Bmf 46 leadership principles
-
Upload
pt-wings-surya -
Category
Spiritual
-
view
178 -
download
7
Transcript of Bmf 46 leadership principles
MENTORING-46 (LEADERSHIP PRINCIPLES)
BMF collections - 2015
i | P a g e
Table of Contents PENDAHULUAN ........................................................................................................ iii
Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’ ....................................................................... 1
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN ............................................................... 4
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE............................................................. 8
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2) ......................................... 15
3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara ................................................. 23
3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara............................................... 24
PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN .......................................................................... 26
8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS ...................................................................... 29
15 Leadership Lessons From The Billy Graham Library ............................... 34
18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead The Movie .................. 36
15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders: 15 Leadership Quotes
From Russell Wilson ................................................................................................ 39
26 Things I Say To Encourage Church Volunteers .................................................. 42
10 Defining Words of a Stellar Leader .................................................................... 45
7 Habits of a Successful Leader .............................................................................. 49
25 People You Should Say Thank You To Today ..................................................... 52
7 Commandments of a Great Marriage .................................................................. 55
Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage .......................................................... 59
THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY GRAHAM ..................................... 64
In His Own Words: What Has Billy Graham Said About Leadership? ........ 66
Billy Graham Quotes on Leadership ...................................................................... 69
RAHASIA KEPEMIMPINAN BILLY GRAHAM ............................................................. 72
”DOA ADALAH NAFAS KEHIDUPAN ORANG PERCAYA” .......................................... 96
”MINTALAH KEPADA TUHAN” ................................................................................ 97
”PENOLONG SEPADAN” .......................................................................................... 99
”BUKAN EMOSI, TAPI REFLEKSI” ........................................................................... 104
ii | P a g e
”ORANG BENAR, MENGASIHI TUHAN” ................................................................. 107
”PRIBADI YANG BERKUALITAS” ............................................................................. 110
”SIKAP DAN PERKATAAN, JANGAN MENDUKAKAN ROH KUDUS” ........................ 112
”MENOLAK TINGKAH LAKU YANG JAHAT” ............................................................ 114
PENUTUP ............................................................................................................... 117
iii | P a g e
PENDAHULUAN
Secara lahir, manusia memang mempunyai kepribadian bawaan.
Sesuatu yang Tuhan beri untuk melengkapi dunia. Karena itu
ada orang yang cenderung bersifat dominant, keras kepala,
gigih, pekerja keras. Ada orang yang ceria, mudah bergaul,
pandai mencairkan suasana, terlihat selalu gembira. Ada orang
yang tenang, suka di rumah, suka membaca, mendengarkan
musik, merasakan ketenangan/keteduhan/kesejukan. Dan ada
pula orang yang perfectionis, tukang kritik, teliti. Dunia
membutuhkan semua tipe orang itu. Biarlah mereka saling
melengkapi dan saling belajar, sehingga tercapai yang disebut
keseimbangan hidup, kebijaksanaan, dan harmoni. Dan dalam
proses pencapaian harmoni itu, kadang terjadi “peperangan”
dan “pertikaian”.
Kenapa muncul perjuangan? Kenapa muncul pahlawan? Karena
ada penjajahan yang tak berperikemanusiaan.
Kenapa muncul pemimpin? Karena ada kebutuhan dan ada
dorongan dari dalam diri manusia yang mulia.
Kepemimpinan perlu dibentuk, diarahkan, diperlengkapi,
didewasakan.
Kehidupan adalah senantiasa belajar. Untuk belajar, kita
membutuhkan guru atau bahan pelajaran supaya kita maju.
Kiranya koleksi ini memperlengkapi kita.
Tuhan Yesus memberkati.
iv | P a g e
1 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa ―kepemimpinan‖ muncul pada
abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan
langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok
yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah
kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti
kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin
dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa
kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu
maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke
orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau
2 |LEADERSHIP PRINCIPLES
organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah
mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat
orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi,
melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-
sama (Panji Anogara, Page 23).
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik
orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akuntabilitas).
3 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin
bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus
dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus
dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan
lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin
harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai
seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
4 |LEADERSHIP PRINCIPLES
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi
pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya
atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu
kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan
berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip
merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang
ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang
bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada
prinsip-prinsip (Stephen R. Covey) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya,
belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai
pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi
pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
5 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang
pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi
tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan
energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga
mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh
karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada
prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat
dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan
akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‗tantangan‘ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan
adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari
dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas,
kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.
Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja
kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier
Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana
memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang
pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
6 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses
daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan
dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan
pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-
prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan
pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali
menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala
dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2)
kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut,
memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman
sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi.
Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding
perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai
keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam
kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar.
Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang
lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah
bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong.
Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti
dengan memenuhi keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada
bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk
melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan.
Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan
untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin
seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional dan
spiritual (IQ, EQ dan SQ).
KEPUSTAKAAN
7 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Deviton JA., 1995 The Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter
College of The
City University of New York.
Greenberg J. & Baron RA., 1996 Behavior in Organizations: Understanding &
Managing The Human Side of Work, Prentice Hall International Inc., p: 283 – 322.
Muchlas M., 1998 Perilaku Organisasi, dengan Studi kasus Perumahsakitan,
Program Pendidikan Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumahsakit, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nortcraft GB and Neale MA., 1990 Organizational Behavior: A Management
Challenge, The Dryden Press, Rinehart & Winston Inc.
Robbins S., 1996 Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and
Applications., San Diego State Uniersity, Prentice Hall International Inc.
Robbins S., 1996 Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, San
Diego State University, diterbitkan oleh PT Prenhalinddo, Jakarta.
Artikel terkait: Hubungan Organisasi, Manajemen dan Kepemimpinan
sumber:
Materi Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK (infolab.uns.ac.id)
https://saripedia.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-dasar-
kepemimpinan/
8 |LEADERSHIP PRINCIPLES
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 1)
Dale Carnegie adalah seorang motivator dan pembicara terbesar abad 20 ini.
Tema bukunya tentang hubungan antar sesama manusia menjadi kary klasik.
Setahu saya, dia menulis dua buku. Yang pertama, sudah saya baca dan buat
resensinya, Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain.
Yang kedua judulnya “Bagaimana mempengaruhi orang lain dalam berbisnis”
(belum baca). 9 prinsip kepemimpinan yang saya tulis ini saya kutip dari
buku How to Win Friend and Influence People.
Prinsip kepemimpinan Dale Carnegie ini bersifat praktis dan lebih mengarah
pada hubungan atasan dengan bawahan. Bagaimana seorang pimpinan bisa
mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan bawahannya dengan efektif
dan efisien. Jujur, cara ini sudah sering saya praktekan jauh sebelum saya
membaca buku ini. Hasilnya memang luar biasa. Seandainya saja semua
pemimpin menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan ini, saya yakin tidak akan
ada sakit hati, kebencian, saling jegal, dan iri hati dalam hubungan atasan-
bawahan. Tapi saya paham bahwa impian saya ini mustahil karena pada
dasarnya semua manusia egois, mau menang sendiri, dan serakah ! Tanyakan
pada diri anda sendiri, lebih mudah mana bersedih karena kegagalan teman
sekerja atau bergembira karena kesuksesan rekan sekerja kita ?
9 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Menjadi pemimpin tidak mudah ! Namun bukan berarti mustahil untuk
dikerjakan. Saya juga tahu masih banyak pemimpin-pemimpin yang peduli
dengan bawahannya. Untuk merekalah artikel kepemimpinan ini saya tulis !
Meskipun kita tidak bisa mengubah dunia, paling tidak kita berusaha untuk
mengubah dunia sekitar kita menjadi lebih baik, lebih berwarna, dan lebih
menyenangkan untuk dijalani bersama. Mari kita lihat 9 prinsip kepemimpinan
yang diwariskan Dale Carnegie kepada kita.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 1 : KALAU ANDA HARUS MENCARI
KESALAHAN, Mulailah Dengan Pujian dan Penghargaan yang Jujur
Akan selalu lebih mudah untuk mendengar perihal tidak menyenangkan
setelah kita mendengar sedikit pujian untuk hal-hal baik dalam diri kita. Tukang
cukur menyabuni seorang pria sebelum dia mencukurnya, demikianlah yang
harus kita lakukan ketika menemukan sesuatu yang salah. Cerita tentang W.P.
Gaw dari perusahaan Wark, Philadelphia ini mungkin mengajarkan nilai ini.
Perusahaan Wark telah dikontrak untuk membangun dan menyelesaikan
sebuah gedung kantor yang besar di Philadelphia pada tanggal tertentu yang
sudah diberikan. Segalanya berjalan lancar; gedung itu sudah hampir selesai,
tatkla tiba-tiba subkontraktor yang membuat pekerjan perunggu untuk hiasan di
bagian luar gedung ini, menyatakan bahwa dia tidak bisa mengantarnya tepat
jadwal. Apa! Keseluruhan gedung bisa terhambat! Denda yang berat! Kerugian
yang sungguh menekan! Semuanya karena satu orang!
Telepon-telepon interlokal dilakukan. Perdebatan-perdepatan! Percakapan
yang memanas! Semua ini sia-sia. Kemudian Gaw pergi ke New York untuk
mengunjungi singa perunggu itu dalam sarangnya.
“Apakah anda tahu kalau anda adalah satu-satunya orang di Brooklyn yang
menggunakan nama anda?” Gaw bertanya pada sang presiden dari
perusahaan subkontraktor itu, segera setelah mereka diperkenalkan. “Tidak,
saya tidak tahu itu.”
10 |LEADERSHIP PRINCIPLES
“Nah, ujar Gaw, “begitu saya turun dari kereta api tadi pagi, saya mencari di
buku telepon untuk menemukan alamat Anda, dan ternyata Anda adalah satu-
satunya orang di buku telepon Brooklyn dengan nama yang Anda miliki.”
“Saya tidak pernah tahu itu,” jawab subkontraktor itu. Dia memeriksa buku
telepon itu dengan berminat.
“Ya, ini memang tidak biasa,” katanya bangga. “Keluarga saya datang dari
elanda dan berdiam di New York selama hampir dua ratus tahun yang lalu.”
Dia melanjutkan berbicara tentang keluarganya dan leluhurnya selama
beberapa menit. Ketika di selesai dengan ceritanya. Gaw memujinya betapa
besar pabrik yang dia miliki dan membandingkannya dengan sejumlah pabrik
serupa yang pernah dikunjunginya. „Ini adalah salah satu pabrik perunggu
yang terbersih dan paling rapi yang pernah saya lihat.” Komentar Gaw.
“Saya sudah melewatkan seumur hidup saya membangun bisnis ini,” jelas si
subkontraktor, „dan saya agak bangga tentang hal itu. Maukah Anda melihat ke
sekeliling pabrik ini?”
Selama tur inspeksi ini. Gaw memujinya mengenai system fabrikasinya, dan
menanyakan kepadanya bagaimana dan mengapa sistemnya kelihatan
superior dibandingkan dengan para pesaingnya. Gaw memberi komentar
tentang beberapa mesin yang kelihatan tidak biasa, dan subkontraktor tersebut
mengataknnya kalau dia sendiri yang telah menemukan mesin-mesin tersebut.
Dia meluangkan waku cukup lama untuk memperlihatkan kepada Gaw
bagaimana mesin-mesin itu beroperasi dan kerja luar biasa yang akhirnya
dihasilkan mesin-mesin itu. Dia mendesak mengundang tamunya itu untuk
makan siang. Sejauh ini, tak sepatah kata pun yang telah diucapkan tentang
tujuan sebenarnya dari kunjungan Gaw ini.
Sesudah makan siang, subkontraktor tadi berkata, “Sekarang, kembali ke
bisnis. Sudah sewajarnya, saya tahu mengapa Anda berada di sini. Saya tidak
mengira bahwa pertemuan kita bisa jadi begitu menyenangkan. Anda bisa
kembali ke Philadelphia dengan janji saya bahwa material Anda akan dip roses
dan segera dikirim, bahkan bisa jadi pesanan lainnya harus ditunda.”
11 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Gaw mendapatkan segala yang dia inginkan, bahkan tanpa memintanya.
Material itu tiba tepat pada waktunya, dan gedung itu selesai pada hari yang
telah ditentukan dalam kontrak.
Akankah hal itu bisa terjadi kalau Gaw menggunakan metode martil dan
dinamit, yang umunya digunakan untuk peristiwa semacam itu ?
PRINSIP KEPEMIMPINAN 2 : MENGKRITIK NAMUN TIDAK DIBENCI,
Beritahu Kesalahan Orang Lain Dengan
Cara Tidak Langsung
Banyak orang yang memulai kritik mereka
dengan pujian yang sopan, kemudian diikuti
oleh kata ”tetapi”, kemudian mengakhirinya
dengan satu pernyataan kritik. Bagi mereka
yang mendengarnya, pujian tadi tampaknya
hanya sebagai pendahulu untuk kritik dan
merupakan pujian yang tidak tulus atau
jujur. Kabar baiknya, hal ini dapat dengan
mudah diatasi, yaitu dengan mengganti kata
“tetapi” dengan kata “dan.”
Memberi perhatian secara tidak langsung pada kesalahan seseorang bekerja
luar biasa untuk orang-orang yang sensitive yang bisa marah sekali terhadap
kritik langsung apa pun. Cerita Marge Jacob dari Rhode Island tentang
bagaimana dia meyakinkan beberapa pekerja konstruksi yang malas untuk
membersihkan sisa pekerjaannya, tatkala mereka mengerjakan bangunan
tambahan untuk rumahnya membuktikan keberhasilan prinsip kepemimpinan
ini.
Selama beberapa hari pertama dari pekerjaan itu, saat Nyonya Jacob kembali
dari kantornya, dia mendapatkan halaman rumahnya berantakan dengan sisa-
sisa potongan kayu. Dia tidak ingin menentang para pekerja bangunan itu,
karena mereka memberikan hasil kerja yang baik sekali. Maka, ketika para
pekerja itu pulang, dia dan anak-anaknya memunguti sampah itu, dan dengan
12 |LEADERSHIP PRINCIPLES
rapi menumpuk sisa kayu itu di pojok. Esok paginya dia memanggil seorang
mandor ke samping, dan berkata, “Saya sungguh senang dengan cara
bagaimana halaman depan ditinggalkan seusai kerja tadi malam; kelihatan rapi
dan bersih, tidak menganggu para tetangga.‟ Sejak hari itu dan selanjutnya,
para pekerja mengumpulkan dan menumpuk sisa-sia potongan kayu ke satu
sudut, dan si mandor datang setiap hari memeriksa kondisi halaman itu saat
ditinggalkan setelah usai kerja untuk hari itu.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 3 : BICARAKAN KESALAHAN ANDA DULU
SEBELUM MENGKRITIK ORANG LAIN
Nyaris sama sekali tidak sulit untuk mendengarkan tentang kesalahan kita jika
orang yang mengritik memulai dengan mengakui bahwa dia juga masih jauh
dari sempurna.
E.G Dillistone, seorang insinyur di Canada memiliki masalah dengan sekertaris
barunya. Surat-surat yang didiktekannya tiba di mejanya untuk ditandatangani
dengan dua atau tiga kesalahan eja tiap halaman. Dilistone melaporkan
bagaimana dia mengatasi hal ini:
“Seperti kebanyakan insinyur, saya dikenal tidak mempunyai kemampuan
bahasa inggris yang baik, atau pengejaan yang baik. Selama bertahun-tahun
saya menyimpan satu buku indeks hitam, untuk kata-kata yang saya merasa
sulit mengejanya. Tatkala saya ketahui bahwa dengan semata-mata
menunjukkan kesalahan tidak akan membuat sekertaris saya melakukan lebih
banyak membaca ulang dan melihat kamus, maka saya memutuskan untuk
mengambil pendekatan lain. Ketika surat berikutnya datang pada saya, dengan
kesalahan di dalamnya, saya duduk dengan juru ketik itu dan berkata:
“Ah, kata ini kelihatannya tidak tepat. Ini adalah satu kata yang saya pun
mengalami kesulitan dengannya. Itulah sebabnya saya mulai memakai buku
ejaan ini. [Dilistone membuka buku itu pada halaman yang tepat.] Ya, ini dia.
Saya sangat sadar tentang masalah ejaan saya, karena orang memang
13 |LEADERSHIP PRINCIPLES
menilai kita dengan surat-surat kita, dan salah eja membuat kita kelihatan
kurang professional.”
“Saya tidak tahu apakah dia meniru system saya atau tidak, tapi sejak
pembicaraan itu, frekunsi kesalahan ejanya telah banyak berkurang.”
PRINSIP KEPEMIMPINAN 4 : TAK SEORANGPUN YANG SUKA
DIPERINTAH, Ajukan Pertanyaan Sebagai Ganti Memberi Perintah Langsung
Rasa marah yang disebabkan oleh satu perintah yang kurang ajar, mungkin
akan bekhir dalam waktu lama – bahkan bila perintah itu diberikan untuk
mengkoreksi suatu situasi yang jelas memang buruk. Sebaliknya, mengajukan
pertanyaan sebagai ganti perintah membua orang mudah memperbaiki
kesalahannya, mampu menyelamatkan rasa bangga seseorang dan
memberinya perasaan penting. Cara ini mendorong semangat kerjasama,
bukannya pertentangan. Orang akan lebih suka menerima perintah bila
14 |LEADERSHIP PRINCIPLES
mereka ikut ambil bagian dalam membuat keputusan yang menyebabkan
perintah itu dikeluarkan.
Tatkala Ian Macdonald dari Johanesburk, sebagai manajer umum pada
sebuah pabrik kecil yang mengkhususkan dalam suku cadang mesin presisi
mendapat kesempatan menerima pesanan sangat besar, dia yakin bahwa dia
tidak akan mampu menepati tanggal pengiriman yang dijanjikan. Pekerjaan
sudah dijadwalkan dalam bengkel tersebut, dan waktu penyelesaiannya yang
cukup singkat untuk pesanan ini membuatnya tidak mungkin bisa menerima
pesanan tersebut.
Dia tidak mendorong anak buahnya agar mempercepat pekerjaan mereka dan
terburu-buru mengerjakan pesanan itu, tetapi dia memanggil mereka semua
berkumpul, menjelaskan situasinya, dan menyampaikan kepada mereka
betapa besar arti pekerjaan ini untuk perusahaan dan untuk mereka, kalau
mereka mampu menyelesaikan pesanan itu tepat waktu. Kemudian dia mulai
mengajukan pertanyaan:
“Menurut kalian, adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk menangani
pesanan ini?”
“Adakah seseorang yang bisa memikirkan cara-cara tertentu untuk
memprosesnya di bengkel, yang akan memungkinkan kita mengambil pesanan
itu ?”
“Adakah jalan lain untuk menyesuaikan jam-jam kerja kita atau penugasan
personil, yang kira-kira akan menolong?”
Ternyata para pegawai itu memberi banyak ide dan mendesak dia menerima
pesanan itu. Mereka mendekati tugas ini dengan satu sikap “Kita bisa
mengerjakannya”, dan pesanan itupun diterima, di produksi dan dikirimkan
tepat pada waktunya.
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/9-prinsip-
kepemimpinan-dale-carnegie.html
15 |LEADERSHIP PRINCIPLES
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2)
PRINSIP KEPEMIMPINAN 5 : BERI KESEMPATAN ORANG LAIN UNTUK
MENYELAMATKAN MUKA
Biarkan orang menyelamatkan muka ! Betapa pentingnya hal itu! Dan betapa
sedikit dari kita yang pernah berhenti untuk memikirkannya! Kita terus
menabrak perasaan-perasaan orang lain, menggunakan cara kita sendiri,
menemukan kesalahan orang lain, memberi ancaman, mengkritik seorang
anak atau seorang pegawai di depan orang lain, bahkan tanpa menimbang
rasa terluka pada kebangaan orang lain. Padahal dengan beberapa menit saja
untuk berpikir, satu atau dua kata bijaksana, satu pengertian murni atas sikap
orang lain, akan memberi hasil jauh lebih besar unutuk meredakan rasa sakit
hati ! Dua cerita yang bertolak belakang ini mungkin sering kita lihat dalam
keseharian kita.
Fred Clark dari Pennsylvania menceritakan sebuah insiden yang terjadi di
perusahaannya:
16 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Pada salah satu rapat produksi kami, seorang wakil presiden mengajukan
pertanyaan langsung kepada salah satu supervisor produksi kami,
sehubungan dengan salah satu proses produksi. Nada suaranya agresif dan
ditujukan untuk memaparkan hasil kerja yang salah dari pihak si supervisor.
Karena tidak ingin dipermalukan di depan rekan-rekannya, sang supervisor
menjadi banyak mengelak dalam respon-responnya. Hal ini menyebabkan si
wakil presiden jadi hilang sabar, memaki si supervisor dan menuduhnya
berdusta.
“Hubungan kerja apa pun, yang mungkin sudah berlangsung sebelum
pertemuan ini akan menjadi hancur dalam waktu singkat. Supervisor ini, yang
pada dasarnya adalah seorang pekerja yang baik, sejak saat itu menjadi
seorang yang tidak berguna bagi perusahaan kami. Beberapa bulan kemudian
dia keluar dari perusahaan kami dan pergi bekerja untuk perusahaan saingan
kami, di mana saya mengerti dia melakukan pekerjaan yang bagus di sana.”
Sebaliknya, Anna Mazzone, menceritakan tentang insiden yang sama di
tempat kerjanya – tapi betapa berbedanya dalam pendekatan yang dilakukan
dan betapa berbeda hasilnya! Nona Mazzone, seorang spesialis pemasaran
untuk sebuah usaha pengepakan makanan, diberi tugas besar yang pertama –
yaitu uji pemasaran terhadap satu produk baru. Dia menceritakan kepada
kelasnya : “Ketika hasil tes itu muncul, saya merasa hancur luluh. Ternyata
saya sudah membuat kesalahan serius dalam perencanaan saya, sehingga
seluruh tes itu harus dikerjakan dari awal lagi. Dan lebih parah lagi, saya sudah
tidak punya waktu lagi untuk membahasnya dengan bos saya sebelum rapat di
mana saya harus menyerahkan laporan proyek itu.
