Chemical Hazard22 file

22
CHEMICAL HAZARD Kelompok 3 : 1. Ahmad Rio Fatullah 2. Dini Budiarti 3. Imas Ajeung Pangestu 4. Ineu Ayu Oktapia 5. Liza Luthfiatunisa 6. Muhammad Taufan 7. Novy Ardianti 8. Pamella Devi Suteja 9. Puspitasari 10. Richi Dwinanda 11. Sally Vicira 12. U’da Nurbaeti

Transcript of Chemical Hazard22 file

Page 1: Chemical Hazard22 file

CHEMICAL HAZARD

Kelompok 3 :1. Ahmad Rio Fatullah2. Dini Budiarti3. Imas Ajeung Pangestu4. Ineu Ayu Oktapia5. Liza Luthfiatunisa6. Muhammad Taufan7. Novy Ardianti8. Pamella Devi Suteja9. Puspitasari10. Richi Dwinanda11. Sally Vicira12. U’da Nurbaeti

Page 2: Chemical Hazard22 file

Bahan Kimia Berbahaya Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan,

pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut.

Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :

Industri Kimia Industri Pengguna Bahan Kimia Laboratorium

Page 3: Chemical Hazard22 file

Klasifikasi Umum 

Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya diperlukan untuk memudahkan pengenalan serta cara penanganan dan transportasi. Secara umum bahan kimia berbahaya diklasifikasikan menjadi beberapa golongan diantaranya sebagai berikut :

Bahan Kimia Beracun (Toxic) Bahan Kimia Korosif (Corrosive) Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) Bahan Kimia Peledak (Explosive) Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

Page 4: Chemical Hazard22 file

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK

Pengelompokkan bahan peledak secara ilmiah berdasarkan komposisi senyawa kimia dibagi atas :

bahan peledak senyawa murni (tunggal) bahan peledak campuran dan bahan peledak lemah

Page 5: Chemical Hazard22 file

BAHAN KIMIA SENYAWA MURNI (TUNGGAL)

Dikelompokkan atas dua kelompok, yaitu bahan peledak murni (Primary Explosive) dan bahan peledak kuat (High Explosive).

Yang termasuk di dalam bahan peledak murni (Primary Explosive) adalah : Merkuri Fulminate timbal azida Sianurat triazia (CTA) Diazonitrofenol (DDNP) Tetrasen heksametilendiamin

Peroksida (HMTD) dll.

Yang termasuk di dalam bahan peledak kuat (High Explosive) adalah : Trinitrotoluen (TNT) dinitrobenzene dinitrotoluen (DNT) Dinitrofenol ammonium pitrat trinitro-m-xylen (TMX) trinitroanisol (TNA) etilen gloikol dinitrat (EGDN) nitroselulosa (NG) nitrogliserin (NG) ammonium nitrat dipentaaeritritol (Dipen) dll.

Page 6: Chemical Hazard22 file

BAHAN PELEDAK CAMPURAN

Bahan peledak campuran banyak digunakan karena memiliki banyak keunggulan daripada bahan peledak tunggal.

Bahan peledak campuran ini dikelompokkan atas : Bahan peledak kuat (High Explosive) dan Bahan peledak lemah (Low Explosive).

Page 7: Chemical Hazard22 file

Bahan peledak kuat (High Explosive)

Bahan peledak kuat (High Explosive) bahan peledak jenis ini memiliki kecepatan denotasi antara 1.000-8.500 m/s.

Yang tergolong bahan peledak kuat adalah : Amatol Ammano amonium nitrat fuel oil (ANFO) Siklotol Dinamit Oktol Pentolik Pikratol bomplastik.

Bahan peledak lemah (Low Explosive)

Bahan peledak lemah (Lom Explosive) bahan peledak jenis ini memiliki kecepatan detonasi antara 400-800 m/s.

Yang tergolong bahan peledak jenis ini adalah : bubuk hitam (black

powder) bubuk tak berasap

(smokeless powder) bahan pendorong roket

dan bahan pendorong cair.

Page 8: Chemical Hazard22 file

KRITERIA BAHAN PELEDAK

Bahan peledak “Blasting”, yaitu bahan peledak yang digunakan untuk pertambangan. Sedangkan bahan peledak “Bursting’’ adalah bahan peledak yang digunakan dalam sistem senjata, seperti bom, granat, kepala ledak dan sejenisnya.

Bahan peledakk “Catridge”, digunakan sebagai pembentuk metal projectile yang berkemampuan tembus atau memotong.

Bahan peledak “Propellant”, digunakan sebagai pembentuk gas pendorong dalam peluru senjata atau motor roket.

Bahan peledak “Fuse”, bahan peledak yang dipergunakan sebagai pembentuk panas, gas, warna dan sebagainya.

Bahan peledak “Pyrotechnic”, bahan peledak yang digunakan sebagai pemula suatu rangkaian proses peledakan.

Page 10: Chemical Hazard22 file

Bahan kimia yang mudah terbakar Suatu gas dikatakan mudah terbakar jika gas itu menyala

dalam udara atau oksigen, hydrogen, propane, butane, etilene, hydrogen sulfide, gas arang batu dan etana merupakan gas yang mudah terbakar.

Bahan kimia cair yang mudah menyala dikelompokkan atas titik nyalanya.

Bahan kimia yang mudah menyala harus disimpan ditempat yang cukup sejuk, dengan tujuan mencegah nyala jika uapnya tercampur udara.

Daerah penyimpanan harus terletak jauh dari sumber panas dan terhindar dari bahaya kebakaran.

