CHAPTER 11 Measuring Costs the economics of health.docx
-
Upload
watchthestark -
Category
Documents
-
view
37 -
download
6
description
Transcript of CHAPTER 11 Measuring Costs the economics of health.docx
Terjemahan
CHAPTER 11
MEASURING COSTS: THE ECONOMICS OF HEALTH
Disusu Oleh :
Dayang Melani 0607101010128
Riza Pratama Putra 0607101010001
Widya Maulisa 0607101010065
BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT PARU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BPK RSU dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
Bagian 11 : Pengukuran Biaya Ekonomi Kesehatan
Pendahuluan
Ekonomi kesehatan merupakan elemen penting dari kebijakan kesehatan,
baik ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Makroekonomi berkaitan dengan
keuangan kesehatan dan alokasi sumber daya kesehatan, sedangkan
mikroekonomi membandingkan pendekatan alternatif untuk menghadapi isu
kesehatan khusus. Sumber keuangan yang terbatas untuk kesehatan dan pilihan
yang sulit harus menjadi pertimbangan dalam pengalokasian dana. Manajemen
pelayanan kesehatan membutuhkan pemahaman pengunaan sumber daya, prioritas
dan transaksi kesehatan. Seluruh penyedia dan perencana pelayanan kesehatan
yang profesional membutuhkan pengetahuan tentang kinerja berbasis ekonomi
kesehatan dan memahami bagaimana ekonomi tersebut mempengaruhi pasokan
pendapatan dan pengeluaran, permintaan dan biaya pelayanan kesehatan.
Pengetahuan ini membantu seseorang untuk memahami tentang pelayanan
kesehatan sembari memberikan keuntungan dalam hal mengurangi angka
kesakitan dan kematian, dan juga pemahaman dalam hal sumber daya yang
digunakan.
Analisis ekonomi kesehatan menyediakan sebuah perangkat dalam
mengatur dan membuat pilihan dalam penentuan prioritas. Hal itu bisa dijadikan
sebagai sebuah elemen pengukuran empiris untuk formasi kebijakan yang sesuai
kebutuhan, alat untuk pemilihan kebijakan kesehatan. Terkadang ekonomi
kesehatan itu sendiri tidak sejalan dengan profesionalitas, etika dan isu moral
dalam pemecahan masalah sehari-hari yang menyangkut pelayanan, pencegahan
dan pengobatan penyakit. Keseimbangan antara isu ini merupakan bagian
manajemen kesehatan dan paradigma kesehatan masyarakat masa kini.
Isu ekonomi yang menyangkut dengan sistem kesehatan
Biaya pelayanan kesehatan berbeda antara satu negara dengan negara
lainnya berkisar 4-14% dari pengeluaran per kapita negara. Biaya pelayanan
kesehatan yang terus meninggi dan meningkatkan seluruh pembiayaan kesehatan
dan cara pengalokasian dana merupakan isu mendasar dari semua sistem
pembiayaan kesehatan.
Terdapat dua permasalahan pokok ekonomi dasar dalam kesehatan yang
dialami di berbagai negara namun memiliki kesamaan yakni underinvestasi dan
overinvestasi, atau lebih tepatnya disebut kesalahan penganggaran dana
kesehatan. Pada tahun 1993 World Development Report oleh Bank Dunia
melaporkan : investasi di bidang kesehatan ditujukan untuk pengaturan pelayanan
sistem kesehatan, di negara berkembang hal ini tidak menjadi bagian terpenting
bagi negara. Dalam laporan ini lebih ditekankan bahwa kesehatan merupakan
kebutuhan dasar dalam menciptakan pertumbuhan dan produktivitas ekonomi, dan
penggunaan anggaran sebagai sumber daya yang terbatas untuk pembayaran,
pelayanan yang relatif tidak efektif seperti penggunaan anggaran secara besar-
besaran untuk keperluan sistem pertahanan dan keamanan negara, dan setiap
negara dianjurkan untuk mementingkan masalah kesehatan dasar.
Investasi dalam kesehatan
World Development Report tahun 1993 menekankan peraturan kesehatan
harus mengikuti perkembangan ekonomi. Populasi yang sehat tidak hanya
bermakna secara sosial, begitu juga populasi terpelajar tidak hanya bermakna
secara sosial juga tetapi mereka merupakan bagian terpenting dalam
perkembangan ekonomi yang pesat. Populasi yang lebih sehat mampu bekerja
lebih baik dan lebih berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Anak-anak yang lebih
sehat belajar lebih baik dan memiliki kesempatan untuk berperan dalam
perkenbangan ekonomi di negaranya.
Sasaran laporan investasi kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan yang bermutu merupakan tujuan terpenting.
2. Pembiayaan kesehatan dengan nilai tinggi diterima berdasarkan nilai dasar
ekonomi.
3. Kesehatan yang berkembang berperan :
a. Mengurangi kehilangan produksi akibat pekerja yang sakit
b. Mengizinkan pemakaian sumber daya alami yang sulit diakses karena
penyakit
c. Meningkatkan jumlah anak yang mendaftar sekolah dan menciptakan
suasana belajar yang bermutu.
d. Kebebbasan dalam menggunakan sumber daya alternatif untuk
pengobatan penyakit
4. Kebijakan dalam pembiayaan dan penganggaran dana merupakan target
yang penting dalam menciptakan kesehatan yang bermutu.
World Bank mengimbau pemerintah untuk meningkatkan pendanaan
dalam bidang kesehatan dan juga untuk menciptakan suasana yang setara antar
individu. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan variasi dalam
pelayanan kesehatan berdasarkan ekonomi yang rasional dengan perkembangan
kesehatan berdasarkan konteks kesehatan masyarakat dan pelayanan klinis.
Laporan ini tertera dalam dokumen kesehatan internasional yang
disesuaikan dengan deklarasi Alma-Ata dan Health for All 2000. Investasi yang
ditanamkan di bidang kesehatan merupakan aset penting dalam perkembangan
ekonomi dan lebih jauh lagi prioritas kesehatan menjadi sasaran investasi
terpenting baik nasional maupun internasional.
Konsep Dasar dalam Ekonomi Kesehatan
Semua masyarakat mempunyai sumber daya yang terbatas termasuk dalam
bidang politik, penyediaan dana untuk kesehatan bersaing dengan pendanaan di
bidang pendidikan, pertahanan, pertanian dan lainnya. Penggunaan dana yang
terbatas menunutut adanya penetapan pilihan. Pilihan tersebut dipaparkan dalam
kepentingan politik untuk kesehatan yang didasarkan pada pengeluaran dan
pendapatan.
Evaluasi komponen ekonomi di bidang pelayanan kesehatan dapat dilihat
pada tabel 11.1. Pengeluaran sumber daya ( dalam istilah keuangan dan sumber
daya) baik secara langsung maupun tidak langsung ditujukan untuk program
kesehatan. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat atau keuntungan di
bidang kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Keuntungan
kesehatan digambarkan dari kemampuan untuk mengurangi angka kesakitan dan
kematian atau meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup.
Ukuran dari input dan output merupakan bagian terpenting dari
manajemen kesehatan. Input di bidang kesehatan adalah pembiayaan
pembangunan bangunan, rumah sakit, unit rawat inap, penyediaan peralatan,
personalia, rumah perawatan dan program pencegahan penyakit. Bagian lain dari
pembiayaan kesehatan termasuk jumlah waktu yang dihabiskan oleh pasien,
kehilangan pekerjaan bagi pasien dan orang yang dinafkahinya, kehilangan fungsi
dalam kehidupan dan hilangnya kualitas hidup seseorang. Teori input-output
dalam ekonomi kesehatan terdengar sangat mudah, namun hal itu sangat
bermanfaat untuk menyediakan suatu tolok ukur pasti dalam penentuan dalam
jumlah pendapatan dan pengeluaran biaya kesehatan khusus.
Sebuah alternatif dapat dinilai dan dianalisis melalui model cost-
effectiveness, dengan kata lain pembuat keputusan harus memiliki alternatif yang
sesuai.
Alternatif Input proses alternatif produk output, target
Pembiayaan keuntungan/target
Gambar 11.1 Model Ekonomi Sesuai Evaluasi Kesehatan Sumber daya-program-
keuntungan
Kebutuhan, Permintaan dan Penggunaan Pelayanan Kesehatan
Kebutuhan dan permintaan di bidang kesehatan tidak selalu sama.
Kebutuhan di bidang pelayanan medis disesuaikan dengan gejala, penyakit dan
ketidakmampuan yang mempengaruhi pengobatan yang efektif dan dapat diterima
sehingga pasien merasakan kesembuhan. Kebutuhan selalu diartikan pada kondisi
non-medis, seperti program perencanaan pencegahan penyakit contohnya
imunisasi. Permintaan pelayanan medis timbul ketika seorang individu telah
menghabiskan banyak uang, waktu, energi, kehilangan pekerjaan, perjalanan yang
panjang dan kesulitan untuk mendapatkan perawatan. Manfaat muncul dan
dirasakan oleh individu ketika permintaan dan kebutuhan terpenuhi sserta adanya
jasa pelayanan kesehatan.
Kebutuhan normatif. Kebutuhan normatif adalah pelayanan oleh tenaga ahli
untuk kebutuhan di saat tertentu atau pada sekelompok populasi tertentu. Terdapat
banyak contoh dari prosedur tetap pelayanan kesehatan klinis dan pencegahan
penyakit seperti perawatan prenatal, imunisasi, perawatan bayi dan balita,
penatalaksanaan diabetes dan hipertensi dan skrining kanker payudara dan kanker
prostat. Kesepakatan para ahli, termasuk literatur yang diterbitkan, merupakan
Sumber daya
yang digunakan
program
pelayanan
kesehatan
manfaat
kesehatan
kesehatan
Alternatif
langsung/tidak
langsung
Alternatif efek tidak nyata
langsung/tidak
pertimbangan objektif atau disebut evidence-based medicine. Seringkali terjadi
perbedaan pendapat pada isu-isu profesional dalam bidang kesehatan masyarakat
berdasarkan pada interpretasi alternatif dari informasi yang ada, atau tidak
terdapat bukti yang kuat. Selanjutnya, pengetahuan ilmiah lanjutan merupakan
informasi baru yang tidak dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
secepat yang dibutuhkan. Nilai keputusan profesional menjadi ambigu oleh
kecenderungan atau dipengaruhi oleh kemajuan di bidang klinis, teknologi, dan
bukti epidemiologi. Kebutuhan normatif harus dijalankan oleh tenaga profesional
yang berkualifikasi dan akademisi yang mewakili pelayanan kesehatan publik,
juga penagtur dan pengguna pelayanan kesehatan. Disiplin ilmu lain yang
berkaitan seperti ekonomi kesehatan, sosiologi, pendidika kesehatan dan
perencanaan tambahan diperlukan untuk memahami faktor yang mempengaruhi
penyakit dan bagaimana cara penempatannya. Masing- masing bidang berperan
dalam menggambarkan dan memutuskan standar pada sistem kesehatan.
Karakter individu pada masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan atau dengan tanggung jawab sistem kesehatan, faktor-faktor seperti
umur, jenis kelamin membantu dalam mengelompokkan tipe dan jumlah
pelayanan kesehatan yang diperlukan. Contohnya, seorang wanita berumur 40
tahun, tidak membutuhkan mammografi sesering wanita yang berumur 50 tahun,
seorang bayi membutuhkan pemeriksaan kesehatan yang lebih sering
dibandingkan anak-anak berumur 3 tahun, laki-laki yang berumur 45 tahun
membutuhkan pengukuran tekanan darah lebih sering dibandingkan laki-laki yang
berusia 25 tahun, dan seorang remaja membutuhkan perhatian yang lebih
terhadap pencegahan resiko tingkah laku dibandingkan dengan mereka yang
berumur 35 tahun.
Kebutuhan Subjektif. Kebutuhan subjektif dinilai melalui sudut pandang pasien
dan masyarakat yang mungkin didasarkan pada kebutuhan psikologi sebenarnya.
Kebutuhan subjektif merupakan prasyarat bagi seseorang dalam mencari
pelayanan di bidang kesehatan. Timbulnya kesadaran akan pentingnya
penyampaian informasi kesehatan pada sekelompok orang untuk meningkatkan
kemungkinan pilihan rasional yang akan di buat ( kesehatan-kepercayaan).
Pengetahuan masyarakat yang lebih baik sangat penting dalam usaha penerimaan
program-program pencegahan penyakit seperti imunisasi dan kepatuhan terhadap
regimen terapi penyakit kronis. Kebutuhan subjektif juga mempengaruhi
perencanaan kesehatan. Sebagai contoh, sekelompok orang membutuhkan rumah
sakit baru dengan sumber daya yang sama mungkin saja menjadi lebih baik di
bidang pengembangan kesehatan primer atau pelayanan pendidikan kesehatan
yang akan berdampak besar pada kesehatan masyarakat tersebut. Bahkan dengan
otoritas masyarakat, opini publik dapat menjadi alat pengambilan keputusan pada
pilihan-pilihan yang irasional seperti penyediaan jumlah tempat tidur rumah sakit
yang tidak tepat atau pola nutrisi dan kebiasaan merokok dalam masyarakat.
Kebutuhan yang tampak. Kebutuhan yang tampak adalah kebutuhan subjektif
yang ditampilkan seperti datang ke klinik atau praktek dokter umum. Kebutuhan
subjektif bisa saja tidak ditampilkan karena keadaan ekonomi, geografis, sosial
atau batasan psikologi yang menghambat seseorang untuk menerima perawatan
kesehatan. Daya jangkau penerimaan pelayanan kesehatan individu mungkin
terbatas dikarenakan keterbatasan biaya. Pelayanan mungkin gratis namun tidak
dapat diakses secara cepat dikarenakan pengaruh jarak, bahasa dan batasan
budaya, kesulitan dalam menyusun jadwal konsultasi, atau harus menunggu lama.
Akibatnya, seseorang yang mencari pelayanan kesehatan tidak memperolehnya
bahkan terlambat mendapat pelayanan sampai keadaan memburuk hingga
membutuhkan biaya yang lebih besar dan timbul masalah yang lebih rumit. Jarak,
waktu, biaya, keterbatasan dan kehilangan penghasilan berpengaruh dalam
mencari pelayanan kesehatan, lebih pada usaha pencegahan daripada usaha
pembedahan kondisi urgensi bahkan jika pelayanan tersebut gratis. Menata
kembali ketersediaan lokasi dan jenis pelayanan yang ada dapat mengubah faktor
tersebut diatas dengan meningkatkan kesamaan akses kesehatan. Orang dewasa
menghindari perubahan kebutuhan subjektif, mereka mulai merasakan
ketidaknyamanan pada tubuhnya padahal mereka sedang sakit dan timbul
perasaan tidak ingin menjadi beban bagi orang di sekitarnya. Faktor agama,
budaya dan politik dapat menghentikan seorang wanita mengontrol kehamilan
bahkan pada umur kehamilan lanjut dapat membahayakan jiwanya. Rendahnya
pengetahuan dapat berpengaruh terhadap ketepatan penggunaan kesehatan klinis
dan pelayanan pencegahan penyakit.
