Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

24
CONSULTANT-LIAISON PSYCHIATRIC NURSING (CLPN)

description

kep jiwa

Transcript of Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

Page 1: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

CONSULTANT-LIAISON PSYCHIATRIC NURSING

(CLPN)

Page 2: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

MASALAH KESEHATAN JIWA NASIONAL

National mental health problem(Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007)

Gangguan Jiwa Berat : 0.46 %1. DKI Jakarta : 2.03 %2. NAD : 1.85 %3. SUMBAR : 1.67 %

2

Page 3: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

MASALAH KESEHATAN JIWA NASIONAL

Mental health problem(Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007)

Gangguan mental emosional : 11.6 %1. JAWA BARAT : 20.0 %2. GORONTALO : 16.5 %3. SULTENG : 16.0 %

3

Page 4: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

4

GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU (WHO-2001)

25% dari seluruh penduduk pada suatu masa dari hidupnya pernah mengalami G. JIWA dan

perilaku

>40% di antaranya didiagnosis secara tidak tepat sehingga

menghabiskan biaya untuk pemeriksaan LAB dan TERAPI yang tidak tepat .

G. jiwa dan perilaku dialami pada suatu ketika oleh kira-kira 10% populasi orang dewasa .

Dalam satu keluarga dari empat keluarga yang diteliti, mempunyai

seorang dengan keluhan gangguan jiwa dan perilaku .

Page 5: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

SAKIT

Pernyataan pasien tentang ganguan fungsi :◦Fisik◦Emosi◦Intelektual◦Sosial◦Perkembangan◦Spiritual

5

Yang mundur / terganggu dibanding

sebelumnya

Page 6: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

PERILAKU SAKIT

Internal :• Persepsi terhadap gejala• Sifat penyakit : Akut/Kronik

Eksternal : • Praktik Pelayanan Kesehatan Keluarga• Sosial, psikososial, ekonomi, budaya

6

Page 7: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

INTRODUCTIONGangguan kejiwaan muncul sebagai salah

satu penyakit penyerta pada klien dengan masalah fisik, sekitar 30-50% klien dengan diagnosa fisik memiliki gejala-gejala psikiatrik (Arolt and Driessen, 1996; Clarke, Smith, & Herrman, 1993; Mayou and Hawton, 1986; Saravay, Pollack, Steinberg, Weinschel, & Habert, 1996; Saravay, Steinberg, Weinschel, Pollack, & Alovis, 1991; Savoca, 1999).

Page 8: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

INTRODUCTIONCLPN merupakan seorang spesialis di

bidang keperawatan jiwa; sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan dan kemampuan perawat yang bekerja di RSU untuk mengkaji dan merawat klien dengan masalah kesehatan (Bailey, 1998; Brinn, 2000; Roberts, 1998; Sharrock and Happell, 2002; Wand and Happell, 2001).

Page 9: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

SEJARAH CLPNUSACLPN lahir di AS setelah PD 1CLPN muncul dalam literatur pertama kali

pada tahun 1960 oleh Johnson dan PeplauPeran CLPN sebagai konsultan pada staf

keperawatan dan mendidik tim dalam hal perawatan klien, memahami keterkaitan antara aspek fisik dan psikologis,memberikan perawatan psikologis langsung pada klien dan keluarga serta konsultasi antar disiplin

Page 10: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

SEJARAH CLPN

UKDimulai tahun 1970an, dimana CLPN

berkembang pesat sebagai akibat tingginya angka ancaman bunuh diri.

Akhir tahun 1980an tema CLPN muncul di literatur yaitu pada masalah onkologi dan obat-obat yang umum.

CLPN di UK lebih fokus pada intervensi pada situasi krisis

Page 11: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

SEJARAH CLPNAUSTRALIALiteratur yg menjelaskan tentang CLPN

mulai bermunculan th 1980, dimana tulisan tsb menekankan pentingnya kolaborasi antara psikiater dan perawat jiwa.

