupun pengurus harus berpakaian rapih, sopan, dan menutup

aurat jika dalam lingkungan masjid. Karena tujuannya adalah bersama-sama

mempelajari Islam secara bertahap, tidak secara instan.

Dalam platform Ramadhan 2011, RICMA memiliki program besar atau

unggul yang dilaksanakan di bulan Ramadhan, yaitu Gema Ramadhan. Gema

Ramadhan ini pertama kali di adakan pada tahun 2011, maka acara ini sudah

digelar selama delapan kali hingga 2018 ini. Gema Ramadhan membuat RICMA

menjadi dikenal dikalangan masyarakat.

Setelah serangkaian program Gema Ramadhan terlaksana, RICMA

mengadakan malam puncak acara di bulan Ramdhan, yaitu Ramadhan Jazz

Festival. Acara ini cukup menarik perhatian remaja, karena pada Ramadhan Jazz

Festival tahun 2018 terdapat 1200 jumlah pendaftar sedangkan yang diterima

sebanyak 200 orang. Acara ini semakin sukses setiap tahunnya. Untuk datang ke

acara ini, tamu diminta untuk mengeluarkan biaya seikhlasnya yang akan

disalurkan sebagai amal untuk teman-teman yang membutuhkan, seperti

contohnya untuk santunan ke panti asuhan. Ramadhan Jazz Festival merupakan

malam puncak yang mengadakan acara musik yang bernamakan Ramadhan Jazz

Festival, dimana acara ini diisi oleh berbagai penyanyi populer yang ada di Ibu

Kota.

Selain memiliki daya tarik yang tinggi di kalangan remaja, acara ini juga

menuai kontroversi. Karena di dalam Islam banyak yang berpendapat bahwa

musik adalah hal yang dilarang, tetapi karena RICMA menganut sistem modern

maka acara ini tetap dilanjutkan selama masih sesuai dengan ajaran Islam yang

pada umumnya. Tentu saja Ramadhan Jazz Festival ini membuat nama RICMA

menjadi naik atau eksis. Yang dapat dipahami, sebuah eksistensi tidak akan

muncul kecuali melalui proses perubahan. Perubahan yang tiada henti tidak

memberi kesempatan kepada kita untuk singgah sejenak mengendapkan ide,

mengumpulkan tenaga, membina rencana, dan menanam akar ide itu menjadi

pohon kenyataan khususnya dikalangan remaja yang sumber ide-ide baru bisa di

dapatkan.

5

Page 6: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

Alasan peneliti memilih RICMA karena RICMA adalah komunitas remaja

Islam yang bisa dibilang unggul di Jakarta. RICMA berani mengambil resiko

dalam melakukan kegiatan kegiatan inovasinya, tetapi masih dalam ajaran agama

Islam pada umumnya. Karena RICMA dikenal dengan acara Ramadhan Jazz

Festival tersebut, maka peneliti ingin meneliti bagaimana strategi komunikasi

RICMA dalam mempertahankan eksistensinya selain di bulan Ramadhan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pola komunikasi internal RICMA dalam mempertahankan

eksistensi komunitas?

2. Apa saja faktor yang menghambat komunikasi internal RICMA?

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Lasswell (dalam Suranto, 2010:8) menyajikan model komunikasi

bukan dalam gambar atau skema, melainkan berupa uraian verbal berupa

daftar pertanyaan yang biasa dikenal dengan Formula Lasswell.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi:

1) Who (siapa)

2) Says what (mengatakan apa)

3) In which channel (dengan saluran apa)

4) To whom (kepada siapa)

5) With what effect (dengan efek bagaimana)

2. Komunikasi Organisasi

Mulyana (2010:82) yang berpendapat bahwa kelompok adalah

sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama, yang berinteraksi satu

sama lain untuk mencapai tujuan bersama meskipun setiap anggota

memiliki peran yang berbeda. Dengan demikian, komunikasi kelompok

biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil (small

group communication), jadi bersifat tatap muka dan umpan balik dari

6

Page 7: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

seorang peserta dalam komunikasi kelompok masih bisa diidentifikasi dan

ditanggapi langsung oleh peserta lainnya.

