Cctv alat kontrol keamanan ruangan

11
Lia Rosmalia 1 , Titis Prasetyo U. 1 , Ilham K. 2 . Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 PERANCANGAN ALAT PENGGONTROL KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA Close Camera Television (CCTV) BERBASIS PC Oleh Lia Rosmalia 1 , Titis Prasetyo Utomo 1 , Ilham Kosasih 2 ABSTRACT Room Security Controller Device uses CCTV (Close Camera Television) based on PC is an aplliance controlled by a so called controll device microcontroller. Meaning of Microcontroller itself is a semiconductor chip in form of Integrated Circuit (IC) or “rangkaian terpadu” which is in its contains program from intructions written using Machine Language (Assembler) and has function as controller of work system of a device otomatically which in this case is applicated as Room Security Controller. This system works by using aid of a infra red censor attached in such a manner to make the appliance works better . This system works using AT89C51 Microcontroller. This Room Security Controller is made to give the solution facilitate human work easier dan give correctness level in maintaning of a room or place contiunelly. I. PENDAHULUAN Teknologi komputer yang terus berkembang dari awalnya untuk menghitung sekarang hampir pada setiap pekerjaan digunakan antara lain pengendali proses industri sistem pengontrolan keamanan dan masih banyak kegunaan lainnya. Salah satunya adalah sistem keamanan ruangan atau suatu gedung, yang dapat dikontrol dalam suatu tempat. Sistem pengamanan ruangan tidak terlepas dari tugas seorang operator yang selalu setiap saat mengawasi. Pengawasan terhadap ruangan harus dilakukan terus menerus agar setiap objek yang tidak di kehendaki dapat terpantau. Pengawasan dengan cara seperti itu memiliki banyak kelemahan antara lain, tidak selalu dapat mengawasi setiap titik pada setiap saat. Telah banyak usaha untuk menjamin keamanan suatu ruangan atau gedung. Di pihak lain, tetap saja ada orang-orang dengan maksud tertentu yang berusaha untuk menembus sistem keamanan tersebut. Lubang keamanan dapat terjadi di beberapa tempat yaitu pada sistem aplikasi, sistem operasi dan pada jaringan komputer. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang mampu mengamankan dan mengontrol dengan baik. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi ini 1 = Dosen Tetap Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya 2 = Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya 61 STMIK Darmajaya

Transcript of Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Page 1: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

PERANCANGAN ALAT PENGGONTROL KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA Close Camera Television (CCTV)

BERBASIS PC

Oleh Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo Utomo1, Ilham Kosasih2

ABSTRACT

Room Security Controller Device uses CCTV (Close Camera Television) based on PC is an aplliance controlled by a so called controll device microcontroller. Meaning of Microcontroller itself is a semiconductor chip in form of Integrated Circuit (IC) or “rangkaian terpadu” which is in its contains program from intructions written using Machine Language (Assembler) and has function as controller of work system of a device otomatically which in this case is applicated as Room Security Controller. This system works by using aid of a infra red censor attached in such a manner to make the appliance works better . This system works using AT89C51 Microcontroller. This Room Security Controller is made to give the solution facilitate human work easier dan give correctness level in maintaning of a room or place contiunelly.

I. PENDAHULUAN

Teknologi komputer yang terus berkembang dari awalnya untuk menghitung sekarang hampir pada setiap pekerjaan digunakan antara lain pengendali proses industri sistem pengontrolan keamanan dan masih banyak kegunaan lainnya. Salah satunya adalah sistem keamanan ruangan atau suatu gedung, yang dapat dikontrol dalam suatu tempat. Sistem pengamanan ruangan tidak terlepas dari tugas seorang operator yang selalu setiap saat mengawasi. Pengawasan terhadap ruangan harus dilakukan terus menerus agar setiap objek yang tidak di kehendaki dapat terpantau. Pengawasan dengan cara seperti itu memiliki banyak kelemahan antara lain, tidak selalu dapat mengawasi setiap titik pada setiap saat. Telah banyak usaha untuk menjamin keamanan suatu ruangan atau gedung. Di pihak lain, tetap saja ada orang-orang dengan maksud tertentu yang berusaha untuk menembus sistem keamanan tersebut. Lubang keamanan dapat terjadi di beberapa tempat yaitu pada sistem aplikasi, sistem operasi dan pada jaringan komputer. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang mampu mengamankan dan mengontrol dengan baik. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi ini

