Buletin Exsara Oktober 2010

3
Apa itu EXSARA? Exsara merupakan sebuah organisasi mahasiswa Indonesia yang mepunyai landasan dan cita cita tinggi untuk membangun semangat jiwa nasionalisme para eksekutif eksekutif muda bangsa Indonesia berdasarkan motivasi alam dalam mempelajari sejarah. EXSARA berdiri pertama kali tahun 2008 yang dipelopori oleh dua orang punggawa mahasiswa Indonesia yaitu Winarso dan Nanang Pratmaji. Saat itu, EXSARA belum mendapat dukungan dari pihak – pihak yang saat ini berperan besar dalam organisasi. Kemudian setahun berjalan tidak diduga akar akar pemuda nasionalisme telah muncul dan turut bergabung dalam organisasi EXSARA mereka adalah Febi Widhi Setyoutomo, Ganda Kurniawan, Solahudin Marwan, Harry Laksono, Aris Fajar Yulianto, Wahyu Dwi Aji, Sri Hartati dan Diah Karminah semuanya adalah mahasiswa jurusan sejarah Unnes. Mereka adalah tunas tunas bangsa yang sangat berperan dan mendukung besar perjalanan masa depan EXSARA untuk Indonesia. Tepatnya sabtu kliwon, 24 Oktober 2009 team – team muda EXSARA melakukan sebuah expedisi disebuah cagar sejarah didesa promasan disebuah lereng gunung Ungaran. Sekaligus ditempat itu, sepuluh orang yang tergabung dalam team expedition meresmikan EXSARA sebagai organisasi yang diketuai oleh Nanang Pratmaji. Beliau adalah mahasiswa pendidikan sejarah Unnes angkatan 2008. Sedangkan sembilan orang lainnya merupakan Exekutor yang berderap tanpa lelah demi EXSARA untuk Indonesia. Tujuan dari EXSARA adalah membentuk mahasiswa atau mahasiswi Indonesia perduli terhadap sejarah sejarah negeri tercinta dengan join the facebook group exsara http:// www.facebook.com/ group.php? gid=189387321336 Silahkan kirim kritik, Saran, opini anda ke Redaksi kami EXSARA DIVISI Merpati Pers Email : [email protected] Hp : - 085727271945 - 081228997803 Buletin Exsara Oktober 2010 Terbit 4 halaman Vol. III Nomor 5 Email: [email protected] Telepon, sms 085727132727 IKLAN 085647429026 dari museum kartini dan benteng portugis Jepara serta, ekspedisi bahari di kepulauan Doc. EXSARA Jejak Petualangan Sejarah dan Alam EXSARA di Kepulauan Karimunjawa Indonesia” EXSARA masyarakat TRANSPARANSI PENDIDIKAN: UNNES sebagai Universitas bertaraf Internasional Bertentangan dengan UUD 1945 Oleh Winarso Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem pendidikan nasional yang tidak dapat dipisahkan dari subsistem lainnya baik di dalam maupun diluar sistem pendidikan. Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan bernegara, mempunyai peran yang amat besar melaui tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dikatakan bahwa Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (pasal 20 ayat 2). Kebijakan perguruan tingggi UNNES menetapkan Universitas Negeri Semarang sebagai universitas bertaraf internasional dalam sistem pendidikan nasional, bertentangan dengan Pasal 31 Ayat (1) UUD 45 yang menyatakan, semua warga Indonesia berhak mendapatkan pengajaran. Dengan adanya label internasional menunjukkan pendidikan yang baik dan berkualitas hanya menjadi hak orang pintar dan kaya, bukan untuk yang miskin dan bodoh. Praktik komersialisasi ini adalah diskriminasi pendidikan dan bertentangan dengan ideologi UUD 45, yakni pendidikan yang berpihak pada rakyat kecil. Komersialisasi