Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas...

24
BUSINESS ETHICS AND GOOG GOVERNANCE KODE ETIK PERUSAHAAN SIAM CEMENT GROUP ( SCG ) Disusun Oleh : Nama : Lysa Setyaningrum NIM : 55116120026 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN 2017

Transcript of Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas...

Page 1: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

BUSINESS ETHICS AND GOOG GOVERNANCE

KODE ETIK PERUSAHAAN SIAM CEMENT GROUP ( SCG )

Disusun Oleh :

Nama : Lysa Setyaningrum

NIM : 55116120026

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN

2017

Page 2: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

KODE ETIK PERUSAHAAN SIAM CEMENT GROUP ( SCG )

Lysa Setyaningrum

55116120026

Abstrak

Pengembangan kode etik perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting dalam

kerangka penerapan GCG bagi suatu perusahaan. Kode etik sangat penting karena sebagai

acuan bagi semua pihak di dalam perusahaan serta pihak luar yang terkait dengan usaha

perusahaan dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut

didasarkan pada hak yang dapat diperoleh oleh para pemangku kepentingan. Kode Etik SCG

berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values untuk seluruh karyawan

SCG untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai pedoman untuk bekerja dengan tepat.

Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. Semua karyawan SCG wajib untuk

mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman dari Kode Etik SCG, dan Direksi harus melayani

sebagai model peran perilaku tersebut. Kode etik SCG meliputi hak karyawan, lingkungan,

K3 baik untuk karyawan dan produk, transparansi, reward karyawan, politik, aset, informasi

internal dan eksternal, komunikasi, transaksi, bisnis di luar negeri dan persaingan usaha.

Kata kunci : SCG, kode etik, perusahaan

Page 3: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

BAB 1 PENDAHULUAN

Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate

Governance (GCG) kian populer. Good Corporate Governance merupakan kumpulan hukum,

peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong sumber-sumber

perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi dalam jangka panjang yang

berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan

(Arrafat, 2006). Suatu perusahaan sudah selayaknya berkomitmen untuk menerapkan dan

menjaga standar praktik GCG yang tinggi agar perusahaan tersebut dapat tumbuh dan

menguntungkan dalam jangka panjang serta dapat terus bersaing dalam bisnis global.

Pengembangan kode etik perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting

dalam kerangka penerapan GCG bagi suatu perusahaan. Kode etik sangat penting karena

sebagai acuan bagi semua pihak di dalam perusahaan serta pihak luar yang terkait dengan

usaha perusahaan dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut

didasarkan pada hak yang dapat diperoleh oleh para pemangku kepentingan. Pemangku

kepentingan yang dimaksud yaitu owner, managemen, pemerintah, konsumen, masyarakat

dan pihak eksternal. Pada penulisan kali ini akan di bahas kode etik dari Perusahaan Siam

Cement Group (SCG).

Rumusan Masalah :

1. Bagaimanakah prinsip kode etik perusahaan SCG ?

2. Apa saja kode etik perusahaan SCG yang berlaku ?

3. Untuk siapakah kode etik perusahaan SCG ?

Page 4: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha

berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan

dan memecahkan persoalan. Sedangkan Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin

(200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari

etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.

Semua keputusan perusahaan sangat memengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik

kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan

dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Ada dua jenis pemilik kepentingan yang

berpengaruh terhadap perusahaan yaitu pemilik kepentingan internal dan eksternal.

Pemilik kepentingan eksternal meliputi :

1. Investor

2. Karyawan

3. Manajemen

4. Pimpinan

Pemilik kepentingan internal meliputi :

1. Pelanggan

2. Asosiasi dagang

3. Kreditor

4. Pemasok

5. Pemerintah

6. Masyarakat umum

7. Kelompok khusus yang berkepentingan terhadap perusahaan

Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku

bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk

mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah

timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi

perusahaan. Menurut Sonny Keraf prinsip otonomi tersebut adalah :

1. Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambilkeputusan

dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk

dilakukan.

2. Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara

jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidakdidasarkan

atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjiandan kontrak.

Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu danharga yang

sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan

3. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuaidengan

aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapatdipertanggung

jawabkan.

4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar

bisnisdijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

Page 5: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam

diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjag

anama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang juga perlu

diperhatikan, antara lain adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya

perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan

pengusaha ke bawah

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

10. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang

berupa peraturan perundang-undangan.

Penerapan etika bisnis sangat penting terutama dalam menghadapi era pasar bebas

dimana perusahaan-perusahaan harus dapat bersaing berhadapan dengan kekuatan perusahaan

asing. Perusahaan asing ini biasanya memiliki kekuatan yang lebih terutama mengenai bidang

SDM, Manajemen, Modal dan Teknologi.

Ada mitos bahwa bisnis dan moral tidak ada hubungan. Bisnis tidak dapat dinilai

dengan nilai etika karena kegiatan pelaku bisnis, adalah melakukan sebaik mungkin kegiatan

untuk memperoleh keuntungan. Sehingga yang menjadi pusat pemikiran mereka adalah

bagaimana memproduksi, memasarkan atau membeli barang dengan memperoleh keuntungan

sebesar-besarnya. Perilaku bisnis sebagai suatu bentuk persaingan akan berusaha dengan

berbagai bentuk cara dan pemanfaatan peluang untuk memperoleh keuntungan.

Apa yang diungkapkan diatas adalah tidak benar karena dalam bisnis yang

dipertaruhkan bukan hanya uang dan barang saja melainkan juga diri dan nama baik

perusahaan serta nasib masyarakat sebagai konsumen. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu

diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi

setidaknya akan menjadi rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang

menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain.

Masalah pelanggaran etika sering muncul antara lain seperti, dalam hal mendapatkan

ide usaha, memperoleh modal, melaksanakan proses produksi, pemasaran produk,

pembayaran pajak, pembagian keuntungan, penetapan mutu, penentuan harga, pembajakan

tenaga professional, blow-up proposal proyek, penguasaan pangsa pasar dalam satu tangan,

persengkokolan, mengumumkan propektis yang tidak benar, penekanan upah buruh dibawah

standar, insider traiding dan sebagainya. Ketidaketisan perilaku berbisnis dapat dilihat

hasilnya, apabila merusak atau merugikan pihak lain. Biasanya faktor keuntungan merupakan

hal yang mendorong terjadinya perilaku tidak etis dalam berbisnis.

Suatu perusahaan akan berhasil bukan hanya berlandaskan moral dan manajemen yang

baik saja, tetapi juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat

mempertahankan mutu serta dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan apa yang

dianggap baik dan diterima masyarakat. Dalam proses bebas dimana terdapat barang dan jasa

Page 6: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

yang ditawarkan secara kompetitif akan banyak pilihan bagi konsumen, sehingga apabila

perusahaan kurang berhati-hati akan kehilangan konsumennya.

Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-peluang

yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah

gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan

perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis (Ismi, 2012)

Page 7: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

BAB 3 METODE

Sumber referensi yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dari internet. Tepatnya kode etik

dari SCG yang sudah di publish di website nya.

