ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB...
ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN SYARIAHMENGGUNAKAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN
METODE SIMULASI MONTE CARLO(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 dan JII
Periode 2017-2018)
(Skripsi)
OlehOLAF TRI WILOPO SIMANJUNTAK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRACT
ANALYZING CONVENTIONAL AND SHARIA RISK OF STOCKUSING VALUE AT RISK (VAR) WITH MONTE CARLO
SIMULATION METHODSTUDY ON CORPORATIONS LISTED AT LQ45
INDEX AND JII IN 2017-2018
ByOlaf Tri Wilopo Simanjuntak
Value at Risk is a risk measurement quantitatively to estimate maximum lostpotential that may occur in the future in certain period of time and in particulartrust level in normal market condition. The objective of this research is to find outthe difference of risks at stocks of conventional and sharia. VaR values of eachindex were compared in this research. Study on corporations listed at JII andLQ45 index in 2017-2018. This research used historical simulation with trustlevel of 95%. Before estimating VaR values of each index, normality test to findout whether returns of each index were distributed normally was conducted. TheVaR values were estimated for the next 30 days time horizon and during oneyears. The results showed that there were not risk differences between stocks ofconventional and sharia. In other words, investing either in JII or LQ45 indexindices possesses the same risks of returns.
Keywords: Value at Risk (VaR), Monte Carlo Simulation
ABSTRAK
ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN SYARIAHMENGGUNAKAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN METODE
SIMULASI MONTE CARLOSTUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS
LQ45 DAN JII PERIODE 2017-2018
OlehOlaf Tri Wilopo Simanjuntak
Value at Risk merupakan pengukuran risiko secara kuantitatif yang mengestimasipotensi kerugian maksimal yang mungkin terjadi pada masa datang yang akandihadapi pada jangka waktu tertentu dan pada tingkat kepercayaan tertentu padakondisi pasar yang normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adaatau tidak perbedaan risiko pada saham konvensional dan syriah. Dalampenelitian ini yang dibandingkan adalah nilai VaR dari masing-masing indeks.Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di JII dan indeks LQ45periode 2017-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simulasiMonte Carlo, dan dengan tingkat kepercayaan 95%. Sebelum menghitung nilaiVaR dari masing-masing indeks terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, yangmana untuk mengetahui apakah return dari masing-masing indeks terdistribusidengan normal. Nilai VaR dihitung dalam time horizon 30 hari kedepan, dan nilaiVaR selama satu tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adaperbedaan risiko saham konvensional dan syariah. Oleh karena itu dengan katalain berinvestasi pada JII dan indeks LQ45 mempunyai return dan risiko yangsama.
Kata Kunci: Value at Risk (VaR), Simulasi Monte Carlo
ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN SYARIAH
MENGGUNAKAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN
METODE SIMULASI MONTE CARLO
(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 dan JII
Periode 2017-2018)
Oleh OLAF TRI WILOPO SIMANJUNTAK
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA ADMNISTRASI BISNIS
pada
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
3
4
Judul Skripsi : Analisis Risiko Saham Konvensional danSyariah Menggunakan Value at Risk (VaR)dengan Metode Simulasi Monte Carlo (Studipada Perusahaan yang Terdaftar di IndeksLQ45 dan JII Periode 2017-2018)
Nama Mahasiswa : Olaf Tri Wilopo SimanjuntakNomor Pokok Mahasiswa : 1416051087Jurusan : Ilmu Administrasi BisnisFakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. Suripto, S.Sos., M.A.BNIP. 196902231999031001
M. Iqbal Harori, S.AB.,M.SiNIP. 231504880320101
2. Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Ahmad Rifa’I, S.Sos., M.Si.NIP 19750204 200012 1 001
RIWAYAT HIDUP
Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996,
sebagai anak ketiga Bapak Sumarno dan Ibu Astrid Elli
Sianipar. Latar belakang pendidikan yang ditempuh
penulis yaitu TK Pertiwi 2 Banarjoyo, SD Negeri 2
Banarjoyo, SMP Kristen 1 Metro dan SMA Lentera
Harapan Sekampung. Pada tahun 2014, penulis
melanjutkan pendidikan pada Program Studi Strata 1 (satu) di Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Selama menjadi mahasiswa. Penulis menjabat sebagai Kordinator Umum
Persekutuan PDO FISIP UNILA, menjadi anggota LPMI (Lembaga Pelayan
Mahasiswa Indonesia) dan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tias
Bangun, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung
Periode I tahun 2017.
MOTTO
“Hidup berkenan bagi-Nya”
“Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan
menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku
yang membawa kemenangan.”
“Laut tidak menghentikan Musa melangkah, tembok tidak menghentikan
Yosua untuk maju, Goliat tidak dapat mengalahkan Daud dan kematian
tidak menguasai Kristus Yesus, maka Tuhan yang ada di dalam mu lebih
besar dari semua yang memberi kemenagan”
PERSEMBAHAN
Mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yesus Kristus.Atas Berkat dan Anugrah-Nya,
Karya Ini Kupersembahkan Kepada:
Kedua Orang Tuaku Tercinta, Bapak dan Ibu yang Telah Membesarkanku,Mendidik dan Membimbingku, Selalu Memberikan Cinta dan
Kasih Sayang yang Tiada Habisnya yang Selalu Menjadi MotivasiTerbesarku Selama Ini.
Keluarga Besar dan Sahabat-Sahabatku Tercinta
Dosen Pembimbing dan Penguji yang Sangat Berjasa
Untuk Almamater Tercinta
SANWACANA
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Risiko Saham Konvensional dan Syariah Menggunakan Value at
Risk (VaR) dengan Metode Simulasi Monte Carlo (Studi pada Perusahaan
yang Terdaftar di Indeks LQ45 dan JII Periode 2017-2018)”. Penyusunan
skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Penulis menyadari
bahwa selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari banyak pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung.
4. Bapak Drs. Dadang Karya Bhakti, M.M. selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
5. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan
selaku dosen penguji. Terimakasih atas bimbingan dan arahan yang diberi
semasa perkuliahan dan proses bimbingan skripsi.
6. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung dan selaku Pembimbing Akademik. Terimakasih atas ajaran,
bimbingan, motivasi yang diberi semasa perkuliahan dan diluar perkuliahan.
7. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan, arahan,
masukan, nasihat, saran dan kritik serta memberikan banyak pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Bapak M. Iqbal Harori, S.AB.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pembantu
yang telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan,
arahan, masukan, nasihat, saran dan kritik serta memberikan banyak
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Ibu Damayanti, S.A.B., M.A.B selaku Dosen Pembahas yang telah banyak
meluangkan waktu, motivasi, dukungan, arahan, masukan, nasihat, saran dan
kritik serta memberikan banyak pengetahuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Ibu Mertayana, selaku staff jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah
membantu kelancaran hingga selesai.
11. Terimakasih untuk seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
12. Teristimewa untuk kedua Orang Tuaku tercinta Bapak Sumarno dan Ibu
Astrid Elli Sianipar, terimakasih selama ini telah membesarkanku dengan rasa
cinta dan kasih sayang yang tidak ada batasnya, mengajarkanku banyak hal,
memberikan motivasi, semangat, serta kepercayaan kepada penulis selama
proses menyelesaikan skripsi ini dan senantiasa mendoakan agar penulis
menjadi anak yang sukses dan berguna bagi keluarga, agama dan negara.
13. Mamas terkasih, Hansen A.M. Simanjuntak dan Mbak Ferdita Aprilia yang
selalu memberikan dorongan motivasi kepadaku untuk selalu berusaha
sampai batas kemampuan terakhir.
14. Mbak terkasih, Martesa Delovani Simanjuntak dan Mas Dimas yang selalu
memberikan dorongan motivasi kepadaku untuk selalu berusaha sampai batas
kemampuan terakhir.
15. Sahabat Hidup dan Seperjuanganku Imantri Marbun yang selalu memberi
semangat, motivasi, dukungan, masukan dan nasihat.
16. Rekan-rekan seperjuangan Ilmu Administrasi Bisnis 2014 rombongan lelaki
kece (M. Akbar Zainuri, Agung Rasi Fauzi, Fadjar Defitra, Wahyu Handoko,
Mahardika Purnama, Refki Efrian Siger, Ilham M, Bima P.A., Ibnu, Bagus,
Bang Osman Yosua, Bang Dam, Lukas Posma, Yulizar, Burhanudin, Michael
Jeremay Aaron, M. Arif, dll) dan rombongan wanita kece (Eka S, Mei
Handika Fitriana, Septi Wuri, Senja Febi Fitriana, Depi, Monica N, Dini, dll).
Terima kasih atas pengalaman dan kisah yang telah kalian berikan dan
semoga kita dapat bertemu lagi dikemudian hari dengan membawa
kesuksesan kita untuk membanggakan orang-orang disekitar.
17. Persekutuan PDO FISIP UNILA (Captived: Andi Sinuhaji, Sarah Destio,
Enrico P.S, Satria Kencana S, Devi Yona Sinaga, Gita Lamtiur P, Advent
M.H dan Fraternity: Devita Riana Purba, Devi Permata Sari, Mirani
Simanungkalit, Adeline Delinda I, Osman Yosua Siahaan, Michael Jeremay
Aaron, Cynthia Sagala, Destri, dan Tiolina Gultom) dan Alumni PDO (Angga
Siregar, Steven Siregar, Fanny Pangaribuan, Cetty Marbun, Oktanina, Ifan,
Jenny, Paksi, Intan) yang telah melayani bersama dalam persekutuan, beserta
teman-teman PDO yang tidak tersebutkan.
18. LPMI (Lembaga Pelayan Mahasiswa Indonesia), Mas Nur dan Mbak Pipit
yang telah melayani bersama dalam persekutuan, beserta teman-teman LPMI
yang tidak tersebutkan.
19. PERKANTAS, KK ODOL (Oren, Bang Daniel/Dabe dan Bang Abe) dan KK
MLM (Chirst, Bang Yefta, Rico, Alfrido, Bang Osman dan Rekhy) yang
telah melayani bersama dalam pertumbuhan rohani, beserta teman-teman
PERKANTAS yang tidak tersebutkan.
20. Keluarga KKN Tias Bangun, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung
Tengah (Pak. Suseno dan Istri, Mas Riyan dan Ayu), beserta anak-anak KKN
Tias Bangun (Bagoes Prayogi, Endo fitsboy, Guritno Bagus Phambudi, Indah
Dwi Puspita, Riska Juliana, Via Apri Setiani, Chindy Fara Ameralda,
Istiqomah Solehatun, Irfan Hidayat, Dinda Metasa, Melisa Siahaa, Manachem
C. G., Sofie Maghfira). Terima kasih untuk kalian atas kebersamaan,
kekompakan, kekeluargaan, motivasi, dukungan dan doanya, semoga kita
sukses, bisa kumpul lagi dan tetap terjaga kekeluargaan kita setelah 40 hari
bersama.
21. Sahabat-sahabat SMA Lentera Harapan Sekampung (Kila, Ratih, Dila, Eka,
Putri, Gina, Venti, Oges, Novi, Citra, Wahyu, Yezi, Giri, Maya, Dewi, Ivana,
Rudi, Joni, Gilbert, Simon, Willy, Reza, Regi dan Mr. Oka Lewinata
Herman), serta semua guru-guru SMA Lentera Harapan. Terima kasih atas
motivasi, dukungan semangat dan doa dari kalian, semoga kita sukses semua.
See you on the top!!
22. PW Indekos, terkhusus untuk Bapak Wawan dan Istri, berserta anak-anaknya
yang Terkasih dan anggota PW indekos (Wisnu, Moko, Ardi,
Klanting/Daniel, Fajar, Edi dan Bayu). Terima kasih untuk kalian atas
kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan, motivasi, dukungan dan doanya,
semoga kita sukses, bisa kumpul lagi dan tetap terjaga kekeluargaan kita.
23. Team Dota 2 “ALL CARRY”, Yaitu: Osman “Sasha Gray” Yosua, Olaf
“Yuki3 雪三” Simanjuntak, Mahardika “ゲームの王様” Purnama, Bima
“Laughing_Coffin” Purwadika, Agung “Whereyoueye” Fauzi. Terima kasih
atas ward, courier, stun dan noob dari kalian, semoga kita semua sukses
mencapai 10K.
24. Adik-adikku Ilmu Administrasi Bisnis 2015, 2016, dan 2017. Buat kalian
semangat terus kuliahnya dan lekas gapai impian kalian.
25. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu saya
selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.
