Blighted Ovum Opb

download Blighted Ovum Opb

of 19

Transcript of Blighted Ovum Opb

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    1/19

    1

    PRESENTASI KASUS

    BLIGHTED OVUM

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di

    Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati

    Bantul

    Diajukan Kepada :

    Dr.dr.H.M. Ani Ashari, Sp.OG(K Fer)

    Disusun oleh :

    Okvianto Putra Budiman

    20090310012

    SMF OBSTETRI GINEKOLOGI

    RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

    MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    2/19

    ii

    2013

    LEMBAR PENGESAHAN

    PRESENTASI KASUS

    BLIGHTED OVUM

    Disusun oleh :

    Okvianto Putra Budiman 20090310012

    Telah disetuui dan dipresentasikan

    Pada tanggal

    Pembimbing

    Dr.dr.H.M. Ani Ashari, Sp.OG(K Fer)

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    3/19

    iii

    Daftar Isi

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................. ii

    Daftar Isi ........................................................................................................................................ iii

    BAB I ............................................................................................................................................... 1

    TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................... 1

    A. Definisi ........................................................................................................................... 1

    B. Etiologi ........................................................................................................................... 1

    C. Patofisiologi .................................................................................................................... 2

    D. Gejala dan Tanda ........................................................................................................... 4

    E. Diagnosis ........................................................................................................................ 4

    F. Pencegahan .................................................................................................................... 5

    G. Penatalaksanaan ............................................................................................................ 6

    BAB II .............................................................................................................................................. 7

    LAPORAN KASUS ........................................................................................................................ 7

    A. Identitas ......................................................................................................................... 7

    B. Anamnesis ...................................................................................................................... 7

    C. Pemeriksaan Fisik ........................................................................................................... 8

    D. Pemeriksaan Penunjang ............................................................................................... 10

    E. Diagnosis Kerja ............................................................................................................. 10

    F. Terapi ........................................................................................................................... 10

    FOLLOW UP .......................................................................................................................... 11

    BAB III ........................................................................................................................................... 14

    PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 14

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 15

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    4/19

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    5/19

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    6/19

    3

    menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik

    test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon

    HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai

    hormon kehamilan.

    Toxoplasmosis salah satu penyebab blighted ovum, namun

    mekanismennya secara pasti belum diketahui, Tetapi beberapa penelitian

    menunjukkan kemungkinan adanya peran mekanisme imunitas seluler.

    Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan infeksi Toxoplasma

    gondii yang menginduksi respon kekebalan tubuh tipe 1 yang kuat yakni

    T-cell-mediated. Saat respon dominan kuat Th 1, terjadi peningkatan IFN

    di plasenta akan menarik TNF yang menghambat proliferasi sel

    trofoblas in vitro dan toksik untuk sel-sel trofoblas manusia.IFNjugameningkatkan produksi NO sel trofoblas dan memicu apoptosis.

    Mekanisme NO menginduksi apoptosis tidak jelas, tetapi melibatkan efek

    pembentukan peroxynitrite dari NO dan superoksida dalam mitokondria

    yang menyebabkan kerusakan pada sel plasenta terutama sel trofoblas

    atau target fetoplacental lainnya mengakibatkan kematian inembryo dan

    resorpsi. Mekanisme imunitas inilah yang dapat menyebabkan terjadinya

    blighted ovum.

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    7/19

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    8/19

    5

    berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya strukturmu

    digah dan kantong kuning telur.

    Gambar 1 :Blighted ovum Gambar 2 : Kehamilan Normal

    F. Pencegahan

    Dalam banyak kasus Blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa

    pasangan seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi

    keguguran berulang di awal kehamilan.Blighted ovum sering merupakan

    kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali pada wanita.

    Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan

    beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi

    rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    9/19

    6

    disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan pemeriksaan

    kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan

    merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang

    rutin dan membiasakan pola hidup sehat.

    G. Penatalaksanaan

    Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya

    adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase

    akan dianalis untuk memastikan apa penyebab Blighted ovum lalu

    mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka maka dapat diobatai

    agar tidak terjadi kejadian berulang

    Apabila penyebab Blighted ovum adalah antibodi maka dapat

    dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan.

    Penyebab Blighted ovum yang dapat diobati jarang ditemukan, namun

    masih dapat diupayakan jika kemungkinan penyebabnya diketahui.

    Sebagai contoh, tingkat hormon yang rendah mungkin jarang

    menyebabkan kematian dini ovum. Dalam kasus ini, pil hormon seperti

    progesteron dapat bekerja. Namun efek samping dari pemakaian hormon

    adalah sakit kepala, perubahan suasana hati, dan lain-lain.