Page 8: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

BAB 4 PEMBAHASAN

Sejak dimulai pada tahun 1913 sampai sekarang, SCG telah mengalami banyak

perubahan yang mempengaruhi bisnisnya. Namun, kepercayaan bisnis SCG didasarkan pada

etika dan tanggung jawab semua pihak dalam masyarakat, menurut Nilai Inti SCG yang dasar

untuk perilaku yang baik karyawan SCG. Semua ini telah disusun sebagai “SCG Kode Etik.”

“SCG Kode Etik” pertama kali disusun secara tertulis pada tahun 1987. Sejak itu, sudah ada

lima revisi dari Kode. versi 6 th terbaru ini memiliki kategorisasi yang jelas dan revisi isi

untuk menutupi peraturan yang relevan dan kebijakan dengan jangkauan yang lebih luas dari

contoh-contoh praktis dengan para pemangku kepentingan untuk mengakomodasi

implementasi bisnis saat ini.

Kode Etik SCG berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values

untuk seluruh karyawan SCG untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai pedoman

untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. Semua

karyawan SCG wajib untuk mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman dari Kode Etik SCG, dan

Direksi harus melayani sebagai model peran perilaku tersebut.

Karyawan SCG harus studi dan menyerap aturan-aturan ini dan hati-hati membuat

penilaian untuk bekerja berdasarkan Kode SCG Perilaku untuk mengamati apa Direksi,

manajemen dan karyawan di setiap tingkat telah serius mengikuti dan berlatih selama 100

tahun terakhir .

Kemakmuran, sukses, dan stabilitas SCG adalah hasil dari melakukan bisnis sesuai

dengan nilai-nilai inti etika - cita-cita yang telah dihargai tinggi dan dipraktikkan oleh Direksi,

oleh manajemen, dan oleh staf setiap tingkat. Yaitu :

A. Kepatuhan terhadap Keadilan

1. SCG berkomitmen untuk konsep praktek adil untuk semua pihak yang terkait dengan:

Menyediakan klien dan pelanggan dengan produk kualitas terbaik dan layanan di

harga yang tepat dan adil.

2. Menyediakan pemegang saham perusahaan dengan pengembalian atas investasi di

tingkat yang sesuai.

3. Menyediakan karyawan dengan remunerasi yang baik, tunjangan dan kualitas hidup

4. Menjadi adil untuk semua pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan SCG

Contoh Praktek untuk SCG Karyawan

1. Bekerja dengan jujur, transparan, dan traceably dan memperlakukan setiap pihak

dengan hormat, ketulusan, keramahan dan keadilan.

2. Bekerja cukup tidak memihak pada kelompok, usia atau lembaga

B. Dedikasi untuk Unggul

SCG didedikasikan untuk perilaku yang benar dan mencapai hasil terbaik dalam semua

yang kita lakukan. Semua karyawan dan orang yang bersentuhan dengan SCG mengakui

upaya total, pengetahuan, dan keterampilan kami mengabdikan untuk terus-menerus

meningkatkan apa yang kita lakukan. Kami berusaha untuk belajar dan mengejar apa pun

yang kami bisa untuk membantu kita mengatasi hambatan dan maju di jalur pertumbuhan

dan keberlanjutan. dedikasi ini akan menghasilkan hasil terbaik bagi kedua SCG dan

semua pemangku kepentingan.

Contoh Praktek untuk SCG Karyawan

1. Mendedikasikan semua upaya untuk menciptakan inovasi berharga untuk

memaksimalkan manfaat bagi semua pihak yang terkait.

Page 9: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

2. Jadilah ditentukan dan mendedikasikan semua upaya, pengetahuan dan keterampilan

untuk bekerja mengharapkan hasil yang lebih baik berusaha untuk keunggulan

mempertimbangkan sinergi dari manfaat dan dampak pada pihak-pihak terkait.

3. Mengejar ketinggalan dengan situasi terbaru dan siap menghadapi perubahan situasi.

C. Kepercayaan pada Nilai Individu

SCG yakin bahwa masing-masing staf kami merupakan aset yang paling berharga. SCG

telah berhasil untuk mencapai kesejahteraan melalui upaya orang-orang yang baik dan

berpengetahuan kami, yang telah memilih untuk menghabiskan karir mereka dengan

kami. Kami memilih individu yang paling etis dan mampu kita temukan, dan kemudian

memperkaya mereka untuk mengatasi tantangan perubahan zaman kita. Sebagai

imbalannya, kami menyediakan semua karyawan kami dengan keamanan dan rasa

memiliki. Dengan perawatan dan perhatian antara Perusahaan dan staf, sedikit

mengherankan bahwa personil kami bekerja keras dan terampil untuk kemajuan SCG

tersebut.

Contoh Praktek untuk SCG Karyawan

1. Bekerja bersama-sama seperti anggota keluarga, memberikan perawatan, perhatian,

pujian, pujian dan saran untuk memberikan dukungan moral kepada satu sama lain dan

menghormati ide masing-masing.

2. Bekerja sebagai tim dan saling membantu.

D. Kepedulian untuk Tanggung Jawab Sosial

SCG berperilaku sebagai warga perusahaan yang baik di semua komunitas dan negara-

negara di mana kami beroperasi. Kita rajin melakukan tugas sosial kita dan tanggung

jawab saat melakukan kegiatan untuk melestarikan sumber daya alam dan kelestarian

lingkungan.

Contoh Praktek untuk SCG Karyawan

1. Selalu menanggung dalam standar keselamatan pikiran, kesehatan kerja dan

lingkungan saat bekerja.

2. Jadilah sadar dalam menggunakan sumber daya untuk menciptakan nilai yang optimal,

dan melestarikan alam di rumah dan bekerja dan memperluas praktek ini kepada

masyarakat luar.

3. Ambil bagian dalam pelestarian alam, kepedulian masyarakat dan kegiatan

pembangunan sosial. Sebagai individu berhasil dalam hidup melalui perilaku moral,

Begitu juga perusahaan melalui praktek etika.

SCG Kode Etik berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values

untuk seluruh karyawan SCG untuk berpegang pada dan mengadopsi sebagai pedoman untuk

bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan.

SCG Kode Etik

Prinsip-prinsip untuk Kode Etik 1. Untuk siapa kode etik berlaku

Semua karyawan SCG diharapkan untuk mematuhi Kode sedangkan Direksi

memimpin dengan contoh melalui mengamati Kode.

2. Pedoman Kode Etik

a) Membaca dan memahami Kode Etik ini.

b) Memahami isi dari Kode terutama yang berlaku untuk wilayah aktivitas Anda.

Page 10: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

c) Secara teratur meninjau Kode Etik

d) Mendidik individu lain yang karyanya terlibat dengan SCG atau mungkin

memiliki dampak pada SCG.

e) Dalam hal keraguan atau pertanyaan apapun, berkonsultasi dengan supervisor

atau Pejabat yang didedikasikan untuk pengawasan kepatuhan dari Kode Etik

ini melalui saluran pelaporan normal.

f) Melaporkan setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap Kode Etik ini

kepada supervisor atau orang yang ditunjuk.

g) Bekerja sama sepenuhnya dengan petugas menyelidiki atau lembaga yang

ditunjuk oleh Perusahaan.

h) Manajemen dari semua tingkatan diharapkan untuk menunjukkan komitmen

pribadi mereka terhadap Kode Etik dan untuk karyawan mereka sesuai.

