BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

28
CASE STUDY BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM Sumber Case Asli: Ben Light (Information Systems Institute, University of Salford), Christopher P.Holland and Sue Kelly (Manchester Business School), Karl Wills (IT Consultant) Disusun oleh: Marschel Vincentius - 1401105923 Yakobus Tanurjaya - 1401113692 Stefie Cuhadi - 1401103685 Sanny Khosasi - 1401109000 Glory - 1401118932 Kelas 04 POM

description

BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Transcript of BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Page 1: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

CASE STUDY

BEST OF BREED IT STRATEGY:

AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE

PLANNING SYSTEM

Sumber Case Asli: Ben Light (Information Systems Institute, University of Salford),

Christopher P.Holland and Sue Kelly (Manchester Business School), Karl Wills (IT

Consultant)

Disusun oleh:

Marschel Vincentius - 1401105923

Yakobus Tanurjaya - 1401113692

Stefie Cuhadi - 1401103685

Sanny Khosasi - 1401109000

Glory - 1401118932

Kelas 04 POM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA

2012

Page 2: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

ABSTRAK

Persaingan industri di tingkat global semakin ketat dan membutuhkan persiapan yang

matang dari semua aspek perusahaan agar dapat bertahan di jalur persaingan. Aspek

perusahaan ini dapat diartikan sebagai berbagai resources atau sumber daya yang dimiliki

suatu perusahaan. Mulai dari sumber daya manusia, barang, produksi, dsb. Sumber daya ini

harus di manage dengan sebaik mungkin agar dapat berguna bagi perusahaan dan memenuhi

kriteria efektif, efisien, dan produktif. Setiap sumber daya yang ada biasanya memiliki

sistemnya masing-masing dan saling melengkapi. Seiring dengan perkembangan perusahaan,

perusahaan yang besar dan hendak bersaing di tingkat global membutuhkan lebih dari

sekedar me-manage sumber daya dan sistem yang dimilikinya.

Memiliki sumber daya yang banyak disertai banyaknya sistem yang ada membuat

kemungkinan untuk rendundansi data maupun hilangnya integritas data menjadi semakin

besar. Data tidak lagi dipercaya keakuratannya, dan yang paling merugikan yaitu tidak ter-

update secara real time. Oleh karena itu muncul Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai

solusi. ERP bertugas mengubah sistem silo menjadi integrated system yang saling bekerja

sama dan saling melengkapi. Dengan dibantu software ERP dari salah satu vendor besar

misalnya, maka perusahaan tidak perlu lagi kuatir akan masalah-masalah yang biasa dihadapi

sistem yang silo atau terpisah, seperti rendundansi, minimnya integritas data, maupun

ketidakakuratan data. Hal ini dikarenakan kemampuan ERP untuk mempersatukan semua

sub-sistem yang ada menjadi satu kesatuan sistem, selain itu proses bisnis yang diterapkan

sistem ERP biasanya sudah best practices.

Namun tentu ada konsekuensi dari penerapan integrated system. Diperlukan biaya

yang besar untuk membeli dan melakukan implementasi aplikasi ERP ini. Selain itu

dikarenakan adanya kemungkinan untuk merombak proses bisnis yang ada untuk

menyesuaikan dengan proses bisnis best practices yang dibawa oleh vendor. Kemungkinan

gagal implementasi cukup besar karena melibatkan seluruh sumber daya di perusahaan dan

sangat kompleks. Kemudian muncul pendekatan terbaru yaitu Best of Breed yang

mengandalkan kespesifikan dalam menjawab kebutuhan perusahaan.

Best of Breed berusaha mencari solusi terbaik dari setiap divisi fungsional perusahaan,

aplikasi apa yang terbaik yang bisa digunakan untuk mendukungnya. Kemudian akan

dilakukan integrasi data dengan teknik-teknik yang dimiliki. Keunggulan lainnya faktor

i

Page 3: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

dukungan dalam Best of Breed tidak hanya bergantung pada satu vendor, namun ke beberapa

vendor. Tentu banyak pertimbangan lain yang dapat diperbandingkan dengan sistem ERP

sebelum perusahaan memutuskan untuk menerapkan Best of Breed atau tidak.

