ÀRRU -O + 5 5DVXQD6DLG.DY -DNDUWD ,QGRQHVLD th … · teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan...

156

Transcript of ÀRRU -O + 5 5DVXQD6DLG.DY -DNDUWD ,QGRQHVLD th … · teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan...

Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesiawww.thetempogroup.com [email protected]

Tempo Scan’s Core Values

Tempo Scan’s Mission Statement

Tempo Scan’s Business Network

Company Profile

Brief Biography of The Board of Commissioners

Brief Biography of The Board of Directors

Financial Highlights

The Board of Commissioners’ Report

The Board of Directors’ Report & Management’s Analysis

Corporate Governance

Corporate Social Responsibility

Statement of The Board of Commissioners & Directors on The Annual Report

Statement of The Board of Directors on The Financial Report

Auditor’s Report

Nilai-Nilai Inti Tempo Scan

Misi Tempo Scan

Jaringan Usaha Tempo Scan

Profil Perusahaan

Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris

Riwayat Hidup Singkat Direksi

Ikhtisar Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

Laporan Direksi & Analisis Manajemen

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial

Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Tahunan

Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan

Laporan Akuntan Publik

1

3

4

8

21

24

32

34

40

61

69

71

72

73

1

3

4

8

21

24

32

34

40

61

69

71

72

73

Tiga Kain Tenun Nusantara

Three Fabrics of the Indonesian Archipelago

Kain Tapis LampungTerciptanya kain tapis adalah

melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan

teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang

sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.

Kain tapis bermotif pucuk rebung melambangkan harapan baik di

dalam kesetaraan.

Tapis LampungThe creation of tapis fabric is through stages of consumed time that leads to the perfection of the weaving techniques, as well as applying decorations that are appropriate with the development of the society.Fabric with the tip of bamboo shoots pattern symbolizes good hopein equality.

Kain Ikat SumbaDisebut kain ikat, karena cara pembuatan motif atau warna

dengan cara mengikat benang. Semakin banyak warna pada satu

kain dan semakin kecil motif yang dibuat, maka semakin rumit

kain tersebut. Kain ikat bermotif binatang dan orang lebih rumit

daripada kain ikat bermotif bunga atau geometris.

Kain ikat bermotif rumit menunjukkan hasil dari kerja keras.

Ikat SumbaIt is called ikat, because of the process in making the patterns or colors by means of binding the threads. The more colors used and the smaller the motifs are made, the more complicated the cloth. Ikat with animal or human-like figure patterns are more complicated than those of floral or geometric patterns.Intricate ikat patterned fabric shows result of hard work.

Kain Songket PalembangKain songket tercipta dari

hasil tenun dengan tangan menggunakan benang emas atau

perak, untuk dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam

metalik yang ditenun berlatar kain, menimbulkan efek kemilau

yang cemerlang.Kain songket bermotif bunga

mawar menunjukkan manfaat kain sebagai penawar malapetaka.

Songket PalembangSongket are created by hand-weaving using gold or silver threads, to be worn on formal occasions. Metallic threads that are woven as the cloth’s background makes a shiny sparkling effect.Songket cloth with rose pattern shows its benefit as a good-luck charm from any misfortune.

1

The achievement of PT Tempo Scan Pacific Tbk and Subsidiaries (“Tempo Scan”) existence for six decades up to present day, is inseparable from its persistence and determination to stand for five core values being the basic guide to morality and ethics, namely hard work, equality, usefulnes, honesty and responsibility. In 2014 Tempo Scan raised the three core values below.

Tempo Scan adalah sebuah perusahaan dimana setiap karyawan memiliki kesempatan yang setara untuk berhasil dalam menggapai cita-cita, dengan mengutamakan kualitas karakter dan kinerja, tanpa membedakan jenis kelamin, agama, atau etnis.

KesetaraanTempo Scan is a company where each and every employee has equal opportunities to succeed in achieving their goals, by prioritizing the quality of their character and performance, regardless of gender, religion or ethnic.

Equality

Dengan kerja keras dan ketekunan yang tinggi, sejak tahun 1970 Tempo Scan telah merintis penelitian & pengembangan produk-produknya serta mendirikan fasilitas produksi farmasi, berikutnya di tahun 1977 mulai memproduksi produk kosmetika dan perawatan kesehatan dan sejak pertengahan 2014 mengembangkan usaha produk nutrisi dengan membangun pabrik susu.

Kerja KerasWith hard work and perseverance, since 1970 Tempo Scan has conducted research and development of its products and established the pharmaceutical production facilities, subsequently in 1977 started producing cosmetics and health care products and since mid-2014 has developed nutritional products business by building a milk factory.

Hard Work

Peluncuran produk susu vidoran merupakan wujud kepedulian Tempo Scan untuk anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa. Susu vidoran dari Tempo Scan memberi kesempatan pada semua lapisan masyarakat untuk bisa mendapatkan susu berkualitas tinggi dengan harga terjangkau sehingga anak-anak mereka dapat bertumbuhkembang dengan baik, cerdas dan kuat untuk membangun masa depan bangsa yang lebih gemilang.

Bermanfaatvidoran milk product launch is Tempo Scan’s manifestation of care for Indonesian children as the future generation. vidoran milk from Tempo Scan provides opportunities for all levels of society in Indonesia to be able to get high-quality milk at affordable prices, therefore their children can grow and develop well, hence to become smart and strong to build a brighter future of the next generation.

Usefulness

Pencapaian eksistensi PT Tempo Scan Pacific Tbk dan Entitas anak (“Tempo Scan”) selama enam dasawarsa hingga kini, tidak terlepas dari keteguhannya bertumpu pada lima nilai inti yang menjadi pedoman dasar moralitas dan etika, yaitu kerja keras, kesetaraan, bermanfaat, kejujuran dan tanggung jawab. Di tahun 2014 Tempo Scan mengangkat 3 nilai inti di bawah ini.

Nilai-Nilai Inti Tempo Scan

Tempo Scan’s Core Values

2

Tempo yang Tumbuh & BerkembangThe Growing “T”

Simbol ini merupakan logo seluruh perusahaan yang

tergabung dalam GRUP TEMPO. Beberapa garis sejajar yang

bertumbuh ke atas, melambangkan vitalitas dan kekuatan

GRUP TEMPO yang senantiasa mengembangkan kegiatan

dan semangat usaha yang terus bertumbuh, dengan

menekankan integrasi seluruh anggota perusahaan ke

dalam GRUP.

This symbol is the corporate logo of the entire TEMPO

GROUP. Its multiple parallel lines reach upward,

expressing the vitality and energy of the TEMPO

GROUP’s ever increasing activites and growing

enterprising spirit, thereby emphasizing the integration

of the member firms into the GROUP.

3

Misi Tempo ScanTempo Scan’s Mission Statement

Kami adalah organisasi yang dinamis dari para profesional

handal dan berkomitmen di bawah kepemimpinan yang

kuat dengan tujuan utama menjadi pemimpin pasar farmasi,

produk konsumen dan kosmetika melalui kompetensi di

bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi.

Ekuitas merek kami menawarkan produk berkualitas dan

inovasi berkelanjutan dengan proposisi nilai yang unggul

dan dipasarkan melalui penjualan multi-jalur yang efektif

dan dikirimkan dengan kecakapan rantai-suplai yang

handal.

Dipandu oleh tata kelola perusahaan yang baik dengan

tujuan membentuk kondisi keuangan yang sehat dan

menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan serta

dihormati oleh masyarakat.

We are a dynamic organization of qualified and

committed professionals under sound leadership with

the main objective to become market leader in the field

of pharmaceuticals, consumer and cosmetic products

through competence in the area of manufacturing,

marketing and distribution.

Our brand equities offer sustainable quality and

innovative products with excellent value propositions

sold through effective multi-channeled sales coverage

that are delivered by reliable supply chain capability.

Guided by good corporate governance with the aim to

establish sound financial standing and creating value

for our stakeholders as well as winning respect of the

community.

4

Lhokseumawe

Meulaboh

Langsa

Sidikalang

Tebing Tinggi

Kisaran

Sibolga

Padang Sidempuan

Dumai

Duri

Baganbatu

Bagan Siapiapi

MedanBanda AcehPakanbaru

Batam

PadangPalembang

Bangka

Jambi

Teluk Betung

Solok

Lubuk Sikaping

Bukit Tinggi

BandungCirebonSemarangSoloYogyakartaTegal

Purwokerto

Surabaya

Jember

Malang

Kediri

Subang/Purwakarta

Tasik

Cianjur

Indramayu

Kudus

Pati

Magelang

Babat

Madiun

Mojokerto

Tulung Agung

Situbondo

Probolinggo

Pamekasan

Pandeglang

Rangkas Bitung

Garut

Ciamis

Sukamandi

Kuningan

Banjar

Pekalongan

Jepara

Rembang

Cepu

Cilacap

Kebumen

Sragen

Madura

Gresik

Nganjuk

Ciawi

Ponorogo

Blitar

Trenggalek

Banyuwangi

Kota-Kota Lainnya di Jawa Rest of Java

Sumatera Sumatera

Jabodetabek & Sekitarnya Jabodetabek & Surrounding Areas

JakartaBogorTangerang

BekasiCikampekKarawang

Serang

Sukabumi

Jaringan Usaha Tempo Scan

Tempo Scan’s Business Network

5

Tempo Scan's Business Network cover 182 locations that

consist of 55 branches and 127 sales points which spread

over 135 cities all over Indonesia.

Jaringan Usaha Tempo Scan mencakup 182 lokasi yang terdiri

dari 55 kantor cabang dan 127 sales point yang tersebar di

135 kota di seluruh Indonesia.

Bengkalis

Selat Panjang

Tanjung Pinang

Tanjung batu

Muaro Bungo

Kuala Tungkal

Bengkulu

Lubuk Linggau

Muara Enim

Prabumulih

Kotabumi

Kalianda

Pringsewu

Metro

Pematang Siantar

Gunung Sitoli

Brastagi

Toba

Musi

Kayu Agung

Belitang

Lubuk Pakam/ Simalungun

Indonesia Timur East IndonesiaPontianakBanjarmasinSamarindaBalikpapanManadoMakassar

Palu

Denpasar

Mataram

Kupang

Ambon

Jayapura

Singkawang

Ketapang

Putusibau

Tanah Grogot

Pangkalan Bun

Palangkaraya

Bontang

Sangata

Gorontalo

Kotamobagu

Poso

Ampana

Kendari

Pare - Pare

Negara

Singaraja

Klungkung

Flores

Sumba

Atambua

Sumbawa

Bima

PerseveranceKerja Keras

8

PT Tempo Scan Pacific Tbk (“Perseroan”) dan entitas anaknya

merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional

Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan

produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific

Tbk dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun

1991 dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun

1970 memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi

dalam skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu,

Perseroan melalui entitas anaknya memproduksi produk

kosmetika dan produk konsumen sejak tahun 1977.

Alamat kantor pusat Perseroan berlokasi di:

Tempo Scan Tower, lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4,

Jakarta 12950, Indonesia, Telepon: +62 21 2921 8888, Faksimili:

+62 21 2920 9999, www.thetempogroup.com

- CSR : [email protected]

- [email protected]

- [email protected]

- [email protected]

- [email protected]

Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan publik dan

mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar

saham di Bursa Efek Indonesia BEI (dahulu Bursa Efek

Jakarta/ BEJ).

Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat

menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai

nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000

menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).

PT Tempo Scan Pacific Tbk (the “Company”) and its

subsidiaries is part of Tempo Group, a national private

business group that started the trading business of

pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan

Pacific Tbk established through the restructuring process

in 1991 and originally named PT Scanchemie which

in 1970 started its large scale commercial production

of pharmaceutical products. Over time, the Company

through its subsidiaries manufactures cosmetics and

consumer products since 1977.

The head office of the company is located at:

Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4,

Jakarta 12950, Indonesia, Phone: +62 21 2921 8888, Faximile:

+62 21 2920 9999, www.thetempogroup.com

- CSR : [email protected]

- [email protected]

- [email protected]

- [email protected]

- [email protected]

In 1994 the Company became public company and

listed 75,000,000 shares on the Indonesia Stock

Exchange/ IDX (previously known as Jakarta Stock

Exchange/JSX).

In 1995 the number of shares has increased to

150,000,000 shares with a change of nominal value

of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock

split).

Profil Perusahaan

Company Profile

9

Selanjutnya pada tahun 1998, BEI telah menyetujui

pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar

saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas

yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan

seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.

Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi

4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai

nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500

menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham).

Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun

2014 adalah sekitar Rp 13 triliun.

Rincian Pemilikan Saham Perseroan pada tanggal 31

Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Perseroan mempunyai pegawai tetap sekitar 6.000 orang

pada tanggal 31 Desember 2014.

Perseroan terus berupaya meningkatkan kompetensi dan

kemampuan karyawan, baik melalui pelatihan maupun

menerapkan budaya saling berbagi, antara lain dalam hal

best practices, pengetahuan & keahlian teknis.

Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi

Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan

Divisi Distribusi serta satu Divisi Penunjang.

Subsequently in 1998, IDX has approved the listing of

300,000,000 shares of the Company which coming from

the First Limited Public Offering, bringing the total

number of listed shares of the Company to a total of

450,000,000 shares.

In 2006 the number of listed shares increased to

4,500,000,000 shares with a change of nominal value of

shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split).

PT Tempo Scan Pacific Tbk

PT Bogamulia Nagadi77,34%

Masyarakat (<5%)22,66%

PT Tempo Scan Pacific Tbk

PT Bogamulia Nagadi77.34%

Public (<5%)22.66%

The details of share ownership of the Company as of

December 31, 2014 are as follows:

The Company has approximately 6,000 permanent

employees as of 31 December 2014.

The Company continues to improve the competence and

capability of its employees, through both trainings and

resonating by sharing, amongst others, in terms of best

practices, knowledge and technical expertise.

The Company has three Core Business Divisions, namely

Pharmaceutical Division, Consumer Products and

Cosmetics Division and Distribution Division as well as

a Supporting Division.

The three Company’s core business divisions are

supported by the following facilities:

I. Pharmaceutical Division consists of six companies,

namely:

1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing

plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta,

West Java. This manufacturing plant is a production

facility for tablet/caplet, effervescent powders, liquid/

Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut didukung oleh

fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

I. Divisi Farmasi terdiri dari enam perusahaan yaitu:

1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak

di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G

dan 1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik

ini adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan

tablet/kaplet, serbuk effervescent, liquid/syrup, cream &

The market capitalization of Tempo Scan as of the end of

2014 was around Rp 13 trillion.

10

ointment dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga

memiliki bagian pemasaran produk divisi farmasi

yang berkantor di kantor pusat Perseroan yang

berkedudukan di Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna

Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.

2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak

di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J,

EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah

fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet, liquid/

syrup dan cream & gel.

3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak di

Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2,

EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah

fasilitas produksi untuk bentuk sediaan herbal liquid.

4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan

pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit.

Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl.

H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik minuman

ringan dan minuman kesehatan untuk bentuk sediaan

liquid berkarbonasi dan tidak berkarbonasi dalam kemasan

botol dan kaleng, yang berdiri di atas lahan seluas 44.305

m2, beralamat di Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.

6. PT Kian Mulia Manunggal, mengoperasikan pabrik

susu bubuk, yang berdiri di atas lahan seluas 6.210 m2,

beralamat di Jl. Rungkut Industri III No.11 Surabaya,

Jawa Timur.

II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari

delapan perusahaan yaitu:

1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun yang

berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di Jl. Pulo

Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta Timur.

2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk konsumen

dan kosmetika yang berdiri di atas lahan seluas 29.668 m2,

syrup, cream & ointment and capsules dosage forms.

PT Tempo Scan Pacific Tbk also has the marketing

of pharmaceutical products division based in the

Company’s headquarters on Tempo Scan Tower, Jl.

H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.

2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing

plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West

Java. This manufacturing plant is a production

facility for tablet, liquid/syrup and cream & gel

dosage forms.

3. PT Tempo Natural Products operates a

manufacturing plant on an 11,850 m2 area, in

East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP

Cikarang, Jakarta, West Java. This manufacturing

plant is a production facility for herbal liquid

dosage forms.

4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of

prescription drugs and hospitals products. The

company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.

H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.

5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing

plant for soft drinks and health drinks for carbonated

and non-carbonated liquid dosage forms in bottles

and cans on a 44,305 m2 area, on Jl. Daan Mogot Km.

19, Tangerang.

6. PT Kian Mulia Manunggal operates a manufacturing

plant for milk powder on a 6,210 m2 area, on Jl.

Rungkut Industri III No.11 Surabaya, East Java.

II. Consumer Products and Cosmetics Division consists

of eight companies, namely:

1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing

plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav.

IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta.

2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant for

consumer products and cosmetics on a 29,668 m2 area,

11

terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, Jawa Barat.

3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk

konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang

berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl. Gresik

No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.

4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik,

yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1, Cengkareng,

Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan seluas 48.926 m2

dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa

Timur yang berdiri di atas lahan seluas 480 m2.

5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen &

kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang

berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said

Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan

produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan

produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan

mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor

di Sino Thai Tower, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok

Metropolis, Thailand 10110.

on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.

3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing plant

for consumer products and household products on a

9,255 m2 area, on Jl. Gresik 1-3-5, Surabaya, East Java.

4. PT Pritho operates two manufacturing plants for

plastic packaging materials, the first one is on Jl.

Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a

48,926 m2 area and the second one on Jl. Gresik 1-3-5,

Surabaya, East Java on a 480 m2 area.

5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer

products, cosmetics and household products. The

company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.

H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.

6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and

distribution of cosmetic products. The company

headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna

Said Kav. 3-4, South Jakarta.

7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution

of cosmetic products. The company headquartered

on Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4,

South Jakarta.

8. International Beauty Products Ltd conducts marketing

and distribution of cosmetic products. The company

headquartered on Sino Thai Tower, 32/54 Sukhumvit

50421, Bangkok Metropolis, Thailand 10110.

III. Distribution Division consists of six companies,

namely:

1. PT Perusahaan Dagang Tempo

2. PT Supra Usadhatama

3. PT Tempo Logistics

The three companies above headquartered on Tempo

Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South

Jakarta, operates warehouses and sales points which

spread across provincial capitals and regency cities

throughout Indonesia.

4. PT Global Eramas headquartered on Tempo Pavilion

III. Divisi Distribusi terdiri dari enam perusahaan yaitu:

1. PT Perusahaan Dagang Tempo

2. PT Supra Usadhatama

3. PT Tempo Logistics

Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo

Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan,

yang mengoperasikan gudang di setiap cabang dan titik

penjualan yang tersebar di ibukota propinsi dan kota

kabupaten di seluruh Indonesia.

4. PT Global Eramas, berkantor di Gedung Tempo Pavilion

2, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-11, Jakarta Selatan dan

12

2, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-11, South Jakarta. This

company engages in trading business, including

selling drugs and other products to consumers

5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered

in Manila, Philippines as the Company’s business

unit for distribution and marketing in the

Philippines.

6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD

headquartered in Kuala Lumpur Malaysia as the

Company’s business unit for distribution and

marketing in Malaysia.

The Company also has a Supporting Division to create

internal synergies and avoid duplications on allocation of

investments and human resources. This division consists

of five companies headquartered on Tempo Scan Tower,

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely:

1. PT Tempo Research provides product research and

development (R&D) services.

2. PT Tempo Data System provides information and

communication technology services.

3. PT Tempo Promosi provides advertisement

production and placement services as well as market

research services.

4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/

procurement control service (centralize

procurement)

5. PT Tempo Land provides construction and property

management services as well as business space to

support Company’s business activities.

bergerak di bidang perdagangan termasuk penjualan

obat – obatan dan produk lainnya ke konsumen.

5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di

Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk

distribusi dan pemasaran di negara Filipina.

6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD, berkedudukan

di Kuala Lumpur, Malaysia sebagai unit usaha

Perseroan untuk distribusi dan pemasaran di negara

Malaysia.

Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang untuk

menciptakan sinergi internal dan menghindari duplikasi

pada alokasi investasi dan sumber daya manusia. Divisi ini

terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di Tempo Scan

Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan, yaitu:

1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan

pengembangan produk (R&D).

2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi

informasi dan komunikasi.

3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan

dan pemasangan iklan serta mengadakan market

research.

4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa

pengendalian pembelian/pengadaan (centralized

procurement).

5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan

pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung

kegiatan usaha Perseroan.

Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:

1. Top Brand Award

bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargan untuk

kategori obat flu pada tahun 2013 dan 2014.

hemaviton Energy Drink meraih penghargaan untuk

kategori minuman energi cair selama 7 tahun berturut-

turut dari tahun 2008 sampai dengan 2014.

Awards achieved by the Company:

1. Top Brand Award

bodrex Flu & Batuk PE achieved the award for

category of cold medicine in 2013 and 2014.

hemaviton Energy Drink achieved the award for the

category of liquid energy drinks for 7 consecutive

years from 2008 to 2014.

13

hemaviton Jreng meraih penghargaan untuk kategori

minuman energy serbuk dalam sachet sebanyak 5 kali

pada tahun 2009-2011 dan 2013- 2014.

bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala

selama 8 tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai

dengan 2014.

NEO rheumacyl meraih penghargaan untuk kategori

obat pegal linu selama 5 tahun berturut–turut dari tahun

2010 sampai dengan 2014.

hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

multivitamin selama 12 tahun berturut-turut dari tahun

2002 sampai dengan 2013.

NEO hormoviton meraih penghargaan untuk kategori

Vitality Enhancer for Men selama 4 tahun berturut–turut

dari tahun 2010 sampai dengan 2013.

Revlon meraih penghargaan untuk kategori lipstick

selama 8 tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai

dengan 2014 dan mascara selama 3 tahun berturut-turut

dari tahun 2012 sampai dengan 2014.

Marina meraih penghargaan untuk kategori hand &

body lotion selama 13 tahun berturut-turut dari tahun

2002 sampai dengan 2014.

Top Brand Award diselenggarakan oleh Frontier

Consulting dan Majalah Marketing.

2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)

bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic

sebanyak 4 kali pada tahun 2009 sampai 2011 dan

tahun 2014.

IBBA diselenggarakan oleh Majalah SWA dan MARS

Marketing Research.

3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala

sebanyak 7 kali pada tahun 2003, 2004, 2008 dan tahun

2011 sampai dengan tahun 2014.

bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargan untuk

kategori obat flu pada tahun 2014.

Revlon meraih penghargaan untuk kategori lipstick

selama 13 kali yaitu pada tahun 1999, 2000, 2002, 2003

dan tahun 2005 sampai dengan 2013.

hemaviton Jreng achieved the award for the category

of powder energy drink for 5 years in 2009-2011 and

2013-2014.

bodrex achieved the award for the category of

analgesic for 8 consecutive years from 2007 to

2014.

NEO rheumacyl achieved the award for the category

of muscle painkiller for 5 consecutive years from 2010

to 2014.

hemaviton achieved the award for the category of

multivitamins for 12 consecutive years from 2002

to 2013.

NEO hormoviton achieved the award for Vitality

Enhancer for Men category for 4 consecutive years

from 2010 to 2013.

Revlon achieved the award for the category of

lipsticks for 8 consecutive years from 2007 to 2014

and mascara for 3 consecutive years in 2012 to

2014.

Marina achieved the award for the category of hand

& body lotions for 13 consecutive years from 2002 to

2014.