26. Almamater tercinta Universitas Lampung.
Bandar Lampung,Penulis
Olaf Tri Wilopo Simanjuntak
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................... iDAFTAR TABEL ............................................................................................. ivDAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vDAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 11.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 11.2. Rumusan Masalah................................................................................. 61.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 71.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
1.4.1. Manfaat Teoritis.......................................................................... 71.4.2. Manfaat Praktis ........................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 92.1. Landasan Teori..................................................................................... 9
2.1.1. Teori Investasi............................................................................ 92.2. Investasi ............................................................................................... 10
2.2.1. Pengertian Investasi ................................................................... 102.2.2. Tujuan Investasi ......................................................................... 112.2.3. Proses Keputusan Investasi........................................................ 112.2.4. Aktivitas Investasi...................................................................... 122.2.5. Return Investasi ......................................................................... 13
2.3. Pasar Modal ........................................................................................ 132.3.1. Pasar Modal Konvensional ........................................................ 132.3.2. Instrumen Pasar Modal Konvensional ...................................... 142.3.3. Pasar Modal Syariah ................................................................. 172.3.4. Prinsip-prinsip Pasar Modal Syariah ......................................... 182.3.5. Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik .................................... 202.3.6. Mekanisme Transaksi Pasar Modal Syariah .............................. 212.3.7. Kriteria dan Jenis Efek Syariah.................................................. 232.3.8. Fungsi Pasar Modal Syariah ...................................................... 242.3.9. Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah..................... 24
2.4. Saham................................................................................................... 252.4.1. Jenis-jenis Saham....................................................................... 26
2.4.1.1. Saham Konvensional ..................................................... 26
ii
2.4.1.2. Saham Syariah ............................................................... 272.4.1.3. Kriteria Emiten Penerbit Efek Syariah .......................... 28
2.4.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Gejolak Harga Saham.......... 292.5. Risiko dan Manajemen Risko .............................................................. 292.6. Risiko Pasar atau Sistematis ................................................................ 312.7. Pengukuran Risiko Pasar Secara Statistik ........................................... 32
2.7.1. Return Aset Tunggal .................................................................. 322.7.2. Risiko Aset Tunggal .................................................................. 33
2.8. Distribusi Normal ................................................................................ 332.8.1. Sifat-sifat Penting Distribusi Normal Baku ............................... 342.8.2. Distribusi Normal Baku .............................................................. 352.8.3. Uji Kolmogorov-Smirnov............................................................ 36
2.9. Value at Risk (VaR) ............................................................................. 372.9.1. Value at Risk dengan Metode Simulasi Monte Carlo ................. 38
2.10. Tingkat Kepercayaan ......................................................................... 382.11. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 392.12. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 42
III. METODE PENELITIAN........................................................................... 443.1. Jenis Penelitian...................................................................................... 443.2. Populasi dan Sampel ............................................................................. 45
3.2.1. Populasi....................................................................................... 453.2.2. Sampel......................................................................................... 45
3.3. Jenis dan Sumber Data.......................................................................... 463.4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 473.5. Definisi Konseptual ............................................................................. 47
3.5.1. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo................................ 473.5.2. Distribusi Frekuensi .................................................................... 483.5.3. Distribusi Frekuensi Kumulatif................................................... 48
3.6. Definisi Operasional ............................................................................. 483.6.1. Return ......................................................................................... 483.6.2. Probabilitas ................................................................................ 493.6.3. Risiko ......................................................................................... 493.6.4. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo................................ 503.6.5. Tingkat Kepercayaan ................................................................. 503.6.6. VaR Periode yang Lebih Panjang .............................................. 513.6.7. Uji One Sample T Test .............................................................. 51
3.7. Teknik Analisis Data............................................................................. 533.7.1. Teknik Analisis Data dengan Simulasi Monte Carlo.................. 533.7.2. Teknik Analisis Data Perbandingan VaR Konvensional
dan Syariah .................................................................................. 54
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 564.1. Gambaran Umum Perusahaan............................................................... 56
4.1.1. Indeks LQ45................................................................................ 564.1.2. Jakarta Islamic Indeks (JII) ........................................................ 574.1.3. Adhi Karya (Persero Tbk) .......................................................... 594.1.4. Trada Alam Mineral Tbk ............................................................ 61
iii
4.1.5. Bumi Resources Tbk .................................................................. 624.1.6. Gudang Garam Tbk..................................................................... 644.1.7. Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................................... 654.1.8. Ciputra Development Tbk........................................................... 664.1.9. PT. P.P. London Sumatra Indonesia Tbk ................................... 684.1.10. Summarecon Agung Tbk ......................................................... 69
4.2. Hasil Perhitungan dan Analisis Data .................................................... 714.2.1. Uji Normalitas Return Aset ........................................................ 714.2.2. Perhitungan Mean dan Standard Deviasi dari Nilai Retun ......... 734.2.3. Simulasi Risiko ........................................................................... 744.2.4. Menentukan Interval .................................................................. 754.2.5. Menghitung Frekuensi dan Cumulative (Kumulatif) ................. 774.2.6. Perhitungan VaR Metode Simulasi Monte Carlo ...................... 784.2.7. VaR Periode yang Lebih Panjang .............................................. 79
4.2.7.1. VaR Periode 30 Hari ..................................................... 794.2.7.2. VaR Periode 1 Tahun .................................................... 81
4.2.8. Uji Beda ..................................................................................... 824.3. Pembahasan........................................................................................... 84
4.3.1. Analisis Perbandingan VaR Konvensional dan Syariah ............. 854.4. Keterbatasan Penelitian......................................................................... 88
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 895.1. Kesimpulan .......................................................................................... 895.2. Saran .................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 91LAMPIRAN....................................................................................................... 97
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah........................... 24Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 39Tabel 3.1 Perusahaan dengan Saham Konvensional Terdaftar pada
Indeks LQ45 Periode April 2017-April 2018.................................... 46Tabel 3.2 Perusahaan dengan Saham Syariah Terdaftar pada JII Periode April
2017-April 2018 ................................................................................ 46Tabel 3.3 Definisi Operasional .......................................................................... 53Tabel 4.1 Sejarah Pencatatan Saham Adhi Karya (Persero) Tbk....................... 61Tabel 4.2 Sejarah Pencatatan Saham Trada Alam Minera Tbk ......................... 62Tabel 4.3 Sejarah Pencatatan Saham Bumi Resources Tbk............................... 63Tabel 4.4 Anak Usaha LSIP (PP London Sumatra Indonesia Tbk) ................... 69Tabel 4.5 Jumlah Data Saham Konvensional Terdaftar pada LQ45 Periode
April 2017-April 2018 ....................................................................... 71Tabel 4.6 Jumlah Data Saham Syariah Terdaftar pada JII Periode April 2017-
April 2018.......................................................................................... 72Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Indeks LQ45 .................................................... 72Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas JII ..................................................................... 73Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi.................................... 74Tabel 4.10 Closing Price dan Simulasi.............................................................. 75Tabel 4.11 Kelas Interval dan Hasil dari Simulasi............................................. 76Tabel 4.12 Frekuensi dan Cumulative (Kumulatif)............................................ 77Tabel 4.13 Perhitungan VaR Harian Indeks LQ45 ........................................... 78Tabel 4.14 Perhitungan VaR Harian JII............................................................. 79Tabel 4.15 Perhitungan VaR 30 Hari Indeks LQ45........................................... 80Tabel 4.16 Perhitungan VaR 30 Hari JII............................................................ 80Tabel 4.17 Perhitungan VaR 1 Tahun Indeks LQ45.......................................... 81Tabel 4.18 Perhitungan VaR 1 Tahun JII........................................................... 82Tabel 4.19 Hasil Uji Beda VaR Saham Syariah dan Saham Konvensional
(Group Statistics) ............................................................................ 82Tabel 4.20 Hasil Uji Beda VaR Saham Syariah dan Saham Konvensional
(Independent Samples Test) ............................................................ 83Tabel 4.21 Perhitungan VaR Harian Indeks LQ45 dengan Eksposur
Ditentukan ........................................................................................ 86Tabel 4.22 Perhitungan VaR Harian JII dengan Eksposur Ditentukan.............. 86
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Pergerakan IHSG Bulan Maret 2017-Maret 2018........................... 2Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah ........................................................ 3Gambar 2.1 Proses Keputusan Investasi ............................................................. 12Gambar 2.2 Kurva Distribusi Norma Umum...................................................... 34Gambar 2.3 Kurva Distribusi Norma dan Kurva Norma Setelah Ditranformasi 35Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 43Gambar 4.1 Grafik Indeks Perkembangan JII dan ISSI Periode 2010 Hingga 31
Desember 2016.................................................................................. 58Gambar 4.2 Grafik Indeks Perkembangan Kapitalisasi Pasar JII dan ISSI
Periode 2010 Hingga 31 Desember 2016.......................................... 59
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiADHI (Adhi Karya (Persero) Tbk) .................................................... 98
Lampiran 2. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiTRAM (Trada Alam Minera Tbk)...................................................... 98
Lampiran 3. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiBUMI (Bumi Resources Tbk) ............................................................ 99
Lampiran 4. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiBUMI GGRM (Gudang Garam Tbk) ................................................. 99
Lampiran 5. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiJSMR (Jasa Marga (Persero) Tbk) .................................................... 100
Lampiran 6. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiCTRA (Ciputra Development Tbk)................................................... 100
Lampiran 7. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiLSIP (Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk) .... 101
Lampiran 8. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiSMRA (Summarecon Agung Tbk).................................................... 101
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi ............................... 102Lampiran 10. Closing Price dan Simulasi.......................................................... 102Lampiran 11. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi ............................. 103Lampiran 12. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo ADHI
(Adhi Karya (Persero) Tbk)............................................................... 104Lampiran 13. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo TRAM
(Trada Alam Minera Tbk) ................................................................. 105Lampiran 14. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo BUMI
(Bumi Resources Tbk)....................................................................... 106Lampiran 15. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo GGRM
(Gudang Garam Tbk)......................................................................... 107Lampiran 16. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo JSMR
(Jasa Marga (Persero) Tbk) ............................................................... 108Lampiran 17. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo CTRA
(Ciputra Development Tbk)............................................................... 109Lampiran 18. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo LSIP
(Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk)............... 110Lampiran19. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo SMRA
(Summarecon Agung Tbk) ................................................................ 111
vii
Lampiran 20. Hasil Uji Normalitas Indeks LQ45................................................ 112Lampiran 21. Hasil Uji Normalitas JII............................................................... 112Lampiran 22. Hasil Uji Beda VaR Saham Konvensional dan Saham Syariah
(Independent Samples Test)............................................................... 113
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
datang (Tandelilin, 2010:2). Investor membeli sejumlah saham saat ini dengan
harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah
dividen (pengembalian laba) di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas
waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tesebut. Keuntungan dari investasi
ini, membuat banyak pihak (terutama investor) tertarik untuk menanamkan
sumber dana atau dayanya dalam bentuk surat-surat berharga. Pihak-pihak yang
melakukan investasi disebut investor. Investor dapat digolongkan menjadi dua
yaitu investor perorangan yang terdiri dari individu-individu yang melakukan
kegiatan investasi untuk kepentingan dirinya sendiri. Investor institusional
merupakan investor yang terbentuk badan hukum seperti perusahaan asuransi,
perbankan, pegadaian, lembaga dana pensiun dan perusahaan-perusahaan jasa
keuangan lainnya (Tandelilin, 2010:2-3).
Perkembangan pasar modal yang semakin pesat di Indonesia bersamaan dengan
banyak jumlah saham yang diperdagangkan menunjukan perkembangan pasar
modal yang semakin baik, Nicky Hogan dalam id.beritasatu.com (2017)
2
berpendapat investor domestik menguasai total transaksi dengan persentase
sebesar 63,11% atau Rp2.328 triliun. Sedangkan persentase transaksi investor
asing sebesar 36,89% atau Rp1.360 triliun. Perkembangan pasar modal juga,
dapat dilihat dalam kenaikan investasi saham gabungan tahun 2018. Berikut
adalah gambar IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), seperti tertera pada
gambar 1.1:
Sumber : www.ihsg-idx.com (2018)
Gambar 1.1 Pergerakan IHSG Bulan Maret 2017–Maret 2018
Gambar 1.1 mengambarkan pergerakkan IHSG yang fluktuatif dari bulan April
yang berkisar 5.500 sampai 5.800 terus meningkat ke titik 6.663 pada bulan
Januari dan Febuari menunjukan perubahan harga yang sangat besar dan baik,
ditutup pada bulan Maret dengan harga 6.020 sampai 6.234. Data IHSG ini
menunjukan pergerakan harga saham konvensional yang berubah-ubah, yang
selaras dengan disertai risiko. hal ini lah yang harus dapat diperhitungkan, agar
setiap pihak dapat mengerti tingkat risiko pada setiap investasi, terkhusus saham.