ii

Page 4: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

DAFTAR ISI

Abstrak i

Daftar Isi iii

Daftar Gambar iii

Daftar Tabel iii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 2

PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS 3

Permasalahan Penerapan ERP dari Satu Vendor 3

Pendekatan Best of Breed 4

Enterprise Resource Planning vs Best of Breed Approach 4

Tekanan Bisnis 5

Proses Bisnis dan Infrastruktur IT yang Berjalan 6

Review Strategis IT 7

Strategi IT 9

Strategi Reengineering Proses Bisnis 11

Strategi Project Management 11

Implementasi 13

DISKUSI DAN KESIMPULAN 14

DAFTAR PUSTAKA 15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dampak rantai distribusi dari setiap divisi 6

Gambar 2. Driver bisnis yang penting untuk perubahan infrastruktur IT 8

Gambar 3. PERT Model 11

Gambar 4. Project Management Triangle 11

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Best of Breed vs Integrated ERP (Advantages - Disadvantages) 5

iii

Page 5: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk menjawab tantangan persaingan di dunia industri dalam era globalisasi ini

diperlukan strategi yang tepat agar suatu perusahaan dapat bertahan dan tetap dalam trek

persaingan. Banyak aspek yang perlu diperhatikan agar proses bisnis dapat berlangsung

secara efektif, efisien, dan produktif. Salah satu hal penting untuk memperoleh ketiga hal

tersebut yaitu dengan memiliki sistem informasi yang baik. Namun untuk perusahaan besar

yang hendak bertarung di persaingan global, sistem informasi yang baik saja tidak cukup

unutk memenangkan peraingan, diperlukan sistem informasi terintegrasi. Memiliki sistem

informasi yang terintegrasi berarti perusahaan dapat melakukan update secara real-time untuk

semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena perkembangan pendekatan

integrated system ini maka istilah ERP atau Enterprise Resource Planning kini marak

terdengar.

Konsep dasar ERP sendiri yaitu cross functional atau sistem informasi yang

diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa guna mengintegrasikan dan

mengotomatisasikan proses bisnis di dalam pabrik, logistik, distriusi, akuntansi, keuangan,

dan SDM. Saat ini sudah marak dilakukan implementasi ERP oleh perusahaan-perusahaan

besar. ERP ini juga memiliki cukup banyak vendor yang mendukungnya, seperti SAP,

Oracle, PeopleSoft, Epicor, dsb. Namun ada hal yang kerap kali menjadi bahan pertimbangan

suatu perusahaan saat hendak beralih menerapkan ERP di sistem perusahaannya, yaitu

penerapan ERP pasti memakan biaya yang besar dan memiliki resiko yang tinggi jika terjadi

kegagalan. Hal ini dikarenakan dalam pengembangan ERP akan melibatkan keseluruhan

sumberdaya yang dimiliki perusahaan.

Saat ini muncul pendekatan yang baru mengenai ERP yaitu Best of Breed (BoB). Best

of Breed berarti menggunakan program yag spesifik atau per paket untuk setiap kebutuhan

apliaksi yang spesifik. Untuk membagi informasi antar aplikasi, informasi didistribusikan

entah dalam bentuk print out dari satu paket ke paket lainnya dan secara manual akan di input

datanya ke dalam paket berikutnya atau dengan menggunakan paket “middleware” dari

perusahaan pihak ketiga.

Di dalam paper ini akan dibahas seputar penerapan pendekatan Best of Breed di dalam

suatu perusahaan, yaitu pada Global Entertainment. Perusahaan ini bergerak di bidang

entertainment dengan omset perusahaan sekitar 3 Miliar USD, selain itu perusahaan ini

memegang lebih dari 10.000 saham yang berbeda

iv

Page 6: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Tujuan

Tujuan dari paper ini adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam seputar hal-

hal kunci dalam implementasi Best of Breed di dalam suatu perusahaan. Untuk mendukung

pemahaman agar lebih mendalam seputar hal ini, maka akan dipaparkan pula analisis

terhadap contoh reengineering dalam proses bisnis maupun infrastruktur IT pada Global

Entertainment dalam penerapan Best of Breed approach.

v

Page 7: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS

Permasalahan Penerapan ERP dari Satu Vendor

ERP adalah seperangkat infrastruktur dan software yang tidak dapat dilepaskan dari

aspek ‘best practices’, artinya ERP menerapkan cara terbaik dalam mengelola bisnis

berdasarkan pengalaman para pelaku bisnis atau teori akademik yang telah diketahui. Tujuan

utama dari penerapan ERP adalah untuk meningkatkan kerja sama dan interaksi antar semua

aspek fungsional dalam perusahaan.