Kebutuhan Bandingan: Kebutuhan bandingan adalah istilah yang
menghubungkan kebutuhan dalam satu kelompok yang sama, misalnya pada dua
daerah dengan kesamaan umur/jenis kelamin/suku campuran/dan status sosial
ekonomi. Suatu daerah mempunyai jenis pelayanan tertentu misalnya flouridasi
kebutuhan air di komunitas tertentu, sedangkan daerah lainnya tidak
membutuhkannya. Populasi kedua secara objektif membutuhkan pelayanan
tersebut atau pelayanan yang sesuai dengan prinsip profesional dan berbasis ilmu
pengetahuan. Belum ada penjelasan yang mutlak mengenai pelayanan kesehatan
dalam artian luas, tetapi standar dasar yang diterima merupakan bagian dari
standar global pada saat tertentu untuk pelayanan kesehatan, pencegahan atau
promosi kesehatan. Ada beberapa hasil trial dan error dalam ilmu pengetahuan
dan harus diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas
misalnya pengukuran keuntungan dan pengeluaran.
Permintaan. Permintaan didasarkan pada keinginan individu dan komunitas
(gambar 11.2). Ahli ekonomi berpendapat bahwa permintaan merupakan bagian
dari teori Laissez-faire2 dimana setiap individu mampu menentukan
kebutuhannya masing-masing. Setiap individu mungkin merasa ia membutuhkan
pelayanan, tetapi para ahli berpendapat bahwa hal tersebut bukan permintaan yang
masuk akal. Seorang pasien mengatakan ia perlu antibiotik untuk menyembuhkan
infeksi yang disebabkan oleh virus yang pada dasarnya tidak akan menyembuhkan
dan malah membahayakannya. Komunitas di sebuah rumah sakit berharap adanya
penambahan tempat tidur atau alat kedokteran berteknologi tinggi yang sesuai
dengan permintaan konsumen. Seorang pasien bisa saja merasa kecewa karena
dokternya menolak rencana pengobatan dan ini dirasakan tidak adil oleh pasien,
tetapi mugkin ada alasan yang sah dan sesuai etik atas penolakan tersebut. Dokter
berharap mendapatkan reputasi dan kemudahan dalam fasilitas lokal yang
tersedia, tetapi penilaian ekonomi dan perencanaan bisa saja tidak sesuai dengan
prinsip ekonomi dan kesehatan. Namun persamaan permintaan tidak berubah,
biaya dari prosedur perawatan mungkin saja berubah sesuai akumulasi teknologi
dan pengalaman klinis, jadi satu hal yang tidak dibenarkan mungkin saja terjadi.
Pertentangan merupakan bagian yang tidak dapat dihindari dalam perencanaan
pelayanan kesehatan.
Penyediaan. Permintaan mungkin juga dipengaruhi oleh penyediaan dan
perlengkapan perawatan. Menyediakan tempat tidur yang lebih banyak di rumah
sakit mungkin tidak sesuai jika hal tersebut didasarkan permintaan pasien dan
keluarganya yang telah tinggal lama di rumah sakit tersebut. Menyediakan
pelayanan tanpa biaya kepada pasien merangsang masyarakat menggunakan
pelayanan tersebut melebihi kebutuhannya untuk alasan kesehatan berdasarkan
standar pengobatan terbaik. Penggunaan pelayanan kesehatan yang terlalu sering
dan tidak rasional mungkin dianjurkan dan digunakan oleh kalangan menengah
atas, sementara pelayanan penting untuk orang miskin semakin menurun
disebabkan ketidaksesuaian alokasi tenaga kesehatan. Hal yang menarik bagi
pemberi pelayanan kesehatan adalah ketika mereka bekerja dalam
mempromosikan kegunaan pelayanan yang sesuai dengan pembayaran yang
mereka peroleh (fee for service). Sebagai contoh, persediaan tenaga ahli bedah
yang banyak tidak dibutuhkan selama adanya pembedahan.
Faktor individu (umur, jenis
kelamin,pendidikan,pekerjaan)
permintaanFaktor lingkungan
(fisik, ekonomi, sosial, budaya)
Faktor sumber daya kesehatan (penyediaan, akses,
penerimaan)
Faktor pembayaran (asuransi, pajak asuransi kesehatan, sistem kesehatan nasional, manejemen
perawatan, pembayaran lainnya)
Bagan 11. 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pelayanan kesehatan
Model Permintaan Grossman’s. Model permintaan ekonomi yang sering
digunakan dijelaskan oleh Grossman’s. Metode ini menilai kesehatan dalam
konteks fungsi produksi, dimana status kesehatan merupakan hasil aktivitas
perawatan kesehatan di suatu lingkungan, individu dan sistem pelayanan
kesehatan. Permintaan individu terhadap pelayana kesehatan dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti sosioekonomi, pendidikan, dan budaya pengeluaran biaya
pelayanan kesehatan sesuai dengan umur dan status kesehatan.
Dalam model ini, setiap orang memiliki status kesehatan sejak ia lahir.
Kesehatan semakin berkurang seiring waktu, bahkan, investasi pun dikeluarkan
untuk mempertahankan kesehatan. Semakin berumur seseorang semakin
meningkat angka kejadian kesakitan dan kematian serta penggunaan pelayanan
kesehatan. Angka kesehatan seorang mengalami penurunan seiring waktu
ditunjukkan dalam bentuk kurva penurunan kesehatan-waktu. Status kesehatan
bisa dipertahankan dengan menginvestasikan biaya untuk perawatan kesehatan,
seperti penggunaan pelayanan kesehatan dan kegiatan promosi kesehatan
( misalnya rekreasi dan fasilitas senam).
Perubahan status kesehatan sebanding dengan perawatan kesehatan yang
diterima, seperti latihan, rumah yang layak, gizi, mengurangi rokok, dan faktor
sosial merupakan hal yang sulit diperkirakan. Selama siklus hidupnya seseorang
akan berupaya untuk mengimbangi status kesehatan yang menurun dengan
semakin seringnya menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Fungsi tersebut
tergantung pada variabel lingkungan seperti pendidikan, yang merupakan bagian
terpenting dari proses produktivitas. Pilihan setiap individu mempengaruhi status
kesehatannya, sesuai dengan sumber daya yang dialokasikan untuk
produktivitasnya, seperti menyediakan waktu luang untuk jogging, atau pilihan
untuk makan makanan berlemak dan merokok.
Kesehatan merupakan investasi utama. Menjadi seseorang yang tidak
sehata akan menimbulkan ketidaknyaman, mengurangi perasaan baik dan
kehilangan penghasilan akibat berkurangnya jam kerja dan performa. Kesehatan
merupakan bagian dari konsumsi yang bermutu, artinya kesehatan tersebut
berhubungan dengan aktivitas yang akan meningkatkan kualitas dan kenyamanan
hidup, mencegah ketidaknyamanan atau kesakitan, atau meningkatkan nilai
keindahan. Orang tua lebih sering mendapat perawatan medis dan pelayanan
lainnya dibandingkan orang muda dalam bidang kesehatannya, dan mereka
menjadi sasaran banyak penyakit. Terdapat faktor lain yang berhubungan dengan
sistem pelayanan kesehatan dan sistem asuransi yang mempengaruhi seorang
individu untuk memilih termasuk akses untuk pelayanan dan kualitas perawatan,
misalnya jika sebuah perusahaan asuransi menolak untuk menerima pendaftaran
anak di bawah umur, kebiasaan seseorang (merokok), kondisi medis bersyarat
sebelumnya, atau pelayanan pencegahan penyakit yang tidak memadai.
KOMPETISI DALAM MENCARI PELAYANAN KESEHATAN
Menurut sejarah, pelayanan kesehatan didirikan atas dasar kepribadian
luhur, kemurahan hati, keagamaan dan pelayanan menyeluruh dari pemerintah.
Dalam beberapa tahun ini, pelayanan keuangan pemerintah berorientasi pada
pendekatan pasar dengan memberikan pilihan kepada konsumen untuk
berkompetisi mencari pelayanan kesehatan. Hal ini menjadi dasar reformasi
pelayanan kesehatan nasional Kerajaan Inggris pada tahun 1990-an dimana
penyedia pelayanan kesehatan mendanai orang yang memilihnya untuk
kepentingan perawatan primer. Penyedia dana bekerjasama dengan dokter umum
untuk memilih dokter spesialis dan rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien yang membutuhkannya. Persamaannya
dengan sistem di Amerika Serikat, dalam mengatur rencana perawatan kesehatan,
asuransi yang membayar per kapita atau memilih rumah sakit, dokter jiwa atau
pelayanan lainnya yang berbasis persaingan. Hal ini menjadi trend di beberapa
negara (seperti Israel, kolombia, Filipina dan Yordania) dimana seorag klien
memilih rencana perawatan kesehatan atau dana selama sakit menjadi tanggung
jawab untuk seluruh pelayanan kesehatan, terjadi persaingan pencarian
keuntungan antara rumah sakit dan dokter umum.
Organisasi pelayanan kesehatan, rumah sakit atau unit pelayanan
kesehatan primer, harus menyediakan pelayanan berkualitas kepada masyarakat
sebagai sebuah institusi. Pasien atau pelanggan adalah bagian terakhir dari sebuah
institusi, namun bagian terutama dalam suatu proses. Analisa pasar mungkin saja
menghubungkan biaya program pelayanan kesehatan, manfaat, kepuasan individu
dan masyarakat sebagai indikator tampak yang baik.
Perubahan di beberapa negara mengenai kesehatan menyeluruh dalam kompetisi
awal dan mekanisme pasar.
Tabel 11.1 Kewajiban Penyelenggara Pelayanan Kesehatan
1. Avaibility : menyediakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan,24
jam setiap hari dan pada hari libur
2. Accessibility: klien dengan mudah mendapatkanpelayanan kesehatan
dalam jarak yang rasional dan tidak menunggu lama.
3. Accountability: sistem dan penyelenggara kesehatan mampu menjelaskan
program-programnya dengan jelas kepada pasien.
4. Affordability: pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien dan pihak
asuransi secara rasional dalam segi pembiayaan
5. Acceptability: Pengguna ramah dan mampu meyakinkan pasien dan
kelurganya.
6. Accredited: menjalani evaluasi eksternal dan menerapkan rekomendasi tim
akreditasi
7. Equitable: Menyediakan pelayanan secara baik dan persamaan akses
pelayanan yang dibutuhkan tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku,
agama, politik, tempat tinggal dan kemampuan untuk pembayaran .
8. Efficient: dalam penggunan tenaga kerja, keuangan dan sumber daya
lainnya.
9. Ethical: menghadapi arus professional, sosial, etik dan standar keabsahan
10. Consumer’s rights: pasien dan konsumen dieritahukan mengenai haknya
dan pilihan terapi sebelum pilihan terapi dan administrasi perawatan
dibuat.
11. Financially sound: mampu mempertanggungjawabkan kewajiaban
keuangan
12. Goals and objectives: temuan, tulisan, review digunakan sebagai dasar
perencanaan dan pengawasan.
Konsep mekanisme pasar dalam kesehatan merupakan suatu ideologi yang
sulit dipahami oleh pihak yang mempercayai bahwa akses meyeluruh dan
persamaan adalah hal yang harus dipercayai, pengguna jasa tidak cukup
memperoleh informasi untuk melakukan pemilihan, dan mereka bisa saja
membuat penahanan pembayaran. Faktanya, banyak faktor ‘pasar’ dalam
pelayanan kesehatan, seperti penyediaan fasilitas dan tenaga kerja, pengaruh
permintaan, model pembiayaan dokter dan pelayanan rumah sakit. Semua bagian
diatas mempengaruhi ekonomi kesehatan. Bahkan, pengguna jasa pelayanan
kesehatan tidak mempunyai kesempatan memilih penyelenggara kesehatan, dan
bahaya eksploitasi oleh penyelenggara pelayanan kesehatan pun terjadi.
Pengaturan sistem kesehatan bergantung pada kemampuan suatu rumah
sakit dalam mengurangi kebutuhan yang tidak penting, pengunaan rawat jalan
dan rumah perawatan. Sebelumnya pelayanan kesehatan hanya disediakan kepada
pasien berdasarkan prinsip persamaan dan sekarang sukses menyediakan
pelayanan kesehatan bukan untuk pasien saja. Seorang manejer atau pemimpin
pelaksana fasilitas kesehatan membutuhkan pemandu sebagai penerima pasif
menjadi seorang yang mampu menggerakkan institusi untuk menyediakan
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat sedangkan pengendalian biaya
menjadi sebuah persaingan yang secara keuangan menjadi mantap.
ELASTISITAS PERMINTAAN
Permintaan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ditentukan oleh
konsumen itu sendiri, penyelenggara, penyediaan, atau lokasi pelayanan.
Elastisitas permintaan berhubungan dengan harga dari barang atau jasa. Biaya
bagi seorang konsumen merupakan faktor dalam memilih untuk mendapatkan
barang atau dalam mencari pelayanan jasa. Jika harga meningkat, permintaan
akan berkurang atau vice versa. Dengan kata lain, permintaan tidak bersifat
absolut tetapi akan menjadi baku atau berpengaruh terhadap harga dan jumlah
uang yang dikeluarkan dalam mencari pelayanan.
Dalam teori kapitalis klasik, setiap individu mampu membuat keputusan
tentang kebutuhannya dan mampu memutuskan apa yang akan dibelinya. Itu bisa
diasumsikan bahwa keinginan mendapatkan pelayanan atau rencana perawatan
kesehatan didasarkan pada faktor biaya dan kualitas, seperti seseorang yang
hendak membeli lemari pendingin. Keputusan seorang individu dibuat
berdasarkan persepsi personal, informasi dan sumber daya. Pendukung pasar
pelayanan kesehatan menyarankan agar mereka lebih terkontrol dan teliti dalam
menyediakan sesuatu kepada konsumen, secara tidak langsung akan menimbulkan
sebuah persaingan untuk permintaan konsumen yakni kualitas pelayanan
kesehatan dengan biaya yang lebih rendah.
