Container Ship and Cargo Securing (in Indonesian)
-
Upload
dayan-capt -
Category
Documents
-
view
4.115 -
download
18
description
Transcript of Container Ship and Cargo Securing (in Indonesian)
Container Ships and Cargo Securing TrainingPresented : Capt. Suzdayan M. Mar ( 2012)1
Materi Pelatihan Kapal pengangkut petikemas Petikemas Tipe dan bentuk petikemas Identifikasi dan Kodefikasi Petikemas Konstruksi Petikemas
Prinsip pemuatan Prinsip dasar Stowage Plan
Pengamanan Petikemas dan Sistem Lashing Struktur Cargo Securing Manual Lashing Petikemas Under Deck dan On Deck Prinsip Lashing Petikemas Komponen dan perangkat lasing2
Cara kerja yang aman (safe working)
Hasil yang diharapkan dari Pelatihan : Mengetahui berbagai jenis kapal pengangkut petikemas dan berbagai bentuk/jenis petikemas (freight container) Mengetahui peraturan yang ditetapkan oleh ISO terkait dengan freight container Mengetahui prinsip prinsip dasar pemuatan petikemas Mengetahui tujuan dan fungsi dari Cargo Securing Manual, faktor yang mempengaruhi securing system, perlengkapan lashing standar diatas kapal petikemas. Mengetahui cara kerja yang aman dalam kegiatan lashing petikemas diatas.3
Kapal pengangkut petikemas
4
Kapal Pengangkut petikemasPengertian kapal petikemasSuatu kapal yang di desain sebagai kapal petikemas apabila dirancang secara ekslusive hanya untuk membawa petikemas.
Sedangkan kapal jenis lainnya yang membawa petikemas sebagai bagian darimuatan dikategorikan sebagai sesuai untuk membawa petikemas di dalam palkah xxx (suitable for carriage of containers in hold xxx)
Berarti petikemas bisa dibawa oleh berbagai tipe kapal, seperti kapal petikemas selular, cont-Bulkers, bulk carriers dan general cargo. Namun khusus untuk muatan petikemas on deck harus mendapatkan persetujuan dari kelas (classification society) khususnya weight dan lashing system5
untuk stacking
Kapal Pengangkut petikemasJenis Kapal PetikemasCONTAINERS SHIPDirancang secara khusus untuk membawa petikemas Petikemas di dalam palkah
(holds)
terikat
secara
aman
dengan cell guides Petikemas di atas deck terikat secara aman menggunakan
peralatan lasing jinjing (portable lashing component), yang sering digunakan twist locks dan batang penyambung (rods).6
Kapal Pengangkut petikemasJenis Kapal PetikemasCONTAINERS SHIP - Hatchcoverless Dirancang secara khusus membawa petikemas Tidak ada tutup palka/ponton ( No hatch covers)
Anjungan berada di depan sebagaiproteksi, jika tidak biasanya dua atau tiga palkah dari depan dipasang hatch cover terutamanya untuk
penempatan petikemas DG Semua petikemas terikat dengan cell guides7
Tipe kapal petikemas Kapal Pengangkut petikemasJenis tipe kapal pengangkut BerbagaiKapal Petikemas petikemasCON-BULKERSKapal yang ruang muat / palkah dirancang untuk membawa
petikemas dan muatan curah (bulk) Variasi pengaturan ruang muat
antara lain; Terpisah antara ruang muat untuk bulk dan petikemas Petikemas di atas muatan bulk Petikemas hanya di bawa sebagai muatan ondeck8
Kapal Pengangkut petikemasJenis Kapal PetikemasRORO CARGO SHIPSVariasi pengaturan ruang muat antara lain; Muatan Ro-Ro di bagian belakang dan petikemas dalam ruang muat konvensional dibagian depan Petikemas dimuat bersama dengan truck petikemas di Ro-Ro dek
Petikemas ditempat diatas dek(ondeck) dan muatan Ro-Ro di dek Ro-Ro
9
Kapal Pengangkut petikemasJenis Kapal PetikemasGENERAL CARGO SHIPPetikemas ditempatkan didalam palkadan di ikat dengan sling (wireropes slings) Petikemas ditempatkan diatas dek dan di ikat dengan Variasi pengaturan ruang muat antara lain;
Terpisah antara ruang muat untukbulk dan petikemas Petikemas di atas muatan bulk Petikemas hanya di bawa sebagai muatan ondeck10
Kapal Pengangkut petikemasJenis Kapal PetikemasLASH Lighters Aboard ShipPetikemas ditempatkan diatas dekBeberapa di lenggkapi dengan gantry Digunakan sebagai pengangkut di
kawasan pedalaman, misalnya melalui sungai yang tidak bisa dilewati kapal. Bergerak dengan ditarik oleh kapal tunda
11
Kapal Pengangkut petikemasJenis Kapal PetikemasBARGESPetikemas hanya di bawa sebagaimuatan ondeck Di tarik oleh kapal tunda Tidak dipasang gantry Dirancang untuk melalui perairan
pedalaman yang tidak bisa dijangkau oleh kapal laut
12
Petikemas
IF ONE CONTAINER IN A STACK FAILS, IT IS LIKELY THAT THE ENTIRE STACK WILL COLLAPSE13
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasAda berbagai bentuk petikemas yang digunakan dalam internasional, namun disini kita bahas yang sesuai diatur dalam ISO 6346 (1995) adalah sebagai berikut : 1. General Purposes Container 2. Bulk Container 3. Named Cargo Container 4. Reefer Container / Thermal container) 5. Tank Container 6. Open Top Container 7. Platform Container14
perdagangan
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemas General Purposes Containers
Petikemas ini biasa digunakan untuk membawa barang-barang, terutama yang sudah di packaging rapi dalam bentuk box. Jenis petikemas ini paling banyak digunakan dalam transportasi perdagangan di dunia
15
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasBulk Containers
Petikemas ini biasa digunakan untuk membawa muatan curah, seperti gandum, biji-bijian
bahan mineral dll, Dimuat dari atas di dan dibongkar dengan membuka pintu di bawah.16
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasReefer / Thermal ContainerPetikemas ini biasa digunakan untukmembawa muatan yang di dinginkan (chilled) atau muatan beku (frozen) seperti ikan, daging (forzen), buah
buahan (chilled) . Petikemas ini mempunyai kompresor yang terletak di depan atau dibelakang
petikemas.
