Audit Internal Chapter 12

19
CHAPTER 12 FUNGSI PENGORGANISASIAN AUDIT INTERNAL Disusun oleh: Kelompok 1 Afina Fisabilia 12/343873/EE/06339 Armas Adi Prabowo 12/343917/EE/06383 Ainun Hertikasari 12/343877/EE/06343 Lidya Devega 12/343957/EE/06423 Reny Lia Riantika 12/343904/EE/06370 Verawati Simanjuntak 12/344014/EE/06478 Windahirni Natastina 12/343239/EE/06303 Universitas Gadjah Mada 2013 PIAGAM AUDIT INTERNAL DAN MEMBANGUN FUNGSI AUDIT INTERNAL

Transcript of Audit Internal Chapter 12

Page 1: Audit Internal Chapter 12

CHAPTER 12

FUNGSI PENGORGANISASIAN AUDIT INTERNAL

Disusun oleh:

Kelompok 1

Afina Fisabilia 12/343873/EE/06339

Armas Adi Prabowo 12/343917/EE/06383

Ainun Hertikasari 12/343877/EE/06343

Lidya Devega 12/343957/EE/06423

Reny Lia Riantika 12/343904/EE/06370

Verawati Simanjuntak 12/344014/EE/06478

Windahirni Natastina 12/343239/EE/06303

Universitas Gadjah Mada

2013

PIAGAM AUDIT INTERNAL DAN MEMBANGUN FUNGSI AUDIT INTERNAL

Membuat fungsi audit internal yang efektif

Page 2: Audit Internal Chapter 12

Dimulai dari charter otorisasi, proses dasar prmbsngunan, staffing, dan mengatur departemen audit

internal yang efektif. Poin penting yang ditetapkan oleh audit internal yaitu proses otorisasi dari perusahaan

multinasional sampai dengan entitas yang non profit. Dokumen tersebut diterima komite audit sebagai

otorisasi audit internal dan tanggungjawab untuk operasi perusahaan.

Dalam bab ini membicarakan tentang langkah-langkah untuk membangun fungsi audit internal yang

efektif, termasuk penjelasan mengenai gambaran posisi audit internal dan struktur organisasi. Fungsi audit

internal akan berdasar pada banyak hal tergantung pada usaha dalam menentukan audit universe (chapter

10). Tidak peduli industri, lokasi geografi, atau ukuran perusahaan, seluruh departemen audit internal atau

fungsinya membutuhkan untuk mengikuti beberapa prosedur parktik yang sama.

Selain mendiskusikan tentang otorisasi dan membangun staff audit yang efektif, kebijakan dan

prosedur adalah langkah awal yang baik untuk mereview entitas yang dapat di audit

12.1 Menetapkan fungsi audit internal

Tidak ada cara yang optimal untuk mengorganisasi fungsi audit internal dalam suatu entitas

sekarang. Terdapat banyak perbedaan dalam tipe bisnis, geografi , dan struktur organisasi, oleh karena itu

dibutuhkan perbedaan audit internal untuk masing-masing, bagaimanapun perbedaan tersebut tetap

mengikuti International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, Sarbanes Oxley Act

atau persyaratan lain dari pemerintah. Fungsi utama dari audit internal diketahui oleh Chief Audit Executive

(CAE). Senior manajer dan CAE dihadapkan pada banyak pilihan, tergantung pada keseluruhan bisnis

perusahaan, geografi , dan struktur logistik, pengendalian risiko yang akan dihadapi, dan keseluruhan budaya

perusahaan. Kebanyakan perusahaan besar pada saat ini memiliki banyak unit bisnis yang tersebar di dunia

dan dengan banyak perbedaan aktiivitas bisnis. Meskipun secara geografis posisinya dalam satu lokasi,

perusahaan yang besar memiliki fungsi yang khusus dengan risiko pengendalian yang terpisah dari bingkai

audit internal. Departemen audit internal yang efektif harus bisa mengatur cara untuk memberikan pelayanan

kepada manajer senior dan komite audit untuk menyediakan yang terbaik, paling efektif dari segi biaya jasa

audit dalam organisasi. Terdapat benefit dan kesulitan dalam organisasi internal audit yang tersentralisasi

dan desentralisasi.

