bajra sandhi
-
Upload
nicholas-stafford -
Category
Documents
-
view
198 -
download
1
description
Transcript of bajra sandhi
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
1
PERANAN BAJRA SANDHI SEBAGAI OBJEK WISATA PADA
DENPASAR CITYS TOUR ITINERARY
I Gede Kutiana Anantaya, Dosen Politeknik Negeri Bali, Jurusan Pariwisata
Abstract
Bajra Sandhi Monument was built in 1987 and inaugurated in 2003 by Megawati Sukarno Putri, Indonesian Republic President. The name of Bajra Sandi is taken from the form of building, its a bell of Hindus priest which used to complete the mantram when the priest carry out the ceremony. Its an attractive tourist attraction located in the centre of Denpasar city as a place of historical tourism product of Balinese history. The aim of this research is to find out the role of Bajra Sandhi as tourist attraction in Denpasar Citys Tour Itinerary. The research was conduct by applying descriptive qualitative analysis approach. In this research involve 26 samples, the students of Tour and Tourism, Diploma III, Tourism Department, Bali State Polytechnic. Data were obtained through two type of instruments such as; questionnaire and document. The result of the research were: 0.58 of samples/students said strongly agree that Bajra Sandhi as an interesting historical tourism product, 0.71 of samples/students said strongly agree that Bajra Sandhi as tourism product of character building, which is able to build rhe character of visitors/tourists commonly and Balinese specifically, and 0.64 of samples/students said strongly agree that Bajra Sandhi as suitable choice for a destination point put it on in Denpasar Citys Tour Itinerary. Keyword: Bajra Sandhi, tourism product, historical tourism product, character building, tour itinerary.
Pendahuluan
Pariwisata adalah sudah menjadi
bagian yang sangat penting dalam
kehidupan manusia di dunia atau disebut
juga pariwisata sudah menjadi bagian
kehidupan manusia secara internasional,
nasional maupun local. Di sini ditekankan
bahwa perjalanan atau aktivitas yang
dilakukan oleh manusia keluar dari tempat
atau tempat kediaman mereka untuk
bersenang-senang atau berlibur selain dari
bekerja. Menurut Viviene Oshannessy
dkk, (2002:3) Those activities that take
people away from their usual place of
residence for pleasure or a holiday, other
than for work
Pariwisata secara internasional
sebagai sistem yang mencakup tiga daerah
(regions) penting seperti: daerah asal
wisatawan, daerah transit dan daerah
tujuan wisata. Travel & Tourism UNUD,
(1988:3) Tourism is a sistem envolving
the discretionary travel and temporary
stay of persons away from their usual
place of residence for one or more nights.
The elements of of the system are tourist
generating region, transit routes, and
destination region and tourist industry
Perkembangan pariwisata di
Indonesia khususnya Bali secara ekonomi
telah terbukti dapat meningkatkan
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
2
pendapatan masyarakat maupun devisa
negara, membuka lapangan kerja dan
memperluas kesempatan berusaha. Secara
sosial budaya pariwisata dapat
mengangkat citra Indonesia di tingkat
internasional sehingga dapat
meningkatkan rasa persaudaraan dengan
negara-negara lain di dunia. Hal in adalah
berkat upaya pembangunan komponen
pariwisata secara berimbang dan
berkelanjutan. Salah satu komponen
pariwisata yaitu obyek atau atraksi wisata
yang mempumyai peran penting kaitannya
bagaimana calon wisatawan menetapkan
pilihannya untuk memilih daerah tujuan
wisata dalam berwisata adalah karena
adanya variasi pilihan atraksi/obyek wisata
yang tersedia. Berbicara tentang atraksi
atau obyek wisata tentunya ada dua obyek
wisata secara garis besarnya yaitu obyek
wisata alam dan budaya atau buatan.
Kedua atraksi atau obyek wisata ini sama
pentingnya, maka hal ini perlu di buat
yang lebih variatif.
Salah satu bagian dari atraksi atau
obyek wisata budaya adalah peninggalan
sejarah atau kawasan sejarah yang menjadi
bagian dari keinginan (expectation) dari
pada wisatawan yang melakukan kegiatan
wisata.
Secara internasional produk wisata
sejarah adalah merupakan bagian penting
dari pada informasi yang dibutuhkan oleh
wisatawan yang dalam aktivitas tour
guiding pengetahuan sejarah disampaikan
dalam bentuk komentar tur (tour
commentary). Dan secara nasional sejarah
dapat berperan sebagai pembentuk
karakter bangsa.
Sejarah dapat digunakan sebagai
tolak ukur seberapa besar kita menghargai
bangsa sendiri. Pengenalan sejarah melalui
monument Bajra Sandhi sebagai produk
wisata sejarah berfungsi untuk
menyadarkan generasi muda akan adanya
proses perubahan dan perkembangan
masyarakat dalam dimensi waktu dan
untuk membangun perspektif serta
kesadaran sejarah dalam menemukan,
memahami, dan menjelaskan jati diri
bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa
depan di tengah-tengah perubahan dunia
(http://sasterpadu.tripod.com/sas_store/Sej
arah.pdf). kesadaran akan sejarah akan
membantu terbentuknya karakter generasi
muda yang berkebangsaan. Nilai-nilai
karakter kebangsaan ini sangat baik untuk
diregenasikan untuk menjamin masih
adanya semangat kebangsaan generasi
muda dan pengetahuan sejarah merupakan
bagian dari pada produk wisata budaya
yang menjadi kebutuhan para wisatawan
yang datang ke daerah tujuan wisata
(DTW), khususnya Bali.
