Bmf 23 cahaya injil

512
MENTORING-23 (CAHAYA INJIL) BMF collections - 2015

Transcript of Bmf 23 cahaya injil

Page 1: Bmf 23 cahaya injil

MENTORING-23 (CAHAYA INJIL)

BMF collections - 2015

Page 2: Bmf 23 cahaya injil
Page 3: Bmf 23 cahaya injil

i | P a g e

Table of Contents PENDAHULUAN ........................................................................................................ iii

Memberikan Pipi Kiri ................................................................................................ 1

Mengasihi Musuhmu .............................................................................................. 28

Jangan Melakukan Kewajiban Agamamu Di Hadapan Orang ................................. 57

Janganlah Kamu Mengumpulkan Harta di Bumi .................................................... 84

Mata Yang Baik ....................................................................................................... 99

Jangan Kuatir ........................................................................................................ 117

Jangan Kamu Menghakimi, Supaya Kamu Tidak Dihakimi ................................... 138

Jangan Kamu Memberikan Barang Yang Kudus Kepada Anjing ........................... 157

Perumpamaan tentang Domba yang Hilang......................................................... 178

Perumpamaan tentang Pembangunan Menara ................................................... 202

Perumpamaan tentang Pembangunan Menara 2 ................................................ 223

Perumpamaan tentang Pembangunan Menara 3 ................................................ 247

Perumpamaan Tentang Kantong Kulit Yang Lama Dan Yang Baru ....................... 271

Perumpamaan tentang Seorang Penabur Benih .................................................. 281

Perumpamaan tentang Penabur - Dari Sudut Pandang Keselamatan .................. 309

Perumpamaan tentang Pelita ............................................................................... 333

Perumpamaan tentang Benih yang Tumbuh dengan Sendirinya ......................... 351

Perumpamaan Tentang Lalang Di Antara Gandum .............................................. 367

Perumpamaan tentang Benih Sesawi ................................................................... 388

Perumpamaan Tentang Ragi ................................................................................ 401

Perumpamaan tentang Harta yang Terpendam ................................................... 420

Perumpamaan tentang Mutiara ........................................................................... 442

Perumpamaan tentang Pukat ............................................................................... 460

Perumpamaan tentang Ahli Taurat yang Menerima Pelajaran tentang Hal Kerajaan

Surga ..................................................................................................................... 481

PENUTUP .............................................................................................................. 504

Page 4: Bmf 23 cahaya injil

ii | P a g e

Page 5: Bmf 23 cahaya injil

iii | P a g e

PENDAHULUAN

Apakah Injil itu? Kabar baik.

Apakah artinya bagiku?

Apakah itu penting bagiku?

Apa maknanya bagi dunia?

Bagaimana hidup tanpa Injil Kristus?

Siapakah Yesus? Apa yang Dia ajarkan? Apakah tujuanNya datang ke dunia?

Kiranya pengenalan kita akan Injil dan Kristus menjadikannya sangat berharga dan

bernilai, sehingga sama seperti rasul Paulus & Petrus kita dapat berkata:

II Korintus 2

2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di

jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman

pengenalan akan Dia di mana-mana.

II Korintus 10

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang

dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.

Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Filipi 3

3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus

Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku

telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku

memperoleh Kristus,

II Petrus 1

1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan

Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.

II Petrus 3

3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan

Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan

sampai selama-lamanya.

Page 6: Bmf 23 cahaya injil

iv | P a g e

Tuhan Yesus memberkati.

BMF collections - 2015

Page 7: Bmf 23 cahaya injil
Page 8: Bmf 23 cahaya injil
Page 9: Bmf 23 cahaya injil

1 | C A H A Y A I N J I L

Memberikan Pipi Kiri

Matius 5:38-42 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita akan mempelajari Matius 5:38-42, kita membaca:

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang

berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi

kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang

hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah

juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh

satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang

yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau

meminjam dari padamu.

Kita semua tahu bahwa ajaran ini merupakan inti dari Khotbah diatas

Bukit. Bahkan orang non-Kristen pun sangat familier dengan pasal

Alkitab ini, meski mereka tidak tahu akan hal yang lain. Mereka semua

telah mendengar tentang pasal ini. Pasal ini sangat terkenal. Mereka

tahu ada yang unik dari ajaran Yesus.

Apa Artinya Memberikan Pipi kiri?

Apa arti dari pasal ini? Bagaimana kita dapat mengerti hal ini? Mungkin

kita mendengar banyak orang berpendapat, "Ini berarti bahwa Yesus

berkata kita tidak boleh membalas." Apakah hanya itu yang ingin Yesus

katakan—bahwa kita tidak seharusnya membalas? Jika itu yang Yesus

maksudkan, mengapa Ia tidak hanya berkata, "Jika seseorang

menamparmu, janganlah kamu membalas." Mengapa Ia berkata

"Siapapun yang menampar pipi kananmu berikanlah padanya pipi

kirimu"? Bukankah ini memiliki arti lebih dari hanya tidak membalas?

Jadi sebenarnya apa yang ingin Tuhan Yesus katakan? Bagaimana kita

dapat memahami pasal ini?

Saat membaca pasal ini akan muncul banyak pertanyaan dalam benak

kita. Kita bertanya tentang: Apa manfaat, atau apa nilai spiritual jika

pipi kanan ditampar dan kita memberikan pipi kiri untuk ditampar juga?

Apa arti dari semuanya ini? Apa inti dari ajaran ini? Apa yang mau

dicapai dengan semuanya ini? Jadi kita perlu mencari maknanya. Ada

Page 10: Bmf 23 cahaya injil

2 | C A H A Y A I N J I L

orang mengusulkan: "Artinya, di tahap yang lebih dalam, adalah anda

harus mati kepada diri sendiri." Makna itu sangat dekat dengan ajaran

Yesus: mati kepada diri sendiri.

Masalahnya adalah: Apakah maknanya "mati kepada diri sendiri"?

Dalam gereja, kita telah terbiasa menggunakan istilah-istilah, yang

artinya kita paham hanya secara samar-samar. Kita tidak begitu jelas

apa makna yang sesungguhnya dari: "mati kepada diri sendiri". Apa

maknanya? Kita sering kali menggunakan istilah-istilah yang kita pikir

bahwa kita mengerti padahal kita tidak sesungguhnya mengerti apa

yang mau disampaikan oleh istilah-istilah tersebut. Banyak orang

berpikir mereka bahwa mereka mengerti firman Tuhan, tetapi saat

dihadapkan dengan pertanyaan, mereka tidak dapat menjelaskan

pemahaman mereka, dan mereka sadar bahwa mereka tidak

sesungguhnya mengerti apa yang mereka katakan. Kita tidak ingin

berada pada posisi ini. Kita mau mengetahui dengan tepat apa yang

firman Tuhan katakan pada kita. Dan kita tidak akan puas hanya

dengan pengetahuan yang samar-samar yang sebenarnya sangat

berbahaya karena kita beranggapan bahwa kita mengerti padahal

sesungguhnya kita tidak begitu mengerti. Jika saya menanya kembali

saat anda berkata, "Kita perlu mati kepada diri sendiri", kira-kiranya

sejauh mana anda dapat menjawab, kira-kiranya sejauh mana

pemahaman anda akan artinya kalimat ini?

Memukul Dengan Punggung Tangan - Menambah Penghinaan

Untuk mengerti hal ini lebih lanjut, saya harus menunjukkan beberapa

poin teknik, untuk membantu kita mengerti pasal ini dengan lebih

tepat. Perhatikan apa yang dikatakan: "Jika siapapun menampar pipi

kananmu...". Dikatakan pipi kanan, sekarang pandanglah orang lain

dan lihat bagaimana anda dapat menampar pipi kanan seseorang.

Renungkan ini sejenak. Pipi kanannya di sebelah ini. Jika saya

menghadapnya dan saya mau menamparnya, saya menampar pipi

kirinya, bukan pipi kanannya. Satu-satunya cara saya dapat menampar

pipi kanannya adalah dengan membalikkan tangan dan memukulkan

dalam cara ini. Apakah anda memperhatikan itu? Firman Allah itu

sungguh luar biasa! Tidak ada yang sia-sia, selalu ada poin yang

sempurna di dalamnya. Anda ingin menampar pipi kanannya? Anda

coba. Anda tidak dapat menamparnya dengan cara ini: anda harus

membalikkan tangan ke belakang. Menggunakan pukulan belakang

(backstroke), atau 'backhand stroke' seperti pukulan yang digunakan

Page 11: Bmf 23 cahaya injil

3 | C A H A Y A I N J I L

seorang pemain tenis atau bulu tangkis. Jadi untuk menampar pipi

kanannya, anda harus menggunakan punggung tangan. Adakah

signifikan dalam hal ini? Ini sangat berarti! Pukulan tersebut

merupakan pukulan yang sangat menghina, pukulan yang sangat

menyinggung. Bahkan hari ini bagi orang Arab, memukul seseorang

dengan punggung tangan merupakan penghinaan tertinggi.

Saya telah meneliti hukum Yahudi tentang hal ini sebelumnya. Topik ini

sangat menarik. Di bawah hukum Yahudi dikatakan bahwa jika anda

menghina seseorang dan menamparnya, anda harus membayar denda

atas kesalahan itu. Membayar denda sebesar 200 zuz menurut hukum

Yahudi, yaitu sebanyak 200 dinar dalam peraturan Romawi. Jika anda

memukul dengan telapak tangan, dan ia membawa anda ke pengadilan

Yahudi, di hadapan satu atau tiga hakim, pengadilan kecil Yahudi, anda

akan didenda 200 zuz. Itu jumlah yang banyak. Dengan uang 200 zuz

cukup untuk membeli sebuah jaket yang bagus. (Saya

memberitahukan anda hal ini karena zuz tidak berarti bagi anda)

Berbicara dalam bahasa modern, anda dapat membeli jaket yang

sangat sangat mahal dan bagus dengan uang 200 zuz. Anda akan

didenda dengan uang sejumlah itu. Saya tidak tahu berapa harga jaket

sekarang. Saya belum pernah belanja. Perkiraan saya mungkin sekitar

100 dolar. Saya tidak begitu yakin berapa harga sebuah jaket. Tapi

bagaimanapun kita tahu, dendanya cukup tinggi.

Tetapi, untuk sebuah tamparan yang menggunakan punggung tangan,

anda akan didenda dua kali lipat di bawah hukum Yahudi. Anda akan

dihukum dua kali lipat, yaitu, 400 zuz karena menampar seseorang

menggunakan bagian belakang tangan anda.

Jadi anda lihat, untuk memahami PB secara rinci, sering kali sangat

penting untuk kita mengerti hukum Yahudi karena itu akan membantu

kita untuk mengerti banyak hal dengan lebih jelas. Sayangnya, banyak

karya-karya teknis ini tidak tersedia bagi pemimpin-pemimpin, tapi kita

harus menguraikan detail-detail ini untuk membantu kita lebih jelas

memahami firman Tuhan.

Jadi kita lihat bahwa tamparan menggunakan punggung tangan

dianggap sebagai penghinaan ganda dengan harga denda 2 kali lipat.

Menampar seseorang bermakna merusak martabat seseorang, dan

dibawah hukum Yahudi itu satu serangan yang sangat amat terhadap

Page 12: Bmf 23 cahaya injil

4 | C A H A Y A I N J I L

seseorang. Anda telah merusak martabatnya; anda telah merendahkan

dia. Tapi menampar dengan membalikkan tangan, anda telah

melipatgandakan penghinaan ke atasnya. Jadi ini satu poin teknis yang

perlu kita perhatikan.

Prinsip Keadilan - Mata Ganti Mata

Pada ayat 38 dikatakan: "Mata ganti mata, gigi ganti gigi". Apa itu? Ini

adalah prinsip keadilan. Prinsip keadilan ini juga terdapat dalam Taurat

Musa. Prinsip ini bukan bagian dari 10 Firman Allah, tapi terdapat

dalam Taurat Musa. "Mata ganti mata, gigi ganti gigi'. Ini adil atau

tidak adil? Bukankah kita harus memiliki keadilan? Anda mengambil

mata seseorang; anda kehilangan mata anda sendiri. Jika anda

memenggal tangan seseorang, tangan anda akan dipenggal. Jika anda

membunuh seseorang, maka anda juga mati. Nyawa ganti nyawa!

Inilah prinsip keadilan. Inilah keadilan. Ini pantas. Harus begini! Harus

ada cara untuk menegakkan keadilan di dunia. Kita tidak dapat hidup di

dunia ini jika tidak ada keadilan. Anda dapat melihat bahwa

masyarakat harus ada keadilan. Renungkan sejenak, jika tidak ada

keadilan di dunia ini, apa akan terjadi?

Pikirkan sejenak bagaimana jika tidak ada polisi. Saya dengar bahwa

polisi di Montreal pernah mogok kerja. Menakjubkan! Polisi bisa mogok

kerja! Saya belum pernah mendengarkan hal itu sebelumnya. Tapi

bagaimanapun, jika polisi mogok kerja, maka anda tahu apa akan

terjadi. Dengan segera akan ada perampokan dan akan ada

pembunuhan. Tentu saja akan terjadi banyak perampokan, karena ini

kesempatan untuk melakukannya, pecahkan saja jendela toko saat

polisi tidak ada di sana. Tiba-tiba kekacauan terjadi karena tidak ada

yang menegakkan hukum.

Seluruh prinsip hukum berdasarkan prinsip "Mata ganti mata, gigi ganti

gigi", ini tidak selalu dilakukan secara leterlek, tapi gantirugi yang

sepadan akan dituntut. Sebagai contoh saat kita mengemudi mobil dan

menabrak seseorang yang menyebabkan orang itu terluka. Nah, apa

yang pengadilan lakukan? Katakanlah anda menyebabkan matanya

yang sebelah buta, anda harus bayar denda 50,000 dolar. Wah!

Sebaiknya ambil mata anda saja. Mata anda lebih murah. Anda tidak

mampu membayar 50,000 dolar. Anda mematahkan kakinya, mereka

menghukum anda 50,000 dolar lagi, atau 100,000 dolar atau

berapapun jumlah dendanya. Saya tidak tahu pasti berapa besar denda

Page 13: Bmf 23 cahaya injil

5 | C A H A Y A I N J I L

yang harus dibayar untuk ini. Karena itulah begitu banyak orang

membeli asuransi karena tidak ada yang sanggup membayar denda

sebesar ini. Anda tidak punya uang untuk membayar. Jadi daripada

mengambil mata anda sebagai ganti—ini masih mata ganti mata, kaki

ganti kaki, tangan ganti tangan—tapi daripada melakukannya secara

harafiah, mereka menjatuhkan denda yang menurut mereka sepadan

dengan harga kaki yang patah. Semahal mana harga sebelah kaki?

Saya tidak pasti apakah 50,000 dolar atau 100,000 dolar? Jadi prinsip

ini masih berlaku. Ia adalah dasar dari seluruh hukum. Inilah caranya.

Dalam hukum tidak ada pengampunan. Perkataan itu tidak berguna di

hadapan hakim. Mungkin anda berkata "Oh, Pak hakim saya minta

maaf! Saya tidak akan melakukan hal itu lagi. Saya sungguh- sungguh

menyesal" Dan anda berpikir hakim akan berkata "Ok! Ok! Kamu

sungguh menyesal. Lupakan semuanya!" Tapi ia akan menjawab

"Kakinya patah, aku tidak peduli seberapa besar penyesalanmu. Kamu

harus membayar gantirugi." Itulah prinsip hukum. Tidak ada

pengampunan dalam hukum. Yang ada hanya keadilan. Seperti yang

Yesus katakan dalam Mat 5:26: "Sesungguhnya engkau tidak akan

keluar dari sana sampai engkau membayar hutangmu sampai lunas".

Hukum Diperlukan untuk Mengontrol Dosa

Jadi hukum merupakan kontrol bagi dosa. Mengingat masyarakat ini

adalah masyarakat yang berdosa, anda harus menegakkan hukum

untuk mengontrol dosa. Jika tidak, dosa akan merajalela. Sifat manusia

kalau tidak dikontrol, tidak terbayangkan kejahatannya.

Saya telah mengingatkan sebelumnya, apa yang dapat manusia

lakukan secara alami saat batasan hukum tidak ada lagi. Itulah alasan

mengapa tentara yang pergi berperang di negara yang asing

berperilaku seperti binatang liar—karena mereka tidak lagi di bawah

hukum entah hukum negara mereka sendiri—karena mereka berada di

negara asing—atau negara tempat mereka berada, karena ia dalam

keadaan perang.

Tentara akan melakukan segala macam kejahatan, jika diberi

kesempatan, kecuali Panglima Tertinggi mengontrolnya dengan ketat

dan akan menghukum keras tentaranya sendiri. Bagaimanapun,

biasanya kontrol agak longgar. Mereka mengizinkan tentara untuk

memiliki cukup kebebasan, dan setelah itu apa terjadi? Pembantaian,

Page 14: Bmf 23 cahaya injil

6 | C A H A Y A I N J I L

perampokan, pemerkosaan dan pembunuhan - segala sesuatu terjadi

atau akan terjadi karena tidak ada batasan hukum. Inilah alasannya

mengapa tentara Jepang berperilaku seperti binatang liar di Negeri

Cina, tetapi hal ini benar bagi banyak negara yang lain juga.

Jadi kalau memang ini keadaannya dan hukum adalah suatu keharusan

di dalam suatu masyarakat, maka mengapa anda berkata bahwa anda

harus memberikan pipi kiri? Itu bertentangan dengan hukum.

Bukankah ini suatu penghapusan hukum, jika anda berkata, "Ya,

hukum mewajibkan mata ganti mata dst", tapi kemudian anda tidak

mematuhi hukum dan berkata, "Aku tidak keberatan ditampar

beberapa kali, aku agak menikmatinya. Lanjutkan!" Apa ini? Apa yang

terjadi di sini? Tampaknya ada sadisme yang terbalik, dimana anda

menikmati penderitaan ketika dipukul. Jadi ajaran apa ini? Baiklah,

apakah Yesus mengajarkan hal-hal yang seperti ini? Tidak sama sekali!

Tapi bagaimana kita dapat mengerti hal ini?

Memberikan Pipi Kiri - Penalaran Tuhan lwn Penalaran Manusia

Untuk memahami pasal ini, kita harus mengerti satu prinsip spiritual.

Prinsip spiritual apa? Prinsip spiritual mengenai perbedaan di antara

penalaran manusia dan penalaran ilahi. Dan poin ini yang kita harus,

oleh kasih karunia Allah, memperjelaskan kepada setiap orang di sini-

perbedaan vital antara penalaran manusia dan penalaran ilahi. Cara

pikir Allah dan cara pikir kita, yaitu cara pikir manusia sama sekali

berbeda. Seperti yang dikatakan Yesaya, Tuhan berkata "Sebab

pikiran-Ku bukanlah pikiranmu, jalan-Ku bukanlah jalanmu." [Yes 55:8]

Apakah anda mengerti maksudnya? Lihat pasal ini dan anda akan

melihat betapa besar perbedaan di antara jalan Allah dibandingkan

dengan jalan manusia. Sama sekali berbeda! Dan pada hakikatnya

menjadi Kristen berarti seluruh pikiran kita diperbaharui, ditransformasi

dan diubahkan.

Masalahnya saat ini, gereja dipenuhi dengan orang-orang yang akal

budinya belum diubahkan. Pikiran mereka masih pikiran yang lama.

Mereka memakai pakaian baru, tapi di dalamnya masih lama. Mereka

berperilaku, berpikir, dan berbicara seperti orang non-Kristen namun

mereka mengakui diri sebagai orang Kristen. Dalam minggu-minggu

ini, hati saya merasakan sangat berat dan sakit saat saya

memperhatikan bahwa gereja kita, sama dengan gereja yang lain,

dipenuhi dengan orang-orang yang berpikiran seperti manusia lama -

Page 15: Bmf 23 cahaya injil

7 | C A H A Y A I N J I L

pikiran duniawi, pikiran manusia. Saya tidak dapat menyembunyikan

kekecewaan dan kejijikan saya akan semunya itu. Terus terang

terkadang itu membuat saya sakit dan muak, sehingga saya mau

berhenti. Saya hanya mau menyerah. Saya mengakui kepada kalian

kelemahan saya. Terkadang saya merasa begitu frustrasi sehingga

saya ingin meninggalkan semuanya. Saya ingin mengatakan, "Lihat!

Jika kalian tidak mau diubahkan, tidak mau menjadi ciptaan yang baru,

lanjutkan saja, jalankan gereja ini dengan caramu dan aku akan keluar.

Lakukan dengan cara Tuhan atau lakukan dengan caramu sendiri dan

jangan melibatkan aku." Terdapat penghakiman, kritikan dan pikiran

manusia—kita tidak boleh terus berada di dalam gereja dalam keadaan

ini. Saudara-saudara, kita tidak dapat terus berada di dalam gereja

dalam keadaan ini, kita harus diperbaharui.

Saya ada di sini hanya untuk melakukan satu hal. Saya tidak di sini

untuk membangunkan gereja demi membangunkan gereja apa saja.

Saya tidak tertarik dengan ini. Saya di sini untuk membangun murid.

Tuhan Yesus berkata, "Pergilah dan jadikan semua bangsa murid-Ku."

[Mat 28:19] Dan apa itu murid ? Murid-murid adalah orang-orang yang

mempunyai suatu cara berpikir yang seluruhnya baru. Itulah yang mau

diajarkan oleh seluruh Khotbah di Bukit, bukan untuk memberikan kita

suatu kode etika. Khotbah di Bukit memberitahu kita bagaimana kita

berperilaku sebagai ciptaan yang baru. Saya mau bertanya pada anda:

"Apakah anda mau menjadi orang yang baru? Ini juga ditujukan pada

pemimpin-pemimpin gereja. Anda ingin menjadi orang yang baru atau

anda tidak mau menjadi orang yang baru? Jika anda tidak mau menjadi

orang yang baru, maka lanjutkan saja sendiri dan jangan libatkan saya,

karena saya tidak dapat dibeli dan saya tidak berhasrat untuk

menempuh jalan lain selain jalan Tuhan. Saya tidak peduli jika saya

menginjak kaki orang atau menyinggung perasaan semua orang di sini.

Seperti yang telah saya katakan sebelumnya di Liverpool, saya akan

menyampaikan Firman Allah dan saya tidak peduli jika semua orang

merasa tersinggung dan ingin pergi. Mereka semua boleh pergi. Saya

akan tetap menyampaikan firman Tuhan tanpa kompromi. Hal yang

menggelikan adalah: mereka masih tidak mau pergi. Di Liverpool

mereka masih tetap datang, meskipun saya terus membuat mereka

tersinggung. Ada beberapa dari mereka, saya membuat mereka

tersinggung selama 2 tahun penuh, setiap minggu mereka seakan

dipukul palu. Kadang saya tertanya-tanya bagaimana mereka dapat

Page 16: Bmf 23 cahaya injil

8 | C A H A Y A I N J I L

bertahan begitu lama. Ini sungguh membingungkan saya. Mereka akan

kembali minggu berikutnya untuk menerima pukulan demikian pula

seterusnya. Saya berpikir, "Berapa lama mereka akan bertahan

sebelum akhirnya mereka dipatahkan atau mereka pergi?

Ada dua hal yang akan terjadi di gereja ini, saudara-saudara. Seorang

itu entah sama sekali meninggalkan gereja ini atau ia akan berubah.

Tidak ada cara lain. Tidak ada yang dapat duduk lama-lama di gereja

ini dan bertahan terhadap pengajaran ini. Entah ia akan berpaling dan

berkata, "Sudah cukup! Aku tidak ingin mendengar perkataannya lagi",

atau Allah akan mengubah dia melalui Firman-Nya. Di Liverpool,

beberapa orang sanggup bertahan 2-3 tahun, dan pada akhirnya,

mereka tidak datang lagi (seperti perkiraan saya yang pertama, tapi

saya tertanya-tanya, mengapa mereka tidak pergi sejak awal?).

Sedangkan yang lainnya diubahkan. Jadi ingatlah saudara-saudara,

hanya dua hal yang akan terjadi: entah firman Tuhan sendiri yang akan

mengubahkan anda atau anda tidak ingin mendengarkan lagi

semuanya itu. Inilah yang diajarkan melalui Khotbah di Bukit -

transformasi pikiran.

Pembaharuan pikiran - Berfungsi dalam Logika Rohani

Roma 12:1-2 seharusnya lebih dikenali oleh semua orang Kristen. Saya

akan membacakan sekali lagi Roma 12:1-2. Khususnya jika anda orang

Kristen yang baru dan tidak tahu pasal ini, saya mau kalian mengenal

ayat ini dengan baik: "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan

Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan

tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang

berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" - ibadahmu

yang sejati. "Janganlah kamu menjadi" - perhatikan ayat 2—"serupa

dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,

sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa

yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna". Tapi

berubahlah oleh pembaharuan budimu—inilah artinya menjadi Kristen.

Saya tidak tertarik dengan sejauh mana pengetahuan anda tentang

Alkitab; saya tidak terkesan dengan semuanya itu. Saya dapat dengan

penuh keyakinan berkata bahwa saya mengenal Alkitab lebih dari

semua yang ada di sini. Saya tidak terkesan dengan pengetahuan

Alkitab. Jangan bermegah dan memberitahu pada saya dan berkata,

"Saya telah banyak membaca buku-buku penafsiran Alkitab." Jika

anda mau bermegah, maka seperti yang Paulus katakan, "Aku juga

Page 17: Bmf 23 cahaya injil

9 | C A H A Y A I N J I L

boleh bermegah dan menjadi orang bodoh [2 Ko 11:16], saya

menghabiskan waktu selama 6 tahun untuk mempelajari dasar Alkitab

dan Teologi. Saya juga sudah banyak melakukan penelitian. Jangan

ada yang datang dan bermegah tentang pengetahuan Alkitab. Ini

bukan persoalan sebanyak mana yang anda tahu. Ini adalah persoalah

sejauh mana pikiran anda sudah diubahkan. Itulah yang penting! Jadi

kita harus memahami ini. Di sini firman Tuhan memberitahu kita—

Tuhan Yesus sedang berkata - bahwa jika kita mau mengerti pasal ini,

pikiran kita harus seluruhnya diubahkan. Bagaimana pikiran kita dapat

diubahkan? Dengan cara apakah pikiran kita dapat diubahkan?

Pertama saya akan menunjukkan cara pikir lama, yaitu cara pikir

dunia. Saya telah menggunakan istilah 'logika dunia' dan 'logika

rohani'. Logika adalah sistem, cara pikir. Logika manusia adalah

sesuatu yang masuk di akal. Berdasarkan penilaian manusia, itu sangat

masuk akal. Kita baru saja melihat bahwa ia sangat masuk akal: mata

ganti mata , gigi ganti gigi itu. Ini sangat pantas. Berdasarkan apa

yang dianggap bernilai oleh dunia, logika ini sempurna. Tidak dapat

dipersoalkan; tidak dapat dikritik. Bagaimana dunia ini jika tidak ada

hukum? Dapatkah anda bayangkan jika tidak ada polisi? Dapatkah kita

bayangkan jika tidak ada pemerintah? Tolstoy membuat kesalahan

besar. Ia berpikir bahwa dunia dapat mengambil ajaran Yesus dan

mengikut ajaran itu. Ini hanya satu impian kosong. Dunia tidak dapat

mengikuti ajaran Yesus. Ajaran Yesus di sini adalah untuk murid-

muridNya, bukan untuk dunia. Ajaran-Nya adalah untuk orang-orang

yang, menurut istilah mereka, telah 'lahir baru'. Ini bermakna sudah

diubahkan, ditransformasi. [Jangan gunakan istilah-istilah seperti 'lahir

baru' - tidak ada seorangpun yang tahu apa maknanya.]

Secara persis 'lahir baru' dapat diartikan bahwa seluruh kehidupan

anda, seluruh arah kehidupan anda telah berubah. Seluruh karakter,

seluruh sifat telah berubah. Anda telah menjadi orang yang baru. "Yang

lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." [2 Ko

5:17]. Dan ajaran Yesus ditujukan untuk orang baru; untuk manusia

baru. Bukan untuk masyarakat umum. Bagaimana anda dapat berharap

dunia untuk hidup dalam ajaran ini? Tentu saja mereka tidak akan

dapat hidup di dalamnya. Dan Yesus tidak memberikan ajaran ini untuk

dipraktikkan oleh dunia. Ajaran ini untuk Kerajaan Allah. Sehingga

tidak timbul pertanyaan, "Bagaimana orang-orang dapat

mempraktikkannya?" Tidak ada seorangpun yang berkata bahwa dunia

Page 18: Bmf 23 cahaya injil

10 | C A H A Y A I N J I L

dapat mempraktikkannya, jika mereka belum lahir baru, jika mereka

bukan ciptaan baru. Mereka tidak dapat mempraktikkan ajaran ini. Ini

bukan untuk dunia, tapi untuk Kerajaan Allah, jadi tidak ada masalah di

sini.

Tetapi mengertilah hal ini - bahwa dalam sistem dunia, cara pikir dunia

sangat masuk akal. Logika yang sempurna. Kita mengerti bahwa harus

ada hukum. Manusia harus memiliki hak. Jika manusia tidak memiliki

hak, ia akan diinjak-injak. Ia akan diinjak-injak di bumi. Ia harus

memiliki hak. Oleh karena itu harus ada hukum. Dan jika ada seorang

yang melanggar hak anda, yang menyebabkan anda terluka, maka

orang tersebut harus merasakan hal yang sama seperti yang ia lakukan

pada anda. Itulah logika yang sempurna dan sangat dapat diterima.

Logika Rohani Bekerja di Tingkat yang Berbeda Dengan Logika

Dunia

Mari kita lanjutkan untuk mempertimbangkan hal ini. Kita akan melihat

bahwa pikiran dunia sangat logis. Sebagai contoh: sangat logis dan

masuk akal jika dikatakan, "Saya perlu pekerjaan; saya perlu bekerja;

saya perlu membeli rumah; saya perlu menikah; saya perlu punya

anak; saya harus punya keturunan', dan seterusnya. Di dalam

sistemnya [penalaran dunia] sendiri, logikanya sangat sempurna. Tentu

saja anda membutuhkan semua itu. Itu hal yang alami. Dan anda

berkata, "Ya, saya perlu pergi bekerja; jadi saya butuh membeli mobil;

saya perlu pendidikan", dan seterusnya. Itu semuanya sangat logis.

Saat anda lulus, tentu saja anda tidak mencari pekerjaan yang buruk;

anda mencari pekerjaan yang baik. Semakin baik, lebih baik. Itu

sungguh logis. Anda tidak perlu menjadi orang yang jenius untuk

mengetahui hal itu. Di dalam sistem pikiran dunia, logikanya

sempurna. Jadi di manakah letak perbedaan logika dunia dengan logika

rohani? Logika spiritual berbeda karena ia bekerja di tingkat yang

berbeda—pahamilah hal ini! Ia beroperasi di tingkat yang berbeda

sama sekali dan anda akan menemukan bahwa di dalam tingkat logika

spiritual itu sendiri, semuanya juga sangat masuk akal.

Bagaimana mungkin kedua-duanya masuk akal pada saat yang

bersamaan? Karena keduanya beroperasi pada level yang berbeda. Ini

adalah tipe logika yang berbeda. Ia bekerja pada tingkat yang berbeda.

Karena itulah jika anda manusia rohani, anda berpikir dengan logika

rohani, maka anda akan mengalami kesulitan berbicara pada orang

Page 19: Bmf 23 cahaya injil

11 | C A H A Y A I N J I L

non-Kristen karena pikiran mereka berdasarkan logika manusia. Ia

tidak akan mengerti apa yang anda katakan. Ia akan berkata, "Saya

tidak mengerti apa yang kamu katakan, mengapa kamu melakukan hal

ini?" Ia tidak mengerti tindakan anda, cara hidup anda, karena logika

anda, seluruh kehidupan anda beoperasi pada level yang berbeda sama

sekali. Namun ia tidak dapat menemukan kesalahan dengan hal itu. Dia

tahu bahwa entah bagaimana apa yang anda lakukan itu masuk akal

juga, tapi sulit baginya untuk mengerti hal itu, karena cara Tuhan

bukan cara manusia. Mereka berkata, "Saya tidak mengerti. Saya

dapat melihat bahwa terdapat alasan dalam cara Tuhan bekerja,

namun saya tidak dapat mengerti sepenuhnya". Tapi jika ia

sepenuhnya orang dunia, yaitu jika pikirannya hanya terbatas pada

pikiran duniawi, ia bukan saja tidak dapat mengerti pikiran anda,

barangkala ia akan menyerang pikiran anda. Ia bukan hanya akan

mengkritik pikiran anda, ia akan menyerang anda. Ia akan berkata

bahwa anda gila, bahwa anda tidak waras.

Adalah tidak mengejutkan bahwa Yesus dituduh gila. Apa yang

mengejutkan tentang hal itu? Mereka tidak dapat mengerti jalan

pikiran-Nya. Paulus juga dituduh sudah gila. John Sung juga disangka

gila. Menurut dunia mereka semua gila. Karena dunia tidak mengerti

hal yang berhubungan dengan Allah. Seperti yang dikatakan Paulus

manusia duniawi tidak menerima hal-hal rohani. Jadi kita harus

memahami adanya dua penalaran dan kedua-duanya sempurna

dengan tersendiri. Sekarang, sebagai orang yang sudah terbiasa, yang

pernah berada di dalam dunia, anda dapat memahami pikiran orang

dunia. Anda harus dapat mengerti. Seringkali kesalahan terbesar orang

Kristen adalah tidak dapat membedakan dua tipe logika ini. Jadi

mereka menggunakan logika rohani untuk berdebat dengan orang non-

Kristen.

Orang non-Kristen tidak tahu apa yang anda bicarakan. Anda tidak

dapat berkomunikasi dengan dia karena anda sedang berbicara dari

tingkat logika yang berbeda. Sebagai contoh, orang tua anda yang

tidak kenal Tuhan dan anda berbicara tentang Kristus pada mereka.

Mereka memperhatikan anda dan berkata, "Aku tidak tahu apa yang

terjadi dengan dia. Kita berpikir ia pergi ke Kanada untuk belajar

sesuatu yang masuk akal, tetapi ia kembali dan bicara tentang hal-hal

yang tidak berguna. Kita tidak mengerti dia sama sekali". Bagi mereka

semuanya sampah; tidak masuk akal, karena mereka beroperasi di

Page 20: Bmf 23 cahaya injil

12 | C A H A Y A I N J I L

level yang berbeda. Pada kenyataannya, anda dapat mengerti mengapa

mereka berpikir bahwa anda tidak masuk akal karena anda sendiri

pernah berpikir dengan cara mereka berpikir. Jadi, karena anda tidak

mengerti bahwa mereka berfungsi di tingkat logika yang berbeda

dengan anda, maka ini sudah membuka satu jurang pemisah dalam

komunikasi dan membutuhkan banyak kemahiran spiritual untuk

menutupi jurang itu. Memerlukan banyak kemahiran untuk memahami

mengapa mereka tidak mengerti. Terkadang sangat menyedihkan

melihat seorang Kristen dan seorang non-Kristen berdebat. Mengapa?

Kesalahannya terletak pada orang Kristen. Seharusnya orang Kristen

memahami, bahwa non- Kristen tidak dapat memahami hal ini,

sehingga diperlukan cara pendekatan yang berbeda, untuk

menghilangkan jurang pemisah dalam komunikasi tersebut.

Sifat dari manusia rohani

1) Manusia Rohani Suka Memberi daripada Mengambil

Mari kita perhatikan sifat atau ciri-ciri dari cara pikir baru yang harus

dimiliki orang Kristen sejati. Kita mempunyai cara pikir yang 100%

baru. Apa itu cara pikir yang baru? Apa ciri-ciri dari logika rohani ini?

Pertama, perhatikan. Seraya kita melihat pada ajaran Tuhan (kita

harus berhati-hati dalam penguraian kita dengan melihat pada ajaran

Tuhan dan tidak mengembara ke tempat lain), mari kita melihat ini.

Bacakan sekali lagi: "Jika seseorang menampar pipi kananmu, berikan

pipi kirimu, yaitu berikan pipi yang satu lagi. Jika seseorang mengingini

bajumu, berikanlah, biarkan mereka mengambil jubahmu. Saya tidak

tahu mengapa dalam terjemahan bahasa Inggris [dan juga Indonesia]

menggunakan istilah 'jubah' ini. Kita tidak memakai jubah hari ini.

Terjemahan 'jubah' tidak berarti bagi kita. Apakah anda sedang

mengenakan jubah? Tentu tidak. Jadi manfaat apa yang diperoleh dari

terjemahan kata 'jubah'? Terkadang saya tidak mengerti sama sekali,

mengapa si penterjemah tidak menggunakan kata 'bajumu dan

jaketmu' atau sweatermu atau rompimu atau jaketmu? Bahasa itu akan

lebih mudah dimengerti. Sedangkan kata 'jubah'? Kita tidak memakai

jubah. Tidak ada gunanya menggunakan kata seperti ini. Jadi poin yang

ingin ditunjukkan di sini adalah: jika seseorang ingin mengambil baju

anda, jangan katakan, "Tunggu sebentar, baju ini sangat bagus,

harganya 15 dolar". Tidak, tidak demikian! Jika ia ingin bajumu, maka

lepaskan jaket anda dan katakan, "Kamu boleh memiliki ini juga". Ia

Page 21: Bmf 23 cahaya injil

13 | C A H A Y A I N J I L

ingin mengambilnya-anda memberikan padanya. Anda memberinya

yang lain juga.

Jika seseorang datang pada anda dan berkata, "Kamu harus berjalan

sejauh 1 mil", ini merupakan cara orang Romawi memperlakukan umat

jajahannya, di mana orang di bawah jajahannya disyaratkan, yaitu,

diwajibkan untuk membawa barang-barang milik pemerintah untuk

jarak tertentu. Jika ada yang memaksa anda untuk berjalan sejauh 1

mil, (sesuai dengan hukum yang berlaku di waktu itu; ia tidak dapat

memaksa anda untuk berjalan lebih jauh dari jarak tersebut), dengan

senang hati anda berjalan 2 mil.

Jika seorang pengemis datang meminta pada anda karena

kebutuhannya, jangan menolak dia. Berikan padanya apa yang menjadi

kebutuhannya. Berikan kepada dia. Perhatikan apa yang ditunjukkan di

sini? Apakah anda dapat melihatnya? Tidak tahu? Ciri pikiran dunia

adalah mengambil. Sedangkan ciri dari pemikiran rohani, pikiran Allah

adalah memberi. Perhatikan perbedaan pertama. Dunia ingin

mengambil, mengambil, mengambil, dan mengambil sebanyak

mungkin! Ambillah! Pikiran rohani adalah memberi—memberi

melampaui semua alasan. Tidak masuk akal untuk memberi; anda

tidak punya apa-apa, tetapi anda masih memberi yang terbaik.

Memberi! Memberi! Memberi! Itulah pola pikir manusia rohani. Anda

masih memberi. Mengapa anda melakukannya? Karena pikiran anda

telah diubahkan. Penalaran anda sudah berubah. Anda senang

memberi.

Menguji Diri—Apakah kita Suka Memberi atau Mengambil?

Di sini saya mau anda menguji diri sendiri. Kita menuju pada hal yang

nyata. Apakah anda suka memberi? Tadi apabila saya berkata gereja

penuh dengan Kristen duniawi, penuh dengan orang yang belum

diubahkan, walaupun secara eksternal mereka mungkin Kristen, boleh

jadi anda berkata pernyataan saya tidak adil. Anda berkata, "Mungkin

ia tidak adil, memberikan pernyataan yang begitu umum". Baik, mari

kita lihat apakah itu pernyataan yang wajar atau tidak. Mari saya

bertanya kepada anda, "Apakah anda benar-benar suka memberi atau

anda lebih suka mengambil? Jujurlah pada diri sendiri, anda suka

mengambil atau anda suka memberi? Jika saya minta anda untuk

memilih. Sejujurnya mana yang menjadi pilihan anda? Memberi atau

Page 22: Bmf 23 cahaya injil

14 | C A H A Y A I N J I L

mengambil? Saya khawatir mungkin jawabannya, anda lebih senang

menerima atau mengambil.

Perasaan saya berkecamuk ketika mendengar orang Kristen berkata,

"Oo, Tuhan sangat baik padaku, kau tahu mengapa? Aku dapat liburan

gratis, segala kebutuhanku dipenuhi. Aku tidak perlu memberi apa-

apa". Saya ingin katakan, "Saudara-saudaraku, semuanya dicukupkan?

Pasti ada yang harus membayar tagihannya". Ia lebih senang

memperoleh, dan ia berpikir itu adalah berkat Tuhan. Banyak orang

Kristen yang berkata, "Tuhan berapa banyak yang dapat Kau berikan

padaku?" Ini sama halnya dengan berapa banyak yang dapat kita ambil

dari Tuhan. "Alasan mengapa saya ada di gereja adalah karena aku

mau Tuhan memberikan aku yang ini! Tuhan berikan aku yang itu!"

Ada kasus yang menarik dan benar-benar terjadi, saat saya berbicara

dengan seorang saudara yang menurut pandangan saya adalah

seorang yang baik. Ia berkata, "Kamu tahu, Tuhan sangat baik

padaku". Saya bertanya, "Ya? Bagaimana Ia bisa begitu baik padamu?"

Ia menjawab, "Aku tidak perlu bayar apa pun untuk liburan kali ini".

"Sungguh? Bagaimana itu bisa terjadi?" "Segala kebutuhanku sudah

ditanggung. Semua orang memperhatikan dan menyediakan semua

kebutuhanku". Apakah ini sungguh baik? Tidakkah terlintas dalam

benaknya - mereka, orang lain - yang harus menyediakan segala biaya

kebutuhannya. Mereka yang harus memberi sehingga ia tidak perlu

membayar. Saya berpikir sendiri, hal seperti ini begitu lazim, begitu

lazim dalam pemikiran orang Kristen. Jika anda pergi makan malam

dan seseorang membayar untuk anda, anda berkata, "Puji Tuhan,

Tuhan sangat baik, aku bisa makan gratis". Tidak terpikirkah anda

bahwa seseorang yang harus mengeluarkan uangnya membayar untuk

anda?

Untuk apa anda bersyukur? Jika anda punya uang di kantong, anda

tidak membayar dan orang lain yang membayar untuk anda dan anda

mengatakan, "Tuhan sangat baik padaku". Inilah yang saya sebutkan

sebagai pemikiran duniawi yang dikemas dengan pakaian agama. Tapi

semuanya dilakukan tanpa mereka menyadarinya. Tetapi di sini kita

dapat melihat bahwa logikanya masih berupa logika manusia duniawi.

Berapa banyak yang dapat aku peroleh? Kesukaannya adalah dalam

memperoleh, bukan dalam memberi, dengan itu pikirannya bukan:

"Betapa bagusnya karena aku dapat memberi! Begitu bagus di mana

Page 23: Bmf 23 cahaya injil

15 | C A H A Y A I N J I L

aku punya kesempatan untuk memberi!" Pernahkah anda merasa

bahagia dalam memberi? Mungkin tidak, anda berkata, "Mengapa aku

harus membayar untuk makanan ini? Mengapa bukan tiga orang ini,

dua orang itu, atau siapapun, mengapa bukan mereka yang

membayarnya?" Itulah pikiran yang menguasai kita. Ujilah sekarang

dan lihat sejauh mana pikiran anda benar-benar rohani.

Sifat Dosa- Selalu Mengambil!

Jadi kita dapat menguji pikiran kita untuk mengetahui ciri-ciri manusia

duniawi. Mari kita melangkah lebih jauh untuk lebih memahami hal ini -

memahami bahwa sifat dari dosa adalah selalu memperoleh dan bukan

memberi, dan kita akan mengerti mengapa manusia rohani lebih suka

memberi daripada memperoleh. "Adalah berbahagia memberi daripada

menerima." [Kisah 20:35] Anda tahu mengapa? Karena sifat dari dosa

adalah selalu mengambil. Lihat pada 10 Firman itu. Apakah 10 Firman

melarang anda untuk memberi sesuatu? Perintah mana yang melarang

anda untuk memberi? Dalam ke-10 Firman tersebut, setiapnya

melarang anda untuk mengambil sesuatu yang bukan milik anda,

karena sifat dosa bukan hanya mengambil tetapi juga mengambil apa

yang bukan menjadi hak anda.

Sifat dosa adalah selalu mengambil. Jangan mengingini, jangan

mencuri, jangan berzinah, jangan melakukan ini. Semuanya ingin kita

ambil, mengambil bahkan apa yang bukan menjadi hak kita. Sifat dosa

adalah selalu mengambil. Mengambil di luar apa yang sudah

ditentukan, itulah yang akhirnya menjadi dosa. Tetapi jika keinginan

untuk mengambil itu sudah ada dalam diri anda, anda tidak perlu pergi

terlalu jauh sebelum anda mengambil apa yang tidak menjadi hak

anda. Terdapat benda-benda yang tidak bisa anda ambil. Jika anda

bekerja di kantor, bolehkah anda mengambil barang-barang kantor?

Anda berkata, "Saya kerja di sini." Apakah itu memberi hak pada anda

untuk mengambil barang di kantor? Kapan anda melewati batas - dari

mengambil menjadi mencuri? Kapan anda melewati batas itu?

Tepatnya saat kita berpikir bahwa mengambil barang kecil, bukan

mencuri. Hanya mengambil barang yang besar, yang disebut mencuri.

Di mana letak perbedaan di antara mengambil penghapus yang

seharga beberapa sen atau mengambil mesin ketik atau mengambil

sesuatu yang lain, yang lebih berharga? Adakah perbedaan dalam

prinsip? Tidak kira besar atau kecil nilai barangnya, anda sudah

mengambil apa yang bukan menjadi milik anda.

Page 24: Bmf 23 cahaya injil

16 | C A H A Y A I N J I L

Sifat dosa adalah selalu mau memperoleh. Inilah sifat dosa. Anda harus

memahami hal ini. Oleh karena itu, jika kita menjauhi dosa, saat kita

telah diubahkan dari sifat yang dipenuhi dosa, kita tidak tertarik lagi

untuk selalu memperoleh. Kita lebih tertarik untuk memberi. Sikap

manusia spiritual sudah berubah. Kamu mau menampar saya, silakan

tampar lagi. Saya katakan ini bukan karena menantang, "Kamu mau

menampar aku? Ayo! Ayo! Ayo pukul lagi! (dengan nada geram)". Itu

adalah tantangan. Saya melihat suami isteri bertengkar. Suami

menampar wajah isterinya. Dan isterinya tambah marah dan berkata,

"Baiklah, bunuhlah aku! Ayo! Ambil pisau! Bunuhlah aku!" "Wow", anda

berkata, "Ia memenuhi ajaran Yesus. Ia mau berjalan mil yang kedua!

Ia tidak hanya memberikan pipi kiri, bahkan ia meminta suaminya

untuk mengambil nyawanya!". Itulah sebabnya mengapa saya katakan

bukan apa yang anda lakukan, yang penting adalah dengan sikap apa

anda melakukannya. Anda mengerti? Ini berkaitan dengan sikap!

Bukan berkata, "Kemari! Engkau menampar aku. Aku tidak cukup kuat

untuk membalas, jadi ayo! Ayo! Tampar lagi!". Itu bukan sikapnya. Jadi

kita harus tahu bahwa ajaran Yesus tidak dapat dipenuhi dengan cara

ini. Ajaran Yesus melibatkan sikap batiniah dari pemikiran rohani.

2) Manusia Rohani Melepaskan Haknya

Kita harus melanjutkan kepada prinsip kedua tentang manusia rohani.

Untuk hari ini kita hanya membahas tiga poin. (Mungkin untuk poin

kedua dan poin ketiga, kita tangani dengan lebih cepat untuk

menyingkat waktu). Prinsip kedua adalah ini: dalam ayat 38 tersirat

bahwa keadilan mensyaratkan bahwa tuntutan yang sama diberikan

pada penyerang; maknanya, "Mata ganti mata, gigi ganti gigi", tetapi,

"Aku katakan padamu..." - apa yang Yesus katakan? Apakah kita tidak

punya hak untuk menuntut keadilan? Tentu, anda punya hak. Jika ia

menampar dengan punggung tangan, ia didenda dengan 400 zuz

karena kesalahannya. Denda! Apakah saya tidak berhak membawanya

ke pengadilan dan berkata, "Lihat! Ia telah menampar saya. Denda

dia!" Anda memang berhak. Itu memang hak anda. Jadi apa yang ingin

Yesus katakan? Yesus berkata, "Lepaskan hakmu. Buang hakmu!"

Bukankah itu yang Ia katakan? Ia menampar saya, saya bisa saja

menuntut keadilan, tapi saya mengesampingkan hak saya. Oo, itu

sangat sulit! Sekarang, anda paham apa artinya, "mati terhadap diri

sendiri?" Tahukah anda, kita di sini sedang berbicara tentang, "mati

terhadap diri sendiri". "Mati terhadap diri sendiri" tidak punya arti lain

Page 25: Bmf 23 cahaya injil

17 | C A H A Y A I N J I L

kecuali seluruh pikiran kita diubahkan. Lebih baik "memberi" daripada

"menerima" - melepaskan hak kita. Jika ia berbuat seperti itu pada

saya, saya punya hak untuk membalas, tapi saya tidak akan menuntut

hak saya itu.

Terkadang saya merasa, saat saya memenuhi ajaran ini, saya merasa

seperti orang yang sepenuhnya bodoh. Di dunia ini, anda benar-benar

bodoh! Saat saya di London, saya terlibat dalam satu kecelakaan mobil

dengan seorang wanita. Saya tidak tahu apakah dia sedikit mabuk atau

menelan terlalu banyak obat yang membuat pikirannya kacau atau apa

yang telah ia lakukan. Saya mengemudi di jalan dan wanita ini muncul

dari samping dan menabrak saya. Ia tiba-tiba muncul dan langsung

menabrak samping mobil. Bang! Ia menabrak pintu mobil. Jadi, saya

memajukan mobil dan berhenti untuk melihat apa yang terjadi. Dengan

segera, dari arah belakang ia menabrak mobil saya sekali lagi. Jadi

sekarang mobil tertabrak dan hancur di bagian samping dan belakang.

Saya keluar dan berkata padanya, "Nyonya, apa yang sebenarnya anda

lakukan? Apa yang sebenarnya terjadi? Tidakkah kamu tahu bahwa

kamu tiba-tiba keluar dari cabang jalan dan menabrak pintu saya?

Saya berhenti untuk berbicara dengan anda dan anda menghancurkan

bagian belakang mobil saya. "Oh", ia berkata, "Remku rusak". Ia

sangat gugup. Seluruh tubuhnya gemetar. "Lihat, remku rusak". Saya

berkata, "Oke, Nyonya, tunggu di sini sebentar, saya akan mengatur

segala yang diperlukan". Terdapat prosedur khusus yang harus

diselesaikan dalam kasus kecelakaan di Inggris.

Polisi datang dan ia berkata, "Remku rusak". Polisi itu masuk ke dalam

mobil dan mencoba remnya dan rem itu baik-baik saja, dapat berfungsi

dengan baik. Tidak ada yang salah sedikitpun dengan remnya! Jelas

sekali, dalam kebingungannya, ia bukan menginjak rem tetapi

menginjak kopling. Saya rasa banyak yang tahu apa itu kopling.

Kopling yang memutuskan hubungan dengan mesin saat anda

memasukkan gigi. Mobil di Inggris kebanyakannya tidak punya mesin

otomatis, mobil-mobil tersebut berjalan dengan gigi. Jadi, saat ia dalam

keadaan kebingungan itulah yang ia lakukan. Itu belum terlalu buruk.

Saya pernah menyaksikan kecelakaan serius yang diakibatkan

pengendara mobil menginjak gas dan bukan rem karena salah

membedakan gas dan rem dan tentunya itu orang yang baru belajar

mengemudi. Tetapi dalam kasus ini, wanita itu tidak sedang belajar

Page 26: Bmf 23 cahaya injil

18 | C A H A Y A I N J I L

mengemudi, dan ia melakukan hal seperti ini. Polisi mencoba remnya

dan menemukan tidak ada yang salah dengan rem itu.

Kerusakan pada mobil saya sangat-sangat serius. Dapat anda

bayangkan, biaya memperbaikinya sangat besar. Tetapi saya melihat

bahwa ia adalah orang Yahudi. Saya berbicara dengannya, dan ia

tampak begitu gugup dan bingung, saya kasihan padanya. Lagi pula ia

seorang Yahudi. Saya merasa begitu kasihan padanya dan melakukan

hal terbodoh dalam hidup saya - saya mengatakan tidak akan

menuntut gantirugi apa pun darinya. Saya ingin ia tahu bahwa saya

melakukan hal sederhana ini demi Kristus - saya berbicara padanya

tentang hal ini. Tentu saja, akhirnya, asuransi saya melambung tinggi,

harus membayar kerusakan baginya karena saya sudah melepaskan

hak saya—hak saya untuk mengklaim dari asuransinya.Terkadang

orang Kristen tampaknya melakukan hal yang bodoh di mata dunia.

Tetapi jika kesaksian saya memberi arti untuk dia, maka semua yang

saya bayar itu tidak rugi. Karena keprihatinan saya adalah

keselamatannya, bukan mobil saya, itu adalah hal yang lain. Dalam

poin kedua ini, kita melepaskan hak kita. Kita punya hak tapi kita

melepaskannya. Kita bisa saja menuntutnya, tapi kita juga dapat

melepaskannya. Menjadi Kristen adalah di mana pikiran kita

diperbaharui dan kita melepaskan hak kita secara terus-menerus. Kita

punya hak yang dapat dituntut secara legal - tetapi kita tidak perlu

menuntut hak itu.

Kita Punya Hak, tetapi Kita Memilih untuk Melepaskannya Demi

Kepentingan Kristus

Di I Korintus 9, Paulus menyatakan sesuatu yang sangat menyentuh

hati saya. Dalam pasal ini, kita tidak punya waktu untuk membacanya

sekarang, tetapi saya harap anda dapat membaca seluruh pasal ini

nanti, di I Korintus 9:3-15 seluruh pasal ini mengenai hak. Dalam pasal

ini Paulus berkata, "Tidakkah kami punya hak sebagai hamba Tuhan?

Tidakkah kami punya hak untuk untuk keluar dan bekerja untuk

membiayai hidup? Apakah menurut kamu, kami pelayan Tuhan tidak

punya hak ini—bahwa hanya kamu yang boleh mencari uang dan kami

tidak? Apakah menurut kamu pelayan Tuhan tidak mempunyai hak

untuk bernikah?" Paulus berkata, "Aku juga mempunyai hak untuk

bernikah. Apakah menurut kamu, hanya Barnabas dan aku yang entah

mengapa dihukum untuk tetap tidak bernikah?" Ia melanjutkan, "Tetapi

pada kenyataannya kami tidak menggunakan hak kami. Bukan karena

Page 27: Bmf 23 cahaya injil

19 | C A H A Y A I N J I L

kami tidak mempunyai hak. Faktanya adalah kami tidak menggunakan

hak kami. Apakah aku sedang dikritik karena tidak menggunakan hak-

ku?"

Anda tahu, pelayan Tuhan berada di dalam posisi yang aneh, serba

salah. Jika mereka menggunakan hak mereka, mereka dikritik; jika

mereka tidak menggunakan hak mereka, mereka juga dikritik. Tadi

malam, saya sharing dengan seorang saudara bahwa tampaknya apa

yang dilakukan seorang pelayan Tuhan tidak pernah benar menurut

penilaian orang. Jika anda menggunakan hak anda, anda juga dikritik.

Tidak menggunakan hak anda, anda dikritik. Sebagai seorang pelayan

Tuhan, apakah saya tidak punya hak untuk berlibur? Apakah hanya

anda yang boleh pergi, sedangkan saya tidak? Kalau begitu, maka

mengapa apabila saya pergi berlibur, saya dikritik? Haruskah saya

bekerja sampai mati? Apakah saya tidak dizinkan untuk memulihkan

keadaan fisik? Cara pikir apa ini?

Pelayan Tuhan mempunyai hak. Tetapi kalau saya tidak menggunakan

hak itu, yang ada kalanya saya lakukan, orang berkata, "Kamu tidak

memperhatikan kesehatanmu. Kamu merusak kesehatanmu. Kamu

tidak bertanggungjawab terhadap kesehatanmu!". Eh! Seorang pelayan

Tuhan, tidak pernah benar dalam apa yang ia lakukan! Paulus - apakah

ia tidak punya hak? Dia berkata, "Apakah aku tidak punya hak?" Ia

berkata, "Tidakkah aku punya hak untuk bernikah?" Jika ia tidak

menikah [orang bertanya], "Mengapa kamu tidak bernikah? Sangat

tidak normal! Setiap orang harus bernikah!" Khususnya bagi orang

Yahudi, seorang pria diharuskan menikah. Apakah anda tahu hal itu?

Itulah sebabnya mengapa Paulus berada di bawah banyak tekanan

karena ia tidak mau menikah. Mereka mengatakan, "Kamu tidak

normal, kamu orang aneh". Mereka berpikir, "Mungkin ada masalah

seksual, mungkin harus pergi ke dokter untuk dites, mungkin ada

kelenjarnya yang tidak dapat berfungsi dengan baik?" Paulus berkata,

"Apakah kamu pikir, aku tidak punya hak untuk menikah atau apakah

aku tidak punya hak untuk melajang?" Sepertinya tidak kira apa yang

dilakukannya tidak ada yang benar!

Kemudian, Paulus menolak untuk mengambil uang dari jemaat

Korintus. Jemaat Korintus kesal padanya, "Mengapa kamu tidak mau

menerima uang dari kami? Malahan kamu keluar bekerja?" Paulus tidak

mau menerima uang dari jemaat Korintus karena mereka sangat

Page 28: Bmf 23 cahaya injil

20 | C A H A Y A I N J I L

kedagingan, sangat bersifat duniawi. Paulus tahu bahwa pikiran mereka

belum mencapai tahap yang seharusnya dimiliki oleh seorang murid. Ia

tidak mau menerima uang mereka, sehingga mereka tidak punya

kesempatan untuk memegahkan diri. Tetapi mereka merasa terganggu

dengan hal ini. "Kamu tidak mau menerima uang kami? Kamu lebih

suka keluar kerja? Waktu yang kamu habiskan untuk bekerja di luar,

kamu bisa mengajar kami! Tetapi engkau keluar dan mencari uang.

Waktumu tidak bekerja, kamu tidak mengajar kami! Kamu hanya

mencari nafkah untuk membiayai hidup". Paulus tidak selalu mencari

nafkah untuk membiayai hidup sendiri. Tidak dicatat bahwa Paulus

menghabiskan seluruh waktunya untuk bekerja. Ia menerima

persembahan dari jemaat Filipi, Makedonia, yaitu orang-orang Kristen

yang sangat miskin. Ia menerima persembahan dari mereka, tetapi ia

tidak mau menerima persembahan dari satu gereja, yaitu jemaat di

Korintus. Ia menolak menerima apa pun dari mereka. Karena itu ia

berkata, "Apakah menurutmu aku merampok gereja-gereja lain untuk

melayanimu?" Mereka tidak senang mendengar hal ini. Tentu saja,

kadang-kadang ada waktu di mana uang persembahan tidak sampai

tepat waktu sehingga Paulus harus keluar mencari uang,

mengumpulkan uangnya sementara menunggu uang kiriman datang.

Tetapi orang-orang tidak senang dengannya.

Jika hari ini, saya pergi bekerja dan mencari uang, apakah saya tidak

punya hak untuk melakukannya, saudara-saudara? Apakah saya

melanggar hukum tertentu, jika saya pergi bekerja? Apakah saya harus

dihukum untuk hidup berdasarkan jumlah apa saja yang gereja dalam

kemurahannya berikan kepada saya? Apakah seorang pendeta harus

dihukum dengan cara ini? Apakah pendeta tidak punya hak? Tidakkah

anda lihat, poinnya di sini adalah manusia rohani melepaskan haknya.

Inilah yang dikatakan Paulus dalam I Korintus 9, "Aku punya hak,

tetapi aku tidak menggunakannya. Aku punya hak untuk melakukan

hal-hal ini, tetapi aku tidak harus melakukannya!" Banyak pelayan

Tuhan, melepaskan hak-hak mereka. Jika mereka tidak melepaskan

haknya, mereka tidak akan melayani anda. Jika saudara W tidak

melepaskan haknya untuk bekerja sebagai insinyur Listrik, ia tidak

akan memberitakan Injil hari ini. Satu-satunya cara ia dapat melakukan

ini adalah dengan melepaskan haknya. Ia juga dapat keluar dan

mencari banyak uang. Ia juga dapat pergi dan menikmati hidup dan

memberitakan Injil hanya di waktu luangnya.

Page 29: Bmf 23 cahaya injil

21 | C A H A Y A I N J I L

Setiap kita mempunyai hak untuk melakukan itu. "Apakah hanya kami

- hanya aku dan Barnabas," Paulus berkata "dihukum?" Tentu saja

tidak! Alasan kami melayani karena kami telah melepaskan hak untuk

kehidupan yang lebih baik, dan segala sesuatu yang lebih baik. Saya

tinggal di rumah yang bukan milik saya. Itu rumah ibu saya. Jadi jika

saya menjual rumah itu maka 99% dari hasil penjualannya menjadi

milik ibu saya. Saya mengendarai mobil, itu bukan mobil saya. Apakah

saya tidak punya hak untuk mengendarai mobil?

Jadi saya tinggal di rumah yang bukan milik saya. Apakah saya

memiliki rumah? Dapat disebut demikian, walaupun di atas nama saya

tetapi kenyataannya bukan milik saya. Apakah saya memiliki mobil?

Dapat dikatakan demikian, tetapi pada dasarnya saya hanya

menggunakannya. Apakah kita tidak mempunyai hak? Apakah kita

bersungut-sungut? Apakah kita mengeluh akan hal ini? Tidak! "Kami

ingin", seperti yang Paulus katakan "semua orang paham bahwa aku

juga punya hak, meski aku tidak menggunakanya". Oleh karena itu,

manusia rohani mempunyai hak tapi mereka memutuskan untuk tidak

menuntut haknya. Apakah anda melihat itu? Anda juga mempunyai hak

tetapi kerohanian anda akan dilihat dalam seberapa besar kerelaan

anda untuk melepaskan hak anda. Ketika seseorang pergi untuk

memberitakan Injil, seringkali ini bukan hanya semata-mata persoalan

panggilan, sebagaimana yang suka diklaim orang. Melayani Tuhan

adalah persoalan apakah mereka mau menyerahkan hak mereka ke

atas itu dan ini, hak untuk kehidupan yang lebih baik, untuk semua

yang lebih itu.

Sebagai contoh Henry Choy, seorang saudara terkasih yang ada di

Negeri Cina. Ia banyak menolong saya dalan hal rohani. Ia dapat

dikatakan sebagai bapak rohani bagi saya. Ia menolak untuk menikah.

Apakah ia tidak boleh menikah? Tentu saja ia punya hak untuk itu. Tapi

ia tidak mau, ia melepaskan haknya. Dalam artikata tertentu,

bukannya ia tidak mau merasakan suasana rumahtangga yang

nyaman, tetapi ia menyerahkan haknya, karena ia ingin melayani

Tuhan dengan devosi yang tidak berbagi-bagi. Ia melepaskan haknya

karena ia tahu Komunis akan dengan segera berkuasa di sana. Ini

berarti akan ada banyak penderitaan yang harus dihadapi dan ia ingin

menanggungnya sendiri. Ia tidak ingin menimpakan penderitaan ke

atas istri dan anak-anaknya. Itulah hal yang menganggu kita yang

sudah bernikah ini, di mana kita harus menderita dan membuat orang

Page 30: Bmf 23 cahaya injil

22 | C A H A Y A I N J I L

lain menderita. Adalah lebih baik menderita sendiri. Tentu saja,

pelayanan pastoral berbeda, dan Henry tidak terlibat dalam pelayanan

pastoral. Lebih baik bagi seorang Evangelis jika ia hidup lajang, karena

ia harus banyak berkeliling. Ia harus melakukan perjalanan. Jika ia

punya keluarga, ia sangat sering pergi meninggalkan keluarganya. Itu

tidak hanya menyebabkan penderitaan bagi keluarganya, tetapi ia pun

ikut menderita.

Kita memang punya hak, tetapi kita tidak harus mempertahankannya.

Henry punya hak untuk menikah. Ia sangat atraktif, tampan,

menyenangkan, pintar, tetapi ia memutuskan untuk hidup lajang demi

Kristus. Ia punya hak; ia mengesampingkan haknya itu demi Injil.

Tentu saja dalam pelayanan pastoral, ada kalanya, anda tidak

dinasehatkan untuk hidup lajang, karena jika demikain akan

menimbulkan banyak kesalahpahaman. Jika seorang pria lajang

tampak sedang berbicara dengan seorang gadis, ini akan menimbulkan

banyak pertanyaan serta menyebabkan kesalahpahaman. Dalam

pelayanan pastoral, seringkali adalah kurang bagus untuk seorang pria

tidak menikah. Sedangkan sebagai evangelis seringkali orang lebih

suka hidup lajang.

Makanya seorang manusia rohani melepaskan haknya. Jika Yesus tidak

melepaskan hak-Nya atas kemuliaan surgawi, apa yang terjadi dengan

kita? Orang seperti Henry Choy mempunyai hak untuk meninggalkan

Negeri Cina sebelum kedatangan Komunis. Tidakkah ia mempunyai hak

untuk meninggalkan Negeri Cina? Apakah hanya orang lain yang boleh

melarikan diri demi menyelamatkan nyawa mereka? Ia juga punya hak

untuk pergi. Ia melepaskan haknya untuk pergi; ia tetap tinggal di

Negeri Cina. Dan seperti yang pernah saya sharingkan sebelumnya,

betapa saya bersyukur karena ia tetap tinggal. Di manakah saya jika ia

tidak tetap tinggal di Negeri Cina? Jadi kita bersyukur kepada Allah bagi

mereka yang telah melepaskan hak-hak mereka, sebagaimana Yesus

melepaskan hak-hakNya.

Melepaskan Hak Merupakan Inti dari Pengampunan

Pahamilah hal ini: Mengapa kita melepaskan hak kita? Karena itu

adalah seluruh inti dari pengampunan! Perhatikan! Jika kita tidak

melepaskan hak kita, bagaimana mungkin kita dapat mengampuni?

Jika seseorang menginjak sepatu saya, sehingga sepatu saya menjadi

kotor, terkena lumpur, saya dapat berkata, "Lihat, anda telah

Page 31: Bmf 23 cahaya injil

23 | C A H A Y A I N J I L

mengotori sepatu saya, anda harus membersihkannya sekarang!"

Bukankah itu hak saya untuk menyuruhnya membersihkan sepatu

saya? Tetapi anda dapat melihat bahwa inti utama dari pengampunan

adalah melepaskan hak. Itulah sebabnya mengapa manusia rohani

melepaskan haknya. Seluruh maksud dan tujuan dari pengampunan

adalah melepaskan hak. Saya berhak untuk menyuruhnya

membersihkan sepatu saya yang dia injak itu. Tapi ketika saya berkata,

"Aku memaafkanmu", ini berarti saya tidak mempertahankan hak yang

saya miliki. Saat saya mengatakan kepadanya "Lupakan saja! Tidak

apa-apa." Inilah seluruh intinya pengampunan. Manusia rohani belajar

untuk mengampuni. Itulah alasan mengapa kita tidak mempertahankan

hak kita. Jika anda menampar saya, saya punya hak untuk menuntut

anda di pengadilan, dan menuntut supaya anda dihukum 400 zuz. Tapi

saya melepaskan hak saya—saya mengampuni anda. Saya

mengampuni demi Kristus. Jadi saya tidak mempertahankan hak saya.

Mengapa kita mengampuni? Karena Allah telah mengampuni kita,

itulah alasannya. Jika Allah mempertahankan haknya, apa yang terjadi

dengan kita? Kita semua akan binasa. Kita telah menghina kemuliaan

ilahi-Nya, kita tidak hidup dalam kuasa-Nya, kita tidak menuruti

kehendak-Nya setiap hari, kita tidak memuliakan Dia. Jika Ia

mempertahankan hak-Nya, saudara-saudara, meskipun hanya atas

satu poin, maka tidak satupun di antara kita yang tersisa. Kita semua

tidak ada lagi. Tuhan tidak mempertahankan hak-Nya, seperti yang

Yesus katakan, "Sebagaimana Bapa dan Aku mengampuni, begitu juga

kamu juga harus mengampuni." Kita harus mengikuti teladan Yesus.

Bagaimana kita berani masih mempertahankan hak kita ketika dosa -

hutang kita- telah dihapuskan? Dosa dalam Alkitab disebut dengan

hutang. Jadi apa poin pertama yang telah kita perhatikan? Dosa selalu

mau memgambil dan memperoleh. Dan anehnya semakin banyak anda

mengambil, semakin besar hutang anda secara spiritual. Apakah anda

memperhatikannya? Yang kedua, pengampunan adalah penghapusan

hutang-hutang itu. "Ampunilah hutang-hutang kami" - itulah yang

dikatakan di Doa Bapa kami -"sebagaimana kami mengampuni orang

yang berhutang kepada kami." [Mat 6:12]. Manusia rohani belajar

untuk berpikir secara rohani; ia melepaskan hak-haknya. Ia tidak

mempertahankan hak-haknya karena hutangnya sendiri sudah

diampuni, inilah alasannya.

Page 32: Bmf 23 cahaya injil

24 | C A H A Y A I N J I L

3. Manusia Rohani Terdorong untuk Mengasihi - Untuk

Menyelamatkan Orang Lain

Apa poin yang ketiga? Mengapa kita harus melakukan semuanya ini?

Mengapa saya harus memberikan pipi kiri? Apa yang sebenarnya kita

lakukan? Apakah anda memperhatikan bahwa yang kita lakukan adalah

lebih dari hanya tidak membalas? Inilah yang disebut dengan

mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Itulah yang sedang kita

lakukan. Kita menggunakan senjata rohani paling ampuh yang kita

miliki - yaitu kasih. Tahukah anda bahwa kasih dapat menghancurkan

hati yang paling keras? Dengan kasih kita dapat merobohkan semua

perlawanan yang keras terhadap Tuhan. Ia dapat melembutkan segala

hal yang keras. Seperti yang dikatakan Paulus, "Karena senjata kami

dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi melainkan senjata yang

diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup meruntuhkan

benteng-benteng." [2 Korintus 10:4] Senjata apakah itu? Senjata

kasih ilahi Allah—diberikan waktu ia akan menghancurkan hati yang

paling keras.

Ketika Stefanus dibunuh, adakah yang salah dalam perkataannya?

Adakah ia mengatakan sesuatu yang tidak Alkitabiah? Tidak ada

perkataannya yang tidak Alkitabiah! Tidak ada apa-apa yang dikatakan

oleh Stefanus yang tidak sesuai Kitab Suci! Tapi mengapa mereka

membunuhnya? Itu satu tindakan yang ilegal, bertentangan dengan

hukum. Stefanus dapat menyerukan haknya untuk melawan orang

banyak itu - tapi ia tidak melakukan apa-apa. Ia dapat berkata, "Hai

orang-orang, kutukan Allah turun atas kalian semua!" Itukah yang

dikatakannya? Tidak sama sekali! Apa yang ia katakan? "Ampunilah

mereka!" Ampunilah! Anda tahu bahwa saat perkataan ini keluar dari

mulut anda, anda telah melepaskan hak anda. Orang Kristen tidak

mempertahankan haknya karena pikirannya telah diubahkan.

Diubahkan dalam hal apa? Ia tidak ingin mengambil karena ia peduli

pada orang lain. Ia ingin agar orang lain diselamatkan, inilah

alasannya. Seperti Tuhan telah mengampuni saya, maka demi Kristus

saya mengampuni kamu. Saya ingin kamu juga diselamatkan. Saya

ingin kamu menerima kasih Allah. Karena itu saya melepaskan hak

yang saya miliki, saya mengalahkan kejahatan dengan kebaikan,

supaya kamu dapat dimenangkan. Kita tahu bahwa ini faktor yang

penting - bahwa kamatian Stefanus merupakan faktor yang sangat

penting dalam pertobatan Paulus. Faktor ini sangat penting, karena,

Page 33: Bmf 23 cahaya injil

25 | C A H A Y A I N J I L

coba pikirkan jika Stefanus mempertahankan haknya, bagaimana ia

dapat menjadi saksi bagi Paulus? Renungkan itu.

Jika saya mempertahankan hak yang saya miliki, bagaimana saya

dapat menjadi saksi bagi orang lain? Apa yang saya lakukan tidak ada

bedanya dengan yang dilakukan oleh orang non-Kristen. Mereka semua

mempertahankan hak mereka dan saya juga melakukannya, jadi apa

bedanya? Bagaimana kasih dapat dinyatakan? Wanita tersebut

menabrak mobil saya, dan saya berkata, "Oke, ayo ke pengadilan, aku

ingin semua uangku kembali." Setiap orang non-Kristen akan

melakukan hal itu. Jadi bagaimana saya dapat bersaksi kepada wanita

itu? Apa kesaksian saya saat memberitahunya, "Tuhan mangasihimu"?

Apa kesaksian saya? Kata-kata kosong yang tidak berarti! Saya harus

membuktikan padanya, yaitu dengan melepaskan hak saya. Di mata

dunia, yang saya lakukan merupakan suatu kebodohan, karena saya

tidak menuntut ganti rugi apa pun atas kerusakan yang terjadi, tetapi

saya sama sekali tidak tertarik dengan pandangan dunia. Saya hanya

tertarik dengan pandangan Allah, saya hanya tertarik pada apa yang

seharusnya dilakukan oleh seorang murid Kristus. Saya melepaskan

hak saya karena saya ingin memenangkan dia demi Kristus. Berapa

pun jumlah uang itu - beberapa ratus pound sekalipun - apakah lebih

berharga dari keselamatannya? Saya mempertimbangkan dan

memutuskan bahwa keselamatannya lebih penting dari uang, jadi saya

melepaskan hak saya. Jika seseorang menampar wajah saya dan saya

punya hak untuk membawanya ke pengadilan, tetapi saya

mempertimbangkannya sekali lagi mana yang lebih penting? Uang, ia

membayar denda untuk pemulihan harga diri saya, atau

keselamatannya? Mana yang lebih penting?

Dengan demikian manusia rohani mempertimbangkan bagaimana

dapat memenangkan orang lain—bukan bagaimana ia memperoleh

gantirugi - tapi bagaimana ia dapat memenangkan orang lain bagi

Kristus. Sekarang bukankah kita dapat melihat saudara-saudara,

bahwa ajaran Tuhan Yesus ini sangat logis? Mengapa demikian? Dalam

konteks nilai rohani, ajaran ini sangat masuk akal dan logis. Jika anda

berpikir secara spiritual, anda harus berpikir tentang keselamatan dia.

Tapi jika anda berpikir secara duniawi, anda akan berpikir cara yang

lain—berdasarkan logika manusia. Adalah sangat logis untuk berkata,

"Ia telah menabrak mobil saya, ia harus membayar kerusakkannya,

agar lain kali ia lebih berhati-hati dalam mengendarai mobil." Itu

Page 34: Bmf 23 cahaya injil

26 | C A H A Y A I N J I L

memang sangat logis, tapi logika saya berbeda jika saya berpikir

secara rohani. Saya berkata, "Biar ia diubahkan! Biarlah kasih Kristus

mengubah dia dan ia tidak akan lagi melakukan hal itu, karena ia telah

menjadi ciptaan yang baru". Cara mana yang lebih baik? Jenis logika

mana yang ada dalam pikiran anda? Ujilah pikiran anda. Saudara-

saudara, apakah pikiran anda sudah diperbaharui? Apakah anda

mempunyai pikiran yang baru? Sudahkah anda menjadi ciptaan yang

baru dalam Kristus?

Ini ujian- perhatikan apakah anda ciptaan baru atau bukan. Apakah

anda peduli terhadap keselamatan orang lain daripada mengenai hak

yang menjadi milik anda? Mengapa anda menemukan ajaran ini

mustahil untuk dituruti? Karena anda ingin mempertahankan hak anda.

Jika anda peduli bahwa orang itu harus diselamatkan, supaya kasih

Kristus mengubahkan orang itu, anda tidak akan begitu peduli apakah

anda mendapat ganti rugi atau tidak. Bukan masalah jika anda

menampar aku. Jika melalui kasih saya anda dapat diselamatkan, maka

tamparlah saya sekali lagi. Sungguh indah! Jika Kristus dapat mati bagi

dosa anda, jika Kristus dapat mati bagi dosa-dosa saya, tidak dapatkah

saya menahan sedikit tamparan yang membawa keselamatan bagi

seseorang? "Sebab kasih Kristus menguasai kami", kata Paulus [2 Ko

5:14], "jadi aku ditampar, dipukul beberapa kali. Aku telah dipukul dan

dipukul. Untuk apa aku bertahan terhadap semuanya ini? Supaya

mereka akan berbalik pada Kristus, supaya mereka dimenangkan,

supaya mereka juga menjadi ciptaan baru. Supaya mereka menjadi

tipe manusia yang baru, supaya mereka tidak lagi berperilaku seperti

ini". Anda boleh mengurungnya; anda boleh memukulnya; anda boleh

membalas, tetapi itu tidak akan mengubah dia. Kita mempunyai

senjata yang paling ampuh, yang dapat digunakan untuk

memenangkan orang. Apakah ini pemikiran anda?

Yang saya bagikan di sini adalah kebenaran Firman Allah. Kita

menyimpulkan dan kita telah melihat tiga poin: manusia rohani telah

memahami ciri dosa, yaitu, dosa adalah menerima dan bukan memberi.

Oleh karena itu, ia harus diubahkan. Perhatikan betapa berbedanya—

memberi dan bukan memperoleh. Dan kita melihat bahwa manusia

rohani juga tidak mempertahankan haknya karena ia telah memahami

bahwa pengampunan, inti kepada pengampunan adalah pelepasan hak.

Ketika tidak ada pelepasan hak, maka tidak ada pengampunan. Dan

karena kita telah diampuni, maka kita akan mengampuni. Dan ketiga,

Page 35: Bmf 23 cahaya injil

27 | C A H A Y A I N J I L

kita melihat bahwa manusia rohani dimotivasikan oleh kasih Kristus; ia

mempedulikan keselamatan orang lain. Dan inilah alasannya mengapa

ia tidak menuntut hak-haknya, karena yang ia mempedulikan bukan

hidupnya sendiri, tetapi orang lain. Ia tahu bahwa kasih merupakan

senjata yang paling ampuh untuk memenangkan orang lain.

Bukan berbicara, berkhotbah dengan membanting-banting Alkitab anda

di atas mimbar—semua orang dapat melakukan itu. Kehidupan anda

dan perilaku anda yang menunjukkan orang Kristen yang bagaimana

anda sesungguhnya. Jika anda ditampar dan anda menyeret orang ke

pengadilan, setiap non-Kristen melakukan itu. Tetapi jika anda

ditampar dan anda memberikan pipi yang satu lagi dalam kasih, di

dalam sikap kasih, seolah-olah berkata, "Jika dengan tamparan ini

dapat membantu keselamatan anda, maka tamparlah lagi. Jika dengan

memberi jaketku dapat membantu anda diselamatkan, maka ambilkah

jaket saya. Jika dengan berjalan mil yang kedua dapat membantu anda

diselamatkan, aku akan berjalan mil yang kedua, bahkan jika

dibutuhkan, mil yang ketiga." Itulah sikap seorang manusia rohani,

apakah anda melihatnya?

Kesimpulan

Jadi dalam menyimpulkan, marilah setiap daripada kita menyelidiki hati

dan hidup kita di hadapan Tuhan dan melihat apakah kita

sesungguhnya telah diubahkan. Ajaran sedemikian mustahil

dipraktikkan kecuali kita telah lahir baru dan kecuali kita telah dipenuhi

oleh Roh Kudus; maka kita punya kekuatan untuk melakukannya. Jadi

jangan keluar dan berkata kepada diri sendiri, "Oke, sekarang aku

memahami ajaran Yesus." Jika anda memahaminya, maka anda perlu

melakukannya. Menjadi seorang Kristen bukan hanya memahaminya.

Ada orang yang berkata, "Aku mengenal Alkitab." Saya katakan itu

tidak mengubah apa-apa. Anda mungkin tahu semuanya, tapi semakin

anda tahu, semakin besar tanggungjawab anda. Pastikan supaya ia

diterapkan dan dilakukan di dalam kuasa-Nya karena Ia tahu kita tidak

dapat melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Ia tidak

mengharapkan kita untuk melakukannya di dalam kekuatan kita

sendiri. Ia memberikan Roh Kudus kepada kita justru supaya kita dapat

menjalani kehidupan Kekristenan ini. Tetapi kehidupan Kekristenan

yang dimiliki kebanyakan orang Kristen hari ini, tidak membutuhkan

Roh Kudus untuk dijalani, karena tidak ada perbedaan apa-apa pun

dari orang-orang non-Kristen. Itulah alasannya mengapa mereka tidak

Page 36: Bmf 23 cahaya injil

28 | C A H A Y A I N J I L

membutuhkan Roh Kudus. Tetapi setelah kita menyadari bahwa

kehidupan Kekristenan yang dimaksudkan oleh Tuhan itu sangat

berbeda dari kehidupan di dunia, maka kita akan bersinar seperti

cahaya di tengah dunia karena kita begitu berbeda. Tetapi untuk hidup

dengan cara itu, anda membutuhkan kuasa—kuasa dari Allah. Semoga

Tuhan berbicara kepada setiap hati kita!

Mengasihi Musuhmu

Matius 5:43-48 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita akan belajar tentang perkataan Tuhan Yesus dalam Mat

5:43-48. Tuhan Yesus berkata demikian:

Tetapi Aku berkata padamu: Kamu telah mendengar firman:

Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu." Tetapi

Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi

mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah

kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang

menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang

baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang

yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang

mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai

juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam

kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada

perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal

Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu

sempurna, sama seperti Bapamu yang disorga adalah sempurna.

Ini adalah perkataan yang sangat memukul dan sangat penuh kuasa

dan kita harus melihat ke dalam makna dari perkataan Yesus ini. Apa

pesan yang ingin Tuhan Yesus katakan pada kita? Jelas sekarang, pasal

ini dan pasal yang sudah dibahas minggu lalu secara internal dan pada

hakekatnya berkaitan melainkan di sini, pernyataan ini dibuat lebih

positif, lebih jelas dan lebih tidak berkompromi - lebih mutlak. "Kamu

telah mendengar firman," Tuhan Yesus berkata, "'Kasihilah sesamamu

manusia dan bencilah musuhmu.' Tetapi Aku berkata kepadamu:

Page 37: Bmf 23 cahaya injil

29 | C A H A Y A I N J I L

Kasihilah musuhmu..." Kasihilah musuhmu! Jika anda dapat mengasihi

musuhmu, tidak ada seorangpun yang anda tidak dapat mengasihi.

Dengan kata lain, seperti yang telah dibahas minggu yang lalu, menjadi

seorang Kristen bukanlah hanya soal kita pergi ke gereja atau soal kita

percaya hal-hal tertentu sebagai kebenaran. Begitu total syarat-syarat

menjadi seorang Kristen di mana ia berarti suatu perubahan yang

menyeluruh dalam seluruh cara pikiran kita. Poin ini harus kita

menanggapi.

Menjadi Seorang Kristen Adalah Memiliki Suatu Perubahan Total

Dalam Pikiran Kita

Khotbah di atas bukit bukanlah suatu rumus etika bagi kita, seperti

anggapan yang salah dari kebanyakan orang non Kristen. Seluruh

khotbah di atas bukit menyediakan bagi kita suatu deskripsi tentang

pemikiran seorang manusia baru. Seluruh sikapnya telah berubah. Ia

menguraikan kepada kita hakekat suatu cara pemikiran yang baru,

bahwa saat anda menjadi seorang Kristen, pikiran anda telah

diubahkan sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi persamaan dengan

cara pikiran yang lalu ketika anda masih non Kristen. Mungkin

terdengar aneh bagi orang yang telah bertahun-tahun ke gereja tapi

belum pernah mendengar hal seperti ini. Tetapi inilah ajaran Tuhan

Yesus - ajaran Tuhan Yesus dalam seluruh khotbah di atas bukit. Tidak

heran jika khotbah di atas bukit ini jarang dikhotbahkan di masa kini.

Karena kita tidak memahami perkataan Tuhan Yesus: "Kamu ingin

menjadi muridKu? Kamu mau menjadi seorang Kristen sejati? Aku akan

memberitahu kamu bagaimana seorang Kristen sejati berpikir. Seluruh

pikirannya berubah. Sebelumnya kamu seperti ini dan sekarang kamu

seperti itu. Seluruh pikiran anda bersikap keilahian."

Minggu yang lalu telah dibahas tentang perbedaan antara pikiran

manusia dan pikiran Allah. Saya pikir sekarang anda dapat melihat

betapa pentingnya bagi kita untuk mengikuti ajaran Tuhan Yesus

minggu lepas minggu. Kalau tidak, anda akan kehilangan sesuatu

dalam sambungannya dan tentu saya tidak dapat mengulang kembali

seluruh yang telah saya sampaikan. Bagaimanapun, saya kira anda

menyadari bahwa apa yang dikatakan Tuhan Yesus adalah menjadi

muridNya bukan hanya berarti menerima doktrin-doktrin tertentu

sebagai sebuah kebenaran. Saya pikir setiap saudara yang telah datang

mengikuti pembahasan ini minggu lepas minggu, telah mulai

memahami hal ini dengan lebih jelas.

Page 38: Bmf 23 cahaya injil

30 | C A H A Y A I N J I L

Menjadi muridNya adalah di mana seluruh proses mental kita sudah

berubah. Seluruh sikap kita berubah. Kita menjadi orang yang benar-

benar baru, bukan hanya sekedar namanya saja, tapi dalam seluruh

pikiran kita. Orang-orang Komunis berbicara tentang 'reformasi

pikiran'. Sedangkan yang kita bicarakan bukan suatu reformasi; yang

kita bicarakan adalah suatu transformasi. Revolusi dari Tuhan jauh

lebih sempurna dibandingkan dengan revolusi Komunis. Seluruh sikap

kita diubahkan secara total dan dengan sempurna. Saudara J.Chin akan

sharing pada kita suatu saat tentang waktu dia berada di China akhir-

akhir ini. Ia sangat heran, melihat kenyataan bahwa tidak ada

perubahan yang cukup besar dalam sikap mental masyarakat China

setelah kurang lebih 20 tahun, 28 tahun masa pemerintahan Komunis.

Dia tidak melihat perubahan besar di dalam sikap mental masyarakat

itu. Dia mendapati pikiran mereka sama dengan apa yang dia lihat di

luar Cina. Dan dia memikir dalam dirinya sendiri saat berbicara kepada

saya di telepon, "Sungguh heran sekali!" Dia berpikir bahwa, setelah 28

tahun di bawah pemerintahan Komunis, seharusnya ada perubahan.

Mereka yang berusia di bawah 30 tahun tidak dapat mengingat pola

pemikiran yang lain. Namun demikian, tidak ada perubahan sikap

mental yang terjadi dalam diri mereka. Pada dasarnya, anda tidak akan

dapat memperbaharui pikiran seseorang. Ini menjadi suatu pelajaran

bagi kita.

Anda dapat, oleh tekanan dari sistem tertentu, mengubah tingkah laku

yang eksternal. Sangat sulit untuk mereformasi, apalagi

memperbaharui pikiran seseorang. Tetapi apa yang Tuhan Yesus

katakan ialah: "Saat kamu menjadi seorang Kristen, janganlah kamu

hanya menerima doktrin-doktrin tertentu menjadi kebenaran, tetapi

Allah akan mengubahkan hidupmu, sehingga anda menjadi manusia

yang baru. Dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh kuasa Allah." Tanpa

kuasa Allah, jika kuasa Allah tidak bekerja, sia-sia kita memberitakan

Injil, karena itu berarti apa yang kita sampaikan hanya pemikiran yang

baik dan idealis dan mustahil untuk dipenuhi. Dalam kasus ini, mungkin

lebih baik saya mengabdikan diri mengajar di department Filsafat di

dalam suatu perguruan tinggi atau universitas. Tidak ada artinya untuk

memberitakan Injil lagi karena apa yang anda dapat sampaikan hanya

ide-ide filosofi, ide etika dan moral - semuanya itu tidak dapat

digenapi. Tetapi saya tahu bahwa Tuhan sanggup untuk memenuhinya.

Saya telah menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupan

Page 39: Bmf 23 cahaya injil

31 | C A H A Y A I N J I L

seseorang. Saya telah menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja dalam

kehidupan saya pribadi. Saya tahu bahwa Allah punya kuasa untuk

mengubah orang-orang seperti sayapun. Jadi Dia pasti sanggup

mengubahkan setiap kita. Keyakinan saya akan kuasa Allah yang dapat

mengubahkan yang membuat saya masih terus memberitakan Injil

sampai ke saat ini. Karena itu Tuhan Yesus berkata, "Saat kamu

menjadi manusia baru, Aku akan menyatakan kepadamu betapa

bedanya pikiranmu dengan pikiran orang yang belum mengenal Allah,

yaitu mereka yang belum bertobat dari dosa-dosa mereka, mereka

yang belum lahir baru."

Kita tahu bahwa kalimat "lahir baru" sering digunakan, namun banyak

orang tidak dapat memahami artinya. Apakah "lahir baru" merupakan

suatu rumus legal yang eksternal, suatu syarat untuk menjadi seorang

Kristen? Anda telah dibaptis - apakah dengan baptisan berarti kita telah

`lahir baru'? Pada tahap apa dapat dikatakan anda telah `lahir baru'?

Saat anda menerima Yesus? Ketika anda percaya pada Yesus, anda

dilahirkan baru? Dan apa yang terjadi dalam diri anda? Seharusnya ada

perubahan yang mendasar, sesuatu yang sangat drastis terjadi dalam

diri anda, karena justru itulah artinya. Menjadi 'lahir baru' berarti anda

menjadi manusia baru. Itu pula yang dikatakan Paulus berulangkali.

Banyak orang Kristen tahu bahwa untuk menjadi orang Kristen sejati

harus mengalami lahir baru, tetapi kalau kita melihat orang-orang

Kristen saat ini, anda tidak melihat perbedaan yang mendasar antara

orang Kristen dan non Kristen. Bagaimana kita menyebut mereka?

Apakah mereka orang Kristen atau non Kristen? Itulah yang dibahas

dalam pasal ini. Pasal ini berkata, jika kita masih sama dengan orang

non Kristen, ini berarti kita belum memahami apa artinya menjadi

seorang anak. Anda belum memahami apa artinya menjadi seorang

anak. Menjadi seorang anak berarti ada revolusi mendasar dalam diri

anda! Anda telah diubahkan sepenuhnya. Inilah poin yang harus kita

tangkap dengan jelas ketika kita masuk dalam pemahaman pasal ini.

Apakah Yang dikatakan PL tentang "Bencilah Musuhmu'?

Mari kita berusaha untuk memahami arti yang dikatakan di sini: "Kamu

harus mengasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu". Kita

harus berhati-hati dalam eksegese kita dalam menafsirkan ayat-ayat

ini. "Kasihilah sesamamu manusia ." - kita tahu bahwa ini diajarkan di

dalam PL. Bagaimana dengan "... dan bencilah musuhmu" - apakah ini

juga diajarkan di dalam PL? Secara khusus, hal ini tidak diajarkan di

Page 40: Bmf 23 cahaya injil

32 | C A H A Y A I N J I L

PL. Sebenarnya ajaran PL sangat bertentangan dengan ini. Jadi kutipan

di sini, ketika ia berkata, "Kamu telah mendengar firman", pernyataan

ini jelas bukan kutipan dari PL. Ini adalah pernyataan yang menunjuk

kepada pola pikiran di antara orang-orang religius pada zaman itu.

Tetapi itu tidak cukup akurat sebagai suatu eksegese, sebagai suatu

penafsiran, karena kita harus melihat suatu kenyataan yang, sebagai

contoh di dalam Kel 23:4-5 berkata: "Apabila engkau melihat lembu

musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kau kembalikan

binatang itu. Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu, karena

berat bebannya, maka janganlah enggan engkau menolongnya.

Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan

keledainya." Atau ia berkata: "Jika kamu melihat binatang milik orang

yang kau benci - keledai atau apapun - kalau ia rebah karena berat

beban yang diatasnya, maka janganlah kamu membiarkan binatang itu

rebah di bawah bebannya. Kamu harus melepaskan beban itu,

meskipun itu adalah keledai milik orang yang kamu benci." Jadi anda

dapat melihat ada beberapa ayat referensi yang menunjukkan kasih

terhadap musuh, seperti dalam Kel 23.

Apabila kita melihat di Mazmur 139:21-22, kita datang pada suatu ayat

yang mengesankan, yang menunjukkan betapa kita harus berhati-hati

dalam memahami firman Tuhan. Jika kita membaca mazmur ini, Maz

139:22, dan saya akan bacakannya kepada anda, - dan saya berpikir

mazmur seperti inilah yang telah membuat banyak orang tersandung

karena mereka tidak mengerti sikap yang ada di sini. Maz 139:22 - kita

baca mulai dari ayat 21.

Maz 139:21-22: Masakan aku tidak membenci orang-orang yang

membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada

orang-orang yang bangkit melawan Engkau? 22 Aku sama sekali

membenci mereka[Aku membenci mereka dengan kebencian

yang sempurna], mereka menjadi musuhku.

Kemudian dia teruskan dengan, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah

hatiku! Ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku! Lihatlah, apakah

jalanku serong...." Menurut ayat ini, pemazmur tidak melihat ada

kejahatan apapun di dalam membenci mereka dengan benci yang

sempurna. Anda lihat, 'Bencilah musuhmu' memang muncul dari

Mazmur ini. Dan ia dinyatakan dengan sangat kuat: "Aku membenci

Page 41: Bmf 23 cahaya injil

33 | C A H A Y A I N J I L

mereka dengan benci yang sempurna." Ini merupakan suatu kontras

yang mengesankan dengan ayat di PB: "Haruslah kamu sempurna".

Wah! Inilah kebencian yang sempurna! Anda tidak dapat lebih

sempurna dari itu:'Aku membenci mereka dengan kebencian yang

sempurna'. Sekarang perhatikan di sini. Anda berkata, "Apakah

pemazmur ini tidak pernah membaca Keluaran 23? Bagaimana ia dapat

berkata seperti itu?" Tetapi perhatikan bahwa Mazmur 139 menyatakan

bukan bahwa dia membenci musuh-musuhnya sendiri, tetapi yang dia

membenci adalah musuh-musuh Allah. Dan Keluaran 23 berkata,

"Janganlah kamu membenci musuhmu." Ini berarti, jika dia dalam

kesulitan, anda harus membantunya. Tetapi ia tidak berkata, "Kamu

jangan membenci musuh-musuh Allah." Jadi pemazmur melihat bahwa

kita harus membenci musuh-musuh Allah dengan kebencian yang

sempurna. Inilah justru mengapa ajaran Tuhan Yesus mengatakan:

Sikap itu mungkin boleh diterima di PL; tetapi ini tidak berlaku bagi PB.

Ada Ajaran di PL yang Berlaku bagi Israel, Tetapi Tidak Berlaku

bagi Kita di Masa PB

Di sini saya ingin dengan segera, tunjukkan pada anda, satu prinsip

bagi semua orang Kristen: bahwa ada banyak ajaran dalam PL yang

berlaku bagi bangsa Israel tetapi tidak berlaku bagi kita. Kita hidup

dalam periode masa yang berbeda; disebut satu 'dispensasi' yang

berbeda. Kita hidup dalam masa Dispensasi Anugrah; mereka hidup di

masa Dispensasi Hukum. Mengapa pemazmur membenci orang-orang

ini? Karena mereka telah tidak menghiraukan Hukum Allah. Mereka

tetap melakukan kejahatan. Pemazmur tidak membenci mereka

sebagai musuhnya secara pribadi. Dia tidak melakukan itu. Tetapi ia

membenci barangsiapa yang membenci Allah. Kita dapati sikap ini

sangat umum ditemukan di zaman PB.

Saat saya meneliti latar belakang dari pasal ini, saya menemukan sikap

ini sangat umum pada zaman Tuhan Yesus. Contohnya, dalam tulisan-

tulisan Qumran, mungkin anda semua sudah sering mendengar tentang

ini - tulisan-tulisan dari sekte masyarakat Laut Mati - kita melihat hal

yang sama persis di sini. Sebagai contoh, dari gulungan kitab Qumran

yang pertama, 1324, dikatakan, "Kasihilah segala yang Dia, Allah, telah

memilih dan bencilah semua yang Allah telah menolak". Jadi

masyarakat Qumran, komunitas Laut Mati diajari untuk membenci

barangsiapa yang menolak Allah dan mengasihi barangsiapa yang Allah

mengasihi.

Page 42: Bmf 23 cahaya injil

34 | C A H A Y A I N J I L

Rabi-rabi - ajaran Tuhan Yesus seringkali ditujukan kepada rabi-rabi

Yahudi, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat (ahli-ahli Taurat

sebenarnya adalah rabi-rabi) - mereka mengajarkan hal ini di dalam

Mishnah. Apa yang diajarkan di dalam Mishnah sangatlah mengesankan

dan agak mengerikan. Dikatakan di sana bahwa jika ada seorang ibu

dari bangsa orang fasik dalam kebutuhan, janganlah kamu memberikan

dia pertolongan apapun. Kamu harus membiarkan dia mendapat celaka

dalam saat kebutuhannya. Terutama jika seorang ibu dari bangsa

orang fasik, yaitu seorang non-Yahudi, di saat ia dalam kesengsaraan,

misalnya dia akan melahirkan anaknya, dan ia sendirian, jangan

pedulikan dia. Biarkanlah dia di sana saja. Meskipun ia akan mati, ia

dan anaknya bersama. Orang-orang Yahudi tidak akan memberi

pertolongan kepada seorang ibu orang fasik di saat mereka

membutuhkan. Ini ajaran yang sangat mengerikan, dan ini ajaran

langsung dari Mishnah, buku hukum yang paling mempunyai otoritas

dari para rabi. Bahkan dikatakan juga, janganlah kamu menolong atau

memberikan makanan bagi bayinya meskipun dia kelaparan. Yaitu,

biarkanlah mereka kelaparan sampai mati, sehingga dengan demikian

kamu tidak membesarkan anak ini untuk penyembahan berhala nanti.

Sangat ngeri sekali! Jadi anda dapat melihat dalam konteks apa dan

kepada orang semacam apa Tuhan Yesus menyatakan kata-kata ini.

Anda dapat memahami bagaimana pemikiran orang-orang di masa itu.

Jika seorang ibu orang fasik sedang hamil dan dia dalam kesusahan

dan menghampiri waktu melahirkan, janganlah kamu memberikan

pertolongan apapun kepada dia. Dan jika ia mati saat melahirkan

anaknya, biarkan mereka berdua mati. Itulah sikap orang-orang yang

Tuhan Yesus menyampaikan ajaranNya pada waktu itu - kepada ahli-

ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Sekarang anda dapat memahami

mengapa kadang-kadang Dia sangat keras dalam pengaduanNya

terhadap mereka. Keras terhadap mereka bukan secara pribadi tetapi

keras dalam menentang ajaran mereka yang palsu. Dan jika bayi

mereka dalam kelaparan dan tidak mempunyai makanan - tidak

disebutkan tentang sang ibu itu - bahkan bagi bayi tersebut janganlah

memberikan apapun untuk dia makan. Biarkan bayi itu kelaparan

sampai mati, maka kamu tidak akan terlibat dalam penyembahan

berhala karena membesarkan anak itu. Ini sungguh mengerikan!

Sangat menjijikkan mendengarkan ajaran seperti ini diajarkan oleh

orang-orang yang taat beragama dan orang-orang Farisi, dari orang-

Page 43: Bmf 23 cahaya injil

35 | C A H A Y A I N J I L

orang yang menganggap diri mereka benar di hadapan Allah. Tetapi

apa yang mereka lakukan? Anda lihat, mereka sedang menggenapi

bagian ajaran yang telah kita tunjukkan tadi di Maz 139:22 - "Aku

membenci mereka dengan kebencian yang sempurna. Biarkanlah

mereka semua binasa! Biarlah mereka pergi."

Izinkan saya mengatakan ini, bahwa apa yang benar dan tepat

menurut HukumTaurat tidak semestinya benar bagi kita. Kita tidak

menghakimi mereka yang berada di bawah Hukum Taurat. Mereka

hidup berdasarkan standar yang sama sekali berbeda. Jadi jangan

menghakimi kebelakang! Kita bukan diberikan tugas untuk

menghakimi. Kita telah masuk ke suatu masa yang baru. Masa itu

adalah masa Hukum Taurat - masa pedang - di mana barangsiapa yang

berdosa akan dihukum mati tanpa belas kasihan. Dan tidak ada dosa

yang lebih serius dari membenci Tuhan dan tidak mematuhi hukum

Allah. Tetapi hari ini, Tuhan telah membawa kita masuk ke dalam suatu

masa kasih dan rahmat.

Kita Harus Mengerti Keadilan Sebelum Memahami Kasih.

Kalau kita mempelajari ajaran yang penting ini, kita akan tahu

sekarang apa maksud perkataan Tuhan Yesus: "Semua pikiranmu yang

sebelumnya, harus berubah secara radikal." Sebelumnya kamu

menganggap diri sendiri benar dalam pikiranmu, ingat hal ini: bahwa

mengasihi teman dan sesama, dan membenci musuh itu sangat masuk

akal. Adalah masuk akal seperti yang kita telah lihat. Itulah puncaknya,

itulah kesempurnaan pikiran manusia. Hal itu benar dilakukan,

khususnya jika musuh itu adalah musuh Allah. Inilah cara yang benar

untuk memperlakukan mereka. Benar dari segi keadilan. Karena itu,

seperti yang telah saya katakan, anda harus mengerti keadilan terlebih

dahulu sebelum anda dapat memahami apa itu kasih. Anda tidak dapat

menggunakan kasih hanya untuk mengkritik hukum. Kalau tidak, di

mana keadilan?

Anda akan mengatakan ini, seperti ada orang di masa kini berkata,

"Dia seorang penjahat yang telah membunuh banyak orang tetapi kita

harus memahami masalah psikologisnya." Bagaimana dengan orang-

orang yang telah dibunuh, apakah masalah psikologis mereka tidak

masuk hitungan? "Kita harus memperhatikan dan memahami orang

yang malang ini. Kita harus menepuk-nepuk pundaknya dan bersikap

baik padanya". Baiklah kalau begitu, tetapi dimanakah gambaran

Page 44: Bmf 23 cahaya injil

36 | C A H A Y A I N J I L

keadilan? Kita sudah mengelirukan kasih dengan keadilan. Keadilan

menuntut bahwa nyawa harus diganti dengan nyawa. Seperti yang

telah dibahas minggu lalu, kita sudah melihat bahwa itu sesuatu yang

masuk akal. Mata ganti mata, tangan ganti tangan, itulah keadilan

yang harus dipenuhi." Di dalam PL, keadilan dituntut dan harus

dipenuhi. Jadi jangan pernah menggunakan kasih untuk mengkritik

keadilan. Keadilan dalam PL sangat penting dan keadilan perlu sekali

untuk kelangsungan hidup manusia. Jika kita membiarkan setiap orang

gila berkeliaran, kita tidak akan dapat bertahan hidup. Jika keadilan

dihapuskan, seperti yang kita ketahui minggu lalu, jika anda

memberhentikan kuasa polisi yang ada untuk menegakkan keadilan,

peraturan dan hukum, maka seluruh masyarakat manusia akan hancur.

Anda tidak dapat hidup di tengah-tengah masyarakat seperti ini yang

bebas hukum, tanpa polisi, tanpa keadilan apapun. Jadi jangan pernah

merasa bahwa diri anda benar dan mengkritik PL karena keadilan

adalah prinsip di dalam PL. Dan keadilan adalah dasar dari kehidupan

bermasyarakat.

Tetapi Tuhan Yesus ingin agar kita lebih memahami, Ia membawa kita

pada tingkat pemikiran yang baru, dan Ia menyatakan bahwa keadilan

sangat perlu sekali. Dia tidak mengutuknya. "Tetapi bagi kamu," Dia

berkata kepada murid-muridNya, seperti yang kita lihat di minggu lalu,

"Kamu akan berubah total dalam pemikiranmu. Mulai saat ini kamu

akan masuk dalam proses perubahan pikiran yang revolusioner, yaitu,

kamu akan mengasihi musuhmu."

Kita Mengasihi Musuh Kita Karena Allah Mengasihi MusuhNya

Saya sangat prihatin untuk menekan poin ini karena alasan inilah yang

Tuhan Yesus berikan kepada kita dalam Mat 5:45, "karena Allah

mengasihi musuhNya." Itu mengejutkan bagi kebanyakan orang:

bahwa Allah mengasihi musuhNya. Aneh sekali betapa banyak orang

Kristen yang masih belum menyadari hal ini. Mereka berpikir kita harus

mengasihi musuh kita sedangkan Allah membenci musuhNya. Jika kita

mengasihi, kita seolah-olah menjadi lebih baik dari Allah! Allah

menghukum musuhNya dan kita mengasihi mereka. Jadi dalam hal ini

kita lebih baik dari Allah. Jangan salah! Kita harus mengerti bahwa

kasih dan keadilan bukan tidak ada kecocokan. Seorang ayah yang

menghukum anaknya, menghukumnya karena mengasihi anak itu,

meskipun ia menghukum anak itu dengan keras.

Page 45: Bmf 23 cahaya injil

37 | C A H A Y A I N J I L

Kita perlu renungkan sejenak: Kasih Tuhan pada musuhNya.

Bagaimana Tuhan Yesus dapat menetapkan pernyataan ini? Dia

menggunakan sebuah ilustrasi untuk kita dapat memahaminya sendiri.

Dia berkata, "Lihatlah, apakah matahari hanya bersinar bagi orang

Kristen saja dan tidak bersinar bagi orang non-Kristen? Kita seringkali

melihat di gambar-gambar sekolah minggu, ada sinar cahaya menyinari

seseorang - seorang kudus milik Allah. Itulah pemikiran manusia.

Kemurahan Allah difokuskan hanya pada satu orang ini saja, hanya

pada orang Kristen, dan kita senang berpikiran demikian. Kita suka jika

orang non-Kristen tidak mendapatkan apa-apa. Jadi Tuhan Yesus

berkata, sinar matahari Allah terbit atas orang-orang Kristen dan atas

orang-orang non-Kristen juga: ingatlah, "atas orang-orang baik dan

orang-orang jahat". Pernahkan anda merenungkan hal ini?

Anda perhatikanlah hujan! Apakah petani orang Kristen mendapat air

hujan lebih banyak dari pada yang non-Kristen? Tidak! Mereka

mendapat jumlah hujan yg sama. Hujan turun atas kedua-duanya. Ini

adalah hal yang sangat baik, bukan? - jikalau kita sedang berjalan dan

hujan hanya turun atas orang-orang non-Kristen, tetapi kita mendapat

sinar matahari. Aneh sekali hal seperti ini yang diharapkan oleh

kebanyakan orang Kristen. Saat saya berlibur, saya berharap cuaca

akan cerah. Tetapi saat orang non-Kristen pergi berlibur, saya berharap

dia akan menikmati hari liburnya dalam hujan. Kalau bagi saya,

cuacanya cerah! Mungkin anda berencana untuk pergi di hari Sabtu,

dan anda berkata, "Ha! Hujan turun! Aduh! Tidakkah Tuhan tahu kalau

kami adalah orang Kristen? Tidakkah Dia tahu kami adalah anggotanya

NCCF (atau apapun kita)?" Hujan deras membasahi kepala kami! Kita

hanya mau sinar matahari; itulah arah pikiran kita. Seringkali dalam

seluruh pikiran kita, kita berpikir bahwa hujan bukanlah berkat; sinar

matahari adalah berkat. Itulah cara kita berpikir. Jadi kita ingin Allah

bekerja sesuai dengan cara kita. Anda tahu, inilah yang sering terjadi.

Ada Yang Telah Membentuk Wujud Allah Tersendiri Di dalam

Pikiran Mereka Mengakibatkan Pemikiran Predestinasi

Satu prinsip yang mengkuatirkan berasal dari ini. Yaitu orang-orang

Kristen telah membentuk Allah menurut pikiran mereka sendiri. Kita

telah membuat Allah berpikir seperti cara kita berpikir. Anda tahu,

semakin rendah tingkat kerohanian anda, Allah yang anda percayai

lebih serupa dengan diri anda sendiri daripada Allah dalam PB. Apakah

anda menyadarinya? Itulah mengapa J.B. Philips pernah menulis

Page 46: Bmf 23 cahaya injil

38 | C A H A Y A I N J I L

sebuah buku, "Allahmu terlalu Kecil". Allah seperti apa yang anda

miliki? Dalam seluruh buku itu dibahas tentang bermacam-macam Allah

yang dimiliki manusia. Ada yang berpendapat bahwa Allah seperti ini;

dan ada yang berpendapat bahwa Allah seperti itu. Dan pada akhirnya,

saat kita menguji pikiran mereka tentang Allah, kita menemukan

bahwa Allah mereka dibentuk dari gambaran mereka sendiri. Karena

anda membenci musuh anda, maka anda membuat Allah bersikap

seperti anda. Anda berharap orang tersebut akan mengalami hal yang

buruk. Ia patut dihukum oleh Allah, sehingga ia akan belajar untuk

takut! Bagaimana dengan anda? Apakah anda patut dihukum oleh Allah

saat anda melakukan kesalahan? "Tidak, tidak, tidak! Allah murah hati

terhadap aku; aku ini orang Kristen." Kita telah mengubah gambar

Allah menjadi sesuatu yang sangat menyedihkan.

Mengapa saya katakan demikian? Ketika saya mendengar beberapa

ajaran Kristen, saya ingin tahu Allah seperti apa yang sesungguhnya

mereka bicarakan. Sebagai contoh, saya menyebutkan tentang orang-

orang yang mempertahankan ajaran predestinasi yang ekstrim. Saya

sesungguhnya tertanya-tanya Allah seperti apa yang mereka bicarakan.

Ajarannya adalah seperti ini: Allah mengasihi barangsiapa yang

mengasihi Dia dan membenci barangsiapa yang menolak Dia. Mereka

semua akan masuk ke neraka. Saya bertanya-tanya di mana mereka

mendapatkan ajaran ini? Apakah berasal dari Alkitab? Dan saat mereka

menjelaskan firman "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini"

mereka berkata "dunia" bukan berarti orang-orang non-Kristen. Yang

dimaksudkan adalah "orang-orang pilihan Allah". Saya belum pernah

menemukan makna `dunia' yang seperti itu di dalam Alkitab. Mereka

telah memutarbalikkan Injil sesuai dengan apa yang mereka

kehendaki, sesuai dengan pengertian mereka sendiri tentang Allah.

Berhati-hatilah dengan ajaran predestinasi. Ada ajaran yang benar dan

ada yang salah.

Ajaran yang salah mengajarkan bahwa Allah mempredestinasikan

setiap orang - yang selamat akan diselamatkan; yang tersesat akan

tersesat; dan Allah telah mempredestinasikan mereka yang tersesat

untuk menjadi tersesat. Dengan kata lain, anda perhatikan ajaran

Yesus dan tanyakan pada diri anda, "Bagaimana anda dapat

mencocokkan ajaran seperti ini? Bagaimana anda dapat memperoleh

ajaran seperti ini dari Tuhan Yesus, bahwa ada yang ciptakan untuk

masuk neraka dan ada yang diciptakan untuk masuk surga? Apakah itu

Page 47: Bmf 23 cahaya injil

39 | C A H A Y A I N J I L

Alkitabiah? Saya mau katakan bahwa saya akan menyerang dengan

keras ajaran seperti ini yang bertentangan dengan firman Tuhan. Jika

itu disebut Kalvinisme, dan saya tidak tahu bahwa Kalvin mengajarkan

hal seperti itu, tetapi jika anda menyebut itu Kalvinisme, maka saya

tidak mau mendengarkannya karena itu tidak berasal dari firman

Tuhan. Tuhan Yesus - apakah Ia sungguh-sungguh berkata bahwa Allah

mengasihi musuhNya atau tidak mengasihi musuhNya?

Mari kita menyelidiki pikiran kita dan mengambil keputusan tentang hal

ini. Jika Allah sungguh-sungguh tidak mengasihi musuhNya, maka

masalah ini selesai sampai di situ saja. Tetapi Tuhan Yesus berkata kita

harus mengasihi musuh kita karena itulah yang Allah lakukan!" Dan

orang-orang tersebut mengatakan bahwa Allah sebenarnya, tidak

sungguh-sungguh mengasihi musuhNya. Allah telah menciptakan

mereka untuk melemparkan mereka ke neraka. Jadi saya bertanya

pada anda, Allah seperti apa yang mereka ajarkan? Mana ajaran dalam

Alkitab yang mengajarkan pada kita untuk melakukan ini? Saya sangat

malu dengan orang-orang yang pergi ke sini sana membawa ajaran

seperti ini, itulah yang membuat saya susah.

Allah Mengasihi Musuh-musuhNya - Dia Tidak Pernah

Mempredestinasikan Seseorang ke Neraka

Saya ingin menunjukkan kepada anda bahwa firman Tuhan tidak

pernah mengatakan hal demikian. Anda tidak dapat mengatakan bahwa

Allah sungguh mengasihi musuhNya, namun Dia mentakdirkan mereka

untuk masuk neraka. Dapatkah anda berkata demikian? Penyimpangan

sikap mental yang bagaimana yang memunculkan kesimpulan seperti

ini? Jelaskan, bagaimana anda melakukan hal ini? Dengan akal mental

yang bagaimana: bahwa Tuhan sungguh-sungguh mengasihi

musuhNya dan mentakdirkan mereka masuk neraka? Saya tidak

mengerti bagaimana anda dapat melakukannya: "Aku sungguh

mengasihi musuhku, tetapi aku akan menikam dia tepat di perutnya,

ya! Oh ya! Tunggu sampai aku mendapatkan dia, aku akan menjepit

lehernya dan menikam dia." Anda berkata, "Hei! Hei! Jangan kamu ."

Dan aku berkata, "Ah! Aku sangat mengasihi dia, kamu mengerti? Dan

inilah caranya aku mengasihi dia - dengan pisau!"

Jika kita main-main seperti ini, berarti kita akan menghapuskan seluruh

makna dari kasih itu. Kita telah menghancurkan seluruh isi Alkitab.

Alasan mengapa saya mengatakan ini, dan saya menyatakan dengan

Page 48: Bmf 23 cahaya injil

40 | C A H A Y A I N J I L

jelas posisiku di sini, bahwa saya akan mengikuti hanya apa yang

dikatakan oleh firman Tuhan. Dan saya telah berbicara dengan orang-

orang Kristen yang sungguh-sungguh tulus - yang telah menyampaikan

kepada saya hal tentang predestinasi ini: tentang predestinasi orang-

orang yang telah ditakdirkan untuk masuk neraka. Saya mau

mengatakan kepada anda dengan tegas bahwa saya tidak mau punya

hubungan apapun dengan ajaran seperti ini. Allah tidak pernah

mentakdirkan siapapun untuk masuk ke neraka. Tetapi jikalau Dia

memang melakukannya, itu berarti segala ajaran yang Tuhan Yesus

berikan kepada kita adalah sia-sia saja. Ini semua omong-kosong. Mari

kita jangan memperhaluskan kata-kata kita - ini semua adalah omong-

kosong! Anda tidak akan dapat mengasihi musuh-musuhmu dan pada

saat yang sama, mentakdirkan mereka ke neraka. Kita tidak boleh

melakukan hal seperti ini.

Saya sudah pernah mengatakan sebelum ini, dan saya mau

mengatakan sekali lagi, tidak ada satu orangpun akan ke neraka

kecuali kalau dia melewati tangan Yesus—tangan yang terbentang di

atas kayu salib. Tidak ada seorangpun yang dapat ke neraka kecuali

melewati tangan-tangan yang terbentang tersebut. Anda harus

mengabaikan tangan-tangan berdarahNya untuk tiba ke neraka. Allah

tidak pernah mentakdirkan siapapun untuk masuk ke neraka. Saya

tidak pernah membaca seperti ini di dalam Alkitab. Dia mati bagi kita,

musuh-musuhNya . kita adalah musuh-musuhNya! Jika Allah tidak

mengasihi musuhNya, apa akan terjadi pada saya sekarang? Apa akan

terjadi pada anda? Saya seorang yang pernah menertawakan orang-

orang Kristen. Saya mengolok-ngolok orang-orang Kristen! Dan

sebagai musuh Allah, saya telah menerima kemurahan Allah. Seperti

yang dikatakan Paulus: "Lihatlah aku! Aku menyalibkan orang-orang

Kristen. Aku melemparkan mereka ke dalam penjara; aku menjatuhkan

hukuman mati atas mereka, seperti yang terjadi pada Stefanus."

Paulus menganiaya orang-orang Kristen dan berkata, "Dulu aku adalah

musuh, tetapi aku menemukan anugerah." Allah mengasihi musuh-

musuhNya - yaitu, orang-orang seperti kita, orang-orang seperti aku.

Aku malu dengan sikap perlawananku terhadap orang-orang Kristen

sebelumnya." Paulus tidak pernah dapat memaafkan dirinya atas apa

yang telah ia lakukan terhadap orang-orang Kristen: kerusakan yang

dia lakukan atas gereja, atas keluarga yang karena penaniayaannya,

kehilangan ayah dan ibu mereka. Allah mengasihi musuhNya. Jangan

Page 49: Bmf 23 cahaya injil

41 | C A H A Y A I N J I L

biarkan seorangpun menyangkal perkataan ini, karena perkataan ini

tertera, tertulis di dalam Firman Allah.

Kita Harus Menjadi Berbeda - Untuk Menjadi Anak-anak dari

Bapa di Sorga.

Kita perlu melanjutkan untuk memahami poin yang satu lagi: di sini

Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus menjadi sama sekali berbeda.

Dan di ayat 45 ini saya ingin anda memperhatikan satu kalimat khusus

ini: "karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu di

surga". Saya ingin menunjukkan kepada anda bahwa ada terjemahan

yang salah di beberapa Alkitab versi Inggris. Sayang sekali, ini adalah

tugas saya sebagai seorang pengurai firman Tuhan, untuk

menunjukkan hal-hal seperti ini, meskipun hal itu tidak menyenangkan

bagi diri saya. "Karena dengan demikian kamu adalah"? Tidak! "Karena

dengan demikian kamu menjadi" - inilah terjemahan yang benar.

Bahasa Yunani-nya dari pasal ini bukan katakerja "adalah" tetapi

katakerja "menjadi"; dan kedua kata itu memiliki makna yang sama

sekali berbeda. Kadang-kadang saya sangat bingung saat membaca

terjemahan-terjemahan ini; mengapa seorang penterjemah yang tahu

dengan pasti Bahasa Yunani - mengapa mereka mau memasukkan

kata-kata yang tidak tepat sehingga mengkompromikan terjemahan

mereka ini? Apakah itu karena kepentingan doktrin-doktrin tertentu,

sehingga mereka berkompromi dengan terjemahan tersebut, dimana

entah karena alasan apa, mereka lebih menyukai istilah "adalah"

daripada "menjadi". Seringkali saya temukan apa yang terjadi dalam

terjemahan itu adalah, kepentingan mereka sendiri mengenai doktrin

dan dogma yang lebih berpengaruh. Untuk memahami firman Tuhan

kita harus jujur sepenuhnya. Meskipun itu tampaknya bertentangan

dengan doktrin-doktrin kita sendiri, kita harus menerima firman Tuhan,

apa adanya. Jangan mempermainkan firman Tuhan! Jangan main-main

dengan firman Tuhan! Jangan membuat perubahan sedikitpun dalam

terjemahannya untuk "menyesuaikan dengan tujuan saya". Kita harus

sungguh-sungguh jujur dengan firman Tuhan. Itulah satu prinsip dasar.

Ketika anda mempelajari Alkitab, hendaklah anda jujur. Jangan

memutarbalikan firman Tuhan.

Saya mau katakan kepada anda, bahwa beberapa pengkhotbah Injili

tidak jujur dalam menguraikan firman Tuhan dan saya sangat susah

tentang hal ini. Mereka menemukan satu perikop yang tidak sesuai

dengan doktrin mereka yang tertentu, jadi mereka memutarbalikan

Page 50: Bmf 23 cahaya injil

42 | C A H A Y A I N J I L

firman Tuhan tersebut. Mereka berkata, "Ya sesungguhnya, bukan ini

artinya; yang itu artinya. Contoh: "'Jatuh dari kasih karunia' bukan

berarti `kasih karunia yang menyelamatkan'; tetapi artinya ialah

`kasih karunia yang menguduskan'" dan hal-hal seperti itu. Cara ini

merupakan contoh memutarbalikan firman Tuhan - bagaimana anda

dapat memisahkan antara "kasih karunia yang menguduskan" dengan

"kasih karunia yang menyelamatkan"? Bagaimana anda dapat

mengatur permainan seperti ini? Di bagian mana dalam Alkitab anda

dapat memisahkan kasih karunia menjadi dua macam? Apakah kita

berhak untuk memisahkan mereka?

Jadi melalui contoh-contoh ini, saya ingin menunjukkan kepada anda

bahwa seringkali para komentator tidak sepenuhnya jujur dengan

firman Tuhan. Kita, saudara-saudaraku, harus jujur sepenuhnya

dengan firman Tuhan dan menerima firman tersebut sebagaimana

adanya, meskipun tampaknya itu menghancurkan pendirian kita

tentang doktrin tertentu. Saya mengatakan pada anda bahwa ketika

saya datang mempelajari Alkitab, saya datang dengan banyak pra-

konsepsi sebelumnya. Dan firman Tuhan itu sendiri yang mengalahkan

pendapat satu demi satu. Kadang-kadang ini suatu proses yang sangat

tidak menyenangkan. firman Tuhan itu memukul dan mengeluarkan

pra-konsepsi itu dari saya satu per satu. firman Tuhan menembus

seperti pedang. Kita dapat menghindari pedang itu dan efek

penyembuhan itu tidak akan tercapai atau kita membiarkan pedang itu

menangani kita, sebagaimana yang seharusnya. Saat anda datang

pada firman Tuhan, saya berharap anda mengizinkan Firman itu

menusuk seperti pisau bedah. Anda bisa menghindarinya dan ia tidak

akan dapat menancap ke dalam anda, tetapi itu tidak akan

menyelamatkan dan mengeluarkan kanker dalam tubuh anda. Jika

anda mau sembuh dari kanker itu, anda harus tunduk terhadap pisau

itu.

Seperti dikatakan di sini: bukan "kamu adalah" tetapi "kamu menjadi"

anak-anak Allah. Seberapapun kata itu tidak menyenangkan bagi anda,

tapi itulah firman Tuhan. Siapapun yang mengerti Bahasa Yunani,

telitilah Alkitab anda sendiri di rumah. Saya jamin bahwa apa yang

telah saya sampaikan di mimbar, tidak ada satupun yang belum saya

menyelidiki dengan teliti. Jika seseorang dapat menunjukkan pada saya

bahwa apa yang saya katakan tidak sesuai Alkitab, saya akan

sesungguhnya sangat senang dan berterima kasih sekali jika anda

Page 51: Bmf 23 cahaya injil

43 | C A H A Y A I N J I L

bersedia menunjukkan pada saya apa kesalahan saya. Karena saya

sangat teliti dalam exposisi saya selama bertahun-tahun memberitakan

Injil, sehingga tidak pernah seorangpun yang menyalahkan saya atas

penjelasan yang keliru, meskipun orang itu begitu berpendidikan tinggi.

Tidak ada seorangpun yang pernah menantang penguraian saya,

karena saya telah meneliti setiap kata dengan detil sekali sebelum

menyampaikannya kepada saudara.

Tetapi jika anda menemukan sesuatu dari yang telah saya katakan dan

mungkin ada yang berkata, "Ya, aku tidak setuju dengan doktrinmu",

itu bukan masalah buat saya. Anda boleh saja tidak setuju dengan

firman Tuhan, tidak menjadi masalah bagi saya. Tetapi tidak berguna

anda berkata, "Aku tidak setuju dengan kamu." Saya tidak mempunyai

pendapat sendiri; saya hanya mempunyai firman Tuhan yang perlu

disampaikan. Kalau anda dapat menemukan sesuatu dari perkataan

saya yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, saya mohon,

tunjukkanlah kesalahan itu kepada saya, sebagai kewajiban Kristiani

anda dan karena kasih.

Jadi apa yang dikatakan di ayat 45, "dengan demikianlah kamu

menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga". Apa artinya? Apa makna

sesungguhnya? Setelah kita telah mengikuti pengajaran sampai sejauh

ini, kita mulai mengerti satu hal. Kita mulai mengerti poin yang telah

kita membuktikan sejauh ini, yaitu kita harus mempunyai cara pikiran

yang sama sekali baru, yaitu cara pikiran Allah: bahwa Allah mengasihi

musuh-musuhNya. Allah selalu mengasihi musuh-musuhNya. Itulah

alasan mengapa Yesus datang ke dunia untuk mati. Menurut anda apa

tujuannya Yesus datang ke dunia untuk mati? Mengapa Allah

mengadakan keselamatan yang menakjubkan ini, jika Ia tidak

mengasihi kita? "Kita mengasihi Dia," kata Rasul Yohanes, "karena Dia

terlebih dahulu mengasihi kita." [1Yoh 4:19]. Kita harus menangkap ini

dengan jelas. Kalau begitu, maka poin yang kedua di ayat 45 berkata -

saya pikir sampai saat ini jika kita telah mengikuti poin yang pertama,

poin yang kedua tidak sulit untuk dipahami - hanya kalau anda

mempunyai cara pikiran yang baru, kalau anda telah lahir baru, kalau

anda telah diperbaharui seluruhnya, hanya dengan itu anda menjadi -

anak Bapamu yang di sorga.

Anda tahu, kita tidak menjadi anak Allah hanya dengan menerima

beberapa doktrin Injili. Tidak, tidak! Menjadi seorang Kristen, tidak

Page 52: Bmf 23 cahaya injil

44 | C A H A Y A I N J I L

begitu mudah, tidak se-simpel itu. Tidak se-simpel "Saya percaya

doktrin-doktrin tertentu sebagai kebenaran" - itu tidak menyelamatkan

siapapun! Saya katakan sekali lagi kepada anda, itu tidak akan

menyelamatkan siapapun! Janganlah anda pergi mengajarkan doktrin-

doktrin yang salah kepada orang dan berkata, "Apa yang harus kalian

semua lakukan adalah hanya percaya pada Yesus; dan terimalah

doktrin-doktrin ini sebagai kebenaran." Itu memang benar, tetapi tidak

cukup! Tidak sesederhana itu. Apa yang Yesus katakan? Bagaimana

anda dapat menjadi anak-anak Bapamu yang di surga? Dengan

pembaharuan seluruhnya, ditransformasi total!

Paulus juga mengatakan hal yang persis sama, seperti yang kita tahu

dalam Roma 12:1-2, khususnya ay 2b: "tetapi berubahlah oleh

pembaharuan budimu". Menjadi seorang Kristen adalah diubahkan

seluruhnya. Jika anda tidak diubahkan seluruhnya, anda bukan seorang

Kristen, tidak peduli berapa kali anda telah dibaptis. Jika anda tidak

berubah anda bukan seorang Kristen. Anda harus memahami ini

dengan sepenuhnya. Bagaimana anda menjadi seorang Kristen? Hanya

dengan diperbaharui oleh kuasa Allah seluruhnya, dilahir baru. Seperti

yang kita ketahui dari ajaran Tuhan Yesus, kata 'lahir baru' sama sekali

tidak bermakna tanpa perubahan seluruh pikiran dan perubahan

seluruh sikap kita. Anda tidak mengasihi seseorang karena anda

menyukai wajahnya. Anda mengasihi orang karena sekarang ada sifat

yang baru di dalam diri anda, yaitu mengasihi. Ujilah diri anda dalam

terang ajaran ini. Apakah anda adalah anak Allah? Apakah anda

seorang anak laki-laki Allah? Apakah anda seorang anak perempuan

Allah? Jadi jangan mengucapkan selamat pada diri sendiri hanya

karena anda telah dibaptis. Baptisan memang perlu sekali tetapi jika

anda tidak diubahkan, anda tidak akan diselamatkan. Menjadi seorang

Kristen berarti anda berbeda sekali dengan orang lain. Anda menjadi

orang yang berbeda; anda menonjol di dunia ini sebagai seorang yang

sangat berbeda. Oleh itu, kita mengerti apa yang Tuhan Yesus katakan

kepada kita, bahwa kita harus menjadi berbeda sekali dari orang-orang

non-Kristen. Tantangan ini sangat besar sekali dan itu dapat dikerjakan

hanya dengan kuasa Tuhan.

Bagaimana Kita Dapat Mengasihi Musuh Kita Jika Kita Juga

Harus Terpisah Dari Mereka?

Sekarang saya harus membahas dengan singkat, satu pertanyaan.

Anda akan berkata jikalau demikian, kita harus menjadi berbeda sekali

Page 53: Bmf 23 cahaya injil

45 | C A H A Y A I N J I L

dengan orang-orang non-Kristen, kita harus mengasihi musuh-musuh

kita, bagaimana mungkin Alkitab juga berkata kita harus memisahkan

diri dari orang-orang non-Kristen? Bagaimana kita dapat mengasihi

orang non-Kristen namun masih terpisah dari dia, tidak mempunyai

hubungan bisnis, dagang ataupun hubungan pernikahan dengan

mereka, yaitu, bahwa seorang Kristen tidak boleh menikah dengan

non-Kristen. Paulus berkata di dalam 2 Korintus 6:14-18: "Janganlah

kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang

yang tidak percaya." Saya ingin mengatakan kepada anda, saudara-

saudaraku, dan saya coba memasukkan sebanyak pengajaran

mungkin, bahwa menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan

orang-orang yang tidak percaya bukan hanya bermakna apakah anda

menikah dengan dia atau tidak. Bukan hanya soal apakah anda

menikah dengan seorang yang tidak percaya atau tidak. Yang

dimaksudkan ialah anda tidak boleh bercampur gaul dengan dia dalam

hubungan bisnis-pun. Apakah anda tahu ini? Anda tidak boleh memiliki

hubungan bisnis dengan dia dalam satu partnership atau perkongsian.

Itu bukan berarti anda tidak boleh bekerja untuk dia, tetapi anda tidak

mempunyai hubungan kerja dalam penanaman modal dengan dia.

"Menjadi pasangan seimbang" berarti anda mempunyai ikatan kontrak

legal dalam bisnis atau dalam pernikahan atau dalam apapun. Kata

"pasangan" ini memiliki makna dasar yang luas dalam arti aslinya.

Beberapa orang Kristen tidak menyadari ini, dan telah terjebak dalam

kesalahan yang sangat menyedihkan. Sayang sekali akhir-akhir ini di

dalam gereja ini, ada kasus seperti ini, di mana seorang Kristen telah

mengikatkan diri dalam hal bisnis dengan seorang non-Kristen dan

berakhir dengan kehancuran - kehancuran rohani.

Kita harus terpisah dengan mereka dalam soal kehidupan, namun

mengasihi mereka dengan kasih yang tulus dari hati kita. Mungkin anda

bertanya, "Bagaimana mungkin itu dapat terjadi? Bagaimana saya

dapat memahami hal ini?" Sungguh sederhana! Sebagai contoh, jika

seseorang sedang tenggelam di pasir hanyut, bagaimana caranya anda

mengasihi dia? Apakah anda berkata, "Ok! Ini aku, aku akan melompat

ke dalam pasir hanyut itu. Aku akan menangkap dan memegang dia

erat-erat dan mengatakan padanya, 'Aku mengasihi kamu! Tahukah

kamu, aku sungguh-sungguh mengasihimu!'" sampai anda berdua

tenggelam dalam pasir hanyut itu bersama-sama? Anda berkata, "Ini

kasih yang sungguh indah. Lihatlah, orang yang malang ini sedang

Page 54: Bmf 23 cahaya injil

46 | C A H A Y A I N J I L

tenggelam di dalam pasir hanyut dan anda sangat mengasihinya

sehingga anda melompat ke dalam pasir dan mati bersamanya. Itu

kasih yang sungguh indah!" Bagaimana anda dapat melakukan hal

seperti ini? Kasih yang seperti apakah ini? Jika anda mengasihi dia,

bukankah lebih baik anda menarik dia keluar dari pasir hanyut itu

daripada tenggelam pada waktu yang bersamaan dengan dia.

Banyak orang belum memahami bahwa untuk mengasihi, bukan berarti

kita harus masuk terlibat dalam kekacauan yang sama yang dialami

orang tersebut. Sebenarnya, jika kita mengasihi orang tersebut, satu-

satunya cara untuk menolong dia adalah dengan kita berada di luar

kekacauan yang sedang dia alami. Jadi, jika anda ingin menolong dia

untuk keluar dari pasir hanyut, yang harus dilakukan bukan dengan

melompat ke dalam pasir hanyut itu dan terlibat langsung dalam

masalahnya tetapi berdirilah di tanah yang teguh dan tariklah orang itu

keluar! Itulah kasih! Jadi anda harus memahami hal ini dengan jelas.

Banyak orang Kristen tidak mengerti benar tentang hal ini. Mereka

tidak memahami bahwa untuk menolong seseorang kita harus berdiri

pada dasar yang sama sekali berbeda dengan orang tersebut. Jadi

bagaimana anda dapat mengasihi mereka yang berada dalam

kegelapan? Anda berkata, "Aku akan mematikan terangku, sehingga

aku dapat beridentifikasi dengan mereka." Bagaimana bisa kita

memakai cara begini untuk mengasihi mereka? Mereka ingin terang itu!

Anda tidak dapat menolong mereka dengan mematikan terang dalam

diri anda. Kita harus memisahkan diri sebagai orang yang berbeda,

bukan agar kita eksklusif, tetapi supaya mereka dapat diselamatkan.

Dapatkah anda memahami? Inilah caranya Tuhan.

Jadi, ajaran Alkitab adalah kita harus memisahkan diri kita dari mereka

- apa yang terjadi? Ada saudara kita, Plymouth Brethren, apa yang

mereka lakukan? Sayang sekali! Mereka memisahkan diri dan tidak

berhubungan sama sekali dengan orang-orang non-Kristen. Mereka

tidak mau mengadakan hubungan apapun dengan orang non-Kristen.

Paulus berkata, "Jika kamu tidak mau berhubungan dengan orang non-

Kristen, hal yang terbaik untuk kamu lakukan adalah keluar dari dunia

ini sama sekali." Karena selama kamu masih di dalam dunia, kamu

akan berhubungan dengan orang-orang tersebut! Seperti Paulus

berkata dalam 1 Korintus 5:10, "Jika kamu sama sekali tidak mau

bergaul dengan orang-orang yang tidak percaya, kamu harus

meninggalkan dunia ini." Kita berada di dunia untuk melakukan suatu

Page 55: Bmf 23 cahaya injil

47 | C A H A Y A I N J I L

tugas, yaitu menolong mereka ini. Dan satu-satunya cara anda dapat

menolong mereka, adalah kamu menjadi berbeda dari mereka. Menjadi

berbeda bukan berarti tidak berhubungan dengan mereka, tetapi

menjadi berbeda adalah satu-satunya cara yang efektif untuk anda

dapat mengasihi mereka dan menolong mereka untuk datang kepada

terang. Ketika orang itu jatuh dalam pasir hanyut, anda berdiri di atas

tanah yang teguh dan menarik dia keluar. Itulah caranya. Oleh itu,

menjadi terpisah bukan berarti, "Ok, kamu akan tenggelam dalam

pasir, selamat tinggal! Kamu pantas menerimanya, tahukah kamu?

Kamu tidak percaya pada Tuhan; inilah akibatnya bagi kamu. Sayang

sekali. Sekarang, sementara tenggelam, dengarkanlah Injil seraya saya

memberitakannya pada kamu, selagi kamu masih mempunyai

kesempatan. Nah, sekarang dengarkan, inilah jalannya." Inilah yang

disebut `kasih' oleh banyak orang Kristen.

Tempuh hari, saya dengar suatu kisah nyata, ada seorang pria di atas

sebuah pesawat yang sedang memberitakan Injil kepada semua para

pramugari saat dalam penerbangan. Dia membagikan traktat Injil dan

berkhotbah kepada mereka. Ia berkata, "Kamu harus percaya pada

Yesus." Para pramugari sangat sibuk melayani makanan penumpang

dan ia menahan mereka dan berkata, "Tidak, tidak, tidak! Tidak ada

apapun yang lebih penting daripada mendengarkan Injil. Oleh itu,

kamu berdiri saja di sini." Pramugari-pramugari tersebut tidak mau

membuat penumpang ini tersinggung, jadi mereka coba berdiri di sana

dan mendengarkan pria ini berkhotbah kepada mereka. Akhirnya ada

seorang pramugari yang mencoba untuk membuka sebuah laci yang

telah macet di dalam pesawat. Pria ini melihat dia tetapi tidak peduli

untuk menolong dia, dan ia hanya teruskan berbicara dengannya

tentang Injil. "Sekarang, kamu dengarkan ini." Pramugari itu sedang

berusaha menarik laci itu, dan ia berkata,"Jadi, apa yang dikatakan

firman Tuhan ialah ini...".

Akhirnya pramugari itu menarik laci itu dengan paksa sehingga laci itu

jatuh ke atasnya, dan ia jatuh tergeletak ke lantai. Menurut anda,

apakah pria itu pergi menolongnya untuk mengambil laci tersebut dan

membantu meletakkan barang yang tercecer ke dalamnya? Tidak sama

sekali! Ia hanya membungkuk di sisinya dan berkata, "Injil berkata, ..."

Sangat tidak masuk akal! Tidak terbayangkan seorang Kristen dapat

melakukan hal seperti ini, tetapi itulah yang dilakukannya. Semua

penumpang di atas pesawat jengkel melihat tindakan yang memalukan

Page 56: Bmf 23 cahaya injil

48 | C A H A Y A I N J I L

yang dilakukan pria tersebut. Sebenarnya kalau dia ingin

memberitakan Injil - itulah kesempatan bagi dia. Dia bisa menolong

pramugari itu memasukkan kembali barang-barang yang tercecer di

atas lantai dan menolong dia untuk berdiri, membantu dia untuk

memasukkan kembali laci itu dan kemudian berbicara kepadanya

tentang Tuhan. Tidak, tidak, tidak, tidak! Ia hanya membiarkannya

tergeletak di lantai. Bukankah itu tidak masuk akal? Itulah kelakuan

yang sering kali dilakukan oleh banyak orang-orang Kristen. "Kamu

sedang tenggelam dalam pasir hanyut. Sekarang aku mau

memberitakan firman Tuhan kepadamu. Tetapi aku tidak akan menarik

kamu keluar dari situ dulu; aku tidak akan memberi kamu bantuan

apapun." Jadi mari kita pahami ini: Kita berbeda agar dapat membawa

keselamatan.

Kita Harus Menjadi Sempurna Dalam Kasih

Waktu kita sudah mau habis dengan cepat, dan kita harus mengakhiri.

Dikatakan di sini bahwa dalam seluruh tingkah laku kita, kita harus

menjadi berbeda. Hanya dengan demikian kita lebih menonjol dari

orang-orang non-Kristen. Dan kita harus menjadi sempurna. Dalam ay.

48: "Karena itu, haruslah kamu sempurna...". Perhatikan kata "harus".

Itu bukan suatu pilihan bagi kita. Itu bukan suatu rekomendasi bahwa

adalah ide yang baik kalau kita menjadi sempurna. Sebenarnya itu

adalah suatu perintah bahwa kita harus sempurna. Bagaimana menjadi

sempurna? Jika anda telah mengikuti pengajaran Tuhan Yesus sampai

sejauh ini, tentunya satu hal sudah jelas bagi anda dan ia adalah:

kesempurnaan di sini bukanlah kesempurnaan moral dalam pengertian

Allah adalah sempurna. Seluruh konteksnya sedang berbicara tentang

kasih, bahwa kita harus mengasihi dengan sempurna, bukan berarti

sempurna karena kita tidak mempunyai kesalahan atau tidak

mempunyai kelemahan dalam diri kita. Tetapi seluruh maknanya ialah

ini: kita harus menjadi sempurna dalam mengasihi. Inilah artinya

dalam seluruh konteks ini. Kita tidak dapat menjadi sempurna secara

moral. Kita akan selalu mempunyai kelemahan-kelemahan. Menjadi

seorang Kristen bukan berarti menjadi orang yang bermoral tanpa

kesalahan apapun. Tidak ada ajaran seperti itu dalam Alkitab. Dalam 1

Yoh 1:8, dikatakan, "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka

kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita."

Tidak ada orang Kristen yang sempurna! Tidak satupun di antara kita

yang sempurna. Kita semua punya banyak kesalahan, banyak

Page 57: Bmf 23 cahaya injil

49 | C A H A Y A I N J I L

kelemahan, banyak kegagalan. Tetapi kita harus mempunyai tujuan,

oleh kasih karunia Tuhan, menjadi sempurna dalam kasih. Dalam

seluruh sikap kita terhadap orang lain, kita harus punya tujuan untuk

selalu sempurna dalam kasih. Jadilah sempurna, itulah kemutlakannya!

Jadi, kita harus menyimpulkan poin ini dan menyadari bahwa Allah

menghendaki dari kita kekristenan yang utuh. Bukan orang Kristen

sebagian! Tidak ada orang Kristen sebagian. Yang saya tahu hanya ada

satu macam orang Kristen dalam Alkitab - orang Kristen total. Kasih

selalu total. Kasih itu total atau tidak sama sekali. Sebagai definisi,

kasih itu total. Mungkin terkadang anda mempraktikkan kasih dan di

saat yang lain anda tidak melakukannya. Tetapi kalau itu kasih, ia

sempurna. Ia harus total. Anda tidak dapat berkata, "Aku mengasihi

kamu sedikit." Itu bukanlah kasih dalam Alkitab.

Ini membawa kita pada poin yang lain. Ada perbedaan yang sangat

penting antara kesukaan dan kasih dalam Alkitab. Dan poin ini juga

perlu disebutkan. Di ajaran ini tidak dikatakan bahwa kita harus

menyukai semua orang. Kita tidak dapat menyukai semua orang. Kita

tidak menyukai semua orang karena "suka" adalah perasaan pribadi.

Saya tidak diminta supaya perasaan saya dijadikan standart atau

ukuran bagaimana saya harus berurusan dengan orang lain. Saya

harus mengasihi orang itu. Suka itu masalah perasaan, sedangkan

kasih adalah masalah tindakan. Orang yang sedang tenggelam di

sungai, mati tenggelam, anda tidak 'menyukai' orang itu. Anda bahkan

belum pernah bertemu dengannya, bahkan anda tidak mengenal dia.

Bagaimana anda dapat menyukainya? Jadi perasaan suka itu, sama

sekali tidak berkaitan dengan hal ini. Anda melompat ke dalam sungai

untuk menyelamat kan dia, bukan karena anda meyukai dia - anda

tidak mengenal dia - tetapi karena kasih mewajibkan itu.

Kasih adalah tindakan. Suka adalah masalah perasaan. Di sini

perintahnya ialah untuk mengasihi - bahwa anda terjun masuk ke

dalam sungai untuk menolongnya. Entah apakah anda mengenal orang

ini atau tidak, apakah anda menyukai dia atau tidak, itu tidak menjadi

masalah sama sekali. Di sini kita harus memahami perbedaannya yang

sangat penting, tetapi banyak orang Kristen bingung dengan hal ini. Ini

adalah perbedaan antara menyukai dan mengasihi.

Jadi, kita harus memahami bahwa ini menunjukkan kesempurnaan

dalam kasih, bukan kesempurnaan dalam hal standart moral di dalam

Page 58: Bmf 23 cahaya injil

50 | C A H A Y A I N J I L

diri kita, apakah kita mempunyai kesalahan atau tidak ada; itu bukan

poin yang di tunjukkan disini. Poinnya di sini adalah sikap kita terhadap

orang lain. Tetapi ada poin terakhir yang paling penting. Ketika anda

memperhatikan semua ajaran ini, mungkin anda berkata, "Bagaimana

aku dapat memenuhi ajaran-ajaran ini? Bagaimana ini dapat dilakukan?

Tampaknya ini tidak mungkin. Kamu meminta aku untuk keluar dari

tempat ini & mengasihi musuhku? Aku hampir tidak dapat mengasihi

teman-temanku. Aku hampir tidak dapat mengasihi teman sekamarku.

Mereka membuat aku merasa jengkel setiap hari. Aku hampir-hampir

tidak dapat mengasihi orang-orang ini, orang yang aku kenal, dan

bagaimana aku dapat mengasihi musuhku? Oleh karena itu, kita perlu

diubahkan. Ada prinsip di sini yang sangat menakjubkan dalam ajaran

Tuhan Yesus dan itulah yang perlu kita perhatikan sejenak.

Tuhan Yesus Selalu Menguji Iman Kita

Hal terakhir yang perlu kita pertimbangkan ialah ini. Saya akan

menunjukkan pada anda satu prinsip terakhir yang paling penting.

Yaitu, kita berbicara tentang iman dan Tuhan Yesus dalam ajaranNya

selalu menguji iman kita. Anda tidak tahu apa itu orang Kristen, jika

anda berpikir bahwa anda dapat menjadi seorang Kristen tanpa

pengujian iman. Iman seorang Kristen selalu diuji. Saya akan

memberikan beberapa contoh. Tuhan Yesus selalu bekerja dengan cara

ini.

Sebagai contoh dalam Yohanes 9, kita membaca tentang seorang yang

buta sejak lahir. Apa yang Tuhan Yesus lakukan? Ia langsung

menyembuhkan dia? Tidak! Ia menguji imannya - satu ujian yang

sangat berat! Apa yang Tuhan Yesus lakukan? Dia mengoleskan tanah

liat pada mata orang buta itu. Ingat? Dia mengaduk tanah dengan

ludahnya dan mengoleskannya pada mata orang buta itu, dan apa yang

Ia katakan? Ia berkata, "Pergilah, dan basuhlah matamu di kolam

Siloam." Pikirkan sejenak. Seorang buta dengan tanah liat di matanya

akan berjalan sejauh ½ mil. Saya telah menghitung jarak dari tempat

Tuhan Yesus berada sampai pada kolam Siloam, sedikitnya ½ mil, jika

anda menghitung dalam mil. Jika anda menyusuri jalan raya sana,

kemungkinan anda perlu berjalan kira-kira satu mil. Pikirkan apa yang

dirasakan dalam hati orang buta itu. Ada seorang Pria datang dan

mengoleskan sesuatu pada matanya dan berkata, "Ok, kamu ingin

melihat?" Dia menjawab, "Ya, tentu, aku ingin melihat." "Pergilah ke

kolam Siloam dan basuhlah matamu di dalam kolam itu." Orang buta

Page 59: Bmf 23 cahaya injil

51 | C A H A Y A I N J I L

itu dapat saja berkata, "Jika Ia punya kuasa untuk menyembuhkan

mataku, mengapa Ia tidak berkata, 'Bukalah matamu!' dan mataku

akan melek? Untuk apa Dia mengoleskan tanah liat pada mataku?"

Kenyataannya, banyak komentator-komentator tidak dapat mengerti

hal ini. Untuk apa tanah itu? Apakah tanah liat itu obat yang manjur?

Aku belum pernah mendengar tanah liat dapat menjadi obat yang

manjur. Selain itu aku juga tidak tahu berapa banyak bakteri yang

terkandung di dalamnya karena tanah itu tercampur dengan ludah. Jadi

itu omong kosong jika dikatakan tanah liat itu adalah obat yang

manjur.

Seluruh tujuan di sini adalah iman orang itu sedang diuji. Apa yang

dapat ia lakukan? Ia dapat berkata, "Jika Ia punya kuasa untuk

mencelikkan mataku, mengapa Ia tidak melakukannya? Mengapa Ia

menyuruh aku, seorang buta untuk pergi dan membasuh diri di kolam

Siloam? Anda bayangkan seorang buta berjalan sendiri melintasi jalan

yang sesak menuju ke kolam tersebut, tentu berbagai macam hal

berkecamuk di dalam pikirannya, dan mungkin dia berpikir, "Hei, ini

pasti suatu lelucon jahat dilakukan atas saya!" Ini tidak masuk akal.

Maksud saya, ia harus menabrak ke sana ke mari mencari jalan ke

kolam Siloam. Ia harus menanyakan arah; ia harus meraba-raba untuk

mencapai tempat itu. Selama di jalan mungkin beberapa kali ia

berpikir, "Tidak, tidak, tidak, tidak! Ini pasti suatu lelucon yang jahat.

Bagaimana mungkin dengan tanah ini atas mataku, dan aku harus

membasuhnya dan kemudian mataku akan melihat? Pernahkan anda

mendengar hal seperti ini dalam hidup anda?" Saya yakin pikiran

seperti inilah yang berkecamuk di pikiran orang ini, "Dan Yesus ini,

siapakah Dia? Yesus ini menyuruh saya untuk membasuh mataku. Aku

tidak begitu mengenal siapakah Dia ini." Ingat, orang buta ini berkata,

"Aku tidak tahu siapa Yesus, tetapi Dia menyuruh aku pergi dan

membasuh mataku. Dan aku melakukannya dan sekarang aku dapat

melihat!"

Mengapa Tuhan Yesus menyembuhkan dia dengan cara ini? Mengapa?

Untuk menguji imannya! Satu ujian yang sangat berat. Ini perjalanan

yang cukup jauh bagi seorang buta untuk menempuhi. Saya yakin pasti

ada sedikit keraguan dalam pikirannya sepanjang perjalanannya. Tetapi

Allah menguji iman kita. "Apakah kamu mempunyai iman kepadaKu?

Aku ingin melihat imanmu dalam tindakan. Berjalanlah ke kolam

Siloam. Kamu mau mendengarkan Aku atau tidak?" Kita suka kalau

Page 60: Bmf 23 cahaya injil

52 | C A H A Y A I N J I L

Tuhan membuatnya lebih mudah bagi kita. "Bukalah matamu!" Ah!

Sudah melek! Sungguh baik, itu cepat sekali. Kita dapat melihat Tuhan

Yesus bekerja dengan cara yang luar biasa ini. Sepanjang waktu saya

mempelajari cara Tuhan bertindak, Dia melakukan ini berulang kali.

Lihat satu contoh lain dengan singkat, Yoh 5. Di sana kita membaca

tentang seorang yang telah lumpuh selama 38 tahun! 38 tahun ia

dalam keadaan lumpuh. Apa yang Tuhan Yesus katakan padanya? Dia

berkata, "Maukah engkau sembuh?" Ia tidak menjawab, "Ya, aku mau

disembuhkan." Tetapi ia berkata, "Tuhan, tidak ada orang yang

menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang

karena aku lumpuh. Tidak ada orang yang mengangkat aku ke sana di

waktu yang tepat."

Tuhan Yesus berkata padanya, "Bangunlah, angkatlah tilammu dan

berjalanlah." Dia berkata, "Hei, apakah ini suatu lelucon? Aku telah

berbaring di samping kolam ini selama 38 tahun! Aku telah lumpuh

selama 38 tahun dan Ia menyuruh aku untuk mengangkat tilamku dan

berjalanlah?" Wah! Ini benar-benar satu ujian iman. Tuhan Yesus tidak

berkata padanya, "Ok, sekarang kamu telah sembuh. Semuanya baik-

baik sekarang. Kamu jangan kuatir. Bangun sajalah!" Ia hanya berkata

secara langsung, "Angkatlah tilammu dan berjalanlah!" "Wah! Orang

lumpuh itu bisa berkata, "Apa yang Kau coba katakan padaku?

Bagaimana mungkin aku melakukannya? Ini tidak mungkin. Tidak ada

cara untuk melakukan hal seperti ini - mengangkat tilamku?

Mengangkat tubuhku sendiripun aku tidak sanggup. Lupakan saja,

bagaimana mungkin aku dapat mengangkat tilamku!" Dan mujizat

persis seperti itu yang terjadi. Dapatkah anda bayangkannya?

Kemungkinan besar ia duduk dan berpikir sejenak, "Apakah benar yang

dikatakanNya? Mengangkat tilamku?" Mungkin orang itu mulai bergerak

sedikit, berjuang sedikit. "Hmm. Aku cobalah. Aku harus

mengumpulkan tenagaku dan bangkit." Jika ia hanya duduk dan

berkata pada dirinya sendiri, "Hal ini lucu! Aku tidak pernah

mendengar hal yang tidak masuk akal seperti ini." Dan dia tidak akan

mau bergerak. Tetapi jelas apa yang ia pikirkan, "Baiklah, jika

demikian, aku akan coba. Aku akan mencobanya. Aku akan berjuang."

Dan ia mendapati ia sedang bangkit berdiri. Perlahan-lahan ia berdiri

atas kakinya. Dan berhasil! Ia mengangkat tilamnya dan berpikir,

"Apakah kamu berpikir aku akan punya kekuatan untuk mengangkat

tilam itu? Wah, ini sungguh nyata; bukan hanya aku dapat berjalan

Page 61: Bmf 23 cahaya injil

53 | C A H A Y A I N J I L

tetapi tilamku juga dapat kuangkat." Itulah yang Tuhan Yesus lakukan

- Dia menguji iman anda. Anda ingin memiliki iman itu? Ok.

Ambil sebagai contoh, murid-muridNya. Yesus juga melakukan hal yang

sama pada Petrus dalam Lukas 5. Ia akan memanggil Petrus keluar

untuk melayani Tuhan, untuk melayani Dia, untuk memberitakan Injil.

Anda tahu apa yang Yesus katakan? Petrus bekerja seharian tetapi ia

tidak mendapatkan seekor ikanpun. Anda tahu peristiwa ini dengan

akrab. Seorang nelayan mencari ikan di malam hari. Petrus kembali di

siang hari. Tuhan Yesus bertanya, "Apa kamu menangkap sesuatu?"

Tidak sama sekali!" Tuhan berkata, "Pergi, tangkaplah ikan." "Apa! Aku

baru saja kembali! Aku baru kembali dari sana dan tidak mendapat

apapun! Dan Engkau berkata aku harus kembali lagi ke sana di siang

hari? Lihatlah, Tuan. Aku seorang nelayan. Aku mencari ikan sepanjang

kehidupanku. Apakah Engkau pernah menangkap ikan sebelumnya?

Tidak! Dan Engkau mau memberitahu aku bagaimana cara menangkap

ikan? Tidak tahukah Engkau bahwa siang hari bukan waktu yang tepat

untuk menangkap ikan? Kalau anda ingin menangkap ikan - pergilah di

malam hari! Dan inilah aku. Aku sudah bekerja sepanjang malam; aku

kembali; aku tidak menangkap seekor ikanpun; dan Engkau

mengatakan padaku bagaimana menangkap ikan? Lihatlah, jika Engkau

memberitahu aku tentang Alkitab, aku akan percaya Engkau. Tetapi

Engkau jangan berbicara kepadaku tentang bagaimana menangkap

ikan!" Bukankah Petrus akan berpikir demikian? Apa yang dikatakan

Petrus? Mungkin ia berpikir sejenak, "Siapakah yang pernah

mendengar hal seperti ini? Pergi dan menebarkan jala di siang hari?

Kamu tidak akan pernah menangkap seekor ikanpun di siang hari.

Makanya kita tidak pergi menangkap ikan pada siang hari. Namun

demikian, Petrus berpikir, "Karena Kau yang berkata, aku pergi." Jadi

Petrus pergi dan ia tidak dapat menarik jalanya, karena ikannya terlalu

banyak.

Iman adalah-"Karena Engkau yang mengatakan, aku akan

melakukannya!"

Jika anda memahami ini, anda memahami prinsip itu bahwa Tuhan

Yesus selalu menguji iman kita. Jangan anda duduk merasa nyaman

dan berkata, "Ah, hurry! Haleluya! Aku seorang Kristen sekarang!" Ia

akan menguji iman anda. Anda bertanya, "Ujian apa?" "Inilah ujiannya.

Aku akan mengatakan sesuatu pada anda: anda ingin hidup yang

kekal? Ya! Dengan kasih karuniaKu, kamu akan memperolehnya. Oleh

Page 62: Bmf 23 cahaya injil

54 | C A H A Y A I N J I L

kuasaKu, semua menjadi mungkin. Tetapi Aku menghendaki sesuatu

darimu. Inilah syaratnya. Kamu mau mendengarnya? Pergilah dan

kasihilah musuhmu." Anda berkata, "Tuhan, aku belum dapat

mengasihi temanku-pun, dan Engkau meminta aku mengasihi

musuhku? Belum pernah mendengar sebelumnya! Ini tidak mungkin!"

Mungkinkah orang buta itu disembuhkan dengan segengam tanah?

Mungkinkah orang lumpuh mengangkat tilamnya dan berjalan?

Mungkinkah Petrus pergi di siang hari untuk menangkap dan

mendapatkan ikan sebanyak itu? "Karena Engkau yang berfirman!

Namun, jika Engkau mengatakannya, aku akan melakukannya!"

Itulah sikap seorang Kristen sejati. Saudara-saudara, itulah yang

dimaksudkan dengan iman. Iman berarti, "Karena Engkau

mengatakannya, aku akan melakukannya!" Apakah anda memiliki iman

seperti itu? "Engkau menyuruh aku untuk pergi dan mengasihi

musuhku. Itu bertentangan dengan seluruh pikiranku. Itu di luar

kekuasaanku, tetapi jika Kau menginginkan aku untuk melakukannya,

aku akan melakukan sesuai dengan perintahMu! Apakah anda

mempunyai sikap itu ketika anda datang pada ajaran Tuhan tentang

khotbah di atas bukit? Apakah anda datang dengan kesadaran itu dan

berkata, "Tuhan, karena Engkau yang memerintahnya, aku akan

melakukannya. Aku tidak punya kekuatan untuk melakukannya!"

Tetapi anda memperhatikan setiap kali mereka taat pada perintahNya,

kuasaNya datang untuk memampukan mereka supaya dapat

melakukannya. Setiap kali mereka mematuhinya, itulah yang terjadi.

Orang yang lumpuh itu tidak dapat berjalan - oleh FirmanNya ia dapat

berjalan! Dia dapat bangkit dan berjalan. "Tidak ada salahnya jika

Engkau menghendaki aku bangkit berdiri, aku akan bangkit berdiri. Aku

akan mencobanya!" Lalu Ia coba bangkit berdiri dan mendapati bahwa

dia berhasil. Itulah iman yang hidup - iman yang menyatakan, "Tuhan,

aku akan melakukan perintahMu."

Masuk Ke Dalam Satu Daerah Hidup yang Baru Dengan

Mengasihi Musuh - Seperti Masuk Ke Dalam Tanah Perjanjian!

Kita akan menemukan bahwa Allah, melalui ajaran indah ini yang

Tuhan Yesus berikan pada kita, menghendaki agar kita sebagai ciptaan

baru masuk ke dalam suatu daerah kehidupan yang baru. Daerah

kehidupan yang baru ini adalah daerah kasih. Mungkin sebagai seorang

Kristen baru maupun yang lebih senior, yang tidak pernah

mempraktekkan ajaran ini, maka untuk masuk ke dalam suasana yang

Page 63: Bmf 23 cahaya injil

55 | C A H A Y A I N J I L

baru ini; anda belum terbiasa. Anda akan berpindah dari keegoisan dan

kebencian ke dalam suatu daerah baru, yaitu kasih, kasih Allah. Dan

anda akan merasa seperti berada di negara yang asing. Coba

lakukanlah dan anda akan mendapati, "Aku merasa seperti seorang

asing dalam hal ini. Kasih bukanlah atmosfir yang biasanya aku

menghirup. Kasih bukanlah tanah atau negara yang aku biasanya

hidup." Dan Tuhan Yeus berkata, "Aku ingin kamu pindah ke dalam

tanah yang baru ini, Tanah Perjanjian." Perhatikanlah! Untuk apa kita

keluar dari Mesir? Untuk tinggal dalam padang belantara seperti yang

di lakukan oleh kebanyakan orang Kristen? Tidak sama sekali! Untuk

masuk ke dalam negara baru, tanah yang baru, atmosfir yang baru dan

daerah yang baru, kerajaan Allah - atmosfir kasih. Di sanalah anda

akan menemukan seluruh janji Allah, tetapi hanya di dalam sana.

Apakah anda menyadarinya? Jadi kita akan keluar dari cara hidup yang

lama, keluar dari padang belantara dan masuk ke dalam Tanah

Perjanjian. Hanya di sanalah janji-janji Allah adalah ya dan amin, yaitu

di dalam atmosfir, di daerah baru kasih Allah. Seperti yang telah saya

katakan, saat anda masuk ke dalam daerah itu, pertama-tamanya anda

akan merasa seperti orang asing dan berkata, "Aku belum pernah

berada di Tanah Perjanjian sebelumnya. Aku ada di sini, tetapi aku

tidak tahu bagaimana aku harus berkelakuan disini." Tidak apa-apa!

Hanya tenang saja dan katakan, "Tuhan, Engkau telah memerintahkan

kepada aku. Inilah aku! Oleh iman aku telah telah masuk ke dalam

tanah yang penuh dengan janji-janji Allah.

Jadi kesimpulannya, mari kita perhatikan satu ayat yang

mengagumkan dan yang sangat penting untuk setiap orang Kristen

mengetahui, yaitu di dalam 1 Yohanes 4. Saya akan membacakan

untuk anda.

1 Yoh 4:16 - Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih

Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap

berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah

di dalam dia.

Saya ingin anda merenungkan kata-kata ini lebih dalam lagi di rumah.

Sifat dasar dan karakter Allah adalah kasih. Dan barangsiapa yang

tetap di dalam kasih, yaitu ia hidup dalam kasih, dia hidup dalam Allah

dan Allah hidup di dalam dia. Mari kita tinggalkan kata 'abide' (tinggal)

sekarang. Ini sebuah kata dalam bahasa Inggris kuno. Mari kita lihat di

Page 64: Bmf 23 cahaya injil

56 | C A H A Y A I N J I L

bahasa Inggris modern. Kata 'abide' mempunyai arti sederhana, yaitu

'hidup'. Yaitu, Allah hidup dalammu dan kamu hidup dalam Allah. Wah!

Itu sungguh-sungguh adalah suatu daerah baru dalam kehidupan.

Pernahkah anda mencoba sebelumnya? Saudara-saudara sekalian,

saya pernah mencobanya. Saat pertama saya mencobanya dan masuk

ke dalam atmosfir kehidupan yang baru ini, itu adalah suatu

pengalaman yang sangat menakjubkan bagi saya. Saya ingat saat

pertama saya mengecapnya, itu sungguh-sungguh seperti masuk ke

dalam Kanaan, sejenis surga di atas bumi. Tetapi banyak orang Kristen

hidup dalam hutan belantara. Mereka tidak pernah masuk dalam Tanah

Perjanjian. Mengapa? Karena mereka belum masuk ke dalam ajaran-

ajaran Tuhan, yaitu ke dalam atmosfir yang baru ini. Inilah Tanah

Perjanjian, tanah yang penuh dengan janji-janji rohani; masuklah ke

dalamnya. Jangan habiskan waktu anda di dalam padang belantara,

karena anda akan tewas di sana. Tuhan berkata, "Pergilah dan hiduplah

seperti ini. Pergilah ke sana dan masuk ke dalam atmosfir kasih yang

baru dan hiduplah di dalam atmosfir kasih itu.

Karena barangsiapa yang hidup dalam kasih, ia akan menemukan

bahwa ia hidup dalam Allah dan Allah hidup dalam dia." Bukankah itu

intinya menjadi seorang Kristen? Jadi janganlah melekat pada negara

yang lama, cara hidup yang lama di mana anda sudah terbiasa hidup

dalamnya. Seluruh tragedi dalam Perjanjian Lama adalah karena

mereka telah hidup sedemikian lama di Mesir sehingga mereka tidak

terbiasa dengan cara hidup yang baru. Dan mereka selalu merindukan

untuk kembali ke Mesir, dan saya melihat inilah persis apa yang terjadi

pada orang-orang Kristen. Mereka hidup dalam dosa dan keegoisan

mereka sedemikian lama waktu - mereka telah di-indoktrinasi oleh

pikiran dunia ini - sehingga mereka hanya dapat memikirkan tentang

bawang prei dan bawang putih yang ada di Mesir. Mereka melekat pada

cara hidup yang lama. Tetapi jika anda mau diselamatkan, tidak cukup

hanya keluar dari Mesir. Karena keluar dari Mesir hanya membawa

anda ke dalam padang belantara. Anda harus masuk ke dalam Tanah

Perjanjian. Dan ingatlah: hanya dalam Tanah Perjanjian anda akan

mengalami janji Allah - kuasa keselamatanNya dan kehidupan yang

kekal!

Page 65: Bmf 23 cahaya injil

57 | C A H A Y A I N J I L

Jangan Melakukan Kewajiban Agamamu Di Hadapan

Orang

Matius 6:1-8, 16-18 - Disampaikan oleh Pastor Eric Chang

Mari kita melihat ke dalam kekayaan yang terdapat didalam firman

Tuhan dalam Matius 6:1-8, 16-18 dan melihat apa artinya.

"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di

hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian,

kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi

apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau

[mencanangkan hal itu - meniupkan terompet], seperti yang

dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-

lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika

engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu

apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu

diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang

tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu

berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka

mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat

dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat

orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah

mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke

dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu

yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat

yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula

dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan

orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa

karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.Jadi

janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui

apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti

orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang

melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata

kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan

Page 66: Bmf 23 cahaya injil

58 | C A H A Y A I N J I L

cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa

engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang

ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang

tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Pertama, izinkan saya membagikan dengan anda sesuatu tentang

struktur kepada fasal ini. Matius Fasal 6 akan mengarahkan perhatian

kita kepada hubungan kita dengan Allah. Di dalam Matius Fasal 5, yang

dititikberatkan adalah hubungan kita dengan sesama manusia, yaitu,

bagaimana seorang Kristen yang sejati berhubungan dengan orang

lain? Namun di Matius Fasal 6, perhatian sekarang dialihkan kepada

hubungan kita dengan Allah, dan didalam beberapa ayat inilah terdapat

semacam transisi (peralihan) yang membawa kita ke dalam satu

hubungan yang lebih dalam dengan Allah. Pokok dari fasal ini bisa

dikatakan sebagai: apakah yang menjadi motivasi seorang Kristen yang

sejati? Apa yang memotivasikan seorang Kristen yang benar? Dan

bagaimana motivasi ini berbeda dari seorang non-Kristen atau seorang

Kristen yang munafik, dan sayangnya, ada banyak sekali orang seperti

ini disekitar kita. Dan Allah larang kita menjadi salah satu dari mereka!

Kita telah melihat bahwa Khotbah di atas Bukit bukanlah satu koleksi

ajaran etis, yang semata mengajar kita bagaimana menjadi baik, tetapi

merupakan satu deklarasi, satu konstitusi kerajaan Allah, yang

memberitahu kita apa ajaran spiritual itu. Apakah perbedaannya antara

ajaran etis dan ajaran spiritual? Ajaran etis hanya menyuruh anda

menjadi baik dan mendesak anda untuk berusaha lebih keras menjadi

baik. Itulah ajaran etis. Apabila saya berkata kepada anda, " Jangan

melakukan hal-hal yang jahat! Berusahalah menjadi baik", itu adalah

satu pernyataan etis. Tetapi ajaran spiritual jauh melebihi itu. Ajaran

spiritual tidak semata berkata kepada anda, "Jadilah baik," tetapi,

"Kamu harus samasekali diubahkan oleh kuasa Allah." Khotbah di atas

Bukit tidak dapat diterapkan tanpa kuasa Allah. Saya harap sampai

sekarang, anda telah memahami poin ini dengan jelas sekali. Ini bukan

hanya sebuah ajaran etis, ini adalah ajaran spiritual. Ini adalah ajaran

Yesus, yang berkata kepada kita: "Kamu harus menjadi seperti ini,

tetapi kamu harus menjadi seperti ini oleh kuasa Allah. Kamu tidak

dapat menjadi seperti ini dengan cara yang lain." Kecuali anda

diubahkan, dilahirkan kembali, diperbaharui, apapun istilah yang anda

gunakan, anda tidak dapat menggenapi ajaran seperti ini; adalah

mustahil. Ajaran spiritual adalah mustahil untuk digenapi karena ia

Page 67: Bmf 23 cahaya injil

59 | C A H A Y A I N J I L

tidak hanya menyuruh anda berbuat baik; ia menyuruh anda menjadi

berbeda. Ia menyuruh anda menjadi baru. Ia menyuruh anda untuk

masuk ke dalam satu cara hidup yang baru.

Tujuh 'Jangan' Yang Membentuk Struktur Fasal

Perhatikan struktur fasal ini. Ayat 1 mengatakan, "Ingatlah, jangan

kamu melakukan kewajiban agamamu......" Kata 'jangan' ini sangatlah

penting. Mengapa kita menekankan kata 'jangan' dalam ajaran Tuhan

Yesus disini? Karena ini sangat penting untuk membantu kita

memahami seluruh struktur bagi Fasal 6 and bagian awal dari Fasal 7.

Izinkan saya menunjukkan kepada anda apa maksud saya. Matius 6:2

berbunyi, "Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau

mencanangkan hal itu....". Jadi sini diajarkan, "Janganlah, apabila

engkau memberi sedekah, menggembargemborkan hal itu."

Anda akan menemukan tujuh kali kata 'jangan' itu dipakai. Satu

struktur yang sempurna! Dalam menjelaskan arti 'jangan' yang

pertama, tujuh 'jangan' yang lain mulai mengikuti dan anda harus

melihat keindahan struktur ini. 'Jangan' yang pertama - untuk

menjelaskan 'jangan' di ayat 1 - 'jangan' yang pertama muncul di

Matius 6:2, "Janganlah engkau mencanangkan hal itu." Dan kemudian

diikuti oleh dua 'jangan' lagi yang bersangkutan. Sebenarnya, dalam

naskah asli, (hal ini agak sulit untuk dijelaskan, namun bagaimanapun)

'jangan' yang kedua terdapat dalam Matius 6:7, "Lagipula dalam

doamu itu, janganlah kamu bertele-tele.....". Tentu saja, ini

berhubungan dengan 'jangan' di Matius 6:5, yang sebenarnya kata

yang berbeda dalam bahasa asli, tetapi juga diterjemahkan sebagai

'jangan'. Jadi 'jangan' yang pertama ada di ayat 2; 'jangan' yang kedua

di ayat 7; 'jangan' yang ketiga di ayat 16: "Apabila kamu berpuasa,

janganlah murah mukamu.....". Yang keempat ada di ayat 19:

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi...." Yang kelima ada di

ayat 25: "Janganlah kuatir akan hidupmu....". 'Jangan' yang keenam

adalah: "Janganlah menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." di

Matius 7:1. Dan 'jangan' yang ketujuh adalah: "Jangan kamu

memberikan barang yang kudus kepada anjing.....", yang terdapat di

Matius 7:6. Apa artinya semua ini akan kita pelajari di waktu akan

datang. Hari ini kita hanya akan melihat tiga 'jangan' yang pertama.

Setelah Yang Negatif, Tuhan Yesus Memberikan Yang Positif

Untuk Kita Lakukan

Page 68: Bmf 23 cahaya injil

60 | C A H A Y A I N J I L

Ini tidak berarti ajaran Tuhan itu bersifat negatif. Tidak! Anda lihat,

Tuhan Yesus berkata 'jangan' dan kemudian Ia langsung melanjutkan

untuk mengatakan apa yang harus kita lakukan. Maksud dari 'jangan'

itu adalah seperti meletakkan kain hitam untuk memberikan satu

kontras kepada kain putih yang ada didepan. Jadi kata 'jangan' tidak

mempunyai maksud negatif, tetapi dipakai untuk memperlihatkan apa

yang positif. Ia berkata, 'jangan', dan kemudian Ia berkata, "Dan Aku

beritahu kamu apa yang harus kamu lakukan, apa yang harus kamu

lakukan, apabila kamu menjadi seorang manusia baru."

