Asteng revisi

22
“KEMITRAAN ASEAN DENGAN INDIA” PENDAHULUAN ASEAN (Association of South East Asia Nations) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Komitmen kerja sama strategis yang dijalin ASEAN, selain di tingkat regional juga dalam hubungan internasional, yaitu Mitra Wicara Asean sebagai salah satu bentuk hubungan internasional, aktivitasnya telah terjalin dengan beberapa negara besar dan maju, antara lain dengan Amerika Serikat, Australia, Jepang, Cina, Kanada, Rusia, Uni Eropa, dan India. Selain itu Asean Plus Three yaitu kerjasama antara anggota Asean dengan Cina, Republik Korea, dan Jepang. SEJARAH HUBUNGAN ASEAN DENGAN INDIA India telah menjalin hubungan dekat dengan negara-negara ASEAN sejak masa kemerdekaan dan mulai memperluas pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara selama tahun 1950 dengan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan melibatkan diri dalam krisis Indocina pada 1960-an. India juga menandatangani perjanjian persahabatan dengan Indonesia, Myanmar dan Filipina dan mengkonsolidasikan hubungan bilateral dan hubungan diplomatik dengan mereka. Namun, dengan penandatanganan “Perjanjian Kerjasama Perdamaian dan Persahabatan" antara India-Uni Soviet membuat hubungan antara India dan ASEAN mengalami penurunan. Persepsi anggota ASEAN terhadap Uni Soviet pada waktu itu tidak terlalu ramah dan penandatanganan perjanjian itu membuat mereka curiga terhadap niat India. Selanjutnya, di bawah pengaruh Uni Soviet, India mengakui rezim Republik Rakyat Kampuchea yang bersandar di Vietnam pada Juli 1980 dan selama dekade itu, India membangun hubungan politik dan militer yang kuat dengan Vietnam. Ini bertentangan dengan

description

 

Transcript of Asteng revisi

Page 1: Asteng revisi

“KEMITRAAN ASEAN DENGAN INDIA”

PENDAHULUAN

ASEAN (Association of South East Asia Nations) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Komitmen kerja sama strategis yang dijalin ASEAN, selain di tingkat regional juga dalam hubungan internasional, yaitu Mitra Wicara Asean sebagai salah satu bentuk hubungan internasional, aktivitasnya telah terjalin dengan beberapa negara besar dan maju, antara lain dengan Amerika Serikat, Australia, Jepang, Cina, Kanada, Rusia, Uni Eropa, dan India. Selain itu Asean Plus Three yaitu kerjasama antara anggota Asean dengan Cina, Republik Korea, dan Jepang.

SEJARAH HUBUNGAN ASEAN DENGAN INDIA

India telah menjalin hubungan dekat dengan negara-negara ASEAN sejak masa kemerdekaan dan mulai memperluas pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara selama tahun 1950 dengan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan melibatkan diri dalam krisis Indocina pada 1960-an. India juga menandatangani perjanjian persahabatan dengan Indonesia, Myanmar dan Filipina dan mengkonsolidasikan hubungan bilateral dan hubungan diplomatik dengan mereka. Namun, dengan penandatanganan “Perjanjian Kerjasama Perdamaian dan Persahabatan" antara India-Uni Soviet membuat hubungan antara India dan ASEAN mengalami penurunan.

Persepsi anggota ASEAN terhadap Uni Soviet pada waktu itu tidak terlalu ramah dan penandatanganan perjanjian itu membuat mereka curiga terhadap niat India. Selanjutnya, di bawah pengaruh Uni Soviet, India mengakui rezim Republik Rakyat Kampuchea yang bersandar di Vietnam pada Juli 1980 dan selama dekade itu, India membangun hubungan politik dan militer yang kuat dengan Vietnam. Ini bertentangan dengan pandangan ASEAN yang mengutuk rezim Kampuchean dan mengakibatkan memburuknya hubungan antara India dan ASEAN.

Selama tahun 1980-an, hubungan antara India dan ASEAN mengalami ketidakpastian dan diganggu oleh berbagai perbedaan politik dan diplomatik yang menghasilkan kompromi hubungan ekonomi antara mereka. Namun, dengan runtuhnya Uni Soviet, India mulai mengorientasikan kembali prioritas kebijakan luar negerinya. India memulai Look East Policy dan membina kembali hubungan ekonomi

Page 2: Asteng revisi

dengan Asia Tenggara. ASEAN juga menyadari pentingnya India sebagai perekonomian terbesar ketiga di Asia, sebagai kekuatan regional dan melihat arti penting bagi politik dan ekonomi ASEAN di masa depan. Munculnya pandangan untuk saling melengkapi menyebabkan India diterima sebagai mitra sektoral ASEAN pada awal tahun 1992 dan diangkat menjadi mitra dialog penuh pada Juli 1996.