6

1 = Dosen Tetap Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya2 = Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya

1 STMIK Darmajaya

Page 2: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

adalah dengan menerapkan pengunaan kamera pengontrol yang dapat mendeteksi secara otomatis keberadaan objek. Selain itu kamera ini dapat digerakkan secara manual mengunakan tombol yang telah dirancang melalui (Personal Komputer (PC). Digunakanya pengontrolan menggunakan kamera deteksi ini karena memiliki keungulan di bandingkan dilakukan oleh manusia. Manusia mempunyai fisik tidak stabil dan akan terus menurun setelah lama bekerja. Selain itu kemera ini memiliki kemampuan dapat mengawasi dan bekerja setiap saat. Faktor inilah yang menjadi acuan pengambilan keputusan di gunakannya alat ini untuk membantu manusia (operator) dalam pengontrolan suatu ruangan atau gedung. Pada perancangan sistem keamanan menggunakan kamera pengontrol ini terdapat dua bagian penting yang membentuk sistem kerjanya yaitu bagian hardware dan bagian software. 1. Bagian hardware yaitu mekanik penggerak kamera terdiri atas motor

penggerak, modul infrared objek detektor, dan interface. 2. Pada bagian software digunakan untuk berkomunikasi dengan hardware

dengan tampilan visualisasi secara langsung. Untuk memudahkan dari penelitian ini sistem pengontrolan yang akan dirancang hanya dalam suatu ruangan dengan pergerakan secara otomatis. Selain itu kamera ini dilengkapi tombol pengontrol yang dihubungkan pada Program untuk menggerakkan kamera pengontrol ini menggunakan bahasa Assembler dengan mengunakan interface tambahan berupa TV Combo sebagai out put.

II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan Dalam mengerjakan sistem pengendali kamera penggontrol ini alat yang digunakan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem pengendali kamera penggontrol terdiri atas :

1. Satu unit computer XT/AT Pentium TM IBM Compatible dengan port serial (Com1/Com2) untuk mendown load program ke board DT 51;

2. Satu Board DT 51 sebagai sistem pengendali utama; 3. Satu kabel penghubung; 4. Modul rangkaian sensor infra merah sebagai pemberi sinyal interupt ke

board DT51; 5. Modul rangkaian motor stepper penggerak kamera; 6. Travo 9 VAC 500 MA sebagai catu daya; 7. Kamera CCTV ; 8. TV Combo sebagai alat Visualisasi;

Untuk mengatur prinsip kerja dari sistem kamera penggontrolan diperlukan suatu perangkat lunak (software) sebagai berikut.

62 STMIK Darmajaya

Page 3: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

1. Sistem operasi MS.DOS TM (Versi 6.2) keatas atau window 9X 2. ASM51 untuk mencompile program dari extension.ASM menjadi

extension.HEX 3. DT 51 L sebagai software downloder untuk DT51

2.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu program perangkat keras sistem, tahap perancangan perangkat lunak sistem dan tahap pembuatan maket.

Unit Sensor I

AT89C51

Unit Penggerak

Motor Stepper

Unit DT51

Unit Sensor II

Gambar 2.1 Blok Diagram Unit – unit Penggerak Kamer

Dari blok diagram di atas dapat diketahui bahwa sistem pada amengunakan kamera CCTV ini terdidari Unit Modul DT 51 Umotor stepper Unit sensor dan monitor PC.

