BAB 1 dan BAB 2 Ph

download BAB 1 dan BAB 2 Ph

of 21

description

pendahuluan dan isi

Transcript of BAB 1 dan BAB 2 Ph

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    1/21

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan

    peningkatan angka insidensi dan prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 diberbagai

    penjuru dunia. World Health Organization (WHO) memprediksi adanya

    peningkatan jumla penyandang Diabetes Melitus yang cukup besar pada taun

    mendatang. !enada dengan WHO"International Diabetes Federation(#D$) pada

    taun 2%%&" memprediksi kenaikan jumla penyandang Diabetes Melitus dari '"%

    juta pada taun 2%%& menjadi 2"% juta pada taun 2%%. Meskipun terdapat

    perbedaan angka prevalensi" laporan keduanya menunjukkan adanya peningkatan

    jumla penyandang Diabetes Melitus sebanyak 2* kali lipat pada taun 2%%.

    (perkeni)

    Dari jumla penduduk #ndonesia yang 2%% juta orang" prevalensi

    penderita Diabetes Melitus adala "+ *", -. ada taun &&+ diperkirakan 2* /

    juta orang penderita Diabetes Melitus dan jumla tersebut akan menjadi + juta

    pada taun 2%%% dan / juta pada taun 2%%. (biru)

    Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini tela dilaksanakan

    di #ndonesia" Diabetes Melitus berkisar antara "+ sampai dengan ", -" kecuali

    di dua tempat yaitu di ekajangan dan Manado yang agak tinggi sebesar 2" -

    dan , - berturut*turut.

    Diabetes melitus yang dikenal sebagai non communicable disease adala

    sala satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit kronik yang serius di

    #ndonesia saat ini. !etenga dari jumla kasus diabetes melitus tidak terdiagnosa

    karena pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya

    komplikasi. enyakit tidak menular seperti diabetes melitus semakin ari

    semakin meningkat" dapat diliat dari meningkatnya 0rekuensi kejadian penyakit

    tersebut di masyarakat (!oegondo" 2%%+).

    !uatu penelitian terakir yang dilakukan di 1akarta" Diabetes Melitus di

    daera urban yaitu di keluraan ayu uti adala /"'-" sedangkan di daera

    rural yang dilakukan ole 3ugusta 3ri0in di suatu daera di 1a4a Barat angka itu

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    2/21

    2

    anya "-. Disini jelas ada perbedaan antara urban dengan rural" menunjukkan

    gaya idup mempengarui kejadian Diabetes. 5etapi di 1a4a 5imur angka itutidak berbeda yaitu "+- di daera urban dan "+'- di daera rural. Hal ini

    mungkin disebabkan tingginya prevalensi Diabetes Melitus terkait malnutrisi di

    1a4a 5imur" sebesar 2"2- dari seluru Diabetes di daera rural.

    Meningkatnya prevalensi Diabetes Melitus di berbagai negara

    berkembang" akibat peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan" akir

    akir ini banyak disoroti. eningkatan per capita incomedan perubaan gaya

    idup terutama di kota*kota besar" menyebabkan per capita income dan

    perubaan gaya idup terutama di kota*kota besar" menyebabkan peningkatan

    prevalensi penyakit degenerati0" seperti Diabetes Melitus" ipertensi" penyakit

    jantung koroner. (biru)

    Berdasarkan data yang diperole dari laporan Data !urveilans 5erpadu

    enyakit (!5) di !umatera 6tara taun 2%%7 terliat jumla kasus yang paling

    banyak adala penyakit diabetes melitus dengan jumla kasus .'' pasien ra4at

    jalan yang dira4at di ruma sakit dan puskesmas abupaten8ota. 6ntuk ra4at

    jalan penyakit diabetes melitus ini mencapai &7 pasien yang dira4at di 2ruma sakit dan &&7 pasien yang dira4at di +7' puskesmas yang ada di 27

    abupaten8ota seluru !umatera 6tara. !edangkan pada taun 2%%& mencapai

    %7 pasien yang dira4at di ruma sakit dan &+ pasien dira4at di puskesmas

    selama 1anuari ingga 1uni 2%%&. Berdasarkan data tersebut terliat ba4a

    penderita diabetes melitus di !umatera 6tara masi sangat tinggi (!55M Dinas

    eseatan ropinsi !umatera 6tara" 2%%7).