Pada tahun 1990-an terjadi kebangkitan regionalisme di Asia Tenggara. Pasca krisis ekonomi akhir 1990-an, terdapat penekanan yang kuat untuk melakukan integrasi ekonomi regional dengan menghasilkan proliferasi berbagai Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang melibatkan ASEAN dan negara-negara lainnya di kawasan. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kemunculan India sebagai salah satu aktor yang berpengaruh di kawasan itu, India juga menerapkan kebijakan untuk membentuk hubungan ekonomi dan strategis yang lebih erat dengan ASEAN. Pada KTT ASEAN-India kedua di Bali pada bulan Oktober 2003, India dan ASEAN menandatangani kesepakatan untuk membentuk Kawasan Perdagangan Bebas.

Kehadiran India pada Pertemuan KTT Asia Timur pada Desember 2005 dan dimasukkan dalam Komunitas Asia Timur, telah menjadi bukti terhadap tumbuhnya sinergi di antara mereka dan menunjukkan prospek yang cerah terhadap terwujudnya integrasi yang lebih besar di kawasan di masa yang akan datang.

Peningkatan hubungan India-ASEAN terjadi pada akhir 1990-an dan awal 2000. Pada tahun 1998, Perdana Menteri India, Mr. Atal Bihari Vajpayee bermaksud untuk mempercepat penerapan Look East Policy India. Konsep tentang ‘extended neighborhood’ dipopulerkan oleh para pemimpin India seperti I.K.Gujral dan Jaswant Singh. Dalam sebuah kuliah di Institut Studi Strategis di Singapura pada tahun 2000, Jawant Singh menjelaskan, parameter keamanan India dengan jelas berfokus pada batas-batas nyaman, meskipun masih banyak dipertanyakan tentang definisi geografis di Asia Selatan. Asia Selatan selalu berada dalam posisi meragukan dalam kerangka untuk menempatkan paradigma keamanan India. Mengingat ukuran, lokasi geografis, hubungan perdagangan dan ZEE, keamanan lingkungan India dan kekhawatiran potensi berkisar dari Teluk Persia ke Selat Malaka di Barat, Selatan dan Timur, Asia Tengah di Northwest, Cina di Timur Laut dan Asia Selatan demikian. India sedang berusaha mengembangkan hubungan dengan negara-negara diluar lingkungan terdekatnya, seperti negara di Asia Timur dan Asia Timur Laut dan negara-negara ASEAN.

Page 3: Asteng revisi

Salah satu langkah konkrit pertama yang diambil oleh India adalah pembentukan Kerjasama Proyek Sungai Mekong-Ganga tahun 2000 yang meliputi India dan lima negara ASEAN (termasuk empat anggota baru ASEAN-Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar dan Thailand). India menyadari bahwa kerjasama ekonomi dengan ASEAN akan tergantung pada seberapa cepa negara-negara ASEAN baru bisa menyatu dengan negara ASEAN lainnya dan dimaksudkan untuk menyediakan mereka bantuan secara teknis dan ekonomi.

Pelembagaan hubungan ASEAN-India Pertama kali terjadi ketika Pertemuan pertama ASEAN-India di Pnhom Penh pada tanggal 5 November 2002 dan dianggap sebagai keberhasilan dari penerapan Look East Policy India. Keberhasilan ini dianggap sebagai pengakuan atas kemunculan India sebagai key player di kawasan Asia Pasifik. Terobosan ini muncul setelah sebuah usaha panjang dan melelahkan sebagai bagian dari diplomasi India untuk meyakinkan negara-negara ASEAN untuk menyelenggarakan KTT ASEAN-India yang terpisah. Sentimen ini bergema dalam sebuah artikel di sebuah surat kabar terkemuka India yang menyatakan bahwa “Pertemuan Pertama ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja, langkah maju bagi India untuk bergerak maju dalam mengembangkan kemitraan strategis yang luas dengan negara-negara Asia Tenggara”. Sementara para pemimpin politik India terus- menerus berbicara tentang bagaimana mereka akan mengakhiri kemiskinan, para pemimpin di Asia Timur dan Asia Tenggara berbicara tentang bagaimana mereka akan meningkatkan kesejahteraan rakyat mereka.

Ada pengakuan jelas dalam lingkaran strategis politik India akan pentingnya ekonomi ASEAN untuk kepentingan nasional India. Pada Kuliah Tahunan di Singapura pada tahun 2002, Perdana Menteri India Mr. Atal Bihari Vajpayee menyatakan, "kawasan Asia Tenggara adalah salah satu titik fokus kebijakan luar negeri asal India, pilihan strategis untuk kepentingan ekonomi". Lokasi kawasan ASEAN yang strategis diantara sebagian besar tempat-tempat penting wilayah di dunia. Dengan masuknya Myanmar kedalam ASEAN, India kini memiliki batas wilayah dengan ASEAN, selain dengan berbagi batas-batas maritim dengan Indonesia, Thailand dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) dengan Malaysia.

India menganggap ASEAN sebagai inti kawasan Asia Timur dan percaya dalam meletakkan penekanan pada interaksi dengan ASEAN. Dengan kekhawatiran yang mendalam mengenai pengaruh Cina di kawasan, India mengajak ASEAN untuk membina keamanan multilateral di kawasan Asia-Pasifik. Pada saat yang sama, seperti yang dijelaskan oleh Hong, "dari perspektif ASEAN dan Jepang, India dianggap sebagai

Page 4: Asteng revisi

penyeimbang terhadap dominasi China di Asia Tenggara, namun secara publik, India menghindari peran itu."