ini terbukti dari kebijakan Rektor melalui beberapa peraturan yang dibuat, antara lain penetapan SPL minimal Rp 9.000.000,00 untuk Jurusan atau Prodi non keguruan dan Rp 12.000.000,00 untuk Jurusan atau Prodi keguruan pada umumnya, bahkan untuk Jurusan Matematika dan Bahasa Inggris SPL minimal adalah Rp 15.000.000,00 pada tahun angkatan 2010. Apakah pada tahun 2011 yang akan datang SPL UNNES masih seperti ini atau mungkin naik menjadi lebih tinggi lagi? Tujuan mereka memang hanya bersaing, baik di lokal, nasional Aries Ithu Black Ay0 awan2, rekatkan kmbli brisan qta.... suegereee....... Y'uni Chan Kangen ma eXara.... Maaf kl mngkin akhir2 ne eXara mlai trabaikan,pi yg jlas eXara tak prnah&tak kan trganti... Risma Sophya Perdana Suha Ayolah buat acra lg? ?kpan qt kmpul? Rizky Dian Buana lam kenal, q maba p.sjarah......... Dimas G' Nakal kapan exsara naik gunung bromo??? Ganda Kurniawan Exsara bkan milik pmerintah (BS0), bukan juga milik swasta tp milik bersama dari anggota didalamnya... dg bgtu takan ada pihak luar yg dpt mengendalikan exsara.. kecuali anggotanya scara kolektif.. Deca P'Lam Kwan2 exsara sbar z, perjlnan qt untk lwatn msh Sekilas EXSARA Senang rasanya kami sampai di Pulau Karimunjawa dan bertemu Mukminin yang akan menuntun kami di pulau ini. Tak lama kemudian kami tancapkan gas motor menuju ke tempat penginapan dengan melalui jalan beraspal dengan lebar sekitar 4M dan sudah cukup rusak. Ternyata dari pelebuhan kami harus menempuh jarak sekitar 13 Km melintasi rumah-rumah warga dan sesekali menyambut teriakan dari anak-anak kecil desa di tepi jalan yang nampaknya senang melihat kedatangan kami. Tibalah kami di tempat menginap yang telah kami rencanakan. Tempat ini berupa ruang Unit Perpustakaan Umum MA Safinatul Huda 2 Karimunjawa, yaitu mantan sekolahan yang pernah menjadi saksi bisu pendidikan Mukminin semasa SLTA. Hanya bermodalkan karpet yang meminjam dari HIMA Sejarah, kami bisa menikmati tidur bermalam di Pulau yang indah ini di dalam Ruang Perpus. Sekolahan yang terdiri dari 3 kelas ini kami kunjungi semua dengan membagi tugas di masing- masing kelas. Untuk kelas X dan XI diberi motivasi semangat belajar, dan untuk kelas XII dimotivasi agar Dua puluh enam sampai 29 juli 2010 memang sudah berlalu, tapi kami masih sangat mengingat semua itu. Yudisium baru saja terlewat tanggal 23 sebelumnya, nilai- nilai K terpaksa kami lupakan sejenak, karena pagi itu (Senin, 25 Juli) kami sudah berdiri tersenyum di buritan kapal yang menepi di pelabuhan Kartini Jepara, tak sabar menunggu sambutan indahnya Karimunjawa. Di tangan kami masing-masing memegang tiket bukti pembayaran LINTAS JEPARA-KARIMUNJAWA yang tertera nominal Rp. 28.500 (jasa angkutan Rp.26.500 + jasa asuransi Rp.2000). Pukul 09.00 bel berbunyi pertanda Kapal siap berangkat, kami memilih menuju tempat duduk di dalam yang telah kami pesan. Sedikit terkejut karena ternyata di dalam kapal banyak turis mancanegara yang punya tujuan sama dengan kami untuk berlibur ke Karimunjawa. Hingga 6 jam perjalanan kami tidak memberanikan diri untuk saling bercakap-cakap dengan mereka. Pukul 15.00 pulau dan pelabuhan Karimunjawa sudah terlihat. Kejenuhan 6 jam perjalanan ini pun buyar berubah menjadi senyum kegembiraan. Terlihat pula si