Sekarang ini, terdapat cukup banyak perusahaan yang menerapkan ERP pada sistem

perusahaannya seperti Pioneer New Media Technologies dan Monsanto. Aplikasi ERP

menyajikan solusi tunggal yang terdiri dari berbagai fungsi-fungsi yang diperlukan untuk

mendukung proses bisnis utama dari perusahaan. Sejumlah keuntungan dapat diperoleh dari

implementasi ERP. ERP meningkatkan efisiensi, dimana dengan adanya aplikasi ERP ini

dapat memembantu kinerja perusahaan agar lebih maksimal dalam menjalankan proses

bisnis. Selain itu implementasian ERP juga dipercya dapat memberikan informasi yang lebih

akurat dan real time bagi perusahaan sehingga mempercepat alur informasi dan mengurangi

beban data.

Penerapan ERP diakui banyak pihak dapat menuai keberhasilan, namun dibalik

keberhasilan tersebut tentu ada kekurangan dari sistem ERP itu sendiri. Adapun beberapa

kekurangan dari ERP yang disebutkan yaitu selain harganya yang tergolong tinggi,

implementasi ERP juga sangat kompleks karena tingginya tingkat integrasi terhadap software

dan persyaratan untuk reengineering inti organisasi dan proses bisnis yang ada. Adanya

persyaratan software yang tinggi ini menyebabkan beberapa manajer perusahaan-perusahaan

harus mempekerjakan karyawan dengan keterampilan yang sangat khusus untuk

mempertahankan dan menggunakan software ini dengan maksimal. Banyak manajer di

seluruh perusahaan dan industri perpendapat bahwa model bisnis software ERP tidak

mewakili perusahaan mereka sendiri atau industri dan reengineering terhadap bisnis mereka

juga memberikan kesulitan yang besar. Dikatakan tidak mewakili perusahaan karena ERP

sendiri menerapkan best practices business process, jadi tidak memberi banyak ruang untuk

dikustomisasi sesuai proses bisnis perusahaan yang sebenarnya cenderung dinamis.

Selanjutnya muncul kekhawatiran bahwa ERP satu vendor ini cenderung akan berarti

adanya kendala untuk langsung menerapkan fungsi baru dari software yang ada untuk

memangaatkan peluang bisnis agar tetap kompetitif, dikarenakan ditakutkan sebuah

perusahaan akan sangat mengandalkan vendor ERP yang bersangkutan untuk memperoleh

vi

Page 8: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

upgrade berikutnya. Permasalahan-permasalahan yang mengiringi implementasi ERP ini

melatarbelakangi munculnya pendekatan dan konsep baru untuk meminimalisir permasalahan

yang dihadapi. Konsep baru ini dikenal sebagai Best of Breed.

Pendekatan Best of Breed

Jika ditelaah lebih lanjut secara teoritis, Best of Breed dapat didefinisikan dengan

pendekatan yang didasarkan pada integrasi software standard dari berbagai vendor ERP.

Sebagai contoh perusahaan General Motors menggunakan SAP modul Financial dan

Peoplesoft human resources applications digabungkan dengan menggunakan software yang

telah terintegrasi.

Keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan pendekatan ini salah satunya adalah

fungisionalitas yang lebih spesifik dan lebih mendalam, artinya bahwa Best of Breed yang

diterapkan di perusahaan tidak sekompleks penerapan ERP. Keuntungan lainnya adalah tidak

terfokus hanya pada satu vendor. Tidak seperti ERP yang memiliki kecenderungan untuk

sangat bergantung pada satu vendor saja, Best of Breed tidak hanya bergantung pada satu

vendor tapi kepada beberapa vendor atau multivendor sehingga untuk pengembangan

selanjutnya perusahaan dapat memperoleh dukungan dari banyak vendor.

