Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

10
ANALISIS STRUKTUR WACANA ARGUMENTASI RUBRIK SURAT PEMBACA “REDAKSI YTH” DI HARIAN KOMPAS Syafruddin Noor Guru bahasa Indonesia SMAN 11 Banjarmasin Abstract This study was focused to find the structure of Argumentation Reading such as the topic, the kind of letter reader, structure of paragraph, method, and the massage which is told in the rubric of reader letter “Redaksi Yth” at Kompas Daily. The purpose of this study was (1) to describe the kind and structure of argumentation reading reader letter of rubric Redaksi Yth” at Kompas daily; (2) to describe the method of argumentation reading which was used rubric of reader letter “Redaksi Yth” at Kompas daily. The method which is used of the study was descriptive qualitative method, that is the method which propose to describe the data, in this case many aspect above was described then was analyzed based on the technique that is used in many phases among them; (1) to determine the sample of research; (2) collecting the data; (3) analyze and prepare the data. Data and texts which is wanted namely reading (text) of reader’s letter that had a characteristic of argumentation. Based on the result of research, found many conclusion (1) kind of reader’s letter which found is used in rubric of reader’s letter “Redaksi Yth” at Kompas daily that all sort of: (a) critical are 26; (b) complaint are 18; (c) reaction are 16; (d) information are 5, and (e) suggestion are 3. (2) The structure of paragraph which is used in writing of letter of argumentation reader generally have four paragraphs, with structure form, the first paragraph is orientation, the second paragraph, and the third one is reason and the last one is conclusion from the argument which is told. The structure of argumentation reader’s letter inclined used more. Inductive design with a number of reader letter 37 and the contras the design of deductive common sense merely have 31 reader’s letters. (3) Based on above the researcher found the method. Which is used in argumentation text are (a) argumentation cause reason method; (b) comparison method; (c) condition method; (d) contravention method, and (e) witness method. Keywords: structure analyst, argumentation reading, rubric reader letter Kompas Daily PENDAHULUAN Harian Kompas merupakan harian yang berstandar nasional dengan bahasa Jurnalistik Nasional. Kalimat-kalimat yang dibuat standar nasional dan bahasa yang digunakan cukup efektif karena menggunakan kalimat dengan ekspresi singkat dan padat. Selain itu, dipilihnya surat kabar kompas sebagai bahan penelitian, karena kompas sebagai media surat kabar telah memiliki jumlah oplah terbanyak dicetak dan dibaca di semua daerah dan kota seluruh Indonesia. Juga tidak kalah penting bahwa surat kabar kompas

description

analysis on the argumentative writing. this is a ten-pages articles that you can use for free. don't forget to mention the source of the articles.

Transcript of Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

Page 1: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

ANALISIS STRUKTUR WACANA ARGUMENTASI

RUBRIK SURAT PEMBACA “REDAKSI YTH”

DI HARIAN KOMPAS

Syafruddin Noor

Guru bahasa Indonesia SMAN 11 Banjarmasin

Abstract

This study was focused to find the structure of Argumentation Reading such as the topic,

the kind of letter reader, structure of paragraph, method, and the massage which is told in

the rubric of reader letter “Redaksi Yth” at Kompas Daily. The purpose of this study was

(1) to describe the kind and structure of argumentation reading reader letter of rubric

“Redaksi Yth” at Kompas daily; (2) to describe the method of argumentation reading

which was used rubric of reader letter “Redaksi Yth” at Kompas daily.

The method which is used of the study was descriptive qualitative method, that is the

method which propose to describe the data, in this case many aspect above was described

then was analyzed based on the technique that is used in many phases among them; (1) to

determine the sample of research; (2) collecting the data; (3) analyze and prepare the

data. Data and texts which is wanted namely reading (text) of reader’s letter that had a

characteristic of argumentation.

Based on the result of research, found many conclusion (1) kind of reader’s letter which

found is used in rubric of reader’s letter “Redaksi Yth” at Kompas daily that all sort of:

(a) critical are 26; (b) complaint are 18; (c) reaction are 16; (d) information are 5, and (e)

suggestion are 3. (2) The structure of paragraph which is used in writing of letter of

argumentation reader generally have four paragraphs, with structure form, the first

paragraph is orientation, the second paragraph, and the third one is reason and the last

one is conclusion from the argument which is told. The structure of argumentation reader’s

letter inclined used more. Inductive design with a number of reader letter 37 and the

contras the design of deductive common sense merely have 31 reader’s letters. (3) Based

on above the researcher found the method. Which is used in argumentation text are (a)

argumentation cause reason method; (b) comparison method; (c) condition method; (d)

contravention method, and (e) witness method.

