ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata...

22
i ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER BERDASARKAN MODEL SARA MILLS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: NELA DIAN OCTORA NIM 201110080311001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Transcript of ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata...

Page 1: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

i

ANALISIS WACANA KRITIS

PADA NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER

KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

BERDASARKAN MODEL SARA MILLS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

NELA DIAN OCTORA

NIM 201110080311001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

ii

Page 3: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

iii

Page 4: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nela Dian Octora

NIM : 201110080311001

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul:

Analisis Wacana Kritis pada Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman

Militer Karya Pramoedya Ananta Toer Berdasarkan Model Sara Mills

adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya

ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun

keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan

dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN

dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta

diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yangmerupakan HAK

BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan

segaimana mestinya.

Malang, 13 Januari 2015

Yang menyatakan,

Nela Dian Octora

Page 5: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

v

MOTTO

Jika aku harus berenang di laut untuk mendapatkan apa yang aku inginkan,

aku akan belajar bagaimana berenang, dan aku akan mengarungi lautan itu. Jika

aku harus mendaki gunung tertinggi untuk mendapatkan apa yang aku inginkan,

aku akan belajar cara memanjat, dan aku akan memanjat gunung itu.

Jika aku harus menyelam samudra terdalam untuk mendapatkan apa yang

aku inginkan, maka aku akan belajar bagaimana cara menyelam, dan aku akan

menyelami samudra itu. Jika aku kecewa karena hal-hal yang tidak tampak seperti

yang aku inginkan, maka aku akan belajar bagaimana menerimanya, dan aku akan

mencoba untuk menerimanya.

Setidaknya sekarang aku telah mengalami bagaimana berenang, mendaki

dan menyelam dan juga bagaimana untuk menerima segala sesuatu yang berasal

dari usahaku. Kemudian, aku akan mencoba kembali untuk melakukan lebih baik.

Demi apa yang aku inginkan. Aku akan datang dan mencapai semua itu.

Semoga saja keinginan ini adalah baik dan untuk kebaikan.

Kesempatan kedua itu pasti ada, meski tidak seluruhnya yang diharapkan

dapat kita peroleh dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tetap berusaha

melakukan yang terbaik dan berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu

sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka.”

(Q.S. Ar-Ra’d Ayat 11)

Page 6: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

vi

ABSTRAK

NELA DIAN OCTORA. 2011. Analisis Wacana Kritis pada Novel Perawan

Remaja dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer Berdasarkan

Model Sara Mills. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Pembimbing: (1) Drs. Gigit Mujianto, M.Si (2) Drs. Sudjalil, M.Si, M.Pd.

Kata kunci: analisis; wacana kritis; model Sara Mills

Sastra menempatkan perempuan sebagai makhluk yang hanya mempunyai

perasaan dan kepekaan spiritual. Karya sastra menyembunyikan kekuatan struktur

gender yang dominan dan berkuasa. Analisis wacana kritis sebagai upaya

pengungkapan maksud tersembunyi dari subjek (penulis) sehingga produksi

ideologi yang disamarkan dalam wacana dapat diketahui. Penelitian ini

menggunakan analisis wacana kritis model Sara Mills. Adapun tujuan penelitian

ini yaitu (1) mendeskripsikan bagaimana tokoh perempuan dalam posisi subjek

dan posisi objek pada novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer karya

Pramoedya Ananta Toer, (2) mendeskripsikan bagaimana posisi pembaca

ditampilkan dalam novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer karya

Pramoedya Ananta Toer. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Penelitian ini mengungkap asumsi yang bersifat ideologis yang terkandung

dibalik kata-kata tokoh perempuan dalam posisi subjek dan posisi objek. Posisi

subjek yang berarti tokoh perempuan tersebut melakukan penceritaan atas dirinya

sendiri mengandung asumsi ideologi patriarki dan ideologi ibuisme. Tokoh

perempuan tersebut antara lain Siti Fatimah, Suwarti, Kartini, Sutinah, dan

Sumiyati. Posisi objek yang berarti tokoh perempuan tersebut kehadirannya

diceritakan oleh orang lain mengandung asumsi ideologi patriarki dan ideologi

ibuisme. Serta, ketidakadilan gender yaitu marjinalisasi, subordinasi, stereotipe,

kekerasan dan beban kerja. Tokoh perempuan tersebut antara lain Sutinah,

Sumiyati, Perempuan asli Pulau Buru, Perawan Remaja Buangan, dan Bolansar.