Dalam penyimpananya, bahan kimia ini harus dipisahkan dari bahan oksidator kuat atau dari bahan yang dapat terbakar sendiri (selfcombustible).

Page 11: Chemical Hazard22 file

Bahan kimia beracun

Kemasan bahan kimia beracun tidak mungkin dibuat sempurna, sehingga terjadi kebocoran-kebocoran, dan uap bahan kimia beracun yang masuk kedalam udara perlu pertukaran udara yang baik.

Tempat penyimpanan bahan kimia ini harus sejuk dengan pertukaran udara yang baik, tidak kena sinar matahari langsung, jauh dari sumber panas.

Harus dipisahkan dengan bahan kimia lainnya.

Page 12: Chemical Hazard22 file

Bahan kimia korosif

Bahan kimia ini dapat merusak kemasannya dan bocor keluar atau menguap keudara.

Dalam penangananya bahan kimia tersebut harus didinginkan diatas titik bekunya.

Tempat penyimpanan bahan kimia yang bersifat korosif harus terpisah dari bangunan lainnya, terbuat dari dinding dan lantai yang tahan korosi dan tidak tembus serta dilengkapi fasilitas penyalur tumpahan.

Page 13: Chemical Hazard22 file

Cara Pengangkutan Bahan Kimia BerbahayaDalam pengangkutanya perlu dipertimbangkan factor-

faktor antara lain: pengaturan muatan secara keseluruhan, pengaruh gerakan alat pengangkutan dalam cuaca yang tidak baik, pengaruh perubahan suhu, dan kelembaban terhadap keselamatan bahan kimia yang diangkut dan lain-lain.

Dalam pengangkutan bahan kimia berbahaya, pengemudi atau setiap orang yang terlibat dalam proses pengangkutan harus dibekali pengetahuan tentang bahaya bahan kimia yang diangkut dan upaya pencegahannya, tindakan bila terjadi kebocoran, kebakaran atau kecelakaan dan alamat untuk meminta petolongan.

Page 14: Chemical Hazard22 file

Efek Bahan Kimia terhadap Kesehatan Kerusakan jaringan atau sel tubuh terutama terjadi pada organ

target yakni bagian yang terserang bahan kimia. Tergantung dari organ target, bahan kimia bisa bersifat :

o neurotoksik (meracuni saraf) o hepatotoksik (meracuni liver/hati)o nefrotoksik (meracuni ginjal)o hematotoksik (meracuni darah)o sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh) dan sebagainya.

Berdasar gejala yang ditimbulkan, bahan kimia dapat bersifat asfiksian (gejala akibat berkurangnya Kadar oksigen), irritan (mengakibatkan iritasi, merangsang), menimbulkan sensitasi dan alergi.

Selanjutnya ditinjau dari lama atau waktu timbulnya gejala, efek bahan kimia bisa terjadi secara akut dan kronik.

Page 15: Chemical Hazard22 file

Faktor yang Ditimbulkan dari Bahan Kimia Berbahaya di Lingkungan Kerja

Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh :1)      Pernapasan ( inhalation ),2)      Kulit (skin absorption )3)      Tertelan ( ingestion )

Page 16: Chemical Hazard22 file

Bahaya Kimia di Lingkungan Kerja meliputi :

Korosi

Iritasi

Racun Sistemik

Efek Reproduksi

Reaksi Alergi

Kanker

Page 17: Chemical Hazard22 file

KOROSI Bahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan

pada permukaan tempat dimana terjadi kontak. Kulit, mata dan sistem pencernaan adalah bagain tubuh

yang paling umum terkena. Contoh : konsentrat asam dan basa , fosfor.

Page 18: Chemical Hazard22 file

IRITASI

Iritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak.

Iritasi kulit bisa menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis.

Iritasi pada alat-alat pernapasan yang hebat dapat menyebabkan sesak napas, peradangan dan oedema ( bengkak ).

Contoh : Kulit : asam, basa,pelarut, minyak . Pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia,

nitrogen dioxide, phosgene, chlorine ,bromine, ozone.

Page 19: Chemical Hazard22 file

REAKSI ALERGI

Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit atau organ pernapasan.

Contoh : Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, logam seperti chromium atau nickel, epoxy hardeners, turpentine.

Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel.

Page 20: Chemical Hazard22 file

KANKER Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia

yang secara jelas telah terbukti pada manusia. Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah

bahan kimia yang secara jelas sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan .

Contoh :Terbukti karsinogen pada manusia : benzene ( leukaemia); vinylchloride ( liver angiosarcoma); 2-naphthylamine, benzidine (kanker kandung kemih ); asbestos (kanker paru-paru , mesothelioma);

Page 21: Chemical Hazard22 file

EFEK REPRODUKSI Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi

reproduksi dan seksual dari seorang manusia. Perkembangan bahan-bahan racun adalah faktor

yang dapat memberikan pengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar.

contoh :aborsi spontan. Contoh :Manganese, carbondisulphide,

monomethyl dan ethyl ethers dari ethylene glycol, mercury. Organic mercury compounds, carbonmonoxide, lead, thalidomide.

Page 22: Chemical Hazard22 file

RACUN SISTEMIK

Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ atau sistem tubuh.

Contoh : Otak : pelarut, lead,mercury, manganese Sistem syaraf peripheral : n-

hexane,lead,arsenic,carbon disulphide Sistem pembentukan darah : benzene,ethylene glycol

ethers Ginjal : cadmium,lead,mercury,chlorinated

hydrocarbons Paru-paru : silica,asbestos, debu batubara

( pneumoconiosis )