Keywords: structure analyst, argumentation reading, rubric reader letter Kompas Daily

PENDAHULUAN

Harian Kompas merupakan harian yang berstandar nasional dengan bahasa

Jurnalistik Nasional. Kalimat-kalimat yang dibuat standar nasional dan bahasa yang

digunakan cukup efektif karena menggunakan kalimat dengan ekspresi singkat dan padat.

Selain itu, dipilihnya surat kabar kompas sebagai bahan penelitian, karena kompas sebagai

media surat kabar telah memiliki jumlah oplah terbanyak dicetak dan dibaca di semua

daerah dan kota seluruh Indonesia. Juga tidak kalah penting bahwa surat kabar kompas

Page 2: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

memiliki redaktur yang berpengalaman dan mumpuni dalam bidang editing bahasa

jurnalistik yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan sendirinya surat pembaca yang

ditulis dan diseleksi sesuai dengan katagori penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Sehingga layak bila peneliti mengambil surat pembaca di harian kompas sebagai objek

penelitian tesis. Selain alasan di atas, juga kredebilitas dan konsistennya harian ini sebagai

media informasi yang bertaraf Nasional. Inilah salah satu alasan peneliti mengapa surat

kabar kompas dijadikan objek penelitian terutama surat pembaca di Rubrik Surat Pembaca

”Redaksi Yth” di harian Kompas.

Rubrik surat pembaca, sesuai namanya, adalah ruangan dalam surat kabar atau

majalah yang memuat surat-surat yang datang dari pembaca, ditunjukan kepada media

massa cetak yang bersangkutan, instansi pemerintah, lembaga swasta, maupun kelompok

dalam masyarakat atau individu tertentu dengan kriteria masalah yang dikemukakan

bersifat umum.

Rubrik surat pembaca memiliki kekuatan tersendiri dalam membentuk opini

khalayak. Karena mampu mempengaruhi opini khalayak, banyak pembaca yang

memanfaatkan surat pembaca untuk menyampaikan keluhan, kritik atau tanggapan serta

protes atas ketidak puasan ataupun informasi lain yang biasanya berupa permasalahan dari

jeleknya pelayanan publik suatu lembaga. Selain itu, surat pembaca dapat juga berisi rasa

ketidakpuasan konsumen, atau masyarakat atas pelayanan dan pernyataan-pernyataan yang

bersifat emosional seperti keluhan, kritikan, atau pujian.

Surat pembaca bermotif keluhan diartikan sebagai surat pembaca yang cenderung

mengemukakan kesulitan atau perasaan susah yang dialami penulis sehubungan dengan

adanya ketidaklancaran pelayanan. Surat pembaca bermotif kritik adalah surat pembaca

yang berisi atau mengemukakan kesalahan dan kejanggalan yang dilakukan oleh suatu

instansi. Surat pembaca bermotif saran adalah surat pembaca yang berisi pernyataan atau

pikiran yang disampaikan agar dipertimbangkan, dan surat pembaca yang bermotif pujian

ialah pernyataan yang bersifat penghargaan, rasa terima kasih atas pelayanan yang telah

dilakukan suatu organisasi atau instansi, sedangkan surat pembaca yang bermotif informasi

biasanya semata-mata berisi pemberitahuan tentang sebuah keadaan. Kemudian yang

terakhir surat pembaca berisi tanggapan atau komentar terhadap suatu kejadian atau

perbuatan yang dilakukan oleh para pejabat publik.

Masalah yang dikemukakan dalam surat pembaca tidak dapat dinilai sebagai

masalah yang tidak serius. Seluruh permasalahan merupakan realitas dalam masyarakat,

hanya teknis penyampaiannya disampaikan secara ringan. Kumpulan surat-surat pembaca

dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang berbagai segi kehidupan masyarakat.

Surat pembaca sering berisi tentang suatu hal yang dapat merugikan nama baik orang atau

organisasi yang terkena atau menolak suatu kebijaksanaan, berisi pernyataan-pernyataan

sanggahan terhadap permasalahan yang tidak benar serta mendukung terhadap sesuatu hal

dan ada juga yang isinya hanya mengungkan pendapat tanpa diikuti oleh perasaaan

mendukung atau menolak sesuatu. Contoh surat pembaca berupa keluhan adalah adalah

seperti yang ditulis oleh Prita Mulyasari melalui internet yang mengakibatkan kasusnya

diangkat ke pengadilan. Kelihatannya sederhana, namun hal tersebut sangat fatal dan

berdampak bagi perseorangan maupun publik yang ingin menuliskan keluhan surat

pembaca melalui jalur media cetak maupun internet.

