BAB 1,2,3 (Repaired).doc

download BAB 1,2,3 (Repaired).doc

of 30

Transcript of BAB 1,2,3 (Repaired).doc

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    1/30

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Pubertas merupakan onset dari kehidupan seksual dewasa, sedangkan

    menarke berarti permulaan siklus menstruasi. Menstruasi merupakan perdarahan

    secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium

    yang terjadi rata-rata 4 sampai 7 hari, dan pada setiap siklus menstruasi diperkirakan

    seorang wanita kehilangan darah sebanyak !-"! ml per hari (#uyton $ %all, &!!7'

    Proerawati, &!!' %endarto, &!**).

    Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal pada setiap wanita, siklus

    menstruasi biasanya dimulai pada wanita muda umur *&-*+ tahun (menarke) yang

    terus berlanjut sampai umur 4+-+! tahun (menopause). esi merupakan satu

    komposisi bahan yang terkandung dalam darah yang keluar melalui siklus menstruasi

    dan diperkirakan jumlah besi yang disekresikan wanita perhari adalah sebanyak *,

    mg (aryono, &!!' #uyton $ %all, &!!7).

    ritrosit mengandung sejenis protein yang disebut dengan hemoglobin, salah

    satu /ungsi dari hemoglobin adalah pengikatan oksigen yang akan didistribusikan

    keseluruh jaringan tubuh, jumlah konsentrasi hemoglobin yang adekuat sangat

     berpengaruh terhadap optimalnya oksigen yang akan didistribusikan keseluruh tubuh

    (herwood, &!**).

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    2/30

    2

    0arah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian, yaitu plasma darah

    dan sel darah, dalam keadaan sehat olume plasma darah berkisar ++1 sedangkan sel

    darah berkisar 4+1. ritrosit merupakan bagian dari sel darah yang memerlukan

     protein dan juga 2at besi, wanita memerlukan lebih banyak 2at besi karena beberapa

    diantaranya dibuang sewaktu menstruasi. 0e/isiensi 2at besi merupakan penyebab

    utama terjadinya anemia, khususnya terjadi pada usia produkti/, anemia ini dapat

    mengakibatkan gangguan /ungsi hemoglobin yaitu sebagai alat transport oksigen,

    dampak lain anemia de/isiensi 2at besi adalah produktiitas rendah, konsentrasi

    menurun, perkembangan mental dan kecerdasan terhambat, menurunnya sistem

    imunitas, dll (Pearce, &!*!' 0hiru, &!*' imon, &!!)

     3ilai normal kadar hemoglobin pada setiap wanita dewasa normal adalah

    *&,!-*,! g5dl. 6onsentrasi hemoglobin seseorang dapat menurun disebabkan oleh

    menstruasi, ibu hamil, luka perdarahan, in/eksi kronis, penyakit kronis, tumor,

    gangguan hati, kekurangan itamin, mineral dan gangguan kesehatan lainnya. emaja

     beresiko tinggi menderita anemia terutama remaja putri daripada remaja putra oleh

    karena setiap bulannya remaja putri mengalami siklus menstruasi. 8ebih *!1 remaja

     putri dan wanita dibawah 4 tahun mengalami de/isiensi 2at besi dan resiko terkena

    anemia pada remaja putri adalah sedang dan kira-kira 1 mengalaminya (0hiru,

    &!*' imon, &!!).

    Pada penelitian yang dilakukan oleh 9bidin pada mahasiswi :6 ;;-9

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    3/30

    3

    dan pada saat tidak menstruasi (siklus hari ke-*) adalah **,*g5dl. =ni menunjukkan

     bahwa menstruasi mempengaruhi kadar hemoglobin seseorang.

    >leh karena uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

     pada remaja berupa sampel siswi M9 dengan mengambil judul ?%ubungan iklus

    Menstruasi @erhadap 6adar %emoglobin Pada iswi 6elas A= M9 Methodist *

    Medan @ahun &!*+?

    1.2. Rumusan Masalah

    0ari uraian diatas permasalahan dirumuskan sebagai berikutB

    9pakah ada hubungan siklus menstruasi terhadap kadar hemoglobin pada

    siswi kelas A= M9 Methodist * Medan tahun &!*+ C

    1.3. Tujuan Peneltan

    *..* @ujuan ;mum

    ecara umumnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan siklus

    menstruasi terhadap kadar hemoglobin pada siswi kelas A= M9 Methodist * Medan

    tahun &!*+.

