ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB...

86
ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN SYARIAH MENGGUNAKAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 dan JII Periode 2017-2018) (Skripsi) Oleh OLAF TRI WILOPO SIMANJUNTAK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN SYARIAHMENGGUNAKAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN

METODE SIMULASI MONTE CARLO(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 dan JII

Periode 2017-2018)

(Skripsi)

OlehOLAF TRI WILOPO SIMANJUNTAK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

ABSTRACT

ANALYZING CONVENTIONAL AND SHARIA RISK OF STOCKUSING VALUE AT RISK (VAR) WITH MONTE CARLO

SIMULATION METHODSTUDY ON CORPORATIONS LISTED AT LQ45

INDEX AND JII IN 2017-2018

ByOlaf Tri Wilopo Simanjuntak

Value at Risk is a risk measurement quantitatively to estimate maximum lostpotential that may occur in the future in certain period of time and in particulartrust level in normal market condition. The objective of this research is to find outthe difference of risks at stocks of conventional and sharia. VaR values of eachindex were compared in this research. Study on corporations listed at JII andLQ45 index in 2017-2018. This research used historical simulation with trustlevel of 95%. Before estimating VaR values of each index, normality test to findout whether returns of each index were distributed normally was conducted. TheVaR values were estimated for the next 30 days time horizon and during oneyears. The results showed that there were not risk differences between stocks ofconventional and sharia. In other words, investing either in JII or LQ45 indexindices possesses the same risks of returns.

Keywords: Value at Risk (VaR), Monte Carlo Simulation

Page 3: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

ABSTRAK

ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN SYARIAHMENGGUNAKAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN METODE

SIMULASI MONTE CARLOSTUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS

LQ45 DAN JII PERIODE 2017-2018

OlehOlaf Tri Wilopo Simanjuntak

Value at Risk merupakan pengukuran risiko secara kuantitatif yang mengestimasipotensi kerugian maksimal yang mungkin terjadi pada masa datang yang akandihadapi pada jangka waktu tertentu dan pada tingkat kepercayaan tertentu padakondisi pasar yang normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adaatau tidak perbedaan risiko pada saham konvensional dan syriah. Dalampenelitian ini yang dibandingkan adalah nilai VaR dari masing-masing indeks.Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di JII dan indeks LQ45periode 2017-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simulasiMonte Carlo, dan dengan tingkat kepercayaan 95%. Sebelum menghitung nilaiVaR dari masing-masing indeks terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, yangmana untuk mengetahui apakah return dari masing-masing indeks terdistribusidengan normal. Nilai VaR dihitung dalam time horizon 30 hari kedepan, dan nilaiVaR selama satu tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adaperbedaan risiko saham konvensional dan syariah. Oleh karena itu dengan katalain berinvestasi pada JII dan indeks LQ45 mempunyai return dan risiko yangsama.

Kata Kunci: Value at Risk (VaR), Simulasi Monte Carlo

Page 4: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN SYARIAH

MENGGUNAKAN VALUE AT RISK (VAR) DENGAN

METODE SIMULASI MONTE CARLO

(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 dan JII

Periode 2017-2018)

Oleh OLAF TRI WILOPO SIMANJUNTAK

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ADMNISTRASI BISNIS

pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak
Page 6: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

3

Page 7: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

4

Page 8: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

Judul Skripsi : Analisis Risiko Saham Konvensional danSyariah Menggunakan Value at Risk (VaR)dengan Metode Simulasi Monte Carlo (Studipada Perusahaan yang Terdaftar di IndeksLQ45 dan JII Periode 2017-2018)

Nama Mahasiswa : Olaf Tri Wilopo SimanjuntakNomor Pokok Mahasiswa : 1416051087Jurusan : Ilmu Administrasi BisnisFakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Suripto, S.Sos., M.A.BNIP. 196902231999031001

M. Iqbal Harori, S.AB.,M.SiNIP. 231504880320101

2. Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Ahmad Rifa’I, S.Sos., M.Si.NIP 19750204 200012 1 001

Page 9: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

RIWAYAT HIDUP

Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996,

sebagai anak ketiga Bapak Sumarno dan Ibu Astrid Elli

Sianipar. Latar belakang pendidikan yang ditempuh

penulis yaitu TK Pertiwi 2 Banarjoyo, SD Negeri 2

Banarjoyo, SMP Kristen 1 Metro dan SMA Lentera

Harapan Sekampung. Pada tahun 2014, penulis

melanjutkan pendidikan pada Program Studi Strata 1 (satu) di Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Selama menjadi mahasiswa. Penulis menjabat sebagai Kordinator Umum

Persekutuan PDO FISIP UNILA, menjadi anggota LPMI (Lembaga Pelayan

Mahasiswa Indonesia) dan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tias

Bangun, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung

Periode I tahun 2017.

Page 10: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

MOTTO

“Hidup berkenan bagi-Nya”

“Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah

bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan

menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku

yang membawa kemenangan.”

“Laut tidak menghentikan Musa melangkah, tembok tidak menghentikan

Yosua untuk maju, Goliat tidak dapat mengalahkan Daud dan kematian

tidak menguasai Kristus Yesus, maka Tuhan yang ada di dalam mu lebih

besar dari semua yang memberi kemenagan”

Page 11: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

PERSEMBAHAN

Mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yesus Kristus.Atas Berkat dan Anugrah-Nya,

Karya Ini Kupersembahkan Kepada:

Kedua Orang Tuaku Tercinta, Bapak dan Ibu yang Telah Membesarkanku,Mendidik dan Membimbingku, Selalu Memberikan Cinta dan

Kasih Sayang yang Tiada Habisnya yang Selalu Menjadi MotivasiTerbesarku Selama Ini.