2.2.1 Unit Sensor Infra Merah Penggunaan infra merah sebagai sumber cahaya dipilih karena khusus. Infra merah mempunyai panjang gelombang yang ldibandingkan dengan cahaya tampak, sehingga tidak dapat ditelanjang. Pemilihan jenis sensor yang digunakan disesuaikan analog untuk cahaya , menjadi besaran listrik . Photodiode bekergelombang infra merah 0,85-0,90 mikro meter, ini cocok dgelombang yang dipancarkan oleh infra merah, sehingga didapcahaya infra merah saja yang dikonfersi oleh photo dioda. 2.2.2 Modul Deveploment Tools 51 (DT51) DT51 adalah alat pengembangan mikrokontroler keluarga berbentuk sistem minimum dengan komponen utamanya AT89C51 didukung oleh komponen-komponen lainnya seperti 8255 dan rangkaian pendukung lainnya. Salah satu pertimbanga

63 ST

Monitor

PC

a

lat pengontrolan nit Pengendali

spesifikasi yang ebih kecil bila lihat oleh mata dengan besaran ja pada panjang engan panjang at hasil dimana

MCS-51 yang mikrokontroler EEPROM, PPI

n digunakannya

MIK Darmajaya

Page 4: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

DT 51 adalah penggunaan jumlah komponen penunjang akan dibuat seminimum mungkin karena sudah tersedia interuppt, pewaktu (timer), pencacah (counter) dan media penyimpanan (memori) dalam satu paket IC tersebut.

2.2.3 Unit Penggendali Motor Stepper. Untuk mengerakkan kamera digunakan motor stepper sebagai penggeraknya. Pemilihan motor stepper disebabkan karena kemudahan dalam merancang dan mengoperasikan rangkaian pengendalinya, serta penggontrolan gerakanya. Motor stepper yang dipakai menggunakan level tegangan 5 Volt. 2.3 Perancangan Perangkat Lunak Supaya perangkat keras suatu sistem mikrokontroller dapat dijalankan, maka sebalumnya diperlukan pemrograman perangkat lunak (Software) agar mikrokontroller dapat melakukan proses pengolahan dan manipulasi data sehingga sistem tersebut dapat bekerja seperti yang diinginkan. Proses pembuatan program tersebut menggunakan bahasa assembly sampai proses men-download program pada EEPROM adalah melalui proses sebagai berikut.

1. Program ditulis dengan mengunakan editor text SCII seperti EDIT.COM atau SIDEKICK atau NOTEPAD (berada pada windows) dan kemdian disimpan dengan ekstention .ASM guna mengindikasikan bahwa file tersebut merupakan file assemler.

2. Program di-Compile dengan menggunakan software ASM51 sehingga dihasilkan file ekstensi.HEX (Hexadesimal) yang merupakan program bahasa mesin.

3. Program tersebut dengan mengunakan software DT51L. Hal pertama yang dilakukan oleh program utama adalah proses inisialisasi. Proses ini adalah proses pemrograman piranti dengan jalan mengirimkan kontrol word kekontrol register (register kendali).

2.4 Inisialisasi Sistem Kerja Kamera Penggontrol Ruangan Mengunakan Kamera CCTV Sebelum kamera penggontrol ruangan dioprasikan terlebih dahulu dilakukkan penginstalasikan sistem-sistemnya. Adapun sistem-sistem tersebut adalah sebagai berikut.

1. Hubungkan port COM1 pada komputer dengan RS232 pada board DT51 dengan mengunakan kabel serial (konektor RS232).

2. Hubungkan out put rangkaian sensor infra merah ke pin INT0 dan pin INT1 pada board DT51 dengan mengunakan kabel pelangi

3. Hubungkan port A (A.0,A.1,A.2,A.3) pada board DT51 kerangkaian penggendali motor stepper dengan menggunakan kanel pelanggi.

4. Hubungkan trafo 9 Volt AC ke board DT51. 5. Nyalakan komputer dan board DT51, untuk posisi jumper pada board

DT51 yang terletak pada pin 2-3 (reset) 6. Jalankan software ASM lalu compile 7. Setelah dicompile, file di download ke board DT51 .

