Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

122
E X C E L L I N G T O N E W HE I G H T S Annual Report 2011

Transcript of Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Page 1: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

EXCELLING TO NEW HEIGHTS

Annual Report 2011

Page 2: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011
Page 3: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

ABOUT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK

VISION, MISSION & QUALITY ASSURANCE

COMPANY MILESTONES

AWARDS & ACHIEVEMENTS

VARIOUS SARI ROTI PRODUCTS

MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONERS REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR & CEO

FINANCIAL HIGHLIGHTS

FINANCIAL PERFORMANCE

SHARE PRICE INFORMATION

THE COMPOSITION OF STOCKHOLDERS

CORPORATE DATA

THE BOARD OF COMMISSIONERS & THE BOARD OF DIRECTORS

ORGANIZATION STRUCTURE

THE BOARD OF COMMISSIONERS

THE BOARD OF DIRECTORS

MANAGEMENT STRUCTURE

AUDIT COMMITTEE PROFILE

CORPORATE SECRETARY

LOCATION OF MAJOR FACILITIES & PRODUCTION FACILITIES

PROFESSIONAL FIRMS & BANKS

MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

PROFIT AND LOSS

ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY

OVERVIEW OF 2011

MARKETING

DISTRIBUTION

CORPORATE GOVERNANCE

THE DUTIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

& THE BOARD OF DIRECTORS

AUDIT COMMITTEE’S REPORT

INTERNAL AUDIT

RISK MANAGEMENT

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

HUMAN RESOURCES

ACKNOWLEDGEMENT

SEKILAS PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK

VISI, MISI & JAMINAN MUTU

SEJARAH PERSEROAN

PENGHARGAAN & PRESTASI

ANEKA RAGAM PRODUK SARI ROTI

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR & CEO

IKHTISAR KEUANGAN

KINERJA KEUANGAN

INFORMASI HARGA SAHAM

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

DATA PERSEROAN

DEWAN KOMISARIS & DEWAN DIREKSI

STRUKTUR ORGANISASI

DEWAN KOMISARIS

DEWAN DIREKSI

STRUKTUR MANAJEMEN

PROFIL KOMITE AUDIT

SEKRETARIS PERSEROAN

LOKASI FASILITAS UTAMA & FASILITAS PRODUKSI

LEMBAGA PROFESIONAL & BANK

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

LABA RUGI

ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

GAMBARAN UMUM 2011

PEMASARAN

DISTRIBUSI

TATA KELOLA PERSEROAN

TUGAS DEWAN KOMISARIS

& DEWAN DIREKSI

LAPORAN KOMITE AUDIT

AUDIT INTERNAL

MANAJEMEN RISIKO

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN

SUMBER DAYA MANUSIA

PERNYATAAN

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

- 2 -

- 4 -

- 5 -

- 6 -

- 8 -

- 10 -

- 13 -

- 14 -

- 16 -

- 17 -

- 19 -

- 19 -

- 20 -

- 21 -

- 23 -

- 24 -

- 25 -

- 26 -

- 27 -

- 29 -

- 33 -

- 37 -

- 41 -

- 43 -

- 44 -

- 45 -

- 46 -

- 53 -

- 55 -

- 58 -

Page 4: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

VISI, MISI & JAMINAN MUTUVISION, MISSION & QUALITY ASSURANCE

VISI Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia

dengan menghasilkan dan mendistribusikan

produk-produk berkualitas tinggi dengan harga

terjangkau bagi rakyat Indonesia.

MISI Membantu meningkatkan kualitas hidup

bangsa Indonesia dengan memproduksi dan

mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,

sehat, halal dan aman bagi pelanggan.

VISION

To be the largest bread manufacturing company in

Indonesia producing and distributing high quality

products at affordable prices for the people of

Indonesia.

MISSION

Enabling Indonesians to enjoy a quality of life with

the production and distribution of foodstuffs that

are truly high quality, healthy, halal and safe for

customers.

SEKILAS PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBKABOUT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK

2 Laporan Tahunan 2011

Page 5: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

JAMINAN MUTUDalam menjalankan visi dan misi, Perseroan telah

menentukan Jaminan Mutu sebagai berikut :

1. Senantiasa menghasilkan produk yang bermutu

tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi

melalui penerapan GMP (Good Manufacturing

Practice), SSOP (Sanitation Standard Operating

Procedure), HACCP (Hazard Analysis and Critical

Control Point), dan SJH (Sistem Jaminan Halal),

sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan

atas produk-produk perseroan.

2. Menggalang partisipasi aktif dan positif

seluruh karyawan dalam rangka memelihara,

mengembangkan, dan meningkatkan mutu kerja

secara berkelanjutan.

QUALITY ASSURANCETo fulfill its vision and mission, the Company adopts and

is committed to the following :

1. Consistently produce high quality, healthy, halal, and

safe product for consumption through implementation

of GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP

(Sanitation Standard Operating Procedure), HACCP

(Hazard Analysis and Critical Control Point), and SJH

(Sistem Jaminan Halal), in order to provide customer

satisfaction of the company's products.

2. To promote active and positive participation from

all employees in order to maintain, develop and

consistently improve the quality of work.

3Annual Report 2011

Page 6: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

SEJARAH PERSEROANCOMPANY MILESTONES

1995Berdiri sebagai Perseroan Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation.

Incorporated as a Foreign Investment Company with the name PT. Nippon Indosari Corporation.

1997Beroperasi secara komersial dengan satu pabrik di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat dengan dua lini mesin dan memproduksi roti dengan merek : Sari Roti.

Commercially operated with two lines of production in a factory in Block W, Jababeka Industrial Estate, Cikarang, West Java and produced bread with the brand : Sari Roti.

2001Meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Blok W sebesar 100% dengan menambah dua lini mesin yaitu untuk jenis roti tawar dan jenis roti manis.

Increased the production capacity in Block W factory by 100% by adding two lines of production for white bread and sweet bread types.

2005Perseroan membuka pabrik kedua di Kawasan Industri Pasuruan, Jawa Timur, dengan memasang dua lini mesin, guna melakukan penetrasi pasar ke Jawa Timur dan Bali.

The Company opened the second factory in Pasuruan Industrial Estate, East Java by installing two lines of production, in order to penetrate the market in East Java and Bali.

2008Perseroan membuka pabrik ketiga dengan dua lini mesin di Blok U, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, guna memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.

The Company opened the third factory with two lines of production in Block U, Jababeka Industrial Estate, Cikarang, West Java, in order to meet increasing market demand.

2010Penawaran Umum Saham Perdana dilakukan pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia.

The Initial Public Offering took place on June 28, 2010 in the Indonesia Stock Exchange.

2011Perseroan membuka tambahan tiga pabrik di Semarang-Jawa Tengah, Medan-Sumatera Utara dan Cibitung-Jawa Barat.

The Company opened three additional factories in Semarang-Central Java, Medan-North Sumatera and Cibitung-West Java.

4 Laporan Tahunan 2011

Page 7: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

PENGHARGAAN & PRESTASIAWARDS & ACHIEVEMENTS

Sari Roti berhasil meraih Top Brand 2011 dan Top

Brand For Kids 2011, setelah dua tahun berturut-

turut di tahun 2009 dan 2010 mendapatkan

penghargaan yang sama untuk kategori roti tawar.

Perseroan berhasil meraih penghargaan Rekor Bisnis

(ReBi) pada tahun 2011 sebagai

Perseroaan dengan kapasitas

produksi roti terbesar di Indonesia.

Perseroan berhasil meraih

penghargaan "Best Under A Billion"

dari Majalah Forbes Asia. Perseroan

terpilih dari 15.000 perusahaan

publik di Asia dan merupakan satu

dari tiga perusahaan yang berasal

dari Indonesia yang masuk dalam

jajaran tersebut. Perseroaan harus

memenuhi beberapa kriteria:

memiliki pendapatan tahunan antara US$ 5 juta

hingga US$ 1 miliar dan sebagai perusahaan publik

minimal satu tahun. Perseroan kemudian dinilai untuk

pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan dan ROI

(Return on Investment) selama 1-3 tahun sebelumnya.

Sari Roti won the Top Brand 2011 and the Top

Brand For Kids 2011, after two consecutive years in

2009 and 2010 obtained the same award for white

bread category.

The Company was recognized by the Rekor Bisnis

(Rebi) award in 2011 as a company

with the largest bread production

capacity in Indonesia.

The Company won the "Best

Under A Billion" award

by Forbes Asia magazine.

The Company was selected out of

15,000 public companies in Asia

and as one of three Indonesian

companies who won this award.

The Company must meet several

criteria: annual revenues between

USD 5 million up to USD 1 billion and as a public

company for at least one year.

Companies are then screened for earnings growth,

sales growth and ROI (Return on Investment) over

the past 1-3 years.

5Annual Report 2011

Page 8: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Cake Line

Roti Sandwich Roti BurgerPlain Roll

ANEKA RAGAM PRODUK SARI ROTI VARIOUS SARI ROTI PRODUCTS

Chiffon Cup Cake

White Bread Line

6 Laporan Tahunan 2011

Page 9: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Roti Sobek

Roti Isi

Roti Krim

Sweet Bread Line

7Annual Report 2011

Page 10: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMAMESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Dengan berbesar hati, saya melaporkan berbagai

kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang telah

dilalui oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. selama

tahun 2011. Pada tahun ini, manajemen PT. Nippon

Indosari Corpindo Tbk. telah berhasil meningkatkan usaha

dan kinerja Perseroan menjadi lebih baik. Manajemen

telah berhasil melaksanakan beberapa inisiatif untuk

meningkatkan performa keuangan dan operasional

Perseroan.

Laba usaha Perseroan selama tahun 2011 adalah

sebesar Rp153 miliar atau meningkat sebesar 13% dari

Rp136 miliar pada tahun 2010 karena meningkatnya nilai

penjualan Perseroan. Laba Neto Perseroan selama tahun

2011 adalah sebesar Rp116 miliar atau naik 16% dari

sebelumnya Rp.100 miliar pada tahun 2010.

Dear Shareholders,

I am heartened to report on the progress achieved

and challenges that PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

overcame during 2011. In 2011, the management of PT.

Nippon Indosari Corpindo Tbk. succeeded in improving

the Company's business and performance. Management

has successfully implemented several initiatives to

improve both financial and operational performance of

the Company.

The Company's operating income in 2011was IDR153

billion, representing an increase of 13% from IDR136

billion recorded in 2010 owing to the increased value of

the Company’s sales. Net Income rose to IDR116 billion

in 2011, up 16% from IDR100 billion in 2010.

8 Laporan Tahunan 2011

Page 11: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Prospek perekonomian Indonesia akan tetap baik

terutama didorong oleh konsumsi masyarakat dan

meningkatnya investasi di dalam negeri. PT. Nippon

Indosari Corpindo Tbk. akan terus mengalami

pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya daya beli

masyarakat terutama pengeluaran belanja makanan

kemas.

Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan

terima kasih kepada para pemegang saham, pelanggan,

pemasok dan seluruh mitra kerja atas dukungan dan

kerjasamanya sehingga Perseroan dapat menutup tahun

2011 dengan hasil yang menggembirakan. Saya juga

menyampaikan penghargaan kepada Dewan Direksi,

manajemen dan seluruh jajaran karyawan atas dedikasi

yang telah dilakukan.

Kami percaya dengan didukung oleh manajemen,

pemegang saham dan konsumen yang setia, kami akan

dapat meningkatkan kinerja ditahun 2012.

Jakarta, Maret | March 2012

Benny Setiawan Santoso

President Commissioner

Indonesia's economic prospects will remain strong

largely driven by private consumptionand increased

investment in thecountry. PT. Nippon Indosari Corpindo

Tbk. willcontinue to experience growth in tandem with

increasing consumer purchasing power, especially

spending on packaged foods.

On behalf of the Board of Commissioners, I would like

to thank our shareholders,customers, suppliers and all

partners for their support and cooperation in enabling

the Company to achieve encouraging results in 2011.

I also express our appreciation to the Board of Directors,

management and all employees for their dedication.

We believe the Company will further improve performance

in 2012 with the support from management, shareholders

and our loyal customers.

9Annual Report 2011

Page 12: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR & CEOREPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR & CEO

Para Pemegang Saham yang terhormat,

PENCAPAIAN KINERJA YANG LEBIH BAIK DI TAHUN 2011Tahun 2011 merupakan tahun yang sangat berkesan bagi PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. Perseroan mendapatkan penghargaan “The Best Under A Billion” dari Forbes Asia. Kami membuka pabrik-pabrik baru di Semarang, Medan dan Cibitung. Pabrik baru kami di Cibitung dengan kapasitas ganda memulai dry run di bulan Desember. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan akan produk-produk kami, kami akan membangun lebih banyak pabrik dengan kapasitas ganda di masa yang akan datang.

Varian-varian baru diluncurkan, seperti roti isi sapi panggang, roti isi ayam rasa teriyaki dan roti sandwich isi selai kacang dan coklat (roti sandwich cepat habis terjual di hampir setiap lokasi distribusi). Kami terus mengembangkan Departemen Riset dan Pengembangan untuk dapat memperkenalkan lebih banyak varian produk baru untuk menyesuaikan dengan tren gaya hidup konsumen yang cepat berubah.

Dear Shareholders,

EXCELLING TO NEW HEIGHTS IN 2011

2011 was a very good year for PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. The company also won “The Best Under A Billion” award by Forbes Asia. We opened our new plants in Semarang, Medan and Cibitung. Our double capacity plant in Cibitung commenced dry run in December. Due to the high demand of our products, we will be building more double capacity plants in the future.

New products were launched, such as Beef Barbeque Bun, Chicken Teriyaki Bun, Peanut butter and Chocolate sandwiches (the sandwiches are quickly sold out at almost every location that we distribute to). We continue to expand our Research & Development Department to introduce more new products to adapt to the rapidly changing lifestyle of our consumers.

10 Laporan Tahunan 2011

Page 13: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Pada tahun 2010, kami berhasil meningkatkan arus kas operasi sehingga kami dapat membagikan dividen sebesar Rp24,9 miliar atau Rp24,64 per saham kepada para pemegang saham, hal ini mencerminkan dividend payout ratio sebesar 25%.

SEKILAS KINERJA 2011Penjualan Neto +33%Laba sebelum pajak penghasilan +15%Laba per saham +7,7%Pertumbuhan Total Aset +34%

Dengan komposisi 65% dari populasi Indonesia berumur di bawah 35 tahun, demografis Indonesia akan sangat menarik bagi industri manufaktur roti berskala besar untuk dua belas tahun mendatang bahkan lebih. Gaya hidup dari generasi muda ini akan menciptakan permintaan yang tinggi bagi produk-produk kami. Kami merencanakan untuk membangun lima pabrik tambahan pada tahun 2012, tiga diantaranya merupakan perluasan dari pabrik yang telah ada (Pasuruan, Semarang dan Medan) dan dua pabrik merupakan pengembangan di kota-kota baru yaitu Palembang dan Makassar.

Tahun 2011 kembali merupakan tahun dengan pencapaian yang luar biasa dan momentum tersebut akan terus berlanjut di tahun 2012. Kami berterima kasih kepada manajemen dan seluruh karyawan Perseroan karena kesetiaan, kerja keras dan dedikasinya telah menyukseskan Perseroan. Kami menghargai para pemegang saham dan direksi yang terus menunjukkan kepercayaan dan dukungannya kepada Perseroan.

Tahun 2012 akan membawa kami kepada tingkat pencapaian yang lebih luar biasa lagi dalam hal pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan, imbal hasil keuangan serta sistem manajemen dan operasional, seiring dengan pertumbuhan nilai investasi bagi seluruh pemegang saham kami.

Jakarta, Maret 2012 | March 2012

Wendy YapPresident Director & Chief Executive Officer

In 2010, we generated increased cash flow from our operations, hence were able to distribute dividends of IDR 24.9 Billion or IDR 24.64 per share to our shareholders, representing a 25% dividend payout ratio.

2011 FINANCIAL SNAPSHOTNet Sales + 33 %Income Before Income Tax + 15 %Earnings Per Share + 7.7 %Total Asset Growth + 34 %

With 65% of Indonesia's population under 35 years old, the demographics of Indonesia will be very attractive for the mass market bread industry for the next 12 years or more . The lifestyle of this younger generation will sustain the high demand for our products. We plan to build five additional plants in 2012, three on existing locations (Pasuruan, Semarang and Medan) and two in new cities, namely, Palembang and Makassar.

2011 has been another year of excellent performance and the momentum will continue into 2012. We thank our management and employees whose loyalty, hard work and dedication have made this company a big success. We are grateful to our shareholders and directors for their continued trust and support for the company.

2012 will bring us to a higher level of excellence in terms of long term sustainable growth, financial returns, management and operational systems as we grow the investment value for all our shareholders.

11Annual Report 2011

Page 14: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

12 Laporan Tahunan 2011

Page 15: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

Dalam jutaan Rupiahkecuali dinyatakan lain

2011 2010 2009 2008 2007 In million Rupiah

unless otherwise stated

Penjualan Neto 813.342 612.192 485.920 383.553 250.513 Net Sales

Laba Bruto 379.404 289.025 222.099 161.193 104.853 Gross Profit

Laba Usaha** 153.227 135.658 91.519 65.032 32.770 Income from Operations**

Laba Neto 115.933 99.775 57.115 42.412 17.778 Net Income

Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (juta)

1.012 1.012 861 861 173 Shares Outstanding Issued and Fully Paid (million)

Laba Usaha Per Saham (Rp)*

151 145 106 76 189 Income from Operations Per Share (Rp)*

Laba Neto Per Saham (Rp)* 115 106 66 49 102 Earnings Per Share (Rp)*

Aset Lancar 190.231 212.987 137.585 104.200 43.023 Current Assets

Liabilitas Jangka Pendek 148.209 92.639 95.448 91.439 36.700 Current Liabilities

Modal Kerja Bersih 42.022 120.348 42.137 12.761 6.323 Net Working Capital

Total Aset 759.137 568.265 346.978 308.613 169.468 Total Assets

Pengeluaran Barang Modal 224.224 162.580 19.870 88.740 19.812 Capital Expenditures

Total Ekuitas 546.441 455.452 167.840 130.725 88.313 Total Equity

Total Liabilitas 212.696 112.813 179.138 177.888 81.154 Total Liabilities

Pinjaman Bank 33.072 - 93.750 90.052 40.000 Bank Loan

Imbal Hasil atas Aset (%)/Laba Neto

15.27% 17.56% 16.46% 13.74% 10.49% Return on Assets (%)/ Net Income

Imbal Hasil atas Aset (%)/Laba Usaha

20.18% 23.87% 26.38% 21.07% 19.34% Return on Assets (%)/Income from Operations

Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 21.22% 21.91% 34.03% 32.44% 20.13% Return on Equity (%)

Rasio Lancar 1.3 2.3 1.4 1.1 1.2 Current Ratio

Rasio Liabilitas Terhadap Aset

0.3 0.2 0.5 0.6 0.5 Liabilities to Assets Ratio

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas

0.4 0.2 1.1 1.4 0.9 Liabilities to Equity Ratio

* Dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang saham ** Disajikan kembali sesuai dengan klasifikasi 2011

* Calculated based on Weighted average number of shares **Represented accordance 2011 classification

13Annual Report 2011

Page 16: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE

Penjualan Neto (Jutaan Rupiah)Net Sales (Million Rupiah)

Total Aset (Jutaan Rupiah)Total Assets (Million Rupiah)

169,468

308,613 346,978

568,265

759,137

2007 2008 2009 2010 2011

250,513

383,553485,920

612,192

813,342

2007 2008 2009 2010 2011

14 Laporan Tahunan 2011

Page 17: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Laba Neto & Laba Usaha (Jutaan Rupiah)Net Income & Income from Operations (Million Rupiah)

Laba NetoNet Income

Laba UsahaIncome From Operations

Total Ekuitas (Jutaan Rupiah)Total Equity (Million Rupiah)

546,441

455,452

167,840130,725

88,313

17,77832,770

42,412

65,03257,115

99,77591,519

135,658

115,933

153,227

2007 2008 2009 2010 2011

2007 2008 2009 2010 2011

15Annual Report 2011

Page 18: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Per 31 Desember 2011 sejumlah 1.012.360.000

saham Perseroan dengan nilai nominal Rp100 per

lembar saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia,

dengan jumlah pemegang saham 501. Volume

saham yang diperdagangkan di pasar regular

selama tahun 2011 berjumlah 117.136.000

dengan harga per lembar saham berkisar antara

Rp1.950 hingga Rp3.875 dan ditutup pada Rp3.325.

As of December 31, 2011 the Company’s 1,012,360,000

shares with a par value of IDR100 per share listed on the

Indonesia Stock Exchange, had a total of 501 registered

shareholders. Share volume traded on the stock market

in 2011 amounted to 117.136.000 shares with price per

share ranging from IDR1,950 to IDR3,875 and a closing

price at IDR3,325.

INFORMASI HARGA SAHAMSHARE PRICE INFORMATION

TriwulanQuarter

HARGA (Rupiah)PRICE (Rupiah)

TahunYear

Tertinggi High

Terendah Low

PenutupanClosing

Volume

2010

III 3.150 1.390 2.800 285.894.000

IV 3.375 2.150 2.650 62.111.500

Selama Tahun Laporan During the year

3.375

1.390

2.650

348.005.500

2011I

2.900

1.950

2.825

40.084.500

II 3.000 2.675 2.825 27.344.000

III 3.875 2.625 3.000 33.799.000

IV 3.800 2.850 3.325 15.908.500

Selama Tahun Laporan During the year

3.875 1.950 3.325 117.136.000

Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)

Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)

Vo

lum

e

Shar

e P

rice

16 Laporan Tahunan 2011

Page 19: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Saham Perseroan didaftarkan dan ditawarkan kepada

publik pada tanggal 28 Juni 2010 yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI sebanyak

151.854.000 (seratus lima puluh satu juta delapan ratus

lima puluh empat ribu lembar), dengan harga perdana

sebesar Rp1.275 (seribu dua ratus tujuh puluh lima) per

lembar saham. Nilai Penawaran Umum Perdana adalah

sebesar Rp193.613.850.000 (seratus sembilan puluh

tiga miliar enam ratus tiga belas juta delapan ratus lima

puluh ribu).

Realisasi dana hasil penawaran umum tahun 2010 telah

digunakan untuk pembukaan pabrik Semarang dan

pabrik Medan, serta sebagian digunakan untuk pelunasan

hutang Bank Central Asia.

Use of Funds from Initial Public Offering

The Company shares were registered and offered

to the public on June 28, 2010 and listed on the

Indonesia Stock Exchange with the code as ROTI for

total 151,854,000 (one hundred fifty one million eight

hundred fifty four thousand) shares, with the initial price

of IDR1,275 (one thousand two hundred and seventy-

five) per share. The Initial Public Offering (IPO) value

was IDR193,613,850,000 (one hundred ninety-three

billion six hundred and thirteen million eight hundred fifty

thousand).

Proceeds from the IPO in 2010 were used for the opening

of factories in Semarang-Central Java and Medan-North

Sumatera and for debt repayment to Bank Central Asia.

Kebijakan Dividen

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan pada tanggal 23 Maret 2011, Perseroan

telah membagikan dividen tunai sebesar 25% dari

Laba Neto tahun 2010 pada bulan Mei 2011 sebesar

Rp24.943.781.094 atau Rp24,64 per lembar saham.