3
Investasi saham pada pasar modal, mempunyai return yang besar dan selaras
dengan risiko yang besar pula, hal ini juga yang harus dipertimbangkan agar
risiko dapat ditangani. Pergerakan harga saham merupakan hal yang penting
untuk menilai risiko, baik pada saham konvensional ataupun saham syariah.
Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang jenis usaha,
produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak termasuk saham yang
memiliki hak-hak istimewa) (Hidayat, 2011:79). Hanafi (2014:1) berpendapat
risiko adalah kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang
diharapkan. Penelitian ini berfokus pada perbandingan perusahaan yang terdafar
di indeks LQ45, sebagai saham konvensional dan yang tercatat di Jakarta Islamic
Index (JII), sebagai saham syariah. Berikut adalah grafik yang menjelaskan
perkembangan saham syariah, seperti tertera pada gambar 1.2:
Sumber : (OJK, 2016:6)
Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah
4
Gambar 1.2 menggambarkan adanya peningkatan perkembangan saham syariah
yang terus meningkat pertahunya, dengan ditutup pada tahun 2016 sejumlah 347
saham. Saham syariah yang cenderung mengalami kenaikan, sangat menarik
untuk diteliti, karena setiap eksposur yang ada pasti mengandung risiko di
dalamnya. Risko ini lah yang dapat diestimasi untuk setiap pengambilan
keputusan, ditengah peningkatan secara fluktuatif saham syariah.
Risiko Proyek memiliki 3 jenis risiko yang dapat diukur: Risiko yang Berdiri
Sendiri (Stand-Alone Risk), Risiko dalam Perusahaan (Within Firmor Corporate
Risk), Risiko Pasar (Beta Risk) (Sjahrial, 2010:117). Risiko yang berdiri sendiri
ini lah yang dapat diukur dengan simulasi Monte Carlo, yang mana risiko ini sama
dengan tingkat variabilitas dari kemampuan menghasilkan laba proyek, simulasi
Monte Carlo juga merupakan kombinasi antara analisis sensitivitas dan analisis
skenario, yang baik untuk menghitung risiko saham suatu perusahaan.
Penerapan metode Value at Risk selanjutnya akan disebut VaR, yang merupakan
bagian dari menajemen risiko. VaR pada saat ini banyak diterima, diaplikasikan
dan dianggap sebagai metode standar dalam mengukur risiko. VaR dapat
didefinisikan sebagai estimasi kerugian maksimum yang akan didapat selama
periode waktu (time period) tertentu dalam kondisi pasar normal pada tingkat
kepercayaan (confidence level) tertentu (Zulfikar, 2016: 269).
Hammah dan Yacoub (2009) dalam Arif (2016:202) mengungkapkan simulasi
Monte Carlo merupakan metode yang banyak digunakan pada analisis
probabilitas. Metode ini sangat berguna dalam pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan variabel acak. Selain sederhana, metode ini juga lebih fleksibel
5
dalam menggabungkan suatu varietas distribusi probabilitas yang cukup besar
tanpa banyak penafsiran serta memiliki kemampuan untuk memodelkan korelasi
di antara variabel dengan mudah. Simulasi Monte Carlo digolongkan sebagai
metode sampling karena input dibangkitkan secara random dari suatu distribusi
probabilitas untuk proses sampling dari suatu populasi nyata. Oleh karena itu,
suatu model harus memilih suatu distribusi input yang paling mendekati data yang
dimiliki (Rubinstein, 1981:114).
Penggunaan metode simulasi Monte Carlo salah satunya adalah untuk mengukur
risiko pada saham. Dalam mengestimasi nilai VaR baik pada aset tunggal maupun
portofolio, simulasi Monte Carlo mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun
pada intinya adalah melakukan simulasi dengan membangkitkan bilangan random
untuk mengestimasi nilai VaR itu sendiri. VaR dengan menggunakan metode
simulasi Monte Carlo mengasumsikan bahwa return berdistribusi normal.
Penelitian ini akan berfokus pada pengestimasi nilai Value at Risk (VaR) dari
saham pada setiap perusahaan yang masuk dalam sampel. Metode VaR yang lebih
mudah untuk dimengerti hasil akhir dari pengukurannya, sangatlah
menguntungkan karena penerima inforamsi akan lebih mudah mengerti.
Melihat perusahaan-perusahaan besar yang dapat melepaskan sahamnya melalui
Bursa Efek Indonesia (BEI), baik dalam indeks LQ45 dan JII, tentu sangat
menarik untuk membandingkan tinggkat risiko kerugian maksimum dengan jenis
saham konvensional dan saham syariah. Pergerakan saham yang terus berubah-
ubah disetiap harinya dan perusahaan pada Indeks LQ45 dan JII yang
diperbaharui setiap 6 bulan, membuat informasi harus terus diolah dan
6
diperbaharui, agar memudahkan pihak-pihak yang terkait. Maka perhitungan
risiko saham dari sudut pandang keuangan dengan Value at Risk metode simulasi
Monte Carlo, dapat menjadi referensi untuk melihat apakah saham konvensional
dan syariah, tetap baik atau buruk, dengan tingkat risiko saham yang diestimasi.
Pada skripsi ini metode simulasi Monte Carlo digunakan untuk mengukur dan
menganalisis VaR pada saham perusahaan yang terdaftar ada indeks LQ45 dan JII
yang terdaftar di BEI. Metode ini merupakan metode yang paling banyak
digunakan untuk mengukur VaR karena dapat menghitung bermacam-macam
susunan eksposur (saham) dan risiko, dengan menggunakan data harga penutupan
(closing price) saham harian. Maka penelitian ini memfokuskan pada area
penelitian manajemen keuangan yang dikemas dalam judul “Analisis Risiko
Saham Konvensional dan Syariah Menggunakan Value at Risk (VaR) dengan
Metode Simulasi Monte Carlo (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di
Indeks LQ45 dan JII Periode 2017-2018)”
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan pengukuran Value at Risk (VaR) dengan simulasi
Monte Carlo di penutupan harga saham harian saham konvensional dan
syariah pada indeks LQ45 dan JII?
2. Bagaimana rasio perbandingan Value at Risk (VaR) antara saham
konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII?
7
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menjelaskan bagaimana pengukuran Value at Risk (VaR) pada saham dengan
simulasi Monte Carlo.
2. Menjelaskan bagaimana penerapan pengukuran Value at Risk (VaR) pada
saham dengan simulasi Monte Carlo pada harga penutupan harga saham
harian saham konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII.
3. Menjelaskan rasio perbandingan Value at Risk (VaR) antara saham
konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan
tentang simulasi Monte Carlo dan penerapannya, serta sebagai sumber referensi
yang dapat memberikan informasi teoritis bagi pihak yang akan melanjutkan
penelitian tentang pengukuran nilai risiko, serta menambah sumber pustaka yang
ada.
1.4.2.Manfaat Praktis
1. Bagi investor, penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi para
investor untuk menilai risiko pada perusahaan yang dianalisis.
2. Bagi perusahaan, dapat mengelola risiko yang telah diestimasikan dan
meningkatkan nilai perusahaan dalam hal mengurangi peluang kebangkrutan.
8
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan bedasarkan ilmu,
khususnya pada pengukuran Value at Risk dengan simulasi Monte Carlo.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Investasi
Teori yang memiliki fungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan
fenomena, berdasarkan data fakta yang ada, teori merupakan hal yang penting
karena berguna sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan
objek yang diteliti. Kenneth S. Most dalam Hery (2017:100) mendefinisikan teori
sebagai suatu pernyataan yang sistematis mengenai prinsip yang mendasari
seperangkat fenomena. Teori bisa juga dianggap sebagai kerangka atau susunan
ide yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang sedang terjadi dan
memprediksi fenomena yang akan terjadi di masa mendatang. Teori Investasi
adalah teori yang berkaitan dengan penelitian ini, berikut adalah penjelasan
masing-masing teori:
1. Teori Neo Klasik dalam Jhingan (2004:274-276), yang diwakili oleh teori
pertumbuhan Robert Sollow dan Trevor Swan. Pandangan Neo Klasik
menekankan pentingnya tabungan sebagai sumber investasi. Investasi
dipandang sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Makin cepat laju perkembangan investasi ketimbang laju
pertumbuhan penduduk, makin cepat perkembangan volume stok kapital rata-
rata per tenaga kerja. Makin tinggi rasio kapital per tenaga kerja cenderung
10
makin tinggi kapasitas produksi per tenaga kerja. Tokoh Neo Klasik, Sollow
dan Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan
penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan output saling
berinteraksi daiam proses pertumbuhan ekonomi (Arsyad, 2010:88-89).
2. Teori Harrod-Domar Harrod dan Domar tetap mempertahankan pendapat dari
para ahli ekonomi sebelumnya yang merupakan gabungan dari pendapat
kaum klasik dan Keynes, dimana beliau menekankan peranan pembentukan
modal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod Domar
memandang bahwa pembentukan modal dianggap sebagai pengeluaran yang
akan menambah kemampuan suatu perekonomian untuk menghasilkan
barang dan atau jasa, maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah
permintaan efektif seluruh masyarakat. Dimana apabila pada suatu masa
tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masa
berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan barang-barang dan atau jasa yang lebih besar (Sukirno, 2007:
256-257).
2.2. Investasi
2.2.1.Pengertian Investasi
Pengertian investasi menurut, Rakhimsyah dan Gunawan (2011:31) adalah
mengorbankan aset yang dimiliki sekarang untuk mendapatkan aset pada masa
yang akan datang dengan jumlah yang lebih besar. Martono dan Harjito
(2010:138) menjelaskan bahwa investasi merupakan penanaman dana yang
dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset dengan harapan memperoleh
pendapatan di masa yang akan datang. Pendapat lain, mengungkapkan investasi
11
merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
datang (Tandelilin, 2010:2). Investasi langsung dapat dibeli kepada perusahaan
secara langsung atau pun dengan perantara, sedangkan investasi tidak langsung
mengunakan pihak perusahaan untuk membeli kepada perusahaan lain.
2.2.2. Tujuan Investasi
Banyak orang melakukan investasi karena nilai investasi yang dapat terus
berubah, dengan alasan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan investor,
berikut adalah alasan seseorang melakukan investasi (Tandelilin, 2010:8):
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikkan
perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindari diri dari risiko
penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang
melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
2.2.3. Proses Keputusan Investasi
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berjalan secara
terus menerus sampai dengan dicapainya suatu hasil investasi yang terbaik,
dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada. Menurut Tandelilin (2010:8)
proses investasi meliputi dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana
mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Berikut adalah
12
tahap-tahap keputusan investasi yang meliputi 5 tahap keputusan, yaitu pada
Gambar 2.1:
Sumber : Tandelilin (2010:8)
Gambar 2.1 Proses Keputusan Investasi
2.2.4. Aktivitas Investasi
Dalam aktivitasnya investasi dikenal dalam dua kegiatan utama (Tandelilin,
2010:10), yaitu:
1. Investasi dalam bentuk penempatan pada investasi nyata (real investment)
yang secara umum mencakup aset berwujud, seperti tanah, bangunan, mesin-
mesin, logam mulia.
2. Investasi pada aset keuangan (financial asset) dalam bentuk deposito, saham,
reksadana, obligasi atau surat utang negara lainnya.
Keputusan alokasi aset
Batasan jumlah dana, pajakdan biaya pelaporan
Strategi portofolio aktif
Strategi portofolio pasif
Benchmarking terhadapindeks portofolio pasar
1. Penentuan tujuan investasi
2. Penentuan kebijakaninvestasi
4. Pemilihan aset
3. Pemilihan strategiportofolio
5. Pengukuran dan evaluasikinerja portofolio
13
2.2.5. Return Investasi
Menurut Tandelilin (2010:9) alasan utama orang berinvestasi adalah memperoleh
keuntungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa return adalah keuntungan yang
didapat dari investasi, dalam return mengandung tiga poin yang ada, yaitu return
harapan, return aktual, dan risiko. Return harapan merupakan tingkat return yang
diantisipasi investor di masa datang, return aktual adalah tingkat return yang telah
diperoleh investor. Sedangkan dalam kedua return dalam investasi ini tetap
mengandung resikonya masing-masing. Risiko adalah kemungkinan realisasi
return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan.
2.3. Pasar Modal
2.3.1. Pasar Modal Konvensional
Pasar modal merupakan hal yang sering kita dengar di kehidupan perekonomian
nasional, menurut Sjariah pasar modal memiliki arti sempit dan luas, berikut
adalah pengertiannya (Sundjaja, 2003:425):
1. Dalam arti sempit
Pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli
dana jangka panjang.