Pendekatan ini juga menyediakan infrastruktur yang mengakomodasi implementasi

aplikasi baru atau yang akan ditingkatkan. Faktor kunci ke arah pendekatan ini berkaitan

dengan penggunaan middleware yang mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang dipilih untuk

mendukung proses bisnis dari vendor.

Enterprise Resource Planning vs Best of Breed Approach

Keunggulan utama dari pendekatan Best of Breed yaitu kemampuan untuk menjawab

kebutuhan fungsional industri dengan lebih spesifik. Keunggulan ini tergolong penting bagi

perusahaan untuk mendapatkan keunggulan dari kompetitor. Kemampuan untuk menjawab

kebutuhan fungsional secara spesifik dikarenakan pendekatan Best of Breed mengutamakan

implementasi modul fungsional yang unggul dari sebuah vendor ERP yang disesuaikan

dengan kebutuhan perusahaan. Nantinya penggabungan modul-modul unggul ini akan

menciptakan sebuah sistem integrasi yang kompleks namun sangat menjawab kebutuhan.

vii

Page 9: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Tabel 1. Best of Breed vs Integrated ERP (Advantages - Disadvantages)

Jika disimpulkan secara singkat, ada beberapa fakta kunci yang dapat diambil.

Mengintegrasikan Best of Breed dengan aplikasi ERP akan menghasilkan biaya tambahan

dan maintenance. Hal ini dikarenakan perlunya untuk meng-upgrade dan melakukan

maintenance untuk kedua sistem tersebut. Selain itu mengembangkan integrasi antara

aplikasi Best of Breed dan aplikasi ERP tidak akan sekuat seperti integrasi ERP dengan

aplikasinya sendiri.

Tekanan Bisnis

Global Entertainmnt beroperasi di pasar global dan kompetisinya sangat ketat. Ada

perubahan dramatis dalam dinamika bisnis dalam dekade terakhir ini. Peritel produk Global

Entertainment meningkatkan kecanggihan dari manejemen persediaan. Mereka menginginkan

stok yang lebih sedikit, bukan seperti konsep model lama yang mengutamakan pembelian

barang secara massal. Karakteristik pasar juga berubah, dimana siklus hidup produk

berkurang dan relung pasar muncul seperti musik Jazz, Indie, dan musik dance. Global

Entertainment menyadari bahwa mereka berada di posisi harus memproduksi bukan hanya

menyediakan stok. Pilihan-pilihan termasuk penerapan paket standar, komponen berbasis

viii

Page 10: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

strategi seperti Best of Breed, strategi proses bisnis, pengembangan dipesan lebih dulu, dan

pemeliharaan sistem yang ada.

Proses Bisnis dan Infrastruktur IT yang Berjalan

Secara fisik Global Entertainment hadir di sekitar delapan puluh negara, dimana di

kebanyakan kehadirannya ini Global Entertainment menggabungkan pusat distribusinya.

Struktur organisasi dari Global Entertainment juga dibagi menjadi dua divisi, yaitu Record

Marketing dan Operational.

Record Marketing berfokus pada mengatur produk yang ada. Produk ini mencakup

penandatanganan artis dan marketing yang menghasilkan perangkat keras produk seperti CD.

Area fungsional mencakup divisi Artiste and Repertoire, Sales and Marketing, Order

Processing and Secondary Distribution. Divisi Operational berfokus pada bagaimana

membuat produk dapat dipastikan sampai ke tangan pelanggan. Divisi Operational terdiri

dari beberapa area inti fungsional yang mengikuti alur produk yaitu perencanaan rilis,

logistik, dan manufakturing. Area inti fungsional ini didukung oleh Service Functions of

Finance, Human Resource and Organisation danInformation Technology.

Gambar 1. Dampak rantai distribusi dari setiap divisi

Divisi Operational ini memakan cost yang lebih banyak dibandingkan yang bertipe

service atau layanan. Dampak yang menjadi konsekuensi dari cost yang banyak ini yaitu

ix

Page 11: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

munculnya lingkungan ‘stove pipe’ dimana tiap tim bekerja di dalam area fungsional silos-

nya masing-masing. Secara umum, filosofi yang dianut yaitu selama setiap area fungsional

berjalan efektif, maka semuanya oke.