Setelah melihat semua ini, Tuhan Yesus segera menyatakan apa yang

harus kita lakukan. Perhatikan kata 'tersembunyi' yang muncul

berulang-ulang kali dalam fasal ini. Tersembunyi! Ini akan berkontras

dengan apa yang tidak harus kita lakukan sebagai pameran dan apa

yang harus kita lakukan sebagai seorang Kristen - yaitu, segala sesuatu

dilakukan secara tersembunyi. Jangan keliru menangkap maksud saya.

Jangan salah memahami apa yang dikatakan oleh Tuhan. Kontras itu,

tentu saja, adalah perbedaan diantara mereka yang suka menarik

perhatian orang lain dan mereka yang memperhatikan kehidupan

spiritual yang dalam. Inilah yang diartikan oleh 'tersembunyi'. Kata

'tersembunyi', tentu saja, anda sudah perhatikan banyak kali sekarang.

Anda dapat melihatnya muncul dua kali dalam ayat 4, dua kali dalam

ayat 6, dan dua kali dalam ayat 18. Makanya, ketika anda mempelajari

Alkitab, pelajarilah polanya. Terdapat satu pola yang indah. Dalam

segala sesuatu yang Allah kerjakan, terdapat satu pola. Jika anda

memperhatikan sehelai daun, anda akan melihat satu pola yang indah

pada daun tersebut. Ketika anda melihat pengajaran Tuhan, anda akan

sentiasa menemukan suatu pola yang sama. Apabila anda membaca

surat Roma, anda perhatikan suatu pola tertentu mulai muncul. Itulah

tandanya hasil perbuatan Allah. Jadi, disini kita melihat keindahan

pekerjaan tangan Allah.

Apa yang perlu kita perhatikan disini adalah bahwa yang dikontraskan

adalah motif: motif yang mendorong seorang Kristen yang sejati

melakukan segala sesuatu. Motifnya sangat berbeda. Dalam ayat 1,

perhatikan kata-kata ini: mereka melakukan kewajiban agama "supaya

dilihat orang". Supaya orang lain dapat melihat, "Oh, betapa baiknya

orang ini! Betapa benarnya orang ini!" Dengan demikian, mereka

memberikan kemuliaan kepada orang itu, "Ah, dia orang yang sangat

bagus sekali!" Betapa enaknya kita rasakan ketika orang menepuk-

Page 69: Bmf 23 cahaya injil

61 | C A H A Y A I N J I L

nepuk di punggung kita. Itulah caranya seorang manusia duniawi

rasakan. Dan ukuran kerohanian yang sebenarnya adalah ketika orang

memuji anda, itu tidak membuat anda merasa gembira. Jika seseorang

memuji anda dan itu membuat anda merasa senang, ini menunjukkan

bahwa akar rohani anda masih tidak dalam. Ini menunjukkan anda

masih sangat duniawi. Tetapi jika orang memuji anda dan itu tidak

terlalu menganggu anda, anda mengabaikannya seolah-olah berkata,

"Puji Tuhan! Itu dari Dia!" dan tidak terlalu mempengaruhi anda, maka

anda dapat melihat bahwa kehidupan rohani anda menjadi semakin

mendalam karena rahasia kehidupan Kristen terdapat pada tempat

persembunyian Allah. Itu adalah satu rahasia! Ketersembunyian inilah

yang dititikberatkan oleh Tuhan. Maka motivasinya adalah -

bandingkan kedua ini - perbedaan antara keinginan akan publisitas dan

pujian, dan yang satu lain hanya menginginkan satu hubungan yang

tersembunyi dengan Allah. Jadi, seorang Kristen yang sejati

mempunyai akar-akar yang dalam dan ia memperhatikan akar-akar itu.

Orang-orang Munafik Menginginkan Aplus Dari Manusia

Perhatikan bahwa kata 'munafik' muncul banyak kali didalam fasal ini,

misalnya, "Janganlah seperti orang munafik....." (ayat 5). Apakah

seorang munafik? Bagaimana anda mendefinisikan seorang munafik?

Nah, definisinya diberikan tepat di dalam fasal ini. Seorang munafik

adalah seorang yang menginginkan pujian dari manusia. Ia melakukan

segala sesuatu supaya orang lain dapat memujinya. Itulah yang dia

inginkan. Anda tahu, saya ingin bagikan kepada anda, saudara-

saudara, bahwa terdapat pekerjaan-pekerjaan tertentu yang

tampaknya sangat berbahaya bagi seorang Kristen, misalnya, seorang

artis. Seorang artis kelihatannya hidup dari aplus manusia. Ia tidak

dapat hidup tanpa aplus dari manusia. Ia bekerja untuk mendapatkan

tepuk-tangan yang gemuruh. Ia bekerja keras untuk mendapatkannya.

Kelihatannya kepada saya bahwa ini adalah profesi yang sangat

berbahaya. Pada akhirnya, anda menyanyi untuk mendapatkan aplus

itu. Apakah mereka menyanyi karena mereka tidak menghiraukan

apakah anda aplus mereka atau tidak? Apakah mereka berkata, "Aku

melakukan ini demi kemuliaan Allah?" Pasti hanya sedikit penyanyi

yang seperti itu. Mereka memainkan piano dengan baik karena mereka

menginginkan aplus itu; orkes bermain untuk aplus; aktor berlakon

juga untuk aplus. Semuanya bergantung kepada aplus manusia. Profesi

Page 70: Bmf 23 cahaya injil

62 | C A H A Y A I N J I L

seperti ini tampaknya sangat-sangat berbahaya bagi orang Kristen

karena seluruh motivasinya adalah mencari kemuliaan dari manusia.

Seorang Kristen bukanlah seorang aktor di panggung kehidupan untuk

diaplus oleh manusia. Jalankanlah kehidupan ini sedemikian rupa anda

tahu hubungan anda dengan Allah adalah baik. Tentu saja, disini juga

terdapat pencobaan yang harus kita waspadai. Saya kadang-kadang

begitu tidak menghiraukan pendapat manusia sehingga ketika mereka

mencela saya, saya tidak terganggu sama sekali. Meskipun kecaman

itu palsu dan tidak benar, saya tidak peduli. Saya sedang belajar untuk

mengubah sikap itu sedikit karena bisa saja buruk untuk tidak

menghiraukan kecaman orang. Saya ingat banyak kali Helen istri saya

berkata kepada saya, "Lihat! Hal-hal yang mereka katakan tentang

anda tidak benar. Mengapa anda tidak membela diri anda, mengapa

tidak membuat satu pernyataan umum?" Saya berkata saya tidak

kuatir sedikitpun apa pandangan mereka terhadap saya. Istri saya

menjawab, "Tapi bagaimana dengan kesaksian anda? Jika tidak benar,

anda harus meluruskan hal itu." Dan seringkali, sebagaimana dia

ketahui, saya enggan menyusahkan diri saya. Saya tidak peduli sama

sekali; mereka bisa mengatakan apa saja tentang saya. Saya tidak

terganggu sama sekali. Saya hanya diganggu oleh apa yang melukai

jemaat, apa yang melukai pekerjaan Allah, apa yang melukai Tuhanku,

dan apa yang melukai kemuliaan-Nya. Semua itu menganggu saya!

Tetapi apa yang mereka katakan tentang saya tidak menganggu saya.

Mereka bisa mengatakan apa saja yang mereka suka. Namun begitu,

kita harus juga, kadang-kadang, berhati-hati jangan-jangan kita

memberikan suatu kesan bahwa kita tidak peduli akan orang lain

samasekali, dan itu adalah salah. Jadi kita berusaha hanya untuk

menyenangkan Allah dan melakukannya dengan penuh hikmat, tetapi

jangan kita hidup untuk aplus dari manusia.

Jadi perhatikan bahwa seorang munafik adalah seseorang yang suka

memamerkan diri didepan umum. Selidikilah diri anda! Kita semua

memiliki kecenderungan untuk berbuat seperti itu dan kita harus

berhati-hati. Izinkan saya mengatakan kepada anda bahwa ancaman

terbesar kepada kehidupan Kristen adalah kemunafikan. Itulah

sebabnya Tuhan Yesus mengatakannya berulang kali. Ia

memperingatkan kita tentang kemunafikan - ragi orang Farisi dan ahli-

ahli Taurat! Ia menyuruh kita berjaga-jaga. Catatkan bahwa,

kemunafikan masuk dengan perlahan-lahan kedalam kehidupan Kristen

Page 71: Bmf 23 cahaya injil

63 | C A H A Y A I N J I L

dan mengikis habis seluruh kehidupan Kristen kita. Pada akhirnya,

anda akan mendapati seraya kehidupan rohani anda merosot, anda

semakin memamer-mamerkan diri didepan umum. Seringkali anda

akan mendapati banyak orang Kristen memiliki segalanya diluar; tapi

kosong didalam. Kita harus pergi ke tempat persembunyian Allah.

Tempat persembunyian-Nya - ah, tempat yang menakjubkan! Berapa

banyak yang mengenal tempat persembunyian Allah?

Orang Kristen Daunan lwn Orang Kristen Berakar

Alkitab banyak berbicara tentang tempat persembunyian. Baru tadi,

dalam Mazmur 32 kita membaca kata-kata ini, "Engkaulah

persembunyian bagiku - tempat dimana aku beristirahat." Apakah anda

merasa nyaman dengan Allah? Apakah Dia yang anda dekati setiap

kali, khususnya pada malam hari? Anda beristirahat dengan Dia! Anda

beristirahat didalam Dia. Disini ada beberapa ayat: Maz. 31:20; 27:5

dan 91:1. Ayat-ayat yang indah! Allah ialah tempat persembunyian

kita: tempat dimana kita bernaung, tempat dimana kita suka tinggal

didalam.

Demikian, ini menunjukkan perbedaan diantara dua macam Kristen:

mereka yang saya sebut sebagai 'orang Kristen daunan' dan 'orang

Kristen berakar'. Orang Kristen macam apa anda, yang berdaun atau

yang berakar? Anda tahu, daun sangat cantik. Ah, saya makin lama

makin mengagumi kecantikan daun-daunan, khususnya di Kanada.

Pohon maple - saya tidak pernah melihatnya di Inggeris - daunnya

berubah menjadi begitu merah dan bentuknya begitu indah sekali dan

cantik. Daun sangat cantik! Masalahnya mereka tidak tahan lama.

Mereka layu dan jatuh. Orang Kristen daunan adalah yang tampil elok

di permukaan. Anda melihat mereka dan mereka kelihatan begitu

indah. Wow! Orang Kristen yang hebat! Lihatlah! Ia bahkan berubah

menjadi merah, seperti daun maple, menyala-nyala dengan semangat,

tanpa menyadari bahwa saat ia mulai menyala, itulah saat yang paling

berbahaya. Itu sudah mendekati waktunya ia jatuh. Saya sangat kuatir

tentang beberapa orang Kristen. Saudara-saudara, saya sangat kuatir.

Saya sangat kuatir tentang mereka yang menjadi makin aktif. Lebih

aktif mereka, lebih kuatir saya karena kelihatannya kepada

sayamereka sedang mendekati titik dimana mereka akan jatuh dengan

cepat. Siapa saja yang pernah melayani didalam gereja selama

beberapa waktu akan memperhatikan gejala ini. Astaga! Orang-orang

yang begitu bersungguh-sungguh, mereka yang begitu aktif, dimana

Page 72: Bmf 23 cahaya injil

64 | C A H A Y A I N J I L

mereka? Sangat menakutkan. Orang-orang Kristen daunan - mereka

membimbangkan saya. Mereka kelihatan begitu indah, begitu

menyenangkan bersekutu dengan mereka pada waktu itu. Mereka

begitu aktif. Mereka menggerisik - berdesir-desau seperti daun-daun

yang ditiup angin. Ah! Mereka orang Kristen yang begitu hebat ketika

itu, tetapi mereka tidak bertahan lama. Itulah masalahnya dengan

daun.

Tetapi orang Kristen yang berakar, ah! Mereka masuk kedalam - diam

dan dalam! Anda tidak dapat melihat akar. Akar bertumbuh ditempat

yang tersembunyi! Merekalah yang hidup di tempat persembunyian,

menarik makanan, menolong orang lain, memberkati orang lain. Akar

memberi hidup kepada semua yang ada diatas. Ia memberi hidup

kepada daun-daun. Ia memberi hidup kepada seluruh pohon, namun

tanpa suara, tanpa merepotkan, tanpa memamer-mamerkan, tanpa

publisitas. Sangat indah, bukan, orang Kristen yang berakar ini? Tidak

seperti daun, akar tidak berubah pada suatu pohon. Akar tetap sama

dari tahun demi tahun. Mereka bertumbuh dan bertumbuh dan

bertumbuh. Mereka tidak berubah. Mereka tidak jatuh. Mereka tidak

layu pada musim dingin. Mereka terus bertumbuh, karena mereka

hidup. Tempat persembunyian Allah! Merekalah orang Kristen yang

berakar. Mereka meletakkan akar mereka 'dibelakang layar' seperti

yang disebutkan dalam kitab Ibrani: dibelakang tirai, yaitu tempat yang

maha kudus. (Misalnya Ibrani 9:3)

Anda orang Kristen yang bagaimana? Apakah anda mempunyai akar

dibawah? Atau apakah anda seorang Kristen daunan untuk ditonton

semua orang, untuk diaplus semua orang? Mereka semua mengenal

anda! Ah, andalah orang penting itu - orang penting di dalam

organisasi ini dan organisasi itu. Izinkan saya memberitahu anda,

ketika saya memikirkan kehidupan orang-orang yang pernah saya

kenal, saya perhatikan perbedaan antara orang Kristen daunan dan

orang Kristen berakar. Orang Kristen berakar adalah mereka yang diam

dan dalam, tetapi besar kekuatannya. Anda mengeluarkan orang-orang

Kristen berakar ini, percayalah, gereja akan roboh. Anda mengeluarkan

orang-orang Kristen daunan, tidak ada apa-apa yang terjadi. Gereja

tampak tidak begitu bagus, kurang perhiasannya, tetapi kehidupan

tetap ada disitu. Anda mengeluarkan akarnya, maka habislah, tamatlah

gereja itu. Kehidupan rohani gereja bergantung kepada orang-orang

Kristen yang berakar. Saya masih ingat seorang saudara di London. Ia

Page 73: Bmf 23 cahaya injil

65 | C A H A Y A I N J I L

tidak tampak signifikan. Tidak ada yang perhatikan dia. Ia tidak

popular. Ia tidak menyolok. Tidak ada yang memperhatikan dia, tetapi

saya memperhatikan dia. Saya mengatakan bahwa orang ini adalah

orang Kristen yang berakar. Akarnya tumbuh jauh kedalam. Ia stabil

seperti sebuah batu. Seperti batu! Dalam pendalaman Alkitab, dalam

apa saja yang ia lakukan, ia melakukannya tanpa cacat. Secara diam-

diam, tanpa cerewet, tanpa menunjuk-nunjuk - ia melakukannya!

Seorang Kristen yang berakar! Apabila semua yang lain, dengan

bergulirnya waktu selama bertahun-tahun, telah menjadi suam-suam

kuku, bagaimana dengan dia? Saya menerima laporan tentang dia

selama ini. Tidak ada suatupun yang menganggu dia! Orang Kristen

daunanlah yang dipengaruhi oleh perubahan musim. Pada musim semi,

mereka mulai berbunga. Pada musim panas, mereka rasa enak. Pada

musim gugur, masih dapat bertahan sedikit. Pada musim dingin,

mereka hilang. Ketika pencobaan dan kesusahan datang, mereka tidak

ada lagi. Orang Kristen yang berakar menghadapi semua itu dengan

matang. Mereka tidak mengeluh. Mereka tidak memberengut. Mereka

menjadi semakin kuat.

Saudara-saudara, anda orang Kristen yang bagaimana? Saya berkata -

khususnya kepada mereka yang baru saja dibaptis - saya berdoa pada

Allah agar setiap orang menjadi orang Kristen yang berakar dan tidak

hanya orang Kristen daunan. Biarlah akar anda bertumbuh! Jauh

kedalam tempat persembunyian Allah! Anda inginkan kehidupan,

kehidupan yang berlimpahan? Anda hanya dapat menemukannya di

tempat persembunyian Allah. Dimana lagi anda dapat menemukan

hidup yang berkelimpahan jika tidak di tempat persembunyian Allah?

Jadi saya katakan khususnya kepada mereka yang baru dibaptis,

catatkan dengan berhati-hati perbedaan diantara dua macam orang

Kristen, dan berdoalah kepada Allah, "Tuhan, jadikan aku orang Kristen

yang berakar, yang tinggal di tempat persembunyian-Mu, yang

menikmati persekutuan dengan Engkau."

Berakar di Tempat Persembunyian Allah

Disini saya ingin mengingatkan khususnya kaum muda yang cenderung

mengiatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang dangkal. Saya

mengatakan ini juga khususnya kepada mereka yang baru dibaptis.

Jangan bayangkan bahwa seorang Kristen yang baik selalu melibatkan

diri dalam semua kegiatan yang sedang berlangsung. Jika ada piknik,

anda terburu-buru pergi piknik. Jika ada pendalaman Alkitab, anda

Page 74: Bmf 23 cahaya injil

66 | C A H A Y A I N J I L

terburu-buru menghadiri pendalaman Alkitab. Apa saja, tidak apa-apa!

Jika ada kegiatan, anda pergi. Anda menghadiri semuanya! Anda pergi

menghadiri setiap pendalaman Alkitab. Inilah orang Kristen super; ia

tidak pernah absen dari satu pertemuan pun! Izinkan saya

memberitahu anda, anda menghadiri begitu banyak pertemuan, anda

tidak ada waktu untuk berdoa. Anda punya begitu banyak waktu untuk

pertemuan, tapi anda tidak punya waktu untuk Allah ditempat

persembunyian-Nya. Anda terlalu sibuk - terlalu sibuk melakukan

pekerjaan Allah sehingga anda tidak ada waktu untuk Allah! Aneh!

Bagaimana kita berakhir dalam situasi kacau-balau seperti itu? Terlalu

sibuk untuk Allah sehingga tidak ada waktu untuk Allah! Semuanya

hanya di permukaan. Jangan berpikir bahwa seorang Kristen yang

berakar adalah seorang yang terlalu aktif. Mungkin ada yang tidak

beres dengan kelenjer gondok anda. Mereka terlalu aktif. Kelenjer

gondok anda terlalu aktif, anda akan kewalahan. Ini tidak bagus!

Jadi, anda harus menjadi seorang Kristen yang mengetahui tempat

persembunyian Allah. Jika anda tidak mempunyai waktu untuk Allah,

itu akan membawa malapetaka, bukan saja bagi seorang Kristen, tapi

bagi setiap manusia Allah. Setiap manusia Allah hanya dapat bertahan

hidup apabila akarnya berada dalam tempat persembunyian Allah.

Anda akan perhatikan bahwa setiap manusia Allah, secara alami adalah

seorang yang agak pendiam. Anda akan perhatikan fakta ini seraya kita

melanjutkan pembahasan. Mengapa? Karena ia menghabiskan banyak

waktu - kesukaannya adalah - didalam kediaman hadirat Allah. Ia tidak

peduli akan keriuhan. Ia mungkin seorang yang sangat sibuk, tetapi ia

menginginkan kesepian. Saya beritahu anda saya sendiri cenderung

menarik diri ke tempat yang sepi. Setelah suatu pertemuan, setelah

semua kegiatan dan kesibukan itu berlalu, saya hanya ingin

menghabiskan waktu dengan tenang bersama Tuhan - untuk mengisi

kembali kuasa rohani. Tanpa kuasa itu, anda tidak dapat melayani. Dan

karena itulah banyak orang begitu sibuk melayani Allah sehingga

mereka kehabisan tenaga. Anda harus menempatkan akarmu ditempat

persembunyian itu. Dan karena itu, anda akan menemukan bahwa

seringkali, saya segera menarik diri seusai suatu pertemuan. Saya

hanya mau mendiamkan diri dihadapan Allah, karena disitulah

terdapatnya kekuatan.

Ada orang mendapati John Sung sangat aneh. Ia tidak banyak

berbicara dengan orang, jangankan melakukan kunjungan; ia tidak

Page 75: Bmf 23 cahaya injil

67 | C A H A Y A I N J I L

melakukan hal-hal seperti itu. Selesai satu pertemuan, ia menghilang.

Anda bahkan tidak dapat menemukan dia untuk meminta nasihat. Ia

tidak menasihati orang lain. Ia tidak ada waktu untuk itu. Anda

berkata, "Kemana ia pergi?" Segera, seusai suatu pertemuan, ia

menarik diri ke dalam kamar dan mengunci pintu. Ia tidak berbicara

kepada siapa-siapa. Anda berkata, "Orang yang aneh! Tentu saja jika

aku punya masalah, engkau harus menasihati aku!" Tahukah anda

mengapa? Orang yang menganggap anda aneh tidak paham bahwa

tidak seorangpun dapat melayani Allah tanpa menghabiskan waktu

yang sangat, sangat lama ditempat persembunyian Allah. Anda tidak

mempunyai kekuatan untuk melakukannya. Dan karena itu John Sung

meluangkan hampir semua waktu yang ada diantara pertemuan-

pertemuan ditempat persembunyian-Nya, dan kemudian muncul untuk

pertemuan yang berikut. Ia jarang berbicara kepada orang lain pada

waktu-waktu yang sibuk dalam pelayanan.

Oleh karena itu, setiap manusia Allah adalah seorang yang

menghabiskan banyak waktu di padang gurun. Dan jika sekali-kali Allah

memimpin anda keluar kedalam padang gurun, saudara-saudaraku,

jangan mengeluh, dan jangan bersungut. Jika anda bijaksana, Allah

sebenarnya sedang memberitahu anda, "Lihat! Kamu terlalu banyak

daun! Apa yang kamu butuhkan adalah akar. Datanglah ketempat

persembunyian-Ku!" Ia akan memimpin anda keluar kedalam padang

gurun. Musa ialah seorang manusia Allah, dan Allah melatihnya selama

40 tahun - 40 tahun penuh di padang gurun menggembalakan domba-

domba - sebelum Allah mengutusnya ke Mesir dan berkata, "Biarkanlah

umat-Ku pergi!" Anda berkata, "Mengapa 40 tahun itu disia-siakan?" 40

tahun itu tidak disia-siakan. 40 tahun itu dihabiskan ditempat

persembunyian Allah, untuk mengenal Allah, untuk menarik kuasa-Nya

demi menggenapi tugas itu. Tanpa 40 tahun di padang gurun itu, ia

tidak akan dapat melakukan tugas itu. Paulus memberitahu jemaat di

Galatia bahwa ia sendiri, setelah bertemu dengan Tuhan,

menghabiskan tiga tahun di padang gurun. Anda berkata, "3 tahun

disia-siakan!" Tidak samasekali! Itulah waktunya untuk

memperdalamkan akar! Saya beritahu anda, saudara-saudara, saya

sudah menghabiskan banyak tahun di padang gurun - banyak tahun di

padang gurun - dimana Allah mengajar saya untuk memperdalamkan

akar. Tanpa akar itu, anda tidak mempunyai kuasa. Tanpa kuasa itu,

anda tidak akan menghasilkan apa-apa! Samasekali membuang tenaga

Page 76: Bmf 23 cahaya injil

68 | C A H A Y A I N J I L

dan waktu! Sekali lagi saya berkata kepada mereka yang baru dibaptis,

perdalamkanlah akar anda. Dan apabila Allah mengesampingkan anda

untuk suatu waktu, meninggalkan anda didalam 'ketenangan' dan

sepertinya anda berada di tengah-tengah padang gurun, bersyukurlah

kepada Allah! Ia sedang mengajar anda untuk meletakkan akar anda

kedalam tempat persembunyian itu.

Dalam Menerapkan Ajaran Tuhan, Jangan Dibatasi Oleh

Penafsiran Harfiah

Sekarang, mari kita datang ke butir yang berikut. Setelah memahami

prinsip disini tentang tempat persembunyian ini, kita akan melihat tiga

hal - tiga 'jangan' itu secara singkat - dan melihat bagaimana perilaku

seorang Kristen yang berakar secara praktis. Perhatikan betapa

praktisnya ajaran Tuhan. Ajarannya tidak diluar jangkauan kita

sehingga kita bertanya, "Apa hubungannya ajaran ini dengan

kehidupan praktis?" Pengajaran Yesus - setelah menetapkan prinsipnya

- segera diterapkan kedalam kehidupan praktis, kehidupan seharian.

Itulah keindahan ajaran Yesus. Ajaran-Nya sangat praktis.

Pertamanya, dari ayat 2-4, perhatikan bagaimana dalam hal memberi

sedekah perbedaan perilaku diantara dua jenis orang Kristen, atau dua

jenis orang beragama. Yang satu memberi untuk mendapatkan

publisitas. Tentu saja, mencanangkan, atau menurut tulisan asli,

meniupkan terompet, adalah bahasa kiasa. Tidak berarti orang Farisi

mengeluarkan terompet dan mulai meniupnya, sambil berkata, "Lihat!

Aku sedang memberi uang sekarang!" Ini adalah bahasa kiasan.

Apabila anda membaca Alkitab, jangan membacanya secara harfiah.

Anda tahu, saya kadang-kadang mendapati Tuhan Yesus begitu 'lucu',

jika saya diizinkan memakai kata itu. Ia begitu gemilang dalam cara Ia

menyampaikan kata-kata-Nya, dan kadang-kadang begitu lucu,

sehingga saya berpikir Tuhan Yesus adalah seorang yang sangat lucu.

Ia sangat menakjubkan! Anda coba bayangkan bagian itu ketika Ia

berkata kepada orang-orang Farisi, "nyamuk kamu tapiskan, tapi unta

kamu telan!" Ha! Coba anda gambarkan itu dalam pikiran anda; satu

gambaran yang lucu sekali. Sangat menarik! Dan Tuhan Yesus dengan

sengaja berkata, "Bayangkan seorang yang sedang menelan seekor

unta", dan anda mau tidak mau akan tertawa. Sangat menggelikan!

Dan disini, tentu saja - orang-orang Farisi meniupkan terompet ketika

memberikan sedekah - satu gambaran yang sangat lucu! Sangat tajam

Page 77: Bmf 23 cahaya injil

69 | C A H A Y A I N J I L

dan menusuk! Sementara anda tertawa, pesannya langsung masuk

kedalam tenggorok anda.

Saya ingat seorang dosen di Sekolah Alkitab. Ia adalah seorang yang

sangat lucu, namun sangat saleh. Dan pada umumnya ia mengajar

Sejarah Gereja, yang menurut kebanyakan orang, subyek yang paling

membosankan di dunia. Namun tidak demikian apabila ia yang

mengajar! Jika anda pernah mendengar sebuah kelas yang mana anda

terdengar suara gelak-tawa yang keras, itu pasti Dr. Fawcett sedang

mengajar Sejarah Gereja. Dan ini sangat luarbiasa. Ia tidak melakukan

itu untuk menghiburkan orang. Itu karena apa yang ia mengajar, ia

menyampaikan dengan cara yang begitu mempesonakan sehingga

dapat membantu anda mengingat dengan lebih baik. Yesus

menggunakan kisan-kiasan seperti itu - kiasan-kisan yang lucu dan

menarik - untuk membantu anda melihat gambaran itu di pikiran anda.

Sangat mudah untuk mengingat suatu gambaran yang lucu. Sangat

sulit untuk mengingat suatu gambaran yang membosankan. Dan

sementara kami semua tertawa dalam kelas Sejarah Gereja, ia tidak

pernah melepaskan kesempatan supaya sementara mulut kami masih

luas terbuka, kebenaran masuk kedalam. Ia masuk dengan cepat

sekali. Jadi sementara kami memikirkan gambaran yang lucu itu dan

kita menertawakannya, kebenaran Allah masuk kedalam hati kami.

Jadi disini kita melihat gambaran seorang munafik yang melakukan hal

seperti ini untuk mendapatkan sedikit publisitas. Apa yang ia inginkan?

Apakah motifnya? Ia menginginkan pujian manusia. Tetapi Tuhan

Yesus berkata, "Ketika kamu memberi sedekah, janganlah diketahui

tangan kirimu apa yang diperbuat oleh tangan kananmu." Biar saya

menjelaskan kepada anda dengan segera. Anda lihat, banyak orang

Kristen tidak lucu seperti Tuhan dan mereka berpikir secara harfiah,

"Bagaimana mungkin aku memberi tanpa tangan kiriku mengetahui

apa yang diperbuat oleh tangan kananku? Terlalu sulit! Maksud saya,

tentu saja jika aku memberi dengan tangan kanan, tangan kiriku tahu

karena keduanya tanganku." Jadi, mereka menyusahkan diri mereka

memikirkan hal seperti itu. Nah, janganlah begitu leterlek! Itu memang

mustahil! Tangan kanan saya selalu tahu apa yang dilakukan oleh

tangan kiri saya. Tangan kiri saya tahu apa yang dilakukan oleh tangan

kanan. Maksud saya - itu tidak mungkin dapat dilakukan!

Page 78: Bmf 23 cahaya injil

70 | C A H A Y A I N J I L

Disini tentu saja adalah semata satu gambaran kerahasiaan

(ketersembunyian). Janganlah begitu terpengaruh dengan penafsiran

secara harfiah. Ada orang yang menerapkan hal ini dengan cara

demikian di dalam gereja juga. Mereka begitu jauh mengambil arti

harfiahnya, misalnya, apabila mereka memberikan persembahan di

dalam gereja, mereka pikir adalah tidak alkitabiah untuk menjanjikan

apa-apa. Apa yang begitu tidak alkitabiah tentang berjanji, saya tidak

tahu. Tetapi mereka berkata, "Lihat, dengan membuat janji

persembahan, orang lain akan mengetahui apa yang kamu berikan.

Dan kamu tidak harus membiarkan orang lain tahu." Nah, ini

penafsiran yang terlalu harfiah. Saya berharap sampai disini kita telah

memahami bahwa menjadi seorang Kristen yang sejati adalah satu

persoalan motif. Motif dalam memberi sedekah bukanlah untuk

mendapatkan publisitas. Bukan berarti ketika anda memberi sedekah,

tidak seorangpun boleh melihat anda memberi, sehingga ketika anda

ingin memasukkan uang kedalam kotak persembahan, anda

menunggu-nunggu dekat kotak persembahan dan sementara tidak ada

yang melihat, anda membuka jaket dan memasukkannya. Anda

berkata, "Jika aku memasukkannya pada waktu itu, seseorang mungkin

melihat aku memasukkan uang kedalam kotak persembahan." Ini

sangat merepotkan kita semua. Mungkin kita harus menyiapkan satu

kamar rahasia di suatu tempat untuk meletakkan kotak persembahan.

Dan itu juga tidak menyelesaikan masalah juga, karena jika anda

masuk kedalam kamar itu, orang akan berpikir, "Aha! Kamu

memasukkan uang kedalam kotak persembahan!" Makanya

bagaimanapun anda melakukannya, tangan kanan akan selalu tahu apa

yang dilakukan oleh tangan kiri. Kita tidak dapat menerapkan ajaran ini

secara harfiah.

Ajaran ini semata mengajarkan agar kita jangan mempunyai motif

untuk mencari publisitas. Jadi tidak ada salahnya membuat janji

persembahan di gereja. Ada beberapa orang yang menjadi kuatir

tentang hal ini, dan mengatakan, "Mungkin membuat janji

persembahan tidak alkitabiah. Aku memasukkan saja kedalam kotak

persembahan tanpa diketahui." Tetapi seraya anda memasukkan

kedalam, mungkin seseorang telah melihat anda. Kemudian anda

berpikir, "Kalau begitu aku tunggu saja sehingga semua pergi," tetapi

masalahnya mungkin saja setiap orang yang lain juga sedang

menunggu sehingga anda pergi. Jadi semua orang sedang menunggu

Page 79: Bmf 23 cahaya injil

71 | C A H A Y A I N J I L

dan berkata, "Kapan kamu pergi supaya aku bisa memasukkan uang

kedalam kotak persembahan?" Tidak, ini bukan maksudnya.

Maksudnya adalah motif.

Berikan Kepada Orang Yang Dalam Kebutuhan

Ada satu pertanyaan yang harus saya jawab yang berhubungan dengan

hal memberi, yang muncul dalam hubungannya dengan salah satu

khotbah yang lalu di Matius 5:42, dimana Tuhan mengajarkan, "Berilah

kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang

yang mau meminjam dari padamu." Beberapa orang pernah berkata

kepada saya, "Aku bingung dengan ajaran ini. Apakah ini berarti aku

harus memberi kepada siapa saja yang meminta dariku?" Tidak, disini

dikatakan, "Berilah kepada orang yang meminta kepadamu", dan disini

saya tidak punya waktu untuk menjelaskan dengan mendetail, tetapi ia

merujuk kepada pengemis, yakni, orang yang benar-benar

membutuhkan. Tentu saja, anda tidak memberi dengan sembarangan

berdasarkan ayat ini. Ini tidak berarti bahwa siapa saja yang datang

kepada anda dan berkata, "Berikan aku $5", anda berikan dia $5. Jika

seseorang datang kepada anda dan berkata, "Berikan aku $100", anda

berkata, "Nah, Alkitab berkata, 'Berilah kepada orang yang meminta',

maka aku memberi dia $100. Jika aku tidak memberi kepadanya, aku

tidak menggenapi ajaran Alkitab." Tidak, tidak! Itu bukan maksudnya.

Dalam memahami Alkitab, anda harus memahami segala sesuatu

dengan tepat. Apa yang dimaksudkan ialah: berikan kepada orang

yang membutuhkan.

Di Israel, orang yang mengemis adalah mereka yang tidak ada

pekerjaan. Mereka tidak ada pekerjaan bukan karena mereka tidak

diizinkan bekerja atau tidak mau bekerja, tetapi karena mereka tidak

mampu bekerja. Terdapat hanya satu macam orang di Israel yang

menjadi pengemis. Mereka adalah orang-orang yang lumpuh, buta dan

cacat. Mereka tidak dapat pekerjaan. Orang tidak diizinkan untuk

menjadi pengemis profesional. Orang mengemis karena tidak ada yang

mau memperkerjakan mereka. Tidak ada pekerjaan untuk mereka yang

buta, mereka yang tidak ada sebelah tangan atau tidak ada sebelah

kaki. Tidak ada pekerjaan bagi mereka. Oleh karena itu, mereka

terpaksa mengemis.

Dan Tuhan Yesus berkata, "Jika mereka meminta dari kamu, berikan

kepada mereka," karena mereka tidak ada sarana yang lain. Jadi

Page 80: Bmf 23 cahaya injil

72 | C A H A Y A I N J I L

apabila anda ingin memahami ajaran Alkitab, anda harus

memahaminya dengan tepat dan dengan betul. Jadi, jika seorang

pecandu narkoba datang kepada anda, dan berkata, "Bisa tidak kamu

memberiku $5?" dan anda berkata, "Tuhan Yesus berkata jangan

pertahankan apa-apa; orang ini meminta $5," jadi anda berkata,

"Tentu! Ambillah!" Anda tidak mengasihi dia; anda melukai dia. Ia akan

pergi membeli obat dengan uang itu. Dan dosis yang berikut mungkin

saja membunuhnya. Ketika seorang pemabuk datang dan berkata,

"Berikan aku $5" dan anda memberinya $5, ia akan menjadi mabuk,

dan kemabukan itu mungkin saja membunuhnya. Ia mungkin tertabrak

mobil, dan andalah yang memberikan uang $5 itu! Tidak! Tidak! Ajaran

Yesus tidak bermaksud seperti itu. Ia berkata, "Berikan kepada dia

yang meminta karena benar-benar membutuhkan." Jika anda tidak

memberi kepadanya, ia mungkin mati kelaparan malam itu juga.

Berikan kepada setiap orang yang membutuhkan. Itulah maksudnya.

Tentang Doa - Motif Kita Amat Penting

Yang kedua, kita melanjutkan kepada hal yang berikut tentang doa.

Sekali lagi, dalam ayat 5 dikatakan, "Doa tidak harus dilihat orang.

Janganlah berdoa untuk mengesankan orang lain betapa salehnya

kamu itu, atau betapa baiknya kamu itu." Anda tahu, saya sangat

kuatir dengan orang Kristen yang berdoa hanya sekali. Anda tahu

kapan? Pada persekutuan doa atau sebelum makan! Jika anda tipe

orang Kristen yang suka pergi dari satu persekutuan doa ke satu

persekutuan doa yang lain karena anda mendapati lebih mudah berdoa

dalam persekutuan doa, berjaga-jagalah, karena tentu saja dalam

persekutuan doa ada banyak orang. Boleh saja karena, anda tahu jika

Allah tidak mendengarkan anda, setidak-tidaknya ada orang lain

mendengarkan anda. Setidak-tidaknya anda tidak berbicara kepada

tembok. Jadi, ketika orang lain mendengar anda berdoa, mereka

setidak-tidaknya akan menghargai betapa pandainya anda berdoa.

Orang Kristen seperti ini sangat berbahaya. Anda mungkin

melakukannya dengan tidak sengaja, tapi ingat, ada beberapa orang

yang pergi dari satu persekutuan doa ke satu persekutuan doa yang

lain, namun kehidupan doa pribadinya tidak tahan ujian samasekali.

Banyak orang yang tidak mempunyai kehidupan doa pribadi.

Tetapi saya juga harus menyebutkan gejala yang bertentangan dengan

ini. Ada beberapa orang yang pergi ke persekutuan doa dan tidak

pernah berdoa. Anda tahu mengapa? Alasannya justru sama dengan

Page 81: Bmf 23 cahaya injil

73 | C A H A Y A I N J I L

orang yang pertama tadi. Karena mereka kuatirkan pandangan orang

terhadap mereka, "Mungkin doaku tidak kedengaran begitu bagus!

Orang lain bisa berdoa lebih baik dariku. Jadi, apabila aku berdoa, tidak

kedengaran bagus! Apabila dia berdoa, ah, kedengaran bagus sekali -

lancar dan manis sekali. Apabila aku berdoa, aku jatuh bangun disana-

sini. Semua kalimat aku salah; ucapanku terbalik. Isinya tidak betul

secara teologis. Oh, tidak! Aku tidak bisa berdoa!" Perhatikan bahwa

orang yang berdoa dan orang yang tidak berdoa dalam persekutuan

doa bersalah dalam hal yang sama. Saya mendapati diantara orang

Tionghua, seringkali kita bersalah, khususnya pada poin yang kedua.

Dalam persekutuan doa, kita tidak berani berdoa. Kita berkata, "Biarlah

orang lain yang berdoa." Dan karena itu, selalunya penatua yang

berdoa, pemimpin pendalaman Alkitab yang berdoa, pemimpin rapat

yang berdoa, jadi dimana yang lain? Mereka tidak mau berdoa, karena

mereka terlalu takut akan pendapat orang lain.

Sekali lagi, ini menunjukkan bahwa anda belum memasuki tempat

persembunyian Allah yang paling dalam. Anda berdoa karena anda

ingin berdoa kepada Allah! Anda berdoa kepada Allah dihadapan

perkumpulan umat-Nya - untuk apa? Untuk didengar oleh Dia? Untuk

didengar oleh mereka? Bukan! Anda berdoa karena anda tahu berdoa

bersama-sama seringkali jauh lebih efektif dari berdoa seorang diri.

Itulah tujuannya persekutuan doa, bukan untuk berdoa supaya

didengarkan orang lain, tetapi supaya orang lain dapat berkata "Amen,

Tuhan!" pada apa yang didoakan. "Di mana dua atau tiga orang

berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

[Matius 18:20] Itulah tujuannya persekutuan doa. Apabila saya berdoa,

atau apabila orang lain berdoa, dan anda berkata, "Amen, Tuhan!"

yang berarti, "Aku mendukung doa itu! Aku setuju dengan doa itu." Ini

berarti doa itu akan sampai ke takhta kasih karunia. Itulah nilainya

sebuah gereja, bahwa berdoa bersama-sama dalam kesatuan jauh

lebih berkuasa dari berdoa seorang diri. Kalau tidak, kita tidak

membutuhkan gereja. Kita semua bisa berdoa sendiri-sendiri. Itulah

sebabnya kita membutuhkan gereja, supaya apabila kita berdoa

bersama-sama, dari segi kekuatan, dari segi penerimaan, doa itu akan

lebih cepat dijawab. Tuhan lebih siap menjawab doa itu karena janji-

Nya, "Dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku." Ia ingin

mempersatukan kita dengan cara ini. Bukan karena Ia tidak tahu apa

Page 82: Bmf 23 cahaya injil

74 | C A H A Y A I N J I L

yang kita butuhkan. Ia tahu apa yang kita butuhkan. Ia ingin melihat

sikap kita terhadap kebutuhan kita. Ini sangat penting.

Doa Harus Datang Dari Lubuk Hati

Akhirnya, kita perhatikan juga di ayat 7, bahwa dalam berdoa

janganlah bertele-tele. Anda tahu, ada orang yang berusaha untuk

mengesankan orang lain dalam doa, dan lebih buruk lagi, mereka

berusaha untuk mengesankan Allah. Dan karena itu, Tuhan Yesus

berkata, "Ketika anda berdoa, janganlah menumpukkan kata-kata

kosong." Janganlah menggunakan kata-kata yang sedap didengar, tapi

tidak berarti. Semuanya ditumpukkan! Semuanya mengatakan hal

yang sama, tapi disampaikan dengan cara yang berbeda. Dan kita

menumpukkan ungkapan-ungkapan seolah-olah kita dapat

mengesankan Allah, dan Allah barangkali berkata, "Wow! Itu doa yang

bagus. Aku pikir lebih baik Aku kabulkan permintaannya." Tuhan Yesus

berkata, "Jangan berdoa seperti itu!" Jangan datang dan coba

mengesankan Allah. Lupakan urusan tentang mengesankan orang lain

ini. Allah tidak terkesan samasekali. Berdoalah dari hati anda!

Biar saya memberitahu anda sesuatu, saudara-saudara, dan khususnya

kepada yang telah dibaptis dan semua yang baru menjadi orang

Kristen. Doa yang disukai Allah adalah doa yang datang dari dalam

lubuk hati kita. Satu ucapan 'terima kasih, Tuhan' dari dalam lubuk hati

jauh lebih menyenangkan Allah daripada satu pidato panjang yang

disampaikan kepada Allah. Kadang-kadang anda tidak tahu apa yang

harus dikatakan dalam doa. Berdiamlah dihadapan-Nya, dan carilah

satu ungkapan 'terima-kasih' dari dalam lubuk hati anda, dan katakan,

"Terima kasih, Tuhan!" Doa itu begitu menakjubkan. Doa itu akan

bergema di seluruh surga. Doa seperti itu sangat menyenangkan Allah

karena ia datang dari dalam lubuk hati anda. Allah kadang-kadang

menjawab doa-doa yang tak teratur kalimatnya. Tetapi doa yang lancar

dari orang yang agamawi Ia tidak mau dengar. Ia bosan

mendengarnya.

Ketika saya datang kepada Tuhan untuk pertama kalinya, saya ingat

ketika itu saya sedang duduk didalam penjara dibawah senapan

seorang tentara Komunis. Saya mempersembahkan satu doa dari lubuk

hati saya. Saya bahkan tidak tahu bagaimana untuk berdoa. Pada

waktu itu, saya bahkan bukan orang Kristen. Saya hanya berbicara

kepada Allah, dan berkata, "Oh, Tuhan, jika Engkau ada, kasihanilah

Page 83: Bmf 23 cahaya injil

75 | C A H A Y A I N J I L

aku, seorang berdosa. Selamatkan aku dari situasi ini, dan oleh

anugerah-Mu, aku akan melayani Engkau seumur hidupku" tepat dari

dalam lubuk hati saya! Dan Allah menjawab. Bang! Seperti kilat

jawabannya datang tanpa perlu saya menunggu beberapa detikpun.

Jawabannya datang dengan segera. Hadirat Allah menutupi saya.

Dengan segera, saya berada di dalam tempat persembunyian-Nya,

tepat didalam penjara itu. Doa seperti itulah yang Allah ingin dengar

dan itulah yang Allah ajarkan kepada saya. Pelajaran yang pertama

tentang kehidupan Kristen yang saya pelajari adalah ini: Jangan

bertele-tele kepada Allah! Ia tidak ingin mendengarkan itu! Katakan

saja dari lubuk hatimu. Mungkin tidak kedengaran bagus dan mungkin

tidak betul tatabahasanya. Tatabahasa anda tidak bagus. Bahasa

Inggeris anda tidak bagus dan bahasa Cina anda tidak bagus - Ia tidak

disitu untuk memberi nilai kepada bahasa Cina anda! Ia bukan guru

bahasa. Panjatkan suatu doa kepada-Nya! Setiap hari, bukan berapa

jam anda habiskan untuk berdoa, tetapi berapa banyak anda

persembahkan dari dalam lubuk hati anda. Satu kalimat, saudara-

saudara, pada malam hari atau pagi hari, atau apa saja yang anda

doakan, adalah lebih baik dari satu pidato yang panjang kepada Allah.

Ia tidak ingin mendengarkan pidato-pidato.

Bayangkan jika anak perempuan saya datang kepada saya, dan

menyampaikan satu pidato. Saya akan tercengang dan berkata, "Apa

sudah terjadi pada dia?" Ia hanya perlu mengatakan, "Ayah, aku

mengasihimu!" Nah, itu bagus sekali! Itu saja yang saya butuhkan. Apa

lagi yang Allah inginkan dari anda? Mengapa kita berhubungan dengan

Allah seolah-olah Ia adalah semacam orang yang suka mendengar

pidato? Jika pada malam hari sebelum tidur anda hanya berkata,

"Tuhan, aku benar-benar mengasihi Kau!" atau, "Betapa besarnya

kasih-Mu terhadapku!" - itu adalah doa yang paling indah. Itulah

maksudnya! Itulah yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus: berdoalah

dari dalam hati! Disitulah tempat tersembunyi yang disebutkan itu. Dari

akar keatas - itulah doa yang harus dipersembahkan kepada Allah.

Allah Mengasihi Orang Yang Memberi Dengan Sukacita

Dan akhirnya, apabila kita melakukan sesuatu untuk Allah, seperti

berpuasa, ayat 16 keatas, janganlah kita melakukannya sebagai suatu

pertunjukan. Jangan lakukan sebagai suatu pameran. Apa saja yang

anda lakukan, lakukan dengan satu tujuan: supaya menyenangkan

Allah. Anda tahu ada beberapa orang Kristen yang benar-benar

Page 84: Bmf 23 cahaya injil

76 | C A H A Y A I N J I L

menguatirkan saya. Saya memikirkan seorang Kristen di Liverpool dan

saya merasa lelah setiap kali berbicara dengan dia. Saya begitu letih.

Tahukah anda apa yang dia katakan setiap kali saya bertemu

dengannya? Ia berkata, "Tahukah anda berapa banyak aku serahkan

kepada Tuhan? Aku menyerahkan ini pada Tuhan dan aku

menyerahkan itu kepada Tuhan - waktu aku dan tenaga aku dan

kekuatan aku." Setelah setengah jam ia berbicara seperti itu, saya

merasa lelah sekali. Kapan dia mengingat apa yang telah Allah berikan

kepadanya? Kelihatannya ia sentiasa berbicara seperti itu, Allah pasti

banyak berhutang padanya. Ia sentiasa memikirkan apa yang telah ia

berikan kepada Allah: waktunya, tenaganya! Tentu saja, ia selalu

mengeluh tentang orang Kristen yang tidak tahu berterima kasih,

karena ia memberi. Dan mengapa ia memberi? Supaya orang Kristen

yang lain menghargai atau untuk Allah? Saya menyadari bahwa ia

menyerahkan semua itu untuk mendapatkan pujian dari manusia!

Apabila ia tidak mendapatkan pujian dari manusia, ia menjadi begitu

muak dan kecewa dengan Allah.

Karena itu, apabila kita menyerahkan apa-apa untuk Allah, lakukanlah

dengan sukacita. Dan saya ingin mengatakan kepada anda semua, apa

yang anda tidak dapat lakukan dengan sukacita, lupakan saja! Allah

mengasihi orang yang memberi dengan sukacita! Apa yang tidak dapat

anda berikan dengan sukacita, jangan berikan! Allah tidak akan

memaksa anda untuk memberi. Jika anda ingin memasukkan sesuatu

kedalam kotak persembahan, jangan berkata, "Disini Tuhan, aku telah

membayar pajakku. Ambillah!" Jika anda tidak dapat memberi dengan

sukacita, simpan saja uang itu! Ia tidak mau uang anda. Apabila anda

mempersembahkan diri anda kepada Tuhan, jangan berkata, "Nah, aku

telah diseret secara terpaksa ke tempat ini. Aku tidak ada pilihan lain

sekarang. Keadaanku memaksa aku untuk mempersembahkan diriku

kepada-Mu Tuhan." Siapa ingin memaksa anda untuk

mempersembahkan diri anda kepada Tuhan? Jika anda tidak dapat

mempersembahkan diri anda atau apa saja kepada Tuhan dengan

sukacita, apa saja yang tidak dapat diberikan dengan sukacita, jangan

menyusahkan diri anda untuk memberi.

Orang Kristen Yang Spiritual Mencari Upah Yang Spiritual

Ada satu poin lagi yang harus kita lihat sebelum kita tutup. Anda tentu

telah perhatikan bahwa kata 'upah' sering muncul dalam fasal ini.

Umpamanya, ayat 1, 2, 4, 5, 6, 16 dan 18 - begitu banyak kali!

Page 85: Bmf 23 cahaya injil

77 | C A H A Y A I N J I L

Sebenarnya 7 kali kata itu muncul dalam fasal ini. Sebagai penutup,

saya harus menyebutkan hal ini juga. Tuhan banyak berbicara tentang

upah bukan saja dalam fasal ini; tetapi dalam semua pengajaran-Nya,

Ia banyak berbicara tentang upah. Hal ini aneh, bukan? Karena orang

Kristen masa kini selalu berpikir bahwa orang Kristen yang super tidak

mencari upah. Nah, anda keliru! Izinkan saya memberitahu anda,

dimana tidak ada upah, disitu tidak ada motivasi. Tidak ada orang yang

melakukan apa-apa tanpa upah, dan orang Kristen yang spiritual

mencari upah spiritual! Itulah perbedaannya. Bukan berarti orang

Kristen yang spiritual tidak mencari upah, tetapi orang Kristen yang

spiritual mencari upah spiritual. Manusia duniawi mencari upah

duniawi. Manusia surgawi mencari upah surgawi. Mengapa anda

berpikir seorang Kristen yang super tidak mencari upah? Atau, kita

berpikir, "Kami tidak mau upah." Izinkan saya mengatakan kepada

anda, itu tidak benar samasekali. Ini merupakan salah satu dari

pernyataan-pernyataan agamawi yang sedap didengar tetapi tidak

benar samasekali. Tidak ada orang yang melakukan apa-apa tanpa

alasan, dan melakukan sesuatu tanpa upah adalah melakukan sesuatu

tanpa alasan. Upah adalah alasan mengapa anda melakukannya.

Mengapa anda belajar? Nah, supaya mendapatkan pekerjaan. Anda

bekerja begitu keras supaya anda mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan

itu adalah upah; itulah hasil dari jerih-payah anda belajar selama

bertahun-tahun. Apakah bagus jika seorang Kristen berkata, "Aku

hanya akan belajar, tapi pada akhirnya, aku tidak mau pekerjaan"? Ia

berkata, "Aku telah tamat! Oke, aku telah tamat kuliah, jurusan

Biokimia. Selamat tinggal! Aku tidak akan mempraktekkan Biokimia

karena saya seorang Kristen yang super, mengerti?" Anda akan

berkata, " Apa yang kurang beres dengan dia?" Apakah anda

menyebut itu sebagai pemikiran rohani? Tidak masuk akal samasekali.

Anda bekerja untuk mencapai sesuatu. Dan apa yang anda capai itu

adalah upahnya. Karena itu, janganlah percaya kepada orang-orang

Kristen yang berkata, "Aku melayani Tuhan. Aku tidak mau upah."

Omong kosong! Tidak ada orang yang melayani Tuhan tanpa

menginginkan upah. Dan orang-orang yang berkata seperti itu pada

umumnya melakukan sangat sedikit untuk Tuhan, atau tidak

samasekali. Saya memberitahu anda bahwa setiap abdi Allah melayani

Allah karena matanya tertuju pada upah - satu upah yang spiritual!

Dan Alkitab banyak berbicara tentang upah.

Page 86: Bmf 23 cahaya injil

78 | C A H A Y A I N J I L

Anda lihat, prinsipnya sangat sederhana. Jika anda mengasihi

seseorang, atau anda mengasihi Allah, kasih selalu mengklaim obyek

yang dikasihi itu. Selalu! Tidak ada pengecualian samasekali. Kasih

selalu mengklaim obyek yang dikasihinya. Itulah sebabnya orang yang

saling mengasihi saling menikahi. Kalau tidak, ada banyak orang

Kristen super yang saling mengasihi tetapi tidak pernah bernikah.

Tidak! Bukan begitu! Mereka akan berkata, "Aku mengasihimu tanpa

upah. Kamu tahu, aku hanya mengasihimu. Itu saja, dan selesai

disini!" Saya pikir dalam gereja, kita tidak akan dapat menikahkan

siapapun karena kita penuh dengan orang-orang Kristen super. Ini

berarti hanya orang Kristen yang duniawi saja yang bernikah. Astaga!

Jangan lagi pergi ke upacara pernikahan, karena orang-orang Kristen

duniawi sedang bernikah disitu. Orang Kristen super tidak bernikah

karena mereka tidak menyukai upah. Oke. Tentu saja, saya tidak akan

mengambil upah dari anda karena saya mengasihi anda, karena saya

sedang mencari upah spiritual, bukan upah dari anda. Namun itu tidak

berarti saya tidak menginginkan upah apapun. Kasih selalu ingin

memiliki obyek yang dikasihinya.

Nah, jika kasih itu adalah kasih manusia, anda mengklaim orang yang

dikasihi itu. Jika kasih itu adalah kasih akan hal-hal duniawi, anda

mengklaim hal-hal itu. Sebagai misal, 'orang yang mengasihi dunia'

berarti mereka mengasihi barang-barang yang ada didalam dunia.

Mereka mengasihi sebuah mobil; mereka mengasihi sebuah radio;

mereka mengasihi gramopon. Apa yang anda maksudkan dengan

'mengasihi sebuah radio', 'mengasihi sebuah mobil'? Anda berkata,

"Oh, kelihatan bagus sekali!", dan kemudian, "selamat tinggal!" dan

anda keluar dari toko itu. Tentu saja tidak, anda ingin memilikinya.

Itulah maksud saya. Kasih berarti anda ingin memiliki benda itu. Kasih

selalu ingin memiliki apa yang dikasihinya - itulah prinsip kasih.

Apabila saya mengasihi Yesus, apa artinya? Itu berarti saya ingin

memiliki Yesus. Saya tidak malu untuk mengatakan bahwa saya ingin

memiliki Yesus. Apa salahnya? Saya begitu mengasihi Yesus sehingga

saya menginginkan-Nya. Dialah yang saya inginkan. Saya tidak akan

berpura-pura kepada anda bahwa saya tidak menginginkan upah,

bahwa saya menyerahkan semuanya untuk melayani Tuhan karena

saya tidak menginginkan upah. Itu omong kosong belaka. Saya

mengasihi-Nya. Paulus menyatakan bahwa Dialah yang dia inginkan:

"Aku kehilangan segala sesuatu!" Untuk apa? Untuk upah itu - untuk

Page 87: Bmf 23 cahaya injil

79 | C A H A Y A I N J I L

memperoleh Kristus! Itulah yang ia inginkan. [Filipi 3:8] Manusia

rohani mencari upah rohani. Jika itu tidak menggairahkan anda, tidak

ada apa-apa yang akan menggairahkan anda. Tidak ada orang yang

melayani Allah tanpa alasan. Ia menginginkan Allah!

Mazmur 42:1-2 adalah salah satu ayat yang paling indah dalam Alkitab.

Apa yang dikatakan disitu? Mazmur 42:1-2 berbunyi, "Seperti rusa

yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan

Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup.

Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" Disini adalah seorang yang

mengasihi Allah, yang merindukan Allah. Sama seperti dua orang yang

saling mengasihi, oh, mereka saling merindukan. Anda tahu, apabila

anda tidak melihat dia selama 2 jam, tampaknya seperti 2 tahun.

Kapan kali terakhir anda saling bertemu? "Oh, 2 tahun yang lalu!"

Padahal hanya 2 jam yang lalu. Dan jika anda harus berpisah untuk

beberapa waktu, berhari-hari menjadi seperti bertahun-tahun,

bertahun-tahun seperti selama-lamanya. Oh, tiada terderita! Hati anda

merindukan - merindukan - orang itu, untuk bersama orang itu.

Makanya disini, pemazmur berkata, "Hatiku merindukan Allah!" Anda

lihat, kasih manusia ingin memiliki manusia yang dikasihi itu. Kasih

yang spiritual ingin memiliki Allah. Apa artinya pemazmur merindukan

Allah? Apakah ia semata merindukan Allah seolah-olah berkata, "Aku

tidak menginginkan Engkau, tetapi aku mengasihi Engkau. Aku

merindukan Engkau, tetapi aku tidak ingin memiliki Engkau"? Omong

kosong! Tentu saja, pemazmur rindu untuk memiliki Allah, untuk

bersekutu dengan-Nya.

Kasih Yang Sejati Tidak Hanya Ingin Memiliki, Tetapi Juga

Memberi Kepada Obyek Yang Dikasihi

Tetapi terdapat satu lagi aspek tentang kasih. Kasih yang sejati tidak

hanya ingin memiliki obyek yang dikasihi, tetapi juga memberi kepada

obyek itu. Seorang yang mengasihi sebuah mobil tidak hanya memiliki

mobil itu, tetapi memberikan waktunya kepada mobil itu. Lihatlah dia!

Pada hari minggu, ia memoles mobilnya itu. Tangannya terasa sakit

namun ia masih memoles. Ah, ia terbaring dibawah mobil dan

tangannya kotor dan bajunya penuh dengan minyak. Ia sedang

membetulkan mobilnya dengan berhati-hati, mengganti oli baru,

mengganti saringan oli dsbg. Ia memberikan dirinya kepada mobil itu.

Ia tidak peduli berapa banyak waktu yang ia habiskan. Tangannya sakit

Page 88: Bmf 23 cahaya injil

80 | C A H A Y A I N J I L

dan luka pada akhirnya. Ia tidak menghiraukannya. Ia mencurahkan

dirinya kepada mobilnya.

Jadi, kasih selalu memiliki dua aspek ini. Ia ingin memiliki dan ia

memberikan dirinya kepada obyek yang sama itu. Dengan cara yang

sama, apabila kita ingin memiliki Yesus, kita juga memberikan diri kita

kepada Yesus. Kasih yang sejati tidak hanya ingin memiliki, tetapi juga

memberi. Jika kasih hanya ingin memiliki, itu bukan kasih namanya.

Itu adalah ketamakan. Dan itu tidak sama dengan kasih. Anda tahu ada

orangtua yang mengasihi anak mereka dengan cara itu. Mereka hanya

mengklaim bahwa anak itu, "Anak ini aku punya. Aku punya!" Apa yang

mereka berikan? Apakah kasih? Apakah pengertian? Apakah waktu?

Apakah kesabaran? Apa yang mereka berikan? Itu bukan kasih; itu

adalah ketamakan. Suka menguasai! Kita berbicara tentang kasih. Dan

semua kasih yang sejati ingin memiliki dan memberi.

Upah Yang Paling Besar Yang Diinginkan Manusia Rohani - Allah

Sendiri!

Dengan ini, maka kita menyimpulkan bahwa manusia rohani mencari

upah rohani. Dan apakah upah rohani itu? Tentu saja Allah Sendiri. Apa

lagi yang kita inginkan dalam dunia ini? Apa yang lebih berharga dari

Yesus Sendiri? Apa yang lebih bernilai dari Allah? Apa lagi yang kita

inginkan dalam dunia ini? Abraham mencari hanya satu upah. Lihatlah

Kejadian 15:1, "Semoga Allah menjadi upahnya." Ia tidak

menginginkan upah yang lain. Dan dalam Mazmur, anda melihat

berulang-ulang kali bahwa Allah adalah upah yang dicari oleh

pemazmur. Umpamanya Mazmur 16:5, "Ya TUHAN, Engkaulah bagian

warisanku dan pialaku." Dalam Mazmur 73:25-26, kita menemukan

kata-kata indah ini: "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain

Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi." Ia

merindukan Allah! Ia selanjutnya berbicara juga tentang tempat

persembunyian itu. Dan juga, Mazmur 119:57, 142:6 dan banyak ayat

yang lain lagi. Anda lihat bahwa dalam kedua Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru, upah yang dicari oleh orang-orang saleh adalah Allah

Sendiri. Dan karena itu juga, upah yang mereka cari adalah pujian

yang datang dari Allah, bukan pujian dari manusia. Jadi, kita sudah

melihat bahwa pokok pembahasan hari ini adalah motivasi seorang

manusia rohani. Ia mencari Allah. Ia telah melihat keindahan Allah, ia

telah melihat kemuliaan Allah. Ia menginginkan - ia merindukan -

Allah. Ia tahu bahwa Allah kekal. Segala sesuatu didalam dunia ini akan

Page 89: Bmf 23 cahaya injil

81 | C A H A Y A I N J I L

berlalu, tetapi Allah adalah abadi. Tidak ada apa-apapun dan tidak

seorangpun yang lebih diinginkan daripada Allah.

Dalam Wahyu 2:28, Tuhan Yesus berkata kepada barangsiapa yang

menang, "kepada-Nya akan Kukaruniakan bintang timur." Tetapi

apakah bintang timur itu? Nah, pertanyaannya bukan, "apakah bintang

timur itu?" tetapi "siapakah bintang timur itu?" Dan kalian yang

menyanyikan hymne tadi - "Dialah bunga bakung di lembah-lembah,

bintang timur yang gilang-gemilang," seharusnya tahu jawaban kepada

pertanyaan itu. Yesuslah Bintang Timur itu! Apabila Yesus berkata,

"kepada-Nya akan Kukaruniakan bintang timur", artinya Aku akan

memberikan diri-Ku sendiri sebagai upah! Dialah Bintang Timur itu.

Dalam Wahyu 22:16, Yesus disebut sebagai "bintang timur, yang

gilang-gemilang." Oh, betapa indahnya memiliki Yesus!

Allah Ialah Sumber Segala Keindahan

Tadi malam, saya melakukan renungan diatas tempat tidur. Tempat

tidur adalah tempat yang bagus untuk melakukan renungan. Pemazmur

banyak merenungkan Allah diatas tempat tidur dan saya berpikir,

"Tidak ada seorangpun yang lebih indah dari Allah. Tidak ada yang

lebih indah dari Dia. Tidak ada suatupun dan tidak seorangpun yang

lebih indah dari Allah." Tahukah anda bagaimana saya datang pada

kesimpulan itu? Ingatkah anda akan Roma 1, ketika kita mempelajari

dua prinsip yang mana kita mengenal Allah? Anda terapkan prinsip-

prinsip itu, anda akan lihat. Lihatlah keindahan ciptaan Allah - hikmat-

Nya dan kuasa-Nya. - dan bertanyalah kepada diri sendiri, "Dari mana

datangnya keindahan itu?"

Jika anda melihat keindahan sebuah lukisan, dan anda berkata, "Ah,

lukisan itu cantik sekali", apa maksud anda? Apakah ada apa-apa yang

asli pada lukisan itu? Tidak! Yang dilukiskan mungkin sebuah kapal;

mungkin gunung-gunung; mungkin air, namun anda berkata, "Cantik

sekali!" Dengan kata lain, lukisan itu cantik karena ia menggambarkan

ciptaan Allah. Itu saja yang dilakukannya. Atau anda memandang

sebuah patung pahatan. Anda berkata, "Oh, patung ini cantik sekali."

Mengapa anda berkata patung itu cantik? Mungkin itu sebuah patung

manusia atau apa saja, namun anda berkata, "Oh, patung itu cantik!"

Mengapa anda berkata patung itu cantik? Karena ia memantulkan

keindahan Allah - keindahan ciptaan Allah. Dengan kata lain, semua

keindahan berasal dari Allah - keindahan Allah. Kita mempunyai satu

Page 90: Bmf 23 cahaya injil

82 | C A H A Y A I N J I L

gambar untuk diikuti. Kita mempunyai satu model untuk diikuti. Dan

bertanyalah kepada diri sendiri, "Dari mana Allah mendapatkan

keindahan itu?"

Anda lihat, seorang pelukis tidak semestinya cantik untuk melukiskan

sebuah lukisan yang cantik, bukankah begitu? Ia mungkin saja seorang

yang sangat jelek, tetapi ia dapat melukiskan sebuah lukisan yang

cantik karena ia tidak melukiskan dirinya. Ia sedang melukiskan

sesuatu yang lain. Boleh jadi apabila ia melukiskan dirinya sendiri, ia

melukiskan dirinya dengan cantik. Dan sekalipun ia melukiskan dirinya

sendiri - ia mempunyai sesuatu untuk diikuti. Dari situlah ia

mendapatkan kecantikan itu! Dari mana Allah mendapatkan gambaran

itu - standar keindahan itu? Dari mana? Bukan dari suatu tempat yang

lain, bukan dari seseorang yang lain. Bukan dari seorang model yang

duduk disitu. Bukan dari alam. Tapi dari diri-Nya Sendiri! Dialah asal-

usul segala keindahan. Betapa indahnya Dia Yang merupakan sumber

segala keindahan! Lihatlah pada bunga mawar, atau bunga anyelir,

atau bunga apa saja - begitu indah! Bagaimana Allah membentuknya?

Dari mana Dia mendapatkan ide yang begitu indah? Apakah Dia

menyalinnya dari suatu tempat yang lain? Tidak! Dialah sumber segala

keindahan. Keindahan datang dari Dia. Jadi apabila saya memandang

pada ciptaan, saya berkata sendiri, "O Tuhan, betapa indahnya Engkau!

Betapa besarnya kuasa Engkau! Betapa besarnya hikmat Engkau!"

Allah Adalah Indah Karena Dia Adalah Kasih

Tetapi yang kedua, keindahan-Nya dilihat dalam kasih-Nya yang kita

temukan dalam Injil. Saya mengasihi Allah karena keindahan kasih-

Nya. Kasih menjadikan segala sesuatu indah. Anda mengeluarkan kasih

dan segala sesuatu menjadi jelek. Masukkan kasih dan segala sesuatu

menjadi indah. Seperti yang saya katakan dari awal pertemuan,

keluarkan kasih dari sebuah keluarga dan keluarga itu menjadi jelek.

Tidak ada orang yang mau tinggal disitu. Tidak ada yang ingin punya

hubungan dengan keluarga itu. Masukkan kasih, dan keluarga itu

menjadi indah. Ambil seseorang - anda masukkan kasih dan orang itu

menjadi indah. Tahukah anda akan hal ini? Saya pernah mengenal

orang yang secara fisik dikatakan jelek, namun apabila saya

memperhatikan mereka, saya berpikir, "Mereka begitu cantik!" Anda

tahu mengapa? Karena keindahan Kristus diperlihatkan oleh mereka

dalam kasih. Kasih Kristus terpancar dari kehidupan mereka dan itu

menjadikan mereka begitu indah. Sangat menakjubkan! Saya ingat

Page 91: Bmf 23 cahaya injil

83 | C A H A Y A I N J I L

seorang wanita di Shanghai yang sering saya ceritakan, yang sayang

sekali, secara manusia, sangat jelek. Namun begitu, saya sentiasa

mendapati bahwa dia sangat cantik, dan saya bertanya-tanya,

"Bagaimana mungkin seorang yang begitu jelek begitu indah?" Oh, ya,

mengapa tidak, karena mereka memancarkan keindahan Kristus,

sehingga anda tidak ingat mereka kelihatan seperti apa. Anda hanya

melihat keindahan Kristus.

Tetapi ambil seorang yang cantik dan keluarkan kasih dari orang itu,

orang itu menjadi begitu jelek! Begitu jelek! Bintang-bintang filem

semuanya tampan-tampan dan cantik-cantik, dan mereka semua saling

menikahi. Mereka mempunyai angka penceraian yang paling tinggi di

dunia! Apa masalahnya? Apakah karena kecantikan itu tidak cukup

menarik? Tidak, karena meskipun seseorang itu sangat cantik, namun

tanpa kasih, orang itu menjadi jelek. Tidak ada apa-apa lagi pada

orang itu. Sekarang pikirkan Allah. Alkitab memberitahu kita bahwa,

"Allah adalah kasih." Oh, betapa indahnya Allah itu! Apabila anda

melihat seorang Kristen yang indah, yaitu seorang Kristen yang

memancarkan kasih Kristus, anda mendapat satu gambaran betapa

indahnya Allah itu. Tetapi Allah adalah indah secara harfiah, dan indah

secara moral dan indah secara rohani. Jika seorang yang jelek dapat

dijadikan indah oleh kasih Allah, wow, seperti apa Allah itu? Itu diluar

imajinasi saya. Melalui satu proses deduksi dan induksi, saya dapat

melihat betapa indahnya Allah, bahwa orang seperti saya, yang tidak

layak dikasihi, Dia kasihi dengan satu kasih yang abadi.

Kita hampir tidak dapat memahami kasih seperti itu. Pikiran kita

diherankan olehnya. Namun Dia mengasihi kita! Dan itulah sebabnya

saya mencari upah ini, karena saya melihat bahwa segala sesuatu

dalam dunia ini sedang berlalu, tetapi Dia tetap selama-lamanya! Allah

begitu indah, tak terkatakan indahnya! Oh, Dia begitu mempesonakan!

Manusia akan berlalu, keindahan manusia akan menjadi layu, segala

yang ada didalam dunia akan pergi. Tetapi Allah tidak berubah. Berapa

banyak orang menghabiskan begitu banyak uang seraya mereka

melangkah menuju usia 40 atau 50, sehingga make-up di wajah makin

lama makin tebal? Maksud saya mereka menambalkan apa yang tidak

ada disitu. Mungkin ada diantara kita yang pernah mendengar tentang

Li Li Hua, seorang bintang filem Cina yang terkenal. Nah, saya

kebetulan bertemu dengan dia sekali di Bandara Hong Kong. Suatu

percekcokan sedang berlangsung, dan saya berkata, "Apa yang terjadi

Page 92: Bmf 23 cahaya injil

84 | C A H A Y A I N J I L

disini?" dan ia berjalan melewati tepat dihadapan saya. Saya tidak tahu

ia adalah Li Li Hua karena saya tidak pernah menonton filem. Saya

tidak punya waktu untuk menonton filem. Dan ia berjalan melewati

saya, dan seseorang berkata, "Itu adalah Li Li Hua!" Saya berkata,

"Benar? Oh!" Anda tahu apa? Astaga! Dalam usianya yang lanjut, ia

begitu ditutupi make-up sehingga saya tidak yakin saya dapat melihat

Li Li Hua samasekali. Saya dapat melihat kemiringan tubuhnya, tetapi

saya tidak dapat melihat dia, dan ia dioperasi untuk menegangkan kulit

dahinya dan macam-macam lagi. Sekarang pembedahan plastik dapat

melakukan hal-hal yang menakjubkan. Tetapi anda lihat bahwa

kemuliaan manusia - itulah maksudnya - kemuliaan manusia menjadi

pudar. Idola-idola yang kita cintai dalam dunia ini, mereka menjadi

pudar. Mobil yang berkilau menjadi berkarat. Semuanya berlalu. Tetapi

Allah tetap sama kelmarin, maupun hari ini dan sampai selama-

lamanya. [Ibrani 13:8] Ia tidak berubah.

Jadi, saya katakan, apakah motivasi saya? Apakah motivasi anda?

Anda bekerja begitu keras mempelajari subyek-subyek itu, atau apa

saja. Bagus! Bagus! Silakan saja! Buku-buku teks anda akan menjadi

kuno dalam beberapa tahun akan datang. Anda belajar benda seperti

itu, huh! Mungkin anak-anak anda akan melihat buku-buku teks anda,

dan berkata, "Wow! Ini milik perpustakaan sejarah kuno." Semua ini

ketinggalan zaman. Tidak dipelajari lagi! Mereka sekarang mempelajari

"Matematika Baru" dan sesuatu seperti itu. Anda berkata, "Apa

'Matematika Baru' itu? Aku tidak pernah mempelajarinya." Segala

sesuatu dalam dunia ini, Alkitab mengatakan, sedang berlalu, tetapi

Allah tetap sama sampai selama-lamanya. Upah apa yang anda cari?

Apakah anda seorang yang rohani atau duniawi? Jadi sekali lagi, saya

membagikan dengan anda, jika anda menginginkan hidup yang

berkelimpahan yang kita bicarakan tadi, maka keinginan anda adalah

akan Allah! Tidak ada yang lain selain dari Allah! Marilah kita

menjernihkan motif kita menjadi orang Kristen. Marilah kita

memperdalamkan akar kita.

Janganlah Kamu Mengumpulkan Harta di Bumi

Matius 6:19-21 - Khotbah oleh Pastor Eric Chang

Page 93: Bmf 23 cahaya injil

85 | C A H A Y A I N J I L

Kita melanjutkan pelajaran kita tentang Firman Allah, di dalam Matius

6:19-21. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi

ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta

mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga

ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak

membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di

situ juga hatimu berada."

Kita akan menelaah beberapa hal yang sangat penting yang

disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada kita. Dan saatnya bertepatan

dengan Natal, di mana kita sudah semakin terbiasa dengan segala

macam tawaran barang belanjaan untuk hari Natal. Semuanya ada

tersedia. Pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko menjerit ke arah kita

dari segala sudut, meneriakkan potongan harga yang mereka

tawarkan. Segala macam barang belanjaan menggoda uang kita untuk

keluar dari dompet. Setelah berakhirnya semua itu, tidak banyak lagi

yang tersisa dari kita. Setidaknya bukan dalam bentuk uang. Mungkin

dalam bentuk barang-barang yang sebenarnya tidak kita perlukan,

yang masih akan ada sampai Natal tahun depan.

Tuhan Memberikan Tantangan Bagi Iman Kita

Yesus berkata kepada kita, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di

bumi." Kita perlu mempelajari dengan lebih teliti karena hal ini sangat

penting bagi kehidupan kita. Yesus di sini sedang memberikan satu

tantangan besar bagi iman kita.

Alasan mengapa kita mengumpulkan harta, uang dan kekayaan adalah

demi kepentingan keamanan. Saya dapat langsung mengatakan satu

hal kepada Anda: setiap orang yang ingin melayani Allah, namun

menguatirkan masa depannya, tidak berguna sama sekali bagi Allah

karena iman Anda tidak mampu menghadapi tantangan ini. Anda tidak

berguna bagi Allah. Pekerjaan melayani Allah boleh Anda lupakan

karena orang-orang seperti itu tidak berguna bagi pekerjaan Allah. Di

dalam ayat ini, Tuhan Yesus menghadapkan satu tantangan besar bagi

iman kita. Dan nanti Anda akan melihat apa yang dimaksudkan oleh

Tuhan Yesus. Kita akan membagi pembahasan ini ke dalam beberapa

pokok penting.

1. Harta Dunia Bersifat Sementara

Pokok yang pertama adalah ini: Tuhan Yesus mengatakan kepada kita

Page 94: Bmf 23 cahaya injil

86 | C A H A Y A I N J I L

suatu perkara yang seharusnya amat jelas bagi setiap orang yang mau

memikirkannya. Ia berkata kepada kita, alasan bagi kita untuk tidak

mengumpulkan harta di bumi adalah karena harta di bumi itu bersifat

sementara. Harta dunia dapat rusak dan rawan pencurian. Harta dunia

dapat rusak karena ngengat dan karat dapat merusak dan

menghancurkannya. Sudah cukup sering saya berkata, lihatlah mobil

Anda yang indah itu di luar sana. Betapa cemerlangnya. Dan dalam dua

tahun, garam, karat dan air akan merampungkan pekerjaan mereka.

Dan Anda akan melihat satu lubang besar berkarat di mobil Anda.

Tidak peduli seberapa keras usaha dan perjuangan Anda, karat yang

akan menang pada akhirnya. Hanya tinggal masalah waktu saja, jika

bukan oleh karat, maka kerusakan itu diakibatkan oleh aus.

Ia rawan kehilangan karena maling atau pun perampok selalu

menunggu kesempatan untuk menyambar seperti elang. Tahun lalu,

segera sesudah saya meninggalkan Inggris, saya membaca satu berita

besar di koran tentang sekelompok perampok yang sangat ahli yang

menyusup masuk ke dalam ruang penyimpanan barang berharga milik

American Express di London. Ruang bawah tanah itu dilengkapi dengan

berbagai peralatan keamanan elektronik. Sekarang ini banyak sekali

penjahat yang ahli dalam bidang elektronik. Anda memanfaatkan

penjaga elektronik untuk melindungi harta Anda, dan mereka punya

pendobrak elektronik untuk mencuri barang Anda. Di dalam

peperangan akal ini, seringkali pihak penjahat yang menang.

Para penjahat yang disebutkan di dalam koran tersebut menyewa

sebuah tempat tinggal yang bersebelahan dengan gedung American

Express. Memang tidak ada hukum yang melarang mereka untuk

tinggal bertetangga dengan American Express. Dari sana mereka

bergerak ke bawah langsung menuju ke ruang penyimpanan milik

American Express. Mereka melumpuhkan semua peralatan elektronik di

sana. Sesudah beraksi, mereka segera pergi tanpa ada yang tahu

berapa juta dolar nilai barang yang mereka curi. Hal ini disebabkan

karena apa pun yang disimpan di dalam kotak-kotak di ruang tersebut

hanya diketahui oleh pemiliknya, pihak bank sekali pun tidak

mengetahui apa isi simpanan nasabahnya. Yang kita ketahui hanya

sebatas jumlah yang diperoleh para wartawan dari mereka yang

bersedia menyebutkan barang-barangnya yang hilang. Kebanyakan

tidak bersedia memberitahu karena mereka tidak ingin dikejar-kejar

oleh petugas pajak. Seorang wanita menjelaskan bahwa ia telah

Page 95: Bmf 23 cahaya injil

87 | C A H A Y A I N J I L

kehilangan barang senilai seperempat juta poundsterling berupa intan,

perhiasan, emas, dan barang lainnya lagi yang disimpannya di sana.

Seperempat juta pound, pada saat itu bernilai lebih dari setengah juta

dolar. Semua simpanan dan kekayaannya ditaruh di tempat yang

dianggapnya paling aman, jauh di bawah tanah. Sekali pun ada bom

yang jatuh di sana, ruangan itu tidak akan terbuka. Tapi pencuri

mampu untuk membukanya. Tepat seperti yang dikatakan oleh ayat

yang kita bahas saat ini. Mereka menggali lubang dan masuk ke dalam,

lalu melarikan semua yang berharga dari sana. Sampai saat ini, sejauh

yang saya tahu, para penjahat itu masih belum tertangkap. Saat itu, si

wartawan mengajukan satu pertanyaan yang bagus, "Apakah barang

berharga Anda itu diasuransikan?" Tentu saja, dalam kebanyakan

kasus, barang-barang itu tidak diasuransikan karena mereka pikir

ruang penyimpanan tersebut sangat aman. Tidak ada maling yang

dapat masuk ke sana. Dan pihak maling membuktikan yang sebaliknya.

Jadi ingatlah selalu bahwa segala kekayaan di dunia ini sangat rawan

pencurian dan dapat rusak. Baik oleh karena kemalingan atau pun

kerusakan, Anda akan kehilangan kekayaan Anda. Jika Anda tidak

kehilangannya karena salah satu dari dua cara ini, maka ketika Anda

mati Anda akan meninggalkan semua itu, sebagaimana yang tertulis di

dalam Alkitab, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku,

dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya." Tidak ada yang

bisa dibawa.

2. Hatimu Selalu Berada Bersama Dengan Hartamu

Ada satu lagi peristiwa yang membuat saya tersenyum setiap kali

mengingatnya. Kejadian ini diceritakan oleh ayah saya dan berlangsung

pada masa perang di Negeri Cina. Di dalam masa perang, jika Anda

tidak dirampok oleh penjahat, maka tentara musuh yang akan

melakukannya. Pada saat itu ada seorang pria yang ingin

menyembunyikan harta kekayaannya dengan cara yang sangat cerdik.

Ia menukar kekayannya dengan batangan emas yang lebih mudah

untuk dibawa-bawa. Sesudah itu, ia mendapatkan satu akal yang

hebat. Setidaknya menurut dia merupakan akal yang hebat. Ia

membeli sebatang tongkat bambu yang biasa dipakai oleh orang-orang

tua sebagai tongkat untuk berjalan. Batang bambu memiliki lubang di

tengahnya. Jadi batangan emas itu dapat disembunyikan dengan aman

di sana, tentunya harus dimampatkan supaya tidak terdengar bunyi-

bunyian jika tongkat itu digerakkan. Beres sudah, tentu tidak ada

Page 96: Bmf 23 cahaya injil

88 | C A H A Y A I N J I L

orang yang berminat untuk merampas sebatang tongkat bambu. Benda

ini sekilas tampaknya tidak bernilai sama sekali, sangat tidak menarik

perhatian orang lain. Dan menurut dia, ini adalah akal yang sangat

cerdik. Jika Anda menaruh batangan emas itu di jaket, masih ada

orang yang berminat untuk merampas jaket, namun jika ditempatkan

di dalam tongkat bambu, agaknya ini merupakan pilihan yang jitu.

Demikianlah, ia lalu menyimpan hartanya di dalam tongkat bambu itu.

Sampai pada suatu hari ketika ia harus melewati sebuah pos penjagaan

tentara Jepang dan diharuskan untuk masuk dalam antrian orang yang

akan diperiksa. Saat berbaris menunggu giliran untuk diperiksa,

beberapa orang tampak sulit dikendalikan. Seorang perwira Jepang

datang dan memperhatikan antrian yang tidak tertib ini, lalu ia melihat-

lihat di sekitar tempat itu, mencari sesuatu. Lalu matanya sampai ke

tongkat bambu yang berisi emas itu. Segera ia merampas tongkat itu

dan mulai memukuli orang-orang agar kembali antri dengan tertib.

Anda dapat membayangkan, tentu saja, saat itu adalah saat terakhir

kalinya kawan kita ini melihat tongkat bambu miliknya, berikut segala

harta miliknya yang tersimpan di dalam tongkat itu. Begitulah nasib

harta dunia. Tidak peduli seberapa keras upaya Anda untuk

mengamankannya, ia tetap saja lenyap.

Pokok kedua yang dapat kita lihat adalah, Yesus berkata, "Di mana

hartamu berada, di situ pula hatimu berada." Jika harta Anda berada di

dalam tongkat bambu, maka hati Anda pun ikut berada di dalam

tongkat itu setiap saat. Anda akan tidur dan berjalan bersama tongkat

itu; bermimpi tentang tongkat itu; sepanjang hari Anda harus berada di

sisi tongkat itu. Ah, benar-benar tongkat yang menyusahkan pada

akhirnya.

Begitu pula halnya jika Anda menaruh harta Anda di ruang bawah

tanah, maka hati Anda ikut berada di bawah tanah. Mungkin lebih baik

membuat ruang penyimpanan di atas gedung, setidaknya pikiran Anda

mengarah ke atas dan bukannya ke bawah. Mungkin peletakan di atas

atau di bawah memiliki pengaruh bagi Anda. Tapi yang jelas,

tampaknya lebih aman jika penyimpanan itu letaknya di bawah

ketimbang di atas tanah.

3. Tidak Dapat Melayani Dua Tuan

Pokok yang ketiga yang disampaikan oleh Tuhan Yesus adalah bahwa

Anda tidak dapat melayani dua tuan. Apa itu dua tuan? Di ayat 24

Page 97: Bmf 23 cahaya injil

89 | C A H A Y A I N J I L

Yesus berkata, "kamu tidak dapat melayani dua tuan". Di mana hati

kita berada, di situ pulalah tuan kita berada. Ia akan menyita

perhatian, tenaga, waktu dan pengabdian Anda. Coba Anda bayangkan

seberapa terikatnya orang tadi terhadap tongkat bambunya. Dapatkah

Anda bayangkan jika seluruh kekayaan Anda ditaruh di dalam sebatang

tongkat? Anda akan terikat pada tongkat itu sepanjang waktu. Orang

lain mungkin tidak mengerti apa nilai tongkat bambu itu, tetapi Anda

sangat terikat padanya. Dengan cara yang sama, segala hal yang

menyita perhatian, tenaga dan waktu Anda adalah tuan/majikan Anda.

Dan di mana harta Anda berada, maka itulah yang menjadi tuan Anda.

4. Berikan Apa Yang Tidak Kita Butuhkan

Masih ada satu pertanyaan yang perlu diajukan, yaitu bagaimana

caranya memiliki harta di surga? Bagaimana memperolehnya? Alkitab

memberi penjelasan yang sangat gamblang. Kita tidak dibiarkan dalam

keraguan akan hal ini. Di dalam Lukas 18:22, Tuhan Yesus berkata

kepada orang kaya yang muda, "juallah segala milikmu dan berikan

kepada orang miskin, maka kamu akan beroleh harta di surga".

Sekarang kita tahu bagaimana caranya agar dapat menjadi kaya di

surga. Cara untuk menjadi kaya di surga adalah dengan menjual milik

kita dan memberi kepada mereka yang membutuhkan. Dengan

melakukan itu, berarti Anda sedang memberi kepada Tuhan. Perjanjian

Lama memberitahu kita, "siapa yang memberi kepada orang miskin,

memberi kepada Tuhan". Berilah kepada saudara seiman yang

membutuhkan. Mengapa Anda menimbun apa yang tidak Anda

butuhkan sedangkan orang lain sangat membutuhkannya? Anda

memiliki terlalu banyak dan mereka terlalu sedikit. Anda menjawab,

"Begitulah kenyataan hidup di dunia." Tetapi Yesus berkata, "Bukan

begitu cara hidup di tengah jemaat." Gereja tidak boleh menjadi seperti

dunia. Gereja harus menjadi tempat di mana tidak ada orang yang

kekurangan. Kelebihan saya mencukupi kebutuhan saudara seiman

yang kekurangan. Inilah prinsip yang harus diterapkan di dalam gereja.

Di sini kita mulai melihat tantangan iman. Iman melibatkan ketaatan

kepada Allah dan perintahNya bagi kita adalah untuk saling mengasihi.

Mudah untuk mengatakan, "Aku mengasihi saudara-saudara seiman."

Kita mengira bahwa mengasihi itu berarti memberi senyum dan

berjabat tangan. Itu sudah berarti mengasihi. Akan tetapi Alkitab

memberitahu kita bahwa itu bukanlah mengasihi. Seorang non-Kristen

juga tersenyum dan menjabat tangan Anda. Mengasihi saudara berarti

Page 98: Bmf 23 cahaya injil

90 | C A H A Y A I N J I L

Anda memperhatikan kebutuhannya. Maka berkatalah Tuhan Yesus di

dalam Lukas 18:22, kataNya, "Jadi kamu ingin beroleh harta di surga?

Aku beritahu kamu bagaimana cara mendapatkannya. Bawalah yang

lebih dari milikmu dan bantulah mereka yang kekurangan di antara

saudara-saudara seimanmu. Jika saudara-saudara seimanmu tidak

berkekurangan, jika tidak ada lagi orang di gereja yang kekurangan,

maka salurkanlah bantuanmu kepada orang non-Kristen di luar. Mereka

juga banyak yang kekurangan. Mereka juga layak menerima

bantuanmu." Kita tidak sekadar mengasihi saudara seiman saja, kita

mengasihi setiap orang yang kekurangan, termasuk musuh kita. Itulah

yang diajarkan oleh Alkitab.

Itulah cara mendapatkan harta di surga. Dapatkah Anda melihat apa

yang saya maksudkan sebagai ujian iman? Ketika Tuhan Yesus menguji

iman kita, Ia berkata, "Kamu pikir sangat mudah mentaati

pengajaranKu? Kamu pikir perkara mendapatkan harta di surga itu

gampang? Aku beritahu kamu sekarang, inilah yang Aku tuntut dari

kamu. Aku akan melihat apakah kamu benar-benar memiliki iman atau

tidak, apakah kamu siap untuk mentaati firmanKu atau tidak." Jadi,

Yesus menguji iman kita. Ia menempatkan iman kita dalam saringan.

Anda pikir masuk ke surga itu mudah, mendapatkan hidup yang kekal

itu perkara gampang, diselamatkan itu masalah kecil, menjadi murid

Yesus itu gampang, semudah mengucapkan aku percaya kepada

Yesus? Tidak begitu, Yesus tidak begitu dangkal. Banyak orang Kristen

yang dangkal, para pengajar pun banyak yang begitu, tetapi Yesus

tidak pernah dangkal. Kita boleh berterima kasih kepada Allah akan hal

itu. Ia memandang ke arah kita dan berkata, "Kamu berkata bahwa

kamu beriman kepadaKu? Baik, pergilah, kasihilah sesamamu

manusia." Anda menyahut, "bagaimana melakukannya?" Jawab Yesus,

"Kamu tahu bahwa saudaramu yang itu membutuhkan sepasang

sepatu, belikan dia sepatu." Anda menyahut, "Hei, itu urusannya

sendiri, bukan urusan saya. Sejak kapan saya jadi pengasuhnya?"

Masalahnya, pada saat kita berkata, "Saling mengasihi", pengertian

yang terkandung di situ memang menjadikan kita pengasuh bagi

saudara seiman. Kebutuhannya menjadi urusan saya. Itulah arti saling

mengasihi. Lalu Anda berkata, "Wah, jadi orang Kristen terlalu mahal.

Saya harus membelikan sepasang sepatu buat orang lain. Lupakan

saja." Itulah ciri praktis ajaran Yesus. Tapi jika Anda menginginkan

harta di surga, maka jangan katakan bahwa Yesus belum memberitahu

Page 99: Bmf 23 cahaya injil

91 | C A H A Y A I N J I L

Anda bagaimana cara mendapatkannya. Ia sudah memberitahukannya

kepada Anda. Mungkin Anda tidak suka cara seperti itu, akan tetapi

memang cara itulah yang Ia berikan kepada Anda.

Apa Arti 'Jangan Mengumpulkan'?

Pada titik ini, saya akan membahas dengan lebih mendalam beberapa

pertanyaan yang sangat penting. Agar hidup kita tidak ditutupi oleh

kepura-puraan, maka sangatlah penting bagi kita untuk memahami

ajaran Tuhan Yesus secara benar. Sudah benarkah pemahaman kita

atas firman yang disampaikan oleh Tuhan Yesus itu? Apakah Yesus

memaksudkan apa yang dikatakanNya? Pada saat Ia berkata, "Jangan

mengumpulkan harta di bumi", apakah Ia memaksudkan apa yang

diucapkanNya itu atau tidak? Kapan Yesus pernah mengatakan sesuatu

yang tidak dimaksudkanNya? Saat Yesus berkata, "Jangan

mengumpulkan harta", adakah cara lain untuk memahami ucapanNya

ini? Dapatkah Anda memberitahu saya jika ada pengertian lain yang

terkandung di dalamnya? Adakah makna yang lain? Saya akan sangat

tertarik jika Anda dapat memberitahu saya bahwa ucapan "Jangan

mengumpulkan harta di bumi" memiliki arti yang berbeda. Mungkinkah

itu berarti bahwa mengumpulkan sedikit kelebihan masih dibolehkan?

Anda lihat, kita tidak bersedia menerima penerapan penuh dari sabda

Yesus. Membuat kita merasa tidak nyaman, bukankah demikian?

Tanggungjawab seorang pengajar adalah menyampaikan kepada Anda

apa yang Yesus katakan. Saya tidak melompati ayat ini sekali pun saya

tahu bahwa ini akan membuat banyak orang merasa tidak senang.

Barangkali ada yang berkata, "Inikan musim Natal, kita tidak ingin

membuat orang merasa tidak nyaman. Mari kita bahas ayat yang

berikutnya saja." Kita harus mempelajari pengajaran Yesus dan

menghadapinya secara jujur. FirmanNya berbicara kepada saya dan

Anda dalam pengertian yang sama. Selanjutnya kita akan menanyakan

perkara yang ini: Apa saja yang termasuk dalam pengertian

mengumpulkan? Jika Anda ingin menghadapkan saya dengan suatu

tantangan rohani, saya senang menerima tantangan itu. Lalu apa

artinya mengumpulkan?

'Mengumpulkan' Mencakup Kelebihan Dari Milik Kita dan

Keamanan Masa Depan

Mengumpulkan tentu saja berarti menaruh sesuatu di dalam tempat

penyimpanan. Saya pikir ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk

dipahami. Akan tetapi hal apa saja yang terkait dengan perkara

Page 100: Bmf 23 cahaya injil

92 | C A H A Y A I N J I L

mengumpulkan? Kita mengumpulkan bagian dari penghasilan kita yang

tidak kita butuhkan sekarang. Bagian dari harta milik kita yang tidak

kita butuhkan. Anda dapat menimbun harta yang tidak Anda butuhkan.

Anda tidak mungkin menimbun harta yang sedang Anda butuhkan. Apa

yang Anda butuhkan pasti Anda gunakan. Yang Anda kumpulkan

hanyalah bagian yang tidak dibutuhkan dari penghasilan Anda. Sebagai

contoh, anggaplah Anda sekarang memiliki gaji 3000 dolar sebulan.

Dan kebutuhan Anda di dalam satu bulan - tagihan listrik mau pun

keperluan pokok lainnya - paling banyak 1000 dolar. Itu berarti Anda

memiliki kelebihan sebesar 2000 dolar yang dapat Anda kumpulkan.

Anda tidak membutuhkan sisa itu. Ia menjadi lemak yang tersimpan

dalam kehidupan keuangan Anda, Anda tidak memakainya. Nah, di sini

kita dapat melihat dengan mudah apa yang dimaksudkan oleh Yesus

dengan 'mengumpulkan'.

Namun Anda mungkin berkata, "Apa yang tidak saya butuhkan

sekarang bisa saja saya butuhkan besok." Maksudnya, "Baiklah,

kebutuhan saya setiap bulan terpenuhi, tetapi bagaimana kalau nanti

saya jatuh sakit?" Lalu Anda memperhitungkan, "Jika saya sakit, saya

harus menghadapi tagihan dokter sebanyak 2000 sampai 5000 dolar.

Dan saya harus punya uang untuk itu. Jadi lebih baik sedia payung

sebelum hujan." Anda lihat, dengan alasan itu sebenarnya kita sedang

berusaha untuk menghindari pengajaran Tuhan. Apa pun alasannya,

tindakan Anda berarti mengumpulkan, bukankah demikian? Dan Yesus,

entah Anda suka atau tidak, berkata, "Kamu perlu menggunakan apa

yang kamu butuhkan saat ini. Tetapi jangan kamu mengumpulkan."

Karena mengumpulkan berarti menyiapkan untuk masa depan. Anda

tidak membutuhkan 2000 dolar sekarang ini, tetapi Anda

menyimpannya untuk masa depan. Jadi apa yang disebut sebagai

'mengumpulkan' itu selalu berhubungan dengan masa depan. Dan

justru hal itulah yang dilarang oleh Yesus, bukankah demikian?

Bukankah sangat jelas?

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, inilah tantangan iman.

Ia menusuk langsung ke dasar keyakinan kita, membuat kita

kehilangan rasa aman. Anda lihat, apa yang kita kumpulkan adalah

jaminan masa depan kita. Dan Allah menyingkirkan jaminan masa

depan kita. Kita tidak lagi merasa aman. Bukankah hal ini akan

membuat Anda merasa tidak enak? Anda tidak lagi memiliki jaminan

keamanan. Bagaimana menurut Anda? Apakah ajaran Yesus ini tidak

Page 101: Bmf 23 cahaya injil

93 | C A H A Y A I N J I L

praktis? Apa pendapat Anda? Mungkin karena Yesus berbadan sehat, ia

tidak pernah sakit, tidak pernah memerlukan dokter. Saya bisa sakit.

Dan jika sakit, saya perlu dokter. Saya harus sedia payung sebelum

hujan. Anda sedang mencari alasan. Apa yang saya sampaikan adalah

apa yang disabdakan oleh Yesus. Saya tidak menyampaikan pendapat

pribadi saya. Pendapat pribadi saya tidak berarti sama sekali.

Perhatikan sabda Yesus. Ia menghadapkan kita dengan masa depan

dan bersamanya suatu tantangan iman yang menyingkirkan semua

jaminan duniawi. Bukankah demikian? Bukankah hal ini sangat jelas,

saudara-saudara?

Ia tidak mengijinkan kita untuk bersandar pada hal-hal duniawi sebagai

penjamin keamanan kita. Ia meletakkan kita di dalam tantangan iman

yang membuat kita bergantung sepenuhnya hanya kepada Allah. Jika

Anda sakit, demikian kata Yesus, maka Anda akan bergantung

sepenuhnya kepada Allah. Tidak ada simpanan untuk berjaga-jaga.

Apakah iman Anda sanggup menerima tantangan itu? Bersediakah

Anda menerimanya? Anda bilang Anda memiliki iman? Jika iya, maka

Yesus ingin melihatnya. Bagaimana jika diuji? Sabda Yesus menguji

Anda sampai ke titik yang sangat pedih, bukankah demikian? Anda

berkata, mengapa saya hari ini datang ke gereja ini dan mendengar

khotbah semacam ini? Saya sedang bersenang hati tadinya. Sekarang

Anda menyingkirkan jaminan keamanan saya. Saudaraku, saya minta

maaf tetapi yang menyatakan hal ini bukan saya. Anda boleh menguji

sendiri apakah ini semua Firman dari Yesus.

Sikap Kita Terhadap Jaminan Keamanan Duniawi

Mengungkapkan Siapa Diri Kita

Jadi di sini Yesus menempatkan iman kita pada ujian yang tangguh.

Kita ingin mengumpulkan demi jaminan keamanan kita. Yesus berkata,

Aku tidak mengijinkan kamu untuk memegang jaminan keamanan.

Keamananmu adalah Aku. Akulah jaminan keamananmu. Apakah Aku

tidak cukup pantas? Jika kamu tidak mempercayaiKu di dalam hidup

ini, bagaimana mungkin kamu akan percaya padaKu dalam kekekalan?

Kamu tidak percaya padaKu bagi keperluan makan dan kesehatanmu?

Bagaimana kamu akan tahu kalau Aku dapat diandalkan sepanjang

masa kekekalan? Pernahkah Anda memikirkan hal ini? Bagaimana Anda

tahu bahwa sabda Yesus itu benar bahwa Anda akan memiliki hidup

yang kekal? Bagaimana caranya? Anda tidak tahu. Karena Anda tidak

mengenal siapa yang anda percayai. Tetapi jika Anda mengenal siapa

Page 102: Bmf 23 cahaya injil

94 | C A H A Y A I N J I L

yang Anda percayai, jika Anda mempercayaiNya bagi masa kekekalan,

mengapa Anda tidak mempercayaiNya dalam kehidupan Anda selama

beberapa tahun di bumi? Sekarang Anda dapat mengerti mengapa

orang-orang non-Kristen berkata kepada Anda, "Munafik, kamu bilang

kamu percaya kepada Allah? Saya bisa pastikan bahwa kamu tidak

percaya kepada Allah." Dan mereka benar. Anda tidak berani

meletakkan kepercayaan kepadaNya untuk masa hidup Anda yang

singkat, bagaimana Anda bisa bicara tentang mempercayaiNya untuk

masa selama-lamanya? Sekarang Anda dapat memahami apa yang

saya maksud sebagai tantangan iman. Yesus mengarahkan sinar-X

rohani dan menatap ke dalam hidup Anda. Dan Ia melihat apakah Anda

percaya kepadaNya atau tidak.

Mari kita pertimbangkan apa yang sudah dikatakan oleh Tuhan Yesus.

Ia sedang menguji iman kita. Kami mau membangun jemaat yang

orang-orangnya memiliki iman yang mampu menghadapi ujian. Dan

bagi mereka yang tidak bersedia dibawa melewati sinar-X rohani ini,

minggu demi minggu, mereka segera beralih ke gereja lain. Mereka

akan mencari gereja yang khotbahnya singkat, di mana Anda tidak

perlu duduk di atas bangku kayu sampai satu setengah jam lebih,

melewati saat-saat yang menyebalkan, ditambah lagi dengan tidak

adanya orang-orang yang akan menyanyikan satu atau dua lagu yang

manis sehabis khotbah yang melelahkan. Anda akan berkata, "Aduh,

tidak. Saya merasa sangat....sabda Yesus telah membuat saya merasa

sangat tidak nyaman. Saya mau cari gereja lain di mana saya dapat

menikmati kisah-kisah yang indah. Khotbah yang singkat, dan dua

puluh menit kemudian semua sudah selesai. Ada lagu-lagu yang manis

dari paduan suara. Sedangkan kalian di sini bahkan tidak punya

paduan suara." Baiklah, tidak ada masalah bagi saya. Tujuan saya

adalah untuk mengabarkan firman Allah. Jika tidak ada orang yang

mau mendengar firman Allah, tak jadi soal buat saya. Saya akan terus

mengabarkan firman Allah seperti yang diinginkan oleh Yesus agar saya

lakukan. Dan pada akhirnya saya yakin bahwa gereja ini hanya akan

dipenuhi oleh mereka yang tidak takut untuk diperiksa oleh sinar-X

rohani, yang benar-benar memiliki hubungan dengan Allah. Dan

dengan demikian kami akan memiliki gereja yang dibangun di atas

dasar yang teguh.

Begitu kita mengerti bahwa Yesus sedang menantang iman kita. Yesus

sedang menguji iman kita dan berkata, "Apakah kepercayaanmu itu

Page 103: Bmf 23 cahaya injil

95 | C A H A Y A I N J I L

diberikan kepadaKu atau kepada jaminan dari dunia?" Bagaimana Anda

menjawab pertanyaan itu? Saya tidak akan terkejut jika sebagian besar

dari kita akan menjawab, "Ya, saya percaya kepada Allah dan juga

kepada jaminan keamanan dari dunia. Saya ingin keduanya. Saya ingin

memastikan bahwa masih ada jalan mundur yang tersedia. Jika Allah

tidak menolong saya keluar dari kesulitan saya maka setidaknya saya

dapat kembali kepada jaminan keamanan duniawi saya." Dan itu Anda

sebut sebagai iman. Itu adalah iman menurut definisi Anda. Tidak

heran jika dunia memandang ke arah gereja dan berkata, "Keterlaluan.

Orang-orang semacam ini berkata bahwa mereka percaya kepada

Allah," dalam hal apa Anda percaya kepada Allah?

Bergantung Sepenuhnya Kepada Allah Bukan Berarti Kemalasan

Kita melihat bahwa Allah menempatkan iman kita melalui ujian ini. Ia

ingin menguji apakah kita akan mempercayaiNya untuk memenuhi

kebutuhan kita. Atau apakah kita akan menaruh kepercayaan kita

kepada jaminan dari dunia. Dan saya katakan kepada Anda bahwa

pada saat saya sedang mengabarkan firman Allah ini, saya tidak

ngomong kosong. Saya sudah menguji firman Allah ini, jika tidak maka

saya tidak berhak untuk mengabarkannya. Saya mengenal Siapa yang

saya percayai. Saya sudah mempertaruhkan seluruh hidup saya

kepadaNya selama bertahun-tahun. Saya mengalami pemeliharaanNya

selama saya di China untuk waktu 3 tahun. Seringkali saya bangun

pagi tanpa mengetahui di mana saya akan mendapatkan makan siang

saya, jangankan sarapan pagi. Pada masa itu saya tidak pernah

sarapan pagi. Sampai hari ini, saya tidak pernah lagi sarapan pagi.

Kebiasaan makan pagi sudah hilang.

Setiap hari saya memandang kepada Allah, dan berkata, "Tuhan, inilah

anakMu. Saya tidak tahu harus pergi ke mana untuk mendapatkan

makanan. Tetapi Engkau adalah Bapaku. Saya berserah kepadaMu

untuk memenuhi kebutuhan saya." Dan Ia tidak pernah gagal

memenuhi kebutuhan saya. Berapa tahun saya tinggal di Inggris?

Pemerintah Inggris, karena saya warga negara China, tidak pernah

memberi saya ijin kerja. Akan tetapi Allah memenuhi segala kebutuhan

saya. Anda pikir saya tidak mau bekerja? Sudah tentu saya ingin

bekerja. Tetapi Allah tidak mengijinkan saya. Ia sedang mengajar saya,

tahun demi tahun, sepanjang masa kuliah saya. Segalanya, Allah

memenuhi kebutuhan saya. Saya hanya memandang kepadaNya. Allah

saya dapat dipercaya. Luar biasa hal yang sudah Ia lakukan. Pada

Page 104: Bmf 23 cahaya injil

96 | C A H A Y A I N J I L

waktu saya pergi ke Eropa dari Hong Kong. Waktu saya keluar dari

China, saya singgah sebentar di Hong Kong. Bagaimana saya bisa

sampai ke Eropa? Saya tidak punya uang. Pemerintah China

mengijinkan saya untuk membawa 10 dolar China. Berapa lama saya

bisa tinggal di Hong Kong dengan 10 dolar China? Nilai 10 dolar China

pada waktu itu mungkin sekitar 20 atau 30 dolar Hong Kong, saya

tidak ingat persis. Bagaimana saya akan menjalani hidup di Hong Kong,

apa lagi ke Eropa? Akan tetapi saat saya berdoa dan menanti

jawabanNya, Allah telah menyatakan satu hal dengan sangat jelas

kepada saya: "Aku akan membawamu ke Eropa. Aku ingin engkau

pergi ke sana."

Jadi saya upayakan berbagai cara, mencari pekerjaan, karena saya

tahu bahwa orang Kristen tidak boleh duduk-duduk menunggu

makanan diberikan. Burung-burung tidak bertengger di pohon dan

menerima makanan. Jika berbicara tentang burung, Anda lihat mereka

terbang ke sana kemari mencari makan. Allah tidak pernah

mengajarkan kita untuk menjadi pemalas. Kemalasan adalah kejahatan

yang besar di dalam kehidupan Kristen. Saya pernah, sayang sekali,

memecat salah satu rekan sekerja saya di Inggris karena masalah

kemalasan ini. Kami tidak mentolerir kemalasan. Allah ingin kita

bekerja dan menjalankan bagian kita. Tetapi Allah mempunyai cara

untuk mengajar kita untuk percaya kepadaNya. Jadi saya mulai

mencari pekerjaan, dan namun tidak ada satu pun yang tepat, yang

dapat memberi saya uang cukup untuk berangkat jauh meninggalkan

Hong Kong. Sebuah sekolah milik lembaga Kristen menawarkan

pekerjaan dengan gaji 160 dolar Hong Kong. Bayangkan, bagaimana

Anda akan hidup di Hong Kong dengan uang sejumlah itu? Lalu saya

mendapatkan sebuah pekerjaan lain yang sangat bagus, dengan

tawaran beberapa ribu dolar Hong Kong per bulan. Tetapi Tuhan tidak

mengijinkan saya untuk mengambilnya. Pekerjaan itu adalah sebuah

pekerjaan tetap. Dan sebagai orang Kristen saya merasa bahwa saya

harus jujur kepada mereka, saya berkata bahwa saya tidak akan

tinggal lama di Hong Kong. Di Hong Kong sangat banyak

pengangguran, jadi pekerjaan yang ideal tentunya adalah pekerjaan

tetap. Dan saya hanya dapat bekerja untuk waktu satu tahun karena

Allah ingin agar saya pergi ke Eropa. Jadi saya berkata sebagai orang

Kristen, saya akan berkata yang sejujurnya, saya hanya dapat bekerja

untuk jangka waktu satu tahun. Lalu mereka meminta saya untuk

Page 105: Bmf 23 cahaya injil

97 | C A H A Y A I N J I L

mempertimbangkan lagi, dan jika saya tidak bersedia

mempertimbangkan untuk bekerja untuk jangka waktu yang panjang,

maka saya akan kehilangan tawaran ini. Kemudian saya memutuskan

untuk mendatangi kapten-kapten kapal dan berkata, "Dapatkah Anda

memberi pekerjaan di kapal buat saya? Saya akan mengerjakan apa

pun tugas yang tersedia bagi saya di kapal, saya bermaksud berangkat

menuju Eropa." Beberapa dari antara mereka dengan ramah berkata,

"Jumlah anak buah di kapal kami sudah penuh, kami tidak bisa

membawa Anda.

Kita Benar-benar Percaya Jika Kita Mengalami Pemeliharaan

Allah

Tetapi Allah melakukan hal yang luar biasa. Melalui semua itu, Ia selalu

memberi saya pelajaran. Anda tahu apa yang dilakukan oleh Allah?

Jauh dari yang saya sangka, Ia berbicara kepada seorang wanita di

Amerika. Saya rasa saya sudah pernah bersaksi tentang hal ini kepada

sebagian dari Anda. Allah berbicara kepada wanita itu, "Aku ingin agar

kamu pergi ke Hong Kong." Wanita itu bertanya, "Untuk apa?" Jawab

Allah, "Pergilah ke sana dan Aku akan memberi tahu nanti." Allah selalu

memimpin selangkah demi selangkah. Jadi wanita ini berangkat ke

Hong Kong, dan ia bertanya, "Apa yang Tuhan inginkan untuk saya

lakukan di sini?" Wanita ini cukup kaya. Lalu akhirnya Tuhan

menjelaskan semua ini kepadanya. Tugas wanita ini adalah untuk

membiayai kepergian saya ke Eropa. Dia datang jauh-jauh dari

Amerika, dari kota Portland di Oregon, Amerika, menuju Hong Kong

untuk membereskan keperluan keberangkatan saya ke Eropa. Pada

hari saya naik ke kapal, besoknya wanita itu terbang kembali ke

Amerika, dan berkata, "Puji Allah! Sekarang saya tahu untuk apa Allah

menyuruh saya ke sini."

Saat itu saya berpikir, "Bukankah ini luar biasa? Apakah mungkin tidak

ada satu orang pun di Hong Kong yang dapat mendengar suara Allah

sehingga Allah mengirim seseorang dari Portland, Oregon, dari jauh, di

belahan bumi yang lain, hanya untuk melakukan satu tugas?" Sejak

saat itu, saya tidak pernah lagi mendapat bantuan dari wanita tersebut,

tugasnya hanya untuk memastikan bahwa saya dapat berangkat ke

Eropa. Bukankah ini luar biasa? Allah membawa saya keluar dari

Shanghai menuju Hong Kong, lalu mengirim seseorang dari Amerika,

terbang menuju Hong Kong untuk membiayai saya ke Eropa. Hanya

jika Anda tahu Jalan Tuhan, maka Anda akan melihat yang lebih hebat

Page 106: Bmf 23 cahaya injil

98 | C A H A Y A I N J I L

lagi dari pada itu. Jika Anda mengenal Jalan Tuhan, Anda akan tahu

bahwa Ia tak pernah gagal. Jika Ia menyuruh Anda untuk melakukan

sesuatu, Ia ingin melihat Anda segera melakukannya jika Anda ingin

berjalan bersamaNya.

Allah dapat dipercaya. Namun jika Anda tidak pernah memulai,

bagaimana Anda akan tahu bahwa Ia dapat dipercaya? Apa landasan

iman Anda? Sekarang ini Yesus menantang Anda dengan berkata,

"Percayakan padaKu segala kebutuhanmu." Anda memiliki keluarga

yang harus dicukupi kebutuhannya? Sudah tentu. Begitu pula para

pengabar injil. Beberapa orang tampaknya lupa bahwa para pengabar

injil juga memiliki keluarga. Dan Allah memenuhi kebutuhan mereka.

Sebuah Prinsip Dalam Kehidupan Rohani

Apakah ini merupakan perintah dari Tuhan bahwa kita tidak boleh

mengumpulkan harta di bumi? Hal ini bukanlah perintah mutlak. Yesus

tidak berkata, "Aku melarang kamu, berdasarkan kaidah moral, untuk

mengumpulkan harta di bumi." Jika Anda mengumpulkan harta di

bumi, hal ini bukan berarti Anda sudah berdosa secara teknis. Anda

belum tentu berdosa karena sabda tersebut bukanlah suatu perintah

yang mutlak. Sekarang mungkin Anda akan berkata, "kalau begitu

baguslah. Jadi saya tidak harus mematuhinya. Bagus sekali, saya

merasa jauh lebih enak sekarang." Jangan terlalu cepat menyimpulkan.

Sekali pun bukan perintah mutlak tetapi hal ini tidak kalah pentingnya

karena kita sedang berurusan dengan prinsip kehidupan.

Anda dapat saja tidak melanggar hukum, namun Anda telah melanggar

prinsip hidup. Dan jika Anda melanggar prinsip hidup, itu berarti Anda

sedang mengancam keselamatan hidup Anda dengan akibat yang sama

atau bahkan lebih parah ketimbang melanggar hukum. Melanggar

hukum mungkin tidak membahayakan nyawa Anda. Melanggar aturan

parkir mungkin hanya menimbulkan denda sejumlah uang. Ini tidak

terlalu masalah. Akan tetapi melanggar prinsip hidup akan

membahayakan nyawa dan kehidupan kekal Anda. Sebagai contoh,

tidak ada hukum yang melarang Anda untuk merokok. Tetapi Anda

tahu bahwa merokok dapat merusak paru-paru Anda, meningkatkan

kemungkinan munculnya kanker dan serangan jantung. Jadi setiap kali

Anda merokok, apa yang terjadi? Apakah polisi akan menangkap Anda?

Tidak, karena tidak ada hukum yang Anda langgar. Akan tetapi apakah

itu berarti bahwa Anda aman? Tidak sama sekali! Karena Anda sudah

Page 107: Bmf 23 cahaya injil

99 | C A H A Y A I N J I L

melanggar prinsip kehidupan jasmani. Anda sedang melakukan sesuatu

yang membahayakan nyawa Anda. Hal yang sama berlaku juga dengan

alkohol. Tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi jika Anda minum

minuman keras. Tidak ada polisi yang akan menangkap Anda hanya

karena Anda telah membeli lima puluh botol minuman keras yang

paling keras. Tidak ada hukum yang melarangnya. Namun jika Anda

menghabiskannya, Anda sedang melanggar satu prinsip kehidupan

jasmani. Anda sedang membahayakan nyawa Anda.

Jadi di sini Yesus sedang mengajarkan kita satu prinsip kehidupan.

Bagaimana berjalan bersama Allah? Bagaimana kita bisa tahu bahwa ia

adalah Allah yang hidup? Ia memberi Anda satu tantangan. Saya sudah

menyebutkan sebelumnya, bahwa bukan Allah yang takut terhadap

tantangan, kitalah yang mundur darinya. Ia berkata, "Ujilah Aku dan

lihatlah. Aku tidak akan pernah gagal memenuhi kebutuhanmu jika

engkau taat kepadaKu. Lakukan apa yang Kuperintahkan. Dan Aku

akan mengerjakan bagianku." Bukankah ini sebuah ujian yang adil?

Setiap orang berkata bahwa ia ingin membuktikan apakah firman Allah

itu benar. Allah memberi Anda tantangan untuk membuktikannya.

Lakukan saja. Allahku tidak pernah gagal. Saya tahu ini benar. Semoga

Allah berbicara langsung ke dalam hati kita semua. Mari kita diam

sejenak dan berdoa.

Mata Yang Baik

Matius 6:22-23 - Khotbah oleh Pastor Eric Chang

Mari kita lanjutkan eksposisi kita akan firman Tuhan di dalam Matius 6,

dan juga Lukas 11, sebagai ayat perbandingan. Matius 6:22-23

berbunyi seperti berikut: "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik,

teranglah seluruh tubuhmu; tetapi jika matamu jahat, gelaplah seluruh

tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya

kegelapan itu!" Mari kita baca juga ayat perbandingannya. Sangatlah

penting untuk memperbandingkan ayat-ayat Alkitab tatkala

mempelajari firman Tuhan. Kita baca Lukas 11:33-36, "Tidak

seorangpun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong

rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya

Page 108: Bmf 23 cahaya injil

100 | C A H A Y A I N J I L

semua yang masuk dapat melihat cahayanya. Matamu adalah lampu

bagi tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Tapi jika

matamu jahat, gelaplah tubuhmu, karena itu perhatikanlah supaya

terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh

tubuhmu terang dan tidak ada bagian gelap, maka seluruhnya akan

terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan

cahayanya".

Perumpamaan Tentang Penglihatan Rohani

Ketika kita membaca pernyataan di atas, kita mungkin akan bertanya

apa yang dimaksudkannya? Apa yang ingin disampaikan oleh Yesus

kepada kita? Ia menyatakan bahwa "mata adalah pelita", dan pelita itu

adalah "pelita tubuhmu". Jika matamu 'tunggal', ('tunggal' merupakan

terjemahan yang harfiah, namun telah diterjemahkan sebagai 'baik'

oleh LAI), maka seluruh tubuhmu akan menjadi terang. Tetapi jika

matamu jahat atau sakit, maka seluruh tubuhmu akan penuh dengan

kegelapan. Di sini Tuhan Yesus berbicara dalam perumpamaan, seperti

yang sering Ia lakukan untuk mengajarkan hal-hal rohani kepada kita.

Tuhan Yesus ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepada kita.

Tidak ada hal yang tidak penting yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Ia

memberitahu kita sesuatu yang ada kaitannya dengan rahasia

penglihatan rohani.

Sebelumnya mari kita memahami kata 'mata' ini secara literal karena

itulah maksudnya sebuah perumpamaan. Kita mulai dari yang biasa,

lalu bergeser dari yang kecil sampai yang lebih besar untuk memahami

ajaran rohani yang Tuhan Yesus ingin berikan kepada kita. Bukankah

mata pelitanya tubuh? Jika kita memandang sekeliling sekarang, kita

melihat cahaya di mana-mana. Segalanya terlihat baik-baik saja.

Cahaya tersebut dibawa ke dalam tubuhmu. Yesus sekarang berbicara

secara jasmani/fisik. Mata secara fisik, adalah pelita bagi tubuh, bukan

pelita bagi akal (intelek) saya, bukan juga pelita bagi jiwa saya, tapi

pelita bagi tubuh saya. Dan selama pelita itu bekerja dengan baik, kita

mempunyai cahaya dalam tubuh kita. Coba tutup mata anda dan lihat

apa yang terjadi. Di saat anda menutup mata anda, segalanya menjadi

gelap. Seketika itu juga anda tiba-tiba berada dalam kegelapan. Lalu

anda buka mata anda, dan semuanya menjadi terang kembali. Jadi di

sini Yesus menggunakan suatu pengalaman umum untuk memberikan

ajaran rohani yang penting kepada kita. Tetapi, sungguh

mengherankan bagaimana pernyataan tersebut membuat susah banyak

Page 109: Bmf 23 cahaya injil

101 | C A H A Y A I N J I L

orang Kristen. Mereka tidak mampu mengartikan apa yang Yesus

katakan. Tetapi Yesus mengatakan banyak hal yang penting kepada

kita melalui pernyataan tersebut. Kita semua yang pernah bermain

permainan anak-anak tahu dengan baik kalau anda menutup mata

dengan kain, semuanya menjadi gelap. Anda tidak dapat melihat

tujuan anda. Segera sesudah anda berada dalam kegelapan, anda

menjadi tersesat, anda tidak dapat melihat. Lalu, segera anda

merentangkan tangan anda dan meraba-raba. Bukannya kegelapan

yang mengelilingi anda, tetapi anda sendiri yang mengalami kegelapan

tersebut. Cahaya masih bersinar di sekitar anda, tapi anda tidak dapat

melihatnya, karena mata anda tidak diperbolehkan untuk berfungsi.

Begitu pula secara rohani, cahaya ada di sekeliling kita. Cahaya Tuhan

bersinar atas kita. Tapi jika kita tidak melihatnya, alasannya bukan

karena tidak ada cahaya. Alasannya karena ada yang kurang beres

dengan mata rohani kita.

Kita harus senantiasa memeriksa eksposisi kita dan kita temukan

bahwa kata yang diterjemahkan 'baik' oleh LAI berarti 'tunggal'.

Sangatlah penting bagi anda untuk memahami hal ini, karena itulah

kata kunci untuk seluruh nats ini. Kata tersebut berarti 'tunggal'. Jika

anda menyimak kamus bahasa Yunani, anda akan menemukan bahwa

kata tersebut pada dasarnya tidak berarti 'baik', tetapi artinya

'tunggal', yaitu, anda punya pandangan tunggal. Tahukah anda

kebalikan dari pandangan tunggal? Pandangan ganda atau pandangan

kabur. Pandangan kabur tersebut dikarenakan mata yang tidak

terfokus tajam. Anda tidak dapat melihat secara terfokus. Jika anda

dapat melihat dengan tajam, maka mata anda sehat. Jika mata anda

tidak dapat melihat sesuatu dalam lintasan yang tajam dan jelas, maka

mata tersebut kabur. Penglihatan anda tidak lagi tajam. Makin

memburuk keadaannya, makin kabur pula penglihatan anda, hingga

anda tidak mampu melihat apapun. Mereka yang memakai kacamata,

dapat membuktikannya dengan mudah. Lepaskan kacamata anda dan

penglihatan anda tidak lagi tunggal. Apa gunanya lensa mata? Lensa

mata membantu penglihatan anda menjadi tunggal, sehingga menjadi

tajam dan terfokus. Kalau anda lepaskan kacamata, langsung

penglihatan anda tidak tunggal lagi. Garis pandang menjadi kabur, dan

ada juga yang tidak dapat melihat apa-apa sama sekali. Segalanya

kelihatan kabur. Jadi Yesus bukan berbicara tentang mata yang 'baik'

Page 110: Bmf 23 cahaya injil

102 | C A H A Y A I N J I L

dalam pengertian 'sehat' secara umum - tetapi apa yang penting bagi

mata adalah penglihatan yang tajam, atau tunggal.

Yesus sengaja menggunakan kata "kegelapan" di sini karena kegelapan

adalah lambang kebutaan dalam Alkitab. Anda dapat menemukan hal

ini di Mazmur 69:23 atau Kisah Para Rasul 13:11. Dalam Kisah Para

Rasul 13:11, seorang tukang sihir coba mencegah Paulus dari

memberitakan Injil kepada Gubernur Siprus. Akan tetapi, Paulus

menghadapinya dengan tegas dan kebutaan menimpa tukang sihir

tersebut. Alkitab mengatakan bahwa "kegelapan" (perhatikan kata itu!)

meliputinya. Orang itu harus merentangkan tangannya dan meraba-

raba mencari seseorang untuk menuntunnya. Ia tidak dapat melihat

lagi. Itu merupakan satu peringatan bagi orang-orang yang berusaha

untuk mencegah penyebaran Injil dan melawan kekuatan Tuhan.

Tiga Cara Memahami Mata

Kita ingin memahami apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berbicara

mengenai mata karena tentu saja Ia tidak berbicara tentang hal ini

secara jasmani belaka, tetapi Ia ingin menyampaikan satu pelajaran

rohani kepada kita. Setiap kata yang digunakan di sini dalam

pengertian yang literal, herannya juga mengandungi pengertian yang

rohani dalam Alkitab. Misalnya mata, mata mempunyai arti rohani yang

penting dalam Alkitab. Mata sering digunakan dalam Alkitab bukan

untuk menunjuk kepada mata jasmani, tetapi kepada mata rohani,

yaitu kemampuan untuk melihat dan mengerti hal-hal rohani. Bahkan

sekarang pun kita sudah terbiasa menggunakan kata 'mata' bukan

untuk menunjuk pada mata jasmani, tapi mata intelektual kita. Ketika

saya berkata, "Apa anda melihat maksud saya?" Bagaimana kita dapat

melihat maksud? Tentu saya anda tidak dapat melihat dengan mata

jasmani anda. Namun anda dapat melihatnya dengan pengertian anda,

atau dengan intelek anda. Intelek anda bekerja layaknya mata. Oleh

karena itu, apabila saya berkata, "Apa anda dapat melihat maksud

saya?", saya bukannya menanyakan kalau mata anda dapat melihat

maksud saya, karena kata-kata bukanlah hal yang dapat dilihat oleh

mata. Tetapi yang saya maksudkan ialah apakah akal anda, atau mata

pikiran anda memahami apa yang saya katakan? Jadi pada umumnya

ada tiga cara untuk memahami bagaimana kata 'mata' digunakan. Ada

mata fisik, ada juga mata intelek, yang baru saya jelaskan. Anda

melihat apa yang dikatakan orang dengan mata intelek. Anda mengerti

apa yang dimaksudkan mereka. Dan yang terakhir, mata rohani yang

Page 111: Bmf 23 cahaya injil

103 | C A H A Y A I N J I L

memungkinkan anda melihat kebenaran rohani. Dengan mata rohani,

anda melihat kemuliaan Allah.

Di dalam Alkitab berkali-kali dikatakan bahwa mata rohani kita telah

dibuka dan sekarang kita dapat melihat. Paulus ketika ditugaskan

untuk memberitakan Injil, ditugaskan untuk membuka mata orang-

orang buta. Bukannya membuka mata jasmani mereka, (itu akan ia

lakukan dari waktu ke waktu juga), tetapi untuk memampukan mereka

mengerti Firman Allah. Ingatlah juga ketika mengutip perkataan

Yesaya, Tuhan Yesus mengumumkan bahwa pelayananNya adalah

untuk membuka mata orang-orang buta. Ia tidak menunjuk pada mata

jasmani, tapi menunjuk pada pengertian rohani. Begitu juga dalam

Efesus 1:18, misalnya, kita membaca perkataan Paulus kepada jemaat

di Efesus bahwa "Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu

mengerti pengharapan apakah terkandung dalam panggilanNya". Mata

hati anda telah dibuka. Inilah intinya. Banyak orang tidak memahami

Injil, bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mereka tidak

mempunyai penglihatan rohani. Mereka buta secara rohani, maka

mereka tidak mengerti perkara-perkara rohani. Itulah yang Yesus ingin

katakan kepada kita, yaitu untuk mengerti mengapa beberapa orang

dapat melihat, sedangkan beberapa orang tidak; mengapa seseorang

dapat melihat keindahan dan kemuliaan Kristus, sedangkan seorang

yang lain tidak dapat melihatnya. Orang tersebut tidak tahu apa yang

begitu menggairahkan anda, karena ia tidak dapat melihat apa-apa.

Saya kira kita mulai mengerti apa yang dimaksudkan Yesus. Mata yang

bekerja dengan baik harus melihat dengan tajam. Tidak ada

penglihatan yang terpecah. Tidak ada penglihatan yang kabur. Tetapi

secara rohani, apakah artinya semua ini? Kita temukan bahwa kata

'tunggal' itu digunakan dalam Perjanjian Lama untuk menunjuk kepada

kesatuan hati. Ini sangatlah penting. Namun ada satu hal lagi saya

ingin anda mengerti, yaitu sebagaimana mata bagi tubuh, demikian

jugalah roh manusia bagi jiwanya. Ini dapat ditemukan dalam Amsal

20:27, yang berbunyi "Roh manusia adalah pelita Tuhan". Itulah kunci

untuk memahami bagian dari ajaran Tuhan ini. Sebagaimana mata bagi

tubuh, demikian pula roh manusia bagi jiwanya. Sebagaimana mata

berguna bagi tubuh, demikian pula akal (intelek) manusia berguna bagi

kemampuannya dalam mengerti sesuatu. Adalah penting untuk

memahami bahwa Yesus tidak berbicara mengenai pengertian

intelektual. Ia berbicara tentang pengertian rohani. Keduanya

Page 112: Bmf 23 cahaya injil

104 | C A H A Y A I N J I L

sangatlah berbeda. Anda hanya dapat melihat hal-hal rohani dengan

roh anda, sama halnya dengan mata jasmani anda hanya dapat melihat

hal-hal jasmani. Akal (Intelek) anda melihat hal-hal intelektual dan roh

anda melihat hal-hal rohani. Masing-masing punya fungsi tersendiri.

Saya tidak dapat menggunakan mata saya untuk melihat hal-hal

intelektual maupun kebenaran rohani dari Tuhan. Anda pun tidak dapat

menggunakan mata intelek anda jika anda buta terhadap hal-hal

jasmani. Akal anda adalah mata untuk melihat kebenaran intelektual.

Anda tidak dapat sembarangan menukarnya dan berkata, "mata saya

tidak berfungsi dengan baik, saya rabun jauh, jadi saya akan

menggunakan mata intelektual saya untuk melihat". Gampang sekali

jadinya jikalau anda dapat melakukannya, jikalau anda mampu

menukar fungsi mata tersebut. Masing-masing mata punya fungsi

sendiri-sendiri. Anda mungkin sudah punya penglihatan jasmani, dan

juga penglihatan intelektual, tapi mungkin anda tidak punya

penglihatan rohani, dan inilah yang Tuhan Yesus bicarakan. Anda

mungkin orang terpandai di dunia, tetapi secara rohani anda bisa jadi

sama butanya dengan kelelawar. Apakah anda sadar akan hal itu?

Anda mungkin punya penglihatan jasmani yang bagus, tetapi anda

terlalu bodoh sehingga tidak dapat mengerti kebenaran intelektual

sama sekali karena pikiran anda tidak mampu menangani kebenaran

intelektual tersebut. Atau mungkin seorang yang lain parah rabun-

jauhnya, namun ia mampu mengerti kebenaran intelektual, karena

pikirannya tajam. Mata pikirannya sangat tajam. Semua ini haruslah

anda mengerti untuk menangkap ajaran Tuhan supaya anda mengerti

apa yang Tuhan Yesus katakan kepada kita dengan jelas.

Kemampuan Untuk Fokus Terhadap Hal-Hal Rohani

Sekarang, kita dapat melihat mengapa ada hubungan perbandingan di

antara ketiga hal tersebut. Anda dapat menggunakan salah satunya

sebagai perbandingan atas yang lain karena ketiganya sejajar, maka

dari itu ketiganya bisa digunakan sebagai perbandingan. Kita

menyadari sekarang bahwa mata jasmani hanya dapat melihat dengan

tajam dan jelas kalau pandangannya tunggal. Inilah kata yang sangat

penting disini: 'tunggal'. Demikian pula secara rohani, jika anda ingin

melihat sesuatu secara jelas, penglihatan rohani anda haruslah juga

tunggal. Kata 'tunggal' kalau diterapkan dalam pengertian rohani

berarti pengabdian (devosi) yang tak terbagi-bagi, perhatian yang tak

terbagi-bagi, dan kemampuan untuk berfokus tajam pada hal-hal

Page 113: Bmf 23 cahaya injil

105 | C A H A Y A I N J I L

rohani. Beberapa orang mempunyai penglihatan rohani, tetapi masih

begitu kabur. Mereka mengerti sedikit namun belum sepenuhnya

mengerti. Mereka sepertinya sedikit kebingungan. Mereka kelihatan

mengerti, tetapi saat anda menanyai mereka lebih jauh, mereka tidak

mengerti. Mereka memakai pernyataan-pernyataan dan kutipan-

kutipan yang diucapkan banyak orang Kristen dan karena mereka

memakai kutipan tersebut, mereka pikir mereka sudah mengerti. Saat

anda menanyai mereka lagi secara saksama dan menginterogasi

mereka, ternyata mereka tidak mampu menjawab. Mereka tidak terlalu

mengerti bahkan ajaran-ajaran dasar yang seharusnya diketahui.

Mereka tidak mengerti apa artinya Iman. Mereka tidak mengerti

mengapa Yesus harus mati. Mereka tidak mengerti pertanyaan-

pertanyaan penting ini. Mereka juga tidak mengerti mengapa sangat

penting bagi orang Kristen untuk hidup dalam kuasa Roh. Mereka pikir

semua ini sudah mereka pahami, tapi nyatanya tidak. Jika terang yang

ada padamu itu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu! Pastikan kalau

terang yang anda miliki itu memang benar-benar terang; dan apa yang

anda pikir anda lihat dengan jelas, anda memang melihatnya dengan

jelas. Tiada yang lebih buruk dari penipuan terhadap diri sendiri, atau

berjalan di dalam kegelapan, namun berpikir kita berjalan dalam

terang.

Jadi penglihatan tunggal tentunya adalah lawan dari penglihatan yang

terbagi. Pandangan tunggal tidak menyilang atau juling. Mata

menyilang adalah kalau kedua mata melihat ke tengah-tengah dan

juling adalah kalau kedua mata melihat ke samping. Beberapa orang

punya masalah ini dan kita janganlah mentertawakan atau mengolok-

olok mereka. Mereka adalah orang-orang yang malang. Saya tahu

bahwa kelainan ini dapat diatasi dan kita merasa senang karena

kelainan tersebut dapat dibetulkan melalui operasi. Masalahnya kalau

persoalan ini tidak dibetulkan, maka mata yang satu melihat ke arah

ini, sedangkan yang satunya lagi ke arah sana. Kita tak tahu kalau

mereka melihat ke arah kita atau tidak, bingung jadinya! Saya sering

bertanya-tanya saat Tuhan melihat kita, apakah Ia tahu kita melihat ke

arahNya atau tidak, karena mata kita yang satu melihatNya, sedangkan

mata yang lain melihat ke arah dunia. Dalam situasi seperti ini, apa

yang anda alami? Anda mengalami penglihatan ganda rohani! Saya

jamin tidak ada orang Kristen yang satu matanya melihat Tuhan,

sedangkan mata yang satu lagi melihat dunia, dapat melihat hal-hal

Page 114: Bmf 23 cahaya injil

106 | C A H A Y A I N J I L

rohani secara jelas. Tidak mungkin anda dapat melihat dengan jelas

seperti ini. Hanya jika seluruh perhatian anda terpusat pada Tuhan,

maka pandangan anda menjadi tunggal. Hanya jika saya tidak melihat

hal-hal yang lain selain Yesus, saya dapat melihat kebenaran rohani.

Tanyailah diri anda sekarang, seperti apakah penglihatan anda

sekarang? Apakah pandangan anda terpusat pada Yesus? Ataukah

terpusat sedikit pada Yesus dan sedikit di sana-sini, sehingga anda

tidak dapat melihat apa-apa? Penglihatan anda kabur atau bingung dan

itu merupakan suatu masalah bagi banyak orang Kristen. Jadi rahasia

pertama tentang penglihatan rohani adalah bahwa anda harus fokus

seutuhnya pada Tuhan jika anda ingin melihat dengan jelas dalam

kehidupan rohani anda. Jika anda ingin melihat kemuliaan Kristus,

maka janganlah mendua hati. Orang yang mendua hati tidak dapat

melihat apapun dengan jelas.

Lebih ngeri dari itu: ketika anda berdoa, Tuhan tidak akan menjawab.

Saya mengatakan hal ini atas wewenang dari Alkitab, bukan wewenang

saya sendiri. Ketika anda berdoa dengan penglihatan yang terbagi-

bagi, Tuhan tidak akan menjawab. Ini dapat kita baca dalam Yakobus

1:8 di mana Yakobus berkata, "orang yang mendua hati janganlah

mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan". Jika orang itu

berdoa, takkan ada jawaban dari Tuhan, karena dia terombang-ambing

dalam semua jalan hidupnya. Hanya orang yang berpikiran tetap,

orang yang sepenuhnya taat akan Tuhanlah yang doanya dijawab.

Tetapi orang yang mendua hati tidak akan menerima apa-apa. Tuhan

tidak mau mendengarkan orang macam ini. Jika doa anda tak

terkabulkan, sebaiknya anda menanyai diri anda: Apakah anda taat

sepenuhnya pada Tuhan? Apakah pandangan anda terfokus pada Dia?

Ataukah anda masih mencoba main-main, melayani dua Tuan, dimana

satu kaki berada di Kerajaan Allah, sedangkan kaki yang satu lagi di

dunia? Anda tak boleh berbuat semacam itu. Tuhan tidak menerima

orang seperti itu. Saya sudah sering kali memperingatkan orang di

dalam pertemuan, konferensi, dimanapun juga bahwa hanya ada satu

jenis orang Kristen yang diterima oleh Tuhan, yaitu orang Kristen total

- seorang yang berkomitmen total pada Allah. Orang yang terbagi

hatinya tidak akan diterima oleh Allah. Jika dia berdoa, Tuhan tidak

mendengarkan. Apa gunanya jadi orang Kristen jika Allah tidak

berbicara dan mendengarkan kita?

Page 115: Bmf 23 cahaya injil

107 | C A H A Y A I N J I L

Karakter Yang Rumit Mempengaruhi Penglihatan Rohani

Hal kedua yang perlu kita ketahui tentang kata 'tunggal' sesuai dengan

penggunaan aslinya adalah sebagai berikut: kata ini juga berarti

sederhana. Apa yang tunggal biasanya juga sederhana. Sederhana

berarti tidak rumit, tidak tercampur aduk, tidak palsu, tidak

membingungkan dan tidak sulit untuk dimengerti. Apakah anda tipe

orang yang rumit? Apakah iman anda terpusat hanya pada Tuhan?

Jikalau anda mempunyai penglihatan yang terbagi, segalanya menjadi

sangat rumit. Anda harus memilih-milih hal yang baik dari yang jahat.

Banyak orang Kristen yang terlihat bingung. Kebingungan itu

disebabkan oleh kerumitan karakter. Mereka mendapati segala-galanya

amat rumit. Mereka tidak dapat memutuskan mana yang baik dan

mana yang salah. Segalanya menjadi sangat rumit bagi anda. Kadang-

kadang ada orang bertanya pada saya. Sepertinya pertanyaan yang

diajukan itu gampang sekali, tetapi tampaknya bagi mereka sangat

sulit. Alasannya bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mata

rohani mereka tidak terfokus. Mereka bikin bingung diri mereka sendiri.

Mereka melihat satu hal, lalu mereka melihat hal yang lain. Mereka

tidak tahu mana yang benar karena penglihatan mereka tidak tajam.

Ini ada kaitannya dengan karakter kita, yaitu tidak rumit. Orang Kristen

yang taat bukanlah orang yang rumit. Ia adalah orang yang terus

terang. Segala-galanya jelas bagi dia. Orang seperti ini, pendiriannya

sangat jelas. Tetapi orang Kristen yang mendua hati sangat rumit.

Anda tidak tahu apa pendiriannya. Orang tersebut terlalu campur aduk

pikirannya. Saya mohon kepada setiap orang Kristen agar belajar untuk

tidak menjadi orang yang rumit. Tahukah anda bahwa hampir mustahil

bagi dua orang yang rumit untuk menjalin persahabatan? Kadang-

kadang susah sekali mengerti saudara-saudara kita terutama yang

berasal dari Hong Kong. Mereka sangat rumit. Saya harap mereka bisa

lebih sederhana seperti saya. Saya orangnya sederhana. Pikiran yang

rumit tidak saya mengerti. Mereka mengucapkan sesuatu yang tidak

mereka maksudkan. Anda pikir mereka memaksudkannya lalu anda

berpegang pada kata-kata mereka dan mereka jadi tersinggung. "Hei,

apa salahku?" Mereka mengatakan sesuatu dan anda berpegang pada

kata-kata mereka dan ternyata mereka tidak memaksudkannya.

Misalnya, jika anda ingin lebih banyak nasi, janganlah berpura-pura

dan berkata, "Tidak, tidak, aku tak mau lebih banyak nasi". Namun

demi kesopanan kita berkata, "Tidak, tidak, aku tidak mau lagi."

Page 116: Bmf 23 cahaya injil

108 | C A H A Y A I N J I L

"Makanlah sedikit lagi" "Baiklah, baiklah, sedikit lagi." Mengapa tidak

katakan saja, "Tentu saja! Bagus! Bagus! Aku suka nasi ini!" Biar kami

tahu apa pendirian anda. Pada akhirnya, anda tidak tahu apakah orang

itu semata-mata ingin tampak sopan. Apakah ia memaksudkan kata-

katanya? Saya tidak tahu berapa kali saya telah mencoba untuk

mengetahui apakah perkataan yang diucapkan seseorang itu ikhlas

atau tidak. Marilah kita menjadi orang yang lebih simpel.

Sebagai orang Kristen, kita harus jujur satu dengan sama lain. Kita

tidak perlu bermain "catur" satu sama lain, bermain siasat, "Apa saya

telah membuat langkah yang benar? Apa maksud dia? Apa yang

dinyatakan secara tidak langsung dengan pernyataan tersebut?" Ah!

Begitu rumit sekali. Beberapa orang tampaknya dibesarkan seperti itu.

Mereka telah menjadi "ahli-ahli catur". Saya yakin mereka dapat

mengalahkan saya dalam permainan catur kapan pun. Ketika anda

mengucapkan sesuatu, mereka akan berkata, "Apa sih dibalik

pernyataan itu?" walaupun saya tidak bermaksud apa-apa. Namun

mereka yakin ada sesuatu di balik kalimat yang anda ucapkan, "Tidak

ada orang berbicara dengan begitu sederhana, pasti ada sesuatu di

balik pernyataan itu." Mereka tidak dapat bayangkan kalau anda dapat

mengatakan sesuatu yang tidak mengandungi maksud lain di baliknya.

Inilah yang membuat persahabatan dengan orang seperti ini mustahil.

Saya benar-benar tidak mengerti beberapa orang. Saya putus asa

karena saya tidak dapat memahami mereka. Mereka mengatakan

sesuatu namun ternyata mereka tidak memaksudkannya. Ya ampun! Di

gereja kita harus belajar bahwa orang yang rohani adalah orang tidak

rumit. Katakan saja apa yang anda maksudkan, dan katakannya

dengan kasih, agar kita semua tahu apa pendirian masing-masing.

Begitulah sifatnya seorang yang rohani. Bukankah baik karena kita

dapat datang kepada Tuhan Yesus tanpa perlu "bermain catur"

denganNya? Bayangkan kalau kita perlu "bermain catur" dengan Yesus,

saya tidak tahu bagaimana saya bisa menang. Kita pasti akan selalu

kalah dan Ia pasti akan menang terus. Betapa senangnya kita, karena

kita bisa datang kepada Tuhan Yesus dan kita tidak perlu menerka-

nerka apa Ia punya maksud lain kalau Ia mengucapkan sesuatu.

Hubungan anda dengan Dia bisa terus terang, jujur dan penuh kasih.

Jadi mari kita waspada terhadap karakter yang rumit ini.

Kemurahan Hati Dengan Kekayaan

Yang ketiga, kata Yunani tersebut juga berarti 'murah hati', atau 'baik

Page 117: Bmf 23 cahaya injil

109 | C A H A Y A I N J I L

hati'. Ini menarik sekali. Jika kita menerapkannya ke dalam dunia

rohani, sangat mudah untuk dimengerti. Jika mata anda hanya tertuju

kepada Allah, dan bukan kepada Mamon, anda pasti akan bermurah

hati dalam menggunakan Mamon tersebut. (Mammon artinya

kekayaan, uang atau harta milik.) Jika Allah lebih berarti bagi anda dari

uang, maka jelaslah anda tidak akan berpegang pada uang. Anda akan

berpegang pada hal yang menurut anda lebih berarti. Anda menjadi

sangat murah hati dengan benda-benda duniawi, jika Allah sudah

mengubah anda dan mata anda tertuju kepadaNya. Mata yang tertuju

kepada Allah adalah rahasia kemurahan hati. Saya perhatikan bahwa

seorang manusia Allah memang selalu seperti itu. Karena mata mereka

terpusat kepada Allah, mereka tidak tertarik dengan kekayaan dunia

ini. Mereka tidak akan mengambil kekayaan tersebut karena mereka

tidak tertarik. Saya merasa terkesan dengan Wesley, yang merupakan

seorang manusia Allah yang besar. Ketika ia mulai berkhotbah untuk

pertama kalinya di sebuah gereja kecil, ia hanya menerima 25 shilling

sebulan pada masa itu. Apabila gereja tersebut bertumbuh lebih besar,

gajinya meningkat, tetapi ia masih menggunakan gajinya terdahulu. Ia

tidak perlu lebih, sehingga sisa gajinya ia kembalikan untuk

dipergunakan dalam pekerjaan Tuhan. Ketika ia meninggal, seluruh

harta miliknya hanya satu pound sekian, sedikit lebih besar dari gaji

yang biasa diterima per bulannya. Ia tidak punya simpanan apapun,

semuanya telah habis. Ia tidak mengumpulkan harta di dunia. Kita

mengumpulkan harta di dunia karena mata kita satunya melihat pada

dunia, yang satunya lagi pada Tuhan. Mata kita tidak sepenuhnya

terpusat pada Tuhan. Kemuliaan Tuhan belum menguasai hati kita, dan

karena itu kita masih berpegang pada dunia ini.

Anda akan mendapati orang-orang saleh pada umumnya sangat murah

hatinya. Kadang-kadang begitu murah hati sehingga kita mengalami

masalah. Setiap kali saya keluar dengan saudara saya, William atau

Pendeta Yu, saya selalu merasa risih. Di setiap toko, kami seperti

orang-orang gila karena kami selalu berebut-rebut untuk membayar.

Hal ini terjadi bukannya karena adat sopan santun orang Cina. Saya

tidak mau ia membayar karena saya tahu ia hanya punya sedikit uang.

Sebaliknya, ia menganggap keperluan saya lebih besar dari

keperluannya, karena itu ia tidak mau saya membayar. Makanya kami

tidak habis-habisnya berebut-rebut di sana. Kadang-kadang ia

memakai tipu muslihat, supaya ia yang dapat bayar. Suatu hari ia pergi

Page 118: Bmf 23 cahaya injil

110 | C A H A Y A I N J I L

ke warung makan dengan saya. Saya berkata, "kamu tidak akan bayar,

kan?" Secara mengejutkan dan dengan polosnya ia berkata, "Ok! Ok!"

sambil memberikan dompetnya kepada saya. Saya pikir, "Ini lucu, aneh

sekali!" Jadi saya masukkan dompetnya ke dalam saku celana saya.

Saya pikir kali ini saya merasa sedikit lega. Tetapi sesampainya di kasir

apa yang terjadi? Ternyata ia sudah bayar. Anda tahu apa yang dia

lakukan? Ia mengambil uangnya dari dompet, menaruhnya ke dalam

saku celananya, lalu memberikan dompet yang kosong itu kepada

saya. Sungguh suatu usaha agar ia yang membayar. Dan saya

perhatikan bahwa manusia Allah selalu seperti itu, bukan karena

mereka mau pamer, tetapi karena mereka ingin merasakan sukacita

dalam membantu orang lain. Anda menjadi murah hati, kalau mata

anda terpusat kepada Allah. Ini bukan berarti anda perlu memberi

kepada orang yang sudah kaya. Kita tidak usah bermurah hati kepada

orang kaya, karena mereka sudah punya lebih dari cukup. Mengapa

menyusahkan diri untuk memberi kepada mereka? Kepada orang

miskinlah kita perlu bermurah hati. Kita tidak perlu mengesankan

orang kaya dengan kemurahan kita. Mereka boleh saja menganggap

kita pelit, tidak apa-apa. Mereka sudah punya lebih dari cukup, tapi

orang yang perlu kita bantu adalah orang miskin. Jika anda memberi

sesuatu kepada orang yang berada, barangkali mereka akan berkata,

"apa ini?" Tetapi jika anda memberikan benda yang sama kepada orang

miskin, wow, mereka menganggapnya begitu berharga. Jadi kenapa

tidak berikan saja kepada orang miskin? Biarkan orang kaya membantu

diri mereka sendiri. Itulah prinsip saya.

Dan karena mata kita tertuju kepada Allah, maka penglihatan kita

menjadi jelas. Perhatikan ini: karakter anda menjadi tulus, tidak rumit,

mudah dimengerti, tidak saling memperdaya, tidak mempergunakan

teknik psikologis untuk saling menguasai. Saya diberitahu bahwa

kesenian diplomasi adalah mempengaruhi orang agar mau melakukan

apa yang kita mau dan membuat mereka menyukainya. Mereka pikir

mereka melakukan apa yang mereka ingin lakukan, tetapi pada

kenyataannya, mereka melakukan apa yang kita ingin mereka

lakukan. Saya diberitahu bahwa itulah puncaknya kesenian psikologi

jika diterapkan secara praktis. Kita bisa saja berbuat seperti itu, kita

susun tipu daya untuk membuat orang mau melakukan apa yang kita

mau dan membuat mereka percaya bahwa itulah yang ingin mereka

lakukan. Oh! Begitu cerdik, namun di mata Tuhan, itu suatu

Page 119: Bmf 23 cahaya injil

111 | C A H A Y A I N J I L

kebodohan! Kita harus belajar untuk memfokuskan mata kita kepada

Tuhan, supaya karakter kita menjadi sederhana dan kemudian kita

menjadi murah hati dengan benda-benda duniawi, karena kita

sekarang sudah mengenal Allah. Ketika kita baca Mazmur 23,

"Tuhan adalah gembalaku, tidak akan kekurangan aku", apakah anda

mempercayainya atau tidak? Saya penasaran apa ada orang Kristen

yang memakai kalimat yang tidak mereka percayai? Itulah yang

disebut orang Kristen yang rumit. Itulah penglihatan terbagi, yaitu

menggunakan kata-kata tanpa memaksudkannya. Jika anda percaya

kalimat tadi, katakanlah, kalau tidak, ya tidak usah dikatakan. "Aku

tidak akan kekurangan," baik jasmani maupun rohani, kita dapat

melihat betapa benarnya hal tersebut.

Hidup Dalam Penyerahan Penuh Kepada Tuhan

Yang keempat, kata 'tunggal' itu juga bermakna 'keseluruhannya' atau

'sepenuhnya'. Jika mata kita yang satu melihat ke sini, yang lain ke

sana, anda tidak dapat melihat seluruhnya ke satu arah pada waktu

yang sama. Pandangan anda terbagi. Tetapi apa yang tunggal itu

'menyeluruh', yaitu sepenuhnya terfokus dalam satu arah. Ini sangat

penting dan inilah artinya nas ini. Dalam kedua nas ini, anda dapat

menemukan kata 'seluruh' - "seluruhnya akan terang". Dalam Lukas

11:36 kita baca, "jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian

yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita

menerangi engkau dengan cahayanya". Jadi, orang yang

berpenglihatan tunggal adalah orang yang seluruhnya dan sepenuhnya

mengarah kepada Tuhan. Saya berdoa kepada Tuhan agar setiap orang

Kristen di gereja ini menjadi orang Kristen yang total, orang Kristen

yang matanya seutuhnya terfokus pada Tuhan, agar dalam tahun yang

datang anda tidak menderita penglihatan terbagi, yang mana ketika

anda berdoa, Tuhan tidak mau mendengarkan; anda hidup dalam

kebingungan dan melarat. Keuntungan rohani apa yang anda

dapatkan? Saya menyarankan kepada anda supaya sebaiknya anda

memutuskan apakah penglihatan anda diarahkan seutuhnya kepada

Tuhan, atau seutuhnya kepada dunia. Tidak ada hal yang lebih buruk

daripada keberadaan yang tidak tentu - di sini tidak, di sana juga tidak.

Apa gunanya hidup seperti itu? Setidaknya kalau anda mau mati,

nikmatilah dulu dunia ini sebelum mati. Makanya pusatkanlah mata

anda pada dunia seutuhnya! Jangan berkompromi! Putuskan apakah

Tuhan seutuhnya atau dunia seutuhnya! Jika anda mau menikmati

Page 120: Bmf 23 cahaya injil

112 | C A H A Y A I N J I L

dunia, silahkan! Anda masih mempunyai 15 atau 20 tahun. Akhirnya,

anda akan turun ke dunia orang mati juga. Anda akan turun ke neraka.

Buatlah pilihan anda: nikmatilah 15 tahun yang sisa itu dan tanggung

akibatnya selama kekekalan. Setidaknya anda menikmati dunia ini.

Betapa sengsaranya orang yang satu matanya di sini, satu di sana!

Hidupnya berakhir di tempat yang sama seperti orang yang pertama,

yaitu di neraka. Ia bahkan tidak mendapat 15 tahun masa kesenangan

duniawi. Saya pikir ini bukan penalaran yang baik. Saya tidak yakin

orang seperti ini tahu bagaimana mengatur kehidupannya. Bagi saya,

saya akan memilih salah satu: sepenuhnya mengabdi kepada Allah

atau sepenuhnya mengabdi kepada dunia. Maka dari itu, tentukanlah

pilihan anda!

Tetapi saya tidak berniat untuk mengabdi kepada dunia. Anda juga

tentukan pilihan anda. Mengapa menjalani tahun-tahun ke depan

dalam kebingungan rohani? Apa gunanya? Anda tidak tenang, dan tidak

ada sukacita. Mengapa susah-susah menyebut diri anda orang Kristen?

Apa yang anda capai? Apa yang anda lakukan dalam doa? Tidak ada

gunanya. Segala-galanya atau tidak sama sekali. "Jika seluruh

tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap", inilah yang disebut

orang Kristen. Tidak ada bagian yang gelap karena terang dari Allah

bersinar sepenuhnya atas kita. Kita seharusnya seperti itu! Itulah

kehidupan yang harus kita jalani. Apabila kita dipenuhi dengan terang,

kita akan menjadi terang. Yesus berkata: "Kamu adalah terang dunia".

Bagaimana kita menjadi terang? Kita menjadi terang saat kita dipenuhi

dengan terang. Tidak ada bagian dari kita yang gelap. Mengapa ada

banyak orang Kristen yang tidak dapat memberi kesaksian? Mereka

pikir bersaksi berarti mencari orang lalu berbicara kepada mereka. Kita

seharusnya bersaksi melalui kehidupan kita. Bagaimana kita bersaksi

melalui kehidupan kita? Kita bersaksi melalui kehidupan apabila seluruh

tubuh kita dipenuhi dengan terang Allah. Jadi perhatikan hal ini baik-

baik. Apakah anda dipenuhi dengan terang? Tanyalah diri anda dengan

jujur. Atau masih ada bagian yang dipenuhi oleh kegelapan? Adakah

bagian yang masih dipenuhi dosa? Adakah bagian yang penuh dengan

kebingungan rohani? Adakah bagian yang tidak dimiliki Tuhan? Biarkan

saya mengatakannya sekali lagi: Tuhan tidak akan menerima anda

seperti ini. Allah hanya menerima orang yang total, yang sepenuhnya

menyerahkan dirinya kepadaNya.

Page 121: Bmf 23 cahaya injil

113 | C A H A Y A I N J I L

Saya ingin mengatakan sekali lagi bahwa menyerahkan diri kita

sepenuhnya kepada Allah, bukan berarti anda harus bekerja full-time

untuk melayani Allah. Kita akan berbicara tentang pelayanan full-time

lain kali setelah anda belajar dulu untuk mempersembahkan dirimu

sepenuhnya kepada Allah baik itu di sekolah, di tempat kerja, di

universitas, atau dimana saja. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada

Allah bukan bermaksud kita harus hidup terasing. Orang yang rohani

tidaklah terpisah dari kehidupan sehari-hari dan dari kenyataan yang

ada. Tidak! Saya mengikuti berita setiap hari. Saya mengamati segala

yang terjadi di dunia karena orang yang rohani tidak berkhayal dalam

dunia asing. Ia berada di dunia ini, bukan di dunia akan datang, untuk

berfungsi sebagai terang bagi dunia ini. Ia berada di sini untuk

melakukan suatu pekerjaan bagi Allah. Kita tidak dapat melakukan

tugas tersebut kalau kita tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini. Saya

terkejut waktu mengetahui beberapa orang Kristen yang tidak

mendengar berita, mereka tidak pernah membaca surat kabar, mereka

sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini. Kita tidak boleh

hidup seperti itu di dunia ini. Setiap orang Kristen hidup dalam dunia

yang nyata. Kita harus berfungsi sebagai terang di sini dan pada masa

kini. Itulah tugas kita. Bagaimana kita dapat berfungsi sebagai terang?

Itu terjadi apabila kita dipenuhi dengan terang, yaitu saat terang Allah

mengalir ke dalam hati kita karena kita memusatkan perhatian

kepadaNya. Inilah rahasia penglihatan rohani.

Dosa Menyebabkan Kebutaan Rohani

Lukas 11:36 berbunyi seperti ini, "Jika kamu berpusat sepenuhnya

pada Allah, maka tidak ada bagian yang gelap. Terang akan bersinar

atas dirimu dan menjadikan kamu terang". Tetapi sudahkah anda

memiliki penglihatan rohani itu? Banyak orang berkata, "Aku akan jadi

orang Kristen yang hebat, kalau ada terang bersinar atasku. Lalu aku

akan mendapat penglihatan rohani". Itu urutannya salah saudara-

saudara! Urutannya bukan seperti itu. Pertama, terang Allah memang

sudah ada. Anda harus mengalihkan perhatian anda seluruhnya kepada

Dia. Kemudian terangNya bersinar atas kita dan menerangi kita. Habis

itu baru kita mendapat penglihatan rohani. Penglihatan rohani tersebut

sedang menunggu kita! Kita tidak perlu menunggu untuk

mendapatkannya. Saat ini juga Allah siap mengalirkan terangnya

kepada kita. Kita tidak perlu menunggunya untuk datang. Begitu pula

bagi orang non-Kristen. Mata anda gelap, anda buta secara rohani.

Page 122: Bmf 23 cahaya injil

114 | C A H A Y A I N J I L

Mengapa? Karena dosa. Selama ada dosa dalam hidup anda, anda

takkan dapat melihat dengan jelas. Bukannya karena anda bodoh,

tetapi karena ada dosa dalam hidup anda, karena ada keegoisan dan

kesombongan dalam hidup anda, sehingga anda tidak mampu melihat.

Datanglah kepada Yesus dan Ia akan membuka mata anda, sehingga

anda dapat mengerti hal-hal rohani. Sudah banyak kali saya

menyaksikan sukacita orang yang dulunya buta rohani, tapi mereka

datang pada Tuhan. Mereka berlutut dihadapanNya dan berkata,

"Tuhan aku buta sekali! Aku mengakui semua dosa-dosaku, bukalah

mataku sehingga aku dapat melihat!" Dan Tuhan menjamah mereka,

membuka mata mereka dan mereka dipenuhi dengan terang. Mereka

berkata kepada saya, "Hal-hal yang aku tidak mengerti dulu, dapat aku

mengerti sekarang. Apakah aku bertambah pintar?" Saya jawab,

"Tidak! Anda tidak bertambah pintar." Jangan mulai merasa bangga

sekarang. Hal tersebut terjadi semata-mata karena Allah sudah

membuka mata anda sehingga anda dapat mengerti banyak perkara

rohani. Orang-orang tadi sangat senang karena mereka dapat mengerti

hal-hal yang mereka tidak mengerti sebelumnya. Penglihatan rohani

datang saat mata kita beralih kepada Allah dari dunia dan dari diri

sendiri. Saya berdoa agar Tuhan menghapuskan dosa kita agar kita

dapat berfokus secara total kepada-Nya.

Yesus juga memberikan satu peringatan yang terakhir, yang sudah

saya sebutkan sebelumnya, yaitu, "Jika terang yang ada padamu gelap,

betapa gelapnya kegelapan itu". Begitu pula Lukas berkata, "Karena itu

perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi

kegelapan." "Perhatikanlah!" berarti anda harus melakukan sesuatu.

Dalam Lukas 11:35 Yesus berkata, "Berhati-hatilah! Aku tidak

menjamin kalau terangmu akan selalu tetap terang. Kamu harus

berhati-hati!" Mengapa? Karena mata kita bisa saja berpaling lagi ke

tempat lain. Hati kita mungkin mulai mendua lagi. Mungkin mata kita

pernah suatu ketika berfokus pada Tuhan, seperti murid-murid Yesus,

tapi dunia menyeret dan menggoda kita, sehingga perhatian kita

berpaling dari Dia lagi. Saudara-saudara, saya mohon kepada anda,

jaga mata anda agar tetap terfokus pada Tuhan. Hati-hatilah karena

dunia suka mempesonakan anda. Anda berkata, "Apa yang begitu

berkilau itu tadi?" Lalu anda berbalik dan melihatnya, maka dunia

sudah mendapatkan anda dan menguasai perhatian anda. Dunia ini

penuh dengan hal-hal yang mempesonakan dan benda-benda kilau-

Page 123: Bmf 23 cahaya injil

115 | C A H A Y A I N J I L

kemilau yang sangat menarik. Anak-anak, kita dapat mengalihkan

pandangan mereka dengan mudah. Ambil saja satu benda kecil yang

mempesonakan, dan matanya langsung menempel pada benda itu.

Kalau anda menggerakkan benda itu ke sini, matanya bergerak ke sini

juga. Anda menggerakkannya ke sana, ia bergerak ke sana juga. Saya

melihat banyak orang Kristen ditangkap dunia dengan cara yang sama.

Dunia mempamerkan beberapa benda di hadapan mereka, langsung

mereka jadi terlena. "Perhatikanlah supaya terang yang ada padamu

jangan menjadi kegelapan". Kalau tidak penglihatan sehat yang Allah

berikan itu akan merosot lagi karena dosa. Jangan menganggap enteng

hal ini!

Jangan Biarkan Siapapun Alihkan Perhatian Kita Dari Allah

Saya katakan ini khususnya kepada anak muda. Tetap fokuskan mata

kalian pada Tuhan. Biasanya anak muda punya masalah dengan pacar

kan? Orang tua punya masalah mereka tersendiri. Saya sudah lihat

banyak anak muda yang hatinya taat dan berpusat pada Tuhan, sampai

mereka punya pacar. Pada waktu malam, anda mimpi. Apa yang anda

lihat dalam mimpi? Yesus? Bukan, anda melihat wajah pacar anda itu.

Lalu saat anda bangun pagi, anda melihat wajah pacar yang cantik itu

lagi, begitu pula pas mau tidur. Sepanjang hari anda membayangkan

wajah pacar anda. Saat makan, anda melihat wajahnya. Saat

membaca, anda terlihat wajahnya. Wajahnya terlihat di mana-mana.

Saya tidak tahu mengapa mereka perlu mengalungkan foto pacar

mereka, kalau wajahnya terbayang di depan mata setiap waktu. Anda

tidak dapat melupakannya. Hati-hati! Tidak ada yang boleh mengambil

perhatian kita dari Tuhan. Tidak seorangpun boleh! Pacarpun tidak

boleh. "Tuhan! Mataku akan selalu memandang pada-Mu!" Suatu hari

nanti, penglihatan akan pacarmu itu akan lenyap, dan anda akan

ditinggalkan dalam kekosongan. Kosong! Penglihatan akan manusia

akan lenyap. Tetapi penglihatan ilahi makin lama makin jelas dan

jernih. Jangan biarkan siapapun mengalihkan pandanganmu dari

Tuhan, saya mohon! Semenarik apapun orang itu, pandanganmu harus

selalu ada pada Tuhan. Sepenuhnya! Seluruhnya! Anda berkata, "Nah,

jika demikian halnya, aku tidak akan pernah berkawin sama sekali. Aku

tidak akan pernah punya pacar karena aku tidak boleh ada imej yang

lain dalam hatiku." Tidak, tidak, tidak. Bukan itu maksud saya.

Alkitabpun tidak pernah berkata seperti itu. Maksud saya meski pun

Page 124: Bmf 23 cahaya injil

116 | C A H A Y A I N J I L

kita perlu memperhatikan banyak hal di dunia ini, pastikan agar

perhatikanmu selalu ada pada Yesus, bukan pada orang lain.

Saya menceritakan kepada seseorang beberapa waktu yang lalu

tentang seorang saudara yang hendak melayani Tuhan. Ia menikahi

seorang gadis. Ia mengatakan kepada gadis itu bahwa ia mau melayani

Tuhan dan ia menyetujuinya pada waktu itu. Sesudah saudara ini lulus

dari pelatihan yang ia jalani dan sudah siap untuk melayani Tuhan,

istrinya malah berubah pikiran. Saudara ini mengasihi istrinya, tetapi ia

juga mengasihi Tuhan. Apa yang harus ia lakukan? Ia tidak tahu harus

berbuat apa. Ia menjadi bingung dan terbagi dua. Penglihatannya

terbagi dua. Ia memandang istrinya, tetapi ia juga memandang Tuhan.

Ia mencintai istrinya, tapi ia mencintai Tuhan juga. Dia terperangkap di

tengah-tengah. Apa yang harus ia lakukan? Saudara yang malang ini

seperti kapal karam, hancur secara rohani. Nah, apa yang akan saya

lakukan? Saya akan mengatakan dengan terus terang. Tidak kira

seberapa saya sayang kepada seseorang, kalau ia menjadi penghalang

antara saya dengan Tuhan, maka malang bagi dia. Jika seseorang

membujuk saya untuk tidak mengikuti Tuhan, maka malang sekali

bagi dia. Saya tidak mau persahabatan semacam itu. Jika ada orang

yang berusaha mengalihkan perhatian saya dari Tuhan, seberapa

menariknya orang tersebut, orang itu harus pergi. Tuhan adalah

segalanya bagi saya. Ialah yang mati bagi saya. Tidak ada orang lain

yang mengasihi saya seperti Tuhan. Saya tidak akan mau dibohongi

dan membiarkan seseorang yang lain mengambil kasih saya dari

Tuhan. Tetapi selama seseorang tidak menghalangi jalan saya dengan

Tuhan, saya akan mengasihi orang itu sebagaimana Tuhan ingin saya

mengasihi. Saya akan mengasihi orang itu dengan kasih yang tidak

pernah diberi oleh orang lain di dunia ini. Tetapi Tuhan akan selalu

menjadi penglihatan dan terang saya.

Kiranya Tuhan berbicara kepada hati kita masing-masing dan memberi

kita penglihatan rohani, sehingga mata kita menjadi tunggal, supaya

karakter kita menjadi tidak rumit, supaya kita menjadi murah hati

terhadap orang-orang yang memerlukan dan kepada gereja secara

keseluruhan dan supaya kita dapat sepenuhnya menyerahkan hidup

kita kepada Tuhan. Mari kita berdoa!

Page 125: Bmf 23 cahaya injil

117 | C A H A Y A I N J I L

Jangan Kuatir

Matius 6:24-34 - Oleh Pastor Eric Chang

Kita akan melanjutkan pelajaran tentang firman yang hidup,

pengajaran yang indah dari Tuhan Yesus di dalam Matius 6:24-34.

"Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika

demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang

lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak

mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada

Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu:

Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu

makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,

akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih

penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada

pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak

menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal

dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di

sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat

menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa

kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di

ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun

Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala

kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari

bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di

ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api,

tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang

kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:

Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami

minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-

bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di

sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi

carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah

kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai

kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Page 126: Bmf 23 cahaya injil

118 | C A H A Y A I N J I L

Ancaman Kekuatiran Terhadap Iman Dan Kehidupan

Di dalam pengajaran Tuhan kali ini, Tuhan berbicara tentang makna

dan kualitas kehidupan. Sebagaimana yang selalu tampak dari

pengajaran Yesus, Ia membahas langsung ke persoalan mendasar dari

hidup ini. Di dalam kutipan ini, Ia mengajarkan kita tentang hal yang

menjadi penghambat utama di dalam hidup ini, khususnya dalam

kehidupan rohani. Persoalan pokok umat manusia adalah

keterikatannya dengan kekuatiran. Kekuatiran tidak semestinya

berkaitan dengan perasaan tertentu namun lebih merupakan suatu pola

pikir yang selalu cemas terhadap apa yang akan terjadi nanti. Hal

pertama yang perlu kita perhatikan adalah bahwa Yesus

membandingkan kekuatiran di satu sisi, dan iman di sisi yang lainnya.

Jika anda memiliki kekuatiran, maka itu berarti anda tidak memiliki

iman. Jika anda memiliki iman, maka berarti anda tidak memiliki

kekuatiran. Kekuatiran berarti menjadi kuatir, cemas, gelisah terhadap

hal-hal yang akan datang. Kita kuatir tentang makanan, pakaian,

maupun masa depan. "Apakah saya akan memiliki dana yang cukup

untuk menyelesaikan pendidikan? Apakah ada uang untuk membayar

dokter jika saya sakit? Apakah saya akan memiliki dana yang cukup

jika pensiun nanti?" Dan begitu seterusnya. Itulah kekuatiran,

kecemasan. Kecemasan bukan sekedar musuh bagi iman, namun

sekaligus menjadi musuh bagi kehidupan kita seluruhnya. Jadi pokok

pertama yang dapat kita lihat dalam bagian ini adalah bahaya dari

kekuatiran. Kekuatiran adalah ketidakpastian yang selalu mengancam

anda setiap saat. Kita sebagai manusia jelas tidak tahu apa yang akan

terjadi nanti. Apakah anda tahu apa yang akan terjadi besok? Atau

bahkan malam ini? Anda tidak pernah tahu apa yang dapat terjadi

karena masa depan tidak dapat dipastikan. Jadi kita selalu dicengkeram

oleh rasa ketidakpastian, dan ketidakpastian membawa rasa tidak

aman, dan rasa tidak aman menimbulkan kekuatiran.

Jangan berkata bahwa anda tidak dicekam kekuatiran. Pada saat-saat

menjelang ujian saya mengamati ada banyak orang yang tidak hadir di

gereja. Anda kuatir, anda cemas. Mengapa anda cemas? Anda cemas

kalau-kalau tidak lulus nanti, anda cemas pada kemungkinan terjadinya

kegagalan. Kekuatiran menggayuti anda setiap saat. Pelajar atau

mahasiswa yang paling pandai pun tidak yakin apakah ia akan lulus

ujian. Ia tidak dapat memastikan. Saya pernah mengenal beberapa

orang mahasiswa yang pandai, sangat cerdas, mahasiswa penerima

Page 127: Bmf 23 cahaya injil

119 | C A H A Y A I N J I L

beasiswa yang gagal dalam ujian. Seorang jenius pun dapat saja gagal

dalam ujian. Dan ada beberapa orang yang tampaknya tidak banyak

mempersiapkan diri, ternyata mereka lulus. Salah satu sahabat

terdekat saya, seorang mahasiswa yang sangat cerdas dan sangat teliti

dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Ia mempersiapkan dirinya

dengan sangat teratur dan tampaknya sudah siap menghadapi ujian

jauh hari sebelumnya. Ketika sebagian besar dari kami masih sibuk

mempelajari bahan-bahan pelajaran, ia sudah bersantai-santai satu

minggu sebelum ujian. Orang ini membuat kami iri. Kami tidak dapat

memahami bagaimana mungkin seseorang dapat siap menghadapi

ujian satu minggu sebelumnya. Saya sendiri tidak pernah merasa siap

bahkan pada hari ujian. Sepertinya selalu saja ada bahan yang harus

dipelajari. Bagaimana seseorang dapat menghabiskan semua bahan

pelajarannya sebelum masa ujian tiba? Pada saat hasil ujian

diumumkan, mahasiswa penerima beasiswa di Cambridge (perguruan

tinggi yang sangat terkenal di Inggris, pent.) dengan kecerdasan yang

luar biasa ini ternyata gagal. Ia sangat terkejut menghadapi

kegagalannya dalam ujian tersebut. Demikianlah, masa depan selalu

berisi ketidakpastian, bukankah itu yang menjadi sebab kekuatiran

anda?

Jika anda memiliki kekuatiran semacam ini, jika anda kuatir terhadap

hasil ujian anda, jika anda kuatir akan hidup anda; hal itu menjadi satu

bukti bagi anda bahwa ada sesuatu yang kurang pada iman anda. Iman

anda tidak mencukupi. Anda tidak perlu membela diri. Bukti yang ada

jelas-jelas menunjukkan bahwa iman anda tidak memadai karena anda

kuatir akan masa depan anda. Orang Kristen memiliki satu keyakinan,

ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, namun ia

tahu Siapa yang mengendalikan masa depan. Di sinilah akar

persoalannya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Saya tidak

tahu apa yang akan terjadi dengan diri saya esok hari, namun saya

tahu Siapa yang mengendalikan masa depan. Dan hal inilah yang

menimbulkan perbedaan! Jika anda bukan orang Kristen, tentu saja

anda tidak dapat memiliki keyakinan seperti itu.

Masa Kini Adalah Satu-Satunya Masa Yang Kita Yakini

Jika anda bukan orang Kristen, saya dapat memahami kekuatiran anda.