Dividend Policy

In accordance with the Annual General Meeting of

Shareholders on March 23, 2011, the Company paid

a cash dividend of 25% of 2010 net income on May

2011, amounting to IDR 24,943,781,094 or IDR24,64

per share.

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM 31 DESEMBER 2011The Composition of Stockholders December 31, 2011

Bonlight Investments LimitedRp 34.420.240.000

Treasure East Investments LimitedRp 34.420.240.000

Shikishima Baking Co., LtdRp 8.605.060.000

Sojitz CorporationRp 4.302.530.000

Masyarakat Umum | PublicRp 19.487.930.000

Jumlah | TotalRp 101.236.000.000

Jumlah Saham | Number of Shares1.012.360.000

34%344.202.400

19.25%194.879.300

4.25%43.025.300

34%344.202.400

8.50%86.050.600

17Annual Report 2011

Page 20: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Sari Roti memperkenalkan Roti Sandwich pada tahun 2011

18 Laporan Tahunan 2011

Sari Roti introduced Roti Sandwich in 2011

Page 21: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

DATA PERSEROANCORPORATE DATA

Dewan Komisaris & Dewan Direksi

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan

pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris | The Board of Commissioners

Nama | Name Jabatan | Position

Benny Setiawan Santoso Presiden Komisaris | President Commissioner

Tan Hang Huat Komisaris | Commissioner

Seah Kheng Hong Conrad Komisaris Independen | Independent Commissioner

Dewan Direksi | The Board of Directors

Nama | Name Jabatan | Position

Wendy Sui Cheng Yap Presiden Direktur & CEO | President Director & CEO

Indrayana Direktur | Director

Kaneyoshi Morita Direktur | Director

Takao Okabe Direktur | Director

Yenni Husodo Direktur | Director

Chin Yuen Loke Direktur Tidak Terafiliasi | Non-Affiliated Director

The Board of Commissioners & The Board of Directors

The Board of Commissioners and the Board of Directors

of the Company in 2011 as follows:

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Presiden Direktur & CEOPresident Director & CEO

Direktur Tidak TerafiliasiNon-Affiliated Director

Direktur KepatuhanCompliance Director

Sekretaris PerseroanCorporate Secretary

Sumber Daya ManusiaHuman

Resources

Keuangan& Akuntansi

Finance & Accounting

Teknologi Informasi

Information Technology

PemasaranMarketing

ProduksiProduction

Pengembangan & Kualitas Produk

Product Development & Quality Assurance

PembelianPurchasing

Direktur KeuanganFinance Director

Direktur Pengembangan Produk & Teknologi

Product Development & Technology Director

Direktur PembelianPurchasing Director

Audit InternalInternal Audit

STRUKTUR ORGANISASI | ORGANIZATION STRUCTURE

19Annual Report 2011

Page 22: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Komisaris PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula sebagai Executive Director PT. Salim Group, Director PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Non-Executive Director First Pacific Co., Ltd., Director/Advisory Board Phillipines Long Distance Telephone Company dan Komisaris PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Lulus dari Business Studies di Ngee Ann College,

Singapore.

Tan Hang HuatKomisaris / Commissioner

Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai

Komisaris PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula

sebagai Komisaris PT. Ria Bintan, Komisaris

PT. Agro Green Asia dan Presiden Komisaris

PT. Panduharapan Nusa. Meraih gelar

Bachelor of Commerce dari University of

Newcastle, Australia.

Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai

Komisaris Independen dan Ketua Komite

Audit PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula

sebagai Managing Director Ennea Resources

Pte, Ltd. Sebelumnya pernah menjabat

sebagai Merchant Cargill Commodity

Trading Singapore, Vice President Bankers

Trust Company Singapore, Vice President

Prudential Bache Securities Ltd Singapore,

dan General Manager Pynacle Pte. Ltd.

Meraih gelar Bachelor of Science dari

University of Singapore.

Indonesian Citizen. Serves as President Commissioner of PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010. He also serves as Executive Director PT. Salim Group, Director PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Non-Executive Director First Pacific Co., Ltd., Director/Advisory Board Phillipines Long Distance Telephone Company and Commissioner PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Graduated from Business Studies at

Ngee Ann College, Singapore.

Singapore Citizen. Serves as Commissioner

of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since

2010. He also serves as Commissioner of

PT. Ria Bintan, Commissioner of PT. Agro

Green Asia and President Commissioner

of PT. Panduharapan Nusa. Graduated with

Bachelor of Commerce degree from the

University of Newcastle, Australia.

Singapore Citizen. Serves as Independent

Commissioner and Chairman Audit

Committee of PT. Nippon Indosari Corpindo

Tbk. since 2010. He also serves as

Managing Director of Ennea Resources Pte,

Ltd. Previously served at Cargill Commodity

Trading Singapore, Vice President of Bankers

Trust Company Singapore, Vice President at

Prudential Bache Securities, Ltd Singapore

and General Manager at Pynacle Pte. Ltd.

Graduated with Bachelor of Science degree

from the University of Singapore.

DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS

Benny Setiawan SantosoPresiden Komisaris / President Commissioner

Seah Kheng Hong ConradKomisaris Independen / Independent Commissioner

20 Laporan Tahunan 2011

Page 23: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur & CEO PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak 1998. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur PT. Suryamas Dutamakmur Tbk., Presiden Direktur PT. Wendy Citrarasa, Alternate Director Kerry Trading Hong Kong, Presiden Wemith Corporation California, Amerika Serikat dan Presiden Prima Development Company, Amerika Serikat. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne, Australia.

IndrayanaDirektur / Director

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak 2010. Saat ini menjabat pula sebagai Business Development Grup Salim. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Marketing Director PT. Samsung Electronic Indonesia, Regional Director Electrolux-Asia, Bangkok, General Manager PT. Phillip Electronics Indonesia, Executive Director PT. Topjaya Sarana Utama Indonesia, Sales Marketing Manager PT. Tootal Thread Indonesia, Marketing Manager PT. Tempo Scan Pacific, dan dibagian produksi di Verkade Biskuit PT. Makindo Perdana. Meraih gelar Sarjana dalam Bidang Teknologi Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor dan Master of Business Administration dari Central Institute of Management Jakarta.

Kaneyoshi MoritaDirektur / Director

Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Produk dan Teknologi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Managing Director, Managing Director, Director, General Manager, dan Manager Shikishima Baking Co., Ltd., serta staff The Fuji Bank Ltd. Lulus dari Departemen Ekonomi, College of Economics, Aoyama Gakuin University.

Indonesian Citizen. Serves as President Director & CEO of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 1998. Served as Director PT Suryamas Dutamakmur Tbk., President Director of PT. Wendy Citrarasa, Alternate Director Kerry Trading Hong Kong, President Wemith Corporation California, United State of America and President of Prima Development Company, United State of America. Graduated with Bachelor of Commerce degree from the University of Melbourne, Australia.

Indonesian Citizen. Serves as Compliance Director of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010. Serves as Business Development in Salim Group. Served as Marketing Director PT. Samsung Electronic Indonesia, Regional Director Electrolux-Asia, Bangkok, General Manager PT. Phillip Electronics Indonesia, Executive Director PT. Topjaya Sarana Utama Indonesia, Sales Marketing Manager PT. Tootal Thread Indonesia, Marketing Manager PT. Tempo Scan Pacific, and in production of Verkade Biskuit PT. Makindo Perdana. Graduated with Bachelor in Food Technology and Nutrition from Bogor Agricultural University and a Master of Business Administration from Central Institute of Management, Jakarta.

Japanese Citizen. Serves as Product Development and Technology Director of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010. Served as Senior Managing Director, Managing Director, Director, General Manager, and Manager Shikishima Baking Co., Ltd., and staff at The Fuji Bank Ltd. Graduated from the Department of Economics, College of Economics, Aoyama Gakuin University.

DEWAN DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

Wendy Sui Cheng YapPresiden Direktur & CEO / President Director & CEO

21Annual Report 2011

Page 24: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Takao OkabeDirektur / Director

Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai

Direktur Pembelian PT. Nippon Indosari

Corpindo Tbk. sejak tahun 2010.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai

General Manager PT Sojitz Indonesia, dan

bekerja di Nissho Iwai Corporation. Lulus

dari Spanish Department Faculty of Foreign

Studies, University of Kobe City.

Yenni Husodo Direktur / Director

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai

Direktur Keuangan PT. Nippon Indosari

Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Sebelumnya

menduduki berbagai jabatan dalam berbagai

Perseroan. Meraih gelar sarjana ekonomi

dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai

Direktur Tidak Terafiliasi PT. Nippon Indosari

Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Jabatan

senior sebelumnya termasuk Presiden

Canexcel International Pte. Ltd., Direktur

Credit Suisse Private Banking, Senior

Manager Standard Chartered Bank. Meraih

gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi

dari University of Western Ontario.

Japanese Citizen. Serves as Purchasing

Director of PT. Nippon Indosari Corpindo

Tbk. since 2010. Served as General

Manager of PT Sojitz Indonesia, Nissho Iwai

Corporation. Graduated from the Spanish

Department Faculty of Foreign Studies,

University of Kobe City.

Indonesian Citizen. Serves as Finance

Director of PT. Nippon Indosari Corpindo

Tbk. since 2010. Previously held various

positions in several companies. Graduated

with Bachelor of Economics, University of

Indonesia.

Singapore Citizen. Serves as Non-Affiliated

Director of PT. Nippon Indosari Corpindo

Tbk. since 2010. Previous senior positions

include President of Canexcel International

Pte. Ltd., Director of Credit Suisse Private

Banking, Senior Manager of Standard

Chartered Bank. Graduated with Bachelor

of Arts in Economics from the University of

Western Ontario.

DEWAN DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

Chin Yuen LokeDirektur Tidak Terafiliasi / Non-Affiliated Director

22 Laporan Tahunan 2011

Page 25: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

STRUKTUR MANAJEMENMANAGEMENT STRUCTURE

OPERASIONALOPERATIONS

OPERASIONAL OPERATIONS

Yusuf Hady

KEUANGAN FINANCE

Arlina Sofia

PENGEMBANGAN BISNIS BUSINESS DEVELOPMENT

Jong Kim Kiam

PABRIK FACTORY

Marlan Rustiady

PENJUALAN DAN PEMASARAN SALES AND MARKETING

Freddy Henokh

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Damayanti Anita Dewi

PEMBELIAN PURCHASING

Hendrika Visudhi

FUNGSI KORPORASICORPORATE SERVICES

HUBUNGAN INVESTOR INVESTOR RELATIONS

HUBUNGAN MASYARAKAT PUBLIC RELATIONS

Chin Yuen Loke

Yusuf Hady

SEKRETARIS PERSEROANCORPORATE SECRETARY

Arlina Sofia

HUKUMLEGAL

Sri Mulyana

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN RESEARCH AND DEVELOPMENT

Arief Ahmad Risandi

23Annual Report 2011

Page 26: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Seah Kheng Hong ConradKetua Komite Audit / Chairman Audit Committee

Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai

Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT.

Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak tahun 2010.

Saat ini menjabat pula sebagai Managing Director

Ennea Resources Pte, Ltd. Sebelumnya pernah

menjabat sebagai Merchant Cargill Commodity

Trading Singapore, Vice President Bankers Trust

Company Singapore, Vice President Prudential

Bache Securities Ltd Singapore, dan General

Manager Pynacle Pte. Ltd. Meraih gelar Bachelor of

Science dari University of Singapore.

Denny Anggota / Member

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai anggota

Komite Audit Perseroan sejak 2010. Sebagai

Akuntan Register Negara, bersertifikat Akuntan

Publik dan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari

Institut Bisnis Indonesia, dengan pengalaman pada

kantor akuntan publik selama tujuh tahun.

Antonius Bayu Purnama IrawanAnggota / Member

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai

anggota Komite Audit Perseroan sejak 2010.

Sebagai Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari

Universitas Atmajaya, dengan pengalaman sebagai

internal audit pada perseroan publik selama

delapan tahun.

Singapore Citizen. Serves as Independent

Commissioner and Chairman Audit Committee of

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010.

He also serves as Managing Director of Ennea

Resources Pte, Ltd. Previously served at Cargill

Commodity Trading Singapore, Vice President of

Bankers Trust Company Singapore, Vice President

at Prudential Bache Securities, Ltd Singapore and

General Manager at Pynacle Pte. Ltd. Graduated

with Bachelor of Science degree from the University

of Singapore.

Indonesian Citizen. Serves as Audit Committee

member since 2010. State Registered Accountant,

Certified Public Accountant and Bachelor of

Economics major in accounting from Institut Bisnis

Indonesia, with seven years experience in public

accountant firms.

Indonesian Citizen. Serves as Audit Committee

member since 2010. Bachelor of Economics

majoring in Accounting from Atmajaya University,

with eight years experience as internal audit in

public companies.

PROFIL KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE PROFILE

24 Laporan Tahunan 2011

Page 27: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Sekretaris Perseroan bertugas sebagai penghubung

antara Perseroan dengan institusi pasar modal,

pemegang saham dan masyarakat. Sekretaris

Perseroan juga bertanggung jawab untuk memastikan

kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar

modal, memberikan saran kepada Direksi tentang

perubahan peraturan serta mengatur pertemuan

Direksi.

ARLINA SOFIA

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai

Sekretaris Perseroan sejak tahun 2010.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Finance

Accounting Manager sejak tahun 1996 dan posisi

manajerial pada bidang pengawasan keuangan di

beberapa Perseroan, yaitu PT. Indofood Sukses

Makmur, Tbk., PT. Sanmaru Food Mfg dan PT. Surya

Pangan Indonusa.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi

dari Universitas Darma Agung, Medan.

The Corporate Secretary is the liaison officer between

the Company and the capital market, shareholders

and the public. The Corporate Secretary is also

responsible for compliance with capital market rules

and regulations, advising the Board of Directors on

any regulatory changes as well as administering the

meeting of the Board of Directors.

Indonesian Citizen. Serves as Corporate Secretary

since 2010. As a Finance Accounting Manager

since 1996. Held managerial positions in financial

supervision in PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.,

PT. Sanmaru Food Mfg and PT. Surya Pangan

Indonusa.

Graduated with Bachelor of Economics majoring in

Accounting from the University of Darma Agung,

Medan.

SEKRETARIS PERSEROANCORPORATE SECRETARY

25Annual Report 2011

Page 28: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

KANTOR PUSAT HEAD OFFICE

Kawasan Industri Jababeka Jl. Jababeka XII A, Blok W No.40-41

Cikarang, Bekasi 17530 – Jawa Barat Tel : (021) 8935088, Fax : (021) 8935286, 8935473

Website : www.sariroti.com

Cikarang :Kawasan Industri Jababeka

Jl. Jababeka XII A, Blok W No.40-41 Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa Barat

Tel : (021) 8935088 Fax : (021) 8935286, 8935473

Kawasan Industri Jababeka Jl. Jababeka XVII B, Blok U No.33

Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa BaratTel : (021) 89840448

Cibitung :Kawasan Industri MM 2100

Jl. Selayar blok A9Cibitung, Bekasi 17520 - Jawa Barat

Tel : (021) 89983876, 89844953Fax : (021) 89844955

Pasuruan :Kawasan Industri PIER Jl. Rembang Industri Raya No.28 Pasuruan 67152 - Jawa TimurTel : (0343) 740388Fax : (0343) 740387

Semarang :Kawasan Industri Wijaya Kusuma Jl. Tugu Wijaya III No.1 Semarang 50153 - Jawa TengahTel : (024) 8660545Fax : (024) 8660874

Medan :Kawasan Industri Medan Star Jl. Pelita Raya I No. 8 -10Lubuk Pakam KM 19.5 - Sumatera UtaraTel : (061) 7945828, 7945829Fax : (061) 7945830

CikarangCibitung

Semarang

Medan

Pasuruan

LOKASI FASILITAS UTAMA & FASILITAS PRODUKSILOCATION OF MAJOR FACILITIES & PRODUCTION FACILITIES

PABRIKFACTORIES

26 Laporan Tahunan 2011

Page 29: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Lembaga Profesional & BankProfessional Firms & Banks

KONSULTAN HUKUM

LAW FIRM

Hadiwidjojo Wirya Mukhtar Ardibrata

Gedung Ratu Prabu 1 Lantai1

Jl. TB. Simatupang Kav.20

Jakarta 12560

NOTARIS

NOTARY

FX Budi Santoso Isbandi, S.H.

Jl. Tanah Abang II No.5

Jakarta 10160

BANK

BANK

Bank Central Asia, Tbk

Bank Mandiri (Persero), Tbk

Bank Negara Indonesia, Tbk

Bank Permata, Tbk

Bank Resona Perdania

AKUNTAN PUBLIK

PUBLIC ACCOUNTANTS

Purwantono, Suherman & Surja

(Anggota Ernst & Young Global)

Gedung Bursa Efek Indonesia

Menara II, Lantai 7

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190

BIRO ADMINISTRASI EFEK

SHARE REGISTRAR

PT. Raya Saham Registra

Plaza Sentral, Lantai 2

Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48

Jakarta 12930

27Annual Report 2011

Page 30: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

"Sari Roti adalah makanan yang praktis dan sehat yang bisa dinikmati di mana saja serta kapan saja"

"Sari Roti is a practical and healthy food that can be enjoyed anywhere and anytime"

28 Laporan Tahunan 201128 Laporan Tahunan 2011

Page 31: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Pada tahun 2011 Perseroan kembali mengalami

peningkatan kinerja keuangan; hal ini tercermin dari

pencapaian Laba Neto yang konsisten meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan

berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja

keuangan selama lima tahun berturut-turut.

LABA RUGI Profit and Loss

In 2011, the Company saw an increase in financial

performance again; this is evidenced by the increase

in Net Income compared to the previous year. The

Company succeeded in maintaining growth in the

financial performance for five consecutive years.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Penjualan Neto dan Laba untuk periode yang berakhir pada 2011 dan 2010

Net Sales & Profit for period ended in 2011 and 2010

Penjualan Neto Net Sales

813

2011 2010

379

153 116

612

289

136 100

Laba NetoNet Income

Laba BrutoGross Profit

Laba UsahaIncome from Operations

dala

m m

iliar

Rup

iah

in b

illio

n R

upia

h

29Annual Report 2011

Page 32: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Penjualan NetoPenjualan Neto Perseroan selama tahun 2011 sebesar

Rp813 miliar, meningkat 33% dari sebelumnya Rp612

miliar pada tahun 2010.

Berdasarkan kategori produk, roti manis memberikan

kontribusi terbesar atas penjualan Perseroan. Total

kontribusi roti manis dan roti tawar terhadap total

penjualan pada tahun 2011 adalah 56% dan 44%,

dibandingkan tahun 2010 adalah 58% dan 41%.

Net SalesThe Company’s Net Sales in 2011 expanded to IDR813

billion, up by 33% from IDR612 billion in 2010.

By product categories, sweet bread accounted for the

largest contribution to the Company’s sales. The total

contribution of sweet bread and white bread to total sales

in 2011 was 56% and 44%, while in 2010 was 58% and

41% respectivety.

Penjualan Neto per Kategori ProdukNet Sales by Product Category

2011

500

300

400

200

100

2010

455

3

357

249

6

355

Roti ManisSweet Bread

LainnyaOthers

Roti TawarWhite Bread

dala

m m

iliar

Rup

iah

in b

illio

n R

upia

h

30 Laporan Tahunan 2011

Page 33: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Beban Pokok Penjualan Perseroan selama tahun 2011

adalah sebesar Rp434 miliar, meningkat 34% dari

sebelumnya Rp323 miliar pada tahun 2010.

Dari jumlah beban pokok penjualan tersebut, kontribusi

terbesar adalah beban bahan baku dan kemasan sebesar

Rp334 miliar atau 77%.

The Company’s Cost of Goods Sold in 2011 was IDR434

billion, up 34% from IDR323 billion in 2010.

The largest component of the total Cost of Goods Sold

was raw materials and packaging costs which was

IDR334 billion or 77%.

Beban Pokok PenjualanCost of Goods Sold

Bahan BakuRaw Materials

2011 2010

Upah LangsungDirect Labor

DepresiasiDepreciation

UtilitasUtilities

Lain-lainOthers

450

350

400

300

250

150

200

Total 434

38 (9%)

19 (4%)

24 (6%)19 (4%)

334 (77%)

30 (9%)

13 (4%)15 (5%)17 (5%)

248 (77%)

dala

m m

iliar

Rup

iah

in b

illio

n R

upia

h

Total 323

31Annual Report 2011

Page 34: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Beban Penjualan dan Beban Umum & AdministrasiBeban Penjualan dan Beban Administrasi pada periode

2011 masing-masing sebesar Rp183 miliar dan Rp50

miliar atau 23% dan 6% terhadap Penjualan Neto. Hal ini

cukup konsisten jika dibanding dengan Beban Penjualan

dan Beban Umum & Administrasi pada periode 2010

yang masing-masing sebesar 22% dan 5% terhadap

Penjualan Neto.

Selling Expenses andGeneral & Administrative ExpensesSelling Expenses and General & Administrative Expenses

in 2011 amounted to IDR183 billion and Rp50 billion

or 23% and 6% respectively of Net Sales. This is fairly

consistent if compared with the Selling Expenses and

General & Administrative Expenses in 2010 of 22% and

5% of Net Sales.

Beban PenjualanSelling Expenses

Beban Umum & AdministrasiGeneral & Administrative Expenses

50 (6%)

29 (5%)

Total163

134 (22%)

Total233

2011 2010

250

170

130

90

50

210

dala

m m

iliar

Rup

iah

in b

illio

n R

upia

h

Beban Penjualan dan Beban Umum & AdministrasiSelling Expenses and General & Administrative Expenses

Laba Usaha dan Laba NetoLaba usaha tahun 2011 sebesar Rp153 miliar atau

meningkat 13% dari Rp136 miliar pada tahun 2010. Laba

Neto tahun 2011 sebesar Rp116 miliar atau meningkat

16% dari Rp100 miliar pada tahun 2010.

Income from Operations and Net IncomeIncome from Operations in 2011 was IDR153 billion up

13% compared to IDR136 billion in 2010. Net Income in

2011 was IDR116 billion up 16% versus IDR100 billion

in 2010.

183 (23%)

32 Laporan Tahunan 2011

Page 35: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

ASETTotal aset pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp759

miliar, meningkat sebesar 34% dari Rp568 miliar di tahun

2010, terutama disebabkan oleh peningkatan Aset tetap.

Aset Lancar dan Tidak Lancar pada tahun 2011 masing-

masing sebesar 25% dan 75% dibandingkan dengan

37% dan 63% pada tahun 2010. Kenaikan Aset Tidak

Lancar pada tahun 2011 disebabkan oleh pembangunan

pabrik baru di Semarang, Medan & Cibitung sesuai

dengan rencana ekspansi Perseroan.

LIABILITASTotal Liabilitas tahun 2011 berjumlah Rp213 miliar,

meningkat sebesar 89% dari Rp113 miliar di tahun

2010. Hal ini terkait dengan penambahan hutang bank

sejumlah Rp33 miliar dan hutang lain-lain sejumlah Rp66

miliar terkait dengan pengadaan pabrik baru.

Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada

tahun 2011 masing-masing sebesar 70% dan 30%

dibandingkan dengan 82% dan 18% pada tahun 2010.

Kenaikan Liabilitas Jangka Panjang pada tahun 2011

disebabkan oleh pendanaan ekspansi Perseroan dengan

menggunakan pinjaman bank.

ASSETSTotal Assets in 2011 was IDR759 billion, up 34%

compared to IDR568 billion in 2010 due to increase in

Fixed Assets.

The Current and Non-Current Assets in 2011 were 25%

and 75%, respectively compared to 37% and 63% in

2010. The Non-Current Assets increase in 2011 was

due to the addition of new factories in Semarang, Medan

& Cibitung in accordance with the Company’s expansion

plan.

LIABILITIESTotal Liabilities in 2011 was IDR213 billion, up 89%

from IDR113 billion in 2010. This increase was due to

the addition of bank loans amounting to IDR33 billion

and other payables amounting to IDR66 billion related to

establishment of new factories.

The Current and Non-Current Liabilities in 2011 were

70% and 30%, respectively compared with 82% and

18% in 2010. The increase in Non-Current Liabilities in

2011 was due to the usage of bank loans to fund the

Company’s expansion.

Aset, Liabilitas dan EkuitasAssets, Liabilities and Equity

800759

2011 2010

546 568455

113

213

600

400

200

AsetAssets

LiabilitasLiabillities

EkuitasEquity

dala

m m

iliar

Rup

iah

in b

illio

n R

upia

h

ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY

33Annual Report 2011

Page 36: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

EKUITASTotal ekuitas pada tahun 2011 meningkat 20% menjadi

Rp546 miliar dari Rp455 miliar di tahun 2010.

KOLEKTIBILITASTingkat koleksi piutang pada tahun 2011 rata-rata 46

hari; hal ini konsisten dengan tahun 2010.

SOLVABILITAS Rasio hutang terhadap ekuitas meningkat dari 0.2 kali

pada tahun 2010 menjadi 0.4 kali pada tahun 2011.

Peningkatan ini karena hutang bank dan hutang lain-lain.

KOMITMEN MATERIAL Perseroan memiliki komitmen pembelian mesin produksi

baru sesuai dengan rencana ekspansi. Komitmen ini

dalam mata uang Yen dan sumber pendanaan yang

digunakan berasal dari pinjaman bank.

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah

tanggal laporan akuntan independen

Tidak terdapat informasi dan atau fakta material yang

terjadi setelah tanggal laporan akuntan independen.

Transaksi benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

A. Tahun 2011, Perseroan tidak memiliki transaksi yang

mengandung benturan kepentingan.

B. Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan

transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi

dengan pihak-pihak berelasi meliputi penjualan

barang dagang, pembelian bahan baku dan

pembayaran royalti. Transaksi dengan pihak-

pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan

ketentuan yang disepakati kedua belah pihak.

RENCANA EKSPANSIRencana ekspansi Perseroan berupa perluasan wilayah

operasi dan peningkatan kapasitas produksi pada pabrik

yang telah ada. Tujuan rencana ini adalah sebagai tindak

lanjut atas pemenuhan permintaan pasar yang semakin

meningkat atas produk Perseroan. Ekspansi ini akan

didanai melalui pinjaman bank dan hasil kas neto dari

aktivitas operasi.

EQUITYTotal Equity in 2011 increased 20% to IDR546 billion

from IDR455 billion in 2010.

COLLECTABILITYThe receivable’s average collection days in 2011 was 46

days; this is consistent compared to 2010.

SOLVENCYThe debt to equity ratio increased from 0.2 times in 2010

to 0.4 times in 2011. The increase was due to bank loan

and other payables.

MATERIAL COMMITMENTThe Company committed to purchase new production

machineries in order to meet its expansion plan. This

commitment is in Japanese Yen and funded by bank loan.

Information and material fact occurred after the date

of independent accountant’s report

There was no information and or material fact occurred

after the date of independent accountant’s report.

Conflict of interest transaction and transaction with related parties

A. In 2011, the Company did not have any conflict of

interest transactions.

B . In the business activities, the Company entered

into certain transactions with related parties. These

included the sale of merchandise inventory, the

purchase of raw material and the payment of royalty.

Transactions with related parties were conducted

under the terms and conditions agreed between the

parties.

EXPANSION PLANThe Company’s expansion plan pertained to expansion

of operating area and production capacity increment in

existing plants. The objective of this plan is to complement

the growing market demand for the Company’s products.

The expansion will be funded from bank loans and net

cash provided by operating activities.

34 Laporan Tahunan 2011

Page 37: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Update of Accounting Standards and Other Regulations

The following summarizes the revised and new Accounting Standards which are relevant to the Company but not yet effective as of December 31, 2011(effective for financial statements starting on or after January 1, 2012):

PSAK No.10 (Revised 2010) : The Effects of Changes in

Foreign Exchange Rates

PSAK No.16 (2011) : Property, Plant, and

Equipment

PSAK No.24 (Revised 2010) : Employee Benefits

PSAK No.26 (2011) : Borrowing Costs

PSAK No.30 (2011) : Leases

PSAK No.46 (Revised 2010) : Accounting for Income

Taxes

PSAK No.50 (Revised 2010) : Financial Instruments:

Presentation

PSAK No.55 (2011) : Financial Instruments:

Recognition and

Measurement

PSAK No.56 (Revised 2011) : Earnings per Share

PSAK No.60 : Financial Instruments:

Disclosures

ISAK No.15 : PSAK No. 24-The Limit

on a Defined Benefit

Asset, Minimum

Funding Requirements

and their Interaction

ISAK No.20 : Income Taxes - Changes

in the Tax Status of an

Entity or its Shareholders

The Company is currently evaluating and has not

determined the effects of these revised and new

Standards and Interpretations on the financial statements.

Pemutakhiran Standar Akuntansi dan Ketentuan lainnya

Berikut ini ikhtisar revisi Standar Akuntansi yang relevan bagi Perseroan tetapi belum efektif diberlakukan pada tanggal 31 Desember 2011 (efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012):

PSAK No.10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs

Valuta Asing

PSAK No.16 (2011) : Aset Tetap

PSAK No.24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja

PSAK No.26 (2011) : Biaya Pinjaman

PSAK No.30 (2011) : Sewa

PSAK No.46 (Revisi 2010) : Akuntansi Pajak Penghasilan

PSAK No.50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan:

Penyajian

PSAK No.55 (2011) : Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran

PSAK No.56 (Revisi 2011) : Laba per Saham

PSAK No.60 : Instrumen Keuangan:

Pengungkapan

ISAK No.15 : PSAK No. 24-Batas Aset

Imbalan Pasti,

Persyaratan Pendanaan

Minimum dan Interaksinya

ISAK No.20 : Pajak Penghasilan -

Perubahan Dalam Status

Pajak Entitas atau Para

Pemegang Saham

Perseroan sedang mengevaluasi dan belum menentukan

dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan

yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.

35Annual Report 2011

Page 38: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

36 Laporan Tahunan 2011

Page 39: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

GAMBARAN UMUM 2011OVERVIEW OF 2011

PEMASARAN

Tahun 2011, konsep pemasaran Perseroan tetap

mempertahankan target pasar yang ditujukan kepada

keluarga di Indonesia. Hal ini terlihat dari tema iklan

Perseroan pada tahun 2011 bahwa "Sari Roti adalah

makanan yang praktis dan sehat yang bisa dinikmati

di mana saja serta kapan saja". Mulai dari pagi hari

sebagai sarapan pagi, dalam perjalanan ke kantor,

maupun pada saat waktu-waktu santai produk Perseroan

dapat dinikmati oleh konsumennya. Demikian pula

anak-anak keluarga Indonesia dapat menikmati produk

Perseroan untuk bekal ke sekolah.

Posisi produk Perseroan di pasar selama tahun 2011 masih

tetap sebagai produk roti yang berkualitas, empuk, lezat

dan bergizi. Untuk melaksanakan konsep pemasaran diatas,

Perseroan secara efisien dan efeketif menayangkan iklan-

iklan produk Perseroaan di Televisi, media cetak, Radio dan

media luar ruang. Media luar ruang merupakan salah satu

sarana media yang pertama kali digunakan oleh Perseroan.

Selain itu, Perseroan secara agresif melakukan kegiatan

promosi-promosi seperti sponsorship pada acara

olahraga (jalan sehat, sepeda/fun bike, futsal) dan

seminar-seminar. Perseroan juga membuka kios-kios

Sari Roti di lokasi wisata, antara lain di Snowbay Taman

Mini dan Taman Buah Mekar Sari. Dengan adanya kios

ini, diharapkan masyarakat semakin mudah menemui

produk Sari Roti di tempat tempat wisata.

MARKETING

The Company’s target market continues to be

focused on the family in 2011. The Company’s advertising

theme in 2011 centered on “Sari Roti a practical and

healthy food that can be enjoyed anywhere and

anytime”. Beginning at breakfast, on the way work

and throughout the day the Company's products can

be enjoyed by all consumers. Children also enjoy the

Sari Roti products when they consumer them for lunch

in schools.

The Company's product quality, namely, soft, tasty

and nutritious continous to be maintained in 2011. To

implement this marketing concept the Company used

advertisements on television, print media, radio and

outdoor media. Outdoor media is one of the media tools

that was used by the Company.

In addition, the Company is aggressively pursuing

activities such as sponsorship promotions at sporting

events (healthy walk, bike / fun bike, futsal) and seminars.

The Company also opened Sari Roti stalls at tourist sites,

among others, in Snowbay Taman Mini and Fruit Garden

Blooms Sari. This will greatly increase both the visibility

and accessibility of Sari Roti products in tourist venues.

37Annual Report 2011

Page 40: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Bekerjasama dengan para retailer seperti hypermarket,

supermarket dan toko kelontong. Perseroan secara

konsisten melakukan kegiatan "Oles-Oles" untuk

meningkatkan penjualan produk roti tawar. "Oles-Oles"

adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh Perseroan

dengan memberikan secara cuma-cuma olesan selai

untuk konsumennya pada saat membeli roti tawar.

Kegiatan promosi yang tetap memberikan dampak

yang tinggi untuk pemasaran produk Perseroan adalah

kunjungan pabrik. Perseoran memiliki sebuah auditorium

dengan kapasitas 80 orang di Pabrik Perseroan Jababeka

Blok U yang dapat menerima konsumen Perseroan

setiap hari kerja. Kegiatan kunjungan pabrik juga terus

dikembangkan di lokasi-lokasi pabrik Perseroan lainnya

dengan menggunakan ruangan meeting Perseroan. 80

persen tamu-tamu yang mengunjungi pabrik Perseroan

adalah anak-anak mulai dari umur 4 tahun. Mereka

adalah konsumen masa sekarang dan masa depan untuk

produk Perseroan.

Tahun 2011, Sari Roti secara sungguh-sungguh

melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan

jaringan sosial media seperti Facebook dan Twitter.

Website dan mobile website Sari Roti yang informatif

untuk memudahkan konsumen untuk melihat aktivitas

promosi, pesanan untuk membeli produk Perseroan,

mendaftar untuk kunjungan ke pabrik (factory visit)

dan juga digunakan untuk mengajukan menjadi mitra

Perseroan seperti menjadi agen atau distributor.

Sari Roti pun melakukan kegiatan promosi bersama

Perseroan lain untuk meningkatkan penjualan bersama.

Co-operate with retailers such as hypermarkets,

supermarkets and grocery stores, the Company

conducted "Oles-Oles" to increase sales of with bread

products. "Oles-Oles" is a form of promotion in which

the Company provides complimentary spread of jam for

consumers who have bought white bread.

Factory visits by various groups throughout the year

continue to provide strong marketing impact for the

Company. The Company has an auditorium with a

seating capacity of 80 people in Block U, Industrial

Estate Jababeka, Cikarang, West Java, which is used to

brief visitors when they visit the factory during the week.

Factory visits continue to be promoted other locations

where group visitors receive information about our

bread making process. 80% of visitors to the factory are

children starting from 4 years of age. These children will

hopefully transition to be long term customers of the

Company when they grow up.

In 2011, Sari Roti strengthened it reach and connection

with its customers through social networking media

like Facebook and Twitter. Sari Roti’s website and its

mobile website platform enable customers to view the

promotional activities, place orders to purchase the

Company’s products, sign up for a factory visit, and also

enable people interested to apply to be partners of the

Company as an agent or distributor.

Sari Roti also collaborates with other companies via joint

promotion activities to increase sales.

38 Laporan Tahunan 2011

Page 41: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Perseroan selalu memilih bekerja sama dengan Perseroan

lain, yang produknya telah dikenal oleh masyarakat

Indonesia.

Pada kegiatan pengembangan produk selama tahun

2011, Perseroan telah memproduksi enam varian baru

yaitu Sari Roti Tawar Pandan, Isi Chicken Teriyaki, Isi

Beef Barbeque, Sandwich Coklat dan Sandwich Peanut

serta Chiffon Strawberry Cup Cake. Produk-produk baru

tersebut disambut dengan baik oleh konsumennya.

Dalam rangka menyambut 15 Tahun Sari Roti di Indonesia,

Perseroan melakukan program promosi kepada

konsumennya berupa Undian Berhadiah Umroh untuk 15

pasang suami istri. Program promosi ini berlangsung dari

Bulan Juli 2011 sampai dengan September 2011 untuk

setiap pembelian beberapa produk Perseroan. Penarikan

dan pengumuman pemenang Undian Berhadiah Umroh

ini telah dilakukan di bulan Oktober 2011.

Menjelang akhir tahun 2011, kembali Perseroan

melakukan program promosi kepada konsumennya yang

berupa Undian Berhadiah Akhir Tahun 100 Gadget.

Undian ini dilaksanakan dari bulan awal Nopember 2011

dan ditutup pada tanggal 31 Desember 2011.

Respon konsumen Perseroan atas kedua program

promosi ini sangat baik. Kegiatan ini meningkatkan

penjualan di tahun 2011 dan tentunya meningkatkan

Brand Awareness produk Perseroan.

The Company always choose to work with companies

whose product brands are well recognized by

Indonesians.

For product development activities in 2011, the

Company produced six new variants namely Pandan Sari

Roti, Chicken Teriyaki Bun, Beef Barbeque Bun, Sandwich

and Sandwich Peanut Chocolate and Strawberry Chiffon.

These new products were well received by consumers.

To celebrate the 15th anniversary of Sari Roti in Indonesia

the Company donated 30 return airline tickets to Mecca

for 15 couples to visit Mecca for their pilgrimage to the

holy land. This promotional program took place from

July to September 2011 and. participants only need to

purchase one of Sari Roti products and submit the entry

for the lucky draw. Announcement of the lucky draw

winners was made in October 2011.

The final customer promotion program was the Gadget

Gifts lucky draw. This program from started in November

and closed on December 31, 2011.

All promotion programs in 2011 were well received

by customers as they enhanced the brand of Sari Roti.

This is evidenced by increased sales of the Company’s

products in 2011.

39Annual Report 2011

Page 42: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan Perseroan,

secara berkesinambungan dan konsisten terbukti

berhasil meningkatkan Brand Awareness Sari Roti. Sari

Roti berhasil memperoleh TOP OF MIND tertinggi untuk

kategori Roti Tawar, yaitu hingga 60,3% (Pesaing kedua

terdekat hanya memperoleh nilai 3.6%.) (survey sebuah

konsultan pemasaran (The Frontier Consulting Group)

yang diekspos dalam sebuah majalah pemasaran di

bulan Agustus 2011).

Perseroan yakin dengan konsep pemasaran dan

kegiatan pemasaran sendiri, Brand Awareness Sari Roti

dapat semakin meningkat di Indonesia. Pada akhirnya

Perseroan mampu meningkatkan penjualan dan dapat

memuaskan bagi pemegang saham Perseroan.

Another example of the Company’s achievement in

advancing its Brand Awareness in Indonesia is winning

the TOP BRAND award where Sari Roti scored 60.3%

in the white bread category (the second closest rival

scored just 3.6%) This survey was conducted by

an independent marketing consultant (The Frontier

Consulting Group) and published in August 2011).

Overall, the Company believes that its marketing and

promotional activities and programs have resulted in

increasing its brand positioning in Indonesia and sales of

its products nationwide in 2011.

40 Laporan Tahunan 2011

Page 43: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

DISTRIBUSIProses pendistribusian produk Perseroan berlangsung

selama 24 jam.

Perseroan masih mempertahankan saluran distribusi

produk Perseroan dalam tiga kelompok besar yaitu :

Pasar Modern, yaitu minimarket, supermarket dan

hypermarket;

Pasar Tradisional, yaitu pedagang roti keliling dari

rumah ke rumah, serta toko-toko kelontong (toko

P&D);

Institusi, yaitu sebagai bahan baku untuk produk

makanan lainnya.

DISTRIBUTIONSari Roti products are distributed throughout 24 hours to

supply consumers with fresh breads daily.

The Company distributes its products through three main

channels:

Modern channel , such as minimarkets, supermarket

and hypermarkets;

Traditional channel, such as door to door bread

sellers and sundries stores (P&D stores);

To Institutions as raw materials for other food

products.

41Annual Report 2011

Page 44: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Sari Roti mulai memperkenalkan Savory Products pada tahun 2011

Sari Roti Introduced Savory Products in 2011

42 Laporan Tahunan 2011

Page 45: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

TATA KELOLA PERSEROANCORPORATE GOVERNANCE

TUGAS DEWAN KOMISARIS & DEWAN DIREKSIThe Duties of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengawasi

dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi dalam

mengelola Perseroan dan menjalankan usaha sesuai

dengan Visi dan Misi. Dewan Komisaris mengawasi

Dewan Direksi agar selalu menerapkan nilai-nilai Tata

Kelola Perseroan yang baik.

Dewan Direksi mempunyai tugas utama yaitu mengelola

Perseroan sejalan dengan Visi dan Misi agar dapat

mencapai target yang telah ditentukan, sehingga

dapat meningkatkan nilai Perseroan. Dewan Direksi

bertanggung jawab terhadap penerapan nilai-nilai

Tata Kelola Perseroan yang baik dari setiap kebijakan

yang diambil Perseroan. Selain itu, Dewan Direksi

juga mempunyai kewajiban untuk memberikan semua

keterangan yang berhubungan dengan Perseroan

kepada Dewan Komisaris.

Frekuensi Pertemuan

Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

Dalam sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris dan

Dewan Direksi telah mengadakan rapat masing-masing

sebanyak dua kali, dengan 100% kehadiran.

Rapat Umum Pemegang Saham

Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang

saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

(RUPST) pada tanggal 23 Maret 2011.

Remunerasi

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Komisaris

dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Dewan

Komisaris. Remunerasi tahun 2011 adalah sebesar

Rp7.890.308.581.

The Board of Commissioners has the duty of supervising

and advising the Board of Directors in managing the

Company and its business activities in accordance with

its vision and mission. The Board of Commissioners

supervises the Board of Directors to adhere to the

principles of Good Corporate Governance.

The Board of Directors’ main duty is to manage the

Company in line with its vision and mission to achieve the

established targets in order to increase the Company's

value. The Board of Directors is responsible to implement

Good Corporate Governance principles in every

Company policy. In addition, the Board of Directors is

also responsible to provide the Board of Commissioners

with all information related to the Company.

Meeting Frequency

The Board of Commissioners and the Board of

Directors Meeting

In 2011, the Board of Commissioners and the Board

of Directors held two meetings each, with 100%

attendance.

General Meeting of Shareholders

The Company held the Shareholders' Annual General

Meeting (AGM) on March 23, 2011.

Remuneration

Remuneration amount given to Commissioners

and Directors in 2011 approved by the Board of

Commisioners. Total Remuneration in 2011 was

IDR7,890,308,581.

43Annual Report 2011

Page 46: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

LAPORAN KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE’S REPORT

Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi

Komite Audit

Komite audit Perseroan terbentuk sejak tanggal

11 November 2010 dan dipimpin oleh Komisaris

Independen. Tiap-tiap anggota Komite Audit merupakan

pihak independen dengan keahlian yang memadai untuk

menjalankan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 adalah

sebagai berikut :

Ketua | Chairman Seah Kheng Hong Conrad

Anggota | Members Denny

Antonius Bayu Purnama Irawan

Tugas dan Tanggung JawabKomite audit bertugas dan bertanggung jawab untuk

memberikan pendapat profesional yang independen

kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau

hal-hal yang disampaikan oleh Dewan Direksi dan

mengindentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian

Dewan Komisaris yang antara lain meliputi :

Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan oleh Perseroan seperti

laporan keuangan, proyeksi keuangan dan informasi

keuangan lainnya;

Melakukan penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan

terhadap peraturan-peraturan dibidang Pasar Modal

dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan

kegiatan Perseroan;

Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh

Internal Audit Perseroan;

Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko

yang ada pada operasi Perseroan dan pelaksanaan

manajemen risiko oleh Dewan Direksi;

Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada

Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan

dengan Perseroan; dan

Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi

Perseroan lainnya.

Structure, Composition, Expertise and Independency

of the Audit Committee

The Company’s Audit Committee was established

on November 11, 2010 and led by an Independent

Commissioner. Every Audit Committee member

represents an independent party who possessed

adequate expertise to carry out the duties and

responsibilities of the Audit Committee.

The Structure of Audit Committee as of December 31,

2011 is as follows :

Duties and ResponbilitiesThe Audit Committee’s duties and responsibilities are to

provide independent professional opinion to the Board of

Commissioners or for any reports or matters submitted

by the Board of Directors and to identify on matters that

require the attention of the Board of Commissioners,

including :

Conducts a review of financial information which

will be issued by the Company such as financial

statements, financial projections and other financial

information;

Conducts a review of Company's compliance to

the related regulations on Capital Market and other

regulations related to the Company's activities;

Conducts a review of the Company’s Internal Audit’s

inspection;

Reports to the Board of Commissioners regarding

various risks that exist within the Company’s operation

and implementation of risk management by the Board

of Directors;

Conducts a review and report to the Board of

Commissioners regarding complaints to the

Company; and

Maintains confidentiality of the documents, data and

other Company’s information.

44 Laporan Tahunan 2011

Page 47: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit

melakukan rapat dengan pihak management untuk

mengkomunikasikan hal-hal penting yang perlu

diperhatikan. Rapat Komite Audit telah dilakukan dan

dihadiri oleh Finance Director, General Manager Finance

Accounting, Manager Finance Accounting dan Sekretaris

Perusahaan. Komite Audit dibantu oleh Audit Internal dan

Audit eksternal dalam pelaksanaan tugasnya.

Frekuensi Pertemuan

Rapat Komite Audit

Dalam sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah

mengadakan rapat sebanyak dua kali, dengan 100%

kehadiran.

AUDIT INTERNALDewan Direksi bertanggung jawab dalam merancang

sistem internal audit untuk proses pelaporan internal,

mencakup seluruh prosedur standar Perseroan dan

jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Dewan Direksi

dibantu oleh Divisi Internal Audit yang merupakan fungsi

Independen yang melapor langsung kepada Presiden

Direktur & CEO dan kepada Dewan Komisaris melalui

Komite Audit.