Transcript of Buletin Exsara Oktober 2010

Page 1: Buletin Exsara Oktober 2010

Apa itu EXSARA?Exsara merupakan sebuah organisasi

mahasiswa Indonesia yang mepunyai landasan dan cita – cita tinggi untuk membangun semangat jiwa nasionalisme para eksekutif – eksekutif muda bangsa Indonesia berdasarkan motivasi alam dalam mempelajari sejarah. EXSARA berdiri pertama kali tahun 2008 yang dipelopori oleh dua orang punggawa mahasiswa Indonesia yaitu Winarso dan Nanang Pratmaji. Saat itu, EXSARA belum mendapat dukungan dari pihak – pihak yang saat ini berperan besar dalam organisasi. Kemudian setahun berjalan tidak diduga akar – akar pemuda nasionalisme telah muncul dan turut bergabung dalam organisasi EXSARA mereka adalah Febi Widhi Setyoutomo, Ganda Kurniawan, Solahudin Marwan, Harry Laksono, Aris Fajar Yulianto, Wahyu Dwi Aji, Sri Hartati dan Diah Karminah semuanya adalah mahasiswa jurusan sejarah Unnes. Mereka adalah tunas – tunas bangsa yang sangat berperan dan mendukung besar perjalanan masa depan EXSARA untuk Indonesia.

Tepatnya sabtu kliwon, 24 Oktober 2009 team – team muda EXSARA melakukan sebuah expedisi disebuah cagar sejarah didesa promasan disebuah lereng gunung Ungaran. Sekaligus ditempat itu, sepuluh orang yang tergabung dalam team expedition meresmikan EXSARA sebagai organisasi yang diketuai oleh Nanang Pratmaji. Beliau adalah mahasiswa pendidikan sejarah Unnes angkatan 2008. Sedangkan sembilan orang lainnya merupakan Exekutor yang berderap tanpa lelah demi EXSARA untuk Indonesia.

Tujuan dari EXSARA adalah membentuk mahasiswa atau mahasiswi Indonesia perduli terhadap sejarah – sejarah negeri tercinta dengan melakukan penelitian, Expedisi, serta penelusuran – penelusuran situs sejarah. Team – team EXSARA mempunyai prinsip dan kode etik “Berjuang Ikhlas Tanpa Pamprih demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa”. Sedang slogannya adalah “Suegere”.

Jiwa relawan, jiwa pahlawan harus ditanamkan sejak usia dini, sehingga generasi yang akan datang adalah benar – benar merupakan generasi harapan bangsa, harapan semua rakyat dinegeri ini. Bukan sekedar generasi Parsial, bukan generasi yang hanya mementingkan kelompok atau golongannya saja. DEMI INDONESIA APAPUN KAMI LAKUKAN

join the facebook group exsarahttp://www.facebook.com/group.php?gid=189387321336

Silahkan kirim kritik, Saran, opini anda ke Redaksi kami EXSARA DIVISI Merpati PersEmail : [email protected] Hp : - 085727271945

- 081228997803

Buletin Exsara Oktober 2010Terbit 4 halaman

Vol. III Nomor 5

Email: [email protected], sms 085727132727 IKLAN 085647429026

Exsara Karimunjawa- Petualangan team Ekspedisi dari EXSARA dimulai dari museum kartini dan benteng portugis Jepara serta, ekspedisi bahari di kepulauan karimunjawa Jepara. 25/7, Doc. EXSARA

Jejak Petualangan Sejarah dan Alam EXSARA di Kepulauan Karimunjawa Indonesia”

Rangkaian acara EXSARA ber-ekspedisi di situs Sejarah Kab. Jepara dan di kepulauan Karimunjawa serta bakti sosial untuk masyarakat sekitar. Dalam kegiatan “Karimunjawa I’m Coming”.

TRANSPARANSI PENDIDIKAN:

UNNES sebagai Universitas bertaraf Internasional Bertentangan dengan UUD 1945

Oleh Winarso

Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem pendidikan nasional yang tidak dapat dipisahkan dari subsistem lainnya baik di dalam maupun diluar sistem pendidikan. Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan bernegara, mempunyai peran yang amat besar melaui tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dikatakan bahwa Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat  (pasal 20 ayat 2).