Anda memiliki alasan yang layak untuk kuatir karena anda tidak

memiliki kepastian dan ketidaktahuan merupakan berkah. Lebih baik

kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Satu contoh sederhana:

Page 128: Bmf 23 cahaya injil

120 | C A H A Y A I N J I L

pada malam tahun baru, kami sedang mengadakan persekutuan doa

yang sangat mengesankan, saat saya keluar saya mendapati bagian

depan mobil milik gereja, tertabrak. Kerusakannya mencapai 300 dolar.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti dan mungkin saja

terjadi sesuatu saat anda pulang nanti. Apakah anda mulai merasa

cemas? Apakah anda tahu pada saat anda sedang duduk di sini atau di

tempat lain, rumah anda sedang terbakar? Bagaimana anda dapat tahu

apa yang akan terjadi esok? Bagaimana anda bisa tahu bahwa sesudah

anda keluar dari sini nanti, anda tidak akan mendapat kecelakaan? Kita

tidak tahu, itu kenyataannya! Anda tidak tahu!

Ada seorang penatua di sebuah gereja yang pernah menasihati seorang

pemuda untuk menerima Yesus. Ia berkata, "Datanglah kepada Yesus

hari ini!" Hari ini adalah satu-satunya hari yang anda miliki. Saat yang

anda miliki sekarang adalah satu-satunya saat yang dapat anda miliki

dengan kepastian. Inilah saat yang benar-benar dapat anda miliki

dengan penuh kepastian. Apakah anda dapat menikmati waktu satu

jam lagi, anda tidak tahu pasti. Apakah anda akan dapat menikmati

hari esok, anda tidak tahu pasti; dan masa satu tahun mendatang

memiliki ketidakpastian yang lebih tinggi lagi. Hanya saat inilah yang

dapat dikatakan sebagai waktu yang anda miliki dengan pasti. Inilah

satu-satunya saat bagi anda karena yang kemarin sudah berlalu dan

tidak akan kembali lagi. Saat pagi tadi sudah berlalu, dan tidak akan

kembali lagi. Apakah esok akan tiba, kita tidak tahu. Satu-satunya

yang dapat anda pastikan adalah saat sekarang, jadi manfaatkanlah

saat ini! Rebutlah itu bagi Allah, inilah yang disebut saat penebusan,

inilah waktunya, saat ini yang merupakan milik anda sepenuhnya dan

manfaatkan itu bagi kepentingan Allah karena anda mungkin tidak

mendapat tambahan waktu lagi. Pemuda ini pergi meninggalkan

gereja, berjalan kaki sekitar lima menit dan ia tewas pada saat itu.

Sebuah mobil menabraknya. Ia tidak tahu bahwa segera sesudah

meninggalkan gereja ia hanya memiliki tambahan waktu lima menit

saja. Saya bukan mau menakutkan anda, anda mungkin saja tidak

takut menghadapi kematian. Saya sendiri tidak takut menghadapi

kematian, namun fakta yang perlu diperhatikan adalah bahwa hidup

kita ini berisi ketidakpastian. Satu-satunya waktu yang kita miliki

dengan pasti adalah saat sekarang ini, yang akan berlalu juga. Masa

depan mengancam kita dengan ketidakpastian kecuali anda mengenal

Allah yang berkuasa atas masa depan.

Page 129: Bmf 23 cahaya injil

121 | C A H A Y A I N J I L

Sia-Sianya Kekuatiran

Hal kedua yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita tentang kekuatiran

adalah sia-sianya kekuatiran. Kita sudah melihat bahaya dari

kekuatiran, ancaman dari masa depan, namun kita juga harus melihat

betapa sia-sianya kekuatiran itu. Kekuatiran, kata Tuhan Yesus di

dalam pasal 6 ayat 7, tidak menghasilkan apa-apa. Tidak ada gunanya

kita menjadi kuatir. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi namun

mencemaskan hal itu tidak membuat keadaan menjadi lebih baik. Ia

berkata di ayat 27 bahwa itu semua merupakan pengetahuan umum

yang sederhana. Kadang kala Tuhan Yesus berbicara dengan cara yang

amat sederhana dan masuk akal. Ia berkata, "Apakah kamu mengira

bahwa dengan mencemaskan hal itu kamu dapat menambah beberapa

hari umurmu?" Sebaliknya, semakin kamu cemas akan semakin pendek

umurmu. Atau apakah kamu kira dengan mencemaskan hal itu kamu

dapat menambah sehasta tinggimu?" Anda tak dapat menambah

bahkan satu milimeter tinggi badan anda, apalagi sampai sehasta.

Sehasta merupakan ukuran yang hampir mencapai setengah meter;

suatu tambahan yang luar biasa bagi tinggi badan seseorang. Jika

mendapat tambahan sebanyak ini anda mungkin akan memiliki tinggi

badan mencapai dua meter lebih! Anda tidak dapat menambahnya apa-

apa. Tentu saja ini merupakan bahasa gambaran. Tuhan Yesus berkata

bahwa dengan menjadi kuatir, mencemaskan sesuatu, anda tidak

menambah apa-apa dalam hidup anda, tidak juga pada tinggi badan

anda. Kekuatiran tidak menghasilkan manfaat apapun, dan sangat sia-

sia. Ini membuktikan betapa iman adalah satu-satunya hal yang perlu

dimiliki oleh seseorang. Jika kekuatiran tidak memberi manfaat

apapun, lalu apa gunanya seseorang menjadi kuatir? Yang lebih

berguna adalah beriman kepada Allah, jika anda mengenal Allah yang

berkuasa atas masa depan. Namun hal yang aneh mengenai kekuatiran

adalah sekalipun anda memahami bahwa hal itu sangat tidak berguna

dan sia-sia, anda tetap saja kuatir, bukankah demikian? Anda tetap

kuatir.

Anda memiliki sebuah mobil yang bagus di luar, dan anda tahu bahwa

sia-sia menguatirkan apakah akan ada orang yang menabrak mobil itu.

Apa gunanya menguatirkan hal itu? Orang yang menabrak akan tetap

menabrak sekalipun anda menguatirkan hal itu sampai sakit. Namun

anda tetap kuatir. "Saya harap tidak ada orang yang menabrak mobil

saya di luar saat ini. Jangan sampai terjadi sesuatu dengan mobil saya

Page 130: Bmf 23 cahaya injil

122 | C A H A Y A I N J I L

yang cantik!" Anda tetap saja kuatir sekalipun anda tahu hal itu tidak

ada gunanya. Suatu hal yang aneh, bukankah begitu? Tidakkah hal itu

menunjukkan kelemahan nalar manusia? Tidakkah itu menunjukkan

kelemahan dan ketidakyakinannya akan segala hal? Manusia begitu

lemah, begitu rentan, begitu menyedihkan, begitu tidak memiliki

pertahanan dalam segala hal. Masa depan selalu mengancamnya, dan

ia memang patut dikasihani. Ia tidak berdaya.

Saya mengenal banyak orang bijak dan cerdas dalam berbagai bidang,

namun berhubungan dengan tukang ramal karena mereka

menguatirkan ketidakpastian masa depan. Mereka tahu bahwa

kekuatiran itu sia-sia namun jika peramal nasib dapat memberitahu

mereka sesuatu dan memberi peringatan sebelumnya, mungkin

mereka dapat mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk bersiap-

siap. Sayangnya, salah satu hal yang perlu diketahui tentang tukang

ramal adalah bahwa mereka dapat memberitahu anda tentang masa

depan namun mereka tidak dapat memberi jalan keluar. Mereka tidak

mengatakan kepada anda bagaimana cara mengatasinya! Seperti

pengalaman dari seorang pejabat tinggi yang diceritakan oleh ayah

saya kepada saya. Si peramal berkata bahwa pada hari tertentu ia

akan meninggal. Saya pikir, saat itu mungkin ia menyesal sudah

mendatangi si peramal. Ia pasti akan dapat merasa lebih sejahtera jika

tidak mendatangi peramal tersebut. Bagaimana menurut anda, anda

membayar sejumlah uang hanya untuk mendapat kabar bahwa anda

akan mati dalam waktu dekat! Mungkin anda akan berkata,

"Kembalikan uang saya, saya datang bukan untuk mendengar hal

seperti ini!" Sayangnya hal itu sudah terlambat. Si peramal mengamati

ini dan itu, dan berkata, "Anda akan mati pada tanggal sekian."

Mengapa ia tidak memberitahu jalan keluarnya? Karena si peramal itu

sendiri memang tidak tahu seperti apa jalan keluarnya. Jadi kekuatiran

yang ada justru semakin meningkat. Dan pejabat tinggi ini (saat itu

sedang dalam masa perang, dan ia sedang bertugas di kota Chongqing)

adalah rekan sekerja ayah saya. Chongqing adalah ibu kota China pada

masa perang. Pejabat ini berkonsultasi ke tukang ramal segera sesudah

perang berakhir. Saya tidak ingat tanggal yang disebutkan oleh si

peramal, namun yang jelas ia menyebutkan satu tanggal yang pasti.

Lalu pejabat ini memutuskan untuk mengubah nasibnya. Ia ingin

mengalahkan takdir, apapun takdir itu. Ia ingin mencoba menghindari

hal yang sudah dikatakan oleh si peramal itu. Jangan meremehkan

Page 131: Bmf 23 cahaya injil

123 | C A H A Y A I N J I L

tukang ramal. Beberapa di antara mereka memang penipu, namun ada

juga yang sangat tangguh, yang bersekutu dengan kuasa kegelapan.

Jadi jangan main-main dengan tukang ramal. Ijinkan saya

memperingatkan anda saat ini. Ada juga orang Kristen yang sangat

memalukan, yang main-main dengan urusan ini. Mereka menyebut

dirinya Kristen akan tetapi mereka mendatangi peramal nasib. Saya

beritahu anda, jika anda pergi ke tukang ramal, kutukan Tuhan akan

menimpa diri anda dan anda akan menuai akibatnya. Saya mengenal

beberapa orang Kristen yang berkonsultasi dengan peramal secara

diam-diam, namun hal itu dinyatakan kepada saya. Jika anda

melakukan hal ini, seperti yang dilakukan oleh pejabat tersebut, apa

yang ia lakukan? Ia memutuskan untuk mencoba lari dari nasib yang

mengerikan itu. Ramalan si tukang ramal itu benar, dan ia berusaha

untuk meloloskan diri. Ia merencanakan untuk pergi dari Chongqing

beberapa hari sebelum tanggal yang disebutkan itu. Mungkin ia

mengira bahwa penguasa-penguasa kerajaan roh akan mengambil

nyawanya di dalam kota Chongqing, jadi ia menganggap dengan pergi

meninggalkan Chongqing ia akan selamat. Lalu ia merencanakan untuk

pergi ke Hong Kong dengan pesawat udara. Sayangnya, pesawat yang

diharapkan sedang tertahan di Yunan, sebuah pesawat terbang yang

berukuran kecil dan ia harus menunggu beberapa hari untuk dapat

terbang dengan pesawat tersebut. Anda tentunya tahu kondisi

penerbangan di masa perang. Tidak ada penerbangan yang terbang

sesuai dengan jadwal, dan apa akibatnya? Ia harus menjalani

penerbangan menuju Hong Kong itu pada hari yang disebutkan sebagai

hari kematiannya. Bagaimana perasaan anda jika mengalami hal itu?

Dapatkah anda membayangkan ia sedang duduk di dalam pesawat

dengan sangat gugup dan berkata, "Saya akan mendarat di tempat

yang teguh di luar jangkauan ramalan tersebut." Anda tahu apa yang

terjadi? Pesawatnya hancur. Ia menabrak sebuah gunung di Hong

Kong, gunung yang sudah terkenal karena telah menimbulkan begitu

banyak kecelakaan pesawat terbang sebelum jalur landasan di bandara

mengalami penambahan panjang lintasan. Sampai saat inipun anda

masih akan merasa seolah-olah sedang meluncur ke arah gunung

tersebut jika sedang mendarat di bandara Hong Kong, namun sekarang

tentu saja landas pacunya sudah diperpanjang. Pada masa itu, landas

pacunya belum diperpanjang dan pesawat yang ditumpangi oleh si

pejabat tersebut meluncur deras ke arah gunung itu. Ia tewas tepat

pada hari yang disebutkan oleh si tukang ramal. Mengagumkan! Jangan

Page 132: Bmf 23 cahaya injil

124 | C A H A Y A I N J I L

memandang enteng juru ramal. Mereka yang terlibat di dalam

peperangan rohani pasti mengetahui bahwa kebanyakan dari para

peramal adalah penipu yang sebenarnya tidak tahu apa-apa sama

sekali dan sekadar mencari uang dengan mengelabui korbannya.

Namun beberapa dari para peramal ada yang benar-benar memiliki

keterlibatan yang mendalam dengan dunia roh. Dan saya mengetahui

dengan pasti beberapa orang yang memang memiliki ketelibatan

dengan dunia roh berdasarkan pengakuan mereka sendiri. Ketepatan

ramalan mereka tentunya dapat kita pahami. Si pejabat ini terbunuh

tepat di hari yang sudah disebutkan dan ia tidak tahu bagaimana cara

meloloskan diri. Semakin ia berusaha untuk lolos semakin ia mendapati

dirinya terdorong ke tengah jerat ramalan itu. Ia tidak akan dapat

menang. Si peramal dapat memberitahu anda apa yang akan terjadi

namun tidak dapat memberitahu bagaimana harus bertindak. Inilah

persoalannya. Dari sini kita dapat melihat satu lagi alasan mengapa

kekuatiran akan masa depan itu sia-sia. Percuma mengharap bahwa

dengan mengetahui apa yang akan terjadi kita dapat membuat langkah

persiapan untuk mengatasinya. Letakkan kepercayaan anda kepada Dia

yang dapat menyingkirkan segala kuasa yang sedang menjerat anda.

Jika pejabat yang malang ini, yang mencoba untuk lari dari kematian,

menempatkan dirinya di bawah kemurahan Allah, apakah anda pikir

Allah tidak dapat menyelamatkan dia? Tentu saja Allah sanggup. Allah

adalah satu-satunya pribadi yang dapat menyelamatkannya dari

kematian yang pasti. Namun ia justru berusaha dengan kekuatan

sendiri, dan berakhir dalam bencana. Semakin anda berusaha untuk

menyelamatkan diri anda dari ancaman masa depan, semakin ia

membunuh anda dan menghancurkan anda. Pesan yang disampaikan

oleh Injil mengatakan bahwa anda tidak dapat menyelamatkan diri

anda sendiri. Jika anda dapat melakukannya, anda tidak membutuhkan

Yesus. Anda tidak membutuhkan Allah. Yesus tidak perlu mati di atas

kayu salib. Anda tidak dapat menyelamatkan diri anda. Sia-sia

menguatirkan masa depan. Sia-sia berusaha lari dari masa depan.

Menjadi Kristen bukanlah suatu pelarian. Melainkan suatu keberanian

menghadapi masa depan dan berkata, "Baiklah, saya mengerti bahwa

masa depan itu tidak pasti dan menakutkan; sebagaimana yang sudah

disampaikan oleh saudara Clement tentang seorang hamba Allah yang

terus menerus memperingatkan kita bahwa akhir zaman sudah dekat.

Kita bukan saja diberitahu bahwa masa depan mengandung

Page 133: Bmf 23 cahaya injil

125 | C A H A Y A I N J I L

ketidakpastian, namun juga membawa segala macam ancaman. Kita

diberitahu bahwa akhir dari segalanya adalah bencana bagi dunia.

Namun apakah itu akan membuat kita kuatir, apakah seorang Kristen

akan gemetar ketakutan menghadapi semua itu? Tidak sama sekali!!

Itu semua justru memperkuat hasrat kita untuk berpaling kepada Allah

dan berpegang kepadaNya dengan meletakkan iman kita kepada Dia

yang tidak pernah gagal! Injil bukan semacam candu rohani yang

memabukkan kesadaran kita. Injil bukanlah candu yang dipakai untuk

membuat kita melupakan sejenak ancaman masa depan. Tidak, Injil

memberi kita kejelasan visi tentang masa depan. Injil membuat kita

menatap langsung ke pusat persoalan dan berkata, "Saya tidak takut

karena Allah yang akan membawa saya melalui semua ini, dengan

kemenangan. Ia adalah Penyelamatku. Ia adalah Tuhanku."

Bodohnya Kekuatiran

Hal ketiga yang perlu kita lihat adalah bukan sekadar tidak

bermanfaatnya kekuatiran itu, kita juga harus memahami betapa

bodohnya kekuatiran itu. Bukan saja tidak berguna, menjadi kuatir itu

sangatlah bodoh. Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan hal ini di

bagian akhir dari pengajaranNya tentang kekuatiran, yaitu sangat

bodoh jika kita memborong beban ganda. Anda sedang menghadapi

persoalan hari ini dan seolah-olah itu saja masih belum cukup, lalu

anda menambahkannya dengan persoalan hari besok. Apakah satu

beban saja tidak cukup lalu anda memerlukan dua sekaligus? Tuhan

Yesus di sini berkata, "Bukankah kesusahan hari ini cukup? Tidakkah

kesusahan yang kamu alami hari ini cukup sehingga kamu perlu

menambahkan kesusahan hari besok?!" Di sini anda dapat melihat

betapa bodohnya jika kita coba berperang langsung di dua medan

peperangan. Hitler sering berkata, "Jangan berperang di dua medan

peperangan." Orang yang bodoh melakukan hal yang tepat seperti apa

yang dia larang. Di dalam buku "Mein Kampf" yang ditulis oleh Hitler, ia

mengatakan bahwa suatu bangsa tidak boleh memasuki dua medan

perang sekaligus. Ada orang yang pandai mengajar tetapi tidak tahu

bagaimana menjalankan ajarannya sendiri. Ucapannya sangatlah bijak,

namun tindakannya justru mengkhianati petuah yang keluar dari

mulutnya sendiri. Hitler tidak sekadar memasuki dua medan perang

tetapi malahan di banyak sekali medan peperangan yang akhirnya

menjadi sumber kehancurannya sendiri. Namun banyak sekali orang

Kristen pada masa kini yang melakukan hal yang sama. Mereka

Page 134: Bmf 23 cahaya injil

126 | C A H A Y A I N J I L

memasuki medan perang hari ini, hari esok, dan bahkan hari yang

sudah lalu. Kenangan akan masa lalu menghantui mereka,

ketidakpastian masa depan meresahkan mereka dan persoalan hari ini

menggempur mereka. Bagaimana anda akan bertempur di medan

perang macam ini? Tidak heran jika kita melihat orang Kristen yang

tidak menunjukkan sukacita dan sangat terbebani. Mereka masih

belum memperoleh pembebasan iman, mereka masih belum merdeka.

Demikianlah betapa bodohnya menjadi kuatir itu. Kebodohan itu juga

diakibatkan karena anda tidak dapat berbuat apapun terhadap hal-hal

yang belum terjadi. Anda tidak akan dapat memadamkan kebakaran

yang belum terjadi. Anda boleh berwaspada dan tentu saja kita semua

harus memiliki kewaspadaan akan tetapi kekuatiran bukanlah

kewaspadaan. Kekuatiran itu tidak menghasilkan apa-apa. Kebodohan

lain yang tampak dalam kekuatiran adalah anda mungkin menguatirkan

sesuatu yang sebenarnya tidak akan terjadi serta gagal menguatirkan

apa yang sebenarnya akan terjadi! Pernahkah anda mengalami saat-

saat ketika orang yang anda kasihi datang terlambat? Aduh! Berbagai

bayangan mulai menghantui anda. Kecelakaan? Diculik? Semakin anda

memikirkannya semakin anda jatuh dalam kekuatiran dan sejam

kemudian anda mulai berkeringat dingin, anda menjadi sangat gelisah.

Lalu ia datang dengan senyum yang lebar, menatap ke arah anda dan

berkata, "Ada masalah apa?" Anda sedang gemetar karena kegelisahan

yang mencekam, "Dari mana saja kamu? Apa kamu diculik?" "Diculik?

Ada apa dengan kamu? Saya tidak mengalami apa-apa." Begitu bodoh!

Anda menyadari kemudian bahwa selama satu jam anda sudah

menyiksa diri sendiri dengan percuma. Satu jam tidak terlalu buruk.

Ada orang yang menyiksa diri sampai hitungan hari, minggu dan bulan.

Sebagai contoh, orang yang hilang di masa perang. Tentu saja ini

merupakan satu tragedi. Mestinya kita menyerahkan persoalan ini

kepada Allah dan berkata, "Tuhan, ini persoalan yang saya hadapi, apa

yang harus saya lakukan dengan masalah ini? Engkau dapat

mengatasinya. Engkau memiliki kuasa untuk mengendalikan keadaan.

Saya tidak dapat melakukan apapun", dan dengan demikian kita

belajar untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah untuk percaya

kepada Allah, namun kita tidak melakukan hal ini, bukankah begitu?

Kita duduk terpaku sambil menggigit kuku, menjadi sangat gelisah dan

ketika kita melihat orang yang datang terlambat itu datang dengan

senyum lebar di wajahnya, hal itu justru membuat kita jadi jengkel.

Page 135: Bmf 23 cahaya injil

127 | C A H A Y A I N J I L

"Apa yang kamu tertawakan? Kamu sudah bikin saya cemas sampai

satu jam!" Saya kira kita semua pernah mengalami hal yang seperti ini.

Dan kita tahu bahwa hal itu memang bodoh, tidak ada gunanya, namun

tetap saja kita lakukan. Kita masih belum dibebaskan. Apa yang

seharusnya dilakukan oleh seorang Kristen? Sudah semestinya ia

membawa beban itu ke hadapan Tuhan dan berserah kepadaNya. Ia

satu-satunya pribadi yang dapat mengatasi perkara ini. Saya tidak

dapat melakukan apapun. Saya kuatir, saya akan membawa kekuatiran

saya dalam doa. Saya mengubahnya menjadi kuasa doa. Perkara

seperti ini jalan keluarnya sudah baku. Kekuatiran seharusnya

mendorong hati dan pikiran kita ke dalam doa yang penuh ketekunan

kepada Allah. Segala kesukaran dan persoalan tidak boleh menekan

kita, justru seharusnya malah mendorong kita untuk semakin dekat

kepada Allah.

Sekarang kita dapat melihat bahwa iman yang sejati merupakan hal

yang indah. Iman sejati menerima tantangan kekuatiran dan

persoalan; dan semakin besar tekanan yang dihadapi justru

menjadikan iman semakin kuat. Itu jika anda memiliki iman yang

sejati. Persoalannya apakah anda memiliki iman yang sejati. Banyak

orang yang imannya runtuh akibat tekanan persoalan kecil tetapi

mereka yang memiliki iman sejati justru menjadi semakin kuat dengan

semakin bertambahnya tekanan yang dihadapi. Anda dapat melihat

pokok ini di dalam Ibrani pasal 11, "Kekuatannya meningkat di dalam

peperangan", di dalam peperangan rohani iman bertumbuh semakin

kuat. Mereka yang mengalami sedikit tekanan memiliki iman yang

lemah.

Bahaya Dari Kekuatiran

Pokok keempat yang dapat kita lihat adalah bahaya dari kekuatiran.

Kita sudah melihat ancaman, kesia-siaan dan kebodohan dari

kekuatiran, dan kita juga perlu melihat bahaya dari kekuatiran itu. Apa

bahaya yang ditimbulkan oleh kekuatiran? Bahayanya adalah ia akan

mendorong anda untuk memikirkan diri sendiri. Pernahkan anda

mengamati hal itu? Ia mendorong anda untuk memikirkan persoalan

Page 136: Bmf 23 cahaya injil

128 | C A H A Y A I N J I L

anda sendiri. Ada beberapa orang yang sangat melelahkan. Setiap kali

anda berbicara dengan mereka, maka yang mereka bicarakan hanyalah

persoalan, kesulitan dan masalah pribadi mereka. Mereka tampaknya

tidak pernah menyadari bahwa orang lain juga memiliki persoalan.

Mereka tampaknya seperti orang yang paling tidak beruntung di dunia

ini. Pernahkan anda mengamati orang-orang seperti ini? Mereka akan

selalu membebani anda dan dari cara mereka berbicara, akan membuat

anda mengira bahwa ia tidak menyadari keberadaan orang lain atau

kalaupun orang lain itu benar-benar ada, maka mereka tidak pernah

punya persoalan. Hanya mereka saja di dunia ini yang menghadapi

persoalan hidup. Tampaknya semua persoalan di dunia ini tertumpah

ke atas jiwa-jiwa yang malang ini. Hal yang lucu adalah, kelihatannya

memang begitu keadaannya! Semakin banyak mereka berkeluh kesah

malahan semakin banyak persoalan yang menjerat mereka. Sangat

aneh! Kesulitan tampaknya selalu memiliki jalan untuk menjangkau

orang-orang yang selalu mengeluh, pernahkan anda memperhatikan

hal itu? Dan orang-orang yang terlihat bahagia sepertinya tidak pernah

menghadapi persoalan. Kenyataannya mereka menghadapi persoalan

sebanyak yang dihadapi oleh orang lain, tetapi mereka tidak pernah

membiarkan dirinya ditekan oleh persoalan. Bukannya mereka tidak

punya persoalan tetapi kenyataannya adalah mereka tetap bersukacita

di tengah persoalan, yang membuat mereka terlihat seperti tidak punya

persoalan. Sangat aneh! Sepertinya problem bergerak menjauh dari

orang-orang tidak takut menghadapinya dan mengerubungi mereka

yang gemar mengeluh. Jadi bahaya dari kekuatiran adalah bahwa ia

mendorong anda untuk mementingkan diri sendiri, ia membuat anda

menjadi terfokus pada diri sendiri dan ini bertentangan dengan ajaran

Tuhan yang menyuruh anda untuk memandang keluar dari diri. Jika

anda ingin memiliki iman, langkah pertama adalah memandang keluar

dari diri. Orang yang selalu memikirkan masalahnya sendiri adalah

orang yang sedang menghancurkan dirinya sendiri, membebani orang

lain dan menguras ketahanan orang lain serta dirinya sendiri.

Iman: Memandang Keluar Dari Diri Anda

Page 137: Bmf 23 cahaya injil

129 | C A H A Y A I N J I L

Iman adalah pembebasan dari diri, kemerdekaan dari diri sendiri.

Lihatlah apa yang Tuhan Yesus katakan. Kata kunci yang pertama

adalah, "Pandanglah di sekitarmu! Dan lihat, perhatikan bunga bakung

di padang" seperti yang tertera di ayat 28, atau di ayat 26,

"Pandanglah burung-burung di langit." Itu hal yang bagus untuk

dilakukan. Jika anda menghadapi masalah, pandanglah keluar dari diri

anda. Lihat di sekeliling anda. Hal pertama yang mungkin anda

temukan adalah ini: saat anda mulai mengamati sekitar anda, anda

akan mendapati bahwa masih ada orang lain di bumi ini. Hal ini

mungkin sedikit mengejutkan anda, namun lihatlah orang lain juga

memikul persoalan yang tidak ringan. Ada orang yang menghadapi

persoalan yang lebih berat dari anda. Jika anda mencoba untuk

mencari tahu apa persoalan mereka, anda mungkin akan berkata,

"Bagaimana mungkin kamu bisa punya banyak persoalan seperti itu?"

Ketahuilah bahwa langkah pertama adalah memandang keluar. Anda

mengalihkan pandangan dari diri kepada segala sesuatu yang sudah

diciptakan oleh Allah.

Saya mengamati bahwa jika seseorang merasa lelah, lemah, dan lesu

maka hal terbaik yang perlu ia lakukan adalah pergi berjalan-jalan

keluar. Bagaimana anda dapat mengamati burung-burung? Tidak di

dalam ruangan ini. Begitu pula halnya dengan bunga bakung.

Bangunan gereja ini bukan tempat yang cocok untuk melihat bunga

bakung dan burung-burung. Untuk dapat melakukannya kita perlu

pergi ke tempat terbuka. Jika anda mengalami kekuatiran dan

persoalan, maka yang perlu anda lakukan adalah pergi keluar di tempat

terbuka. Saya menghabiskan banyak waktu di dalam kota dan Allah

dalam hikmatNya lalu menempatkan saya di daerah pedesaan

sekarang. Pertama kali dalam hidup saya bertempat tinggal di luar

kota. Selama ini saya terbiasa dengan kehidupan kota. Betapa

indahnya benar-benar dapat mengamati burung, bunga dan padang

rumput, memandang keluar dari diri ini. Sangat menyegarkan

perubahan yang ada ini dan memandang ke sekitar. Bukalah hati anda

kepada hal-hal yang ada di luar anda. Berhenti menutup diri. Selama

anda belum melakukan itu, anda tidak akan memiliki iman. Iman

berarti memandang keluar dari diri anda.

Page 138: Bmf 23 cahaya injil

130 | C A H A Y A I N J I L

Pendeta William Yu, pada saat ia masih di sini, sering bepergian

bersama dengan saya ke daerah pedesaan. Seringkali kami

merebahkan diri di rerumputan, mengamati bunga-bunga padang yang

indah, yang beberapa dari antara mereka sedemikian kecilnya sehingga

harus dilihat dari jarak dekat untuk dapat diamati, bahkan

membutuhkan kaca pembesar. Hati saya terpikat oleh kecantikan

bunga-bunga yang sangat kecil yang dibicarakan oleh Tuhan Yesus itu.

Pernahkah anda mengamati dengan seksama salah satu di antaranya?

Jika belum, saatnya bagi anda untuk melakukan hal itu. Pandanglah

bunga-bunga mungil di padang. Sangat cantik, luar biasa, saya tidak

menyadari sebelumnya bahwa mereka memiliki keindahan seperti itu.

Kami berdua sering duduk-duduk mengagumi keindahan bunga-bunga

itu cukup lama sehingga orang lain mungkin memandang kami dengan

curiga, namun kami sedang terpikat oleh kecantikan warna dan bentuk

bunga bakung itu. Begitu indahnya! Mereka mendorong kami untuk

memuji dan memuliakan Allah. Jadi langkah pertama dari iman adalah

memandang keluar dari diri anda, mengamati hal-hal di sekitar anda

dan dari sana anda dapat mengarahkan pandangan anda kepada Allah.

Jika Allah sedemikian rupa mendandani bunga bakung yang tumbuh

liar di padang dengan kecantikan yang luar biasa, tidakkah Ia akan

lebih lagi memperhatikan keadaanmu? Apakah anda tidak lebih berarti

dari bunga bakung di padang? Apakah anda tidak memiliki iman? Tak

dapatkah anda mempercayai Allah yang sudah menciptakan perkara-

perkara yang sedemikian indahnya?

Memberi Tempat Tertinggi Bagi Allah Di Dalam Hidup Kita

Dari semua ini, kita melihat kesia-siaan, ketiadaan-arti, kebodohan dan

bahaya dari kekuatiran. Selanjutnya apa yang harus kita lakukan? Kita

harus mengalihkan pandangan dari segala kekuatiran ini kepada iman.

Apa itu iman? Iman berarti menempatkan Allah sebagai yang pertama,

itulah artinya. Disebutkan di sini, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah

dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu".

Ketimbang berkutat dengan kekuatiran tentang makanan, pakaian,

masa depan dan keamanan, pusatkanlah perhatian anda pada perkara-

perkara yang datang dari Allah. Allah hanya berkenan berada di tempat

Page 139: Bmf 23 cahaya injil

131 | C A H A Y A I N J I L

pertama dalam hidup anda, dan tidak di urutan yang lain. Perhatikan

hal ini baik-baik. Apakah Ia berada di tempat yang pertama di dalam

hidup anda? Bagaimana anda bisa menyebut diri sebagai orang Kristen

namun Allah tidak menempati posisi puncak di dalam hidup anda?

Apakah Allah yang pertama kali anda pikirkan setiap hari? Apakah saat

anda bangun pagi, yang pertama kali anda pikirkan adalah Allah? Yang

pertama kali muncul di dalam benak anda mungkin, "Wah, sudah

hampir terlambat ke kantor!" Tidak ada waktu lagi untuk bersaat

teduh. Yang pertama kali terpikir adalah, "Tidak ada waktu lagi untuk

berdoa." Penempatan urutannya sangat terbalik. Jika saya sudah

selesai dengan segala urusan pribadi saya, maka Allah boleh

mendapatkan waktu luang saya. Allah berada di tempat terakhir di

dalam hidup anda. Ia hanya boleh mendapat waktu luang saja.

Kita dapati di gereja sekarang ini orang-orang Kristen yang sekadar

memanggul nama Kristen, mengapa? Karena mereka bahkan nyaris

tidak dapat menjadwalkan waktu bagi Allah dalam kegiatan mereka,

apalagi menempatkanNya sebagai yang pertama. Mereka mengira

bahwa mereka sudah melakukan hal yang baik bagi Allah dengan

meluangkan waktu lima menit hari ini. Jika anda orang Kristen yang

seperti ini, tidak heran jika keberadaan Allah menjadi tidak nyata bagi

anda. Allah tidak akan pernah nyata bagi anda. Anda

memperlakukanNya sebagai "Allah part-time" dan lalu anda berharap

agar Dia menjadi Allah yang nyata bagi anda? Anda mengira sudah

menghargaiNya secara pantas? Anda mengira sudah menunjukkan

kemurahan kepada Dia? Ia tidak butuh kemurahan anda. Allah harus

menjadi Penguasa atas hidup anda atau tidak sama sekali. Perhatikan

bahwa di dalam Alkitab tidak pernah disebut "Penyelamat dan

Penguasa" (Saviour and Lord) namun dalam urutan "Penguasa dan

Penyelamat" (Lord and Saviour). Ia tidak akan pernah menjadi

Penyelamat anda jika Ia tidak terlebih dulu menjadi Penguasa atas

hidup anda. Jangan mengira bahwa anda dapat menjadikanNya hanya

sebagai Penyelamat saja. Ia tidak menyelamatkan siapapun yang tidak

menjadikanNya sebagai Penguasa hidup mereka.

Page 140: Bmf 23 cahaya injil

132 | C A H A Y A I N J I L

Jika anda ingin tahu apakah anda memiliki iman, anda cuma perlu

menanyakan kepada diri anda pertanyaan yang sederhana ini:

Pertama, apakah anda memiliki kekuatiran? Saya melihat banyak yang

dijerat oleh kekuatiran. Kedua, apakah anda menjadikan Allah sebagai

yang nomor satu? Saya melihat banyak yang urutannya terbalik. Allah

menempati tempat terakhir. Bagaimana cara kita melihatnya? Apabila

kita perlu menghadapi ujian, apakah Allah masih yang terutama? Allah

hanya diutamakan setelah selesai ujian, bukan sebelum selesai ujian.

Pada saat anda menghadapi ujian, ujian yang didahulukan, yang lain

dalam urutan yang kedua dan Allah entah urutan yang ke berapa. Anda

berani berkata bahwa anda memiliki iman? Saya tidak sedang

memarahi anda, saudara-saudara. Saya hadir di sini tidak untuk

memarahi anda, saya harap anda memaklumi. Karena, apakah anda

akan datang ke gereja atau tidak, tidak ada kerugian bagi saya,

demikian pula bagi Allah, anda sendiri yang rugi. Saudara-saudara

yang lain akan merasa kehilangan dengan tidak hadirnya anda, namun

itu bukan merupakan suatu kerugian secara rohani bagi mereka.

Tujuan saya bukan untuk mengecam atau menegur anda. Saya tidak

berminat dengan itu. Perhatian utama saya adalah menunjukkan

kepada anda Jalan Tuhan. Jika anda mendahulukan apapun yang lain

selain Allah, anda belum mengerti apa artinya menjadi Kristen. Anda

belum mengerti apa artinya percaya kepada Allah. Barangkali anda

berkata, "Yang wajar sajalah. Saya sedang menghadapi ujian, Allah

bisa menunggu bukan? Ia selalu ada, Dia itu Allah yang kekal bukan?

Ujian saya pada hari Senin besok, dan ujian tidak bisa menunggu saya,

tapi Allah tentu bisa menunggu saya bukan?" Demikianlah cara

kebanyakan kita berpikir. "Allah selalu ada, tetapi ujian saya hanya ada

dalam satu kesempatan. Saya tidak mau mengulangi ujian yang sama

semester depan." Lalu kita membela diri sendiri. Namun akibatnya,

anda sendiri yang rugi. Anda rugi karena anda tidak melihat apa yang

mungkin akan Allah lakukan bagi anda, jadi jangan mengeluh nanti

sambil berkata, "Mengapa Allah tidak menolong saya?" Anda

menempatkanNya di urutan terakhir tetapi anda menghendaki agar Dia

mengutamakan kepentingan anda juga?

Tempatkan Allah di urutan pertama dan yang lain akan datang sesuai

dengan gilirannya. Jika anda menghadapi ujian, jangan lupa bahwa

saya sendiri pernah mengalami hal yang sama selama enam tahun

Page 141: Bmf 23 cahaya injil

133 | C A H A Y A I N J I L

masa kuliah saya. Saya sudah melalui banyak ujian selama itu. Tidak

ada yang perlu dikuatirkan. Saya tidak sekadar asal bicara. Saya

berbicara berdasarkan pengalaman saya pribadi dan Tuhan tidak

pernah gagal menolong saya. Saya mengalami hal itu setiap kali saya

menempatkan Tuhan sebagai yang pertama; kadangkala saya harus

memilih apakah harus memenuhi undangan berkhotbah (saya sudah

mulai berkhotbah sejak masa kuliah) atau menghadiri ujian? Apa yang

akan anda lakukan? Saya pergi dan berkhotbah, dan mempertaruhkan

masa depan akademis saya, namun Tuhan entah bagaimana selalu

meloloskan saya. Bukan karena saya tidak mau belajar ataupun malas.

Allah tidak pernah mendukung kemalasan, namun karena saya sudah

bertekad bahwa Dia harus berada di tempat pertama sekalipun saya

harus gagal dalam ujian. Apakah saya gagal? Tidak, saya tidak pernah

gagal. Tuhan selalu meloloskan saya. Demikianlah hikmat dan

kemurahanNya. Saya menekankan bahwa kita tidak boleh kuatir,

namun itu bukan berarti bahwa kita tidak perlu berusaha. Orang

Kristen adalah orang yang paling giat bekerja namun ia harus selalu

menempatkan Allah di urutan pertama. Jadi definisi iman adalah

menjadikan Allah sebagai yang nomor satu dalam hidup kita. Carilah

dahulu Allah, kerajaanNya, dan kebenaranNya. Mungkin anda akan

bertanya tentang apa artinya mencari kerajaan Allah dan

kebenaranNya, hal ini akan kita bahas dalam bagian berikutnya.

Mencari Kerajaan Allah Dan Kebenarannya

Apa arti mencari kerajaanNya? Apa itu kerajaan? Kerajaan Allah adalah

pemerintahan Allah. Allah memiliki pemerintahan yang sangat luas. Ia

adalah Raja segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan. Kita harus

mencari kerajaanNya. Lalu kemana kita mencari kerajaanNya? Di

dalam hidup kita sendiri, yaitu Allah bertakhta di dalam hidup kita. Itu

sebabnya saya menyebutkan hal ini dari awal, Allah harus menjadi Raja

di dalam hidup anda, atau jika tidak, maka Ia tidak akan menjadi

Penyelamat anda. Jangan mengira bahwa anda dapat memanfaatkan

Allah hanya untuk keselamatan, sekadar menjamin anda tidak masuk

ke neraka. Tidak demikian halnya. Allah tidak akan menyelamatkan

orang yang tidak hidup di bawah pemerintahanNya di masa hidup

orang itu. Mencari kerajaanNya berarti melakukan beberapa hal yang

dapat kita ringkas sebagai berikut: Pertama, kita harus 'berjuang'

untuk masuk ke dalam kerajaan itu. Perhatikan kata 'berjuang'. Tuhan

Yesus memakai kata ini di dalam Lukas 13:24, itu berarti saya

Page 142: Bmf 23 cahaya injil

134 | C A H A Y A I N J I L

mengerahkan segenap tenaga, waktu, dan kekuatan untuk memasuki

kerajaan Allah, untuk masuk ke dalam cara hidup yang sesuai dengan

kehendakNya. Itulah yang menjadi perhatian saya. Perhatian saya

bukan kepada makanan, pakaian ataupun lain-lainnya. Saya

memperhatikan apakah saya dapat hidup sesuai dengan apa yang

menjadi panggilan Allah bagi saya. Saya berjuang untuk memasuki

kerajaanNya, untuk hidup di bawah pemerintahanNya, untuk menjadi

warga kerajaanNya.

Kewarganegaraan adalah hal yang luar biasa. Dan betapa luar biasa

lagi menjadi warga kerajaan Allah! Di Hong Kong, menjadi warga

British pernah menjadi hal yang sangat diinginkan. Saya tidak tahu

apakah hal itu masih menjadi kecenderungan masyarakat Hong Kong

sekarang. Setiap orang berlomba untuk menjadi warga British. Namun

pada saat anda sudah menjadi warga British, hal itu ternyata tidak

cukup bagi anda karena sekarang adanya kewargaan UK yang sangat

berbeda dengan kewargaan British. Paspor warga British tidak banyak

berharga. Anda tetap tidak mudah untuk bepergian ke Inggris. Jika

anda diijinkan untuk masuk, mereka tidak akan memberikan ijin tinggal

tetap bagi anda. Mungkin anda hanya akan diberi ijin kunjungan

selama satu atau dua minggu namun anda tidak diijinkan untuk

menetap di sana. Kemudian orang mulai mengidamkan untuk dapat

memiliki paspor UK. Terasa istimewa, anda berada satu tingkat di atas

paspor Hong Kong. Kewarganegaraan sangatlah penting, jadi tentunya

sangatlah luar biasa bisa berada di bawah pemerintahan Allah.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Paulus di surat Filipi, kewargaan

kita ada di dalam surga. Paspor kita adalah yang terbaik di antara

semua yang ada: warga kerajaan Allah.

Pertama-tama, kita harus berjuang untuk memasuki kerajaan Allah.

Ketika anda mencari kerajaan Allah itu berarti bahwa anda harus pergi

menuju ke sana, anda harus pergi mencari untuk memasukinya. Hal

yang kedua adalah bahwa, sekali anda masuk ke dalam kerajaanNya,

anda menjadi manusia baru, jadi mencari kerajaanNya sekarang

berarti, kita akan mengutamakan hal-hal yang menjadi kepentingan

kerajaan itu. Ini berarti kita mulai peduli akan kesempatan orang lain

untuk dapat memiliki hidup yang kekal juga. Dan ketiga,

pemerintahanNya mulai berlaku, bukan sekedar di dalam hidup saya

akan tetapi di dalam seluruh jemaat. Jika saya mencari kerajaan Allah

di dalam gereja maka itu berarti bahwa saya mencari kedaulatan Allah

Page 143: Bmf 23 cahaya injil

135 | C A H A Y A I N J I L

di dalam hidup kita semua, bahwa Allah menjadi yang utama di dalam

hidup kita semua. Apa yang saya lakukan sekarang adalah mencari

kerajaanNya untuk mendirikan pemerintahanNya di tengah-tengah

kita.

Kemudian disebutkan tentang mencari kebenaranNya. Apa artinya?

Anda perlu tahu bahwa pemerintahanNya dinyatakan di dalam

kebenaranNya. Tidak boleh ada dosa di dalam gereja. Jika ada dosa,

maka tidak terdapat kebenaran. Di mana tidak terdapat kebenaran,

maka di situ tidak ada iman. Dan kedua, mencari kebenaranNya berarti

menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendakNya. Ini juga berarti

kita menanamkan kebenaranNya di dalam hidup orang lain untuk

membawa keselamatan bagi orang lain. Apakah anda melakukan

semua ini? Jika anda berkata bahwa anda menempatkan Allah sebagai

yang pertama, apa maksudnya itu? Itu berarti semua yang tersebut di

atas. Itu berarti bahwa setiap hari anda berpacu di dalam perlombaan

rohani, setiap hari anda hidup di bawah pemerintahanNya. Setiap hari

anda menjalani hidup yang penuh dengan kepastian bahwa anda

adalah anak Allah. Itu semua berarti bahwa di dalam hidup anda, anda

menunjukkan kebenaranNya dan membawa orang lain kepada

kebenaran tersebut. Dari semua ini, kita dapat melihat kekayaan

pengajaranNya.

Allah Sangat Memperhatikan Anak-Anaknya

Anda harus menempatkan Allah di atas segalanya dan itu perlu

diperlihatkan melalui kepedulian anda terhadap kerajaanNya dan

terhadap setiap warga kerajaanNya. Kita dapat menutup pembahasan

kali ini dengan pokok yang terakhir, yaitu Allah sangat memperhatikan

kita. Saya akan menutup pembahasan dengan topik tersebut. Kita

merasa sudah memperhatikan, namun mungkin kita tidak merasa

bahwa Allah memperhatikan. Mengapa anda begitu kuatir dengan ujian

anda? Karena anda begitu mempedulikan ujian anda, namun anda

mengira bahwa Allah tidak peduli dengan ujian anda, bukankah begitu?

Jujur saja, anda tidak menganggap bahwa Allah peduli apakah anda

lulus atau tidak, bukankah demikian? Jika anda menghadapi ujian lagi

di masa berikutnya, tanyakanlah pada diri anda, apakah Allah peduli

tentang ujian anda? Saya ingin tahu apa jawaban anda. Lain waktu,

pada saat anda memasuki masa ujian lagi, saya akan menanyakan

kepada anda yang menghadapi ujian, "Apakah anda percaya bahwa

Allah peduli pada kelulusan anda?" Saya ingin tahu berapa banyak dari

Page 144: Bmf 23 cahaya injil

136 | C A H A Y A I N J I L

antara kita yang dapat menjawab dengan sejujurnya, "Ya, Allah

peduli." Atau mungkin anda pikir Allah tidak tertarik dengan urusan

seperti ini; apakah saya akan lulus atau tidak, tidak menjadi masalah

bagi Allah. Dan karena anda tidak menganggap bahwa Ia peduli, maka

anda tidak berdoa untuk ujian ini, begitu? Apa gunanya berdoa kepada

Allah, "Tolonglah saya agar dapat lulus ujian", jika Ia tidak peduli

apakah anda akan lulus atau tidak? Jadi karena anda mengira Dia tidak

peduli, maka anda menjadi kuatir. Pesan yang perlu anda dengarkan

adalah Allah peduli. Allah mempedulikan anda. Apakah Ia

mempedulikan anda ketika anda tidak punya sesuatu untuk dimakan?

Apakah anda percaya bahwa Ia peduli pada anda? Lalu mengapa anda

kuatir? Apakah anda percaya bahwa Allah memperhatikan apakah anda

memiliki pakaian atau tidak? Atau mungkin anda mengira bahwa Ia

tidak peduli pada saat anda harus menggigil kedinginan, Dia tidak

peduli? Jelas Ia peduli. Namun jika anda percaya bahwa Ia peduli,

mengapa anda kuatir?

Anak perempuan saya tidak kuatir apakah ia bisa menikmati makan

malam atau tidak. Mengapa dia tidak gelisah dan mengeluh, "Saya

tidak dapat pekerjaan, umur saya baru enam tahun, saya akan

menganggur, saya akan kelaparan!"? Saya tidak melihat ia merasa

cemas. Mengapa ia tidak kuatir? Seharusnya ia kuatir. Ia tidak kuatir

karena ia tahu bahwa saya mempedulikannya, bahwa saya akan

mengurus dia. Lalu mengapa ia tidak kuatir dengan cuaca dingin di

Kanada, bahwa ia mungkin saja akan menggelandang kedinginan?

Saya tidak melihat ia merasa kuatir. Mengapa ia tidak cemas? Karena

ia tahu bahwa kami akan mengurus segala sesuatu bagi dia jika ia

kedinginan, jadi ia tidak merasa perlu untuk kuatir.

Anda berkata bahwa anda memiliki iman? Hal itu dapat dibuktikan. Dari

perkara ujian, makanan, pakaian, pekerjaan dan masa depan. Jika

anda percaya bahwa Allah peduli, lalu mengapa anda begitu takut

untuk melayani Dia? Saya menemukan banyak orang yang tidak berani

melayani Allah karena mereka pikir mereka tidak akan dapat

memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Masa depan bagi mereka

sangat tidak pasti, mereka tidak tahu apakah akan mendapat

pekerjaan. Banyak yang berkata, "Saya tidak tahu apakah saya akan

dapat melayani Allah, saya tidak tahu pekerjaan apa yang akan saya

dapatkan? Mungkin gereja nanti tidak mempekerjakan saya, mungkin

nanti saya akan menganggur." Gereja atau Allahkah yang peduli

Page 145: Bmf 23 cahaya injil

137 | C A H A Y A I N J I L

kepada anda? Jika Allah peduli, mengapa anda kuatir? Tidakkah anda

mengerti bahwa kekuatiran anda membuktikan bahwa anda

kekurangan iman? Betapa indahnya hidup di dunia ini sebagai anak-

anak Allah di mana orang-orang non-Kristen dapat menatap ke arah

kita dan berkata, "Mengapa anda begitu tenteram? Apa yang membuat

anda bersukacita?" Dan anda dapat menjawab, "Karena Ia peduli, Bapa

mempedulikan saya." Ia dapat mengatasi semua persoalan saya. Anak

perempuan saya tidak kuatir pada persoalan hidup karena ia tahu

bahwa saya selalu siap untuk mengatasi persoalannya. Ia menikmati

hidup yang luar biasa. Ayah akan mengatasi persoalannya, ibu pun

akan mengatasi persoalannya, jadi dia dapat menjalani hidupnya

dengan penuh sukacita.

Ada beberapa orang Kristen yang mengalami rasa bersalah akibat

menikmati sesuatu hal. Mereka belum pernah membaca firman di mana

Paulus berkata bahwa "Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan

kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati." Mengapa kita harus

merasa bersalah karena sudah menikmati sesuatu? Anda jelas bersalah

jika menikmati hal-hal yang tidak diberikan oleh Allah, tetapi anda

dapat menikmati segala yang diberikan Allah kepada anda. Jadi kita

dapati bahwa sangatlah indah menjalani kehidupan di dunia di dalam

kepercayaan kepada Allah dan bagaimana Allah menyediakan apa yang

kita butuhkan secara nyata, seperti yang sudah saya saksikan kepada

anda tadi. Saya tahu bahwa Allah peduli, saya sudah membuktikan hal

itu. Bagaimana dengan anda? Allah tidak akan pernah menjadi nyata

bagi anda sampai anda dapat menguji kepedulianNya dan mendapati

bahwa Ia benar-benar peduli. Sudahkah anda membuktikan hal itu?

Kadang-kadang ada orang yang datang dan bertanya bagaimana saya

tahu bahwa Allah itu nyata? Bagaimana lagi? Dengan cara apalagi anda

dapat membuktikan bahwa Ia sangat nyata kecuali dengan

menyerahkan hidup anda kepadaNya dan mengalami bahwa Ia tak

pernah gagal. Kalau anda sudah membuktikan sendiri bahwa Ia

menopang anda, maka anda dapat hidup penuh sukacita di dalam

Allah.

Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan Yesus telah

mengungkapkan kelemahan hati kita. Jika kita tidak membereskannya

di dalam hati kita sekarang juga, maka kita tidak akan pernah dapat

menjadi orang Kristen yang memiliki kuasa. Perhatian terhadap hal-hal

kebendaan adalah perkara yang menghalangi setiap orang untuk dapat

Page 146: Bmf 23 cahaya injil

138 | C A H A Y A I N J I L

menjadi insan yang penuh kuasa Allah di dalam generasi ini. Anda tidak

berani melayani Allah karena anda takut, anda pengecut. Anda tidak

berani melayani Allah karena anda tidak yakin apakah segala

kebutuhan anda akan terpenuhi. Anda takut, sampai ada yang

mengatakan bahwa melayani Allah secara part-time sudah sangat

bagus, padahal alasan utamanya adalah mereka terlalu takut untuk

melayani Allah secara full-time. Saya tidak menyuruh semua orang

Kristen untuk melayani Allah secara full-time, asalkan alasan anda

tidak melayani full-time bukan karena menguatirkan masalah

kebutuhan hidup. Biarkan Allah menyelidiki hati kita untuk melihat

apakah kehidupan rohani kita terhalang oleh rasa takut akan masa

depan, pada keterikatan kita dengan dunia, seolah-olah dunia dapat

menyelesaikan persoalan dengan lebih baik ketimbang Allah; seolah-

olah Mamon dapat memelihara saya dengan lebih baik ketimbang Allah,

maka saya akan melayani mamon. Kiranya Allah menunjukkan kepada

kita bahwa Penyelamat kita adalah Dia yang mampu mengatasi segala

persoalan.

Jangan Kamu Menghakimi, Supaya Kamu Tidak Dihakimi

Matius 7:1-5 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini, kita mempelajari pengajaran dari Tuhan Yesus di dalam Matius

7:1-5. Dan sebagaimana yang kita baca, Tuhan Yesus berkata:

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena

dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan

dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan

diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata

saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku

mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam

matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu,

maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar

itu dari mata saudaramu."

Page 147: Bmf 23 cahaya injil

139 | C A H A Y A I N J I L

Di sini Tuhan Yesus memberi kita beberapa pengajaran yang sangat

penting berkaitan dengan hubungan antara sesama di dalam gereja.

Minggu lalu, kita sudah membahas tentang hubungan antara setiap

orang Kristen dengan Allah. Dan hari ini, Tuhan Yesus membawa

perhatian kita ke arah lain, yakni hubungan antara sesama. Kedua hal

ini, hubungan kita dengan Allah dan hubungan kita antara sesama,

secara langsung saling berkaitan. Apa itu hubungan yang sejati di

antara orang Kristen atau haruskah setiap orang Kristen saling

berhubungan di antara sesama mereka? Di sini Ia memberi kita

peringatan dan dorongan.

Orang yang Menghakimi akan Menghadapi Penghakimannya

Sendiri

Pertama, peringatannya adalah bahwa kita seharusnya tidak

menghakimi. Berbicara soal menghakimi, saya teringat pada satu kisah

yang menggambarkan sifat dari penghakiman itu. Kisah ini tentang

seorang kritikus seni yang sudah lanjut usia. Dia cukup ahli di dalam

menilai dan mengkritik lukisan. Sudah banyak waktu yang

dihabiskannya untuk mempelajari kritik seni dan sangat banyak buku

tentang kritik seni yang sudah dibacanya, sampai-sampai kesehatan

matanya terganggu. Pada suatu hari ia mengunjungi sebuah pameran

lukisan yang besar, dan sesampainya di tempat pameran ia baru

menyadari bahwa kacamatanya tertinggal. Jadi ia harus memelototi

lukisan di sana dari jarak yang sangat dekat. Lalu ia mulai menilai

lukisan-lukisan yang dipamerkan. Tanpa henti ia mencela setiap lukisan

yang diamatinya, yang ini salah, yang itu tidak sesuai proporsinya dan

yang lain lagi tidak jelas gayanya. Setiap lukisan mendapat giliran

untuk dicela. Satu hal yang lucu dari para kritikus seni adalah seringkali

mereka sendiri tidak pernah berkarya tetapi mereka fasih dalam

mengkritik karya orang lain. Akhirnya kritikus tua ini sampai pada

sebuah pigura besar berwarna keemasan dan ia mendekatkan

wajahnya sedemikian rupa untuk mulai mengamati gambar yang ada di

dalam pigura itu. Sesudah cukup lama memandang, ia lalu mulai

menyatakan pendapatnya, "Potret ini buruk sekali! Bagaimana mungkin

sebuah lukisan yang sangat buruk dapat dipamerkan di galeri yang

berkelas? Potret ini benar-benar tidak memiliki proporsi dan wajah

yang ditampilkan pun sangat buruk". Dan ia menjadi sangat geram lalu

mulai mencela pihak galeri yang sudah memamerkan lukisan potret

yang luar biasa buruknya. Pada titik ini, saya rasa, beberapa dari Anda

Page 148: Bmf 23 cahaya injil

140 | C A H A Y A I N J I L

mungkin sudah dapat menebak apa yang sedang ia amati di dalam

pigura itu. Yang dia amati adalah sebuah cermin, dan potret yang ia

cela di dalam cermin itu adalah wajahnya sendiri. Ketika ia sedang

memarahi pihak galeri, istrinya berkata, "Sayang, sabar dulu. Apa yang

sedang kamu lihat itu sebuah cermin." Demikianlah, pada saat ia

sedang mengkritik, pada saat ia mengira sedang mengkritik lukisan

karya orang lain, ia mengakhirinya dengan mengkritik diri sendiri dan

memamerkan kebodohannya.

Pelajaran dari perikop ini sebetulnya adalah, sambil Anda menghakimi

orang lain, Anda sedang menghakimi diri Anda sendiri. Dan Tuhan

Yesus juga menyajikan contoh yang sangat lucu di dalam ayat-ayat

tersebut. Tuhan Yesus berkata, "Mengapakah engkau melihat selumbar

di mata saudaramu", selumbar adalah benda yang sangat kecil, "kamu

sangat mampu melihat selumbar di mata saudaramu tetapi kamu tidak

mampu," di sini Tuhan Yesus menggunakan gambaran yang sangat

lucu, "melihat balok di matamu". Balok yang dibicarakan ini adalah

balok yang biasa dipakai sebagai penyangga atap. Biasanya berasal

dari batang utama sebuah pohon yang sisi-sisinya dipotong persegi dan

dipasang sebagai tiang utama. Tuhan Yesus gemar memakai kata yang

dilebih-lebihkan, sehingga perbedaan yang sangat menyolok itu akan

membuat gambaran yang diberikan menjadi sangat jelas. Gambaran

seperti itu sangat digemari oleh para kartunis karena sangat mengena

dengan pelajaran yang sedang diberikan.

Menghakimi - Cerminan Sikap Merasa Unggul

Mari kita perhatikan lebih teliti lagi pengajaran yang disampaikan oleh

Tuhan Yesus ini. Pertama, Tuhan Yesus berkata, "Jangan kamu

menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." Menghakimi merupakan

suatu kewenangan, kewenangan dari penguasa. Seorang hakim akan

bertindak sebagai orang yang memiliki kewenangan atas diri Anda. Jika

Anda berbuat salah, pemerintah akan memanggil Anda, atau menyeret

Anda ke pengadilan, atau jika ada dua orang yang berselisih, mereka

membawa persoalan tersebut kepada pihak yang memiliki kewenangan

yang lebih tinggi. Hakim merupakan perwujudan dari pihak yang

memiliki kewenangan yang lebih tinggi. Jadi pada saat Tuhan Yesus

berkata, "Jangan menghakimi", yang Ia maksudkan adalah, setiap

orang dari antara kita tidak boleh menempatkan diri di atas orang lain.

Ini adalah persoalan yang sangat mendasar di dalam hubungan sesama

manusia, setiap orang ingin menganggap bahwa dirinya sendiri lebih

Page 149: Bmf 23 cahaya injil

141 | C A H A Y A I N J I L

baik dari orang lain dan dengan demikian merasa berhak untuk

menghakimi orang lain. Contohnya, jika Anda berkata bahwa seseorang

itu sombong, Anda secara tidak langsung sedang berkata bahwa Anda

tidak sombong dan Anda berada di dalam posisi mengumumkan

seseorang yang lain sebagai sombong. Jika Anda menyatakan

seseorang itu sebagai salah, Anda sesungguhnya sedang berkata

bahwa Anda lebih baik dari dia karena ia tidak tahu apa yang salah tapi

Anda tahu apa yang salah. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa

sikap yang sedemikian di antara orang Kristen merupakan sumber

masalah di dalam gereja. Di sini Tuhan Yesus sedang menangani suatu

sikap. Sikap merasa lebih unggul dari orang lain.

Alkitab mengajarkan bahwa kita harus belajar untuk saling

merendahkan diri antara satu dengan yang lainnya, tunduk terhadap

satu dengan lain, bukannya berlaku seperti orang penting di hadapan

yang lainnya. Itu sebabnya di dalam Yohanes 13, Tuhan Yesus

membasuh kaki murid-muridNya dan mengatakan bahwa apa yang

sudah Ia lakukan atas mereka harus mereka lakukan pula terhadap

orang lain. Membasuh kaki orang lain berarti menjadi budak orang itu

karena hal itu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang budak

bagi tuannya; membasuh kaki majikannya. Itu sebabnya mengapa di

dalam Filipi 2:3 dan Efesus 5:21 sekaligus, Paulus berkata

"Rendahkanlah dirimu seorang akan yang lain". Jangan malah berusaha

untuk menjadi tuan atas orang lain, jadilah hamba bagi orang lain.

Untuk tujuan itulah kita dipanggil olehNya. Saya meminta Anda untuk

memikirkan bahwa kalau di dalam gereja kita benar-benar dapat hidup

seperti ini, benar-benar merendahkan diri di hadapan orang lain

dengan setulus hati, seperti apa jadinya perubahan perilaku jemaat di

dalam gereja? Seperti apa jadinya gereja jika kita tidak melirik ke arah

orang lain dan menilai bahwa kita tidak lebih buruk dari pada dia?

Mengapa kita tidak mengekang hasrat untuk membandingkan diri ini,

bukankah hal itu sepenuhnya wewenang Allah? Perilaku yang ingin

menang sendiri ditujukan untuk menaikkan harga diri, ego kita, agar

kita merasa bahwa diri kita memiliki arti di dunia ini. Namun manusia

rohani tidak peduli dengan urusan nilai harga dirinya. Ia hanya

memperhatikan apa yang Allah nilai dari dirinya dan hal itu membawa

dampak yang kekal.

Tuhan Menghargai Orang yang Rendah Hati

Ada satu pelajaran yang diberikan oleh Tuhan kepada saya sepanjang

Page 150: Bmf 23 cahaya injil

142 | C A H A Y A I N J I L

waktu yaitu, "Jika kita ingin menjadi yang terbesar, maka kita harus

menjadi yang terkecil di antara yang lain," menjadi hamba bagi yang

lain. Jika Anda ingin menjadi yang terbesar di mata Allah, maka Anda

harus menjadi yang terkecil di antara saudara-saudara seiman.

Semakin Anda merasa berharga di dalam penilaian pribadi, atau di

mata orang lain, semakin tidak berarti diri Anda di mata Allah. Mari kita

ingat kembali pesan Natal pada waktu kita berkumpul bersama di saat-

saat yang berbahagia ini. Saya mengingatkan akan hal itu karena ada

satu kenyataan yang luar biasa yaitu bahwa Tuhan Yesus, jika kita

cermati pelayananNya, selalu menunjukkan kepedulianNya kepada

orang-orang yang dianggap tidak berarti oleh masyarakat dan tidak

pernah tertarik pada mereka yang dipandang sebagai orang penting di

tengah masyarakat. Ia menghabiskan saat senja bersama penduduk

Samaria yang dijauhi oleh orang Yahudi dan bersama perempuan

Samaria di pinggir sumur namun Ia tidak mengindahkan Herodes

sedikitpun. Raja Herodes tidak dapat mendengarkan sepatah katapun

dari Dia. Perhatikan juga bagaimana Yesus berkata kepada ahli-ahli

Taurat yang mengira diri mereka sebagai orang-orang yang sangat

terpelajar. Sebagai contoh, kita lihat dari dalam Matius 23, "Celakalah

kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-

orang munafik". Padahal ahli-ahli Taurat adalah mereka yang

mendalami kitab suci. Namun lihatlah betapa lembutnya Ia kepada

mereka yang sakit, lemah, remuk hati; orang-orang yang dipandang

sepele oleh masyarakat.

Sikap Yesus inilah yang harus kita teladani. Sejujurnya saya katakan,

selalu timbul rasa muak jika saya melihat gereja memberi

penghormatan kepada mereka yang dipandang penting oleh orang-

orang dunia. Saya teringat pada seorang pendeta yang saya kenal di

Inggris pada waktu saya belajar di sana. Saya beribadah di sana dan

kemudian berkenalan dengannya. Segalanya biasa-biasa saja pada

awalnya. Belakangan ia mengetahui siapa ayah saya, dan sikapnya

terhadap saya segera berubah. Bukan sekadar keramah-tamahan yang

ditunjukkannya, namun sudah menjurus ke arah mengagung-agungkan

saya. Sangat memuakkan. Secara rohani saya tidak menjadi lebih

unggul hanya karena kedudukan ayah saya. Keberadaan ayah saya

pada dasarnya tidak memberi pengaruh apa-apa bagi kedudukan saya

di tengah jemaat dalam pandangan Allah. Sekalipun ayah saya adalah

seorang Kaisar, tetap tidak membuat saya berbeda di mata Allah.

Page 151: Bmf 23 cahaya injil

143 | C A H A Y A I N J I L

Yang kita lihat sekarang ini adalah perilaku banyak sekali orang Kristen

yang seperti orang dunia. Dan jika mereka datang ke gereja, mereka

menjadi orang-orang penting karena mereka adalah orang penting di

luar gereja. Kita tidak meneladani bagaimana Allah menilai orang. Saya

menjumpai hal semacam ini sering terjadi di dalam gereja. Wah,

seorang dokter pastilah orang yang spesial. Bagi saya seorang dokter

bukan apa-apa. Yang saya perhatikan hanya kerohanian orang itu.

Saya menyebutkan dokter karena saya melihat bahwa di Hong Kong,

para dokter memiliki kedudukan yang khusus di tengah masyarakat,

untuk alasan yang belum saya ketahui. Mungkin karena mereka

memiliki penghasilan yang lebih besar ketimbang orang lainnya. Jadi

kita dapat melihat di sini bahwa kita sudah sangat dipengaruhi oleh

cara pandang orang dunia, bahkan termasuk pendeta karena banyak

yang belum belajar untuk berpikir seperti cara Yesus berpikir. Dengan

demikian, kita menilai orang berdasarkan kedudukan mereka di dunia.

Saudara-saudaraku, hal ini sangat meracuni kehidupan gereja.

Kita harus belajar untuk menghormati terutama mereka yang paling

rendah di antara kita. Orang-orang penting itu sudah mendapat

penghormatan yang cukup dari dunia dan Anda tidak perlu menambah

besar kepala mereka. Jadi kita harus miliki sikap dasar yang satu ini,

perubahan sikap seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, yaitu kita

tidak bergiat untuk meninggikan diri atau sebaliknya menjilat orang

lain.

Tidak Menghakimi bukan Berarti Membutakan Mata terhadap

Dosa

Di sini kita perlu mempertanyakan, demi pemahaman yang lebih tepat

pada ajaran Tuhan Yesus, ketika Tuhan Yesus berkata "Jangan

menghakimi", selain dari persoalan sikap, hal apa lagi yang Ia

maksudkan? Pertama-tama perlu ditekankan sekali lagi bahwa hal

utama yang Ia maksudkan adalah perkara sikap ketimbang tindakan.

Jika Anda memiliki sikap yang benar, maka Anda tentu tidak mau

melakukan hal yang salah. Namun sekalipun Anda sudah melakukan

tindakan yang benar, belum tentu sikap Anda benar pula pada saat

melakukan hal tersebut. Jadi ketika Tuhan Yesus berkata "Jangan

menghakimi", apakah Ia sedang mengajarkan kita, sebagai contoh,

untuk membutakan mata terhadap dosa yang terjadi di tengah jemaat?

Ketika dosa terjadi di dalam gereja, saat ada perkara kesalahan yang

serius terjadi di dalam jemaat, sebagai contoh, memberi penghormatan

Page 152: Bmf 23 cahaya injil

144 | C A H A Y A I N J I L

karena seseorang adalah orang penting di dunia, atau dosa yang lebih

parah daripada itu, apakah kita harus membutakan mata kita dan

berkata, "Saya tidak boleh menghakimi. Orang itu boleh berbuat dosa,

semua orang boleh berbuat dosa, itu semua bukan urusan saya"? Atau

mungkin ada seorang nabi palsu yang datang dan mengajarkan

kesesatan kepada kita, haruskah kita berkata, "Saya tidak dapat

menghakimi, biarkan saja dia mengajar sesuka hatinya"? Atau jika ada

serigala berbulu domba yang masuk ke tengah jemaat dan memangsa

domba-domba, kita hanya berkata, "Tidak dapat kita menghakimi dia.

Kita menyebut dia serigala berbulu domba, berarti kita sudah

menghakimi dia. Lebih baik saya tutup mulut."

Sudah pasti Tuhan Yesus tidak menghendaki kita untuk menjadi seperti

itu. Ia menyuruh kita untuk berwaspada, mampu mengenali serigala

yang menyusup dengan memakai bulu domba. Pimpinan gereja,

khususnya, memiliki tanggungjawab yang berat dalam hal ini. Dan

ketika Tuhan Yesus berkata, "Jika orang lain berbuat dosa terhadap

kamu", apa yang akan Anda lakukan? Anda akan berkata, "Biarkan

saja, saya tidak mau menghakimi dia". Apakah ini sikap yang benar?

Apakah tindakan Anda membantu menyelamatkan dia, jika Anda

menutup mata terhadap dosa yang sudah terjadi? Tidak sama sekali, di

dalam Matius 18:15 dan selanjutnya, Tuhan Yesus berkata, "Jika ada

saudaramu yang berbuat dosa terhadap kamu, maka kamu harus

mendatangi dan menegurnya, katakanlah 'Saudaraku yang kekasih,

engkau sudah berbuat dosa. Apa yang engkau lakukan itu tidak

benar'". Jika ia tetap tidak mau mendengar, maka, "bawalah seorang

atau dua orang lagi saksi untuk berbicara kepadanya". Dan Jika ia

masih tidak mendengar maka perkara ini harus dibawa ke tengah

jemaat. Dan jika ia tetap tidak mau mendengar teguran dari jemaat,

maka gereja akan mengucilkan dia, dan dia akan dipandang sebagai

orang yang tidak percaya.

Jadi kita melihat bahwa perkataan Tuhan Yesus "Jangan menghakimi"

tidak dimaksudkan agar kita menutup mata terhadap dosa. Lebih dari

itu, khususnya bagi para pengajar, ada tanggungjawab yang besar

untuk bertindak melawan dosa, melawan dosa yang hendak menjerat

jemaat secara keseluruhan. Saya teringat pada waktu saya sedang

berbicara menentang dosa di dalam jemaat, ada satu saudara yang

datang dan berkata kepada saya, "Tampaknya Anda memiliki

kesombongan yang cukup tinggi untuk menghakimi gereja". Saudara

Page 153: Bmf 23 cahaya injil

145 | C A H A Y A I N J I L

yang terkasih ini tampaknya belum mepelajari Perjanjian Lama. Di

dalam Perjanjian Lama kita melihat para nabi, hamba-hamba Allah,

berseru kepada segenap bangsa Israel, mengutuk dosa-dosa yang

dilakukan oleh bangsa Israel. Tentu saja orang Israel tidak akan

mencintai nabi-nabi tersebut karena teguran mereka yang keras itu.

Yeremia dilemparkan ke dalam lubang dan diharapkan mati di sana,

untunglah ada orang yang datang dan menolongnya. Bangsa Israel

membenci para nabi karena mereka berteriak keras terhadap dosa-

dosa.

Berbicara dengan Sikap yang Dilandasi oleh Kasih dan

Kepedulian yang mendalam

Hal paling aneh yang tampak dari mereka yang mencela karena

keluarnya teguran terhadap dosa-dosa di dalam jemaat adalah para

pencemooh itu sendiri merupakan orang-orang yang sangat kritis di

dalam gereja. Perbedaan antara dua orang di dalam gereja bukanlah

pada apa yang mereka lakukan tetapi pada sikap yang mendasari

tindakan mereka. Yang satu berbicara menentang dosa karena kasih

dan kepeduliannya yang mendalam terhadap jemaat. Namun

sayangnya di dalam gereja ada banyak orang yang mengidap apa yang

oleh para psikolog disebut sebagai 'inferiority complex (masalah

kejiwaan akibat kurangnya rasa percaya diri, pent.)' dan mereka

merupakan orang-orang yang sangat kritis karena mereka berhasrat

sekali untuk meninggikan diri, mereka sangat berhasrat untuk

menunjukkan bahwa mereka memiliki sesuatu yang dapat

dibanggakan. Dan orang-orang semacam ini gemar mengkritik orang

lain di dalam gereja, mereka mengincar orang-orang tertentu di dalam

lingkungan gereja yang membuat mereka merasa diri mereka sebagai

orang yang paling benar. Orang-orang tersebut mengincar para tua-

tua, para pimpinan dan termasuk pendeta gereja itu sendiri. Mereka

dapat berkata kepada yang lainnya, "Lihat, saya bahkan mengkritik

pendeta. Hal yang tidak akan berani engkau lakukan!" Di sini kita dapat

membuat perbedaan berdasarkan sikap. Pertanyaannya adalah niat apa

yang melandasi ucapan Anda? Seringkali Anda menyembunyikan niat

yang sesungguhnya atau mengapa Anda mengucapkan sesuatu hal.

Jika kita mencela seseorang, kita semua gemar berkilah bahwa hal itu

demi kebaikan orang itu sendiri. Tetapi Tuhan Yesus sudah

memperingatkan kita untuk berwaspada terhadap sikap kita.

Page 154: Bmf 23 cahaya injil

146 | C A H A Y A I N J I L

Jadi ketika Tuhan Yesus berkata "Jangan menghakimi", Ia tidak

menyuruh kita untuk membutakan mata terhadap dosa namun kita

harus menyerang dosa dengan sikap yang benar. Lebih dari itu, rasul

Paulus berkata kepada kita bahwa para pimpinan gereja memiliki

tanggungjawab untuk menghakimi jemaat. Apakah lalu kita mendapati

suatu pertentangan antara ucapan Paulus bahwa "ia menghakimi" dan

di pihak lain Yesus berkata, "Jangan menghakimi"? Di dalam 1 Korintus

5:3, rasul Paulus berkata, "Telah menjatuhkan hukuman atas dia".

Yaitu terhadap orang yang telah melakukan satu dosa besar di dalam

jemaat; melakukan hubungan seksual dengan anggota keluarga

sendiri. Paulus di sini mengumumkan penghakiman dan menjatuhkan

hukuman atas orang yang melakukan dosa yang mengerikan ini.

Bagaimana mungkin Paulus menjatuhkan hukuman padahal Tuhan

Yesus berkata "jangan menghakimi"? Itulah sebabnya mengapa kita

perlu memahami poin penting yang pertama dari pernyataan itu. "Tidak

menghakimi" menurut Tuhan Yesus berkaitan erat dengan masalah

sikap.

Poin yang kedua perlu kita pahami sejalan dengan penelaahan kita

terhadap ajaran Tuhan adalah melihat konteksnya secara keseluruhan.

Yesus berkata kepada murid-muridNya untuk tidak menghakimi,

namun di dalam lingkungan gereja ada beberapa orang yang diberi

tanggungjawab besar untuk menghakimi. Jadi, tidak menghakimi

merupakan satu pedoman umum, namun ada beberapa orang di dalam

gereja, seperti tua-tua dan para pemimpin yang lain yang memegang

tanggungjawab untuk menghakimi sebagaimana contoh yang terdapat

di dalam 1 Timotius 5:17. Tetapi Anda mungkin berkata bahwa jika

para pemimpin boleh menghakimi sementara yang lain tidak maka itu

menjadi tidak adil. Mari kita lihat lagi pengajaran Tuhan, yaitu jika

Anda menghakimi maka Anda akan menghadapi penghakiman dari

Allah. Para tua-tua dan orang-orang yang diberi tanggungjawab oleh

Allah untuk menghakimi, bukanlah orang-orang yang bertindak

sembarangan dalam melakukan tugasnya, penghakiman hanya

dilakukan jika memang benar-benar diperlukan. Setiap orang, pendeta

ataupun tua-tua, yang tidak mengasihi dan menyayangi jemaatnya

tidak layak untuk menjadi pemimpin jemaat. Bagi orang-orang seperti

itu, tanggungjawab penghakiman tidak layak mereka emban.

Dalam hal menghakimi. Kata "hakim" di sini dipahami dalam pengertian

mengutuk, yaitu menjatuhkan hukuman ke atas seseorang atau

Page 155: Bmf 23 cahaya injil

147 | C A H A Y A I N J I L

menetapkan hukuman yang akan dijatuhkan atas seseorang. Jadi kita

dapati di sini bahwa menghakimi, mengutuk, secara jelas bertentangan

dengan keselamatan, dikaitkan dengan isi Matius pasal 7. Di dalam

Yohanes 12:47, kita dapati bahwa Tuhan Yesus datang bukan untuk

menghakimi tetapi untuk menyelamatkan. Di sini kita dapati ada

perbedaan antara menghakimi dengan menyelamatkan, antara

mengutuk dan menyelamatkan, antara mengucilkan seseorang dengan

memaafkan dosanya. Kita lihat bahwa pada saat kita menghakimi,

mengutuk seseorang, maka kita tidak sedang mempedulikan

keselamatannya. Jadi semua itu menunjukkan kepada kita bahwa sikap

kita terhadap saudara seiman tidak boleh dilandasi oleh pikiran bahwa

kita lebih baik daripada mereka. Jika seorang pendeta merasa lebih

baik daripada orang lain di dalam gereja, ia tidak layak menjadi

pendeta. Di dalam pengertian mengutuk, tidak ada seorangpun yang

diberi kewenangan untuk itu di dalam lingkungan jemaat. Namun di

dalam pengertian menyatakan penghakiman berdasarkan firman Allah,

kewenangannya diberikan kepada para hamba Allah. Akan tetapi

sekalipun demikian, pelaksanaanya tidak pernah dilakukan di dalam

semangat untuk mengutuk, melainkan untuk menyelamatkan. Jadi di

dalam 1 Korintus 5, sebagai contoh, ketika Paulus menghukum orang

tersebut dengan kebinasaan tubuh, tujuan akhirnya tetap agar supaya

rohnya dapat diselamatkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Paulus

dalam ayat yang sama. Tak seorangpun, tidak satu manusiapun diberi

kewenangan untuk mengutuk atau menjatuhkan hukuman secara final,

yang berarti memisahkan orang tersebut dari keselamatan.

Kasih kepada Diri sendiri Membutakan kita dari Kenyataan

Hidup kita

Sejalan dengan penelaahan kita atas perkara sikap ini, kita sampai

pada poin yang berikutnya, mengapa ada orang yang gemar mengutuk

orang lain? Di sini Tuhan Yesus mengajukan pertanyaan yang sangat

menarik dalam ayat yang ketiga. Tuhan Yesus mengajukan pertanyaan

ini: mengapa kamu melihat selumbar di mata saudaramu tetapi balok

di matamu sendiri tidak kau lihat? Ini adalah pertanyaan yang menarik,

mengapa? Apa jawaban Anda terhadap pertanyaan ini? Mengapa kita

begitu terampil dalam melihat kesalahan orang lain namun buta

terhadap kesalahan sendiri? Lalu apa jawaban Anda terhadap

pertanyaan Yesus ini? Jika Anda mencoba untuk mencari jawaban atas

Page 156: Bmf 23 cahaya injil

148 | C A H A Y A I N J I L

pertanyaan ini, Anda akan mendapati bahwa Anda sedang disoroti oleh

mata rohani yang sedang menyelidiki isi hati Anda.

Hal ini mengingatkan saya pada seorang wanita di Liverpool. Ada

orang-orang yang sangat kritis dalam menanggapi segala sesuatu di

dalam gereja dan Anda akan terbiasa berhadapan dengan mereka.

Wanita ini mendatangi saya dan berkata, "Salah satu pimpinan di

dalam gereja Anda terlihat sedang berjalan sambil bergandengan

tangan dengan kekasihnya." "Benarkah begitu? Di mana hal itu

terjadi?" tanya saya. "Oh, kejadiannya di salah satu pusat

perbelanjaan. Bayangkan, seorang pimpinan gereja berjalan sambil

bergandengan tangan dengan kekasihnya, Anda bisa bayangkan hal

itu? Bagaimana mungkin orang seperti ini bisa menjadi pimpinan

gereja?" Ini merupakan hal yang sangat menakjubkan. Saya belum

melihat apakah bergandengan tangan seperti itu sudah merupakan hal

yang berdosa. Apa lagi orang yang dimaksudkan itu sedang menjelang

saat-saat pertunangan dengan kekasihnya. Akan tetapi wanita ini

sudah langsung bereaksi keras karena perkara tersebut, mungkin

dengan tujuan agar saya memecat pimpinan tersebut. Namun pribadi

wanita ini sendiri, jika Anda meneliti kehidupannya, justru

menimbulkan pertanyaan yang lebih serius ketimbang sekadar masalah

bergandengan tangan. Ia sendiri sudah bercerai dari suaminya dan

menjalani hidup serumah dengan seseorang tanpa kejelasan apakah

mereka sudah menikah atau belum. Menurut beberapa laporan, mereka

belum terikat dalam pernikahan. Saya tidak tahu kepastiannya dan

saya masih belum meminta mereka untuk menujukkan surat nikahnya.

Ia sendiri bercerai dan tinggal serumah bersama orang lain, tetapi

masih berani datang kepada saya untuk mengecam orang lain yang

berjalan bergandengan tangan. Dapatkah Anda membayangkan hal itu?

Saudara-saudara sekalian, apakah Anda mengira bahwa Tuhan Yesus

sedang membesar-besarkan masalah dalam membicarakan selumbar

dan balok? Coba pikirkan hal ini, dalam contoh tadi kita melihat

seorang dengan balok yang melekat di matanya sedang mengecam

selumbar di mata orang lain. Apa yang akan terjadi dengan Anda jika

ada balok yang melekat di mata Anda? Dapatkah Anda membayangkan

hal itu? Anda akan menjadi buta, bukankah demikian? Anda tidak akan

mampu melihat hal-hal apa pun. Lihat, orang ini, dengan balok yang

melekat di matanya, mengecam selumbar di mata orang lain. Suatu hal

yang sangat mengesankan!

Page 157: Bmf 23 cahaya injil

149 | C A H A Y A I N J I L

Akan tetapi saudara dan saudari yang kedapatan berjalan sambil

bergandengan tangan ini, keduanya sangat setia kepada Tuhan. Saya

tidak menemukan alasan untuk meragukan kesetiaan mereka.

Sedangkan terhadap wanita tersebut pertanyaan yang muncul justru

sangat besar. Saya sangat mengenali kedua saudara tersebut, karena

mereka sudah menyerahkan hidup mereka untuk melayani Tuhan

sepenuh waktu, mereka tidak akan melakukan hal yang akan

mempermalukan nama Tuhan terutama di tempat umum. Lebih baik

mereka bergandengan tangan di muka umum ketimbang melakukan

hal yang memalukan di tempat tersembunyi. Kedua orang ini sekarang

sudah menikah dan melanjutkan pelayanan mereka dengan sangat

setia. Dan bagaimana dengan wanita yang melontarkan kecaman itu?

Ia tidak sering hadir di gereja. Jika hadir, itu pun hanya untuk

melontarkan kecaman. Atau jika ia memberikan persembahan, ia akan

memastikan bahwa semua orang melihat persembahannya.

Dilambaikannya lembaran 5 pound sambil berkata, "Lihat, saya punya

persembahan untuk gereja. Jangan beritahu siapa-siapa." Itu sebabnya

mengapa Tuhan berkata, "Munafik! Kamu tidak melihat balok yang ada

di matamu tetapi kamu merasa perlu untuk menolong orang lain". Kita

memang masih belum menjawab pertanyaan Tuhan Yesus, mengapa

kita begitu terampil mencari-cari kesalahan orang lain tetapi tidak

melihat kesalahan besar di dalam diri sendiri?

Saya beritahu Anda sesuatu, jika Anda mendengar seseorang

melontarkan kecaman, hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah

meneliti kehidupan orang itu. Dari pengalaman saya, saya mempelajari

bahwa orang yang paling kritis adalah orang yang sedang menghadapi

persoalan rohani yang paling parah dalam hidupnya. Orang-orang

semacam ini masih belum, seperti yang sudah kita pelajari di dalam

Matius pasal 6, membereskan hubungan mereka dengan Tuhan. Ada

sesuatu yang sangat salah yang sedang terjadi dengan mereka. Tanpa

ada kasih, yang hadir adalah sekadar kekritisan. Tanpa adanya kasih

yang tulus, memang hanya kekritisan saja yang akan muncul. Jangan

pernah percaya pada orang yang berkata kepada Anda, "Aku mengasihi

kamu, itu sebabnya aku mengkritik kamu." Ini sepenuhnya adalah

kemunafikan. Jangan percaya sepatah kata pun. Orang yang mengasihi

Anda akan datang langsung kepada Anda dan berkata, "Saudara,

engkau sudah melakukan hal ini, saya sebenarnya enggan mengatakan

hal ini kepadamu, tetapi..." Dan ia tidak akan pernah mengatakan

Page 158: Bmf 23 cahaya injil

150 | C A H A Y A I N J I L

ketidak-setujuannya dengan Anda atau tentang kelemahan Anda

kepada orang lain. Ia tidak akan pernah menyebarkan ketidak-

puasannya dengan anda kepada orang lain. Anda adalah satu-satunya

orang yang mengetahuhi hal itu. Itulah kasih! Ada orang yang berkata

kepada Anda, "Saya tidak setuju dengan Anda", tetapi mereka tidak

memberitahu apa yang tidak mereka setujui itu. Mereka membiarkan

Anda menebak dalam kegelapan. Orang lain tahu bahwa ia tidak

sepakat dengan Anda tetapi Anda sendiri tidak tahu mengapa. Itukah

yang disebut kasih? Dalam pengertian apa? Ini adalah kemunafikan

yang paling parah. Jadi Anda dapat melihat jika tidak ada kasih, maka

watak pengecam akan hadir.

Perhatikan sepasang suami istri. Pada masa awal pernikahan mereka,

oh betapa manisnya, bukankah demikian? Seperti surga di bumi,

mereka bergandengan tangan setiap saat, saling menatap, sangat

indah. Tunggu sampai dua tahun berlalu! Dan dalam kasus beberapa

pasangan, Anda malah tidak perlu menunggu sampai dua tahun. Lalu

apa yang terjadi? Mulai muncul pertengkaran kecil. "Mengapa kamu

selalu melakukan hal seperti itu?" Lalu yang satunya menyahut,

"Mengapa harus dengan cara lain?" Dan dimulailah perselisihan itu,

selanjutnya Anda akan melihat pertengkaran mereka semakin sengit.

Anda tahu mengapa? Itu karena landasan kasih yang sangat lemah.

Saya harap setiap pasangan yang akan menikah benar-benar

memastikan bahwa mereka memang saling mengasihi dan bukannya

sekadar saling menyukai. Anda yang menjadi anak-anak dari pasangan

seperti itu, atau memiliki kerabat maupun sahabat yang dasar

pernikahannya seperti itu, tentu sudah pernah melihat perselisihan

yang keras di antara mereka di saat kasih sudah memudar. Cinta

memudar dan watak pengecam menjadi pembawaan kedua pihak,

mengecam setiap saat. Komitmen asli mereka, cintanya sudah hilang.

Yang tinggal hanyalah komitmen kepada diri sendiri. Saya akan

memaksakan cara saya, itulah jalan yang harus dilakukan. Jika dua

orang sudah mulai saling memaksakan kehendak, maka itu berarti

akhir dari pernikahan mereka. Itu sebabnya mengapa di dalam 1

Korintus 13 dikatakan, "Kasih tidak mencari keuntungan sendiri, kasih

tidak akan memaksakan kehendak ke atas orang lain". Kasih akan

berkata, "Apa yang engkau inginkan?"

Kembali kepada pertanyaan, mengapa kamu melihat selumbar di mata

orang lain? Jawabannya sekarang jelas, dan jawaban itu adalah karena

Page 159: Bmf 23 cahaya injil

151 | C A H A Y A I N J I L

Anda sebenarnya tidak pernah mengasihi orang tersebut sama sekali.

Dan mengapa Anda tidak dapat melihat balok di mata Anda sendiri? Itu

karena Anda mengasihi diri Anda sendiri. Pernahkah Anda

memperhatikan, dalam pandangan seorang ibu yang menyayangi

anaknya, si anak tidak pernah berbuat salah. Anak itu menabrak mobil

orang lain, melakukan berbagai hal yang buruk, dan si ibu akan

berkata, "Tidak mungkin, dia anak yang baik. Itu hanya sebuah

kecelakaan." Ia tidak pernah memandang anaknya bersalah. Pada saat

Anda mencintai seseorang sedemikian mesranya, segala perbuatannya

akan terlihat benar di mata Anda. Itu sebabnya mengapa dikatakan

"cinta itu buta". Buta, mereka tidak dapat melihat kesalahannya. Kasih

seperti ini, jika Anda mengasihi diri Anda sendiri sedemikian rupa, Anda

tidak akan dapat melihat kesalahan Anda sekalipun sebuah balok

melekat di mata Anda, Anda tidak akan memperhatikannya. Karena

Anda tidak mengasihi orang lain, maka semua kesalahan mereka akan

langsung tampak. Anda menyayangi anak Anda, dia tidak pernah

berbuat salah. Anak orang lain itulah yang berkelakuan buruk, orang

tua mereka tidak tahu cara mendidik anak. Semua yang lain buruk,

lihat anak saya, yang terbaik di dunia.

Kita Diharuskan untuk Mengasihi dan Bukannya untuk

Mengecam

Jadi Anda dapat memahami sekarang mengapa Tuhan Yesus

mengatakan hal ini. Alasan dalam menghakimi, alasan mengapa kita

tidak boleh menghakimi karena hal itu mengobarkan sikap mengutuk

yang tidak boleh ada dalam diri setiap murid dalam hubungan mereka

dengan orang lain. Kita hadir di dunia ini untuk saling mengasihi dan

bukannya untuk menempatkan diri di atas orang lain. Tetapi mungkin

akan ada yang berkata, "Tetapi Anda sendiri mengatakan bahwa Tuhan

Yesus tidak mengijinkan kita untuk membutakan mata terhadap dosa".

Dan tidak ada satu orang pun yang tidak berdosa, jadi Anda merasa

memiliki banyak amunisi. Tidakkah itu berarti bahwa saya boleh

menatap ke arah orang lain dan berkata, "Aha, orang ini berdosa, saya

akan mengecamnya"? Yesus berkata bahwa kita tidak boleh menutup

mata terhadap dosa. Jadi bagaimana dengan dosa Anda sendiri? Jika

Anda mendebat dengan cara ini, hal itu hanya menunjukkan sekali lagi

bahwa Anda masih belum memiliki sikap yang benar. Sikap adalah titik

awal. Anda dapat melihat hal itu di dalam cara orang bertutur kata

Page 160: Bmf 23 cahaya injil

152 | C A H A Y A I N J I L

terhadap Anda tentang hal-hal ini. Jika kita benar-benar mengasihi

seseorang, kita tidak akan memiliki alasan untuk mengecam orang lain.

Jadi hal ini menjadi pokok yang sangat menarik bagi yang mempelajari

teologi. Penganut aliran liberal adalah kelompok yang paling kritis.

Mereka akan selalu siap untuk mengecam setiap orang. Kritik mereka

pandang sebagai kebenaran. Mereka berpendapat bahwa orang yang

belajar teologi berarti memasuki pelatihan untuk mengkritik. Jika Anda

tidak mengkritik maka Anda bukanlah teolog yang baik. Dan apa yang

mereka lakukan? Mereka mengkritik Paulus, mereka mengkritik

Yohanes. Mereka berkata bahwa Paulus plin-plan di bagian ini dan

bagian itu. Ini semua, mereka anggap sebagai tanda kecendekiawanan

mereka, dengan cara itulah kita harus berbicara. Kenyataannya, di

dalam pandangan kaum liberal, tidak ada satu orang pun yang tidak

dapat dikritik. Setiap orang dikecam dengan berbagai cara, mulai dari

para nabi sampai para rasul Perjanjian Baru. Semua orang dikritik.

Teolog liberal merasa berhak mengkritik setiap orang. Dan sejujurnya

saya katakan kepada Anda, sekalipun saya mempelajari buku-buku

mereka, buku-buku penting yang mereka tuliskan, tidak jarang saya

merasa muak sampai-sampai saya memberi catatan pinggir di dalam

beberapa buku tersebut. Orang-orang ini merasa bahwa mereka lebih

tahu dari Paulus, Yohanes, Yesaya maupun Yeremia. Mereka lebih tahu

dari setiap orang. Hal yang paling disayangkan dari orang-orang seperti

Paulus dan Yohanes adalah bahwa mereka tidak pernah mendapat

kesempatan untuk duduk bersimpuh di kaki para teolog besar abad ke

dua puluh ini. Seandainya saja mereka mendapat kesempatan itu,

maka mereka akan menjadi lebih besar dari apa yang sudah ada,

begitu menurut para teolog ini. Dan sekali kita melakukan hal yang

seperti itu, Anda tidak akan terkejut jika saya berkata bahwa Anda

akan mengkritik bahkan Yesus sendiri. Anda tidak dapat lagi melihat

batasan, sekali Anda mengambil sikap seperti itu, di mana Anda akan

berhenti?

Jadi saya beritahukan Anda, saudara-saudara, berhati-hatilah dalam

menelaah ucapan Yesus dan sikap yang benar tidak akan membuat

Anda merasa "Karena saya seorang teolog, seorang cendekiawan,

maka tugas saya adalah mengkritik orang lain." Allah tidak pernah

memberi Anda tugas seperti itu, jadi Anda boleh mempertimbangkan

untuk berhenti melakukan tugas seperti itu. Di dalam Galatia 5:15,

rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia dengan kata-kata seperti

Page 161: Bmf 23 cahaya injil

153 | C A H A Y A I N J I L

itu. Ia berkata, "Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling

menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan". Hal ini

menunjukkan bahwa orang-orang di Galatia sudah jatuh dalam

kesalahan yaitu tidak mendengarkan pengajaran Yesus ini. Mereka

merasa bahwa mereka dapat mengkritik setiap orang. Itu tidak apa-

apa, sudah tugas kita. Dan Paulus berkata, "Tetapi jikalau kamu saling

mengigit dan saling menelan", artinya saling memakan, maka kamu

semua akan menelan habis satu sama lain. Pada akhirnya tidak akan

ada yang tersisa. Paulus berkata, "Jika kamu saling menggigit seperti

hewan aduan, maka kamu akan saling memakan." Anda pikir, jika Anda

masuk di tengah jemaat seperti ini, kesaksian macam apa yang dapat

mereka tampilkan kepada orang Kristen yang baru atau kepada orang

yang bukan Kristen? Jika kita mengasihi Allah, jika kita mengasihi

umatNya, kita mengasihi jemaatNya, akankah kita datang ke gereja

dan berkata, "Saya tidak setuju dengan kamu, Saya tidak setuju

dengan kamu dan saya juga tidak senang orang itu? Kesaksian macam

apa ini? Jika Anda tidak setuju dengan seseorang, datang dan

berbicaralah kepada mereka, selesaikan persoalan tersebut dengan

mereka. Anda tidak perlu menyiarkan perkara ini kepada setiap orang

bahwa Anda sedang berselisih dengan seseorang. Apakah kita tidak

mempedulikan ketenteraman orang Kristen yang baru dan orang non

Kristen? Tidakkah Tuhan Yesus berkata, "Dengan inilah setiap orang

akan mengetahui bahwa kamu adalah muridKu, bahwa kamu sekalian

saling mengasihi." Dan kita sudah memahami bahwa di mana ada

watak pengecam, maka tidak ada kasih.

Rahasia kehidupan Kristen - Efek Timbal Balik dari Tindakan

kita

Sekarang kita sampai pada poin kesimpulan. Di sini Tuhan Yesus

memberi kita peringatan dan dorongan sekaligus, peringatannya

adalah: Ia berkata di awal Matius pasal 7, "Ukuran yang kamu pakai

untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Ukuran yang Anda

tetapkan akan menjadi ukuran yang Anda hadapi. Saya beritahukan

kepada Anda bahwa hal ini adalah prinsip penting yang menjadi

landasan yang harus diketahui oleh setiap orang Kristen. Inilah rahasia

kehidupan orang Kristen yang perlu Anda ketahui benar-benar. Apa

rahasia itu? Bagaimana cara anda bertindak akan menjadi cara yang

dipakai Allah dalam berurusan dengan Anda. Terapkanlah prinsip ini,

dan Anda akan melihat bahwa hal itu mencakup keseluruhan kehidupan

Page 162: Bmf 23 cahaya injil

154 | C A H A Y A I N J I L

Kristen Anda. Ini adalah prinsip terpenting yang perlu dipahami oleh

setiap orang Kristen. Jika Anda tidak mengampuni seorang saudara

seiman, Anda tidak akan diampuni. Anda menghakimi saudara seiman,

maka Allah akan menghakimi Anda. Semakin berat kutukan Anda,

semakin berat pula Allah akan mengutuk Anda. Sangat mengerikan. Ini

adalah bagian peringatan dari ajaran Tuhan.

Kita dapati prinsip ini diterapkan di dalam Alkitab secara harfiah sampai

ke perinciannya. Kita lihat contohnya. Daud melakukan dosa yang

berat ketika ia merampas istri orang lain. Namun dia secara aneh dapat

lolos dari jerat hukum. Alasannya adalah karena dia seorang raja. Ia

mengambil wanita ini dari suaminya dengan cara yang tampaknya tidak

menyalahi hukum Taurat. Karena ia seorang raja dan pimpinan tertinggi

angkatan perang. Dan suami wanita ini adalah seorang prajurit dalam

pasukannya. Dan yang lebih mengerikan adalah suami wanita ini

seorang yang sangat setia dan sangat diandalkan dalam pasukan. Jadi

dalam rangka merebut istrinya, Daud menjalankan tindakan yang

jahat. Ia mengirim lelaki ini ke medan perang dengan titipan pesan

kepada panglima di lapangan untuk menempatkannya di bagian yang

paling berbahaya dalam perang. Lalu lelaki ini terbunuh. Apakah Daud

melakukan hal yang melanggar hukum? Tidak! Ia melakukannya sesuai

kewenangan yang dimiliki. Di dalam hukum manusia, ia tidak berbuat

salah. Dan tentu saja, sesudah suaminya meninggal, Daud bebas untuk

menikahi wanita ini. Sekali lagi, tidak ada pelanggaran hukum. Tidak

ada yang salah bagi seorang lelaki yang menikahi wanita yang ditinggal

mati oleh suaminya.

Tetapi mata Allah tertuju pada hatinya. Sekalipun ia tidak bersalah di

bawah hukum manusia, mata Allah melihat isi hati Daud dan apa

alasan dari semua perbuatannya. Lalu terdapat seorang hamba Allah,

Natan, orang yang tidak kita ketahui banyak tentang dirinya. Ia

bukanlah nabi yang terkenal, datang dan berbicara kepada Daud. Dan

Natan berkata, "Tuanku, saya ingin mengadukan satu perkara

kepadamu." Dan ia mulai menjelaskan perkara itu kepada Daud, yang

sebagai raja juga merupakan hakim. Daud memutuskan hukuman atas

perkara ini. Begini ceritanya. Natan bercerita tentang seseorang yang

memiliki seekor anak domba betina, dan itu satu-satunya domba

miliknya. Anak domba betina ini sangat berharga bagi orang tersebut

sehingga tidur pun di atas pangkuannya. Peliharaan yang paling

disayanginya karena memang itulah satu-satunya yang ia miliki. Lalu

Page 163: Bmf 23 cahaya injil

155 | C A H A Y A I N J I L

ada seorang kaya yang memiliki banyak kambing domba tetapi ia

menghendaki anak domba betina si miskin ini. Lalu ia merampas anak

domba itu dari si miskin. Dan Daud menjadi sangat marah atas hal itu.

Anda lihat di sini, ia dapat melihat selumbar di mata orang tetapi tidak

dapat melihat balok yang ada di matanya sendiri. Ia sangat marah,

"Sangat keterlaluan orang ini, ia sudah punya banyak domba tetapi

masih mengambil domba si miskin." Lalu ia berkata, "Aku tetapkan

bahwa ia harus mengganti rugi empat kali lipat." Dengan kata lain, satu

anak domba yang sudah diambilnya itu, harus diganti dengan empat

ekor.

Lalu Natan menatap ke arah Daud dan berkata, "Engkaulah orang itu".

Apa yang terjadi? Daud sudah menyatakan penghakiman atas dirinya

sendiri. Daud menetapkan penghakiman dan Natan berkata "Engkaulah

orang itu". Domba yang diambil oleh Daud adalah istri perwira

tersebut. Dan Allah menjatuhkan hukuman tepat seperti yang sudah

ditetapkan oleh Daud. Daud kehilangan empat anaknya. Sungguh luar

biasa firman Allah, begitu tepat. Daud harus menebus sesuai dengan

penghakiman yang sudah ia tetapkan, yang sudah ia ucapkan sendiri.

Di dalam kenyataannya, peristiwa kematian pertama terjadi hanya

beberapa ayat kemudian di dalam 2 Samuel 12:5-6, Anda dapat

membaca bagian itu. Lalu kita dapati di dalam ayat 14 terjadi kematian

yang pertama. Belakangan kita melihat lagi peristiwa kematian anak

Daud yang dibunuh oleh putranya yang lain. Tragedi menyedihkan

yang memperlihatkan watak saling membunuh di antara sesama anak.

Dan begitulah selanjutnya sampai Daud kehilangan empat putra. Anda

lihat di sini bahwa apa yang keluar dari mulut Anda, ukuran yang Anda

pakai untuk menghakimi, akan Anda hadapi dalam penghakiman Allah.

Jadi sekarang kita dapat memahami makna dari kisah kritikus seni

yang sedang menghakimi dirinya sendiri ketika ia menatap ke arah

cermin yang dikiranya sebagai lukisan. Yang Anda amati adalah diri

Anda sendiri, saudara-saudara. Pada saat Anda mengecam saudara

seiman, Anda sedang mengumumkan penghakiman atas diri Anda

sendiri. Jadi inilah sisi negatifnya, peringatan bahwa apa yang Anda

ukurkan kepada orang lain akan diukurkan kepada Anda, Daud

menetapkan empat kali lipat dan ia kehilangan empat putranya tepat

seperti yang dia ukurkan.

Page 164: Bmf 23 cahaya injil

156 | C A H A Y A I N J I L

Namun di sini ada juga bagian baiknya, sisi yang menghiburkan, yaitu

cara Anda mengasihi dan memperhatikan saudara-saudara yang lain

akan diukurkan juga ke dalam kasih dan perhatian Allah kepada Anda.

Dan ini berkaitan dengan pasal sebelumnya yang kita bahas minggu

lalu. Jika saudara-saudara Anda membutuhkan sesuatu dan Anda

menolongnya, Anda boleh yakin, jika Anda melakukan hal itu dengan

sikap yang benar tentunya, bahwa Allah akan memperhatikan Anda

dengan ukuran yang sama. Jadi Anda dapat melihat bahwa semakin

Anda memberi kepada Allah, semakin banyak Anda menerima dariNya

dalam pengertian kasih, perawatan dan berkat rohani. Dan Anda boleh

yakin juga bahwa jika Anda membantu saudara-saudara yang

kekurangan, maka Anda sendiri tidak akan kekurangan. Dan hal luar

biasa yang akan Anda temui adalah semakin Anda mengorbankan diri

dalam menolong saudara seiman, sampai Anda sendiri mengalami

kesulitan keuangan misalnya, Anda akan mendapati bahwa Allah tidak

pernah mengecewakan Anda. Ia akan memastikan bahwa Anda tidak

akan pernah sampai kekurangan pada saat Anda menghadapi

kebutuhan.

Dan jika Anda sudah memahami hal ini, Anda tidak akan pernah takut

dan menahan-nahan bantuan Anda terhadap orang lain. Pernah terjadi

seorang saudara seiman yang sedang membutuhkan uang mendapat

bantuan dari saudara yang lain. Dan ketika ia menerima uang itu, ia

mendapati ada saudara lain yang lebih memerlukan uang tersebut, dan

ia menyerahkan uang pinjaman itu untuk memberi pertolongan. Tidak

peduli pada keperluannya sendiri, ia memberikan uang itu kepada

orang yang lebih membutuhkan. Lalu Allah menyediakan baginya uang

lagi bagi keperluannya. Hasilnya Anda lihat sendiri, tidak pernah ada

kekurangan, semakin banyak Anda memberi semakin banyak Anda

menerima. Ini adalah prinsip yang dapat Anda uji dalam kehidupan

sehari-hari, jika Anda memiliki iman dan keberanian untuk

mencobanya, karena iman dan keberanian berjalan bersama. Banyak

orang menjadi penakut karena mereka tidak memiliki iman. Banyak

orang yang ingin tahu, bagaimana saya bisa mengetahui bahwa Allah

itu nyata? Allah sudah menyediakan satu prinsip di sini yang dapat kita

pakai untuk membuktikannya. Sangat mudah bagi Anda untuk

mencobanya. Bukankah sangat indah bahwa di dalam Alkitab, Allah

tidak menyuruh kita untuk memiliki iman yang buta? Ia menyatakan

bahwa semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda

Page 165: Bmf 23 cahaya injil

157 | C A H A Y A I N J I L

menerima, ukuran yang Anda tetapkan menjadi ukuran yang Anda

hadapi. Anda dapat membuktikannya. Sangat mudah untuk dibuktikan,

tetapi jangan membuktikannya melalui cara Daud. Ia menetapkan

hukuman empat kali lipat dan ia mendapatkannya, jangan mencoba

bagian yang itu.

Mari kita masukkan pelajaran ini ke dalam hati kita, prinsip yang indah

ini, peringatan dan dorongannya, jalankan itu, buktikan, lihat dan

nikmati kebenaran bahwa Allah itu baik.

Jangan Kamu Memberikan Barang Yang Kudus Kepada

Anjing

Matius 7:6 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan pembahasan kita tentang Khotbah di Bukit di

dalam Matius 7:6. Di dalam ayat ini kita membaca, "Jangan kamu

memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu

melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya

dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." Kita perlu mencari

tahu apa yang sedang disampaikan oleh Tuhan Yesus di sini. Apa

artinya ini? Tuhan Yesus berkata di dalam bagian awal Matius 7 bahwa

kita tidak boleh menghakimi saudara-saudara seiman kita. Kita tidak

boleh mengutuk mereka. Tetapi apakah itu lantas berarti bahwa kita

hidup tanpa membedakan yang benar dan yang salah? Kita tidak boleh

mengutuk tetapi kita harus mengenali atau mengetahui siapa

sesungguhnya mereka. Kita harus tahu siapa mereka itu sebenarnya.

Anjing dan Babi adalah Gambaran Watak Manusia yang Dikuasai

Daging

Di sini Tuhan Yesus berkata bahwa anda tentu tidak akan mengambil

barang yang kudus dan memberikannya kepada anjing. Anda juga

tidak akan melemparkan mutiara kepada babi. Tampaknya ucapan ini

mengandung maksud bahwa ada sebagian orang yang sedang

digambarkan sebagai anjing dan babi. Pemakaian ungkapan seperti ini

tentunya sangat jauh dari kesan memuji. Kita pasti tidak suka disebut

Page 166: Bmf 23 cahaya injil

158 | C A H A Y A I N J I L

sebagai anjing atau babi. Dalam rangka memahami makna ucapan

Tuhan Yesus ini, kita harus jelas bahwa Ia tidak sedang menghina

orang lain ketika menyampaikan kalimat ini. Namun tidak ada cara lain

yang lebih tepat dalam memberikan gambaran tentang karakter dan

sifat orang-orang tersebut selain dengan membandingkannya dengan

anjing dan babi. Anda tentunya tahu, kebenaran tidak selalu

menyenangkan untuk didengar. Kita cenderung enggan mendengarkan

kebenaran. Jika ada orang yang cara hidupnya sangat jorok, anda

mungkin akan berkata, "Wah, kamu hidup seperti babi." Anda mungkin

tidak bermaksud menghina dan menyakiti perasaan orang itu. Bahkan

terhadap anak yang sangat anda kasihi sekalipun, kadang anda

mungkin berkata, "Jorok sekali! Seperti babi saja!" Jadi terhadap orang

yang sangat kita kasihi pun, kadang kala kita kesulitan dalam mencari

padanan yang cocok untuk menggambarkan keadaannya, dan terpaksa

memakai kata-kata seperti itu.

Pada saat anda mengetahui betapa kotornya kenajisan dan kejijikan

dosa, anda akan menyadari bahwa ungkapan yang dipakai oleh Tuhan

Yesus bukanlah gambaran yang dibesar-besarkan mengenai keadaan

orang yang tenggelam dalam dosa. Kenyataannya kondisi mereka

malah lebih jorok ketimbang anjing atau babi. Kadang kala, ungkapan

perbandingan ini tampaknya akan lebih membangkitkan rasa

tersinggung pada anjing dan babi ketimbang pada orang yang sedang

berkubang dalam dosa. Mari kita bahas pernyataan yang baru saja

saya sampaikan ini. Mari kita lihat satu contoh, orang-orang yang

memasukkan jutaan orang Yahudi ke dalam kamar gas dan membunuh

mereka, jika kita menyebut mereka sebagai babi, kemungkinan besar

justru sang babilah yang akan tersinggung karena disamakan dengan

mereka. Babi tidak akan berbuat seperti itu. Jika anda pikirkan, sebagai

contoh lagi, beberapa orang di Hong Kong atau bahkan di Amerika atau

di Inggris yang menyerang sembarang orang di jalanan (orang yang

tidak tahu apa-apa) dan memukuli mereka sampai cedera parah atau

bahkan mati. Tidak ada anjing yang gemar melakukan itu, kecuali

anjing gila atau anjing galak. Anda lihat sendiri, binatang tidak

melakukan kekejaman sebagaimana yang sering dilakukan oleh orang

berdosa. Jika dikatakan bahwa hewan-hewan itu akan berbalik dan

mengoyak anda, sesama manusia pun sering melakukan hal yang

sama, tidak ada yang luar biasa dengan hal itu. Jadi sekarang kita

dapat memahami bahwa ketika Tuhan Yesus berbicara tentang sifat

Page 167: Bmf 23 cahaya injil

159 | C A H A Y A I N J I L

orang-orang berdosa yang digambarkan seperti anjing dan babi, Ia

tidak sekadar membesar-besarkan masalah, karena sesudah kita

bandingkan sendiri, ternyata ungkapan ini pun masih kurang kuat

dalam menggambarkan permasalahan yang ada.

Menghadapi dan Mengabarkan Kebenaran Firman

Mari kita teruskan pertanyaan ini dan mencari tahu apa sebenarnya

yang sedang Tuhan Yesus katakan kepada kita melalui ucapan

tersebut? Pertama-tama, mari kita amati hewan-hewan tersebut,

anjing dan babi, dan mencoba untuk mengerti apa yang sedang Tuhan

Yesus ajarkan kepada kita melalui gambaran ini. Dari sini kita akan

segera mengerti bahwa dengan gambaran tentang anjing dan babi, Ia

sedang menguraikan watak manusia, watak kedagingan, watak orang

yang terhilang dan terjerumus di dalam dosa. Dan kita akan

mempelajari kesejajarannya setahap demi setahap, sampai kita dapat

memahami keindahan dari ajaran Tuhan Yesus dan kebenaran yang

tercakup di dalamnya, sekalipun kebenaran itu mungkin tidak membuat

kita merasa nyaman. Saya berharap agar orang-orang Kristen

bertumbuh sebagai orang yang mengutamakan dan mencari kebenaran

tanpa mempertimbangkan apakah hal itu akan membuat mereka

merasa senang atau tidak.

Saya sangat menguatirkan orang-orang yang berkata bahwa mereka

tidak senang dengan khotbah saya karena isinya terlalu keras. Mereka

tidak senang dengan khotbah saya karena selalu mengingatkan orang

akan dosa mereka. Mereka tidak senang karena isinya yang

mengandung teguran keras. Saya tidak menguatirkan penilaian mereka

terhadap saya. Apakah isinya terlalu menekan atau terlalu banyak

teguran, bukan itu persoalannya, kita tidak perlu menanyakan apakah

isi khotbah akan menyenangkan atau tidak. Yang perlu kita tanyakan

sesungguhnya adalah, "Apakah isi khotbah ini benar?" Jika ada orang

yang berkata kepada saya dan berkata, "Isi khotbah anda tidak benar",

maka sayalah yang perlu dikuatirkan. Akan tetapi jika ada orang yang

berkata, "Bukannya tidak benar, tetapi saya tidak suka isi khotbah

anda", maka orang inilah yang perlu dikuatirkan. Pernahkah Tuhan

Yesus mengajar orang dengan berkata, "Engkau sangat luar biasa!

Tidak ada lagi yang perlu disempurnakan dalam hidupmu"? Sebaliknya,

Ia berkata, sehubungan dengan watak manusia yang sudah terpuruk

dalam dosa, bahwa keadaan mereka seperti anjing dan babi. Anda

tidak suka mendengarkannya, tidak masalah. Tuhan Yesus datang

Page 168: Bmf 23 cahaya injil

160 | C A H A Y A I N J I L

bukan untuk mengejar popularitas, demikian pula saya. Jika seseorang

sangat mengutamakan kebenaran, maka ia akan menanyakan,

"Apakah ini benar? Apakah watak manusia benar-benar seperti ini?"

Dan ketika ia melihat kebenaran ini, maka ia akan disadarkan dari

dosanya dan bertobat dan kemudian kasih karunia Allah akan datang

kepadanya.

Berkaitan dengan itu, ada beberapa hal yang perlu saya bagikan

kepada anda. Di dalam 2 Timotius 4:1-4, Paulus berkata, "Di hadapan

Allah" katanya kepada Timotius, "Dan Kristus Yesus yang akan

menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan

sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-

Nya", dari sini kita dapat melihat bahwa pesan ini merupakan suatu

perintah. Di dalam ayat yang kedua, ia berkata, "Beritakanlah firman".

Tidak peduli apakah menurut anda waktunya tepat atau tidak, anda

harus memberitakannya. Tidak masalah apakah keadaannya

menyenangkan atau tidak, anda harus mengabarkan firman Allah. Lalu

Paulus melanjutkan, "Nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan

nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran", artinya kita

harus terus melakukannya sekali pun reaksi yang muncul adalah

penentangan atau penolakan dan lakukan ini dengan segala

kemampuan dan keahlian dalam pengajaran firman Allah. Hal pertama

yang disebutkan adalah 'menyatakan apa yang salah'. Kata ini

menggunakan kata yang sama dengan kata 'menginsafkan' yang ada di

dalam injil Yohanes, berkaitan dengan pekerjaan Roh Kudus

(Yoh.16:8). Sesudah yang salah itu dinyatakan, maka datanglah

'tegoran'.

Paulus berkata kepada Timotius, "Tegorlah". Dan akhirnya ia berkata,

"Nasihatilah". Nah, apakah Paulus menyuruh kita untuk selalu menepuk

pundak orang? Dengan menuruti hal ini, anda memang tidak akan

menjadi populer. Akan tetapi memang itulah perintah Paulus kepada

Timotius. Lalu ia melanjutkan pada ayat yang ketiga, "Karena akan

datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat."

Perhatikanlah, mereka tidak mau mendengarkan ajaran yang sehat,

firman Allah. Akan tetapi telinga mereka gatal. Mereka mencari orang

yang mau mengilik telinga yang gatal ini. Seperti orang yang

menggaruk punggung yang gatal. Saya teringat pada sebuah perkakas

orang China yang berbentuk seperti garpu yang panjang, sangat

menarik. Anda dapat menggaruk punggung anda sendiri dengan alat

Page 169: Bmf 23 cahaya injil

161 | C A H A Y A I N J I L

itu, artinya, jika tidak ada orang lain yang bersedia menggaruk

punggung anda, maka anda dapat melakukannya sendiri. Demikianlah

kelakuan orang-orang yang tidak mau mendengarkan firman Allah ini.

Mereka ingin agar orang berbicara tentang hal-hal yang menyenangkan

hati mereka saja. Ini adalah tanda tentang jaman akhir. Akan tetapi

Paulus berkata kepada Timotius, "Jangan pernah melakukan hal seperti

itu. Jangan mengikuti kesenangan orang. Beritakanlah firman Allah

yang sejati." Dan itu berarti memberikan teguran jika perlu.

Menyatakan kesalahan jika dibutuhkan. Dan anda harus melakukan hal

itu sekali pun orang akan membenci anda. Hal itu bukan masalah. Dan

anda harus mengerti mengapa Paulus mengajarkan hal ini kepada

muridnya, Timotius, karena memang beginilah cara Tuhan Yesus

memberitakan firman. Dan begitu pulalah cara yang harus kita pakai

untuk memberitakan firman.

Ciri-ciri Anjing dan Babi

Kita kembali lagi ke persoalan semula. Tuhan Yesus berkata, "Sifat

yang penuh dosa, seperti apakah itu?" Suka atau tidak suka, ternyata

gambarannya seperti anjing dan babi. Jika anda masih belum berubah,

belum lahir baru dengan kuasa Allah, maka secara rohani anda akan

tampak seperti anjjing dan babi. Tidak peduli seberapa hebat dandanan

serta penampilan anda secara duniawi, Allah akan melihat ke dalam

hati anda dan berkata, "Kamu sama seperti anjing. Sama seperti babi."

Anjing pada Jaman Yesus Hidup dalam Keadaan Setengah Liar

Apa yang dapat kita pelajari sehubungan dengan anjing? Hal pertama

yang perlu kita pahami adalah bahwa pada jaman itu, anjing hidup

dalam kondisi setengah liar. Saat itu orang tidak memiliki hewan

peliharaan atau jarang sekali ada orang yang menaruh hewan

peliharaan di dalam rumah (hewan peliharaan berbeda dengan hewan

ternak). Dan kenyataannya memang sangat sedikit orang yang

memiliki hewan peliharaan. Di negara-negara yang tingkat pendapatan

rata-rata penduduknya rendah, orang tidak sanggup untuk memelihara

hewan peliharaan. Bagi anda yang pernah tinggal di China, tentunya

mengetahui bahwa penduduk sangat jarang yang memiliki hewan

peliharaan. Kebiasaan ini terlalu mewah bagi mereka. Jadi biasanya

kehidupan anjing-anjing, ada banyak anjing di sekitar pemukiman,

berada dalam kondisi liar atau setengah liar. Mirip seperti kehidupan

anjing-anjing di pedesaan China. Saya tidak tahu apakah ada di antara

anda yang pernah berkunjung ke daerah pedesaan di China. Saya tidak

Page 170: Bmf 23 cahaya injil

162 | C A H A Y A I N J I L

tahu banyak keadaan di Guangdong. Saya tidak pernah singgah dalam

waktu yang lama di sana. Akan tetapi, di propinsi-propinsi lainnya,

anjing hidup di jalanan dalam keadaan liar atau setengah liar. Dan

beberapa di antaranya memang sangat galak. Jika kita baca

keterangan di dalam Alkitab, misalnya di dalam 2Raj.9:10, anjing-

anjing memakan daging orang yang sudah mati. Dan anjing-anjing

yang kita baca dari Mazmur 22:17 ini tentunya anjing-anjing galak

yang hidup dalam keadaan setengah liar. Ketika saya tinggal di Israel,

saya terkejut melihat kehidupan kucing-kucing di sana yang liar

sepenuhnya, berbeda dengan di negara lainnya di mana kucing

biasanya dijadikan binatang peliharaan. Kucing-kucing itu tinggal di

sekitar tumpukan sampah dekat pemukiman. Jika anda dekati, mereka

akan lari. Dan jika anda mendesaknya sampai tersudut, maka kucing

itu akan menyerang anda. Mereka hidup dari sisa-sisa makanan yang

dibuang oleh penduduk. Dan demikian pulalah kehidupan anjing pada

jaman dulu. Mereka hidup dari sisa makanan yang dibuang oleh

penduduk dan berkeliaran di jalanan.

Binatang-binatang yang Haram di Masa Perjanjian Lama

Tuhan Yesus berkata, "Jangan kamu memberikan barang yang kudus

kepada anjing". Prinsip ini tetap berlaku sekalipun terhadap anjing

peliharaan; jangan berikan barang yang kudus kepadanya. Apa artinya

ini? Di bawah hukum Yahudi, hewan yang dipersembahkan di atas

mezbah adalah barang yang suci. Imam boleh memakannya. Dan

kadang-kadang, tergantung pada jenis persembahannya, orang yang

memberikan persembahan itu dapat pula ikut memakan persembahan

tersebut. Daging dan setiap bagian dari hewan kurban adalah barang

suci. Dan hukum Taurat menegaskan bahwa anda tidak boleh

memberikan sepotong pun bagian dari hewan kurban kepada anjing,

meskipun itu hanya sepotong tulang. Dari keluaran 22, kita melihat

bahwa hanya daging yang haram, atau barang yang najis, yang boleh

diberikan kepada hewan-hewan tersebut. Ini berarti daging yang tidak

dipersembahkan dan dikhususkan bagi Allah.

Jadi kita dapat menarik beberapa pelajaran dari kehidupan anjing dan

babi. Namun perlu saya beritahukan kepada anda bahwa anjing dan

babi di dalam ayat ini menggambarkan hal yang sama. Jika anda

mengira bahwa kedua ungkapan ini dimaksudkan untuk menjelaskan

dua macam orang, maka anda sudah melakukan kesalahan mendasar.

Di dalam memahami isi Alkitab, ada beberapa hal yang diungkapkan

Page 171: Bmf 23 cahaya injil

163 | C A H A Y A I N J I L

dengan berbagai cara namun memiliki arti yang sama atau sejajar. Dan

pemakaian gambaran anjing dan babi ini adalah salah satu contoh

kesejajaran tersebut. Ungkapan anjing dan babi ini memberitahukan

hal yang sama. Artinya, anjing dan babi di dalam ayat ini

menggambarkan keadaan orang yang sama.

1. Mengasihi Dosa dan Kejahatan

Kita dapat menarik beberapa pelajaran dari apa yang sudah

disampaikan oleh Tuhan Yesus tentang ciri-ciri orang yang dikuasai

oleh daging dengan mengamati ciri-ciri anjing dan babi. Anda tentunya

tahu bahwa babi menyukai tempat kotor dan berlumpur. Demikianlah

di dalam 2Pet.2, kita melihat gambaran tentang babi yang sudah

dibersihkan, yang kembali lagi ke kubangannya. Ungkapan yang

dipakai oleh rasul Petrus di sini sangatlah menarik. Karena di sana

digambarkan tentang orang-orang, seperti babi yang sudah

dibersihkan. Pikirkanlah itu! Anda memandikan babi. Apa gunanya

memandikan babi? Anda gosok, anda bersihkan dan anda mandikan,

sehingga babi itu tampak bersih dan cantik. Ya, selama dia tetap

tinggal di dalam ruangan, tidak akan ada masalah. Walaupun saya

tidak yakin apakah ada orang yang senang melihat babi di dalam

ruangan. Akan tetapi, jika anda membiarkannya keluar, apa yang akan

ia lakukan? Wah! Ia segera bergulingan di dalam lumpur. Jadi sekali

lagi kita melihat ungkapan yang sama, yang tidak mengenakkan, yang

kali ini digunakan oleh rasul Petrus, yang harus kita perhatikan baik-

baik. Ia berkata tentang sebagian orang Kristen yang berperilaku

seperti babi. Mereka sudah "dimandikan", sudah dibaptis. Masalahnya

adalah bahwa diri mereka sendiri masih belum diubah. Dibaptiskan

tanpa diubah, tanpa dilahirkan kembali, apa gunanya? Diri anda masih

sama dengan yang dulu. Selama anda berada di dalam gereja, wah!

Anda berlaku seperti babi bersih yang manis. Masalahnya adalah, anda

masih babi. Ketika anda pergi keluar dan melihat ada kubangan

lumpur, dan tidak ada orang lain yang melihat anda, "Aha, bagus

sekali. Mari nikmati lumpur ini sejenak." Demikianlah, rasul Petrus

menyebut orang-orang seperti ini, orang Kristen KTP, yang telah

kembali masuk ke dalam jerat dosa, mereka seperti babi yang kembali

ke kubangannya.

Demikian pula halnya dengan anjing. Anjing adalah binatang yang

jorok pula. Setiap orang yang pernah memelihara anjing tahu betapa

anjing itu harus sering dipukul agar tidak mengotori lantai. Di

Page 172: Bmf 23 cahaya injil

164 | C A H A Y A I N J I L

Shanghai, kami memelihara seekor anjing kecil. Dan kejorokan anjing

ini benar-benar sangat luar biasa. Jika anda tidak mengawasinya

sekejap saja, ia sudah kencing atau buang hajat sembarangan. Dan

bukan hanya anjing itu, semua anjing seperti itu. Demikianlah, setiap

anjing harus dilatih keras. Harus sering dipukul agar mengerti bahwa ia

tidak boleh bertindak sembarangan. Hal ini tentu saja tidak boleh

dilakukan terhadap manusia yang beradab. Ini adalah budaya anjing,

bukan budaya manusia. Jadi, jika anda diam di antara manusia, maka

anda tidak akan berperilaku seperti itu. Dan 2 Petrus ini masih

menceritakan satu kebiasaan anjing yang menjijikkan, yang

sebenarnya tidak sopan untuk dibicarakan. Akan tetapi Alkitab

menyebutkan hal itu, anjing memiliki kebiasaan untuk memakan

kembali muntahannya. Dan setiap orang yang memiliki anjing akan

tahu bahwa hal ini memang benar sekali, entah anda menyukainya

atau tidak. Anjing dan babi, keduanya merupakan mahluk yang sangat

jorok. Mereka harus didisiplin dengan keras, akan tetapi setiap kali

anda lengah, bahkan anjing yang sangat terlatih sekalipun masih tetap

kembali ke muntahannya.

Jadi hal pertama yang dapat kita pelajari tentang ciri manusia yang

dikuasai kedagingan, yang belum diubah oleh kuasa Allah, adalah

kecintaan mereka terhadap dosa, kecintaan terhadap kotoran.

Perhatikanlah, pada saat anda masih belum menjadi Kristen, ingatlah

cara-cara berpikir anda yang dipenuhi oleh hasrat kedagingan, sangat

nikmat bukan? Apakah dosa membangkitkan rasa jijik anda? Selama

dosa belum menyakitkan, anda lebih suka untuk menikmatinya.

2. Tidak Setia

Hal kedua yang dapat kita amati dari kedua hewan ini adalah

ketidaksetiaan mereka terhadap pasangannya. Anjing jantan dan yang

betina, mereka sama-sama tidak setia terhadap satu pasangan. Babi

pun demikian. Setiap anjing akan mengawini sembarang betina. Tidak

ada rasa setia terhadap pasangan.

Sekarang ini banyak orang yang berbicara tentang moralitas baru.

Moralitas baru adalah bahwa seks itu bebas. Anda boleh melakukan

hubungan seks dengan setiap orang karena seks adalah hal yang alami

bagi manusia. Menurut moralitas baru, anda boleh tidur dengan siapa

saja. "Ini hal yang nikmat! Mengapa harus dilarang?" Kita tidak butuh

tradisi, hukum dan etika buatan manusia yang membatasi kita. Kita

Page 173: Bmf 23 cahaya injil

165 | C A H A Y A I N J I L

bebas untuk berhubungan seks dengan siapa saja. Itulah yang mereka

sebut dengan moralitas baru. Kenyataannya, ini adalah hal yang sangat

akrab dengan kehidupan anjing. Dengan kata lain, manusia

mempelajari ini dari kehidupan anjing. Menjiplak gaya hidup anjing dan

menyebutkannya sebagai moralitas baru. Apanya yang baru? Ini

sekadar evolusi dengan arah yang terbalik. Dan sesudah meniru

perilaku anjing mereka mempromosikannya sebagai moralitas baru.

Padahal, ada beberapa hewan yang sangat setia terhadap

pasangannya. Namun bukan anjing atau babi. Di sini sekali lagi kita

melihat watak manusia. Malah, di dalam Alkitab karakteristik seperti

anjing ini sudah disebutkan di dalam Ulangan 23:18. Di situ orang-

orang dengan cara hidup yang sangat sembrono ini memang sangat

tepat digambarkan seperti anjing.

3. Agresif dan Galak

Hal ketiga yang dapat kita lihat dari watak anjing dan babi adalah

bahwa mereka sangat agresif. Galaknya anjing sudah tidak perlu kita

ragukan lagi. Akan tetapi mungkin anda akan berkata, "Babi bukan

binatang yang galak." Anda berkata seperti ini karena anda belum

mengetahui seperti apa galaknya babi. Mari saya beritahu anda, jika

anda sempat berkunjung ke sebuah peternakan babi, jangan pernah

acungkan tangan anda ke wajah babi. Karena kalau anda melakukan

hal itu, besar kemungkinan anda akan kehilangan tangan anda. Di

bulan Juli 1970, saya sedang berada di Swiss dan saya menemukan

berita yang menarik yang akan memberikan kita terang dalam

memahami ayat ini. Saya memotong lembaran koran tersebut dan

menyimpannya untuk keperluan ini. Berita itu tentang seorang

peternak yang tinggal di Pulau Sisilia (Itali), di sebuah desa di sekitar

kota Ragusa yang memelihara tujuh ekor babi. Tentunya ia bukan

seorang peternak yang kaya, karena hanya memiliki tujuh ekor babi.

Suatu hari, ia pergi ke kandang babinya untuk memberi makan seperti

biasa. Namun kali ini, tampaknya, babi-babi tesebut lebih berminat

untuk memakan si peternak ini ketimbang makanan yang dibawanya.

Lalu ketujuh ekor babi itu menyerangnya. Mereka mengerubuti dan

menggigit sekujur tubuhnya. Pada saat istrinya tiba di tempat kejadian,

ia sudah hampir mati. Ia segera dilarikan ke rumah sakit. Sayang

sekali, ia mati di tengah perjalanan. Demikianlah, anda harus berhati-

hati jika berurusan dengan babi. Saya tidak tahu mengapa babi-babi itu

menyerangnya. Mungkin mereka sangat lapar. Mungkin peternak ini

Page 174: Bmf 23 cahaya injil

166 | C A H A Y A I N J I L

datang terlambat dan babi-babi yang pongah ini merasa tersinggung

atas keterlambatan majikannya. Ketujuh ekor babi itu menggigit

tangan yang selama ini memberi mereka makan. Dari sini jelaslah

bahwa babi tidak memiliki rasa setia, baik terhadap pasangan maupun

terhadap majikannya. Tentu saja babi dapat dijinakkan seperti anjing.

Akan tetapi, babi juga dapat menjadi sangat galak seperti anjing.

Memang, ketika pertama kali saya membaca ayat ini, "jangan kamu

melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya

dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu", saya meragukan

bagaimana mungkin babi akan mengoyak kita. Saya menganggap

bahwa babi tidak akan menyerang manusia. Di China ada banyak sekali

babi, dan mereka tampaknya sama sekali tidak berbahaya. Tetapi

sekarang kita tahu bahwa babi dapat juga menjadi sangat berbahaya.

4. Tak berguna bagi pekerjaan Allah

Hal keempat yang dapat kita pelajari adalah bahwa kedua jenis hewan

ini dinyatakan sebagai hewan yang najis karena ciri-ciri mereka yang

seperti itu. Apa artinya najis? Artinya ialah bahwa mereka menjadi

tidak berguna baik kepada manusia maupun Allah. Tidak berguna bagi

Allah, karena mereka tidak dapat dipersembahkan kepada Allah. Tidak

berguna bagi manusia karena manusia tidak dapat memakan

dagingnya. Mereka tidak dapat menjadi sumber makanan bagi

manusia.

Sekarang kita dapat melihat ciri-ciri alamiah manusia secara

keseluruhan. Kecintaannya terhadap dosa dan kejahatan. Ketidak-

setiaannya terhadap pasangan. Ciri yang kedua ini adalah dampak

yang sangat nyata dari ciri pertama, kecintaan terhadap dosa - dalam

hal berahi. Yang ketiga adalah keagresifan dan kegalakannya, hal yang

sangat sering ditonjolkan oleh manusia. Seringkali kita melihat ciri-ciri

tersebut di dalam hidup ini, bahkan dalam kehidupan orang yang

menyebut dirinya Kristen. Jika anda mengatakan sesuatu yang tidak

mereka senangi, mereka akan menyerang anda. Mereka akan memukul

dan menggigit balik, persis sebagaimana yang dikatakan oleh Alkitab.

Mereka akan berbalik, menyerang dan menggigit anda. Demikianlah

ciri-ciri ini dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan manusia,

dan - sayang sekali - di dalam diri orang yang tampaknya seperti

seorang Kristen yang sejati. Anda coba memperbaiki kesalahannya.

Lalu apa yang terjadi? Anda mengira bahwa anda sedang menolong

orang itu. Dan apa yang mereka lakukan? Mereka berbalik dan

Page 175: Bmf 23 cahaya injil

167 | C A H A Y A I N J I L

menyerang anda. Kita dapat membacanya di Galatia 5:15, di mana

Paulus sedang memperingatkan orang-orang Galatia, ia berkata,

"Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah,

supaya jangan kamu saling membinasakan." Kata-katanya memang

sangat sinis. Maksud dari tegurannya itu adalah, "Kalian orang-orang

Galatia, barhati-hatilah, jika kalian berlaku seperti anjing dan babi,

maka kalian akan segera saling menghancurkan."

Kesimpulan apa yang dapat kita ambil dari ini semua? Dari sini kita

dapat melihat bahwa anjing dan babi merupakan gambaran tentang

ciri-ciri manusia dalam keadaannya yang terburuk. Dan jika kita

mencintai kebenaran, dan jika jujur terhadap diri kita sesudah

memahami keempat ciri ini, kita akan segera berkata, "Benar Tuhan,

saya persis seperti apa yang sudah Engkau gambarkan itu. Tuhan,

ampunilah saya, di dalam kedagingan saya, saya begitu mencintai

dosa. Saya sangat agresif dan galak. Saya sangat kotor, karena itu

saya tidak dapat datang ke hadiratMu." Kita tahu bahwa Tuhan Yesus

menyampaikan kebenaran kepada kita. Adakah ciri yang tidak tepat,

yang tidak benar penggambarannya? Ciri yang mana yang tidak tepat

dalam menggambarkan kedagingan kita? Itulah yang saya sebut

dengan keindahan dan kebenaran dari pengajaran Tuhan Yesus. Sekali

lihat kita dapat langsung mengamati keberadaan kita sebelum

dibebaskan dari kedagingan. Pada saat ada orang yang mengritik kita,

bukankah kita akan langsung menghantam balik? Kita sangat agresif

dan galak. Demikianlah kita pada waktu itu. Kita pernah menjadi

pelaku dan pemilik ciri-ciri itu.

Sifat yang Sama tapi dengan Tanggapan yang Berbeda

Anda mungkin berkata bahwa jika demikian halnya, maka kita semua

adalah anjing dan babi, kita semua tidak layak menerima barang yang

kudus. Dan jika memang demikian halnya, jika setiap orang adalah

anjing dan babi, lalu bagaimana anda dapat memberikan barang yang

kudus kepada orang lain? Nah! Ada satu perbedaan yang sangat

penting. Ada dua macam manusia. Sekalipun mereka memiliki ciri-ciri

yang sama, akan tetapi ada juga perbedaan yang besar di antara

mereka. Jenis yang pertama adalah mereka yang begitu menyadari

bahwa mereka memiliki ciri-ciri ini langsung menyesal karenanya.

Mereka meratap, "Mengapa saya bisa seperti ini?" Ini adalah jenis

orang yang dibicarakan oleh Tuhan Yesus pada bagian awal Khotbah di

Bukit, mengenai orang yang berdukacita, mereka yang berdukacita

Page 176: Bmf 23 cahaya injil

168 | C A H A Y A I N J I L

atas dosa-dosanya. Mereka menyadari bahwa mereka jahat, bahwa

mereka galak, dan mereka sedih karena hal itu. Mereka menyesalinya.

Mereka berkata, "Tuhan, kebenaranMu sangatlah nyata. Saya sangat

serupa dengan anjing dan babi. Kasihanilah saya. Saya ingin menjadi

orang yang mencintai dan merindukan kebenaran dan kebaikan.

Keadaan saya sangat menyedihkan, Tuhan kasihanilah saya."

Dan seperti apa watak orang-orang di dalam kelompok yang kedua?

Mereka memiliki ciri-ciri yang sama tetapi tidak menyesali hal itu. Jenis

orang yang di dalam Alkitab digambarkan dengan ungkapan bahwa

mereka bermegah di dalam aib mereka. Di dalam Filipi 3:19, Paulus

berkata, "Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah

aib mereka." Sama seperti anjing dan babi, tuhan mereka ialah perut

mereka. Mereka akan mematuhi siapapun yang memberi mereka

makanan. Mereka adalah jenis orang yang bukan saja tidak bertobat,

tidak menyesal, mereka bahkan bermegah atas dosanya. Orang-orang

ini akan berkata, "Tidak perlu lahir baru." Berbeda dengan jenis yang

sebelumnya, mereka rindu untuk diubahkan. Jenis yang kedua ini,

mereka justru bangga dengan kehidupannya yang penuh dosa. "Hmm,

tahukah kamu sudah berapa gadis yang kutaklukkan?" Mereka mengira

hal ini akan menunjukkan kejantanan mereka. Saya yakin orang-orang

seperti ini kurang sukses jika bersaing dengan anjing dalam hal ini.

Mereka memang pesaing yang berimbang. Apakah mereka malu

dengan keadaannya? Tidak, mereka sangat bangga dengan watak yang

menyerupai anjing itu. Mereka sangat bangga dengan watak yang

menyerupai babi itu.

Pada waktu saya berada di dalam kapal yang sedang dalam perjalanan

dari Hong Kong menuju Eropa, saya berkenalan dengan seorang dokter

di atas kapal itu, pengalaman ini sudah beberapa kali saya saksikan

kepada beberapa orang dari antara anda. Dokter ini sangat bangga

dengan dosa-dosanya. Dia benar-benar bermegah atas dosa-dosanya.

Terdapat contoh lain dari watak yang sama. Inilah jenis orang yang

dimaksudkan oleh Tuhan Yesus ketika berbicara tentang anjing dan

babi; Ia sedang berbicara kepada para muridNya yang sudah bertobat.

Mereka dulunya juga memiliki sifat seperti itu tapi mereka sudah

bertobat. Mereka meratapi dosa-dosa mereka dan mereka telah

diubahkan. Akan tetapi jenis yang satunya lagi justru bermegah di

dalam dosa dan aib mereka, Tuhan Yesus berkata bahwa terhadap

Page 177: Bmf 23 cahaya injil

169 | C A H A Y A I N J I L

jenis yang seperti ini, jangan melemparkan mutiara ke arahnya, jangan

beri dia barang yang kudus.

Mutiara - Gambaran dari Kekudusan

Mari kita pertimbangkan sejenak apa yang dimaksudkan oleh Tuhan

Yesus dengan "barang yang kudus" dan "mutiara". Dengan memakai

prinsip kesejajaran, anda akan melihat bahwa "mutiara" dan "barang

yang kudus" itu saling menjelaskan satu dengan yang lainnya. Jadi

mutiara menjelaskan seperti apa itu "barang yang kudus". Gambaran

apa yang bisa kita dapatkan tentang kekudusan dari ilustrasi mutiara

ini?

1. Kemurnian dan kesempurnaan

Mari kita perhatikan mutiara. Anda semua mestinya pernah mengamati

mutiara. Sebutir mutiara memiliki kemurnian dalam warna putihnya.

Murni! Kekudusan selalu dinyatakan dalam kemurnian. Kebalikannya

adalah dosa yang selalu dikaitkan dengan kekotoran. Sekarang anda

dapat segera melihat pertentangan antara watak anjing dan babi, yang

mencintai dosa dan kekotoran, dengan mutiara yang murni. Mereka

berdiri saling bertentangan. Lalu apa lagi hal yang dapat kita lihat dari

mutiara? Setiap orang tahu bahwa mutiara itu bulat. Dan bulat

merupakan ungkapan dari kesempurnaan, keutuhan. Demikianlah hal

kekudusan itu. Kekudusan adalah kesempurnaan. Ia adalah keutuhan.

Apa yang kita maksudkan sebagai kesempurnaan? Kesempurnaan,

dikaitkan dengan kekudusan, berarti keutuhan kasih dan pengabdian

kita kepada Allah. Ketika Alkitab berkata bahwa kita harus sempurna,

hal itu bukan berarti bahwa kita akan hidup tanpa berbuat dosa sama

sekali. Namun yang dimaksud adalah bahwa kita akan hidup dengan

pengabdian yang sempurna kepadaNya. Dan kesempurnaan itu

terwujud dalam kasih yang 100% kepada Allah. Dalam hal ini kita

dapat sempurna. Orang macam apa yang disebut kudus di dalam

Alkitab? Orang-orang yang mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa

dan kekuatannya. Dan orang yang mengasihi Allah dengan cara seperti

ini, dapat anda pastikan bahwa, ia tidak akan melakukan dosa secara

sengaja.

2. Buah dari penderitaan

Dan hal apa lagi yang dapat kita simpulkan dari mutiara? Hal ketiga

yang dapat kita perhatikan dari mutiara adalah, sebagaimana yang kita

ketahui, ia terbentuk melalui proses penderitaan. Anda tentunya tahu

Page 178: Bmf 23 cahaya injil

170 | C A H A Y A I N J I L

bahwa mutiara mulai terbentuk ketika sebutir pasir masuk ke dalam

cangkang seekor kerang. Lalu kerang itu, untuk mengatasi penderitaan

akibat luka yang ditimbulkan oleh penyusupan pasir tersebut,

mengeluarkan semacam zat yang akan membungkus pasir itu dan

mengurangi penderitaannya. Jadi kita dapat melihat bahwa mutiara

yang indah ini adalah hasil dari penderitaan. Dan kita juga dapat

melihat bahwa kekudusan pun berasal dari penderitaan, penderitaan

yang kita hadapi ketika kita membayar harga tinggi menjadi murid

Tuhan, penderitaan ketika kita menyatakan perpisahan dengan dunia.

Dan ketika kita melakukan hal ini, ketika orang-orang yang kita kasihi

menentang kita, tidak memahami tindakan kita, penderitaan itu terasa

di setiap langkah di dalam kebajikan dan kebenaran. Pada saat kita

dianiaya demi kebenaran, ketika kita dicemooh karena kebenaran dan

karena kita menjadi murid Kristus. Saudara-saudara, terdapat kaitan

yang akrab di antara kesempurnaan dan penderitaan. Bagi yang belum

pernah mengalami penderitaan, akan segera terlihat bahwa sebagian

besar dari mereka hanya memahami sedikit arti kekudusan. Mereka

yang sudah mengalami penderitaan, akan segera mengetahui apa arti

kekudusan itu. Rasul Petrus mempunyai suatu pernyataan yang

menarik tentang hal ini. Ia berkata, "Barangsiapa telah menderita

penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa", mereka telah

menjadi kudus. Jika anda masih belum mengalami penderitaan badani

demi Kristus, maka anda tidak akan dapat memahami sepenuhnya

makna kekudusan dalam hidup anda. Jika anda tidak mengasihi Allah

dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan, dan anda selalu siap untuk

berkompromi dengan dunia, maka anda tidak akan pernah mengalami

penderitaan apapun. Tidak akan ada orang yang berminat untuk

menganiaya anda. Dan jika anda mengira bahwa anda sangat mujur

karena tidak mengalami aniaya, maka sebenarnya anda sangat merugi

karena hal itu. Itu sebabnya di bagian awal Khotbah di Bukit, Tuhan

Yesus menyatakan, "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab

kebenaran. Bersukacitalah." Mengapa harus bersukacita? Karena anda

berada di jalur kekudusan. Karena anda berada di jalur yang sama

dengan para nabi. Semua nabi mengalami aniaya. Mereka difitnah,

diserang dan dianiaya. Setiap nabi mengalami perlakuan yang sama.

Mengapa? Karena para nabi selalu menyatakan kebenaran. Mereka

melakukan hal-hal yang persis sama dengan apa yang diajarkan oleh

Paulus kepada Timotius - menyatakan yang salah, menegur dan

mengajarkan kebenaran. Orang yang tidak mencintai kebenaran

Page 179: Bmf 23 cahaya injil

171 | C A H A Y A I N J I L

pastilah akan membenci para nabi. Itu sebabnya Alkitab mengatakan

bahwa setiap orang yang ingin menjalani hidup yang kudus seperti

Kristus Yesus akan menderita.

3. Diperoleh dengan Pengorbanan yang besar

Hal apa lagi yang dapat kita pelajari dari mutiara? Perhatikanlah hal ini,

mutiara didapatkan dengan melalui bahaya yang besar. Mutiara tidak

begitu saja jatuh ke dalam genggaman tangan anda. Anda harus

menyelam ke dasar laut untuk mendapatkannya. Mutiara-mutiara di

Israel pada jaman itu sebagian besar diperoleh dari perairan Teluk

Persia dan Laut Merah. Dan setiap orang yang pernah datang ke Laut

Merah tahu bahwa tempat itu dipenuhi oleh ikan hiu. Para penyelam

harus menghadapi bahaya terbunuh oleh ikan hiu. Saya pernah

mengunjungi Laut Merah, dan ketika melintasi laut itu, beberapa pelaut

mencoba untuk bermain-main dengan ikan hiu. Mereka berkata, "Kami

akan melemparkan beberapa potong daging, lihatlah apa yang akan

terjadi." Lalu mereka melemparkan beberapa potong daging yang besar

ke laut. Dalam hitungan menit, tempat itu segera dipenuhi oleh ikan

hiu, karena mereka mengendus bau darah dari daging tersebut. Dan

pelaut-pelaut itu mencoba mengait ikan hiu dengan menggunakan

kaitan daging. Tentu saja, ikan-ikan tersebut sangat sulit untuk dapat

diambil karena kaitannya terlalu tajam, akan tetapi mereka terus saja

mencobanya sekadar untuk bersenang-senang. Mereka berhasil

mengait seekor ikan hiu, akan tetapi kaitan itu tidak dapat dipakai

untuk menariknya karena terlalu tajam. Jadi anda dapat memahami

bahwa mutiara-mutiara itu diperoleh dengan melewati bahaya yang

sangat besar.

Apa pelajaran yang dapat kita ambil berhubungan dengan masalah

kekudusan? Dari sini kita dapat melihat besarnya ongkos pemuridan

itu. Akan tetapi hal ini juga mengingatkan saya akan Tuhan Yesus yang

telah mengambil dan memberikan kebenaran bagi kita, bukan saja Ia

telah mempertaruhkan jiwanya akan tetapi Ia memang mengorbankan

nyawanya untuk itu.

4. Berharga karena Langka

Dan sekarang perhatikan poin yang terakhir ini. Mutiara sangatlah

mahal. Itu sebabnya beberapa waktu yang lalu kita melihat di dalam

perumpamaan yang lain betapa seorang, untuk dapat memperoleh

sebutir mutiara yang diinginkannya, harus menjual seluruh

Page 180: Bmf 23 cahaya injil

172 | C A H A Y A I N J I L

kepemilikannya untuk dapat melakukan hal itu. Di jaman sekarang ini,

mutiara yang alami sangatlah mahal. Sekarang ini anda dapat saja

memperoleh mutiara tiruan maupun mutiara hasil budi daya. Mutiara

yang merupakan hasil budi daya juga mahal harganya. Mutiara yang

berukuran besar sekarang ini sangat jarang didapat. Mengapa mereka

sangat mahal? Bukan sekadar karena keindahannya, dan bukan

sekadar akibat bahaya yang mengancam para penyelamnya, melainkan

karena mutiara memang sangat langka. Kekudusan di jaman sekarang

ini juga sangat langka. Ada banyak anjing dan babi di jaman sekarang

ini, dan mutiara sangatlah langka. Kekudusan sangat jarang terlihat.

Dan setiap orang yang mencoba untuk hidup kudus sangat menyadari

betapa mahalnya kekudusan itu. Mahal bagi Yesus yang

mendapatkannya bagi kita. Mahal pula bagi kita yang menerimanya.

Dunia selalu mencoba untuk merampas kekudusan kita, merampok

kekudusan yang diberikan oleh Kristus di dalam hidup kita. Setan akan

terus berupaya untuk menarik kita kembali ke dalam dosa dengan

ancaman mau pun dengan tipuan.

Mutiara dan Barang yang Kudus Merujuk kepada Injil

Sekarang kita mulai memahami apa arti kekudusan dan mengapa

digambarkan dengan mutiara. Akan tetapi, apakah mutiara ini,

kekudusan ini berharga bagi anda? Seberapa berharga dia bagi anda?

Apakah ia menjadi berharga karena anda sudah memahami nilainya?

Apakah nilai yang anda pahami itu sebanding dengan apa yang dilihat

oleh si pedagang mutiara yang menjual segala miliknya untuk

memperoleh mutiara itu? Lalu mengapa banyak orang yang tidak

menyadari nilainya sedangkan pedagang ini dapat melihatnya?

Dapatkah anda mengetahui besarnya nilai mutiara itu? Dapatkah anda

memahami seberapa besar nilai injil? Mutiara mewakili barang yang

kudus, dan barang yang kudus mewakili injil, injil dari Allah, yang

diberikan kepada kita. Ia berasal dari Allah, dengan demikian ia adalah

kudus. Bagaimana kita dapat menyimpulkan bahwa mutiara ini

melambangkan injil dan kekudusan yang ditawarkan oleh Allah kepada

kita melalui injil itu? Jika anda memahami Perjanjian Baru, maka anda

akan dapat melihat alasannya. Dari segi tata bahasa, dari bahasa

sumbernya, yaitu bahasa Yunani, kata "kudus" dan "injil" masuk

kategori neuter (bukan maskulin mau pun feminin). Dengan demikian,

dapat dilakukan permainan kata-kata untuk membuat ungkapan

perlambangan. Berdasarkan alasan inilah mereka menggunakan kata

Page 181: Bmf 23 cahaya injil

173 | C A H A Y A I N J I L

"kudus" untuk melambangkan injil. Dan penjelasannya adalah karena

kita tidak akan dapat memiliki kekudusan tanpa melalui injil Kristus.

Tidak ada jalan lain. Jika kita memahami semua ini, maka keseluruhan

makna dari pengajaran Tuhan dapat menjadi sangat jelas bagi kita.

Jangan Memaksakan Injil terhadap Orang yang tidak dapat

Mengenali Nilainya

Apa makna dari ayat itu bagi kita? Maknanya adalah Tuhan Yesus

berkata bahwa kita tidak boleh membawa injil dan memberikannya

kepada orang yang bermegah atas aibnya seperti anjing. Jangan

memberikan mutiara injil yang berharga kepada orang yang mencintai

dosa seperti babi. Mengapa jangan? Karena mereka tidak menghargai

nilai injil. Mereka memandang injil sebagai kebodohan. Alkitab

memberitahu kita di dalam 1 Korintus 2:14 bahwa manusia duniawi

tidak menerima apa yang berasal dari Allah. Semua itu mereka anggap

sebagai kebodohan. Dan bukan saja mereka tidak menghargainya,

mereka malah berbalik dan menyerang anda yang mencoba untuk

menyelamatkan mereka. Bukan saja mereka tidak tertolong, mereka

malah menambah jumlah dosa mereka. Pertanyaannya sekarang

adalah bagaimana anda dapat mengenali bahwa seseorang itu

berwatak anjing atau babi? Tentu saja Tuhan Yesus tidak menyuruh

kita untuk mengabaikan mereka dalam pekabaran injil karena jika anda

tidak mengabarkan injil kepada mereka maka anda tidak akan tahu

apakah mereka mau menerima atau tidak. Injil harus dikabarkan

kepada setiap orang. Akan tetapi jika seseorang yang sudah

mendengar injil lalu menolaknya, Tuhan Yesus memerintahkan kita

untuk tidak ngotot memberitakan kepada orang ini. Jangan

melemparkan mutiara kepadanya.

Dengan demikian anda dapat melihat hubungan antara ayat ini dengan

ayat selanjutnya dalam pengajaran Tuhan Yesus, yang akan kita bahas

minggu depan. Di situ Tuhan Yesus berkata, "Mintalah, maka akan

diberikan kepadamu." Jika anda tidak meminta, maka anda tidak akan

menerima. Ini adalah prinsip dari Allah. Inilah sebabnya mengapa

Yakobus menulis dalam suratnya, "Kamu tidak memperoleh apa-apa,

karena kamu tidak meminta". Dan di sini kita melihat penerapan dari

prinsip Allah, Ia tidak pernah mengambil injil serta menjejalkannya ke

dalam kerongkongan kita, karena itu, Tuhan Yesus berkata, "Jangan

kamu lakukan hal itu. Aku tidak memberi kamu wewenang untuk

melakukan hal itu." Ia menunjukkan injil kepada anda. DisajikanNya

Page 182: Bmf 23 cahaya injil

174 | C A H A Y A I N J I L

injil di hadapan anda. Jika anda meminta, maka anda akan

memperoleh injil itu. Mengabarkan injil adalah seperti menampilkan

keselamatan di lemari pajangan, menampilkan mutiara untuk dilihat

oleh orang. Jika anda menghendakinya, maka anda harus masuk ke

dalam toko dan memintanya. Anda harus memperolehnya dengan iman

anda. Allah tidak akan melemparkan injil kepada anda. Jika seorang

pekerja Kristen bukan hanya mengambil, memamerkan dan, lebih dari

itu, melemparkan injil ke hadapan orang lain, maka ia sudah

menyalahgunakan injil. Bagaimana si pedagang menemukan mutiara

yang tak ternilai itu? Tentunya ia sudah pernah menyaksikan mutiara

itu di dalam suatu kesempatan. Jika ia tidak pernah melihatnya, maka

ia tidak akan mendapatkannya. Tidak disebutkan bahwa ia menggali

tanah untuk mendapatkannya. Mutiara itu terpajang di suatu tempat

yang sempat ia lalui, ia menatap mutiara tersebut dan berkata, "Wah,

mutiara ini sangat berharga." Lalu ia mengingininya, ia menawarnya. Ia

membayar harga untuk memperoleh mutiara itu.

Demikianlah, Tuhan Yesus memberi murid-muridNya suatu prinsip yang

sangat penting di dalam mengabarkan injil. Ayat ini kurang dipahami

oleh sangat banyak orang Kristen, akibatnya terjadi hal-hal yang

sangat merugikan injil. Terlalu sering terjadi di mana orang Kristen

mencoba untuk menjejalkan injil ke tenggorokan orang non-Kristen

yang sebenarnya tidak mau menerimanya. Apa akibatnya? Orang-

orang itu menjadi lebih sengit melawan injil. Berapa banyak dari antara

kita yang pernah bersekolah di lembaga pendidikan milik gereja? Saya

bersekolah di sebuah sekolah milik yayasan Katholik. Dan ketika saya

lulus dari sana, dapat dikatakan bahwa saya justru menjadi orang yang

sangat anti Kekristenan. Sekolah itu terus saja menjejalkan

Kekristenan ke diri saya. Selama bertahun-tahun sesudah itu, saya

malah tidak ingin lagi mendengar sedikitpun tentang Kekristenan. Saya

jemu mendengar hal-hal keagamaan. Mengapa? Karena mereka

berusaha untuk menjejalkan agama mereka ke dalam diri saya. Anda

lihat, hal ini seharusnya tidak kita lakukan. Beritakanlah firman dengan

ucapan dan kehidupan anda. Yang lebih penting adalah dengan

kehidupan anda ketimbang dengan mulut anda. Tampilkanlah

kekudusan Allah di dalam hidup anda. Anda adalah lemari pajangan

bagi mutiara injil. Atau dengan kata lain, sebagaimana yang diucapkan

oleh Paulus, anda adalah surat berisi injil yang membawa firman

kepada setiap orang untuk dibaca, firman hidup. Dengan demikian

Page 183: Bmf 23 cahaya injil

175 | C A H A Y A I N J I L

setiap orang dapat melihat injil dan bagi yang menghendakinya, yang

merindukan kekudusan, mengetahui nilai mutiara ini, mereka dapat

datang kepada anda dan berkata, "Apa yang harus saya lakukan untuk

dapat memiliki hal yang sama?"

Jadi apapun yang anda lakukan, saudara-saudara, ingatlah akan prinsip

ini. Jangan menjejalkan injil ke dalam kerongkongan orang lain. Injil

sangat berharga. Jika anda melemparkannya kepada sembarang orang,

maka mereka akan memandangnya tidak berharga. Anda sedang

membuangnya ke sembarang arah. Di dalam gereja kami, sebagai

contoh, kami tidak memberikan Alkitab sebagai hadiah, bahkan kepada

mereka yang dibaptis. Watak manusia memang aneh, apa yang mereka

dapatkan dengan mudah, akan mereka anggap tidak berharga. Apapun

yang anda sebarkan kepada mereka, maka mereka akan berpikir,

"Saya tidak harus berkorban untuk mendapatkan ini. barang ini tidak

berharga." Jika anda memberikan Alkitab kepada seorang non-Kristen,

ini bisa saja merupakan hal yang menyenangkan baginya. Memberi

kutipan-kutipan ayat Alkitab juga bisa menjadi hal yang baik. Akan

tetapi, apapun yang anda lakukan, janganlah memberi gratis tanpa

sebab. Jika ia sangat menginginkan sebuah Alkitab untuk dirinya, anda

dapat saja membelikan sebuah untuknya. Akan tetapi hal terbaik yang

mestinya anda lakukan adalah membiarkannya untuk membeli sendiri

sebuah Alkitab baginya, dan itu akan menjadi barang yang sangat

berharga bagi dia. "Harga buku ini cukup mahal." Jadi ketika ada orang

yang berlaku sembarangan terhadap Alkitab, ia akan berkata, "Hati-

hati. Itu bukan barang gratisan." Watak manusia memang sangat aneh.

Bukannya saya hendak mengatakan bahwa semua orang seperti itu,

akan tetapi sebagian besar seperti itu.

Berpaling dari mereka yang Menolak Injil adalah Tindakan yang

Sesuai dengan Hikmat Allah

Sekarang kita akan menyimpulkan dengan menanyakan sebuah

pertanyaan: Apakah prinsip ini benar, yaitu bahwa Allah berpaling dari

mereka yang menolak injil? Saya akan menunjukkan kepada anda

bahwa ini adalah prinsip yang sangat mendasar dalam Alkitab. Ketika

Paulus mengabarkan injil kepada orang-orang Yahudi dan mereka

menolaknya, apa yang diucapkan oleh Paulus di dalam Kisah 13:46-51?

Ia berkata kepada mereka, "Memang kepada kamulah firman Allah

harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan

menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal.

Page 184: Bmf 23 cahaya injil

176 | C A H A Y A I N J I L

Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain." Anda lihat, apa

yang dilakukan oleh Paulus? Mereka tidak mau mendengarkan injil,

apakah Paulus berkata, "Aku akan mengabarkan injil, dan kamu harus

duduk dan mendengarkannya"? Tidak, Paulus tidak melakukan hal itu.

Ia berkata, "Aku akan berpaling darimu." Dan tentang tindakannya

mengebaskan debu, itu memang merupakan hal yang diajarkan oleh

Tuhan Yesus. Ia berkata bahwa jika anda mengabarkan injil di suatu

tempat dan mereka menolak anda, maka anda harus pergi dari sana.

Pergi dan mengebaskan debu dari kaki anda sebagai suatu kesaksian

bagi mereka. Kesaksian apa? Kesaksian bahwa mulai saat itu, anda

tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan mereka, bahkan debu dari

desa atau kota mereka pun tidak anda sentuh lagi. Sangat keras,

bukankah demikian? Jadi ingatlah akan kemurahan Allah di satu sisi,

dan di sisi yang lain, kekerasanNya terhadap mereka yang bersikap

menolak. Akan tetapi, makna utama dari ayat ini bagi kita adalah:

Mereka yang menolak injil sepenuhnya akan berakhir di dalam

kemusnahan sepenuhnya.

Tapi perhatikanlah mereka yang menerima sebagian saja, yang

menerima secara terbatas, tidakkah mereka juga terputus dari harta

tak ternilai yaitu injil Allah? Itu sebabnya mengapa sebagian orang

menjalani kehidupan Kekristenan yang miskin secara rohani. Di dalam

kerajaan Allah, akan ada orang Kristen yang sangat kaya dan yang

sangat miskin. Akan ada orang Kristen yang memiliki setumpuk

mutiara di dalam kerajaan Allah. Dan akan ada juga orang Kristen yang

sekadar selamat masuk ke dalam kerajaan tanpa memperoleh apapun

kecuali tubuhnya sendiri. Inilah gambaran yang diberikan oleh Paulus di

dalam 1 Korintus 3, "Mereka selamat, tetapi seperti keluar dari api."

Seperti orang yang selamat dari kebakaran. Mereka lolos tetapi tidak

memiliki apa-apa lagi. Jika anda masuk ke dalam kerajaan Allah nanti,

saudara-saudara, akan seperti apa keadaan anda nanti? Apakah anda

akan menjadi orang Kristen yang tidak memiliki apa-apa lagi atau

menjadi salah satu dari antara mereka yang memiliki kekayaan rohani

yang besar?

Di dalam kerajaan Allah, saudaraku, akan ada berbagai macam orang

Kristen di sana, mulai dari yang paling miskin sampai yang paling kaya.

Jika anda menimbun harta di bumi, apa yang akan anda dapatkan di

dalam kerajaan? Jika anda membiarkan watak anjing dan babi

mengendalikan atau mendominasi kehidupan Kekristenan anda, maka

Page 185: Bmf 23 cahaya injil

177 | C A H A Y A I N J I L

anda akan menjadi warga melarat dalam kerajaan. Anda menjadi

gembel di dalam kehidupan sekarang dan nanti. Akan tetapi jika anda

adalah orang yang mencintai kekudusan dan mampu mengenali nilai

mutiara itu, anda akan menjadi orang Kristen dengan kehidupan yang

berkelimpahan, kehidupan rohani yang kaya sekarang ini dan di dalam

kerajaan Allah nanti. Itulah hikmat! Sudahkah anda mengumpulkan

harta di surga? Apa gunanya memiliki kekayaan yang melimpah di

bumi kalau pada saat anda mati nanti tidak ada satu sen pun yang

dapat anda bawa ke sana. Anda harus meninggalkan semuanya itu,

sobat. Dan pada hari itu anda akan menyadari sepenuhnya bahwa

harta di surga sajalah yang masuk hitungan.

Jadi, saudara-saudaraku, kita semua memiliki watak anjing dan babi

secara alami. Dan karena itu, kita tidak boleh menyombongkan diri di

hadapan para pendosa. Setiap kali anda melihat seorang pendosa,

ingatlah bahwa anda juga seorang pendosa. Saya pun seorang pendosa

yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Tanpa kasih karunia

Allah, maka saya akan sama persis dengan anjing dan babi. Tidak ada

satu alasan pun yang dapat saya gunakan untuk bermegah di hadapan

orang lain atau mahluk lain. Ketika saya melihat ada orang yang

bermegah karena dosa-dosanya, hati saya menjadi sedih akan keadaan

orang itu. Saya tidak menganggap diri saya lebih baik dan berbangga

di atas orang tersebut. Alkitab memerintahkan saya untuk berpaling

dari mereka, jika mereka menolak injil, dan itulah yang saya lakukan

dengan sedih hati.

Mungkin dengan berpalingnya saya justru membuat mereka malah

datang kepada Kristus. Jadi jangan menganggap diri anda lebih bijak

ketimbang Tuhan Yesus. Jangan berpikir bahwa anda lebih tahu

bagaimana mengatasi situasi ketimbang Tuhan Yesus. Jangan berpikir

bahwa anda lebih baik ketimbang Tuhan Yesus. Ketika seseorang

menolak berita injil, walaupun sedih, anda harus dengan tegas

berpaling darinya. Kenyataan bahwa anda telah berpaling darinya

mungkin merupakan kesempatan terakhir baginya untuk bertobat

karena tindakan kita mungkin saja mendadak menyadarkan dia dan ia

akan berpikir, "Mungkin memang hal itu yang saya butuhkan."

Seringkali sesuatu yang sudah ditawarkan dan tidak ditawarkan

kembali, tiba-tiba menjadi sangat berharga. Pelajarilah hal ini dari

pengalaman menangani anak-anak. Ketika anda memberikan makanan

kepadanya, "Ini enak, ayo dimakan! Ayo ditelan." Semakin dirayu,

Page 186: Bmf 23 cahaya injil

178 | C A H A Y A I N J I L

mereka semakin menolak. Lalu anda berkata, "Kalau tidak mau, saya

simpan saja." Dan mendadak ia berseru, "Saya mau! Jangan

disimpan!" Jadi jangan mengira bahwa anda lebih pandai atau lebih

baik daripada Yesus. Ini memang satu kesalahan besar yang banyak

dilakukan oleh orang Kristen. Saya sudah sering melihat orang yang

berpaling dan bertobat, yang pada awalnya tidak mau mendengarkan

injil. Tetapi ketika saya berhenti membicarakan injil dengan mereka,

mereka malah mulai mencari tahu lebih banyak lagi. Marilah kita hidup

di dalam hikmat Allah.

Sekarang anda dapat melihat hal yang tampaknya seperti sebuah

pernyataan yang sederhana dari Tuhan Yesus, ternyata mengandung

kekayaan makna sedalam itu. Kekayaan makna yang menjelaskan

bagaimana kita dapat bertumbuh di dalam kehidupan Kristen kita jika

kita sudah menyingkirkan watak anjing dan babi di dalam diri kita. Dan

selanjutnya kita dapat memperoleh mutiara yang berharga itu. Dan kita

juga mendapat pelajaran bagaimana membagikan mutiara kehidupan

ini kepada orang lain. Biarkan hati anda terbuka untuk diselidiki oleh

Allah untuk melihat apakah kita sudah diubahkan sepenuhnya, apakah

kita sudah semakin dekat dan mendekat lagi kepada Allah setiap hari di

dalam kekudusan.

Perumpamaan tentang Domba yang Hilang

- Siapakah Sesungguhnya Domba yang Hilang itu?

Lukas 15:1-7 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal

Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan tentang firman di Lukas

15:1-7, suatu perumpamaan yang sangat terkenal, yaitu

perumpamaan tentang domba yang hilang. Ayat-ayat yang sejajar

dengan bagian ini ada di Matius 18:10-14. Isi dari Lukas 15:1-7 adalah

sebagai berikut:

Page 187: Bmf 23 cahaya injil

179 | C A H A Y A I N J I L

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada

Yesus untuk mendengarkan dia. Maka bersungut-sungutlah orang-

orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang

berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."

Lalu ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Siapakah di

antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia

kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan

puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu

sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia

meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di

rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta

berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku,

sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga

karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita

karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan

pertobatan."

Siapakah orang-orang berdosa menurut Perjanjian Lama?

Ini adalah salah satu perumpamaan yang indah yang disampaikan oleh

Yesus di mana "para pemungut cukai dan orang-orang berdosa ...

datang kepada Yesus untuk mendengarkan dia." Dan poin pertama

yang ingin saya sampaikan adalah, siapa itu para pemungut cukai dan

orang-orang berdosa? Para pemungut cukai adalah orang-orang yang

bekerja untuk pemerintahan Romawi, mereka mengumpulkan pajak

dari masyarakat Yahudi yang berada di bawah kekuasaan Roma pada

saat itu. Seringkali mereka dipandang sebagai pengkhianat bangsa dan

sebab itu mereka dibenci oleh masyarakat Yahudi. Mereka dikucilkan

oleh orang banyak.

Dan siapa itu orang-orang berdosa? Sangatlah penting untuk dipahami

bahwa istilah 'orang berdosa' menurut Alkitab tidak hanya menunjuk

kepada para pezinah, pembunuh dan yang sejenisnya. Sebenarnya,

istilah 'orang berdosa' di masa Perjanjian Lama mencakup kalangan

yang lebih luas lagi. Sebagai contoh, para penggembala dipandang

sebagai orang berdosa, demikian juga dengan pengendara keledai.

Pada zaman itu tidak ada truk ataupun mobil angkutan umum untuk

Page 188: Bmf 23 cahaya injil

180 | C A H A Y A I N J I L

mengangkut barang-barang, dan para pengendara keledai menjual jasa

pengangkutan barang buat penduduk. Para penyamak kulit binatang

juga disebut orang berdosa, orang-orang yang najis. Jadi, kita perlu

memahami bahwa istilah 'orang-orang berdosa' di dalam Alkitab

mencakup makna yang sangat luas.

Mengapa orang-orang itu disebut berdosa? Karena mereka

menjalankan usaha yang biasanya dilakukan secara tidak jujur. Para

gembala dipandang sebagai orang berdosa karena kadang-kadang

mereka membawa dombanya merumput di tanah milik orang lain tanpa

minta ijin. Mereka juga dituduh sering berlaku tidak jujur. Jadi

masyarakat memandang mereka, secara pukul rata, sebagai orang-

orang berdosa, anggapan ini diberlakukan terhadap semua gembala.

Alasan lain lagi yang membuat mereka dipandang sebagai orang

berdosa adalah karena mereka sering berhubungan dengan orang

asing, orang-orang yang bukan Yahudi. Seorang pedagang yang sering

berhubungan dengan orang asing juga akan dipandang sebagai orang

berdosa, sebagai orang yang najis. Ada pemisahan yang tegas antara

orang Yahudi dengan orang asing di dalam hukum agama Yahudi.

Yesus mengidentifikasikan dirinya dengan Orang-orang berdosa

Kita harus paham akan masalah ini karena Yesus bercerita tentang

seorang gembala di dalam perumpamaan ini, seorang yang berdosa

menurut Mishnah, hukum agama Yahudi. Jadi orang-orang Farisi yang

memandang dirinya sebagai yang 'paling suci' menganggap remeh para

gembala, penyamak kulit, pengendara keledai, pedagang kaki lima,

pedagang besar dan pemungut cukai. Semua kelompok itu dipandang

sebagai orang-orang yang najis, orang-orang berdosa. Di kalangan

masyarakat mereka tergolong kelas bawah, kelas pinggiran. Ini

sebabnya mengapa Yesus memakai gambaran tentang seorang

gembala di dalam perumpamaan kali ini.

Seorang gembala adalah pekerjaan yang sangat penting di dalam

Perjanjian Lama, Allah sendiri digambarkan sebagai gembala: Tuhan

(Yahweh) adalah gembalaku(Maz.23). Namun, sejalan dengan waktu,

orang-orang Farisi dan para ahli kitab, para 'cendekiawan Alkitab' mulai

menyusun berbagai macam peraturan dan pengaturan dan tradisi

manusia sendiri, dan segera mencap sebagian anggota masyarakat,

sampai para gembala, sebagai orang-orang berdosa. Di antara yang

Page 189: Bmf 23 cahaya injil

181 | C A H A Y A I N J I L

terkena cap tersebut, tentu saja, adalah para pemungut cukai, karena

mereka bekerjasama dengan pemerintah Romawi, dan mereka

dianggap sebagai pengkhianat. Demikianlah, Yesus menggambarkan

dirinya sebagai seorang gembala.

Perhatikan Lukas 15:2, orang-orang Farisi bersungut-sungut kepada

Yesus yang, sebagai rabi, pengajar Firman Allah, bergaul dengan

kelompok orang-orang pinggiran, kelas bawah, orang-orang yang najis.

Mereka beranggapan bahwa Yesus, sebagai seorang pengajar Alkitab

yang mesti menghargai kehormatannya, seharusnya tidak bergaul

dengan mereka. Jadi tindakan Yesus di dalam penilaian mereka

menunjukkan bahwa dia tidak menghargai kedudukannya sebagai

pengajar Alkitab, serta tidak menghargai tradisi orang-orang Farisi

serta ahli kitab. Mengapa mereka berpikir seperti itu? Orang-orang

Yahudi beranggapan bahwa untuk menjaga kemurnian mereka,

seseorang tidak boleh bergaul dengan orang-orang berdosa. Ia harus

menjaga jarak dari mereka agar tidak tercemar. Akan tetapi Yesus

tidak takut tercemar. Mengapa Yesus tidak takut tercemar? Karena

kekudusannya tidak akan dapat dicemari. Jika Anda membaca Injil,

Anda akan melihat Yesus adalah Pribadi yang sangat mudah didekati

dan setiap orang Kristen seharusnya berlaku seperti ini. Yesus tidak

pernah tinggi hati. Ia tidak memilih hanya mau berhubungan dengan

orang-orang kelas atas saja. Kenyataannya, Anda justru dapat melihat

bahwa Yesus selalu mengecam orang-orang kalangan atas. Ia adalah

seorang yang sangat luwes dan mampu bercampur dengan masyarakat

bawah, apa yang disebut kaum marhean (proletariat) sekarang ini:

para pekerja kasar, golongan rendahan. Yesus mengasihi orang-orang

ini jadi ia bertindak menjangkau mereka.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, setiap kali Yesus

berurusan dengan orang-orang terpelajar, dengan masyarakat kelas

atas, Anda akan melihat perlakuannya yang cenderung keras terhadap

mereka. Sebagai contoh, ketika Nikodemus, seorang pemimpin Yahudi

yang berkedudukan sangat tinggi, pejabat penting negara, datang

menemuinya, Yesus tidak menyambut dengan pesta yang meriah,

malahan dia tidak memberi muka kepada Nikodemus. Kepada orang-

orang seperti Nikodemus, pemimpin penting di antara orang-orang

Farisi itulah Yesus dengan nada yang tajam berkata, "Engkau adalah

pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?" Dia sangat

tegas menghadapi mereka. Namun dia tidak akan mematahkan "buluh

Page 190: Bmf 23 cahaya injil

182 | C A H A Y A I N J I L

yang terkulai," kaum pinggiran. Ia tidak memadamkan sumbu yang

pudar nyalanya karena kekurangan minyak, ia lemah. Ia berlaku

sangat lembut kepada orang-orang yang terkulai dan lemah. Apakah

kita memiliki hati seperti Yesus? Ia tidak pernah takut untuk bercampur

dengan orang-orang dunia karena dia tidak takut tercemar.