“Ketika saya dipanggil untuk menyerahkan laporan itu, saya menjadi gemetar
karena takut. Saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak jatuh, tapi saya
memutuskan untuk tidak menangis agar semua lelaki di situ tidak mengatakan
bahwa wanita tidak mampu menangani pekerjaan manajemen karena mereka
terlalu emosional. Saya membuat laporan dengan singkat dan menyatakan
bahwa karena satu kesalahan yang saya buat, saya harus mengulang studi
tersebut sebelum rapat berikutnya. Saya duduk, sambil berharap bos saya
meledak marah.
17 |LEADERSHIP PRINCIPLES
“Yang terjadi malah sebaliknya, dia berterima kasih pada saya untuk pekerjaan
saya, dan menyatakan bahwa bukan hal yang tidak biasa kalau seseorang
membuat kesalahan pada proyek baru, dan dia yakin bahwa survai ulangan
akan akurat dan berarti bagi perusahaan. Dia meyakinkan saya, di depan
semua kolega saya, kalau dia mempunyai kepercayaan pada saya dan dia
tahu saya telah berusaha sebaik mungkin, dan bahwa pengalaman saya yang
kurang, bukan kurangnya kemampuan saya, yang merupakan alasan
kegagalan ini.
"Saya meninggalkan rapat dengan kepala terangkat dan dengan ketetapan
hati bahwa saya tidak akan pernah lagi mengecewakan bos saya.”
Bahkan meskipun kita ternyata benar dan orang lain sudah jelas salah, kita
hanya akan menghancurkan keakuan dengan menyebabkan seseorang
kehilangan muka
PRINSIP KEPEMIMPINAN 6 : BAGAIMANA MEMACU ORANG LAIN
MENUJU SUKSES, Pujilah Peningkatan Sekecil Apa Pun dan Pujilah Setiap
Peningkatan. Jadilah “Tulus Dalam
Penerimaan Anda dan Murah Hati Dalam
Penghargaan Anda.”
Dalam bukunya, I Ain't Much, Baby – But I'm
All I Got, psikolog Jess lair berkomentar: “
Pujian itu ibaratnya sinar mentari yang
menghangati semangat manusia; kita tidak
bisa berkembang dan tumbuh tanpa pujian.
Sayangnya, kebanyakan dari kita hanya siap
untuk menerapkan angin dingin kritik kepada
orang lain, kita entah kenapa enggan
memberi kawan kita kehangatan sinar
mentari dalam bentuk pujian.”
Pada awal abad sembilan belas, seorang
18 |LEADERSHIP PRINCIPLES
pemuda di London sangat ingin menjadi penulis. Namun segalanya
kelihatannya menentang keinginannya. Dia tidak pernah mampu hadir di
sekolah lebih dari empat tahun. Ayahnya masuk penjara karena tidak bisa
membayar utang-utangnya, dan pemuda ini sudah sering mengalami rasa
sakitnya kelaparan. Akhirnya, dia memperoleh pekerjaan menempelkan label
pada botol di gudang yang banyak tikusnya, dan dia tidur pada malam harinya
di loteng yang suram, bersama dua anak lelaki lainnya – anak-anak gembel
dari daerah kumuh London. Dia hanya mempunyai sangat sedikit rasa percaya
diri tentang kemampuannya dalam menulis, sampai-sampai dia menyelinap
dan mengirimkan naskah pertamanya pada tengah malam, supaya tidak
seorang pun menertawakannya. Cerita demi cerita ditolak. Akhirnya hari besar
itu pun tiba juga, ketika satu ceritanya ditermia. Benar, dia tidak dibayar
sesenpun untuk itu, namun seorang editor telah memujinya. Seorang editor
telah memberinya penghargaan. Hatinya begitu tergetar sehingga dia tidak
tahan dan berjalan-jalan keluar tanpa tujuan, di jalan-jalan London, dengan air
mata yang mengalir turun di pipinya.
Pujian, penghargaan itu, yang diterimanya melalui satu ceritanya yang
diterbitkan, telah mengubah seluruh hidupnya, karena kalau bukan karena
dorongan semangat itu, dia mungkin telah melewatkan seluruh hidupnya terus
bekerja di pabrik yang penuh dengan tikus. Anda mungkin sudah pernah
mendengar tentang anak lelaki itu. Ya, namanya Charles Dickens.
Kritikan menurunkan semangat dan sebaliknya pujian memperkuat semangat.
Hal-hal baik yang dilakukan manusia akan diperkuat, dan hal-hal buruk akan
terhenti karena kurangnya perhatian.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 7 : BERI ORANG LAIN REPUTASI BAIK UNTUK
MEREKA PENUHI
Rata-rata manusia dapat dipimpin dengan mudah kalau anda mempunyai
respek dari mereka, dan kalau anda memperlihatkan bahwa anda menghargai
kemampuan mereka. Pendeknya, kalau anda ingin meningkatkan seseorang
dalam satu hal tertentu, bertindaklah seakan-akan ciri khusus itu sudah
19 |LEADERSHIP PRINCIPLES
merupakan salah satu karakteristik unggulnya. Berikan mereka reputasi yang
baik untuk dipenuhi, dan mereka akan berusaha sekuat tenaga daripada
melihat anda kecewa.
Ketika Nyonya Ruth Hopkins, seorang guru kelas empat di Brooklyn, New
York, memandang murid-murid kelasnya pada hari pertama masuk sekolah,
rasa semangat dan gembiranya karena memulai semester baru diwarnai juga
dengan perasaan cemas. Dalam kelasnya tahun ini, ternyata dia mendapat
murid bernama Tommy T., “Anak nakal” yang terkenal paling nakal di sekolah.
Guru kelas-tiganya mengeluh terus-menerus kepada koleganya tentang ulah
Tommy, juga kepala sekolah dan mereka yang lain. Anak itu bukan saja
sangat nakal; dia juga menyebabkan masalah serius mengenai disiplin dalam
kelas, dia berkelahi dengan anak-anak lelaki lainnya, mengganggu anak-anak
perempuan, kurang ajar kepada guru, dan tampaknya malah semakin parah
begitu dia menanjak besar. Satu-satunya hal yang menarik tentang anak itu
adalah daya tangkapnya yang cepat dalam pelajaran, dan menguasai tugas
sekolah dengan mudah.
Nyonya Hopkins memutuskan untuk menghadapi “masalah Tommy” dengan
segera. Ketika dia menyapa murid-murid barunya, dia hanya memberi
komentar sedikit kepada masing-masing murid itu: “Rose, cantik sekali baju
yang kamu pakai,” “Alicia, saya dengar kamu menggambar bagus sekali.”
Tatkala dia sampai pada Tommy, dia memandang tepat ke matanya dan
berkata, “Tommy, saya mengerti kamu berbakat alami menjadi seorang
pemimpin. Saya akan mengandalkanmu untuk membantu saya menjadikan
kelas empat ini kelas terbaik,” Nyonya Hopkins sudah menekankan hal ini
pada hari-hari pertamanya dengan memuji Tommy untuk semua yang dia
lakukan, bagaimana hal ini memperlihatkan betapa dia adalah seorang murid
yang baik. Dengan reputasi yang harus dipenuhi seperti itu, bahkan seorang
anak berumur sembilan tahun tidak mungkin mengecewakannya – dan anak
itu memang tidak mengecewakan.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 8 : BUATLAH KESALAHAN TAMPAK MUDAH
DIPERBAIKI
20 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Sampaikan kepada anak anda, pasangan anda, atau pegawai anda, bahwa dia
itu orang bodoh atau tolol pada suatu hal tertentu, seorang yang tidak berbakat
untuk itu, dan mengerjakannya selalu salah, maka anda sudah
menghancurkan hampir setiap semangat untuk usaha meningkatkan diri.
Sebaliknya, gunakan teknik yang berlawanan – murah hatilah dengan
dorongan anda, jadikan hal itu kelihatan mudah dikerjakan, biarkan orang lain
tahu bahwa anda memiliki kepercayaan bahwa dia mampu untuk melakukan
hal itu, bahwa dia memiliki bakat yang belum dikembangkan untuk
keterampilan itu – kemudian lihatlah, dia akan berlatih sampai fajar muncul di
jendela agar dapat menjadi unggul.
Clarence M. Jones, salah seorang instruktur kurus Dale Carnegie Training di
Ohio menceritakan bagaimana dorongan dan menjadikan kesalahan tampak
mudah diperbaiki sepenuhnya telah mengubah kehidupan putranya.
“Pada tahun 1970 putra saya David, berusia lima belas tahun saat itu, datang
untuk tinggal bersama saya di Cincinnati. Dia telah menjalani kehidupan yang
sulit. Pada tahun 1958, kepalanya harus dibuka karena kecelakaan mobil,
operasi itu meninggalkan bekas luka yang sangat buruk di dahinya. Tahun
1960 ibunya dan saya bercerai dan dia pindah ke Dallas, Texas, tinggal
bersama ibunya. Sampai dia berusia lima belas dia telah melewatkan sebagian
besar tahun-tahun sekolahnya dalam kelas khusus untuk pelajar yang lamban.
Barangkali karena bekas luka itu, administrator sekolah telah memutuskan
bahwa dia mengalami cedera otak dan tidak bisa berfungsi pada level normal.
Dia dua tahun ketinggalan dari kelompok usianya, jadi dia masih berada di
21 |LEADERSHIP PRINCIPLES
kelas tujuh. Namun dia tidak menguasai tabel-tabel perkaliannya, dia hanya
dapat menjumlah dengan jari-jarinya dan hampir tidak bisa membaca.
“Ada satu hal positif dalam dirinya. Dia suka sekali mengutak-atik pesawat
radio dan TV. Dia ingin menjadi teknisi TV. Saya mendorong minatnya ini, dan
menunjukkan bahwa dia membutuhkan matematika untuk mengikuti pelatiahn
tersebut. Saya memutuskan untuk membantunya menjadi ahli dalam bidang
ini. Kami menyiapkan empat set kartu: perkalian, pembagian, penjumlahan,
dan pengurangan. Sementara kami menelusuri kartu-kartu itu, kami menaruh
jawaban yang benar dalam tumpukan buangan. Ketika David membuat
kesalahan, saya akan memberinya jawaban yang benar, kemudian menaruh
kartu itu dalam tumpukan ulangan sampai tidak ada lagi kartu yang tersisa.
Saya memujinya untuk tiap kartu yang benar, khususnya jika ia salah
sebelumnya. Setiap malam kami akan menelusuri tumpukan ulangan itu
sampai tidak ada kartu yang tersisa. Setiap malam kami menghitung waktu
latihan ini denganstopwatch. Saya menjanjikannya, kalau pada saat dia bisa
memperoleh semua kartu itu dengan benar dalam waktu delapan menit tanpa
ada jawaban yang salah, kami akan berhenti mengerjakan latihan ini setiap
malam. Ini kelihatannya seperti prestasi yang tidak mungkin bagi David. Pada
malam pertama, dia memerlukan waktu 52 menit, malam kedua 48, kemudian
45, 44, 41, kemudian di bawah 40 menit. Kami merayakan setiap penurunan
ini. Saya memanggil istri saya, dan kami berdua memeluknya dan kami semua
sangat senang. Pada akhir bulan itu dia mengerjakan semua kartu itu dengan
sempurna dalam waktu kurang dari delapan menit. Tatkala dia membuat
peningkatan kecil dia akan minta mengerjakan lagi. Dia telah mendapatkan
penemuan fantastis bahwa belajar adalah hal mudah dan menyenangkan.
“Sudah sewajarnya, nilai-nilai aljabarnya kemudian melompat naik. Sungguh
mengagumkan betapa mudahnya aljabar apabila anda bisa mengerjakan
perkalian. Dia sendiri tercengang ketika membawa pulang nilai B untuk
matematika. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Perubahan-perubahan
yang lain muncul kemudian dengan kecepatan yang hampir tidak bisa
dipercaya. Kemampuan membacanya meningkat dengan pesat, dan dia mulai
menggunakan bakat alamnya dalam menggambar. Selanjutnya di tahun-tahun
sekolahnya, guru sainsnya menugaskannya untuk mengadakan sebuah
22 |LEADERSHIP PRINCIPLES
pameran. Dia memilih untuk mengembangkan serangkaian model-model
gambar yang sangat kompleks untuk memperlihatkan efek pengungkit. Untuk
itu diperlukan tidak hanya kemampuan menggambar, tetapi juga matematika
terapan. Pameran itu mendapat hadiah pertama dalam perlombaan sains
sekolah, dan diikutsertakan dalam kompetisi seluruh kota di mana dia
memenangkan juara ketiga untuk seluruh kota Cincinnati.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 9 : BUAT ORANG LAIN SENANG
MENGERJAKAN HAL YANG ANDA SARANKAN
Pemimpin yang efektif seharusnya mengingat petunjuk-petunjuk berikut ini
ketika mereka perlu mengubah sikap atau tingkah laku:
Bersikaplah tulus. Jangan janjikan apa pun yang tidak bisa anda tepati.
Lupakan keuntungan bagi diri anda dan pusatkan keuntungan orang lain.
Ketahuilah dengan tepat apa sesungguhnya yang anda ingin agar orang lain
kerjakan.
Bersifatlah empatik. Tanyakan diri anda apa yang sungguh-sungguh diinginkan
orang lain.
Pertimbangkan keuntungan yang akan diterima orang lain dari mengerjakan
apa yang anda sarankan.
Cocokkan keuntungan tersebut dengan keinginan orang lain itu.
Ketika anda mengajukan permintaan anda, usahakan itu dalam bentuk yang
akan menimbulkan ide bahwa dia sendiri akan memperoleh manfaat.
Gunter Schmidt, pemilik sebuah toko makanan di Jerman, menceritakan
tentang seorang pegawai yang enggan untuk menempelkan harga yang benar
di rak-rak di mana barang-barang diletakkan. Hal ini menimbulkan kekacauan
dan keluhan dari pelanggan. Peringatan, teguran, konfrontasi dengannnya
mengenai masalah ini, tidak membawa hasil. Akhirnya Schmidt memanggilnya
ke kantornya, dan menyampaikan kepadanya kalau Scmidt kini
23 |LEADERSHIP PRINCIPLES
menugaskannya sebagai “supervisor penempelan label harga” untuk seluruh
toko, dan dia yang bertanggungjawab untuk menjaga agar semua rak diberi
harga dengan tepat. Tanggungjawab baru ini dan titelnya, sama sekali
mengubah sikapnya, dan dia melaksanakan tugas-tugasnya dengan
memuaskan sejak saat itu.
Kekanakan ? Mungkin. Namun itu pula yang mereka katakan kepada
Napoleon ketika dia menciptakan Legium Kehormatan dan membagikan
15.000 salib kepada tentaranya dan menjadikan delapan belas jendral-
jendralnya “Para Marsekal dari Perancis” dan menyebut pasukannya “Tentara
Agung.” Napoleon dikiritik karena telah memberikan “mainan: kepada para
veteran perang, dan Napoleon menjawab, “Manusia memang diperintah
dengan menggunakan mainan.”
3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara
Keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya terletak kepada kemampuan
individunya saja namun meliputi semua unsur pendukung tersmasuk peran
bawahan yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik tidak hanya
memperhatikan tujuan utama dari organisasi yang dia pimpin, namun juga
selalu memperhatikan bawahannya. Seperti yang tertuang dalam tiga
prinsip kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu:
Ing ngarso sung tulodo = bahwa seorang pemimpin haruslah
memberikan sauri tauladan yang baik bagi bawahan. Selalau
bertindak dan bertutur kata yang bisa memberikan contoh yang baik
yang bisa merangsang para bawahan untuk bersikap seperti
pemimpinnya.
Img madya mangun karso = yaitu pemimpin haruslah bisa bekerja
sama dengan bawahan. Sehingga semua pekerjaan yang dilakukan
akan terasa mudah atau ringan dan akan makin mempererat
hubungan antara bawahan dan pimpinan, namun tidak melanggar
etika jalur kepemimpinan.
24 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Tut wuri handayani = yaitu memberi kesempatan kepada bawahan
untuk maju. Prinsip yang ke tiga ini yang dipakai dalam lingkungan
pendidikan di kita. Beri bawahan ilmu-ilmu dan bekal-bekal yang
akan menambah wawasan dan kepintaran mereka. Janganlah
mempunyai pikiran takut tersaingi, berilah kesempatan bawahan kita
untuk maju. Seandainya atasan tidak ada maka ada bawahan yang
mampu untuk menghandle. Dan bila pimpinannya cerdas,
bawahannya pintar lalu dikelola dengan baik maka tujuan dari
kelompok akan tercapai dengan sempurna.
http://berbagiilmu.wen.ru/files/menu/3prinsip-
kepemimpinan.html
3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara
Ada 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan yang selalu saya pegang, dan yang ini asli
berasal dari dalam negeri.
Indonesia memiliki pemimpin yang baik, antara lain Ki Hajar Dewantara. Beliau
adalah tokoh dan pelopor pendidikan yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada
tahun 1922.
3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara adalah:
1. Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin harus
menjadi contoh bagi anak buahnya.
2. Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun kehendak atau niat.
Pemimpin harus berjuang bersama anak buah.
3. Tut wuri handayani. Artinya, dari belakang memberikan dorongan. Ada saatnya
pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.
25 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Ketiga prinsip tersebut, ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani, perlu dilakukan sesuai dengan tingkat kepentingan.
Banyak orang melakukan kesalahan, yaitu hanya mengedepankan satu gaya
kepemimpinan.
Ada pemimpin yang hanya mengutamakan leading, leading dan leading. Gaya ini
baik untuk anak buah yang kurang berpengalaman, tetapi membosankan bagi
mereka yang sudah berpengalaman.
Ada juga pemimpin yang hanya mengutamakan coaching, coaching dan coaching,
padahal anak buahnya sendiri belum memiliki resources untuk melakukan
pekerjaan. Tentu saja, tujuan tidak tercapai.
Ing ngarsa sung tulada
Sebagai pemimpin, terkadang kita perlu berdiri di depan dan memimpin pasukan.
Ini penting, terutama jika pasukan kita terdiri dari orang-orang yang kurang
berpengalaman. Cara paling mudah memimpin pasukan adalah menjadi teladan
dan cara paling mudah menjadi teladan adalah practice what you preach.
Menjalankan yang Anda kotbahkan.
Ing madya mangun karsa
Karsa artinya kemauan, kehendak atau niat. Dalam beberapa artikel, karsa sering
di salah-artikan sebagai prakasa atau ide. Dan, tentu saja, karsa berbeda dengan
prakarsa.
Terkadang, sebagai pemimpin, kita perlu ditengah-tengah membangun pasukan
dan berjuang bersama anak buah. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika anak buah
Anda belum terlalu mengerti tugas dan kewajibannya dan mereka sedang
menghadapi pekerjaan sulit. Anda pelu membiarkan mereka melakukan sendiri,
tetapi dengan membangun jiwa mereka, agar semangat dan motivasi mereka
tetap membara. Di tengah-tengah mereka, Anda menjadi motivator yang
membangun semangat. Presiden Soekarno sangat hebat dalam hal ini.
Tut wuri handayani
26 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Ketiga, pasukan Anda sudah mampu melakukan pekerjaan mereka. Kini tugas
sudah lebih mudah. Anda perlu step back dan berdiri dibelakang memberikan
dorongan dan coaching. Biarkan mereka bertugas dan tugas Anda, mengamati
hasil pekerjaan mereka.
See you at the top!
Johny Rusly
Pengarang buku: “Jadi, Anda Ingin Menjadi Pengusaha”, terbitan Elex Media.
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/05/23/
3-prinsip-dasar-kepemimpinan-ki-hajar-dewantara-
459284.html
PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN
SINOPSIS BUKU - Prinsip-Prinsip Kepemimpinan
Judul Prinsip-Prinsip Kepemimpinan
No. ISBN 9789790994751
Penulis Marshall Sashkin & Molly G. Sashkin
Penerbit Erlangga
Tanggal terbit 2012
Jumlah Halaman 256
Berat Buku -
Jenis Cover Soft Cover
27 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Dimensi(L x P) -
Kategori Kepemimpinan
Bonus -
Text Bahasa Indonesia ·
Buku “Prinsip-prinsip Kepemimpinan” ini pada hakikatnya
menjelaskan tentang kepemimpinan transformasional.
Kepemimpinan semacam ini tidak hanya berkutat pada upaya
meningkatkan produktivitas dan kinerja yang bermanfaat bagi
tujuan organisasi, melainkan juga mengubah hidup para anggota
organisasi ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan
Transformasional memberdayakan para pengikut sehingga
mereka tidak hanya sekedar menjalankan perintah, tapi juga
memiliki inisiatif dan mampu mengarahkan dirinya sendiri.
Sebagai hasilnya, para pengikut yang telah diberdayakan akan
membawa organisasi pada hasil-hasil yang jauh lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil penelitian yang memperhitungkan aspek
kepemimpinan, budaya, dan kinerja dari banyak organisasi,
Sashkins berhasil menarik benang merah karakteristik pribadi
dari para pemimpin yang menjalankan kepemimpinan
transformasional. Kemampuan membangun budaya organisasi,
rasa percaya diri, dan menciptakan visi merupakan contoh-
contoh karakteristik pemimpin transformasional. Hal inilah yang
membuat kepemimpinan menjadi bermakna.
Buku ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Dosen dan
mahasiswa dapat mempergunakannya untuk mempelajari
kepemimpinan seperti apa yang akan berguna untuk kemajuan
organisasi beserta sumber daya manusianya. Bagi para manajer
dan pengelola perusahaan, buku ini dapat memberi masukan
mengenai kiat-kiat dan contoh kasus yang bisa bermanfaat untuk
diterapkan dalam perusahaan mereka.
