CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

28

Click here to load reader

Transcript of CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

Page 1: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung
Page 2: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

xx

Page 3: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

Wasiat Cikapundung untuk Diwariskan

Yuk, Arung Jeram di Sungai Cikapundung

Jejak Tangan Dua Raja Thai di Curug Dago

Harapan untuk Setapak Jalan

Mereka Bicara Tentang Cikapundung

Curug Dago : Situs Sejarah Kunjungan RajaThailand Tahun 1896, Blog Lita FMWordpress

Drama and Dilemmas on the Banks of theCikapundung River, Supardiyono Sobirin

Hulu Cikapundung Dibenahi, Nani Riyanti,PR Online, 30 September 2010

Daftar Isi

Teks & Lay-out:

Diella Dachlan

Foto:

Ng Swan Ti

Diella Dachlan

Referensi

5

10

15

19

21

23

Page 4: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

xx

Page 5: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

xx

Page 6: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

5

Sungai Cikapundung, sungai sepanjang 28 kilometerini hulunya di Bukit Tunggul, daerah Bandung Utara,Jawa Barat dan bermuara di Sungai Citarum di daerahSelatan Bandung. Total wilayah daerah wilayah sungaisekitar 154 kilometer persegi atau 15,400 hektar.Populasi di wilayah sungai sekitar 750,000 jiwa.

Sungai Cikapundung sebenarnya memiliki pesona alamyang indah. Cobalah berjalan-jalan menyusuripermukiman penduduk yang terletak antara SasanaBudaya Ganesa (Sabuga) dan Cihampelas, Anda akanmelihat topografi sungai yang tinggi rendah, di beberapatempat ada semacam air terjun-air terjun kecil dan airsungai mengalir dengan deras. Menurut T.Bachtiar,anggota Masyarakat Geografi Indonesia dan KelompokRiset Cekungan Bandung, tak mesti jauh-jauh ke luarkota Bandung untuk mempelajari ilmu kebumianlangsung di sungai yang memang mengalir membelahkota Bandung ini “Di sekitar Curug Dago, misalnya,

kita dapat belajar tentang lava, batu cair pijar dengan suhu lebih dari 1000 derajatyang sampai di permukaan bumi, di sini karena adanya letusan gunung api.“ KataT.Bachtiar. “Kita dapat belajar tentang breksi yaitu material vulkanik yang menyerupaibatu beton yang padat. pecahan batuannya bersudut, banyak ditemukan di dindingsungai dan di bawah aliran lava”.

Lebih Dekat Dengan

Sungai Cikapundung

Page 7: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

6

Mengapa?

Salah satunya karena dengan padatnya permukiman penduduk yang mengepungbantaran sungai di aliran Sungai Cikapundung, sebagian besar penduduk masihmemanfaatkan sungai ini sebagai tempat pembuangan.

Kalau dulu, ada tradisi mandi, cuci dan buang air di sungai, saat ini jarang terlihatorang mandi dan mencuci langsung di aliran Sungai Cikapundung, mungkin karenaair kotor menimbulkan keengganan. Yang masih sering terlihat adalah kegiatanbuang air langsung di sungai. Namun hal ini masih kalah banyak dengan banyaknyapipa-pipa pembuangan yang menjulur dari bagian belakang atau bagian depanrumah-rumah. Bisa jadi pipa itu mengalir langsung dari dapur atau dari kamarmandi untuk membuang air bekas mandi dan cuci, bahkan kotoran manusia.

Belum lagi masalah sampah. Di berbagai titik sepanjang aliran Sungai Cikapundung,sampah-sampah ikut terbawa aliran sungai. Jika Anda kebetulan mengunjugisungai ini, cobalah berhenti sejenak untuk memperhatikan barang apa saja yangikut “menghiasi” aliran sungai. Anda akan menemukan berbagai macam bungkus-bungkus produk makanan baik yang terbuat dari kertas, Styrofoam dan kaleng,produk sandal dan sepatu, pakaian manusia, botol-botol serta plastik-plastikpembungkus lainnya.

