Anemia Gravis

download Anemia Gravis

of 35

Transcript of Anemia Gravis

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    1/35

    ANEMIA GRAVIS

    EC DEFISIENSIBESI

    Dr. Waisul Choroni

    Sp.PD

    PRESENTASI KASUS

    DEWI AGUSTINA

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    2/35

    Identitas

    Nama : Ny. K

    Umur : 88 th

    Jenis kelamin : Perempuan

    Alamat : Selobentar TrimurtiSrandakan

    Agama : Islam

    Tanggal masuk RS : 16 Desember 2013

    Tanggal periksa : 21 Desember 2013

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    3/35

    Anamnesis

    Keluhan utama : Lemas.

    Keluhan tambahan : -

    Riwayat Penyakit sekarang :

    Pasien datang ke Poli Dalam dengan keluhan badan lemas.

    Lemas dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Sering nyeri

    kepala seperti berputar, membaik jika istirahat. Pasien

    merasakan lebih mudah lelah dari biasanya. Jika berjalan

    jauh sering menggeh-menggeh. Nafsu makan baik. Pasien

    menyangkal batuk, mual, muntah, sesak nafas ataupun sakitperut. BAB normal tidak cair, lendir maupun darah. BAK juga

    tidak ada keluhan.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    4/35

    Riwayat penyakit dahulu

    Pasien belum pernah merasakan gejala yang serupa sebelumnya.

    Belum pernah mondok.Riwayat penyakit hipertensi (+), DM (-), penggunaan obat-obatan (-)

    jantung (-),paru (-), hati (-), ginjal (-), gastrointestinal (-), alergi (-).

    Riwayat penyakit keluargaTidak ada keluarga yang mengalami gejala serupa.

    Pasien sadar, tampak lemas.

    TD : 120/80 mmHg

    N : 104 x/menit

    R : 24 x/menit

    S : 36.9 C

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    5/35

    PEMERIKSAAN FISIK

    Bentuk kepala : Normochepal, simetris, tampak adanya atrofi

    muskulus temporalis

    Rambut : Warna hitam, distribusi merata.

    Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), reflek pupil(+/+), pupil isokor, edema palpebra (-/-), ptosis (-/-)

    Telinga : Othore (-/-), deformitas (-/-), nyeri tekan (-/-)

    Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-/-), rhinore (-/-)

    Mulut dan faring : Bibir sianosis (+), lidah kotor (-), atrofi papil lidah

    (+), radang sudut mulut (-), perdarahan gusi (-)

    Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, JVP tidak teraba,

    struma (-)

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    6/35

    Pemeriksaan JANTUNG Pemeriksaan PARU

    Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Inspeksi:

    - Bentuk dada simetris (+)

    - Statis (Hemitorax kiri = kanan)

    - Dinamis (Hemitorax kiri = kanan)- Tanda peradangan (-)

    - Perbesaran massa (-)

    Palpasi : Ictus cordis teraba Palpasi:

    - Fremitus suara hemithorak dextra samadengan sinistra dalam batas normal (+)

    - Pergerakkan dada simetris

    Perkusi :

    Redup.

    Perkusi:

    - Sonor +/+

    Auskultasi :

    S1 = S2, reguler, suara tambahan S3(-) S4(-),

    Gallop (-), Bising (-)

    Auskultasi:

    Suara paru: Suara dasar vesikuler, ronkhi

    kering -/-, wheezing -/-

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    7/35

    ABDOMEN Inspeksi : dinding dada lebih tinggi dari

    dinding perut, tanda peradangan (-), venektasi (-),scar (+)

    Auskultasi : peristaltik usus (+) N Palpasi : supel (+),distensi (-), NTE (-),

    defans muskular (-), turgor baik, Hepar dan splentidak teraba

    Perkusi : Tymphani (+)

    EKSTREMITAS

    pucat (+/+), hiperpigmentasi (-/-), udem (-/-),hangat (+/+), kuku sendok (+).