    *..&. @ujuan 6husus

    Dang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah B

    *. Mengetahui rata-rata siklus menstruasi sampel penelitian.

    &. Mengetahui rata-rata kadar hemoglobin sampel penelitian pada saat

    menstruasi atau pada saat tidak menstruasi.

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    4/30

    4

    . Mengetahui kadar hemoglobin sampel penelitian termasuk dalam

    anemia atau tidak.

    1.!. Man"aat Peneltan

    %asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan man/aat untukB

    *. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang

     penelitian dan dapat memberikan re/erensi untuk penelitian

    selanjutnya.

    &. Memberikan in/ormasi pada sampel penelitian tentang pengaruh

    siklus menstruasi terhadap kadar hemoglobin.

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    5/30

    5

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    2.1. Menstruas

    2.1.1. De"ns

    Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai

     pelepasan endometrium. Proses alamiah ini disebut juga haid, mens, menstruasi atau

    datang bulan, pada saat menstruasi darah yang keluar merupakan peluruhan dinding

    rahim menuju ke leher rahim, dan kemudian keluar dari agina (Proerawati, &!!'

    8aila, &!**).

    %ari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. 6arena jam

    mulainya menstruasi tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar menstruasi dari

    ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung

    kesalahan kurang lebih satu hari, panjang siklus menstruasi yang normal atau

    dianggap sebagai siklus menstruasi yang klasik ialah &" hari, tetapi ariasinya cukup

    luas (%ana/iah, &!!).

    Menstruasi dinilai berdasarkan tiga hal. Pertama, siklus menstruasi yaitu jarak 

    antara hari pertama menstruasi dengan menstruasi berikutnya. 6edua, lama

    menstruasi, yaitu jarak dari hari pertama mestruasi sampai perdarahan menstruasi

     berhenti, dan ketiga jumlah darah yang keluar selama satu kali menstruasi.

    Menstruasi dikatakan normal bila didapatkan siklus menstruasi, tidak kurang dari &4

    4

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    6/30

    6

    hari, tetapi tidak melebihi + hari, lama menstruasi 4-7 hari, dengan jumlah darah !-

    "! ml, dan mengganti pembalut &-+ kali perhari. Menstruasi pertama kali yang

    dialami seorang perempuan disebut menarke yang pada umumnya terjadi pada usia

    sekitar *&-*+ tahun, selama kehidupan seorang perempuan menstruasi dialaminya

    mulai dari menarke sampai menopause, menopause adalah menstruasi terakhir yang

    dikenali bila setelah menstruasi terakhir tersebut minimal setahun tidak mengalami

    menstruasi lagi (amsulhadi, &!**' %endarto, &!**).

    6erja hormon oarium yaitu estrogen dan progesteron dibawah rangsang

    hormon lobus anterior hipo/isis menyebabkan modi/ikasi struktur endometrium yang

    disebut siklus menstruasi. Pentingnya pengamatan perjalanan siklus menstruasi setiap

    wanita agar dapat diusahakan pengaturan siklus apabila terjadi gangguan proses

    menstruasi (Proerawati,&!!).

    2.1.2 $klus Menstruas N&rmal

    0inding uterus mulai dari sisi luar terdiri dari perimetrium, miometrium

    ditengah dan lapisan paling dalam endometrium. ndometrium merupakan organ

    target dari sistem reproduksi, endometrium atau uterus menurut tebalnya terbagi atas

    dua bagian yaitu lapisan pertama disebut lapisan basalis atau non/ungsional yang

    menempel pada otot uterus, lapisan ini tidak banyak berubah selama siklus

    menstruasi dan tidak memberi respon terhadap stimulus steroid seks. edangkan

    lapisan kedua /ungsional yang terletak dibagian atas endometrium yang memberi

    respon steroid seks, dan terlepas saat menstruasi meninggalkan banyak lapisan

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    7/30

    7

    non/ungsional dan sedikit lapisan /ungsional. Pada akhir /ase luteal oarium, sekresi

    estrogen dan progesteron yang menurun tajam mengakibatkan terlepasnya lapisan

    /ungsional elanjutnya, endometrium yang tipis tersebut memasuki siklus menstruasi

     berikutnya (amsulhadi, &!**).