Posisi pembaca ditampilkan melalui penyapaan langsung dengan

pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. Serta, kalimat

perintah biasa dengan penggunaan partikel lah yang seolah penulis

memerintahkan pembaca untuk melakukan hal tertentu. Penyapaan tidak langsung

dilakukan melalui mediasi. Peneliti berperan sebagai pembaca, menempatkan diri

pada karakter perempuan dalam novel tersebut dan mensejajarkan dirinya sebagai

pihak yang tertindas dalam novel tersebut. Selain itu, kode budaya menempatkan

pembaca dalam orientasi nilai setuju dengan penulis. Kode budaya juga dilakukan

melalui penggunaan kalimat tanya yang seolah mengajak pembaca bertanya atas

suatu hal. Namun, penulis juga mengarahkan pembaca terhadap jawaban yang

tepat atas pertanyaan yang disampaikan.

Page 7: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

vii

ABSTRACT

NELA DIAN OCTORA. 2011. Critical Discourse Analysis of the Novel

Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer by Pramoedya Ananta Toer based

Sara Mills Models. Indonesian Language and Literature Education Study

Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of

Muhammadiyah Malang. Advisor: (1) Drs. Gigit Mujianto, M.Si (2) Drs. Sudjalil,

M.Si, M.Pd.

Keywords: analysis; critical discourse; Sara Mills models

Literature put women as creatures only have feelings and spiritual

sensitivity. Literary works conceal the gender structure of the dominant force and

power. Critical discourse analysis as a hidden intention of the subject disclosure

(writer) so that the production of ideology disguised in discourse can be known.

This research uses a model of critical discourse analysis Sara Mills. The purpose

of this study is (1) to describe how the female characters in the subject position

and the position of objects in novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

by Pramoedya Ananta Toer, (2) to describe how the position shown in the novel

reader in a novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer by Pramoedya

Ananta Toer. The method in this research is descriptive qualitative.

The research reveals the ideological assumptions contained behind the

words of female characters in the subject position and the position of the object.

The position of the subject which means the female characters do storytelling on

itself contains assumptions patriarchal ideology and ibuism ideology. The female

figures include Siti Fatimah, Suwarti, Kartini, Sutinah, and Sumiyati. Position of

the object, which means the presence of women leaders told by others contain

assumptions patriarchal ideology and ibuism ideology. As well, namely the

marginalization of gender inequality, subordination, stereotypes, violence and

workload. The female figures include Sutinah, Sumiyati, Indigenous women Buru

Island, Virgin Teen Exiles, and Bolansar.

The position of the reader is shown through the use of direct accost second

person plural pronoun form of the word "you". As well, the usual command line

with the use of the particle "that" which as the author instruct the reader to do

certain things. Accost indirectly done through mediation. Researchers act as

readers, put yourself on the female character in the novel and aligning himself as

the underdog in the novel. In addition, the cultural code puts the reader in the

value orientation agrees with the author. Cultural code is also done through the

use of interrogative sentence that seemed to invite the reader on a case. However,

the author also directs the reader to the correct answer to the question submitted.

Page 8: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa

ta’ala yang telah memberikan nikmat umur, kesehatan, rezeki, serta wawasan

yang luas sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam

tetap tercurah kepada Baginda Rasulallah SAW sebagai junjungan dan suri

teladan seluruh umat manusia di dunia.

Penulis menyadari bahwa dalam prosesnya, penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala. Namun, berkat bantuan, bimbingan serta kerjasama dari

berbagai pihak serta berkah dari Allah SWT, sehingga kendala-kendala yang

dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendi, MAP., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Tuti Kusniarti, M.Si, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Purwati Anggraini, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Drs. Gigit Mujianto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I.

6. Bapak Drs. Sudjalil, M.Si, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II.

7. Serta, Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Malang.

Page 9: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

ix

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat

membangun demi perbaikan kedepannya. Akhir kata, penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kesalahan.

Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri serta bagi pembaca

pada umumnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Malang, 13 Januari 2015

Penulis

Page 10: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

x

LEMBAR PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tua, Ayahanda Supiyono, B.A dan Ibunda Sulastri. Terimakasih

atas semua doa, dukungan baik moral maupun material, dan motivasi demi

keberhasilan.

2. Kedua saudara kandung, mas Reza Andika Hendrayana dan Riske Tria

Arizona. Terimakasih atas semua doa dan dukungan.