Kebijakan perguruan tingggi UNNES menetapkan Universitas Negeri Semarang sebagai universitas bertaraf internasional dalam sistem pendidikan nasional, bertentangan dengan Pasal 31 Ayat (1) UUD 45 yang menyatakan, semua warga Indonesia berhak mendapatkan pengajaran. Dengan adanya label internasional menunjukkan pendidikan yang baik dan berkualitas hanya menjadi hak orang pintar dan kaya, bukan untuk yang miskin dan bodoh.

 Praktik komersialisasi ini adalah diskriminasi pendidikan dan bertentangan dengan ideologi UUD 45, yakni pendidikan yang berpihak pada rakyat kecil. Komersialisasi ini terbukti dari kebijakan Rektor melalui beberapa peraturan yang dibuat, antara lain penetapan SPL minimal Rp 9.000.000,00 untuk Jurusan atau Prodi non keguruan dan Rp 12.000.000,00 untuk Jurusan atau Prodi keguruan pada umumnya, bahkan untuk Jurusan Matematika dan Bahasa Inggris SPL minimal adalah Rp 15.000.000,00 pada tahun angkatan 2010.

Apakah pada tahun 2011 yang akan datang SPL UNNES masih seperti ini atau mungkin naik menjadi lebih tinggi lagi?

Tujuan mereka memang hanya bersaing, baik di lokal, nasional maupun internasional tidak mengutamakan kecerdasan bangsa indonesia ini. Jika hal ini dibiarkan, keterbelakangan dan kemiskinan akan terus membelenggu bangsa ini, karena pendidikan yang baik dan unggul hanya diperuntukkan bagi segelintir orang berduit. Diskriminasi pendidikan, bisa menjadi bom sosial yang siap meledak kapan saja, bila kecemburuan itu timbul dari kelompok miskin karena merasa dinomorduakan.

Universitas bertaraf internasional merupakan gambaran perkembangan pendidikan pada era kemerdekaan saat ini, tidak berbeda dengan zaman penjajahan Belanda. Masuknya sekolah formal pada zaman itu membelah dan mengotak-kotakan anak bangsa menjadi kelas pribumi dan bangsawan. Hanya anak bangsawan yang berhak mengenyam pendidikan tinggi.

Aries Ithu Black

 Ay0 awan2, rekatkan kmbli brisan qta.... suegereee.......

Y'uni Chan Kangen ma eXara....

Maaf kl mngkin akhir2 ne eXara mlai trabaikan,pi yg jlas eXara tak prnah&tak kan trganti...

Risma Sophya Perdana Suha Ayolah buat

acra lg? ?kpan qt kmpul?

Rizky Dian Buana lam kenal, q

maba p.sjarah.........

Dimas G' Nakalkapan exsara naik gunung

bromo???

Ganda KurniawanExsara bkan

milik pmerintah (BS0), bukan juga milik swasta tp milik bersama dari anggota didalamnya... dg bgtu takan ada pihak luar yg dpt mengendalikan exsara.. kecuali anggotanya scara kolektif..

Deca P'Lam Kwan2 exsara sbar z, perjlnan

qt untk lwatn msh brlnjut, tpi nunggu stlh KKL z...

Trie Thepeaceshunter 

intine..tetep HARUS jaga kkompakan,,jgn smpai ada konflik

Sekilas EXSARA

TipsKiat Sukses Belajar Sejarah

- Mengaitkan Materi dengan pengalaman

- Biasakan Berdiskusi- Rajin bertanya- Rajinlah mencari dan

menemukan- Buatlah catatan dan ringkasan- Aktiflah dalam kegiatan

penelitian

-EXSARA 2010-

Senang rasanya kami sampai di Pulau Karimunjawa dan bertemu Mukminin yang akan menuntun kami di pulau ini. Tak lama kemudian kami tancapkan gas motor menuju ke tempat penginapan dengan melalui jalan beraspal dengan lebar sekitar 4M dan sudah cukup rusak. Ternyata dari pelebuhan kami harus menempuh jarak sekitar 13 Km melintasi rumah-rumah warga dan sesekali menyambut teriakan dari anak-anak kecil desa di tepi jalan yang nampaknya senang melihat kedatangan kami.