Daftar Isi:
Bab 1 Apakah Kepemimpinan Itu?
28 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Bab 2 Apakah yang Telah Kita Pelajari tentang Kepemimpinan?
Bab 3 Keterampilan dan Perilaku Kepemimpinan
Bab 4 Karisma dan Karakter
Bab 5 Pemimpin, Pengikut, dan Kekuasaan
Bab 6 Pemimpin dengan Keyakinan Bertindak
Bab 7 Visi – Bagaimana Pemimpin Berpikir
Bab 8 Kepemimpinan dalam Konteks
Bab 9 Bagaimana KepemimpinanTransformasional Membangun
Konteks Budaya
Bab 10 Enam Paradoks Kepemimpinan: Mentransformasi
Pengikut
Bab 11 Bagaimana Kita Mengetahui Kepemimpinan Itu Penting?
Bukti Penelitian
Bab 12 Isu-isu Kepemimpinan: Implikasinya bagi Para Pemimpin
Transformasional
Bab 13 Kepemimpinan yang Penting dan Bermakna: Sebuah
Sintesis Baru
Apendiks Satu Bibliografi
Apendiks Dua Perkembangan Profil Kepemimpinan
Keunggulan produk:
1. Menyajikan teori-teori dasar kepemimpinan secara lengkap
2. Setiap bab disertai contoh-contoh kasus yang dapat
memperdalam pemahaman pembaca mengenai prinsip-prinsip
kepemimpinan
3. Sangat cocok dipakai sebagai buku panduan untuk mata kuliah
dasar-dasar kepemimpinan (MKDU)
4. Bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami oleh
mahasiswa pemula
http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-
Spiritual/Kepemimpinan/117046-Prinsip-Prinsip-
Kepemimpinan.html
29 |LEADERSHIP PRINCIPLES
8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS
Bersama-sama, kita berada di perjalanan kepemimpinan. Sebuah
perjalanan untuk menjadi individu yang lebih kompeten, manajer
efisien dan pemimpin yang dinamis.
Pencarian ini melibatkan berbagi pengalaman unik, belajar prinsip
dan pelajaran kepemimpinan fundamental. Pengembangan
pribadi yang disengaja Ini adalah alasan saya menulis artikel ini
dan alasan Anda berbagi waktu dengan saya. Hal inilah yang
akan membuat kita pemimpin yang lebih dinamis dan
meningkatkan kemungkinan kita sukses dalam peran dan
tantangan baru. Berikut adalah delapan prinsip saya
kepemimpinan yang dinamis:
1. Fokus pada perubahan positif.
Perubahan sederhana tidak positif dan merupakan frase alasan
seperti 'perbaikan terus-menerus' menjadi baik istilah-istilah kerah
putih dan kerah biru lelucon. Untuk perubahan positif, itu harus
mengurangi waktu yang dibutuhkan, meningkatkan efisiensi,
memperbaiki struktur atau meningkatkan kesederhanaan. Itu saja,
hanya menempatkan. Tidak ada sabuk warna, tidak ada pelatih
perubahan, tidak ada biaya konsultasi.Setiap perbaikan yang
diinginkan atau dibutuhkan harus memenuhi setidaknya satu dari
kriteria tersebut. Jika tidak, jangan lakukan itu.
2. Pertanyaan segalanya: kemarin menarik
tetapi tidak relevan.
Militer memiliki aspek bisnis yang paling tidak: sering 100% omset
tenaga kerja. Meskipun banyak melihat ini sebagai negatif,
seorang pemimpin yang dinamis mengkapitalisasi pada
itu. Selamat datang-kapal bertemu dengan setiap anggota baru
30 |LEADERSHIP PRINCIPLES
organisasi Anda harus mencakup tugas sederhana ini:
mempertanyakan segala sesuatu. Kedua kata harus menjadi
kondisi kerja.Memberdayakan mereka untuk selalu
mempertanyakan cara bisnis dilakukan untuk menemukan cara
yang lebih baik untuk berfungsi.Kebaruan pekerjaan akan hilang
dalam enam sampai sembilan bulan.Sebelum hal ini terjadi,
tanyakan mengapa organisasi melakukan setiap tugas dengan
cara saat ini.
Tentukan apakah segar, pendapat yg tak dipolitur mereka dapat
menghasilkan perubahan positif. Masalah dengan taktik ini adalah
karyawan baru takut goyang perahu di mata saat 'ahli'. Untuk
strategi ini berhasil, para pemimpin harus menanamkan dalam
budaya organisasi mentalitas bahwa perubahan positif sangat
penting untuk perbaikan tim dan kesuksesan. Selalu ingat kemarin
mungkin telah membawa Anda untuk hari ini, tetapi kemungkinan
besar tidak akan membawa Anda melalui besok. Menerima ide-
ide baru, metode baru, dan selalu mempertanyakan asumsi yang
mendefinisikan model bisnis Anda.
3. Jangan menjadi pemimpin surat
kesembilan.
Perhatian harus digunakan dengan 'I, me, mine' terminologi oleh
para pemimpin. Kata-kata ini adalah seleksi alam dari banyak
individu dan tidak sengaja dapat menyinggung perasaan orang
lain. Ketika membangun budaya kerja sama tim, tiga kata ganti
pribadi tunggal ini menyisipkan individualisme dan
posesif. Sebaliknya, pemimpin yang dinamis memaksimalkan
penggunaan 'kami, kami, kami frase. Mereka memungkinkan
pengembangan solusi bersama di mana semua pihak percaya
pada kesuksesan bersama.
31 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Untuk sepenuhnya memahami kekuatan konsep ini, menghitung
berapa kali orang menggunakan saya, saya dan saya dalam
pertukaran sehari-hari.Sekarang, pikirkan bagaimana topik
mungkin diterima berbeda jika setiap salah satu dari kata-kata
secara individual posesif digantikan dengan istilah team building
kita, kita dan kita. Perubahan ganti sederhana menciptakan sikap
side-by-side, menarik perhatian kepentingan bersama dan usaha
bersama. Titik halus ini, strategi yang sederhana, akan sangat
mempengaruhi pembangunan tim dan membantu membangun
kasus Anda sebagai win-win bukan menang-kalah. Jangan terlalu
posesif; jika 'aku' mengambil kredit untuk sukses, tidak
membangun 'Us' sebagai sebuah tim.Apakah Anda terlalu sering
menggunakan huruf kesembilan alfabet kami ... huruf 'I'?
4. Tahu ukuran sebenarnya dari
kepemimpinan tidak ditemukan dalam
individu, tetapi individu-individu yang
dikembangkan.
Jangan pernah menghargai keberhasilan Anda sebagai pemimpin
atas bahwa individu-individu yang Anda pimpin. Pekerjaan utama
Anda sebagai seorang pemimpin adalah untuk mengembangkan
pengganti Anda, untuk menempatkan diri Anda keluar dari
pekerjaan.
5. Jadilah efisien efektif
Perhatikan pilihan kata gawang - efisien efektif. Prioritas Salah
satu kepemimpinan dan tujuan dari setiap organisasi adalah
menjadi efektif. Ini berarti fokus pengembangan, dari semua
upaya, pertama harus pada pemenuhan tujuan yang telah
ditetapkan. Setelah itu dijamin, maka, dan hanya kemudian, kita
32 |LEADERSHIP PRINCIPLES
harus mengalihkan perhatian kita untuk secara efisien
menyelesaikan tugas.
6. Waktu adalah dari esensi.
Waktu adalah sumber daya yang paling penting dari setiap
organisasi, setiap individu dan semua pemimpin. Lain kali
pertemuan dimulai 15 menit terlambat, melihat sekeliling ruangan
dan menghitung anggota tim Anda.Pikirkan apa yang bisa
dilakukan dalam waktu yang terbuang. Pikirkan upah per jam rata-
rata untuk ruang. Melakukan matematika berapa banyak
keterlambatan Anda biaya perusahaan dalam dolar nyata,
kemudian tambahkan frustrasi yang dialami oleh tim Anda (yang
tak ternilai harganya).
Secara pribadi, saya menulis posting ini di notebook
saya. Sepertinya saya mengambil catatan yang luar biasa karena
saya sering melihat ke atas untuk memberikan yang terbaik, aktif
mendengarkan, kepala-anggukan pengakuan saya dan membuat
kontak mata langsung dengan lawan bicara.Kita sedang
memasuki jam empat dari pertemuan dua jam dengan 29 dari
rekan-rekan saya dan supervisor. Untungnya, saya
memanfaatkan waktu ini dengan menempatkan pikiran dan
frustrasi saya di atas kertas. Sayangnya, ini telah melumpuhkan
staf kami dan membuat hari kerugian total. Ini akan membawa kita
setidaknya tiga hari untuk mendapatkan kepala kita kembali di
atas air dan mengambil napas karena 26 penonton dipaksa untuk
menonton percakapan dengan empat orang. Dengan perhitungan
kasar saya, pertemuan ini kami biaya $ 9072 tanpa anjak dalam
biaya peluang!Seorang pemimpin yang dinamis selalu berat risiko
/ imbalan atau biaya / manfaat untuk setiap tindakan /
kelambanan. Seorang pemimpin yang dinamis menghargai waktu
semua orang dengan cara yang mereka inginkan mereka
diperlakukan.
33 |LEADERSHIP PRINCIPLES
7. Keragu-raguan masih keputusan.
Seorang pemimpin terus diminta untuk membuat keputusan dengan set
data yang tidak lengkap dan bervariasi. Pilihan berkali-kali tidak benar
atau salah, tetapi berbeda-beda derajat cukup baik dengan efek
yang saling bertentangan urutan kedua dan ketiga. Hal ini menarik
banyak pemimpin dalam analisis kelumpuhan di mana keputusan
tertunda menjadi tidak adanya karena pencarian terus-menerus
untuk solusi sempurna. Seorang pemimpin yang dinamis tahu nilai
mereka ditentukan oleh kemampuan mereka untuk benar
menganalisis situasi dan mengambil disengaja, risiko yang telah
diperhitungkan untuk memindahkan tim ke depan.
8. Kepemimpinan adalah sebuah proses
bukan posisi.
Seorang pemimpin yang dinamis merindukan pengetahuan,
pengalaman, meningkatkan mereka seperangkat keterampilan
kepemimpinan. Mereka menyadari kepemimpinan tidak
didefinisikan oleh judul di pintu, tapi tindakan sehari-hari. Seorang
pemimpin yang dinamis tumbuh setiap hari dan belajar sebanyak
mungkin dari setiap percakapan, pertemuan, interaksi dan
pengalaman.
http://nuestrahistoriaescrita.blogspot.com/2014/10/8-
prinsip-kepemimpinan-dinamis.html
34 |LEADERSHIP PRINCIPLES
15 Leadership Lessons From The Billy
Graham Library
This is a post I feel completely inadequate to write. Billy Graham is one
of the most influential and impactful Christians who has ever lived. So much
has been written about this great man and his life that I don’t exactly know
what I could add.
However, today I had the privilege of touring The Billy Graham Library in
Charlotte, NC. It is an experience I’ll always remember and that I cannot
recommend enough. I think if I went back a dozen times I would take away
different ideas with each visit.Â
With that being said, here are some of my thoughts from today:
Great leaders have a singular focus. While he had offers from Hollywood
and United States presidents, Mr. Graham wanted to spend each breath of his
life telling people about Jesus.
Great leaders who are completely sold out to a cause can change the
world.
Many great leaders come from humble beginnings. Mr. Graham grew up
on a dairy farm.
Great leaders need a great team to accomplish great things. The Billy
Graham Evangelistic Association was started in 1950 by Mr. Graham and a
handful of his closest friends.
35 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Great leaders build lasting organizations.
Great leaders understand preparation. Ruth Bell, Mr. Graham’s wife, grew
up in what is now North Korea as the child of a missionary. She dreamed of
returning to Tibet as a missionary herself. Little did she know, she was being
prepared and equipped to support the man who would take the Gospel to the
uttermost regions of the earth. You never know what God is preparing
you to do.
Great leaders are on the leading edge of technology. With television
beginning to impact American culture in the 1950s, Mr. Graham utilized this
medium to expand his influence and message. Church leaders, can you say
“Holographic Technology“? Why multi-site or have a video venue on dvd
when an image of the person can actually be on-site at your meeting or
event?
Great leaders build bridges with people of different ideological views. I
was amazed as I watched video of Mr. Graham share the gospel message
with Woody Allen, Phil Donahue, and Larry King. Leaders, are
you developing friendships with people outside your homogenous circles?
Great Christian leaders enjoy the favor of God and people.
Great leaders draw great crowds. That’s the power of influence.
Great leaders, the ones worth following, have great integrity.Â
Great leaders embrace a successful routine.
Great leaders have many people who finish the journey with them.
Great leaders are respected by those closest to them, their family.
I think we will be very surprised at who all is in Heaven when we get there.Â
When you look at the variety of friends Billy Graham had, I’m sure many of
them became Christians.
Once again, it was a memorable day and I will be returning in the future.Â
Maybe I’ll see you there.
36 |LEADERSHIP PRINCIPLES
http://www.briandoddonleadership.com/2011/01/13/15-
leadership-lessons-from-the-billy-graham-library/
18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead
The Movie
The movie God’s Not Dead is ABSOLUTELY SPECTACULAR!!! The film
centers on college freshman Josh Wheaton, played by Shane Harper, being
forced to make an argument for the existence of God in a class taught by
Philosophy Professor Radisson, played by Kevin Sorbo. However, it also
weaves in several additional stories showing how far Christians must go to
defend their faith.
I watched God’s Not Dead with my wife and high school daughter. My
recommendation is for all parents to use is this movie as a conversation
pieceto educate their children in how to make Godly choices regarding family,
dating and for being equipped to not only stand firm in their faith, but defend it.
Following Home Run and Grace Unplugged, God’s Not Dead is the latest in
a string of great Christian films. Go see this movie this weekend.
The following are 18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not
Dead The Movie:
Enormous Peer Pressure Exists On College Campuses. As mentioned
earlier, we must equip our young people to stand firm in their faith and even
defend it regardless of the cost.
“We’ve been married 20 years. I don’t go with everything he (Willie) says
but on major things I go along with everything he says.” Making a cameo
appearance, Korie Robertson reminds us of the trust which builds over two
decades of shared experiences in a healthy marriage.
37 |LEADERSHIP PRINCIPLES
“My life and my whole eternity belongs to God. All this stuff is
temporary. Money, fame, success…temporary. Even life is temporary.
Jesus…that’s eternal.” Responding to Amy’s ambush interview, Willie
Robertson reminds her fame and fortune is not what is most important in this
life. Jesus is.
“It’s not easy. But it’s simple.” Earlier this week someone admitted to my
wife how much they were struggling with the Christian life. Reverend Dave, a
pastor of a local church in the movie, puts the Christian life in perspective for
Josh.
“Don’t be clever. Be content to tell the truth.” Furthermore, Dave goes on
to add how Josh should defend his faith. We often make telling the story of
Jesus and what He did in our life far too complex. We should be content to
simply tell the truth.
“I don’t have time for cancer. I’m too busy.” – This was Amy’s response
upon receiving a diagnosis she had cancer. Our health always has the ability
to always slow us down. We must take care of it.
“I know the world can’t get along without you but it’s preparing to do just
that.” – Wheaton’s cell phone was continually going off as the doctor was
discussing the extent of her cancer. The words above were his response. As
important as any of us may think we are, the world will continue on without us.
It is only through Jesus that our life has true meaning.
“Some of the most important work we do seems meaningless.” - Rev.
Dave played a small church pastor. These words spoken by a visiting
missionary played by Benjamin Onyango should be a source of
encouragement for all pastors operating in a small-church environment.
True Friends Always Point You To Jesus – Josh lost a significant
relationship in his life because of his stance on Christianity. When selecting
friends, please know true friends always point you to Jesus.
“I think of Jesus as my friend…I don’t want to disappoint Him.” Do you?
38 |LEADERSHIP PRINCIPLES
“Nonsense is nonsense even when spoken by when said by world-
famous scientists.” – John Lennox
“Using romance to uphold one’s self-image is bad planning.” For teens
and single adults, finding your self-worth in a romantic relationship is an
unsustainable model. You must find your self-image in Jesus.
“To the wrong person you will never have any worth. To the right person
you will mean everything.” – Ladies, wait for a Christian man who will treat
you like fine china and cherish you.
People From Other Cultures Pay A Far Bigger Price To Follow Christ
Than Americans – The movie does an incredible job telling the story of both a
Muslim and Chinese student who elected to follow Christ and the incredible
price they paid to do so.
“You’re not alone. You’re going to be O.K.” – No matter what
circumstances you may face in life, no matter how alone you feel, with Jesus
everything will turn out to your benefit.
“How can you hate someone (God) who is dead?” – Josh ultimately wins
the debate by forcing Professor Radisson to acknowledge, he actually hated
God rather than not believe in Him. Most people who reject God have a deep
wound they blame Him for. Always deal with the right issue.
“Sometimes the devil allows people to live free of trouble so they don’t
need God.” – The Apostle Paul wrote to the church in Rome, “God’s kindness
is meant to lead you to repentance.”
Make A Decision To Follow Jesus Christ Today – If you are reading this
post and do not have a personal relationship with Jesus Christ, the movie
reminds us we are not guaranteed tomorrow. Make the decision today to put
your trust in Him.
Go see God’s Not Dead this weekend. Opening weekend numbers are a big
deal with movie studio executives and theater owners. This is the kind of film
Christians should support.
39 |LEADERSHIP PRINCIPLES
http://www.briandoddonleadership.com/2014/03/22/18-
leadership-quotes-and-lessons-from-gods-not-dead-the-
movie/
15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders:
15 Leadership Quotes From Russell Wilson
The world is crying out for inspiration and hope. They are begging for it.
And this past Sunday we were given a vivid picture of what an inspirational
leader looks like.
After defeating the Green Bay Packers 28-22 in a classic overtime victory, an
emotionally-spent Seattle Seahawks quarterback Russell Wilson was
interviewed by Fox’s Erin Andrews.
As shown in the video above, Wilson poured out his soul before a national
television audience through tears of joy. As I listened to Wilson, I gleaned 15
Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders:
The following are those 15 practices followed by Wilson’s supporting quote:
Highly Successful Inspirational Leaders Give God Glory – “God is good all
the time. Every time.”
Highly Successful Inspirational Leaders Give Credit To Others - Smart
leaders know there is only so much they can accomplish individually. They
need a great team around them. “These guys on the team are unbelievable.”
40 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Highly Successful Inspirational Leaders Are Resilient – Inspirational
leaders refuse to quit and inspire us to do likewise. “They fight. They’re in this
fight over and over again.”
Highly Successful Inspirational Leaders Build Lasting Authentic
Relationships - People simply want to be around inspiring leaders. “I’m just
excited to be on this team. Excited to play with the guys.”
Highly Successful Inspirational Leaders Have Overcome Adversity –
Crisis is the platform inspiration is built upon. It provides the basis of their
message. “Four minutes left in the game…Four interceptions and just keep
playing.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Believed In By Others - Think
about it, why would you follow a leader who lacks inspiration? “The guys just
keep believing in me.”
Highly Successful Inspirational Leaders Have Faced And Overcome Great
Obstacles – “You have to give credit to the Packers. They had an
unbelievable season.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Grateful – Pride and
arrogance have no place in an inspirational leader’s life. “It’s an honor. I’m just
blessed to be on this team.”
Highly Successful Inspirational Leaders Never Lose Hope – Inspirational
leaders are never down. They are either up or getting up. They believe their
best days are ahead. “Just making the plays. Keep believing.”
Highly Successful Inspirational Leaders Overcome Doubt And
Discouragement - Doubt and discouragement are constant unwelcome
companions. “I just had no doubt. We had no doubt as a team.”
Highly Successful Inspirational Leaders Cast Great Vision – Where there
is no vision the people will perish. Inspirational leaders are simply never
without a picture of a brighter tomorrow. “I’m going to throw a touchdown and
win the game.”
41 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Highly Successful Inspirational Leaders Are Well-Prepared - There is not
only sizzle in an inspirational leader’s message but steak as well. “God’s been
preparing me for these situations.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Focused On The Success Of
Others - For inspirational leaders, their success is found in the success of
others. “God’s prepared our team as well.”
Highly Successful Inspirational Leaders Receive Honor – “I’m honored to
be on this team.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Marked By
Accomplishment - What validates inspiration is accomplishment. “I’m going
to the Super Bowl again.”
What are your thoughts about Wilson’s post-game comments? Also, I’m
picking Seattle to win their second consecutive Super Bowl with a 35-17
victory.
http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/19/15-
practices-of-highly-successful-inspirational-leaders-15-
leadership-quotes-from-russell-wilson/
42 |LEADERSHIP PRINCIPLES
26 Things I Say To Encourage Church Volunteers
Tomorrow morning I will stand before dozens of key volunteer leaders at
my church to encourage and equip them for a major initiative our we are
undertaking. The responsibility of my 20 minutes is daunting because of the
influence and potential impact this group has. I must serve them well.
The following are 26 Things I Will Say To Equip And Encourage Our
Church Volunteer Leaders:
First and foremost, I will tell them “Thank You. Our mission and vision could
not be a reality without you.”
I will quote our mission statement – We exist to glorify God by making disciples
who love God passionately and others unconditionally.
I will tell them how deeply I love our church.
I will tell them I love our church because in a world which is becoming
increasingly hostile to the Gospel, we preach the Bible with courage and clarity
each and every week.
I will tell them I love our church because of the impact we have around the
world.
I will tell them I love our church because of the increasing presence we have in
our community of Roswell, GA.
I will tell them I love our church because broken families are reconciled there.
I will tell them I love our church because addictions are broken there.
I will tell them I love our church because hopeless people find hope there.
