Bmf 46 leadership principles

124
MENTORING-46 (LEADERSHIP PRINCIPLES) BMF collections - 2015

Transcript of Bmf 46 leadership principles

Page 1: Bmf 46 leadership principles

MENTORING-46 (LEADERSHIP PRINCIPLES)

BMF collections - 2015

Page 2: Bmf 46 leadership principles
Page 3: Bmf 46 leadership principles

i | P a g e

Table of Contents PENDAHULUAN ........................................................................................................ iii

Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’ ....................................................................... 1

PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN ............................................................... 4

9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE............................................................. 8

9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2) ......................................... 15

3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara ................................................. 23

3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara............................................... 24

PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN .......................................................................... 26

8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS ...................................................................... 29

15 Leadership Lessons From The Billy Graham Library ............................... 34

18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead The Movie .................. 36

15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders: 15 Leadership Quotes

From Russell Wilson ................................................................................................ 39

26 Things I Say To Encourage Church Volunteers .................................................. 42

10 Defining Words of a Stellar Leader .................................................................... 45

7 Habits of a Successful Leader .............................................................................. 49

25 People You Should Say Thank You To Today ..................................................... 52

7 Commandments of a Great Marriage .................................................................. 55

Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage .......................................................... 59

THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY GRAHAM ..................................... 64

In His Own Words: What Has Billy Graham Said About Leadership? ........ 66

Billy Graham Quotes on Leadership ...................................................................... 69

RAHASIA KEPEMIMPINAN BILLY GRAHAM ............................................................. 72

”DOA ADALAH NAFAS KEHIDUPAN ORANG PERCAYA” .......................................... 96

”MINTALAH KEPADA TUHAN” ................................................................................ 97

”PENOLONG SEPADAN” .......................................................................................... 99

”BUKAN EMOSI, TAPI REFLEKSI” ........................................................................... 104

Page 4: Bmf 46 leadership principles

ii | P a g e

”ORANG BENAR, MENGASIHI TUHAN” ................................................................. 107

”PRIBADI YANG BERKUALITAS” ............................................................................. 110

”SIKAP DAN PERKATAAN, JANGAN MENDUKAKAN ROH KUDUS” ........................ 112

”MENOLAK TINGKAH LAKU YANG JAHAT” ............................................................ 114

PENUTUP ............................................................................................................... 117

Page 5: Bmf 46 leadership principles

iii | P a g e

PENDAHULUAN

Secara lahir, manusia memang mempunyai kepribadian bawaan.

Sesuatu yang Tuhan beri untuk melengkapi dunia. Karena itu

ada orang yang cenderung bersifat dominant, keras kepala,

gigih, pekerja keras. Ada orang yang ceria, mudah bergaul,

pandai mencairkan suasana, terlihat selalu gembira. Ada orang

yang tenang, suka di rumah, suka membaca, mendengarkan

musik, merasakan ketenangan/keteduhan/kesejukan. Dan ada

pula orang yang perfectionis, tukang kritik, teliti. Dunia

membutuhkan semua tipe orang itu. Biarlah mereka saling

melengkapi dan saling belajar, sehingga tercapai yang disebut

keseimbangan hidup, kebijaksanaan, dan harmoni. Dan dalam

proses pencapaian harmoni itu, kadang terjadi “peperangan”

dan “pertikaian”.

Kenapa muncul perjuangan? Kenapa muncul pahlawan? Karena

ada penjajahan yang tak berperikemanusiaan.

Kenapa muncul pemimpin? Karena ada kebutuhan dan ada

dorongan dari dalam diri manusia yang mulia.

Kepemimpinan perlu dibentuk, diarahkan, diperlengkapi,

didewasakan.

Kehidupan adalah senantiasa belajar. Untuk belajar, kita

membutuhkan guru atau bahan pelajaran supaya kita maju.

Kiranya koleksi ini memperlengkapi kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Page 6: Bmf 46 leadership principles

iv | P a g e

Page 7: Bmf 46 leadership principles

1 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa ―kepemimpinan‖ muncul pada

abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan

langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan

tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok

yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).

4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah

kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti

kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin

dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa

kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu

maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke

orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau

Page 8: Bmf 46 leadership principles

2 |LEADERSHIP PRINCIPLES

organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah

mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.

PENGERTIAN PEMIMPIN

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan

tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan

oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai

keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat

orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang

pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi,

melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-

sama (Panji Anogara, Page 23).

TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:

1. Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu

dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik

orang diluar organisasi.

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan

(akuntabilitas).

Page 9: Bmf 46 leadership principles

3 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,

mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin

bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas

Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas

dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus

dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus

dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual

Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.

Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat

menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan

lain.

5. Manajer adalah seorang mediator

Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin

harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat

Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai

seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit

Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :

1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai

pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.

2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.

3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan

gangguan, sumber alokasi, dan negosiator

Page 10: Bmf 46 leadership principles

4 |LEADERSHIP PRINCIPLES

PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN

Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi

pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya

atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu

kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan

berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip

merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang

ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang

bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada

prinsip-prinsip (Stephen R. Covey) sebagai berikut:

1. Seorang yang belajar seumur hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya,

belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai

pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan

prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi

pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif

Page 11: Bmf 46 leadership principles

5 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif

didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain.

Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang

pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi

tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan

energi yang positif, seperti ;

a. Percaya pada orang lain

Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga

mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh

karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan

Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada

prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat

dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan

akherat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan

Kata ‗tantangan‘ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti

kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan

adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari

dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas,

kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.

Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja

kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier

Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana

memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang

pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.

e. Latihan mengembangkan diri sendiri

Page 12: Bmf 46 leadership principles

6 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai

keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses

daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan

dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan

pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-

prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan

pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali

menjadi diri sendiri lagi.

Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala

dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2)

kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut,

memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman

sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan.

Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi.

Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding

perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai

keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam

kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar.

Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang

lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah

bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong.

Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti

dengan memenuhi keinginan orang.

Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada

bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk

melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan.

Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan

untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin

seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional dan

spiritual (IQ, EQ dan SQ).

KEPUSTAKAAN

Page 13: Bmf 46 leadership principles

7 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Deviton JA., 1995 The Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter

College of The

City University of New York.

Greenberg J. & Baron RA., 1996 Behavior in Organizations: Understanding &

Managing The Human Side of Work, Prentice Hall International Inc., p: 283 – 322.

Muchlas M., 1998 Perilaku Organisasi, dengan Studi kasus Perumahsakitan,

Program Pendidikan Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumahsakit, Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta.

Nortcraft GB and Neale MA., 1990 Organizational Behavior: A Management

Challenge, The Dryden Press, Rinehart & Winston Inc.

Robbins S., 1996 Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and

Applications., San Diego State Uniersity, Prentice Hall International Inc.

Robbins S., 1996 Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, San

Diego State University, diterbitkan oleh PT Prenhalinddo, Jakarta.

Artikel terkait: Hubungan Organisasi, Manajemen dan Kepemimpinan

sumber:

Materi Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK (infolab.uns.ac.id)

https://saripedia.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-dasar-

kepemimpinan/

Page 14: Bmf 46 leadership principles

8 |LEADERSHIP PRINCIPLES

9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 1)

Dale Carnegie adalah seorang motivator dan pembicara terbesar abad 20 ini.

Tema bukunya tentang hubungan antar sesama manusia menjadi kary klasik.

Setahu saya, dia menulis dua buku. Yang pertama, sudah saya baca dan buat

resensinya, Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain.

Yang kedua judulnya “Bagaimana mempengaruhi orang lain dalam berbisnis”

(belum baca). 9 prinsip kepemimpinan yang saya tulis ini saya kutip dari

buku How to Win Friend and Influence People.

Prinsip kepemimpinan Dale Carnegie ini bersifat praktis dan lebih mengarah

pada hubungan atasan dengan bawahan. Bagaimana seorang pimpinan bisa

mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan bawahannya dengan efektif

dan efisien. Jujur, cara ini sudah sering saya praktekan jauh sebelum saya

membaca buku ini. Hasilnya memang luar biasa. Seandainya saja semua

pemimpin menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan ini, saya yakin tidak akan

ada sakit hati, kebencian, saling jegal, dan iri hati dalam hubungan atasan-

bawahan. Tapi saya paham bahwa impian saya ini mustahil karena pada

dasarnya semua manusia egois, mau menang sendiri, dan serakah ! Tanyakan

pada diri anda sendiri, lebih mudah mana bersedih karena kegagalan teman

sekerja atau bergembira karena kesuksesan rekan sekerja kita ?

Page 15: Bmf 46 leadership principles

9 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Menjadi pemimpin tidak mudah ! Namun bukan berarti mustahil untuk

dikerjakan. Saya juga tahu masih banyak pemimpin-pemimpin yang peduli

dengan bawahannya. Untuk merekalah artikel kepemimpinan ini saya tulis !

Meskipun kita tidak bisa mengubah dunia, paling tidak kita berusaha untuk

mengubah dunia sekitar kita menjadi lebih baik, lebih berwarna, dan lebih

menyenangkan untuk dijalani bersama. Mari kita lihat 9 prinsip kepemimpinan

yang diwariskan Dale Carnegie kepada kita.

PRINSIP KEPEMIMPINAN 1 : KALAU ANDA HARUS MENCARI

KESALAHAN, Mulailah Dengan Pujian dan Penghargaan yang Jujur

Akan selalu lebih mudah untuk mendengar perihal tidak menyenangkan

setelah kita mendengar sedikit pujian untuk hal-hal baik dalam diri kita. Tukang

cukur menyabuni seorang pria sebelum dia mencukurnya, demikianlah yang

harus kita lakukan ketika menemukan sesuatu yang salah. Cerita tentang W.P.

Gaw dari perusahaan Wark, Philadelphia ini mungkin mengajarkan nilai ini.

Perusahaan Wark telah dikontrak untuk membangun dan menyelesaikan

sebuah gedung kantor yang besar di Philadelphia pada tanggal tertentu yang

sudah diberikan. Segalanya berjalan lancar; gedung itu sudah hampir selesai,

tatkla tiba-tiba subkontraktor yang membuat pekerjan perunggu untuk hiasan di

bagian luar gedung ini, menyatakan bahwa dia tidak bisa mengantarnya tepat

jadwal. Apa! Keseluruhan gedung bisa terhambat! Denda yang berat! Kerugian

yang sungguh menekan! Semuanya karena satu orang!

Telepon-telepon interlokal dilakukan. Perdebatan-perdepatan! Percakapan

yang memanas! Semua ini sia-sia. Kemudian Gaw pergi ke New York untuk

mengunjungi singa perunggu itu dalam sarangnya.

“Apakah anda tahu kalau anda adalah satu-satunya orang di Brooklyn yang

menggunakan nama anda?” Gaw bertanya pada sang presiden dari

perusahaan subkontraktor itu, segera setelah mereka diperkenalkan. “Tidak,

saya tidak tahu itu.”

Page 16: Bmf 46 leadership principles

10 |LEADERSHIP PRINCIPLES

“Nah, ujar Gaw, “begitu saya turun dari kereta api tadi pagi, saya mencari di

buku telepon untuk menemukan alamat Anda, dan ternyata Anda adalah satu-

satunya orang di buku telepon Brooklyn dengan nama yang Anda miliki.”

“Saya tidak pernah tahu itu,” jawab subkontraktor itu. Dia memeriksa buku

telepon itu dengan berminat.

“Ya, ini memang tidak biasa,” katanya bangga. “Keluarga saya datang dari

elanda dan berdiam di New York selama hampir dua ratus tahun yang lalu.”

Dia melanjutkan berbicara tentang keluarganya dan leluhurnya selama

beberapa menit. Ketika di selesai dengan ceritanya. Gaw memujinya betapa

besar pabrik yang dia miliki dan membandingkannya dengan sejumlah pabrik

serupa yang pernah dikunjunginya. „Ini adalah salah satu pabrik perunggu

yang terbersih dan paling rapi yang pernah saya lihat.” Komentar Gaw.

“Saya sudah melewatkan seumur hidup saya membangun bisnis ini,” jelas si

subkontraktor, „dan saya agak bangga tentang hal itu. Maukah Anda melihat ke

sekeliling pabrik ini?”

Selama tur inspeksi ini. Gaw memujinya mengenai system fabrikasinya, dan

menanyakan kepadanya bagaimana dan mengapa sistemnya kelihatan

superior dibandingkan dengan para pesaingnya. Gaw memberi komentar

tentang beberapa mesin yang kelihatan tidak biasa, dan subkontraktor tersebut

mengataknnya kalau dia sendiri yang telah menemukan mesin-mesin tersebut.

Dia meluangkan waku cukup lama untuk memperlihatkan kepada Gaw

bagaimana mesin-mesin itu beroperasi dan kerja luar biasa yang akhirnya

dihasilkan mesin-mesin itu. Dia mendesak mengundang tamunya itu untuk

makan siang. Sejauh ini, tak sepatah kata pun yang telah diucapkan tentang

tujuan sebenarnya dari kunjungan Gaw ini.

Sesudah makan siang, subkontraktor tadi berkata, “Sekarang, kembali ke

bisnis. Sudah sewajarnya, saya tahu mengapa Anda berada di sini. Saya tidak

mengira bahwa pertemuan kita bisa jadi begitu menyenangkan. Anda bisa

kembali ke Philadelphia dengan janji saya bahwa material Anda akan dip roses

dan segera dikirim, bahkan bisa jadi pesanan lainnya harus ditunda.”

Page 17: Bmf 46 leadership principles

11 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Gaw mendapatkan segala yang dia inginkan, bahkan tanpa memintanya.

Material itu tiba tepat pada waktunya, dan gedung itu selesai pada hari yang

telah ditentukan dalam kontrak.

Akankah hal itu bisa terjadi kalau Gaw menggunakan metode martil dan

dinamit, yang umunya digunakan untuk peristiwa semacam itu ?

PRINSIP KEPEMIMPINAN 2 : MENGKRITIK NAMUN TIDAK DIBENCI,

Beritahu Kesalahan Orang Lain Dengan

Cara Tidak Langsung

Banyak orang yang memulai kritik mereka

dengan pujian yang sopan, kemudian diikuti

oleh kata ”tetapi”, kemudian mengakhirinya

dengan satu pernyataan kritik. Bagi mereka

yang mendengarnya, pujian tadi tampaknya

hanya sebagai pendahulu untuk kritik dan

merupakan pujian yang tidak tulus atau

jujur. Kabar baiknya, hal ini dapat dengan

mudah diatasi, yaitu dengan mengganti kata

“tetapi” dengan kata “dan.”

Memberi perhatian secara tidak langsung pada kesalahan seseorang bekerja

luar biasa untuk orang-orang yang sensitive yang bisa marah sekali terhadap

kritik langsung apa pun. Cerita Marge Jacob dari Rhode Island tentang

bagaimana dia meyakinkan beberapa pekerja konstruksi yang malas untuk

membersihkan sisa pekerjaannya, tatkala mereka mengerjakan bangunan

tambahan untuk rumahnya membuktikan keberhasilan prinsip kepemimpinan

ini.

Selama beberapa hari pertama dari pekerjaan itu, saat Nyonya Jacob kembali

dari kantornya, dia mendapatkan halaman rumahnya berantakan dengan sisa-

sisa potongan kayu. Dia tidak ingin menentang para pekerja bangunan itu,

karena mereka memberikan hasil kerja yang baik sekali. Maka, ketika para

pekerja itu pulang, dia dan anak-anaknya memunguti sampah itu, dan dengan

Page 18: Bmf 46 leadership principles

12 |LEADERSHIP PRINCIPLES

rapi menumpuk sisa kayu itu di pojok. Esok paginya dia memanggil seorang

mandor ke samping, dan berkata, “Saya sungguh senang dengan cara

bagaimana halaman depan ditinggalkan seusai kerja tadi malam; kelihatan rapi

dan bersih, tidak menganggu para tetangga.‟ Sejak hari itu dan selanjutnya,

para pekerja mengumpulkan dan menumpuk sisa-sia potongan kayu ke satu

sudut, dan si mandor datang setiap hari memeriksa kondisi halaman itu saat

ditinggalkan setelah usai kerja untuk hari itu.

PRINSIP KEPEMIMPINAN 3 : BICARAKAN KESALAHAN ANDA DULU

SEBELUM MENGKRITIK ORANG LAIN

Nyaris sama sekali tidak sulit untuk mendengarkan tentang kesalahan kita jika

orang yang mengritik memulai dengan mengakui bahwa dia juga masih jauh

dari sempurna.

E.G Dillistone, seorang insinyur di Canada memiliki masalah dengan sekertaris

barunya. Surat-surat yang didiktekannya tiba di mejanya untuk ditandatangani

dengan dua atau tiga kesalahan eja tiap halaman. Dilistone melaporkan

bagaimana dia mengatasi hal ini:

“Seperti kebanyakan insinyur, saya dikenal tidak mempunyai kemampuan

bahasa inggris yang baik, atau pengejaan yang baik. Selama bertahun-tahun

saya menyimpan satu buku indeks hitam, untuk kata-kata yang saya merasa

sulit mengejanya. Tatkala saya ketahui bahwa dengan semata-mata

menunjukkan kesalahan tidak akan membuat sekertaris saya melakukan lebih

banyak membaca ulang dan melihat kamus, maka saya memutuskan untuk

mengambil pendekatan lain. Ketika surat berikutnya datang pada saya, dengan

kesalahan di dalamnya, saya duduk dengan juru ketik itu dan berkata:

“Ah, kata ini kelihatannya tidak tepat. Ini adalah satu kata yang saya pun

mengalami kesulitan dengannya. Itulah sebabnya saya mulai memakai buku

ejaan ini. [Dilistone membuka buku itu pada halaman yang tepat.] Ya, ini dia.

Saya sangat sadar tentang masalah ejaan saya, karena orang memang

Page 19: Bmf 46 leadership principles

13 |LEADERSHIP PRINCIPLES

menilai kita dengan surat-surat kita, dan salah eja membuat kita kelihatan

kurang professional.”

“Saya tidak tahu apakah dia meniru system saya atau tidak, tapi sejak

pembicaraan itu, frekunsi kesalahan ejanya telah banyak berkurang.”

PRINSIP KEPEMIMPINAN 4 : TAK SEORANGPUN YANG SUKA

DIPERINTAH, Ajukan Pertanyaan Sebagai Ganti Memberi Perintah Langsung

Rasa marah yang disebabkan oleh satu perintah yang kurang ajar, mungkin

akan bekhir dalam waktu lama – bahkan bila perintah itu diberikan untuk

mengkoreksi suatu situasi yang jelas memang buruk. Sebaliknya, mengajukan

pertanyaan sebagai ganti perintah membua orang mudah memperbaiki

kesalahannya, mampu menyelamatkan rasa bangga seseorang dan

memberinya perasaan penting. Cara ini mendorong semangat kerjasama,

bukannya pertentangan. Orang akan lebih suka menerima perintah bila

Page 20: Bmf 46 leadership principles

14 |LEADERSHIP PRINCIPLES

mereka ikut ambil bagian dalam membuat keputusan yang menyebabkan

perintah itu dikeluarkan.

Tatkala Ian Macdonald dari Johanesburk, sebagai manajer umum pada

sebuah pabrik kecil yang mengkhususkan dalam suku cadang mesin presisi

mendapat kesempatan menerima pesanan sangat besar, dia yakin bahwa dia

tidak akan mampu menepati tanggal pengiriman yang dijanjikan. Pekerjaan

sudah dijadwalkan dalam bengkel tersebut, dan waktu penyelesaiannya yang

cukup singkat untuk pesanan ini membuatnya tidak mungkin bisa menerima

pesanan tersebut.

Dia tidak mendorong anak buahnya agar mempercepat pekerjaan mereka dan

terburu-buru mengerjakan pesanan itu, tetapi dia memanggil mereka semua

berkumpul, menjelaskan situasinya, dan menyampaikan kepada mereka

betapa besar arti pekerjaan ini untuk perusahaan dan untuk mereka, kalau

mereka mampu menyelesaikan pesanan itu tepat waktu. Kemudian dia mulai

mengajukan pertanyaan:

“Menurut kalian, adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk menangani

pesanan ini?”

“Adakah seseorang yang bisa memikirkan cara-cara tertentu untuk

memprosesnya di bengkel, yang akan memungkinkan kita mengambil pesanan

itu ?”

“Adakah jalan lain untuk menyesuaikan jam-jam kerja kita atau penugasan

personil, yang kira-kira akan menolong?”

Ternyata para pegawai itu memberi banyak ide dan mendesak dia menerima

pesanan itu. Mereka mendekati tugas ini dengan satu sikap “Kita bisa

mengerjakannya”, dan pesanan itupun diterima, di produksi dan dikirimkan

tepat pada waktunya.

http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/9-prinsip-

kepemimpinan-dale-carnegie.html

Page 21: Bmf 46 leadership principles

15 |LEADERSHIP PRINCIPLES

9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2)

PRINSIP KEPEMIMPINAN 5 : BERI KESEMPATAN ORANG LAIN UNTUK

MENYELAMATKAN MUKA

Biarkan orang menyelamatkan muka ! Betapa pentingnya hal itu! Dan betapa

sedikit dari kita yang pernah berhenti untuk memikirkannya! Kita terus

menabrak perasaan-perasaan orang lain, menggunakan cara kita sendiri,

menemukan kesalahan orang lain, memberi ancaman, mengkritik seorang

anak atau seorang pegawai di depan orang lain, bahkan tanpa menimbang

rasa terluka pada kebangaan orang lain. Padahal dengan beberapa menit saja

untuk berpikir, satu atau dua kata bijaksana, satu pengertian murni atas sikap

orang lain, akan memberi hasil jauh lebih besar unutuk meredakan rasa sakit

hati ! Dua cerita yang bertolak belakang ini mungkin sering kita lihat dalam

keseharian kita.

Fred Clark dari Pennsylvania menceritakan sebuah insiden yang terjadi di

perusahaannya:

Page 22: Bmf 46 leadership principles

16 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Pada salah satu rapat produksi kami, seorang wakil presiden mengajukan

pertanyaan langsung kepada salah satu supervisor produksi kami,

sehubungan dengan salah satu proses produksi. Nada suaranya agresif dan

ditujukan untuk memaparkan hasil kerja yang salah dari pihak si supervisor.

Karena tidak ingin dipermalukan di depan rekan-rekannya, sang supervisor

menjadi banyak mengelak dalam respon-responnya. Hal ini menyebabkan si

wakil presiden jadi hilang sabar, memaki si supervisor dan menuduhnya

berdusta.