Sebenarnya, pengembangan teori
sejarah dapat diseimbangkan dengan
visualisasi realitas sejarah. Keseimbangan
dua aspek, antara teori dan visualisasi
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
3
sangat diperlukan dalam mengoptimalkan
tujuan pendidikan karakter berbasis
sejarah. Salah satu media visualisasi ilmu
sejarah adalah monumen. Selain sebagai
media visualisasi, monumen dapat menjadi
tempat wisata pendidikan yang dapat
membuat sejarah lebih menarik untuk
dipelajari dan diminati, sekaligus adalah
suatu produk yang harus dipersiapkan
untuk melengkapi daerah tujuan wisata
(DTW)
Di kota Denpasar, Bali, terdapat
sebuah monumen perjuangan rakyat Bali,
yaitu monumen Bajra Sandhi. Hal yang
menarik dari monumen ini adalah berbagai
diorama perjuangan rakyat yang melingkar
dan saling bersambung satu sama lain.
Berbagai diorama ini berpotensi menarik
para wisatawan, selain dari keindahan
monumennya. Berbagai diorama ini dapat
menjadi media yang efektif sebagai
sumber informasi sejarah atau atraksi
wisata sejarah sekaligus media visualisasi
realitas sejarah yang dapat membentuk
karakter bangsa yang sadar sejarah.
Apalagi, mengingat masih rendahnya
karakter generasi muda yang memiliki
semangat kebangsaan , maka diorama
dalam monumen dapat menjadi media atau
obyek yang menarik dan sedikit demi
sedikit dapat menanamkan karakter
mencintai bangsa, menghargai perjuangan
bangsa dan memeliharanya sebagai
warisan yang sangat berharga dalam
peranannya sebagai produk wisata sejarah.
Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1 Seberapa besar peranan Monumen Bajra Sandhi sebagai produk wisata
sejarah?
2 Seberapa besar peranan Monumen
Bajra Sandhi sebagai produk wisata
pendidikan karakter bangsa?
3 Seberapa besar peranan monumen
Bajra Sandhi ada dalam itinerary
(jadwal perjalanan) Denpasar City
Tour
Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui seberapa besar peranan monumen Bajra Sandhi sebagai
produk wisata sejarah
2. Mengetahui seberapa besar peranan monumen Bajra Sandhi sebagai
produk wisata pendidikan
karakter bangsa?
3. Mengetahui seberapa besar peranan monumen Bajra Sandhi ada dalam
itinerary (jadwal perjalanan)
Denpasar City Tour
Manfaat Penulisan Manfaat Bagi Pemerintah Daerah
(Pengelola)
1. Dapat mengoptimalkan peran
monumen Bajra Sandi sebagai
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
4
produk wisata sejarah, wisata
edukasi dan media visualisasi ilmu
sejarah.
2. Dapat mengoptimalkan kesadaran
sejarah masyarakat khususnya
generasi muda.
3. Dapat mengembangkan pengetahuan
masyarakat terahadap fungsi
monumen dan pentingnya kesadaran
sejarah.
Manfaat Bagi Masyarakat
(Khususnya generasi muda) :
1. Dapat lebih menyadari pentingnya
sumber dan pengetahuan sejarah
sebagai produk wisata untuk
memperkaya produk wisata
budaya.
2. Masyarakat, khususnya generasi
muda dapat menyadari fungsi
monumen Bajra Sandhi sebagai
obyek wisata yang menarik dan
strategis
3. Masyarakat, khususnya generasi
muda dapat meningkatkan
kesadaran sejarah untuk
melestarikan dan menjadikan
atraksi wisata yang menarik
Landasan Teoritis
Monumen Bajra Sandhi Monumen Bajra Sandhi dibangun
pada tahun 1987, akan tetapi baru
diresmikan pada 14 Juni 2003 oleh
presiden Megawati Sukarno Putri. Tujuan
utama dibangunnya monumen ini adalah
mengekalkan semangat perjuangan dan
kreasi budaya masyarakat Bali serta
sebagai upaya mewariskannya kepada
generasi muda. Nama Bajra Sandhi
diambil dari bentuk monumen yang
menyerupai lonceng (genta) yang biasa
dipakai oleh para pedanda/pendeta
(penghulu agama di Bali) ketika
memimpin doa. Sebagaimana lonceng
yang biasa digunakan untuk menandai
waktu berdoa, nama ini dipilih untuk
mengingatkan warga Bali tentang makna
perjuangan para pendahulunya.
Monomen Bajra Sandhi berada di
komplek perkantoran pemerintahan
Provinsi Bali tepatnya di depan kantor
Gubernur di daerah Renon, Denpasar,
Bali. Untuk menuju monumen ini
wisatawan dapat menggunakan kendaraan
pribadi maupun menumpang taksi. Dengan
mengunjungi monumen ini wisatawan
akan memperoleh gambaran yang cukup
lengkap tentang perjalanan sejarah
masyarakat Bali dari masa purba hingga
modern. Gambaran tersebut tersaji melalui
33 diorama yang disusun melingkar
mengikuti kontur ruangan. Setelah
menikmati kilasan sejarah tersebut,
pengunjung dapat menaiki tangga untuk
mencapai puncak monumen yang
berbentuk lonceng. Dari puncak monumen
tersebut, wysatawan dapat menyaksikan
keindahan kota Denpasar dari ketinggian
sekitar 45 meter. Jika waktunya tepat,
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
5
maka wisatawan dapat menikmati
matahari terbit (sun rise) dan matahari
terbenam (sunset) dari tempat ini.