Tibalah kami di tempat menginap yang telah kami rencanakan. Tempat ini berupa ruang Unit Perpustakaan Umum MA Safinatul Huda 2 Karimunjawa, yaitu mantan sekolahan yang pernah menjadi saksi bisu pendidikan Mukminin semasa SLTA. Hanya bermodalkan karpet yang meminjam dari HIMA Sejarah, kami bisa menikmati tidur bermalam di Pulau yang indah ini di dalam Ruang Perpus.

Sekolahan yang terdiri dari 3 kelas ini kami kunjungi semua dengan membagi tugas di masing-masing kelas. Untuk kelas X dan XI diberi motivasi semangat belajar, dan untuk kelas XII dimotivasi agar melanjutkan studinya ke perguruan tinggi sama halnya dengan Mukminin. Semua berjalan dengan lancar bahkan mereka meminta kami terus mengajar walau menerjang jam istirahat.

(sambung halaman 2 kol II)

Dua puluh enam sampai 29 juli 2010 memang sudah berlalu, tapi kami masih sangat mengingat semua itu. Yudisium baru saja terlewat tanggal 23 sebelumnya, nilai-nilai K terpaksa kami lupakan sejenak, karena pagi itu (Senin, 25 Juli) kami sudah berdiri tersenyum di buritan kapal yang menepi di pelabuhan Kartini Jepara, tak sabar menunggu sambutan indahnya Karimunjawa. Di tangan kami masing-masing memegang tiket bukti pembayaran LINTAS JEPARA-KARIMUNJAWA yang tertera nominal Rp. 28.500 (jasa angkutan Rp.26.500 + jasa asuransi Rp.2000).

Pukul 09.00 bel berbunyi pertanda Kapal siap berangkat, kami memilih menuju tempat duduk di dalam yang telah kami pesan. Sedikit terkejut karena ternyata di dalam kapal banyak turis mancanegara yang punya tujuan sama dengan kami untuk berlibur ke Karimunjawa. Hingga 6 jam perjalanan kami tidak memberanikan diri untuk saling bercakap-cakap dengan mereka.Pukul 15.00 pulau dan pelabuhan Karimunjawa sudah terlihat. Kejenuhan 6 jam perjalanan ini pun buyar berubah menjadi senyum kegembiraan. Terlihat pula si Mukminin (Mahasiswa sejarah angkatan 2009 asli Karimunjawa) melambaikan tangan kearah kami yang berada di buritan kapal. Segera kami turun mendatanginya dan mengambil motor yang kami parkirkan di kapal barusan.

Page 2: Buletin Exsara Oktober 2010

Karimunjawa I’m Coming…(sambung halaman 1)

Sebagai mahasiswa sejarah kami tidak mau melewatkan mengunjungi situs sejarah yang ada di pulau ini. Situs ini berupa Makam Sunan Nyamplungan beserta beserta peninggalan bekas kubah masjid yang pernah didirikanya.

Wisata pantai jelas hal yang paling indah disini. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Kohin yang sunyi, berpasir putih, berombak kecil, barair jernih serta kebetulan muncul pelangi yang indah dihadapan kami. Disini pula akhirnya kami berkenalan dan ngobrol dengan beberapa orang asing berwarganegara Belanda, mereka bernama Lam, Marshaly Thalita, Anja dan Boer. Tidak cukup disitu kami diajak pamannya Mukminin untuk ke pulau Menjangan, pulau kecil di sekitar Karimunjawa. Di pulau ini dari beberapa kami bias merasakan berenang di penangkaran Hiu.

