CAK April 2013
description
Transcript of CAK April 2013
Humaniora: Hakikat Cinta Seorang Ali, Hakikat CintaMuslim Sejati
CATATAN AREK KAMPUS
HAL 4 HAL 10
Isu Kampus: ITS Research University 2017 HAL 3
CAK. APRIL 2013
EDISI KE-7
KORAN KAMPUS CIVITAS AKADEMIKA ITS
Online: catatanarekkampus.wordpress.com
Email: [email protected]
Hakikat Emansipasi
enurut pandangan barat dalam
buku Women's Emancipation MMovements In The Nineteenth
Century: A European Perspective terbitan
Stanford University Press, emansipasi wanita
memiliki pengertian sebagai upaya
penentuan nasib sendiri dan perbaikan posisi
dalam hukum, sosial, budaya, dan politik.
Gerakan emansipasi wanita di barat
sebenarnya telah dirintis sejak abad ke-19,
akan tetapi upaya tersebut baru mencapai
puncaknya sekitar tahun 1970-an dengan
disetujuinya Equal Rights Amendment
(ERA), yaitu amandemen tentang kaum
wanita untuk mendapatkan perlindungan
hukum dalam menjalankan hak, sama seperti
halnya dengan kaum pria. Akhirnya kaum
wanita pun semakin bebas tampil di ranah
publik atau menjadi pekerja di berbagai
bidang pekerjaan, bahkan di bidang pekerjaan
yang mayoritas digeluti laki-laki. Sehingga
kaum wanita pun bersaing dengan laki-laki
dalam berbagai peran. Namun, apakah
hakikat emansipasi memang seperti itu?
Menuntut kebebasan dan kesamaan hak-hak
seperti halnya laki-laki?
Di Indonesia, emansipasi wanita sangat
lekat dengan sosok R.A. Kartini melalui surat-
suratnya yang dibukukan oleh J.H. Abendanon
(Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan
Hindia Belanda saat itu). Buku kumpulan surat
Kartini yang dibuat pasca wafatnya Kartini itu
diberi judul Door Duisternis tot Licht yang
selanjutnya diterjemahkan Armijn Pane ke
dalam buku berjudul Habis Gelap Terbitlah
Terang. Buku tersebut berisi kumpulan surat
Kartini dengan teman-teman Belanda-nya
yang sarat pemikiran. Dari beberapa kumpulan
surat-suratnya, Kartini menggagas akan
pentingnya menimba ilmu bagi kaum pribumi
terutama kaum wanita
Berikut penggalan surat Kartini pada
Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902.
“Kami di sini memohon diusahakan
pengajaran dan pendidikan perempuan, bukan
sekali-kali karena kami menginginkan anak-
anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki
dalam perjuangan hidupnya
Kampus ITS, CAK – Al-Bahri FTK ITS mengadakan Kajian Alam Ghaib dengan tema “Menyibak Fenomena Kesurupan dan Tipu Daya Iblis dalam Tinjauan Syar'i” di Plaza Dr. Angka ITS, Sabtu (27/4). Kajian dengan tema yang dikategorikan cukup berani di kampus perjuangan ini menhadirkan dua pembicara yang memang paham tentang bahasan itu.
AKU bawa dua bunga mawar, merah dan
putih. Aku genggam perihnya lalu kucium
bau wanginya. Aku mencintainya,
merindukannya, dan kutanamkan pada
hatiku. Dan itulah Indonesiaku, penuh
pesakitan tapi indah negerinya.Aku melihat bahwa banyak anak
keci l mengadahkan tangannya di
perempatan jalan. Lelaki tegap tertunduk
lesu tak berdaya, wanita manis berkerudung
lebar menangis meratapi nasibnya. Baca WANITA... Hal 15
Sejarah: Hagia Sophia: Simbol Kearifan Imperium Islam Di Bumi Eropa
Baca Halaman EVENT
Baca Halaman KONTEMPORER
Aku Bawa Dua Bunga Mawar,
Merah Dan Putih
Waspadalah dengan Tipu
Daya Setan
KOLOM KONSULTASI: Sahabat ingin bertanya dan melakukan konsultasi? Kami menyediakan kolom konsultasi. Pertanyaan apapun berhubungan dengan Islam kami tampung.
Baik tentang akidah, fiqih, iptek, media, munakahat (nikah), hubungan laki-laki dan perempuan, sosial, dll. Bukankah Islam itu luas? So, bagi sahabat
yang ingin melakukan konsultasi, kirim saja pertanyaan ke (0857-1553-6760) dengan format Nama_Jurusan_Email_Pertanyaan atau hal yang ingin
didiskusikan atau melalui email ([email protected] ) dengan subjek Nama_Jurusan_No Hp
DARI PEMBACA: Sahabat sekalian ingin memberikan komentar, kritik, saran, request tulisan, atau ingin menyumbangkan tulisan di CAK ini? Kirim saja ke email kami
([email protected]). Dan kunjungi juga blog kami di www.catatanarekkampus.wordpress.com
iss World adalah salah satu perhelatan kecantikan terbesar
berskala internasional, agenda utamanya adalah mencari MSang Pemegang Gelar Wanita tercantik didunia “of the
year” yang sekaligus dinobatkan sebagai Duta Wisata Internasional,
serta menghimpun dana amal untuk anak-anak miskin di seluruh
dunia. Sekilas acara ini memang terkesan sangat menawan dan juga
dermawan. Namun, sebenarnya acara yang seolah-olah meninggikan
derajat wanita ini, ternyata tidak seindah yang ditayangkan dalam
televisi. Kontes ini bahkan mempunyai latar belakang yang
kontroversial sebelum akhirnya dikenal banyak orang dengan sebutan
kontes ratu dunia.Akhir-akhir ini banyak media memuat berita terkait dengan
penolakan diadakanya kontes “Miss World” di dua kota di Indonesia,
yaitu Jakarta dan Bali. Penolakan tidak hanya datang dari ormas-
ormas pada satu daerah, bahkan telah banyak diberitakan bahwa MUI
provinsi juga menolak dengan tegas, “Tidak ada manfaatnya acara itu
diadakan di Indonesia. Pengiriman kontestan kita ke ajang kontes ratu
dunia juga sangat bertentangan dengan falsafah Pancasila dan kultur
masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim,” tegas Ketua Umum
MUI Jatim. Jika tidak ditelaah secara mendalam, penolakan-
penolakan yang terjadi justru membuat kita semakin bingung,
bukankah tidak ada hal yang negatif jika Miss World diadakan di
Indonensia? Karena bisa jadi Indonesia lebih banyak dikenal dimata
dunia dan juga berbagai macam pengaruh positif lainya.Jika memang penghelatan pesta kecantikan ini bertujuan
mulia, pasti tidak akan ada kontroversi dari beberapa masyarakat
Indonesia. Lantas mengapa sebagian para pemuka agama Islam
menolak acara ini diadakan di Indonensia? Jika kita menengok sedikit
ke belakang, ternyata sejarah mencatat bahwa asal muasal dari adanya
kontes ini adalah memperkenalkan baju renang ke masyarakat Inggris
CAK. APRIL 2013
SALAM REDAKSI
CANTIK
EDITORIAL
“Kewajiban lebih banyak dibandingkan waktu yang tersedia”. Melalui kalimat tersebut kita dapat memetik hikmah untuk senantiasa memanfaatkan waktu dengan seoptimal mungkin. Alih-alih menghindari suatu kewajiban karena kurangnya waktu, lebih baik mengurangi waktu beristirahat untuk melaksanakan kewajiban.
Alhamdulillahirabbil Alamin. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Meskipun sekitar dua bulan lalu sempat tidak menerbitkan CAK karena beberapa kendala yang dialami redaktur, allhamdulillah pada bulan April ini CAK dapat kembali hadir untuk memberikan wawasan, mempertajam pemikiran, dan memperdalam pemahaman pembaca. Pada CAK kali ini, kami menghadirkan informasi dan isu terhangat yang berkembang di ITS dan Indonesia. Antara lain, tentang rencana ITS untuk menjadi Research University dan hangatnya isu .