2. Dalam arti luas
a. Pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisasi
termasuk bank-bank komersil dan semua perantara di bidang keuangan
serta surat-surat berharga jangka panjang dan pendek.
b. Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga
yang memperdagangkan warkat-warkat kredit termasuk saham, obligasi,
hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka.
14
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar
modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini
menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena
pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
yang mempunyai kelebihan dana (Tandelilin, 2010:26).
2.3.2. Instrumen Pasar Modal Konvensional
Menurut Sundjaja instrumen pasar modal, terbagi menjadi Saham Biasa (Common
Stocks), Saham Preferen (Prefereed Stocks), Obligasi (Bond), Right Waran, Reksa
Dana, berikut adalah definisinya (Sundjaja dan Barlian, 2003:436-441).
1. Saham (Stocks)
Saham pada dasarnya adalah bukti pemilikan atas suatu perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas (PT). Saham terbagi atas dua jenis, yaitu:
a. Saham Biasa (Common Stocks)
Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal,
saham biasa (common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Di
antara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham
biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana
dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal
maupun bagi emiten. Apakah saham itu? Secara sederhana, saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan.
15
b. Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan
antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan
tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil
seperti yang dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan saham
biasa karena dua hal, yaitu: mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan
tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut;
dan membayar dividen. Sedangkan persamaan antara saham preferen
dengan obligasi terletak pada tiga hal: ada klaim atas laba dan aktiva
sebelumnya; dividennya tetap selama masa berlaku (hidup) dari saham;
memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham
biasa. Oleh karena saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil
yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis saham preferen
dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu
akan bersaing dengan obligasi di pasar. Walaupun demikian, obligasi
perusahaan menduduki tempat yang lebih senior dibanding dengan
saham preferen.
2. Obligasi (Bond)
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). Jadi
surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas
tersebut telah membeli hutang perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yang
telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang
16
tersebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah pokok
pinjaman ditambah bunga yang terutang. Pada umumnya, instrumen ini
memberikan bunga yang tetap secara periodik. Bila bunga dalam sistem
ekonomi menurun, nilai obligasi naik; dan sebaliknya jika bunga meningkat,
nilai obligasi turun.
3. Obligasi Konversi (Convertible Bond)
Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya,
memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki
nilai “face value”. Hanya saja, obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu
bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum
persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya, setiap obligasi konversi
bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa setelah 1 Januari 2006.
Persyaratan ini tidak sama diantara obligasi konversi yang satu dengan yang
lainnya. Obligasi konversi (convertible bond), sudah dikenal di pasar modal
Indonesia. Untuk kalangan emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih
dulu populer daripada obligasi. Kecenderungan melakukan emisi obligasi
baru menunjukkan aktivitas yang meningkat sejak tahun 1992, sedang
obligasi konversi sudah memasuki pasar menjelang akhir tahun 1990.
4. Reksa Dana (Mutual Funds)
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa
dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun
17
hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa dana
juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi
di pasar modal Indonesia. Dilihat dari asal katanya, reksa dana berasal dari
kosa kata “reksa” yang berarti jaga atau pelihara dan kata “dana” yang berarti
kumpulan uang, sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai “kumpulan uang
yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan”. Umumnya, reksa dana
diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek
oleh manajer investasi.
2.3.3. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah merupakan kegiatan pasar modal yang memiliki karakteristik
khusus. Karakteristik ini terbentuk dari adanya pemenuhan prinsip syariah dalam
menciptakan produk, membuat kontrak dalam penerbitan efek syariah, melakukan
transaksi perdagangan, serta melakukan aktivitas pasar modal lainnya. Prinsip
syariah yang harus dipenuhi antara lain terhindarnya aktivitas pasar modal syariah
dari unsur perjudian (maysir), ketidakpastian (gharar), sistem bunga (riba), dan
ketidakadilan. Perkembangan pasar modal syariah Indonesia diawali dengan
penerbitan reksa dana syariah pada tahun 1997. Selanjutnya diikuti dengan
munculnya Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000 dan diterbitkannya
obligasi syariah mudharabah pada tahun 2002 (OJK, 2015:23). Setiap kegiatan
pasar modal syariah diatur oleh Fatwa yang dikeluarkan Dewan Syari'ah Nasional,
dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan:
18
1. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
2. Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum.
3. Efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang
undangan di bidang pasar modal adalah surat berharga yang akad,
pengelolaan perusahaannya, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-
prinsip syariah.
4. Shariah Compliance Officer (SCO) adalah pihak atau pejabat dari suatu
perusahaan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI
dalam pemahaman mengenai prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
5. Pernyataan kesesuaian syariah adalah pernyataan tertulis yang dikeluarkan
oleh DSN-MUI terhadap suatu efek syariah bahwa efek tersebut sudah sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
6. Prinsip-prinsip syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran
Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam
fatwa ini maupun dalam fatwa terkait lainnya (DSN-MUI, 2003:6).
2.3.4. Prinsip-prinsip Pasar Modal Syariah
Menurut Nadjib dkk. (2008:23) investasi di pasar modal syariah harus didasarkan
pada tiga prinsip utama syariah, yaitu dilarangnya:
1. Riba
Riba adalah mengambil tambahan dalam suatu transaksi jual beli ataupun
pinjam meminjam yang berlangsung secara dzalim dan bertentangan dengan
prinsip muamalah secara Islami. Ada dua jenis riba, yaitu:
19
a. Riba Nasii-ah
Riba Nasii-ah adalah riba yang terjadi sebagai akibat pihak kreditur
meminjamkan uang dengan menentukan batas waktu tertentu disertai
memungut bunga sebagai tambahan dari pokok yang dipinjamkannya.
Implikasi atas larangan riba nasii-ah adalah bahwa penetapan suatu
keuntungan positif di depan sebagai imbalan karena menunggu.
b. Riba Fadhl
Riba Fadhl adalah mempertukarkan suatu barang dengan barang sejenis
tetapi tidak sama kualitasnya. Pertukaran barang tidak sejenis
menunjukkan bahwa Islam hakikatnya menentang bukan saja eksploitasi
yang dikandung dalam institusi bunga, akan tetapi juga bentuk
pertukaran yang tidak jujur dan tidak adil dalam transaksi ekonomi.
2. Gharar
Gharar secara etimologi bermakna kekhawatiran, bahaya atau risiko. Gharar
berarti juga menghadapi suatu kecelakaan, kerugian atau kebinasaan, yaitu
sesuatu yang tidak diketahui antara tercapai dan tidaknya suatu tujuan, atau
muncul keraguan atas wujud fisik dari objek transaksi. Investasi yang bersifat
gharar berarti investasi yang mengandung unsur ketidaktahuan atau akibatnya
tidak dapat diprediksi. Gharar dalam sistem ekonomi tidak dapat diartikan
sebagai ketidakpastian (uncertainty), karena pada hakikatnya ketidakpastian
merupakan suatu risiko usaha. Padahal setiap aktivitas ekonomi hakikatnya
senantiasa mengandung risiko, sebagaimana prinsip dasar bisnis yaitu no risk
no return. Risiko dalam transaksi saham di pasar modal yang diukur dengan
beta saham adalah risiko yang tidak dapat dihindari, melainkan harus
20
dihadapi dengan melibatkan pengetahuan dan kejelasan informasi, adanya
objek yang jelas dan dapat dikontrol (game of skill), sedangkan yang
dimasukkan dalam kategori gharar yang dilarang yaitu risiko pasif (game of
chance) yang hanya mengandalkan kepada faktor keberuntungan.
3. Maysir
Maysir dalam bahasa Arab bermakna mudah, yaitu suatu tempat untuk
memudahkan sesuatu dimana seseorang seharusnya menempuh jalan yang
susah, akan tetapi dilakukan dengan cara pintas dengan harapan akan dapat
mencapai sesuatu yang diinginkan. Kategori maysir tidak hanya terbatas pada
praktik perjudian, termasuk juga didalamnya adalah transaksi spekulatif.
2.3.5. Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik
Kriteria emiten atau perusahaan publik telah diatur oleh Dewan Syariah Nasional
MUI adalah sebagai berikut:
1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan
efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:
a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang;
b. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan
asuransi konvensional;
c. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang
haram; dan
21
d. Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa
yang merusak moral dan bersifat mudarat.
e. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi
tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi
lebih dominan dari modalnya;
3. Emiten atau perusahaan publik yang bermaksud menerbitkan efek syariah
wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai
dengan syariah atas efek syariah yang dikeluarkan.
4. Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah wajib
menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah dan
memiliki Shariah Compliance Officer.
5. Dalam hal emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah
sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka efek yang
diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai efek syariah (DSN-MUI,
2003:6-7).
2.3.6. Mekanisme Transaksi Pasar Modal Syariah
Pemaparan tentang fatwa DSN yang berkaitan dengan mekanisme transaksi di
pasar modal syariah. Efek syariah-transaksi yang dilarang (Sholihin, 2010:258-
259) :
1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta
tidak boleh melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya
mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan
kezaliman.
22
2. Tindakan spekulasi transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba,
maisir, risywah, maksiat dan kezaliman sebagaimana di maksud dalam ayat 1
di atas meliputi:
a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu;
b. Bai’al-a’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang
belum dimiliki (short selling);
c. Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh
keuntungan atas transaksi yang dilarang;
d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan;
e. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi
tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih
dominan dari modalnya;
f. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan
fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian
efek syariah tersebut;
g. Ikhtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan
pengumpulan suatu efek syariah untuk menyebabkan perubahan harga
efek syariah, dengan tujuan memengaruhi pihak lain;
h. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur di atas.
23
2.3.7. Kriteria dan Jenis Efek Syariah
Kriteria dan jenis efek syariah telah diatur oleh Dewan Syariah Nasional MUI
adalah sebagai berikut:
1. Efek syariah mencakup saham syariah, obligasi syariah, reksa dana syariah,
kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) syariah, dan surat
berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
2. Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk
saham yang memiliki hak-hak istimewa.
3. Obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi
syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi
pada saat jatuh tempo.
4. Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan
prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai
pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan manajer investasi, begitu
pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara
manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
5. Efek beragun aset syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi
kolektif EBA syariah yang portofolio-nya terdiri dari aset keuangan berupa
tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di
kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek
bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan
24
investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
6. Surat berharga komersial syariah adalah surat pengakuan atas suatu
pembiayaan dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah (DSN-MUI, 2003:6-7).
2.3.8. Fungsi Pasar Modal Syariah
Menurut Metwally fungsi dari keberadaan pasar modal syariah:
1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam kegiatan bisnis dengan
memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.
2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan
likuiditas.
3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun
dan mengembangkan lini produksinya.
4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga
saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan
bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham (Mardani, 2015:142).
2.3.9. Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Pasar Modal Syariah
Pasar modal secara konvensional dan pasar modal syariah tentulah memiliki
perbedaan, berikut adalah perbedaannya:
Tabel 2.1 Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah
No. Indikator Pasar Modal Syariah Pasar Modal Konvensional1 Emiten Dari perusahaan yang
operasionalnya tidak melanggarprinsip-prinsip Islam.
Tidak ada batasan dankriteria tertentu mengenaiperusahaan penerbit saham
25
2 Instrumen yangDiperdagangkan
Saham Syariah, Obligasi, Syariah,Reksadana Syariah.
Saham, Obligasi, Reksadana,Opsi, Waran, Right.
3 Jenis Indeks a. Jika indeks dikeluarkan olehemiten konvensional, makaperhitungan indeks sahamdigolongkan memenuhikriteria-kriteria syariah.
b. Jika indeks dikeluarkan olehemiten syariah, maka indeksdidasarkan pada seluruhsaham yang terdaftar diperusahaan syariah.
Tidak ada pemisahan antaraemiten halal dan haram.
Sumber: Rosyida (2015: 292)
2.4. Saham
Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut (Supramono, 2014:4).
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:5), saham (stock) dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa
besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut Muktar (2016
:141-142), saham merupakan instrumen pasar modal yang paling populer.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan instrumen investasi
yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik. Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
26
2.4.1. Jenis-jenis Saham
2.4.1.1. Saham Konvensional
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:6) saham merupakan surat berharga
paling populer dan dikenal luas di masyarakat. Ada beberapa sudut pandang untuk
membedakan saham, yaitu:
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim:
a. Saham biasa (common stocks), yaitu merupakan saham yang
menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen, dan
hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi.
b. Saham preferen (preffered stocks), merupakan saham yang dimiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa
tidak mendatangkan hasil seperti dikehendaki investor.