I will tell them I love our church because people are set financially free there.
I will tell them I love our church because the next generation is finding purpose
and meaning there.
I will tell them I love our church because we are a multi-generational church.
43 |LEADERSHIP PRINCIPLES
I will tell them I love our church because we are a church where white people
sit next to African-Americans who sit next to people of a Latino descent who sit
next to people of an Asian descent.
I will tell them I love our church because I have seen dozens miraculously
healed.
I will tell them I love our church because landmark moments of my life
happened in our church.
I will tell them I love our church because my daughter gave her life to Christ in
our church.
I will tell them I love our church because I baptized my daughter in our church.
I will tell them I love our church because my daughter has grown up to be a
small group and worship leader at our church.
I will tell them the story of my wife approaching me this past December
between our two morning services to tell me my mother had died. I remember
every detail of that moment.
However, I will also tell them I have a great burden.
I will tell them I need their help because we are out of youth space.
I will tell them the role leaders play in a local church is to utilize their area of
influence to multiply mission and vision.
I will tell them the critical elements needed to spread the message of our
mission and vision.
I will tell them what is next so there will be no surprises.
I will answer all their questions and address all their concerns.
And finally, I will conclude by reminding them, “Thank You. We cannot do this
without you.”
44 |LEADERSHIP PRINCIPLES
If I can ever encourage your church and its volunteers, please let me know. It
would be a joy to serve you.
http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/17/26-things-i-say-to-
encourage-church-volunteers/
45 |LEADERSHIP PRINCIPLES
10 Defining Words of a Stellar Leader
Leadership is abuzz these days. Everyone is talking
about it. I‘m not the only blog — or certainly not the best
blog — that addresses leadership frequently.
Yet, as much as it‘s in our conversations and thought process, it appears most
organizations and churches are consistently looking for new leaders. In my
conversations with other churches, people want to know how to find, attract, and
train leaders.
Apparently it is far easier to talk about it — even perhaps easier to call oneself a
leader — than it is to actually be a leader.
46 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Perhaps we need to do a better job distinguishing what leadership actually means.
Defining leadership.
Even with an advanced degree in leadership, I can tell you experts who ―schooled‖
me didn‘t always agree on the definition of leadership. Perhaps, even more, we
need to better understand what makes up great leadership — even more than add a
definition in which we may not all agree.
Additionally, I almost wonder if one reason we have such a hard time defining
leadership is because there are actually levels of leadership. There could be the
kind anyone can do. Everyone is a leader at some level. If leadership is truly
―influence‖, then all of us are leaders in some area of life.
And, then, maybe there is something even more defined — simply for discussion
I‘ll use a term —
Stellar Leadership
The kind of leadership the truly great leaders provide.
Stellar means: Pertaining to a preeminent performer — or — outstanding or
immense.
Isn‘t this the kind of leadership we are all seeking?
Stellar leadership?
I am still a leader in training. Not sure when I‘ll ―get there‖, but I know I‘m not
looking to be an average leader. I want to be a stellar leader someday. One who is
outstanding or immense in my profession.
With that in mind, here are 10 definitions I think we find in stellar leadership:
(These words are mine, but I got the definition of each from dictionary.com)
Cognizance – awareness, realization, or knowledge; notice; perception:
47 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Stellar leaders have a keen sense of what‘s ahead. They study. They learn. They
listen. They remain aware.
Optimistic – reflecting a favorable view of events and conditions and the
expectation of a positive outcome
Stellar leaders see the glass half-full. They aren‘t negative-minded or hyper-
critical. They are encouraging. They build momentum. They invest in others and
build up the people around them.
Causal – a person or thing that acts, happens, or exists in such a way that some
specific thing happens as a result
Stellar leaders are purpose-driven. Mission-minded. It guides their thoughts and
keeps them on task.
Steadfast –firm in purpose, resolution, faith, attachment,etc.
Stellar leaders are consistent. Dependable. Buoyant. They aren‘t quitters — even
when things get difficult, boring, or even unpopular.
Respectable – worthy of respect or esteem
Stellar leaders have been tested. They‘ve earned a reputation worthy of following
— mostly because they are servant leaders — willing to lay their life down for the
people and cause they are trying to lead.
Truthfulness - telling the truth, especially habitually
Stellar leaders word is their bond. They could function — and be trusted — in a
handshake world. You can trust them emphatically.
Valor - boldness or determination in facing great danger; courage
Stellar leaders are courageous. They lead into uncharted areas. They take us where
we need to go, but haven‘t, for whatever reason — many times because of fear.
Integrity – adherence to moral and ethical principles; soundness of moral
character; honesty.
48 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Stellar leaders have a strong moral fiber. They base decisions on a sense of right
and wrong. What you see at work you‘ll see at play. They are the same with their
family as with their co-workers.
Authentic - not false or copied; genuine; real
Stellar leaders have a unique style and confidence about them. While remaining
teachable, they aren‘t clones of another leader.
Humble – not proud or arrogant
Stellar leaders recognize they can‘t — or won‘t — do it alone. They are
appreciative; thankful; knowing the value of team — and appreciative of the people
they are trying to lead. Recognition for success is shared.
In my opinion, a stellar leader would possess ALL of these attributes.
(Of course, my greatest leader inspiration is Jesus — He didn‘t ―need‖ anything
from His followers — that‘s why He came — to provide what we needed — but
He was all these in leadership. That, by the way, is an aspect of His grace —
another great quality for a stellar leader.)
http://www.ronedmondson.com/2015/01/7-defining-words-of-a-stellar-
leader.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3
A+GracedAgain+%28Ron+Edmondson+%29
49 |LEADERSHIP PRINCIPLES
7 Habits of a Successful Leader
I‘m a student of leadership. I am consistently talking to,
interviewing, and learning from leaders I believe have been
successful; regardless of their vocational field. If they have
honorable intentions (which I believe is necessary to be
considered successful anyway), then I can learn from them.
I‘ve observed a few common habits that successful leaders have that may, in my
opinion, separate them from less successful leaders. I‘m not sure you can eliminate
any of them completely, but certainly one would need 5 or more, in my
observation, to reach the status of success in leadership.
50 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Here are 7 habits of successful leaders:
Prioritizing each day – Everyday we are flooded with opportunities. Some are
good. Some are bad. Some are best. You often won‘t know until you try on some
of them, but successful leaders strive everyday to identify and do that which is the
best use of their time.
Yielding to experience – Successful leaders know they must seek the input from
others for continued success. There will always be someone with more experience
in a subject. Many times that person will be someone the leader is supposed to be
leading. Successful leaders surround themselves with people smarter they they are,
especially in areas of their weaknesses. They are never afraid to ask, ―Can you help
me?‖ Pretending to have all the answers can destroy a leader. When a leader is
willing to humble him or herself and solicit input, the team feels validated and the
best answer is discovered.
Networking – Iron sharpens iron. The most successful leaders I know have a
network of other successful leaders around them. They glean from each other,
share war stories and help each other when needed. The sheltered leader will
seldom reach his or her full potential.
Continuous learning – Successful leaders are sponges for new information. They
are continually reading, taking notes, and exploring new ideas and ways of doing
things.
Maintaining health – Successful leaders learn to balance the demands on them by
remaining healthy physically, mentally, spiritually and relationally, as much as it
depends on them. No one can escape sudden tragedy or the trials of life, but
successful leaders weather those storms by being as prepared as possible before
they arrive.
Willing to make hard decisions – Successful leaders don‘t allow fear,
intimidation or friendship to keep them from making the right decisions for the
organization they lead. Leading doesn‘t always make a person popular, but
successful leaders care more about the greater purpose than their personal
advancement.
51 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Commitment to a higher purpose – Successful leaders are striving for something
bigger than themselves…bigger than the reality of today. For me personally, this is
my passion for the Gospel of Jesus Christ, but successful leaders are willing to
endure the loneliness of leadership, the stress of leading, and the pressure to
perform at higher levels, because they believe in something worth the fight.
Those are my observations.
What would you add?
http://www.ronedmondson.com/2012/07/7-habits-of-a-successful-leader.html
52 |LEADERSHIP PRINCIPLES
25 People You Should Say Thank You To Today
Thankfulness is a virtue that we often ignore.
Sometimes we get so caught up in our own little world that
we forget to thank the people who have helped us the most.
Then there are people who just simply need thanking to help
them feel better about their own situation. Everyone likes to
be appreciated.
I thought I would use my platform to encourage a little thankfulness.
Here are 25 people you could easily thank today:
53 |LEADERSHIP PRINCIPLES
The person who gave you a start in your career.
Someone who encourages you that you only know online.
A random stranger God lays on your heart.
A teacher who had the greatest impact on you.
A friend who was there when you needed one most.
A pastor who helped shape your understanding of God.
The person you know who prays for you regularly.
The person who waits on you everyday — somewhere — and you don‘t even know
their name.
A politician you admire for doing the right thing — as best as you can tell.
The unexpected person who was there for you at just the right time in your life.
A person who may not receive encouragement from anyone else.
A leader you admire.
Someone who has invested in you and doesn‘t even know it.
The person who has been the most patient with you.
Someone who believed in you when no one else did.
An emergency services professional — police, fire, military, etc.
Your childhood best friend.
The person who introduced you to the person you married.
A college professor who challenged you to think bigger.
Someone who inspires you with something they do well.
Someone who was a good friend to your parents.
54 |LEADERSHIP PRINCIPLES
A person you think is under appreciated.
Someone who has a smile that encourages you.
A family member who holds the family together.
The parent who paved your way.
A few suggestions.
I‘m sure you have many more. Send a card. (Handwritten notes are awesome —
and rare.) Write the email. Make the phone call. Plan a personal visit. Say thank
you.
By the way, if you can‘t thank the person anymore — thank their family. Can you
imagine how encouraging that would be?
http://www.ronedmondson.com/2014/08/25-people-you-should-say-thank-you-to-
today.html
55 |LEADERSHIP PRINCIPLES
7 Commandments of a Great Marriage
Ihave an advanced degree in counseling and hundreds of
hours experience working with couples. I‘ve taught marriage
retreats for years. I wouldn‘t say I‘m an ―expert‖ in marriage
— because I‘m married — and my wife reads my blog. That
would be a stretch. Actually, I know more to do than I have
the practice of doing. (Isn‘t that true for most of us?)
But, I‘ve learned a few things. I‘ve observed things that work and things that don‘t.
I think there are some necessary ingredients for a healthy marriage. That‘s the point
of this post.
Want a healthier marriage?
56 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Consider these 7 Commandments of Marriage:
Thou shalt serve one another. A good marriage practices mutual submission.
Ephesians 5:21 commands us to submit to one another out of reverence to Christ.
Marriage is not a 50/50 deal. It‘s a 100/100 deal — each willing to surrender all to
the other person.
How are you at serving your spouse? Would they say you strive to serve them
more everyday? Are you more the giver or the taker in the relationship? Be honest.
Thou shalt love unconditionally. Unconditionally means without conditions. (See
how deep this blog can be.) I’ll love you if … is not the command. It‘s I’ll love you
even if not. God commands us to love our enemies. How much more should this
commitment be strong within a` marriage?
Are you loving your spouse even with the flaws that you can see better than anyone
else? Here‘s a quick test: Does the way you communicate with your spouse
indicate you have the highest regard for them — always?
Thou shalt respect one another. The Golden Rule covers this one. Everyone
wants to be respected — so in any good marriage respect is granted to and by both
parties. And, by the way, I believe respect too is to be unconditional.
In my experience, this one is sometimes easier for one spouse to give than the
other, especially the one who works hardest in the marriage. Respect is mostly
given because of actions. But respect is important for both spouses. Most people
grant respect only when all conditions are met to be respected. That makes sense,
but it doesn‘t provide motivation to improve when the other party needs it most.
All of us need someone who believes in us even when we don‘t believe in
ourselves. That‘s the grace of respect. When most of us feel respected we will work
harder to keep that respect.
Thou shalt put no other earthly relationships before this one. ―Let not man put
asunder‖ is not just a good King James Version wedding line. It‘s God‘s desire for
a marriage. Great couples strive to allow no one — even children — even in-laws
— to get in the way of building a healthy marriage.
57 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Wow! Isn‘t this a hard one? Yet, I can‘t tell you how many marriages I have seen
ruined because the children came first or the in-laws interfered. I‘ve seen marriages
ruined by friends — sometimes co-workers — who had little regard for the
integrity of the marriage, and so they built a wedge between the couple. As hard as
it is sometimes, great couples work to protect the marriage from every outside
interruption.
Thou shalt commit beyond feelings. The Bible talks a great deal about the
renewal of our mind. (Romans 12:2 for example.) The mind is more reliable than
emotions. You may not always feel as in love as you did the day you married.
There will be tough seasons in any marriage. Strong marriages last because they
have a commitment beyond their emotional response to each other. And, when
that‘s true for both parties feelings almost always reciprocate and grow over time.
As true and necessary as this is, great marriages continue to pursue each other —
they date one another — fostering the romantic feelings that everyone craves in a
relationship. Sobering question: When‘s the last time you pursued your spouse?
Thou shalt consider the other person’s interest ahead of thine own. Again, we
are commanded to to do this in all relationships. How much more should we in
marriage?
Over the years, as couples get comfortable with one another, I‘ve observed couples
who become very selfish with their individual time. Sometimes, for example, one
spouse pursues a hobby that excludes the other one, and more and more time is
committed to that hobby. The other spouse begins to feel neglected. It may be
allocation of time, in actions or the words used to communicate, but sometimes a
spouse can make the other spouse feel they are no longer valuable to them. Are
you considering how you are being perceived by your spouse?
Thou shalt complete one another. The Biblical command is one flesh. (Ephesians
5) I‘m not sure that‘s anymore possible than the command that our individual flesh
be molded into the image of Christ. It‘s a command we obey in process. We are
saints still under construction. We still sin. And, that process isn‘t completed here
on earth in my opinion. So it is in a marriage. We never completely ―get there‖, but
58 |LEADERSHIP PRINCIPLES
we set such a high standard for our marriage that we continue to press towards the
goal.
There is no better place where ―iron sharpens iron‖ than in a marriage. Cheryl
makes me a better person. And, if I can be so bold — I think I do the same for her.
There are qualities in her I need and qualities in me she needs to become one flesh.
But, that‘s a process. That takes time, humility and intentionality. I must allow her
to make me better — and likewise for her. But, when we do, we are both the
benefactors. One question I always ask couples: Are you becoming closer as a
couple — or are you drifting further apart? That‘s a great question to ask frequently
throughout the marriage.
These are obviously not the ―10 Commandments‖. They aren‘t even necessarily
God‘s commandments — although I do believe they are based on the commands of
God. The point is to take Biblical principles and apply them to our marriage.
And, what marriage wouldn’t benefit from that?
59 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage
One of the toughest verses in the Bible to obey is
Ephesians 5:31 which says, ―For this reason a man will
leave his father and mother and be united to his wife, and the
two will become one flesh.”
The process of blending two very different people is what causes stress to many
marriages. In my work with marriages, I‘ve identified 5 of the major obstacles to
making a great ONE out of two very different people. Sometimes just
understanding what obstacles exist and that they are common to most marriages
can helps us better learn to see them not as obstacles, but as God-given
opportunities to grow a stronger ―one flesh‖.
The 5 major obstacles I have seen are:
60 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Lack of Biblical knowledge about marriage – There is very little premarital
training in churches today or even in most homes that are raising children who will
one day marry. When my boys got their driver‘s license we sent them to four
Saturdays of classes. How much training do most of us get for marriage? The fact
is that most of us are somewhat surprised by marriage and we don‘t really know
how to make it work. We need to do a better job training people for marriage.
Differences in Men and Women – Men and women are designed differently by
God; not just physically, but emotionally. We look at the world differently. We
process information differently. We expect different things from relationships. We
have wrongly tried to equalize everything when it comes to men and women. I
strongly agree we need equality when it comes to things like workplace treatment
or educational opportunities, but when it comes to matters of the heart, and
especially marriage, we better know that God designed a difference in men and
women.
Communication Styles – Because of our differences, men and women
communicate differently. Men tend to communicate thinking to thinking; while
women tend to communicate heart to heart. One of the reasons Cheryl and I might
have conflict is because I say things I intend for her mind to hear and it‘s received
with her heart. We need to remember that we communicate differently.
Outside influences – Every marriage has influences beyond their immediate
control, but that have profound and direct impact on the marriage. Some of those
influences include:
Children
In-laws/other relatives
Friends
Pressures of life/stress
Devil
61 |LEADERSHIP PRINCIPLES
All of these are normal influences in any marriage. Some of them are even
welcome influencers in the marriage. The key is not to let ANY of them distract
from the plan God has for the marriage to become one flesh.
Differing Goals/Objectives – Remember every couple is made up of two unique,
differently designed individuals. That means each one brings unique qualities,
personalities and opinions to the relationship. Again, that‘s part of God‘s overall
design to make two people one.
Some of the major differences include:
Outlook on life; usually one is more positive and one is more negative.
Differences in family backgrounds
Personality differences Introvert/Extrovert; Thinker/Feeler;
Organized/Disorganized
Parenting Objectives
The overall goal of marriage is not to make both parties in the marriage like one of
the parties. It‘s to make ONE new unit out of the two. Discovering how to blend
one flesh out of two different people takes years and requires practice, patience and
lots of hard work. Remembering that differences are a part of God‘s plan and can
actually help us build stronger marriages.
Remember also that God didn‘t promise this would be easy. In fact, the very next
line after the difficult verse I shared in the opening of this post says, ―This is a
profound mystery‖ (Ephesians 5:32). If you are married, praise God for the
mystery He gave you today.
What other obstacles have you seen to having a great
marriage?
http://www.ronedmondson.com/2011/08/top-5-obstacles-to-having-a-great-
marriage.html
62 |LEADERSHIP PRINCIPLES
PRACTICAL MINISTRY SKILLS
Leadership Lessons from Billy Graham
Apply the principles that defined Billy's leadership to your own
ministry.For well over 50 years, Billy Graham has been one of the most
visible figures not just in evangelical spheres but in America and all over
the world. He built the Kingdom by preaching the Word faithfully and
passionately, but he built a global ministry by developing and exercising
his skills in every area of leadership.
This Resource contains all of the following:
Forming the Team (free sample)
Get the right people in the right positions and watch them flourish.
Harold Myra and Marshall Shelley
Dealing with Pain and Betrayal
The people you trust most can hurt you most.
Harold Myra and Marshall Shelley
Fiscal Leadership
Ministry integrity begins with financial responsibility.
Harold Myra
Beyond Home Field Advantage
The best communicators speak to people where they are.
63 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Marshall Shelley
Mr. President
Billy Graham's four years as president of Northwestern College shaped
his ministry.
Doug Trouten
The Responsibility of Leadership
What leaders do greatly influences so many people.
Joe McKeever
Leading with Love
It was the defining trait of his leadership: Billy always led with love.
Harold Myra and Marshall Shelley
http://www.buildingchurchleaders.com/downloads/practicalministryskills/le
adershipbillygraham/
64 |LEADERSHIP PRINCIPLES
THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY
GRAHAM
„How did a shy boy who grew up
on a dairy farm in Charlotte, North
Carolina, come to be chosen
by TIME Magazine as one of the
top leaders of the 20th
century?‟ This book seeks to
answer this question.
Billy Graham was not only
remarkably effective as a preacher,
but was known also as an
innovative and influential global
leader of a Christian organisation.
He successfully combined sound
leadership with deep spirituality.
The co-writers present 21 essential
leadership principles which can be
used as guidelines and inspiration
for anyone in a leadership role, in
church, education or politics. Each
chapter stands alone in its subject matter, beginning with quotations from
other colleagues or Christian writers and concluding with quotations that
could well be used as discussion points.
Each chapter contains a final section on „applying the principles‟ explored in
the previous passages - valuable tools in leadership training.
The Leadership Secrets of Billy
Graham
Co-authors: Harold Myra and Marshall
Shelley
Publisher: Zondervan
ISBN: 10:0-310-26306-9 13: 976-0-
310-26306-7
Price: US$14.99 /UK�8.99/Can$20.99
65 |LEADERSHIP PRINCIPLES
The chapter headings and subheadings draw us deeper into the life and
ministry of Billy Graham, with titles such as „Lasering in on the
mission‟, ‘Growing through fire and ice‟,‘Learning from failure‟, „Igniting
other leaders‟ and „Birthing dreams‟.
Under the heading „Coming alive‟, Philip Yancey is quoted as saying in
relation to other great leaders: „The giants all had one thing in common:
neither victory nor success, but passion.‟
Reading the principles outlined in the book we become aware that Billy
Graham‟s leadership has been paradoxical in blending extraordinary
humility with fierce intensity of purpose. He was passionate. Where did his
power come from? „Billy would face conflicting realities by laying them
before God with extreme earnestness, spending many entire nights on his
knees in prayer seeking the right course of action.‟
His ministry was brought to the world through teamwork. The book
highlights how the team was formed and what kept the team together in
common purpose through decades of global ministry. The underlying
principle of seeking guidance in every situation came through absolute
commitment to God, intense prayer and study.
In the section „Learning from failure‟ a quotation from Robert F. Kennedy is
used: „Only those who dare to fail miserably can achieve greatly.‟
The book highlights the situation of human vulnerability, human frailties
and the truth that each player in the team has burdens to bear and
challenges to confront, yet each must follow and be part of the team. The
teaching principles in the book emphasise how each team member must
accept personal weaknesses and how they must support each other‟s
weakness, dividing the key roles so that each player can maximise his or
her strength.
66 |LEADERSHIP PRINCIPLES
The final chapter is called „Leading with love‟. An employee of Billy‟s
organisation for more than 35 years was asked the question: „What was
the bottom line of Billy‟s distinctive leadership?‟ He answered: „Billy always
led with love‟. The book reveals that in the most difficult of situations Billy
Graham communicated a heart full of love for others. As he listened to the
Holy Spirit, the fruitfulness of love flowed out continually to all who came
his way.