    Menurut osenblatt (&!!7) melalui artikel yang ditulisnya, siklus menstruasi

    diregulasi oleh hormon-hormon.  Luteinzing Hormone (LH) dan Follicle stimulating 

    hormone (FSH), yang diproduksi oleh kelenjar hipo/isis, membantu berlakunya

     proses oulasi dan menstimulus oarium untuk memproduksi esterogen dan

     progesteron. %ormon esterogen dan progesteron menstimulasi uterus dan payudara

    agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya pembuahan. iklus ini mempunyai

    tiga /ase yaitu B /ase /olikular (sebelum sel telur dilepaskan ), /ase oulasi (pelepasan

    sel telur), /ase luteal (setelah sel telur dilepaskan). Menstruasi sangat berhubungan

    dengan /aktor /aktor yang mempengaruhi oulasi, jika proses oulasi teratur maka

    siklus akan teratur.

    2.1.2.1 'ase '&lkular

    Pada awal /ase ini endometrium tebal dan kaya akan cairan serta nutrisi yang

    didesain bagi embrio, jika tidak ada telur yang dibuahi kadar estrogen dan

     progesteron rendah. ehingga lapisan uterus yaitu endometrium luruh dan terjadilah

     perdarahan menstruasi. Pada saat yang sama, kelenjar hipo/isis meningkatkan sedikit

     produksi :% hormon ini kemudian menstimulasi pertumbuhan -! /olikel, tiap

    /olikel berisi sebuah telur. 9khir /ase, biasanya hanya satu /olikel yang berkembang,

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    8/30

    8

    disebut /olikel de Graff , /olikel ini kemudian segera memproduksi estrogen yang

    semakin meningkat dan akan menekan produksi :%. ehingga lobus anterior 

    hipo/isis mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua yaitu 8%, terjadi lonjakan

    sekresi 8% sehingga lebih dominan dari :%.

    :olikel  de graaff   yang matang banyak mengandung esterogen yang

    menyebabkan endometrium tumbuh dan berproli/erasi, /ase /olikular ini berlangsung

    umumnya *!-*4 hari, /ase ini menjadi pendek saat mendekati menopause. :ase ini

     berakhir saat terjadi peningkatan 8% secara tiba tiba, dan menyebabkan terjadinya

     pelepasan telur (oulasi) (amsulhadi, &!**' osenblatt, &!!7).

    2.1.2.2 'ase ()ulas

    :ase ini dimulai ketika /olikel de graff menjadi lebih matang dibawah

     pengaruh 8% dan melemahkan dinding /olikel. etelah itu, /olikel pecah dan sel telur 

    dilepaskan dioarium (oulasi) menuju uterus.

    :ase oulasi biasanya berlangsung selama * hingga & jam setelah

     peningkatan 8%, /ase ini berakhir apabila sel telur dilepaskan. 6urang lebih *&

    hingga &4 jam setelah sel telur dilepaskan, terjadi peningkatan 8% yang dapat diukur 

    dari urin. Pengukuran ini sekaligus dapat menentukan apakah seorang wanita sedang

    dalam masa subur, telur hanya dapat dibuahi dalam *& jam setelah dilepaskan dari

    oarium. Pembuahan lebih baik jika sperma ada di saluran reproduksi sebelum sel

    telur (oum) dilepaskan.

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    9/30

    9

    Pada saat oulasi berlangsung, kadang kadang terdapat perdarahan sedikit di

    satu bagian pada bawah abdomen sehingga timbul rasa nyeri, nyeri ini berlanjutan

    selama beberapa menit hingga beberapa jam. 3yeri dirasakan pada sisi yang sama

    dimana oarium melepaskan oum (osenblatt, &!!7).

    2.1.2.3 'ase Luteal

     :ase yang terakhir adalah /ase luteal, /ase ini berlangsung selama kurang 7-

    *4 hari (setelah masa oulasi) dan berakhir sesaat sebelum menstruasi terjadi.

    esudah /olikel pecah, terbentuklah korpus luteum yang menghasilkan peningkatan

     produksi progesteron. Progesteron menyebabkan penebalan dan pengisian

    endometrium dengan cairan dan nutrisi untuk /etus. egitu juga pada seriks, mukus

    menebal agar sperma atau bakteri tidak dapat masuk ke uterus. 6adar progesteron

    yang meningkat tajam menghambat sekresi gonadotropin sehingga kadar 8% dan

    :% turun, pada /ase ini kadar progesteron dan estrogen meningkat (progesteron

    lebih dominan) dan akan menurun tajam jika tidak ada pembuahan dan korpus luteum

    mengalami atresia (terjadi menstruasi) dan menyebabkan sekresi gonadotropin

    meningkat kembali, dengan :% dominan dibandingkan 8% memasuki siklus

    menstruasi baru berikutnya. (osenblatt, &!!7' amsulhadi, &!*!).