Jika tersangkut di akar pohon seperti pohon bambu, bekas-bekas sampah itumakin lama akan makin menumpuk, menggunung dan “mencekik” akar pohon.Sementara sampah-sampah yang berhasil mengarungi sungai Cikapundung,kemudian akan bertemu dan berkumpul di muara sungai dan masuk ke dalamaliran Sungai Citarum, bergabung dengan sumbangan sampah dari aliran-aliransungai lainnya yang juga bermuara ke Sungai Citarum.

Tidak heran kalau sampah di Sungai Citarum jika dikumpulkan dan dihitung,volumenya bisa jadi setara dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Page 8: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

7

Membenahi Cikapundung

Keprihatinan dan kecintaan terhadap Sungai Cikapundung tidak lagi cukupdiekspresikan dengan kemarahan, kekecewaan dan saling tuding, karena padaakhirnya tidak akan membawa perubahan apa pun terhadap sungai.

Pemerintah Kota Bandung telah memasukkan Sungai Cikapundung dalam salahsatu prioritas program kegiatan dalam rencana pembangunan, baik jangka menengah(2009-2013) dan jangka panjang (2005-2025). Rehabilitasi Sungai Cikapundungpun dicanangkan misalnya melalui program Gerakan Cikapundung Bersih yangdidukung oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.

Untuk pemerintah kota Bandung, rencana revitalisasi Cikapundung akan melibatkanlima kelurahan di tiga kecamatan, yaitu Kelurahan Lebak Siliwangi dan Cipaganti,(Kecamatan Coblong), Kelurahan Tamansari, (Kecamatan Bandung Wetan), sertaKelurahan Babakan Ciamis dan Braga, (Kecamatan Sumur Bandung).

Di kecamatan dan kelurahan tersebut, permasalahan yang dihadapi hampir serupa,antara lain pengelolaan sampah, pengelolaan mata air, serta septic tank. Karenaitu penataan kawasan juga akan meliputi pembuatan saluran air bersih, drainase,septic tank dan pengelolaan sampah.

Selain itu rencananya juga akan dilakukan pengembangan Kawasan Wisata BudayaSungai Cikapundung yang akan melibatkan pihak pengembang swasta.

Page 9: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

8

Sementara itu yang paling penting adalah upaya-upaya dan inisiatif yang dilakukanoleh masyarakat yang juga tinggal di seputar wilayah aliran sungai Cikapundung.Misalnya, inisiatif kelompok-kelompok pemuda pencinta alam yang berada di KotaBandung dan sekitarnya untuk membentuk sebuah gerakan yang bernama“Cikapundung Rehabilitation Program” (CRP) sejak akhir triwulan 2010 yang lalu.

Sesuai dengan kesamaan minat untuk ber-olahraga alam bebas, kelompok inimenggunakan kegiatan olahraga air untuk meningkatkan kepedulian dan kecintaanmasyarakat terhadap sungai, misalnya dengan kegiatan arung jeram SungaiCikapundung dengan jarak 4 kilometer dengan titik awal di Kampung Padi, diseberang terminal Dago hingga Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) di Jalan Siliwangi.

Page 10: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

9

Tidak ada orang yang suka berarung jeram di sungai kotor yang penuh sampah.Pengunjung pun tentu enggan untuk mengunjungi tempat wisata yang kotor dantidak terjaga. Karenanya, untuk berkembang, perlu upaya bersama untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

Jika kegiatan dan kawasan ini nantinya dapat berkembang, akan ada potensipengembangan ekonomi bagi warga sekitar, khususnya yang berada di sepanjangjalur yang akan dilewati, misalnya dengan membuka warung, menjadi tenagapendamping, membersihkan jalur, mendaur-ulang sampah untuk dijual dan lainsebagainya.