Pernah, di Inggris, saya mengerahkan segenap keberanian saya untuk

mengunjungi sebuah pub [public house, tempat orang Inggris

berkumpul untuk santai dan mencicipi minuman keras]. Pub adalah

tempat orang minum-minum, tempat berkumpulnya 'orang-orang

berdosa'. Tempat mereka saling bertemu. Saya masuk dan memesan

minuman, hanya minuman ringan. Minuman ringan juga tersedia di

sana. Saat itu saya masih ingat saya bertanya-tanya apakah saya akan

tercemar atau tidak dengan masuk ke dalam pub! Saya khawatir apa

penilaian orang-orang nanti jika tahu bahwa saya sebagai seorang

Kristen malah mengunjungi pub. Kemudian saya merasa mendapat

teguran yang sangat keras karena sikap hati semacam ini. Saya

berpikir bahwa kita orang Kristen sudah menjadi sama seperti orang

Farisi dan ahli-ahli Taurat. Kita sudah menganggap bahwa orang yang

pergi ke pub adalah orang-orang berdosa dan secara moral merupakan

orang kelas rendah, dengan demikian kita menjauhi orang-orang

seperti itu karena jika tidak kita akan tercemar. Kekudusan macam apa

yang kita miliki? Apakah itu termasuk jenis yang sangat mudah

dicemari? Sangat mudah dinodai?

Kekudusan Yesus Mencari dan Mengubah Orang-orang Berdosa

Tidak. Saya melihat bahwa kekudusan milik Yesus tidak akan tercemar.

Kenyataannya, kekudusan itu membuat setiap orang yang

menyentuhnya menjadi kudus. Dan ketika saya merenung tentang

kekudusan yang berkuasa untuk menaklukkan ini, pikiran saya kembali

kepada satu-satunya benda di dalam Perjanjian Lama yang

menguduskan setiap benda dan setiap orang yang menyentuhnya.

Tahukah Anda apa benda itu? Itulah mezbah persembahan tempat

kurban bakaran dipersembahkan kepada Allah. Setiap orang yang

menyentuh mezbah persembahan menjadi kudus. Dengan kata lain,

Anda tidak akan dapat mencemari mezbah persembahan dengan

menyentuhnya. Sebaliknya, justru mezbah itu menjadikan Anda kudus

sekalipun Anda dalam keadaan cemar. Sebagai contoh, kita membaca

tentang mezbah yang kudus ini di dalam Keluaran 29:37.

Page 191: Bmf 23 cahaya injil

183 | C A H A Y A I N J I L

Kenyataannya, setiap peralatan yang dipakai di mezbah itu akan

menjadikan Anda kudus jika Anda menyentuhnya. Di Keluaran 30:29,

bahkan persembahan yang ditaruh di atas mezbah itu akan menjadikan

Anda kudus jika Anda bersentuhan dengannya. Segala sesuatu yang

berkaitan dengan mezbah tersebut akan menguduskan barangsiapa

yang menyentuhnya.

Dan di dalam Perjanjian Baru, saya menemukan bahwa Yesus adalah

perwujudan dari itu semua. Ia adalah Mezbah dan dia juga adalah

Kurban itu. Setiap orang yang menyentuhnya akan menjadi kudus.

Anda tidak akan dapat mencemari Yesus jika menyentuhnya. Ia akan

membuat Anda menjadi kudus. Itu sebabnya dia bergerak di antara

orang-orang berdosa, dia mengubah mereka menjadi orang-orang

kudus. Mereka tidak dapat membuatnya menjadi seorang berdosa, ia

justru menjadikan mereka kudus karena ia sendiri adalah Kurban

persembahan itu.

Kekudusan macam apa yang Anda miliki? Jika Anda, sebagai seorang

Kristen, telah menjadi kurban persembahan yang hidup bagi Allah

(Roma 12:1-2), maka Anda tidak akan tercemar oleh dosa-dosa orang

lain pada saat berhubungan dengan mereka. Anda seharusnya dapat

menjadikan mereka kudus dengan kuasa Allah yang bekerja melalui

Anda. Orang-orang Kristen tidak perlu bersembunyi. Sayang sekali,

orang-orang Kristen sedemikian lemah, penakut dan cenderung

menutup diri. Orang Kristen yang lemah dan cenderung menutup diri

tidak akan pernah menjadi persembahan yang tercurah bagi Allah.

Orang Kristen yang sudah menjadi persembahan bagi Allah tidak

pernah menutup diri. Ia tidak pernah takut untuk berhubungan dengan

orang dunia dan tidak takut akan kehilangan imannya, ia tidak takut

akan pencemaran. Kekudusan macam apa yang Anda miliki? Jika yang

Anda miliki adalah kekudusan mezbah persembahan karena Anda

sudah menjadi persembahan di atas mezbah Allah, maka Anda akan

menjadikan orang lain kudus. Saya memohon kepada Allah, kiranya

kita, sebagai jemaat, menjadi orang-orang Kristen yang akan

menjadikan orang lain kudus, yang tidak takut untuk berhubungan

dengan orang-orang berdosa, dengan orang-orang non-Kristen.

Mengapa kita harus takut berhubungan dengan mereka? Apakah Anda

mengira bahwa kuasa mereka lebih besar dari pada kuasa yang ada di

dalam diri Anda? Kekristenan macam apa yang kita miliki? Jika kuasa

Allah ada di dalam diri kita, Roh Kudus ada di dalam diri kita, dan kita

Page 192: Bmf 23 cahaya injil

184 | C A H A Y A I N J I L

adalah persembahan yang hidup, bagaimana mungkin kita bisa

dicemari oleh orang-orang non-Kristen? Merekalah yang seharusnya

terpengaruh dan diubah, kecuali jika kita memandang bahwa kuasa

mereka lebih besar.

Ambillah sebagai contoh Yesus dan perempuan yang menderita

pendarahan di Markus 5:25-34. Menurut hukum agama Yahudi,

perempuan ini najis dan setiap orang yang bersentuhan dengannya

akan menjadi najis. Juga, jika dia duduk di sebuah kursi, maka kursi itu

menjadi najis, dan setiap orang yang duduk di kursi itu sesudah dia

akan menjadi najis juga. Betapa rumitnya keadaan ini. Itulah

'kenajisan yang penuh kuasa'. Ia menjadikan segalanya najis. Jadi di

bawah hukum agama Yahudi, perempuan ini akan membuat Yesus

menjadi najis jika ia menyentuh Yesus. Tetapi tidak, hal itu tidak

terjadi. Yang terjadi malah hal yang sebaliknya. Ketika dia menyentuh

Yesus, ia menjadi tahir karena kuasa dari Yesus keluar dan

mentahirkan dia. Ingatkah Anda akan apa yang diucapkan Yesus, "Ada

kuasa yang keluar dariku. Siapa yang telah menjamah aku?" Dan para

murid menjawab, "Apa maksudmu bertanya seperti itu? Semua orang

menyentuh engkau. Semua orang di sini berdesak-desakan di

sekitarmu." Dan Yesus berkata, "Aku tidak berbicara tentang masalah

itu. Ada orang yang telah menyalurkan kuasa dariku." Lalu perempuan

itu mengaku, "Akulah orang yang menjamah engkau dan mendapat

kesembuhan." Kekudusan Yesus adalah 'kekudusan yang penuh kuasa'.

Kekudusan yang menguduskan orang lain. Kekudusan yang memberi

perubahan. Seperti itukah kekudusan Anda?

Saya mendapati betapa banyak orang-orang Kristen yang begitu takut.

Jika ada teman yang mengundang Anda ke pesta sherry[semacam

minuman anggur yang manis], Anda lalu merasa, "Ah, jika saya ke

sana, saya akan menjadi seorang yang berdosa. Saya akan

terkontaminasi. Dan saya tidak boleh pergi ke tempat itu maupun

tempat ini." Kekudusan macam apakah yang Anda miliki? Seharusnya

Anda memiliki kekudusan yang mampu mentransformasi setiap orang

yang datang berhubungan dengan Anda, sehingga mereka akan

berkata, "Ada sesuatu dengan orang ini." Saya berdoa agar Allah

mengubah kita semua sehingga kita paham bagaimana menjadi

persembahan yang hidup. Itu sebabnya saya terus menerus berbicara

tentang komitmen total karena itulah arti persembahan. Jika Anda

sudah mempersembahkan diri Anda sepenuhnya kepada Allah, maka

Page 193: Bmf 23 cahaya injil

185 | C A H A Y A I N J I L

Anda akan menjadi persembahan yang hidup. Lalu Anda akan memiliki

kekudusan yang mengatasi kenajisan.

Saya tidak takut untuk pergi ke pub, atau ke mana pun, karena saya

tahu bahwa kuasa Allah yang ada di dalam saya, Roh Kudus, akan

mengatasi segala kenajisan di sekitar saya. Dan bagaimanapun juga,

sudah lupakah kita bahwa kita sebelumnya juga adalah orang-orang

berdosa? Sudah lupakah kita bahwa kita sendiri tidak lebih baik dari

pada mereka? Kita harus camkan bahwa kekudusan tidak takut untuk

menjangkau orang-orang berdosa, tidak meremehkan orang lain

karena mereka belum percaya. Sangatlah memalukan jika kita

meremehkan orang-orang non-Kristen! Satu hal yang tidak dapat saya

toleransi dari Plymouth Brethern (sebuah aliran di Inggris yang

didirikan sekitar 1830an) adalah rasa superioritas mereka, semua yang

lain adalah orang-orang najis dan hanya mereka yang bersih. Mereka

tidak boleh bersentuhan dengan orang lain karena orang-orang itu

akan menajiskan mereka. Nah, jika orang lain itu najis, maka

sebetulnya mereka justru harus mentahirkan orang-orang itu. Itulah

pekerjaan orang Kristen karena ia juga dulunya adalah orang najis

akan tetapi sudah ditahirkan. Ia harus menyalurkan kekudusan yang

mentahirkan itu kepada orang lain. Itulah kehidupan seorang Kristen.

Kehidupan Kristen bukanlah kehidupan yang dengan gemetar

ketakutan bersembunyi di belakang tembok pelindung diri, harus

menyembunyikan diri, namun sebaliknya, orang Kristen seharusnya

menjangkau keluar, menaklukkan dan mentransformasi segala sesuatu

yang datang berhubungan dengannya.

Dan di dalam ayat-ayat kali ini, orang-orang Farisi tersebut sangat

mirip dengan orang-orang Kristen di zaman sekarang. Kita memandang

orang lain sebagai pendosa dan memutuskan untuk tidak berurusan

dengan mereka. Kita tidak mau berbicara dengan seorang perokok;

dengan para peminum; dengan orang yang gemar menonton film

duniawi; dan juga dengan orang-orang yang gemar membaca tabloid

pada Hari Minggu karena mereka adalah orang-orang berdosa. Karena

seluruh dunia ini penuh dengan orang-orang berdosa, lalu kita mau ke

mana? Saya rasa mungkin kita perlu mendaftarkan diri dalam

penerbangan ke bulan dan membangun pemukiman di sana! Akan

tetapi, kita ditempatkan di bumi ini untuk menjangkau orang-orang

berdosa dengan kekudusan yang berisi kuasa untuk

Page 194: Bmf 23 cahaya injil

186 | C A H A Y A I N J I L

mentransformasikan, untuk merangkul dan memimpin mereka pada

kebenaran di dalam Kristus Yesus. Itulah kehidupan Kristen.

Allah tidak hanya berdiam di surga sana dan berkata, "Orang-orang ini

penuh dengan dosa dan Aku kudus, Aku tidak sudi berurusan dengan

mereka." Allah datang ke bumi dan berkemah di antara umatnya di

dalam diri Yesus. Allah melalui Yesus mau menjangkau orang-orang

seperti Anda dan saya - orang-orang yang diremukkan oleh dosa, yang

seharusnya tidak tertolong lagi. Dan Ia mengangkat kita keluar dari

lumpur dosa itu.

Ketika Tuhan mengangkat saya, keadaan saya secara harfiah memang

sudah hampir berada di jurang yang dalam. Sungguh luar biasa kasih

karunia-Nya! Keadaan yang saya alami sangatlah menyedihkan saat

itu. Saya jatuh dari posisi yang sangat tinggi menjunam menjadi orang

yang tenggelam dalam jurang kemiskinan. Saya kehilangan segala-

galanya di masa pemerintahan kaum komunis. Saya sudah merasakan

sendiri seperti apa hidup sebagai gelandangan. Saya tidak pernah lagi

memandang rendah orang-orang miskin karena saya sendiri sudah

pernah mengalami hidup seperti mereka. Kemudian, ketika saya

sedang tertidur di antara sepeda-sepeda di sebuah gudang, Allah

merentangkan tangannya dan membawa saya mendekat pada-Nya.

Saya tidak terlalu kotor, tidak terlalu rendah bagi Dia bahkan pada

waktu itu. Kita layak bersyukur pada Allah karena Ia melalui Yesus

adalah Gembala yang berkeliling mencari domba yang sesat, seperti

yang diceritakan dalam perumpamaan ini.

Kehidupan Gembala di zaman Yesus

Saya akan menggambarkan tentang seperti apa keadaan di zaman

Yesus itu. Mulai dari ayat ke-4 dan seterusnya, Yesus menceritakan

kepada kita tentang seorang gembala yang memiliki kawanan domba

sebanyak 100 ekor, jumlah yang menunjukkan kemakmuran tingkat

menengah menurut ukuran di Palestina zaman itu. Yang tergolong

miskin memiliki antara 20 sampai 30 ekor, sedangkan yang kaya bisa

memiliki antara 200 sampai 300 ekor domba. Menurut tradisi Yahudi di

dalam Talmud, seseorang yang memiliki kawanan domba sebanyak 300

ekor dianggap sudah sangat kaya. Gembala yang diceritakan oleh

Yesus ini memiliki 100 ekor domba, itu berarti ia masih dapat memberi

perhatian kepada setiap dombanya satu per satu. Dengan demikian

Page 195: Bmf 23 cahaya injil

187 | C A H A Y A I N J I L

maka ia masih dapat menggembalai sendiri domba-dombanya tanpa

harus mencari pekerja upahan.

Di dalam ayat 4, kata yang diterjemahkan dengan 'padang gurun'

bukanlah padang pasir karena domba-domba tentunya tidak merumput

di padang pasir. "Padang gurun" dalam ayat ini menunjuk kepada

daerah di luar pemukiman penduduk, daerah merumput di sekitar

pemukiman yang tidak didiami. Biasanya daerah itu berupa perbukitan

di wilayah Yudea, di daerah di sekitar Yerusalem dan Bethlehem. Jika

Anda pernah mengunjungi daerah tersebut, atau pernah melihatnya di

dalam peta, Anda akan mendapatkan bahwa daerah-daerah tersebut

biasanya terdiri dari bukit-bukit dan banyak bebatuan. Secara

sederhana, dapat kita katakan bahwa 'padang gurun' yang dimaksud

dalam ayat ini adalah daerah bukit yang berbatu-batu, yang tidak bisa

dipakai untuk bercocok-tanam karena tanahnya dangkal. Akan tetapi

rerumputan yang terdapat di sana sangat cocok bagi domba-domba.

Jadi kata 'padang gurun' ini menunjuk kepada daerah perbukitan yang

berbatu-batu dan bukannya padang pasir. Sebagai orang Kristen yang

masih baru, saya tidak pernah diberitahu tentang hal ini, lalu saya

sering bertanya-tanya, apa yang dikerjakan oleh domba-domba itu di

padang pasir? Bagaimana cara memberi makan domba di padang

pasir?

Dan karena kawanan domba itu dilepas berkeliaran sambil merumput di

daerah perbukitan, sangat besar peluang seekor domba untuk bergerak

menjauh dari kawanannya. Jadi seorang gembala harus menghitung

domba-dombanya setiap hari untuk memastikan bahwa semuanya

sudah terkumpul. Seratus ekor domba memang merupakan jumlah

yang cukup banyak, akan tetapi masih bisa ditangani sendirian. Akan

tetapi Anda tidak akan dapat memastikan jumlahnya jika hanya melihat

dengan sekilas saja. Anda harus menghitung mereka satu per satu.

Biasanya, penghitungan dilakukan pada malam hari, ketika domba-

domba itu sudah dimasukkan ke dalam kandang sementara.

Apa itu kandang sementara? Kandang tersebut terbuat secara

sederhana dari batu-batu yang ditumpuk memagari sebuah tempat.

Para gembala memasukkan domba-dombanya ke tempat tersebut

setiap malam. Batu-batu sangat mudah didapatkan di Yudea, jadi para

gembala dapat membangun kandang sementara di sembarang lokasi.

Dalam waktu singkat tumpukan batu-batu itu sudah siap untuk

Page 196: Bmf 23 cahaya injil

188 | C A H A Y A I N J I L

melindungi domba-domba yang akan ditempatkan di sana. Dengan

cara ini, si gembala bisa tidur dengan tenang, domba-dombanya tidak

akan berkeliaran selama ia tidur, dan jika ia bangun keesokan harinya,

ia tidak bangun sendirian tanpa domba di sana. Keuntungan lainnya

adalah dalam hal melindungi domba-domba dari serangan serigala.

Memang tidak banyak serigala di Yudea, akan tetapi sewaktu-waktu

bisa saja sekawanan serigala muncul dan mengincar domba-domba

tersebut. Jadi, para gembala juga harus berjaga-jaga dari kemungkinan

ancaman serigala. Pada malam hari, si gembala akan memasukkan

domba-dombanya ke dalam kandang sementara, dan saat itu ia akan

menghitung jumlah dombanya untuk memastikan bahwa semuanya

sudah terkumpul.

Ada seekor Domba yang Hilang!

Pada malam itu, ketika si gembala itu menghitung jumlah dombanya

sampai yang ke-99, ia mendapati ada satu yang hilang. Ke mana

domba yang ke seratus? Apa yang harus ia lakukan? Ia harus

meninggalkan domba-domba yang lain, mungkin ia segera mengambil

beberapa buah batu dan menumpuknya sehingga menutup jalan keluar

dari kandang sementara itu. Dengan demikian domba-domba yang

sudah terkumpul tidak dapat berkeliaran sementara ditinggalkan, lalu

ia pergi mencari domba yang hilang itu. Ini adalah kejadian yang sudah

biasa di kalangan penggembala. Peristiwa yang dimengerti oleh setiap

orang Yahudi karena begitu banyaknya jumlah domba dan

penggembala di negeri itu. Setiap orang di sana tahu cara kerja seperti

ini.

Saya rasa ada banyak di antara Anda yang pernah mendengar tentang

dokumen-dokumen dari Qumran atau yang disebut sebagai Gulungan

Naskah Laut Mati, yang ditemukan di tahun 1947. Hal yang menarik

adalah bahwa naskah-naskah itu ditemukan oleh seorang gembala

kambing yang sedang mencari kambingnya yang hilang. Di zaman

sekarang ini, banyak orang di Palestina yang lebih suka memelihara

kambing ketimbang domba karena kambing adalah hewan yang lebih

kuat. Mereka dapat memakan rumput yang lebih keras yang tumbuh di

tanah tandus dekat padang pasir. Akan tetapi kambing merupakan

hewan yang dapat merusak lingkungan karena mereka menarik rumput

sampai tercabut ke akar-akarnya. Seekor domba yang merumput akan

memotong bagian atas dari rumput yang dimakannya dan tidak

Page 197: Bmf 23 cahaya injil

189 | C A H A Y A I N J I L

merusak akar dari rumput tersebut. Jadi, jika kambing-kambing

dibiarkan merumput di suatu tempat dalam waktu cukup lama, maka

daerah itu akan menjadi tandus karena kebiasaan kambing yang

mencabuti rumput. Ini menyebabkan para penggembala kambing di

Palestina sering berpindah-pindah tempat penggembalaan. Di tahun

1947, ketika seorang gembala cilik selesai menghitung kambingnya

yang berjumlah 55, ia mendapati bahwa kambing gembalaannya hilang

satu. Dan ia bertindak dengan cara yang sama dengan gembala domba

di dalam perumpamaan ini. Dititipkannya kambing-kambing yang

sudah terkumpul kepada seorang temannya, dan ia beranjak pergi

mencari kambing yang hilang itu. Ketika sedang mengamati daerah

bukit-bukit batu di tepian Laut Mati, ia melihat sesuatu di sekitar

sebuah gua di atas bukit dan ia berpikir bahwa kambingnya mungkin

berada di sana, karena kambing sangat pandai memanjat tebing. Lalu

ia mulai mendaki dan mecari kambingnya di sana, dan di sana ia

menemukan gua yang sekarang diberi nama "Gua Qumran nomor 1."

Diberi nomor 1 karena para arkeolog kemudian menemukan banyak

gua lagi di sana yang juga berisi banyak dokumen penting di dalamnya.

Dokumen-dokumen yang dikenal sebagai Gulungan Laut Mati ini

ditemukan oleh gembala yang sedang mencari kambingnya yang

hilang. Jadi bahkan sampai di zaman sekarang ini, kegiatan mencari

kambing atau domba yang hilang masih merupakan kegiatan yang

lazim dilakukan oleh para gembala.

Arti penting yang utama dari Gulungan Laut Mati adalah bahwa naskah-

naskah itu mengkonfirmasikan ketepatan penulisan isi Perjanjian Lama.

Isi Alkitab yang kita pegang sekarang ini sangatlah akurat karena cocok

dengan isi gulungan Laut Mati, naskah Perjanjian Lama yang berusia

paling tua, yang ditulis sejak dua abad sebelum Yesus. Demikianlah arti

penting dari dokumen-dokumen yang sangat tua itu. Tentu saja, si

gembala kambing yang menemukan gua dengan tumpukan naskah

kuno tersebut tidak memahami arti penting gulungan-gulungan

tersebut. Dia bukan seorang pakar ilmu pengetahuan, dia tidak tahu

apa arti tulisan yang ada di dalam naskah-naskah itu. Ia hanya

menganggap bahwa naskah-naskah itu mungkin dapat dijual sebagai

barang antik di Yerusalem, mungkin ada beberapa pedagang barang

antik di sana yang berminat untuk membeli hasil temuannya. Dan

ketika beberapa potong naskah yang diperdagangkan itu sampai ke

tangan seorang pakar naskah kuno di Yerusalem, pakar ini segera

Page 198: Bmf 23 cahaya injil

190 | C A H A Y A I N J I L

mencari tahu dari mana naskah-naskah yang sangat kuno ini berasal.

Ia lalu menelusuri asal-usul naskah tersebut, sampai akhirnya ia

menemukan gua tempat penyimpanannya. Dan hasilnya, sekarang ini

kita dapat melihat Gulungan-gulungan Laut Mati yang terkenal itu.

Si Gembala Mencari Sampai Ketemu dan Menggendong Domba

itu Pulang

Hal berikut yang menarik perhatian adalah keindahan kata-kata yang

tertulis di akhir ayat ke-4, "sampai ia menemukannya". Si gembala itu

mencari terus sampai menemukan dombanya; ia tidak mau menyerah.

Ia mencari di setiap gua ataupun di setiap lubang yang ditemuinya,

mungkin saja domba itu terjatuh di salah satu lubang yang ada. Ia

mencari di setiap balik semak belukar dan di mana saja. Ia tidak

menyerah sampai akhirnya menemukan kembali domba itu. Saya

teringat pada keindahan kata-kata yang mengungkapkan kasih Yesus

pada murid-muridnya di dalam Yohanes 13:1, Ia senantiasa mengasihi

murid-murid-nya demikianlah sekarang ia mengasihi mereka sampai

kepada kesudahannya. Ia terus mencari dan mencari. Ia pantang

menyerah. Kasihnya kepada kita sangat teguh, tidak membiarkan kita

hilang.

Sesudah menemukan kembali dombanya yang hilang, si gembala itu

menggendongnya pulang. Para peternak domba memberitahu saya,

bahwa seekor domba yang tersesat akan begitu ketakutan dan

kehilangan semangat, sehingga ia hanya terduduk diam di tempatnya

tak berdaya. Domba itu tidak tahu harus berbuat apa. Jadi, alasan

mengapa si gembala itu menggendong dombanya pulang adalah

karena domba itu sedang dalam keadaan lemas ketakutan, tidak

mampu menggerakkan kakinya dan hanya duduk diam bersembunyi di

balik semak.

Selanjutnya, di ayat 5 dan 6, kita diberitahu bahwa si gembala itu tidak

menggendong dombanya kembali ke kandang di padang, akan tetapi

membawanya pulang ke rumah. Dan kalau ia telah menemukannya, ia

meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di

rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta

berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku,

sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Lukisan tentang

domba yang digendong di pundak si gembala sering terlihat dalam

Page 199: Bmf 23 cahaya injil

191 | C A H A Y A I N J I L

karya seni Kristen. Si gembala menaruh dombanya di pundak, kaki

depan dan kaki belakangnya melingkari pundak gembala tersebut. Si

gembala memegang dua kaki di sebelah kanan dan dua lagi di sebelah

kiri serta membawanya pulang. Perlu untuk kita ingat bahwa domba

yang hilang itu dibawa pulang ke rumah di dalam perumpamaan ini.

Perumpamaan ini Bercerita tentang seorang Kristen yang

Tersesat

Mari kita masuk ke dalam makna spiritual dari perumpamaan ini. Yang

dibahas di dalam perumpamaan ini adalah seekor domba. Menurut

Alkitab, domba tidak mengacu kepada orang non-Kristen melainkan

kepada orang Kristen. Di setiap ayat dalam Perjanjian Lama yang

memakai ungkapan 'domba', rujukannya selalu kepada umat Israel,

umat Allah, dan bukan kepada umat lain di dunia. Di dalam Yehezkiel

pasal 34 sebagai contoh, Allah berbicara tentang orang-orang Israel

sebagai domba-Nya. Dan di dalam Mazmur 23, Raja Daud berkata,

"Tuhan adalah gembalaku."

Di dalam Matius 18:10-14, ayat-ayat yang paralel dengan

perumpamaan ini, perhatikanlah konteks ayat-ayat sebelum dan

sesudahnya, dan Anda akan melihat bahwa konteks tersebut berbicara

tentang orang Kristen. Seluruh Matius pasal 18 berbicara tentang orang

Kristen yang tersesat, itu sebabnya mengapa masalah tentang orang

yang jatuh ke dalam pencobaan dibicarakan di ayat-ayat sebelum ayat

10-14. Mengapa seekor domba dapat tersesat? Kemungkinan pada saat

sedang merumput, perhatiannya tertuju pada rumput hijau yang lezat

itu, jadi ia akan terus mengikuti jalur rumput yang hijau itu. Ketika ia

selesai merumput di satu jalur, ia melihat jalur lain yang ditumbuhi

oleh rumput yang segar, dan ia pergi untuk merumput di jalur itu.

Demikianlah selanjutnya, ia melihat ada lagi jalur rumput yang lain dan

berpindah lagi, ia tidak menyadari bahwa dirinya sudah terpisah jauh

dari kawanan domba yang lain. Ia tersesat karena tergoda pada apa

yang dilihatnya. Sekarang kita tahu bahwa domba yang dibahas di

dalam Matius pasal 18 itu adalah orang Kristen yang tersesat.

Perumpamaan ini tidak ada hubungan apa-apa dengan orang non-

Kristen.

Di dalam perumpamaan yang tercatat dalam Injil Lukas, kita juga

mendapati konteks yang sama di ayat-ayat sesudah dan sebelum

Page 200: Bmf 23 cahaya injil

192 | C A H A Y A I N J I L

perumpamaan itu. Sebagai contoh, di dalam dua ayat sebelum

perumpamaan ini, Yesus berkata, "Garam memang baik, tetapi jika

garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi

gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang

membuangnya saja." Dari ayat-ayat yang sejajar di Matius 5:13,

garam itu merujuk kepada orang Kristen. Jadi Lukas 14:34-35 juga

mengacu kepada orang Kristen. Sesudah perumpamaan tentang

Domba yang Hilang, maka ayat selanjutnya berbicara tentang Anak

yang Hilang. Nah, jika si anak itu bukan milik Allah sebagai Bapa,

bagaimana mungkin ia disebut sebagai anak? Jadi, perlu untuk kita

perhatikan bahwa keseluruhan gambaran yang diberikan dalam

perumpamaan ini adalah mengenai orang Kristen yang tersesat, yang

tergoda untuk melakukan dosa yang seharusnya tidak mereka lakukan,

melakukan hal-hal yang terlarang karena dorongan kepentingan

tertentu.

Akan tetapi poin dari perumpamaan ini adalah kita tidak boleh

mengutuk atau sekadar menyalahkan mereka, melainkan harus

berbelas kasih kepada mereka. Kita tidak boleh memutuskan bahwa

mereka tidak layak lagi untuk dikasihi. Kita harus berusaha untuk

menarik mereka kembali. Dengan segenap hati, kita harus

mengupayakan kembalinya mereka itu. Kita harus pergi mencari

mereka dan membawa mereka kembali ke kandang.

Memang benar bahwa kasih Allah, yang menjangkau ke mana-mana

ini, dapat berlaku pada orang non-Kristen juga. Namun yang hendak

saya tegaskan adalah berdasarkan konteks yang ada, penerapan utama

dari perumpamaan ini adalah kepada orang Kristen, dan sesudahnya,

kasih Allah yang sama ini melebar dan menjangkau orang-orang non-

Kristen yang belum pernah menjadi milik-Nya. Anda tentunya tidak

akan dapat kehilangan sesuatu yang tidak pernah menjadi milik Anda.

Jika saya berkata bahwa jam tangan saya hilang, itu berarti bahwa

saya harus memiliki jam tangan terlebih dahulu sebelum bisa

kehilangan. Jika saya tidak pernah memiliki jam tangan, saya tidak

akan berkata, "Saya sudah menemukan kembali jam tangan saya." Jika

saya tidak pernah memilikinya, bagaimana saya dapat menemukannya

kembali? Jadi sangatlah penting untuk memperhatikan ayat 6,

"Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang

hilang itu telah kutemukan." Domba itu sejak awal memang milik Allah.

Page 201: Bmf 23 cahaya injil

193 | C A H A Y A I N J I L

Tersesat: Tidak Tahu atau Tidak melakukan Firman Allah

Sesudah memegang prinsip ini, kita harus melanjutkan dengan

memahami mengapa seseorang dapat tersesat. Kita sudah melihat

sebelumnya bahwa hal ini berkaitan dengan godaan. Akan tetapi hal ini

mempunyai akar yang lebih mendalam.

Yesus berkata di Markus 12:24, "Kamu sesat, justru karena kamu tidak

mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah." Kata 'sesat' di dalam Injil

Markus ini, di dalam bahasa sumbernya - yaitu bahasa Yunani, sama

dengan kata 'sesat' yang tertulis di Matius 18:12, "...jika seorang

mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat..."

Mengapa seseorang tersesat? Karena mereka tidak tahu Firman Allah

dan mereka belum mengalami kuasa-Nya. Jika Anda menganali kedua

hal itu, maka dengan kasih karunia Allah, Anda tidak akan tersesat.

Banyak orang Kristen yang tidak berakar dalam Firman Allah. Itu

sebabnya mengapa saya begitu prihatin bahwa kita terus menggali

Firman Allah agar Anda mengetahui Firman-Nya. Bukan karena saya

ingin menjadikan Anda sebagai cendekiawan atau pakar Alkitab, tetapi

karena hal ini dapat mencegah Anda dari kesesatan. Anda tidak akan

tersesat jika Anda mengerti apa kata Firman-Nya berkaitan dengan

sesuatu hal. Banyak orang Kristen yang melakukan suatu tindakan

secara keliru karena mereka belum menghayati dan menyerap Firman-

Nya ke dalam kehidupan mereka agar Firman itu mengubah mereka.

Hal kedua yang menyebabkan kesesatan adalah karena mereka belum

mengalami kuasa-Nya. Sudahkah Anda mengalami kuasa-Nya? Saya

selalu berharap agar semua orang Kristen mengetahui kuasa-Nya.

"Anda tidak mengetahui Firman Allah dan juga kuasa-Nya". Jika Anda

mempraktikkan ajaran dari Firman Allah, Anda akan mengalami

pergerakan dari kuasa Allah. Hanya jika Anda mengerti Firman-Nyalah

maka Anda dapat melakukan Firman-Nya itu. Dan melalui pelaksanaan

Firman-Nya kita mengetahui kuasa-Nya.

Sebagai contoh, saya membaca di dalam Matius pasal 6 bahwa Allah

memberi makan burung-burung di udara, dan Ia mendandani bunga

bakung di padang, dan kemudian saya mempraktikkan ajaran itu ke

dalam hidup saya. Saya tidak berbicara berdasarkan teori saja. Saya

mempertaruhkan nyawa saya langsung dalam praktik. Saya berkata,

Page 202: Bmf 23 cahaya injil

194 | C A H A Y A I N J I L

"Ya Tuhan, inilah saya. Saya akan mempercayakan kebutuhan jasmani,

makanan dan pakaian saya ke dalam pemeliharaan-Mu." Dan apa yang

saya temukan? Saya menemukan kuasa-Nya ketika saya

mempraktikkan Firman-Nya. Nah, itulah cara untuk belajar mengenali

kuasa-Nya.

Akan tetapi banyak sekali orang Kristen yang tidak melakukan kedua

hal ini. Mereka tidak mempelajari Firman-Nya dan mereka juga tidak

mempraktikkannya di dalam kehidupan mereka, akibatnya - sejalan

dengan waktu, mereka semakin menjauh, mereka tersesat. Dan sangat

sering terjadi, untuk mendapatkan dan membawa mereka kembali

merupakan hal yang sangat sulit.

Allah Menyediakan Pengampunan yang Berlimpah & sedang

Mencari mereka yang Tidak Taat

Keindahan dari perumpamaan ini adalah bahwa ia berkisah tentang

kebaikan kasih Allah, yang sekalipun kita sudah tersesat, sekalipun kita

sudah sangat jauh, Allah tetap mencari kita. Hati-Nya selalu tertuju

pada kita. Ia tetap mempedulikan kita. Mungkin orang lain sudah tidak

lagi menaruh harapan pada kita, tetapi Allah tidak begitu. Ia akan terus

mencari kita sampai memang tidak ada jalan yang tersisa. Ada satu

keindahan sifat Allah yang tercatat di dalam Alkitab. Di dalam Mikha

7:18-19, terdapat pernyataan yang sangat saya cintai, dan seringkali

saya renungkan. Inilah hal yang diucapkan oleh Mikha, seorang nabi

besar dari Allah, di dalam doanya, "Siapakah Allah seperti Engkau yang

mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa

milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk

seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali

menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan

melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut." Allah adalah

Allah yang Maha Pengampun. Ia selalu merindukan kita. Dan Ia akan

mengampuni kita.

Tidak ada yang lebih buruk dari melarikan diri ketika kita berbuat dosa

kepada Allah. Ini justru merupakan saat di mana kita paling

membutuhkan-Nya. Namun setiap kali kita berbuat dosa, kita

tenggelam dalam rasa bersalah, dan kita takut untuk kembali kepada

Allah. Pernahkah Anda merasakan hal itu ketika Anda berbuat salah

dan Anda takut untuk kembali kepada Allah? Anda berkata, "Saya tidak

Page 203: Bmf 23 cahaya injil

195 | C A H A Y A I N J I L

berani berdoa. Allah tidak akan mendengarkan doa saya." Ingatlah

akan dua ayat di dalam Mikha 7:18-19, "Siapakah Allah seperti Engkau

yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-

sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk

seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali

menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan

melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut." Kembalilah

kepada-Nya dan Ia akan memberi pengampunan yang berlimpah.

Ayat-ayat itu mengingatkan saya pada Yesaya 55:7. Ini pun adalah

ayat yang sangat indah, di mana tertulis kata-kata "memberi

pengampunan dengan limpahnya". Tidak hanya mengampuni, akan

tetapi Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Dengan kata lain,

kita cenderung menduga bahwa Allah akan berkata, "Baiklah, kali ini

Ku-ampuni, tetapi jangan coba-coba berbuat seperti itu lagi." Anda

tentunya sudah hafal sikap manusia yang mengampuni tetapi bersifat

menghakimi pada saat memberi pengampunan. Padahal, dari yang kita

baca tentang Allah di dalam ayat ini adalah, "Baiklah orang fasik

meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya;

baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan

kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan

limpahnya." Allah akan memberi pengampunan dengan limpahnya jika

kita meninggalkan jalan kefasikan, dan juga pikiran yang jahat.

Ini membawa saya pada gambaran yang lain, yang terdapat di dalam

Yesaya 65:2 dan juga dikutip dalam Roma 10:21, ayat-ayat tentang

kasih Allah yang selalu membuat saya terharu. Roma 10:21 merupakan

gambaran tentang Allah yang dilukiskan oleh Paulus sebagai berikut,

"Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa

yang tidak taat dan yang membantah." Cobalah bayangkan bagaimana

Allah mengulurkan tangan-Nya sepanjang hari. Dapatkah Anda

membayangkan Allah sedang berdiri dan mengulurkan tangan-Nya?

Kepada siapa? Kepada bangsa yang tidak taat dan membantah. Hal ini

sangat mengharukan saya. Sebelumnya saya tidak pernah

membayangkan Allah seperti ini. Dulu saya terbiasa membayangkan

Allah sebagai Pribadi yang keras. Dari atas takhta-Nya, Ia melotot ke

arah seorang pendosa, membuat orang ini gemetar setengah mati.

Akan tetapi gambaran tentang Allah yang sedang mengulurkan tangan-

Nya kepada seorang yang tegar tengkuk sangatlah berbeda. Ini justru

gambaran tentang manusia yang sangat angkuh di hadapan Allah yang

Page 204: Bmf 23 cahaya injil

196 | C A H A Y A I N J I L

dengan lemah lembut sedang mengulurkan tangan-Nya. Dapatkah

Anda membayangkan kejadian seperti itu di dalam benak Anda?

Berkali-kali saya harus mengakui di dalam hati ini, "Saya tidak pernah

membayangkan Allah seperti itu." Dan kemudian saya teringat pada

kata-kata dari Yesus, "Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-

anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di

bawah sayapnya" (Mat. 23:37). Tangan Allah yang terulur itu benar-

benar sangat mengharukan hati saya. Begitu besar kebaikan kasih-

Nya!

Kunci dari Perumpamaan ini: Manusia harus Bertobat

Akan tetapi Ia tidak mengampuni kita tanpa syarat. Ia tidak berkata,

"Baiklah, Aku akan membutakan mata-Ku terhadap dosa-dosamu."

Memang benar bahwa Ia akan mengampuni kita jika kita meninggalkan

jalan kefasikan. Dan hal ini membawa kita pada poin yang terakhir dari

perumpamaan ini: pertobatan. Ide kunci dari perumpamaan ini adalah

tentang pertobatan. Kita tidak boleh melewatkannya! Dan ini adalah

perbedaan utama antara manusia dengan domba. Anda dapat

menggendong seekor domba, dan domba itu tidak akan melawan, ia

memang tidak dapat melawan. Anda dapat mengangkat dan

menggendongnya pulang. Namun jika Anda mengira bahwa ini

merupakan penjelasan tentang kasih karunia yang tidak dapat

ditentang atau ditolak, maka Anda sudah keliru memahami gambaran

yang diberikan!

Perhatikan kata-kata kunci yang tertulis di bagian akhir dari

perumpamaan ini, di ayat 7, "Aku berkata kepadamu: Demikian juga

akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat,

lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar

yang tidak memerlukan pertobatan." Di ayat ini, dimasukkan ide kunci

tentang pertobatan. Seekor domba tidak dapat bertobat, akan tetapi

kita harus bertobat sebelum Yesus dapat membawa kita pulang ke

rumah Bapa. Di manakah rumah Bapa? Di surga. Ia akan membawa

kita pulang ke surga. Kita mungkin akan mengira karena seekor domba

tidak dapat bertobat, maka Yesus akan menyelamatkan kita tanpa

peduli apakah kita bertobat atau tidak. Akan tetapi hal itu tidaklah

mungkin. Itu sebabnya, di dalam Lukas 15:7, Yesus berkata, "karena

satu orang berdosa yang bertobat." Di dalam ayat ini, tercatat

sekaligus kata kerja 'bertobat' dan kata benda 'pertobatan'.

Page 205: Bmf 23 cahaya injil

197 | C A H A Y A I N J I L

Bertobat: Berubah secara Mendasar di dalam Cara Berpikir dan

Berperilaku

Sebagai orang-orang Kristen, sangatlah penting bagi kita untuk

memahami makna dari pertobatan, dan saya akan mengurai lebih rinci

lagi tentang hal ini. Tahukah Anda apa arti pertobatan itu? Banyak

orang yang mengira bahwa pertobatan itu sekadar suatu penyesalan

atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Itu bukanlah suatu pertobatan

menurut Alkitab. Penyesalan atas dosa-dosa yang telah diperbuat

bukanlah makna dasar dari pertobatan. Pertobatan memang

berhubungan dengan rasa duka, akan tetapi bukan itu isi utamanya.

Kata 'pertobatan' di dalam bahasa sumbernya (bahasa Yunani) berarti

perubahan pikiran, metanoeia - meta, satu perubahan, noeia, pikiran.

Pertobatan adalah perubahan pikiran, perubahan dalam cara berpikir.

Jauh lebih mendalam ketimbang sekadar perubahan perasaan.

Sangatlah penting bagi kita untuk dapat memahami hal ini jika kita

ingin menjadi orang Kristen di dalam arti yang sejati. Ada begitu

banyak orang yang menjadi Kristen tanpa sesungguhnya

bertobat.

Kata pertama yang dikhotbahkan oleh Yesus adalah 'bertobat'. Ini

adalah kata kunci di dalam pemberitaan Injil. Di Matius 4:17 sebagai

contoh, dan Markus 1:15, Yesus memulai pelayanannya dengan kata-

kata, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat." Dan Lukas

5:23 menyampaikan hal yang mirip, "Aku datang bukan untuk

memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka

bertobat."

Pekabaran Injil yang dilakukan oleh para rasul juga menekankan hal

pertobatan ini. Di Kisah 2:38 dan Kisah 3:19, rasul-rasul menyatakan

tentang pertobatan dalam kedua ayat itu. Dan lagi di Kisah 17:30,

rasul Paulus memberitahu kita bahwa "Allah memberitakan kepada

manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat." Dan

Allah memerintahkan kita untuk bertobat karena Ia tidak ingin ada satu

pun di antara kita yang binasa. Jika Anda tidak bertobat, maka Anda

akan binasa. Itu sebabnya mengapa 2 Petrus 3:9 menyampaikan hal

yang sangat penting ini: Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun

ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar

terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang

Page 206: Bmf 23 cahaya injil

198 | C A H A Y A I N J I L

binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Allah

sangat bermurah hati dan sangat sabar, Ia memberi kita waktu untuk

bertobat karena Ia menghendaki agar setiap manusia mendapat

kesempatan untuk bertobat.

Orang-orang Kristen Juga Harus Bertobat

Lebih dari itu, pertobatan bukan hanya untuk orang-orang non-Kristen.

Banyak orang yang mengira bahwa yang perlu bertobat itu hanya

orang non-Kristen saja, sedangkan orang Kristen tidak perlu. Kata

'pertobatan' berlaku bagi orang Kristen juga, sama seperti terhadap

orang non-Kristen. Dan itu sebabnya Anda mendapati begitu banyak

kata 'bertobat' dituliskan dalam surat kepada tujuh jemaat. Sebagai

contoh, di Wahyu 2:5, 16, 21, 22 dan 3:3,19, ayat-ayat itu menyuruh

orang Kristen untuk bertobat dari dosa mereka masing-masing. Kita

memang harus bertobat secara umum, akan tetapi kita juga harus

bertobat akan hal-hal yang khusus. Saya sendiri mendapati bahwa saya

harus bertobat akan berbagai macam hal dari minggu ke minggu. Saya

harus mengubah sikap saya sepenuhnya terhadap banyak hal.

Tetapi itu membawa kita kepada ide dasar dari pertobatan. Pertobatan

mencakup perubahan pikiran yang mendasar, pembaharuan akal budi,

perubahan sikap, perubahan perilaku. Itu berarti bahwa sejak saat

pertobatan, terjadi suatu perubahan di dalam watak kita. Jika Anda

mengubah sikap dan perilaku Anda, maka seluruh kepribadian Anda

akan berubah! Begitulah caranya Anda untuk dapat sampai kepada 2

Korintus 5:17, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan

baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah

datang." Anda menjadi ciptaan baru. Anda mengalami perubahan

secara mendasar.

Pemahaman ini jelas sangat berbeda dengan pekabaran Injil yang

menyatakan bahwa Anda akan diselamatkan cukup dengan

mempercayai bahwa Yesus sudah mati bagi dosa-dosa Anda.

Mengabarkan Injil dengan cara seperti itu berarti tidak mengabarkan

pertobatan sama sekali. Berarti tidak memberitakan pesan yang

berasal dari Yesus; tidak memberitakan pesan-pesan dari para rasul

yang mengabarkan pertobatan yang bukan sekadar kepercayaan pada

hal-hal tertentu saja. Tidak seorang pun, yang sekadar percaya bahwa

Yesus telah mati bagi dosa-dosanya, akan diselamatkan. Saya mohon

Page 207: Bmf 23 cahaya injil

199 | C A H A Y A I N J I L

Anda mau mengerti bahwa yang terpenting adalah terjadinya

perubahan secara fundamental di dalam hati Anda, di dalam sikap Anda

terhadap kehidupan ini, di dalam cara Anda menilai persoalan, di dalam

cara berpikir Anda dan di dalam cara Anda berperilaku. Jika seseorang

berkata kepada saya bahwa ia adalah seorang Kristen dan ia sudah

diselamatkan karena ia telah percaya bahwa Yesus telah mati bagi

dosa-dosanya, namun saya tidak melihat adanya perubahan di dalam

sikap dan perilakunya, saya tidak akan mempercayai perkataannya. Itu

bukanlah Kekristenan. Akan tetapi, jika saya melihat orang yang sikap

dan perilakunya berubah, maka saya segera tahu bahwa orang itu

memang orang Kristen.

Belajar Bertobat dengan Cara Memahami Mengapa Setiap Dosa

itu Berbahaya?

Nah, jika Anda merasa diri Anda adalah seorang Kristen, sudahkah

terjadi suatu perubahan yang mendasar di dalam cara berpikir Anda, di

dalam sikap Anda terhadap orang lain dan di dalam cara bertindak

Anda sejak Anda menjadi Kristen? Jika tidak, maka Anda masih belum

mengerti apa arti pertobatan yang sesungguhnya. Anda masih belum

menjadi orang Kristen sesuai dengan isi Alkitab.

Dan saya sangat prihatin akan hal ini karena belakangan ini, saya

memperhatikan adanya beberapa orang yang sudah mulai menjauhkan

diri dari Tuhan. Dan saya tahu bahwa hal itu terjadi karena mereka

belum bertobat. Mereka kembali kepada dosa-dosa yang dulu mereka

laakukan, seperti babi yang kembali ke kubangannya. Hal ini dapat

terjadi pada diri Anda juga. Anda dapat menjadi Kristen, dan untuk

beberapa waktu Anda mejauhkan diri dari dosa-dosa Anda serta tidak

melakukannya lagi. Akan tetapi berhenti melakukan hal-hal itu bukan

berarti bahwa Anda sudah bertobat, karena sikap Anda terhadap hal-

hal tersebut masih belum berubah.

Sebagai contoh, Anda mungkin menikmati beberapa bentuk pikiran

yang penuh dosa ketika masih belum menjadi Kristen. Beberapa orang

terbiasa menikmati pornografi ketika masih belum menjadi Kristen.

Sangat memuaskan hasrat mereka. Mereka sudah kecanduan pada

pornografi. Ketika menjadi Kristen, mereka berhenti melihat pornografi,

akan tetapi sikap dasar mereka terhadap pornografi masih belum

berubah, karena hati mereka masih menyukai kecabulan tersebut.

Page 208: Bmf 23 cahaya injil

200 | C A H A Y A I N J I L

Mereka menyingkirkan barang-barang yang bersifat porno karena

merasa bahwa hal itu tidak baik, "Dapat merusak pikiran saya. Mungkin

saya harus berhenti untuk sementara waktu." Namun sikap mereka

terhadap berahi masih belum berubah secara mendasar. Kecintaan

mereka terhadap dosa masih belum mengalami perubahan

sepenuhnya. Dan suatu saat mereka akan kembali kepada dosa

tersebut. Jadi jika sikap Anda terhadap dosa-dosa Anda belum

berubah, itu berarti bahwa Anda masih belum bertobat. Tidak ada

perubahan dalam cara berpikir. Anda mungkin menyesali dosa-dosa

Anda, akan tetapi penyesalan bisa saja terjadi tanpa diikuti oleh

perubahan sikap. Anda pasti akan kembali dan melakukannya lagi pada

suatu saat, dan pada saat lainnya lagi, dan begitu seterusnya.

Dapatkah Anda melihat betapa pentingnya membedakan antara

sekadar penyesalan dengan perubahan cara berpikir? Ketika Anda

melihat ke dosa-dosa Anda dan berkata, "Tidak, semuanya sudah

berakhir! Saya tidak lagi menyukai hal-hal semacam itu lagi. Saya tidak

menyukai lagi dosa saya karena sikap saya terhadapnya sudah

berubah. Saya tidak sekadar hanya sedang menjaga jarak antara diri

saya dengan hal-hal tersebut karena jika hanya menjauhkan diri maka

jarak pemisah itu sangat mudah dihilangkan."

Jika pikiran Anda sudah berubah dan Anda tahu mengapa pikiran Anda

itu berubah, itu berarti Anda sudah bertobat. Dengan kata lain, seorang

Kristen harus memiliki sesuatu yang lebih dari sekadar dorongan

perasaan. Ia harus merenungkan benar-benar, "Saya harus mengubah

pikiran saya terhadap dosa saya dan saya harus memahami juga

mengapa saya harus mengubah pikiran saya." Sudahkah Anda

menjalankannya? Pernahkah Anda menghadapi godaan dosa dan Anda

tidak hanya sekadar berkata, "Tidak sepantasnya saya berpikir seperti

itu."? Tidak ada gunanya berkata bahwa Anda tidak boleh berpikir

seperti itu, karena Anda akan segera kembali memikirkan hal itu,

bukankah demikian? Anda harus menelaah dosa-dosa Anda,

menelitinya dan berpikir dengan tenang, "Apakah saya masih menyukai

hal ini? Ya, saya masih suka. Mengapa saya masih suka memikirkan hal

itu? Mengapa saya masih belum dapat melihat betapa kotornya dosa

itu?" Tanganilah masalah ini secara mendasar. Kendalikan situasinya.

Pisahkanlah antara yang najis dengan yang benar dan tolaklah yang

najis.

Page 209: Bmf 23 cahaya injil

201 | C A H A Y A I N J I L

Tentu saja, seks tidak selalu berkaitan dengan dosa. Seks itu sendiri

adalah hal yang wajar. Akan tetapi jika benak Anda terisi oleh pikiran

yang najis, jika otak Anda terisi oleh percabulan dan perzinahan, atau

perbuatan-perbuatan yang melanggar batasan, maka Anda harus

segera mengatasinya. Sebaliknya, jika Anda tidak pernah berpikir

tentang seks, Anda pasti bukan manusia normal. Ada banyak orang

muda yang mengeluhkan persoalan ini kepada saya. Mereka datang

dan berkata, "Saya sangat berdosa karena berkali-kali memikirkan

masalah seks." Tidak ada yang salah dengan urusan seks selama Anda

masih mampu mengendalikannya. Kita diciptakan dengan naluri untuk

tertarik pada masalah seks dan kita tidak perlu berpura-pura untuk

tidak tertarik pada masalah itu, selama kita tidak membiarkannya lepas

kendali. Akan tetapi jika kita menghayalkan percabulan, perzinahan,

dan menikmati khayalan seperti itu atau ingin melampiaskan nafsu di

tempat pelacuran, sudah pasti ini adalah persoalan yang berbeda.

Tidak masalah jika di pikiran kita terlintas tentang seks, dan kekudusan

kita tetap terjaga. Tidak ada yang berdosa tentang hal ini sama sekali.

Saya harap Anda dapat memahami bahwa harus terjadi suatu

perubahan pikiran sehingga kita tidak terperosok lagi ke dalam dosa.

Harus ada transformasi di dalam sikap batin. Anda harus menangani

dosa. Anda harus melawan dan mengalahkannya. Hal ini sangatlah

penting.

Dengan demikian kita akan masuk ke dalam bentuk sikap seperti yang

kita baca di dalam Mazmur 45:8, mencintai keadilan dan membenci

kefasikan. Kita yang sebelumnya mencintai kejahatan dan membenci

kebenaran (Yoh.3:20), harus mengubah sikap kita menjadi seperti

yang terdapat di Mazmur 45:8 itu, di mana kita jadi membenci dosa

dan kefasikan, dan kita tahu mengapa kita membencinya. Kita

membenci dosa karena kita tahu apa yang diperbuat oleh dosa

terhadap kita. Sama seperti seorang bekas pecandu narkoba yang

belajar untuk membenci bahan yang mematikan itu. Sia-sia saja jika ia

berkata, "Memakai narkoba itu salah." Mengapa salah? Ia tidak tahu

mengapa salah. Jadi ia harus mengerti persoalannya dan mampu untuk

berkata, "Sekarang saya sudah tidak mau berurusan lagi dengan

narkoba. Dulu saya menyukainya, namun sekarang saya sudah tahu

seperti apa kehancuran yang diakibatkannya. Saya sudah tahu

seberapa besar bahaya yang ditimbulkannya terhadap saya dan orang

lain." Pandangannya berubah, pikirannya terhadap hal itu sudah

Page 210: Bmf 23 cahaya injil

202 | C A H A Y A I N J I L

berubah. Ia sekarang tahu mengapa ia harus bersikap seperti itu

sesudah memikirkannya secara mendalam. Pertobatan yang sejati

mengubah pikiran dan perilaku orang itu sepenuhnya terhadap dosa.

Saya berdoa semoga Allah berkarya dengan penuh kuasa di dalam hati

kita semua supaya kita dapat belajar untuk benar-benar bertobat dari

segala macam dosa kita. Jangan sekadar menjauhkannya. Jangan

sekadar membungkusnya rapat-rapat, karena ia akan segera muncul

kembali. Tidak ada gunanya. Anda harus menanganinya dengan penuh

kesadaran, tekad dan dengan kasih karunia serta kuasa dari Allah.

Kemurahan dari Allah Bertujuan untuk Membawa kita kepada

Pertobatan

Sekarang kita sudah melihat, dari perumpamaan ini, di satu sisi

tentang indahnya kebaikan dan kasih Allah, dan di sisi lain, tentang

perlunya suatu pertobatan. Dan sebenarnya, seluruh perumpamaan ini

dapat kita rangkum dalam kalimat seperti yang tertulis di dalam Roma

2:4, "Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah

menuntun engkau kepada pertobatan?"

Perumpamaan tentang Pembangunan Menara

& tentang Raja yang akan Maju Berperang

Lukas 14:25-33 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal

Isi Khotbah

Mari kita kembali kepada Firman Allah, ke dalam bagian yang penting

ini karena kita ingin memahami apa artinya menjadi seorang Kristen.

Mari kita baca Lukas 14:25-33:

Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam

perjalanan-nya. Sambil berpaling ia berkata kepada mereka: "Jikalau

Page 211: Bmf 23 cahaya injil

203 | C A H A Y A I N J I L

seorang datang kepada-ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,

isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau

perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-

ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak

dapat menjadi murid-ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau

mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat

anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan

pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak

dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang

melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan,

tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang

kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk

mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup

menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?

Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh

untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-

tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari

segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-ku

Yesus tidak takut disalahpahami

Kutipan tadi berisi kata-kata yang tegas dan penuh kuasa dari Yesus!

Saat itu orang banyak sedang mengikuti Yesus, mereka tentunya

sangat berisik - setiap kerumunan orang biasanya sangat riuh, dan

seorang pengkhotbah yang dikerumuni orang sebanyak itu mungkin

akan berpikir, "Wah, saya terkenal sekarang! Saya dapat sukses besar!

Lihat kerumunan orang-orang ini!" Namun Yesus melakukan suatu hal

yang justru berpeluang besar akan membubarkan kerumunan itu. Ia

berkata, "Barangsiapa di antara kalian (kumpulan orang itu) datang

padaku dan tidak membenci ayah, ibu, istri, anak dan saudara-

saudaranya, ia tidak dapat menjadi muridku. Engkau bisa saja masuk

di dalam kumpulan banyak orang ini, engkau bisa saja ikut

bersemangat, tetapi engkau tidak dapat menjadi muridku."

Sekarang ini kita sedang mempelajari perumpamaan-perumpamaan

yang ada di dalam Injil Lukas, dan kita sampai pada dua perumpamaan

dalam kutipan hari ini. Perumpamaan tentang pembangunan menara

(ayat 28-29), dan perumpamaan tentang raja yang akan maju

berperang (ayat 31-32). Bagian yang sejajar dengan ayat-ayat ini ada

di Matius 10:38-39. Saya ingin langsung membahas isi kedua

Page 212: Bmf 23 cahaya injil

204 | C A H A Y A I N J I L

perumpamaan itu, akan tetapi kita harus terlebih dahulu memahami

kata-kata penuh kuasa yang disampaikan oleh Yesus ketika berbicara

kepada kerumunan orang yang mengikutinya.

Perhatikan baik-baik ucapan yang disampaikan oleh Yesus di ayat 26,

"Jikalau seorang datang kepada-ku dan ia tidak membenci bapanya,

ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau

perempuan..." Kata-kata yang sangat tegas! Siapa yang berani

berbicara seperti itu? Membenci ayah dan ibu? Tentu saja, saya tidak

akan mengencerkan kata-kata tersebut. Saya mendapati Yesus

sungguh luar biasa karena ia tidak takut menggunakan kata-kata

seperti itu. Yesus tidak takut jika ada orang yang salah paham, padahal

kata-kata seperti ini mudah sekali disalah-pahami, bukankah begitu?

Dan kita seringkali tergoda untuk menyisipkan kata-kata kita sendiri di

sini untuk membuatnya kedengaran lebih lunak.

Bagi Anda yang pernah belajar di Inggris, belajar di lembaga-lembaga

pendidikan di Inggris, Anda harus mewaspadai satu hal penting.

Tahukah Anda apa kebiasaan dari cendekiawan Inggris? Mereka

menyusun satu kalimat, lalu mereka memodifikasi pernyataan mereka,

dan tindakan ini bisa diulang-ulang sehingga pada akhirnya Anda bisa

kehilangan patokan tentang hal apa yang sedang mereka nyatakan.

Anda yang sering membaca buku-buku karangan dari cendekiawan

Inggris akan dapat melihat hal ini. Mereka begitu takut akan

disalahpahami dan akibatnya mereka terus saja memodifikasi dan

membatasi kalimat mereka. Mereka akan sering mengucapkan kata-

kata, "mungkin", "bisa jadi", "berpeluang", "dapat saja," sekalipun

pernyataan yang dibuat seharusnya memunculkan ketegasan. Satu

ketika, seorang saudara yang sedang membaca sebuah buku semacam

itu berkata, "Buku ini benar-benar tidak bisa dibaca!" Di setiap bagian

dalam buku itu, ia selalu mendapati kata-kata "mungkin", "bisa jadi"

dan "bisa saja", si penulis tampaknya tidak berani menyatakan sesuatu

hal dengan tegas. Ketika Anda mendapati suatu pernyataan yang

tampaknya sangat meyakinkan dan seharusnya disampaikan dengan

kata-kata yang mengandung penegasan seperti kata "jadi, demikianlah

halnya" atau "tentunya begini", namun Anda akan kecewa karena si

cendekiawan Inggris justru akan menyatakannya dengan kata-kata,

"mungkin bisa begini" atau "bisa jadi". Tetapi Yesus tidak takut bahwa

akan ada orang yang salah paham dengan pernyataannya di ayat 26.

Ini sangat menarik. Mengapa jadi menarik? Karena Yesus tahu bahwa

Page 213: Bmf 23 cahaya injil

205 | C A H A Y A I N J I L

orang yang mengasihi kebenaran, yang berkomitmen kepada

kebenaran, akan dapat memahami apa maksud ucapannya. Mereka

tidak akan mempermasalahkan kata-kata yang diucapkannya karena

mereka tahu apa yang dimaksudkan olehnya. Dapatkah Anda

memahami apa maksud Yesus, atau mungkin Anda malah

mempermasalahkan firmannya? Inilah hal pertama yang ingin saya

sampaikan dari pengajaran ini. Yesus tidak pernah kuatir bahwa Anda

akan salah memahami ucapannya.

Sebagai contoh, di Yohanes 6:53 dia berkata, "Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan

minum darahnya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu." Wah!

Orang-orang Yahudi berkata, "Ini kanibalisme! Apakah engkau ingin

kami menjadi kanibal? Kami adalah umat yang paling beradab di dunia

ini!" Nah, Yesus tidak pernah takut kalau ucapannya akan

disalahpahami oleh orang-orang. Ia berkata, "Kalian tidak mau makan

dagingku? Tidak mau minum darahku? Maka kalian tidak akan memiliki

hidup." Wow! Orang ini kanibal! Dia pikir kita ini hidup di zaman batu,

di mana seorang manusia gua akan membunuh dan memakan daging

tetangga yang tinggal di gua berdekatan dengannya. Yesus tahu bahwa

jika Anda memang tidak peduli pada kebenaran maka Anda akan

berdebat dan mempermasalahkan kata-kata yang diucapkannya. Tidak

kira bagaimana ia memodifikasi dan merangkai kata-katanya, Anda

akan mencari dan menemukan sesuatu untuk dibantah dan

diperdebatkan. Akan tetapi, bagi seseorang yang mengasihi kebenaran,

ia akan tahu apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Kita tahu apa yang ia

maksudkan. Yesus tidak sedang berbicara tentang kanibalisme, akan

tetapi ia tidak takut bahwa Anda akan menuduhnya kanibal. Silakan

saja! Ia tidak kuatir akan hal itu. Nah, inilah kekuatan. Contoh

kekuatan yang ditunjukkan oleh Yesus ini harus kita tiru. Saya sering

melihat ada banyak pengkhotbah yang berkata, "Maksudnya begini,

sebenarnya Yesus tidak bermaksud demikian, jadi jangan kuatir."

Mereka mulai berkutat dengan urusan memodifikasi ucapan Yesus.

Yesus tidak memberi penjelasan tentang kalimatnya, jadi kita harus

melakukan itu untuk dia. Lalu pada akhirnya, Yesus sepertinya tidak

mengucapkan apa-apapun, karena setelah kita selesai memodifikasi

pernyataannya, apa yang tersisa di dalam ucapannya?

"Membenci" berarti mengasihi Allah di atas segala yang lain

Page 214: Bmf 23 cahaya injil

206 | C A H A Y A I N J I L

Cukup menarik untuk diperhatikan bahwa para lawan Yesus jelas-jelas

tidak mempersoalkan ucapannya sampai titik ini. Jika orang-orang

Yahudi itu ingin mempersoalkan ucapannya, mereka akan berkata,

"Yesus, engkau sudah mengajarkan hal yang melanggar perintah ke

lima, perintah yang ke lima berkata 'Hormatilah ayahmu dan ibumu',

tapi engkau malah berkata, 'bencilah ayahmu dan ibumu.'" Tentunya

mereka bisa menuduhnya dengan cara itu. Bukankah cukup aneh

bahwa bahkan orang-orang Yahudi itu tidak meributkan hal ini? Mereka

yang selalu mencari kesempatan untuk mempertengkarkan ajarannya,

tidak mempermasalahkan hal ini. Mengapa? Mengapa mereka tidak

mengambil kesempatan ini untuk memperdebatkan hal ini? Yesus

sendiri tentu saja tidak takut jika mereka melakukannya. Mereka

bertengkar dengannya di Yohanes pasal 6, tentang perkara memakan

dagingnya, akan tetapi mereka tidak bertengkar dengannya dalam hal

yang satu ini. Mengapa? Karena mereka tahu apa arti kalimat itu.

Mereka tahu bahwa Yesus memakai suatu ungkapan Yahudi kuno,

"membenci", yang berarti - dalam hal ini - Anda begitu mengasihi Allah

dan kasih ini jauh lebih besar ketimbang kasih Anda terhadap yang

lainnya, Anda menempatkan Allah sebagai yang utama, sehinggakan

yang lainnya berada di peringkat yang jauh di bawah Allah di mana

seolah-olah Anda sedang "membenci" dia. Apa artinya? Mari lihat

contoh ini,

Yesus berkata, "Mari, ikutlah aku," lalu orang tua Anda berkata, "Tidak,

jangan ikut Yesus." Apa yang akan Anda lakukan?

Jika Anda berkata, "Aku akan mengikut Yesus," apa artinya itu? Artinya

adalah Anda akan meninggalkan orang tua Anda. Ini dapat diartikan

sebagai 'membenci' ayah dan ibu Anda karena Anda meninggalkan

mereka dan mengikut Yesus. Ini sebabnya mengapa Yesus tidak mau

memperlunakkan kata-kata yang dipakainya. Ia tidak takut

disalahpahami karena Anda memang akan berhadapan dengan

keadaan di mana Anda harus memilih salah satunya. Dan di dalam

menentukan pilihan ini, tindakan atau pilihan Anda dapat diartikan

sebagai membenci orang tua Anda, sekalipun Anda tidak membenci

mereka. Beberapa dari antara Anda, yang berkeinginan untuk

mengikuti pelatihan full-time, sudah mengalami hal yang demikian.

Anda ingin mengikut Yesus dan orang tua Anda berkata, "Jangan."

Page 215: Bmf 23 cahaya injil

207 | C A H A Y A I N J I L

Anda berkata, "Saya tetap memilih Yesus."

Lalu orang tua Anda berkata, "Kamu benci pada kami, begitu kan?"

Anda menjawab, "Tidak."

Tapi mereka berkata, "Kamu pasti benci kepada kami." Lalu siapa yang

akan memenangkan perdebatan ini? Mereka berkata, "Kamu membenci

kami, buktinya kamu meninggalkan kami demi mengikut Yesus."

Anda juga boleh melanjutkan, "Tidak, saya tidak membenci kalian.

Saya mengasihi kalian."

Namun mereka berkata, "Perbuatanmu itu buktinya. Kamu benci sama

kami, itu sebabnya kamu mau meninggalkan kami."

Apakah Anda akan ngotot membenarkan diri? Silakan saja, akan tetapi

Yesus sendiri tidak membuang waktu dengan urusan seperti itu.

Bahkan orang-orang Yahudi pun mengerti apa yang dimakksudkaan

oleh Yesus di sini, sehingga mereka tidak mempersoalkan kata-katanya

di sini.

Jika keselamatan adalah karunia gratis, mengapa ia menuntut

segala-galanya dari kita?

Mari kita pahami lebih jauh lagi apa yang sedang dibicarakan oleh

Yesus. Saya yakin kebanyakan dari Anda yang sudah menjadi Kristen

tentu pernah diajari bahwa keselamatan itu cuma-cuma; keselamatan

itu karunia gratis dari Allah. Ia memberi Anda keselamatan sebagai

hadiah. Jika Anda pernah diajar seperti itu, maka Anda akan

menghadapi masalah besar dengan ayat-ayat ini. Jika keselamatan itu

gratis, mengapa Anda harus mengorbankan segalanya? Sesuatu yang

menuntut Anda untuk mengorbankan segalanya, sangat sulit disebut

sebagai hal yang gratis. Bahkan sekalipun saya membayar hanya satu

dolar untuk sesuatu hal, saya tidak akan mengatakannya sebagai

gratis, benar? Jika saya berkata bahwa mobil ini berharga 6.000 dolar,

akan tetapi Anda boleh memilikinya cukup dengan satu dolar, dapatkah

Anda mengatakannya gratis? Tidak, ada biaya sebanyak satu dolar

untuk itu. Dan jika Anda harus membayar penuh 6.000 dolar, maka

mobil itu tidak akan disebut gratis berdasarkan alasan apapun.

Perolehannya bisa disebut gratis hanya jika Anda tidak perlu

Page 216: Bmf 23 cahaya injil

208 | C A H A Y A I N J I L

mengeluarkan uang sepeserpun untuk mobil itu. Lalu bagaimana bisa,

keselamatan itu dikatakan cuma-cuma padahal ia menuntut

pengorbanan segala-galanya? Itulah yang menjadi pertanyaannya.

Bagaiman cara gereja memecahkan pertanyaan yang sudah ada sejak

lama ini? Kita berkata bahwa Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal

dan barangsiapa yang menerima Yesus akan beroleh hidup yang kekal.

Lalu mendadak kita diberitahu bahwa kita tidak dapat menjadi murid

Yesus jika tidak mengorbankan segalanya termasuk nyawa kita! Apa

yang harus kita lakukan?

Menyingkirkan ajaran Yesus?

Akankah kita berkata, "Ini pertanyaan yang memalukan, kita lupakan

saja pengajaran Yesus, dan kita berpegang pada ajaran Paulus bahwa

keselamatan itu adalah karunia gratis"? Ini adalah salah satu cara

untuk memecahkan persoalan, dan fakta yang sangat mengejutkan

adalah banyak sekali orang Kristen yang memecahkan persoalan ini

dengan jalan membuang ajaran Yesus! Tidak heran jika sekarang ini

sangat sedikit gereja yang mengajarkan ajaran dari Yesus karena

sangat memalukan, sangat sulit untuk menjelaskan bagaimana

keselamatan dapat menjadi anugerah yang cuma-cuma sementara

Yesus berkata, "Tidak, keselamatan menuntut pengorbanan segala-

galanya darimu!" Tidakkah Yesus juga memberi kita perumpamaan

tentang pedagang mutiara? Nah, Anda dapat memiliki mutiara itu,

namun untuk membelinya, Anda harus mengorbankan segala-galanya.

Lalu bagaimana bisa disebut cuma-cuma? "Wah, kalau begitu lupakan

saja ajaran Yesus." Begitulah, setidaknya ini merupakan salah satu

cara untuk memecahkan persoalan.

Membagi keselamatan ke dalam dua tahapan?

Cara lain dalam menjawab persoalan ini adalah dengan berkata,

"Keselamatan dalam ajaran Kristen dapat dibagi menjadi dua

tahapan. Tahapan yang pertama bersifat gratis, sedangkan

tahapan yang kedua menuntut kita untuk mengorbankan segala-

galanya. Nah, persoalannya beres sekarang!" Tahapan yang

pertama itu gratis, ketika Anda menyatakan percaya kepada

Yesus, Anda lalu menerima anugerah dari Allah sebagai hadiah

yang cuma-cuma. Mungkin, beberapa tahun kemudian, jika Anda

tidak puas dengan kehidupan Anda sebagai orang Kristen, Anda

Page 217: Bmf 23 cahaya injil

209 | C A H A Y A I N J I L

boleh memutuskan untuk menjadi seorang murid. Dan ketika

Anda menjadi seorang murid, maka itu akan menuntut

pengorbanan segala-galanya dari Anda. Persoalannya

terpecahkan sekarang! Sayang sekali, persoalannya ternyata

jauh dari selesai. Anda justru akan masuk ke dalam masalah

yang lebih ruwet lagi. Mari kita uji dengan beberapa pertanyaan:

Pertama, Anda akan masuk ke dalam persoalan

eksegetis: Bagian mana dari Alkitab yang menyatakan

adanya pembagian antara orang Kristen dengan murid?

Ayat mana dalam Alkitab yang menjelaskan bahwa Anda akan

menjadi orang Kristen dulu, baru kemudian menjadi murid?

Tidak ada! Anda hanya perlu melihat di dalam Kisah Para Rasul

untuk melihat berapa kali kemunculan kata "murid", dan akan

akan menemukan bahwa sebutan "Kristen" ditujukan kepada

para murid (lihat Kis.11:26). "Seorang Kristen" di dalam

Perjanjian Baru adalah sebutan bagi seorang murid. Tidak ada

bedanya di antara seorang Kristen dengan seorang murid.

Seorang murid bukan seseorang yang memiliki tingkatan lebih

tinggi dari seorang Kristen; seorang murid adalah seorang

Kristen.

Kedua, Anda akan masuk ke dalam masalah logika: Buat

apa saya masuk ke tahapan yang kedua, dan

mengorbankan segala-galanya, kalau di tahapan yang

pertama saja sudah mendapatkan keselamatan secara

cuma-cuma, cukup dengan mempercayai Yesus?

Misalnya saya memberi Anda sebuah mobil secara gratis, dan

saya berkata, "Ini adalah hadiah gratis. Ulurkan saja tanganmu

dan dengan iman ambillah. 'Iman berarti kita mengulurkan

tangan untuk menerima anugerah dari Allah.' Jadi ambillah mobil

ini." Ajaran semacam itu sudah sangat sering kita dengar, dan

kita akan membahasnya nanti. Nah, sekarang Anda sudah

memiliki mobil yang saya berikan itu.

Lalu, tiga tahun kemudian, Anda memutuskan, "Saya sudah

memakai mobil ini selama tiga tahun, sekarang saya mau

membayar harganya secara penuh."

Page 218: Bmf 23 cahaya injil

210 | C A H A Y A I N J I L

Banyak orang akan berkata, "Ada apa dengan kamu? Kenapa

mendadak mau membayar enam ribu dolar padahal kamu sudah

memakai mobil ini selama tiga tahun dan nilai mobil itu sekarang

sudah sama dengan nilai mobil bekas?" Saya tidak yakin apakah

ada orang yang dapat memahami landasan atau logika dari

keputusan Anda itu. Apakah Anda dapat memahami logikanya?

Mengapa tiba-tiba seseorang memutuskan untuk bertindak

seperti itu? Ini adalah kekeliruan yang sangat serius dari sudut

pandang Alkitab.

Mengapa saya membahas semua ini? Karena saya ingin

memperingatkan Anda bahwa sangatlah susah untuk dapat

menerima ajaran yang benar, jika ajaran yang salah sudah

cukup lama ada di benak Anda. Bahaya dari ajaran yang sesat

adalah ia akan membutakan Anda kepada ajaran yang benar.

Ada tiga macam ajaran tentang keselamatan di zaman ini:

1. 'Keselamatan oleh takdir' adalah jenis ajaran yang

pertama. Tahukah Anda apa arti 'takdir'? Orang Tionghoa

biasa berkata, "Takdir kita sudah digariskan." Jika Anda

tanggalkan embel-embel kekafirannya dan menaruh kalimat

ini ke tengah lingkungan istilah Kristen, Anda akan

mendapatkan ungkapan 'keselamatan oleh takdir' yang

berarti bahwa Anda diselamatkan karena memang sudah

ditetapkan seperti itu (ajaran predestinasi). Allah sudah

menetapkan bahwa Anda akan diselamatkan, dengan

demikian Anda pastilah diselamatkan. Ia sudah menetapkan

jalan ini bagi Anda. Secara sederhana, jika Anda sudah

ditakdirkan untuk diselamatkan, maka tidak peduli apakah

Anda suka atau tidak, Anda tetap akan diselamatkan karena

kasih karunia Allah tidak dapat ditolak. Keselamatan oleh

takdir adalah salah satu ajaran mengenai keselamatan.

2. ‘Keselamatan oleh dorongan selera' adalah jenis

pengajaran yang kedua. Maksud dari kata selera dapat

digambarkan seperti pilihan seseorang pada jenis makanan

yang didasari oleh rasa dan penampilan dari makanan

tersebut. Mungkin Anda menyukai ayam goreng Kentucky,

babi panggang ataupun bebek panggang. Maksudnya,

Page 219: Bmf 23 cahaya injil

211 | C A H A Y A I N J I L

keinginan Anda untuk menikmati makanan tersebut timbul

secara mendadak dan Anda segera bergegas untuk

mendapatkannya. Itulah arti dari 'keselamatan oleh

dorongan selera'.

Anda mendengarkan seorang pengkhotbah yang

mengiklankan indahnya tawaran keselamatan, mungkin

seindah mobil mewah ataupun sesuatu hal yang sangat Anda

idamkan, dan semua itu ditawarkan sebagai hadiah gratis,

dan selera Anda terdorong oleh tawaran itu. Anda berkata,

"Nah, ini dia! Bagus sekali! Dan ini gratis!" Tidak ada tawaran

yang lebih bagus dari pada itu yang dapat Anda temui di

tempat lain. Toko pakaian atau supermarket mungkin saja

menawarkan diskon 30%, atau bahkan sampai 50%, akan

tetapi pernahkah ada toko dan supermarket yang

menawarkan barang dagangan gratis? Inilah tawaran yang

Anda tunggu-tunggu! Dan jika Anda tidak tertarik dengan

tawaran ini, tentunya ada sesuatu yang salah dengan diri

Anda! Seharusnya Anda menyukai tawaran ini! Lalu

keinginan Anda tergugah, dan Anda berkata, "Wah, yang ini

luar biasa!"

Kemudian si pengkhotbah itu memberitahu Anda sesuatu hal

yang lebih menarik lagi: "Iman berarti Anda tinggal

menyodorkan tangan untuk menerima hadiah gratis

dan Anda sudah menerimanya!" Berdasarkan hal ini, saya

tidak paham mengapa ada orang yang tidak selamat. Jika

Anda tidak mempunyai akal sehat untuk hanya

merentangkan tangan untuk menerima hidup yang kekal

sebagai suatu karunia, seperti yang dijelaskan pengkhotbah

itu kepada Anda, maka itu berarti bahwa memang benar-

benar ada sesuatu yang salah di dalam diri Anda, bukan

hanya di dalam hal rohani Anda akan tetapi juga di dalam

otak Anda. Pasti ada sesuatu yang salah di dalam otak Anda

jika Anda tidak tertarik pada tawaran terhebat seumur hidup

ini! Di supermarket, dengan tawaran diskon 50%, Anda

tinggal membayar separuh dari harga normal, namun itu

tetap harus membayar. Anda tetap harus memeriksa

kantung Anda dan memastikan bahwa ada tersedia cukup

uang di sana untuk membayar yang 50% itu. Sebuah mantel

Page 220: Bmf 23 cahaya injil

212 | C A H A Y A I N J I L

kulit seharga, misalnya, 150 dolar, ditawarkan kepada Anda

dengan harga 75 dolar. Harga 75 dolar itu sudah sangat

murah, namun apakah Anda punya uang 75 dolar? Anda

masih harus tetap menghitung biayanya. Akan tetapi jika

pemilik toko itu berkata, "Mantel kulit ini gratis, ambil saja!"

Apakah Anda akan menolaknya? Pasti ada sesuatu yang aneh

dalam diri Anda jika Anda tidak mengambilnya, karena Anda

hanya perlu mengulurkan tangan, mengambil mantel

tersebut dan berlalu, dengan barang mahal di tangan! Apa

lagi yang Anda inginkan?

Ketika Shah Iran jatuh di tahun 1979, ada sebuah restoran

Persia di Montreal yang menawarkan makanan gratis!

Tawaran itu diiklankan di radio: "Hidangan gratis! Datang

dan nikmatilah!" Jika Anda tidak datang dan menikmati

hidangan gratis di sana, tentu ada sesuatu yang aneh di

dalam diri Anda. Jika tempat tinggal Anda berjarak sangat

jauh dari restoran itu, atau jika Anda tidak ingin menunggu

dalam antrian pengunjung, alasan ini masuk di akal. Anda

dapat saja berkata, "Lupakan saja." Akan tetapi di dalam hal

tawaran keselamatan gratis tidak ada jarak yang harus

dihitung, dan tidak ada antrian yang panjang, Anda tinggal

mengulurkan tangan, dan karunia keselamatan itu akan

turun kepada Anda! Pasti ada sesuatu yang tidak beres

dengan Anda jika Anda tidak tertarik pada tawaran ini!

Satu-satunya masalah dengan ajaran ini adalah, kita akan

terantuk pada pertanyaan yang sama: Yesus berkata,

"Keselamatan itu menuntut pengorbanan segala-galanya

darimu.

3. "Keselamatan yang menuntut pengorbanan segala-

galanya", adalah jenis ajaran yang ketiga, dan ini adalah

pengajaran dari Yesus: "Demikian pulalah tiap-tiap orang di

antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala

miliknya, tidak dapat menjadi murid-ku" (Luk.14.33). Bukan

saja tidak ada diskon, akan tetapi keselamatan itu juga

menuntut saya untuk melepaskan segalanya! Saya harus

merelakan segala yang saya miliki untuk dapat membelinya!

Page 221: Bmf 23 cahaya injil

213 | C A H A Y A I N J I L

Lalu, siapa yang benar? Si juru khotbah atau Yesus? Salah satu

dari kedua ini pasti ada yang salah di sini! Mari saya beritahukan

kepada Anda dengan sejujurnya: definisi bahwa iman itu berarti

"Anda tinggal mengulurkan tangan Anda untuk menerima

karunia atau hadiah gratis" adalah omong kosong jika

dicocokkan dengan isi Alkitab. Maaf, jika saya harus

menyampaikan kepada Anda bahwa hal itu adalah omong

kosong. Tidak ada ajaran seperti itu di dalam Alkitab. Jika Anda

mampu menunjukkan dasarnya di dalam Alkitab, saya akan

sangat berterimakasih. Sejauh ini, dari pendalaman yang saya

lakukan atas isi Alkitab, tidak saya temukan ajaran seperti itu,

akan tetapi saya terbuka jika ada orang yang dapat

menjabarkan kepada saya tentan hal ini. Alkitab tidak

mengajarkan pemahaman seperti itu sama sekali. Apa yang

salah dengan definisi itu? Saya akan memberitahukan Anda apa

yang salah dengan definisi iman seperti itu.

Iman yang alkitabiah berarti hubungan yang khusus

dengan Allah dan Anak-Nya

Tolong dipahami dengan teliti bahwa iman menurut Alkitab

selalu menunjukkan suatu hubungan pribadi dengan Allah.

Selalu! Tidak ada pengecualian! Iman tidak berarti Anda sekadar

mengulurkan tangan untuk mengambil karunia gratis. Ini

bukanlah definisi yang alkitabiah. Saya tidak tahu dari mana

definisi seperti ini bersumber akan tetapi yang jelas ini bukanlah

definisi yang alkitabiah. Di dalam Alkitab, iman selalu

'ditempatkan pada' seseorang atau satu pribadi. Dan 'iman di

dalam Kristus' berarti Anda memiliki hubungan yang khusus dan

spesial dengan dia. Iman bukanlah hubungan dalam bentuk

seadanya dengan Kristus. Definisi yang alkitabiah dari iman

adalah hubungan antara Guru atau Tuan dengan seorang murid,

hubungan antara Bapa dengan anak. Itu sebabnya mengapa

definisi iman dalam arti 'sekadar mengulurkan tangan untuk

menerima karunia' adalah suatu kesesatan! Pemahaman ini tidak

alkitabiah.

Belakangan ini, di dalam kampanye penginjilannya, beberapa

gereja Tionghoa berkata, "Keselamatan itu sama gampangnya

dengan meminum segelas air, semudah menelan sepotong roti.

Page 222: Bmf 23 cahaya injil

214 | C A H A Y A I N J I L

Bagaimana cara Anda meminum segelas air? Anda membuka

mulut dan menuangkan airnya. Jadi iman adalah: Membuka

mulut dan menuangkan airnya." Saudaraku, ini bukanlah

pengajaran yang alkitabiah. Namun mereka mengutip ayat

Alkitab! Mereka mengutip Yohanes 7:37, "Barangsiapa haus,

baiklah ia datang kepada-ku dan minum!" Keselamatan itu

semudah kita minum air. Lalu mereka mengutip Yohanes 6:51,

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang

makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Keselamatan itu ternyata semudah kita makan roti!

"Datang kepadaku" berarti menundukkan diri kepada

Yesus sebagai Raja dan Tuan (Lord)

Tidak! Yesus tidak mengatakan bahwa keselamatan itu semudah

minum air atau makan roti! Perhatikan lagi baik-baik pada apa

yang Yesus katakan: "barangsiapa yang haus, baiklah ia datang

kepada-ku..." itu berarti bahwa Anda berada dalam suatu

hubungan pribadi dengan Yesus. Datang pada Yesus tidak sama

dengan datang ke toko dan menemui Yesus di sana sebagai

penjual yang sedang mengobral barang gratisan. Pahami apa

arti 'datang pada Yesus' itu. "Datang pada Yesus" berarti datang

kepadanya, menyerahkan hidup Anda kepadanya dan mengakui

dia sebagai Raja. Itulah yang dikatakan oleh Yesus di Matius

11:28. Ia berkata, "Marilah kepadaku, pikullah kuk yang

kupasang, dan jiwamu akan mendapat ketenangan." Jadi

'datang pada Yesus' berarti memikul kuk yang ia pasang.

Jelasnya, itu berarti bahwa Anda datang pada Yesus, mengakui

dia sebagai Penguasa bagi hidup Anda, dan membangun suatu

hubungan yang nyata dengan dia.

Memakan tubuh Yesus sebagai roti artinya

menundukkan diri kepada Yesus sebagai Penguasa

Sebagai contoh, perhatikan kembali Yohanes 6:51 yang berkata,

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang

makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." Siapa orang

yang memakan roti hidup itu? Apakah Anda memakannya?

Apakah orang-orang Yahudi di dalam Yohanes pasal 6 itu yang

melakukannya? Mengapa tidak? Kepada siapakah Yesus

Page 223: Bmf 23 cahaya injil

215 | C A H A Y A I N J I L

memberikan roti hidup, yaitu tubuhnya, dan kepada siapakah

Yesus memberikan darahnya untuk diminum? Kepada murid-

muridnya sendiri di dalam perjamuan kudus. Tidakkah Anda

menyadari hal itu? Di dalam perjamuanlah Yesus berkata, "Inilah

tubuhku yang kuberikan padamu." Apakah Yesus langsung

memberikan tubuhnya kepada orang-orang Yahudi yang tercatat

di dalam Yohanes 6 itu? Tidak, karena mereka bukanlah murid-

muridnya. Mereka tidak memiliki hubungan khusus dengan dia.

Dapatkah Anda memahami apa yang sedang dikatakan oleh

Yesus?

Benar, tubuhnya adalah roti itu, akan tetapi Anda harus menjadi

muridnya sebelum Yesus bersedia memberikannya kepada Anda.

Itu sebabnya, Anda hanya layak ikut ambil bagian di dalam

perjamuan jika sudah menjadi murid Kristus. Yang bukan murid

Kristus tidak layak untuk ambil bagian. Dan seorang murid

Kristus memiliki hubungan yang hidup dari iman kepada Yesus di

mana Yesus adalah Tuan dan Penguasanya.

Hal yang sama juga berlaku dalam hal air kehidupan. Siapakah

yang meminum air kehidupan itu? Hanya murid-murid Yesus

yang mengakui dia sebagai Tuan. Orang lain tidak meminum air

itu. Jika Anda datang padanya, maka Anda harus datang sebagai

murid, jika tidak, maka Anda tidak usah datang sama sekali.

Tidakkah itu sangat jelas? Apakah Anda memahami hal ini?

Pahamilah dengan teliti bahwa iman di dalam Alkitab tidak

meyuruh Anda sekadar merentangkan tangan untuk menerima

karunia gratisan. Iman berarti kita datang kepada Yesus,

menyerahkan diri ini sepenuhnya sebagai murid kepada dia

sehingga Yesus menjadi Tuan (Lord) dan Penguasa di dalam

hidup ini. Karunia Allah kepada kita ada di dalam Pribadi

Yesus sebagai Tuan dan sebagai Raja agar dia dapat

menjadi Juruselamat kita. Tidak ada jalan lain untuk dapat

memiliki Yesus. Yesus bukanlah semacam hadiah yang dapat

Anda kantongi di saku Anda. Yesus tidak akan berlari-lari

mengikuti Anda sebagai pelayan Anda. Dan jika Anda memiliki

Yesus, dia itulah karunia dari Allah itu. Karena begitu besar kasih

Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya

yang tunggal (Yoh.3:16), akan tetapi Allah tidak mengaruniakan

Page 224: Bmf 23 cahaya injil

216 | C A H A Y A I N J I L

Anak-Nya untuk menjadi penjual karunia gratisan. Ia

mengaruniakan Anak-Nya untuk menjadi Tuan, supaya di dalam

nama Yesus, kata Paulus, bertekuk lutut segala yang ada di

langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah

bumi (Filipi 2:10). Allah mengaruniakan Anak-Nya untuk menjadi

Raja kita supaya ia dapat menjadi Juruselamat kita.

Jika Anda sudah dapat memahami ajaran Alkitab ini, maka Anda

tidak akan ada masalah dalam memahami bahan pembahasan

hari ini. Anda tidak akan kebingungan dalam mencocokkan

pengajaran tentang keselamatan yang cuma-cuma dengan

keselamatan yang menuntut pengorbanan segala-galanya dari

Anda. Tidak ada kontradiksi di dalam Alkitab. Kontradiksi itu

muncul karena adanya definisi yang salah tentang iman. Itu

sebabnya mengapa saya mengatakan bahwa ajaran tersebut

salah, ajaran yang keliru, pengajaran yang tidak lengkap dan

berakibat pada munculnya masalah sehingga Anda terjebak

dalam kontradiksi yang membingungkan. Namun, jika Anda

sudah dapat memegang ajaran yang alkitabiah, maka tidak ada

lagi kontradiksi, dan keseluruhan bagian Alkitab yang sedang

kita bahas ini akan begitu mudah untuk dipahami.

Meninggalkan keluarga adalah untuk menanggapi

panggilan Allah untuk membina hubungan dengan Yesus

Mari kita perhatikan lagi Lukas 14:26, "Jikalau seorang datang

kepada-ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,..." Dapatkah

Anda mengingat bagian dari Perjanjian Lama yang berkaitan

dengan ayat ini? Dapatkah Anda mengingat bagian yang mirip

dengan syarat pemuridan ini di dalam Perjanjian lama? Kita

dapat mengambil contoh Abraham atau Elisa. Mari kita ambil

contoh Abraham, karena Paulus memakai Abraham sebagai

contoh iman berkali-kali, khususnya di Roma pasal 4: Tentang

iman Abraham (Roma 4:16). Seperti apa itu iman Abraham?

Ketika Allah memanggil Abraham, apa yang Ia lakukan? Bacalah

kejadian 12:1 dan selanjutnya. Ketika Allah memanggil

Abraham, ia langsung meninggalkan negerinya, kerabatnya dan

rumah ayahnya. Ia meninggalkan segalanya untuk mengikuti

perintah Allah. Allah berkata, "Pergilah!" dan Abraham segera

berangkat. Abraham adalah seorang murid sejati, ia memenuhi

Page 225: Bmf 23 cahaya injil

217 | C A H A Y A I N J I L

apa yang dikatakan oleh Yesus dengan tepat: "Datang

kepadaku" (Luk.14:26). Abraham tidak mengartikan

keselamatan sebagai hadiah yang jatuh dari atas ke dalam

pangkuannya. Ia tahu bahwa iman adalah suatu hubungan

dengan Allah, bahwa ketika Allah memanggil, maka Anda akan

mengikuti dan menjadi murid-Nya. Sangat indah! Ingatlah selalu

bahwa iman itu adalah tanggapan atas panggilan Allah.

Begitulah cara kita membangun hubungan kita dengan Allah.

Punyakah Anda hubungan dengan Allah sekarang ini? Jika Anda

tidak memiliki hubungan dengan Allah, maka Anda juga tidak

memiliki keselamatan sama sekali karena keselamatan bukanlah

kado yang terbungkus dan diberi pita merah di atasnya, yang

diberikan kepada Anda saat Anda merentangkan tangan.

Keselamatan bukan satu paket. Keselamatan itu adalah

Kristus, dan untuk dapat diselamatkan oleh Kristus, Anda

harus masuk ke dalam suatu hubungan yang

menyelamatkan dengan Juruselamat Anda. Bagaimana cara

memasuki hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus?

Melalui iman. Lalu apa itu iman? Iman adalah tanggapan

terhadap panggilan Allah yang datang kepada kita lewat Yesus.

Yesus sedang memanggil Anda sekarang, dan ia berkata,

"Ikutlah aku. Dan di dalam mengikut aku, engkau harus

mengasihiku lebih dari ayah, ibu, istri, anak-anak dan segala

yang lain. Dapatkah Anda menanggapi panggilan Yesus itu

dengan berkata, "Ya siap, aku akan mengikut engkau"? Satu-

satunya jalan supaya Anda mampu untuk berkata seperti itu

adalah dengan melalui iman. Dan di dalam mengikut Yesus,

Anda menjadi seorang murid; Anda mulai membangun

hubungan yang menyelamatkan dengan Yang Benar dan dengan

anak-Nya Yesus Kristus (1 Yoh.5:20). Hidup yang kekal

bukanlah barang yang dapat Anda kantongi. Keselamatan

adalah tentang hubungan dengan Allah dan anak-

Nya. Sudah jelaskah hal ini bagi Anda? Apakah Anda ingin

memperoleh hidup yang kekal? Anda dapat memilikinya, akan

tetapi hidup yang kekal ini bukanlah karunia gratisan yang

dijatuhkan ke pangkuan Anda. Hidup yang kekal itu ada di dalam

Allah.

Page 226: Bmf 23 cahaya injil

218 | C A H A Y A I N J I L

Apakah Anda memiliki iman untuk mengikut Yesus sebagai

murid?

Dan Yesus sedang memanggil Anda sekarang ini. Ia berkata, "Ikutlah

aku. Namun sejujurnya kukatakan padamu, kuperingatkan bahwa di

dalam mengikut aku, maka aku menjadi yang paling utama dalam

hidupmu, aku adalah Tuanmu, baik bapa maupun ibu dan semua yang

lain yang kau kasihi dan terus engkau kasihi akan menjadi nomor dua.

Dan mereka pasti akan keberatan dengan itu, akan tetapi mereka tetap

harus menjadi yang nomor dua." Dapatkah Anda menerima tantangan

iman ini dan tetap bertahan di dalam mengikut Yesus? Itulah iman.

Keselamatan dari Allah adalah Yesus Kristus, dan dia bukanlah hadiah

gratis. Harganya sangat mahal. Ia tidak disediakan bagi orang yang

gemar menawar. Ia disediakan bagi orang yang mencintai kebenaran

yang bersedia mengorbankan apa saja demi Kristus. Dapatkah Anda

maju menerima tantangan iman ini? Itulah poin yang disampaikan di

dalam kedua perumpamaan ini.

Apa tantangan iman yang terkandung di dalam Perumpamaan tentang

Pembangunan Menara? Perumpamaan ini tidak mempersoalkan apakah

Anda akan membangun menara itu, melainkan apakah Anda dapat

menyelesaikan pembangunannya sesudah Anda memulai pekerjaan itu.

Apakah Anda memiliki iman untuk percaya bahwa Allah akan

membantu Anda menyelesaikan pembangunan menara itu?

Apa tantangan iman yang terkandung di dalam Perumpamaan tentang

Raja yang akan maju berperang? Dapatkah Anda menerima tantangan

iman untuk mempercayai Allah untuk memenangkan peperangan saat

keadaan sangat tidak mendukung. Sudahkah Anda memperhatikan

ucapannya dengan cermat? "...duduk dahulu untuk

mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup

menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?"

Sanggupkah Anda maju berperang membawa 10.000 pasukan melawan

musuh berkekuatan 5.000 orang? Ha, ini gampang! Anda akan berkata,

"Dengan sepuluh ribu orang, saya akan dapat mengalahkan lima ribu

orang sekalipun saya bukan jendral yang pandai. Pasukan saya dua kali

lipat jumlah musuh." Bagaimana dengan 10.000 lawan 10.000?

Peluang Anda berimbang. Jika jendral lawan lebih baik dari Anda, maka

dia akan mengalahkan Anda, walaupun jumlah pasukannya seimbang.

Akan tetapi perhatikan baik-baik perimbangan kekuatan yang

Page 227: Bmf 23 cahaya injil

219 | C A H A Y A I N J I L

disebutkan dalam perumpamaan di ayat 31. Bukan satu lawan satu;

tetapi 10.000 menghadapi 20.000. Jumlah musuh dua kali lipat jumlah

pasukan Anda! Pemuridan memang bukan untuk mereka yang gemar

barang gratisan. Pemuridan ditujukan bagi mereka yang siap maju

menghadapi musuh yang lebih kuat, menghadapi lawan yang dua kali

lebih banyak. Mengapa begitu? Karena itulah yang disebut tantangan

iman. Jika saya sanggup maju melawan musuh dengan keunggulan di

pihak saya, 10.000 lawan 5.000, maka saya tidak membutuhkan iman.

Mengapa saya tidak membutuhkan iman? Karena saya berada di pihak

yang lebih kuat: dua lawan satu. Yesus tampaknya juga

memperhatikan ilmu perang. Dua lawan satu biasanya merupakan

keunggulan yang diinginkan oleh setiap jendral dalam menghadapi

lawannya. Akan tetapi di dalam perumpamaan ini, perbandingan itu

adalah dua lawan satu dengan keuntungan di pihak musuh. Yesus

sedang menyatakan bahwa jika Anda menjadi muridnya, segala

sesuatu akan berbalik menentang Anda, dengan perbandingan dua

melawan satu. Anda harus merupakan seorang jendral yang istimewa

untuk sanggup mengalahkan pasukan yang dua kali lebih besar dari

pasukan Anda, jika tidak Anda harus bertindak dengan iman. Di situlah

poinnya.

Dan di dalam ayat-ayat ini, kata 'sanggup' muncul berkali-kali. Apakah

Anda sanggup menyelesaikan pembangunan menara, atau Anda

ternyata tidak sanggup melakukannya (ay.30)? Apakah Anda sanggup

memenangkan peperangan atau Anda terpaksa merundingkan syarat-

syarat perdamaian? Itulah pertanyaannya. Poin yang sedang

disampaikan oleh Yesus adalah bahwa inilah tantangan iman untuk

dapat menjadi seorang murid. Apa itu tantangan iman? Tantangan

iman adalah ini: Dapatkah saya meraih kemenangan dalam

perimbangan kekuatan yang sangat timpang ini? Pemuridan tidak

didasarkan pada kekuatan Anda sendiri, iman adalah tindakan menaruh

kepercayaan kepada Allah untuk meraih kemenangan. Yesus tidak

berkata, "Jika engkau tidak sanggup menang dengan kekuatan sendiri,

maka menyerahlah. Lebih baik merundingkan syarat-syarat

perdamaian dengan musuh ketimbang menelan kekalahan telak."

Pemuridan tidak berlangsung atas dasar kekuatan Anda, dan di sanalah

letaknya tantangan iman, karena ketika Anda harus menghadapi lawan

yang dua kali lebih kuat daripada Anda, maka harapan yang tersisa

adalah dengan meletakkan kepercayaan kepada Allah. Memenangkan

Page 228: Bmf 23 cahaya injil

220 | C A H A Y A I N J I L

pertempuran adalah tantangan iman. Menyelesaikan pembangunan

menara adalah tantangan iman. Kedua perumpaman ini

menggambarkannya dengan sangat indah. Dapatkah Anda memahami

tantangan itu? Secara khusus saya mengajukan pertanyaan ini kepada

mereka yang akan dibaptis minggu depan.

Di dalam Markus 9:22-23, kita membaca tentang seorang ayah yang

anaknya kerasukan setan, dan datang kepada Yesus karena murid-

muridnya gagal mengusir setan itu. Di dalam keputus-asaannya, si

ayah berkata, "Sebab itu jika engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah

kami dan kasihanilah kami." Dan apa jawaban Yesus? Yesus berkata,

"Pertanyaannya bukan apakah aku sanggup berbuat sesuatu,

tetapi apakah engkau percaya." Itulah tantangan dari pemuridan.

Pertanyaannya bukan apakah Yesus sanggup memberi kemenangan

bagi Anda. Pertanyaannya adalah apakah Anda memiliki iman kepada

Yesus untuk mengklaim kemenangan itu? Itulah tantangan dari

pemuridan. Sanggupkah Anda menghadapi tantangan itu?

Jika saya adalah seorang panglima, dan lawan saya membawa pasukan

yang dua kali lipat jumlahnya, maka saya akan maju di dalam iman

untuk memenangkan peperangan ini. Saya akan berkata, "Tuan,

jumlah musuh jauh lebih banyak. Mereka dua kali lipat dari jumlah

pasukanku. Menurut hitungan normal, saya tidak mungkin menang

dalam peperangan ini, akan tetapi dengan kekuatanmu, saya akan

maju." Itulah iman. Orang tidak dapat maju di dalam iman akan

memilih untuk menyerah. Di ayat 31-32, Yesus berkata, "Engkau harus

memutuskan. Apakah engkau memiliki iman kepada Allah untuk meraih

kemenangan? Atau apakah engkau akan menyerah saja? Jika engkau

ingin menyerah, maka lakukanlah itu sekarang juga. Jangan menunggu

sampai dikalahkan dalam peperangan."

Tantangan kepada Gideon: "Dapatkah saya mempercayai Allah

untuk menang melawan musuh yang 13 kali lebih banyak?"

Sebagai penutup, mari saya berikan gambaran tentang poin ini dari

Perjanjian Lama, suatu gambaran yang sangat indah: tentang

peperangan Gideon melawan orang-orang Midian. Alasan saya memilih

contoh ini karena saya menduga contoh ini juga yang sedang

dibayangkan oleh Yesus tentang tantangan iman, tantangan

pemuridan. Pasukan yang dimiliki Gideon berjumlah 10.000 orang, dan

Page 229: Bmf 23 cahaya injil

221 | C A H A Y A I N J I L

orang-orang Midian maju dengan kekuatan 135.000 orang. 135.000

melawan 10.000, bagaimana perbandingannya? Ini berarti bahwa

setiap orang Israel harus melawan 13 orang Midian. Suatu

perbandingan yang benar-benar tanpa harapan. Tidak peduli seberapa

hebat pasukan Israel itu, bagaimana mungkin mereka akan maju

menghadapi pasukan yang 13 kali lebih banyak darinya? Anda dapat

membaca kisah ini di Hakim-hakim pasal 7. Dan tahukah Anda apa

yang dilakukan oleh Gideon? Menyerah? Tidak! Jadi apa yang ia

lakukan? Ia bangkit dan menjawab tantangan iman itu. Awalnya, ia

berangkat dengan 22.000 orang, dan kemudian ia memilih untuk

menguranginya menjadi 10.000. Ia berkata kepada pasukannya, "Bagi

mereka yang takut menghadapi peperangan ini, mereka yang gentar

melihat 135.000 orang di sana, sekarang saatnya bagi kalian untuk

pulang ke rumah." Dan tahukah Anda, berapa orang yang pulang?

12.000 orang memilih untuk pulang karena ketakutan, dan 10.000

bertahan mengikut Gideon. Sekarang Gideon akan maju berperang

dengan modal 10.000 orang. Mengapa? Apakah karena ia seorang

jendral yang hebat? Tidak, itu karena ia percaya kepada Allah. "Allahku

akan memberi kemenangan bagiku! Jika saya harus maju dengan

perbandingan 31 lawan 1, atau bahkan 200 lawan 1, aku akan tetap

menang karena Allahlah yang memberi kemenangan itu." Itulah iman!

Iman bukan sekadar tindakan mengulurkan tangan untuk menerima

hadiah gratisan. Iman adalah hubungan dengan Allah dengan

meletakkan kepercayaan kepada-Nya. "Engkaulah yang akan

memimpinku, ya Tuhan." Itulah iman menurut Alkitab, bukannya

semacam pemberian hadiah gratis.

Lalu apa yang terjadi? Gideon memenangkan peperangan dengan

10.000 orang? Tidak, ia memenangkannya hanya dengan 300 orang!

Sekarang seberapa besar perbandingan kekuatannya? 300 melawan

135.000? Apakah Gideon sudah gila? Tidak!

Allah berkata kepada Gideon, "Pasukanmu terlalu banyak."

Dan Gideon menjawab, "Apa? Ya Allah, tahukah Engkau betapa jumlah

mereka jauh melampaui kami? Engkau tentu tahu berapa banyak

pasukan yang mereka bawa!"

Namun Allah berkata, "Jumlah pasukanmu ada 10.000, dan itu masih

terlalu banyak." Mengapa? "Karena jika engkau menang nanti, engkau

Page 230: Bmf 23 cahaya injil

222 | C A H A Y A I N J I L

mungkin akan berkata bahwa 10.000 orang pasukanmu lebih kuat dari

pada 135.000 pasukan mereka. Aku ingin memenangkan peperangan

ini dengan 300 orang saja!"

Saya pikir Gideon akan basah oleh keringat dingin pada saat itu. Ia

memang punya iman di dalam Allah untuk maju berperang dengan

10.000 orang. Akan tetapi Allah lalu menantang imannya: bagaimana

jika 300 melawan 135.000?! Dan Allah memang melakukannya. Itulah

yang disebut sebagai tantangan iman.

Mengikut Yesus sebagai murid memerlukan iman untuk

mengorbankan segala-galanya!

Iman bukan untuk para pengecut. Iman bukan untuk mereka yang

ingin tawar menawar ataupun ingin mendapatkan barang gratisan. Jika

itu yang Anda maksudkan dengan iman, Anda bisa saja

mendapatkannya di beberapa gereja. Akan tetapi itu bukanlah iman

menurut Alkitab, dan juga bukan iman yang diajarkan di dalam gereja

ini. Saya tidak akan memberitakan hadiah gratisan. Saya tidak

mempunyai apa-apa untuk diberikan melainkan panggilan pemuridan

dari Yesus. Dan menjadi seorang murid berarti pengorbanan segala-

galanya dari Anda. Tidak kurang dari itu. Tidak kurang sepeserpun.

Itulah panggilan dari Yesus. Punyakah Anda iman untuk menjawab

panggilannya? Jika tidak, maka Kekristenan bukan untuk Anda;

keselamatan tidak tersedia bagi Anda. Yesus tidak menawarkan barang

gratis. Saya harap Anda dapat memahami hal ini sepenuhnya, dan saya

berharap bahwa apa yang saya sampaikan ini cukup jelas. Ini bukanlah

khotbah yang diarahkan untuk menyenangkan orang banyak karena

Yesus tidak datang untuk menyenangkan orang banyak. Yesus

berpaling ke arah orang banyak dan berkata, "Kuberitahukan

kepadamu apa arti menjadi seorang murid, dan pertimbangkanlah

apakah engkau memiliki iman untuk menjawab tantangan itu." Seperti

Allah sudah memanggil Abraham untuk meninggalkan segala-galanya

dan mengikut Dia, begitu pulalah Yesus memanggil Anda sekarang

untuk berpaling dari dunia dan mengikut dia.

Dan iman adalah jalan menuju keselamatan. Anda harus menghadapi

tantangan iman dan berkata, "Yesus, aku tidak sanggup. Aku tidak

sanggup melawan 20.000 pasukan dengan 10.000 orang. Aku juga

tidak mampu menyelesaikan pembangunan menara ini. Akan tetapi aku

Page 231: Bmf 23 cahaya injil

223 | C A H A Y A I N J I L

akan maju menghadapi tantangan iman ini karena engkau sudah

memanggilku. Sama seperti Gideon, aku akan berkata, 'Ya, Yesus,

karena engkau yang memanggilku, maka aku akan maju.'" Kemudian

Anda akan menjadi murid. Saya memohon kepada Allah supaya gereja

ini merupakan gereja para murid. Yesus tidak menghendaki orang yang

sekadar pindah agama; Ia tidak menginginkan kumpulan orang-orang

yang berkerumun demi hadiah gratis. Yang ia panggil adalah

sekumpulan pasukan murid untuk maju dalam peperangan bagi hidup

yang benar dan kebenaran. Kiranya Allah menganugerahi Anda

kasih karunia untuk dapat maju menjawab panggilan pemuridan

ini!

Perumpamaan tentang Pembangunan Menara 2

& tentang Raja yang akan Maju Berperang

Lukas 14:25-33 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal

Pemuridan menuntut pengorbanan segala-galanya!

Hari ini, kita membahas salah satu perumpamaan yang sukar dari

Yesus di Lukas 14:25-30:

Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam

perjalanannya. Sambil berpaling ia berkata kepada mereka: "Jikalau

seorang datang kepada-ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,

isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau

perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-

ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak

dapat menjadi murid-ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau

mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat

anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan

pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak

dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang

Page 232: Bmf 23 cahaya injil

224 | C A H A Y A I N J I L

melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan,

tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya."

Kita sering mengira bahwa jika sudah memulai maka itu sama artinya

dengan kita sudah menyelesaikannya, jika kita sudah membuat

keputusan bagi Kristus maka itu berarti bahwa kita sudah mencapai

titik akhir dari perjalanan keselamatan. Tapi lihatlah, betapa

berbedanya hal yang disampaikan oleh Yesus. Pada kesempatan ini,

kita akan mengupas ucapan yang sangat sulit ini.

Visi Yesus bagi gereja adalah supaya gereja diisi oleh para raksasa-

raksasa rohani. Kualitas setiap umat Allah, sekalipun ia akan menjadi

yang terkecil dalam Kerajaan, tetap harus lebih besar dari Yohanes

Pembaptis. Itulah yang diharapkan oleh Yesus dari gereja. Jika kita

mengamati keadaan gereja sekarang ini, kenyataan yang kita lihat

sangat jauh berbeda dengan apa yang diharapkan oleh Yesus. Apa yang

dapat kita lihat dari gereja sekarang ini adalah sebagian besar Jemaat

yang terdiri dari orang-orang yang sangat kerdil secara rohani.

Semuanya dijalankan dengan standar yang sangat rendah. Kasih

karunia sudah diobral sampai telah menjadi barang gratisan. Padahal di

Lukas 14:28 Yesus berkata, "Duduk dahulu membuat anggaran

biayanya." Namun kita malah sering diajari bahwa kita tidak perlu

menghitung apapun. Harganya murah. Dan bukan sekadar murah,

malahan gratis! Demikianlah, kebenaran yang utama tentang kasih

karunia Allah telah diturunkan nilainya ke tingkat yang tidak pernah

diniatkan oleh Yesus. Karena dinyatakan gratis, maka biaya apa yang

harus kita anggarkan? Akibat dari pengajaran tentang kekristenan yang

murahan, atau gratisan, maka gereja sekarang diserbu oleh para

pemburu karunia gratis. Dan gereja malah menyatakan bahwa inilah

aspek yang luar biasa dari kasih karunia Allah. Ada beberapa bagian

yang benar dari pernyataan itu. Tentu saja, ada aspek yang luar biasa

dari kasih karunia, yaitu nilainya yang tak terkira, dan karena itu kita

tidak akan mungkin dapat memperolehnya. Tetapi menurut pemikiran

kita, jika sesuatu tidak mungkin diraih, maka dengan itu ia gratis. Itulah

logika yang menjadi dasar pemahaman kita. Tetapi benarkah jika

sesuatu itu tidak dapat diperoleh, maka ia hanya dapat dimiliki jika

dijadikan barang gratisan? Ini bukan pemahaman yang alkitabiah.

Suatu benda bisa saja berharga sangat mahal sehingga kita tidak dapat

membelinya, akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa benda itu harus

gratis. Sebuah karunia mungkin satu pemberian tetapi penerimaan

Page 233: Bmf 23 cahaya injil

225 | C A H A Y A I N J I L

karunia itu mungkin menuntut kita harus mengorbankan segala milik

kita, sehingga dari segi konsekuensinya hadiah itu sendiri ternyata tidak

dapat dipandang sebagai hal yang gratis.

Akan tetapi kita semua telah dibentuk sedemikian rupa, bahkan

termasuk diri saya dulu, oleh kekristenan yang mengajarkan kita untuk

meraih barang gratisan. Kita datang untuk menerima sesuatu yang

gratis dan kita juga dibesarkan oleh sumbangan gratis tersebut. Jika

mereka datang karena ajaran seperti itu, maka orang-orang semacam

apa yang kita harapkan akan memenuhi gereja? Kita mungkin harus

menanggung resiko dianggap telah menghina, jika kita menyebut

mereka sebagai orang "Kristen antrian". Di Tiongkok dan di Timur Jauh,

sering terjadi kelaparan hebat, dan gereja-gereja sering bertindak

memberi bantuan pangan dan lain-lain. Mereka membagikan beras dan

bahan pangan dalam jumlah besar, atas nama gereja, ke daerah-daerah

yang terserang bencana kelaparan. Dan orang banyak akan

berbondong-bondong datang ke gereja, untuk apa? Untuk mengambil

hadiah gratisan yakni beras. Dan kemudian kita mulai memandang

dengan rasa tidak senang kepada "orang-orang Kristen antrian" yang

datang ke gereja demi beras, padahal kita sendiri yang menjadikan

mereka seperti itu. Apakah kita sendiri lebih baik dari mereka? Untuk

apa kita datang ke gereja? Kita juga datang demi barang gratisan, sama

seperti mereka datang demi barang gratisan. Gereja-gereja dipenuhi

oleh mereka yang mengejar barang gratisan, tidak ada gunanya

berharap untuk mendapatkan raksasa rohani di dalam gereja. Perlu

banyak perubahan untuk mentransformasi para pemburu hadiah itu

menjadi raksasa rohani!

Hal yang saya dapatkan dari ayat-ayat ini adalah Injil menuntut

pengorbanan segala-galanya dari Anda. Kita harus meluruskan hal ini

di dalam hati dan pikiran kita. Apakah ia gratis atau tidak?

"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak dapat

menjadi murid-ku." Apa arti salib? Kematian! Kita semua tentu tahu hal

itu. Jika disampaikan dalam kata lain, maka kita dapatkan Yesus

sedang berkata, "Barangsiapa tidak memikul alat eksekusi

hukuman mati buat dirinya, ia tidak dapat menjadi muridku."

Apakah ini gratis? Salib itulah hadiah gratis yang tersedia buat Anda!

Anda tidak perlu pergi membeli salib buat Anda. Yesus sendiri tidak

membeli salib buat dirinya. Salib yang dipikul Yesus adalah hadiah yang

benar-benar gratis dari pemerintah Roma. Ia tidak perlu mengeluarkan

Page 234: Bmf 23 cahaya injil

226 | C A H A Y A I N J I L

uang sepeserpun. Akan tetapi Yesus harus menyerahkan nyawanya!

Salib itu merupakan pemberian gratis dan sukarela dari penguasa

Yahudi dan Roma. Hanya saja, satu-satunya masalah berkaitan dengan

salib yang gratis itu adalah bahwa Anda harus menyerahkan nyawa

Anda. Yesus berkata, "Pikullah salibmu." Ia tidak menyuruh Anda untuk

membuat salib. Tidak ada orang yang disuruh untuk membuat salibnya.

Sebenarnya, ketika Anda melangkah di jalan yang sesuai dengan

panggilan Yesus bagi Anda, maka dunia akan membebankan salib ke

pundak Anda. Ia selalu berkata, "Engkau harus siap menerimanya."

Yesus tidak berkata, "Pergi dan buatlah." Salib itulah 'hadiah' gratis

buat Anda, yang diserahkan dengan senang hati oleh dunia. Kita harus

membuat keputusan. Kekristenan macam apa yang ingin kita

bicarakan? Kita diberi hadiah 'gratis' - hadiah itu berupa salib akan

tetapi kita menghendaki sesuatu yang lebih menyenangkan

dibandingkan salib. Yesus berkata, "Tanpa salib engkau tidak akan

dapat menjadi muridku. Tanpa salib engkau tidak akan memiliki

keselamatan." Bukankah itu yang sedang Yesus katakan? Bagaimana

mungkin Anda bisa mendapatkan keselamatan tanpa menjadi seorang

murid? Jika kita bisa mendapatkan keselamatan tanpa harus menjadi

seorang murid, maka kita semua bisa menjadi orang-orang Kristen

tanpa harus menjadi murid-murid, atau menjadi 'orang Kristen' tanpa

harus menjadi orang Kristen, karena ungkapan 'orang Kristen' dan

'murid' di dalam Kitab Suci memiliki arti yang sama.

Marilah kita hadapi ucapan sulit yang biasanya lebih suka dihindari oleh

sebagian besar orang:

"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya,

ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau

perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi

muridku." (Lukas 14.26)

O! Ucapan yang sangat mengerikan! Di antara sekian banyak ucapan

Yesus yang keras, yang satu ini termasuk yang paling keras. Di

Yohanes 6.60 dan 66, banyak di antara murid-murid yang sangat

tersinggung karena apa yang disampaikan oleh Yesus di dalam pasal 6

tersebut sehingga mereka meninggalkan Yesus. Mereka berkata, "Lihat!

Sebelum ini, engkau selalu menyampaikan hal-hal yang enak didengar,

tetapi yang kali ini benar-benar tidak dapat kami terima, dan kami

sudah tidak tahan lagi. Selamat tinggal Yesus, kami muak dengan apa

Page 235: Bmf 23 cahaya injil

227 | C A H A Y A I N J I L

yang kami dengar barusan!" Apa sebenarnya hal yang disampaikan

oleh Yesus di Yohanes pasal 6 itu? Pada dasarnya isi pasal tersebut

masih terbilang lunak jika dibandingkan dengan yang sekarang ini.

Yang diucapkan Yesus di Yohanes 6.53-56 adalah, "Jika kalian tidak

memakan dagingku dan meminum darahku, maka kalian tidak akan

diselamatkan. Kalian tidak akan memperoleh hidup yang kekal. Hidup

yang kekal itu datang jika kalian memakan dagingku dan meminum

darahku." Pernyataan seperti ini bisa membuat perut terasa mual, akan

tetapi orang mungkin masih bisa mengatasinya karena, paling tidak,

Yesus akan memberikan hidup yang kekal sebagai anugerah 'cuma-

cuma'. Perhatikan baik-baik, Yesus sedang memberi Anda

daging dan darahnya sebagai anugerah 'cuma-cuma'! Tapi,

kenapa kita harus menanggung rasa mual untuk menerima hadiah

'gratis' ini? Anda bisa lihat di sini, bahkan hadiah atau anugerah yang

diberikan secara 'gratis' itu pun ternyata tidak mudah ditelan,

bukankah begitu? Kita cenderung lebih suka memilih hadiah 'gratis'

mengikuti selera kita sendiri, akan tetapi sebenarnya pilihan yang

tersedia adalah apa yang ia berikan, jika tidak mau berarti Anda tidak

mendapat apa-apa. Jadi inilah anugerah 'gratis' itu: Dagingnya,

darahnya, dan salib buat Anda. Apa lagi yang Anda cari? Apakah Anda

tidak menyukai hadiah-hadiah 'gratis' ini? Ketiga hal itulah anugerah

atau hadiah gratis keselamatan buat Anda.

Setiap orang perlu tahu

Banyak murid yang merasa mual mendengar pernyataan di Yohanes

6.51 itu, tetapi bagaimana dengan pernyataan yang di Lukas 14.26?

Bagi saya, membenci ayah dan ibu saya terasa jauh lebih sulit lagi!

Apakah Yesus serius dengan pernyataan ini? Pernyataan macam apa

ini? Beberapa orang akan berkata, "Akan lebih baik jika pernyataan

seperti ini tidak disampaikan dalam sebuah khotbah. Penyampaiannya

akan lebih cocok jika diberikan kepada sekumpulan orang Kristen yang

berdedikasi tinggi, di tempat yang terpisah dari orang banyak. Mereka

punya selera yang lebih bagus. Mereka sudah terbiasa menelan hal-hal

yang keras seperti ini. Jangan menyampaikan pernyataan keras seperti

ini di depan orang-orang non-Kristen dan orang banyak karena itu

malah akan membuat mereka pergi." Ide seperti ini terdengar sangat

masuk akal, sayangnya tidak cocok dengan apa yang dikisahkan oleh

ayat 25. Kepada siapa Yesus menyampaikan ucapan ini? Ia

menujukannya kepada orang banyak, kepada kerumunan orang-orang

Page 236: Bmf 23 cahaya injil

228 | C A H A Y A I N J I L

itu. Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus

dalam perjalanannya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka:

"Jikalau seorang (barangsiapa, anyone) datang kepadaku dan ia

tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya...". Karena Yesus

menyatakan hal ini kepada setiap orang, bagaimana mungkin saya

berani menyatakannya hanya kepada orang-orang tertentu, kepada

mereka yang sudah teruji saja? Yesus menyampaikannya di hadapan

orang banyak. Bagaimana mungkin saya menyampaikannya dengan

cara lain?

Yang lebih mengagumkan, Yesus bahkan tidak memberi penjelasan

atas pernyataan itu sekalipun dia tahu bahwa hal ini sangat menusuk

perasaan. Ia tidak berkata, "Tunggu, sebelum kalian salah paham

dengan apa yang aku maksudkan, kalimat ini tidak harus diartikan apa

adanya. Jadi jangan salah mengerti. Jangan pergi dulu. Tunggu dulu.

Masih ada pengajaran yang enak didengar sebentar lagi." Yesus

langsung menyampaikan perkataan yang keras ini, dan itu saja. Akan

sia-sia jika Anda berusaha mencari penjelasan tambahan. Sepertinya

Yesus dengan sengaja mendorong orang-orang itu untuk pergi. Orang

berbondong-bondong mendatangi Yesus dan dia justru mendorong

mereka pergi karena Yesus tahu bahwa orang-orang yang tidak pergi

meninggalkan dia, setelah mendengar pernyataan seperti ini, pastilah

orang-orang yang memang sedang meresponi Allah yang hidup dan

yang serius mencari kebenaran.

Dukungan Alkitabiah bagi penghapusan kata 'membenci'

Begitu susah dan kerasnya pernyataan ini sehingga di dalam

terjemahannya ke dalam bahasa Tionghoa, kata 'membenci'

dihilangkan. Mereka telah mengeluarkan kata 'membenci' dan

membuangnya ke tong sampah. Terima kasih! Indah sekali! Para

penerjemah itu sangat baik! Mereka telah memutuskan bahwa karena

kita tidak akan mampu menelannya, maka mereka perlu menolong kita

dengan menyingkirkan kata yang sangat menusuk perasaan itu. Suatu

ketika, saya sedang mempersiapkan khotbah tentang perumpamaan ini

di Taiwan, dan saya terkejut, kata yang akan saya bahas ini tidak ada

di dalam Alkitab berbahasa Tionghoa karena para penerjemah itu

sudah menolong kita dengan menyingkirkan kata 'membenci' dan

menerjemahkannya dengan kata 'kurang mengasihi'. Atau dalam

suatu pengertian "mengasihi lebih". "Jika engkau mengasihi ayah dan

Page 237: Bmf 23 cahaya injil

229 | C A H A Y A I N J I L

ibumu lebih dari aku, maka engkau tidak dapat menjadi muridku. Jika

engkau mengasihi saudaramu dan yang lain-lainnya lebih dari aku,

maka engkau tidak dapat menjadi muridku." Dengan pernyataan

seperti ini, kita pasti dapat menerimanya. Terdengar sangat adil. Anda,

tentu saja, harus lebih mengasihi Allah ketimbang yang lain-lainnya.

Bahkan orang-orang Farisi pun akan sangat setuju dengan pernyataan

seperti ini. Tidak ada yang susah dengan pernyataan ini. Jika itu yang

Yesus maksudkan, tentunya baik sekali, tidak susah untuk

menyetujuinya. Orang-orang Farisi akan bertepuk tangan dan berkata,

"Ya, itu benar sekali! Kita harus mengasihi Allah lebih dari yang

lainnya." Apakah mereka akan menjalankannya atau tidak, itu lain soal,

namun secara prinsip mereka akan setuju sekali. Para penerjemah

Alkitab berbahasa Tionghoa melakukan hal ini, mereka sudah

menyingkirkan kata 'membenci' dan menaruhnya di dalam catatan kaki

yang tercetak sangat kecil - jika Alkitab berbahasa Tionghoa milik Anda

dilengkapi dengan referensi dan catatan kaki, Anda akan menemukan

kalimat - "kata aslinya berarti 'membenci'". Namun biasanya Anda

tidak meneliti catatan kaki saat sedang membaca Alkitab. Inilah hal

yang biasa kita lakukan di gereja, ketika kita mendapati pernyataan di

dalam Firman Allah yang sangat sulit untuk diterima, kita langsung

membuangnya ke tong sampah, membuat penyelesaian yang tercepat

dan termudah. Kita merasa berhak untuk mengubah perkataan Yesus.

Anda mungkin berkata, "Jangan menuduh sembarangan. Anda sudah

memperlakukan para penerjemah dengan tidak adil karena, bagaimana

pun juga, Yesus memang berkata seperti itu di Matius 10.37. Jadi

mereka tidak salah dalam menerjemahkan Lukas 14.26 dengan kata-

kata yang lebih enak didengar." Di dalam Matius, Yesus berkata,

"Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaku, ia tidak

layak bagiku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau

perempuan lebih dari padaku, ia tidak layak bagiku." Jadi, Anda akan

berkata, "Nah! Ini lebih gampang diterima. Tidak ada masalah."

Bahkan orang-orang Farisi akan senang dengan pernyataan ini.

Begitulah, para penerjemah itu merasa punya dasar dari Matius 10.37

untuk membuang kata 'membenci' di Lukas 14.26.

Masih ada lagi pembenaran lain bagi pengubahan pernyataan itu. Para

penerjemah mungkin berpikir, "Jika kita tidak mengganti kata

'membenci', maka kita akan menempatkan Yesus dalam kontradiksi

dengan pernyataannya sendiri di bagian yang lain. Ia sendiri menyuruh

Page 238: Bmf 23 cahaya injil

230 | C A H A Y A I N J I L

kita untuk menghormati ayah dan ibu kita." Di Matius 15.3-4, Yesus

mengecam orang-orang Farisi karena memelihara tradisi yang bisa

membuat mereka tidak perlu menghormati orang tua mereka: "Tetapi

jawab Yesus kepada mereka: 'Mengapa kamupun melanggar perintah

Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? Sebab Allah berfirman:

Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki

ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.'" Jadi, bagaimana mungkin

Yesus berkata hormatilah ayah dan ibumu di dalam satu kesempatan,

dan dalam kesempatan yang lain berkata bencilah ayah dan ibumu? Ini

adalah kontradiksi yang mutlak! Yesus tidak mungkin melakukan

kontradiksi. Jadi, walau pun Yesus menyebutkan kata 'membenci', para

penerjemah segera menyingkirkan kata itu.

Di bagian mana lagi Yesus menyuruh kita untuk menghormati orang

tua kita? Ia mengulangi perintah ini di Matius 19.19, jadi Matius 15.4

bukanlah suatu pernyataan tunggal. Ketika Yesus berbicara dengan

orang kaya yang muda, orang kaya itu bertanya, "Perintah yang

mana?" Lalu Yesus mengutip beberapa perintah, dan di antaranya

adalah, "Hormatilah ayahmu dan ibumu." Tidak perlu diragukan lagi,

orang Kristen memang harus menghormati ayah dan ibunya. Lalu

bagaimana caranya membenci orang yang dihormati? Ini pasti sebuah

'kontradiksi', dan untuk mengatasi kontradiksi itu, para penerjemah

menyingkirkan kata 'membenci'.

Keberatan-keberatan

Akan tetapi, perbuatan ini justru sangat merugikan. Ini hanya sekadar

suatu tindakan melarikan diri dari permasalahan dan bukannya

menghadapi kebenaran. Secara eksegetik, kita tidak boleh melakukan

hal itu dengan alasan-alasan berikut:

Pertama, sangat penting untuk dipahami bahwa konteks

kedua ayat, yaitu Lukas 14.26 dan Matius 10.37, tidaklah sama.

Matius 10.37 berada dalam konteks pengutusan saat kedua

belas rasul diutus, dan ucapan itu hanya disampaikan kepada

para rasul, bukannya kepada orang banyak. Berdasarkan

perhitungan waktu, beberapa cendekiawan menempatkan

peristiwa di Matius 10.37 di sekitar musim semi tahun 29

sesudah Masehi, atau kira-kira pada pertengahan dari 3 tahun

masa pelayanan Yesus. Jadi, Matius pasal 10 terjadi di tengah-

Page 239: Bmf 23 cahaya injil

231 | C A H A Y A I N J I L

tengah masa pelayanan dan ditujukan kepada para rasul. Lukas

14.26 terletak di masa akhir pelayanan Yesus dan ditujukan

kepada orang banyak. Konteksnya menunjukkan kepada kita

bahwa ucapan ini disampaikan pada akhir masa Yesus

mengajar. Kedua ayat itu berada di dalam periode yang sangat

berbeda, dalam konteks yang sangat berbeda. Keduanya sama

sekali tidak sejajar. Langkah pertama di dalam memahami isi

Alkitab adalah bahwa Anda harus memperhatikan konteksnya.

Anda tidak dapat begitu saja mencomot beberapa ayat dan

berkata bahwa karena mereka memiliki kemiripan, maka

mereka boleh dianggap sama.

Apa artinya? Artinya bahwa seringkali, seorang pengajar

memperdalam makna sebuah kebenaran beberapa waktu

kemudian. Ia mungkin saja sedang mengajarkan hal yang sama,

akan tetapi ia menguraikannya pada tingkat yang lebih dalam.

Pada akhir masa pelayanannya, Yesus mengangkat pokok

kebenaran yang memang sama, namun pada tingkat yang lebih

mendalam. Seberapa jauh pendalamannya, kita akan melihat hal

itu sebentar lagi.

Kedua, jika hal yang ingin disampaikan oleh Yesus hanya

sekadar mengasihi Allah lebih dari kasih Anda terhadap ayah

dan ibu, pemakaian kata 'membenci' membuat ide tersebut

menjadi tidak jelas. Jika Yesus bermaksud untuk berkata,

"kurang mengasihi atau menomor-duakan (love less)",

sebagaimana yang pernah ia sampaikan sebelumnya, Yesus

dapat saja memakai ungkapan "kurang mengasihi". Jika Anda

bermaksud berkata, "kurang mengasihi", Anda tentu tidak akan

memakai kata 'membenci' karena kata 'membenci' tidak

memiliki arti 'kurang mengasihi atau menomor-duakan'. Ini

adalah suatu ungkapan yang sangat tegas, dan Anda tidak perlu

menjadi seorang ahli bahasa untuk dapat memahaminya. Kata

'membenci' adalah sebuah kata yang sangat tegas, dan akan

sangat mudah menimbulkan salah paham, jika yang

dimaksudkan oleh Yesus hanya sekadar 'menomor-duakan',

bukankah begitu? Jika niatnya hanya untuk membangunkan

orang-orang yang sedang mengantuk, sehingga ia tiba-tiba

berkata, "Jikalau seorang datang kepada-ku dan ia

tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya...,"

Page 240: Bmf 23 cahaya injil

232 | C A H A Y A I N J I L

maka Anda akan menyatakan bahwa ini hanya sekadar

permainan kata. Orang banyak itu akan terbangun kaget dan

bertanya, "Hah? Kenapa Yesus berkata seperti itu? Apa saya

tidak salah dengar? Apakah dia memang berkata seperti itu?"

Sementara jika ia berkata 'menomor-duakan,' maka orang

banyak itu tidak terlalu mempedulikannya. Akan tetapi sangat

tidak masuk di akal bahwa Yesus akan memanfaatkan cara

seperti itu karena orang-orang sangat memperhatikan apa yang

dia ucapkan. "Perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu

adalah roh dan hidup," kata Yesus di Yohanes 6.63. Anda

sendiri tentu tidak akan memakai permainan kata seperti ini

jika sedang menyampaikan kebenaran. Perkara yang sedang

disampaikan terlalu penting untuk diucapkan hanya dengan niat

untuk menarik perhatian orang-orang.

Ketiga, metode eksegetis yang lazim adalah dengan melihat

bagaimana Yesus memakai kata 'membenci' di ayat-ayat yang

lain. Pada bagian lain dari Alkitab, saat Yesus memakai kata

'membenci', apakah dia mengartikannya sebagai 'menomor-

duakan'? Karena jika Yesus secara konsisten memakai kata

tersebut dalam artian 'menomor-duakan', maka dapat saja kata

itu memang berarti demikian. Jadi prosedur yang lazim adalah

dengan memeriksa pemakaian kata tersebut di ayat-ayat yang

lain. Dan yang perlu Anda lakukan adalah membuka buku

konkordansi serta mencari kata 'membenci atau benci' seperti

yang diucapkan oleh Yesus, dan Anda akan melihat bahwa

maknanya memang bukan 'menomor-duakan'. Setiap kali Yesus

memakai kata 'membenci', maka makna yang terkandung

memanglah 'membenci'. Mari kita periksa isi Injil Lukas sendiri.

Sebagai contoh, di Lukas 6.22 -

"Berbahagialah (diberkatilah, blessed) kamu, jika karena Anak Manusia

orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan

mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat."

Apa arti kata 'membenci'? Apakah itu berarti bahwa mereka menomor-

duakan atau kurang mengasihi Anda? Tidak sama sekali! Itu berarti

bahwa mereka mengucilkan, mencela dan memfitnah Anda: "Karena

Anak manusia...mereka...menolak namamu sebagai sesuatu yang

jahat." Apakah itu terdengar seperti 'kurang mengasihi'? Kata

'membenci' persisnya berisi hal-hal yang mengecilkan hati seperti itu.

Page 241: Bmf 23 cahaya injil

233 | C A H A Y A I N J I L

Akan tetapi Yesus berkata, jika mereka melakukan hal-hal tersebut

kepada Anda, berbahagialah! Karena Anda diberkati di dalam hadirat

Tuhan.

Lukas 21.17 membuat makna kata ini lebih khusus lagi. Mari kita baca

dari ayat 16 untuk melihat konteksnya. Seberapa besar kebencian

mereka terhadap Anda? "Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang

tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu

dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan

dibenci semua orang oleh karena nama-ku." Perhatikan relevansi dari

ayat ini karena ia berbicara tentang ayah, ibu, saudara, kaum keluarga

dan para sahabat. Apa yang akan terjadi ketika mereka membenci

Anda? Mereka akan menyerahkan Anda. Kepada siapa? Akan tiba

saatnya ketika kebencian mereka terhadap Anda sangat besar sehingga

mereka akan mengkhianati dan menyerahkan Anda kepada para

penguasa sekalipun mereka adalah ayah, ibu, saudara, atau siapapun

juga. Hal ini sudah terjadi di Tiongkok berkali-kali, darah tidak lebih

kental dari air; tidak peduli sedekat apapun hubungan itu, orang-orang

menyerahkan sanak keluarganya kepada penguasa dan mereka dikirim

ke tempat kerja paksa. Dan bukan sekadar tempat kerja paksa, tetapi

juga "beberapa orang di antara kamu akan dibunuh" (Lukas 21.17).

Sejauh itulah mereka akan membenci Anda. Apakah Yesus memakai

kata 'membenci' dengan makna 'kurang mengasihi'? Dengan tindakan

seperti itu, mereka tidak sedang menomor-duakan, namun menomor-

sekiankan Anda karena mereka akan menyerah Anda ke dalam maut!

Anda akan dapat melihat lebih banyak contoh bagaimana Yesus

memakai kata 'membenci' di dalam Matius 10.21,22; 24.9 yang sejajar

dengan Lukas 21. Jadi, seiring dengan pemeriksaan kita terhadap

pemakaian kata 'membenci' oleh Yesus, kata ini selalu memang

bermakna 'membenci'. Tidak hanya di dalam Perjanjian Baru, akan

tetapi juga secara konsisten memiliki makna demikian di dalam

Perjanjian Lama. Kata 'membenci' sering digunakan di dalam Perjanjian

Lama, dan tidak dipakai dengan makna 'kurang mengasihi atau

menomor-duakan'.

Kata 'membenci' di Perjanjian Lama berarti penolakan,

pengabaian, dan bahkan pembunuhan

Page 242: Bmf 23 cahaya injil

234 | C A H A Y A I N J I L

Tetapi mungkin ada orang yang akan mengingatkan kita tentang

Kejadian 29.31, kata membenci tampaknya memang bermakna 'kurang

mengasihi atau menomor-duakan' saat Yakub berkata bahwa dia

mencintai Rahel dan membenci Lea. Tidakkah kata itu bermakna

'menomor-duakan'? Setidaknya, beberapa terjemahan (termasuk

terjemahan LAI) memakai ungkapan yang bermakna 'kurang

mengasihi'. Akan tetapi jika kita memeriksa isi kejadian pasal 29, kata

'benci' di sini jelaslah tidak bermakna 'kurang mengasihi'. Tidak

diragukan lagi, kata itu bermakna suatu penolakan, ketidaksukaan, dan

malahan pengabaian. Semuanya merupakan ungkapan paralel yang

sangat tegas. Terjemahan RSV (Revised Standard Version) memakai

kata 'dislike" (tidak suka) di Ulangan 21.15-17: "Apabila seorang

mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak

dicintainya..." Anda dapat meneliti ayat itu.

Tidak sulit untuk memahami perasaan Yakub dalam persoalan ini. Ia

memang sangat mencintai Rahel, sampai-sampai ia rela bekerja selama

tujuh tahun bagi mertuanya untuk mendapatkan Rahel. Masa kerja ini

jika dinilai dengan uang nilainya tinggi. Jika memakai standar upah

paling rendah (di Kanada) untuk zaman ini, katakanlah Anda

berpendapatan $12.000 atau $13.000 per tahun, penghasilan yang

jauh di bawah pendapatan rata-rata, maka dalam waktu tujuh tahun

sudah terkumpul uang sekitar $100.000. Pengeluaran sebesar

$100.000 demi mendapatkan seorang istri bukanlah jumlah yang kecil!

Yakub benar-benar sangat mencintai Rahel sehingga baginya masa

tujuh tahun sama seperti beberapa hari saja. Akan tetapi masalahnya

kemudian menjadi rumit. Setelah bekerja selama tujuh tahun, ia

mengira akan segera mendapatkan Rahel. Jadi ketika pemimpin

upacara bertanya, "Apakah engkau bersedia menikahi perempuan ini

sebagai istrimu yang sah?" Ia segera menjawab, "Ya, saya bersedia!"

Mungkin sebelum pertanyaan itu selesai diucapkan, Yakub sudah

berkata, "Ya, saya bersedia!" Masalahnya, ketika ia mebuka kerudung

mempelainya, yang ia lihat bukanlah Rahel! Tetapi Lea! Ia tertipu oleh

mertuanya, dan yang dinikahi saat itu ternyata Lea! Dan ketika ia

menuntut penjelasan atas penipuan ini, mertuanya menjawab, "Ya,

bukan kebiasaan kami untuk menikahkan anak perempuan yang lebih

muda." Jadi, supaya bisa menikahi anak perempuan yang lebih muda,

maka ia harus bekerja selama tujuh tahun lagi! Masa kerjanya

sekarang menjadi 14 tahun! Tidak sulit untuk memahami berdasarkan

Page 243: Bmf 23 cahaya injil

235 | C A H A Y A I N J I L

konteks ini mengapa ia membenci Lea. Karena Lea, maka ia harus

bekerja selama 14 tahun, bukannya tujuh tahun. Ia tidak pernah

mencintai Lea. Ia diperdayai untuk menikahi Lea. Jadi ia membenci

Lea, mungkin ada alasan lain selain ini, akan tetapi kemungkinan hal

inilah yang menjadi alasan utama. Jadi kata 'membenci' memiliki

makna yang jauh lebih kuat ketimbang 'kurang mengasihi'. Tentu saja

benar bahwa Yakub 'kurang mengasihi' Lea, akan tetapi perasaan itu

sedemikian kuatnya hingga mencapai tingkat ketidaksukaan dan

bahkan penolakan.

Lalu Lea mengeluh kepada Tuhan dan berkata, "Aku dibenci oleh

suamiku." Ia sedang mengungkapkan kepedihan hatinya di Kejadian

29.33. Dan Tuhan menerima keluhannya di dalam ayat 31. Tuhan

melihat bahwa Lea memang dibenci, ditolak sepenuhnya oleh Yakub.

Pemakaian kata 'benci' di kitab Kejadian ini tidak dalam artian yang

lunak. Jadi, jika Anda ingin mengambil makna dari contoh Lea ini, dan

memasukkannya ke dalam Lukas 14.26, maka ayat tersebut akan

berbunyi seperti ini: "Kecuali jika seseorang tidak

suka atau menolak ayah dan ibunya, maka ia tidak dapat menjadi

muridku." Saya tidak tahu apakah hal ini akan membuat ayat tersebut

menjadi lebih mudah Anda terima. Saya sendiri tidak melihat adanya

perbedaan makna di sini. Mungkin sedikit melunakkan ketegasannya,

akan tetapi maknanya tetap sama saja.

Di Kejadian pasal 37, ada lagi kata 'benci'. Saudara-saudara Yusuf

membenci dirinya, dan hanya karena usulan dari saudara yang tertua

sajalah maka saudara-saudara yang lain tidak membunuhnya. Anda

dapat melihat kata 'benci' ini di ayat 4, 5 dan 8, dan kemudian Anda

dapat melihat kata 'bunuh' di ayat 20,26,18 dan sebagainya. [Saya

menyusunnya dalam urutan seperti itu karena adanya beberapa kata

Ibrani yang berbeda yang dipakai untuk kata 'bunuh']. Di sini kita

mendapati bahwa 'kebencian' mengekspresikan dirinya lewat

'pembunuhan', dan dalam 'kematian'. Hal ini sangat penting untuk

dipahami karena alasan yang akan kita bahas sebentar lagi.

Ulangan 19.4-10 juga membahas hubungan antara 'kebencian' dan

'pembunuhan', tentang bagaimana menangani masalah pembunuhan

yang tidak dilandasi oleh kebencian, atau yang tidak disengaja. Pada

umumnya Anda membunuh karena dorongan kebencian, akan tetapi

bagaimana proses hukumnya jika ada peristiwa pembunuhan yang

Page 244: Bmf 23 cahaya injil

236 | C A H A Y A I N J I L

terjadi bukan karena kebencian? Persoalan yang sama juga dibahas di

Yosua 20.3-9.

Di dalam Alkitab, kata 'benci' merupakan lawan dari kata 'cinta atau

kasih'. Definisi dari kedua kata tersebut juga menunjukkan makna yang

berlawanan. Kita dapat melihat hal itu di dalam Hakim-hakim 14.16 di

mana istri Simson berkata kepadanya, "Engkau benci saja kepadaku,

dan tidak cinta kepadaku..." Saya rasa kita tidak perlu memperbanyak

contohnya. Dari referensi tentang kata 'membenci' kita dapat

menetapkan dasar pengertiannya secara ekseget untuk dapat

memahami bahwa pemakaian kata ini, baik oleh Yesus mau pun dalam

Perjanjian Lama, memang berisi makna 'membenci', bahkan membenci

sampai ke tingkat membunuh. Hal ini tidak perlu diragukan lagi. Pada

saat ini, Anda mungkin mulai gemetaran. Anda bertanya-tanya, "Saya

harap ini bukan pernyataan bahwa Yesus menyuruh kita untuk pergi

membunuh orang tua sendiri, bukankah begitu? Anda pasti sedang

bercanda!"

Kemudian Yesus menambahkan, "bahkan membenci nyawamu sendiri."

Kalau sudah begini, berarti kita perlu melakukan bunuh diri supaya bisa

menjadi murid. Murid-murid yang terbaik pastilah pasien dokter jiwa

yang sedang mencoba untuk bunuh diri! Mungkin tempat yang paling

tepat untuk mendapatkan murid yang baik adalah di rumah sakit jiwa,

di mana kita bisa menanyakan dokter di sana, "Ada pasien dengan

kasus percobaan bunuh diri?" Selanjutnya kita segera saja

mengabarkan Injil kepada pasien tersebut karena calon yang paling

cocok untuk pemuridan adalah orang-orang seperti mereka, apa lagi

para pembunuh. Mungkin kita juga perlu datang ke penjara untuk

mencari tahanan dengan kasus pembunuhan anggota keluarga sendiri.

Kita perlu ke sana dan menginjili mereka karena mereka adalah calon

murid yang ideal. Satu-satunya masalah adalah, kemungkinan besar,

mereka harus menjadi murid di dalam penjara sampai seumur hidup,

karena mereka tidak dapat keluar dari penjara akibat beratnya kasus

mereka!

"Pengorbanan itu terjadi saat engkau mempersembahkan apa

yang sangat engkau kasihi"

Apa sebenarnya yang sedang disampaikan oleh Yesus? Apakah Yesus

sedang mengatakan bahwa hanya mereka yang membenci diri sendiri

Page 245: Bmf 23 cahaya injil

237 | C A H A Y A I N J I L

saja yang merupakan murid yang sempurna? Haruskah kita membenci

diri sendiri karena hanya dengan cara itu kita dapat menjadi murid

yang sempurna? Jika demikian halnya, maka kita harus menjalani

hidup ini dengan cara pandang yang sangat negatif. Kita harus

memenuhi diri ini dengan kebencian supaya bisa menjadi orang Kristen

yang baik! Membenci semua orang. Membenci ayah, ibu, istri, anak-

anak, saudara dan bahkan diri sendiri! Lalu doktrin dari pengajaran

Yesus tentang kasih segera berubah menjadi doktrin membenci, dan

murid yang terbaik adalah yang bisa membenci semua orang.

Sesungguhnya, jika Anda bisa membenci ayah dan ibu Anda, maka

akan mudah bagi Anda untuk membenci orang lain di jalanan! Mereka

tidak ada hubungan apa-apa dengan Anda, jadi dengan gampang Anda

bisa membenci mereka semua. Mungkin suatu saat nanti Anda perlu

membeli sebuah senapan mesin dan menembak semua orang, untuk

membuktikan bahwa Anda adalah murid yang baik. Dan Anda bisa

berkata, "Lihat, Yesus, aku sudah memenuhi ajaranmu. Engkau

menyuruhku untuk berbuat seperti ini, dan aku sudah melakukannya."

Apa sebenarnya yang sedang disampaikan oleh Yesus? Mungkin Anda

akan berkata, "Pak Pendeta, Anda mengatakan bahwa perkataan Yesus

kali ini sangat keras, akan tetapi ternyata bukan sekadar keras,

malahan mustahil! Saya benar-benar tidak mengerti ajaran ini.

Mungkin memang sebetulnya para penerjemah alkitab bahasa Tionghoa

itu benar, dan kita memang harus membuang kata 'membenci' ini ke

dalam tong sampah supaya masalahnya bisa diatasi. Kita abaikan saja

yang satu ini, karena semakin diteliti ternyata malah semakin susah

dipahami!"

Lalu apa sesungguhnya yang sedang disampaikan oleh Yesus? Mari saya

mulai penjelasannya dengan kalimat ini: Tidak sulit untuk mengasihi

apa yang kita cintai, namun akan sangat sulit untuk membenci

apa yang kita cintai. Apa artinya ini? Dapat dibayangkan seperti jika

saya meminta sesuatu dari Anda, dan hal yang saya minta itu sangatlah

Anda cintai. Sangat sulit untuk memenuhinya bukan? Contohnya seperti

putri saya, ia punya banyak boneka binatang, semuanya diberi nama

dan merupakan milik yang sangat berharga buatnya. Kamarnya penuh

dengan boneka semacam itu, dan terkadang kita bisa mengalami

kemacetan lalu lintas di dalam kamarnya. Ia juga memberi pelajaran

buat mereka! Di kamarnya ada sebuah papan tulis, tempat ia menulis

dan mengajar mereka. Dan tentu saja, para boneka ini akan duduk

Page 246: Bmf 23 cahaya injil

238 | C A H A Y A I N J I L

manis dan mendengarkan dengan tekun. Mereka tidak pernah berisik

ataupun memotong pembicaraan, murid-murid yang ideal. Semua

boneka binatang itu sangat berharga baginya.

Jika Anda berkata, "Bolehkah saya minta satu?"

"Ini? O! Tidak, tidak! Tidak boleh!"

"Bagaimana dengan yang itu?"

"O, tidak, tidak, tidak! Tidak boleh!" Dia mungkin tidak keberatan jika

yang diminta adalah boneka yang bukan model binatang dan yang

sudah robek, yang sudah tersingkir ke gudang. Mengapa? Karena dia

memang tidak begitu suka dengan model yang bukan binatang. Ia

sangat menyayangi binatang, jadi boneka-boneka jenis yang lain tidak

begitu diminatinya. Jadi jika Anda meminta boneka biasa, maka dia

akan berkata, "Baiklah, yang itu boleh diambil, tapi jangan yang ini."

Mengapa ia bersedia memberikan boneka itu buat Anda? Karena tidak

begitu berharga baginya. Ia tidak seberapa mengasihi barang-barang

tersebut. Akan tetapi ia sangat mengasihi boneka binatang, dan

mereka dianggap sebagai anak-anaknya.

Apa yang sedang kita bicarakan? Jika kita memang membenci hidup

kita dan kita memang berniat bunuh diri, maka akan menjadi sangat

mudah bagi kita untuk menyerahkan nyawa kita. Jika Anda membenci

diri sendiri, Anda akan berkata, "Engkau menginginkan nyawaku? Ambil

saja. Aku sendiri memang mau bunuh diri, jadi kalau engkau mau

membunuhku, itu sangat membantu. Kenapa tidak kau lakukan

sekarang saja?" Jika Anda sudah membenci diri sendiri, dengan alasan

apa pun, maka akan sangat mudah bagi Anda untuk merelakannya.

Jika Anda membenci orang tua Anda, maka akan sangat mudah untuk

merelakan orang tua Anda karena Anda memang benci kepada mereka.

"Tolong singkirkan mereka. Saya tidak suka dengan mereka. Bunuh

sajalah." Akan tetapi jika Anda mengasihi orang tua Anda, akan sangat

sulit untuk merelakan mereka, bukankah begitu? Sangat sulit sekali.

Hal yang membuat ajaran Yesus ini terasa sangat sulit adalah justru

karena saya sangat mengasihi diri saya sendiri. Memang wajar jika

saya mengasihi diri sendiri, jika tidak, maka tentu ada yang salah

dengan mental saya. Mengapa masyarakat memasukkan orang yang

punya kecenderungan untuk bunuh diri ke dalam rumah sakit jiwa?

Page 247: Bmf 23 cahaya injil

239 | C A H A Y A I N J I L

Karena hal itu menunjukkan adanya suatu ketidak-seimbangan jiwa.

Ada yang salah dengan mereka. Dan tentu saja, Yesus tidak

menyarankan bahwa calon murid yang paling cocok adalah orang yang

punya masalah kejiwaan. Jika Anda membenci saudara Anda, dan ada

orang yang meminta kerelaan Anda untuk menyerahkannya, Anda akan

berkata, "Tidak masalah. Ambil saja. Saya tidak punya waktu untuk

dia. Dia sangat menyebalkan. Ambil saja!" Sangat mudah untuk

memberikan apa yang tidak Anda sukai.

Itu sebabnya mengapa di dalam Perjanjian Lama, pada bagian yang

mengatur tentang persembahan, hewan yang dipersembahkan kepada

Allah haruslah sempurna. Jika ada cacat sekecil apa pun, Anda tidak

boleh mempersembahkannya kepada Allah. Si gembala tidak boleh

berkata, "Dari semua dombaku, yang lumpuh itulah yang akan

kupersembahkan di bait Allah nanti." Tidak boleh begitu. Anda akan

dapat menemui ayat-ayat yang mengatur hal ini berulang kali di dalam

Perjanjian Lama. Bukan sekadar yang lumpuh, bahkan

ketidaksempurnaan sekecil apa pun sudah membuatnya tidak layak

untuk dipersembahkan. Hewan persembahan Anda harus yang tidak

bercacat. Harus yang terbaik. Hanya yang terbaik yang boleh

dipersembahkan kepada Allah. Apakah Anda mulai dapat

memahaminya?

Apa yang sedang kita bicarakan? Mari kita rangkai semua fakta ini, dan

gambarannya akan segera muncul. Pertama, jika Anda

mempersembahkan sesuatu yang memang Anda benci, itu berarti Anda

tidak mempersembahkan apa-apa. Hanya jika Anda

mempersembahkan apa yang Anda kasihi, barulah muncul suatu

pengorbanan. Yesus sedang berbicara tentang anggaran biaya di sini,

bukankah begitu? Jika Anda mempersembahkan sesuatu yang memang

Anda benci, tidak ada pengorbanan yang terjadi, Anda justru senang

akan hal itu. Jika Anda membenci sampah, apakah membuang sampah

itu suatu pengorbanan? Pengorbanan itu baru terasa jika yang Anda

korbankan adalah apa yang sangat Anda kasihi, misalnya orang tua

Anda. Semakin besar kasih Anda terhadap sesuatu, semakin sulit untuk

merelakannya. Karena saya sangat mengasihi diri sendiri, maka ketika

Yesus berkata, "Engkau harus menyangkal dirimu," urusannya jadi

sangat sulit! Jika saya muak dengan diri sendiri, tidak susah untuk

menyangkal diri ini. Semakin besar kasih pada diri sendiri, akan

semakin sulit dalam bergumul dengan ucapan yang disampaikan di sini.

Page 248: Bmf 23 cahaya injil

240 | C A H A Y A I N J I L

Namun kasih kepada diri sendiri adalah perkara yang normal. Saya pun

mengasihi diri saya ini, dan saya tidak merasa malu untuk

menyatakannya. Apakah Anda mengasihi diri Anda sendiri? Anda

mungkin tergolong sebagai orang yang sangat munafik atau justru

punya masalah kejiwaan jika Anda mengaku tidak mengasihi diri

sendiri. Tidak ada kemungkinan yang lain. Anda pasti mengasihi diri

sendiri!

Kenyatannya, Kitab Suci memberitahu kita: Kasihilah sesamamu

manusia seperti diri sendiri. Jika saya mengasihi sesama manusia

seperti diri sendiri, maka semakin besar kasih ini kepada diri sendiri

seharusnya semakin besar pula kasih saya kepada sesama manusia.

Inti dari seluruh Perintah Allah, bahkan seluruh Perjanjian Lama,

dirangkum dalam pernyataan ini: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan

segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal

budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum

yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu

manusia seperti dirimu sendiri" (Ul. 6.4, Mat. 22.37-39). Jadi di dalam

perintah Allah, mengasihi diri diperbolehkan asal dijalankan dengan

benar. Allah tidak menghendaki kita menjadi orang yang membenci diri

sendiri. Karena jika begitu, setiap kali kita merasa senang kita akan

selanjutnya dilanda rasa bersalah, saya melihat ada cukup banyak

orang Kristen yang mengalami persoalan seperti ini. Anda bangun di

pagi hari dan Anda merasa sangat senang sehingga Anda terdorong

untuk memuji Tuhan, lalu Anda mendadak berkata, "Maafkan saya

Tuhan. Seharusnya saya tidak membiarkan perasaan seperti ini

muncul. Seharusnya saya membenci diri sendiri." Atau ketika Anda

sedang berjalan di taman kota, menikmati pemandangan dan burung-

burung, sangat indah dan Anda mulai merasa senang, lalu Anda

berkata, "Aku harus membenci diri sendiri, menyangkal diri. Aku tidak

boleh menikmati pemandangan dan burung-burung. Jauhi semua ini!"

Sambil menggigit bibir, Anda menjalankan tekad itu. Ini tentu saja

omong kosong! Kita tidak perlu meminta maaf karena sudah menikmati

hidup ini, Paulus sendiri sangat menikmati hidupnya. Ia berkata,

"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:

Bersukacitalah!" (Filipi 4.4). Seolah-olah ia khawatir bahwa Anda tidak

dapat memahami kalimat yang pertama, sampai-sampai ia berkata,

"Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" Apa yang salah dengan

sukacita? Buah Roh mencakup kasih, sukacita, damai sejahtera. Lalu

Page 249: Bmf 23 cahaya injil

241 | C A H A Y A I N J I L

bagaimana kita akan memahami hal ini? Tentu saja tidak ada salahnya

mengasihi diri sendiri jika caranya benar. Kesulitannya memang

terletak pada pernyataan Yesus, "Bencilah apa yang kau kasihi."

Dan Anda menjawab, "Saya bingung, bagaimana saya bisa membenci

apa yang saya kasihi?"

Keselamatan dan Iman Abraham: Persembahkanlah 'Ishak'-mu

kepada Allah.

Apa maksudnya membenci apa yang kita kasihi? Rahasia untuk

memahami ayat ini, Lukas 14.25-33, adalah dengan memahami apa

yang terdapat di dalam Kejadian 22.10 - Sesudah itu Abraham

mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih

anaknya. Di situ terlihat contoh klasik dari iman. Kita diselamatkan oleh

iman, dan di dalam bagian yang sedang kita pelajari ini, Yesus berkata,

"Tanpa iman, engkau tidak dapat menjadi muridku." Rasul Paulus tahu

persis apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Akan tetapi bagaimana iman

itu diwujudkan? Iman diwujudkan dengan mempersembahkan hal

yang paling Anda kasihi kepada Allah.

Allah berkata kepada Abraham, "Persembahkanlah Ishak." Jika

Abraham memang membenci Ishak, dan Allah berkata,

"Persembahkanlah Ishak," maka Abraham akan menjawab, "Beres,

Tuhan. Engkau menghendaki Ishak? Boleh saya bunuh sekarang? Apa

saya harus menunggu tiga hari lagi? Itu terlalu lama. Bagaimana kalau

sekarang saja?" Kenyataannya tidak seperti itu. Karena Abraham

sangat mencintai Ishak- 'amat sangat mengasihi' - maka Allah berkata,

"Engkau harus membenci apa yang kau kasihi-bunuhlah dia." Dan di

dalam Kejadian 22.10, Abraham mengambil pisau untuk menyembelih

anaknya. Ini merupakan ungkapan puncak dari 'kebencian'.

Perhatikan, kebencian dalam hal ini tidak dikaitkan dengan

perasaan; ia menyangkut tindakan membunuh seseorang yang

Anda kasihi. Anda tidak akan membunuh orang yang Anda kasihi,

bukankah begitu? Tentu Anda tidak mau. Akan tetapi Abraham disuruh

membunuh anak yang sangat dikasihinya; ia harus membenci apa yang

ia kasihi. Tindakan ini tidak berkaitan dengan perasaan, tetapi dengan

perbuatan. Inilah ungkapan yang paling puncak dari iman, dan diulangi

berkali-kali di dalam Perjanjian Baru. Perhatikan baik-baik: kita disuruh

membenci bukan dalam kaitannya dengan perasaan, melainkan dalam

arti mempersembahkannya kepada Allah. Kita harus membenci diri

Page 250: Bmf 23 cahaya injil

242 | C A H A Y A I N J I L

kita, bukan dalam arti kita kemudian tidak menyukai diri kita lagi,

karena kita tidak mungkin dapat melakukannya. Hanya orang tidak

waras yang berpikiran seperti itu. Akan terdengar sangat konyol!

Terlebih lagi kita tahu bahwa di dalam Alkitab diajarkan bahwa kita

harus mengasihi, menghargai diri sendiri, istri, anak-anak, saudara dan

orang tua. Mereka pasti sangat berharga bagi kita. Akan tetapi Yesus

berkata, "Aku ingin agar engkau mempersembahkan apa yang paling

berharga bagimu, bahkan dirimu sekalian, seperti Abraham telah

mempersembahkan Ishak." Memang, Yesus tidak menyuruh kita untuk

mempersembahkan manusia atau barang-barang yang kita kasihi

secara harfiah atau jasmani.

Saya sering bertanya-tanya, dari mana Paulus mendapatkan ide

tentang kurban rohani di dalam Roma 12.1-2, ayat yang sering kita

kutip. Dari mana ia mendapat ide itu? Seringkali saya menjadi kagum

dengan kedalaman pemahaman dari Paulus. Dari peristiwa

pengorbanan Ishak itulah Paulus menguraikan pandangannya: seperti

Abraham telah mempersembahkan Ishak, maka kita juga harus

mempersembahkan segala yang kita kasihi - termasuk diri sendiri.

Mengapa saya menjelaskan seperti ini? Karena Paulus menjelaskan

berulang kali bahwa kita diselamatkan oleh iman yang seperti yang

dimiliki Abraham. Itu sebabnya mengapa Abraham sering disebut di

dalam Perjanjian Baru. Di Roma 4.16, Paulus berbicara tentang 'hidup

dari iman Abraham' atau "kita mengambil bagian dalam iman

Abraham" (RSV) karena kita diselamatkan oleh iman yang sama

dengan iman yang dimiliki oleh Abraham.

Apa arti semua ini? Reformasi gereja telah menyingkapkan satu

kebenaran besar yang sudah lama terkubur. Ketika orang-orang

berjuang mengejar keselamatan mereka dengan perbuatan baik, Martin

Luther menemukan satu pemahaman yang penting dari penelitiannya

terhadap surat Galatia secara khusus, dan juga terhadap surat Roma.

Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan yang kita lakukan, seperti

memberi sedekah, berpuasa, makan ikan di hari Jumat dan

sebagainya, akan tetapi kita diselamatkan oleh iman - dan ini adalah

satu pemahaman yang sangat tepat. Akan tetapi, sesudah

menyingkapkan betapa pentingnya iman, Reformasi itu ternyata

gagal memberi kejelasan kepada kita tentang apa arti iman itu -

dan ini berakibat sangat fatal bagi kita-hal yang belakangan ini

baru kita ketahui. Akibatnya hari ini, terdapat begitu banyak tesis

Page 251: Bmf 23 cahaya injil

243 | C A H A Y A I N J I L

doktoral yang ditulis tentang subyek iman. Reformasi telah membuat

orang berusaha untuk menemukan apa artinya iman. Jika Anda berkata

bahwa iman itu adalah percaya, sejauh mana lingkup percaya itu?

Apakah segala macam percaya menyelamatkan? Sering kali kita

mendengar pengkhotbah mendefinisikan iman dalam pengertian

percaya. Kita percaya pada pengemudi mobil atau bis, atau pilot

pesawat, dan kita semua mempunyai iman dalam pengertian bahwa

kita percaya pada operator-operator ini.

Apa arti 'kita diselamatkan oleh iman'? Dalam artian apa kita percaya

kepada Allah? Definisi yang diberikan sangat kabur dan tidak jelas.

Dalam pengertian itu, kita tertanya-tanya apakah kita diselamatkan

dengan berbekal kepercayaan model apapun kepada Allah. Dengan

pemahaman seperti itu, akibatnya hampir setiap orang mempunyai

kepercayaan yang kabur kepada Allah. Anda nyaris dapat berkata

bahwa beberapa orang mempunyai iman yang mendekati takhyul. Ada

yang menggantung sebuah salib kecil di dalam mobilnya dengan

harapan supaya tidak mendapat kecelakaan di tengah jalan. Mereka

mengira bahwa Allah tidak akan membiarkan salib itu tertimpa

kecelakaan, dan karena mereka berada bersama salib tersebut, maka

mereka juga ikut terlindungi. Mereka pikir Allah tentu tidak akan mau

Nama-Nya dipermalukan oleh peristiwa kecelakaan yang menimpa salib

itu. Inikah iman? Mereka percaya bahwa Allah akan melindungi salib

tersebut. Inikah yang disebut percaya? Inikah iman yang

menyelamatkan? Anda mungkin akan berkata, "Tidak." Mengapa tidak?

Jawab Anda, "Ada yang salah dalam kepercayaannya." Bagaimana

salahnya? Apakah itu hanya masalah seberapa besar kepercayaan yang

harus dimiliki? Lalu, berapa besar kepercayaan yang mencukupi untuk

dapat diselamatkan?

Ini adalah persoalan yang belum dituntaskan dari Reformasi itu, dan

kita sekarang ini mewarisi persoalan itu. Penginjil merasa sangat yakin

saat berkata, "Percayalah kepada Yesus, dan Anda akan diselamatkan."

Apa arti percaya kepada Yesus? Apakah itu berarti bahwa Anda percaya

bahwa pernah ada seseorang bernama Yesus di dunia ini? Atau percaya

bahwa dia sudah mati di kayu salib? Tidak susah untuk mempercayai

hal-hal ini. Anda cukup mempelajari fakta sejarah, dan itu semua akan

dapat dibuktikan. Anda juga dapat mempercayai ia mati di kayu salib,

dan bukan sekadar itu, Yesus juga mati bagi semua orang di dunia

termasuk Anda. Apakah Anda akan percaya bahwa Yesus dibangkitkan

Page 252: Bmf 23 cahaya injil

244 | C A H A Y A I N J I L

dari antara orang mati? Anda bisa juga mempercayai hal itu. Lalu Anda

bertanya, "Apa lagi yang harus saya percayai? Sebutkan saja, saya

bersedia mempercayainya. Saya percaya pada Kredo Nicene, Kredo

Konstantinopel, dan kredo-kredo lainnya, tinggal sebut saja, saya mau

percaya. Apa dengan begitu saya sudah diselamatkan? Apa lagi yang

harus saya lakukan?" Inilah persoalan yang kita warisi dari Reformasi.

Kenyataannya, sebagaimana yang sudah saya bahas, persoalan ini

sedemikian besar sehingga begitu banyak orang yang menulis buku

atau disertasi doktoral atas masalah ini. Saya sendiri membahas hal itu

dalam disertasi yang saya rencanakan dulu. Sekitar tiga ratus halaman

saya habiskan untuk membahas persoalan: "Arti Iman di dalam

Perjanjian Baru." Semakin saya menelitinya, semakin rumit masalah

arti iman ini, semakin saya tidak mengerti apa artinya iman. Kita

diselamatkan oleh iman, tetapi kita tidak tahu apa arti iman itu. Tentu

saja, sebagian dari Anda sudah mendengar bahwa saya tidak jadi

menyerahkan tesis itu, walau pun sudah saya selesaikan sebelum

keberangkatan saya ke Zurich. Saya harus mengesampingkan niat

untuk tinggal di Zurich selama sekitar tiga tahun karena alasan

keuangan dan yang lain-lainnya. Namun tiga ratus halaman itu masih

tersimpan rapi.

Beberapa waktu kemudian, seorang teman saya di Manchester menulis

tesis doktoralnya dengan subyek yang sama persis, arti iman. Ada

begitu banyak tesis tentang arti iman, jumlah yang akan mengejutkan

Anda. Mengapa ada begitu banyak tesis tentang hal ini disusun? Karena

tesis-tesis yang pernah disusun sebelumnya ternyata tidak

memecahkan persoalan, jadi Anda akan menemukan tesis yang baru

lagi, dan yang lebih baru lagi, sampai akhirnya semua orang menulis

tesis tentang pokok ini. Dan sekalipun seseorang tidak dapat menjawab

persoalannya, ia tetap mendapatkan gelar doktornya, karena sang

profesornya sendiri ternyata tidak tahu definisi yang pasti. Seseorang

membuat satu langkah ke depan, dan yang satu lagi menambahkan

langkah tersebut.

Akan tetapi pertanyaan, "Apa itu iman yang menyelamatkan?" tidak

dapat dibiarkan berlalu tanpa jawaban. Apa jawaban Alkitab untuk

pertanyaan ini? Apa jawaban Yesus? Jawabannya sederhana saja, jika

kita mengerti ajaran Alkitab. Iman yang menyelamatkan adalah iman

yang dimiliki Abraham. Dan inilah alasan mengapa nama Abraham

Page 253: Bmf 23 cahaya injil

245 | C A H A Y A I N J I L

begitu sering disebut di dalam Perjanjian Baru. Iman seperti

Abraham, yang membenci apa yang dikasihinya, itulah iman

yang menyelamatkan. Mempersembahkan Ishak adalah hal yang

sangat menyedihkan hatinya karena ia sangat mengasihi Ishak. Di

dalam surat Ibrani, Abraham melakukan dua hal yang membuat dia

menjadi teladan iman. Dan Abraham dipanggil sebagai "Bapa orang-

orang beriman" di dalam Alkitab. Artinya, jika Anda adalah anak

Abraham, maka Anda akan memiliki iman seperti dia, dan melakukan

hal yang sama dengan dia. Ini adalah hal yang disampaikan oleh Yesus

kepada orang-orang Yahudi di Yohanes 8.39: "Jikalau sekiranya kamu

anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang

dikerjakan oleh Abraham."

Apa yang Abraham kerjakan? Ia melakukan dua hal, yang diambil

sebagai contoh iman di dalam Ibrani. Pertama, di Ibrani 11.8, ketika

Allah memanggilnya keluar dari Haran, ia langsung meninggalkan

Haran dan semua yang dia punyai di sana dan mengikuti perintah

Allah. Kedua, di Ibrani 11.17, ketika ia mempersembahkan Ishak.

Dalam kedua hal tersebut, langkah yang dia tempuh adalah cerminan

dari komitmen total untuk mentaati perintah Allah. Langkah yang

pertama adalah meninggalkan segalanya di belakang dan pergi dari

negerinya menuju tanah baru yang disebut Kanaan, dan langkah yang

lainnya adalah mempersembahkan Ishak. Itulah kedua contoh iman

Abraham yang dikutip di dalam Alkitab. Contoh-contoh itu juga dikutip

di surat Roma 4.12,16. Yakobus pun mengutipnya di Yak.2:21-23

sebagai contoh iman. Yakobus mengutip peristiwa Abraham

mempersembahkan Ishak sebagai contoh iman.

Dan hal inilah persisnya yang sedang disampaikan oleh Yesus, "Sama

seperti Abraham membenci apa yang dikasihinya, jadi tidak ada orang

yang dapat menjadi muridku jika ia tidak dengan komitmen yang total

membenci apa yang dikasihinya." Apakah Anda mengasihi diri Anda?

Jadi Anda harus membenci diri Anda, yaitu dengan

mempersembahkannya kepada Allah. Apakah Anda mengasihi orang

tua Anda? Persembahkanlah hubungan itu kepada Allah. Apakah Anda

mengasihi istri Anda? Alkitab menyuruh Anda untuk mengasihi istri

Anda, akan tetapi dikatakan di sini juga 'melainkan Anda membenci

istri Anda'. Alkitab menyuruh kita untuk mengasihi anak-anak kita,

tetapi di sini juga dikatakan bahwa kita harus membenci mereka. Apa

artinya itu? Kita mempersembahkan mereka kepada Tuhan. Hal ini

Page 254: Bmf 23 cahaya injil

246 | C A H A Y A I N J I L

sangat penting. Banyak orang berkata, "Kalau saja saya tidak menikah,

saya pasti bisa melayani Tuhan." Dengan kata lain sebenarnya ia

sedang berkata, "Saya tidak melayani Tuhan karena sudah beristri."

Berarti mereka tidak memahami ajaran Alkitab. Anda harus mengasihi

istri Anda, akan tetapi kasih Anda kepada sang istri tidak boleh

menghambat jalannya pemuridan. Kasih Anda kepada Allah tidak boleh

terhalang oleh kasih Anda kepada istri. Jadi, persembahkanlah kasih

Anda terhadap sang istri itu kepada Allah. Banyak orang juga berkata,

"Seandainya saya tidak punya anak, pasti saya bisa melayani Tuhan."

Kasih Anda terhadap anak-anak harus dipersembahkan juga kepada

Allah. Membenci apa yang Anda kasihi berarti Anda harus

mempersembahkan hal itu kepada Allah supaya kasih Anda

kepada Allah tidak terhalang.

Apakah perkataan ini masih sulit ditelan? Perkataan ini akan sangat

sulit ditelan kalau Anda masih belum siap untuk menjadi seorang

murid. Anda tidak akan dapat menelannya. Namun jika Anda memiliki

iman seperti iman Abraham, yang tidak ragu-ragu untuk mematuhi

ketika Allah menyuruhnya untuk mempersembahkan anak yang sangat

ia kasihi, maka Lukas 14.26 ini tidak akan menyangkut di tenggorokan

Anda. Bencilah apa yang Anda kasihi, dan persembahkan itu kepada

Allah sepenuhnya, dan arahkan hubungan Anda kepada Allah.