Mereka harus menjaga lingkungan kerja yang menjamin kepatuhan dengan

Kode.

4. Pelaporan setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan dengan Kode

Jika pelanggaran atau ketidakpatuhan dengan Kode diamati, karyawan didorong untuk

mengarahkan pertanyaan mereka atau melaporkan kekhawatiran mereka kepada

petugas berikut:

1. Direktur Corporate HR Division

2. Direktur Kantor Audit

3. Sekretaris Direksi

4. Direksi

5. Prosedur setelah menerima keluhan

1. Fakta Temuan

Orang yang menerima keluhan (selanjutnya disebut sebagai Orang yang Ditunjuk)

dapat mengumpulkan fakta-fakta yang berkaitan dengan pelanggaran atau

ketidakpatuhan dengan Kode sendiri atau menetapkan penyelidikan kepada

petugas yang tepat.

2. Pengolahan dan evaluasi temuan

Orang yang ditunjuk akan memproses dan mengevaluasi fakta-fakta belajar dari

penyelidikan untuk menentukan tindakan koreksi yang sesuai. Dengan demikian,

ia mungkin

proses dan mengevaluasi temuan sendiri atau memberikan tugas kepada petugas

yang tepat jika dalam ruang lingkup kewenangan, atau

3. merujuk kasus ke orang yang bertanggung jawab untuk memproses dan

mengevaluasi temuan.

Penentuan tindakan korektif

Orang yang melakukan peninjauan fakta dalam menetapkan tindakan korektif yang

harus diambil untuk memberikan obat untuk mereka yang terkena dampak. Dalam

kasus masalah serius, Orang The Ditunjuk akan reportthe keluhan kepada Komite

Audit dan / atau Direksi. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal subjek

yang mempengaruhi reputasi, citra, atau status keuangan Perusahaan; yang

bertentangan dengan kebijakan operasi usaha Perseroan; yang terhubung dengan

eksekutif tingkat tinggi.

4. Pelaporan hasil

Orang yang ditunjuk wajib melaporkan hasil dalam 3) kepada pelapor harus ia /

dia mengidentifikasi dirinya / dirinya sendiri.

Page 11: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

5. Langkah-langkah perlindungan dan tindakan perbaikan untuk pengadu, atau orang

bekerja sama dalam melaporkan pelanggaran atau ketidakpatuhan Kode Orang

melaporkan pelanggaran, pelapor, atau orang bekerja sama dengan penyelidikan

akan dilindungi oleh Kebijakan Whistleblower SCG sebagai berikut:

Orang melaporkan pelanggaran, pelapor, atau orang bekerja sama dengan

penyelidikan dapat meminta untuk tetap anonim karena takut pembalasan. Namun,

harus orang meletakkan / namanya keluhan, Perusahaan akan dapat berkomunikasi

dengan orang kemajuan penyelidikan dan hasil dari setiap tindakan dimulai.

a) Sejauh mungkin, SCG akan menjaga kerahasiaan komunikasi tentang keluhan.

Pengungkapan hal-hal akan dilakukan hanya sebatas seminimum mungkin,

mengingat keselamatan dan berdampak pada pelapor, orang membantu dalam

penyelidikan, atau orang yang terlibat.

b) Jika pengadu percaya dia / dia sedang membalas terhadap, ia / dia dapat

meminta Perseroan untuk menerapkan tindakan perlindungan yang tepat.

Namun, Perusahaan dapat melanjutkan untuk melaksanakan langkah-langkah

tersebut tanpa permintaan jika meramalkan potensi bahaya atau kerusakan.

c) indakan Remedial akan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah bagi orang

yang terkena.

6. Etik melanggar Kode Etik

Semua karyawan bertanggung jawab untuk mengamati Kode Etik ini dan mendorong

orang lain untuk melakukan seperti itu. Perilaku berikut dianggap pelanggaran Kode.

a) Gagal mematuhi Kode.

b) Meminta atau mengarahkan orang lain untuk melanggar Kode.

c) Gagal untuk melaporkan pelanggaran atau pelanggaran Kode ketika diamati

atau dicurigai karena hal ini berkaitan dengan / pekerjaannya.

d) Menghalangi atau gagal untuk bekerja sama dalam investigasi dari

kemungkinan pelanggaran atau ketidakpatuhan dari Kode.

e) Mengambil tindakan terhadap orang yang melaporkan pelanggaran. Kegagalan

untuk mematuhi Pedoman ini dapat mengakibatkan tindakan disiplin yang

ditetapkan oleh SCG serta proses perdata dan pidana jika tindakan tersebut

melanggar hukum.

Prinsip dan Pedoman SCG Kode Etik 1. Asasi Manusia dan Tenaga Kerja Hak

Prinsip

SCG menyadari menghormati hak asasi manusia dari setiap individu sehingga

memperlakukan semua orang dengan adil tanpa diskriminasi. Perusahaan ini

mempromosikan dan mendukung hak asasi manusia dan menghindari pelanggaran hak

asasi manusia. Selain itu, perusahaan telah menyadari pentingnya tenaga kerja

sehingga memperlakukan karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan

dan peraturan yang relevan secara adil.

Definisi

Hak Asasi Manusia mengacu pada hak-hak dasar setiap manusia harus dilindungi dari

diskriminasi karena perbedaan aspek fisik dan mental, ras, kebangsaan, agama, jenis

kelamin, bahasa, usia, kulit, pendidikan, status sosial atau sifat-sifat lainnya. Praktek

ini harus sesuai dengan hukum masing-masing negara atau komitmen masing-masing

negara telah dibuat dalam kesepakatan apapun.

Page 12: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

Apa yang harus dilakukan

a) Tampilkan sehubungan dengan dan penerimaan satu sama lain dan

memperlakukan orang lain secara adil tanpa mempertimbangkan perbedaan

aspek fisik dan mental, ras, kebangsaan, agama, jenis kelamin, bahasa, usia,

kulit, pendidikan, status sosial atau faktor lainnya.

b) Perhatikan baik-baik di tempat kerja untuk mencegah risiko pelanggaran hak

asasi manusia dalam operasi bisnis termasuk pihak-pihak terkait dalam rantai

nilai. Memantau kegiatan usaha untuk mencegah pelanggaran dan melaporkan

kepada unggul untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia.

c) Perlakukan semua orang dengan adil dalam setiap tahap rekrutmen mulai dari

seleksi, pembayaran remunerasi, jam kerja dan hari libur kerja, tugas, penilaian

kinerja, pembelajaran dan pengembangan, perencanaan karir dan lain-lain tanpa

diskriminasi.

d) Hindari kerja paksa, pekerja dari perdagangan manusia atau pekerja anak yang

ilegal dan hukuman yang penyiksaan fisik atau mental memaksa, mengancam,

menahan, pelecehan atau kekerasan dalam bentuk apapun.

2. Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan

Prinsip

2.1 Lingkungan

SCG bertekad untuk mengurus lingkungan melalui semua rantai nilai mulai dari

analisis dampak lingkungan sebelum berinvestasi dalam bisnis, desain, proses

produksi, mesin dan peralatan dan adopsi teknologi tepat guna untuk mencegah

kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan kesadaran ini masalah

antara karyawan dan pihak terkait untuk operasi bisnis untuk mematuhi pedoman

Perusahaan.