Saat ini perahu karet untuk ber-arung jeram juga digunakan mengangkut sampah.Giliran piket pemungutan sampah di sekitar jalur aliran sungai diatur bersama didalam CRP. Selain itu kegiatan lainnya termasuk menanam pohon di sekitarkawasan kegiatan dan mengadakan pelatihan-pelatihan masyarakat sekitarkhususnya para pemudanya.

“Dengan lebih banyak masyarakat dan pengunjung yang melihat dan merasakanlangsung Sungai Cikapundung, semoga semakin banyak yang ikut peduli dan ikutmencintai Sungai Cikapundung ini, biar sungai kita ini bisa kembali pulih” KataR.A.Budhi Santoso, Koordinator gerakan Cikapundung Rehabilitation Program(CRP).

Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Maka, kenali Cikapundung lebihdekat agar tak lagi jauh dari hati.

Page 11: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

10

Page 12: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

11

Hayu babarengan ngawujudkeun:Walungan herang cainaLeuweung hejo tangkalnaSeuweu siwi ulun kumaula geusanmiarana.

Air sungai yg. jernih,Hutan yang hijau,keindahannya haruskita pelihara bersama

Puisi Wasiat Cikapundung

Puisi dalam Bahasa Sunda berjudul WasiatCikapundung itu terdapat dalam halamanFacebook Gerakan CikapundungRehabilitation Program (CRP). Puisi iniseakan ingin mengingatkan kita sebagaipewaris bumi untuk melestarikan alam,agar dapat mewariskan keasriannyakepada anak cucu kita. Gerakan ini yangmenurut R.A Budhi Santoso atau yangakrab dipanggil dengan nama Kang Rohimini menggunakan olahraga air sepertiarung jeram dan river boarding untukmeningkatkan kepedulian dan kecintaanterhadap Cikapundung.

Digagas oleh kelompok-kelompok PencintaAlam di daerah Bandung dan sekitarnya,kegiatan arung jeram-nya sendiri barudimulai sekitar bulan Oktober 2010 yanglalu.

Menurut Kang Rohim, mengembalikankelestarian sungai perlu didukung olehsemua pihak terkait “Yang juga pentingada titik ukur-nya untuk kita mengawasi,misalnya dibagi per segmen atau dibagiberdasarkan jarak. Dalam CRP, kitamembuat Curug Dago sebagai titik 0kilometer-nya, meskipun hulu SungaiCikapundung ada di Desa Sunten Jaya,Kabupaten Bandung.”

Page 13: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

12

Memanfaatkan jaringan danpertemanan merupakan salahsatu kesempatan untukmendapatkan dukungan.Dalam gerakan ini, KangRohim mengaku senangmendapatkan dukungan daripihak-pihak yang peduli,misalnya Pemerintah KotaBandung, Yayasan Kapinis danBoogie yang menggelutikegiatan arung jeram, bahkanpenggiat lingkungan dariSurabaya, Wawan, ikut datangke Cikapundung untuk ikuturun rembug serta berbagipengalamannya dalam ikutmembenah i sunga i d iSurabaya.

Bahkan ada pihak swasta yangjuga sudah tertarik untuk ikutmendukung kegiatan ini dantertarik untuk mendukunginisiatif pembuatan septic tankkomunal di salah satukampung di kawasan ini.

Menurut Kang Rohim, meskipun permasalahanSungai Cikapundung memang kompleks dan bukanpersoalan yang dapat diselesaikan oleh sedikit orangsaja dengan waktu yang singkat, namun SungaiCikapundung ini pun memiliki peluang yang lebihbesar daripada Sungai lainnya di Jawa Barat yangjuga memiliki permasalahan kompleks, sepertiSungai Citarum, misalnya.