17
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasPetikemas ini biasanya digunakan
Named Cargo Containers
untuk mengangkut binatang ternakhidup (livestock) atau auto mobiles dan termasuk mengangkut ikan hidup. Dalam ISO 6346 tahun 1995,
petikemas jenis ini masuk dalam kategori grup SN, seperti -Lives stocks S0
-Automobiles S1-Live fish S2
18
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasOpen Top ContainerPetikemas ini biasa digunakan untuk membawa muatan heavy. Jenis penutup / cover Open top container ada yang menggunakan Tarpaulin dan yang menggunakan cover yang bisa ditutup/buka (hard cover open top), juga ada yang mempunyai pintu samping, dikenal dengan OTOS (open top open side) container.Jenis petikemas OT menurut ISO 6346, January 1996 U0 - Opening(s) at one or both end(s) U1 - Opening(s) at one or both end(s) plus removable roof in end frame U2 - Opening(s) at one or both end(s) plus opening(s) on one or both sides U3 - Opening(s) at one or both end(s) plus opening(s) on one or both sides plus removable top members U4 - Opening(s) at one or both end(s) plus opening(s) on one side plus full openings on the other side U5 - Full, solid side and end walls (no doors)
19
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasTank Containers
Petikemas ini biasa digunakan untuk membawa muatan dalam bentuk cair atau gas dalam partai kecil. Dan pada umumnya muatan tersebut adalah termasuk jenis bahan berbahaya (Dangerous Goods)20
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasPlatform Containers
Petikemas ini digunakan untuk kargo yang tidak dapat dimasukkan ke petikemas dry biasa disebabkan ukuran atau bentuknnya Biasanya mesin atau kendaraan ukuran besar. Platform container ini pada kedua ujungnya bisa dilipat atau hanya berbentuk Platform container. Dan kategory petikemas ini disebut OOG21
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasSegala hal dalam terkait dengan freight container di atur standarisasi oleh ISO
(InternationalOrganization for Standarization), yaitu :
22
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasDimensi dan ukuran standar petikemas berdasarkan ISO 668Petikemas yang dibedakan menurut ukuran (dimensi). Ada 3 jenis ukuran petikemas yang lazim digunakan, yaitu 20, 40 dan 45. Ketiganya tersedia dalam 2 jenis, yaitu Standard dan High cube. Perbedaan antara standard dan high cube adalah pada tinggi petikemas High Cube mempunyai dimensi tinggi yang lebih daripada container standar, yaitu 96 atau sekitar 2.896 m, dibandingkan dengan tinggi container standar, yaitu 86 (2.591m). Petikemas High Cube memiliki tanda berupa garis-garis miring dengan warna mencolok di atas pintunya. Ketiga petikemas tersebut memiliki perbedaan pada panjang dimensi, yaitu 20 (6.096 m), 40 (12.192 m), dan 45 (13.716 m). Ketiganya memiliki lebar yang sama, yaitu 8 atau sekitar 2.438 m. Semua ukuran tersebut adalah ukuran exteriornya atau bagian luar.23
Jenis petikemasTipe dan bentuk petikemasDimensi dan ukuran standar petikemas berdasarkan ISO 668