3. Sahabat-sahabat, Shangdyah Prisma, Juanah, Luluk Nasifah, serta yang tak

bisa satu persatu disebutkan. Terimakasih atas semua doa, dukungan, dan

semangat.

4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia 2011 khususnya keluarga besar kelas A. Terimakasih atas segala

pengalaman indah bersama selama kurang lebih 3,5 tahun ini.

5. Serta semua orang yang pernah penulis kenal dan telah mengajarkan banyak

hal yang bermanfaat.

Page 11: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………... i

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………….. ii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………… iii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………… iv

MOTTO...........................................................................................................

ABSTRAK...….……………………………………………………………....

v

vi

ABSTRACT…………………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR.…………………………………………………….. viii

LEMBAR PERSEMBAHAN.……………………………………………… x

DAFTAR ISI………………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………

1.2 Fokus Penelitian…………………………………………………………..

1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………...

1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………

1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………..

1.5.1 Manfaat Teoritis……………………………………………………......

1.5.2 Manfaat Praktis…………………………………………………………

1.6 Definisi Operasional……………………………………………………....

1

13

13

14

14

14

15

15

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Wacana Kritis……………………………………………………

2.1.1 Analisis Wacana Kritis dan Ideologi……………………………………

2.1.2 Analisis Wacana Kritis dalam Wacana Sastra………………………….

2.2 Analisis Wacana Kritis Model Sara Mills………………………………..

2.2.1 Posisi Subjek-Objek…………………………………………………….

2.2.2 Posisi Pembaca………………………………………………………….

17

21

22

23

25

42

Page 12: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian…………………..……...……………………………….

3.2 Data dan Sumber Data………...…………………………………………

3.3 Teknik Pengumpulan Data.……………………………………………...

3.3.1 Teknik Pustaka…………………………………………………………

3.3.2 Teknik Observasi……………………………………………………….

3.3.3 Teknik Catat……………………………………………………………

3.4 Instrumen Penelitian…..……….................................................................

3.5 Subjek Data……………….…...………...……………………………….

3.6 Teknik Analisis Data…………………………………………………….

3.7 Prosedur Penelitian…..………...……..………………………………….

48

49

50

50

51

51

51

53

55

56

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data……………………………………………………………...

4.1.1 Tokoh Perempuan dalam Posisi Subjek dan Posisi Objek pada Novel

Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya

Ananta Toer…………………………………………………………….

4.1.2 Posisi Pembaca pada Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman

Militer Karya Pramoedya Ananta Toer………………………………...

4.2 Pembahasan……………………………………………………………….

4.2.1 Tokoh Perempuan dalam Posisi Subjek dan Posisi Objek pada Novel

Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya

Ananta Toer…………………………………………………………….

4.2.2 Posisi Pembaca pada Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman

Militer Karya Pramoedya Ananta Toer………………………………...

58

58

83

96

96

99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………..

5.2 Saran………………………………………………………………………

102

104

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 105

LAMPIRAN…....…………………………………………………………….

Lampiran 1: Biografi Pengarang……………………………………………...

107

108

Page 13: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

xiii

Lampiran 2: Sinopsis Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer…

Lampiran 3: Korpus Analisis Data Tokoh Perempuan dalam Posisi Subjek ...

Lampiran 4: Korpus Analisis Data Tokoh Perempuan dalam Posisi Objek….

Lampiran 5: Korpus Analisis Data Posisi Pembaca ..………………………...

Lampiran 6: Biodata Peneliti………………………………………………….

109

113

118

133

153

Page 14: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Analisis Mills……………………………………………

Tabel 3.1 Instrumen Penjaring Data…………………………………………..

Tabel 3.2 Analisis Data Tokoh Perempuan dalam Posisi Subjek…………….

Tabel 3.3 Analisis Data Tokoh Perempuan dalam Posisi Objek……………...

Tabel 3.4 Analisis Data Posisi Pembaca………………………….….……….

Tabel 3.5 Indikator Posisi Subjek dan Posisi Objek………….........................

Tabel 3.6 Indikator Posisi Pembaca…………………………………………..

25

52

52

52

52

53

53

Page 15: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

105

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.

Fakih, Mansour. 2001. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Handayani, Trisakti & Sugiarti. 2002. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: UMM Press.

Hartanto, Dedi Duto. 2007. “Representasi Stereotype Perempuan dalam Iklan Layanan Masyarakat “Sahabat Peduli Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga”” dalam Jurnal Nirmana Vol. 9 no. 2 2007.