    2.1.3 'akt&r 'akt&r *ang Mem+engaruh $klus Menstruas

    Produksi :% dan 8% berada dibawah pengaruh releasing hormone (:%E%

    dan 8%E%) melalui rangsangan hipotalamus ke hipo/isis. Penyaluran % ini sangat

    dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. erikut

    /aktor-/aktor yang mempengaruhi siklus menstruasi menurut Fol/enden (&!*!) B

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    10/30

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    11/30

    11

    tidak dapat melepaskan #n%, masalah ini biasa terjadi pada wanita yang

    sangat sibuk dan atlet.

    2.1.! ,angguan Menstruas

    Menstruasi dikatakan normal bila didapatkan siklus menstruasi, tidak kurang

    dari &4 hari, tetapi tidak melebihi + hari, lama menstruasi 4-7 hari, dengan jumlah

    darah !-"! ml, dan penggantian pembalut &-+ kali per hari. #angguan menstruasi

    merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang perempuan datang berobat ke

    dokter dan mempunyai keluhan berariasi mulai dari ringan sampai berat dan tidak 

     jarangnya menyebabkan rasa /rustasi pada penderitanya (%endarto, &!**).

    @erjadinya menstruasi merupakan perpaduan antara kesehatan alat genitalia

    dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata rantai hipotalamus,

    hipo/isis, oarium. >leh karena itu, gangguan menstruasi dan gangguan siklusnya

    dapat terjadi dari kelainan kedua /aktor tersebut (Manuaba et al, &!*!). eberapa

     bentuk kelainan menstruasi dan siklusnya pada masa reproduksi akti/ B

    2.1.!.1 ,angguan +a-a laman*a sklus menstruas

    2.1.!.1.1 P&lmen&rea

    Polimenore adalah menstruasi dengan siklus yang lebih pendek dari normal

    yaitu kurang dari &4 hari. Penyebab polimenore bermacam-macam antara lain

    gangguan hormonal yang menyebabkan gangguan oulasi, /ase luteal memendek, dan

    kongesti oarium karena peradangan (%endarto, &!**).

    2.1.!.1.2 (lg&men&rea

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    12/30

    12

    >ligomenore adalah menstruasi dengan siklus yang lebih panjang dari normal

    yaitu lebih dari + hari. Pada remaja oligomenore dapat terjadi karena imaturitas

     poros hipotalamus hipo/isis oarium endometrium, penyebab lain oligomenorea

    antara lain stres /isik dan emosi, penyakit kronis, dan gangguan nutrisi (%endarto,

    &!**).

    2.1.!.1.3 Amen&rea

    9menorea adalah keadaan tidak adanya menstruasi sedikitnya tiga bulan

     berturut-turut, tidak terjadi menstruasi sampai umur *4-* tahun dan tidak adanya

     pertumbuhan atau perkembangan tanda kelamin sekunder. 9menore primer terjadi

    apabila wanita berumur *" tahun ke atas tidak pernah mendapatkan menstruasi,

    sedangkan pada amenore sekunder penderita pernah mendapatkan menstruasi tetapi

    kemudian tidak dapat lagi (%endarto, &!**).

    2.1.!.2 ,angguan jumlah -arah menstruas -an laman*a +er-arahan

    -kel&m+&kkan menja- -ua *atu

    2.1.!.2.1 H+&men&rea

    %ipomenorea adalah perdarahan menstruasi dengan jumlah darah lebih sedikit

    dan5atau durasi lebih pendek dari normal. @erdapat beberapa penyebab hipomenorea

    yaitu gangguan organik misalnya pada uterus pasca operasi miomektomi dan

    gangguan endokrin, hipomenorea juga menunjukkan bahwa tebal endometrium tipis.

    (%endarto, &!**).

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    13/30

    13

    2.1.!.2.2 H+ermen&rea /Men&raga0

    %ipermenore adalah perdarahan menstruasi dengan jumlah darah lebih banyak 

    dan5atau durasi lebih lama dari normal dengan siklus yang normal teratur. ecara

    klinis hipermenorea dide/enisikan dengan total darah yang keluar lebih dari "!ml per 

    siklus mentruasi, dan lama menstruasi lebih dari 7 hari, serta penggantian pembalut

    lebih dari kali per hari . #angguan anatomi menyebabkan hipermenore, termasuk 

    diantaranya adalah mioma uteri, polip dan hiperplasia endometrium. Mioma yang

    terletak pada dinding uterus akan mengganggu kontraktilitas otot rahim, permukaan

    endometrium menjadi lebih luas dan akan menyebabkan pembesaran pembuluh darah

    serta berisiko mengalami nekrosis. (%endarto, &!**).