The penultimate word in the last chapter is Billy‟s: „In an age that is given
over to cynicism, coldness and doubt and in an age in which the fire and
warmth of God is conspicuous for its absence … my heart cry is, “Let the
fire fall, O, God, let the fire of your love fall on us”.‟
Major Joyce Ebden
United Kingdom
http://www.salvationarmy.org/ihq/A44FA508005E6FBD802573C200578278
In His Own Words: What Has Billy
Graham Said About Leadership? by BGLIBRARY on Aug 17, 2012 • 9:00 amNo Comments
Throughout his ministry, Billy Graham has spoken often on the topic of
leadership. Here are excerpts from one of his speeches entitled “Qualities
of Leadership.” He delivered this address at a civic luncheon in Denver in
1987. He also gave similar speeches at other luncheons around the
country, and the truths contained within are just as applicable today.
67 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Today, I want to talk for a few minutes on qualities of leadership. What kind
of leadership will it take to solve our problems and move ahead in this
country? What must be the character test of a true leader in the modern
world? I want to mention four character tests. Each of these are personal
qualities of leadership. I agree with Peter McColough, chairman of Xerox,
that an executive’s personal values play a role in his ability to lead others.
The first quality that I would like to mention isintegrity. Integrity has to do
with soundness, completeness, unity and consistency. Wayne Porter wrote
in TIMEmagazine last month, “Integrity has increased steadily in
importance as a public issue since 1985.” When we speak of integrity as a
moral value, it means a man is the same on the inside as he claims to be
on the outside. There’s no discrepancy between what he says and what he
does; between his talk and his walk.
The second quality necessary for leadership, it seems to me, during these
difficult days is personal security. I do not mean this in the sense of
physical security, job security or financial security. Newsweek magazine
ran an article some months ago entitled, “Uneasy Men at the Top.” They
described the job insecurities of some in the top levels of corporate
management in large companies. It set the stage for one newly installed
CEO to say in jest; “I didn’t mind it when they wrote my name on the office
door in chalk but I did think it was a little unethical to have a wet sponge
hanging from the doorknob.” I think some of you in Denver in recent months
have had that experience. But I’m instead talking about emotional
security. The kind that comes from knowing and accepting who we are, why
we’re here and where we’re going. I do not believe that that kind of security
comes from our careers alone.
68 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Personal security includes a sense of inner peace, peace with God and
peace with yourself. Job once said, “I know that my Redeemer liveth.” He
said, “I have inner peace because of that.” Jesus once told his followers,
“Peace I leave with you, my peace I give to you.”
Besides integrity and personal security, the third quality which is necessary
in a leader is a sense of priority. This is the ability to separate the
important from the unimportant, the critical from the trivial, the vital from the
insignificant, the eternal from the temporary. It is essential for our daily
tasks, but it also is true for the overall directions of our lives. Until a man
gets his priorities in life straight, everything else is going to be out of order.
Then, there is one final quality that I would mention briefly, the quality
of vision. When there’s no vision, the Bible says, the people perish. This is
the quality of seeing what can be and ought to be done and how to get
there. Now, civic clubs in cities like Denver have done more to help than
possibly any other group of people outside the church. In the various places
that I go and the people I meet with, I hear the stories, and I’m absolutely
amazed and thrilled.
So, I challenge you today to be a person of integrity, a person of security, a
person with a sense of priority and a person of vision. But most of all, I
challenge you to be individuals who are committed to Christ.
In addition to his own experience as a leader, Billy Graham had the
opportunity to engage with numerous world leaders throughout his
more than 70 years of ministry. You can learn more about those
relationships by visiting The Billy Graham Library for our latest
exhibit: “Billy Graham: God’s Ambassador to World Leaders.”
http://lettersfromthelibrary.com/in-his-own-words-what-has-billy-graham-said-
about-leadership/
69 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Billy Graham Quotes on Leadership
Billy Graham has proven himself not only to
be a man of great character but also a man of
strong leadership wisdom. I recently came
across a book by Harold Myra and Marshall
Shelley entitled, The Leadership Secrets of
Billy Graham. At the conclusion of each
chapter Myra and Shelley posted a quote
from Dr. Graham that I found to be helpful
for anyone attempting to grow as a strong
and healthy leader.
Here are those quotes:
“Art and education may refine the taste, but they cannot purify the heart
and regenerate the individual. His (Christ‟s) words were simple yet
profound. And they shook people, provoking either happy acceptance
or violent refection. People were never the same after listening to
him….The people who followed Him were unique in their generation.
They turned the world upside down because their hearts had been
turned right side up. The world has never been the same.” (p. 35)
“A keen sense of humor helps us overlook the unbecoming, understand
the unconventional, tolerate the unpleasant, overcome the unexpected,
and outlast the unbearable.” (p. 52)
―When wealth is lost, nothing is lost. When health is lost, something is lost.
When character is lost, everything is lost.‖ (p. 63)
“I want to lobby for God.” (p. 77)
“Hot heads and cold hearts never solved anything.” (p. 90)
“I have read the last page of the Bible. It‟s all going to turn out all right.”
(p. 106)
70 |LEADERSHIP PRINCIPLES
“There is nothing wrong with men possessing riches. The wrong comes
when riches possess men.” (p. 121)
“God has given us two hands, one to
receive with and the other to give with.”
(p. 136)
“The test of a preacher is that his
congregation goes away saying not,
“What a lovely sermon!” but, “I will do
something.” (p. 148)
“Courage is contagious: When a brave
man takes a stand, the spines of others
are stiffened.” (p. 164)
“Mountaintops are for views and
inspiration, but fruit is grown in the
valleys.” (p.176)
“Comfort and prosperity have never enriched the world as much as
adversity has.” (p. 189)
“God measures people by the small dimensions of humility and not by
the bigness of their achievements or the size of their capabilities.” (p.
203)
“Prayer is not just asking. It is listening for God‟s orders.” (p. 219)
“Tears shed for self are tears of weakness, but tears shed for others are
a sign of strength.” (p. 237)
“The men who followed Jesus were unique in their generation. They
turned the world upside down because their hearts had been turned
right side up.” (p. 256)
“The most eloquent prayer is the prayer through hands that heal and
bless.” (269)
71 |LEADERSHIP PRINCIPLES
“In God‟s economy, a person must go down into the valley of grief
before he or she can scale the heights of spiritual glory…..One must
come to the end of “self” before one can really begin to live.” (p. 286)
“Unless the soul is fed and exercised daily, it becomes weak and
shriveled. It remains discontented, confused, restless.” (p. 302)
“I am selling the greatest product in the world. Why shouldn‟t it be
promoted as well as soap?” (p. 314)
“In an age that is given over to cynicism, coldness, and doubt and in
which the fire and warmth of God is conspicuous for its absence in the
world, my heart cry is, Let the fire fall…..O, God, let the fire of your love
fall on us.” (p. 327)
Dale Roach
http://likeateam.com/billy-graham-quotes-leadership/
72 |LEADERSHIP PRINCIPLES
RAHASIA KEPEMIMPINAN BILLY GRAHAM
Contents Introduction . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Part One—Coming Alive . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
BANGKIT!
1. Igniting! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
BERPIJAR & MENYALA!
Part Two—Getting Started . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
LANGKAH AWAL
2. Forming the Team . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
MEMBENTUK TIM
3. Confronting Temptations . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53
MENANGANI GODAAN
4. Lasering In on the Mission . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65
ME-LASER MISI
5. Loving Harsh Critics . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79
MENYUKAI KRITIK TAJAM
73 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Part Three—Creating Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91
MENCIPTAKAN MOMENTUM
6. Communicating Optimism and Hope . . . . . . . . . . . . . 93
MENGKOMUNIKASIKAN OPTIMISME DAN HARAPAN
7. Mobilizing Money . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107
MEMOBILISASI UANG
8. Empowering Soul Mates . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 123
MEMBERDAYAKAN REKAN
9. Expanding the Growing Edge . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 137
MENGEMBANGKAN PINGGIR YANG SEDANG MELEBAR
Part Four—Growing Through Fire and Ice . . . . . 149
TUMBUH LEWAT API DAN ES
10. Summoning Courage . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 151
MEMBANGKITKAN KEBERANIAN
11. Learning from Failure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 165
BELAJAR DARI KEGAGALAN
12. Experiencing Trauma and Betrayal . . . . . . . . . . . . . . . . 177
TRAUMA DAN PENGKHIANATAN
13. Redeeming the Ego . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 191
MENUNDUKKAN EGO
Part Five—Multiplying Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 205
MULTIPLIKASI MOMENTUM
14. Birthing Dreams . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 207
MELAHIRKAN MIMPI
15. Building Bridges . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 221
MEMBANGUN JEMBATAN
16. Igniting Other Leaders . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 239
MEMAJUKAN REKAN SEJAWAT
17. Sowing Seeds in All Seasons . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 257
MENABUR BENIH DI SEGALA MUSIM
Part Six—Deepening in Every Decade . . . . . . . . . . . . . . . 271
TERUS MENDALAM DI SETIAP DEKADE
18. Learning—and Leveraging Weaknesses . . . . . . . . . . . 273
BELAJAR DAN MEMANFAATKAN KELEMAHAN DIRI SENDIRI
19. Plugging into Continuous Voltage . . . . . . . . . . . . . . . . . 287
74 |LEADERSHIP PRINCIPLES
NON-STOP KONTAK DENGAN VOLTASE
20. Innovating . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 303
INOVASI
21. Leading with Love . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 315
MEMIMPIN DENGAN KASIH
Acknowledgments . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 329
UCAPAN TERIMA KASIH
For Further Reading . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 331
BACAAN LEBIH LANJUT
Who’s Who . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 335
SIAPA DIA?
Index . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 339
INDEKS
Part One: Coming Alive The giants all had one thing in common:
neither victory nor success,
but passion. -- PHILIP YANCEY
Semua tokoh besar (raksasa) itu mempunyai 1 hal yang sama;
bukan kemenangan ataupun keberhasilan, melainkan kobaran
api kasih/passion (hasrat yg mulia, keinginan yang besar di
dalam dirinya, sesuatu yg baik yg berkobar dlm jiwanya, beban
yang mulia di dalam hatinya).
Absolute identity with one’s cause is the first
and great condition of successful leadership.
WOODROW WILSON
Penyatuan absolut seseorang dengan tujuannya adalah prasyarat utama
kepemimpinan yang berhasil.
75 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Leadership is forged in the furnace.
Kepemimpinan dimurnikan dalam nyala api.
Sikap hati Billy Graham yang positif dan bijak, tidak memperlihatkan
betapa kompleks dan menyakitkan medan yang mereka tempuh dalam
menghadapi tantangan dahsyat atau dalam mempertahankan kegigihan
mereka.
Kepemimpinan tidak memberi kita sebuah formula untuk dipalajari,
melainkan serangkaian pengalaman hidup yang ditempa dalam
kobaran nyala api.
Jim Collins dalam bukunya Good to Great, dalam penelitian timnya berkenaan
dengan coorporate leaders yang terbaik, berkata ,‖Kami heran, tipe kepemimpinan
macam apakah yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang masuk
bilangan kategori tersebut?‖ Dua hal yang ditemukan timnya yang tampak
berlawanan, namun menyatu:
Kerendahan hati yang
lembut
&
KETETAPAN HATI YANG
GARANG
Dari mana itu muncul?
Ada seorang gadis cantik yang mengembalikan cincin yg telah
diberikan oleh Billy Graham sambil berkata, “Saya tidak yakin
76 |LEADERSHIP PRINCIPLES
kalau kita cocok. Saya belum melihat adanya tujuan yang pasti
dalam hidupmu”. Gadis itu rupanya lebih tertarik pada pria lain
& menemukan apa yang tidak ada pada Billy – tujuan, rencana,
& tanggung jawab.
Boris Pasternak (penyair Rusia) pernah berkata, “Yang menguak
jalan menuju hari-hari yang lebih baik bukanlah revolusi yang
bergejolak,melainkan hati seseorang yang terinspirasi dan
menyala-nyala”.
Theodore Roosevelt:
Penghargaan bukan ditujukan kepada orang yang mengkritik,
bukan pula kepada orang yang membeberkan bagaimana seorang
tokoh tersandung, bukan pula kepada yang menyatakan
bagaimana seseorang dapat melakukan usahanya dengan lebih
baik.
Penghargaan ditujukan pada orang yang “bergelut di arena”, yang
mukanya tercoreng moreng oleh debu, keringat, dan darah; yang
dengan gigih berjuang; yang tidak terluput dari kesalahan dan
berkali-kali mengalami kegagalan,
Karena tidak ada satu usahapun yang terluput dari kesalahan dan
kegagalan.
Penghargaan dyujukan kepada orang yang pantang mundur
berjerih lelah, yang semangatnya tak pernah pudar, yang penuh
77 |LEADERSHIP PRINCIPLES
pengabdian, yang memberikan seluruh dirinya untuk mencaai
tujuan yang muli, yang akhirnya mengalami keberhasilan, atau
aling buruk, kalau ia gagal, setidaknya gagal sewaktu berjuang
dengan berani.
Ia tidak masuk bilangan orang yang kecil nyalinya – yang tidak
mengetahui apa itu kemenangan ataupun kekalahan.
Part Two—Getting Started . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 LANGKAH AWAL Saat anda menemukan misi Anda, terasalah tuntutannya. Misi itu akan memenuhi hati Anda dengan semangat dan keinginan yang tak terbendung untuk segera memulainya. W.Clemenr Stone
1. Forming the Team . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39 MEMBENTUK TIM Bukan tim yang asal dibentuk karena dikejar waktu dan banyaknya ekerjaan. Melainkan tim yang dipilih, dibina, untuk mempunyai prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang benar. Tim yang memimpin sebuah organisasi harus menangani kegagalan dan kemunduran serta mengadakan penyesuaian untuk mengalami pertumbuhan dan mencapai keberhasilan – suatu daftar dinamika yang tak berkesudahan ini sudah tentu dapat mengikis kepercayaan, sekaligus menggores ego. Tim yang sungguh efektif memang sulit untuk dibentuk dan lebih sulit lagi untuk terus dibina. BENTUK DAN BINALAH TIM ANDA.
78 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Yang menentukan keberhasilan organisasibukan soal kepintarannya melainkan kemampuannya untuk menjadikan orang-orang biasa mencapai hasil yang luar biasa – Peter Drucker Siapa Anda adalah siapa yang dibuat tertarik oleh Anda – John C.Maxwell Anda dapat melakukan apa yang tidak dapat saya lakukan. Saya dapat melakukan apa yang tidak dapat Anda lakukan. Bersama-sama, kita dapat melakukan hal-hal besar – Mother Teresa
2. Confronting Temptations . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 MENANGANI GODAAN Waspadalah terhadap godaan dari hal-hal yang dapat merusak anda, terutama godaan yang diiming-iming oleh perusahaan atau bisnis Anda – Richard Baxter Hati-hati terhadap godaan konsumerisme, sikap komsumtif, hedonisme, egoisme, dosa ketamakan, dosa sexual, mementingkan diri sendiri, tidak peduli akan hidup orang lain, mau enak sendiri, dll. Hati-hati terhada nafsu, kesombongan, dan ambisi yang jahat. Hati-hati terhadap: 1. Penanganan keuangan yang tidak jelas 2. Pelanggaran seksual 3. Mengkritik orang lain yang melakukan pelayanan
serupa. KKR tanpa kerjasama dengan gereja setempat, justru mengkritik gereja setempat secara blak-blakan dan tajam. Bekerjasamalah dalam pemberitaan Injil. Hindari sikap anti gereja atau anti pendeta. Sampaikan kebenaran tanpa harus melukai. Utarakan dengan bijaksana.
4. Hasil yang dibesar-besarkan.
79 |LEADERSHIP PRINCIPLES
a. Menunjukkan rasa tidak aman pribadi b. Membohongi c. Untuk kepentingan diri sendiri atau kesombongan d. Memanipulasi orang lain e. Untuk mendapat support atau dana. Lalu digunakan
untuk apa dananya? Untuk keperluan pribadi atau golongan?
Miliki tanggung jawab. Cliff Barrows berkata, “Kami bertanggung jawab kepada TUHAN, Kepada istri kami masing-masing, Kepada sesama rekan, Kepada komite lokal, Dan tentu bertanggungjawab atas kepemimpinan rohani dalam komunitas”. Prinsip mengangani godaan:
1. Jangan meremehkan godaan kecil. Itu akan menjadi besar dengan segera sehingga anda tak dapat menanganinya lagi.
2. Minimalkan kerahasiaan, maximalkan penguatan a. Kami tidak akan mengkritik, mempersalahkan, atau
berbicara negatif tentang orang lain b. Kami akan bertanggungjawab, khususnya dalam
menangani keuangan dengan integritas menurut standar bisnis yang paling tinggi
c. Kami akan mengatakan yang sebenarnya dan seluruhnya jujur, terutama dalam memberi laporan tentang statistik.
d. Kami akan menjadi teladan dalam hal moral; transparan, bersih, hati-hati sehingga jauh dari kecurigaan.
3. Mempraktikkan kejujuran secara terbuka 4. Serahkan tatapan anda pada Tuhan.
Reputasi harus dijaga dengan hati-hati seperti menjaga pot berharga. Bila terjatuh, tidak akan dapat disatukan lagi seperti semula. -- Bill Pollard Tidak ada orang yg bebas dari kesalahan, termasuk hamba-hamba Tuhan. Mereka menjadi hamba-hamba Tuhan bukan karena tidak
80 |LEADERSHIP PRINCIPLES
bercacat cela, tetapi karena sadar akan kelemahannya sendiri; mereka menggelutinya, mereka tidak menutup-nutuinya, dan mereka selalu siap mengoreksi diri – Mohandas Gandhi Saat kita menilaii apakah seseorang adalah pemimpin yang baik atau buruk, pertanyaan yg perlu dipikirkan: “Apakah ia ada di pihak Sepuluh Perintah Alla atau menentangnya? Maka Anda dapat menentukan pemimpin itu seperti seorang Mesias atau seorang Stalin. – Isaac Bashevis Singer Hati nurani yang murni dan jernih adalah Natal yang tak berkesudahan. – Benjamin Franklin Tidak ada yang hilang bila kekayaan hilang, Tetapi sesuatu hilang bila kesehatan yang hilang, Dan segalanya hilang bila karakter yang hilang. – Billy Graham Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, Tetapi lepaskanlah kami daripada yangjahat. – Matius 6:13
3. Lasering In on the Mission . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65
ME-LASER MISI Miliki fokus. Miliki ketajaman, tujuan yang jelas. Jangan tercerai-berai. Sebuah kehidupan tidak akan bertumbuh dan berkembang kalau tidak difokuskan, diabdikan, didisiplin. – Dwight L.Moody Kenali panggilanmu. Konsentrasi. Billy Graham memfikuskan diri pada penginjilan. Membimbing orang-orang keluar dari lumpur dosa menuju keselamatan.
81 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Samuel Shoemaker adalah seseorang yg sangat peduli terhadap pnderitaan dan kehampaan hati orang-orang. Ia rindu berbagi Kabar Baik kepada jiwa-jiwa yg letih lesu. Dalam bukunya I stand by The Door, ia mengungkapkan: Saya berdiri di pintu.... Pintu itu pintu yang paling penting di dunia. Itu pintu yang dilalui oraang-orang ketika mereka masuk danmenemukan Tuhan. Tidak ada gunanya tinggal di dalam saja, Sementara di luar masih ada begitu banyak orang. Dan mereka, sama seperti yang pernah saya alami; Sedang mencari-cari di mana letak pintunya. .... Hal yang paling indah di dunia ialah Menemukan pintu itu – pintu kepada Tuhan Hal terpenting yang dapat dilakukan seseorang ialah Meraih tangan salah seorang yang buta, Yang sedang meraba-raba, lalu menaruhnya pada anak kunci Yg dapat diputar dan dibuka hanya oleh Tangan orang itu sendiri. Hati yang menerima Yesus adalah keputusan pribadi sama seperti memutar kunci dan membuka pintu hati kita secara pribadi untuk Tuhan. Orang lain tak dapat melakukannya untuk kita. Sebab ini adalah masalah hati. Apakah yang menjadi fokus anda dalam hidup, pekerjaan, dan pelayanan Anda? Billy Graham juga berprinsip untuk tidak melakukan sesuatupun yang akan menutup pintu terhadap pemberitaan Injil. Itu penting sekali. Integritas moral. Billy Graham memusatkan fokusnya pada misi intinya.
82 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Seorang pemimpin harus benar-benar mengenali tujuannya dan terus bergerak maju ke arah tujuan itu. DL Moody berkata, “Beri saya orang yang berkata, ‘Satu hal inilah yang saya lakukan,’ bukan ‘Lima puluh hal inilah yang saya coba-coba lakukan.’ “ a. Mengedepankan visi; Mencari bantuan b. Memperluas basis bantuan.