Apa yang harus dilakukan

a) Mematuhi hukum, standar, peraturan dan pedoman lingkungan dan co-beroperasi

pada mematuhi perjanjian di tingkat internasional untuk mencegah atau

mengurangi dampak terhadap lingkungan.

b) Gunakan sumber daya seperti energi, air, bahan baku dan bahan-bahan berikut

3R Prinsip (Reduce, Reuse / Recycle dan Mengganti) untuk menciptakan

efisiensi dalam menggunakan sumber daya dan mengurangi dampak terhadap

lingkungan.

c) Pertimbangkan untuk menggunakan bahan baku atau bahan untuk operasi bisnis

sesuai dengan “Pedoman untuk Green Procurement”.

d) Memberikan dukungan yang tepat dan bantuan kepada masyarakat, dan

khususnya masyarakat sekitar situs SCG operasi.

e) Transparan mengungkapkan informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup

melalui saluran yang tepat dan memungkinkan masyarakat dan pemangku

kepentingan untuk ambil bagian dalam memberikan pendapat untuk proyek-

proyek yang mungkin memiliki dampak sosial dan masyarakat.

f) Angkat di pelestarian lingkungan antara rekan-rekan dan masyarakat di dekat

tempat usaha melalui saluran yang tepat seperti pertemuan, seminar, survei situs

atau bergabung dengan aktivitas masyarakat di berbagai kesempatan.

2.2 Kesehatan dan Keselamatan

SCG telah membayar perhatian besar terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan,

kontraktor, pelanggan, masyarakat dan pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai

Page 13: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

bisnis kami. Tempat usaha, proses produksi, teknologi, mesin, peralatan dan bahan

baku harus diurus untuk memastikan keamanan bagi kesehatan. Selain itu, karyawan

dan pihak-pihak terkait harus meningkatkan kesadaran dalam kesadaran keselamatan

untuk mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan.

Apa yang harus dilakukan

a) Mematuhi hukum, standar, peraturan dan praktik yang baik pada kesehatan dan

keselamatan dan bekerja sama sesuai dengan perjanjian internasional untuk

mencegah atau mengurangi kemungkinan dampak.

b) Periksa kesiapan Anda sendiri dan kesehatan fisik termasuk rekan kerja, kontraktor

dan relevan partai sebelum memulai pekerjaan. Jika melakukan pekerjaan orang-

orang yang tidak sehat atau tidak siap, pekerjaan harus dihentikan atau

diperintahkan untuk segera berhenti sehingga mencegah paparan bahaya yang

tidak perlu di tempat kerja atau akibat kerja.

c) Sebelum memulai pekerjaan, menilai risiko dan memperhatikan instruksi kerja

dari pekerjaan yang tidak aman atau berpotensi membahayakan untuk

merencanakan atau mempersiapkan pencegahan yang tepat.

d) Dalam kasus yang ditugaskan pekerjaan berbahaya atau tidak percaya diri dalam

keselamatan kerja, pekerjaan harus dihentikan atau ditiadakan. Dan Anda harus

segera berkonsultasi dengan supervisor atau ahli.

e) Segera laporkan kepada atasan Anda ketika Anda melihat sesuatu yang aneh

tentang tempat kerja Anda yang dapat mempengaruhi kesehatan atau keselamatan.

f) Pengawas wajib menetapkan aturan atau pedoman yang dapat mencegah atau

kecelakaan kontrol dan untuk memberitahu karyawan dan lain-lain yang terlibat

mengenai aturan-aturan dan pedoman. Mereka juga harus memeriksa kesehatan

pekerja sesuai dengan riskto yang mereka hadapi.

g) Transparan mengungkapkan informasi mengenai kesehatan dan keselamatan

melalui saluran yang tepat dan memungkinkan masyarakat dan pemangku

kepentingan untuk mengambil bagian dalam sidang umum pada proyek-proyek

yang mungkin memiliki dampak pada komunitas dan masyarakat.

h) Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan pencegahan di antara

rekan kerja dan masyarakat di sekitar tempat usaha melalui saluran yang tepat

seperti pertemuan, seminar dan pelatihan, situs patroli atau kegiatan masyarakat

dalam kesempatan yang berbeda.

2.3 Keselamatan Produk dan Layanan

SCG telah memastikan bahwa semua produk dan layanan keselamatan sesuai dengan

atau lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh undang-undang, memiliki standar yang

kompatibel dengan standar industri dan internasional dan yang disepakati dengan

pelanggan. Ini mencakup desain dan proses produksi, menyediakan informasi atau

peringatan tentang produk dan layanan dan penggunaan yang tepat untuk seluruh

siklus hidup. Selain itu, SCG memperhatikan keamanan produk SCG mempekerjakan

orang lain untuk memproduksi, mengimpor dan menggunakan untuk kegiatan promosi

penjualan.

Apa yang harus dilakukan

a) Produk dan jasa menyediakan mempertimbangkan keselamatan pelanggan untuk

seluruh siklus hidup produk. Jika Anda akan mengubah produksi atau proses

pelayanan yang mempengaruhi keamanan produk atau jasa, Anda harus meminta

persetujuan dari orang atasan atau tanggung jawab dan mencatat semua rincian dan

alasan untuk referensi di masa mendatang.

b) Informasi Store pada produk dan layanan keamanan untuk verifikasi masa depan.

Page 14: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

c) Laporkan ke superior segera jika Anda tahu atau memiliki keprihatinan tentang

keamanan produk dan jasa yang disebabkan oleh proses produksi dan / atau proses

pelayanan atau situasi yang dapat menyebabkan kondisi tidak aman kepada

pelanggan.

d) Jadilah terbuka untuk keluhan keselamatan pada produk dan jasa dan

mengkoordinasikan atau memperbaiki kondisi segera. Dalam hal ada batasan atau

dalam kasus yang membutuhkan waktu lama untuk memecahkan masalah, orang

tanggung jawab harus melaporkan informasi dan status kepada pelanggan pada

saat yang tepat dan melaporkan kemajuan memperbaiki masalah secara berkala

3. Anti-Korupsi

Prinsip

bisnis SCG harus dilakukan dengan stakeholder dalam cara yang benar, transparan,

jujur dan dapat dilacak dengan tidak korupsi. bisnis harus mematuhi hukum dan SCG

Kebijakan Anti-Korupsi memastikan hal itu tidak akan menyebabkan kecaman atau

kehilangan reputasi.

Definisi

Korupsi mengacu pada segala bentuk suap apakah itu tawaran untuk memberi, berjanji

untuk memberikan, memberikan, komitmen untuk memberikan dan permintaan atau

penerimaan uang, properti atau manfaat lainnya yang tidak sesuai dengan atau kepada

pejabat pemerintah, instansi pemerintah atau swasta lembaga atau petugas yang

berwenang baik secara langsung atau tidak langsung untuk memotivasi orang tersebut

untuk melakukan atau menghindari melakukan sesuatu untuk memperoleh atau

mempertahankan bisnis atau memberikan rekomendasi apapun untuk bisnis SCG atau

untuk mendapatkan atau mempertahankan kepentingan yang tidak pantas lainnya dari

bisnis.