3. Komunikasi Interpersonal

Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dibedakan atas dua

macam, yakni komunikasi diadik (Dyadic Communication) ialah proses

komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka,

komunikasi ini juga dapat dilakukan dalam tiga bentuk yakni percakapan,

dialog, dan wawancara. Dan komunikasi kelompok kecil (Small Group

Communication) ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga

orang atau lebih secara tatap muka dimana anggota-anggotanya saling

berinteraksi satu sama lainnya. Dalam komunikasi ini biasanya anggotanya

terlibat dalam suatu proses komunikasi yang secara bertatap muka,

pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong dimana semua peserta

bisa berbicara dalam kedudukan yang sama dengan kata lain tidak ada

pembicaraan tunggal yang mendominasi situasi, dan sumber dan penerima

sulit diidentifikasi (Cangara, 2016:36-37).

4. Pola Komunikasi

Dalam setiap komunikasi tentu terdapat gaya yang berbeda-beda

dalam penyampaiannya oleh karena itu akan terbentuk pola di dalamnya.

Menurut pandangan De Vito (2011:382-384) ada lima struktur pola

komunikasi dalam kelompok atau organisasi, yaitu:

1) Struktur lingkaran, dimana semua anggota posisinya sama

sehingga setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua

anggota lan disisinya.

2) Struktur roda, dalam struktur ini memiliki pemimpin yang

jelas, sehingga hanya pemimpin yang dapat mengirim dan

menerima pesan dari semua anggota.

3) Struktur Y, pada struktur ini terdapat pemimpin yang jelas

tetapi semua anggota berperan sebagai pemimpin kedua.

Anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua

orang lainnya.

7

Page 8: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

4) Struktur rantai, dalam struktur ini sama dengan struktur

lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya

dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat

juga terdapat pada struktur ini. Orang berada diposisi tengah

lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada

diposisi lain. Dalam struktur ini, sejumlah saluran terbuka

dibatasi. Orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi dengan

orang-orang tertentu saja.

5) Struktur semua saluran atau pola bintang, dalam struktur ini

setiap anggota siap berkomunikasi dengan setiap anggota yang

lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota

secara optimum. Struktur desentralisasi dapat lebih efektif

untuk pemecahan masalah secara efektif dan lebih bagus untuk

pergerakan informasi secara cepat.

5. Hambatan-hambatan

Setiap proses memiliki hambatan, baik dari dalam maupun

hambatan dari luar. Begitu juga menurut Cangara (2016:167-170), proses

komunikasi yang memiliki rintangan atau gangguan yang dibedakan atas

tujuh macam yaitu gangguan teknis, gangguan semantic dan psikologis,

rintangan fisik, rintangan status, rintangan kerangka berpikir, dan rintanga

budaya.

Metodologi

Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu deskriptif. Menurut Bungin

(2013:29) pendekatan kualitatif adalah proses kerja penelitian yang sasarannya

terbatas, namun kedalaman datanya tak terbatas. data yang diperoleh atau

dikumpulkan maka semakin berkualitas hasil penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam

pengambilan sampel. Creswell (2015:215) mengemukakan ada tiga pertimbangan

untuk menggunakan pendekatan sampling purposeful yang terkait dengan

keputusan-keputusan mengenai pemilihan partisipan (atau tempat) yang ingin

8

Page 9: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

dipelajari, tipe strategi sampling yang spesifik, dan ukuran dari sampel yang

dipelajari. Maka peneliti menentukan kriteria yang sesuai dengan penelitian ini,

yaitu:

1) Pendiri atau penasihat komunitas

2) Sudah menjadi Badan Pengurus Harian (BPH) minimal 3 tahun

3) Sudah gabung menjadi anggota aktif selama 2 tahun

Dari populasi yang ada di RICMA sebanyak 132 orang, peneliti mengambil

sampel sebanyak tujuh orang yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

oleh peneliti. Selain itu peneliti juga mengambil satu informan yang berasal dari

Pengurus Yayasan Cut Meutia yang memiliki jabatan sebagai penasehat RICMA.

Informan kunci dalam penelitian ini yaitu ketua departemen organisasi dan

kaderisasi, ketua departemen informasi dan komunikasi, dan ketua departemen

Pendidikan dan Dakwah. Ketiga ketua departemen tersebut dianggap mengetahui

pola mereka dalam berkomunikasi serta memahami kendala apa saja yang ada di

dalam RICMA. Selain itu ketua umum dan wakil juga dijadikan sebagai informan

kunci karena mereka memiliki kedudukan yang tinggi dalam komunitas tersebut.