Reader is Leader. Itulah salah satu visi yang kami bawa kepada segenap civitas akademika ITS. Dengan adanya CAK, kami optimis CAK mampu menciptakan budaya membaca sehingga lahirlah pemimpin-pemimpin baru untuk almamater, bangsa, dan agama.
emansipasi di bulan ini
REDAKSI
pada masa itu. Namun, ternyata tidak hanya memperkenalkan, tetapi
juga melombakan, dan acaranya pun dimuat di media elektronik di
salah satu stasiun televisi. Acara ini sempat berhenti tidak ditayangkan
dan akhirnya ditayangkan kembali ketika kriteria penilaian ditambah
dari segi intelegensi dan behavior.Karena itulah, acara ini kurang tepat jika dikatakan sebagai
penjunjung derajat dan martabat wanita, terlebih prinsip dasar pada
acara ini sangat bertentangan dengan hakekat perempuan di mata
Islam. Bukanlah sebuah hal yang salah jika kita menilai kecantikan
seorang perempuan dari sikapnya yang anggun, pribadi dengan tutur
kata yang lembut, serta kecerdasanya dalam berpikir. Yang salah
adalah menilai kecantikan seorang wanita dengan cara yang jelas-jelas
sangat bertentangan dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah
swt. dalam al-Qur’an. Kami yakin pembaca sekalian juga sudah tahu
dari mana kriteria kecantikan itu didapat selain dari poin yang telah
disebutkan di atas.Biarlah kecantikan kita tetap tertutup dengan sempurna,
biarlah kecantikan kita senantiasa selalu indah tanpa ada cela yang
akhirnya menjadi sebuah keidahan sempurna, sesuai syariat agama.
Biarlah kesantunan dan keanggunan kita membimbing kita ke surga
tanpa harus melewati beberapa dunia dengan hal-hal yang melawan
apa yang sudah diperintahkan-Nya. Miss World bukanlah harga mati
dalam penambahan devisa negara di bidang pariwisata. Maka dari itu
kita harus bisa bersikap bijak dengan tetap berpegang teguh pada
prinsip dasar budaya Indonesia, sebagai seorang muslim kita harus
sadar bahwa peran kita sebenarnya adalah mengajak orang-orang
untuk kembali ke jalan-Nya, bukan terlena dengan keindahan dunia
terutama kecantikan wanita-wanita yang bahkan Allah pun tak
meridhainya. Wallahualam. []
CATATAN AREK KAMPUS JMMI ITS. Penerbit: Media JMMI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Pelindung: Ketua TPK Islam. Penanggung jawab: Ahmad Fauzan ‘Adziimaa. Pemimpin Redaksi: Nur Abdillah Siddiq. Wakil Pemimpin Redaksi: Hardika. Editor: Fahul Ali, Churnia Sari. Reporter: Hanny Adiati, April Fatmasari, Fadia Fadzliyana, Gifari Zulkarnaen, Ahmad Ridwan Fauzi, , Hilmi Firmansyah, Dwi Handoko. Desain dan Layout: Ali Fathul. Percetakan dan Sirkulasi: Muhammad Salman Al Farisyi. Marketing dan Iklan: Wawan Triyanto.
Zulhilmi Bangkit Herwinda
ISU KAMPUSCAK. APRIL 2013
ITS Research University 2017erbang pintu masuk baru, jalur
sepeda, taman di sekitar Masjid GManarul, menara FMIPA, Gedung
Research Center, dan banyak lagi wajah baru
ITS terus mewarnai pengembangan ITS
sepanjang tahun. Semua itu termasuk dalam
rangkaian pembangunan ITS untuk
mewujudkan Master Plan ITS yang telah
dikonsep terakhir kali di tahun 2003.
Pengembangan ITS di sini berorientasi
untuk menjadikan ITS sebagai Research
University yang terkemuka di dunia pada tahun
2017. “Untuk mencapai itu, setidaknya 20%
dari jumlah seluruh mahasiswa di ITS adalah
pascasarjana. Hal tersebut haruslah didukung
dengan fasilitas yang memadai, seperti
laboratorium yang canggih dan suasana belajar
yang nyaman dan terstruktur” ungkap Ir.
Muhammad Faqih, MSA, Ph.D selaku
Pembantu Rektor II ITS. Master Plan ITS
dikonsep untuk memenuhi hal itu, yaitu di
antaranya sebagai berikut:
1. Menara setinggi 11 lantai akan dibangun di setiap fakultas di ITS. Salah satunya yang sedang dibangun adalah Menara FMIPA. Menara-menara ini nantinya akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar semua jurusan yang terdapat di fakultas tersebut. Sedangkan bangunan 2-3 lantai yang sekarang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar akan d i u b a h m e n j a d i l a b o r a t o r i u m -laboratorium baru.
2. Gedung Rektorat baru akan dibangun di belakang gedung Rektorat yang sekarang ada. Jalan besar yang sekarang tidak digunakan di belakang FTSP nantinya akan menjadi jalan untuk pejalan kaki yang menghubungkan bundaran utama pintu masuk ITS menuju Gedung Rektorat Baru.
3. Techno Park, yaitu beberapa pusat pengembangan riset dan teknologi pada satu area setengah lingkaran yang sekarang menghadap gedung jurusan Teknik Informatika. Beberapa yang telah dibangun adalah Gedung Robotika dan NASDEC. Rencananya akan dibangun beberapa pusat pengembangan riset dan teknologi lagi dalam area tersebut.
4. Business Area, tempat ITS akan mengembangkan area bisnis seperti hotel, pasar, dan lain sebagainya. Business Area akan dibangun di utara Techno Park.
5. Theatre outdoor raksasa berbentuk setengah lingkaran akan dibangun di sebelah barat Lap. Sepakbola ITS untuk menunjang acara-acara massive.
6. Area taman yang cukup besar akan dibangun di utara Theatre raksasa. Taman ini adalah sarana wisata yang digunakan untuk kegiatan refreshing penduduk kampus ITS.
7. Fakultas Desain Kreatif rencananya akan dibuat dan dibangun di sebelah barat laut area FTIF. Fakultas Desain Kreatif memiliki prodi Desain Interior, Desain Produk Industri dan Desain Komunikasi Visual
8. Fakultas Kebumian juga rencananya akan dibuat dan dibangun di sebelah timur FTK. Fakultas Kebumian akan memiliki jurusan Geomatika, Geofisika dan beberapa jurusan lain yang masih direncanakan.
9. Fakultas Sains Terapan akan dibuat sebagai integrasi semua jurusan diploma di ITS. Nantinya fakultas ini akan fokus pada sains terapan sehingga pascasarjana-nya pun juga sains terapan.
10. Asrama ITS akan terus dibangun hingga memenuhi kuota untuk menampung seluruh mahasiswa baru yang masuk ITS.
Hal ini dilakukan agar semua mahasiswa baru pada tahun pertama tinggal di asrama agar pembinaan karakter dapat dilakukan di asrama selama satu tahun penuh. Dari 4000 mahasiswa baru tahun ini, asrama ITS hanya dapat menampung sekitar 1300 mahasiswa. Pada tahun tahun ajaran 2013/2014, Pak Faqih berusaha membuat kebijakan agar mahasiswa baru dengan NRP ganjil akan menempati asrama pada semester gasal dan NRP genap pada semester genap.
11. Apartemen 11 lantai akan dibangun di sebelah selatan area Asrama ITS untuk menjadi tempat tinggal dosen-dosen ITS. Perumahan dosen (Perumdos) sekarang hanya dapat menampung sekitar enam ratus dosen dari total lebih dari seribu dosen di ITS.
Menjadikan ITS sebagai Research University tahun 2017, tentu tidaklah cukup dengan pengembangan fasilitas saja. Oleh karena itu, partisipasi dari masing-masing persona di ITS juga diperlukan untuk mewujudkan cita-cita besar itu. (gif/hil/fau)
Titik-titik rencana pembangunan kampus ITS. Menuju ITS Research University 2017.
HUMANIORACAK. APRIL 2012
HAKIKAT CINTA SEORANG ALI,
HAKIKAT CINTA SEORANG MUSLIM SEJATI“Laa fatan illa 'Aliyyan.” Kalimat tersebut adalah jargon pemuda Arab yang memiliki arti “Tak ada pemuda kecuali Ali”. Apa yang dilakukan oleh seorang Ali sehingga ia dijadikan yel-yel oleh pemuda Arab? Tak lain adalah pengetahuannya tentang hakikat cinta dan kegigihan cintanya kepada putri Rasulullah SAW.
inta adalah hal fitrah yang dimiliki
oleh setiap orang. Islam pun mengakui Cadanya rasa cinta yang bersemayam di
dalam dada keturunan Adam. Ketika seseorang
jatuh cinta, maka hal itu adalah Anugerah dari
Allah SWT. Termasuk rasa cinta kepada lawan
jenis, dan lain-lainnya. Allah berfirman dalam
Al-Quran, “Dijadikan indah pada manusia
kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu :
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak
dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah
tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imran :
14).