Apa yang harus dilakukan

a) Tidak melakukan korupsi dan berhati-hati dengan proses kerja dengan risiko

tinggi seperti penjualan dan pemasaran, pengadaan, investasi proyek,

pelaksanaan kontrak, memberi dan menerima hadiah, hiburan, dan sumbangan

atau memberikan dukungan keuangan dll

b) Tidak mengabaikan atau mengabaikan transaksi mungkin dianggap sebagai

korupsi yang berkaitan dengan SCG. Anda harus melaporkan kepada supervisor

atau orang yang bertanggung jawab dan bekerja sama untuk kegiatan pencarian

fakta.

c) Konfirmasi memberi atau menerima sumbangan dan dukungan keuangan secara

transparan sesuai dengan peraturan dan undang-undang Perseroan. Upaya harus

dilakukan untuk memastikan bahwa uang yang disumbangkan atau didukung

tidak digunakan untuk suap.

d) perhatian pembayaran ketika melakukan transaksi dengan orang, orang hukum

atau organisasi manapun yang terlibat dengan tuduhan korupsi.

4. Hadiah dan Hiburan

Prinsip

Menerima dan memberikan item dari nilai sebagai hadiah atau souvenir, memberikan

pelayanan, memfasilitasi atau penerimaan untuk kontak bisnis harus sesuai dengan

kebiasaan masing-masing wilayah dan hukum yang relevan. Pada saat yang sama,

SCG tidak ingin karyawan untuk menerima hadiah atau kenang-kenangan yang luar

Page 15: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

biasa berharga dari orang yang terlibat dalam bisnis dengan Perusahaan yang membuat

pengambilan keputusan yang tidak adil.

Apa yang harus dilakukan

a) Sebelum menerima atau memberikan hadiah dan penerimaan untuk mitra bisnis,

Anda harus memastikan bahwa harga yang tepat untuk kesempatan dan sesuai

dengan undang-undang, peraturan, pengumuman atau kebiasaan di daerah masing-

masing.

b) Hindari menerima atau memberikan item yang berharga, layanan atau penerimaan

yang dapat menyebabkan pengaruh atau motivasi dalam pengambilan keputusan

dan perlakuan tidak adil.

c) Jauhkan catatan pengeluaran Anda sebagai bukti dari nilai pelayanan item atau

penerimaan, sehingga mereka dapat diperiksa nanti.

d) Jika Anda telah ditetapkan dari diizinkan oleh atasan agen luar Anda, Anda

mungkin menerima uang, barang-barang, atau hadiah sesuai dengan pedoman atau

standar bahwa badan telah ditetapkan.

e) Hati-hati untuk kasus yang menawarkan barang, jasa dan penerimaan untuk

superior atau internal Anda orang / unit, dan kasus menerima item, jasa dan

penerimaan dari bawahan atau internal Anda orang / unit. Kegiatan tersebut tidak

harus membuat motivasi yang mengarah ke pengambilan keputusan yang tidak

adil.

5. Konflik Kepentingan

Prinsip

SCG bertekad untuk melakukan hal yang benar dengan tujuan untuk keunggulan. Oleh

karena itu, karyawan harus bertujuan untuk manfaat SCG sesuai dengan hukum dan

etika, dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan yang

dapat mempengaruhi keputusan apapun.

Definisi

Benturan Kepentingan mengacu pada situasi atau tindakan di mana karyawan

memiliki begitu banyak manfaat pribadi yang mempengaruhi pengambilan keputusan

atau melakukan tugas dan berdampak pada minat SCG dalam cara-cara langsung atau

tidak langsung.

Apa yang harus dilakukan

a) Hindari melakukan bisnis yang akan bersaing dengan atau menyerupai bisnis SCG.

Hindari memiliki kemitraan atau kepemilikan pengendali saham atau mengambil

direktur atau posisi manajemen dalam bisnis yang bersaing dengan atau

menyerupai bisnis SCG.

b) Hindari terlibat dalam transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan dengan

Anda seperti anggota menjadi keluarga, kerabat dekat, teman dekat atau badan

milik Anda atau yang Anda pemegang saham, meskipun kesepakatan itu

bermanfaat untuk SCG.

c) Hindari mencari manfaat dari informasi atau apa pun yang mungkin mendapatkan

karena posisi Anda atau tugas atau tanggung jawab.

d) Keterlibatan Hindari dalam kegiatan apapun yang mungkin menghasilkan konflik

kepentingan dengan Perusahaan atau kewajiban keuangan kepada siapa pun yang

terlibat dalam bisnis dengan karyawan SCGor SCG. Hindari karya lain dibuat

Page 16: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

untuk manfaat sendiri terpisah dari SCG yang dapat mempengaruhi pekerjaan di

bawah tanggung jawab dan citra yang baik SCG.

e) Karyawan tidak boleh mencari informasi, kontak atau perdagangan surat berharga

atau aset secara teratur untuk manfaat sendiri atau orang lain dan bukan untuk

manfaat SCG selama jam kerja. Jika seorang karyawan yang terlibat dalam bisnis

atau peristiwa yang mungkin menghasilkan konflik kepentingan

6. Kegiatan Politik

Prinsip

SCG tetap netral secara politik, dan tidak memberikan dukungan keuangan atau

mendukung partai politik tertentu, kelompok politik, atau calon apapun di tingkat

lokal, regional atau nasional atau orang dengan pengaruh politik. Meskipun demikian,

SCG mengakui dan menghormati kebebasan karyawan untuk menggunakan hak

politik mereka, seperti suara atau milik partai politik.

Apa yang harus dilakukan

a) Berhati hak politik atas nama Anda dan menghindari aktivitas membuat orang lain

percaya bahwa hal itu dilakukan atas nama SCG.

b) Hindari tindakan yang orang lain mungkin menafsirkan sebagai penanda

keterlibatan SCG, atau dukungan atau preferensi untuk, program politik atau

partai, kelompok politik, orang dengan pengaruh politik atau kandidat pemilu.

c) Tidak mengenakan seragam karyawan SCG, atau berpakaian dengan cara apapun

yang akan memimpin orang lain untuk percaya bahwa Anda adalah seorang

karyawan dari SCG, ketika terlibat dalam setiap jenis kegiatan politik atau

peristiwa yang terlibat dengan partai politik.

d) Menahan diri dari ekspresi opini politik di tempat kerja atau selama jam kerja,

karena dapat menimbulkan konflik.

7. Informasi dan Aset

7.1 Informasi Pribadi

Prinsip

SCG menghormati privasi dari orang yang relevan, oleh karena itu, informasi pribadi

karyawan dan pihak bisnis yang relevan seperti status, biografi, terkait karir, catatan

keuangan informasi kontak, atau jenis lain dari data yang harus dilindungi untuk tidak

menggunakan, mengungkapkan atau mentransfer berhubungan dengan kesehatan

kepada pihak lain yang akan dianggap sebagai pelanggaran.