“Hubungan kerja apa pun, yang mungkin sudah berlangsung sebelum

pertemuan ini akan menjadi hancur dalam waktu singkat. Supervisor ini, yang

pada dasarnya adalah seorang pekerja yang baik, sejak saat itu menjadi

seorang yang tidak berguna bagi perusahaan kami. Beberapa bulan kemudian

dia keluar dari perusahaan kami dan pergi bekerja untuk perusahaan saingan

kami, di mana saya mengerti dia melakukan pekerjaan yang bagus di sana.”

Sebaliknya, Anna Mazzone, menceritakan tentang insiden yang sama di

tempat kerjanya – tapi betapa berbedanya dalam pendekatan yang dilakukan

dan betapa berbeda hasilnya! Nona Mazzone, seorang spesialis pemasaran

untuk sebuah usaha pengepakan makanan, diberi tugas besar yang pertama –

yaitu uji pemasaran terhadap satu produk baru. Dia menceritakan kepada

kelasnya : “Ketika hasil tes itu muncul, saya merasa hancur luluh. Ternyata

saya sudah membuat kesalahan serius dalam perencanaan saya, sehingga

seluruh tes itu harus dikerjakan dari awal lagi. Dan lebih parah lagi, saya sudah

tidak punya waktu lagi untuk membahasnya dengan bos saya sebelum rapat di

mana saya harus menyerahkan laporan proyek itu.

“Ketika saya dipanggil untuk menyerahkan laporan itu, saya menjadi gemetar

karena takut. Saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak jatuh, tapi saya

memutuskan untuk tidak menangis agar semua lelaki di situ tidak mengatakan

bahwa wanita tidak mampu menangani pekerjaan manajemen karena mereka

terlalu emosional. Saya membuat laporan dengan singkat dan menyatakan

bahwa karena satu kesalahan yang saya buat, saya harus mengulang studi

tersebut sebelum rapat berikutnya. Saya duduk, sambil berharap bos saya

meledak marah.

Page 23: Bmf 46 leadership principles

17 |LEADERSHIP PRINCIPLES

“Yang terjadi malah sebaliknya, dia berterima kasih pada saya untuk pekerjaan

saya, dan menyatakan bahwa bukan hal yang tidak biasa kalau seseorang

membuat kesalahan pada proyek baru, dan dia yakin bahwa survai ulangan

akan akurat dan berarti bagi perusahaan. Dia meyakinkan saya, di depan

semua kolega saya, kalau dia mempunyai kepercayaan pada saya dan dia

tahu saya telah berusaha sebaik mungkin, dan bahwa pengalaman saya yang

kurang, bukan kurangnya kemampuan saya, yang merupakan alasan

kegagalan ini.

"Saya meninggalkan rapat dengan kepala terangkat dan dengan ketetapan

hati bahwa saya tidak akan pernah lagi mengecewakan bos saya.”

Bahkan meskipun kita ternyata benar dan orang lain sudah jelas salah, kita

hanya akan menghancurkan keakuan dengan menyebabkan seseorang

kehilangan muka

PRINSIP KEPEMIMPINAN 6 : BAGAIMANA MEMACU ORANG LAIN

MENUJU SUKSES, Pujilah Peningkatan Sekecil Apa Pun dan Pujilah Setiap

Peningkatan. Jadilah “Tulus Dalam

Penerimaan Anda dan Murah Hati Dalam

Penghargaan Anda.”

Dalam bukunya, I Ain't Much, Baby – But I'm

All I Got, psikolog Jess lair berkomentar: “

Pujian itu ibaratnya sinar mentari yang

menghangati semangat manusia; kita tidak

bisa berkembang dan tumbuh tanpa pujian.

Sayangnya, kebanyakan dari kita hanya siap

untuk menerapkan angin dingin kritik kepada

orang lain, kita entah kenapa enggan

memberi kawan kita kehangatan sinar

mentari dalam bentuk pujian.”

Pada awal abad sembilan belas, seorang

Page 24: Bmf 46 leadership principles

18 |LEADERSHIP PRINCIPLES

pemuda di London sangat ingin menjadi penulis. Namun segalanya

kelihatannya menentang keinginannya. Dia tidak pernah mampu hadir di

sekolah lebih dari empat tahun. Ayahnya masuk penjara karena tidak bisa

membayar utang-utangnya, dan pemuda ini sudah sering mengalami rasa

sakitnya kelaparan. Akhirnya, dia memperoleh pekerjaan menempelkan label

pada botol di gudang yang banyak tikusnya, dan dia tidur pada malam harinya

di loteng yang suram, bersama dua anak lelaki lainnya – anak-anak gembel

dari daerah kumuh London. Dia hanya mempunyai sangat sedikit rasa percaya

diri tentang kemampuannya dalam menulis, sampai-sampai dia menyelinap

dan mengirimkan naskah pertamanya pada tengah malam, supaya tidak

seorang pun menertawakannya. Cerita demi cerita ditolak. Akhirnya hari besar

itu pun tiba juga, ketika satu ceritanya ditermia. Benar, dia tidak dibayar

sesenpun untuk itu, namun seorang editor telah memujinya. Seorang editor

telah memberinya penghargaan. Hatinya begitu tergetar sehingga dia tidak

tahan dan berjalan-jalan keluar tanpa tujuan, di jalan-jalan London, dengan air

mata yang mengalir turun di pipinya.

Pujian, penghargaan itu, yang diterimanya melalui satu ceritanya yang

diterbitkan, telah mengubah seluruh hidupnya, karena kalau bukan karena

dorongan semangat itu, dia mungkin telah melewatkan seluruh hidupnya terus

bekerja di pabrik yang penuh dengan tikus. Anda mungkin sudah pernah

mendengar tentang anak lelaki itu. Ya, namanya Charles Dickens.

Kritikan menurunkan semangat dan sebaliknya pujian memperkuat semangat.

Hal-hal baik yang dilakukan manusia akan diperkuat, dan hal-hal buruk akan

terhenti karena kurangnya perhatian.

PRINSIP KEPEMIMPINAN 7 : BERI ORANG LAIN REPUTASI BAIK UNTUK

MEREKA PENUHI

Rata-rata manusia dapat dipimpin dengan mudah kalau anda mempunyai

respek dari mereka, dan kalau anda memperlihatkan bahwa anda menghargai

kemampuan mereka. Pendeknya, kalau anda ingin meningkatkan seseorang

dalam satu hal tertentu, bertindaklah seakan-akan ciri khusus itu sudah

Page 25: Bmf 46 leadership principles

19 |LEADERSHIP PRINCIPLES

merupakan salah satu karakteristik unggulnya. Berikan mereka reputasi yang

baik untuk dipenuhi, dan mereka akan berusaha sekuat tenaga daripada

melihat anda kecewa.

Ketika Nyonya Ruth Hopkins, seorang guru kelas empat di Brooklyn, New

York, memandang murid-murid kelasnya pada hari pertama masuk sekolah,

rasa semangat dan gembiranya karena memulai semester baru diwarnai juga

dengan perasaan cemas. Dalam kelasnya tahun ini, ternyata dia mendapat

murid bernama Tommy T., “Anak nakal” yang terkenal paling nakal di sekolah.

Guru kelas-tiganya mengeluh terus-menerus kepada koleganya tentang ulah

Tommy, juga kepala sekolah dan mereka yang lain. Anak itu bukan saja

sangat nakal; dia juga menyebabkan masalah serius mengenai disiplin dalam

kelas, dia berkelahi dengan anak-anak lelaki lainnya, mengganggu anak-anak

perempuan, kurang ajar kepada guru, dan tampaknya malah semakin parah

begitu dia menanjak besar. Satu-satunya hal yang menarik tentang anak itu

adalah daya tangkapnya yang cepat dalam pelajaran, dan menguasai tugas

sekolah dengan mudah.

Nyonya Hopkins memutuskan untuk menghadapi “masalah Tommy” dengan

segera. Ketika dia menyapa murid-murid barunya, dia hanya memberi

komentar sedikit kepada masing-masing murid itu: “Rose, cantik sekali baju

yang kamu pakai,” “Alicia, saya dengar kamu menggambar bagus sekali.”

Tatkala dia sampai pada Tommy, dia memandang tepat ke matanya dan

berkata, “Tommy, saya mengerti kamu berbakat alami menjadi seorang

pemimpin. Saya akan mengandalkanmu untuk membantu saya menjadikan

kelas empat ini kelas terbaik,” Nyonya Hopkins sudah menekankan hal ini

pada hari-hari pertamanya dengan memuji Tommy untuk semua yang dia

lakukan, bagaimana hal ini memperlihatkan betapa dia adalah seorang murid

yang baik. Dengan reputasi yang harus dipenuhi seperti itu, bahkan seorang

anak berumur sembilan tahun tidak mungkin mengecewakannya – dan anak

itu memang tidak mengecewakan.

PRINSIP KEPEMIMPINAN 8 : BUATLAH KESALAHAN TAMPAK MUDAH

DIPERBAIKI

Page 26: Bmf 46 leadership principles

20 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Sampaikan kepada anak anda, pasangan anda, atau pegawai anda, bahwa dia

itu orang bodoh atau tolol pada suatu hal tertentu, seorang yang tidak berbakat

untuk itu, dan mengerjakannya selalu salah, maka anda sudah

menghancurkan hampir setiap semangat untuk usaha meningkatkan diri.

Sebaliknya, gunakan teknik yang berlawanan – murah hatilah dengan

dorongan anda, jadikan hal itu kelihatan mudah dikerjakan, biarkan orang lain

tahu bahwa anda memiliki kepercayaan bahwa dia mampu untuk melakukan

hal itu, bahwa dia memiliki bakat yang belum dikembangkan untuk

keterampilan itu – kemudian lihatlah, dia akan berlatih sampai fajar muncul di

jendela agar dapat menjadi unggul.

Clarence M. Jones, salah seorang instruktur kurus Dale Carnegie Training di

Ohio menceritakan bagaimana dorongan dan menjadikan kesalahan tampak

mudah diperbaiki sepenuhnya telah mengubah kehidupan putranya.

“Pada tahun 1970 putra saya David, berusia lima belas tahun saat itu, datang

untuk tinggal bersama saya di Cincinnati. Dia telah menjalani kehidupan yang

sulit. Pada tahun 1958, kepalanya harus dibuka karena kecelakaan mobil,

operasi itu meninggalkan bekas luka yang sangat buruk di dahinya. Tahun

1960 ibunya dan saya bercerai dan dia pindah ke Dallas, Texas, tinggal

bersama ibunya. Sampai dia berusia lima belas dia telah melewatkan sebagian

besar tahun-tahun sekolahnya dalam kelas khusus untuk pelajar yang lamban.

Barangkali karena bekas luka itu, administrator sekolah telah memutuskan

bahwa dia mengalami cedera otak dan tidak bisa berfungsi pada level normal.

Dia dua tahun ketinggalan dari kelompok usianya, jadi dia masih berada di

Page 27: Bmf 46 leadership principles

21 |LEADERSHIP PRINCIPLES

kelas tujuh. Namun dia tidak menguasai tabel-tabel perkaliannya, dia hanya

dapat menjumlah dengan jari-jarinya dan hampir tidak bisa membaca.

“Ada satu hal positif dalam dirinya. Dia suka sekali mengutak-atik pesawat

radio dan TV. Dia ingin menjadi teknisi TV. Saya mendorong minatnya ini, dan

menunjukkan bahwa dia membutuhkan matematika untuk mengikuti pelatiahn

tersebut. Saya memutuskan untuk membantunya menjadi ahli dalam bidang

ini. Kami menyiapkan empat set kartu: perkalian, pembagian, penjumlahan,

dan pengurangan. Sementara kami menelusuri kartu-kartu itu, kami menaruh

jawaban yang benar dalam tumpukan buangan. Ketika David membuat

kesalahan, saya akan memberinya jawaban yang benar, kemudian menaruh

kartu itu dalam tumpukan ulangan sampai tidak ada lagi kartu yang tersisa.

Saya memujinya untuk tiap kartu yang benar, khususnya jika ia salah

sebelumnya. Setiap malam kami akan menelusuri tumpukan ulangan itu

sampai tidak ada kartu yang tersisa. Setiap malam kami menghitung waktu

latihan ini denganstopwatch. Saya menjanjikannya, kalau pada saat dia bisa

memperoleh semua kartu itu dengan benar dalam waktu delapan menit tanpa

ada jawaban yang salah, kami akan berhenti mengerjakan latihan ini setiap

malam. Ini kelihatannya seperti prestasi yang tidak mungkin bagi David. Pada

malam pertama, dia memerlukan waktu 52 menit, malam kedua 48, kemudian

45, 44, 41, kemudian di bawah 40 menit. Kami merayakan setiap penurunan

ini. Saya memanggil istri saya, dan kami berdua memeluknya dan kami semua

sangat senang. Pada akhir bulan itu dia mengerjakan semua kartu itu dengan

sempurna dalam waktu kurang dari delapan menit. Tatkala dia membuat

peningkatan kecil dia akan minta mengerjakan lagi. Dia telah mendapatkan

penemuan fantastis bahwa belajar adalah hal mudah dan menyenangkan.

“Sudah sewajarnya, nilai-nilai aljabarnya kemudian melompat naik. Sungguh

mengagumkan betapa mudahnya aljabar apabila anda bisa mengerjakan

perkalian. Dia sendiri tercengang ketika membawa pulang nilai B untuk

matematika. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Perubahan-perubahan

yang lain muncul kemudian dengan kecepatan yang hampir tidak bisa

dipercaya. Kemampuan membacanya meningkat dengan pesat, dan dia mulai

menggunakan bakat alamnya dalam menggambar. Selanjutnya di tahun-tahun

sekolahnya, guru sainsnya menugaskannya untuk mengadakan sebuah

Page 28: Bmf 46 leadership principles

22 |LEADERSHIP PRINCIPLES

pameran. Dia memilih untuk mengembangkan serangkaian model-model

gambar yang sangat kompleks untuk memperlihatkan efek pengungkit. Untuk

itu diperlukan tidak hanya kemampuan menggambar, tetapi juga matematika

terapan. Pameran itu mendapat hadiah pertama dalam perlombaan sains

sekolah, dan diikutsertakan dalam kompetisi seluruh kota di mana dia

memenangkan juara ketiga untuk seluruh kota Cincinnati.

PRINSIP KEPEMIMPINAN 9 : BUAT ORANG LAIN SENANG

MENGERJAKAN HAL YANG ANDA SARANKAN

Pemimpin yang efektif seharusnya mengingat petunjuk-petunjuk berikut ini

ketika mereka perlu mengubah sikap atau tingkah laku:

Bersikaplah tulus. Jangan janjikan apa pun yang tidak bisa anda tepati.

Lupakan keuntungan bagi diri anda dan pusatkan keuntungan orang lain.

Ketahuilah dengan tepat apa sesungguhnya yang anda ingin agar orang lain

kerjakan.

Bersifatlah empatik. Tanyakan diri anda apa yang sungguh-sungguh diinginkan

orang lain.

Pertimbangkan keuntungan yang akan diterima orang lain dari mengerjakan

apa yang anda sarankan.

Cocokkan keuntungan tersebut dengan keinginan orang lain itu.

Ketika anda mengajukan permintaan anda, usahakan itu dalam bentuk yang

akan menimbulkan ide bahwa dia sendiri akan memperoleh manfaat.

Gunter Schmidt, pemilik sebuah toko makanan di Jerman, menceritakan

tentang seorang pegawai yang enggan untuk menempelkan harga yang benar

di rak-rak di mana barang-barang diletakkan. Hal ini menimbulkan kekacauan

dan keluhan dari pelanggan. Peringatan, teguran, konfrontasi dengannnya

mengenai masalah ini, tidak membawa hasil. Akhirnya Schmidt memanggilnya

ke kantornya, dan menyampaikan kepadanya kalau Scmidt kini

Page 29: Bmf 46 leadership principles

23 |LEADERSHIP PRINCIPLES

menugaskannya sebagai “supervisor penempelan label harga” untuk seluruh

toko, dan dia yang bertanggungjawab untuk menjaga agar semua rak diberi

harga dengan tepat. Tanggungjawab baru ini dan titelnya, sama sekali

mengubah sikapnya, dan dia melaksanakan tugas-tugasnya dengan

memuaskan sejak saat itu.

Kekanakan ? Mungkin. Namun itu pula yang mereka katakan kepada

Napoleon ketika dia menciptakan Legium Kehormatan dan membagikan

15.000 salib kepada tentaranya dan menjadikan delapan belas jendral-

jendralnya “Para Marsekal dari Perancis” dan menyebut pasukannya “Tentara

Agung.” Napoleon dikiritik karena telah memberikan “mainan: kepada para

veteran perang, dan Napoleon menjawab, “Manusia memang diperintah

dengan menggunakan mainan.”

3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara

Keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya terletak kepada kemampuan

individunya saja namun meliputi semua unsur pendukung tersmasuk peran

bawahan yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik tidak hanya

memperhatikan tujuan utama dari organisasi yang dia pimpin, namun juga

selalu memperhatikan bawahannya. Seperti yang tertuang dalam tiga

prinsip kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu:

Ing ngarso sung tulodo = bahwa seorang pemimpin haruslah

memberikan sauri tauladan yang baik bagi bawahan. Selalau

bertindak dan bertutur kata yang bisa memberikan contoh yang baik

yang bisa merangsang para bawahan untuk bersikap seperti

pemimpinnya.

Img madya mangun karso = yaitu pemimpin haruslah bisa bekerja

sama dengan bawahan. Sehingga semua pekerjaan yang dilakukan

akan terasa mudah atau ringan dan akan makin mempererat

hubungan antara bawahan dan pimpinan, namun tidak melanggar

etika jalur kepemimpinan.

Page 30: Bmf 46 leadership principles

24 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Tut wuri handayani = yaitu memberi kesempatan kepada bawahan

untuk maju. Prinsip yang ke tiga ini yang dipakai dalam lingkungan

pendidikan di kita. Beri bawahan ilmu-ilmu dan bekal-bekal yang

akan menambah wawasan dan kepintaran mereka. Janganlah

mempunyai pikiran takut tersaingi, berilah kesempatan bawahan kita

untuk maju. Seandainya atasan tidak ada maka ada bawahan yang

mampu untuk menghandle. Dan bila pimpinannya cerdas,

bawahannya pintar lalu dikelola dengan baik maka tujuan dari

kelompok akan tercapai dengan sempurna.

http://berbagiilmu.wen.ru/files/menu/3prinsip-

kepemimpinan.html

3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara

Ada 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan yang selalu saya pegang, dan yang ini asli

berasal dari dalam negeri.

Indonesia memiliki pemimpin yang baik, antara lain Ki Hajar Dewantara. Beliau

adalah tokoh dan pelopor pendidikan yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada

tahun 1922.

3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara adalah:

1. Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin harus

menjadi contoh bagi anak buahnya.

2. Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun kehendak atau niat.

Pemimpin harus berjuang bersama anak buah.

3. Tut wuri handayani. Artinya, dari belakang memberikan dorongan. Ada saatnya

pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.

Page 31: Bmf 46 leadership principles

25 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Ketiga prinsip tersebut, ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri

handayani, perlu dilakukan sesuai dengan tingkat kepentingan.

Banyak orang melakukan kesalahan, yaitu hanya mengedepankan satu gaya

kepemimpinan.

Ada pemimpin yang hanya mengutamakan leading, leading dan leading. Gaya ini

baik untuk anak buah yang kurang berpengalaman, tetapi membosankan bagi

mereka yang sudah berpengalaman.

Ada juga pemimpin yang hanya mengutamakan coaching, coaching dan coaching,

padahal anak buahnya sendiri belum memiliki resources untuk melakukan

pekerjaan. Tentu saja, tujuan tidak tercapai.

Ing ngarsa sung tulada

Sebagai pemimpin, terkadang kita perlu berdiri di depan dan memimpin pasukan.

Ini penting, terutama jika pasukan kita terdiri dari orang-orang yang kurang

berpengalaman. Cara paling mudah memimpin pasukan adalah menjadi teladan

dan cara paling mudah menjadi teladan adalah practice what you preach.

Menjalankan yang Anda kotbahkan.

Ing madya mangun karsa

Karsa artinya kemauan, kehendak atau niat. Dalam beberapa artikel, karsa sering

di salah-artikan sebagai prakasa atau ide. Dan, tentu saja, karsa berbeda dengan

prakarsa.

Terkadang, sebagai pemimpin, kita perlu ditengah-tengah membangun pasukan

dan berjuang bersama anak buah. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika anak buah

Anda belum terlalu mengerti tugas dan kewajibannya dan mereka sedang

menghadapi pekerjaan sulit. Anda pelu membiarkan mereka melakukan sendiri,

tetapi dengan membangun jiwa mereka, agar semangat dan motivasi mereka

tetap membara. Di tengah-tengah mereka, Anda menjadi motivator yang

membangun semangat. Presiden Soekarno sangat hebat dalam hal ini.

Tut wuri handayani

Page 32: Bmf 46 leadership principles

26 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Ketiga, pasukan Anda sudah mampu melakukan pekerjaan mereka. Kini tugas

sudah lebih mudah. Anda perlu step back dan berdiri dibelakang memberikan

dorongan dan coaching. Biarkan mereka bertugas dan tugas Anda, mengamati

hasil pekerjaan mereka.

See you at the top!

Johny Rusly

Pengarang buku: “Jadi, Anda Ingin Menjadi Pengusaha”, terbitan Elex Media.

http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/05/23/

3-prinsip-dasar-kepemimpinan-ki-hajar-dewantara-

459284.html

PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN

SINOPSIS BUKU - Prinsip-Prinsip Kepemimpinan

Judul Prinsip-Prinsip Kepemimpinan

No. ISBN 9789790994751

Penulis Marshall Sashkin & Molly G. Sashkin

Penerbit Erlangga

Tanggal terbit 2012

Jumlah Halaman 256

Berat Buku -

Jenis Cover Soft Cover

Page 33: Bmf 46 leadership principles

27 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Dimensi(L x P) -

Kategori Kepemimpinan

Bonus -

Text Bahasa Indonesia ·

Buku “Prinsip-prinsip Kepemimpinan” ini pada hakikatnya

menjelaskan tentang kepemimpinan transformasional.

Kepemimpinan semacam ini tidak hanya berkutat pada upaya

meningkatkan produktivitas dan kinerja yang bermanfaat bagi

tujuan organisasi, melainkan juga mengubah hidup para anggota

organisasi ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan

Transformasional memberdayakan para pengikut sehingga

mereka tidak hanya sekedar menjalankan perintah, tapi juga

memiliki inisiatif dan mampu mengarahkan dirinya sendiri.