Misi Internal Audit adalah mendukung Dewan Direksi

dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal

terhadap seluruh kegiatan operasional Perseroan

berdasarkan tingkat risiko untuk mendukung tercapainya

tujuan Perseroan.

Perseroan membentuk Unit Audit Internal yang

dipimpin oleh Manajer Audit Internal. Unit Audit Internal

bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur

& CEO dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit.

Unit Audit Internal memiliki Piagam Internal Audit yang

berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan kerja. Manager

Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

Direktur & CEO atas persetujuan Dewan Komisaris.

Pengendalian Intern Perseroan melakukan usaha yang berkesinambungan

dalam memperkuat Pengendalian Intern sebagai bagian

dari usaha untuk mencapai Tata Kelola Perseroan yang

baik. Perseroan telah mensosialisasikan program "Kode

Etik Perilaku dan Bisnis" kepada seluruh karyawan.

In performing the duties, the Audit Committee conducts

several meetings with the management to communicate

important matters that need attention. Audit Committee

meetings have been conducted and attended by

the Finance Director, General Manager of Finance

Accounting, Finance Accounting Manager and Corporate

Secretary. The Audit Committee is assisted by the Internal

Audit and External Audit in the execution of its duty.

Meeting Frequency

Audit Committee Meeting

In 2011, the Audit Committee held two meetings with

100% attendance.

INTERNAL AUDIT The Board of Directors is responsible for designing an

internal audit system for the process of internal report,

covering all of the Company’s standard operation

procedures and the reporting protocol. In the

implementation, the Board of Directors is assisted by the

Internal Audit Division which represents independent

function and directly reports to the President Director

& CEO and to the Board of Commissioners through the

Audit Committee.

The Internal Audit mission is to support the Board of the

Directors in performing the activities of internal monitoring

to all of the Company’s operation activities, based on

the risk level in order to support the achievement of the

Company’s objectives.

The Company established the Internal Audit Unit, led by

Internal Audit Manager. The Internal Audit Unit reports

directly to the President Director & CEO and coordinates

with the Audit Committee. The Internal Audit Unit adheres

to the Internal Audit Charter which serves as guidance

of work. The Internal Audit Manager is appointed and

dismissed by the President Director & CEO with the

approval of the Board of Commissioners.

Internal Control The Company made ongoing efforts to strengthen

internal controls in order to achieve good corporate

governance. The Company has "Code of Ethics and

Business Conduct" that has been disseminated to all

employees. The entire message has been communicated

45Annual Report 2011

Page 48: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Seluruh pesan dan amanat manajemen dikomunikasikan

dengan baik sehingga praktek operasi bisnis sesuai

dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan. Prosedur atau

standar kerja didokumentasikan dengan baik dalam media

yang dapat dengan mudah diakses oleh para karyawan,

proses pengawasan atas pelaksanaan operasional

Perseroan dilakukan oleh tiap-tiap departemen dan diawasi

pelaksanaannya oleh Audit Internal dan Komite Audit.

MANAJEMEN RISIKOKegiatan bisnis Perseroan dipengaruhi oleh berbagai

faktor yang memiliki risiko-risiko. Kajian risiko dilakukan

oleh Dewan Direksi untuk menetapkan kebijakan yang

tepat dalam pengambilan keputusan.

Seperti halnya bidang usaha lainnya, bidang usaha

Perseroan juga tidak lepas dari tantangan dan risiko

secara makro maupun mikro. Risiko yang diperkirakan

dapat mempengaruhi usaha Perseroan sebagai berikut:

RISIKO USAHARisiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional.

Kontaminasi atas produk yang dihasilkan Perseroan baik pada saat sebelum diolah (bahan baku), dalam proses produksi dan pada saat didistribusikan.

Perseroan menghadapi risiko tercemarnya produk baik

sebelum diolah (bahan baku), dan dalam proses produksi

maupun pada saat di distribusikan ke konsumen.

Kontaminasi produk akan mengakibatkan hilangnya

kepercayaan pelanggan terhadap Perseroan dan akhirnya

dapat menyebabkan penurunan pendapatan Perseroan.

Umur Produk yang relatif singkatProduk perseroan mempunyai umur produk yang sangat

singkat. Hal ini menghadapi risiko terjadinya kerusakan

produk perseroan sebelum tanggal kadarluarsanya

dan risiko terjadinya pengembalian produk kadarluarsa

yang tinggi. Untuk menanggulangi risiko-risiko tersebut,

Perseroan melakukan cara pembuatan produk yang baik

yang sesuai dengan GMP (Good Manufacturing Practice)

dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)

serta estimasi penjualan yang tepat oleh Perseroan.

so that the practice of business operations is in

accordance with the values adopted by the Company.

Procedures or work standards are well documented and

can be easily accessed by employees, the supervision

over the implementation of operations performed by

each department and its implementation monitored by

the Internal Audit and Audit Committee.

RISK MANAGEMENTThe Company's business activities are influenced by

various factors that pose a risk. Risk analysis is performed

by the Board of Directors in order to set proper policy in

every decision made.

Like all commercial operations, the Company's business

is also not free of challenges and risks at the macro

and micro levels. Risks that may affect the company's

business are as follows:

BUSINESS RISKRisks associated with operational activities

Contamination of products produced by the Company whether before processing (raw materials), in the production and distribution processes.

The Company encounters the risk of product

contamination whether before processing (raw

materials), in the production and the distribution

process. Contamination of the product will result in the

loss of consumers confidence in the Company and may

eventually cause a decrease in the Company's revenue.

Short shelf life of the productsThe Company's products have a very short shelf

life. This may result in high spoilage of the product

as well as the risk of returned products. In order to

mitigate these risks the Company employs GMP (Good

Manufacturing Practice) and SSOP (Sanitation Standard

Operating Procedure) in its manufacturing process and

sales forecasting to ensure appropriate production

volume is manufactured.

46 Laporan Tahunan 2011

Page 49: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Ketersediaan gandum sebagai bahan baku tepung teriguPerseroan menggunakan bahan

baku tepung terigu yang diolah

dari gandum impor. Kenaikan

harga tepung terigu secara

signifikan akan berdampak pada

menurunnya tingkat profitabilitas

Perseroan. Untuk menanggulangi

risiko tersebut maka Perseroan

melakukan efisiensi internal

sebelum memutuskan untuk

menyesuaikan kenaikan harga produk jadi.

Ketersediaan pasokan energiSaat ini energi utama yang digunakan oleh Perseroan adalah

gas alam dan listrik. Ketersediaan energi yang terhambat

akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi Perseroan

tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengurangi risiko

tersebut maka dalam jangka pendek Perseroan akan

mengusahakan pasokan produk dari pabrik lain yang

terdekat. Dalam jangka panjang Perseroan akan mencari

pengganti sumber energi lainnya.

Risiko pemogokan tenaga kerja

Manajemen Perseroan memiliki hubungan baik dengan serikat

pekerja, namun tidak ada jaminan kepastian bahwa tidak

akan ada pemogokan tenaga kerja. Untuk mengurangi risiko

tersebut maka Perseroan senantiasa mematuhi peraturan

Ketenagakerjaan dan terus meningkatkan kesejahteraan para

pekerja melalui kerja sama yang baik dengan serikat pekerja

yang terbentuk di Perseroan sejak tahun 2006.

Risiko ketersediaan suku cadang Perseroan menggunakan mesin-mesin yang diproduksi

oleh penyedia mesin tertentu yang memiliki teknologi.

Risiko yang dihadapi Perseroan adalah ketidak tersediaan

suku cadang akibat dari mesin yang ada di Perseroan

telah tidak diproduksi lagi oleh penyedia mesin. Untuk

menghadapi risiko tersebut Perseroan berupaya untuk

mencari dari vendor lain dan mempersiapkan untuk

mengganti dengan mesin yang lebih baru. Dalam jangka

panjang Perseroan juga terus berupaya untuk mencari

mesin-mesin yang bisa diproduksi secara lokal.

Availability of wheat as raw material of flour

The Company uses processed

flour from imported wheat.

An increase in flour prices will

significantly decrease the level of

profitability of the Company. To

manage this risk, the Company

conducts internal efficiency

evaluation before deciding to

adjust prices of finished products.

Availability of Energy SupplyCurrently the primary energy used by the Company

is natural gas and electricity. Any disruption of

energy supplies will adversely impact the Company’s

manufacturing process. To manage this risk in the short

term, the Company will endeavor to supply the products

from other nearby factories. In the longer term the

Company will seek alternative sources of energy.

Risk of Labors StrikesThe Company’s management has good labour relations

with its unions, however there is no certainty that there

will be no labor strikes. To reduce this risk the Company

complies with labor regulations and continues to improve

the welfare of workers through good cooperation with its

labour unions that were formed since 2006.

Risk relating to availability of spare partsThe Company uses production machines which are

dependent on the technology of the vendor. The lack of

machine spare parts or the discontinuation of machine

model poses risks to the Company. To deal with this risk

the Company seeks alternative vendors with adequate

supplies of parts and machinery. In the long term the

Company is also looking to source machines that could

be produced locally.

47Annual Report 2011

Page 50: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

48 Laporan Tahunan 2011

Page 51: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Risiko yang berhubungan dengan kondisi pasar dan penjualan

Fluktuasi mata uang asing

Perseroan membeli beberapa bahan baku utama yang

dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang asing baik langsung

maupun tidak langsung antara lain tepung terigu, gula

dan ragi. Selain itu, suku cadang mesin-mesin dan bahan

kemasan juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar

Rupiah terhadap valuta asing. Sementara pendapatan

Perseroan dihasilkan dalam mata uang Rupiah.

Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang

terjadi secara signifikan dapat memberikan dampak

kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, berbagai

bahan kemasan atau beberapa jenis suku cadang

mesin-mesin produksi. Hal tersebut tidak selalu dapat

disertai dengan kenaikan harga jual produk Perseroan

dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai

penjualan dan tingkat profitabilitas.

Persaingan Usaha Semakin menariknya industri roti di Indonesia, sangat

besar kemungkinan akan ada Perseroan baru yang

memproduksi produk sejenis dengan Perseroan. Hal ini

bisa menjadi pesaing bagi Perseroan.

Selain itu, semakin berkembangnya toko-toko modern

di Indonesia, yang melakukan proses produksi roti untuk

dijual sendiri, maka Perseroan harus menghadapi risiko

pesaingan usaha dengan pelanggannya sendiri. Untuk

mengatasi kedua risiko ini, Perseroan terus melakukan

inovasi-inovasi produk, menjual dengan harga yang

bersaing, dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan

dan konsumennya. Demikian pula kemampuan penetrasi

produk Perseroan di tingkat peritel juga terus ditingkatkan,

yaitu dengan kekuatan manajemen distribusi yang dimiliki

oleh Perseroan.

Risiko yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah dan lingkungan sosial

Kenaikan upah minimum regional/ propinsi yang melebihi

tingkat inflasi akan mempengaruhi biaya produksi

Perseroan. Konstribusi biaya karyawan produksi terhadap

biaya produksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 adalah sekitar 5%. Hal ini disebabkan

karena Perseroan mengandalkan tenaga kerja dalam

Risks relating to market conditions and sales

Foreign Currency Fluctuation

The Company purchases several key raw materials that

are affected by fluctuations in foreign currencies either

directly or indirectly including flour, sugar and yeast. In

addition, spare part machines and packaging materials

are also influenced by the movement of the Rupiah

against foreign currencies while the Company’s revenues

are denominated in Rupiah.

Indonesian Rupiah exchange rate fluctuations can

significantly impact some raw material prices, various

types of packaging materials or production machinery

spare parts. Such risks may not be easily pass on by

increasing the average selling price of its products

resulting in lower profitability.

Business CompetitionThe lucrative bread business in Indonesia is likely to see

new competitors entering the industry to vie for a slice of

the business.

Additionally, competition may come in the form of breads

sold using private label in retail stores. To address this

risk, the company strives to enhance its products

through innovation, maintaining competitive prices, and

increasing customer satisfaction levels. Similarly, through

effective distribution management, the Company has

made significant inroads in expanding its retail network

throughout Indonesia.

Risks associated with government policy and social environment

An increase in the regional/provincial minimum wage,

which is higher than the inflation rate, will affect the

Company’s production costs. The contribution of direct

labor to production costs for the year ending December

31, 2011, was approximately 5% as the Company relies

on labor in its production process. The Company has

49Annual Report 2011

Page 52: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

proses produksi. Selama ini, Perseroan berusaha untuk

mengatasi kenaikan upah minimum regional/propinsi

dengan meningkatkan harga jual produk Perseroan.

Namun, apabila upah minimum regional/ propinsi

meningkat tajam dan tidak terkendali dengan baik maka

biaya produksi akan meningkat cukup signifikan. Maka

untuk menghadapi risiko ini Perseroan terus melakukan

kegiatan operasionalnya secara efisien dan mengurangi

waste atau tidak memenuhi standar.

Kestabilan kondisi ekonomi, politik dan sosialKondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia turut

mempengaruhi jalannya kegiatan usaha Perseroan.

Ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial

Indonesia dapat menyebabkan kerusuhan oleh buruh

ataupun massa yang berada diluar kendali Perseroan.

Selain itu, hal tersebut dapat berdampak pula pada

daya beli konsumen Perseroan yang selanjutnya dapat

menyebabkan penjualan Perseroan menurun. Apabila

terjadi kerusuhan ataupun huru hara yang disebabkan

ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik, dan sosial

Indonesia, maka Perseroan dapat mengalami dampak

negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan, hasil

operasi dan prospek usahanya.

Isu bahan pengawet dan kehalalanMengingat produk Perseroan adalah makanan yang

memiliki umur lebih dari satu hari, Perseroan menghadapi

risiko adanya isu yang berkembang di tengah masyarakat

sehubungan dengan bahan pengawet yang digunakan

yang dapat membuat produk Perseroan bertahan untuk

beberapa hari. Isu tersebut dapat memberikan gambaran

yang tidak baik atas bahan baku yang digunakan serta

proses produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh

Perseroan. Selain itu, dapat berkembang pula isu

mengenai halal atau tidaknya produk yang dihasilkan

Perseroan. Apabila isu-isu tersebut berkembang di tengah

masyarakat maka terdapat kemungkinan permintaan

pasar atas produk-produk Perseroan menjadi berkurang

dan mengakibatkan turunnya penjualan Perseroan.

tried to pass on the increase in the regional/provincial

minimum wage to the Company’s selling price.

However, if the regional minimum wage increases

significantly and is not properly managed, the Company’s

production costs will also increase significantly. To offset

such risk, the Company regularly conducts operational

activities to optimize efficiencies and reduce the

production's spoilage.

The stability of the economic, political and socialEconomic, political and social conditions in Indonesia also

influence the course of the Company's business activities.

Instability of economic, political and social conditions

could lead to riots by workers or the masses which are

beyond the control of the Company. In addition, it could

impact the purchasing power of consumers and result in

a weaker sales forecast of the Company. In the event of

impairment or civil riots affecting the economy, political

and social milieu in Indonesia, the Company could

experience a negative impact on business operations,

financial performance, operating results and business

prospects.

Preservatives and halal issuesGiven the Company's products are foods that have a

lifespan of more than one day, the Company faces the

risk of developing issues in the community with respect

to the use of preservatives to lengthen the shelf life of

the Company’s products. Such issues would not have a

positive impact on the Company’s production process.

Furthermore, issues may arise regarding the halal status

of the Company’s products. If these issues surface in the

community, they would adversely affect the sales of the

company’s products.

50 Laporan Tahunan 2011

Page 53: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Bencana alam Pabrik-pabrik Perseroan berada di wilayah Indonesia dan

pendistribusian produk-produk Perseroan juga ditujukan

ke pasar Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

rentan terhadap terjadinya bencana alam seperti gempa

bumi, gunung berapi, banjir dan lain-lain. Apabila terjadi

bencana alam di Indonesia, maka proses produksi

Perseroan dapat terganggu. Selain itu, dapat menganggu

pengiriman bahan baku oleh supplier dan pendisribusian

produk-produk yang dihasilkan Perseroan ke tempat

peritel atau ke stock point. Perseroan menghadapi risiko

lamanya proses transportasi tersebut apabila terjadi

bencana alam. Hambatan dalam pendistribusian produk

akan mengakibatkan umur produk menjadi pendek dan

harus segera dapat terjual dan dikonsumsi.

Natural DisasterThe Company’s factories are located in various parts of

Indonesia forming a wide distribution network. Indonesia

is a country that is susceptible to natural disasters such as

earthquake, volcano eruption, floods and others. Should

there be a natural disaster in Indonesia, the Company’s

production process could be disrupted. Also, there

could be disruptions in the delivery of raw materials

by suppliers and in the distribution of the Company’s

products to retailers or to stock points. Damage to

highways and roads caused by natural disasters could

adversely impact distribution of the Company’s products

resulting in a shorter shelf life where the products will

have to be immediately sold and consumed.

51Annual Report 2011

Page 54: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

52 Laporan Tahunan 2011

Page 55: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY

Santunan dan Buka Puasa Bersama

Perseroan aktif dalam memberikan santunan ke beberapa

yayasan atau panti asuhan seperti mengadakan berbuka

puasa bersama dengan anak yatim piatu.

Bantuan Sosial

Secara konsisten, Perseroan mendukung berbagai

program bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah

bencana alam maupun bantuan sosial bagi masyarakat

yang kurang mampu. Perseroan juga memberikan

bantuan pembagian komputer untuk sekolah-sekolah

disekitar lingkungan Perseroan, yayasan dan panti

asuhan.

Donation and Breaking-of-Fast Ceremonies

The Company has an active outreach program providing

benefit to some foundations such as the breaking-of-fast

ceremony during Ramadhan with orphans.

Social Assistance

The Company continues to support a variety of assistance

programs to people affected by natural disasters as

well as social assistance for the poor. The Company

also provides support for the computer department of

schools, foundations and orphanages situated near its

factories.

53Annual Report 2011

Page 56: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Program Mudik Bersama Untuk Para Tukang Roti Keliling

Sejak beberapa tahun lalu Perseroan. menyelenggarakan

program mudik bersama untuk penjaja Sari Roti keliling.

Dengan menyediakan Bus gratis menjelang hari raya

Idul Fitri Perseroan memberikan kemudahan transfortasi

bagi yang ingin berlebaran bersama sanak keluarga di

kampung halaman.

Anti Narkoba

Perseroan ikut serta dalam

program penyuluhan Anti

Narkoba untuk mensukseskan

salah satu program pemerintah.

'Back to Village' Programs for Hawkers

For the past several years The Company has provided

the 'Back to Village' program for their neighbourhood

bread vendors. By providing free Bus services on the eve

of the Hari Raya Idul Fitri Holiday, the Company enables

those who wish to return to their hometown to be with

family and relatives.

Anti-Drug

The Company also

participated in the Anti-

Drug counseling program

along the guidelines of the

government program.

54 Laporan Tahunan 2011

Page 57: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

OverviewGood management of Human Resources (HR) following

best practices is the key to the success of the Company.

The Company has a total of 490 permanent employees

as of December 31, 2011.

The Company emphasizes continuous training for its

employees through personal development, business

perspectives and management, as well as technical

knowledge programs, which are integral to its operations.

The following are some of the internal and external

training programs that the Company provides for its

employees :

GMP (Good Manufacturing Practice) and SSOP

(Sanitation Standard Operating Procedure)

Work Safety

WIT (Work Instruction Training)

TPM (Total Productivity Maintenance)

Baking Training School

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)

Training

Familiarization policy and SOP (Standard Operating

Procedure) of LPPOM MUI

Tax Training

Leadership

2011 Review

Training and GatheringThe Company’s sales force received effective regular

training, to upgrade their skills and improve professional

competencies, disciplines and moral values.

Gambaran UmumManajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan

sesuai dengan penerapan terbaik merupakan salah satu

kunci dalam keberhasilan Perseroan. Total karyawan

pada 31 Desember 2011 adalah 490 karyawan tetap.

Perseroan menekankan pentingnya program pelatihan

yang berkesinambungan, baik dalam hal pengembangan

diri, perspektif bisnis dan manajemen, serta pengetahuan

teknis. Beberapa pelatihan yang diberikan Perseroan

kepada karyawan baik berupa pelatihan didalam maupun

di luar Perseroan adalah :

GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP

(Sanitation Standard Operating Procedure)

Keselamatan Kerja (K3)

WIT (Work Instruction Training)

TPM (Total Productivity Maintenance)

Baking Training School

HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)

Training

Sosialisasi kebijakan dan SOP (Standard Operating

Procedure) dari LPPOM MUI

Pelatihan Pajak

Kepemimpinan

Ulasan Kinerja 2011

Pelatihan dan Gathering Salesman sebagai ujung tombak bagi Departemen Sales

mendapatkan pelatihan berkala, baik secara kemampuan

individu, kedisplinan maupun nilai-nilai moral.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

55Annual Report 2011

Page 58: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Kegiatan OlahragaSelain menyediakan pelatihan yang sifatnya meningkatkan

kemampuan yang berhubungan dengan bidang kerjanya,

Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia juga

memberikan kegiatan yang sifatnya olahraga seperti

olahraga bulu tangkis, futsal, sepak bola dan senam

aerobic bagi karyawan wanita.

Kode Etik Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini merupakan penegasan

dan bukti komitmen dari Manajemen Perseroan terhadap

para pemegang saham mengenai bagaimana pola

perilaku bisnis yang ditetapkan oleh perseroan yang

merupakan standar operasional bagi seluruh karyawan

Perseroan.

Sekaligus Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini disusun

sebagai upaya efektif Perseroan untuk mendidik dan

melatih Karyawan guna mencegah dan mendeteksi

secara dini pelanggaran hukum.

Didalam Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini diatur perihal

“Bagaimana Kita Berbisnis”, “Perilaku di Tempat Kerja” dan

“Konflik Kepentingan” yang diharapkan dapat mencakup

seluruh aspek-aspek etika bisnis yang menjadi pedoman

moral dan etika bagi seluruh karyawan.

Bagaimana Kita BerbisnisPerseroan dalam menjalankan bisnis selalu berpedoman

pada kejujuran, integritas, keterbukaan serta menghormati

hukum. Perseroan menuntut seluruh karyawan untuk

bersikap anti korupsi, yaitu tidak menerima hadiah

atau pembayaran yang merupakan atau dapat diartikan

sebagai suap.

Perseroan berkomitmen untuk berhubungan secara

adil baik dengan pelanggan, pemasok, pesaing, dan

karyawannya. Seluruh karyawan harus patuh pada

kebijakan Perseroan mengenai prosedur pembelian.

Perilaku di Tempat KerjaPerseroan memiliki komitmen pada keanekaragaman

dalam lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling

percaya dan saling menghormati, dan semua itu harus

tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari oleh

seluruh karyawan Perseroan. Karyawan dituntut untuk

memiliki standar moral dan integritas yang tinggi,

Lingkungan kerja bebas dari obat-obatan terlarang.

Keselamatan, kesehatan dan keamanan senantiasa

menjadi perhatian utama Perseroan.

Sports activitiesIn addition to providing training that increases employees’

skills upgrading, the department of Human Resource

also organizes sports activities, such as badminton,

futsal, soccer for male staff and aerobic exercise classes

for female employees.

Code of ConductThe Code of Ethics and Business Conduct is an

affirmation and evidence of the Company’s commitment

on acceptable professional business behaviors pursuant

to the operational standards for all employees of the

Company.