# Copy ISO 668 terlampir, lihat halaman tambahan modul training ini.
24
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiPengaturan identifikasi dan kodefikasi terdapat di dalam
ISO 6346 (1995),Hal hal yang diatur yaitu : a.Kewajiban penandaan / marking
b.Sisitem peng-kode-an untuk setiap ukuran petikemasc.Marking operasional petikemas d.Bentuk tampilan marking pada petikemas
25
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiPeraturan standarisasi internasional ini di aplikasikan untuk semua petikemas yang di cover oleh ISO 668, ISO 1496 bagian 1-5, ISO 8323 Identifikasi sistem terdiri dari 4 (empat) element, yaitu:
1. Kode pemilik (owner code), terdiri atas 3 huruf2. Kode grup produksi, 1 huruf 3. Nomor Seri, terdiri dari 6 angka
4. Check digit, 1 angka26
Jenis petikemasIdentifikasi & Kodefikasi
Product Group Code Owner Code Registration Number
Check Digit
Size Code
Type Code
27
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiProduct Group Code Owner CodeProduct Group Code
U - for all freight containers J - for detachable freight container-related equipment Z - for trailers and chassisSize Code
22 - Size 20 feet containers42 - Size 40 feet (standard) containers Size Code Type Code
45 - Size 40 feet HC containers L2 - Size 45 feet (standard) containers L5 - Size 45 feet HC containers
22GP 42GP 45GP
GENERAL PURPOSE CONT. GENERAL PURPOSE CONT. HIGH CUBE CONT.
22G0 22G1 42G0 42G1 45G0 45G1
GENERAL PURPOSE CONT. GENERAL PURPOSE CONT. GENERAL PURPOSE CONT. GENERAL PURPOSE CONT. HIGH CUBE CONT. HIGH CUBE CONT.
28
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiCheck Digit Registration Number
Digit
angka
terakhir
(7)
adalah
merupakan penanda validasi darigabungan sebelumnya. Ada aturan perhitungan digit terakhir untuk dari dari karakter-karakter
menentukan
sebuah nomor container 6 angka pertama (445830) adalah: serial number penanda jati diri container dari pemilik petikemas dan nomor ini merupakan nomor yang unik yang tidak
mungkin ada kesamaan.29
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiRegistration NumberCheck Digit
A 10 N 25
B 12 O 26
C 13 P 27
D 14 Q 28
E 15 R 29
F 16 S 30
G 17 T 31
H 18 U 32
I 19 V 34
J 20 W 35
K 21 X 36
L 23 Y 37
M 24 Z 38
1st digit1
2nd digit2
3rd digit4
4th digit8
5th digit16
6th digit32
7th digit64
8th digit128
9th digit256
10th digit512
HLXU 445830 7H 18 1 18TTL=
L 23 2 46
X 36 4 144
U 32 8 256(a)/11 = 2768-2761
4 4 16 64251.6364
4 4 32 128(b)*11 =7
5 8 3 5 8 3 64 128 256 320 1024 7682761 (b)
0 0 512 0
2768 (a)
Check Digit = (a) - (b)
30
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiSesuai dengan aturan dalam CSC , Berat Kotor Maksimum setiap petikemas harus di marking di CSC plate . Aturan lainnya menyebutkan bahwa berat Kotor dan Berat Kosong
juga harus di cantumkan .Ini adalah informasi mimimum Tyang harus ada.
Maximum gross weight - tare weight = permissible payload
Tare weight + permissible payload = maximum gross weight
31
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiBerikut adalah contoh tabel dari tipe kodefikasi yang diatur dalam Annex E dari ISO 6346-1995 Secara detail terlampir di modul.
32
Jenis petikemasIdentifikasi & KodefikasiBerikut adalah contoh tabel dari tipe kodefikasi yang diatur dalam Annex E dari ISO 6346-1995
33
Jenis petikemasKonstruksi petikemasCSC Convention for Safe Containers : adalah konvensi atau kesepakatan internasional yang didirikan pada tahun 1972 antara IMO dan UN. Tujuan utama adalah : 1. Keselamatan penanganan petikemas. 2. Standarisasi dan persyaratan dokumentasi petikemas disemua negara
yang menandatangani konvensi ini.Konvensi ini mengatur konstruksi yang dipersyaratkan untuk semua petikemas yang dibuat oleh negara yang ikut meratifikasi konvensi.
Diwajibkan untuk membuat suatu prosedur yang efektif untuk tujuan ujicoba(testing), inspeksi (inspection), persetujuan (approval) dan perawatan
(maintenance) petikemas.34
Jenis petikemasKonstruksi petikemasKonvensi juga mengharuskan dipasang plat persetujuan (approval plate) di setiap petikemas yang berisi informasi maksimum berat kotor (gross weight), berat penumpukan (stacking weight) petikemas.
35
Jenis petikemasKonstruksi petikemasKonstruksi Utama suatu Petikemas adalah: 1. Corner Fittings 5. Rear End 5. Side Wall Asembly
2. Base Framesi. Bottom Side Rails
i.ii.