Bangunan utama dari monumen
Bajar Sandhi ini adalah Utama Mandala
yang terdiri dari tiga lantai yaitu,
Utamaning Utama Mandala, lantai 3 yang
berfungsi sebagai ruang keheningan,
Madyaning Utama Mandala, lantai 2 yang
berfungsi sebagai tempat 33 diorama yang
menggambarkan perjalanan sejarah rakyat
Bali dari zaman nomaden hingga zaman
kemerdekaan (1950-1975), sedangkan
bagian terakhir adalah Nistaning Utama
Mandala yang merupakan lantai dasar
Monumen, di bagian ini terdapat berbagai
ruang seperti: ruang informasi, ruang
perpustakaan, ruang pameran, ruang
pertemuan, serta ruang lainnya, sementara
itu ditengah-tengah ruangan terdapat
kolam yang diberi nama Puser Tasik.
Telaga Puser Tasik yang dikelilingi oleh
delapan tiang kokoh ini, kesuciannya
sangat terjaga.
Diaroma Diorama adalah gambaran kejadian
atau keadaan yang dikejawantahkan
melalui bentuk tiga dimensi, patung serta
seluk-beluk lain untuk menyerupai
kehidupan dan lingkungan aslinya dengan
skala yang sama atau berbeda. Umumnya
diorama menggambarkan perjalanan
manusia, tokoh, kejadian, keadaan,
kehidupan, juga pemandangan untuk
tujuan pendidikan, wisata atau hiburan.
Diorama biasanya dipajang di museum,
bangunan bersejarah, atau tempat wisata
agar mampu memberi gambaran yang
lebih nyata kepada pengunjung mengenai
suatu obyek atau kejadian (http://pulung-
online.blogspot.com/2009/11/diorama-
kehidupan.html). Di Indonesia, diorama
belum berkembang luas, diorama lebih
dikenal hanya dilingkup museum dan
monumen saja sebagai peraga kisah
sejarah perjalanan bangsa dan kisah
kehidupan manusia purba. Salah satu
alasan kurang berkembangnya dunia
diorama di Indonesia adalah minimnya
literatur yang ada
(http://tokobukuplus.com/vmchk/e
book/hobi-dan-wirausaha/diorama.html) .
Adapun, diorama di dalam monumen
merupakan salah satu media visualisasi
realitas sejarah.
Produk Wisata Produk wisata adalah merupakan
bagian yang sangat penting yang harus
dimiliki oleh daerah tujuan wisata (tourist
destination region), karena calon
wisatawan yang ada di negara asal (tourist
generating region) sebelum memutuskan
keinginanya untuk mengunjungi daerah
tujuan wisata (DTW) mereka lebih banyak
mempertimbangkan dari segi kemenarikan
atau atraksi wisata yang dimiliki oleh
daerah tujuan wisata (DTW),. Oleh karena
itu sebagai daerah tujuan wisata (DTW)
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
6
harus mempersiapkan diri untuk
mempersiapkan produk wisata yang ada
dengan mengemas sedemikian rupa
menjadi suatu yang menarik, tetapi tidak
cukup hanya menarik, disamping menarik
juga harus dlengkapi oleh fasilitas lainnya
yang menjadi kebutuhan wisatawan.
Berbicara tentang produk wisata bahwa
produk wisata adalah jasa (service) bukan
barang. Produk wisata sangat variatif, bisa
sangat simpel dan juga kompleks, hal ini
sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
Travel & Tourism UNUD, (1988:21)
Tourism is a service and tourism
products are non-material, intangible
things. Thus the customers can not feel,
tast, touch or sample a package tour in
advance of any decition to buy it, as she/he
can with manufactured products. Tourism
product is an amalgam of attractions,
facilities and services. It is a
heterogeneous item. The product to be
offerd will depend on the choice of markets
or the type of customers which the tour
operator and travel agent wish to serve,
Berbicara tentang produk wisata
sejarah maka produk wisata sejarah ini ada
di dalam atau menjadi bagian dari pada
produk wisata budaya. Wayan Geriya
(1996:45) mengatakan: Peraturan Daerah
No. 43 tahun 1974 telah menetapkan, jenis
kepariwisataan yang dikembangkan di
daerah Bali adalah Pariwisata Budaya.
Konsepsi Pariwisata Budaya ini juga
dipakai sebagai landasan untuk
mengembangkan kepariwisataan Bali.
Arah pengembangan dipayungi motto
Bukan Bali untuk pariwisata melainkan
pariwisata adalah untumk Bali Produk
wisata sejarah menurut Travel & Tourism
UNUD, (1988:22) Cultural resourdes
(man-made) include: archeological and
historical site, fesatival and special events,
handicrafts, etc.Jadi seperti halnya
benda-benda peninggan sejarah (arkeologi)
adalah produk wisata yang sangat menarik,
atau dapat dikatakan sebagian besar
obyek/atrasi wisata adalah benda-benda
peninggalan sejarah.