Persembahkanlah apa yang Anda kasihi, berikan itu kepada Allah dan

jangan terikat lagi padanya selamanya. Hal ini dinyatakan dengan

sangat indah di dalam Ibrani 11.19: Karena ia berpikir, bahwa Allah

berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang

mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali, yakni

Abraham menerima Ishak kembali dari antara orang mati dalam

pengertian Ishak bukan lagi kepunyaannya. Ia sudah membunuh Ishak,

walaupun tidak secara jasmani. Di dalam hatinya, ia sudah membuang

keterikatan yang lama dan memandang Ishak bukan lagi sebagai

miliknya. Abraham sudah mempersembahkan Ishak kepada Allah, dan

sejak itu, maka Ishak menjadi milik Allah selamanya. Semoga kita

dapat mempersembahkan apa yang kita kasihi kepada Allah di dalam

pengertian yang sama, memutuskan sama sekali keterikatan perasaan,

membuang hasrat untuk memandangnya sebagai milik pribadi, dan

mempersembahkannya secara penuh kepada Allah. Dalam konteks

itulah Yesus menyampaikan, "Jikalau seorang datang kepada-ku dan ia

tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-

Page 255: Bmf 23 cahaya injil

247 | C A H A Y A I N J I L

saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia

tidak dapat menjadi murid-ku."

Perumpamaan tentang Pembangunan Menara 3

dan Raja yang Maju Berperang

Lukas 14:33 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal

"Apakah Anda sudah mati?"

Hari ini, kita akan melanjutkan pembahasan tentang ajaran Yesus, dan

saya akan mengupas pertanyaan yang tampaknya masih menjadi

persoalan di dalam benak banyak saudara-saudara. Kita harus

menuntaskan masalah makna dari mati secara rohani untuk dapat

hidup secara rohani. Kita perlu tahu apa artinya mati untuk tujuan

memperoleh kepenuhan hidup di dalam Kristus. Tampaknya sudah

menjadi masalah yang sangat meluas di kalangan orang Kristen,

mereka menjalani kehidupan yang tanpa kuasa, lemah, tanpa sukacita

dan damai sejahtera. Lalu mereka bertanya-tanya, "Apakah saya sudah

mati? Ketika dibaptis dulu, seharusnya saya sudah mati bersama

Kristus, akan tetapi perilaku dan cara bertindak saya sesudah itu

menunjukkan tanda-tanda bahwa saya sesungguhnya belum mati. Jika

saya memang sudah mati, mungkin masih belum sepenuhnya." Jika

belum mati sepenuhnya, apakah itu dapat disebut mati? Dan jika

kenyataannya memang belum mati, bagaimana mungkin mereka akan

dapat memperoleh kesempurnaan hidup di dalam Kristus yang selama

ini tidak pernah mereka alami?

Ada juga pertanyaan sejenis, "Dapatkah Anda berkomitmen secara

total tanpa mengalami kematian atas cara hidup yang lama? Jika Anda

masih belum menyerahkan diri untuk mati, bagaimana mungkin Anda

berkata sudah berserah sepenuhnya?" Demikianlah, orang-orang yang

berkata bahwa mereka sudah berkomitmen total (berserah

sepenuhnya) belakangan malah jadi ragu-ragu apakah mereka

Page 256: Bmf 23 cahaya injil

248 | C A H A Y A I N J I L

memang sudah berkomitmen atau belum. Setiap kali mereka

mengalami kegagalan dalam menjalani kehidupan Kristennya, mereka

tenggelam dalam pertanyaan, "Apakah saya sudah diselamatkan atau

belum? Haruskah saya dibaptis ulang? Jika mereka yang 'sudah senior'

saja masih perlu waktu lama untuk menyadari bahwa mereka ternyata

masih belum mati, bagaimana dengan saya yang masih baru? Mungkin

saya harus menjalani kehidupan sampai lima belas atau dua puluh

tahun lagi, sampai suatu hari nanti saya terbangun dan memperoleh

kesadaran seperti mereka, bahwa selama ini saya bukanlah orang

Kristen sejati, bahwa selama ini manusia lama itu belum mati, bahwa

selama ini ternyata tidak ada komitmen yang sesungguhnya dari saya!"

Demikianlah, mereka yang mengaku berkomitmen total, hidup dalam

bayang-bayang ketakutan dan rasa tidak aman yang menghancurkan

bibit kehidupan itu tepat di masa awal pertumbuhannya. Ini semua

adalah pertanyaan dan persoalan yang sangat nyata yang harus segera

dihadapi.

Komitmen parsial (tidak meninggalkan karakter kita yang lama)

adalah musuh kita

Sebelumnya, mari kita bahas komentar: "Jika mereka yang 'sudah

senior' saja masih perlu waktu yang lama untuk menyadari bahwa

mereka ternyata masih belum mati, lalu bagaimana dengan saya yang

masih baru ini?" Terdapat beberapa kekeliruan dalam hal ini, dan saya

sudah berkonsultasi ke mereka yang 'sudah senior' itu untuk

memastikan fakta ini. Mereka mengaku bahwa selama ini mereka

belum pernah mati secara rohani. Dan selanjutnya mereka mengakui

bahwa pemahaman mereka tentang komitmen ternyata hanya

mencakup sebagian saja. Komitmen yang sifatnya sebagian adalah

musuh bagi komitmen yang total. Jika Anda sudah membuat komitmen

untuk satu area, lalu menganggap bahwa hal yang sebagian itu sudah

mewakili seluruh hidup Anda, maka tindakan Anda itu sangat

berbahaya, terutama Anda yang sedang memikirkan untuk menjadi

pelayan Tuhan yang full-time.

Apa yang dimaksudkan dengan bahaya dari komitmen yang parsial

(sebagian)? Sebagai contoh, seseorang melepaskan pekerjaannya dan

masuk dalam pelatihan untuk melayani Tuhan. Dengan melepaskan

pekerjaannya, ia merasa sudah menunjukkan keutuhan komitmennya.

Hal itu memang sebuah komitmen, akan tetapi apakah itu total?

Page 257: Bmf 23 cahaya injil

249 | C A H A Y A I N J I L

Seseorang dapat saja melepaskan pekerjaannya, dan pekerjaan itu

baginya adalah hal yang sangat penting, karir adalah perkara yang

sangat penting, dan memang seharusnya begitu. Namun apa artinya

jika di dalam melepaskan pekerjaannya ataupun kekayaannya

itu, ia tidak melepaskan kebiasaan marahnya atau

keegoisannya? Apa yang sudah ia korbankan itu sebenarnya

justru lebih kecil nilainya ketimbang apa yang ia pertahankan.

Apa gunanya melepaskan pekerjaan jika Anda masih memelihara

keegoisan, kejahatan dan watak pemarah Anda? Apakah hal yang Anda

lepaskan itu dipandang berarti oleh Allah? Itulah maksud dari

pernyataan: Yang sebagian itu adalah musuh bagi yang total.

Kebanyakan orang mengira bahwa dengan mengorbankan

pekerjaannya, maka itu sudah merupakan pengorbanan segala-

galanya. Sama sekali belum, jika mereka belum mengucapkan selamat

tinggal bagi sikap mereka yang lama. Inilah poin yang harus kita

pahami. Dapatkah Anda memahaminya? Mereka masuk ke ladang Allah

dengan masih membawa sikap egoisnya, satu-satunya perbedaan

adalah bahwa mereka sudah melepaskan pekerjaannya. Banyak juga

orang yang menjadi Kristen, atau bahkan masuk dalam pelayanan full-

time, hanya untuk mengejar kepuasan batin yang tidak dapat diberikan

oleh pekerjaan mereka. Mari kita jujur saja akan hal ini. Di dalam

pemahaman seperti itu, mereka memang tidak salah. Memang cukup

benar, bahwa ada kepuasan yang didapat dari melayani Allah, suatu

hal yang tidak dapat diberikan oleh pekerjaan apapun di dunia ini!

Ketika mereka menyaksikan bagaimana kuasa Allah mengubah

kehidupan orang-orang, hal ini menimbulkan kepuasan yang tidak

dapat diberikan oleh pekerjaan apapun, tidak peduli berapa besar pun

uang yang dapat dihasilkannya. Tidak ada salahnya masuk ke ladang

Allah dengan tujuan mencari kepuasan batin, akan tetapi bahaya masih

mengancam jika mentalitas yang lama belum ditinggalkan. Hasilnya

adalah perilaku para hamba Tuhan yang perilakunya jauh menyimpang

dari apa yang seharusnya. Jika Anda berkesempatan untuk mengenali

mereka, maka Anda akan sangat terkejut melihat kelakuan mereka.

Pendapat seperti ini tidak datang dari orang-orang non-Kristen saja,

akan tetapi juga beredar di kalangan hamba Tuhan.

Ketika saya berlibur, saya mengunjungi seorang saudara, dan ia

mengundang pendetanya untuk bersama-sama bersekutu dan

berkumpul. Saudara ini dulunya adalah seorang peneliti biokimia dan ia

Page 258: Bmf 23 cahaya injil

250 | C A H A Y A I N J I L

melepaskan gelar doktornya dalam bidang biokima dan memilih untuk

melayani Tuhan. Ia memberitahu saya bahwa ia pernah datang ke

sebuah pertemuan yang khusus bagi para pendeta dan hamba Tuhan

(jadi mereka tidak perlu berusaha menunjukkan perilaku teladan di

hadapan orang awam), dan di sana ia sangat terkejut melihat kelakuan

para pendeta dan hamba Tuhan itu. Ia baru masuk ke dalam pelayanan

selama setahun, jadi apa yang ia saksikan adalah suatu pengalaman

yang membuka matanya. Ia terpaku melihat cara mereka berbicara

satu dengan yang lainnya, cara mereka memaksakan pendapat, dan

kesombongan mereka. Dan ketika ia sudah tidak tahan lagi, ia berdiri

dan berseru kepada para pendeta itu, "Saya malu berada di tengah-

tengah Anda saat ini! Kelakuan Anda benar-benar mempermalukan

Injil!" Mengapa orang yang sudah membuat komitmen melayani secara

full-time berperilaku seperti itu? Alasannya sederhana: mereka

memang sudah membuat satu komitmen, mereka memang sudah

meninggalkan pekerjaan lamanya, akan tetapi mereka tidak

meninggalkan watak lamanya yang pemarah dan mentalitas lamanya.

Mereka membawa semua itu ke dalam pelayanan, dan hasilnya adalah

bencana!

Apa kaitannya hal ini dengan Anda? Anda mungkin sudah membuat

komitmen kepada Tuhan sewaktu dibaptis, Anda berkata, "Baik Tuhan,

saya akan menyerahkan hidup saya ke dalam tanganMu, dan mulai

sekarang diri saya ini sepenuhnya menjadi milikMu," akan tetapi Anda

membawa serta watak lama Anda - suka mencari-cari kesalahan orang

lain, penggerutu, pemarah, dan kepentingan pribadi ke dalam

'kehidupan Kristen yang baru'. Bagaimana mungkin hidup Anda

menjadi benar-benar baru jika semua sampah masa lalu ini masih Anda

pertahankan? Kemudian Anda bingung, "Mengapa saya tidak tahu

apakah saya sudah mati atau belum? Mungkinkah orang yang sudah

mati tidak tahu bahwa ia sudah mati? Atau dengan kata lain, tahukah

Anda apakah Anda sekarang ini hidup atau tidak? Saya dapat berkata

dengan terus terang tanpa takut keliru bahwa pada saat ini, saya

hidup. Saya yakin tidak akan keliru dalam membuat pernyataan

tersebut. Saya dapat berkata dengan penuh keyakinan, dengan penuh

kepercayaan, bahwa oleh kasih karunia Allah, saya masih hidup. Saya

tidak mati. Akan tetapi jika Anda tidak tahu apakah Anda mati, Anda

juga tidak tahu apakah Anda hidup, Anda tidak tahu sedang berada di

mana, jadi, orang Kristen macam apakah Anda ini? Mungkinkah ada

Page 259: Bmf 23 cahaya injil

251 | C A H A Y A I N J I L

orang yang membuat komitmen dan tidak tahu apakah ia sudah

membuat komitmen itu atau belum? Mungkinkah seseorang masuk ke

dalam baptisan untuk mati bersama Kristus dan kemudian berkata,

"Saya tidak tahu apakah saya sudah mati atau belum"? Tampaknya

jawaban bagi pertanyaan tersebut adalah, "Ya", dan ini adalah salah

satu perkara yang aneh dalam dunia rohani! Seolah-olah perkara ini

hanya mustahil jika diterapkan dalam kehidupan jasmani, namun

menjadi mungkin jika diterapkan dalam kehidupan rohani!

Lukas 14:33 - Bayarlah semua biaya untuk menjadi murid

Hal ini membawa kita kepada pertanyaan penting lainnya: Apakah

pengudusan di dalam hidup yang baru itu bersifat seketika atau

bertahap (progresif)? Atau, apakah seorang Kristen itu akan masuk ke

dalam suatu proses kematian yang bertahap sehingga jalan hidup

seorang Kristen bukan merupakan suatu proses pertumbuhan dan

kehidupan melainkan suatu proses kematian? Lalu kita diberitahu

bahwa kemungkinan keduanya itu berjalan seiring; mungkin sebagian

waktu kita menjalani proses kematian, dan sebagian waktu yang lain

kita menjalani kehidupan; atau mungkin saat kita mati kita hidup,

apapun artinya. Konsepnya jadi sulit dipahami. Jadi, mungkin dengan

membuat komitmen yang total, saya hanya membuat satu komitmen

total untuk mati secara bertahap, perlahan-lahan dan semoga tidak

terlalu menyakitkan. Kehidupan Kristen bukan lagi urusan memasuki

hidup melainkan suatu proses kematian secara bertahap. Dan banyak

yang memberitahu kita bahwa ini mestinya menjadi sikap yang yang

benar. Lagi pula, bukankah tidak ada orang yang sempurna? Jadi, jika

kita tidak sempurna, maka itu berarti bahwa kita memiliki dosa. Jika

kita masih mempunyai dosa, maka kita harus mengalami kematian

secara bertahap terhadap dosa, dan proses ini berlangsung seumur

hidup. Dan yang kita dapatkan kemudian sangat jauh dari yang ingin

diberikan oleh Yesus, padahal Ia berkata, "Aku datang, supaya mereka

mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan"

(Yoh.10.10). Kenyataannya, setelah Yesus datang, yang kita dapatkan

adalah kematian, dalam segala kelimpahan! Kita hidup di zaman yang

membingungkan, bahkan dalam masalah yang paling dasar sekalipun.

Saya harap, dengan kasih karunia Tuhan, kita akan dapat

menjernihkan beberapa dari persoalan tersebut di dalam khotbah ini.

Page 260: Bmf 23 cahaya injil

252 | C A H A Y A I N J I L

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya akan kembali

kepada pengajaran Yesus, sebagaimana yang biasa kita lakukan. Saya

tidak akan memulai dari pengajaran rasul Paulus, melainkan dari Yesus

sendiri. Mungkin Anda akan bertanya, "Di bagian mana Yesus

mengajarkan hal ini?" Saya akan memusatkan perhatian ke Lukas

14.33. Saya yakin Anda pasti sudah mengerti konteks dari ayat ini

sekarang. Kita sudah mempelajari ayat ini dan menguraikan beberapa

unsurnya secara rinci dalam dua pertemuan sebelum ini. Lukas 14.33

merupakan kesimpulan dari paragraf ini, di mana Yesus berkata,

"Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak

melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-

ku." Saya harap arti penting dari kalimat tersebut akan menjadi jelas

buat Anda seiring dengan pembahasan kita nanti. Mari kita baca sekali

lagi Lukas 14.25-33, untuk melihat seluruh kerangkanya sekaligus.

Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam

perjalanan-nya. Sambil berpaling ia berkata kepada mereka: "Jikalau

seorang datang kepada-ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,

isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau

perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-

ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak

dapat menjadi murid-ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau

mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat

anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan

pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak

dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang

melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan,

tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang

kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk

mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup

menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu

orang?Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih

jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah

tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari

segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-ku.

Mari kita perhatikan lebih cermat lagi ayat 33 ini karena sebelumnya

kita mengambil seluruh perikop sebagai obyek pengamatan. Ada suatu

kemutlakan dari kalimat yang diucapkan oleh Yesus, yang segera akan

membuat kita merasa sangat tidak enak. Tuntutannya tidak sekadar

Page 261: Bmf 23 cahaya injil

253 | C A H A Y A I N J I L

tinggi, akan tetapi mutlak. Tuntutan yang tanpa batas. Ia menuntut

segalanya. Perhatikan kata-kata, "...tiap-tiap orang di antara kamu,

yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya" - dibolak-balik

dengan cara bagaimana pun, Firman ini, pengajaran Yesus ini,

menghadapkan kita pada kata 'segala' yang membuat kita merasa

tidak nyaman. Tidak ada cara kita bisa menghindari kata 'segala' ini.

Keselamatan dari Allah adalah anugerah dari kasih karunia, akan tetapi

satu hal yang sangat tidak ingin didengar kebanyakan orang adalah,

begitu Anda menerima karunia ini, Anda harus mengorbankan segala

yang lainnya. Mutiara yang harganya tak ternilai itu, mungkin

merupakan suatu anugerah, akan tetapi Anda harus menjual segala

yang Anda miliki untuk bisa mendapatkannya. Kasih karunia yang

diberitakan dalam Alkitab sangatlah 'mahal'. Namun di zaman ini, Anda

sendiri mungkin sudah tahu, gereja malah terlalu sering memberitakan

kasih karunia yang sangat 'murah', yaitu kasih karunia yang begitu

murahnya sampai-sampai menjadi barang gratisan, obralan yang tidak

mungkin bisa disaingi oleh toko mana pun. Pemberitaan seperti ini

hanya sedikit sekali kemiripannya dengan apa yang Yesus sampaikan.

Perhatikan baik-baik kata: tiap-tiap orang di antara kamu - tidak peduli

siapa pun Anda, bukan sekadar rasul, nabi atau orang Kristen yang

punya standar tinggi, tetapi - tiap-tiap orang di antara kamu, yang

tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya...

Mengapa saya kembali kepada kalimat tersebut? Karena saya ingin

dengan sangat sederhana menyatakan kepada Anda: Terima ucapan

Yesus atau lupakan saja. Jika Anda berkata, "Saya akan menjadi orang

Kristen yang moderat. Saya tidak ingin menjadi orang Kristen yang

fanatik yang serba 'segalanya', saya mau yang sedang-sedang saja,"

maka Anda tidak akan mengalami kelimpahan yang Yesus janjikan.

Dan untuk jangka panjangnya, Anda justru harus membayar lebih

tinggi. Apa harga yang lebih tinggi itu? Kebanyakan orang Kristen

mendapati bahwa mereka justru semakin parah di dalam kematian,

dan mereka tenggelam dalam kematian yang berkelimpahan ketimbang

dalam hidup dan hidup yang berkelimpahan seperti yang dijanjikan

oleh Yesus. Ringkasnya, menolak perkataan Yesus berarti maut.

Dan di dalam keseharian Anda, pengalaman yang akan Anda dapatkan

adalah kekalahan demi kekalahan, kegagalan demi kegagalan, yang

berujung kepada maut! Sementara jika Anda menerima perkataan dari

Yesus dan menerapkannya, maka Anda akan mendapatkan bahwa apa

Page 262: Bmf 23 cahaya injil

254 | C A H A Y A I N J I L

yang ia sampaikan di dalam Yohanes 10.10 adalah benar, "Aku datang,

supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala

kelimpahan." Namun jika Anda menghendaki hidup Allah, maka itu

akan menuntut pengorbanan segala-galanya dari Anda. Jika Anda

mencoba untuk berdiri di tengah dan berkata, "Baiklah, ajaran Yesus

sangat ekstrim, dan gereja ini terlalu ekstrim. Yang satu bilang itu

adalah hadiah gratis sementara yang satunya lagi bilang bahwa itu

akan menuntut pengorbanan segala-galanya, jadi lebih baik saya pilih

tempat yang di tengah saja supaya aman," dengan pilihan seperti itu

Anda tidak akan mendapatkan apa-apa. Anda akan masuk ke dalam

suatu kehidupan Kristen yang sangat menyedihkan, mungkin lebih baik

jika Anda kembali dalam kehidupan duniawi saja. Nikmati kehidupan

dunia selagi bisa! Kalau tidak, maka Anda hanya akan mengalami

kesengsaraan di masa kini dan juga di masa yang akan datang, pada

saat penghakiman. Paling tidak, nikmati saja hidup yang ada sekarang

ini, sekalipun Anda harus menghadapi kesengsaraan di masa nanti,

saat Penghakiman nanti. Akan tetapi jika Anda memilih untuk

menjalani kesengsaraan di masa kini sekaligus di masa yang akan

datang, sudah pasti ini adalah pilihan yang paling bodoh.

Pilihan orang dunia masih lebih bijak. Ia memperhitungkan bahwa jika

nanti harus menghadapi Penghakiman, hukuman kekal, maka ia akan

mengejar kepuasan hidup duniawi semaksimal mungkin, walau hanya

untuk 20 atau 30 tahun saja. Paling tidak, masih ada bagian kehidupan

yang bisa dinikmatinya. Namun apa gunanya menjalani kesengsaraan

di masa kini dan tetap harus menerima hukuman kekal nantinya?

Logika macam apa ini? Ini adalah suatu kebodohan! Kebebalan! Itu

sebabnya mengapa Yesus berkata, "Sebab anak-anak dunia ini lebih

cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang" (Luk.16.8).

Menyedihkan sekali jika kita nanti melihat, "anak-anak Kerajaan itu

akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap" (Mat.8.12)!

Namun masih ada juga orang Kristen yang bertanya, "Mengapa

kehidupan Kristen itu tidak seindah yang Yesus katakan?" Jawabannya

sederhana, karena Anda tidak memenuhi persyaratannya.

Segalanya: Mencakup keegoisan Anda, bukan sekadar harta

milik Anda

Setelah memeriksa kata 'segala', mari kita perhatikan kalimat, "tiap-

tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala

Page 263: Bmf 23 cahaya injil

255 | C A H A Y A I N J I L

miliknya, tidak dapat menjadi murid-ku." Kita langsung saja: kata

'segala miliknya' tidak sekadar mengacu pada harta benda.

Kenyataanya, konteks ayat ini hanya sedikit memiliki kaitan dengan

harta benda. Seringkali, ketika kita membaca ungkapan "melepaskan

diri dari segala miliknya", maka yang segera terbayang di dalam otak

adalah rumah, rekening bank, penghasilan, uang yang saya tabung

untuk masa depan dan harta di dunia ini. Hal-hal seperti itulah yang

memenuhi isi hati kita. Ungkapan 'segala miliknya' memang mencakup

harta benda namun bukan itu rujukan utamanya. Seperti yang sudah

saya bahas sebelumnya, Anda bisa saja mengorbankan segala harta

itu, Anda bahkan bisa saja mengorbankan tubuh Anda sebagai kurban

bakaran tanpa memiliki kasih. Tidak akan ada gunanya. Dalam hal

ini, penyerahan harta benda menjadi pengganti dari penyerahan

sesuatu yang sebenarnya jauh lebih penting: cara hidup yang

mementingkan diri sendiri, jalan hidup kita selama ini. Saya

peringatkan Anda untuk memperhatikan masalah ini dengan serius,

khususnya jika Anda merasa tidak memiliki banyak harta. Sangat

mudah untuk mengorbankan harta benda jika kekayaan Anda tidak

seberapa. Jika saya hanya memiliki 100 dolar di tangan, dan Allah

berkata, "Serahkanlah segala milikmu," dengan mudah saya akan

menyerahkan yang 100 dolar itu. Dan jika pekerjaan Anda tidak terlalu

memuaskan, Anda sudah muak dengan bos Anda yang selalu menekan

bawahannya, dan juga rekan-rekan sekerja yang selalu mencekik leher

saya dengan asap rokoknya, dan memberi saya kanker paru-paru,

maka saya akan berkata, "Melepaskan pekerjaan? Haleluyah! Saya

akan meninggalkannya. Engkau juga boleh ambil 100 dolar itu. Saya

bersedia mengorbankan segalanya!" Sangat gampang, tidak terasa

sedikit pun ada kesulitan. Tetapi saya masih mempertahankan sifat

pemarah saya, keegoisan saya, dan kesombongan saya dan membawa

semua itu masuk ke dalam gereja.

Begitukah aturannya? Tidak. Anda tidak dapat berurusan dengan Allah

dengan cara seperti ini. Anda sedang berhadapan dengan Allah yang, di

dalam Kitab Suci, disebut Allah yang penuh hikmat. Ia menilik jauh

lebih dalam ketimbang sekadar harta benda dan pekerjaan Anda. Jika

Anda kira bahwa pekerjaan Anda sangat berharga, mari saya beritahu

Anda, Allah tidak memandang seperti itu. Memang berharga bagi Anda,

akan tetapi bagi Allah tidak. Yang lebih berharga adalah jiwa Anda,

hidup Anda. Anda mungkin saja sudah mengorbankan pekerjaan Anda,

Page 264: Bmf 23 cahaya injil

256 | C A H A Y A I N J I L

tetapi tetap mempertahankan jiwa yang lama. Hal ini sangat mungkin

terjadi! Rasul Paulus sangat berduka karena hanya Timotius, di antara

semua rekan sekerjanya - perhatikan, di antara rekan sekerja dan

bukan di antara jemaat - yang dengan setulus hati mengutamakan

kepentingan jemaat (Flp.2.19). Rekan sekerja yang luar bisa! Paulus

mendapati bahwa di antara sebanyak itu orang yang melepaskan

segala harta dan pekerjaannya untuk mengikut Tuhan, hampir

semuanya masih membawa keegoisan dan keangkuhannya. Mereka

mengangkut kehidupan yang lama itu ke dalam komitmen kepada

Allah. Mari kita masuk dalam, ke bagian hidup yang masih belum

diserahkan oleh sebagian besar "orang-orang Kristen". Apakah Anda

sudah benar-benar berkomitmen total seperti yang Anda akui?

Sudahkah? Itu pertanyaan yang terpenting!

Seorang saudari pernah memberitahu saya bahwa di dalam hal

melepaskan pekerjaan dan harta benda, ia tidak mengalami kesulitan

apa-apa. Namun masalah muncul ketika ia harus melepaskan manusia

lama, cara hidup yang mementingkan diri sendiri. Jika Anda meminta

dia untuk merelakan pekerjaannya, ia akan berkata, "Boleh saja,

dengan senang hati! Tuhan boleh meminta itu. Tidak ada masalah buat

saya. Tuhan juga boleh menyuruh saya untuk melepaskan kekayaan

saya. Tidak banyak yang harus saya korbankan. Tapi memberikan diri

saya? Tidak!" Ingatlah pada apa yang Yesus katakan, "Barangsiapa

kehilangan nyawanya karena aku - [bukan harta benda, tetapi

nyawanya, kehidupannya] - ia akan memperolehnya." Akan tetapi

barangsiapa mencoba untuk mempertahankan nyawanya,

kehidupannya demi kepentingan sendiri, ia akan kehilangannya,

sekalipun ia sudah merelakan harta bendanya (Mat.16.25).

Saya akan merangkum dulu poin ini sebelum kita lanjutkan

pembahasan. Jika Anda ingin menjadi murid Yesus, jika Anda ingin

mengalami kehidupannya yang berkelimpahan, jangan berkata, "Saya

bersedia mengorbankan harta milik saya," tetapi katakanlah, "Saya

bersedia mengorbankan nyawa saya." Itu berarti bahwa sejak

sekarang, jalani hidup yang sepenuhnya bagi dia dan bagi orang

lain. Kepentingan orang lain, dan bukan kepentingan saya pribadi yang

mendapat perhatian utama. Jika pengajaran dari Yesus ini tidak

dijalankan, maka kehidupan surgawi yang berkelimpahan, hidup

berkelimpahan yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan berada di luar

jangkauan Anda. Hanya menjadi angan-angan belaka.

Page 265: Bmf 23 cahaya injil

257 | C A H A Y A I N J I L

Paulus berkata, "aku telah melepaskan semuanya itu," di Filipi 3.8. Ia

tidak mengucapkan hal itu dengan nada menyesal karena ia berkata,

"Dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus." Anda

mungkin berkata, "Itu berlaku untuk Paulus, (bukan saya)." Jangan

terburu nafsu. Di dalam ayat 15 ia melanjutkan, "Karena itu marilah

kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu

tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu."

Artinya, "Marilah kalian semua berpikir seperti aku. Jika kalian tidak

berpikir seperti itu, Allah - melalui Roh-Nya - akan menegur kalian dan

memperlihatkan betapa kalian memakai cara pikir yang salah. Jika

kalian adalah murid Kristus, maka kalian harus berpikir seperti aku."

Nah, apakah Anda sudah melepaskan semuanya? Apakah Anda

memandang semua itu sebagai sampah? Di dalam ayat 17, Paulus

melanjutkan, "Saudara-saudara, ikutilah teladanku," artinya,

"Kerjakanlah hal yang sama dengan apa yang aku kerjakan." Jika

Paulus diselamatkan tanpa harus mengorbankan segala-galanya, jika

dia dapat menikmati kehidupan Kristen yang berkelimpahan tanpa

harus berkorban apa pun juga, maka Paulus tentulah orang yang paling

bodoh di dunia ini karena keselamatan ternyata bisa diperoleh tanpa

adanya pengorbanan apa pun. Ada dua kemungkinan, pertama, Allah

sudah berlaku tidak adil terhadap Paulus, atau, kedua, memang Paulus

sendiri yang bodoh. Apapun kemungkinannya, tidak satupun yang

berkenan di hati. Dari sini kita melihat betapa mendalamnya Yesus

menangani masalah ini. Anda tidak dapat lari dari kedalaman dan

kuasa dari ajaran Yesus. Ia membahas perkara ini dengan cara yang

tidak memungkinkan kita untuk berkelit. Bacalah pengajarannya

dengan cermat.

Melepaskan diri: Mengucapkan selamat tinggal kepada

kehidupan yang dibelenggu oleh dosa

Sekarang perhatikan kalimat, "Demikian pulalah tiap-tiap orang di

antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya,

tidak dapat menjadi muridku" di Lukas 14.33. Kata yang diterjemahkan

dengan 'melepaskan diri' di dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia

jika diterjemahkan secara harfiah adalah 'mengucapkan selamat

tinggal', suatu ungkapan yang lazim dipakai dalam Perjanjian Baru

berbahasa Yunani. 'Selamat tinggal' adalah kata-kata yang biasanya

dipakai dalam konteks kepergian. Anda tidak akan mengatakan

'selamat tinggal' jika Anda tidak bepergian. Hanya pada saat Anda

Page 266: Bmf 23 cahaya injil

258 | C A H A Y A I N J I L

sudah mengenakan mantel, membuka pintu dan melangkah keluar,

maka Anda akan mengucapkan, "Selamat tinggal." Dan juga, kata

Yunani yang sama dipakai di Kisah 18.18,21 dengan makna 'selamat

tinggal selama-lamanya' karena saat itu Paulus berkata, "Selamat

tinggal, kita tidak akan berjumpa lagi." Ia mengucapkan kata selamat

tinggal yang terakhir bagi jemaat-jemaat di Efesus, dalam rangkaian

perjalanannya ke Yerusalem.

Jadi, bagaimana cara memahami pernyataan, "Tiap-tiap orang di

antara kamu yang tidak mengucapkan selamat tinggal dari segala

miliknya, tidak dapat menjadi muridku"? Cara terbaik untuk

menggambarkannya adalah dengan melihat peristiwa keluarnya bangsa

Israel dari Mesir di dalam Perjanjian Lama. Banyak orang menanyakan

apa arti penting dari Perjanjian Lama? Mengapa kita masih memerlukan

Perjanjian Lama? Paulus menjelaskan hal ini di 1 Korintus 10.11 bahwa

Perjanjian Lama itu menjadi peringatan, pedoman, bagi kita semua. Di

sana tertulis hal-hal yang terjadi pada mereka yang hidup tidak sesuai

dengan ajaran Allah. Jika Anda mengira bisa menjalani hidup

berdasarkan ajaran Allah yang sudah diencerkan, lihatlah apa yang

terjadi dengan mereka!

'Keluaran' berarti kepergian. Allah berkata kepada bangsa Israel,

"Kalian akan mengikuti Aku keluar dari Mesir. Kalian harus

mengucapkan 'selamat tinggal' selama-lamanya bagi Mesir.

Meninggalkan segala-galanya di belakang." Orang-orang Israel jelas

tidak bisa membawa serta rumah mereka, sekalipun itu hanya gubuk

kecil. Akankah mereka membawa serta meja-kursi dalam perjalanan

melintasi padang gurun ini? Apakah mereka akan membawa serta kursi

kesayangan, warisan dari ayah dan kakek mereka? Tentu saja tidak!

Ketika meninggalkan Mesir, mereka harus mengucapkan selamat

tinggal kepada segala yang mereka pandang berharga di sana,

termasuk kebun sayur mereka (para budak juga boleh menggarap

kebun sayur untuk mereka sendiri). Tetapi, ternyata, yang paling

berharga buat mereka adalah bawang merah dan bawang putih, karena

selama perjalanan di padang gurun mereka merindukan aroma enak

kedua macam bawang ini! Di padang gurun mereka memang tidak

dapat menikmati bawang putih ataupun bawang merah lagi. Mereka

harus meninggalkan semua itu; mereka harus mengucapkan selamat

tinggal kepada semuanya. Di Lukas 14.33, Yesus memakai istilah

'mengucapkan selamat tinggal' bagi segala milik yang ada, yaitu

Page 267: Bmf 23 cahaya injil

259 | C A H A Y A I N J I L

meninggalkan segala milik yang ada di belakang. Mengucapkan

selamat tinggal memiliki arti yang dinamis. Jika Anda tidak bergerak

meninggalkan sesuatu, Anda tidak perlu mengatakan selamat tinggal.

Akan tetapi jika Anda mengatakan selamat tinggal, itu berarti bahwa

Anda akan pergi. Ucapan selamat tinggal memuat pengertian suatu

perpindahan, berpindah meninggalkan sesuatu. Yesus berkata, "Kecuali

engkau mengucapkan selamat tinggal kepada segala milikmu, sama

seperti orang-orang Israel yang meninggalkan segala milik mereka di

Mesir, engkau tidak akan dapat menjadi muridku." Akan tetapi, tentu

saja, mereka tidak meninggalkan Mesir dengan telanjang. Tentunya

mereka pergi dengan berpakaian. Tetap ada barang-barang tertentu

yang tetap harus mereka bawa demi kelangsungan hidup mereka.

Yesus tidak ingin Anda tidur di jalanan dan menjadi tontonan orang

banyak. Kita keliru saat kita berpikir secara ekslusif tentang harta

benda. Kita mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh cara hidup

kita yang lama yang terbelenggu kepada dosa. Ketika bangsa Israel

mengucapkan selamat tinggal kepada segala sesuatu yang mereka

miliki di Mesir, mereka tidak lagi berada di bawah kendali bangsa Mesir.

Ketika orang-orang Israel meninggalkan Mesir, mereka meninggalkan

segala jalan hidup mereka yang lama di Mesir. Itulah gambarannya.

Melepaskan diri: Mati bagi cara hidup yang mementingkan diri

sendiri

Kata 'keluaran/exodus' dipakai dengan membawa makna yang ganda di

dalam Perjanjian Baru. Ia dipakai saat menjelaskan kepergian bangsa

Israel dari Mesir, dan kata yang sama juga mempunyai arti kematian.

Ibrani 11.22 adalah satu contohnya, ayat ini memakai kata

'keluarnya/exodus' untuk merujuk kepada peristiwa kepergian bangsa

Israel dari Mesir. Kata yang sama (exodus) dipakai dalam menjelaskan

kematian Yesus di Lukas 9.31. Dan kata ini juga secara umum dipakai

untuk menggambarkan kematian orang-orang Kristen, Petrus memakai

kata 'exodus' dalam pengertian ini di 2 Petrus 1.15. Dengan demikian,

kata 'melepaskan diri' di Lukas 14.33 memiliki kaitan dengan kematian

karena kata Yunaninya memiliki arti 'mengucapkan selamat tinggal'

yang merujuk kepada 'exodus'.

Arti penting secara eksegetis dari semua ini adalah: keluar atau

kepergian dari Mesir itu merupakan simbol rohani bagi kematian kita

atas dunia ini. Demikianlah, di 1 Korintus 10.2, Paulus dengan sengaja

Page 268: Bmf 23 cahaya injil

260 | C A H A Y A I N J I L

membandingkan baptisan dengan keluaran(exodus), dan di Roma 6.4,

baptisan itu dibandingkan dengan kematian. Bangsa Israel dibaptis ke

dalam Musa di Laut Merah (1 Korintus 10.2), artinya mereka yang

meninggalkan Mesir itu dibaptis ke dalam Perjanjian Lama dengan

menyeberangi Laut Merah, karena Musa mewakili Perjanjian Lama. Dan

mereka masuk ke dalam hidup yang baru di bawah kedaulatan Allah.

Ini poin yang sangat penting.

Dengan latar belakang gambaran seperti ini, bagaimana penerapannya

bagi kita? Apakah Anda mengucapkan selamat tinggal buat selama-

lamanya kepada hidup yang lama ketika Anda dibaptis, seperti yang

sudah dilakukan oleh orang-orang Israel ketika meninggalkan Mesir

dan dibaptis di Laut Merah? Jika tidak, Anda masih berada di bawah

level orang-orang Israel dari Perjanjian Lama, level Perjanjian Baru

masih terlalu jauh buat Anda! Apa yang sudah Anda tinggalkan ketika

Anda menjadi Kristen dan masuk ke dalam hidup yang baru di bawah

Allah dalam Perjanjian Baru? Apa yang sudah Anda tinggalkan? Dalam

sebagian besar kasus, mereka tidak meninggalkan apapun! Anda masih

bertahan di dalam jabatan Anda, Anda masih melanjutkan pendidikan

Anda, dan Anda juga tidak meninggalkan harta benda Anda. Lalu apa

yang sudah Anda tinggalkan? Orang-orang Israel, paling tidak, telah

meninggalkan harta bendanya. Sementara Anda tidak meninggalkan

apa-apa. Dan sekalipun Anda mungkin sudah meninggalkan pekerjaan,

kuliah mau pun harta benda Anda, tetapi Anda masih belum

meninggalkan hidup lama Anda, sebenarnya Anda tetap saja belum

meninggalkan apa-apa! Tidak heran jika Anda kalah jauh dibandingkan

dengan orang-orang dari Perjanjian Lama dalam hal kekuatan dan

semangat rohani, apalagi dengan orang-orang Perjanjian Baru!

Akhirnya, gagasan setiap orang Kristen dari Perjanjian Baru dapat lebih

besar dari Yohanes Pembaptis (lihat khotbah saya tentang Matius

11.11), jadi tinggal mimpi saja!

Mungkin ada beberapa pengajar di gereja-gereja yang memberitahu

Anda bahwa keselamatan itu adalah anugerah yang gratis, Anda tidak

perlu berkorban apa-apa. Namun apa yang dikatakan oleh Yesus akan

hal ini? Apakah kita tidak membutuhkan ajaran Yesus? Mungkin

mereka akan mengatakan bahwa pemuridan adalah Kekristenan pada

tingkat yang lebih tinggi, bahwa murid-murid adalah orang-orang elit di

kalangan Kristen. Ini adalah omong kosong yang luar biasa, jika kita

cocokkan dengan Alkitab, namun jika Anda ingin memelintir Firman

Page 269: Bmf 23 cahaya injil

261 | C A H A Y A I N J I L

Allah, jika Anda ingin bermain-main dengan Firman Allah, Anda boleh

mengatakan hal yang seperti itu, asal ingat bahwa itu bukanlah ajaran

Alkitab! Setiap orang Kristen di dalam Alkitab adalah seorang murid

juga. Yang pertama kali mendapat sebutan sebagai orang Kristen, di

Antiokia, adalah para murid juga. Murid bukanlah orang Kristen kelas

atas. Janganlah kita menipu diri sendiri dengan memutar-balik Firman

Allah.

Setiap orang Israel, bukan hanya Musa, harus meninggalkan Mesir.

Mereka harus angkat kaki dan tidak kembali lagi. Mereka harus

meninggalkan pondok-pondok kecil mereka yang dibuat dari lumpur

kering. Bagi Anda, pondok seperti itu mungkin tidak ada artinya.

Namun bagi mereka itu adalah tempat kelahiran dan tempat bernaung

mereka. Pondok-pondok kecil itu sangat berharga buat mereka. Meja,

kursi, pisau, peralatan makan, dan segala yang tidak dapat diangkut

sangatlah berharga buat mereka, akan tetapi semua itu harus

ditinggalkan. Tentunya banyak dari antara mereka yang menangisi

perpisahan dengan segala harta benda itu. "Selamat tinggal kebunku

yang mungil dan juga pondok kecilku, sekalipun tidak besar nilainya,

tetapi kalian sangat berarti bagiku." Sesudah itu mereka segera

berangkat. Mereka harus pergi. Setiap orang Israel meninggalkan

segala hartanya di belakang kecuali pakaian yang melekat di badan,

dan beberapa barang yang mereka perlukan di perjalanan. Mereka

benar-benar meninggalkan segala miliknya.

Apa yang sudah Anda tinggalkan buat selama-lamanya? Tolong

beritahu saya, apa yang sudah Anda tinggalkan? Ada? Saya cenderung

berpikir bahwa bagi sebagian besar orang Kristen, jawaban yang jujur

adalah tidak ada yang mereka tinggalkan! Dan bagi beberapa yang

lainnya, sangat sedikit yang sudah ditinggalkan. Dan mereka bertanya-

tanya, "Mengapa Firman Tuhan tidak terwujud di dalam hidup saya?"

Yesus berkata, "Aku datang untuk memberi hidup yang

berkelimpahan." Dan Anda berkata, "Hidup saja saya tidak punya, apa

lagi berkelimpahan!" Bagaimana Anda dapat mengalami pimpinan Allah

di padang gurun sesudah pemisahan Laut Merah? Padang gurun adalah

tempat yang indah jika Allah ada bersama Anda di sana. Banyak orang

yang mengira bahwa pengembaraan bangsa Israel di padang gurun

adalah pengalaman yang mengerikan. Saya pikir tidak begitu. Padang

gurun adalah tempat yang mengerikan. Akan tetapi akan menjadi

tempat yang sangat indah jika Anda bersama Allah di sana! Dalam

Page 270: Bmf 23 cahaya injil

262 | C A H A Y A I N J I L

perjalanan di padang gurun itu mereka mengikuti tiang api di malam

hari dan tiang awan di siang hari - jaminan keberadaan hadirat Allah

terlihat langsung oleh mata jasmani! Apakah Anda mengira bahwa itu

merupakan pengalaman yang mengerikan? Justru sangat

mengagumkan! Allah hadir memimpin di depan. Ketika bangsa itu

kehausan, air memancar keluar dari batu. Ketika mereka butuh

makanan, tersedia manna dan burung puyuh. Berjalan bersama Allah di

tengah padang gurun jelas merupakan pengalaman yang luar biasa.

Pemandangan padang gurun memang akan segera menciutkan nyali

Anda jika harus melintasinya sendirian, atau bahkan jika ditemani

banyak orang sekalipun. Namun bersama dengan Allah, seperti apa

rasanya padang gurun itu? Seperti surga itu sendiri! Taman Eden

sekalipun akan kalah dari padang gurun jika Allah hadir di padang

gurun.

Watak lama, ego mengubah padang gurun itu menjadi neraka di

bumi

Namun mengapa padang gurun yang luar biasa dengan adanya Hadirat

Allah itu menjadi tempat yang sangat mengerikan? Karena orang Israel

hanya meninggalkan harta milik mereka, uang mereka di Mesir,

sedangkan watak lamanya tetap ikut bersama mereka. Mereka

mengangkut keegoisan, semangat menggerutu dan sikap yang selalu

tidak puas ke padang gurun. Dan itu semua segera menghancurkan

pengalaman indah yang seharusnya mereka dapatkan bersama Allah di

padang gurun. Mereka membawa serta sikap lama yang mencelakakan

itu ke padang gurun, dan mengubahnya menjadi neraka. Dan

pengembaraan mereka yang seharusnya berlangsung kurang dari

setahun, akhirnya berubah menjadi 40 tahun!

Begitukah pengalaman kehidupan Kristen Anda? Jika Anda memang

sudah meninggalkan Mesir, saya katakan 'jika' karena saya tidak tahu

apakah Anda sudah melakukannya atau belum. Hanya Anda yang tahu

akan hal itu. Namun jika Anda memang sudah meninggalkan Mesir,

seperti apa kehidupan Kristen Anda sekarang? Apakah berupa padang

gurun yang gersang atau apakah hadirat Allah ada dan membuat

padang gurun dunia ini menjadi seperti Taman Eden? Apakah Anda

mengalami hadirat-Nya, tiang api dan tiang awan itu? Atau apakah

Anda selalu gagal di dalam setiap ujian yang diberikan-Nya? Orang-

orang Israel sebetulnya hanya perlu menunggu sedikit lagi sementara

Page 271: Bmf 23 cahaya injil

263 | C A H A Y A I N J I L

Tuhan menguji kesetiaan mereka. Ketika musuh menyerang, tidakkah

Allah membela mereka? Dan ketika mereka kehausan, tidakkah Ia

memberi mereka air? Apakah Anda selalu terantuk dan jatuh setiap kali

melewati batu-batu kecil dan selokan yang ada di padang gurun? Dan

apakah Anda seperti orang Israel yang berkata, "Mengapa Allah

membawa saya ke padang gurun ini?" Allah membawa orang-orang

Israel melintasi padang gurun karena Ia akan membawa mereka masuk

ke Tanah Perjanjian. Akan tetapi mereka segera lupa tujuan melintasi

padang gurun itu. Dan banyak orang Kristen sekarang ini yang

mengucapkan hal yang sama dengan orang-orang Israel itu ketika

mereka berhadapan dengan halangan dan kesulitan dan ujian.

Semangat menggerutu mereka tetap ada. "Mengapa Allah membawa

kita ke sini?" "Mengapa kita menjadi orang Kristen?" Pertanyaan yang

bagus! Mereka lupa arah tujuan mereka. Mereka kehilangan tujuan.

Mereka tidak tahu mengapa mereka harus berada di padang gurun dan

akibatnya mereka juga tidak dapat melihat bagaimana Allah akan

membuat padang gurun itu menjadi Taman Eden.

Sudahkah Anda mati?

Sudahkah Anda mati atau masih belum? Saya tidak dapat mewakili

Anda untuk menjawabnya. Namun Anda akan tahu sendiri jika Anda

memang sudah mati. Sudahkah Anda meninggalkan Mesir atau masih

belum? Sudahkah Anda meninggalkan dunia yang berada di bawah

kendali dosa dan Iblis, sang 'firaun' dari dunia ini? Jika Anda tidak tahu

apa jawaban bagi pertanyaan ini, saya tidak dapat memberkan Anda

jawaban, karena ini adalah hal yang harus Anda lakukan sendiri. Saya

tahu bahwa saya sudah meninggalkan ―Mesir‖ dunia ini. Bagaimana

dengan Anda? Tolong jangan katakan bahwa Anda tidak tahu apa

jawabannya, karena hal itu akan membuat saya mempersoalkan

kewarasan Anda, setidaknya di tingkat rohani. Jika ada orang Israel

bertanya, "Apakah saya di Mesir atau tidak di Mesir?" Maka saya akan

menduga bahwa orang ini mungkin tidak tahu tentang geografi, atau

mungkin juga ia sudah tidak waras. Saya akan berpikir, "Seharusnya

Anda tahu akan hal itu. Bagaimana mungkin Anda tidak tahu hal itu?"

Saya mohon kepada mereka yang akan dibaptis, tolong, jika Anda tidak

tahu apakah Anda sudah meninggalkan Mesir atau belum, janganlah

masuk ke Laut Merah. Karena sesudah Anda melewati Laut Merah,

suatu hari nanti Anda akan berkata, "Saya sudah melintasi Laut Merah,

Page 272: Bmf 23 cahaya injil

264 | C A H A Y A I N J I L

tetapi sepertinya wilayah Mesir itu juga mencakup bagian di seberang

Laut Merah. Mungkin perbatasannya sudah bergeser jauh."

Kelihatannya ini merupakan keadaan yang dialami oleh sebagian besar

orang Kristen sekarang ini. Beberapa perkembangan baru telah terjadi

ketika mereka berjalan melintasi Laut Merah. Mesir telah menguasai

daerah di seberang semenanjung Laut Merah, seperti keadaan negara

itu sekarang ini. Jika Anda melintasi Laut Merah, maka Anda tetap

berada di wilayah Mesir sekarang ini. Kelihatannya dunia (wilayah dosa

dan Iblis) itu selalu memperluas diri, dan orang-orang Kristen selalu

terperangkap di dalamnya.

Mari kita rangkum dalam kesimpulan yang jelas. Mengucapkan selamat

tinggal berarti keluar dari, meninggalkan, berangkat, atau seperti

istilah Paulus, 'mati'. Jika kita berbicara tentang 'mati secara rohani',

jelas bahwa kita sedang berbicara dalam suatu perlambangan. Namun

walaupun ini adalah perlambangan, hal ini tidak mengurangi

kenyataannya. Roh tidak mungkin mati. Pada saat kita berbicara

tentang 'kematian', kita tidak memaksudkannya dalam pengertian

mati secara fisik. Anda tidak mengalami kematian fisik pada saat

dibaptis. Orang-orang yang mempercayakan saya untuk melakukan

baptisan tahu bahwa saya tidak membiarkan mereka tetap di dalam

air, kalau tidak tentunya Anda mungkin saja benar-benar mati secara

fisik. Namun paling tidak Anda bangkit (dari air) secara jasmani. Lalu

apa arti mati itu? Artinya Anda mati secara rohani. Mungkin akan lebih

jelas bagi Anda untuk memahami gambaran ini jika kita pakai

gambaran dari Keluaran di mana Anda mengucapkan 'selamat tinggal'

bagi Mesir. Anda melintasi Laut Merah dan segala kehidupan lama Anda

sekarang ditinggal di belakang; menjadi masa lalu. Inilah pengertian

baptisan menurut Paulus. Ia berkata di Galatia 6.14, "Tetapi aku sekali-

kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuan(Lord) kita Yesus

Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi

dunia." Bagi Paulus, baptisan sama dengan kematian. Ia tidak

berhubungan lagi dengan dunia. Kehidupan duniawi baginya sudah

berakhir. Sudah lewat! Ia juga berkata di Roma 6.4,13, "Dengan

demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan dia oleh

baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah

dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian

juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Dan janganlah kamu

menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai

Page 273: Bmf 23 cahaya injil

265 | C A H A Y A I N J I L

sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah

sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.

Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk

menjadi senjata-senjata kebenaran."

Mati: mengucapkan selamat tinggal bagi segalanya - pekerjaan,

harta milik dan mentalitas

Apa yang terjadi ketika Anda mati? Baik dengan gambaran 'selamat

tinggal' maupun gambaran 'kematian', makna yang terkandung sama

saja. Pikirkan sendiri: jika Anda mati, apa yang akan terjadi?

Bagaimana dengan pekerjaan Anda? Uang yang Anda kumpulkan di

bank? Apa gunanya uang itu jika Anda mati? Pikirkanlah hal itu. Apa

yang akan terjadi dengan hubungan Anda dengan istri Anda? Apa yang

diperbuat oleh kematian terhadap hubungan itu? Apa yang akan terjadi

atas hubungan Anda dengan suami, anak-anak dan teman-teman

Anda? Apa yang akan terjadi dengan diri Anda? Kematian berarti

mengucapkan selamat tinggal dengan semua itu. Jadi 'selamat tinggal'

dan 'kematian' memiliki arti yang sama. Anda mengucapkan selamat

tinggal menjelang kematian, jika Anda punya cukup waktu untuk itu.

Namun entah Anda sempat mengatakan atau tidak, kematian tetap

berarti perpisahan. Dan jika Anda menerapkan hal ini ke dalam hidup

Anda, tanyakanlah lebih dahulu dengan teliti diri Anda sendiri, sebelum

menempuh baptisan: "Saya sedang melangkah untuk mati bagi

dunia, terhadap seluruh sistem yang menentang Allah. Saya

sedang mengucapkan selamat tinggal bagi semuanya - ayah,

ibu, sahabat, pekerjaan, profesi, masa depan saya di dunia ini,

kesombongan, keegoisan dan kepentingan pribadi saya. Ini

adalah perpisahan dengan semuanya. Apakah saya bersedia?"

Saya tegaskan, tidak ada yang boleh melangkah menuju baptisan

sebelum ia dengan jelas memahami pokok ini. Bacalah Galatia

6.14, Dalam salib Tuan(Lord) kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia

telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia - saya mati bagi dunia dan

dunia mati bagi saya. Berapa banyak orang Kristen yang sanggup

mengucapkan hal ini di dalam generasi kita, berapa banyak? Gereja

dipenuhi oleh orang-orang yang berkompromi dengan dunia. Mereka

melayani Allah dan mamon (termasuk berhala-berhala lainnya, barang

atau orang lain yang menggusur Allah dari hati mereka). Dan mereka

berpikir, "Ah, saya berhasil mendapat pilihan yang bagus! Saya

mendapatkan Allah, mamon dan berhala yang lainnya sekaligus!"

Page 274: Bmf 23 cahaya injil

266 | C A H A Y A I N J I L

Namun akhirnya mereka justru tidak mendapatkan Allah, mamon

maupun berhala. Kapan Anda mau mengerti apa yang sedang

disampaikan oleh Yesus ini? Sampai kapan baru Anda mau mengerti?

"Engkau tidak akan dapat menjadi muridku jika belum mengucapkan

selamat tinggal bagi semuanya itu." Jadi, apa yang terjadi ketika

mengucapkan selamat tinggal atau mati? Tidak ada pekerjaan, tidak

ada profesi, tidak ada harta, Anda tidak lagi bisa berpikir dengan cara

biasanya, dan Anda tidak lagi mementingkan diri sendiri serta bertindak

semaunya sendiri. Tidak ada lagi yang tersisa buat Anda!

Ada sebuah kisah tentang seorang yang kaya raya dari keluarga

Borden di Boston (Amerika) yang menjadi Kristen. Pada suatu hari ia

melihat sebuah mobil mewah, dan ia mengagumi mobil itu, menurut

cerita, ia berkata pada diri sendiri, "Seandanya saja saya bisa membeli

mobil itu!" Nah, dia sendiri adalah seorang milyuner yang sangat kaya.

Ia mampu membeli mobil seperti itu sampai selusin! Namun apa yang

terjadi? Ia sudah 'mati' dan tidak lagi memiliki kekayaan itu. Semua

uangnya yang tersimpan di bank sudah tidak menjadi miliknya lagi. Ia

tidak dapat membeli mobil tersebut karena uang yang ada di bank

sudah bukan miliknya lagi. Ia hanya bertindak sebagai seorang

pelaksana kehendak Allah dan pengurus atas harta yang sedang dalam

proses untuk disingkirkan itu.

Teruslah melepaskan diri dari segala-galanya

Satu hal yang menarik adalah bahwa kata 'melepaskan diri' atau

'mengucapkan selamat tinggal' di dalam naskah sumbernya yang

berbahasa Yunani ditulis dalam present tense (bentuk kata kerja masa

sekarang), yang menunjukkan proses yang berkelanjutan. Yesus tidak

sekadar menyuruh Anda untuk mengatakan selamat tinggal bagi

segala-galanya hanya di dalam satu ketika saja, akan tetapi itu

merupakan tindakan memberi yang berkelanjutan. Kita disuruh

menjadi pengurus yang baik, jadi kita harus mengucapkan selamat

tinggal bagi segala milik kita secara bertahap, dengan persiapan yang

cukup, sama seperti orang-orang Israel harus mempersiapkan

keberangkatan mereka keluar dari Mesir.

Dan mengapa ditulis dalam present tense? Saya dapat melihat hikmat

Tuhan di sini. Sebagai contoh, misalnya saya sudah melepaskan

segala-galanya sekarang, namun kemudian tiba-tiba saya mendapat

Page 275: Bmf 23 cahaya injil

267 | C A H A Y A I N J I L

warisan sebesar $100.000 dolar. Saya dapat saja mengatakan bahwa

saya sudah melepaskan uang saya di masa lalu, dan yang saya terima

sekarang ini tidak termasuk yang harus dilepaskan. Ini adalah bagian

yang tidak bisa dimasukkan dalam perhitungan pajak surgawi. Namun

kata 'melepaskan diri' atau 'mengucapkan selamat tinggal' yang ditulis

dalam present tense berarti terus menerus mengucapkan selamat

tinggal.

Wah! Tangan Tuhan sudah mencegat kemana pun kita mau

menghindar! Begitulah kecenderungan kita dalam berpikir, namun kita

salah jika berpikir seperti itu karena Tuhan bukanlah petugas pajak dari

surga yang sedang mengupayakan untuk memeras semua uang dari

dompet kita. Pemahaman seperti itu tidaklah benar. Yang dimaksudkan

adalah, "Barang-barang yang tidak berguna yang engkau bawa

serta keluar dari Mesir akan membinasakan kamu di padang

gurun."

Ketika saya masih bersekolah di Swiss (ayah saya bertugas di markas

PBB di Jenewa, sebelum markas itu berpindah ke New York), kami

sering bepergian selama beberapa hari dengan berjalan kaki. Jadi kami

senang membawa berbagai macam barang - kamera, obor, dan

perlengkapan lainnya. Akan tetapi guru kami biasanya berkata, "Jangan

membawa barang-barang seperti itu." Dan ketika kami tanyakan,

"Mengapa?" ia berkata, "Barang-barang yang terasa hanya setengah

kilogram sekarang ini akan terasa seberat lima kilo beberapa hari

kemudian." Murid-murid yang tidak peduli dengan peringatan itu,

belakangan sangat menyesali keputusan mereka. Pada awal

keberangkatan, beban sebuah kamera sama sekali tidak terasa. Satu

jam kemudian, tali penggantungnya terasa begitu menusuk di pundak.

Dua jam kemudian, kamera itu terasa seperti dua kilo beratnya, dan

dalam beberapa jam berikutnya, Anda sudah begitu muak dengan

kamera tersebut! Sungguh hal yang sangat menarik. Pak guru

memperingatkan, "Seiring dengan perjalanan nanti, apa yang

tampaknya tidak berat sama sekali, akan menjadi semakin berat di

sepanjang perjalanan." Dan itu jugalah alasan mengapa Allah berkata,

"Tinggalkan semuanya." Bayangkanlah, misalnya, seorang Israel

membawa serta kursi kesayangannya keluar dari Mesir ke padang

gurun. Pada hari-hari awal, kursi itu tidak menjadi beban buatnya.

Namun beberapa hari berikutnya, ia mulai merasakan betapa kursi itu

seperti menusuk pundaknya. Satu bulan kemudian, Anda boleh yakin

Page 276: Bmf 23 cahaya injil

268 | C A H A Y A I N J I L

bahwa kursi itu telah menjadi kayu bakar, karena ia sudah muak harus

mengangkut kursi itu terus menerus. Kursi itu sudah berubah menjadi

beban. Ingatlah apa yang dikatakan dalam Ibrani 12.1, ...marilah kita

menanggalkan semua beban yang begitu merintangi kita, dan berlomba

dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Tinggalkan

semua itu. Karena dosa keserakahan, harta benda akan menjadi

sumber bencana.

Apakah mati itu terjadi dalam satu ketika atau secara bertahap?

Kita akan masuk ke satu poin final sebelum kita tutup. Bagaimana kita

akan memahami pertanyaan ini: Apakah mati itu terjadi secara

bertahap atau seketika? Apakah kita akan menghabiskan seluruh

kehidupan Kristen kita dalam kematian yang berkelanjutan bagi dosa-

dosa, sehingga kehidupan Kristen itu lebih berupa kematian ketimbang

kehidupan? Ataukah ini proses sekali mati untuk selamanya? Kita harus

menjawab pertanyaan ini dengan sangat hati-hati agar tidak salah

memahami Firman Allah.

Menurut Alkitab, manusia itu terdiri dari tubuh dan roh. Saya anjurkan

Anda untuk mempelajari konkordansi dan meneliti penjelasan di bawah

kata "roh", lihatlah seberapa sering kata ini mengacu kepada roh

manusia. Anda akan melihat bahwa roh manusia sangat sering dipakai

untuk merujuk pada manusia di dalam Alkitab. Di samping itu, kita

juga memiliki tubuh. Pembedaan ini sangatlah penting untuk dapat

memahami perkara kematian. Apanya yang mati ketika Paulus

berbicara, "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam

salib Tuan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan

bagiku dan aku bagi dunia" (Gal.6.14)? Apakah tubuh Paulus

disalibkan? Tentu saja tidak. Tubuhnya tidak tergantung di salib. Lalu

apa yang disalibkan? Rohnyalah yang disalibkan. Ia mati bersama

Kristus secara rohani namun tubuhnya masih tetap hidup. Lalu, apakah

mati itu bersifat seketika? Memang bersifat seketika karena Anda

mengucapkan selamat tinggal secara tegas dan hanya sekali pada saat

dibaptis, yakni Anda mengucapkan selamat tinggal bagi dunia, mati

bagi dunia. Ini bukanlah suatu proses yang bertahap. Galatia 6.14

bukanlah suatu proses yang bertahap. "Aku telah disalibkan bagi

dunia", di dalam bentuk aorist di dalam bahasa Yunani berarti hanya

terjadi sekali untuk selamanya.

Page 277: Bmf 23 cahaya injil

269 | C A H A Y A I N J I L

Akan tetapi tubuh tidaklah mati dan dengan demikian daging masih ada

bersama kita. Ini adalah apa yang Paulus sampaikan di Roma 7.17,

"dosa yang ada di dalam aku," yaitu di dalam tubuh ini. Mata air dosa

itu terdapat di dalam daging, jika saya boleh menyebutnya dengan

istilah "mata air", dan dia akan tetap ada bersama kita sampai tubuh

daging ini nanti mati juga. Jadi saya mati secara rohani sekali untuk

selamanya. Saya membuat komitmen dan itu adalah total. Akan tetapi

daging masih ada bersama saya, dan dosa itu masih berdiam di dalam

daging. Itu sebabnya mengapa Paulus berkata di Roma 8.13 bahwa

kita harus mematikan perbuatan daging. Jika kita terus mematikan

perbuatan daging dengan kuasa Allah di dalam Roh-Nya, dan bukan

dengan kekuatan kita, maka kita akan masuk dalam hidup. Akan tetapi

jika kita tidak mematikan perbuatan daging, kita akan mati. Itulah isi

Roma pasal 8.

Ia menyampaikan hal yang sama di dalam kolose 3.5, "Karena itu

matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi," yakni

mematikan daging. Jadi, di dalam kehidupan rohani, kematian itu

bersifat seketika dan tegas. Namun dari segi jasmani, tubuh ini masih

sangat siap untuk menanggapi godaan dan dosa, dan karena itu perlu

untuk dimatikan. Di Kolose 3.5 dan Roma 8.13, 'mematikan' ditulis

dalam present tense yang berarti suatu proses kematian yang

berkelanjutan. Lantas, kematian itu bersifat seketika atau bertahap? Ia

bersifat seketika dan terjadi hanya sekali di tingkat rohani akan

tetapi berkelanjutan di tingkat daging.

Mengalami kuasa Allah!

Tapi Anda mungkin bertanya, "Jika demikian halnya, kita ini

ditempatkan di mana?" Kita ditempatkan di dalam kemenangan, dan

inilah kemuliaannya. Mengapa? Karena menurut Alkitab, manusia

terutamanya terdiri dari roh. Ketika Paulus berkata, "Aku telah mati," ia

sedang menunjuk kepada rohnya. Saya adalah roh dan tubuh saya

adalah sesuatu yang ada bersama dengan saya. Di dalam Kitab Suci,

seseorang disamakan dengan rohnya. Ini berarti bahwa jika Anda

belum mati di dalam roh kepada 'diri', maka Anda tidak akan menang

menghadapi dosa karena dosa berdiam di dalam daging Anda;

selamanya Anda akan menjalani kehidupan yang kalah melawan dosa.

Akan tetapi jika diri Anda, roh Anda telah mati bersama dengan Kristus

(sudah secara total berkomitmen kepada Kristus dan telah

Page 278: Bmf 23 cahaya injil

270 | C A H A Y A I N J I L

mengucapkan selamat tinggal buat selamanya kepada dunia dan

kehendak-diri), maka Anda akan hidup dalam kemenangan yang

berkelanjutan. Sekalipun dosa bermarkas di dalam daging dan secara

terus menerus dimatikan, Anda akan selalu menjalani hidup yang

berkemenangan. Anda akan memiliki hidup yang berkelimpahan.

Saudara-saudaraku, saya berkata dalam segala kerendahan hati,

karena memang hal ini bukan dari saya, bahwa saya sangat tidak

mengerti mengapa orang Kristen bisa hidup dalam kekalahan. Saya

tidak mengerti mengapa ada orang yang hidup dalam kekalahan.

Apakah saya sudah sempurna? Tentu saja tidak! Apakah hidup saya

berkemenangan? Puji syukur bagi Allah, ya, hidup saya

berkemenangan! Paulus berkata di 1 Korintus 15.57, "Tetapi syukur

kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh

Yesus Kristus, Tuan (Lord) kita." Itulah yang disebut hidup yang

berkelimpahan. Harap dipahami dengan baik-baik makna kata

'pengudusan'. Pengudusan atau kekudusan di dalam hidup Kristen

bukan berarti terhapusnya dosa-dosa, melainkan kemenangan atas

dosa. Kesalahan ini telah menimbulkan banyak kesulitan bagi mereka

yang memberitakan kekudusan. Saya ulangi sekali lagi. Kekudusan

tidak berarti terhapusnya dosa dari kehidupan seorang Kristen - kita

akan selalu memiliki dosa di dalam diri kita - kekudusan adalah

kemenangan atas dosa. Ini adalah janji Allah, seperti yang tertulis di

dalam Roma 8.2 dan di sepanjang Kitab Suci, bahwa kita tidak akan

lagi berada di bawah kuasa dosa di dalam hidup kita. Kita akan selalu

menang karena kita sudah mati bagi hidup yang lama dan menerima

hidup yang baru. Kita tidak dapat hidup di dalam kebangkitan itu jika

kita belum mati. Bukankah benar bahwa Anda tidak akan dibangkitkan

kecuali jika Anda sudah mati? Jika Anda sudah mati, Anda akan

mengalami kuasa kebangkitan. Sekalipun dosa akan tetap

bersarang di dalam daging, Anda akan secara progresif semakin

mematikan dosa di dalam daging dan mengalami kemenangan

yang terus menerus. Dan kemenangan itu tidak ada artinya tanpa

adanya perjuangan. Bagaimana mungkin Anda akan merayakan

kemenangan melainkan terdapat satu perjuangan? Justru karena kita

harus berperang melawan dosa dan daging maka kita akan mengalami

kenyataan dari kemenangan. Dan untuk dapat meraih kemenangan,

maka harus ada kuasa yang memberi kekuatan.

Page 279: Bmf 23 cahaya injil

271 | C A H A Y A I N J I L

Mari saya sampaikan sekali lagi sebagai penutup, kuasa ini tidak akan

pernah Anda alami melainkan Anda sudah memenuhi firman dari

Yesus. Anda harus mengucapkan selamat tinggal bagi segala milik

Anda, bukan sekadar harta benda, namun seluruh manusia lama Anda

- sikap mental Anda yang berpusat pada diri sendiri dan mengikuti

kemauan sendiri. Jika Anda sudah meninggalkan semua ini, Anda akan

mengalami kuasa kebangkitan dari Allah.

Ada beberapa bagian penjelasan saya yang akan terasa sulit untuk

diipahami oleh orang-orang non-Kristen. Namun saya harap bagi Anda

yang masih belum mengenal Yesus, yang belum menjadi Kristen dan

dengan demikian belum mengetahui tentang peperangan rohani di

dalam kehidupan manusia secara pribadi, Anda mau bersabar

mendengarnya. Dan saya juga berharap agar Anda mau mengerti

bahwa saya tidak mau membuat janji-janji palsu bagi Anda yang non-

Kristen. Jika Anda menjadi Kristen, Anda akan mengalami kemenangan

dan kemuliaan di dalam kehidupan Kristen hanya jika Anda sudah

memenuhi apa yang Yesus sampaikan, "Katakan selamat tinggal

buat cara hidupmu yang lama, dan masuklah ke dalam

kesempurnaan Perjanjian Baru dengan segala kemuliaannya."

Saya mohon Anda memperhatikan baik-baik bahwa Kristus tidak akan

berdiam di dalam hidup Anda sampai Anda memenuhi perkataan

tersebut. Jika dengan kasih karunia Allah Anda telah melakukan hal

yang satu ini, Anda akan dapat segera mengalami, "Kristus tinggal di

dalam aku!" seperti yang tertulis di dalam Galatia 2.19,20. Iman yang

berkemenangan akan berkata: "Aku telah disalibkan dengan Kristus.

Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan

Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang

di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah

mengasihi aku dan menyerahkan diri-nya untuk aku."

Perumpamaan Tentang Kantong Kulit Yang Lama Dan

Yang Baru

Matius 9:14-17 - Disampaikan Oleh Pendeta Eric Chang

Page 280: Bmf 23 cahaya injil

272 | C A H A Y A I N J I L

Pasal di Matius 9:14-17 ini merupakan suatu fasal yang sangat penting

di dalam pengajaran Yesus. Kita dapat melihat ini dari fakta bahwa

fasal ini diulang-ulangi di dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. Mari

kita membaca fasal ini:

Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata:

"Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu

tidak?"

Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai

laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi

waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada

waktu itulah mereka akan berpuasa.

Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada

baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik

baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru

tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian

kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong

itupun hancur.

Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru

pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Beberapa dari murid-murid Yohanes datang kepada murid-murid Yesus

dan berkata, "Mengapa kami berpuasa, dan orang Farisi juga berpuasa,

tetapi kamu tidak berpuasa?" Lalu Yesus menjawab, "Dapatkah

sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu

bersama mereka?"

Berpuasa mengungkapkan dukacita karena dosa. Berpuasa juga

berguna untuk mendisiplinkan diri terhadap dosa - yaitu, untuk

melawan dosa di dalam kehidupan kita. Berpuasa itu sangat berguna,

tetapi tidak pada waktu Yesus sedang bersekutu dengan murid-

muridnya. Yesus berkata, "Tetapi waktunya akan datang mempelai

itu (Yesus sendiri) diambil dari mereka (murid-muridnya) dan pada

waktu itulah mereka akan berpuasa." Dengan kata lain, Yesus berkata,

"Waktunya akan datang apabila aku tidak lagi bersama mereka secara

jasmani, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Page 281: Bmf 23 cahaya injil

273 | C A H A Y A I N J I L

Kemudian Yesus melanjutkan untuk berkata, "Tidak seorangpun

menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua,

karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu

makin besarlah koyaknya. Kain yang baru belum pernah susut, karena

itu apabila ditambalkan pada baju yang lama, kain yang baru itu akan

susut dan mengoyakkan yang lama. Begitu pula Anda tidak

menuangkan anggur baru ke dalam kantong yang lama karena anggur

yang baru meragi dan berkembang." Anda harus menyimpan anggur

yang baru ke dalam kantong yang baru karena kantong yang baru

masih segar dan lembut, dan masih dapat berkembang. Pada waktu

itu, mereka tidak menggunakan botol. Mereka menggunakan kulit

binatang untuk menyimpan air dan anggur. Karena itu apabila anggur

yang baru, yang masih berkembang tatkala meragi, diisikan ke dalam

kantong kulit yang baru, semuanya baik-baik saja. Tetapi jika Anda

menyimpan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, yang

telah menjadi keras dan tidak lagi fleksibel, apabila anggur yang baru

itu mengembang, ia akan menghancurkan kantong kulit itu."

Anda mungkin akan bertanya: mengapa suatu saat Yesus berbicara

tentang mempelai dan saat berikutnya berbicara tentang kain dan

anggur? Apa hubungannya satu dengan yang lain? Yesus menggunakan

bahasa kiasan tetapi apa pertaliannya di antara keduanya?

Saya selalu kagum akan pengajaran Yesus. Sebagaimana Anda tahu,

dua hal yang harus ada di dalam upacara perkawinan adalah baju baru

dan anggur baru. Anda tidak mengharapkan mempelai laki-laki atau

mempelai perempuan untuk datang ke perkawinan dengan pakaian

lama yang ditambal di sana sini. Pada setiap perkawinan, pasti ada

anggur, yang mengungkapkan rasa sukacita. Anda pasti masih ingat,

pada upacara perkawinan yang pertama kali dihadiri oleh Yesus di

Kana, mereka kekurangan anggur, dan Yesus menyediakan anggur

baru untuk mereka apabila ia mengubah air menjadi anggur.

Kalian yang pernah membaca buku tentang kebangkitan rohani di

Indonesia tahu bahwa mukjizat seperti ini masih terjadi. Allah tetap

sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Pada

waktu kebangkitan rohani di Indonesia, ribuan orang datang kepada

Tuhan, dan mereka dibaptiskan di dalam laut, dan begitu mereka ingin

mengadakan Perjamuan Kudus. Dapatkah Anda bayangkan lima atau

enam ribu orang mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus? Anda

Page 282: Bmf 23 cahaya injil

274 | C A H A Y A I N J I L

membutuhkan roti yang banyak sekali, meskipun setiap orang hanya

mengambil sepotong yang kecil. Bagaimana dengan anggur? Mereka

tidak mendapatkan anggur merah. Dari mana anggur merah yang

mewakili darah Kristus itu harus datang? Dari mana mereka

mendapatkan anggur merah? Jadi mereka berkata, "Nah, kita akan

mengadakan Perjamuan Kudus sekarang, tetapi kita tidak bisa makan

roti dan minum air putih saja. Tetapi dari mana kita mendapatkan

anggur?"

Maka mereka berkumpul bersama dan berdoa kepada Tuhan, "Tuhan,

apa yang harus kami lakukan?" Salah seorang dari mereka yang

memiliki karunia bernubuat berkata, "Penuhkan kendi-kendi itu dengan

air." Lalu mereka berdoa selama setengah jam, dan apabila mereka

menuangkan airnya keluar, mereka mendapati anggur yang keluar. Air

telah berubah menjadi anggur merah. Hal ini terjadi bukan sekali, atau

dua kali atau tiga kali, tetapi saya percaya pada waktu laporan itu

ditulis, hal itu sudah terjadi lebih dari sepuluh kali. Buku itu ditulis oleh

seorang Jerman yang agak skeptis tentang kejadian-kejadian semacam

ini, sebagaimana kebiasaannya orang Jerman. Tetapi sesudah ia

menyaksikan kejadian-kejadian ini, ia menjadi malu dan direndahkan,

karena ia melihat dengan matanya sendiri. Yesus memang tetap sama

hari ini.

Tetapi pelajaran apa yang dapat ditarik dari peristiwa air berubah

menjadi anggur ini? Memang benar, tujuannya untuk menyediakan

anggur bagi orang-orang ini pada Perjamuan Kudus, tetapi lebih

penting adalah pelajaran bahwa Yesuslah yang mengubah kita. Itulah

sebabnya di dalam firman Tuhan, selalu disebutkan tentang anggur

baru. Mengapa anggur baru? Mengapa baju baru? Kuasa - itulah

intinya. Proses meragi digunakan untuk menunjukkan kepada kita

kuasa Injil. Untuk mengubah sesuatu, Anda membutuhkan kuasa.

Kain yang lama menunjuk kepada apa? Rasul Paulus berkata di Efesus

4:22 dan beberapa tempat yang lain bahwa kita harus menanggalkan

pakaian yang lama (yang melambangkan kehidupan yang lama) dan

mengenakan yang baru (yaitu, mengenakan Kristus). Dengan kata lain,

menjadi seorang Kristen bukan berarti menambalkan beberapa cerita

Injil kepada manusia lama itu; bukan berarti menambahkan sedikit

iman kepada karakter dan sifat Anda yang lama itu. Menjadi seorang

Kristen berarti suatu perubahan yang menyeluruh di mana Anda

Page 283: Bmf 23 cahaya injil

275 | C A H A Y A I N J I L

menanggalkan yang lama dan mengenakan manusia yang baru. Justru

itulah yang dimaksudkan Paulus di 2 Korintus 5:15-17, menjadi

seorang Kristen berarti menjadi suatu ciptaan baru. Menjadi seorang

Kristen bukan menambahkan sedikit agama kepada manusia lama,

tetapi menjadi manusia yang baru. Melalui manusia baru inilah

kemuliaan dan kuasa Yesus diperlihatkan.

Yang mana lebih menakjubkan - mengubah air menjadi anggur, atau

mengubah seorang berdosa menjadi seorang kudus? kedua-duanya

mengherankan tetapi menurut saya mengubah seorang berdosa

menjadi seorang kudus jauh lebih berarti. Perubahan air menjadi

anggur dimaksudkan untuk mengacu kepada perkara yang jauh lebih

berarti dan lebih penting itu, yaitu perubahan seluruh karakter dan

kehidupan kita.

Ada yang hanya menghendaki Agama untuk merasa Bagus &

Aman

Jika Anda telah mengalami kuasa Allah yang mengubah kehidupan

Anda, Anda sedang dalam perjalanan untuk mengenal Dia. Menjadi

seorang Kristen tidak berarti menambahkan sedikit agama ke dalam

kehidupan Anda. Barangkali Anda berkata, "Nah, kehidupanku tidak

sempurna. Aku merasa sedikit kosong; aku ada satu lubang kecil di sini

dan satu lubang di sana, karena itu aku akan mengambil sedikit

Kekristenan dan menambal lubang-lubang itu." Yesus berkata, "Jangan

melakukan itu. Jika kamu melakukan itu, kamu akan bertambah buruk

pada akhirnya. Kamu akan bertambah terpuruk. Keadaan kamu yang

terakhir akan lebih buruk dari keadaan yang semula." Cobalah, dan

Anda akan tahu bahwa kata-kata Yesus ini adalah benar. Mereka

adalah orang-orang yang sesudah mendengar Injil, memilih apa yang

mereka suka dan menolak apa yang mereka tidak suka. Mereka

mengambil secarik Injil yang mereka sukai dan mereka berkata, "Aku

suka yang ini tetapi aku tidak suka bagian tentang komitmen total itu.

Aku tidak suka yang itu. Sedikit agama itu baik untuk aku tetapi jangan

terlalu banyak. Jika aku terlalu beragama, aku akan menjadi fanatik.

Nah, aku tidak mau menjadi fanatik!" Saya sudah mendengar banyak

orang yang berkata, "Adalah baik kalau ke gereja sekali seminggu."

Bagaimana kalau dua kali seminggu? "Ah tidak, dua kali terlalu

banyak."

Page 284: Bmf 23 cahaya injil

276 | C A H A Y A I N J I L

Itulah alasannya mengapa gereja dipenuhi dengan pengemis. Jika Anda

melihat seseorang memakai pakaian yang ditambal di sana sini, apa

yang Anda pikirkan? Seorang pengemis! Entah pakaian Anda

berlubang-lubang entah ditambal-tambal, bagaimanapun Anda seorang

pengemis. Dan gereja penuh dengan pengemis. Mereka itu orang-

orang yang datang ke gereja dan berkata, "Bagian ini aku suka; aku

akan menerima yang ini. Bagian yang lain itu terlalu banyak, terlalu

keras untukku; aku tidak dapat menerimanya. Aku cukup menambal di

sini saja."

Ada yang bahkan Bermegah karena Iman mereka yang Tambal

Sulam

Ada juga yang sangat bermegah karena pakaian mereka yang tambal

sulam itu. Mereka berkata itulah gaya yang paling baru. Umpamanya

apabila Anda pergi ke toko-toko pakaian, Anda akan menemukan

beberapa jaket dan celana panjang yang ditambal di sana sini, dan

model yang begini jauh lebih mahal dari model yang tak ditambal-

tambal. Pernah sekali saya bertanya kepada pelayan toko, "Mengapa

pakaian ini ditambal-tambal? Mengapa begitu mahal? Dan di bagian

bawahnya, benang-benangnya sudah lepas dari hujung celana itu.

Bagaimana kamu bisa menjual barang-loak ini lebih mahal dari yang

baru?" Jawabannya ialah, "Ini bukan barang-loak; ini baru." Lalu saya

bertanya, "Mengapa ditambal-tambal?" Ia berkata, "Itulah gaya paling

baru." Lalu saya bertanya, "Mengapa lebih mahal sedangkan sudah

ditambal-tambal?" Katanya, "Nah, kamu harus membayar tenaga

kerjanya. Tenaga kerja sangat mahal pada masa sekarang. Jauh lebih

banyak tenaga kerja dibutuhkan untuk menjahit potongan-potongan

kain itu kembali. Sesudah dijahit kembali, masih harus melepaskan

benang dengan tangan agar kelihatan terkoyak."

Dunia ini benar-benar sudah terbalik. Anda harus membayar lebih

untuk kain buruk daripada pakaian yang bagus. Anda harus membayar

toko-toko itu untuk mengoyak-goyakkan celana Anda. Tetapi terdapat

begitu banyak orang Kristen di dalam gereja yang berbangga karena

iman mereka yang tambal sulam itu. Mereka bahkan berpikir mereka

tampak bagus. Dan kadang-kadang mereka merasakan bahwa celana

mereka belum cukup kotor, lalu mereka menggosok-gosoknya supaya

kelihatan lebih kotor. Mereka pikir celana mereka tampak lebih bagus

begitu.

Page 285: Bmf 23 cahaya injil

277 | C A H A Y A I N J I L

Jangan Memilih-milih bagian yang kita mau

Kalau Anda ingin menjadi seorang Kristen yang sejati, janganlah hanya

mengutip dan memilih-milih bagian Injil yang sesuai dengan selera

Anda. Pada permulaannya, barangkali Anda berpikir celana Anda

tampak bagus; Anda menyukai tambalan itu. Akan tetapi apabila hujan

turun, Anda akan mengalami masalah. Tambalan itu kelihatan bagus

sehingga hujan turun. Apabila celana Anda mulai kering, apa terjadi

kepada tambalan itu? Kain yang belum susut itu akan mulai susut dan

mencabik-cabik Anda. Itulah sebabnya mengapa terdapat begitu

banyak korban di dalam gereja masa kini. Banyak orang pergi ke

gereja yang suka mengutip dan memilih apa yang ingin mereka

dengar, dan dalam masa dua atau tiga tahun, mereka menjadi bingung

dan akan tercabik-cabik secara rohani.

Anda harus memilih antara mengenakan seluruh pakaian keselamatan

atau tidak mengenakannya sama sekali. Alasannya adalah karena

terdapat kuasa di dalam Injil - bahkan secarik kecil yang Anda

keluarkan mempunyai kuasa. Kuasa itu cukup untuk membinasakan,

dan membuat manusia lama Anda sengsara. Orang Kristen 'satu-suku

atau tiga-suku' semacam ini akan merasa tidak nyaman dengan

berjalannya waktu. Saya pernah melihat beberapa orang yang

melakukan hal seperti ini dan mereka sedang menuai hasilnya. Pada

tahap itu, kadang-kadang sudah sangat sulit untuk menolong mereka

lagi. Injil sangat berkuasa dan sebaiknya Anda jangan bermain-main

dengannya. Sekalipun Anda mengambil sedikit darinya dan berkata,

"Sedikit ini tidak akan menyakiti aku. Jika aku mengambil terlalu

banyak, aku akan menjadi seorang fanatik. Aku akan mengambil

secarik yang kecil ini; tidak mungkin menyakiti aku." Biar saya katakan

kepada Anda, Injil sangat kuat kuasanya. Secarik yang kecil itu akan

menyebabkan Anda merasa sangat tidak nyaman. Jadi Yesus berkata,

"Kamu tidak bisa menerima keselamatan yang aku berikan sedikit demi

sedikit. Entah kamu menerima semuanya, atau jangan mengambil apa-

apa sama sekali."

Prinsip yang sama berlaku untuk kantong kulit itu. Ada banyak ayat-

ayat Perjanjian Lama mengenai pakaian yang melambangkan

kehidupan manusia. Ayat-ayat itu termasuk Yesaya 50:9, 51:8, 61:10

dan Mazmur 102:26. Dalam ayat-ayat ini, pakaian (atau baju) mewakili

kehidupan manusia.

Page 286: Bmf 23 cahaya injil

278 | C A H A Y A I N J I L

Dari ayat-ayat ini, saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa

seringkali apabila Anda mempelajari pengajaran Tuhan dan tidak

mengertinya, itu karena Anda tidak mengerti Perjanjian Lama.

Prinsipnya ialah: Jika Anda menemukan sesuatu yang tidak Anda

mengerti, carilah di dalam Perjanjian Lama dan hal itu akan dijelaskan

kepada Anda di situ. Jika Anda tidak mengerti apa yang diwakili oleh

pakaian atau kantong kulit, maka carilah di dalam Perjanjian Lama dan

di situ Anda akan menemukan penjelasannya.

Di Ayub 32:19, kita mendapati bahwa hati manusia digambarkan

sebagai kantong kulit: Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang

tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru (atau, kantong kulit)

yang akan meletup. Di Mazmur 119:83, pemazmur menggambarkan

dirinya seperti kirbat (atau, kantong kulit) yang diasapi. Di Yeremia

13:12, penduduk Yerusalem dibandingkan dengan kantong kulit.

Anda tidak bisa mengambil anggur baru Injil dan diisikan ke dalam

kehidupan Anda yang lama karena anggur baru itu penuh kuasa;

apabila ia mengembang, ia akan meletupkan seluruh kehidupan yang

lama. Injil akan mengoyak habis kehidupan Anda yang lama.

Kehidupan yang lama dan Injil tidak dapat berjalan bersama-sama.

Dengan kata lain, Anda tidak dapat hidup di dalam dosa dan masih

percaya pada Injil. Tidak akan berhasil. Anda tidak dapat menjalankan

suatu kehidupan yang mementingkan diri, yang sombong, yang egois

dan masih berharap untuk percaya kepada Injil. Mereka tidak sepadan.

Hanya apabila Anda siap untuk berkata, "Tuhan, ubahlah aku

sepenuhnya. Aku akan menanggalkan dosa-dosaku; aku akan

menanggalkan kehidupanku yang lama." Hanya sesudah itu Anda dapat

menerima anggur baru Injil.

Apabila saya memberitakan Injil, saya tidak berbicara tentang agama;

saya berbicara tentang kuasa Allah. Saya tidak meminta Anda untuk

lebih giat beragama. Saya juga tidak meminta Anda memeluk suatu

agama atau menjadi saleh dan kudus di luar. Injil ialah kuasa Allah

yang menyelamatkan. Anda tidak dapat menyelamatkan diri Anda,

tetapi Allah dapat menyelamatkan Anda. Sesudah Anda mengalami

kuasa-Nya, Anda akan mengerti apa yang sedang kita bicarakan.

Di dalam Alkitab, pakaian baru melambangkan sukacita. Di Negeri

Tiongkok, pada perayaan Imlek, kami semua mengenakan pakaian

Page 287: Bmf 23 cahaya injil

279 | C A H A Y A I N J I L

baru. Semua anak-anak kecil memakai pakaian baru. Mereka tidak

banyak berlari ke mana-mana karena takut mengotorkan pakaian baru

mereka. Itulah satu-satunya waktu mereka berkelakuan baik. Dan

mengapa mereka begitu bersukacita? Karena itu adalah tahun yang

baru!

Anggur juga melambangkan sukacita di dalam Alkitab. Tatkala Roh

Kudus masuk ke dalam kehidupan Anda, Anda akan mengenal apa itu

sukacita. Sebelum saya mengenal Tuhan, saya tidak pernah

mengetahui apa itu sukacita. Saya tidak mengerti apa itu sukacita.

Setiap hari saya bertanya, "Apa artinya kehidupan ini? Begitu tidak

berarti!" Sepanjang masa kanak-kanak saya, saya dibesarkan di

tengah-tengah penderitaan. Kenangan pertama tentang masa kanak-

kanak saya di Negeri Tiongkok adalah peperangan; peperangan antara

Jepang dan Tiongkok. Terjadinya begitu banyak penderitaan. Banyak

keluarga dipisahkan. Bapa saya meninggalkan kami untuk melawan

orang Jepang. Ibu saya dan saya menangis ketika kami melihatnya

harus berangkat ke medan pertempuran, tanpa mengetahui apakah

kami akan melihatnya lagi, atau entah kapan kami akan melihatnya

lagi. Ternyata saat ia kembali, saya tidak dapat mengenalnya lagi

karena saya terlalu muda saat ia pergi. Lima tahun adalah waktu yang

lama. Saya tidak pernah menikmati kehidupan kekeluargaan karena

peperangan itu.

Kemudian, tidak lama sesudah berakhirnya Perang Jepang, terjadi pula

perang saudara di Negeri Tiongkok - kali ini pihak Nationalist berperang

melawan pihak Komunis. Sekali lagi terjadinya kesengsaraan di mana-

mana. Tidak cukup makanan, tidak cukup segala sesuatu. Setiap hari

Anda melihat pengungsi di jalan-jalan, dan mereka sedang menderita.

Banyak kali saya melihat mayat-mayat terlantar di mana-mana - entah

terbunuh dalam perang atau membunuh diri karena tidak tahan lagi.

Saya dibesarkan dalam lingkungan perang, dan jika Anda bertanya

kepada saya, "Apa itu sukacita?" Saya tidak tahu. Saya tidak ada

gambaran sama sekali.

Salah satu kesan yang paling mendalam dalam benak saya adalah pada

waktu saya berdiri di luar apartemen dan melihat pesawat-pesawat

datang. Saya melihat bom-bom dijatuhkan di depan mata saya dan tiga

ribu jiwa terbunuh - tiga ribu jiwa yang telah begitu banyak menderita,

tiga ribu jiwa yang tidak tahu apa-apa tentang peperangan itu. Yang

Page 288: Bmf 23 cahaya injil

280 | C A H A Y A I N J I L

mereka inginkan adalah suatu kehidupan yang tenteram. Jika Anda

bertanya kepada saya, "Ada apa yang memberikan kebahagiaan?" Saya

tidak dapat menjawab Anda. Apakah artinya kehidupan ini? Mengapa

kita perlu saling membunuh? Mengapa orang-orang malang yang tidak

cukup makan ini harus mati karena dibom? Kalau tidak mati pun,

mereka menjadi pincang atau buta. Tidakkah mereka sudah cukup

susah menjalani kehidupan ini apa adanya?

Kali pertama saya mengerti apa yang menyebabkan semua kekacauan

ini adalah pada saat saya mengerti Injil oleh anugerah Tuhan. Dosalah

yang menyebabkan manusia berkelakuan seperti ini. Dunia ini tidak

akan menjadi lebih baik sebelum dosa disingkirkan. Tetapi dosa begitu

berkuasa. Bagaimana mungkin kita dapat melawan dosa? Kita semua

adalah hamba-hamba dosa, dan ini termasuk pemimpin-pemimpin

dunia ini. Bagaimana mungkin mereka dapat menyeret diri mereka

keluar dari dosa? Anda bisa duduk di PBB dan merundingkan cara-cara

untuk memecahkan permasalahan dunia tetapi Anda tidak akan dapat

memecahkan persoalan dosa! Itulah sebabnya mengapa akan selalu

ada peperangan di dunia ini selama masih ada manusia. Itulah alasan

mengapa setiap hari ada perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan.

Hal-hal ini akan terus terjadi selama masih ada manusia. Dan hanya

setelah manusia diselamatkan dari dosa, dan menjadi manusia baru

oleh kuasa Allah, barulah akan ada perubahan. Hanya kuasa Allah

dapat mengubah kejahatan di dalam manusia.

Saya tidak mengerti mengapa beberapa orang mengatakan hal-hal

yang buruk tentang apa yang saya ajarkan dari Firman Allah. Mereka

menuduh saya memberitakan keselamatan oleh perbuatan. Allah

menjadi saksi saya - kapan saya mengajarkan hal seperti itu?

Bagaimana Anda dapat menyelamatkan diri Anda dari dosa oleh

perbuatan? Tidak mungkin Anda dapat berbuat seperti itu. Tidak ada

orang waras yang akan memberitakan Injil seperti itu. Itu bukan Injil

namanya. Hanya kuasa Allah yang dapat menyelamatkan kita. Saya

merayu kepada setiap orang untuk mengalami kuasa dari Allah. Lalu

Anda akan mengenal kemuliaan Tuhan yang telah kita bicarakan

selama ini. Itulah langkah yang pertama. Tanpa langkah yang pertama

itu, Anda tidak akan pernah mengenal apa-apa lagi tentang Dia.

Kemudian Anda akan mengalami sukacita anggur yang baru. Anda bisa

tersenyum di tengah-tengah badai. Apakah Anda takut akan sesuatu?

Page 289: Bmf 23 cahaya injil

281 | C A H A Y A I N J I L

Saya tidak takut akan suatu apapun karena Tuhan saya adalah Tuhan

langit dan bumi. Anda akan mengenal sukacita karena pakaian baru itu,

pakaian keselamatan yang Allah berikan cuma-cuma kepada Anda

karena Anda tidak mampu membelinya sendiri. Ia memberikan secara

cuma-cuma anggur baru itu. Anda tidak dapat menghasilkan anggur itu

sendiri. Lalu Anda akan mengalami apa itu sukacita.

Perumpamaan tentang Seorang Penabur Benih

Matius 13:18-23 (Lihat juga Lukas 8:4-8, 11-15) - Khotbah oleh

Pendeta Eric Chang

Perumpamaan Dasar

Di pesan ini, kita akan melihat apa yang ingin disampaikan oleh Yesus

melalui perumpamaan. Yesus banyak mengajar dengan memakai

perumpamaan-perumpamaan. Dengan bersandar pada kasih karunia

Tuhan, saya akan membahas setiap perumpamaan-perumpamaan

tersebut secara sistematis.

Kita akan memulai dengan perumpamaan yang disebut sebagai

Perumpamaan Dasar: yaitu Perumpamaan tentang Seorang Penabur.

Perumpamaan ini sangatlah kaya makna. Di Lukas pasal 8, dari ayat 4

sampai 8 merupakan isi dari perumpamaan tersebut, sedangkan ayat

11-15 adalah bagian penjelasannya. Ini adalah satu-satunya

perumpamaan di mana Yesus memberikan penjelasan langsung. Lewat

penjelasan itu, Yesus sedang mengajarkan para murid cara untuk

memahami perumpamaan. Mari kita baca perumpamaan di Lukas 8:4-

8:

Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-

orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus,

berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: "Adalah seorang penabur

keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur,

sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan

burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh

di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering

karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak

Page 290: Bmf 23 cahaya injil

282 | C A H A Y A I N J I L

duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya

sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah

tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus

berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia

mendengar!"

Yesus sendiri memberi penjelasan di ayat 11-15. Dan penjelasannya

adalah sebagai berikut:

Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di

pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian

datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka,

supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah

yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu,

menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka

percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman

itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh

kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka

tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik

itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya

dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Berdasarkan Markus 4:13, kita tahu bahwa ini adalah perumpamaan

foundasi karena Yesus berkata, "Tidakkah kamu mengerti

perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami

semua perumpamaan yang lain?"

Apa yang dibicarakan di dalam perumpamaan ini? Yesus berbicara

tentang seorang penabur yang sedang menaburkan benih. Ini adalah

gambaran yang sangat umum di daerah-daerah pertanian. Pada saat

seorang petani menaburkan benih, ia menghamburkannya begitu saja.

Tergantung di dadanya, adalah sebuah kantong yang digantung

melingkari bahunya, lalu ia mengambil segenggam benih dan

menebarkannya dengan agak melingkar. Ia berjalan menyusuri ladang

sambil menaburkan benih.

Pada saat benih ditabur, beberapa benih akan jatuh ke tanah yang

keras, misalnya di pematang yang merupakan tanah yang mengeras,

karena merupakan jalur umum yang melintasi ladang, dan sering

Page 291: Bmf 23 cahaya injil

283 | C A H A Y A I N J I L

diinjak-injak oleh orang yang lalu-lalang. Benih yang jatuh di tanah

yang keras (seperti pematang itu), jelas tidak akan dapat masuk ke

dalam tanah; mereka tetap tinggal di permukaan. Dan selalunya di

mana ada petani menabur benih, pasti akan ada sekawanan burung,

yang menunggu kesempatan untuk memakan benih yang tertinggal di

permukaan. Jadi, bagi benih-benih yang jatuh di pematang, burung-

burung akan datang dan mengambilnya - benih yang bisa dijangkau

oleh burung-burung tersebut.

Lalu Yesus berkata bahwa ada lagi benih yang jatuh ke tanah yang

dangkal. Ketika hujan turun dan tanah itu mulai membungkus benih

tersebut, benih itu akan bertumbuh dengan sangat cepat. Benih itu

sepertinya bertumbuh dengan sangat baik dan bahkan menunjukkan

pertumbuhan yang luar biasa. Akan tetapi sesudah beberapa waktu,

akar itu segera tertahan oleh bebatuan di lapisan bawah. Ada batas

sejauh mana akar itu bisa menjalar. Ketika akar menyentuh lapisan

batu, pertumbuhannya terbantut. Karena dibatasi oleh bebatuan, akar

itu tidak dapat masuk lebih jauh untuk mendapatkan air dan akan

mulai layu. Tanaman itu akhirnya mati karena kekurangan air.

Ada lagi yang jatuh di tanah yang memungkinkan pertumbuhan, akan

tetapi lahannya tidak murni. Tanah ini berisi berbagai macam benih,

beragam akar dan beragam tumbuhan. Berbagai macam benih

tumbuhan ini tidak kelihatan pada awalnya, tapi mereka lalu tumbuh

bersama-sama dengan benih gandum itu dan menjepitnya. Pada waktu

menabur, Anda tidak melihat adanya semak atau tumbuhan yang lain

di sana. Akan tetapi sesudah beberapa waktu, mereka mulai tumbuh

bersama dengan benih gandum. Kemudian akar semak duri itu

membelit akar gandum yang masih muda ini dan menjepitnya sehingga

tanaman gandum ini tidak mendapat asupan gizi yang dibutuhkannya.

Akhirnya gandum yang baru tumbuh ini juga mati.

Tanah Menggambarkan Hati Manusia

Benih-benih ini dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari tiga kategori atau tiga tipe. Jadi ada dua

kelompok dan tiga tipe dalam setiap kelompok. Setiap tipe di dalam

masing-masing kelompok memiliki perbedaan yang cukup nyata. Tidak

semua orang yang tidak percaya dapat dianggap sama rata, dan tidak

semua orang percaya dapat disama-ratakan pula. Kita tidak boleh

Page 292: Bmf 23 cahaya injil

284 | C A H A Y A I N J I L

membayangkan bahwa semua orang non-Kristen memiliki kondisi hati

yang sama, memiliki kerohanian yang sama rata. Mereka masing-

masing memiliki perbedaan dalam menanggapi berita Injil.

Seperti apa ketiga tipe di dalam kelompok yang pertama? Kelompok

yang pertama adalah mereka yang tidak diselamatkan. Mereka sering

disebut sebagai orang yang tidak percaya. Akan tetapi pernyataan ini

kurang tepat, karena pada kenyataannya, hanya satu kategori dari

kelompok yang 'tidak diselamatkan' ini yang benar-benar tidak

percaya, sedangkan dua kategori atau dua tipe yang lain adalah orang-

orang percaya.

Kunci untuk Memahami Perumpamaan

Tipe yang pertama dari kelompok yang tidak diselamatkan adalah

orang-orang yang hatinya mengeras. Kunci pemahaman perumpamaan

ini sebenarnya sangat sederhana. Pertama, benih itu adalah Firman

Allah. Orang yang mengabarkan Firman Allah adalah penaburnya.

Setiap kali Anda memberi kesaksian demi Kristus atau mengabarkan

Firman Allah, maka Anda sedang menabur benih. Penabur yang

pertama adalah Yesus sendiri, namun sesudah itu, kita semua yang

mengabarkan Injil adalah penabur. Itu sebabnya para murid juga

disebut sebagai penabur benih di Matius 10. Tugas mereka adalah

menabur benih.

Benih adalah Firman Allah, atau disebut juga sebagai Firman Kerajaan

Allah atau Firman tentang Kerajaan Sorga (Matius 13:19). Kata

'kerajaan' berarti pemerintahan, pengaturan atau kehendak Allah.

Kerajaan Allah terletak di setiap tempat di mana kehendak Allah

dijalankan. "Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu." Itu sebabnya

mengapa kata 'kerajaan' dan 'kehendak' memiliki makna yang sama

karena kerajaan Allah berada di setiap tempat di mana kehendakNya

dijalankan. Firman tentang Kerajaan Sorga adalah pesan yang berisi

panggilan kepada setiap orang untuk menyerahkan hidupnya kepada

Allah.

Setiap pengajar yang tidak menjadikan hal ini sebagai pokok utama,

yang tidak mengajarkan bahwa setiap orang Kristen sejati adalah orang

yang hidup di bawah kehendak Allah, berarti tidak sedang mengajarkan

Firman Allah dengan sejujurnya. Jika kita mengabarkan keselamatan

Page 293: Bmf 23 cahaya injil

285 | C A H A Y A I N J I L

hanya dengan mengatakan, "Datanglah kepada Yesus untuk menerima

damai sejahtera dan sukacita", maka tindakan itu bukanlah

mengabarkan Firman Allah. Pertama-tama kita harus mengatakan,

"Datanglah dan hiduplah di bawah pemerintahan Allah, di bawah

kehendak Allah. Biarkan Allah yang menjadi Raja dalam kehidupan

Anda! Biarlah Yesus menjadi Tuan dan Penguasa dalam hidup Anda!"

Itulah yang disebut mengabarkan Injil. Jika Anda hidup seperti itu,

maka akan ada damai sejahtera dan sukacita di dalam hati. Dan akan

ada juga penindasan, penganiayaan dan penderitaan, sebagaimana

yang akan kita lihat nanti. Setiap pengkhotbah yang tidak

menyebutkan hal ini sangat tidak layak untuk mengabarkan Injil

karena ia tidak mengabarkan Injil sebagaimana yang dimaksudkan oleh

Yesus. Kita dipanggil bukan untuk menjual permen. Kita dipanggil

bukan untuk menjual manisan. Kita dipanggil untuk mengabarkan

kebenaran, bukan untuk mengatakan hal-hal yang ingin didengarkan

oleh orang-orang, melainkan untuk mengatakan kebenaran kepada

mereka. Seorang dokter seringkali harus menyampaikan kebenaran

kepada pasiennya. Anda mungkin tidak suka mendengarkannya, akan

tetapi itulah kebenaran. Tidak ada orang yang senang diberitahu bahwa

ia berada dalam keadaan sakit yang parah. Jadi kita dapat melihat di

sini bahwa mengabarkan Firman Allah berarti mengabarkan kerajaan

Allah, kehidupan di bawah kedaulatanNya dan hidup di bawah

pemerintahanNya. Tidak ada orang yang layak menjadi Kristen yang

belum menyerahkan kehidupannya kepada Yesus sang Raja.

Itulah yang disebut sebagai Firman Allah, dan si penabur adalah orang

yang mengabarkan hal itu. Sebagai pendahulu, Yesus menjadi penabur

yang pertama, dan selanjutnya kitalah yang melakukannya. Setiap kali

Anda bersaksi kepada teman, setiap kali Anda berbicara tentang Firman

Allah kepada orang lain, itu berarti Anda sedang menabur benih.

Jika benih adalah Firman Allah, dan penabur adalah orang yang

mengabarkannya, lalu apa arti tanah? Tanah, yang menerima benih,

sebagaimana yang dijelaskan oleh Yesus, adalah hati. Hati seseorang

digambarkan seperti tanah, tempat benih ditabur. Hal ini dapat dilihat

di Matius 13:19. Benih ditaburkan ke dalam hati seseorang. Ini berarti

bahwa berbagai macam tanah yang digambarkan di dalam

perumpamaan ini merupakan gambaran dari berbagai macam sikap

hati.

Page 294: Bmf 23 cahaya injil

286 | C A H A Y A I N J I L

Tipe pertama - Orang yang Menolak Injil

Sekarang kita mulai membahas 3 tipe orang yang tidak diselamatkan -

dan kita akan membahas fakta-fakta yang membedakan ketiganya.

Tipe yang pertama adalah mereka yang digambarkan seperti pematang

di mana benih itu jatuh tetapi tidak dapat memasukinya, karena tanah

pematang itu keras. Ini menggambarkan jenis orang yang hatinya

sudah dikeraskan sepenuhnya terhadap Allah. Anda sampaikan Injil

kepada orang ini dan pesan itu akan berlalu seperti air yang

menggelincir di punggung bebek. Anda seperti menabur di atas batu

karang. Tidak ada hasilnya. Benih itu tidak dapat masuk ke dalam

tanah. Orang seperti ini, hatinya sudah keras sepenuhnya; mereka

sama sekali tidak ingin berurusan dengan Injil. Hati mereka mengeras

terhadap Injil. Mereka tidak ingin mendengarkan Firman Allah. Atau

jika mendengar sekalipun, hanya untuk mencemoohkannya, untuk

kemudian menolaknya. Mereka menginjak-injak Injil di bawah kaki

mereka. Dalam hal ini, Injil benar-benar tidak dapat masuk ke dalam

hati mereka. Mereka tidak percaya sama sekali.

Tipe Kedua - 'Orang Percaya' yang Dangkal

Tipe kedua di dalam kelompok yang tidak diselamatkan ini sangatlah

berbeda. Hati mereka, di permukaannya, sangat tanggap terhadap

Injil. Yesus menggambarkan keadaan hatinya seperti tanah subur yang

dangkal dengan lapisan batu di bawahnya. Ini adalah jenis orang yang

dapat dikatakan memiliki keyakinan yang dangkal. Dan orang-orang

semacam ini selalu menjadi masalah besar bagi gereja, akan tetapi

mereka malah menjadi kesukaan para penginjil, karena mereka adalah

orang-orang yang cepat tanggap. Mereka adalah orang-orang yang

cepat mengangkat tangannya dalam setiap KKR. Mereka sepertinya

tidak mengalami pergumulan yang berarti dalam menanggapi Injil.

Seperti yang disampaikan dalam Alkitab, mereka menerima Firman

Allah "dengan gembira". Mereka dengan senang hati menerima Firman.

Ayat 13 berkata: "Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah

orang, yang setelah mendengar firman itu." Demikianlah Firman Allah -

"menerimanya dengan gembira," akan tetapi mereka tidak berakar.

Mereka tidak memiliki kedalaman. Penjelasan ini dapat dilihat dengan

sangat jelas di Matius 13:5 dalam ungkapan "tanahnya tipis".

Page 295: Bmf 23 cahaya injil

287 | C A H A Y A I N J I L

Anda sampaikan Injil kepada mereka, mereka menerima hal itu dengan

senang hati, dan berkata, "Haleluyah! Ini luar biasa. Oh, sangat luar

biasa." Jika Anda berkata, "Setiap orang yang sudah memutuskan

untuk menerima Yesus, angkatlah tangan Anda", maka tangan mereka

akan melesat seperti roket. Mereka adalah orang-orang yang segera

meluncur ke depan. Mereka adalah orang-orang yang selalu hadir

dalam KKR. Tentu saja, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa

setiap orang yang mengacungkan tangannya dalam sebuah KKR

termasuk ke dalam kategori ini. Ada juga orang yang mengacungkan

tangannya dan memang benar-benar mengasihi Tuhan, dan yang

benar-benar memiliki kedalaman. Mereka tetap setia di dalam Tuhan

sampai pada akhirnya. Kita tidak boleh mengabaikan keberadaan

mereka.

Saya sering melihat orang yang datang kepada Tuhan dengan air mata,

dengan ketakutan dan kesungguhan. Orang-orang seperti ini seringkali

lebih mantap dan kokoh. Akan tetapi ada jenis orang yang sekadar

berlari ke depan tapi mereka tidak memiliki kedalaman. Jadi, mereka

menerima Firman Allah dengan segera dan langsung menunjukkan

tanda-tanda pertumbuhan. Mereka bertumbuh jauh lebih cepat

dibandingkan dengan yang lainnya! Para pakar menjelaskan bahwa

pertumbuhan yang cepat ini diakibatkan oleh kehangatan tambahan

yang diberikan oleh bebatuan di lapisan bawah. Demikianlah, benih itu

bertumbuh lebih cepat; mendapat tanggapan yang sangat cepat. Anda

akan melihat orang ini melesat dalam pertumbuhan, sementara yang

lainnya bertumbuh lebih lambat. Manusia jenis ini bertumbuh secepat

kilat sehingga Anda mungkin berkata, "Benar-benar orang Kristen yang

luar biasa!" Namun jika Anda berpengalaman dalam Firman Allah,

jangan langsung senang dulu. Waktu akan membuktikan apakah ada

akar di bawah sana atau tidak.

Apa yang kita lihat di dalam kategori ini adalah mereka yang

kepercayaannya dangkal. Memang ada tanggapan rohani, namun

tanggapan itu kurang mendalam. Mengapa? Karena di bawahnya ada

penolakan yang mendasar, penolakan terhadap Firman Allah. Mereka

hanya mau maju sampai batas tertentu saja. Mereka tidak berserah

sepenuhnya. Mereka menyerahkan diri, namun hanya sampai pada titik

tertentu. Itu sebabnya saya selalu mengingatkan Anda bahwa iman

yang menyelamatkan yang sesuai dengan Alkitab adalah komitmen

yang total dan tanpa syarat karena jika tidak total, maka itu berarti

Page 296: Bmf 23 cahaya injil

288 | C A H A Y A I N J I L

bahwa Anda sudah menarik suatu garis batas di dalam hati Anda. Anda

sendiri yang tahu di mana batas itu. Atau mungkin Anda sendiri tidak

tahu di mana garis batas itu, akan tetapi pada suatu hari, akar

tanaman akan menyentuh batu tersebut. Akar itu tidak dapat

bertumbuh lagi, dan apa yang akan terjadi ialah bahwa tanaman itu

layu dan mati.

Mereka yang sudah lama melayani Tuhan tentunya telah melihat

betapa banyak kerohanian yang mati dan ambruk, terlalu banyak

kejadian seperti itu. Seringkali, yang mati ini merupakan mayoritas.

Saya ingin agar Anda menguji hati Anda. Apakah Anda sudah memberi

tanggapan kepada Allah? Ya. Namun apakah tanggapan itu tanpa

syarat? Apakah Anda memiliki suatu garis batas di suatu tempat di

dalam hati Anda dan berkata, "Saya akan menjadi orang Kristen yang

baik sampai di batas ini saja. Saya tidak mengizinkan Firman Allah

untuk mendorong saya melewatinya; harus berhenti di titik ini. Selama

tidak melanggar batas ini, saya akan melayani dengan penuh

semangat. Mereka memang sangat aktif, selama batas itu tidak

dilampaui. Secara mental, atau jauh di dalam hati mereka, sudah

ditetapkan satu garis batas yang tidak ingin mereka lewati. Jika Anda

menekan lebih dalam lagi, jika Anda menguji, Anda akan mendapati

bahwa batang yang Anda tancapkan akan segera menyentuh batu dan

tidak dapat masuk lebih jauh lagi.

Perhatikanlah bahwa mereka yang masuk pada kategori kedua ini

merupakan orang-orang yang percaya. Mereka termasuk sebagai orang

"Kristen". Mereka adalah orang yang, sesudah menerima Firman Allah,

akan segera minta dibaptis, mulai menjalankan banyak hal. Jadi kita

dapat segera melihat bahwa mereka memang percaya, namun

sayangnya, seperti yang dijelaskan di dalam ayat 13, "mereka percaya

sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad". Mereka

orang percaya! Jadi tidaklah benar bahwa sekali Anda percaya, maka

Anda akan selamanya selamat. Kita diberitahu berdasarkan perkataan

Yesus sendiri bahwa "mereka percaya sebentar saja dan ... mereka

murtad". Riwayat mereka tamat!

Jangan tenggelam dalam keyakinan yang berbahaya, sambil berkata

kepada diri sendiri, "Saya baik-baik saja, saya sudah percaya. Saya

sudah dibaptis." Mungkin Anda justru masuk ke dalam kategori ini, tapi

saya harap tidak! Tapi bagaimana jika Anda memang masuk ke dalam

Page 297: Bmf 23 cahaya injil

289 | C A H A Y A I N J I L

kategori ini? Anda sudah dibaptis, Anda sudah percaya, lalu

mendapatkan kehangatan yang cukup, Anda menjadi sangat

bersemangat untuk sementara, namun ketika penindasan datang, Anda

berpaling dan murtad. Saya berdoa kepada Allah supaya tak seorang

pun dari Anda yang masuk kategori ini. Jadi demikianlah mereka yang

masuk kategori kedua, orang yang percaya, tetapi yang percaya hanya

untuk sementara.

Tipe Ketiga - "Orang Kristen" yang Mendua Hatinya

Tipe yang ketiga ini pun termasuk yang tidak selamat. Akan tetapi

mereka berbeda dari kedua tipe sebelumnya. Kategori yang ini tidak

memiliki masalah sama sekali dengan bebatuan. Hati mereka terbuka

sepenuhnya terhadap Firman Allah. Tidak ada lapisan batu sama sekali

di dalam tanahnya. Tanah itu subur. Memiliki kedalaman. Tampaknya

baik. Lalu apa masalahnya? Ketika Firman Allah ditaburkan, mereka

menerima Firman Allah itu sepenuh hati, seperti tipe yang kedua,

namun kali ini tidak disebutkan "dengan gembira". Penerimaan mereka

lebih mendalam. Mereka mungkin menerima Firman itu dengan penuh

keraguan, mungkin dengan gemetar, dengan pergumulan keras.

Mereka tidak memberi tanggapan yang berisi sukacita. Sangat

mengagumkan jika kita perhatikan ketepatan dari pengajaran Yesus.

Yesus menambahkan keterangan 'dengan gembira' hanya kepada

mereka yang di dalam kategori kedua. Sedangkan yang di dalam

kategori ketiga tidak menerima Firman dengan cara ini.

Mungkin mereka maju ke depan dengan air mata; mereka meratap;

dan penuh keseriusan. Hati mereka terbuka kepada Allah. Tidak ada

garis batas di hati mereka, namun - apa yang menjadi masalah

mereka? Tetapi ada perkara lain di dalam hati. Hati mereka tidak murni

di dalam pengabdian dan komitmen kepada Tuhan. Mereka tidak

membuang benih-benih lain dari dalam hati mereka. Yang terjadi

adalah Firman Allah itu bertumbuh di dalam hati mereka, namun hal-

hal lainnya ikut bertumbuh dan menjepitnya. Akhirnya tanaman itu

gagal bertumbuh. Inilah tragedi besar yang dialami oleh kategori ini.

Mereka gagal untuk menjalankan firman, "Kamu tidak dapat mengabdi

kepada Allah dan kepada Mamon". (Mat.6:24, Luk.16:13). Anda tidak

dapat mencampur-adukkan keduanya! Anda tidak boleh mengabdi

kepada Allah dan kepada Belial. Anda tidak boleh mengabdi kepada

Allah sekaligus kepada berhala-berhala lainnya. Anda tidak boleh

Page 298: Bmf 23 cahaya injil

290 | C A H A Y A I N J I L

mengabdi kepada Allah sekaligus kepada dunia. Sudahkah Anda

menetapkan pilihan? Tahukah Anda di mana posisi Anda sekarang?

Adakah hati Anda murni di hadapan Allah?

Itu sebabnya mengapa Yesus menyatakan di Matius 6:22, "Jika

matamu baik" (Mat.6:22) maka kamu tidak akan bermaslah. Tapi jika

mata Anda tidak baik atau tidak terfokus, maka Anda akan mengalami

masalah pandangan yang mendua, dan terang di dalam diri Anda akan

menjadi gelap. Dan jika terang yang ada di dalam diri Anda itu gelap,

"betapa gelapnya kegelapan itu" (ay.23). Semuanya ini karena mata

Anda tidak terfokus. Mata Anda tidak berfungsi. Anda tidak

memusatkan pandangan kepada Allah; Anda mencoba untuk melirik

dunia; Anda mencoba untuk melirik berhala; melihat-lihat kesenangan

dunia. Anda tidak akan dapat bertahan dengan keadaan seperti ini!

Anda harus sepenuhnya dan tanpa syarat berkomitmen kepada Allah

untuk dapat bertahan. Tidak ada jalan lain.

Ujilah hati Anda di hadapan Allah. Perhatikanlah bahwa tidak

disebutkan tentang dosa di sini. Tidak disebutkan bahwa hati mereka

penuh dosa. Tidak! Mereka menerima Injil dengan sukacita. Mereka

mengasihi hal-hal yang baik. Mereka mengasihi jemaat. Mereka juga

mengasihi Firman Allah. Akan tetapi Firman Allah plus ini dan itu.

Kristus plus ini dan itu. Dan sekali Anda melakukan hal seperti itu, jika

Kristus tidak menjadi segala-galanya, Anda tidak akan dapat bertahan!

Markus 4:19 berkata bahwa tanaman ini terjepit. Firman Allah

terhimpit oleh hal-hal yang lain itu. Kategori ini juga sangat

menguatirkan, karena mereka memulai dengan baik, mereka tidak

dangkal, akan tetapi mereka tidak dapat memusatkan perhatiannya,

tidak ada ketetapan hati. Hati mereka terpencar-pencar, tidak terfokus.

Anda tidak akan dapat bertahan tanpa kebulatan hati!

Tipe yang Pertama Tidak Pernah Percaya, dan Dua yang lainnya

Murtad

Ketiga tipe ini sangat berbeda. Dari ketiga macam orang yang tidak

diselamatkan ini hanya satu yang tidak percaya; dua yang lainnya

menerima Firman Allah namun kemudian murtad. Lukas memberitahu

kita bahwa "mereka percaya sebentar saja" dan kemudian mereka

"murtad". Dan kata "murtad" ini sangat mutlak sifatnya. Kata Yunani

Page 299: Bmf 23 cahaya injil

291 | C A H A Y A I N J I L

yang sama digunakan di 1 Timotius 4:1 "sebagian orang akan murtad".

Roh Kudus menyebutkan dengan tegas bahwa di hari-hari akhir, di

akhir zaman, "sebagian orang akan murtad". Kata yang sama seperti

yang tercatat di Lukas 8:13. Di Ibrani 3:12, kita dapati lagi kata Yunani

yang sama dengan maksud yang sama.

Ayat di Ibrani 3:12 sangat penting karena ditujukan kepada orang-

orang Kristen: "Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara

kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak

percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup." Ayat-ayat ini

ditujukan pada orang-orang Kristen yang "hatinya yang jahat dan yang

tidak percaya"? Apa yang ia maksudkan dengan "hati yang jahat"? Kata

'jahat' di sini tidak dimaksudkan untuk menggambarkan tindakan

pembunuhan atau perampokan; tidak satupun orang Kristen yang mau

melakukan hal itu. Namun yang dimaksud adalah hati yang 'tidak

percaya', yaitu hati yang tidak mengizinkan Allah untuk berkuasa atau

memerintah atasnya. Mereka tidak mengizinkan Allah untuk menjadi

Raja atas kehidupan mereka - dan ini adalah satu kejahatan di mata

Allah. Hal ini merupakan kejahatan karena hal ini merupakan suatu

tindakan pemberontakan terhadap kedaulatan Allah. Akibatnya adalah

kemurtadan dari Allah yang hidup.

Di Lukas 13:27, kata Yunani yang sama digunakan lagi sebagai

ungkapan penolakan yang sangat keras: "Enyahlah dari hadapan-Ku,

hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!" Kata ini diterjemahkan

dengan ungkapan 'enyah'. "Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu

sekalian yang melakukan kejahatan!". "Aku tidak tahu dari mana kamu

datang". Di sini Yesus sedang berbicara pada orang yang mengaku

dirinya sebagai orang Kristen. Mereka sudah menolak Kristus di dalam

hati mereka lewat cara hidup mereka, walaupun tidak lewat mulut

mereka.

Sehubungan dengan kedua tipe ini, sekalipun mereka dikatakan murtad

tapi bukan berarti bahwa mereka tidak lagi datang ke gereja. Akan

tetapi yang menjadi makna utamanya adalah bahwa di dalam hati

mereka, sudah timbul penolakan terhadap kerajaan Allah. Kehendak

Allah sudah tidak lagi menjadi hal yang utama buat mereka. Mereka

adalah orang-orang yang masih datang ke gereja, dan sesudah ibadah

mereka bergegas pulang untuk mengejar hal-hal tidak membangun.

Seperti bermain judi, memasang taruhan di pacuan kuda atau

Page 300: Bmf 23 cahaya injil

292 | C A H A Y A I N J I L

berbagai kegiatan terlarang lainnya. Mereka orang Kristen, tetapi

mereka melakukan hal-hal itu. Termasuk orang Kristen yang macam

apakah Anda? Pada masa yang lalu, mungkin mereka pernah menjadi

'semacam' orang Kristen. Sekarang mereka masih hadir di gereja.

Ibadah di gereja dapat saja menjadi semacam kebiasaan. Anda merasa

ada yang kurang jika tidak ke gereja pada hari Minggu. Jika Anda

sudah secara rutin mengunjungi gereja selama bertahun-tahun, hal itu

dapat menjadi kebiasaan bagi Anda. Anda tidak tahu apa yang harus

dilakukan di hari Minggu pagi atau sore, jika saat-saat itu tidak

dihabiskan di gereja. Akan tetapi hal itu tidak lagi mencerminkan

kualitas hidup Anda. Jadi makna 'kemurtadan', berdasarkan Alkitab,

tidak harus dinyatakan melalui tindakan meninggalkan gereja,

walaupun memang ada yang seperti itu. Hati mereka - harap diingat,

pokok utama yang kita bahas adalah keadaan hati seseorang - telah

meninggalkan Allah.

Itulah tiga tipe dalam kelompok yang pertama - kelompok yang tidak

diselamatkan.

Kelompok yang Diselamatkan

Kelompok yang kedua juga terdiri dari tiga tipe atau kategori.

Kelompok ini digambarkan sebagai menghasilkan buah: ada yang

tigapuluh kali, enampuluh dan seratus kali lipat dari jumlah yang

ditabur. Di sini kita melihat adanya suatu keseimbangan yang

sempurna di dalam perumpamaan ini, antara mereka yang tidak

diselamatkan dengan yang diselamatkan. Sangat perlu saya sekali lagi

mengingatkan Anda bahwa dari antara mereka yang tidak

diselamatkan, hanya kategori yang pertama saja yang benar-benar

tidak percaya, sedangkan dua kategori lainnya merupakan orang-orang

yang pada awalnya percaya. Mereka percaya, seperti kata Yesus

hanya, "sebentar saja".

Di kelompok yang kedua ini, sekalipun mereka menghasilkan buah tapi

terdapat perbedaan. Perbedaan itu terletak dalam hal kualitas. Benih

yang ditabur sama, akan tetapi benih yang sama memberikan hasil

yang berbeda sesuai dengan kesuburan tanahnya. Firman Allah yang

Anda dengarkan sama dengan yang didengar oleh John Wesley (pendiri

gerakan Metodis di Inggris). Namun, mengapa Anda tidak menjadi

seperti John Wesley? Firman Allah yang Anda dengarkan sama dengan

Page 301: Bmf 23 cahaya injil

293 | C A H A Y A I N J I L

yang pernah didengar oleh John Sung. Akan tetapi mengapa Anda tidak

menjadi seperti John Sung? Ia membaca Alkitab yang sama dengan

yang Anda baca; ia menerima Roh Kudus yang sama dengan yang

Anda terima, tapi mengapa Anda memberi hasil yang berbeda dengan

dia? Apa yang menimbulkan perbedaan ini?

Di sini kita melihat ada yang menghasilkan seratus kali lipat, sementara

yang lain hanya tigapuluh kali lipat. Jumlah yang dihasilkan masih

kurang dari sepertiga orang yang memberi seratus kali lipat. Di mana

perbedaannya? Perbedaannya terletak pada kualitas tanahnya -

kualitas tanggapan Anda terhadap Allah. Anda cukup membaca tulisan

orang-orang seperti John Sung dan Wesley untuk memahami kualitas

tanggapan mereka. Kualitas yang berbedalah yang menjadi

penyebabnya. Dengan demikian kita dapat memahami mengapa

mereka mengalami kuasa Allah yang bekerja melalui mereka dengan

kekuatan yang sebesar itu. Semestinya hal ini menjadi tantangan bagi

kita. Ingatlah terus akan hal ini: Firman Allah yang Anda dengar sama

dengan Firman Allah yang membentuk Paulus, membentuk Augustinus,

John Wesley, John Whitfield dan sebagainya. Firman Allah yang sama!

Di mata kita, orang-orang itu seperti raksasa; sementara sebagian

besar yang lain seperti orang cebol. Yang satu menghasilkan seratus

kali lipat, dan yang lain hanya tigapuluh kali. Tentunya ini bukan salah

Firman Allah; bukan pula kesalahan Roh Allah sehingga Anda tidak

dapat menjadi seperti John Wesley. Kualitas tanggapan yang berbeda,

perbedaan kesuburan tanah, kualitas hati, itulah persoalannya.

Orang Kristen macam apakah Anda? Apakah Anda ingin menjalani

hidup bersama Allah tanpa menghasilkan apa-apa? Kita sudah

membahas hal itu ketika berbicara tentang 'keselamatan' yaitu bahwa

jika kita tidak menghasilkan buah, maka tidak akan ada keselamatan.

Kita sudah melihat di Yohanes pasal 15 bahwa setiap cabang yang tidak

menghasilkan buah akan dipotong dan dibuang ke dalam api. Hal ini

sudah sangat jelas dinyatakan. Walaupun Anda sudah menjadi cabang,

Anda tetap dipotong. Pernyataan tersebut sudah sangat jelas, dan tidak

perlu diperjelas lagi. Lalu "dicampakkan ke dalam api" (ay.6) juga

merupakan pernyataan yang sangat jelas. Tidak perlu diperjelaskan

lagi.

Sekarang pertimbangkanlah hal ini. Tanyakanlah di hadapan Allah:

"Jenis tanah yang seperti apakah hati saya ini? Seberapa jauh

Page 302: Bmf 23 cahaya injil

294 | C A H A Y A I N J I L

tanggapan saya?" Dan jangan mengira bahwa dengan berkata, "Baiklah

saya akan mengejar yang tigapuluh kali lipat saja", maka berarti Anda

tidak meninggikan diri. Itu sama sekali bukan sikap merendah! Anda

justru sedang menghambat kuasa Firman Allah yang bekerja melalui

Anda. Benih yang seharusnya dapat menghasilkan seratus kali lipat

Anda hambat sehingga tinggal tigapuluh kali lipat saja hasilnya. Alasan

apa yang akan Anda berikan nanti? Jadi baiklah kita berdoa supaya

Allah dapat memakai kita sepenuhnya, supaya kehendak Allah dapat

dilakukan sepenuhnya di dalam hidup kita. Tanpa hambatan sama

sekali! Katakan, "Tuhan, inilah saya dengan segala kelemahan saya,

dengan segala kegagalan saya, biarlah kuasa yang daripadaMu saja,

dan bukan kekuatan saya, yang bekerja selanjutnya. Pakailah hidup

saya sepenuhnya! Genapilah kehendakMu! Hindarkanlah saya dari

kecenderungan untuk menghalangi kuasa FirmanMu."

Kunci untuk dapat Berbuah - Ketahanan Menghadapi

Penderitaan

Apa yang menjadi perbedaan utama dari kedua kelompok ini? Ini

adalah hal yang ingin saya ulas sampai ke dasarnya. Apa yang

membedakan mereka yang selamat dan yang tidak dapat bertahan?

Apa yang membedakan antara yang akan bertumbuh semakin kuat

secara rohani dan yang tidak akan menghasilkan apa-apa, sampai

kepada mereka yang akhirnya murtad.

Apa kuncinya? Inilah poin yang ingin saya tanamkan di dalam hati

Anda. Semua pembahasan ini sebenarnya berkisar pada satu hal:

apakah Anda memahami arti penderitaan dan apakah Anda bersedia

menanggungnya. Itulah hal yang akan memberi perbedaan. Saat ini

Anda mungkin masih belum memahaminya, akan tetapi saya ingin agar

Anda merenungkannya sejenak.

Kata terakhir di dalam bagian perumpamaan tentang penabur di Lukas

ini adalah "ketekunan". Kata ini mengandung makna 'ketahanan atau

daya tahan'. Kata terakhir inilah yang menjadi kuncinya. Kata terakhir

di dalam perumpamaan ini haruslah Anda ingat baik-baik. Jika Anda

tidak ingat keseluruhan isi perumpamaannya, maka paling tidak Anda

ingat pada kata 'ketekunan' ini. Kata ini menunjukkan bahwa Anda

tidak duduk diam sambil menunggu sesuatu terjadi. Kata ini

menunjukkan suatu daya tahan di dalam menjalani penderitaan.

Page 303: Bmf 23 cahaya injil

295 | C A H A Y A I N J I L

Kita tidak perlu membuang waktu memikirkan tipe pertama yang tidak

diselamatkan karena mereka memang tidak akan mau menerima

Firman Allah. Akan tetapi kita perlu memperhatikan tipe kedua dan

ketiga itu. Mereka orang-orang yang menerima Firman Allah, yang

telah menjadi orang percaya, namun hanya sebentar saja dan

kemudian murtad. Mengapa mereka ambruk? Karena tidak tahan

menghadapi tekanan. Mereka menjadi orang Kristen mungkin karena

beberapa pengajar yang berkhotbah seperti ini: "Jika Anda datang

kepada Yesus maka Anda akan memperoleh damai sejahtera dan

sukacita". Mereka menawarkan manisan. Siapa yang tidak suka

manisan? Dan memang demikian, seringkali pekabaran Injil

berlangsung seperti obralan permen.

Kesukaran Pasti Menimpa orang Kristen

Cara Yesus mengabarkan Injil sangat jauh berbeda. Ia menyatakan

bahwa menjadi orang Kristen bukanlah perkara gampang. Anda harus

bertahan menghadapi tekanan. Anda harus melewati banyak tekanan.

Injil secara terang-terangan menyebutkan hal ini. Rasul Paulus, saat

mengabarkan Injil, tidak pernah mengobralnya seperti permen. Lihat

saja di Kisah 14:22. Apa yang terbaca di sana? "Untuk masuk ke dalam

Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara". Itulah

pernyataan dari Injil. Anda akan memasuki kerajaan Allah, benar, tapi

harus melalui banyak sengsara. Saya berterima kasih kepada Allah

yang membawa saya kepada para pengajar yang jujur akan hal ini.

Saya muak melihat orang yang mengobral kerajaan Allah seperti

barang murahan. Kemudian, ketika segala sesuatu mulai bermasalah,

Anda bertanya-tanya, "Hei, apa yang terjadi dengan saya? Mengapa

muncul banyak masalah justru sesudah saya menjadi Kristen?" Tepat

sekali! Ketika Anda menjadi Kristen, Anda akan mendapati bahwa

segala sesuatu di dunia ini mulai menjauhi Anda. Segala sesuatu mulai

menjadi masalah. Dengan begitu Anda akan tahu bahwa Anda sudah

menjadi Kristen. Begitulah cara untuk mengetahui apakah Anda Kristen

atau bukan. Jika Anda menyangka bahwa segala sesuatunya akan

menjadi indah buat Anda, maka Anda masih belum memahami

persoalannya. "Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah," kata Paulus,

"Kita harus mengalami banyak sengsara".

Di sini Yesus mengatakan hal yang persis sama. Ia berkata bahwa

ketika benih mulai tumbuh, maka akan terjadi tiga hal. Yang pertama

Page 304: Bmf 23 cahaya injil

296 | C A H A Y A I N J I L

tercatat di Mat.13:21, yaitu 'penindasan'. Yang kedua adalah

'penganiayaan'. Dan yang ketiga terlihat di Lukas 8:13, yaitu

'pencobaan'. Kita perlu mempelajari ketiga hal ini: (1) penindasan, (2)

penganiayaan, dan (3) pencobaan.

1. 1. Penindasan (Tekanan)

2. Ketiga hal ini akan menimbulkan tekanan yang

luar biasa atas diri Anda. Suatu tekanan yang sangat berat.

Kenyataannya, memang demikianlah arti dari penindasan di dalam

bahasa sumbernya. Kata Yunani untuk 'penindasan' pada dasarnya

berarti 'tekanan'. Berada di bawah penindasan berarti berada di bawah

tekanan. Kata yang sama digunakan pula di dalam Kisah 14:22: "Untuk

masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak

sengsara". Artinya Anda akan masuk dalam banyak rupa tekanan

sepanjang waktu. Saya yakin bahwa mereka yang baru dibaptis pasti

mulai mengalami tekanan, bukankah demikian? Jika Anda belum

mendapatkannya, maka itu akan datang segera. Tetapi, jika Anda terus

saja tidak mengalami tekanan, maka saya akan menguatirkan apakah

Anda mengerti apa arti menjadi orang Kristen. Anda pasti akan

mengalami tekanan. Inilah arti dari kata 'penindasan'.

Lalu bagaimana sikap seorang Kristen dalam hal ini? Apa yang

disampaikan oleh rasul Paulus di dalam Roma 5:3? Ini adalah kata-kata

yang perlu Anda tanamkan di dalam hati jika Anda ingin menjadi orang

Kristen sejati. Rasul Paulus berkata, "Dan bukan hanya itu saja. Kita

malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu,

bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan

menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan

pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan

di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita"

(Rom5:3-5). Perhatikan kata-kata "Kita malah bermegah juga dalam

kesengsaraan kita". Kata yang diterjemahkan dengan 'kesengsaraan'

adalah kata yang sama dengan 'penindasan' dalam bahasa Yunani.

Yaitu kata yang berarti 'tekanan': "kita bermegah di dalam tekanan".

Sekarang ini, gereja dipenuhi oleh orang-orang Kristen yang datang

untuk mencari manisan. Mereka menjadi Kristen untuk menyenangkan

Page 305: Bmf 23 cahaya injil

297 | C A H A Y A I N J I L

hati sendiri. Tidak heran jika mereka segera mengeluh ketika tekanan

mulai berdatangan. Mereka mulai mengeluh, "Hei, apa yang terjadi?

Ada apa ini?" Ya, yang terjadi sebenarnya adalah Anda mulai

mengalami kehidupan Kristen. Jika ada pengkhotbah yang tidak

memberitahukan Anda bahwa ketika Anda menjadi Kristen, Anda akan

masuk ke dalam tekanan, pengkhotbah itu tidak layak mengabarkan

Injil. Ia tidak pantas mengabarkan Injil.

Orang-orang datang kepada saya dan mengeluh, "Mengapa? Mengapa

semuanya menjadi kacau? Ayah saya jatuh sakit; ibu saya dibelit

masalah keuangan; dan usaha saya berantakan. Saya sendiri harus

menghadapi masalah pribadi di sana-sini. Apa yang terjadi? Saya kan

sekarang sudah jadi orang Kristen! Allah seharusnya memberi saya

gula-gula!" Allah tidak pernah menjanjikan manisan kepada Anda.

Pelajarilah isi Alkitab! Jika Anda tahu apa artinya menjadi orang

Kristen, seharusnya Anda bermegah bersama rasul Paulus yang

berkata, "Bahkan lebih dari itu, kami justru bermegah di dalam

kesengsaraan." Lalu Anda menyahut, "Ada apa dengan Paulus? Apa dia

sejenis orang gila? Apa dia jenis orang yang gemar siksaan?" Bukan,

tapi Paulus adalah orang yang memahami apa arti hidup sebagai orang

Kristen; yaitu selalu berada di bawah tekanan. Saya harap Anda

mencamkan hal itu baik-baik. Maka Anda akan dapat bersyukur kepada

Allah atas tekanan yang Anda hadapi. Anda akan belajar untuk

bersama rasul Paulus berkata, "Aku bermegah". Kita bermegah atas

penderitaan, tekanan, yang harus kita tanggung.

3. 2. Penganiayaan

4. Kata yang kedua adalah 'penganiayaan'. Anda

belum benar-benar orang Kristen jika Anda belum mengalami aniaya.

Cepat atau lambat Anda akan mengalaminya, dan bentuk aniaya yang

paling buruk adalah yang berasal dari sesama orang Kristen. Ingatlah

selalu bahwa orang yang menganiaya Yesus sebagian besar berasal dari

kalangan religius. Golongan Farisi, adalah kelompok orang yang fanatik;

golongan ahli Taurat, adalah para teolog; imam-imam di Bait Allah,

adalah para pemimpin agama di zaman itu - ketiga kelompok inilah

yang menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Ingatlah hal itu baik-

baik!

Page 306: Bmf 23 cahaya injil

298 | C A H A Y A I N J I L

John Wesley, seorang hamba Allah yang luar biasa, sepanjang

hidupnya dianiaya oleh sesama orang Kristen. Tahukah Anda akan hal

itu? Bukan orang non-Kristen yang menimbulkan aniaya berat bagi

John Wesley. Ia juga mengalami aniaya dari orang non-Kristen. Akan

tetapi orang Kristenlah yang paling menyusahkannya. Pada awalnya, ia

diusir dari Gereja Inggris (gereja resmi kerajaan Inggris). Ia tidak

diizinkan untuk berkhotbah di dalam setiap cabang Gereja Inggris,

karena ia mengajar tentang kekudusan, dan Gereja Inggris tidak mau

mendengar khotbah tentang kekudusan. Mereka mengusirnya keluar

sehingga John Wesley harus berkhotbah di jalanan, karena ia tidak lagi

boleh berkhotbah di mimbar gereja. Namun syukur kepada Allah,

karena melalui John Wesley terjadi suatu kebangkitan rohani yang luar

biasa di Inggris, yang tidak pernah dapat diimbangi oleh peristiwa-

peristiwa kebangkitan rohani lainnya sepanjang sejarah Inggris. John

Wesley sadar bahwa ia akan mengalami penganiayaan. Ia tidak

menyimpan dendam terhadap mereka yang menganiaya dia. Dan

sekarang ini, Gereja Inggris sangat menyesali apa yang sudah mereka

perbuat terhadap John Wesley dahulu. Mereka sekarang mencoba

untuk merangkul Gereja Metodis agar mau kembali ke Gereja Inggris.

Ingatlah hal ini baik-baik. Bagi mereka yang melayani Tuhan. Jika Anda

setia kepada Injil, Anda akan menghadapi penganiayaan dari orang

non-Kristen sekaligus dari sesama orang Kristen. Kadang kala Anda

akan bertanya-tanya, "Mengapa saya dimusuhi semua orang?"

Di masa awal sejarah gereja, Athanasius, seorang hamba Allah yang

luar biasa dari abad ke-4, mengalami pengucilan sampai tujuh kali.

Siapa yang mengucilkannya? Sesama orang Kristen! Ia diusir keluar

dari lingkungan gereja. Hanya cabang tempat ia melayani saja yang

setia mempertahankannya. Gereja secara umum saat itu mengucilkan

dia. Namun kemudian segala sesuatu mulai berbalik. Athanasius

sekarang ini kita kenal sebagai seorang penyelamat besar di tengah

lingkungan jemaat, ia menyelamatkan jemaat dari ancaman kesesatan

yang mengerikan. Akan tetapi pada zamannya, ia sendiri malah dituduh

sebagai orang sesat.

Sekarang kita sudah mendapatkan gambaran yang semakin jelas. Kata

yang pertama adalah 'tekanan'. Kata yang kedua adalah

'penganiayaan'. Rasul Paulus berkata di 2 Tim.3:11, "Engkau telah ikut

menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita."

Page 307: Bmf 23 cahaya injil

299 | C A H A Y A I N J I L

Dan ia melanjutkan dalam ayat berikutnya, ay.12: "Memang setiap

orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan

menderita aniaya". Anda harus menderita aniaya. Jangan mengira

bahwa Anda adalah pengecualian! Jika Anda ingin dikecualikan, jangan

menjadi orang Kristen. Saat Anda menjadi orang Kristen, sadari hal ini,

"Saya akan menderita aniaya." Namun jika Anda tidak ingin menderita

aniaya, maka kemasilah barang-barang Anda dan lupakan Kekristenan.

Anda tidak usah menjadi orang Kristen sama sekali.

3. Pencobaan

Kata yang ketiga adalah kata ‗pencobaan‘ di Lukas 8:13. Kata

'pencobaan' di dalam bahasa Yunani memiliki dua makna. Makna

pertama dari kata 'pencobaan' adalah ujian dari Allah. Jadi merupakan

tindakan Allah untuk menguji Anda. Dalam pengertian ini, terjemahan

yang dipakai bukanlah 'pencobaan'; karena merupakan ujian. Kata

Yunani yang sama dipakai di 1 Pet.4:14 dengan makna pengujian ini.

Di ayat ini, rasul Petrus berkata, "Berbahagialah kamu, jika kamu

dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada

padamu." Di sini kata tersebut diterjemahkan dengan kata 'dinista' -

menderita penistaan karena nama Kristus - dan Anda bisa saja diuji

dengan cara ini. Berada di bawah tekanan, mengalami ujian Allah -

diuji dengan api - merupakan bagian dari kehidupan orang Kristen.

Anda akan selalu menghadapi ujian. Kita akan membahas hal itu

sebentar lagi.

Makna kedua dari kata 'pencobaan' adalah digoda untuk berbuat dosa.

Di sini pengertiannya sangat jauh berbeda. Dalam maknanya kali ini,

Iblislah yang memegang peranan. Tentu saja, Iblis ikut berperan di

dalam setiap ujian, dalam arti ia selalu mencoba untuk menjatuhkan

Anda, menjauhkan Anda dari Allah. Namun, di dalam makna yang

kedua ini, ia berperan langsung, bukannya sekadar dilibatkan. Ia

menggoda Anda untuk berbuat dosa; mengumpankan dosa kepada

Anda. Ia akan memamerkan kenikmatan dosa. Ia mencoba menjerat

Anda ke dalam dosa. Ini dapat kita lihat contohnya di dalam Lukas

4:13, di mana setan mencoba untuk menggodai Yesus, mencoba untuk

menjatuhkannya.

Penderitaan - bisa Membinasakan atau Memberi Pertumbuhan

Page 308: Bmf 23 cahaya injil

300 | C A H A Y A I N J I L

Secara keseluruhan, kita dapat melihat bahwa penderitaan memang

tidak terpisahkan dari kehidupan orang Kristen. Kita sudah melihat arti

dari ketiga kata yang dipakai oleh Yesus dalam menjelaskan mengapa

benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu layu. Perhatikan

perumpamaan ini sekali lagi. Di dalam perumpamaan ini, pernderitaan

dibandingkan dengan matahari. Sangatlah penting untuk dapat

memahami hal ini. Dikatakan bahwa ketika matahari terbit, maka benih

yang tumbuh di tanah berbatu-batu itu mati, karena mereka tidak

berakar dan tidak mendapat cukup air. Renungkanlah hal ini. Di dalam

pengajaran Yesus kali ini, matahari dibandingkan dengan penderitaan.

Hal ini sangat penting. Matahari dapat membinasakan ataupun

membantu pertumbuhan. Ini sebabnya saya nyatakan bahwa poin ini

sangat penting dalam memahami perumpamaan ini.

Tanpa matahari, tidak ada tanaman yang dapat bertumbuh. Matahari

sangatlah dibutuhkan, dalam pengertian tertentu, oleh tanaman yang

menghasilkan buah. Ia memampukan tanaman untuk dapat

menghasilkan banyak buah. Akan tetapi bagi tanaman yang tidak

berakar, matahari akan membinasakannya. Penindasan sama seperti

matahari. Ia akan membawa Anda semakin masuk dalam kerohanian,

atau akan membinasakan kerohanian Anda, dan itu semua bergantung

pada Anda, bukannya pada matahari. Kita akan menelaahnya dengan

lebih teliti sesaat lagi.

Tiga Perkara Fatal bagi Orang Kristen

Mari kita lihat satu lagi kategori orang percaya yang gagal bertahan,

yaitu benih yang tumbuh di tengah semak belukar. Pada saat benih

jatuh ke tengah semak belukar, semak itu masih tidak kelihatan. Benih

firman dan benih semak belukar itu tumbuh bersama-sama dan dengan

berjalannya waktu, semak itu mulai mencekik benih yang ditabur. Di

bagian ini, kita juga melihat ada tiga hal yang berkaitan dengan semak

belukar itu (Mk 4:19). Kita mulai dari ayat 18: "Dan yang lain ialah

yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman

itu," - sekarang perhatikan tiga hal yang disampaikanNya - "lalu

kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan

akan hal yang lain..."

Yesus menggunakan tiga kata bagi penderitaan: aniaya, tekanan dan

pencobaan sehubungan dengan mereka yang tumbuh di tanah berbatu-

Page 309: Bmf 23 cahaya injil

301 | C A H A Y A I N J I L

batu. Selanjutnya, Yesus memakai tiga ungkapan pula dalam

hubungannya dengan mereka yang tumbuh di tengah semak belukar;

yaitu, (1) kekuatiran dunia ini, (2) tipu daya kekayaan dan (3)

keinginan-keinginan akan hal yang lain. Ketiga hal ini akan menjadi

perkara yang fatal bagi orang Kristen yang coba-coba memberi lahan

bagi hal-hal tersebut - mementingkan dunia, mementingkan masa

sekarang.

Menghindari Penderitaan berarti Mengejar Kesenangan Duniawi

Sekarang cobalah tanyakan pada diri Anda sendiri mengapa ketiga hal

tersebut akan berdampak besar bagi orang Kristen. Seseorang yang

tidak mau menderita adalah orang yang hanya ingin menikmati apa

yang disebut 'kehidupan'. Ia ingin menghindari penderitaan. Jadi, pada

dasarnya, hal yang sama berlaku di sini. Jika Anda tidak ingin

menderita, maka Anda pasti akan pergi mengejar kekayaan. Mengejar

kenikmatan duniawi. Itulah cara untuk lari dari penderitaan. Jadi

mereka yang percaya tetapi gagal bertahan sebenarnya adalah sama

persis dengan mereka yang pertama, yang tumbuh di tanah berbatu-

batu; mereka semua mau lari dari tekanan. Mereka ingin mencari

pelarian di dunia ini, mereka kuatir jika mereka tidak dapat meraih apa

yang mereka kejar di dunia ini.

Pada dasarnya, kedua-duanya memiliki mentalitas yang sama tapi

hanya pengungkapannya yang berbeda. Mengapa seorang Kristen

mencintai uang? Karena uang dapat menyingkirkan tekanan dari

pundak mereka, bukankah begitu? Uang dapat menolong mereka untuk

mendapatkan mobil mewah; uang dapat membantu mereka

mendapatkan rumah yang lebih indah; uang dapat membantu mereka

untuk meringankan beban dan penderitaan. Lagi pula, apa arti

penderitaan sesungguhnya? Penderitaan sebenarnya berarti masuk

dalam tekanan keuangan. Anda tidak mau berada di bawah tekanan

keuangan, dan untuk itu Anda berusaha untuk mendapatkan uang.

Apa artinya? Anda tidak ingin menghadapi aniaya; Anda ingin dihormati

semua orang. Bagaimana cara agar dihormati orang? Hanya jika Anda

memiliki uang! Anda dapat mengendarai mobil mewah; dapat

menjalani hidup penuh gaya. Orang akan menghormati Anda; mereka

tidak akan menganiaya Anda. Terlebih lagi, jika Anda punya banyak

uang, sangat berbahaya jika ada orang yang coba-coba menganiaya

Page 310: Bmf 23 cahaya injil

302 | C A H A Y A I N J I L

Anda. Anda dapat membayar pengacara. Orang Kristen yang miskin

tidak dapat menyeret Anda ke pengadilan; tapi jika ia orang kaya, dan

Anda mengganggunya, maka ia akan menyeret Anda ke pengadilan. Ia

punya banyak pengacara. Jika Anda memfitnahnya, atau mengucapkan

hal-hal yang buruk tentangnya, Anda akan masuk dalam masalah

besar. Tidak ada orang yang berani mengganggu orang kaya, tapi

banyak yang berani menyerang orang miskin. Orang miskin tidak dapat

membela diri, tapi orang kaya mereka tidak berani serang.

Selanjutnya, tentu saja, Anda mulai menginginkan banyak hal karena

Anda mampu membelinya. Orang miskin tidak punya uang untuk itu; ia

hanya dapat mengkhayal tentang barang-barang mewah. Jika Anda

tidak punya uang untuk membelinya, Anda hanya bisa mengaguminya

dari balik kaca. Tetapi orang kaya, dengan uang yang dimilikinya, ia

menginginkan segalanya, karena ia memiliki kuasa untuk mendapatkan

apa yang diinginkannya. Jika ia ingin berlibur ke Florida (Amerika), ia

segera berangkat ke sana. Dapatkah Anda berlibur ke Florida? Tidak!

Itu karena Anda tidak cukup kaya. Jadi Anda hanya bisa mengagumi

Florida dari halaman majalah. Anda menikmati keindahan alam Florida

dari gambar-gambar di majalah. Ada gambar kapal layar di sana, dan

Anda membayangkan, "Wah, seperti apa rasanya berlibur di sana."

Anda hanya dapat menikmatinya dari kejauhan, lalu Anda mulai

membatin, "Saya harus mencari lebih banyak uang. Saya harus bekerja

lebih keras lagi, sehingga saya dapat menikmati hidup ini."

Jadi kategori ini pun mencoba untuk lari dari penderitaan sejauh

mungkin, dan mencari pelarian di dunia. Perbedaan di antara yang

selamat dengan yang gagal terletak pada pemahaman akan makna

penderitaan serta kesediaan untuk menanggungnya. (1) Anda mungkin

memahaminya, tetapi Anda tidak mau menerimanya, hal ini tidak

menolong Anda. (2) Anda bersedia menerimanya, dan seperti Paulus,

bermegah dalam kesengsaraan. Itulah perbedaan antara kelompok

yang selamat dengan yang tidak selamat.

Penderitaan itu Tidak Terelakkan dan Perlu

Sekarang kita sampai ke bagian kesimpulan tentang penderitaan. Hal

pertama yang berkaitan dengan penderitaan adalah: Penderitaan bagi

orang Kristen tidak mungkin dapat dihindari. Sama seperti sinar

matahari; matahari bersinar tidak hanya kepada orang non-Kristen

Page 311: Bmf 23 cahaya injil

303 | C A H A Y A I N J I L

akan tetapi juga bersinar atas orang Kristen. Ia bersinar atas semua

orang. Ia akan membinasakan yang satu, tetapi juga membantu

pertumbuhan yang lain. Alasan mengapa satu tanaman layu terkena

sinar matahari bukan semata-mata karena terik matahari itu saja.

Matahari tidak memusatkan sinarnya kepada satu titik saja; ia bersinar

ke segala arah. Jika ia bersinar atas tanaman yang kemudian layu, ia

juga bersinar atas tanaman yang semakin subur. Jadi sia-sia jika

seseorang yang gagal lalu mengeluh, "Saya menderita lebih dari yang

lain." Anda tidak menderita lebih dari yang lain. Saya jamin bahwa

penderitaan Anda tidak ada sepersepuluh dari penderitaan Paulus atau

Kristus. Tapi perhatikanlah orang Kristen yang lemah. Ia menggerutu

setiap kali ada masalah. Selalu bertanya, "Mengapa Allah berbuat ini

kepada saya?" Ia melakukan hal itu kepada Anda karena Anda memang

membutuhkan sinar matahari. Tidak ada tanaman yang bertumbuh

tanpa sinar matahari. Anda harus dapat bertahan. Benih yang jatuh ke

tanah keras juga mendapat sinar matahari. Tentu saja ia tidak perlu

kuatir karena ia tidak akan berlama-lama di sana. Matahari bersinar ke

segala arah. Jadi dengan cara yang sama, di dalam hidup ini, tidak ada

jalan untuk menghindari penderitaan dan aniaya. Anda dapat melarikan

diri dengan mengandalkan dunia ini, namun itu hanya membuat Anda

masuk ke dalam masalah yang lain.

Dunia ini penuh dengan tipu daya. Tampaknya Anda diberi sesuatu

yang baik; lalu Anda dijerat untuk semakin jauh masuk ke dalamnya;

dan pada akhirnya Anda mendapati bahwa hal iu tetap berakhir dalam

penderitaan tapi dalam bentuk yang berbeda. Di dalam hidup ini, tidak

ada tempat untuk lolos dari penderitaan, setidaknya dalam jangka

panjang. Orang Kristen yang bijak sudah memahami hal itu. Ia tahu

bahwa mereka yang kaya juga tidak dapat tidur nyenyak karena kuatir

mungkin akan diculik demi tebusan; atau bank tempat ia menyimpan

dananya ditutup; atau perusahaan asuransi yang menjaminnya

bangkrut; atau harga saham-saham yang dibelinya ternyata anjlok;

dan masih banyak lagi kekuatiran lainnya. Kekuatiran mereka tidak ada

akhirnya. Siapa yang akan menerima warisan jika ia mati, dan apakah

keluarganya akan berkelahi memperebutkan warisan itu nantinya. Ada

yang lebih buruk lagi, yaitu mereka yang sudah kehilangan

kesehatannya sebelum menjadi kaya. Seperti yang sudah pernah saya

ceritakan kepada Anda, ada beberapa orang yang mengorbankan

kesehatannya untuk dapat memperoleh kekayaan, lalu kemudian,

Page 312: Bmf 23 cahaya injil

304 | C A H A Y A I N J I L

sesudah menjadi kaya, mereka menggunakan kekayaan itu untuk

mengembalikan kesehatan mereka. Dan hal yang begini sering terjadi.

Selanjutnya hal kedua yang perlu kita pahami sehubungan dengan

penderitaan adalah ini: alasan mengapa Anda bermegah atas

penderitaan adalah karena Anda tahu bahwa penderitaan itu

membasmi dosa di dalam hidup Anda. Hal ini ada di 1 Pet.4:1:

"Barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti

berbuat dosa." Sangatlah penting untuk memahami bahwa:

penderitaan akan memangkas akar-akar dosa. Penderitaan merupakan

jalan untuk membasmi lalang di dalam hidup Anda, membasmi sampai

ke akarnya. Jika Anda izinkan penderitaan itu bekerja dan jika akar-

akar lalang itu dihadapkan ke matahari, maka lalang itu akan dibasmi.

Penderitaan akan memurnikan hidup Anda. 1 Pet. 1: 6,7 memberitahu

kita bahwa itulah ujian bagi iman kita, seperti emas yang diuji dengan

api sehingga menjadi semakin murni. Atau, jika kita kaitkan dengan

perumpamaan ini, sejalan dengan semakin teriknya sinar matahari,

tanaman tersebut menancapkan akarnya semakin jauh ke dalam tanah.

Kualitas kehidupan rohaninya meningkat karena ia tahu bahwa ia harus

bergerak lebih jauh lagi ke dalam untuk dapat menyerap semakin

banyak air yang dibutuhkannya.

Yang ketiga, penderitaan pada kenyataannya adalah tanda dari kasih

Allah. Sinar matahari demikian indahnya! Sinar matahari membantu

pertumbuhan tanaman. Jika Anda memiliki akar, tanaman yang

memiliki akar justru menikmati sinar matahari. Sangat luar biasa! Ia

bertumbuh justru karena sinar matahari. Ini menggambarkan kasih

Allah kepada kita, sebagai contoh di Ibrani12:10. Kita diberitahu bahwa

melalui penderitaan dan disiplin, kita dapat beroleh bagian dalam

kekudusanNya. Tahukah Anda akan hal itu? Kekudusan hanya dapat

diperoleh melalui penderitaan! Allah memberi penderitaan agar supaya

"kita beroleh bagian dalam kekudusanNya" - supaya kita dapat menjadi

serupa dengan Dia. Secara umum, Ibrani 12:3-11 berbicara tentang

fakta bahwa Allah mendisiplin kita karena Ia mengasihi kita. Saya

mendisiplin anak saya karena saya mengasihinya. Disiplin adalah

ungkapan kasih dan kepedulian saya. Saya tidak mendisiplin anak

tetangga saya, karena itu anak orang lain, jika anak itu melakukan

kenakalan, seperti merusak rumahnya sendiri, maka itu bukan

tanggung jawab saya. Saya tidak akan mendatanginya dan menegur,

"Mengapa kamu merusak rumah kamu?" Jika orang tuanya tidak

Page 313: Bmf 23 cahaya injil

305 | C A H A Y A I N J I L

menghentikannya, mengapa saya harus melakukannya? Akan tetapi

saya mempedulikan anak saya. Jika anak saya melakukan hal itu,

maka saya akan mendisiplinnya. Hal ini akan melukai hatinya; dan

saya juga, akan tetapi penderitaan adalah ungkapan dari kasih.

Kita Dipanggil untuk Masuk dalam Persekutuan Penderitaan

Yesus

Dan terlebih lagi, kita dipanggil untuk masuk ke "persekutuan dalam

penderitaan-Nya" (Flp.3:10). Yesus berbicara tentang hal yang sama:

"Barangsiapa yang ingin mengikut Aku, ia harus memikul salibnya

setiap hari dan mengikut Aku." Anda mau mengikut Yesus? Anda harus

berjalan di belakangnya. Ia memikul salibnya; dan Anda memikul salib

Anda. Anda mengikut dia dalam - "persekutuan dalam penderitaan-

Nya". Hal ini sangat penting untuk dipahami. Dan hal ini juga

mengandung berbagai macam makna:

Pertama, itu berarti bahwa ketika Anda menanggung penderitaan,

maka Anda adalah muridnya. Anda mengikut jejaknya. Di 1 Pet.2:21

dikatakan bahwa Yesus meninggalkan teladan untuk kita mengikuti

jejaknya. Itu sebabnya ketika Anda menanggung penderitaan maka

Anda tahu bahwa Anda adalah seorang murid. Penderitaan ini adalah

buktinya.

Kedua, penderitaan ini membuktikan bahwa kita memuliakan Kristus

dengan tubuh kita. Rasul Paulus berkata bahwa ia bermegah di dalam

penderitaannya. Di Filipi 1:20 ia berkata, "Sebab yang sangat

kurindukan dan kuharapkan ialah ... Kristus dengan nyata dimuliakan

di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku." Di mana

ada orang Kristen seperti ini sekarang? Di mana kita dapat menemukan

orang seperti itu? Orang sekarang hanya ingin hidupnya saja, bukan

matinya. Paulus berkata, "Aku lebih suka mati." Ia tidak takut mati

karena "Kristus dimuliakan dengan matiku". Kita melihat bagaimana ia

berkeras untuk pergi ke Yerusalem sekalipun yang lain berusaha

mencegahnya. Ia tidak pernah takut untuk mati. Ia akan memuliakan

Allah di dalam penderitaannya.

Ketiga, kita dapati bahwa hanya melalui penderitaan kita akan dapat

mengenal Yesus sampai ke tingkat yang terdalam. Kepada orang

Kristen semacam inilah kita perlu bersekutu, sayangnya mereka

Page 314: Bmf 23 cahaya injil

306 | C A H A Y A I N J I L

tergolong langka. Dengan mereka Anda dapat bersekutu sampai

tingkat yang terdalam. Anda tahu mengapa? Karena mereka benar-

benar mengenal Yesus. Bagaimana cara mereka mengenal Yesus? Di

mana mereka mengenal dia? Di dalam kelas penderitaan! Seorang

Kristen yang telah mengalami penderitaan akan memiliki kedalaman

yang tidak dimiliki oleh orang Kristen lainnya. Mereka memiliki

kedalaman. Mereka benar-benar mengenal Yesus - bukannya sekadar

berkata, "Aku percaya padanya." Mereka mengenal Yesus sampai ke

tingkat yang terdalam. Ini adalah jenis orang Kristen yang sudah

langka sekarang ini. Jika suatu hari nanti Anda mendapat kesempatan

untuk bertemu dengan saudara-saudara seiman di China, Anda akan

mengerti maksud saya. Orang yang sudah pernah mengalami kesulitan

di tempat kerja paksa adalah orang Kristen dengan kualitas yang

berbeda. Ia bukanlah tipe orang Kristen Hari Minggu. Bukan pula orang

Kristen yang gemar bertamasya. Ia adalah orang Kristen yang sudah

mengalami masa kerja paksa, penderitaan, pukulan dan interogasi. Ada

kualitas yang berbeda di dalam diri orang-orang ini. Mereka mengenal

Yesus secara khusus.

Inilah yang Paulus rindukan. Ia berkata, "Apakah engkau ingin

mengenal Yesus? Saya beritahu cara untuk mengenal Yesus. Kamu

dapat mengenalnya di tempat penderitaan." Jika Anda tidak ingin

menderita, maka Anda tidak akan mengenal Yesus. Anda tidak akan

dapat mengenal Yesus dengan memasuki sekolah Alkitab dan belajar di

sana. Itu bukan tempat untuk mengenal Yesus; itu tempat untuk

memperoleh pengetahuan akademis. Tidak seorang pun yang lulus dari

sekolah Alkitab memiliki pengenalan akan Yesus seperti pengenalan

yang dimiliki oleh Paulus, dengan cara sebagaimana yang sudah kita

bicarakan. Tak seorangpun lulusan dari sekolah Alkitab yang memiliki

pengenalan akan Yesus seperti saudara-saudara di China yang mungkin

tidak memiliki pendidikan tinggi. Jika Anda berbicara dengan kedua

macam orang ini, maka Anda akan melihat perbedaan seperti

perbedaan di antara langit dan bumi. Mereka merupakan dua tipe

orang yang berbeda sepenuhnya. Yang satu mengenal Yesus; yang

satunya lagi hanya memiliki pengetahuan tentang Yesus. Perbedaannya

sangatlah besar.

Yang mana yang Anda inginkan? Jika Anda ingin tahu lebih banyak

tentang teologi, ada banyak toko buku Kristen di kota Anda. Beli saja

beberapa buku dan bacalah. Anda ingin mendapat pengetahuan

Page 315: Bmf 23 cahaya injil

307 | C A H A Y A I N J I L

teologis yang sistematis, cari bukunya dan bacalah. Namun Anda tidak

akan mengenali Yesus lebih mendalam hanya berbekalkan buku-buku

itu. Mengenal Yesus hanya dapat dilakukan di dalam kelas penderitaan,

di dalam persekutuan dalam penderitaannya. Itu sebabnya mengapa di

Filipi 3:10, rasul Paulus berkata, "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia

dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya,

di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya". Ia

meletakkan semua itu di dalam satu kalimat. Mengapa? Karena

memang tidak terpisahkan. Apakah Anda ingin mengenal dia? Anda

akan dapat mengenalnya di dalam persekutuan dalam penderitaannya.

Itulah saat di mana Yesus menjadi lebih dekat kepada Anda; saat di

mana Anda paling membutuhkan dia; dan saat di mana ia akan

berbicara dengan sangat jelas kepada Anda.

Saya menyampaikan hal ini berdasarkan pengalaman. Masa tiga tahun

di China, ketika saya menghadapi kelaparan dan aniaya sampai batas

tertentu, adalah saat di mana saya melangkah di dalam persekutuan

yang termanis dan terdekat dengan Yesus. Di bawah tekananlah, di

dalam "persekutuan dalam penderitaannya" saya mengenalnya secara

mendalam - saat yang jauh lebih berharga ketimbang masa belajar di

sekolah Alkitab, ketimbang masa kuliah teologia. "Persekutuan dalam

penderitaanNya!" Saya harap semua ini membantu Anda dalam

memahami makna penderitaan, makna dan nilai dari penderitaan. Saat

menanggung penderitaan adalah masa di mana Anda mengalami

kedekatan yang paling erat dengan Yesus.

Namun itu terjadi hanya jika Anda menancapkan akar lebih jauh ke

dalam tanah. Penderitaan juga dapat menjauhkan Anda dari Tuhan,

sebagaimana yang terjadi dengan dua kategori yang murtad.

Penderitaan juga dapat menarik Anda kepada Allah, tergantung pada

Anda, pada kondisi hati Anda. Jika Anda mengalami penderitaan,

bersyukurlah kepada Allah, katakanlah, "Sekarang kesempatan saya

untuk dapat mengenalNya." Mendekatlah kepadaNya. Bertahanlah di

dalam Tuhan, maka Anda akan mendapati bahwa Tuhan mendampingi

Anda - dalam persekutuan dengan Anda. Maka Anda akan dapat

merasakan manisnya suatu persekutuan. Anda tidak akan pernah tahu

seberapa dekat Tuhan bagi Anda sampai tibanya saat penderitaan itu.

Anda akan berkata, "Tuhan, saya tidak pernah tahu sebelumnya bahwa

Engkau begitu dekat di sisi saya. Engkau selalu bersama saya setiap

Page 316: Bmf 23 cahaya injil

308 | C A H A Y A I N J I L

saat." Di dalam setiap penderitaan Anda, Anda akan mendapati bahwa

Ia pun ikut menderita bersama Anda.

Penderitaan berat disiapkan untuk Orang-orang pilihan

Terakhir, ada satu kategori penderitaan yang saya sendiri tidak berani

menyebutkannya, karena kategori penderitaan yang satu ini disiapkan

hanya untuk orang-orang pilihan Allah, bejana kemuliaan Allah. Ini

adalah kesempatan istimewa untuk menanggung penderitaan yang

hanya disediakan bagi mereka yang sudah ditentukan oleh Allah.

Kebanyakan di antara kita tidak layak untuk menjalaninya. Anda tahu

ketika Allah memilih Paulus, inilah yang dikatakanNya di dalam Kisah

9:15-16: "Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan

nama-Ku" dan "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa

banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Apakah Anda ingin menjadi alat pilihan? Itu dia! Saya sudah

mendengar banyak orang yang berkata, "Tidak adil. Allah memilih

Paulus." Apakah Anda bersedia menanggung penderitaan hebat? Anda

dapat saja menjadi Paulus yang berikutnya. Anda berpeluang untuk itu.

Namun, sebelum saatnya tiba, jangan terlampau yakin akan hal itu. Hal

lainnya adalah, jika Dia memilih Anda, maka Anda akan memikul beban

salib yang luar biasa beratnya di pundak Anda. Paulus adalah jenis

orang yang bermegah di dalam kesengsaraan. Allah memilih dia dan

berkata, "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak

penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Saya teringat pada Wang Ming Dao sebelum ia masuk ke penjara. Ia

berkata, "Saya tidak layak untuk menderita bagi Kristus." Ia terus

menerus berkata bahwa ia tidak layak untuk menderita bagi Kristus.

Mungkin ia menyadari poin ini: dipanggil untuk menderita bagi Kristus

adalah suatu kesempatan yang sangat istimewa, yang tidak diberikan

kepada sembarang orang. Orang-orang Kristen di China tahu persis

akan hal ini. Akhirnya Wang Ming Dao mendapat kesempatan istimewa

ini. Apakah ia masih hidup sekarang ini, kita tidak tahu persis. Akan

tetapi ia, paling tidak, memahami bahwa ini adalah kesempatan

istimewa yang tidak diberikan kepada sembarang orang.

Apakah Anda melihat hal ini sebagai suatu kesempatan istimewa?

Apakah mata Anda terbuka untuk memahami makna penderitaan? Jika

ya, maka Anda akan menjadi bagian dari mereka yang tidak saja

Page 317: Bmf 23 cahaya injil

309 | C A H A Y A I N J I L

menghasilkan buah, akan tetapi menghasilkan sampai tiga puluh, enam

puluh atau bahkan seratus kali lipat!

Perumpamaan tentang Penabur - Dari Sudut Pandang

Keselamatan

Matius 13:1-9 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang pengajaran Yesus

dengan melihat lebih jauh ke dalam perumpamaan tentang penabur ini,

namun kali ini dari sudut pendekatan yang berbeda.

Perumpamaan ini sangat kaya makna. Satu, atau bahkan dua khotbah,

mungkin masih belum cukup untuk membahas isinya. Bukankah luar

biasa melihat begitu banyak hal yang disampaikan oleh Yesus hanya

dengan satu perumpamaan? Sebagai perumpamaan yang menjadi

dasar, ia menyimpulkan ajaran Yesus tentang keselamatan dengan

tepat dan indah. Saya akan menyingkapkan beberapa kekayaan makna

dari perumpamaan ini dengan membaginya menjadi dua bagian. Di

bagian yang pertama, kita akan melihat bagaimana keselamatan yang

adalah anugerah dari Allah itu tersedia bagi kita melalui iman. Ini

berarti kita akan meneliti makna iman. Kita akan berbicara mengenai

iman dari segi komitmen, dan menguraikan bagaimana komitmen

menerangi makna iman.

Pertama-tama, mari kita tengok unsur-unsur penting dari

perumpamaan ini. Benih adalah Firman Allah dan penabur benih adalah

pengkhotbah, Yesus sendiri adalah penabur pertama. Benih ini

ditaburkan di atas tanah yang mewakili hati manusia. Semuanya sudah

jelas. Lalu apa lagi yang dapat kita pelajari lebih jauh?

Perhatikan bahwa benih itu diberikan secara cuma-cuma sebagai

anugerah. Ia jatuh ke atas permukaan tanah sebagai anugerah bagi

Page 318: Bmf 23 cahaya injil

310 | C A H A Y A I N J I L

tanah tersebut. Tanah tidak mampu menghasilkan benih dan tidak

berhak atasnya; bahkan sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.

Jadi benih itu juga adalah keselamatan Allah yang dianugerahkan

kepada kita sebagai hadiah dan bukan hasil usaha kita.

Benih juga disebut sebagai Firman Allah. Akan tetapi apa makna dari

Firman Allah? Yang terutama, Firman Allah berarti pesan-pesan dari

Allah, pesan tentang keselamatan, tentang kerajaan. Perhatikan juga,

bahwa Firman ini datang kepada kita dalam bentuk perumpamaan. Di

dalam Perjanjian Lama, Firman ini disebut sebagai terang. "Firman-Mu

itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Maz.119:105). Kita

juga sudah memahami bahwa Firman, sebagai terang, bertindak

mengungkapkan dan bukannya menyembunyikan kebenaran. Poin ini

ditegaskan oleh ayat-ayat yang dimulai dari Markus 4:21, yang

disampaikan segera sesudah pembicaraan perumpamaan tentang

penabur ini. Terang, kata Yesus, ditaruh ditempat yang menyolok.

Tidak disembunyikan, sehingga setiap orang yang datang ke rumah itu

akan dapat melihat terang tersebut. Ia melanjutkan pembicaraan

tentang terang di Lukas 8:21, segera sesudah pembicaraan tentang

penabur. "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan

dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan

diketahui dan diumumkan." Perumpamaan bukan untuk menutupi

keselamatan, tetapi untuk mengungkapkannya.

Benih, yaitu Firman Allah, juga disebut sebagai misteri atau rahasia.

Kita melihat hal ini persis pada bagian awal dari penjelasan

perumpamaan tentang penabur. Di Matius 13:11 kita mendapatkan,

Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui

rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak."

Apa arti dari kata "rahasia" atau "misteri"? Di dalam Alkitab, banyak hal

yang digambarkan dengan kata 'rahasia' ini. Firman Allah digambarkan

sebagai 'rahasia' di Kolose 1:26. Di Efesus 6:19, Paulus berbicara

tentang rahasia Injil. Kristus sendiri digambarkan sebagai rahasia di

Kolose 2:2 - "rahasia Allah, yaitu Kristus." Ini berarti bahwa Firman

Allah, atau Injil , atau Kristus, tidak akan dapat Anda pahami dengan

berbekal cara pikir alamiah. Rahasia adalah sesuatu yang tidak Anda

mengerti sampai ia diungkapkan bagi Anda. Itu sebabnya ia disebut

rahasia. Anda tidak mengetahui tentangnya sampai Anda diberitahu.