Door SillCorner Post
i.ii. 6. Roof
Top Side RailSide Walls
ii. Cross Members 3. Fork Pocket 4. Front End i. ii. Front End Wall Front End Frames
iii. Door Header iv. Door System Door Leaves Hinges and Pins Locking devices
7. Floor Board
Front SillCorner Post Front Header
Door Holder andReceptacle Seal gasket Shim36
Jenis petikemasKonstruksi petikemas
37
Jenis petikemasKonstruksi petikemasBagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual. (CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
38
Jenis petikemasKonstruksi petikemasBagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual. (CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
39
Jenis petikemasKonstruksi petikemasBagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual. (CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
40
Jenis petikemasKonstruksi petikemasBagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual. (CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
41
Jenis petikemasKonstruksi petikemas
42
Jenis petikemasKonstruksi petikemasStrength Rating
Convert Kn to Kgs 1 Newton = 0.001 kN 1 Newton = 0.101971621298 kgf43
Jenis petikemasKonstruksi petikemasGENERAL TESTING CRITERIA
44
Jenis petikemasKonstruksi petikemasGENERAL TESTING CRITERIA
45
Prinsip prinsip pemuatanSTACK WEIGHT EXCEEDED CAN CAUSE DAMAGE OF CONTAINERS46
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip DasarKegiatan operasional kapal petikemas adalah kompleks dan perlu pertimbangan yang sangat hati hati sehingga perlu perencanaan dan penanganan muatan dengan hati hati. Dalam perencanaan pemuatan petikemas di kenal dengan bayplan yaitu yang menunjukan tataletak petikemas dan beratnya, sehingga memudahkan pihak kapal dan pihak darat yang melakukan pengawasan saat bongkar/muat. Lokasi dari setiap petikemas diatas kapal tergambar di dalam Bayplan di sebut dengan nama Bay, Row, Tier. Kapal petikemas dimuat baik di dalam palkah dan di atas sebagai muatan dek, petikemas yang dimuat di dalam palkah (under deck) biasanya ada cell-guide, yaitu penopang agar petikemas berada dalam palkah dengan baik dan tidak bergeser saat kapal mengalami cuaca buruk. Sedangkan petikemas atas dek di ikat dengan alat pengikat petikemas khusus.47
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip DasarBAY adalah susunan membujur petikemas diatas kapal dimulai dari depan ke belakang bagi
petikemas ukuran 20kaki (TEU) diberi no ganjil 01,03,05,07,09 dst, dan petikemas ukuran 40 kaki (FEU) dengan no genap 02, 04, 06, 08dst.48
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasarcontoh sbb: 00=Yang terletak ditengah kapal; 01,03,05,07=Container
yang berada disisikanan 02,04,06,08=Container yang berada di sisi kiri
ROW adalah susunan melintang dan penomeran dimulai dari nol dengan angka ganda. Jadi yang ditengah nomor 00, kekanan ganjil dan ke kiri genap.49
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip DasarTIER adalah susunan tegak
petikemas di kapal maka susunandiberi penomeran dengan nomor genap dengan urutan pertama,
kedua, ketiga dan keempat diberi tanda 02, 04, 06 dst bagi petikemas yang berada dibawah Sedangkan palka untuk
(UnderDeck).
muatan
diatas
palka
(OnDeck)
dimulai dengan angka 82, 84, 86 dst.50
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip DasarSecara garis besar berikut adalah prinsip pemuatan di kapal petikemas : 1. Batasan Berat Tumpukan (Stacking Weight Restriction) 2. Perhitungan Kekuatan Ikatan (Lashing Strength Calculation) 3. Pemuatan dan pemisahan BB (DG Stowage and Segregation) 4. Pemuatan Petikemas Berpendingin (Reefer Container Stowage) 5. Pemuatan Petikemas OVD (Out of Gauge Container Stowage) 6. Pemuatan Petikemas Khusus (Special Container Stowage) 7. Pemuatan yang diharuskan (Compulsory Stowage Location for container size 20, 40 and 45 feet) 8. Hindari Petikemas Overstow (Overstow of Container) 9. Jarak Bebas Tutup Palkah (Hatch Cover Clearance) 10. Dan lain lain (Other matters)51
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 1. Batasan Berat Tumpukan Stacking weight restriction Berat tumpukan / stacking weight adalah total berat petikemas dalam satu row.
Periksa stacking weight dengan hati hati dalam membuat perencanaan muatkarena dapat merusak tank top untuk petikemas under deck dan hatch covers untuk petikemas ondeck. Stack weight tidak boleh melebihi daya beban struktur tank top dan hatch covers Kelebihan stacking weight bisa mengakibatkan petikemas roboh / collaps Nilai stacking weight berbeda beda untuk setiap kapal, oleh sebab itu adalah penting untuk merujuk ke Cargo/Container Securing Manual yang memberikan
ilustrasi distribusi stacking weight dan total stacking weight yang aman berdasarkanrancangan sistem pengikat kapal. Sistem pengikat (securing system) tidak berguna jika terjadi over stacking weight.52
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 2. Kekuatan Ikatan Lashing strength Tahun1985 IMO SOLAS resolusi A.489(XII) mengharuskan kapal mempunyai Cargo Securing
Manual yang disetujui oleh Biro Klasifikasi Fungsi lashing menurut Amendemen SOLAS Chapter VI: Regulation 5, mengatakan Cargo and cargo units carried on or under deck shall be so loaded, stowed and secured to prevent as far as is practicable, throughout the voyage, damage or hazard to the ship and the persons
onboard, and loss of cargo overboard. Petikemas mengalami beban statis dan dinamis selama pelayaran yang bisa merusak petikemas dan struktur kapal. Petikemas mempunyai batasan kekuatan a/l racking force, side wall racking force, vertical compression, vertical tension dan shearing force pada twistlock.