Top Brand Award is organized by Frontier Consulting

and Marketing Magazine.

2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)

bodrex achieved the awards for the category of

analgesic for 4 years in 2009 to 2011 and in 2014.

IBBA is organized by SWA Magazine and MARS

Marketing Research.

3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

bodrex achieved the award for the category of

analgesic for 7 years in 2003, 2004, 2008 and in 2011

to 2014.

bodrex Flu & Batuk PE achieved the award for the

category of cold medicine in 2014.

Revlon was top recipient of the award for the category

of lipsticks for 13 years, in 1999, 2000, 2002, 2003 and

in 2005 to 2013.

14

ICSA diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan

Majalah SWA.

4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)

bodrex meraih penghargaan untuk kategori obat sakit

kepala 6 tahun berturut–turut dari tahun 2009 sampai

dengan 2014.

hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

multivitamin pada tahun 2013 dan 2014.

NEO rheumacyl menerima penghargaan untuk kategori

obat pegal linu selama 6 tahun berturut–turut dari tahun

2009 sampai dengan 2014.

WOM diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Onbee

Marketing Research.

5. Top 250 Indonesia Original Brands

bodrex meraih penghargaan untuk kategori obat sakit

kepala selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2009

sampai dengan 2013.

hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

multivitamin pada tahun 2010 dan 2013.

Marina meraih penghargaan untuk kategori Body

Cologne selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2013

sampai dengan tahun 2014

Top 250 Indonesia Original Brands diselenggarakan

oleh majalah SWA.

6. Superbrands

bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala

selama 5 tahun berturut–turut dari tahun 2010 sampai

dengan 2014.

hemaviton meraih penghargaan untuk kategori multivitamin

selama 5 tahun berturut–turut dari tahun 2010 sampai 2014.

hemaviton Jreng meraih penghargan untuk katergori

minuman energy serbuk pada tahun 2014.

hemaviton Energy Drink meraih penghargaan untuk

kategori minuman energi cair pada tahun 2014.

Oskadon meraih penghargaan untuk kategori sakit

kepala selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2012

sampai dengan 2014.

Superbrands diselenggarakan oleh PT Phoenix

Communication.

ICSA is organized by Frontier Consulting and SWA

Magazine.

4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)

bodrex achieved the award for the category of

analgesic for 6 consecutive years in 2009 to 2014

hemaviton achieved this award for the category of

multivitamins in 2013 and 2014.

NEO rheumacyl achieved the award for the category

of muscle pain medication for 6 consecutive years

from 2009 to 2014.

WOM is organized by SWA Magazine and Onbee

Marketing Research.

5. Top 250 Indonesia Original Brands

bodrex achieved the award for the category of

analgesic for 5 consecutive years from 2009 to 2013.

hemaviton achieved the award for multivitamin

category in 2010 and 2013.

Marina achieved award for the category of Body

Cologne in 2013 and 2014.

Top 250 Indonesia Original Brands was organized

by SWA magazine.

6. Superbrands

bodrex achieved the awards for the category of

analgesic for 5 consecutive years from 2010 to

2014.

hemaviton achieved the award for multivitamin

category for 5 consecutive years from 2010 to 2014.

hemaviton Jreng achieved the award for the category

of powder energy drink in 2014.

hemaviton Energi Drink achieved the award for the

category of liquid energy drinks in 2014.

Oskadon achieved the award for the category of

analgesic for 3 consecutive years from 2012 to 2014.

Superbrand was organized by PT Phoenix

Communication.

15

7. Indonesia’s most Favorite Women Brand

bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic

selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2012 sampai

dengan 2014.

hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

multivitamin pada tahun 2013.

Indonesia’s most Favorite Women Brand diselenggarakan

oleh majalah Marketeers dan Mark Plus.

8. herworld Beauty Awards

MAC meraih penghargaan sebagai Best Blush selama 3

tahun berturut-turut dari tahun 2012 sampai dengan 2014.

Estee Lauder meraih penghargaan sebagai Best Pore

Minimizer selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2011

sampai dengan 2014 dan Best Night Time Repair/Renewal

pada tahun 2013.

Clinique meraih penghargaan Herworld’s Best Trend pada

tahun 2014 untuk Clinique Chubby Stick Moisturizing Lip

Balm dan Herworld’s Best Urban Sunscreen untuk Clinique

Event Better City Block Anti Pollution tahun 2012 dan 2014.

Revlon meraih penghargaan sebagai Best Foundation

untuk produk PhotoReady Makeup tahun 2013.

Bobbi Brown sebagai Best creamy lipstick pada tahun 2013.

herworld Beauty Awards diselenggarakan oleh majalah

herworld.

7. Indonesia’s most favorite Women Brand

bodrex achieved the award for the category of

analgesic for 3 consecutive years in 2012 to 2014.

hemaviton achieved the award for the category of

multivitamin in 2013.

Indonesia’s most favorite Women Brand was

organized by Marketeers and Mark Plus magazine.

8. herworld Beauty Awards

MAC achieved the award as theBest Blush for 3

consecutive years in 2012 to 2014.

Estee Lauder achieved the award as Best Pore

Minimizer for 4 consecutive years in 2011 to 2014. and

Best Night Time Repair/Renewal in 2013.

Clinique achieved the award as Herworld’s Best

Trend in 2014 for Clinique Chubby Stick Moisturizing

Lip Balm and Herworld’s Best Urban Sunscreen for

Clinique Event Better City Block Anti Pollution in

2012 and 2014.

Revlon achieved this award as the Best Foundation for

product PhotoReady Makeup in 2013.

Bobbi Brown achieved the award as Best creamy

lipstick in 2013.

herworld Beauty Awards was organized by herworld

magazine.

9. Harpers Bazaar Beauty Awards

MAC achieved this award as the Best Foundation/2

Way Cake in 2010 to 2012 and 2014, Best Loose/

Compact Powder in 2011 and 2014, Best Blush in 2012

to 2014 and Best Eyeshadow tahun 2013.

Revlon achieved the award as Best of the Best Reader’s

Choice in 2014 for the category of Revlon Colorstay 16

Hour Eyeshadow Bobbi Brown achieved the award

as The Best Blush On in 2014 and Best of the Best Eye

Liner in 2011 and 2014.

Estee Lauder achieved the award as The Best Night

Treatment in 2013 and 2014, and The Best Reader’s

Choice for the category of Lipstick in 2014.

Clinique achieved the award of Bazaar’s Best of

9. Harpers Bazaar Beauty Awards

MAC meraih penghargaan sebagai Best Foundation/2 Way

Cake tahun 2010 sampai dengan 2012 dan 2014 Best Loose/

Compact Powder tahun 2011 dan 2014, Best Blush tahun 2012

sampai dengan 2014 dan Best Eyeshadow tahun 2013.

Revlon meraih penghargaan sebagai Best of the Best

Reader’s Choice pada tahun 2014 untuk kategori Revlon

Colorstay 16 Hour Eyeshadow Bobbi Brown meraih

penghargaan sebagaiThe Best Blush On tahun 2014 dan

Best of The Best Eye Liner tahun 2011 dan 2014.

Estee Lauder meraih penghargaan sebagai The Best Night

Treatment pada tahun 2013 dan 2014, dan Best Of The Best

Reader’s Choice untuk kategori Lipstick pada tahun 2014.

Clinique meraih penghargaan Bazaar’s Best of The Best

16

Reader’s Choice kategori Facial Moisturizer untuk Clinique

Dramatically Different Moisturizing Lotion pada tahun 2014.

Harpers Bazaar Beauty Awards diselenggarakan oleh

majalah Harpers Bazaar.

The Best Reader’s Choice for the category of Facial

Moisturizer for Clinique Dramatically Different

Moisturizing Lotion in 2014.

Harpers Bazaar Beauty Awards was organized by

Harpers Bazaar magazine.

10. Top Brand For Kids

Vidoran Smart achieved the award for the category

of kid brain nutrition vitamin for 3 years in 2011,

2012 dan 2014.

My Baby achieved the award for 3 consecutive years

from in 2012 to 2014 for Telon Oil category and for

Baby Powder category for 2 consecutive years in 2013

and 2014.

Top Brand For Kids Awards was organized by

Frontier Consulting & Marketing Magazine.

11. Satria Brand Award

bodrex achieved the award for the category of

analgesic for 4 consecutive years from 2011 to 2014.

NEO rheumacyl achieved the award for the category

of muscle painkiller for 4 consecutive years from 2011

to 2014.

hemaviton Energy Drink achieved the award for

the category of liquid energy drink for 3 consecutive

years from 2011 to 2013.

Marina achieved the award for the category of

hand & body lotion for 3 consecutive years from

2012 to 2014.

Satria Brand Award was organized by Suara Merdeka

and People facts.

10. Top Brand For Kids

Vidoran Smart meraih penghargaan untuk kategori

vitamin nutrisi otak (cerebral vitamin) sebanyak 3 kali

pada tahun 2011, 2012 dan 2014.

My Baby meraih penghargaan selama 3 tahun berturut-

turut dari tahun 2012 sampai dengan 2014 untuk kategori

Minyak Telon (Telon Oil) serta untuk kategori Bedak Bayi

(Baby Powder) selama 2 tahun berturut-turut di tahun

2013 dan 2014.

Top Brand For Kids Award diselenggarakan oleh Frontier

Consulting dan Majalah Marketing.

11. Satria Brand Award

bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala

selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai

dengan 2014.

NEO rheumacyl meraih penghargaan untuk kategori

obat pegal linu selama 4 tahun berturut-turut dari tahun

2011 sampai dengan 2014.

hemaviton energy Drink meraih penghargaan untuk

kategori minuman penambah tenaga cair selama 3 tahun

berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan 2013.

Marina meraih penghargaan untuk kategori Hand &

Body Lotion selama 3 tahun berturut-turut dari tahun

2012 sampai dengan 2014.

Satria Brand Award diselenggarakan oleh Suara

Merdeka dan People Facts.

12. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)

hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

multivitamin pada tahun 2013.

Revlon meraih penghargaan selama 3 tahun berturut-

turut dari tahun 2011 sampai dengan 2013 untuk

kategori lipstick yang dipilih oleh wanita Indonesia yang

diselenggarakan oleh Majalah Kartini

12. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)

hemaviton achieved the award award for the category

of multivitamin in 2013.

Revlon achieved the award for lipstick category

for 3 consecutive years from 2011 to 2013 as

Indonesian women first choice, organized by

Kartini Magazine

17

13. Cosmopolitan

Revlon meraih penghargaan sebagai Best Choice

Readers yang diselenggarkan oleh majalah

Cosmopolitan untuk produk Lip-ColorBurst Lipstick

dan ColorBurst Lip Gloss, Eye-ColorStay 16 Hour Eye

Shadow, ColorStay Creme Gel Eyeliner, Photo Ready

3D Volume Mascara, Eyebow Pencil, Face-Photo Ready

Makeup, ColorStay Aqua Mineral Foundation dan Nail-

Top Speed Nail Enamel di tahun 2013.

14. Women’s Health Indonesia Choice

Revlon meraih penghargaan Beauty Choice 2015 untuk

Superlustrous Lipstick Pango Peach, Lash Potion Smudge

Proof Volume & Length Mascara, Highlighting Palette Bronze

Glow, Parfumerie Moonlit Woods dan Parfumerie African

Tea Rose dan Beauty Choice 2014 untuk kategori nail

enamel.

Ultima II meraih penghargaan Beauty Choice 2015

untuk kategori Hydra Botanic Total Hydrating dan Eye Gel

Creame.

Bobbi Brown meraih penghargaan Beauty Choice 2014

untuk kategori long wear even finish compact foundation,

long wear gel eyeliner dan lip colour.

13. Cosmopolitan

Revlon achieved the award that was organized

by Cosmopolitan magazine for product Lip-

ColorBurst Lipstick and ColorBurst Lip Gloss, Eye-

ColorStay 16 Hour Eye Shadow, ColorStay Creme

Gel Eyeliner, photo Ready 3D Volume Mascara,

Eyebow Pencil, Face-Photo Ready Makeup,

ColorStay Aqua Mineral Foundation and Nail-Top

Speed Nail Enamel in 2013.

14. Women’s Health Indonesia Choice

Revlon achieved the award as Beauty Choice 2015

for Superlustrous Lipstick Pango Peach, Lash

Potion Smudge Proof Volume & Length Mascara,

Highlighting Palette Bronze Glow, Parfumerie

Moonlit Woods and Parfumerie African Tea Rose and

Beauty Choice 2014 for category of nail enamel.

Ultima II achieved the award as Beauty Product

Choice 2015 for the category of Hydra Botanic Total

Hydrating and Eye Gel Creame in 2014.

Bobbi Brown achieved the award as Beauty Product

Choice 2014 for the category of long wear even finish

compact foundation, long wear gel eyeliner and lip

colour.

15. Social Media Awards

bodrex achieved the award for the category of

analgesic for 2 consecutive years from in 2012 and

2013.

bodrex Flu & Batuk PE achieved awards for category

of cold medicine 2 consecutive years from in 2012

and 2013.

hemaviton achieved for the category multivitamin

and Liquid Energy Drink in 2013.

Revlon achieved the award as the Best Lipstick and

Best Foundation in 2013.

My Baby achieved the award for the category of

wipes (wet tissue) in 2013, and S.O.S achieved the

similar award for floor cleaner category in 2013.

Social Media Awards Award was organized by

Frontier Consulting dan Marketing Magazine.

15. Social Media Awards

bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala

selama 2 tahun berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.

bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargaan untuk

kategori obat flu selama 2 tahun berturut-turut pada

tahun 2012 dan 2013.

hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

multivitamin dan Energy Drink Liquid pada tahun 2013.

Revlon meraih penghargaan sebagai Best Lipstick dan

Best Foundation pada tahun 2013.

My Baby meraih penghargaan untuk kategori wipes (wet

tissue) pada tahun 2013, dan S.O.S meraih penghargaan

serupa untuk kategori pembersih lantai (floor cleaner)

pada tahun 2013.

Social Media Awards diselenggarakan oleh Frontier

Consulting dan Majalah Marketing.

18

16. CLEO Magazine

Revlon meraih penghargaan Beauty Hall of Fame untuk

kategori Superlustrous Lipstick dan Nail Enamel pada

tahun 2013.

Bobbi Brown meraih penghargaan Best Concealer untuk

Creamy Concealer pada tahun 2014 dan Best Liquid Eyeliner

untuk Long Wear Gel Eyeliner pada tahun 2013 dan 2014.

MAC meraih penghargaan Best Blot Powder, Best

Prolong Wear, Best Eye Shadow di tahun 2014 dan meraih

penghargaan Best Blush, Best Lipstick dan Best Compact

Powder di tahun 2013.

Clinique meraih penghargaan The Editor’s Choice untuk

kategori Best CC Cream dan Best Facial Wash masing-

masing untuk Clinique Moisture Surge CC dan Clinique

Liquid Facial Soap di tahun 2014.

17. Top Brand for Teens

Zevit Grow meraih penghargaan untuk kategori

vitamin untuk pertumbuhan peninggi badan selama

2 tahun berturut-turut dari tahun 2013 sampai dengan

2014. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Frontier

Consulting dan Majalah Marketing.

18. Indonesia retailer statisfaction

bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala

selama 2 tahun berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.

bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargaan untuk

kategori obat flu pada tahun 2013.

19. Indonesia WOW Brand

bodrex, bodrex Flu & Batuk PE, dan Oskadon meraih

penghargaan pada tahun 2014 untuk kategori sakit

kepala, bodrexin untuk kategori obat deman anak,

hemaviton untuk kategori adult multivitamin, hemaviton

Energy Drink untuk kategori energy drink dan Vitamin

IPI untuk kategori single vitamin B Complex. Indonesia

WOW Brand diselenggarakan oleh MARK PLUS.

20. Reader’s Choice Award

My baby meraih penghargaan Reader’s Choice Award 2014

untuk kategori cairan pembersih dan pelembut pakaian

bayi yang diselenggarakan oleh Majalah Mother & Baby.

16. CLEO Magazine

Revlon achieved the award as Beauty Hall of Fame

for the category of Superlustrous Lipstick dan Nail

Enamel in 2013.

Bobbi Brown achived the award as Best Concealer

for Creamy Concealer in 2014 and Best Liquid Eyeliner

for Long Wear Gel Eyeliner in 2013 and 2014.

MAC achieved the awards as Best Blot Powder,

Best Prolong Wear, Best Eye Shadow in 2014 and

achieved the award as Best Blush, Best Lipstick and

Best Compact Powder in 2013.

Clinique achieved The Editor’s Choice award for the

category of ` Best CC Cream and Best Facial Wash

for Clinique Moisture Surge CC and Clinique Liquid

Facial Soap in 2014.

17. Top Brand for Teens

Zevit Grow achieved the award for the category of

vitamin for growth body for 2 consecutive years in

2013 to 2014. This Award was organized by Frontier

Consulting dan Marketing Magazine.

18. Indonesia retailer statisfaction

bodrex achieved the award for the category of

analgesic 2 consecutive years from in 2012 and 2013.

bodrex Flu & Batuk PE achieved the award for the

category of cold medicine in 2013.

19. Indonesia WOW Brand

bodrex, bodrex Flu & Batuk PE, Oskadon achieved

the award in 2014 for the category of analgesic,

bodrexin for the category of children analgesic,

hemaviton for adult multivitamin category,

hemaviton Energy Drink for energy drink category

and Vitamin IPI for category single vitamin B

Complex. Indonesia WOW Brand was organized by

MARK PLUS.

20. Reader’s Choice Award

My Baby achieved Reader’s Choice Award 2014 for

baby softener category. The award was organized by

Mother & Baby Magazine.

19

21. Indonesia Brand Champion

bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala

pada tahun 2013, yang diselenggarakan oleh Majalah

Mark Plus.

22. Warta Ekonomi Award

PT Tempo Scan Pacific Tbk meraih penghargaan Living

Legend Company 2014 dan Most Powerful & Valuable

Company Pharmaceuticals pada 2014, yang diselenggarakan

oleh Majalah Warta Ekonomi

21. Indonesia Brand Champion

bodrex achieved the award for the category of

analgesic in 2013, the award was organized by Mark

Plus magazine.

22. Warta Ekonomi Award

PT Tempo Scan Pacific Tbk Achieved Living Legend

Company 2014 and Most Powerful & Valuable

Company Pharmaceuticals in 2014, were organized

by Warta Ekonomi Magazine

20

Share Registrar

PT Blue Chip Mulia is located at Tempo Pavilion

1 Building, 8th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.10-11,

Jakarta 12950. The company has appointed PT Blue

Chip Mulia as a Securities Administration Agency

since the Company conducted a Public Offering in

1994.

Public Accountant

Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, Certified Public

Accountants is located at Prudential Tower, 17th floor,

Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910. Company

had appointed Public Accountant Tanubrata Sutanto

Fahmi & Rekan to audit the consolidated statement

of financial position as of December 31, 2014 and the

consolidated statement of comprehensive income,

changes in equity and cash flows for the year then

ended and a summary of significant accounting

policies and other explanatory information. The

appointment of this public accountant pursuant to

the the resolution of the Annual General Meeting of

Shareholders (“AGMS”) held on June 16, 2014.

Biro Administrasi Efek

PT Blue Chip Mulia beralamat di Gedung Tempo

Pavilion 1, lantai 8, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-

11, Jakarta 12950. Perseroan menunjuk PT Blue

Chip Mulia sebagai perusahaan yang melakukan

administrasi saham Perseroan sejak Perseroan

melakukan Penawaran Umum pada tahun 1994.

Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi

& Rekan beralamat di Prudential Tower, lantai 17,

Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910. Perseroan

menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanubrata

Sutanto Fahmi & Rekan untuk melakukan audit

laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31

Desember 2014, laporan laba rugi komprehensif,

laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas

konsolidasian, untuk tahun yang berakhir pada

tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan

akuntansi signifikan dan informasi penjelasan

lainnya. Penunjukan kantor akuntan publik ini

didasarkan pada hasil keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) tanggal 16

Juni 2014.

Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Parties

21

Dian Paramita Tamzil, Presiden Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940. Pendidikan

terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga;

adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang terus

berkembang melalui langkah pengembangan usaha

intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini

dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai

Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan

penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun

telah berhasil membina manajemen profesional yang

secara bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam

Grup Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris

dari PT Tempo Scan Pacific Tbk, Presiden Komisaris PT

Bogamulia Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari

beberapa entitas anak PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum

mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan

pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu

kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum. Menjabat

sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2012

berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012.

Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota

Dewan Komisaris lainnya.

Dian Paramita Tamzil, President Commissioner

Indonesian citizen, born in 1940. Educational background

from the Faculty of Dentistry of Airlangga University;

she is one of the founders of the Tempo Group which

is continuously growing through internal business

development, as well as acquisition of other companies.

This initiative has been ongoing since 1980. Before serving

as the President Commissioner, she held almost all

important positions in the Tempo Group, and since several

years ago has successfully developed the professional

management gradually taking over the management

function in the Tempo Group. To date she acts as the

President Commissioner of PT Tempo Scan Pacific Tbk,

the President Commissioner of PT Bogamulia Nagadi, and

a member of the Board of Commissioners of several PT

Tempo Scan Pacific Tbk’s subsidiaries. Before developing

the Tempo Group, she had some years of experience in

legal practice with a Notary office and a Legal Counsel

firm. She was appointed as President Commissioner of

the Company since 2012 pursuant to the resolution of the

AGMS held on May 25, 2012. She has no affiliation with

any members of the Board of Commissioners.

Kustantinah, Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since 2012.

Born in 1951, an Indonesian citizen. Her last education

background is Master of Applied Science in Food

Technology of the University of New South Wales,

Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris

Brief Biography of the Board of Commissioners

Kustantinah, Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012. Lahir

tahun 1951. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Master of Applied Science in Food Technology dari

University of New South Wales, Australia tahun 1988 dan

22

seorang apoteker lulusan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu

Alam Universitas Indonesia tahun 1977. Sebelum bergabung

dengan Perseroan, mengabdi di Departemen Kesehatan RI

selama 25 tahun dan kemudian di Badan Pengawas Obat

dan Makanan RI (Badan POM RI) selama 9 tahun sampai

masa purna baktinya pada Desember 2011. Jabatan terakhir

sebagai Kepala Badan POM RI. Menjabat sebagai Komisaris

dan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012

berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa tanggal 5 Oktober 2012. Tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan

Komisaris serta pemegang saham utama.

Australia, graduated in 1988 and a pharmacist graduated

from Faculty of Mathematics and Scienses – University

of Indonesia in 1977. Prior joining the Company, she

served the Ministry of Health for 25 years and the National

Agency of Drug and Food Control of the Republic of

Indonesia (NA-DFC RI) for 9 years until her retirement

in December 2011. Her last position as the Head of

NA-DFC RI. She was appointed as Commissioner and

Independent Commissioner of the Company since 2012

pursuant to the resolution of the Extraordinary General

Meeting of Shareholders held on October 5, 2012. She has

no affiliation with any members of the Board of Directors

and Commissioners, or the majority shareholder.

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,

Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since 1997.

Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational

background is Master of Management of the University

of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the

Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting

Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She

joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in

1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-1991 as

the Management Accounting Manager and in 1991-1996

with her last position as the Company’s Finance Director.

She was appointed as Commissioner and Independent

Commissioner of the Company since 2012 pursuant to the

resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no

affiliation with any members of the Board of Directors and

Commissioners, or the majority shareholder.