    enyakit diabetes melitus di Medan" sampai !eptember 2%%& merupakan

    penyakit dengan penderita terbanyak" yang terus mengalami peningkatan

    jumlanya. Berdasarkan data yang diperole dari Dinas eseatan ota Medan

    taun 2%%& terliat jumla kasus yang terbanyak setela ipertensi adala kasus

    diabetes melitus. Hingga !eptember 2%%& ada %+' penderita diabetes melitus

    yang berobat ke & uskesmas di kota Medan. Data tersebut menunjukkan ba4a

    penderita diabetes melitus di ota Medan sangat tinggi (!55M Dinas

    eseatan ota Medan" 2%%&).

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    3/21

    3

    Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang

    0aktor*0aktor yang berubungan dengan terjadinya diabetes melitus di 9!6D HajiMina Medan seingga dapat diketaui berapa banyak penderita diabetes melitus

    saat sekarang ini dan apa saja 0aktor yang berubungan dengan terjadinya

    diabetes melitus.

    1.2 Tujuan Penelitian

    5ujuan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan

    kusus:

    a. Tujuan Umum

    6ntuk mengetaui 0aktor*0aktor yang berubungan dengan terjadinya

    Diabetes Melitus di 9!6D Haji Mina periode 1anuari*Mei 2%+

    b. Tujuan Khusus

    . Mengetaui ubungan antara umur dengan terjadinya Diabetes

    Melitus

    2. Mengetaui ubungan antara jenis kelamin dengan terjadinya

    Diabetes Melitus

    . Mengetaui ubungan antara pekerjaan dengan terjadinya Diabetes

    Melitus

    +. Mengetaui ubungan antara tingkat pendidikan dengan terjadinya

    Diabetes Melitus.

    1.3 an!aat PenelitianHasil penelitian diarapkan akan berman0aat untuk :

    a. enelitian

    Hasil penelitian ini diarapkan dapat digunakan sebagai sumber data

    untuk kepentingan penelitian selanjutnya.

    b. elayanan eseatan

    !ebagai masukan dalam merencanakan program pencegaan teradap

    penderita Diabetes Melitus.

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    4/21

    4

    BAB ""

    T"N#AUAN PU$TAKA

    b.1 De!inisi

    Menurut American Diabetes Association (3D3) taun 2%%" !uatu

    kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik iperglikemia yang terjadi

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    5/21

    5

    karena kelainan sekresi insulin" kerja insulin atau kedua*duanya. Hiperglikemia

    kronik pada diabetes berubungan dengan kerusakan jangka panjang dis0ungsiatau kegagalan beberapa organ tubu" terutama mata" ginjal" sara0" jantung dan

    pembulu dara. (#D" $6#) (;9;

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    6/21

    6

    kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa ole jaringan peri0er

    dan utnuk mengambat produksi glukosa ole ati.(kapita selekta)

    b.( Pat'!isi'l'gi

    eadaan normal kadar glukosa dara berkisar antara '%*% mg8dl"

    setela makan kadar glukosa dara dapat meningkat 2%*+% mg8dl dan akan

    menjadi normal dengan cepat. elebian glukosa dalam dara disimpan sebagai

    glikogen dalam ati dan sel*sel otot (glicogenesis) yang diatur ole ormon

    insulin yang bersi0at anabolik. adar glukosa dara normal dipertaankan selama

    keadaan puasa karena glukosa dilepaskan dari cadangan*cadangan tubu

    (glycogenolisisi) ole ormon glucagon yang bersi0at katabolik.

    (ato0isiologi"ko4alak)

    Mekanisme regulasi kadar glukosa dara" ormon insulin merupakan

    satu*satunya ormon yang menurunkan glukosa dara (;9;

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    7/21

    7

    dalam jaringan yang terkena menyebabkan bengkak osmotik dan kerusakan sel

    (pato0isiologi"ko4alak).

    b.) Klasi!ikasi

    Dua syndrome klinis utama yang disebut diabetes" tipe dan tipe 2" anya

    sedikir memiliki kesamaan selain peningkatan kadar glukosa dara dan akibat

    langsung jangka panjang dari keadaan tersebut.

