Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
-
Upload
sinagadian -
Category
Documents
-
view
256 -
download
2
Transcript of Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
-
7/23/2019 Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
1/7
PENGAUDITAN DAN ATESTASI
Nama Anggota Kelompok :
Danny Indi P (140614!"4#$%an&i&ka ( '''#
Dian Pe%mata Sa%i (1406101#
Naida N)% Al*i&ya+%i (14061,4#
-AGISTE. AKUNTASI $AKU/TAS EKN-IUNIE.SITAS INDNESIA
AP.I/ 01
-
7/23/2019 Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
2/7
Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalahmurni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami
gunakan tanpa menyebut sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain, kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajaran : Pengauditan dan Atestasi
Tanggal : September 2015
Dosen : Yulius Bayu Susilo arto! MBA! "PA
#ama : Danny $ndi P #ama : %ransis&a#PM : 1'0(51')*' #PM :Tanda Tangan : Tanda Tangan :
#ama : Dian Permatasari #ama : #aida #ur Al+isya,ri#PM : 1'0(515021 #PM : 1'0(5152-'
Tanda Tangan : Tanda Tangan :
-
7/23/2019 Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
3/7
An example of judgemental sampling: Broomfield plc
Broomfield plc memiliki 500 debitur pada 30 September 2007 dengan total piutang outstanding sebesar
4.352.636. Selama penugasan audit, auditor tela menganalisis debitur berdasarkan !umla seperti "ang
ditampilkan pada tabel di ba#a$
No Jumlah Debitur Total % Nilai debit/piutang % nilai piutang
% %05 2% 233.562 6
2 70 %4 2&'.%%0 7
3 '0 %6 33&.726 '
4 5' %2 364.%45 '
5 70 %4 343.&73 '
6 4' & 40'.733 &
7 2' 6 433.%5% %0
' %' 4 550.355 %3
& %' 3 636.&'6 %4
%0 5 % 743.'&5 %7
Total 5 ! "#$5#&$& !(uestion$
Berikan saran bagaimana sampel searusn"a diseleksi dari para debitur pada tabel di atas dengan tu!uan
melakukan konfirmasi ba#a pen!ualan Broomfield plc dan s"stem penagian piutang beroperasi dengan
baik dan ba#a para neraca piutang debitur dicatat secara akurat dalam s"stem akuntansi Broomfield)
*a#ab$
+ua al "ang arus dipastikan ole auditor terkait piutangdebitur "aitu s"stem pencatatan
piutang -merupakan bagian dari u!i control dan akurasi nilai piutang debitur -merupakan bagian dari
prosedur substanti/e. al pertama "ang arus dilakukan ole auditor adala menganalisis para debitur
untuk menentukan berapa debitur "ang akan dipili sebagai sampling.
1enentuan "ang dapat dilakukan auditor "aitu membagi kelompok debitur berdasarkan persentase !umla
debitur dan sampling berdasarkan !umla piutangn"a$
isaln"a berdasarkan !umla piutang, dari total 4.352.636, 44 nilai piutang berasal dari 4%
debitur dengan persentase ' -poin nomor ' sd %0
Seingga dari poin % sd 7, terdapat 45& debitur dengan persentase total piutang sebesar 56 dari
total 4.352.636.emudian auditor melakukan pengu!ian teradap sampling untuk memastikan apaka operasional
Broomfield tela dilakukan dengan baik dengan memili sampel "ang dipila di atas. pabila para
debitur mengkonfirmasi ba#a pencatatan Broomfield tela akurat, makan auditor akan memperole
bukti melalui test control tersebut ba#a s"stem operasional Broomfiled tela ber!alan dengan baik.