PEMBAHASAN

POSISI INDIA DI ASIA TENGGARA

Sebagian besar Negara di Asia Tenggara mempunyai pandangan yang berbeda terhadap India. Pada satu sisi, citra India diuntungkan dengan wilayah yang tidak terbebani oleh warisan kolonial atau dengan persaingan untuk perebutan pengaruh hegemoni. Di sisi lain, India tidak memainkan peran penting di kawasan Asia Selatan sampai saat ini. Jumlah perdagangan timbal balik yang dapat diabaikan sampai satu dekade yang lalu telah berubah sejak awal pertumbuhan ekonomi India pada akhir 1990-an.

Tidak hanya ASEAN yang memiliki defisit perdagangan luar negeri dengan pertumbuhan India dari tahun ke tahun, tapi kenaikan impor India dari daerah lain di dunia juga telah berkembangkan lebih cepat daripada peningkatan impor dari Asia Tenggara. Namun, situasi terlihat berbeda dari satu negara ke negara. Program Pengembangan Kapasitas untuk negara-negara CLMV (Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam) dianggap berguna, karena India kontribusi kepada Dana Pembangunan ASEAN dan investasinya ke dalam infrastruktur dari negara-negara CLMV.

Anggota ASEAN mengeluhkan tentang proteksi India terhadap barang-barang impor dari Asia Tenggara. Sementara kisaran tariff impor ASEAN, rata-rata, antara sepuluh dan dua belas persen, India mengenakan tarif hingga 29 persen terhadap barang-barang impor dari Asia Tenggara. Ketidakseimbangan ini telah meletakkan beban yang luar biasa terhadap kinerja ekspor yang sangat bergantung pada usaha BUMN dan juga menjadi sulit karena India telah memperlambat dan menunda perundingan mengenai pelaksanaan pelaksanaan Free Trade Area hingga pada tahun 2011. Kenyataan bahwa India telah memperluas perdaganga timbal-balik dengan Myanmar namun kurang terlibat dengan anggota ASEAN lainnya secara umum dianggap sebagai tanda kurangnya prioritas kepentingan India di wilayah ASEAN secara keseluruhan.

KEPENTINGAN INDIA TERHADAP ASEAN

Sejak awal dari liberalisasi ekonomi, ekonomi India telah ditandai dengan tingkat pertumbuhan stabil sekitar tujuh persen, tak kurang dari tingkat pertumbuhan di China. Tidak seperti China, bagaimanapun,

Page 5: Asteng revisi

transformasi ekonomi India belum dipenuhi oleh euphoria global yang dramatis seperti kebangkitan China. Alasan yang paling penting untuk fenomena ini adalah kenyataan bahwa India telah menjadi negara demokrasi yang disegani dan pemain global sebelum memulai liberalisasi ekonomi. Karena transformasi menjadi kompetitif, teknologi tinggi ekonomi, pertumbuhan penduduk yang berkelanjutan, dan yang paling baru-baru ini, tergabung sebagai anggota resmi dari "klub nuklir", posisi global India yang semakin menguat tidak muncul dengan begitu saja. Konsekuensi dari proses liberalisasi bisa lebih baik dibandingkan secara global, bukan di kawasan Asia Timur, karena secara kawasan-ketika berbicara tentang kepentingan keamanan India, banyak negara-negara di Asia masih sangat concern dengan kepemilikan nuklirnya (bersama dengan Pakistan) dan memicu terjadinya beberapa disintegrasi yang mengarah pada kekerasan dan terorisme.

Strategi "Look East" baru, yang telah dilaksanakan sejajar dengan posisi India sebagai satu aktor global, belum secara jelas didefinisikan. Pada kenyataannya, India tidak dinyatakan dalam memproyeksikan kepentingan kekuasaan atau pengaruhnya pada negara di sekitarnya. Harus disadari bahwa posisi geopolitik India- sebagai quasi-pulau di sub-benua-adalah kerugian strategis India pada setting-an kelembagaan ASEAN karena posisi India berada di pinggiran, dan tidak termasuk dalam kawasan ASEAN. Aspek lain adalah terkait dengan potensi kekuatan eksplosif konflik sosial di negara yang akan segera memiliki populasi terbesar di bumi. Potensi konflik tidak hanya ada di Kashmir, tetapi sekarang juga tidak kurang dari empat titik masalah lain (provinsi) di daerah timur, dengan kemungkinan akan menyebar ke provinsi yang lain di masa depan.