Dalam hal ini pendukung pasar mengklaim bahwa kepastian dukungan
pasar dalam pelayanan kesehatan dikarenakan isu yang kompleks dari pembeli
dan penyelenggara. Mekanisme pasar dalam pelayanan kesehatan dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti penyediaan, akses, dan cara pembayaran yang dipilih
oleh konsumen. Penyediaan pelayanan menciptakan permintaan, begitu juga
dengan pembayaran. Konsumen datang kepada dokternya untuk meminta saran,
hal ini dikenal dengan istilah hubungan dokter-pasien. Dokter jiwa membuat
keputusan kepada pasiennya sesuai kebutuhan pasiennya dan pelayanan yang
tersedia. Pembayaran pelayanan kesehatan merupakan urusan ketiga, seperti
bagian dari rencana asuransi maupun pemerintah, dimana konsumen boleh
membayar secara cicilan atau tunai, hal ini untuk menghindari pembiayaan yang
tidak sesuai pelayanan, khususnya jika dokter mendapatkan imbalan sesuai sistem
pembayaran fee for service. Seseorang boleh menggunakan secara lebih atau
memilih pe;yanan yang berbeda seseai dengan perkiraan keuntungaannya
(kegunaan marginal). Dalam pembiayaan marginal dikenal pembayaran lebih pada
unit yang digunakan . Dalam teori ekonomi klasik, konsumen berhak untuk
mempergunakan pelayanan ketika kegunaan marginal memiliki kesamaan atau
lebih besar dari biaya marginal dan ditambahkan keuntungan lebih buruk pada
biaya tambahan. Pasar bebas mendukung pelayanan kesehatan dibawah ketetapan
penting mengenai pelayanan pencegahan kesehatan terutama kebutuhan pada
populasi luas. Jika pelayanan medis beroperasi dalam pasar bebas, dan kemudian
konsumen tidak perlu memperoleh jumlah keuntungan perorangan tetapi
menyeluruh terhadapmasyarakat (eksternalitas). Sebagai contoh, jika vaksin bisa
didapatkan dalam pasar bebas, maka seseorang merasa tidak perlu membeli vaksin
tersebut. Hal ini mampu meningkatkan resiko dalam masyarakat luas dengan
mereduksi herd immunity. Eksternalitas harus dipertimbangkan dalam kebijakan
publik, mengevaluasi keuntungan yang diperoleh oleh komunitas.
Dimana ada banyak penyelenggara kesehatan, mereka akan bersaing
dengan satu sama lain, terutama dengan menawarkan layanan dengan harga lebih
murah untuk menarik klien. Namun, ini jarang terjadi dalam pelayanan kesehatan,
dimana fee atau gaji yang ditetapkan oleh perundingan bersama. Dalam hal
pelayanan rumah sakit dan asuransi, adanya monopoli (hanya satu penyelenggara)
atau oligopoli (beberapa peyelenggara) untuk mencegah hasil persaingan harga
dan sering berkolusi untuk menetapkan harga. Monopsoni adalah suatu situasi
dimana hanya ada satu pembeli, sehingga penyedia mungkin memberlakukan
tekanan harga yang lebih rendah atau memenuhi permintaan tambahan bagi
pembeli, seperti organisasi perawatan yang dikelola layanan pembelian rumah
sakit. Dalam sebuah sistem yang sangat privatisasi pelayanan kesehatan, seperti
yang di Amerika Serikat sampai tahun 1990-an, permintaan untuk perawatan
adalah dijatah melalui biaya, pembayaran sampingan oleh konsumen, atau dengan
keterbatasan yang ditetapkan oleh rencana asuransi ganti rugi dan kurangnya
manfaat asuransi bagi banyak orang. Rencana ganti rugi asuransi memerlukan
copayments.
Dalam sistem pelayanan kesehatan publik, permintaan dibatasi karena
pembatasan layanan yang menawarkan atau mengharuskan pasien yang ingin
berkonsultasi dengan spesialis akan dirujuk oleh dokter umum yang memainkan
peran kontrol akses, di mana konsumen mempunyai pilihan terbatas yang akan
diputuskan oleh dokter umum. Hal ini diadopsi oleh banyak sistem kesehatan,
termasuk di Amerika Serikat. Ini adalah pembatasan kontroversial pada
konsumen, yang mungkin ingin berkonsultasi dengan spesialis lain, untuk
menghindari pengeluaran untuk perawatan yang mendorong timbulnya biaya
perawatan kesehatan.
Pendekatan pasar didasarkan pada pilihan yang dibuat oleh konsumen
berdasarkan manfaat yang diharapkan dalam hal perbaikan kesehatan atau
perawatan kesehatan atau asuransi. Penyelenggara menawarkan beberapa pilihan
karyawan untuk asuransi kesehatan. Dalam rencana biaya-service-ganti rugi
memungkinkan konsumen menetapkan pilihan yang lebih besar dari dokter,
karyawan tersebut telah membayar premi bulanan tambahan, dibandingkan
dengan pilihan managed care. Hal ini disertai dengan ketimpangan social karena
perbedaan dalam populasi, baik dalam kebutuhan kesehatan dan kemampuan
untuk membeli atau menggunakan layanan yang dibutuhkan. Seringkali orang-
orang dengan kebutuhan terbesar adalah yang paling mampu memperoleh layanan
yang diinginkan atau dibutuhkan. Orang yang tidak memiliki sumber pendapatan
tidak bisa membuat keputusan untuk membeli pelayanan kesehatan di pasar
terbuka. Sebaliknya, mereka bergantung pada pelayanan sosial secara gratis.
Masalah ini dapat diatasi oleh sejumlah alternatif ekonomi, seperti menyediakan
individu berpenghasilan rendah dengan asuransi kesehatan gratis.
Keputusan atau tindakan pasien tidak hanya dipengaruhi oleh biaya dan
akses, tetapi juga oleh pengetahuan dan sikap peduli. Seseorang tidak menyadari
pengendalian kelahiran modern, atau tinggal di masyarakat yang menghambat
atau membatasi penggunaan atas dasar agama atau politik, tidak dapat membuat
keputusan tentang penggunaannya. Mekanisme pasar dalam kesehatan kerja
berbeda dalam sistem kesehatan yang berbeda juga. Bahkan di mana perawatan
adalah layanan gratis dan dianggap sebagai hak bagi semua orang, ada
keterbatasan dalam penyediaan layanan. Dengan memberikan konsumen penyedia
pilihan, dan dengan menggunakan insentif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan atau mengurangi disinsentif untuk layanan yang tidak perlu atau boros,
mekanisme pasar memiliki peran besar dalam reformasi sistem kesehatan.
PENGUKURAN BIAYA
Biaya kesehatan dapat dianalisis dalam berbagai cara: biaya langsung ke
pasien, biaya untuk perusahaan asuransi atau dana atas nama penyakit pasien,
biaya ke rumah sakit atau penyedia lain, dan biaya tidak langsung penyakit kepada
pasien, keluarga, dan masyarakat, termasuk waktu cuti karena sakit atau
mengurangi produktivitas. Biaya mengacu pada sumber daya yang digunakan dan
dapat diterapkan untuk penggunaan lainnya. Rumah Sakit dan bangunan biaya,
misalnya, bisa dialokasikan untuk keperluan lain, seperti fasilitas perawatan
kesehatan primer atau fasilitas di luar sektor kesehatan seperti setelah program
sekolah untuk anak-anak. Peningkatan proporsi GNP dihabiskan untuk perawatan
kesehatan dapat membatasi kemampuan orang untuk menghabiskan uang untuk
program pendidikan dan sosial penting.
Biaya sosial meliputi belanja tidak langsung untuk kesehatan, seperti total
elastisitas permintaan kehilangan nilai produksi atau biaya dukungan sosial bagi
seseorang yang kesehatan dan kapasitas kerja telah terganggu oleh penyakit.
Biaya-biaya pribadi termasuk biaya penegeluaran yang individu tetapkan untuk
membeli perawatan kesehatan ditambah biaya yang berkaitan dengan pembayaran
tersebut untuk asuransi kesehatan, kehilangan upah, pembelian obat-obatan, dan
pembaaran lainnya untuk layanan kesehatan.
Pengukuran Status Kesehatan Melalui Ekonomi
Analisis ekonomi adalah tidak hanya menilai input, seperti dalam biaya
dan sumber daya, tetapi juga keluaran, seperti dalam morbiditas, mortalitas, masa
perpanjangan hidup, dan pengurangan cacat. Fungsi tingkat fungsional yang
meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup adalah dengan mengukur output dari
perawatan kesehatan. Hal ini menjadi bagian dari evaluasi ekonomi terhadap
penggunaan sumber daya nasional atau swasta. Tahun hidup kecacatan-
disesuaikan dan tahun kualitas hidup disesuaikan dari ukuran total beban penyakit
sebagai panduan untuk status kesehatan masyarakat (baik kematian dan cacat).
Penyesuaian tahun hidup kecacatan- (DALYs) dihitung sebagai nilai sekarang
dalam kehidupan tahun cacat- yang mungkin hilang sebagai akibat kematian dini
dan kecacatan karena sakit pada tahun tertentu. Kualitas hidup tahun disesuaikan
(QALYs) mengukur harapan hidup yang disesuaikan dalam perubahan kualitas
hidup yang diukur dengan menilai dua atau lebih aspek kesehatan, seperti sakit,
cacat, suasana hati, atau kapasitas untuk melakukan perawatan diri atau sosial.
Nilai status kesehatan individu dapat dinilai dalam nilai numerik untuk
perbandingan. Nilai total skor dan kemudian ditambahkan bersama-sama dan nilai
keseluruhan dihitung dari nilai maksimum untuk perbandingan. Hal ini
memungkinkan mengukur status kesehatan untuk tujuan perbandingan dan dapat
digunakan untuk membandingkan efektivitas intervensi alternatif. Hal ini
tergantung persepsi subjektif asesor, dan variabilitas interobserver yang tinggi.
Sedangkan langkah-langkah tersebut tidak mencakup semua faktor dalam
menentukan penyakit, dengan menggabungkan kematian dan indikator ekonomi
berkontribusi terhadap dampak ekonomi dari penyakit ini sebagai bagian dari
perencanaan kesehatan.
DALYs dan QALYs memberikan dasar umum untuk membandingkan
dimensi hidup dengan kecacatan dan kualitas hidup sebagai ukuran untuk
membandingkan penyebab yang berbeda, pengaturan, dan perubahan dari waktu
ke waktu. Mereka digunakan sebagai indikator status kesehatan untuk
menganalisis pendekatan yang berbeda terhadap kebijakan kesehatan dan untuk
membenarkan intervensi yang spesifik serta menentukan prioritas. Bank Dunia,
WHO dan kelompok lain memeriksa indikator alternatif untuk menghubungkan
kesehatan dan faktor yang mendasari penentu dari total beban penyakit dan
kecacatan, serta meningkatkan prose s penetapanprioritas untuk interfensi
penelitian dan pengambilan keputusan .
Keuntungan dari intervensi medis dalam harapan hidup dapat berupa
tindakan preventif atau kuratif yang diukur dari sumber data yang diperoleh.
Manfaat dalam harapan hidup dihitung untuk pasien yang selamat dari serangan
jantung dengan penempatan implan pacu jantung dihitung dalam 36-46 bulan, dan
transplantasi sumsum tulang pada kasus rekurensi Non-Limfoma Hodgkin’s
dihitung dalam 72 bulan. Untuk tindakan pencegahan, jika keuntungan rata-rata
lebih dari total penduduk terlihat lebih kecil. Skrining kanker serviks, misalnya,
meningkatkan harapan hidup semua wanita dalam 3 bulan, tetapi bagi seorang
wanita yang terkena kanker serviks terdeteksi dini, keuntungan rata-rata adalah 25
tahun. Metodologi ini bergantung pada penelitian yang dipublikasikan, dan
diperoleh nilai besar dalam perbandingan dan analisis alternatif strategi dan
prioritas kesehatan.
Analisis Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
Analisis Cost-effectiveness (CEA) dalam perawatan kesehatan adalah
keuntungan bersih yang diperoleh dalam kesehatan atau dalam mengurangi beban
penyakit dari suatu intervensi tertentu yang berkaitan dengan biaya. Hal ini
digunakan untuk menentukan cara yang paling mudah untuk mencapai tujuan
tersebut, dengan membandingkan metode alternatif intervensi dalam penetapan
pilihan. Metode yang paling cost-effective salah satu cara mencapai tujuan yang
sama dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Biaya yang rendah per
DALY menunjukkan tingginya efektivitas biaya, ini menjadi intervensi yang
harus diprioritaskan, karenak sumber daya terbatas. Metode pengobatan alternatif
dapat dibandingkan dengan operasi, operasi dibandingkan dengan rawat inap, atau
pengobatan dalam komunitas dibandingkan dengan rawat inap rumah sakit
perawatan. Seperti yang terlihat pada Tabel 11.2, layanan yang paling efektif
dalam pembiayaan di negara berkembang diperluasnya program imunisasi,
seperti penyakit yang dapat dicegah vaksin.
Laporan Bank Dunia 1993, intervensi yang didasarkan pada kesehatan
masyarakat dan pelayanan klinis di negara-negara berkembang dari berbagai
intervensi kesehatan dalam hal DALYs versus biaya intervensi (Tabel 11.2).
Analisis ini membantu dalam membangun sebuah wadah pelayanan penting
berdasarkan rasio efektivitas biaya. Sangat intervensi efektivitas biaya, seperti
suplemen vitamin A, pengendalian campak, dan kemoterapi untuk TB.Kemoterapi
pada pasien leukemia yang berumur dibawah 15 tahun merupakan terapi yang
efektif tetapi biayanya sangat tinggi. Hal ini dibenarkan dengan
mempertimbangkan manfaat yang tinggi. Kemoterapi pada pasien 75 tahun akan
menyajikan nilai DALY rendah. Studi CEA menguji isu-isu seperti operasi
perawatan sehari dibandingkan operasi bedah yang rawat inap, obat-obatan
dibandingkan dengan operasi (misalnya, untuk tukak lambung dan penyakit
jantung koroner), pencegahan gigi masyarakat dibandingkan individu (misalnya,
perawatan fluorida dibandingkan datang pada ahli kesehatan gigi), dan
masyarakat dibandingkan dengan lembaga perawatan.