Individualisme dan kemandirian yang cukup akut dari organisasi tercermin dari

infrastruktur IT di dalam Global Entertainment. Contohnya saja banyak aplikasi piranti lunak

dan platforms yang ada terkait erat dengan sejarah preferensi maupun kebutuhannya masing-

masing. Selain itu, kurangnya project management dan standar pengembangan sistem di

seluruh IT fungsional. Hasil dari semua ini yaitu terdapat lima unit IT dan strategi yang

terpisah. Sangat jelas bahwa diperlukan peninjauan ulang terhadap dukungan IT untuk Global

Entertainment agar unit-unit IT yang penting ini dapat lebih terintegrasi sehingga tidak

bekerja secara terpisah.

Review Strategis IT

Pihak senior dari manajemen perusahaan dengan cepat menyadari bahwa diperlukan

reengineering Infrastruktur IT dari divisi Operational merupakan satu-satunya hal yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan operasional. Perubahan dapat mengambil porsi di dalam

bisnis maupun perpaduan antara bisnis dan strategi IT. Perubahan ini dapat mengambil peran

krusial bagi perkembangan bisnis perusahaan. Manajemen menginginkan untuk mendorong

grup berfokus dalam bisnis dan dapat mengatasi kecenderungan secara historis yang

cenderung bekerja secara individual. Fokus grup harus ditambahkan dengan perkembangan

proses pandangan organisasi. Lebih lanjut lagi manajemen senior menginginkan adanya

peningkatan dalam proses bisnis dalam divisi operational. Spesifikasi lebih lanjut seputar

driver bisnis yang penting dalam perubahan infrastruktur IT dapat dilihat pada tabel berikut:

x

Page 12: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Gambar 2. Driver bisnis yang penting untuk perubahan infrastruktur IT

Global Entertainment memutuskan untuk menggunakan sistem terintegrasi yang

sudah umum diapkai dan akan mendukung proses orientasi operasi strategi global dalam intra

maupun inter organisasi. Tantangan yang harus dihadapi perusahaan untuk melakukan

pengaturan ulang terhadap lima departemen IT mejadi satu dimulai dengan menstandarisasi

hardware, software, dan metode pengembangan. Tujuannya yaitu untuk mengurangi

sejumlah besar platform hardware dan aplikasi software menjadi hanya dua atau tiga

platforms saja yang sudah terstandarisasi dalam paket software. Ini akan membentuk

infrastruktur umum untuk perubahan organisasi yang diperlukan.

Kemudian, perusahaan mengimplementasikan strategi Best of Breed karena setiap

fungsional bisnis yang ada memiliki tingkat permintaan yang tinggi terhadap fungsionalitas.

Sistem dengan mengandalkan satu vendor saja dianggap lebih baik dan lebih mudah untuk

dievaluasi, tetapi sistem satu vendor ini tidak menawarkan fungsionalitas yang dibutuhkan

perusahaan. Sistem ERP dirasakan ditujukan untuk fungsi atau proses yang diperluas ke

dalam enterprise system. Global entertainment merasa mereka lemah dalam perluasan area

ini. Direktur IT menyatakan bahwa meski sistem ERP sangat bagus tapi perusahaan

diharuskan untuk membangun disekitar mereka agar dapat memenuhi fungsionalitas bisnis

yang diperlukan, namun akan lebih mudah untuk menghasilkan konsensus untuk bermigrasi

ke paket tertentu jika itu dianggap terbaik memenuhi persyaratan area bisnis individu.

xi

Page 13: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Strategi IT

Pihak Eksekutif adalah pihak yang pertama kagum apabila ada sebuah vendor yang

memberikan suatu model bisnis yang baru untuk diterapkan di perusahaan mereka. Para

pelaku bisnis pada dasarnya setuju bahwa suatu desain model bisnis yang tradisional tidak

akan cukup untuk mengakomodir dinamika lingkungan bisnis yang berkembang saat ini.

Pihak eksekutif melihat bahwa perusahaan mereka harus menjadi perusahaan yang inovatif,

lincah serta mampu menjadi contoh bagi perusahaan lain dengan tetap mengutamakan

persaingan yang sehat. Telah kita ketahui bersama bahwa suatu organisasi bisnis sebetulnya

adalah sistem yang memproses informasi. Batasan vertikal dan horizontal dari suatu

pemrosesan informasi akan berdampak langsung dalam organisasi sehingga akan membatasi

pihak top management dalam mengambil keputusan. Kemampuan dalam mensejajarkan dan

mengadaptasi sebuah strategi organisasi dan kemampuannya dalam menerima dinamika

lingkungan bisnis merupakan hal yang esensial dalam menciptakan suatu High Performance

Organization (HPO).