Page 3: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

Bertolak dari uraian di atas penelitian mengenai struktur wacana argumentasi pada

rubrik surat pembaca diharian Kompas ini cukup rasional untuk dilaksanakan. Selama ini

penelitian terhadap rubrik surat pembaca di media massa belum banyak dilakukan oleh

peneliti lain. Walaupun topik yang diteliti sama tetapi sub pembahasan berbeda. Hal ini

seperti dilaksanakan oleh peneliti Profesor Dr. Dawud dari Universitas Negeri Malang

yang berjudul Penalaran dalam Karya tulis Populer Argumentasi diterbitkan dalam Bahasa

dan Seni Tahun 36 Nomor 1, Pebruari 2008. Juga penelitian yang dilakukan oleh Imam

Asrori dosen Jurusan Sastra Arab dari Universitas Negeri Malang dengan Judul Tindak

Tutur dan Operasi Prinsif Sopan Santun Dalam Wacana Rubrik Konsultasi Jawa Pos

diterbitkan dalam Bahasa dan Seni Tahun 33 Nomor 1 Pebruari 2005.

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tentang struktur wacana

argumentasi pada rubrik surat pembaca “Redaksi Yth” harian Kompas. Oleh sebab itu,

untuk memfokuskan penelitian ini, perlu dirumuskan sejumlah permasalahan yang diteliti.

1. Bagaimana jenis dan struktur wacana argumentasi rubrik surat pembaca “ Redaksi

Yth” di harian Kompas ?

2. Bagaimana metode wacana argumentasi yang digunakan dalam rubrik surat

pembaca “ Redaksi Yth” di harian Kompas ?

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Mendeskripsikan jenis dan struktur wacana argumentasi rubrik surat pembaca “

Redaksi Yth” di harian Kompas.

2. Mendeskripsikan metode wacana argumentasi yang digunakan dalam rubrik surat

pembaca “ Redaksi Yth” di harian Kompas.

Manfaat yang diharapkan dari hasil penlitian ini mencakup dua hal, yaitu secara

teoretis dan secara praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi pengembangan ilmu Linguistik dalam pengembangan teori kebahasaan

khususnya bagi bidang wacana. Selain itu, diharapkan menjadi sumber informasi tentang

jenis, struktur dan metode argumentasi dalam tataran antarparagraf atau wacana secara

tertulis. Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat meberikan sumbangan pada

pembinaan dan pengembangan bahasa, dan sebagai bahan perimbangan dan titik tolak

dalam pengembangan bahan dan proses belajar mengajar wacana argumentasi di sekolah.

ANALISIS

(a). Judul : Harga Tiket Blitzmegaplex Dinaikkan

(b). Penulis : Fajar Lukito, Cikini Kidul RT 002, Menteng, Jakarta

(c) Terbit : Jumat, 19 Maret 2010

(d) Topik Bahasan : Masalah harga pertunjukan film yang laku dinaikan sebanyak 50%

tanpa

(e) Jenis Surat Pembaca: Kritik

Penulis mengeritik terhadap kebijakan yang diambil oleh pengelola biskop yang

telah menaikan dengan semena-mena harga tiket. Kebijakan ini sangat bertetangan dengan

pesan moral yang dikandung oleh film tersebut.

Namun yang patut disayangkan adalah asas “aji mumpung” yang diterapkan. Ketika

film lain yang diputar, harga tiket Rp 50.000, khusus untuk film 3 idiots diberlakukan

Page 4: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

harga tiket Rp 75.000. Semua kerabat memang tidak keberatan membayar, mengingat

jarang hiburan lain yang ada di Jakarta. (Kompas, 19/3/2010).

(f) Struktur Argumentasi

Surat pembaca ini dari empat paragraf, yaitu paragraf pertama pengantar kepada

permasalahan dengan mendeskripsikan keadaan sebuah film yang enak dan patut ditonton.

Film tersebut banyak mengandung pesan-pesan moral yang baik mengenai pendidikan.

Pada paragraf kedua penjelasan mengenai bagusnya

film ini dan mendapat perpanjangan waktu pemutaran sampai beberapa minggu. Hal ini

karena film yang diputar banyak mengandung pesan-pesan moral yang harus diteladani.