Sebagai hasilnya, para pengikut yang telah diberdayakan akan

membawa organisasi pada hasil-hasil yang jauh lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil penelitian yang memperhitungkan aspek

kepemimpinan, budaya, dan kinerja dari banyak organisasi,

Sashkins berhasil menarik benang merah karakteristik pribadi

dari para pemimpin yang menjalankan kepemimpinan

transformasional. Kemampuan membangun budaya organisasi,

rasa percaya diri, dan menciptakan visi merupakan contoh-

contoh karakteristik pemimpin transformasional. Hal inilah yang

membuat kepemimpinan menjadi bermakna.

Buku ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Dosen dan

mahasiswa dapat mempergunakannya untuk mempelajari

kepemimpinan seperti apa yang akan berguna untuk kemajuan

organisasi beserta sumber daya manusianya. Bagi para manajer

dan pengelola perusahaan, buku ini dapat memberi masukan

mengenai kiat-kiat dan contoh kasus yang bisa bermanfaat untuk

diterapkan dalam perusahaan mereka.

Daftar Isi:

Bab 1 Apakah Kepemimpinan Itu?

Page 34: Bmf 46 leadership principles

28 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Bab 2 Apakah yang Telah Kita Pelajari tentang Kepemimpinan?

Bab 3 Keterampilan dan Perilaku Kepemimpinan

Bab 4 Karisma dan Karakter

Bab 5 Pemimpin, Pengikut, dan Kekuasaan

Bab 6 Pemimpin dengan Keyakinan Bertindak

Bab 7 Visi – Bagaimana Pemimpin Berpikir

Bab 8 Kepemimpinan dalam Konteks

Bab 9 Bagaimana KepemimpinanTransformasional Membangun

Konteks Budaya

Bab 10 Enam Paradoks Kepemimpinan: Mentransformasi

Pengikut

Bab 11 Bagaimana Kita Mengetahui Kepemimpinan Itu Penting?

Bukti Penelitian

Bab 12 Isu-isu Kepemimpinan: Implikasinya bagi Para Pemimpin

Transformasional

Bab 13 Kepemimpinan yang Penting dan Bermakna: Sebuah

Sintesis Baru

Apendiks Satu Bibliografi

Apendiks Dua Perkembangan Profil Kepemimpinan

Keunggulan produk:

1. Menyajikan teori-teori dasar kepemimpinan secara lengkap

2. Setiap bab disertai contoh-contoh kasus yang dapat

memperdalam pemahaman pembaca mengenai prinsip-prinsip

kepemimpinan

3. Sangat cocok dipakai sebagai buku panduan untuk mata kuliah

dasar-dasar kepemimpinan (MKDU)

4. Bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami oleh

mahasiswa pemula

http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-

Spiritual/Kepemimpinan/117046-Prinsip-Prinsip-

Kepemimpinan.html

Page 35: Bmf 46 leadership principles

29 |LEADERSHIP PRINCIPLES

8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS

Bersama-sama, kita berada di perjalanan kepemimpinan. Sebuah

perjalanan untuk menjadi individu yang lebih kompeten, manajer

efisien dan pemimpin yang dinamis.

Pencarian ini melibatkan berbagi pengalaman unik, belajar prinsip

dan pelajaran kepemimpinan fundamental. Pengembangan

pribadi yang disengaja Ini adalah alasan saya menulis artikel ini

dan alasan Anda berbagi waktu dengan saya. Hal inilah yang

akan membuat kita pemimpin yang lebih dinamis dan

meningkatkan kemungkinan kita sukses dalam peran dan

tantangan baru. Berikut adalah delapan prinsip saya

kepemimpinan yang dinamis:

1. Fokus pada perubahan positif.

Perubahan sederhana tidak positif dan merupakan frase alasan

seperti 'perbaikan terus-menerus' menjadi baik istilah-istilah kerah

putih dan kerah biru lelucon. Untuk perubahan positif, itu harus

mengurangi waktu yang dibutuhkan, meningkatkan efisiensi,

memperbaiki struktur atau meningkatkan kesederhanaan. Itu saja,

hanya menempatkan. Tidak ada sabuk warna, tidak ada pelatih

perubahan, tidak ada biaya konsultasi.Setiap perbaikan yang

diinginkan atau dibutuhkan harus memenuhi setidaknya satu dari

kriteria tersebut. Jika tidak, jangan lakukan itu.

2. Pertanyaan segalanya: kemarin menarik

tetapi tidak relevan.

Militer memiliki aspek bisnis yang paling tidak: sering 100% omset

tenaga kerja. Meskipun banyak melihat ini sebagai negatif,

seorang pemimpin yang dinamis mengkapitalisasi pada

itu. Selamat datang-kapal bertemu dengan setiap anggota baru

Page 36: Bmf 46 leadership principles

30 |LEADERSHIP PRINCIPLES

organisasi Anda harus mencakup tugas sederhana ini:

mempertanyakan segala sesuatu. Kedua kata harus menjadi

kondisi kerja.Memberdayakan mereka untuk selalu

mempertanyakan cara bisnis dilakukan untuk menemukan cara

yang lebih baik untuk berfungsi.Kebaruan pekerjaan akan hilang

dalam enam sampai sembilan bulan.Sebelum hal ini terjadi,

tanyakan mengapa organisasi melakukan setiap tugas dengan

cara saat ini.

Tentukan apakah segar, pendapat yg tak dipolitur mereka dapat

menghasilkan perubahan positif. Masalah dengan taktik ini adalah

karyawan baru takut goyang perahu di mata saat 'ahli'. Untuk

strategi ini berhasil, para pemimpin harus menanamkan dalam

budaya organisasi mentalitas bahwa perubahan positif sangat

penting untuk perbaikan tim dan kesuksesan. Selalu ingat kemarin

mungkin telah membawa Anda untuk hari ini, tetapi kemungkinan

besar tidak akan membawa Anda melalui besok. Menerima ide-

ide baru, metode baru, dan selalu mempertanyakan asumsi yang

mendefinisikan model bisnis Anda.

3. Jangan menjadi pemimpin surat

kesembilan.

Perhatian harus digunakan dengan 'I, me, mine' terminologi oleh

para pemimpin. Kata-kata ini adalah seleksi alam dari banyak

individu dan tidak sengaja dapat menyinggung perasaan orang

lain. Ketika membangun budaya kerja sama tim, tiga kata ganti

pribadi tunggal ini menyisipkan individualisme dan

posesif. Sebaliknya, pemimpin yang dinamis memaksimalkan

penggunaan 'kami, kami, kami frase. Mereka memungkinkan

pengembangan solusi bersama di mana semua pihak percaya

pada kesuksesan bersama.

Page 37: Bmf 46 leadership principles

31 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Untuk sepenuhnya memahami kekuatan konsep ini, menghitung

berapa kali orang menggunakan saya, saya dan saya dalam

pertukaran sehari-hari.Sekarang, pikirkan bagaimana topik

mungkin diterima berbeda jika setiap salah satu dari kata-kata

secara individual posesif digantikan dengan istilah team building

kita, kita dan kita. Perubahan ganti sederhana menciptakan sikap

side-by-side, menarik perhatian kepentingan bersama dan usaha

bersama. Titik halus ini, strategi yang sederhana, akan sangat

mempengaruhi pembangunan tim dan membantu membangun

kasus Anda sebagai win-win bukan menang-kalah. Jangan terlalu

posesif; jika 'aku' mengambil kredit untuk sukses, tidak

membangun 'Us' sebagai sebuah tim.Apakah Anda terlalu sering

menggunakan huruf kesembilan alfabet kami ... huruf 'I'?

4. Tahu ukuran sebenarnya dari

kepemimpinan tidak ditemukan dalam

individu, tetapi individu-individu yang

dikembangkan.

Jangan pernah menghargai keberhasilan Anda sebagai pemimpin

atas bahwa individu-individu yang Anda pimpin. Pekerjaan utama

Anda sebagai seorang pemimpin adalah untuk mengembangkan

pengganti Anda, untuk menempatkan diri Anda keluar dari

pekerjaan.

5. Jadilah efisien efektif

Perhatikan pilihan kata gawang - efisien efektif. Prioritas Salah

satu kepemimpinan dan tujuan dari setiap organisasi adalah

menjadi efektif. Ini berarti fokus pengembangan, dari semua

upaya, pertama harus pada pemenuhan tujuan yang telah

ditetapkan. Setelah itu dijamin, maka, dan hanya kemudian, kita

Page 38: Bmf 46 leadership principles

32 |LEADERSHIP PRINCIPLES

harus mengalihkan perhatian kita untuk secara efisien

menyelesaikan tugas.

6. Waktu adalah dari esensi.

Waktu adalah sumber daya yang paling penting dari setiap

organisasi, setiap individu dan semua pemimpin. Lain kali

pertemuan dimulai 15 menit terlambat, melihat sekeliling ruangan

dan menghitung anggota tim Anda.Pikirkan apa yang bisa

dilakukan dalam waktu yang terbuang. Pikirkan upah per jam rata-

rata untuk ruang. Melakukan matematika berapa banyak

keterlambatan Anda biaya perusahaan dalam dolar nyata,

kemudian tambahkan frustrasi yang dialami oleh tim Anda (yang

tak ternilai harganya).

Secara pribadi, saya menulis posting ini di notebook

saya. Sepertinya saya mengambil catatan yang luar biasa karena

saya sering melihat ke atas untuk memberikan yang terbaik, aktif

mendengarkan, kepala-anggukan pengakuan saya dan membuat

kontak mata langsung dengan lawan bicara.Kita sedang

memasuki jam empat dari pertemuan dua jam dengan 29 dari

rekan-rekan saya dan supervisor. Untungnya, saya

memanfaatkan waktu ini dengan menempatkan pikiran dan

frustrasi saya di atas kertas. Sayangnya, ini telah melumpuhkan

staf kami dan membuat hari kerugian total. Ini akan membawa kita

setidaknya tiga hari untuk mendapatkan kepala kita kembali di

atas air dan mengambil napas karena 26 penonton dipaksa untuk

menonton percakapan dengan empat orang. Dengan perhitungan

kasar saya, pertemuan ini kami biaya $ 9072 tanpa anjak dalam

biaya peluang!Seorang pemimpin yang dinamis selalu berat risiko

/ imbalan atau biaya / manfaat untuk setiap tindakan /

kelambanan. Seorang pemimpin yang dinamis menghargai waktu

semua orang dengan cara yang mereka inginkan mereka

diperlakukan.

Page 39: Bmf 46 leadership principles

33 |LEADERSHIP PRINCIPLES

7. Keragu-raguan masih keputusan.

Seorang pemimpin terus diminta untuk membuat keputusan dengan set

data yang tidak lengkap dan bervariasi. Pilihan berkali-kali tidak benar

atau salah, tetapi berbeda-beda derajat cukup baik dengan efek

yang saling bertentangan urutan kedua dan ketiga. Hal ini menarik

banyak pemimpin dalam analisis kelumpuhan di mana keputusan

tertunda menjadi tidak adanya karena pencarian terus-menerus

untuk solusi sempurna. Seorang pemimpin yang dinamis tahu nilai

mereka ditentukan oleh kemampuan mereka untuk benar

menganalisis situasi dan mengambil disengaja, risiko yang telah

diperhitungkan untuk memindahkan tim ke depan.

8. Kepemimpinan adalah sebuah proses

bukan posisi.

Seorang pemimpin yang dinamis merindukan pengetahuan,

pengalaman, meningkatkan mereka seperangkat keterampilan

kepemimpinan. Mereka menyadari kepemimpinan tidak

didefinisikan oleh judul di pintu, tapi tindakan sehari-hari. Seorang

pemimpin yang dinamis tumbuh setiap hari dan belajar sebanyak

mungkin dari setiap percakapan, pertemuan, interaksi dan

pengalaman.

http://nuestrahistoriaescrita.blogspot.com/2014/10/8-

prinsip-kepemimpinan-dinamis.html

Page 40: Bmf 46 leadership principles

34 |LEADERSHIP PRINCIPLES

15 Leadership Lessons From The Billy

Graham Library

This is a post I feel completely inadequate to write. Billy Graham is one

of the most influential and impactful Christians who has ever lived. So much

has been written about this great man and his life that I don’t exactly know

what I could add.

However, today I had the privilege of touring The Billy Graham Library in

Charlotte, NC. It is an experience I’ll always remember and that I cannot

recommend enough. I think if I went back a dozen times I would take away

different ideas with each visit.Â

With that being said, here are some of my thoughts from today:

Great leaders have a singular focus. While he had offers from Hollywood

and United States presidents, Mr. Graham wanted to spend each breath of his

life telling people about Jesus.

Great leaders who are completely sold out to a cause can change the

world.

Many great leaders come from humble beginnings. Mr. Graham grew up

on a dairy farm.

Great leaders need a great team to accomplish great things. The Billy

Graham Evangelistic Association was started in 1950 by Mr. Graham and a

handful of his closest friends.

Page 41: Bmf 46 leadership principles

35 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Great leaders build lasting organizations.

Great leaders understand preparation. Ruth Bell, Mr. Graham’s wife, grew

up in what is now North Korea as the child of a missionary. She dreamed of

returning to Tibet as a missionary herself. Little did she know, she was being

prepared and equipped to support the man who would take the Gospel to the

uttermost regions of the earth. You never know what God is preparing

you to do.

Great leaders are on the leading edge of technology. With television

beginning to impact American culture in the 1950s, Mr. Graham utilized this

medium to expand his influence and message. Church leaders, can you say

“Holographic Technology“? Why multi-site or have a video venue on dvd

when an image of the person can actually be on-site at your meeting or

event?

Great leaders build bridges with people of different ideological views. I

was amazed as I watched video of Mr. Graham share the gospel message

with Woody Allen, Phil Donahue, and Larry King. Leaders, are

you developing friendships with people outside your homogenous circles?

Great Christian leaders enjoy the favor of God and people.

Great leaders draw great crowds. That’s the power of influence.

Great leaders, the ones worth following, have great integrity.Â

Great leaders embrace a successful routine.

Great leaders have many people who finish the journey with them.

Great leaders are respected by those closest to them, their family.

I think we will be very surprised at who all is in Heaven when we get there.Â

When you look at the variety of friends Billy Graham had, I’m sure many of

them became Christians.

Once again, it was a memorable day and I will be returning in the future.Â

Maybe I’ll see you there.

Page 42: Bmf 46 leadership principles

36 |LEADERSHIP PRINCIPLES

http://www.briandoddonleadership.com/2011/01/13/15-

leadership-lessons-from-the-billy-graham-library/

18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead

The Movie

The movie God’s Not Dead is ABSOLUTELY SPECTACULAR!!! The film

centers on college freshman Josh Wheaton, played by Shane Harper, being

forced to make an argument for the existence of God in a class taught by

Philosophy Professor Radisson, played by Kevin Sorbo. However, it also

weaves in several additional stories showing how far Christians must go to

defend their faith.

I watched God’s Not Dead with my wife and high school daughter. My

recommendation is for all parents to use is this movie as a conversation

pieceto educate their children in how to make Godly choices regarding family,

dating and for being equipped to not only stand firm in their faith, but defend it.

Following Home Run and Grace Unplugged, God’s Not Dead is the latest in

a string of great Christian films. Go see this movie this weekend.

The following are 18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not

Dead The Movie:

Enormous Peer Pressure Exists On College Campuses. As mentioned

earlier, we must equip our young people to stand firm in their faith and even

defend it regardless of the cost.

“We’ve been married 20 years. I don’t go with everything he (Willie) says

but on major things I go along with everything he says.” Making a cameo

appearance, Korie Robertson reminds us of the trust which builds over two

decades of shared experiences in a healthy marriage.

Page 43: Bmf 46 leadership principles

37 |LEADERSHIP PRINCIPLES

“My life and my whole eternity belongs to God. All this stuff is

temporary. Money, fame, success…temporary. Even life is temporary.

Jesus…that’s eternal.” Responding to Amy’s ambush interview, Willie

Robertson reminds her fame and fortune is not what is most important in this

life. Jesus is.

“It’s not easy. But it’s simple.” Earlier this week someone admitted to my

wife how much they were struggling with the Christian life. Reverend Dave, a

pastor of a local church in the movie, puts the Christian life in perspective for

Josh.

“Don’t be clever. Be content to tell the truth.” Furthermore, Dave goes on

to add how Josh should defend his faith. We often make telling the story of

Jesus and what He did in our life far too complex. We should be content to

simply tell the truth.

“I don’t have time for cancer. I’m too busy.” – This was Amy’s response

upon receiving a diagnosis she had cancer. Our health always has the ability

to always slow us down. We must take care of it.

“I know the world can’t get along without you but it’s preparing to do just

that.” – Wheaton’s cell phone was continually going off as the doctor was

discussing the extent of her cancer. The words above were his response. As

important as any of us may think we are, the world will continue on without us.

It is only through Jesus that our life has true meaning.

“Some of the most important work we do seems meaningless.” - Rev.

Dave played a small church pastor. These words spoken by a visiting

missionary played by Benjamin Onyango should be a source of

encouragement for all pastors operating in a small-church environment.

True Friends Always Point You To Jesus – Josh lost a significant

relationship in his life because of his stance on Christianity. When selecting

friends, please know true friends always point you to Jesus.

“I think of Jesus as my friend…I don’t want to disappoint Him.” Do you?

Page 44: Bmf 46 leadership principles

38 |LEADERSHIP PRINCIPLES

“Nonsense is nonsense even when spoken by when said by world-

famous scientists.” – John Lennox

“Using romance to uphold one’s self-image is bad planning.” For teens

and single adults, finding your self-worth in a romantic relationship is an

unsustainable model. You must find your self-image in Jesus.

“To the wrong person you will never have any worth. To the right person

you will mean everything.” – Ladies, wait for a Christian man who will treat

you like fine china and cherish you.

People From Other Cultures Pay A Far Bigger Price To Follow Christ

Than Americans – The movie does an incredible job telling the story of both a

Muslim and Chinese student who elected to follow Christ and the incredible

price they paid to do so.

“You’re not alone. You’re going to be O.K.” – No matter what

circumstances you may face in life, no matter how alone you feel, with Jesus

everything will turn out to your benefit.

“How can you hate someone (God) who is dead?” – Josh ultimately wins

the debate by forcing Professor Radisson to acknowledge, he actually hated

God rather than not believe in Him. Most people who reject God have a deep

wound they blame Him for. Always deal with the right issue.

“Sometimes the devil allows people to live free of trouble so they don’t

need God.” – The Apostle Paul wrote to the church in Rome, “God’s kindness

is meant to lead you to repentance.”

Make A Decision To Follow Jesus Christ Today – If you are reading this

post and do not have a personal relationship with Jesus Christ, the movie

reminds us we are not guaranteed tomorrow. Make the decision today to put

your trust in Him.

Go see God’s Not Dead this weekend. Opening weekend numbers are a big

deal with movie studio executives and theater owners. This is the kind of film

Christians should support.

Page 45: Bmf 46 leadership principles

39 |LEADERSHIP PRINCIPLES

http://www.briandoddonleadership.com/2014/03/22/18-

leadership-quotes-and-lessons-from-gods-not-dead-the-

movie/

15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders:

15 Leadership Quotes From Russell Wilson

The world is crying out for inspiration and hope. They are begging for it.

And this past Sunday we were given a vivid picture of what an inspirational

leader looks like.

After defeating the Green Bay Packers 28-22 in a classic overtime victory, an

emotionally-spent Seattle Seahawks quarterback Russell Wilson was

interviewed by Fox’s Erin Andrews.

As shown in the video above, Wilson poured out his soul before a national

television audience through tears of joy. As I listened to Wilson, I gleaned 15

Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders:

The following are those 15 practices followed by Wilson’s supporting quote:

Highly Successful Inspirational Leaders Give God Glory – “God is good all

the time. Every time.”

Highly Successful Inspirational Leaders Give Credit To Others - Smart

leaders know there is only so much they can accomplish individually. They

need a great team around them. “These guys on the team are unbelievable.”

Page 46: Bmf 46 leadership principles

40 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Highly Successful Inspirational Leaders Are Resilient – Inspirational

leaders refuse to quit and inspire us to do likewise. “They fight. They’re in this

fight over and over again.”

Highly Successful Inspirational Leaders Build Lasting Authentic

Relationships - People simply want to be around inspiring leaders. “I’m just

excited to be on this team. Excited to play with the guys.”

Highly Successful Inspirational Leaders Have Overcome Adversity –

Crisis is the platform inspiration is built upon. It provides the basis of their

message. “Four minutes left in the game…Four interceptions and just keep

playing.”

Highly Successful Inspirational Leaders Are Believed In By Others - Think

about it, why would you follow a leader who lacks inspiration? “The guys just

keep believing in me.”

Highly Successful Inspirational Leaders Have Faced And Overcome Great

Obstacles – “You have to give credit to the Packers. They had an

unbelievable season.”

Highly Successful Inspirational Leaders Are Grateful – Pride and

arrogance have no place in an inspirational leader’s life. “It’s an honor. I’m just

blessed to be on this team.”

Highly Successful Inspirational Leaders Never Lose Hope – Inspirational

leaders are never down. They are either up or getting up. They believe their

best days are ahead. “Just making the plays. Keep believing.”

Highly Successful Inspirational Leaders Overcome Doubt And

Discouragement - Doubt and discouragement are constant unwelcome

companions. “I just had no doubt. We had no doubt as a team.”

Highly Successful Inspirational Leaders Cast Great Vision – Where there

is no vision the people will perish. Inspirational leaders are simply never

without a picture of a brighter tomorrow. “I’m going to throw a touchdown and

win the game.”

Page 47: Bmf 46 leadership principles

41 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Highly Successful Inspirational Leaders Are Well-Prepared - There is not

only sizzle in an inspirational leader’s message but steak as well. “God’s been

preparing me for these situations.”

Highly Successful Inspirational Leaders Are Focused On The Success Of

Others - For inspirational leaders, their success is found in the success of

others. “God’s prepared our team as well.”

Highly Successful Inspirational Leaders Receive Honor – “I’m honored to

be on this team.”

Highly Successful Inspirational Leaders Are Marked By

Accomplishment - What validates inspiration is accomplishment. “I’m going

to the Super Bowl again.”

What are your thoughts about Wilson’s post-game comments? Also, I’m

picking Seattle to win their second consecutive Super Bowl with a 35-17

victory.

http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/19/15-

practices-of-highly-successful-inspirational-leaders-15-

leadership-quotes-from-russell-wilson/

Page 48: Bmf 46 leadership principles

42 |LEADERSHIP PRINCIPLES

26 Things I Say To Encourage Church Volunteers

Tomorrow morning I will stand before dozens of key volunteer leaders at

my church to encourage and equip them for a major initiative our we are

undertaking. The responsibility of my 20 minutes is daunting because of the

influence and potential impact this group has. I must serve them well.