Seekor anjing mempunyai 4 kaki, tetapi tidak berjalan di empat ruas jalan sekaligus – Pepatah Haiti
c. Memaksimalkan kejelasan misi Ketakutan kita yg terbesar seharusnya bukan kegagalan, melainkan keberhasilan dalam suatu hal yg sesungguhnya tidak mempunyai nilai yg langgeng -- Anonim
4. Loving Harsh Critics . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79 MENYUKAI KRITIK TAJAM Mintalah teman Anda menyebutkan kesalahan Anda, atau lebih baik lagi, sambutlah seorang musuh yg memonitor dan menyengat anda dg keji. Kritik yg menjengkelkan dapat menjadi berkat bagi orang yg bijak – Charles Haddon Spurgeon Sikap Billy Graham terhadap kritik-kritik yg salah sikap: Jangan terlalu meladeni kritik-kritik tajam yg merusak dan tidak perlu. Jangan membalas, mengatai-ngatai, atau berselisih tentang hal-hal yg tidak penting. Graham menolak untuk menyerang para pengkritiknya ataupun orang-orang yg tdk sependapat dg dia. William Conner pernah mengkritik Billy Graham dalam surat kabar Daily Monitor. Billy Graham menulis: Artikel-artikel anda tentang saya memang kurang simpatik, tapi
83 |LEADERSHIP PRINCIPLES
kedua artikel itu artikel yg ditulis dg kepandaian tingkat tinggi. Billy Graham mengusulkan untuk bertemu. Seusai pertemuan, Conner berkata, “Saya tdk pernah menduga bahwa keramahan dapat mempunyai efekyg amat tajam. Saya tdk pernah menduga bahwa keseerhanaan dapat menempelak seorang berdosa yg begitu keras hati. Kita hidup dan kita belajar..... Orang itu [maksudnya: Billy Graham] tulus dan serius dengan semua perkataannya. Sikap Billy Graham terhadap para pengkritiknya mengungkapkan bahwa ia bermaksud mengatakan, ‘Ajarilah saya.’ Pemimpin umumnya membawa orang-orang ke tempat yang mereka inginkan. Tetapi seorang pemimpin yang besar membawa orang-orang ke tempat yang harus mereka tempuh, namun tidak mereka inginkan. – Rosalynn Carter Kalau akhir dari sesuatu menyatakan saya benar, apa yang dikatakan untuk menentang saya tidak ada faedahnya. Kalau akhir dari sesuatu menyatakan saya salah, maka walau ada 10 malaikat yang bersumpah bahwa saya benar, hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa. – Abraham Lincoln. Selalu dapat ditemukan setitik kebenaran dalam sebuah kritik. Carilah dan kalau anda menemukannya, bergembiralah akan nilainya. – Dawson Trotman 3 hal penting bagi seorang pemimpin: 1. Tetap berpaut pada keyakinan Anda yg terdalam
tentang misi Anda 2. Abaikan kebanyakan dari kritik itu. 3. Jangan memberi respons yang reaktif.
Kepala yang panas dan hati yang dingin tidak akan menyelesaikan apapun – Billy Graham
84 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh – Amsal 12:16 Part Three—Creating Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91 MENCIPTAKAN MOMENTUM Anda harus menentukan cara dan kecepatan kerja, menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi, menjadi teladan tentang apa yang Anda harapkan dari orang lain – Stanley C.Gault
5. Communicating Optimism and Hope . . . . . . . . . . . . . 93 MENGKOMUNIKASIKAN OPTIMISME DAN HARAPAN Seorang pemimpin adalah dealer harapan – NAPOLEON Walau Billy Graham berbicara tentang dosa dan akibatnya yang tragis, berita penting tentang kehidupan baru dan harapan masih terus terngiang di telinga kami. Pengharapan adalah kekuatan untuk bersukacita dalam keadaan yang setahu kita buruk – GK Chesterton Jangan pernah meremehkan kekuatan sikap yang positif. Kepemimpinan merupakan suatu seni yg menghasilkan lebih daripada apa yg dapat dicapai menurut ilmu pengetahuan manajemen. – Colin Powell Jangan tercenung, hadapilah malapetaka. Jangan sekali-kali undur, jangan sekali-kali khawatir, jangan sekali-kali putus asa – Winston Churchcill Saya sudah membaca halaman terakhir Alkitab. Pada akhirnya semuanya akan baik. – Billy Graham
85 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa – Mazmur 23:6 Nothing is impossible – Jesus Matthew 17:20, Luke 1:37
6. Mobilizing Money . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107 MEMOBILISASI UANG Kalau seseorang mempunyai sikap yg lurus terhadap uang, hal itu akan menolong dirinya ,emuruskan hampir semua bidang hidupnya – Billy Graham Bila saya punya uang, secepatnya saya manfaatkan supaya uang itu tidak menguasai hati saya – John Wesley Uang menjadi batu ujian kebajikan seseorang – George Orwell Tidak salah kalau anda kaya. Yang salah ialah kalau kekayaan itu menguasai Anda. – Billy Graham Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas – Amsal 22:1
7. Empowering Soul Mates . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 123 MEMBERDAYAKAN REKAN Kepemimpinan berkaitan erat dengan membuat orang2 bekerjasama dengan Anda, bukan bagi Anda – terutama bila mereka tidak wahib bekerja bagi Anda. – Fred Smith SR Seorang pemimpin yg sukses, bukan orang yg suaranya terdengar di mana-mana, tetapi yg telinganya siap dan tanggap untuk mendengar, dan bahwa yg genius adalah orang yg membantu mengembangkan bakat orang lain, bukan yg mencapai keberhasilan untuk diri sendiri saja. – Warren Bennis
86 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Tugas seorang eksekutif bukan mengubah manusia, tetapi sebagaimana dikatakan Alkitab dalam perumpamaan talenta, bahwa pekerjaannya adalah melipatgandakan kemampuan kinerja keseluruhan staf dengan jalan menggunakan kekuatan, kesehatan lahiriah/batiniah, dan aspirasi yg ada pd setiap individu – Peter Drucker. Mungkin Anda bisa mengharuskan orang2 mempertahankan standar minimum dg jalan menekankan soal kewajiban, tetapi keberhasilan moral dan spiritual tidak bergantung pada desakan, melainkan pada tarikan – Reinhold Niebuhr Orang yg mau melakukan segalanya sendiri dan yg mau mendapatkan pujian bagi dirinya sendiri saja tidak akan menjadi seorang pemimpin yg handal. – Andrew Carnegie
8. Expanding the Growing Edge . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 137 MENGEMBANGKAN PINGGIR YANG SEDANG MELEBAR Pada masa ketika tidak ada kepemimpinan, masyarakat mandek dan statis. Kemajuan akan terjadi kalau para pemimpinyg berani dan handal meraih kesempatan untuk mengadakan perubahan – membuat segala sesuatu menjadi lebih baik – Harry S. Truman Seorang pemimpin berani melawan arus budaya yg salah, dan ia bertindak radikal. Saat serangan gencar, ia tidak goyah maupun mundur mengambil jalan yg aman. Ia tidak bimbang, ia tetap tidak beranjak dari keyakinannya. Kalau kita tdk paham akan pandangan kuat orang2 tentang suatu perkara, kita akan menghadapi dua rintangan. 1. Kita tdk akan tahu bagaimana menyampaikan keyakinan
kita dg cara yg efektif kpd mereka yg sedang ragu atau yg tdk sependapat dg kita.
2. Kita akan dikejutkan oleh reaksi yg tidak disangka-sangka.
87 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Pada awal setiap kemajuan besar manusia, harus ada:
o Jiwa yg bersemangat, o Kebutuhan khsus, o Dan seorang pemimpin
Ketiga unsur itu harus tepat bagi saat-saat tertentu dalam sejarah atau tidak ada sesuatupun yg akan terjadi. – Coretta Scott King Tes bagi seorang pengkhotbah ialah jemaat melangkah pulang dg berkata, “Saya akan melakukan sesuatu”, bukan”Kotbahnya bagus”. Billy Graham selalu menunjukkan respek terhadap orang-orang yg mempunyai hasrat untuk menjadikan dunia ini tempat yg lebih baik.
Part Four—Growing Through Fire and Ice . . . . . 149 TUMBUH LEWAT API DAN ES Berdoalah spaya anda tegar, Tetapi mempunyai hati yg lembut – Ruth Graham
9. Summoning Courage . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 151 MEMBANGKITKAN KEBERANIAN Keberanian untuk bertindak dalam kebenaran adalah kualitas utama insani karena kualitas itu menopang kualitas2 lainnya – Winston Churchcill Billy Graham: Satu hal, saya akan terus memberitakan Injil, sedikit atau banyak orang yg hadir di sana. a. Bersikaplah berani, dalam hal yg biasa dan dalam
suasana yg kacau. b. Kenalilah rasa takut sebagai katalisator keberanian.
88 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Kehidupan adalah sebuah pertempiran yg menuntut Anda menunjukkan keberanian Anda. – Henry David Thoreau
c. Siagalah. Bertindaklah! Menghindari bahaya tidak lebih aman dalam jangka panjang. Lebih baik menghadapinya. Kehidupan ini petualangan yg ditempuh dg berani atau bukan apa-apa – Helen Keller Sebuah pepatah kuno: Rasa TAKUT MENGETUK PINTU, Iman menjawab: “Tidak ada siapa-siapa di sini”
d. Dirikanlah benteng keberanian Keberanian melahirkan peneguhan diri, sedangkan sikap pengecut hanya akan menghancurkan diri sendiri. Keberanian siap menghadapi rasa takut, maka ia dapat menguasainya; sikap pengecut menekan rasa takut, maka ia dikuasai rasa takut. Laki-laki pemberani tidak pernah kehilangan semangat hidup meski situasi hidupnya hampa semangat; Laki-laki pengecut dibuat tercengang oleh ketidaktentuan hidup dan kehilangan kemauan hidup.
e. Takutlah terhadap yg benar Kata courage (keberanian) berasal dar bahasa Latin yg berarti hati. Keberanian menunjukkan bagaimana sesungguhnya bagian terdalam dari diri kita. Mazmur: “Berbahagialah orang2 yg takut akan Tuhan. Pujilah Tuhan, hai orang2 yg takut kepada Tuhan.
89 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Layanilah Tuhan dg takut dan hormat, Dan bersukacitalah!” Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yg membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Gabriel berkata kepada Maria, “Jangan takut”. Gabriel berkata kepada Zakharia, “Jangan takut”. Kata malaikat Tuhan kepada Gideon, “Jangan takut”.
Keberanian itu menular. Saat seorang pemberani menyatakan pendapatnya dg jelas, tulang punggung orang2 lainnya dipertegar. – Billy Graham Sekalipun aku berjalan dalamlembah kekelaman, Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yg menghibur aku. – Mazmur 23:4
10. Learning from Failure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 165 BELAJAR DARI KEGAGALAN Mengalami kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat adalah suatu kberhasilan – Winston Churchill Kegagalan adalah suatu kesempatan untuk memulai lagi dg lebih inteligen – Henry Ford Kita semua mengalami kegagalan – termasuk yg terbaik di antara kita pun – JM Barrie Latihlah diri anda menghadapi kegagalan. Gigih dan bangkit atas kegagalan. Failing forward. Ambil resiko:
90 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Membiarkan diri dikuasai rasa takut mengambil resikoakan menghambat daya kita untuk bertumbuh. Seorang pemimpin tidak bisa berjalan di tempat. Hanya orang yg berani gagal sajalah yg dapat mencapai keberhasilan – Robert F. Kennedy Kesuksesan bukanlah sesuatu yg final. Dan kegagalan jarang sekali fatal. Yg penting ada keberanian untuk terus maju – Winston Churchill Pemandangan indah dan onspirasi diperoleh di puncak gunung, tetapi buah2 bertumbuhan di lembah – Billy Graham
11. Experiencing Trauma and Betrayal . . . . . . . . . . . . . . . . 177 TRAUMA DAN PENGKHIANATAN Pembentukan karakter tidak terjadi dalam kemudahan dan ketenangan. Hanya lewat cobaan dan penderitaan sajalah jiwa dapat diperkuat, visi dapat diperjernih, ambisi terinspirasi, dan keberhasilan tercapai – Hellen Keller Hope for Troubled Heart (Billy Graham): Sejauh menyangkut penderitaan, saya tidak berbeda dari anda. Saya juga ingin hidup bebas dari penderitaan, bebas dari rasa nyeri, bebas dari disiplin pribadi yg amat ketat. Saya pernah merasa amat tertekan sampai2 ingin melarikan diri dari kenyataan. Tuhan sudah memanggil saya untuk memikul tanggung jawab, dan saya harus setia. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yg pahit yg menimbulkan kerusuhan dan yg mencemarkan banyak orang.
91 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Kenyamanan dan kemakmuran tidak pernah memperkaya dunia sebanyak yg dilakukan oleh kesukaran – Billy Graham
12. Redeeming the Ego . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 191 MENUNDUKKAN EGO Mereka yg dinilai luhur pada pandangan manusia berada di posisi yg paling tidak terlindung dari bahaya yg dampaknya sangat menyedihkan – Thomas A.Kempis Kata “ego” setidaknya mempunyai 2 definisi: 1. Memandang atau menilai diri sendiri secara berlebihan
(kesombongan) 2. Kesadaran akan martabat dan nilai diri (respect
terhadap diri sendiri) Menundukkan ego berkaitan dg seberapa efektifnya ego kita ditandai oleh definisi kedua, bukan definisi pertama. Kerendahan hati sama dengan membuat penilaian yg benar terhadap diri sendiri – Charles H.Spurgeon Sudah sering saya terdorong untuk berlutut dan berdoa oleh keyakinan bahwa tidak ada tempat lain yg dapat saya hampiri. Hikmat saya sendiri dan segala sesuatu tentang diri saya tampaknya tidak cukup untuk satu hari itu. – Abraham Lincoln Ketika dipermalukan, teruslah memimpin. Bila anda merencanakan untuk membangun sifat baik, anda terlebih dahulu harus meletakkan fondasi yg amat dalam: kerendahan hati – Augustine Yang diukur Tuhan bukan seberapa besarnya keberhasilan kita atau seberapa banyaknya kecakapan kita, melainkan seberapa dalamnya kerendahan hati kita – Billy Graham
92 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Part Five—Multiplying Momentum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 205 MULTIPLIKASI MOMENTUM Seorang pemimpin adalah seorang individu pencipta visi yg menggerakkan orang-orang dari tempat di mana mereka berada ke tempat di mana mereka belum pernah ada – Henry Kissinger
13. Birthing Dreams . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 207 MELAHIRKAN MIMPI Jangan membuat rencana kecil. Buatlah rencana sebesar yg dapat Anda pikirkan – Harry Truman Mengambil langkah baru, mengucapkan kata yg baru, adalah sesuatu yg paling ditakuti orang – Fyodor Dostoyesvsky Dalam setiap perjuangan, selalu ada pemimpin yg tangguh, Visi yg mantap, Dan seringkali pula ada seorang musuh – Fred Smith SR. Doa bukan hanya meminta, tetapi mendengarkan perintah Tuhan.
14. Building Bridges . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 221 MEMBANGUN JEMBATAN Seorang pemimpin yg sejati bukan seorang pencari konsensus, tetapi seorang pembentuk konsensus – Martin Luther King Jr. Lihatlah hal2 yg baik,bukan kesalahan2 yg dilakukan orang. Dibutuhkan ukuran otak yg jauh lebih besar untuk mencaritahu apa yg tidak salah pada diri seseorang drpd mencaritahu apa yg salah – RL Sharpe A. MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP kerukunan dan
ekumene.
93 |LEADERSHIP PRINCIPLES
B. Perlihatkan minat, akui keterbatasan C. Carilah hal2 yg sama2 dapat disetujui D. Tangani perbedaan secara kreatif E. Menjalin persahabatan F. Menghimpun bersama & bekerjasama Airmata yg tercurah untuk diri sendiri adalah air mata kelemahan, Tetapi air mata yg tercurah untuk org lain adalah pertanda kekuatan. – Billy Graham
15. Igniting Other Leaders . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 239 MEMAJUKAN REKAN SEJAWAT a. Pilihlah dg bijak; bagikanlah secara terbuka b. Percayailah siapa yg dapat dipercaya c. Mempunyai wawasan jauh ke depan d. Mempunyai wawasan dan pengertian yg semakin luas,
tetapi tetap tajam.
Batu ujian bg seorg pemimpin ialah apakah ia meninggalkan keyakinan dan kemauan kuat di dalam diri pemimpin lainnya untuk terus maju – Walter Lippmann Kepemimpinan adalah menggugah orang2 sehingga mereka bergerak dari dalam diri mereka sendiri – Frederick R.Kappel
16. Sowing Seeds in All Seasons . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 257 MENABUR BENIH DI SEGALA MUSIM Kehidupan bukan hanya beberapa tahun untuk memuaskan diri sendiri atau untuk memajukan karier. Kehidupan adalah sebuah hak istimewa, sebuah tanggung jawab, sebuah penatalayanan untuk dijalani seturut panggilan yg lebih luhur – Elizabeth Dole Jangan jemu-jemu berbuat baik. – Alkitab
94 |LEADERSHIP PRINCIPLES
A. Gunakan karunia anda & harapkan hasil yg besar B. Prioritaskan manajemen diri sendiri C. Jangan menginjak tunas muda
Kalau kita tidak bersimpati dg anak2 muda, maka saya pikir pekerjaan kita di dunia ini sudah lewat – George MacDonald
Part Six—Deepening in Every Decade . . . . . . . . . . . . . . . 271 TERUS MENDALAM DI SETIAP DEKADE Orang yg mempunyai keluguan hati seperti anak kecil akan menemukan pintu gerbang kehidupan yg terbuat dari emas, dan ia akan mendapatinya terbuka lebar – John Henry Jowett
17. Learning—and Leveraging Weaknesses . . . . . . . . . . . 273 BELAJAR DAN MEMANFAATKAN KELEMAHAN DIRI SENDIRI Pada masa yg sedang terus-menerus berubah, orang yg suka belajar adalah orang yg mewarisi bumi. Sedangkan org yg sudah berhenti belajar, menemukan dirinya sendiri diperlengkapi dg baik hanya untuk menangani dunia yg sudah berubah. – ERIC HOFFER Belajar sesuatu tidak tercapai secara kebetulan, tetapi harus diusahakan dg sepenuh hati --- Abigail Adams
18. Plugging into Continuous Voltage . . . . . . . . . . . . . . . . . 287 NON-STOP KONTAK DENGAN VOLTASE Ketika kita sudah mencapai akhir dari diri kita sendiri, kita baru mencapai awalnya Tuhan – Billy Graham Milikilah kesehatan rohani. Kalau jiwa kita tidak diberi makan dan tidak dilatih setiap hari, maka ia akan menjadi lemah dan layu. Ia akan tetap tidak puas, tidak menentu arah, dan cemas – Billy Graham
95 |LEADERSHIP PRINCIPLES
19. Innovating . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 303 INOVASI IDE BARU. Tetaplah berusaha mencapai kemajuan. Temukan inovator. Bertindaklah cepat, tetapi realistis. Miliki selera humor Saya sedang menjual produk terbesar di dunia. Mengapa tidak diiklankan sebaik mengiklankan sabun? – Billy Graham
20. Leading with Love . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 315 MEMIMPIN DENGAN KASIH Siapa yg mau Anda ubah, harus terlebih dahulu Anda kasihi – Martin Luther King Jr Bukan berapa banyak yg kita lakukan, tetapi berapa banyak kasih yg kita sertakan dalam perbuatan kita – Mother Teresa Pada zaman yg diwarnai sikap sinis, dingin, ragu, di mana api dan kehangatan Tuhan sudah nyata absen di dunia ini, Hati saya menjerit, “Curahkanlah api kasihMu Tuhan.... Oh Tuhan, curahkanlah api kasihMu ke atas kami” –m Billy Graham
96 |LEADERSHIP PRINCIPLES
”DOA ADALAH NAFAS KEHIDUPAN ORANG PERCAYA”
1. Saling Mendoakan
YAKOBUS 5:16b
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya.
Doa adalah nafas orang Kristen. Tanpa doa kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Yakobus mengingatkan bahwa doalah yang membuat segala masalah dapat
teratasi jika dengan benar didoakan.
Doa yang bagaimana yang berkemenangan?
Doa yang benar yang sungguh-sungguh kita doakan lepada
Tuhan
Berdiam diri: jika Tuhan mau Tuhan yang akan berperang
untuk kita. Biar kehendak Tuhan yang jadi
Doa yang benar adalah doa yang percaya akan waktunya Tuhan.
Doa yang benar adalah doa yang percaya akan kuasa Tuhan.
2. Doa Berkemenangan
MATIUS 15:21–28
Ketika kita datang pada Tuhan dengan pergumulan kita, maka Tuhan akan
datang menolong kita.
Tuhan mau melakukan sesuatu bagi orang yang rendah hati.
Matius 21: 22
97 |LEADERSHIP PRINCIPLES
“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
kamu akan menerimanya."
Ketika kita berdoa, kita harus beriman bahwa Tuhan pasti menjawab.
Doa yang benar adalah doa yang berkemenangan.
Sabda Tuhan Yesus juga mengingatkan kepada kita semua: ‖Berjaga-
jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah.‖ (Matius 26:41)
"Pdt. Marinus R. T. Mainaky", http://effatha.org/
”MINTALAH KEPADA TUHAN”
Mazmur 2 : 1 – 12
Minggu, 18 Jan 2015
PENGANTAR
Mazmur ini adalah mazmur mesianis; mazmur yang menggambarkan raja
sebagai orang yang diurapi Allah dan melakukan segala yang ditetapkan
Allah.
Mazmur ini ditulis Daud dan dikutip penulis Perjanjian Baru untuk
menjelaskan kedudukan Yesus sebagai Tuhan dan yang diurapi-Nya yang
menimbulkan perlawanan dari penguasa dunia (Kisah Para Rasul 4:24-27).
Sebagai raja yang dilantik Allah, maka ia dilengkapi dengan kuasa dan
berkat yang melimpah agar dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
dengan sebaik-baiknya.
PENJELASAN NAS
Ayat 1-6
98 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Pelantikan raja yang diurapi Allah menimbulkan goncangan hebat di
kalangan penguasa dunia. Mereka melakukan persekongkolan jahat untuk
menolak raja dengan cara menggalang kekuatan agar mereka terbebas dan
dapat berkehendak tanpa batas. Mereka menganggap raja yang diurapi Allah
mengungkung kedaulatan mereka. Pemufakatan jahat ini bukan sesuatu
yang harus dirisaukan dan ditakuti. Allah memerhatikan perilaku mereka
dan menertawakan cara-cara yang mereka buat guna melawan raja yang
diurapi-Nya. Tuhan menganggap tindakan mereka sebagai permainan yang
menggelikan dan menganggap mereka tak mampu melawan kehendak-Nya.