2. Dilihat dari cara peralihannya:
a. Saham atas unjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah tangankan dari satu
investor ke investor lain.
b. Saham atas nama (registered stocks), merupakan saham yang ditulis
dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu.
27
3. Dilihat dari kinerja perdagangan:
a. Saham unggulan (blue-chip stocks), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri,
memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Saham pendapatan (income stocks), yaitu saham dari suatu emiten yang
memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Saham pertumbuhan (growth stock-well- known), yaitu saham-saham dari
emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai
leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d. Saham spekulatif (speculative stocks), yaitu saham suatu perusahaan
yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke
tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di
masa datang, meskipun belum pasti.
e. Saham sikelikal (counter cyclical stocks), yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum.
2.4.1.2. Saham Syariah
Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang jenis usaha,
produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak termasuk saham yang
memiliki hak-hak istimewa). Dari pengertian ini, maka saham preferen tidak dapat
dikategorikan sebagai saham syariah karena ia memiliki keistimewaan
dibandingkan dengan saham (biasa) lain. Meski saham preferen tidak termasuk
28
kategori saham berbasis syariah, tidak berarti bahwa semua saham bisa berbasis
syariah (Hidayat, 2011:78).
2.4.1.3. Kriteria Emiten Penerbit Efek Syariah
DI Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat banyak sekali saham yang bisa menjadi
pilihan investor untuk berinvestasi. Namun dengan melihat banyaknya jenis usaha
emiten, tentu saja ada saham emiten yang tidak sesuai dengan prisip syariah.
Jenis kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah
antara lain:
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi.
2. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:
perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa; dan
perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu.
3. Jasa keuangan ribawi, antara lain:
bank berbasis bunga; dan
perusahaan pembiayaan berbasis bunga.
4. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi
(maisir), antara lain asuransi konvensional;
5. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan
antara lain:
barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);
barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang
ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau melakukan transaksi yang
mengandung unsur suap (risywah).
29
Selain kegiatan usaha, emiten tersebut juga memenuhi rasio-rasio keuangan antara
lain:
1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak
lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus).
2. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan
dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih
dari 10% (sepuluh per seratus) (Hidayat, 2011:79).
2.4.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Gejolak Harga Saham
Faktor-faktor yang menyebabkan harga saham dapat dibagi menjadi faktor-faktor
makro dan mikro. Faktor makro adalah faktor-faktor yang memengaruhi ekonomi
secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas
nasional, politik dan sebagainya. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang
berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen,
harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya
yang akan dapat memengaruhi kinerja keuntungan perusahaan tersebut secara
individual. (Sriyono, 2014:103-104)
2.5. Risiko dan Manajemen Risiko
Risiko secara umum dan sederhana merupakan kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi secara alamiah dan berakibat merugikan. Utomo (1999:37)
mengungkapkan, hubungan antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return),
dimana semakin besar risiko yang ditanggung oleh investor semakin tinggi pula
tingkat pengembalian yang dikehendaki sebelum nilai tambah dapat diciptakan
dan semakin tinggi biaya modal yang timbul. Dalam jurnal Manajemen Risiko
30
dalam Proyek Konstruksi, mengungkapkan secara umum risiko dapat
diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang tergantung dari kebutuhan
dalam penanganannya:
1. Risiko Murni dan Risiko Spekulatif (Pure Risk and Speculative Risk)
Dimana risiko murni dianggap sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan
dengan adanya suatu luaran (outcome) yaitu kerugian. Contoh risiko murni
kecelakaan kerja di proyek. Karena itu risiko murni dikenal dengan nama
risiko statis. Risiko spekulatif mengandung dua keluaran yaitu kerugian (loss)
dan keuntungan (gain). Risiko spekulatif dikenal sebagai risiko dinamis.
Contoh risiko spekulatif pada perusahaan asuransi jika risiko yang dijamin
terjadi maka pihak asuransi akan mengalami kerugian karena harus
menanggung uang pertanggungan sebesar nilai kerugian yang terjadi tetapi
bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan akan meperoleh
keuntungan.
2. Risiko terhadap Benda dan Manusia
Dimana risiko terhadap benda adalah risiko yang menimpa benda seperti
rumah terbakar sedangkan risiko terhadap manusia adalah risiko yang
menimpa manusia seperti risiko hari tua, kematian dsb.
3. Risiko Fundamental dan Risiko Khusus (Fundamental Risk and Particular
Risk)
Risiko fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada
hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada
seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya, contoh risiko
fundamental: bencana alam, peperangan. Risiko khusus adalah risiko yang
31
bersumber dari peristiwa-peristiwa yang mandiri dimana sifat dari risiko ini
adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat
diasuransikan. Contoh risiko khusus: jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal
dsb. (Labombang, 2011:39-46).
2.6. Risiko Pasar atau Sistematis
Risiko sistematis atau dikenal dengan risiko pasar (market risk) atau disebut juga
dengan risiko umum (general risk). Menurut Hanafi (2011:496), Risiko yang
tidak bisa dihilangkan dinamakan sebagai risiko sistematis, sedangkan risiko
yang bisa dihilangkan dinamakan sebagai risiko tidak sistematis. Beta
merupakan indikator risiko sistematis. Jogiyanto, berpendapat beta merupakan
pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau portofolio terhadap
return pasar (Hartono, 2014:405).
Risiko sistematis (risiko pasar) adalah risiko yang berkaitan dengan kondisi yang
terjadi dipasar secara umum, seperti misalnya karena perubahan tingkat suku
bunga, risiko politik, risiko inflasi dan risiko nilai tukar yang menyebabkan
meningkatnya tingkat pengembalian hasil saham. Jogiyanto mengungkapkan
bahwa salah satu ukuran dari risiko sistematis adalah beta (Hartono, 2014:406).
Beta saham sendiri mencerminkan kondisi dari suatu perusahaan, karena
pergerakan beta ditentukan dari pergerakan harga saham harian perusahaan. Harga
saham perusahaan merupakan cerminan dari kondisi keuangan perusahaan sendiri
secara umum. Jadi, parameter yang digunakan dalam mengukur risiko sistematis
adalah beta. Beta merupakan alat pengukur volatilitas suatu risiko sistematis
32
(risiko pasar) yang mana volatilitas adalah sebagai fluktuasi dari return suatu
sekuritas dalam suatu periode tertentu.
2.7. Pengukuran Risiko Pasar Secara Statistik
2.7.1. Return Aset Tunggal
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono, 2014:205). Return
dapat dibedakan menjadi dua yaitu berupa return realisasi dan return ekspektasi
(Zulfikar, 2016:135):
1. Return realisasi adalah return yang sudah terjadi dapat dihitung berdasarkan
data historis, return ini sebagai dasar menentukan return dan resiko dimasa
datang karena penting sekali dalam melihat serta mengukur kinerja
perusahaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung return saham menurut
Hartono (2010:416) yaitu:
ℎ = , − ,,Keterangan:
, = Harga saham untuk waktu ke-t, = Harga saham untuk waktu sebelumnya
2. Return ekspetasi
Return harapan atau return ekspetasi pada dasarnya adalah nilai return rata-
rata. Secara matematis, rumus untuk menghitung return harapan dari
sekuritas bisa ditulis dalam persamaan berikut ini (Tandelilin, 2010:106):
( ) =
33
Dalam hal ini:( ) = return harapan dari suatu sekuritas= return ke- yang mungkin terjadi= probabilitas kejadian return ke-= banyak return yang mungkin terjadi
2.7.2. Risiko Aset Tunggal
Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara expected return dengan tingkat
pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return) (Halim, 2001:38). Risiko
sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang
diterima dengan yang diekspetasi. Risiko sebagai variabilitas return terhadap
return yang diharapkan. Untuk menghitung risiko, metode yang banyak
digunakan adalah deviasi standar yang mengukur absolut penyimpangan nilai-
nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspetasinya. Tidak seperti halnya return
portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh return sekuritas,
risiko portofolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko tunggal.
Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio adalah
return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan
sempurna (Hartono, 2014:313).
2.8. Distribusi Normal
Distribusi normal mungkin merupakan distribusi probabilitas yang paling penting
baik dalam teori maupun aplikasi statistik. Terminology “normal” itu sendiri
bukan tidak pada tempatnya, karena memang distribusi ini adalah yang paling
banyak digunakan sebagai model bagi data riil di berbagai bidang yang meliputi
antara lain karakteristik fisik makhluk hidup (berat, tinggi badan manusia, hewan,
dll), kesalahan-kesalahan pengukuran dalam eksperimen ilmiah, pengukuran-
34
pengukuran intelejensia dan perilaku, nilai skor sebagai pengujian, dan berbagai
ukuran dan indikator ekonomi. Bahkan, meskipun variabel yang ditangani dalam
distribusi adalah variabel diskrit, kurva distribusi normal sering juga digunakan
sebagai pendekatan (Harinaldi, 2005:93).
2.8.1. Sifat-sifat Penting Distribusi Normal Baku
Distribusi normal sistribusi normal atau sering disebut juga distribusi Gauss
merupakan distribusi data kuantitatif kontinu atau variabel X yang tersebar secara
merata dan simetris, membentuk sebuah kurva seperti lonceng (Chandra,
1995:60).
Sumber : Chandra (1995:60)
Gambar 2.2 Kurva Distribusi Normal Umum
Distribusi normal sangat penting dan merupakan kerangka dasar dalam test
statistik, dan harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Mempunyai dua parameter populasi yang lengkap yaitu mean dan standar
deviasi.
b. Kurva mempunyai bentuk seperti lonceng dan simetris terhadap mean.
c. Mean, median dan mode dari seluruh distribusi adalah sama.
d. Total daerah di bawah kurva nilainya adalah satu.
35
e. Mempunyai ekor yang panjang di kedua sumbu X sesuai dengan frekuensi
distribusi.
2.8.2. Distribusi Normal Baku
Perubah acak normal dengan rataan nol dan variasi 1 disebut distribusi normal
baku. Hal ini dapat dihitung berdasarkan proses tranformasi menggunakan rumus
di bawah ini.
= −Keterangan:
Z = angka baku/standardX = nilai dataµ = rata-rata populasiσ = simpangan baku populasi
Setelah kita memiliki distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal
umum dengan transformasi rumus di atas, maka daftar distribusi normal baku
dapat digunakan. Dengan daftar ini, bagian luas dari distribusi normal baku dapat
dicari (Wibisono, 2003:150-151).
Sumber : Wibisono (2003:151)
Gambar 2.3 Kurva Distribusi Normal dan Kurva NormalSetelah Ditransformasi
36
2.8.3. Uji Kolmogorov-Smirnov
Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan
statistik Kolmogorov-Smirnov.
Syarat hipotesis yang digunakan:
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Statistik uji yang digunakan:= | ( ) − ( )|; = 1,2,3…Dimana:( ) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis dalam
kondisi Ho( )= Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n
Dengan cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel Kolmogorof
Smirnov dengan taraf nyata α maka aturan pengambilan keputusan dalam uji ini
adalah :
Jika D ≤ D tabel maka terima H0
Jika D > D tabel maka tolak H0
Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogorof Smirnov Z,
jika KSZ ≤ Zα maka Terima H 0, demikian juga sebaliknya.
Dalam perhitungan menggunakan software komputer keputusan atas hipotesis
yang diajukan dapat menggunakan nilai signifikansi (Asyimp Significance). Jika
nilai signifikansinya lebih kecil dari α maka tolak H0 demikian juga sebaliknya
(Sugiyono, 2011: 156-159).
37
2.9. Value at Risk (VaR)
Menurut Best dalam Sartono dan Andika (2006:38) Value at Risk (VaR) adalah
suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan kerugian
maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan
(level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang
menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih kecil dari nilai
VaR tersebut. VaR adalah suatu nilai kerugian moneter yang mungkin dialami
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Pernyataan berikut ini merupakan definisi normal dari VaR yang dikutip dari
Best: “Value at Risk is the maximum ammount of 36 money that may be loss on a
portofolio over a given period of time, with a given level of confidence.”