Page 14: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

Hal ini dikarenakan oleh secara geografis dan sosial,Sungai Cikapundung akan lebih mudah dibenahi,misalnya lebih sedikit batas-batas administrasi daerahdi sepanjang aliran sungai atau tidak sampai meliputibeberapa kabupaten, atau l intas propinsi .

Kegiatan CRP antara lain termasuk piket memungutsampah di sekitar jalur arung jeram dan lokasi sekitarsungai, pelatihan masyarakat terutama untuk anak-anakbantaran. Di kampung-kampung sekitar lokasi kegiatanCRP, ada banyak anak-anak jalanan yang akhirnya ikutterlibat dalam kegiatan CRP.

“Pendidikan dan mencintai lingkungan memang sebaiknya dilakukan sejak kecil.”Tegas Kang Rohim, yang juga pendiri Sekolah Alam yang terletak di dekat Curug Dago,yang membuka kelas-kelas pendidikan dan pendidikan lingkungan untuk usia sekolah.

Kita telah menerima wasiat untuk melestarikan Sungai Cikapundung, alam danlingkungan ini, dan kita juga lah yang harus menjaga wasiat ini agar dapat mewariskannyakepada anak cucu kita.

Pendidikan dan kecintaan lingkungan yang berujung pada tindakan nyata untukmemberikan kontribusi positif pada lingkungan, ibaratnya sebuah investasi. Investasimembutuhkan perencanaan, waktu, disiplin, kesabaran dan kegigihan untukberkembang. Investasi kita saat ini adalah untuk anak cucu kita nanti yang juga akanmeneruskannya kepada generasi-generasi berikutnya. Satu syarat untuk investasiyang baik yaitu harus dimulai dari sekarang, tidak memandang sekecil apa pun nilaiyang disisihkan sejak saat ini.

13

Page 15: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

14

Page 16: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

15

Kalau sudah begini, tak jarang pemandudan penumpang sama-sama harus turundari perahu yang tersangkut di antarabatu-batu untuk membebaskan perahukaret. Sedangkan kalau air cukup tinggidan volumenya cukup deras, perahutinggal meluncur saja mengikuti derasnyaaliran air.

Selain arung jeram, pengunjung juga dapatmenjajal “hanyut” di aliran SungaiCikapundung menggunakan river board,sebuah papan dari karet yang dapatmengapung di sungai dan cukup untuksatu orang saja.

Titik awal arung jeram atau river boardingini adalah di Kampung Padi, di seberangterminal Dago hingga sebelum pintu airPDAM Sasana Budaya Ganesha (Sabuga)di Jalan Siliwangi. Total jarak tempuhsekitar 4 kilometer dapat ditempuh denganwaktu sekitar 1 hingga 2 jam.

“Wah air sedang surut sampai hampir setengahmeter ini, kita akan banyak tersangkut dan turundari perahu” Kata Kang Wawan yang hari itu (21/1)menjadi skipper perahu boat bermuatan 6penumpang di Sungai Cikapundung. Setelahbeberapa hari tidak turun hujan, ketinggian airsungai berkurang hingga setengah meter.

Yuk, Arung Jeram di Sungai Cikapundung

Page 17: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

16

Di titik ini, kita tidak melewati banyakpermukiman sehingga tidak perlu kuatir untukurusan berendam bersama air buangan rumahtangga, tetapi tetap saja sampah yangmengambang atau yang ikut tersangkut di pohoncukup mengganggu keberadaannya. MendekatiJalan Siliwangi, mulai tampak permukimanpadat yang memenuhi bantaran sungai.Sebenarnya jika ditata dengan baik, permukimanyang dibangun mengikuti topografi alam yangtinggi rendah, dapat menjadi pemandanganyang juga menarik.

Di beberapa tempat seperti sebelumCurug Dago, penumpang harus turundan perahu akan diluncurkan dari airterjun dengan ketinggian sekitar 30meter. Penumpang akan berjalan kesisi setelah air terjun untukmelanjutkan perjalanan.