Pendidikan Karakter Dalam mengembangkan
pendidikan karakter bangsa, kesadaran
akan siapa dirinya dan bangsanya adalah
bagian yang teramat penting. Kesadaran
tersebut hanya dapat terbangun dengan
baik melalui sejarah yang memberikan
pencerahan dan penjelasan mengenai siapa
dirinya, bangsanya, di masa lalu yang
menghasilkan dirinya dan bangsanya di
masa kini. Selain itu, pendidikan harus
membangun pula kesadaran, pengetahuan,
wawasan, dan nilai berkenaan dengan
lingkungan tempat diri dan bangsanya
hidup (geografi), nilai yang hidup di
masyarakat (antropologi), sistem sosial
yang berlaku dan sedang berkembang
(sosiologi), system ketatanegaraan,
pemerintahan, dan politik
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
7
(ketatanegaraan/politik/kewarganegaraan),
bahasa Indonesia dengan cara berpikirnya,
kehidupan perekonomian, ilmu, teknologi,
dan seni. Artinya, perlu ada upaya
terobosan kurikulum berupa
pengembangan nilai-nilai yang menjadi
dasar bagi pendidikan budaya dan karakter
bangsa. Dengan terobosan kurikulum yang
demikian, nilai dan karakter yang
dikembangkan pada diri akan sangat
kokoh dan memiliki dampak nyata dalam
kehidupan diri, masyarakat, bangsa, dan
bahkan umat manusia. Pendidikan karakter
bangsa dilakukan melalui pendidikan nilai-
nilai atau kebajikan yang menjadi nilai
dasar budaya dan karakter bangsa.
Kebajikan yang menjadi atribut suatu
karakter pada dasarnya adalah nilai. Oleh
karena itu pendidikan budaya dan karakter
bangsa pada dasarnya adalah
pengembangan nilai-nilai yang berasal dari
pandangan hidup atau ideologi bangsa
Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai
yang terumuskan dalam tujuan pendidikan
nasional. Maka melalui pariwisata atau
pengembangan atraksi wisata yaitu
menggali dan melestarikan obyek/atraksi
wisata sejarah kita dapat mengenalkan
sejarah untuk lebih diminati oleh para
wisatawan dan sekali gus dapat
menumbuhkan dan membangun karakter
bangsa.
Tour Itinerary
Tour itinerary atau jadwal tur adalah
bagian yang sangat penting dalam
kaitannya dengan penjualan dan atau
pembelian produk, karena yang
dimaksudkan dengan produk wisata
sebagaimana disebutkan di atas bahwa ia
adalah jasa. Kemudian seperti apa produk
wisata itu ditawarkan dan atau dibeli oleh
wisatawan, kita bisa tahu dari tour
itinerary yang ada di dalamnya. Jadi tour
itinerary itu bisa memiliki cakupan yang
sangat luas atau terbatas. Ada dua hal
penting yang terkandung dalam tour
itinerary yaitu waktu atau time schedule
dan uraian aktivitas atau activities and
objects description.
Seperti disebutkan dalam ARRTS Pty
Ltd (2004: 9) A tour itinerary is a detail
plan of what customers will see during a
tour, which has been plan prior to the
tour. A tour itinerary is a list of the tours
time-to-time or day-to-day activities,
which includes time, location, and
sometimes contact phone number.
Jadi dalam perencanaan atau
penyusunan tour itinerary ini tentunya
adanya keterkaitan yang sangat antara time
schedule dan activities and objects
description. Karena kesesuaian dua hal ini
membuat produk ini menarik dan akan
diminati oleh wisatawan. Sebagaimana
Denpasar City Tour biasanya didalamnya
akan ada aktivitas kunjungan pasar
tradisional (misalnya: Pasar Kumbasari,
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
8
Kereneng), Museum (Bali Museum),
Werdi Budatya Art Centre, Monumen
Bajra Sandhi, Serangan, hutan mangrove
dan sebagainya. Pemilihan Obyek wisata
ini akan disesuaikan dengan lamanya tur.
Seberapa besar tour itinerary ini diminati
oleh wisatawan tentunya sangat tergantung
dari isinya yaitu obyek/atraksi wisata yang
ditawarkan atau yang ada didalamnya.
Sebagaimana kita tahu bahwa
obyek/atraksi wisata sejarah adalah sangat
diminati oleh para wisatawan untuk
dikunjungi. Kita bisa tahu sebagian besar
tur di Bali bahwa aktivitasnya lebih
banyak mengunjungi obyek/atraksi wisata
sejarah. Sebagaimana dikatakan oleh Rata
(1991: 5-6) peninggalan arkeologi di Bali
sejk dimulainya pariwisata di Bali pada
permulaan abad ke 20 sudah menjadi
target kepariwisataan Bali. Banyak
peninggalan-peninggalan pra-sejarah yang
ada di museum dan di pura-pura yang
diyakini yang diyakini sebagai benda-
benda skral dan disucikan menjadi tujuan
kunjungan wisatawan dalam program tur.
Metodelogi Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di monument
Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Bali.
Penelitian diawali dengan melakukan
observasi langsung di obyek penelitian,
pengumpulan daftar pustaka melalui buku-
buku dan jejaring sosial internet.
Kemudian selanjutnya dilakukan
penyebaran angket dilakukan pada tanggal
29 Juli 2012 kepada sembilan belas (19)
mahasiswa semester IV B, Program Studi
Usaha Perjalanan Wisata (UPW), Jurusan
Pariwisata Politeknik Negeri Bali.
Jenis Data Adapun jenis data yang dibutuhkan
untuk menjawab permasalahan yang
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang
berupa angka-angka yang
didapatkan dari angket yang
disebarkan kepada responden,
mahasiswa semester IV B, Program
Studi Usaha Perjalanan Wisata
(UPW), Jurusan Pariwisata
Politeknik Negeri Bali.