Pernyataan berikut ini merupakan definisi formal dari VaR yang diungkapkan
oleh Jorion: “VaR summarizes the worse loss over a target horizon with given
level of confidence.” Dalam kaitannya dengan kemudahan pemahaman atas nilai
VaR, Stambaugh menyatakan bahwa VaR memiliki fungsi sebagai berikut:
“1)Providing a common language for risk, 2) Allowing for more effective and
consistent internal risk management, risk limit setting and evaluation,
3)Providing an enterprise-wide mechanism for external regulation, and
4)Providing investors with an understandable tool for risk assessment.”. VaR
memiliki batasan-batasan yang tidak dapat dihitung, seperti VaR hanya mengukur
risiko yang dapat dijangka secara kuantitatif, dengan demikian risiko politik,
risiko likuiditas, risiko karyawan tidak dihitung, dan VaR juga tidak mengukur
risiko operasional (Sartono dan Andika, 2006:39).
38
2.9.1. Value at Risk dengan Metode Simulasi Monte Carlo
Penggunaan metode simulasi Monte Carlo untuk mengukur risiko telah
dikenalkan oleh Boyle pada tahun 1977. Dalam mengestimasi nilai Value at Risk
(VaR) baik pada aset tunggal maupun portofolio, simulasi Monte Carlo
mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun pada intinya adalah melakukan
simulasi dengan membangkitkan bilangan random berdasarkan karakteristik dari
data yang akan dibangkitkan, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai
VaR-nya (Maruddani dan Purbowati, 2009:7)
2.10. Tingkat Kepercayaan
Dalam estimasi secara statistik selalu ditetapkan suatu tingkat kepercayaan (level
of confidence) terhadap estimasi-estimasi interval dibuat. Secara umum tingkat
kepercayaan adalah probabilitas bahwa parameter populasi yang diduga akan
termuat dalam interval estimasi. Dalam perhitungan VaR tingkat kepercayaan
merupakan probabilitas di mana nilai VaR tidak akan melebihi kerugian
maksimum. Penentuan tingkat kepercayaan sangat berperan penting karena dapat
menggambarkan seberapa besar perusahaan mampu mengambil suatu risiko dan
harga kerugian yang melebihi VaR. Semakin besar tingkat kepercayaan yang
diambil, semakin besar pula risiko dan alokasi modal untuk menutupi kerugian
yang diambil (Harinaldi, 2005:129-130).
Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence interval atau risk level
didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit
Theorem). Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu
populasi secara berulang-ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang
39
diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang
sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut yang berasal dari
sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan secara normal dalam bentuk
nilai benar/nyata. Bentuk nilai-nilai tersebut menjadi nilai-nilai sampel yang lebih
tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Dalam suatu
distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam dua simpangan
baku (standard deviation) dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata lain, jika
tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan
mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan
sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Dalam SPSS tingkat kepercayaan
secara default diisi 95% (Rusli, 2014:151).
2.11. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu
yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-
hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian
yaitu mengenai perhitungan Value at Risk (VaR), dengan metode simulasi Monte
Carlo. Penelitian-penelitian tersebut kan dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Hasil Penelitian1 Maruddani,
D.A.I,Purbowati,Ari. (2009:1)
Pengukuran Valueat Risk pada AsetTunggal danPortofolio denganSimulasi MonteCarlo
Perbedaan nilai Value at Risk (VaR) pada setiapulangan disebabkan oleh perbedaan hasil darisetiap simulasi yang dijalankan. Akan tetapidiperoleh hasil yang tidak berbeda jauh antarasatu dengan yang lainnya karena disimulasikandengan parameter yang sama. Oleh karena ituuntuk menstabilkan hasil diambil nilai rata -ratanya. Pada perhitungan VaR aset tunggal, nilairisiko yang akan ditanggung oleh PT. AstraInternational Tbk lebih besar dari nilai risiko akanyang ditanggung oleh PT. Telekomunikasi
40
Indonesia Tbk . Berdasarkan perhitungan VaRMonte Carlo baik pada aset tunggal mau punportofolio, dihasilkan nilai VaR pada tingkatkepercayaan 95% sebesar Rp. 38.991.032,00untuk PT. Astra International Tbk, Rp.32.744.534,00 untuk PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk dan Rp. 30.308.619,00 untukportofolio. Semakin besar tingkat kepercayaanyang diambil, maka semakin besar pula risikoyang harus ditanggung dan alokasi modal yangdigunakan untuk menutupi kerugian tersebut.
2 Qadafhi,Achmad.(2012:49)
“PenggunaanMetode SimulasiMonte Carlo dalamMencari Value atRisk (VaR) padaPortofolio”
1. Distribusi return masing-masing aset padaportofolio merupakan data kunci dari pencarianVaR menggunakan metode simulasi Monte Carlodikarenakan data tersebut yang menjadi acuandari persyaratan berdistribusi normal danpencarian parameter-parameterselanjutnya.2. Perbedaan nilai Value at Risk (VaR) padasetiap ulangan disebabkan oleh perbedaan hasildari setiap simulasi yang dijalankan. Akan tetapidiperoleh hasil yang tidak berbeda jauh antarasatu dengan yang lainnya karena disimulasikandengan parameter yang sama. Oleh karena ituuntuk menstabilkan hasil diambil nilai rata-ratanya.
3 Maulina D.,dkk.(2015:1)
“Metode MonteCarlo SebuahAnalisis untukMelihat PotensiKerugian Saham”
Model Value at Risk dengan metode Monte CarloSimulation akan sangat berguna apabila mampumenunujukan hasil secara akurat. Pada penelitianini model Value at Risk dengan metode MonteCarlo Simulation sudah diuji validasi denganmenggunakan cara Backtesting. Hasil dariBacktesting tersebut ditemukan jumlahpengecualian sebanyak 24 lalu kemudiandilakukan metode sederhana untuk mengetahuiapakah pengecualian tersebut disebabkan olehnasib buruk (pasar yang sangat bergejolak ataukorelasi berubah) atau model yang salah.Hasilnyamenunjukan setelah dihitung bahwa z sebesar0.246 itu berarti z tidak termasuk dalam daerahpenolakan sehingga model ini dapat dikatakanvalid.
4 Maringga F.,Umbara,Rian F.,Palupi, Irma.(2015:7-8)
Perhitungan Valueat Risk untukPortofolio Sahamdengan MetodeVarian - Kovariandan Simulasi MonteCarlo
Hasil perhitungan VaR pada metode simulasiMonte Carlo selama 20 hari (06 Januari 2014sampai 31 Januari 2014) dengan selangkepercayaan 80% menujukkan risiko maksimum-0,0290732199 (06 Januari 2014) dan risikominimum 0,0002670309 (27 Januari 2014)dengan rata-rata risiko -0,0126735691.
5 Rohmaniah,Siti A.(2016:1)
Perhitungan Valueat Risk (VaR)dengan SimulasiMonte Carlo (StudiKasus Saham Pt. XlAciata.Tbk)
Dengan metode simulasi Monte Carlo diperolehnilan VaR untuk saham EXCL.JK sebesar Rp.215.6738, dimana metode tersebutmengikutsertakan bilangan acak dan sampel yangberbasis pada komputer. Nilai tersebut merupakannilai estimasi maksimal kerugian potensial dalamkondisi pasar yang normal pada periode waktutertentu dengan tingkat kepercayaan 5%.
41
6 Fatimah,Ulfi Nur.(2016:1)
Pengukuran ValueAt Risk (Var) padaPortofolio denganMenggunakanModel SimulasiMonte Carlo (StudiKasus Pt. BumiSerpong Damai Tbkdan Pt. MatahariDepartment StoreTbk)
(1) Varians efficient portofolio (MVEP) darimasing-masing aset hasil perhitungan bobot atauproporsi yang diberikan pada masing-masing asetyaitu sebesar 51% untuk PT. Bumi SerpongDamai Tbk (BSDE) dan 49% untuk PT. MatahariDepartment Store Tbk (IPPF). Diasumsikanproporsi nportofolio ini tetap selama periodekepemilikan.(2) Hasil perhitungan rata-rata nilai VaRportofolio kedua saham tersebut diperoleh nilaiVaR sebesar -32053297,18 (tanda negatifmenunjukkan kerugian) dengan tingkatkepercayaan 95% dan periode waktu satu hari.Hal ini dapat diartikan bahwa ada keyakinansebesar 95% bahwa kerugian yang mungkindiderita investor tidak akan melebihiRp.37.053.297,18 dalam jangka waktu satu harisetelah tanggal 30 Desember 2015, atau dengankata lain dapat dikatakan ada kemungkinansebesar 5% bahwa kerugian investasi padaportofolio yang terdiri dari saham BSDE danLPPF sebesar Rp. 37.053.297,18 atau lebih.
7 Adrianto,Achmad D.,Azhari, M.,Khairunnisa.(2017:7)
“Analisis Value atRisk denganMetode Historis,dan Monte Carlodalam Saham SubSektor Rokok(Studi Kasus padaSaham GudangGaram dan HmSampoerna)”
Hasil perhitungan VaR pada metode Monte Carloselama 514 hari (1 September 2014 hingga 1September 2016) menunjukan nilai VaR sebesar3,52% untuk Gudang Garam, sedangakan HMSampoerna memiliki nilai VaR 3,14%. Jikainvestor menginvestasikan dananya sebesar Rp500.000.000,00 pada aset tunggal dengan tingkatkepercayaan 95%, maka nilai risiko dari aset PT.Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakansebesar Rp17.612.977, sedangkan VaR aset PT.HM Sampoerna Tbk (HMSP) adalah sebesarRp15.695.502, artinya kerugian yang akandialami investor tidak melebihi nilai tersebut.
Sumber: skripsi dan jurnal (data diolah, 2018)
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini berfokus pada penggunaan simulasi Monte Carlo dalam
menganalisis Value at Risk pada objek saham konvensional dan syariah.
2. Pengambilan populasi pada perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 dan
JII periode April 2017-April 2018.
3. Metode simulasi Monte Carlo, dengan bantuan Microsoft Office Excel yang
merupakan sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet dan SPSS
sebagai aplikasi olah data.
42
2.12. Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan yang sudah menerbitkan sahamnya untuk dijual kepada publik
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesai (BEI) setiap tahun pasti menerbitkan
laporan keuangan. Dari laporan keuangan tersebut dapat diperoleh informasi
mengenai kinerja perusahaan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
dapat memberikan sinyal kepada pemegang kepentingan berupa sinyal baik atau
buruk dari kinerja perusahaan. Sedangkan menurut Munawir dalam Fahmi
(2011:22) mengatakan bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat
penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu
laporan keuangan diharapkan akan membantu bagi para pengguna untuk membuat
keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Melalui informasi keuangan yang ada
dalam suatu perusahaan tentulah dapat memprediksi kondisi perusahaan di masa
yang akan datang.
Dalam memprediksi kondisi perusahaan, yang dapat dilakukan yaitu memprediksi
potensi tingkat nilai risiko perusahaan di masa yang akan datang. Memprediksi
risko dapat menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Berdasarkan deskripsi
tersebut, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
43
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
SahamKonvensional(Indeks LQ45)
SahamSyariah
(JII)
BEI
Uji IndependentSampels T-Test
Risk Return
PerhitunganValue at Risk
SimulasiMonteCarlo
Risk Return
PerhitunganValue at Risk
SimulasiMonteCarlo
III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan model analisis deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian
yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan secara detail.
Penelitian model analisis deskriptif mencoba memberikan keadaan masa sekarang
secara mendalam dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis,
dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh dari perusahaan. Penelitian
deskriptif kuantitatif memberikan jawaban terhadap suatu masalah atau
mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan
menggunakan tahap-tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Peneliti
memilih dan menggunakan jenis penelitian model deskriptif kuantitatif bukanlah
dimaksudkan untuk melihat dan menemukan hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat atau untuk membandingkan dua variabel dalam rangka
menemukan sebab dan akibat (Yusuf, 2014:62).
45
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan totalitas semua nilai-nilai yang mungkin dari karakteristik
tertentu sejumlah obyek yang ingin dipelajari sifatnya. Bailey dalam Yusuf
(2014:147). menyatakan populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisis,
sedangkan Spiegel dalam Yusuf (2014:147) menyatakan pula bahwa populasi
adalah keseluruhan unit yang telah ditetapkan mengenai dan dari mana informasi
yang diinginkan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
melepaskan saham secara konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII,
periode April 2017-April 2018.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut. Terdapat 30
perusahaan penerbit saham syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index
(JII) periode Desember 2017-Mei 2018 dan terdapat 45 perusahaan pada LQ45
yang tercatat di BEI sampai Febuari 2018. Sampel adalah bagian dari populasi
yang mewakili populasi tersebut. Leedy dalam Yusuf (2014:150) mengemukakan
bahwa sampel dipilih dengan hati-hati sehingga dengan melalui cara demikian
peneliti akan dapat melihat karakteristik total populasi. Sampel yang digunakan
dalam peneliti adalah 10% dari jumlah populasi.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive atau judgement
sampling sering juga disebut selected sampling, yaitu suatu sampling di mana
pemilihan elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel berdasarkan pada
pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat subjektif. Setiap elemen tidak
46
mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih (Supranto, 2007:76). Kriteria
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 tetapi tidak terdapat di JII dan
sebaliknya periode April 2017-April 2018.