Page 319: Bmf 23 cahaya injil

311 | C A H A Y A I N J I L

Injil disebut rahasia karena kita tidak menerima dan memahami Injil

sebelum dinyatakan kepada kita. Injil bukan sesuatu yang dapat kita

uraikan berdasarkan hikmat dan kecerdasan manusiawi kita. Kita tidak

menemukan keselamatan Allah. Ia dinyatakan kepada kita sehingga

kita dapat memahami, menerima, mengenali dan menjadikannya milik

kita. Inilah alasan mengapa ia disebut rahasia. Sebuah rahasia di

dalam Alkitab bukanlah sesuatu yang sulit dipahami; ia adalah sesuatu

yang tidak mungkin dipahami! Itu sebabnya Injil disebut rahasia. Anda

tidak dapat mengungkapkan Injil; atau memahaminya. Ia sepenuhnya

tidak terpahami sampai Allah sendiri menyatakannya kepada kita. Coba

ingat kembali saat Anda masih belum menjadi Kristen. Sangat mudah

memahami mengapa Injil disebut rahasia. Pada waktu Anda

mendengarkan Injil kala itu, apakah hal yang Anda dengar itu terasa

masuk akal? Tidak. Terdengar seperti suatu misteri bagi Anda. Ia

tersegel, sampai, sejalan dengan pencarian dan semakin terbukanya

hati Anda kepada Allah, Ia menyatakan maknanya kepada Anda.

Kristus adalah rahasia. Kita memang tidak akan dapat memahaminya

jika Allah tidak menyatakan dia kepada kita. Tidak peduli seberapa

cerdas Anda, atau seberapa hebat akal Anda, Anda tidak akan dapat

memahami Yesus. Itu sebabnya Yesus disebut rahasia Allah.

Firman Allah adalah rahasia. Pernahkah Anda membacanya?

Lakukanlah pendalaman Alkitab maka Anda akan berhadapan dengan

rahasia juga. "Apa arti ayat ini? Saya dapat memahami kata-katanya di

dalam bahasa Inggris atau Indonesia. Bahkan di dalam bahasa Ibrani

dan Yunani. Tapi sesudah membaca kata-kata ini, saya tidak dapat

memahaminya!" Orang-orang cerdas yang membaca Alkitab tidak akan

dapat memahaminya. Saya menantang Anda untuk membawa Alkitab

Anda kepada seorang guru besar di perguruan tinggi dan memintanya

untuk membaca Alkitab. Katakan, "Profesor, apakah Anda memahami

artinya? Dapatkah Anda memahami artinya?" Ia akan membacanya,

tetapi tidak akan dapat memahaminya. Cobalah ajukan sebuah

perumpamaan. Beri persoalan yang sederhana saja. Ia akan

membacanya, akan tetapi tetap saja tidak akan dapat memahaminya.

Mengapa? Apakah ini karena ia bodoh? Tidak. Karena ia memang tidak

akan mampu memahaminya sebelum Allah mengungkapkan hal itu

padanya. Itulah rahasia Firman Allah.

Page 320: Bmf 23 cahaya injil

312 | C A H A Y A I N J I L

Ini pokok yang sangat penting dalam kita mempelajari Alkitab. Juga

dalam hal memahami keselamatan. Setiap kali Anda membaca Alkitab,

fakta bahwa ia merupakan rahasia pasti akan melingkupi Anda karena

Anda tidak dapat memahaminya! Cobalah baca surat Kolose atau

Efesus. Jika Anda pikir Anda mampu memahaminya, cobalah baca kitab

Wahyu. Saya yakin bahwa Anda akan benar-benar sadar makna

kerahasiaan Firman Allah. Tidak ada jalan untuk dapat memahaminya

jika Allah belum mengungkapkannya kepada Anda. Saya ingat, ketika

masih baru menjadi Kristen, saya membaca kitab Wahyu berulang kali.

Saya menggaruk kepala, tidak ada satu hal pun yang dapat saya

pahami dari sana. Tidak satupun! Setidaknya saya boleh berlega

karena saya masih dapat mengikuti bagian-bagian yang menyangkut

surat-surat kepada jemaat. Itulah batas pemahaman saya. Memasuki

pasal 4 dan selanjutnya, saya benar-benar buta. Semuanya terasa

seperti misteri bagi saya.

Allah dapat mengungkapkan rahasia itu kepada kita. Saya teringat

pada saat sedang beristirahat di Swiss, ketika saya membuka lagi kitab

Wahyu di hadapan Tuhan, saya berkata, "Tuhan, ajari saya! Saya

mohon, biarlah RohMu menyatakan artinya bagi saya." Dan ketika saya

membaca lagi, saya kagum karena saya dapat memahaminya! Sangat

luar biasa. Saya mulai mengerti. Terang mulai masuk ke benak saya;

kekayaan maknanya mulai muncul. Segala sesuatu di dalam Firman

Allah adalah rahasia dan hanya dapat dipahami jika Allah

menganugerahkan maknanya kepada kita melalui Roh.

Itu sebabnya, setiap orang yang membual tentang pengetahuannya

yang hebat mengenai isi Alkitab tidak layak untuk melayani Allah. Ia

belum memahami bahwa jika ia mendapatkan suatu pengertian, itu

semua karena Roh Allah telah mengungkapkannya kepada dia. Sering

kali orang mendengarkan pembahasan saya dan berkata, "Kami belum

pernah mendengar penjelasan seperti ini." Akan tetapi saya tidak

menjadi bangga sedikitpun akan hal ini. Jika ada sesuatu yang dapat

saya lihat, maka itu terjadi karena Allah yang mengungkapkannya

kepada saya yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya. Saya

tidak sedang merendah. Saya sekadar menyampaikan kebenaran. Jika

saya memandang bahwa saya cukup cerdas, atau dapat memberikan

penjelasan yang lebih baik ketimbang orang lain, maka Allah akan

menyisihkan saya dan berkata, "Sudah selesai urusanKu denganmu.

Page 321: Bmf 23 cahaya injil

313 | C A H A Y A I N J I L

Engkau tidak berguna lagi bagiKu karena sudah menganggap dirimu

sebagai orang penting."

Kita baca di Matius 13:11, "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui

rahasia Kerajaan Sorga." Dari sini kita dapat melihat bahwa murid-

murid tidak memperolehnya berdasarkan usaha sendiri. Bukan karena

kehebatan mereka maka rahasia Allah diberikan kepada mereka,

sehingga mereka boleh berkata, "Lihatlah saya, saya orang yang

sangat baik. Dan sekarang saatnya Engkau memberitahu rahasia itu."

Tak seorang pun dari kita yang cukup layak untuk mendapatkan

rahasia Allah. Hal ini sepenuhnya merupakan karunia, kita sama sekali

tidak berhak mendapatkannya. Ini adalah anugerah Allah kepada kita.

Setiap orang yang berjalan bersama Allah tahu persis apa itu kasih

karunia, dan hanya oleh kasih karunia inilah saya dapat mengerjakan

buku ini.

Firman Menyalurkan Kehidupan

Firman Allah menyalurkan kehidupan bagi kita. Yesus dengan indah

menggambarkan Firman Allah sebagai benih. Hal yang spesial tentang

benih adalah hidup terkandung di dalamnya. Sesudah ia menyentuh

tanah, ia menjadi hidup. Tanah memberikan hasil karena adanya benih

itu. Dikaitkan dengan kehidupan ini, maka dapat dikatakan bahwa saya

tidak memiliki kehidupan di dalam jiwa saya. Tanpa kasih karunia

Allah, saya mati. Betapa indahnya penggambaran tanah itu sebagai

hati. Hati kita seringkali kotor, bukankah demikian? Bukankah tanah itu

terdiri dari lumpur, kotoran dan debu? Seperti itulah rupa hati saya.

Akan tetapi Allah menanamkan benihNya di dalam hati saya, dan

kekotoran - ketidakbenaran - ini diubah menjadi sesuatu yang sangat

produktif oleh kuasaNya yang ajaib. Itulah kuasa kasih karunia yang

mengubahkan.

Semua ini menyangkut keselamatan karena keselamatan berbicara

tentang kehidupan. Ketika Firman Allah datang ke dalam hidup Anda, ia

membawa hidup Allah ke dalam jiwa Anda sehingga Anda menjadi

manusia baru. Ketidak-benaran di dalam hati Anda diubah menjadi

lahan yang menghasilkan banyak buah bagi produksi Firman Allah

untuk memberkati yang lainnya. Anda dilahirkan kembali bukan oleh

Page 322: Bmf 23 cahaya injil

314 | C A H A Y A I N J I L

benih yang fana melainkan oleh benih yang kekal, yaitu Firman Allah.

"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana,

tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan

yang kekal" (1Pet.1:23). Firman Allahlah yang telah membuat Anda

lahir baru karena Firman Allah berisi kehidupan - yaitu kehidupan milik

Allah. Firman Allah itu memiliki kuasa dan daya cipta. Ia menciptakan

langit dan bumi dengan FirmanNya. Firman Allah berbeda dengan

ucapan manusia yang kosong dan sia-sia. Firman Allah memiliki kuasa

untuk mengubah. Ia sangatlah luar biasa. Demikianlah, Firman Allah

dipandang sebagai benih karena adanya hidup Allah di dalam Firman

itu yang membawa keselamatan bagi jiwa Anda sebagai anugerah dari

Allah kepada Anda, jika Anda siap dan bersedia menerimanya.

Mari kita simpulkan poin yang pertama ini. Benih itu adalah Firman

Allah. Ia adalah rahasia, anugerah dan kehidupan.

Jika kita renungkan ungkapan-ungkapan di atas, tampaklah bahwa

semua ungkapan ini dipakai untuk menggambarkan Yesus sendiri.

Yesus disebut rahasia, sebagaimana yang kita lihat di Kolose 2:2. Dan

Yesus juga adalah kehidupan: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup"

(Yoh.14:6). Selanjutnya kita mengetahui bahwa Yesus adalah anugerah

Allah bagi kita, sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus. "Syukur

kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!"

(2Kor.9:15). Dan kita tidak boleh lupa akan besarnya kasih Allah

kepada dunia ini sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal

(Yoh.3:16). Demikianlah, Yesus adalah anugerah bagi kita semua. Dan

di Galatia 3:16, Yesus disebut sebagai benih. Luar biasa, bukankah

demikian? Di dalam Alkitab bahasa Indonesia, yang kita lihat adalah

kata 'keturunan'. Kata yang diterjemahkan sebagai 'keturunan' itu

sebenarnya berarti benih di dalam naskah sumbernya. Kata 'benih'

yang dipakai di Galatia 3:16 itu mirip tapi memang tidak sama dengan

yang dipakai di dalam perumpamaan tentang penabur ini. Karena yang

dibicarakan di surat Galatia itu adalah benih manusia - keturunan

manusia. Sedangkan di dalam perumpamaan ini, kita berbicara tentang

benih tanaman. Kata ini juga membuka ingatan kita pada Kejadian

3:15 di mana Allah menjanjikan kepada manusia bahwa benih

perempuan itu akan meremukkan kepala si ular.

Pesan keselamatan itu dirangkum dalam pribadi Yesus sendiri. Kita

belum mengabarkan Firman Allah jika kami tidak mengabarkan tentang

Page 323: Bmf 23 cahaya injil

315 | C A H A Y A I N J I L

Kristus. Itu sebabnya mengapa Paulus berkata, "tetapi kami

memberitakan Kristus yang disalibkan" (1Kor.1:23). Satu hal yang

menarik adalah benih membawa kehidupan dengan cara mati terlebih

dahulu. Yesus membawa kehidupan lewat kematian di kayu salib. Tidak

heran kalau Yesus disebut sebagai benih. Yesus sendiri memang

menyamakan dirinya dengan benih: "Sesungguhnya jikalau biji gandum

tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika

ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yoh.12:24). Bukankah

luar biasa? Yesus adalah benih; anugerah sekaligus rahasia Allah. Anda

dapat menyebutnya sebagai sumber hidup. Saya akan mencoba untuk

membahas julukan-julukan tersebut agar Anda dapat melihat sekilas

kemuliaan Kristus.

Yesus adalah Alasannya

Satu-satunya alasan mengapa saya menjadi Kristen adalah Yesus. Saya

tidak tertarik dengan gereja ataupun dogma-dogma gereja.

Kenyataannya, hal-hal yang terjadi di dalam gereja seringkali membuat

orang patah arang. Sekadar contoh, mereka sering bertengkar satu

sama lain. Perilaku orang Kristen tidak menunjukkan standar yang luar

biasa, malahan banyak juga orang Kristen yang tidak mampu

berperilaku menurut standar yang biasa. Orang Kristen seharusnya

menjadi terang dunia. Namun yang lebih sering kita lihat adalah

kegelapan dalam hidup orang Kristen. Hal apakah yang dapat membuat

kita, yang sudah menjadi Kristen, untuk terus bertahan sebagai orang

Kristen? Hal apakah yang membuat orang yang tidak percaya untuk

datang kepada Yesus? Jawabannya adalah Yesus. Dialah satu-satunya

alasan bagi kita untuk bertahan dan bagi orang lain untuk datang

mendekat. Kehidupan dan perilaku banyak anggota gereja sekarang ini

memang menyedihkan kita. Seringkali saya juga merasa malu dengan

diri saya sendiri karena tidak dapat lebih memberi dan mengabdi

kepada Tuhan. Allah telah memberi saya AnakNya yang tunggal, bukan

sekadar berkat ini dan berkat itu. Kemuliaan, keindahan dan kasih

Kristus kepada saya itulah yang membuat saya bertahan sebagai orang

Kristen.

Pernahkah Anda berpikir tentang memberikan anak Anda kepada orang

lain? Bagaimana penilaian Anda jika ada seseorang yang berkata,

Page 324: Bmf 23 cahaya injil

316 | C A H A Y A I N J I L

"Saya sangat mengasihi Anda, dan saya rela mempercayakan anak

saya kepada Anda"? Anda tentu akan memandang bahwa orang itu

mengasihi Anda tanpa batas. Demikianlah, Allah datang kepada orang

yang tidak berarti semacam saya ini dan berkata, "Inilah AnakKu.

Kuberikan dia kepadamu." Dan ketika saya menatap ke arah Yesus,

Sang Anak, kemuliaan Allah memancar dari wajahnya karena Roh Allah

telah membuka mata saya untuk dapat melihat kemuliaan itu. Ingat,

Yesus adalah rahasia Allah. Anda tidak akan dapat memahaminya jika

mengandalkan hikmat Anda sendiri. Sudahkah Allah membuka mata

Anda untuk dapat melihatnya? Paulus menyebutkan Yesus sebagai

karunia Allah yang tak terkatakan, tak terbayangkan!

Lalu, bagaimana cara saya untuk mengabarkan Kristus? Bagaimana

agar saya bisa membagikan kemuliaannya? Hanya mata yang telah

terbuka dan melihat kemuliaan itu yang dapat memahaminya.

Bagaimana caranya menjelaskan tentang Yesus? Saya dapat

menjelaskan tentang dia sebagai rahasia Allah, sebagai hidup yang

telah dianugerahkan Allah kepada saya. Yesus mengungkapkan Allah

bagi kita. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan dengan cara yang

lain. Anda harus melihat dan mengalami sendiri. Anda harus membuka

hati untuk dapat menerima pernyataan dari Roh Allah tentang Yesus.

Selanjutnya, api akan mulai menyala di dalam hati Anda.

Tidak ada yang dapat membangkitkan api di dalam hati seseorang

sedemikian kuatnya dibandingkan penglihatan tentang Yesus. Jika saya

memiliki kuasa untuk mengungkapkan kemuliaan Kristus di hadapan

Anda, hati Anda akan membara sedemikian rupa sehingga tidak ada hal

lagi yang akan dapat menghentikan pengabdian Anda kepadanya.

Namun saya tidak memiliki kuasa itu. Saya hanya dapat berbicara

tentang jalan untuk sampai pada penglihatan tentang kemuliaan itu.

Sedangkan penglihatan itu sendiri tidak berada di dalam kuasa saya.

Saya hanya dapat memberitahu tentang jalannya. Jika Anda sudah

sampai pada penglihatan itu, bila Anda sudah mulai melihat kemuliaan

Kristus, Anda tidak akan peduli lagi pada segala macam akibat yang

harus ditanggung. Anda tidak akan lagi berbicara tentang beratnya

pengorbanan yang harus dipikul karena memang tidak berarti jika

dibandingkan dengan apa yang sudah Anda lihat. Akan tetapi,

bagaimana caranya membawa orang lain untuk sampai ke penglihatan

itu? Inilah yang menjadi beban pergumulan saya sepanjang waktu.

Page 325: Bmf 23 cahaya injil

317 | C A H A Y A I N J I L

Sudah banyak gelar yang saya hubungkan dengan Kristus - mungkin

sudah ratusan - jika dikumpulkan mungkin akan memenuhi satu buku.

Tetapi setiap kali saya mengamati gelar-gelar tersebut, saya masih

kurang puas. Banyak sekali gelar yang dikaitkan dengan Yesus. Ia

adalah Bintang Pagi, Bunga Bakung di Lembah-lembah. Ia juga adalah

Hidup. Namun, tahukah kita apa arti hidup itu sesungguhnya? Satu-

satunya cara untuk dapat memahami hidup adalah dengan

menjalaninya. Kita tidak dapat melihat hidup; kita juga tak dapat

mencium, menyentuh, mendengar atau mengecapinya. Ada orang yang

berkata bahwa mereka tidak mempercayai hal-hal yang tidak terlihat.

Nah, Anda tidak dapat melihat hidup. Anda dapat melihat perwujudan

dari kehidupan, namun Anda tidak dapat melihat wujud dari kehidupan

itu sendiri. Saya memberi Anda sebiji benih dan berkata, "Di dalamnya

ada kehidupan." Namun Anda tidak dapat mengambil pisau, membelah

biji itu dan melihat kehidupan di dalamnya. Hidup tidak dapat dilihat; ia

harus dijalani. Dan saya tidak mungkin memasukkan pengalaman

kehidupan di dalam Yesus ke dalam diri Anda. Saya hanya dapat

menunjukkan bagaimana agar Anda dapat masuk ke dalam hidup

Yesus. Hanya Allah sendiri yang dapat menyalakan api pengabdian itu

di hati setiap orang, kita tidak memiliki kuasa itu. Ini adalah karunia

Allah kepada kita. Dan karunia ini sudah diberikan olehNya; sudahkah

Anda menerimanya?

Baiklah kita lanjutkan dengan bagian kedua dari pembahasan kita.

Allah telah menganugerahkan benihNya secara cuma-cuma kepada

setiap orang. Keselamatan di dalam Kristus adalah anugerah cuma-

cuma (karunia). Tidak ada keselamatan di luar Kristus. Allah tidak

memberi keselamatan atau hidup secara terpisah. Sudahkah Anda

menerima keselamatan? Bagaimana Anda tahu? Dapatkah Anda

menunjukkan keselamatan itu? Semua karunia Allah, termasuk segala

berkatNya, hanya dapat ditemukan di dalam Kristus. Sebagaimana

halnya dengan kehidupan yang ada di dalam benih, keselamatan juga

hanya ada di dalam Kristus. Anda tidak akan dapat menemukannya di

tempat lain. Setiap orang yang menghendaki keselamatan tanpa

Kristus, atau menginginkan Kristus hanya untuk memperoleh

keselamatan, malahan tidak akan memperoleh keselamatan itu. Ia

bahkan tidak tahu apa arti keselamatan itu.

Allah begitu mengasihi dunia ini - seluruh dunia - sehingga Ia

menganugerahkan keselamatan secara cuma-cuma. Lalu, mengapa

Page 326: Bmf 23 cahaya injil

318 | C A H A Y A I N J I L

dunia tidak terselamatkan? Rasul Yohanes menjelaskan bahwa itu

karena dunia lebih menyukai kegelapan daripada terang (Yoh.3:19).

Masalahnya adalah sekalipun anugerah Allah ini cuma-cuma, tidak

setiap hati bersedia menerimanya.

Sudah banyak penjelasan tentang iman yang kita dengar. Bahwa kita

diselamatkan oleh iman. Saya sendiri sengaja untuk tidak

menggunakan kata ini karena sudah sedemikian banyak yang

menyalahartikannya sehingga tidak ada lagi yang tahu apa arti

sejatinya. Tentu saja kita dibenarkan oleh iman. Tapi apa arti iman itu?

Sudah banyak penjelasan yang saya dengar. Penjelasan yang paling

sering disampaikan adalah kutipan yang menyatakan bahwa iman

adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari

segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Apa artinya bagi

kita? Tidak ada. Iman disebut sebagai dasar bagi segala yang tidak

kelihatan, tetapi iman itu sendiri tidak kelihatan. Bagaimana sesuatu

yang tidak kelihatan dapat menjadi dasar bagi hal lain yang tidak

kelihatan juga? Jika Anda mencoba untuk memahami hal ini, memang

banyak pertanyaan yang akan timbul. Secara sederhana kutipan

tersebut dapat diartikan sebagai Anda menyakini apa yang memang

sudah menjadi keyakinan Anda. Ini tidak memberi kita banyak

pemahaman. Iman adalah dasar, tapi dasar dari apa?

Ayat tentang iman di atas pada dasarnya hanya menjelaskan tentang

dampak dari iman atas jiwa Anda. Jika Anda memiliki iman, maka Anda

memiliki dasar bagi hal-hal yang tidak kelihatan. Ini adalah dampak

atau efek dari iman bagi jiwa Anda. Ayat ini bukanlah definisi dari

iman. Jika Anda gagal untuk memahami hal ini, maka Anda tidak akan

sampai kepada definisi iman, akan tetapi sekadar berputar-putar dalam

tautologi (pengulangan tanpa arti). Jika Anda tidak memiliki iman,

maka Anda hanya akan memiliki satu pernyataan yang tidak ada

artinya karena Anda menyakini apa yang memang sudah menjadi

keyakinan Anda - demikianlah keadaan Anda di dalam pandangan

orang non-Kristen. Akan tetapi, orang yang memiliki iman mengerti

apa artinya karena ia memang sudah memiliki hal yang disebut sebagai

iman ini; ia sudah memiliki dasar bagi hal-hal yang tidak kelihatan.

Arti Iman yang Alkitabiah

Page 327: Bmf 23 cahaya injil

319 | C A H A Y A I N J I L

Lalu apa arti iman itu? Para pengkhotbah sering membuat ilustrasi

tentang iman. Contoh, Charles Spurgeon (penginjil dari Inggris)

membuat gambaran tentang seorang anak di dalam rumah yang

sedang terbakar. Anak itu berdiri di samping jendela. Satu-satunya

pilihan adalah melompat keluar melalui jendela. Di luar ada seorang

dewasa yang berdiri di bawah dan berseru, "Lompatlah! Saya akan

menangkapmu!" Lalu anak itu, melihat api yang semakin mendekat,

lalu dia memberanikan diri untuk melompat ke dalam pelukan orang

itu. Inilah gambaran Spurgeon tentang iman.

Di mana letak iman dalam gambaran ini? Ilustrasi ini menyatakan

bahwa iman adalah sikap dari anak kecil tersebut yang percaya kepada

orang dewasa ini sehingga ia mau melompat keluar dari jendela ke

pelukan orang tersebut. Lalu apa arti kepercayaan itu sendiri? Rasa

percaya ini didorong oleh rasa takut terhadap api yang semakin dekat.

Rasa percaya ini diarahkan kepada orang dewasa yang dianggap

sebagai gambaran dari Yesus. Namun saya sendiri lebih cenderung

untuk menggunakan kata komitmen ketimbang percaya, karena kata

percaya kurang kuat dalam menggambarkan sikap dari anak kecil ini.

Anak ini melakukan hal yang lebih dari sekadar percaya pada orang

dewasa yang kuat tersebut. Jika orang dewasa itu gagal menangkap si

anak, mungkin akan berakibat pada kematian atau cacat pada anak itu.

Kata percaya terlampau lemah dalam menggambarkan keutuhan

komitmen si anak. Rasa percaya ini melibatkan nyawa sebagai

taruhannya. Anda harus siap mempertaruhkan nyawa Anda jika Anda

ingin berbicara tentang iman yang alkitabiah. Untuk mempercayai

bahwa Yesus sudah mati bagi Anda, tidak ada satu hal pun yang perlu

Anda pertaruhkan di situ, tidak sampai sejauh nyawa. Iman yang

alkitabiah adalah keyakinan yang ditegakkan dengan taruhan nyawa

sekalipun. Jika kita hanya sekadar percaya bahwa Yesus telah mati

bagi kita, sebenarnya kita tidak sedang mempertaruhkan apapun di

sana. Itu sebabnya saya sangat prihatin dengan penyalahgunaan kata

iman sekarang ini. Apa yang sudah Anda pertaruhkan untuk iman

Anda?

Whitelaw menyusun sebuah traktat yang berjudul The Reason

Why (Alasan Mengapa), yang merupakan traktat yang digunakan

secara luas karena mengobral kasih karunia murahan - demikianlah

komentar Dietrich Bonhoeffer dalam bukunya The Cost of

Discipleship (Harga Untuk menjadi Murid). Argumentasi yang

Page 328: Bmf 23 cahaya injil

320 | C A H A Y A I N J I L

dikemukakan di traktat ini sangatlah memuakkan. Dikatakan jika Anda

percaya bahwa Yesus telah mati bagi Anda dan ternyata Anda keliru,

maka Anda sendiri tidak mengalami kerugian apa pun. Akan tetapi jika

Anda benar, maka Anda memperoleh hidup yang kekal. Apapun pilihan

Anda, tidak ada kerugian sedikitpun di pihak Anda karena tidak ada

yang Anda pertaruhkan di sini.

Anggaplah Anda menerima sebuah kupon lotere gratis. Jika nomor

kupon Anda tidak keluar, maka Anda tidak merugi karena kupon

tersebut Anda peroleh dengan cuma-cuma. Walaupun Anda tidak

menang, Anda juga tidak merugi karena Anda tidak mengeluarkan

biaya apapun. Namun jika nomor kupon Anda keluar sebagai

pemenang, Anda akan mendapatkan uang yang luar biasa besarnya.

Jadi, jika Anda menang maka Anda mendapatkan segalanya;

sedangkan jika Anda kalah, Anda tidak menanggung kerugian apapun.

Dapatkah ini disebut sebagai iman – di mana Anda memperoleh segala

sesuatu atau tidak kehilangan satu apa pun? Menang atau kalah, Anda

tidak merugi sama sekali.

Saya pernah mendengar ada penginjil yang berkhotbah tentang

keselamatan seperti ini: Yesus adalah anugerah Allah bagi kita. Jika

Anda menerima Yesus dan ternyata ia palsu, maka Anda tidak akan

merugi, bukankah begitu? Jadi, ini adalah pertaruhan yang

menguntungkan! Jika Yesus ternyata benar, maka Anda mendapatkan

hidup yang kekal. Hadiah yang sangat besar! Dan ini lebih bagus

ketimbang memenangkan jutaan dolar. Anda tidak akan dapat membeli

hidup yang kekal dengan jutaan dolar. Namun apakah hal ini layak kita

sebut sebagai iman? Tidak ada sesuatupun yang saya pertaruhkan di

sini dan tidak ada pengeluaran apapun yang saya lakukan. Jika Anda

membeli kupon lotere, maka Anda sudah mempertaruhkan beberapa

ribu rupiah. Di dalam kasus iman semacam ini, Anda tidak

mempertaruhkan apapun.

Renungkan gambaran tentang anak kecil itu sekali lagi. Anak yang

melompat itu mempertaruhkan hidupnya kepada orang dewasa yang

menunggu di bawah. Jika orang tersebut gagal menangkapnya, maka si

anak bisa mati. Anak ini harus mempertaruhkan kehidupannya pada

keyakinan bahwa ia akan jatuh ke pelukan tangan orang dewasa yang

kuat itu. Itulah iman di dalam gambaran Spurgeon ini. Iman ini adalah

Page 329: Bmf 23 cahaya injil

321 | C A H A Y A I N J I L

komitmen total karena Anda harus mempertaruhkan nyawa Anda di

sini.

Apa yang Anda pertaruhkan ketika menerima Yesus sebagai Tu(h)an

(Lord) dan Penyelamat Anda? Adakah sesuatu yang Anda pertaruhkan?

Jika Yesus ternyata salah, apakah Anda merugi? Bagi kebanyakan di

antara kita, tidak ada kerugian apapun. Bahkan sekalipun Yesus

ternyata salah dan Anda sudah terlanjur rajin ke gereja setiap minggu,

tidak ada kerugian yang Anda rasakan. Menyanyikan pujian memiliki

dampak yang menenangkan. Anda bertemu dengan orang-orang yang

menyenangkan di gereja, sekalipun Yesus tidak nyata. Apa kerugian

Anda? Tidak ada. Anda masih dapat bekerja seperti biasa, masih ada

penghasilan. Dalam kenyataannya, pada banyak kasus, Anda dapat

memperoleh penghasilan yang lebih baik karena Anda seorang Kristen.

Orang-orang lebih mempercayai dan menghargai Anda karena

memandang bahwa Anda layak untuk dipercaya dan jujur. Menjadi

orang Kristen bisa mendatangkan banyak keuntungan. Apa kerugian

kita? Sekalipun Injil ternyata palsu dan Anda sudah terlanjur menjadi

Kristen seumur hidup, apakah Anda akan merugi? Tidak. Anda akan

tetap memiliki rumah Anda, mobil dan sahabat-sahabat Kristen yang

siap mendampingi Anda di saat sulit. Lalu apa yang sudah Anda

pertaruhkan sebagai orang Kristen?

Lalu apa iman itu? Bagaimana membayangkan diri ini sebagai orang

yang melompat dari gedung tersebut? Kapan Anda pernah melompat

ke dalam pelukan Yesus? Apa yang Anda pertaruhkan? Anak itu

mengambil resiko mati atau cacat. Jika Yesus tidak benar, apa

resikonya bagi Anda? Bagi kebanyakan orang, resikonya tidak ada. di

mana letak imannya? Kita dibenarkan oleh iman. Mana iman Anda? Apa

yang Anda pertaruhkan demi Yesus? Untuk mempercayai bahwa

sesuatu itu benar, tidak menuntut pengorbanan apapun. Untuk

mempercayai bahwa nomor kupon Anda yang gratis itu akan menang,

tidak menimbulkan resiko apapun. Bagaimana menerapkan ilustrasi

yang diberikan oleh Spurgeon ini ke dalam dunia nyata?

Saya akan menggunakan ilustrasi lain yang juga sering digunakan oleh

para pengkhotbah. Seorang misionaris menceritakan pengalamannya

ketika di India dalam menggambarkan iman. Sewaktu ia sedang dalam

perjalanan menuju ke sebuah tempat, ia harus menyeberang melalui

sebuah jembatan gantung di atas sebuah jurang yang dalam. Ketika ia

Page 330: Bmf 23 cahaya injil

322 | C A H A Y A I N J I L

menatap ke arah jembatan gantung yang terayun jauh di atas sungai

tersebut, ia berkata, "Lupakan saja, saya tidak mau menyeberang."

Penduduk setempat berusaha meyakinkannya. Mereka berjalan

melintasi jembatan gantung itu bolak-balik dengan mudahnya. "Tapi

saya orang barat. Saya lebih tinggi dan lebih berat daripada kalian.

Kenyataan bahwa kalian dapat melintas dengan mudah tidak dapat

begitu saja saya jadikan bukti kekuatan jembatan ini," demikian

katanya. Karena ia menolak untuk menyeberang, maka penduduk

setempat berkata kepadanya, "Baik, Anda lebih tinggi dan lebih berat

ketimbang kami. Jadi kami akan menyeberang sekaligus dua orang.

Beban kami berdua tentunya lebih berat daripada Anda sendiri." Maka

menyeberanglah dua orang penduduk sekaligus tanpa ada masalah

apa-apa. Karena tidak ada lagi alasan untuk menolak, maka ia

mengerahkan keberanian dan mulai melangkah meniti jembatan

gantung tersebut. Dengan gemetar ia mulai menyeberangi jembatan

itu perlahan-lahan. Akhirnya ia sampai juga ke seberang. Inilah

gambarannya tentang iman. Pada mulanya ia tidak percaya bahwa

jembatan gantung itu sanggup menahan berat badannya. Namun

sebagaimana yang sudah disebutkan di dalam surat Ibrani, "Karena

kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,

marilah kita ... berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang

diwajibkan bagi kita" (Ibr.12:1). Dengan banyaknya saksi yang ada,

misionaris ini mengerahkan keberaniannya dan mengambil langkah

iman menyeberangi jembatan gantung itu.

Bukankah gambaran ini sama dengan kisah anak kecil yang melompat

dari jendela tersebut? Jika imannya sia-sia, jika jembatan itu putus,

apakah ia akan merugi? Ya, kehilangan segalanya, termasuk

nyawanya. Ini berarti bahwa iman yang alkitabiah menuntut Anda

untuk mempertaruhkan segalanya, tanpa itu maka tidak layak disebut

iman. Jika jembatan gantung itu tidak kuat dan putus, maka ia akan

jatuh dan mati. Ini dapat kita jadikan penjelasan tentang apa arti iman

itu.

Iman yang dikhotbahkan oleh seorang penginjil, jika tidak melibatkan

komitmen total, tidak menempatkan diri di jembatan gantung,

bukanlah iman yang alkitabiah. Sama saja dengan mendapatkan kupon

lotere gratis. Sekalipun kita tidak menang, kita juga tidak merugi.

Mengabarkan Injil seperti yang disajikan oleh Whitelaw dalam

traktatnya adalah suatu pelecehan terhadap ajaran alkitabiah. Karena

Page 331: Bmf 23 cahaya injil

323 | C A H A Y A I N J I L

dengan jelas ia berkata, "Percayalah kepada Yesus! Jika Yesus salah,

Anda juga tidak rugi, bukankah begitu?" Sangat memalukan ucapan

seperti ini. Saya pun malu karenanya! Lebih buruk lagi, ini adalah suatu

penipuan. Jika Anda belum berkomitmen secara total kepada Kristus,

maka harapan Anda akan anugerah keselamatan itu sia-sia, karena ia

hanya diberikan kepada mereka yang memiliki iman. Kita semua

dibenarkan oleh iman, yaitu komitmen total kepada Allah dan

MesiasNya, Yesus. Inilah pemahaman yang muncul dari ilustrasi

Spurgeon dan pengertian alkitabiah.

Definisi tentang iman yang diambil dari Ibrani 11 sama sekali tidak

seperti memenangkan lotere. Setiap contoh iman yang ditampilkan

adalah contoh komitmen yang total. Abraham mempertaruhkan

segalanya di atas Firman Allah. Ia langsung berangkat setiap kali Allah

menyuruhnya pergi. Ia mempertaruhkan segalanya - kehidupan,

keluarga dan pekerjaannya. Saat Allah berkata, "Pergilah!" maka ia

segera berangkat. Ini adalah komitmen total. Jika kita baca Ibrani 11,

kita melihat bahwa dengan iman, orang-orang tersebut menaklukkan

kerajaan-kerajaan, membungkam mulut musuh dan mengatupkan

mulut singa. Jika iman tidak berkarya, Daniel tentunya sudah menjadi

santapan singa. Jika mereka tidak menaklukkan kerajaan-kerajaan,

maka merekalah yang akan ditaklukkan. Musa, demi imannya,

menganggap segala kekayaan Mesir tidak berarti. Ia menolak

kedudukan dan kekayaan yang dapat diberikan oleh Mesir serta

memilih untuk bersatu dengan umat Allah. Akibatnya, ia kehilangan

segala sesuatu. Mengapa kita membaca Ibrani 11 dengan mata

tertutup dan mengira bahwa keselamatan adalah semacam

kepercayaan intelektual pada kematian dan kebangkitan Yesus yang

tidak membutuhkan pengorbanan apapun dari kita? Jika kita mengira

bahwa kita tidak akan kehilangan apapun, maka kita sudah memegang

pemahaman yang salah.

Komitmen Total Menyelamatkan

Mari kita kembali ke perumpamaan tentang penabur. Benih adalah

anugerah Allah bagi setiap orang di dunia ini, yang terbagi dalam dua

kelompok - mereka yang diselamatkan dan yang tidak diselamatkan -

dan masing-masing kelompok terbagi lagi menjadi tiga kategori. Tiga

Page 332: Bmf 23 cahaya injil

324 | C A H A Y A I N J I L

kategori mereka yang diselamatkan adalah yang menghasilkan tiga

puluh, enam puluh dan seratus kali lipat dari benih yang ditabur. Dari

ketiga kategori orang yang tidak diselamatkan, dua di antaranya terdiri

dari orang-orang percaya dan satu lagi orang yang tidak percaya.

Bunakah ini mengherankan? Kita terbiasa untuk menganggap bahwa

mereka yang tidak selamat adalah yang tidak percaya. Akan tetapi

Yesus justru membagi kelompok orang yang tidak diselamatkan

menjadi dua kategori orang, yang percaya dan yang tidak percaya! Ini

menunjukkan bahwa pikirannya berbeda dengan kita. Dua kategori

orang yang percaya yang tidak diselamatkan itu merupakan orang yang

menerima Firman Allah. Satu menerima dengan sukacita, akan tetapi

tidak berakar dan segera murtad, sementara yang satunya lagi

menerima akan tetapi terjepit mati oleh keinginan-keinginannya akan

dunia ini.

Mari kita periksa apa arti komitmen sebagaimana yang diajarkan oleh

Yesus. Yang menyelamatkan adalah iman yang diungkapkan dengan

komitmen yang total. Ada tiga poin yang dapat kita simpulkan tentang

komitmen berdasarkan perumpamaan ini:

Pertama, komitmen melibatkan keterbukaan. Benih dapat berakar di

tanah yang baik karena tanah tersebut sudah dibajak sehingga terbuka

untuk menerima benih. Sebaliknya, benih tidak dapat memasuki tanah

di pematang yang sudah mengeras. Burung-burung datang dan

membawanya pergi. Komitmen atau iman datang dari hati yang

terbuka bagi Firman Allah dan bagi Kristus. Namun ini baru langkah

yang pertama.

Sesudah masuk ke dalam tanah, maka benih itu harus menguasai

lahan sepenuhnya. Ini berarti bahwa Firman Allah harus menguasai hati

Anda sepenuhnya. Kita lihat bahwa beberapa orang yang telah

menerima Firman Allah tetap musnah pada akhirnya. Di sini kita

mendapatkan gambaran tentang tanah yang berbatu-batu, yang

membatasi jangkauan Firman Allah di dalam hati orang itu. Apakah hati

Anda sudah benar-benar terbuka bagi Firman Allah?

Cobalah meluangkan waktu untuk memeriksa apakah Firman Allah

telah menguasai hati Anda sepenuhnya. Atau, adakah batu dan

penolakan di dalam hati Anda? Hal yang akan membuat Anda berkata

kepada Tuhan , "Engkau sudah masuk terlalu jauh di dalam hidup saya

Page 333: Bmf 23 cahaya injil

325 | C A H A Y A I N J I L

dan jangan lanjutkan itu - cukup sudah, hanya sebatas ini saja. Saya

tidak mau menjadi fanatik. Saya tidak mau menjadi orang yang gila

agama. Saya hanya ingin dihargai secara religius. Jangan mendorong

saya untuk menjadi seperti mereka yang melayani full-time. Coba lihat

mereka. Ada yang sesudah berjuang keras untuk mendapatkan

pendidikan yang terbaik, selanjutnya malahan mencampakkan itu

semua dan menjadi pekerja full-time di gereja! Bagi saya, garis

batasnya jelas; saya orang yang bijak. Saya akan mengambil jalan

tengah - tidak berat ke sini atau ke sana. Itulah yang disebut sebagai

keseimbangan."

Jika Anda menarik garis batas, Anda akan kecewa sendiri. Anda seolah-

olah sedang berkata kepada Tuhan, "Engkau adalah Tuhan dalam

hidupku sebatas tidak melanggar garis ini." Jika begini sikap Anda,

maka Dia tidak dapat disebut sebagai Tuhan Anda. Ia harus menjadi

Tuhan sepenuhnya atau tidak sama sekali, tidak ada pilihan lain. Anda

tidak dapat berkata kepadanya, "Jangan melewati garis batas." Jika

Anda berlaku seperti itu, lalu di mana letak kedaulatan Allah? Apakah

Anda melukiskan garis batas itu di dalam hati Anda? Mungkin Anda

tidak memasang garis batas, akan tetapi Anda membiarkan keinginan-

keinginan akan dunia ini menguasai Anda. Anda berkata, "Tuhan,

Engkau adalah Allahku yang sejati. Tetapi saya juga harus

memperhatikan berbagai macam hal yang menyangkut kepentingan

saya." Lalu Anda berakhir seperti benih yang jatuh di tanah yang

bersemak belukar. Cepat atau lambat, Anda akan terjepit oleh mereka.

Orang-orang ini tidak selamat karena komitmen mereka tidak total.

Apa yang disampaikan oleh Yesus sudah sangat tegas, tidak dapat

ditambah-tambah lagi: Jika benih tidak menguasai tanah itu

sepenuhnya - jika masih ada garis batas, masih ada kepentingan

duniawi lainnya - maka Anda tidak akan dapat bertahan. Pertama-

tama, Anda harus membuka hati di hadapan Tuhan. Kedua, Anda harus

dapat berkata kepada Tuhan, "Engkaulah yang memiliki hidup saya

sekarang. Tidak ada lagi satu pun bagian dari hidup saya yang akan

menolak kedaulatan dan pengaturan Engkau." Dapatkah Anda

mengucapkan hal ini dengan setulus hati? Di kalangan hamba Tuhan

pun, saya ragu, apakah cukup banyak yang dapat berkata seperti itu

dengan setulus hati.

Page 334: Bmf 23 cahaya injil

326 | C A H A Y A I N J I L

F.B. Meyer adalah seorang pengkhotbah besar pada zamannya - di

awal abad yang lalu. Ia menulis banyak buku yang sangat bernilai.

Dalam sebuah bukunya ia menceritakan pengalamannya pada saat

melayani sebagai gembala di sebuah gereja. Walaupun ia sudah

berusaha keras, gereja tersebut tetap saja mati secara rohani. Lalu ia

datang ke hadapan Allah dan bertanya, "Tuhan, apa salah saya?"

Tuhan menjawab, "Ada batu di dalam hatimu. Engkau menetapkan

suatu batas. Aku bukan Tuhan yang sepenuhnya di dalam hidupmu."

Tuhan kemudian membuka matanya, dan ia menyadari bahwa ternyata

ia termasuk dalam kategori orang yang memiliki tanah yang subur di

atas tetapi mengandung batu di lapisan bawah. Ia tidak mengizinkan

Allah untuk berkarya lebih jauh dengan hidupnya. Allah berkata kepada

Meyer, "Aku tak dapat memakai kamu karena ada bagian dalam

kehidupanmu yang kau tutup dariKu." Meyer lalu berlutut di hadapan

Tuhan dan berkata, "Ya Tuhan, inilah seluruh hidupku. Inilah kunci-

kunci pintu semua ruangan di hatiku. Tidak ada yang tertutup bagiMu.

Kumohon, runtuhkan saja pintu-pintu itu sehingga kunci-kunci itu pun

dapat dibuang sekalian." Lalu Allah merobohkan semua pintu dan

menempatkan sebuah jendela yang memungkinkan terangNya

menyinari semua ruangan di dalam kehidupannya. Sejak saat itu, Allah

memakai Meyer secara luar biasa. Bagaimana dengan kehidupan Anda?

Berapa banyak pintu yang masih tertutup bagi Allah di dalam

kehidupan Anda?

Poin ketiga yang penting bagi komitmen adalah hal yang sangat

dibutuhkan oleh benih - sinar matahari. Kita semua tahu bahwa tanpa

adanya sinar matahari tidak ada yang bisa tumbuh. Sebagaimana yang

sudah saya bahas di pesan sebelumnya, Yesus dengan jelas

membandingkan sinar matahari dengan penganiayaan, penderitaan dan

pencobaan, menggunakan tiga kata yang berbeda dalam bahasa

Yunani.

Saya sering mendapat pertanyaan seperti ini, "Bagaimana saya bisa

tahu bahwa saya sudah berkomitmen total kepada Tuhan? Apakah jika

saya memasuki pelayanan full-time bagi Tuhan? Itukah satu-satunya

jalan bagi saya untuk mengetahuinya?" Tebakan yang melenceng.

Sebagaimana yang sudah kita lihat, di antara pendeta pun masih ada

yang belum berkomitmen total, seperti kesaksian pengkhotbah terkenal

F.B. Meyer tentang dirinya. Ia seorang pendeta yang sudah belajar di

sekolah tinggi Alkitab dan berbagai perguruan tinggi lainnya, akan

Page 335: Bmf 23 cahaya injil

327 | C A H A Y A I N J I L

tetapi masih belum berkomitmen total. Saya ingin tahu berapa banyak

siswa sekolah Alkitab yang berkomitmen total kepada Tuhan. Terakhir

kali, saat saya berceramah di sekolah Alkitab, saya menantang para

siswa di sana dengan menanyakan, sejauh mana Allah dan KristusNya

sudah menjadi Tuan (lord) dalam hidup Anda? Jangan mengira bahwa

dengan mempersiapkan diri untuk menjadi penginjil, Anda sudah

berkomitmen sepenuhnya kepada Tuhan. Kesimpulannya tidak selalu

seperti itu.

Lalu bagaimana caranya Anda bisa tahu? Itu semua bergantung pada

bagaimana reaksi Anda terhadap sinar matahari. Itulah ujiannya.

Matahari dapat membinasakan atau membantu pertumbuhan tanaman.

Di dalam perumpamaan ini, matahari membinasakan tanaman yang

tidak memiliki akar. Tanaman yang lain justru bertumbuh ke arah sinar

matahari dan berbuah. Pernahkah Anda mengamati bagaimana bunga

mekar? Ia membuka ketika matahari mulai terbit dan menutup pada

saat matahari terbenam. Ia menampilkan segala keindahannya di

tengah sinar matahari. Hal yang sama berlaku pula di dalam kehidupan

orang Kristen sejati. Akan tetapi bagi orang Kristen yang tidak berakar,

yang komitmennya lemah atau tidak ada sama sekali, ia akan tersapu

musnah. Sinar matahari yang sama membawa kehidupan bagi

seseorang dan membawa kebinasaan bagi orang lain. Ia membawa

pertumbuhan dan kelimpahan bagi yang satu dan kehancuran bagi

yang lainnya. Di dalam perumpamaan ini, benih yang jatuh ke tanah

dangkal/berbatu, menjadi layu dan mati ketika matahari terbit,

sementara itu benih yang jatuh ke tanah yang baik tumbuh subur dan

menghasilkan buah - tigapuluh, enampuluh dan seratus kali lipat dari

benih yang ditaburkan.

Kita akan segera mengetahui apakah seorang Kristen itu berkomitmen

sepenuhnya atau tidak dari reaksinya terhadap ujian. Pada saat

kesukaran datang, aniaya bagi imannya, saat itulah Anda akan melihat

apakah ia seorang Kristen yang sejati atau bukan. Apakah ia akan

dapat bertahan hidup secara rohani atau tidak.

Di tahun 1904 terjadi Kebangkitan Welsh di daerah Wales (Inggris).

Saya pernah menginjil di Wales sekitar tahun 1960-an, mengabarkan

Injil di tempat kebangkitan itu pernah terjadi, dan itu merupakan suatu

pengalaman yang luar biasa bagi saya. Pada tahun 1904 itu, benih

Firman Allah ditaburkan di sana dan menghasilkan sangat banyak

Page 336: Bmf 23 cahaya injil

328 | C A H A Y A I N J I L

buah. Begitu besarnya hasil karya Roh Allah sehingga orang yang

melintasi daerah itu pasti akan mendengar lagu pujian di setiap sudut

wilayah itu. Di jalanan atau di atas bus, semua orang menyanyikan

lagu pujian. Kalau saja hal ini terjadi di Montreal, tempat saya tinggal.

Saya membayangkan jika saya melintasi Jalan St. Catherine dan

mendengarkan banyak orang menyanyikan lagu pujian bagi Allah!

Betapa luar biasanya pemandangan itu. Semua itu terjadi pada masa

Kebangkitan Welsh. Demikian kuatnya gerakan Roh Allah sehingga

perubahan itu menjangkau sampai setiap sudut wilayah itu. Hari ini,

kerohaniannya sudah mati, sama seperti tempat-tempat yang lain.

Pernah suatu ketika saya dan rekan-rekan kerja Kristen bersaksi dari

pintu ke pintu. Saya ingat jelas pada suatu waktu salah seorang

saudara mengetuk sebuah pintu dan mulai berbicara tentang Kristus,

lalu pintu dibanting di depan mukanya. Ketika ia pulang, wajahnya

memancarkan sukacita. Saya kira ia akan menceritakan saat-saat

bersaksi yang sangat indah, jadi saya tanyakan apa yang sudah terjadi.

Ia berkata, "Haleluyah! Tadi ada pintu yang dibanting di muka saya."

Saya sangat terkejut! Rekan-rekan yang lain baru menunjukkan

sukacita jika orang yang mereka datangi mau mendengar dan

memperlakukan mereka dengan baik, mungkin dengan secangkir teh

atau ditambah dengan biskuit. Dan orang ini bersukacita karena ada

pintu yang dibanting di mukanya. Ia memperhitungkan hal itu sebagai

suatu kesempatan untuk menderita bagi Tuhan. Saya membatin,

"Orang ini akan dipakai secara luar biasa oleh Allah karena ketika

matahari bersinar atasnya; ketika aniaya datang, ia menanggapinya

dengan sukacita." Rekan saya ini melanjutkan ceritanya, "Tahukah

kamu apa yang saya katakan kepada ibu itu waktu ia membanting

pintunya? Saya berseru dari balik pintu, 'Ibu, saya mengasihi ibu. Saya

akan berdoa buat ibu.'" Kesaksian yang sangat penuh kuasa. Dapatkah

Anda membayangkan bahwa Anda adalah ibu itu, yang sesudah

membanting pintu malah mendengar seruan dari luar, "Saya

mengasihimu."? Ini adalah suatu kesaksian yang sangat kuat. Dan

untuk dapat melakukannya, dibutuhkan komitmen yang utuh.

Saat kita membaca catatan harian hamba-hamba Tuhan yang dipakai

Allah hati kita benar-benar dihiburkan. Sebagai contoh, Charles Wesley,

seorang hamba Allah yang besar yang hidup sekitar dua ratus tahun

yang lalu. Selama ia berkeliling mengabarkan injil, seringkali ia dipukuli

- sampai pakaiannya robek, rambutnya dijambak, wajahnya ditampar

Page 337: Bmf 23 cahaya injil

329 | C A H A Y A I N J I L

dan ditinju. Namun kesan yang kita dapatkan dari membaca buku

catatan hariannya adalah kehangatan kasih. Tidak ada jejak kepahitan

terhadap mereka yang menganiaya dan menyiksanya - hanya ada

kasih. Itulah hamba Allah sejati! Ia bersyukur kepada Allah atas

kesempatan untuk menderita.

Seringkali, di Tiongkok, saudara-saudara seiman kita ditangkap oleh

pihak komunis. Namun mereka malah menjulurkan tangannya ke arah

'gong an' (polisi) dan berkata, "Saya tidak layak menerima hak

istimewa ini. Terima kasih." Para petugas tidak tahu lagi harus berbuat

apa. "Apa ini? Kalian berterima kasih karena diborgol?" tanya mereka.

Matahari bersinar atas orang-orang Kristen ini dan mereka bersyukur

kepada Allah dan bersukacita akan hal itu. Perhatikanlah rasul Paulus.

Ia jelas-jelas berkata, "Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan

kita" (Roma 5:3). Begitulah contoh orang yang berkomitmen total.

Mengapa? Mereka bersedia mempertaruhkan segalanya bagi Tuhan dan

siap untuk kehilangan segalanya. Itulah yang disebut iman!

Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda sudah berkomitmen total

kepada Tuhan? Di saat segala sesuatunya mulai bermasalah -

katakanlah, sebagai contoh, orang tua atau sahabat-sahabat Anda

mulai menolak Anda, atau jika Anda dipecat karena Anda tidak mau

memalsukan laporan pajak atau melakukan kecurangan lainnya - Anda

akan segera melihat apakah Anda memiliki komitmen atau tidak. Ketika

hal-hal seperti itu terjadi, Anda dapat menilai reaksi Anda. Anda

mungkin akan bersukacita, "Haleluyah! Ini benar-benar kesempatan

yang istimewa menderita demi Kristus!" atau mungkin Anda akan

mengeluh dan berkata, "Lihatlah apa yang terjadi! Menjadi orang

Kristen bikin saya dipecat. Sesudah menjadi Kristen, yang saya dapat

hanyalah masalah!" Matahari yang bersinar terik akan menguji

komitmen kita.

Saya sudah melayani Tuhan selama bertahun-tahun dan kadang-

kadang mengalami saat kehabisan uang sama sekali. Dan saya sering

berkata, "Haleluyah! Sekarang saya dapat ikut merasakan seperti apa

menjadi murid Yesus, yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan

kepala." Ketika orang bertanya, "Haruskah kita membayar pajak?"

Yesus tidak merogoh kantongnya. Malahan ia berkata, "Adakah

seseorang yang membawa koin di sini?" Jika Yesus membawa koin di

dalam kantongnya, pasti ia sudah mengeluarkannya. Ia tidak memiliki

Page 338: Bmf 23 cahaya injil

330 | C A H A Y A I N J I L

uang. Ia harus meminta orang lain untuk memperlihatkan koin untuk

dapat berkata, "Gambar dan rupa siapakah yang tertera di sini?" (lihat

Lukas 20:24).

Mengalami Kasih Allah secara Pribadi

Berjalan bersama Yesus, melayani dan hidup untuk dia adalah hal yang

indah. Saya mempertaruhkan seluruh hidup saya demi kepercayaan

saya pada Allah dan KristusNya. Jika apa yang saya yakini ternyata

salah, maka saya sudah mati kelaparan. Ketika saya pergi ke Inggris

untuk belajar melayani Tuhan, saya tidak memiliki uang sama sekali. Di

sana saya juga tidak memperoleh izin kerja. Dengan demikian saya

harus menyerahkan segenap hidup dan pendidikan saya kepada Tuhan.

Jika Allah yang saya sembah bukan Allah yang hidup, saya memang

akan benar-benar mati kelaparan. Akan tetapi Allah sudah

membuktikan diriNya. Inilah yang saya maksudkan dengan mengalami

Allah. Hanya orang yang mempertaruhkan segalanya bagi Dia yang

akan mengalami kuasaNya.

Kita berkata bahwa kita dibenarkan oleh iman, dan itu benar. Anugerah

pembenaran dari Allah diberikan kepada kita secara cuma-cuma.

Namun di dalam menerima anugerah itu - menerima benih itu dalam

hidup saya - saya mempertaruhkan seluruh hidup saya kepada

anugerah dari Allah ini. Jika Allah ternyata bohong, maka besarnya

kerugian saya adalah seluruh hidup saya. Akan tetapi saya sudah

mendapatkan keyakinan akan kebenaran karena saya tahu siapa yang

saya percayai. Itu sebabnya mengapa saya berani mempertaruhkan

hidup saya demi Dia. Dan semakin banyak bidang kehidupan yang saya

serahkan kepadaNya, semakin dekat pula pengenalan saya akan

pribadiNya. Demikianlah siklus ini berjalan. Ketika Anda mulai

mempercayakan hidup Anda kepadaNya, Anda akan melihat kuasaNya

mulai bekerja dalam hidup Anda. Dengan demikian Anda akan semakin

mempercayaiNya. Dan karena Anda semakin mempercayaiNya, maka

Anda akan menyerahkan semakin banyak lagi aspek kehidupan yang

Anda serahkan ke dalam tanganNya.

Page 339: Bmf 23 cahaya injil

331 | C A H A Y A I N J I L

Kita melihat di dalam perumpamaan ini ada yang menghasilkan

tigapuluh, enampuluh dan ada yang seratus kali lipat. Jika mereka

memiliki komitmen yang total, lalu mengapa ada perbedaan hasil?

Setiap orang dapat saja berkomitmen secara total, akan tetapi kualitas

komitmen mereka berbeda. Dalam hal keutuhan mereka berimbang,

akan tetapi dalam hal kualitas ada perbedaan. Mari kita ambil salah

satu ilustrasi yang sudah ada untuk menjelaskan hal ini. Di dalam

kesaksian tentang jembatan gantung. Setiap orang yang menyeberangi

jembatan itu pastilah memiliki komitmen yang total terhadap jembatan

gantung itu, karena jika jembatan itu putus, maka orang yang

menyeberang akan tewas. Akan tetapi kualitas komitmen mereka

sangat berbeda. Si penginjil, dengan keragu-raguannya, melangkah

penuh takut dan gemetar. Sekalipun ia berserah kepada jembatan itu,

adakah kegairahan di dalam hati dia saat menyeberangi jembatan itu?

Adakah sukacita ketika ia menyeberang? Tidak. Yang terlihat malahan

rasa takut dan keragu-raguan. Kualitas komitmennya sangat jauh jika

dibandingkan dengan penduduk setempat yang menyeberang juga.

Mereka melangkah dengan sukacita, tanpa rasa takut, dengan mudah,

mungkin sambil bernyanyi. Seorang anak kecil mungkin akan

berpegangan erat-erat di atap rumah, menangis, penuh ketakutan dan

gemetar ketika harus terjun ke bawah. Ada juga yang segera terjun

tanpa ragu-ragu dan dengan berani. Semua melakukan hal yang sama,

akan tetapi kualitas tindakan mereka berbeda. Sikap mereka berbeda.

Anda dapat menjalani kehidupan Kekristenan dengan komitmen yang

total. Dan saya sudah sering melihat perbedaan kualitas dari orang

yang berkomitmen total. Ada orang yang menyerahkan segalanya bagi

Tuhan sambil terus menerus menggerutu tentang hal itu. Mereka selalu

berkata, "Saya sudah menyerahkan segalanya bagi Tuhan. Lihatlah

beban yang saya tanggung demi Dia." Anda tidak dapat menyangkal

bahwa mereka sudah serahkan segalanya bagi Allah, akan tetapi

bagaimana kualitas kehidupan yang mereka jalani? Mereka penuh

dengan keluhan. Jika cara hidupnya seperti itu, buat apa repot-repot

menyerahkan hidup kepada Dia? Ada lagi yang menjalani komitmennya

dengan sedikit sukacita, dan ada pula yang menjalani itu dengan penuh

sukacita!

Perhatikan sekali lagi ilustrasi jembatan gantung ini. jika Anda

menyeberang dengan gemetaran, apakah hal itu akan mendorong

Page 340: Bmf 23 cahaya injil

332 | C A H A Y A I N J I L

semangat orang lain untuk ikut menyeberang? Mereka akan berkata,

"Saat saya lihat orang ini menyeberang dengan gemetaran, saya jadi

ragu untuk menyeberang." Akan tetapi jika mereka melihat Anda

menyeberang dengan penuh sukacita, mereka akan berkata, "Baiklah,

saya akan menyeberang juga." Bagaimana cara Anda menyeberang

akan sangat berbeda, bergantung pada kualitas komitmen Anda.

Kualitas komitmen Paulus bersinar terang di hadapan kita. Ia

mempertaruhkan segenap hidupnya, dan ia bersukacita dalam

menghadapi penderitaan. Ini akan membuat orang lain berpikir, "Wah,

Paulus memang luar biasa!" Akan tetapi ada juga yang menggerutu

soal pengorbanan, gemetaran di jembatan gantung dan berpikir, "Apa

yang akan terjadi jika ... tapi akhirnya saya jalankan juga, tapi

pengorbanannya besar sekali!" Tidak heran jika orang ini akan

membuat yang lain berpikir, "Jika seperti itu kejadiannya, lebih baik

saya tidak ikut menyeberang." Kualitas kesaksian kita berbeda dan

dengan demikian buah yang dihasilkan berbeda pula. Orang yang

menyeberang dengan penuh kepercayaan akan membawa banyak

orang lain ikut menyeberang dengan penuh kepercayaan juga. Akan

tetapi orang yang menyeberang dengan ragu-ragu akan membuat

orang lain ragu-ragu pula. Itu sebabnya, ketika kita menerapkan

ilustrasi ini ke dalam perumpamaan si penabur pada bagian jumlah

buah yang dihasilkan, kita dapat melihat bahwa benih-benih itu

menghasilkan buah akan tetapi dengan jumlah yang berbeda.

Marilah kita tidak sekadar mempunyai iman yang berkomitmen total

akan tetapi juga dengan kualitas, pengaruh dan kuasa yang membuat

orang lain dapat melihat kemuliaan Tuhan di dalam diri kita. Dan

dengan demikian kita akan menghasilkan buah yang tigapuluh,

enampuluh dan seratus kali lipat!

Page 341: Bmf 23 cahaya injil

333 | C A H A Y A I N J I L

Perumpamaan tentang Pelita

Markus 4:21-25 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Perumpamaan tentang pelita ini - Mar.4:21-25 - disampaikan langsung

sesudah perumpamaan tentang penabur benih. Pertama-tama, mari

kita lihat ayat-ayatnya:

Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan

supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur,

melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu

yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu

yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai

telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang

kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di

samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang

mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak

mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari

padanya."

Saya juga ingin menyajikan ayat-ayat yang sejajar yang ada di Lukas

8:16-18 supaya Firman dari Yesus dapat disampaikan dengan lebih

jelas lagi.

Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan

tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia

menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk

ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.

Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan

dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan

diketahui dan diumumkan.

Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang

mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak

mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada

padanya

Menangkap Visinya

Page 342: Bmf 23 cahaya injil

334 | C A H A Y A I N J I L

Saya memiliki visi tentang gereja yang menjadi terang dunia. Dapatkah

Anda membayangkannya untuk sejenak saja? Cobalah pikirkan

keadaan gereja Anda sebagai terang dunia. Bayangkan gereja

membawa terang kepada dunia yang sedang berjalan di dalam

kegelapan ini. Sebuah gereja yang memancarkan kecantikan, terang,

kehangatan, kekudusan dan hidup Allah. Dapatkah Anda

membayangkan gereja yang berfungsi seperti itu?

Ketika matahari terbenam, keadaan menjadi gelap; Anda tidak akan

dapat melihat warna-warna, sinar, atau apapun. Namun di pagi hari,

khususnya di hari yang cerah, bukalah jendela dan lihatlah. Sinar

matahari membanjiri kamar Anda, dan membawa bersamany -

keceriaan, kehangatan, dan keindahan pagi hari. Jika Anda sedang

memotret, maka Anda akan tahu bahwa ketika sinar matahari tidak

ikut berperan - sekalipun Anda memakai film dengan kualitas yang

bagus - hasilnya akan buram dan kurang warna. Tapi jika sinar

matahari, atau sinar lampu, ikut andil, maka hasilnya akan sangat

meriah dan bersinar dengan keindahan yang menawan. Dapatkah Anda

menggambarkan gereja sebagai terang dunia, yang sedang diselimuti

oleh kegelapan ini?

Saya berangan-angan tentang gereja yang seperti itu, dan saya

berharap agar visi ini dapat segera dijalankan. Jika saja kita mampu

membangun ulang gereja, dan mengembalikannnya ke posisi yang

semula. Sekarang ini tidak ada orang yang memandang gereja dan

melihatnya sebagai terang dunia. Lebih buruk lagi, dunia

meremehkannya. Gereja sudah berhenti menjadi terang dunia yang

mencurahkan kemuliaan Allah. Apa itu terang kalau bukan kemuliaan

Allah? Pada zaman dulu, orang-orang melihat ke arah murid-murid

awal Yesus, yaitu para nelayan kecil, dan berkata, "Orang-orang ini

berjalan bersama Yesus. Mereka memancarkan kemuliaan Allah."

Mereka dapat melihat bahwa para murid itu berjalan bersama Yesus.

Saya bertanya-tanya, jika orang lain melihat ke arah kita, dapatkah

mereka melihat kemuliaan Allah di dalam kita? Jika mereka tidak dapat

melihatnya, lalu kita ini sedang berfungsi sebagai apa?

Yesus berkata kita diselamatkan untuk suatu tujuan. Bukan sekadar

agar kita mendapat satu tempat pasti di surga namun kita membiarkan

dunia dalam keadaan hancur. Kita diselamatkan agar kita dapat

berfungsi sebagai terang bagi dunia ini. Ia ingin mendandani kita

Page 343: Bmf 23 cahaya injil

335 | C A H A Y A I N J I L

dengan kemuliaan Allah. Rasul Pulus berkata, "kenakanlah Kristus."

Apa yang akan terjadi kalau kita mengenakan Kristus? Orang hanya

akan melihat Yesus di dalam diri kita.

Namun siapa sekarang ini yang masih berkhotbah tentang hal itu? Yang

gemar kita bicarakan sekarang ini adalah keselamatan yang gratis,

seperti membagi-bagikan manisan dan permen saja. Tidak peduli

apakah orang lain di dunia ini akan masuk ke neraka, yang penting diri

sendiri diselamatkan. Kita lupa bahwa kita diselamatkan untuk menjadi

terang. Namun saya masih memegang visi tentang gereja sebagai

terang dan bekerja untuk mewujudkannnya, tidak peduli apapun yang

akan terjadi nanti. Saya berdoa agar gereja dibangun ulang sehingga ia

dapat bersinar lagi sebagai terang dunia, dengan kemuliaan dan kasih

Allah terpancar darinya. Dengan begini, mereka yang dingin dan

terjerat kepahitan dan kebencian dapat dihangatkan oleh kasih Allah

yang mengalir melalui kita. Ketika orang mengenal kita, mereka akan

berkata, "Ada sesuatu yang berbeda darimu. Saya tidak tahu apa itu,

namun saya bisa melihatnya seperti kemuliaan Allah hadir melalui

kamu." Jika hal itu terjadi, maka Anda sedang berfungsi sebagaimana

harusnya seorang Kristen.

Diselamatkan untuk Satu Tujuan

Ada satu macam khotbah tentang keselamatan yang sering muncul

belakangan ini. Beberapa pengkhotbah berkata bahwa dalam urusan

keselamatan, yang penting adalah sampai ke surga. Hal yang penting

hanyalah bagaimana menyelamatkan diri Anda sendiri. Seolah-olah si

pengkhotbah itu sedang berkata, "Tidak peduli bagaimana kelakuan

Anda selanjutnya, Anda tetap akan diselamatkan. Tidak peduli apakah

Anda menekuni dosa atau tidak." Jelas sekali, tujuan Allah

menyelamatkan kita adalah supaya kita dapat dikuduskkan (Efesus

1:13-14). Menjadi kudus berarti memancarkan kemuliaan Allah melalui

kita. Karena itu kita disuruh untuk mengenakan Yesus Kristus (Efesus

4:24). Itulah perintah Paulus kepada jemaat di Efesus, ini bukan hanya

sekadar saran atau ide, tapi satu perintah.

Kita diselamatkan agar kita dapat mewujudkan kemuliaan Allah bagi

dunia. Paulus berkata, "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi

sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah

sebagai anak-anak terang" (Efesus 5:8). Itulah Injil yang layak

Page 344: Bmf 23 cahaya injil

336 | C A H A Y A I N J I L

dikhotbahkan. Injil yang dapat mengubah gelap menjadi terang,

mengubah kebencian menjadi kasih, menjamah orang berdosa dan

menguduskannya.

Jenis injil yang dikhotbahkan sekarang ini tidak benar-benar mengubah

kita. Yang berubah hanyalah agama kita karena kehidupan kita masih

tetap saja sekalipun kita sudah mendengar injil dikhotbahkan. Kita

harus bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya ini terang dunia?

Apakah saya bersinar? Jika orang menatap ke arah saya, apakah

mereka melihat terang itu?" Namun, pada kenyataannya, kita sering

kali melihat orang Kristen yang kalah; mereka selalu kalah melawan

kegelapan.

Ambillah sebatang lilin, lilin ulang tahun misalnya. Ia begitu tipis dan

kecil, dan hanya memberikan sinar yang redup. Nyalakanlah lilin kecil

itu di kamar pada waktu malam dan perhatikan apakah kegelapan

dapat menelan cahayanya. Walaupun lilin itu begitu kecil dan kamar

Anda jauh lebih besar, kegelapan tidak akan mampu menelan cahaya

lilin itu. Tidak ada cara bagi kegelapan untuk mengalahkan cahaya

karena terang memang tidak dapat ditelan atau dikalahkan oleh gelap

secara alami. Kegelapan pasti kalah oleh terang. Sekalipun cahaya

yang muncul itu redup dan berasal dari sebatang lilin ulang tahun yang

kecil, ia tetap tidak dapat dikalahkan oleh kegelapan.

Namun, tidak dapat disangkal, orang Kristen justru lebih sering

dikalahkan oleh dunia. Jika seseorang bersikap tidak baik kepada kita,

bagaimana reaksi kita? Wajah kita menjadi merah padam dan semakin

gelap sehingga tak seorangpun berani berbicara dengan kita sampai

dua hari. Namun Paulus berkata, "Janganlah kamu kalah terhadap

kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan" (Roma

12:21). Karena itu, kita tidak boleh membiarkan kegelapan

mengalahkan kita. Jika ada orang yang tidak baik terhadap kita, itulah

saatnya bagi kita untuk memancarkan terang yang lebih besar. Karena

terang akan menjadi semakin nyata saat berada di di tengah

kegelapan.

Beberapa orang Kristen mungkin berkata, "Tidak ada orang di kampus

saya yang Kristen." Apa gunanya mengeluh? Jika tidak ada orang

Kristen di sekitar Anda, maka keberadaan Anda lebih dibutuhkan lagi di

sana. Beberapa orang Kristen berkata, "Aku satu-satunya orang Kristen

Page 345: Bmf 23 cahaya injil

337 | C A H A Y A I N J I L

di kantor ini." Maka seharusnya ia bersyukur kepada Allah! Jika kantor

itu dipenuhi oleh orang Kristen, apakah keberadaannya sangat

dibutuhkan di sana? Jika sebuah ruangan dipenuhi oleh cahaya, masih

perlukah diberi cahaya tambahan? Namun jika suatu ruangan tidak

mendapat cahaya, betapa berharganya sebuah cahaya yang bersinar!

Apa yang terjadi jika orang menertawai kita? Apakah sinar kita akan

memancar? Atau jika ada orang Kristen lain yang menyinggung

perasaan kita, apakah kita akan marah? Sering kita berkata, "Tidak

masalah jika yang berbuat itu bukan orang Kristen, tapi kalau yang

berbuat itu orang Kristen, awas!" Jika itu masalahnya, maka kita sudah

kalah; terang kita dipadamkan. Terang kita tidak akan padam karena

kegelapan, entah kegelapan itu berasal dari orang Kristen atau bukan.

Semua kegelapan itu sama saja. Justru kegelapan malah seharusnya

membuat terang semakin bersinar.

Saya harap kita dapat menangkap visi ini di tengah kegelapan yang

semakin pekat ini. Setiap orang memperkirakan bahwa bencana akan

datang. Bukan orang Kristen, tetapi orang non-Kristen, yang berkata

bahwa perangkat nuklir dan peralatan perang lainnya akan segera

menghancurkan dunia ini. Biarlah mereka berkata seperti itu. Poinnya

adalah bahwa mereka melihat bahwa dunia sedang bergerak ke arah

akhir dari peradaban. Sejarah umat manusia sedang menuju

malapetaka dan inilah saatnya bagi gereja untuk memancarkan sinar.

Dapatkah Anda memahaminya? Anda mungkin berkata, "Percuma saja.

Lihatlah, kita hanya sekumpulan kecil orang di tengah dunia yang

begitu besar ini. Persoalannya terlalu besar bagi kita." Memang benar

bahwa orang Kristen hanyalah sekumpulan kecil orang di tengah dunia

yang sangat besar ini. Namun apakah hal itu menjadi penyebab tidak

bersinarnya orang Krisen?

Kuasa Terang

Perang Jepang-Tiongkok terjadi ketika saya masih kecil. Walaupun

masih kecil saat itu, saya masih dapat mengingat banyak hal yang

terjadi di masa itu. Di Shanghai, kami menjadi sasaran penboman

besar-besaran - mulanya oleh armada Jepang, belakangan oleh armada

Amerika. Itulah nasib penduduk sipil yang terjerat di tengah-tengah

peperangan. Jika pemboman terjadi, biasanya kami tidak mendapat

aliran listrik. Semua cahaya di kota padam. Pusat tenaga listrik

Page 346: Bmf 23 cahaya injil

338 | C A H A Y A I N J I L

dimatikan dan kota berada dalam kegelapan total. Jadi ketika pesawat

pembom datang, mereka mengalami kesulitan dalam mencari sasaran.

Ketika melihat ke bawah, yang ada hanyalah kegelapan, hal ini

membuat mereka menjadi sulit untuk memutuskan di mana akan

menjatuhkan bomnya. Mereka tidak dapat memastikan sasaran.

Pada saat itu, jika ada orang yang menyulut rokok akan ditembak.

Anda mungkin berkata, "Ini keterlaluan." Namun memang demikian.

Walaupun cahaya sebatang rokok sangat kecil, seorang awak pesawat

pembom yang berada ratusan meter di atas sana masih tetap dapat

melihat kedipan cahaya itu di tengah kegelapan. Kegelapan membuat

satu cahaya kecil saja akan terlihat sangat menyolok. Jika Anda

menyalakan sebatang lilin - itu cukup untuk mengundang kedatangan

pesawat pembom.

Jumlah orang Kristen sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk dunia. Namun apakah hal itu menjadi masalah? Kita hadir

untuk memancarkan sinar dan kita harus melakukannya dengan baik.

Saya merasa sangat tertantang dengan penilaian bahwa kita dianggap

sangat sedikit dan lemah. Cahaya kita mungkin sekecil cahaya

sebatang lilin ulang tahun namun kita tetap harus tampil dan

memancarkan terang. Inilah poin dari kutipan yang sedang kita bahas

sekarang.

Bagaimana kita menjalankan fungsi sebagai terang? Bagaimana kita

dapat menjadi terang dan dapat berfungsi dengan baik? Bagaimana

supaya terang kita dapat menguat? Perumpamaan ini akan menjawab

semua itu dan pembahasannya akan dibagi ke dalam tiga poin.

Pertama, pelita itu dinyalakan. Ini adalah suatu pernyataan yang

berbicara tentang fakta. Tidak peduli apakah sinarnya kecil dan redup,

pelita itu telah dinyalakan. Xin xing zhi huo ke yi liao yuan, begitulah

kami biasa menyatakannya dalam bahasa China. Artinya, cukup satu

percikan api dapat membakar seluruh padang. Kedua, jika pelita itu

sudah dinyalakan, apinya tidak boleh dipadamkan. Di sini kita akan

memeriksa, mengapa cahayanya tidak memancar? Mengapa gereja

tidak bersinar? Apa penyebabnya? Ketiga, semakin kita memancarkan

sinar, semakin terang jadinya; jika kita tidak mau bersinar, maka kita

justru akan kehilangan terang yang ada pada kita.

Pelita itu sudah dinyalakan

Page 347: Bmf 23 cahaya injil

339 | C A H A Y A I N J I L

Poin penting pertama adalah terang sudah dinyalakan di dunia ini. "Aku

datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah aku harapkan,

api itu telah menyala" (Lukas 12:49). Pelita sudah dinyalakan.

Sekalipun mengalami saat-saat yang sangat redup, ia masih menyala

di sepanjang sejarah. Tidak peduli berapa banyak upaya sudah

dilakukan anak-anak kegelapan untuk memadamkannya dan berapa

banyak kegagalan yang terjadi di antara anak-anak terang itu sendiri,

pelita itu masih menyala. Dan kita perlu bersyukur kepada Allah akan

hal itu. Bangkitkanlah semangat karena pelita itu masih menyala, dan

akan terus menyala. Karena Yesus telah berjanji bahwa segala kuasa

dari neraka dan kegelapan tidak akan dapat memadamkan terang itu.

Terang itu, di dalam konteks perumpamaan ini, mengacu pada Firman

Allah. Namun di Matius 5, terang itu juga mengacu kepada jemaat

Allah. Kedua ayat yang sama ini dipakai dalam berbagai konteks.

Bagaimana memahaminya? Jawabannya terletak pada fakta bahwa

berbagai macam konteks tersebut saling berkaitan satu dengan

lainnya.

Urutan pemikirannya sangatlah jelas dan sederhana. Pertama, Firman

Allah adalah pelita bagi kita. "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan

terang bagi jalanku" (Mzm.119:105). Firman Allah adalah api yang

akan memancarkan sinarnya di dalam hati kita. Rasul Petrus berkata

bahwa kita dilahirkan kembali oleh Firman Allah (1 Petrus 1:23).

Firman Allahlah yang memantik cahaya kehidupan di dalam diri kita.

Dengan cara itulah kita - sebagai orang Kristen yang membentuk

Jemaat Allah - menjadi terang. Dengan kata lain, gereja adalah terang

bagi dunia.

Firman Allah bukan sekadar apa yang tertulis saja. Firman itu datang

ke dalam kehidupan kita melalui kehidupan dan pengajaran Yesus.

Sekarang ini, ada begitu banyak pengajar yang terampil berbicara.

Namun jika kita uji kehidupannya, kita akan mendapati bahwa mereka

tidak hidup sesuai dengan perkataannya. Sangat sering terjadi, mulut

dan kehidupan kita saling bertentangan antara satu dengan yang lain.

Karena itulah kita akan dipandang sebagai orang munafik karena

ketidak-cocokan ini. Sangat mudah merangkai kata-kata akan tetapi

ketika orang menguji langsung pada kehidupan kita, akankah mereka

mendapatkan cahaya di sana? Yesus bukan jenis yang seperti ini.

Bukan hanya kata-katanya saja yang merupakan Firman Allah;

Page 348: Bmf 23 cahaya injil

340 | C A H A Y A I N J I L

kehidupannyapun demikian. Kehidupan Yesuslah yang menerangi

pengajarannya. "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia

tidak akan berjalan dalam kegelapan" (Yoh. 8:12). Firman Allah adalah

terang, baik sebagai Firman yang hidup di dalam Yesus maupun

sebagai Firman yang tertulis di dalam Alkitab. Itu sebabnya mengapa

rasul Paulus berkata, "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan

segala kekayaannya di antara kamu" (Kolose 3:16). Firman Allah

adalah terang, baik yang ada di dalam Yesus ataupun Firman yang

tertulis.

Hati adalah terang bagi kehidupan kita. Saya menyatakan ini di dalam

kaitannya dengan pengajaran Yesus di Lukas 11:34-36: Matamu adalah

pelita tubuhmu. Hati adalah mata bagi hidup seseorang, sama seperti

mata jasmani yang menjadi terang bagi tubuh jasmani. Sebagai

contoh, jika Anda buta, maka Anda berada di dalam kegelapan dan

tidak dapat melihat arah jalan. Mata Anda adalah pelita bagi tubuh

Anda dan mata Anda akan membantu Anda untuk dapat melihat ke

mana arah jalan Anda. Mata memasukkan cahaya sehingga Anda dapat

melihat dan tidak sampai terjerumus ke dalam lubang atau menabrak

tembok. Dengan cara yang sama, hati Anda menjadi terang bagi jiwa

Anda, menjadi pelita bagi hidup Anda. Dan Firman Allah adalah pelita

bagi hati Anda. Pelita itu menjangkau Anda melalui hati Anda.

Dalam menyimpulkan apa yang sudah dibicarakan, kita dapat

menjabarkan langkah demi langkah dari pernyataan itu. Pertama,

Firman Allah datang - pelita itu dinyalakan sejak kedatangan Yesus ke

dunia. Lalu terangnya sampai kepada kita melalui hati kita, dan sebagai

akibat dari masuknya terang itu, maka kita juga menjadi terang.

Tahap-tahap ini dinyatakan kepada kita di dalam Firman Allah. Dulu

kita adalah kegelapan tetapi sekarang kita adalah terang di dalam

Tuhan (Efesus 5:8)

Terang ini harus Bersinar

Kedua, ketika Allah menyalakan pelita, Ia tidak ingin pelita itu

disembunyikan. Ketika Allah memberi terang di dalam hidup kita,

terang itu bukan untuk ditutupi. Bagaimana terang itu dapat ditutupi,

jika memang terjadi? Bukan Allah yang menutupi kita, tetapi kitalah

yang menutupi diri sendiri.

Page 349: Bmf 23 cahaya injil

341 | C A H A Y A I N J I L

Ada beberapa hal yang menghalangi fungsi kita dalam memancarkan

terang. Rasul Lukas menyebutkan tempayan: jika Anda menyalakan

pelita, Anda tidak akan menutupinya dengan tempayan. Rasul Markus

menyebut tentang gantang: jika Anda menyalakan pelita, Anda tidak

akan menutupinya dengan gantang. Markus dan Lukas menyebutkan

tempat tidur juga: jika Anda menyalakan pelita, maka Anda tidak akan

meletakkannya di bawah tempat tidur. Mereka sedang berusaha

mengatakan kepada kita bahwa kita tidak boleh membiarkan dunia

mengambil kedudukan di atas kita. Jika kita mengizinkan hal itu

terjadi, maka terang kita tidak akan bersinar. Perhatikan bahwa benda-

benda tersebut secara harfiah berada di atas pelita - tempayan,

gantang dan tempat tidur itu. Apakah kita membiarkan dunia berada di

atas kita?

Bagaimana orang memakai gantang? Pada zaman itu gantang dipakai

untuk mengangkut gandum. Gantang dipakai untuk menakar gandum,

jagung dan biji-bijian lainnya. Jika kita membiarkan perhatian kita

tersita oleh urusan perut, perkara mencari makanan, maka itu berarti

bahwa kita sedang membiarkan terang dipadamkan. Tidak heran jika

gereja sekarang ini tidak bersinar. Karena orang-orang yang

mengisinya sangat tersita perhatian oleh dunia. Mereka berusaha untuk

meraih isi dunia. Dunia sudah benar-benar merasuk ke gereja. Anda

yang rajin ke gereja akan segera melihat betapa duniawinya gereja.

Saat orang-orang Kristen berkumpul, yang sering mereka bicarakan

adalah tentang kesuksesan bisnis dan perkara uang. Sangat mudah

untuk melihat perkara apa yang menguasai pikiran mereka. Dunia

sudah berada di atas mereka; gantang sudah menutupi pelita. Bukan

ini tujuan gereja dibentuk. Karena Allah berkata, "Aku menyalakan

pelita bukan untuk menutupinya dengan gantang."

Benda kedua yang menutupi pelita, seperti yang kita lihat di Lukas

8:16, adalah tempayan. Tempayan adalah wadah yang dipakai untuk

menampung air sedangkan gantang untuk menampung bahan yang

kering. Makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar bagi hidup dan

kita cenderung untuk menghabiskan waktu hanya untuk kedua urusan

tersebut. Karena itulah Yesus berkata kepada kita, "Jangan kuatir akan

kebutuhan jasmanimu - akan apa yang kau makan, minum dan

pakaianmu. Dan jangan kuatir juga akan pekerjaan dan pendidikanmu.

Apakah hal itu semua begitu penting bagimu? Kamu akan membuat

Page 350: Bmf 23 cahaya injil

342 | C A H A Y A I N J I L

pelitamu padam jika membiarkan dunia mengambil kedudukan di

atasmu" (lihat Matius 6:25-34).

Dan apa arti tempat tidur? Di dalam Alkitab, tempat tidur

melambangkan pernikahan. Sangat sering pernikahan menguasai hati

seseorang dan menutupi pelita. Saat seseorang menikah, ia mulai

dikurung oleh perkara rumah tangga - urusan istri dan anak - berikut

urusan pengeluaran untuk rumah, mobil, dan sebagainya. Jika

seseorang membujang, kehidupannya lebih sederhana. Ia dapat makan

seadanya dan mungkin cukup sekali makan sehari. Ketika ia menikah,

maka ia harus memikirkan urusan istri dan anak-anak. Ia harus

bersiap-siap menyambut kunjungan dari mertua. Ia harus berusaha

untuk memberi kesan yang baik di hadapan mertuanya. Sebagai

contoh, sangat mudah baginya untuk terjebak dalam pikiran yang tidak

sehat seperti, "Saya harap mereka akan menyukai rumah saya. Dan

juga mobil saya. Itulah barang-barang yang mencerminkan keberadaan

saya dan saya harap mereka akan menilai saya sangat baik.

Bagaimanapun juga, Allah memberikan berkatNya kepada orang-orang

Kristen dan mereka tahu bahwa saya ini orang Kristen..." Begitulah,

jika kita membiarkan pikiran-pikiran tersebut menjerat kita, maka itu

berarti bahwa kita sedang meletakkan tempat tidur di atas kita.

Ada lagi cara lain yang membuat tempat tidur mengambil kedudukan di

atas kita. Kedua orang yang menjalani pernikahan akan mendapati

bahwa perbedaan kepribadian bisa menimbulkan konflik yang

menghancurkan mereka. Bagaimanapun juga, sisi tajam dari karakter

pasangan mereka dapat menimbulkan kepedihan yang mendalam dan

pertengkaran, dan mereka mungkin akan segera saling

menghancurkan. Dan sebelum mereka menyadari akan hal itu, tempat

tidur sudah mengambil posisi di atas mereka. Jika pernikahan

melahirkan banyak persoalan, itu berarti pelita sudah diletakkan di

bawah tempat tidur. Pernahkah Anda mendengar tentang orang yang

meletakkan lilin di kolong tempat tidur? Hal itu terjadi di dalam

beberapa kasus pernikahan.

Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah

tempat tidur, gantang atau tempayan. Pelita biasanya ditaruh di atas

kaki dian supaya setiap orang yang masuk ke dalam rumah dapat

melihat terangnya. Walaupun Allah sudah menyalakan pelita bagi

dunia, terangnya tidak bersinar karena gereja telah membiarkan dunia

Page 351: Bmf 23 cahaya injil

343 | C A H A Y A I N J I L

mengambil kedudukan di atasnya. Dan akibatnya, dunia mendominasi

Gereja.

Saya sudah berkunjung ke banyak gereja dan mendapati bahwa dunia

sudah menguasai kebanyakan dari mereka. Siapa yang menjadi tua-tua

di dalam gereja? Mereka adalah para pengusaha, manajer dan direktur

perusahaan. Siapa yang menjadi anggota majelis di gereja? Mereka

adalah orang-orang kaya dari kalangan jemaat. Mereka datang kepada

pendeta dan berkata, "Kami tidak suka dengan khotbah Anda. Jika

Anda tidak melembutkannya, maka Anda harus keluar. Jika Anda

melakukan apa yang kami sarankan, maka gaji Anda kami naikkan.

Mau ikut saran kami?"

Saya kenal seseorang yang menolak untuk menjadi pendeta di sebuah

gereja di Hong Kong. Waktu saya tanyakan padanya, ia berkata,

"Karena saya tidak mau orang-orang bisnis menentukan bagaimana

saya harus mengabarkan Injil. Saya mengabarkan Injil sebagaimana

yang Allah kehendaki. Saya tidak akan membiarkan dunia mengatur

saya tentang cara mengabarkan Injil." Orang-orang seperti dia sangat

langka dan mereka biasanya dilempar keluar dari gereja. Tampaknya

setiap orang yang ingin menjadi pendeta yang baik, harus belajar

untuk bisa mengakrabi orang-orang penting di gereja. Ia harus tahu

bagaimana cara menjilat yang benar. Dunia akan segera menduduki

tempat di atas gereja karena pendeta-pendeta seperti itu cenderung

membawa masuk keduniawian dengan menunjuk orang-orang penting

dunia sebagai tua-tua gereja dan anggota majelis.

Sekarang ini, jika Anda hanya seorang pembuat sepatu atau penjaga

toko, jangan terlalu berharap untuk bisa menjadi tua-tua gereja karena

Anda mungkin tidak memenuhi syarat. Anda harus menjadi orang

besar di dunia untuk bisa memenuhi syarat. Peluang Anda untuk

menjadi tua-tua akan lebih baik jika Anda adalah seorang dokter,

insinyur atau pengacara, sebagai contoh. Peluangnya juga membaik

jika Anda sudah lama menjadi anggota gereja tersebut, dan jika Anda

memasukkan cukup uang ke dalam kotak persembahan. Jika Anda

tidak memenuhi salah satu dari hal-hal tersebut, peluang Anda untuk

menjadi anggota majelis atau tua-tua gereja akan mengecil. Mereka

yang sedang dan pernah aktif di gereja akan tahu bahwa apa yang

saya sampaikan ini benar. Beberapa dari antara kita bahkan pernah

duduk dalam posisi itu di gereja. Dan kami bersyukur kepada Allah

Page 352: Bmf 23 cahaya injil

344 | C A H A Y A I N J I L

bahwa beberapa gereja tidak mengalami hal ini. Mereka adalah gereja-

gereja yang belum didominasi oleh dunia. Namun, berapa banyak

gereja semacam itu yang masih kita miliki sekarang?

Cara kita menanggapi Firman Allah akan membuat perbedaan besar

pada kehidupan tiap-tiap orang dari kita. Yesus berkata, "Sebab tidak

ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak

ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.

Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang

mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak

mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada

padanya" (Lukas 8:17-18). Ini adalah kata-kata penghakiman karena

Allah akan menghakimi kita jika kita membiarkan terang di dalam diri

kita ditutupi.

Pada hari penghakiman, segalanya akan diungkapkan, termasuk segala

kegagalan dan kesalahan. Tidak ada perkara tersembunyi yang tidak

akan diterangi. Jika gereja tidak menyingkapkan dosa pada dunia,

maka Allahlah yang akan melakukannya. Seperti yang disampaikan

oleh rasul Petrus, "Penghakiman itu akan dimulai dari dalam gereja"

(lihat 1 Petrus 4:17). Karena Allah adalah Allah yang adil, maka Ia

akan menghakimi gereja. Jika gereja tidak bersinar dan

menyingkapkan kegelapan, maka Allah akan menghakimi gereja. Sama

seperti caraNya dalam menangani orang Israel, maka Ia juga akan

menangani kita seperti itu.

Prinsip apa yang perlu dipegang? Yesus berkata bahwa kita harus

memperhatikan cara kita mendengar, karena Firman Allah dapat

datang kepada kita dalam bentuk kasih karunia dan keselamatan atau

dalam bentuk penghakiman dan kutukan (Lukas 8:18). Kitalah yang

akan menentukan dalam bentuk apakah FirmanNya datang kepada

kita. Bagi mereka yang memiliki, akan diberikan lebih; bagi mereka

yang tidak memiliki, bahkan apa yang anggap ada padanya akan

diambil. Tanggungjawabnya diletakkan di pundak kita.

Ayat ini - Lukas 8:18 - sedemikian pentingnya sehingga Yesus

memberikan dua perumpamaan untuk menggambarkan pokok ini.

Perumpamaan tentang talenta disimpulkan dengan kata-kata yang

sama dengan yang tertulis di Lukas 8:18 ini. Matius 25:29 berkata,

"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi,

Page 353: Bmf 23 cahaya injil

345 | C A H A Y A I N J I L

sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai,

apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." Sang

majikan membagikan beberapa talenta uang sebelum ia berangkat.

Pada saat ia kembali, ia menanyakan pertanggungjawaban dari para

hambanya akan uang tersebut. Yang pertama berhasil

melipatgandakan uang yang dipercayakan dalam jumlah besar; yang

kedua juga berhasil melakukannya, walaupun lebih sedikit, sesuai

dengan jumlah yang dipercayakan padanya. Akan tetapi yang satu lagi

tidak menghasilkan apa-apa dengan satu talenta yang diberikan

padanya. Akibatnya, bahkan satu talenta yang ada padanya itu diambil

darinya. Hal ini juga terjadi di dalam perumpamaan tentang uang mina

(Lukas 19:26). Itu sebabnya kita tidak dapat berkata bahwa kita

dibiarkan dalam ketidaktahuan akan kehendak Yesus karena ia sudah

memakai kata-kata yang sangat jelas akan hal itu. Jika kita harus

menyatakan apa yang dia ucapkan dalam kalimat lain, maka

kalimatnya akan berbunyi seperti ini, "Aku sudah memberimu uang

sejumlah sekian talenta atau sekian mina ini sebagai kasih karunia

yang gratis; itu bukan hasil perjuanganmu. Akan tetapi, walaupun itu

adalah kasih karunia yang gratis, bukan berarti engkau bebas untuk

berbuat apa saja dengannya."

Karena kita telah diberikan hidup yang kekal, jangan menganggap

bahwa kita boleh terus berbuat sesuka hati. Kita akan

mempertanggungjawabkan talenta atau mina yang kita terima. Ketika

ia memberi kita terang, Ia ingin melihat apa yang akan kita lakukan

dengan terang itu. Kita dapat melipatgandakan talenta yang sudah kita

terima, atau tidak melipatgandakannya, dan ini adalah poin dari

perumpamaan itu. Jika kita mengambil pilihan yang kedua, kita akan

kehilangan sampai kepada apa yang pernah kita terima. Apa yang

terjadi dengan hamba yang disita uangnya? Ia dicampakkan ke dalam

kegelapan di luar, dan binasa, sekalipun ia adalah hamba Allah.

Pengajaran ini berasal dari Alkitab, bukan dari saya.

Menjadi Pengurus Kasih Karunia Allah

Hubungan antara kasih karunia dari Allah dengan tanggungjawab di

pihak kita adalah hal yang harus kita pahami dengan jelas karena

begitu meluasnya kesalahpahaman dan pengabaian akan hal ini.

Pandangan yang beredar sekarang ini adalah kita tidak perlu berbuat

apa-apa setelah menerima kasih karunia yang telah dianugerahkan

Page 354: Bmf 23 cahaya injil

346 | C A H A Y A I N J I L

kepada kita. Hubungan di antara tanggungjawab di pihak kita dalam

menerima kasih kasih karunia dari Allah sudah begitu jelas ditegaskan

pada kita, dan akan merupakan suatu kebutaan yang disengajakan jika

kita mengabaikannya. Sebagai contoh, rasul Paulus berkata kepada

Timotius, seorang hamba Allah, "Karena itulah kuperingatkan engkau

untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh

penumpangan tanganku atasmu" (2 Timotius 1:6). Alkitab berbahasa

Inggris versi Revised Standard Version menyebutkan, "Rekindle the gift

of God that is within you... (Kobarkan lagi karunia Allah yang ada

padamu...)". Allah telah memberi karunia kepada Timotius, akan tetapi

tampaknya ia membiarkan karunia itu menganggur, sehingga Paulus

menyuruhnya untuk mengobarkan lagi (=rekindle) karunia itu. Karunia

dari Allah tidak secara otomatis bekerja; kita harus memakainya. Allah

mungkin telah memberikan Anda karunia tetapi jika Anda tidak

memakainya, maka Anda akan kehilangan karunia itu.

Hal yang sama berlaku juga pada keselamatan. Itu adalah karunia dari

Allah, akan tetapi Paulus berkata bahwa kita

harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (lihat

Filipi 2:12). Jika tidak ada bahaya kehilangan, lalu mengapa kita harus

takut dan gentar? Sekalipun keselamatan adalah karunia dari Allah,

kita harus mengerjakannya. Gereja-gereja sekarang ini seringkali tidak

menyampaikan pesan keselamatan seutuhnya; mereka cenderung

memberi kita separuh saja dari pesan tersebut.

Pesan keselamatan tidak dapat disampaikan dengan lebih tegas

ketimbang apa yang disampaikan oleh rasul Petrus kepada kita: Orang

Kristen harus menjadi pengurus yang baik dari kasih karunia Allah (1

Petrus 4:10). Kasih karunia adalah hadiah gratis kepada kita, akan

tetapi kita tetap harus menjadi pengurus yang baik dari kasih karunia

itu. Seorang pengurus adalah orang yang mengelola sesuatu. Kasih

karunia diberikan bukan untuk kita masukkan ke dalam kantong dan

berkata, "Nah, urusannya selesai sudah." Kasih karunia diberikan

kepada kita supaya kita dapat berbuat sesuatu dengannya. Ada dua

perumpamaan yang mengingatkan kita pada akibat yang harus

dihadapi jika kita tidak melakukan apa-apa dengan kasih karunia itu, -

perumpamaan tentang talenta (Matius 25) dan perumpamaan tentang

uang mina (Lukas 19). Kedua perumpamaan itu mengingatkan kita

bahwa jika kita tidak memanfaatkan kasih karunia yang diberikan

kepada kita secara cuma-cuma itu, maka ia akan diambil dari kita.

Page 355: Bmf 23 cahaya injil

347 | C A H A Y A I N J I L

Bukankah di dalam kehidupan jasmanipun hal ini berlaku juga? Apakah

hidup yang kita miliki ini adalah hasil dari permintaan kita? Apakah kita

meminta untuk dilahirkan? Tidak. Kehidupan yang kita jalani sekarang

ini - kemampuan untuk bekerja atau belajar, kemampuan untuk

menikmati sinar matahari, menikmati makanan dan persahabatan -

apakah itu semua hasil usaha kita? Tidak. Kehidupan yang kita miliki

sekarang ini adalah karunia. Akan tetapi, apakah itu berarti bahwa

karena saya menerima karunia hidup ini maka segalanya akan baik-

baik saja? Saya harus berbuat sesuatu dengan hidup saya. Itu

sebabnya mengapa kita belajar di universitas, supaya memperoleh

pendidikan yang lebih baik. Itu sebabnya mengapa kita berolah raga

demi mempertahankan kesehatan, dan mengikuti kursus untuk

meningkatkan keterampilan, dan belajar menyembah Tuhan untuk

meningkatkan kualitas kehidupan rohani kita. Jika kita tidak memupuk

hidup ini, kita akan mengalami kemunduran secara fisik, mental dan

rohani. Kehidupan hanya mengenal bertumbuh atau mati. Terserah

pada kita untuk menjadi pengurus yang baik dari karunia itu. (Kata

'pengurus' sebenarnya adalah kata yang digunakan di dalam

perumpamaan tentang talenta dan uang mina.) Kehidupan mengalami

kemerosotan atau pertumbuhan dari satu tingkat kekuatan menuju

tingkat kekuatan yang lain.

Hal yang sama berlaku ketika Allah memberikan hidupNya - hidup yang

kekal. Sama seperti kehidupan jasmani yang berasal dari Allah,

kehidupan rohani pun demikian. Allahlah yang menghembuskan nafas

kehidupan ke hidung manusia (lihat kitab Kejadian). Kehidupan

jasmani kita adalah karunia dari Allah, dan kita adalah pengurusnya.

Kita memiliki kehidupan rohani yang merupakan karunia dari Allah

juga. Kehidupan rohani kita tidak bertumbuh secara otomatis, ia akan

merosot jika tidak dipelihara. Itu sebabnya Paulus berkata bahwa kita

harus berjuang mengejar kekudusan (Ibrani 12:14).

Paulus menggunakan gambaran tentang pemeliharaan tanaman dalam

menjelaskan kehidupan rohani kita. Ia berbicara tentang dirinya yang

menanam dan Apolos yang menyiram. Allah yang memberi

pertumbuhan. Tidak ada yang dapat ditumbuhkan jika tidak ada benih

yang ditabur dan tidak ada penyiraman. Tanpa keduanya, maka tidak

ada tanaman untuk ditumbuhkan oleh Allah.

Page 356: Bmf 23 cahaya injil

348 | C A H A Y A I N J I L

Serupa dengan itu, kita bertanggungjawab atas kehidupan rohani kita,

yaitu hidup kekal yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Apapun

yang kita perbuat dengannya, kita harus

mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah nanti. Karena Allah

yang memberikan, maka Ia juga dapat mengambilnya kembali. Apa

yang diberikanNya, dapat diambilNya kembali, seperti yang kita lihat

dalam kasus Ayub (lihat Ayub 1:21). Lalu apa yang membuat kita

berpikir bahwa Ia tidak akan mengambil kembali apa yang telah

diberikanNya jika kita memang terbukti tidak setia? Ini adalah logika

aneh yang sangat diyakini oleh beberapa orang - bahwa Allah tidak

dapat mengambil kembali apa yang sudah diberikannya. Tuhan yang

memberi, Tuhan pula yang mengambil. Lihatlah perumpamaan-

perumpamaan tentang uang mina dan talenta. Para pengurus, dan di

dalam perumpamaan itu kehilangan talenta dan mina yang telah

diberikan ketika mereka tidak setia. Jadi, kita harus berhati-hati dalam

menjalani hidup ini. Kita sudah diingatkan untuk memperhatikan cara

kita mendengar (Markus 4:21), dan untuk berwaspada dan berdoa agar

kita tidak jatuh dalam pencobaan (Lukas 21:36).

Jika saya memiliki kesehatan yang bagus, apa yang perlu saya

lakukan? Saya harus berolah raga lebih lagi supaya saya dapat

meningkatkan kesehatan saya. Semakin saya berolah raga, semakin

baik kesehatan saya. Jika saya memiliki kekuatan dan saya

memanfaatkannya, maka saya akan menjadi lebih kuat lagi. Jika saya

memiliki sedikit kekuatan, dan saya mampu untuk mengangkat 1kg

beban. Sesudah beberapa waktu, saya akan mendapati bahwa saya

dapat mengangkat beban 10kg, dan selanjutnya saya terus melatih diri

dengan yang 10 kg ini. Anda lihat, apa yang terjadi? Dalam beberapa

waktu, kemampuan saya mungkin mencapai beban 100kg. jika Anda

terus berlatih, maka kemampuan itu akan terus meningkat, 200

bahkan 300kg. akan tetapi, dapatkah Anda langsung mengangkat

beban yang 300kg tanpa latihan? Tidak, membuatnya sedikit terangkat

saja Anda tidak akan mampu. Akan tetapi Anda dapat memulai dari

yang 1kg, meningkat kepada yang 10kg. Selanjutnya, Anda dapat terus

menaikkan beban angkatan Anda. Dan pada suatu saat, Anda dapat

berkata, "Oh, 300kg? Bisa saja." Prinsip yang sama berlaku juga di

dalam memanfaatkan karunia rohani yang diberikan oleh Tuhan kepada

kita.

Page 357: Bmf 23 cahaya injil

349 | C A H A Y A I N J I L

Bukankah hal ini juga merupakan suatu kebenaran dalam perkara

dunia? Cobalah memecahkan suatu soal matematika. Pada awalnya

Anda harus berpikir keras. Perhatikan bagaimana seorang anak kecil

mengalami kesulitan menambahkan angka tiga dengan lima. Anda

harus duduk menunggu dia menghitung jarinya. "Satu, dua, tiga,

empat,...sembilan!" katanya. Anda menyahut, "Bukan sembilan. Coba

dihitung lagi." Akan tetapi anak ini, yang menjumlahkan angka tiga

dengan lima saja sudah kesulitan, dapat menjadi seorang jenius

matematika di kemudian hari. Di masa depannya, ia mungkin dapat

memecahkan perhitungan yang sangat rumit. Bagaimana itu bisa

terjadi? Jika Anda terus melakukan sesuatu, maka Anda akan menjadi

mahir akan hal tersebut. Sangat sederhana.

Ini adalah prinsip yang berlaku di dalam setiap aspek kehidupan kita.

Sebagai contoh, Anda mungkin pernah mendengar seorang pengusaha

berkata, "Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin."

Seseorang dengan simpanan $100.000 di bank akan mendapatkan

bunga $9.000 setiap tahunnya. Bagi orang yang tidak punya uang,

jumlah sebesar $9.000 harus diraih dengan penuh perjuangan. Akan

tetapi bagi orang kaya, ia cukup menjentikkan jarinya dan ia sudah

mendapatkan bunga $9.000. Karena kepada yang memiliki akan diberi

lebih lagi. Hal yang sama juga berlaku bagi orang yang memiliki

simpanan sejuta dolar di bank. Jika suku bunga yang berlaku adalah

9%, maka orang itu akan mendapatkan $90.000 setahun tanpa

melakukan apa pun.

Beberapa orang yang tidak punya cukup uang mengandalkan hidupnya

pada hutang. Bagi mereka, akhir bulan adalah saat yang penuh dengan

urusan tagihan. Mereka merasa mampu untuk membeli segalanya

dengan mengandalkan kartu kredit. Namun mereka tidak menyadari

bahwa kartu kredit bekerja di atas suatu prinsip yang berbahaya yaitu

jika mereka tidak mampu untuk membayar belanja mereka, maka

mereka dapat kehilangan segala yang mereka miliki.

Saat kita mengisi permohonan kartu kredit di bank, manajer bank itu

menanyakan berbagai hal kepada kita seperti, "Apakah Anda memiliki

rumah? Berapa nilainya? Berapa cicilan lagi yang harus Anda bayar

untuk rumah itu? Apakah Anda punya mobil? Berapa nilainya?" Kita

akan bertanya-tanya, "Buat apa dia menanyakan semua ini? Saya kan

hanya meminta kartu kredit saja." Ini karena jika kita tidak mampu

Page 358: Bmf 23 cahaya injil

350 | C A H A Y A I N J I L

membayar tagihan maka bank akan mengambil segala yang kita

punyai, termasuk rumah, mobil dan yang lainnya.

Ketika Allah memberikan hidup yang kekal bagi kita, Ia ingin agar kita

bersinar di dunia ini. Jika kita tidak memanfaatkan terang yang kita

terima - dengan menaruhnya di bawah gantang atau membiarkan

dunia berada di atas kita - maka kita akan kehilangan terang itu. Tuhan

akan berkata, "Aku memberimu terang bukan untuk ditaruh di bawah

gantang. Aku juga tidak ingin terang itu kau taruh di bawah tempat

tidur. Karena engkau tidak memakai pelita itu, maka Aku akan

mengambilnya." Tidakkah kita melihat kata-kata yang sama di dalam

Wahyu? Di sini Ia memperingatkan jemaat di Efesus, "Aku akan

mengambil kaki dianmu dari tempatnya..." (lihat Wahyu 2:5). Saya

prihatin pada mereka yang diberitahu bahwa mereka akan tetap

berangkat ke surga, tidak peduli seperti apa kehidupan yang mereka

jalani, karena mereka sudah diselamatkan. Allah tidak pernah berkata

seperti itu.

Keindahan perumpamaan ini terletak pada fakta bahwa semakin Anda

bersinar, semakin terang Anda jadinya. Markus 4:25 menjelaskan

tentang ayat sebelumnya (Markus 4:24). Itu sebabnya disebutkan,

"Karena siapa yang mempunyai..." Untuk memperingatkan kita bahwa

ini adalah konsep dinamis: semakin banyak Anda memberi, semakin

banyak Anda menerima; jika Anda tidak memberi, maka Anda justru

akan kehilangan apa yang Anda miliki.

Pernahkah Anda memperhatikan sifat cahaya? Ia memancar ke segala

arah. Selain itu, ia selalu memberi; cahaya selalu memancar dan tidak

pernah menarik. Kita mungkin berkata, "Kalau saya memberi terus,

saya bisa bangkrut." Ini adalah hal yang tidak perlu kita kuatirkan.

Prinsip yang berlaku bagi terang adalah semakin banyak memberi,

semakin banyak menerima. Hal ini adalah prinsip yang berlaku dalam

kehidupan rohani. Allah tidak akan pernah kehabisan dalam

menyediakan apa yang akan kita beri. Apakah yang akan diberi itu

berupa uang, waktu, tenaga atau nyawa kita, ukuran yang kita

terapkan akan dikenakan pada kita. Sejalan dengan pemanfaatan hidup

baru yang telah diberikan oleh Allah, pastikan bahwa pemanfaatannya

berada pada tingkat maksimal, sekalipun terang yang diberikan kepada

kita mungkin sangat kecil. Jika kita memakainya pada tingkat

Page 359: Bmf 23 cahaya injil

351 | C A H A Y A I N J I L

maksimum, maka kita akan melihat bahwa terang itu akan semakin

cerah dan kuat.

Setiap orang Kristen adalah obor. Allah telah memberi kita cahaya

kehidupan. Yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa kita

memang bersinar. Karena semakin kita bersinar, di kampus, rumah

atau tempat kerja, semakin cerah terang yang kita pancarkan. Mungkin

kita masih berupa cahaya yang redup pada saat ini, akan tetapi

semakin kita menjalani hidup dalam komitmen total kepadaNya,

semakin kuat terang milik kita memancar.

Prinsip dalam kehidupan ini adalah tidak ada hal yang tetap. Sebagai

orang Kristen, terang milik kita akan bertambah kuat atau melemah

seiring dengan waktu. Tidak ada yang berjalan begitu-begitu saja

setiap saat. Hanya ada kemungkinan untuk bersinar atau memudar di

tengah kegelapan - semuanya bergantung kepada kita. Karena

tanggungjawabnya terletak pada kita, maka kita perlu kasih karunia

Allah untuk dapat menunaikan peranan kita di dunia ini. Yaitu, untuk

menjadi terang dunia.

Perumpamaan tentang Benih yang Tumbuh dengan

Sendirinya

Markus 4:26-29 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Markus 4:26-29 berkata, "Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan

Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada

malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu

mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya

tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah,

mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh

isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu

segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

Page 360: Bmf 23 cahaya injil

352 | C A H A Y A I N J I L

Yesus sedang berkata bahwa hal kerajaan surga itu seperti orang yang

menaburkan benih di tanah. Kemudian ia pergi tidur, dan bangun pada

esok paginya, dan ia tidur lagi malamnya, lalu bangun keesokan

harinya. Hal ini berjalan terus sepanjang musim panas sampai benih itu

mulai bertumbuh; bertunas, bertangkai, berbulir dan akhirnya berbuah.

Lalu orang itu memanen hasilnya. Benih itu tumbuh sendiri; si penabur

tidak tahu bagaimana benih itu bertumbuh. Tugasnya adalah menabur

di musim tanam dan memanen di musim tuai. Itulah isi dari

perumpamaan ini.

Anda mungkin bertanya, lalu apa yang bisa kita pelajari dari sini?

Tampaknya tidak banyak yang bisa diambil dari perumpamaan seperti

ini. Akan tetapi setiap perkataan Yesus mengandung kekayaan makna

yang sangat besar, dan perumpamaan ini bukan merupakan suatu

pengeculian. Membandingkan perumpamaan ini dengan perumpamaan

tentang penabur, kita akan melihat ada banyak poin yang mirip dan

juga terdapat banyak perbedaan juga. Apa contoh-contoh

perbedaannya?

Hal pertama yang perlu kita tanyakan adalah, siapa si penabur dalam

perumpamaan ini? Kita cenderung untuk berkata, "Oh, itu Yesus."

Tetapi orang ini menaburkan benih dan ia tidak tahu bagaimana

pertumbuhan benih itu. Apakah Anda pikir kata-kata seperti itu dapat

diterapkan pada Yesus? Ayat 27 berkata, "Pada malam hari ia tidur dan

pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas

itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu."

Setiap orang yang mempelajari ayat ini segera memahami bahwa si

penabur itu tidak dapat diartikan sebagai Yesus. Bagaimana mungkin

kita berkata bahwa Yesus tidak tahu bagaimana Firman Allah

bertumbuh?

Lagipula, ada beberapa perbedaan antara ayat ini dan Lukas 8:5, di

mana dalam ayat itu disebutkan, "Adalah seorang penabur keluar untuk

menaburkan benihnya." Di dalam perumpamaan kali ini, benih yang

ditabur tidak disebut sebagai miliknya. Ia menaburkan benih; akan

tetapi benih itu tidak harus merupakan miliknya. Jika seorang

pengkhotbah menyampaikan Firman Allah, ia tidak sedang

menyampaikan kata-kata karangannya sendiri melainkan Firman Allah.

Page 361: Bmf 23 cahaya injil

353 | C A H A Y A I N J I L

Si penabur adalah setiap orang yang menaburkan Firman Allah. Di

dalam Perjanjian Baru, sangat sering ditemukan penabur yang bukan

Yesus. Yesus adalah penabur yang pertama; Ia adalah Penabur dengan

huruf 'P' yang besar, akan tetapi kita pun juga penabur, yang menabur

sebagai hamba atau pekerjanya. Itu sebabnya mengapa Paulus

menggambarkan dirinya sedang menanam atau menabur (1 Korintus

3:6-7). Apolos menyirami benih akan tetapi Allahlah yang memberi

pertumbuhan. Jadi siapa yang memberi pertumbuhan? Allah yang

memberi pertumbuhan. Hal ini sangat cocok dengan isi perumpamaan

di dalam Markus. Paulus tidak tahu bagaimana benih itu bertumbuh,

demikian pula halnya dengan Apolos. Yang tahu adalah Allah, karena

Dialah yang memberi pertumbuhan.

Kita mendapati ide yang sama di 2 Timotius 2:6 di mana Timotius

digambarkan seperti petani yang bekerja keras. Apa yang dikerjakan

oleh petani? Ia menabur benih. Seperti yang Paulus katakan kepada

Timotius, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik

waktunya [KJV: Preach the word; be instant in season, out of

season = cocok atau tidak cocok musimnya]" (2 Tim.4:2). Kata

cocok atau tidak cocok musimnya adalah istilah yang berkaitan dengan

bidang pertanian. Di dalam hal ini Paulus menggabungkan dua macam

gambaran yaitu hal memberitakan Firman dan menaburkan benih. Pada

umumnya kita menaburkan benih pada saat-saat yang sudah

ditentukan setiap tahun. Sebagai contoh, kita tidak akan menabur di

musim dingin. Akan tetapi jika hal ini dikaitkan dengan Firman Allah,

kita harus menabur setiap saat - cocok atau tidak cocok musimnya.

Jadi, Paulus menghendaki agar Timotius memahami bahwa

memberitakan Firman Allah itu mirip dengan menabur benih.

Gambaran yang sama diberikan di Yakobus 5:7 di mana orang Kristen

disebut sebagai petani yang menantikan panen yang akan tiba. Jadi

pandangan bahwa si penabur adalah orang Kristen - terutama yang

memberitakan Firman Allah - sangat lazim kita temui di dalam Alkitab.

Hal selanjutnya adalah si petani disebutkan tidur pada malam hari dan

bangun keesokan paginya. Tidak ada hal yang dapat ia lakukan untuk

dapat memastikan pertumbuhan benih itu selain berusaha agar kondisi

yang ada sangat mendukung bagi pertumbuhan itu, namun ia tidak

dapat menumbuhkan benih itu. Kehidupan ada di dalam benih itu. Si

petani tidak dapat berbuat apa-apa bagi kehidupan itu dan ia tidak

tahu bagaimana kehidupan bekerja namun ia dapat melihat apakah

Page 362: Bmf 23 cahaya injil

354 | C A H A Y A I N J I L

kehidupan itu berfungsi atau tidak. Jadi apa yang dapat ia lakukan?

Kita tidak boleh beranggapan bahwa dia hanya duduk dan bersantai-

santai. Saya mengamati uraian yang diberikan oleh beberapa pengulas,

dan mereka benar-benar membuat saya sangat terkejut karena

tampaknya mereka kurang memahami kehidupan di lahan pertanian.

Dapatkah Anda membayangkan jika seorang petani menabur benih dan

selanjutnya hanya bersantai-santai saja menunggu saat panen tiba?

Yang ia lakukan hanya makan dan tidur sampai tibanya masa panen.

Ini adalah suatu pandangan yang sangat mengejutkan, dan beberapa

cendekiwan tampaknya berpegang pada pandangan ini. Saya rasa jika

Anda ingin mempelajari Firman Allah, sangatlah bermanfaat

meluangkan waktu untuk tinggal sementara bersama petani, serta

mengamati kehidupannya. Anda akan melihat betapa banyaknya hal

yang harus ia kerjakan.

Meskipun seorang petani tidak dapat menumbuhkan benih sesudah

ditanam, ia harus mengupayakan supaya benih itu tidak diganggu

hama yang akan menghentikan pertumbuhan benih tersebut. Ia harus

memastikan bahwa ladangnya mendapat air yang cukup karena di

daerah Timur Tengah memang ada hujan awal dan akhir musim namun

di antara hujan awal dan akhir itu biasanya tidak banyak hujan turun.

Para petani harus menyiram ladangnya setiap hari; tanahnya harus

diirigasi. Mereka yang pernah ke Israel tahu bahwa sebagian besar

ladang di Israel sangat mengandalkan irigasi. Anda tidak dapat hanya

bergantung pada hujan. Memang ada hujan turun, namun seringkali

hanya hujan di awal dan di akhir musim. Hujan awal dan hujan akhir

musim memang sangat penting bagi tanaman, namun petani tidak

dapat hanya bergantung kepada hujan tersebut. Ini berarti para petani

harus bekerja keras. Kegiatan Apolos yang menyirami benih adalah

suatu pekerjaan yang besar, pekerjaan mengairi tanaman. Menabur

benih adalah pekerjaan yang penting dan menyirami tanaman memiliki

nilai yang sama. Orang yang membayangkan bahwa para petani hanya

berpangku tangan menunggu masa panen adalah orang yang tidak

memahami kehidupan seorang petani. Lebih dari itu, mereka juga

harus menjaga supaya ternak tetangga tidak menginjak atau memakan

tanaman di ladang mereka. Ia harus menjaga supaya burung-burung

dan hama tumbuhan tidak memakan atau merusak tanamannya.

Mereka memasang orang-orangan, dan juga benda-benda lainnya

untuk mengamankan benih yang baru ditabur.

Page 363: Bmf 23 cahaya injil

355 | C A H A Y A I N J I L

Bukankah itu yang dilakukan seorang pengajar dan pendeta? Tidak ada

alasan untuk berpangku tangan. Namun kebenaran yang utama tidak

boleh dilupakan yaitu jika bukan Allah yang membangun rumah, maka

sia-sialah usaha orang yang melakukannya (lihat Maz.127:1-2). Jika

Allah tidak menumbuhkan benih itu, segala upaya si petani akan sia-

sia. Walaupun petani itu tidak dapat menumbuhkan benih, akan tetapi

ia dapat mengusahakan agar lingkungan lahan itu menunjang

pertumbuhan benih dengan melindungi serta memberinya pupuk.

Bagaimanapun juga, pada saat benih itu mulai bertunas, ia tak dapat

menarik tunas itu agar bertumbuh lebih cepat. Tidak ada yang dapat

dilakukannya dalam hal kecepatan pertumbuhan ini.

Apa hal yang ingin disampaikan oleh Yesus kepada kita? Apakah yang

ingin disampaikan adalah jika benih Firman Allah sudah ditaburkan,

maka perkaranya sudah selesai dan tidak ada lagi hal yang perlu

dikerjakan? Apakah jika benih Firman Allah sudah ditaburkan di dalam

hidup Anda, maka Anda boleh duduk dan bersantai? Semuanya adalah

anugerah dan Anda tidak perlu mempertanggungjawabkan apapun?

Belakangan ini ada kecenderungan di kalangan gereja-gereja untuk

mengajarkan tentang kasih karunia di mana sama sekali tidak ada

peran manusia; manusia tidak perlu berbuat apa-apa. Ini bukanlah

pengajaran yang alkitabiah. Ada banyak ajaran yang kedengarannya

sangat rohaniah namun sebenarnya tidak alkitabiah dan tidak benar.

Berhati-hatilah terhadap ajaran yang terdengar sangat rohaniah.

Semakin banyak orang sekarang ini yang tertipu oleh pengajaran yang

kedengaran sangat rohani ketimbang oleh ajaran palsu. Tidaklah

mudah untuk menjatuhkan seorang Kristen lewat kepalsuan karena ia

setidaknya mempunyai sedikit penilaian akan apa yang salah dan yang

benar. Namun nampaknya orang mudah jatuh saat berhadapan dengan

tipuan yang kedengarannya sangat rohani padahal sesat.

Iblis mencoba perangkap ini terhadap Yesus ketika ia mengutip ayat-

ayat Alkitab. Iblis mengutip Mazmur 91 dan mencobai Yesus untuk

melompat dari atap Bait Allah. "Sebab malaikat-malaikat akan

diperintahkan untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan

menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu tidak terantuk

batu," kata Iblis mengutip Mzm.91:11-12. Adakah yang salah dengan

kutipan itu? Tidak. Saya sudah memeriksa kutipan itu ke bahasa

sumbernya dan kutipan itu memang benar, kata demi kata. Iblis tidak

memakai kata-katanya karangannya sendiri ketika ia mengutip ayat

Page 364: Bmf 23 cahaya injil

356 | C A H A Y A I N J I L

Alkitab. Kutipan itu mengikuti ayat yang tertulis dalam Septuaginta,

kata demi kata dalam bahasa Yunani, persis sama sampai setiap

hurufnya. Tidak ada satu kata pun yang hasil karangannya sendiri. Ini

menunjukkan bahwa Iblis bukanlah makhluk yang bodoh. Ia tahu saat

berhadapan dengan Yesus, dia tidak boleh salah dalam mengutip

Alkitab. Ia tahu kutipannya itu harus akurat.

Lalu, apanya yang salah? Yang salah adalah penempatan, atau

pemakaian dari ayat Alkitab itu. Mazmur 91 berbicara bagi mereka

yang berdiam di dalam lindungan Yang Mahatinggi yang akan

mendapat perlindungan dari Allah seperti biji mataNya sendiri. Ia akan

melindungi mereka sehingga kaki mereka tidak akan terantuk batu. Ia

sangat memperhatikan mereka. Hal ini memang benar sekali jika Anda

berjalan mengikuti kehendakNya, berjalan di dalam bayang-bayang

Yang Mahatinggi. Ia akan melindungi Anda siang dan malam. Namun

ini tidak berarti bahwa dengan demikian Anda bisa melanggar

kehendakNya dan tetap berharap Ia masih akan melindungi Anda.

Tidak, ini akan berarti bahwa Anda sedang mencobai Allah, hal yang

merupakan isi dari jawaban Yesus kepada Iblis, "Aku akan berjalan di

dalam kehendak Bapaku, dan apa yang engkau katakan itu bukanlah

kehendak Bapaku. Ayat yang engkau kutip memang akurat akan tetapi

tidak berlaku, karena jika hal itu kulakukan, akibatnnya adalah aku

tidak berdiam di dalam perlindungan Yang Mahatinggi. Aku tidak

berada di dalam kehendakNya lagi." Tidak sulit untuk melihat bahwa

godaan itu sendiri ditujukan untuk mendorong ke arah kerohanian yang

salah. Cobaan ini merayu pada aspek kerohanian dari manusia. Untuk

memperjelasnya, saya akan menyampaikan kata-kata Iblis dengan

memakai kalimat yang berbeda, "Allahmu akan memperhatikanmu.

Tidakkah kau ingin mengalami langsung perlindunganNya? Tidakkah

kau ingin mengalami langsung bagaimana Dia akan bertindak untuk

melindungimu? Sekarang, lakukanlah langkah pembuktiannya:

lompatlah, dan lihat apa yang akan terjadi." Demikianlah, kita harus

waspada terhadap kata-kata yang kedengarannya rohani dan mengutip

ayat-ayat dari Alkitab keluar dari konteksnya.

Terdapat begitu banyak ajaran yang kedengarannya rohani. Sebagai

contoh, kita sering diberitahu bahwa iman adalah karunia/hadiah (gift)

dari Allah. Kedengarannya sangat rohani, akan tetapi tidak ada

kebenaran sedikitpun di dalamnya. Apakah hal ini membuat Anda

terkejut? "Jika iman adalah karunia dari Allah," sebagaimana ucapan

Page 365: Bmf 23 cahaya injil

357 | C A H A Y A I N J I L

Sidlow Baxter dalam bukunya yang sangat penting, The New Call to

Holiness (Panggilan Baru Menuju Kekudusan, pent), "maka

keselamatan menjadi suatu lawakan yang tidak masuk akal bagi

kemanusiaan." Karena ini berarti Anda tidak akan dapat diselamatkan

jika Allah tidak memberi Anda iman. Artinya, jika Allah tidak memberi

Anda iman, maka tamatlah riwayat Anda. Anda boleh saja menjadi

orang yang baik akan tetapi jika Allah tidak ingin memberi Anda iman

itu, maka Anda tidak punya pilihan lain kecuali masuk neraka. Namun

dikatakan bahwa Allah tidak menghendaki seorangpun binasa - semua

ini akan membuat Anda merasa sedang berada di atas panggung

sandiwara yang kejam, demikianlah penegasan dari Baxter.

Alkitab tidak pernah berkata bahwa iman percaya adalah karunia dari

Allah. Jika memang demikian, ini berarti di satu kesempatan Allah

berkata bahwa Ia tidak menghendaki seorangpun binasa, namun di

satu sisi, Dia hanya memberi iman kepada sekumpulan orang saja.

Sebagian besar orang tidak memiliki iman karena Allah tidak

memberikannya kepada mereka. Apa yang sedang kita bicarakan ini?

Di satu sisi, Allah tidak menghendaki seorangpun binasa; di sisi lain, Ia

mencampakkan sebagian besar orang ke neraka! Di sini kita melihat

adanya pemahaman yang salah namun kedengaran rohani yang

mengacau-balaukan pemahaman Injil. Menjadikan Injil terlihat sangat

ngawur di mata orang yang ingin mengejar kebenaran dengan serius.

Kita harus mewaspadai ajaran yang terdengar rohani, dan sangatlah

penting memahami hubungan antara kasih karunia dengan

tanggungjawab. Jika iman adalah kasih karunia sepenuhnya, dan

manusia tidak memiliki peran apapun di sana, maka kita hanya perlu

duduk santai, dan menunggu sampai Allah memberikan kita iman itu.

Di banyak tempat, jumlah petani makin lama semakin sedikit karena

kerja di pertanian sangatlah berat. Ada banyak pekerjaan lain yang

lebih ringan. Pekerjaan seorang petani tidak ada habis-habisnya.

Banyak sekali hal yang harus dilakukan. Paulus berbicara tentang kerja

keras seorang petani di 2 Timotius 2:6. Petani bekerja tidak hanya di

saat menabur; ia bekerja keras sepanjang tahun. Setiap orang yang

tahu bagaimana kehidupan seorang petani akan memahami seperti apa

beratnya pekerjaan itu. Tanggungjawab seorang petani masih jauh dari

selesai pada saat ia sudah menabur benih. Hal yang sama berlaku bagi

setiap orang Kristen yang menginjil. Tanggungjawab mereka tidak

berakhir ketika orang sudah percaya kepada Tuhan.

Page 366: Bmf 23 cahaya injil

358 | C A H A Y A I N J I L

Paulus adalah contoh orang yang bekerja sangat keras. Ia berkata,

"Aku bekerja lebih giat dari mereka semua. Akan tetapi aku melakukan

semua ini oleh kasih karunia Allah" (lihat 1 Korintus 15:10). Ia

berbicara tentang perjuangan siang dan malam. Di dalam gereja-gereja

sekarang ini kita melihat banyaknya orang Kristen yang malas, yang

berkata, "Semuanya berdasarkan kasih karunia Allah; tidak ada satu

hal pun yang perlu saya lakukan." Kasih karunia tidak diarahkan untuk

menimbulkan kemalasan.

Pertumbuhan Rohani bergantung pada Tanggapan kita

Mari kita lihat Kolose 1:28-29.

Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan

tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-

tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang

kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan

kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.

Ayat ini sangat dekat di hati saya, dan saya ingin agar Anda

merenungkannya. Paulus menanam dan merawat benih, yaitu Firman

Allah. Perhatikan bahwa ia tidak sekadar ingin menyelamatkan orang.

Penekanan gereja-gereja sekarang ini hanya sekadar mencari orang

yang mau mengacungkan tangan untuk menerima keselamatan.

Beberapa penginjil tampaknya hanya memikirkan perkara ini saja -

mendorong orang untuk mengambil keputusan untuk dibaptis. Sesudah

mereka dibaptis, para penginjil ini menganggap bahwa tugas mereka

sudah selesai. Akan tetapi Paulus bukanlah jenis penginjil seperti ini. Ia

tidak sekadar mencari orang yang mau berpindah agama. Ia berjuang

keras untuk memimpin setiap orang pada kesempurnaan di dalam

Kristus. Kata 'sempurna', 'dewasa' dan 'penuh' dapat diterapkan dalam

ayat ini. Jadi, ia ingin membantu setiap orang untuk dapat menjadi

sempurna, dewasa, dan penuh di dalam Kristus. Saya berdoa semoga

Allah memberi kita penginjil yang seperti Paulus sekarang ini - penginjil

yang tidak sekadar mengobral keselamatan, tidak sekadar mengejar

jumlah baptisan, namun yang ingin memimpin semua orang kepada

kesempurnaan di dalam Kristus. Dan itulah hal yang dibicarakan di

Markus 4.

Page 367: Bmf 23 cahaya injil

359 | C A H A Y A I N J I L

Ada beberapa kata di Kolose 1:29 yang perlu kita perhatikan baik-baik.

Ayat ini menyebutkan, "Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan

dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya,..." kata

'usahakan' (toil) berarti 'mengerjakan/memperjuangkan'. Kata ini

memiliki arti dasar 'kerja keras'. Selanjutnya adalah kata

'kupergumulkan'. Adakah Anda melihat kemalasan dari Paulus? Tidak

sama sekali. Ia bergumul dengan segenap tenaganya. Dan ia berkata

bahwa tenaganya berasal dari Allah. Alkitab menyatakan Paulus

mengusahakan dengan "kuasaNya, yang bekerja dengan kuat di dalam

aku." Kalau saja kita memiliki lebih banyak lagi orang-orang seperti

Paulus di dalam generasi ini - orang-orang yang tidak lagi berkata

bahwa mempercayai Yesus adalah perkara karunia. Tentu saja hal ini

adalah kasih karunia. Namun beberapa orang hanya mendapatkan satu

karunia sementara yang lainnya mendapatkan karunia demi karunia -

yaitu karunia yang berkelimpahan.

Disebutkan bahwa "siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi,

tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya

akan diambil dari padanya" (Markus 4:25). Bagaimana kita dapat

memperoleh karunia yang berlimpah seperti yang dimiliki oleh Paulus.

Apakah Allah hanya memakai Paulus? Bagaimana Ia memakai Paulus?

Apa peran karunia? Karunia yang diterimanya membuat Paulus giat

berusaha dengan segala tenaganya. Perhatikan bahwa pemahaman

Paulus tentang karunia sangat berbeda dengan pemahaman karunia

sekarang ini. Di zaman sekarang, makna dari karunia adalah duduk

santai dan tidak berbuat apa-apa. Bagi Paulus, karunia mendorongnya

untuk mengerjakan hal-hal yang luar biasa. Ia berkata, "Segala

perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku" (Filipi 4:13). Ke mana perginya Kekristenan semacam ini

sekarang? Karunia yang mendorong kita untuk mengerjakan hal-hal

yang luar biasa, itulah artinya karunia yang alkitabiah.

Sungguh menjemukan mendengar pengajaran tentang karunia yang

menyuruh kita untuk menganggur. Ketika saya berbicara tentang

banyaknya pekerjaan, saya dibilang sebagai orang yang mengajarkan

keselamatan berdasarkan perbuatan. Apa yang Yesus ajarkan adalah

keselamatan berdasarkan karunia yang mendorong kita untuk

bertindak. Paulus berkata, "Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam

Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah

sebelumnya" (Efesus 2:10). Allah menyelamatkan kita agar kita dapat

Page 368: Bmf 23 cahaya injil

360 | C A H A Y A I N J I L

menghasilkan pekerjaan baik. Bagaimana kita akan melakukannya?

Dengan kasih karuniaNya, suatu kasih karunia yang dinamis. Itulah

perbedaannya. Kasih karunia yang disebut oleh Alkitab adalah kasih

karunia yang dinamis sementara kasih karunia yang dikhotbahkan

sekarang ini adalah kasih karunia yang statis yang menyuruh kita

untuk menganggur.

Yesus mengungkapkan hal ini dengan sangat luar biasa di dalam

perumpamaan ini. Perhatikan baik-baik kata-kata, "dan benih itu

mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi" di Markus 4:27. Lalu

ayat 28 mengatakan, "Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah,

mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh

isinya dalam bulir itu." Adakah Anda melihat sesuatu di sini? Benih itu

mengeluarkan tunas, ini berarti ada kehidupan di dalamnya. Namun

ayat yang selanjutnya tidak dilanjutkan dengan berkata, "Benih itu

menghasilkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian

butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu." Bukankah kalimat seperti

itu yang kita harapkan menjadi kelanjutannya? Namun kita tidak

melihat kelanjutan yang seperti itu. Sungguh

mengejutkan, bumilah yang menghasilkan buah. Jika kita menuntut

suatu konsistensi, maka kita berharap bahwa ayat 28 akan berkata,

"Dan benih itu memberikan hasil dengan sendirinya." Kata 'dengan

sendirinya' akan cocok jika dikaitkan dengan ungkapan 'tidak diketahui

orang itu' di dalam ayat 27. Benih tidak menghasilkan buah; bumilah

yang menghasilkannya. Apa arti bumi di dalam pengajaran Yesus kali

ini? Dari perumpamaan tentang penabur benih kita memahami bahwa

bumi berbicara tentang tanah yang berarti hati manusia, orang yang

menerima benih yang ditabur.

Kehidupan ada di dalam benih itu, dan benih harus bertumbuh. Akan

tetapi dapatkah ia bertumbuh di luar tanah? Jika Anda meletakkan

sebuah benih di atas meja, akankah ia bertumbuh? Bahkan benih yang

paling subur pun tidak akan tumbuh. Ia hanya dapat bertumbuh di

tanah. Pikirkanlah baik-baik. Apakah Firman Allah mau bertumbuh jika

kita membiarkannya tersimpan di dalam Alkitab, dan tidak membuka

serta membacanya? Hanya jika kita membawa Firman Allah ini dan

menaburkannya ke dalam hati, maka ia akan bertumbuh. Bumilah yang

membuatnya bertumbuh.

Page 369: Bmf 23 cahaya injil

361 | C A H A Y A I N J I L

Benih yang ditaburkan ke dalam hati kita adalah karunia dari Allah. Ia

adalah hadiah kasih karunia. Kita tidak layak menerima benih dan

kehidupan - hidup kekal dari Allah - yang ada di dalam benih itu. Akan

tetapi kehidupan itu harus masuk ke dalam hati kita untuk dapat

menghasilkan kehidupan dalam diri kita. Jika ia tidak masuk ke dalam

hati kita, maka hidup yang kekal itu tidak dapat menghasilkan apa-apa.

Jika sebuah benih tidak ditabur, maka ia tidak bertumbuh. Namun

ketika ia ditabur, ia mati dan menghasilkan banyak buah (lihat Yohanes

12). Jika ia tidak ditabur dan tidak mati, maka ia tidak akan

menghasilkan buah. Ketika ia mati, bumi menutupinya dan melakukan

karya pengubahan, mengubah tanah yang tandus menjadi lahan yang

menghasilkan banyak buah. Dapatkah tanah - tanpa benih -

menghasilkan buah sendiri? Tidak. Tanpa benih, bumi akan menjadi

mandul. Jadi kita perlu keduanya, benih dan tanah untuk dapat

memanen di masa panen. Ini berarti bahwa diperlukan kasih karunia

Allah dan juga tanggapan dari manusia sebelum kita dapat mengambil

hasil panen.

Memegang Peran di dalam Rencana Keselamatan Allah

Jika kita berbicara tentang tanggapan, apakah kita sedang membahas tentang

keselamatan berdasarkan perbuatan? Sangat berbahaya jika berpikir seperti itu. Tidakkah

Yesus berkata, "Datanglah kepadaku"? Bukankah Yesus berdiri di muka pintu dan

mengetuk, dan menghendaki tanggapan? Jika kita tidak membuka pintu, maka Yesus

tidak akan masuk. Jelaslah bahwa kasih karunia Allah harus diimbangi dengan tanggapan

dan tanggungjawab kita.

Kita perlu memahami bahwa kasih karunia di dalam Alkitab bukanlah

hal yang statis. Kasih karunia adalah hal yang dinamis. Ketika kita

membuka hati kita pada Firman, kita akan mulai mengalami

keajaibannya. Jika kita tidak membuka hati kita pada Firman, maka ia

tidak dapat berbuat apa-apa di dalam hati kita. Yesus akan tidak

mendobrak pintu hati kita. Ia berdiri di muka pintu dan mengetuk. Jika

kita tidak membuka pintu, maka ia tidak dapat berbuat apa-apa bagi

kita.

Memang benih itu memiliki kuasa untuk mengubah. Ia mengubah

tanah mandul menjadi tanah yang penuh buah. Ketika seorang

menaburkan benih, apa yang ia harapkan? Ia tidak mengharapkan

tunas. Ia juga tidak mengharapkan tangkai. Yang diharapkan adalah

Page 370: Bmf 23 cahaya injil

362 | C A H A Y A I N J I L

panen - buah yang keluar dari benih yang sudah melewati berbagai

tingkatan pertumbuhan itu.

Semua ini membawa kita pada satu pertanyaan penting: Pada

tingkatan mana kita akan diselamatkan? Pada tingkatan mana

keselamatan itu diteguhkan? Banyak penginjil yang berkata bahwa

seseorang diselamatkan ketika ia menerima Firman Allah. Anda

mungkin berkata, "Ya, begitulah yang benar." Betulkah demikian? Jika

benar, maka itu berarti bahwa seseorang diselamatkan ketika ia mulai

bertunas. Benih itu masuk ke dalam hidupnya dan ia mulai

menghasilkan pucuk tunas baru. Atau keselamatan terjadi, saat benih

ditaburkan dan orang itu menghasilkan tanaman yang sudah hampir

lengkap, sudah ada tangkai, daun dan akar. Saya yakin Anda sudah

sangat terbiasa dengan pemikiran seperti ini, yaitu Anda akan berkata

bahwa seseorang diselamatkan pada saat ia menerima Firman Allah.

Pikirkan sekali lagi baik-baik.

Apa arti kerajaan Allah di dalam perumpamaan? Kerajaan Allah

disebutkan di dalam Yohanes sebagai hidup yang kekal. Bagaimana kita

dapat memperoleh hidup yang kekal? Ini adalah pertanyaan yang

sedang kita gumuli sekarang - pertanyaan ini menyangkut kerajaan

Allah, keselamatan dan hidup yang kekal. Pada tingkatan yang mana

kita mendapat hidup yang kekal itu? Menurut kebanyakan penginjil di

zaman sekarang ini, seseorang diselamatkan ketika ia menerima

Firman Allah. Akan tetapi apakah Yesus berkata seperti itu?

Pada titik ini, mari kita ingat kembali apa yang disampaikan dalam

perumpamaan tentang penabur benih untuk membantu kita supaya

bisa sampai pada jawabannya. Di dalam perumpamaan ini, benih (yang

melambangkan berbagai kelompok orang) layu tersengat panas

matahari. Kata layu berarti 'mati atau mengering'. Jadi ada orang-

orang yang menerima Firman Allah dengan sukacita; mereka menerima

Firman ke dalam hati mereka. Lalu apa yang terjadi? Mereka mati

secara rohani. Apakah mereka diselamatkan? Tidak. Bagaimana dengan

mereka yang digambarkan dengan benih yang jatuh di semak belukar?

Mereka juga menerima Firman Allah; dan mereka juga bertumbuh.

Namun sejalan dengaan waktu, mereka juga murtad. (Gambaran yang

diberikan dalam perumpamaan ini adalah tentang benih yang dicekik

oleh semak belukar). Karena mereka sudah menerima Firman Allah,

apakah mereka selamat? Sekali lagi, tidak.

Page 371: Bmf 23 cahaya injil

363 | C A H A Y A I N J I L

Sebagai orang Kristen, kita sangat mahir menciptakan teori kita

sendiri, bukankah demikian? Namun kita tidak tahu bagaimana

mencocokkannya ke dalam Firman Allah, dan semuanya berakhir dalam

kekacauan. Apa yang disampaikan oleh Yesus kepada kita? Ia berkata

bahwa hanya mereka yang digambarkan oleh benih yang jatuh ke

tanah yang baik dan menghasilkan buah - ada yang tigapuluh, enam

puluh dan seratus kali lipat - yang diperbolehkan masuk ke dalam

kerajaan Allah. Hanya mereka yang dapat masuk ke dalam kerajaan

Allah. Bagaimana dengan yang lainnya? Tidakkah mereka juga

menerima Firman Allah? Jawabannya sangat jelas.

Mengejar Kesempurnaan Rohani

Masih ada perkara yang perlu kita tuntaskan. Markus 4:29 berkata,

"Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit,

sebab musim menuai sudah tiba." Apabila buah itu sudah muncul dan

matang, si petani akan menyabit. Dan sabit dipakai untuk memanen ke

dalam kerajaan Allah. Apa makna kata panen ini? Jika Anda berkata

bahwa panen itu adalah penghakiman terakhir, maka Anda keliru. Di

Matius 13:30, kita juga melihat kata panen (tuai), namun itu adalah

panen yang mengacu kepada akhir zaman dan dilakukan oleh malaikat,

bukan manusia. Perhatikan betapa kita harus berhati-hati di dalam

mencari kejelasan. Di dalam perumpamaan ini, ketika kita membaca

kalimat, "...orang itu segera menyabit..." kita harus mengartikan kata

orang itu dengan tepat. Di dalam hal ini, orang itulah yang melakukan

panen. Apakah ia Yesus? Bukan. Orang ini tidak tahu bagaimana benih

itu bertumbuh, mungkin ia seorang pendeta atau penginjil. Jadi siapa

yang menyabit? Di sini, orang yang menabur adalah orang yang

memanen juga. Jadi orang itulah yang menyabit. Pada akhir zaman,

malaikatlah yang memanen, bukan manusia. Panen yang disebutkan di

dalam perumpamaan ini bukanlah panen yang merujuk kepada akhir

zaman, namun yang terjadi di masa ini.

Adakah panen semacam itu di dalam Alkitab? Tentu saja. Ada peristiwa

di mana Yesus berkata kepada murid-muridnya, "Bukankah kamu

mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku

berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-

ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga

penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk

hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama

Page 372: Bmf 23 cahaya injil

364 | C A H A Y A I N J I L

bersukacita" (Yoh.4:35-36). Kita tidak perlu menunggu sampai akhir

zaman karena sekarang ini pun ada sesuatu yang harus dipanen.

"Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan

buah untuk hidup yang kekal" (ay.36).

Lalu apa yang dipanen? Itulah buah untuk kehidupan yang kekal yang

membuat penabur dan penuai bersama-sama bersukacita. Di sini yang

dipanen adalah hidup yang kekal. Buah melambangkan orang-orang

yang dibawa masuk ke dalam hidup yang kekal. Mereka adalah orang-

orang yang sudah dewasa atau sempurna di dalam Kristus. Itu

sebabnya, kita semua sekarang ini juga harus memanen. Kita menabur

sekaligus memanen di masa sekarang ini. Penginjil yang

mengkhotbahkan Firman Allah - seorang pendeta, misalnya - tidak

hanya menabur, tetapi juga memanen. Saya menikmati sukacita

menabur dan sekaligus memanen ketika orang menerima Firman Allah

dan dibaptiskan. Saya menikmati sukacita melihat kehidupan mereka

diubah. Dan saya melihat beberapa dari antaranya menghasilkan buah,

dan bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Mereka adalah orang yang

akan dibawa masuk ke dalam kerajaan Allah, ke dalam hidup yang

kekal.

Pada titik ini, kita kembali pada pertanyaan penting: pada tingkatan

mana kita dituai dan dibawa masuk ke dalam hidup yang kekal?

Apakah pada waktu kita menerima Firman Allah? Jika demikian, maka

itu berarti pada waktu kita menghasilkan tunas. Atau, mungkin, pada

waktu kita sudah menghasilkan tangkai atau saat kita berbuah? Apa

arti buah? Ketika tanaman mencapai kedewasaannya, ia dapat

menghasilkan buah tigapuluh kali lipat, enam puluh atau bahkan

seratus kali lipat. Tidak masalah berapa banyak buah yang

dihasilkannya. Yang penting adalah bahwa ia menghasilkan buah.

Jika kita kilas balik pada Paulus yang berusaha sangat keras untuk

memimpin setiap orang ke dalam kesempurnaan (perhatikan kata

'sempurna' juga memiliki arti 'matang', selain arti lainnya seperti

'dewasa' atau 'penuh') di dalam Kristus (Kolose 1:29), maka sekarang

kita akan dapat dengan baik memahami apa yang ia maksudkan.

Karena kita tahu bahwa buah yang sudah matang itulah yang siap

untuk dipanen. Pengajaran yang sering kita dengar sekarang ini hanya

membawa kita ke tingkatan menerima Firman Allah. Akibatnya, tidak

ada dorongan untuk mengejar kesempurnaan dalam Kristus pada diri

Page 373: Bmf 23 cahaya injil

365 | C A H A Y A I N J I L

setiap orang, malahan tidak terasa sama sekali kebutuhan akan hal itu.

Siapa yang peduli pada masalah kesempurnaan di dalam Kristus?

Kebanyakan orang Kristen cenderung berkata, "Saya sudah selamat.

Jika saya sudah diselamatkan saat ini, berarti tidak menjadi masalah

lagi bagaimana nanti kelakuan saya, juga apakah saya akan memiliki

buah Roh atau tidak, apakah kehidupan saya selanjutnya memuliakan

Allah atau tidak. Apa bedanya? Bukankah saya sudah diselamatkan?"

Sikap seperti itu menunjukkan betapa bahayanya pengajaran yang

keliru.

Kita masih belum 'dituai' ke dalam kerajaan Allah pada saat kita

menerima Firman Allah. Jangan puas dulu. Kita juga belum

diselamatkan ketika proses perubahan dimulai, dan kita mulai

menghasilkan tunas. Dan kita juga tidak dipanen pada waktu

menghasilkan tangkai. Memang kita sangat bersyukur kepada Allah

karena boleh bertunas dan menghasilkan tangkai, akan tetapi kita

harus melangkah terus menuju titik akhir panggilan kita.

Di dalam kebanyakan gereja sekarang ini, melangkah ke titik akhir

panggilan kita menjadi suatu hal yang diidamkan tetapi tidak dianggap

perlu. Memang sangat baik, akan tetapi tidak masalah jika kita tidak

berupaya menjangkaunya. Melangkah ke garis akhir tidak lagi

merupakan perkara yang penting. Kita sudah diselamatkan, tidak

masalah apakah kita berlari atau berjalan kaki dalam perlombaan ini.

Yang penting kita sudah terdaftar di surga. Akan tetapi kita akan

tersesat jika berpikiran seperti itu. Renungkanlah pengajaran Yesus

dan Anda akan memahami mengapa Paulus berbuat seperti itu. Ia

selalu berusaha untuk memimpin setiap orang ke dalam kesempurnaan

di dalam Kristus. Ia berkata, "Semoga Allah damai sejahtera

menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu

terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus

Kristus, Tuhan kita" (1 Tesalonika 5:23). Mengapa ia prihatinkan

masalah itu? Jika kita sudah diselamatkan, maka kita pasti selamat.

Lalu bagaimana jika hidup yang kita jalankan sedemikian

mempermalukan gereja? Menurut mereka, kami sudah diselamatkan

karena kami sudah menerima Firman Allah, dan itu sudah cukup. Akan

tetapi apakah itu ajaran yang alkitabiah? Yang benar adalah kita belum

'dipanen' sebelum kita masuk ke dalam kasih karunia Allah, dan

buahnya terlihat di dalam kehidupan kita.

Page 374: Bmf 23 cahaya injil

366 | C A H A Y A I N J I L

Kita melihat bahwa segera sesudah buahnya muncul, si petani mulai

menyabit. Jika Anda adalah seorang petani, maka Anda akan tahu

mengapa hal ini dilakukan. Jika buahnya sudah matang, buah itu akan

membusuk jika dibiarkan di sana. Jika hujan turun, maka buah-buah

itu akan membusuk. Atau burung-burung memakannya, karena burung

juga suka akan buah-buah yang sudah matang. Dan hewan-hewan

yang lain juga dapat saja memakannya. Jika Anda segera mulai

menyabit, maka Anda sedang memanen ke dalam hidup yang kekal.

Jadi kejarlah kesempurnaan rohani.

Jika kita berbicara tentang kedewasaan, kita tidak berkata bahwa

orang-orang Kristen disempurnakan sepenuhnya di dalam kehidupan

ini. Paulus berkata, "Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir

demikian" (Filipi 3:15). Namun ia tidak bermaksud untuk berkata

bahwa kita sudah sempurna tanpa berbuat dosa lagi. Kedewasaan

datang dari pengudusan atau komitmen total kepada Kristus yang

menghasilkan buah Roh. Dan komitmen total tidak berarti kita harus

menjadi hamba Allah yang full-time. Kita juga tidak dipaksa untuk

menjadi penginjil atau pengajar Alkitab. Setiap dari kita diperintahkan

untuk mengasihi Tuhan, Allah kita, dengan segenap hati, akal, tenaga

dan jiwa. Sama dengan perintah bagi setiap orang Israel. Namun tidak

berarti jika mereka ingin melakukan hal ini, maka mereka semua harus

menjadi hamba Tuhan. Yang penting adalah kualitas kehidupan kita.

Komitmen total kepada Tuhan adalah unsur mendasar dalam hidup

kita. Apakah kita akan menghasilkan buah atau tidak, akan ditentukan

olehnya. Untuk dapat diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal,

kita tidak boleh sekadar menerima Firman Allah. Kita memang perlu

bersyukur akan FirmanNya. Namun kita tidak boleh puas diri hanya

karena melihat telah terjadi beberapa perubahan dalam hidup kita. Kita

berterima kasih kepada Allah atas perubahan-perubahan yang terjadi

dalam hidup kita, akan tetapi kita harus maju terus sampai di garis

akhir. Paulus menyebut proses ini sebagai "menyempurnakan

kekudusan kita dalam takut akan Allah" (lihat 2 Korintus 7:1-2).

Apakah kita memiliki rasa takut akan Allah? Ia juga menyuruh kita

untuk mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar karena

Allah sedang mengerjakan keselamatan itu di dalam kita (Filipi 2:12-

13). Dan kita membutuhkan kasih karunia dari Tuhan yang dapat

mendorong dan memampukan kita untuk mengerjakan ini.

Page 375: Bmf 23 cahaya injil

367 | C A H A Y A I N J I L

Menjadi seorang Kristen berarti diubahkan oleh Tuhan. Tidak

seorangpun yang tidak berubah kalau sudah masuk ke dalam

keselamatan ini. Paulus berkata, "Kita diubah dari satu tingkat

kemuliaan menuju ke tingkat kemuliaan yang lain oleh Roh Tuhan"

(lihat 2 Korintus 3:18). Itulah isi dari Kekristenan. Kita diubah dari satu

kemuliaan menuju kemuliaan yang lain menurut gambar AnakNya.

Paulus menyuruh kita untuk mengenakan Yesus Kristus (Efesus 4:24).

Kita harus mengenakan manusia baru yang diciptakan olehNya di

dalam gambarNya. Tidak ada orang yang boleh duduk santai di gereja

dan berkata, "Sekarang saya selamat. Saya sudah dapat karcis untuk

masuk ke surga, dan sekarang saya boleh bersantai." Renungkan

segala yang dinyatakan oleh perumpamaan ini kepada kita. Perhatikan

bahwa panen terjadi kalau sudah ada buah.

Perumpamaan Tentang Lalang Di Antara Gandum

Matius 13: 24-30 & 36-43 Khotbah oleh Pendeta Eric Chang, Montreal

Mari kita melihat Matius 13:24-30:

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada

mereka, kata-Nya:

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan

benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang

tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara

gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai

berbulir, nampak jugalah lalang itu.

Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan

berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di

ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang

musuh yang melakukannya.

Page 376: Bmf 23 cahaya injil

368 | C A H A Y A I N J I L

Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan

supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata:

Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu

kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh

bersama sampai waktu menuai.

Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai:

Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas

untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam

lumbungku."

Penjelasan bagi perumpamaan ini mengikuti di ayat-ayat 36-43:

Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang.

Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah

kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."

Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik

ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu

anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang

menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir

zaman dan para penuai itu malaikat.

Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,

demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh

malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala

sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan

kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan

dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat

ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar

akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Perumpamaan ini berhubungan dengan penanaman gandum dan lalang

di dalam Kerajaan Allah. Perumpamaan ini menunjukkan kepada kita

perbedaan yang dapat dilihat di antara dua jenis manusia di dalam

Kerajaan Allah. Tetapi pertama-tama marilah kita melihat beberapa

istilah di dalam perumpamaan ini sebelum kita melanjutkan untuk

berbicara tentang perumpamaan itu sendiri.

Page 377: Bmf 23 cahaya injil

369 | C A H A Y A I N J I L

Yesus memulai dengan menyebutkan istilah 'Kerajaan Surga.' Ini

merupakan istilah yang dipakai di Injil Matius yang sejajar kepada

pemakaian istilah 'Kerajaan Allah' di Injil Lukas. Banyak orang yang

tidak mengerti istilah 'Kerajaan Allah' ini. Mereka bertanya, "Apakah

Kerajaan Allah menunjuk kepada gereja? Apakah artinya?" Pada

dasarnya, Kerajaan Allah menunjuk kepada pemerintahan atau

kedaulatan Allah.

Sama seperti kebanyakan dari perumpamaan Yesus, yang ini juga

berkenaan dengan kerajaan atau pemerintahan Allah di dunia ini. Di

Matius 21:43, Yesus berkata, "Sebab itu, Aku berkata kepadamu,

bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu (yaitu, dari bangsa

Yahudi) dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan

menghasilkan buah Kerajaan itu." Ini merupakan satu ayat yang bagus

dari mana kita dapat memahami artinya 'kerajaan'.

Kita dapat membacanya seperti ini: "Sebab itu, Aku berkata kepadamu,

bahwa pemerintahan (kekuasaan) Allah akan diambil dari padamu dan

akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan

buah pemerintahan (kekuasaan) itu." Perhatikan bahwa gereja tidak

sama dengan Kerajaan Allah. Di sini, Kerajaan Allah dapat diambil dari

sebuah bangsa dan diberikan kepada sebuah bangsa yang lain.

Kerajaan Allah diberikan pada bangsa yang baru ini - yakni gereja -

bangsa yang kudus yang dimaksudkan di 1 Petrus 2:9. Jadi, Kerajaan

Allah dapat diberikan kepada Anda, tetapi Kerajaan Allah juga dapat

diambil dari Anda. Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang dapat

dianggap menjadi milik Anda buat selama-lamanya. Kerajaan Allah

dapat diambil dari Israel dan diberikan kepada gereja.

Inilah yang dikatakan oleh Paulus dari Roma 9 hingga 11, terutamanya

di fasal 11 yang menyatakan bahwa Israel telah dipatahkan, dan kita,

yang bukan bagian dari pohon yang asli, telah dicangkokkan pada

pohon tersebut. Di sini, Paulus menggunakan gambaran yang berbeda

untuk menyatakan hal yang sama. Untuk memiliki Allah sebagai Raja

merupakan satu hak istimewa yang tertinggi karena itu berarti kita

telah masuk ke dalam suatu hubungan yang istimewa dengan Dia,

sama seperti bangsa Israel memiliki suatu hubungan yang istimewa

dengan Allah. Tidak ada bangsa lain yang memiliki Allah sebagai Raja.

Bangsa-bangsa lain memiliki raja-raja, tetapi Israel memiliki Allah

sebagai Rajanya karena Israel mempunyai hubungan yang istimewa

Page 378: Bmf 23 cahaya injil

370 | C A H A Y A I N J I L

dengan Dia. Bangsa Israel menjadi umat-Nya, dan Ia menjadi Allah

mereka. Melalui suatu perjanjian Ia menjadi Allah umat Israel dan

mereka menjadi umat-Nya.

Demikian juga, kita melalui suatu perjanjian yang baru menjadi umat-

Nya melalui ketaatan kita kepada Yesus, Mesias dan Raja kita. Kita

yang hidup di dalam ketaatan pada Yesus telah menerima Kerajaan

Allah. Apakah Anda telah menerima Kerajaan Allah? Ini bergantung

pada apakah Anda telah memahkotakan Yesus sebagai Raja dalam

kehidupan Anda. Ini bergantung pada apakah Anda telah masuk ke

dalam suatu hubungan yang hidup bersama Allah melalui Yesus. Tidak

seorangpun dapat masuk ke dalam suatu hubungan yang hidup

bersama Allah kecuali ia terlebih dulu memahkotakan Yesus sebagai

Raja atas kehidupannya.

Menjadi anak Kerajaan, kita mengemban suatu tanggungjawab dan

penghargaan yang tertinggi. Hanya mereka yang memiliki Yesus

sebagai Raja atas kehidupan mereka memiliki semua berkat yang

dianugerahkan dari Bapa kepada mereka. Berkat-berkat seperti

kehidupan yang kekal dan semua buah Roh. Jika Anda memahkotakan

Yesus sebagai Raja atas hidup Anda, Anda mengalami damai sejahtera

dan kasih, karena dia adalah Raja damai dan kasih. Lebih dari itu, akan

ada kebenaran dan kekudusan di dalam kehidupan Anda. Namun, jika

Yesus tidak berkuasa atas kehidupan Anda, maka Anda bukan bagian

dari Kerajaan Allah. Oleh karena itu, terdapat suatu perbedaan yang

besar di antara orang-orang yang hanya Kristen pada nama dan orang-

orang Kristen yang sejati. Ini merupakan pokok yang utama dalam

perumpamaan ini.

Satu lagi hal yang perlu kita mengerti tentang Kerajaan Allah atau

Pemerintahan Allah adalah terdapat dua tahap: tahap masa kini dan

tahap masa depan. Dalam perumpamaan ini, kita berbicara tentang

tahap masa kini, dan bagian akhir dari perumpamaan berbicara tentang

tahap masa depan, ketika semua yang berbuat jahat akan dikeluarkan

dan Allah akan mendirikan Kerajaan-Nya di dalam penghakiman dan

keadilan.

Perumpamaan ini berakhir dengan kata-kata ini, "Siapa bertelinga,

hendaklah ia mendengar!" Yesus menggunakan kata-kata ini apabila

dia ingin mengatakan sesuatu yang amat penting. Karena ada banyak

Page 379: Bmf 23 cahaya injil

371 | C A H A Y A I N J I L

orang yang bertelinga tetapi tidak mendengar. Itulah sebabnya Yesus

berkata, "Domba-dombaku mendengar suara-ku, dan aku mengenal

mereka, dan mereka mengikut aku" (Yohanes 10:27). Perumpamaan

ini ditujukan kepada mereka yang bertelinga untuk mendengar, dan

siap untuk menjadi domba-dombanya karena mereka siap untuk

memahkotakan Yesus sebagai Raja atas kehidupan mereka. Satu lagi

alasan mengapa perumpamaan ini penting adalah karena ini

merupakan satu dari hanya dua perumpamaan, di mana suatu

penjelasan diberikan. Perumpamaan-perumpamaan yang lain

disampaikan oleh Yesus tanpa penjelasan. Ini berarti perumpamaan ini

adalah sebuah perumpamaan fondasi (dasar), sama seperti

perumpamaan seorang penabur yang juga mempunyai penjelasan.

Ketika saya mempelajari ajaran Yesus, saya makin dikagumkan oleh

kedalaman, kekayaan dan kekuatannya. Lebih banyak saya

mempelajari ajarannya, makin saya heran mengapa ajarannya tidak

diajarkan secara sistematis hari ini. Saya telah menjadi orang Kristen

selama lebih dari 30 tahun dan saya tidak pernah mendengar ajaran

Yesus dijelaskan dengan cara ini. Anda akan mendapati banyak

pengkhotbah seringkali suka mengutip beberapa ayat dari ajaran rasul

Paulus - biasanya beberapa ayat yang sama - dan berkhotbah

seputarnya. Mereka suka berpegang pada beberapa ayat, dan

kelihatannya tidak mempunyai keyakinan untuk mengkhotbahkan ayat-

ayat yang lain di dalam Alkitab. Ini bukanlah caranya untuk

mengkhotbahkan Firman Allah karena kita akan menjadi sama sekali

tidak seimbang jika kita sentiasa memberitakan beberapa ayat yang

sama. Kita harus memberitakan seluruh maksud Allah. Itulah

sebabnya kita sedang mempelajari seluruh pengajaran Yesus, dan tidak

hanya memilih beberapa ayat di sana sini, tetapi mengambil segala

sesuatu yang diucapkan Yesus dan berusaha untuk memahaminya, di

bawah bimbingan Roh Kudus.

Ketika saya membandingkan ajaran Yesus dengan ajaran gereja, saya

perhatikan terdapat suatu jurang pemisah yang mengherankan di

antara keduanya. Jika Anda memulai dengan ajaran atau doktrin

gereja, Anda akan mendapati bahwa Anda tidak mampu untuk

memahami ajaran Yesus. Anda telah menetapkan dogma-dogma

tertentu dalam pikiran Anda yang membuat Anda tertutup untuk

memahami ajarannya yang sesugguhnya.

Page 380: Bmf 23 cahaya injil

372 | C A H A Y A I N J I L

Hal ini benar di dalam pengalaman saya sendiri. Pada waktu saya

pertama kali mempelajari ajaran Yesus, saya tidak dapat

memahaminya. Ajarannya tertutup bagi saya, seperti suatu bahasa

yang tidak saya mengerti. Saya telah diajarkan doktrin-doktrin dan

dogma-dogma tertentu, yang tampaknya bertentangan dengan apa

yang disampaikan oleh Yesus. Akhirnya saya menyadari bahwa saya

telah menutup diri pada ajaran Yesus, yang memang sering dilakukan

oleh gereja. Anda harus datang dengan pikiran yang terbuka dan

mengesampingkan dogma-dogma dan doktrin-doktrin yang Anda

pegang selama ini, jika tidak, Anda tidak akan memahami firman

Tuhan. Banyak pendeta yang berkata, "Kita harus mengajarkan

dogma-dogma dan doktrin-doktrin." Tentu saja, kita harus, namun

dogma siapa dan doktrin siapa? Kita harus ingat bahwa dogma-dogma

adalah bentukan-bentukan (formasi-formasi) ajaran yang dibuat oleh

manusia. Setelah kita menerima dogma-dogma ini, kita tidak akan

dengan mudah menerima apapun yang lain karena pemikirannya sudah

terbentuk dengan cara yang tertentu.

Jika kita harus berbicara tentang dogma, maka saya berharap kita

hanya memiliki satu dogma: yaitu, apa saja yang Yesus katakan. Itu

cukup bagi saya dan saya akan berpegang padanya. Perkataan-

perkataan yang kukatakan adalah roh dan hidup (Yohanes 6:63) dan

saya tidak akan mengizinkan dogma atau doktrin siapapun untuk

memutuskan apakah saya menerima ajarannya atau tidak. Jika

terdapat suatu dogma yang dapat dijelaskan dalam terang ajarannya

dan tidak bertentangan, saya akan menerimanya. Tetapi saya tidak

mau kembali kepada hari-hari silam tersebut di mana pikiran saya

begitu dipenuhi dengan doktrin-doktrin dan dogma-dogma gereja

sehingga saya tidak dapat memahami ajaran yang disampaikan oleh

Yesus.

Jika Anda datang kepada firman dengan suatu pikiran bahwa suatu

doktrin tertentu adalah benar, Anda akan mendapati mustahil untuk

menerima ajaran Yesus yang bertentangan dengan doktrin Anda itu.

Misalnya, Anda mungkin telah memutuskan di dalam pikiran Anda

bahwa keselamatan diterima melalui iman yang tidak menuntut

kekudusan - yang merupakan ajaran standar di gereja masa kini – di

mana kekudusan merupakan kekristenan tingkat tinggi. Karena Anda

telah memutuskan hal ini terlebih dulu, Anda tidak akan mendengarkan

Page 381: Bmf 23 cahaya injil

373 | C A H A Y A I N J I L

ajaran Yesus tentang kekudusan bagi setiap orang percaya. Suatu hal

yang sangat tragis!

Selanjutnya, apabila kita berbicara tentang doktrin-doktrin atau

dogma-dogma pada masa kini, kita biasanya menunjuk kepada doktrin-

doktrin Kalvin, Agustinus, atau gereja Katolik Roma. Jika Anda seorang

Katolik, Anda akan berpegang pada doktrin Katolik Roma. Dan Anda

tidak mau mendengarkan lagi apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.

Sebagai misal, jika Anda telah mempercayai adanya tempat penyucian

(purgatory), yang telah menjadi salah satu dogma gereja Katolik,

apabila Anda membaca Alkitab dan tidak menemukan tempat

penyucian di situ, apa yang Anda lakukan? Barangkali Anda berkata,

"Aku tidak peduli apakah Alkitab menyatakan adanya tempat penyucian

atau tidak. Gereja menyatakan adanya tempat penyucian, dan aku

menerima dogma itu."

Gereja Katolik juga menyatakan bahwa di luar gereja Katolik Roma,

tidak ada keselamatan. Mereka telah mengubah pernyataan ini sejak

Vatikan II. Bagaimanapun, suatu ketika dulu pernyataan ini merupakan

satu dogma. Ini menunjukkan bahwa doktrin-doktrin manusia dapat

diubah. Lalu, dogma mana yang benar? Dogma sebelum Vatikan II

atau yang sesudah Vatikan II? Kalau kita tidak kembali kepada firman

Tuhan, kita bahkan mungkin berakhir dengan kepercayaan bahwa kita

akan diselamatkan hanya oleh iman, tanpa perlunya kekudusan. Ini

tentu saja mencerminkan definisi kita akan iman! Apabila saya

berkhotbah tentang kekudusan, beberapa orang berkata, "Hei, jangan

berkhotbah tentang kekudusan!" Mereka berpikir bahwa saya

memberitakan keselamatan oleh perbuatan. Dogma kita ternyata telah

menutup pikiran kita kepada ajaran Yesus. Kita perlu pergi ke gereja

dengan hati yang terbuka. Lihatlah pada gereja-gereja pada masa kini.

Dogma dan doktrin siapa yang kita ajarkan? Orang-orang yang

berbicara tentang doktrin berkata, "Marilah kita mengajarkan doktrin-

doktrin Kalvin," seolah-olah doktrin-doktrin Kalvin sama dengan Firman

Allah. Atau jika mereka adalah Katolik Roma, mereka akan berkata,

"Marilah kita mengajarkan doktrin-doktrin gereja Katolik Roma,"

seolah-olah doktrin-doktrin Katolik Roma sama dengan firman Tuhan

atau barangkali bahkan lebih unggul dari firman Tuhan! Sebagaimana

Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Sungguh pandai kamu

mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat

istiadatmu sendiri." (Markus 7:9) 'Adat istiadatmu' dalam istilah orang-

Page 382: Bmf 23 cahaya injil

374 | C A H A Y A I N J I L

orang Farisi berarti 'doktrinmu.' Doktrin memang telah

mengesampingkan Firman Allah. Kita hanya perlu melihat ke dalam

Misynah untuk melihat bagaimana mereka mengesampingkan Firman

Allah untuk berpegang pada doktrin-doktrin mereka.

Bagaimana dengan ajaran Yesus tentang keselamatan? Apakah gereja

mengajarkan hal yang sama? Yesus mengajarkan bahwa kita

diselamatkan oleh suatu iman yang harus diartikan sebagai satu

komitmen yang total kepada dia sebagai Raja. Ia mengungkapkan hal

ini dengan kata-kata yang tidak mungkin dapat disalahartikan:

"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak layak

bagi-ku." (Matius 10:38). Melainkan kita siap untuk menyerahkan

seluruh kehidupan kita, memberikan diri kita dengan sepenuhnya

kepada Yesus sebagai Raja, kita tidak layak baginya. Kita harus

melakukan apa saja yang diperintahkannya kepada kita, bahkan

sampai memikul salib dan disalibkan. Melainkan kita melakukan itu,

kita tidak layak baginya. Ini adalah perkataan-perkataan Yesus.

Apakah doktrin-doktrin kita telah menutup pikiran kita kepada ajaran-

ajaran semacam ini? Kita berkata, "Yesus tidak mungkin menuntut

begitu banyak. Ia mengasihi kita dan tentu saja tidak menuntut begitu

banyak dari kita." Doktrin-doktrin kita telah mencondongkan pikiran

kita untuk menolak ajarannya yang sesungguhnya. Tidak mungkin

Yesus menuntut begitu banyak dari kita. Ajaran masa kini menekankan

bahwa Allah melalui Yesus memberikan segala sesuatu kepada kita,

tetapi tidak menuntut apa-apa yang berarti dari kita. Dengan demikian,

kita mengabaikan ajaran yang disampaikan oleh Yesus di dalam Injil.

Apa terjadi apabila seseorang bertobat, memikul salibnya dan mengikut

Yesus sebagai Raja? Ia dilahirkan kembali oleh Roh Allah. Ia

diubahkan; kehidupannya dibarui; kehidupan Allah masuk ke dalam

jiwanya. Itulah regenerasi (kelahiran kembali) menurut pengertian

Firman, dan itu berarti suatu transformasi (perubahan) telah terjadi.

Anda bukan lagi pribadi yang sama seperti dulu, karena Anda telah

diubahkan.

Rasul Paulus berkata, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah

ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah

datang." (2 Korintus 5:17) Di masa kini ayat ini diberitakan sebagai

tidak lebih dari suatu status yang baru. Satu ciptaan baru bukanlah

Page 383: Bmf 23 cahaya injil

375 | C A H A Y A I N J I L

suatu status yang baru. Jika saya menciptakan sesuatu dari semula,

ciptaan itu mengalami perubahan di dalam dirinya. Tidak hanya suatu

perbedaan status di hadapan Allah, sebagaimana yang dititikberatkan

oleh kebanyakan penginjil pada masa kini. Demikianlah, melalui iman

yang menyerahkan diri dengan sepenuhnya pada Tuhan, Anda

diubahkan. Anda menjadi seorang manusia baru dalam Kristus. Ajaran

Yesus yang dahsyat dan dinamis ini sangat berbeda dari khotbah-

khotbah yang lemah dan remang-remang yang diberitakan hari ini.

Sebagai akibat dari perubahan ini, terjadilah suatu kelahiran yang baru

(Yohanes 3:3,5). Hal ini juga sering dikhotbahkan hari ini tetapi

kelihatannya juga diartikan tidak lebih dari hanya suatu status yang

baru, dan bukan suatu perubahan hidup. Tetapi ajaran Yesus menunjuk

pada suatu perubahan yang menyeluruh secara batiniah. Ini tidak

berarti Anda tidak lagi berbuat dosa, tetapi dari sekarang Roh Allah

mulai bekerja di dalam kehidupan Anda sampai Anda menghasilkan

buah dari sebuah kehidupan baru yang dijalankan dalam kekudusan.

Itulah sebabnya mengapa penulis kitab Ibrani berkata kita harus

mengejar kekudusan, dan tanpa kekudusan tidak seorangpun akan

melihat Tuhan (Ibrani 12:14). Kata-kata ini dengan sempurna

menyimpulkan seluruh ajaran firman Yesus. Kehidupan yang telah

diubahkan akan membuahkan kekudusan karena Roh Allah adalah

Roh Kudus. Jika Anda memiliki Roh Kudus di dalam diri Anda, Anda

akan menjadi kudus. Dan kita harus menjadi kudus sama seperti Bapa

kita di surga adalah kudus. Yesus berkata, "haruslah kamu sempurna,

sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48)

Dalam firman Tuhan, kata 'sempurna' adalah kata lain untuk kata

'kudus'. Kedua ungkapan ini - 'haruslah kamu kudus' dan 'haruslah

kamu sempurna' - digunakan di dalam Perjanjian Baru.

Gandum ditabur ke dalam dunia untuk memuliakan Allah

Perumpamaan ini, pada kenyataannya, adalah sebuah nubuatan.

Perumpamaan ini memberitahu kita, dalam bentuk gambaran, apa

yang akan terjadi di dalam Kerajaan Allah. Kita dapat melihat dengan

segera bahwa ada dua jenis tumbuhan di dalam perumpamaan ini.

Pertama-tama, di manakah benih ini ditaburkan? Benih ini, tidak

seperti di perumpamaan seorang penabur, tidak mewakili firman

Page 384: Bmf 23 cahaya injil

376 | C A H A Y A I N J I L

Tuhan. Benih menunjuk kepada anak-anak kerajaan, anak-anak Allah.

Mereka adalah orang-orang yang hidup di bawah pemerintahan Allah;

mereka adalah orang-orang yang ditaburkan Yesus ke dalam dunia.

Jika kita adalah anak-anak Allah, maka kita adalah benih Allah yang

ditaburkan ke dalam dunia.

Biji gandum bertumbuh apabila ia jatuh ke dalam tanah dan mati

(Yohanes 12:24). Dari sini kita dapat melihat bahwa hanya orang yang

berkomitmen total yang siap untuk mati. Seorang Kristen yang sejati

adalah seorang yang siap untuk mati; ia telah disalibkan bagi dunia dan

telah selesai dengan kehidupan dosa ini. Hanya orang seperti ini yang

dapat menjalani sebuah kehidupan yang mewakili benih yang baik.