Ibrahim, Abdul Syukur (Ed). 2009. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Luhulima, Achie Sudiarti. 2000. Pemahaman Bentuk Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: PT. Alumni.

Mayasari. 2013. “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan “Saweran untuk Gedung KPK” di Harian Umum Media Indonesia” dalam Jurnal Linguistik Terapan Politeknik Negeri Malang (Online) http://jlt-polinema.org/?tag=analisis-wacana-kritis (diakses, 9 Mei 2014)

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rachmawati, Ammalia Agustya. 2013. “Wacana Peran Perempuan dalam Kolom Story Rubrik For Her Surat Kabar Jawa Pos” (Online) http://journal.unair.ac.id/filerPDF/commf38cbbf6a5full.pdf (diakses, 28 Oktober 2014)

Relawati, Rahayu. 2012. Konsep dan Aplikasi Penelitian Gender. Bandung: Muara Indah.

Santoso, Anang. 2012. Menguak Bahasa Membongkar Kuasa. Bandung: CV. Mandar Maju.

Setiawan, Yulianto Budi. 2010. Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Kekerasan Berbasis Gender di Surat Kabar Harian Merdeka. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro.

Page 16: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

106

Soejono & Abdurrahman. 2006. Metode Penelitian: Suatu Pemikiran & Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta.

Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suranto, Hanif (Ed). 1998. Wanita dan Media Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syam, Tri Ayu Nutrisia. 2013. Representasi Nilai Feminisme Tokoh Nyai Ontosoroh dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer (Sebuah Analisis Wacana). Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin.

Toer, Pramoedya Ananta. 2011. Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer: Catatan Pulau Buru. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Wardani, Eka Harisma. 2009. Belenggu-Belenggu Patriarki: Sebuah Pemikiran Feminisme Psikoanalisis Toni Morrison dalam The Bluest Eye. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Universitas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Page 17: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

107

LAMPIRAN :

1. Biografi Pengarang

2. Sinopsis Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

3. Korpus Analisis Data Tokoh Perempuan dalam Posisi Subjek

4. Korpus Analisis Data Tokoh Perempuan dalam Posisi Objek

5. Korpus Analisis Data Posisi Pembaca

6. Biodata Peneliti

Page 18: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

108

Lampiran 1:

BIOGRAFI PENGARANG

Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora

pada 6 Februari 1925. Selain sebagai pengarang,

bermacam profesi telah dijalani Pramoedya,

seperti juru ketik Kantor Berita Domei (1942-

1944), wartawan majalah Sadar (1947) dan lembar

“Lentera” surat kabar Bintang Timur (1962-1965),

dan dosen di Fakultas Sastra Universitas Res

Publica (1963-1965) serta di Akademi Jurnalistik

Dr. Rivai (1964-1965).

Menulis sejak di bangku sekolah dasar,

hingga kini Pramoedya telah menghasilkan tidak

kurang dari 35 buku, fiksi maupun non fiksi. Karya-karyanya yang terbit pada

masa Orde Baru dilarang oleh pemerintah. Karya puncaknya adalah tetralogi

novel sejarah yang ditulis Pramoedya ditahan selama 11 tahun di Pulau Buru,

yakni Bumi Manusia (1981), Anak Semua Bangsa (1981), Jejak Langkah (1985),

dan Rumah Kaca (1988). Tetralogi novel tersebut, dan catatan selama di Pulau

Buru, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995) dan II (1996), telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Sejak 1950 sedikitnya 16

penghargaan dari dalam dan luar negeri telah diraihnya, antara lain dari Balai

Pustaka (1951), Ramon Magsaysay (1955), PEN International (1998), dan Kota

Fukuoka-Yokatopia Foundation (2000).

Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer adalah karya kelima

Pramoedya yang diterbitkan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), setelah

Mangir (2000), Kronik Revolusi I, II (1999), dan III (2001), yang disusun bersama

Koeslah Soebagyo dan Ediati Kamil, serta Cerita-cerita dari Digul (ed.) (2001

Page 19: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

109

Lampiran 2:

SINOPSIS NOVEL

PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER

Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

karya Pramodya Ananta Toer adalah catatan tentang

para perempuan remaja Indonesia yang dijadikan

budak seks oleh balatentara Jepang pada Perang

Dunia II. Catatan tersebut disusun berdasarkan

keterangan teman-teman sepembuangan Pramoedya

di Pulau Buru, serta hasil pelacakan mereka

terhadap para budak seks yang ditinggalkan begitu

saja di Pulau Buru, segera setelah Jepang menyerah

pada 1945.