12.2 Audit Charter : Komite Audit dan Otoritas Manajemen

Internal Audit Charter adalah dokumen formal, disetujui oleh komite audit , untuk menggambarkan

misi, independensi, objektivitas, lingkup, tanggungjawab, otoritas, akuntabilitas dan standar-standar fungsi

audit internal untuk suatu perusahaan. Audit internal memiliki kebebasan untuk melihat dari sisi yang lebih

luas dari catatan dan memberikan pertanyaan disegala tingkatan. Auditor internal memiliki kewenangan

dalam perusahaan, dan beberapa tipe dari pengotorisasian kewenangan dibutuhkan. Karena fungsi internal

harus melaporkan kepada dewan komite audit dalam struktur koorporat, komite audit sewajarnya

mengotorisasi hak dan tanggungjawab dalam otorisasi dokumen formal, yang biasa disebut dengan audit

Page 3: Audit Internal Chapter 12

charter. Tetapi tidak ada syarat yang pasti untuk dokumen yang diotorisasi, charter audit internal harus

mencakup :

Independensi dan objektivitas

Lingkup dan tanggung jawab

Kewenangan dan akuntabilitas

Charter tersebut merupakan dokumen yang diotorisasi dapat digunakan auditor internal ketika manajer

dalam keadaan terpisah dan kadang hilang dari organisasi pertanyaan-pertanyaan mengapa audit internal

menanyakan untuk mereview dokumen-dokumen atau untuk mengakses beberapa fasilitas perusahaan. Lebih

penting lagi, charter memberikan memberikan level yang tinggi dari otorisasi untuk fungsi audit internal.

Tidak ada bentuk pasti mengenai charter tersebut . Charter Internal Audit terdapat fungsi audit internal yang

kuat untuk memperlancar dan melakukan kunci dari aktivitas audit internal : mengerti area yang berbeda

dalam perusahaan yang menjadi kandidat dari review audit internal, membangun organisasi audit internal

yang efektif, dan menetapkan prosedur untuk membantu audit internal. CAE harus menelaah piagam yang

sebelumnya dan sekarang kepada komite audit untuk menegaskan lagi anggota mengerti tata cara dan

tanggung jawab audit internal

12.3 Building the Internal Audit Staff

Setiap internal fungsi audit perlu memiliki seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab untuk

internal audit seperti CAE serta beberapa staf pendukung dan administrasi. Meskipun bisa ada banyak

variasi dalam mendeskripsikan posisi dan gelar, dimana CBOK membeikan persyaratan yang berbeda untuk

setiap deskripsi posisi audit internal. Bagian ini memberikan beberapa model deskripsi posisi internal auditor

untuk berbagai tingkat dan jenis internal auditor dalam suatu perusahaan.

a. Peran CAE

CAE merupakan posisi senior di dalam organisasi yang bertanggungjawab atas aktivitas audit

internal. Pada awalnya seseorang yang harus bertanggung jawab atas audit internal fungsi-ini

biasanya adalah bos. Akan tetapi kemudian standar IIA mendukung sebutan CAE, sebagai petugas

audit yang paling senior di perusahaan dengan tanggung jawab utama untuk fungsi audit internal. Hal

ini juga didukung oleh Sox dimana , fungsi audit internal perusahaan SOx-terdaftar harus

melaporkan kepada komite audit, dan CAE akan menjadi orang tunggal di perusahaan untuk

mewakili rencana audit internal dan bekerja dengan komite audit. CAE adalah orang yang memimpin

dan audit internal langsung dimana CAE harus bertanggung jawab untuk bidang-bidang berikut :

Page 4: Audit Internal Chapter 12

- Operasi perusahaan dan masalah risiko, Selain mengelola internal fungsi audit, CAE harus memiliki

pengetahuan mengenai semua aspek perusahaan operasi, baik masalah keuangan, logistik atau

operasional.

- Sumber daya manusia dan administrasi audit internal, CAE bertanggung jawab untuk staf audit

internal dan harus membangun organisasi yang efektif , merekrut dan memimpin tim audit internal

yang efektif.

- Hubungan dengan komite audit dan manajemen. CAE adalah Juru bicara audit internal untuk komite

audit dan semua tingkat perusahaan manajemen.

- Tata kelola perusahaan, akuntansi, dan masalah regulasi. Apakah itu SOx, akuntansi, masalah

keuangan, atau hal-hal lain peraturan berdampak perusahaan, CAE harus memiliki setidaknya

pemahaman umum dan pengetahuan

- Membangun tim audit internal dan administrasi. Tidak peduli apa ukuran tim, CAE bertanggung

jawab untuk membangun fungsi audit internal yang efektif yang dihormati oleh penerima jasa audit

internal.