2. Perusahaan menerbitkan pergerakan saham secara harian pada media
elektronik.
3. Data saham tahunan berdistribusi normal.
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, dari seluruh perusahaan yang tergabung
dalam indeks LQ45 dan JII yang tercatat di BEI, maka diperoleh perusahaan-
perusahaan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Perusahaan dengan Saham Konvensional Terdaftarpada Indeks LQ45 Periode April 2017-April 2018
No. Kode Nama Emiten1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk2 TRAM Trada Alam Minera Tbk3 BUMI Bumi Resources Tbk4 GGRM Gudang Garam Tbk5 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
Sumber : infojabodetabek.com (2018)
Tabel 3.2 Perusahaan dengan Saham Syariah Terdaftarpada JII Periode April 2017-April 2018
No. Kode Nama Emiten1 CTRA Ciputra Development Tbk2 LSIP PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk3 SMRA Summarecon Agung Tbk
Sumber : infojabodetabek.com (2018)
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
yang diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari dokumen yang
47
berhubungan dengan penelitian. Data-data tersebut antara lain profil perusahaan
dan laporan keuangan perusahaan. Sumber data dari penelitian ini dengan
menjadikan saham konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII, periode
April 2017-April 2018 sebagai populasi, dengan data saham harian perusahaan
yang telah terpilih, dengan mengakses website www.finance.yahoo.com dan
website perusahaan sampel.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh
data yang relevan sehingga dapat dijadikan landasan dalam proses analisis, maka
teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi, dengan mengumpulkan,
mempelajari dan menganalisis data sekunder. Adapun metode dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil data dari laporan
keuangan, termasuk pergerakan saham harian perusahaan saham konvensional dan
syariah pada indeks LQ45 dan JII, periode April 2017-April 2018 yang telah
terpilih menjadi sampel. Perusahaan yang menjadi objek penelitian merupakan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sumber data dapat diakses melalui
website www.finance.yahoo.com dan website perusahaan sampel.
3.5. Definisi Konseptual
3.5.1. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo
Penggunaan metode simulasi Monte Carlo untuk mengukur risiko telah
dikenalkan oleh Boyle pada tahun 1977. Dalam mengestimasi nilai Value at Risk
(VaR) baik pada aset tunggal maupun portofolio, simulasi Monte Carlo
mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun pada intinya adalah melakukan
48
simulasi dengan membangkitkan bilangan random berdasarkan karakteristik dari
data yang akan dibangkitkan, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai
VaR-nya (Maruddani dan Purbowati, 2009:7).
3.5.2. Distribusi Frekuensi
Distribusi (distribution) berarti "penyaluran", "pembagian" atau "pencaran".
sementar frekuensi (frequency) berarti "kekerapan" atau "keseringan". Dalam
statistik, frekuensi berarti angka atau bilangan yang menunjukan seberapa kali
suatu variabel (yang dilambangkan dengan angka) berulang atau muncul dalam
deretan angka. (Sopingi, 2015:51).
3.5.3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif adalah menampilkan frekuensi dalam bentuk
kumulatif dengan frekuensi kelas sebelumnya. ada dua macam frekuensi
kumulatif, yaitu frekuensi kumulatif "kurang dari" yang diambil terhadap tepi atas
kelas interval. serta, frekuensi kumulatif "lebih dari" yang diambil terhadap tepi
bawah kelas interval (Wahyudi, 2017:44).
3.6. Definisi Operasional
3.6.1. Return
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono, 2014: 205).
Rumus menghitung return saham menurut Hartono (2010:416) yaitu:
Saham = , − ,,Keterangan:
, = Harga saham untuk waktu ke-t, = Harga saham untuk waktu sebelumnya
49
3.6.2. Probabilitas
Probabilitas adalah terjemahan dari Probability yang berarti suatu “kemungkinan” atau
sering juga diterjemahkan dalam kata suatu “peluang”. Agar kemungkinan terjadinya
suatu peristiwa dapat diukur, makan besarnya peluang atau kemungkian tersebut perlu
dinyatakan dalam bentuk angka dan selanjutnya dengan menggunakan matematika
(Silaen, 2013:53). Dengan demikian probabilitas dihitung dengan rumus:
( ) =Dalam hal ini:( ) = besarnya probabilitas terjadinya kejadian AX = terjadinya sesuatu pristiwa atau eventN = jumlah peristiwa yang mungkin
3.6.3. Risiko
Investor harus mampu menghitung risiko dari suatu investasi. Karena tingkat
risiko merupakan kemungkinan penyimpangan return aktual dari return harapan
(return rata-rata), secara statistik tingkat risiko ini dapat diwakili oleh ukuran
penyimpangan atau ukuran penyebaran data. Dua ukuran penyebaran yang sering
digunakan untuk mewakilinya adalah nilai varians dan deviasi standar.
(Tandelilin, 2010:108). Secara matematis rumus untuk menghitung varians dan
deviasi standar bisa ditulis sebagai berikut:
Varians return
= − ( ) 2 Devisiasi standar=
50
Dalam hal ini:
= varian return= deviasi standar( ) = Return harapan dari suatu sekuritas= Return ke- yang mungkin terjadi= Probabilitas kejadian return ke-
3.6.4. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo
Dalam mengestimasi nilai Value at Risk (VaR) baik pada aset tunggal maupun
portofolio, simulasi Monte Carlo mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun
pada intinya adalah melakukan simulasi dengan membangkitkan bilangan random
berdasarkan karakteristik dari data yang akan dibangkitkan, yang kemudian
digunakan untuk mengestimasi nilai VaR-nya. (Adrianto, dkk., 2017:4) Rumus
metode Monte Carlo sebagai berikut:= µ − (Z × σ)Dimana:
VaR = Potensi kerugian maksimalµ = Besarnya nilai rata-rata returnZ = Tingkat Kepercayaanσ = Standar Deviasi
3.6.5. Tingkat Kepercayaan
Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence interval atau risk level
didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit
Theorem). Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu
populasi secara berulang-ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang
diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang
sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut yang berasal dari
sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan secara normal dalam bentuk
51
nilai benar/nyata. Bentuk nilai-nilai tersebutakan menjadi nilai-nilai sampel yang
lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Dalam
suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam dua
simpangan baku (standard deviation) dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata
lain, jika tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan
mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan
sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Dalam SPSS tingkat kepercayaan
secara default diisi 95% (Rusli, 2014:151).
3.6.6. VaR Periode yang Lebih Panjang
Dalam beberapa situasi, kita menghitung VaR untuk periode yang lebih panjang
(Hanafi, 2011:158). Perhitungan dengan periode yang lebih panjang ini,
memudahkan untuk melihat kerugian pada tingkatan waktu tertentu, seperti 30
hari ke depan atau satu tahun ke depan, bahkan lebih. Konversi tersebut bisa
dilakukan dengan menggunakan formulasi berikut:VaR ( ) = VaR (harian) × √3.6.7. Uji One Sample T Test
Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan tingkat VaR kedua perusahan,
dengan jumlah masing-masing sampel yang berbeda, yaitu dalam hal ini sampel
saham syariah dan sampel saham konvensional. Santoso (2003) berpendapat
dalam Kurniawan (2009:76), bahwa tujuan pengujian independet sample t test
adalah ingin apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua pupulasi, dengan
melihat rata-rata dua sampelnya. Uji t dilakukan dengan tingkat keyakinan 95%
dan tingkat kesalahan analisis (α) 5% degree of freedom adalah df1-n-k. Taraf
52
nyata inilah yang akan digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis. Nilai t
dapat dirumuskan sebagai berikut (Hidayaton, 2014):
= ̅ −− √Keterangan:
= t hitung̅ = rata-rata sampel= rata-rata spesifik atau rata-rata tertentu (yang menjadi perbandingan)
s = standart deviasi sampeln = jumlah sampel.
Berikut adalah cara menarik kesimpulan independet sample t test, menurut
Raharjo (2014):
1. Analisis Uji F (Independent Sample Test)
a. Hipotesis :
H0 = Kedua varians populasi adalah sama (homogen)
H1 = Kedua varians populasi adalah tidak sama (tidak homogen)
b. Pengambilan Keputusan :
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
2. Pengambilan keputusan dalan analisis Uji t dapat dilakukan dengan dua cara
yakni berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan t tabel, dan
berdasarkan perbandingan nilai probabilitas atau nilai signifikansi. Penjelasan
berdasarkan nilai probabilitas :
Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
53
Tabel 3.3 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Rumus1 Return Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi Saham = , − ,,2 Risiko Dua ukuran penyebaran yang
sering digunakan untukmewakilinya adalah nilaivarians dan deviasi standar.
Varians return= − ( ) 2Devisiasi standar=
3 Probabilitas Probabilitas adalahterjemahan dari Probabilityyang berarti suatu“kemungkinan”.
( ) =4 Value at Risk
(VaR)Pengestimasi nilai Value atRisk (VaR) baik pada asettunggal maupun portofolio.
= µ − (Z × σ)5 Tingkat
KepercayaanVaR biasanya dihitung untukperiode 1 hari dengan tingkatkepercayaan 95%.
95%.
6 VaR Periodeyang LebihPanjang
Dalam beberapa situasi, kitamenghitung VaR untukperiode yang lebih panjang.
VaR ( ) = VaR (harian) × √7 Uji One
Sample T Test(Uji DuaSampelBebas)
independet sample t testadalah ingin apakah adaperbedaan rata-rata (mean)antara dua pupulasi,dengan melihat rata-ratadua sampelnya.
= ̅ −− √3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Teknik Analisis Data VaR dengan Simulasi Monte Carlo
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa kuantitatif, yaitu metode analisis data dengan menggunakan
teknik-teknik perhitungan statistik, untuk mengukur risiko pasar suatu perusahaan.
Pada tahap ini dilakukan teknik Perhitungan VaR Simulasi Monte Carlo, dengan
menganalisis informasi mengenai data keuangan ini dapat diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan dan harga saham harian menggunakan program Microsoft
54
Excel berdasarkan pengaplikasi perhitungan VaR, sedangan uji normalitas dan uji
beda menggunakan SPSS.
Penggunaan metode simulasi Monte Carlo untuk mengukur risiko telah
dikenalkan oleh Boyle pada tahun 1977. Dalam mengestimasi nilai Value at Risk
(VaR) baik pada aset tunggal maupun portofolio, simulasi Monte Carlo
mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun pada intinya adalah melakukan
simulasi dengan membangkitkan bilangan random berdasarkan karakteristik dari
data yang akan dibangkitkan, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai
VaR-nya (Maruddani dan Purbowati, 2009:7).
Langkah-langkah untuk mengukur Value at Risk pada aset tunggal dengan metode
simulasi Monte Carlo menurut Ghozali (2007:90-93) adalah sebagai berikut:
1. Uji normalitas return aset.
2. Membuat model parametrik untuk mendapatkan nilai mean dan standard
deviasi dari nilai return.
3. Melakukan simulasi sebanyak jumlah data, dari nilai mean dan standard
deviasi return yang diperoleh.
4. Menentukan interval dari simulasi, yaitu jumlah kelas.
5. Menghitung frekuensi dan cumulative (kumulatif).
6. Menentukan nilai VaR pada tingkat kepercayaan 95%.
3.7.2. Teknik Analisis Data Perbandingan VaR Konvensional dan Syariah
Pengujian ini dilakukan menggunakan independet sample t test berdasarkan
rumus yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu dengan tujuan untuk
membandingkan tingkat VaR kedua perusahan yang telah dihitung, baik saham
55
konvensional dan syariah dengan jumlah sampel yang berbeda. Uji t adalah jenis
pengujian statistik mengenai signifikansi pengaruh variabel bebas secara terpisah
terhadap variabel terikat dengan tingkat kepercayaan tertentu (Rosul dan Tukirin,
2013:200). Kurniawan (2009:76), bahwa tujuan pengujian independet sample t
test adalah ingin apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua pupulasi,
dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Setelah semua hasil dapat
diinterpretasikan bedasarkan olah data dengan SPSS, maka selanjutnya dapat
ditarik kesimpulan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada indeks LQ45 dan JII,
untuk mengetahui perbandingan saham konvensional dan syariah dengan
perhitungan nilai VaR dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sampel saham Konvensional pada indeks LQ45, menunjukan rata-rata return
dalam 1 tahun sebesar 0,10%, persentase 5% pada frekuensi 4%, dan VaR
sebesar Rp. 4.000.000 dan saham syariah memiliki rata-rata return dalam 1
tahun sebesar 0,11%, persentase 5% pada frekuensi 5%, dan VaR sebesar Rp.