Petualangan ini kami lalui tak semahal yang diperkirakan. Berkat kesederrhanaan, serta link sebaik Mukminin semua sangat bias ditekan sekecil mungkin dan mendapatkan kepuasan sebesar mungkin. Ganda_Dev.Merpati

Judul : ”BOM JW MARRIOT: Jihad Yang Disalahkan”

Penulis:Ibnu Sodiq

Penerbit : Widya Karya Semarang kerja sama dengan Jurusan Sejarah UNNES

Terbit : I, Oktober 2010

Tebal:xi + 158 halaman

Ketika Hipokrisi Terus Menyerang IslamJika kita mengingat sejarah perjalanan bangsa pasti

tidak terlepas dari yang namanya “kekerasan”. Perang, pergolakan, pemberontakan, perlawanan ataupun konfrontasi seolah menjadi semacam catatan yang wajib digoreskan meskipun sangat tidak diharapkan. Tidak terkecuali Indonesia, mulai dari Sejarah Indonesia Kuno hingga Sejarah Indonesia Kontemporer hal yang sama masih berlaku disini.

Banyak sekali hal yang menjadi alasan skeptisme atas peristiwa pengeboman hotel JW Marriot ini. Penulis, Ibnu Sodiq sebagai pihak netral mencoba mengamati kejadian ini dengan pendekatan sejarah. Menelusuri Sejarah pengalaman dan pengakuan organisasi-organisasi yang dianggap sebagai “Islam Radikal” seperti JI, Forum Komunikasi Ahlussunah Wal Jamaah, majelis Mujahidin Indonesia, Hizbut Tahir Indonesia, dan Jamaah Anshorut Tauhid. Di dalamnya pernyataan penulis begitu “berani” tentu berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ada dan didapat cukup valid sehingga menjadikan tulisan ini berbeda dengan buku yang pernah ada. Wawancara langsung pada narasumber (pelaku tindak kekerasan) seperti Amrozi (alm), Imam Samudera (alm), Ali Ghufron (alm), Abu Bakar Ba’asyir, Abu Rusdan dll menjadi nilai yang lebih dari buku ini karena kadar dan bobotnya lebih besar dibanding data turunan. Latar belakang Penulis yang juga sebagai Dosen pengampu mata kuliah Sejarah Sosial dan sejarah Politik tidak akan melepaskan kedua elemen tersebut dalam tulisannya ini. Dari teori social beliau menggunakan teori collective behavior dari Sartono Kartodirdjo dapat dijadikan sebagai alat untuk mengeksplanasi gejala sejarah gerakan “radikal”. Sementara dalam bidang politik dilakukan dengan pengamatan kritis dari kebijakan politik selama ini di Indonesia khususnya dari zama Orde Baru dan masa Pemerintahan SBY kaitannya dengan penanganan Islam Radikal. Tidak ketingglan pula adanya penjelasan banyak mengenai makna “Jihad” dan “Fundamentalisme” yang ada di Indonesia sama sekali tidak bisa disamakan dengan istilah “Terorisme”.

* Ganda KurniawanMahasiswa pendidikan Sejarah Unnes 2008

Penemuan Makam Purbakala di Blora, Jawa tengah

Setelah sebelumnya di temukan situs arkeolog, kini di Blora kembali di kejutkan dengan penemuan makam zaman Megalitikum atau purba, situs itu ditemukan di Desa Bleboh, Kec. Jiken, Blora, Jawa Tengah. Dari pantauan informasi yang kami dapatk-

an, tiga makam tersebut masih utuh. Kubur batu itu sendiri terletak di atas tebing setinggi 250 meter di atas permukaan laut Pegunungan Pontang, Blora, Jateng.

Saat ditemukan, kondisi sembilan makam dipenuhi semak belukar sehingga hampir tidak terlihat seperti makam. Setelah dibersihkan baru terlihat kondisi makam sebenarnya. Enam dari sembilan makam kondisinya sudah rusak, sementara sisanya masih dalam kondisi bagus. Semua makam menghadap ke arah Timur-Barat. www.blorapost.com

Kubur batu berpanjang dua meter dengan lebar 50 sentimeter itu terbuat dari batu pipih setebal sekitar 10 sentimeter. Sedangkan jarak makam satu dengan yang lainnya berjarak dua meter. Belum diketahui secara pasti umur ke-9 makam tersebut. Terkait hal ini, Team Ekspedisi Sejarah Devisi penjelajahan dan Devisi Ilmiah EXSARA akan melakukan kunjungan ke lokasi tersebut sebagai upaya alternatif pengamatan langsung untuk penelitian lebih lanjut.