Jadi, jatuh cinta kepada lawan jenis
tidaklah dilarang dalam agama Islam. Tetapi
y a n g h a r u s d i g a r i s b a w a h i a d a l a h
Bagaimanakah membingkai perasaan tersebut
agar bukan cinta yang mengendalikan diri kita,
tetapi diri kita yang mengendalikan cinta. Ini
penting, mengingat pemuda zaman sekarang
begitu mudahnya dikendalikan oleh cinta.
Tidak demikian hal nya dengan Ali bin
Abi Thalib ra., ia mampu membingkai
perasaannya dan bertanggung jawab atas
perasaan tersebut. Kekagumannya pada putri
Rasulullah saw. mampu membuahkan rasa
cinta dalam hatinya. Bagaimana tidak, putri
tersayang dari Rasulullah, sungguh
mempesonanya. Ibadahnya, kesantunannya,
kecekatan kerjanya, keberaniannya, dan
parasnya. Lihatlah gadis itu, pada suatu hari
ketika ayahnya pulang dengan luka memercik
darah dan kepala yang dilumur isi perut unta, Ia
bersihkan dengan hati-hati, ia seka dengan
penuh cinta dan kasih sayang. Ia bakar perca,
kemudian ia tempelkan ke luka untuk
menghentikan aliran darah pada luka ayahnya.
Semuanya dilakukan dengan hati menangis
dan mata gerimis. “Muhammad Rasulullah tak
layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!”,
cetus Fatimah setelah membersihkan luka
ayahnya. Maka gadis itu bangkit. Gagah ia
berjalan menuju ka'bah, tak ada yang bisa
menghentikan langkahnya meskipun ia
seorang perempuan. Di sana, para pemuka
Quraisy yang semula saling tertawa hingga
keluar a i r matanya membanggakan
tindakannya pada Rasulullah saw., mendadak
dicekam diam. Fatimah, seorang perempuan,
menghardik mereka, pimpinan dan pemuka
Quraisy. Seolah-olah waktu terhenti, tak
memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan
untuk menimpali.
Dalam kekaguman Ali kepada Fatimah,
Ali sempat tersentak mendengar kabar yang
mengejutkan. Fatimah dilamar seorang lelaki
yang paling akrab dan paling dekat
kedudukannya dengan Rasulullah. Lelaki yang
sangat totalitas, membela Islam dengan jiwa
dan harta sejak awal-awal risalah. Lelaki yang
iman dan akhlaqnya tak lagi diragukan, Abu
Bakar Ash-Shiddiq ra.
“Allah mengujiku rupanya”, begitu suara
batin Ali ra. berkata. Ia merasa diuji karena
merasa tak ada apa-apanya jika disandingkan
dan disejajarkan dengan Abu Bakar.
Kedudukan disamping Nabi? Abu Bakar lebih
utama, keimanan dan pembelaan Abu Bakar
pada Allah dan Rasulnya tak tertandingi.
Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan
perjalanan Rasulullah dalam hijrah, bagaimana
Abu Bakar berdakwah sehingga betapa banyak
tokoh, pemuka, saudagar, dan bangsawan
Makkah yang memeluk Islam karena
sentuhannya, bagaimana Abu Bakar
membebaskan budak seperti Bilal, Khabbab,
keluarga Yassir, dan Abdullah ibn Mas'ud. Dari
sisi finansial, Abu Bakar sang saudagar,
insyaAllah bisa membahagiakan Fatimah. Ali
hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.
“Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam Ali
disaat hatinya sedang bergejolak. “Aku
mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku
mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas
cintaku”.
Jodoh memang sepenuhnya ditangan
Sang Khaliq, Allah swt. Meskipun menurut
kita seakan-akan tak ada harapan, tetapi Allah
swt. menjawab doa manusia yang berikhtiar
dan bersungguh-sungguh berdoa kepada-Nya.
Beberapa waktu berselang, ternyata Allah swt.
menumbuhkan kembali tunas harapan di
hatinya yang sempat layu, lamaran Abu Bakar
ditolak.
Ali ra. terus menjaga semangatnya untuk
mempersiapkan diri. Ah, ternyata ujian itu
rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakar
mundur, datanglah melamar Fatimah seorang
OLEH NUR ABDILLAH SIDDIQ
CAK. APRIL 2013HUMANIORA
laki-laki yang gagah dan perkasa, seorang
lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat
kaum muslimin berani tegak mengangkat
muka, seorang laki-laki yang membuat setan
berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk
lutut, yakni Umar ibn Al Khattab. Al-Faruq
(julukan untuk Umar), sang pemisah
kebenaran dan kebathilan itu juga datang
melamar Fatimah. Umar memang masuk
Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah Ali
dan Abu Bakar. Tapi, siapa yang
menyangsikan ketulusannya? Siapa yang
meragukan kecerdasannya untuk mengejar
pemahaman? Siapa yang menyangsikan
keberaniannya dalam membela Islam? Dan
lebih dari itu, Ali mendengar sendiri betapa
seringnya Rasulullah saw. berkata, “Aku
datang bersama Abu Bakar dan Umar, aku
keluar bersama Abu Bakar dan Umar, aku
masuk bersama Abu Bakar dan Umar.” Betapa
tinggi kedudukan Umar ra. di sisi Rasulullah
saw., disisi ayah Fatimah.
Pada saat Umar ra. hijrah, “Wahai
Quraisy”, kata Umar, “Hari ini putra Al-
Khattab akan berhijrah. Barang siapa yang
ingin istrinya menjanda, anaknya menjadi
yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti,
silahkan hadang Umar dibalik bukit ini!”.
Umar adalah lelaki pemberani. Ali, sekali lagi
sadar. Dinilai dari semua segi dalam
pandangan orang banyak, ia belum siap
menikah. Apalagi menikahi Fatimah binti
Rasulullah. Umar jauh lebih baik dan Ali
ridha.
Maka Ali kembali bingung ketika kabar
itu sampai ditelinganya. Lamaran Umar juga
ditolak. Menantu macam apa yang kiranya
dikehendaki Rasulullah? Yang seperti Utsman
sang milyader kah yang telah menikahi
Ruqayyah binti Rasulullah? Yang seperti Abul
Ash kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab
binti Rasulullah? Dua menantu Rasulullah itu
sungguh membua t A l i keh i l angan
kepercayaan diri. Di antara Muhajirin hanya
Abdurrahman ibn Auf yang setara dengan
mereka. Atau justru Rasulullah saw. ingin
mengambil menantu dari Anshar untuk
mempererat kekerabatan dengan mereka? Sa'd
ibn Mu'adz kah, sang pemimpin Aus yang
tampan dan elegan itu? Atau Sa'd ibn Ubadah
pemimpin Khazraj yang lincah penuh
semangat itu? Muncul begitu banyak
pertanyaan dalam lamunan Ali.
“Mengapa bukan engkau yang mencoba
kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu
membangunkan lamunan. “Mengapa engkau
tak mencoba melamar Fatimah? Aku punya
firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu
baginda Nabi”, ucap temannya dengan yakin.
“Aku?”, tanya Ali tak yakin. “Ya, engkau
wahai saudaraku!”, balas teman Ali. “Aku
hanya pemuda miskin. Apa yang bisa
kuandalkan?” Ali semakin sangsi. “Kami
dibelakangmu kawan, semoga Allah swt.
menolongmu!”, teman Ali memberi dukungan
dan harapan.
Ali pun menghadap Rasulullah. Maka
dengan memberanikan diri, disampaikan
keinginannya untuk menikahi Fatimah. Ya,
menikahi, menempatkan Fatimah sebagai
seseorang yang selalu didekatnya hingga Ali
wafat. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang
menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set
baju besi di sana ditambah gumpalan tepung
kasar untuk makannya. Tetapi jika ia meminta
waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap
sampai dirinya mapan, Itu memalukan!
Meminta Fatimah menantikannya di batas
waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan.
Usianya telah berkepala dua sekarang.
“Engkau pemuda sejati wahai Ali”, begitu
nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap
bertanggung jawab atas rasa cintanya. Pemuda
yang siap memikul resiko atas pilihan-
pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah
maha kaya.
Lamarannya berjawab, “Ahlan wa
Sahlan!”. Kata itu muncul tenang bersama
senyum Rasulullah saw. Dan Ali pun bingung
apa maksudnya. Ucapan selamat datang itu
sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat
penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin
Rasulullah bingung untuk menjawab. Ah,
mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak.
Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan
daripada menangung beban tanya yang tak
kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya
dalam hati bak bahtera dilautan yang
mengampar-ampar. Ah, itu menyakitkan.
“Bagaimana jawab Rasulullah kawan?
Bagaimana lamaranmu?”, tanya sahabat Ali.
“Entahlah..” Ucap Ali ragu. Sahabatnya
langsung menimpalinya, “Apa maksudmu?”.