Tetapi paragraf ketiga adalah penjelasan mengenai adanya kebijakan pengelola bioskop

bertolak belakang dengan pesan moral yang ada dalam film. Paragraf terakhir adalah

kesimpulan dan sekaligus paragraf penguat atas pertentangan tersebut. Untuk penegasan

tersebut penulis mempertanyakan sekali lagi mengapa pengelola Blitzmegaplex mengambil

kebijaksanaan menaikan harga tiket secara mendadak jelas kebijakan ini bertentangan

dengan nilai-nilai pendidikan atau melawan arus pesan yang ada dalam film tersebut?

Struktur penalaran dalam surat pembaca ini berpola induktif, dengan kesimpulan

umum ada pada paragraf terakhir dan bersifat penegasan terhadap permasalahan dalam

wacana yang dipaparkan. Selain itu, dalam paragraf terakhir wacana ini terdapat kalimat

tanya untuk memperkuat argumen. Sehingga, fakta-fakta argumen yang dipaparkan dalam

wacana ini jelas dan dapat diterima.

(g) Metode Argumentasi

Surat pembaca ini menggunakan metode argumentasi pertentangan. Karena metode

ini jelas sekali dapat dinalar pada saat penulis mengkontradiksikan pesan moral yang

dikemukakan dalam film dengan perbuatan pengelola yang dengan senghaja menaikan tiket

lebih mahal dan mempergunakan aji nupung karena film telah laku keras diputar dibioskop.

Kalimat argumentasi yang dikemukakan oleh penulis dalam surat pembaca ini adalah

Namun, mengingat film ini yang mengandung begitu banyak pesan moral, agak

membingungkan mengapa Blitzmegaplex mengambil kebijaksanaan dan pendidikan usaha

yang melawan arus pesan film tersebut? ”. (Kompas, 19/3/2010).

Fakta argumentasi yang dikemukakan sehubungan dengan metode argumentasi di atas

adalah

Film yang diputar di Blitz Pacific Place, Jakarta, adalah film Bollywood berjudul 3

idiots. Film ini sungguh menghibur dan bermuatan pesan moral yang baik mengenai

pendidikan. Namun yang patut disayangkan adalah asas “aji mumpung” yang diterapkan.

Ketika film lain yang diputar, harga tiket Rp 50.000, khusus untuk film 3 idiots

diberlakukan harga tiket Rp 75.000. Semua kerabat memang tidak keberatan membayar,

mengingat jarang hiburan lain yang ada di Jakarta. ”. (Kompas, 19/3/2010).

Pesan yang ingin disampaikan dalam surat pembaca ini adalah agar kita tidak

menaikkan harga tiket yang berlebihan, paling tidak sikap pengelola bioskop disesuaikan

dengan pesan moral yang diinginkan film tersebut. Dalam hal ini sikap pengelola bioskop

jangan terlalu jauh berbeda dengan pesan yang diinginkan dalam film.

Page 5: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini ada tiga komponen yang terlibat, penulis surat pembaca, surat

pembaca, dan peneliti. Ketiga komponen itu tidak saling berhubungan dan saling terpisah

satu sama lain. Penulis adalah selaku informan atau bersifat sebagai produsen masalah

yang disampaikan. Surat pembaca adalah objek yang diteliti di luar dari si penulis,

sedangkan peneliti adalah orang yang menganalisis dan meninjau surat pembaca secara

objektif tentang apa yang ditulis oleh si penulis. Posisi penulis surat pembaca adalah

independen, sifat semacam ini peneliti anggap sebagai orang pencetus gagasan sesuai

dengan fakta-fakta di lapangan. Berdasarkan fakta-fakta yang ada tersebut penulis telah

melahirkan argumen yang disampaikan untuk dikemukakan kepada pembaca atau peneliti.