Keluarga Besar dan Sahabat-Sahabatku Tercinta

Dosen Pembimbing dan Penguji yang Sangat Berjasa

Untuk Almamater Tercinta

Page 12: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

SANWACANA

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Risiko Saham Konvensional dan Syariah Menggunakan Value at

Risk (VaR) dengan Metode Simulasi Monte Carlo (Studi pada Perusahaan

yang Terdaftar di Indeks LQ45 dan JII Periode 2017-2018)”. Penyusunan

skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Penulis menyadari

bahwa selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini mendapatkan bantuan

dan bimbingan dari banyak pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

4. Bapak Drs. Dadang Karya Bhakti, M.M. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

5. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan

Page 13: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

selaku dosen penguji. Terimakasih atas bimbingan dan arahan yang diberi

semasa perkuliahan dan proses bimbingan skripsi.

6. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung dan selaku Pembimbing Akademik. Terimakasih atas ajaran,

bimbingan, motivasi yang diberi semasa perkuliahan dan diluar perkuliahan.

7. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan, arahan,

masukan, nasihat, saran dan kritik serta memberikan banyak pengetahuan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Bapak M. Iqbal Harori, S.AB.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pembantu

yang telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan,

arahan, masukan, nasihat, saran dan kritik serta memberikan banyak

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Ibu Damayanti, S.A.B., M.A.B selaku Dosen Pembahas yang telah banyak

meluangkan waktu, motivasi, dukungan, arahan, masukan, nasihat, saran dan

kritik serta memberikan banyak pengetahuan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Ibu Mertayana, selaku staff jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah

membantu kelancaran hingga selesai.

11. Terimakasih untuk seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

12. Teristimewa untuk kedua Orang Tuaku tercinta Bapak Sumarno dan Ibu

Astrid Elli Sianipar, terimakasih selama ini telah membesarkanku dengan rasa

Page 14: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

cinta dan kasih sayang yang tidak ada batasnya, mengajarkanku banyak hal,

memberikan motivasi, semangat, serta kepercayaan kepada penulis selama

proses menyelesaikan skripsi ini dan senantiasa mendoakan agar penulis

menjadi anak yang sukses dan berguna bagi keluarga, agama dan negara.

13. Mamas terkasih, Hansen A.M. Simanjuntak dan Mbak Ferdita Aprilia yang

selalu memberikan dorongan motivasi kepadaku untuk selalu berusaha

sampai batas kemampuan terakhir.

14. Mbak terkasih, Martesa Delovani Simanjuntak dan Mas Dimas yang selalu

memberikan dorongan motivasi kepadaku untuk selalu berusaha sampai batas

kemampuan terakhir.

15. Sahabat Hidup dan Seperjuanganku Imantri Marbun yang selalu memberi

semangat, motivasi, dukungan, masukan dan nasihat.

16. Rekan-rekan seperjuangan Ilmu Administrasi Bisnis 2014 rombongan lelaki

kece (M. Akbar Zainuri, Agung Rasi Fauzi, Fadjar Defitra, Wahyu Handoko,

Mahardika Purnama, Refki Efrian Siger, Ilham M, Bima P.A., Ibnu, Bagus,

Bang Osman Yosua, Bang Dam, Lukas Posma, Yulizar, Burhanudin, Michael

Jeremay Aaron, M. Arif, dll) dan rombongan wanita kece (Eka S, Mei

Handika Fitriana, Septi Wuri, Senja Febi Fitriana, Depi, Monica N, Dini, dll).

Terima kasih atas pengalaman dan kisah yang telah kalian berikan dan

semoga kita dapat bertemu lagi dikemudian hari dengan membawa

kesuksesan kita untuk membanggakan orang-orang disekitar.

17. Persekutuan PDO FISIP UNILA (Captived: Andi Sinuhaji, Sarah Destio,

Enrico P.S, Satria Kencana S, Devi Yona Sinaga, Gita Lamtiur P, Advent

M.H dan Fraternity: Devita Riana Purba, Devi Permata Sari, Mirani

Page 15: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

Simanungkalit, Adeline Delinda I, Osman Yosua Siahaan, Michael Jeremay

Aaron, Cynthia Sagala, Destri, dan Tiolina Gultom) dan Alumni PDO (Angga

Siregar, Steven Siregar, Fanny Pangaribuan, Cetty Marbun, Oktanina, Ifan,

Jenny, Paksi, Intan) yang telah melayani bersama dalam persekutuan, beserta

teman-teman PDO yang tidak tersebutkan.

18. LPMI (Lembaga Pelayan Mahasiswa Indonesia), Mas Nur dan Mbak Pipit

yang telah melayani bersama dalam persekutuan, beserta teman-teman LPMI

yang tidak tersebutkan.

19. PERKANTAS, KK ODOL (Oren, Bang Daniel/Dabe dan Bang Abe) dan KK

MLM (Chirst, Bang Yefta, Rico, Alfrido, Bang Osman dan Rekhy) yang

telah melayani bersama dalam pertumbuhan rohani, beserta teman-teman

PERKANTAS yang tidak tersebutkan.

20. Keluarga KKN Tias Bangun, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung

Tengah (Pak. Suseno dan Istri, Mas Riyan dan Ayu), beserta anak-anak KKN

Tias Bangun (Bagoes Prayogi, Endo fitsboy, Guritno Bagus Phambudi, Indah

Dwi Puspita, Riska Juliana, Via Apri Setiani, Chindy Fara Ameralda,

Istiqomah Solehatun, Irfan Hidayat, Dinda Metasa, Melisa Siahaa, Manachem

C. G., Sofie Maghfira). Terima kasih untuk kalian atas kebersamaan,

kekompakan, kekeluargaan, motivasi, dukungan dan doanya, semoga kita

sukses, bisa kumpul lagi dan tetap terjaga kekeluargaan kita setelah 40 hari

bersama.

