bahan 4

5

Click here to load reader

Transcript of bahan 4

Page 1: bahan 4

Jenis-jenis nyamuk ...(Mardjan, et al)

* Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan

JENIS-JENIS NYAMUK YANG DITEMUKAN DI KABUPATEN SUMBAWA,

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Mosquitoes Species In Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara Province

Mardjan Soekirno*, Yusniar Ariati*, Mardiana*

Abstract. A study about mosquitoes species in Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara Province was carried out in 2002. The locations of study were done in coastal area of Maluk, Benette Port, Township, Over Sekongkang, Below Sekongkang, Sejorong Tongo, SP-I and SP-II Tongo. Collections of mosquito from various habitats were done by six methods: (1) Collections of larvae and pupae from various habitats, (2) Night man – biting collections, (3) Night cattle – biting collections or resting collections around cattle shelters, (4) Morning indoor resting collections, (5) Morning natural collections of mosquito, (6) Light trap collections. All mosquitoes collected were then brought and identified for each species in the laboratory. The results showed that in Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara Province have been found 27 mosquitoes species, i.e. : Aedes aegypti, Ae. albopictus, Ae. anandalei, Ae. (F.) kochi, Ae. vexans, Anopheles aconitus, An. annularis, An. barbirostris, An. campestris, An. indefinitus, An. subpictus, An. sundaicus, An. tesselatus, An. vagus, Armigeres moultoni, Culex annulus, Cx. bitaeniorhynchus, Cx. cinctellus, Cx. fragilis, Cx. gelidus, Cx. pallidothorax, Cx. pseudovishnui, Cx. quinquefasciatus, Cx. raptor, Cx. sitiens, Cx. tritaeniorhynchus, Mansonia uniformis. Keywords: Aedes, Anopheles, Culex, Mansonia, Mosquito species

PENDAHULUAN

Kabupaten Sumbawa adalah salah satu kabupaten dari 3 kabupaten yang ter-dapat di Pulau Sumbawa dan termasuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Walaupun luas Pulau Sumbawa 3 kali luas Pulau Lombok, tetapi penduduknya hanya ⅓ dari keseluruhan penduduk Propinsi NTB. Pulau Sumbawa terdiri dari 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Bima. Kabupaten Sumbawa terletak di bagian barat dari Pulau Sumbawa, terdiri dari 14 ke-camatan (termasuk Kecamatan Jereweh dan Kecamatan Sekongkang), dengan penduduk sekitar 479.834 orang (Dinkes Provinsi Sumbawa, 2002). Angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Sumbawa adalah 63,8 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan untuk Propinsi NTB 61,2 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Kab.Sumbawa, 2001).

Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan antara lain ditujukan dalam rangka penurunan angka kesakitan penyakit demam berdarah dengue (DBD), penurunan angka kesakitan malaria, penurunan angka ke-

sakitan beberapa penyakit tular vektor lainnya (Depkes.RI., 2003 ). Angka kesakitan DBD di Indonesia pada tahun 2002 cukup tinggi, bahkan incident rate (IR)-nya ter-tinggi di Provinsi Bali, yaitu 130,87, diikuti oleh Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, masing-masing 80,08 dan 66,86 (Depkes.RI, 2005).

Berdasarkan kenyataan bahwa kasus penyakit tular vektor di Provinsi NTB masih cukup tinggi, terutama yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, yaitu DBD, malaria, filariasis, dan penyakit lainnya, maka perlu diketahui jenis-jenis nyamuk yang terdapat di daerah yang bersangkutan.

Dalam makalah ini dikemukakan hasil penelitian mengenai jenis-jenis nyamuk yang ditemukan di Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

BAHAN DAN CARA KERJA

Daerah Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di daerah Pantai Maluk, Pelabuhan Benette, Township, Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah, Sejorong Tongo, serta SP-I dan SP-II Tongo.

Page 2: bahan 4

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 5 No 1, April 2006 : 356 - 360

Lokasi penelitian berada di dua wilayah puskesmas, yaitu Puskesmas Jereweh dan Puskesmas Maluk-Sekongkang, yang dapat ditempuh sekitar 3-4 jam perjalanan dari Ibu kota Kabupaten Sumbawa.

Wilayah Puskesmas Maluk harus melewati pegunungan yang berada di bagian barat laut Pulau Sumbawa yang wilayahnya bergunung-gunung. Hubungan antara ibu kota kecamatan dengan desa beberapa di antaranya dapat ditempuh dengan mobil (kendaraan roda empat), selebihnya dengan sepeda motor (kendaraan roda dua). Puskesmas Maluk berada dekat dengan proyek tambang Newmont, sehingga banyak penduduk di Desa Maluk adalah karyawan tambang yang berasal dari luar daerah.