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,

Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir

tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja di

Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala Cabang

Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget Manager,

tahun 1984-1987 sebagai Accounting Manager, tahun

1987-1991 sebagai Management Accounting Manager, dan

jabatan terakhir di Perseroan dari tahun 1991-1996 sebagai

Direktur Keuangan Perseroan. Menjabat sebagai Komisaris

dan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012

berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012.

Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota

Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya serta pemegang

saham utama.

Julian Aldrin Pasha, Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Lahir

tahun 1969, Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Master serta Doktor Ilmu Politik dari Hosei University

Graduate School di Tokyo, Jepang tahun 2005 dan

sebelumnya Sarjana Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial

Julian Aldrin Pasha, Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since 2013.

Born in 1969, an Indonesian citizen. His educational

background is Master and Doctor of Political Science

from Hosei University Graduate School in Tokyo, Japan

in 2005 and Bachelor of Political Science from the Faculty

23

& Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) tahun

1994. Beliau menekuni bidang Ilmu Politik dan berkarier

sebagai dosen, penulis, peneliti, maupun pejabat fakultas

di kampus almamaternya, FISIP UI. Selain itu juga aktif

sebagai ilmuwan kehormatan di beberapa universitas di

Jepang dan negara lain. Aktif sebagai pengamat politik di

dalam negeri, dan pada Oktober 2009 diangkat menjadi

Juru Bicara Kepresidenan. Menjabat sebagai Komisaris

dan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013

berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 24 Mei 2013.

Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota

Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya serta pemegang

saham utama.

of Social & Political Sciences, University of Indonesia

in 1994. He studied Political Science and pursued his

career as a lecturer, writer, researcher, and faculty

official in his almamater, FISIP UI. Besides, he was also

active as an honorary scholar in several universities in

Japan and other countries. Active as a political observer

in the country, and in October 2009 he was appointed

as the Presidential Spokesman. He was appointed as

Commissioner and Independent Commissioner of

the Company since 2013 pursuant to the resolution of

the AGMS held on May 24, 2013. He has no affiliation

with any members of the Board of Directors and

Commissioners, or the majority shareholder.

24

Riwayat Hidup Singkat Direksi

Brief Biography of the Board of Directors

Handojo Selamet Muljadi, Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964. Pendidikan

terakhir di New York University. Bergabung dengan Grup

Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya pernah bekerja di

Revlon Inc., New York hingga tahun 1987. Sejak tahun 1987

sampai 1991 mengelola PT Eres Revco dan PT Rudy Soetadi

& Co., perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang

produksi dan pemasaran produk kosmetika dengan jabatan

terakhir sebagai Presiden Direktur dari kedua perusahaan

tersebut. Pada tahun 1990 juga turut mendirikan PT Bogamulia

Nagadi yang selanjutnya menjadi holding company/induk

perusahaan Grup Tempo dan hingga kini menjabat sebagai

Direktur Utama dan pemegang saham mayoritas dari PT

Bogamulia Nagadi disamping menjabat sebagai Presiden

Direktur dari PT Tempo Scan Pacific Tbk dan beberapa entitas

anak Grup Tempo lainnya. Jabatan sebagai Presiden Direktur

PT Tempo Scan Pacific Tbk telah dipangku sejak bulan Juni

1995. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak

tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal

25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

anggota Direksi.

Diana Wirawan, Wakil Presiden Direktur

Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012 dan

menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada tahun

1956. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Program

Magister Manajemen, Universitas Indonesia. Mulai bergabung

Handojo Selamet Muljadi, President Director

Indonesian citizen, born in 1964. Educational background

from New York University. Joining the TempoGroup

since 1987. Previously, he had worked at Revlon Inc., New

York until 1987. Since 1987 until 1991 he managed PT Eres

Revco and PT Rudy Soetadi & Co., the companies engaged

in the production and marketing of cosmetic products,

his last position as President Director of both companies.

In 1990, he also co-founded PT Bogamulia Nagadi which

then became the holding company/parent company of

Tempo Group and until now serves as President Director

and majority shareholder of PT Bogamulia Nagadi in

addition to serving as President Director of PT Tempo

Scan Pacific Tbk and other subsidiaries of the Tempo

Group. He become the President Director of PT Tempo

Scan Pacific Tbk. since June 1995. He was appointed as

President Director of the Company since 2012 pursuant

to the resolution of the AGMS held on May 25, 2012.

He has no affiliation with any members of the Board of

Directors.

Diana Wirawan, Vice President Director

Vice President Director of the Company since 2012 and

become Director of the Company since 1997. Born in 1956.

Indonesian citizen. Educational Background in Master of

Management Program of University of Indonesia. She

25

began to join Tempo Group in 1990. Prior to joining the

Company, he served as Finance Controller in PT Panin

DKB Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa. From

the year 1980–1984 she worked as auditor at Drs. Utomo

& Co. Public Accounting Firm. She was appointed as

Director of the Company since 2012 pursuant to the

resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no

affiliation with any members of the Board of Directors

and Commissioners.

Dewi Murni Sukahar, Vice President Director

Vice President Director of the Company since 2012 and

become Director of the Company since 1997. Born in 1954.

Indonesian citizen. Educational background in Economics

Faculty of University of Indonesia. Started joining the

Company in 1985. Her last position until 1997 was Chief

Executive Controller of the Company and served as

Finance Director at PT Pulau Mahoni and PT Tempo

Nagadi, subsidiaries of the Company. Prior to joining

the Company, she worked as auditor at Drs. Santoso

Harsokusumo Public Accounting Firm, a representative

of Arthur Young International. She was appointed as

Director of the Company since 2012 pursuant to the

resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no

affiliation with any members of the Board of Directors and

Commissioners.

Dondi Sapto Margono, Director

Director of the Company since 1998. Born in 1954.

Started joining the Company in 1995. Indonesian citizen.

Educational background, Bachelor Degree in Personnel

Management from Atma Jaya University Jakarta and

attended Non-Degree Post Graduate Program at University

of Pittsburgh, United States of America in Personnel & HR

Management. Prior to joining the Company he worked at

PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag

Indonesia and PT Foremost Indonesia (now PT Frisian

Flag Indonesia) and before that at Pertamina–Maxus

Southeast Sumatra Inc. (Production Sharing Contractor)

dengan Grup Tempo pada tahun 1990.Sebelum bergabung

dengan Perseroan, menjabat sebagai Finance Controller di PT

Panin DKB Oceanic Leasing dan PT Aribhawana Perkasa. Dari

tahun 1980–1984 bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan

Publik Drs. Utomo & Co. Menjabat sebagai Direktur Perseroan

sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal

25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Dondi Sapto Margono, Direktur.

Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954.

Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang

Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta

dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di

University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang

Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan

Perseroan berkarir di PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk,

PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost Indonesia

(sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya bekerja

di Pertamina-Maxus Southeast Sumatra Inc. (Production

Dewi Murni Sukahar, Wakil Presiden Direktur

Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012 dan

menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir tahun

1954. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai tahun 1997

adalah Chief Executive Controller Perseroan dan menjabat

sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni dan PT Tempo

Nagadi, entitas anak Perseroan. Sebelum bergabung dengan

Perseroan berkarir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik

Drs. Santoso Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young

International. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak

tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal

25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

26

Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia. Menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil

keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan

Komisaris serta pemegang saham utama.

and PT 3M Indonesia. He was appointed as Director of

the Company since 2012 pursuant to the resolution of the

AGMS held on May 25, 2012. He has no affiliation with any

members of the Board of Directors and Commissioners, or

the majority shareholder.

Irawati Sutanto, Director

Director of the Company since 2006. Born in 1952.

Indonesian citizen. Educational background in Dipl.

Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische

Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She started

joining the Company in 1992, before that she worked at

PT Triple Ace Corporation since 1983 until 1992 with

her last position as Plant Manager. She was appointed

as Director of the Company since 2012 pursuant to the

resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no

affiliation with any members of the Board of Directors

and Commissioners, or the majority shareholder.

Phillips Gunawan, Director

Director of the Company since 2008. Born in 1963.

Indonesian citizen. Educational Background in Faculty-

of Business Administrationfrom Atma Jaya University

Jakarta.Started joining the Company in 2006. Prior to

joining the Company, he worked in various companies

engaged in Consumer Products and Cosmetics, which

among other Kino Group from 2000 to 2006 in various

positions, namely as General Manager–Sales & Marketing

between 2000 to 2002, Director–Sales & Marketing

between 2003–2004 and then as Commercial Director–

International Business Division from 2005 to 2006. Prior

to joining Kino Group, he worked in PT Gillette Indonesia

since 1996–1999 as Business Manager–Stationary Group.

Between 1993–1996, he worked at PT Eres Revco as

Marketing Manager in 1993–1994 and Franchise Manager

from 1994 to 1996, and before that in PT Kiwi (Sara Lee)

as Brand Manager in Indonesia from 1991 to 1993. He

was appointed as Director of the Company since 2012

pursuant to the resolution of the AGMS held on May

Irawati Sutanto, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952.Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing.jurusan

Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di Darmstadt,

Jerman Barat. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun

1992, sebelumnya berkarir di PT Triple Ace Corporation

sejak tahun 1983 sampai dengan tahun 1992 dengan jabatan

terakhir sebagai Plant Manager. Menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan

RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan

afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris

serta pemegang saham utama.

Phillips Gunawan, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Atma Jaya Jakarta. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 2006. Sebelum bergabung

dengan Perseroan, berkarir di berbagai perusahaan yang

bergerak di bidang Produk Konsumen dan Kosmetika, yaitu

di antaranya dengan Kino Group sejak tahun 2000 sampai

2006 di berbagai posisi, yaitu General Manager–Sales &

Marketing pada tahun 2000–2002, Director–Sales & Marketing

pada tahun 2003–2004 dan-kemudian sebagai Commercial

Director–International Business Division sejak tahun 2005

sampai 2006. Sebelum bergabung dengan Kino Group,

berkarir di PT Gillette Indonesia sejak tahun 1996–1999 sebagai

Business Manager–Stationary Group. Pada tahun 1993–1996,

berkarir di PT Eres Revco sebagai Marketing Manager tahun

1993–1994 dan Franchise Manager sejak tahun 1994 sampai

1996; dan sebelumnya di PT Kiwi (Sara Lee) Indonesia sebagai

Brand Manager tahun 1991 - 1993. Menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan

27

RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan

afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris

serta pemegang saham utama.

Aviaska Diah Respati H., Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Kedokteran

Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing Manager–

Analgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun 2001. Sejak

tahun 2002–2004, menjabat sebagai General Manager– Brand

& Communication Strategy, lalu sejak tahun 2005–2008

menjabat sebagai General Manager–Brand Communication

& Promotion. Kemudian dipromosikan menjadi Marketing

Director–OTC & Self Medication sejak tahun 2008 dan

menjabat sampai dengan tahun 2010 sebelum dipromosikan

kembali untuk menjabat sebagai Managing Director–Pharma

Consumer Health PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum

bergabung dengan Perseroan, berkarir di PT Kalbe Farma sejak

tahun 1992 hingga tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai

Group Product Manager OTC. Menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan

RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan

afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris

serta pemegang saham utama.

Hartaty Susanto, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1960. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi

Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1986. Sejak tahun 2010 menjabat

sebagai Direktur Keuangan Divisi Produk Konsumen dan

Kosmetika. Sebelum bergabung dengan Perseroan berkarir

sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Siddharta &

Siddharta dari tahun 1985-1986. Menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan

RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan

afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris

serta pemegang saham utama.

25, 2012. He has no affiliation with any members of the

Board of Directors and Commissioners, or the majority

shareholder.

Aviaska Diah Respati H., Director

Director of the Company since 2011.Born in 1966.

Indonesian citizen. Educational background in Faculty

of Dentistry of University of Gajah Mada.Started joining

the Company in 1997 as Marketing Manager–Analgesic,

Cough & Cold until 2001. Since 2002–2004, she served

as General Manager–Brand & Communication Strategy,

and since 2005–2008 served as General Manager–

Brand Communication & Promotion. She promoted to

Marketing Director–OTC & Self Medication since 2008

and served until 2010 before being promoted again to

serve as Managing Director–Consumer Health Pharma

PT Tempo Scan Pacific Tbk. Prior to joining the Company,

she worked at PT Kalbe Farma from 1992 to 1997 with

her last position as Group Product Manager OTC. She

was appointed as Director of the Company since 2012

pursuant to the resolution of the AGMS held on May

25, 2012. She has no affiliation with any members of the

Board of Directors and Commissioners, or the majority

shareholder.

Hartaty Susanto, Director

Director of the Company since 2012. Born in 1960.

Indonesian citizen. Educational background in Faculty

of Economics majoring in Accounting of University of

Indonesia. Started joining the Company in 1986. Since

2010 serve as Finance Director of Consumer Products

and Cosmetics Division. Prior to joining the Company,

she worked as auditor at Siddharta & Siddharta Public

Accounting Firm from 1985-1986. She was appointed

as Director of the Company since 2012 pursuant to the

resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no

affiliation with any members of the Board of Directors

and Commissioners, or the majority shareholder.

28

Liza Prasodjo, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1970.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana

Ekonomi Akuntansi, Universitas Tarumanagara. Mulai

bergabung dengan Perseroan pada tahun 1997, sebagai

Financial Analyst Perseroan, kemudian sejak 2001 menjabat

beberapa posisi di Divisi Distribusi Perseroan dan sejak

tahun 2010 sebagai Direktur Keuangan Divisi Distribusi.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, berkarir sebagai

Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co.

sejak tahun 1993-1997 dan sebelumnya juga sebagai Auditor

di Kantor Akuntan Publik Jusuf Halim. Menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil

keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan

Komisaris serta pemegang saham utama.

Suryadi Nagawiguna, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Lahir tahun 1971, Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Master of Business

Administration dan Master of Management Technology

dari Melbourne Business School, University of Melbourne,

Australia. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun

2013. Sebelum bergabung dengan Perseroan, berkarir di PT

Anugerah Pharmindo Lestari (Zuellig Pharma Company),

BASF East Asia-Hong Kong, BASF South East Asia-

Singapore, Accenture-Singapore, dan Hewlett Packard Far

East-Singapore. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak

tahun 2014 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal

16 Juni 2014. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris serta pemegang

saham utama.

Johanes Ivan Pradjanata, Direktur dan

Direktur Independen

Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Lahir tahun 1969,

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana

Ekonomi dari Institut Bisnis Indonesia. Mulai bergabung

Liza Prasodjo, Director

Director of the Company since 2012. Born in 1970.

Indonesian citizen. Educational background Bachelor

of Economics majoring in Accounting of Tarumanagara

University. Started joining the Company in 1997 as

Financial Analyst of the Company, then since 2001 held

several positions in Distribution Division of the Company

and since 2010 serve as Finance Director of Distribution

Division. Prior to joining the Company, she worked as

auditor in Prasetio, Utomo & Co. Public Accounting

Firm in 1993-1997 and before that also as auditor in

Jusuf Halim Public Accounting Firm. She was appointed

as Director of the Company since 2012 pursuant to the

resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no

affiliation with any members of the Board of Directors

and Commissioners, or the majority shareholder.

Suryadi Nagawiguna, Director

Director of the Company since 2014. Born in 1971,

Indonesian citizen. Educational background are Master

of Business Administration and Master of Management

Technology from the Melbourne Business School,

University of Melbourne, Australia. Started joining

the Company in 2013. Prior to joining the Company, he

worked for PT Anugerah Lestari Pharmindo (Zuellig

Pharma Company), BASF East Asia-HongKong, BASF

South East Asia-Singapore, Accenture-Singapore, and

Hewlett Packard Far East-Singapore. He was appointed

as Director of the Company since 2014 pursuant to the

resolution of the AGMS held on June 16, 2014. He has no

affiliation with any members of the Board of Directors

and Commissioners, or the majority shareholder.

Johanes Ivan Pradjanata, Director and

Independent Director

Director of the Company since 2014. Born in 1969,

Indonesian citizen. Educational background is Bachelor

of Economics from Indonesian Business Institute.

29

dengan Perseroan pada tahun 2011. Sebelum bergabung

dengan Perseroan, berkarir di PT Beiersdorf Indonesia

dan PT Landmark Property. Menjabat sebagai Direktur

dan Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2014

berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 16 Juni 2014.

Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota

Direksi, anggota Dewan Komisaris serta pemegang saham

utama.

Start joined the Company in 2011. Prior to joining the

Company, he worked for PT Beiersdorf Indonesia and

PT Landmark Property. He was appointed as Director

and Independent Director of the Company since 2014

pursuant to the resolution of the AGMS held on June

16, 2014. He has no affiliation with any members of the

Board of Directors and Commissioners, or the majority

shareholder.

EqualityKesetaraan

32

6.855

2013

6.631

2012

5.134

2010

7.512

2014

5.781

2011

2.4882.720

2.940

20142013 20142013 20142013

742 678758 628 579635

Ikhtisar Laporan Keuangan

Financial Highlights

33

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31

Rp Juta Penjualan NetoLaba BrutoLaba UsahaLaba Neto Tahun Berjalan - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non-pengendali Total Laba Neto Tahun BerjalanLaba Komprehensif Tahun Berjalan - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non-pengendali Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Neto per Saham* Total Aset LancarTotal Liabilitas Jangka PendekModal Kerja Bersih Total AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas

Rasio Pertumbuhan Penjualan Neto

Rasio Pertumbuhan Laba Usaha

Rasio Pertumbuhan Laba Neto

Rasio Pertumbuhan Total AsetRasio Pertumbuhan

Total EkuitasRasio antara Laba Neto

dengan Total EkuitasRasio antara Laba Neto

dengan Total AsetRasio antara Laba Neto dengan

Penjualan NetoRasio antara Aset Lancar dengan

Liabilitas Jangka PendekRasio antara Total Liabilitas

dengan Total EkuitasRasio antara Total Liabilitas

dengan Total Aset

2014

7.512.115 2.939.897

678.251

579.380 4.914

584.293

597.960 4.914

602.874

129

3.714.701 1.237.332 2.477.369

5.592.730 1.460.391 4.132.339

9,59%

-10,47%

-8,70%

3,42%6,97%

14,02%

10,36%

7,71%

300,22%

35,34%

26,11%

Rp Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income for the Year - Equity holders of the parent company - Non-controlling interest Total Net Income for the YearComprehensive Income for the Year - Equity holders of the parent company - Non-controlling interest Total Comprehensive Income for the Year *Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity Net Sales Growth Ratio

Income from Operations Growth Ratio

Net Income Growth Ratio

Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio

Return on Equity Return on Assets

Return on Net Sales Current Ratio Leverage Ratio

Total Liabilities to Total Assets Ratio

* Laba Neto per saham dihitung dengan membagi Laba Neto Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 4.500.000.000 saham.

* Net Income per share is computed by dividing Net Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Company with the number of issued and fully paid shares of 4,500,000,000 shares.

Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2014 2013

Kwartal

Quarter

IIIIIIIV

Tertinggi (Rp)High (Rp)

3.450 3.250 3.000 3.260

Tertinggi (Rp)High (Rp)

3.8504.9504.2253.900

Terendah (Rp)Low (Rp)

2.7452.7002.480 2.440

Terendah (Rp)Low (Rp)

3.0003.2503.0502.850

Akhir (Rp)

Close (Rp)

3.170 3.0002.5302.865

Akhir (Rp)

Close (Rp)

3.8504.1503.8003.250

Jumlah (Unit)

Volume (Unit)

50.191.600 39.546.400 42.246.700 38.488.700

Jumlah (Unit)

Volume (Unit)

42.402.50053.391.500 17.814.500 39.549.000

Kapitalisasi Pasar (Rp Mil)

Market Capitalization

(Rp Bil)14.26513.500 11.385 12.893

Kapitalisasi Pasar (Rp Mil)Market

Capitalization (Rp Bil)17.32518.67517.10014.625

2012

6.630.8102.488.321

742.207

627.950 7.226

635.176

636.342 7.226

643.568

140

3.393.778 1.097.135 2.296.643

4.632.985 1.279.829 3.353.156

14,71%

11,98%

10,94%

9,00%10,09%

18,73%

13,55%

9,47%

309,33%

38,17%

27,62%

2010

5.134.242 1.894.330

559.485

488.889 5.872

494.761

487.908 5.872

493.780

109

2.642.066

803.106 1.838.960

3.589.596 944.863

2.644.733

14,15%

35,31%

35,82%

10,01%8,24%

18,49%

13,62%

9,52%

328,98%

35,73%

26,32%

2013

6.854.889 2.719.803

757.546

634.623 3.912

638.535

670.234 3.912

674.147

141

3.991.1161.347.4662.643.650

5.407.9581.545.006 3.862.952

3,38%

2,07%

1,06%

16,73%15,20%

16,43%

11,73%

9,26%

296,19%

40,00%

28,57%

2011

5.780.6642.200.043

662.819

566.048 20.314

586.362

564.995 20.314

585.309

126

3.121.980 1.046.406 2.075.573

4.250.374

1.204.439 3.045.936

12,59%

18,47%

15,78%

18,41%15,17%

18,58%

13,32%

9,79%

298,35%

39,54%

28,34%

Pembagian Dividen Kas Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran

Payment DateTahun Buku Fiscal Year

201120122013

Interim/ Final Interim/ Final

FinalFinalFinal

Jumlah Dividen per Saham (Rp)Dividend per Share (Rp)

757575

30 Juli 201223 Juli 2013

18 Agustus 2014

July 30, 2012July 23, 2013

August 18, 2014

34

Laporan Dewan Komisaris

The Board of Commissioners’ Report

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT Tempo Scan

Pacific Tbk bersama ini menyampaikan penjelasan

tentang pengawasan kami atas kinerja dan kegiatan

operasional dari PT Tempo Scan Pacific Tbk beserta

anak perusahaannya (“Tempo Scan”) sebagaimana hasil

capaian Direksi Tempo Scan selama tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Sepanjang tahun 2014, sebagian besar negara anggota

Uni Eropa masih dilanda krisis dan ketidakpastian

ekonomi meskipun Bank Sentral Eropa (ECB) berupaya

mempertahankan stimulus dengan suku bunga rendah.

Sementara di Asia, pertumbuhan ekonomi China

terus melambat. Di lain sisi, ekonomi Amerika Serikat

(AS) menunjukkan kinerja membaik seiring dengan

dihentikannya program stimulus The FED sebagaimana

dikenal dengan Quantitative Easing (QE) sesuai sinyal

pertumbuhan yang diharapkan dan terus menurunnya

tingkat pengangguran di AS dalam 2014. Dengan pulihnya

ekonomi AS, kemungkinan dilanjutkan dengan kenaikan

suku bunga acuan Bank Sentral.

Faktor eksternal tersebut di atas, dibarengi dengan

pelemahan nilai tukar Rupiah antara lain terhadap

Dolar AS, membawa Indonesia dalam situasi yang tidak

mudah. Saat pemilihan Presiden Indonesia pada Juli 2014

yang semula diyakini akan memberikan sentimen positif

kepada pasar, ternyata tidak memperlihatkan perubahan

With the blessing of God Almighty, on behalf of the

Board of Commissioners of PT Tempo Scan Pacific

Tbk, we would like to explain our supervision on the

business performance and operations of PT Tempo

Scan Pacific Tbk and its subsidiaries (“Tempo Scan”)

as conducted by Tempo Scan’s Board of Directors

during its financial year which ended as at December

31, 2014.