21. Sahabat-sahabat SMA Lentera Harapan Sekampung (Kila, Ratih, Dila, Eka,

Putri, Gina, Venti, Oges, Novi, Citra, Wahyu, Yezi, Giri, Maya, Dewi, Ivana,

Rudi, Joni, Gilbert, Simon, Willy, Reza, Regi dan Mr. Oka Lewinata

Page 16: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

Herman), serta semua guru-guru SMA Lentera Harapan. Terima kasih atas

motivasi, dukungan semangat dan doa dari kalian, semoga kita sukses semua.

See you on the top!!

22. PW Indekos, terkhusus untuk Bapak Wawan dan Istri, berserta anak-anaknya

yang Terkasih dan anggota PW indekos (Wisnu, Moko, Ardi,

Klanting/Daniel, Fajar, Edi dan Bayu). Terima kasih untuk kalian atas

kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan, motivasi, dukungan dan doanya,

semoga kita sukses, bisa kumpul lagi dan tetap terjaga kekeluargaan kita.

23. Team Dota 2 “ALL CARRY”, Yaitu: Osman “Sasha Gray” Yosua, Olaf

“Yuki3 雪三” Simanjuntak, Mahardika “ゲームの王様” Purnama, Bima

“Laughing_Coffin” Purwadika, Agung “Whereyoueye” Fauzi. Terima kasih

atas ward, courier, stun dan noob dari kalian, semoga kita semua sukses

mencapai 10K.

24. Adik-adikku Ilmu Administrasi Bisnis 2015, 2016, dan 2017. Buat kalian

semangat terus kuliahnya dan lekas gapai impian kalian.

25. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu saya

selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.

26. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Bandar Lampung,Penulis

Olaf Tri Wilopo Simanjuntak

Page 17: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI...................................................................................................... iDAFTAR TABEL ............................................................................................. ivDAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vDAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 11.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 11.2. Rumusan Masalah................................................................................. 61.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 71.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

1.4.1. Manfaat Teoritis.......................................................................... 71.4.2. Manfaat Praktis ........................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 92.1. Landasan Teori..................................................................................... 9

2.1.1. Teori Investasi............................................................................ 92.2. Investasi ............................................................................................... 10

2.2.1. Pengertian Investasi ................................................................... 102.2.2. Tujuan Investasi ......................................................................... 112.2.3. Proses Keputusan Investasi........................................................ 112.2.4. Aktivitas Investasi...................................................................... 122.2.5. Return Investasi ......................................................................... 13

2.3. Pasar Modal ........................................................................................ 132.3.1. Pasar Modal Konvensional ........................................................ 132.3.2. Instrumen Pasar Modal Konvensional ...................................... 142.3.3. Pasar Modal Syariah ................................................................. 172.3.4. Prinsip-prinsip Pasar Modal Syariah ......................................... 182.3.5. Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik .................................... 202.3.6. Mekanisme Transaksi Pasar Modal Syariah .............................. 212.3.7. Kriteria dan Jenis Efek Syariah.................................................. 232.3.8. Fungsi Pasar Modal Syariah ...................................................... 242.3.9. Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah..................... 24

2.4. Saham................................................................................................... 252.4.1. Jenis-jenis Saham....................................................................... 26

2.4.1.1. Saham Konvensional ..................................................... 26

Page 18: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

ii

2.4.1.2. Saham Syariah ............................................................... 272.4.1.3. Kriteria Emiten Penerbit Efek Syariah .......................... 28

2.4.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Gejolak Harga Saham.......... 292.5. Risiko dan Manajemen Risko .............................................................. 292.6. Risiko Pasar atau Sistematis ................................................................ 312.7. Pengukuran Risiko Pasar Secara Statistik ........................................... 32

2.7.1. Return Aset Tunggal .................................................................. 322.7.2. Risiko Aset Tunggal .................................................................. 33

2.8. Distribusi Normal ................................................................................ 332.8.1. Sifat-sifat Penting Distribusi Normal Baku ............................... 342.8.2. Distribusi Normal Baku .............................................................. 352.8.3. Uji Kolmogorov-Smirnov............................................................ 36

2.9. Value at Risk (VaR) ............................................................................. 372.9.1. Value at Risk dengan Metode Simulasi Monte Carlo ................. 38

2.10. Tingkat Kepercayaan ......................................................................... 382.11. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 392.12. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 42

III. METODE PENELITIAN........................................................................... 443.1. Jenis Penelitian...................................................................................... 443.2. Populasi dan Sampel ............................................................................. 45

3.2.1. Populasi....................................................................................... 453.2.2. Sampel......................................................................................... 45

3.3. Jenis dan Sumber Data.......................................................................... 463.4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 473.5. Definisi Konseptual ............................................................................. 47

3.5.1. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo................................ 473.5.2. Distribusi Frekuensi .................................................................... 483.5.3. Distribusi Frekuensi Kumulatif................................................... 48

3.6. Definisi Operasional ............................................................................. 483.6.1. Return ......................................................................................... 483.6.2. Probabilitas ................................................................................ 493.6.3. Risiko ......................................................................................... 493.6.4. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo................................ 503.6.5. Tingkat Kepercayaan ................................................................. 503.6.6. VaR Periode yang Lebih Panjang .............................................. 513.6.7. Uji One Sample T Test .............................................................. 51

3.7. Teknik Analisis Data............................................................................. 533.7.1. Teknik Analisis Data dengan Simulasi Monte Carlo.................. 533.7.2. Teknik Analisis Data Perbandingan VaR Konvensional

dan Syariah .................................................................................. 54

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 564.1. Gambaran Umum Perusahaan............................................................... 56

4.1.1. Indeks LQ45................................................................................ 564.1.2. Jakarta Islamic Indeks (JII) ........................................................ 574.1.3. Adhi Karya (Persero Tbk) .......................................................... 594.1.4. Trada Alam Mineral Tbk ............................................................ 61

Page 19: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

iii

4.1.5. Bumi Resources Tbk .................................................................. 624.1.6. Gudang Garam Tbk..................................................................... 644.1.7. Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................................... 654.1.8. Ciputra Development Tbk........................................................... 664.1.9. PT. P.P. London Sumatra Indonesia Tbk ................................... 684.1.10. Summarecon Agung Tbk ......................................................... 69