Berdasarkan hal itu, asumsi sementara peneliti menganggap penulis surat pembaca

tidak perduli apakah tulisannya bertujuan untuk membujuk, meyakinkan orang lain atau

hanya sekadar menginformasikan kepada pembaca melalui tulisannya. Inilah yang

dianggap bahwa penulis surat pembaca adalah orang yang independen. Peneliti mengangap

penulis surat pembaca lebih cenderung menginformasikan secara umum. Namun ternyata

setelah diteliti dan dianalisis asumsi tersebut terbantahkan. Ternyata setelah diteliti secara

mendalam dengan pendekatan teoritis secara terpadu melalui lintas wacana dipadukannya

dua teori tentang struktur wacana antara Gorys Keraf dan Van Dijk. Teori Gorys Keraf

lebih cenderung menganalisis struktur paragraf argumentasi, sedangkan teori wacana Van

Dijk lebih menekankan topik wacana dan makna wacana yang ditekankan di dalam teks

surat pembaca. Ternyata tulisannya tersebut memenuhi kriteria struktur sebagai tulisan

argumentasi yang lebih cenderung menyakinkan pembaca terhadap fakta-fakta yang ditulis

dan sesuai dengan fakta di lapangan.

Hasil penelitian struktur argumentasi surat pembaca di kompas pada rubrik surat

pembaca “Redaksi Yth” telah ditemukan beberapa struktur argumentasi. Yaitu struktur

yang digunakan dalam surat pembaca kompas pada umumnya lebih banyak

mempergunakan struktur dengan pola induktif, yaitu penjelasan secara khusus menuju

pernyataan secara umum. Pola penalaran atau argumentasi kedua adalah berpola deduktif,

yaitu pernyataan di secara umum kemudian dirinci penjelasan-penjelasan secara detail yang

diseratai dengan fakta-fakta argumentasi untuk mendukung pernyataan tersebut. Dalam

setiap penjelasan penulis surat pembaca selalu diperkuat oleh beberapa fakta pendukung

tujuannya adalah memperkuat argumen yang dikemukakan oleh penulis surat pembaca.

Selain itu menurut penanda argumentasi yang dikemukakan oleh Gorys Keraf

mengemukakan enam ciri khasnya, yaitu tiga komponen stuktur pokok argumentasi dan

tiga komponen struktur tambahan. Ketiga stuktur pokok wacana argumentasi tersebut, yaitu

(1) pernyataan, (2) alasan, dan (3) pembenaran. Sedangkan elemen atau struktur

komponen pelengkapnya adalah (a) pendukung, (b) modal, dan (c) sanggahan. Keenam

komponen tersebut dalam struktur argumentasi surat pembaca kompas tidak semua

lengkap dan ada. Ketidaklengkapan tersebut dikarenakan penulis surat pembaca hanya

menulis secara pemaparan, seperti kritikan, tanggapan, keluhan, dan saran terhadap suatu

masalah yang disampaikan. Hal semacam ini tentu saja disesuaikan dengan tujuan

ditulisnya surat pembaca tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian atau hasil analisis peneliti terhadap surat pembaca yang

berjumlah 68 buah surat yang telah diseleksi dan dianalisis sesuai ciri argumentasi. Maka

dikatakan bahwa pola gagasan argumentasi yang dirangkai dalam sebuah surat pembaca

Page 6: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

ada dua yaitu pola penalaran bersifat induktif dan pola penalaran bersifat deduktif. Dalam

penelitian ini ditemukan pola penalaran induktif berjumlah 35 buah, sedangkan pola

penalaran deduktif berjumlah 33 buah dengan pesan yang disampaikan beragam sesuai

dengan keinginan penulis.

Pola deduktif sedikit sekali mengunakan tanda tanya di akhir wacana dalam sebuah

paragraf yang ditulis. Sedangkan dalam pola induktif pada akhir wacana atau pada wacana

penutup menggunakan pola pertanyaan. Pola pertanyaan yang dibuat secara singkat namun

syarat makna atau pesan yang ingin disampaikan, dengan pola induktif yang diakhiri

dengan pertanyaan, seperti contoh pada surat pembaca dengan judul “ Diskriminasi Tarif

Flat PLN” (33) Kode: PB.2. Pertanyaan ada di akhir tulisan, dengan tujuan untuk

mempertegas argumen yang dikemukakan. Pola induktif dengan pertanyaan dimulai di

awal paragraf hal ini terdapat pada surat pembaca yang berjudul “Bekas Sekolah Obama di

