Case 1 Disentri

8/13/2019 Case 1 Disentri

1/8

DISENTRI

Definisi

infeksi intestine yang menghasilkan diare akut berat yang mengandung lendir dan atau darah.

infeksi dapat mengenai usus halus atau usus besar.

Etiologi

Klasifikasi berdasarkan etilogi :

Disentri Basiler Shigella dysentriae60 % Entero InvasifEschericia coli(EIEC) Salmonella sp Campylobacter jejuni

Disentri Amoeba Entamoeba histolyticaAmebiasis

Shigell a dysentr iae

bentuk : batang pendeksusunan : tunggal

warna : merah

sifat : Gram (-)

metode : pewarnaan Gram


2/8

Famili : enterobactericeaegenus : eschericia

spesies : Shigella dysentriae

Sifat : fakultatif anaerob dan aerob,

tidak punya flagel

Dosis infektif : 103 organisme

Sensitif terhadap panas dan pengeringan tetapi tahan terhadap asam

Epidemiologi :Patogen alami pada manusia dan primata , Menyebabkan 600.000 kematian

/tahun Terutama pada anak dibawah 5 tahun, dan Banyak terjadi di negara

berkembang atau di wilayah dengan sanitasi buruk dan padat

Entamoeba histolytica

Filum : sarcomastigophoraSubfilum : arcodina

Spesies :Entamoeba histolytica

Epidemiologi :Prevalensi tingg di negara berkembang. Terutama terjadi pada tempat dimana

air terkontaminasis oleh feses yang mengandung kista infektif dan pada


3/8

tempat dengan disiplin kebersihan rendah (institusi psikiatri, geriatri, tempat

penitipan anak, dll)

Virulensi :Hidup komensal di usus tetapi pada sebagian orang, parasit stadium trofozoit

dapat menginvasi mukosa.

Punya enzim proteinase ekstrasel untuk Mengurai kolagen, elastin, matriks

ekstra sel, Memutuskan ikatan glikoprotein antar sel epitel, Dapat

menghancurkan monosit, limfosit, neutrofil.

Epidemiologi

Secara global, disentri basiler maupun amoeba menyebabkan 10-18 kali sakit (diare) / anak/

tahun dan menyebabkan 12600 kematian / hari.

Faktor resiko

Patogenesis

Shigella dysentr iae

Penularan terutama melalui fekal-oral person to person melalui kontak langsung

Food, finger, flies bisa menjadi vektor pembawa Infeksinya terbatas pada saluran cerna, tidak ada penetrasi ke jaringan bawah

mukosa usus

Reaksi inflamasi oleh endotoksin dan eksotoksin bakteri


4/8


Kista tertelan melalui air yang terkontaminasi (sayuran, makanan) atau melaluivektor (lalat)

10% menyebar ke ekstra intestinal


5/8

Gejala Klinis


Masa inkubasi 1-2 hari Gejala bifasik

Infeksi small intestine Demam tinggi Diare cair Muntah, anoreksia Mules

Infeksi kolonsetelah beberapa hari Nyeri perut bawah Jumlah feses lebih banyak (kental) Mengandung lendirdarah Setiap pergerakan usus diikuti tenesmus


Muncul setelah 4 hari menelan kista matang 90% asimptomatik Gejala yang muncul :

Diare cair atau berdarah (frekuensi


6/8

Koli tis iskemiaPemeriksaan dan Diagnosis


Keluhan akut nyeri abdomen dan diare cair Pemriksaan lab

Mikroskopik ditemukan PMN dan eritrosit Kultur feses pada media MCA dan SSA menghasilkan koloni konveks

transparan

Serologi : kurang spesifikEntamoeba histolytica

Pemeriksaan lab : Mikroskopis feses : ada kista atau trofozoit

Pemeriksaan titer antibodi serum terhadap amoeba (IHA) Kolonoskopi

Didapatkan ulkus multipel seperti bercak2 dengan jaringan normal diantaranya Pusat ulkus terdapat eksudat dengan tepi hiperemis yang meninggi (classic

flask shaped ulcer)

Penatalaksanaan


Antibiotik untuk gejala berat Ampisilin 4x500 mg/hari Trimetoprim 4 tab/hari Ciprofloxacin 2x500 mg/hari Ceftriaxone 50-100 mg/kgBB


7/8

Azitromisin 1-1,5 gr/hari Penanggulangan gangguan cairan dan elektrolit


Amebisida luminal Asimptomatik

Iodoquinolon 3x650 mg/hari 20 hari Paramomycin 3x500 mg/hari7 hari Diloxanida furoate 3x500 mg10 hari

Akut dan simptomatik Metronidazole 3x750 mg.hari dan salah satu ambisida luminal selama

7-10 hari

Tatalaksana dehidrasiPencegahan

Perbaikan lingkungan Penyediaan air minum yang aman Pembuangan kotoran secara sehat Memasak makanan secara adekuat Mencegah kontaminasi lalat Mencuci tangan Pengendalian sanitasi air dan makanan Pembersihan saluran air Pengendalian lalat Isolasi pasien dan pengendalian ekskret Terapi antibiotik

Komplikasi


Perforasi intestinal Prolaps rektum Dehidrasi Hiponatremi Hipoglikemi asidosis


8/8


Amebiasis ekstraintestinal Abses paru Abses otak Abses hati

REFERENSI

Mikrobiologi jawetz p.260 Buku ajar gastroenterologi p.493 Harrison vol.2 p.596

Case 1 Disentri

Documents

Transcript of Case 1 Disentri