Terdapat pula informan pendukung pada penelitian ini yang terdiri dari penasehat

yayasan, sekretaris jenderal, dan anggota departemen olahraga, kesenian, dan

kebudayaan.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi

sebagai teknik pengumpulan data. Setelah mendapatkan data, maka analisis yang

digunakan oleh peneliti yaitu interactive model, dimana teknik ini terdiri dari tiga

komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dan

tahap terakhir yaitu validitas data, yang menggunakan teknik triangulasi sumber

data, dimana nantinya akan dilakukan wawancara mendalam dari beberapa

sumber dengan latar belakang yang berbeda untuk mendapatkan persoalan yang

sama.

Sajian dan Analisis

Dasar dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori komunikasi milik

Lasswell, dimana setiap analisis akan menguraikan komponen yang terdiri dari

9

Page 10: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

komunikator, pesan yang disampaikan, dengan saluran apa, komunikan, dan

bagaimana efek setelahnya. Diketahui komunikator dan komunikan dalam

komunitas RICMA yaitu seluruh bagian yang meliputi ketua umum, wakil, dan

pengurus lainnya. Pesan yang disampaikan meliputi informasi maupun kegiatan

RICMA. Selain berkomunikasi secara langsung, ada juga media yang digunakan

dalam berkomunikasi yaitu grup dalam aplikasi Line. Grup tersebut terdiri dari

seluruh Badan Pengurus Harian (BPH) RICMA. Efek yang terjadi dalam proses

komunikasi ini yaitu terciptanya hubungan yang harmonis, adanya keakraban, dan

rasa kekeluargaan antar pengurus dan anggota.

1. Pola Komunikasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa

RICMA menggunakan struktur roda milik De Vito dalam pengambilan

keputusan, karena pada struktur ini dijelaskan bahwa orang yang berada

ditengah (pemimpin) memiliki kewenangan dan kekuasaan penuh untuk

mempengaruhi anggotanya. Terbukti dalam pengambilan keputusan

tawaran kerjasama, maka dikonsultasikan dahulu kepada ketua, setelah itu

ketua yang mengambil keputusan. Sedangkan dalam penyebaran

informasi, RICMA menggunakan struktur semua saluran atau pola bintang

milik De Vito, karena seluruh pengurus dan anggota diberikan

kewenangan penuh untuk menyebarkan informasi terkait kegiatan RICMA

yang akan dilaksanakan di waktu yang dekat.

2. Komunikasi Interpersonal

Bentuk komunikasi RICMA dibagi menjadi dua yaitu komunikasi

secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi secara langsung biasanya

melalui tatap muka. Komunikasi langsung meliputi:

1) Minggu sore, kegiatan berkumpul ini dilakukan rutin oleh RICMA

setiap hari minggu sore yang dihadiri oleh pengurus dan anggota.

Ada berbagai aktivitas di dalamnya seperti ngobrol sambil

meminum kopi di kedai kopi milik RICMA. Topik pembicaraan

mereka tidak terlepas dari lingkup RICMA.

10

Page 11: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

2) Rapat Satuan Kepengurusan Harian (SKPH), kegiatan ini hanya

dihadiri oleh ketua umum, wakil, sekertaris, dan bendahara. Rapat

dimulai dari ketua umum dengan membahas kandidat calon

penerus generasi RICMA dengan output menemukan calon

kandidat baru.

3) Rapat departemen, rapat ini dihadiri oleh ketua departemen dan

jajaran dibawahnya. Rapat dimulai dari ketua departemen yang

menanyakan program apa saja yang akan dilaksanakan selama satu

tahun depan. Dari rapat ini maka ketua departemen mendapatkan

feedback dari anggotanya yang memberikan ide-ide baru untuk

kegiatan mereka.

4) Rapat urgensi, biasanya rapat ini dilaksanakan sesuai dengan

keperluan saat itu saja. Siapa saja bisa menjadi komunikator dan

komunikan pada saat rapat ini berlangsung.

Sedangkan komunikasi secara tidak langsung yang ada di dalam

RICMA yaitu komunikasi melalui media sosial Line, dimana pada aplikasi

Line tersebut terdapat grup yang beranggotakan seluruh pengurus RICMA.