Jakarta” (34) Kode: PB.03, merupakan struktur wacana berpola induktif dengan pertanyaan

yang dibuat berada di awal paragraf. Struktur wacana argumentasi semacam ini banyak

sekali ditemukan dalam surat pembaca yang diteliti oleh penulis. Pola struktur paragraf

argumentasi yang dikemukakan oleh Gorys keraf dalam penelitian ini seperti: struktur

pernyataan umum, sejumlah paragraf penjelas, dan terakhir paragraf kesimpulan dari

gagasan yang dikemukakan sangat mendominasi sekali pada tulisan surat pembaca di

harian kompas. Namun pola atau struktur menurut Gorys keraf tidak akan lengkap dalam

penelitian ini apabila tidak dibarengi teori yang dikemukakan oleh Van Dijk. Van Dijk

mengemukakan beberapa Kriteria untuk menganalisis wacana sesuai keperluannya, hal

tersebut seperti: (1) terdapat elemen struktur wacana yang diamati berupa struktur makro

tematik seperti apa yang dikatakan, atau topik apa yang dibahas; (2) superstruktur tematik

berupa bagaimana pendapat atau gagasan disusun dan dirangkaikan agar menjadi suatu

wacana yang utuh dan dapat dipahami oleh pembaca. Hal ini erat kaitannya dengan struktur

gagasan yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca agar pembaca memahami wacana

yang dibaca. Tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah kaitan dengan teori Gorys

keraf mengenai pola penalaran deduktif dan induktif, yang mengacu pada pernyataan

secara umum menuju kepenjelasan secara khusus atau sebaliknya. (3) struktur mikro

semantik menyangkut makna yang ingin ditekankan atau pesan yang ingin disampaikan

dari tulisan yang dipaparkan dalam sebuah wacana teks surat pembaca. Ketiga pemikiran

tersebut dalam penelitian ini yang menjadi alur dan pedoman berpikir dalam tulisan ini.

Wacana argumentasi rubrik surat pembaca “Redaksi Yth” yang terbit di harian Kompas

yang diambil sebagai bahan analisis berjumlah 68 buah, yang dikumpulkan dari Januari

sampai dengan Maret 2010. Dari semua surat pembaca tersebut dapat diketahui hal-hal

sebagai berikut (1) jenis surat pembaca, (2) struktur argumentasi, dan (3) metode

argumentasi yang digunakan dalam surat kabar tersebut.

(1) Jenis Surat Pembaca

Dalam analisis hasil penelitian argumentasi rubrik surat pembaca “Redaksi Yth.”

Peneliti kemukakan bahwa surat pembaca jenis kritik sebanyak 24 buah surat pembaca

atau 35 %, mengapa jenis surat pembaca kritik yang terbanyak? Karena struktur argumen

berjenis ini dapat dikemukakan secara sederhana dan dapat dipahami karena kritikan yang

ditulis merupakan suatu tanggapan terhadap peristiwa yang dirasakan kurang sesuai. Jenis

surat pembaca yang kedua adalah berupa jenis tanggapan, jenis ini berjumlah 19 buah

surat pembaca atau 27% . Jenis surat pembaca yang ketiga berupa keluhan, yaitu berjumlah

Page 7: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

18 jenis surat pembaca atau 26%. Sedangkan jenis informasi berjumalah 4 surat pembaca

atau 0,5 % dan surat pembaca berjenis saran berjumlah 3 surat pembaca atau 0,4 %.

Jenis surat pembaca yang paling sedikit ada dua, yaitu jenis informasi dan saran.

Mengapa kedua jenis tersebut sangat sedikit? Menurut hemat penulis kedua jenis surat

pembaca tersebut sudah terwakili dalam pemberitaan yang ditulis oleh wartawan, baik itu

berupa saran maupun informasi ada kolom atau rubrik tersendiri. Dengan demikian penulis

surat pembaca dalam menuliskan suratnya cenderung lebih mengutamakan kritik dari pada

informasi dan saran. Karena informasi dan saran bisa dikemukan dalam kolom opini

Kompas. selain lebih leluasa dan tulisannya bisa lebih panjang.

(2) Struktur Argumentasi

Bila ditinjau dari stuktur dan jumlah paragraf yang ditulis, maka wacana

argumentasi yang ditulis oleh penulis di rubrik surat pembaca “Redaksi Yth.” di harian

Kompas ini adalah bahwa rata-rata jumlah paragraf yang ditulis berjumlah empat

paragraf, dengan jumlah surat pembaca sebanyak 37 buah surat pembaca, urutan kedua

adalah surat pembaca dengan jumlah lima paragraf dan tiga paragraf masing-masing sama

sebanyak 13 surat pembaca. Untuk urutan ketiga adalah berjumlah enam paragraf sebanyak

3 surat pembaca, untuk paragraf yang berjumlah dua paragraf sebanyak 2 surat pembaca.