Throughout 2014, most of the EU member states were

still in crisis and economic uncertainty despite the

European Central Bank (ECB) stressed to maintain the

stimulus with low interest rates. Meanwhile in Asia,

China’s economic growth continued to slow down.

On the other hand, the US economy showed improved

performance as in line with the termination of the

FED’s stimulus program known as Quantitative Easing

(QE) in accordance with the expected growth signals

and decline in the unemployment rate in the US during

2014. With the continued recovery of the US economy,

probably to be followed by the increase of the US

Federal funds rate.

The external factors mentioned above, coupled with

the weakening of the Rupiah among others against the

US Dollar, has caused Indonesia to be in a challenging

position. While the election of the President of Indonesia

in July 2014 of which many people previously believed

that it would provide a positive sentiment to the market,

35

signifikan. Selama tahun 2014 perekonomian Indonesia

mengalami tekanan dengan ditandai capaian pertumbuhan

ekonomi yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya

yakni pada kisaran 5,1%, dibandingkan dengan tingkat

pertumbuhan Indonesia rata-rata sebesar 6,2% selama tiga

tahun terakhir.

Namun indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 30

Desember 2014 berhasil ditutup di level 5.226,95 atau terjadi

peningkatan sebesar 22% bila dibandingkan dengan IHSG

yang pada akhir 2013 ditutup di level 4.274,18. Pergerakan

nilai tukar Rupiah khususnya terhadap Dolar AS berangsur

melemah sejak awal tahun 2013 dari kisaran Rp 9.670 turun

menjadi Rp 12.440 pada akhir tahun 2014, atau terjadi

penurunan sekitar 28% dalam kurun waktu dua tahun.

Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terjadi antara lain

akibat defisit transaksi berjalan Indonesia yang memburuk

dan meningkatnya laju inflasi disebabkan antara lain dipicu

naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dalam bulan

Nopember 2014 dalam kisaran 30%, yang tahun sebelumnya

harga BBM dinaikkan sebesar kisaran 40% (Juni 2013).

Sebagai konsekuensi kenaikan harga BBM, Bank Indonesia

mengurangi likuiditas dan menaikkan suku bunga acuan

(BI rate) dalam bulan Nopember 2014 dengan 25 bps (basis

poin) menjadi 7,75%, setelah pada semester kedua 2013

tingkat suku bunga acuan BI naik sebesar 175 bps.

Di tengah situasi ekonomi yang tidak mudah sepanjang

tahun 2014, Tempo Scan berhasil merampungkan

pembangunan pabrik susu formula yang merupakan awal

perluasan segmen usaha Tempo Scan. Secara keseluruhan,

kinerja keuangan Tempo Scan dapat dinyatakan cukup

memuaskan meskipun upah minimum meningkat

dibarengi kenaikan tarif listrik industri serta harga

minyak. Nilai penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan

meningkat 9,6% serta berjumlah Rp 7.512 milyar.

Laba kotor Tempo Scan meningkat 8,1% atau berjumlah Rp

2.940 milyar, dan karenanya marjin laba kotor menurun

menjadi 39,1% dibandingkan dengan marjin laba kotor tahun

sebelumnya yakni 39,7%. Sementara beban usaha Tempo

fundamentally there were no significant changes. During

2014 the Indonesian economy was under pressure as

marked with the achievement of economic growth

which was lower than the previous forecast namely in

the range of 5.1%, compared to a growth rate of Indonesia

on average of 6.2% over the last three consecutive years.

However, the stock price index (IHSG) on December

30, 2014 successfully closed at 5,226.95, or an increase

of 22% compared with the end of 2013 whereby the

IHSG closed at 4,274.18. Rupiah exchange rate against

the US Dollar in particular, gradually weakened since

the beginning of 2013 from the range of Rp 9,670

declined to Rp 12,440 at the end of 2014, or a decline

of about 28% within two years. The pressure on the

Rupiah exchange rate occurred partly as a result of

Indonesia’s current account deficit deterioration and

rising inflation caused partly by the rising price of

fuel in November 2014 in the range of 30%, and the

previous year fuel prices increased by around 40%

(June 2013). As a consequence of the increase in fuel

price, Bank Indonesia has reduced liquidity and raised

the benchmark interest rate (BI rate) in November 2014

with 25 bps to become 7.75% in addition to the 175 bps

increase in the second half of 2013.

In the midst of an uncertain economic situation

throughout 2014, Tempo Scan successfully completed the

construction of its new factory producing infant formula

milk, which is the beginning of the expansion of the

business segment of Tempo Scan. Overall, the financial

performance of Tempo Scan can be considered fairly

satisfactory despite the increase in minimum wages as

well as increase of industrial electricity tariff and fuel

prices. Tempo Scan’s consolidated net sales increased

9.6% and amounted to Rp 7,512 billion.

Tempo Scan’s gross profit managed to rise by 8.1% and

it amounted to Rp 2,940 billion, hence its gross profit

margin decreased to become 39.1% compared to the

previous year gross profit margin of 39.7%. Further

36

Scan meningkat 15,3% atau berjumlah Rp 2.262 milyar di

mana peningkatan tersebut merupakan peningkatan dari

biaya promosi dan penjualan. Manajemen Tempo Scan telah

memberikan penjelasan kepada Dewan Komisaris mengenai

perlunya peningkatan biaya-biaya tersebut. Terkait dengan

yang diuraikan di atas, laba usaha Tempo Scan menurun

10,5% dan berjumlah Rp 678 milyar dan marjin laba usaha

adalah 9%. Dengan demikian, untuk tahun 2014 laba bersih

Tempo Scan berjumlah Rp 579,4 milyar atau mengalami

penurunan sebesar 8,7% dibandingkan dengan laba bersih

tahun lalu. Demikian pula EBITDA Tempo Scan berjumlah

Rp 804,7 milyar atau turun sebesar 7,1% dibandingkan

EBITDA tahun sebelumnya.

Dalam tahun 2014 Tempo Scan membiayai pembelian barang

modal yang keseluruhannya bersumber dari kas internal

Tempo Scan. Meskipun demikian, posisi neraca Tempo

Scan pada tanggal 31 Desember 2014 tetap dapat dianggap

solid dengan kekayaan dan ekuitas total masing-masing

mencapai Rp 5,6 triliun dan Rp 4,1 triliun serta kas, setara

kas dan investasi jangka pendek mencapai Rp 1,5 triliun.

Lebih lanjut, Dewan Komisaris mengamati bahwa

meskipun di tengah ketidakpastian faktor eksternal seperti

meningkatnya berbagai beban atau biaya, melemahnya

nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing tertentu

sebagaimana diuraikan di atas, dan semakin ketatnya

persaingan usaha, jajaran Direksi beserta tim manajemen

di seluruh bagian operasional Tempo Scan secara konsisten

mengupayakan langkah-langkah penting bagi Tempo

Scan dengan memulai masuk segmen usaha baru, antara

lain produk nutrisi berbasis susu, mengembangkan varian

produk baru di samping memperkuat kedudukan produk

yang telah ada dengan merek dagang yang dimiliki Tempo

Scan sendiri, di samping terus mengupayakan peningkatan

efisiensi dalam proses produksi, baik dalam pabrik farmasi

maupun pabrik produk konsumen & kosmetika, serta

memperbaiki tingkat layanan dari divisi distribusi sehingga

mampu meningkatkan ketersediaan khususnya semua

produk Tempo Scan pada segala jenis outlet di seluruh

wilayah Republik Indonesia.

Tempo Scan’s operating expenses increased by 15.3%

or amounted to Rp 2,262 billion and such increase was

contributed to higher promotion and selling expenses.

Tempo Scan’s management has explained to the Board of

Commissioners the necessity of such expenses’ increase.

In connection with the above, Tempo Scan’s operating

profit registered a decline of 10.5% and amounted to Rp

678 billion and its operating profit margin stood at 9%. As

a consequence, in 2014 Tempo Scan net profit amounted to

Rp 579.4 billion or a decrease of 8.7% compared to its net

profit of the preceding year. Consequently, Tempo Scan’s

EBITDA amounted to Rp 804.7 billion or a decrease of

7.1% compared to the preceding year EBITDA.

In 2014 Tempo Scan financed its capital expenditures

totally with Tempo Scan’s internal cash, and nonetheless,

Tempo Scan’s balance sheet position at December 31,

2014 remained deemed solid with its total assets and

shareholders’ equity respectively amounted to Rp 5.6

trillion and Rp 4.1 trillion while its cash, cash equivalent

and short term investments reached Rp 1.5 trillion.

Moreover, the Board of Commissioners observed that

although in the midst of uncertain external factors

such as the increase of various costs , the weakening of

Rupiah against certain foreign currency as mentioned

above, and the fierce business competition, the Board

of Directors and its management team in all parts

of Tempo Scan’s operations consistently pursued

important actions for Tempo Scan among others to

enter into new business segment such as nutritional

dairy products, to develop new products’ variances

and to strengthen the position of existing products

using Tempo Scan’s own brands, and further to

enhance the efficiency of the production processes in

both its pharmaceutical as well as consumer products

& cosmetics manufacturing plants, and improve the

services of the distribution division so as to increase

the availability of particularly all Tempo Scan’s

products in all types of outlets in the territory of the

Republic of Indonesia.

37

Selanjutnya, kami mengawasi pula cara Tempo Scan

menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa

pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar Tempo Scan. Di samping tentunya, untuk

memastikan bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan

oleh Tempo Scan adalah sesuai undang-undang dan

peraturan yang berlaku, termasuk ketentuan baru di bidang

Pasar Modal.

Dewan Komisaris tetap fokus pada peran pengawasannya

untuk meningkatkan transparansi dalam sistem pelaporan

Tempo Scan, karena kami percaya bahwa ketepatan dan

transparansi dalam pelaporan adalah dasar sistem tata

kelola perusahaan yang baik, dan karenanya senantiasa

dipertahankan dan di mana mungkin ditingkatkan.

Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas

laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah

diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember

2014 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata

Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 19

Maret 2015 No. 265/5-T022/ER-1/12.14.

Oleh karenanya, Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan

agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham

yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan

konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas.

Akhirnya, Dewan Komisaris ingin menyampaikan

penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh

karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras

mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang

cukup memuaskan pada 2014 sebagaimana tercantum

dalam Laporan Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami

juga menyampaikan terima kasih kepada semua mitra usaha

Tempo Scan.

Furthermore, we also supervised Tempo Scan’s

business conduct and practice to ensure that their

implementations were executed pursuant to the

provisions of Tempo Scan’s Articles of Association

and in line with the prevailing laws and regulations,

including those new regulations of the Capital

Market.

The Board of Commissioners remained focused

on its supervisory role to promote transparency in

Tempo Scan’s reporting system, since we believe that

reporting accuracy and transparency is part of good

corporate governance guidelines and as such should

be continuously maintained and where practicable

enhanced.

The Board of Commissioners had approved Tempo

Scan’s audited consolidated financial statements for the

fiscal year ending on December 31, 2014 issued by the

registered public accountant’s office Tanubrata Sutanto

Fahmi & Rekan through its report dated March 19, 2015

No. 265/5-T022/ER-1/12.14.

Therefore, the Board of Commissioners proposes that

the upcoming Annual General Meeting of Shareholders

also would approve Tempo Scan’s aforementioned

audited consolidated financial statements.

Finally, the Board of Commissioners would like to

express its appreciation to Tempo Scan’s Board of

Directors, Management, and all employees for all their

hard work in achieving a satisfactory performance in

2014 as stated in Tempo Scan’s Annual Report and, last

but not least, we also would like to extend our thanks to

all Tempo Scan’s business partners.

UsefulnessBermanfaat

40

Atas nama Direksi PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas

anak (“Tempo Scan”), kami ingin memberikan suatu ulasan

dan analisis mengenai kinerja keuangan konsolidasian

Tempo Scan dan divisi-divisi usaha intinya untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Pada tahun 2014 masyarakat Indonesia memberikan suara

mereka dalam pemilihan umum (pemilu) yang sama

pentingnya, yaitu pemilu Legislatif dan pemilu Presiden,

adanya peristiwa politik yang penting tersebut telah

menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis

dan juga meningkatkan kehati-hatian di antara masyarakat

umum yang menyebabkan mereka menunda investasi

dan pengeluaran tertentu mereka, sikap kecemasan dan

keraguan tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan

ekonomi menjadi lebih lambat yaitu hanya 5% pada tahun

2014, dimana pertumbuhan tersebut secara signifikan jauh

lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia yang sebesar 5,6% pada tahun 2013 serta

jauh lebih rendah bila dibandingkan tingkat pertumbuhan

ekonomi yang kuat selama beberapa tahun terakhir yang

berkisar antara 6% sampai 6,8%.

Meskipun situasi politik tersebut di atas bukanlah satu-

satunya faktor domestik yang telah memberikan kontribusi

terhadap pertumbuhan ekonomi, disamping adanya faktor

lain seperti lebih ketatnya kebijakan moneter dari bank sentral

yang diberlakukan sejak pertengahan tahun 2013 dalam

rangka mengurangi tingginya defisit transaksi berjalan yang

On behalf of PT Tempo Scan Pacific Tbk and its

subsidiaries (“Tempo Scan”) Board of Directors, we wish

to provide a review and analysis regarding Tempo Scan’s

consolidated financial results and its core operating

divisions’ performance for the fiscal year ending on 31

December 2014.

In 2014 Indonesians went to cast their ballots in

equally crucial Legislative election and Presidential

election, such important political events had escalated

apprehension among the business community and

also raised cautiousness amongst the general public

henceforth causing them to postpone certain of their

investment and spending, such trepidation had resulted

in slower economic growth of merely 5% in 2014, such

growth was significantly lower compared to Indonesia

economic growth rate of 5.6% in 2013 as well as much

lower than the country’s robust economic growth rates

during the last few years which were ranging from 6%

to 6.8%.

Albeit the abovementioned political situation was not

the sole domestic factor that had contributed to slower

economic growth, whilst other factors such as the

central bank tighter monetary policy which was enacted

since midst of 2013 in order to abate the resiliently high

current account deficit and higher inflation rate of

Laporan Direksi dan Analisis Manajemen

The Board of Directors’ Report and Management’s Analysis

41

terus bertahan dan tingkat inflasi yang lebih tinggi yaitu

hampir 8,4% pada tahun 2014 juga disebut sebagai faktor

yang berkontribusi, serta nilai tukar Rupiah yang merosot

merupakan faktor tambahan yang menyebabkan tingkat

pertumbuhan ekonomi negara lebih lambat.

Di sisi lain, tatanan ekonomi global juga telah berkembang dan

menjadi kurang ramah terhadap pasar negara berkembang

di mana Indonesia masih merupakan bagian dari kelompok

tersebut, seperti Federal Reserve AS mulai mengurangi

pelonggaran kuantitatif sejak tahun 2008, dengan cara

mengurangi program pembelian obligasi secara bertahap

yang telah resmi berakhir pada bulan Oktober 2014, langkah

tersebut telah memicu arus balik dana investasi dari pasar

negara berkembang kembali ke AS untuk mengantisipasi

akan terjadinya kenaikan suku bunga AS dan, dalam

prosesnya hal itu telah memperkuat Dolar AS. Ditambah lagi,

krisis zona Eropa yang tak kunjung berakhir, perlambatan

pertumbuhan ekonomi Cina, Jepang yang masih terus

berusaha menghindar dari kejatuhannya ke dalam resesi,

serta yang tak kalah penting, turunnya harga minyak serta

komoditas utama lainnya, secara keseluruhan kondisi

ekonomi global tersebut tidak memberikan kontribusi yang

positif untuk membantu perekonomian Indonesia.

Mengingat kondisi ekonomi makro 2014 yang sulit di atas,

akibatnya banyak perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia telah mengalami pertumbuhan penjualan dan

laba bersih yang lebih lambat, dan bahkan lebih buruk

lagi ada beberapa perusahaan yang telah mengalami

penurunan penjualan dan laba bersih. Terkait hal tersebut,

tidak terkecuali kinerja Tempo Scan tahun 2014 meskipun

sebenarnya penjualan bersihnya berhasil naik 9,6% dan

berjumlah Rp 7.512,1 miliar, namun hasil laba bersih turun

8,7% dan berjumlah Rp 579,4 miliar.

Selanjutnya, pada tahun 2014 penjualan bersih Tempo

Scan berhasil melampaui ambang batas Rp 7 triliun untuk

pertama kalinya dan tingkat pertumbuhan penjualan

bersih sebesar 9,6% sungguh jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan tingkat pertumbuhan penjualan bersih yang hanya

almost 8.4% in 2014 were also cited as the contributing

factors, as well as the Rupiah dwindling exchange rate

was an additional factor causing the country’s slower

economic growth rate.

On the other hand, the global economy landscape had

also evolved and it has become less friendly toward

the emerging markets wherein Indonesia is part of

such group, as the US Federal Reserve started to taper

its quantitative easing commencing 2008, by way of

gradually reducing its bonds purchase programs that

had officially ended in October 2014, such move has

triggered reverse flow of investment funds from the

emerging markets back to the US in anticipation of

impending US interest rate hike and, in the process it

has strengthened US Dollar. Moreover, the Euro zone

endless crisis, China’s economy slowing growth, Japan

which has been trying to dodge falling into recession,

also last but not least the drop in oil as well as other key

commodity prices, collectively those global economic

conditions did not contribute positively to help the

Indonesian economy.

Given the above difficult macro economic condition

in 2014, consequently many listed companies in the

Indonesian Stock Exchange had experienced slower

net sales and profit growth, and even worse there were

some companies that had experienced both net sales

and profit decline. In connection therewith, Tempo

Scan’s 2014 result was not an exception despite the

fact that its net sales managed to increase by 9.6% and

it amounted to Rp 7,512.1 billion, nevertheless its net

profit result had declined by 8.7% and it amounted to

Rp 579.4 billion.

Furthermore, in 2014 Tempo Scan’s net sales managed

to exceed Rp 7 trillion threshold for the first time and

its net sales growth rate of 9.6% was indeed significantly

higher compared to its net sales growth rate of only 3.4%

in 2013. Such commandable net sales performance was

42

sebesar 3,4% pada tahun 2013. Kinerja penjualan bersih yang

baik tersebut antara lain disebabkan oleh penjualan bersih

divisi Produk Konsumen & Kosmetika (“divisi CPC”) Tempo

Scan yang meningkat sebesar 14,3% dan berjumlah Rp 1.914

miliar; dan kontribusi yang lebih kecil disumbangkan

oleh peningkatan penjualan bersih yang lebih kecil dari

divisi Pharma yang mendekati 4% dan berjumlah Rp

2.067,4 miliar, namun demikian setelah penyesuaian untuk

memperhitungkan efek dari penghentian bisnis minuman

berlisensinya, maka sebetulnya penjualan bersih divisi

Pharma mengalami peningkatan sebesar 11% pada tahun

2014. Yang terakhir namun sama pentingnya, adalah

kontribusi dari pertumbuhan penjualan bersih divisi

Distribusi Tempo Scan yang meningkat sebesar 10,7% dan

berjumlah Rp 3.530,7 miliar pada tahun 2014

Beralih ke hasil laba kotor Tempo Scan tahun 2014 yang

tumbuh lebih lambat sebesar 8,1% jika dibandingkan dengan

tingkat pertumbuhan penjualan bersihnya yang sebesar

9,3% dan, hasil laba kotor tersebut berjumlah Rp 2.720 miliar.

Sejalan dengan penurunan tersebut, marjin laba kotor juga

turun menjadi 39,1% jika dibandingkan dengan marjin laba

kotor tahun 2013 yang sebesar 39,7%. Margin laba kotor yang

lebih rendah tersebut disebabkan antara lain oleh nilai tukar

Rupiah yang melemah, juga peningkatan biaya produksi

yang lebih tinggi di mana sebagian besar didorong oleh

meningkatnya biaya sumber daya manusia serta biaya utilitas.

Selain itu, berkaitan dengan beban usaha Tempo Scan,

apabila biaya tersebut tidak termasuk “pendapatan operasi

lain-neto” maka nilainya berjumlah Rp 2.303,6 miliar

atau meningkat 11,2% dibandingkan dengan beban usaha

yang sama pada tahun 2013 yang berjumlah Rp 2.071,8

miliar, namun sayangnya “pendapatan operasi lain-neto”

tersebut di atas memang turun secara substansial dari Rp

109,6 miliar pada tahun 2013 menjadi hanya sekitar Rp 42

miliar, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh laba

selisih kurs tahun 2013 yang tidak terjadi lagi di tahun 2014.

Akibatnya, seperti yang telah dilaporkan, laba usaha Tempo

Scan telah menunjukkan penurunan sebesar 10,5% dan

berjumlah Rp 678,3 miliar, namun bila disesuaikan dengan

amongst others attributed to Tempo Scan’s Consumer

Products & Cosmetic division (“CPC division”) net

sales which had increased by 14.3% and it amounted to

Rp 1,914 billion; also to a lesser extent by its Pharma

division net sales which had increased by almost 4% and

it amounted to Rp 2,067.4 billion, nonethless after the

adjusting to account for the effect of its under licensed

beverage business discontinuation, then in actual fact

the said Pharma division net sales had risen by 11% in

2014. Lastly but equally important, was the contribution

by Tempo Scan’s Distribution division net sales growth

that had increased by 10.7% and it amounted to Rp

3,530.7 billion in 2014.

Moving on to Tempo Scan’s gross profit result in 2014

which grew slower by 8.1% when compared to its net

sales growth rate of 9.3% and, such gross profit result

was amounted to Rp 2,720 billion, consequently its gross

profit margin commensurately decreased to become

39.1% if compared to 2013 gross profit margin of 39.7%.

The said lower gross profit margin was attributed

amongst others to the weakening Rupiah exchange rate,

also by higher manufacturing cost which predominantly

proplelled by its personnel cost as well as its utilities

expenses increase.

Moreover, pertaining to Tempo Scan’s operating

expenses, such expenses when excluding its “Net Other

Operating Incomes” was amounted to Rp 2,303.6 billion

or an increase of 11.2% compared to its corresponding

operating expenses in 2013 that was amounted to Rp

2,071.8 billion, but unfortunately the aforesaid “Net

Other Operating Incomes” had indeed declined

subtantially from Rp 109.6 billion in 2013 to become only

around Rp 42 billion, such a decline was mainly caused

by the non-recurring foreign exchange gain accrued in

2013 which was not the case in 2014. Consequently, as

reported Tempo Scan’s operating profit had reflected a

decline of 10.5% and it amounted to Rp 678.3 billion, but

43

memperhitungkan pengaruh laba selisih kurs tersebut

maka dalam kenyataannya laba usaha Tempo Scan hanya

menurun 1,5%.

Selain itu, pendapatan non-operasi lain-neto Tempo Scan

juga telah mengalami penurunan menjadi Rp 64,5 miliar

pada tahun 2014 dibandingkan dengan Rp 72,4 miliar pada

tahun 2013, sebagai akibat dari pencatatan kerugian yang

lebih tinggi dari entitas asosiasi, sehubungan dengan faktor-

faktor tersebut maka laba bersih Tempo Scan menurun 8,7%

dan berjumlah Rp 579,4 miliar. Namun demikian, setelah

disesuaikan dengan memperhitungkan pengaruh laba

selisih kurs yang tidak berulang dan kerugian dari entitas

asosiasi, maka sesungguhnya jumlah laba bersih tahun 2014

adalah Rp 598,8 miliar atau masih mencatat peningkatan

sebesar 4,6% dari tahun sebelumnya.