    2.2 Hem&gl&n

    2.2.1 %eera-aan Hem&gl&n

    %emoglobin adalah molekul yang terdiri atas dua bagian yaitu globin yang

    merupakan suatu protein terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat

    lipat, dan empat gugus nonprotein yang mengandung besi yang dikenal sebagai

    gugus hem. Masing masing dari keempat atom besi dapat berikatan dengan satu

    molekul >&, karena itu setiap molekul dari hemoglobin dapat mengambil empat

     penumpang >& diparu. 6arena >&  tidak mudah larut dalam plasma maka sebagian

     besar >&  yang terangkut dalam darah terikat ke hemoglobin dengan cepat.

    %emoglobin hanya ditemukan didalam sel darah merah dan bertugas utama untuk 

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    14/30

    14

    mengangkut oksigen keseluruh jaringan. 6arena kandungan besinya maka

    hemoglobin tampak kemerahan jika berikatan dengan >&  dan merah gelap jika

    mengalami deoksigenasi (herwood, &!**).

    intesis hemoglobin dimulai dalam proeritroblas dan berlanjut ke stadium

    retikulosit pada pembentukan sel darah merah. Mula mula, suksinil-6o9 berikatan

    dengan glisin untuk membentuk molekul pirol, kemudian empat pirol bergabung

    membentuk protopor/irin =A, yang kemudian bergabung dengan besi untuk 

    membentuk molekul heme. 9khirnya, setiap molekul heme bergabung dengan rantai

     polipeptida panjang, yaitu globin yang disintesis oleh ribosom, membentuk suatu

    subunit hemoglobin yang disebut rantai hemoglobin. entuk hemoglobin paling

    umum pada orang dewasa yaitu, hemoglobin 9, merupakan kombinasi dua rantai al/a

    dan dua rantai beta. %emoglobin 9 mempunyai berat molekul 4.4+" ( #uyton $

    %all, &!*4).

    2.2.2 'ungs

    :ungsi hemoglobin adalah sebagai media transport >&  dari paru-paru ke

     jaringan dan mengembalikan karbondioksida (&) dari jaringan ke paru-paru. @iap

    eritrosit mengandung sekitar 4! juta molekul hemoglobin (%o//brand, &!!+).

    2.2.3 %&nsentras Hem&gl&n -an Anema

    Menurut World Health Organization(F%>, &!!*)  batas kadar %b remaja

     putri untuk diagnosis anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari *& gr5dl.

    edangkan di =ndonesia kriteria anemia di klinik (dirumah sakit atau praktik klinik)

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    15/30

    15

    adalah hemoglobin G *! g5d8, hematokrit G!1, dan eritrosit G&," juta5mm. %al ini

    dipertimbangkan untuk mengurangi beban klinisi melakukan work up anemia jika

    kita memakai kriteria F%>. ecara tepat, anemia adalah suatu keadaan di mana

    terjadi penurunan terhadap massa sel darah merah (akta, &!!).

    ecara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan konsentrasi hemoglobin,

    hematokrit atau hitung eritrosit. @etapi yang paling la2im dipakai adalah konsentrasi

    hemoglobin kemudian hematokrit, banyak /aktor yang mempengaruhi nilai ketiga

    hal tersebut sehingga meningkatkan resiko anemia seperti, kekurangan 2at besi,

     penyakit kronis,perdarahan akut serta kehamilan (akta, &!!).

    @abel &.*. 6riteria anemia menurut F%>

    6elompok 6riteria anemia (%b)

    8aki-laki dewasa G* g5dl

    Fanita dewasa tidak hamil G*&g5dl

    Fanita hamil G**g5d

    umber B F%> (&!!*)

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    16/30

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    17/30

    17

    komplikasi

    erat G",! Pada

    kebiasaannya

    disertai gejala

    anemia

    isa menggugat

    nyawa dan

    diperlukan

    manajemen

    segera

    umber B leseier >ncology (&!!)