Bila ditinjau dari jumlah paragraf yang ditulis di harian kompas paling banyak

paragrafnya berjumlah empat buah paragraf. Mengapa hal ini terjadi karena rata-rata

wacana argumentasi memerlukan beberapa paragraf untuk memperjelas argumentasi yang

disampaikan. Karena bila jumlah paragrafnya sedikit cenderung gagasan yang ditulis

terlalu dangkal dan tidak dapat dipahami dengan baik argumentasi yang disampaikan.

Selain itu juga jelas serta tidak sesuai dengan kaidah struktur wacana argumentasi yang

ditulis oleh penulis surat pembaca. Alasan lain adalah sebuah paragraf argumentasi

memerlukan beberapa komponen yang tidak boleh dihilangkan karena ada argumen-

argumen harus dikemukakan untuk menyakinkan pembaca. Jadi dalam menulis sebuah

wacana argumentasi harus memiliki struktur yang sesuai dengan teori yang dikemukakan

terdahulu.

Di samping analisis struktur dapat diketahui juga pola penalaran yang digunakan

oleh penulis surat pembaca di harian Kompas ini, yaitu telah ditemukan pola penalaran

deduktif sebanyak 33 buah pola atau 48% dan pola induktif sebanyak 35 pola 51% .

(3) Pengembangan Metode

Dari hasil analisis struktur wacana argumentasi ini maka dapat diketahui metode

yang digunakan untuk mengembangkan argumentasi yang ditulis oleh penulis surat

pembaca. Peneliti menemukan metode argumentasi yang terbanyak digunakan penulis

rubrik surat pembaca “Redaksi Yth” di harian Kompas adalah metode argumentasi

keadaan. Jelasnya metode ini menempati urutan pertama yaitu berjumlah 22 surat

pembaca atau 32% dari 68 buah surat pembaca yang diteliti dan terkumpul selama tiga

bulan. Urutan kedua terbanyak adalah metode pertentangan dengan jumlah 18 buah surat

pembaca atau 26% sedangkan metode kesaksian adalah metode yang nenempatkan pada

urutan ke tiga yaitu berjumlah 15 buah atau 22%. Sedangkan urutan keempat dan kelima

masing-masing diikuti oleh metode sebab akibat sebanyak 9 (sembilan) buah atau 13%

dan metode perbandingan sebanyak 4 (empat) buah atau 0,5%. Berdasarkan data tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa surat pembaca dalam rubrik “Redaksi Yth” di harian

Kompas ini kebanyakan menggunakan metode argumentasi keadaan. Karena dengan

Page 8: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

metode keadaan ini penulis lebih mudah berargumentasi dengan pembaca. Selain itu

menurut peneliti penulisan wacananya juga sederhana dan mudah dengan menyebutkan

atau mendeskripsikan fakta-fakta yang ada untuk mendungkung argumentasi yang ditulis

atau dikemukakan kepada pembaca. lebih jelasnya hal ini berkaitan dengan sifat dari surat

pembaca yang hanya menyampaikan atau memaparkan suatu permasalahan yang terjadi di

masyarakat selengkap dan sedetail mungkin dengan didukung data-data atau fakta-fakta

yang objektif. Dengan demikian dapat dikatakan kriteria sebuah surat pembaca yang baik

dan bersifat argumentasi khususnya harus dilengkapi dengan fakta dan bukti-bukti

argumentasi yang disampaikan dengan lengkap. Contoh surat pembaca yang berjudul

“Masalah Pelayanan Makanan yang Tidak Memuaskan Bagi Jemaah Haji” (Kode:

KDN,08) metode yang digunakan adalah metode keadaan. Penulis mengemukakan fakta-

fakta yang disampaikan cukup lengkap dengan struktur argumentasi berpola induktif dan

berisi tentang penjelasan keadaan kondisi jamaah haji secara detail.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian data di atas maka dapat dikatakan bahwa, Rubrik Surat Pembaca

“Redaksi Yth.” di harian Kompas cenderung ditulis oleh penulisnya dengan jenis kritik hal

tersebut karena mengkritik sesuatu dalam surat pembaca adalah suatu hal yang sudah biasa

dan dijadikan suatu kebiasaan masyarakat kita di Indonesia Karena hal ini menyangkut

pola pikir masyarakat dalam penggunaan bahasa yang mudah dan biasa ditulis dengan

cepat tanpa mempertimbangkan hal lain. Apabila masyarakat merasa kurang senang atau

merasa sesuatu yang berbeda atau janggal pada apa yang dialaminya, atau apabila melihat

sesuatu peristiwa yang dilihatnya kurang pantas dilakukan maka masyarakat akan cepat

merespon dengan menuliskan selembar surat pembaca ke salah satu harian yang disenangi.