The following are 26 Things I Will Say To Equip And Encourage Our

Church Volunteer Leaders:

First and foremost, I will tell them “Thank You. Our mission and vision could

not be a reality without you.”

I will quote our mission statement – We exist to glorify God by making disciples

who love God passionately and others unconditionally.

I will tell them how deeply I love our church.

I will tell them I love our church because in a world which is becoming

increasingly hostile to the Gospel, we preach the Bible with courage and clarity

each and every week.

I will tell them I love our church because of the impact we have around the

world.

I will tell them I love our church because of the increasing presence we have in

our community of Roswell, GA.

I will tell them I love our church because broken families are reconciled there.

I will tell them I love our church because addictions are broken there.

I will tell them I love our church because hopeless people find hope there.

I will tell them I love our church because people are set financially free there.

I will tell them I love our church because the next generation is finding purpose

and meaning there.

I will tell them I love our church because we are a multi-generational church.

Page 49: Bmf 46 leadership principles

43 |LEADERSHIP PRINCIPLES

I will tell them I love our church because we are a church where white people

sit next to African-Americans who sit next to people of a Latino descent who sit

next to people of an Asian descent.

I will tell them I love our church because I have seen dozens miraculously

healed.

I will tell them I love our church because landmark moments of my life

happened in our church.

I will tell them I love our church because my daughter gave her life to Christ in

our church.

I will tell them I love our church because I baptized my daughter in our church.

I will tell them I love our church because my daughter has grown up to be a

small group and worship leader at our church.

I will tell them the story of my wife approaching me this past December

between our two morning services to tell me my mother had died. I remember

every detail of that moment.

However, I will also tell them I have a great burden.

I will tell them I need their help because we are out of youth space.

I will tell them the role leaders play in a local church is to utilize their area of

influence to multiply mission and vision.

I will tell them the critical elements needed to spread the message of our

mission and vision.

I will tell them what is next so there will be no surprises.

I will answer all their questions and address all their concerns.

And finally, I will conclude by reminding them, “Thank You. We cannot do this

without you.”

Page 50: Bmf 46 leadership principles

44 |LEADERSHIP PRINCIPLES

If I can ever encourage your church and its volunteers, please let me know. It

would be a joy to serve you.

http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/17/26-things-i-say-to-

encourage-church-volunteers/

Page 51: Bmf 46 leadership principles

45 |LEADERSHIP PRINCIPLES

10 Defining Words of a Stellar Leader

Leadership is abuzz these days. Everyone is talking

about it. I‘m not the only blog — or certainly not the best

blog — that addresses leadership frequently.

Yet, as much as it‘s in our conversations and thought process, it appears most

organizations and churches are consistently looking for new leaders. In my

conversations with other churches, people want to know how to find, attract, and

train leaders.

Apparently it is far easier to talk about it — even perhaps easier to call oneself a

leader — than it is to actually be a leader.

Page 52: Bmf 46 leadership principles

46 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Perhaps we need to do a better job distinguishing what leadership actually means.

Defining leadership.

Even with an advanced degree in leadership, I can tell you experts who ―schooled‖

me didn‘t always agree on the definition of leadership. Perhaps, even more, we

need to better understand what makes up great leadership — even more than add a

definition in which we may not all agree.

Additionally, I almost wonder if one reason we have such a hard time defining

leadership is because there are actually levels of leadership. There could be the

kind anyone can do. Everyone is a leader at some level. If leadership is truly

―influence‖, then all of us are leaders in some area of life.

And, then, maybe there is something even more defined — simply for discussion

I‘ll use a term —

Stellar Leadership

The kind of leadership the truly great leaders provide.

Stellar means: Pertaining to a preeminent performer — or — outstanding or

immense.

Isn‘t this the kind of leadership we are all seeking?

Stellar leadership?

I am still a leader in training. Not sure when I‘ll ―get there‖, but I know I‘m not

looking to be an average leader. I want to be a stellar leader someday. One who is

outstanding or immense in my profession.

With that in mind, here are 10 definitions I think we find in stellar leadership:

(These words are mine, but I got the definition of each from dictionary.com)

Cognizance – awareness, realization, or knowledge; notice; perception:

Page 53: Bmf 46 leadership principles

47 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Stellar leaders have a keen sense of what‘s ahead. They study. They learn. They

listen. They remain aware.

Optimistic – reflecting a favorable view of events and conditions and the

expectation of a positive outcome

Stellar leaders see the glass half-full. They aren‘t negative-minded or hyper-

critical. They are encouraging. They build momentum. They invest in others and

build up the people around them.

Causal – a person or thing that acts, happens, or exists in such a way that some

specific thing happens as a result

Stellar leaders are purpose-driven. Mission-minded. It guides their thoughts and

keeps them on task.

Steadfast –firm in purpose, resolution, faith, attachment,etc.

Stellar leaders are consistent. Dependable. Buoyant. They aren‘t quitters — even

when things get difficult, boring, or even unpopular.

Respectable – worthy of respect or esteem

Stellar leaders have been tested. They‘ve earned a reputation worthy of following

— mostly because they are servant leaders — willing to lay their life down for the

people and cause they are trying to lead.

Truthfulness - telling the truth, especially habitually

Stellar leaders word is their bond. They could function — and be trusted — in a

handshake world. You can trust them emphatically.

Valor - boldness or determination in facing great danger; courage

Stellar leaders are courageous. They lead into uncharted areas. They take us where

we need to go, but haven‘t, for whatever reason — many times because of fear.

Integrity – adherence to moral and ethical principles; soundness of moral

character; honesty.

Page 54: Bmf 46 leadership principles

48 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Stellar leaders have a strong moral fiber. They base decisions on a sense of right

and wrong. What you see at work you‘ll see at play. They are the same with their

family as with their co-workers.

Authentic - not false or copied; genuine; real

Stellar leaders have a unique style and confidence about them. While remaining

teachable, they aren‘t clones of another leader.

Humble – not proud or arrogant

Stellar leaders recognize they can‘t — or won‘t — do it alone. They are

appreciative; thankful; knowing the value of team — and appreciative of the people

they are trying to lead. Recognition for success is shared.

In my opinion, a stellar leader would possess ALL of these attributes.

(Of course, my greatest leader inspiration is Jesus — He didn‘t ―need‖ anything

from His followers — that‘s why He came — to provide what we needed — but

He was all these in leadership. That, by the way, is an aspect of His grace —

another great quality for a stellar leader.)

http://www.ronedmondson.com/2015/01/7-defining-words-of-a-stellar-

leader.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3

A+GracedAgain+%28Ron+Edmondson+%29

Page 55: Bmf 46 leadership principles

49 |LEADERSHIP PRINCIPLES

7 Habits of a Successful Leader

I‘m a student of leadership. I am consistently talking to,

interviewing, and learning from leaders I believe have been

successful; regardless of their vocational field. If they have

honorable intentions (which I believe is necessary to be

considered successful anyway), then I can learn from them.

I‘ve observed a few common habits that successful leaders have that may, in my

opinion, separate them from less successful leaders. I‘m not sure you can eliminate

any of them completely, but certainly one would need 5 or more, in my

observation, to reach the status of success in leadership.

Page 56: Bmf 46 leadership principles

50 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Here are 7 habits of successful leaders:

Prioritizing each day – Everyday we are flooded with opportunities. Some are

good. Some are bad. Some are best. You often won‘t know until you try on some

of them, but successful leaders strive everyday to identify and do that which is the

best use of their time.

Yielding to experience – Successful leaders know they must seek the input from

others for continued success. There will always be someone with more experience

in a subject. Many times that person will be someone the leader is supposed to be

leading. Successful leaders surround themselves with people smarter they they are,

especially in areas of their weaknesses. They are never afraid to ask, ―Can you help

me?‖ Pretending to have all the answers can destroy a leader. When a leader is

willing to humble him or herself and solicit input, the team feels validated and the

best answer is discovered.

Networking – Iron sharpens iron. The most successful leaders I know have a

network of other successful leaders around them. They glean from each other,

share war stories and help each other when needed. The sheltered leader will

seldom reach his or her full potential.

Continuous learning – Successful leaders are sponges for new information. They

are continually reading, taking notes, and exploring new ideas and ways of doing

things.

Maintaining health – Successful leaders learn to balance the demands on them by

remaining healthy physically, mentally, spiritually and relationally, as much as it

depends on them. No one can escape sudden tragedy or the trials of life, but

successful leaders weather those storms by being as prepared as possible before

they arrive.

Willing to make hard decisions – Successful leaders don‘t allow fear,

intimidation or friendship to keep them from making the right decisions for the

organization they lead. Leading doesn‘t always make a person popular, but

successful leaders care more about the greater purpose than their personal

advancement.

Page 57: Bmf 46 leadership principles

51 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Commitment to a higher purpose – Successful leaders are striving for something

bigger than themselves…bigger than the reality of today. For me personally, this is

my passion for the Gospel of Jesus Christ, but successful leaders are willing to

endure the loneliness of leadership, the stress of leading, and the pressure to

perform at higher levels, because they believe in something worth the fight.

Those are my observations.

What would you add?

http://www.ronedmondson.com/2012/07/7-habits-of-a-successful-leader.html

Page 58: Bmf 46 leadership principles

52 |LEADERSHIP PRINCIPLES

25 People You Should Say Thank You To Today

Thankfulness is a virtue that we often ignore.

Sometimes we get so caught up in our own little world that

we forget to thank the people who have helped us the most.

Then there are people who just simply need thanking to help

them feel better about their own situation. Everyone likes to

be appreciated.

I thought I would use my platform to encourage a little thankfulness.

Here are 25 people you could easily thank today:

Page 59: Bmf 46 leadership principles

53 |LEADERSHIP PRINCIPLES

The person who gave you a start in your career.

Someone who encourages you that you only know online.

A random stranger God lays on your heart.

A teacher who had the greatest impact on you.

A friend who was there when you needed one most.

A pastor who helped shape your understanding of God.

The person you know who prays for you regularly.

The person who waits on you everyday — somewhere — and you don‘t even know

their name.

A politician you admire for doing the right thing — as best as you can tell.

The unexpected person who was there for you at just the right time in your life.

A person who may not receive encouragement from anyone else.

A leader you admire.

Someone who has invested in you and doesn‘t even know it.

The person who has been the most patient with you.

Someone who believed in you when no one else did.

An emergency services professional — police, fire, military, etc.

Your childhood best friend.

The person who introduced you to the person you married.

A college professor who challenged you to think bigger.

Someone who inspires you with something they do well.

Someone who was a good friend to your parents.

Page 60: Bmf 46 leadership principles

54 |LEADERSHIP PRINCIPLES

A person you think is under appreciated.

Someone who has a smile that encourages you.

A family member who holds the family together.

The parent who paved your way.

A few suggestions.

I‘m sure you have many more. Send a card. (Handwritten notes are awesome —

and rare.) Write the email. Make the phone call. Plan a personal visit. Say thank

you.

By the way, if you can‘t thank the person anymore — thank their family. Can you

imagine how encouraging that would be?

http://www.ronedmondson.com/2014/08/25-people-you-should-say-thank-you-to-

today.html

Page 61: Bmf 46 leadership principles

55 |LEADERSHIP PRINCIPLES

7 Commandments of a Great Marriage

Ihave an advanced degree in counseling and hundreds of

hours experience working with couples. I‘ve taught marriage

retreats for years. I wouldn‘t say I‘m an ―expert‖ in marriage

— because I‘m married — and my wife reads my blog. That

would be a stretch. Actually, I know more to do than I have

the practice of doing. (Isn‘t that true for most of us?)

But, I‘ve learned a few things. I‘ve observed things that work and things that don‘t.

I think there are some necessary ingredients for a healthy marriage. That‘s the point

of this post.

Want a healthier marriage?

Page 62: Bmf 46 leadership principles

56 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Consider these 7 Commandments of Marriage:

Thou shalt serve one another. A good marriage practices mutual submission.

Ephesians 5:21 commands us to submit to one another out of reverence to Christ.

Marriage is not a 50/50 deal. It‘s a 100/100 deal — each willing to surrender all to

the other person.

How are you at serving your spouse? Would they say you strive to serve them

more everyday? Are you more the giver or the taker in the relationship? Be honest.

Thou shalt love unconditionally. Unconditionally means without conditions. (See

how deep this blog can be.) I’ll love you if … is not the command. It‘s I’ll love you

even if not. God commands us to love our enemies. How much more should this

commitment be strong within a` marriage?

Are you loving your spouse even with the flaws that you can see better than anyone

else? Here‘s a quick test: Does the way you communicate with your spouse

indicate you have the highest regard for them — always?

Thou shalt respect one another. The Golden Rule covers this one. Everyone

wants to be respected — so in any good marriage respect is granted to and by both

parties. And, by the way, I believe respect too is to be unconditional.

In my experience, this one is sometimes easier for one spouse to give than the

other, especially the one who works hardest in the marriage. Respect is mostly

given because of actions. But respect is important for both spouses. Most people

grant respect only when all conditions are met to be respected. That makes sense,

but it doesn‘t provide motivation to improve when the other party needs it most.

All of us need someone who believes in us even when we don‘t believe in

ourselves. That‘s the grace of respect. When most of us feel respected we will work

harder to keep that respect.

Thou shalt put no other earthly relationships before this one. ―Let not man put

asunder‖ is not just a good King James Version wedding line. It‘s God‘s desire for

a marriage. Great couples strive to allow no one — even children — even in-laws

— to get in the way of building a healthy marriage.

Page 63: Bmf 46 leadership principles

57 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Wow! Isn‘t this a hard one? Yet, I can‘t tell you how many marriages I have seen

ruined because the children came first or the in-laws interfered. I‘ve seen marriages

ruined by friends — sometimes co-workers — who had little regard for the

integrity of the marriage, and so they built a wedge between the couple. As hard as

it is sometimes, great couples work to protect the marriage from every outside

interruption.

Thou shalt commit beyond feelings. The Bible talks a great deal about the

renewal of our mind. (Romans 12:2 for example.) The mind is more reliable than

emotions. You may not always feel as in love as you did the day you married.

There will be tough seasons in any marriage. Strong marriages last because they

have a commitment beyond their emotional response to each other. And, when

that‘s true for both parties feelings almost always reciprocate and grow over time.

As true and necessary as this is, great marriages continue to pursue each other —

they date one another — fostering the romantic feelings that everyone craves in a

relationship. Sobering question: When‘s the last time you pursued your spouse?

Thou shalt consider the other person’s interest ahead of thine own. Again, we

are commanded to to do this in all relationships. How much more should we in

marriage?

Over the years, as couples get comfortable with one another, I‘ve observed couples

who become very selfish with their individual time. Sometimes, for example, one

spouse pursues a hobby that excludes the other one, and more and more time is

committed to that hobby. The other spouse begins to feel neglected. It may be

allocation of time, in actions or the words used to communicate, but sometimes a

spouse can make the other spouse feel they are no longer valuable to them. Are

you considering how you are being perceived by your spouse?

Thou shalt complete one another. The Biblical command is one flesh. (Ephesians

5) I‘m not sure that‘s anymore possible than the command that our individual flesh

be molded into the image of Christ. It‘s a command we obey in process. We are

saints still under construction. We still sin. And, that process isn‘t completed here

on earth in my opinion. So it is in a marriage. We never completely ―get there‖, but

Page 64: Bmf 46 leadership principles

58 |LEADERSHIP PRINCIPLES

we set such a high standard for our marriage that we continue to press towards the

goal.

There is no better place where ―iron sharpens iron‖ than in a marriage. Cheryl

makes me a better person. And, if I can be so bold — I think I do the same for her.

There are qualities in her I need and qualities in me she needs to become one flesh.

But, that‘s a process. That takes time, humility and intentionality. I must allow her

to make me better — and likewise for her. But, when we do, we are both the

benefactors. One question I always ask couples: Are you becoming closer as a

couple — or are you drifting further apart? That‘s a great question to ask frequently

throughout the marriage.

These are obviously not the ―10 Commandments‖. They aren‘t even necessarily

God‘s commandments — although I do believe they are based on the commands of

God. The point is to take Biblical principles and apply them to our marriage.

And, what marriage wouldn’t benefit from that?

Page 65: Bmf 46 leadership principles

59 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage

One of the toughest verses in the Bible to obey is

Ephesians 5:31 which says, ―For this reason a man will

leave his father and mother and be united to his wife, and the

two will become one flesh.”

The process of blending two very different people is what causes stress to many

marriages. In my work with marriages, I‘ve identified 5 of the major obstacles to

making a great ONE out of two very different people. Sometimes just

understanding what obstacles exist and that they are common to most marriages

can helps us better learn to see them not as obstacles, but as God-given

opportunities to grow a stronger ―one flesh‖.

The 5 major obstacles I have seen are:

Page 66: Bmf 46 leadership principles

60 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Lack of Biblical knowledge about marriage – There is very little premarital

training in churches today or even in most homes that are raising children who will

one day marry. When my boys got their driver‘s license we sent them to four

Saturdays of classes. How much training do most of us get for marriage? The fact

is that most of us are somewhat surprised by marriage and we don‘t really know

how to make it work. We need to do a better job training people for marriage.

Differences in Men and Women – Men and women are designed differently by

God; not just physically, but emotionally. We look at the world differently. We

process information differently. We expect different things from relationships. We

have wrongly tried to equalize everything when it comes to men and women. I

strongly agree we need equality when it comes to things like workplace treatment

or educational opportunities, but when it comes to matters of the heart, and

especially marriage, we better know that God designed a difference in men and

women.

Communication Styles – Because of our differences, men and women

communicate differently. Men tend to communicate thinking to thinking; while

women tend to communicate heart to heart. One of the reasons Cheryl and I might

have conflict is because I say things I intend for her mind to hear and it‘s received

with her heart. We need to remember that we communicate differently.

Outside influences – Every marriage has influences beyond their immediate

control, but that have profound and direct impact on the marriage. Some of those

influences include:

Children

In-laws/other relatives

Friends

Pressures of life/stress

Devil

Page 67: Bmf 46 leadership principles

61 |LEADERSHIP PRINCIPLES

All of these are normal influences in any marriage. Some of them are even

welcome influencers in the marriage. The key is not to let ANY of them distract

from the plan God has for the marriage to become one flesh.

Differing Goals/Objectives – Remember every couple is made up of two unique,

differently designed individuals. That means each one brings unique qualities,

personalities and opinions to the relationship. Again, that‘s part of God‘s overall

design to make two people one.

Some of the major differences include:

Outlook on life; usually one is more positive and one is more negative.

Differences in family backgrounds

Personality differences Introvert/Extrovert; Thinker/Feeler;

Organized/Disorganized

Parenting Objectives

The overall goal of marriage is not to make both parties in the marriage like one of

the parties. It‘s to make ONE new unit out of the two. Discovering how to blend

one flesh out of two different people takes years and requires practice, patience and

lots of hard work. Remembering that differences are a part of God‘s plan and can

actually help us build stronger marriages.

Remember also that God didn‘t promise this would be easy. In fact, the very next

line after the difficult verse I shared in the opening of this post says, ―This is a

profound mystery‖ (Ephesians 5:32). If you are married, praise God for the

mystery He gave you today.

What other obstacles have you seen to having a great

marriage?

http://www.ronedmondson.com/2011/08/top-5-obstacles-to-having-a-great-

marriage.html

Page 68: Bmf 46 leadership principles

62 |LEADERSHIP PRINCIPLES

PRACTICAL MINISTRY SKILLS

Leadership Lessons from Billy Graham

Apply the principles that defined Billy's leadership to your own

ministry.For well over 50 years, Billy Graham has been one of the most

visible figures not just in evangelical spheres but in America and all over

the world. He built the Kingdom by preaching the Word faithfully and

passionately, but he built a global ministry by developing and exercising

his skills in every area of leadership.

This Resource contains all of the following:

Forming the Team (free sample)

Get the right people in the right positions and watch them flourish.

Harold Myra and Marshall Shelley

Dealing with Pain and Betrayal

The people you trust most can hurt you most.

Harold Myra and Marshall Shelley

Fiscal Leadership

Ministry integrity begins with financial responsibility.

Harold Myra

Beyond Home Field Advantage

The best communicators speak to people where they are.

Page 69: Bmf 46 leadership principles

63 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Marshall Shelley

Mr. President

Billy Graham's four years as president of Northwestern College shaped

his ministry.

Doug Trouten

The Responsibility of Leadership

What leaders do greatly influences so many people.

Joe McKeever

Leading with Love

It was the defining trait of his leadership: Billy always led with love.

Harold Myra and Marshall Shelley

http://www.buildingchurchleaders.com/downloads/practicalministryskills/le

adershipbillygraham/

Page 70: Bmf 46 leadership principles

64 |LEADERSHIP PRINCIPLES

THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY

GRAHAM

„How did a shy boy who grew up

on a dairy farm in Charlotte, North

Carolina, come to be chosen

by TIME Magazine as one of the

top leaders of the 20th

century?‟ This book seeks to

answer this question.

Billy Graham was not only

remarkably effective as a preacher,

but was known also as an

innovative and influential global

leader of a Christian organisation.

He successfully combined sound

leadership with deep spirituality.

The co-writers present 21 essential

leadership principles which can be

used as guidelines and inspiration

for anyone in a leadership role, in

church, education or politics. Each

chapter stands alone in its subject matter, beginning with quotations from

other colleagues or Christian writers and concluding with quotations that

could well be used as discussion points.

Each chapter contains a final section on „applying the principles‟ explored in

the previous passages - valuable tools in leadership training.

The Leadership Secrets of Billy

Graham

Co-authors: Harold Myra and Marshall

Shelley

Publisher: Zondervan

ISBN: 10:0-310-26306-9 13: 976-0-

310-26306-7

Price: US$14.99 /UK�8.99/Can$20.99

Page 71: Bmf 46 leadership principles

65 |LEADERSHIP PRINCIPLES

The chapter headings and subheadings draw us deeper into the life and

ministry of Billy Graham, with titles such as „Lasering in on the

mission‟, ‘Growing through fire and ice‟,‘Learning from failure‟, „Igniting

other leaders‟ and „Birthing dreams‟.

Under the heading „Coming alive‟, Philip Yancey is quoted as saying in

relation to other great leaders: „The giants all had one thing in common:

neither victory nor success, but passion.‟

Reading the principles outlined in the book we become aware that Billy

Graham‟s leadership has been paradoxical in blending extraordinary

humility with fierce intensity of purpose. He was passionate. Where did his

power come from? „Billy would face conflicting realities by laying them

before God with extreme earnestness, spending many entire nights on his

knees in prayer seeking the right course of action.‟

His ministry was brought to the world through teamwork. The book

highlights how the team was formed and what kept the team together in

common purpose through decades of global ministry. The underlying

principle of seeking guidance in every situation came through absolute

commitment to God, intense prayer and study.