Masalah ketiga untuk India, tentu saja, adalah China. Meskipun terlihat tanda- tanda kemajuan (yaitu, penyelesaian sengketa perbatasan, peningkatan perdagangan), hubungan India dengan tetangga terbesar itu dianggap sangat penting, walaupun masih sangat sensitif dan rapuh. India lebih berharap untuk lebih mengkonsolidasikan hubungan, karena India tidak ingin dan tidak akan mampu bersaing dengan China untuk memperebutkan hegemoni di Asia Tenggara. Namun hubungan ini jauh dari harapan untuk menjadi aliansi strategis yang saling menguntungkan bagi kedua negara ini di panggung dunia. Hasil yang lebih mendesak dari "Look East" strategi India adalah akses ke forum multilateral ASEAN dan ASEM. India sangat memperhatikan hal ini, karena India digunakan oleh lembaga ASEAN sebagai penyeimbang China. Tidak seperti China, India menunjukkan minat yang kurang untuk aktif terlibat dalam kerjasama politik. Sejauh menyangkut kerjasama keamanan, India fokus

Page 6: Asteng revisi

pada keamanan maritim untuk jalur laut di semenanjung Samudera Hindia (yaitu Hormuz dan Malaka). Perubahan yang paling penting dalam kebijakan regional India adalah kurangnya peranan untuk lebih berbicara di kawasan Selatan atau negara berkembangan India berbicara dan bertindak dalam kapasitas sendiri, mengacu pada kepentingannya sendiri dan memilih peran yang berpusat untuk semua kegiatan. Ironisnya, kebijakan India telah demikian menjadi lebih "China": sedikit mengandalkan nilai, lebih pragmatis dan lebih mengedepankan pencapaian kepentingan. Tentu saja ini mungkin termasuk perilaku yang kurang bertanggung jawab dibidang hubungan internasional pada tahun-tahun yang akan datang. Tidak seperti China, yang telah memilih untuk lebih dekat dan juga kerjasama politik, India menganggap perannya lebih ad-hoc, lebih tergantung pada kepentingan tertentu, lebih di satu bidang. Hal yang paling penting bagi India adalah harapannya untuk pemenuhan pasokan energi dan kebijakan ekspor yang menguntungkan ke pasar berkembang, Asia Tenggara. Berkenaan dengan pendekatan baru ini, India menghadapi masalah serius. Hubungan ekonomi dengan ASEAN relatif lemah; India bergantung pada peningkatan ekspor (hampir 50 persen per tahun). Anggota ASEAN merasakan tekanan ekspor ini dari India, merasa tidak mendapat balasan yang menjanjikan, begitu juga dengan Kekecewaan tentang kebijakan "economisasi" regional India. Beberapa ahli khawatir bahwa target India di Asia Tenggara bukan didasarkan pada kepentingan yang nyata, tetapi lebih sekedar untuk mendapatkan posisi yang lebih kuat vis-à-vis China.

Alasan kepentingan India untuk menjalin kemitraan yang lebih dekat dengan ASEAN disebabkan karena:

1. Pendapatan per kapita ASEAN dua kali lipat dari India dan memiliki peluang pasar yang cukup terbuka.

2. ASEAN memiliki basis sumber daya alam yang kaya. India melirik kesempatan untuk dapat mengintegrasikan perusahaan multi-nasionalnya untuk dapat berkembang di ASEAN.

3. Selain itu, negara-negara seperti Malaysia, Singapura dan Thailand menjadi investor utama di India, khususnya dalam kegiatan pembangunan infrastruktur dan modal ventura.

Dengan meningkatnya persaingan, kebutuhan untuk tetap maju dalam era ekonomi global yang berbasis pengetahuan, ASEAN-India harus memperluas dan memperdalam hubungan ekonomi mereka. ASEAN-India harus bekerja sama di bawah Perjanjian Kerangka

Page 7: Asteng revisi

Komprehensif Kerjasama Ekonomi dan merealisasikan potensi ekonomi mereka di bidang perdagangan barang dan jasa dan investasi secepat mungkin. Dengan demikian, ASEAN dan India dapat meningkatkan daya tarik masing-masing sebagai tujuan FDI dan meningkatkan daya saing mereka sebagai produsen, eksportir dan penyedia layanan di pasar global.

KERJASAMA ASEAN-INDIA

Politik dan Kerjasama Keamanan

Menumbuhkan kerjasama yang lebih erat dan konsultasi antara delegasi pada reformasi dan demokratisasi PBB dan lembaga-lembaga di bawah Sistem PBB dengan membuat mereka lebih mencerminkan realitas kontemporer, dan terutama dalam Organisasi Perdagangan Dunia dan lainnya lembaga Bretton Woods, sehingga untuk mengartikulasikan aspirasi dari negara-negara berkembang untuk perlakuan yang setara dan representasi dari pandangan mereka;

Berkonsultasi dan bekerja sama dalam isu-isu politik dan keamanan regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama dan perhatian;

Mempromosikan norma dan praktek dengan memastikan partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam konsultasi dan penyelesaian damai sengketa, terutama yang tercermin dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara untuk konsultasi dan penyelesaian damai sengketa;

Bekerja sama erat dalam menentang ancaman senjata pemusnah massal dan pada isu-isu perlucutan senjata dengan tujuan penghapusan total semua senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir, dan

Memperkuat dialog keamanan regional dan kerjasama melalui Forum Regional ASEAN untuk memelihara perdamaian dan stabilitas regional.