Sepanjang jalur arung jeram,penumpang dapat menikmati jalurdengan vegetasi yang cukup rapatdengan jenis-jenis tumbuhan sepertipohon Loa, berbagai jenis bambu danlain sebagainya.

“Bukan hanya tanaman, sepanjangjalur ini merupakan laboratorium alamyang bagus untuk mempelajari ilmukebumian seperti bentukan-bentukanlava yang langka, material gunung apiyang dulunya jatuh di lereng gunungapi, bercampur dengan air hujan danmeluncur di lembah-lembah, prosespembentukan batu dan la insebagainya”. Kata T.Bachtiar, PenelitiCekungan Bandung, yang hari itu(21/1) ikut mendampingi menyusuriSungai CIkapundung.

Page 18: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

17

Seandainya saja beranda rumah dibuat menghadap sungai, tertata rapi dengan taman,misalnya. Atau daripada tembok dibiarkan tidak di cat, dapat ditanami dengan sulur-suluran tanaman merambat di tembok yang berbunga beraneka warna, tentu akan indahdipandang mata.

Page 19: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

18

Harga untuk arung jeram yaitu Rp125,000/orang. Anda akan diberikanhelm dan pelampung, juga didampingioleh skipper. Tak jarang anak-anakremaja setempat yang juga aktif dalamCRP ikut menjadi crew di perahuterpisah atau menggunakan boardmendampingi perahu dan membantumendorong serta membebaskan perahuyang tersangkut.

Mendekati garis akhir, penumpangperahu akan diajak untuk singgahsebentar di tempat yang telahdisediakan sambil menikmati minumanhangat dan penganan ringan. Arungjeram akan berakhir tepat sebelumjembatan di Jalan Siliwangi.

Ketika perahu kami merapat di sana,anggota komunitas CRP dan wargasedang sama-sama membangund e r m a g a , m e n a n a m p o h o n ,membangun septic tank sederhana danmerapikan daerah tempat merapatnyaperahu karet. “Pokoknya biar lebih rapidan lebih enak dilihat” Kata KangWawan sambil menambatkan perahuke tiang pancang di sisi sungai.

Jika Anda menitipkan barang-barangdi titik awal keberangkatan dan tidakmembawa kendaraan pribadi, Andadapat menyewa atau menumpangangkutan umum untuk kembali keKampung Padi, di seberang terminalDago.

Cikapundung Rehabilitation Program022 70057990022 92267708Email: [email protected]

Jika Anda tertarik untuk ikut menikmati SungaiCikapundung, Anda dapat menghubungi kontak dibawah ini:

Page 20: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

19

Curug Dago, air terjun setinggi sekitar 30 meter masih terletak dalam kawasanTaman Hutan Raya (Tahura) Ir.H.Juanda atau yang lebih dikenal dengan kawasanTahura Dago.Untuk menuju kawasan ini, Anda dapat masuk dari dua arah. Bisamelalui jalan di seberang terminal Dago atau dari Taman Budaya. Untuk mencapaiCurug Dago, Anda tetap harus berjalan kaki, menuruni tangga batu yang jika hujanturun menjadi ekstra licin, sehingga Anda pun harus ekstra berhati-hati agar tidakterpeleset. Pegangan besi tangga nyaris tidak lagi ada, dengan bekas-bekas potonganyang terlihat di tembok-tembok batu yang berdiri di antaranya.

Meskipun berair cokelat dan seringkali sampah ikut turun bersama air terjun,kawasan ini masih menyisakan pesonanya yang membuat wisatawan datangberkunjung. Di sisi kanan air terjun terdapat dua bangunan bercat merah.

“Ini peninggalan dari kunjungan dua Raja Thailand” kata Pak Lilik (70 tahun), jurukunci dan penjaga kawasan Curug Dago, yang telah bekerja di kawasan itu sejaktahun 1992. Sehari-hari Pak Lilik bertugas menjaga kebersihan kawasan sekitartermasuk membersihkan kaca bangunan atau Cungkup, demikian Pak Lilikmenyebutnya.