2. Data Kualitatif, yaitu data yang
berupa keterangan/informasi atau
uraian-uraian yang diambil dari
hasil observasi, buku-buku, internet
dan sumber-sumber lainnya
Objek Pengkajian
Objek yang dikaji dalam penelitian
ini adalah diorama yang terdapat di
monumen Bajra Sandhi. Hal ini
dikarenakan objek pengkajian dari
penelitian ini disesuakan dengan tujuan
penulisan yakni untuk mendeskripsikan
mengenai potensi diorama pada monumen
Bajra Sandhi sebagai produk wisata
sejarah, pendidikan karakter bagi
wisatawan yang mengunjunginya
khususnya wisatawan nusantara dan
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
9
monument Bajra Sandhi cocok ada dalam
tour itinerary (jadwal perjalnan)
Denpasar City Tour.
Kerangka Penelitian
M E D I A V I Su A L
Produk wisata sejarah
Visualisasi realitas sejarah
Diorama
Dapat dikembangkan melalui
bentuk
Monumen Bajra Sandhi
Terdapat pada
Denpasar,Bali
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
10
Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah :
1. Metode Observasi, yaitu metode
yang digunakan untuk melihat
langsung keberadaan objek atau
Bajra Sandhi.
2. Metode studi pustaka, yakni
metode yang digunakan dengan
mengkaji data data yang
didapatkan dari buku buku,
internet dan literatur lainnya.
3. Metode kuisioner, yakni metode
yang digunakan dengan
membagikan angket kepada para
mahasiswa Program Studi Usaha
Perjalanan Wisata (UPW) Jurusan
Pariwisata Politeknik Negeri Bali
sebagai sampel.
Metode Analisa Data Setelah data terkumpul
selanjutnya dilakukan kegiatan
menganalisa data. Data yang diperoleh
dianalisa dengan menggunakan metode
analisa diskriptif kualitatif. Analisa
deskriptif kualitatif maksudnya
menjelaskan dan menjabarkan data yang
didapatkan melalui kepustakaan,
observasi dan angket penelitian yang
disebarkan kepada responden dengan
cara manual dari beberapa variable yang
ada dalam penelitian ini. Kemudian hasil
dari pada analisa deskriptif kualitatif ini
dapat menjelaskan peranan masing-
masing variable dalam bentuk
persentase.
Pembahasan
Peranan Monumen Bajra Sandhi
Sebagai Produk Wisata Sejarah Produk pariwisata adalah jasa
bukan barang, atau disebut juga bahwa
produk wisata itu non-material. Oleh
sebab itu produk wisata tidak bisa
diraba, dirasakan sebagaimana makanan,
tidak bisa disentuh sebagaimana barang,
dan tidak bisa dicoba sebagaimana
sample barang produksi pabrik. Produk
wisata ini dapat ditawarkan sangat
variatif sesuai dengan kebutuhan klien
atau wisatawan. Juga produk wisata
bukan satu hal yang dalam bentuk
tunggal tapi merupakan campuran dari
berbagai atraksi, fasilitas dan pelayanan
lainnya. Jadi produk wisata itu bisa
sangat simpel atau sangat kompleks,
misalnya produk wisata bisa hanya
pelayanan mengunjungi satu obyek saja,
atau kalau ia kompleks akan terdiri dari
beragam pelayanan misalnya pelayanan
transportasi, hotel, makan dan minum,
kunjungan obyek wisata, nonton
pertunjukan dan sebagainya.
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
11
Dalam komponen pariwisata
sangat jelas sekali dapat diketahui bahwa
produk wisata itu dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok besar seperti
atraksi wisata, industri pariwisata dan
pasilitas pendukung. Begitu banyaknya
atrasi wisata, dan dari semua atraksi
wisata yang ada dapat dikelompokkan
menjuadi dua kelompok besar yaitu;
oyek.atraksi wisata alam (natural
resources) dan obyek/atraksi wisata
budaya (cultural resources). Salah satu
obyek/atraksi wisata budaya adalah
obyek/atraksi wisata sejarah
Monumen Bajra Sandhi sebagai
obyek/atraksi wisata sejarah dapat
diketahui sebagai berikut di bawah ini.
