Bab 5 - Kdpplks
-
Upload
ulayya-putri -
Category
Documents
-
view
214 -
download
5
description
Transcript of Bab 5 - Kdpplks
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
1/20
aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH:Teori dan Praktik KontemporerYaya R., Martawiredja A.E., AbdurahimA. 2009). Salemba Empat
Bab 5Kerangka Dasar Penyusunan
Dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
2/20
aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Relevansi bab ini adalah sebagai dasar dalam memahami landasan yang
digunakan oleh penyusun standar dalam membuat standar akuntansi syariah.
Materi bab 5 membahas kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan syariah.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
3/20
Perkembangan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yangmendasari penyusunan dan penyajian laporankeuangan bagi pemakai eksternal.
Adanya perbedaan karakteristik antara bisnis yangberlandaskan pada syariah dengan bisniskonvensional, menyebabkan Ikatan AkuntanIndonesia (IAI) mengeluarkan Kerangka DasarPenyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan BankSyariah (KDPPLKBS) pada tahun 2002. KDPPLKBSselanjutnya disempurnakan pada tahun 2007menjadi Kerangka Dasar Penyusunan dan PenyajianLaporan Keuangan Syariah (KDPPLKS).
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
4/20
Tujuan dan peranan Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
Berdasarkan KDPPLKS paragraf 1, disebutkan bahwa KDPPLKSbertujuan untuk dijadikan sebagai acuan bagi berbagai pihak
antara lain :
1. Penyusun standar akuntansi keuangan syariah dalam
pelaksanaan tugasnya membuat standar.2. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah
akuntansi syariah yang belum diatur dalam standar.
3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi syariah.
4. Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan syariah.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
5/20
aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Azas transaksi syariah
Transaksi syariah berdasarkan prinsip
Persaudaraan (ukhuwah)
Keadilan (adalah)
Kemashlahatan (maslahah)
Keseimbangan (tawazun)
Universalisme (syamuliah)
Paradigma transaksi syariahTransaksi syariah berlandaskan pada paradigma bahwa alam semesta
diciptakan oleh tuhan sebagai amanah (kepercayaan Ilahi) dan sarana
kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai
kesejahteraanhakiki secara material dan spritual (falah).
Pradigma & Azas Transaksi Syariah
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
6/20
aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Prinsip Persaudaraan: berarti bahwa transaksi yang diadakan
merupakan bentuk interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para
pihak untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat tolong
menolong.
Prinsip Keadilan: mengandung arti menempatkan sesuatu pada
tempatnyadan memberikan sesuatu pada yang berhak serta
memperlakukan sesuatusesuai porsinya.
Prinsip Kemaslahatanberarti bahwa transaksi syariah haruslahmerupakan segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi
duniawi dan ukhrawi material dan spritual serta individu dan kolektif.
Prinsip Keseimbanganmaksudnya adalah transaksi harus
memperhatikan keseimbangan aspek material dan spritual, aspek
privat dan publik, sektor keuangan dan riil, bisnis dan sosial dan aspek
pemanfaatan.
Prinsip Universalismeartinya transaksi syariah dapat dilakukan oleh,
dengan dan untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder)
tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
7/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Karakteristik transaksi syariah
Transaksi syariah dapat berupa aktivitas bisnis yangbersifat komersial maupun aktivitas sosial yang
bersifatnon komersial.
Transaksi syariah komersialdapat berupa investasi untuk
endapatkan bagi hasil, jual beli
barang, untuk mendapatkan laba
atau pemberian jasa denganimbalan.
Transaksi syariah non
komersialdapat berupapemberian pinjaman atau
talangan (qardh), penghimpunan
dan penyaluran dana sosial,seperti zakat, infaq, sedekah,
wakaf dan hibah.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
8/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Pemakai laporanKeuangan syariah
Investorsekarang
&Investorpotensial
PemberiDanaqardh
PemilikDana
syirkahtemporer
PemilikDanatitipan
Pembayar&
Penerimazakat
Pengawas
syariah
karyawan
Pemasok&
Mitra usahalainnya
Pelanggan
Pemerintah
Masyarakat
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
9/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Tujuan pelaporan keuangan
Berdasarkan paragraf 30 KDPPLKS dinyatakan bahwa tujuan pelaporan
keuangan menurut KDPPLKS adalah menyediakan informasi yangmenyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatuentitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan lainnya adalah :
1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksidan kegiatan usaha.
2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, sertainformasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuaidengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan danapenggunaannya.
3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawabentitas syariah terhadap amanah dalam
4. Mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yanglayak.
5. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperolehpenanam modal dan pemilik dana syirkah temporer dan informasimengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syariah, termasuk
pengelolaan dan penyaluranzakat, infaq, sedekah dan wakaf.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
10/20
Asumsi dasar penyusunan laporan
keuangan entitas syariah
Dasar AkrualDengan dasar akrual, pengaruh transaksi danperistiwa lain diakui pada saat kejadian dan
diungkapkan dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dlm lap keuangan.