Perbandingan tahun kehidupan diperoleh untuk pasien dengan stadium
akhir penyakit ginjal di Amerika Serikat ditemukan bahwa transplantasi ginjal
tidak begitu mahal ($ 3600 per tahun kehidupan diperoleh) dibandingkan dengan
dialisis di rumah ($ 4200 per tahun kehidupan diperoleh) dan dialisis rumah sakit
( $ 116.000 per tahun kehidupan diperoleh). Bahkan, dengan transplantasi harapan
hidupnya akan meningkat.
Ini mungkin adalah contoh pertama analisis cost utility, di mana tahun
kehidupan diperoleh sesuai dengan kualitas hidup. Ini dapat dinyatakan sebagai
efektivitas biaya per QALY. Kebijakan keputusan berdasarkan temuan ini oleh
adanya kesulitan dalam memperoleh ginjal donor dan kurangnya tenaga kerja
yang memadai dan fasilitas yang sesuai untuk melakukan transplantasi efektif.
Operasi pengangkatan kandung empedu sekarang menggunakan endoskopi
daripada kolesistektomi perut tradisional. Endoskopi kurang traumatis dan
pemulihannya lebih cepat, sehingga pasien dipulangkan dari rumah sakit pada hari
berikutnya dan kembali bekerja dalam waktu satu atau dua hari, sedangkan pasien
dengan kolesistektomi perut memerlukan rawat inap lebih lama dan pemulihan di
rumah sebelum kembali bekerja. Prosedur baru ini lebih mudah dan aman untuk
pasien. Analisis cost-utility harus memperhitungkan biaya, tidak hanya biaya
medis dan rumah sakit, tetapi juga biaya sosial dari waktu kerja yang hilang untuk
pasien.
Perawatan untuk orang tua dan lemah dengan beberapa derajat kecacatan,
perawatan ini membutuhkan rumah khusus dengan perawatan khusus pula,
termasuk penyediaan dan pengantaran makanan, perawatan, fisioterapi dan
mengunjungi pekerja sosial, hal ini lebih mahal dibandingkan perawatan yang
telah disediakan oleh institusi. Rumah perawatan mempromosikan keuntungan
perawatan yang lebih mudah dibandingkan dengan rumah sakit. Pembiayaan
disesuaikan dengan kemampuan sosial seseorang dan ditransfer kepada
keluarganya atas jasa yang diberikan oleh rumah perawatan tersebut, seperti
makanan untuk pasien, laundry, pemanas ruangan dan listrik. Kondisi rumah
kesehatan diciptakan untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah infeksi
nosokomial, dan menciptakan kenyamanan pada pasien tersebut. Bagi pasien yang
menderita penyakit serius atau kecacatan, diperlukan perawatan yang lebih bagus
atau perawatan medis, institusi akan membutuhkan biaya perawatan yang lebih
tinggi daripada di rumah perawatan. Perawatan istirahat terkadang menyediakan
dukungan kepada keluarga dalam merawat pasien denan berbagai keterbatasan,
menunda biaya yang lebih mahal dari perawatan di institusi perawatan khusus.
Riset membandingkan pengobatan yang dilakukan oleh dokter jiwa
terhadap pasien yang mempunyai kelainan jiwa di rumah sakit umum, dan di
pusat pengobatan menunjukkan bisa saja dilakukan pengobatan sehari dengan
membutuhkan biaya yang lebih mahal, tetapi suatu ukuran keamanan dari
penyakit tersebut dan kebutuhan akan perawatan perlu diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan ini. Perencanaan pelayanan kesehatan jiwa dan sumber
daya fasilitas yang adekuat akan mengurangi angka permintaan rawat inap dalam
masyarakat, untuk mencegah pasien jiwa kronis yang telah menjadi bagian dari
masyarakat yang tidak mempunyai tempat tinggal sering terjadi di kota-kota
besar. Terkadang metode yang sedikit mahal mempunyai keefektivan yang
sedikit. Sebagai contoh, sebuah studi menunjukkan pencegahan kehamilan dengan
metode menarik membutuhkan biaya yang sedikit mahal tetapi kurang efektif
daripada penggunaan pil KB. Aborsi merupakan metode untuk mengontrol
kelahiran yang lebih efektif daripada penggunaan pil KB,tetapi
mempertimbangkan isu sosial, hal tersebut menimbulkan komplikasi dan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan janin.
Analisis efektifitas biaya mempengaruhi jumlah biaya dan efektifitas
intervensi sebagai ukuran dalam pembiayaan, tetapi hal tersebut tidak menjawab
pertanyaan diaman dan kapan intervensi tersebut dilakukan.
Analisis Biaya Keuntungan
Analisis Biaya Keuntungan (CBA) membandingkan biaya program khusus
untuk mengharapkan keuntungan moneter. Pembiayaan meliputi pengeluaran
langsung seperti pembiayaan tidak langsung atas kehilangan produktivitas dan
kontribusi dalam masyarakat. Keuntungan langsung meliputi pengurangan
morbiditas dan mortalitas dan berhubungan dalam menghemat biaya perawatan
medis, seperti hospitalisasi, jasa pelayanan bagi dokter dan obat yang digunakan,
serta mereduksi kehilangan kehidupan dengan penambahan nilai ekonomi untuk
hal tersebut. Keuntungan tidak langsung termasuk penghematan dalam kelurga
pasien diistilahkan seperti pengeluaran dalam mengunjungi pasien (biaya
transportasi) atau waktu yang terbuang saat bekerja untuk menjaga anak atau
orang tua yang sakit. Keuntungan tidak langsung juga berlaku dalam masyarakat,
misalnya penghematan dalam mengurangi waktu kerja yang hilang oleh pasien
atau keluarga pasien selama sakit. Penilaian biaya dan keuntungan meliputi 3
tahap yakni, penghitungan, pengukuran dan evaluasi menyeluruh. Menilai
perlakuan khusus atau penghitungan, menimbulkan pergantian status kesehatan,
biaya sumber daya yang digunakan, dan juga dalam pergantian produktivitas
pasien. Penilaian ekonomi tergantung pada beberapa faktor yang dibutuhkan
dalam mengatasi masalah yang timbul dan hal tersebut menjadi hasil yang
diharapkan oleh pihak yang terlibat dalam urusan medis. Penilaian secara
eksplisit, perkiraan biaya dari sebuah variabel, didasarkan oleh nilai-nilai
ekonomi. Seringnya, banyak faktor yang diperhatikan dalam penghitungan dan
membuat menjadi sederhana, akibatnya, banyak timbul kekurangan dan kelebihan
dibandingkan dengan angka pastinya.
Sebuah skrining yang dilakukan oleh CBA di Amerika Serikat mengenai
fenilketonuria ( kelainan metabolik kongenital) menunjukkan biaya skrining pada
660.000 bayi baru lahir menjadi $ 1.39 juta, termasuk hasil konfirmasi tes,
khususnya diet yang berpengaruh, dan administrasi dari program tersebut.
Keuntungan yang diperoleh $ 1.26 juta untuk bidang kesehatan dan pelayanan
lainnya. Keuntungan; rasio biaya 2.31/1.39= 1.66. Setiap satu dolar diinvestasikan
dan diperoleh $1.66 untuk masyarakat. Studi CBA membandingkan jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk imunisasi campak dan vaksin hepatitis B atau vaksin
Haemophilus influenzae B untuk jadwal imunisasi, pada imunisasi campak kedua
ditemukan rasio keuntungan – biaya yang tinggi ( CBA=4.5/1). Untuk vaksin
Haemophilus influenzae B, keuntungan sosial yang diperoleh melebihi biaya
dalam masyarakat., bahkan, banyak keuntungan diperoleh diluar bidang
kesehatan, seperti mengurangi kebutuhan pendidikan khusus bagi anak yang
mengalami kelainan otak. Rasio keuntungan-biaya, jika dilihat dari sudut pandang
kesehatan sangat minimal. Jika studi keuntungan-biaya diterapkan secara
mendalam, hasil akhir akan mencegah sistem kesehatan mengadopsi program
kesehatan berbasis keuntungan.
Keputusan untuk mengadopsi program khusus termasuk CBA ini sering
dilakukan, termasuk publik dan opini professional dan juga fakto politik. CBA
akan memberikan urutan prioritas sebagai alternatif intervensi, dan membantu
dalam proses pengambilan keputusan. Urutan berdasarkan biaya-keuntungan
relatif yang akan menolong departemen kesehatan memilih posisi penempatan
sumber daya di sebuah rumah sakit berteknologi tinggi, rumah perawatan,
perluasan program imunisasi atau penanaman modal di rumah rawat dan
pelayanan kesehatan primer.
SKEMA DASAR PENILAIAN UNTUK BIAYA INTERVENSI DAN
KONSEKUENSI
Penilaian tentang efektivitas dan biaya dari intervensi merupakan bagian
dasar dalam membuat kebijakan di bidang kesehatan. Pendekatan ini disebut
BASICC (skema dasar penilaian untuk biaya intervensi dan konsekuensi) yang
secara luar diperkenalkan oleh CDC. Pendekatan yang lebih kompleks terlihat dari
efisiensi intervensi, biaya, termasuk pengeluaran langsung, biaya produktivitas
(waktu yang hilang karena pekerjaan dan rekreasi) dan biaya yang tak nyata
(penanganan nyeri).
Biaya ini termasuk biaya tetap, atau biaya-biaya yang tidak berbeda dari
kuantitas layanan yang disediakan tetapi juga termasuk beberapa sewa, utilitas,
dan alat-alat untuk penyelenggaraan program. Biaya rata-rata adalah total biaya
dari suatu program dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya variabel
bervariasi sesuai dengan level pelayanan yang disediakan, seperti jumlah
kunjungan keperawatan diperlukan untuk perawatan pasien di rumah. Biaya
marjinal adalah biaya tambahan untuk biaya program dasar seperti perpanjangan
staf atau fasilitas untuk menampung kegiatan ekstra.
BASICC memfokuskan pada biaya intervensi dan biaya langsung pada
pelayanan kesehatan. Biaya bersih dapat diringkas sebagai biaya intervensi dan
efek sampingnya yang ditimbulkan n orang dikurang biaya langsung dari jumlah
yang diharapkan untuk mencegah kasus n orang yang sama, dihitung sebagai
berikut:
Biaya bersih = biaya program + efek samping biaya - biaya hasil kesehatan
yang merugikan
Langkah-langkah kerja BASICC adalah sebagai berikut :
1. Menggambarkan program, objektifitas, target populasi, efektifitas dari
intervensi, kendala eksternal, sumber daya yang dibutuhkan, manajemen
program, strategi penerapan, bukti sains keefektifan;
2. Menemukan sumber penyakit, menentukan insidensi dan prevalensi;
3. Menemukan hasil yang diharapkan dalam hal peningkatan kualitas hidup,
mengurangi insiden atau keparahan penyakit dan kematian dini;
4. Mengukur keberhasilan intervesi dengan menghitung jumlah intervensi harus
mencapai keberhasilan hingga 100% dalam praktik berdasarkan tuntutan dan
efektifitas intervensi;
5. Mengukur biaya intevensi per unit;
6. Mengukur biaya kesehatan langsung dari hasil yang dihindari de ngan
intervensi;
7. Menilai sumber daya yang dibutuhkan untuk intervensi tersebut, yang meliputi
biaya tetap, variabel-mampu, jumlah dan unit
NILAI KEHIDUPAN MANUSIA
Keuntungan yang diharapkan dari intervensi kesehatan adalah
menyelamatkan hidup manusia. Menempatkan nilai ekonomi dalam hidup
berguna dalam menghitung keuntungan intervensi spesifik atau kemungkinan
kompensasi kepada keluarga atau seseorang atas kehilangan sebagian hidupnya,
sebagai contoh kelalaian dokter atau manajer. Dalam istilah ekonomi, nilai
kehidupan manusia pertama kali digambarkan oleh William Petty pada tahun
1699 dimana idenya dikembangkan berdasarkan pola politik aritmatika. Pada
tahun 1876 William Farr menggunakan tabel riwayat hidup untuk menghitung
persamaan-persamaan dalam ekonomi. Baru-baru ini, ekonom telah menghitung
nilai modal manusia, kesediaan untuk membayar jasa, dan metode lain untuk
menghitung nilai kehidupan manusia.
Secara etis dan konflik politik seputar isu eko-ekonomi untuk menghitung
nilai kehidupan manusia. pendekatan materialistis akan menilai kehidupan
manusia berdasarkan nilai produksi seorang individu dalam masyarakat.
Pendekatan humanistik akan menempatkan nilai yang tak terbatas dalam
kehidupan manusia sesuai dengan etika yang menyelamatkan satu kehidupan
sebagai keselamatan semua orang (kesucian hidup manusia). Dengan tingkat
kehidupan manusia yang tak terbatas, dokter dapat menggunakan sumber daya
berharga untuk menyelamatkan satu orang, tanpa mempertimbangkan bahwa ini
adalah mungkin dengan mengorbankan kehidupan lain. Sebagai contoh, biaya
transplantasi jantung, akan menambah kualitas hidup seseorang, akan menjadi
pilihan alternatif yang dapat diterapkan untuk program pencegahan yang mungkin
menyelamatkan lebih banyak nyawa dengan mencegah penyakit jantung.
Haruskah lembaga internasional menghabiskan ratusan juta dolar untuk
memberantas polio, penyakit yang lebih ditakuti, melumpuhkan, tapi mematikan,
sementara campak, umumnya dianggap penyakit jinak, membunuh lebih dari 1
juta anak setiap tahun? Nilai kehidupan manusia tidak hanya dimaksudkan untuk
mengisi pendapat etis, tetapi untuk menyediakan alat ukur untuk merencanakan
prioritas dan kebutuhan litigasi kesehatan ekonomi.
Dalam ekonomi kesehatan beberapa tindakan sewenang-wenang
digunakan untuk menunjukkan cara-cara alternatif untuk menggunakan sumber
daya yang terbatas. Implisit nilai kehidupan sosial (ISV) menetapkan program
dengan menyelamatkan jiwa dan menganggap bahwa, dalam masyarakat
demokratis, hidup semua memiliki nilai intrinsik yang sama. valuasi yang tidak
konsisten dari ISV terlihat dalam beberapa keputusan yang dibuat oleh
pemerintah. Keputusan pemerintah Inggris untuk tidak memperkenalkan wadah
penilaian obat childproof menyiratkan nilai kehidupan disimpan kurang dari $
5.000, sedangkan pemerintah sama memutuskan untuk mengubah kode bangunan
yang menyiratkan penilaian sebesar $ 50 juta per kehidupan diselamatkan.