    Diabetes Mellitus tipe (diabetes melitus yang tergantung insulin8#DDM)

    adala gangguan autoimun dimana terjadi pengancuran sel*sel > pankreas

    pengasil insulin. asien biasanya berusia diba4a % taun" mengalami onset

    akut penyakit ini" tergantung pada terapi insulin" dan cenderung lebi muda

    mengalami ketosis.(kedoteran klinis) Dapat pula etiologi untuk diabetes tipe ini

    adala idiopatik.(erkeni)

    Diabetes melitus tipe 2 adala bentuk yang lebi sering dijumpai" meliputi

    sekitar &%- pasien yang menyandang diabetes. asien diabetes kasnya

    menderita obesitas" de4asa dengan usia lebi tua dengan gejala ringan seingga

    penegakan diagnosis bisa saja baru dilakukan pada stadium penyakit yang suda

    lanjut." seringkali setela ditemukannya komplikasi seperti retinopati atau

    penyakit kardiovaskular.(edokteran klinis)

    Diabetes tipe lain. Dapat disebabkan ole e0ek genetik 0ungsi sel beta"

    de0ek genetik kerja insulin" penyakit eksokrin pankreas" endokrinopati" karena

    obat atau Aat kimia" in0eksi" sebab imunologi dan sindrom genetika lain yang

    berkaitan dengan diabetes mellitus. (;9;

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    8/21

    8

    Berbagai keluan dapat ditemukan pada penyandang DM. ecurigaan

    adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluan klasik DM" antara lain(;9;

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    9/21

    9

    5abel: riteria Diagnosis Diabetes Melitus

    . ?ejala klasik DM glukosa plasma se4aktu C 2%% mg8dl (. mmol8=)?lukosa plasma se4aktu merupakan asil pemeriksaan sesaat pada suatu ari

    tanpa memperatikan 4aktu makan terakir.

    3tau

    2. ?ejala klasik DM adar glukosa plasma puasa C 2, mg8dl ('.% mmol8=)

    uasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambaan sedikitnya 7 jam.

    3tau

    . adar glukosa plasma 2 jam pada 55?O C 2%% mg8dl (. mmol8=) 55?O

    dilakukan dengan standart WHO" menggunakan beban glukosa yang setara

    dengan '/gr glukosa anidrus yang dilarutkan ke dalam air.

    "umber # $onsesus %engelolaan DM &ipe'( di Indonesia) %*+$*NI (,--

    6ntuk kelompok tanpa keluan DM" asil pemeriksaan glukosa dara

    yang baru satu kali saja abnormal" belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosa

    DM. Diperlukan pemeriksaan lebi lanjut dengan mendapatkan sekali lagi angka

    abnormal" baik kadar glukosa dara puasa C 2, mg8dl" kadar glukosa dara

    se4aktu C 2%% mg8dl pada ari yang lain" atau asil tes toleransi glukosa oral

    (55?O) didapatkan kadar glukosa dara setela pembebanan C 2%% mg8dl

    (;9;

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    10/21

    10

    b. 5erapi ?iAi Medis

    !tandar yang dianjurkan adala makanan dengan komposisi yangseimbang dalam al karboidrat" protein" lemak" sesuai dengan kecukupan

    giAi baik sebagai berikut (;9;

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    11/21

    11

    yang suda mendapat komplikasi DM dapat dikurangi. Hindarkan

    kebiasaan idup yang kurang gerak atau bermalas*malasan (;9;