The Code of Ethics and Business Conduct was developed

by the Company to educate and train employees to

prevent and detect violations of lawful conduct at an

early stage.

The Code of Ethics and Business Conduct comprise

"How We Conduct Business", "Behavior in the Workplace"

and "Conflict of Interest" which is expected to cover all

aspects of business ethics governing moral and ethical

guidelines for all employees.

How We Conduct BusinessThe Company espouses behavior based on honesty,

integrity, openness and respect for all employees. All

employees are to comply with the anti-corruption act,

including not receive gifts, favors or payments that are or

could be construed as a bribe.

The Company is committed to deal fairly with customers,

vendors, competitors, and employees. All employees must

adhere to Company policy regarding the procurement

procedures.

Behavior in the WorkplaceThe Company is committed to diversity in the work

place characterized by mutual trust and respect, and

this is reflected in the attitudes and daily behavior by

all employees. Employees are also required to have

moral standards and integrity and maintain a drug free

environment. Health and safety are of utmost importance

to the Company.

56 Laporan Tahunan 2011

Page 59: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Konflik KepentinganKaryawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya harus menghindari tindakan-tindakan yang

dapat menyebabkan timbulnya konflik kepentingan antara

perseroan dan pribadi. Seluruh karyawan Perseroan tidak

dibenarkan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau

orang lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka.

KepatuhanKepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini merupakan

unsur utama dalam keberhasilan pelaksanaan Kode Etik

ini. Direksi bertanggung jawab agar prinsip-prinsip ini

dikomunikasikan, dipahami dan dipatuhi oleh seluruh

karyawan Seluruh manajemen senior bertanggung jawab

atas penerapan prinsip-prinsip, bilamana perlu melalui

pengarahan yang lebih terinci.

Conflict of InterestEmployees in carrying out their duties and responsibilities

should avoid actions that may cause conflict of interest

between the company and the individual. All employees

are not justified in seeking advantage for himself or

others through abuse of their position.

ComplianceAdherence to these principles is an essential element in

the successful implementation of this code. The Board of

Directors is responsible for ensuring that these principles

are communicated, understood and observed by all

employees while senior management is responsible for

the implementation of the principles, if necessary through

more detailed guidance.

57Annual Report 2011

Page 60: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

DEWAN KOMISARIS The Board Of Commissioners

Benny Setiawan Santoso Tan Hang Huat Seah Kheng Hong Conrad Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen President Commissioner Commissioner Independent Commissioner

DEWAN DIREKSIThe Board of Directors

Wendy Sui Cheng Yap Indrayana Kaneyoshi Morita Presiden Direktur & CEO Direktur Direktur President Director & CEO Director Director

Takao Okabe Yenni Husodo Chin Yuen Loke Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi Director Director Non-Affiliated Director

PERNYATAANACKNOWLEDGEMENT

Dewan Komisaris dan Direksi yang bertanda tangan

dibawah ini menyatakan bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi dan seluruh informasi yang dilaporkan

dalam Laporan Tahunan 2011.

The Board of Commissioners and Board of Directors

declare they are fully responsible for the accuracy and all

information recorded in this Annual Report 2011.

PT. Nipon Indosari Corpindo Tbk Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XII A, Blok W 40-41 Cikarang, Bekasi 17530, IndonesiaTel. :(021) 893 5088 (Hunting), Fax : (021) 893 5286, 893 5473

Page 61: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011 and 2010

YE

Purwantono, Suherman & Surja

Page 62: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 63: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011
Page 64: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Daftar Isi

Halaman/Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan ……….…………..…………… 1 - 2 ………………………….Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif ……….……….…….. 3 …………………..Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………….………..……....... 4 …...…………...……….Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas ……….………..………………… ……. 5 ………………………………...Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan ……….……….…....… 6 - 55 ..…….……….............Notes to the Financial Statements

***************************

Page 65: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

YE

Page 66: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

YE

Page 67: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

1

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)

Catatan/ 2011 Notes 2010

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 48.397.360.886 2b,2j,4,25 120.721.694.375 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2j,5,25 Trade receivables Pihak ketiga 101.501.209.883 73.792.955.578 Third parties Pihak berelasi 1.886.686.454 2k,22 1.848.684.827 Related party Piutang lain-lain 262.603.539 2j,25 - Other receivables Persediaan 16.305.869.407 2c,6 9.602.287.926 Inventories Biaya dibayar di muka 2.891.390.294 2d 335.481.876 Prepaid expenses Pajak pertambahan nilai 12.602.143.685 2.230.542.789 Value added taxes Uang muka 6.383.688.610 4.455.099.046 Advances

TOTAL ASET LANCAR 190.230.952.758 212.986.746.417 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets - net of sebesar Rp108.964.880.313 accumulated depreciation pada tahun 2011 of Rp108,964,880,313 in dan Rp86.240.313.042 2011 and Rp86,240,313,042 pada tahun 2010 546.098.568.681 2e,2f,7 345.865.687.828 in 2010 Deposito jaminan 8.774.420.148 2j,23c,23e,25 6.410.058.069 Guarantee deposits Aset tidak lancar lainnya 14.032.976.913 2j,8,25 3.002.849.512 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT LANCAR 568.905.965.742 355.278.595.409 ASSETS

TOTAL ASET 759.136.918.500 568.265.341.826 TOTAL ASSETS

Page 68: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

2

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

(Continued) December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah) Catatan/ 2011 Notes 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2j,9,25 Trade payables Pihak ketiga 47.816.645.361 19.449.334.803 Third parties Pihak berelasi 17.736.833.011 2k,22 7.897.018.340 Related parties Utang lain-lain 65.876.802.143 2j,10,25 36.795.135.334 Other payables Utang pajak 6.454.184.728 2h,11a 15.604.637.383 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 10.324.652.712 2j,12,25 12.892.996.146 Accrued expenses

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT JANGKA PENDEK 148.209.117.955 92.639.122.006 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT PANJANG LIABILITIES Jaminan pelanggan 8.819.229.298 2j,23c,25 6.107.613.361 Customers’ deposits Utang bank jangka panjang 33.071.521.262 2j,13,25 - Long-term bank loan Liabilitas pajak tangguhan - neto 10.989.153.322 2h,11f 7.948.815.578 Deferred tax liability - net Liabilitas imbalan kerja karyawan 11.606.713.877 2i,14 6.117.360.043 Liability for employee benefits

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 64.486.617.759 20.173.788.982 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 212.695.735.714 112.812.910.988 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp100 par value Rp100 per saham per share Modal dasar - Authorized - 3,440,000,000 3.440.000.000 saham shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 1.012.360.000 saham 101.236.000.000 15 101.236.000.000 1,012,360,000 shares Tambahan modal disetor - neto 173.001.428.035 16 173.001.428.035 Additional paid-in capital - net Saldo laba - belum ditentukan Retained earnings - penggunaannya 272.203.754.751 181.215.002.803 unappropriated

TOTAL EKUITAS 546.441.182.786 455.452.430.838 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 759.136.918.500 568.265.341.826 EQUITY

Page 69: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

3

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)

Catatan/ 2011 Notes 2010

PENJUALAN NETO 813.342.078.952 2g,2k,18,22 612.192.357.641 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 433.938.241.819 2g,2k,19,22 323.167.484.228 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 379.403.837.133 289.024.873.413 GROSS PROFIT

Beban penjualan (183.167.996.158) 2g,20 (133.769.106.121) Selling expenses Beban umum dan administrasi (49.749.648.429) 2g,21 (29.563.972.815) General and administrative expenses Penjualan barang usang 10.143.298.576 2g 6.750.535.327 Sales of scrap Laba (rugi) selisih kurs - bersih (2.995.175.384) 2m 3.337.717.871 Gain (loss) on foreign exchange - net Laba (rugi) penjualan aset tetap (65.862.741) 2e,7 187.980.143 Gain (loss) on sale of fixed assets Beban operasi lain (341.598.266) 2g (310.122.796) Other operating expenses LABA USAHA 153.226.854.731 135.657.905.022 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 1.721.179.555 2j 4.079.913.333 Finance income Beban keuangan - 2j (5.071.844.926) Finance expenses

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 154.948.034.286 134.665.973.429 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2h,11c INCOME TAX EXPENSE Kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Current Tangguhan 3.040.337.744 1.358.326.554 Deferred Total Beban Pajak Penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Total Income Tax Expense

LABA NETO TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN - - INCOME

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM 114,52 2n 106,38 EARNINGS PER SHARE

Page 70: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

3

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)

Catatan/ 2011 Notes 2010

PENJUALAN NETO 813.342.078.952 2g,2k,18,22 612.192.357.641 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 433.938.241.819 2g,2k,19,22 323.167.484.228 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 379.403.837.133 289.024.873.413 GROSS PROFIT

Beban penjualan (183.167.996.158) 2g,20 (133.769.106.121) Selling expenses Beban umum dan administrasi (49.749.648.429) 2g,21 (29.563.972.815) General and administrative expenses Penjualan barang usang 10.143.298.576 2g 6.750.535.327 Sales of scrap Laba (rugi) selisih kurs - bersih (2.995.175.384) 2m 3.337.717.871 Gain (loss) on foreign exchange - net Laba (rugi) penjualan aset tetap (65.862.741) 2e,7 187.980.143 Gain (loss) on sale of fixed assets Beban operasi lain (341.598.266) 2g (310.122.796) Other operating expenses LABA USAHA 153.226.854.731 135.657.905.022 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 1.721.179.555 2j 4.079.913.333 Finance income Beban keuangan - 2j (5.071.844.926) Finance expenses

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 154.948.034.286 134.665.973.429 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2h,11c INCOME TAX EXPENSE Kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Current Tangguhan 3.040.337.744 1.358.326.554 Deferred Total Beban Pajak Penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Total Income Tax Expense

LABA NETO TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN - - INCOME

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM 114,52 2n 106,38 EARNINGS PER SHARE

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

4

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN

EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah)

Modal saham ditempatkan Saldo laba

dan disetor Tambahan (Belum ditentukan penuh/ modal disetor - penggunaannya)/ Total

Issued and neto/ Retained ekuitas/ Catatan/ fully paid Additional paid- earnings Total Notes capital stock in capital - net (Unappropriated) equity

Saldo, 31 Desember 2009 86.050.600.000 349.534.267 81.439.878.428 167.840.012.695 Balance, December 31, 2009 Penambahan modal saham Additional capital stock from melalui penawaran initial public offering umum perdana (IPO) 15,16 15.185.400.000 178.428.450.000 - 193.613.850.000 (IPO) Biaya penerbitan saham 16 - (5.776.556.232) - (5.776.556.232) Stock issuance cost Laba neto tahun berjalan - - 99.775.124.375 99.775.124.375 Net income for the year

Saldo, 31 Desember 2010 101.236.000.000 173.001.428.035 181.215.002.803 455.452.430.838 Balance, December 31, 2010 Laba neto tahun berjalan - - 115.932.533.042 115.932.533.042 Net income for the year Dividen 15 - - (24.943.781.094) (24.943.781.094) Dividend

Saldo, 31 Desember 2011 101.236.000.000 173.001.428.035 272.203.754.751 546.441.182.786 Balance, December 31, 2011

Page 71: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

5

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)

Catatan/ 2011 Notes 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 796.101.771.127 596.590.101.410 Collections from customers Penerimaan dari pendapatan Cash received from interest bunga 1.721.179.555 4.079.913.333 income Pembayaran untuk beban Payments for operational operasional (260.960.498.446) (113.583.928.948) expenses Pembayaran kepada pemasok Payments to suppliers and dan kontraktor (280.982.126.088) (321.095.749.582) contractors Pembayaran untuk gaji dan Payments of salaries and kesejahteraan karyawan (54.487.230.120) (33.458.264.517) employee benefits Pembayaran pajak (45.458.674.270) (31.063.427.202) Payments of taxes Pembayaran royalti (7.503.211.021) (6.090.820.998) Payments of royalty Pembayaran beban bunga (869.362.972) (5.071.844.926) Payments of interest expense

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 147.561.847.765 90.305.978.570 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari penjualan Proceeds from sale of aset tetap 20.882.409 7 1.345.273.228 fixed assets Perolehan aset tetap (217.674.494.859) 7 (135.388.412.922) Acquisitions of fixed assets Pembayaran uang muka pembelian Payments of advances for aset tetap (10.265.534.203) 8 - purchase of fixed assets Penebusan deposito berjangka Redemption of yang dibatasi penggunaannya - 13.018.150.400 restricted time deposits

Kas neto digunakan untuk Net cash used in investing aktivitas investasi (227.919.146.653) (121.024.989.294) activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman bank Proceeds of long-term

jangka panjang 33.039.417.684 - bank loans Pembayaran deviden (24.943.781.094) 15 - Dividend Payment Perolehan dari penawaran saham perdana setelah Proceeds from initial public dikurangi biaya penerbitan offering, net of stock saham - 15,16 187.837.293.768 issuance cost Pembayaran pinjaman bank Payments of long-term jangka panjang - (93.750.000.000) bank loans

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 8.095.636.590 94.087.293.768 financing activities

NET EFFECT OF CHANGES PENGARUH NETO IN EXCHANGE RATES PERUBAHAN KURS PADA ON CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS (62.671.191) (591.886.281) EQUIVALENTS

NET INCREASE KENAIKAN (PENURUNAN) NETO (DECREASE) IN CASH AND KAS DAN SETARA KAS (72.324.333.489) 62.776.396.763 CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT AWAL TAHUN 120.721.694.375 4 57.945.297.612 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 48.397.360.886 4 120.721.694.375 AT END OF YEAR

Page 72: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Nippon Indosari Corpindo (“Perusahaan”) didirikan dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967, yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta notaris No. 11 dari Benny Kristianto, S.H. tanggal 8 Maret 1995. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6209 HT.01.01.TH.95 tanggal 18 Mei 1995 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9729 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 November 1995.

PT Nippon Indosari Corpindo (the “Company”) was established within the framework of the Foreign Investment Law No. 1 of 1967, as amended by Law No. 11 of 1970, based on notarial deed No. 11 dated March 8, 1995 of Benny Kristianto, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. C2-6209 HT.01.01.TH.95 dated May 18, 1995 and was published in Supplement No. 9729 of State Gazette No. 94 dated November 24, 1995.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta notaris No. 115 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., tanggal 30 Juni 2010 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Perubahan ini telah dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-18117 tanggal 19 Juli 2010.

The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest amendment of which was notarized under deed No. 115 dated June 30, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in the issued and fully paid capital stock in relation to the initial public offering of its shares. The amendment has been recorded in the database of the Administration System of the Law and Human Rights Department based on letter No. AHU-AH.01.10-18117 dated July 19, 2010.

Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar

Perusahaan, ruang lingkup usaha utama Perusahaan bergerak di bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti. Kantor pusat dan salah satu pabrik Perusahaan berkedudukan di Kawasan Industri Jababeka Cikarang blok U dan W - Bekasi dan pabrik lainnya berlokasi di Pasuruan - Jawa Timur, Semarang - Jawa Tengah dan Medan - Sumatera Utara. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1996.

As stated in Article 3 of the Company’s articles of association, its main business is the manufacture, sale and distribution of bread. The Company’s head office and one of its production plants are located at Kawasan Industri Jababeka Cikarang blocks U and W - Bekasi and its other production plants are located in Pasuruan - East Java, Semarang - Central Java and Medan - North Sumatra. The Company started its commercial operations in 1996.

Laporan keuangan ini diotorisasi untuk terbit

oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 12 Maret 2012.

The accompanying financial statements were authorized for issue by the Company’s Board of Directors on March 12, 2012.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-5479/BL/2010 tanggal 18 Juni 2010, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

b. Company’s Public Offering

Based on the letter No. S-5479/BL/2010 dated June 18, 2010 of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK), the Company’s Registration Statement on its Initial Public Offering of shares was declared effective. On June 28, 2010, the Company listed all of its shares on the Indonesia Stock Exchange.

Page 73: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan

c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Benny Setiawan Santoso President Commissioner Komisaris Tan Hang Huat Commissioner Komisaris (Independen) Seah Kheng Hong Conrad Commissioner (Independent)

Direksi Board of Directors Presiden Direktur Wendy Sui Cheng Yap President Director Direktur Indrayana Director Direktur Kaneyoshi Morita Director Direktur Takao Okabe Director Direktur Yenni Husodo Director Direktur (Tidak Terafiliasi) Chin Yuen Loke Director (Not Affiliated)

Susunan Komite Audit pada tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Ketua Seah Kheng Hong Conrad Chairman Anggota Denny Member Anggota A. Bayu Purnama Irawan Member

Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp7.890.308.581 dan Rp4.198.516.353 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Total salaries and other compensation benefits paid to the Company’s Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp7,890,308,581 and Rp4,198,516,353 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki 490 dan 426 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2011 and 2010, the Company had 490 and 426 permanent employees, respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial

Statements

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia (‘’DSAK’’) serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, Perusahaan menerapkan Pernyataan-pernyataan Standar Akuntasi Keuangan tertentu yang telah direvisi dan diterbitkan, berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.

The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK") of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, the Company recognizes certain Statements of Financial Accounting Standards, which are amended and published, applied effective since January 1, 2011, either prospectively or retrospectively.

Page 74: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Preparation of the Financial

Statements (continued)

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (‘’PSAK’’) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The financial statements of the Company have been prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi akun, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan penting, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation of accounts, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, consistency and introduces new disclosures such as key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Perusahaan.

The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related disclosures in the Company’s financial statements.

Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements have been prepared on the accrual basis, using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas, menyajikan penerimaan dan

pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

The statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities are presented using the direct method.

Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows", which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact on the Company’s financial statements.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

laporan keuangan adalah rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian rupiah, which is also the functional currency of the Company.

Page 75: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Setara Kas b. Cash Equivalents

Deposito berjangka dengan masa jatuh tempo

tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atau yang tidak dibatasi penggunaannya sehingga dapat segera dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui dengan risiko perubahan nilai yang tidak signifikan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral or restricted as to use, and, therefore, readily convertible to known amount of cash and subject to insignificant risk of changes in value are classified as “Cash Equivalents”.

Uang jaminan yang diterima dari distributor

dan agen yang dibatasi penggunaannya dan ditempatkan pada deposito berjangka disajikan sebagai “Deposito Jaminan” pada bagian "Aset Tidak Lancar”.

Guarantees received from distributors and agents which are restricted and placed in time deposits are classified as “Guarantee Deposits” and presented under “Non-current Assets”.

c. Persediaan c. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang

lebih rendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.

Penyisihan atas penurunan nilai persediaan

ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.

Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.

d. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama

masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

d. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.

e. Aset Tetap e. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset tetap meliputi: (a) harga pembelian, (b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisinya sekarang, dan (c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan dan restorasi lokasi aset (jika ada). Setiap bagian dari aset tetap dengan biaya perolehan yang signifikan terhadap total biaya perolehan aset, disusutkan secara terpisah.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. The cost of fixed assets includes: (a) purchase price, (b) any costs directly attributable to bringing the asset to its present location and condition, and (c) the initial estimate of the cost of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located (if any). Each part of an item of fixed assets with a cost that is significant in relation to the total cost of the item is depreciated separately.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan jika perlu disesuaikan secara prospektif.

At each financial year end, the residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate.

Page 76: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)

Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang

signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai buku (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi berjalan.

When significant renewals and betterments are performed, their costs are recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged directly to current operations.

Penyusutan dimulai saat aset tetap tersedia

untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:

Depreciation commences once the fixed assets are available for their intended use and is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan pengembangan 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 25 Machinery and equipment Alat pengangkutan 5 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 2-5 Furniture, fixtures and office equipment

Berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2011, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat ekonomis mesin dan peralatan dari 15 tahun menjadi 25 tahun dan perabot dan peralatan kantor dari 5 tahun menjadi 2 sampai dengan 5 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan kapasitas, kondisi fisik dan semakin banyaknya variasi aset tetap yang dimiliki Perusahaan.

Based on the Company’s management review and assessment, starting January 1, 2011, the Company changed the estimated useful lives of its machinery and equipment from 15 years to become 25 years and furniture, fixtures and office equipment from 5 years to become 2 to 5 years. The change in the estimated useful lives was made after considering the capacity, physical condition and the increase in variation of the Company’s fixed assets.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan

dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated.

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang

“Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat biaya perolehan tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi selama periode berlakunya hak atas tanah tersebut.

In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, the Company recognizes the acquisition cost of land separately from the legal expenditures incurred to acquire the landrights and the expenditures for the subsequent extension thereof. These expenditures are deferred and presented as part of “Other Non-current Assets” in the statement of financial position and are amortized over the period the landrights are valid.

Page 77: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)

Aset dalam penyelesaian mencerminkan

akumulasi biaya material dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan pembangunan aset. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan. Berdasarkan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, beban bunga dan biaya pinjaman lainnya yang timbul untuk mendanai pembangunan atau pemasangan aset tetap dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau pemasangan telah selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut telah siap untuk digunakan.

Assets under construction represent the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction is completed and the constructed assets are ready for their intended use. In accordance with PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, interest charges and other costs incurred to finance the construction or installation of fixed assets are capitalized. Capitalization of borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the asset constructed or installed is ready for its intended use.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dikreditkan atau dibebankan ke operasi berjalan pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is credited or charged to operations in the period the asset is derecognized.

f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan f. Impairment of Non-financial Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

Effective January 1, 2011, the Company has prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the Company’s financial statements.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari unit penghasil kas).

The Company assesses at each end of reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, recoverable amount shall be estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Company determines the recoverable amount of the Cash Generating Unit (CGU) to which the asset belongs (the assets CGU).

Page 78: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

(lanjutan) f. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset’s (either individual asset or CGU) recoverable amount is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya.

An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods.

Page 79: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

(lanjutan) f. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized in the profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

g. Pengakuan Pendapatan dan Beban g. Revenue and Expense Recognition

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of this revised accounting standard on the Company’s financial statements.

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat seluruh risiko dan manfaat yang signifikan atas barang telah dipindahkan kepada pembeli, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai persyaratan penjualan. Jika ada persyaratan di atas yang belum terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pembeli dicatat sebagai uang muka pelanggan sampai semua syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi.

Revenue is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer, usually on delivery of goods in accordance with the terms of the sales. If any of the above conditions is not met, the payments received from the buyer are recorded as customer’s deposits until all of the criteria for revenue recognition are met.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.

Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.

h. Pajak Penghasilan h. Income Tax

Beban pajak penghasilan periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan tujuan perpajakan setiap akhir periode pelaporan. Manfaat pajak pada masa yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.

Current income tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each end of reporting period. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Page 80: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Pajak Penghasilan (lanjutan) h. Income Tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period.

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan/banding, pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.

Amendment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

i. Imbalan Kerja Karyawan i. Employee Benefits

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” dalam mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja”. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), penyisihan biaya imbalan kerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit.

The Company recognizes its liability for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method.

Penyisihan biaya jasa kini dibebankan

langsung pada operasi periode berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.

Provisions for current service costs are charged directly to operations of the current period. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Page 81: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan j. Financial Instruments

Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi

2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55).

The Company applies PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (PSAK No. 50), and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55)

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup

PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each end of reporting period.