Perkiraan biaya per tahun hidup yang disimpan dapat bervariasi untuk spesifik
intervensi kesehatan masyarakat: tahunan
KEUANGAN KESEHATAN— TINGKAT MAKRO EKONOMI
Pembiayaan perawatan kesehatan telah berkembang dari pembayaran
Perorangan pada saat pelayanan dengan pembiayaan melalui Asuransi Kesehatan
(prabayar) oleh pemberi kerja / karyawan di tempat kerja dan pembiayaan
pemerintah melalui asuransi sosial atau perpajakan umum, didukung oleh
organisasi-organisasi swasta dan non-pemerintah (Tabel 11.3). Akhirnya, setiap
negara menghadapi kebutuhan pendanaan pemerintah untuk perawatan kesehatan
bagi penduduk atau setidaknya, seperti di Amerika Serikat, bagi kelompok rentan,
seperti orang tua dan orang miskin, dan untuk layanan yang menjamin kesehatan
dan mudah dijangkau, seperti layanan community-oriented (lihat Bab 13).
Pembiayaan kesehatan tidak hanya melibatkan metode mengumpulkan uang
untuk perawatan kesehatan, tetapi juga alokasi dana. Pengeluaran kesehatan
nasional berasal dari sumber-sumber pemerintah dan non-pemerintah dan
digunakan untuk membiayai berbagai program dan layanan. Ada sebuah
kompetisi untuk dana di sistem apapun, dan bagaimana uang dialokasikan tidak
hanya mempengaruhi bagaimana pelayanan yang diberikan tetapi juga prioritas,
seperti yang ditunjukkan dalam "hukum" ekonomi kesehatan di Box 11.3.
Konsekuensi ekonomi dari keputusan-keputusan dalam alokasi sumber daya
adalah penentu utama ekonomi kesehatan. Setiap negara menghadapi isu-isu
serupa dalam reformasi untuk mengoreksi perubahan kebutuhan kesehatan dan
hasil ekonomi dari keputusan-keputusan sebelumnya (lihat Bab 13). Perbandingan
pengeluaran kesehatan total nasional ditunjukkan pada Tabel 11.4. Amerika
Serikat telah secara konsisten menjadi negara dengan pembiayaan tertinggi pada
perawatan kesehatan, namun telah berhasil mengurangi tingkat kenaikan biaya
pada 1990-an. Kanada juga mengalami tingkat kenaikan biaya kesehatan yang
tinggi selama tahun 1970-an dan 1980-an, tapi berhasil untuk mengurangi tingkat
kenaikan dan bergerak dari negara peringkat kedua dalam pengeluaran kesehatan
per kapita ke peringkat keempat setelah Amerika Serikat, Jerman, dan Perancis.
Pengeluaran perawatan kesehatan termasuk uang yang dihabiskan dari
semua sumber untuk sektor kesehatan secara keseluruhan, terlepas dari siapa yang
mengoperasikan atau memberikan jasa. Metode pembiayaan kesehatan, termasuk
pajak, jaminan sosial, perusahaan-karyawan yang didanai, atau pembayaran
konsumen pada waktu pelayanan. Jumlah pengeluaran untuk perawatan kesehatan
dan bagaimana dana yang dihabiskan adalah masalah yang paling mendasar dalam
ekonomi kesehatan dan perencanaan. Alokasi sumber daya memerlukan proses
perencanaan yang matang untuk menyeimbangkan pengeluaran untuk sub-sektor
yang berbeda dari sistem dan untuk memastikan ekuitas antar wilayah dan
kelompok sosial-ekonomi dalam masyarakat.
Berapa jumlah "hak" untuk pembiayaan kesehatan? Ini merupakan
keputusan politik yang mencerminkan nilai ekonomi dan sosial ditempatkan pada
kesehatan bangsa. Sikap-sikap ini mempengaruhi masalah-masalah seperti berapa
banyak petugas kesehatan dan medis lainnya dibayar dibandingkan dengan profesi
lain dan menyediakan sumber daya manusia dan alat untuk perawatan kesehatan
dalam suatu masyarakat tertentu. Hampir semua negara-negara maju telah
mengakui pentingnya kesehatan dan peran sistem pembiayaan nasional untuk
melakukan perawatan kesehatan umum yang tersedia. Solusi ini berbeda di setiap
negara, seperti yang dijelaskan dalam Chapter 13, namun penting untuk dicatat
bahwa sistem pendanaan sangat mempengaruhi pelayanan yang diberikan. Inggris
terus melanjutkan Layanan Kesehatan Nasional dengan persentase PDB yang
relatif rendah dibandingkan dengan Denmark dan Jepang (Tabel 11,4).
Ada perbedaan besar dalam tingkat pengeluaran kesehatan antar negara.
Dalam ekonomi pasar yang ditetapkan 9,3% dari PDB untuk kesehatan,
sedangkan ekonomi sosial menghabiskan 3,6%, dan negara-negara berkembang
umumnya di bawah 4,5%. Pengeluaran kesehatan per kapita juga sangat
bervariasi. Ini tidak mencerminkan, bagaimanapun, efisiensi sumber daya yang
digunakan. Sayangnya, banyak negara dengan tingkat pengeluaran kesehatan yang
rendah juga mengalokasikan sumber daya tersebut secara kurang efisien.
Terlepas dari seberapa efisien uang yang dialokasikan, negara yang
menyediakan anggaran kurang dari 4% dari GNP untuk kesehatan menyebabkan
pelayanan kesehatan kurang berkembang pula. Negera-negara yang menghabiskan
antara 4 dan 5% dari GNP mungkin mencoba untuk memberikan layanan
kesehatan yang luas, tapi dilakukan dengan gaji staf yang rendah, peralatan yang
tidak memadai dan sumber daya yang terbatas. Hal ini ditekankan ketika sistem
pasokan rumah sakit tidak proporsional dan jumlah dokter yang berlebihan
menyebabkan pengeluaran kesehatan yang meningkat, atau ketika sumber daya
terkonsentrasi di kota-kota, sedangkan sebagian besar penduduk tinggal di
pedesaan.
Negara-negara maju yang menghabiskan antara 6 dan 14% dari GNP untuk
perawatan kesehatan telah mempertimbangkan nilai yang dialokasikan pada
pelayanan kesehatan antara prioritas penting lain dalam komunitas mereka. Di
negara-negara dengan pengeluaran perawatan kesehatan yang tinggi, seperti di
Amerika Serikat, pendapatan dokter yang sangat tinggi, bahkan jika dibandingkan
dengan profesional lainnya. Dimana pembiayaan terkonsentrasi pada badan
pembayaran tunggal, biaya administrasi lebih kecil dari negara-negara dengan
sumber pendanaan ganda. Rencana asuransi kesehatan propinsi Kanada
dioperasikan oleh administrasi membawahi kurang dari 5%, dibandingkan dengan
sekitar 30% di asuransi kesehatan swasta AS.
Pada tahun 1981, WHO menyatakan dalam Global Strategy for Health
Development bahwa efisiensi yang ditekan dalam penggunaan sumber daya
merupakan bagian penting dalam usaha pengembangan kesehatan. WHO
merekomendasikan pembagian jatah untuk pelayanan primer dan menengah,
khususnya populasi pedsaan yang tidak mendapat pelayanan kesehatan
menyeluruh. Kebanyakan daerah, alokasi sumber daya menentukan kekuatan
dalam pelayanan kesehatan primer dan untuk penggunaan teknologi baru serta
program kesehatan yang ditunjukkan dalam pendanaan yang efektif guna
mencegah defisit.
Terdapat berbagai sumber daya dalam keuangan kesehatan, hal ini menjadi
kesulitan rencana pengembangan nasional yang efektif tanpa regulasi dan
suplementasi pendanaan dari pemerintah dalam mrlindungi populasi
sosialekonomi dan populasi urban. Ketika beberapa lembaga yang terlibat dalam
asuransi kesehatan atau sistem pemerintahan langsung menyediakan layanan
tertentu, timbul bebrapa kesenjangan dalam pelayanan, biasanya terjadi di sektor
politik yang populasi diwakili, yang mungkin memiliki kebutuhan terbesar.
Sangat sering, dalam keadaan seperti itu, pelayanan kesehatan masyarakat harus
berorientasi untuk menyediakan layanan dasar bagi orang-orang yang
dikecualikan dari manfaat kesehatan karena kurangnya asuransi kesehatan. Hal ini
menjadi beban yang besar pada pelayanan kesehatan masyarakat, yang umumnya
kekurangan dana dibandingkan dengan layanan klinis. Beberapa negara sering
menerapkan asuransi kesehatan nasional bagi kelompok miskin seperti orang tua
dan fakir miskin, pengaturan mereka menyisihkan dalam sistem asuransi yang
membayar kurang baik dari asuransi swasta untuk kelas menengah dan buruh
yang terorganisir. Hal ini diterapkan di Amerika Serikat dan di beberapa negara
berkembang (lihat Chapter 13).
Pada sistem pelayanan kesehatan secara sentral, alokasi yang rasional
mungkin terjadi sesuai dengan sumber daya ang tersedia. Tetapi ini tergantung
pada kebijakan pendanaan yang adekuat untuk mendukung kemudahan dalam
akses pelayanan kesehatan, dan menyeimbangkan antara satu sektor sat dengan
sektor lainnya. Alokasi dana tanpa pembiayaan kesehatan total merupakan pilihan
alternatif. Kesalahan penganggaran sumber daya antar berbagai sektor kesehatan
yang dapat menjurus pada sistem kesehatan yang tidak perlu dan kontraproduktif,
seperti dana perawatan tersier yang berlebihan ketika perawatan primer yang
kurang.
Dimana dana dialokasikan untuk otoritas kesehatan regional atau lokal,
potensi untuk menggerakkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan lokal harus
lebih besar. Tapi ini mungkin dibatasi oleh kurangnya data atau kurangnya
analisis secara lokal atau kabupaten untuk menyorot bidang kebutuhan prioritas.
Dimana ada sistem manajemen yang sangat desentralisasi, beberapa fungsi
terpusat yang sangat penting untuk meningkatkan kebutuhan kesehatan nasional
dan ekuitas di antara negara-negara. Ini meliputi kebijakan pengaturan dan
standar, pemantauan indikator status kesehatan, dan menentukan target untuk
mempromosikan kesehatan dengan mendanai prioritas nasional. Berbagai layanan
atau program yang membutuhkan dana untuk kelompok penduduk ditunjukkan
pada Tabel 11.5.
Di Amerika Serikat, 43,4 juta orang atau 16,1% dari penduduk yang tidak
diasuransikan pada tahun 1997. Medicaid, program publik terbesar yang
menyediakan asuransi kesehatan untuk perawatan orang miskin, dan jangka
panjang untuk perawatan lansia, buta, dan cacat permanen, pada tahun 1997 jasa
yang dibiayai oleh pembiayaan jangka panjang bagi 41,3 juta penerima,
menghabiskan hampir 160 miliar dolar AS dari pemerintah pusat , provinsi, dan
kontribusi lokal. Medicare, yang menjamin orang tua, orang cacat, dan pasien
dengan stadium akhir penyakit ginjal, pada tahun 1997 menghabiskan hampir 215
miliar dolar AS (per kapita $ 4.083). Keduanya merupakan bagian dari Undang-
Undang Jaminan Sosial Perubahan tahun 1965, dengan Medicare dan Medicaid di
bawah pemerintah federal dibagi antara pemerintah pusat, negara bagian, dan
administrasi lokal.
BOX 11.3 “HUKUM” ALOKASI SUMBER DAYA KESEHATAN
1. hukum Sutton's: Willy Sutton adalah seorang perampok bank, dan ketika
ditanya mengapa ia merampok bank, ia menjawab: "Nah, itu di mana uang itu."
Ungkapan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan
menekankan aspek-aspek yang lebih baik dibiayai. Jika dana tersedia lebih
banyak untuk pelayanan pengobatan, sedangkan pelayanan pencegahan hanya
memiliki pendanaan yang relatif lebih kecil, maka pengobatan akan memiliki
penekanan lebih daripada pencegahan
2. Hukum Capone : Al Capone, seorang gangster terkenal, perencanaan divisi
Chicago di antara rekan-rekannya, mengatakan: "Kamu mengurus sisi utara
dan aku akan mengurus sisi selatan," artinya, mari kita membaginya sesuai
dengan kepentingan kita bersama.Ungkapan ini dalam konteks kesehatan
diartikan bahwa perencanaan mungkin mencerminkan kepentingan penyedia
layanan, yang berada berseberangan dengan masyarakat umum. Penggunaan
lain dari konsep ini adalah bahwa perencanaan makroekonomi dapat melayani
kepentingan umum yang merugikan setiap pasien individu.
3. Hukum Roemer: "Tempat tidur rumah sakit, sekali dibangun dan dipelihara,
akan diisi. "Penyediaan tempat tidur rumah sakit merupakan penentu utama
penggunaan, terutama dimana masyarakat telah menjamin manfaat. Hukum ini
telah dimodifikasi oleh pengalaman perubahan sistem pembayaran dengan
insentif untuk mengurangi pemanfaatan. Setelah pengenalan metode
pembayaran Diagnosis Related Groups (DRG) di Amerika Serikat pada 1980-
an, telah terjadi penurunan angka penggunaan dan penyediaan tempat tidur
rumah sakit. Insentif untuk mengontrol baik penyediaan tempat tidur rumah
sakit dan pemanfaatannya adalah elemen penting dari perencanaan kesehatan
di hampir semua negara-negara industri.
BIAYA PENYAKIT
Pengeluaran langsung untuk perawatan kesehatan di Amerika Serikat
menurut jenis penyakit diukur dalam survei nasional biaya pengobatan periodik
penduduk sipil, populasi non-institusi, yang mencakup ribuan orang dan rumah
untuk pengeluaran yang dilaporkan sendiri. Item terbesar pengeluaran untuk
kesehatan adalah penyakit jantung, diikuti oleh cedera, dan neoplasma.
Sejak tahun 1993, menyusul tingkat kenaikan sangat tinggi dalam
pengeluaran kesehatan selama tahun 1980-an di Amerika Serikat, langkah yang
telah diambil untuk mencegah pertumbuhan pengeluaran kesehatan, yang
mengarah ke pertumbuhan kenaikan biaya yang lebih lambat. Hal ini disebabkan
karena pertumbuhan Managed Care dan insentif untuk pemanfaatan rumah sakit
lebih rendah, dan dengan pergeseran jadwal pembayaran untuk perawatan di
rumah sakit dan rawat jalan, sedangkan rata-rata pembayaran Medicare meningkat
sebesar 36% untuk dokter umum pada kurun waktu 1991-1997, pembayaran
untuk dokter spesialis menurun 15%, untuk bedah mata, misalnya turun sebesar
18.4%, dan bedah jantung sebesar 9.3%.