Pada mulanya, tahun 1943 serangan besar-besaran pihak Sekutu di Asia

Tenggara membuat posisi balatentara Jepang bergeser di Indonesia dari agresif

menjadi dendesif. Sikapnya terhadap nasionalisme Indonesia juga mulai berubah,

sehingga kaum nasionalis di Jawa dan Sumatra mendapat keleluasaan

berpropaganda. Hubungan laut dan udara belatentara pendudukan Jepang di Asia

Tenggara dengan Jepang menjadi sulit. Orang Indonesia, melalui PETA (Pembela

Tanah Air), mendapat latihan kemiliteran untuk jadi perwira demi

mempertahankan tanah airnya dari serangan sekutu. Balatentara Jepang sendiri

ditarik ke garis terdepan. Sulitnya hubungan laut dan udara menyebabkan

balatentara Dai Nippon tak bisa lagi mendatangkan wanita penghibur dari Jepang,

Cina dan Korea. Sebagai gantinya para gadis Indonesia dikirimkan ke garis

terdepan sebagai penghibur.

Dalam propaganda Pemerintahan Pendudukan Balatentara Dai Nippon

dikatakan bahwa: di dalam usaha mempersiapkan rakyat Indonesia ke arah

kemerdekaan nanti sesuai dengan kehendak Nippon, generasi muda dididik

supaya bisa mengabdikan diri dalam kemerdekaan. Awalnya, mereka dijanjikan

Page 20: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

110

oleh Pemerintahan Balatentara Pendudukan Dai Nippon akan diberi kesempatan

belajar ke Tokyo dan Shonanto (Singapura). Para perawan remaja itu akan

disekolahkan sebagai bidan atau juru rawat. Namun, janji menyekolahkan ke

Tokyo dan Shonanto oleh Pemerintahan Balatentara Pendudukan Dai Nippon

tidak pernah diumumkan secara resmi, terutama tidak pernah tercantum dalam

Osamu Serei (Lembaga Negara), yang merupakan suatu kesengajaan untuk

menghilangkan jejak perbuatan agar orang tidak mudah menjejak kejahatannya.

Para perawan remaja itu meninggalkan kampung halamannya dan

keluarganya bukan karena kemauan mereka sendiri tapi kemauan orang tua yang

takut akan ancaman pemerintahan Jepang pada saat itu. Para perempuan remaja

itu menempuh perjalanan yang cukup jauh dalam pelayaran berbahaya ditengah-

tengah peperangan. Jepang memilih para perawan remaja yang belu dewasa untuk

memenuhi impian seks serdadu Jepang pada satu pihak, dan agar tidak mendapat

perlawanan dari remaja tidak berdaya itu pada pihak lain.

Pada tahun 1945 setelah Jepang menyerah, para perawan remaja itu

dilepas tanpa tanggungjawab, tanpa pesangon, tanpa fasilitas, dan tanpa

terimakasih dari pihak balatentara Dai Nippon, sebagai tindakan bercuci tangan

terhadap kejahatannya sendiri. Mereka diserahkan pada naluri hidup masing-

masing dan tidak mendapatkan pelayanan dan perlindungan hukum dari

Pemerintah RI dan sebagai akibatnya, sampai 1979 atau sekitar 35 tahun, mereka

menjadi buangan yang dilupakan.

Novel ini berisi hasil catatan wawancara yang dilakukan Pramoedya dan

rekan sepembuangannya di Pulau Buru antara lain seperti, Harun Rosidi, B.A,

Seoprihono Koeswedi, Sutikno, W.S, Sukarno Martodihardjo, dll yang melakukan

perburuan terhadap perempuan buangan itu mulai tahun 1972. Tokoh-tokoh

perempuan yang diceritakan dalam novel ini antara lain seperti Siti Fatimah,

Suwarti, Kartini, Sumiyati, Bolansar, Sutinah, dll. Mereka merupakan nama-nama

yang masih bertahan dan menjadi bagian dari masyarakat adat Pulau Buru yang

harus menjalani kehidupan sebagai buangan, dan mereka hidup jauh di bawah

taraf peradaban dan kebudayaan asal mereka. Mereka mungkin telah dilupakan,

bahkan juga oleh seluruh nasion Indonesia, dan dianggap tidak ada atau hilang.