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    12/21

    12

    insulin

    engambat

    glukosidase

    3l0a

    Mengambat

    absorpsi glukosa

    $latulens" tinja lembek %"/*%"7-

    5iaAolidindion Menamba

    sensitivitas teradap

    insulin

    ;dema %"/*"+-

    b.- akt'r/akt'r 0ang berhubungan

    b.-.1 Umur

    6mur atau usia adala 4aktu yang mengukur 4aktu keberadaan suatu

    benda atau makluk" baik yang idup maupun yang mati. Misalnya dikatakan /

    taun diukur sejak dia lair iingga 4aktu umur itu diitung. Ole yang

    demikian" umur itu diukur dari tarik ianya lair seingga tarik semasa (masa

    kini). Manakala usia pula diukur dari tarik kejadian itu bermula seingga tarik

    semasa (masa kini). (deskes 9i)

    ategori umur Menurut Depkes 9# (2%%&):

    . Bayi adala sekelompok penduduk berusia (satu) taun atau

    penduduk yang belum merayakan ulang taunnya yang pertama.

    2. Batita adala sekelompok penduduk berusia (tiga) taun atau

    penduduk yang belum merayakan ulang taunnya yang ketiga.

    . Balita adala sekelompok penduduk berusia / (lima) taun atau

    penduduk yang belum merayakan ulang taunnya yang kelima.+. 6sia muda adala sekelompok penduduk yang berusia %*+ taun.

    /. 6sia produkti0 adala penduduk beurumur /*,+ taun.

    ,. 6sia lanjut adala sekelompok penduduk yang tela berusia G,% taun.

    6mur menurut penelitian di !4iss diiukuti !u4ondo ba4a pada usia G,%

    taun. enelitian kasus kontrol di =o4a ole 9obert menunjukkan ba4a umur

    penderita diabetes pada usia G,% taun (tiga) kali lebi banyak dari usia muda

    // taun.

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    13/21

    13

    6mur G,% taun berkaitan dengan terjadinya diabetes karena pada usia

    tua" 0ungsi tubu secara 0isiologis menurun karena terjadinya penurunan sekresiatau resistensi insulin seingga kemampuan 0ungsi tubu teradap pengendalian

    glukosa dara yang tinggi kurang optimal.

    enelitian di 3merika !erikat dikutip ole 9ocma W menunjukkan

    ba4a dari taun &&,*&&' pada lansia umur G,% taun" didapatkan anya 2-

    saja pada usia tua dengan Diabetes Melitus yang kadar glukosa dara terkendali"

    7- kadar kolesterol normal" ipertensi +%-" dan /%- mengalami gangguan pada

    arterosklerosis" makroangiopati" yang 0aktor*0aktor tersebut akan mempengarui

    penurunan sirkulasi dara sala satunya pembulu dara besar atau sedang

    ditungkai yang lebi muda terjadi Diabetes Melitus.

    Dari asil penelitian #gusti Made ?eria 1eliantik pada kelompok kasus

    sebagian besar mempunyai umur G+% taun yaitu sebanyak +/ orang (&%"%-)

    dengan umur paling tinggi 72 taun dan yang berumur +% taun sebanyak /

    (lima) orang (%"%-) dengan umur paling renda 2+ taun" sedangkan pada

    kelompok kontrol sebagian besar memiliki umur +% taun sebanyak 27 orang

    (/,"%-) dengan umur paling tinggi 7% taun dan berumur G+% taun 22 orang

    (++"%-) dengan umur paling renda ' taun. (igustimade)

    ada diabetes tipe " usia muda merupakan a4al terjadinya penyakit

    tersebut" sedangkan pada diabetes tipe 2 umur puncak berada pada usia diatas +/

    taun.(pd0)

    b.-.2 #enis Kelamin

    3dala kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu spesies sebagai

    sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi seksual untuk

    mempertaankan keberlangsungan spesies itu. 1enis kelamin merupakan suatu

    akibat dari dimor0isme seksual" yang pada manusia dikenal menajadi laki*laki

    dan perempuan. (depkes ri)

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    14/21

    14

    enyakit Diabetes Melitus ini sebagian besar dapat dijumpai pada

    perempuan dibanding laki*laki. Hal ini disebabkan karena pada perempuan =o4Dencity =ipoprotein (=D=) atau kolesterol jaat tingkat trigliserida yang lebi

    tinggi dibandingkan dengan laki*laki" dan juga terdapat perbedaan dalam

    melakukan akti0itas dan gaya idup seari*ari yang sangat mempengarui

    kejadian suatu penyakit" dan al tersebut merupakan sala satu 0aktor resiko

    terjadinya Diabetes Melitus. (igusti)