Program komputer seperti - Seamaster, Seacos dan Loadstar sudah tersedia untukmenghitung stabilitas kapal dan beban / force yang bekerja pada petikemas yang di stack diatas kapal. Semua perlengkapan lashing mempunyai batasan selamat / SWL untuk mencegah tumpukan53
petikemas roboh (collaps)
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 3. Pemuatan dan Pemisahan BB DG stowage and segregation Perencanaan muat petikemas DG harus mengacu dan sesuai dengan aturan yang
diatur dalam IMDG codes. Pemisahan pemuatan DG untuk menghindari terjadinya konflik akibat dari substansi muatan . Lokasi pemuatan petikemas DG sudah ditentukan diatas kapal Contoh pemisahan petikemas adalah muatan yang mengandung alkalis harus dipisahkan dari muatan yang mengandung acid.
54
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 4. Pemuatan Petikemas Pendingin Reefer cont stowage Petikemas reefer yang akan dimuat harus disertai dengan Reefer List, yang berisi
a/l nomor petikemas, komoditas, setiing temperature, ventilasi status. Lokasi petikemas reefer diatas kapal harus mendapat konfirmasi dari pihak kapal. Petikemas reefer IMPOR harus diperiksa dan dicatat temperatur sat dibongkar dari kapal. Setiap perbedaan dari setting temperature harus diberi catatan dan diketahui oleh pihak kapal. Petikemas reefer selama berada di lapangan harus selalu dilakukan monitoring temperature secara berkala dan dilaporkan segera jika ada perubahan temperatur
kepada pelayaran
55
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 5. Pemuatan Petikemas OVD Out of gauge cont stowage Perencanaan muat petikemas OOG atau Over Dimensi biasanya dimuat under
deck dan mendapat persetujuan dari planner pelayaran dan pihak kapal. Jarak bebas tutup palka (hatch covers clearance) dan jarak bebas cell-guide harus dipertimbangkan agar tidak merusak struktur kapal dan merusak kargo saat dimuat. Breakbulk cargo atau U/C kadang termasuk kategori OOG. Biasanya diangkut diatas flatrack dan paltform container. Adalah penting untuk memastikan tonase, lashing dan lifting point saat memuat jenis petikemas ini. Kadang kala dalam pemuatan ini menggunakan alat tambahan seperti wire sling,
top-lock sling atau belt.
56
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 6. Pemuatan Petikemas Khusus Special cont stowage Yang dimaksud petikemas khusus di sini adalah petikemas HC yang muat ondeck
dalam satu row, yang mungkin menghalagi pandangan dari anjungan/bridge ataumengganggu crane kapal. Juga apabila petikemas HC yang dimuat di under deck, jarak bebas tutup palkah harus dipertimbangkan, jangan sampai terjadi setelahdimuat palkah tidak bisa ditutup Kombinasi petikemas under-deck harus konfirmasi dengan kapal (chief officer) Petikemas khusus lainnya adalah petikemas 45 feet, juga harus mendapat konfirmasi dari planner pelayaran dan pihak kapal dalam perencanaan muat.
57
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 7. Lokasi Pemuatan diharuskan Compulsary Stow Location Lokasi pemuatan yang diharuskan untuk petikemas 20ft, atau 40 ft atau 45 ft ini biasanya terkait dengan loading sofware diatas kapal dan juga terkait dengan kondisi struktur kapal. Dimana mengharuskan ada lokasi tertentu yang boleh dimuat dan tidak
boleh dimuat petikemas tertentu. Posisi pemuatan petikemas 45 ft harus diperiksa dengan teliti sebellum dimuat.
Persetujuan dari pihak kapal (chief officer) adalah penting dalam membuatperencanaan muat.
58
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 8. Hindari Petikemas Overstow Overstow of containers Petikemas overstow bisa terjadi jika petikemas dimuat untuk berbagai pelabuhan
tujuan tidak direncakan dengan baik dan tidak mengikuti port rotation kapal (liner) Dalam merencanakan pemuatan harus dihindari petikemas overstow, yang bisa berakibat shifting atau re-stowed dipelabuhan berikutnya. Re-stowed container menimbulkan biaya Dalam merencanakan pemuatan harus mendapatkan konfirmasi dari planer pelayaran dan pihak kapal sebelum kegiatan dimulai.
9. Jarak Bebas Tutup Palkah Hatch cover clearance Harus diperiksa dan konfirmasi kombinasi petikemas yang akan dimuat under deck khususnya untuk petikemas HC.59
Prinsip prinsip pemuatanPrinsip Dasar 10. Dan lain lain Other matters Perhitungan stabilitas kapal harus mendapat persetujuan dalam stowage plan Lashing petikemas harus mendapat persetujuan dari pihak kapal setelah pemuatan selesai dilakukan..