    2.2.! Anema De"sens Bes

    2.2.!.1 De"ens

    9nemia secara umum di de/enisikan sebagai berkurangnya kadar hemoglobin

    di dalam darah. #ejala umum anemia adalah gejala yang timbul pada semua jenis

    anemia pada kadar hemoglobin yang sudah menurun. #ejala ini timbul karena

    anoksia organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan

    hemoglobin, gejalanya secara umum seperti cepat lelah, letih, lesu, lunglai, lemah,

    takikardi sesak waktu bekerja, sakit kepala, sering pusing, telinga mendenging, mata

     berkunang-kunang, kelemahan otot, perasaan dingin pada ekstremitas, warna pucat

     pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, rambut tipis dan halus (akta,

    &!!).

    9nemia de/isiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan

     besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoiesis

     berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang. 6elainan ini

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    18/30

    18

    ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer, besi serum menurun, @=< ( total iron

     binding capacity) meningkat, saturasi trans/erin menurun, /erritin serum menurun,

     pengecatan besi sumsum tulang negatie dan adanya respon terhadap pengobatan

    dengan preparat besi (akta, &!!).

    #ejala anemia de/isiensi dapat digolongkan menjadi golongan besar yaituB

    *. #ejala umum anemia yang disebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai

     pada setiap kasus anemia akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap

     penurunan kadar hemoglobin. Pada anemia de/isiensi besi apabila kadar 

    hemoglobin turun di bawah 7-"g5dl.

    &. #ejala khas yang dijumpai pada anemia de/isiensi besi, dan tidak dijumpai

     pada anemia jenis lain yaituB

    a. koilonchias ! kuku menjadi rapuh, bergaris garis ertikel dan menjadi

    cekung sehingga mirip dengan sendok.

     b. atro/i papil lidah B permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap

    karena papil lidah menghilang.

    c. stomatitis angularis B adanya keradangan pada sudut mulut sehingga

    tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.

    d. dis/agia B nyeri menelan karena kerusakan epitel hipo/aring.

    e. atro/i mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia.

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    19/30

    19

    . #ejala penyakit dasar, pada anemia de/isiensi besi dapat dijumpai gejala-

    gejala penyakit yang menjadi penyebab anemia de/isiensi besi tersebut.

    Misalnya pada anemia akibat penyakit cacing tambang dijumpai dyspepsia,

     parotis membengkak, dan kulit telapak tangan berwarna kuning, seperti

     jerami. Pada anemia karena perdarahan kronik akibat kanker dijumpai gejala

    tergantung pada lokasi kanker tersebut.

    2.2.!.2 Et&l&g

    *. 6ehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun yang dapat berasal

    dari B

    a) saluran cerna B akibat dari tukak peptik, kanker lambung, kanker 

    kolon, diertikulitis, hemoroid, dan in/eksi cacing tambang

     b) saluran genitalia wanita B menorrhagia atau metrorhagia

    c) saluran kemih B hematuria

    d) saluran napas B hemoptoe

    &. :aktor nutrisi B akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan, atau

    kualitas besi (bioaailabilitas) yang tidak baik (makanan banyak serat,

    rendah itamin

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    20/30

    20

    . 6ebutuhan besi meningkat B prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan

    dan kehamilan.

    4. #angguan absorpsi besi B gastrektomi dan kolitis kronik (akta, &!!).

    2.2.!.3 Pat&geness

    Perdarahan menahun menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi

    makin menurun. Hika cadangan kosong maka keadaan ini disebut iron depleted state"

    9pabila kekurangan besi berlanjut terus maka penyediaan besi untuk eritropoiesis

     berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit tetapi anemia

    secara klinis belum terjadi, keadaan ini disebut sebagai iron deficient ertropoiesis.

    elanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer sehingga disebut sebagai iron

    deficienc anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epitel serta pada

     beberapa en2im yang dapat menimbulkan gejala pada kuku, epitel mulut dan /aring

    serta berbagai gaejala lainnya (akta, &!!).

    2.3 ara Mengukur Hem&gl&n

    @erdapat beberapa cara untuk mengukur kandungan hemoglobin dalam darah,

     paling banyak dilakukan secara automatik oleh mesin yang direka khusus untuk 

    membuat beberapa ujian terhadap darah.

    @empat pengambilan darah kapiler orang dewasa dipakai ujung jari atau daun

    telinga, sedang pada bayi dan anak kecil diambil dari tumit atau ibu jari kaki. @empat

    yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti sianosis.