Di kaca masing-masing bangunan terdapat penjelasan singkat mengenai keduaprasasti, yaitu Prasasti Chulalangkom dan Prasasti Pradjathipok yang ditulis denganmenggunakan aksara Thailand. Disebutkan di media, Curug Dago baru mulaidikenal orang pada sekitar tahun 1990, pada saat seorang wartawan Bandung,Omas Witarsa menuliskan tentang kawasan tersebut dan memberitahu kepadaKerajaan Thailand bahwa ada prasasti yang ditandatangani oleh Raja Thailandtertanda tahun 1896.

Jejak Tangan Dua Raja Thai di Curug Dago

Page 21: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

20

Kedua prasasti tersebutb e r h u b u n g a n d e n g a nkunjungan Raja Thailandyaitu Raja Chulalongkornserta Pangeran PrajatthipokParamintara, yang masing-masing merupakan raja ke Vdan VII dari Dinasti Chakri.

Salah satu tradisi Thailandya i tu j i ka Ra ja Tha imenemukan tempat yangmemiliki panorama indah,maka biasanya raja akanmelakukan meditasi atausemedi serta menorehkantanda berupa nama atauwaktu kunjungan atauinformasi lainnya yangdianggap penting.

Penelitian terhadap prasasti tersebut dilakukan oleh Suaka Peninggalan Sejarahdan Purbakala pada tahun 1991. Kerajaan Thailand meminta kepada PemerintahIndonesia untuk memberikan pengamanan dan melestarikan prasasti tersebut.

Jejak tangan dua Raja Thai yang menjadi bukti hubungan dua negara yang sudahdimulai sejak dulu.

Page 22: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

21

Jika Anda sedang berjalan-jalan dari arah pengelolaan sampah yang dikelolaoleh Institut Teknologi Bandung (ITB) di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung,cobalah mampir ke jalan setapak di bantaran sungai Cikapundung. Jika Andamengikuti jalan tersebut, Anda bisa mencapai kampung seberang yang berada disisi daerah Cihampelas, yang terkenal sebagai salah satu pusat belanja Bandung.

Dari jalan setapak sepanjang sekitar 170 meter dengan lebar 1,70 cm itu, akanterlihat pemandangan sungai Cikapundung dilatarbelakangi oleh permukimanpenduduk yang terlihat cukup padat dengan aliran sungai berwarna kecokelatan.Sesekali terlihat warga sekitar turun ke sungai untuk memancing, memulungsampah dan (maaf) buang air di sungai.

Jalan setapak di bantaran sungai itu terbuat dari paving block. Di kanan kirinyaditanami tanaman. Pada saat kami berkunjung, jalanan terlihat rapi dan bersih.Hal ini tidak terlepas dari tangan dingin Pak Taryana (55 tahun), warga LebakSiliwangi, yang awalnya berinisiatif untuk memperbaiki jalan setapak.

“Kalau Anda lihat, di beberapa ruas, paving block-nya sudah tidak ada lagi danhanya ada tanah. Sudah beberapa kali ada pengemudi motor yang melintas jatuhterpeleset disini, kasihan kan” cerita Pak Taryana.

Sejak tahun 2009, setelah pensiun dari sebuah perusahaan milik Korea dimanaPak Taryana menjadi supir, beliau mengaku terinspirasi oleh sikap bersih karyawanasing di sana yang tidak ragu untuk memungut satu puntung rokok yang kelihatantercecer di area kantornya.