Pengawasan selama kegiatan muat berlangsung dan segera merevisi jikaada perubahan dari stowage plan Akibat dari Melebihi Stacking Weight:
- Kelebihan tekanan konstruksi tutup palka-Kelebihan tekanan pada perangkat lashing Jangan stack muatan berat diatas muatan ringan60
Prinsip prinsip pemuatanStowage Plan - Struktur
STOWAGE PLAN
61
Prinsip prinsip pemuatanStowage Plan Input Data
62
Prinsip prinsip pemuatanStowage Plan Input Data
63
Prinsip prinsip pemuatanStowage Plan
64
Securing of Containers and Lashing System
65
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualSOLAS CHAPTER VII - Regulation 5.6 Stowage and Securing Cargo transport units, including freight containers, shall be loaded, stowed and
secured throughout the voyage in accordance with the Cargo Securing Manualapproved by the Administration.
Content of Cargo Securing Manual :
Chapter 1 - Location and details of fixed securing arrangements Chapter 2 - Location and stowage of portable securing gear Chapter 3 - Details of portable securing gear, inventory of items and their strength Chapter 4 - Correct application of portable securing gear Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units66
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 1 - Location and details of fixed securing arrangements Fixed Fitting dan tabel kombinasi petikemas Under-deckContoh Fixed Fitting table
dan On-dek Stacking weight
Sistem lashing petikemas Kekuatan dek menahan beban (permissible deck loads) Deck Arrangement
67
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 1 - Location and details of fixed securing arrangementsContoh Sistem Lasing
Conntoh Stacking weight
68
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 1 - Location and details of fixed securing arrangements
Contoh Deck Arrangement
69
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 2 - Location and stowage of portable securing gear Berisikan denah lokasi portable securing gear (seperti twist-lock, bridge fitting,
lashing rods, turnbuckles, cones dll) Lokasi securing boxesContoh Location stowage securing gear
70
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 3 - Details of portable securing gear, inventory of items and their strength
Berisikan detail perlengkapan lashing portable yang ada diatas kapal
Termasuk fungsi dan spesifikasi nya dan cara pakainyaContohDetail portable securing gear
71
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 3 - Details of portable securing gear, inventory of items and their strength
Contoh Detail portable securing gear
72
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 4 - Correct application of portable securing gear
Berisikan petunjuk praktis penggunaan perlengkapan lashing dan pertimbangannya berdasarkan faktor a/l ; Lama nya pelayaran dan daerah geografi pelayaran Kondisi laut dan konstruksi desain kapal serta karakteristik kapal
Faktor beban dinamis (dynamic forces) akibat kondisi cuaca laut selamapelayaran Type dan berat kargo yang diangkut
Securing arrangement Metode penggunaan perlengkapan lashing
73
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 4 - Correct application of portable securing gearContoh lashing arrangement
74
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 4 - Correct application of portable securing gearContoh Metode pemakaian lashing rods
75
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
Adalah keterangan yang menjelaskan indikasi kekuatan yang dapat mempengaruhi kargo atau petikemas yang ada di atas kapal. Perhitungan matematis terhadap kekuatan luar Kekuatan / forces tersebut akibat dari ;
Olengan kapal (rolling) Anggukan kapal (pitching) Tumbukan kapal (heaving)
Kekuatan angin (wind forces)
76
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
Juga memberikan gambaran contoh kerusakan petikemas seperti yaitu;
Struktur petikemas penyok (Racking of container struktur) Pergeseran (shearing of fittings between container) Tekanan pada corner post (compression on container corner post)
Sudut petikemas terangkat (tipping on container corner)
77
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
Berbagai Gerakan Kapal yang mempengaruhi petikemas
78
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
Pitching pergerakan kapal dimana haluan terangkat dan buritan tenggelam secara bergantian Heaving pergerakan kapal di sepanjang sumbu vertikal kapal
79
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
Rolling Sudut 10* Rolling Sudut 45*
Rolling pergerakan dari sisi kiri ke sisi kanan akibat pengaruh gelombang lautRolling Sudut 30*80
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
Kerusakan petikemas akibat gelombang laut
81
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo unitsModel Kerusakan yang terjadi
Excessive Racking Forces (1)82
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo unitsModel Kerusakan yang terjadi
Excessive Compression (3)
83
Sistem LashingStruktur Cargo Securing ManualChapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo unitsPerhitungan yang terdapat dalam Cargo Ssecuring Manual
84