64 STMIK Darmajaya

Page 5: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

2.5 Perancangan Perangkat Lunak Gambar berikut merupakan diagram alur dari program utama dengan bahasa Pemograman Asembler.

Start

Inisialisasi Intrupsi AT89C51

Pemberian Nilai R0=R1=0

2.6 Pembuatan Prototype Dalam pembuatan protoype simulator sistem penggerak kamera ini terdiri dari pembuatan alat yang berupa perangkat keras dan pembuatan maket yang dapat menunjukan fungsi sebenarnya dari sistem tersebut.

Pulsa Int 0

Matikan Motor Stepper

Motor Stepper Bergerak

Visualisasi Pada Monitor

Y

T

Pulsa Int 1

Gambar 3.7 Flowchart Kamera Pengontrol

65 STMIK Darmajaya

Page 6: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

2.6.1 Pembuatan Alat Simulator sistem penggendali penggerak kamera penggontrol keamanan yang dibuat terdiri dari empat buah bagian utama yaitu : sistem DT 51, unit penggendali motor stepper, unit kamera deteksi, serta sensor – sensor intrupt. Pembuatan alat ini dibuat secara terpisah dengan maksu d agar memudah kan pemeriksaan kerusakan dan pengujian. Unit sistem DT 51 berupa board yang langsung dapat dipakai. 2.6.2 Pembuatan Maket Pembuatan maket simulator sistem penggontrol keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini menggunakan bahan–bahan yang mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Berikut ini adalah bagian–bagian dari maket.

1. Sebagai alas maket tersebut digunakan papan multipleks dan pada bagian atas papan inilah bagian – bagian yang lainnya diletakkan, seperti sebuah rumah yang terdapat dua buah pintu yang ditempelkan pada papan tersebut denan menggunakan lem.

2. Pada bagian sisi rumah terdapat satu buah motor langkah sebagai penggerak kamera dan diberi penyanggah dengan sebuah plat alumunium dengan panjang 20 cm.

3. Dibagian depan rumah terdapat dua pasang sensor infra merah sebagai pengirim dan penerima sinyal infra merah. Untuk memperindah penempilan pada meket dipasang pepohonan dan hiasan plastik.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Kondisi Keberadaan Kamera pengontrol Pada Gambar 3.1 menunjukan bahwa kamera pengontrol ini berada diantara kedua sensor. Pertama-tama kamera dapat bergerak secara otomatis kekanan dan kekiri degan memberikan pulsa–pulsa secara berulang ulang oleh sensor infra merah yaitu LED infra merah sebagai pemancar infra merah dan Phototransistor sebagai penerima sinar infra merah yang diletakkan di kanan dan kiri dari kamera. Selain itu pada perancangan alat ini disediakan pula pergerakan secara manual, digerakkan menggunakan tombol (switch button) baik untuk menggerakan ke kanan maupun ke kiri Perancangan alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini digunakan untuk mengontrol keadaan ruangan tertentu yang telah beri dua pasang sensor infra merah. Pergerakan kamera ini dibantu oleh motor stepper yang berputa sebesar 900 dari posisi sebelumnya Jika terdapat sebuah objek yang terdeteksi oleh sensor maka kamera terfokus pada objek yang menghalangi sensor. Kemudian monitor sebagai bagian out put akan menampilkan gambar yang diterima oleh kamera.