- Teknologi. CAE harus memiliki pemahaman umum tentang bagaimana teknologi

digunakan dalam perusahaan serta bagaimana hal itu dapat diterapkan untuk mempromosikan intern

jasa audit.

- Perencanaan audit berbasis risiko dan keunggulan proses. CAE harus memahami proses penilaian

risiko, karena mereka diterapkan untuk operasi perusahaan, dan juga harus mampu memikirkan

operasi dalam hal proses kunci.

- Negosiasi keterampilan dan hubungan manajemen. CAE akan sering terlibat dengan isu yang

diangkat oleh tim audit internal dan kadang-kadang bermusuhan manajemen, yang mungkin

mengambil pengecualian untuk temuan audit internal dan rekomendasi. CAE harus sering

bernegosiasi resolusi yang sesuai terhadap masalah sebagai bagian dari membangun tim audit

internal yang efektif.

- Jaminan audit internal dan peran konsultasi. Meskipun peran ini kadang-kadang dapat menjadi kabur,

CAE harus selalu menekankan untuk kedua internal Tim audit dan manajemen perbedaan antara

peran terpisah menyediakan layanan jaminan audit internal dan memberikan layanan konsultasi

- Standar untuk praktek profesional audit internal. CAE harus menjadi ahli pada standar-standar IIA

dan harus membantu untuk menerapkannya dengan semua aspek kegiatan audit internal.

CAE memiliki dua pekerjaan penting yaitu memimpin sebuah departemen audit internal yang efektif dan

memberikan jasa audit internal perusahaan. Meskipun banyak anggota tim audit internal mungkin memiliki

pengetahuan yang lebih kuat atau lebih khusus adalah beberapa daerah, CAE adalah orang kunci yang

mewakili audit internal untuk perusahaan.

b. Tanggungjawab management Audit Internal

Page 5: Audit Internal Chapter 12

Fungsi audit internal mungkin memiliki beberapa tingkat supervisor atau manajer untuk mengelola

fungsi audit internal, tergantung pada ukuran perusahaan secara keseluruhan. Hal ini menciptakan

fungsi audit internal yang efektif melalui perencanaan dekat, pemantauan, dan mengawasi staf audit

lapangan yang benar-benar melakukan internal audit. Kemudian CAE harus menjadi generalis audit

internal dengan pengetahuan yang baik dari internal perusahaan kontrol isu dan praktik audit internal,

audit internal manajer dan supervisor secara umum dimana merupakan spesialis di berbagai bidang

seperti keuangan atau IT masalah audit internal.

Kita mungkin terlalu sering bersikeras bahwa sertifikasi seperti CPA, CIA, atau bersertifikat sistem

informasi auditor (CISA) merupakan persyaratan untuk jenis tertentu internal posisi audit. Sementara

sertifikasi tentu adalah ukuran dari ketrampilan yang ditunjukkan seorang CAE membangun sebuah

organisasi audit internal yang efektif harus selalu mempertimbangkan keterampilan dan bakat calon

untuk setiap posisi manajer Audit internal yang lebih dari sekedar inisial setelah nama mereka.

Fungsi sumber daya manusia perusahaan dapat memberlakukan persyaratan di sini, tapi

CAE harus bersikeras bahwa deskripsi posisi yang tepat berada di tempat untuk semua anggota dari

tim manajemen audit internal. Tim harus disusun sedemikian rupa sehingga semua anggota staf audit

internal dapat mengenali persyaratan untuk berpindah dari satu tingkat ke atas ke depan.

c. Tanggung Jawab Staf Audit Internal

Pada entry level perusahaan, staf audit internal dapat berasal dari berbagai macam jurusan seperti

keuangan, akuntansi,ekonomi dan sistem informatika. Mereka adalah kandidat audit internal yang

baik dimana mereka tidak hanya perlu mengetahui tentang akuntansi tetapi juga harus mempunyai

kemampuan untuk memahami system IT, proses dan keahlian berbicara serta menulis. Seorang

internal auditor baru harus dapat menjadi seseorang yang dapat dengan cepat meninjau proses yang

rumit, menilai setiap potensi kelemahan, dan kemudian mengkomunikasikan kekhawatiran mereka

kepada manajemen audit internal dan manajemen perusahaan. Contohnya adalah entry level audit

internal operasioanal. Tipe kandidat ini tidak perlu memiliki keahlian dalam akuntansi dan audit,

tetapi seseorang yang dapat mengerti dan menganalisis proses bisnis, melakukan tes,

mengembangkan dokumentasi deskriptif dan membuat rekomendasi yang tepat.