“Menurut kalian apakah 'Ahlan wa Sahlan
berarti sebuah jawaban?”, Ali bertanya dengan
raut muka penasaran. Cinta tak jarang
membuat orang nampak tolol. Sahabat Ali
menjawab, “Tentu saja sudah cukup dan kau
mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berati 'ya',
sahlan juga, dan kau mendapat Ahlan wa
Sahlan kawan, dua-duanya berarti 'ya'”. Dan
Ali pun menikahi fatimah. Dengan
menggadaikan baju besinya. Dengan rumah
yang pada awalnya ingin disumbangkan
kawan-kawannya, te tapi Rasulul lah
bersikeras agar Ali membayar cicilannya. Itu
hu tang . Dengan kebe ran ian un tuk
mengorbankan cintanya bagi Abu bakar dan
Umar dalam melamar Fatimah. Dengan
keberanian untuk menikah. Sekarang, bukan
janji-janji dan penantian kosong. Ali adalah
gentleman sejati, ia telah menemukan hakikat
cintanya pada fatimah putri Rasulullah.
Sehingga tidak heran jika pemuda Arab
memiliki yel, “Laa Fatan Illa Aliyyan! Tak ada
pemuda kecuali Ali”.
Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan
yang mempertemukan cinta dan semua
perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini,
cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Seperti Ali ra., ia mempersilahkan atau
mengambil kesempatan. Yang pertama
(mempersilahkan) adalah pengorbanan, yang
kedua (mengambil kesempatan) adalah
keberanian.
Dan ternyata tak kurang pula apa yang
dilakukan oleh putri Rasulullah, dalam suatu
riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah
mereka menikah, Fatimah berkata kepada Ali,
“Maafkan aku, karena sebelum menikah
denganmu, aku pernah satu kali merasakan
jatuh cinta pada seorang pemuda”. Ali terkejut
dan berkata, “Kalau begitu mengapa engkau
mau menikah denganku?” dan siapakah
pemuda itu?” Sambil tersenyum Fatimah
berkata, “Ya karena pemuda itu adalah
dirimu”. Subhanallah, ternyata keduanya telah
memiliki perasaan yang sama semenjak
mereka belum menikah, tetapi dengan rapat
keduanya menjaga perasaan itu. Perasaan yang
insyaAllah akan indah ketika waktunya tiba.
Cinta Tak Pernah Meminta Untuk Menanti
Untukmu saudaraku
Sudah saatnya engkau malu pada Illahmu..
Tentang rasa cinta yang tak halal untuk dirasa
Tentang angan yang tak pantas dibayangkan
Karena semua itu sebuah pengkhianatan
Pengkhianatan pada-Nya, pada ketetapan-
Nya mengenai pasanganmu kelak
Dan juga pada seseorang yang kini sedang
menjaga hatinya untukmu
Ketahuilah di sana ada insan yang setia
menundukkan pandangannya
Yang menghijabi hatinya
Yang menunggu dengan mengisi harinya
penuh dengan doa terbaik untukmu
Ia yang tak pernah ingin mengenalmu sebelum
halal atasmu
Karena dengan itu ia menjagamu
Maka dengarkan saudaraku
Tak inginkah kau menghargainya?
Dengan berbuat seperti apa yang ia perbuat
untukmu?
Yaitu menundukkan hati dan menjaga
pandangan
Gedung Pasca Sarjana, CAK – Mahasiswa-mahasiswa muslim dari ITS dan berbagai kampus di Surabaya membanjiri Ruang Seminar Gedung Pasca Sarjana ITS untuk mengikuti acara Gebyar Manarul 'Ilmi (GMAIL) 2013 yang terakhir, yaitu Seminar Akbar (SEMARAK) Jurnal Islamia, hari sabtu (6/4). Dengan pembicara Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, KH Idrus Ramli, dan Henri Shalahuddin, seminar ini membedah Jurnal Islamia tentang Ahlussunnah dan Syi'ah, Beda Aqidah, Syariah, atau Politik?
Seminar diawali dengan pemaparan oleh Ustadz Hamid (Pimred Islamia) yang mengatakan bahwa Islam memang harus diyakini kebenarannya tanpa boleh diragukan. Namun, saat ini terdapat kelompok-kelompok yang saling menyalahkan satu dengan yang lain sesama Islam. Akibatnya banyak yang meragukan keislamannya sendiri. Perbedaan yang dipermasalahkan terdiri dari 3 macam, antara lain perbedaan salah-benar biasanya persoalan agama yang dasar, perbedaan aqidah dengan lebih dominan ke musyrik, serta perbedaan yang saling mengkafirkan dengan mempermasalahkan ijtihad. Namun jika berbicara perbedaan ahlussunnah dengan syi'ah, bukan hanya perbedaan biasa karena perbedaannya di samping dalam Furu'iyah (percabangan, misalnya NU dengan Muhammadiyah) juga dalam Ushuliyah (pokok). Perbedaan antara ahlussunnah dengan syi'ah sulit untuk didamaikan sebab lebih baik kita bersatu melawan musuh daripada melawan perbedaan aqidah. Awal munculnya syi'ah terjadi pada zaman sahabat karena Ali bin Abi Thalib tidak dipilih sebagai khalifah pertama dan orang-orang syi'ah
menganggap jika kita (ahlussunnah) mempercayai khalifah lain sudah termasuk syirik. Itu jelas perbedaan pandangan yang salah.
Orang-orang Syi'ah juga menggunakan strategi untuk merekrut muslim lain menjadi pengikutnya dengan menawarkan beasiswa kuliah ke luar negeri gratis dengan tidak mencantumkan kata-kata syi'ah dalam publikasinya. Menurut Pak Henry yang merupakan dosen STID M. Natsir Jakarta bahwa hal itu dapat menjadi kewaspadaan bersama bagi masyarakat muslim yang belum mengetahui karena terdapat lembaga-lembaga Islam maupun majelis taklim syi'ah yang menyebar di Indonesia. Pusat kebudayaan dan penelitian syi'ah dengan buku-buku yang lengkap ada di Iranian Corner. Perlu kita ketahui bahwa kitab-kitab mereka berbeda, bahkan sesuai dengan pengakuan sebagian ulama besar syi'ah bahwa isi al-Qur'an mereka berbeda dengan kita (ahlussunnah). Mereka
pun mempunyai ritual sendiri dalam menghormati orang yang sudah meninggal dengan cara sujud/shalat pada kuburan maupun gambar o rang-orang yang dikultuskan dengan menganggap tawasul kepada Allah. Segala ritual dan aqidah penistaan tersebut sangat menyimpang dari ajaran Islam. Namun, kita perlu mengetahui juga agar dapat menjaga dir i dari penyimpangan aqidah tersebut. Mengutip dari pernyataan Imam Ghazali bahwa mengenali kejahatan bukan untuk berbuat jahat, tetapi untuk menjaga agar tidak terjerumus dalam permasalahan kejahatan tersebut.
Syi'ah menyebarkan propaganda bahwa mereka adalah ahlul bait. Padahal aqidah ahlul bait yang benar ada pada ahlussunnah karena tidak ada riwayat yang menyatakan bahwa syi'ah yang berahlul bait benar. K.H Idrus Ramli (dosen STAIN Jember) mengatakan bahwa banyak propaganda syi'ah yang disebar untuk menjerumuskan sebagian besar masyarakat muslim Indonesia, antara lain mengatakan bahwa awal mula Islam di Indonesia adalah Islam Syi'ah. Selain itu, syi'ah lebih mengagungkan Ali ra. serta menganggap beberapa sahabat itu ma'shum. Mereka juga melakukan propaganda bahwa aqidah syi'ah ahlul bait dengan organisasinya adalah IJABI pimpinan Jalaludin Rahmat.
Semua itu perlu diwaspadai. Penyebaran syi'ah di Indonesia sangat cepat karena hal paling utama yang disentuh adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lemah. Jika kebutuhan mereka telah terpenuhi maka orang-orang syi'ah dapat dengan mudah menyusupkan pemiki rannya . Untuk menghadapi kaum syi'ah memang lebih susah daripada menghadapi liberalisme, salah satu sebabnya mereka mempunyai rujukan tafsiran yang sangat berbeda sehingga meluruskannya juga dengan menggunakan pemikiran logika (dalil aqli). Sehingga ahlussunnah wal jamaah harus pintar untuk mematahkan argumen syi'ah karena saat ini memang kuantitas kaum sunni banyak, tetapi dari segi kualitasnya masih perlu banyak tingkatkan. (apr/fhl)
EVENTCAK. APRIL 2013
Ahlussunnah dan Syiah, Beda Aqidah, Syariah, atau Politik?