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    8/35

    Pemeriksaan 16 Des 2013 21 Des 2013 Rujukan Satuan

    Hematologi

    Hemoglobin 4,4 10,8 12.016.0 g/dl

    Lekosit 4.33 4.0010.00 10^3/uL

    Eritrosit 3.66 4.005.00 10^6/uL

    Trombosit 342 150 - 450 10^3/uL

    Hematokrit 19.1 36.046.0 Vol%Hitung Jenis

    Eosinofil 1 2 - 4 %

    Basofil 0 01 %

    Batang 1 2 - 5 %

    Segmen 64 5167 %

    Limfosit 26 2035 %

    Monosit 8 48 %

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    9/35

    Pemeriksaan 16 Des 2013 21 Des 2013 Rujukan Satuan

    F. Ginjal

    Creatinin 0.56 0.601.10 Mg/dl

    Asam Urat 3.70 2.306.10 Mg/dl

    Diabetes

    GDS 137 80 - 200 Mg/dl

    Urinalisa

    Reduksi

    (-) (-)

    Gol. darah A

    Retikulosit 1,80

    Kesan Mikrositik hipokromik

    MDT Anemia defisiensi besi tahap lanjut

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    10/35

    Pemeriksaan Rontgen Thorax PA :

    cardiomegal dengan pleural reaction

    Pemeriksaan Knee Joint Sinistra : Tampak joint space aspek medial

    menyempit.

    Tampak subchondral sklerotik denganeminentia intercondyler meruncing.

    Kesan : Osteoarthritis knee joint sinistra.

    DIAGNOSIS BANDING

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    11/35

    DIAGNOSIS BANDING

    Anemia defisiensi besi

    Anemia sideroblastik

    Anemia akibat penyakit kronik

    Thalassemia

    DIAGNOSIS KERJA

    ANEMIA GRAVIS ET CAUSA DEFISIENSI BESI

    ANEMIA HEART DISEASE

    TERAPI

    Simptomatif

    Injeksi Furosemid 1A/ 12 jam Captopril 3 x 12,5 mg

    Digoksin 1 x

    Sulfaferosis 3 x 1

    Acetosal 1 x 1

    Supportif

    Infus Nacl 8 tpm Transfusi PRC 4 kolf /ext. Furosemid.

    Edukatif

    Banyak istirahat dan nutrisi yang cukup terutama tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    12/35

    PERJALANAN PENYAKIT

    Pemeriksaan 16 17 18 19 20 21KU Lemah lemah sedang sedang sedang sedang

    Pucat + + + +

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    13/35

    DARAH

    Fungsi utamanya adalah mengangkut

    oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di

    seluruh tubuh.

    Darah juga menyuplai jaringan tubuh

    dengan nutrisi, mengangkut zat-zat

    sisa metabolisme, dan mengandungberbagai bahan penyusun sistem imun

    yang bertujuan mempertahankan tubuh

    dari berbagai penyakit.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    14/35

    SEL DARAH MERAH

    Mengandung Hemoglobin dan membawa oksigen kejaringan

    tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke

    paru-paru. Tidak memiliki inti sel (nukleus).

    Dalam keadaan normal bisa mencapai hampir separuh dari

    volume darah (4-6 juta/mm3,diameter biasanya antara 6,6-

    7,5 m).

    Bentuk normal berbentuk bikonkaf atau seperti lensa

    cembung

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    15/35

    SEL DARAH PUTIH

    melindungi tubuh terhadap

    mikroorganisme yang menyebabkan

    penyakit

    2 kelompok utama, yaitu :

    granular (leukosit yang memiliki

    banyak granula dalam

    sitoplasmanya, termasuk neutrofil,

    eosinofil, dan basofil) non granular (leukosit tanpa

    granula spesifik di dalam

    sitoplasmanya, termasuk limfosit

    dan monosit).

    TROMBOSIT

    Proses pembekuan saat tubuh

    mengalami luka terutama apabila

    tidak mampu ditutup oleh

    vasokonstriksi pembuluh darah. Berasal dari sel darah yang tidak

    berinti yang dihasilkan oleh sumsum

    tulang

    Melepaskan diri (fragmentasi) dari

    (megakariosit) melalui rangsangansuatu bahan stimulator humoral

    (trombopoetin), dimana kadarnya

    akan meningkat pada kasus

    trombositopenia.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    16/35

    ANEMIA

    Penurunan jumlah massa

    eritrosit (red cell mass)

    sehingga tidak dapat

    memenuhi fungsinya untuk

    membawa oksigen dalamjumlah yang cukup ke jaringan

    perifer (penurunan oxygen

    carrying capacity).

    Sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru

    ke jaringan-jaringan dan mengangkut karbondioksida

    dari jaringan-jaringan ke paru-paru.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    17/35

    PATOFISIOLOGI ANEMIA

    Eritrosit/hemoglobin

    Kapasitas angkut oksigen

    Anoksia organ target Mekanisme kompensasi tubuh

    (tergantung organ yg terkena) - afinitas Hb trhdp O2

    - curah jantung

    - tekanan O2 di vena

    Gejala Anemia

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    18/35

    KRITERIA ANEMIA

    Kelompok Kriteria anemia (Hb)

    Laki-laki dewasa

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    19/35

    KLASIFIKASI MORFOLOGI ANEMIA

    Anemia hipokromik mikrositik, bila MCV

    < 80 fl dan MCH < 27 pg

    Anemia normokromik normositik, bila

    MCV 80-95 fl dan MCH 27-34 pg

    Anemia makrositik, bila MCV > 95 fl

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    20/35

    Anemia hipokromik mikrositik Anemia normokromik normositik

    Anemia makrositik

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    21/35

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    22/35

    ANEMIA DEFISIENSI BESI

    Morfologi Darah Tepi Kadar Hb

    Proses eritropoesis

    terganggu

    Kadar besi serum

    (Cadangan kososng)

    ANEMIA

    DEFISIENSI BESIERITROSIT

    MCV

    MCH

    MCHC

    FERITIN

    IRON SERUM

    TIBC CARDIOMEGALI

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    23/35

    GEJALA ANEMIA

    UMUM (ANEMIA SINDROM)

    kadar hemoglobin kurang

    dari 7-8 g/dl.

    badan lemah lesu

    cepat lelah

    mata berkunang-kunang

    telinga mendenging.

    konjungtiva anemis

    Jaringan bawah kuku pucat

    KHAS DEF.BESI

    a.Koi lonych ia / kuku sendok

    (spoon nail)

    b. Atrofi papil lidah /permukaan lidah licin dan

    mengkilap (papil lidah

    menghilang).

    c. Stomatitis angularis

    (chei losis ) / radang sudutmulut sehingga tampak bercak

    berwarna pucat keputihan.

    d. Disfagia/ nyeri menelan

    (rusak epitel hipofaring).

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    24/35

    ETIOLOGI ANEMIA DEFISIENSI

    BESI

    Pada dasarnya anemia disebabkan karena:

    1) gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum

    tulang

    2) kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)

    3) proses penghancuran eritrosit dalam tubuh

    sebelum waktunya (hemolisis).

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    25/35

    PENEGAKAN DIAGNOSIS

    Warna kulit: pucat,sianosis, ikterus, kulit

    telapak tangankuning seperti jerami.

    Kuku: koilonychia (kukusendok).

    Mata: konjungtivapucat.

    Mulut: perdarahan gusi,stomatitis angularis.

    ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

    Keluhan pasien

    (Manifestasiklinis)

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    26/35

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM1. Kadar Hemoglobin dan Indeks.

    a. Mean Corpusculer Volume (MCV)

    Volume rata-rata eritrosit. Dihitung : membagi hematokrit dengan angka sel

    darah merah. Normal : 80-100 fl, mikrositik < 80 fl dan makrositik > 100 fl.

    b. Mean Corpuscle Haemoglobin (MCH)

    Berat hemoglobin dalam satu sel darah merah. Dihitung : membagi

    hemoglobin dengan angka sel darah merah. Normal : 27-31 pg, mikrositikhipokrom < 27 pg , makrositik > 31 pg.

    c. Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC)

    Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata. Dihitung : membagi hemoglobin

    dengan hematokrit. Normal : 30-35% dan hipokrom < 30%.

    2. Konsentrasi besi serum

    3. TIBC (total iron binding capacity)

    4. Feritin Serum

    5. Reseptor tranferin serum (sTfR)

    6. Sumsum Tulang.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    27/35

    TERAPI1]. Terapi kausal: terapi ini diberikan berdasarkan penyebab yang mendasari

    terjadinya anemia defisiensi besi.

    2]. Terapi dengan preparat besi:

    1. Oral

    - Ferro Sulfat : dosis 3 x 200 mg, sebelum makan.- Ferro Glukonat: kandungan besi lebih rendah daripada ferro sulfat.

    - Ferro Fumarat, Ferro Laktat. Waktu pemberian harus cukup lama untuk

    memulihkan cadangan besi.

    2. Parenteral

    - Besi Sorbitol Sitrat (Jectofer) secara IM dilakukan berulang.