Terorisme dan Kejahatan Transnasional lainnya

Memperkuat dan memperluas kerjasama yang efektif untuk memerangi terorisme internasional dan kejahatan lintas negara lainnya termasuk melalui pertemuan tingkat menteri ASEAN yang ada pada Kejahatan Transnasional (AMMTC);

Page 8: Asteng revisi

Membangun hubungan kelembagaan untuk berbagi intelijen dan informasi, pertukaran informasi, dan kerjasama dalam masalah hukum dan penegakan;

Mengembangkan program pelatihan bersama dan menggunakan organisasi regional untuk bantuan teknis untuk secara efektif memerangi terorisme dan kejahatan transnasional lainnya seperti pencucian uang, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, khususnya perempuan dan anak, penyelundupan senjata, kejahatan cyber, kejahatan ekonomi internasional dan pembajakan laut.

Pertukaran ide dan bersama-sama mempromosikan standar terbaik dan praktik dan mengeksplorasi cara untuk melindungi hak-hak berdaulat pihak, batas-batas maritim umum, dan lingkungan maritim bersama;

Jelajahi mengembangkan anti-terorisme kerjasama dan paket bantuan, yang meliputi antara lain, kontrol imigrasi, bea cukai kerjasama, tanah, udara dan keamananan laut;

Mendorong aksesi untuk semua internasional yang relevan kontra-terorisme konvensi dan protokol dan melaksanakan resolusi PBB yang relevan kontra-terorisme;

Bekerja sama erat dalam menentang ancaman senjata pemusnah massal terutama dalam konteks senjata tersebut jatuh ke tangan teroris, dan

Jelajahi jalan lain dari kerjasama antara ASEAN dan India dengan mempertimbangkan Program Kerja untuk Melaksanakan Rencana Aksi ASEAN untuk Memberantas Kejahatan Transnasional.

Kerjasama Ekonomi

 Perdagangan dan Investasi

Membangun ASEAN-India Perdagangan Regional dan Kawasan Investasi (RTIA) yang mencakup perdagangan barang, perdagangan jasa dan investasi seperti yang telah digariskan dalam Perjanjian Kerangka Kerja Sama Ekonomi Komprehensif;

Mendorong partisipasi perwakilan perdagangan dan industri dalam KTT Bisnis dan pameran perdagangan yang diselenggarakan di negara-negara ASEAN dengan India dan insentif khusus untuk partisipasi Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam;

Mempromosikan dan memfasilitasi arus lintas investasi asing langsung ke negara-negara ASEAN dan India melalui kerjasama antara badan-badan promosi investasi, penyebaran informasi

Page 9: Asteng revisi

tentang kebijakan investasi, peraturan dan prosedur, dan hubungan antara investor dan pengusaha lokal;

Menetapkan keterkaitan sektoral yang melibatkan bisnis dan industri untuk meningkatkan interaksi bisnis di sektor-sektor tertentu dari industri;

Memaksimalkan sinergi untuk mempromosikan perdagangan barang dan jasa, serta arus investasi antara ASEAN dan India, dan mengidentifikasi hambatan perdagangan jasa, dengan maksud untuk menyapa mereka, sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing peserta negara, dan

Bekerja menuju pendirian Perjanjian bilateral antara negara-negara anggota ASEAN dan India untuk Promosi Investasi dan Perlindungan dan Penghindaran Pajak Berganda.

Bea Cooperation

Meningkatkan fasilitasi perdagangan melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan, formalitas, dan praktek sesuai dengan konvensi internasional dan praktik terbaik;

Mendorong pengembangan on-line hubungan negara India dan ASEAN sehubungan dengan Surat Keterangan Asal, dan

Memberikan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas kepada Negara CLMV untuk meningkatkan kapasitas adat mereka.

Standar dan Kerjasama Kesesuaian

Menetapkan hubungan antara standar nasional dan badan penilaian kesesuaian dan regulator teknis untuk saling pengakuan prosedur penilaian kesesuaian dan hasil dan peningkatan kapasitas;

Memfasilitasi pertukaran informasi mengenai standar dan prosedur penilaian kesesuaian dalam kaitannya dengan persyaratan peraturan dari negara-negara anggota ASEAN serta India untuk memudahkan akses oleh badan pengawas dan eksportir di negara-negara yang berpartisipasi melalui identifikasi titik kontak;

Mengatur kerjasama teknis dalam peningkatan kapasitas di bidang badan akreditasi dan sertifikasi dan laboratorium;

Menetapkan ekspor dan impor sistem pemeriksaan sejalan dengan praktek-praktek yang diterima secara internasional peraturan yang baik, dan

Mempromosikan bantuan teknis di bidang standar dan kesesuaian dengan Negara CLMV.

Keuangan

Page 10: Asteng revisi

Meningkatkan stabilitas keuangan, antara lain, melalui swap arrangement sukarela;

Meningkatkan kerjasama moneter dan keuangan daerah; Mengembangkan dan mempromosikan pasar obligasi

Asia;Selanjutnya mengembangkan infrastruktur pasar modal di bidang kerangka hukum dan peraturan dan pengawasan serta penyelesaian perbatasan perdagangan izin lintas;

Meningkatkan Link sektor keuangan antara ASEAN dan India; Jelajahi berbagai cara untuk meningkatkan pembiayaan

perdagangan di kawasan tersebut, dan Membantu Negara ASEAN, khususnya CLMV dalam pengembangan

pasar modal mereka.