d. Information Systems Audit Specialists

Dalam praktek, audit internal spesialis IT memerlukan pelatihan dan keterampilan khusus. Terutama

bagi seseorang yang memepunyai keterampilan terkait sistem keamanan, aplikasi kontrol internal,

dan sistem operasi komputer manajemen. Persayaratan keterampilan ini tergantug kematangan teknis

IT suatu perusahaan. Sebagai tambahan, setiap anggota internal audit dari CAE sampai staf junior

auditor harus memiliki pengetahuan-pengetahuan CBOK yang meliputi prosedur internal control IT.

e. Spesialis Auditor Internal Lain

Page 6: Audit Internal Chapter 12

Berdasarkan ukuran perusahaan dan nature dari kegiatan audit internal, posisi spesialis dalam audit

internal sangat memungkinkan ada keberadaannya. Sebagai contoh, standar IIA menentukan peran

dimana auditor internal dapat bertindak sebagai konsultan di-rumah untuk usaha mereka dan kapan

mereka dapat bertindak sebagai assurance-level auditor internal. Selain itu, ada juga cabang dari audit

internal yaitu, audit kualitas. Kontrol internal ini lebih berorientasi pada dasar dari produksi dan

mengikuti sebuah serangkat standar pelengkap dari American Society for Quality di Amerika Serikat.

Selain spesialis audit internal, perusahaan mungkin ingin menambahkan personil pendukung lainnya

ke grup audit internal untuk tugas tertentu seperti pemantauan dan pengorganisasian kontrol dokumentasi

internal. Kelompok audit internal yang lebih besar mungkin perlu staf hanya untuk mendukung komputer

dan sumber daya lain yang diperlukan oleh kelompok secara keseluruhan. Profesional lain ini mendukung

misi keseluruhan audit internal untuk menilai dan membantu memperbaiki control internal perusahaan :

Tujuan sebenarnya dari fungsi audit internal yang efektif dalam perusahaan.

12.4 Pendekatan Internal Audit di Departemen Organisasi

Sebenarnya tidak ada cara yang optimal untuk mengatur fungsi audit internal. Tergantung pada

ukuran, sifat pengendalian internal, dan rentang kegiatan perusahaan serta

tujuan keseluruhan audit internal, seperti yang diuraikan dalam piagam yang disetujui audit internal. Suatu

perusahaan dengan operasi perusahaan di seluruh dunia yang signifikan mungkin perlu auditor internal

tersedia untuk melakukan review pada operasi-operasi perusahaan di seluruh dunia. Audit internal dapat

diatur dalam cara desentralisasi dengan tim lokal yang tersedia agar lebih dekat dengan operasi yang

sebenarnya. Risiko di sini adalah yang mungkin sulit untuk CAE untuk mengatur fungsi audit internal

perusahaan yang luas dan terpadu, dan fungsi audit internal lokal dapat menjadi hampir terpisah dari markas

fungsi audit internal pusat. Namun, mereka auditor internal lokal dapat mengamati operasi lokal dan berada

di tempat dengan cepat, tanpa penundaan waktu perjalanan.

Jika fungsi audit internal terutama berbasis di kantor pusat, tim kantor auditor internal akan memiliki

tanggung jawab untuk mengunjungi lokasi mereka untuk melakukan audit. Pendekatan ini mendorong

operasi audit internal lebih konsisten, tetapi mungkin mengakibatkan biaya perjalanan dan penjadwalan.

Selain itu, kadang pemeliharaan tim auditor internal yang bersedia untuk melakukan perjalanan juga cukup

terkendala. Tidak ada cukup Jawabannya sederhana di sini, dan bagian berikutnya membahas strategi untuk

membangun fungsi audit internal secara efektif.

a. Sentralisasi vs Desentralisasi Audit Struktur Organisasi Intern

Sampai pada pertengahan abad kedua puluh, banyak perusahaan yang dikelola dan terorganisir dalam

cara yang terpusat. Keputusan penting dibuat oleh wewenang pusat, dan personel perusahaan tingkat

rendah hanya mengatasi pengujian bahan melalui persetujuan kantor pusat. Contohnya struktur

organisasi yangterpusat tersebut adalah Uni Soviet sebelum runtuh pada akhir tahun 1980an. Di

sana, sebagian besar keputusan perencanaan dan ekonomi secara teoritis dibuat oleh sejumlah

pemerintah pusat. Sebuah pabrik produksi dengan kebutuhan untuk pensil, misalnya, untuk tahun

mendatang harus membuat daftar rencana produksi tahunan untuk produk pensil. Dengan asumsi

Page 7: Audit Internal Chapter 12

bahwa rencana itu disetujui oleh kantor pusat, pabrik kemudian akan mengajukan permintaan resmi

pasokan meliputi kebutuhan untuk pensil selama siklus perencanaan. Otoritas perencanaan pusat

akan melihat semua permintaan untuk pensil dari pabrik dan kantor pusat akan memutuskan berapa

banyak pensil yang akan diproduksi dan berapa berapa banyak pohon harus dipotong untuk memasok

bahan baku pensil kayu.