Harapan untuk Setapak Jalan

Page 23: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

22

“Saya menganggap jalan setapak iniseperti halaman rumah saya sendiri,jadi saya ikut memperbaiki danmerawatnya” kata Pak Taryana. Darisekedar menyapu jalan, hinggamenanam dan membuat pagar bambudi sisi kiri jalan setapak, upayanyamendapat perhatian dari warga yangmelintas di jalan itu. Warga danpendatang mulai ikut menyumbang,hingga Pak Taryana meminta ijin wargamelalui kepala RW untuk menaruhkotak sumbangan bagi yang inginmenyumbang.

Suatu kali, seorang warga melaporkan kepada Pak Taryana bahwa ada ayampeliharaannya yang tidak sengaja terlindas oleh kendaraannya ketika melintas.Warga ini berniat mengganti ayam tersebut, yang ditolak oleh Pak Taryana. “Bapakmending menyumbang satu sak semen atau semampunya, jadi bisa saya pakaiuntuk memperbaiki paving block di sini”. Demikian cerita Pak Taryana.

“Sekarang sudah ada lampu jalan, biar kalau malam tidak terlalu gelap jika melintasdi sini” Kata Pak Taryana. Beliau bercita-cita untuk membangun WC umum, karenamenurutnya jika ada acara besar di Sabuga, pengunjung suka mencari WC hinggake tempat beliau. Pak Taryana menceritakan harapan-harapannya untuk terusmerapikan jalan kebanggaanya tersebut, semoga sebuah harapan besar untuksetapak jalan tersebut dapat terwujud.

Page 24: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

xx

Mereka Bicara Tentang

“Saya ingin Cikapundung jernihseperti dulu, biar kita bisa mandi-mandi di sungai. Tapi kalau sungaiCikapundung dirapikan, saya jangandigusur ya. Saya sudah tinggalsendirian di rumah kontrakan, tidakada sanak saudara. Kalau digusurkayak dulu proyek Sabuga, nantisaya tinggal dimana?”

Ibu Wangkar, warga RT 1 BabakanSiliwangi

“Sebelum berangkat ke sekolah, setiappagi saya membersihkan halaman di dekatCurug Dago ini. Setiap pulang sekolah,saya selalu main di sungai. Teman-temansaya kasih julukan Udis Anak Air buatsaya saking cintanya saya sama SungaiCikapundung”

Udis, Siswa SMP Kelas 2

Cikapundung

Page 25: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

24

“Saya ingin gerakan iniberkesinambungan. Saya

kuatir kalau tidak ada yangmeneruskan gerakan peduli

Cikapundung ini. Sayamasih ingin belajar banyaktentang pengelolaan sungai”

R.A.Budhi Santoso atauKang Rohim, Koordinator

CRP

“Seandainya pengelolaansungai bisa melewati danmendobrak batas-batasadministrasi, bisa jaditidak sekompleks inipermasalahannya.”

Abdullah Bagus,Jurusan Biologi Unpad

“Jika SungaiCikapundung bisakembali Bersih, tentuakan lebih indahdipandang. Meskipungerakan ini baru awal,tetapi saya perhatikanwarga sudah mulai maluuntuk membuang sampahlangsung ke sungai.Mudah-mudahan terusbegitu”

Dimas, mantan atiltWushu dan Kickboxing,penggiat komunitas CRP

“Sepanjang aliran Cikapundungmerupakan laboratorium kebumian yang

bagus untuk belajar Geografi. Bilasemakin banyak orang yang merasa

aliran itu mempunyai nilai penting, makaakan ada yang tergerak untuk membuat

aliran itu bersih. Semoga.”

T.Bachtiar, Anggota MasyarakatGeografi Indonesia dan Kelompok Riset

Cekungan Bandung

Photo by: Yoki Susanto/Dok.Cita-Citarum

Page 26: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

25

Page 27: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung

26

Sungai CIkapundung bermuara ke Citarum di Dayeuh Kolot

Sumber peta:Drama and Dilemmas on the Banks of theCikapundung River, Supardiyono Sobirin

Page 28: CITARUM-Lebih Dekat Dengan Sungai Cikapundung