Transportasi dan Infrastruktur

Mempercepat penyelesaian India-Myanmar-Thailand raya trilateral dan penyuluhan ke Laos dan Kamboja;

Mendorong partisipasi sektor swasta dalam proyek-proyek jalan tol dan proyek pelayaran pelabuhan dan pantai di India dan dalam pengembangan jalan dan kereta api di Negara-Negara Anggota ASEAN;

Memperkuat kerjasama dalam bidang pengiriman melalui, antara lain, pembentukan ASEAN-India maritim asosiasi untuk menyediakan dasar kelembagaan untuk mengkoordinasikan dan meningkatkan ASEAN-India kerjasama transportasi laut, dan

Memperkuat ASEAN-India konektivitas udara dengan bekerja menuju liberalisasi semakin besar dari layanan udara antara ASEAN dan India.

Energi

Mempromosikan dan mengembangkan minat perdagangan dan investasi dalam gas yang berhubungan dengan proyek;

Mempromosikan dan mengembangkan perdagangan dan minat investasi di sektor kelistrikan, dan mengejar program pembangunan yang terpadu dan terkoordinasi untuk membangun kompatibilitas jaringan listrik, dan bekerja menuju liberalisasi perdagangan kekuasaan di antara Negara-negara Anggota ASEAN dan India;

Mengembangkan dan memperkuat hubungan kelembagaan antara ASEAN Centre for Energy (ACE) dan India untuk bekerja sama pada R & D ke efisiensi energi dan energi terbarukan, dan untuk menetapkan program kerja sama, dan

Page 11: Asteng revisi

Mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan dan optimal dari energi terbarukan, batubara dan proyek hidrokarbon baru, dan bekerja sama dalam kebijakan energi dan perencanaan, efisiensi energi dan konservasi, serta dalam pembentukan hubungan kelembagaan untuk mengembangkan program-program kerja sama lainnya.

Sains dan Teknologi

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Bridge kesenjangan digital antara dan di dalam negara kita dan menggunakan sinergi antara perangkat keras dan perangkat lunak untuk memperkuat kemampuan industri TI di daerah;

Mengatur Lanjutan Institut Teknologi Informasi di negara-negara ASEAN yang berbeda, di CLMV khususnya untuk memfasilitasi bangunan atas kemampuan TIK;

Mengorganisir pertemuan rutin TI Menteri di ASEAN dan India termasuk dengan TI Menteri negara bagian India untuk memfasilitasi pertukaran pengalaman;

Memperkuat kerjasama kelembagaan dalam konektivitas infrastruktur ICT antara ASEAN dan India untuk mempercepat perdagangan TI antara ASEAN dan India;

Mempromosikan dan memfasilitasi lokakarya dan pelatihan TIK dalam perkembangan pembangunan kapasitas TIK;

Mempromosikan kerjasama sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan dan kursus, e-Learning, seminar, lokakarya serta pertukaran kunjungan antara ahli IT;

Menggalakkan pengembangan jaringan ASEAN-India kecepatan tinggi broadband serat optik dan mempromosikan arus informasi dan aplikasi teknologi baru di wilayah tersebut, dan

Program pertukaran antara para pejabat pemerintah ASEAN dan India di bidang pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan yang akan membantu memberikan penghasilan tambahan bagi rumah tangga pedesaan dan meningkatkan kualitas hidup. Sebagai contoh:- Kunjungan dan program pelatihan tentang praktek-praktek yang baik dalam pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan;

-. R & D (research and development ) pada produk pedesaan seperti kerajinan tangan, kulit berbasis kerajinan dan karya manik-manik.

Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Manajemen

Page 12: Asteng revisi

Promosikan gabungan R & D dan pengembangan teknologi di daerah yang memiliki potensi untuk aplikasi komersial dengan melibatkan sektor publik dan swasta, melalui, antara lain, pembentukan aliansi strategis antara ASEAN dan India perusahaan;

Bekerja sama dalam bidang manajemen teknologi, isu, meliputi HKI manajemen, peramalan teknologi, penilaian teknologi, teknologi antar-mediasi di berbagai bidang seperti ilmu material, kelautan teknologi, desain mikroelektronik dan pengolahan, dan multimedia;

Membentuk Jaringan Alih Teknologi, untuk memfasilitasi penyatuan informasi tentang ketersediaan teknologi dan tenaga ahli dengan perusahaan / R & D organisasi di daerah, dan

Dukungan ASEAN lingkungan program dan kegiatan di bawah Lingkungan Berkelanjutan Initiative Kota sebesar seminar mengorganisir dan lokakarya untuk berbagi pengalaman India dalam menurunkan polusi udara perkotaan dan penggunaan bahan bakar alternatif.