Page 21: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

111

Mereka tidak berani bicara dalam bahasa ibu mereka, atau bicara tentang diri

mereka pada orang lain bila berada di dekat suami atau orang non-Buru.

Misalkan saja cerita Siti Fatimah. Siti Fatimah merupakan korban

perbudakan seks balatentara Jepang yang saat ini tinggal di Wai Apu dan

merupakan keturunan Sunda dan berasal dari daerah Subang. Siti Fatimah terlahir

pada tahun 1927 dan merupakan anak asisten Wedana Subang, Singadikarta. Ia

pernah menamatkan pendidikan schakelschool (sekolah khusus untuk lulusan SD

lima tahun, terutama khusus mempelajari bahasa Belanda untuk dapat meneruskan

ke sekolah dasar berbahasa Belanda tujuh tahun). Pada awal pendudukan Jepang

ia duduk di SMP. Orang tuanya menyetujui ia meneruskan sekolah ke Jepang.

Berempat mereka meninggalkan Subang. Mancal dari Tanjung Priok bersama

ratusan gadis lain. tidak ke Tokyo, tetapi ke Flores, kemudian ke Buru. Kala itu ia

tak mampu melawan segala bentuk ancaman dari tindakan yang dilakukan

balatentara Jepang kepadanya. Ia hanya bisa menangis dan pasrah menerima

keadaan yang ada.

Mereka, para perempuan buangan itu menjadi tawanan lingkungan hidup

sendiri. Syarat hidup yang terlalu berat menyebabkan mereka cepat tua. Dapat

diduga, sebagaian besar dari perempuan-perempuan yang lain telah mati, terutama

karena tidak adanya pengobatan dan seringnya wabah penyakit parasit, yang

menjadi ciri setiap masyarakat terasing dan terbelakang. Perlakuan para suami

mereka yang kasar juga mendasari mereka untuk tidak berani mengutarakan jati

diri mereka yang sebenarnya. Bagi masyarakat Buru, perempuan adalah harta dan

dapat diperjualbelikan menjadi sumber penghidupan.

Novel ini juga menceritakan bagaimana adat istiadat atau tradisi

masyarakat Pulau Buru dalam memperlakukan perempuan. Banyak perempuan

yang takut terhadap suami mereka serta tidak berani melakukan hal apapun tanpa

seizin suami mereka. Perempuan memiliki keterbatasan dalam bertindak dan

begitu halnya dengan perempuan-perempuan buangan yang sudah menjadi bagian

dari masyarakat Buru itu.

Ironisnya, hingga kini Pemerintah Jepang tetap menolak untuk

bertanggungjawab secara hukum. Alasannya, para korban adalah jugun ianfu

Page 22: ANALISIS WACANA KRITIS PADA NOVEL PERAWAN … · pemakaian kata ganti orang kedua jamak berupa kata kalian. ... person plural pronoun form of the word ... use of interrogative sentence

112

(perempuan penghibur) yang bekerja secara sukarela, bukan sebagai budak seks,

dan persoalan tersebut telah diselesaikan melalui berbagai pejanjian perdamaian

dan pampasan perang. Secara moral, Pemerintah Jepang juga telah menebus

kesalahan masa lalu itu dengan mendirikan Asian Women Found pada 1996.

Lembaga swadaya masyarakat ini dibentuk untuk mengumpulkkan dana

masyarakat guna membayar kompensasi para perempuan korban perbudakan

seksual balatentara Jepang.

Alasan Pemerintah Jepang tersebut tidak diterima oleh kalangan aktivis

pembela hak asasi manusia dan hak perempuan dari berbagai negara yang pernah

diduduki Jepang. Merujuk pada Konvensi Jenewa 1949 dan Statuta Roma 1999,

mereka menyatakan bahwa perbuatan balatentara Jepang tersebut dapat

dikategorikan sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang

dapat diajukan ke Mahkamah Pidana Internasional.

Untuk itulah pada 8-12 Desember 2000 para aktivis tersebut

menyelenggarakan pengadilan rakyat di Tokyo, diberi nama Pengadilan

Internasional Kejahatan Perang terhadap Perempuan untuk kasus Perbudakan

Seksual Militer Jepang pada masa Perang Dunia II. Meskipun pengadilan itu

belum memiliki kekuatan hukum, namun secara moral diharapkan dapat

menggugah kesadaran kolektif masyarakat Internasional. Keputusan tersebut

diumumkan di Den Haag pada 8 Maret 2001.