Semarak GMAIL (kiri ke kanan), Idrus Ramli, Hamid Zarkasyi, Bahrul Ulum, Henri Shalahudin.
Ratusan peserta antusias mengikuti jalannya Seminar Akbar GMAIL, Bedah Jurnal Islamia (6/4).
EVENTCAK. APRIL 2013
Kampus ITS, CAK – Keputrian Al Bahri ITS
bersama Keputrian JMMI ITS mengadakan
Safari Kajian (19/4). Safari Kajian ini
mengangkat tema “Kartini: Emansipasi
ataukah Muslimah Sejati?” Pembicara pada
acara ini adalah ustadzah Sinta Yudisia atau
juga biasa disapa bunda Sinta. Dalam kajian ini
dijelaskan mengenai konsep kodrat dan
penyikapan terhadap emansipasi.
Berdasarkan pengertian barat, gender
adalah perbedaan peran dan tanggung jawab
lelaki dan perempuan yang merupakan hasil
konstruksi sosial budaya yang sifatnya tidak
tetap dan tidak dipelajari, serta dapat
dipertukarkan menurut waktu, tempat, dan
budaya tertentu dari satu jenis kelamin ke jenis
kelamin lainnya.
Menurut sejarah, emansipasi awalnya
dibawa oleh Lady Mary Wortley Montague
pada abad ke 17-18 yang lahir dari filsafat
Eropa. Sebenarnya awal adanya emansipasi
memiliki akar yang bagus, tetapi walaupun
dasar akarnya bagus memang pada prinsip
dasarnya t idak di landaskan dengan
pemahaman dan prinsip Islam. Pada akhirnya,
terlahirlah hasil yang tidak baik, yang dalam
kasus ini lahirlah berbagai paham-paham
seperti feminisme salah satunya.
Salah satu contoh emansipasi yang salah
terdapat pada pasal 67 yang berbunyi “Setiap
orang dilarang melakukan perbuatan yang
memiliki unsur perbedaan, pembatasan,
dan/atau pengucilan atas jenis kelamin
tertentu”. Padahal jelas-jelas secara kodrat,
perempuan dan laki-laki sudah berbeda.
Tinjauan paling sederhana dari segi fisik sudah
berbeda, lalu lantas kenapa memaksa untuk
Launching Calon Ketua Umum JMMI
Masjid Manarul Ilmi, CAK – Menjelang
berakhirnya kepengurusan tahun 2012/2013,
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) JMMI ITS
mulai melakukan langkah-langkah untuk
mempersiapkan kepengurusan selanjutnya.
Salah satu langkahnya adalah dengan
Emansipasi atau Muslimah Sejati?disamakan? Ada beberapa negara di Barat yang
amat menjunjung tinggi wanita, seperti halnya
di Jerman, seorang perempuan bisa mendapat
cuti hamil selama 6 tahun dan di Finlandia,
pemerintah menyediakan perlengkapan berupa
baju, kereta roda, dan lain-lain untuk bayi-bayi
yang hendak lahir.
Dalam Islam sendiri, wanita-wanita
muslim amat dimuliakan. Selain itu, apabila
seorang muslimah mempunyai kedudukan
d i a j a r k a n u n t u k m e m p e r g u n a k a n
kedudukannya dengan baik. Sebagai
contohnya adalah Mumtaz Mahal, istri Sheh
Jahan (Pembangun Taj Mahal), yang
merupakan seorang dermawan dan senantiasa
mendampingi suami walaupun sedang dalam
keadaan hamil besar. Jadi, muslimah sejati
tidaklah perlu mengadopsi berbagai paham
dari barat karena sebenarnya semua konsep
kehidupan yang benar telah ada dalam Islam.
Telah dijelaskan dalam QS An-Nahl: 97
bahwa, “Barangsiapa mengerjakan kebajikan,
baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka pasti akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
akan kami beri balasan dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (ffs/fhl)
mempersiapkan pemimpin LDK tersebut.
Pada hari minggu (21/4), JMMI
melakukan kegiatan Launching Calon Ketua
Umum (Caketum) JMMI untuk kepengurusan
2013/2014. Berbeda dari launching caketum
beberapa kepengurusan sebelumnya yang
biasanya menetapkan empat caketum, kali ini
hanya ditetapkan tiga caketum.
Dari tiga belas ahwa putra yang terpilih
sebagai konseptor tentang langkah dakwah
kampus ini kedepannya, ditetapkan tiga
caketum yang berasal dari tiga jurusan
berbeda. Caketum yang terpilih adalah Ilham
Azmy (Ketua LDJ Ashabul Kahfi),
Hudzaifah( Ketua LDJ Al-Kaun), dan Dian
Anteri (Ketua Divisi Isu dan Jurnalistik
JMMI). Penetapan caketum itu sendiri
didasarkan dari beberapa syarat yang telah
lama ditetapkan oleh JMMI.
“Harapannya siapapun yang terpilih
sebagai ketua umum semoga tetap ceria
seceria RDK '34 yang bertemakan Ramadhan
Ceria,” kata Adam, koordinator SC RDK '34.
“Semoga ketua umum yang terpilih
nantinya lebih memasyarakat dan dapat
menempatkan dirinya dalam situasi dan
kondisi yang tepat,” kata Frans Sinatra, staf
Humas LDJ Forsis ITS. (dw/fhl)
Calon Ketua Umum JMMI, Ilham, Hudzaifah, dan Dian
CAK. APRIL 2013EVENT
Kampus ITS, CAK – Al-Bahri FTK ITS mengadakan Kajian Alam Ghaib dengan tema “Menyibak Fenomena Kesurupan dan Tipu Daya Iblis dalam Tinjauan Syar'i” di Plaza Dr. Angka ITS, Sabtu (27/4). Kajian dengan tema yang dikategorikan cukup berani di kampus perjuangan ini menghadirkan dua pembicara yang memang paham tentang bahasan itu, yaitu ustadz Nawawi dan ustadz Nasir.
Ustadz Nawawi membawakan materi pertama yang mengkaji mengenai mengapa manusia bisa disusupi oleh jin. Berpedoman pada prinsip yang terdapat pada QS An Nahl: 98-100 bahwa Allah swt. berfirman “Maka apabila engkau telah hendak membaca Al-Quran maka mintalah perlindungan kepada Allah swt dari setan yang terkutuk.” Kata-kata setan diambil dari kata-kata “syatona” yang berarti jahat. Dimana semua yang jahat pastilah setan dan kejahatan hanya ada pada dua makhluk, yaitu manusia dan jin. Jadi, ada setan dari golongan manusia dan setan dari golongan jin serta kedudukan mereka tidak akan pernah baik.
Pertanyaan yang pertama muncul, bagaimana kita harus berlindung dari setan? Meninjau poin pertama bahwa setan tidak akan pernah punya kekuatan atas orang-orang yang beriman. Poin kedua bahwa orang yang beriman kepada Allah swt akan senantiasa bertakwa dan dijamin oleh Allah swt. di QS An-Nahl: 99, “Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah.” Dan bagaimana caranya bertawakkal? Untuk mudahnya, apabila di setiap kita mengerjakan sesuatu, senantiasa perhitungkan apakah Allah senang atau tidak dengan apa yang kita kerjakan. InsyaAllah dengan demikian kita akan senantiada bertawakal. Dan apabila tidak berpegang teguh pada dua poin itu, maka orang akan sangat mudah tergoda oleh godaan setan. Ada beberapa kondisi dimana manusia akan lebih mudah tergoda, antara lain apabila dalam keadaan iman menurun, pikiran kosong, atau
galau. Ada beberapa poin juga dimana setan mempunyai kekuasaan tinggi, yaitu terhadap orang-orang yang bergantung kepada setan manusia atau jin serta orang-orang yang bersekutu dengan setan atau kejahatan.
Pada materi kedua yang dibawakan ustadz Nasir, dikupas mengenai fenomena kesurupan di dalam Islam. Dijelaskan bahwa dalam kehidupan kita punya musuh yang nyata, yaitu setan. Dalam sesi ini lebih spesifik membahas setan dari golongan jin. Jin dapat dibagi dua, ada jin kafir dan jin muslim. Jin kafir bertempat tinggal di dalam jamban, tempat sampah, tempat becek, gedung kosong, dll. Makanan jin kafir terdiri dari bangkai, kotoran manusia dan darah. Sebaliknya jin muslim bertempat tinggal di atap-atap rumah dan memakan kotoran dan tulang hewan.
Secara umum, setan dari bangsa jin mengganggu semua umat manusia khususnya umat Islam. Tugas setan dari awal hingga akhir kehidupannya hanyalah satu, yaitu mengajak manusia masuk ke golongan-golongan penghuni neraka. Setan meganggu semua manusia seperti yang telah dijelaskan di materi pertama, tetapi tidak semua manusia yang diganggu mengalami kesurupan.