Teknologi Ruang Angkasa Aplikasi dan Bioteknologi

Mengembangkan media untuk program jangka panjang kerja sama di bidang teknologi ruang mempromosikan kolaborasi dalam aplikasi untuk penyiaran dan telekomunikasi, manajemen yang efektif dari sumber daya alam dan lingkungan hidup, mitigasi bencana dan prakiraan cuaca;

Membentuk Jaringan Bioteknologi ASEAN-India untuk mendorong kerjasama di bidang bioteknologi tanaman untuk perbaikan tanaman, dan

Mengembangkan inventarisasi wilayah bio-sumber daya dan penelitian bersama tentang isu-isu yang berkaitan dengan bioteknologi hewan, bio-informatika dan masalah regulasi mengenai bioteknologi.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Meningkatkan jumlah beasiswa bagi mahasiswa ASEAN, khususnya mereka yang berasal dari negara-negara CLMV untuk melanjutkan pendidikan tinggi di India;

Mengatur Pengembangan Perangkat Lunak dan Pusat Pelatihan di negara-negara CLMV dan memberikan DoE (Desain Eksperimen) akreditasi untuk pusat-pusat pelatihan;

Menetapkan fasilitas untuk mengajar bahasa Inggris di Negara-negara Anggota ASEAN pilih terutama di negara-negara CLMV;

Mempromosikan kolaborasi yang lebih erat antara universitas di ASEAN dan India melalui ASEAN University Network;

Page 13: Asteng revisi

Bekerja menuju mengembangkan Program ASEAN-India komprehensif untuk Pengembangan Kapasitas untuk koordinasi yang lebih baik dan monitoring, dan

Mendukung Negara CLMV untuk mengupgrade sistem pendidikan mereka melalui implementasi kurikulum untuk TK, pendidikan dasar, menengah dan tinggi.

Berbagi Pengalaman Mengelola Pembangunan

Mengadakan pertemuan rutin ASEAN-India pembuat kebijakan dan Jaringan Think Tank (AINTT) untuk memfasilitasi pertukaran pengalaman pembangunan, dan

Lembaga beasiswa untuk mempromosikan studi tentang hubungan ASEAN-India.

Farmasi dan Kesehatan

Berbagi pengalaman dan kemampuan dalam mengembangkan industri farmasi generik berkualitas, untuk membuat obat lebih terjangkau untuk orang;

Bekerja sama dalam produksi bersama perlengkapan diagnostik dan terapi untuk HIV / AIDS, vaksin seperti, namun tidak terbatas pada, BCG, anti-venin, kuda rabies, anti-hepatitis dan anti-tetanus, vaksin serum, obat generik dan tradisional obat-obatan seperti Ayurveda dan obat-obatan Herbal, dan

Kesehatan Alamat terkait isu-isu yang memiliki bantalan pada negara-negara di kawasan itu, terutama mengingat penyakit yang muncul seperti SARS dan flu burung.

Komoditas, Pertanian, Hortikultura dan Pengolahan Makanan

Mengembangkan interaksi yang lebih dekat antara Kementerian terkait dengan Pertanian, Hortikultura dan Komoditas di Negara-negara Anggota ASEAN dan India untuk memulai aksi bersama pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

UKM ( Usaha Kecil dan Menengah)

Mengembangkan program bersama dalam peningkatan kapasitas yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas UKM di kedua belah pihak;

Berbagi pada kebijakan secara teratur dan pengalaman lain dalam mempromosikan dinamika sektor UKM jaringan, dan kompetitif;

Page 14: Asteng revisi

Mendorong kolaborasi dalam pembentukan dan keterkaitan dari asosiasi industri kecil dan organisasi non-pemerintah melalui pelatihan personil, dan penyebaran informasi;

Meningkatkan pasokan dan subkontrak hubungan dan kemitraan yang melibatkan UKM dari ASEAN dan India serta perusahaan-perusahaan lain di dalam dan di luar wilayah melalui misi dagang, kunjungan studi dan jaringan lainnya-kegiatan pembangunan;

Berkolaborasi dalam pengembangan bersama dan penyusunan paket toolkit sistem dan materi lainnya untuk pelatihan dalam organisasi perusahaan dan keterampilan manajemen, termasuk pelaporan keuangan dan persiapan rencana bisnis, peningkatan teknologi, pemeliharaan kualitas dan jaminan, standar ISO sertifikasi;

Promosikan asosiasi berbagai industri kecil dan organisasi bisnis lainnya untuk mendukung ASEAN-India pengembangan UKM dan hubungan;

Mengatur pameran teknologi India di Negara-Negara Anggota baru ASEAN dengan fokus pada mesin dan peralatan untuk skala kecil dan industri pedesaan, dan

Menetapkan UKM Pusat Layanan di negara-negara ASEAN, khususnya di CLMV dan virtual UKM Pusat Layanan untuk ASEAN dan India UKM.