Data dasar dari kedua puskesmas, yaitu Jereweh dan Maluk-Sekongkang, Januari-Desember 2001 adalah sebagai berikut: Luas wilayah kerja Puskesmas Maluk adalah 302 km² ; jumlah penduduk 10.199 jiwa; jumlah desa ada 6 desa; agama mayoritas Islam; pekerjaan utama petani dan pekerja tambang. Wilayah kerja Puskesmas Jereweh meliputi 4 desa dan satu desa persiapan dengan jumlah penduduk 4.833 jiwa; mayoritas agama Islam; pekerjaan utama petani.

Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan survei entomologi yang meliputi survei jentik ( larva ) dan survei nyamuk dewasa. Survei entomologi dilakukan dengan menggunakan metode baku dari WHO.

Survei jentik, diadakan pencidukan pada genangan air dari berbagai habitat. Jentik/larva dan pupa yang terciduk dikum-pulkan dan dipelihara di laboratorium sehingga menjadi nyamuk dewasa dan di-identifikasi menurut spesiesnya. Survei nyamuk dilakukan oleh peneliti dan teknisi baik dari pusat maupun daerah. Frekuensi survei dilakukan secara berkala dan teratur, yaitu dua mingguan.

Survei nyamuk dewasa diadakan pada waktu malam, pagi dan siang hari dengan berbagai macam cara, yaitu;

1. Menangkap nyamuk dengan umpan manusia, memakai aspirator. Penangkap nyamuk duduk di tempat yang tidak

didatangi/dikerumuni orang lain dengan membuka kedua kakinya mulai dari telapak kaki hingga lutut. Nyamuk yang hinggap pa-da kedua kaki ditangkap dengan memakai aspirator, kemudian dimasukkan ke dalam mangkuk kertas yang ditutup dengan kain kasa dan kapas serta diikat dengan karet gelang. Penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari mulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 22.00.

2. Menangkap nyamuk dengan umpan binatang ( sapi ), memakai aspirator. Nyamuk yang sedang hinggap ( istirahat ) di dalam atau sekitar kandang ternak ( sapi ) ditangkap memakai aspirator, kemudian dimasukkan ke dalam mangkuk kertas yang ditutup dengan kain kasa dan kapas serta diikat dengan karet gelang. Penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari mulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 22.00.

3. Menangkap nyamuk yang sedang hinggap di dalam rumah penduduk setempat baik pada pagi hari maupun malam hari memakai aspirator. Penangkapan nyamuk dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00 di dalam 10 rumah penduduk, dengan waktu penang-kapan di tiap rumah adalah 15 menit. Bagian rumah yang dicari nyamuknya adalah be-randa, kamar tidur, gudang, dapur dan kamar mandi. Penangkapan nyamuk yang hinggap di dinding di dalam rumah pada malam hari, memakai aspirator, dilakukan antara pukul 18.00 sampai dengan pukul 22.00; tiap jam dilakukan penangkapan selama 15 menit.

4. Menangkap nyamuk di tempat persembunyiannya pada siang hari di luar rumah memakai aspirator. Penangkapan nyamuk dilakukan pada pagi hari di luar rumah antara pukul 06.00 sampai dengan pukul 09.00. Bagian luar rumah yang dicari nyamuknya adalah semak-semak yang teduh, tepi parit, sela-sela batuan, di antara daun pisang yang kering dan lain-lain.

5. Menangkap nyamuk dengan perangkap lampu (lighttrap) pada malam hari. Perangkap lampu ditempatkan/ digan-tungkan di serambi rumah selama satu malam dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00. nyamuk yang tertarik pada sinar lampu akan mendekat dan terhisap oleh putaran kipas angin dan masuk ke dalam kantong kain kasa yang disambungkan dengan tabung kipas.

Page 3: bahan 4

Jenis-jenis nyamuk ...(Mardjan, et al)

Hasil penangkapan nyamuk dengan berbagai macam cara tersebut dibawa ke laboratorium dan kemudian diidentifikasi menurut spe-siesnya. Identifikasi nyamuk sampai dengan spesies dilakukan dengan menggunakan kunci determinasi yang disusun oleh Rama-lingam (1974), O’Connor dan A. Soepanto (1979), Reid (1968), Bina Pani Das, R. Rajagopal dan J. Akiyama (1990).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil koleksi jentik dan pupa nyamuk dari berbagai habitat dan dipelihara di laboratorium serta hasil penangkapan nyamuk dengan lima macam cara di wilayah Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat dapat dikemukakan sebagai berikut ( Tabel 1).