    Dari asil penelitian #gusti Made ?eria 1elantik pada kelompok kasus

    sebagian besar mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 2 orang

    (,+"%-) dan yang berjenis kelamin laki*laki sebanyak 7 orang (,"%-)"

    sedangkan pada kelompok kontrol juga sebagian besar terdapat pada jenis

    kelamin perempuan sebanyak 27 orang (/,"%-) dan pada jenis kelamin laki*laki

    terdapat sebanyak 22 orang (++"%-). (igusti)

    b.-.3 Pekerjaan

    ekerjaan secara umum dide0inisikan sebagai sebua kegiatan akti0 yang

    dilakukan ole manusia. Dalam arti sempit istila pekerjaan digunakan untuk

    suatu tugas atau kerja yang mengasilkan sebua karya bernilai imbalan dalam

    bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan seari*ari istila pekerjaan

    dianggap sama dengan pro0esi. ekerjaan dibagi menjadi belum kerja" #95"

    / -" dan terenda 4iras4asta sebanyak % -. 1adi" semakin renda tingkat

    pekerjaan semakin rentan terjadinya Diabetes Melitus. (triagustina)

    b.-.( Tingkat Pen&i&ikan

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    15/21

    15

    5ingkat pendidikan adala pembelajaran pengetauan" keterampilan" dan

    kebiasaan sekelompok orang yang ditrans0er dari suatu generasi ke generasiberikutnya melalui pengajaran" pelatian" atau penelitian. 5ingkat pendidikan

    dikategorikan menjadi pendidikan renda yaitu !D8M# dan !M8M5!"

    pendidikan sedang yaitu !M38M38!M" dan pendidikan tinggi yaitu

    diploma8sarjana8magister8spesialis8doktor. (sokidjonoto)

    Hasil analisa arya 5ulis #lmia 5riagustina data menunjukkan ba4a

    segi pendidikan diperole data sebagai berikut tingkat !=5 / -" kemudian

    !=53 % -" !D 2/ - dan terenda adala perguruan tinggi sebanyak % -. 1adi

    semakin renda tingkat pendidikan semakin rentan terkena Diabetes Melitus.

    (tiagustina)

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    16/21

    16

    BAB 3

    KEANKA KN$EP DAN DE"N"$" PEA$"NAL

    3.1 Kerangka K'nse%

    3.2 De!inisi %erasi'nal

    4ariabel De!inisi

    '%erasi'nal

    Alat &an 5ara

    %engukuran

    Hasil

    %engukuran

    $kala

    %engukuran

    Diabetes

    elitus

    suatu kelompok

    penyakit metabolik

    dengan karakteristik

    iperglikemi yang

    terjadi karena

    kelainan sekresi

    insulin" kerja

    insulin atau kedua*

    9ekam medis a. DM

    b. 5idak DM

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    17/21

    17

    duanya.

    Umur satuan 4aktu yang

    mengukur 4aktukeberadaan suatu

    benda atau makluk

    baik yang idup

    maupun yang mati.

    9ekam medis a. Bayi

    b. Batitac. Balita

    d. 6sia

    muda

    e. 6sia

    produkti

    0

    0. 6sia

    lanjut

    #nterval

    #enis

    Kelamin

    elas atau

    kelompok yang

    terbentuk dalam

    suatu spesies

    sebagai sarana atau

    sebagai akibat

    digunakannya

    proses reproduksi

    seksual untuk

    mempertaankan

    keberlangsungan

    spesies itu.

    9ekam medis a. =aki*

    laki

    b. perem

    puan

    d. 4iras4as

    ta

    Ordinal

    Tingkat%en&i&ikan embelajaranpengetauan"

    keterampilan" dan

    kebiasaan

    sekelompok orang

    yang ditrans0er dari

    suatu generasi ke

    generasi berikutnya

    melalui pengajaran"

    pelatian" atau

    penelitian.