Sosial dan Budaya

Sosial

Mempromosikan kerjasama dan komitmen daerah pada upaya pengentasan kemiskinan dan untuk mencapai Millenium Development Goals, termasuk pembangunan berkelanjutan;

Buat Forum untuk berbagi pengalaman dalam liberalisasi pasar tenaga kerja dan menangani isu-isu yang berkaitan dengan mobilitas tenaga kerja terampil antara ASEAN dan India;

Mempromosikan dialog antara pejabat pemerintah dan masyarakat sipil ASEAN dan India di bidang pembangunan pedesaan, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, dan isu-isu mengenai perlindungan terhadap anak-anak terhadap eksploitasi, kesetaraan gender dan perawatan usia tua, dan

Mendorong fasilitas rumah tinggal.

Pariwisata

Page 15: Asteng revisi

Mempromosikan dan memfasilitasi aliran pariwisata lebih; Pertimbangkan untuk membuat kerjasama mekanisme tingkat

tinggi antara otoritas pariwisata yang relevan; Pertimbangkan pengaturan timbal balik di mana mungkin untuk

bersantai peraturan visa yang ada dan memperluas konsesi perjalanan ke ASEAN dan wisatawan India;

Mempromosikan pariwisata budaya dan pedesaan melalui paket wisata bersama, termasuk Eco-Tourism, wisata petualangan, wisata olahraga, pariwisata sirkuit agama, dengan memanfaatkan keragaman geografis mereka, dan

Mempromosikan paket anggaran pariwisata dengan menggunakan multi-moda transportasi, termasuk pelatih mewah dan layanan feri.

Budaya

Mempromosikan kesadaran yang lebih besar dan apresiasi terhadap budaya saling tradisional dan kontemporer melalui pembentukan otonom ASEAN-India Foundation (AIF) untuk memfasilitasi program pertukaran dan hubungan di bidang seni kreatif dan pertunjukan, pendidikan budaya, konservasi dan pengelolaan budaya dan arkeologi warisan, budaya perusahaan dan industri kreatif;

pertukaran reguler Institutionalise pandangan Menteri Kebudayaan untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman budaya dan dalam perumusan kebijakan budaya dalam konteks globalisasi;

Mendorong interaksi rutin antara pekerja budaya ASEAN dan India bertujuan untuk membina refleksi lebih dalam budaya;

AIF juga dapat menyediakan Forum ASEAN-India Civil Society 'untuk mendiskusikan dan pertukaran, pengalaman pada pelestarian nilai-nilai budaya tradisional dari dampak negatif dari proses liberalisasi perdagangan dan globalisasi. Di antara kekhawatiran forum akan menjadi cara untuk meningkatkan penyebaran isi budaya lokal di kalangan pemuda dan upaya lainnya yang bertujuan untuk memperkuat identitas nasional yang sehat di antara mereka, dan

Kerja sama untuk mencegah penyelundupan ilegal warisan budaya sehingga membuat benda-benda berharga tinggal di dalam yurisdiksi pemiliknya yang sah.

People-to-People Kontak, Media, Hiburan, dan Olahraga

Memfasilitasi interaksi yang lebih besar antara media ASEAN dan India untuk mengurangi kesenjangan informasi;

Page 16: Asteng revisi

Menetapkan Forum ASEAN-India Parlemen 'untuk menyediakan interaksi reguler, dan

Bekerja menuju mengorganisir ASEAN-India Games.

Kelembagaan dan Pendanaan Pengaturan Pelaksanaan Rencana Aksi

Menyusun program kerja spesifik, jika perlu, untuk melaksanakan berbagai tindakan dan langkah-langkah yang digariskan dalam Rencana Aksi;

India akan memberikan dukungan teknis kepada Sekretariat ASEAN dalam implementasinya;

Memperkuat mekanisme pendanaan yang ada untuk koordinasi yang efektif dan pelaksanaan Rencana ini;

Menyediakan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan kapasitas masing-masing, menjelajahi mobilisasi sumber daya yang efektif dan inovatif untuk mencapai berbagai strategi dan langkah-langkah yang digariskan dalam Rencana;

Melakukan kajian rutin Rencana melalui mekanisme yang ada seperti pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan India, ASEAN-India Pertemuan Para Pejabat Tinggi, ASEAN-India Bersama Kerjasama Komite, ASEAN-India Working Group untuk memastikan konsistensi dengan prioritas ASEAN-India hubungan dialog dan untuk memasukkan daerah-daerah baru dan mendesak kerjasama yang diberikan perkembangan regional dan global yang dinamis, dan

Menyerahkan laporan kemajuan pelaksanaan Rencana Aksi untuk KTT ASEAN-India tahunan melalui pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan India.

Page 17: Asteng revisi

KESIMPULAN

India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Kerja sama ASEAN-India merupakan salah satu kerja sama yang memiliki potensi sangat besar dilihat dari jumlah penduduk, luas wilayah dan letak strategis kedua pihak. Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action.

Referensi

www.asean.org www.tabloiddiplomasi.org www. disparbud.jabarprov.go.id www.unisosdem.org www.indianembassyjakarta.com www.mea.gov.in www.aseansec.org www. ditjenkpi.kemendag.go.id www.desmacenter.com

Page 18: Asteng revisi

www.kemenperin.go.id www. setjen.deptan.go.id