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang

berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada

pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi

adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada

di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.

Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan

yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluruhan keputusan dan kebijakan

dikoordinir seluruhnya oleh kantor pusat.

Perencanaan sentralisai sepertinya tidak bekerja dengan lancar. Unit-unit ekonomi yang besar

sulit untuk mengembangkan sesuai rencana terpusat untuk menentukan persyaratan atau menetapkan

aturan untuk semua divisi. Terlalu banyak menghabiskan waktu untuk persetujuan pengolahan

dokumen.

Saat ini, banyak proses bisnis perusahaan yang dahulu sangat sentralistik telah mendorong

otoritas pengambilan keputusan ke bawah atau menjadi desentralisasi. Perusahaan modern besar

yang proses bisnisnya desentralisasi, masing-masing unit operasi bertanggung jawab untuk membuat

sebagian besar keputusan bisnis, termasuk membuat perencanaan cost sendiri di masing-masing unit

departemen mereka.

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan

kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi.

Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat

diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kelemahannya

Sulit dikontrol oleh pemerinah pusat

Untuk audit internal, jenis-jenis keputusan dan tindakan yang terlibat dapat mencakup

modifikasi prosedur audit yang diperlukan, prosedur yang diperlukan untuk melaporkan defisiensi

jenis, negosiasi yang diperlukan untuk mengambil tindakan atas temuan audit, cara pelaporan temuan

audit, dan auditor internal harus menindaklanjuti tindakan korektif yang dilakukan untuk

memperbaiki kekurangan yang dilaporkan. Argumen atau manfaat yang mendukung desentralisasi

meliputi:

Memberikan kebebasan kepada personel untuk keputusan kecil sehingga mereka dapat menangani hal-

hal yang lebih penting. Manajemen senior tidak perlu harus selalu meninjau atau menyetujui keputusan

yang kurang signifikan.

Personil satuan lokal memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai masalah lokal. Jadi merek dapat

bertindak secara langsung dengan lebih cepat dan lebih baik.

Page 8: Audit Internal Chapter 12

Penundaan keputusan untuk persetujuan dapat dihindari. sehingga unit lokal personil lebih termotivasi

untuk memecahkan masalah di tingkat organisasi mereka sendiri dan mereka akan memiliki kesempatan

untuk mengembangkan keputusan yang lebih tepat.

Unit kelompok audit internal lokal yang membuat keputusan di tingkat lokal sering

dilihat dengan lebih hormat oleh personel satuan lokal lainnya. Meskipun pengamatan ini mendukung

struktur desentralisasi, namun ada juga argumentasi yang kuat yang mendukung fungsi audit internal

sentralisasi atau terpusat, antara lain:

The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) kerangka pengendalian internal

dan SOx aturan (lihat Bab 3 dan 4) mempromosikan pentingnya perintah dari atasan berupa pesan dari

manajemen senior di berbagai tingkatan. audit internal perusahaan yang terpusat atau sentralisasi berada

dalam posisi yang kuat untuk memberikan pesan dari manajemen senior untuk meninjau unit lapangan.

Kelompok audit yang terpisah mungkin tidak tahu implikasi penuh dari beberapa kebijakan dan

keputusan perusahaan. Hal ini terutama berlaku di mana link komunikasi yang lemah untuk kelompok

audit internal terpencil. Audit desentralisasi perusahaan mungkin memiliki masalah menjelaskan alasan

di balik keputusan tertentu kebijakan pusat atau mengalami kesulitan berkomunikasi secara memadai.