Dari daerah Pantai Maluk telah ditemukan 11 (sebelas) spesies nyamuk yang terdiri dari 2 spesies Aedes, 4 spesies Anopheles, 4 spesies Culex dan satu spesies Mansonia. Kesebelas spesies nyamuk yang telah ditemukan di daerah Pantai Maluk yaitu Aedes aegypti,Ae. albopictus, Anopheles aconitus, An. subpictus, An. sundaicus, An. vagus, Culex pseudovishnui, Cx. quinquefasciatus, Cx. raptor, Cx. tritaeniorhynchus, dan Mansonia uniformis.

Dari daerah sekitar Pelabuhan Benette telah ditemukan 14 spesies nyamuk yang terdiri atas 2 spesies Aedes, 4 spesies Anopheles, dan 8 spesies Culex. Empat belas spesies nyamuk yang ditemukan di sekitar Pelabuhan Benette adalah Ae. aegypti, Ae. albopictus, An. campestris, An. subpictus, An. sundaicus, An. vagus, Cx. annulus, Cx. bitaeniorhynchus, Cx. cinctellus, Cx. fragilis, Cx. pallidothorax, Cx. pseudovishnui, Cx. quinquefasciatus, dan Cx. raptor.

Dari daerah Township telah ditemukan 13 spesies nyamuk yang terdiri atas 3 spesies Aedes, 4 spesies Anopheles, satu spesies Armigeres, dan 5 spesies Culex. Tiga belas spesies nyamuk yang ditemukan di daerah Township adalah Aedes albopictus, Ae. anandalei, Ae. vexans, Anopheles aconitus, An. barbirostris, An. tesselatus, An. vagus, Armigeres moultoni, Culex cinctellus, Cx. gelidus, Cx. pseudovishnui, Cx. raptor dan Cx. tritaeniorhynchus.

Dari daerah Sekongkang Atas telah ditemukan 10 spesies nyamuk yang terdiri dari satu spesies Aedes, 4 spesies Anopheles, dan 4 spesies Culex, dan satu spesies Mansonia. Kesepuluh spesies nyamuk yang ditemukan di daerah Sekongkang Atas adalah Aedes albopictus, Anopheles aconitus, An. annularis, An. barbirostris, An. vagus, Culex annulus, Cx. bitaeniorhynchus, Cx. sitiens, Cx. tritaeniorhynchus dan Mansonia uniformis.

Dari daerah Sekongkang Bawah telah ditemukan 15 spesies nyamuk yang terdiri dari 4 spesies Aedes, satu spesies Armigeres, 5 spesies Anopheles, dan 5 spesies Culex. Limabelas spesies nyamuk yang ditemukan di daerah Sekongkang Bawah adalah Aedes aegypti, Ae. albopictus, Ae.( F.) kochi, Ae.vexans, Anopheles aconitus, An. annularis, An. barbirostris, An. campestris, An. sundaicus, An. vagus, Culex cinctellus, Cx. pallidothorax, Cx. quinquefasciatus, Cx. raptor dan Cx. tritaeniorhynchus.

Dari daerah Sejorong Tongo telah ditemukan 10 spesies nyamuk yang terdiri dari satu spesies Aedes, 4 spesies Anopheles, satu spesies Armigeres, dan 4 spesies Culex. Sepuluh spesies nyamuk yang ditemukan di daerah Sejorong Tongo adalah Aedes albopictus, Anopheles barbirostris, An. indefinitus, An. sundaicus, An. vagus, Armigeres moultoni, Culex. bitaeniorhynchus, Cx. gelidus, Cx. pallidothorax, dan Cx. sitiens.

Dari daerah SP-I + SP-II Tongo, telah ditemukan 13 spesies nyamuk yang terdiri dari 4 spesies Aedes, 5 spesies Anopheles, 2 spesies Culex, dan satu spesies Mansonia. Ke-13 spesies nyamuk yang ditemukan di daerah SP-I + SP-II Tongo adalah Aedes aegypti, Ae. albopictus, Ae. ( F. ) kochi, Ae. vexans, Anopheles aconitus, An. indefinitus, An. subpictus, An. sundaicus, An. tesselatus, An. vagus, Culex cinctellus, Cx. pseudovishnui, dan Mansonia uniformis.

Diantara ke-27 spesies nyamuk yang ditemukan di daerah penelitian hanya ada 2 spesies yang ditemukan dari 7 daerah pe-nelitian, yaitu Ae. albopictus dan An. vagus; sedangkan Ae. annandalei hanya ditemukan di daerah Township; An. annularis hanya ditemukan di daerah Sekongkang Atas dan

Page 4: bahan 4

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 5 No 1, April 2006 : 356 - 360

Sekongkang Bawah; Armigeres moultoni hanya ditemukan di daerah Township dan Sejorong Tongo; Cx. sitiens hanya ditemukan di daerah Sekongkang Atas dan Sejorong Tongo; dan Mansonia uniformis ditemukan di 3 daerah penelitian, yaitu Pantai Maluk, Sekongkang Atas dan SP-I + SP-II Tongo.