Pada saat pengakuan awal, aset

keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value. In the case of investments not recognized at fair value through profit or loss, the fair value is added with directly attributable transaction costs.

Aset keuangan Perusahaan mencakup

kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito jaminan dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan dan pinjaman karyawan).

The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, guarantee deposits and other non-current assets (security deposits and employee loans).

Perusahaan menetapkan bahwa semua

aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company has determined that all of those financial assets are categorized as loans and receivables.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Page 82: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan

diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Perusahaan

mencakup utang usaha dan utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, jaminan pelanggan dan utang bank jangka panjang.

The Company’s financial liabilities include trade and other payables, accrued expenses, customers’ deposits and long-term bank loan.

Perusahaan menetapkan bahwa semua

liabilitas keuangan tersebut dikategorikan sebagai utang dan pinjaman.

The Company has determined that all of those financial liabilities are categorized as loans and borrowing.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, utang dan

pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan atau kerugian harus diakui

dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Page 83: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar (bid prices) yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar

yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Company adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account.

v. Biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at each end of reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Page 84: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan menentukan bahwa tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut ditelaah secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya telah dinilai secara individual dan kerugian atas penurunan nilai aset tersebut telah atau tetap diakui tidak diikutsertakan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan total kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset.

Page 85: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.

Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company.

Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.

vii. Penghentian pengakuan aset dan

liabilitas keuangan vii. Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan Financial assets

Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan yang sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau telah memperoleh kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan; dan salah satu diantara (a) Perusahaan telah menstransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks; and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Page 86: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

vii. Penghentian pengakuan aset dan

liabilitas keuangan (lanjutan) vii. Derecognition of financial assets and

liabilities (continued)

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan digantikan

dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara atas substansial persyaratan dari suatu liabilitas keuangan, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi k. Transactions with Related Parties

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements. There is no significant impact of the adoption of this revised PSAK on the Company’s financial statements.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those for transactions with unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.

Page 87: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Pelaporan Segmen l. Segment Reporting

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dimana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2011, the Company has applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. This revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the Company’s financial statements.

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operating decision-maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing m. Foreign Currency Transactions and

Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At each end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the period. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used were as follows:

2011 2010 _ __________ _______ ________________

1 Euro Eropa 11.739 11.956 1 European euro 1 Dolar Australia 9.203 9.143 1 Australian dollar 1 Dolar Amerika Serikat 9.068 8.991 1 United States dollar 1 Dolar Singapura 6.974 6.981 1 Singapore dollar 1 Yen Jepang 117 110 1 Japanese yen

Page 88: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Laba per Saham n. Earnings per Share

Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham” laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan sebanyak 1.012.360.000 saham untuk tahun 2011 dan 937.889.134 saham untuk tahun 2010.

In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, basic earnings per share amount is computed by dividing net income for the year by the weighted average number of shares outstanding of 1,012,360,000 shares in 2011 and 937,889,134 shares in 2010.

o. Provisi o. Provisions

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. This revised PSAK is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and ensures that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. There is no significant impact on the adoption of this revised accounting standard on the Company's financial statements.

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik secara hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each end of reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

p. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain

p. Adoption of Other Revised Accounting Standards

Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah mengadopsi standar akuntansi berikut yang efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:

Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company has also adopted the following revised accounting standards effective January 1, 2011, which are considered relevant to the Company’s financial statements but did not have significant impact:

Page 89: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain

(lanjutan)

p. Adoption of Other Revised Accounting Standards (continued)

i. PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”

i. PSAK No. 8 (Revised 2009), "Events after the Reporting Period"

ii. PSAK No. 19 (Revisi 2009), “Aset Tak berwujud”

ii. PSAK No. 19 (Revised 2009), "Intangible Assets"

iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.

iii. PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI

DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN 3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Pertimbangan Judgments

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.

The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future periods that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2j.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2j.

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.

The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations.

Page 90: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

24

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan penurunan nilai spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan penurunan nilai spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

In these cases, the Company uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any third-party credit reports (if available) and known market factors, to record specific allowance for impairment for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific allowance for impairment are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. Further details are disclosed in Note 5.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian dari estimasi pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan beban-beban Perusahaan sehubungan dengan pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14.

The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 14.

Page 91: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

25

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 25 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 2 to 25 years. These are common life expectancies applied in the industry where the Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 7.

Liabilitas Pajak Tax Liabilities

Dalam kondisi tertentu, terdapat kemungkinan Perusahaan tidak dapat menentukan jumlah dari liabilitias pajak kini dan masa depan secara pasti oleh karena masih berlangsungnya penyelidikan oleh, atau negosiasi dengan otoritas pajak. Ketidakpastian terjadi sehubungan dengan interpretasi atas peraturan-peraturan perpajakan yang kompleks dan juga jumlah dan waktu terjadinya pendapatan kena pajak di masa yang akan datang.

In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui dimana terdapat ketidakpastian sehubungan dengan suatu liabilitias pajak, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama dengan yang digunakan dalam menentukan jumlah penyisihan yang diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisa mengenai posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan pajak penghasilan untuk menentukan perlunya pengakuan liabilitias pajak atas manfaat pajak yang belum diakui.

In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The Company makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.

Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

Allowance for Decline in Market Value and Obsolescence of Inventories

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan, jika ada, diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.

Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories, if any, is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales.

Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.

The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 6.

Page 92: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

26

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan

Determination of fair values of financial assets and financial liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat atau didalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded or presented in the financial statements cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Kas 33.000.000 27.000.000 Cash on hand

Kas di bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 34.481.782.374 6.878.843.055 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7.512.324.219 5.833.292.161 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.667.630.119 420.291.916 (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 365.505.989 515.845.323 PT Bank Permata Tbk PT Bank Resona Perdania 56.089.725 55.590.982 PT Bank Resona Perdania

Sub-total 44.083.332.426 13.703.863.437 Sub-total

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 110.120.000 38.699.764.295 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 106.447.990 105.663.924 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk - 50.000.000.000 PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 3.308.168.069 Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 1.075.944.547 (Persero) Tbk Euro Eropa European euro PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (EUR304.020 pada tahun (EUR304,020 in 2011 2011 dan EUR303.591 and EUR303,591 pada tahun 2010) 3.568.882.321 3.629.667.950 in 2010) Dolar Australia Australian dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (AU$53.852 pada tahun (AU$53,852 in 2011 2011 dan AU$52.208 and AU$52,208 pada tahun 2010) 495.578.149 477.309.992 in 2010)

Page 93: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

27

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2011 2010 Deposito berjangka (lanjutan) Time deposits (continued) Dolar Amerika U.S. dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (US$810.821 pada tahun 2010) - 7.290.093.711 (US$810,821 in 2010) Yen Jepang Japanese yen PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (JPY21.800.000 pada tahun 2010) - 2.404.218.450 (JPY21,800,000 in 2010)

Sub-total 4.281.028.460 106.990.830.938 Sub-total

Total 48.397.360.886 120.721.694.375 Total

Kisaran tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

The ranges of the annual interest rates of time deposits are as follows:

2011 2010

Rupiah 5,00%-7,25% 5,00%-7,00% Rupiah Dolar Amerika 0,20%-0,40% 0,20%-0,65% U.S. dollar Euro Eropa 0,10%-0,25% 0,10% European euro Dolar Australia 3,80% 2,50%-3,80% Australian dollar

Deposito berjangka dalam mata uang Yen Jepang merupakan deposito berjangka tanpa bunga.

The time deposits denominated in Japanese yen did not bear interest.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Pihak Ketiga Third parties PT Indomarco Prismatama 42.064.314.993 30.257.516.417 PT Indomarco Prismatama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 35.838.176.964 24.783.270.817 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Hero Supermarket Tbk 4.586.512.644 3.746.032.976 PT Hero Supermarket Tbk PT Midi Utama Indonesia Tbk 2.837.853.554 3.214.779.592 PT Midi Utama Indonesia Tbk PT Carrefour Indonesia 2.563.579.085 3.118.483.043 PT Carrefour Indonesia PT Modern Putra Indonesia 669.111.200 145.112.299 PT Modern Putra Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 12.941.661.443 8.527.760.434 Others (below Rp500 million each)

Total 101.501.209.883 73.792.955.578 Total

Pihak berelasi Related party PT Lion Superindo* PT Lion Superindo* (Catatan 22) 1.886.686.454 1.848.684.827 (Note 22)

* menjadi pihak berelasi pada tanggal 23 Februari 2010 * became a related party starting February 23, 2010 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut di atas dapat ditagih seluruhnya, sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the reporting period, management believes that all of the above trade receivables are fully collectible and hence, no allowance for impairment was provided as of December 31, 2011 and 2010.

Page 94: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

28

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Analisa umur piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The aging of trade receivables as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010

Lancar 69.830.975.357 51.723.354.379 Current Jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 32.558.185.387 23.154.098.936 1 - 30 days 31 - 60 hari 574.834.871 427.770.759 31 - 60 days 61 - 90 hari 60.229.145 163.456.329 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 363.671.577 172.960.002 Over 90 days

Total 103.387.896.337 75.641.640.405 Total

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Barang jadi 910.080.974 457.107.517 Finished goods Bahan baku 9.083.672.114 5.621.390.800 Raw materials Bahan kemasan 3.602.776.090 1.844.883.877 Packaging materials Suku cadang dan sebagainya 2.709.340.229 1.678.905.732 Spare parts and others

Total 16.305.869.407 9.602.287.926 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp8.559.313.839 yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011, inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies with a total coverage of Rp8,559,313,839 which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan di atas pada akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat direalisasi sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Based on the results of the review of the physical condition and net realizable values of the above inventories at the end of reporting period, management believes that the carrying values of the above inventories are fully realizable and hence, no allowance for impairment of inventory is necessary as of December 31, 2011 and, 2010.

Page 95: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

29

7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2011 Biaya Perolehan Cost Tanah 30.010.416.216 206.136.792 - 3.955.600.000 34.172.153.008 Land Bangunan dan pengembangan 98.649.370.363 41.298.017.643 - 25.201.800.501 165.149.188.507 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 204.748.391.468 88.688.741.198 - 18.409.719.457 311.846.852.123 Machinery and equipment Alat pengangkutan 11.391.121.371 3.177.018.000 401.250.000 - 14.166.889.371 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 15.917.619.105 14.940.303.093 865.341.598 2.200.000 29.994.780.600 Furniture, fixtures and office equipment Aset dalam penyelesaian 71.389.082.347 75.913.822.996 - (47.569.319.958) 99.733.585.385 Assets under construction Total 432.106.000.870 224.224.039.722 1.266.591.598 - 655.063.448.994 Total Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan pengembangan 19.654.767.265 7.428.285.442 - - 27.083.052.707 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 49.868.891.288 10.037.383.882 - - 59.906.275.170 Machinery and equipment Alat pengangkutan 7.544.041.058 1.733.717.254 398.200.000 - 8.879.558.312 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 9.172.613.431 4.705.027.141 781.646.448 - 13.095.994.124 Furniture, fixtures and office equipment Total 86.240.313.042 23.904.413.719 1.179.846.448 - 108.964.880.313 Total Nilai Buku 345.865.687.828 546.098.568.681 Net Book Value

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2010 Biaya Perolehan Cost Tanah 14.262.560.216 15.658.380.000 1.080.976.000 1.170.452.000 30.010.416.216 Land Bangunan dan pengembangan 80.504.278.612 14.914.175.438 - 3.230.916.313 98.649.370.363 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 148.940.589.015 54.584.216.384 76.500.000 1.300.086.069 204.748.391.468 Machinery and equipment Alat pengangkutan 10.552.311.826 1.605.915.909 778.806.364 11.700.000 11.391.121.371 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 12.252.329.103 3.239.824.077 165.839.875 591.305.800 15.917.619.105 Furniture, fixtures and office equipment Aset dalam penyelesaian 5.116.062.183 72.577.480.346 - (6.304.460.182) 71.389.082.347 Assets under construction Total 271.628.130.955 162.579.992.154 2.102.122.239 - 432.106.000.870 Total Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan pengembangan 15.079.231.267 4.575.535.998 - - 19.654.767.265 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 38.027.116.755 11.850.582.866 8.808.333 - 49.868.891.288 Machinery and equipment Alat pengangkutan 6.705.917.302 1.612.100.120 773.976.364 - 7.544.041.058 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 7.134.996.397 2.199.661.491 162.044.457 - 9.172.613.431 Furniture, fixtures and office equipment Total 66.947.261.721 20.237.880.475 944.829.154 - 86.240.313.042 Total Nilai Buku 204.680.869.234 345.865.687.828 Net Book Value

Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan

mengubah taksiran masa manfaat atas mesin dan peralatan dan perabot dan peralatan kantor (Catatan 2e).

Starting January 1, 2011, the Company changed the estimated useful lives of machinery and equipment and furniture, fixtures and office equipment (Note 2e).

Sebagai dampak dari perubahan tersebut, laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan meningkat sebesar Rp12.098.363.461 pada tahun 2011. Sebagai tambahan, perubahan tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan yang berkisar antara Rp222.879.238 sampai dengan Rp9.003.774.054 terhadap laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan pada setiap tahun mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2024 dan mengakibatkan penurunan yang berkisar antara Rp1.051.771.393 sampai dengan Rp10.961.391.328 terhadap laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan pada setiap tahun mulai dari tahun 2025 sampai dengan tahun 2036.

As a result from the change, the Company’s income before tax in 2011 has increased by Rp12,098,363,461. Additionally, the change will result an increase ranging from Rp222,879,238 to Rp9,003,774,054 to the Company’s income before tax for each year starting from 2012 to 2024 and a decrease ranging from Rp1,051,771,393 to Rp10,961,391,328 to the Company’s income before tax for each year starting from 2025 to 2036.

Page 96: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

30

7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011, tanah yang dimiliki Perusahaan dilindungi oleh sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) sebagai berikut:

As of December 31, 2011, the Company’s land properties are covered by the following landright ownership titles or Hak Guna Bangunan (HGB) certificates:

Berlaku sampai dengan/ Valid up to

HGB No. 24/Karang Baru/Bekasi Juni/June 29, 2022 HGB No. 24/Karang Baru/Bekasi HGB No. 563/Pasirgombong/Bekasi Juni/June 29, 2022 HGB No. 563/Pasirgombong/Bekasi HGB No. 38/Karang Baru/Bekasi September 24, 2023 HGB No. 38/Karang Baru/Bekasi HGB No. 227/Karang Baru/Bekasi September 24, 2023 HGB No. 227/Karang Baru/Bekasi HGB No. 29/Pandean/Pasuruan Juni/June 6, 2035 HGB No. 29/Pandean/Pasuruan HGB No. 77/Deli Serdang/Medan Februari/February 1, 2030 HGB No. 77/Deli Serdang/Medan HGB No. 137/Tugu/Semarang April 8, 2034 HGB No. 137/Tugu/Semarang HGB No. 138/Tugu/Semarang Juni/June 24, 2035 HGB No. 138/Tugu/Semarang HGB No. 139/Tugu/Semarang November 26, 2037 HGB No. 139/Tugu/Semarang HGB No. 140/Tugu/Semarang September 24, 2037 HGB No. 140/Tugu/Semarang

Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.

Management is of the opinion that such landrights can be extended upon their expiration.

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The details of the assets under construction as of December 31, 2011 are as follows:

Persentase Taksiran tanggal penyelesaian/ Biaya penyelesaian/ Jenis aset/ Percentage of perolehan/ Estimated date Type of assets completion Cost of completion

Bangunan dan pengembangan/ Buildings and improvements 90% 68.438.928.443 Februari/February 2012 Mesin dan peralatan/ Machinery and equipment 90% 25.104.003.312 Februari/February 2012 Perabot dan peralatan kantor/ Furniture, fixtures and office equipment 90% 6.190.653.630 Februari/February 2012

Total 99.733.585.385

Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp23.904.413.719 pada tahun 2011 dan Rp20.237.880.475 pada tahun 2010 (Catatan 19, 20 dan 21).

Depreciation charged to operations amounted to Rp23,904,413,719 in 2011 and Rp20,237,880,475 in 2010 (Notes 19, 20 and 21).

Pada tahun 2011, biaya pinjaman sebesar Rp925.756.323 telah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap.

In 2011, borrowing costs amounting Rp925,756,323 was capitalized as part of cost of acquisition of fixed assets.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 48.

Management believes that there is no impairment in asset values as of December 31, 2011 and 2010 as contemplated in PSAK No. 48.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mengasuransikan aset tetap, kecuali tanah, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dalam paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp187.362.686.592 dan US$33.386.798. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.

As of December 31, 2011, the Company has insured its fixed assets, except land, against losses from fire and other risks under blanket policies with a total insurance coverage of Rp187,362,686,592 and US$33,386,798. In management’s opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

Page 97: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

31

7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)

Pada tahun 2011 dan 2010, penjualan aset tetap tertentu adalah sebagai berikut:

In 2011 and 2010, sales of certain fixed assets were made as follows:

2011 2010

Penerimaan dari penjualan 20.882.409 1.345.273.228 Proceeds from sales Nilai buku 86.745.150 1.157.293.085 Net book value

Laba (rugi) (65.862.741) 187.980.143 Gain (loss)

8. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 8. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Uang muka pembelian aset tetap 10.265.534.203 - Advances for purchase of fixed assets Biaya ditangguhkan 1.878.008.379 1.849.453.800 Deferred charges Uang jaminan 919.734.958 558.122.511 Security Deposits Pinjaman karyawan 184.036.278 238.785.520 Employee loans Lain-lain 785.663.095 356.487.681 Others

Total 14.032.976.913 3.002.849.512 Total

Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok/kontraktor sehubungan dengan pembelian aset tetap.

Advance for purchase of fixed assets represents the advances paid to suppliers/contractors in relation to the purchase of fixed assets.

9. UTANG USAHA 9. TRADE PAYABLES Akun ini terdiri dari utang kepada pemasok yang terutama timbul sehubungan dengan pembelian bahan baku dan kemasan, dengan rincian sebagai berikut:

This account consists of payables to suppliers mainly arising from purchases of raw materials and packaging materials, with details as follows:

2011 2010

Pihak ketiga Third parties PT Freyabadi Indotama 10.800.191.708 4.220.428.000 PT Freyabadi Indotama PT Asta Guna Wisesa 4.305.288.096 1.342.350.000 PT Asta Guna Wisesa PT Nusa Indah 3.502.769.724 1.647.230.837 PT Nusa Indah PT Kraft Ultrajaya Indonesia 3.392.558.331 1.812.782.175 PT Kraft Ultrajaya Indonesia PT Elfrida Plastik Industri 3.019.431.320 220.223.680 PT Elfrida Plastik Industri PT Jaya Fermex 2.121.097.000 823.362.000 PT Jaya Fermex PT Sukanda Djaya 1.810.848.500 - PT Sukanda Djaya CV Sumber Roso 1.614.103.541 880.665.306 CV Sumber Roso PT Surya Kemasindo Sejati 1.537.002.000 590.108.500 PT Surya Kemasindo Sejati PT Sinar Meadow Int. Indonesia 1.413.376.752 137.152.350 PT Sinar Meadow Int. Indonesia PT Adyaceda Amandelis 1.224.064.086 1.324.045.003 PT Adyaceda Amandelis PT Supernova 1.114.208.300 795.444.900 PT Supernova PT Aries Centaurus 870.104.982 580.524.576 PT Aries Centaurus PT Kevin Persada Mandiri 800.174.000 581.754.600 PT Kevin Persada Mandiri PT Anta Tirta Kirana 788.581.250 275.087.500 PT Anta Tirta Kirana CV Multi Prima Abadi 540.093.750 945.075.500 CV Multi Prima Abadi PT Super Makmur 121.623.600 1.363.529.931 PT Super Makmur Lain-lain (masing-masing Others (below dibawah Rp800 juta) 8.841.128.421 1.909.569.945 Rp800 million each)

Total 47.816.645.361 19.449.334.803 Total

Page 98: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

32

9. UTANG USAHA (lanjutan) 9. TRADE PAYABLES (continued)

2011 2010

Pihak berelasi (Catatan 22) Related parties (Note 22) PT Indofood Sukses Makmur Tbk* 16.685.003.700 7.897.018.340 PT Indofood Sukses Makmur Tbk* PT Indomarco Adi Prima* 1.051.829.311 - PT Indomarco Adi Prima*

Total 17.736.833.011 7.897.018.340 Total

* menjadi pihak berelasi pada tanggal 23 Februari 2010 * became a related party starting February 23, 2010

Analisa umur utang usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The aging of trade payables as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010 Lancar 54.857.916.884 26.579.274.496 Current Jatuh tempo 1 - 30 hari 10.695.561.488 767.078.647 Overdue 1 - 30 Days

Total 65.553.478.372 27.346.353.143 Total

10. UTANG LAIN-LAIN 10. OTHER PAYABLES

Akun ini terdiri dari utang kepada pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan pihak ketiga yang terutama timbul sehubungan dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik baru, serta pembelian mesin dan peralatan, dengan rincian sebagai berikut:

This account consists of payables to third party suppliers/contractors mainly arising from transportation services, construction of new plants and purchases of machinery and equipment, with details as follows:

2011 2010

PT Bekasi Fajar Industrial Estate 16.308.971.250 - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Oshikiri Machinery Co., Ltd (Catatan 23f) 7.952.659.271 17.314.784.250 Oshikiri Machinery Co, Ltd (Note 23f) PT Nusa Raya Cipta 7.106.255.842 - PT Nusa Raya Cipta PT Cakra Inti Agung 3.692.284.524 - PT Cakra Inti Agung PT Adi Sarana Armada 3.110.524.301 1.970.854.565 PT Adi Sarana Armada PT Sekawan Triasa 2.667.600.009 5.621.725.432 PT Sekawan Triasa Mackies Asia Pacific Pty Ltd 2.441.052.313 - Mackies Asia Pacific Pty Ltd Packagers Pte Ltd 1.735.113.120 - Packagers Pte Ltd PT Indomarco Prismatama 1.375.084.139 - PT Indomarco Prismatama PT Balrich Logistic 1.340.416.200 - PT Balrich Logistic PT Bangun Putra Karawang 1.294.505.600 859.805.500 PT Bangun Putra Karawang PT Dwi Sapta Pratama 1.124.216.748 - PT Dwi Sapta Pratama PT Wira Logitama Saksama 1.069.061.880 373.176.000 PT Wira Logitama Saksama PT Alpine Cool Utama 1.017.220.000 - PT Alpine Cool Utama PD Denni 989.810.000 - PD Denni PT Ridar Esindo 989.185.998 4.479.300.000 PT Ridar Esindo PT Tamoratama Prakarsa 827.666.200 - PT Tamoratama Prakarsa PT Indragraha Nusaplasindo 589.052.000 - PT Indragraha Nusaplasindo PT Mega Persada Indonesia 546.999.999 2.086.500.000 PT Mega Persada Indonesia PT Multi Mekanika Serasi 27.500.000 1.046.725.000 PT Multi Mekanika Serasi PT Indonakano - 947.920.000 PT Indonakano PT Indo Kompresigma - 563.769.991 PT Indo Kompresigma Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 9.671.622.749 1.530.574.596 Others (below Rp500 million each)

Total 65.876.802.143 36.795.135.334 Total

Page 99: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

33

11. PERPAJAKAN 11. TAXATION a. Utang pajak terdiri dari: a. Taxes payable consist of the following:

2011 2010

Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 601.254.508 369.111.761 Article 21 Pasal 23 182.405.201 109.577.974 Article 23 Pasal 25 2.639.795.157 1.812.113.909 Article 25 Pasal 26 89.908.716 61.820.575 Article 26 Pasal 29 2.940.821.146 13.252.013.164 Article 29

Total 6.454.184.728 15.604.637.383 Total

b. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

b. The reconciliation between income before income tax as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010

Income before income tax Laba sebelum pajak penghasilan per per statements of laporan laba rugi komprehensif 154.948.034.286 134.665.973.429 comprehensive income Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan imbalan kerja-neto 5.489.353.834 2.188.374.386 Provision for employee benefits - net Penyusutan aset tetap (17.650.704.813) (7.621.680.609) Depreciation of fixed assets

Beda tetap: Permanent differences: Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses: Sewa kendaraan 2.110.107.000 2.148.900.000 Vehicle rental Rapat dan konferensi 387.194.736 94.244.088 Meetings and conferences Komunikasi 188.560.000 136.800.000 Communications

Beban bunga - 5.071.844.926 Interest expense Asuransi - 342.233.811 Insurance Lain-lain 149.288.982 1.183.314.143 Others Pendapatan bunga yang Interest income already dikenakan pajak final (1.721.179.555) (4.079.913.333) subjected to final tax

Taksiran penghasilan kena pajak 143.900.654.470 134.130.090.841 Estimated taxable income

Pada tanggal laporan keuangan diotorisasi

untuk terbit, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2011. Perusahaan akan menyampaikan SPT sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak yang disebutkan di atas.