    Jika terjadi kematian telur di awal kehamilan secara berulang,

    maka pembuahan buatan mungkin efektif dalam memproduksi

    kehamilan. Dalam hal ini perlu donor sperma atau ovum untuk memiliki

    anak. Akan tetapi, pembuahan buatan itu mahal dan tidak selalu bekerja

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    10/19

    7

    dan risiko kelahiran kembar seringkali lebih tinggi. Jika belum berhasil

    maka adopsi adalah pilihan lain bagi banyak pasangan.

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    11/19

    7

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    A. Identitas

    Nama : Ny. J

    Usia : 33 tahun

    Alamat : Beji RT 03. Sumberagung Jetis Bantul

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Pendidikan : SMK

    Agama : Islam

    Tanggal masuk : 11 Desember 2013

    B. Anamnesis

    Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 11 Desember 2013, pukul 08.20

    WIB diruang VK RSD Panembahan Senopati Bantul.

    KELUHAN UTAMAMerasa keluar darah dari jalan lahir tanggal 10 Desember 2013

    sekitar pukul 17.30 WIB

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien datang dari IGD dengan status obstetri G3P1A1, HPMT 01-

    09-2013, HPL 08-06-2014, UK 14 minggu. mengeluh keluar darah

    dari jalan lahir sejak kemarin sore disertai lendir. Pasien merasa hamil 3

    bulan. Pasien mengatakan sudah melakuakan cek urin dan hasil PP test

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    12/19

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    13/19

    9

    TD : 120/80 mmHg

    RR : 20 x/menit

    HR : 84 x/menit

    T : 36 C

    STATUS GENERALISATAKepala : Mesocephal

    Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera icteric (-/-)

    Hidung : Simetris, tidak ada deformitas, sekret (-/-)

    Mulut : Bibir tidak tampak sianosis

    Leher : Pembesaran limfonodi (-)

    Thorax : Simetris, ketinggalan gerak (-/-), sonor (+/+) normal,

    vocal fremitus (+/+) normal, vesikular (+/+) normal,

    COR S1-S2 regular

    Abdomen : Supel, peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-), timpani (+),

    tidak ada tanda peradangan, tidak ada sikatrik

    Extremitas : Akral hangat, nadi cukup, edema (-/-)

    Kulit : Turgor dan elastisitas kulit baik, ujud kelainan kulit (-)

    STATUS GINEKOLOGIInspeksi : Sikatrik (-), tanda radang (-), dinding perut datar,

    terdapat perdarahan pervaginam

    Palpasi : Supel (+), nyeri tekan (-), TFU belum dapat diukur.

    VT : V/U tenang, dinding vagina licin, servix teraba tebal,

    tidak ada pembukaan, sarung tangan lendir darah (+)

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    14/19

    10

    D. Pemeriksaan Penunjang

    Laboratorium : (Darah Lengkap)Hb : 12,5 gr%

    AL : 7 ribu/ul

    AT : 296 ribu/ul

    HMT : 35,9 %

    Golongan Darah : O

    PPT : 12,5 Detik

    INR : (-)

    APTT : 28,5 Detik

    Kontrol PPT : 14,6 Detik

    Kontrol APPT : 28,5 Detik

    HbsAg : (-)

    PP Test : (+)

    USG : Vu terisi cukup, GS (+), FP (-), FHR (-) tidak tampakmassa intrauterine, Uk 8 minggu

    E. Diagnosis Kerja

    Ab Iminens dd Blighted ovum

    F. TerapiBed rest

    Obs. Keadaan Umum dan Vital sign

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    15/19

    11

    As. Folat 1x1 tab

    As. Mefenamat 3x500 mg

    Plan Usg Staff jika KU baik

    12 Desember 2013

    S : Pasien mengeluh perdarahan pervaginam (+), nyeri abdomen (-), pusing

    (+), BAK lancar, BAB lancar,

    O : KU baik, KS CM, tak tampak anemis

    VS : TD : 100/70 mmHg RR : 20 x/menit

    HR : 82 x/menit T : 37C

    Kepala : conjungtiva anemis (-/-)

    Thorax : pulmo : vesikular (+/+), COR : S1 S2 regular

    Abdomen : nyeri tekan (-), peristaltik (+)

    Extremitas : akral hangat, nadi cukup

    Dx : Ab Imminens dd Blighted Ovum

    Tx : Bed rest

    Obs. Keadaan Umum dan Vital sign

    As. Folat 1x1 tab

    As. Mefenamat 3x500 mg

    Plan Usg Staff jika KU baik

    13 Desember 2013

    S : Pasien mengeluh perdarahan pervaginam (-), nyeri abdomen (-), pusing

    (-), BAK lancar, BAB lancar,

    O : KU baik, KS CM, tak tampak anemis

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    16/19

    12

    VS : TD : 100/60 mmHg RR : 20 x/menit

    HR : 80 x/menit T : 36,6C

    Kepala : conjungtiva anemis (-/-)