Apa yang harus dilakukan

a) Setiap orang harus menghormati privasi individu lain dalam informasi pribadi. Jika

salah satu diperlukan untuk menggunakan, mengungkapkan atau mentransfer

informasi pribadi orang lain, ia harus mendapatkan persetujuan dari orang tersebut

dan tidak harus melanggar hak yang sah.

b) penanggung jawab informasi menyimpan dimiliki atau dikelola oleh Perusahaan

harus melindungi informasi pribadi dari karyawan dan pihak yang terkait dengan

bisnis. Oleh karena itu, penggunaan, pengungkapan atau transfer informasi pribadi

dari mereka yang bisa dilakukan untuk pekerjaan biasa yang diperlukan dan tidak

melanggar hak-hak yang sah.

Page 17: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

7.2 Pencatatan, Pelaporan, dan Informasi Menyimpan

Prinsip

SCG telah menyadari pentingnya manajemen informasi internal. Pencatatan dan

penyimpanan informasi harus mematuhi standar SCG dan lengkap seperti yang

ditentukan oleh hukum. Untuk semua karyawan diwajibkan untuk memastikan bahwa

informasi yang terlibat dengan pekerjaan mereka tetap aman dan tersedia untuk

referensi atau digunakan oleh SCG setiap kali diperlukan.

Apa yang harus dilakukan

a) Pencatatan informasi harus dilakukan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan

oleh SCG dan semua hukum pemerintah, seperti yang berkaitan dengan

perpajakan dan akuntansi.

b) Informasi Laporan secara akurat dan jujur, menurut fakta-fakta.

c) Dokumen-dokumen penting dan informasi rahasia harus dijaga oleh prosedur

khusus yang dibentuk untuk setiap tingkat atau jenis informasi. Informasi

internal dan informasi yang berkaitan dengan pelanggan, mitra bisnis atau

vendor harus dipastikan untuk menjadi aman dan tepat disimpan.

d) Penyimpanan informasi harus dilakukan dalam periode yang tepat waktu, sesuai

dengan pedoman yang ditetapkan oleh SCG dan di bawah hukum. Ini harus

dilakukan dengan hati-hati, sehingga dapat mempermudah akses. Ketika periode

untuk penyimpanan informasi atau dokumen telah berakhir, karyawan yang

bertanggung jawab harus memastikan bahwa data atau dokumen yang hancur

dalam yang sesuai cara untuk setiap jenis informasi.

7.3 Pembelian dan Penjualan Sekuritas dan Penggunaan Informasi Di dalam

Prinsip

Penggunaan informasi dalam yang bahan harus tepat dilakukan mengingat dampak

pada semua pemangku kepentingan dan legitimasi. Informasi yang tidak boleh

digunakan untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

Definisi

Bahan informasi mengacu pada informasi yang berkaitan dengan bisnis SCG yang,

jika diungkapkan secara tidak tepat, secara signifikan dapat mempengaruhi bisnis,

harga saham atau mempengaruhi keputusan investasi SCG ini seperti informasi dalam

laporan keuangan, informasi proyek investasi yang belum diungkapkan untuk

mengatur atau informasi yang berkaitan dengan penawaran .

Apa yang harus dilakukan

a) Jangan gunakan dalam bahan informasi yang belum diungkapkan kepada publik

dan dianggap mengambil keuntungan atas orang lain untuk perdagangan sekuritas

di setiap saat.

b) Jangan memberikan saran atau pendapat tentang membeli atau menjual saham

Perusahaan kecuali Perusahaan telah ditetapkan seperti saran-memberikan sebagai

bagian dari pekerjaan Anda.

c) Karyawan dan orang lain yang berwenang dilarang mengungkapkan atau

menyampaikan informasi perusahaan atau rahasia untuk orang yang tidak

berwenang, termasuk anggota mereka sendiri keluarga, kerabat, dan teman-teman.

d) Karyawan di unit mengambil alih persiapan laporan keuangan dan anggota

keluarga mereka tidak harus berdagang sekuritas Perseroan sebelum informasi

laporan keuangan atau informasi lain yang dapat mempengaruhi harga saham

Perusahaan diungkapkan.

Page 18: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

7.4 Penggunaan dan Perlindungan Aset Perusahaan

Prinsip

SCG telah membuat penggunaan yang efisien dan penuh aset dan dipromosikan

karyawan untuk melindungi mereka dari kerusakan, kehilangan atau penggunaan

pribadi untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

Definisi

Aset SCG mengacu pada semua jenis aset, termasuk sifat bergerak, barang tidak

bergerak atau properti lainnya yang dimiliki, dijaga dan dilindungi oleh SCG.

Apa yang harus dilakukan

a) Karyawan harus menggunakan aset SCG secara efisien dan untuk manfaat SCG

b) Karyawan tidak harus menyalahgunakan aset SCG dalam hal kebenaran obyektif

dan hukum

c) Karyawan harus melindungi dan merawat aset SCG untuk mencegah mereka dari

kerusakan atau kerugian.

7,5 Penggunaan dan Perlindungan Sistem Informasi Teknologi

Prinsip

SCG berkeinginan bahwa teknologi informasi yang digunakan secara efisien dan aman

sesuai dengan SCG e-Kebijakan untuk melindungi dan melestarikan mereka dari

pelanggaran atau menggunakan tanpa izin.

Definisi

Teknologi Informasi mengacu pada peralatan dan sistem yang digunakan untuk

memproses dan mentransfer data elektronik seperti komputer, jaringan, internet, e-

mail, password atau program, dll

Apa yang harus dilakukan

a) Gunakan teknologi informasi dan informasi dalam sistem untuk manfaat SCG.

Hindari menggunakan sistem yang mungkin melanggar penggunaan normal

orang lain yang tidak relevan untuk bekerja atau yang dapat berdampak pada

efisiensi sistem.

b) Jangan menggunakan sistem untuk mengakses atau mengirim informasi yang

melawan etika yang baik, berjudi terkait, mempengaruhi keamanan nasional atau

melanggar hak-hak orang lain.

c) Gunakan sistem sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan menjaga

password rahasia dan tidak menyetujui orang lain untuk menggunakan password

Anda untuk akses ke sistem.

d) Hindari membuka file dari sumber yang tidak diketahui dan menggunakan alat

rekaman data yang telah digunakan dengan komputer yang mencurigakan infeksi

virus atau malware.

e) Hindari menginstal program dan konfigurasi sistem yang dapat mempengaruhi

keamanan sistem. Jika Anda memiliki masalah apapun atau menemukan

kelainan pada sistem, Anda harus menghubungi IT Helpdesk segera.

7,6 Penggunaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual

Prinsip

SCG menganggap kekayaan intelektual sebagai aset berharga untuk SCG. Karyawan

harus ketat ikuti didirikan 'SCG Kekayaan Intelektual (IP) Kebijakan dan melindungi

kekayaan intelektual SCG dari penggunaan yang tidak sah atau pengungkapan dan

harus menghormati dan tidak melanggar properti intelektual orang lain.