Dalam QS Al-Baqarah: 275, dibenarkan akan adanya kesurupan. Dan apabila jin mengatakan bahwa mereka tidak bisa masuk ke dalam tubuh manusia (merasuki), sungguh mereka telah berbohong. Karena sejatinya mereka merasuki aliran darah manusia. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa mencurigai setan. Bila setan sudah ada di dalam tubuh seseorang dan dia tidak dicurigai, maka mereka aman. Tidakkah pernah terpikir apabila kita terbangun di tengah malam tapi sangat susah untuk qiyamul lail? Logikanya sama dengan pencuri apabila tidak dicurigai oleh polisi maka pencuri tersebut akan aman. Maka, kesimpulannya curigai setan terlebih dahulu dalam segala aspek daripada mencurigai fisik.
Dalam Islam terdapat dua metode
penyembuhan penyakit, yaitu Quran dan madu yang merupakan pengobatan cara Nabi. Jadi, pengobatan Nabi jangan dijadikan sebagai alternatif, melainkan harus dijadikan yang utama. Setan-setan yang merasuki tubuh dan membuat manusia sakit harus langsung dibasmi dengan rukhiyah (doa) dan Al-Quran.Sesungguhnya setan bisa berada di pembuluh darah kita dan paling ditakutkan adalah apabila setan berhasil menyusup ke dalam hati dan menyuarakan gangguan-gangguan berupa bisikan (menunda sholat ataupun mengerjakan pekerjaan yang tidak bermanfaat).
Berikut beberapa tanda-tanda orang kesurupan apabila dilihat dari sisi kejiwaan, antara lain malas beribadah (terutama sholat), keinginan untuk beribadah sangat kuat tapi sangat berat untuk melaksanakannya, hilangnya gairah hidup, mudah putus asa, ragu-ragu dalam segala hal, muncul sifat lupa berlebihan secara mendadak, sering merasa merinding atau panas di anggota badan tertentu, tidak nyaman mendengar suara adzan atau lantunan al-Quran, emosi tidak terkendali, berburuk sangka yang membabi-buta, merasa adanya bisikan dari dalam hati (bisa jadi merupakan suara sendiri atau nyata bisikan setan di telinga), banyak tidur, muncul rasa kantuk tidak tertahankan pada jam-jam tertentu, insomnia, merasa nyaman dalam kemaksiatan, mimpi buruk yang menakutkan atau menjijikkan, atau sering mengigau.
Sedangkan, tanda-tanda orang kesurupan apabila dilihat dari fisik, antara lain sesak napas (asma), sakit atau merasa berat di dada atau punggung, panas di tubuh yang berpindah-pindah, cepat lapar, lemas tiba-tiba bahkan sering pingsan, terucap kata-kata diluar kendali, kepala atau bahu terasa ditusuk benda tajam, kulit terasa tebal, tersumbatnya syaraf, dll.
Selain manusia, tempat tinggal juga bisa dirasuki setan. Tanda-tandanya seperti sering terlihat sekelebat bayang-bayang, sering terdengar suara ketawa atau suara kursi ataupun tapak kaki, adanya bercak darah di dinding atau lantai, terdengar bunyi dinding yang dipukul, adanya banyak jumlah tikus secara tiba-tiba dan menghilang secara tiba-tiba, dll.
D a l a m p e n g o b a t a n k e s u r u p a n , pengobatan melalui rukhiyah dibenarkan selama tidak mengandung kesyirikan. Sebaik-baik rukhiyah adalah merukhiyah diri sendiri sebagai sikap preventif. Apabila sudah tidak mampu mengobati diri sendiri, maka dibenarkan meminta bantuan orang lain yang berpengalaman karena rukhiyah juga membutuhkan pengalaman. Rukhiyah sendiri tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran Islam. Jadi, jika kita merasakan sakit, sebelum ke rumah sakit sembuhkanlah dahulu dengan Al-Quran, karena bisa jadi sakit itu disebabkan oleh gangguan setan. (ffs/fhl)
Waspadalah dengan Tipu Daya Setan
Ustadz Nawawi ketika menyampaikan penjelasannya di Kajian Alam Ghaib (27/4).
KONTEMPORER
ku bawa dua bunga mawar, merah
dan putih. Aku genggam perihnya Alalu kucium bau wanginya. Aku
menc in ta inya , mer indukannya , dan
kutanamkan pada hatiku. Dan itulah
Indonesiaku, penuh pesakitan tapi indah
negerinya.Aku melihat bahwa banyak anak kecil
mengadahkan tangannya di perempatan jalan.
Lelaki tegap tertunduk lesu tak berdaya,
wanita manis berkerudung lebar menangis
meratapi nasibnya. Banyak manusia Indonesia
tak merasakan wangi merah putih bunga
mawar ini.Dulu Soekarno dengan revolusinya
menguncangkan dunia, Natsir menentramkan
hati umat ini. Tapi, sekarang kita dipaksa
berlutut di sepatu para cukong pemerintahan.
Aku merindukan sosok-sosok penentram hati,
penyejuk jiwa, dan pembangkit raga. Aku ingin
merasakan wanginya mawar itu meski banyak
duri yang harus aku genggam.Ibnu Umar ra. berkata : “Saya telah
mendengar Rasulullah saw. bersabda : ‘Setiap
orang adalah pemimpin dan akan diminta
p e r t a n g g u n g j a w a b a n a t a s
kepemimpinannnya. Seorang kepala negara
akan diminta pertanggungjawaban perihal
rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan
ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya.
Seorang isteri yang memelihara rumah tangga
s u a m i n y a a k a n d i t a n y a p e r i h a l
tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan
seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang
Aku Bawa Dua Bunga Mawar, Merah Dan Putih
bertugas memelihara barang milik
majikannya juga akan ditanya dari hal yang
dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin
dan akan ditanya (diminta pertanggungan
jawab) dari hal-hal yang dipimpinnya. (HR
Buckhari, Muslim)Aku merindukan seorang pemimpin
yang bertanggung jawab dengan segala
keringatnya untuk bangsa ini. Indonesia
kapankah dirimu punya sosok nan tanggung
jawab ? Wahai rakyat Indonesia, aku tak bisa
memberikan kepastian itu karena aku bingung
bagaimana seharusnya? Oh lek koyok ngono, seharusnya
pemimpin di negara ini gak ucul-uculan, asal
selesai dikatakan sudah tanggungjawab.
Hakikatnya kepemimpinan adalah tanggung
jawab dan wujud tanggung jawabnya bisa
berdampak pada kesejahteraan. Analoginya,
jika orang tua hanya sekedar memberi makan
anak-anaknya, tetapi tidak memenuhi standar
gizi serta kebutuhan pendidikannya, maka hal
itu masih jauh dari makna tanggung jawab
yang sebenarnya. Maka dari itu, jika pemimpin
di Indonesia ga iso ngopeni rakyatnya jangan
harap kita bisa mencium wangi mawar itu !Oh presiden-presiden! kamu tidak
seharusnya hanya sebatas memerintah saja,
namun ngowoh melihat rakyatnya jelalatan di
pinggir jalan sambil terus mengadah. Tidak ada
upaya-upaya untuk mengentaskan kami
menuju kesejahteraan. Sungguh menurutku
belumlah dikatakan bertanggung jawab. Karena seharusnya berpihaklah kepada
kami! Rakyatmu, bukannya berpihak pada
bos-bos borjuis itu apalagi dengan sanak
famili. Oleh karena itu, bangsa masih jauh dari
standar kata sejahtera. Maka tanggung
jawabmu masih dipertanyakan. Inilah
kerancuan negara ini, kita memang butuh
pemimpin yang ngopeni rakyatnya dan
pastinya bukan karbitan. Menuju tahun 2014 ini, tampaknya
banyak orang yang haus kekuasaan untuk jadi
raja di negeri yang bobrok ini. Para
mbambung-mbambung Indonesia cukuplah
disogok dengan dua ratus ribu dan sekresek
beras miskin. Mereka berlomba-lomba jual diri
di berbagai pengkolan, berapapun uangnya
sikat asal kita suka sama suka. Para orang
bodoh negeri ini tertipu dengan berita-berita
yang hilir mudik di layar kaca itu. Ada yang
pengusaha sukses, ada yang juragan TV, dan
yang paling parah ada keluarga kerajaan. Kalau
saja masyarakat Indonesia terus dijejali
propaganda seperti ini, mau tidak mau kita
pasti akan terkena penyakit kere akut. Lha
wong permasalahan yang sepele saja tidak
pernah diurus. Tanggung jawabnya ucul-
uculan dan parahnya kita seakan merem
melihat ketidak-adilan itu. Sejujurnya ada
suatu harapan inti yang ingin saya utarakan
yaitu :
“Duh Gusti Paringana Kulo Slamet, Negara
Ingkang Adil lan Makmur, lan Raja Kang
Ngopeni Rakyat Indonesia”
OLEH ZULHILMI BANGKIT HERWINDA
CAK. APRIL 2013
SEJARAHCAK. APRIL 2013
erdapat ungkapan yang mengatakan
bahwa para pemenang selalu “berhak” Tmelukiskan sejarah. Sejarah mencatat,
seringkali penaklukan-penaklukan yang ada
selalu berupaya untuk “menghapus”
peradaban sebelumnya dan mengganti dengan
peradaban baru yang merupakan identitas dari
sang penakluk. La Mezquita misalnya, masjid
terbesar pada masa kekhalifahan Umayyah di
Spanyol ini berubah menjadi sebuah Katedral
ketika pasukan Kristen berhasil menguasai
Cordoba. Namun rupanya sejarah memiliki
kearifan cerita yang lain. Penaklukan umat
muslim di Konstantinopel telah menunjukkan
pada sejarah bahwa tidak setiap penaklukan
yang ada serta merta mengubur peradaban
yang ada sebelumnya.