-
7/23/2019 Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
4/7
+engan !udgement ba#a u!i control Broomfield tela baik, uditor kemudian melakukan !udgement
untuk memili 50 di antara 500 sampel debiturn"a.
angka selan!utn"a adala etode Sampling. uditor pertama kali perlu memperatikan
omogenitas populasi sampel sebelum menentukan representati/e sampel. Beberapa al "ang arus
dipertimbangan untuk mengurangi omogenitas sampling$
ransaksi8transaksi "ang tidak dilakukan dalam periode "ang rele/an searusn"a tidak disaukkan
sebagai komponen "ang omogen", misaln"a beberapa !enis transaksi pen!ualan dikontrol dengan
cara "ang berbeda, transaksi dalam !umla besar berbeda dengan transaksi dengan !umla kecil9
:eraca dalam populasi bisa !adi memiliki perbedaan nilai "ang besar, misaln"a beberapa nilai
piutang debitur Broomfield adala besar, merepresentasikan proporsi "ang tinggi dalam total,
namun !umla debitur tersebut sebenarn"a kecil.
Sample baru dapat benar8benar merepresentasikan al "ang sebenarn"a apabila sampel tersebut
diambil dari keseluruan populasi. isaln"a !ika auditr an"a mengambil sampel dalam % minggu di satu
bulan, maka mereka an"a melakukan pengu!ian untuk minggu itu sa!a, namun bukan untuk satu taun
periode audit, karena transaksi tersbeut tidak me#akili keseluruan sepan!ang taun ber!alan.
etodologi pemilian sampel "ang dapat dilakukan "aitu$
;andom sampling
etode ini berusaa memastikan masing8masing item dalam populasi memiliki peluang "ang
sama untuk dipili. uditor mengalokasikan indentifikasi untuk masing8masing sampling
kemudian menggunakan prosedur "ang sama untuk menentukan unit sampel "ang dipili untuk
diu!i9
S"stematicard Sampling
elalui metode ini, sampel dipili menggunakan mata tertutup, pin ataupun al lainn"a.
Sampling ini bukan bagian dari metode statistika dalam pemilian sampel.
-
7/23/2019 Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
5/7
+alam proses audit, sangat penting bagi auditor untuk mengumpulkan kecukupan bukti audit,
"ang artin"a besaran sampel men!adi penting pula. Bagaimana pun, !umla faktor penentu arus
dipertimbangkan dalam menentukan besarn"a sampel untuk pengu!ian "ang lebi detail. al ini
mencakup 3 al "aitu$
ingkat keperca"aan auditor dalam menentukan pengu!ian sampelstatistik
al ini dipengarui beberapa faktor seperti penilaian inerent dan control risk. 1enilaian inerent
risk akan mempengarui seberapa perca"a auditor teradap eror atau misstatement dalam
transaksi "ang merupakan aplikasi internal control.
ingkat eror "ang diperkirakan atau !umla eror dalam populasi
etika melakukan pengu!ian internal control perusaaan, auditor menggunakan apa "ang disebut
attribute sampling. etika melakukan pengu!ian neraca, auditor arus memperatikan ba#a nilai
akun arus tepat. Semakin tinggi kemungkinan tingkat eror, semakin besar sampel si>e "ang
arus digunakan.
ingkat eror "ang dapat ditolerir atau !umla "ang dapat diterima auditor
uditor arus menentukan tingkat eror "ang dapat ditolerir dari !umla populasi.etika u!i
control menggunakan atribut sampling, tingkat eror "ang dapat ditolerir adala tingkat de/iasi
maksimum dari sampel. 1engu!ian teradap !umla eror "ang dapat ditolerir berubungan dengan
le/el materialit" "ang ditentukan ole auditor. Semakin renda toleransi erorn"a, makan semakin
besar !umla sampel "ang digunakan.
;umus dari sample si>e ? ;eliabilit" factortolerable error rate
isaln"a dengan tabel ;eliabilit" @actor di ba#a ini$
Number of 'ample
(rrors
)onfidence *e+el
,% -% .% .5% ..%
0 %.2% %.6% 2.3% 3.00 4.6%
% 2.44 3.00 3.'& 4.75 6.64
2 3.62 4.2' 5.33 6.30 '.4%
3 4.77 5.52 6.6& 7.76 %0.05
isaln"a auditor menentukan toleransi eror sebesar 3. Berdasarkan pengalaman8pengalaman
sebelumn"a dan penilaian auditor teradap s"stem internal control, auditor memperkirakan akan
menemukan % eror. 1ada confident le/el 70, dan number of sampel eror %, maka reliabilit" factorn"a
adala 2,44, seingga sample si>e n"a adala$ 2.443 "aitu sebesar '% sampel.
aka total sampel "ang digunakan ole auditor adala '% sampel dari 500 sampel debitur.