Tingkat keaktifan pengurus saat berkomunikasi di grup line dapat

dikatakan cukup aktif, sebagian dari partisipan grup tersebut sering kali

memberikan feedback ketika pesan baru disampaikan dan feedback

tersebut disampaikan dalam waktu kurang dari 2 menit setelah pesan

tersebut disampaikan.

Konten komunikasi saat melakukan komunikasi secara langsung

meliputi program yang akan dilaksanakan diwaktu dekat, seperti

contohnya siapa pengisi kajian akbar di bulan Januari 2019 atau siapa

penanggung jawab dari suatu kegiatan, sudah sampai mana progress dari

kegiatan tersebut. Selain itu yang dibicarakan lagi ialah siapa calon

kandidat yang memenuhi kriteria yang dipilih oleh ketua, yang nantinya

kandidat tersebut akan menjabarkan visi misi pada saar musyawarah besar.

Ada juga saat rapat departemen membahas tentang program-program apa

saja yang bisa membawa RICMA lebih dikenal dikalangan masyarakat

11

Page 12: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

tetapi tetap dalam ajaran agama Islam. Diluar pembahasan RICMA,

mereka juga kerap membicarakan atau mengajak untuk makan bersama,

nongkrong atau menonton film.

3. Komunikasi Kelompok

Tidak hanya itu, RICMA juga memiliki kegiatan komunikasi antar

kelompok di dalam RICMA seperti contohnya kelompok di dalam RICMA

yaitu komunikasi antar departemen (divisi). Biasanya komunikasi ini

dilakukan pada saat rapat pleno yang dilaksanakan setiap awal tahun,

dimana seluruh jajaran pengurus dan departemen berkumpul di dalam satu

ruangan untuk membicarakan program yang sudah dibuat dari setiap

departemen.

Pesan yang berupa susunan program akan disampaikan oleh kepala

departemen kepada seluruh pengurus yang hadir. Pada saat rapat tersebut

siapa saja boleh menanyakan perihal program terkait. Sehingga pada rapat

pleno di awal tahun 2018 ini menghasilkan beberapa program yang telah

disetujui oleh ketua dan tentu saja program ini sesuai dengan ajaran Islam.

Program atau kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kajian mingguan, kegiatan ini dikhususkan untuk internal RICMA

yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan ilmu agama

pengurus RICMA. Kajian ini diisi oleh pihak yayasan. Tema yang

diangkat juga cukup ringan, dan tidak bercampur dengan politik

karena RICMA dan Yayasan Cut Meutia tidak ingin dipandang

memihak salah satu kubu politik.

2) Musyawarah besar, kegiatan ini merupakan kegiatan di akhir

periode yang dimana nantinya akan terpilih ketua dan wakil ketua

yang baru yang akan di lantik pada awal tahun oleh Yayasan Cut

Meutia.

3) Ramah tamah, kegiatan ini bertujuan untuk membangun

silaturahmi serta solidaritas antar anggota yang ada di dalam

RICMA.

12

Page 13: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

4) Ricma Camp, program ini adalah program yang dikhususkan untuk

penerimaan calon anggota baru. Kegiatan yang ada di dalamnya

seperti buka puasa bersama, kajian dan sejarah Islam yang

disampaikan oleh pihak yayasan.

5) Latihan Dasar Kepemimpinan, kegiatan ini bertujuan untuk

melantik anggota yang ingin menjadi pengurus RICMA yang

berisikan kegiatan diskusi, pemaparan materi, dan pembuatan mini

proposal yang bertujuan untuk menumbuhkan sifat pemimpin dan

kerjasama tim.

6) RICMA Goes To School, kegiatan ini juga merupakan kegiatan

kaderisasi yang dilakukan oleh RICMA ke siswi tingkat SMA.

Aktivitas yang ada di kegiatan ini adalah seminar pembuatan event,

pembuatan mini proposal dan pemutaran video profile milik

RICMA.

7) Kajian akbar, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin satu bulan

sekali yang di adakan RICMA pada tahun 2018 yang tujuannya

untuk mengajak kaum-kaum muda bersama mempelajari agama.

Kegiatan ini sering berkolaborasi dengan komunitas lainnya.