4.2. Hasil Perhitungan dan Analisis Data .................................................... 714.2.1. Uji Normalitas Return Aset ........................................................ 714.2.2. Perhitungan Mean dan Standard Deviasi dari Nilai Retun ......... 734.2.3. Simulasi Risiko ........................................................................... 744.2.4. Menentukan Interval .................................................................. 754.2.5. Menghitung Frekuensi dan Cumulative (Kumulatif) ................. 774.2.6. Perhitungan VaR Metode Simulasi Monte Carlo ...................... 784.2.7. VaR Periode yang Lebih Panjang .............................................. 79

4.2.7.1. VaR Periode 30 Hari ..................................................... 794.2.7.2. VaR Periode 1 Tahun .................................................... 81

4.2.8. Uji Beda ..................................................................................... 824.3. Pembahasan........................................................................................... 84

4.3.1. Analisis Perbandingan VaR Konvensional dan Syariah ............. 854.4. Keterbatasan Penelitian......................................................................... 88

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 895.1. Kesimpulan .......................................................................................... 895.2. Saran .................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 91LAMPIRAN....................................................................................................... 97

Page 20: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah........................... 24Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 39Tabel 3.1 Perusahaan dengan Saham Konvensional Terdaftar pada

Indeks LQ45 Periode April 2017-April 2018.................................... 46Tabel 3.2 Perusahaan dengan Saham Syariah Terdaftar pada JII Periode April

2017-April 2018 ................................................................................ 46Tabel 3.3 Definisi Operasional .......................................................................... 53Tabel 4.1 Sejarah Pencatatan Saham Adhi Karya (Persero) Tbk....................... 61Tabel 4.2 Sejarah Pencatatan Saham Trada Alam Minera Tbk ......................... 62Tabel 4.3 Sejarah Pencatatan Saham Bumi Resources Tbk............................... 63Tabel 4.4 Anak Usaha LSIP (PP London Sumatra Indonesia Tbk) ................... 69Tabel 4.5 Jumlah Data Saham Konvensional Terdaftar pada LQ45 Periode

April 2017-April 2018 ....................................................................... 71Tabel 4.6 Jumlah Data Saham Syariah Terdaftar pada JII Periode April 2017-

April 2018.......................................................................................... 72Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Indeks LQ45 .................................................... 72Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas JII ..................................................................... 73Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi.................................... 74Tabel 4.10 Closing Price dan Simulasi.............................................................. 75Tabel 4.11 Kelas Interval dan Hasil dari Simulasi............................................. 76Tabel 4.12 Frekuensi dan Cumulative (Kumulatif)............................................ 77Tabel 4.13 Perhitungan VaR Harian Indeks LQ45 ........................................... 78Tabel 4.14 Perhitungan VaR Harian JII............................................................. 79Tabel 4.15 Perhitungan VaR 30 Hari Indeks LQ45........................................... 80Tabel 4.16 Perhitungan VaR 30 Hari JII............................................................ 80Tabel 4.17 Perhitungan VaR 1 Tahun Indeks LQ45.......................................... 81Tabel 4.18 Perhitungan VaR 1 Tahun JII........................................................... 82Tabel 4.19 Hasil Uji Beda VaR Saham Syariah dan Saham Konvensional

(Group Statistics) ............................................................................ 82Tabel 4.20 Hasil Uji Beda VaR Saham Syariah dan Saham Konvensional

(Independent Samples Test) ............................................................ 83Tabel 4.21 Perhitungan VaR Harian Indeks LQ45 dengan Eksposur

Ditentukan ........................................................................................ 86Tabel 4.22 Perhitungan VaR Harian JII dengan Eksposur Ditentukan.............. 86

Page 21: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Pergerakan IHSG Bulan Maret 2017-Maret 2018........................... 2Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah ........................................................ 3Gambar 2.1 Proses Keputusan Investasi ............................................................. 12Gambar 2.2 Kurva Distribusi Norma Umum...................................................... 34Gambar 2.3 Kurva Distribusi Norma dan Kurva Norma Setelah Ditranformasi 35Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 43Gambar 4.1 Grafik Indeks Perkembangan JII dan ISSI Periode 2010 Hingga 31

Desember 2016.................................................................................. 58Gambar 4.2 Grafik Indeks Perkembangan Kapitalisasi Pasar JII dan ISSI

Periode 2010 Hingga 31 Desember 2016.......................................... 59

Page 22: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiADHI (Adhi Karya (Persero) Tbk) .................................................... 98

Lampiran 2. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiTRAM (Trada Alam Minera Tbk)...................................................... 98

Lampiran 3. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiBUMI (Bumi Resources Tbk) ............................................................ 99

Lampiran 4. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiBUMI GGRM (Gudang Garam Tbk) ................................................. 99

Lampiran 5. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiJSMR (Jasa Marga (Persero) Tbk) .................................................... 100

Lampiran 6. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiCTRA (Ciputra Development Tbk)................................................... 100

Lampiran 7. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiLSIP (Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk) .... 101

Lampiran 8. Pengambaran Pergerakan Saham Per Bulan, Return dan SimulasiSMRA (Summarecon Agung Tbk).................................................... 101

Lampiran 9. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi ............................... 102Lampiran 10. Closing Price dan Simulasi.......................................................... 102Lampiran 11. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi ............................. 103Lampiran 12. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo ADHI

(Adhi Karya (Persero) Tbk)............................................................... 104Lampiran 13. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo TRAM

(Trada Alam Minera Tbk) ................................................................. 105Lampiran 14. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo BUMI

(Bumi Resources Tbk)....................................................................... 106Lampiran 15. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo GGRM

(Gudang Garam Tbk)......................................................................... 107Lampiran 16. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo JSMR

(Jasa Marga (Persero) Tbk) ............................................................... 108Lampiran 17. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo CTRA