Perawat dituntut memiliki kemampuan dan latihan utk memahami klien, staf dan RSU dan mengembangkan kemampuan interpersonal dan analitik, motivasi, objektivitas, maturity, dan a sense of humour

Page 12: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

KEBUTUHAN CLPN

Gangguan mental emosional :◦Indonesia: 11.6 %

Depresi pada penyakit kronis

Kepuasan pelanggan yang rendah

Page 13: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

Level Perawatan & Tindakan

Perawatan diri Individu dan Keluarga

Formal dan Informal di Komunitan diluar sektor Kesehatan

Pelayanan Keswa di Puskesmas

Tim Kesehatan Jiwa di (Kabupaten/Kota)

Rumah sakit jiwal

Unit Psikiatri RSU

1

2

3

4

5

6

Rendah

Rendah

Tinggi

TinggiKualitas Pelayanan yang dibutuhkan

BiayaFrekuensi kebutuhan

(Keliat, 1997; Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)

MPKP

PICUCLPN

AC CMHN

IC CMHNBC CMHN

DSSJKKJ

SHGUKSJ

13

Page 14: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

AREA KERJAUnit instensif psikiatrik (PICU)Ruang emergency di RSUKlinik kesehatan jiwaRuang perawatan lainnya di RSU

Page 15: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

KEWAJIBAN CLPNTriase pasien, atau initial

assessment utk menentukan pada level mana perawatan psikiatrik yg dibutuhkan klien

Bekerja sama dengan staf keperawatan, psikiater, psikolog, dan anggota keluarga

Mampu memberikan asuhan keperawatan jiwa utk masalah PSIKOSOSIAL yg dialami oleh pasien

Page 16: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

MASALAH KESWA / PSIKOSOSIAL

IndividuKeluarga

Masyarakat

GANGGUANKESEHATAN

JIWA

PRODUKTIVITASKESULITAN EKONOMI

MASALAH KESWA/PSIKOSOSIA

L

KONFLIK/BENCANAKEKERASAN (VIOLENCE) BUNUH DIRI

NAPZA, ALKOHOLPENGANIAYAAN

ANAKPERJUDIAN/SEX

BEBAS/AIDSKENAKALAN

REMAJA/ TAWURAN

Page 17: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

WHO, 2003,

> 46% TBC

> 29% Hipertensi

> 30% Epilepsi

> to 31% Stroke

> 33% Kanker

> 44% HIV/AIDS

> 27% Diabetes

> 22% Infark jantung

PREVALENSI

> 10% Populasi Umum

Page 18: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

CLPN muncul dalam 2 level, basic dan advancedLevel basic : perawat bekerja dgn individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dimulai dari mengkaji kebutuhan thd kesehatan mental, menentukan diagnosa keperawatan dan rencana asuhan keperawatan, implementasi dan evaluasi.

Level advanced : S2 keperawatan jiwa dan bertanggung jawab sebagai seorang spesialis. Selain tugas pada level basic, CLPN pada tingkat ini juga melakukan intervensi pada individu atau keluarga yg mengalami gangguan kejiwaan atau potensial utk menderita gangguan.

Page 19: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

KEMAMPUAN YG HARUS DIMILIKI

1. KEMAMPUAN KONSULTASI- kemampuan dlm wawancara dan pengkajian, terutama utk mengidentifikasi respon patologis thd sakit fisik- kemampuan konseling, sep : problem solving skill- intervensi psikologis, sep : terapi perilaku atau terapi kognitif

Page 20: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

KEMAMPUAN YG HARUS DIMILIKI

2. Kemampuan LIAISONkemampuan dalam menjembatani “gap” atau konflik yg mungkin timbul antar staf di RS dengan keluarga atau dengan kelompok2 tertentu.

Page 21: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

RENCANA PENERAPAN CLPN DI RSU

TERAPI GENERALIS PSIKOSOSIAL

TERAPI SPESIALIS KEPERAWATAN JIWA

Page 22: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

TERAPI GENERALIS PSIKOSOSIAL(CLPN)

PELAKSANA : SELURUH PERAWAT RSU

KEMAMPUAN:◦Komunikasi terapeutik◦Diagnosa psikososial:

Harga diri rendah Gangguan citra tubuh Ansietas Ketidak berdayaan Keputusasaan

Page 23: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

TERAPI SPESIALIS KEPERAWATAN JIWA

PELAKSANA: SPESIALIS JIWA

THOUHGT STOPPING TERAPI KOGNITIF TERAPI PERILAKU TERAPI KOGNITIF DAN PERILAKU LOGO TERAPI PSIKOEDUKASI RELAKSASI PROGRESIF

Page 24: Consultant-liaison Psychiatric Nursing (Clpn) (2)

Thank YouTERIMA KASIH