Berikut akan dipaparkan 33 diorama
yang terdapat pada madyaning utama
mandala Monumen Bajra Sandhi
a. Diorama 1 : Bali pada masa
berburu dan mengumpulkan
makanan (3000 SM)
b. Diorama 2 : Bali pada masa
perundagian (2000 SM)
c. Diorama 3 : Stupika dan Prasasti
Sukawana (778 M)
d. Diorama 4 Rsi Markandeya (abad
ke-8 M)
e. Diorama 5 Rsi Kesari Warmadewa
(914 M)
f. Diorama 6 Gunapriyadharmapatni
dan suaminya Dharmadayana
Warmadewa (989-1011)
g. Diorama 7 Konsep Kahyangan
Tiga dari Empu Kuturan (abad ke-
11 M)
h. Diorama 8 Kehidupan Banjar
(abad ke-11 M)
i. Diorama 9 Sistem Subak (abad ke-
11 M)
j. Diorama 10 Sri Astasura Ratna
Bumi Banten (Tahun 1338 M)
k. Diorama 11 Penobatan Sri Kresna
Kepakisan (1347-1350)
l. Diorama 12 Pembangunan Pura
Dasar Gelgel (abad ke-14)
m. Diorama 13 Dalem Waturenggong
(1460-1550 M)
n. Diorama 14 Dang Hyang Nirartha
(1489 M)
o. Diorama 15 Masa kejayaan
kerajaan-krajaan di Bali (abad ke-
17 sampai 19)
p. Diorama 16 Patih Jelantik merobek
surat Gubernur Jendral (1846)
q. Diorama 17 Perang Jagaraga
(1848-1849)
r. Diorama 18 Patih Kusamba (1849)
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
12
s. Diorama 19 Perlawanan Rakyat
Banjar (1868)
t. Diorama 20 Puputan Badung
(1906)
Lingkaran Dalam: 21 sampai 33
Diorama. Diorama-Diorama tersebut
menggambarkan:
a. Diorama 21 Persiapan Sagung
Wah melawan Belanda (1906)
b. Diorama 22 Puputan Klungkung
(1908)
c. Diorama 23 Bangkitnya organisasi
pemuda (1923-1928)
d. Diorama 24 Bali dibawah Fasisme
Jepang (1942-1945)
e. Diorama 25 Menyebarluaskan
berita proklamasi (1945)
f. Diorama 26 Pusat komando
pemuda Republik Indonesia
(September 1945)
g. Diorama 27 Peristiwa Bendera di
Pelabuhan Buleleng (27 Oktober
1945)
h. Diorama 28 Pertempuran Laut di
Selat Bali (1946)
i. Diorama 29 Serangan terhadap
Tangsi NICA (1946)
j. Diorama 30 Pembentukan Dewan
Perjuangan Rakyat Indonesia
Sunda Kecil (1946)
k. Diorama 31 Pertempuran Tanah
Aron (1946)
l. Diorama 32 Pertempuran Marga
(1946)
m. Diorama 33 Bali dalam mengisi
kemerdekaan (1957)
Kemudian melalui penyebaran
angket kepada sembilan belas (19)
mahasiswa semester IV B, Program
Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW),
Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri
Bali sebagai sampel maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
1. Monumen Bajra Sandi
menyuguhkan diorama sejarah
Bali secara lengkap yaitu: 8
mahasiswa/0,42 menyatakan
setuju dan 11 mahasiswa/0,58
menyatakan sangat setuju.
2. Monumen Bajra Sandi
menyuguhkan diorama sejarah
Bali secara beruntun dan
teratur yaitu: 8 mahasiswa/0,42
menyatakan setuju dan 11
mahasiswa/0,58 menyatakan
sangat setuju.
3. Ukuran gambar/lukisan
diorama yang disuguhkan
cukup besar dan menarik serta
mudah dilihat yaitu: 7
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
13
mahasiswa/0,37 menyatakan
setuju dan 12 mahasiswa/0,63
menyatakan sangat setuju.
4. Informasi gambar/lukisan
diorama dibuat dalam
ukuran/karakter huruf yang
cukup besar dan sangat
gampang di baca yaitu: 1
mahasiswa/0,05 menyatakan
tidak tahu, 7 mahasiswa/0,37
menyatakan setuju dan 11
mahasiswa/0,58 menyatakan
sangat setuju.
Jadi dari pernyataan responden
tersebut di atas dapat diketahui 0,02
menyatakan tidak tahu, 0,39 menyatakan
setuju dan 0,58 menyatakan sangat
setuju bahwa peranan Monumen Bajra
Sandhi sebagai produk wisata sejarah
Peranan Monumen Bajra Sandhi
Sebagai Produk Wisata Pendidikan
Karakter Bangsa Salah satu langkah pembentukan
karakter bangsa adalah membangun
generasi yang sadar sejarah, yaitu
melalui pembelajaran sejarah atau
pengenalan sejarah. Proses pembelajaran
sejarah secara formal yang
dikembangkan saat ini terlalu
menekankan pada penguasaan materi,
berpusat pada kebesaran masa lalu
bangsa serta menekankan pada
pengukuran ranah kognitif siswa melalui
tes, tapi seringkali tidak sanggup untuk
menerjemahkan kedalam realitas sosial
(pembelajaran-sejarah-berbasis-realitas-
sosial kontemporer - untuk-
meningkatkan-minat-belajar-siswa.htm).
Sebenarnya, diperlukan penyeimbang
dari teori-teori sejarah yang diturunkan
oleh pendidik yaitu pemahaman terhadap
pembelajaran sejarah yang berbasis
realitas sosial kontemporer bagi
pembelajar maupun pengajar. Media
pembentukan karakter sadar sejarah
berbasis realitas ini adalah visualisasi
realitas sejarah. Lingkungan ( alam,
sosial, senibudaya, teknik, industri,
ekonomi), peninggalan-peninggalan
sejarah, saksi hidup peristiwa sejarah
adalah bagian dari visualisasi realitas
sejarah. Berikut adalah klasifikasi media
visualisasi realitas sejarah yang dapat
dilakukan melalui aktivitas kunjungan
atau berwisata.
Melalui kunjungan Monumen
Bajra Sandhi ini adalah salah satu bagian
yang termasuk dalam media
pembelajaran sejarah melalui visualisasi.
Apalagi, di dalam monumen tersebut
terdapat diorama, maka akan menambah
variasi media pendidikan karakter
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
14
tersebut. Selain sebagai bentuk
penghormatan kepada para pahlawan
Bali, Monumen Bajra Sandhi yang
memiliki arsitektur yang unik dan
artistik ini pun menjadi sebuah daya
tarik wisata tersendiri di kawasan pusat
kota Denpasar. Nama Bajra Sandhi
sendiri diambil dari bentuk bangunan
yang mirip dengan bajra atau genta yang
selalu digunakan para pendeta Siwa saat
upacara keagamaan.