Audit yang terpusat dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik.

audit internal perusahaan terpusat pada umumnya merasa lebih mudah untuk mempertahankan

keseragaman, standar yang terpadu dan menyeluruh. Standar ini dapat dibentuk melalui kebijakan dan

prosedur Audit internal umum yang kuat dan pesan yang dikomunikasikan melalui e-mail, panggilan

konferensi, dan alat-alat lainnya.

audit internal desentralisasi terkadang membentuk loyalitas terlalu kuat

untuk unit pelaporan lokal mereka. Para manajer audit lokal menjadi lebih setia

ke manajer pabrik atau divisi dimana fungsi audit lokal terletak daripada kepada CAE mereka.

b. Pengorganisasian Fungsi Audit Intern

fungsi audit internalumumnya diatur dalam salah satu dari empat cara :

1. jenis audit yang dilakukan

2. internkesesuaian audit dengan struktur umum dari perusahaan

3. organisasi auditwilayah geografis

4. kombinasi pendekatan ini dengan staf kantor pusat

( i ) INTERNAL AUDIT ORGANISASI MENURUT JENIS AUDIT

Pendekatan By Type disini menjelaskan bahwa perusahaan menentukan tipe – tipe pekerjaan

auditnya. Contohnya: audit operasional,audit keuangan, audit system informasi dll.

Departemen audit mungkindibagi menjadi tiga kelompok spesialis :

1. sistem informasi atau auditor IT

2. keuanganspesialis audit

Page 9: Audit Internal Chapter 12

3. auditor murni operasional

Pendekatan ini didasarkan pada logikabahwa auditor internal individu mungkin paling efektif jika diberikan

tanggung jawab untukdaerah di mana mereka memiliki keahlian dan pengalaman , dan efisiensi yang

seringdicapai melalui spesialisasi .

( ii ) INTERNAL AUDIT PARALEL UNTUK KESELURUHAN ENTERPRISE STRUKTUR

Pendekatan By Paralel menjelaskan tentang pekerjaan audit yang berdasarkan perdivisi yang ada

pada perusahaan. Contoh : divisi penjualan yang sudah punya audit internal sendiri, divisi produksi

mempunyai audit internal sendiri.

Dalam sebuah perusahaan besar, alternatif yang praktis adalah dengan menyelaraskan organisasi audit

internal bersama-samasebagai baris struktur organisasi perusahaan. Kelompok audit internal individu

dapatditugaskan untuk komponen organisasi tertentu, seperti divisi operasi atau berafiliasi anak perusahaan.

Keuntungan pendekatan ini adalah bahwa manajemen yang bertanggung jawab atas berbagai

operasi dan personil operasi lainnya dapat mengembangkan hubungan kerja yang lebih efektif dengan

personil audit internal .

( iii ) PENDEKATAN GEOGRAFIS TERHADAP ORGANISASI INTERNAL AUDIT

Dengan pendekatan geografis seluruh operasional perusahaan di bawah tanggung jawab kelompok

internal audit yang berada di daerah tersebut. Pendekatan ini digunakan saat setiap daerah memiliki

karakteristik operasinonal khusus sehingga menyebabkan berbagai jenis pekerjaan audit diberbagai daerah.

Keuntungan :

Bisa lebih merespon bila ada masalah, karena tidak perlu melapor kekantor pusat

Pekerjaan lebih efektif karena fokus pada satu wilayah tertentu.

Sesuai untuk perusahaan dengan sekala multi-nasional

Mudah beradaptasi dengan kondisi di luar perusahaan

Kerugian :

Semakin luas operasional perusahaan semakin besar biaya untuk audit internalnya

Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialis fungsional

Integrasi atau standarisasi antar bagian audit internal sulit tercapai ( karena beda daerah beda

kebiasaan dan masalah)

(iv) ADANYA KANTOR PUSAT AUDIT INTERNAL

Page 10: Audit Internal Chapter 12

Tiga pendekatan organisasi internal audit internal sebelumnya selalu didukung oleh satu kantor pusat,

yang setidaknya terdapat seorang CAE (chief Audit Executive) dan beberapa staff administrasi pendukung.

Pada kondisi tertentu, hampir semua laporan audit direview dan disetujui dikantor pusat kemudian beberapa

yang membutuhkan campur tangan kantor pusat adalah pengembangan dan menyalurkan kebijakan audit

internal secara umum dan prosedur melakukan internal audit secara umum.

Kantor pusat internal audit dipandang kurang efektif apabila perusahaan menerapkan kebijakan

desentralisasi, yang mana hampir seluruh kegiatan audit internal diambil alih oleh divisi (type atau

geografis).