As of the date the financial statements were authorized for issue, the Company has not submitted its 2011 annual income tax return (SPT). The Company will file its SPT based on the estimated taxable income as shown above.

Page 100: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

34

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

c. Rincian beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

c. The details of income tax expense are as follows:

2011 2010

Beban pajak penghasilan - kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Income tax expense - current

Beban (manfaat) pajak tangguhan: Deferred income tax expense (benefit): Penyusutan aset tetap 4.412.676.203 1.905.420.151 Depreciation of fixed assets Penyisihan imbalan kerja-neto (1.372.338.459) (547.093.597) Provision for employee benefits - net

Neto 3.040.337.744 1.358.326.554 Net

Beban pajak penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Income tax expense

d. Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

d. The computation of estimated income tax payable is as follows:

2011 2010

Beban pajak penghasilan - kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Income tax expense - current

Dikurangi pajak penghasilan Less prepayments of dibayar di muka income taxes Pasal 22 3.455.060.278 1.085.412.746 Article 22 Pasal 25 29.579.282.076 19.195.096.590 Article 25

Total pajak penghasilan Total prepayments dibayar di muka 33.034.342.354 20.280.509.336 of income taxes

Taksiran utang pajak Estimated income tax penghasilan 2.940.821.146 13.252.013.164 payable

e. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku yang besarnya 25% atas laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

e. The reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rate of 25% to the income before income tax and the income tax expense as shown in the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Page 101: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

35

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

2011 2010

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income per laporan laba rugi tax per statements of

komprehensif 154.948.034.286 134.665.973.429 comprehensive income

Beban pajak penghasilan Income tax expense at the dengan tarif pajak yang berlaku 38.737.008.453 33.666.493.144 applicable tax rates

Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects on permanent differences: Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses: Sewa kendaraan 527.526.750 537.225.000 Vehicle rental Rapat dan konferensi 96.798.684 23.561.022 Meetings and conferences Komunikasi 47.140.000 34.200.000 Communications Beban bunga - 1.267.961.232 Interest expense Asuransi - 85.558.453 Insurance Lain-lain 37.322.246 295.828.536 Others Pendapatan bunga yang Interest income already dikenakan pajak final (430.294.889) (1.019.978.333) subjected to final tax

Beban pajak penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Income tax expense

f. Liabilitas pajak tangguhan - neto terdiri dari: f. Deferred tax liability - net consists of the

following:

2011 2010

Aset pajak tangguhan Deferred tax asset Liabilitas imbalan kerja liability for employee karyawan 2.901.678.470 1.529.340.011 benefits Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liability Aset tetap (13.890.831.792) (9.478.155.589) Fixed assets

Liabilitas pajak tangguhan - neto (10.989.153.322) (7.948.815.578) Deferred tax liability - net

12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Beban promosi 2.939.456.772 6.947.776.435 Promotion expenses Transportasi dan distribusi 2.493.322.924 2.190.917.155 Transportation and distribution Royalti (Catatan 22 dan 23a) 2.280.388.198 1.650.117.475 Royalty (Notes 22 and 23a) Listrik, gas dan air 2.232.718.589 1.731.373.977 Electricity, gas and water Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 378.766.229 372.811.104 Others (below Rp500 million each)

Total 10.324.652.712 12.892.996.146 Total

Page 102: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

36

13. UTANG BANK JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM BANK LOAN

Pada tanggal 31 Desember 2011, utang bank jangka panjang terdiri dari pinjaman yang diterima dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2011, long-term bank loan consists of loan received from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with details as follows:

Jumlah/Total

Pokok Pinjaman 33.203.820.504 Principal Dikurangi biaya pinjaman yang belum diamortisasi (132.299.242) Less unamortized debt transaction costs

Neto 33.071.521.262 Net

Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dana talangan dari BCA dengan pagu pinjaman sebesar Rp100.000.000.000. Pada tanggal 2 November 2011, fasilitas tersebut dikonversi menjadi fasilitas kredit investasi untuk membiayai pembangunan pabrik baru dengan pagu pinjaman sebesar Rp280.000.000.000. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 9%. Pembayaran dari pinjaman ini akan dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan bulanan yang dimulai pada tanggal 2 Desember 2013.

On July 19, 2011, the Company obtained a bridging loan facility from BCA with a maximum drawable amount of Rp100,000,000,000. On November 2, 2011, the facility was converted into an investment credit facility to finance the construction of new plants with a maximum drawable amount of Rp280,000,000,000. The loans withdrawn from this facility bear interest at the annual rate of 9%. The repayment of the loan will be made in 48 consecutive monthly installments starting on December 2, 2013.

Sehubungan dengan fasilitas diatas, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti menjaga rasio keuangan tertentu, antara lain current ratio, EBITDA to interest ratio dan debt to equity ratio. Tidak ada aset Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas di atas.

In relation to the above facility, the Company is required to comply with certain covenants such as maintaining certain financial ratios, such as current ratio, EBITDA to interest ratio and debt to equity ratio. None of the Company’s assets are pledged as collateral in respect to the above facility.

Pada bulan Juni dan Juli 2010, Perusahaan melunasi semua utang-utangnya kepada BCA dan PT Bank Resona Perdania (BRP) yang diperolehnya pada tahun 2008 dan 2007. Saldo utang Perusahaan kepada BCA dan BRP pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp68.750.000.000 dan Rp25.000.000.000.

In June and July 2010, the Company settled all its outstanding loans payable to BCA and PT Bank Resona Perdania (BRP) that were obtained in 2008 and 2007, respectively. The outstanding balance of loans payable to BCA and BRP as of December 31, 2009 was Rp68,750,000,000 and Rp25,000,000,000, respectively.

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS

Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (revisi 2004).

The Company recognizes its liability for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 and PSAK No. 24 (Revised 2004).

Komponen beban imbalan kerja yang diakui dalam laba rugi dan jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan perhitungan PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “projected-unit-credit” adalah sebagai berikut:

The components of employee benefits expense recognized in profit or loss and employee benefits liability recognized in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010, as determined by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, using the “projected-unit-credit” method, are as follows:

Page 103: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

37

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)

a. Rincian liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

a. Details of liability for employee benefits are as follows:

2011 2010

Nilai kini dari kewajiban Present value of employee benefits imbalan kerja 17.701.525.251 7.927.366.529 obligation Saldo yang belum diamortisasi dari biaya jasa lalu yang Unamortized balance of the non- belum menjadi hak karyawan (347.187.114) (392.426.786) vested past service costs Akumulasi kerugian aktuarial Net cumulative unrecognized Bersih yang belum diakui (5.747.624.260) (1.417.579.700) actuarial loss

Liabilitas imbalan kerja karyawan 11.606.713.877 6.117.360.043 Liability for employee benefits

b. Rincian beban imbalan kerja adalah: b. Details of employee benefits expense:

2011 2010

Biaya jasa kini 3.267.312.508 1.333.427.465 Current service costs Kerugian aktuarial yang diakui 1.628.412.420 707.851.297 Recognized actuarial loss Biaya bunga 707.923.673 571.964.982 Interest costs Amortisasi biaya jasa lalu 45.239.673 61.090.942 Amortization of past service costs

Jumlah beban imbalan kerja 5.648.888.274 2.674.334.686 Total employee benefits expense

c. Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan adalah: c. Movements in the liability for employee

benefits:

2011 2010

Saldo pada awal tahun 6.117.360.043 3.928.985.657 Balance at beginning of year Penyisihan 5.648.888.274 2.674.334.686 Provision Pembayaran (159.534.440) (485.960.300) Payments

Saldo pada akhir tahun 11.606.713.877 6.117.360.043 Balance at end of year

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The key assumptions used in determining the liability for employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

Asumsi-asumsi utama/

Key assumptions

Usia pensiun normal 55 tahun/years Normal retirement age Tingkat diskonto tahunan 7% pada tahun 2011 dan Annual discount rate

9,5% pada tahun 2010/ 7% in 2011 and 9.5% in 2010;

Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% pada tahun 2011 dan 2010/ Annual salary increment rate

8% in 2011 and 2010

Tabel mortalitas CSO’80 Mortality table

Page 104: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

38

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan kerja yang terkait telah dibebankan pada operasi (sebagai bagian dari beban pabrikasi/beban pokok penjualan, beban penjualan dan beban umum dan administratif) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The related costs of employee benefits were charged to operations (as part of production expenses/cost of goods sold, selling expenses and general and administrative expenses) for the year ended December 31, 2011 and 2010.

15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Company’s stockholders as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011

Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage Pemegang saham and Fully Paid of Ownership Total Stockholders

Bonlight Investments Ltd. (BIL) 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 Bonlight Investments Ltd. (BIL) Treasure East Investments Ltd. (TEI) 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 Treasure East Investments Ltd. (TEI) Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC) 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC) Sojitz Corporation (Sojitz) 43.025.300 4,2% 4.302.530.000 Sojitz Corporation (Sojitz) Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 194.879.300 19,3% 19.487.930.000 Others - Public (below 5% each)

Total 1.012.360.000 100,0% 101.236.000.000 Total

2010

Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage Pemegang saham and Fully Paid of Ownership Total Stockholders

BIL 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 BIL TEI 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 TEI Sojitz 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 Sojitz SBC 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 SBC Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 151.854.000 15,0% 15.185.400.000 Others - Public (below 5% each)

Total 1.012.360.000 100,0% 101.236.000.000 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada pemegang saham Perusahaan yang merupakan bagian dari manajemen Perusahaan.

As of December 31, 2011 and 2010, no Company stockholders are part of the Company’s management.

Berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-5479/BL/2010 tanggal 18 Juni 2010, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia (Catatan 16).

Based on the letter No. S-5479/BL/2010 dated June 18, 2010 of the BAPEPAM-LK, the Company’s registration statement on its initial public offering of shares was declared effective. On June 28, 2010, the Company listed 151,854,000 shares out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275 per share on the Indonesia Stock Exchange (Note 16).

Page 105: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

39

15. MODAL SAHAM (lanjutan) 15. CAPITAL STOCK (continued)

Berdasarkan keputusan pemegang saham tanggal 24 Februari 2010 yang diaktakan dalam akta notaris No. 86 dari F. X. Budi Santoso Isbandi, S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain:

Based on the resolutions of the stockholders dated February 24, 2010, which were covered by notarial deed No. 86 of F. X. Budi Santoso Isbandi, S.H., the stockholders approved the following, among others:

a. Perubahan status Perusahaan dari

perusahaan perorangan menjadi perusahaan terbuka

a. The change of the Company’s status from a private company to a public company

b. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari semula sebesar Rp1.000 per saham menjadi Rp100 per saham

b. The change of par value of the Company’s shares from Rp1,000 per share to Rp100 per share

c. Penawaran umum saham Perusahaan sebanyak 151.854.000 lembar kepada publik

c. The offering of up to 151,854,000 Company shares to the public

d. Perubahan modal dasar Perusahaan menjadi sejumlah Rp344.000.000.000 yang terbagi atas 3.440.000.000 lembar saham.

d. The change of the Company’s authorized capital stock to become Rp344,000,000,000 which is divided into 3,440,000,000 shares.

Keputusan pemegang saham ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No.AHU-12936.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 12 Maret 2010 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

The resolutions of the stockholders have been approved by the Minister of Law and Human Rights based on decree No.AHU-12936.AH.01.02.Year 2010 dated March 12, 2010 and recorded in the database of the Administration System of Law and Human Rights Department.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2011, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen untuk laporan keuangan tahun 2010 sejumlah Rp24.943.781.094 atau Rp24,64 per saham yang telah dibayarkan secara penuh pada bulan Mei 2011.

In the stockholders’ annual meeting held on March 23, 2011, the Company’s stockholders approved the distribution of dividend for financial year 2010 totaling Rp24,943,781,094 or Rp24.64 per share which was fully paid in May 2011.

Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, memenuhi persyaratan perjanjian utang (Catatan 13) dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.

Capital Management The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business, comply with loan covenants (Note 13) and maximize stockholder value.

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan mungkin menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal atau menerbitkan saham baru.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust dividend payments to stockholders, return on capital, or issue new shares.

Page 106: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

40

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The details of additional paid-in capital as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

Jumlah/Total

Agio saham 178.428.450.000 Premium on capital stock Selisih kurs atas modal Foreign exchange rate difference disetor 349.534.267 on paid-in capital Biaya penerbitan saham dalam Stock issuance cost rangka penawaran umum perdana (5.776.556.232) related to initial public offering

Total 173.001.428.035 Total

Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia, yang menghasilkan agio saham sebesar Rp178.428.450.000. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum tersebut adalah sebesar Rp5.776.556.232.

On June 28, 2010, the Company listed 151,854,000 shares out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275 per share on the Indonesia Stock Exchange, resulting premium on capital stock Rp178,428,450,000. The costs incurred in relation to the public offering amounted to Rp5,776,556,232.

Selisih kurs atas modal disetor merupakan selisih antara kurs pada saat setoran modal diterima dari pemegang saham dengan kurs yang digunakan untuk menentukan nilai nominal saham dalam rupiah sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Perusahaan.

Foreign exchange rate difference on paid-in capital represents the difference between the exchange rates prevailing at the time the actual capital contributions were received from the stockholders and the exchange rate used to determine the rupiah par value per share as stipulated in the Company’s articles of association.

17. INFORMASI SEGMEN 17. SEGMENT INFORMATION

Perusahaan mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara geografis yaitu berdasarkan lokasi pabrik Perusahaan di Cikarang, Pasuruan, Semarang dan Medan. Pabrik Perusahaan di Semarang dan Medan baru memulai operasi di tahun 2011. Perusahaan hanya bergerak dalam bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti.

The Company manages and evaluates its operations geographically based on the Company’s factory locations which are Cikarang, Pasuruan, Semarang and Medan. The Company’s factories in Semarang and Medan just started their operations in 2011. The Company is involved only in the manufacture, sale and distribution of bread.

Manajemen memantau hasil operasi dari pabrik-pabrik yang dimiliki Perusahaan secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan. Informasi segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:

Management monitors the operating results of the Company’s factories separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the financial statements. The Company’s geographical segment information is as follows:

Page 107: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

41

17. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 17. SEGMENT INFORMATION (continued) Total Segmen/ Cikarang Pasuruan Semarang Medan Segment Total

2011 2011 Penjualan neto 580.999.863.728 150.304.868.817 62.440.731.872 19.596.614.535 813.342.078.952 Net Sales

Laba Results Laba segmen 107.615.707.506 45.739.134.878 7.114.872.523 (5.521.680.621) 154.948.034.286 Segment results

Beban pajak penghasilan (39.015.501.244) Income tax expense

Laba neto tahun berjalan 115.932.533.042 Net income for the year

Aset dan liabilitas Assets and liabilities Aset segmen 587.168.182.363 210.088.169.261 137.676.585.215 103.813.541.546 1.038.746.478.385 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 258.531.246 Unallocated assets Eliminasi aset antar segmen (279.868.091.131) Inter-segment assets elimination

Total aset 759.136.918.500 Total Assets

Liabilitas segmen 194.095.456.150 73.745.974.508 120.402.542.466 104.319.768.393 492.563.741.517 Segments liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated liabilities Eliminasi liabilitas antar segmen (279.868.005.803) Inter-segment liabilities elimination

Total liabilitas 212.695.735.714 Total liabilities

Informasi segmen lainnya Other segment information Pengeluaran modal 115.974.063.620 992.852.172 38.572.228.030 68.684.895.900 224.224.039.722 Capital expenditure Penyusutan 15.268.820.223 3.128.660.247 3.150.185.439 2.356.747.810 23.904.413.719 Depreciation

Total Segmen/ Cikarang Pasuruan Segment Total

2010 2010

Penjualan neto 452.003.380.461 160.188.977.180 612.192.357.641 Net Sales Laba Results Laba segmen 94.278.523.130 40.387.450.299 134.665.973.429 Segment results Beban pajak penghasilan (34.890.849.054) Income tax expense

Laba neto tahun berjalan 99.775.124.375 Net income for the year

Aset dan liabilitas Assets and liabilities

Aset segmen 493.945.758.050 90.041.231.487 583.986.989.537 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 595.273.201 Unallocated assets Eliminasi aset antar segmen 5.961.229.826 (22.278.150.738) (16.316.920.912) Inter-segment assets elimination

Total aset 568.265.341.826 Total Assets

Liabilitas segmen 89.154.666.374 10.304.352.522 99.459.018.896 Segments liabilities

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 29.670.813.004 Unallocated liabilities Eliminasi liabilitas antar segmen (24.287.599.927) 7.970.679.015 (16.316.920.912) Inter-segment liabilities elimination

Total liabilitas 112.812.910.988 Total liabilities

Informasi segmen lainnya Other segment information Pengeluaran modal 161.572.056.927 1.007.935.227 162.579.992.154 Capital expenditure Penyusutan 15.207.976.228 5.029.904.247 20.237.880.475 Depreciation

Page 108: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

42

18. PENJUALAN NETO 18. NET SALES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Roti Manis Sari Roti 573.705.087.765 394.231.055.511 Sweet Bread Sari Roti Roti Tawar Sari Roti 357.592.398.806 271.388.860.976 White Bread Sari Roti Kue Sari 7.438.416.159 6.812.453.493 Sari Cake Roti Manis Boti - 6.962.460.933 Sweet Bread Boti Roti Tawar Boti - 3.954.561.748 White Bread Boti Lain-lain 3.692.250.102 3.039.585.544 Others

Sub-total 942.428.152.832 686.388.978.205 Sub-total Pengembalian penjualan (129.086.073.880) (74.196.620.564) Sales returns

Penjualan Neto 813.342.078.952 612.192.357.641 Net Sales

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan tidak lagi memproduksi salah satu jenis produknya yang bernama Boti.

Effective January 1, 2011, the Company has decided to discontinue the production of one of its bread products known as Boti.

Pada tahun 2011 dan 2010 terdapat penjualan kepada pelanggan/distributor yang melebihi 10% dari penjualan neto sebagai berikut:

There are aggregate sales to individual customers/distributors which exceeded 10% of net sales in 2011 and 2010 as follows:

2011 2010

PT Indomarco Prismatama PT Indomarco Prismatama Penjualan neto 272.404.655.992 197.299.578.307 Net sales Persentase 33,49% 32,23% Percentage PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Penjualan neto 187.552.531.011 126.753.151.227 Net sales Persentase 23,06% 20,70% Percentage

Total Total Penjualan neto 459.957.187.003 324.052.729.534 Net sales Persentase 56,55% 52,93% Percentage 19. BEBAN POKOK PENJUALAN 19. COST OF GOODS SOLD

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Bahan baku dan kemasan yang Raw materials and packaging digunakan 333.805.842.254 248.033.140.769 materials used

Upah langsung 23.963.486.108 15.007.196.293 Direct labor

Beban pabrikasi Manufacturing overhead Penyusutan (Catatan 7) 19.046.042.139 16.951.309.638 Depreciation (Note 7) Utilitas 19.044.117.118 13.290.515.483 Utilities Jasa profesional 15.725.318.619 11.088.157.039 Professional fees Perbaikan dan pemeliharaan 9.701.625.358 8.094.902.131 Repairs and maintenance Royalti (Catatan 22 dan 23a) 8.133.481.744 6.150.112.291 Royalty (Notes 22 and 23a) Amortisasi - 2.211.542.266 Amortization Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) 4.971.301.936 2.303.366.785 Others (below Rp1 billion each)

Total beban pabrikasi 76.621.886.914 60.089.905.633 Total manufacturing overhead

Total Beban Produksi 434.391.215.276 323.130.242.695 Total Manufacturing Cost Persediaan barang jadi Finished Goods Inventory Saldo awal tahun 457.107.517 494.349.050 Balance at beginning of year Saldo akhir tahun (910.080.974) (457.107.517) Balance at end of year

Beban Pokok Penjualan 433.938.241.819 323.167.484.228 Cost of Goods Sold

Page 109: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

43

19. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 19. COST OF GOODS SOLD (continued)

Tidak terdapat pembelian dari pemasok individu yang melebihi 10% dari penjualan neto kecuali dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp134.664.916.000 dan Rp95.651.297.000 yang mencerminkan 16,6% dan 15,6% dari total penjualan neto masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010.

There are no purchases from individual suppliers which exceeded 10%, except for the purchases from PT Indofood Sukses Makmur Tbk, a related party, amounting to Rp134,664,916,000 and Rp95,651,297,000 which represent 16.6% and 15.6% of net sales in 2011 and 2010.