Sistem LashingPengamanan petikemas di dalam Palkah Stacking conesKapal petikemas modern umumnya dilengkapi dengan cell-
guide di dalam palkah (under-deck) Cell-guide ini berdirivertikal untuk membantu operator crane menurunkan
petikemas dan mengamankan petikemas yang di stack underdeck. Pada umumnya cell-guide adalah untuk ukuran
petikemas 40 kaki. Pada umumnya Under deck pada kapal Stacking cones petikemas bisa dimuat petikemas ukuran 20 kaki dan 40 kaki, jadi bila dimuat petikemas 20 kaki salah satu ujung petikemas jauh dari cell-guide dan tidak terikat dengan aman. Untuk itu digunakan stacking cones yang sudah terpasang di dasar palkah (tan-top). Tujuan pemasangan stack cones adalah agar petikemas 20 kaki tier paling bawah bawah dan tidak bergeser selama dalam pelayaran. Bila tidak terpasang maka stack cones ini dipasang oleh buruh di dermaga.85
Sistem Lashing
Pengamanan petikemas di dalam Palkah Cell-guide
Pada umumnya kapal petikemas generasi ke 2 sudah mempunyai cell-guide (lihat photo) yang terpasang di under deck. Fungsi cell-guide yaitu: Mengikat petikemas ke struktur kapal. Membantu stabilitas kapal akibat geseran petikemas Membantu operator crane menurunkan petikemas86
Sistem LashingPengamanan petikemas di atas dek (on-deck lashing )Petikemas tier paling bawah yang dimuat diatas deck harus terikat dengan aman ke struktur kapal untuk memastikan
stabilitas dari muatan selama pelayaran. Petikemas yangTwist-lock dimuat diatas dek diatur dengan kombinasi petikemas 20 kaki dan 40 kaki. Perangkat lashing yang pada umumnya digunakan adalah sepatu petikemas (twist-lock), lashing rods dan turnbuckles. Pengaturan dan persyaratan lashing yang digunakan untuk petikemas on-deck diatur secara rinci di dalam Cargo
Securing Manual sesuai dengan tipe dan struktur tiapkapal. Peraturan ini harus di lakukan sesuai dengan petunjuk yang Lashing rods & Turnbuckles ada.87
Sistem LashingLashing Petikemas di Bay 45 kakiContainer 20/40 ft stack di bay 45 ft
Kapal
petikemas
generasi
terbaru
mempunyai bay khusus untuk petikemas
45 kaki. Meskipun demikian petikemasukuran 20 atau 40 kaki juga bisa di muat di bay tersebut. Ini mengakibatkan jarak antara ujung petikemas. Sehingga pada saat lashing/de-lashing bisa menimbukan cedera jika tidak dengan hati hati karena jarak jangkau dari corner casting ke
bridge lashing cukup jauh.Jarak antara ujung petikemas ke bridge lashing
88
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas1. Kebutuhan Tenaga Kerja / SDM, tugas lashing/delashing dikerjakan oleh 2 orang dimana 1 orang memegang lashing bar dan 1 orang memutar turnbuckles. Juga
pertimbangan jenis dan kondisi perangkat lashing area kerja.2. Peggunaan APD 3. Pergerakan Kerja, yaitu (1) Bongkar, buka lashing dimulai dari darat ke laut. Ini untuk mencegah petikemas yang tergantung di QC jauh dari pekerja. (2) Muat, lashing dimulai dari laut ke darat. 4. Penyimpanan perangkat lashing yang tidak digunakan 5. Perlindungan terhadap pekerja jatuh
6. Penerangan yang cukup untuk keselamatan saat operasi lashing berjalan.7. Tindakan jika lashing bar jammed di corner casting petikemas dan tidak bisa dibuka oleh lashing gang.89
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas Under Deck dengan Cell Guide
40 Feet containers in 40 feet Cell Guides
90
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas Under Deck dengan Cell Guide
20 Feet containers in 40 feet Cell Guides
91
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas Under Deck dengan Cell Guide
20 Feet Containers in 40 feet Cell Guides dengan 40 feet container di atasnya
92
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas Under Deck dengan Cell Guide
20 Feet Containers in 40 feet Cell Guides dengan 40 feet container di atasnya93
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas Stowed On Deck
Petikemas di ikat dengan Twistlock dan Lashing rods. Lashing rods ke dasar tier ke dua Wind lashing rods dari tier ke 3 ke dasar
94
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas Stowed On Deck
Petikemas di ikat dengan Twistlock dan Lashing rods. Lashing rods dari tier ke 3 ke dasar95
Sistem LashingPrinsip Lashing Petikemas Stowed On DeckPetikemas di ikat dengan Twistlock dan Lashing rods. Lashing rods dari tier ke 5 ke dasar
96
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing Fixed Fitting
97
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing Fixed Fitting
98
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing Loose FittingLashing Rod Menopang petikemas yang di stack on deck. Ukuran bisa cukup panjang dan ada yang mempunyai kupingan (eye). Digunakan bersama turnbuckle Extension Piece Sebagai penyambung lashing rod ketika mengikat petikemas HC. Sebelah bawah sambung ke lashing rod dan sambungkan ke turnbuckle. Turnbuckle (Bottle screw) Untuk menyambungkan lashing rod ke lashing plate atau D ring dan untuk mengencangkan lashing rod supaya lashing petikemas tetap cukup kencang.99
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing Loose FittingPenguin Hook Digunakan sebagi alat unutk menyambungkan special lashing rod dengan suatu kupingan (eye-end).