Dalam menciptakan high performance organization tersebut Information Technology

Strategy (IT Strategy) merupakan hal yang mampu mendongkrak kinerja perusahaan ke arah

yang lebih baik. Akan tetapi sebelum pihak eksekutif mengambil langkah untuk berinvestasi

pada IT ada beberapa hal yang harus anda petimbangkan antara lain,

Pertama adalah seberapa jauh anda mengerti hubungan antar elemen yang ada pada

perusahaan mereka misalnya strategi, kapabilitas, dan infrastuktur IT yang telah ada

untuk mengeksekusi strategi tersebut sehingga dapat bernilai bagi pemangku

kepentingan

Kedua adalah seberapa jauh anda mengerti apa yang menjadi faktor kunci yang

mendorong kinerja dari bisnis anda serta apa yang harus dilakukan dengan baik demi

mengurangi biaya, meningkatkan pendapatan, dan memperoleh keuntungan yang

berkelanjutan. Anda juga harus paham bagaimana IT bisa digunakan untuk

memaksimalkan kinerja bisnis

Dalam memahami lebih lanjut mengenai strategi IT, ada baiknya juga memahami

paradigma revolusi informasi. Paradgima ini penting sekali dalam mempelajari aspek strategi

dalam IT. Konsep revolusi informasi mengangkat isu pentingnya berpikir kembali mengenail

value atas IT yang dimiliki organisasi. Revolusi informasi dapat dilihat dalam contoh sektor

kesehatan. Peranan IT dalam sektor ini bukan lagi dalam aspek teknologi lagi namun sudah

bergeser ke aspek informasi. Hal ini terjadi karena kebutuhan masyarakat bergeser dari

memerangi penyakit menjadi upaya untuk mencegah atau menjaga kesehatan sebelum

xii

Page 14: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

terserang penyakit. Dalam kebutuhan memerangi penyakit maka yang sangat ditonjolkan

adalah elemen teknologi dalam teknologi informasi.

Kekuatan dari IT adalah sebenarnya terletak pada kata informasi, dimana perusahaan

lebih berfokus bagaimana untuk memberikan value added kepada customer. Revolusi

informasi ini juga akhirnya menyebabkan munculnya suatu konsep yang disebut Horizontal

Enterprise atau Process Enterprise. Konsep ini meerupakan lawan dari Vertical Enterprise

yakni suatu kondisi dimana fungsi dalam organisasi berdiri sendiri-sendiri secaramandiri.

Faktanya dengan ketatnya kondisi persaingan yang ada, organisasi dituntut untuk bekerja

lebih cepat dan ramping.

Banyak para manajemen ataupun para eksekutif tidak terlalu suka dengan investasi di

bidang IT yang dilakukan oleh departemen TI. Hal ini disebabkan karena biaya yang mahal

dan juga value yang tidak terlihat yang dihasilkan atas investasi di bidang TI yang ada

terhadap organisasi, karyawan, maupun pelanggan.

Berikut bebetapa tips atau pedoman dalam menyusun strategi TI organisasi Anda antara

lain:

Strategi IT harus fleksibel. Fleksibel bukan berarti berubah-ubah dengan pergantian

pemimpin di departemen IT. Karena hal ini menjadi fakta yang tidak dapat dipungkiri,

dimana terjadi perubahan strategi ataupun kebijakan IT sejalan dengan perubahan

pemimpin. Namun di sisi lain strategi IT harus fleksibel, artinya terhadap perubahan-

perubahan lingkungan yang ada. Hal ini terjadi, ketika terjadi perubahan lingkungan

eksternal maupun internal organisasi. Dengan adanya perubahan lingkungan ini, tentu

saja organisasi juga harus menyesuaikan strategi organisasi bisnis yang ada, dimana

perubahan ini akan memicu juga strategi IT di dalam organisasi

Strategi IT yang kuat lahir dari sebuah proses yang dimulai dari proses alignment,

penyusunan hingga mendesain program dan anggaran. Hal yang disayangkan, kerap

kali organisasi sangat menggebu-gebu dalam menyusun strategi IT yang ada hingga

sampai tahapan program dan anggaran, namun tidak pernah ditinjau kembali dan

sistem monitoring tidak berjalan. Sehingga strategi yang disusun hanya tinggal dalam

dokumentasi yang ada.