Kinerja Laba Sebelum Pajak, Penyusutan & Amortisasi

(“EBITDA”) Tempo Scan tahun 2014 juga mengikuti kinerja

laba usaha dan laba bersih dimana EBITDA perusahaan

juga turun 7% menjadi Rp 804,7 miliar dibandingkan

EBITDA tahun 2013 sebesar Rp 865,8 miliar, sebagai

akibatnya marjin EBITDA juga turun menjadi 10,7%

dibandingkan dengan marjin EBITDA 2013 sebesar 12,6%.

on adjusted basis to account for the effect of such non-

recurring foreign exchange gain hence in actual fact its

operating profit had only declined by 1.5%.

In addition, Tempo Scan’s net non-operating incomes

had also declined to become Rp 64.5 billion in 2014

compared to Rp 72.4 billion in 2013, as a result of

higher losses accrued from its associate companies,

in connection with the aforementioned factors

henceforth Tempo Scan’s net profit had declined by

8.7% and it amounted to Rp 579.4 billion. Nevertheless,

on adjusted basis to account for the effect of both non-

recurring forex gain and associate companies’ losses

then in actual fact its 2014 net profit amount was Rp

598.8 billion or still registering an increase of 4.6%

year on year.

Tempo Scan’s 2014 Earning Before Tax, Depreciation

& Amortization (“EBITDA”) result was also trailing

its operating profit and net profit results whereby its

EBITDA had also declined by 7% to become Rp 804.7

billion versus its EBITDA result of Rp 865.8 billion in

2013, as consequent thereof its EBITDA margin had also

declined to become at 10.7% compared to its 2013 EBITDA

margin of 12.6%.

The Pharmaceutical Division Management Analysis

The Indonesian Pharmaceutical industry growth rate

had slowed down in 2014 whereas it only grew by around

3.7% compared to the said industry robust growth of

nearly 15% in 2013 (source Investor Daily 21 January

2015), such lackluster industry growth performance was

partly attributed to the implementation of Indonesian

national welfare system including its own health care

program or so called “Sistem Jaminan Sosial Nasional

(“SJSN”)” which commenced officially in 2014. Moreover,

SJSN’s health care program has also enacted a national

agency namely “Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(“BPJS”)” as the said program implementor who has been

mandated to act also as the centralized procurement

agent and working together with state procurement

Analisa Manajemen Divisi Farmasi

Tingkat pertumbuhan industri farmasi Indonesia telah

mengalami perlambatan pada tahun 2014 yaitu hanya tumbuh

sekitar 3,7% dibandingkan dengan pertumbuhannya yang

kuat hampir sebesar 15% di tahun 2013 (sumber Investor Daily

21 Januari 2015), kinerja pertumbuhan industri yang kurang

bergairah itu sebagian disebabkan oleh pelaksanaan sistem

kesejahteraan nasional Indonesia yang menyelenggarakan

program kesehatannya sendiri yaitu “Sistem Jaminan

Sosial Nasional (“SJSN“)” yang dimulai secara resmi

pada tahun 2014. Selain itu, program kesehatan SJSN juga

telah menetapkan sebuah lembaga nasional yaitu “Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”)“ sebagai pelaksana

program tersebut yang telah diberi mandat untuk bertindak

juga sebagai agen pusat pengadaan dan bekerja sama dengan

44

lembaga pengadaan negara atau “Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang / Jasa (“LKPP”)”, untuk menyusun daftar

dan menyediakan semua produk farmasi yang dibutuhkan

oleh program tersebut.

Dampak berikutnya dari daya beli yang sangat besar dan

terpusat dari BPJS/LKPP, telah memperkuat daya tawar

sehingga mendorong sebagian besar perusahaan farmasi

Indonesia bersedia menurunkan harga jual produk mereka

secara substansial, harga yang lebih rendah tersebut

terutama harus ditanggung oleh perusahaan farmasi

domestik Indonesia yang sebagian besar portofolio

produknya terdiri dari obat generik/non-paten, di sisi lain

perusahaan-perusahaan farmasi multinasional relatif

tidak begitu terpengaruh karena sebagian besar portofolio

produk mereka terdiri dari obat paten, karena itu, secara

keseluruhan perusahaan multinasional berhasil mencatat

tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan pesaing domestik mereka pada tahun 2014.

Sehubungan dengan hal di atas, penjualan bersih divisi

Pharma Tempo Scan, seperti yang telah dilaporkan pada

tahun 2014, tumbuh hampir 4% dan berjumlah Rp 2.067,4

miliar, meskipun demikian setelah disesuaikan dengan

memperhitungkan efek penghentian bisnis minuman

berlisensi maka sesungguhnya penjualan bersih divisi ini

berhasil tumbuh hampir 11%, kenaikan tersebut didorong

oleh kelompok usaha Consumer Health (“kelompok CH”)

yang penjualan bersihnya meningkat sebesar 9,8% dan oleh

kelompok usaha Obat Resep (“kelompok PM”) yang penjualan

bersihnya meningkat sebesar 21,7% pada tahun 2014.

Selain itu, kontribusi penjualan bersih divisi Pharma tersebut

terhadap penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan adalah

27,5% di tahun 2014 atau sedikit lebih rendah dibandingkan

dengan kontribusinya di tahun 2013 yang sebesar 27,7%.

Kontribusi penjualan bersih kelompok CH divisi ini adalah

90,4% dan berjumlah Rp 1.869,5 miliar, sementara kontribusi

penjualan bersih kelompok PM adalah 9,6% dan berjumlah

Rp 197,0 miliar pada tahun 2014. Selain itu, penjualan

bersih kelompok CH tumbuh sebesar 2,3% seperti yang

agency or “Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/

Jasa (“LKPP”)”, to list and procure all pharmaceutical

products that are required by the said program.

The ensuing effect of BPJS/LKPP massive and

concentrated buying power had yielded significant

bargaining power to force most of Indonesian

pharmaceutical companies to succumb to lower

their products selling prices, such lower prices

were particularly inflicted upon the Indonesian

domestic pharmaceutical companies whose products

are predominately comprised of generic/off-patent

drugs portfolio, on the other hand the multinational

pharmaceutical companies were relatively less

effected since their products are mostly comprised of

patented drugs portfolio, therefore, in aggregate those

multinational companies managed were able to

register higher growth rate compared to their domestic

counter parts in 2014.

In connection with the above, Tempo Scan’s Pharma

division net sales, as reported in 2014, grew by almost

4% and it amounted to Rp 2,067.4 billion, albeit after

adjusting to account for the effect of its under licensed

beverage business discontinuation hence in actual fact

this division net sales managed to grow by almost 11%,

such an increase was driven by its Consumer Health

operating group (“CH Group”) which net sales had

increased by 9.8% and by its Prescription Medicines

(“PM Group”) which net sales had increased by 21.7%

in 2014.

Furthermore, the said Pharma division net sales

contribution toward Tempo Scan’s consolidated

net sales was 27.5% in 2014 or it was slightly lower

compared to its contribution in 2013 of 27.7%. This

division’s CH Group net sales contribution was 90.4%

and it amounted to Rp 1.869,5 billion, whilst its PM

Group net sales contribution was 9.6% and it amounted

to Rp 197 billion in 2014. In addition, such CH Group net

sales grew by 2.3% as reported, or by 9.8% on adjusted

45

telah dilaporkan, atau 9,8% setelah penyesuaian, di sisi lain

penjualan bersih kelompok PM-nya yang disalurkan melalui

PT Tempo Rx Farma (“TRF”) tumbuh secara substansial

yaitu sebesar 21,7% pada tahun 2014.

Selain itu, proporsi kontribusi penjualan bersih divisi

Pharma Tempo Scan antara bisnis domestik dan

internasional masing-masing adalah 92,3% dan 7,7% pada

tahun 2014, dengan demikian kontribusi penjualan bersih

bisnis internasional telah jauh meningkat dari kontribusi

tahun 2013 yang berkisar 6,2%. Peningkatan dari bisnis

internasional tersebut terutama berasal dari pertumbuhan

penjualan bersihnya yang naik sebesar 30,2% dan berjumlah

Rp 159,3 miliar.

Selain itu, seperti yang telah diumumkan bahwa divisi

Pharma Tempo Scan akhirnya meluncurkan dan

memasarkan susu bubuk formula bayi (“IFFO”) dan

pertumbuhan anak (“GUM”) pada kuartal ke-3 tahun 2014,

dimana peluncuran tersebut sempat mengalami beberapa

bulan penundaan. Memasuki pasar IFFO dan GUM yang

sangat besar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

adalah bagian dari strategi divisi ini untuk diversifikasi

portofolio produk kelompok CH dengan cara membangun

pilar bisnis ketiga yaitu portofolio produk Nutrisi setelah

portofolio produk-produk obat Over The Counter (“OTC”)

dan Vitamins Minerals Supplement (“VMS”) dari kelompok

CH yang telah ada selama beberapa dekade.

Selain itu, ekspansi Tempo Scan ke produk nutrisi

khususnya di segmen IFFO, GUM dan susu anak-anak telah

memperbesar pasar persaingan dalam kisaran Rp 15 triliun,

yang menambah besarnya pasar segmen OTC dari industri

farmasi Indonesia yang bernilai sekitar Rp 20 triliun dimana

divisi Pharma Tempo Scan saat ini berkompetisi. Produk

Nutrisi tersebut juga akan memperluas penggunaan ekuitas

merek multivitamin anak-anak dari kelompok CH yaitu

vidoran, untuk mengambil keuntungan dari fakta bahwa

merek tersebut telah berada di pasar selama lebih dari 3

dekade dan, yang sama pentingnya adalah fakta bahwa

produk-produk nutrisi tersebut telah mengadaptasi standar

basis, on the other hand its PM Group net sales which is

channeled through PT Tempo Rx Farma (“TRF”) grew

substantially by 21.7% in 2014.

Moreover, Tempo Scan’s Pharma division net sales

contribution proportion between domestic and

international business were respectively 92.3% and 7.7%

in 2014, therefore, such international business net sales

contribution had risen considerably from 6.2% in 2013.

The aforesaid increase in its international business was

mainly attributed to the net sales increase which had

risen by 30.2% and it amounted to Rp 159.3 billion.

Furthermore, as it had been announced that Tempo

Scan’s Pharma division has finally launched and

marketed its infant formula (“IFFO”) and growing up

(“GUM”) powder milk during 3rd quarter 2014, where as

such launch had experienced few months delay. The said

entry into the IFFO and GUM huge market as explained

previously is part of this division strategy to diversify its

CH Group products portfolios by way of building its third

business pillar namely its Nutritional products portfolio

after the said CH group’s Over The Counter (“OTC”)

medicines and Vitamins Minerals Supplement (“VMS”)

products portfolios which have been in existence already

for decades.

In addition, Tempo Scan expansion into Nutritional

products particularly in IFFO, GUM and Children milk

segments have enlarged its competing market size by

around Rp 15 trillion, adding to the Indonesian Pharma

industry’s OTC segment market size of around Rp

20 trillion in which Tempo Scan’s Pharma division is

presently competing in. The aforementioned Nutritional

products will also extend the use of CH group’s

children multivitamin brand equity namely vidoran,

to take advantage of the fact that such brand has been

in the market for more than 3 decades and equally

important is the fact that such nutritional products have

46

manufaktur farmasi dan standar kualitas Tempo Scan yang

sama ketatnya dimana Tempo Scan telah merapkannya

selama beberapa dekade.

Untuk ke depannya, divisi Pharma Tempo Scan akan terus

menerapkan strategi perusahaan yang telah dimulai dalam

beberapa tahun terakhir dalam rangka meningkatkan

kinerjanya lebih lanjut, antara lain sebagai berikut:

1. Tetap berfokus pada therapeutic classes pilihan dalam

segmen pasar OTC Indonesia dimana ekuitas merek

intinya saat ini berkompetisi, karena faktanya adalah

therapeutic classes tersebut cukup besar dan secara

kolektif telah menyumbang lebih dari 50% dalam pasar

OTC tersebut.

2. Terus berfokus pada inovasi dan pengembangan produk

baru untuk memperkuat posisi ekuitas merek intinya

dalam kompetisi therapeutic classes mereka, dalam rangka

untuk lebih meningkatkan pangsa pasar dari merek-

merek kelompok CH melalui produk-produk baru seperti

rangkaian vidoran Gummy, hemaviton C1000, hemaviton

Cardio, NEO Rheumacyl analgesik topikal, bodrex Extra,

bodrex Gel, rangkaian bodrexin Demam, hemaviton TEA

BLAZT, Oskadon SP Cream, Vitonal, dll, dimana sejauh

ini produk-produk yang lebih baru tersebut memiliki

kinerja penjualan yang menjanjikan.

3. Lebih memperluas penetrasi pasar produk nutrisi-nya,

terutama produk IFFO dan GUM setelah 12 bulan pertama

dari periode awal peluncurannya, juga memanfaatkan

harga yang terjangkau dari produk tersebut untuk

bersaing di segmen harga yang rendah dan mendominasi

pasar susu bayi dan pertumbuhan dimana merupakan

segmen terbesar dalam kategori susu bubuk di

Indonesia. Meskipun mungkin masih terlalu dini untuk

mengindikasikan keberhasilan masa depan produk

tersebut terutama di pasar yang sangat diperebutkan

dan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa

multinasional, namun data awal dari AC Nielsen telah

menunjukkan bahwa vidoran IFFO dan GUM Tempo Scan

telah meraih posisi nomor 6 pada akhir tahun 2014.

adapted similar Tempo Scan’s stringent pharmaceutical

manufacturing and quality standards which Tempo Scan

has implemented for decades.

Going forward Tempo Scan’s Pharma division will

continue to implement its strategies that have been

instigated in the last few years in order to improve further

its performance which among others are as follows:

1. To remain focused on the selected therapeutic

classes within the Indonesian OTC market segment

wherein its core brand equities are presently

competing, particularly due to the fact that those

therapeutic classes are sizable and collectively they

have already accounted for more than 50% of the

aforesaid OTC market.

2. To continue focused on new products innovation and

development to strengthen its core brand equities

position within their competing therapeutic classes,

in order to further increase CH group brands’ market

share through newer products such as vidoran Gummy

range, hemaviton C1000, hemaviton Cardio, NEO

Rheumacyl topical analgesic, bodrex Extra, bodrex

Gel, bodrexin Demam range, hemaviton TEA BLAZT,

Oskadon SP Cream, Vitonal, etc, whereas those newer

products have promising sales performance so far.

3. To further expand its Nutritional products market

penetration especially the IFFO and GUM products

completing those products initial 12 months launch

period, also capitalizing on those products’

affordable pricing to compete in the infant and

children milk mainstream price segment being the

largest segment within the Indonesian total powder

milk category. Albeit it is perhaps too early to indicate

regarding those products’ future success especially

in a highly contested market which are occupied by

the giant multinationals, but the initial data from AC

Nielsen has shown that Tempo Scan’s vidoran IFFO

and GUM had secured number 6 position at the end

of 2014.

47

4. Mempertahankan investasi pemasaran untuk ekuitas

merek inti kelompok CH di pasar yang sangat kompetitif

ini dengan porsi yang tepat antara share of voice dan share

of expenditures masing-masing ekuitas merek tersebut

agar setara dengan pangsa pasar dan/atau peluang

pasarnya, mengingat fakta bahwa investasi pemasaran

yang kurang memadai tidak akan berhasil dengan baik

dalam lingkungan yang kompetitif ini. Sehubungan

dengan itu, peningkatan belanja media Tempo Scan

secara keseluruhan telah mendorong peringkatnya berada

dalam top 10 dari daftar pengiklan papan atas Indonesia

pada tahun 2014.

5. Mempertahankan tingkat pertumbuhan kelompok PM

di atas segmen pasar Obat Resep Indonesia, seperti

halnya pada tahun 2014 dimana penjualan bersih

kelompok PM Tempo Scan meningkat hampir 22%

dibandingkan total pasar yang diperkirakan tumbuh

sekitar 7%. Meskipun Tempo Scan belum secara

agresif mengejar keikutsertaannya dalam program

BPJS dibandingkan dengan perusahaan farmasi besar

lainnya di Indonesia yang dikarenakan kontribusi obat

resepnya yang relatif kecil terhadap total penjualan

divisi Pharma, namun pada tahun 2014 kelompok

PM berhasil mendaftarkan 10 dari produknya dalam

program BPJS sehingga menghasilkan sekitar 8% dari

penjualan bersih kelompok PM.

4. To sustain marketing investment for PCH group’s

core brand equities in this highly competitive

market by way of right sizing those brand equities

advertising share of voice and share of expenditures,

in order to be commensurate with those brands

respective market share and/or market opportunity,

given the fact that mediocre marketing investment

won’t work well in this competitive environment.

In connection therewith, Tempo Scan’s aggregate

media spending increase had propelled its ranking

to be within top 10 of the Indonesian top advertisers

in 2014.

5. To sustain PM group’s growth rate above the

Indonesian Prescription Medicines market segment,

such as the case in 2014 whereas Tempo Scan’s PM

group’s net sales grew by almost 22% versus the total

market which was estimated to grow by around 7%.

Even though Tempo Scan had not been aggressively

pursuing its participation in the BPJS program

compared to other Indonesian major pharmaceutical

companies due to its prescription medicine relatively

small contribution toward its Pharma division’s total

sales, nevertheless in 2014 the group had managed to

enlist 10 of its products in the BPJS program hence

yielding around 8% of its PM group’s net sales.

Moving on to Tempo Scan’s Pharma division gross

profit which had grown at a slower pace of around

2% compared to its net sales increase of around 4%

and it amounted to Rp 1,325.4 billion, as a result

its contribution towards Tempo Scan’s total gross

profit had also declined to 45.1% if compared to this

division’s gross profit contribution in 2013 of 47.9%.

Commensurately, this division’s gross profit margin

had declined to become 64.1% versus its previous

year’s gross profit margin of 65.5%.

The aforementioned Pharma division’s gross profit result

was caused amongst others by the Rupiah exchange

Beralih ke laba kotor divisi Pharma Tempo Scan yang

telah tumbuh pada tingkat yang lebih lambat yaitu

sekitar 2% dibandingkan dengan kenaikan penjualan

bersihnya yang sekitar 4% dan berjumlah Rp 1.325,4 miliar,

akibatnya kontribusi terhadap total laba kotor Tempo Scan

juga menurun menjadi 45,1% jika dibandingkan dengan

kontribusi laba kotor divisi ini tahun 2013 sebesar 47,9%.

Sejalan dengan hal itu, marjin laba kotor divisi ini turun

menjadi 64,1% dibandingkan marjin laba kotor tahun

sebelumnya sebesar 65,5%.

Kinerja laba kotor divisi Pharma tersebut di atas antara lain

disebabkan oleh pesatnya penurunan nilai tukar Rupiah,

48

dimana nilai tukar rata-rata Rupiah telah terdepresiasi hampir

13% terhadap Dolar AS pada akhir 2014, penurunan yang

tajam tersebut telah memberikan pengaruh negatif terhadap

harga pokok penjualan divisi ini terutama bahan baku dan

kemasan impor. Selain itu, persaingan antara pemerintah

kabupaten dan provinsi untuk saling menandingi telah

terus mendorong kenaikan upah minimum regional yang

makin menambah tingginya biaya produksi.

rate‘s rapid decline whereby Rupiah average exchange

rate had depreciated by almost 13% against the U.S.

Dollar by the end of 2014, such sharp depreciation had

negative effect on this divison’s cost of goods sold in

particular its imported raw and packaging materials. In

addition, the emulating competition amongst the district

and provincial governments had continuously pushed

up the regional minimum wages which added to higher

manufacturing cost.

The Consumer Products & Cosmetics Division

Management Analysis

The Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics

(“CPC”) division had regained its growth momentum

in 2014 whereby its net sales increased by 14.3% and it

amounted to Rp 1,914 billion. Commensurately Tempo

Scan’s CPC division contribution towards Tempo Scan’s

total net sales had risen to become 25.5% in 2014 versus

its contribution last year of 24.4%. This division’s net

sales growth in 2014 was contributed by its Consumers

Products group which net sales increased significantly

by 16.6% and it amounted to Rp 1,123.6 billion, whilst its

Cosmetics group had a lower net sales growth of 11.3%

and it amounted to Rp 790.4 billion.

The CPC division’ International Business which included

Consumers Products group as well as Cosmetics group’s

products, had generated a slower net sales increase of

11.3% and it amounted to Rp 210.4 billion, as a result such

International Business contribution towards the CPC

division’s total net sales had also declined from 11.3%

in 2013 to become 11% in 2014, such decline amongst

others was caused by slower growth in its Thailand and

Philippine operations

Furthermore, as explained hereinabove, this division’s

Consumer Products group being its largest sales

contributor grew by almost 17% in 2014 and, this

group’s core brand equities had managed to generate

Analisa Manajemen Divisi Produk Konsumen &

Kosmetika

Divisi Produk Konsumen & Kosmetika (“CPC”) Tempo Scan

telah memperoleh kembali momentum pertumbuhannya

pada tahun 2014 dimana penjualan bersihnya naik sebesar

14,3% dan berjumlah Rp 1.914 miliar. Sejalan dengan hal itu,

kontribusi divisi CPC Tempo Scan terhadap total penjualan

bersih Tempo Scan meningkat menjadi 25,5% pada tahun

2014 dibandingkan kontribusi tahun lalu sebesar 24,4%.

Pertumbuhan penjualan bersih divisi ini pada tahun 2014

disumbangkan oleh kelompok Produk Konsumen yang

penjualan bersihnya meningkat secara signifikan sebesar

16,6% dan berjumlah Rp 1.123,6 miliar, sementara kelompok

Kosmetika memiliki pertumbuhan penjualan bersih yang lebih

rendah yaitu sebesar 11,3% dan berjumlah Rp 790,4 miliar.

Bisnis Internasional divisi CPC yang mencakup kelompok

Produk Konsumen serta kelompok Kosmetika, telah

menghasilkan peningkatan penjualan bersih yang lebih

lambat yaitu sebesar 11,3% dan berjumlah Rp 210,4 miliar,

akibatnya kontribusi Bisnis Internasional tersebut terhadap

penjualan bersih divisi CPC juga menurun dari 11,3% pada

2013 menjadi 11% pada tahun 2014, penurunan tersebut

antara lain disebabkan oleh pertumbuhan yang lebih lambat

atas kegiatan usaha di Thailand dan Filipina.

Selain itu, seperti yang dijelaskan di atas, kelompok Produk

Konsumen divisi ini menjadi kontributor penjualan terbesar

yang tumbuh hampir 17% pada tahun 2014 dan, ekuitas

merek inti kelompok ini berhasil mencapai pertumbuhan

49

penjualan yang sama atau bahkan melampaui tingkat

pertumbuhan kategori produk masing-masing. Seperti

halnya dengan Marina dimana melalui keberadaannya

yang kuat di kategori Hand Body Lotion (“HBL”), mempunyai

kinerja yang lebih baik dibandingkan kinerja kategori HBL

secara keseluruhan, alhasil menurut data AC Nielsen tahun

2014 Marina telah menduduki peringkat 1 di posisi pangsa

pasar dalam hal volume (total ton).