Oleh karena itu, kita sendiri adalah Firman Allah; kita adalah pesan

Allah kepada dunia. Dan cara kita menjalani kehidupan inilah yang

akan membuat orang berpaling kepada Tuhan.

Berikutnya, kita memusatkan perhatian pada ladang. Apakah yang

diwakili oleh ladang? Yesus memberitahu kita bahwa ladang ialah dunia

dan kita ditaburkan ke dalam dunia untuk menjadi saksi bagi dia, dan

untuk menghasilkan buah demi kemuliaan Bapa di surga. "Demikianlah

hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka

melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di

sorga," kata Yesus di Matius 5:16. Itulah caranya kita harus bercahaya.

Sekali lagi, dogma-dogma kita dan doktrin-doktrin kita telah

menyebabkan kita untuk menganggap perbuatan baik sebagai sesuatu

yang negatif. Begitulah keadaannya di antara beberapa kelompok kaum

injili sekarang. Bagaimanapun, ayat di atas dengan jelas menunjukkan

bahwa perbuatan baik tidak dipandang sebagai sesuatu yang negatif

oleh Yesus.

Mengapa orang memberikan kemuliaan kepada Allah saat mereka

melihat perbuatan baik Anda? Mengapa tidak memberikan kemuliaan

kepada Anda? Kita harus dapat membedakan perbuatan baik macam

apa yang sedang kita bicarakan. Perbuatan baik yang dihasilkan dalam

kekudusan disertai oleh hadirat Allah di mana bahkan orang tidak

percaya dapat melihat bahwa perbuatan baik tersebut dihasilkan oleh

kuasa-Nya. Mereka tahu bahwa kekudusan yang terdapat di dalam diri

Anda bukanlah sesuatu yang berasal dari Anda, tetapi dari Allah. Di sini

letak keindahannya. Mereka mungkin tidak tahu tentang Roh Kudus,

tetapi mereka tahu kekudusan yang ada pada Anda bukanlah sesuatu

Page 385: Bmf 23 cahaya injil

377 | C A H A Y A I N J I L

yang dihasilkan oleh Anda sendiri. Itu adalah sesuatu yang dilakukan

Allah. Perkataan Yesus di Matius 5:16 sangatlah sempurna. Lewat

pernyataan itu Yesus telah menunjukkan perbuatan baik macam apa

yang dimaksudkan olehnya. Ia sedang berbicara tentang perbuatan

baik yang datang dari Roh Allah, yang menyebabkan orang lain

memuliakan Allah, bukannya Anda.

Pernahkah Anda mengenal seorang abdi Allah yang benar? Apakah

Anda memberikan kemuliaan kepada dia? Tidak, karena Anda tahu

kekudusan di dalam kehidupannya, keindahan kehidupannya, datang

dari Allah. Seorang yang saleh mempunyai kemampuan untuk

membelokkan Anda kepada Allah tanpa perlu mengatakan sepatah kata

pun. Ujian ini akan menunjukkan apakah kekudusan Anda datang dari

Allah. Jika orang lain memuji Anda, maka ada sesuatu yang tidak

beres. Jika orang melihat Anda dan berkata, "Betapa indahnya Allah

itu!" maka Anda tahu bahwa Anda mempunyai kekudusan yang benar.

Lalang ditanamkan di antara anak-anak Allah

Lalang yang ditaburkan di dalam perumpamaan ini tidak dari semula

berada di dalam ladang, yang mewakili dunia ini. Jika lalang menunjuk

kepada orang tidak percaya, mereka sudah berada di ladang jauh

sebelum Yesus menaburkan benih yang baik ke dalam ladang. Orang

tidak percaya dan orang yang berbuat jahat telah ada di dunia jauh

sebelum kedatangan orang Kristen. Sebaliknya, benih lalang

ditaburkan sesudah benih yang baik ditaburkan, dan benih-benih

lalang ini ditaburkan di antara gandum! Benih-benih lalang dengan

sengaja ditanam di tengah-tengah gandum, dan bukannya secara

sembarangan. Orang-orang yang melakukan kejahatan, dan segala

yang menyesatkan, ada di dalam Kerajaan dan harus dikeluarkan

(Matius 13:41). Satu hal lagi yang harus diperhatikan ialah kalau

mereka berada di dalam Kerajaan Allah berarti mereka adalah orang

yang percaya. Oleh karena itu, lalang adalah orang-orang percaya yang

mengakui imannya.

Ada satu lagi hal yang sangat penting: tanaman yang diterjemahkan

sebagai 'lalang' oleh LAI, pada kenyataannya, adalah tanaman yang

sangat menyerupai gandum. Oleh karena itu, jika kita dengan saksama

membaca perumpamaan ini, kita akan perhatikan bahwa hamba-

hamba tuan ladang hanya menyadari terdapat lalang di dalam ladang -

Page 386: Bmf 23 cahaya injil

378 | C A H A Y A I N J I L

dan banyak sekali lalangnya - setelah tanaman ini bertumbuh dan

mulai berbulir. Kita melihat ini di Matius 13:26. Lalang tidak tampak

sampai pada waktu buahnya mulai muncul. Lalang telah bertumbuh

untuk waktu yang lama sebelum hamba-hamba tuan ladang tiba-tiba

menyadari bahwa ladang gandum mereka penuh dengan lalang. "Tuan,

bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari

manakah lalang itu?", mereka bertanya. Lalang begitu menyerupai

gandum dan tidak begitu mudah dibedakan sampai mereka mulai

menghasilkan buah. Sifat lalang itu hanya terlihat atau muncul di tahap

berbuah itu.

Saya harus mengatakan sesuatu tentang terjemahan bahasa Inggris

atas perumpamaan ini berdasarkan teks Yunani. Terjemahan versi AV

(Authorized Version) sebagai 'tares' sebetulnya tidak tepat tetapi kita

tidak dapat menyalahkan penterjemah karena pada tahun 1611 mereka

ternyata tidak mengetahui arti dari kata Yunani tersebut. Kata 'tares'

tidak tepat karena 'tares' ialah semacam buncis. Mereka tergolong

dalam keluarga buncis atau kacang dan sama sekali tidak serupa

dengan gandum. Siapa saja dapat dengan segera melihat perbedaan

antara 'tares' dan gandum. Akan tetapi, di sini kita berbicara tentang

semacam rumput liar yang tidak dapat dibedakan dari gandum sebelum

biji-bijiannya muncul.

Hal yang sama berlaku juga untuk versi RSV (Revised Standard

Version). Kata tersebut diterjemahkan sebagai 'rumput liar'. Rumpat

liar, sebagaimana kita tahu, tidak menghasilkan buah dan karenanya

kita mempunyai suatu kontradiksi di sini. Pernahkah Anda melihat

rumput liar menghasilkan buah? Dalam kasus ini, besar kemungkinan

penterjemah-penterjemah RSV sengaja memilih kata ini karena mereka

tahu bahwa nama khusus bagi rumput liar semacam ini tidak dapat

dipahami oleh pembaca umum. Bagaimanapun, kebanyakan dari kita

bukanlah ahli botani (ahli tumbuh-tumbuhan) dan tidak mengetahui

nama teknis bagi rumput liar semacam ini. Akan tetapi, jika Anda ialah

seorang yang berpikir dengan mendalam, Anda akan segera bertanya,

"Sejak kapan rumput liar menghasilkan buah?"

Terjemahan bahasa Tionghoa mempunyai masalah yang sama.

Dalam guoyi atau bahasa Mandarin, terjemahannya ialah bai zi, yang

merupakan semacam rumput liar yang tumbuh di sawah padi, dan

bukan di ladang gandum. Di antara tanaman padi, terdapat semacam

Page 387: Bmf 23 cahaya injil

379 | C A H A Y A I N J I L

rumput liar yang tampak serupa dengan tanaman padi semasa

bertumbuh, dan karena itu penterjemah bahasa Tionghoa memutuskan

untuk menggunakan istilah yang familiar tersebut. Sayang sekali, yang

sedang dibicarakan adalah ladang gandum bukan sawah padi. Jadi,

adanya semak padi yang bertumbuh di antara gandum, menimbulkan

berbagai macam kebingungan. Pada kenyataannya, nama teknis bagi

tanaman yang sedang dibicarakan di perumpamaan ini adalah "the

bearded darnel." Istilah bahasa Mandarinnya - du mai - sangatlah

berarti karena mempunyai arti 'gandum yang beracun.'

Darnel ialah tumbuhan yang lazimnya hanya bertumbuh di ladang

gandum. Darnel begitu menyerupai gandum bahkan seorang ahli akan

mengalami kesulitan membedakannya dari gandum sebelum darnel

tersebut mulai berbulir. Biji darnel berwarna hitam, dan isinya berasa

pahit. Lebih dari itu, biji darnel juga beracun. Itulah sebabnya nama

bahasa Mandarinnya - du mai (gandum beracun) – sangatlah tepat.

Darnel adalah mai karena ia kelihatan seperti gandum, dan ia

adalah du karena ia beracun. Menurut para ahli seseorang yang

termakan biji darnel akan mengalami pusin, mengantuk, mual, diare,

sawan dan ganggren, dan bisa juga berujung pada kematian!

Sampai di sini, kita harus menyadari bahwa kita sedang menangani dua

jenis tanaman yang kelihatan sangat serupa tetapi sama sekali berbeda

pada substansinya. Lalu, bagaimana kita dapat membedakan kedua

jenis tanaman tersebut? Yesus berkata, "dari buahnya pohon itu

dikenal." (Matius 12:33) Benih yang baik menghasilkan buah yang

baik; benih yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik (Matius

7:17).

Mari kita menyimpulkan pembahasan tentang rumput liar atau lalang

ini. Darnel bertumbuh di antara gandum di dalam Kerajaan Allah.

Meskipun mereka tampak seperti orang Kristen sejati, namun mereka

bukan. Buah yang dihasilkan oleh rumput liar ini berwarna hitam

sedangkan buah yang dihasilkan oleh gandum adalah keputih-putihan.

Lebih dari itu, biji-bijian dari rumput liar ini beracun sedangkan biji-

bijian yang dihasilkan oleh gandum sangat bergizi. Namun keduanya

bertumbuh di dalam gereja, yaitu Kerajaan Allah pada masa sekarang.

Pada masa sekarang, menurut perumpamaan-perumpamaan Yesus,

terdapat orang yang melakukan kejahatan di dalam Kerajaan Allah.

Ingat perumpamaan tentang perjamuan kawin? Di dalam

Page 388: Bmf 23 cahaya injil

380 | C A H A Y A I N J I L

perumpamaan itu, ada seseorang masuk ke dalam perjamuan kawin

tanpa pakaian pesta, dan kemudiannya dicampak keluar dari

perjamuan tersebut sekalipun ia telah masuk ke dalam ruang pesta.

Hal yang berikut yang harus kita perhatikan adalah hubungan dekat

yang terjalin di antara darnel dan gandum. Keduanya saling menjalin

hubungan, dan ini menunjukkan bahwa keduanya berfungsi bersama-

sama di dalam Kerajaan Allah. Itulah sebabnya mengapa Yesus

mengingatkan bahwa mencabut darnel akan sekaligus menyebabkan

gandum ikut tercabut juga. Karena itu, darnel harus dibiarkan

bertumbuh sampai hari Penghakiman.

Dari manakah datangnya darnel tersebut? Menurut Yesus darnel

ditaburkan ke dalam Kerajaan Allah oleh seorang musuh, yaitu Iblis,

yang sedang berjuang melawan kedaulatan Allah. Darnel mewakili

semacam orang, begitu juga dengan gandum. Musuh akan menaburkan

orang-orang yang pada intinya bukan orang Kristen ke tengah-tengah

masyarakat Kristen. Dari luar orang-orang ini tampak seperti orang

Kristen; mereka bahkan berbicara dan berkelakuan seperti orang

Kristen sampai suatu titik tertentu tetapi pada intinya mereka berbeda.

Meskipun darnel bukan orang-orang Kristen sejati, itu tidak berarti

mereka tidak memikirkan diri mereka sebagai orang Kristen sejati.

Pada kenyataannya, darnel berpikir bahwa mereka adalah gandum,

karena mereka memang sangat menyerupai gandum. Mereka yakin

bahwa mereka adalah gandum. Ini merupakan tragedi yang sangat

besar. Jadi, darnel bukanlah orang-orang yang sengaja ingin

membinasakan gereja. Sama sekali bukan! Mereka adalah orang-orang

Kristen yang tidak sejati, tetapi berfungsi di dalam gereja dan mengira

diri mereka adalah seorang Kristen sejati.

Ini menimbulkan satu pertanyaan yang penting: bagaimana Anda tahu

apakah Anda sebenarnya gandum atau darnel? Bagaimana Anda

mengetahuinya? Anda mungkin mempunyai keyakinan bahwa Anda

adalah seorang Kristen yang sejati namun persoalannya ialah, apakah

Anda seorang Kristen sejati di mata Allah? Sebagaimana yang

dikatakan oleh Paulus, hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya

sendiri. (1 Korintus 11:28)

Page 389: Bmf 23 cahaya injil

381 | C A H A Y A I N J I L

Di penjelasan bagi perumpamaan ini di Matius 13:41, kita meliha lalang

atau darnel adalah segala sesuatu yang menyesatkan di dalam gereja.

Di dalam Alkitab RSV, kata Yunani bagi 'yang menyesatkan'

diterjemahkan sebagai 'yang menyebabkan dosa' sementara kata

Yunani yang lain di ayat tersebut diterjemahkan sebagai 'pembuat

kejahatan', atau 'yang melakukan kejahatan'. Kata 'pembuat

kejahatan' bukan satu terjemahan yang tepat karena ia memberikan

satu kesan yang keliru tentang orang-orang ini. Secara harfiah, kata

Yunani itu berarti 'yang melanggar hukum'. Tentu saja, jika Anda

melanggar hukum, Anda seorang pembuat kejahatan. Tetapi, jika kita

membandingkan bagaimana kata ini digunakan di lain tempat di

Perjanjian Baru, suatu gambaran yang sangat penting tentang darnel

akan mulai terlihat. Kata Yunani yang sama digunakan di Matius 7:23

di mana kata itu menunjuk bukan kepada orang-orang tidak percaya

tetapi kepada orang-orang Kristen. Sebenarnya, kata itu digunakan

untuk menggambarkan pekerja-pekerja Kristen! Matius 7:21-23

mengatakan:

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan(Lord),

Tuhan(Lord)! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan

dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari

terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,

bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan

demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu

juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada

mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!

Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Di dalam perikop di atas, orang-orang ini mengakui Yesus sebagai Raja

atas kehidupan mereka apabila mereka memanggil-nya, "Tuhan,

Tuhan (Lord)". Namun sebagaimana yang dikatakan oleh nabi Yesaya,

"bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku

dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku" (Yesaya

29:13). Bukan setiap orang yang berseru kepada Yesus, "Tuhan,

Tuhan" akan masuk ke dalam Kerajaan Surga di masa depan

(perhatikan kata kerja masa depan 'akan masuk' dipakai di sini) tetapi

ia yang melakukan (perhatikan kata kerja masa kini dipakai di sini)

kehendak Bapa yang di surga. Pada hari Penghakiman, banyak yang

akan berkata, "Tuhan, tidakkah kami bernubuat dalam namamu dan

mengusir setan dalam namamu dan melakukan mujizat dalam

Page 390: Bmf 23 cahaya injil

382 | C A H A Y A I N J I L

namamu?" Mereka ialah orang-orang yang bekerja dalam nama Yesus.

Dan perhatikan kata-kata yang mengerikan di ayat 23: "Pada waktu

itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak

pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat

kejahatan!" Kata 'pembuat kejahatan' di dalam perikop ini adalah kata

Yunani yang sama yang digunakan di dalam perumpamaan lalang di

antara gandum ini. Coba bayangkan - orang-orang ini yang mengusir

setan, yang bernubuat dan melakukan mujizat penyembuhan dalam

nama Yesus sebenarnya ialah pembuat kejahatan dan akan ditolak oleh

Yesus!

Di sini kita melihat arti bagi perumpamaan ini mulai terlihat. Pembuat-

pembuat kejahatan ini (atau darnel) bukanlah orang-orang tidak

percaya. Mereka memanggil Yesus 'Lord' dan barangkali Yesus memang

Raja atas hidup mereka pada suatu tahap tertentu namun kehidupan

mereka tidak dijalankan dalam ketaatan total pada ajaran Yesus.

Mereka tidak melakukan kehendak Bapa. Dari sini kita dapat melihat

bahwa tidak penting doktrin atau dogma macam apa yang Anda anuti,

selama doktrin atau dogma tersebut selaras dengan firman Tuhan. Jika

tidak, maka doktrin Anda akan membawa Anda bergabung dengan

―pembuat-pembuat kejahatan‖ ini pada hari Penghakiman.

Apakah orang-orang ini memiliki iman? Tentu saja. Tidak seorangpun

yang dapat melakukan suatu apa pun dalam nama Yesus tanpa

memiliki iman. Mereka adalah orang-orang yang mengusir setan dalam

nama Yesus, ini menunjukkan mereka percaya pada namanya dapat

mengusir setan. Apakah Anda memiliki iman seperti ini? Mereka dapat

bernubuat dalam nama Yesus. Apakah Anda mempunyai iman untuk

bernubuat? Akan tetapi, apa yang tidak dimiliki mereka ialah ketaatan

kepada kehendak Allah. Bernubuat tidak sama dengan melakukan

kehendak Allah. Melakukan mukjizat tidak sama dengan melakukan

kehendak Allah. Melakukan kehendak Allah adalah menjalani suatu

kehidupan yang kudus. Sekarang kita mulai melihat mengapa firman

Tuhan menitikberatkan kekudusan. Karena menjalankan suatu

kehidupan yang kudus menunjukkan bahwa Yesus adalah

sesungguhnya Raja atas kehidupan Anda. Inilah ajaran yang alkitabiah.

Bukankah kebenaran ini cukup jelas?

Sudah tiba waktunya untuk menyimpulkan apa yang telah dibahaskan

sejauh ini. Melainkan Anda memahkotai Yesus sebagai Raja atas

Page 391: Bmf 23 cahaya injil

383 | C A H A Y A I N J I L

kehidupan Anda, Anda bisa saja melakukan semua mukjizat di dunia ini

tetapi Anda tidak akan diselamatkan, meskipun Anda melakukan semua

mukjizat itu dalam nama Yesus. Hanya iman yang tunduk pada

kehendak Allah yang menyelamatkan; dan bukan iman yang

melakukan mukjizat. Oleh karena itu, Anda harus dengan saksama

memahami arti dari iman yang alkitabiah. Itulah sebabnya rasul

Yakobus berkata, "Tunjukkanlah kepadaku imanmu dari perbuatan-

perbuatanmu" (Yakobus 2:18). Iman macam apa yang Anda miliki?

Jika iman Anda adalah iman yang melakukan mukjizat, itu tidak berarti

iman tersebut akan menyelamatkan Anda. Hanya iman yang mengakui

Yesus sebagai Raja atas kehidupan Anda seharian - saat demi saat -

yang menyelamatkan. Iman seperti ini barangkali tidak spektakuler

seperti melakukan mujizat, tetapi itulah yang diharapkan dari Anda.

Selain itu, jika Anda dapat juga melakukan mujizat dalam nama Yesus,

itu bagus sekali. Tetapi yang satu tidak dapat mengantikan yang lain.

Hal ini harus kita mengerti.

Siapa diri Anda, dan bukannya apa yang Anda lakukan, yang berarti

bagi Allah. Saya mengatakan ini sebagai peringatan kepada kaum

muda yang berpikir bahwa menyibukkan diri melakukan kegiatan

gereja membuktikan bahwa mereka orang Kristen yang baik. Beberapa

orang yang mulai menghadiri gereja berkata, "Aku ingin melakukan

sesuatu untuk gereja." Dan jika mereka tidak diberikan sesuatu untuk

dilakukan, mereka akan meninggalkan gereja tersebut dan mencari

gereja yang lain. Jika seseorang berpikir dengan cara ini, ia belum

mengerti bahwa pertama-tamanya Allah ingin melihat siapa dia

sebenarnya. Sangat mudah untuk menemukan pekerjaan untuk

dikerjakan orang, tetapi itu mungkin mengakibatkan lebih banyak

kerugian ketimbang keuntungan. Mereka barangkali berpikir dengan

melibatkan diri dalam banyaknya kegiatan, mereka menjadi orang

Kristen yang baik. "Aku adalah presiden persekutuan ini; aku

mengelolakan persekutuan ini; aku mengorganisir kegiatan itu; aku

memimpin PA dan aku melakukan itu dan ini." Barangkali Anda sangat

sibuk, tetapi seperti apa Anda itu? Apakah Anda tergolong sebagai

gandum atau darnel? Semua aktivitas itu membuat Anda tampak

seperti seorang Kristen yang sejati di luar, tetapi siapakah Anda di

dalam?

Sangat menyedihkan melihat orang-orang di Matius 7 ini berpikir

bahwa mereka akan diselamatkan. Pada hari Penghakiman, mereka

Page 392: Bmf 23 cahaya injil

384 | C A H A Y A I N J I L

mungkin saja mempersembahkan pekerjaan-pekerjaan mereka sambil

berkata, "Tuhan, Tuhan, bukankah kami melakukan ini dan itu demi

namamu?" Mereka secara tulus berpikir dengan melakukan hal-hal

tersebut mereka akan diselamatkan. Mereka benar-benar menaruh

kepercayaan pada Yesus tetapi Yesus menolak mereka. Hari

Penghakiman adalah hari yang penuh dengan kejutan. Banyak orang

yang mengira, "Kursiku di surga sudah ada untukku," tetapi Yesus

malah akan berkata kepada mereka, "Aku tidak pernah mengenal siapa

kamu. Enyahlah daripadaku." Sayang sekali mereka telah dibimbing

untuk mempercayai bahwa mereka adalah orang Kristen yang sejati.

Iblis ialah bapa segala dusta. Percayakah Anda pada dustanya bahwa

Anda bisa menjadi seorang Kristen yang sejati tanpa menjadi kudus?

Percayakah Anda pada dusta bahwa Anda bisa diselamatkan tanpa

menjadikan Yesus sebagai Raja atas kehidupan Anda?

Gandum dan darnel melambangkan dua kelompok orang di dalam

gereja: mereka yang mempercayai Yesus hanya sebagai Juruselamat

(Savior) dan mereka yang mempercayai Yesus sebagai Tuan dan

Juruselamat (Lord and Savior), dan dalam urutan ini. Jika Anda

menjadi seorang Kristen karena Anda mempercayai Yesus hanya

sebagai Juruselamat, Anda telah mempercayai satu dusta. A.W. Tozer,

seorang abdi Allah yang besar yang telah menulis banyak buku yang

bagus seperti The Pursuit of God, membuat pernyataan ini dalam

bukunya, The Root of the Righteous: "Bidat paling besar dalam

pengajaran gereja masa kini adalah usaha untuk memisahkan

Juruselamat dari ketuanan Yesus atas hidup Anda (Jesus as Lord), dan

untuk mengatakan bahwa Anda bisa menerima Yesus sebagai

Penyelamat tanpa menerimanya sebagai Tuan ke atas Anda, di mana

Anda menerimanya sebagai tuan hanya pada tahap pengudusan yang

berikutnya." Bagi mereka, Anda harus menerima Yesus sebagai

Juruselamat untuk diselamatkan. Namun mereka tidak mengatakan

apa-apa tentang Yesus sebagai Raja atas kehidupan Anda. Bagi

mereka, jika Anda mau suatu hari kelak, barangkali Anda bisa

memahkotai dia sebagai Raja atas kehidupan Anda. Tetapi bagi mereka

itu adalah tahap pengudusan yang lebih tinggi. Dan tidak apa-apa jika

Anda tidak mau berbuat demikian karena Anda tetap akan

diselamatkan. Inilah yang saya maksudkan dengan dusta si Iblis. Tidak

disinggung tentang perlunya hidup di bawah pemerintahan Yesus

sebagai Raja di dalam hidup mereka. Orang-orang ini ingin

Page 393: Bmf 23 cahaya injil

385 | C A H A Y A I N J I L

memperalatkan Yesus untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.

Barangkali satu hari nanti, mereka mungkin berkata, "Baiklah, aku

menerima Yesus sebagai Raja juga." Siapa saja yang mengajarkan ini

sedang mengajarkan dusta si Iblis, sebagaimana diperingatkan A.W.

Tozer berulang-kali. Namun begitu, tampaknya inilah ajaran yang

standar pada masa kini. Kita dibesarkan berdasarkan ajaran ini, yang

telah membutakan mata kita kepada Firman Allah.

Banyak kali ketika saya menyatakan ini, orang akan berkata, "Ha! Ia

telah mengelirukan pengudusan dan pembenaran!" Pada

kenyataannya, bukan saya yang keliru. Saya telah mempelajari cukup

banyak teologia untuk tidak melakukan kesalahan dasar seperti itu,

yaitu, untuk memisahkan kehidupan Kristen kepada dua tahap, di

mana tahap yang kedua tidak diwajibkan (boleh dipilih). Ini adalah

dusta Satan.

Mengetahui kondisi rohani kita yang sebenarnya

Dalam perumpamaan ini, darnel secara jujur percaya mereka telah

diselamatkan, dan mereka adalah orang Kristen di dalam Kerajaan

Allah. Mereka memang ada di Kerajaan, tetapi hanya sampai hari

penghakiman, setelah itu mereka akan dicampak keluar. Jadi, darnel

adalah anak-anak Iblis. Tetapi apakah mereka menyadari bahwa

mereka adalah anak-anak Iblis? Jawabnya tidak. Kita hanya perlu

membaca Yohanes 8 untuk menyadari bahwa anak-anak Iblis biasanya

tidak menyadari siapa diri mereka yang sebenarnya. Di Yohanes 8:39,

orang-orang Yahudi berkata, "Abraham adalah bapa kami." Untuk itu,

Yesus menjawab, "Iblislah yang menjadi bapamu" (Yohanes 8:44). Ia

mengatakan ini kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Farisi,

yaitu orang-orang yang paling saleh di antara orang Yahudi, dan yang

paling bersemangat dalam hal-hal agama pada waktu itu. Orang-orang

Farisi berusaha untuk menegakkan kebenaran mereka sendiri. Namun

Yesus memanggil mereka anak-anak si Iblis. Orang-orang tidak

percaya saja tidak disebutkan sebagai anak-anak si Iblis, tetapi malah

orang-orang yang taat agama ini yang disebut sebagai anak-anak si

Iblis. Bukankah sangat mengagetkan membaca hal-hal seperti ini

dalam Alkitab?

Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, yang menjadi umat pilihan

Allah, dan kepada orang-orang Farisi, pemelihara hukum Taurat yang

Page 394: Bmf 23 cahaya injil

386 | C A H A Y A I N J I L

lebih benar dari semua, "Jika kamu anak-anak Abraham, kamu akan

mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham." Apa yang

dilakukan oleh Abraham? Ia memahkotai Allah sebagai Raja atas

kehidupannya. Apa saja yang dikatakan Allah, Abraham akan lakukan.

Kemana saja Allah mengutus dia, ia akan pergi karena Allah adalah

Raja atas kehidupannya. Itulah yang dikerjakan oleh Abraham. Dan

Yesus tidak basa basi dalam bicara. Yesus mengungkapkan kondisi

rohani mereka yang sebenarnya. Itulah sebabnya Anda harus

memberitahu seorang sakit bahwa ia sakit, kalau tidak, ia berpikir

bahwa ia sehat. Anda mungkin saja merasa sangat sehat, tetapi

sebenarnya sedang mengidap sakit kanker. Umpamanya ayah saya. Ia

merasa baik-baik saja sebelum ia meninggal karena penyakit kanker.

Ia merasa sehat dan kuat. Saat dia melakukan pengecekan rutin,

dokter berkata, "Benjolan apa itu?" Ayah saya berkata, "Apa ada

benjolan?" Dokter itu berkata, "Benjolan yang ini." Ayah saya berkata,

"Ah! Itu tidak menyakitkan. Tidak apa-apa." Dua bulan kemudian, ayah

saya meninggal dunia. Ia merasa baik-baik saja ketika ia pergi

melakukan pengecekan medis, namun merasa baik-baik saja tidak

membuktikan apa-apa sama sekali.

Tahukah Anda apa kondisi rohani Anda? Barangkali tidak. Itulah

sebabnya Yesus berkata kepada mereka, "Iblislah yang menjadi

bapamu." Yesus bukan sedang menghina mereka. Yesus sedang

berkata, "Sadarilah keadaanmu. Melainkan kamu menerima Allah

sebagai Raja atas kehidupan kamu, kamu akan menjadi anak-anak si

Iblis, dan kamu akan binasa dalam dosa-dosamu." Yesus juga berkata

kepada mereka, "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi

karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu" (Yohanes

9:41). Mereka berpikir mereka melihat, dan yang buta adalah orang

lain. Tidak ada hal yang lebih mengerikan daripada salah menilai diri

kita, dan kita ternyata salah. Itulah tragedi yang paling dahsyat.

Kiranya hal itu tidak terjadi terjadi pada kita! Kita harus datang kepada

Allah dan berkata, "Tuhan, aku hanya ingin membuka diriku kepada

Engkau. Tunjukkanlah siapa diriku yang sebenarnya."

Bagaimana kita tahu siapa diri kita yang sebenarnya? Apakah kita

ditinggalkan untuk menebak-nebak sendiri apakah kita orang Kristen

yang sejati? Tidak demikian. Yesus memberitahu kita bagaimana kita

bisa tahu. Ketika buahnya mulai tampak, kita dapat membedakan di

antara seorang Kristen yang sejati dan seorang Kristen yang pada

Page 395: Bmf 23 cahaya injil

387 | C A H A Y A I N J I L

nama saja. Di dalam firman Tuhan, kata 'buah' menunjuk kepada buah

Roh, yaitu kekudusan di dalam kehidupan kita. Apakah kehidupan Anda

kudus? Apakah Anda sering bertengkar dengan saudara-saudara Anda,

dengan saudara-saudara seiman atau dengan pemilik kost Anda? Jika

Anda berkelakuan seperti orang tidak percaya setiap hari, apakah Anda

pikir Anda akan diselamatkan? Yesus berkata, "dari buahnyalah kamu

akan mengenal mereka." (Matius 7:20) Dari buah kehidupan Anda,

Anda dapat mengenal siapa diri Anda. Saya mengenal siapa diri saya.

Anda mungkin berpikir saya seorang Kristen yang bagus. Namun saya

mengenal siapa saya dan saya dapat melihat betapa banyaknya

kegagalan saya. Tetapi saya juga melihat betapa besarnya anugerah

Allah, yang menjadikan saya sebagaimana saya ada sekarang. Jika

saya melihat sesuatu yang baik dalam diri saya, saya hanya dapat

berkata seperti rasul Paulus, "karena kasih karunia Allah aku adalah

sebagaimana aku ada sekarang" (1 Korintus 15:10) Saya tahu siapa

saya sebelumnya; saya tahu siapa saya sekarang. Saya tahu apa yang

telah Allah lakukan dalam kehidupan saya dan saya berkata, "Terima

kasih, Tuhan." Apabila orang lain mulai melihat suatu perubahan pada

Anda dan Anda tahu bahwa perubahan tersebut adalah pekerjaan Allah

di dalam hati Anda, Anda sedang menghasilkan buah Roh di dalam

kehidupan Anda. Dengan demikian Anda akan tahu bahwa Anda adalah

seorang Kristen yang sejati. Dan Roh Allah akan bersaksi dengan roh

Anda bahwa Anda adalah anak Allah (Roma 8:16).

Apakah Anda selalu meledak-ledak dalam kemarahan? Bagaimana

kelakuan Anda? Jangan berpikir bahwa hal-hal seperti ini tidak penting.

Satan mau Anda percaya bahwa Anda akan diselamatkan, tidak kira

bagaimana Anda menjalani hidup Anda. Bagaimana Anda bertingkah

laku merupakan suatu indikasi apakah Anda adalah ciptaan baru atau

tidak. Hal ini sangatlah penting. "Tanpa kekudusan, tidak seorangpun

dapat melihat Allah." Tanpa kekudusan yang dikerjakan Roh Kudus di

dalam kehidupan Anda, Anda tidak akan melihat Allah. Tanyalah diri

Anda sendiri: apakah Anda bagian dari gandum atau darnel?

Ingatlah, sekali lagi, bahwa darnel itu beracun. Itulah sebabnya darnel

harus dipisahkan dari gandum. Darnel harus dipisahkan dengan

berhati-hati. Pada kenyataannya, jika terjadinya kesalahan saat

menuai, dan beberapa dari biji darnel bercampur dengan gandum dan

digiling menjadi tepung gandum, orang yang memakan tepung gandum

ini akan menjadi sakit. Itulah sebabnya mengapa darnel harus

Page 396: Bmf 23 cahaya injil

388 | C A H A Y A I N J I L

dipisahkan dengan berhati-hati dan dibinasakan. Saya berdoa agar

Allah akan membuka mata Anda supaya kita berkata, "Selidikilah aku,

ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;

lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang

kekal!"

Mari kita mengakhiri dengan satu poin yang terakhir. Pembuat

kejahatan bukanlah orang yang melakukan pembunuhan, perzinahan

dan hal-hal seperti itu. Karena itu janganlah berkata, "Nah, aku tidak

membunuh, aku tidak berzinah, jadi aku tidak tergolong sebagai

pembuat kejahatan." Janganlah menipu diri. Jangan lupa bahwa orang-

orang yang melakukan mukjizat disebut sebagai pembuat kejahatan

oleh Yesus. Kata 'pembuat kejahatan' juga berlaku untuk orang-orang

Farisi di Matius fasal 23. Kata tersebut berarti 'yang melanggar hukum'.

Ini berarti orang-orang Farisi tidak tunduk kepada hukum Kristus.

Mereka melakukan perkara mereka sendiri, mempercayai apa yang

ingin mereka percayai. Mereka tidak hidup dibawah ketuanan Yesus.

Rasul Paulus berbicara tentang hukum Kristus di 1 Korintus 9:21 dan

Galatia 6:2. Ia berkata, "aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena

aku hidup di bawah hukum Kristus." Mengapa tidak ada orang yang

mengkhotbahkan ayat ini? Ingatlah hal-hal ini dengan berhati-hati

supaya, sebagaimana kata Paulus, kekudusan disempurnakan di dalam

kehidupan Anda. (2 Korintus 7:1-2).

Perumpamaan tentang Benih Sesawi

Matius 13: 31-32 Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Perumpamaan tentang biji sesawi dijelaskan tepat sesudah

perumpamaan tentang lalang di antara gandum. Dengan demikian kita

dapat dikuatkan karena setelah membaca perumpamaan tentang lalang

di antara gandum mungkin kita menjadi lemah dan bertanya-tanya,

"Bagaimana masa depan Gereja jika anggota-anggotanya terisi dengan

Page 397: Bmf 23 cahaya injil

389 | C A H A Y A I N J I L

lalang di antara gandum?" Inilah jawaban Yesus yang dijelaskan di

Matius 13:31-32.

"Hal kerajaan Allah seumpama biji sesawi yang diambil dan ditaburkan

orang di dalam ladangnya; Memang biji itu merupakan biji terkecil

diantara segala jenis biji, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu akan

lebih besar dari sayuran lain bahkan menjadi sebuah pohon, sehingga

burung-burung di udara hinggap dan membuat sarang di antara

cabang-cabangnya."

Apa maksudnya hal tersebut? Yesus selalu berbicara lewat

perumpamaan, bagi mereka yang mengenal firman Allah tidak akan

ada masalah untuk memahaminya. Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah

adalah seperti biji sesawi yang diambil seseorang dan ditaburkan di

ladang. Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah kita mendapatkan

lagi perumpamaan tentang biji-bijian. Ada banyak perumpamaan yang

berkaitan dengan benih. Kita mempunyai perumpamaan tentang

seorang penabur benih, perumpamaan tentang benih yang tumbuh

sendiri, perumpamaan tentang lalang diantara gandum, dan sekarang

perumpamaan tentang biji sesawi. Alasan pemilihan biji sesawi dalam

perumpamaan ini adalah karena biji sesawi merupakan biji yang

terkecil diantara biji-bijian yang ditabur. Jika Anda tahu sedikit tentang

ilmu pertanian, Anda mungkin akan berkata, "Tunggu dulu. Meskipun

biji sesawi sangatlah kecil namun bukan merupakan biji yang paling

kecil di dunia." Ya, memang benar. Biji sesawi bukanlah biji terkecil

yang pernah ada namun merupakan biji terkecil yang ditabur oleh

petani di Palestina.

Ada sebuah alasan yang sangat bagus kenapa Yesus membicarakan

biji-bijian di dalam banyak perumpamaan. Benih merupakan suatu hal

yang indah, dan makin Anda memahami ajaran mengenai benih, Anda

akan semakin memahami seluruh ajaran kitab suci mengenai

keselamatan.

Ketika benih ditaburkan ke tanah, benih itu akan mati atau hancur.

Lalu benih itu bertunas dan tubuh benih itu akan hancur sebelum ia

tumbuh kembali. Hal ini menunjukkan gambaran yanga lengkap

tentang kematian dan kebangkitan. Secara harfiah, hidup baru akan

muncul dari penguburan, kematian dan kebangkitan suatu benih. Yesus

berfirman bahwa kerajaan Allah seperti halnya satu benih - sekecil biji

Page 398: Bmf 23 cahaya injil

390 | C A H A Y A I N J I L

sesawi - yang ditabur ke dalam tanah, yang hilang dari pandangan

mata, mati dan kemudian bangkit menjadi kehidupan baru. Sama

halnya dengan cara Yesus mati, dikubur, dan seolah-olah dia hilang

selamanya. Namun Yesus dibangkitkan oleh Allah ke dalam hidup baru.

Lalu apa yang terjadi? Ketika biji tersebut bangkit menjadi kehidupan

baru, ia akan menghasilkan sejumlah biji-bijian baru. Inilah ajaran

Yesus di Yohanes 12:24:

"Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh

kedalam tanah dan mati, ia tetap biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan

menghasilkan banyak buah."

Butir-butiran gandum menghasilkan sejumlah biji-bijian baru setelah

melewati proses kematian lalu kebangkitan. Yang terjadi adalah benih

jatuh ke dalam tanah dan menghasilkan sejumlah besar gandum atau

biji-bijian baru, dan biji-bijian baru tersebut ditabur kembali untuk

menghasilkan bijian yang lainnya. Demikianlah seterusnya. Melalui

proses kematian muncul kehidupan baru. Sama seperti Yesus, Gereja

lahir lewat kematian dan kebangkitannya.

Namun perhatikan ada hal yang lain. Kehidupan yang ada pada

sejumlah bijian yang baru tersebut diperoleh dari bijian pertama yang

telah mati. Dengan cara yang sama, kita memperoleh hidup baru -

kehidupan kita yang baru berasal dari Yesus yang telah mati dan

dibangkitkan, yang menyalurkan hidup baru ini kepada kita. Butiran

gandum juga adalah benih. Saat Anda memakan gandum, Anda sedang

memakan biji-bijian yang juga adalah benih. Jika Anda tidak

memakannya melainkan menaburnya di tanah, maka butiran gandum

tersebut akan bertumbuh dan menghasilkan sejumlah biji-bijian baru.

Anda dapat memilih untuk memakannya atau menaburkannya. Yang

dilakukan para petani ialah mengkonsumsi sebagian dari hasil panen

dan menaburkan sebagian lainnya. Setiap butiran gandum merupakan

benih. Kehidupan yang terdapat pada benih baru tersebut berasal dari

benih yang telah mati. Seperti itulah, kita memperoleh hidup baru dari

kebangkitan Kristus. Kita hidup sebab Yesus telah mati dan

dibangkitkan.

Namun kita tidak boleh berhenti di sini saja. Apa yang akan terjadi

pada biji-bijian baru tersebut? Apakah bijian tersebut memperoleh

kehidupan baru dari benih pertama hanya untuk menganggur tanpa

Page 399: Bmf 23 cahaya injil

391 | C A H A Y A I N J I L

berbuat apa-apa? Setiap butiran gandum ditaburkan kembali dan mati

agar dapat memghasilkan butir-butiran gandum yang baru. Banyak

pengajar Injil akan berhenti pada tingkatan tersebut - yakni mereka

telah memperoleh hidup baru melalui kematian dan kebangkitan

Kristus. Namun apakah kita menyadari bahwa kita sendiri merupakan

benih yang harus mati dan kemudian dibangkitkan? Sedikit orang yang

mengerti bagian tersebut. Dari Yohanes 12:25, Anda akan melihat

bahwa hal itu ditujukan pada orang Kristen. Ayat 24 menunjuk pada

Yesus dan ayat 25 menunjuk pada umat Kristen sebab mereka juga

harus mati dan kemudian dibangkitkan.

Dengan memeriksa secara saksama Yohanes 12:24-25, kita akan

mengerti maksud Yesus. Setelah berbicara tentang biji-bijian di ayat

24, Yesus berkata: "Barang siapa mencintai nyawanya, ia akan

kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa tidak mencintai nyawanya di

dunia ini ia akan memeliharanya untuk hidup kekal" ( ayat 25). Jika

kita tidak menjadi benih dan hidup bagi Kristus di dunia ini, sampai

kalau perlu mati bagi dia, kita tidak akan bisa memperoleh kepenuhan

hidup di dalam Kristus. Jika kita coba menyelamatkan nyawa dengan

berpegang pada hidup kita, maka kita akan kehilangan nyawa kita. Jika

kita mempunyai butiran gandum namun tidak menanamnya, maka

tidak akan terjadi apa-apa. Jika kita menyia-nyiakannya, benih

tersebut akan lapuk dan mati. Namun jika kita mengambil butiran dan

tidak membiarkannya lapuk dan mati, atau bahkan dimakan serangga

atau cacing, tapi kita menanamnya di tanah maka benih tersebut akan

menghasilkan kehidupan baru.

Semua hal tersebut berkaitan dengan biji-bijian. Di perumpamaan ini,

bijian tersebut ditabur ke dalam tanah; mati dan kemudian bangkit. Biji

sesawi merupakan gambaran dari Yesus itu sendiri dan dia adalah

kerajaan Allah. Hal ini bukan berbicara mengenai situasi yang ada di

dalam kerajaan Allah, namun berbicara mengenai pertumbuhan

kerajaan Allah itu sendiri. Dalam perumpamaan tersebut, Yesuslah

yang mati dan melalui kebangkitannya, Kerajaan Allah menjadi nyata

di dunia.

Di dalam perumpamaan gandum dan lalang. Benih yang ditaburkan

menggambarkan orang Kristen. Mereka ialah anak-anak Allah, mereka

adalah anak-anak kerajaan surga seperti yang kita lihat di Matius

13:38. Dengan kata lain, pada saat Yesus memberikan kehidupan baru

Page 400: Bmf 23 cahaya injil

392 | C A H A Y A I N J I L

bagi kita, dia mengirim kita ke dunia untuk menjadi benih. Dan kita

akan mati yang kemudian dibangkitkan untuk menghasilkan buah.

Di perumpamaan tentang penabur, benih diumpamakan sebagai firman

Tuhan. Di dalam perumpamaan gandum dan lalang, biji-bijian (benih)

tersebut merupakan anak-anak Allah. Dan biji atau benih tersebut juga

merupakan Kristus Sendiri. Firman Allah ditaburkan ke dalam hati kita

dan kita menjadi anak-anak Allah yang akan ditaburkan ke dalam

dunia. Banyak hal yang merupakan kekayaan dan kebenaran Allah

disimpulkan lewat gambaran sebuah biji (benih).

Memiliki Hidup di dalam Kristus

Karena biji sesawi mewakili gambaran Kristus sendiri, dan biji-bijian

baru yang mekar merupakan orang-orang Kristen, mungkin akan

muncul pertanyaan: Apa maksudnya menjadi Kristen? Apakah seorang

Kristen adalah orang yang menjalani kehidupan dengan baik dan

bertingkah baik sesuai dengan tuntutan agama? Atau seorang Kristen

adalah orang yang baik dan suka memberi senyuman kepada semua

orang dan tahu bagaimana cara mengucapkan, "Doa Bapa Kami"?

Berbuat semua hal di atas tidak membuat seseorang itu Kristen.

Kekristenan bukan semata-mata apa yang kita lakukan di luar. Seorang

yang benar-benar Kristen ialah seorang yang memiliki Kristus di dalam

hidupnya. Dia akan memiliki hidup baru yang dibentuk oleh Roh Kudus

yang menjadikan dia manusia baru sepenuhnya.

Apa yang terjadi jika engkau hidup di dalam Kristus? Lihatlah pada biji

atau benih yang baru tersebut: mereka terlihat hampir sama dengan

biji yang asli. Itulah keindahannya. Pada saat Roh Kudus bekerja di

dalam kehidupan seorang Kristen, orang itu akan meyerupai Kristus.

Bahkan menjadi seperti Kristus. Jika kita benar-benar merupakan

seorang Kristen, kita akan menemukan diri kita semakin mirip Kristus

dalam setiap pikiran kita. Karena Kristus hidup bagi semua orang maka

kita juga harus hidup bagi orang lain bukan hanya bagi diri kita sendiri.

Seperti apa yang dikatakan Paulus di Roma 5:5, "Karena kasih Allah

telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus". Itu sebabnya, kita

menjadi semakin mirip seperti Kristus dan kita menjadi kudus. Rasul

Paulus mengatakan hal ini dengan sangat jelas, "Kita diubah menjadi

serupa dengan gambarnya, dalam kemuliaan yang sangat besar." (lihat

2 Korintus 3:18)

Page 401: Bmf 23 cahaya injil

393 | C A H A Y A I N J I L

Jika kita benar-benar seorang Kristen. Keserupaan dengan Kristus

harus termanifestasikan dalam kehidupan. Kalau kita memahami hal

ini, kita akan mengerti kalimat seperti "menaburkan anak-anak Tuhan

ke dalam dunia." Kita menjadi tubuh Kristus di dunia sebab kita adalah

wakilnya. Bagaimana dunia bisa mengenal Kristus jika dunia tidak

melihat bahwa Kristus hidup di dalam kita? Benih yang lahir dengan

benar haruslah serupa dengan aslinya. Apa kita lahir serupa dengan

Kristus? Apakah Kristus bekerja secara penuh dalam kehidupan kita?

Sudahkah pikiran kita diubah dan keegoisan kita dihilangkan ketika kita

menjadi semakin serupa dengan Kristus? Karena hanya dengan cara

demikianlah kita tahu apakah kita ini biji sesawi atau bukan.

Perumpamaan biji sesawi tidak hanya mengulas ajaran tentang

keselamatan namun juga menyingkapkan kebenaran Injil.

Setiap orang harus bertanya pada diri mereka sendiri, "Apakah saya

benar-benar benih yang terlahir dari kematian dan kebangkitan benih

yang sulung yakni Kristus itu sendiri? Apakah kebangkitan Kristus ada

di dalam saya? Apakah saya menjadi serupa dengan Kristus dalam

pikiran dan perbuatan? Saya sadar bahwa saya banyak berbuat

kesalahan dan kegagalan. Namun sudahkah saya berada pada proses

perubahan seperti yang dikatakan rasul Paulus, "dalam kemuliaan yang

semakin membesar?" (lihat 2 Korintus 3:18). Mungkin tingkat

kemuliaan kita yang menunjukkan gambar Kristus masih terbatas saat

ini, namun setidaknya semakin bergerak maju, semakin bertambah

pada saat Roh Kudus mengubah kita menjadi makin serupa dengan

Kristus.

Allah Bekerja melalui Saluran yang Sederhana.

Kerajaan Allah ditabur ke dalam dunia seperti benih yang sangat kecil.

Biasanya yang kita harapkan dari sebuah benih kecil adalah tanaman

yang kecil. Lain halnya dengan benih ini, yang akan kita dapatkan ialah

tanaman besar yang akan berkembang menjadi sebuah pohon. Meski

ini sejenis rumput atau sayuran, namun ia bertumbuh dengan cepat

menjadi seukuran dengan pohon yang besar; hal ini memberi kita

gambaran pada semacam sumber kehidupan yang terkandung di dalam

bijian sekecil itu. Yesus berkata, "Bahkan burung-burung di udara

membuat sarang di pohon itu, dan tinggal di cabang-cabangnya".

Seperti itulah hal kerajaan Allah dapat diumpamakan oleh biji sesawi

dan bagaimana caranya bertumbuh. Melalui gambaran ini, Yesus secara

Page 402: Bmf 23 cahaya injil

394 | C A H A Y A I N J I L

langsung membawa kita pada Perjanjian Lama, di Yehezkiel 31:3-14

dan Daniel 4:7-9, Kerajaan dunia diibaratkan sebagai pohon yang

sangat besar di mana burung-burung di udara akan membuat sarang,

dan segala binatang hutan bernaung dibawahnya.

Ayat yang menarik bagi kita ialah Yehezkiel 17:22-24 sebab ayat itu

menunjukkan pada Kerajaan Mesiasnik yakni Kerajaan Kristus :

"Beginilah firman Tuhan Allah: Aku sendiri akan mengambil sebuah

carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku

mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda

dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang

menjulang tinggi ke atas; diatas gunung Israel yang tinggi akan

kutanam dia, agar ia bercabang - cabang dan berbuah dan menjadi

pohon yang aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu

bersayap tinggal dibawahnya, mereka bernaung di bawah cabang -

cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui bahwa Aku,

Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang

rendah. (perhatikan kata kata berikut ini, "meninggikan pohon yang

rendah." Sekarang kita tahu bahwa biji sesawi sebenarnya belumlah

sebuah pohon namun akan berkembang menjadi pohon. Dia

meninggikan hal-hal yang rendah). Membuat pohon yang tumbuh

menjadi layu kering, dan membuat pohon yang layu kering bertaruk

kembali (mekar/ bersemi). Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan akan

membuatnya."

Ayat-ayat ini menjelaskan dengan gamblang bahwa pohon aras ialah

pohon yang sangat kuat. Meninggikan pohon yang rendah adalah

sebuah nubuat. Yesus berbicara mengenai biji sesawi, pohon terkecil

dari semua jenis pohon yang ada pada pikiran kita. Pohon aras merah

ialah sebuah pohon yang sangat kuat yang akhirnya akan menjadi kayu

yang berkualitas pula. Pohon aras tahan air dan dapat bertahan dari

hal-hal buruk lainnya. Dibandingkan dengan pohon aras, pohon sesawi

tentunya hanya merupakan pohon yang paling kecil yang dapat

ditemukan. Begitulah Tuhan selalu mengambil hal yang rendah di dunia

ini dan meninggikannya. Dia memakai hal sederhana untuk menegur

mereka yang merasa bijaksana. Itu adalah caranya Tuhan. Ketika

Yesus datang ke Yerusalem, dia tidak memakai alat transportasi

modern bangsa Arab tetapi naik di atas seekor keledai, bentuk

angkutan yang lebih sederhana. [Di sini kita menemukan hal yang

Page 403: Bmf 23 cahaya injil

395 | C A H A Y A I N J I L

sama. Yesus secara sengaja menunjuk ayat diYehezkiel ini kemudian

menyesuaikannya untuk menunjukkan sifat kerajaannya di zaman ini]:

Saat Yesus berbicara tentang biji sesawi, dia menunjuk kepada ramalan

yang ada pada Yehezkiel 17: 22 -24. Dia membuat penyesuaian atas

apa yang ada di Yehezkiel 17 untuk memberi kita gagasan keadaan

kerajaan Allah di waktu sekarang.

Pada saat kita melihat perumpamaan tersebut, apa maksud dari

gambaran burung-burung tinggal pada cabang-cabang pohon? Dengan

mengacu Yehezkiel 17 di atas, kita akan melihat seperti halnya di

Yehezkiel 31:6, burung di cabang menunjuk kepada bangsa-bangsa

dunia. Kerajaan Allah dimulai dari sangat kecil yang lambat laun

menjadi kekuasaan luar biasa di dunia, bahkan bangsa yang sangat

kuat pun akan berada di bawah naungannya.

Ketika para murid mendengar apa yang dikatakan Yesus mereka harus

mempercayai apa yang disampaikannya lewat iman. Pada saat itu,

tidak ada bangsa yang tinggal di bawah naungan kerajaan Allah. Pada

saat itu kerajaan Allah sama seperti biji sesawi - sesuatu yang tidak

penting sebab tidak ada seorangpun yang memperhatikan. Meskipun

Kerajaan Allah sudah mulai menggoncang orang-orang di Palestina

pada waktu itu, namun dunia luas masih belum memperhatikannya.

Sekarang semuanya sudah berbeda. Kita hidup pada masa di mana kita

merupakan saksi-saksi dari penggenapan ajaran Tuhan. Firman

berkata, "Surga dan dunia akan lenyap namun firman Allah akan tetap

kekal". Menurut firman, akan tiba saatnya bangsa-bangsa di dunia

akan berlindung di bawah cabang-cabang pohon kerajaan Tuhan. Kita

sudah melihat kegenapan nubuatan Allah tentang hal ini. Banyak

bangsa-bangsa besar di dunia sedang berlindung di bawah cabang

pohon kerajaan Allah dengan menyebut diri mereka sendiri menjadi

bangsa Kristen.

Bangsa-bangsa dunia sering memakai lambang burung. Sebagai

contoh, elang adalah lambang Amerika Serikat, dan elang ganda sering

diartikan sebagai lambang Jerman. Dalam bentuk tertentu, baik elang

ganda atau tunggal, sering dipakai untuk melambangkan negara

Jerman. Hal yang menarik ialah banyak bangsa menggambarkan

negara mereka dengan cara seperti ini. Di dalam perumpamaan ini,

burung bukanlah bagian dari Kerajaan Allah, namun mereka mencoba

Page 404: Bmf 23 cahaya injil

396 | C A H A Y A I N J I L

untuk berlindung di bawah naungannya dan berusaha untuk

mendapatkan beberapa keuntungan darinya. Ini adalah cara lain untuk

mengatakan bahwa pengaruh Kerajaan Allah telah menjadi begitu kuat

dan ajaran Kristus telah tersebar di dunia, dan bangsa-bangsa

mengambil perlindungan dari ajarannya sekalipun mereka tidak

mempraktekkannya.

Sementara burung-burung melambangkan bangsa di dunia, biji sesawi

melambangkan kerajaan Allah. Oleh karena itu cabang/ranting

mewakili orang Kristen. Di Alkitab, kata 'cabang ranting' sangatlah

umum dipakai untuk orang Kristen, seperti yang terdapat di Yohanes

15:2,4 dan 5. Pada ayat 5, dikatakan "aku pokok anggur dan kamulah

ranting-rantingnya". Kita adalah ranting/cabang dari pokok anggur atau

cabang dari pohon zaitun (Roma 11: 17 - 24). Apapun jenis pohonnya,

Yesus adalah pokok utama atau fondasi dari pohon, dan kita

pengikutnya, adalah cabang.

Menubuatkan Hari Esok

Yesus dengan efektif memakai cerita perumpamaan untuk

menubuatkan apa yang akan terjadi di masa depan. Apa yang sudah

diramalkan sedang terjadi dan akan berlangsung sampai pada waktu

kerajaan Kristus memerintah seluruh bumi. Hal ini sudah dinubuatkan

di Daniel 2:35. Di situ dikatakan ada gunung besar yang akan

memenuhi seluruh bumi. Di dalam perjanjian Baru, sekali lagi kita

melihat hal sama terjadi, contohnya di Wahyu 11:15. Malaikat-malaikat

menyatakan bahwa kerajaan dunia ini akan menjadi Kerajaan Allah.

Semua bangsa di dunia ini akan diperintah oleh Yesus pada saat Yesus

datang lagi. Dikatakan di Wahyu bahwa Yesus akan menjadi Raja dari

raja, Tuhan dari segala tuhan (lord of lords). Kita harus mempercayai

semua itu oleh iman sebab semua itu belum terpenuhi. Jangan pernah

lupa pada apa yang telah dinubuatkan dari awal - Allah akan mengirim

anakNya yang tunggal untuk menyelamatkan dunia dari perbudakan

dosa - dan hal itu telah menjadi kenyataan (digenapkan). Maka, kita

adalah orang-orang bodoh jika tidak mempercayai pada kegenapan

nubuatan dari perumpamaan ini.

Kata Paulus di Filipi 2, ketika Yesus datang kedua kalinya, setiap lutut

akan bertelut, dan setiap lidah akan mengaku dialah Tuhan (Lord).

Semua bangsa akan dikumpulkan di bawah penghakimannya dan Yesus

Page 405: Bmf 23 cahaya injil

397 | C A H A Y A I N J I L

akan menghakimi mereka dengan gada besi karena semua kekuasaan

telah diberikan kepadanya oleh Allah. Setiap orang akan berdiri di

hadapan takhta penghakiman Kristus. Kali pertama, Yesus datang

sebagai Penyelamat dan kali kedua, kedatangan Yesus adalah sebagai

Hakim.

Keindahan perumpamaan tersebut adalah sebagian dari nubuat yang

luar biasa yang sudah digenapi. Terlebih lagi, sampai sekarang,

nubuatan tersebut masih terus digenapi di dalam kehidupan kita. Di

abad ke-4, orang Kristen melihat kegenapan nubuatan tersebut saat

Kekaisaran Romawi menyarungkan pedangnya di Gereja. Romawi,

bangsa besar yang tidak bisa ditaklukkan oleh negara manapun di

dunia ditaklukkan oleh Kristus, bahkan tanpa harus menghunus

pedang. Konstatin, Kaisar Kristen Romawi yang pertama,

mengumumkan penyerahan dirinya kepada Kristus dan menempatkan

dirinya untuk berlindung di bawah naungan pohon sesawi. Sejak saat

itu, bangsa-bangsa lain mulai menyusul.

Hal apa yang begitu mengesankan dari sebuah pohon sesawi? Ada

banyak pohon yang sangat besar di dunia tetapi pohon sesawi dapat

menaklukkan mereka. Orang yang mempunyai mata untuk melihat -

sekalipun dia bukan orang Kristen mereka akan dapat memahami

keluarbiasaan kerajaan Allah itu. Sama seperti keajaiban pertumbuhan

sebuah biji sesawi.

Banyak di antara kita yang berjalan dekat dengan Tuhan percaya

bahwa firman Allah tidak akan pernah gagal. Meskipun beberapa

bangsa masih belum menerima Kristus, tapi akan tiba saatnya setiap

bangsa akan bertekuk lutut di bawah kekuasaannya. Kerajaan Allah

akan terbentang dari laut ke laut, seperti nyanyian John Wesley, dan di

atas kerajaan-Nya matahari tidak akan pernah terbenam.

Pada saat perumpamaan itu diberikan, murid-murid Yesus harus

mempercayai perumpamaan ini berdasarkan iman. Yesus hanyalah

seorang tukang kayu yang mengembara di seluruh Palestina dan

berbicara tentang hal luar biasa, "Wow! Apa ini?" Orang-orang akan

berkata "Siapakah orang ini?" Seluruh dunia akan takluk pada

kerajaannya? Lihatlah gerombolan kecil orang-orang ini - dua belas

orang murid yang mengikuti dia. Pastilah mereka itu buta sebab

mereka mengikuti orang ini. Pemimpin bangsa, para pemimpin agama,

Page 406: Bmf 23 cahaya injil

398 | C A H A Y A I N J I L

pemimpin politik, pemimpin sosial - tak ada satupun di antara mereka

mau menerima Yesus. Apa maksud seluruh percakapan tentang segala

bangsa yang berlindung di naungan pohonnya seperti burung? Kamu

pasti sedang bercanda!

Akan tetapi Yesus dengan berani berkata, "Langit dan bumi akan

lenyap; namun Firman Allah akan tetap kekal" (lihat Matius 05:18).

Tidak ada seorang pun melainkan Kristus, yang akan berani

mengatakan hal seperti itu, sebab mereka yang mengatakan hal itu

akan dikutuk. Yesus tidak takut mengatakan, "Siapakah di antaramu

yang membuktikan bahwa aku berbuat berdosa?" (lihat John 8:46). Dia

berani untuk mengatakan hal itu kepada siapa saja. Dan sejarah sekali

lagi membenarkan apa yang disampaikannya. "Ketahuilah," kata Yesus

kepada murid-murid, "Kerajaanku akan menjadi besar bukan dengan

pedang." Ada ideologi dan agama yang berusaha untuk menakluk

dengan menghunus pedang; dan seluruh bangsa ditaklukkan dengan

senapan. Namun Yesus tidak memerlukan semua itu. Tentu saja, ada

yang mencoba menekan budak mereka di bawah ancaman senapan

agar mereka takut tetapi ketika mereka hilang kendali, budak itu akan

memberontak. Seperti kata Napoleon, "Aku menaklukkan dengan

pedang; aku menaklukkan dengan pasukan. Aku menaklukkan

sebagian dunia ini tetapi Yesus tidak pernah menghunus pedang."

Sampai hari ini, kerajaan Allah yang didirikan oleh Yesus sudah

bertahan ribuan tahun, dan tetap bertahan.

Janganlah Takut Membela Kebenaran

Seorang filsuf Inggris bernama Thomas Carlyle, yang bukanlah orang

Kristen, pernah mengatakan, "Setiap gerakan luar biasa di dunia ini

dimulai dari satu hal kecil." Bahkan orang-orang dunia pun bijaksana

dan tahu hal itu. Setiap gerakan luar biasa dimulai dari hal kecil.

Seberapa benar hal itu. Rupanya Carlyle sudah belajar sesuatu dari

sejarah. Contohnya, Alexander Agung yang menaklukkan dunia.

Semuanya dimulai dengan hanya satu orang saja.

Beberapa orang, seperti Konfusius, yang punya gagasan, dia

menaklukkan Tiongkok dengan gagasan Konfusianisme, ajaran moril

tentang suatu filsafat meskipun bukanlah sebuah agama. Seluruh

Tiongkok hidup di bawah ajaran Konfusius selama bertahun-tahun dan

orang-orang memperoleh banyak keuntungan di banyak hal.

Page 407: Bmf 23 cahaya injil

399 | C A H A Y A I N J I L

Sama dengan sejarah Gereja. Suatu ketika, ada seorang yang berdiri

melawan masyarakat. Dia dikutuk, dihukum, dipandang rendah tetapi

karena karya Allah bekerja, dia akhirnya menang. Contohnya Martin

Luther. Dia berhadapan dengan kebesaran Gereja Roma pada saat itu -

Kekaisaran Suci Roma. Hanya seorang diri - seorang bernama Luther

yang hampir tidak dikenal masyarakat - berjuang dan berbicara firman

Tuhan. Kebanyakan orang bahkan malah tidak memikirkan untuk

melakukan sesuatu seperti ini. Mereka mungkin akan berkata, "Apa

mungkin kamu seorang diri yang benar sedangkan seluruh gereja

salah? Tidak tahukah kamu bahwa Paus itu sempurna? Apakah engkau

baru dilahirkan kemarin?" Tetapi Luther berdiri dan berbicara tentang

kebenaran, menyatakan firman Tuhan. Hari ini, Gereja Katolik pun

akhirnya menyadari bahwa bagaimanapun juga Luther benar dalam

banyak hal. Sejak Vatican II, sudah ada usaha damai. Umat Katolik

tidak akan mencoba hal itu kecuali mereka juga menyadari bahwa

Luther itu benar.

Pada abad ke-18, John Wesley berdiri melawan korupsi di gereja

Anglikan dan berkhotbah tentang kesucian, seorang diri melawan

seluruh Gereja. Dia tidak boleh berkhotbah di semua gereja Anglikan;

bahkan dia tidak boleh berkhotbah di gereja ayahnya, di mana ayahnya

ialah seorang pendeta dan dia sendiri adalah seorang pendeta Gereja

Inggris yang ditahbiskan. Nyatanya, dia tidak boleh berkhotbah di

mana pun. Gereja menghukum dia agar dia diam. Tetapi dia tidak

dapat dihalangi. Dia berdiri di ladang dan berkhotbah; dia berdiri di

jalan dan berkhotbah. Dia tidak akan diam.

Bagi Wesley, ia seorang diri melawan seluruh dunia. Banyak orang

yang menyerangnya dan bertanya, "Memangnya siapa dirimu itu? Apa

mungkin kamu seorang diri yang benar sedangkan seluruh gereja

salah? Memangnya siapa kamu itu? Kamu terlalu sombong." Semua

orang mengutuknya tetapi dia terus berkhotbah karena Tuhan yang

menaruh di hatinya pesan keselamatan dan kesucian. Hari ini, aliran

Metodis, yang diserukan oleh Wesley, sudah menyebar ke seluruh

dunia dan Gereja Inggris berusaha berdamai dengan Gereja Metodis.

Mereka mau dipersatukan lagi. Itu karena mereka mengakui bahwa

banyak hal yang tepat pada aliran Metodis.

Berkali-kali di sejarah dunia, kita melihat bahwa satu biji sesawi, satu

pelayanan kecil bagi Tuhan, akan tumbuh ke menjadi hal besar.

Page 408: Bmf 23 cahaya injil

400 | C A H A Y A I N J I L

Tentunya, pada saat awal merupakan hari kesepian ketika anak-anak

Tuhan seperti Wesley dan Luther dicela, dan dihakimi terus-menerus.

Tetapi dari biji sesawi yang kecil itu tumbuh karya Tuhan yang sangat

besar. Oleh sebab itu jangan takut menjadi kaum minoritas. Umat

Tuhan berbicara karena api yang menyala di hati mereka. Seperti kata

Luther, "Di sini aku berdiri," ketika dia disuruh menarik perkataannya

atau ia akan menghadapi pengucilan. Dia mengatakan, "Di sini aku

berdiri; aku tidak akan pindah. Aku tidak bisa menyangkal kata hatiku

di hadapan Tuhan. Tuhan yang sudah ada di hatiku, aku harus

berbicara. Kamu bisa mengucilkan aku, kamu bisa membasmiku jika

kamu suka. Lakukan apapun yang kamu suka tapi di sinilah aku berdiri

aku tidak akan pindah. Dan kita patut bersyukur karena dia berdiri

dengan kukuh. Luther adalah salah seorang yang harus membayar

harga karena imannya. Mereka mesti jatuh ke dalam tanah dan mati

agar pohon yang membawa kemuliaan itu kepada Tuhan dapat tumbuh

pesat.

Seperti halnya Yesus yang seorang diri saja. Semua pemimpin bangsa -

termasuk para ahli Taurat dan imam-imam besar - melawan dia. Di

zaman perjanjian Baru para ahli Taurat ialah orang-orang yang

terpelajar yang pada zaman modern seperti sekarang ini disebut

sebagai pengacara. Saat itu mereka mungkin mengatakan, "Bisakah

engkau disebut benar jika para ahli agama melawan Engkau?" Yang

mengikuti Yesus adalah gerombolan kecil orang-orang yang bukan

siapa-siapa. Namun oleh kasih karunia Allah, mereka mempunyai

keberanian luar biasa. Dan apa yang terjadi? Yesus mati dan

dibangkitkan, tepat seperti biji sesawi. Saat ini, banyak bangsa-bangsa

yang berlindung di bawah naungannya. Di negara seperti Kanada,

Amerika Serikat dan Jerman, Alkitab dipakai di setiap pengadilan. Dan

mereka bersumpah di atas firman Tuhan. Hal itu sungguh

menunjukkan bahwa mereka semua mau berlindung di bawah pohon

sesawi.

Saatnya akan tiba di mana setiap bangsa akan berada bawah

pemerintahan Allah. Hal itu akan segera terjadi pada saat Yesus lagi

datang. Tetapi, diperlukan iman untuk percaya bahwa hal ini akan

terjadi. Sama seperti kegenapan nubuat Allah yang sudah menjadi

kenyataan - yakni anak Allah (Kristus) yang telah datang dan lahir di

dunia maka nubuat bahwa Yesus akan kembali juga akan digenapi.

Biarlah para pengejek mengejek tetapi pada hari kedatangan Kristus

Page 409: Bmf 23 cahaya injil

401 | C A H A Y A I N J I L

mereka akan berlutut seperti yang lain dan mengakui Yesus sebagai

Tuhan (Lord).

Nampak jelas bahwa kerajaan Allah akan menyebar di seluruh dunia.

Murid-murid Yesus kala itu pastilah benar-benar bersuka ria ketika

mereka mendengar tentang perumpamaan nubuat biji sesawi ini.

Mereka pasti bersorak, "Horee, kita akan memerintah dari laut ke laut!

Dan matahari tidak akan pernah terbenam di atas kerajaan Allah dan

kita akan memerintah dengan bersama-sama dengan Yesus" Namun,

Yesus menyeimbangkan keadaan dengan menyampaikan pada mereka

perlunya kewaspadaan. Mereka disuruh untuk berwaspada terhadap

ragi. Kita akan melihat ini di perumpamaan selanjutnya.

Perumpamaan Tentang Ragi

Matius 13:33 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Mari kita memulai dengan membaca Matius 13:33,

Dan ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka:

"Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang

perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat

sampai khamir seluruhnya."

Inti sari kepada perumpamaan ini adalah seperti ini: "Kerajaan Allah

akan tersebar di zaman ini ke seluruh dunia tetapi aku ingin

memberitahu kamu sesuatu yang lain," kata Yesus, "Dunia juga akan

menyebar ke dalam gereja!" Ini merupakan satu peringatan dari Yesus.

Kerajaan Allah, seraya ia menyebar ke dalam dunia, juga akan

mengakibatkan dunia menyebar ke dalam gereja. Yesus telah

meramalkan hal ini dan betapa benarnya ramalan itu, karena gereja

memang telah menjadi duniawi. Gereja telah dirusakkan oleh dunia

dengan banyak cara. Pemikiran-pemikiran dunia dan cara-cara fungsi

dunia telah berangsur-angsur mempengaruhi gereja. Ini mewujudkan

Page 410: Bmf 23 cahaya injil

402 | C A H A Y A I N J I L

satu situasi di mana terjadinya saling pengaruh-mempengaruhi. Ini

menghasilkan suatu campuran di antara dunia dan gereja. Dan Yesus di

sini memperingatkan kita dengan keras akan hal ini.

Sangat banyak yang Yesus katakan hanya dalam satu ayat ini.

Kebanyakan dari kita membutuhkan waktu yang panjang untuk

mengatakan satu hal tetapi Yesus dapat mengatakan begitu banyak

hanya dalam satu ayat. Apa yang dapat kita lihat dari ayat ini?

Izinkan saya melukiskan gambarannya bagi Anda. Yesus sedang

mengatakan sesuatu seperti ini:

"Dapatkah kamu melihat? Lihat pada jendela itu, apakah kamu melihat

perempuan itu?"

Murid-muridnya berkata, "Ya, kami melihat dia."

"Apakah kamu melihat ia sedang membuat adonan dari tepung terigu?"

"Ya, kami dapat melihat ia sedang membuat adonan."

"Ia akan membuat beberapa buah roti atau mungkin kue."

"Ya, kami dapat melihatnya."

"Dan tahukah kamu apa yang dia lakukan sekarang? Ia mengambil

sedikit ragi, dan memasukkannya ke dalam adonan. Sekarang ia

sedang mengaduk tepung itu supaya ragi bercampur dengan adonan

sampai khamir seluruhnya," Yesus menjelaskan.

Hari ini, kita ada tepung naik-sendiri di mana ragi sudah dicampurkan

ke dalam tepung. Tetapi pada zaman itu, mereka tidak ada tepung

naik-sendiri. Bahkan pada masa sekarang di mana tepung naik-sendiri

ada tersedia, masih banyak orang yang lebih suka menggunakan ragi

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Mereka mengadukkan ragi ke

dalam tepung sehingga khamir seluruhnya. Adonan itu naik apabila

ditempatkan di suatu tempat yang tidak terlalu panas, dan tidak terlalu

dingin. Mereka yang pernah membuat roti tahu apa yang saya

maksudkan. Saya pernah membuat roti sebelumnya. Saya suka makan

roti yang saya buat sendiri. Saya mengaduk ragi ke dalam adonan dan

menempatkannya di suatu tempat yang hangat dan Anda akan melihat

adonan itu naik. Adonan itu dipenuhi dengan udara, mengembang dan

Page 411: Bmf 23 cahaya injil

403 | C A H A Y A I N J I L

kemudian menjadi halus dan lunak. Setelah dibakar, ia menjadi lembut

dan dapat dipecahkan apabila Anda memakannya.

Melalui perumpamaan ini, Yesus sedang menunjukkan beberapa

pengajaran rohani yang penting. Terdapat hanya dua cara untuk

memandang perumpamaan ini dan saya akan menjelaskannya.

Dua Pandangan yang Bertentangan

Jika ragi diartikan sebagai pekerjaan Allah dan roti sebagai dunia, maka

perumpamaan ini merupakan satu lagi gambaran yang tidak berbeda

dengan perumpamaan biji sesawi. Ini berarti, gereja ialah ragi yang

bekerja di dalam dunia, yang dilambangkan oleh roti, dan pengaruhnya

tersebar ke seluruh dunia. Jika itulah gambarannya, maka

perumpamaan ini semata-mata mengulangi perumpamaan yang

sebelumnya tentang biji sesawi dan tidak memberitahu kita apa-apa

yang belum kita ketahui. Ia sekali lagi mengatakan bahwa pengaruh

gereja akan meresap ke dalam dunia, mempengaruhi dunia secara

menyeluruh dalam satu cara atau cara yang lain. Lebih dari itu, jika

inilah yang dimaksudkan oleh perumpamaan ini, maka pesannya malah

tidak sejelas perumpamaan yang sebelumnya karena perumpamaan

tentang ragi ini tidak memberitahu kita apa artinya pengaruh gereja

tersebar ke seluruh dunia. Dengan cara apa pengaruh gereja menyebar

ke seluruh dunia? Gambarannya terlalu samar-samar. Kita ditinggalkan

tanpa suatu definisi yang nyata. Apa yang dimaksudkan dengan

pengaruh gereja? Apakah pengaruh gereja yang bersifat rohani atau

yang moral? Apakah yang dimaksudkan adalah pengaruh kekuasaan, di

mana gereja akan menyebar ke seluruh dunia, dan menguasai

kedudukan-kedudukan penting di dunia? Atau, apakah terdapat

semacam gabungan dari semua ini? Tetapi jika yang dimaksudkan

adalah gabungan dari semua ini, maka pernyataan seperti ini tidak

semestinya benar karena pengaruh rohani dari gereja tidaklah

menyeluruh di dunia.

Cara yang lain untuk memandang perumpamaan ini adalah pandangan

yang sebaliknya, yaitu pengaruh dunia yang menyebar ke dalam

gereja. Pengertian ini, sebagaimana telah saya isyaratkan tadi, adalah

eksposisi yang betul. Saya akan memberikan alasan-alasan mengapa

saya membuat pernyataan seperti ini. Akan tetapi, hampir semua

penafsir modern mengambil pandangan bahwa perumpamaan ini hanya

Page 412: Bmf 23 cahaya injil

404 | C A H A Y A I N J I L

satu pengulangan bagi perumpamaan yang sebelumnya, yaitu

perumpamaan biji sesawi yang menyatakan bahwa gereja sedang

menyebar ke seluruh dunia. Namun alasan-alasan eksegese yang

dikemukakan sangat tidak meyakinkan. Salah satu alasan yang

diberikan adalah perumpamaan ini menyusul dengan baik dari

perumpamaan yang sebelumnya, seolah-olah ini adalah semacam

bukti. Akan tetapi kita telah melihat berulang kali bahwa perumpamaan

yang berikutnya seringkali menyampaikan kebenaran dari lain sisi dan

tidak semata mengulangi perumpamaan sebelumnya. Sebenarnya

dalam ajaran Yesus, tidak ada perumpamaan yang hanya sekadar

mengulangi perumpamaan yang sebelumnya.

Fritz Rienecker, seorang penafsir Jerman dan seorang ahli teologi,

menyatakan dengan jelas dalam buku tafsirannya yang berjudul

"Lucas" bahwa, jika kita memandang perumpamaan ini sebagaimana

kebanyakan penafsir hari ini, perumpamaan tentang ragi ini

memberikan suatu janji yang menghiburkan. Tetapi untuk mengatakan

bahwa kita lebih menyukai pandangan ini karena ia sangat

menghiburkan bukanlah suatu dasar untuk eksegese. Tentu saja,

pandangan yang alternatif dari perumpamaan ini membuat kita merasa

sangat tidak nyaman. Agak menggoncangkan bagi kita untuk

menyetujui pernyataan bahwa pengaruh dunia sedang meresap ke

dalam gereja. Akan tetapi kita tidak boleh memutuskan suatu eksegese

berdasarkan apakah ia menyenangkan atau tidak. Itu bukan satu

alasan yang dapat diterima. Rienecker berbicara tentang janji yang

menghiburkan, tetapi janji yang menghiburkan ini telah dinyatakan

dalam perumpamaan yang sebelumnya. Apakah perlu dua janji yang

sama? Selain dari itu, tidak ada satu pun pertimbangan eksegese yang

diberikan. Eksegese berarti penjelasan firman Tuhan yang terperinci.

Firman Tuhan menjelaskan dirinya. Kita tidak perlu memasukkan

interpretasi kita sendiri. Kita tidak perlu membuat-buat satu

interpretasi baginya. Firman Tuhan itu jelas tanpa keterangan lebih

lanjut. Dan Anda harus memeriksa bagaimana Firman Tuhan

bermaksud untuk dipahami.

Banyak penafsir gagal untuk memberikan suatu alasan yang konkrit

untuk mendukung pandangan mereka tentang perumpamaan ini. Ini

sangat membingungkan karena kedua pandangan ini - bahwa gereja

menyebar ke seluruh dunia dan sebaliknya, yaitu dunia meresap ke

Page 413: Bmf 23 cahaya injil

405 | C A H A Y A I N J I L

dalam gereja - pernah dipegang dalam gereja. Di sepanjang sejarah

gereja, kedua pandangan ini dipegang.

Sejak abad ke-20, barangkali memulai pada abad-19, pandangan

bahwa gereja yang menyebar ke seluruh dunia mulai menonjol, terima

kasih kepada ahli-ahli teologia Jerman yang tampaknya selalu

menguasai bidang teologia. Bilamana saja sekelompok ahli-ahli teologia

Jerman mengajarkan sesuatu, sangat mengherankan untuk melihat

bagaimana ahli-ahli teologia Inggris dan Amerika mengikut tanpa

perlawanan. Sangat mengherankan. Saya tidak dapat menemukan

alasannya. Anda akan mendapati bahwa dalam bidang teologia, setiap

gagasan yang besar diajukan oleh teolog Jerman. Dan ahli-ahli teologia

Inggeris, Perancis, dan Amerika selalu akan menyusul. Ini sangat

bagus apabila teolog Jerman ternyata benar. Namun bagaimana kalau

mereka salah? Ahli-ahli teologia Jerman tentu tidak sempurna.

Kesalahan dalam eksegese

Apabila saya membaca buku-buku tafsiran masa kini, saya menjadi

heran, karena setiap penafsir modern mengikuti pimpinan teolog-teolog

Jerman ini yang menyatakan bahwa alternatif pertama - yaitu

pengaruh gereja menyebar ke seluruh dunia - adalah betul. Sekalipun

hal yang sama telah disampaikan dalam perumpamaan sebelumnya,

apakah ini tidak bisa diulangi di perumpamaan tentang ragi ini?

Memang ini bukan keberatannya. Keberatannya bersifat eksegese, dan

saya ingin menunjukkan kepada Anda eksegese semacam ini tidak

dapat dipertahankan berdasarkan firman Tuhan.

Hari ini beberapa pendeta, umpamanya di gereja-gereja Tiongkok,

bergantung pada terjemahan Tionghoa karena tidak dapat membaca

bahasa Inggris. Apa yang mereka lakukan? Mereka mengandalkan pada

apa yang mereka anggap sebagai ahli, yaitu para penafsir Alkitab.

Mereka mengikuti para penafsir Alkitab ini tetapi mereka tidak tahu

bahwa para penafsir ini juga saling mengikuti. Akibatnya seperti

kawanan domba, yang saling mengikuti menuju tempat

penyembelihan. Apabila saya melihat arah gejala ini, saya dipenuhi

dengan rasa sedih. Mengapa kebutaan seperti ini menimpa gereja?

Apakah mungkin perumpamaan ini justru membuktikan apa yang baru

kita katakan - yaitu, dunia telah merembes ke dalam gereja?

Tampaknya mereka tidak dapat melihat arti perumpamaan ini

Page 414: Bmf 23 cahaya injil

406 | C A H A Y A I N J I L

meskipun bukti-bukti eksegesenya sangat jelas. Saya hanya dapat

menyampaikan sebagian kecil dari bukti-bukti itu.

Perumpamaan ini tidak semata mengulangi perumpamaan yang

sebelumnya. Sebenarnya apa yang dikatakan justru adalah dunia

sedang mempengaruhi gereja dan Yesus sedang memperingatkan

murid-muridnya akan hal ini. Sangatlah benar hal ini - gereja zaman ini

telah dimasuki dunia. Namun selain dari pertimbangan ini, marilah kita

melihat bukti-buktinya. Karena perumpamaan ini dimulai dengan kata-

kata ini, "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi," Anda barangkali

tergoda untuk berkata, "Itulah dia. Kerajaan Allah adalah ragi yang

menembus ke dalam dunia." Inilah alasannya mengapa begitu banyak

penafsir menjadi keliru. Namun kita tidak akan membuat kekeliruan

kita jika kita mengerti prinsip yang paling mendasar dalam

menguraikan sebuah perumpamaan.

Seorang teolog Jerman yang besar, Yeremias memahami hal ini dengan

baik. Namun, kendati persepsinya yang tajam, ia gagal mengikutinya.

Yeremias menunjukkan persoalan ini dalam bukunya tentang

perumpamaan, sebuah buku yang dibaca oleh setiap ahli teologia, dan

setiap penafsir yang menulis sesuatu tentang perumpamaan membaca

dan merujuk pada karya ini. Sebenarnya, apabila Anda menyemak

buku-buku tafsiran yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit yang

terkenal, Anda akan mendapati penafsir-penafsir ini hanya mengolah

apa yang telah ditulis oleh Yeremias dalam bukunya tentang

perumpamaan. Yeremias mencatatkan bahwa kalimat "Kerajaan Allah

seumpama ragi" tidak boleh dianalisa secara terpisah dari bagian

kalimat yang lainnya. Anda tidak boleh membacanya seperti ini. Ia

seharusnya dibaca sebagai: Kerajaan Allah seumpama ragi yang

diambil seorang perempuan.... Pernyataan itu tidak bermaksud

Kerajaan Allah seumpama ragi, tetapi seluruh kalimat itu harus dibaca

tanpa selaan sampai akhir. Tergantung pada cara Anda membaca

kalimat tersebut, perbedaan yang dibuat amatlah besar.

Jika Anda membaca perumpamaan-perumpamaan fondasi - yakni,

perumpamaan-perumpamaan yang diberikan penjelasan oleh Yesus,

misalnya, "Kerajaan Allah seumpama seorang penabur keluar untuk

menabur....." Apakah ini berarti Kerajaan Allah adalah seperti seorang

penabur? Tidak, karena penabur itu, sebagaimana yang telah

diberitahukan oleh Yesus, adalah dirinya sendiri. Kalau begitu, apakah

Page 415: Bmf 23 cahaya injil

407 | C A H A Y A I N J I L

Kerajaan Allah seperti gandum? Tidak, gandum adalah panen di akhir

zaman. Atau apakah Kerajaan Allah seperti benih? Tidak, Yesus berkata

benih melambangkan Firman Allah. Apakah ladang mewakili Kerajaan

Allah? Tidak, Yesus berkata ladang ialah dunia. Demikian sesudah Anda

melihat penjelasannya, Anda akan berkata, "Nah, yang mana satu

adalah Kerajaan Allah?" Untuk menanyakan pertanyaan itu berarti

Anda belum memahami pokok persoalannya. Tidak satupun yang

mewakili Kerajaan Allah. Seluruh perumpamaan itu menggambarkan

situasi dalam Kerajaan Allah. Anda tidak bisa berkata, "Apakah tangan

ini mewakili tubuh saya?" Tidak. "Apakah telinga saya melambangkan

tubuh saya?" Tidak. Lantas, apakah tubuh jika ia bukan tangan dan

bukan telinga? Tubuh saya adalah kesatuan semua anggota-anggota

itu - semuanya digabungkan bersama-sama adalah tubuh saya. Bukan

hanya tangan atau telinga.

Oleh karena itu, apabila Anda membaca tentang Kerajaan Allah,

janganlah membaca "Kerajaan Allah seumpama seorang penabur", lalu

Anda menyimpulkan bahwa Kerajaan Allah itu seorang penabur.

Penabur itu, kita telah diberitahu, adalah Anak Allah - Yesus sendiri.

Jika Anda tidak memahami hal ini, Anda akan berantakan dalam usaha

Anda untuk memahami perumpamaan-perumpamaan. Satu saat

Kerajaan Allah ialah Anak Allah; saat yang berikutnya, ragi. Kemudian

Kerajaan Allah ialah seorang pedagang; saat yang berikutnya menjadi

seorang perempuan. Tidak lama, Anda akan berkata, "Aku menyerah!

Apa itu Kerajaan Allah sebenarnya?"

Jika Anda membaca Matius 25:1, Anda akan mendapati Kerajaan Allah

seumpama sepuluh gadis. Dan Anda berkata, "Aku menyerah. Sebentar

Yesus, sekarang tiba-tiba menjadi sepuluh gadis." Bagaimana Anda

dapat memahami Kerajaan Allah? Anda menjadi bingung karena Anda

telah gagal untuk memahami satu prinsip dasar dalam menguraikan

Kerajaan Allah. Jangan menganggap beberapa kata permulaan ayat itu

menyediakan jawabannya - misalnya, Kerajaan Allah seumpama ragi.

Gambaran bagi Kerajaan Allah melibatkan seluruh kalimat, bukan saja

beberapa kata yang pertama.

Kerajaan Allah seumpama ragi yang diambil seorang perempuan.

Artinya tidak akan berubah jika Anda berkata Kerajaan Allah

seumpama seorang perempuan yang mengambil ragi dan

mengadukkan ke dalam adonan. Artinya tidak berubah. Atau Anda bisa

Page 416: Bmf 23 cahaya injil

408 | C A H A Y A I N J I L

juga mengubah susunan kata-katanya dan artinya tetap sama,

misalnya, "Kerajaan Allah seumpama adonan yang diambil seorang

perempuan dan diadukkan ragi ke dalamnya." Ini merupakan satu

prinsip dasar yang harus dimengerti oleh setiap penafsir. Seperti yang

saya katakan, Yeremias melihatnya dengan baik. Ia menyadari bahwa

kalimat ini tidak berarti bahwa Kerajaan Allah seumpama ragi, tetapi

Kerajaan Allah seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan

diadukkan ke dalam adonan. Yeremias memahami hal ini dengan jelas.

Inilah pokok pertama yang saya ingin Anda perhatikan.

Ragi menggambarkan sesuatu yang jahat

Pertanyaan yang berikut ialah: apa yang diwakili oleh ragi di dalam

firman Tuhan? Firman Tuhan banyak berbicara mengenai ragi. Bukalah

konkordasi Anda, dan lihat di bawah 'ragi' di dalam Perjanjian Baru dan

Anda akan segera mendapati satu hal yang pasti: di dalam Alkitab ragi

selalu menunjuk kepada sesuatu yang jahat. Ini ialah satu fakta yang

dinyatakan oleh setiap Kamus Alkitab.

Berikutnya kita membidik para penafsir. Apakah mereka tidak

membaca buku referensi yang standar? Mengherankan sekali Yeremias,

ekspositor Jerman itu, yang pada kebiasaannya merupakan ekspositor

yang bagus, menyatakan bahwa dalam semua kasus yang lain ragi

merujuk kepada sesuatu yang jahat di dalam firman Tuhan, akan tetapi

kasus ini merupakan satu pengecualian. Pertanyaan saya ialah:

mengapa yang satu ini satu pengecualian? Yeremias seharusnya

mengajukan banyak bukti untuk mengesahkan ini sebagai satu

pengecualian tetapi ia tidak memberikan satu bukti pun untuk

mendukung pandangannya. Hanya saja ia telah menetapkan pikiran

terlebih dulu dan mengizinkan pendapatnya sendiri menentukan

eksegesenya. Itulah sebabnya saat kita mempelajari firman Tuhan, kita

tidak boleh mempunyai pendapat yang terbentuk sebelumnya. Jika kita

datang dengan pendapat yang terbentuk sebelumnya, kita telah

memutuskan terdahulu apa artinya dan kita akan berusaha untuk

membuat ayat itu berarti sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika

kita ingin membuatnya berarti gerejalah yang merembes ke dalam

dunia, maka kita akan mengesampingkan ayat ini sebagai satu

pengecualian. Akan tetapi kita tidak dapat memberikan satu alasanpun

untuk mendukung apa yang telah kita katakan.

Page 417: Bmf 23 cahaya injil

409 | C A H A Y A I N J I L

Apa yang lebih luarbiasa ialah kata Yunani bagi 'ragi' dalam ayat ini

justru adalah kata yang sama bagi 'ragi' dalam 1 Korintus 5:6-7, di

mana rasul Paulus berkata kepada jemaat di Korintus: "Kemegahanmu

tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri

seluruh adonan? Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi

adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak

domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus."

Di sini Paulus ingin berkata bahwa orang-orang Kristen adalah seperti

roti yang tidak beragi. Kita harus membuang ragi yang lama dari

kehidupan kita. 1 Korintus 5 berbicara mengenai satu dosa yang serius

yang terjadi di dalam jemaat Korintus di mana ada orang yang hidup

dengan istri ayahnya. Ini sangat mengerikan. Dan Paulus mengatakan

kepada jemaat Korintus dalam kegeraman, "percabulan yang begitu

rupa, sangatlah menjijikkan sekali pun di antara bangsa-bangsa yang

tidak mengenal Allah, dan kamu berani melakukan dosa seperti ini

dalam gereja?" Paulus melanjutkan untuk berkata, "Aku mengucilkan

orang ini. Lempar dia keluar dari gereja. Buanglah ragi itu dari gereja.

Keluarkan pengaruh dosa ini supaya ia tidak mengotorkan seluruh

gereja." Pada zaman itu, gereja berani menangani dosa dengan keras.

Mereka adalah gereja-gereja yang kuat dan berani menangani dosa

dengan keras. Hari ini, semuanya diam bilamana seseorang di dalam

gereja berbuat dosa karena dosa dianggap enteng. Apa salahnya jika

kita sedikit lembut dengan dosa? Tetapi Paulus tidak ada waktu untuk

hal semacam ini; ia berbicara dengan terus terang saat ia memberitahu

jemaat Korintus untuk membuang ragi itu.

Paulus menyatakan hal yang sama di Galatia 5:9. "Sedikit ragi sudah

mengkhamirkan seluruh adonan." Dalam konteks ini, ia berbicara

tentang pengaruh ajaran sesat di dalam gereja - yaitu, pengembalian

pada sunat. Sebenarnya, dalam Perjanjian Baru Yunani, kata Yunani

bagi 'ragi' digunakan hanya di dalam perumpamaan ini dan di dua ayat

yang baru saya sebutkan ini. Inilah dua kali kemunculan di luar

perumpamaan ini di mana kata Yunani yang sama digunakan. Meskipun

kebanyakan penafsir Alkitab yang menulis buku memahami bahasa

Yunani ke tahap tertentu, tampaknya mereka tidak perhatikan hal ini

sama sekali - yaitu, ragi selalu merujuk kepada sesuatu yang jahat di

dalam Alkitab. Itulah sebabnya di bawah hukum Perjanjian Lama, satu

persembahan, katakan, pada hari Paskah tidak boleh dipersembahkan

dengan ragi di dalamnya. Roti harus dipersembahkan tanpa ragi. Pada

Page 418: Bmf 23 cahaya injil

410 | C A H A Y A I N J I L

perayaan Paskah, ragi harus dibuang dari setiap rumah orang Yahudi

sebagaimana masih dilakukan hari ini. Mereka harus memakan roti tak

beragi karena ragi adalah tanda kejahatan.

Sekarang mari kita memusatkan perhatian pada roti. Roti merujuk

kepada apa? Ketika Anda menyelidiki ajaran Firman tentang roti, Anda

akan perhatikan roti selalu mengacu pada - dan sekali lagi tanpa

pengecualian - kepada orang-orang percaya. Roti dibuat dari gandum.

Andainya kita sudah memahami perumpamaan-perumpamaan yang

sebelumnya, kita pasti sudah perhatikan hal ini. Di dalam

perumpamaan tentang seorang penabur, apa yang ditabur oleh

penabur? Gandum. Dan di dalam perumpamaan tentang lalang di

antara gandum, Yesus telah memberikan petunjuk bahwa gandum

mengacu kepada orang-orang percaya. Jadi apabila kita berbicara

tentang tepung gandum, kita berbicara tentang orang-orang percaya.

Dan ragi dimasukkan ke dalam adonan tepung gandum. Banyak

penafsir Alkitab yang tidak menyebutkan hal ini dan ini mencerminkan

kurangnya rasa tanggung jawab dalam eksposisi mereka.

Kita mendapati bahwa di dalam Alkitab, gandum, tepung gandum dan

roti selalu menunjuk kepada orang-orang Kristen. Di Yohanes 6:35, roti

adalah Kristus Sendiri: "Akulah roti hidup." Dan sebagai perpanjangan,

kita sebagai tubuh Kristus juga disebut sebagai roti. Karena itu di 1

Korintus 10:17, gereja disebutkan sebagai roti. Kita adalah roti karena

kita adalah bagian dari tubuh Kristus, yang adalah roti hidup. Seolah-

olah ini tidak cukup jelas, kita mendapati Yesus berkata kepada Petrus

di Lukas 22:31, "Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk

menampi kamu seperti gandum." Apa yang diwakili oleh gandum?

Dalam setiap contoh, gandum mewakili orang percaya. Di dalam

Alkitab, gandum tidak pernah mewakili orang tak percaya. Dan bukti-

buktinya begitu banyak.

Ragi mengembungkan (puffs up)

Hal yang berikut untuk diperhatikan adalah fungsi ragi di dalam roti.

Apakah sumbangan ragi kepada roti? Tidak ada apa-apa. Ragi hanya

menyumbangkan udara panas. Apabila ragi menjadi hangat, ia

mengeluarkan semacam gas. Ragi semata mengembungkan roti. Jika

gereja adalah ragi di dalam dunia, itu berarti gereja sebenarnya tidak

Page 419: Bmf 23 cahaya injil

411 | C A H A Y A I N J I L

menyumbangkan apa-apa kepada dunia kecuali menjadikannya

sombong. Gagasan yang bagaimana ini?

Kata 'kembung' (puff-up) di dalam firman selalu menunjuk kepada

kesombongan dan pengaruh yang jahat. Kita baru saja melihat 1

Korintus 5:6 yang mengatakan, "buanglah ragi yang lama itu."

Beberapa ayat sebelum itu mengisyaratkan hubungan di antara ragi

dan menjadi kembung, Paulus berkata, "Sekalipun demikian kamu

kembung", atau langsung diterjemahkan oleh LAI sebagai "Sekalipun

demikian kamu sombong" (1 Korintus 5:2). Lalu beberapa ayat

kemudian ia menyuruh mereka membuang ragi yang telah

mengembungkan mereka itu. Tidakkah ini jelas? Tidakkah jelas bahwa

ragi menunjuk kepada pengaruh dunia yang tak diingini ke atas gereja?

Ia mengembungkan gereja, memenuhinya dengan kesombongan.

Banyak kali saya memandang pada gereja yang tertentu - bagaimana

mereka memperagakan permata-permata mewah, jubah-jubah adat

dengan salib-salib emas yang dihiasi dengan permata-permata dan

cincin delima dan hal-hal seperti itu - tampaknya seperti satu

gambaran menjadi ―kembung‖. Gereja telah menjadi penguasa-

penguasa dunia; gereja berkelakuan seperti dunia. Dari segi struktur,

organisasi, dan tingkah laku - saling mencium tangan dan sujud

mencium kaki dan hal-hal seperti itu - mencerminkan cara-cara dunia.

Yesus memberitahu kita: "Janganlah kamu berkelakuan seperti bangsa-

bangsa dunia ini. Di dunia ini, pembesar-pembesar berkuasa atas orang

lain. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi

besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu." (Matius 20:25-

26) Saya harus berkata saya merasa gelisah bilamana saya melihat

pemimpin-pemimpin gereja dipanggul dan dipawaikan seolah-olah

mereka tidak bisa berjalan sendiri. Saya mendapati hal-hal seperti ini

tidak dapat disetujui dan saya berbicara langsung dari hati. Dunia telah

masuk ke dalam gereja dan menjadikannya angkuh. Inilah ajaran yang

alkitabiah. Kata 'kembung' menggambarkan pekerjaan ragi di dalam

roti, demikian pula, kata 'sombong' menggambarkan pekerja ragi di

dalam jemaat.

Tidak ada yang tersembunyi dalam pekerjaan Tuhan

Page 420: Bmf 23 cahaya injil

412 | C A H A Y A I N J I L

Berikutnya kita melihat kata 'disembunyikan'. Perumpamaan ini

berkata, ".....ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan

(atau dalam naskah asli, 'disembunyikan') ke dalam tepung terigu."

Kata 'sembunyi' menunjukkan dua hal: pertama, satu tindakan yang

bersifat rahasia, dan kedua, satu usaha untuk menutupi sesuatu. Dan

Allah tidak akan melakukan hal seperti ini. Apakah Allah

menyembunyikan Kerajaan-Nya ke dalam dunia? Dalam pengertian apa

Allah menyembunyikan Kerajaan-Nya ke dalam dunia? Kerajaan Allah

tidak datang dengan cara yang tersembunyi. Kerajaan Allah datang ke

dalam dunia agar dunia mengetahuinya. Misalnya, Paulus berkata di

Kisah 26:26, "Raja juga tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku

berani berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada

sesuatupun dari semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara

ini tidak terjadi di tempat yang terpencil." Apa yang dilakukan Yesus

juga jelas kepada semua orang. Ia tidak berbuat apa-apa secara

rahasia. Seluruh Palestina dapat melihat apa yang dilakukannya. Ia

tidak melakukan apa-apa secara tersembunyi. Itulah sebabnya apabila

mereka datang untuk menangkap Yesus secara rahasia, Yesus berkata,

"Mengapa kamu datang menangkap aku dalam kegelapan? Padahal

tiap-tiap hari aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah,

aku berdiri di lapangan dan berkhotbah dan kamu tidak menangkap

aku. Aku ada di tempat-tempat umum. Aku tidak menyembunyikan

diri. Jadi mengapa kamu menangkap aku secara tersembunyi?" Dunia

bertindak secara rahasia tetapi Kristus tidak bertindak secara rahasia.

Ia tidak melakukan apa-apa di tempat yang terpencil.

Dengan cara yang sama, rasul Paulus berkata di 1 Korintus 4:9, "Kami

telah menjadi tontonan bagi dunia." Apa yang menjadi tontonan tidak

disembunyikan. Seluruh dunia dapat melihatnya dan tidak ada yang

tersembunyi sama sekali. Di Kisah 17:6, para rasul dituduh

mengacaukan seluruh dunia. Itu tidak dapat disembunyikan. Dunia

menyadari bahwa ia dikacau-balaukan. Itulah sebabnya mereka

berusaha untuk membunuh Paulus; itulah sebabnya mereka

menganiaya orang-orang Kristen. Kerajaan Allah tidak tersembunyi

sama sekali.

Paulus menyatakan pernyataan ini tentang pemberitaan Injil di 2

Korintus 4:3-4, "Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga,

maka ia tertutup kepada mereka yang akan binasa." Mengapa mereka

binasa? Apakah Allah ingin mereka binasa? Tidak sama sekali. Ia

Page 421: Bmf 23 cahaya injil

413 | C A H A Y A I N J I L

melanjutkan untuk berkata di ayat 4, "yang pikirannya telah dibutakan

oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang

kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah." Dengan lain kata,

Injil tidak ditutupi oleh Allah. Jika Injil tertutup, Satanlah yang

menutupnya, yang membutakan mata mereka agar tidak dapat melihat

kemuliaan Kristus.

Gereja tidak mungkin tersembunyi

Seperti yang dikatakan juga oleh Yesus, "Kota yang terletak di atas

gunung tidak mungkin tersembunyi." (Matius 5:14) Bukan gereja yang

tersembunyi di dalam dunia; tetapi dunialah yang masuk secara

rahasia ke dalam gereja. Inilah pengaruh dunia yang menyelusup

secara rahasia. Di Yudas ayat 4, disebutkan tentang orang-orang

tertentu yang masuk menyusup ke dalam gereja. Mereka adalah dunia

dan guru-guru palsu yang bekerja secara tersembunyi di dalam gereja.

Tetapi gereja sendiri tidak berfungsi secara rahasia sama sekali; gereja

berfungsi secara terbuka di dunia dan tidak menyembunyikan dirinya.

Pengaruh gereja tidak pernah bekerja dengan cara yang tersembunyi.

Sebaliknya, ia selalu berkembang dari krisis demi krisis. Apa yang kita

maksudkan dengan krisis? Mengacau-balaukan dunia adalah satu krisis.

Apabila Anda mendengar Injil, ia menantang hati Anda dan Anda mulai

merasakan satu krisis di dalam batin Anda. "Haruskah aku berpaling

dari dosa? Haruskah aku menjadi seorang Kristen atau tidak?

Beranikah aku menjadi seorang Kristen? Apa yang akan dikatakan oleh

keluargaku jika aku menjadi seorang Kristen?" Akan terjadi satu krisis

dan ini bukanlah sesuatu yang tersembunyi. Di sepanjang sejarah

gereja, Kerajaan Allah selalu berkembang dari krisis demi krisis. Pada

saat Injil mengenai Anda, Anda berhadapan dengan satu krisis, yang

tampak jelas pada siapa saja yang bergaul dengan Anda.

Sebagaimana hal ini berlaku di tingkat individu, ia berlaku juga di

tingkat gereja. Kita semua tahu bahwa gereja sentiasa dianiaya. Jika

gereja tersembunyi, ia tidak perlu dianiaya. Karena ia dianiaya, banyak

kali gereja berusaha untuk menyembunyikan diri untuk sementara

waktu, tetapi sangat sulit untuk gereja menyembunyikan diri. Kota

yang terletak di atas bukit tidak mungkin tersembunyi. Pemerintah

Romawi dapat menemukan mereka dengan mudah sekali. Hanya minta

mereka mempersembahkan kemenyan kepada Kaisar, dan siapa saja

Page 422: Bmf 23 cahaya injil

414 | C A H A Y A I N J I L

yang enggan mempersembahkan kemenyan kepada Kaisar atau

berhala, dengan segera Anda bisa mengenali dia sebagai orang Kristen.

Bahkan di Negeri Tiongkok apabila Anda berbicara tentang gereja-

gereja dibawah tanah, apa yang dimaksudkan dengan 'bawah tanah'?

Dulu saya anggota gereja bawah tanah di Tiongkok. Setiap anggota

Komunis tahu bahwa saya adalah orang Kristen. Satu-satunya cara

saya dapat menyembunyikan diri ialah tidak mengakui nama Yesus.

Akan tetapi, tidak ada orang Kristen yang akan melakukan itu karena

kita diamanatkan untuk bersaksi bagi Kristus.

Umpamanya teman saya yang dibaptis bersama saya. Ia seorang ahli

bedah. Ketika Komunis menyuruhnya berhenti bersaksi kepada pasien-

pasiennya, ia berkata, "Aku tidak dapat berbuat yang lain. Aku

diperintahkan untuk bersaksi. Kristus mengatakan kepada aku bahwa

aku harus memberitakan Injil sampai ke ujung dunia. Aku harus terus

bersaksi." Barangsiapa yang percaya di dalam hatinya dan mengaku

dengan mulutnya akan diselamatkan. (Roma 10:9) Definisi ini tidak

memungkinkan Anda untuk bersembunyi. Anda tidak dapat

bersembunyi, setidaknya tidak untuk jangka waktu yang panjang. Oleh

karena itu, gereja adalah kota di atas bukit. Ia bersinar dan semua

orang dapat melihatnya.

Jika kita berbicara tentang gereja yang tersembunyi di dunia, ini

menunjukkan kita sama sekali gagal untuk memahami ciri gereja

sebagaimana yang diajarkan dalam Perjanjian Baru. Barangkali itulah

yang dilakukan oleh gereja masa kini; barangkali gereja sedang

menyembunyikan diri di dalam dunia. Itu mungkin. Tetapi kita sedang

berbicara tentang gereja Perjanjian Baru yang tidak mungkin

tersembunyi. Ia berdiri tegak dengan penuh kemuliaan dan tidak

gentar. Sebagaimana Yesus katakan, "Janganlah kamu takut" (Matius

10:28). Nasehat semacam ini hanya dapat diberikan kepada mereka

yang tidak takut untuk membela dan memberitakan kebenaran.

Menyelusup ke dalam gereja

Bagaimana dunia menyusup ke dalam gereja? Kita telah melihat bahwa

bukan gereja yang bersembunyi di dalam dunia; tetapi dunia yang

bersembunyi di dalam gereja dan bekerja dari dalam untuk

mengembungkannya, dan merusakkannya dari dalam. Itulah yang

Page 423: Bmf 23 cahaya injil

415 | C A H A Y A I N J I L

diperingatkan oleh Yesus saat dia berkata, "Berjaga-jagalah dan

berdoalah agar kamu tidak jatuh ke dalam pencobaan."

Pada masa sekarang, tidak seorangpun yang berbicara tentang ini lagi.

Apakah tidak ada orang yang jatuh ke dalam pencobaan atau sekalipun

mereka jatuh, tidak menjadi masalah. Namun Yesus memperingatkan,

"Janganlah jatuh ke dalam pencobaan. Waspadalah terhadap ragi dunia

yang akan menyusup ke dalam kehidupan kamu." Kebanyakan orang

Kristen tidak jatuh karena penganiayaan. Penganiayaan bukanlah hal

yang menyebabkan kejatuhan kebanyakan orang. Saya pernah melihat

orang Kristen bertahan terhadap penganiayaan dengan tabah. Ada

yang diusir dari keluarga mereka, dan kehilangan warisan sebanyak

berjuta-juta dollar. Ini bukanlah sesuatu yang saya besar-besarkan.

Saya ada seorang teman yang merupakan anak kepada seorang

pemilik perkebunan karet di Malaysia. Ketika ia bertobat, orangtuanya

tidak mengakuinya lagi. Ia diminta untuk membuat satu pilihan:

berhenti menjadi orang Kristen, atau namanya dihapus dari surat

wasiat. Teman saya memilih untuk mengikut Tuhan dan sebagai akibat

dari keputusannya itu, ia diusir dari keluarga, diburu dan dianiaya,

namun ia menerima semua perlakuan itu dengan tabah. Akan tetapi,

tahukah Anda apa yang menghancurkan dia pada akhirnya? Pengaruh

dunia yang tersembunyi. Yang ini lebih berbahaya dari apa saja yang

lain.

Yesus tahu bahwa orang-orang Kristen dapat bertahan terhadap

penganiayaan. Kebanyakan dari mereka tidak akan menyerah. Ada

beberapa orang mungkin akan menyangkal tetapi kebanyakan tidak

akan. Saya pernah melihat mereka di Tiongkok, mereka berdiri seperti

pohon yang dilanda badai - tergoncang tetapi tidak roboh. Bahkan

dahan-dahannya patah semua, semuanya ditiup angin, tetapi pohon itu

tetap berdiri berakar dalam Tuhan.

Akan tetapi, tahukah Anda apa yang dilakukan dunia? Dunia mengirim

serangga-serangga kecil, sedikit hama, yang masuk ke dalam melalui

kulit kayu, memakan serat pohon, dan merusakkannya dari dalam

untuk membunuhnya. Jamur yang bertumbuh di luar juga merusakkan

pohon itu. Apa yang tidak dapat dilakukan oleh badai, pengaruh jahat

yang diam-diam dan tersembunyi ini dapat. Inilah yang ingin Yesus

sampaikan kepada kita melalui perumpamaan yang singkat tetapi

Page 424: Bmf 23 cahaya injil

416 | C A H A Y A I N J I L

penting ini: waspadalah terhadap ragi yang akan membinasakan Anda

jika Anda tidak berhati-hati.

Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi

Apakah ragi itu? Yesus tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Ia

menjelaskan dirinya dengan sempurna. Saya mendapati Yesus sangat

menakjubkan. Ia tidak meninggalkan kita untuk menebak; semuanya

ada di situ. Yesus memberitahu murid-muridnya di Matius 16:6,11,12

untuk "berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi." Ia

memperingatkan murid-muridnya untuk, "berjaga-jagalah dan

waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." Oleh karena itu,

inilah ragi yang harus kita waspadai. Kata Yesus kepada murid-

muridnya, "Aku yakin kamu akan bertahan menghadapi hari-hari yang

mengerikan di depan. Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama

dengan aku dalam segala pencobaan yang aku alami." Tetapi Yesus

melanjutkan dengan berkata, "Aku mau kamu berjaga-jaga terhadap

satu hal - pengaruh jahat yang tersembunyi yang dapat

membinasakan kamu dari dalam: berjaga-jagalah terhadap ragi orang

Farisi dan orang Saduki."

Kalau begitu, apakah ragi orang Farisi? Di Lukas 12:1, ragi orang Farisi

adalah kemunafikan. Kemunafikan bukanlah sesuatu yang datang

dengan tiba-tiba. Anda bisa dihanyutkan pelan-pelan sampai Anda

menjadi seorang munafik. Tidak ada yang memulai dengan niat untuk

menjadi seorang munafik. Orang Farisi bukanlah orang yang tidak jujur

yang berniat untuk menjadi orang munafik, setidaknya tidak dari

permulaan. Jika Anda berpikir demikian, Anda telah salah mengerti

orang Farisi. Orang Farisi adalah orang yang tulus, setidaknya pada

permulaan. Seperti begitu banyak orang Kristen, mereka sangat tulus

apabila mereka menyerahkan hidup mereka kepada Kristus, tetapi

setelah beberapa waktu, berangsur-angsur mereka hanyut dibawa

arus. Itulah sebabnya Paulus berkata di Kolose 1:23, "tetap teguh dan

tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang

telah kamu dengar." Digeser itu adalah satu proses yang terjadi secara

berangsur-angsur. Anda pelan-pelan menjauhi, dihanyutkan oleh arus,

mungkin oleh arus air. Atau mungkin karena ditiup angin atau apa saja

yang menyebabkan penggeseran itu. Anda digeser pelan-pelan, tak

terasa dan kemudian kemunafikan perlahan-lahan menyusup masuk.

Kemunafikan adalah penyakit yang telah membunuh banyak orang

Page 425: Bmf 23 cahaya injil

417 | C A H A Y A I N J I L

Kristen. Mereka memulai sebagai orang Kristen sejati tetapi lama-

kelamaan mereka menjadi dingin, dan kemudian satu hari apa terjadi?

Mereka telah menjadi orang munafik! Dan gereja masa kini sudah

dipenuhi dengan orang-orang munafik. Mereka adalah orang-orang

tidak memulai dengan niat untuk menjadi munafik tetapi tanpa mereka

sadari telah bergeser sehingga pada akhirnya hanya bentuk luarnya

yang tersisa, sementara di dalamnya kosong. Mereka memuliakan Allah

dengan bibir mereka tetapi hati mereka jauh dari-Nya.

Bahaya menjadi suam-suam kuku

Tahukah Anda bagaimana ragi bekerja? Ragi bekerja hanya dalam satu

suasana, yaitu, suasana yang suam-suam. Anda yang pernah membuat

roti tahu akan hal ini. Jika Anda memasukkan ragi ke dalam suatu

tempat yang dingin, ia tidak akan berbuat apa-apa. Jika Anda

memasukkannya ke dalam suatu tempat yang terlalu panas, ragi akan

binasa. Ragi tidak akan mengkhamiri apa-apa dalam keadaan panas.

Beberapa orang yang membuat kue memasukkan ragi terlalu cepat;

lalu menyorongkannya ke dalam tanur. Kemudian mereka berkata,

"Hei, mengapa tidak naik?" Ragi tidak menggembung karena ia dibakar

sampai mati di dalam. Terlalu panas. Anda harus menyediakan

keadaan yang suam-suam kuku. Tidak terlalu panas, tidak terlalu

dingin.

Akan tetapi, ini bukanlah caranya gereja bekerja. Gereja tidak

seharusnya beragi. Gereja harus dingin atau panas. Sebagaimana

dikatakan di Wahyu 3:16, "Karena engkau suam-suam kuku, dan tidak

dingin atau panas." Mereka begitu dikhamiri sehingga mereka tidak lagi

panas atau dingin. Karenanya, mereka telah meninggalkan kasih yang

semula untuk Tuhan.

Terdapat juga apa yang dinamakan ragi orang Saduki. Dan kita belajar

dari Lukas 20:27, ragi orang Saduki ialah ketidak-percayaan. Ragi

orang Saduki ialah ketidak-percayaan yang telah masuk ke dalam

gereja. Ini adalah hal yang menakutkan. Ada banyak orang Kristen

yang tidak percaya pada masa kini seraya ketidak-percayaan

merembes dengan pelan-pelan ke dalam gereja. Bagaimana ini bisa

terjadi? Anda mulai dengan sedikit keraguan dalam pikiran Anda.

Apabila Anda tidak menangani keraguan-keraguan ini, mereka menjadi

makin besar dan berangsur-angsur memakan iman Anda. Anda ada

Page 426: Bmf 23 cahaya injil

418 | C A H A Y A I N J I L

pertanyaan tetapi Anda tidak tahu bagaimana untuk menjawabnya.

Sedikit demi sedikit, ketidak-percayaan mengambil-alih. Anda harus

tahu bagaimana untuk melawan keraguan-keraguan tersebut.

Saya pernah melihat bagaimana orang dimakan oleh ketidak-

percayaan. Mereka membaca beberapa buku filsafat dan mereka

menjadi bingung. Iman mereka mulai goyah. Apabila mereka membaca

tentang gagasan ini dan gagasan itu, mereka diombang-ambingkan

oleh rupa-rupa angin pengajaran dan tidak lama kemudian iman

mereka dihanyutkan oleh ketidak-percayaan. Saya pernah melihat

banyak mahasiswa teologi yang pergi ke seminari dengan niat untuk

melayani Allah dan mereka keluar dalam keadaan iman yang

tergoncang, belum lagi beberapa yang sama sekali hancur. Karena

mereka harus menangani begitu banyak ketidak-percayaan di seminari,

begitu banyak ketidakpercayaan di fakultas Teologia di universitas.

Mereka tidak dapat bertahan. Mereka tidak mempunyai iman yang

cukup rohani atau yang cukup dalam di mana mereka dapat menarik

kekuatan dari Allah untuk mengatasi persoalan-persoalan ini.

Saya dilatih di fakultas Teologi yang liberal di sebuah universitas dan

berhadapan dengan ketidak-percayaan setiap hari. Saya diserang dan

dihantam oleh ketidak-percayaan dan ajaran liberal setiap hari. Tetapi

syukur kepada Allah, itu tidak menggores saya sedikitpun. Ini karena

saya mengenal siapa yang saya percaya. Dan saya dapat melihat

bahwa orang-orang ini tidak mengenal siapa yang mereka percaya.

Mereka sendiri mengaku mereka tidak mengenal Allah.

Akhir sekali, kita melihat "ragi Herodes". Di Markus 8:15, dikatakan,

"awaslah terhadap ragi Herodes." Yesus tidak meninggalkan kita dalam

keraguan akan artinya ragi ini. Herodes adalah seorang yang sangat

mementingkan diri sendiri. Seorang yang mementingkan diri sendiri

adalah seorang yang duniawi; dan karena ia mementingkan diri sendiri,

ia adalah seorang yang oportunis (suka mengambil kesempatan).

Orang yang oportunis adalah mereka yang melentur mengikut angin;

mereka yang tidak ada pendirian. Mereka takut untuk membela Kristus

di sekolah karena mereka takut ditertawakan orang. Mereka tidak mau

berdoa apabila ada orang lain yang duduk di samping karena mereka

tidak mau ditertawakan. Dan orang lain memandang mereka dan

berkata, "Lihatlah dia. Ia sudah menjadi saleh, sok suci; sudah menjadi

sedikit sinting." Nah, kita takut akan semua ini. Kita adalah oportunis.

Page 427: Bmf 23 cahaya injil

419 | C A H A Y A I N J I L

Umpamanya, jika seseorang bertanya, "Kamu sedang apa?", Anda

mungkin menjawab, "Ah, mataku sedikit capek. Aku harus menggosok

mataku sendikit." Anda takut untuk berdoa karena Anda kuatir akan

pendapat orang lain. Anda takut orang lain akan mentertawakan Anda.

Jadi, ragi Herodes ialah paham oportunis. Anda harus membaca sejarah

Herodes untuk melihat bagaimana ia berubah pihak. Memang luar

biasa. Suatu saat ia bersahabat dengan orang ini dan kemudian apabila

bangsa yang lain datang mengalahkan Palestina, ia menjadi sahabat

Roma, dan kemudian ia menjadi sahabat Mesir. Ia menjadi sahabat

setiap orang. Selama Anda tetap menjadikan dia raja atas kerajaannya,

dia tidak peduli siapa sahabatnya. Ia akan berperang untuk Anda jika

Anda mau, asal saja Anda sedang menang. Selama Anda berada di

pihak sedang menang, ia akan berperang untuk Anda; tetapi jika Anda

sedang kalah, ia akan meninggalkan Anda. Itulah caranya seorang

oportunis berfungsi.

Bukankah orang Kristen juga oportunis? Mereka menginginkan yang

terbaik dari dunia ini dan juga yang terbaik dari Kerajaan Allah. Dengan

kata lain, mereka ingin memiliki semuanya. Mereka mau menempatkan

satu kaki di dalam Kerajaan Allah dan satu lagi kaki di dunia, dan

berharap Kerajaan Allah akan menerima mereka apabila kuburan

dibuka nanti. Kekristenan macam apa ini? Ini adalah paham oportunis.

Ini merupakan sesuatu yang mengerikan. Dan seperti apa orang

Kristen seperti ini? Mereka selalu mementingkan diri sendiri. Mereka

ingin melakukan perkara mereka sendiri; mereka ingin mengikut

kemauan mereka sendiri. Dan dunia masuk ke dalam kehidupan

mereka melalui kehendak mereka. Itulah caranya dunia bekerja di

dalam kehidupan kita - dengan mempengaruhi kehendak kita,

keinginan kita. Barangkali Anda tergoda untuk berpikir, "Kamu harus

punya pendirian. Lakukan saja apa yang kamu inginkan. Mengapa

kamu harus lakukan apa saja yang Tuhan katakan? Maksudku, ini tidak

lagi praktis pada masa kini. Tidak ada gunanya mengasihi semua

orang. Kamu mengasihi mereka, tetapi mereka menampar kamu di

wajah. Ini bukan caranya untuk menjalani kehidupan ini. Kekristenan

macam ini tidak baik. Tidak praktis. Kita harus lebih praktis. Jika ia

menampar wajahmu, kamu hajar dia dua kali. Itulah caranya.

Kembalikan kepada dia dengan bunganya sekali. Itulah hikmat. Kamu

masih bisa menjadi orang Kristen. Tentu saja, pergilah ke gereja. Akan

tetapi, jika ada orang yang berani menampar kamu, kamu tinju dia dua

Page 428: Bmf 23 cahaya injil

420 | C A H A Y A I N J I L

kali. Dan jika ia lebih kuat dari kamu, pergilah belajar kung-fu dan

setelah kamu menguasainya, kamu hajar dia kembali."

Apakah kamu menginginkan yang terbaik dari segala sesuatu? Dan

apabila Anda mulai berpikir demikian, "Aku ingin mempertahankan

kepentingan diriku. Yesus tidak praktis. Aku menyukai ajarannya

kadang-kadang, tetapi ajarannya tidak terlalu praktis. Jadi aku akan

melakukan perkaraku sendiri. Aku tidak keberatan dibaptis, selagi aku

bisa melakukan perkaraku sendiri. Tidak apa-apa. Aku masih suka

menjadi orang Kristen, karena orang Kristen agak menyenangkan.

Selagi aku bisa melakukan kehendakku sendiri, tidak apa-apa." Dengan

cara ini, 'ragi Herodes' telah meresap ke dalam dan Anda menjadi

seorang oportunis.

Kita dapat melihat bagaimana pengaruh dunia masuk ke dalam

kehidupan kita. Inilah yang diperingatkan oleh Yesus kepada kita.

Barangkali penganiayaan tidak akan mematahkan Anda tetapi

pengaruh dunia yang halus akan menghasilkan apa yang tidak dapat

dihasilkan oleh penganiayaan. Marilah kita berjaga-jaga. Marilah kita

berwaspada. Saya tidak takut akan penganiayaan. Saya percaya tidak

ada orang Kristen, khususnya mereka yang menjadi Kristen di

Tiongkok, yang takut akan penganiayaan. Kami menantikan

penganiayaan. Tetapi pengaruh dunia yang tersembunyilah yang akan

mematikan Anda. "Pentingkanlah diri kamu sedikit. Tahukah kamu

betapa menyenangkan dunia ini? Lihatlah pada benda-benda yang

ditawarkan oleh dunia; mereka kelihatan menawan dan

menyenangkan. Mengapa tidak mencobanya?" Sebelum kita

menyadarinya, kita telah hanyut dibawa arus dunia.

Perumpamaan tentang Harta yang Terpendam

Matius 13:44 - Khotbah oleh Pastor Eric Chang

Saya tidak henti-henti dibuat kagum saat mempelajari firman yang

disampaikan oleh Yesus. Perumpamaan tentang harta terpendam ini

Page 429: Bmf 23 cahaya injil

421 | C A H A Y A I N J I L

disampaikan hanya dalam satu ayat, namun terkandung di dalamnya

begitu banyak kekayaan. Penyampaian perumpamaan ini begitu tepat

dan jelas!

Inilah ajaran Yesus di Matius 13:44.

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang,

yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab

sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang

itu

Yesus berkata bahwa hal kerajaan Surga itu seperti orang ini yang

sedang berjalan melintasi ladang. Mungkin ia bekerja di sana atau

mungkin pula sekadar melewatinya. Hal ini tidak diberitahukan kepada

kita. Kita anggap saja dia hanya sekadar melintas di ladang itu. Ketika

sedang berjalan, ia melihat ada sebuah benda yang terlihat seperti

batu karang, namun benda ini terlihat jauh lebih halus dibandingkan

dengan karang atau batu. Ia mulai tertarik dan mendekati untuk

mengamatinya. Apa yang ia temukan? Bukannya batu karang atau batu

biasa, akan tetapi sebuah guci, wadah dari tanah liat. Lalu orang ini

segera menyadari apa artinya penemuan itu.

Guci atau bejana tanah liat dipakai sebagai wadah untuk memendam

harta di dalam tanah pada zaman itu. Harta kekayaan yang disimpan

biasanya berupa koin, baik emas, perak, batu permata, serta barang

berharga lainnya. Barang-barang itu dimasukkan ke dalam guci, yang

sering dipakai sebagai wadah penampungan air. Guci ini selalunya

kedap air dan cukup kuat dan karena itu dapat dipakai sebagai wadah

untuk menyimpan barang. Barang beharga dapat disimpan dengan

aman di dalam guci, yang kemudian ditutup rapat dan dikubur. Pada

zaman itu belum ada bank yang menyediakan fasilitas kotak safe

deposit, jadi memendamkan harta merupakan cara yang lazim dipakai

untuk menyimpan harta kekayaan.

Nilai uang tidak pernah dapat bertahan. Di tengah inflasi (penurunan

daya beli dari uang atau kenaikan harga barang) yang tiada akhir ini,

sangatlah berbahaya untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk uang.

Jadi, biasanya orang membeli barang-barang berharga yang nilainya

tetap tinggi, misalnya emas karena harga emas cenderung naik terus

dibandingkan dengan daya beli uang yang cenderung menurun.

Page 430: Bmf 23 cahaya injil

422 | C A H A Y A I N J I L

Sebagai investasi, orang akan menukarkan uangnya dengan barang-

barang berharga seperti batu permata dan emas. Dengan demikian

orang tidak kehilangan nilai kekayaannya. Orang yang tinggal di

Shanghai merasakan ini saat Jepang menyerang Tiongkok. Pada saat

Anda menerima gaji, Anda harus segera bergegas mendatangi penukar

uang dan menukarkan uang kertas dengan uang perak. Jika tidak,

uang Anda akan menjadi setumpuk kertas yang hanya dapat dipakai

untuk membeli sepotong roti. Jika uang kertas Anda sempat ditukar

dengan koin emas, maka nilai gaji Anda aman.

Penduduk di Palestina pada zaman itu pada umumnya tidak mau

berinvestasi dalam bentuk rumah karena seringkali terjadi perang. Saat

terjadi perang, rumah Anda bisa saja dibakar atau dihancurkan oleh

musuh. Jadi orang tidak berinvestasi dalam bentuk properti selama ada

perang. Jika Anda membeli rumah, Anda tidak dapat membawanya

sesuka hati Anda tetapi barang berharga dapat Anda bawa.

Di dalam perumpamaan ini, orang-orang pada zaman itu melakukan

hal yang sama: mereka berusaha mengamankan kekayaannya baik

dari segi nilai maupun fisik dalam bentuk barang berharga yang

dikubur dalam bejana tanah liat. Mereka menguburkan harta itu di

ladang mereka. Tentu saja mereka perlu mengingat dengan persis di

mana harta itu dikubur. Biasanya dengan memakai suatu patokan

khusus - misalnya, 20 atau 30 langkah ke arah tertentu dari sebatang

pohon ek. Akan tetapi, jika kemudian pohon tersebut ditebang oleh

orang lain, si pemilik harta akan mendapat masalah besar untuk

mengingat-ingat di mana letak hartanya karena patokannya arahnya

sudah hilang. Ini adalah penyebab mengapa ada banyak harta

terpendam pada zaman itu yang tidak dapat lagi dilacak oleh

pemiliknya. Si pemilik mungkin sudah terbunuh dalam perang atau

ditawan ke tempat lain, suatu hal yang sering menimpa orang Yahudi

pada zaman itu. Ada pula yang mengubur hartanya dan tidak

memberitahukan kepada orang lain. Ketika ia jatuh sakit dan mati,

atau terbunuh, maka tidak ada orang lain yang tahu di mana hartanya.

Harta-harta terpendam itu sangat sering ditemukan oleh para ahli

arkeologi. Di zaman sekarang ini pun, kadang kala orang awam yang

sedang menggarap ladangnya dapat saja menemukan harta terpendam

itu. Kadang-kadang, buldoser yang sedang meratakan tanah di Israel

secara tidak sengaja membongkar guci atau penyimpanan harta yang

mungkin saja berisi koin emas kekaisaran Romawi atau barang-barang

Page 431: Bmf 23 cahaya injil

423 | C A H A Y A I N J I L

berharga lainnya.Yesus bercerita tentang kejadian yang sudah umum

terjadi pada zaman itu.

Kita kembali pada perumpamaan semula, orang ini sedang berjalan di

ladang dan dia melihat ada bagian guci yang menyembul di tanah dan

mengamatinya lebih dekat. Ia dapati bahwa benda itu adalah guci yang

tertutup rapat, dan ia tahu apa arti penemuannya itu. Ini adalah harta

terpendam! Atau dia bisa saja sedang bekerja di ladang tersebut.

Ketika ia sedang membajak, cangkulnya terantuk sebuah benda keras.

Dia berhenti dan mengamati, dan mendapatkan harta terpendam itu.

Dengan penuh kegembiraan ia kemudian menjual segala miliknya dan

membeli ladang itu.

Tentu saja muncul beberapa pertanyaan. Mengapa dia tidak langsung

menggali dan mengambil harta itu? Tidak dibutuhkan terlalu banyak

usaha untuk menggali dan mengambil guci itu. Namun, kalau dia

melakukan itu dia akan terkena masalah hukum. Menggali ladang milik

orang adalah suatu tindak pelanggaran hak milik orang lain dan Anda

dapat dituntut ke pengadilan. Terlebih lagi, jika Anda tertangkap

sedang menggali guci itu, si pemilik ladang selain dapat menuntut Anda

dengan tuduhan menyerobot ladang orang lain, juga berhak menuntut

hak pemilikan atas harta terpendam itu, dan Anda terpaksa

merelakannya. Karena yang berhak ke atas harta itu adalah pemilik

ladang itu.

Setelah memahami permasalahan hukumnya kita dapat memahami

mengapa orang itu tidak langsung saja menggali harta itu dan

membawanya. Karena orang pasti akan bertanya dari mana dia

mendapatkan harta itu, dan dia akan ketahuan sudah menyerobot

ladang orang lain. Di situlah sumber persoalannya, yaitu masalah

penyerobotan lahan dan mungkin juga tuduhan mencuri.

Akan tetapi, masih ada sisi lain dari persoalan ini. Apakah harta itu

tidak secara otomatis menjadi milik pemilik ladang? Di bawah hukum

Yahudi, harta itu tidak otomatis menjadi milik empunya ladang, karena

ketika ia membelinya, yang dibeli adalah ladangnya. Karena ia tidak

tahu apa yang terdapat di sana, ia tidak dapat membeli sesuatu yang

tidak diketahuinya berada di sana. Anda tidak dapat mengklaim harta

itu sebagai milik Anda jika Anda tidak tahu bahwa harta itu memang

ada di sana. Begitulah ketetapan hukum Yahudi. Dengan demikian,

Page 432: Bmf 23 cahaya injil

424 | C A H A Y A I N J I L

harta ini tidak otomatis menjadi milik empunya ladang sampai ia

sendiri menemukannya.

Di dalam hal ini, karena ladang itu secara resmi masih menjadi milik

orang lain (dijelaskan dari fakta bahwa si penemu harta lalu membeli

ladang itu), maka jelaslah bahwa tindakan yang diambil oleh orang ini

dalam rangka mendapatkan harta itu dilakukannya sesuai dengan

aturan hukum yang berlaku. Ia tahu bahwa harta itu tidak menjadi hak

si pemilik ladang, tetapi ia juga tahu bahwa ia tidak boleh begitu saja

menggali lalu mengambil harta itu. Kadang-kadang jalur pematang

memang melintasi ladang, sebagaimana yang dapat Anda perhatikan

dari keterangan di dalam Alkitab. Sebagai contoh, murid-murid berjalan

di ladang gandum dan mereka memetik bulir-bulir gandum untuk

dimakan, sesuatu hal yang diperbolehkan menurut hukum Yahudi.

Anda boleh berjalan melintasi ladang, akan tetapi Anda tidak boleh

menggarap ladang itu. Dan menggali harta di ladang orang termasuk

tindakan menggarap ladang orang tanpa izin. Jadi, satu-satunya cara

yang sesuai aturan agar dapat memperoleh harta tersebut adalah

dengan membeli ladangnya. Tidak ada cara yang lain lagi. Jika kita

sudah memahami dasar aturan ini, maka tindakan yang diambil oleh

orang tersebut dengan mudah dapat kita pahami. Orang tersebut

mendapatkan harta terpendam ini dengan cara yang patut dan sesuai

aturan.

Prasangka-prasangka akan Menghalangi Pemahaman kita

Apa yang sedang disampaikan oleh Yesus kepada kita? Hanya ada dua

cara untuk dapat memahami arti perumpamaan ini. Pertama, harta itu

diartikan sebagai Yesus dan kita adalah orang yang menemukannya -

di ladang, yang adalah gambaran bagi dunia. Atau, yang kedua, kitalah

harta terpendam itu dan Yesus menjadi orang yang menemukan harta

itu di ladang - di dunia. Penjelasan yang mana yang benar?

Saya ingin menegaskan bahwa pemahaman Alkitab bukanlah masalah

selera atau pendapat. Firman Allah tidak dapat diputuskan dengan

pendapat, ada yang senang dengan penjelasan yang ini sementara

yang lain memilih penjelasan yang itu. Ada prosedur yang ketat dan

baku di dalam mempelajari Firman Allah. Sama halnya dengan

memahami surat-surat resmi, tidak boleh diartikan berdasarkan

pendapat pribadi. Ada aturan baku untuk memahami suatu pernyataan

Page 433: Bmf 23 cahaya injil

425 | C A H A Y A I N J I L

hukum. Demikian pula dengan Alkitab. Pemahaman Alkitab bukanlah

perkara tebak-tebakan ataupun selera.

Kecenderungan umum yang berlaku sekarang ini adalah mengartikan

harta terpendam itu sebagai Yesus, dan kita adalah orang yang

menemukan harta itu. Saya dulu sempat mengira bahwa ini adalah

pandangan yang tepat. Namun sesudah mempelajari dan menganalisa

perumpamaan ini lebih lanjut, saya harus menolak pandangan yang

umum ini. Saya akan memberitahukan alasan-alasannya dan

menyerahkan penilaiannya kepada Anda. Penjelasan saya bukan

berdasarkan pendapat pribadi atau selera, tetapi bukti-bukti dari Kitab

Suci sendiri. Saya sendiri sempat bertanya-tanya, mengapa hal ini

tidak saya lihat sebelumnya? Ini terjadi karena kuatnya prasangka

yang ada di dalam hati kita. Sering kali prasangka atau mungkin juga

ajaran yang kita terima di masa lalu menghambat pemahaman kita

akan Firman Allah.

Pada saat saya mempelajari perumpamaan ini, saya membuang

prasangka di dalam hati dan meneliti kedua pandangan ini secara

cermat dan jujur agar dapat sampai pada kesimpulan yang benar. Saya

berkata pada diri sendiri, "Saya tidak akan memihak. Saya tidak

keberatan untuk menerima pandangan mana pun yang akan terbukti

benar nantinya. Saya hanya ingin memperoleh pemahaman tentang

apa yang disampaikan dalam Firman Allah. Saya tidak memihak pada

siapa-siapa dalam hal ini. Biarlah Tuhan saja yang berbicara langsung

ke dalam hati saya dan semoga hati saya terbuka sepenuhnya

sehingga saya boleh mendengarkan apa yang ingin Tuhan sampaikan."

Dan hasilnya sangat mengejutkan, saya melihat bahwa prasangka yang

ada di dalam hati saya ternyata lebih besar dari yang saya duga

sebelumnya.

Mari kita mulai dengan meneliti pandangan bahwa harta terpendam ini

adalah Yesus, dan kita adalah orang yang menemukan harta itu. Baru-

baru ini saya mencoba untuk mengangkat lagi pandangan ini tetapi

tidak bisa. Macet. Itulah hal yang saya alami berkaitan dengan Firman

Allah: jika suatu pandangan sudah jelas-jelas salah, maka pandangan

itu langsung macet. Dan Anda harus maju dengan membabi-buta jika

ingin terus memaksakan pandangan tersebut karena memang tidak

ada kecocokan dengan makna sebenarnya. Mari saya jelaskan apa

yang saya maksudkan.

Page 434: Bmf 23 cahaya injil

426 | C A H A Y A I N J I L

Kesulitan yang muncul sangatlah besar jika kita menerima pandangan

bahwa Yesuslah harta terpendam itu. Pertama, perumpamaan ini akan

memiliki kesamaan makna dengan perumpamaan yang selanjutnya -

perumpamaan tentang mutiara. Ini berarti dua perumpamaan ini

merupakan pengulangan dari suatu pokok pembahasan. Mengapa

Yesus melakukan hal seperti ini? Apakah Yesus orang yang gemar

bertele-tele? Itu adalah poin yang pertama. Akan tetapi hal ini tidak

terlalu menjadi masalah. Adalah mungkin untuk Yesus mengulang

suatu pokok pembahasan. Ia memiliki kebebasan dan hak untuk

berbicara seperti itu jika ia mau. Jadi poin ini bukanlah masalah besar

walaupun dapat saja menimbulkan keberatan karena selama ini Yesus

bukanlah pribadi yang gemar berbicara secara bertele-tele.

Kedua, mari kita perhatikan apa makna dari ladang itu. Beberapa ayat

sebelumnya, di Matius 13:28, ladang diartikan sebagai dunia. Dengan

demikian, berdasarkan pandangan pertama ini, Yesus tersembunyi di

dunia ini. Makin Anda coba untuk memahami lewat pandangan ini,

semakin nyata kerancuannya. Kita tahu Allah tidak menyembunyikan

Yesus di dunia. Jika Yesus adalah harta terpendam, berarti ada orang

yang memendamkan harta itu. Dengan demikian, orang yang

memendam harta itu pastilah Allah. Namun apakah Allah akan

menyembunyikan Yesus di dunia?

Allah tidak menyembunyikan Injil ataupun keselamatan-Nya. Karena Ia

ingin agar kita semua diselamatkan, untuk apa Allah menyembunyikan

rencana keselamatan-Nya? Yesus adalah Juruselamat. Dapatkah Anda

menemukan pengajaran di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa

Yesus bersembunyi di dunia ini? Saya tidak menemukan hal ini.

Tanpa memberikan alasan, beberapa komentator berkata bahwa Allah

menyembunyikan kerajaan-Nya di dunia ini. Namun menurut Paulus,

jika Injil itu tersembunyi, itu bukan karena Allah menyembunyikannya,

namun karena ilah zaman ini membutakan mata mereka yang akan

binasa (2 Kor.4:3-4). Jadi kita tidak boleh mengaitkan pekerjaan Iblis

kepada Allah. Jika ada aspek kerajaan Allah yang tersembunyi, maka

itu terjadi bukan karena Allah menyembunyikannya. Iblislah yang

menyembunyikan kerajaan tersebut dari mata kita dengan jalan

membutakan kita. Itulah yang diajarkan Alkitab. Tidak pernah

disebutkan bahwa kerajaan Allah disembunyikan dengan sengaja oleh

Allah. Yesus datang ke dunia untuk menjadi terang dunia, matahari

Page 435: Bmf 23 cahaya injil

427 | C A H A Y A I N J I L

yang menerangi dunia (Yoh.8:12). Ia datang untuk menyatakan terang

Allah, bukan untuk menutupi-Nya. Dan terang dunia tidak

disembunyikan. "Tidak ada orang yang menaruh pelitanya di bawah

gantang. Aku tidak menyalakan pelita untuk disembunyikan namun

untuk menyatakan terang, menerangi mereka yang di dalam rumah,"

demikian kata Yesus.

Yesus tidak akan Pernah dapat Disembunyikan

Sekalipun Yesus kadang menghindari orang banyak, namun ia tak

dapat sembunyi. Itulah yang terlihat di dalam Injil. Ia juga pernah,

secara jasmani, bersembunyi untuk sementara waktu dari orang-orang

yang mencarinya hanya untuk menikmati mukjizat. Namun Markus

7:24 berkata, "...kedatangan-nya tidak dapat dirahasiakan."

Sedemikian menyoloknya keberadaan Yesus sehingga Anda tidak dapat

menyembunyikan dia. Dan ia sendiri juga tidak dapat bersembunyi,

sekalipun sudah dicoba. Alkitab menyatakan dengan sangat jelas

bahwa Allah tidak menyembunyikan Yesus. Pelita bukan untuk ditaruh

di bawah gantang melainkan untuk dipakai menerangi ruangan.

Tidak disebutkan di dalam Alkitab tentang Yesus yang disembunyikan.

Ia datang untuk menjadi terang dunia. Pada puncak perayaan Pondok

Daun, Yesus berdiri dan berseru kepada banyak orang, "Barangsiapa

haus, baiklah ia datang kepadaku dan minum!" (Lihat Yoh. 7:37-38).

Yesus juga berkata, "Tiap-tiap hari aku duduk mengajar di Bait Allah

(suatu tempat umum yang paling menyolok, tidak ada tempat umum

yang lebih menyolok ketimbang tempat ibadah), dan kamu tidak

menangkap aku. Lalu kamu datang malam-malam untuk menangkap

aku, namun aku tidak melakukan apa-apa dalam kegelapan" (Lihat

Matius 26:55). Dengan demikian kita dapat melihat bahwa pandangan

yang mengartikan Yesus sebagai harta yang terpendam tidak memiliki

dasar alkitabiah; tidak ada penjelasan alkitabiah yang dapat dipakai

untuk mendukungnya.

Kesukarannya menjadi semakin parah saat kita berusaha memahami

tindakan orang yang menemukan harta tersebut lalu memendamnya

kembali. Di dalam perumpamaan itu disebutkan bahwa harta itu

"ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi." Secara alkitabiah, hal ini

sulit dijelaskan. Ini akan berarti sesudah Anda mendapatkan Yesus lalu

Anda menyembunyikan dia dari pengamatan orang lain. Sesudah itu,

Page 436: Bmf 23 cahaya injil

428 | C A H A Y A I N J I L

Anda lalu menjual segala milik Anda dan menggunakan uang hasil

penjualan itu untuk memiliki harta terpendam itu secara sah.

Bagaimana menjelaskan hal itu? Jika Anda sudah menemukan harta

tersebut, untuk apa Anda menyembunyikannya lagi? Ketika Anda

menjadi Kristen, apakah Anda melakukan hal-hal seperti itu? Apakah

Anda menyembunyikan harta terpendam itu?

Seorang komentator dari Jerman, Schteer, berusaha membahas

persoalan ini. Usahanya untuk menjelaskan perkara ini juga tidak

berhasil. Ia berkata, "Secara nyata kita memang menyembunyikan

Yesus di dalam hati kita." Di satu pihak, harta itu disebutkan

disembunyikan di ladang, kemudian disebutkan bahwa tempat

penyembunyiannya adalah di hati kita. Ini hanya sebuah upaya

permainan kata agar perumpamaan ini tetap dapat dijelaskan dengan

pandangan tersebut. Kita tahu bahwa harta itu disembunyikan di

ladang (yaitu, di dunia), dan bukannya di dalam hati Anda. Kita tak

dapat memelintir makna kata yang sudah jelas.

Lalu persoalannya menjadi semakin kacau lagi. Sesudah

menyembunyikan kembali harta itu di dunia, orang ini menjual segala

miliknya untuk dapat membeli ladang tersebut, yaitu dunia! Bagaimana

menghubungkan pemahaman ini dengan pengalaman hidup orang

Kristen? Apakah ini berarti bahwa kita menemukan Yesus,

menyembunyikannya lagi di dunia dan menjual segala milik kita untuk

dapat membeli dunia? Secara alkitabiah, persoalannya sangat besar.

Schteer berkata arti ladang dalam perumpamaan ini sekarang berubah

menjadi gereja. Akan tetapi tidak ada pernyataan di dalam Alkitab yang

mengartikan ladang sebagai gereja. Beberapa ayat sebelum

perumpamaan ini, Yesus sudah menjelaskan bahwa ladang berarti

dunia. Apa hak kita untuk mengartikan ladang itu sebagai gereja? Dan

apa artinya kita menjual segala milik kita untuk dapat membeli gereja?

Menurut Schteer, kita menjadikan gereja sebagai milik kita. Yang benar

adalah gerejalah yang menjadikan kita miliknya dan kita menjadi

bagian dari gereja, bukannya kita yang menjadikan gereja milik kita.

Gereja tidak menjadi milik saya, malah sebaliknya sayalah yang

menjadi bagian dari gereja. Inilah masalah utama bagi pandangan

bahwa harta terpendam itu adalah Yesus. Terlebih lagi, ladang tidak

pernah diartikan sebagai gereja. Tidak pernah ada penjelasan seperti

itu di dalam Alkitab. Ladang adalah dunia. Di dalam perumpamaan

Page 437: Bmf 23 cahaya injil

429 | C A H A Y A I N J I L

yang sebelum ini, gandum adalah gereja dan lalang ditaburkan di

antara gandum, atau gereja. Tentunya hasil panen adalah gereja,

kerajaan Allah, karena ladang tetap tinggal. Hasil panenlah yang

diambil, bukannya ladang.

Menghalalkan segala Cara demi Mencapai Tujuan

Satu-satunya pilihan untuk mempertahankan pandangan ini adalah

dengan mengabaikan makna ladang dan berkata, "Sebaiknya kita tidak

usah terlalu mempersoalkan hal itu." Namun jika Anda mempelajari

perumpamaan yang lainnya, seperti kedua perumpamaan dasar itu,

setiap aspek perumpamaan-perumpamaan tersebut memiliki arti. Lagi

pula, ladang adalah salah satu unsur dalam perumpamaan yang

maknanya sudah dijelaskan dengan nyata. Apa hak kita untuk

menyingkirkan sebuah unsur yang maknanya sudah diuraikan

sebelumnya?

Kesimpulan cara pandang ini adalah: Yesus adalah harta terpendam

yang kita temukan di dunia. Sesudah menemukan Yesus, kita lalu

menyembunyikannya lagi di dunia – apa pun maknanya - dan

kemudian kita menjual segala milik kita serta memakai hasil penjualan

itu untuk membeli ladang - atau dunia ini. Bukankah ini hal yang

mustahil? Sulit untuk dapat menerimanya tanpa melakukan

penyimpangan makna dan memberi pengertian yang berbeda dengan

yang sudah diberikan oleh Yesus sendiri mengenai beberapa unsur di

dalam perumpamaan ini!

Selanjutnya, kita akan membahas dari sudut pandang yang berbeda

yakni, Yesus bukanlah harta yang terpendam itu. Di dalam

perumpamaan yang berikutnya, Yesus memang adalah mutiara, namun

di dalam perumpamaan ini kitalah - gereja - yang merupakan harta

terpendam itu.

Makin saya mempelajari perumpamaan ini, semakin saya bertanya-

tanya: mengapa dulu saya menolak penjelasan yang sangat gamblang

dari Yesus ini? Alasannya adalah karena saya bertumbuh dengan

berpegang pada doktrin tentang dosa asal yang memandang manusia

sebagai makhluk yang benar-benar busuk, rusak, penuh dosa, sakit

dan jahat. Nilai apa yang dapat saya lihat dari manusia yang saya

yakini sudah sangat merosot, yang mewarisi dosa asal, yang sudah

Page 438: Bmf 23 cahaya injil

430 | C A H A Y A I N J I L

membusuk di pusat batinnya dan yang sakitnya sudah tak

tersembuhkan lagi?

Sebagai contoh, saya dapat melihat nilai dari sekotak apel yang

semuanya bagus dan segar. Namun, dapatkah Anda melihat nilai dari

sekotak apel yang semuanya busuk dengan bau yang menyengat?

Karena semuanya sudah tidak berguna, maka Anda cenderung akan

membuangnya ke tong sampah. Saya bertumbuh dengan pola pandang

seperti ini terhadap orang berdosa. Tidakkah Anda juga bertumbuh

dengan cara pandang seperti ini? Saya bersyukur kepada Allah karena

adanya firman dari Yesus ini. Seperti sebilah pedang yang menusuk

jauh ke dalam hati dan menguji niat serta pemahaman saya, dan

mengungkapkan sikap saya terhadap mereka yang belum

diselamatkan.

Saya merasa malu karena memiliki sikap seperti itu. Pada dasarnya,

saya menilai orang yang belum diselamatkan sebagai orang-orang yang

tidak memiliki nilai apa pun. Bagaimana untuk mengasihi mereka?

Tidak ada keinginan untuk bergaul dengan mereka. Mereka sudah

benar-benar rusak dan akan dibuang. Inilah pola pikir kebanyakan

orang Kristen yang membuat kita tidak menghargai orang non-Kristen.

Aliran-aliran tertentu, terutama Plymouth Brethren, memiliki

pandangan ekstrim ini. Ada beberapa aliran yang bahkan memutuskan

segala bentuk hubungan dengan masyarakat umum, supaya mereka

tidak tercemar. Mereka merasa perlu untuk memisahkan diri

sepenuhnya dari masyarakat. Dengan penuh penyesalan, saya

mengakui sikap saya yang salah terhadap orang non-Kristen, yang

selama ini saya anggap bukan saja sudah rusak akan tetapi juga

terkutuk oleh Allah untuk dibuang ke dalam neraka.

Orang Kristen yang berpandangan demikian pasti melihat orang-orang

non-Kristen sebagai najis dan akan meremehkan mereka. Ia akan

cenderung berpikir, "Aku, orang terpilih, berjalan di tengah dunia yang

dipenuhi oleh orang-orang yang berdosa yang sudah ditetapkan untuk

dibinasakan." Doktrin seperti ini sangat tidak sesuai dengan pengajaran

alkitabiah, namun inilah doktrin yang saya anut pada masa

pertumbuhan awal saya sebagai orang Kristen. Saya bersyukur kepada

Allah karena firman ini telah mengungkapkan kesombongan rohani di

dalam hati saya. Keselamatan adalah kasih karunia dan tentu saja Allah

Page 439: Bmf 23 cahaya injil

431 | C A H A Y A I N J I L

tidak menghendaki kita untuk malah menjadi sombong setelah

menerima kasih karunia ini.

Semua Berharga di Mata Tuhan

Semakin saya telaah ajaran Yesus, semakin saya dikejutkan dengan

kenyataan bahwa Yesus tidak memandang orang non-Kristen sebagai

apel busuk. Malahan, semua manusia itu berharga. Hanya saat kita

memandang orang-orang ini lewat mata Yesus, maka kita akan dapat

menjangkau mereka dengan kasih. Hanya setelah kita berhasil

menyingkirkan doktrin sesat yang telah merusak pikiran kita serta

menanamkan kesombongan rohani ini barulah kita dapat memandang

mereka dengan kasih. Keselamatan itu adalah kasih karunia, namun

kasih karunia tidak menghasilkan kesombongan!

Bangsa Israel terjatuh dalam lubang ini dan kita perlu berdoa agar

tidak jatuh di tempat yang sama. Orang-orang Israel menyebut diri

mereka umat Allah yang terpilih dan berkedudukan jauh di atas

manusia yang lain – yang massa damnata atau orang-orang

terkutuk. Massa damnata adalah ungkapan yang dipakai oleh Augustine

dalam bahasa Latin. Kata-kata yang dengan beraninya dia pakai -

dengan segala hormat baginya - adalah kata-kata yang sangat

mengerikan. Apa maksudnya jika Anda berkata 'kumpulan orang-orang

yang terkutuk'? Yang Anda sebut dengan terkutuk itu dipandang

sebagai harta terpendam oleh Yesus. Ketika Allah membuka

pemahaman saya akan hal ini dan saya menyelidikinya sekali lagi, saya

sangat terkejut saat menyadari bahwa Allah tidak pernah memandang

mereka yang terhilang, orang-orang yang tidak diselamatkan dengan

cara seperti ini.

Lihatlah perumpamaan yang ada di Lukas 15. Perumpamaan pertama

di Lukas 15 adalah tentang domba yang hilang. Perumpamaan yang

kedua adalah tentang dirham yang hilang. Perumpamaan yang ketiga

adalah tentang anak yang hilang. Semua yang hilang itu sangatlah

berharga. Yesus mati bagi umat manusia yang "tidak berharga" ini.

Mengapa Allah mengasihi orang-orang yang sudah tidak memiliki

kebaikan ini? Kita masih belum mendapat penjelasannya. Di Mazmur

8:5, si pemazmur berkata, "Apakah manusia, sehingga Engkau

mengingatnya?" Ayat ini memberitahu kita bahwa Allah sangat peduli

Page 440: Bmf 23 cahaya injil

432 | C A H A Y A I N J I L

dengan umat manusia. Si pemazmur sangat kagum bahwa Allah yang

Mahabesar mau peduli dengan manusia. Namun itulah kenyataannya.

Ayat yang selanjutnya, ayat 6, memberi kita petunjuk, "Namun Engkau

telah membuatnya hampir sama seperti Allah". Tidak heran jika Allah

sangat peduli kepada manusia. Inilah penjelasan mengapa Allah

mengasihi kita. Karena Allah menciptakan kita sama dengan gambar

dan rupa Dia, dan Allah menghendaki agar kita menjadi anak-anak-

Nya. Kita sangat berharga di mata Allah. Itulah yang disampaikan oleh

Yesus lewat perumpamaan harta terpendam ini.

Pemazmur berkata di Mazmur 115:12, "TUHAN telah mengingat kita."

Maknanya sangat jelas. Allah mengasihi kita karena kita berharga

dimata-Nya. Hal ini disampaikan dengan sangat tegas di Perjanjian

Lama, "Siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya"

(Zak.2:8). Allah menyampaikan hal ini kepada suatu bangsa yang tegar

tengkuk dan kerap memberontak. Di mata Allah, mereka masih sangat

berharga. Di Hosea 2:1,18,19, Allah menyebut bangsa yang tegar

tengkuk ini sebagai istri-Nya. Adakah yang lebih berharga bagi

seseorang dibandingkan dengan istrinya? Dan Ia menyebut bangsa ini

sebagai istri-Nya, istri yang dikasihi dan masih terus dikasihi sehingga

Ia bersedia melakukan segalanya demi membebaskannya dari dosa.

Gambaran di Perjanjian Baru tidaklah berbeda. Setiap kali Yesus

berbicara tentang mereka yang hilang, dia menyebut mereka sebagai

sesuatu yang berharga, seperti domba, dirham dan bahkan anak.

Ambillah perumpamaan tentang dirham yang hilang sebagai contoh

(Luk.15:8-10). Di sini Lukas mempribadikan perumpamaan itu dengan

menggambarkan setiap orang berdosa sebagai satu keping dirham

yang hilang. Pikirkanlah sejenak. Jika Anda menemukan semua dirham

yang hilang itu apa yang Anda dapatkan? Harta yang banyak. Inilah hal

yang sedang dibahas oleh Matius. Matius membahasnya secara

keseluruhan, berbeda dengan Lukas yang membahas di tingkat

individu. Setelah mengumpulkan semua dirham itu, Anda mendapatkan

harta karun yang terpendam itu!

Kitalah Harta yang Hilang itu

Sekarang jelaslah apa yang dimaksudkan sebagai harta terpendam itu.

Kitalah harta yang hilang. Dalam kenyataannya, perumpamaan ini

memang berbicara tentang harta yang hilang, sama dengan

Page 441: Bmf 23 cahaya injil

433 | C A H A Y A I N J I L

perumpamaan dirham yang hilang tetapi dari sudut pandang yang

berbeda. Makna dari perumpamaan ini akan muncul jika kita sudah

menyingkirkan prasangka kita yang melihat pada orang yang terhilang

sebagai sesuatu yang tidak berharga yang hanya cocok untuk dibuang

ke neraka.

Anda mungkin bertanya, "Namun bagaimana dengan lalang yang

disebutkan dalam perumpamaan tentang gandum dan lalang?" Di

dalam kasus ini, lalang itu memang tidak berharga. Akan tetapi,

mereka bukanlah orang yang tidak percaya; mereka adalah orang

Kristen palsu. Lalu bagaimana dengan sekam? Sekam juga

melambangkan orang Kristen palsu. Sekam pada awalnya berada di

tengah-tengah gandum. Dan gandum di dalam Alkitab selalu merujuk

kepada orang Kristen. Satu-satunya jenis orang yang tidak berharga

secara rohani di mata Allah adalah mereka yang munafik, yang baginya

tidak tersedia lagi pengampunan. Dibandingkan dengan orang Kristen

palsu (munafik), maka orang-orang yang tidak percaya jauh lebih

berharga di mata Allah. Walaupun mereka terhilang, mereka tetaplah

harta Allah yang terhilang yang ingin Allah temukan dan karena itu

Allah mengutus Yesus. Kita yang percaya adalah bagian dari harta yang

hilang itu, yang sudah ditemukan kembali oleh Allah oleh kasih

karunia-Nya.

Gambarannya perumpamaan ini sangatlah indah. Pertama-tama,

perumpamaan ini mengungkapkan isi hati Allah terhadap umat manusia

yang terhilang. Mereka semua adalah harta-Nya, walaupun terhilang.

Dan Allah mengutus Yesus dengan tujuan untuk mendapatkan mereka

kembali. Anda dan saya pernah menjadi bagian dari harta yang hilang

itu.

Perhatikan juga keindahan dari penggunaan istilah harta yang hilang

untuk melambangkan orang-orang yang terhilang. Harta ini hilang dan

terkubur di dalam dunia. Keadaan terkubur selalu melambangkan

kematian di dalam Alkitab: kita dulunya mati di dalam dosa-dosa dan

pelanggaran, dan kita terhilang serta tersembunyi di dalam dunia.

Namun Yesus tetap mencari kita.

Pada titik ini, mari kita pelajari kata "harta". Harta itu terdiri dari emas,

perak dan barang-barang berharga lainnya yang disimpan dalam

bejana tanah liat yang dikuburkan. Hal yang sangat menyolok adalah

Page 442: Bmf 23 cahaya injil

434 | C A H A Y A I N J I L

Paulus memakai istilah yang persis sama saat merujuk kepada orang

Kristen. Paulus berkata, "Harta ini kami punyai dalam bejana tanah

liat" (2 Kor.4:7). Perbedaan antara orang Kristen dengan yang non-

Kristen adalah orang Kristen adalah harta yang sudah ditemukan

kembali sedangkan yang non-Kristen adalah harta yang masih

terhilang. Namun sekarang kita memiliki harta yang dibicarakan oleh

Paulus ini. Harta itu adalah Injil di dalam kita. Kita sekarang menjadi

lebih berharga lagi di mata Allah sesudah menerima Injil. Kita berharga

bukan karena keberadaan diri kita, melainkan kerana Allah sudah

menempatkan harta di dalam diri kita.

Kata kedua yang akan kita pelajari adalah kata 'ditemukan'. Kita telah

melihat bahwa kata 'harta' menunjuk kepada manusia, dan secara

khusus kepada gereja (2 Kor.4:7). Jika kita cermati isi Alkitab, Allah

berkali-kali mencari kita. Berikut adalah kata-kata yang indah dari

Mazmur 119:176, "Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah

hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan." Apakah

hal itu mengingatkan Anda akan sebuah perumpamaan yang

disampaikan oleh Yesus? Si pemazmur sudah sesat, akan tetapi ada

perintah-perintah Allah yang masih tinggal di dalam dirinya. Tidakkah

hal itu mengingatkan Anda akan salah satu perumpamaan?

Allah mencari yang Tersesat

Ini mengingatkan saya akan hal yang dikatakan oleh Paulus, "Sebab di

dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi ... aku menjadi

tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku"

(Rom7:22-23). Ketika Paulus masih menjadi budak dosa, ia tahu apa

yang baik. Pernahkah Anda bertemu dengan orang non-Kristen yang

memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang baik, sama seperti

yang dipahami oleh orang Kristen? Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa

orang non-Kristen juga memiliki hati nurani (Rom 2:26) dan juga

sering melakukan perbuatan baik dengan dorongan hati nuraninya,

bukan oleh karena ingin menyelamatkan dirinya atau untuk membela

ajaran tertentu? Orang non-Kristen juga memberi kepada orang miskin.

Tanpa dukungan orang non-Kristen, banyak organisasi sosial yang akan

bangkrut. Dengan akal budinya orang non-Kristen mengejar apa yang

baik sekalipun ia hidup di dalam belenggu dosa karena ia tidak memiliki

kuasa untuk mengalahkan dosa. Inilah hal yang dengan tepat

digambarkan oleh Paulus sebagai kondisi 'tersesat'. Di sisi lain, tentu

Page 443: Bmf 23 cahaya injil

435 | C A H A Y A I N J I L

saja, ada orang non-Kristen yang memang hatinya jahat dan tetap

bertahan dalam kejahatan itu. Begitulah kenyataannya, ada yang

memang jahat tetapi ada juga yang masih memiliki hati nurani. Allah

mencari semua yang tersesat. Si pemazmur menyatakannya dengan

sangat jelas ketika ia memohon, "Carilah hambamu ini, sebab aku

tersesat."

Hal yang sama ditemukan di Yehezkiel 34:11,12,16 saat Allah berulang

kali berkata bahwa Ia mencari domba-Nya yang sesat: "Aku akan

mencari domba-domba yang tersesat itu." Di Yehezkiel 34:22, Yahweh

berkata, "Aku akan menolong domba-dombaKu." Tujuan dari mencari

adalah untuk menyelamatkan. Kita sudah melihat hal ini dari

perumpamaan di Lukas 15. Di setiap zaman, di setiap generasi, Allah

mencari orang-orang ini. Di generasi sekarang pun, Ia tetap mencari

orang-orang tersebut. Ia sedang mencari domba-domba-Nya, apakah

Anda salah satu di antaranya?

Di dalam setiap generasi, Allah mencari orang-orang yang bersedia

untuk melayani-Nya, untuk berfungsi sebagai terang dunia, membawa

orang lain kepada keselamatan. Hal ini dengan indahnya dinyatakan

oleh Allah di Yehezkiel: "Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang

yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu

di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak

menemuinya" (Yeh.22:30). Allah tidak menemukan orang yang dicari-

Nya pada generasi itu dan karena itu Israel menjadi binasa.

Allah sekarang juga sedang mencari orang-orang yang hendak

membangun tembok untuk menyelamatkan dunia ini, dan

menyelamatkan gereja. Kita diselamatkan untuk menyelamatkan orang

lain, bukan sekadar menyelamatkan diri sendiri. Di 1 Samuel 13:14,

kita dapati firman yang indah ini saat Allah mendapatkan seseorang

yang cocok dan orang itu adalah Daud: TUHAN telah memilih seorang

yang berkenan di hati-Nya, orang yang akan melakukan segala

kehendakNya. Dapatkah Yahweh menemukan orang seperti itu di

zaman sekarang ini?

Di Yoh. 4:23 Yesus memberitahu kita bahwa penyembah Allah,

menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran. Di kalimat selanjutnya

dikatakan, "Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian."

Allah mencari orang-orang yang tahu bagaimana menyembah-Nya di

Page 444: Bmf 23 cahaya injil

436 | C A H A Y A I N J I L

dalam roh dan kebenaran. Saat Allah menemukan orang-orang seperti

itu, Ia sama seperti mendapatkan harta karun. Allah menemukan harta

karun di saat dia mendapatkan orang yang bersedia berpaling dari

dosa-dosanya dan dibersihkan oleh darah Kristus, dimurnikan dan

dibebaskan dari belenggu dosa, agar dapat menyembah-Nya dalam roh

dan kebenaran. Allah sedang mencari orang-orang seperti itu sekarang

ini. Itu sebabnya jika seorang berdosa bertobat, seluruh malaikat di

surga bersorak-sorai. Sedemikian berharganya setiap orang berdosa di

mata Allah sampai surga berpesta saat orang berdosa bertobat. Sangat

sulit untuk dapat menerima hal ini kalau menurut pemahaman kita

orang berdosa itu tidak bernilai. Namun pada kenyataannya mereka

sangat berharga!

Bersembunyi dari Allah

Selanjutnya, kita akan melihat kata "sembunyi" dan "tersembunyi di

dalam dunia". Saat Anda melakukan pengamatan yang cermat akan

kata 'sembunyi', Anda akan mendapati bahwa kata 'sembunyi' selalu

berkaitan dengan dosa. Tanpa pengecualian kata ini selalu berkaitan

dengan dosa atau merupakan konsekuensi dari dosa. Dimulai dari masa

awal ketika Adam berbuat dosa, dan ia bersembunyi dari hadapan Allah

(Kej.3:10). Dosa menyembunyikan kebenaran Allah dari kita.

Disebutkan bahwa mata mereka tertutup dan mereka tidak dapat

memahami kebenaran. Kebenaran tersembunyi dari mereka, bukan

karena Allah ingin menyembunyikannya namun karena mereka sudah

mengeraskan hati mereka terhadap kebenaran dari Allah. Namun,

"Sekalipun engkau mencoba untuk bersembunyi dari-Ku, penghakiman-

Ku akan tetap mendapatkanmu" (lihat Amos 9:3).

Adam mencoba untuk bersembunyi. Bukankah setiap kali Anda berbuat

dosa, Anda akan cenderung untuk bersembunyi dari Allah? Bukannya

Allah yang bersembunyi dari Anda. Ketika Adam berbuat dosa, bukan

Allah yang bersembunyi dari Adam; Adamlah yang bersembunyi dari

Allah. Bukan Allah yang menyembunyikan keselamatan-Nya namun

kitalah yang bersembunyi dari Allah dan dengan demikian Ia

tersembunyi dari pandangan kita. Kebenaran-Nya tidak dapat tiba pada

kita lagi karena kita menyembunyikan diri. Karena kita bersembunyi

dari terang-Nya, bagaimana mungkin kita dapat melihat terang-Nya?

Page 445: Bmf 23 cahaya injil

437 | C A H A Y A I N J I L

Alkitab, khususnya Mazmur, berulang kali memberitahu kita bahwa

Allah menyembunyikan diri-Nya. Ia menyembunyikan diri-Nya dari kita

karena dosa-dosa kita, ia menyembunyikan diri-Nya, keselamatan-Nya,

kebenaran-Nya, karena dosa-dosa kita. Akan tetapi, sesungguhnya

dosa-dosa kitalah yang menjadikannya demikian, bukan karena Ia ingin

melakukannya. Beberapa rujukan tentang Allah menyembunyikan

wajah-Nya ada di Mazmur 13:1 dan 27:9.

Jika kita berhenti bersembunyi dari Allah, maka kita berada di jalur

keselamatan. Jika kita mendekat kepada-Nya, Dia juga akan mendekat

kepada kita. Ia berada jauh dari kita hanya jika kita menjauh dari-Nya.

Salah satu ayat yang indah tentang ini ada di dalam Perjanjian Lama,

di Mazmur 32:5 saat si pemazmur berkata, "Dosaku kuberitahukan

kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan." Saat Anda

berhenti bersembunyi dari Allah - ketika Ia mencari Anda dan Anda

tidak melarikan diri dari-Nya - maka Anda akan masuk ke jalur

keselamatan. Tidak seperti Adam, yang bersembunyi, si pemazmur ini

tidak bersembunyi: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-

pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku."

Keselamatan terjadi, saat Allah memanggil Anda dan Anda tidak

bersembunyi, saat Anda mengaku dosa dan tidak membuat alasan-

alasan seperti Adam. Saya yakin, kita semua pernah berkata, "Ini gara-

gara dia; dia membuat saya jadi berdosa." Jika kita bersedia berkata,

"Saya tidak akan menutupi dosa-dosa saya dari-Mu, Tuhan. Saya orang

berdosa. Kumohon pengampunan-Mu. Tidak ada yang saya

sembunyikan dari-Mu," maka Tuhan akan mengampuni kita.

Jika kita berhenti bersembunyi, maka kita sudah mengambil langkah

pertama untuk keselamatan. Ketika "harta" itu keluar dari

persembunyiannya, ia akan melangkah menuju keselamatan. Penting

untuk kita memahami bahwa 'ketersembunyian' ini selalu berkaitan

dengan dosa.

Melindungi kita dari Bahaya

Bagaimana dengan bagian tentang kita disembunyikan lagi. Sesudah

menemukan harta itu, orang itu memendamnya lagi. Apa artinya? Kita

lihat, bahwa ketika kita memandang harta ini sebagai Yesus, kita tidak

dapat menarik satupun kesimpulan yang masuk akal. Namun ketika

Page 446: Bmf 23 cahaya injil

438 | C A H A Y A I N J I L

harta ini kita artikan sebagai gereja, maka maknanya menjadi sangat

jelas. Mengapa kita harus menyembunyikan sesuatu? Mengapa harta

itu terpendam dulunya? Selalunya harta dipendam untuk

melindunginya dari kemungkinan hilang. Inilah tujuannya kenapa harta

itu dipendamkan lagi.

Injil memberitahu kita bahwa kita disembunyikan untuk beberapa

alasan. Pertama, untuk melindungi kita dari penghakiman Allah, dari

murka-Nya atas dosa. Sebagai contoh, Yesus berkata, "Berkali-kali aku

rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam

mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya" (lihat Lukas 13:34).

Apa yang membuat seekor induk ayam mengumpulkan anak-anaknya?

Untuk melindungi mereka dari ancaman elang di udara, yang terbang

sambil mengintai mereka. Jadi Yesus menyembunyikan umat Allah dari

kebinasaan penghakiman. Ini berarti bahwa ketika kita diselamatkan,

Yesus menyembunyikan kita di dalam dirinya, atau lebih tepatnya,

Yesus menyembunyikan kita di dunia ini di dalam dirinya. Kita masih di

dunia ini; kita ditinggalkan di dunia ini tetapi di bawah

perlindungannya.

Kenyataannya, di Mazmur 83:4, orang-orang Kristen atau lebih

tepatnya umat kudus Allah, baik di dalam Perjanjian Lama maupun

Baru, disebut orang-orang yang disembunyikan (dilindungi dalam

terjemahan Indonesia, dalam KJV, katanya adalah, hidden

ones atau yang disembunyikan). Di dalam bahasa Ibrani, istilah yang

dipakai adalah disembunyikan - yaitu, disembunyikan oleh Allah.

Sebagaimana di dalam perumpamaan, harta itu ditemukan, lalu

dipendam kembali oleh orang yang menemukannya. Ternyata orang-

orang kudus Allah disebut sebagai orang-orang yang disembunyikan. Di

dalam Alkitab berbahasa Inggris RSV, kata ini diterjemahkan dengan

yang dilindungi (the protected ones), kata Ibrani yang dipakai memiliki

makna "sembunyi". Wahyu 12:6 juga memberitahu kita bahwa

perempuan yang melambangkan gereja atau kerajaan Allah

disembunyikan oleh Allah di padang gurun.

Kedua, kita disembunyikan untuk melindungi kita dari yang jahat. Hal

ini digambarkan dengan sangat indahnya di dalam peristiwa di taman

Getsemani ketika orang-orang datang untuk menangkap Yesus. Yesus

menyerahkan dirinya namun dia melindungi murid-muridnya dengan

berkata, "Akulah dia. Jika aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini

Page 447: Bmf 23 cahaya injil

439 | C A H A Y A I N J I L

pergi" (Yoh.18:8). Ini adalah gambaran yang persis sama dengan

gambaran induk ayam yang melindungi anak-anaknya di bawah kepak

sayapnya. Semua ini dilakukannya di dunia ini. Dengan demikian kita

dapat memahami bahwa ini adalah hal yang secara terus menerus

dilakukan oleh Allah - yaitu melindungi milik-Nya (Maz. 27:5, 31:20)

Ketiga, kita disembunyikan dari musuh. Paulus berkata, "Hidupmu

tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah" (Kol.3:3). Namun

kita disembunyikan di dalam dunia ini. Kita harus ingat bahwa tubuh

Kristus ada di dunia ini karena kitalah tubuh Kristus itu. Demikianlah

perkataan Yesus kepada murid-muridnya, "Semuanya itu kukatakan

kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam aku. Dalam

dunia kamu menderita penganiayaan" (Yoh.16:33). Jadi kita sekaligus

berada di dalam dunia dan di dalam dia. Sekarang ini, Yesuslah yang

menyembunyikan kita; kita tidak tersesat lagi, akan tetapi

disembunyikan olehnya. Ia melindungi kita sekalipun kita berada di

dunia ini.

Ungkapan 'pergilah ia' di dalam perumpamaan ini memiliki makna yang

mendalam. Kata 'pergi' di dalam bahasa Yunaninya menggunakan kata

yang sama dengan yang dipakai oleh Yesus dalam menggambarkan

kepergiannya dari dunia ini. Kata ini selalu dipakai. Kata yang sama

digunakan di Yoh.13:3, 33, 36 dan banyak lagi ayat lainnya. Yesus

berkata kepada murid-muridnya, "Aku harus pergi. Aku harus

meninggalkan kalian di dunia ini. Ke mana aku akan pergi, kalian tidak

dapat mengikutiku. Kalian harus tinggal di dunia ini. Aku akan

melindungi kalian di dunia ini. Jangan takut. Aku tidak akan

meninggalkan kalian seperti anak yatim di dunia ini, tapi aku sendiri

harus pergi." Dan itulah hal yang memang dilakukan oleh Yesus. Apa

yang dilakukan Yesus ketika pergi? Di dalam perumpamaan ini, Yesus

pergi untuk 'membeli ladang itu'. Perhatikan kata 'membeli' ini. Kata

'membeli' dan 'pergi' memiliki arti 'mati'. Jadi Yesus pergi ke Bapa

melalui kematiannya; Ia pergi menuju Bapa.