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    21/30

    21

    ;ntuk darah ena orang dewasa dipakai salah satu ena dalam /ossa cubiti,

    sedangkan pada bayi ena jugularis super/isialis, dapat juga sinus sagitalis superior.

    6adar hemoglobin darah ditentukan dengan bermacam-macam cara antara

    lainB canmethemoglo#in dan sahli (#andasoebrata, &!!7).

    2.3.1 ara '&t&elektrk Cyanmethemoglobin

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    22/30

    22

    %emoglobinometer adalah suatu alat untuk mengukur konsentrasi

    hemoglobin dalam darah. =ni menggunakan pengukuran spektro/otometri dari

    konsentrasi hemoglobin. $orta#le hemoglo#inometer menyediakan pengukuran yang

    mudah dan terpercaya terhadap konsentrasi hemoglobin yang dapat digunakan

    khususnya di daerah yang tidak memiliki laboratorium (ritton, **).

     $orta#le hemoglo#inometer adalah suatu alat noninasi/ untuk menentukan

    konsentrasi oksigen di jaringan yang diambil dari permukaan kulit. Meskipun cara

     penetapan kadar hemoglobin dalam darah yang dianjurkan masa kini bukanlah yang

    memakai hemoglobinometer menurut sahli, tapi cara ini masih berguna dalam

    laboratorium kecil (#andasoebrata, &!!7).

    2.! Huungan $klus Menstruas -an %a-ar Hem&gl&n

    Penelitian yang dilakukan oleh 9bidin terhadap mahasiswi :6-;; 9

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    23/30

    23

    hemoglobin,dan sebanyak &4 sampel penelitian menunjukkan peningkatan kadar 

    hemoglobin,namun pada analisis data didapatkan tidak ada perbedaan yang signi/ikan

    walaupun dijumpai peningkatan kadar hemoglobin dari hari ke-& hingga hari ke-*.

    Penelitian yang dilakukan oleh %andayani et al  pada remaja putri M6 

     3egeri * Metro 8ampung juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna

    antara lama menstruasi dengan anemia.

    9nemia diartikan sebagai keadaan dengan konsentrasi hemoglobin kurang

    dari nilai normal. 9nemia menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dan dibawa

    hemoglobin berkurang, sehingga tidak dapat memenuhi keperluan jaringan. eberapa

    organ dan proses memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar. ila jumlah oksigen

    yang diberikan berkurang maka kinerja organ yang bersangkutan akan menurun

    sedangkan kelancaran proses tertentu akan terganggu, dalam keadaan anemia

     berbagai organ tubuh menyesuaikan diri dengan menyesuaikan /ungsi dengan

    keadaan yang tidak optimum termasuk otak akibatnya kinerja otak akan berkurang

    sesuai dengan jumlah oksigen yang diperolehnya.

    eproduksi manusia yang normal melibatkan interaksi antara berbagai

    hormon dan organ, yang diatur oleh hipotalamus. %ipotalamus menghasilkan hormon

    yang disebut dengan releasing factors  (%). % berjalan ke hipo/isa (ebuah

    kelenjar yang terletak dibawah hipotalamus) dan merangsang hipo/isa untuk 

    melepaskan hormon lainnya. Misalnya  gonadotropin%releasing   hormon (dihasilkan

    oleh hipotalamus) merangsang hipo/isa untuk menghasilkan Luteinizing hormon (8%)

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    24/30

    24

    dan  follicle%stimulating hormon  (:%). 8% dan :% merangsang pematangan

    kelenjar reprodukti/ dan pelepasan hormon seksual (o/oewan, &!*!).

    iklus menstruasi dikendalikan oleh sistem hormon dan dibantu oleh kelenjar 

    hipo/isis. elain dipengaruhi oleh hormon estrogen, siklus menstruasi juga

    dipengaruhi oleh hormon progesteron. 9pabila kinerja otak berkurang karena jumlah

    oksigen yang diterima tidak optimum maka akan mempengaruhi kerja hipotalamus.

    %ipotalamus yang terganggu akan berdampak pula pada kerja hormon yang dapat

    merangsang pematangan kelenjar reproduksi dan pelepasan hormon seksual menjadi

    terhambat atau lebih lama bekerja. ehingga biasanya siklus menstruasi tersebut tidak 

    teratur dan panjang (%ana/iah, &!!).