In the section „Learning from failure‟ a quotation from Robert F. Kennedy is

used: „Only those who dare to fail miserably can achieve greatly.‟

The book highlights the situation of human vulnerability, human frailties

and the truth that each player in the team has burdens to bear and

challenges to confront, yet each must follow and be part of the team. The

teaching principles in the book emphasise how each team member must

accept personal weaknesses and how they must support each other‟s

weakness, dividing the key roles so that each player can maximise his or

her strength.

Page 72: Bmf 46 leadership principles

66 |LEADERSHIP PRINCIPLES

The final chapter is called „Leading with love‟. An employee of Billy‟s

organisation for more than 35 years was asked the question: „What was

the bottom line of Billy‟s distinctive leadership?‟ He answered: „Billy always

led with love‟. The book reveals that in the most difficult of situations Billy

Graham communicated a heart full of love for others. As he listened to the

Holy Spirit, the fruitfulness of love flowed out continually to all who came

his way.

The penultimate word in the last chapter is Billy‟s: „In an age that is given

over to cynicism, coldness and doubt and in an age in which the fire and

warmth of God is conspicuous for its absence … my heart cry is, “Let the

fire fall, O, God, let the fire of your love fall on us”.‟

Major Joyce Ebden

United Kingdom

http://www.salvationarmy.org/ihq/A44FA508005E6FBD802573C200578278

In His Own Words: What Has Billy

Graham Said About Leadership? by BGLIBRARY on Aug 17, 2012 • 9:00 amNo Comments

Throughout his ministry, Billy Graham has spoken often on the topic of

leadership. Here are excerpts from one of his speeches entitled “Qualities

of Leadership.” He delivered this address at a civic luncheon in Denver in

1987. He also gave similar speeches at other luncheons around the

country, and the truths contained within are just as applicable today.

Page 73: Bmf 46 leadership principles

67 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Today, I want to talk for a few minutes on qualities of leadership. What kind

of leadership will it take to solve our problems and move ahead in this

country? What must be the character test of a true leader in the modern

world? I want to mention four character tests. Each of these are personal

qualities of leadership. I agree with Peter McColough, chairman of Xerox,

that an executive’s personal values play a role in his ability to lead others.

The first quality that I would like to mention isintegrity. Integrity has to do

with soundness, completeness, unity and consistency. Wayne Porter wrote

in TIMEmagazine last month, “Integrity has increased steadily in

importance as a public issue since 1985.” When we speak of integrity as a

moral value, it means a man is the same on the inside as he claims to be

on the outside. There’s no discrepancy between what he says and what he

does; between his talk and his walk.

The second quality necessary for leadership, it seems to me, during these

difficult days is personal security. I do not mean this in the sense of

physical security, job security or financial security. Newsweek magazine

ran an article some months ago entitled, “Uneasy Men at the Top.” They

described the job insecurities of some in the top levels of corporate

management in large companies. It set the stage for one newly installed

CEO to say in jest; “I didn’t mind it when they wrote my name on the office

door in chalk but I did think it was a little unethical to have a wet sponge

hanging from the doorknob.” I think some of you in Denver in recent months

have had that experience. But I’m instead talking about emotional

security. The kind that comes from knowing and accepting who we are, why

we’re here and where we’re going. I do not believe that that kind of security

comes from our careers alone.

Page 74: Bmf 46 leadership principles

68 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Personal security includes a sense of inner peace, peace with God and

peace with yourself. Job once said, “I know that my Redeemer liveth.” He

said, “I have inner peace because of that.” Jesus once told his followers,

“Peace I leave with you, my peace I give to you.”

Besides integrity and personal security, the third quality which is necessary

in a leader is a sense of priority. This is the ability to separate the

important from the unimportant, the critical from the trivial, the vital from the

insignificant, the eternal from the temporary. It is essential for our daily

tasks, but it also is true for the overall directions of our lives. Until a man

gets his priorities in life straight, everything else is going to be out of order.

Then, there is one final quality that I would mention briefly, the quality

of vision. When there’s no vision, the Bible says, the people perish. This is

the quality of seeing what can be and ought to be done and how to get

there. Now, civic clubs in cities like Denver have done more to help than

possibly any other group of people outside the church. In the various places

that I go and the people I meet with, I hear the stories, and I’m absolutely

amazed and thrilled.

So, I challenge you today to be a person of integrity, a person of security, a

person with a sense of priority and a person of vision. But most of all, I

challenge you to be individuals who are committed to Christ.

In addition to his own experience as a leader, Billy Graham had the

opportunity to engage with numerous world leaders throughout his

more than 70 years of ministry. You can learn more about those

relationships by visiting The Billy Graham Library for our latest

exhibit: “Billy Graham: God’s Ambassador to World Leaders.”

http://lettersfromthelibrary.com/in-his-own-words-what-has-billy-graham-said-

about-leadership/

Page 75: Bmf 46 leadership principles

69 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Billy Graham Quotes on Leadership

Billy Graham has proven himself not only to

be a man of great character but also a man of

strong leadership wisdom. I recently came

across a book by Harold Myra and Marshall

Shelley entitled, The Leadership Secrets of

Billy Graham. At the conclusion of each

chapter Myra and Shelley posted a quote

from Dr. Graham that I found to be helpful

for anyone attempting to grow as a strong

and healthy leader.

Here are those quotes:

“Art and education may refine the taste, but they cannot purify the heart

and regenerate the individual. His (Christ‟s) words were simple yet

profound. And they shook people, provoking either happy acceptance

or violent refection. People were never the same after listening to

him….The people who followed Him were unique in their generation.

They turned the world upside down because their hearts had been

turned right side up. The world has never been the same.” (p. 35)

“A keen sense of humor helps us overlook the unbecoming, understand

the unconventional, tolerate the unpleasant, overcome the unexpected,

and outlast the unbearable.” (p. 52)

―When wealth is lost, nothing is lost. When health is lost, something is lost.

When character is lost, everything is lost.‖ (p. 63)

“I want to lobby for God.” (p. 77)

“Hot heads and cold hearts never solved anything.” (p. 90)

“I have read the last page of the Bible. It‟s all going to turn out all right.”

(p. 106)

Page 76: Bmf 46 leadership principles

70 |LEADERSHIP PRINCIPLES

“There is nothing wrong with men possessing riches. The wrong comes

when riches possess men.” (p. 121)

“God has given us two hands, one to

receive with and the other to give with.”

(p. 136)

“The test of a preacher is that his

congregation goes away saying not,

“What a lovely sermon!” but, “I will do

something.” (p. 148)

“Courage is contagious: When a brave

man takes a stand, the spines of others

are stiffened.” (p. 164)

“Mountaintops are for views and

inspiration, but fruit is grown in the

valleys.” (p.176)

“Comfort and prosperity have never enriched the world as much as

adversity has.” (p. 189)

“God measures people by the small dimensions of humility and not by

the bigness of their achievements or the size of their capabilities.” (p.

203)

“Prayer is not just asking. It is listening for God‟s orders.” (p. 219)

“Tears shed for self are tears of weakness, but tears shed for others are

a sign of strength.” (p. 237)

“The men who followed Jesus were unique in their generation. They

turned the world upside down because their hearts had been turned

right side up.” (p. 256)

“The most eloquent prayer is the prayer through hands that heal and

bless.” (269)

Page 77: Bmf 46 leadership principles

71 |LEADERSHIP PRINCIPLES

“In God‟s economy, a person must go down into the valley of grief

before he or she can scale the heights of spiritual glory…..One must

come to the end of “self” before one can really begin to live.” (p. 286)

“Unless the soul is fed and exercised daily, it becomes weak and

shriveled. It remains discontented, confused, restless.” (p. 302)

“I am selling the greatest product in the world. Why shouldn‟t it be

promoted as well as soap?” (p. 314)

“In an age that is given over to cynicism, coldness, and doubt and in

which the fire and warmth of God is conspicuous for its absence in the

world, my heart cry is, Let the fire fall…..O, God, let the fire of your love

fall on us.” (p. 327)

Dale Roach

http://likeateam.com/billy-graham-quotes-leadership/

Page 78: Bmf 46 leadership principles

72 |LEADERSHIP PRINCIPLES

RAHASIA KEPEMIMPINAN BILLY GRAHAM

Contents Introduction . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

Part One—Coming Alive . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

BANGKIT!

1. Igniting! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19

BERPIJAR & MENYALA!

Part Two—Getting Started . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

LANGKAH AWAL

2. Forming the Team . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39

MEMBENTUK TIM

3. Confronting Temptations . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53

MENANGANI GODAAN

4. Lasering In on the Mission . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

ME-LASER MISI

5. Loving Harsh Critics . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79

MENYUKAI KRITIK TAJAM

Page 79: Bmf 46 leadership principles

73 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Part Three—Creating Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91

MENCIPTAKAN MOMENTUM

6. Communicating Optimism and Hope . . . . . . . . . . . . . 93

MENGKOMUNIKASIKAN OPTIMISME DAN HARAPAN

7. Mobilizing Money . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107

MEMOBILISASI UANG

8. Empowering Soul Mates . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 123

MEMBERDAYAKAN REKAN

9. Expanding the Growing Edge . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 137

MENGEMBANGKAN PINGGIR YANG SEDANG MELEBAR

Part Four—Growing Through Fire and Ice . . . . . 149

TUMBUH LEWAT API DAN ES

10. Summoning Courage . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 151

MEMBANGKITKAN KEBERANIAN

11. Learning from Failure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 165

BELAJAR DARI KEGAGALAN

12. Experiencing Trauma and Betrayal . . . . . . . . . . . . . . . . 177

TRAUMA DAN PENGKHIANATAN

13. Redeeming the Ego . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 191

MENUNDUKKAN EGO

Part Five—Multiplying Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 205

MULTIPLIKASI MOMENTUM

14. Birthing Dreams . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 207

MELAHIRKAN MIMPI

15. Building Bridges . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 221

MEMBANGUN JEMBATAN

16. Igniting Other Leaders . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 239

MEMAJUKAN REKAN SEJAWAT

17. Sowing Seeds in All Seasons . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 257

MENABUR BENIH DI SEGALA MUSIM

Part Six—Deepening in Every Decade . . . . . . . . . . . . . . . 271

TERUS MENDALAM DI SETIAP DEKADE

18. Learning—and Leveraging Weaknesses . . . . . . . . . . . 273

BELAJAR DAN MEMANFAATKAN KELEMAHAN DIRI SENDIRI

19. Plugging into Continuous Voltage . . . . . . . . . . . . . . . . . 287

Page 80: Bmf 46 leadership principles

74 |LEADERSHIP PRINCIPLES

NON-STOP KONTAK DENGAN VOLTASE

20. Innovating . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 303

INOVASI

21. Leading with Love . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 315

MEMIMPIN DENGAN KASIH

Acknowledgments . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 329

UCAPAN TERIMA KASIH

For Further Reading . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 331

BACAAN LEBIH LANJUT

Who’s Who . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 335

SIAPA DIA?

Index . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 339

INDEKS

Part One: Coming Alive The giants all had one thing in common:

neither victory nor success,

but passion. -- PHILIP YANCEY

Semua tokoh besar (raksasa) itu mempunyai 1 hal yang sama;

bukan kemenangan ataupun keberhasilan, melainkan kobaran

api kasih/passion (hasrat yg mulia, keinginan yang besar di

dalam dirinya, sesuatu yg baik yg berkobar dlm jiwanya, beban

yang mulia di dalam hatinya).

Absolute identity with one’s cause is the first

and great condition of successful leadership.

WOODROW WILSON

Penyatuan absolut seseorang dengan tujuannya adalah prasyarat utama

kepemimpinan yang berhasil.

Page 81: Bmf 46 leadership principles

75 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Leadership is forged in the furnace.

Kepemimpinan dimurnikan dalam nyala api.

Sikap hati Billy Graham yang positif dan bijak, tidak memperlihatkan

betapa kompleks dan menyakitkan medan yang mereka tempuh dalam

menghadapi tantangan dahsyat atau dalam mempertahankan kegigihan

mereka.

Kepemimpinan tidak memberi kita sebuah formula untuk dipalajari,

melainkan serangkaian pengalaman hidup yang ditempa dalam

kobaran nyala api.

Jim Collins dalam bukunya Good to Great, dalam penelitian timnya berkenaan

dengan coorporate leaders yang terbaik, berkata ,‖Kami heran, tipe kepemimpinan

macam apakah yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang masuk

bilangan kategori tersebut?‖ Dua hal yang ditemukan timnya yang tampak

berlawanan, namun menyatu:

Kerendahan hati yang

lembut

&

KETETAPAN HATI YANG

GARANG

Dari mana itu muncul?

Ada seorang gadis cantik yang mengembalikan cincin yg telah

diberikan oleh Billy Graham sambil berkata, “Saya tidak yakin

Page 82: Bmf 46 leadership principles

76 |LEADERSHIP PRINCIPLES

kalau kita cocok. Saya belum melihat adanya tujuan yang pasti

dalam hidupmu”. Gadis itu rupanya lebih tertarik pada pria lain

& menemukan apa yang tidak ada pada Billy – tujuan, rencana,

& tanggung jawab.

Boris Pasternak (penyair Rusia) pernah berkata, “Yang menguak

jalan menuju hari-hari yang lebih baik bukanlah revolusi yang

bergejolak,melainkan hati seseorang yang terinspirasi dan

menyala-nyala”.

Theodore Roosevelt:

Penghargaan bukan ditujukan kepada orang yang mengkritik,

bukan pula kepada orang yang membeberkan bagaimana seorang

tokoh tersandung, bukan pula kepada yang menyatakan

bagaimana seseorang dapat melakukan usahanya dengan lebih

baik.

Penghargaan ditujukan pada orang yang “bergelut di arena”, yang

mukanya tercoreng moreng oleh debu, keringat, dan darah; yang

dengan gigih berjuang; yang tidak terluput dari kesalahan dan

berkali-kali mengalami kegagalan,

Karena tidak ada satu usahapun yang terluput dari kesalahan dan

kegagalan.

Penghargaan dyujukan kepada orang yang pantang mundur

berjerih lelah, yang semangatnya tak pernah pudar, yang penuh

Page 83: Bmf 46 leadership principles

77 |LEADERSHIP PRINCIPLES

pengabdian, yang memberikan seluruh dirinya untuk mencaai

tujuan yang muli, yang akhirnya mengalami keberhasilan, atau

aling buruk, kalau ia gagal, setidaknya gagal sewaktu berjuang

dengan berani.

Ia tidak masuk bilangan orang yang kecil nyalinya – yang tidak

mengetahui apa itu kemenangan ataupun kekalahan.

Part Two—Getting Started . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 LANGKAH AWAL Saat anda menemukan misi Anda, terasalah tuntutannya. Misi itu akan memenuhi hati Anda dengan semangat dan keinginan yang tak terbendung untuk segera memulainya. W.Clemenr Stone

1. Forming the Team . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39 MEMBENTUK TIM Bukan tim yang asal dibentuk karena dikejar waktu dan banyaknya ekerjaan. Melainkan tim yang dipilih, dibina, untuk mempunyai prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang benar. Tim yang memimpin sebuah organisasi harus menangani kegagalan dan kemunduran serta mengadakan penyesuaian untuk mengalami pertumbuhan dan mencapai keberhasilan – suatu daftar dinamika yang tak berkesudahan ini sudah tentu dapat mengikis kepercayaan, sekaligus menggores ego. Tim yang sungguh efektif memang sulit untuk dibentuk dan lebih sulit lagi untuk terus dibina. BENTUK DAN BINALAH TIM ANDA.

Page 84: Bmf 46 leadership principles

78 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Yang menentukan keberhasilan organisasibukan soal kepintarannya melainkan kemampuannya untuk menjadikan orang-orang biasa mencapai hasil yang luar biasa – Peter Drucker Siapa Anda adalah siapa yang dibuat tertarik oleh Anda – John C.Maxwell Anda dapat melakukan apa yang tidak dapat saya lakukan. Saya dapat melakukan apa yang tidak dapat Anda lakukan. Bersama-sama, kita dapat melakukan hal-hal besar – Mother Teresa

2. Confronting Temptations . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 MENANGANI GODAAN Waspadalah terhadap godaan dari hal-hal yang dapat merusak anda, terutama godaan yang diiming-iming oleh perusahaan atau bisnis Anda – Richard Baxter Hati-hati terhadap godaan konsumerisme, sikap komsumtif, hedonisme, egoisme, dosa ketamakan, dosa sexual, mementingkan diri sendiri, tidak peduli akan hidup orang lain, mau enak sendiri, dll. Hati-hati terhada nafsu, kesombongan, dan ambisi yang jahat. Hati-hati terhadap: 1. Penanganan keuangan yang tidak jelas 2. Pelanggaran seksual 3. Mengkritik orang lain yang melakukan pelayanan

serupa. KKR tanpa kerjasama dengan gereja setempat, justru mengkritik gereja setempat secara blak-blakan dan tajam. Bekerjasamalah dalam pemberitaan Injil. Hindari sikap anti gereja atau anti pendeta. Sampaikan kebenaran tanpa harus melukai. Utarakan dengan bijaksana.

4. Hasil yang dibesar-besarkan.

Page 85: Bmf 46 leadership principles

79 |LEADERSHIP PRINCIPLES

a. Menunjukkan rasa tidak aman pribadi b. Membohongi c. Untuk kepentingan diri sendiri atau kesombongan d. Memanipulasi orang lain e. Untuk mendapat support atau dana. Lalu digunakan

untuk apa dananya? Untuk keperluan pribadi atau golongan?

Miliki tanggung jawab. Cliff Barrows berkata, “Kami bertanggung jawab kepada TUHAN, Kepada istri kami masing-masing, Kepada sesama rekan, Kepada komite lokal, Dan tentu bertanggungjawab atas kepemimpinan rohani dalam komunitas”. Prinsip mengangani godaan:

1. Jangan meremehkan godaan kecil. Itu akan menjadi besar dengan segera sehingga anda tak dapat menanganinya lagi.

2. Minimalkan kerahasiaan, maximalkan penguatan a. Kami tidak akan mengkritik, mempersalahkan, atau

berbicara negatif tentang orang lain b. Kami akan bertanggungjawab, khususnya dalam

menangani keuangan dengan integritas menurut standar bisnis yang paling tinggi

c. Kami akan mengatakan yang sebenarnya dan seluruhnya jujur, terutama dalam memberi laporan tentang statistik.

d. Kami akan menjadi teladan dalam hal moral; transparan, bersih, hati-hati sehingga jauh dari kecurigaan.

3. Mempraktikkan kejujuran secara terbuka 4. Serahkan tatapan anda pada Tuhan.

Reputasi harus dijaga dengan hati-hati seperti menjaga pot berharga. Bila terjatuh, tidak akan dapat disatukan lagi seperti semula. -- Bill Pollard Tidak ada orang yg bebas dari kesalahan, termasuk hamba-hamba Tuhan. Mereka menjadi hamba-hamba Tuhan bukan karena tidak

Page 86: Bmf 46 leadership principles

80 |LEADERSHIP PRINCIPLES

bercacat cela, tetapi karena sadar akan kelemahannya sendiri; mereka menggelutinya, mereka tidak menutup-nutuinya, dan mereka selalu siap mengoreksi diri – Mohandas Gandhi Saat kita menilaii apakah seseorang adalah pemimpin yang baik atau buruk, pertanyaan yg perlu dipikirkan: “Apakah ia ada di pihak Sepuluh Perintah Alla atau menentangnya? Maka Anda dapat menentukan pemimpin itu seperti seorang Mesias atau seorang Stalin. – Isaac Bashevis Singer Hati nurani yang murni dan jernih adalah Natal yang tak berkesudahan. – Benjamin Franklin Tidak ada yang hilang bila kekayaan hilang, Tetapi sesuatu hilang bila kesehatan yang hilang, Dan segalanya hilang bila karakter yang hilang. – Billy Graham Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, Tetapi lepaskanlah kami daripada yangjahat. – Matius 6:13

3. Lasering In on the Mission . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

ME-LASER MISI Miliki fokus. Miliki ketajaman, tujuan yang jelas. Jangan tercerai-berai. Sebuah kehidupan tidak akan bertumbuh dan berkembang kalau tidak difokuskan, diabdikan, didisiplin. – Dwight L.Moody Kenali panggilanmu. Konsentrasi. Billy Graham memfikuskan diri pada penginjilan. Membimbing orang-orang keluar dari lumpur dosa menuju keselamatan.

Page 87: Bmf 46 leadership principles

81 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Samuel Shoemaker adalah seseorang yg sangat peduli terhadap pnderitaan dan kehampaan hati orang-orang. Ia rindu berbagi Kabar Baik kepada jiwa-jiwa yg letih lesu. Dalam bukunya I stand by The Door, ia mengungkapkan: Saya berdiri di pintu.... Pintu itu pintu yang paling penting di dunia. Itu pintu yang dilalui oraang-orang ketika mereka masuk danmenemukan Tuhan. Tidak ada gunanya tinggal di dalam saja, Sementara di luar masih ada begitu banyak orang. Dan mereka, sama seperti yang pernah saya alami; Sedang mencari-cari di mana letak pintunya. .... Hal yang paling indah di dunia ialah Menemukan pintu itu – pintu kepada Tuhan Hal terpenting yang dapat dilakukan seseorang ialah Meraih tangan salah seorang yang buta, Yang sedang meraba-raba, lalu menaruhnya pada anak kunci Yg dapat diputar dan dibuka hanya oleh Tangan orang itu sendiri. Hati yang menerima Yesus adalah keputusan pribadi sama seperti memutar kunci dan membuka pintu hati kita secara pribadi untuk Tuhan. Orang lain tak dapat melakukannya untuk kita. Sebab ini adalah masalah hati. Apakah yang menjadi fokus anda dalam hidup, pekerjaan, dan pelayanan Anda? Billy Graham juga berprinsip untuk tidak melakukan sesuatupun yang akan menutup pintu terhadap pemberitaan Injil. Itu penting sekali. Integritas moral. Billy Graham memusatkan fokusnya pada misi intinya.

Page 88: Bmf 46 leadership principles

82 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Seorang pemimpin harus benar-benar mengenali tujuannya dan terus bergerak maju ke arah tujuan itu. DL Moody berkata, “Beri saya orang yang berkata, ‘Satu hal inilah yang saya lakukan,’ bukan ‘Lima puluh hal inilah yang saya coba-coba lakukan.’ “ a. Mengedepankan visi; Mencari bantuan b. Memperluas basis bantuan.