Biaya dan Variasi dalam Praktek Medis
Peningkatan biaya perawatan kesehatan, limbah, variasi, dan penipuan
dalam praktek medis akan diawasi baik pembayaran yang dilakukan secara
pribadi maupun umum. Variasi terjadi karena perbedaan kebutuhan dari bebagai
kelompok populasi dapat dibenarkan. Walaupun, jika ditinjau dari analisis
epidemiologi tidak ada alasan yang jelas untuk variasi tersebut, yang kemudian
menjadi masalah administratif yang membutuhkan pendekatan lainnya.
Membandingkan kuantitas dan kualitas pelayanan antara kelompok populasi
merupakan bagian dari kegiatan kesehatan epidemiologis dan administratif.
Pendekatan ini, ketika didukung oleh tinjauan pada literatur terbaru yang relevan
terhadap metode penanganan memberikan dasar untuk apa yang dikenal dengan
praktek evidence-based medical.
Analisis praktek medis dengan pemeriksaan catatan medis dan data rumah
sakit dapat cukup mengejutkan mengingat perbedaan antara kota, daerah, dan
negara yang berbeda. Apa yang disebut dengan “small areas analysis” mencari
bentuk praktis dan mencoba untuk mencari apa yang menyebabkan perbedaan
tersebut. Misalkan, tidak ada bukti adanya manfaat dari tingginya rata-rata dari
beberapa operasi, seperti hysterectomy, cholecystectomy dan tonsilectomy. Selain
itu, terdapat biaya untuk prosedur operasi yang mencakup angka kematian spesifik
dari kecelakaan anestesi dan komplikasi iatrogenik lainnya, yaitu, disebabkan oleh
perawatan medis itu sendiri. Sebagai contoh, tingkat kolesistektomi di awal 1990-
an di Kanada adalah 600 per 100.000 penduduk, 370 di Amerika Serikat, dan 122
di Inggris. Studi menyimpulkan bahwa ketersediaan dokter ahli bedah yang
banyak dan pembayaran dengan metode fee-for-service mendorong untuk
melakukan prosedur operasi yang tidak perlu dan berbahaya. Implikasi biaya
untuk sistem perawatan kesehatan masih tinggi dan dapat diperhitungkan.
Di Amerika Serikat, health maintenance organizations (HMOs) telah
menunjukkan kapasitas untuk memberikan perawatan yang komprehensif untuk
waktu yang lama bagi kelompok-kelompok populasi besar dengan pemanfaatan
rumah sakit relatif rendah. Cakupan HMO dan managed care non-profit
meningkat secara nyata pada tahun 1990-an. Perawatan rumah sakit, rata-rata
lama rawat inap di rumah sakit, dan hari perawatan bagi anggota HMO (non-
Medicare) dan bagi anggota Medicare, antara 1993-1994, jauh di bawah rata-rata
untuk perencanaan asuransi berbasis fee-for-service.
Inovasi teknologi yang lebih sederhana, lebih murah, kurang invasif, dan
prosedur yang berisiko kecil telah menyebabkan perubahan-perubahan penting
dalam standar pelayanan kesehatan. Evaluasi secara terus menerus terhadap
praktek yang baik berubah dengan pengetahuan dan pengalaman baru dan
konsensus dari pendapat mutakhir, meta-analisis, sangat penting untuk
pengukuran kualitas promosi kesehatan dalam perawatan kesehatan (lihat Chapter
15)
Anggaran Biaya
harapan yang tinggi dari masyarakat dan profesional kesehatan, sejalan
dengan meningkatnya kecenderungan penuaan penduduk, teknologi kedokteran
yang mahal, dan duplikasi perawatan medis yang berteknologi, semua
berkontribusi terhadap krisis biaya kesehatan di banyak negara. Anggaran biaya
menjadi penting sebagai biaya-biaya dalam sistem perawatan kesehatan yang
meningkat pada rata-rata jauh diatas pertumbuhan ekonomi sepanjang 1970-an
dan 1980-an. Pemerintah di mana-mana mencari cara untuk menjaga kenaikan
biaya. Analisis efektivitas biaya dan analisis biaya-manfaat telah menjadi bagian
dari tinjauan perencanaan dan pengelolaan intervensi yang sedang berlangsung
atau baru di bidang kesehatan baik untuk pengeluaran operasional dan modal
sebagai alat penting untuk pelayanan kesehatan perencanaan keputusan yang
rasional untuk menahan kenaikan biaya kesehatan. Karena rumah sakit adalah
konsumen utama pengeluaran perawatan kesehatan (antara 40 dan 60% di negara
yang berbeda), fokus utama pada pengendalian biaya telah ditempatkan pada
pengurangan pemanfaatan rumah sakit dan mengembangkan layanan alternatif
atau program pengobatan rawat jalan dan community care.
Penganggaran biaya dan perawatan kesehatan berkualitas tinggi mungkin
sejalan. Memang, penilaian penganggaran biaya berhubungan dengan presisi yang
lebih besar dalam perawatan dan lebih penggunaan yang lebih tepat dari
sumberdaya dibandingkan dengan pola perawatan sebelumnya. Beberapa
penilaian (Tabel 11.6) yang berhubungan dengan presisi yang lebih besar dalam
pengobatan dan penggunaan sumber daya yang lebih tepat dari pola sebelumnya
perawatan. Beberapa tindakan yang terkait dengan penggantian biaya perawatan
lebih rendah untuk biaya layanan yang lebih tinggi sementara yang lain
berhubungan dengan perubahan dalam layanan profesional perawatan medis,
misalnya, operasi secara rawat jalan atau mempersingkat lama rawatan pada
pasien infar miokard.
Negara-negara dengan dana publik dari sistem perawatan kesehatan
memberikan perhatian lebih terhadap pengendalian anggaran biaya dalam rangka
mengurangi tingkat kenaikan biaya kesehatan. Di Kanada, pemerintah telah
mengalihkan perhatian mereka dari jaminan akses untuk perawatan ke pembatasan
biaya. Peningkatan pengeluaran kesehatan tumbuh sebesar 12,5% per tahun pada
tahun 1980-an, jauh di atas pertumbuhan ekonomi. Pendekatan penganggaran
biaya Kanada termasuk mengontrol biaya, regionalisasi untuk menurunkan
duplikasi dan kelebihan penyedian dan pemanfaatan rumah sakit, dan
meningkatkan pengawasan dalam pemanfaatan perawatan medis. Selama tahun
1990-an, tindakan-tindakan ini berhasil memperlambat laju kenaikan biaya.
PERAWATAN MEDIS DAN RUMAH SAKIT – EKONOMI MIKRO
Kebijakan dalam alokasi sumber daya, dibuat di tingkat nasional, daerah,
asuransi kesehatan, atau dana kesakitan, harus menunjukkan faktor-faktor spesifik
yang mempengaruhi cara pemberian dan pembayaran pelayanan. Pemberian
insentif atau tidak untuk pelayanan yang efisien termasuk bagaimana dokter dan
rumah sakit dibayar, dan bagaimana organisasi dari pelayanan itu sendiri.
Pembayaran pelayanan dokter termasuk fee-for-service, pembayaran kasus,
kapitasi, gaji, atau kombinasi dari metode-metode ini. Masing-masing metode
mempunyai sejarah, kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Pembayaran Pelayanan Dokter
Fee-for-service merupakan pembayaran untuk setiap unit pelayanan, seperti
kunjungan dokter, prosedur bedah. Pembayaran untuk perawatan obstetri sebagai
pelayanan lengkap termasuk perawatan prenatal dan persalinan, atau pelayanan
lengkap lainnya selama sakit atau masa rawatan, dinamakan pembayaran kasus.
Fee-for-service merupakan metode terbaru dalam membayar jasa pelayanan
dokter dan digunakan di Kanada, German dan negara lain. Di beberapa tempat,
pembayaran dapat berdasarkan jadwal pembayaran tetap yang diatur melalui
mekanisme asuransi, baik umum maupun swasta, dan perwakilan dokter. Aturan
harga biasanya lebih dipertimbangkan untuk dokter spesialis yang memiliki
prestise lebih dari dokter umum.
Fee-for-service cenderung menganjurkan perawatan yang mahal dan
berlebihan, termasuk pembedahan, seringkali melebihi yang sebenarnya
dibutuhkan. Hal ini sering kali terjadi terutama jika pasien mempunyai asuransi
penuh. Beberapa sistem asuransi mensyaratkan partisipasi pengguna dalam
pembiayaan yang disebut copayment atau biaya pengguna. Hal ini sering
disebabkan oleh pemikiran bahwa asuransi menyediakan insentif untuk tidak
menggunakan perawatan yang tidak perlu, dan juga membantu menutupi biaya,
sementara yang lain hanya menanggapi bahwa dana pengguna menyebabkan
sektor terburuk dari ketidak seimbangan populasi dan mencegah perawatan
preventif.
Kapitasi untuk jasa dokter adalah pembayaran sejumlah uang yang tetap
untuk orang-orang yang terdaftar untuk perawatan untuk jangka waktu tertentu.
Hal ini dapat dipakai untuk pelayanan kesehatan komprehensif atau untuk jasa
dokter umum. Dibandingkan dengan layanan bergaji, metode ini memungkinkan
tingkat identifikasi yang lebih besar pasien dengan dokter. Telah digunakan di
Inggris sejak pengenalan asuransi kesehatan nasional di tahun 1911. pengenalan
terbaru tentang biaya insentif untuk imunisasi penuh atau program skrining telah
meningkatkan kinerja di daerah-daerah. Sistem anggaran Inggris membayar
sekelompok dokter umum untuk pasien terdaftar mereka. Mereka bernegosiasi
dengan rumah sakit, yang bertindak sebagai penyedia jasa. Dan anggaran dokter
membayar rumah sakit berdasarkan DRG. Sistem ini mulai digunakan pada akhir
tahun 1980-an dan mendapat dukungan yang luas sebagai National Health Service
(NHS) yang mengurangi kapasitas tempat tidur rumah sakit dan merealokasi
sumber daya dari institusi untuk perawatan preventif dan rawat jalan.
Pembayaran gaji dokter dan pekerja kesehatan lainnya sering diterapkan di
rumah sakit bahkan ditempat di mana fee-for-service atau metode kapitasi secara
menonjol digunakan. Metode ini memiliki keuntungan bagi dokter dimana
pendapatan yang diterima dapat diperkirakan, dan memberikan insentif kurang
untuk mempromosikan layanan yang tidak perlu. Pembayaran gaji dapat
dikombinasikan dengan pembayaran insentif untuk layanan tambahan.
Metode pembayaran dokter memiliki dampak penting pada bagaimana
layanan kesehatan digunakan. Bukti empiris menunjukkan bahwa fee-for-service
mempromosikan penggunaan sistem yang berlebihan, termasuk prosedur bedah
yang tidak perlu, sedangkan jasa bergaji sering dikritik karena identifikasi pasien
yang berkurang dan, mungkin, pelayanan dibawah standar. Lebih lanjut
pembayaran sistem campuran muncul dengan metode kapitasi sebagai metode
yang dominan.
Pembayaran untuk Pelayanan Komperhensif
Anggaran per kapita merupakan sistem pembayaran berdasarkan populasi
khusus yang didaftarkan untuk pengobatan dengan sistem perawatan kesehatan
yang khusus menyediakan berbagai layanan, sebagai sebuah sistem kesehatan
kabupaten atau organisasi managed care. Pembayaran Kapitasi termasuk tanggung
jawab untuk perawatan total, sehingga perekonomian dalam perawatan rumah
sakit dapat diterapkan sebagai alternatif yang hemat biaya seperti perawatan rawat
jalan, perawatan rumah, dan perawatan jangka panjang. Populasi dapat
didaftarkan atas dasar sukarela, seperti dalam Health Maintenance Organizations
(HMO) atau sistem prabayar dan sistem managed care, atau berbasis geografis
seperti sistem kesehatan daerah atau kabupaten.
Pada beberapa sistem pembiayaan, pembayaran per kapita
memperhitungkan usia dan distribusi jenis kelamin di suatu daerah, atau populasi
terdaftar. Hal ini menerapkan rata-rata pemanfaatan rumah sakit nasional untuk
kategori umur dan jenis kelamin yang berbeda. Metode kapitasi menyediakan
insentif mengatasi penggunaan pelayanan yang tidak perlu dan menurunkan lama
rawatan di rumah sakit. Namun hal ini tidak termasuk dalam kepentingan terbaik
rumah sakit untuk memulangkan pasien lebih awal karena potensi litigasi dan
karena pasien mungkin akan kembali dan membutuhkan perawatan lebih lanjut,
yang berakibat buruk dalam biaya rumah sakit.
Nilai kapitasi mungkin dipengaruhi oleh berlakunya standard mortality
rates (SMRs) daerah, seperti di Inggris yang mempertimbangkan umur, jenis
kelamin dan perbedaan morbiditas. NHS inggris membayar sebagian dokter
umum nya dengan sistem kombinasi antara kapitasi dan DRG akan dibicarakan
nanti.
PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN ORGANISASI MANAGED CARE
Health maintenance organizations (HMOs) merupakan asuransi kesehatan
terpadu dan sistem penyedia, bertaggung jawab untuk rumah sakit, rawat jalan,
dan pelayanan preventif untuk populasi terdaftar. Ini merupakan sistem pelayanan
kesehatan prabayar yang menjamin seseornag menjadi bagian dari perencanaan
kesehatan yang menerima pembayaran per kapita tetap dari pengguna jaminan
untuk menyediakan perawatan kesehatan yang komperhensif untuk jangka waktu
tertentu. Pendekatan ini, yang berkembang di Amerika Serikat, membentuk
organisasi nonprofit yang disponsori oleh industri, perserikatan, dan kelompok-
kelompok koperasi. Awalnya disebut sebagai kelompok praktek prabayar,
perencanaa ini dikembangkan ole Kaiser Permanente di California, selama perang
duinia II dan kemudian di daerah-daerah lain.
Sejak Undang-Undang HMO tahun 1973, HMO sekarang bagian dari
perawatan utama kesehatan diterima di Amerika Serikat. Beberapa HMO besar
menngoperasikan rumah sakit mereka sendiri, menggunakan 1,5 tempat tidur per
1000 penduduk, jauh di bawah rata-rata AS, bahkan ketika disesuaikan dengan
faktor usia dan faktor seleksi. Mereka beroperasi dengan 1,2 dokter per 1.000
anggota, dibandingkan dengan 4,5 per 1000 pada sistem pelayanan kesehatan fee-
for –service. Dokter yang bekerja dalam HMO mungkin dibayar dengan gaji atau
kapitasi sebagai tenaga atau kelompok HMO, atau dengan fee-for-service dalam
independent practice association (IPA), atau Preferred Provider Organizations
(PPO).