Sejalan dengan kinerja Marina tersebut, ekuitas merek

inti lainnya dari divisi CPC yakni My Baby yang melalui

keberadaannya di kategori produk toiletries bayi berbasis

herbal dan bedak bayi telah mampu meningkatkan

pangsa pasar mereka sehingga masing-masing menjadi

34,2% dan 17%, peningkatan tersebut juga mengukuhkan

posisi pangsa pasarnya, masing-masing menjadi nomor

3 dan 1 sesuai kategori dimana produk-produk tersebut

berkompetisi. Selain itu, penjualan bersih dari ekuitas

merek SOS divisi ini telah meningkat sebesar 17% pada

tahun 2014, selanjutnya merek tersebut juga diperkirakan

tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan dalam kategori

dimana produk-produk tersebut berkompetisi, yang mana

untuk kategori pembersih perabot rumah tangga dalam

hal nilai hanya tumbuh sebesar 3,4%.

Untuk ke depannya, divisi CPC Tempo Scan akan terus

menerapkan strategi perusahaan yang telah dilaksanakan

selama beberapa tahun terakhir, dalam rangka menjaga

momentum pertumbuhan serta meningkatkan kontribusi

penjualan bersih yang melampaui di atas 25% terhadap

penjualan bersih konsolidasianTempo Scan dalam beberapa

tahun ke depan. Strategi tersebut di atas antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Terus memperkuat daya saing ekuitas merek inti

kelompok Produk Konsumen divisi ini dalam kategori

dan sub kategori produk-produk pilihan dimana merek-

merek tersebut berkompetisi, dengan demikian, merek-

merek tersebut dapat terfokus dalam mengerahkan

sumber daya mereka guna mempertahankan posisi

masing-masing produk sebagai pemimpin pangsa pasar,

sales growth that were equal or even surpassed their

respective product category’s total growth rate. Such

as the case with Marina whereby through its strong

presence in the Hand Body Lotion (“HBL”) category, it

had better performance versus the overall HBL category

performance, as a consequence thereof according to AC

Nielsen data in 2014 Marina had occupied the number 1

market share position in term of volume (tonnage).

Trailing Marina’s aforesaid performance was the CPC

division’s other core brand equity namely My Baby

which through its presence in the herbal based Baby

Toiletries and Baby Powder categories were able to

increase their market share to become respectively

34.2% and 17%, such an increase also secured those

products respective market share positions being

number 3 and 1 in the respective competing category. In

addition, this division’s SOS brand equity’s which sales

had increased by 17% in 2014, henceforth such brand

was also estimated to grow faster than its competing

category, whereas such household care category in

terms of value had grown only by 3.4%.

Moving ahead Tempo Scan’s CPC division will

continue to implement its strategies that have been

placed for the last several years, in order to preserve

its growth momentum as well as to increase its net

sales contribution to surpass beyond 25% versus the

Tempo Scan consolidated net sales in the next few

years. The aforesaid strategies among others are as

follows:

1. To continuously strengthen this division’s Consumer

Products group core brand equities competitiveness

within the selected products categories and sub

categories where those brands compete in, therefore,

those brands can focus to deploy their resources in

order to preserve its respective product leading market

share position, such concentration shall also prevent

50

pemusatan tersebut juga untuk menghindari penyebaran

sumber daya merek yang tidak memadai apabila produk-

produk tersebut berkompetisi secara tidak selektif di

kategori yang sangat luas.

2. Meningkatkan kemampuan divisi Penelitian &

Pengembangan untuk menghasilkan inovasi produk baru

yang berdasarkan pada kebutuhan konsumen dan mampu

mengembangkan formulasi produk yang tepat dengan biaya

yang tepat, dalam rangka mempertahankan strategi harga

kelompok Produk Konsumen yang didasarkan pada nilai

tambah. Selain itu, untuk menciptakan proses bisnis yang

efisien dan dirancang dengan baik untuk menghubungkan

berbagai fungsi penting seperti pengadaan, produksi dan

rantai pasokan sehingga dapat memberikan produk yang

berkualitas baik dengan harga yang wajar.

3. Mempertahankan tingkat investasi pemasaran yang

memadai untuk merek ekuitas inti kelompok Produk

Konsumen dan memonitor dengan ketat produktivitas

investasi pemasaran tersebut. Selain itu, untuk

mengidentifikasi consumers insight yang relevan dan

menggunakan wawasan tersebut untuk meningkatkan

keterlibatan konsumen dengan produk masing-masing.

Selain itu, untuk meningkatkan media contact points

yang tepat termasuk seluruh media digital yang terkait,

serta untuk meningkatkan penetrasi distribusi produk

melalui semua lini penjualan yang tersedia termasuk

E-commerce.

Selanjutnya analisa kami untuk kelompok Kosmetika divisi

CPC dimana kontribusi penjualan bersih domestik kelompok

ini terhadap total penjualan bersih divisi pada tahun 2014

adalah 31,2% dibandingkan 32,3% pada tahun sebelumnya dan

berjumlah sekitar Rp 598 miliar. Kinerja tersebut sejalan dengan

tingkat pertumbuhan penjualan bersih kelompok Kosmetika

yang lebih lambat yaitu sebesar 11,3% dibandingkan dengan

tingkat pertumbuhan penjualan bersih divisi yang sebesar

14,3% dan, mayoritas penjualan kelompok ini berasal dari merek

kosmetik internasional berlisensi yang telah lama memiliki

hubungan bisnis jangka panjang dengan Tempo Scan.

those brands from spreading their resources too thin

should their products compete indiscriminately in

broad categories.

2. To improve the division’s R&D capabilities in order

to generate new products innovation based on the

underlying consumer needs and able to develop

the right product formulation at the right cost, in

order to sustain this Consumer Products group’s

pricing strategy that is based on value proposition.

In addition, to create efficient business process to

seamlessly connect various crucial functions such as

procurement, manufacturing and supply chain that

can deliver good quality product at fair price.

3. To sustain Consumer Products group core brand

equities’ appropriate level of marketing investment

and to closely monitor such marketing investment

productivity. Additionally, to identify the relevant

consumers insight and then using such insight to

increase consumers engagement with its respective

product. Moreover, to leverage appropriate media

contact points including all related digital mediums,

as well as to increase its products distribution

penetration through all sales channels available

including E-commerce.

Continuing further our analysis to the CPC division’s

Cosmetics group’s whereas this group domestic net

sales contribution toward the total division net sales in

2014 was 31.2% versus 32.3% in the previous year and

it amounted to around Rp 598 billion. Such result was

commensurate with the Cosmetics group slower net sales

growth rate of 11.3% compared to the division net sales

growth rate of 14.3% and, this group derived majority

of its sales from under licensed international cosmetics

brands which have long standing business relationship

with Tempo Scan.

51

Beralih ke penjualan bersih Bisnis Internasional divisi ini

yang tumbuh sebesar 11,3% dan berjumlah sekitar Rp 210,4

miliar, kinerja tersebut berada di bawah pertumbuhan

penjualan bersih kelompok ini yang sangat baik tahun

lalu yaitu sebesar 31,8%. Di antara pasar utamanya adalah

Filipina dan Thailand yang mengalami pertumbuhan lebih

lambat dimana pasar tersebut masing-masing tumbuh

sebesar 4,9% dan 13,1% pada tahun 2014. Namun demikian,

kami tetap optimis dengan prospek pertumbuhan Bisnis

International divisi ini sehingga sesudah kinerja 2014 ini

mereka akan memperkuat tim manajemen pasarnya.

Selain itu, laba kotor divisi CPC Tempo Scan pada tahun

2014 hanya tumbuh sebesar 8,6% atau lebih lambat jika

dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan penjualan

bersihnya yang sebesar 14,3%, akibatnya margin laba

kotornya juga lebih rendah menjadi 57,7% jika dibandingkan

dengan marjin laba kotor tahun sebelumnya yang sebesar

60,7%. Namun demikian, divisi ini tetap sebagai penyumbang

terbesar kedua terhadap total hasil laba kotor Tempo Scan

dan berjumlah Rp 1.103,9 miliar, dengan demikian kontribusi

laba kotor divisi ini adalah sebesar 37,5% terhadap laba kotor

konsolidasian Tempo Scan pada tahun 2014.

Selain itu, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap

penurunan laba kotor divisi CPC Tempo Scan antara lain

adalah depresiasi Rupiah yang signifikan terutama terhadap

Dolar AS dimana nilai tukar rata-rata Rupiah memiliki

penurunan sekitar 13% pada akhir tahun 2014, penurunan

yang tajam tersebut memiliki implikasi negatif terhadap

hasil laba kotor divisi ini terutama untuk produk-produk

kosmetika yang memiliki ketergantungan yang relatif tinggi

pada produk impor.

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi penurunan laba

kotor tersebut di atas adalah keputusan manajemen untuk

sengaja menaikkan harga produknya secara konservatif

dengan tujuan mempertahankan strategi harga produk-produk

yang terjangkau, sebagai akibatnya kenaikan harga jual yang

konservatif tersebut tidak setara dengan efek depresiasi yang

substansial atas nilai tukar Rupiah yang berdampak pada

Moving on to this division’s International Business net

sales which grew by 11.3% and it amounted to around

Rp 210.4 billion, such result was below last year‘s

commendable net sales growth of 31.8% by this group.

Among its major markets are the Philippines and

Thailand that had experienced slower growth whereby

those markets respectively grew by - 4.9% and 13.1% in

2014. Nevertheless, we remain sanguine about the growth

prospect of this division’s International Business hence

ensuing 2014 result it will strengthen those markets

management team.

Furthermore, Tempo Scan’s CPC division gross profit

in 2014 grew only by 8.6% or slower when compared to

its net sales growth rate of 14.3%, consequently its gross

profit margin was also lower to become 57.7% when

compared to previous year gross profit margin of 60.7%.

Nevertheless it remained the second biggest contributor

to Tempo Scan’s total gross profit result and it was

amounted to Rp 1,103.9 billion, as a result this division’s

gross profit contribution was 37.5% toward Tempo Scan’s

consolidated gross profit in 2014.

Moreover, some of the factors that had contributed

to Tempo Scan’s CPC division gross profit decline

amongst others were the Rupiah significant depreciation

particularly against the US Dollar whereby the Rupiah

average exchange rate had declined by around 13% at

the end of 2014, such sharp depreciation had negative

implication toward this division gross profit result

especially for its Cosmetic products which had relatively

higher dependency on imported products.

In addition, the other factor effecting the aforesaid gross

profit decline was the management’s deliberate decision

to increase its products’ prices conservatively in order

to preserve those products affordable pricing strategy,

consequently such conservative selling price increase

cannot be commensurate with the effect of Rupiah

exchange rate’s substantial depreciation impact on its

52

kenaikan harga pokok penjualan. Selain itu, pertumbuhan

penjualan Bisnis International yang lebih lambat dari divisi

ini juga telah memberikan kontribusi terhadap hasil laba kotor

yang lebih rendah mengingat fakta bahwa Bisnis Internasional

tersebut merupakan sumber pendapatan devisanya.

Analisa Manajemen Divisi Manufaktur

Merampungkan tahun keempat berdirinya divisi Manufaktur

Tempo Scan yang telah mengelola dan mengawasi seluruh

kegiatan usaha pabriknya, divisi ini terus menjadi unsur

pendukung yang penting bagi divisi Pharma dan CPC Tempo

Scan. Pembentukan manajemen tersebut dimaksudkan

untuk menggaungkan penerapan manufacturing best practices,

pengetahuan & keahlian teknis, landasan yang sama untuk

perencanaan sumber daya manusia dan, terakhir namun

tidak kalah pentingnya, adalah saling berbagi dalam hal

jaminan mutu yang ketat & kepatuhan terhadap peraturan di

antara 9 pabrik yang berada di bawah manajemen ini.

Keberadaan divisi Manufaktur Tempo Scan tidak

menghalangi divisi Pharma dan CPC nya dalam pengadaan

produk-produk mereka dari produsen pihak ketiga

baik untuk produk baru maupun yang ada sekarang

dengan tujuan mempersingkat rentang waktu dari tahap

pengembangan produk baru sampai produk baru tersebut

dapat diproduksi dan siap untuk dipasarkan. Di sisi lain,

untuk produk yang ada sekarang, pertimbangan utama

untuk menggunakan produsen pihak ketiga adalah untuk

menurunkan biaya produksi apabila ada produsen pihak

ketiga yang bisa menawarkan pengurangan biaya, tentu saja

dengan mematuhi standar kualitas Tempo Scan dan juga

memenuhi hukum serta peraturan yang berlaku.

Selama 2 tahun terakhir, divisi ini telah mengelola dan

menyelesaikan beberapa proyek besar yaitu untuk pabrik

farmasi yang terdiri dari 3 pabrik, seperti perluasan untuk

sediaan padat, semi padat, liquid/syrup dan bentuk sediaan

cair untuk pemakaian luar yang sampai saat ini telah

menghasilkan kapasitas masing-masing sekitar 8,3 miliar

unit, 720 ton, 2,7 juta liter dan 2,1 juta liter.

products’ cost of goods sold escalation. Moreover, this

division’s International Business slower sales growth

had also contributed to its lower gross profit result given

the fact that the said International Business is its source

of foreign exchange revenue.

The Manufacturing Division Management Analysis

Concluding its fourth year of establishment Tempo

Scan’s Manufacturing division which has managed and

supervised all of its factories operation, this division

continues to be a pivotal supporting element for Tempo

Scan’s Pharma and CPC divisions. Such management

formation is intended to resonate manufacturing best

practices, technical knowhow & expertise, common

platform for human resources planning and, last

but not least, share stringent quality assurance &

regulatory compliance for all of its 9 factories under its

management.

The said existence of Tempo Scan’s Manufacturing

division does not hinder its Pharma and CPC divisions

to source also their new as well as existing products from

third party manufacturers, in order to shorten the time

span from its new products development stage until

those new products are manufactured and ready to be

marketed. On the other hand for its existing products,

the main consideration to use third party manufacturer

will be to lower its manufacturing cost if any third party

manufacturer could offer such cost reduction, subject

to the Tempo Scan’s quality standard as well as the

prevailing law and regulation compliance.

During the last 2 years, this division had managed and

completed several major projects namely within the

Pharma factories comprised of 3 manufacturing plants,

such as the expansion of those factories’ solid, semi solid,

liquid/syrup and external liquid dosage forms which have

yielded respective capacity of around 8.3 billion units, 720

tons, 2.7 million liters and 2.1 million liters to date.

53

Divisi ini juga telah berhasil menyelesaikan pekerjaan-

pekerjaan besar untuk memperluas pabrik-pabrik Produk

Konsumen dan Kosmetikanya yang terdiri dari 4 pabrik,

termasuk perluasan pabrik-pabrik lotion, bedak talkum,

lipstik, sabun, produk pembersih rumah tangga, dan

kemasan plastik hingga saat ini kapasitas masing-masing

menjadi sekitar 24.000 ton, 7.000 ton, 7 juta unit, 250 juta unit,

20.000 ton dan 250 juta unit.

Kapasitas produksi terbaru yang telah memulai produksi

komersial masing-masing pada akhir kuartal 2 dan kuartal

4 tahun 2014 adalah pabrik susu bubuk dan pabrik susu cair

Ultra High Temperature (UHT) Tempo Scan. Kedua pabrik

tersebut memulai produksi awal masing-masing meskipun

dengan beberapa penundaan, namun demikian penundaan

tersebut masih dalam batas yang dapat diterima mengingat

perhatian yang mutlak dari divisi ini adalah pada kualitas

produk dan jaminan keselamatan di pabrik-pabrik tersebut.

Selain itu, upaya utama divisi Manufaktur Tempo Scan

adalah untuk mengontrol peningkatan biaya produksi

pabrikannya khususnya pada 3 komponen biaya terbesar

yang terdiri dari biaya sumber daya manusia, biaya

utilitas dan biaya tetap lainnya termasuk biaya perbaikan

dan pemeliharaan. Unsur-unsur biaya terbesar tersebut

mempunyai porsi terbesar dalam biaya produksi, seperti

pada pabrik-pabrik Pharma dan CPC, dimana secara

keseluruhan biaya-biaya tersebut menyumbang sekitar 80%

dan 82% dari total biaya produksi masing-masing pabrik.

Mengingat tantangan yang disebutkan di atas, divisi

Manufaktur telah menetapkan beberapa strategi yang antara

lain adalah sebagai berikut:

1. Melanjutkan perbaikan proses manufaktur masing-

masing pabrik dan bila memungkinkan mengotomatisasi

proses ini untuk menjaga tingkat produktivitas

pabrik-pabriknya, antara lain untuk mengimbangi

biaya sumber daya manusia yang semakin meningkat

sebagai dampak dari tindakan beberapa pemerintah

daerah yang saling menyamai dalam besaran kenaikan

upah minimum. Seperti yang terjadi pada tahun 2014

Similarly this division had also managed and completed

major undertakings to expand its Consumer Products

and Cosmetics factories comprised of 4 factories,

including the expansion of those factories’ lotion, talcum

powder, lipsticks, soaps, household products, and plastic

packaging to become respectively around 24,000 tons,

7,000 tons, 7 million pieces, 250 million pieces, 20,000

tons and 250 million pieces capacity to date.

The latest manufacturing capacities that commenced

commercial production respectively by the end of 2nd

quarter and 4th quarter 2014 were Tempo Scan’s powder

milk factory and Ultra High Temperature (UHT)

liquid milk factory. Those two factories commenced

their respective initial production even though with

some delay, nevertheless such delays were still within

acceptable realm given this division utter focus on those

factories’ product quality and safety assurance.

Furthermore, Tempo Scan’s Manufacturing division’s

main resolution is to control its factories’ manufacturing

overhead escalation particularly on its 3 major cost

components comprised of personnel & personnel related

costs, utilities costs and other fixed costs including Repair &

Maintenance cost. Those major cost elements have dominant

share of those factories’ manufacturing overhead, such as

the case in its Pharma factories and CPC factories whereas

in aggregate those costs respectively accounted for around

80% and 82% of their total manufacturing overhead.

Given the abovementioned challenges the

Manufacturing division has instigated some strategies

which among others are as follows:

1. To continue its factories respective manufacturing

process improvement and whenever possible

automate these process in order to protect its factories

productivity level, amongst others to compensate

for the ever increasing personnel cost as the result of

some regional governments emulating each other by

way of the minimum wages increase magnitude. Such

was the case in 2014 whereby the minimum wages

54

dimana upah minimum kembali naik sekitar 17-23%

meskipun pada kenyataannya upah tersebut telah

meningkat high double digit dalam beberapa tahun

terakhir, dan sayangnya kenaikan itu tidak diikuti

dengan peningkatan produktivitas pekerja.

2. Meninjau kembali konfigurasi kemasan produk-produk

inti terutama produk dengan volume produksi yang

besar serta terkait proses perakitan kemasan tersebut

dengan tujuan untuk merampingkan proses manufaktur

kemasan secara keseluruhan dan, bila memungkinkan

untuk menerapkan otomatisasi perakitan berkecepatan

tinggi dalam rangka meningkatkan produktivitas

sehingga dapat menurunkan biaya produk tersebut.

3. Meningkatkan mesin produksi dan peralatan pabrik-

pabriknya dengan tujuan untuk memanfaatkan ruang

produksi pabrik dengan ukuran yang sama namun

menggunakan mesin dan peralatan dengan hasil/ kapasitas

yang lebih tinggi, pada saat yang sama melakukan

sinkronisasi peningkatan hasil produksi tersebut dengan

pembesaran batch untuk mempersingkat siklus produksi.

4. Menggalakkan sistem pengawasan limbah bahan baku

dan kemasan di pabrik-pabriknya, mengingat bahwa

nilai tukar Rupiah telah mengalami penurunan secara

substansial dan kemungkinan dapat terjadi penurunan

lebih lanjut; oleh karena itu, manajemen pabrik-pabrik

harus memusatkan perhatian dan upaya mereka untuk

menanggulangi limbah bahan baku dan kemasan, selain

itu untuk menetapkannya menjadi bagian dari indikator

kinerja pabrik yang penting.

5. Mengembangkan dan mempertahankan OEE (Overall

Equipment Efficiency) score card pabriknya, dengan

cara terus-menerus mengusahakan adanya waktu

produksi yang terencana secara optimal dalam rangka

meningkatkan siklus kinerja pabrik dan mengurangi

kerugian kualitas di pabrik masing-masing, tantangan

utama dalam pelaksanaan OEE secara menyeluruh ini

adalah mendorong pola pikir yang benar dan komitmen

dari tim manajemen pabrik masing-masing.

had risen again ranging from 17 to 23% despite the

fact that such wages had high double digit increases

in the last couple of years, and unfortunately those

increases were not commensurate with the workers’

productivity improvement.

2. To review its core products’ packaging configuration

especially those with large production volume as

well as such packaging related assembly process

with the aim to streamline such packaging overall

manufacturing process and, whenever possible

to implement high speed assembly automation in

order to improve productivity hence lower such

product’s cost.

3. To upgrade its factories’ production machineries and

equipment with the aim to utilize same size factory’s

production space but to install higher output/capacity

machinery and equipment, at the same time to

synchronize such increased production output with

batch enlargement in order to shorten the related

production cycle time.

4. To instigate waste control system for its factories’

raw and packaging materials, given the fact that the

Rupiah exchange rate had depreciated substantially

and perhaps it may continue to further decline;

therefore, those factories’ management must focus

their attention and effort on eradicating the raw and

packaging materials excess waste, additionally to

enforce such focus to be part of the factory’s essential

performance indicator.

5. To emanate and sustain its factories OEE (Overall

Equipment Efficiency) score card, by way of

constantly pursuing optimal planned production

time availability in order to improve factory

performance cycle time and reducing quality

loss in the respective factory, this OEE holistic

implementation main challenge is to drive the

right mindset and commitment from the respective

factory management team.

55

The Distribution Division Management Analysis

Tempo Scan’s Distribution division is a vital part to

support its Pharma and CPC divisions supply chain

process, moreover, it serves as the company’s division

that generate its income based on distribution margin

through providing also services to a number of third

party principals whom this Distribution division cater

to. It prioritizes on few number of principals hence it

can uphold its service quality and to jointly develop a

long term effective route to market for such principals’

products.

Moreover, Tempo Scan’s Distribution division offers

more services beyond conventional logistic services

(i.e. : its Distribution Centers/Hub, Branches network

and Retail delivery) given the fact that it also offers

sales force management; it could provides working

capital and risk management for the principal trade

receivables; it could provides trade marketing services

and, it provides management information system

service particularly for sales and logistic applications

through its long established SAP enterprise resources

planning in use since 2003, each principal can select

which service it wishes to opt and this division shall

customize its distribution margin for those selected

services.

In 2014 this division’s net sales registered a growth of

10.7% and it amounted to Rp 3,530.8 billion compared

to its flat net sales growth in 2013, as a consequence

thereof, this division’s net sales contribution towards

Tempo Scan’s total net sales had risen to 47% in 2014

compared to its contribution of 46.5% in 2013. And

related thereto its Pharma principal’s products

and its Non Pharma principal’s products’ net sales

contribution proportion were 37.9% and 62.1%

respectively.

Furthermore, this Distribution division has continued

to further strengthen its management which consist

of its Sales group and Operation group. During

The Distribution Division Management Analysis

Divisi Distribusi Tempo Scan adalah suatu bagian yang sangat

penting untuk mendukung proses rantai pasokan divisi Pharma

dan CPC, selain itu juga merupakan divisi perusahaan yang

berfungsi sebagai penghasil pendapatan berdasarkan marjin

distribusi, melalui penyediaan dan juga layanan ke sejumlah

prinsipal pihak ketiga yang ditangani oleh divisi Distribusi,

memprioritaskan pada beberapa jumlah prinsipal saja sehingga

dapat tetap menjaga kualitas layanan dan bersama-sama

mengembangkan jalur pemasaran yang efektif untuk jangka

panjang bagi produk-produk prinsipal tersebut.