Pokok pembahasan visualisasi
realitas sejarah dalam penelitian ini
adalah melalui diorama dalam
monumen. Objek kajian diorama yang
digunakan adalah diorama pada
Monumen Bajra Sandhi. Di dalam
Monumen Bajra Sandhi terdapat 33
diorama yang diurutkan secara
melingkar. Sehingga, apabila kita
mengikuti diorama tersebut secara
terurut, maka akan ditemukan rangkaian
kisah secara berurutan sejak masa
prasejarah, sejarah, dan masa
kemerdekaan Indonesia.
Melalui diorama-diorama sebagai
media wisata pendidikan karakter
berbasis visualisasi realitas sejarah,
semangat kebangsaan dapat
diregenerasikan kepada generasi
selanjutnya. Hal inilah yang sebenarnya
menjadi hal paling penting dalam
pembangunan karakter bangsa.
Walaupun generasi sekarang telah
memiliki karakter yang baik dalam hal
kebangsaan, hal ini tidak akan ada
artinya apabila tidak diregenerasikan
lebih lanjut.
Kemudian melalui penyebaran
angket kepada sembilan belas (19)
mahasiswa semester IV B, Program
Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW),
Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri
Bali sebagai sampel maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
1. Melalui diorama ini kami
mengenal sejarah Bali yaitu: 6
mahasiswa/0,32 menyatakan
setuju dan 13 mahasiswa/0,68
menyatakan sangat setuju.
2. Melalui diorama ini kami merasa
bangga terhadap perjuangan para
pahlawan / pejuang masyarakat
Bali sebagai pahlawan Bali dan
nasional yaitu: 6 mahasiswa/0,32
menyatakan setuju dan 13
mahasiswa/0,68 menyatakan
sangat setuju.
3. Melalui diorama ini kami dapat
lebih mencitai sejarah Bali
khususnya dan nasional secara
umum yaitu: 1 orang/0,06,
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
15
menyatakan tidak tahu, 5
mahasiswa/0,26 menyatakan
setuju dan 13 mahasiswa/0,68
menyatakan sangat setuju.
4. Melalui diorama ini kami dapat
lebih terinspirasi sebagai
generasi muda untuk ikut
mengisi pembangunan Bali dan
nasional yaitu: 1 orang/0,06,
menyatakan tidak tahu, 3
mahasiswa/0,16 menyatakan
setuju dan 15 mahasiswa / 0,79
menyatakan sangat setuju.
Jadi dari pernyataan responden tersebut
di atas dapat diketahui 0,03 menyatakan
tidak tahu, 0,27 menyatakan setuju dan
0,71 menyatakan sangat setuju bahwa
peranan Monumen Bajra Sandhi sebagai
produk wisata pendidikan karakter
bangsa
Monumen Bajra Sandhi Cocok ada Dalam tour itinerary (jadwal
perjalanan) Denpasar City Tour
Jadwal perjalanan (tour itinerary)
punya peranan penting dalam
menentukan keberhasilan atau kepuasan
wisatawan dalam tur. Oleh sebab itu
pengaturan atau pemilihan obyek wisata
dalam tur ini memerlukan pertimbangan-
pertimbangan penting. Adapun
pertimbangan-pertimbangan itu meliputi
pertimbangan waktu, rute perjalanan,
pemilihan obyek wisata dan sebagainya.
Seperti disebutkan dalam ARRTS
Pty Ltd (2004: 9) A tour itinerary is a
detail plan of what customers will see
during a tour, which has been plan prior
to the tour. A tour itinerary is a list of
the tours time-to-time or day-to-day
activities, which includes time, location,
and sometimes contact phone number.
Artinya waktu diatur sedemikian
rupa, kapan tur dimulai dari mana dan
kapan berakhir, hal ini lebih dikenal
dengan sebutan halp day tour dan full
day tour. Dengan rute perjalanan yang
diupayakan tidak akan menjemukan atau
sedapat mungkin dibuat melingkar atau
tidak kembali atau melalui tempat yang
sama. Kemudian pemilihan obyek
atraksi wisatanya yang bervariasi yang
dapat memberikan pengetahuan baru
yang variatif.
Berikut melalui kuisioner didapatkan
data mengenai kemenarikan Monumen
Badra Sandi dipilih dan dimasukkannya
sebagai obyek wisata dalam Denpasar
City Tour. Kemudian melalui penyebaran angket kepada sembilan belas (19) mahasiswa semester IV B, Program Studi Usaha Perjalanan
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
16
Wisata (UPW), Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali sebagai sampel maka didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Monumen Bajra Sandi terletak di
pusat kota madya Denpasar
menjadi pilihan atraksi utama
untuk tur dalam kota (Denpasar)
yaitu: 2 mahasiswa/0,12
menyatakan tidak tahu, 5
mahasiswa/0,26 menyatakan
setuju dan 12 mahasiswa/0,63
menyatakan sangat setuju.
2. Monumen Bajra Sandi terletak
sangat strategis di pusat
perkantoran pemerintah Provinsi
Bali sebagai highlight kota
madya Denpasar yaitu: 1
mahasiswa0,06 menyatakan tidak
tahu, 5 mahasiswa/0,26
menyatakan setuju dan 13
mahasiswa/0,68 menyatakan
sangat setuju.
3. Monumen Bajra Sandi memiliki
fasilitas lengkap seperti: toilet,
tempat peristirahatan, menara
tempat melihat pemandangan
kota madya Denpasar dan juga
sun rise dan sun set yaitu: 6
mahasiswa/0,32 menyatakan
setuju dan 13 mahasiswa/0,68
menyatakan sangat setuju.