(Ciputra Development Tbk)............................................................... 109Lampiran 18. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo LSIP

(Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk)............... 110Lampiran19. Histogram dan Interprestasi Simulasi Monte Carlo SMRA

(Summarecon Agung Tbk) ................................................................ 111

Page 23: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

vii

Lampiran 20. Hasil Uji Normalitas Indeks LQ45................................................ 112Lampiran 21. Hasil Uji Normalitas JII............................................................... 112Lampiran 22. Hasil Uji Beda VaR Saham Konvensional dan Saham Syariah

(Independent Samples Test)............................................................... 113

Page 24: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa

datang (Tandelilin, 2010:2). Investor membeli sejumlah saham saat ini dengan

harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah

dividen (pengembalian laba) di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas

waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tesebut. Keuntungan dari investasi

ini, membuat banyak pihak (terutama investor) tertarik untuk menanamkan

sumber dana atau dayanya dalam bentuk surat-surat berharga. Pihak-pihak yang

melakukan investasi disebut investor. Investor dapat digolongkan menjadi dua

yaitu investor perorangan yang terdiri dari individu-individu yang melakukan

kegiatan investasi untuk kepentingan dirinya sendiri. Investor institusional

merupakan investor yang terbentuk badan hukum seperti perusahaan asuransi,

perbankan, pegadaian, lembaga dana pensiun dan perusahaan-perusahaan jasa

keuangan lainnya (Tandelilin, 2010:2-3).

Perkembangan pasar modal yang semakin pesat di Indonesia bersamaan dengan

banyak jumlah saham yang diperdagangkan menunjukan perkembangan pasar

modal yang semakin baik, Nicky Hogan dalam id.beritasatu.com (2017)

Page 25: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

2

berpendapat investor domestik menguasai total transaksi dengan persentase

sebesar 63,11% atau Rp2.328 triliun. Sedangkan persentase transaksi investor

asing sebesar 36,89% atau Rp1.360 triliun. Perkembangan pasar modal juga,

dapat dilihat dalam kenaikan investasi saham gabungan tahun 2018. Berikut

adalah gambar IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), seperti tertera pada

gambar 1.1:

Sumber : www.ihsg-idx.com (2018)

Gambar 1.1 Pergerakan IHSG Bulan Maret 2017–Maret 2018

Gambar 1.1 mengambarkan pergerakkan IHSG yang fluktuatif dari bulan April

yang berkisar 5.500 sampai 5.800 terus meningkat ke titik 6.663 pada bulan

Januari dan Febuari menunjukan perubahan harga yang sangat besar dan baik,

ditutup pada bulan Maret dengan harga 6.020 sampai 6.234. Data IHSG ini

menunjukan pergerakan harga saham konvensional yang berubah-ubah, yang

selaras dengan disertai risiko. hal ini lah yang harus dapat diperhitungkan, agar

setiap pihak dapat mengerti tingkat risiko pada setiap investasi, terkhusus saham.

Page 26: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

3

Investasi saham pada pasar modal, mempunyai return yang besar dan selaras

dengan risiko yang besar pula, hal ini juga yang harus dipertimbangkan agar

risiko dapat ditangani. Pergerakan harga saham merupakan hal yang penting

untuk menilai risiko, baik pada saham konvensional ataupun saham syariah.

Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang jenis usaha,

produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak termasuk saham yang

memiliki hak-hak istimewa) (Hidayat, 2011:79). Hanafi (2014:1) berpendapat

risiko adalah kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang

diharapkan. Penelitian ini berfokus pada perbandingan perusahaan yang terdafar

di indeks LQ45, sebagai saham konvensional dan yang tercatat di Jakarta Islamic

Index (JII), sebagai saham syariah. Berikut adalah grafik yang menjelaskan

perkembangan saham syariah, seperti tertera pada gambar 1.2:

Sumber : (OJK, 2016:6)

Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah

Page 27: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

4

Gambar 1.2 menggambarkan adanya peningkatan perkembangan saham syariah

yang terus meningkat pertahunya, dengan ditutup pada tahun 2016 sejumlah 347

saham. Saham syariah yang cenderung mengalami kenaikan, sangat menarik

untuk diteliti, karena setiap eksposur yang ada pasti mengandung risiko di

dalamnya. Risko ini lah yang dapat diestimasi untuk setiap pengambilan

keputusan, ditengah peningkatan secara fluktuatif saham syariah.

Risiko Proyek memiliki 3 jenis risiko yang dapat diukur: Risiko yang Berdiri

Sendiri (Stand-Alone Risk), Risiko dalam Perusahaan (Within Firmor Corporate

Risk), Risiko Pasar (Beta Risk) (Sjahrial, 2010:117). Risiko yang berdiri sendiri

ini lah yang dapat diukur dengan simulasi Monte Carlo, yang mana risiko ini sama

dengan tingkat variabilitas dari kemampuan menghasilkan laba proyek, simulasi

Monte Carlo juga merupakan kombinasi antara analisis sensitivitas dan analisis

skenario, yang baik untuk menghitung risiko saham suatu perusahaan.

Penerapan metode Value at Risk selanjutnya akan disebut VaR, yang merupakan

bagian dari menajemen risiko. VaR pada saat ini banyak diterima, diaplikasikan

dan dianggap sebagai metode standar dalam mengukur risiko. VaR dapat

didefinisikan sebagai estimasi kerugian maksimum yang akan didapat selama

periode waktu (time period) tertentu dalam kondisi pasar normal pada tingkat

kepercayaan (confidence level) tertentu (Zulfikar, 2016: 269).