Selain itu, divisi Distribusi Tempo Scan menawarkan layanan

lainnya, diluar layanan logistik konvensional (yaitu antara lain:

Distribution Center/Hub, jaringan Cabang dan pengiriman

Retail) mengingat bahwa divisi ini juga menawarkan

manajemen tenaga penjualan; menyediakan modal kerja dan

manajemen risiko atas piutang usaha prinsipal; menyediakan

layanan trade marketing dan, menyediakan layanan sistem

manajemen informasi terutama untuk aplikasi penjualan dan

logistik melalui perangkat enterprise resources planning SAP

yang mapan dan telah digunakan sejak tahun 2003, masing-

masing prinsipal dapat memilih layanan yang diiinginkan

dan divisi ini akan menyesuaikan marjin distribusi untuk

layanan yang dipilih itu.

Pada tahun 2014 penjualan bersih divisi ini mencatat

pertumbuhan 10,7% dan berjumlah Rp 3.530,8 miliar

dibandingkan dengan penjualan bersih yang hampir tidak

mengalami pertumbuhan di tahun 2013, sebagai akibatnya,

kontribusi penjualan bersih divisi ini terhadap total

penjualan bersih Tempo Scan meningkat menjadi 47% pada

tahun 2014 dibandingkan dengan kontribusinya sebesar

46,5% pada tahun 2013. Dan terkait dengan hal tersebut,

proporsi kontribusi penjualan bersih produk-produk

Pharma dan Non-Pharma dari divisi Distribusi masing-

masing adalah 37,9% dan 62,1%.

Selain itu, divisi Distribusi ini terus memperkuat

manajemennya yang terdiri dari kelompok Penjualan

dan kelompok Operasional. Selama tahun 2014 fokus dari

56

kelompok Operasional adalah pada perbaikan bidang

infrastruktur logistik & perencanaan kapasitas, manajemen

transportasi, dan proses bisnis & kepatuhan terhadap

peraturan. Fokus tersebut bertujuan untuk meningkatkan

kinerja dan efisiensi biaya dari jaringan usahanya yang

berkembang pesat dimana pada tahun 2014 terdiri dari 55

cabang dan lebih dari 125 poin penjualan yang berada di

seluruh kepulauan Indonesia yang sangat luas. Jaringan

usaha yang sangat luas tersebut telah melaksanakan tugas

yang membanggakan yaitu rata-rata mengirimkan 110.000

pesanan ke outlet pembeliannya setiap bulan.

Selain itu, kelompok Operasional divisi ini juga telah

menyelaraskan proses bisnisnya agar makin baik dalam

beradaptasi dengan program BPJS untuk memberikan layanan

yang lebih baik kepada para prinsipal, khususnya prinsipal

farmasi yang berpartisipasi dalam program yang telah dimulai

pada bulan Januari 2014 tersebut. Proses penyelarasan tersebut

merupakan tugas besar yang membutuhkan pendaftaran atau

pendaftaran ulang semua penyedia layanan kesehatan yang

telah mengikuti program BPJS, agar pesanan mereka diproses

tepat waktu; selain itu untuk menyelaraskan matriks tenaga

penjualan lapangan dengan daftar perjalanan tim pengiriman

untuk memastikan ketepatan waktu dan kelengkapan

pengiriman dan juga mengembangkan sistem interface untuk

memenuhi standar format pembelian elektronik BPJS/LKPP.

Kelompok Operasional juga sudah meresmikan

Distribution Center yang baru di Surabaya yang berfungsi

sebagai pusat distribusi bagi cabang-cabangnya di Jawa

Timur dan wilayah Timur Indonesia, selain itu telah

diresmikan pula penggunaan cabang-cabang baru

dan lebih besar serta gudang-gudang di Banjarmasin,

Pontianak dan Manado, juga telah membuka cabang baru

di daerah Kendari. Selain itu, kelompok Operasional

ini juga telah menerapkan sistem bar code baru untuk

mendukung Sistem Manajemen Gudang di beberapa

Distribution Center-nya.

Beralih kepada kelompok Penjualan divisi ini yang secara

berkelanjutan fokus pada lini perdagangannya yaitu Modern

2014 its Operation group focus was improvement in

areas of logistic infrastructure & capacity planning,

transportation management, and business process

& regulatory compliance. Such areas of focus were

aimed to increase the performance and cost efficiency

of its rapidly expanding network whereby it was

comprised of 55 branches and more than 125 sales

points established through out the vast Indonesian

archipelago. The said vast network had executed

commendable task to deliver on average 110,000 orders

to its buying outlets each month.

Moreover, this division’s Operating group was also

realigning its business process to better adapt with the

BPJS program in order to provide better service for its

principals particularly its pharmaceutical principal who

were participating in such program which had commenced

in January 2014. Such alignment process was massive tasks

which requires listing or relisting of all participating health

care providers who had joined the BPJS program in order

for their orders to be processed on timely basis; additionally

to synchronize its sales force field matrix with its delivery

team road list to ensure on time and in full delivery, as well

as it has developed an interface system to cater for BPJS/

LKPP E-purchasing format.

The Operation group has also inaugurated its

new Distribution Center in Surabaya to serve as

its distribution hub for its branches in East Java

and Eastern region of Indonesia, in addition it

has inaugurated also the use of its new and larger

branches and their warehouses in Banjarmasin,

Pontianak and Manado, it has also opened a new

branch in Kendari area. Moreover, this Operation

group has also implemented new bar code system to

support its Warehouse Management System in some

of its Distribution Center.

Moving to this division’s Sales group whereas it has

continuously focused on its sales channels being the

57

Trade, Pharma Trade dan General/Traditional Trade, kelompok

ini telah meningkatkan kekuatan tenaga penjualannya

dari 1.100 menjadi 1.400 meskipun tidak semua posisi

yang tersedia dapat direkrut tepat waktu selama 2014,

sehingga menyebabkan beberapa kekosongan di tingkat

cabang. Namun demikian, kelompok Penjualan mampu

meningkatkan penetrasi distribusinya dengan menambah

sekitar 10.000 outlet pembelian baru.

Selain itu, kelompok Penjualan telah ditugaskan untuk

mengawasi dan mengelola tim Trade Marketing yang

mempunyai tugas yang berat yaitu untuk mengamankan

trading term dengan Key Account besar terutama di lini

Modern Trade, termasuk menangani proses listing produk

baru, consumer activation, pricing value chain, mengelola

Sales Promotion Girls & Merchandiser. Sebagai tambahan,

kelompok ini juga telah merintis perluasan account handling

untuk melayani berbagai perusahaan e-commerce baru

yang memerlukan metode layanan logistik dan trading term

yang berbeda.

Sehubungan dengan semua usaha perbaikan di atas yang

dilakukan oleh divisi ini pada tahun 2014, hasil laba kotor

divisi Distribusi Tempo Scan telah meningkat sebesar

27,7% dan berjumlah Rp 510,6 miliar. Akibatnya, margin

laba kotornya juga mengalami peningkatan menjadi 14,5%

dibandingkan dengan marjin laba kotor tahun sebelumnya

yang sebesar 12,5%, sejalan dengan hal itu maka kontribusi

laba kotor divisi ini terhadap laba kotor konsolidasian Tempo

Scan berhasil meningkat menjadi 17,4% dibandingkan

kontribusi tahun lalu yang sebesar 14,7%.

Modern Trade, Pharma Trade and General/Traditional

Trade, this group had increased its sales force strength

from 1,100 to 1,400 albeit not all headcounts position could

be recruited on timely basis during 2014, hence creating

certain vacancy at the branches level. Nevertheless, the

Sales group was able to increase its distribution penetration

by adding around 10,000 new buying outlets.

Furthermore, the Sales group had been assigned to oversee

and manage the Trade Marketing team who has the

challenging tasks to secure trading term with major Key

Accounts particularly those in Modern Trade channel,

including handling new products listing process,

consumer activation, pricing value chain, managing

Sales Promotion Girls & Merchandisers. Additionally

this group has spearheaded the account handling for

the sprawling number of e-commerce startup companies

that require different logistics servicing method and

trading term.

In connection with all the above improvement

activities conducted by this division in 2014, Tempo

Scan’s Distribution division’s gross profit result had

risen by 27.7% and it amounted to Rp 510.6 billion.

As a consequence thereof, its gross profit margin also

registered an increase to become 14.5% compared to

its gross profit margin of 12.5% in the previous year,

commensurately this division’s gross profit contribution

toward Tempo Scan consolidated gross profit managed

to increase to become 17.4% compared to last year

contribution which was 14.7%.

58

Analisa Keuangan

Pada tahun 2014 penjualan bersih Tempo Scan berhasil

melampaui ambang batas Rp 7 triliun untuk pertama

kalinya yang disebabkan oleh pertumbuhan penjualan

bersih yang lebih pesat yaitu sebesar 9,6% dan berjumlah Rp

7.512,1 miliar, dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya

sebesar 3,4%, terutama disebabkan oleh pertumbuhan 14,3%

dari divisi CPC, diikuti oleh pertumbuhan divisi Distribusi

dan divisi Farmasi masing-masing sebesar 10,7% dan 3,9%.

Penjualan bersih Divisi CPC Tempo Scan berjumlah Rp

1.914,0 miliar dan poros penggerak pertumbuhannya berasal

dari kelompok Consumer Products yang naik sebesar 16,6%,

sedangkan kelompok Kosmetika memiliki pertumbuhan

penjualan bersih yang lebih lambat yaitu sebesar 11,3%.

Selain itu, penjualan bersih divisi Farmasi berjumlah Rp

2.067,4 miliar dan, setelah disesuaikan dengan penghentian

lisensi bisnis minuman sejak kuartal 4 tahun 2013, maka

sesungguhnya penjualan bersih divisi Farmasi tumbuh

hampir 11% yang didorong oleh pertumbuhan penjualan

bersih kelompok CH dan kelompok PM, masing-masing

sebesar 9,8% dan 21,7%.

Meskipun terjadi volatilitas nilai tukar Rupiah pada

kuartal ke-4 tahun 2014 dan meningkatnya biaya sumber

daya manusia, laba kotor konsolidasian Tempo Scan

berhasil tumbuh sebesar 8,1% dan berjumlah Rp 2.939,9

miliar, terutama disumbangkan oleh laba kotor divisi

Pharma yang berjumlah Rp 1.325,4 miliar, diikuti oleh

laba kotor divisi CPC dan divisi Distribusi yang masing-

masing berjumlah Rp 1.103,9 miliar dan Rp 510,6 miliar,

dengan demikian marjin laba kotor pada tahun 2014 lebih

rendah 0,6% menjadi 39,1% dibandingkan tahun lalu yang

sebesar 39,7%.

Selain itu, beban usaha konsolidasian Tempo Scan

meningkat sebesar 15,3% dan berjumlah Rp 2.261,6 miliar

yang disumbangkan oleh dua pos biaya terbesar yaitu biaya

iklan & promosi yang meningkat 11,9% maka rasio biaya

iklan & promosi terhadap penjualan bersih konsolidasian

Tempo Scan meningkat menjadi 14,8% dibandingkan

Financial Analysis

In 2014 Tempo Scan net sales was able to surpass Rp 7

trillion threshold for the first time attributed by much

stronger net sales growth of 9.6% compared to 2013

which was only 3.4% and it amounted to Rp 7,512.1

billion, primarily owing to the 14.3% growth of CPC

division, followed by the Distribution division and the

Pharmaceutical division’s respective growth of 10.7%

and 3.9%.

Tempo Scan’s CPC division net sales amounted to

Rp 1,914.0 billion and its growth driver came from its

Consumer Products group which had increased by

16.6%, while its Cosmetics group had slower net sales

growth of 11.3%. Moreover, its Pharmaceutical division’s

net sales amounted to Rp 2,067.4 billion and, on adjusted

basis to account for the discontinuation of its under

license beverage business since 4th quarter 2013, then in

actual fact its Pharmaceutical division’s net sales grew

by almost 11% propelled by Consumers Health (“PCH”)

group and Prescription Medicines (“PM”) group net

sales growth of 9.8% and 21.7%, respectively.

Despite the volatility of Rupiah exchange rate in the 4th

quarter 2014 and escalating employee wages increase,

Tempo Scan’s consolidated gross profit managed to

grow by 8.1% and it amounted to Rp 2,939.9 billion,

mainly contributed by Pharma’s gross profit with the

amount of Rp 1,325.4 billion, followed by CPC and

Distribution division’s gross profit at the amount of

Rp 1,103.9 billion and 510.6 billion, respectively hence

its gross profit margin in 2014 was lower by 0.6%,

becoming 39.1% compared to last year which was

39.7%.

Moreover, Tempo Scan’s consolidated operating expenses

had increased by 15.3% and it amounted to Rp 2,261.6

billion which was contributed by its two largest posts

namely its advertising & promotion expenses which had

increased by 11.9% hence such advertising & promotion

expenses ratio against Tempo Scan’s consolidated net

59

dengan rasio pada periode yang sama tahun lalu sebesar

14,5%, dan yang kedua adalah biaya-biaya sumber daya

manusia yang meningkat sebesar 14,6%. Selain itu,

pendapatan operasional lain Tempo Scan telah mencatat

penurunan yang signifikan sebesar 61,7% atau berjumlah

Rp 67,5 miliar, penurunan tersebut terutama disebabkan

oleh rugi selisih kurs sejalan dengan nilai tukar Rupiah

yang menurun tajam.

Sebagai hasil dari semua itu, laba usaha Tempo Scan pada

tahun 2014 mengalami penurunan 10,5% dan berjumlah Rp

678,3 miliar, namun jika disesuaikan dengan rugi selisih

kurs tersebut di atas maka sebetulnya laba usaha Tempo

Scan hanya mengalami penurunan 1,5%.

Sejalan dengan hal tersebut Tempo Scan EBITDA juga

mengalami penurunan sebesar 7,1% dan berjumlah Rp 804,7

miliar, oleh karena itu, marjin EBITDA turun menjadi 10,7%

dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana

marjin EBITDA adalah sebesar 12,6%.

Selain itu, laba bersih non-operasional Tempo Scan

mengalami penurunan 10,9% dan berjumlah Rp 64,5

miliar, sehingga laba bersih konsolidasian juga turun

8,7% menjadi Rp 579,4 miliar, sehubungan dengan hal

itu marjin laba bersih turun sebesar 1,6% menjadi 7,7%

dibandingkan dengan 9,3% pada periode yang sama

tahun lalu. Namun jika disesuaikan dengan rugi selisih

kurs tersebut di atas maka sebetulnya core net profit Tempo

Scan masih naik 2,4%.

Tempo Scan berhasil mempertahankan neraca yang sehat

sepanjang 2014 sebagaimana tercermin dalam posisi kas

bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada tanggal 31 Desember 2014,

jumlah aset dan ekuitas bersih masing-masing meningkat

menjadi Rp 5,6 triliun dan Rp 4,1 triliun.

Dari segi profitabilitas, Tempo Scan mencatat penurunan rasio

laba bersih terhadap jumlah Aktiva dan jumlah Ekuitas bersih

yang masing-masing sebesar 11,7% dan 16,4% pada tahun

2013 menjadi 10,4% dan 14,0% pada tahun 2014. Sementara

itu, rasio total kewajiban terhadap total Aktiva dan rasio total

kewajiban terhadap total Ekuitas bersih masing-masing adalah

sales had increased to become 14.8% compared to the

corresponding period last year ratio of 14.5%, and secondly

by its salaries & wages expenses which had risen by 14.6%.

In addition, Tempo Scan’s net other operating income had

registered significant decline of 61.7% or amounted to Rp

67.5 billion, such a decline was predominantly caused by

forex losses that was commensurate with Rupiah exchange

rate’s sharp decline.

As a result of all the above, Tempo Scan’s operating

profit in 2014 had registered a decline of 10.5% and it

amounted to Rp 678.3 billion, nevertheles if adjusted for

the aforesaid foreign exchange losses then in actual fact

Tempo Scan operating profit had only declined by 1.5%.

Correspondingly Tempo Scan’s EBITDA had also

decreased by 7.1% and it amounted to Rp 804.7 billion,

therefore, its EBITDA margin had declined to become

10.7% compared to the same period last year whereas its

EBITDA margin stood at 12.6%.

Moreover, Tempo Scan’s net non-operating income has

decreased by 10.9% and amounting to Rp 64.5 billion,

in connection therewith its consolidated net profit

had also declined by 8.7% to become Rp 579.4 billion

henceforth its net profit margin had decreased by 1.6%

to become 7.7% compared to 9.3% in the same period last

year. Nevertheles if adjusted for the aforesaid foreign

exchange losses then in actual fact Tempo Scan core net

profit was still managed to increase by 2.4%.

Tempo Scan was able to maintain a solid balance sheet

throughout 2014 as reflected in its net cash position

amounting to Rp 1.3 trillion as at 31 December 2014, its

assets and net equity increased to Rp 5.6 trillion and Rp

4.1 trillion, respectively.

From the profitability stand point, Tempo Scan

registered a decline in its net profit ratio against total

Assets and total net Equity which were respectively

11.7% and 16.4% in 2013 to become 10.4% and 14.0%

in 2014. Meanwhile, its ratio of total Liabilities to total

Assets and its ratio of total Liabilities to total net Equity

60

26,1% dan 35,3% dibandingkan rasio tersebut pada tahun 2013

yang masing-masing adalah 28,6% dan 40,0%.

Sehubungan dengan kondisi likuiditas, Tempo Scan telah

berhasil mempertahankan modal kerja yang sehat dengan

menjaga rasio lancar di 3x, perputaran persediaan 4x dan

memperbaiki piutang usaha menjadi 40 hari dibandingkan

dengan 42 hari pada periode yang sama tahun lalu.

Closing Message

Melihat ke depan, kami yakin bahwa strategi bisnis Tempo

Scan masih berada di jalur yang tepat dan strategi-strategi

tersebut perlu diawasi dan dikelola secara ketat agar dapat

segera memberikan hasil. Tak perlu ditegaskan kembali

bahwa strategi ini mempunyai risiko dan tantangan tertentu

yang harus diatasi tetapi manajemen Tempo Scan siap

untuk menghadapi risiko tersebut, meskipun pertumbuhan

ekonomi Indonesia lebih lemah serta ekonomi global yang

kurang kondusif. Oleh karena itu, bukanlah menjadi pilihan

bagi Tempo Scan untuk berdiam diri dan mengambil

langkah yang kurang memadai.

Mengakhiri laporan ini dan analisa singkat manajemen, atas

nama Direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan

Tempo Scan, kami ingin menyampaikan penghargaan kami

kepada para pemegang saham yang terhormat, mitra bisnis,

pihak profesional, pelanggan dan pemasok untuk dukungan

yang terus berlanjut sehingga memungkinkan Tempo

Scan mengatasi berbagai tantangan dan menyelesaikan

kinerjanya di tahun 2014.

respectively were 26.1% and 35.3% versus such ratios in

2013 which respectively were 28.6% and 40.0%.

With regards to its liquidity condition, Tempo Scan

had managed to sustain its healthy working capital by

maintaining at 3x current ratio, 4x inventory turn over

and improving outstanding trade receivables at 40 days

compared to 42 days in the corresponding period last year.

Closing Message

Looking ahead, we are confident that Tempo Scan’s

business strategies are still on the right track and

those strategies need to be closely supervised and

managed to deliver prompt execution. Needless to

reiterate that these strategies have embedded certain

risks and challenges to be overcome but Tempo Scan

management is ready to face such risks, despite the

Indonesian economy weaker growth as well as the

less conducive global economy. Therefore, it is not an

option for Tempo Scan to be on a standstill mode and

taking mediocre steps.

In concluding this report and management analysis at

a glance, on behalf of Tempo Scan’s Board of Directors,

management and employees, we wish to convey our

appreciation to our valued shareholders, business

partners, professional parties, customers and suppliers

for their continuous and earnest supports which has

enabled Tempo Scan to overcome many challenges and

concluded its 2014 result.

61

Dewan Komisaris

Per tanggal 31 Desember 2014, susunan

Dewan Komisaris adalah:

Board Of Commissioners

As at 31 December 2014 the composition of

the Board of Comissioners is as follows:

Presiden Komisaris

Dian Paramita Tamzil

Komisaris & Komisaris Independen

Kustantinah

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Julian Aldrin Pasha

President Commissioner

Dian Paramita Tamzil

Commissioner & Independent Commissioner

Kustantinah

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Julian Aldrin Pasha

Seluruh anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat

Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Anggota Dewan

Komisaris berjumlah 4 orang dengan 3 diantaranya adalah

Komisaris Independen.

Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan

atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan

kepengurusan usaha Perseroan.

Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris

sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan

serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS

Perseroan.

Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan

secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan

tugas Dewan Komisaris

All members of the Board of Commissioners are

appointed by the General Meeting of Shareholders

(“GMS”). Members of the Board of Commissioners

consist of 4 people, 3 of whom are Independent

Commissioners.

The Board of Commissioners’ task is to supervise the

Board of Directors’ actions pertaining to the management

of the Company’s business.

Furthermore the tasks and authorities of the Board of

Commissioners are as described in the Company’s Articles

of Association and the prevailing laws and regulations.

The amounts of honorarium for the Board of Commissioners

are determined by the GMS of the Company.

The Board of Commissioners regularly communicates

with the Company’s Board of Directors as and when

required to perform its responsibilities.

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

62

Ketua Komite Audit

Kustantinah

Anggota Komite Audit

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Julian Aldrin Pasha

Chairman of the Audit Committee

Kustantinah

Member of the Audit Committee

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Julian Aldrin Pasha

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:

Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat

kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal

lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan

Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan

Dewan Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan

pihak yang berwenang sehubungan dengan usaha

Perseroan.

Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan

Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan

Komisaris.

Komite Audit ditunjuk oleh Dewan Komisaris dan secara

rutin melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal

yang berkaitan dengan tugas Komite Audit.

The Task and Responsibility of the Audit Committee:

The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion

to the Board of Commissioners pertaining to the reports

or other matters submitted by the Company’s Board of

Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify

matters which need the Board of Commissioners’

attention and (3) to inform the Board of Commissioners

regarding regulations promulgated by the appropriate

authorities related to the Company’s business.

The Audit Committee from time to time meets with the

Board of Commissioners as and when requested by the

Board of Commissioners.

The Audit Committee is appointed by the Board of

Commissioners and regularly reports to the Board of

Commissioners on matters related to the responsibilities

of the Audit Committee.

Komite Audit

Per tanggal 31 Desember 2014 para anggota

Komite Audit adalah :

Audit Committee

As at 31 December 2014 the members of

the Audit Committee are:

63

Members of the Board of Directors are appointed and

discharged by the GMS. Pursuant to the Company’s

Articles of Association, the primary responsibility of

the Board of Directors is to administer the Company’s

business by managing its assets and resources for the

good of and in the best interest of the Company.

The Board of Directors performs its duties under the

supervision of the Board of Commissioners, being

accountable to the Shareholders through the GMS held

at least once a year, whereby it submits a report on the

Company’s operations and financial management for

the financial year recently ended. Board of Directors

meetings are conducted at any time deemed necessary.

Remuneration for the Board of Directors is established

regularly by the Board of Commissioners.

In 2014, the Board of Directors had implemented all

decisions resolved in the 2014 AGMS.

The report of the Board of Directors accounts for execution

of its duties and management of the company during 2014

to the shareholders has been presented in section of the

Board of Directors’ Report of this Annual Report.

Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi

adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan

mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk

kepentingan dan tujuan Perseroan.

Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan

Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada

Pemegang Saham melalui RUPS yang diselenggarakan

minimal sekali setahun dengan memberikan laporan

perihal jalannya Perseroan dan tata kelola keuangan

untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat Direksi

dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.

Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh

Dewan Komisaris.

Sepanjang tahun 2014 Direksi telah merealisasikan seluruh

keputusan RUPST tahun 2014.

Laporan Direksi atas pertanggungjawaban tugas pengurusan

dan pengelolaan Perseroan selama tahun 2014 kepada

pemegang saham telah tercantum pada bagian Laporan

Direksi dari Laporan Tahunan ini.

Direksi

Per tanggal 31 Desember 2014, susunan

Direksi Perseroan adalah:

Presiden Direktur

Handojo Selamet Muljadi

Wakil Presiden Direktur Diana Wirawan

Dewi Murni Sukahar

Direktur Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H. Suryadi Nagawiguna

Hartaty Susanto Dondi Sapto Margono Liza Prasodjo Johanes Ivan Pradjanata

Board of Directors

As at 31 December 2014, the composition of

Company Board of Directors is as follows:

President Director

Handojo Selamet Muljadi

Vice President Director

Diana Wirawan

Dewi Murni Sukahar

Directors Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H. Suryadi Nagawiguna

Hartaty Susanto Dondi Sapto Margono Liza Prasodjo Johanes Ivan Pradjanata

64

Corporate Secretary

The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring

effective communication is maintained between the

Company and the regulatory bodies and shareholders.

The Corporate Secretary is responsible for ensuring that

the Board of Directors, are well informed about capital

market regulations as well as corporate compliance

with prevailing Capital Market rules and regulations.

The Corporate Secretary also provides investors and

the public shareholders with information and reports

pertaining to the Company’s activities and performance

as a publicly listed company in accordance with the

prevailing regulations.

These activities include organizing public exposés, annual

general meetings or extraordinary meeting of shareholders

and posting of public announcements on its financial

information through various printed or electronic media

in accordance with the prevailing regulations.

Tempo Scan’s Corporate Secretary is Monica since

2012. Born in 1967. Indonesian citizen. Last Education

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison

Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif

antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.

Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa-Direksi

mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar Modal

dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan dan

ketentuan yang berlaku di Pasar Modal. Selain itu Sekretaris

Perusahaan berperan memberikan informasi dan laporan

kepada para pemodal atau masyarakat umum sehubungan

dengan kegiatan-kegiatan dan kinerja Perseroan sebagai

perusahaan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain

adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum

tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang

saham serta pengumuman informasi keuangan secara

tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau

elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sekretaris Perusahaan Perseroan dijabat oleh Monica sejak

tahun 2012. Lahir tahun 1967. Warga Negara Indonesia.

Struktur Organisasi 2014 Organization Structure 2014

Vice President Director 1Diana Wirawan

President DirectorHandojo Selamet Muljadi

Vice President Director 2Dewi Murni Sukahar

Pharma Division

Deputy Managing Director Consumer Health GroupAdriana A Rahardjo

Managing Director Prescription Medicine GroupKoesdianto Setyabudhi

Managing Director Consumer Health Group Aviaska Diah Respati H

Finance DirectorJohanes Ivan Pradjanata

CPC Division

Marketing Director CPCNina Muthmainah

Finance DirectorHartaty Susanto

Managing Director CPC DivisionPhillips Gunawan

Distribution Division

Finance DirectorLiza Prasodjo

Managing Director Sales & OperationSuryadi Nagawiguna

Manufacturing (“Mfg”) Division

Mfg Operation DirectorIrawati Sutanto

Deputy Mfg Operation Director - CPC Mfg GroupMonica Halim

General Manager Pharma Mfg GroupSiti Maryam

Deputy Mfg Operation Director - Beverages Nutritional Mfg GroupTanty Indrawati Tanzil

Research & Development

Research & Development DirectorLinda Lukitasari

65

Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Satya Wacana, Salatiga. Mulai bergabung dengan Perseroan

tahun 1993. Sebelum bergabung dengan Perseroan, bekerja

di PT Astra Binabakti Intisari.

Audit Internal

Audit Internal perseroan berfungsi memberikan masukan

yang independen dan obyektif mengenai kondisi sistem

kontrol internal perseroan atas sumber daya yang dimiliki-

dan untuk memastikan bahwa penggunaannya sudah

dilakukan secara optimal dan mengikuti sistem dan prosedur

yang telah ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah

yang dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan.

Pelaksanaan Audit Internal diatur dalam periode bulanan dan

dijadwalkan dalam rencana kerja tahunan atau bisa dilakukan

sewaktu-waktu jika diperlukan. Program kerja Audit Internal

meliputi pengujian dan evaluasi atas penerapan kebijakan

perusahaan maupun kepatuhan terhadap ketentuan peraturan

dan perundang-undangan yang terkait dalam kegiatan

operasional dan relevansi sistem prosedur serta konfirmasi

in Economics Faculty of Christian University of Satya

Wacana, Salatiga. Joined the Company in 1993. Prior to

joining the Company, she was with PT Astra Binabakti

Intisari.

Procurement

Procurement DirectorYovita Soenjojo

Human Resources (HR)

HR Distribution DivisionSugeng Pribadi

HR CPC DivisionKalingga Harwendra

Human Capital Planning & DevelopmentElvia Vashti Layono

HR Pharma DirectorDondi Sapto Margono

Corporate Secretary

Corporate SecretaryMonica

Treasury & Corporate Finance

Treasury & Corporate Finance DirectorDiana Wirawan

General Manager Corporate TreasuryKartika Chandra Sutantio

Information & Communication Technology (ICT)

Operations DirectorD. Dody Poerwanto

Pres. Director ICTEdison Sardjono Erawan

Internal Audit

The Internal Audit of-the company provides

independent and objective advice on the state of the

company’s internal control system with regards to its

resources, to ascertain that they are utilized optimally

in compliance with the established systems and

procedures hence giving added value to improve the

company’s performance.

Internal Audits are conducted on a monthly basis as

scheduled in the annual work program, or incidentally

on an on-call basis. The Internal Audit unit’s work

program includes testing and evaluation of the

implementation to the company’s policy and compliance

to laws and regulations pertaining to the company’s

activities, as well as relevance of procedure systems and

66

atas data dan dokumentasi pada semua divisi, baik di pabrik,

cabang, gerai-gerai yang dimiliki Perseroan maupun kepada

pelanggan secara langsung.

Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan

rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen,

akurat dan positif dalam rangka peningkatan sistem

pengendalian internal dan efisiensi serta efektivitas

penggunaan sumber daya perusahaan, disampaikan

dalam rapat kerja bersama dengan Direktur Keuangan dan

Kepala Divisi terkait untuk mendapat tanggapan atas hasil

evaluasi kerjanya.

Selanjutnya Audit Internal mengawasi penerapan atas

rekomendasi yang telah disetujui dan ditetapkan oleh

manajemen Perseroan untuk memastikan peningkatan

kinerja divisi terkait sehingga mendukung terciptanya

pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien dan berdaya

guna secara internal maupun eksternal.

Untuk meningkatkan kinerja, kemampuan dan

wawasannya, para anggota Audit Internal mengikuti

berbagai macam pelatihan dan seminar termasuk

perkembangan peraturan pemerintah yang dibutuhkan

seiring kemajuan dan perkembangan perseroan.

Audit internal yang beranggotakan 3 Manager, 8 Penyelia

dan 15 Staf, berkoordinasi dengan Direktur Keuangan

dalam melakukan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab

kepada Presiden Direktur.

Manager audit internal untuk divisi Pharma dijabat

oleh Swasta Kusnadi sejak tahun 2003. Lahir tahun

1961. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas

Tarumanagara, Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan

tahun 1993. Sebelum bergabung dengan Perseroan, berkarir

di PT Asia Pacific Corp (Aspac Grup), di Argo Manunggal

Grup dan KAP Trisno Widarto, Jakarta.

Manager audit internal untuk divisi CPC dijabat oleh

Stephen Timotius Gunawan sejak tahun 2012. Lahir

tahun 1980. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Mulai bergabung

confirmation of data and documentation at Company’s

divisions, i.e. plants, branch sales counters and directly

from customers.

The field audits yield findings and recommendations

containing independent, accurate and positive analyses

aimed to improve the internal control system, all of

which are reported in the joint work meetings with the

Director of Finance and related Division Heads, who will

subsequently provide response to the evaluation on their

respective performances.

The Internal Audit unit will then monitor the

implementation of said recommendations agreed and

established by the Management to ensure improved

performance within the respective division and hence

facilitate a Company management system that is

internally and externally more effective, efficient and

functional.

To enhance its level of competency and outlook, the

Internal Audit Unit members participate in a variety

of training programs and seminars, including keeping

abreast of current government regulations and in pace

with the Company’s growth and expansion.

The Internal Audit Unit comprises 3 Managers, 8

Supervisors and 15 Staffs, working in conjunction with

the Director of Finance and reporting to the President

Director.

Swasta Kusnadi was appointed as internal audit manager

for Pharma division since 2003. Born in 1961. Indonesian

citizen. Educational background from Faculty of

Economic Tarumanegara University, Jakarta. Joined

the Company in 1993. Prior to joining the Company, he

was with PT Asia Pacific Corp. (Aspac Group), Argo

Manunggal Group and KAP Trisno Widarto, Jakarta.

Stephen Timotius Gunawan was appointed as internal

audit manager for CPC division since 2012. Born in

1980. Indonesian citizen. Educational background

from the Faculty of Economic Bina Nusantara

67

dengan Perseroan tahun 2012. Sebelum bergabung dengan

Perseroan, bekerja di PT SMART Tbk, PT Garudafood Putra

Putri Jaya (Tudung Group) dan PT Topindo Atlas Asia (Top

One Oil USA).

Manager audit internal untuk divisi Distribusi dijabat oleh

Antonius Herrianto sejak tahun 2004. Lahir tahun 1977. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta. Mulai bergabung

dengan Tempo Grup tahun 2004. Sebelum bergabung dengan

Perseroan, bekerja di Global Putra International Group dan

Kantor Akuntan Publik BDO Tanubrata & Rekan.

University, Jakarta. Joined the Company in 2012. Prior

to joining the Company, he was with PT SMART Tbk,

PT Garudafood Putra Putri Jaya (Tudung Group) and

PT Topindo Atlas Asia (Top One Oil USA).

Antonius Herrianto was appointed as internal audit

manager for Distribution division since 2004. Born

in 1977. Indonesian citizen. Educational background

from the Faculty of Economic Atma Jaya Catholic

University, Jakarta. Joined the Company in 2004. Prior

to joining the Company, he was with Global Putra

International Group and BDO Tanubrata & Partners

public accounting firm.

68

Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya

uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan berupa

penjabaran ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung

jawab setiap karyawan. Dalam mengendalikan kegiatan

operasionalnya perseroan memiliki Standar Operasional

Prosedur sebagai dasar pegangan seluruh kegiatan

operasional agar berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan

perusahaan, dimana salah satu peran penting dari Audit

Internal dalam pengendalian operasional perseroan

adalah memastikan bahwa penerapan standar prosedur

operasional telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan.

Selain itu perseroan melaksanakan disiplin anggaran/budget

pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan terintegrasi sampai

ke tingkat induk usaha perseroan. Di samping itu,-perseroan

juga mengelola biaya-biaya operasional secara terpadu antara

lain melalui penerapan sistem manajemen informasi terpadu

dengan menggunakan piranti lunak SAP untuk ketiga divisi

usaha inti Perseroan.

Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu

pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk

mengevaluasi dan memastikan realisasi usaha telah sesuai

dengan tujuan perseroan yang tertuang dan dijabarkan pada

anggaran/ budget masing-masing unit usaha. Kinerja unit

usaha tersebut juga merupakan faktor utama untuk menilai

kinerja karyawan pada unit usaha terkait, dengan demikian

hasil kinerja masing-masing unit usaha yang mengacu

pada anggaran/budget yang telah ditetapkan tersebut juga

mencerminkan kinerja dari para karyawannya.

Internal Control System

The basis for the Company’s internal control system is

the individual job description respective position of each

employee. These comprise details on each employee’s

scope of work, duties and responsibilities. Tempo Scan

maintains control of its operations using Standard

Operating Procedures as guidelines for conducting all

business activities to ensure that these are performed

in compliance to prevailing Company policies and

regulations. A key role of Tempo Scan’s Internal Audit

unit is to credibly ascertain that the implementation of the

standard operating procedures have been performed-in

line with the established company’s policy.

Additionally, Tempo Scan applies integrated budgetary

control at the business unit, divisional and core business

levels. The Company also manages operating costs in

an integrated manner, among others by putting in place

an integrated information management system using

SAP software for the three Company’s core business

divisions.

The performance of a particular business unit is analyzed

on a regular basis adhering to its specific budgetary

guidelines, to evaluate and ensure that the business

is conducted in line with Tempo Scan’s goals set forth

in the respective unit’s budget. The performance of

individual business units is the main key to conducting

performance appraisals on its employees, hence the

performance output of each business unit adhering to its

specific budgetary guidelines also reflects-its employees’

performance.

69

Sebagai bagian dari komitmen Tempo Scan untuk

membantu masyarakat yang kurang mampu dan untuk

mengkoordinasikan berbagai program tanggung jawab

sosial perusahaan Tempo Scan (“CSR”) di bawah satu

organisasi terkoordinasi, Tempo Scan membentuk CSR

Center pada tahun 2011.

Salah satu kegiatan CSR adalah Program Sosial Indonesia

Tersenyum (“PSIT”), yang dicanangkan pada tanggal 17 Juni

2007 dengan misi untuk memberikan bantuan medis berupa

tindakan operatif/invasif kepada anak-anak dari keluarga

pra sejahtera di Indonesia yang menderita kelainan bawaan

dari lahir, seperti misalnya kelainan jantung bawaan,

bibir sumbing atau tidak ada langitan, kelainan saluran

pencernaan, hydrocephalus congenital, hernia congenital,

katarak congenital, jari-jari dempet dan lainnya. Sejak

pencanangannya sampai dengan akhir Desember 2014,

bekerjasama dengan rumah sakit pemerintah dan swasta

di Indonesia, PSIT telah melakukan 2.002 tindakan operasi

untuk 1.714 anak-anak dan bayi.

Kegiatan tanggung jawab sosial lain yang diselenggarakan

oleh Tempo Scan adalah bodrex Reaksi Cepat (“bRC”) yang

dibentuk sejak tahun 2006 dengan misi memberikan bantuan

layanan kesehatan komunal di wilayah yang mayoritas

penduduknya pra sejahtera dimana mereka menjadi korban

bencana alam atau bagi mereka yang tidak memiliki akses

layanan kesehatan yang optimal. Program ini didirikan oleh

Tempo Scan sebagai wujud rasa terima

As part of Tempo Scan devotions to help the

underprivileged members of the society and to

coordinate Tempo Scan’s various corporate social

responsibility programs (“CSR”) under one coordinated

organization, Tempo Scan formed its CSR Center in

2011.

One of CSR undertakings is Program Sosial Indonesia

Tersenyum(”PSIT”), announced on June 17, 2007 with

a mission to provide medical assistance in the form of

invasive surgical procedure for children and infants

from underprivileged families in Indonesia who suffer

from congenital abnormalities such as congenital heart

disease, cleft lip or no mouth palate, gastrointestinal

disorders, congenital hydrocephalus, congenital hernia,

congenital cataracts, syndactili and others. Since its

inception and up to the end of December 2014, along

with cooperation with government and private hospitals

in Indonesia, PSIT has conducted 2,002 surgeries for 1,714

children and infants.

Another CSR undertaking conducted by Tempo Scan

is bodrex Reaksi Cepat (”bRC”) which was formed in

2006 with a mission to provide community healthcare

assistance for underprivileged society suffering from

natural disasters or for those who do not have optimal

access to healthcare. This program was established by

Tempo Scan as a manifestation of gratitute from bodrex,

an award winning headache medication product

Tanggung Jawab dan Kegiatan Sosial

Corporate Social Responsibility

70

kasih dari bodrex, pemenang penghargaan produk sakit

kepala yang telah diterima dengan baik selama lebih dari 40

tahun di Indonesia.

Kegiatan bRC antara lain adalah pemeriksaan kesehatan

gratis, pengobatan gratis, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (“PHBS”), penyuluhan dan layanan Keluarga

Berencana (”KB”), pemberian vitamin dan makanan tambahan

untuk balita, fogging, donor darah dan khitanan massal.

Pada tahun 2014, bRC telah melakukan berbagai kegiatan,

seperti misalnya membantu korban letusan gunung Kelud

yang telah melumpuhkan kota-kota di sekitarnya antara

lain Kediri, Malang dan Blitar,di mana Tempo Scan bekerja

sama dengan Kodam V Brawijaya memberikan bantuan

kemanusiaan kepada para korban di beberapa daerah

evakuasi. Bantuan diberikan dalam bentuk obat-obatan,

vitamin, pakaian, selimut, sabun mandi, sabun tangan,

tisu basah, pembersih lantai, handuk dan perlengkapan

bayi seperti minyak kayu putih, minyak telon dan bedak

bayi. Sementara untuk membantu para korban letusan

gunung Kelud di Blitar, Tempo Scan dan Yayasan Obor

Berkat Indonesia (“OBI”) mendirikan posko kesehatan yang

menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis dan perawatan

medis. Selain itu, bRC juga memberikan pemeriksaan

kesehatan gratis dan pengobatan gratis bagi para korban

letusan Gunung Kelud di Malang.

Selain itu, bersama-sama dengan Kapolresta Kabupaten

Bekasi, bRC mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis dan

pengobatan gratis di daerah Bekasi termasuk Kampung

Jarakosta, Desa Danau Indah, Kecamatan Cikarang Barat,

dan Kabupaten Bekasi.

Selain itu, pada bulan Oktober 2014 Tempo Scan juga

memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban

letusan gunung Sinabung dalam bentuk obat-obatan dan

vitamin.

that has been well accepted for more than 40 years in

Indonesia.

bRC’s activities among others are free health check,

free medical treatment, counseling Clean and Healthy

Behaviors (“PHBS”), counseling and family planning

services (“KB”), vitamins and food supplements

for infants, fogging, blood donors and a mass

circumcision.

In 2014, bRC has performed various activities, such as

supporting victims of mount Kelud eruption which has

demolished the cities in the surrounding area include

Kediri, Malang and Blitar, where Tempo Scan with

Kodam V Brawijaya provided humanitarian assistance

to the victims at some evacuation areas. Assistance

is provided in the form of medicines, vitamins,

clothing, blankets, bath soap, hand soap, wet wipes,

floor cleaners, towels and baby equipment such as

eucalyptus oil, telon oil and baby powder. Meanwhile,

to support the victims of the eruption of mount

Keludin Blitar, Tempo Scan and Yayasan Obor Berkat

Indonesia (“OBI”) established a Health center which

provided free health checks and medical treatment.

In addition, bRC also provided free health check and

free medical treatment to support the victims of Kelud

eruption in Malang.

Furthermore, together with Kapolresta Kabupaten Bekasi,

bRC held free health check and free medical treatment in

Bekasi area including Kampung Jarakosta, Desa Danau

Indah, Kecamatan Cikarang Barat, and Kabupaten

Bekasi.

In addition, in October 2014 Tempo Scan also provided

humanitarian assistance to the victims of mount

Sinabung eruption in the form of medicines and

vitamins.

71

Suryadi NagawigunaDirektur Director

Hartaty SusantoDirektur Director

Aviaska Diah Respati H.Direktur Director

Irawati SutantoDirektur Director

Dewi Murni SukaharWakil Presiden Direktur Vice President Director

Liza PrasodjoDirektur Director

Johanes Ivan PradjanataDirektur Director

Dondi Sapto MargonoDirektur Director

Handojo S. MuljadiPresiden Direktur President Director

Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Diana Wirawan

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ini

menyatakan bahwa:

Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh

atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.

Jakarta, 1 April 2015

Direksi

The Board of Directors and Board of Commissioners of

the Company hereby state that:

The Board of Directors and the Board of Commissioners

are fully responsible for the correctness of the contents

of this Annual Report

Jakarta, April 1, 2015

Board of Directors

Surat Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris

Board of Directors’ and Board of Commissioners’ Statement

Phillips GunawanDirektur Director

Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris

President Commissioner

KustantinahKomisaris Independen

Independent Commissioner

Olga Asihjati Adjiputro WijayaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Julian Aldrin PashaKomisaris Independen

Independent Commissioner

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

Notes

151

Notes

152

Tempo Scan’s Core Values

Tempo Scan’s Mission Statement

Tempo Scan’s Business Network

Company Profile

Brief Biography of The Board of Commissioners

Brief Biography of The Board of Directors

Financial Highlights

The Board of Commissioners’ Report

The Board of Directors’ Report & Management’s Analysis

Corporate Governance

Corporate Social Responsibility

Statement of The Board of Commissioners & Directors on The Annual Report

Statement of The Board of Directors on The Financial Report

Auditor’s Report

Nilai-Nilai Inti Tempo Scan

Misi Tempo Scan

Jaringan Usaha Tempo Scan

Profil Perusahaan

Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris

Riwayat Hidup Singkat Direksi

Ikhtisar Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

Laporan Direksi & Analisis Manajemen

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial

Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Tahunan

Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan

Laporan Akuntan Publik

1

3

4

8

21

24

32

34

40

61

69

71

72

73

1

3

4

8

21

24

32

34

40

61

69

71

72

73

Tiga Kain Tenun Nusantara

Three Fabrics of the Indonesian Archipelago

Kain Tapis LampungTerciptanya kain tapis adalah

melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan

teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang

sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.

Kain tapis bermotif pucuk rebung melambangkan harapan baik di

dalam kesetaraan.

Tapis LampungThe creation of tapis fabric is through stages of consumed time that leads to the perfection of the weaving techniques, as well as applying decorations that are appropriate with the development of the society.Fabric with the tip of bamboo shoots pattern symbolizes good hopein equality.

Kain Ikat SumbaDisebut kain ikat, karena cara pembuatan motif atau warna

dengan cara mengikat benang. Semakin banyak warna pada satu

kain dan semakin kecil motif yang dibuat, maka semakin rumit

kain tersebut. Kain ikat bermotif binatang dan orang lebih rumit

daripada kain ikat bermotif bunga atau geometris.

Kain ikat bermotif rumit menunjukkan hasil dari kerja keras.

Ikat SumbaIt is called ikat, because of the process in making the patterns or colors by means of binding the threads. The more colors used and the smaller the motifs are made, the more complicated the cloth. Ikat with animal or human-like figure patterns are more complicated than those of floral or geometric patterns.Intricate ikat patterned fabric shows result of hard work.

Kain Songket PalembangKain songket tercipta dari

hasil tenun dengan tangan menggunakan benang emas atau

perak, untuk dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam

metalik yang ditenun berlatar kain, menimbulkan efek kemilau

yang cemerlang.Kain songket bermotif bunga

mawar menunjukkan manfaat kain sebagai penawar malapetaka.

Songket PalembangSongket are created by hand-weaving using gold or silver threads, to be worn on formal occasions. Metallic threads that are woven as the cloth’s background makes a shiny sparkling effect.Songket cloth with rose pattern shows its benefit as a good-luck charm from any misfortune.

Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesiawww.thetempogroup.com [email protected]