(v) PENUGASAN INFORMAL DAN NON AUDIT

Internal auditor sering diminta oleh manager tingkat atas untuk melakukan audit operasional khusus

atau keuangan khusus, atau kegiatan konsultasi yang bukan merupakan kegiatan reguler seorang internal

auditor. Walaupun aktifitas tadi bisa menunda penyelesaian rencana audit dan menyebabkan berbagai

masalah pengendalian perusahaan, proyek khusus tadi umumnya bermanfaat bagi internal audit secara

keseluruhan maupun internal auditor individu yang ditugaskan. Manajemen tingkat atas ingin agar internal

audit terlibat aktif/berkontribusi aktif terhadap proyek khusus perusahaan. Hal ini juga bisa menjadi

dorongan bagi internal auditor secara pribadi untuk bisa menjabat diposisi lain diperusahaan.

Penugasan informal dan non audit bisa menimbulkan masalah independensi mana kala internal audit

memegang jabatan/wewenang yang tidak ada kaitannya dengan pengendalian internal. Contohnya seorang

auditor diminta untuk menjabat sebagai pihak yang berwenang atas pengeluaran kas ( otorisasi kas )

perusahaan. Hal ini bisa mengganggu independensi internal audit dalam bertugas.

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa tidak ada struktur organisasi yang optimal bagi internal audit.

CAE dengan saran dari komite audit seharusnya mengembangkan rencana organisasi yang cocok dengan

tujuan audit internal secara keseluruhan, sebagaimana tercantum pada piagam audit dan menyediakan jasa

audit yang efektif dan efisien untuk perusahaan. Faktor utama dalam membangun fungsi (organisasi) internal

audit adalah memiliki pemahaman lingkup audit, atau jumlah entitas audit yang potensial, atau aktifitas

utama perusahaan atau unit – unit lain yang bisa menjadi subjek individual internal audit.

12.5. Kebijakan dan prosedur audit internal

Sebuah langkah yang biasa ditemukan di banyak audit internal adalah auditor internal meminta untuk

melihat salinan kebijakan dan prosedur yang telah disetujui untuk beberapa daerah yang sedang mereka

tinjau. Hal ini dilakukan untuk menetapkan aturan di dalam beberapa daerah operasi dan memberikan dasar

untuk penilaian audit internal terhadap kontrol di daerah tersebut. Namun , konsisten dengan garis lama

bahwa " the shoemaker’s children have no shoes , " audit internal sering tidak meluangkan waktu dan usaha

untuk menerapkan fungsi kebijakan dan prosedur mereka sendiri .

Page 11: Audit Internal Chapter 12

Fungsi audit internal adalah mengembangkan seperangkat kebijakan dan prosedur yang mengatur

fungsi itu sebagai pedoman untuk staf audit keseluruhan dan sebagai latar belakang untuk para pengguna

jasa audit . Misalnya, piagam audit internal yang disetujui harus tersedia agar semua dapat melihat , piagam

itu berfungsi sebagai pengingat dari tanggung jawab audit internal tersebut . Internal audit membawa

kebijakan , melanjutkan pengajaran tentang kebijakan-kebijakan tersebut dan harus dipublikasikan . Sesuai

dengan Standar 2040 tentang Kebijakan dan Prosedur, Kepala Eksekutif Audit (CAE) harus menetapkan

kebijakan dan prosedur (manual audit) untuk memandu Aktivitas Audit Internal yang bentuk dan isinya

tergantung pada ukuran dan struktur serta kompleksitas pekerjaan Aktivitas Audit Internal yang

bersangkutan, dan harus mengandung unsur-unsur :

• Piagam audit internal dan pemeriksaan dokumen otorisasi internal lainnya .

• Etika perusahaan dan kode etik . Aturan-aturan pada perusahaan , terutama yang mempengaruhi auditor

internal

• Aturan dan prosedur departemen Audit Internal. Ini adalah aturan kebijakan dalam bekerja

• Standar auditing internal . Ini adalah pedoman untuk melakukan semua audit internal . Beberapa poin

kunci serta referensi untuk bahan persyaratan pengujian bukti , mendokumentasikan hasil audit, dan

menyiapkan laporan audit internal

Manual audit baik untuk teknis maupun administratif dalam bentuk formal tidak harus dimiliki oleh

setiap Aktivitas Audit Internal. Untuk Aktivitas Audit Internal yang kecil dapat dikelola secara informal, di

mana staf masih dapat dikelola dan diarahkan  melalui pengawasan melekat sehari-hari serta penggunaan

memo-memo yang menunjukkan kebijakan dan prosedur yang harus diikuti. Namun dalam sebuah Aktivitas

Audit Internal yang besar, suatu kebijakan dan prosedur yang lebih formal dan komprehensif sangat penting

untuk memandu staf audit internal dalam pelaksanaan audit internal.