66 STMIK Darmajaya

Page 7: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

Gambar 3.1 Maket alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV

Perancangan alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini digunakan untuk mengontrol keadaan ruangan tertentu yang telah beri dua pasang sensor infra merah. Pergerakan kamera ini dibantu oleh motor stepper yang berputa sebesar 900 dari posisi sebelumnya Jika terdapat sebuah objek yang terdeteksi oleh sensor maka kamera terfokus pada objek yang menghalangi sensor. Kemudian monitor sebagai bagian out put akan menampilkan gambar yang diterima oleh kamera. 3.2 Spesifikasi Teknis Rangkaian Pengukuran tegangan pada rangkaian dilakukan untuk mendapatkan data secara teknis agar dapat dibandingkan dengan teori sehingga di peroleh hasil yang diharapkan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan multimeter digital untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Tabel 3.1 menunjukan hasil pengukuran yang dilakukan saat alat dijalankan. Pengontrol keamanan ruangan ini menggunakan kamera CCTV (Close Camera TeleVision) yang dipasang pada poros motor stepper. Motor stepper difungsikan sebagai pemutar kamera ke kanan dan ke kiri. Output dari kamera dihubungkan ke TV combo melalui Slot MMI (MultiMedia Input) yang erhubung dengan monitor sebagai display (tampilan) dari kamera.

67 STMIK Darmajaya

Page 8: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

Tabel 3.1 Tegangan pada masing-masing komponen

Nama Rangkaian Nama Komponen Tegangan Catu Daya

Trafo Vin Vout

1 A 220 VAC 9V & 6V

Board DT 51 AT89C51 Vcc INT 0 & INT 1 tinggi rendah

9V AC 3,65 V 0 V

Sensor Infra Merah Photodioda Vcc Vout

5 V 1,6 V

Penggendali Motor Stepper

Transistor BC546 Basis (rendah) (tinggi)

0 V 4,95 V

Tabel 3.2 Pengujian Alat

No Putaran Kamera Secara

Otomatis Waktu ( s ) Keterangan

1. 2.

Kekanan sebesar 900

Kekiri sebesar 900

2 s / detik 2 s / detik

Jika LED infra merah sebagai pemancar dan Phototransistor mendeteksi objek disebel kanan, waktu delay yang diberikan 5 detik. Jika LED infra merah sebagai pemancar dan Phototransistor mendeteksi objek disebel kiri dengan waktu delay yang diberikan 5 detik.

1. 2.

Kekanan sebesar 900

Kekiri sebesar 900

2 s / detik 2 s / detik

Kamera bergerak kekanan menggunakan tombol (Switch button) disebelah kanan. Kamera bergerak kekanan menggunakan tombol (Switch button) disebelah kiri.

68 STMIK Darmajaya

Page 9: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

Tabel 3.3 Jarak Kepekaan Sensor

No Jarak Deteksi

Sensor Kondisi Sensor

Keterangan

1. 5 cm – 10 cm Terhalang Tidak Terhalang

Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dan menjalankan rutin intrupsi nya dan menggerakkan motor stepper. Phototransistor berlogika “0” sensor menerima sinar infra merah motor stepper tidak bergerak.

2. 10 cm – 15 cm Terhalang Tidak Terhalang

Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dan menjalankan rutin intrupsi nya dan menggerakkan motor stepper. Phototransistor berlogika “0” sensor menerima sinar infra merah motor stepper tidak bergerak.

3. 15 cm - 20 cm Terhalang Tidak Terhalang

Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dan menjalankan rutin intrupsi nya dan menggerakkan motor stepper. Phototransistor berlogika “0” sensor menerima sinar infra merah motor stepper tidak bergerak.

4. 20 cm – 25 cm Terhalang Tidak Terhalang

Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dalam jarak ini, sensor tidak mendeteksi keberadaan objek sehingga motor stepper tidak bergerak Phototransistor berlogika “1” sensor tidak mendeteksi objek yang terhalang motor stepper tidak bergerak.

3.3 Pembahasan Alat ini menggunakan dua jenis pengendalian kamera yaitu manual dan otomatis. Dengan pergerakan sudut 900 diharapkan objek dapat tertangkap oleh kamera secara keseluruhan Secara manual, kamera digerakkan menggunakan tombol (Switch button) baik untuk menggerakan ke kanan maupun ke kiri. Posisi awal kamera menghadap ke depan, jika tombol kanan ditekan maka motor stepper akan bergerak ke kanan.