KOTAK 11.4 MODEL ORGANISASI PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Pegawai dan kelompok: Bentuk tradisional dari HMO berdasarkan pada model
kelompok prabayar dimana HMO mempekerjakan atau mengontrak sekelompok
dokter untuk memberikan perawatan yang komprehensif untuk anggota terdaftar,
biasanya di pusat-pusat kesehatan dioperasikan oleh HMO dan rumah sakit yang
dimiliki atau dikontrak HMO tersebut. Kelompok HMO mungkin merupakan
kemitraan yang berbagi dalam pembayaran insentif.
2. Independent practice association (IPA): suatu organisasi prakter dokter
independen yang dikontrak untuk meberikan pelayanan yang mengurangi biaya
dan kapitasi pasien-pasien yang HMO. Dokter mungkin juga memberikan
pelayanan pada pasien pribadi yang bukan merupakan pasien HMO atau yang
terikat dengan HMO lainnya.
3. Preferred provider organization (PPO): Sebuah badan hukum, biasanya dari
dokter, rumah sakit, apotek, laboratorium, atau penyedia layanan lain yang
kontrak untuk memberikan perawatan kepada anggota HMO dengan pembayaran
yang sudah disepakati atau berdasarkan kapitasi. Setiap penyedia layanan bekerja
secara independen tetapi setuju dengan kondisi kontrak, termasuk memperhatikan
pemanfaatan. Penerima layanan berhak memilih penyedia layanan yang tersedia.
Pelayanan kesehatan di Amerika Serikat telah dipengaruhi oleh pengalaman
HMO dan perusahaan asuransi kesehatan lainnya yang menggunakan tindakan
pengendalian biaya yang seperti HMO yang membatasi ketidakterbatasan
tindakan fee-for-service. HMO atau pendekatan managed care terhadap organisasi
perawatan kesehatan jauh lebih murah karena manajemen pasien yang lebih baik
dalam komunitas dan pola pemanfaatan rumah sakit yang lebih rendah.
Kemajuan utama dalam bidang managed care pada tahun 1990-an telah
menjadi keuntungan managed care, yang sukses mendominasi pasar asuransi
kesehatan karena biaya yang lebih murah dan lebih komperhensif dibandingkan
dengan asuransi kesehatan fee-for-service konvensional. Perencanaan kesehatan
managed care bertanggung jawab untuk perawatan yang komperhensif untuk
anggota yang terdaftar. Sampai tahun 1995, lebih dari 58 juta rakyat amerika
mendapatkan pelayanan dari HMO dan 91 juta yang lain dilayani oleh managed
care bentuk lain seperti preferred provider organizations. Pada tahun 1997,
hampir 48% pengguna layanan kesehatan terdaftar sebagai pengguna managed
care, meningkat dari hanya 10% pada tahun 1991. Pada tahun 1997, 4.9 juta dari
total 38 juta pengguna layanan kesehatan terdaftar sebagai penggunaan managed
care (website HCFA). HCFA mengatur HCO dan memiliki petunjuk resmi untuk
melaporkan dan menilai akreditasi kualitas asuransi. (lihat Chapter 15).
Sistem managed care dianjurkan oleh pekerja swasta, oleh perusahan
asuransi, oleh provinsi untuk pengguna layanan kesehatan, dan oleh pemerintah
federal. Managed care telah menjadi bentuk yang dominan dari organisasi
pelayanan kesehatan. Pada tahun 1997, seperempat populasi Amerika Serikat
terdaftar dalam HMO, bervariasi dari 18% di selatan sampai 36% di negara bagian
barat. Meliputi 67 juta orang, dua kali lipat dari yang terdaftar pada tahun 1991.
Setengah dari anggota HMI pada tahun 1991 termasuk dalam kelompok, namun
menurun menjadi 17% , sementara anggota asuransi campuran meningkat dari 10
hingga 43% pada tahun 1997, dengan persentasi terdaftar dalam asosiasi praktek
individu tetap stabil sekitar 40%. Pada bulan Mei 1999, 181.400.000 orang
Amerika, atau 66,6% dari total jumlah penduduk, yang terdaftar dalam rencana
managed care (situs On-Line Managed Care).
Managed care, terutama di bidang for-profit, berada dibawah kritikan dalam
bidang medis dan organisasi kesehatan dan editorial jurnal, begitu juga media dan
legislatif. Dikatakan bahwa sistem mempromosikan penolakan akses ke spesialis
dan perawatan yang diperlukan lainnya karena insentif ekonomi yang dibangun ke
dalam sistem kapitasi, terutama bila dikelola oleh perusahaan komersial. Manaaf
ekonomi yang umumnya diharapkan. Kontroversi berfokus pada insentif pada
pelayanan dibawah standar dan hilangnya pilihan bagi konsumen pada sistem
managed care komersil. Isu kualitas dan etika dari managed care akan
didiskusikan pada Chapter 15. Usaha legislatif di tingkat provinsi dan pemerintah
federal untuk menentukan hak-hak pasien, prosedur pengaduan, dan standar
pelayanan minimum telah berlangsung, dengan kekalahan tipis (50-47) pada akhir
tahun 1998 dari aturan hak pasien yang diperjuangkan secara aktif oleh presiden
Bill Clinton. RUU tersebut kemungkinan akan muncul kembali di kongres dan
debat-debat politik selanjutnya.
Lawan managed care berpendapat bahwa penggunaan rumah sakit HMO
yang lebih rendah mungkin dicapai melalui selektifitas anggota dan anggota-
anggota tersebut mungkin merupakan pasien yang sudah mendapat pelayanan lain
untuk menurunkan biaya, atau meningkatkan pendapatan dokter. Bukti yang ada
mendukung pengalaman HMO sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang
berkualitas dengan biaya yang lebih rendah dari pada kompetitornya, sistem
asuransi fee-for-service. Menurunkan pengeluaran untuk kesehatan di Amerika
Serikat dari 1994 sampai 1999 sebagian besar disebabkan oelh perpindahan dari
fee-fo-service ke managed care dari sejumlah besar populasi. Managed Care juga
muncul di negara-negara lain, terutama Amerika Latin seperti Argentina, Brazil,
Mexico, peru dan lainnya, dan juga Filipina, semuanya mencegah kenaikan biaya,
sementara mengembangkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang lebih
luas.
SISTEM KESEHATAN DAERAH
Di inggris dan negara-negara Scandinavia, model pelayan terpadu mulai
diterapkan sebagai sistem kesehatan daerah selama bertahun-tahun. Penduduk
suatu daerah mendapatkan manfaat yang disediakan atau yang dirancang oleh
daerahnya. Pada prinsipnya, pelayanan berbasis geografis memudahkan untuk
efisiensi dalam merujuk pasien dari satu pusat pelayanan ke pusat pelayanan
lainnya, sesuai kebutuhan dan tanpa pertimbangan ekonomi pihak penyelenggara
asuransi.
Negara-negara Scandinavia mempunyai tradisi yang lama dalam bidang
manajemen fasilitas kesehatan pada tingkat daerah dihasilkan dari gabungan pajak
daerah dan anggaran nasional. Sejak reformasi pada tahun 1980-an,
penggabungan dari berbagai pelayanan menjadi sistem kesehatan daerah dengan
mengurangi jumlah tempat tidur yang akhirnya akan mencegah peningkatan biaya
kesehatan.
Di Inggris, metode alokasi anggaran kesehatan daerah merupakan subjek
dari penelitian yang panjang dan mendalam oleh Regional Allocation Working
Party (RAWP) pada tahun 1980-an. Keputusan ini akhirnya membuat metode
alokasi dana kesehatan daerah yang optimal harus berdasarkan pendapatan
perkapita disesuaikan dengan SMRs daerah tersebut. Penyesuaian ini dihitung
berdasarkan perbedaan umur dan angka kematian.
Inisiatif terbaru dalam reformasi kesehatan di Kanada menggabungkan
penyesuaian kembali rasio jumlah tempat tidur terhadap populasi dan otonomi
pelayanan kesehatan melalui penggabungan pelayanan kesehatan provinsi dan
sistem kesehatan kabupaten. Provinsi Saskatchewan pada tahun 1993
menerapkan sistem kesehatan ini di 30 kabupaten yang menggabungkan rumah
sakit, rumah rawat dan kesehatan masyarakat. Pembiayaan per capita
membolehkan transfer dana dari rumah sakit ke sektor pelayanan lainnya, seperti
rumah rawat. Provinsi mengatur untuk menurunkan pengeluaran yang meningkat
melebihi rata-rata pertumbuhan GDP. Inisiatif kesehatan pedesaan di New York
juga menuju pola kesehatan daerah, tetapi kekakuan sistem pembiayaan dan
lemahnya kepemimpinan politik.
Regionalisasi rumah sakit dan sistem pelayanan lainnya merupakan
pendekatan untuk rasionalisasi perawatan kesehatan dan penontrolan biaya
kesehatan. Pada komunitas yang memiliki tempat tidur dalam jumlah besar dan
pelayanan bersaing. Regionalisasi menyediakan metode rasionalisasi, dengan
kerjasama atau pengurangan tugas yang tidak perlu, unit peningkatan mutu atau
unit investigasi seperti fertilisasi in vitro, unit operasi jantung, dan peralatan
pencitraan lanjutan (MRI), atau kapasitas tempat tidur. Di Amerika Serikat usaha
untuk meregionalisasi pelayanan yang sudah ada, seperti sistem pelayanan
perinatal pada tahun 1980-an, tetapi tidak meluas ke aplikasi yang lain dari
pendekatan ini. Pada tahu 1990-an, jaringan rumah sakit baik di bidang profit
maupun non-profit berkembang secara luas untuk meningkatkan pembagian pasar
dan penyatuan vertikal untuk pelayanan dan manajemen efisiensi pembiayaan
sebagai bagian dari dominasi managed care pada asuransi kesehatan di Amerika
Serikat
PEMBAYARAN BIAYA PERAWATAN RUMAH SAKIT
Rumah Sakit merupakan komponen paling mahal dari pelayanan kesehatan.
Secara konvensional, Rumah Sakit dibayar perhari atau tarif flat per pasien-hari.
Pembayaran per hari mungkin ditentukan oleh biaya sebenarnya atau oleh negara,
provinsi, atau daerah dengan menetukan biaya operasional per hari berdasarkan
jumlah tempat tidur, dan penyesuaian terhadap fungsi pengajaran dan penelitian.
Pembayaran per hari berdasarkan biaya sebenarnya per pasien pada unit tertentu
di rumah sakit seperti pelayanan di ruangan intensif mungkin akan lebih mahal
atau lebih murah dari jumlah yang diperoleh.
Metode pembayaran per hari tergantung pada lamanya perawatan, imbalan
terhadap rumah sakit dengan teknologi yang kurang, dan jika berdasarkan pada
rata-rata nasional atau daerah dapat memberi hukuman kepada rumah sakit
dengan tenaga dan teknologi yang tinggi, seperti rumah sakit pendidikan. Ketika
pelayanan terjamin, tidak ada insentif keuangan untuk memperpendek masa
rawatan pasien. Metode pembayaran per hari dikaitkan dengan penggunaan
fasilitas yang tidak efisien, seperti penggunaan uji diagnostik untuk memperlama
masa rawatan untuk uji atau perawatan tambahan yang dapat dilakukan dengan
cara alternatif yang biaya jauh lebih rendah. Penyelenggara medapatkan imbalan
dari perawatan dan menyediakan perawatan yang diperpanjang untuk pasien yang
relatif baik, sedangkan pasien yang lebih parah merupakan suatu kewajiban
finansial, sebagai fungsi pendidikan dan penelitian, kecuali dibiayai secara
terpisah. Sistem ini memiliki keterbatasan dana untuk meningkatkan efisiensi
dengan mengembangkan layanan rawat inap alternatif atau layanan rawat jalan,
dan hal ini mengharuskan rumah sakit yang mempersingkat hari rawatan.
Pembayaran Fee-for-service untuk setiap pelayanan di rumah sakit
menyebabkan penyedia layanan menambahkan pelayan kecil yang tidak
dibutuhkan, waktu rawatan yang lama, tingginya biaya, dan penambahan yang
tidak perlu. Metode ini sering digunakan di Amerika Serikat dengan sistem
asuransi yang banyak tetapi telah banyak digantikan dengan pembayaran DRG.
Tidak ada insentif untuk penurunan biaya atau peralatan pada model ini.
Anggaran belanja historis merupakan pembayaran imbalan berdasarkan
anggaran belanja tahun sebelumnya, disesuaikan dengan inflasi dan biaya
pelayanan terbaru. Anggaran dapat dinilai secara teliti oleh otoritas pembayaran
atau secara menyeluruh maupun pembayaran berbasis daerah, yang memberi
kebebasan bagi rumah sakit untuk membuat alokasi dana secara mandiri.
Pembayaran meliputi dana untuk renovasi. Metode ini sering digunakan ketika
rumah sakit dioperasikan oleh departemen kesehatan. Berbeda dengan sistem
pembayaran per hari, metode ini secara teoritis dapat menyediakan dana untuk
memperpendek masa rawatan dan untuk efisiensi penggunaan sumber daya rumah
sakit.
Pembayaran sesuai aturan, sebagaimana diterapkan pada sistem kesehatan di
Uni Soviet, menyediakan insentif nasional untuk menjaga rasio tingkat jumlah
tempat tidur terhadap populasi, gaji yang rendah dan kualitas perawatan yang
rendah juga. Reformasi di negara bekas Uni Soviet tidak menganut sistem
kesehatan seperti diatas, mengurangi jumlah tempat tidur dan menggunakan
insentif untuk efisiensi dalam pelayanan kesehatan.
Hasil dari penggunaan rata-rata biaya dan peralatan yang terlalu tinggi,
metode pembayaran alternatif yang dikembangkan di Amerika Serikat sejak tahun
1960-an. Sistem Diagnostic Related Groups (DRG) mulai digunakan pada tahun
1983 oleh Health Care Financing Administration (HCFA) Amerika Serikat
sebagai dasar pembayaran perawatan pasien di rumah sakit. Sitem DRG tersebut
menjadi dasar dalam pembayaran perawatan rumah sakit di Amerika serikat pada
tahun 1999, dan semakin meningkat penggunaannya di negara-negara industri
lainnya, seperti Inggris dan Israel serta negara berkembang seperti Filipina.