Dari ke-27 spesies nyamuk yang ditemukan di daerah penelitian (wilayah Kabupaten Sumbawa) dan di daerah lain telah diyakini sebagai vektor penyakit menular tertentu adalah ; Ae. aegypti dan Ae. albopictus sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD); An. aconitus, An. barbirostris, An. subpictus dan An. sundaicus merupakan vektor malaria; Cx. bitaeniorhynchus, Cx. gelidus dan Cx. tritaeniorhynchus sebagai vektor penyakit Japanese B encephalitis; sedangkan Cx. quinquefasciatus dan Mansonia uniformis sebagai vektor filariasis.

KESIMPULAN

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa telah didapatkan se-jumlah 27 spesies nyamuk yang ditangkap dengan 6 macam cara di Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri atas 5 spesies Aedes, 9 spesies Anopheles, 1 spesies Armigeres, 11 spesies Culex, dan 1 spesies Mansonia. Ke- 27 spesies nyamuk yang didapatkan di Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut : Aedes aegypti, Ae. albopictus, Ae. anandalei,

Ae. ( F. ) kochi, Ae.vexans, Anopheles aconitus, An. annularis, An. barbirostris, An. campestris, An. indefinitris, An. subpictus, An. sundaicus, An. tesselatus, An. vagus, Armigeres moultoni, Culex annulus, Cx. bitaeniorhynchus, Cx. cinctellus, Cx. fragilis, Cx. gelidus, Cx. pollidothorax, Cx. pseudovishnui, Cx. quinquefasciatus, Cx. raptor, Cx. sitiens, Cx. tritaeniorhynchus, dan Mansonia uniformis.

DAFTAR PUSTAKA

Annonymous. 1975. Manual on Practical Entomology

in Malaria. WHO Publication, Geneva, 13; Part II. 55 p.

Das, B.P., R.Rajagopalan, and J. Akiyama.1990.Pictorial Key to Species of Indian Anopheles Mosquitoes. Zoology (J. of Pure and Applied Zoology). 2(3) : 131-162.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2002.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2003.

Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat. 2002.Profil Kesehatan Propinsi NTB, tahun 2002.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. 2001. Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa, tahun 2001. Laporan Tahunan Kegiatan Puskesmas Jereweh dan Maluk, 2001.

O’Connor, C.T. and A.Soepanto.1979. Kunci Bergambar untuk Anopheles dari Indonesia. Dit.Jen. P3m, Dep.Kes. 40 p.

Ramalingam, S.1974. A Brief Mosquito Survey of Java. WHO document. WHO / BC / 74. 504. 66 p.

Reid, A.1968.Anopheles Mosquito of Malaya and Borneo. Inst.Med.Res. Malaya, No.31:520.

Page 5: bahan 4

Jenis-jenis nyamuk ...(Mardjan, et al)

Tabel 1. Fauna nyamuk di daerah Batu Hijau, Sumbawa, 2002

Lokasi penangkapan nyamuk No. Spesies Nyamuk Pantai

Maluk Pelabu-han

Benett

Town-ship

Sekong-kang Atas

Sekong-kang Bawah

Sejo-rong

Tongo

SP-I + SP-II Tongo

1 Aedes aegypti + + - - + - + 2 Ae. albopictus + + + + + + + 3 Ae. anandalei - - + - - - - 4 Ae. (F) kochi - - - - + - + 5 Ae. vexans - - + - + - + 6 Anopheles aconitus + - + + + - + 7 An. annularis - - - + + - - 8 An. barbirostris - - + + + + - 9 An. campestris - + - - + - - 10 An. indefinitus - - - - - + + 11 An. subpictus + + - - - - + 12 An. sundaicus + + - - + + + 13 An. tesselatus - - + - - - + 14 An. vagus + + + + + + + 15 Armigeres moultoni - - + - - + - 16 Culex annulus - + - + - - - 17 Cx. bitaeniorhynchus - + - + - + - 18 Cx. cinctellus - + + - + - + 19 Cx. fragilis - + - - - - - 20 Cx. gelidus - - + - - + - 21 Cx. pallidothorax - + - - + + - 22 Cx. pseudovishnui + + + - - - + 23 Cx. quinquefasciatus + + - - + - - 24 Cx. raptor + + + - + - - 25 Cx. sitiens - - - + - + - 26 Cx. tritaeniorhynchus + - + + + - - 27 Mansonia uniformis + - - + - - +

J u m l a h 11 14 13 10 15 10 13