Bagaimana dengan kata 'membeli' di dalam perumpamaan ini. Kata

Yunani untuk 'membeli' dipakai di 1 Korintus 6:20 dan 7:23. Kedua

ayat ini dapat dirangkum menjadi: "Dirimu bukanlah milikmu lagi.

Engkau sudah dibeli dengan harga yang mahal. Dan yang membeli

adalah Yesus." Inilah tepatnya hal yang dinyatakan di dalam

perumpamaan itu. Yesus membeli Anda dan menebus Anda.

Page 448: Bmf 23 cahaya injil

440 | C A H A Y A I N J I L

Pernyataan yang sama ada di 2 Petrus 2:1 saat orang-orang Kristen

palsu menyangkal Tuhan yang menebus mereka.

Ini membawa kita kepada satu poin penting di dalam perumpamaan ini.

Orang itu menjual segala miliknya untuk membeli ladang tersebut. Dan

kita sudah tahu bahwa ladang menggambarkan dunia. Dan memang,

itulah hal yang dilakukan oleh Yesus. Ia mati bukan hanya untuk orang

Kristen akan tetapi bagi dosa seluruh dunia. Inilah ajaran yang

alkitabiah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Yohanes, "Dan ia adalah

pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja,

tetapi juga untuk dosa seluruh dunia" (1 Yoh.2:2). Yesus membeli

seluruh ladang ini. Dengan kata lain, Yesus membeli segala harta

terpendam di dunia ini; semua orang berdosa yang terhilang adalah

miliknya sesuai dengan pembeliannya. Tidak heran jika Yesus sangat

bersukacita jika ada satu orang yang bertobat. Ia mati bagi dosa setiap

orang di mana saja. Ia tidak mati hanya untuk dosa kita saja, akan

tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Ini adalah hal yang sangat

berbeda dengan doktrin predestinasi yang berkata bahwa Yesus mati

hanya bagi orang-orang benar. Tidak disebutkan di dalam Alkitab

tentang ide tersebut. Alkitab memberitahu kita bahwa Yesus telah

membeli seluruh dunia.

Yesus menjual segala miliknya untuk membeli dunia. Ia menyerahkan

nyawanya untuk menebus dunia baginya. Kata 'menjual' berarti Yesus

menyerahkan segalanya bagi kita. "Bahwa ia, yang oleh karena kamu

menjadi miskin, sekalipun ia kaya" (2Kor.8:9). Yesus menjual segala

miliknya, dan itu membuatnya miskin. Ia menyerahkan segalanya

untuk menebus kita. Sekalipun Yesus kaya, tapi demi kita dia mau

menjadi miskin 'supaya kamu menjadi kaya oleh karena

kemiskinannya'. Kata-kata 'oleh karena kemiskinannya' sangat

menyentuh hati saya karena Anak Allah menjadi miskin bagi kita

supaya ia dapat menebus kita.

Lebih jauh lagi, Yesus mati bagi kita ketika kita masih menjadi orang

berdosa dan masih merupakan musuhnya (Kolose 1:21-22). Pada saat

kita masih menolaknya, dia sudah bersedia mati bagi kita, mati bagi

dosa dunia. Bayangkanlah, Yesus telah mati bagi dosa-dosa saya

bahkan sebelum saya percaya kepadanya, ketika saya masih menjadi

musuhnya. Sangat indah bukan? Dalam perumpamaan ini, seluruh Injil

dinyatakan secara ringkas.

Page 449: Bmf 23 cahaya injil

441 | C A H A Y A I N J I L

Dunia berada di Tangan Iblis

Sekalipun seluruh ladang sudah dibeli, bukan berarti ladang ini sudah

menjadi milik Yesus. Benar bahwa Yesus sudah mati bagi dosa dunia

(1Yoh.2:2), dan dengan demikian ladang ini menjadi hak miliknya.

Namun Iblis masih memiliki kuasa atas ladang ini. Kenyataannya, Iblis

masih mendominasi dunia. Ia telah datang dan merampas ladang ini.

Jadi seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (1Yoh.5:19). Itu

sebabnya mengapa Yesus datang untuk menebus kita; karena dunia ini

berada di bawah kuasa si jahat dan tidak dapat membebaskan dirinya

sendiri. Hanya Allah lewat pengorbanan Yesus yang dapat

membebaskan kita.

Yesus menjual segalanya demi membeli kita. Yesus berkata kepada

kita, "Kamu sudah dibeli dengan harga yang mahal. Kamu tidak berhak

atas dirimu lagi. Jangan menjalani hidup ini dengan anggapan bahwa

itu adalah milikmu." Segala milik dan keberadaan Anda sudah menjadi

miliknya. Setiap waktu milik Anda - bahkan setiap tarikan nafas Anda -

adalah miliknya. Karena Yesus sudah membeli kita, kita sudah menjadi

harta miliknya. Alkitab berbicara tentang umat Allah sebagai harta

khusus yang telah ditebus bagi-Nya. Kita sudah membaca dari

Perjanjian Lama - sebagai contoh di dalam Keluaran 129:5, Maleakhi

3:17 - bahwa kita adalah milik kesayangan-Nya. Dan kita menemukan

hal yang sama di 1 Petrus 2:9 bahwa kita adalah umat Allah, milik

kesayangan yang sangat berharga bagi-Nya.

Poin yang paling berharga dari perumpamaan ini adalah tentang kasih

Yesus dan Allah kepada kita. Allah lewat Yesus, telah menempuh segala

penderitaan demi mencari kita. Dan ini harusnya mengubah sikap kita

terhadap orang non-Kristen. Mereka berharga di mata Allah, sama

seperti kita. Semua yang terhilang adalah harta di mata Allah dan ini

memberi kita kekuatan untuk mengasihi mereka karena Allah

mengasihi mereka. Doktrin yang memandang mereka sebagai

kumpulan orang-orang terkutuk, doktrin yang memandang mereka

sebagai orang-orang yang sudah ditetapkan untuk dibinasakan adalah

doktrin yang tidak pantas dikaitkan dengan Kekristenan. Karena bukan

saja berlawanan namun sangat menyelewengkan kebenaran.

Saya berdoa semoga Anda dan saya mendapat pelajaran bagaimana

kita harus memandang dunia - orang-orang berdosa yang tersesat di

Page 450: Bmf 23 cahaya injil

442 | C A H A Y A I N J I L

dunia ini - sebagaimana Yesus memandang mereka. Fakta bahwa

Yesus sangat mengasihi dunia adalah sesuatu hal yang tidak saya

pahami di dalam masa awal pertumbuhan rohani saya. Saya harap

Anda sekarang dapat memahaminya.

Perumpamaan tentang Mutiara

Matius 13:45-46, Khotbah oleh Pastor Eric Chang

Perumpamaan ini disampaikan hanya dalam satu kalimat - Matius

13:45-46.

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang

pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah

ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual

seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.

Yesus berkata bahwa hal kerajaan Surga dapat dibandingkan seperti

seorang pedagang. Kata 'pedagang' di sini berarti seorang pengusaha;

dan dalam kasus ini si pedagang itu adalah seorang pengusaha besar

yang sedang mencari mutiara yang indah, bukan sembarang mutiara.

Dan ketika sudah menemukan satu mutiara yang sangat berharga, ia

segera menjual segala miliknya. Sebagai seorang pengusaha besar,

tentunya ia memiliki banyak harta yang dapat dijual. Ia memiliki

kekayaan yang besar, namun semua itu dijualnya untuk dapat membeli

mutiara tersebut, sesuatu tindakan yang menunjukkan betapa besar

nilai mutiara itu.

Tidak banyak orang yang ahli dalam menilai mutiara. Saya sendiri

termasuk yang tidak tahu juga. Jika Anda meletakkan beberapa

mutiara di hadapan saya, saya harus mengatakan bahwa saya tidak

tahu membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Jika Anda

meletakkan mutiara plastik yang sudah dipoles indah, mutiara dari

bahan gula, mutiara hasil budi daya serta mutiara asli hasil alam di

hadapan saya, maka saya akan sangat kesulitan dalam membedakan

semuanya. Mungkin mutiara dari bahan gula masih dapat dikenali

Page 451: Bmf 23 cahaya injil

443 | C A H A Y A I N J I L

dengan cara menjilatnya. Namun jika harus memastikan apakah suatu

mutiara itu alami atau terbuat dari plastik, sangat sulit bagi saya.

Sekarang ini, teknologi plastik sudah sangat maju sehingga kadang-

kadang sangat sulit untuk mengenalinya sebagai plastik. Dalam hal

mutiara hasil budi daya dengan mutiara hasil alam, saya benar-benar

tidak tahu bagaimana membedakannya. Jadi, ini adalah hal yang perlu

kita ingat baik-baik. Mutiara adalah barang yang sangat berharga, akan

tetapi Anda harus memiliki keahlian dalam menilai sebuah mutiara.

Zaman sekarang ini, para wanita memiliki berbagai macam mutiara

dari yang berharga beberapa dolar sampai yang ribuan dolar. Dan terus

terang, saya tidak tahu bagaimana membedakan mutiara-mutiara

tersebut. Saya tidak tahu bagaimana cara mengenali mutiara yang asli.

Apakah harus digigit, diperiksa dengan mikroskop atau memakai kaca

pembesar, atau bagaimana? Saya rasa, tidak ada cara yang banyak

membantu karena saya sendiri tidak tahu apanya yang harus diperiksa.

Namun orang yang di dalam perumpamaan ini memiliki pemahaman

yang sangat baik; ia tahu apa itu mutiara.

Pada zaman Yesus, orang-orang belum mengenal plastik, jadi mereka

tidak dapat membuat mutiara tiruan. Mereka juga belum membudi-

dayakan mutiara, seperti yang dilakukan oleh orang Jepang di sekarang

ini, yaitu dengan memasukkan butiran pasir ke dalam kerang mutiara.

Jadi, mereka hanya dapat mencari mutiara alami, yang terdapat di

sekitar Laut Merah, Teluk Persia dan Samudera Hindia. Dan lokasi Laut

Merah dipenuhi oleh ikan hiu, yang berarti bahwa seorang penyelam

mutiara di tempat ini harus menyelam sampai pada kedalaman tertentu

dengan mempertaruhkan nyawanya. Saya tidak tahu bagaimana cara

mereka menghindari serangan ikan hiu pada waktu itu, namun saya

pernah pergi ke Laut Merah dan saya dapat mengatakan kepada Anda

bahwa jika sepotong daging dilemparkan ke laut, maka dalam

beberapa menit saja tempat itu segera dipenuhi oleh ikan hiu. Saya

pernah menyaksikan hal itu dengan mata saya sendiri. Namun para

penyelam mutiara harus menyusur sampai jauh ke dalam laut. Anda

harus ingat bahwa pada waktu itu, mereka tidak menyelam dengan

tabung oksigen atau peralatan canggih lainnya. Mereka harus menahan

nafas, menyelam, mencari kerang mutiara, sambil berjaga-jaga

terhadap ikan hiu.

Page 452: Bmf 23 cahaya injil

444 | C A H A Y A I N J I L

Sekalipun kita bukan ahli, tetapi kita tahu bahwa terdapat berbagai

macam mutiara. Ada yang bernuansa merah muda, ada yang kebiru-

biruan dan ada pula yang putih polos. Ada yang kecil, dan ada pula

yang sangat besar. Nilai mutiara ditentukan oleh warna, ukuran,

bentuk dan kemulusannya - mutiara yang dicari adalah yang mulus,

bulat sempurna dan yang berukuran besar.

Mutiara selalu dihargai dengan mahal. Pada zaman yang berdekatan

dengan zaman Perjanjian Baru, Kaisar pernah menghadiahkan mutiara

senilai seperempat juta dolar kepada sahabat ibunya. Ini adalah salah

satu mutiara yang termahal pada waktu itu. Menurut sejarawan kuno,

Plinius, Kleopatra memiliki sebutir mutiara yang nilainya mencapai lima

juta dolar. Jika sebuah mutiara bernilai sampai lima juta dolar, maka

mutiara itu tentunya memiliki ukuran dan keindahan yang luar biasa.

Dari sini kita tahu bahwa mutiara pada jaman itu sangat dihargai oleh

masyarakat. Mutiara dengan keindahan yang sempurna - berukuran

besar, bentuk bulat sempurna dengan pancaran sinar yang sempurna -

tentulah akan sangat mahal harganya!

Jika kita sudah memahami nilai yang tinggi dari sebuah mutiara, maka

kita dapat mengerti betapa mahalnya nilai mutiara di dalam

perumpamaan ini, lebih tinggi dari nilai harta terpendam. Karena di

dalam perumpamaan ini, Yesus memberitahu kita bahwa yang sedang

mencari mutiara yang indah itu adalah seorang pedagang - atau

seorang pengusaha besar dengan bisnis yang besar pula. Tentunya, ini

bukanlah kali pertama ia berjual-beli mutiara karena yang dicarinya

sekarang adalah mutiara yang indah. Ketika ditemukannya satu

mutiara yang indah, ia harus merelakan hartanya yang lain untuk

dapat memperoleh mutiara itu. Kalau pedangang ini hidup di zaman

sekarang ini, mungkin ia harus merelakan rumah, kapal pesiar dan

mobil mewahnya, untuk dapat membeli mutiara yang, mungkin,

berharga lima juta dolar ini. Dia haruslah seorang pengusaha besar,

jika tidak, bagaimana mungkin ia dapat membayar harga mutiara yang

mahal itu? Yang kita bicarakan ini bukanlah mutiara hasil budi daya

dari Kyoto, akan tetapi mutiara langka yang sangat mahal. Sekarang

Anda dapat saja pergi ke toko dan membeli mutiara hasil budi daya

yang sangat indah dengan harga beberapa ratus dolar. Namun mutiara

yang ada di dalam perumpamaan ini mahalnya luar biasa, sampai-

sampai pedagang tersebut harus merelakan segalanya.

Page 453: Bmf 23 cahaya injil

445 | C A H A Y A I N J I L

Lalu apa arti mutiara di dalam pengajaran Yesus kali ini? Bagaimana

kita bisa tahu apa yang ingin Yesus sampaikan pada kita di dalam

perumpamaan ini? Pemahaman Alkitab bukanlah perkara tebak

menebak. Juga bukan perkara menyampaikan hal yang pertama

terlintas di dalam benak. Ia haruslah berupa - jika ingin dijalankan

secara bertanggung jawab - tindakan pemeriksaan silang yang cermat.

Kita tidak dibiarkan meraba-raba dalam kegelapan karena kita dapat

melihat bagaimana Yesus memakai kata ini. Ia menggunakan kata

'mutiara' sebanyak dua kali. Matius 13 adalah kali kedua kemunculan

kata ini, kemunculannya yang pertama ada di dalam Matius 7:6

Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan

jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya

jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik

mengoyak kamu

Dua hal muncul jika Anda mempelajari ayat ini. Pertama, perhatikan

prinsip kesejajaran (paralelisme) dalam Alkitab. Kata 'mutiara'

dipasang sejajar dengan kata 'barang yang kudus'. Kata 'barang yang

kudus' menerjemahkan hanya satu kata dalam bahasa Yunaninya. Kata

'mutiara' dalam bagian ini dikaitkan secara khusus dengan kata 'kudus'.

Jadi ayat itu dapat dinyatakan sebagai berikut: Jangan kamu

memberikan barang yang kudus kepada anjing; jangan melemparkan

mutiaramu kepada babi. Kata 'kudus' dan 'mutiara' berdiri sejajar,

sama halnya dengan kata 'anjing' dan 'babi'. Ini adalah cara alkitabiah

yang sangat lazim dipakai dalam mengungkapkan hal-hal yang sejajar.

Cara penyampaian ini sering ditemui di Amsal dan Mazmur, dan kita

segera dapat melihat apa maksudnya ketika Yesus berbicara tentang

mutiara, Ia sedang membicarakan sesuatu yang kudus.

Hal kedua yang dapat ditarik dari prinsip paralelisme ini adalah barang

yang kudus itu harus dikenali, sama halnya dengan nilai mutiara yang

harus dikenali atau diketahui. Kita semua tahu bahwa anjing tidak

dapat membedakan barang yang kudus dengan yang najis. Itu

sebabnya Yesus berkata, "Jangan kamu memberikan barang yang

kudus kepada anjing."

Dan kita juga tidak boleh memberi mutiara kepada babi karena mereka

tidak tahu nilai mutiara. Jika Anda memberi mereka mutiara, maka

mereka mungkin akan berbalik dan menyerang Anda sesudah

Page 454: Bmf 23 cahaya injil

446 | C A H A Y A I N J I L

menginjak-injak mutiara itu. Ini terjadi karena mutiara tidak dapat

dinikmati sebagai makanan dan babi hanya tertarik pada makanan. Jika

Anda berikan nasi kepada mereka, maka mereka akan menghargainya

karena mereka tahu bahwa nasi rasanya enak. Nasi juga berwarna

putih dan berbentuk bulat (beras di China berbentuk bulat sedangkan

yang di negara-negara barat berbentuk lonjong). Berikanlah nasi

kepada babi, maka mereka akan menghargainya karena mereka tahu

rasanya. Namun jika Anda memberi mereka mutiara, yang nilainya

jauh di atas nasi, mereka akan menyerang Anda karena mereka

merasa tertipu karena tidak dapat memakan mutiara itu. Mereka tidak

tahu bahwa kalau mutiara itu Anda jual, maka hasilnya dapat dipakai

untuk membeli segudang beras, atau bahkan bergudang-gudang beras.

Jadi intinya adalah bahwa mutiara, sebagaimana barang yang kudus,

harus dikenali; nilainya harus dipahami. Dan ini memberi kita petunjuk

yang kita butuhkan. Kita segera menyadari bahwa mutiara yang

sedang dibicarakan di sini, di dalam ucapan langsung Yesus, mewakili

sesuatu yang kudus, dan karena ia kudus, maka tentunya mutiara ini

merujuk kepada sesuatu yang rohani. Dan yang disebut sesuatu yang

rohani selalu membutuhkan pemahaman atau pengenalan. Paulus

berkata di 1 Korintus 2:14 dan seterusnya bahwa perkara rohani harus

dipahami secara rohani pula. Seekor anjing atau babi tidak memiliki

pemahaman rohani dan dengan demikian tidak mengetahui apakah

sesuatu itu kudus atau tidak. Orang non-Kristen juga tidak tahu barang

yang kudus, yang rohani, karena mereka tidak memiliki pemahaman

rohani. Itu adalah hal yang disampaikan oleh Paulus di 1 Korintus 2.

Dari semua ini, kita mulai memahami bahwa mutiara adalah gambaran

dari sesuatu yang kudus yang rohani, dan hanya manusia rohani yang

dapat mengenalinya.

Hal ketiga yang perlu kita perhatikan di dalam kutipan dari Matius 7:6

adalah Yesus berbicara tentang "mutiaramu". Mutiara itu adalah

sesuatu yang dapat kita miliki, dapat dijadikan milik kita. "Jangan

melemparkan mutiaramu kepada babi." Hal ini memberi kita banyak

petunjuk. Lalu, apa yang dilambangkan oleh mutiara?

Langkah pembahasan selanjutnya, kita akan melihat ke dalam

Perjanjian Lama untuk mencari apakah ada pemakaian kata mutiara di

sana. Dan tentu saja kita akan mendapatkannya di sana. Jika kita

melihat di Amsal 3:13-15, kita akan mulai melihat sesuatu sejalan

Page 455: Bmf 23 cahaya injil

447 | C A H A Y A I N J I L

dengan ini. ayat 13 berkata: Berbahagialah orang yang mendapat

hikmat, orang yang memperoleh kepandaian. Perhatikan kata

'mendapat' dan 'memperoleh' dan apa yang didapatnya adalah hikmat

dan kepandaian rohani. Ayat 14-15 berkata: karena keuntungannya

melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia (yaitu

hikmat) lebih berharga dari pada permata; apapun yang kau inginkan,

tidak dapat menyamainya.

Dengan kata lain, ayat ini berkata bahwa hikmat atau kepandaian

rohani lebih berharga ketimbang emas atau permata. Lebih berharga

ketimbang apapun yang Anda idamkan. Hikmat adalah yang paling

berharga. Jika Anda teruskan membaca Amsal, Anda akan melihat

bahwa melalui hikmat Anda akan dapat mengenal Allah. Melalui

hikmatlah Anda akan dapat memiliki hidup yang kekal di dalam Allah.

Tidak heran jika hikmat menjadi sangat berharga.

Mari kita lihat Ayub 28:12. Di sini kita akan mendapatkan hal yang

senada. Saya harap Anda sekarang dapat melihat kata-kata yang

sedang kita bahas, yaitu 'kepandaian' dan 'hikmat'. Kedua kata itulah

yang dirujuk oleh mutiara. Itulah perkara-perkara yang harus dipahami

secara rohani. Keduanya merupakan hal yang kudus karena membawa

kita kepada Allah. Dan inilah hal yang disampaikan oleh penulis Amsal

berkaitan dengan hikmat.

Di Ayub 28:12, kita baca: Tetapi di mana hikmat dapat

diperoleh? Perhatikan sekali lagi, orang yang sedang mencari hikmat

sama seperti orang yang sedang mencari mutiara yang indah, yang

segera mengingatkan kita pada perumpamaan tentang mutiara. Karena

inila hal yang dipikirkan oleh si pedagang mutiara itu, "Di mana akan

kudapatkan mutiara yang indah?" Hal yang sama yang ditanyakan oleh

Ayub, ―di mana hikmat dan akal budi dapat ditemukan?‖ Perhatikan

bahwa hikmat dan akal budi atau kepandaian ini merujuk kepada

pengetahuan atau pemahaman rohani.

Ayub 28:13 berkata: Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak

didapati di negeri orang hidup. Hikmat rohani tidak dapat ditemukan di

dalam dunia. Ayat 14-15 berkata: Kata samudera raya: Ia tidak

terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku. Untuk

gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat

ditimbang dengan perak. Kembali lagi hikmat di sini dibandingkan

Page 456: Bmf 23 cahaya injil

448 | C A H A Y A I N J I L

dengan emas, perak dan permata. Di ayat 16 disebutkan: Ia tidak

dapat dinilai dengan emas Ofir(emas yang terbaik dan termahal),

ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata

lazurit. Permata krisopras dan lazurit adalah permata yang sangat

mahal. Di ayat 17-18 kita diberitahu bahwa emas ataupun kaca tidak

dapat mengimbanginya, demikian pula halnya dengan permata dari

emas tua. Gewang dan hablur (kristal) tidak dapat menyamainya.

Bahkan nilai hikmat melebihi mutiara. Perhatikan kata 'mutiara' hadir di

dalam ayat 18 ini: memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.

Ayat 19 berkata: Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya,

ia tidak dapat dinilai dengan emas murni. Lalu ayat 20

menanyakan: Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di

manakah tempatnya?

Di dalam perumpamaan, pedagang ini sedang mencari mutiara rohani.

Di mana kita dapat menemukannya? Kerajaan Allah serupa dengan hal

ini, kata Yesus. Seseorang sedang mencari hikmat yang kekal dan

pengetahuan menuju hidup yang kekal di dalam Allah. Lalu di mana

kita akan dapat menemukannya? Perjanjian Lama tidak kekurangan

jawaban akan hal ini. Mazmur 19:8 memberitahu kita bahwa ia ada di

dalam Firman Allah. Di sanalah akan Anda temukan - di dalam Firman

Allah, yang dalam ayat ini dituliskan sebagai taurat Tuhan, peraturan

Tuhan dan titah Tuhan. Semua itu hanya berbagai macam ungkapan

bagi Firman Allah.

Mazmur 19:8 berkata: Taurat TUHAN itu sempurna. Ingatkah Anda akan kata

'sempurna'? Ia bermakna tanpa cacat, tanpa noda - seperti mutiara

yang sempurna tanpa setitik cacatpun. Tidak mengandung satu

kesalahan pun di dalamnya. Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan

jiwa - memberi kehidupan bagi jiwa. Peraturan TUHAN itu teguh,

memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Perhatikan

kata 'hikmat'. Ia hadir dalam ungkapan 'memberi hikmat'. Dan ayat 9

berkata: Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu

murni, membuat mata bercahaya. Ingatlah akan sukacita yang akan

kita peroleh ketika mendapatkan mutiara yang berharga ini. Ayat 10-11

berkata: Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya;

hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada

emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada

madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Dari sini kita

Page 457: Bmf 23 cahaya injil

449 | C A H A Y A I N J I L

dapat melihat bahwa Firman Allah lebih berharga ketimbang emas

bahkan dari emas tua.

Sejalan dengan penelaahan kita tentang masalah ini di dalam Alkitab,

kita mulai melihat bahwa mutiara ini merujuk kepada Firman Allah.

Dengan demikian kita mulai memahami apa yang disampaikan di

Matius 7:6: Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada

anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi. Dari

sini kita mengerti bahwa Firman Allah adalah sesuatu yang sangat

berharga bagi mereka yang mencarinya, namun bagi mereka yang

tidak menginginkannya, kita tidak boleh menjejalkannya ke dalam

kerongkongan mereka, karena mereka toh tidak akan menghargainya.

Malahan Anda akan menimbulkan permusuhan yang tidak bermanfaat

baik bagi Anda maupun mereka. Dari ayat ini, tidak diragukan lagi

bahwa mutiara di dalam pengajaran Yesus ini merujuk kepada Firman

Allah. Ini adalah barang yang kudus, yang harus dipahami secara

rohani dan juga merupakan hal yang dapat kita jadikan milik kita -

mengumpulkan Firman Allah di dalam hati kita. seperti yang dikatakan

oleh Paulus, "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala

kekayaannya di antara kamu" (lihat Kolose 3:16). Kita dapat memiliki

Firman Tuhan di dalam diri kita; kita dapat menjadikan Firman itu

sebagai milik kita.

Yesus adalah Perwujudan Firman Allah

Namun kita masih belum selesai dalam mempelajari perkara mutiara

ini, karena kita segera menyadari bahwa seperti yang sudah kita lihat

di dalam perumpamaan sebelumnya - perumpamaan tentang penabur

benih - bahwa Firman Allah itu, dalam kenyataannya, diwujudkan

dalam satu pribadi, yaitu Yesus Sendiri. Yesus adalah perwujudan

nyata dari Firman Allah. Firman Allah terungkap dalam diri Yesus dan

dialah Pribadi yang kita ketahui memiliki hikmat, pengetahuan dan akal

budi rohani yang kita cari itu. Ia adalah mutiara yang sangat berharga

itu, inilah gambaran yang paling nyata dari Kolose 2:3. Disebutkan

dalam ayat ini bahwa segala hikmat, segala kekayaan, harta

pengetahuan, pemahaman dan akal budi Allah tersimpan di dalam

Kristus. Kita tidak perlu tebak menebak. Alkitab memberi kita petunjuk

satu demi satu untuk dapat memahami apa arti mutiara. Kita harus

mengikutinya selangkah demi selangkah sampai kita dapat memahami

Page 458: Bmf 23 cahaya injil

450 | C A H A Y A I N J I L

maknanya. Dan ternyata Yesus sendirilah mutiara yang sangat

berharga itu!

Keunikan dari mutiara ini adalah hal yang harus kita perhatikan. Ia

bukan sekadar satu di antara sekian banyak mutiara. Yesus adalah

mutiara yang tak ada bandingnya. Tiada yang dapat dibandingkan

dengan dia. Perumpamaan ini berkata 'satu' atau ' one' (dalam Alkitab

berbahasa Inggris KJV - tidak ada dalam terjemahan bahasa

Indonesia, pent.) mutiara yang sangat berharga. Kata 'satu'

menekankan keunikan dari mutiara ini. Tidak ada mutiara lain yang

seperti ini. Dari sekian banyak mutiara, inilah yang sangat berharga.

Kata 'satu' ini membuat kita teringat pada kejadian ketika Yesus

berkata kepada Marta, ""Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan

diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu" (lihat

Luk.10:41). Tidak banyak hal yang kita perlukan, hanya satu. Ini

berarti bahwa kehidupan Anda harus menjadi suatu kehidupan yang

sangat terfokus. Banyak orang yang menjalani kehidupan yang kacau

tanpa arah atau tujuan yang jelas. Namun orang di dalam

perumpamaan ini tahu apa yang sedang dicarinya. Ia mencari dengan

saksama, didapatnya, dan segera dibelinya - mutiara yang

menghabiskan seluruh miliknya itu.

Apakah Anda bersedia berkata bahwa merelakan segala sesuatu demi

sebutir mutiara adalah bijak? Mengapa tidak membeli beberapa mutiara

yang lebih murah dan masih cukup indah? Bukankah masih cukup

bagus memiliki koleksi mutiara yang tidak terlalu mahal sehingga Anda

dapat mempertahankan mobil, rumah, ladang, usaha dan hal-hal

lainnya? Baiklah, mutiara-mutiara yang lain tidak terlalu berharga

namun tidakkah cukup sekadar mengumpulkan yang biasa-biasa saja?

Bukankah jalan pikiran seperti ini ada di dalam benak sebagian besar

orang? Hal ini menunjukkan bahwa kita masih belum memahami firman

Tuhan, "Kamu menguatirkan banyak perkara, tetapi hanya satu saja

yang perlu. Pusatkanlah perhatian pada yang satu itu" (lihat lagi Lukas

10:41).

Cukup sering, seseorang yang mencoba untuk melakukan banyak hal

akhirnya malah tidak dapat mengerjakan satu hal pun. Namun kala ia

belajar untuk berkonsentrasi dan menjadi mahir dalam satu perkara, ia

akan mengalami banyak terobosan dan menjadi lebih ahli lagi. Saya

Page 459: Bmf 23 cahaya injil

451 | C A H A Y A I N J I L

mendapati bahwa prinsip ini berlaku di dalam setiap aspek kehidupan

kita. Jika Anda ingin dapat melakukan sesuatu dengan baik, maka Anda

harus berkonsentrasi pada satu hal saja.

Mari kita ambil sebuah contoh yang nyata, seperti latihan judo. Ini

adalah seni bela diri dengan berbagai macam teknik pegangan dan

kuncian. Ada bantingan melalui kaki, melalui pinggul, maupun bahu,

dan juga gerakan-gerakan lainnya. Sebagai orang yang selalu ingin

menguasai sepenuhnya suatu persoalan, saya tidak puas hanya

sekadar dapat mempelajari sesuatu, namun ingin sampai dapat

menjadi mahir dalam hal apapun yang sedang saya pelajari. Secara

alami, saya juga menerapkan prinsip ini di dalam latihan judo saya

ketika masih muda dulu. Saya sempat bertanya dalam hati, "Ada

begitu banyak pegangan, kuncian dan gerakan. Bagaimana caranya

saya bisa menjadi mahir dalam judo? Apakah saya harus menguasai

semua teknik bantingan?" Kemudian saya mengalami pencerahan,

yaitu jika saya menguasai satu teknik sampai sempurna, maka akan

sangat sulit bagi orang lain untuk dapat mengalahkan saya. Lalu saya

memutuskan untuk menguji teori ini secara langsung.

Dengan banyak berlatih, saya akhirnya menguasai teknik bantingan

melalui bahu - menarik lengan lawan dan berputar untuk kemudian

membantingnya melewati bahu Anda. Ini adalah bantingan yang sangat

melumpuhkan, dan alasan itu adalah salah satu sebab mengapa saya

memilih untuk menguasai teknik yang ini. Jika Anda terbanting dengan

teknik ini, maka Anda tidak akan dapat bangun lagi - paling tidak

memerlukan waktu cukup lama untuk dapat bangkit lagi, kecuali jika

Anda adalah seorang ahli judo. Saya mendapati bahwa teknik

bantingan melalui kaki sangat mudah dipakai untuk menjatuhkan

lawan, Anda tinggal menjegalnya. Namun ia akan segera bangkit lagi

dan menyerang Anda. Jika Anda membantingnya melewati pinggul,

yang ini cukup tinggi namun tidak cukup tinggi untuk dapat

melumpuhkan perlawanannya. Lagi pula, pertahanan terbaik adalah

dengan segera melumpuhkan perlawanan musuh Anda, bukannya

membuang waktu dalam menghadapinya. Jadi saya merasa bahwa

bantingan melalui bahu jauh lebih efektif ketimbang yang lain. Tidak

seperti teknik bantingan lainnya yang menuntut Anda harus memegang

pakaian lawan, maka teknik ini tidak mengharuskan Anda berbuat

seperti itu. Anggaplah di tengah musim panas Anda harus menghadapi

seseorang yang sedang memakai kaos tipis, bagian pakaian yang mana

Page 460: Bmf 23 cahaya injil

452 | C A H A Y A I N J I L

yang akan Anda pegang? Jika Anda ngotot menarik kaosnya, maka

Anda hanya akan mendapatkan kaos itu tanpa dapat membantingnya.

Teknik bantingan melalui bahu, sebagaimana yang saya dapati,

memiliki keunggulan yang nyata dibandingkan teknik bantingan

lainnya, sehingga saya memutuskan untuk menguasainya. Anda tidak

perlu memegangi pakaian lawan Anda; Anda hanya perlu memegang

tangan atau lengannya. Dan selanjutnya, dalam satu gerakan - Anda

menangkap lengannya, detik berikutnya ia sudah melayang. Ia sudah

terbang dan terbanting keras. Teknik ini sangat cocok dengan tujuan

saya jadi saya habiskan banyak waktu untuk menguasai teknik

bantingan ini saja. Saya melatih setiap gerakan secermat mungkin -

bagaimana harus bergerak untuk dapat mengatasi setiap gerakan yang

mungkin dilakukan oleh lawan. Saya melatih ini sampai sempurna

sehingga saya menjadi mahir dalam satu teknik ini. Saya mengenali

teknik-teknik bantingan lainnya, namun yang saya mahirkan hanya

yang satu ini.

Kemudian tiba saatnya untuk menguji hasil latihan ini. Saya tidak ingin

menguji teori saya terhadap lawan yang setingkat dengan saya, namun

terhadap ahlinya langsung. Saya ingin tahu apakah saya dapat

membantingnya, apakah gerakan saya sudah cukup mulus untuk dapat

membanting orang yang paling tangguh. Jadi ketika pelatih saya,

seorang yang tinggi besar, sekitar 1,8 meter dan ia pemegang ban

hitam, datang ke tempat latihan, saya merasa bahwa inilah saatnya

untuk mencoba teknik saya. Keadaannya seperti Daud melawan Goliat

- pelatih yang berbadan tinggi besar penuh otot di sana-sini,

berhadapan dengan saya yang jauh lebih kecil. Ia juga seorang

olahragawan angkat berat, jadi Anda dapat membayangkan betapa

besar kekuatannya. Ia dapat saja dengan mudah mengangkat tubuh

saya dan melemparkannya sesuka hati. Namun itu tentunya bukan

suatu pertandingan, dan hanya akan menjadi semacam pameran

angkat berat, bukannya judo. Jadi saya pikir saya akan mencoba teknik

saya terhadapnya saja.

Lalu saya mendatanginya dan berkata, "Bolehkah saya berlatih dengan

Anda?" Ia menjawab, "Tentu saja." Ia adalah seorang pelatih dengan

ban hitam, dan-dua. Jadi kami mulai berlatih dan saya segera mencari

kesempatan saya. Saya menyerang dengan cepat, dan wajahnya

menunjukkan rasa terkejut yang luar biasa, ketika ia melayang di

udara dan terhempas di tatami (matras) dengan suara keras -

Page 461: Bmf 23 cahaya injil

453 | C A H A Y A I N J I L

badannya yang seberat seratus kilogram itu! Dia benar-benar sangat

kaget. Dan saya berkata dalam hati, "Berhasil! Benar-benar berhasil!"

Dan saya mulai belajar dari pengalaman ini, bukan sekadar untuk

urusan judo saja melainkan untuk kehidupan saya seluruhnya.

Seseorang harus berkonsentrasi pada satu hal saja jika ia ingin benar-

benar menjadi mahir. Jangan dikacaukan dengan berbagai urusan yang

lain. Karena pada akhirnya Anda tidak akan dapat menguasai satu pun

di antaranya. Jika saya mencoba semua teknik bantingan, saya tidak

akan dapat menguasai satupun teknik-teknik itu kecuali jika saya

habiskan banyak waktu saya untuk latihan. Namun dengan

berkonsentrasi pada satu saja teknik yang efektif, saya dapat

melatihnya sampai sempurna sehingga saya dapat memakainya untuk

mengalahkan seorang ahli judo.

Menyempurnakan Karunia yang Anda Miliki

Hal yang sama berlaku dalam kehidupan rohani. Saya melihat banyak

kehidupan orang Kristen yang tidak terkonsentrasi atau terpecah belah

perhatiannya. Mereka tidak akan dapat menguasai satu bidang pun.

Jika Anda ingin menjalani kehidupan Kristen secara efektif, Anda harus

menanyakan diri Anda di hadapan Allah, "Karunia apa yang saya miliki?

Saya akan berkonsentrasi pada karunia tersebut sehingga saya dapat

melayani Tuhan dengan baik melalui karunia itu." Jika setiap orang

Kristen berpikir seperti ini, gereja akan dipenuhi oleh orang-orang

dengan kualitas luar biasa.

Seseorang mungkin menjadi penyanyi yang luar biasa, dan melayani

Tuhan dengan suaranya. Setiap orang dapat menyanyi dengan cukup

baik, namun Anda akan menjadi yang terbaik. Anda sudah menguasai

satu bidang dengan sempurna. Jika itu adalah karunia Anda - yaitu

menyanyi - maka latihlah itu! Latihlah diri Anda setiap hari, tingkatkan

sasaran prestasi setiap saat. Di manapun Anda berada, dapatkan

sebuah piano - meskipun yang sudah rusak - dan berlatihlah dengan

keras. Menyanyilah dengan iringan piano itu sampai Anda menjadi

mahir. Tumbuhkan keahlian Anda sampai Anda menjadi yang luar

biasa.

Terlebih lagi, Anda akan menemukan hal-hal yang menarik di sana.

Jika Anda sudah mahir dalam satu hal, maka Anda akan mudah

Page 462: Bmf 23 cahaya injil

454 | C A H A Y A I N J I L

menguasai hal yang lainnya juga. Kemajuan di satu bidang akan

mendorong standar kemampuan Anda ke tingkat yang lebih tinggi

secara umum dan Anda akan mendapati bahwa Anda juga ternyata

berada di atas rata-rata dalam hal kemampuan lainnya. Akan tetapi

kemampuan istimewa Anda hanya pada satu bidang saja.

Sebagai contoh, jika Anda mendapati bahwa memimpin pemahaman

Alkitab adalah karunia Anda, maka latihlah hal itu. Pelajari cara-cara

untuk memahami Firman Allah dengan lebih mendalam, dan bagaimana

cara menyajikannya dengan lebih efektif. Berusahalah untuk menjadi

ahli dalam pemahaman Alkitab. Ini adalah tujuan saya. Selama

bertahun-tahun saya melatihnya, belajar memahami Firman Allah, dan

bagaimana mendalaminya. Dan sesudah memahaminya, saya akan

menyampaikannya kepada orang lain.

Tidak seorangpun di tengah jemaat yang tidak memiliki karunia dari

Tuhan. Anda mungkin dapat menulis dengan baik. Jika ini adalah

kasusnya, maka latihlah kemampuan menulis Anda; tingkatkan itu.

Jangan puas dengan hasil yang biasa-biasa saja. Yang penting adalah

secara konsisten melatih karunia apa pun yang Anda miliki. Jika

karunia milik Anda adalah dalam hal penulisan, maka berlatihlah

memperbaiki susunan kalimat dan bagaimana menyusun kalimat

dengan lebih jelas, serta bagaimana meningkatkan penyajian pesan

Anda melalui sebuah tulisan. Setiap orang memiliki karunia yang dapat

dipakainya untuk melayani Tuhan di dalam bidang tertentu.

Berkonsentrasilah pada karunia tersebut. Namun, di atas

segalanya,apa yang perlu menjadi pusat perhatian seorang Kristen

adalah untuk dapat memperoleh mutiara yang sangat berharga ini.

Alasan mengapa kita harus berkonsentrasi dalam menyempurnakan

karunia milik kita adalah dalam rangka mencapai tujuan akhir tersebut.

Saya berkonsentrasi pada satu teknik bantingan bukan karena saya

ingin membanting semua orang dengan teknik ini. Saya melakukan hal

ini dalam rangka belajar ilmu bela diri. Alasan kita semua mempelajari

judo dan seni bela diri lainnya tentu untuk melindungi diri bukan?

Tujuan penyempurnaan teknik tersebut adalah agar dapat segera

melumpuhkan setiap penyerang dalam setiap keadaan. Tentu saja,

saat itu saya belum menjadi Kristen. Sekarang ini saya pikir saya akan

bereaksi lain tentunya. Pada masa lalu saya selalu siap bertindak

dengan tangan saya, dengan aksi. Namun sekarang, saya akan

Page 463: Bmf 23 cahaya injil

455 | C A H A Y A I N J I L

bertindak menghadapi keadaan yang mengancam itu berdasarkan

keberadaan saya sebagai hamba Allah. Dengan kata lain, alasan

mengapa saya menyempurnakan satu teknik adalah dengan tujuan

yang lebih luas agar mampu membela diri dalam setiap keadaan. Jadi

penyempurnaan satu teknik bantingan adalah untuk mencapai

perlindungan diri yang efektif.

Di dalam melayani Allah, sebagai contoh, mengapa kita ingin

melakukannya dengan sangat baik? Bukankah untuk menyenangkan

hati Allah yang kita kasihi, untuk dapat berkenan kepadaNya? Mengapa

kita ingin melakukan hal ini? Karena kita mengasihiNya. Tidak ada

gunanya kita duduk-duduk dan berkata "Aku mengasihi Tuha." Kita

harus berbuat sesuatu untuk menyatakan kasih kita kepadaNya.

Tidakkah kita seharusnya menyenangkan hatiNya jika kita

mengasihiNya? Sebagai contoh, jika kita bernyanyi di paduan suara

gereja, dengan menyempurnakan kemampuan menyanyi kita sudah

merupakan hal yang dapat dipakai untuk menyenangkan hatiNya,

memenangkan mutiara yang sangat berharga. Atau jika kita memimpin

pemahaman Alkitab, tujuan kita adalah untuk membawa berkat bagi

orang lain dan dengan demikian menyenangkan hatiNya. Dan hal ini

dapat dijadikan alat untuk mengejar tujuan besar yang ada di depan

mata. Jadi, di dalam kehidupan Kristen, sesuai dengan ajaran Tuhan,

prinsip yang berlaku adalah semuanya atau tidak sama sekali.

Kehilangan Segalanya untuk Memperoleh Yesus

Orang yang di dalam perumpamaan ini menjual segala miliknya.

Demikian terpusatnya konsentrasi orang ini agar dapat mencapai

tujuan memperoleh mutiara itu. Ia merelakan segalanya. Ia

memandang semua yang lain sebagai sampah demi memperoleh

mutiara yang luar biasa dan sangat berharga ini. Apa yang sedang

diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya dalam perumpamaan ini?

Pada intinya, inilah hal yang sedang Yesus sampaikan: "Jangan

membagi-bagi perhatian Anda. Jangan sekali-kali mengasihi dunia,

hidup mengikuti keduniawian, membangun sarang di dunia, sambil

mencoba mendapatkan mutiara ini. Engkau tak akan dapat

melakukannya! Mutiara ini menuntut pengorbanan segala-galanya. Jika

engkau tidak mau mengorbankan segala-galanya, maka engkau tak

akan mendapatkannya. Sesederhana itu." Melalui perumpamaan ini,

Yesus berkata bahwa jika Anda menginginkan mutiara ini, Firman Allah

Page 464: Bmf 23 cahaya injil

456 | C A H A Y A I N J I L

yang terwujud dalam diri Kristus, maka mutiara ini harus ditebus

dengan segala-galanya. Saya pikir ada begitu banyak orang Kristen

yang tidak memahami poin ini. Mereka mengira bahwa mereka dapat

memperoleh yang terbaik dari dunia ini sambil tetap memperoleh hidup

yang kekal - mutiara itu. Ini adalah hal yang mustahil, menurut ajaran

Yesus.

Yesus berkata, "Jika kamu ingin menjadi muridku, juallah segala

milikmu dan ikutlah aku." Di Matius 19:21, Yesus mengatakan hal yang

serupa kepada orang muda yang kaya itu, "Kalau kamu hendak

mengikut aku, kalau kamu hendak sempurna..." Dan kesempurnaan

adalah syarat minimum, jika Anda memahami ajaran yang alkitabiah.

Bukan kesempurnaan moral, akan tetapi kesempurnaan komitmen -

komitmen total - yang merupakan syarat minimum bagi keselamatan.

Ketika Yesus berkata kepada orang muda yang kaya itu, "Jikalau

engkau hendak sempurna," Yesus tidak sedang membicarakan

kesempurnaan moral. Kita tidak akan pernah dapat menjadi sempurna

secara moral di dalam hidup ini; kita tidak akan pernah menjadi tanpa

dosa. Menurut pengajaran Yesus, satu hal yang dapat kita lakukan jika

kita ingin sempurna adalah dengan mengasihi Allah dengan segenap

hati, jiwa, pikiran dan kekuatan kita. Itulah arti kesempurnaan menurut

Alkitab - kasih yang sepenuhnya kepada Allah.

Lalu Yesus berkata kepada orang muda yang kaya itu, "Juallah segala

milikmu dan datanglah, ikutlah Aku." Sebelumnya, orang muda itu

bertanya, "Apa yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang

kekal? Aku sudah menuruti perintah Tuhan." Yesus menjawab, "Kamu

sudah tahu apa perintah Tuhan; lakukanlah itu." Tapi, perintah yang

mana? Beginilah cara Yesus menyimpulkan perintah-perintah itu:

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan

segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan

segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu

sendiri." Itulah hal yang disampaikan Yesus dengan gambalng kepada

orang muda ini - mengasihi Allah dengan segenap hati dan sesama

manusia seperti diri sendiri. Dan bagaimana ia harus melakukannya?

Yesus menyuruhnya untuk menjual segala miliknya, lalu datang untuk

mengikut dia. Dengan cara yang sama, Yesus juga berkata kepada

murid-muridnya, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena

Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala

milikmu dan berikanlah sedekah!" (lihat Lukas 12:32-33).

Page 465: Bmf 23 cahaya injil

457 | C A H A Y A I N J I L

Seberapa tinggi nilai mutiara ini bagi Anda? Apakah Anda menghendaki

mutiara itu dengan cuma-cuma? Itu bukanlah ajaran yang alkitabiah

karena mutiara ini menuntut Anda untuk mengorbankan segalanya.

Sebelum Anda mengorbankan segalanya, Anda tidak akan memperoleh

mutiara itu. Anda mungkin sudah menemukan mutiara itu, seperti

pedagang ini, akan tetapi menemukan mutiara itu bukan berarti bahwa

Anda sudah memilikinya. Si pedagang mutiara ini, sesudah

menemukannya, masih harus menjual segala miliknya untuk dapat

membeli mutiara itu.

Lalu apa arti semua ini? Secara sederhana, artinya adalah komitmen

total kepada Allah - mengasihi Dia dengan segenap keberadaan Anda,

dan akhirnya mengkonsentrasikan seluruh hidup Anda kepadaNya. Jika

Anda tidak melakukan ini, kehidupan Kristen Anda tidak akan berarti

apa-apa di dunia ini. Kesaksian hidup Anda bagi Kristus nyaris tak

terhitung. Tidak heran jika banyak orang Kristen yang menjalani

hidupnya tanpa mampu menjadi saksi yang efektif bagi Tuhan. Dengan

berperilaku seperti orang non-Kristen, dan berpikir seperti mereka,

orang-orang Kristen ini mengira mereka layak untuk menjadi terang

dunia. Padahal mereka hanya sekadar lebih religius ketimbang orang

non-Kristen, itu saja. Ini bukanlah yang dimaksud sebagai orang

Kristen menurut Alkitab. Berkomitmen sepenuhnya kepada Tuhan,

berarti kemanapun Anda pergi, dedikasi Anda, komitmen dan kasih

Anda yang penuh terhadap Allah tampak sedemikian hingga setiap

orang tahu bahwa Anda berkomitmen kepada Allah dan ajaran Kristus

dan sudah merelakan segalanya untuk mengikut teladan Yesus.

Ini bukan sesuatu yang dikhususkan bagi hamba Tuhan full-time. Saya

sedang berbicara tentang sikap hati. Ada banyak orang di dalam

pelayanan full-time yang tidak berkomitmen total kepada Allah. Bagi

mereka, menjadi pendeta adalah sebuah profesi untuk mengganjal

perut mereka atau merupakan periuk nasi mereka. Tidak ada kaitannya

dengan komitmen total; itu adalah pekerjaan mereka. Adalah baik jika

mereka menjalankan pekerjaan ini sambil berkomitmen sepenuhnya

kepada Allah, akan tetapi kedua hal ini (pelayanan dan komitmen)

tidak selalu muncul bersamaan.

Pedagang di dalam perumpamaan ini mutiara itu memiliki komitmen

yang total. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mencari perkara

yang sangat berharga secara rohani? Jika yang Anda cari hanya isi

Page 466: Bmf 23 cahaya injil

458 | C A H A Y A I N J I L

dunia, maka perumpamaan ini tidak berguna bagi Anda karena

perumpamaan ini disampaikan kepada mereka yang mencari

kekekalan.

Mencari Dia dengan Segenap Hati dan Jiwa Anda

Sekarang, mari kita lihat Ulangan 4:29, yang mungkin merupakan ayat

rujukan Yesus dalam perumpamaan ini. Kata-kata yang ada di ayat ini

adalah ucapan Musa kepada orang Israel.

Dan baru di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan

menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap

hatimu dan dengan segenap jiwamu

Anda akan menemukan Allah asal Anda mencariNya dengan segenap

hati dan jiwa Anda. Itulah janjinya. Jika Anda belum menemukan Allah,

ingatlah firman tersebut. Anda mungkin sedang mencari Dia, tetapi

belum dengan segenap hati dan jiwa Anda. Tekad Anda dalam hal ini

mungkin masih kurang. Allah akan didapatkan oleh mereka yang

mencariNya dengan segenap hati dan jiwa, dan dengan komitmen total

untuk mencari kebenaran dan berkata, "Jika saya dapat menemukan

Allah, saya bersedia melepaskan segala-galanya." Jika Allah tidak

memiliki arti setinggi itu dalam penilaian Anda, lalu apa gunanya Anda

mencari Dia?

Apa arti Yesus bagi Anda? Apakah dia sekadar sebutir mutiara di antara

banyak mutiara yang lainnya? Jika demikian, maka Anda masih belum

memahami nilai mutiara ini dan tidak layak untuk mendapatkannya.

Yesus sudah sangat jelas saat dia berkata, "barangsiapa tidak memikul

salibnya dan mengikut Aku, yang tidak menyangkal dirinya dalam

mengikut Aku, maka ia tidak layak bagiKu." Kita tidak sedang berbicara

tentang kepercayaan pada sebuah ajaran agama atau kepercayaan

pada ajaran guru-guru agama. Kita sedang membicarakan Allah yang

hidup yang telah mengutus Mesias untuk kita. Anda tidak dapat

menempelkan label harga pada hal ini, karena hal ini tak ternilai. Jika

Anda belum memahami hal ini, maka jelaslah Anda pasti akan berpikir

bahwa apa yang Anda miliki sekarang ini jauh lebih berharga

ketimbang mutiara itu.

Jika pedagang di dalam perumpamaan ini berpikir bahwa harta

miliknya lebih berharga ketimbang mutiara itu, maka tentunya ia tidak

Page 467: Bmf 23 cahaya injil

459 | C A H A Y A I N J I L

akan menjual segala hartanya untuk dapat membeli mutiara tersebut,

bukankah demikian? Apa yang dia lakukan sebenarnya tidak harus

dilakukannya. Jika Anda pergi ke toko perhiasan dan menemukan

sebutir mutiara yang berharga 300 dolar, Anda mungkin akan

memeriksa jumlah uang Anda dan berkata, "Tidak masalah, membayar

300 dolar tidak menuntut saya untuk menjual segala harta saya untuk

dapat membeli mutiara itu." Akan tetapi jika Anda melihat sebutir

mutiara dengan label harga 300.000 dolar, masalahnya pasti berbeda!

Anda akan segera menyadari bahwa untuk dapat memperoleh mutiara

senilai itu menuntut Anda untuk mengorbankan seluruh milik Anda!

Berapa nilai yang Anda taksir bagi Allah? Bagi kebanyakan orang

Kristen, Allah tidak terlalu berharga buat mereka. Mereka bersedia

mengorbankan satu atau dua jam di hari Minggu buat Dia. Mungkin ada

yang menambah satu atau dua jam lagi di malam Sabtu atau bahkan

sampai lima atau enam jam dalam seminggu. Mungkin mereka

bersedia memberiNya beberapa dolar di hari Minggu, atau bahkan

ratusan dolar setiap bulan. Namun apakah Dia berarti segala-galanya

bagi orang-orang ini? Di situ letak pertanyaannya. Mutiara ini hanya

dijual kepada orang yang rela melepaskan segalanya, yang

berkomitmen total. Itulah Kekristenan yang diajarkan oleh Yesus.

Mungkin berbeda dengan Kekristenan yang sudah pernah Anda

dengarkan, namun itulah Kekristenan yang diajarkan oleh Yesus.

Bagaimana kehidupan Kristen Anda dibandingkan dengan pengajaran

itu? Dapatkah Anda berkata bersama-sama dengan Paulus di dalam

Filipi 3:8 bahwa "segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan

akan Kristus Yesus, Tuhanku (my Lord), lebih mulia dari pada

semuanya. Oleh karena pengorbanan dialah aku telah melepaskan

semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh

Kristus"? Bagi Paulus, mutiara ini adalah segala-galanya buat dia.

Malahan, segala yang pernah dianggapnya berharga dulu, sekarang

dipandangnya sebagai sampah, bukan sekadar tidak berharga, supaya

ia dapat memperoleh Kristus, mutiara itu.

Pandanglah mutiara yang indah ini sebagai gambaran dari Yesus. Kita

dapat mengatakannya begini: bulatan mutiara ini mewakili

kesempurnaannya. Warna putih mutiara ini mewakili kekudusannya.

Kilauan cahaya mutiara ini - perhatikanlah kilauan cahaya mutiara ini

jika Anda menatapnya - mewakili keindahannya. Dan di atas

Page 468: Bmf 23 cahaya injil

460 | C A H A Y A I N J I L

segalanya, kita tak boleh melupakan nilainya yang luar biasa,

menegaskan betapa luar biasanya kepribadian sang Mesias. Lebih jauh

lagi, ingatlah bahwa mutiara ini adalah buah dari penderitaan. Jadi,

kekudusan Yesus adalah buah dari penderitaan. "Sekalipun Ia Anak, Ia

disempurnakan melalui penderitaan" (lihat Ibr.5:8). Dapatkah Anda

memandang Yesus sebagai mutiara yang indah ini yang bernilai segala-

galanya bagi Anda? Hanya jika Anda menilainya seperti itu maka Anda

layak memperoleh mutiara ini.

Perumpamaan tentang Pukat

Matius 13:47-50, Khotbah oleh Pastor Eric Chang

Kita melanjutkan pendalaman kita tentang ajaran Yesus di Matius

13:47-50. Ini adalah perumpamaan tentang pukat:

"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang

dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.

Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah

mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan

yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman:

Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang

benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah

akan terdapat ratapan dan kertakan gigi"

Ini adalah perumpamaan yang terakhir dari kumpulan perumpamaan di

Matius 13. Memanglah pantas hal penghakiman Allah dititik-beratkan di

perumpamaan yang terakhir di bagian ini. Sama seperti perumpamaan

lainnya dari Matius 13, perumpamaan ini mengenai kerajaan Allah atau

pemerintahan Allah. Kata 'kerajaan' dapat diterjemahkan sebagai

'pemerintahan'. Dengan demikian kerajaan Allah dapat kita pahami

sebagai pemerintahan Allah. Namun hal yang pokok adalah bagaimana

kita dapat masuk ke dalam kerajaan Allah?

Page 469: Bmf 23 cahaya injil

461 | C A H A Y A I N J I L

Masuk ke dalam kerajaan Allah berarti berada di dalam jalur menuju

kehidupan. Kita tertarik untuk dapat mewujudkan pemerintahan Allah

di dalam hidup kita. Menjadikan Allah sebagai raja dalam kehidupan

kita - karena hanya itu jalan untuk memperoleh hidup kekal. Ini adalah

hal yang diajarkan oleh Yesus. Hanya mereka yang hidup di bawah

pemerintahan Allah, yang menjadikan Allah sebagai Raja mereka, yang

akan menikmati hidup yang Dia berikan. Sangatlah jelas bahwa jika

kita tidak hidup di bawah pemerintahan Allah, kita tidak bisa berharap

untuk ikut menikmati berkat-berkat dari pemerintahan-Nya.

Sebagai contoh, jika Anda bukan warga Kanada, maka Anda tidak akan

dapat tinggal dan menikmati kehidupan di Kanada. Namun ketika Anda

masuk ke Kanada ataupun negara lainnya maka Anda langsung terikat

pada aturan hukum yang berlaku di sana. Sekalipun Anda hanya

seorang pengunjung, jika Anda melanggar peraturan seperti misalnya

melanggar aturan parkir, Anda tetap harus membayar denda. Tidak

peduli apakah Anda seorang warga Kanada atau bukan. Jika Anda

berada di Kanada, maka Anda berada di bawah peraturan hukum

Kanada.

Serupa dengan itu, ketika Anda memasuki kerajaan Allah maka Anda

berada di bawah peraturan Allah, di bawah hukum Kristus. Jika Anda

ingin menikmati keuntungan-keuntungan dari keberadaan Anda di

dalam kerajaan Allah, maka Anda harus menempatkan diri di bawah

pengaturan atau pemerintahan-Nya. Saya selalu teringat kata-kata dari

Konfusius: Luan bang bu ru. Artinya, Anda tidak akan pergi ke negeri

yang kacau dan tidak diperintah dengan baik. Jika Anda ingin

menikmati kehidupan yang baik, Anda tentunya memilih untuk pergi ke

negeri yang pemerintahannya baik, atau yang dipimpin dengan baik.

Hal yang sama berlaku jika Anda menyerahkan hidup Anda kepada

Tuhan dan hidup di bawah pemerintahan-Nya. Anda akan menikmati

keuntungan dari hidup yang diisi oleh kebenaran, damai sejahtera,

suka cita, kasih, saling pengertian dan kekudusan. Dan di kerajaan

Allah-lah, semua hal ini dapat ditemukan.

Yesus berkata bahwa hal kerajaan surga itu seperti pukat yang

dilabuhkan di laut dan mengumpulkan ikan dari segala macam jenis.

Jika kita kembali pada apa yang baru saja kita bicarakan - tentang

negara yang stabil dibawah pemerintahan yang baik - Anda akan

melihat bahwa memang pemerintahan yang baiklah yang akan menarik

Page 470: Bmf 23 cahaya injil

462 | C A H A Y A I N J I L

banyak orang untuk berdatangan. Bukan hanya rakyat yang baik dan

yang taat hukum yang tertarik dengan pemerintahan yang baik. Cukup

aneh, bahkan seorang penjahat pun cenderung memilih untuk tinggal

di negara yang pemerintahannya baik. Itu sebabnya kita mendapati

bagaimana negeri-negeri yang makmur juga memiliki masalah moral

yang rumit. Setiap orang akan tertarik untuk tinggal di negara yang

standar ekonominya tinggi. Dan standar kehidupan akan meningkat

seiring dengan pemerintahan yang baik. Setiap orang sangat ingin

untuk menikmati standar kehidupan yang tinggi. Jika suatu

pemerintahan buruk, maka standar ekonomi akan menurun. Ini adalah

alasan mengapa masalah ekonomi memegang peran penting di dalam

suatu pemilihan umum. Mereka yang memegang pemerintahan harus

membuktikan bahwa di bawah pemerintahan mereka standar

kehidupan telah meningkat dan inflasi mengalami penurunan; setiap

pemerintah berusaha membuktikan hal itu. Setiap kali angka inflasi dan

pengangguran meningkat, maka pemerintah akan menghadapi

kesulitan. Rakyat akan berkata, "Kami tidak senang dengan pemerintah

yang sekarang. Mereka tidak memerintah dengan baik; kami ingin

menjatuhkan mereka, karena standar kehidupan kami terpuruk." Tidak

heran jika rakyat di mana-mana menyukai pemerintahan yang baik.

Demikianlah kerajaan Allah itu seperti pukat yang dilabuhkan di laut

dan mengumpulkan berbagai macam jenis ikan. Kebanyakan dari kita

bukanlah nelayan. Saya cukup sering memancing, namun saya

bukanlah ahli memancing, apalagi jika menggunakan pukat. Akan

tetapi, saya dapat membayangkan Yesus mengajarkan perumpamaan

ini, mungkin, di tepi danau Galilea di mana orang-orang baru saja

menyaksikan para nelayan menarik pukatnya. Hal apa yang

sebenarnya sedang mereka amati? Gambaran apa yang sedang mereka

lihat di sana?

Izinkanlah saya menyajikan gambaran tersebut bagi Anda.

Penangkapan ikan ini adalah dengan menggunakan jaring yang besar

atau dengan pukat. Di dalam menjaring dengan pukat, sebuah jaring

yang sangat panjang ditarik oleh dua perahu di laut. Salah satu

ujungnya mungkin dipatok dekat pantai dan ujung yang lain ditarik

oleh sebuah perahu yang bergerak menyapu pinggiran pantai, dengan

arah gerakan yang semakin mendekati patok dan menutup jaring

tersebut serta menjaring berbagai macam jenis ikan dalam jumlah

besar. Dengan salah satu ujungnya terpatok di pantai, ujung yang lain

Page 471: Bmf 23 cahaya injil

463 | C A H A Y A I N J I L

dari jaring itu ditarik oleh sebuah kapal yang bergerak menyapu ke

arah tengah laut dan kembali menyisir ke tepi pantai, menggiring ikan-

ikan yang terjebak di dalamnya menuju ke pantai.

Ada banyak cara untuk melakukan hal ini. Anda dapat memakai dua

kapal. Keduanya berlayar sejajar dan kemudian membentuk gerakan

melingkar, menutup celah sehingga ikan-ikan terjebak di dalam

lingkaran jaring. Lalu kedua kapal itu bersama-sama pulang ka pantai,

menarik semua ikan yang tertangkap di dalam jaring. Bagian atas

jaring harus mengambang. Dan bagian bawahnya harus cukup dalam

sampai menyentuh dasar laut atau danau. Ini berarti Anda tidak dapat

memakai cara tersebut di perairan yang dalam. Dan memang, pukat ini

biasanya dipakai di daerah-daerah dekat pantai. Dengan demikian,

pukat tersebut dapat menjangkau mulai dari permukaan sampai ke

dasar dengan memasang pelampung untuk menahan bagian atasnya

dan memberi pemberat untuk memastikan bahwa bagian bawahnya

sampai ke dasar laut atau danau, sehingga tidak banyak ikan yang

dapat lolos dari jaring ini. Pukat ini lalu ditarik oleh satu atau dua kapal

dengan gerakan menyisir pantai. Dalam proses ini, pukat tersebut akan

menyapu semua ikan yang berada di jalur lintasannya.

Di zaman sekarang ini, cara penangkapan dengan memakai pukat atau

perahu pemayang masih banyak dilakukan. Banyak pengusaha kapal

ikan yang menggunakan pukat dalam menangkap ikan. Di danau

Galilea, sampai sekarang ini, penggunaan pukat masih dijalankan oleh

nelayan di sana. Ketika kapal sampai ke pantai, pukat itu akan ditarik

naik ke darat, dan semua ikan di dalamnya - besar ataupun kecil, yang

bagus maupun yang buruk - terperangkap di dalamnya. Ikan-ikan itu

lalu diangkat semua. Di daratan, ikan-ikan itu mulai dipisah-pisahkan.

Sebagian dari ikan-ikan itu lalu dibuang. Yang dibuang adalah ikan-ikan

yang sudah rusak, yang terlalu kecil dan yang sudah mati; ikan-ikan

yang mati saat terjerat di dalam pukat, dan juga ikan-ikan yang terlalu

kurus, lemah atau perutnya sudah membuncit. Karena itu berbagai

macam ikan yang akan dibuang oleh para nelayan. Mereka tidak

berminat untuk mengambil ikan yang nilainya terlalu rendah karena

ukurannya kecil ataupun yang sudah rusak. Seperti itulah gambaran

penangkapan ikan dengan menggunakan pukat. Jika Anda sudah dapat

membayangkan kegiatan orang-orang yang menggunakan pukat, maka

Anda akan dapat membayangkan gambaran yang terdapat di dalam

perumpamaan ini.

Page 472: Bmf 23 cahaya injil

464 | C A H A Y A I N J I L

Di dalam Alkitab, ikan seringkali digunakan sebagai lambang bagi

manusia. Manusia digambarkan sebagai ikan yang berenang di laut,

sambil memakan ikan yang lebih kecil. Orang Tionhoa memiliki

pepatah: ikan besar memakan ikan kecil, dan ikan kecil memakan ikan

yang lebih kecil lagi. Kehidupan kita sering dibandingkan dengan

kehidupan ikan. Di dalam perumpamaan ini disebutkan tentang

berbagai-bagai jenis ikan, artinya adalah segala macam jenis manusia.

Ikan sangat mirip manusia dalam beberapa hal, dan keragaman jenis

ikan menggambarkan perbedaan kebangsaan dan jenis-jenis manusia

di dunia. Dan memang ada berbagai macam jenis ikan di lautan. Di

danau Galilea saja, menurut penelitian, ada 24 macam jenis ikan yang

hidup di sana. Sedangkan di lautan, ada ratusan jenis ikan dapat kita

jumpai di sana, keragaman yang mirip dengan keragaman jenis

manusia. Ada ikan yang berukuran besar, ada yang kecil; beberapa

ikan memiliki gigi yang tajam dan gemar menyerang sesamanya,

sementara yang lain ada pula yang berwatak pendamai dan hanya

memakan serangga, kepiting serta udang kecil. Ada banyak macam

ikan, sama seperti manusia, dengan berbagai macam kebiasaan dan

bentuk. Setiap jenis ikan memiliki bentuk dan rancangan yang

tersendiri. Demikianlah, mereka terdiri dari berbagai macam bentuk

dan ukuran.

Di dalam Alkitab, di Habakuk 1:14-15 sebagai contoh, bangsa-bangsa

dan orang-orang digambarkan seperti ikan. Di ayat 15 disebutkan

bahwa orang Kasdim, suatu bangsa yang agresif dan berkuasa pada

zaman itu, menarik bangsa-bangsa lain ke dalam pukatnya, mirip

dengan ucapan Yesus dalam perumpamaan ini. Ungkapan "ditangkap

dengan pukatnya" menggambarkan tindakan bangsa ini di dalam

menaklukkan bangsa-bangsa lainnya, menangkap mereka ke dalam

kuasa dan pengaruhnya.

Di dalam perumpamaan kali ini, kerajaan Allah digambarkan seperti

pukat yang bergerak melintasi dunia, dan menjaring orang-orang ke

dalamnya. Di dalam hal ini, yang terjadi adalah penaklukan rohani,

bukannya jasmani. Hamba-hamba Allah digambarkan sebagai penjala

manusia, sebagaimana yang tertulis di Matius 4:19.

Edersheim, seorang cendekiawan, memberitahu kita bahwa bagi orang

Yahudi, sudah merupakan hal yang lazim dalam membandingkan

manusia dengan ikan. Di Yehezkiel 12:13, khususnya di dalam

Page 473: Bmf 23 cahaya injil

465 | C A H A Y A I N J I L

terjemahan Symmacus dari Perjanjian Lama berbahasa Yunani, kita

melihat gambaran tentang Allah yang memasukkan bangsa Israel

sebagai tawanan ke dalam jaring orang Kasdim. Di sini kita melihat

gambaran tentang Allah sendiri yang menangkap Israel dengan jaring.

Ada satu hal yang terkait dengan peristiwa terjaringnya ikan, yaitu

dalam tingkatan tertentu, mereka tertangkap tanpa menyadarinya. Ada

gerakan dari kerajaan Allah, Firman Allah; satu kuasa yang menarik

mereka ke dalam. Inilah gambaran yang kita dapatkan dari

perumpamaan ini. Kita diberi tahu bahwa ketika pukat itu sudah penuh,

lalu ditarik ke darat (Matius 13:48).

Di dalam perumpamaan ini, penuhnya isi pukat itu mengingatkan kita

pada perumpamaan tentang pesta pernikahan (Matius 22), di mana

Yesus membahas tentang ide yang sama. Di sini Yesus berkata, "Maka

pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang

yang dijumpainya di jalan-jalan, (perhatikan kesejajaran ini)orang-

orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan

perjamuan kawin itu dengan tamu" (Mat.22:10). Dalam perumpamaan

yang ini dibicarakan tentang orang yang sedang mengundang semua

orang untuk datang ke pesta pernikahan. Dibandingkan dengan

gambaran jaring yang menangkap banyak macam jenis ikan,

perumpamaan tentang pesta pernikahan ini memakai gambaran

hamba-hamba yang pergi mengundang banyak orang ke dalam pesta

tersebut. Kebanyakan orang menyukai pesta pernikahan sama seperti

mereka menyukai negeri dengan pemerintahan yang baik, dan itu

menjelaskan mengapa mereka datang ke pesta tersebut. Mereka yang

datang ke pesta, bagaimanapun juga, terdiri dari orang baik dan juga

orang jahat yang datang dengan harapan untuk dapat memperoleh

sesuatu dari sana.

Di dalam perumpamaan tentang pukat, kita melihat ada kata

'mengumpulkan' (Mat.13:47) yang digunakan dalam kalimat

'mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan'. Kata Yunani yang

diterjemahkan dengan 'mengumpulkan' juga dipakai di Matius 25:32.

Di sini sekali lagi kita mendapatkan arti yang sama di mana segala

bangsa dikumpulkan di hadapannya dan dia akan memisahkan yang

baik dari yang jahat - memisahkan domba dengan kambing. Dan kata

'memisahkan' juga kita dapati dalam perumpamaan tentang pukat ini.

Jadi ada beberapa perumpamaan yang memiliki makna yang mirip

dengan perumpaman tentang pukat ini, yang berarti bahwa makna

Page 474: Bmf 23 cahaya injil

466 | C A H A Y A I N J I L

yang terkandung di dalamnya memegang peranan yang sangat penting

di dalam pengajaran Yesus.

Pukat itu ditarik ke pantai ketika sudah penuh. Hal ini mengingatkan

kita pada Roma 11:25 di mana Paulus berkata bahwa jika jumlah yang

penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk, maka itu adalah tanda

bahwa kita telah sampai pada akhir zaman. Namun karena Allah masih

juga bekerja hingga saat ini Anda mungkin bertanya, "Mengapa akhir

zaman - hari kiamat - itu belum juga tiba?" Ini karena pukat tersebut

masih belum penuh. Jika pukat itu sudah penuh - ketika segala tujuan

Allah sudah tercapai - maka hari akhir itu akan tiba dan pukat tersebut

akan ditarik ke darat.

Ungkapan 'mengumpulkan' cukup menarik perhatian karena kata

Yunani yang dipakai untuk itu dapat juga berarti 'menyambut atau

memberi tumpangan'. Kata tersebut dipakai dengan makna seperti ini

di Matius 25:35, 38 dan 43, di mana kata tersebut diterjemahkan

dengan 'memberi tumpangan'. Di dalam ayat-ayat itu, Yesus berkata

bahwa ketika ia sedang di dalam penjara, kelaparan, dan sebagainya,

orang-orang tersebut tidak memberinya tumpangan. Bagi mereka yang

masuk ke dalam golongan domba, Ia berkata, "Kamu memberi Aku

tumpangan." Kata Yunani yang diterjemahkan dengan 'memberi

tumpangan' (welcome) adalah kata yang sama yang diterjemahkan

dengan 'mengumpulkan' (to gather).

Ini berarti bahwa kerajaan Allah merentangkan tangan menyambut

kedatangan semua orang. Ia tidak pilih-pilih dalam mengundang orang-

orang. Setiap orang diundang untuk masuk ke dalam kerajaan Allah.

Jika Anda bukan seorang Kristen maka Anda juga diundang hari ini

untuk memasuki kerajaan itu. Kebanyakan negara sekarang ini,

menerapkan aturan imigrasi yang sangat ketat. Anda baru diterima jika

Anda merupakan orang yang memiliki keistimewaan, dan memenuhi

standar imigrasi mereka. Akan tetapi kerajaan Allah menerima setiap

orang. Bukan berarti bahwa penerimaannya tanpa syarat akan tetapi

undangannya memang demikian. Allah begitu mengasihi dunia

sehingga siapapun yang bersedia untuk datang akan diterima.

Namun bukan berarti bahwa karena Anda sudah berada di dalam

kerajaan Allah maka Anda sudah selamat. Jika demikian, maka setiap

orang yang sudah masuk ke dalam kerajaan Allah secara otomatis

Page 475: Bmf 23 cahaya injil

467 | C A H A Y A I N J I L

diselamatkan. Ini bukanlah makna yang terkandung di dalam

perumpamaan ini. Ada orang yang baik dan yang jahat di dalam

kerajaan Allah. Dan yang jahat akan dibuang keluar pada akhir zaman

nanti, bukan sekarang. Kita melihat ada banyak orang, di dalam gereja

sekarang ini, yang terlihat seperti orang Kristen atau yang mengaku

sebagai orang Kristen namun akan dibuang oleh Allah pada hari akhir

nanti. Itulah peringatan yang diberikan oleh perumpamaan ini. Jangan

mengira bahwa karena kita sudah bergereja, karena kita sudah

menyebut diri sebagai orang Kristen, maka kita sudah selamat.

Sekarang kita sampai pada poin penting dari perumpamaan ini. Hal apa

yang membedakan antara ikan yang baik dan yang tidak baik? Apa itu

ikan yang baik? Hal apa yang akan memberi kejelasan tentang orang

Kristen yang sejati dan yang palsu? Orang Kristen macam apakah kita

ketika menyebut diri sebagai orang Kristen? Apakah kita mengira

bahwa kita pasti selamat karena kita sudah berada di dalam kerajaan

Allah? Kita harus mendengarkan baik-baik apa yang ingin disampaikan

oleh Yesus. Ia memperingatkan kita bahwa keberadaan kita di dalam

kerajaan Allah tidak menjamin bahwa kita akan diselamatkan pada hari

akhir nanti. Hal itu bergantung pada sesuatu yang lain. Apakah itu?

Sebelum saya masuk ke dalam bagian ini, mari kita perhatikan

beberapa unsur dari perumpamaan ini untuk melihat apa artinya. Kita

mulai dengan mengartikan apa arti laut. Di dalam Alkitab, laut

seringkali dipakai untuk menggambarkan dunia dan sistem yang

berkaitan dengannya (sebagaimana yang Anda lihat, Yesus memakai

unsur-unsur gambar di dalam perumpamaannya). Pemahaman ini

diambil karena laut selalu dilihat sebagai tempat yang tidak stabil, tidak

menentu, tidak ada kepastian dan tidak dapat diduga. Jika Anda

mendayung perahu di sebuah danau yang besar, Anda akan dapat

memahami maksud saya. Ketika angin mendadak bertiup kencang,

perahu Anda akan diombang-ambingkan oleh ombak ke sana-ke mari.

Di danau Galilea, hal ini sudah menjadi ciri khasnya, cuaca di sana

sangat sulit diduga. Anda tidak akan tahu kapan badai akan datang.

Tampaknya hari sangat cerah, dan matahari bersinar terang. Lalu

dalam beberapa menit sebuah badai menyapu danau tersebut, dan

seorang nelayan yang sudah ahlipun akan tenggelam dihantam badai

itu. Ketidakpastian merupakan ciri khas lautan. Jika Anda

mengamatinya Anda akan mengerti bahwa laut memang tidak stabil,

dan Anda mungkin bertanya-tanya apa saja isi lautan ini.

Page 476: Bmf 23 cahaya injil

468 | C A H A Y A I N J I L

Jika Anda pernah berenang jarak jauh, Anda akan memahami dengan

lebih jelas apa yang sedang saya bicarakan. Pernahkah Anda menduga-

duga hal apa saja yang ada di balik permukaan laut yang sedang Anda

renangi itu? Suatu kali, ketika saya sedang berenang di Hunan, China,

saya menyeberangi sebuah sungai yang cukup lebar. Saya terus saja

memikirkan apa kira-kira yang terdapat di dasar sungai itu. Makhluk-

makhluk aneh mungkin saja tiba-tiba muncul dan menggigit kaki Anda.

Lagi pula, seringkali kita mendengar tentang perenang-perenang

tangguh yang hilang tanpa bekas di lautan. Sangat mungkin seorang

perenang yang sedang berenang sendirian melintasi jarak yang jauh di

lautan bertanya-tanya apa saja yang terdapat di dalam laut yang

sedang direnanginya.

Paulus bercerita tentang bahaya-bahaya yang dihadapi orang di lautan

(lihat 2 Korintus 11:25). Lautan menyimpan banyak bahaya; lautan

adalah tempat yang sangat berbahaya di mana segala hal yang tak

terduga bisa terjadi. Sebagaimana yang kita ketahui, kapal yang

sangat besar pun dapat hilang di lautan. Lihatlah Titanic sebagai

contoh. Ketika mereka membangun kapal ini, mereka membangunnya

dalam bentuk ruang-ruang yang bersekat, dan menyombongkan bahwa

kapal ini tidak akan tenggelam. Namun kapal ini tenggelam justru pada

pelayarannya yang pertama. Ia hanya berlayar sekali dan tidak pernah

kembali lagi. Dihantam oleh sebuah unsur laut yang tidak terduga -

sebuah gunung es, benda yang sangat sulit dilihat karena sebagian

besar bagiannya terbenam di bawah permukaan air.

Lautan, dalam Alkitab, seringkali dipandang seperti monster yang harus

dikendalikan. Sebagai contoh di Ayub 38:8-11, lautan, atau samudera

digambarkan dengan cara seperti ini - seperti monster yang harus

dijaga agar tetap berada di balik jeruji, yang telah ditentukan oleh Allah

karena lautan dapat mengancam jiwa Anda sekalipun Anda berada di

daratan. Anda tidak harus berada di tengah laut untuk disapu olehnya.

Kita sudah pernah mendengar berita-berita tentang gelombang-

gelombang besar yang menghancurkan desa-desa. Ribuan orang tewas

tersapu oleh gelombang besar yang melanda desa-desa tepi pantai.

Banjir adalah peristiwa yang sudah umum terjadi sekarang ini. Bahkan

di Quebec, Kanada, tempat saya menetap, ada kalanya tiba-tiba datang

badai dan banjir yang melanda seluruh kota. Penduduk mendapati

dirinya sekarang justru berada di bawah air. Kadang-kadang, danau

Page 477: Bmf 23 cahaya injil

469 | C A H A Y A I N J I L

dan sungai meluap tinggi. Kita sering mendengar tentang kota-kota di

Amerika yang terbenam oleh banjir semacam ini, yang mengakibatkan

kerugian sampai jutaan dolar.

Selanjutnya kita akan melihat arti dari pantai. Pantai adalah batas,

pintu, yang ditetapkan terhadap lautan. Ini berarti bahwa gambaran

pantai dipakai di dalam perumpamaan ini untuk memberitahu kita

bahwa ia menjadi lambang dari akhir zaman. Lautan akan berakhir di

pantai.

Tidak ada jalan lolos dari penghakiman Allah

Kita baca dari Mazmur 114:3 bahwa lautan melarikan diri ketika Allah

turun tangan menyelamatkan umatNya. Kenyataannya, Ia membuka

jalan di laut sebagai lintasan bagi umatNya, sebagaimana yang kita

baca di Mazmur 136:13 dan Yesaya 43:16. Di sana, Allah membelah

laut, memberi jalan bagi umatNya, membebaskan mereka dari kuasa

laut - yang dapat membenamkan dan menghancurkan mereka.

Karena dunia ini penuh dengan kekacauan dan ketidak-stabilan, maka

kita dapat mengerti mengapa laut sangat cocok untuk dijadikan

lambang dari dunia. Anda dapat saja melihat badai di satu bagiannya

dan melihat ketenangan di bagian yang lainnya. Ia menggambarkan

kegelisahan terus menerus dari dunia ini. Namun apakah itu berarti

bahwa kita akan lolos dari penghakiman Alah jika kita bersembunyi di

dalam dunia? Pemazmur berkata, "Jika aku terbang dengan sayap

fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu

akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku"

(Maz.139:9-10). Jangan pernah berpikir bahwa kita tidak akan terkena

penghakiman Allah hanya karena kita tidak mempercayai-Nya.

Ketidak-percayaan bukanlah dasar bagi keselamatan. Karena kita tidak

percaya akan sesuatu bukan berarti bahwa hal itu tidak benar. Itu

hanya menunjukkan bahwa kita menganggapnya tidak benar. Ketidak-

percayaan itu sebetulnya mencerminkan siapa kita. Tidak ada

hubungannya dengan fakta. Jika kita tidak mempercayai adanya

kebakaran di gedung ini ketika kebakaran sedang terjadi, ketidak-

percayaan kita tidak akan memadamkan api itu. Saya harap bisa

begitu, tetapi kenyataannya memang tidak bisa. Api penghakiman Allah

tidak akan berlalu hanya karena kita tidak percaya akan penghakiman

Page 478: Bmf 23 cahaya injil

470 | C A H A Y A I N J I L

itu. Ketidak-percayaan tidak akan mempengaruhi fakta. Ia hanya

menentukan sikap kita terhadap fakta itu.

Sebagai contoh, saya mungkin saja percaya bahwa rumah ini sedang

terbakar ketika ada orang yang berseru, "Kebakaran!" Sekalipun saya

tidak melihat adanya asap atau api, saya bisa mempercayai

kebenarannya jika orang yang berseru itu dapat dipercaya. Saya akan

menatapnya dan berkata, "Orang ini tidak pernah berbohong, jadi jika

ia berkata bahwa gedung ini terbakar, pastilah itu benar." Jadi saya

akan bergegas keluar dari gedung melalui pintu darurat dan

menghindar dari kemungkinan terbakar hidup-hidup.

Ketika Yesus berkata kepada kita bahwa pada hari akhir nanti akan ada

penghakiman, apa tanggapan kita? Kita dapat saja berkata, "Ia tidak

pernah berdusta. Jika nanti akan ada penghakiman, lebih baik kita

bersiap-siap untuk menghadapinya," atau Äku tidak percaya."

Penghakiman itu tidak akan berlalu karena kita tidak mempercayainya.

Ketidak-percayan hanya akan mempengaruhi sikap dan tanggapan kita

terhadap sesuatu hal. Sering kali ketika saya berbicara dengan orang

yang tidak percaya, mereka sering menanggapi dengan, "Saya tidak

percaya." Apakah mereka akan terhindar dari penghakiman Allah

karena mereka tidak percaya akan adanya penghakiman tersebut?

Saya percaya pada ucapan Yesus karena saya sudah menguji

firmannya. Saya sudah menguji apa yang diajarkan Yesus selama dua

puluh tahunan dan semuanya tidak ada yang gagal. Itu sebabnya, saya

tahu bahwa jika Yesus berkata tentang sesuatu, pastilah itu benar.

Tidak pernah terbukti hal yang sebaliknya, tidak satu kalipun. Hanya

Yesus yang berani berkata, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi

perkataanku tidak akan berlalu" (lihat Mat.5:18). Ketika Yesus berkata

bahwa akan ada penghakiman nanti, maka itu pasti akan terjadi. Ia

tidak pernah keliru.

Lebih baik kita mulai memikirkan apa yang harus dilakukan saat

penghakiman itu datang. Jika kita menunggu sampai harinya tiba baru

akan bertindak, maka hal itu sangatlah terlambat. Sekaranglah saatnya

bertindak demi menghadapi penghakiman itu. Tidak ada gunanya

mencoba lari dari bangunan jika api sudah mengurung kita. Ketika api

belum mengurung kita itulah saatnya untuk meloloskan diri. Inilah

peringatan yang diberikan oleh perumpamaan itu. Yesus berkata bahwa

Page 479: Bmf 23 cahaya injil

471 | C A H A Y A I N J I L

pada hari akhir nanti ketika kita sudah sampai di pantai, maka jaring

akan ditarik ke darat.

Yesus sangatlah teliti dan akurat dalam menyampaikan sesuatu. Saya

tidak pernah berhenti mengagumi bagaimana dia memakai hanya

beberapa kata untuk mengungkapkan begitu banyak hal. Ketika kita

mencoba untuk membahas pokok yang Yesus sampaikan, kita harus

menghabiskan begitu banyak waktu untuk dapat mengungkapkan

semua maknanya. Ia hanya menggunakan satu kata Yunani - di dalam

Matius 13:48 - untuk membicarakan tentang 'pukat itu pun diseret

orang ke pantai'. Namun tidak ada padanan kata yang sama di dalam

bahasa Indonesia. Kata Yunani yang diterjemahkan dengan anak

kalimat 'pukat itupun diseret orang ke pantai' jika diterjemahkan

secara literer akan berarti 'mengangkat' pukat. Kata ini memang

sangat langka karena di dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani, kata

ini hanya muncul satu kali.

Apa arti penting dari 'mengangkat pukat'? Arti pentingnya akan sangat

terasa jika kita bandingkan ayat ini dengan Kisah 24:15, yang

mengatakan, "Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti

mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik

orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar." Jadi

kita akan dibangkitkan nanti. Sekalipun Yesus menitikberatkan akan hal

ini, kita mungkin masih berpikir, "Karena saya tidak percaya dengan

ajaran Yesus, maka jika saya mati nanti, semuanya akan berakhir,

tidak penting lagi." Jika akhir ceritanya akan seperti itu, maka Anda

boleh berlega hati. Akan tetapi, akhir ceritanya tidak seperti itu.

Pukat itu akan diangkat. Perhatikan bahwa di dalam perumpamaan ini

disebutkan bahwa pukat itu diseret ke pantai. Semua ikan akan

diangkat dari pukat. Ini adalah gambaran yang luar biasa dari

kebangkitan di mana Yesus menggunakan kata Yunani yang langka

untuk menyatakan bahwa semua orang - yang baik dan yang jahat -

akan dibangkitkan pada hari kebangkitan nanti. Bahkan mereka yang

mati sebelum kedatangan Yesus yang pertama akan dibangkitkan pada

hari itu untuk menghadapi penghakiman. Akan tetapi banyak orang

yang berharap untuk dapat menghindari penghakiman dengan

beranggapan bahwa jika mereka tidak mempercayai hal itu, maka

penghakiman tidak akan diadakan terhadap mereka. Karena mereka

menolak untuk bertobat atas dosa-dosanya, mereka mengira bahwa

Page 480: Bmf 23 cahaya injil

472 | C A H A Y A I N J I L

mereka akan mati, dikuburkan, dan itulah akhir dari ceritanya. Sayang

sekali, akhir ceritanya bukan begitu. Mereka akan dibangkitkan pada

hari itu untuk menghadapi penghakiman Allah. Poinnya adalah bahwa

kerajaan Allah - pemerintahan Allah - menjangkau sampai ke seluruh

dunia. Hanya karena kita tidak mengakui pemerintahan-Nya bukanlah

alasan bagi-Nya untuk tidak menghakimi kita.

Sebagai contoh, jika seorang penjahat di Montreal (Kanada) tidak

tunduk terhadap aturan hukum di Kanada, hal itu tidak membuat dia

bebas dari peraturan hukum negara Kanada. Sebaliknya, justru karena

dia tidak menghargai hukum Kanada, maka hukum yang diberlakukan

terhadap dia akan lebih berat jika ia melakukan kejahatan.

Demikianlah, setiap orang akan jatuh ke dalam penghakiman Allah

karena Ia bukan sekadar Raja bagi gereja, namun juga Raja atas dunia

karena Dialah yang menciptakan dunia ini dan Dia juga sudah

menyediakan penebusan bagi setiap orang di dunia ini. Ia sudah

menyediakan pengampunan di dalam Kristus bagi setiap orang yang

berdosa. Tidak ada maaf bagi mereka yang tetap berdiam di dalam

dosa.

Mari kita rangkum apa yang sudah kita bahas sejauh ini. Melalui

perumpamaan yang tampaknya sederhana ini, kita mendapat kunci

untuk memahami berbagai gambaran. Kita melihat bahwa laut

menggambarkan dunia, ikan adalah manusia dan peristiwa diangkatnya

pukat dan dikeluarkannya dari laut ke pantai adalah gambaran dari

kebangkitan.

Lalu apa arti pukat itu sendiri? Yesus menggunakan ungkapan 'pukat

yang dilabuhkan (cast = ditebarkan) di laut' dalam ayat 47. Di dalam

pengajarannya, Yesus telah menngunakan kata ini berulang kali di

dalam kesempatan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, di awal pasal

13, ada perumpamaan tentang penabur benih, dan di dalam

perumpamaan itu Yesus juga menggunakan kata 'cast (menabur)', di

mana benih yang ditabur itu adalah Firman Allah. Dan di dalam

perumpamaan tentang biji sesawi, ia juga berbicara tentang benih yang

ditaburkan. Setiap kali ungkapan tentang benih yang ditaburkan itu

disebut, hal itu selalu berkaitan dengan pemberitaan Firman Allah. Di

dalam perumpamaan ini, pekabaran Firman Allah digambarkan sebagai

pukat yang menarik orang-orang ke dalamnya. Melabuhkan pukat

Page 481: Bmf 23 cahaya injil

473 | C A H A Y A I N J I L

berarti mengabarkan Firman Allah. Dan Firman Allah itulah yang

menarik kita ke dalam kerajaan Allah.

Orang-orang menghendaki keselamatan dengan berbagai macam

alasan dan motivasi. Mungkin saja alasannya sangat egois, hanya

sekadar ingin mendapat jatah tempat di surga. Atau mungkin juga

dengan alasan yang lebih mendalam yaitu karena jenuh atas

kebusukan dosa di dalam hidup kita, dan dengan demikian

menghendaki kesembuhan dan perubahan supaya dapat berguna bagi

sesama manusia di dunia. Ini adalah motivasi yang tidak egois. Atau

kita mungkin memulai dengan motivasi yang egois namun secara

perlahan Allah mengubahnya menjadi yang tidak egois. Yang

terpenting adalah bahwa perubahan harus terjadi. Jika perubahan itu

tidak terjadi, maka kita akan berakhir sebagai ikan jelek - yang akan

dibuang. Kata aslinya dalam bahasa Yunani berarti dibuang keluar dari

kerajaan Allah.

Apa artinya ikan yang bagus dan yang jelek? Sangat mudah bagi kita

untuk dapat memahami apa itu ikan yang bagus. Akan tetapi

bagaimana dengan ikan yang jelek? Ketika kita membahas

perumpamaan tentang gandum dan lalang, kita melihat ada dua

macam orang di dalam kerajaan Allah. Gandum mewakili orang Kristen

yang baik - murid sejati. Dan lalang (dari jenis yang mirip gandum)

memiliki penampilan seperti gandum namun pada dasarnya sangat

berbeda. Malahan, lalang jenis ini mengandung racun, sama seperti

orang Kristen palsu yang mencelakai dunia. Mereka yang sekadar

menyebut diri Kristen ini adalah orang yang sangat merbahaya. Banyak

orang yang menolak untuk menjadi Kristen karena melihat mereka ini.

Apakah perumpamaan ini memiliki kesamaan dengan perumpamaan

gandum dan lalang? Ya, keduanya mirip namun tidak sama. Dan

perbedaannya sangatlah signifikan. Lalang memiliki keserupaan bentuk

dengan gandum. Di dalam perumpamaan tentang gandum dan lalang,

Iblislah yang menaburkan lalang itu ke tengah gereja, ke dalam

kerajaan Allah. Kita melihat bahwa lalang mewakili orang Kristen palsu

yang tidak pernah berubah karakternya. Mereka beribadah di gereja

dan belajar untuk berbicara serta berperilaku seperti orang Kristen;

mereka tahu semua istilah yang dipakai oleh orang Kristen dalam

percakapan. Mereka sudah dibaptis, dan bahkan ikut dalam perjamuan.

Mereka melakukan segala yang dilakukan oleh orang Kristen, namun

Page 482: Bmf 23 cahaya injil

474 | C A H A Y A I N J I L

tidak ada perubahan di dalam hati mereka. Mereka masih tetap seperti

yang dulu. Jauh di dalam hati mereka, tidak pernah ada komitmen

untuk menyerahkan hidup kepada Allah. Mereka adalah orang-orang

yang belum lahir baru, belum diubah. Secara sederhana, mereka

adalah orang non-Kristen yang berpenampilan seperti orang Kristen.

Mereka memiliki watak berdosa dan tetap seperti itu. Satu-satunya

perubahan adalah dari segi penampilan mereka. Sebagaimana yang

Yesus katakan, mereka adalah 'kuburan yang dilabur putih' (Matius

23:27). Dalam hatinya, mereka penuh dengan kebusukan namun di

luarnya mereka cat dengan kapur putih.

Ada banyak orang yang masuk Kristen namun tidak berbeda dengan

orang yang non-Kristen karena di dalam hatinya mereka tidak pernah

berubah. Mereka tidak pernah menjadi ciptaan baru sebagaimana yang

Paulus bicarakan di 2 Korintus 5:17. Mereka adalah orang-orang yang

menimbulkan kerusakan besar bagi gereja, termasuk merusak nama

baik gereja. Sangat mudah bagi orang non-Kristen untuk melihat

bahwa orang-orang Kristen palsu ini berperilaku sama seperti mereka.

Kenyataannya, mereka lebih buruk ketimbang orang non-Kristen

karena setidaknya orang-orang non-Kristen tidak berpura-pura tampil

benar atau religius. Akan tetapi, mereka yang sekadar menyebut diri

Kristen ini memiliki tampilan luar seperti orang Kristen yang religius;

mereka berjalan berkeliling dengan Alkitab mereka yang besar,

beribadah ke gereja, berbicara seperti orang yang taat beragama.

Namun di dalam hatinya, mereka penuh dengan kebusukan, pada

dasarnya mereka adalah orang non-Kristen yang terburuk.

Apa perbedaan di antara perumpamaan ini dengan perumpaman lain

yang serupa? Untuk dapat memahaminya, kita perlu melihat ke Alkitab

berbahasa Yunani untuk dapat melihat kata-kata kuncinya. Sekalipun

kata ini, yang kita dapatkan di ayat 48, diterjemahkan dengan 'yang

tidak baik', ia bukanlah kata yang umum dipakai untuk menyatakan

sesuatu yang tidak baik dalam percakapan sehari-hari sekarang ini.

Kata 'tidak baik' yang digunakan di perumpamaan ini selalu

mengandung makna ―kebusukan‖ atau ―kerusakan‖ saat digunakan

dalam pengajaran Yesus di dalam bagian lain di Alkitab

Yesus menggunakan kata 'tidak baik (rotten = busuk)' sebagai contoh

di Matius 7; Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan

pohon yang tidak baik (rotten) menghasilkan buah yang tidak baik

Page 483: Bmf 23 cahaya injil

475 | C A H A Y A I N J I L

pula. Kata tidak baik di sini pada dasarnya mengandung makna busuk

atau rusak. Hal ini dapat Anda periksa dengan memakai kamus-kamus

bahasa Yunani standar. Jika Anda memeriksa pemakaian kata ini Anda

akan mendapati bahwa karakter kata ini berbeda dengan kata lain yang

mengandung makna tidak baik. 'Busuk' berarti sesuatu yang pada

awalnya baik namun kemudian mengalami kerusakan. Sebagai contoh,

apel yang busuk pada awalnya adalah apel segar yang baik yang

mengalami kebusukan sejalan dengan waktu. Ulat-ulat mulai

memakannya, mengubah sesuatu yang tadinya baik menjadi rusak.

Kata ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang

jatuh sakit. Sebagai contoh, kita dapat mengatakan bahwa

orang yang tadinya sehat dan kemudian jatuh sakit;

kesehatannya dirusak oleh penyakit.

Kata ini juga dipakai untuk menggambarkan penuaan dalam

artian tentang sesorang yang tadinya muda kemudian mulai

dimakan oleh usia. Pernahkah Anda melihat orang tua yang

mulai lamban, kesulitan dalam bergerak? Mereka mulai dimakan

oleh berbagai penyakit, jalan pikiran mereka mulai lamban, dan

ingatan mereka mulai lemah. Seseorang yang tadinya sehat dan

kuat mulai berkurang kekuatannya; ia menjadi lemah sebagai

akibat dari kerusakan ini, jatuh sakit dan akhirnya mati. Ini

berarti bahwa kata ini dipakai untuk menjelaskan tentang

sesuatu yang tadinya baik dan kemudian menjadi tidak baik.

Dari penjelasan di atas, kita segera melihat perbedaan antara makna

kata 'tidak baik' di dalam perumpamaan ini dengan makna yang

dikaitkan dengan lalang. Sejak awalnya, lalang tidak pernah baik,

selalu tidak baik. Sejak awalnya sudah berupa lalang, yang beracun

dan tidak dapat dimakan. Namun di dalam perumpamaan ini, kita

berbicara tentang sesuatu yang pada awalnya baik dan mengalami

kerusakan. Itu sebabnya mengapa di dalam membicarakan ikan yang

tidak baik, kita tidak berbicara tentang ikan yang berasal dari jenis

yang tidak baik maupun yang haram. Ikan yang haram - sejalan

dengan aturan di dalam Perjanjian Lama - tentu saja tidak akan

dimakan oleh orang Yahudi. Ikan-ikan yang haram adalah ikan-ikan

yang tidak bersisik, yang secara agama dianggap sebagai haram. Sejak

awalnya mereka sudah haram dan tidak ada perubahan dalam keadaan

mereka. Karena itu istilah ikan yang tidak baik di perumpamaan ini

Page 484: Bmf 23 cahaya injil

476 | C A H A Y A I N J I L

tidak dapat diterapkan pada golongan ikan yang haram. Saya terkejut

dengan adanya beberapa ulasan dari para penulis, yang seharusnya

lebih tahu, yang menjelaskan bahwa ikan yang tidak baik ini adalah

ikan yang haram. Kata Yunani yang dipakai - sapros - tidak

menunjukkan kaitan apapun dengan keadaan halal atau haram. Di

dalam Perjanjian Lama pun kata ini tidak memiliki kaitan dengan

makna haram. Ia selalu menunjukkan tenang sesuatu yang tadinya

baik yang menjadi tidak baik.

Jadi, perumpamaan ini bukanlah sekadar pengulangan dari

perumpamaan tentang gandum dan lalang sekalipun akhir ceritanya

sama dengan perumpamaan tersebut. Ia membawa satu unsur baru

yang penting, yakni ikan-ikan ini menjadi rusak karena pembusukan;

ikan yang tadinya baik. Jadi di dalam perumpamaan tentang pukat ini,

ikan yang dibuang keluar adalah ikan yang sudah mengalami

kerusakan, yang dulunya sehat tetapi telah menjadi sakit dan ada yang

bahkan telah mati.

Para cendekiawan Jerman sangat memahami hal ini. Schteer, sebagai

contoh, menyatakan, "Ikan yang dibicarakan ini adalah ikan yang

semestinya dapat dimakan, akan tetapi sayangnya telah mati di dalam

penjaringan, dan mengalami kebusukan." Apa yang dikatakan oleh

Schteer adalah bahwa pukat itu menimbulkan - ketika ikan-ikan

terkurung rapat di dalamnya - kesesakan yang berakibat pada

kematian banyak ikan. Hal ini sering terjadi pada hewan-hewan; ketika

mereka terkurung, mereka saling mendesak dan menginjak sehingga

ada beberapa yang tergencet mati.

Cendekiawan Jerman yang lain, Meier berpendirian sama ketika ia

membahas kata "tidak baik" ini: "...yang sudah mati dan mulai

membusuk ketika terjaring oleh pukat ini." Kedua cendekiawan Jerman

ini memahami dengan baik bahwa kata "tidak baik" bermakna sesuatu

yang pada awalnya baik namun mengalami kerusakan selama

penjaringan berlangsung.

Jenis orang yang digambarkan oleh ikan yang tidak baik ini adalah

mereka yang tertarik masuk ke dalam kerajaan Allah. Namun di dalam

perumpaman tentang gandum dan lalang, Iblislah yang menaburkan

benih orang Kristen palsu ke dalam kerajaan. Di dalam perumpamaan

tentang pukat, orang-orang ini bukan benih yang ditabur oleh Iblis;

Page 485: Bmf 23 cahaya injil

477 | C A H A Y A I N J I L

mereka tertarik masuk oleh pukat (yaitu Firman Allah). Mereka

menanggapi Firman Allah dan tertarik olehnya. Namun sesudah mereka

menanggapi Firman Allah, apa yang terjadi? Perlahan-lahan mereka

berpaling. Ini adalah persoalan yang umum terjadi di dalam Perjanjian

Baru karena memang akan ada orang yang kasihnya menjadi dingin

sampai ke titik di mana mereka murtad dari imannya yang semula.

Di dalam pengajaran Alkitab, seperti di 1 Timotius 4:1, Paulus

memberitahu Timotius bahwa Roh telah mengungkapkan bahwa di

hari-hari akhir nanti (ketika pukat itu mulai ditarik ke pantai) banyak

orang akan murtad. Anda tidak akan dapat murtad jika Anda

sebelumnya tidak beriman. Tidak ada gunanya berbicara tentang

kemurtadan kecuali jika Anda tadinya memiliki iman.

Gambaran ini kita dapatkan dengan tepat di dalam perumpamaan

tentang pukat ini. Kita melihat orang-orang yang pada awalnya

menanggapi Allah, yang bahkan pernah sangat aktif di gereja. Saya

teringat dengan gereja di London tempat saya beribadah dahulu.

Orang-orang mudanya sangat bersemangat melayani Tuhan. Yang satu

sibuk melakukan ini, yang lainnya sibuk berbuat itu. Beberapa di antara

mereka membentuk persekutuan orang Kristen Tionghoa di sana-sini.

Kami memulai dari Hong Kong House, ada pula yang membentuknya

di Malaysian Hall, semua sibuk berbuat ini dan itu. Kami semua

memiliki banyak kegiatan dalam membangun gereja Allah. Akan tetapi,

di mana orang-orang itu sekarang? Saya tidak sedang membesar-

besarkan masalah jika berkata bahwa sekitar 90% dari mereka sudah

meninggalkan imannya. Beberapa dari antara mereka masih beribadah

ke gereja namun menjalani kehidupan yang tidak berbeda dengan

orang non-Kristen. Apa yang sudah terjadi?

Api yang tadinya membakar kuat di dalam hati mereka sudah dingin.

Kesehatan rohaniah yang tadinya mereka nikmati sudah rusak. Mereka

jatuh ke dalam pembusukan rohani (spiritual degeneration). Ini adalah

hal yang diperingatkan oleh rasul Yohanes kepada jemaat-jemaat:

"Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah

betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi

apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan

datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari

tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat" (lihat Wahyu 2:4-5). Dan

inilah yang terjadi di dalam perumpamaan ini. Ikan-ikan itu pada

Page 486: Bmf 23 cahaya injil

478 | C A H A Y A I N J I L

mulanya sehat. Seperti yang disampaikan oleh Schteer, mulanya

mereka dapat dimakan tapi sekarang mereka sudah busuk. Mereka

sudah mati secara rohani di dalam pukat.

Baiklah saya bacakan bagi Anda kutipan dari John Chrisostom*,

penginjil besar yang dipakai oleh Allah secara luar biasa pada abad

keempat. Kata 'christosom' berasal dari bahasa Yunani chris (emas)

dan stoma (mulut) dan ia sering digambarkan sebagai penginjil dengan

'mulut emas'. Ini adalah hal yang disampaikannya di dalamHomily yang

ke-47 (khotbah tentang Matius yang ke-47): ".., janganlah kita berpuas

hanya karena Injil diberitakan, dan janganlah berpikir bahwa iman

saja sudah cukup bagi keselamatan. Ia (Yesus) juga menyampaikan

sebuah perumpamaan yang mengerikan. Perumpamaan apa itu? Itulah

perumpamaan tentang pukat.

Saat Christosom berkata "janganlah berpuas hanya karena Injil

diberitakan" ia sedang menyampaikan bahwa kita tidak boleh mengira

bahwa kita sudah selamat karena kita sudah menanggapi Injil (yaitu

masuk ke dalam jaring). "Janganlah berpikir bahwa iman saja sudah

cukup bagi keselamatan" mengingatkan kita bahwa iman di mana kita

sekadar percaya namun tidak kita jalani dengan masuk ke dalam

kehidupan yang benar dan kudus tidak akan menyelamatkan kita.

Kemudian Christosom melanjutkan, "Di mana letak perbedaan

perumpamaan ini dengan perumpamaan tentang lalang? Karena di

sana juga disebutkan bahwa yang satu selamat sedangkan yang

lainnya binasa. Tetapi di situ (di dalam perumpamaan tentang gandum

dan lalang), terjadi karena mereka memilih doktrin yang sesat (orang-

orang itu memang sudah sesat dari awalnya dan tidak pernah

berubah), sedangkan yang di sini menjadi sesat dalam kehidupannya,

menjadi yang paling celaka dari antara yang lainnya. (Ikan yang

dibuang adalah orang-orang yang menjadi jahat dalam kehidupannya -

yaitu, mereka pada mulanya baik akan tetapi mengalami pembusukan

dan menjadi rusak. Mereka tidak hidup di dalam kekudusan

lagi.) Sesudah mendapatkan pengetahuan tentang Dia (yaitu

pengetahuan tentang Kristus), dan sesudah tertangkap oleh Kristus di

dalam pukat ('tertangkap' adalah ungkapan yang lazim dalam bahasa

Yunani - di sini diartikan sebagai masuk ke dalam kerajaan Allah) akan

tetapi sekarang sudah tidak dapat lagi diselamatkan. Sekalipun mereka

sudah mengenal Yesus, sekalipun mereka sudah masuk dalam jemaat,

Page 487: Bmf 23 cahaya injil

479 | C A H A Y A I N J I L

mereka masih tidak dapat diselamatkan. Menurut Christosom, mereka

adalah yang paling celaka dibandingkan dengan yang lainnya.

(*John Christosom adalah seorang hamba Allah yang besar. Ia adalah

seorang pimpinan jemaat di bagian timur kekaisaran Roma, dan

merupakan Uskup Agung di Konstantinopel. Hamba Allah yang besar ini

kemudian dihukum mati karena mengecam keras kejahatan yang

berlangsung di dalam gereja yang dipimpinnya).

Lalu Christosom melanjutkan dengan berkata, "Bagi yang kurang

mengerti, (ia maksudkan jika Anda masih juga belum memahami

seriusnya masalah di dalam perumpamaan ini) mereka akan

membuang yang busuk, janganlah beranggapan bahwa ikan yang tidak

baik itu tidak berada di bawah ancaman bahaya." Belakangan ini ada

banyak orang yang memandang remeh perkara dibuang keluar,

mengira bahwa itu hanya berakibat pada kita tidak akan dapat

menikmati berkat-berkat khusus, namun tidak berarti bahwa Anda

kehilangan keselamatan. Christosom berkata bahwa jika Anda mengira

bahwa dibuang keluar itu tidak berbahaya, "dengan interpretasinya, ia

(Kristus) menegaskan adanya hukuman dengan berkata, 'mereka akan

dicampakkan ke dalam dapur api'"

Apa yang akan terjadi dengan ikan yang tidak baik? Apakah mereka

akan dibuang kembali ke laut? Tidak. Perhatikan baik-baik pada apa

yang dikatakan oleh perumpaman ini kepada kita: "lalu mencampakkan

orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan

kertakan gigi" (Matius 13:50). Kebinasaan yang mengerikan adalah hal

yang harus mereka hadapi.

Akhirnya Christosom merangkum semua ini di dalam kata-kata,

"Perhatikanlah baik-baik, ada berapa jalan menuju kebinasaan? Dengan

tanah yang berbatu, tanah pematang, tanah yang bersemak duri,

lalang, dan sekarang dengan pukat. Bukannya tanpa alasan jika

Ia (Yesus) berkata, 'karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang

menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang pergi melaluinya'"

(Matius 7:13).

Sekalipun mengutip Matius 7:13, di dalam bahasa Yunani - dan tentu

saja Christosom berkhotbah dalam bahasa Yunani - ia secara sengaja

menggunakan kata yang berbeda. Ia menggunakan kata 'go away by

Page 488: Bmf 23 cahaya injil

480 | C A H A Y A I N J I L

it (pergi melaluinya)' ketimbang memakai kata yang ada di dalam

Alkitab, yaitu 'masuk melaluinya'. Matius 7:13 mengatakan, "karena

lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan

banyak orang yang masuk melaluinya." Namun di dalam

pembahasannya tentang perumpamaan ini Christosom memakai

ungkapan: mereka pergi menuju kebinasaan. Ia secara sengaja

memakai kata 'pergi'. Dan dengan pergi meninggalkan Kristus, maka

mereka sudah murtad.

Christosom, seperti halnya bapa-bapa gereja pada masa awal

pertumbuhan gereja, jelaslah bukan orang yang berkata bahwa sekali

Anda diselamatkan, maka Anda akan tetap selamat, tidak peduli betapa

jahatnya kehidupan Anda sesudah itu. Ia tidak akan mengatakan hal

semacam itu. Itu sebabnya ia menyimpulkan dengan berkata

demikian: Sesudah menyampaikan semua itu, dan menyimpulkan

pembahasannya dengan nada untuk menimbulkan rasa takut, dan

menegaskan bahwa ini adalah hal yang paling banyak terjadi, karena

(itu) Yesus lebih banyak berbicara tentang hal ini, ia berkata,

"Mengertikah kamu semuanya itu?"

Di sini, sebagaimana yang disinggung oleh John Christosom, Yesus

menyimpulkan ketujuh perumpamaan di Matius 13 dengan sebuah

catatan yang membangkitkan rasa takut di hati pembacanya. Rasa

takut terhadap pembusukan jika Anda sudah dimasukkan ke dalam

kerajaan Allah, jika Anda sudah menerima hidup yang baru, jika Anda

sudah dibebaskan dari belenggu dosa. Ini akan seperti, sebagaimana

yang dituliskan oleh Petrus, "Seperti anjing yang kembali ke

muntahannya, seperti babi yang kembali ke kubangan." (lihat 2

Pet.2:22).

Apa yang dikatakan oleh Yesus di dalam penutupan perumpamaan ini?

Mereka yang benar akan dipisahkan dari yang jahat (ay.49). Ia tidak

berbicara tentang orang yang percaya dan yang tidak percaya, akan

tetapi tentang mereka yang jahat dan yang benar. Siapa yang akan

diselamatkan? Hanya orang benar yang akan diselamatkan.

Page 489: Bmf 23 cahaya injil

481 | C A H A Y A I N J I L

Perumpamaan tentang Ahli Taurat yang Menerima

Pelajaran tentang Hal Kerajaan Surga

Matius 13:51-52 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami

mengerti." Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap

ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Surga itu

seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang

lama dari perbendaharaannya."

Perumpamaan ini dapat kita baca di Matius 13:51-52. Di sini, Yesus

bertanya kepada murid-muridnya, "Mengertikah kamu akan ketujuh

perumpamaan yang baru diajarkan ini?" Dan mereka menjawab, "Ya."

Lalu Yesus berkata, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima

pelajaran dari hal Kerajaan Surga itu seumpama tuan rumah yang

mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari

perbendaharaannya."

Hal apa yang dapat kita pelajari dari kutipan di atas itu? Para murid

merasa bahwa mereka sudah mengerti perumpamaan-perumpamaan

tersebut, sampai sebatas hal-hal yang menarik minat mereka. Namun

tentu saja, yang ingin memahami segala yang perlu dimengerti sampai

mencakup semua kekayaan makna perumpamaan ini, akan mendapati

bahwa pemahaman mereka masih kurang.

Yesus berkata, "Karena itu..." (ay.52). Apa arti dari 'karena itu'? Yesus

berkata bahwa jika mereka telah mengerti pengajarannya, mereka

akan seperti ahli Taurat yang menerima pelajaran tentang hal kerajaan

surga. Kata 'menerima pelajaran' berarti 'menjadi murid dari

seseorang'. Itu sebabnya, para murid akan menerima pelajaran

tentang hal kerajaan surga. Sejalan dengan penelaahan kita di Matius

13:51-52, kita akan melihat beberapa prinsip penting yang akan

tampil.

Page 490: Bmf 23 cahaya injil

482 | C A H A Y A I N J I L

Yesus mengucapkan beberapa kata yang sangat penting ketika dia

megirim murid-muridnya ke seluruh dunia. Yesus mendekati mereka

dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di

bumi. Karena itu pergilah (dengan dasar kuasa ini karena Allah telah

memberinya segala kuasa itu), jadikanlah semua bangsa murid-

Ku (kata jadikan murid atau make disciples, diterjemahkan dari kata

Yunani yang sama dengan kata 'menerima pelajaran' atau "trained"

dalam perumpamaan ini - 'menerima pelajaran' dari hal Kerajaan

Surga) dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh

Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah

Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu

senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:18-20).

Yesus mengirim murid-muridnya untuk pergi memuridkan.

Demikianlah, Yesus tidak mengirim kita hanya untuk mencari penganut

agama baru - sekadar menambah keanggotaan gereja, sekadar

memperbesar jumlah anggota gereja. Kita semua mampu melakukan

ini dengan berbagai macam metode dan rayuan. Jika kita membentuk

kegiatan-kegiatan yang bersifat menghibur - seperti konser, tamasya,

dan berbagai kegiatan rekreasi lainnya - kita dapat saja menarik

berbagai macam orang ke dalam gereja karena orang-orang memang

senang dihibur. Akan tetapi kita disuruh pergi bukan untuk menghibur

orang, apalagi sekadar menambah penganut agama, melainkan untuk

memuridkan.

Dapatkah kata-kata dari Yesus itu diterapkan pada kita? Kita

menyampaikan kepada orang-orang, "Lihat, jika Anda percaya kepada

Yesus, maka dosa-dosa Anda akan diampuni." Kita mungkin dapat

memperoleh banyak penganut agama dengan cara seperti ini. Namun

seorang penganut agama bukanlah seorang murid. Di dalam Alkitab,

seorang murid sering digambarkan sebagai seorang prajurit, jauh

melebihi sekadar penganut agama. Memang dapat dipastikan bahwa

jika kita memakai Empat Hukum Rohani (traktat yang diterbitkan

khusus untuk menjangkau jiwa baru), kita akan dapat memperoleh

banyak penganut agama. Akan tetapi kita diutus untuk memuridkan.

Tahukah kita bagaimana cara memenuhi pengajaran itu?

Di masa Perjanjian Lama, hanya ada dua kelompok orang - ahli Taurat

dan para nabi - yang memiliki murid. Para ahli Taurat cukup sering

disebutkan di dalam Perjanjian Lama. Di dalam bahasa Mandarin, ahli

Page 491: Bmf 23 cahaya injil

483 | C A H A Y A I N J I L

Taurat disebut wen shi. Apa itu ahli Taurat? Sebelum kita meneliti lebih

jauh tentang mereka, mari kita lihat dulu apa yang menjadi pusat

perhatian gereja pada masa-masa awal. Mereka lebih mementingkan

upaya untuk memenuhi ajaran Yesus, bukannya sekadar menambah

penganut agama, yang akan segera menghilang begitu masalah

datang. Sebagai contoh, jika kita berkeinginan untuk membangun

gereja yang dipenuhi oleh penganut agama, maka kami akan

menjalankan segala sesuatunya dengan cara yang berbeda dengan

yang selama ini kami jalankan. Kami akan memakai cara-cara yang

sudah terkenal ampuh untuk menarik minat banyak orang agar datang

memenuhi gereja. Hiburan rohani akan menjadi sarana yang akan kami

pakai. Saya sempat mengunjungi banyak gereja di Amerika sejak

pindah ke Kanada bertahun-tahun yang lalu. Saya sangat terkejut

melihat bagaimana sarana hiburan dipakai untuk menarik kedatangan

banyak orang di beberapa gereja. Memang benar bahwa hiburan itu

bersifat rohani, namun tetap saja sekadar hiburan. Dilengkapi dengan

penyanyi, pemain musik dan MC, jadilah sudah. Anggota gereja-gereja

itu sangat terlatih untuk menghibur. Dan mereka juga memiliki

berbagai macam kegiatan yang dapat menarik minat orang-orang yang

mungkin tidak terlalu bersemangat pada masalah rohani. Dengan cara

seperti ini, Anda pasti akan dapat menghimpun banyak orang. Anda

akan dapat menciptakan kerumunan besar orang-orang. Namun, pada

saat persoalan datang, misalnya penganiayaan, orang-orang itu akan

segera lenyap secepat kedatangan mereka.

Ketika kaum komunis memenangkan Tiongkok, saya berada di sana

pada saat itu. Saya melihat langsung apa yang terjadi dengan gereja-

gereja di sana. Saya melihat bagaimana gereja-gereja yang besar -

yang biasanya kaya - yang tadinya dipenuhi oleh jemaat, menjadi

kosong ketika kaum komunis datang. Orang-orang itu tidak berani

datang ke gereja lagi. Dan gereja tersebut tidak lagi menjadi tempat

hiburan yang menyenangkan; tidak lagi menjadi tempat bertemu

dengan teman-teman untuk saling mengobrol. Ketika tidak ada lagi

orang yang hadir di sana, gereja itu terpaksa tutup.

Mencari Murid, bukan mencari Penganut Agama

Yang kita perlukan adalah memenuhi perintah untuk menjadikan murid.

Untuk dapat melakukan itu, sebuah gereja harus menjadi gereja yang

mengajarkan Firman Allah. Dan itulah hal yang memang dilakukan oleh

Page 492: Bmf 23 cahaya injil

484 | C A H A Y A I N J I L

para murid. Kita lihat Paulus dan Barnabas melakukan hal ini di Kisah

14:21. Mereka pergi kemana-mana, memuridkan. Di sini kita

mendapatkan kata Yunani yang sama (di dalam ayat 21 ini

diterjemahkan dengan 'memperoleh banyak murid') dengan yang

digunakan di dalam Matius 28:19, seperti yang dipakai juga di dalam

perumpamaan ini (Matius 13:51-52, di sini diterjemahkan dengan

'menerima pelajaran dari hal kerajaan surga'). Di Matius 27:57,

kembali kita membaca tentang murid, yaitu Yusuf dari Arimatea yang

menjadi murid Yesus. Ia tidak menjadi penganut agama, ia menjadi

murid. Dan ia adalah seorang yang sangat berpengaruh, merupakan

anggota dari ke-71 orang Sanhedrin, Mahkamah Agama di Israel. Para

murid berdatangan dari mana-mana, termasuk dari kalangan yang

tertinggi di tengah masyarakat Israel.

Secara keseluruhan, ungkapan 'menjadikan murid' atau 'memuridkan'

(make disciples)' muncul sebanyak empat kali di dalam Alkitab, tetapi

kata 'murid' sendiri muncul ratusan kali. Keempat-empatnya sudah kita

lihat di atas. Menjadikan murid berarti bahwa orang-orang tersebut

diberi pelajaran tentang hal kerajaan surga. Mereka tidak sekadar

disuruh hadir di gereja; mereka harus diajar atau dilatih.

Murid-murid tidak pernah berjumlah banyak karena Anda akan lebih

mementingkan kualitas, bukannya jumlah, jika Anda mendidik murid.

Sangat berbeda dengan kegiatan mengumpulkan banyak orang ke

dalam gereja. Jika yang Anda pertimbangkan adalah jumlah

pengunjung, maka Anda tidak akan mencari murid karena sangat

membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk dapat mendidik orang.

Dan orang-orang semacam apa yang akan Anda latih? Tidak lain adalah

ahli-ahli Taurat atau ahli-ahli kitab. Itu sebabnya mengapa Yesus

berkata, "...Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari

hal Kerajaan Surga..." Alasannya adalah bahwa sebelum Anda memulai

pelatihan murid-murid, Anda harus mendidik ahli-ahli Taurat yang akan

dilengkapi dengan kemampuan untuk melatih orang lain. Itulah

maksudnya. Bagaimana mungkin Anda dapat membangun gereja yang

berisi murid-murid tanpa adanya ahli-ahli Taurat yang telah menerima

pelajaran tentang hal kerajaan surga?

Peran seorang ahli Taurat

Page 493: Bmf 23 cahaya injil

485 | C A H A Y A I N J I L

Siapakah ahli Taurat itu? Ia adalah seorang guru. Dari kisah 13:1, kita

melihat bahwa gereja mula-mula memiliki nabi-nabi dan guru-guru,

yang merupakan istilah lain dari ahli-ahli Taurat. Paulus dan Barnabas

adalah ahli-ahli Taurat, dan mungkin juga nabi karena Anda dapat saja

menjadi nabi sekaligus ahli Taurat sekalipun keduanya tidak selalu

sama. Kita mengetahui dari Kisah 13:1 bahwa Barnabas mungkin

adalah nabi atau ahli Taurat atau bahkan keduanya sekaligus.

Sedangkan Paulus, kita mengetahui bahwa dia adalah seorang ahli

Taurat. Ia adalah seorang rabi, yang merupakan istilah orang Yahudi

bagi guru. Dan Paulus memiliki murid sendiri (Kisah 9:25), yang

menunjukkan bahwa ia adalah seorang ahli Taurat karena ahli Taurat

memiliki murid sendiri. Murid-murid Paulus (Kisah 9:25) mungkin

sudah menjadi muridnya sebelum dia bertobat dan menjadi Kristen

karena Kisah 9:25 menceritakan peristiwa yang sangat berdekatan

waktunya dengan pertobatannya. Sepertinya terlalu cepat baginya

untuk mempunyai murid-murid Kristen di waktu itu. Kelihatannya

mereka adalah murid-muridnya sebelum ia menjadi seorang Kristen.

Paulus adalah seorang rabi yang sangat terpelajar sebelum ia menjadi

Kristen. Jadi ia memiliki banyak murid, karena mereka cenderung

mencari rabi yang terpelajar. Ketika ia menjadi Kristen, tampaknya

banyak dari antara muridnya yang ikut menjadi Kristen bersamanya.

Jadi jelaslah bahwa Paulus adalah seorang ahli Taurat yang telah

menerima pelajaran tentang hal kerajaan surga.

Apa tepatnya hal yang dilakukan oleh seorang ahli Taurat? Pada

dasarnya ia menjalankan tiga hal. Pertama, ahli Taurat mempelajari

hukum. Sebelum Anda dapat mengajar, Anda harus mempelajari dulu

hukum itu. Seorang ahli Taurat adalah seorang rabi, dan ia

mempelajari hukum Allah dan menjadi ahli di bidang ini. Pada masa itu,

kata 'hukum' tidak memiliki arti yang sama dengan 'hukum' sekuler

sekarang ini. Ia mengacu kepada hukum Allah, atau Taurat, yang

merupakan hukum Allah. Sebagaimana yang Anda ketahui,

keseluruhan Perjanjian Lama disebut dengan hukum Taurat dan kitab

nabi-nabi. Kadangkala dibagi menjadi tiga bagian: bagian hukum,

bagian tulisan-tulisan hikmat, dan bagian nabi-nabi.

Sebagai ahli dalam hukum Taurat, seorang ahli Taurat harus

mempelajari Hukum Allah dengan teliti. Itu sebabnya mengapa Yesus

berkata kepada mereka, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab

Page 494: Bmf 23 cahaya injil

486 | C A H A Y A I N J I L

kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal"

(Yoh.5:39). Kata 'menyelidiki' mencerminkan dengan jelas bagaimana

para ahli Taurat mempelajari hukum Taurat. Ia tidak sekadar membaca

Alkitab - setiap orang melakukan hal itu - namun ia menyelidiki Alkitab.

Ia mempelajarinya secara mendalam. Ia menelaah Firman Allah sampai

jauh ke dalam. Jadi, ia adalah seorang ekspositor atau seorang

ekseget. Dan ia mengurai Firman Allah.

Kata Yunani yang sama dengan 'menyelidiki' ini dipakai di Yohanes

7:52. Ketika Nikodemus cenderung mempercayai Yesus, pimpinan

imam dan kaum Farisi berkata kepadanya, "Selidikilah Kitab Suci dan

engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."

Mereka tidak tahu bahwa Yesus lahir di Betlehem, bukan di Galilea,

sekalipun ia besar di Galilea. Kata Yunani yang sama dipakai lagi di 1

Petrus 1:11, di mana nabi-nabi menyelidiki nubuat-nubuat untuk

mengetahui saat kedatangan Kristus. Kata yang mirip dipakai di dalam

1 Petrus 1:10 di mana Petrus berbicara tentang menyelidiki Alkitab dan

nubuat secara teliti.

Ini adalah tugas pertama dari seorang ahli Taurat. Ia harus

mempelajari Alkitab secara teliti. Niat setiap orang untuk menjadi ahli

Taurat sangatlah beragam. Akan tetapi, jika ia adalah seorang ahli

Taurat yang benar, ia akan menyelidiki Alkitab karena ia tahu bahwa

hanya di dalam Alkitablah akan dapat ditemui Firman yang hidup.

Tidak ada mata pelajaran yang lebih penting untuk dipelajari selain

Firman Allah. Ada banyak alasan untuk mempelajari sesuatu. Mungkin

karena Anda ingin mencari nafkah. Jadi pilihan Anda mempelajari

bidang teknik, hukum, biokimia, atau yang lainnya, Anda lakukan untuk

membantu Anda mencari pekerjaan. Mungkin itulah alasan utama

Anda. Alasan kedua, mungkin Anda memang tertarik dengan bidang

pelajaran itu. Ada beberapa orang yang bahkan tidak tertarik sama

sekali dengan bidang studi yang di dalaminya; mereka belajar di situ

karena mungkin itulah satu-satunya bidang yang dapat menjamin

pekerjaan bagi mereka. Mungkin ada permintaan yang cukup besar di

pasar tenaga kerja bagi satu jenis profesi. Akibatnya, Anda memilih

bidang studi tersebut untuk mengamankan kehidupan Anda.

Akan tetapi tidak ada bidang studi di dunia ini yang lebih penting

dibandingkan dengan pelajaran Firman Allah karena di sini kita

Page 495: Bmf 23 cahaya injil

487 | C A H A Y A I N J I L

berurusan dengan kekekalan. Segala sesuatu akan berlalu kecuali

Firman Allah. Ilmu pengetahuan yang Anda pelajari sekarang ini akan

menjadi usang dalam hitungan tahun. Semua itu akan berlalu. Buku-

buku pelajaran yang kita pakai sekarang ini akan menjadi ketinggalan

zaman dalam beberapa tahun. Ilmu pengetahuan akan berlalu dan kita

akan tertinggal di belakang jika kita tidak terus menerus belajar

tentang perkembangan terbaru di bidang tersebut. Hal yang sama juga

berlaku dalam bidang kedokteran. Jika seorang dokter tidak selalu

mengikuti kemajuan terbaru, maka praktek yang ia jalankan akan

ketinggalan jaman. Segala sesuatu bersifat sementara kecuali Firman

Allah karena firman ini berurusan dengan kekekalan. Tidak ada subyek

di dunia ini yang lebih penting, dan ini adalah hal yang dipahami

dengan jelas oleh seorang ahli Taurat.

Fungsi kedua dari seorang ahli Taurat adalah untuk mengajarkan

hukum Taurat. Jadi ia tidak sekadar belajar demi memuaskan hasrat

pribadi untuk mengetahui jalan menuju hidup kekal, melainkan untuk

membantu orang lain memasuki jalan itu. Jika dia adalah seorang ahli

Taurat yang baik, maka ia akan mempelajari Firman Allah untuk dapat

membantu dan mengajar orang lain. Itu sebabnya mengapa ahli Taurat

disebut guru hukum Taurat atau teachers of the law (Lukas 5:17).

Dalam bahasa Yunani, dipakai satu kata saja untuk sebutan tersebut -

guru hukum Taurat.

Dengan cara yang sama, jika kita belajar untuk menjadi ahli Taurat di

dalam kerajaan Allah, semua ini adalah dalam rangka membantu orang

lain untuk masuk ke dalam jalur menuju hidup, menunjukkan kepada

mereka jalan menuju hidup kekal. Itu sebabnya mengapa Paulus

memandang para tua-tua yang mengabarkan dan mengajar Firman

Allah di gereja dengan penghormatan yang tertinggi (1 Timotius 5:17).

Karena mereka menjalankan fungsi yang paling penting di dalam

gereja - mencari dan membentuk murid.

Ahli Taurat mengajar tidak sekadar dengan memberikan pengetahuan

tentang Alkitab akan tetapi mereka juga diharapkan untuk dapat

menjadi contoh melalui kehidupan mereka. Unsur yang satu ini

biasanya sudah diabaikan di dalam pengajaran Firman Allah sekarang

ini. Seorang pelajar yang masuk ke dalam kelas di sekolah Alkitab,

biasanya tidak peduli dengan kehidupan yang dijalani oleh

pengajarnya. Sang guru berdiri di sana karena ia memiliki kualifikasi

Page 496: Bmf 23 cahaya injil

488 | C A H A Y A I N J I L

yaitu bahwa ia sudah memiliki bekal pendidikan yang memadai yang

memberinya hak untuk mengajar satu topik khusus dari Alkitab. Akan

tetapi cara ini salah jika diterapkan dalam hal pengajaran Firman Allah.

Itu sebabnya mengapa Paulus berkata, "Jadilah

pengikutku (imitators=peniru), sama seperti aku juga menjadi

pengikut (imitator =peniru) Kristus" (1 Korintus 11:1). Paulus

memberitahu jemaat di Korintus untuk meniru dia. Dengan demikian,

seluruh hidupnya menjadi contoh yang harus ditiru.

Adalah merupakan tugas seorang ahli Taurat juga bahwa ia harus

menegakkan hukum yang diajarkannya itu. Hal ini ia lakukan dengan

menjadi hakim di tengah-tengah masyarakat. Ahli-ahli Taurat seringkali

dipilih sebagai hakim di Israel karena mereka memahami hukum Taurat

Allah dan dengan demikian menjadi yang paling layak untuk menjadi

hakim atas setiap perkara pribadi maupun kriminal. Seorang anggota

jemaat mungkin tidak tahu apa yang harus diperbuat, akan tetapi

seorang ahli Taurat yang telah menerima pelajaran tentang Firman

Allah tahu apa yang harus dilakukan dan dengan demikian akan

menetapkan penghakiman atas sebuah kasus jika terjadi perselisihan.

Sebagai contoh, ia akan menetapkan perkara warisan, batas tanah,

perkara sehari-hari, aturan tentang hari Sabat, dan lain-lainnya.

Ahli-ahli Taurat juga sangat terlibat di dalam penghakiman atas

perkara kriminal. Ketika Stefanus dihukum mati (Kisah 7), para saksi

meletakkan jubah mereka di kaki Paulus (yang ketika itu bernama

Saulus). Ini berarti bahwa ia bertindak sebagai seorang hakim yang

memutuskan perkara Stefanus, yang kemudian dijatuhi hukuman mati

atas persetujuan Paulus. Jadi Paulus adalah seorang ahli Taurat yang

kala itu mengambil peran sebagai hakim dalam kasus Stefanus. Dari

tulisan-tulisannya kemudian hari, kita melihat bahwa hal ini selalu

mengusik hati nuraninya dan ia tidak pernah dapat melupakan masalah

ini. Ia merasa bahwa ia adalah seorang berdosa yang paling buruk

karena telah menghukum mati murid-murid Kristus. Pada masa itu ia

tidak tahu apa yang sedang ia lakukan dan belakangan ia memohon

pengampunan dari Tuhan atas apa yang sudah ia lakukan.

Peran ahli Taurat Kristen sangatlah mirip. Sebagai seorang ahli Taurat

Allah yang telah menerima pelajaran tentang hal kerajaan, dia

diharapkan untuk bertindak sebagai hakim di tengah jemaat. Sebagai

contoh, Paulus menegur jemaat di Korintus karena mereka membawa

Page 497: Bmf 23 cahaya injil

489 | C A H A Y A I N J I L

perkara mereka kepada pengadilan duniawi (1 Korintus 5:12, 6:5). Ia

berkata kepada mereka, "Tidak adakah orang di antara kalian yang

mampu menghakimi, untuk memutuskan perkara di antara saudara

seiman? Tidak adakah ahli Taurat di antara kalian yang memahami

Firman Allah dengan cukup baik untuk dapat bertindak sebagai hakim?

Apakah kalian harus membawa perkara ini kepada orang-orang yang

tidak mengenal kebenaran, ke pengadilan duniawi, yang akan

mempermalukan nama Yesus sedemikian rupa?" Paulus sangat marah

kepada jemaat di Korintus atas apa yang mereka lakukan - sesama

orang Kristen saling menuntut di pengadilan duniawi, dihakimi oleh

orang dunia. Ia menginginkan agar di tengah-tengah mereka ada

seseorang ahli Taurat yang akan dapat bertindak sebagai hakim untuk

memutuskan perkara di antara mereka. "Hai, orang-orang Kristen,"

katanya, "kalian bertanggungjawab untuk menghakimi mereka yang

berada di tengah jemaat." Dalam hal 'menghakimi' di sini, ia tidak

bermaksud menyuruh kita untuk saling mengkritik satu dengan yang

lain. Ia mengacu pada tindakan menetapkan atau memutuskan suatu

perkara sesuai dengan Firman Allah.

Masa Kelaparan itu telah Tiba

Peran para ahli Taurat sangatlah penting karena beberapa alasan. Di

masa itu, tidak ada lagi nabi di tengah kalangan Israel dan tugas untuk

melatih murid-murid menjadi tanggungjawab para ahli Taurat. Serupa

dengan itu, kita merasakan adanya kebutuhan untuk melatih murid-

murid di tengah jemaat sekarang ini. Tanpa adanya ahli Taurat, siapa

yang akan dapat mengajar orang-orang tentang Firman Allah? Akan

ada kelaparan besar bagi Firman Allah. Saya teringat dengan kata-kata

yang tertuang di Amos 8:11 di mana Amos berkata bahwa Allah akan

mendatangkan masa kelaparan atas Israel. Bukan kelaparan akan

makanan dan minuman namun akan Firman Allah; orang-orang akan

pergi ke ujung dunia untuk mencari Firman Allah tetapi mereka tidak

menemuinya.

Saya rasa masa kelaparan itu sudah terjadi sekarang ini. Saya sudah

mengabarkan Firman Allah di sebagian besar kota-kota di Kanada, di

antara Montreal dan Vancouver, dan tanggapan yang saya dapatkan

seringkali sama. Orang-orang berkata kepada saya, "Kami belum

pernah mendengar Firman Allah disampaikan seperti ini." Tanggapan

seperti ini khususnya muncul jika saya menjelaskan tentang apa arti

Page 498: Bmf 23 cahaya injil

490 | C A H A Y A I N J I L

komitmen kepada Tuhan, apa arti menjadi orang Kristen, dan apa arti

menjadi seorang murid. Saya disambut dengan reaksi yang sama di

hampir setiap kesempatan. Beberapa dari antara mereka, secara

sederhana, berkata demikian, "Kami kelaparan. Kami lapar akan

Firman Allah karena selama ini kami tidak diberi makan. Kapan Anda

akan kembali lagi?" beberapa dari antara mereka adalah jemaat dari

gereja-gereja yang pendetanya memegang gelar sekolah Alkitab cukup

tinggi. Namun, di mana orang-orang yang akan membagikan roti

kehidupan? Hati saya trenyuh melihat keadaan mereka karena

sekarang ini orang-orang yang menerima pelajaran tentang Firman

bukanlah ahli Taurat. Mereka hanya sekadar orang-orang yang

memiliki pengetahuan akademis mengenai isi Alkitab, namun bukanlah

ahli Taurat sebagaimana yang dimaksudkan di dalam Alkitab.

Jika kita amati masa Perjanjian baru, kita mendapati keadaan yang

sama sedang terjadi pada bangsa Israel. Mengapa demikian? Paulus

memberitahu Timotius untuk terus memberitakan Firman Allah baik

atau tidak baik waktunya (2 Timotius 4:2) karena waktunya akan

datang di mana orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat. Sangat

menakutkan jika kita memikirkan hal ini. Bayangkanlah apa jadinya

jika orang tidak mau lagi mendengar kebenaran, lebih senang

mendengarkan guru-guru yang menyenangkan hati mereka, menghibur

dan menyampaikan hal-hal yang senang mereka dengarkan saja.

Kebanyakan orang tidak senang ditegur sekalipun dengan cara yang

paling halus. Akan tetapi, guru yang baik cenderung bersikap tegas

dalam artian mereka menolak untuk melunakkan Firman Allah agar

mudah diterima oleh orang-orang, Tidak seperti beberapa penginjil dan

pengkhotbah yang menyajikan Firman Allah mengikuti selera kita.

Ketika orang tidak mau mendengarkan Firman Allah seperti apa

adanya, kelaparan itu akan mencapai puncaknya. Tidak ada lagi

peluang untuk mendengarkan Firman Allah. Sangat susah sekarang ini

bagi orang yang ingin mengikut Tuhan dengan tulus, keadaan ini sama

seperti yang berlangsung pada masa itu.

Setiap Murid adalah Seorang ahli Taurat

Yang diinginkan oleh Yesus adalah agar setiap orang Kristen berusaha

untuk menjadi murid yang mampu mengajarkan Firman Allah. Untuk

itu, Yesus mendidik ahli-ahli Taurat bagi kerajaan surga. Sebagaimana

yang dikatakan oleh penulis Ibrani, "Seharusnya kamu sudah menjadi

Page 499: Bmf 23 cahaya injil

491 | C A H A Y A I N J I L

pengajar, tetapi kamu masih juga menyusu" (lihat Ibrani 5:12).

Sebagai seorang ahli Taurat dan pengajar hukum Taurat serta Firman

Allah yang cakap, Paulus memberi teguran yang sangat keras kepada

jemaat. Sebagaimana yang dapat kita lihat, ia bukanlah jenis orang

yang mau memuaskan telinga para pendengarnya dan ia memilih kata-

kata yang keras di dalam tegurannya. Dan saya sendiri juga sering

dituduh memakai kata-kata yang keras karena saya tidak sudi untuk

sekadar menjadi penghibur telinga orang-orang.

Mari kembali ke kutipan dari Ibrani untuk melihat apa yang diharapkan

dari setiap orang Kristen. Saya akan menambahkan keterangan di

dalam tanda kurung untuk memperjelas permasalahannya. Di dalam

ayat-ayat sebelumnya, penulis Ibrani berbicara tentang raja sekaligus

imam, Melkisedek. Dan di Ibr.5:11 ia berkata, "Tentang hal

itu (Melkisedek) banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar

untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal

mendengarkan." Sekalipun teguran semacam ini terasa kurang

diplomatis akan tetapi penulis Ibrani memang bukan jenis orang yang

gemar mengilik telinga orang. Izinkan saya menyampaikan apa yang

diucapkannya di Ibr.5:11-13 dengan kalimat yang berbeda. "Kamu

telah menjadi lamban dalam hal mendengarkan. Kamu telah merosot

secara rohani dan telingamu tidak peka lagi dalam memahami perkara-

perkara rohani. Sekalipun seharusnya kamu sudah menjadi pengajar

(di zaman sekarang ini ia menghendaki agar setiap orang Kristen - dan

saya harap Anda dapat memahami poin ini - menjadi pengajar) pada

saat ini, kamu masih juga membutuhkan pengajaran tentang prinsip-

prinsip dasar Firman Allah sekali lagi. Yang kamu perlukan masih susu,

belum makanan keras (kamu masih merupakan bayi rohani). Setiap

orang yang hidup dari susu bukanlah orang yang terlatih (ahli Taurat

adalah orang yang terlatih) dalam Firman mengenai kebenaran

(perhatikan bahwa di sini ia menyebut Firman Allah dengan ajaran

mengenai kebenaran) karena ia masih bayi."

Alkitab sangat memperhatikan masalah kebenaran. "Tanpa kekudusan

tidak seorangpun akan melihat Tuhan" (lihat Ibrani 12:14). Akan

tetapi pengajaran di banyak gereja sekarang ini mengabaikan

kebenaran sebagai hal yang pokok di dalam keselamatan. Alkitab

adalah ajaran tentang kebenaran dan orang yang masih memerlukan

susu tidak terlatih di dalam ajaran mengenai kebenaran ini karena ia

masih bayi. Penulis surat Ibrani mengungkapkan dengan baik ketika ia

Page 500: Bmf 23 cahaya injil

492 | C A H A Y A I N J I L

berkata bahwa makanan keras hanya buat yang sudah dewasa, buat

mereka yang sudah terlatih (perhatikan kata terlatih) melalui praktek

untuk membedakan yang baik dan yang jahat (Ibr.5:14).

Berjalan Setiap Hari bersama Allah

Seorang ahli Taurat bukan sekadar orang yang mengumpulkan gelar

dari sekolah Alkitab atau dari lembaga pendidikan sejenisnya. Ia adalah

seorang yang bekal pendidikannya diperoleh dari praktek dan

pengalaman dalam membedakan yang baik dan yang jahat. Menurut

Perjanjian Baru, kualifikasi bagi seorang guru di dalam kerajaan Allah

bukanlah sekadar telah memiliki ijazah pendidikan agama, namun yang

memiliki pemahaman rohani dalam membedakan yang baik dan yang

jahat. Kita tidak sedang berbicara masalah akademis di sini karena

Alkitab adalah ajaran tentang kebenaran yang berkaitan dengan

kebaikan dan kejahatan. Dan kita tidak mempelajari hal itu dengan

jalan mengejar ijazah teologi. Kita mempelajari hal itu di dalam kelas

kehidupan dengan menjalani hidup bersama Allah. Inilah gambaran ahli

Taurat dan murid yang diinginkan oleh Yesus. Mereka adalah hamba-

hamba Allah yang berjalan bersama Allah setiap hari dan belajar

membedakan yang baik dan yang jahat setiap hari pula. Itulah hamba-

hamba Allah yang dikehendaki oleh Yesus; mereka bukan sekadar

orang-orang yang menjejalkan pengetahuan ke dalam kepala mereka.

Ada perbedaan yang sangat nyata di antara kedua jenis orang ini.

Syarat kerohanian dari seorang ahli Taurat atau pengajar di dalam

Perjanjian Baru sangatlah tinggi. Jika kita melihat ayat-ayat di mana

Paulus berbicara kepada muridnya Timotius, kita akan akan

mendapatkan gambaran yang jelas tentang persoalan ini. Timotius,

yang dididik langsung oleh Paulus, terbukti merupakan murid yang

sangat luar biasa dan ia juga menjadi seorang ahli Taurat yang cakap.

Inilah hal yang dikatakan oleh Paulus kepada Timotius, "Engkau telah

mengikuti ajaranku (kata mengikuti ini - di dalam bahasa

Inggris, observe = mengamati - menunjukkan bahwa Timotius bukan

sekadar mempelajari ajaran Paulus, tetapi juga mengamati kehidupan

Paulus), cara hidupku" (lihat 2 Timotius 3:10). Paulus menyuruh

Timotius untuk mengamati cara hidup atau perilakunya. Ini

menunjukkan betapa pentingnya kualitas kehidupan seorang ahli

Taurat.

Page 501: Bmf 23 cahaya injil

493 | C A H A Y A I N J I L

Sangat sedikit orang di sekolah tinggi Alkitab, seperti yang sudah saya

sampaikan, yang peduli pada masalah perilaku. Akan tetapi jika kita

ingin melatih orang sesuai dengan standar Perjanjian Baru, kita harus

menjalani hidup yang sesuai dengan yang diharapkan dari seorang

pengajar. Jika kita tidak dapat hidup seperti itu, maka kita tidak

memiliki kewenangan untuk mengajar orang lain di gereja. Demikianlah

Timotius, mengikuti pengajaran, perilaku, tujuan hidup, iman,

kesabaran, kasih dan keteguhan Paulus. Paulus berani menjadikan

dirinya sebagai contoh karena ia berada di dalam kasih karunia Allah.

Sebagaimana adanya dia, Paulus dibimbing oleh kasih karunia Allah.

Roh Kudus di dalam dirinya menjadikan dia sebagaimana adanya saat

itu. Dan ia menyuruh Timotius untuk mengamati dan menirunya.

Sebagai contoh, jika Paulus takut untuk maju berperang, maka

Timotius akan terbawa untuk takut berperang juga. Seorang murid

tidak akan melebihi gurunya. Apa yang terjadi pada sang guru akan

berlaku pula pada muridnya. Sekarang ini kita memiliki lembaga-

lembaga pendidikan akan tetapi murid sejati tidak dihasilkan dari

lembaga-lembaga pendidikan. Yang kita butuhkan adalah hamba-

hamba Allah yang berpengalaman dalam peperangan rohani di garis

terdepan. Merekalah orang-orang yang layak kita pelajari

kehidupannya.

Dan Paulus juga berbagi pengalaman dengan Timotius dalam hal

menerima perlindungan Tuhan dari penganiayaan dan penderitaan (2

Timotius 3:11). Ia melanjutkan dengan berkata, "Tetapi hendaklah

engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima

(yang engkau terima dariku) dan engkau yakini (perhatikan kata-kata

ini), dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya

kepadamu" (ay.14). Gamblangnya, Paulus sedang berkata, "Kamu tahu

dari siapa kamu mempelajari semua ini; jadi berpegang teguhlah pada

semua itu." Ini adalah kata-kata yang sangat tegas, dan saya

bertanya-tanya berapa banyak pengajar di zaman sekarang ini yang

berani mengajar dan berbicara seperti itu. Jika Paulus adalah jenis

orang yang menjalankan kerendahan hati yang palsu, ia tentunya akan

berkata, "Oh, saya masih kurang layak untuk ditiru. Jangan tiru

perilaku saya." Jika kita akan mengarungi dunia dan mencari murid,

jangan berpikir bahwa kewajiban kita hanya sebatas mengajarkan teori

kepada orang lain karena mereka akan mengamati kehidupan kita

juga, dan akan belajar dari contoh yang kita berikan. Tidak ada

Page 502: Bmf 23 cahaya injil

494 | C A H A Y A I N J I L

gunanya berkata, "Jadilah murid Kristus, tapi jangan tiru saya." Kita

tidak akan dapat membentuk murid dengan cara seperti itu. Kita harus

memilih antara memuridkan atau tidak. Jika kita ingin memuridkan,

maka kita harus menjalani kehidupan yang sesuai dengan yang

diharapkan oleh Yesus. Kita harus memikul salib dan mengikut dia. Ini

adalah tuntutan yang tinggi terhadap seorang ahli Taurat Perjanjian

Baru.

Di masa Perjanjian Baru, para ahli Taurat disebut juga ahli hukum.

Gelar 'ahli hukum' adalah nama lain dari ahli Taurat. Sebagai sarjana

Alkitab, ahli Taurat sekaligus juga merupakan ahli dalam hukum

agama. Mereka disebut 'rabi' di kalangan masyarakat, Yesus mengajar

dengan penuh kuasa, tidak seperti kebanyakan ahli Taurat pada masa

itu yang gemar mengutip pendapat sesama mereka. Yesus mengajar

dengan kuasa yang berasal dari atas, dan hal itu juga dia kehendaki

agar dijalankan oleh ahli Taurat Perjanjian Baru. Dan inilah perbedaan

pokok antara ahli Taurat Perjanjian Baru dengan ahli Taurat zaman

dulu di Israel.

Pada zaman dulu, ahli Taurat berasal dari berbagai kalangan

masyarakat. Sama seperti cendekiawan pada zaman sekarang ini.

Mereka dapat saja berasal dari keluarga yang kaya ataupun miskin.

Ada ahli Taurat yang memegang jabatan imam besar atau pedagang

besar, ada pula yang berprofesi sebagai tukang kayu. Rabi besar

Yahudi yang bernama Shammai adalah seorang tukang kayu, sama

seperti Yesus. Kadang kala seorang ahli Taurat berasal dari kalangan

yang sangat rendah dalam masyarakat, yaitu seorang buruh harian.

Guru besar Hillel adalah seorang buruh, yang menunggu tawaran

pekerjaan harian di pasar setiap pagi. Ia akan melakukan semua

pekerjaan kasar - biasanya di ladang-ladang - karena ia tidak memiliki

pekerjaan tetap.

Beberapa ahli Taurat malahan bukan keturunan Yahudi. Sebagai

contoh, rabi besar Shemaiah dan Abtalian bukanlah orang Yahudi asli.

Mereka adalah keturunan proselit - orang asing yang masuk agama

Yahudi. Jadi, tidak peduli dari keluarga manapun seorang ahli Taurat

itu berasal, dan tidak peduli apakah ia seorang keturunan Yahudi asli

ataupun bukan, satu hal yang memastikan kedudukannya di tengah

masyarakat Israel adalah pengetahuannya tentang Firman Allah

(Perjanjian Lama) dan hukum Taurat.

Page 503: Bmf 23 cahaya injil

495 | C A H A Y A I N J I L

Untuk menjadi seorang ahli Taurat pada masa itu, seorang harus

menjalani pelatihan yang sangat lama. Beberapa dari antara mereka

memulai pelatihan itu sejak usia belia dan ada pula yang memulainya

lebih kemudian. Sebagai contoh, sejarawan Josephus - yang juga

seorang ahli Taurat - memulai pendidikannya sejak usia 14 tahun.

Masa pendidikan dapat menyita banyak waktu dan seorang ahli Taurat

belum dipandang sebagai ahli yang resmi sampai ia berusia 30 tahun di

masa Yesus, dan 40 tahun pada masa-masa sesudah itu. Jika

seseorang mulai belajar pada usia seperti Josephus, yaitu 14 tahun,

maka ia harus menunggu sampai lebih dari 15 tahun sebelum diakui

sebagai seorang ahli Taurat yang resmi. Seorang ahli Taurat

ditahbiskan dengan upacara penumpangan tangan, mirip dengan

penumpangan tangan bagi seorang calon pendeta. Pada waktu ia

ditahbiskan menjadi seorang ahli Taurat di usia sekitar 30 tahun, ia

menjadi ahli Taurat yang diakui secara resmi oleh masyarakat, seorang

sarjana penuh. Sebelum itu, ia dipandang sebagai seorang ahli Taurat

yang belum ditahbis resmi. Ia tetap diakui sebagai seorang ahli Taurat,

namun bukan yang sudah ditahbis.

Kewenangan yang dipercayakan kepada Seorang ahli Taurat

Sesudah pentahbisan, dia dapat memulai prakteknya sebagai ahli

Taurat, mengambil keputusan di dalam perkara kriminal dan

memutuskan perselisihan di antara warga. Ia berhak untuk masuk

Mahkamah Agama, dan menjadi anggota Sanhedrin jika memang

terpilih. Dan ia juga boleh memiliki murid sendiri, hal yang dilakukan

oleh sebagian besar ahli Taurat. Begitu mereka ditahbiskan, maka

pengajaran, penetapan dan keputusan seorang ahli Taurat dipandang

sejajar dengan Firman Allah sendiri oleh masyarakat Yahudi. Bahkan,

kadang kala, ajaran dari sang ahli Taurat malah lebih dituruti

ketimbang Taurat itu sendiri, yang merupakan hukum Allah. Hal ini

tentu saja merupakan suatu hujatan terhadap Allah akan tetapi kasus

ini menunjukkan kepada kita betapa tingginya penilaian masyarakat

terhadap ajaran seorang ahli Taurat. Ajaran mereka dipandang sebagai

Firman Allah; apa yang mereka sampaikan harus dipatuhi. Mereka

memiliki kuasa untuk mengikat atau melepaskan.

Yesus memberikan kuasa seperti itu kepada murid-muridnya, yang

diharapkan dapat menjadi ahli Taurat bagi kerajaan. Ia membuat

pernyataan yang mengejutkan ketika Yesus berkata kepada mereka,

Page 504: Bmf 23 cahaya injil

496 | C A H A Y A I N J I L

"Apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang

kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (lihat Matius 18:18).

Karena itu, apa yang menjadi keputusan mereka akan mewakili

kehendak Allah. Demikian besarnya kewenangan yang dipercayakan

kepada para murid, ahli-ahli Taurat yang baru, karena mereka

sekarang hidup di bawah kuasa dan kendali Roh Kudus. Mereka tidak

akan membuat keputusan yang berdasarkan kepentingan pribadi

melainkan berdasarkan pimpinan dan kuasa Roh Kudus.

Orang Yahudi memandang para ahli Taurat dengan sangat hormat

karena kewenangan yang dilekatkan kepada mereka. Keanggotaan

Sanhedrin, Mahkamah Agung di zaman itu, hanya dapat diisi dari

kalangan imam-imam besar, keluarga penguasa dan ahli-ahli Taurat.

Sedemikian tingginya penghormatan masyarakat Israel terhadap

seorang ahli Taurat sehingga jika seorang ahli Taurat melintas di jalan,

maka semua orang akan berdiri memberikan hormat. Orang yang

diizinkan untuk tidak ikut berdiri hanya mereka yang sedang

melakukan pekerjaannya. Sebagai contoh, seorang pengrajin tanah liat

yang sedang mengerjakan sebuah periuk, ia tidak perlu menghentikan

pekerjaannya dan ikut berdiri. Masyarakat memaklumi keadaannya

saat itu, akan tetapi setiap orang yang lain harus berdiri pada saat

seorang ahli Taurat melintas.

Ahli Taurat memiliki penampilan khusus dengan pakaian yang menjadi

seragam mereka. Pakaian ini berupa jubah yang panjang dan mirip

dengan toga yang dipakai oleh calon lulusan perguruan tinggi pada

upacara wisuda kesarjanaan mereka. Sama seperti toga yang memberi

semacam kebanggaan khusus bagi seorang calon sarjana, pakaian

khusus bagi ahli Taurat ini pun membuat sang pemakai menjadi sangat

peka dengan statusnya yang tinggi.

Saya teringat pada waktu ketika saya belajar di sekolah tinggi teologia

di Inggris, para siswa disuruh memakai jubah kampus berwarna hitam,

yang bagi saya malah sangat merepotkan. Seragam ini memiliki lengan

yang sangat panjang dan sering tersangkut di kursi. Jika saya berdiri

dari kursi saya, kursi itu biasanya ikut terbawa. Kadang kala saya

tersangkut di meja dan akibatnya sangat berantakan. Yang lebih buruk

lagi ialah bahwa dengan seragam itu kami harus berjalan melintasi

jalanan di London jika akan pergi ke jurusan lain dari sekolah tinggi ini.

Anda dapat membayangkan kami berjalan di jalan-jalan kota London

Page 505: Bmf 23 cahaya injil

497 | C A H A Y A I N J I L

dengan memakai jubah hitam ini, dihinggapi oleh rasa bangga sebagai

insan akademis dengan seragam ini. Tentu saja kami bukanlah orang

yang gemar membanggakan hal-hal semacam itu akan tetapi pada saat

kami memakai jubah tersebut, kami benar-benar merasa seperti

berada beberapa tingkat di atas orang lain. Jika Anda pernah mengikuti

upacara wisuda sarjana dan saat itu giliran andalah yang memakai toga

kesarjanaan tersebut, Anda akan mendadak merasa lebih tinggi

beberapa tingkat di atas umat manusia lainnya.

Kira-kira seperti itulah rasanya menjadi seorang ahli Taurat. Ketika ia

berjalan melintas di jalanan Yerusalem, sambil memakai jubah

khususnya, maka orang-orang akan berdiri menghormat kepadanya,

kepada seorang yang cakap di bidang Firman Allah. Kenyataannya, dia

memang sangat dihormati sampai melebihi orang tuanya sendiri. Ia

mendapat kursi kehormatan di dalam sinagoga - kursi yang

menghadap ke arah jemaat. Hal ini mengingatkan saya dengan

beberapa gereja yang memasang kursi-kursi kehormatan yang

menghadap ke arah jemaat. Orang-orang penting di gereja itu akan

duduk dengan kaki bersilang, menatap ke arah jemaat di bawah.

Begitu pulalah para ahli Taurat menerima kehormatan di sinagoga.

Mereka juga mendapat kehormatan untuk diundang berkhotbah di

mimbar sinagoga karena mereka jelas lebih paham ketimbang jemaat

awam. Jadi mereka adalah orang-orang yang mendapat status tinggi

lewat pemahaman mereka akan hukum Taurat dan penghormatan dari

masyarakat kepada mereka sangat tinggi. Beberapa dari mereka

bahkan dipandang memiliki kuasa rohani yang sangat besar -

setidaknya demikianlah keyakinan masyarakat.

Menjadi seorang ahli Taurat dengan Niat yang Keliru

Alasan saya dalam menggambarkan penghormatan yang diterima oleh

seorang ahli Taurat adalah untuk menunjukkan kepada Anda bahwa

orang dapat saja menjadi ahli Taurat dengan alasan yang salah. Ada

peluang bagi seorang yang berasal dari keluarga kalangan rendah

untuk mengejar penghormatan yang tinggi dari masyarakat dengan

jalan mempelajari hukum Taurat. Orang dapat saja mempelajari Alkitab

dengan niat yang menyimpang, yang tentunya sangat berbahaya.

Untuk mencegah hal ini, seorang ahli Taurat dilarang mengutip uang

dari para muridnya. Namun hal ini tetap tidak menyurutkan semangat

orang yang mengejar kedudukan sebagai ahli Taurat demi harga diri

Page 506: Bmf 23 cahaya injil

498 | C A H A Y A I N J I L

karena penghormatan yang diberikan masyarakat kepada ahli Taurat

sedemikian tingginya, seperti undangan pesta dan duduk di kursi

kehormatan, dan lain sebagainya.

Ini berarti bahwa di setiap tempat di mana gereja menjadi lembaga

yang sangat dihormati oleh masyarakat, orang dapat saja menjadi

imam atau pendeta dengan niat yang salah. Pernahkah Anda

perhatikan bagaimana penghormatan yang diberikan oleh masyarakat

kepada seorang imam atau pastor gereja Katholik di Irlandia? Mungkin

kita tidak terlalu menghormatinya di Kanada akan tetapi di negara-

negara Katholik seperti Irlandia, Sepanyol, Portugal atau Itali, seorang

imam dihormati sebagaimana layaknya seorang ahli Taurat dahulu.

Akibatnya, beberapa orang mungkin mengejar kedudukan imam atau

pastor di gereja Katholik dengan niat yang salah, khususnya di negara-

negara yang sangat menghormati imam dan pastor-pastor tersebut.

Seorang teman saya, seorang imam Katholik, berkata kepada saya,

"Ada banyak orang yang menjadi imam dengan niat yang keliru."

Namun jika mereka sudah menjadi imam, tidak mudah untuk mengusir

mereka keluar sekalipun Anda tahu bahwa mereka masuk dengan

tujuan yang salah.

Ada orang yang tidak dapat mengikuti pelajaran di universitas lalu

mendaftar di sekolah Alkitab. Standar akademis di sekolah Alkitab

tidaklah terlalu tinggi dan untuk dapat lulus di sini tidak susah. Saya

belum pernah mendengar adanya orang yang tidak lulus pendidikan di

sekolah Alkitab. Saya tidak yakin mereka akan tidak meluluskan

seorang siswanya. Peluang untuk dapat lulus dan menggondol ijazah

sangat tinggi. Siapa tahu, suatu hari nanti, sebuah gereja besar yang

kaya mengundang siswa tersebut untuk ikut dalam tim pastoral mereka

setelah lulus nanti. Hanya seorang pendeta yang dapat

menandatangani berbagai surat penting sekarang ini, dan mereka

dipandang dengan status yang sejajar dengan dokter ataupun

pengacara oleh masyarakat. Sangat menyedihkan jika ada orang yang

menjadi pendeta demi uang dan status. Sayangnya orang-orang seperti

itu memang ada. Saya menekankan poin ini supaya Anda dapat melihat

kemiripan antara seorang ahli Taurat dengan Pendeta karena seorang

pendeta memang sekaligus seorang ahli Taurat juga sekalipun ada

yang tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

Page 507: Bmf 23 cahaya injil

499 | C A H A Y A I N J I L

Kenyataannya, ada beberapa ahli Taurat yang bersedia untuk hidup

miskin. Tidak semua ahli Taurat adalah orang kaya. Ada banyak ahli

Taurat yang sangat miskin dan beberapa dari antara mereka bahkan

harus hidup dari belas kasihan orang lain, yaitu mereka yang benar-

benar mencurahkan hidupnya untuk mengajar. Mereka tidak

dibenarkan untuk mengutip uang bagi pengajaran mereka. Sekalipun

murid-murid diperbolehkan untuk memberi sumbangan kepada

gurunya, namun mereka tidak boleh mengaitkan pemberian itu dengan

pengajaran yang diberikan oleh gurunya. Ini berarti bahwa jika seorang

ahli Taurat yang miskin dikerumuni oleh murid-murid yang miskin pula

sehingga tidak dapat memberikan apapun kepadanya, maka ahli Taurat

ini akan semakin miskin. Ada yang bekerja sebagai hakim di

pengadilan, dan mereka biasanya mendapat banyak penghasilan,

namun juga tidak memiliki banyak waktu untuk mengajar.

Sekarang kita dapat memahami berbagai macam niat orang untuk

menjadi ahli Taurat. Ada yang karena mengejar kehormatan yang akan

diberikan oleh masyarakat sekalipun penghasilannya rendah, ada pula

yang karena dorongan niat untuk mengenal Firman Allah, dan melalui

itu dapat mengenal Allah sendiri. Ada ahli Taurat yang benar-benar

baik; kita tidak boleh menganggap bahwa semua ahli Taurat itu buruk.

Namun sayangnya, seperti yang terjadi dalam bidang yang lain, jumlah

yang baik ini kalah jauh dibandingkan dengan yang buruk.

Bagaimana seorang dapat menjadi ahli Taurat pada masa itu? Satu-

satunya cara ialah dengan jalan belajar dari ahli Taurat yang lain.

Dengan kata lain, Anda harus menjadi murid seorang ahli Taurat. Ada

ahli Taurat yang memiliki banyak murid. Sebagai contoh, Hillel,

seorang ahli Taurat yang terkenal, memiliki lebih dari 80 murid. Para

pengajar ini, khususnya yang ternama, sangat mementingkan kualitas

murid. Mereka menyeleksi calon-calon muridnya dengan sangat teliti.

Orang-orang yang sangat rindu untuk dapat memahami Firman Allah

rela menghadapi kesukaran untuk dapat belajar kepada ahli-ahli

Taurat. Beberapa contoh dari perjuangan mereka sangatlah menyentuh

hati. Hillel, yang belakangan menjadi seorang pengajar terkenal,

adalah salah satu contohnya. Saat memulai pendidikannya, ia adalah

seorang yang sangat miskin, yang menempuh perjalanan jauh dari

Babilon ke Yerusalem untuk dapat ikut duduk dan mendengarkan

pengajaran dari dua orang pengajar terbesar saat itu - Shammaiah dan

Page 508: Bmf 23 cahaya injil

500 | C A H A Y A I N J I L

Abtaliah (mereka bukanlah keturunan Yahudi asli). Hillel berjalan dari

Babilon ke Yerusalem selama berminggu-minggu, melintasi daerah-

daerah berbahaya. Ia berjalan kaki sejauh ribuan mil dari tanah subur

di Babilon untuk dapat bersimpuh di kaki guru-guru besar itu.

Sesampainya di Yerusalem, ia bekerja sebagai buruh harian dan

memperoleh setengah dinar sehari. Dari setengah dinar itu, ia harus

menyisihkan separuh buat membayar uang sekolahnya. Anda mungkin

heran, "Bukankah seorang rabi tidak boleh memungut bayaran?" Yang

memungut bayaran itu adalah pengurus sekolah, bukannya rabi.

Seorang rabi yang memiliki banyak murid tidak akan mampu

menampung mereka semua di dalam rumahnya. Dengan jumlah murid

sekitar 80 orang, akan sangat sulit untuk dapat belajar dengan nyaman

di dalam rumah sang rabi. Karena itu mereka menyewa ruangan kelas

yang dapat menampung semua murid dalam satu ruang, dan yang

membayar sewa ruang kelas itu adalah para murid, bukannya rabi.

Karena sang rabi sendiri biasanya tidak mempunyai cukup uang,

jadinya para muridlah yang harus membayar sewa ruangan kelas itu.

Pada suatu ketika, Hillel tidak mendapat pekerjaan, karena itu ia tidak

memperoleh upah hariannya yang setengah dinar itu. Akan tetapi ia

tidak rela untuk kehilangan saat belajarnya. Ia sangat lapar akan

Firman Allah sehingga ia rela untuk duduk di luar ruang kelas dan

menyimak pelajaran dari jendela, karena ia tidak dapat masuk. Waktu

itu sedang musim dingin, orang-orang mendapati Hillel setengah

membeku kedinginan di luar, namun ia masih tekun menyimak Firman

Allah! Tidak heran jika ia kemudian menjadi seorang pengajar besar di

Israel. Banyak pengajar besar lainnya yang memiliki kerinduan yang

sama terhadap Firman Allah. Sekarang ini, saya pikir para pelajar

jaman sekarang sudah cenderung manja. Akan tetapi para ahli Taurat

pada jaman dulu adalah orang-orang yang rela menghadapi kesukaran

dan kelaparan demi mempelajari Firman Allah.

Rabi Elieazar adalah contoh orang yang hampir mati kelaparan saat

menempuh pendidikan untuk menjadi ahli Taurat, karena ia pergi

belajar kepada rabi Johanan (nama Ibrani bagi Yohanes) tanpa

persetujuan ayahnya. Tanpa dukungan dari keluarganya dan harus

sering mengalami kelaparan, guru Elieazar kemudian mendapat tahu

tentang keadaannya yang menderita kelaparan demi mempelajari

Firman Allah. Jadi, ada sebagian orang yang memang benar-benar

Page 509: Bmf 23 cahaya injil

501 | C A H A Y A I N J I L

lapar akan Firman Allah. Mereka adalah orang-orang yang dicari oleh

Yesus untuk dijadikan ahli Taurat bagi kerajaan Allah.

Saya mendapati bahwa di dalam rata-rata gereja sekarang ini, sangat

susah untuk mendapatkan seseorang yang memahami pengajaran

tentang Firman Allah, apa lagi yang membina murid. Apa yang

diajarkan seseorang biasanya didapat dari buku-buku yang dibelinya

dari toko buku. Di mana ahli Tauratnya? Paulus menyuruh Timotius,

muridnya yang kemudian menjadi seorang ahli Taurat bagi kerajaan

Allah, untuk mencari murid. Ia berkata, "Apa yang telah engkau dengar

dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-

orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain" (2

Timotius 2:2). Apapun yang sudah diajarkan oleh Paulus, menjadi

tanggungjawab Timotius untuk mengajarkannya kembali kepada orang

lain. Dengan cara inilah gereja berkembang - melalui proses pewarisan

kebenaran dari seseorang kepada orang yang lain. Di dalam memahami

hal ini, kita perlu untuk bertanya kepada diri sendiri, "Tahukah saya

cara untuk membina murid? Ibrani 5:12 berkata bahwa dilihat dari segi

waktu kita seharusnya sudah menjadi seorang pengajar akan tetapi

ternyata masih harus diberi susu. Apakah kata-kata itu mengena pada

diri saya?"

Ketika saya masih belajar di sekolah teologi di London, seorang wanita

bertanya kepada saya, "Apa yang kamu pelajari?" Saya menjawab,

"Saya belajar tentang Firman Allah." Ia berkata, "Benarkah? Sungguh

luar biasa. Tolong dengarkan saya. Pelajarilah Firman Allah dengan

mendalam." Lalu saya tanyakan kepadanya, "Mengapa Anda

mengharapkan seperti itu?" Jawabnya, "Karena saya sendiri sudah

menjadi seorang Kristen untuk waktu yang cukup lama namun saya

tidak mengerti Alkitab. Dan karena saya tidak mengerti Alkitab, saya

menjadi tidak berguna bagi Allah." Wanita ini memahami persoalannya.

Jika kita tidak terdidik menjadi murid-murid dari kerajaan, kita tidak

akan dapat memuridkan orang lain.

Di dalam perumpamaan ini kita mendapati bahwa seorang ahli Taurat

yang menerima pelajaran tentang hal kerajaan surga adalah seperti

seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang

lama dari perbendaharaannya. Dan dari yang kita baca di 2 Korintus

4:7 kita mengetahui bahwa harta itu adalah Injil. Kita memiliki harta

ini, kata Paulus, tersimpan di dalam bejana tanah liat, namun itu belum

Page 510: Bmf 23 cahaya injil

502 | C A H A Y A I N J I L

menjelaskan segalanya. Injil disampaikan melalui terang Kristus, itu

sebabnya ia disebut cahaya injil tentang kemuliaan Kristus (2 Korintus

4:4). Dan Injil memiliki kuasa untuk mengubah seseorang.

Dua Ciri Kembar dari Kebenaran

Ketika Yesus berkata, "mengeluarkan harta yang lama dan yang baru

dari perbendaharaannya," apa arti dari yang lama dan yang baru itu?

Kebenaran selalu merupakan hal yang lama dan baru sekaligus. Ia

bukanlah hal yang ditemukan di masa lalu. Ia ada sejak lama akan

tetapi selalu baru. Ini adalah hal yang luar biasa dari kebenaran. Ia

selalu memiliki kualitas lama dan baru sekaligus. Jika ia merupakan

sesuatu yang baru, maka ia bukanlah kebenaran karena kebenaran

bukan barang temuan baru. Ia selalu benar. Ia selalu ada. jika ia

sesuatu yang baru, maka itu bukan kebenaran. Jika ia sesuatu yang

lama dan sudah berlalu, atau bersifat sementara; maka itu pun bukan

kebenaran. Kebenaran itu kekal, selalu ada selamanya. Kebenaran

Allah tidak pernah berubah; ia selalu kekal selamanya. Itu sebabnya, ia

disebut baru dan lama sekaligus. Ia tidak pernah berhenti menjadi

kebenaran di zaman apapun Anda hidup. Ia merupakan kebenaran di

tahun 2000 SM dan juga merupakan kebenaran di tahun 2004 ini. ia

sekaligus baru dan lama.

Kita mendapati prinsip ini diterapkan dengan sempurna dalam perkara

rohani. Di 1 Yoh.2:7, kita mendapati hal ini di dalam perintah untuk

mengasihi. Rasul Yohanes berkata, "Saudara-saudara yang kekasih,

bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah

lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah

firman yang telah kamu dengar" (1 Yoh.2:7). Ia merupakan perintah

yang lama, akan tetapi juga merupakan perintah yang baru. Kebenaran

selalu merupakan hal yang lama sekaligus baru.

Dapatkah Anda membagikan Injil di dalam prinsip-prinsip kebenaran

dan kuasa Allah? Yesus memanggil kita untuk menjadi pengajar,

walaupun tidak harus menjadi pengajar full-time seperti menjadi

pekerja-pekerja di gereja. Ada peringatan bagi mereka yang

menggampangkan pekerjaan pengajar full-time karena persyaratan

untuk menjadi pengajar jauh lebih tinggi ketimbang menjadi murid

(Yakobus 3:1). Akan tetapi Yesus mengharapkan agar setiap orang

dapat menjadi pengajar, sekalipun tidak menjadi pengajar di gereja

Page 511: Bmf 23 cahaya injil

503 | C A H A Y A I N J I L

dalam artian menjadi pendeta ataupun pengkhotbah. Kiranya ajaran ini

akan dapat digenapi jika kita memiliki hasrat untuk dapat menjadi ahli

Taurat bagi kerajaan Allah, yang memimpin orang lain memasuki jalan

menuju hidup kekal.

Page 512: Bmf 23 cahaya injil

504 | C A H A Y A I N J I L

PENUTUP

Hendaklah kita menjaga iman pengetahuan

dan pengenalan kita yang benar akan Tuhan

dan karyaNya, sehingga dengan demikian

hidup kita tidak menyimpang, dan tidak

dibelokkan oleh filsafat dan pemikiran

manusiawi yang sangat terbatas.

Janganlah kita menyimpang dari kebenaran.

Para rasul sudah mengingatkan kita sejak

abad pertama.

I Timotius 6

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu

uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya

dengan berbagai-bagai duka.

I Timotius 6

6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian

telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

II Timotius 2

2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa

kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman

sebagian orang.

Yakobus 5

5:19 Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari

kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik,

Tuhan Yesus memberkati.