Strategi Reengineering Proses Bisnis

xiii

Page 15: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Kebanyakan proses implementasi ERP tidak dimulai dengan strategi yang baik.

Implementasi ERP bisa jadi tidak maksimal karena ketidakmantapan visi, serta tujuan yang

akan dicapai dari sistem ERP yang dibuat. Alasan perubahan dari sistem lama ke sistem yang

menggunakan ERP seringkali adalah merupakan hasil dari Business Process Reengineering

Strategy dalam rangka menciptakan suatu alur proses yang efisien sehingga akan

menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. ERP dan BPR adalah suatu rangkaian

yang tak terpisahkan dimana banyak sekali vendor ERP yang menyediakan best practise yang

ada pada sistemnya untuk perusahaan, dimana BPR dalam hal ini bertugas untuk

mengidentifikasi proses yang ada serta perubahan yang diperlukan untuk mengimplementasi

Best pratice. Dalam melakukan BPR perusahaan harus menilai perubahan-perubahan apa

yang harus dilakukan oleh perusahaaan. Organizational Project Management Maturity Model

(OPM3) mampu menilai sampai dimana tingkat kemampuan perusahaan dalam

mengimplementasi ERP System maupun dengan menggunakan Best of Breed Approach.

Ada tantangan yang lebih bagi perusahaan saat menggunakan Best of Breed

Approach, karena pada sistem ERP yang diberikan satu vendor perubahan yang ada

cenderung lebih pasti. Akan tetapi saat menggunakan pendekatan Best of Breed Approach,

Konsultan BPR harus melakukan penilai kinerja terhadap setiap komponen yang dipakai pada

sistem.

Strategi Project Management

Pada saat tahap perencanaan project management, tentunya ERP akan menjadi

pemenangnya. Sebab bagi perusahaan berhubungan dengan satu vendor saja akan dirasakan

lebih mudah dan pasti tidak akan sesulit jika harus berhubungan dengan beberapa vendor.

Selain itu perusahaan juga harus mengamati peraturan berbeda di antara vendor-vendor dari

aplikasi yang dipakai dalam sistem.

Pada tahap development juga akan semakin kompleks level integritasnya, seperti pada

Best of Bred yang membutuhkan software pihak ketiga untuk menangani integritas tersebut,

otomatis terdapat semakin banyaknya pekerjaan yang harus di lakukan apabila menerapkan

Best of Breed daripada jika menerapkan ERP satu vendor.

Tentu dengan sistem Best of Breed yang penuh integritas, hasil dari paket aplikasi

diharapkan dapat memberikan respon efisiensi waktu yang bagus, cost yang berkurang pada

operasional, resources yang kecil. Namun hasil dari cost yang terpotong tersebut akan perlu

disesuaikan ulang untuk dijadikan cost untuk resources pada implementasi selanjutnya. Oleh

karena level integritas yang di miliki oleh Best Of Breed, maka cara tradisional dalam

pengembangan tidak dapat di lakukan karena terlalu memakan waktu dan resources. Salah

xiv

Page 16: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

satu project yang cocok dalam menerapkan hal ini adalah dengan Extreme Project

Management dengan model PERT. Karena PERT bersifat skala besar, non rutin, sekali kerja,

dan bisa menanangi berbagai manajemen sekaligus.

Gambar 3. PERT Model

Setiap project management tentu juga memiliki penilaian yang menentukan apakah project

tersebut bagus atau tidak. Penilaian yang umum adalah dengan Project Management Triangle

( scope, schedule, cost ). Untuk penilaian terhadap project besar seperti Best of Breed tentu

perlu di atur dengan sebaik mungkin, karena lingkup yang besar dan cost yang besar pula.

Apabila penjadwalan tidak di handle dengan baik, maka kemungkinan cost akan bertambah

sangat besar.