    - Ferri hidroksida-sucrosa (Venofer) secara IV lambat atau infus.

    Dosis besi parenteral : Kebutuhan besi [mg]= (15-Hb sekarang) x BB x 3

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    28/35

    3] Terapi lainnya:

    1. Diet: bergizi tinggi protein protein hewani.

    2. Vitamin C: membantu penyerapan besi. Diberikan

    dengan dosis 3 x 100mg.

    3. Transfusi darah:

    -Whole blood (fresh blood dan stored blood) Perdarahan

    akut dan profusehypovelemikshock, gang. Haemolitik,

    kegagalan faal hati akut

    -komponen darah : PRC (Packed Red Cells), Lekosit Poor

    RBC (LPRBC), Washed RBC (WRBC)

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    29/35

    Indikasi transfusi denganPRC :

    Anemia tanpa penurunan

    volume darah, misal :

    perdarahan kronis, defisiensiFe.

    Penderita dengan

    decompensatio cordis

    (volume penambahansedikit)

    Penderita sirosis hepatic

    (kadar NH4 sedikit)

    Keuntungan transfusi

    dengan PRC :

    Penambahan volume darah

    lebih sedikit, bahaya decomcordis menurun

    Kadar anti A dan anti B

    dalam PRC rendah, sehingga

    dapat dilakukan substitusi biladiperlukan.

    Kemungkinan terjadinya

    reaksi transfusi juga lebih

    kecil.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    30/35

    KOMPLIKASI

    Hipoksemia.

    insufisiensi koroner.

    iskemik miokard.

    memperparah penyakit paru kronis. Intoleransi terhadap dingin.

    papilledema, peningkatan tekanan intracranial,didapatkan gambaran klinis pseudotumor cerebri.

    Fungsi imun yang melemah. Anak dengan deficit besi akan mengalami

    gangguan dalam perilakunya.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    31/35

    PROGNOSIS

    Anemia defisiensi besi jika terkoreksi

    dengan baik maka akan memberikan

    prognosis yang baik, namun anemia

    defisiensi besi dapat memiliki prognosis

    yang buruk, jika kondisi yang mendasarinya

    memiliki prognosis yang buruk.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    32/35

    PENCEGAHAN

    Pendidikan kesehatan lingkungan dan

    penyuluhan gizi untuk mengkonsumsi makanan

    yang berasal dari protein hewani Pemberantasan infeksi cacing tambang dengan

    pengobatan masal menggunakan anthelmentik

    dan perbaikan sanitasi.

    Suplemen besi , yaitu pemberian besi

    profilaksis.

    Fortifikasi bahan makanan dengan besi.

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    33/35

    KESIMPULAN

    Pasien di diagnosis anemia gravis et causa

    Defisiensi Besi karena Hb nya 4,4 yang

    merupakan kriteria anemia berat/gravis dan

    kesan dari hasil MDT mikrositik hipokromik .

    Pasien juga mengalami Anemia Heart

    Disease karena kurangnya Hb sehinggatransport O2 ke jaringan tidak memadai..

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    34/35

  • 5/24/2018 Anemia Gravis

    35/35

    Arief, pato. June 2011. Transfusi Darah. Didapat dari: www.google.com

    Australian Center for Blood Disease. 2012. Anaemia. Didapat dari:

    www.betterhealth.vic.gov.au

    Bakta, IM. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.

    Montalembert, Mariane de, Inati, Adlette C. Hypochromic Michrocytic Anaemias in

    Children.Didapat dari: www.google.com

    Purnamasari, Dyah Umiyarni.Anemia.Didapat dari: www.google.com

    Resar, Linda MS. Anemia: Pathophysiologi dan Diagnostic Classification. Didapat

    dari www.google.com

    Riyanti, Marliana Eva, dkk. Deteksi dan Klasifikasi Penyakit Anemia (Defisiensi

    Besi, Hemolitik dan Hemoglobinopati) Berdasarkan Struktur Fisis Sel Darah Merah

    Menggunakan Pengolahan Citra Digital.Didapat dari: www.google.com

    Sudewa. 2011.Anemia (Defisiensi Besi).Didapat dari: www.google.com

    Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV.Jakarta:

    FKUI

    WHO. 2005. WHO Global Database on Anaemia in Indonesia.Didapat dari:

    www google com

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.google.com/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.betterhealth.vic.gov.au/http://www.google.com/