Allah tidak hanya menertawakan mereka, bahkan Allah dapat menyatakan
kehangatan murka-Nya.
Ayat 7-9
Raja yang diurapi Allah itu adalah anak manusia yang dikasihi-Nya dan
ditugaskan menjalankan pemerintahan Allah di muka bumi. Raja yang
dilantik itu memiliki mandat ilahi dan diberi otoritas untuk menghancurkan
musuh-musuhnya tanpa belas kasihan bagaikan tembikar yang terpecah.
Mandat ilahi menjadi utama dan penting sehingga pelantikan oleh Allah
menjadi jaminan yang membuat raja dapat menegakkan pemerintahan Allah
dengan wibawa sorgawi. Allah melengkapi raja yang diurapi-Nya dengan
harta benda yang melimpah. Kekuasaan yang besar dengan segala sumber
daya alam yang ada menunjukkan bahwa raja yang dilantik patut dihormati
dan dikagumi. Sebagai pemimpin, ia adalah raja tidak perlu kuatir tentang
hidup dan masa depannya.
Ayat 10-12
Dengan otoritas ilahi dan jaminan berkat yang melimpah, raja diingatkan
untuk setia dalam ibadah dan berlaku bijak dalam tindakan dan keputusan-
keputusannya. Raja bukanlah Tuhan yang harus disembah dan ditakuti. Raja
tetap adalah manusia ciptaan Allah yang diperkenankan menjadi pemimpin
karena kemurahan Allah. Raja tidak boleh sombong dan menuntut
penyembahan dari pihak manusia. Ketertundukan raja kepada Allah menjadi
keharusan bahwa hidup dan status yang dimilikinya semata karena
kehendak Allah. Jika raja mengabaikan ibadah dan pengajaran firman dalam
pengabdiannya, maka Allah dapat menjadi lawannya. Allah sendiri
melawan orang yang diurapi-Nya. Murka Allah dapat menyala jika raja
hidup dengan cara-caranya sendiri dan mengabaikan kebenaran firman-Nya.
99 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Karena itu tidak hanya raja, tetapi semua orang diingatkan untuk mengasihi
Allah dan hanya berlindung pada-Nya agar mereka menikmati kebahagiaan
hidup.
PERCAKAPKAN
1. Sebutkanlah hal-hal yang harus dilakukan pemimpin yang baik dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
2. Beri komentar saudara jika ada pemimpin yang memperkaya diri dan
tidak peduli terhadap nasib dari orang yang dipimpinnya. Apakah saudara
percaya pemimpin kita dapat menjalankan tugasnya dengan sungguh-
sungguh?
3. Apa jadinya jika pemimpin mengabaikan doa dan ibadah? Apakah
mereka semakin bersinar atau menjadi redup karir dan masa depannya? Beri
pendapat saudara.
Selamat Berdiskusi. "Sabda Guna Krida"http://effatha.org/
”PENOLONG SEPADAN”
Kejadian 2 : 18 – 25
Minggu, 11 Jan 2015
LATAR BELAKANG NAS
Urutan peristiwa penciptaan dalam Kejadian 1 mencapai klimaksnya pada
penciptaan manusia. Hal ini berarti bahwa kehadiran manusia di bumi
bukanlah tanpa sengaja dan bukanlah karena peristiwa alam semata.
Bahkan semua peristiwa alam ini bisa dijelaskan dengan satu keyakinan
bahwa tidak ada yang dapat terjadi dan tidak ada sesuatu pun yang dialami
kalau bukan karena perkenan Allah. Dan inilah yang menjadi latar belakang
100 |LEADERSHIP PRINCIPLES
penulisan kitab Kejadian 1 ini bahwa manusia berasal dari buatan tangan
Allah sang pencipta yang telah menempatkan secara istimewa di bumi ini.
Manusia seharusnya percaya akan kesaksian penciptaan ini bahwa tidak ada
illah atau berhala atau para dewa yang menciptakan bumi ini. Kepercayaan
manusia kepada satu-satunya Allah yang telah menjadikan manusia yang
patut disembah dan ditaati. Karena tidak ada kuasa yang lain yang dapat
mengetahui manusia selain pencipta-Nya yang juga telah membuat manusia
lain sebagai pasangan yang sepadan, yang tepat atau yang sesuai dengan
kebutuhan dasar manusia.
PENJELASAN NAS
Ayat 18 ―Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.‖
Kalimat ini menunjukkan bahwa kita sebagai manusia yang telah
diciptakan-Nya diberi perhatian oleh Allah yang mengerti kebutuhan
manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yaitu buatan tangan-Nya
sendiri akan dipenuhi dan disiapkan Allah kebutuhannya yaitu memiliki
penolong yang sepadan. David Atkinson dalam buku seri Pemahaman dan
Penerapan Alkitab masa kini ―Kejadian 1-11‖ pada halaman 82-83
menjelaskan perkataan ezer kenegdo (bhs Ibrani) yang diterjemahkan
―penolong yang sepadan‖. Arti Ezer ialah seorang yang membantu dan
memberi semangat, yang melengkapi kekurangan dari orang yang
dibantunya. Istilah ini sering dipakai dalam PL berkenaan dengan bantuan
dari Allah. Katakenegdo agaknya bertalian dengan kata kerja yang berarti
―menjadi jelas atau kentara‖. Kata benda yang bertalian menunjuk kepada
seorang yagn ulung. Jadi ―seorang penolong yang sepadan‖ maksudnya
adalah ilah penolong yang sama ulungnya, atau sama kekhususannya. Ini
menunjukkan bahwa penolong ini pasti layak berdiri di hadapan manusia
sebagai imbangannya, temannya, pelengkapnya. Tidak terkandung di sini
rasa inferioritas, rasa di bawah ukuran atau rasa diperuntukkan sebagai
budak, melainkan seorang yang mirip dengan manusia pertama itu.
Ayat 19 Karya ciptaan Allah tidak berarti hanya pada hari-hari kesibukan-
Nya secara berurut dari hari pertama sampai hari keenam. Namun sampai
hari ini dan seterusnya pun Ia adalah Allah yang terus berkarya, Allah yang
terus mencipta yaitu Allah yang terus menerus melakukan pembaharuan
untuk setiap alam ciptaan-Nya. Dari ayat 19 ini kita melihat bahwa Allah
101 |LEADERSHIP PRINCIPLES
tetap akan terus melanjutkan karya ciptaan-Nya dengan membentuk dari
tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara lalu diserahkan
kepada manusia untuk diberi nama. Manusia mendapatkan hak istimewa
diberi kepercayaan sebagai mitra kerja Allah untuk memberi nama binatang-
binatang tersebut.
Ayat 20 manusia melaksanakan tugasnya memberi nama kepada segala
ternak, burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang hutan. Saat
manusia memberi nama kepada binatang-binatang tersebut, tidak ada yang
sepadan dengan dirinya.
Ayat 21-25 Setelah manusia memberikan nama artinya melakukan perintah
Allah untuk memberi nama kepada segala binatang tersebut, Allah pun
memenuhi kebutuhan manusia. Komentar van Rad sebagaimana dikutip
oleh David Atkinson dalam buku yang sama hal.86 mengatakan ―Allah
membuat manusia itu tidur nyenyak artinya Allah tak boleh diamati kalau
sedang menciptakan. Manusia tidak boleh melihat bagaimana Allah
berkarya, manusia hanya dapat mengagumi hasil ciptaan Allah.‖ Allah
berkarya untuk menciptakan pasangan yang sepadan. Kita bisa mengambil
sebuah pelajaran melalui ayat ini, bahwa di saat manusia tertidur pun Allah
bekerja untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah mengambil tulang rusuk
dan menciptakan seorang perempuan. Begitu terbangun manusia begitu
girang dan berkata ―Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. ‖Ia akan dinamai perempuan‖ bukanlah contoh dari formula
pemberian nama yang dipakai untuk binatang-binatang. Ungkapan Adam di
atas bukan perintah yang mencerminkan kekuasaan, melainkan sambutan
sukacita. Dalam bahasa Ibrani ish dan ishshah (laki-laki dan perempuan)
menunjuk kepada kekomplementeran (saling melengkapi) dan kesederajatan
kedua jenis kelamin. Artinya perempuan yang dijadikan pasangan yang
sepadan bukan dibuat dari luar tubuh manusia. Ada satu kesatuan yang
memang diambil dari manusia lalu dibentuknya perempuan. Dari satu
menjadi dua untuk kemudian bersatu kembali. Dari seorang manusia lalu
dijadikan dua kemudian Allah membuat mereka dipersatukan kembali
kedua manusia itu sama-sama telanjang namun tidak merasa malu. Artinya
mereka mengenal keterbukaan dan kesatuan yagn tidak terselubung oleh
rasa bersalah, tidak galau oleh nafsu, dan tidak terhalang oleh perasaan malu
karena saat itu manusia belum dirusak oleh dosa dan dalam kejatuhan
manusia yang melanggar perintah Allah.
102 |LEADERSHIP PRINCIPLES
GAGASAN UTAMA
Manusia dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di bumi ini
adalah mitra kerja Allah. Hal ini nampak melalui pemberian nama binatang-
binatang seperti yang dicatat dalam ayat 19-20. Manusia membutuhkan
pasangan yang sepadan dengan dirinya dan Allah sang pencipta tentu
mengetahui kebutuhan manusia yang telah dibuat dengan tangan-Nya
sendiri.
Allah memberikan pasangan yang sepadan dengan manusia dibuat dari
bagian tubuh yang ada pada manusia itu sendiri. Sehingga dari proses
penciptaan perempuan ini kita bisa melihat bahwa laki-laki dan perempuan
adalah satu. Perempuan diciptakan dari laki-laki dan ketika laki-laki melihat
perempuan yang telah Tuhan bentuk dari bagian tubuhnya, ia sangat
bersukacita. Mereka sederajat dan bersama-sama melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dalam ikatan yang diciptakan dari unsur yang sama dan
satu.
Kerinduan manusia membutuhkan pasangan yang sepadan harus diingat
sebagai bagian dari kebutuhan sehingga ketika kita mendengar tragedi
kemanusiaan yang saling menyerang, saling membunuh dan saling
menyakiti, kita bisa membayangkan betapa luar biasa menyedihkan hati kita
terlebih hati sang pencipta yang telah menciptakan manusia di bumi ini.
Bahkan ketika kita melihat pemandangan keluarga. Sungguh menyedihkan
ketika pengkhianatan, penganiayaan dan kekerasan terus menerus terjadi di
antara manusia laki-laki dan perempuan yang telah Tuhan persatukan dalam
ikatan perkawinan.
POKOK PIKIRAN KHOTBAH
1. Manusia membutuhkan orang lain. Ketika manusia yang ditemuinya
adalah ―tulang dari tulangku dan daging dari dagingku‖. Lalu kedua
manusia ini menjadi satu kembali dalam ikatan perkawinan. Namun yang
terjadi begitu banyak alasan dari pribadi satu sama lain yang mendasari
hidup tidak lagi saling mengasihi tetapi saling menyakiti.
2. Ada banyak luka yang telah terjadi dalam hubungan antar sesama
manusia. Dalam hidup di tengah-tengah masyarakat kita mendengar dan
melihat berbagai kejadian mengenaskan antara suami dan istri antara teman
103 |LEADERSHIP PRINCIPLES
satu dengan yang lain, antara karyawan dengan atasan, dsb. Hal yang sama
juga terjadi dalam Gereja, yang menjadi lembaga yang mengajarkan dan
mendidik umat untuk hidup dalam kekudusan. Maka Gereja benar-benar
harus peka dalam melakukan suatu kegiatan yang dapat memulihkan setiap
pribadi yang pasangan hidup sepadannya telah melukai pasangan satu sama
lain. Gereja jangan sampai menjadi sumber terlukanya orang-orang yang
ingin mencari kebenaran dan keadilan. Gereja jangan sampai menjadi
tempat terjadinya perselingkuhan, pertengkaran, perceraian. Kita semua
mengetahui tugas dan peran kita sebagai mitra kerja Allah. Hal tersebut
adalah yang paling terdepan untuk kita hayati guna menjadi saluran berkat
bagi orang-orang yang mencari ketenangan dan kedamaian hati. Bahkan
gereja hendaknya menjadi tempat dari curahan hati atas pergumulan
masalah rumah tangga warga jemaat.
3. Mari kita menjadi mitra kerja Allah yang saling menopang dan
menghargai satu sama lain. Yang satu punya kelebihan akan semakin
sempurna karena dilengkapi oleh yang lain. Yang satu punya kelemahan
maka di dalam kelemahan itu kita saling memberi satu sama lain. Namun
ketika yang satu telah berbuat dosa, mari kita punya rasa malu agar
menyadari dan tidak mengulangi kesalahan tersebut. Hubungan dengan
sesama dalam suatu ikatan kerjasama membuat kita saling mengetahui
kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun jangan sampai kita
menjadi tidak tahu malu lalu berualng-ulang melakukan kesalahan yang
sama. Gereja harus berbicara, Gereja sebagai persekutuan orang kudus harus
tetap bersinar dan berperan sebagai lembaga yang menyatakan kebenaran
untuk menolong keluarga atau pun pribadi yang bermasalah; baik dalam
hubungan antar sesama terrlebih dalam hubungan suami-istri. Mari kita
koreksi diri supaya Gereja dapat berperan sebagai mitra kerja Allah dalam
menjalankan tugas tanggungjawabnya di bumi ini.
PENDALAMAN
1. Apa arti menjadi penolong sepadan? Siapa yang dimaksud
dengan penolong sepadan?
2. Dalam hubungan dengan keluarga. Apakah Saudara sudah
menjadi pasangan yang sepadan?
3. Dalam hubungan dengan Gereja, sejauh mana Saudara
menemukan bahwa Gereja memiliki kepedulian dalam
104 |LEADERSHIP PRINCIPLES
meningkatkan kesadaran hubungan kemitraan antara suami dan
istri.
4. Apa kegiatan yang Gereja lakukan agar peran menjadi
pasangan sepadan dapat terlaksana dengan baik?
”BUKAN EMOSI, TAPI REFLEKSI”
Keluaran 2 : 11 – 15
Minggu, 04 Jan 2015
LATAR BELAKANG
Nama Kitab Keluaran dalam bahasa Ibrani We’elle syemotartinya inilah
nama-nama; sedangkan dalam bahasa Yunani memakai
istilah exodus artinya Keluar.
Isi kitab Keluaran terdiri dari beberapa peristiwa besar, diantaranya:
pembebasan dari Mesir dan perjalanan ke Sinai (1-18); perjanjian di Sinai
(19-24); Kemah Suci dan ritual keagamaan (25-31); pengingkaran dan
pembaruan Perjanjian (32-34); pembangunan Kemah Suci (Keluaran 35-
40).
Peristiwa pembebasan dari tanah perbudakan di Mesir merupakan titik balik
kehidupan orang Israel, yang tadinya terpuruk dan ditindas sebagai budak.
Allah memerdekakan dan menyelamatkan mereka.
Perjalanan di padang gurun yang begitu lama untuk menuju tanah perjanjian
merupakan suatu proses bagi umat untuk belajar hidup beriman; untuk
sungguh-sungguh taat dan setia sepenuhnya hanya kepada Allah. Dalam
rangka pembentukan karakter hidup sebagai umat Allah, orang Israel
dituntun melalui Dasa Titah yang diberikan Allah melalui Musa di
pegunngan Sinai. Dasa Titah dan hukum-hukum-Nya diberikan kepada
105 |LEADERSHIP PRINCIPLES
umat Allah agar umat sungguh mengalami perubahan dan pembaharuan
hidup.
PENJELASAN TEKS
Di Mesir, orang-orang Ibrani adalah budak dan mereka adalah bangsa asli
dari Musa, yang pada waktu itu justru hidup berjarak dengan mereka karena
Musa hidup di istana Firaun.
Darah Ibrani yang mengalir di tubuh Musa, rupanya bergolak ketika ia
melihat hari-hari penyiksaan, penderitaan bangsanya. Hari demi hari
desakan dalam diri Musa makin bertambah hebat, hingga sampai pada suatu
kesempatan, Musa menumpahkan segala desakan dan gejolak emosionalnya
pada seorang mandor Mesir, hingga mandor itu mati. Tindakan emosional
Musa berakibat buruk baginya, sehingga ada perintah Firaun untuk
menghukum mati Musa. Dan Musa melarikan diri dari usaha penangkapan
atas dirinya. Dia keluar dari istana, dia keluar dari keramaian kehidupannya,
dia mengasingkan diri, dia mencari tempat persembunyian.
Di tanah Median, di sebuah padang, di tempat yagn tidak ramai dan
cenderung sepi, ia duduk-duduk. Pengertian yang lebih luas ―ia duduk, diam
dan merenungkan dirinya‖. Musa melakukanrefleksi atas peristiwa yang
terjadi.
Jelas sekali bagaimana TUHAN berkarya dan bekerja bagi Musa. Dalam
situasi penindasan, tekanan bahkan ancaman kematian, kuasa dan kasih
Allah tidak terbendung. Bahkan dengan cara selicik atau sekejam apapun,
Musa diselamatkan dengan cara yang tidak biasa dan mengandung banyak
risiko, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk kakaknya, ibunya bahkan
dua bidan yang membantu persalinan dirinya. Tapi Musa bukan
diselamatkan oleh kuasa dan kekuatan atau kemampuan manusia; Musa
diperkenankan oleh Allah, dipersiapkan Allah untuk menjadi pemimpn bagi
orang Ibrani – keturunan Yakub, yang saat itu mengalami penindasan secara
fisik dan sudah nyaris kehilangan keyakinan kepada Allah yang hidup. Peti
pandan yang diselubungi oleh gala-gala dan ter, serta putri Firaun yang
mengangkat Musa adalah alat/sarana/pribadi yang TUHAN Allah pakai
untuk melindungi dan menyelamatkan bayi Musa. Secara kasat mata, Musa
seorang bayi yang diselamatkan dan diangkat dari air oleh Puteri Firaun;
tetapi pernyataan iman dengan tegas memperlihatkan bahwa bukan dari air,
106 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Musa ada dan selamat. Musa ada dan selamat karena karya TUHAN; dan ia
diselamatkan untuk dipersiapkan bagi sebuah tanggung jawab dan pekerjaan
besar.
RELEVANSI
Peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Musa menjadi sebuah cermin bagi
kita, bahwa tindakan, pikiran dan perkataan yang emosional tidak
memberikan manfaat dan hasil yang baik. Persoalan, tekanan dan ancaman
pasti akan selalu membayang-bayangi kehidupan kita; pelajaran penting
yang dapat dipetik dari pengalaman Musa, kita diajar untuk tidak
membiarkan diri dikuasai emosi, melainkan kita mau terus belajar untuk
melakukan relfeksi atas semua pengalaman hidup kita, sehingga tiba pada
suatu situasi yang berat, terancam maka tindakan yang bijak yang kita
lakukan.
Saat ini, menatap hari-hari di tahun 2015 yang belum kelihatan tapi akan
dijalani, kesaksian akan ―invisible hands‖ (tangan yang tak nampak), yang
melindungi dan menjaga serta menyelamatkan Musa menjadi peringatan
dan kekuatan bagi kita. Ya, kita diperingatkan bahwa bukan apa yang ada
pada kita, siapa yang kita kenal yang kita andalkan dalam hidup ini, tetapi
yang utama adalah kita dikuatkan untuk tetap bersandar hanya pada Allah
yang berkuasa, yang mengatasi segala kuasa. Karya TUHAN dalam
kehidupan Musa terus berlangsung bagi setiap kita, karena rancangan-Nya
adalah rancangan keselamatan dan damai sejahtera.
ARAHAN UNTUK DISKUSI
1. Pernahkah bapak/ibu/saudara mengalami keadaan seperti yang dialami
Musa; ada konflik batin melihat kenyataan yang kemudian terakumulasi
dalam sebuah tindakan yang emosional? Jika berkenan dapat dibagi-
ceritakan kepada yang lain.
2. Apakah yang membuat kita seringkali menuruti emosi kita dibandingkan
mengalahkan emosi kita?
3. Apakah pentingnya melakukan refleksi, khususnya refleksi iman,
merenung dalam doa dan dasar firman Tuhan?
107 |LEADERSHIP PRINCIPLES
”ORANG BENAR, MENGASIHI TUHAN”
Mazmur 97 : 1 – 12
Minggu, 07 Des 2014
PENGANTAR
Kitab Mazmur selalu dikaitkan dengan nama Daud, sehingga disebut Mazmur Daud.
Hal ini disebabkan bahwa sebagian besar kitab ini memuat kesaksian Daud.
Dari 150 pasal dalam Mazmur ini, tidak kurang 73 Mazmur berasal dari
Daud. Padahal kitab Mazmur adalah nyanyian dan doa yang ditulis oleh
banyak orang dalam waktu yang panjang. Kitab Nyanyian dan doa ini
digunakan oleh umat Israel dalam ibadah, yang pada waktu kemudian
dibukukan ke dalam Alkitab. Syair Mazmur ini berbagai ragam, ada
nyanyian pujian dan penyembahan kepada Allah, juga doa mohon
pertolongan, perlindungan, pengampunan, nyanyian syukur. Dari antara
doa-doa ada juga yang menggambarkan hati seseorang, begitu pula perasaan
umat Allah sebagai persekutuan.
Mazmur 97 ini termasuk Mazmur berjenis madah ―TUHAN Raja‖ seperti
Mazmur 96. Melihat bentuknya, maka Mazmur ini dapat digolongkan
sebagai Mazmur perseorangan yang identitasnya tidak disebutkan.
Sekalipun demikian, melihat syair Mazmur ini kita dapat mengatakan
bahwa Mazmur ini adalah Mazmur pujian kepada Allah berdaulat yang
sedang diperlihatkan kebesaran-Nya dan mengajak umat TUHAN
menyembah-Nya sebagai Raja.