Page 19: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

Definisi

Kekayaan Intelektual mengacu pada pekerjaan yang dihasilkan dari penemuan,

penciptaan dan pembentukan oleh manusia. Paten mengacu pada dokumen yang

dikeluarkan oleh pemerintah untuk melindungi penemuan atau desain produk sebagai

penemuan paten, paten desain produk dan paten kecil. Hak cipta mengacu pada

literatur, kinerja, seni, musik, materi audio-visual, film, catatan audio, audio dan siaran

visual seperti program komputer, lukisan, foto dan artikel dll Merek mengacu pada

tanda atau simbol atau logo yang digunakan dengan produk atau jasa seperti merek

dagang, merek jasa, merek sertifikasi dan merek kolektif. Rahasia Dagang merujuk

pada perdagangan informasi bahwa dalam tidak diketahui publik dan bernilai

komersial karena merupakan rahasia. Mereka harus tepat ditangani untuk menjaga

mereka rahasia.

Apa yang harus dilakukan

a) Karyawan harus melindungi kekayaan intelektual SCG dari

pelanggaran, pengungkapan, perbanyakan, modifikasi atautindakan

lainnya tidak diizinkan oleh SCG.

b) Semua karyawan di SCG harus menghormati dan menghindari melanggar hak

kekayaan intelektual orang lain. Periksa hak untuk informasi yang

disimpan pada atau dibawa ke SCG milik orang luar.

c) Istilah kontrak atau dokumen hukum mengenai hak kekayaan intelektual harus

jelas. Ketika pasti atau ragu, Anda harus berkonsultasi dengan ahli di bidang

properti intelektual di SCGatau konsultan hukum SCG.

d) Bekerja sama pada mengklaim kepemilikan atau meminta

perlindungan kekayaan intelektual untuk properti intelektual SCG.

e) Karyawan diwajibkan untuk melapor ke atasan atau Property

Manager Intelektual ketika mereka mengamati tindakan apapun yang

mereka yakini, atau akan menyebabkan, pelanggaran atau konflik atas hak

kekayaan intelektual SCG.

8. Keterbukaan Informasi dan Komunikasi

8.1 Pengungkapan Informasi

Prinsip

pengungkapan SCG informasi didasarkan pada keadilan, transparansi dan traceability.

Harus dipastikan bahwa informasi tersebut benar, jelas, keluhan dengan hukum secara

adil terlepas dari format sebagai, konferensi pers tertulis dan lisan atau dengan cara

lain.

Apa yang harus dilakukan

a) Pengungkapan informasi yang mungkin berdampak pada SCG harus hanya

dilakukan oleh orang yang berwenang kecuali ditugaskan oleh orang yang

berwenang untuk melakukannya.

b) Untuk pengungkapan informasi material yang belum diungkapkan kepada

publik, orang yang berwenang harus mengungkapkan dengan hati-hati,

kebenaran dan kelengkapan tepat waktu. Dia harus yakin bahwa semua

pemangku kepentingan yang cukup dan cukup menerima informasi.

c) Pengungkapan informasi lainnya harus dilakukan dengan benar dan tidak

berniat untuk suhu orang lain untuk salah memahami informasi.

Page 20: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

8.2 Komunikasi

Prinsip

komunikasi SCG ini termasuk komunikasi merek SCG untuk target internal dan

eksternal, komunikasi pemasaran merek di SCG, penggunaan logo SCG dan

komunikasi melalui media sosial harus benar dan akurat dilakukan mengingat keadilan

untuk setiap pemangku kepentingan dan tidak harus menyebabkan kerusakan SCG.

Pedoman Komunikasi Merek dan SCG Sosial Kebijakan Media harus ketat diamati

akan.

Apa yang harus dilakukan

a) Berkomunikasi dengan tanggung jawab kepada masyarakat, lingkungan dan

nilai-nilai dari masing-masing negara di mana SCG beroperasi.

b) Jangan menggunakan komunikasi pemasaran yang mengarahkan perbandingan

dengan produk

c) Jangan menyebut tunduk hal-hal yang dapat menyebabkan konflik di masyarakat

seperti bangsa, monarki, politik, kepercayaan, hubungan internasional, jenis

kelamin atau isu-isu yang bertentangan dengan etika dan tradisi, kesenjangan

sosial, diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia.

d) Jangan terlalu membesar-besarkan untuk membuat konsumen salah paham

kualitas produk, layanan atau kualifikasi lain dari organisasi, kecuali untuk

menggunakan teknik yang memungkinkan konsumen untuk tahu itu tidak benar

tetapi menambahkan rempah-rempah ke media. Pemberitahuan harus diberikan

kepada penonton bahwa itu tidak benar.

e) Gunakan logo perusahaan secara akurat sesuai dengan Pedoman Corporate

Identity (CI Manual). Penggunaan logo perusahaan harus diizinkan oleh

mengurus unit merek dan tidak menggunakan logo untuk penggunaan pribadi.

f) Tidak mengabaikan dan selalu memantau setiap komunikasi mengacu kepada

Perusahaan atau tindakan yang dapat mempengaruhi reputasi dan pantas

digunakan Perusahaan logo yang dapat merusak merek. Dalam hal ini, Anda

harus melaporkan ke orang mengambil alih atau superior segera.

g) Dalam menyebarkan informasi atau mengekspresikan pendapat pribadi pada

setiap topik online, Anda harus menunjukkan bahwa itu adalah pendapat pribadi

dengan hati-hati sebagai karyawan SCG.

9. Transaksi SCG

9.1 Transaksi antara Perusahaan di SCG

Prinsip

Bisnis atau pekerjaan yang saling transaksi antara kelompok SCG perusahaan harus

mematuhi hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga Negara, peraturan

SCG, dan prinsip-prinsip dan kondisi yang relevan untuk setiap wilayah.

Apa yang harus dilakukan

a) Hati-hati mempelajari prinsip-prinsip, proses, dan pendelegasian wewenang

yang SCG telah ditetapkan untuk bisnis sebelum mengambil tindakan.

b) Menolak untuk mengikuti permintaan untuk melewati setiap kegiatan dalam

proses atau mengabaikan setiap kegiatan yang diperlukan dalam proses

normal.

c) Mematuhi pedoman dan prosedur persetujuan transaksi terkait, transaksi

terhubung atau transaksi dengan kemungkinan konflik kepentingan untuk

manfaat tertinggi SCG sebagaimana diatur oleh undang-undang.

Page 21: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

d) Melakukan transaksi terkait secara adil dan wajar tanpa pengalihan manfaat

antara perusahaan di SCG.

9.2 Transaksi antara SCG dan Pihak Luar

Prinsip

Transaksi dengan pihak luar harus dilakukan dengan benar, dan mematuhi undang-

undang, peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga negara dan kebijakan SCG dan

harus benar-benar disetujui berdasarkan tabel otoritas SCG. Selain itu, harus sesuai

dengan ketentuan yang disepakati, transparan dan dapat dilacak. Hindari transaksi

yang dapat menyebabkan kesulitan atau kerugian untuk SCG atau pihak luar.

Apa yang harus dilakukan

a) Karyawan harus belajar untuk memahami dan mematuhi kebijakan dan praktek

terhadap stakeholders.

b) Tetap mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam pembelian di peraturan SCG.