Sementara itu banyak bahan mengenai cara melakukan audit internal yang dapat ditemukan dalam

bahan-bahan referensi , seperti dalam buku ini , fungsi audit internal harus mendokumentasikan bahan-bahan

mengenai cara melakukan audit internal ini dalam cara yang mudah dipahami oleh semua anggota

departemen audit internal . Contoh di sini adalah dalam format kertas, meskipun kita biasanya akan berharap

untuk menemukan bahan ini dalam format soft-copy sehingga kita hanya membaca file yang berada di

komputer/laptop auditor internal .

Selain itu, audit internal harus menetapkan standar untuk kertas kerja pemeriksaan, komunikasi

terkait, dan kebijakan retensi . Auditor harus memastikan bahwa kertas kerja yang mereka gunakan

terorganisasi dengan baik, ditulis dengan jelas, dan menangani semua area dalam lingkup audit . Kertas kerja

harus berisi bukti yang cukup dari tugas yang dilakukan oleh auditor internal dan mendukung kesimpulan

yang ingin dicapai . Prosedur formal harus memastikan bahwa manajemen dan komite audit menerima

temuan audit yang diringkas secara efektif dan mengkomunikasikan hasil audit tersebut. Laporan audit yang

Page 12: Audit Internal Chapter 12

lengkap harus tersedia untuk ditinjau oleh komite audit . Kebijakan harus menetapkan periode retensi pada

kertas kerja sesuai dengan semua standar departemen audit internal yang harus didasarkan pada standars IIA

untuk praktek profesional internal audit.

12.6 Membangun Profesionalitas : Membangun fungsi audit internal yang kuat

Bab ini telah membahas mengenai beberapa langkah awal yang penting untuk membangun dan

mempertahankan fungsi audit internal yang efektif . Dimulai dengan komite audit yang menyetujui piagam

otorisasi , yang ditunjuk CAE maupun kepala internal audit dalam membangun organisasi audit internal

yang efektif yang melayani semua aspek perusahaan . Audit internal juga perlu menjadi sumber daya yang

efektif untuk perusahaan secara keseluruhan dengan praktek sendiri yang didefinisikan melalui operasi,

uraian jabatan , dan kebijakan serta prosedur yang tepat . Namun , audit internal bukan merupakan praktek

konsultasi di luar perusahaan tetapi akan selalu menjadi fungsi internal di perusahaan dan ini harus

menjadi bagian dari perusahaan dalam hal gaya beroperasi dan kepatuhan terhadap peraturan perusahaan ,

seperti jam kerja atau bahkan pakaian untuk ke kantor . Namun demikian, walaupun audit internal

merupakan bagian dari dalam perusahaan , kita tidak boleh lupa bahwa audit internal itu selalu independen,

unik , dan khusus .

Audit internal itu unik dan khusus karena mendapat pengecualian dari chief executive officer dan

kadang-kadang penasihat umum , audit internal biasanya merupakan satu-satunya unit yang melapor

langsung kepada komite audit . Setiap karyawan pada perusahaan, tidak peduli tingkat/ jabatan apa dihapus

dalam bagan organisasi , secara teoritis laporan akhirnya diserahkan kepada audit internal dengan jabatan

apapun yang mendapat akses langsung untuk melapor dan menjadi salah satu dari fungsi audit internal.

Audit internal memiliki posisi yang unik dalam usaha apa pun karena memiliki kewajiban yang tepat bahkan

untuk menilai risiko, melakukan schedule review di setiap tempat mereka bekerja, dan kemudian laporan

hasil ulasan mereka dan tindakan korektif mereka sangat diperlukan di saat yang tepat . Peran penting ini

membutuhkan perhatian profesional dan rasa hormat dari semua anggota audit internal dan anggota

perusahaan .

Sebuah tema utama dalam buku ini adalah pentingnya sebuah internal audit body of knowledge atau

biasa disebut CBOK . CBOK audit internal dalam bab ini lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat

lebih teknis dalam internal audit , seperti persyaratan Sox , atau deteksi fraud dan pencegahannya . Bab ini

telah menyoroti area yang berbeda dari kebutuhan CBOK audit internal , termasuk pengetahuan tentang

charter audit internal dan pemahaman tentang membangun sebuah organisasi audit internal yang efektif .

Pemahaman tentang konsep-konsep yang ada di alam CBOK ini merupakan keterampilan yang penting bagi

auditor internal di semua tingkatan.