Gambar 4. Project Management Triangle

Kesimpulan dari ini adalah, single vendor ERP tentu memberikan kemudahan dalam

tahap project management, terutama dalam hal waktu dan biaya. Namun, level integritas atas

xv

Page 17: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

kepuasan yang di berikan jauh di bawah Best of Breed yang hampir 80-90%. Karena pada

saat ini sebagian besar perusahaan telah mencapai tahap puncak dalam pengembangan sistem

mereka, tentunya solusi untuk mengatasi kurangnya integritas tersebut adalah dengan

menerapkan Best of Breed.

Implementasi

Implementasi Best of Breed pada dasarnya menggabungkan dua vendor ERP dan

dengan aplikasi pihak ketiga yang menjadi penghubung kedua sistem vendor tersebut.

Umumnya tahap implementasi paling awal dalam implementasi Best of Breed adalah partial

dan full. Partial yang di maksud adalah perusahaan telah memiliki salah satu dari sistem

integritas yang diprediksi pengembangan lanjutan dari aplikasi tersebut tidak dapat

memenuhi kebutuhan perusahaan untuk menjawab tantangan pasar, maka perusahaan akan

mencari solusi dengan menggabungkan kedua sistem integritas tersebut. Cost yang terdapat

pada partial tentu akan lebih rendah karena telah adanya salah satu sistem tersebut, tinggalah

melakukan implementasi sistem yang satu nya lagi. Waktu yang di butuhkan untuk penerapan

hingga sistem dapat “Go Live” juga tinggal menyesuaikan sistem integritas yang satunya

lagi. Waktu yang harus disediakan untuk melakukan training people dalam perusahaan untuk

penggunaan sistem baru tersebut juga akan lebih singkat.

Pada sistem full, perusahaan akan langsung menerapkan sistem integritas tersebut

secara baru dan langsung. Waktu dan cost yang di keluarkan juga akan sangat tinggi, tetapi

level integritas dan penyesuaian akan lebih baik daripada partial, karena akan di sesuaikan

sesuai kebutuhan perusahaan dan spesifikasi kompleksitasnya.

Implementasi Best of Breed masih memiliki kemungkinan untuk tidak mengubah core

proses bisnis sama sekali, dibandingkan penerapan vedor ERP tunggal dengan sistem

integrasi yang terbatas yang apabila tidak sesuai dan ketentuan kustomisasi sudah tidak di

perbolehkan lagi oleh pihak vendor, maka jalan satu-satunya yaitu core proses bisnis harus di

ubah. Best of Breed dengan level integritas yang tinggi tentu memberikan kepuasan pada

berjalannya proses bisnis, core dalam proses bisnis yang tidak perlu ubah tentu mengurangi

waktu implementasi dan waktu training, namun karena tingkat kerumitannya, waktu yang

hilang tersebut di gantikan dengan training penggunaan software dan pengenalan software

tersebut.

DISKUSI DAN KESIMPULAN

xvi

Page 18: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

Pada dasarnya Best of Breed merupakan penggabungan dari beberapa vendor ERP

dan dihubungkan dengan aplikasi pihak ketiga sebagai sarana pertukaran informasi. Dalam

praktik implementasinya seringkali Best of Breed memiliki tantangan tersendiri bila

dibandingkan dengan pemanfaatan solusi ERP dari satu vendor saja. Kemampuan untuk

menjawab kebutuhan fungsional industri secara lebih spesifik menjadi keunggulan utama

Pendekatan Best of Breed bila dibandingkan dengan ERP dari satu vendor.

Best of Breed tidak hanya bergantung pada satu vendor tapi kepada beberapa vendor

atau multivendor sehingga untuk pengembangan selanjutnya perusahaan dapat memperoleh

dukungan dari banyak vendor. Penggabungan modul-modul unggul dari setiap vendor akan

menciptakan sebuah sistem integrasi yang kompleks namun sangat menjawab kebutuhan dari

perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

xvii

Page 19: BEST OF BREED IT STRATEGY: AN ALTERNATIVE TO ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM

http://givlianodaivand.blogspot.com/2010/03/keuntungan-dan-kendala-implementasi-

erp.html

Diakses 10 April 2012 Jam 23.00

Robinson, Phil. (2004). The Business Performance Improvement Consultancy

24. England - BPIC

xviii