Sistem DRG tersebut adalah pembayaran kesehatan yang akan dianut di
masa mendatang dan sistem pembayaran yang didasarkan 495 klasifikasi
pengobatan untuk prosedur terapi dan dignostik, masing-masing rumah sakit
mempunyai biaya yang tetap. Hal ini menyediakan insentif untuk memeperpendek
masa perawatan, lebih efien dalam menggunakan layanan diagnostik dan terapi,
dan mengurangi jumlah tempat tidur yang tidak bermanfaat. Akhirnya, rumah
sakit memulangkan pasien untuk rawat jalan.
Jasa pelayanan kesehatan meningkat pesat di Amerika serikat, sementara
tingkat hunian tempat tidur dan tempat tidur rumah sakit terhadap penduduk terus
menurun selama tahun 1990an. Sistem DRG tidak menyebabkan pendapatan
berkurang dan mungkin terjadi pemalsuan kriteria diagnostik atau keparahan
diagnostik dari suatu kasus untuk meningkatkan pendapatan ("DRG creep").
Perbedaan metode anggaran rumah sakit memiliki keuntungan dan kerugian.
Pembayaran dengan sistem DRG lebih disukai untuk mempromosikan
penggunaan perawatan rumah sakit secara rasional.Anggaran daerah dialokasikan
per kapita berdasarkan sistem pembayaran DRG mungkin menjadi cara yang
efektif untuk menggabungkan rawat inap dan perawatan rumah sakit,
menggabungkan ekuitas regional dan insentif untuk efisiensi penggunaan layanan
diagnostik dan pengobatan. Sistem pembayaran prospektif mungkin disesuaikan
dengan mekanisme asuransi yang berkualitas, hal ini merupakan isu penting
dalam manajemen kesehatan.
BIAYA MODAL
Biaya modal untuk membangun atau merenovasi fasilitas kesehatan
berdasarkan pertimbangan jangka panjang tetapi memiliki efek yang penting pada
biaya operasi saat ini. Biaya operasi fasilitas perawatan kesehatan baru mungkin
sama dengan biaya modal dalam 2-3 tahun. Biaya modal dapat dibiayai oleh
sumbangan publik atau swasta, risiko investasi modal, atau pinjaman yang
dijamin pemerintah. Badan pemerintah yang berwenang untuk menyetujui suatu
proyek konstruksi atau peralatan rumah sakit berdasarkan prosedur certificate of
need (CON) dan kemudian setuju untuk memberikan mekanisme untuk
menyediakan dana untuk menyesuaikan kontribusi lokal atau untuk anggaran atau
menyesuaikan rata-rata untuk pembayaran pinjaman jangka panjang untuk biaya
modal. Hal ini terjadi baik di Amerika Serikat menurut Hill-Burton Act (lihat Bab
10) dan di Kanada dengan sistem asuransi kesehatan nasional. Dimana rumah
sakit dioperasikan secara independen dari pemerintah, mereka dapat meminjam
atau mengumpulkan uang secara pribadi dengan obligasi jangka panjang atau
pinjaman bunga rendah. Penggantian mungkin dimasukkan ke dalam biaya
operasi dan pengembalian pinjaman selama bertahun-tahun.
Ketika pemerintah membiayai biaya modal, mereka memiliki kontrol yang
lebih besar terhadap distribusi, arah, dan penyediaan fasilitas rumah sakit. Aturan
pemerintah untuk meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakit dengan
mendorong pembangunan rumah sakit, atau pemeliharaan jumlah tempat tidur
yang tidak dapat digunakan atau mungkin berkualitas buruk. Aturan juga dapat
digunakan untuk menetapkan batas atas atau menyediakan insentif untuk
mengurangi pasokan tempat tidur. Salah satu elemen umum dari strategi
pembiayaan di banyak negara industri pada 1990-an adalah pengurangan dalam
penyediaan tempat tidur rumah sakit, yang terjadi tanpa menimbulkan bahaya
yang nyata terhadap kualitas pelayanan. Pengurangan tempat tidur Rumah Sakit
sebagian diimbangi oleh pengalihan pasien yang sudah dirawat lama ke program
perawatan di rumah atau rumah perawatan dengan pengalihan modal dan biaya
operasional. Secara keseluruhan, mempertanahkan kualitas pelayanan tidak sesuai
dengan mempertahankan rasio tempat tidur yang banyak terhadap jumlah populasi
(kebalikan dari hukum Roemer) karena sumber daya manusia dalam jumlah besar
diperlukan untuk mengimbangi jumlah tempat tidur dengan mengorbankan
layanan lain yang diperlukan masyarakat.
PENYEDIAAN RUMAH SAKIT, PEMANFAATAN, DAN BIAYA
Rasio jumlah tempat tidur perawatan akut di rumah sakit terhadap populasi
di Amerika Serikat meningkat sejak 1940-an sampai 1980-an dan menurun setelah
itu. Penyediaan dan pemanfaatan tempat tidur rumah sakit berubah sejalan dengan
meningkatkannya tekanan ekonomi untuk mendapatkan perawatan yang lebih
murah, dan anggapan bahwa perawatan rawat jalan dan perawatan berbasis
komunitas lebih efektif dalam banyak hal. Di Amerika Serikat, pemanfaatan
rumah sakit, rata-rata lama tinggal, dan persentase rawat inap menunjukkan
penurunan terutama pada periode 1980-1995. Staf rumah sakit per 100 hari pasein
meningkat dari 226 pada tahun 1960 menjadi 583 pada tahun 1991, menunjukkan
adanya peningkatan pelayanan penunjang dan teknis dan meningkatnya keparahan
penyakit pada pasien yang dirawat. Peningkatan kepegawaian, inovasi teknologi,
dan obat-obat mahal meningkatkan biaya perawatan pasien di rumah sakit. Tabel
11.7 menunjukkan tren dalam penyediaan tempat tidur rumah sakit dan persentase
perawatan akut, rumah sakit umum nonfederal di Amerika Serikat 1940-1996.
kecenderungan dalam pemanfaatan dan penyediaan tempat tidur rumah sakit
di Amerika Serikat telah menurun selama tahun 1980 dan awal 1990-an.
Walaupun populasi yang menua, kecenderungan untuk mengurangi pemanfaatan
rumah sakit secara keseluruhan telah menghasilkan hal-hal seperti: perubahan
pola morbiditas; substitusi pelayanan rawat jalan menggantikan rawat inap di
rumah sakit, penerapan sistem pembayaran DRG, mengurangi lama rawatan,
tekanan yang lebih besar pada kesehatan ekonomi dan pengendalian biaya
berdasarkan pertimbangan medis; metode pelayanan yang lebih efisien, kesadaran
kesehatan yang lebih besar pada masyarakat umum, dan peningatan perawatan diri
dan pencegahan penyakit.
Kematian akibat penyakit jantung koroner telah turun tajam selama periode
ini, bagaimanapun, jumlah rawatan rata-rata penyakit jantung secara keseluruhan
tidak menurun, sedangkan jumlah hari perawatan mengalami penurunan sebesar
38%. Hal ini mencerminkan perubahan pola perawatan, lama rawat inap yang
lebih pendek dan pendekatan rehabilitasi yang lebih agresif untuk infark miokard,
dan penekanan pada rawat jalan. Pengobatan selama fase akut infark miokard
lebih efektif daripada sebelumnya, dengan teknologi seperti streptokinase,
angioplasty, stent, dan intervensi lainnya. Semua ini menghasilkan penurunan
yang nyata dalam angka kematian (Bab 5).
Banyak negara-negara Eropa Barat dimulai pada 1980-an mengurangi
tempat tidur rumah sakit mereka, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 11.8.
Swedia dan Finlandia mengurangi kapasitas rumah sakit mereka sebesar masing-
masing 53% dan 36%, dan Eropa Barat secara keseluruhan sebesar 26%. Negara
Eropa Timur dan bekas Uni Soviet masih tetap dengan jumlah rumah sakit yang
banyak namun total pembiayaan kesehatan per kapita relatif rendah.
Mengurangi pemanfaatan rumah sakit dan penyediaan tempat tidur
menimbulkan masalah realokasi staf dan sumber daya. fasilitas rumah sakit
sendiri kadang-kadang dapat digunakan untuk tujuan lain, seperti terlihat dalam
kotak 11,5. Seringkali, hal yang paling baik untuk fasilitas kesehatan yang sudah
tidak terpakai adalah dengan cara menghancurkannya, dan lahan yang tersedia
akan lebih bermanfaat daripada terus digunakan untuk pelayanan kesehatan.
BOX 11.5 BERHADAPAN DENGAN KELEBIHAN KAPASITAS TEMPAT
TIDUR RUMAH SAKIT
1. Perubahan ke fasilitas perawatan jangka panjang: perawatan tambahan,
rehabilitasi, perawatan kronis, atau perawatan di rumah.
2. Menutup rumah bersalin: digantikan dengan membuka unit bersalin di rumah
sakit umum daerah.
3. Membuat unit psikiatris di rumah sakit umum: konversi kelebihan tempat
tidur perawatan akut, penutupan tempat tidur psikiatri jangka panjang,
pengembangan fasilitas pelayanan masyarakat dan kelompok perumahan.
4. Mengembangkan unit geriatri akut di rumah sakit umum: pengobatan jangka
pendek, dengan rumah-rumah;
5. Mengembangkan unit tuberkulosis di rumah sakit umum: penyelidikan jangka
pendek dan terapi, dengan penutupan tempat tidur jangka panjang di rumah
sakit TB dan penguatan sistem perawatan komunitas.
6. Mengembangkan unit detoksifikasi untuk penyalahgunaan alkohol dan
narkoba: rumah sakit umum dengan dukungan fasilitas masyarakat.
7. Mengalihkan menjadi tempat penampungan dengan kebutuhan khusus:
tunawisma, penampungan korban kekerasan dan perkosaan.
8. mengalihkan ke pusat perawatan rawat jalan: penggunaan fasilitas dan tenaga
rawat inap untuk pelayanan rawat jalan, pelayanan rumah sakit harian.
9. mengembangkan rumah penampungan darurat: perawatan pasien tahap
terminal
10. mengalihkan ke fungsi sosial lain yang bermanfaat: pusat komunitas, sekolah,
atau pelatihan kejuruan.
11. Menghancurkan dan membuang fasilitas usang: nilai tanah dapat digunakan
untuk membiayai program kesehatan baru.
MODIFIKASI KEKUATAN PASAR
Secara klasik, kekuatan pasar dipandang sebagai sarana untuk
memberdayakan para pembeli untuk menemukan barang terbaik dan atau
termurah dari penyedia yang ada. Dalam pelayanan kesehatan, ada faktor yang
dimodifikasi yang mempengaruhi kekuatan pasar. Memahami pengubah dari
kekuatan pasar diringkas dalam Tabel 11.9 adalah bagian dari persiapan untuk
manajer, penyedia, dan perencana kebijakan untuk memainkan peran strategis
dalam sistem kesehatan. Beberapa faktor pengubah merupakan peraturan
pemerintah, seperti penyediaan tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain yang terkait
dengan akses ke pelayanan serta jumlah dan metode pembayaran dan faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan perawatan, dan juga, kualitas dan efisiensi
EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT BARU
Kesehatan masyarakat baru memiliki kepentingan vital dalam metode
pembiayaan pelayanan kesehatan, ekonomi kesehatan dan alokasi sumber daya
dalam bentuk uang, tenaga manusia atau aset. Tidak ada pendekatan lain yang
memandang secara luas layanan promotif, preventif, kuratif dan pelayanan jangka
panjang. Keseimbangan dan saling ketergantungan dipengaruhi oleh sistem
keuangan dan pilihan di antara cara alternatif pengalokasian sumber daya.
Analisis ekonomi, seperti penilaian epidemiologi, merupakan alat vital
dalam perencanaan kesehatan dan manajemen, khususnya dalam mengevaluasi
alokasi sumber daya dalam sistem kesehatan. Kegagalan untuk melaksanakan
hasil penilaian seperti inefisiensi dalam perencanaan kesehatan. Metode analisis
ekonomi, akan dijelaskan secara singkat dalam bab ini, sebagai bagian dari
armamentarium dari Kesehatan Masyarakat Modern. Profesional di bidang
kesehatan memerlukan pemahaman dasar tentang isu-isu ekonomi yang terlibat
dalam menetapkan prioritas, organisasi pelayanan, pemanfaatan layanan, dan
kompleks yang berkaitan dengan etika, politik, sosial dan isu manajemen.
KESIMPULAN
World Development Report 1993 mendukung pandangan dasar yang
dipromosikan oleh WHO sejak Konferensi Alma-Ata pada tahun 1978: bahwa
keseimbangan antara perawatan kesehatan dasar dan perawatan rumah sakit
merupakan elemen penting dari sistem kesehatan, dan bahwa perawatan primer
dan promosi kesehatan adalah intervensi yang paling efektif dari segi biaya dalam
meningkatkan status kesehatan populasi. Dimana ada penegasan berlebihan pada
perawatan institusional, ada potensi nyata untuk transfer sumber daya dan
penegasan dalam sistem kesehatan sebagai bagian dari proses peningkatan standar
perawatan primer dan promosi kesehatan. Hal ini merupakan arah reformasi
kesehatan di banyak negara.
Inovasi dalam pembiayaan layanan kesehatan dan administrasi, seperti
HMO, managed care, pembayaran kapitasi, Dokter pemegang dana, sistem
kesehatan kabupaten dan DRGs, merupakan bagian dari usaha untuk menemukan
cara yang lebih efisien dari pemanfaat sumber daya dan membatasi kenaikan
biaya. Perbaikan dalam perawatan, seperti endoskopi dan operasi rawat jalan, dan
perawatan di rumah, berdampak pada kesehatan ekonomi. Seiring bertambahnya
usia penduduk dan kemajuan teknologi, biaya pasti akan meningkat kecuali
sumber daya yang dialokasikan untuk mencegah atau menunda timbulnya
komplikasi pada orang dengan penyakit kronis dalam masyarakat.
Kesehatan harus bersaing dengan program pemerintah lainnya untuk alokasi
sumber daya. Dalam Kesehatan Masyarakat Baru, perawatan kesehatan
merupakan investasi dalam modal manusia untuk pembangunan suatu negara, dan
juga merupakan kewajiban moral dari masyarakat terhadap anggota individu.
Kesehatan Masyarakat yang baru terlibat dalam pengelolaan pelayanan kesehatan
di semua aspek sehingga pemahaman tentang isu-isu dasar dalam ekonomi
kesehatan adalah sama pentingnya dengan pemahaman penyakit menular atau
unsur-unsur kesehatan lain.