Seekor anjing mempunyai 4 kaki, tetapi tidak berjalan di empat ruas jalan sekaligus – Pepatah Haiti

c. Memaksimalkan kejelasan misi Ketakutan kita yg terbesar seharusnya bukan kegagalan, melainkan keberhasilan dalam suatu hal yg sesungguhnya tidak mempunyai nilai yg langgeng -- Anonim

4. Loving Harsh Critics . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79 MENYUKAI KRITIK TAJAM Mintalah teman Anda menyebutkan kesalahan Anda, atau lebih baik lagi, sambutlah seorang musuh yg memonitor dan menyengat anda dg keji. Kritik yg menjengkelkan dapat menjadi berkat bagi orang yg bijak – Charles Haddon Spurgeon Sikap Billy Graham terhadap kritik-kritik yg salah sikap: Jangan terlalu meladeni kritik-kritik tajam yg merusak dan tidak perlu. Jangan membalas, mengatai-ngatai, atau berselisih tentang hal-hal yg tidak penting. Graham menolak untuk menyerang para pengkritiknya ataupun orang-orang yg tdk sependapat dg dia. William Conner pernah mengkritik Billy Graham dalam surat kabar Daily Monitor. Billy Graham menulis: Artikel-artikel anda tentang saya memang kurang simpatik, tapi

Page 89: Bmf 46 leadership principles

83 |LEADERSHIP PRINCIPLES

kedua artikel itu artikel yg ditulis dg kepandaian tingkat tinggi. Billy Graham mengusulkan untuk bertemu. Seusai pertemuan, Conner berkata, “Saya tdk pernah menduga bahwa keramahan dapat mempunyai efekyg amat tajam. Saya tdk pernah menduga bahwa keseerhanaan dapat menempelak seorang berdosa yg begitu keras hati. Kita hidup dan kita belajar..... Orang itu [maksudnya: Billy Graham] tulus dan serius dengan semua perkataannya. Sikap Billy Graham terhadap para pengkritiknya mengungkapkan bahwa ia bermaksud mengatakan, ‘Ajarilah saya.’ Pemimpin umumnya membawa orang-orang ke tempat yang mereka inginkan. Tetapi seorang pemimpin yang besar membawa orang-orang ke tempat yang harus mereka tempuh, namun tidak mereka inginkan. – Rosalynn Carter Kalau akhir dari sesuatu menyatakan saya benar, apa yang dikatakan untuk menentang saya tidak ada faedahnya. Kalau akhir dari sesuatu menyatakan saya salah, maka walau ada 10 malaikat yang bersumpah bahwa saya benar, hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa. – Abraham Lincoln. Selalu dapat ditemukan setitik kebenaran dalam sebuah kritik. Carilah dan kalau anda menemukannya, bergembiralah akan nilainya. – Dawson Trotman 3 hal penting bagi seorang pemimpin: 1. Tetap berpaut pada keyakinan Anda yg terdalam

tentang misi Anda 2. Abaikan kebanyakan dari kritik itu. 3. Jangan memberi respons yang reaktif.

Kepala yang panas dan hati yang dingin tidak akan menyelesaikan apapun – Billy Graham

Page 90: Bmf 46 leadership principles

84 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh – Amsal 12:16 Part Three—Creating Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91 MENCIPTAKAN MOMENTUM Anda harus menentukan cara dan kecepatan kerja, menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi, menjadi teladan tentang apa yang Anda harapkan dari orang lain – Stanley C.Gault

5. Communicating Optimism and Hope . . . . . . . . . . . . . 93 MENGKOMUNIKASIKAN OPTIMISME DAN HARAPAN Seorang pemimpin adalah dealer harapan – NAPOLEON Walau Billy Graham berbicara tentang dosa dan akibatnya yang tragis, berita penting tentang kehidupan baru dan harapan masih terus terngiang di telinga kami. Pengharapan adalah kekuatan untuk bersukacita dalam keadaan yang setahu kita buruk – GK Chesterton Jangan pernah meremehkan kekuatan sikap yang positif. Kepemimpinan merupakan suatu seni yg menghasilkan lebih daripada apa yg dapat dicapai menurut ilmu pengetahuan manajemen. – Colin Powell Jangan tercenung, hadapilah malapetaka. Jangan sekali-kali undur, jangan sekali-kali khawatir, jangan sekali-kali putus asa – Winston Churchcill Saya sudah membaca halaman terakhir Alkitab. Pada akhirnya semuanya akan baik. – Billy Graham

Page 91: Bmf 46 leadership principles

85 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa – Mazmur 23:6 Nothing is impossible – Jesus Matthew 17:20, Luke 1:37

6. Mobilizing Money . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107 MEMOBILISASI UANG Kalau seseorang mempunyai sikap yg lurus terhadap uang, hal itu akan menolong dirinya ,emuruskan hampir semua bidang hidupnya – Billy Graham Bila saya punya uang, secepatnya saya manfaatkan supaya uang itu tidak menguasai hati saya – John Wesley Uang menjadi batu ujian kebajikan seseorang – George Orwell Tidak salah kalau anda kaya. Yang salah ialah kalau kekayaan itu menguasai Anda. – Billy Graham Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas – Amsal 22:1

7. Empowering Soul Mates . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 123 MEMBERDAYAKAN REKAN Kepemimpinan berkaitan erat dengan membuat orang2 bekerjasama dengan Anda, bukan bagi Anda – terutama bila mereka tidak wahib bekerja bagi Anda. – Fred Smith SR Seorang pemimpin yg sukses, bukan orang yg suaranya terdengar di mana-mana, tetapi yg telinganya siap dan tanggap untuk mendengar, dan bahwa yg genius adalah orang yg membantu mengembangkan bakat orang lain, bukan yg mencapai keberhasilan untuk diri sendiri saja. – Warren Bennis

Page 92: Bmf 46 leadership principles

86 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Tugas seorang eksekutif bukan mengubah manusia, tetapi sebagaimana dikatakan Alkitab dalam perumpamaan talenta, bahwa pekerjaannya adalah melipatgandakan kemampuan kinerja keseluruhan staf dengan jalan menggunakan kekuatan, kesehatan lahiriah/batiniah, dan aspirasi yg ada pd setiap individu – Peter Drucker. Mungkin Anda bisa mengharuskan orang2 mempertahankan standar minimum dg jalan menekankan soal kewajiban, tetapi keberhasilan moral dan spiritual tidak bergantung pada desakan, melainkan pada tarikan – Reinhold Niebuhr Orang yg mau melakukan segalanya sendiri dan yg mau mendapatkan pujian bagi dirinya sendiri saja tidak akan menjadi seorang pemimpin yg handal. – Andrew Carnegie

8. Expanding the Growing Edge . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 137 MENGEMBANGKAN PINGGIR YANG SEDANG MELEBAR Pada masa ketika tidak ada kepemimpinan, masyarakat mandek dan statis. Kemajuan akan terjadi kalau para pemimpinyg berani dan handal meraih kesempatan untuk mengadakan perubahan – membuat segala sesuatu menjadi lebih baik – Harry S. Truman Seorang pemimpin berani melawan arus budaya yg salah, dan ia bertindak radikal. Saat serangan gencar, ia tidak goyah maupun mundur mengambil jalan yg aman. Ia tidak bimbang, ia tetap tidak beranjak dari keyakinannya. Kalau kita tdk paham akan pandangan kuat orang2 tentang suatu perkara, kita akan menghadapi dua rintangan. 1. Kita tdk akan tahu bagaimana menyampaikan keyakinan

kita dg cara yg efektif kpd mereka yg sedang ragu atau yg tdk sependapat dg kita.

2. Kita akan dikejutkan oleh reaksi yg tidak disangka-sangka.

Page 93: Bmf 46 leadership principles

87 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Pada awal setiap kemajuan besar manusia, harus ada:

o Jiwa yg bersemangat, o Kebutuhan khsus, o Dan seorang pemimpin

Ketiga unsur itu harus tepat bagi saat-saat tertentu dalam sejarah atau tidak ada sesuatupun yg akan terjadi. – Coretta Scott King Tes bagi seorang pengkhotbah ialah jemaat melangkah pulang dg berkata, “Saya akan melakukan sesuatu”, bukan”Kotbahnya bagus”. Billy Graham selalu menunjukkan respek terhadap orang-orang yg mempunyai hasrat untuk menjadikan dunia ini tempat yg lebih baik.

Part Four—Growing Through Fire and Ice . . . . . 149 TUMBUH LEWAT API DAN ES Berdoalah spaya anda tegar, Tetapi mempunyai hati yg lembut – Ruth Graham

9. Summoning Courage . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 151 MEMBANGKITKAN KEBERANIAN Keberanian untuk bertindak dalam kebenaran adalah kualitas utama insani karena kualitas itu menopang kualitas2 lainnya – Winston Churchcill Billy Graham: Satu hal, saya akan terus memberitakan Injil, sedikit atau banyak orang yg hadir di sana. a. Bersikaplah berani, dalam hal yg biasa dan dalam

suasana yg kacau. b. Kenalilah rasa takut sebagai katalisator keberanian.

Page 94: Bmf 46 leadership principles

88 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Kehidupan adalah sebuah pertempiran yg menuntut Anda menunjukkan keberanian Anda. – Henry David Thoreau

c. Siagalah. Bertindaklah! Menghindari bahaya tidak lebih aman dalam jangka panjang. Lebih baik menghadapinya. Kehidupan ini petualangan yg ditempuh dg berani atau bukan apa-apa – Helen Keller Sebuah pepatah kuno: Rasa TAKUT MENGETUK PINTU, Iman menjawab: “Tidak ada siapa-siapa di sini”

d. Dirikanlah benteng keberanian Keberanian melahirkan peneguhan diri, sedangkan sikap pengecut hanya akan menghancurkan diri sendiri. Keberanian siap menghadapi rasa takut, maka ia dapat menguasainya; sikap pengecut menekan rasa takut, maka ia dikuasai rasa takut. Laki-laki pemberani tidak pernah kehilangan semangat hidup meski situasi hidupnya hampa semangat; Laki-laki pengecut dibuat tercengang oleh ketidaktentuan hidup dan kehilangan kemauan hidup.

e. Takutlah terhadap yg benar Kata courage (keberanian) berasal dar bahasa Latin yg berarti hati. Keberanian menunjukkan bagaimana sesungguhnya bagian terdalam dari diri kita. Mazmur: “Berbahagialah orang2 yg takut akan Tuhan. Pujilah Tuhan, hai orang2 yg takut kepada Tuhan.

Page 95: Bmf 46 leadership principles

89 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Layanilah Tuhan dg takut dan hormat, Dan bersukacitalah!” Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yg membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Gabriel berkata kepada Maria, “Jangan takut”. Gabriel berkata kepada Zakharia, “Jangan takut”. Kata malaikat Tuhan kepada Gideon, “Jangan takut”.

Keberanian itu menular. Saat seorang pemberani menyatakan pendapatnya dg jelas, tulang punggung orang2 lainnya dipertegar. – Billy Graham Sekalipun aku berjalan dalamlembah kekelaman, Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yg menghibur aku. – Mazmur 23:4

10. Learning from Failure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 165 BELAJAR DARI KEGAGALAN Mengalami kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat adalah suatu kberhasilan – Winston Churchill Kegagalan adalah suatu kesempatan untuk memulai lagi dg lebih inteligen – Henry Ford Kita semua mengalami kegagalan – termasuk yg terbaik di antara kita pun – JM Barrie Latihlah diri anda menghadapi kegagalan. Gigih dan bangkit atas kegagalan. Failing forward. Ambil resiko:

Page 96: Bmf 46 leadership principles

90 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Membiarkan diri dikuasai rasa takut mengambil resikoakan menghambat daya kita untuk bertumbuh. Seorang pemimpin tidak bisa berjalan di tempat. Hanya orang yg berani gagal sajalah yg dapat mencapai keberhasilan – Robert F. Kennedy Kesuksesan bukanlah sesuatu yg final. Dan kegagalan jarang sekali fatal. Yg penting ada keberanian untuk terus maju – Winston Churchill Pemandangan indah dan onspirasi diperoleh di puncak gunung, tetapi buah2 bertumbuhan di lembah – Billy Graham

11. Experiencing Trauma and Betrayal . . . . . . . . . . . . . . . . 177 TRAUMA DAN PENGKHIANATAN Pembentukan karakter tidak terjadi dalam kemudahan dan ketenangan. Hanya lewat cobaan dan penderitaan sajalah jiwa dapat diperkuat, visi dapat diperjernih, ambisi terinspirasi, dan keberhasilan tercapai – Hellen Keller Hope for Troubled Heart (Billy Graham): Sejauh menyangkut penderitaan, saya tidak berbeda dari anda. Saya juga ingin hidup bebas dari penderitaan, bebas dari rasa nyeri, bebas dari disiplin pribadi yg amat ketat. Saya pernah merasa amat tertekan sampai2 ingin melarikan diri dari kenyataan. Tuhan sudah memanggil saya untuk memikul tanggung jawab, dan saya harus setia. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yg pahit yg menimbulkan kerusuhan dan yg mencemarkan banyak orang.

Page 97: Bmf 46 leadership principles

91 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Kenyamanan dan kemakmuran tidak pernah memperkaya dunia sebanyak yg dilakukan oleh kesukaran – Billy Graham

12. Redeeming the Ego . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 191 MENUNDUKKAN EGO Mereka yg dinilai luhur pada pandangan manusia berada di posisi yg paling tidak terlindung dari bahaya yg dampaknya sangat menyedihkan – Thomas A.Kempis Kata “ego” setidaknya mempunyai 2 definisi: 1. Memandang atau menilai diri sendiri secara berlebihan

(kesombongan) 2. Kesadaran akan martabat dan nilai diri (respect

terhadap diri sendiri) Menundukkan ego berkaitan dg seberapa efektifnya ego kita ditandai oleh definisi kedua, bukan definisi pertama. Kerendahan hati sama dengan membuat penilaian yg benar terhadap diri sendiri – Charles H.Spurgeon Sudah sering saya terdorong untuk berlutut dan berdoa oleh keyakinan bahwa tidak ada tempat lain yg dapat saya hampiri. Hikmat saya sendiri dan segala sesuatu tentang diri saya tampaknya tidak cukup untuk satu hari itu. – Abraham Lincoln Ketika dipermalukan, teruslah memimpin. Bila anda merencanakan untuk membangun sifat baik, anda terlebih dahulu harus meletakkan fondasi yg amat dalam: kerendahan hati – Augustine Yang diukur Tuhan bukan seberapa besarnya keberhasilan kita atau seberapa banyaknya kecakapan kita, melainkan seberapa dalamnya kerendahan hati kita – Billy Graham

Page 98: Bmf 46 leadership principles

92 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Part Five—Multiplying Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 205 MULTIPLIKASI MOMENTUM Seorang pemimpin adalah seorang individu pencipta visi yg menggerakkan orang-orang dari tempat di mana mereka berada ke tempat di mana mereka belum pernah ada – Henry Kissinger

13. Birthing Dreams . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 207 MELAHIRKAN MIMPI Jangan membuat rencana kecil. Buatlah rencana sebesar yg dapat Anda pikirkan – Harry Truman Mengambil langkah baru, mengucapkan kata yg baru, adalah sesuatu yg paling ditakuti orang – Fyodor Dostoyesvsky Dalam setiap perjuangan, selalu ada pemimpin yg tangguh, Visi yg mantap, Dan seringkali pula ada seorang musuh – Fred Smith SR. Doa bukan hanya meminta, tetapi mendengarkan perintah Tuhan.

14. Building Bridges . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 221 MEMBANGUN JEMBATAN Seorang pemimpin yg sejati bukan seorang pencari konsensus, tetapi seorang pembentuk konsensus – Martin Luther King Jr. Lihatlah hal2 yg baik,bukan kesalahan2 yg dilakukan orang. Dibutuhkan ukuran otak yg jauh lebih besar untuk mencaritahu apa yg tidak salah pada diri seseorang drpd mencaritahu apa yg salah – RL Sharpe A. MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP kerukunan dan

ekumene.

Page 99: Bmf 46 leadership principles

93 |LEADERSHIP PRINCIPLES

B. Perlihatkan minat, akui keterbatasan C. Carilah hal2 yg sama2 dapat disetujui D. Tangani perbedaan secara kreatif E. Menjalin persahabatan F. Menghimpun bersama & bekerjasama Airmata yg tercurah untuk diri sendiri adalah air mata kelemahan, Tetapi air mata yg tercurah untuk org lain adalah pertanda kekuatan. – Billy Graham

15. Igniting Other Leaders . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 239 MEMAJUKAN REKAN SEJAWAT a. Pilihlah dg bijak; bagikanlah secara terbuka b. Percayailah siapa yg dapat dipercaya c. Mempunyai wawasan jauh ke depan d. Mempunyai wawasan dan pengertian yg semakin luas,

tetapi tetap tajam.

Batu ujian bg seorg pemimpin ialah apakah ia meninggalkan keyakinan dan kemauan kuat di dalam diri pemimpin lainnya untuk terus maju – Walter Lippmann Kepemimpinan adalah menggugah orang2 sehingga mereka bergerak dari dalam diri mereka sendiri – Frederick R.Kappel

16. Sowing Seeds in All Seasons . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 257 MENABUR BENIH DI SEGALA MUSIM Kehidupan bukan hanya beberapa tahun untuk memuaskan diri sendiri atau untuk memajukan karier. Kehidupan adalah sebuah hak istimewa, sebuah tanggung jawab, sebuah penatalayanan untuk dijalani seturut panggilan yg lebih luhur – Elizabeth Dole Jangan jemu-jemu berbuat baik. – Alkitab

Page 100: Bmf 46 leadership principles

94 |LEADERSHIP PRINCIPLES

A. Gunakan karunia anda & harapkan hasil yg besar B. Prioritaskan manajemen diri sendiri C. Jangan menginjak tunas muda

Kalau kita tidak bersimpati dg anak2 muda, maka saya pikir pekerjaan kita di dunia ini sudah lewat – George MacDonald

Part Six—Deepening in Every Decade . . . . . . . . . . . . . . . 271 TERUS MENDALAM DI SETIAP DEKADE Orang yg mempunyai keluguan hati seperti anak kecil akan menemukan pintu gerbang kehidupan yg terbuat dari emas, dan ia akan mendapatinya terbuka lebar – John Henry Jowett

17. Learning—and Leveraging Weaknesses . . . . . . . . . . . 273 BELAJAR DAN MEMANFAATKAN KELEMAHAN DIRI SENDIRI Pada masa yg sedang terus-menerus berubah, orang yg suka belajar adalah orang yg mewarisi bumi. Sedangkan org yg sudah berhenti belajar, menemukan dirinya sendiri diperlengkapi dg baik hanya untuk menangani dunia yg sudah berubah. – ERIC HOFFER Belajar sesuatu tidak tercapai secara kebetulan, tetapi harus diusahakan dg sepenuh hati --- Abigail Adams

18. Plugging into Continuous Voltage . . . . . . . . . . . . . . . . . 287 NON-STOP KONTAK DENGAN VOLTASE Ketika kita sudah mencapai akhir dari diri kita sendiri, kita baru mencapai awalnya Tuhan – Billy Graham Milikilah kesehatan rohani. Kalau jiwa kita tidak diberi makan dan tidak dilatih setiap hari, maka ia akan menjadi lemah dan layu. Ia akan tetap tidak puas, tidak menentu arah, dan cemas – Billy Graham

Page 101: Bmf 46 leadership principles

95 |LEADERSHIP PRINCIPLES

19. Innovating . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 303 INOVASI IDE BARU. Tetaplah berusaha mencapai kemajuan. Temukan inovator. Bertindaklah cepat, tetapi realistis. Miliki selera humor Saya sedang menjual produk terbesar di dunia. Mengapa tidak diiklankan sebaik mengiklankan sabun? – Billy Graham

20. Leading with Love . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 315 MEMIMPIN DENGAN KASIH Siapa yg mau Anda ubah, harus terlebih dahulu Anda kasihi – Martin Luther King Jr Bukan berapa banyak yg kita lakukan, tetapi berapa banyak kasih yg kita sertakan dalam perbuatan kita – Mother Teresa Pada zaman yg diwarnai sikap sinis, dingin, ragu, di mana api dan kehangatan Tuhan sudah nyata absen di dunia ini, Hati saya menjerit, “Curahkanlah api kasihMu Tuhan.... Oh Tuhan, curahkanlah api kasihMu ke atas kami” –m Billy Graham

Page 102: Bmf 46 leadership principles

96 |LEADERSHIP PRINCIPLES

”DOA ADALAH NAFAS KEHIDUPAN ORANG PERCAYA”

1. Saling Mendoakan

YAKOBUS 5:16b

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,

supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan,

sangat besar kuasanya.

Doa adalah nafas orang Kristen. Tanpa doa kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Yakobus mengingatkan bahwa doalah yang membuat segala masalah dapat

teratasi jika dengan benar didoakan.

Doa yang bagaimana yang berkemenangan?

Doa yang benar yang sungguh-sungguh kita doakan lepada

Tuhan

Berdiam diri: jika Tuhan mau Tuhan yang akan berperang

untuk kita. Biar kehendak Tuhan yang jadi

Doa yang benar adalah doa yang percaya akan waktunya Tuhan.

Doa yang benar adalah doa yang percaya akan kuasa Tuhan.

2. Doa Berkemenangan

MATIUS 15:21–28

Ketika kita datang pada Tuhan dengan pergumulan kita, maka Tuhan akan

datang menolong kita.

Tuhan mau melakukan sesuatu bagi orang yang rendah hati.

Matius 21: 22

Page 103: Bmf 46 leadership principles

97 |LEADERSHIP PRINCIPLES

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,

kamu akan menerimanya."

Ketika kita berdoa, kita harus beriman bahwa Tuhan pasti menjawab.

Doa yang benar adalah doa yang berkemenangan.

Sabda Tuhan Yesus juga mengingatkan kepada kita semua: ‖Berjaga-

jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh

memang penurut, tetapi daging lemah.‖ (Matius 26:41)

"Pdt. Marinus R. T. Mainaky", http://effatha.org/

”MINTALAH KEPADA TUHAN”

Mazmur 2 : 1 – 12

Minggu, 18 Jan 2015

PENGANTAR

Mazmur ini adalah mazmur mesianis; mazmur yang menggambarkan raja

sebagai orang yang diurapi Allah dan melakukan segala yang ditetapkan

Allah.

Mazmur ini ditulis Daud dan dikutip penulis Perjanjian Baru untuk

menjelaskan kedudukan Yesus sebagai Tuhan dan yang diurapi-Nya yang

menimbulkan perlawanan dari penguasa dunia (Kisah Para Rasul 4:24-27).

Sebagai raja yang dilantik Allah, maka ia dilengkapi dengan kuasa dan

berkat yang melimpah agar dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya

dengan sebaik-baiknya.