Hagia Sophia. Hagia Sophia adalah
“bekas” masjid yang sekarang dijadikan
museum di kota Istanbul Turki. Pada awalnya,
bangunan ini adalah katedral seluas 200 kaki
ini, dinding-dindingnya dipenuhi oleh lukisan
Yesus, bunda Maria, malaikat Jibril, dan
mozaik-mozaik di dinding yang sangat kental
dengan nuansa Kristen kala itu. Hagia Sophia
bahkan merupakan Katedral terbesar pada era
Byzanthium, sekitar abad ke-4 Masehi.
Pada abad ke -15 tepatnya pada tahun
1453 Masehi, Kekhalifahan Ottoman berhasil
menaklukkan Konstantinopel dan beralih
menjadi penguasa kala itu. Selanjutnya,
Konstantinopel yang megah pun berubaha
nama menjadi Istanbul, ibukota Turki yang
sekarang. Hagia Sophia yang merupakan
Gereja Kristen Ortodoks terbesar beralih
fungsi menjadi masjid yang dikelola oleh
kekhalifahan pertama saat itu, Sultan Mehmed.
Berbeda dengan La Mezquita, bekas masjid
yang berubah alih menjadi gereja setelah
Cordoba jatuh ke tangan pasukan Kristen,
Hagia Sophia dapat dikatakan menjadi
cerminan betapa bijaksananya kebijakan
penguasa Islam kala itu. Sultan Ahmed sebagai
khalifah pertama Islam saat penaklukan
Konstantinopel kala itu mengambil kebijakan
yang sangat berbeda dengan sistem
penguasaan pasukan Kristen di Eropa.
Sultan Mehmed sebagai khalifah
pertama di Is tanbul kala i tu t idak
menghancurkan ikon-ikon Kristen yang ada di
dalam katedral Hagia Sophia. Saat Sultan
memutuskan untuk mengubah katedral
menjadi masjid, beliau hanya memerintahkan
untuk menutup lukisan-lukisan Yesus dan
bunda Maria dengan selembar kain, dengan
tujuan utama agar umat Islam tidak terganggu
dengan symbol-simbol kekristenan saat
melakukan shalat. Bahkan yang lebih
mencengangkan lagi, Sultan lain yakni Sultan
Abdulmajid justru memerintahkan agar kain-
kain penutup lukisan simbol kekristenan
seperti lukisan Yesus dan bunda Maria dibuka
kembali, serta memerintahkan untuk kembali
melukiskan symbol-symbol kekristenan yang
sudah puda r dengan tu juan un tuk
mengembalikan Hagia Sophia seperti desain
awalnya.
Jadilah Hagia Sophia menjadi bangunan
masjid unik kala itu. Umat Islam Ottoman
melaksanakan ibdah shalat di sebuah masjid
yang dipenuhi dengan lukisan dinding yang
sarat dengan simbol kekristenan. Empat
medalion raksasa bertiliskan lafadz Allah,
Muhammad, dan ayat-ayat suci Al Qur'an
yang konon dibutuhkan 800 orang untuk bisa
mengangkat pada proses pemasangannya,
menggantung di sudut-sudut Hagia Sophia,
mengapit gambar Bunda Maria yang tengah
mengapit bayi Isa. Hal ini menunjukkan betapa
kekhalifahan pada masa itu memberikan
penghormatan pada kebudayaan yang ada
sebelumnya. Hal ini membuktikan sebuah
buk t i kea r i f an “penak lukan” yang
menunjukkan betapa Islam sangat menjunjung
tinggi perdamaian. Sayangnya, meskipun
sejarah telah mencatat kegemilangan pasukan
Ottoman dalam penaklukan Konstantinopel,
Hagia Sophia tidak serta merta dapat bertahan
menjadi bangunan masjid seperti halnya La
Mezquita yang tetap berfungsi sebagai gereja
untuk peribadatan. Pemerintah Turki yang
sekuler menjadikannya sebuah museum
hingga kini. Museum indah yang bercerita
pada generasi sekarang bahwa tidak setiap
penaklukan yang ada serta merta mengubur
peradaban yang ada sebelumnya. (nny)
Hagia Sophia: Simbol Kearifan
Imperium Islam di Bumi Eropa
Kemegahan Hagia Shopia tetap bertahan.
Keindahan interior Hagia Shopia.
INGIN BERIKLAN DI KORAN
CATATAN AREK KAMPUS?TAK PERLU PIKIR DUA KALI, LANGSUNG HUBUNGI KAMI
Bagian Marketing dan Iklan CAK: 085732231392
Email: [email protected] Blog: catatanarekkampus.wordpress.com
CAK. APRIL 2013
v Sultan Muhammad Al-Fatih di Eropa juga disebut sebagai Sultan Mehmed II.v Al-Fatih merupakan julukan yang didapat karena berhasil menaklukkan Konstantinopel
yang merupakan benteng kuat Kekaisaran Byzantium pada masa itu. Secara bahasa, Al-Fatih bisa diartikan sebagai “Sang Pembuka”.
v Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. pernah berkata: "Konstantinopel akan dikalahkan oleh tentara Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara. "
v Muhammad Al-Fatih lahir pada tanggal 30 Maret 1432 M di perbatasan Turki-Bulgaria.v Pada usia belia Muhammad Al-Fatih sudah menguasai tujuh bahasa, yaitu bahasa Arab,
Turki, Yunani, Hebrew, Persia, Latin, dan Serbia. Hal ini menunjukkan kecerdasan yang dimilikinya.
v Pada usia yang sangat muda dia sudah diangkat sebagai sultan, yaitu pada tahun 1444 M. Namun, pemerintahan pertamanya ini hanya berlangsung selama hampir tiga tahun saja.
v Lima tahun kemudian (sekitar tahun 1451), ketika usianya 19 tahun, barulah dia secara resmi menjabat khalifah. Sultan Muhammad II adalah Khalifah Utsmani yang ke-7.
v Sultan Muhammad Al-Fatih memimpin Perang Konstantinopel yang berlangsung sejak bulan April hingga Mei 1453. Perang Konstantinopel sendiri merupakan perang besar menjelang akhir Perang Salib. Pada tanggal 22 Mei 1453 M, Konstantinopel jatuh di tangan umat Islam. Muhammad Al-Fatih merubah nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam Keseluruhannya).
v Sultan Muhammad Al-Fatih juga merupakan orang yang berperan dalam mengakhiri kekejaman Dracula, seorang Pangeran dari Wallachia yang terkenal dengan kekejamannya dan telah membunuh sekitar 100.000 - 500.000 orang (umat Islam sendiri yang dibantai Dracula diperkirakan berjumlah sekitar 300-000 orang).
v Sultan Muhammad Al-Fatih telah memimpin sendiri 25 kali peperangan sepanjang hidupnya.
v Sang Pembuka, seorang pemimpin yang juga ahli ibadah ini, tutup usia pada tanggal 3 Mei 1481.
Sultan Muhammad Al-Fatih
SEJARAH
ISLAMIC CORNER
emakai jilbab adalah kewajiban.
I n s y a A l l a h s u d a h b a n y a k
muslimah yang paham akan hal ini, Msekedar tahu, atau bahkan mungkin beberapa
juga mungkin masih sangsi, se-urgent itukah
memakai jilbab? Apa tidak sebaiknya hati dulu
yang harus diberi hijab? Atau bahkan ada yang
masih mengira kalau jilbab itu adalah budaya
masyarakat Arab? Well.. semua pendapat bisa
diterima.