69 STMIK Darmajaya

Page 10: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

Pergerakan ini terjadi dimana pada saat tombol ditekan maka mikrokontroler akan menerima masukan (tombol terhubung dengan mikrokontroler pada P1.0) berupa logika ‘1’. Masukan dari tombol ini memicu mikrokontroler untuk menjalankan instruksi menggerakkan motor stepper dengan mengirimkan logika ‘1’ ke rangkaian penggendali motor stepper. Setelah motor stepper bergerak ke kanan sebesar 900 selama 5 detik motor stepper akan kembali ke posisi awal. Secara otomatis, alat ini menggunakan dua pasang sensor infra merah yaitu LED infra merah sebagai pemancar infra merah dan Phototransistor sebagai penerima sinar infra merah yang diletakkan di kanan dan kiri dari kamera. Pada saat ada objek yang melintasi sensor maka tegangan dari keluaran sensor akan berubah dari 3,65 V ke 0 V atau dari logika ‘1’ ke logika ‘0’. Perubahan ini akan memicu mikrokontroler (sensor terhubung pada P3.2 dari mikrokontroler) untuk menjalankan rutin interupsinya. Pada rutin interupsi ini motor stepper digerakkan kekanan jika yang mendeteksi sensor 1 atau ke kiri jika yang mendeteksi sensor 2. Setelah motor stepper selesai diputaran sebesar 900 tepat dihadapan sensor yang mendeteksi objek maka motor stepper akan berhenti ditempat. Motor stepper akan kembali ke posisi awal jika dalam waktu selama 5 detik sensor tidak mendeteksi objek lagi.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pada saat kamera yang digerakkan oleh motor stepper kembali pada posisi

awal, maka kamera tidak tepat berada tempat semula. 2. Alat ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan pengunaannya dengan

konsekuensi perubahan pada sistem penggerak dan biaya yang lebih besar. 3. Jika terjadi suatu kesalahan pada salah satu prosedur disebabkan oleh

sistem perancangan alat keamanan ruangan mengnakan kamera cctv ini maka secara otomatis sistem berjalan tidak benar. Hal ini disebabkan keterkaitan antara prosedur yang satu dengan prosedur yang lain.

4.2 Saran Untuk pengembangan dan peningkatan pada sistem disarankan sebagai berikut.

1. Penggunaan sensor infar merah kurang efektif karena akan mudah sekali mengalami gangguan – gangguan sehingga pengunaannya harus benar-benar di perhitungkan karena dari gangguan – gangguan tersebut akan mengakibatkan alat tidak dapat bekerja sesuai yang diinginkan.Gangguan ini dapat disebabkan baik oleh manusia atau pun tingkat sensitifitas sensor, sehingga penulis menyarankan untuk menggunakkan sensor yang lebih peka yaitu sensor objek detektor.

2. Pada alat ini sensor hanya mendeteksi titik yang telah dipasang sensor saja sedangkan pada bagian - bagian lain objek tidak dapat terdeteksi. Untuk itu untuk lebih baik lagi maka sebaik nya alat padat mendeteksi keberadaan objek di setiap tempat.

70 STMIK Darmajaya

Page 11: Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006

DAFTAR PUSTAKA

Eko Putra .A Belajar Mikrokontroler AT 89C51/52/55 Teori dan Aplikasi. Gava Media,Yogyakarta Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)DELTA ELECTRONIC http://www.delta-electronic.com Jones Douglas w.. Basic stepping motor Control Circuits. http://www. Cs.uiowa.edu/jones/setp Link, Wolfgang. 1990. pengukuran. Pengendalian, dan pengaturan dengan PC. Elekmedia Komputindo, Jakarta Loveday, George. 1988. Intisari Elektonika. Elekmedia Komputindo, Jakarta Deden Untung, 2003, Rancang Bangun Simulator Pintu Perlintasan Kereta Api Berbasiskan Mikrokontroller AT89C51, UML, Lampung Innvative Electronics, ‘’ 89C51 Develoment Tools DT51 ersion 3.0 User’s Guide’’, Innovaative Elektronics Corps. Intel,1994,’’ MCS 51 Mikrocotroller Family User’s Manual ‘’, Intel Corporation, United States Of Amerika.

71 STMIK Darmajaya