Hal ini sesuai dengan temuan di lapangan dari data hasil penelitian rubrik surat pembaca

“Redaksi Yth” di harian Kompas yang terbit secara Nasional. Sehingga jenis surat pembaca

mengacu kepada struktur surat pembaca, struktur mengacu kepada metode argumentasi

surat pembaca, sedangkan metode surat pembaca mengacu pada pesan apa yang diingin

disampaikan dalam surat pembaca. Untuk pembuktian asumsi ini, dapat di telaah pada

wacana surat pembaca yang berjudul “Lawakan Berbau Anarkis” penulis melakukan

kritikan terhadap tayangan di televisi yang tidak ramah lingkungan. Metode argumentasi

yang digunakan pada waktu menulis wacana yang berjenis kritik tersebut menggunakan

metode kesaksian. Karena penulis menyaksikan sendiri tayangan yang ada di televisi

tersebut. Sedangkan surat pembaca berjenis saran paling sedikit. Hal ini sesuai dengan

prinsif tulisan argumentasi bahwa, penulis yang ingin memberikan kritik berupa kejadian

yang di alami atau dilihat langusung dan tidak sepantasnya terjadi. Maka orang tersebut

menuliskan surat pembaca ke harian Kompas untuk diketahui orang. Penjelasan yang

penulis berikan agar dapat dipahami oleh orang lain dan lebih mudah menulisnya maka

penulis tersebut menggunakan jenis kritik. Selain mengeritik penulis surat pembaca juga

harus membuktikan dengan fakta-fakta argumen yang cukup.

Page 9: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

DAFTAR RUJUKAN

Agger, Ben. 2009. Teori Sosial Kritis: Kritik, Penerapan, dan Implikasinya.

Yogyakarta: Penerbit Kreasi Wacana

Alwi, Hasan. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Arifin, E. Zaenal dan S. Arman Tasai. 1988. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:

Antar Kota

Ardiana, Leo Indra. 1997. Materi Pokok Analisis Kesalahan Berbahasa Modul UT.

Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikdasmen

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2003. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta,

Jakarta: Rineka Cipta.

----------------. 2007. Kajian Bahasa: Struktur Internal, Pemakaian, dan

Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur.

Bandung: Aditama.

------------------. 1996. Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: HPBI-Pustaka

Wina.

------------------. 2006. Metoda Linguistik: Ancangan Metoda Penelitian dan Kajian.

Bandung: Aditama.

Dawud. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas X. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Flournoy, Don Michael. 1989. Analisis Isi Surat Kabar-surat kabar Indonesia.Yogyakarta :

Gajah Mada University Press.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia

Kridalaksana, Harimurti. 2007. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:

PT Gramedia.

Muslich, Masnur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem

Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Parera, Fran. 1997. Penyuntingan. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.

Pateda, Mansoer. 1990. Aspek-Aspek Psikolinguistik. Flores: Penerbit Nusa Indah.

____________. 1991. Linguistik Terapan, Flores: Penerbit Nusa Indah.

Page 10: Analisis Struktur Wacana Argumentasi. free abstract and ten pages research

Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat: Fungsi, Kategori, dan Peran. Bandung:

PT Refika Aditama.

Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern: Pendekatan praktis. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya

Rani, Abdul. 2004. Analisis Wacana Sebuah: Kajian Bahasa dalam Pemakaian.

Malang: Bayumedia Publishing.

Renkema, Jan. 2004. Introduction to Discourse Studies. Amsterdam, Philadelphia:

Jhon Benyamin Publishing Company.

Sarwoko, Tn Adi. 2007. lnilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta:

Andi Yogyakarta.

Sudaryanto, 1990. Aneka Konsep Kedataan Lingual dalam Linguistik. Yogyakarta:

Duta Wacana University Press.

Suharsimi, Arikunto 2007 , Penelitian Tindakan Kelas , Bumi Aksara

Suparno dan Martutik. 1997. Materi Pokok Wacana Bahasa Indonesia Modul UT.

Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikdasmen

Surat Kabar Kompas. 2010. Rubrik Surat Pembaca “Redaksi Yth.” Terbit Tanggal 2

Januari 2010 s.d. 30 Maret 2010

Stubbs, Michael. 1983. Discourse Analysis The Sociolinguistic Analysis of