Sebelum mengulas banyak tentang
jilbab, seorang muslim perlu tahu terlebih
dahulu sejarah turunnya perintah berjilbab.
Sekaligus menjawab penilaian bahwasanya
jilbab tak lebih hanya sekedar budaya Arab
yang tidak perlu susah-susah kita lestarikan.
Dalam hadist, Imam Bukhari meriwayatkan
bahwasannya Aisyah ra. Berkata “Ketika turun
ayat perintah berjilbab maka para wanita
segera mengambil kain sarung kemudian
merobek sisinya dan memakainya sebagai
jilbab”. Hadist tersebut menunjukkan kepada
kita bahwa pada saat turunnya ayat tersebut
para shohabiyyah sedang tidak mengenakan
“jilbab” dan memang mereka belum biasa
mengenakannya. Hal ini terbukti dari
tindakan mereka yang harus
m e r o b e k k a i n
s a r u n g
untuk
dialih-fungsikan menjadi jilbab. Jika mereka
sudah biasa memakainya tentu jilbab itu telah
tersedia dan tak perlu lagi untuk menyulap kain
sarung mereka menjadi jilbab “darurat”.
Hadist tersebut dengan sangat jelas telah
membuktikan bahwa jilbab bukan merupakan
budaya dan tradisi wanita arab pada awal
perkembangan Islam tetapi suatu hal yang
disyariatkan oleh Islam dan dilaksanakan oleh
para shohabiyyah.
Alasan klasik lainya mengapa masih
banyak muslimah untuk tidak segera
mengenakan jilbab adalah terlalu cepat
“underestimate” pada diri mereka sendiri.
Beberapa muslimah bahkan berpikir bahwa
mereka belum siap untuk mengenakan jilbab
dan bertekad untuk memperbaiki hati dan sikap
dulu sebelum hijrah memakai jilbab. Pendapat
demikian memang dapat dibenarkan, namun
bukankah mengenakan jilbab adalah suatu
langkah untuk memperbaiki diri sendiri juga?
Entahlah, mari kita renungkan bersama-sama.
Ataukah kita menunggu datangnya
hidayah? Mari kita tengok sejauh mana kita
memahami makna hidayah? Apakah benar
para muslimah yang saat ini sudah memakai
jilbab karena memang sudah mendapatkan
hidayah? Boleh saja kita beranggapan seperti
itu, tapi yang jelas kalau mau kembali lagi pada
prinsip sebab akibat, sesungguhnya dapat kita
simpulkan bahwa tidak ada sesuatu hal pun
yang tiba-tiba terjadi begitu saja, kecuali atas
izin Allah. Apalagi dalam upaya memperbaiki
diri, yang di dalamnya sarat akan proses
belajar dan tentu saja sebuah pilihan: ingin
berubah atau tidak. Jilbab tak hanya berarti
kostum untuk para muslim perempuan. Lebih
dari itu, saat seseorang memutuskan untuk
mengenakan jilbab paling tidak mereka sudah
menaiki satu tangga kemulian wujud dari salah
satu hakekat kesempuranaan wanita muslim,
yaitu komitmen dan kesiapan untuk
memperbaiki diri. Jika upaya untuk menjadi
sesosok yang dihargai di mata manusia saja
kita usahakan dengan sangat, sedangkan upaya
untuk memperbaiki diri terus menerus sebagai
bentuk kepatuhan hamba kepada Allah dan
Rasul-Nya, kenapa masih harus ragu? Ataukah
kita masih malu nama kita menjadi bahan
perbincangan makhluk-makhluk di langit?
Ataukah kita masih belum menginginkan
sebuah keberkahan dan penjelmaan sebagai
bidadari dunia?
Senantiasalah berbenah dan terus
berbenah. Dengan begitu, kita akan tahu
bahwa Allah swt. menciptakan wanita jauh
lebih indah dari apa yang dipikirkan manusia
pada umumnya. Mari Ber-Jilbab dan terus Ber-
Hijab! (nny/chr)
Yakin, Mau Menata Hati Dulu?
CAK. APRIL 2013
PHOTOSHOT
SPESIAL GEBYAR MANARUL ‘ILMI
Bedah buku, Akmal Sjafril kupas JIL. Pak Jamaluddin beraksi saat Hypnoteaching. Gebyar Manarul ‘Ilmi 2013
Ustadz Salim terima kenang-kenangan pasca isi materi nikah. Bercanda sambil berlomba. Adik-adik menikmati jalannya FASS GMAIL 2013.
Adik-adik peserta FASS (Festival Anak Sholeh dan Sholehah), selalu ceria. Sebelum dimulainya Seminar Akbar GMAIL, bedah kesesatan syi’ah.
CAK. APRIL 2013 13
COMIC CORNERCAK. APRIL 201314
CAK. APRIL 2013UMUM
WANITA...Sambungan dari hal 1
15
Namun, karena kami yakin pengaruhnya yang
besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita
lebih cakap melakukan kewajibannya,
kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke
dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik
manusia yang pertama-tama.” Demikianlah
gagasan Kartini yang menyadari bahwa wanita
memiliki posisi yang berbeda dengan kaum
laki-laki, salah satunya sebagai ibu. Dimana
untuk menjadi seorang ibu, pendidik penerus
bangsa, tentu perlu persiapan ilmu.
Sosok Kartini bukanlah satu-satunya
wanita yang peduli dengan pendidikan dan hak
wanita di Indonesia pada masa-masa itu.
Indonesia juga memiliki beberapa tokoh
wanita yang berjuang, bahkan bisa dibilang
melangkah lebih maju dibandingkan Kartini,
dalam hal hak pendidikan wanita dan
perjuangan. Diantara wanita-wanita itu adalah
Dewi Sartika,
dan Nyi Ahmad Dahlan yang
bahkan berhasil mendirikan sekolah. Akan
tetapi, nama mereka tak sementereng Kartini
Rohana Kudus, Rahmah El
Yunusiyyah,
pada masa ini karena beberapa hal. Salah satu
penyebabnya adalah kurangnya tulisan yang
merekam pemikiran dan jejak perjuangan
tokoh-tokoh wanita itu pada masanya. Sebagai
contoh,
Dewi Sartika merupakan
pendobrak benteng pingitan dan pelopor
gerakan mencerdaskan anak bangsa dengan
mendirikan sekolah bernama Sakola
Kautamaan Istri (1910) di tanah Sunda.
Sedangkan Nyi Ahmad Dahlan membuka
asrama dan sekolah-sekolah puteri dan
mengadakan kursus-kursus pelajaran Islam
dan pemberantasan buta huruf bagi kaum
perempuan.
Emansipasi wanita menurut pandangan
barat telah membawa kaum wanita larut dalam
penuntutan hak-haknya yang notabene tidak
mungkin dapat disamakan dengan hak laki-
Rohana Kudus, dia berperan besar
sebagai perintis pendidikan bagi kaumnya di
tanah minang. Ia mendirikan Sekolah
Kerajinan Amai Setia pada tanggal 11 Februari
1911. Di sekolah ini, ia mengajarkan banyak
hal seperti, membaca, menulis, keterampilan
mengelola keuangan, budi pekerti,
pendidikan agama, bahasa Belanda, dll.
Sedangkan
laki karena secara kodrati berbeda. Penuntutan
hak-hak tersebut telah sampai melalaikan
kaum wanita melaksanakan kewajiban utama
sebagai ibu dan pengatur rumah tangga.
Sebagai seorang ibu, kaum perempuan wajib
mengasuh, mendidik, dan memelihara anak-
anaknya. Sebagai pengatur rumah tangga
kaum perempuan berperan membina,
mengatur, dan meyelesaikan urusan rumah
tangga sehigga tercipta ketentraman bagi
anggota-anggota keluarga lain. Dengan peran-
peran khusus tersebut, sebenarnya kaum
perempuan telah memberikan sumbangan
besar bagi masyarakat karena individu-
individu yang mumpuni tidak terlepas dari
didikan di keluarga.
Itulah mengapa peran ibu sangat krusial
sebagaimana yang telah disampaikan Kartini
dipenggalan suratnya. Hal ini tentu sangat
berbeda dengan pandangan barat yang
mengartikan sumbangan wanita di tengah
masyarakat dihitung dari pendapatan yang
dihasilkan dan besar prosentase keikutsertaan
dalam ranah publik. (dik/fhl)
Laki-laki dan Perempuan Secara Kodrati Berbeda
Siapakah Ketum JMMI 13/14?
CAK. APRIL 2013INFORMASI
16