5.000.000, dengan total eksposur Rp. 100.000.000.
2. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan, bahwa tidak terdapat perbedan yang
signifikan antara risiko saham konvensional dan syariah dengan
menggunakan Value at Risk metode simulasi Monte Carlo, karena baik saham
konvensional maupun syariah merupakan saham Blue Chip yang merupakan
sekelompok saham yang umumnya lebih diminati karena dianggap stabil dan
risikonya kecil.
3. Hasil perhitungan nilai VaR dari kedua indeks terlihat bahwa nilai rata-rata
return dan VaR lebih besar terjadi pada JII dibandingkan indeks LQ45,
90
karena baik di indeks LQ45 maupun JII memiliki return dan risiko yang
sama, selaras dengan tingkatan return dan risiko masing-masing.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, terdapat beberapan saran yang dapat
diberikan sebagai berikut:
1. Untuk para peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya menggunakan periode
waktu sebanyak satu tahun. Oleh karena itu disarankan agar melakukan
penelitian dengan periode waktu lebih dari satu tahun, dengan sumber data
yang lebih banyak dan baik.
2. Bagi investor, baik saham konvensional dan syariah memiliki return yang
selaras dengan risiko, maka bagi investor tidak senang risiko (risk averse)
dapat memilih berinvestasi pada saham konvensional di Indeks LQ45 dan
menyukai risiko (risk seeker) dapat memilih berinvestasi dengan risiko yang
lebih besar pada saham syariah pada JII.
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, Achmad D., Azhari, M., & Khairunnisa. 2017. Analisis Value at Riskdengan Metode Historis, dan Monte Carlo dalam Saham Sub Sektor Rokok(Studi Kasus pada Saham Gudang Garam Dan Hm Sampoerna). e-Proceeding of Management: Vol.4, No.2 Agustus 2017. ISSN : 2355-9357Page 1437.
Arif, Irwandy. 2016. Geoteknik Tambang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi 5. Yogyakarta: STIEYKPN.
Azis, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal,Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish (CV BudiUtama).
Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit BukuKedokteran EGC.
Darmadji, T. & Fakhrudin. 2011. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: SalembaEmpat.
DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional MUI). 2003. Pasar Modal Dan PedomanUmum Penerapan Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal. Jakarta: FatwaDewan Syari'ah Nasional NO: 40/DSN-MUI/X/2003.
Fahmi, Irham. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fatimah, Ulfi Nur. 2016. Pengukuran Value at Risk (VaR) pada Portofoliodengan Menggunakan Model Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus PT. BumiSerpong Damai Tbk dan PT. Matahari Department Store Tbk). Semarang.Universitas Negeri Semarang.
Ghozali, Imam. 2007. Manajemen Risiko Perbankan, Pendekatan KuantitatifValue at Risk (VaR). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 2001. Analisis Investasi Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
92
Hanafi, Mamduh. 2011. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
. 2014. Manajemen Risiko. Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP STIMYKPN.
Harinaldi. 2005. Prinsip Statistik Untuk Teknik & Sains. Jakarta: Erlangga.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisikedelapan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hery. 2017. Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT.Grasindo.
Heryanti, Sri A. 2017. Perhitungan Value at Risk Pada Portfolio Optimal: StudiPerbandingan Saham Syariah dan Saham Konvensional. IKONOMIKA:Journal of Islamic Economics and Business Volume 2, No1 (2017), ISSN:2527-3434 (PRINT) - ISSN: 2527-5143 (ONLINE), Page: 75-84.
Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Mediakita.
Ikatan Bankir Indonesia. 2018. Tata kelola manajemen risiko perbankan, cetakanke-2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jhingan, M.L. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: RajaGrafindo.
Kurniawan, Albert. 2009. Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Yogyakarta:Penerbit Mediakom.
Labombang, Mastura. 2011. Manajemen Risiko dalam Proyek Konstruksi. JurnalSMARTek, Vol. 9 No. 1. Februari 2011:39-46.
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia. Jakarta:Prenada Media.
Maringga F., Umbara, Rian F., & Palupi, I. 2015. Perhitungan Value at Risk untukPortofolio Saham dengan Metode Varian-Kovarian dan Simulasi MonteCarlo. e-Proceeding of Engineering: Vol.2, No.2 Agustus 2015, Page 6782.ISSN : 2355-9365.
Martono & Harjito, Agus. 2010. Manajemen Keuangan. Cetakan kedelapan.Yogyakarta: Ekonisia.
93
Maruddani, D.A.I & Purbowati, Ari. 2009. Pengukuran Value at Risk pada AsetTunggal dan Portofolio fengan Simulasi Monte Carlo. Media Statistika, Vol.2, No. 2, Desember 2009: 93-104.
Maulina, D., Siswanti, I., & Prowanta, Embun. 2015. Metode Monte CarloSebuah Analisis Untuk Melihat Potensi Kerugian Saham. Jurnal StudiManajemen Dan Bisnis Vol 2 No. 2 Tahun 2015.
Muktar, Bustari. 2016. Bank dan lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PrenadaMedia.
Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Publisher.
Nadjib, Mochammad, dkk. 2008. Investasi Syari’ah. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 2015. Roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019(Membangun Sinergi untuk Pasar Modal Syariah yang Tumbuh, Stabil, danBerkelanjutan). Jakarta: Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas JasaKeuangan.
. 2016. Sinergi Menuju Pasar Modal Syariah yangLebih Besar dan Berkembang (Perkembangan Pasar Modal Syariah 2016).Jakarta: Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan.
Qadafhi, Achmad. 2012. Penggunaan Metode Simulasi Monte Carlo dalamMencari Value at Risk (VaR) pada Portofolio. Medan: Universitas SumateraUtara Medan.
Rakhimsyah, Leli Amnah & Gunawan, Barbara. 2011. Pengaruh KeputusanInvestasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat SukuBunga terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi. Vol. 7. No. 1. Hal. 31-45.
Rohmaniah, Siti A. 2016. Perhitungan Value at Risk (VaR) dengan SimulasiMonte Carlo (Studi Kasus Saham Pt. Xl Aciata. Tbk). Jurnal UJMC,Volume 3, Nomor 1, Hal. 15 - 20 pISSN : 2460-3333 eISSN : 2579-907X.
Rosul, A., Agung & Tukirin. 2013. Statistika Ekonomi & Bisnis. Jakarta: InMedia.
Rosyida, Ajeng G. 2015. Perbandingan Tingkat Pengembalian (Return), RisikoDan Koefisien Variasi Pada Saham Syariah Dan Saham Non Syariah DiBursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011-2013. JESTT Vol. 2 No. 4 April2015.
Rubinstein, R Y. 1981. Simulation and Monte Carlo Method. New York. Willey& Sons.
94
Rusli, Muhammad. 2014. Pengelolaan Statistik yang menyenangkan. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sartono, R. Agus., & Andika, Arie Setiawan. 2006. VaR Portofolio Optimal :Perbandingan Antara Metode Markowitz dan Mean Absolute Deviation.Junal Siasat Bisnis Hal 37-50.
Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: GramediaPustaka Utama.
Silaen, Safar. 2013. Pengantar Statistika Sosial. Jakarta: In Media.
Sjahrial, Dermawan. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta: MitraWacana Media.
Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Malang: Gunung Samudera CV(PT Book Mart Indonesia).
Sriyono. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan HargaSaham Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal SOSIO e-KONS Vol.6 No.2 Mei2014.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2007. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan DasarKebijakan, Edisi 2. Jakarta: Kencana.
Sundjaja, Ridwan S & Barlian, Inge. 2003. Manajemen keuangan. Edisi keempat.Klaten. Literata Lintas Media.
Supramono, Gatot. 2014. Transaksi Bisnis Saham & penyelesaian SengketaMelalui Pengadilan. Jakarta: Prenada Media.
Supranto, J. 2007. Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global, Edisi ke 2.Jakarta: Salemba Empat.
Tandelilin, E. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama.Yogyakarta: BPFE.
Utomo, Lisa L. 1999. Economic Value Added Sebagai Ukuran KeberhasilanKinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1,No. 1, Mei 1999:28-42.
Wahyudi, Setyo Tri. 2017. Statistika Ekonomi Konsep, Teori dan Penerapan.Malang: UB. Press
95
Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi & Akademisi.Jakarta. Gramedia Utama.
Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & PenelitianGabungan. Jakarta: Kencana.
Zulfikar. 2016. Pengantar Pasar Modal dengan Pendekatan Statistika. Jakarta:Deepublish.
Website:
Britama.com. 2012 (20 Mei 2012). Sejarah dan Profil Singkat ADHI (Adhi Karya(Persero) Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 09:59 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-adhi/.
. 2012 (20 Mei 2012). Sejarah dan Profil Singkat ADHI (Adhi Karya(Persero) Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 10:00 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-adhi/2/.
. 2012 (22 September 2012). Sejarah dan Profil Singkat BRMS(Bumi Resources Minerals Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 16:14 WIB,dari http://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-brms/.
. 2012 (22 September 2012). Sejarah dan Profil Singkat BRMS(Bumi Resources Minerals Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 16:16 WIB,dari http://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-brms/2/.
. 2012 (29 November 2012). Sejarah dan Profil Singkat LSIP (PPLondon Sumatra Indonesia Tbk / Lonsum). Diakses 12 Mei 2018 pukul09:38 WIB, dari http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lsip/.
. 2012 (29 November 2012). Sejarah dan Profil Singkat LSIP (PPLondon Sumatra Indonesia Tbk / Lonsum). Diakses 12 Mei 2018 pukul09:39 WIB, dari http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lsip/2/.
. 2012 (09 Juni 2012). Sejarah dan Profil Singkat TRAM (TradaMaritime Tbk). Diakses 15 Mei 2018 pukul 08:34 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tram/.
. 2012 (26 Juli 2012). Sejarah dan Profil Singkat SMRA(Summarecon Agung Tbk). Diakses 12 Mei 2018 pukul 10:32 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/07/sejarah-dan-profil-singkat-smra/.
96
Ciputradevelopment.com. 2018. Profil Perusahaan. Diakses 12 Mei 2018 pukul09:27 WIB, dari https://www.ciputradevelopment.com/id/profil-perusahaan/.
. 2018. Profil Perusahaan 2. Diakses 12 Mei 2018 pukul09:29 WIB, dari https://www.ciputradevelopment.com/id/profil-perusahaan-2/.
Finance.yahoo.com. 2018. Historical Data. https://finance.yahoo.co. Diakses 05Juni 2018 pukul 08:31 WIB, dari www.ihsg-idx.com.
Gudanggaramtbk.com. 2018. Tentang Kami (Gudang Garam). Diakses 12 Mei2018 pukul 08:56 WIB, dari https://www.gudanggaramtbk.com/tentang-kami/.
Hidayaton, Anwar. 2014. Penjelasan Student T Test Dan Contoh Serta Asumsi.Diakses 28 Mei 2018 pukul 00:28 WIB, darihttps://www.statistikian.com/2014/08/student-t-test.html.
Id.beritasatu.com. 2017. Jumlah Investor Baru Pasar Modal Naik 23,47%.diakses 21 Febuari 2018 pukul 18:08 WIB, darihttp://id.beritasatu.com/home/jumlah-investor-baru-pasar-modal-naik2347/156694.
Ihsg-idx.com. 2018. Index Harga Saham Gabungan. Diakses 29 Maret 2018pukul 08 : 31 WIB, dari www.ihsg-idx.com.
Infojabodetabek.com. 2018. Daftar Saham Indeks JII (Desember 2017-Mei 2018).Diakses 07 Mei 2018 pukul 12:18 WIB, darihttps://www.infojabodetabek.com/daftar-saham-indeks-jii/.
. 2018. Daftar Saham Indeks LQ45 (Februari 2018- Juli2018). Diakses 07 Mei 2018 pukul 12:18 WIB, darihttps://www.infojabodetabek.com/daftar-saham-indeks-lq45/.
Jasamarga.com. 2018. Sekilas Jasa Marga. Diakses 15 Mei 2018 pukul 08:50WIB, darihttp://www.jasamarga.com/public/id/infoperusahaan/ProfilPerusahaan/Overview.aspx.
Raharjo, Sahid. 2014. Langkah-langkah Uji Independent Sample T Test Lengkap.Diakses 07 Mei 2018 pukul 08:55 WIB, darihttps://www.konsistensi.com/2014/03/uji-independent-sample-t-test-lengkap.html.