20. BEBAN PENJUALAN 20. SELLING EXPENSES Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The details of selling expenses are as follows:

2011 2010

Persediaan kadaluarsa/cacat 61.172.991.120 35.055.014.196 Expired/defective inventory Iklan dan promosi 50.834.091.871 42.308.793.244 Advertising and promotion Perjalanan dinas dan transportasi (Catatan 23d) 36.268.760.408 32.437.678.283 Travel and transportation (Note 23d) Jasa distribusi (Catatan 23b) 13.044.788.446 8.196.046.004 Distribution fees (Note 23b) Jasa Profesional 7.448.509.218 4.119.704.547 Professional fees Gaji dan kesejahteraan karyawan 5.369.950.997 2.960.948.475 Salaries and employee benefits Penyusutan (Catatan 7) 2.197.251.332 1.902.998.723 Depreciation (Note 7) Sewa 1.661.994.725 1.299.460.733 Rental Bahan Bakar 635.915.225 623.978.896 Fuel Pencetakan dan fotokopi 615.884.443 507.363.028 Printing and photocopying Keranjang dan troli 376.106.355 2.805.404.051 Crates and trolleys Utilitas 359.501.583 297.909.287 Utilities Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp300 juta) 3.182.250.435 1.253.806.654 Others (below Rp300 million each)

Total 183.167.996.158 133.769.106.121 Total 21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalah

sebagai berikut: The details of general and administrative expenses

are as follows:

2011 2010

Gaji dan kesejahteraan karyawan 25.414.023.903 17.678.494.135 Salaries and employee benefits Jasa profesional 4.801.088.252 1.565.996.238 Professional fees Sewa 3.953.685.266 1.538.357.256 Rental Perjalanan Dinas dan transportasi 3.060.224.767 1.195.219.739 Business travel and transportation Utilitas 2.834.965.480 2.067.347.745 Utilities Perbaikan dan pemeliharan 2.818.245.054 1.632.925.589 Repairs and maintenance Penyusutan (Catatan 7) 2.661.120.248 1.383.572.114 Depreciation (Note 7) Komunikasi 861.050.215 737.174.553 Communication Alat tulis kantor 850.869.513 568.600.689 Stationeries Perijinan 804.628.891 620.720.919 License Lain-lain (masing-masing di bawah Rp800 juta) 1.689.746.840 575.563.838 Others (below Rp800 million each)

Total 49.749.648.429 29.563.972.815 Total

Page 110: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

44

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

22. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Rincian akun dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties. The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are as follows:

Persentase terhadap total aset atau liabilitas/ Percentage to Saldo/Balance total assets or liabilities

2011 2010 2011 2010

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Piutang usaha (Catatan 5) Trade receivable (Note 5) PT Lion Superindo* 1.886.686.454 1.848.684.827 0,2% 0,3% PT Lion Superindo*

Utang usaha (Catatan 9) Trade payables (Note 9) PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk* 16.685.003.700 7.897.018.340 7,8% 7,0% Makmur Tbk*

PT Indomarco Adi Prima* 1.051.829.311 - 0,5% - PT Indomarco Adi Prima*

Total utang usaha 17.736.833.011 7.897.018.340 8,3% 7,0% Total trade payables

Entitas dengan pengaruh Entities with significant signifikan terhadap influence over Perusahaan the Company Biaya masih harus dibayar Accrued expense (Catatan 12) (Note 12) Shikishima Baking Co.,Ltd. 2.280.388.198 1.650.117.475 1,1% 1,5% Shikishima Baking Co.,Ltd.

Transaksi penjualan Persentase terhadap atau pembelian/ penjualan bersih / Sales or purchase transaction Percentage to net sales

2011 2010 2011 2010

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Penjualan Sales PT Lion Superindo* 14.149.736.465 14.649.375.065 1,7% 2,4% PT Lion Superindo*

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Pembelian Purchase PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk* 134.664.916.000 95.651.297.000 16,5% 15,6% Makmur Tbk* PT Indomarco Adi Prima* 6.310.975.554 - 0,8% - PT Indomarco Adi Prima*

Total pembelian 140.975.891.554 95.651.297.000 17,3% 15,6% Total purchase

Entitas dengan pengaruh Entities with significant signifikan terhadap influence over Perusahaan the Company Beban pokok penjualan Cost of goods sold Shikishima Baking Co., Ltd. Shikishima Baking Co., Ltd. (Catatan 19) 8.133.481.744 6.150.112.291 1,0% 1,0% (Note 19)

* menjadi pihak berelasi sejak tanggal 23 Februari 2010 * became a related party starting February 23, 2010

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak.

Transactions with related parties were conducted under terms and conditions agreed between the parties.

Page 111: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

45

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

22. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of the related party relationships and transactions is as follows:

Pihak-pihak berelasi/ Sifat saldo akun/transaksi/ Related parties Hubungan/Relationship Nature of account/transaction

PT Lion Superindo Pihak berelasi lainnya/ Penjualan barang dagang/Sales of inventories Other related party

PT Indofood Sukses Makmur Tbk Pihak berelasi lainnya/ Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials Other related party

PT Indomarco Adi Prima Pihak berelasi lainnya/ Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials Other related party Shikishima Baking Co.,Ltd. Entitas dengan pengaruh signifikan Royalti/ Royalty terhadap perusahaan/Entity with significant influence over the Company

Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis produk terkait. Saldo terkait pada akhir periode adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan akan diselesaikan dalam bentuk tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap piutang atau utang dari pihak-pihak berelasi. Pada tahun 2011 dan 2010 Perusahaan tidak membuat cadangan atas penurunan nilai piutang dari pihak-pihak berelasi, dikarenakan manajemen berpendapat bahwa, berdasarkan hasil penilaian, seluruh piutang usaha dari pihak-pihak berelasi dapat ditagih.

Sales to and purchases from related parties are made at agreed prices depending on the type of product involved. The related outstanding balances at end of period are unsecured, interest-free and to be settled in cash. There have been no guarantees provided or received for any related party receivables or payables. In 2011 and 2010 the Company has not made any allowance for impairment relating to the amounts due from related parties, since management believes, based on its assessment, that all trade receivables from related parties are fully collectible.

Pada tahun 2011 dan 2010, jumlah beban yang diakui Perusahaan sehubungan dengan kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi) adalah sebagai berikut:

In 2011 and 2010, the total amount of expenses recognized by the Company relating to gross compensation for the key management (including board of commissioners and directors) is as follows:

2011 2010

Imbalan kerja jangka pendek 14.201.209.930 8.854.777.686 Short-term benefits Imbalan pasca kerja 2.124.107.249 843.875.671 Post-employment benefits

Total 16.325.317.179 9.698.653.357 Total

23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Perusahaan mempunyai Perjanjian Teknik dengan Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC), pemegang saham, di mana SBC menyetujui untuk menyediakan pengarahan teknik, pengetahuan dan pelatihan dalam hal produksi roti. Perjanjian tersebut telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir pada tanggal 21 April 2011 telah diperpanjang untuk periode 5 tahun berikutnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

a. The Company has entered into a Technical Agreement with Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC), a stockholder, whereby SBC agreed to provide know-how, technical guidance and training in the manufacture of bread. The agreement has been renewed several times with the latest renewal being made on April 21, 2011 for another 5 years ending December 31, 2016.

Page 112: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

46

23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menyetujui untuk membayar royalti (dibayarkan secara triwulanan) berdasarkan persentase tertentu dari penjualan neto (Catatan 12, 19 dan 22).

Based on the agreement, the Company agreed to pay royalty (payable on a quarterly basis) at a certain percentage of net sales (Notes 12, 19 and 22).

b. Perusahaan mempunyai Perjanjian Distribusi

dengan PT Indomarco Prismatama (IP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa), di mana IP dan Alfa menyetujui untuk mendistribusikan produk Perusahaan melalui toko-tokonya dan menerima biaya distribusi sebagai kompensasi.

b. The Company has a Distribution Agreement with PT Indomarco Prismatama (IP) and PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa), whereby IP and Alfa agreed to distribute the Company’s products in its outlets and receive distribution fees as compensation.

Pada tahun 2011 dan 2010, biaya distribusi yang telah terjadi sehubungan dengan perjanjian di atas disajikan sebagai “Jasa Distribusi” pada bagian beban penjualan di laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20).

In 2011 and 2010, distribution fees incurred in relation to the above agreement are presented as “Distribution Fees” under selling expenses in the statements of comprehensive income (Note 20).

c. Perusahaan mempunyai Perjanjian

Penunjukan Stock Point dan Distributor dengan beberapa distributor untuk mendistribusikan produk Perusahaan ke toko-toko di wilayah Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Di samping itu, Perusahaan juga mempunyai Perjanjian Agensi dengan beberapa agen di mana Perusahaan menunjuk setiap agen untuk melakukan penjualan produk Perusahaan di wilayah yang telah ditentukan di seluruh Jawa, Madura, Bali dan Lampung.

c. The Company entered into Stock Point and Distributor Agreements with several distributors whereby the latter agreed to distribute the Company’s products to stores around Jabodetabek, Bandung, East Java, Central Java and Bali. Also, the Company has Agency Agreements with several agents whereby each agent is appointed to sell the Company’s products in identified areas in Java, Madura, Bali and Lampung.

Berdasarkan perjanjian-perjanjian di atas, distributor dan agen Perusahaan harus memberikan uang jaminan kepada Perusahaan yang akan dikembalikan pada akhir perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, uang jaminan yang diterima Perusahaan dari distributor dan agen disajikan sebagai “Jaminan Pelanggan” pada laporan posisi keuangan.

Based on the above agreements, the distributors and agents should provide the Company guarantee deposits which will be returned upon the end of their respective agreements. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding guarantee deposits received by the Company from distributors and agents are presented as “Customers’ Deposits” in the statements of financial position.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, deposito berjangka yang ditempatkan Perusahaan sehubungan dengan uang jaminan yang berasal dari distributor dan agen disajikan sebagai bagian dari “Deposito Jaminan” pada laporan posisi keuangan.

As of December 31, 2011 and 2010 , time deposits placed by the Company in relation to the guarantee deposits received from distributors and agents are presented as part of “Guarantee Deposits” in the statements of financial position.

Pada tahun 2011 dan 2010, total penjualan kepada distributor dan agen yang timbul sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas masing-masing sebesar Rp211.304.504.465 dan Rp170.957.754.688.

In 2011 and 2010, sales to distributors and agents under the above-mentioned agreements, amounted to Rp211,304,504,465 and Rp170,957,754,688, respectively.

Page 113: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

47

23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

d. Perusahaan mempunyai Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang dengan beberapa perusahaan transportasi untuk mengangkut, mengirim dan mendistribusikan produk Perusahaan. Pada tahun 2011 dan 2010, total beban transportasi sehubungan dengan perjanjian dengan perusahaan transportasi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp36.268.760.408 dan Rp32.437.678.283, disajikan sebagai “Perjalanan Dinas dan Transportasi” pada bagian beban penjualan di laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, utang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.

d. The Company has Transportation Agreements with several transporter companies, to transport, deliver and distribute the Company’s products. In 2011 and 2010, transportation expenses incurred in relation to the above-mentioned agreements amounting to Rp36,268,760,408 and Rp32,437,678,283 , are presented as “Travel and Transportation” under selling expenses in the statements of comprehensive income (Note 20). As of December 31, 2011 and 2010 the payables arising from these transactions are presented as part of “Other Payables” in the statements of financial position.

e. Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan melakukan Perjanjian Jual Beli dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sehubungan dengan penggunaan gas. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk deposito berjangka/bank garansi. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, deposito berjangka/bank garansi sehubungan dengan hal tersebut di atas sebesar Rp935.065.175 dan Rp919.669.502 disajikan sebagai bagian dari “Deposito Jaminan” dalam laporan posisi keuangan.

e. On March 24, 2010, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk on gas usage. Based on the agreement, the Company is required to provide a guarantee in the form of time deposits or bank guarantees. As of December 31, 2011 and December 31, 2010, such time deposits/bank guarantees amounting to Rp935,065,175 and Rp919,669,502 are presented as part of “Guarantee Deposits” in the statements of financial position.

f. Pada tahun 2011, Perusahaan

menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery Co., Ltd (Oshikiri) dimana Perusahaan setuju untuk membeli beberapa unit mesin dari Oshikiri dengan total nilai pembelian sebesar JPY542.414.000. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, utang yang timbul dari transaksi pembelian dari Oshikiri disajikan sebagai bagian dari “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan (Catatan10).

f. In 2011, the Company entered into three purchase agreements with Oshikiri Machinery Co., Ltd (Oshikiri), wherein, the Company agreed to purchase several units of machineries from Oshikiri with a total purchase price of JPY542,414,000. As of December 31, 2011 and 2010, the payables arising from purchase transactions with Oshikiri are presented as part of “Other Payables” in the statements of financial position (Note 10).

24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING 24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Informasi mengenai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan nilai setara dalam rupiah yang dijabarkan dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:

Information concerning monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 and their rupiah equivalents converted using the middle exchange rates that were published by Bank Indonesia are as follows:

Page 114: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

48

24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING (lanjutan) 24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

Nilai Setara Rupiah/ Rupiah Equivalents Mata Uang Asing/ 31 Desember 2011/ Penjelasan Foreign Currency December 31, 2011 Description

Aset moneter: Monetary assets: Kas dan setara kas EUR 304.020 3.568.882.321 Cash and cash equivalents AU$ 53.852 495.578.149 Deposito jaminan US$ 66.258 600.824.731 Guarantee deposits

Sub-total 4.665.285.201 Sub-total

Liabilitas moneter: Monetary liabilities:

Utang lain-lain AU$ 291.520 2.682.765.274 Other payables US$ 2.005.861 18.189.147.548 JPY 68.086.000 7.952.659.271 SGD 17.501 122.057.749

Sub-total 28.946.629.842 Sub-total

Liabilitas neto (24.281.344.641) Net liabilties

Kurs tengah pada tanggal 12 Maret 2012 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah Rp11.994 untuk EUR1, Rp9.644 untuk AU$1, Rp9.160 untuk US$1, Rp 7.270 untuk SGD1 dan Rp112 untuk JPY1. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 12 Maret 2012, maka liabilitas neto dalam mata uang asing, sebagaimana yang disajikan di atas, akan naik sekitar Rp150.321.049 dalam mata uang rupiah.

The middle exchange rates as of March 12, 2012 that were published by Bank Indonesia were Rp11,994 to EUR1, Rp9,644 to AU$1, Rp9,160 to US$1, Rp7,270 to SGD1 and Rp112 to JPY1. Had the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 been translated using the middle exchange rates as of March 12, 2012, the net foreign currency liabilities as presented above would have increased by approximately Rp150,321,049 in terms of Rupiah.

Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing, dikurangi dengan aset dalam mata uang asing, tidak dapat ditafsirkan bahwa aset dan liabilitas dalam mata uang asing ini telah, telah dapat, atau akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2011 atau kurs pertukaran lainnya.

The translation of the foreign currency liabilities, net of foreign currency assets, should not be construed as a representation that these foreign currency assets and liabilities have been, could have been, or could in the future be, converted into rupiah at the prevailing exchange rates of the rupiah as of December 31, 2011 or at any other rates of exchange.

25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi

nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The following table presents carrying amounts and the estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2011 and 2010.

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Amount Fair Value

2011 2010 2011 2010

Aset Keuangan Lancar Current financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables Kas dan setara kas 48.397.360.886 120.721.694.375 48.397.360.886 120.721.694.375 Cash and cash equivalents Piutang usaha 103.387.896.337 75.641.640.405 103.387.896.337 75.641.640.405 Trade receivables Piutang lain-lain 262.603.539 - 262.603.539 - Other receivables

Total aset keuangan lancar 152.047.860.762 196.363.334.780 152.047.860.762 196.363.334.780 Total current financial assets

Page 115: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

49

25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

(continued) Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Amount Fair Value

2011 2010 2011 2010 Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Deposito jaminan 8.774.420.148 6.410.058.069 8.774.420.148 6.410.058.069 Guarantee deposits Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets (uang jaminan dan (security deposits and pinjaman karyawan) 1.103.771.236 796.908.031 1.103.771.236 796.908.031 employee loans)

Total aset keuangan tidak lancar 9.878.191.384 7.206.966.100 9.878.191.384 7.206.966.100 Total non-current financial assets

Total Aset Keuangan 161.926.052.146 203.570.300.880 161.926.052.146 203.570.300.880 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current financial Liabilities Utang dan pinjaman Loans and borrowings Utang usaha 65.553.478.372 27.346.353.143 65.553.478.372 27.346.353.143 Trade payables Utang lain-lain 65.876.802.143 36.795.135.334 65.876.802.143 36.795.135.334 Other payables Biaya yang masih harus dibayar 10.324.652.712 12.892.996.146 10.324.652.712 12.892.996.146 Accrued expenses

Total liabilitas keuangan jangka pendek 141.754.933.227 77.034.484.623 141.754.933.227 77.034.484.623 Total current financial liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current financial Liabilities Utang dan pinjaman Loans and borrowings Jaminan pelanggan 8.819.229.298 6.107.613.361 8.819.229.298 6.107.613.361 Customers’ deposits Utang bank jangka panjang 33.071.521.262 - 33.703.957.913 - Long- term bank loan

Total liabilitas keuangan jangka panjang 41.890.750.560 6.107.613.361 42.523.187.211 6.107.613.361 Total non- current financial liabilities

Total Liabilitas Keuangan 183.645.683.787 83.142.097.984 184.278.120.438 83.142.097.984 Total Financial Liabilities

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current arm’s length transaction between knowledgeable willing parties, other than in a forced or liquidation sale.

Semua instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai tercatat dan nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

All financial instruments presented in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010, are carried at amortized cost. The following methods and assumptions are used to estimate the carrying amount and fair value of each class of financial instruments:

a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek a. Short-term financial assets and liabilities Nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen

keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar) diasumsikan sama dengan jumlah terutangnya karena bersifat jangka pendek.

The carrying amount and fair value of short-term financial instruments with maturities of one year or less (cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses) are assumed to be equal to their original principal amount due to their short-term nature.

Page 116: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

50

25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities Nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen

keuangan jangka panjang (deposito jaminan, uang jaminan, pinjaman karyawan dan jaminan pelanggan) diasumsikan sama dengan jumlah terutangnya karena instrumen keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan. Nilai wajar dari utang bank jangka panjang ditentukan dengan mendiskonto arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto yang berasal dari transaksi pasar yang dapat diobservasi yang mempunyai syarat, risiko kredit dan periode jatuh tempo yang sama.

The carrying amount and fair value of long-term financial instruments (guarantee deposits, security deposits, employee loans and customers’ deposits) are assumed to be equal to their original principal amount because they have no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 (twelve) months after the reporting period. The fair value of long-term bank loan is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar term, credit risk and remaining maturities.

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko harga komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko ini, seperti dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

The main risks arising from the Company's financial instruments are market risk (including currency risk and commodity price risk), credit risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, as further described as follows:

a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena harga beberapa pembelian utamanya ditentukan dalam mata uang asing atau harganya secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan dari harga acuan dalam mata uang asing (terutama dolar AS dan yen Jepang) seperti kuotasi dari pasar internasional. Apabila terdapat pembelian oleh Perusahaan dalam mata uang selain rupiah, maka Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing.

The Company’s reporting currency is the rupiah. The Company faces foreign exchange risk as the costs of certain key purchases are either denominated in foreign currencies or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly U.S. dollar and Japanese yen) as quoted in the international markets. To the extent that the purchases of the Company are denominated in currencies other than rupiah, the Company will have an exposure to foreign currency risk.

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengatasi risiko pertukaran mata uang asing. Akan tetapi, Perusahaan menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat yang minimum untuk membatasi risiko mata uang asing.

The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company maintains transactions and balances in foreign currencies at a minimum level in order to minimize foreign currencies exposure.

Page 117: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

51

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan memiliki kebijakan yang membatasi total kredit untuk setiap pelanggan, seperti, mengharuskan distributor dan agen untuk memberikan uang jaminan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. The Company has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring distributors and agents to provide guarantee deposits. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka Perusahaan dapat melakukan pencairan uang jaminan pelanggan untuk menyelesaikan piutang yang telah lewat jatuh tempo. Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum jika dianggap perlu. Tergantung pada penilaian Perusahaan, cadangan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan pembayaran.

When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company applies the customer’s guarantee deposit against the overdue receivable. The Company may proceed to commence legal proceedings, if deemed necessary. Depending on the Company's assessment, specific allowances may be provided if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company ceases the supply of all products to the customer in the event of late payment.

Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening lancar maupun deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik.

The Company is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Company in banks in form of current accounts and time deposits. To mitigate this risk, the Company has a policy to only place its funds in banks that have good reputation.

Risiko kredit dari aset keuangan lainnya dianggap tidak signifikan.

Credit risk from other financial assets is not considered significant.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan.

The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding.

Page 118: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

52

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Perusahaan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mencari kesempatan melakukan penggalangan dana, seperti dengan memperoleh pinjaman dari bank dan melakukan penerbitan saham.

The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously monitors conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, such as through obtaining bank loans and stock issuance.

d. Risiko harga komoditas d. Commodity price risk

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Perusahaan terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama seperti tepung terigu dan coklat. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.

The Company’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials, such as wheat flour and chocolate. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan tepung terigu dan coklat secara optimal untuk menjamin kelanjutan produksi. Selain itu, Perusahaan juga dapat mengurangi risiko tersebut dengan cara mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.

The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of wheat flour and chocolate to ensure continuous production. In addition, the Company may seek to mitigate its risks by passing on the price increases to its customers.

27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH

DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU

27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE

Berikut ini ikhtisar revisi PSAK dan interpretasi

PSAK (ISAK) yang telah diterbitkan oleh DSAK dan relevan bagi Perusahaan tetapi belum efektif pada tanggal 31 Desember 2011:

The following summarizes the revised and new PSAKs and interpretations (ISAKs) which have been issued by the DSAK and relevant to the Company but are not yet effective as of December 31, 2011:

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah tanggal 1 Januari 2012: Effective for financial statements starting on or after

January 1, 2012:

PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” The revised PSAK prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

Page 119: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

53

27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)

27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) Effective for financial statements starting on or

after January 1, 2012: (continued)

PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap” PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

PSAK No. 16 (2011), “Property, Plant and Equipment” The PSAK prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.

PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”

PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.

PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” The revised PSAK establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.

PSAK No. 26 (2011), “Biaya Pinjaman”

PSAK ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

PSAK No. 26 (2011), “Borrowing Costs” The PSAK provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognised as an expense.

PSAK No. 30 (2011), “Sewa”

PSAK ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

PSAK No. 30 (2011), “Leases” The PSAK prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.

Page 120: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

54

27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)

27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) Effective for financial statements starting on or

after January 1, 2012: (continued)

PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.

PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes” The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery/(settlement) of the carrying amount of assets/(liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” The revised PSAK establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran” PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

PSAK No. 55 (2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” The PSAK establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.

PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”

PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share” The revised PSAK prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

Page 121: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

55

27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)

27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) Effective for financial statements starting on or after

January 1, 2012: (continued)

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.

PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” The PSAK requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset

Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”

ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”

ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”

ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”

Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum

menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.

The Company is currently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on the financial statements.

28. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI

ARUS KAS 28. NON-CASH ACTIVITIES

Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

Supplementary information to the statements of cash flows relating to non-cash activities follows:

2011 2010

Penambahan aset tetap dengan Addition to fixed assets mengkreditkan utang lain-lain 15.734.262.739 29.724.034.682 credited to other payables

29. PERISTIWA SETELAH PERIODE LAPORAN 29. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD

a. Pada beberapa tanggal di bulan Januari 2012, Perusahaan melakukan penarikan dengan jumlah total sebesar Rp56.132.299.242 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA (Catatan 13).

a. On various dates in January 2012, the Company made withdrawals with a total amount of Rp56,132,299,242 from the loan facility that was received from BCA (Note 13).

b. Pada bulan Januari 2012, Perusahaan

melakukan pembelian mesin dengan total nilai pembelian sebesar JPY472.970.000 dari Oshikiri Machinery Co.,Ltd yang serah terimanya dilakukan pada tanggal 9 Januari 2012.

b. In January 2012, the Company acquired machineries with purchase price of JPY472,970,000 from Oshikiri Machinery Co.,Ltd, which was handover to the Company on January 9, 2012.

Page 122: Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011