Diperkirakan jumlah kubur batu megalitik ini nantinya akan bertambah mengingat di sekitar lokasi temuan masih ada batu sejenis yang masih tertanam dantertutup beberapa pohon jati.Crew_Exsara

News Histori

BULEEXS Diterbitkan oleh: Divisi Merpati Pers EXSARA; Penanggung jawab: Ketua Umum EXSARA; Pemimpin Redaksi: Ganda Kurniawan, sej’08; Editor: Winarso, sej’08 ; Redaktor: Lailatus, Irfan, Kaharisma, Istiqomah, Ramdani, Anggoro, Amiq, Aisyah dan team Expedisi lainnya; Alamat Redaksi: Gg.Jeruk,Sekaran, Gunungpait, Semarang, 50229. Telp. (0856) 4742 9026

Seni Wayang Suket sebagai Aset Budaya Tradisional Jawa

Dewasa ini masyarakat Indonesia terlihat lebih mengedepankan pendidikan formal dibanding pendidikan dalam keluarga. Begitupun dengan pola mainan anak-anak sekarang. Sekarang ini mereka lebih menyukai jenis-jenis mainan yang lebih modern dari pada mainan rakyat atau mainan jenis tradisional. Tanpa kita sadari, mainan rakyat ini merupakan suatu aset budaya bangsa yang perlu di lestarikan dan dapat menunjang kreativitas anak. Salah satu jenis mainan rakyat yaitu wayang yang terbuat dari rumput

atau lebih dikenal dengan nama wayang suket (rumput). Jenis wayang ini tidak banyak orang yang tahu karena dianggap jenis mainan yang kotor, kuno, dan tidak berkualitas. Yang menjadi pokok masalah disini adalah ”bagaimana peranan masyarakat dan pemerintah dalam menggali kembali aset seni dan budaya bangsa yang tergeser dari pengaruh budaya asing, khususnya wayang suket?.

Kesenian merupakan salah satu sistem kebudayaan universal yang terdapat disetiap masyarakat di dunia. Salah satu kesenian yang sangat berperan besar dalam kehidupan masyarakat adalah kesenian wayang yang mendapat pengaruh dari India. Kesenian wayang bukan sekedar hiburan, selain sebagai alat komunikasi, pementasan wayang juga sarat makna dan mengandung falsafah hidup terutama bagi orang Jawa, Bali, dan Sunda. Wayang suket sendiri merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa jawa;suket).

Seni pertunjukan wayang Suket merupakan salah satu kesenian tradisional yang sarat akan filosofi dan kebijaksanaan. Masyarakat Jawa yang telah mendapat pengaruh dari budaya luar sebagai dampak arus perkembangan jaman, sebagian besar mulai melupakan makna pagelaran wayang. Beragam wayang di Jawa memang kian berkembang seiring bergulirnya jaman.

Dalam rangka menumbuhkan sikap kepedulian seni dan budaya perlu dilakukan kampanye pementasan wayang suket bersama menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai tempat di Indonesia dan bahkan di dunia. Dengan adanya hal itu akan memberikan dampak yang lebih dalam dan meluas sehingga akan lebih mudah untuk dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. (Dev_sosbudag_Exsara)

Melawan Tendensi Minimnya Wawasan dengan Ekspedisi

Oleh: Nanang PratmajiSambutan Ketua Umum atas Ultah Exsara 1st

Saya meyakini sekali apa yang menjadi judul diatas. Seandainya saya bukan pelajar, rasa-rasanya hal diatas menjadi kurang berarti, seperti halnya dengan katak dalam tempurung. Pembaca yang

budiman tentu sudah tahu bahwa factor terbesar yang membuat kita jenuh adalah disebabkan oleh ketidakadaan/ minimnya variasi dalam kehidupan.