8) Kunjungan atau studi banding, kegiatan ini dimaksudkan untuk

bertukar pikiran antara RICMA dengan remaja masjid yang lain.

Bertukar pikiran dan inovasi-inovasi yang dimiliki dari setiap

komunitas masjid.

Hambatan dan Upaya

Setiap proses komunikasi tentu saja ada hambatan atau gangguan yang

terjadi. Sedangkan hambatan yang terdapat dalam RICMA saat berkomunikasi

yaitu masalah waktu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kesibukan

disetiap pengurus. Selain itu juga ada hambatan yang dialami oleh RICMA seperti

kurangnya rasa tanggung jawab saat diberikan jobdesk, kurangnya sumber daya

manusia yang memiliki skill edit video maupun desain. Selain itu juga terdapat

hambatan dalam berkomunikasi melalui media sosial yaitu gangguan teknis yang

13

Page 14: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

berupa habis baterai handphone ataupun habis kuota internet sehingga seseorang

tidak dapat memberikan feedback saat pesan disampaikan.

Disetiap hambatan, tentu saja ada upaya yang dilakukan guna

meminimalisir hambatan yang terjadi. Upaya yang dilakukan yaitu saling back up

ketika ada pengurus yang lari dari tanggung jawabnya, menegur anggota yang

datang tidak tepat waktu saat kegiatan sedang berlangsung. Selain itu upaya yang

dilakukan untuk meminimalisir gangguan teknis yaitu menelepon langsung

melalui nomor handphone ketika ada kepentingan yang sangat membutuhkan

feedback.

Eksistensi

Dalam menggapai dan mempertahankan eksistensi tentu saja ada upaya

yang dilakukan. Cara RICMA dalam mempertahankan eksistensinya yaitu dengan

cara membuat program-program yang inovatif yang belum tentu dilakukan

dengan komunitas remaja masjid lainnya. Selain itu, RICMA juga sering

melibatkan kegiatan dengan kelompok eksternal, seperti pihak-pihak luar

RICMA. Pihak-pihak luar ini dapat berupa kerjasama maupun perekrutan atau

pengajakan khalayak luar RICMA dalam setiap kegiatannya. Seperti contohnya

RICMA Goes To School yang bekerjasama dengan pihak sekolah, kajian akbar

yang bekerjasama dengan komunitas Bikers Dakwah dengan mendatangkan Ustad

pengisi materi serta mengajak anak-anak muda untuk datang menghadiri kajian

tersebut, Kunjungan atau studi banding dengan komunitas remaja Islam masjid

lainnya dalam berbagi pengalaman.

Kesimpulan

Dalam mempertahankan eksistensinya, komunitas Remaja Islam Masjid

Cut Meutia (RICMA) mengadakan banyak kegiatan selain dibulan Ramadhan.

Kegiatan tersebut juga dibagi dua tujuan, yaitu membangun kekompakkan internal

RICMA dan mempertahankan eksistensi RICMA. Kegiatan tersebut adalah kajian

mingguan, musyawarah besar, ramah tamah, RICMA Camp, Latihan Dasar

Kepemimpinan, RICMA Goes To School, kajian akbar, dan kunjungan atau studi

banding. Dan di dalam menyampaikan komunikasi, ada beberapa hal yang

14

Page 15: D0214020.doc · Web viewRemaja Masjid Islam Cut Meutia (RICMA) has a dynamic program so that many teenagers join it. In addition to studying religion, RICMA also gained a lot of experience,

menjadi hambatan, yaitu waktu yang menyebabkan ketidaktepatan waktu saat

melaksanakan rapat atau kegiatan lainnya, kurangnya rasa tanggung jawab,

kurangnya sumber daya manusia, dan hambatan media sosial.

Disamping itu, RICMA juga telah melakukan upaya dalam mengatasi

hambatan-hambatan tersebut, seperti memberi teguran kepada anggota yang

datang tidak tepat waktu saat kegiatan, saling back up ketika kekurangan sumber

daya manusia, dan upaya yang dilakukan saat mengalami hambatan pada media

sosial yaitu langsung menelepon pihak terkait.

DAFTAR PUSTAKABungin, B. (2013). Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi: Format-format

Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Cangara, H. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Creswell, John, W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

De Vito, J. A. (2011). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Karisma Publishing Group.

Mulyana, D. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suranto, A.W. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

15