Hammah dan Yacoub (2009) dalam Arif (2016:202) mengungkapkan simulasi

Monte Carlo merupakan metode yang banyak digunakan pada analisis

probabilitas. Metode ini sangat berguna dalam pemecahan permasalahan yang

berkaitan dengan variabel acak. Selain sederhana, metode ini juga lebih fleksibel

Page 28: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

5

dalam menggabungkan suatu varietas distribusi probabilitas yang cukup besar

tanpa banyak penafsiran serta memiliki kemampuan untuk memodelkan korelasi

di antara variabel dengan mudah. Simulasi Monte Carlo digolongkan sebagai

metode sampling karena input dibangkitkan secara random dari suatu distribusi

probabilitas untuk proses sampling dari suatu populasi nyata. Oleh karena itu,

suatu model harus memilih suatu distribusi input yang paling mendekati data yang

dimiliki (Rubinstein, 1981:114).

Penggunaan metode simulasi Monte Carlo salah satunya adalah untuk mengukur

risiko pada saham. Dalam mengestimasi nilai VaR baik pada aset tunggal maupun

portofolio, simulasi Monte Carlo mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun

pada intinya adalah melakukan simulasi dengan membangkitkan bilangan random

untuk mengestimasi nilai VaR itu sendiri. VaR dengan menggunakan metode

simulasi Monte Carlo mengasumsikan bahwa return berdistribusi normal.

Penelitian ini akan berfokus pada pengestimasi nilai Value at Risk (VaR) dari

saham pada setiap perusahaan yang masuk dalam sampel. Metode VaR yang lebih

mudah untuk dimengerti hasil akhir dari pengukurannya, sangatlah

menguntungkan karena penerima inforamsi akan lebih mudah mengerti.

Melihat perusahaan-perusahaan besar yang dapat melepaskan sahamnya melalui

Bursa Efek Indonesia (BEI), baik dalam indeks LQ45 dan JII, tentu sangat

menarik untuk membandingkan tinggkat risiko kerugian maksimum dengan jenis

saham konvensional dan saham syariah. Pergerakan saham yang terus berubah-

ubah disetiap harinya dan perusahaan pada Indeks LQ45 dan JII yang

diperbaharui setiap 6 bulan, membuat informasi harus terus diolah dan

Page 29: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

6

diperbaharui, agar memudahkan pihak-pihak yang terkait. Maka perhitungan

risiko saham dari sudut pandang keuangan dengan Value at Risk metode simulasi

Monte Carlo, dapat menjadi referensi untuk melihat apakah saham konvensional

dan syariah, tetap baik atau buruk, dengan tingkat risiko saham yang diestimasi.

Pada skripsi ini metode simulasi Monte Carlo digunakan untuk mengukur dan

menganalisis VaR pada saham perusahaan yang terdaftar ada indeks LQ45 dan JII

yang terdaftar di BEI. Metode ini merupakan metode yang paling banyak

digunakan untuk mengukur VaR karena dapat menghitung bermacam-macam

susunan eksposur (saham) dan risiko, dengan menggunakan data harga penutupan

(closing price) saham harian. Maka penelitian ini memfokuskan pada area

penelitian manajemen keuangan yang dikemas dalam judul “Analisis Risiko

Saham Konvensional dan Syariah Menggunakan Value at Risk (VaR) dengan

Metode Simulasi Monte Carlo (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di

Indeks LQ45 dan JII Periode 2017-2018)”

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana penerapan pengukuran Value at Risk (VaR) dengan simulasi

Monte Carlo di penutupan harga saham harian saham konvensional dan

syariah pada indeks LQ45 dan JII?

2. Bagaimana rasio perbandingan Value at Risk (VaR) antara saham

konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII?

Page 30: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

7

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan bagaimana pengukuran Value at Risk (VaR) pada saham dengan

simulasi Monte Carlo.

2. Menjelaskan bagaimana penerapan pengukuran Value at Risk (VaR) pada

saham dengan simulasi Monte Carlo pada harga penutupan harga saham

harian saham konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII.

3. Menjelaskan rasio perbandingan Value at Risk (VaR) antara saham

konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan

tentang simulasi Monte Carlo dan penerapannya, serta sebagai sumber referensi

yang dapat memberikan informasi teoritis bagi pihak yang akan melanjutkan

penelitian tentang pengukuran nilai risiko, serta menambah sumber pustaka yang

ada.

1.4.2.Manfaat Praktis

1. Bagi investor, penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi para

investor untuk menilai risiko pada perusahaan yang dianalisis.

2. Bagi perusahaan, dapat mengelola risiko yang telah diestimasikan dan

meningkatkan nilai perusahaan dalam hal mengurangi peluang kebangkrutan.

Page 31: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

8

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan bedasarkan ilmu,

khususnya pada pengukuran Value at Risk dengan simulasi Monte Carlo.

Page 32: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Investasi

Teori yang memiliki fungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan

fenomena, berdasarkan data fakta yang ada, teori merupakan hal yang penting

karena berguna sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan

objek yang diteliti. Kenneth S. Most dalam Hery (2017:100) mendefinisikan teori

sebagai suatu pernyataan yang sistematis mengenai prinsip yang mendasari

seperangkat fenomena. Teori bisa juga dianggap sebagai kerangka atau susunan

ide yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang sedang terjadi dan

memprediksi fenomena yang akan terjadi di masa mendatang. Teori Investasi

adalah teori yang berkaitan dengan penelitian ini, berikut adalah penjelasan

masing-masing teori:

1. Teori Neo Klasik dalam Jhingan (2004:274-276), yang diwakili oleh teori

pertumbuhan Robert Sollow dan Trevor Swan. Pandangan Neo Klasik

menekankan pentingnya tabungan sebagai sumber investasi. Investasi

dipandang sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan. Makin cepat laju perkembangan investasi ketimbang laju

pertumbuhan penduduk, makin cepat perkembangan volume stok kapital rata-

rata per tenaga kerja. Makin tinggi rasio kapital per tenaga kerja cenderung

Page 33: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

10

makin tinggi kapasitas produksi per tenaga kerja. Tokoh Neo Klasik, Sollow

dan Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan

penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan output saling

berinteraksi daiam proses pertumbuhan ekonomi (Arsyad, 2010:88-89).