Exsara yang saya cetuskan satu tahun lalu ini sekiranya bisa menjawab hal diatas. Melalui trip-trip akan menambah wawasan kami baik itu historis, social dan geografis. Kemudian saya bentuk wadahnya berupa sebuah Komunitas Persahabatan yang punya selera sama dan bersifat volunteer/ suka rela. Di dalamnya tidaklah ada jeratan aturan berat atau sanksi tegas, walau begitu Exsara tetap bergerak dalam hal-hal yang positif, manusiawi dan akademis. Jadi ada prasangka yang salah ketika Exsara dianggap sebagai organisasi boneka, organisasi oposisi/ tandingan apa lagi kalau dianggap sebagai organisasi separatis (terhadap organisasi lain).Saya begitu bersyukur Alhamdulillah atas keselamatan dan kelancaran kegiatan yang dilaksanakan Exsara yang sudah berdiri selama satu tahun ini. Walaupun pada awalnya muncul kontroversi namun ketika disadari ternyata hal itu hanyalah hipokrisi saja dibuktikan dengan kenyataan yang ada sampai sekarang hal yang menjadi perdebatan itu 0% tidak terjadi, artinya bahwa Komunitas Exsara ini adalah organisasi yang safe. Sehingga Exsara mampu mendapatkan banyak anggota dan akrab di dalamnya bahkan akhirnya sebagian besar dari mereka memberanikan diri dan diterima menjadi fungsionaris HIMA Sejarah UNNES 2009 ini. Hal ini menjadi jelas terkesan bahwa Exsara adalah jelmaan dari fungsionaris HIMA Sejarah, sebuah hal yang membanggkan dari Exsara.

Semua acara ekspedisi berjalan dengan aman dan sesuai semestinya. Ekspedisi yang pernah dilakukan antara lain melakukan trip ke Desa Promasan (kaki G. Ungaran), Tinjomoyo (Semarang), keliling Semarang (ke Museum Ranggawarsita, Mandala Bhakti, Sam Poo Kong, dan Kota Lama), Situs Purbakala Pati Ayam dan sekitar Muria (Kudus), Benteng Pendem Cilacap dan Benteng Karang Bolong Nusakambangan serta yang teakhir yaitu ke Jepara yang terdiri dari Museum Kartini, Benteng portugis dan Karimunjawa.

Ketika disana kami tidak hanya mengunjungi/ melihat-lihat saja. Hampir di setiap trip itu kami selalu berinteraksi dengan masyarakat untuk ramah tamah dan saling kenal atau bias juga dengan dinas tertentu seperti ketika trip ke Situs Pati Ayam dengan senang hati ketua DISPARBUD dating member penjelasan kepada kami. Intinya dengan melakukan pendekatan itu mereka malah memfasilitasi kami. Selain berinteraksi dengan masyarakat sesekali kami juga melakukan pendakian gunung bila dekat dengan objek dan hanya untuk yang berminat saja.

Di dalam pertemuan bisa seringkali kami melakukan diskusi Sejarah. Diskusi ini terkesan ilmiah namun juga terkesan lugu hal ini terjadi karena kebanyakan dari kami memang masih tahap belajar. Akan tetapi karena perasaan ketidak profesionalan itu malah justru mendorong kami untuk menjadi lebih baik.Saya harap di umur Exsara yang baru ini akan membawa hal yang segar lagi dalam tubuh Exsara ini dengan peningkatan mutu dan intelektualitas dari generasi penerus yang fresh…. Sugeree!!

Dibuka Pendaftaran Gel. IAnggota Baru EXSARA

2010~ Pendaftaran mulai Tgl 13-20 Oktober 2010 ~ Syarat:

1. Mengisi formulir pendaftaran 2. Mengikuti Litsus pada hari Rabu, 20 Oktober

20103. Memiliki Dedikasi, motivasi dan loyalitas yang

tinggi4. Mampu hidup dengan kondisi apa adanya5. Mempunyai jiwa nasionalisme6. Menyukai ekspedisi Sejarah

“Expressikan Bakat dan Minatmu Disini”

Info: -Nanang P (Sejarah ’08) -Kaharisma (Sejarah ’09 )(085647429026) (085226250990)-Dwi Yuni K (Sejarah ’09 -Afiatun Nisa (Sejarah ’09)(085640200673) (085641509159)