PENJELASAN NAS

Ayat 1-6

Page 104: Bmf 46 leadership principles

98 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Pelantikan raja yang diurapi Allah menimbulkan goncangan hebat di

kalangan penguasa dunia. Mereka melakukan persekongkolan jahat untuk

menolak raja dengan cara menggalang kekuatan agar mereka terbebas dan

dapat berkehendak tanpa batas. Mereka menganggap raja yang diurapi Allah

mengungkung kedaulatan mereka. Pemufakatan jahat ini bukan sesuatu

yang harus dirisaukan dan ditakuti. Allah memerhatikan perilaku mereka

dan menertawakan cara-cara yang mereka buat guna melawan raja yang

diurapi-Nya. Tuhan menganggap tindakan mereka sebagai permainan yang

menggelikan dan menganggap mereka tak mampu melawan kehendak-Nya.

Allah tidak hanya menertawakan mereka, bahkan Allah dapat menyatakan

kehangatan murka-Nya.

Ayat 7-9

Raja yang diurapi Allah itu adalah anak manusia yang dikasihi-Nya dan

ditugaskan menjalankan pemerintahan Allah di muka bumi. Raja yang

dilantik itu memiliki mandat ilahi dan diberi otoritas untuk menghancurkan

musuh-musuhnya tanpa belas kasihan bagaikan tembikar yang terpecah.

Mandat ilahi menjadi utama dan penting sehingga pelantikan oleh Allah

menjadi jaminan yang membuat raja dapat menegakkan pemerintahan Allah

dengan wibawa sorgawi. Allah melengkapi raja yang diurapi-Nya dengan

harta benda yang melimpah. Kekuasaan yang besar dengan segala sumber

daya alam yang ada menunjukkan bahwa raja yang dilantik patut dihormati

dan dikagumi. Sebagai pemimpin, ia adalah raja tidak perlu kuatir tentang

hidup dan masa depannya.

Ayat 10-12

Dengan otoritas ilahi dan jaminan berkat yang melimpah, raja diingatkan

untuk setia dalam ibadah dan berlaku bijak dalam tindakan dan keputusan-

keputusannya. Raja bukanlah Tuhan yang harus disembah dan ditakuti. Raja

tetap adalah manusia ciptaan Allah yang diperkenankan menjadi pemimpin

karena kemurahan Allah. Raja tidak boleh sombong dan menuntut

penyembahan dari pihak manusia. Ketertundukan raja kepada Allah menjadi

keharusan bahwa hidup dan status yang dimilikinya semata karena

kehendak Allah. Jika raja mengabaikan ibadah dan pengajaran firman dalam

pengabdiannya, maka Allah dapat menjadi lawannya. Allah sendiri

melawan orang yang diurapi-Nya. Murka Allah dapat menyala jika raja

hidup dengan cara-caranya sendiri dan mengabaikan kebenaran firman-Nya.

Page 105: Bmf 46 leadership principles

99 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Karena itu tidak hanya raja, tetapi semua orang diingatkan untuk mengasihi

Allah dan hanya berlindung pada-Nya agar mereka menikmati kebahagiaan

hidup.

PERCAKAPKAN

1. Sebutkanlah hal-hal yang harus dilakukan pemimpin yang baik dalam

menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

2. Beri komentar saudara jika ada pemimpin yang memperkaya diri dan

tidak peduli terhadap nasib dari orang yang dipimpinnya. Apakah saudara

percaya pemimpin kita dapat menjalankan tugasnya dengan sungguh-

sungguh?

3. Apa jadinya jika pemimpin mengabaikan doa dan ibadah? Apakah

mereka semakin bersinar atau menjadi redup karir dan masa depannya? Beri

pendapat saudara.

Selamat Berdiskusi. "Sabda Guna Krida"http://effatha.org/

”PENOLONG SEPADAN”

Kejadian 2 : 18 – 25

Minggu, 11 Jan 2015

LATAR BELAKANG NAS

Urutan peristiwa penciptaan dalam Kejadian 1 mencapai klimaksnya pada

penciptaan manusia. Hal ini berarti bahwa kehadiran manusia di bumi

bukanlah tanpa sengaja dan bukanlah karena peristiwa alam semata.

Bahkan semua peristiwa alam ini bisa dijelaskan dengan satu keyakinan

bahwa tidak ada yang dapat terjadi dan tidak ada sesuatu pun yang dialami

kalau bukan karena perkenan Allah. Dan inilah yang menjadi latar belakang

Page 106: Bmf 46 leadership principles

100 |LEADERSHIP PRINCIPLES

penulisan kitab Kejadian 1 ini bahwa manusia berasal dari buatan tangan

Allah sang pencipta yang telah menempatkan secara istimewa di bumi ini.

Manusia seharusnya percaya akan kesaksian penciptaan ini bahwa tidak ada

illah atau berhala atau para dewa yang menciptakan bumi ini. Kepercayaan

manusia kepada satu-satunya Allah yang telah menjadikan manusia yang

patut disembah dan ditaati. Karena tidak ada kuasa yang lain yang dapat

mengetahui manusia selain pencipta-Nya yang juga telah membuat manusia

lain sebagai pasangan yang sepadan, yang tepat atau yang sesuai dengan

kebutuhan dasar manusia.

PENJELASAN NAS

Ayat 18 ―Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan

menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.‖

Kalimat ini menunjukkan bahwa kita sebagai manusia yang telah

diciptakan-Nya diberi perhatian oleh Allah yang mengerti kebutuhan

manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yaitu buatan tangan-Nya

sendiri akan dipenuhi dan disiapkan Allah kebutuhannya yaitu memiliki

penolong yang sepadan. David Atkinson dalam buku seri Pemahaman dan

Penerapan Alkitab masa kini ―Kejadian 1-11‖ pada halaman 82-83

menjelaskan perkataan ezer kenegdo (bhs Ibrani) yang diterjemahkan

―penolong yang sepadan‖. Arti Ezer ialah seorang yang membantu dan

memberi semangat, yang melengkapi kekurangan dari orang yang

dibantunya. Istilah ini sering dipakai dalam PL berkenaan dengan bantuan

dari Allah. Katakenegdo agaknya bertalian dengan kata kerja yang berarti

―menjadi jelas atau kentara‖. Kata benda yang bertalian menunjuk kepada

seorang yagn ulung. Jadi ―seorang penolong yang sepadan‖ maksudnya

adalah ilah penolong yang sama ulungnya, atau sama kekhususannya. Ini

menunjukkan bahwa penolong ini pasti layak berdiri di hadapan manusia

sebagai imbangannya, temannya, pelengkapnya. Tidak terkandung di sini

rasa inferioritas, rasa di bawah ukuran atau rasa diperuntukkan sebagai

budak, melainkan seorang yang mirip dengan manusia pertama itu.

Ayat 19 Karya ciptaan Allah tidak berarti hanya pada hari-hari kesibukan-

Nya secara berurut dari hari pertama sampai hari keenam. Namun sampai

hari ini dan seterusnya pun Ia adalah Allah yang terus berkarya, Allah yang

terus mencipta yaitu Allah yang terus menerus melakukan pembaharuan

untuk setiap alam ciptaan-Nya. Dari ayat 19 ini kita melihat bahwa Allah

Page 107: Bmf 46 leadership principles

101 |LEADERSHIP PRINCIPLES

tetap akan terus melanjutkan karya ciptaan-Nya dengan membentuk dari

tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara lalu diserahkan

kepada manusia untuk diberi nama. Manusia mendapatkan hak istimewa

diberi kepercayaan sebagai mitra kerja Allah untuk memberi nama binatang-

binatang tersebut.

Ayat 20 manusia melaksanakan tugasnya memberi nama kepada segala

ternak, burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang hutan. Saat

manusia memberi nama kepada binatang-binatang tersebut, tidak ada yang

sepadan dengan dirinya.

Ayat 21-25 Setelah manusia memberikan nama artinya melakukan perintah

Allah untuk memberi nama kepada segala binatang tersebut, Allah pun

memenuhi kebutuhan manusia. Komentar van Rad sebagaimana dikutip

oleh David Atkinson dalam buku yang sama hal.86 mengatakan ―Allah

membuat manusia itu tidur nyenyak artinya Allah tak boleh diamati kalau

sedang menciptakan. Manusia tidak boleh melihat bagaimana Allah

berkarya, manusia hanya dapat mengagumi hasil ciptaan Allah.‖ Allah

berkarya untuk menciptakan pasangan yang sepadan. Kita bisa mengambil

sebuah pelajaran melalui ayat ini, bahwa di saat manusia tertidur pun Allah

bekerja untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah mengambil tulang rusuk

dan menciptakan seorang perempuan. Begitu terbangun manusia begitu

girang dan berkata ―Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari

dagingku. ‖Ia akan dinamai perempuan‖ bukanlah contoh dari formula

pemberian nama yang dipakai untuk binatang-binatang. Ungkapan Adam di

atas bukan perintah yang mencerminkan kekuasaan, melainkan sambutan

sukacita. Dalam bahasa Ibrani ish dan ishshah (laki-laki dan perempuan)

menunjuk kepada kekomplementeran (saling melengkapi) dan kesederajatan

kedua jenis kelamin. Artinya perempuan yang dijadikan pasangan yang

sepadan bukan dibuat dari luar tubuh manusia. Ada satu kesatuan yang

memang diambil dari manusia lalu dibentuknya perempuan. Dari satu

menjadi dua untuk kemudian bersatu kembali. Dari seorang manusia lalu

dijadikan dua kemudian Allah membuat mereka dipersatukan kembali

kedua manusia itu sama-sama telanjang namun tidak merasa malu. Artinya

mereka mengenal keterbukaan dan kesatuan yagn tidak terselubung oleh

rasa bersalah, tidak galau oleh nafsu, dan tidak terhalang oleh perasaan malu

karena saat itu manusia belum dirusak oleh dosa dan dalam kejatuhan

manusia yang melanggar perintah Allah.

Page 108: Bmf 46 leadership principles

102 |LEADERSHIP PRINCIPLES

GAGASAN UTAMA

Manusia dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di bumi ini

adalah mitra kerja Allah. Hal ini nampak melalui pemberian nama binatang-

binatang seperti yang dicatat dalam ayat 19-20. Manusia membutuhkan

pasangan yang sepadan dengan dirinya dan Allah sang pencipta tentu

mengetahui kebutuhan manusia yang telah dibuat dengan tangan-Nya

sendiri.

Allah memberikan pasangan yang sepadan dengan manusia dibuat dari

bagian tubuh yang ada pada manusia itu sendiri. Sehingga dari proses

penciptaan perempuan ini kita bisa melihat bahwa laki-laki dan perempuan

adalah satu. Perempuan diciptakan dari laki-laki dan ketika laki-laki melihat

perempuan yang telah Tuhan bentuk dari bagian tubuhnya, ia sangat

bersukacita. Mereka sederajat dan bersama-sama melaksanakan tugas dan

tanggung jawab dalam ikatan yang diciptakan dari unsur yang sama dan

satu.

Kerinduan manusia membutuhkan pasangan yang sepadan harus diingat

sebagai bagian dari kebutuhan sehingga ketika kita mendengar tragedi

kemanusiaan yang saling menyerang, saling membunuh dan saling

menyakiti, kita bisa membayangkan betapa luar biasa menyedihkan hati kita

terlebih hati sang pencipta yang telah menciptakan manusia di bumi ini.

Bahkan ketika kita melihat pemandangan keluarga. Sungguh menyedihkan

ketika pengkhianatan, penganiayaan dan kekerasan terus menerus terjadi di

antara manusia laki-laki dan perempuan yang telah Tuhan persatukan dalam

ikatan perkawinan.

POKOK PIKIRAN KHOTBAH

1. Manusia membutuhkan orang lain. Ketika manusia yang ditemuinya

adalah ―tulang dari tulangku dan daging dari dagingku‖. Lalu kedua

manusia ini menjadi satu kembali dalam ikatan perkawinan. Namun yang

terjadi begitu banyak alasan dari pribadi satu sama lain yang mendasari

hidup tidak lagi saling mengasihi tetapi saling menyakiti.

2. Ada banyak luka yang telah terjadi dalam hubungan antar sesama

manusia. Dalam hidup di tengah-tengah masyarakat kita mendengar dan

melihat berbagai kejadian mengenaskan antara suami dan istri antara teman

Page 109: Bmf 46 leadership principles

103 |LEADERSHIP PRINCIPLES

satu dengan yang lain, antara karyawan dengan atasan, dsb. Hal yang sama

juga terjadi dalam Gereja, yang menjadi lembaga yang mengajarkan dan

mendidik umat untuk hidup dalam kekudusan. Maka Gereja benar-benar

harus peka dalam melakukan suatu kegiatan yang dapat memulihkan setiap

pribadi yang pasangan hidup sepadannya telah melukai pasangan satu sama

lain. Gereja jangan sampai menjadi sumber terlukanya orang-orang yang

ingin mencari kebenaran dan keadilan. Gereja jangan sampai menjadi

tempat terjadinya perselingkuhan, pertengkaran, perceraian. Kita semua

mengetahui tugas dan peran kita sebagai mitra kerja Allah. Hal tersebut

adalah yang paling terdepan untuk kita hayati guna menjadi saluran berkat

bagi orang-orang yang mencari ketenangan dan kedamaian hati. Bahkan

gereja hendaknya menjadi tempat dari curahan hati atas pergumulan

masalah rumah tangga warga jemaat.

3. Mari kita menjadi mitra kerja Allah yang saling menopang dan

menghargai satu sama lain. Yang satu punya kelebihan akan semakin

sempurna karena dilengkapi oleh yang lain. Yang satu punya kelemahan

maka di dalam kelemahan itu kita saling memberi satu sama lain. Namun

ketika yang satu telah berbuat dosa, mari kita punya rasa malu agar

menyadari dan tidak mengulangi kesalahan tersebut. Hubungan dengan

sesama dalam suatu ikatan kerjasama membuat kita saling mengetahui

kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun jangan sampai kita

menjadi tidak tahu malu lalu berualng-ulang melakukan kesalahan yang

sama. Gereja harus berbicara, Gereja sebagai persekutuan orang kudus harus

tetap bersinar dan berperan sebagai lembaga yang menyatakan kebenaran

untuk menolong keluarga atau pun pribadi yang bermasalah; baik dalam

hubungan antar sesama terrlebih dalam hubungan suami-istri. Mari kita

koreksi diri supaya Gereja dapat berperan sebagai mitra kerja Allah dalam

menjalankan tugas tanggungjawabnya di bumi ini.

PENDALAMAN

1. Apa arti menjadi penolong sepadan? Siapa yang dimaksud

dengan penolong sepadan?

2. Dalam hubungan dengan keluarga. Apakah Saudara sudah

menjadi pasangan yang sepadan?

3. Dalam hubungan dengan Gereja, sejauh mana Saudara

menemukan bahwa Gereja memiliki kepedulian dalam

Page 110: Bmf 46 leadership principles

104 |LEADERSHIP PRINCIPLES

meningkatkan kesadaran hubungan kemitraan antara suami dan

istri.

4. Apa kegiatan yang Gereja lakukan agar peran menjadi

pasangan sepadan dapat terlaksana dengan baik?

”BUKAN EMOSI, TAPI REFLEKSI”

Keluaran 2 : 11 – 15

Minggu, 04 Jan 2015

LATAR BELAKANG

Nama Kitab Keluaran dalam bahasa Ibrani We’elle syemotartinya inilah

nama-nama; sedangkan dalam bahasa Yunani memakai

istilah exodus artinya Keluar.

Isi kitab Keluaran terdiri dari beberapa peristiwa besar, diantaranya:

pembebasan dari Mesir dan perjalanan ke Sinai (1-18); perjanjian di Sinai

(19-24); Kemah Suci dan ritual keagamaan (25-31); pengingkaran dan

pembaruan Perjanjian (32-34); pembangunan Kemah Suci (Keluaran 35-

40).

Peristiwa pembebasan dari tanah perbudakan di Mesir merupakan titik balik

kehidupan orang Israel, yang tadinya terpuruk dan ditindas sebagai budak.

Allah memerdekakan dan menyelamatkan mereka.

Perjalanan di padang gurun yang begitu lama untuk menuju tanah perjanjian

merupakan suatu proses bagi umat untuk belajar hidup beriman; untuk

sungguh-sungguh taat dan setia sepenuhnya hanya kepada Allah. Dalam

rangka pembentukan karakter hidup sebagai umat Allah, orang Israel

dituntun melalui Dasa Titah yang diberikan Allah melalui Musa di

pegunngan Sinai. Dasa Titah dan hukum-hukum-Nya diberikan kepada

Page 111: Bmf 46 leadership principles

105 |LEADERSHIP PRINCIPLES

umat Allah agar umat sungguh mengalami perubahan dan pembaharuan

hidup.

PENJELASAN TEKS

Di Mesir, orang-orang Ibrani adalah budak dan mereka adalah bangsa asli

dari Musa, yang pada waktu itu justru hidup berjarak dengan mereka karena

Musa hidup di istana Firaun.

Darah Ibrani yang mengalir di tubuh Musa, rupanya bergolak ketika ia

melihat hari-hari penyiksaan, penderitaan bangsanya. Hari demi hari

desakan dalam diri Musa makin bertambah hebat, hingga sampai pada suatu

kesempatan, Musa menumpahkan segala desakan dan gejolak emosionalnya

pada seorang mandor Mesir, hingga mandor itu mati. Tindakan emosional

Musa berakibat buruk baginya, sehingga ada perintah Firaun untuk

menghukum mati Musa. Dan Musa melarikan diri dari usaha penangkapan

atas dirinya. Dia keluar dari istana, dia keluar dari keramaian kehidupannya,

dia mengasingkan diri, dia mencari tempat persembunyian.

Di tanah Median, di sebuah padang, di tempat yagn tidak ramai dan

cenderung sepi, ia duduk-duduk. Pengertian yang lebih luas ―ia duduk, diam

dan merenungkan dirinya‖. Musa melakukanrefleksi atas peristiwa yang

terjadi.

Jelas sekali bagaimana TUHAN berkarya dan bekerja bagi Musa. Dalam

situasi penindasan, tekanan bahkan ancaman kematian, kuasa dan kasih

Allah tidak terbendung. Bahkan dengan cara selicik atau sekejam apapun,

Musa diselamatkan dengan cara yang tidak biasa dan mengandung banyak

risiko, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk kakaknya, ibunya bahkan

dua bidan yang membantu persalinan dirinya. Tapi Musa bukan

diselamatkan oleh kuasa dan kekuatan atau kemampuan manusia; Musa

diperkenankan oleh Allah, dipersiapkan Allah untuk menjadi pemimpn bagi

orang Ibrani – keturunan Yakub, yang saat itu mengalami penindasan secara

fisik dan sudah nyaris kehilangan keyakinan kepada Allah yang hidup. Peti

pandan yang diselubungi oleh gala-gala dan ter, serta putri Firaun yang

mengangkat Musa adalah alat/sarana/pribadi yang TUHAN Allah pakai

untuk melindungi dan menyelamatkan bayi Musa. Secara kasat mata, Musa

seorang bayi yang diselamatkan dan diangkat dari air oleh Puteri Firaun;

tetapi pernyataan iman dengan tegas memperlihatkan bahwa bukan dari air,

Page 112: Bmf 46 leadership principles

106 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Musa ada dan selamat. Musa ada dan selamat karena karya TUHAN; dan ia

diselamatkan untuk dipersiapkan bagi sebuah tanggung jawab dan pekerjaan

besar.

RELEVANSI

Peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Musa menjadi sebuah cermin bagi

kita, bahwa tindakan, pikiran dan perkataan yang emosional tidak

memberikan manfaat dan hasil yang baik. Persoalan, tekanan dan ancaman

pasti akan selalu membayang-bayangi kehidupan kita; pelajaran penting

yang dapat dipetik dari pengalaman Musa, kita diajar untuk tidak

membiarkan diri dikuasai emosi, melainkan kita mau terus belajar untuk

melakukan relfeksi atas semua pengalaman hidup kita, sehingga tiba pada

suatu situasi yang berat, terancam maka tindakan yang bijak yang kita

lakukan.

Saat ini, menatap hari-hari di tahun 2015 yang belum kelihatan tapi akan

dijalani, kesaksian akan ―invisible hands‖ (tangan yang tak nampak), yang

melindungi dan menjaga serta menyelamatkan Musa menjadi peringatan

dan kekuatan bagi kita. Ya, kita diperingatkan bahwa bukan apa yang ada

pada kita, siapa yang kita kenal yang kita andalkan dalam hidup ini, tetapi

yang utama adalah kita dikuatkan untuk tetap bersandar hanya pada Allah

yang berkuasa, yang mengatasi segala kuasa. Karya TUHAN dalam

kehidupan Musa terus berlangsung bagi setiap kita, karena rancangan-Nya

adalah rancangan keselamatan dan damai sejahtera.

ARAHAN UNTUK DISKUSI

1. Pernahkah bapak/ibu/saudara mengalami keadaan seperti yang dialami

Musa; ada konflik batin melihat kenyataan yang kemudian terakumulasi

dalam sebuah tindakan yang emosional? Jika berkenan dapat dibagi-

ceritakan kepada yang lain.

2. Apakah yang membuat kita seringkali menuruti emosi kita dibandingkan

mengalahkan emosi kita?

3. Apakah pentingnya melakukan refleksi, khususnya refleksi iman,

merenung dalam doa dan dasar firman Tuhan?

Page 113: Bmf 46 leadership principles

107 |LEADERSHIP PRINCIPLES

”ORANG BENAR, MENGASIHI TUHAN”

Mazmur 97 : 1 – 12

Minggu, 07 Des 2014

PENGANTAR

Kitab Mazmur selalu dikaitkan dengan nama Daud, sehingga disebut Mazmur Daud.

Hal ini disebabkan bahwa sebagian besar kitab ini memuat kesaksian Daud.

Dari 150 pasal dalam Mazmur ini, tidak kurang 73 Mazmur berasal dari

Daud. Padahal kitab Mazmur adalah nyanyian dan doa yang ditulis oleh

banyak orang dalam waktu yang panjang. Kitab Nyanyian dan doa ini

digunakan oleh umat Israel dalam ibadah, yang pada waktu kemudian

dibukukan ke dalam Alkitab. Syair Mazmur ini berbagai ragam, ada

nyanyian pujian dan penyembahan kepada Allah, juga doa mohon

pertolongan, perlindungan, pengampunan, nyanyian syukur. Dari antara

doa-doa ada juga yang menggambarkan hati seseorang, begitu pula perasaan

umat Allah sebagai persekutuan.

Mazmur 97 ini termasuk Mazmur berjenis madah ―TUHAN Raja‖ seperti

Mazmur 96. Melihat bentuknya, maka Mazmur ini dapat digolongkan

sebagai Mazmur perseorangan yang identitasnya tidak disebutkan.