Bridge Fitting
Sebagai untuk menghubungkan petikemas tier palingatas dengan petikemas disebelahnya. Bisa digunakan untuk petikemas on deck atau in hold Mid-Lock
Digunakan antara petikemas dalam satu satck dan slotyang dimasukan ke dalam corner casting. Digunakan di on deck antara petikemas 20 kaki di bay tengah 40 kaki. Terkunci automatis100
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing Loose FittingButress Support eksternal untuk petikemas yang dimuat in-hold. Mampu menahan tekanan. Harus digunakan bersama double stacking berkekuatan tinggi Double Stacking Cone Untuk menyambung stack yang berdekatan, kususnya yang segaris dengan butresses. Biasanya digunakan di kapal con-bulkers di under deck Sliding Twist-locks Digunakan untuk menyambungkan dasar petikemas ke struktur kapal. Dipasang diatas hatch cover dan di in hold . Stacking Cone Ditempatkan antara petikemas dalam satu satck dan slots dimasukkan ke dalam corner castings. Mampu menahan tekanan horizontal101
Sistem LashingKomponen dan Perangkat Lashing Jenis Jenis Twis-lockManual twist-locks Sering digunakan untuk mengikat petikemas ke dek kapal. Di kunci secara manual dan juga dibuka secara manual dengan mendorong gagang/lever dari satu sisi ke sisi lainnya. Ada 2 jenis twist-lock manual, yaitu buka kanan (right-handed) dan buka kiri (left-handed) Manual Twist-lock Fully Auto Twis-locks Sekarang sudah banyak ditemukan diatas kapal petikemas modern. Twist-lock ini tetap berada di corner casting petikemas saat dibongkar dan tidak perlu di buka saat dimuat. Full Auto Twist-lock
102
Sistem LashingKomponen dan Perangkat Lashing Jenis Jenis Twist-lockSemi-automatic twist-locks Ini di operasikan dengan kunci kawat (wire toggle), ada yang single dan double sling. Biasanya digunakan untuk tier ke 2 dst petikemas on-deck. Terkunci otomatis jika petikemas mendarat diatas petikemas lainnya. Dipasang didermaga sebelum petikemas dimuat dan di buka kuncinya sebelum petikemas dibongkar
Semi Auto Twist-lock (single wire toggle)
Semi Auto Twist-lock (double wire toggle)
Semi Auto Twist-lock (single toggle)
103
Sistem LashingKomponen dan Perangkat Lashing Twist-locks Rusak
Failure Twist-lock
Unlocking Twist-lock
104
Sistem LashingKomponen dan Perangkat Lashing
Paralel lashing rods dan Semi Auto Twistlock
Lashing arrangement double lashing with one high bars and three high bars in outboard cell105
Sistem LashingKomponen dan Perangkat Lashing
Lasher on Gondola
Head block basket for lasher For unlocking twistlocks106
Safe WorkingTHINK SAFE WORK SAFE BE CAREFUL
DE-LASHING BASIC
Take strain off your backBe aware of crane / load
Do not create new hazardStore de-lashed gear properly
Maintain three main contact on allladder107
Safe WorkingHAZARD OF LASHING Cedera punggung akibat cara angkat lashing bar yang salah
Cedera akibat tertabrak atau disenggol petikemas, gera box atautersenggol spreader QC Tertimpa perangkat lashing atau benda lainnya
Jatuh dari ketinggian ketika bekerja atau melewati dareah yang tidakada pelindung (pagar) Terpeleset ketika bekerja, yang mungkin akibat berdiri tidak stabil atau karena ada minyak air atau es (musim salju) Bahaya kesetrum akibat kabel listrik petikemas reefer yang rusak Petugas yang berada di dermaga tertimpa perangkat lashing yang jatuh dari atas kapal. Luka atau lecet saat penanganan twist-lock108
Cargo Securing ManualAccordance with IMO Resolution No A.489 (XII) Recommendation on Safe Stowage and Securing of Cargo Units and other Entities in Ships.
Content of Cargo Securing Manual : Chapter 1 - Location and details of fixed securing arrangements Chapter 2 - Location and stowage of portable securing gear Chapter 3 - Details of portable securing gear, inventory of items and their strength Chapter 4 - Correct application of portable securing gear Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units109
Daftar Pustaka
110
References Guidance On Container Handling Health and Safety in Port, 2010 Oct Container Hand Book Container Terminal and Cargo System, Hans Otto, Springer 2007 A Master Guide, Container Securing, Lloyd Register, Eric Murdoch, Charles & Taylor Co, UK Cargo Securing Manual, by Capt Parwenexh Kohli Container Lashing and Stowage, UK P&I Club, managed by Thomas Miller Container Securing, by Classification DNV , July 2011 Lashing Container, IMO User Guide, Classification DNV, 2003 Guidance to Cargo Securing Manual, DNV Report 2004 On deck Stowage Containers, American Institute of Marine Underwriters Technical Services Committee, 2008 Shipboard Cargo Handling Stevedoring Safety Guide, MarDept Hongkong, 1995111
Capt. Dayan @2012
112