    2. %erangka %&nse+ Peneltan

    2..1 %erangka %&nse+

    erdasarkan rumusan masalah penelitian, maka kerangka konsep pada

     penelitian ini sebagai berikutB

      Kariabel independen Kariabel dependen

    6adar hemoglobin

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    25/30

    25

    ,amar 2.1.%erangka %&nse+ Peneltan

    2.4 H+&tess

    %! B @idak terdapat adanya hubungan antara siklus menstruasi dengan kadar 

    hemoglobin.

    %* B@erdapat adanya hubungan antara siklus menstruasi dengan kadar 

    hemoglobin.

    BAB III

    MET(DE PENELITIAN

    3.1 #ens +eneltan

    Penelitian ini bersi/at analitik dengan menggunakan desain penelitian cross

     sectional stud yang mempelajari hubungan antara ariabel dengan pengumpulan

    data dilakukan secara bersamaan (suatu saat) (3otoatmodjo, &!*!).

    3.2 5aktu -an tem+at +eneltan

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    26/30

    26

    Faktu penelitian adalah setelah sidang proposal disetujui. @empat penelitian

    dilakukan di M9 Methodist * Medan.

    3.3 P&+ulas -an $am+el Peneltan

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas A= M9 Methodist *

    Medan.

    Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode total sampling,

    dimana semua populasi dijadikan sebagai sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan

    eksklusi yaitu B

    6riteria inklusi B

    *. iswi yang mempunyai siklus menstruasi yang normal yaitu &4-+

    hari dan siklus menstruasi yang tidak normal yaitu kurang dari &4 atau

    lebih dari + hari.

    &. ehat dan tidak sedang menderita penyakit lainnya, seperti tukak 

     peptik, diertikulitis, hemoroid, in/eksi kronis, penyakit kronis

    (melalui anamnesa)

    . udah mengalami menstruasi.

    4. @elah menandatangani surat persetujuan dan bersedia mengikuti

     penelitian.

    6riteria ekslusi B

    *. iswi yang tidak mengetahui siklus menstruasinya.

    &. Mengkonsumsi sumplemen 2at besi.

    . iswi yang menderita anemia (dari anamnesa).4. iswi yang mengalami perdarahan dan menjalani operasi bulan ini.

    20

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    27/30

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    28/30

    28

    menstruasinya normal atau pun tidak normal dilakukan bersamaan dan sekali saja

    (suatu saat) yaitu pada saat menstruasi ataupun tidak menstruasi.

      erikut langkah-langkah untuk mendapatkan sampel darah B

    *. ;jung jari dibersihkan dengan alkohol 7!1.

    &. etelah itu, dengan menggunakan hemolet, lancet ditusukkan keujung

     jari sampel penelitian.

    . 0arah yang pertama keluar diusap menggunakan alkohol.4. 0arah yang keluar seterusnya diambil dan diletakkan diatas test card,

    lalu membersihkan jari sampel penelitian dengan kapas alkohol.+. 6adar hemoglobin ditentukan dengan menggunakan

    hemoglobinometer. 6adar hemoglobin masing masing sampel

     penelitian dimasukkan dalam lembar data dan ditentukan apakah

    normal (L*& gr5d8) atau tidak normal (G*& gr5d8).

    3.6 De"ens &+eras&nal

    .7.* iklus menstruasi adalah jarak antara hari pertama menstruasi sampai

    menstruasi berikutnya pada subjek penelitian.

    a.

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    29/30

    29

    d. kala pengukuran

    kala pengukuran nominal.

    .7.& 6adar hemoglobin adalah kadar hemoglobin yang diukur pada subjek 

     penelitian.

    a.

  • 8/16/2019 BAB 1,2,3 (Repaired).doc

    30/30

    30

    0alam penelitian ini, data yang diperoleh akan dianalisa dengan S$SS(Statistical 

     $roduct &nd Ser'ice Solution) menggunakan analisis uniariat yang bertujuan untuk 

    menganalisis setiap ariabel hasil penelitian dan mengetahui distribusi pada setiap

    ariabel, setelah itu diolah kembali menggunakan analisis biariat yang bertujuan

    untuk mengetahui hubungan antara ariable bebas dan terikat dengan menggunakan

    uji statistik chi suare" ebelum melakukan uji chi suare terlebih dahulu dilakukan

    uji normalitas dengan uji hapiro-wilk, sebaran data dikatakan normal apabila nilai

     p L !,!+. %ipotesis penelitian diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari al/a

     ( p G !,!+ ) (0ahlan, &!**).