2. Teori Harrod-Domar Harrod dan Domar tetap mempertahankan pendapat dari

para ahli ekonomi sebelumnya yang merupakan gabungan dari pendapat

kaum klasik dan Keynes, dimana beliau menekankan peranan pembentukan

modal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod Domar

memandang bahwa pembentukan modal dianggap sebagai pengeluaran yang

akan menambah kemampuan suatu perekonomian untuk menghasilkan

barang dan atau jasa, maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah

permintaan efektif seluruh masyarakat. Dimana apabila pada suatu masa

tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masa

berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan barang-barang dan atau jasa yang lebih besar (Sukirno, 2007:

256-257).

2.2. Investasi

2.2.1.Pengertian Investasi

Pengertian investasi menurut, Rakhimsyah dan Gunawan (2011:31) adalah

mengorbankan aset yang dimiliki sekarang untuk mendapatkan aset pada masa

yang akan datang dengan jumlah yang lebih besar. Martono dan Harjito

(2010:138) menjelaskan bahwa investasi merupakan penanaman dana yang

dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset dengan harapan memperoleh

pendapatan di masa yang akan datang. Pendapat lain, mengungkapkan investasi

Page 34: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

11

merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa

datang (Tandelilin, 2010:2). Investasi langsung dapat dibeli kepada perusahaan

secara langsung atau pun dengan perantara, sedangkan investasi tidak langsung

mengunakan pihak perusahaan untuk membeli kepada perusahaan lain.

2.2.2. Tujuan Investasi

Banyak orang melakukan investasi karena nilai investasi yang dapat terus

berubah, dengan alasan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan investor,

berikut adalah alasan seseorang melakukan investasi (Tandelilin, 2010:8):

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.

2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikkan

perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindari diri dari risiko

penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak

melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di

masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang

melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

2.2.3. Proses Keputusan Investasi

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berjalan secara

terus menerus sampai dengan dicapainya suatu hasil investasi yang terbaik,

dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada. Menurut Tandelilin (2010:8)

proses investasi meliputi dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana

mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Berikut adalah

Page 35: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

12

tahap-tahap keputusan investasi yang meliputi 5 tahap keputusan, yaitu pada

Gambar 2.1:

Sumber : Tandelilin (2010:8)

Gambar 2.1 Proses Keputusan Investasi

2.2.4. Aktivitas Investasi

Dalam aktivitasnya investasi dikenal dalam dua kegiatan utama (Tandelilin,

2010:10), yaitu:

1. Investasi dalam bentuk penempatan pada investasi nyata (real investment)

yang secara umum mencakup aset berwujud, seperti tanah, bangunan, mesin-

mesin, logam mulia.

2. Investasi pada aset keuangan (financial asset) dalam bentuk deposito, saham,

reksadana, obligasi atau surat utang negara lainnya.

Keputusan alokasi aset

Batasan jumlah dana, pajakdan biaya pelaporan

Strategi portofolio aktif

Strategi portofolio pasif

Benchmarking terhadapindeks portofolio pasar

1. Penentuan tujuan investasi

2. Penentuan kebijakaninvestasi

4. Pemilihan aset

3. Pemilihan strategiportofolio

5. Pengukuran dan evaluasikinerja portofolio

Page 36: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

13

2.2.5. Return Investasi

Menurut Tandelilin (2010:9) alasan utama orang berinvestasi adalah memperoleh

keuntungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa return adalah keuntungan yang

didapat dari investasi, dalam return mengandung tiga poin yang ada, yaitu return

harapan, return aktual, dan risiko. Return harapan merupakan tingkat return yang

diantisipasi investor di masa datang, return aktual adalah tingkat return yang telah

diperoleh investor. Sedangkan dalam kedua return dalam investasi ini tetap

mengandung resikonya masing-masing. Risiko adalah kemungkinan realisasi

return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan.

2.3. Pasar Modal

2.3.1. Pasar Modal Konvensional

Pasar modal merupakan hal yang sering kita dengar di kehidupan perekonomian

nasional, menurut Sjariah pasar modal memiliki arti sempit dan luas, berikut

adalah pengertiannya (Sundjaja, 2003:425):

1. Dalam arti sempit

Pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli

dana jangka panjang.

2. Dalam arti luas

a. Pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisasi

termasuk bank-bank komersil dan semua perantara di bidang keuangan

serta surat-surat berharga jangka panjang dan pendek.

b. Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga

yang memperdagangkan warkat-warkat kredit termasuk saham, obligasi,

hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka.

Page 37: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

14

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan

pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar

modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini

menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena

pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak

yang mempunyai kelebihan dana (Tandelilin, 2010:26).

2.3.2. Instrumen Pasar Modal Konvensional

Menurut Sundjaja instrumen pasar modal, terbagi menjadi Saham Biasa (Common

Stocks), Saham Preferen (Prefereed Stocks), Obligasi (Bond), Right Waran, Reksa

Dana, berikut adalah definisinya (Sundjaja dan Barlian, 2003:436-441).

1. Saham (Stocks)

Saham pada dasarnya adalah bukti pemilikan atas suatu perusahaan berbentuk

Perseroan Terbatas (PT). Saham terbagi atas dua jenis, yaitu:

a. Saham Biasa (Common Stocks)

Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal,

saham biasa (common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Di

antara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham

biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana

dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal

maupun bagi emiten. Apakah saham itu? Secara sederhana, saham dapat

didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan.

Page 38: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

15

b. Saham Preferen (Preferred Stocks)

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan

antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan

tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil

seperti yang dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan saham

biasa karena dua hal, yaitu: mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan

tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut;

dan membayar dividen. Sedangkan persamaan antara saham preferen

dengan obligasi terletak pada tiga hal: ada klaim atas laba dan aktiva

sebelumnya; dividennya tetap selama masa berlaku (hidup) dari saham;

memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham

biasa. Oleh karena saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil

yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis saham preferen

dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu

akan bersaing dengan obligasi di pasar. Walaupun demikian, obligasi

perusahaan menduduki tempat yang lebih senior dibanding dengan

saham preferen.