    Thorax : pulmo : vesikular (+/+), COR : S1 S2 regular

    Abdomen : nyeri tekan (-), peristaltik (+)

    Extremitas : akral hangat, nadi cukup

    Dx : Ab Imminens dd Blighted Ovum

    Tx : Bed rest

    Obs. Keadaan Umum dan Vital sign

    As. Folat 1x1 tab

    As. Mefenamat 3x500 mg

    Plan Usg Staff jika KU baik

    10.00 WIB Dilakukan USG Staf

    Hasil USG : Gestasional Sac (+)

    FP (-)

    Dx : Blighted Ovum

    22.30 WIB Telah dilakukan curretage a/i Blighted Ovum

    Laporan Tindakan :

    Dalam posisi litotomi Preparasi vulva vagina Pasang spekulum sims anterior dan posterior Dilakukan anastesi blok

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    17/19

    13

    Spekulum sims anterior dilepas Sondase 11 Af Dilakukan kuretase searah jarum jam Jaringan 20 ml Perdarahan 20 ml

    Dx : Post Curretage a/i Blighted Ovum P1A2 H 0

    Tx : Amoxicillin 500mg/8 jam/oral

    Metergin 500mg/8 jam/oral

    As. Mefenamat 500mg/8 jam/oral

    14 Desember 2013

    S : flek (+), nyeri abdomen (-), pusing (-), BAK lancar, BAB lancar,

    O : KU baik, KS CM, tak tampak anemis

    VS : TD : 90/70 mmHg RR : 19x/menit

    HR : 80 x/menit T : 36,6C

    Kepala : conjungtiva anemis (-/-)

    Thorax : pulmo : vesikular (+/+), COR : S1 S2 regular

    Abdomen : nyeri tekan (-), peristaltik (+)

    Extremitas : akral hangat, nadi cukup

    Dx : Post Curretage a/i Blighted Ovum P1A2 H 1

    Tx : Amoxicillin 500mg/8 jam/oral

    Metergin 500mg/8 jam/oral

    As. Mefenamat 500mg/8 jam/oral

    BLPL

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    18/19

    15

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Pada kasus ini pasien yang merasa hamil 3 bulan datang ke poli dengan

    keluhan keluar darah tanpa disertai lendir melalui jalan lahir. Dari gejala tersebut

    dimungkinkan bahwa pasien mengalami abortus. Akan tetapi perlu dipastikan

    melalui pemeriksaan penunjang USG mengenai kondisi dalam rahim ibu

    sehingga dapat disimpulkan diagnosis pasti yang ada.

    Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan tanpa massa

    intrauterin didalamnya dan ukuran gestasional sac lebih kecil dari pada umur

    kehamilan. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah Blighted ovum atau

    kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan plasenta tetapi tidak

    ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya tidak dapat dibedakan

    gejalanya dari kehamilan biasa hingga terjadi abortus spontan dan telah

    dilakukan pemeriksaan USG.

    Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya

    adalah dilatasi dan kuretase jaringan untuk menghentikan perdarahan,

    membersihkan sisa-sisa jaringan, mencegah infeksi, sehingga rahim siap untuk

    kehamilan berikutnya. Selain itu sisa jaringan yang diambil dapat juga

    digunakan sebagai sampel laboratorium untuk mengetahui penyebab terjadinya

    blighted ovum.

  • 8/12/2019 Blighted Ovum Opb

    19/19

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    Agoes Oerip Poerwoko, Anantyo Binarso Mochtar, Hary Tjahjanto. 2008. Efek

    Misoprostol Sublingual pada KasusBlighted ovum dan Missed Abortion. Fakultas

    Kedokteran Universitas Diponegoro : Media Medika Indonesiana

    Alan H., et al. 2006. Blighted Ovum. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis &

    Treatment-Ninth Ed. DeCherney.http://www.marchofdimes.com

    Anne Jackson Bracker. 2006. Blighted ovum / Anembryogenic Pregnancy.http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted%20ovum.pdf

    Juminten Saimin, Eddy R. Moeljono, Retno B. Farid. 2008. Pemakaian TabletMisoprostol 100 Mikrogram Per Vaginam Untuk Dilatasi Servix Sebelum

    Tindakan Kuretase. Subbagian Fetomaternal Bagian Obstetri dan Ginekologi

    Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

    Nasrudin AM, Eddy R Moeljono, Putra Rimba. 2006. Efektivitas Misoprostol 400 mcgPervaginam Untuk Dilatasi Serviks Pada Kasus Blighted Ovum. Bagian Obstetri

    dan Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.

    Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Edisi keempat. Cetakan kedua. PT Bina

    Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

    http://www.marchofdimes.com/http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted%20ovum.pdfhttp://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted%20ovum.pdfhttp://www.marchofdimes.com/