Prioritas dalam pengadaan harus diberikan kepada badan hukum dan bukan

orang, kecuali dalam kasus di mana keahlian khusus diperlukan dari individu

tertentu atau di mana manfaat dari SCG permintaan itu.

c) Setiap transaksi harus mempertimbangkan nilai pasar pertimbangan dan harga,

bersama-sama dengan kualitas dan layanan yang diberikan. Harus tidak ada

prasangka maupun obstruksi dalam melakukan bisnis dengan cara yang tidak

bermoral atau ilegal.

d) Hindari transaksi yang mungkin memiliki dampak sosial dan lingkungan atau

mencemarkan nama baik SCG, meskipun transaksi tersebut dapat menciptakan

keuntungan bisnis.

e) SCG melarang menggunakan nama SCG, Dewan Direksi, manajemen, atau

karyawan dalam melakukan transaksi tidak berhubungan dengan SCG, bahkan

jika tidak memiliki dampak langsung pada SCG.

10. Melakukan Bisnis di Luar Negeri dan Perdagangan Internasional

10.1 Melakukan Bisnis di Luar Negeri

Prinsip

Setiap operasi bisnis SCG di luar negeri, baik itu mendirikan perusahaan, pabrik,

kantor, cabang, agen, atau dealer; mengimpor atau mengekspor; atau terlibat dalam

usaha patungan, penggabungan dan akuisisi di luar negeri; harus dilakukan sesuai

dengan hukum dan aturan yang berlaku di negara dan kewarganegaraan yang baik.

Setiap transaksi tersebut juga harus memperhitungkan keadaan, adat istiadat, tradisi,

dan budaya masing-masing wilayah.

Apa yang harus dilakukan

a) Sepenuhnya mematuhi semua hukum setempat. Dalam hal SCG memiliki

pedoman, peraturan dan prosedur yang lebih tinggi atau lebih baik dari yang

ditetapkan oleh undang-undang, pedoman, peraturan dan prosedur dari SCG

harus diperhatikan.

b) Menolak melakukan transaksi mungkin melawan hukum lokal dan

berkonsultasi superior atau penasihat hukum SCG ketika Anda melihat

transaksi yang bertentangan dengan budaya lokal atau hukum, atau hukum

perdagangan internasional.

Page 22: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

c) Secara teratur memonitor update dari undang-undang atau peraturan di negara

tempat SCG beroperasi. Dalam hal keraguan, konsultasikan SCG penasehat

hukum atau orang yang relevan.

10.2 Perdagangan Internasional

Prinsip

setiap transaksi SCG yang berkaitan dengan negara-negara asing harus ketat mematuhi

hukum yang relevan seperti impor dan ekspor, bea cukai, keamanan produk dan

undang-undang perlindungan konsumen dan peraturan SCG yang relevan dan

pedoman impor serta ekspor.

Apa yang harus dilakukan

a) Studi dan menindaklanjuti informasi dari pelanggan dan calon mitra usaha.

Hindari melakukan bisnis dengan pelanggan atau mitra bisnis yang tidak

mematuhi hukum yang relevan atau menjalankan bisnis yang mencurigakan.

b) Sering memverifikasi transaksi untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum.

c) Laporan informasi dan menyerahkan dokumen yang relevan pada impor atau

ekspor ke agen yang relevan seperti unit internal yang SCG atau lembaga

pemerintah. Informasi yang harus diverifikasi untuk menjadi kenyataan.

11. Persaingan Usaha

Prinsip

SCG berkomitmen untuk praktek-praktek perdagangan etis, persaingan yang adil

untuk pelanggan SCG dan vendor dan kepatuhan terhadap hukum yang mengatur

persaingan di setiap negara di mana SCG melakukan bisnis dan peraturan SCG yang

relevan.

Apa yang harus dilakukan

a) Hindari segala jenis perjanjian dengan pesaing atau orang yang akan

mengurangi atau membatasi persaingan yang adil dalam bisnis.

b) Di mana pun SCG adalah pemimpin pasar untuk jenis tertentu dari produk,

SCG tidak harus menggunakan kekuatan dominan dalam cara-cara yang tidak

adil kepada pelanggan dan rekan-rekan perdagangan seperti membatasi pilihan

konsumen dalam pembelian barang atau jasa, dan tidak adil pengaturan harga

atau barang tidak adil atau kondisi layanan penjualan.

c) Sebagai hukum dan peraturan dalam kompetisi perdagangan yang rumit dan

bervariasi dari satu negara ke negara lain, Anda harus mencoba untuk

memahami pedoman SCG yang berkaitan dengan persaingan perdagangan dan

berkonsultasi dengan penasihat hukum SCG dari awal.

12. Tindakan Anti-Pencucian

Prinsip

SCG mematuhi semua pedoman dan hukum yang berkaitan dengan penekanan

pencucian uang. SCG tidak akan menerima transfer atau konversi aset atau

mendukung tindakan seperti sejauh mereka terkait dengan kegiatan kriminal, dan akan

mencegah siapa saja yang menggunakan SCG sebagai saluran atau instrumen untuk

dispersi atau penyembunyian aset yang diperoleh secara ilegal.

Page 23: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

1. Prinsip kode etik SCG berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core

Values, yaitu kepatuhan terhadap keadilan, dedikasi untuk unggul, kepercayaan

kepada nilai individu dan kepedulian untuk tanggung jawab sosial.

2. Seluruh karyawan SCG diharuskan untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai

pedoman untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan

Karyawan. Semua karyawan SCG wajib untuk mematuhi prinsip-prinsip dan

pedoman dari Kode Etik SCG, dan Direksi harus melayani sebagai model peran

perilaku tersebut.

3. Kode etik SCG meliputi hak karyawan, lingkungan, K3 baik untuk karyawan dan

produk, transparansi, reward karyawan, politik, aset, informasi internal dan eksternal,

komunikasi, transaksi, bisnis di luar negeri dan persaingan usaha.

Saran :

Kode etik SCG sudah mencakup semua aspek, tetapi ada beberapa rekomendasi yaitu :

1. Sudah disinggung mengenai benturan konflik, konflik yang dimaksud yaitu konflik

eksternal saja, sebaiknya perlu juga adanya etika menghindari benturan kepentingan

antar karyawan SCG.

2. Karena SCG merupakan pabrik, maka setidaknya perlu dicantumkan juga etika kerja

saat memasuki produksi, sebagai tindakan diterapkannya Safety First.

3. SCG yang menjual produk pastilah mempromosikan produknya, sebaiknya ada etika

untuk beriklan.

4. Bisnis SCG yang sudah meluas di Asean, berarti banyak pabrik-pabrik didirikan di

negara-negara yang dituju dan memperkerjakan warga negara tersebut, maka para

direktur atau atasan dari Thailand yang berada di negara tersebut harus mematuhi

etika yang berlaku, semisal didirikan pabrik di Indonesia, setidaknya para atasan

Asing wajib mempelajari bahasa Indonesia.

5. Sosalisasi kode etik perlu dilakukan ke semua karyawan SCG, termasuk ke anak

perusahaan SCG, mengingat banyak sekali anak perusahaanya.

Page 24: Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. www.scg.co.th. (10 April pukul 10.00)

Arafat, Wilson. 2006. Manajemen Perbankan Indonesia, Teori dan Implementasi. Jakarta:

Pustaka LP3ES Indonesia.

Ismi. 2012. http://ismi-yuki.mhs.narotama.ac.id/2012/11/02/75/ (10 April pukul 10.00)

Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya. Yogyakarta : Kanisius