    9ekam medis a. 9endab. !edang

    c. 5inggi

    Ordinal

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    18/21

    18

    a. 6mur adala adala satuan 4aktu yang mengukur 4aktu keberadaan

    suatu benda atau makluk baik yang idup maupun yang mati.b. 1enis kelamin adala kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu

    spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses

    reproduksi seksual untuk mempertaankan keberlangsungan spesies itu.

    c. ekerjaan merupakan sebua kegiatan akti0 yang dilakukan ole manusia.

    d. 5ingkat pendidikan adala pembelajaran pengetauan" keterampilan" dan

    kebiasaan sekelompok orang yang ditrans0er dari suatu generasi ke

    generasi berikutnya melalui pengajaran" pelatian" atau penelitian.

    3.3 Hi%'tesis

    a. H%: 5idak ada ubungan umur dengan terjadinya Diabetes Melitus di

    9!6D Haji Mina Medan.

    b. H% : 5idak ada ubungan jenis kelamin dengan terjadinya Diabetes

    Melitus di 9!6D Haji Mina Medan.

    c. H%: 5idak ada ubungan pekerjaan dengan terjadinya Diabetes Melitus

    di 9!6D Haji Mina Medan

    d. H%: 5idak ada ubungan tingkat pendidikan dengan terjadinya

    Diabetes Melitus di 9!6D Haji Mina Medan

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    19/21

    19

    BAB (

    ETDE PENEL"T"AN

    (.1 #enis Penelitian

    9ancangan penelitian yang digunakan adala penelitian survei analitik

    dengan desain case control/

    (.2 L'kasi &an 6aktu Penelitian

    (.2.1 L'kasi Penelitian

    enelitian ini dilakukan di 9!6D Haji Mina Medan

    (.2.2 6aktu Penelitian

    Waktu penelitian ini direncanakan dimulai dari 2 1uni E / 1uli 2%+

    (.3 P'%ulasi &an $am%el Penelitian

    (.3.1 P'%ulasi Penelitian

    a. opulasi kasus yaitu jumla pasien yang berobat ke poli penyakit

    dalam 9!6D Haji Mina Medan pada periode bulan 1anuari* Mei

    2%+ dengan diagnosa Diabetes Melitus.

    b. opulasi ontrol yaitu semua pasien yang berobat ke poli penyakit

    dalam 9!6D Haji Mina Medan pada periode bulan 1anuari*Mei

    2%+.

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    20/21

    20

    (.3.2 $am%el Penelitian

    !ubjek yang diteliti merupakan penderita Diabetes Melitus yang datang

    ke poli penyakit dalam 9!6D Haji Mina Medan. !ample yang akan dipili

    berdasarkan kriteria inklusi dan yang tidak termasuk kriteria ekslusi

    a. riteria #nklusi

    !emua penderita Diabetes Melitus yang datang ke poli

    penyakit dalam 9!6D Haji Mina Medan

    enderita dengan usia produkti0 yaitu yang berusia /*,+

    taun.

    b. riteria ;kslusi

    asien yang bukan penderita Diabetes Melitus

    (.( et'&e Pengum%ulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder

    dari data kunjungan pasien yang berkunjung ke poli penyakit dalam 9!6D Haji

    Mina Medan pada periode bulan 1anuari*Mei 2%+.

    (.) Tehknik Pengukuran Data

    "nstrumen

    . 9ekam medis" yang dilengkapi dengan umur"jenis kelamin" tingkat

    pendidikan" dan pekerjaan

    2. Da0tar kunjungan pasien

    (.* et'&e Analisis Data &an Peng'lahan Data

    a/ 3nalisa Data 6nivariat

    Dilakukan teradap tiap variabel dalam asil penelitian.

    b/ 3nalisa Data Bivariat

    Dilakukan teradap dua variabel yang diduga berubungan atau

    berkolerasi.

    c/ 3nalisa Data 0hi "1uare

  • 5/20/2018 BAB 1 dan BAB 2 Ph

    21/21

    21

    Digunakan pada data berkala nominal untuk mengetaui ada tidaknya

    ubungan antara dua veriabel" yaitu variable terikat dengan variablebebas.

    Data akan diola menggunakan !!! versi '.