Sekalipun demikian, melihat syair Mazmur ini kita dapat mengatakan

bahwa Mazmur ini adalah Mazmur pujian kepada Allah berdaulat yang

sedang diperlihatkan kebesaran-Nya dan mengajak umat TUHAN

menyembah-Nya sebagai Raja.

Mazmur 97 ini terbagi ke dalam tiga bagian yakni (I) Ayat 1–6, tentang

pernyataan dari TUHAN. Di sini TUHAN Allah dinyatakan kedaulatan-Nya

yang tak terbandingi/tertandingi dan dinyatakan untuk menunjukan keadilan

pada umat-Nya. (II) Ayat 7-9,tentang sukacita Sion. Para penyembah

berhala akan tidak berdaya menghadapi Allah Raja, dan mereka akan malu

serta Sion akan bersorak-sorai. Sedangkan pada bagian (III) Ayat 10-

12, sukacita orang-orang benar.

URAIAN NAS

Page 114: Bmf 46 leadership principles

108 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Ayat 10. Setelah bagian pertama menjelaskan tentang bagaimana TUHAN,

Raja datang menghukum para penyembah berhala, maka sekarang umat

TUHAN boleh bersukacita. Pemazmur mengajak semua orang yang

dikasihi-Nya untuk membenci kejahatan. Pernyataan ―orang-orang yang

dikasihi TUHAN― bukan dimaksudkan kelompok tertentu dari umat

TUHAN, tetapi menunjuk pada orang-orang yang berlaku setia kepada-

Nya‖. Pemazmur mengajak umat-Nya ―membenci kejahatan‖, karena ia

tahu bahwa memang TUHAN mengasihi orang yang membenci kejahatan,

dan ini dilakukan-Nya semata untuk melindungi umat-Nya. Kata ―kejahatan

atau orang fasik‖ di ayat 12 adalah ―para penyembah berhala‖ (7) yaitu

orang-orang yang menentang TUHAN, para pemberontak, termasuk orang

Israel yang berlaku tidak setia kepada TUHAN.

Ayat 11. Keselamatan yang TUHAN nyatakan bagi umat-Nya sama dengan

―terang yang terbit‖. Terang yang terbit itu bagi ―orang benar‖ yaitu orang

yang mempunyai relasi secara tepat, berkenan bagi TUHAN. Ini berita

gembira yang berisi pengharapan bagi umat yang setia kepada-Nya. Allah

telah berbuat baik kepada mereka melalui tindakan-Nya yang sungguh ajaib.

Kebaikan Allah telah bersinar seperti cahaya bagi orang yang tulus hati, dan

memberikan sukacita kepada orang yang baik dan Setiawan.

Ayat 12. Sekarang pemazmur mengajak orang benar bersukacita. ―Orang

benar‖ adalah mereka yang selalu ingat akan perjanjian-Nya serta hidup

dalam kasih setia TUHAN dengan melakukan segala perintah dan

ketetapan-Nya. Ungkapan syukur kepada Allah bukan sekedar ucapan

terima kasih, tetapi tindakan umat yang berdasar pada pengakuan akan

kebesaran, kebaikan dan kasih setia TUHAN dalam hidup. Oleh sebab itu,

pengucapan syukur adalah respon iman orang percaya yang berisi

mengagungkan nama-Nya yang kudus.Selain itu, ucapan syukur sesuatu

yang dinyatakan oleh umat dalam rasa hormat dan takut akan TUHAN.

TEOLOGI TEKS

Dalam teks ―oang benar‖ terkait pada sikap moral dalam hubungannya

dengan ―mengasihi TUHAN‖. Orang benar adalah orang yang mengasihi

TUHAN, di mana salah satu buah kehidupannya memperlihatkan keteguhan

hati membenci kejahatan yang berarti juga menentang cara hidup orang

fasik (istilah fasik sama dengan jahat dan sering dipertukarbalikan

penggunaannya, bahkan di Alkitab BIS menggunakan kata ―durhaka‖).

Page 115: Bmf 46 leadership principles

109 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Sekalipun demikian, secara konsisten dalam Mazmur ini kata fasik/jahat

menunjuk pada kaum pemberontak yaitu mereka yang berlaku tidak setia

pada TUHAN.

―Orang percaya‖ sering dikenakan predikat ―orang benar‖. Orang benar

menurut ajaran Slolastik menyangkut dua elemen:dosa manusia diampuni

dan dijadikan adil dan benar. Pendapat ini didukung oleh Thomas

Aquinas dan kemudian menjadi terkenal di kalangan gereja Roma Katolik.

Akan tetapi subjek pembenaran pandangan ini tidak jelas. Pembenaran itu

bisa datang dari Paus, imam atau lembaga (institusi Gereja). Jika demikian

halnya, maka sifat pembenaran di sini datang dari manusia; manusia

diselamatkan karena perbuatan baik yang dilakukannya. Hal yang sama

terjadi dalam lingkungan kaumSocinian bahwa orang berdosa memperoleh

pengampunan dan diterima oleh TUHAN melalui kasih setia-Nya

berdasarkan pertobatan dan pembaruan yang dilakukan oleh orang berdosa

itu sendiri. Padahal perbuatan baik manusia bukan menjadi ukuran

pembenaran Allah. Tidak seorang pun baik (Mazmur16:2; Roma 7:18) serta

manusia dalam kendali dan penghakiman Allah (ayat 7). Sesungguhnya bagi

kalangan gereja-gereja Reformasi keselamatan itu hanya ditemukan dalam

kebenaran yang diberikan oleh Yesus TUHAN, Sang Juruselamat satu-

satunya. Di sini manusia dibenarkan dengancuma-cuma karena iman yang

menerima dan bersandar kepada Kristus. Hanya dengan cara demikian,

orang berdosa dibenarkan dan diselamatkan. Keselamatan bagi orang

percaya hanyalah anugerah, karya kasih penebusan Allah dalam dan melalui

Kristus, TUHAN.

Jika demikian, maka menjadi jelas bahwa pembenaran kita semata anugerah

yang datangnya dari Allah. Orang percaya dibenarkan bukan oleh kekuatan

dan kemauannya sendiri, tetapi hanya oleh karya besar TUHAN, oleh

karena kasih-Nya kepada orang yang mengasihi Dia. Karena itu orang

percaya hanya meresponnya dengan ungkapan syukur kepada-Nya bukan

melalui ketaatan pasif kepada Kristus, tetapi aktif mengasihi Dia dengan

seluruh perbuatan memuliakan nama-Nya sebagai bukti respon syukur

orang benar.

POKOK-POKOK DISKUSI.

1. Apakah yang saudara pahami dengan arti ―orang benar‖?

Page 116: Bmf 46 leadership principles

110 |LEADERSHIP PRINCIPLES

2. Jika pembenaran orang percaya sebagai anugerah datang hanya dari

TUHAN, maka apakah itu berarti kita tidak lagi harus berbuat sesuatu bagi

keselamatan kita?

3. Mengapa orang benar harus mengasihi TUHAN? Bagaimana bentuknya?

4. Buatlah sejumlah daftar kejahatan yang saudara ketahui ada di sekitar

saudara dan bagaimana saudara meresponnya?

5. ―Bersukacitalah karena TUHAN‖. Renungkan pernyataan pemazmur

ini terkait ungkapan syukur saudara kepada TUHAN. Bagikanlah

pengalaman sukacita saudara dengan orang-orang di sekitar saudara.

”PRIBADI YANG BERKUALITAS”

Amsal 13 : 16 - 18

Minggu, 13 Jul 2014

PENDAHULUAN

Menurut Amsal 1 : 1, Raja Salomo adalah penulis kitab ini. Tetapi tidak

semua isi kitab Amsal ditulis oleh Raja Salomo. Ada beberapa bagian juga

ditulis oleh orang-orang bijak yang hidup di sekitar Raja Salomo. Amsal 22

adalah salah satu contohnya.

Kitab Amsal berisi pepatah-pepatah Hikmat yang bertujuan agar

pembacanya menjadi pribadi yang menjalani kehidupan dengan baik,

maksudnya kehidupan yang berkualitas dalam iman dan moral.

Dengan gaya sastra yang beraneka ragam seperti puisi, metafora, alegori,

fabel, perumpamaan, dialog, khotbah dan lain sebagainya, kitab Amsal ini

menyampaikan nasihat-nasihat tentang apa yang baik dan buruk.

Page 117: Bmf 46 leadership principles

111 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Maksudnya agar dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan di tengah-

tengah masyarakat. Bacaan kita pada hari ini adalah contoh-contohnya.

PENJELASAN AYAT-AYAT

Ayat 16 memaparkan bahwa untuk menjalani hidup dengan baik, kita harus

menjadi orang cerdik yang bertindak berdasarkan pengetahuan.

Pengetahuan yang dimaksud tidaklah terbatas hanya soal kebijakan yang

logis dan kemampuan berkomunikasi, tetapi juga pemahaman akan moral

dan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, kita tidak

boleh menjadi seperti orang bebal yang setiap berbicara hanya

membeberkan kebodohannya semata. Ia bodoh karena selalu berbicara

sebelum berpikir terlebih dahulu.

Ayat 17 memaparkan bahwa untuk menjalani kehidupan dengan baik, kita

harus menjadi seperti seorang duta yang setia dan bisa dipercaya oleh orang

yang mengutus. Lebih jauh, membawa kesembuhan yakni kelegaan bagi

yang mengutus karena tersampaikannya pesan yang dipercayakan pada

alamatnya. Sebaliknya, kita tidak boleh seperti utusan orang fasik yang

justru membelokkan pesan yang hendak disampaikan pengutusnya untuk

kepentingan pribadi dan bahkan merugikan bagi yang mengutusnya.

Ayat 18 memaparkan bahwa untuk menjalani kehidupan dengan baik, kita

harus menjadi orang yang selalu siap sedia diberi masukan, koreksi,

perbaikan untuk menjadikan kita pribadi yang dihormati oleh orang lain.

Sebaliknya, kita tidak boleh menjadi orang yang mengabaikan didikan.

Dengan menganggap rendah masukan dari orang yang lebih berpengalaman

berarti kita membuat diri kita tidak maju. Itu artinya kita tetap menjadi

miskin dan tempat cemoohan orang banyak.

RELEVANSI NAS

Dalam menjalani kehidupan yang penuh dinamika saat ini, bacaan kita

mengajarkan agar kita menjadi pribadi yang berkualitas, pribadi berkualitas

yang dimaksud adalah:

1. Pribadi yang bertindak berdasarkan pengetahuan.

2. Pribadi yang berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.

3. Pribadi yang dapat dipercaya, sama seperti duta yang

setia.

Page 118: Bmf 46 leadership principles

112 |LEADERSHIP PRINCIPLES

4. Pribadi yang menerima masukan dan kritikan untuk

membangun dari orang lain.

ARAHAN UNTUK DISKUSI:

1. Orang harus berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.

Ceritakan pengalaman positif/negatif yang saudara tahu

mengenai hal ini.

2. Ungkapkan manfaat yang didapat jika kita menjadi orang

yang dapat dipercaya. Jelaskanlah!

3. Bagikan pengalaman saudara terhadap orang yang

memberi kritik membangun dan kritik menghancurkan?

Bagaimana saudara menanggapinya?

”SIKAP DAN PERKATAAN, JANGAN MENDUKAKAN ROH

KUDUS”

Efesus 4 : 28 – 30

Minggu, 03 Ags 2014

Setelah Paulus menyampaikan perihal hidup dalam kesatuan

jemaat dan luasnya Kasih Karunia Allah, pada bagian pasal 4:17-

32, Paulus menyoroti kedalaman dari Kasih Karunia Allah, yang

diperuntukkan bagi manusia, yang diperhadapkan dengan

pembaharuan hidup, menjadi manusia baru dalam Kristus.

Mengalami pembaharuan dalam Kristus, berarti menanggalkan manusia

lama (yang membinasakan dan menyesakkan). Bagian dari sikap hidup

manusia lama, sebagaimana yang disebutkan Paulus dalam ayat-ayat bacaan

Alkitab kita saat ini: Efesus 4:28-30. Ada nasihat-nasihat seakan ditujukan

semata-mata bagi orang yang baru percaya atau baru bertobat, tetapi

sesungguhnya juga bagi setiap orang percaya yang selalu perlu

diperbaharui, selalu membutuhkan nasihat dan petunjuk.

PENDALAMAN TEKS:

Page 119: Bmf 46 leadership principles

113 |LEADERSHIP PRINCIPLES

Ayat 28: yang mau dikatakan ayat ini ―orang yang mencuri, janganlah ia

mencuri lagi...‖ adalah suatu yang sudah menjadi kebiasaan, atau yang biasa

mencuri. Hal mana bisa dilakukan oleh orang-orang dari golongan apapun.

Selalu akan ada yang dirugikan, dan mengambil apa yang bukan menjadi

haknya. Budaya atau kebiasaan mencuri suatu yang bertentangan dengan

hidup sebagai manusia baru.

Ayat 28: ―....baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik...‖

bahwa Allah menciptakan kita baik dan utuh, dan Ia terus berkarya dan

bekerja. Dalam kasih karunia-Nya, tidak ada kekurangan bagi kita. Karena

itu, lakukanlah pekerjaan, sebagai pengakuan atau berkat keutuhan dan

kebaikan hidup dari Allah, untuk memenuhi (membagikan) hal yang

berguna memberikan semangat hidup bagi orang yang berkekurangan.

Ayat 29: ―janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu...‖ mulut

adalah bagian dari keutuhna ciptaan Tuhan, menjadi makhluk yang hidup

(bnd. Kejadian 2:7). Kalau ada perkataan yang kotor (busuk), itu sesuatu

yang membinasakan. Seperti pepatah yang mengatakan ―karena mulut

badan binasa‖.

Ayat 29: ―....pakailah perkataan yang baik untuk membangun...‖ ketika

Allah mencipta ‗Ia melihat semuanya itu baik‘, sesungguhnya berarti apa

yang ada pada kita termasuk mulut adalah baik. Karena itu seharusnya, yang

baik untuk membangun menjadi perkataan kita, sehingga dapat

menghadirkan suasana yang dipenuhi kasih karunia yang adalah berkat

Allah.

Ayat 30: ―....janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah...‖ dalam hal

ini memang bukan dimaksudkan sebagai yang melawan atau menolak Roh

Kudus Allah, melainkan berbuat dan berkata yang tidak sesuai dengan

kehendak Roh Kudus. Yang membuat kerugian orang lain (mencuri), yang

dapat membinasakan (perkataan kotor).

Ayat 30: ―....yang telah memeteraikan kamu...‖ karena mereka telah belajar

mengenal Kristus, dan mau menjadi anggota tubuh-Nya, itu berarti sah

(dimeteraikan) menjadi bagian dari kasih karunia Allah. Dan siap

menyongsong penggenapan keselamatan dalam Kristus.

PERTANYAAN UNTUK DI DISKUSIKAN:

Page 120: Bmf 46 leadership principles

114 |LEADERSHIP PRINCIPLES

1. Di suatu daerah ada suatu tradisi menerima dan mengakui

“mencuri” sebagai suatu bagian dari pengakuan bahwa,

yang mencuri, adalah orang yang berani dan suatu

kebanggaan. Bagaimana kita menyikap pandangan seperti

itu?

2. Ada beberapa daerah, terbiasa dalam sapaan perjumpaan

menggunakan perkataan yang bernuansa „kotor‟. Ceritakan

pengalaman saudara mengenai hal ini dan apa pendapat

saudara?

3. Ketika kita mendapati ada saudara atau rekan sepelayanan

kita lalai atau salah dalam menjalankan tugas

pelayanannya, supaya tidak mendukakan Roh Kudus, apa

yang pantas atau layak kita lakukan?

”MENOLAK TINGKAH LAKU YANG JAHAT”

Amsal 1 : 15 – 19

Minggu, 29 Jun 2014

PENGANTAR

Kitab Amsal (Ibrani: mashal, ‗ucapan‘ orang bijak, peribahasa berhikmat)

adalah kitab yang termasuk dalam kumpulan ―Sastera hokmah‖ di dalam

Perjanjian Lama, bersama-sama dengan kitab Ayub dan Pengkhotbah, Di

dunia Timur-Tengah, hikmat adalah bagian dari kehidupan rohani dan

kebudayaan sastera yang sangat dihargai.

Kebijaksanaan (hikmat) atau filsafat Yunani adalah terlepas dari agama.

Tetapi di Israel, dasar kebijaksanaan itu bersifat religius-teologis, dan

bersifat pedagogis, penulis seringkali menyebut pembacanya “anakku” atau

―hai anak-anak”.

Pada umumnya sastera hokmah, termasuk kitab Amsal, tidaklah mempunyai

hubungan dengan sejarah Israel. Jadi di sini orang tidak berbicara tentang

Page 121: Bmf 46 leadership principles

115 |LEADERSHIP PRINCIPLES

perbuatan besar Allah dalam sejarah Israel. Yang penting dalam kitab ini

ialah bagaimana orang bisa hidup sebagai orang yang baik dan saleh

menurut kehendak Allah. Salomo menjadi sumber tradisi hikmat (Amsal

1:1; 10:1; 25:1). Menurut 1 Raja 4:32, Salomo menghasilkan 3000 amsal

dan 1005 kidung semasa hidupnya. Penulis lain yang disebut dalam kitab

ini: Agur (Amsal 30:1-33, Raja Lemuel (Amsal 31:1-9).

Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Amsal 1:2-7: memberi

hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan,

dan kejujuran (Amsal 1:2-3) sehingga orang yang tidak berpengalaman

dapat menjadi orang bijak (Amsal 1:4), kaum muda dapat memperoleh

pengetahuan dan kebijaksanaan (Amsal 1:4), dan orang bijak bisa menjadi

lebih baik lagi (Amsal 1:5-6). Sekalipun Amsal pada hakikatnya adalah

buku pedoman hikmat untuk hidup dengan benar dan bijaksana, landasan

yang diperlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai ―takut

akan Tuhan‖ (Amsal 1:7).

PEMAHAMAN NAS

Pembacaan ini merupakan bagian dari tema � ―orang berdosa dan

bujukannya‖ (Amsal 1:8-19). Dan secara khusus nas bacaan kita adalah

Amsal 1:15-19 yang dapat dibagi dalam tiga pembagian ayat berikut ini:

1. Jangan melangkah di jalan orang jahat (ay.15) � Memang

ada dua pilihan, melangkah ke jalan benar atau jahat.

Nasihat orangtua kepada anaknya bahwa jangan mudah

dan begitu saja mau diajak berbuat jahat.

2. Malapetaka adalah bagian orang berdosa (ay.16-18) �

nasihat supaya menjauhkan diri dari kawanan orang jahat.

Penulis Amsal juga menjelaskan bahwa seekor burung

karena kurang bijaksana, akan masuk ke dalam jaring

meskipun sudah melihat ada jaring yang terpasang.

Dengan kata lain, penjahat akan terperangkap oleh jerat

yang mereka pasang sendiri. Jadi jelaslah jikalau orang

jahat akan menuai apa yang ditabur. Orang yang

menghadang akan dihadang. Orang yang membuat

rencana jahat akan hancur oleh rencananya sendiri. Hal ini

adalah berita buruk bagi mereka yang jahat, tetapi

Page 122: Bmf 46 leadership principles

116 |LEADERSHIP PRINCIPLES

merupakan berita baik bagi orang yang menentang

kejahatan.

3. Kesimpulan (ay.19) � pada akhirnya, kebaikan pasti

mendatangkan keuntungan sedangkan kejahatan selalu

menghasilkan malapetaka, bahkan kematian.

MAKNA DAN RELEVANSI NAS

Perintah untuk menolak ajakan dan bujukan yang membawa kepada

kejahatan. Berbagai arus bujukan yang menyesatkan bisa muncul dari segala

arah. Dari pertemanan, lingkungan, berbagai media seperti bacaan, televisi,

internet, gadget dan sebagainya. Seringkali arus penyesatan ini hadir samar-

samar, sehingga seringkali tidak sadar ketika mulai terseret masuk di

dalamnya. Jika kita membiarkan diri terus hanyut terseret arus seperti ini,

maka pada suatu ketika di saat kita sadar, bisa jadi kita sudah sulit

melepaskan diri lagi. Begitu pentingnya hal ini ditegaskan, karena orangtua

tidak ingin anaknya mengikuti jejak para pendosa yang menyia-nyiakan

hidupnya, yang akhirnya akan menghancurkan hidup mereka sendiri.

Nasihat Amsal ini, memperingatkan kita, jangan tertarik oleh bujukan orang

berdosa, apalagi ikut melakukannya karena rancangan dan tindakan mereka

amat jahat disertai dengan janji-janji kosong (ay.17). Semua itu

mendatangkan malapetaka (ay.18), bahkan kematian bagi diri mereka

sendiri.

POKOK DISKUSI

Setiap orang perlu mempunyai sifat bijak/hikmat. Sifat ini lebih perlu ketika

kita menghadapi situasi terjepit atau bila harus membuat keputusan yang

sulit.

1. Ungkapkan pendapat saudara saat menghadapi bujukan

atau hasutan mengajak kita dalam praktek politik uang,

korupsi, memfitnah orang, bersekongkol dalam rencana

dan tindakan jahat.

2. Sejauh mana Anda mewujudnyatakan keadilan, kebenaran

serta kejujuran dalam keluarga, gereja dan masyarakat?

http://effatha.org/

Page 123: Bmf 46 leadership principles

117 |LEADERSHIP PRINCIPLES

PENUTUP

Apakah anda menjumpai

kejahatan? Ketidakberesan?

Sesuatu yang harus diluruskan dan

dibenarkan?

Apakah anda merasa tertekan,

terjajah, dan anda harus keluar dari

sana?

Setiap manusia mempunyai jiwa

kepemimpinan. Jiwa kepeloporan,

tak peduli apapun kepribadiannya.

Jika ia dibina, diarahkan, dibentuk dengan prinsip-prinsip yang

benar dan oleh mentornya yang berjiwa mulia, maka akan lahir

pahlawan-pahlawan yang gagah berani.

- Punya passion.

- Punya vision

- Punya strategy

- Punya goal

- Punya target

- Punya time-frame

- Punya planning

- Punya courage

Page 124: Bmf 46 leadership principles

118 |LEADERSHIP PRINCIPLES

- Punya responsibility

- Berani memulai dan bertindak

- Tidak takut gagal

- Terus berusaha

- Evaluasi

- Improvement

- Kerjasama tim

- Rendah hati

- Berjiwa mulia

- Pantang menyerah

- Kehendak yang kuat

- Mempunyai prinsip. Tak mudah goyah.

- Terbuka. Namun teguh.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

BMF collections - 2015