Mazmur 97 ini terbagi ke dalam tiga bagian yakni (I) Ayat 1–6, tentang
pernyataan dari TUHAN. Di sini TUHAN Allah dinyatakan kedaulatan-Nya
yang tak terbandingi/tertandingi dan dinyatakan untuk menunjukan keadilan
pada umat-Nya. (II) Ayat 7-9,tentang sukacita Sion. Para penyembah
berhala akan tidak berdaya menghadapi Allah Raja, dan mereka akan malu
serta Sion akan bersorak-sorai. Sedangkan pada bagian (III) Ayat 10-
12, sukacita orang-orang benar.
URAIAN NAS
108 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Ayat 10. Setelah bagian pertama menjelaskan tentang bagaimana TUHAN,
Raja datang menghukum para penyembah berhala, maka sekarang umat
TUHAN boleh bersukacita. Pemazmur mengajak semua orang yang
dikasihi-Nya untuk membenci kejahatan. Pernyataan ―orang-orang yang
dikasihi TUHAN― bukan dimaksudkan kelompok tertentu dari umat
TUHAN, tetapi menunjuk pada orang-orang yang berlaku setia kepada-
Nya‖. Pemazmur mengajak umat-Nya ―membenci kejahatan‖, karena ia
tahu bahwa memang TUHAN mengasihi orang yang membenci kejahatan,
dan ini dilakukan-Nya semata untuk melindungi umat-Nya. Kata ―kejahatan
atau orang fasik‖ di ayat 12 adalah ―para penyembah berhala‖ (7) yaitu
orang-orang yang menentang TUHAN, para pemberontak, termasuk orang
Israel yang berlaku tidak setia kepada TUHAN.
Ayat 11. Keselamatan yang TUHAN nyatakan bagi umat-Nya sama dengan
―terang yang terbit‖. Terang yang terbit itu bagi ―orang benar‖ yaitu orang
yang mempunyai relasi secara tepat, berkenan bagi TUHAN. Ini berita
gembira yang berisi pengharapan bagi umat yang setia kepada-Nya. Allah
telah berbuat baik kepada mereka melalui tindakan-Nya yang sungguh ajaib.
Kebaikan Allah telah bersinar seperti cahaya bagi orang yang tulus hati, dan
memberikan sukacita kepada orang yang baik dan Setiawan.
Ayat 12. Sekarang pemazmur mengajak orang benar bersukacita. ―Orang
benar‖ adalah mereka yang selalu ingat akan perjanjian-Nya serta hidup
dalam kasih setia TUHAN dengan melakukan segala perintah dan
ketetapan-Nya. Ungkapan syukur kepada Allah bukan sekedar ucapan
terima kasih, tetapi tindakan umat yang berdasar pada pengakuan akan
kebesaran, kebaikan dan kasih setia TUHAN dalam hidup. Oleh sebab itu,
pengucapan syukur adalah respon iman orang percaya yang berisi
mengagungkan nama-Nya yang kudus.Selain itu, ucapan syukur sesuatu
yang dinyatakan oleh umat dalam rasa hormat dan takut akan TUHAN.
TEOLOGI TEKS
Dalam teks ―oang benar‖ terkait pada sikap moral dalam hubungannya
dengan ―mengasihi TUHAN‖. Orang benar adalah orang yang mengasihi
TUHAN, di mana salah satu buah kehidupannya memperlihatkan keteguhan
hati membenci kejahatan yang berarti juga menentang cara hidup orang
fasik (istilah fasik sama dengan jahat dan sering dipertukarbalikan
penggunaannya, bahkan di Alkitab BIS menggunakan kata ―durhaka‖).
109 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Sekalipun demikian, secara konsisten dalam Mazmur ini kata fasik/jahat
menunjuk pada kaum pemberontak yaitu mereka yang berlaku tidak setia
pada TUHAN.
―Orang percaya‖ sering dikenakan predikat ―orang benar‖. Orang benar
menurut ajaran Slolastik menyangkut dua elemen:dosa manusia diampuni
dan dijadikan adil dan benar. Pendapat ini didukung oleh Thomas
Aquinas dan kemudian menjadi terkenal di kalangan gereja Roma Katolik.
Akan tetapi subjek pembenaran pandangan ini tidak jelas. Pembenaran itu
bisa datang dari Paus, imam atau lembaga (institusi Gereja). Jika demikian
halnya, maka sifat pembenaran di sini datang dari manusia; manusia
diselamatkan karena perbuatan baik yang dilakukannya. Hal yang sama
terjadi dalam lingkungan kaumSocinian bahwa orang berdosa memperoleh
pengampunan dan diterima oleh TUHAN melalui kasih setia-Nya
berdasarkan pertobatan dan pembaruan yang dilakukan oleh orang berdosa
itu sendiri. Padahal perbuatan baik manusia bukan menjadi ukuran
pembenaran Allah. Tidak seorang pun baik (Mazmur16:2; Roma 7:18) serta
manusia dalam kendali dan penghakiman Allah (ayat 7). Sesungguhnya bagi
kalangan gereja-gereja Reformasi keselamatan itu hanya ditemukan dalam
kebenaran yang diberikan oleh Yesus TUHAN, Sang Juruselamat satu-
satunya. Di sini manusia dibenarkan dengancuma-cuma karena iman yang
menerima dan bersandar kepada Kristus. Hanya dengan cara demikian,
orang berdosa dibenarkan dan diselamatkan. Keselamatan bagi orang
percaya hanyalah anugerah, karya kasih penebusan Allah dalam dan melalui
Kristus, TUHAN.
Jika demikian, maka menjadi jelas bahwa pembenaran kita semata anugerah
yang datangnya dari Allah. Orang percaya dibenarkan bukan oleh kekuatan
dan kemauannya sendiri, tetapi hanya oleh karya besar TUHAN, oleh
karena kasih-Nya kepada orang yang mengasihi Dia. Karena itu orang
percaya hanya meresponnya dengan ungkapan syukur kepada-Nya bukan
melalui ketaatan pasif kepada Kristus, tetapi aktif mengasihi Dia dengan
seluruh perbuatan memuliakan nama-Nya sebagai bukti respon syukur
orang benar.
POKOK-POKOK DISKUSI.
1. Apakah yang saudara pahami dengan arti ―orang benar‖?
110 |LEADERSHIP PRINCIPLES
2. Jika pembenaran orang percaya sebagai anugerah datang hanya dari
TUHAN, maka apakah itu berarti kita tidak lagi harus berbuat sesuatu bagi
keselamatan kita?
3. Mengapa orang benar harus mengasihi TUHAN? Bagaimana bentuknya?
4. Buatlah sejumlah daftar kejahatan yang saudara ketahui ada di sekitar
saudara dan bagaimana saudara meresponnya?
5. ―Bersukacitalah karena TUHAN‖. Renungkan pernyataan pemazmur
ini terkait ungkapan syukur saudara kepada TUHAN. Bagikanlah
pengalaman sukacita saudara dengan orang-orang di sekitar saudara.
”PRIBADI YANG BERKUALITAS”
Amsal 13 : 16 - 18
Minggu, 13 Jul 2014
PENDAHULUAN
Menurut Amsal 1 : 1, Raja Salomo adalah penulis kitab ini. Tetapi tidak
semua isi kitab Amsal ditulis oleh Raja Salomo. Ada beberapa bagian juga
ditulis oleh orang-orang bijak yang hidup di sekitar Raja Salomo. Amsal 22
adalah salah satu contohnya.
Kitab Amsal berisi pepatah-pepatah Hikmat yang bertujuan agar
pembacanya menjadi pribadi yang menjalani kehidupan dengan baik,
maksudnya kehidupan yang berkualitas dalam iman dan moral.
Dengan gaya sastra yang beraneka ragam seperti puisi, metafora, alegori,
fabel, perumpamaan, dialog, khotbah dan lain sebagainya, kitab Amsal ini
menyampaikan nasihat-nasihat tentang apa yang baik dan buruk.
111 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Maksudnya agar dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan di tengah-
tengah masyarakat. Bacaan kita pada hari ini adalah contoh-contohnya.
PENJELASAN AYAT-AYAT
Ayat 16 memaparkan bahwa untuk menjalani hidup dengan baik, kita harus
menjadi orang cerdik yang bertindak berdasarkan pengetahuan.
Pengetahuan yang dimaksud tidaklah terbatas hanya soal kebijakan yang
logis dan kemampuan berkomunikasi, tetapi juga pemahaman akan moral
dan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, kita tidak
boleh menjadi seperti orang bebal yang setiap berbicara hanya
membeberkan kebodohannya semata. Ia bodoh karena selalu berbicara
sebelum berpikir terlebih dahulu.
Ayat 17 memaparkan bahwa untuk menjalani kehidupan dengan baik, kita
harus menjadi seperti seorang duta yang setia dan bisa dipercaya oleh orang
yang mengutus. Lebih jauh, membawa kesembuhan yakni kelegaan bagi
yang mengutus karena tersampaikannya pesan yang dipercayakan pada
alamatnya. Sebaliknya, kita tidak boleh seperti utusan orang fasik yang
justru membelokkan pesan yang hendak disampaikan pengutusnya untuk
kepentingan pribadi dan bahkan merugikan bagi yang mengutusnya.
Ayat 18 memaparkan bahwa untuk menjalani kehidupan dengan baik, kita
harus menjadi orang yang selalu siap sedia diberi masukan, koreksi,
perbaikan untuk menjadikan kita pribadi yang dihormati oleh orang lain.
Sebaliknya, kita tidak boleh menjadi orang yang mengabaikan didikan.
Dengan menganggap rendah masukan dari orang yang lebih berpengalaman
berarti kita membuat diri kita tidak maju. Itu artinya kita tetap menjadi
miskin dan tempat cemoohan orang banyak.
RELEVANSI NAS
Dalam menjalani kehidupan yang penuh dinamika saat ini, bacaan kita
mengajarkan agar kita menjadi pribadi yang berkualitas, pribadi berkualitas
yang dimaksud adalah:
1. Pribadi yang bertindak berdasarkan pengetahuan.
2. Pribadi yang berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.
3. Pribadi yang dapat dipercaya, sama seperti duta yang
setia.
112 |LEADERSHIP PRINCIPLES
4. Pribadi yang menerima masukan dan kritikan untuk
membangun dari orang lain.
ARAHAN UNTUK DISKUSI:
1. Orang harus berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.
Ceritakan pengalaman positif/negatif yang saudara tahu
mengenai hal ini.
2. Ungkapkan manfaat yang didapat jika kita menjadi orang
yang dapat dipercaya. Jelaskanlah!
3. Bagikan pengalaman saudara terhadap orang yang
memberi kritik membangun dan kritik menghancurkan?
Bagaimana saudara menanggapinya?
”SIKAP DAN PERKATAAN, JANGAN MENDUKAKAN ROH
KUDUS”
Efesus 4 : 28 – 30
Minggu, 03 Ags 2014
Setelah Paulus menyampaikan perihal hidup dalam kesatuan
jemaat dan luasnya Kasih Karunia Allah, pada bagian pasal 4:17-
32, Paulus menyoroti kedalaman dari Kasih Karunia Allah, yang
diperuntukkan bagi manusia, yang diperhadapkan dengan
pembaharuan hidup, menjadi manusia baru dalam Kristus.
Mengalami pembaharuan dalam Kristus, berarti menanggalkan manusia
lama (yang membinasakan dan menyesakkan). Bagian dari sikap hidup
manusia lama, sebagaimana yang disebutkan Paulus dalam ayat-ayat bacaan
Alkitab kita saat ini: Efesus 4:28-30. Ada nasihat-nasihat seakan ditujukan
semata-mata bagi orang yang baru percaya atau baru bertobat, tetapi
sesungguhnya juga bagi setiap orang percaya yang selalu perlu
diperbaharui, selalu membutuhkan nasihat dan petunjuk.
PENDALAMAN TEKS:
113 |LEADERSHIP PRINCIPLES
Ayat 28: yang mau dikatakan ayat ini ―orang yang mencuri, janganlah ia
mencuri lagi...‖ adalah suatu yang sudah menjadi kebiasaan, atau yang biasa
mencuri. Hal mana bisa dilakukan oleh orang-orang dari golongan apapun.
Selalu akan ada yang dirugikan, dan mengambil apa yang bukan menjadi
haknya. Budaya atau kebiasaan mencuri suatu yang bertentangan dengan
hidup sebagai manusia baru.
Ayat 28: ―....baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik...‖
bahwa Allah menciptakan kita baik dan utuh, dan Ia terus berkarya dan
bekerja. Dalam kasih karunia-Nya, tidak ada kekurangan bagi kita. Karena
itu, lakukanlah pekerjaan, sebagai pengakuan atau berkat keutuhan dan
kebaikan hidup dari Allah, untuk memenuhi (membagikan) hal yang
berguna memberikan semangat hidup bagi orang yang berkekurangan.
Ayat 29: ―janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu...‖ mulut
adalah bagian dari keutuhna ciptaan Tuhan, menjadi makhluk yang hidup
(bnd. Kejadian 2:7). Kalau ada perkataan yang kotor (busuk), itu sesuatu
yang membinasakan. Seperti pepatah yang mengatakan ―karena mulut
badan binasa‖.
Ayat 29: ―....pakailah perkataan yang baik untuk membangun...‖ ketika
Allah mencipta ‗Ia melihat semuanya itu baik‘, sesungguhnya berarti apa
yang ada pada kita termasuk mulut adalah baik. Karena itu seharusnya, yang
baik untuk membangun menjadi perkataan kita, sehingga dapat
menghadirkan suasana yang dipenuhi kasih karunia yang adalah berkat
Allah.
Ayat 30: ―....janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah...‖ dalam hal
ini memang bukan dimaksudkan sebagai yang melawan atau menolak Roh
Kudus Allah, melainkan berbuat dan berkata yang tidak sesuai dengan
kehendak Roh Kudus. Yang membuat kerugian orang lain (mencuri), yang
dapat membinasakan (perkataan kotor).
Ayat 30: ―....yang telah memeteraikan kamu...‖ karena mereka telah belajar
mengenal Kristus, dan mau menjadi anggota tubuh-Nya, itu berarti sah
(dimeteraikan) menjadi bagian dari kasih karunia Allah. Dan siap
menyongsong penggenapan keselamatan dalam Kristus.
PERTANYAAN UNTUK DI DISKUSIKAN:
114 |LEADERSHIP PRINCIPLES
1. Di suatu daerah ada suatu tradisi menerima dan mengakui
“mencuri” sebagai suatu bagian dari pengakuan bahwa,
yang mencuri, adalah orang yang berani dan suatu
kebanggaan. Bagaimana kita menyikap pandangan seperti
itu?
2. Ada beberapa daerah, terbiasa dalam sapaan perjumpaan
menggunakan perkataan yang bernuansa „kotor‟. Ceritakan
pengalaman saudara mengenai hal ini dan apa pendapat
saudara?
3. Ketika kita mendapati ada saudara atau rekan sepelayanan
kita lalai atau salah dalam menjalankan tugas
pelayanannya, supaya tidak mendukakan Roh Kudus, apa
yang pantas atau layak kita lakukan?
”MENOLAK TINGKAH LAKU YANG JAHAT”
Amsal 1 : 15 – 19
Minggu, 29 Jun 2014
PENGANTAR
Kitab Amsal (Ibrani: mashal, ‗ucapan‘ orang bijak, peribahasa berhikmat)
adalah kitab yang termasuk dalam kumpulan ―Sastera hokmah‖ di dalam
Perjanjian Lama, bersama-sama dengan kitab Ayub dan Pengkhotbah, Di
dunia Timur-Tengah, hikmat adalah bagian dari kehidupan rohani dan
kebudayaan sastera yang sangat dihargai.
Kebijaksanaan (hikmat) atau filsafat Yunani adalah terlepas dari agama.
Tetapi di Israel, dasar kebijaksanaan itu bersifat religius-teologis, dan
bersifat pedagogis, penulis seringkali menyebut pembacanya “anakku” atau
―hai anak-anak”.
Pada umumnya sastera hokmah, termasuk kitab Amsal, tidaklah mempunyai
hubungan dengan sejarah Israel. Jadi di sini orang tidak berbicara tentang
115 |LEADERSHIP PRINCIPLES
perbuatan besar Allah dalam sejarah Israel. Yang penting dalam kitab ini
ialah bagaimana orang bisa hidup sebagai orang yang baik dan saleh
menurut kehendak Allah. Salomo menjadi sumber tradisi hikmat (Amsal
1:1; 10:1; 25:1). Menurut 1 Raja 4:32, Salomo menghasilkan 3000 amsal
dan 1005 kidung semasa hidupnya. Penulis lain yang disebut dalam kitab
ini: Agur (Amsal 30:1-33, Raja Lemuel (Amsal 31:1-9).
Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Amsal 1:2-7: memberi
hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan,
dan kejujuran (Amsal 1:2-3) sehingga orang yang tidak berpengalaman
dapat menjadi orang bijak (Amsal 1:4), kaum muda dapat memperoleh
pengetahuan dan kebijaksanaan (Amsal 1:4), dan orang bijak bisa menjadi
lebih baik lagi (Amsal 1:5-6). Sekalipun Amsal pada hakikatnya adalah
buku pedoman hikmat untuk hidup dengan benar dan bijaksana, landasan
yang diperlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai ―takut
akan Tuhan‖ (Amsal 1:7).
PEMAHAMAN NAS
Pembacaan ini merupakan bagian dari tema � ―orang berdosa dan
bujukannya‖ (Amsal 1:8-19). Dan secara khusus nas bacaan kita adalah
Amsal 1:15-19 yang dapat dibagi dalam tiga pembagian ayat berikut ini:
1. Jangan melangkah di jalan orang jahat (ay.15) � Memang
ada dua pilihan, melangkah ke jalan benar atau jahat.
Nasihat orangtua kepada anaknya bahwa jangan mudah
dan begitu saja mau diajak berbuat jahat.
2. Malapetaka adalah bagian orang berdosa (ay.16-18) �
nasihat supaya menjauhkan diri dari kawanan orang jahat.
Penulis Amsal juga menjelaskan bahwa seekor burung
karena kurang bijaksana, akan masuk ke dalam jaring
meskipun sudah melihat ada jaring yang terpasang.
Dengan kata lain, penjahat akan terperangkap oleh jerat
yang mereka pasang sendiri. Jadi jelaslah jikalau orang
jahat akan menuai apa yang ditabur. Orang yang
menghadang akan dihadang. Orang yang membuat
rencana jahat akan hancur oleh rencananya sendiri. Hal ini
adalah berita buruk bagi mereka yang jahat, tetapi
116 |LEADERSHIP PRINCIPLES
merupakan berita baik bagi orang yang menentang
kejahatan.
3. Kesimpulan (ay.19) � pada akhirnya, kebaikan pasti
mendatangkan keuntungan sedangkan kejahatan selalu
menghasilkan malapetaka, bahkan kematian.
MAKNA DAN RELEVANSI NAS
Perintah untuk menolak ajakan dan bujukan yang membawa kepada
kejahatan. Berbagai arus bujukan yang menyesatkan bisa muncul dari segala
arah. Dari pertemanan, lingkungan, berbagai media seperti bacaan, televisi,
internet, gadget dan sebagainya. Seringkali arus penyesatan ini hadir samar-
samar, sehingga seringkali tidak sadar ketika mulai terseret masuk di
dalamnya. Jika kita membiarkan diri terus hanyut terseret arus seperti ini,
maka pada suatu ketika di saat kita sadar, bisa jadi kita sudah sulit
melepaskan diri lagi. Begitu pentingnya hal ini ditegaskan, karena orangtua
tidak ingin anaknya mengikuti jejak para pendosa yang menyia-nyiakan
hidupnya, yang akhirnya akan menghancurkan hidup mereka sendiri.
Nasihat Amsal ini, memperingatkan kita, jangan tertarik oleh bujukan orang
berdosa, apalagi ikut melakukannya karena rancangan dan tindakan mereka
amat jahat disertai dengan janji-janji kosong (ay.17). Semua itu
mendatangkan malapetaka (ay.18), bahkan kematian bagi diri mereka
sendiri.
POKOK DISKUSI
Setiap orang perlu mempunyai sifat bijak/hikmat. Sifat ini lebih perlu ketika
kita menghadapi situasi terjepit atau bila harus membuat keputusan yang
sulit.
1. Ungkapkan pendapat saudara saat menghadapi bujukan
atau hasutan mengajak kita dalam praktek politik uang,
korupsi, memfitnah orang, bersekongkol dalam rencana
dan tindakan jahat.
2. Sejauh mana Anda mewujudnyatakan keadilan, kebenaran
serta kejujuran dalam keluarga, gereja dan masyarakat?
http://effatha.org/
117 |LEADERSHIP PRINCIPLES
PENUTUP
Apakah anda menjumpai
kejahatan? Ketidakberesan?
Sesuatu yang harus diluruskan dan
dibenarkan?
Apakah anda merasa tertekan,
terjajah, dan anda harus keluar dari
sana?
Setiap manusia mempunyai jiwa
kepemimpinan. Jiwa kepeloporan,
tak peduli apapun kepribadiannya.
Jika ia dibina, diarahkan, dibentuk dengan prinsip-prinsip yang
benar dan oleh mentornya yang berjiwa mulia, maka akan lahir
pahlawan-pahlawan yang gagah berani.
- Punya passion.
- Punya vision
- Punya strategy
- Punya goal
- Punya target
- Punya time-frame
- Punya planning
- Punya courage
118 |LEADERSHIP PRINCIPLES
- Punya responsibility
- Berani memulai dan bertindak
- Tidak takut gagal
- Terus berusaha
- Evaluasi
- Improvement
- Kerjasama tim
- Rendah hati
- Berjiwa mulia
- Pantang menyerah
- Kehendak yang kuat
- Mempunyai prinsip. Tak mudah goyah.
- Terbuka. Namun teguh.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
BMF collections - 2015