4. Banyak fasilitas lain ada disekitar
Monumen Bajra Sandi untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan
seperti: bank, kantor pos,
restoran, hotel dan sebagainya
yaitu: 8 mahasiswa/0,42
menyatakan setuju dan 11
mahasiswa/0,58 menyatakan
sangat setuju.
Jadi dari pernyataan responden tersebut
di atas dapat diketahui 0,05 menyatakan
tidak tahu, 0,32 menyatakan setuju dan
0,64 menyatakan sangat setuju bahwa
Monumen Bajra Sandi cocok ada dalam
tour itinerary (jadwal perjalanan)
Denpasar City Tour
Simpulan dan Saran
Simpulan Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Peranan Monumen Bajra Sandhi
sebagai produk wisata sejarah
dapat diketahui melalui
pernyataan responden yaitu: 0,02
menyatakan tidak tahu, 0,39
menyatakan setuju dan 0,58
menyatakan sangat setuju.
2. Peranan Monumen Bajra Sandhi
sebagai produk wisata
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
17
pendidikan karakter bangsa dapat
diketahui melalui pernyataan
responden yaitu: 0,03
menyatakan tidak tahu, 0,27
menyatakan setuju dan 0,71
menyatakan sangat setuju bahwa
3. Monumen Bajra Sandi cocok ada
dalam jadwal perjalanan (tour
itinerary) Denpasar City Tour
dapat diketahui melalui
pernyataan responden yaitu: 0,05
menyatakan tidak tahu, 0,32
menyatakan setuju dan 0,64
menyatakan sangat setuju.
Jadi dari hasil penelitian tersebut di
atas yaitu dari tiga variable seperti:
peranan Monumen Bajra Sandhi sebagai
produk wisata sejarah, peranan
Monumen Bajra Sandhi sebagai
produk wisata pendidikan karakter
bangsa, dan Monumen
Bajra Sandi cocok ada dalam tour
itinerary (jadwal perjalanan) Denpasar
City Tour yang dipergunakan untuk
mengungkapkan peranan Monumen
Bajra Sandhi sebagai atraksi wisata
dalam Denpasar City Tour, maka dapat
dikatakan Monumen Bajra Sandhi
adalah sangat menarik, cocok, dan
strategis dimasukkan dalam tour
itinerary (jadwal perjalanan) Denpasar
City Tour.
Saran Saran terhadap monumen Bajra
Sandhi sebagai atraksi wisata dalam
Denpasar City Tour dapat penulis
kumpulkan melalui pertanyaan lansung
kepada responden bahwa untuk
membuat monument Bajra Sandhi lebih
menarik atau lengkap apabila monument
ini ditambahkan dengan fasilitas untuk
pemutaran film di salah satu ruang yang
masih ada atau belum dimanfaatkan
secara maksimal.
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
18
DAFTAR PUSTAKA Adelaide Institute of TAFE, 2004, Work
As A Guide, Adelaide Institute of
TAFE.
Adelaide Institute of TAFE, 2004,
Coordinate and Operate A Tour,
Adelaide Institute of TAFE.
Adelaide Institute of TAFE, 2004, Lead
A Tour Group, Adelaide Institute
of TAFE.
Adelaide Institute of TAFE, 2004,
Prepare and Present Tour
Commentaries and activities,
Adelaide Institute of TAFE.
Ayatrohaedi, 1985 (google.com).
Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya
untuk Membentuk Daya Saing
dan Karakter Bangsa, Jakarta,
2010.
Geriya, I Wayan, 1996, Pariwisata dan
Dinamika Kebudayaan Lokal,
Nasional dan Global, Denpasar,
PT. Upada Sastra.
Kartodidjo, Sartono, 1994 Kebudayaan
Pembangunan dalam Perspektif
Sejarah, Yogyakarta, ,.
Yogyakarta Gajah Mada
University Press.
Kementrian pendidikan nasional
,Penguatan Metodologi
Pembelajaran.
Nasution, S, 1995 Sosiologi
Pendidikan, Jakarta. Bumi
Aksara.
Niluh Suratni, 2008. Bajra
Sandhi,Denpasar,
2005. Ensiklopedia Anak
Nasional.Bekasi:PT. Delta
Pamungkas.
2009.pembelajaran-sejarah-berbasis-
realitas-sosial-kontemporer-
untuk-meningkatkan-minat-
belajar-siswa.htm
OShannessy, Vivienne dkk, 2002, The
Road to Tourism Skill for the
New Professional, Pearson
Education Australia Pty Ltd.
Puspitaningrum, Ni Putu Putri, dkk.
2011. Potensi Diorama Pada
Madyaning Utama Mandala
Bajra Sandhi Sebagai
Pendidikan Karakter Berbasis
Realitas Sejarah Dalam Upaya
Meregenerasi Semangat
Kebangsaan Generasi Muda,
Lomba Karya Tulis Ilmiah
Himpunan Mahasiswa Jurusan
Sejarah Universitas Negeri
Malang.
Travel & Tourism UNUD, 1988,
Tourism 1, Bandung,
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
19
Commerce Publications Unit
PEDC.
http://id.wikipedia.org/wiki/Diorama
http://sasterpadu.tripod.com/sas_store/Se
jarah.pdf
http://sejarahunj.blogspot.com/
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/20
10/03/museum-dan-pendidikan.html
http://www.pawongan.com/id/bali-tour-
destination/cultural-historical/
-
Jurnal Hospitality Management Volume 3 No.1 Tahun 2012
88