-
7/23/2019 Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
6/7
0N(TA12 3N4T 'A*4N6 73'8
+alam analisis final, auditor arus perca"a diri ba#a eror dalam populasi tidak ber!umla cukup
besar untuk men"ebabkan akun8akun !au dari nilai "ang sebenarn"a. rtin"a auditor tidak an"a
berkepentingan dalam tingkat eror namun !uga dalam nilai moneter "ang disebabkan ole eror tersebut.
onetar" Anit Sampling -AS adala metode sampling "ang membolekan auditor untuk mengestimasi
populasi "ang diu!i di mana !umlan"a kemungkinan besar akan mengalami eror -most likel"
error dan likel" upper error limit -A dalam nilai monetern"a.
da 2al "ang mendasari onetar" Anit Sampling -AS$
1opulasi dibagidiklasifikasi bukan berdasarkan transaksi -seperti in/oice pen!ualan, namun
berdasarkan sekian arga unit8unit, dan auditor memili dari unit tersebut
Ketika kesalahan ditemukan dalam transaksi atau saldo dimana US$ 1
ditempatkan, transaksi atau saldo tersebut akan dianggap mengandung
kesalahan berdasarkan persentasi error dari nilai transaksi atau saldo. Jadi,jika saldo tercatat sejumlah US$ 100 tetapi nilai yang benar adalah US$ 80,
makah nilai saldo yang akan dianggar error sebanyak 0!.
"US hanya dapat digunakan ketika populasi dapat secara spesi#k dinilai dalam
satuan mata uang US$% dan kumuli& dari nilai amount tersebut dapat dihitung. Jadi,
jika auditor memilih debitur untuk dijadikan sampel, auditor di'ajibkan menghitung
total amount dari debitur terkait dan menjumlahkan unit moneter yang spesi#k
terhadap akun debitur tertentu. Karena populasi dalam satuan unit US$1, maka
artinya sample yang dipilih merupakan US$1 dari populasi. US$1 ini terkait dengan
akun indi(idual debitur yang akan diaudit. )erdasarkan US$1 spesi#k yang dipilih,
auditor mendapatkan sebuah sampel dari debitur untuk disirkulasi.
Untuk menentukan proses penentuan sample adalah sebagai berikut *
+etama, auditor harus menentukan con#dence le(el dan tolerable error jumlah
kesalahan dari akun yang diaudit yang dikombinasikan dengan kesalahan dari akun
lain yang dapat menyebabkan laporan keuangan tidak disajikan secara 'ajar%.
engan menggunakan con#dence le(el, tolerable error dan estimasi dari
kemungkinan terjadinya error lengkap dengan table sample statistic yang sesuai,
auditor dapat menentukan ukuran sampel yang sesuai.
Ketika menge(aluasi hasil sampel, pertamakali auditor menghitung point perkiraanestimasi korespondensi terhadap kemungkinan kesalahan most likely error% dalam
populasi. -al ini didapat dari perhitungan estimate dari batas atas error dalam
populasi. Kemudian, auditor dapat membuat pernyataan kemungkinan terjadinya
error dan tingkat keyakinan con#dence le(el% yang digunakan dan batas atas error
dalam populasi.
-
7/23/2019 Case Study 11.1 - Tugas Audit Kedua 29 September 2015
7/7
Jika batas atas error upper error limit% lebih kecil dari tolerable error, maka auditor
dapat menerima populasinya. amun, apabila batas atas error melebihi tolerable
error, maka auditor dapat melakukan penyesuaian batas atas error tersebut dan
error yang ditemukan dengan menggunakan asumsi bah'a klien memiliki
keinginan untuk melakukan adjustment perbaikan%. Jika batas atas error tetap
berada diatas tolerable error, maka auditor harus menggunakan prosedur lain yangditentukan oleh Kantor /kuntan +ublik untuk mengatasi hal tersebut. +rosedur
tersebut dapat berupa memperbanyak testing atau juga melakukan alternati(e
prosedur audit lainnya.