Kelangsungan usahaLaporan keuangan disusun atas
Dasar asumsi kelangsungan usaha entitas
Syariah dan akan melanjutkan usahadi masa depan.
Asumsi dasar
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
11/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Karakteristik kualitatif informasi keuangan syariah
Karakteristik kualitatif pokok
Dapat dipahamiAdalah pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
dapat memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis
RelevanAdalah memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi masa lalu, kini & depan.
AndalDikatakan andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan
kesalahan materi dan disajikan dengan jujur.
Dapat dibandingkanPemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
Entitas syariah antar periode untuk mengidentifikasi posisi dan
kinerja keuangan.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
12/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Unsurunsur laporan keuangan
entitas syariah berdasarkan
karakteristiknya
(KDPPLKS paragraf 68)
Komponen laporan keuangan yang
mencerminkan kegiatan komersial
meliputi laporan keuangan,
laporan laba rugi, laporan arus kas
dan laporan perubahan ekuitas.
Komponen laporan keuangan yang
mencerminkan kegiatan sosial.
komponen ini meliputi laporan
sumber dan penggunaan dana
zakat.
Komponen laporan keuangan lainnya
yang mencerminkan tanggung jawab
khusus entitas syariah.
Diantara berbagai laporan tersebut, laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi merupakan dua laporan keuangan
utama.
UNSUR UNSUR LAPORAN KEUANGAN
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
13/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Unsur- unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi
keuangan :
1. Asetadalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariahsebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memiliki manfaat
ekonomi di masa depan bagi entitas syariah.
2. Kewajibanadalah hutang entitas syariah masa kini yang timbul
akibat dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syariah yang
mengandung manfaat ekonomi.
3. Dana syirkah temporeradalah dana yang diterima sebagai
investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak
lainnya yang mana entitas syariah mempunyai hak untuk
mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan
pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
4. Ekuitasadalah hak residual atas aset entitas syariah setelah
dikurangi semua kewajiban dan dana stirkah temporer.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
14/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Format neraca bank syariah
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
15/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah ukuran kinerja entitas syariah yang juga merupakan dasar bagi ukuran yang lain, sepertiImbalan investasi atau penghasilan per saham.
Format umum laporan laba rugi mengacu pada Penyajian laporan keuangan syariah dan KDPPLKS yang diterbitkan IAI
Tahun 2007.
Unsur- unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran laba :
1. Penghasilanadalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
dari kontribusi penanam modal (KDPPLKS paragraf 97).
2. Bebanadalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian pada penanam modal (KDPPLKS paragraf 97).
3. Hak pihak ketiga atas bagi hasil, bagi hasil adalah bagian bagi hasil antara hasil pemilikan dana atas keuntungan
dan kerugian investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan.
4. Zakatadalah besarnya zakat yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk periode akuntansi perhitungan zakat.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
16/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Format laporan laba rugi bank syariah
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
17/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Pengakuan unsur unsur laporan keuangan
Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan
pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria
pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
18/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Pengakuan unsur utama laporan keuangan
Pengakuan unsur utama laporan keuangan
Pengakuan aset
Diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya
diperoleh entitas dan mempunyai nilai yang dapat diukur.
Pengakuan kewajiban
Diakui dalam neraca kalau kemungkinan pengeluaran sumber daya yangmengandung manfaat ekonomi akan digunakan menyelesaikan kewajiban.
Pengakuan dana syirkah temporer
Dilakukan jika entitas syariah memiliki kewajiban untuk mengembalikan
dana yang diterima melalui pengeluaran sumber daya ekonomi.
Pengakuan penghasilan
Diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi masa
depan berkaitan dengan kenaikan dan penurunan aset.
Pengakuan beban
Diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset telah terjadi.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
19/20aps-rizal, aji & ahim (2009)dept of acct - umy
Pengukuran Unsur unsur laporan keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan, dalam neraca dan laporan
laba rugi.
Dasar pengukuran yang umum digunakan entitas syariah dalam penyusunanlaporan keuangan adalah biaya historis. akan tetapi dalam kondisi tertentu
dasar ini dapat dikombinasikan dengan dasar pengukuran yang lain.
Untuk memenuhi kriteria relevansi suatu informasi, entitas syariah dapat
merevaluasi aset, kewajiban dan dana syirkah temporer secara periodikdengan syarat harus terjamin keandalannya.
-
5/22/2018 Bab 5 - Kdpplks
20/20aps rizal aji & ahim (2009)d t f t
Sekian
Terima KasihWassalamualaikum wr wb