2. Obligasi (Bond)

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara

pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). Jadi

surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas

tersebut telah membeli hutang perusahaan yang menerbitkan obligasi.

Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yang

telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang

Page 39: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

16

tersebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah pokok

pinjaman ditambah bunga yang terutang. Pada umumnya, instrumen ini

memberikan bunga yang tetap secara periodik. Bila bunga dalam sistem

ekonomi menurun, nilai obligasi naik; dan sebaliknya jika bunga meningkat,

nilai obligasi turun.

3. Obligasi Konversi (Convertible Bond)

Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya,

memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki

nilai “face value”. Hanya saja, obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu

bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum

persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya, setiap obligasi konversi

bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa setelah 1 Januari 2006.

Persyaratan ini tidak sama diantara obligasi konversi yang satu dengan yang

lainnya. Obligasi konversi (convertible bond), sudah dikenal di pasar modal

Indonesia. Untuk kalangan emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih

dulu populer daripada obligasi. Kecenderungan melakukan emisi obligasi

baru menunjukkan aktivitas yang meningkat sejak tahun 1992, sedang

obligasi konversi sudah memasuki pasar menjelang akhir tahun 1990.

4. Reksa Dana (Mutual Funds)

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat

pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak

waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa

dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang

memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun

Page 40: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

17

hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa dana

juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi

di pasar modal Indonesia. Dilihat dari asal katanya, reksa dana berasal dari

kosa kata “reksa” yang berarti jaga atau pelihara dan kata “dana” yang berarti

kumpulan uang, sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai “kumpulan uang

yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan”. Umumnya, reksa dana

diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek

oleh manajer investasi.

2.3.3. Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah merupakan kegiatan pasar modal yang memiliki karakteristik

khusus. Karakteristik ini terbentuk dari adanya pemenuhan prinsip syariah dalam

menciptakan produk, membuat kontrak dalam penerbitan efek syariah, melakukan

transaksi perdagangan, serta melakukan aktivitas pasar modal lainnya. Prinsip

syariah yang harus dipenuhi antara lain terhindarnya aktivitas pasar modal syariah

dari unsur perjudian (maysir), ketidakpastian (gharar), sistem bunga (riba), dan

ketidakadilan. Perkembangan pasar modal syariah Indonesia diawali dengan

penerbitan reksa dana syariah pada tahun 1997. Selanjutnya diikuti dengan

munculnya Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000 dan diterbitkannya

obligasi syariah mudharabah pada tahun 2002 (OJK, 2015:23). Setiap kegiatan

pasar modal syariah diatur oleh Fatwa yang dikeluarkan Dewan Syari'ah Nasional,

dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan:

Page 41: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

18

1. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

2. Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum.

3. Efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang

undangan di bidang pasar modal adalah surat berharga yang akad,

pengelolaan perusahaannya, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-

prinsip syariah.

4. Shariah Compliance Officer (SCO) adalah pihak atau pejabat dari suatu

perusahaan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI

dalam pemahaman mengenai prinsip-prinsip syariah di pasar modal.

5. Pernyataan kesesuaian syariah adalah pernyataan tertulis yang dikeluarkan

oleh DSN-MUI terhadap suatu efek syariah bahwa efek tersebut sudah sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

6. Prinsip-prinsip syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran

Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam

fatwa ini maupun dalam fatwa terkait lainnya (DSN-MUI, 2003:6).

2.3.4. Prinsip-prinsip Pasar Modal Syariah

Menurut Nadjib dkk. (2008:23) investasi di pasar modal syariah harus didasarkan

pada tiga prinsip utama syariah, yaitu dilarangnya:

1. Riba

Riba adalah mengambil tambahan dalam suatu transaksi jual beli ataupun

pinjam meminjam yang berlangsung secara dzalim dan bertentangan dengan

prinsip muamalah secara Islami. Ada dua jenis riba, yaitu:

Page 42: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

19

a. Riba Nasii-ah

Riba Nasii-ah adalah riba yang terjadi sebagai akibat pihak kreditur

meminjamkan uang dengan menentukan batas waktu tertentu disertai

memungut bunga sebagai tambahan dari pokok yang dipinjamkannya.

Implikasi atas larangan riba nasii-ah adalah bahwa penetapan suatu

keuntungan positif di depan sebagai imbalan karena menunggu.

b. Riba Fadhl

Riba Fadhl adalah mempertukarkan suatu barang dengan barang sejenis

tetapi tidak sama kualitasnya. Pertukaran barang tidak sejenis

menunjukkan bahwa Islam hakikatnya menentang bukan saja eksploitasi

yang dikandung dalam institusi bunga, akan tetapi juga bentuk

pertukaran yang tidak jujur dan tidak adil dalam transaksi ekonomi.

2. Gharar

Gharar secara etimologi bermakna kekhawatiran, bahaya atau risiko. Gharar

berarti juga menghadapi suatu kecelakaan, kerugian atau kebinasaan, yaitu

sesuatu yang tidak diketahui antara tercapai dan tidaknya suatu tujuan, atau

muncul keraguan atas wujud fisik dari objek transaksi. Investasi yang bersifat

gharar berarti investasi yang mengandung unsur ketidaktahuan atau akibatnya

tidak dapat diprediksi. Gharar dalam sistem ekonomi tidak dapat diartikan

sebagai ketidakpastian (uncertainty), karena pada hakikatnya ketidakpastian

merupakan suatu risiko usaha. Padahal setiap aktivitas ekonomi hakikatnya

senantiasa mengandung risiko, sebagaimana prinsip dasar bisnis yaitu no risk

no return. Risiko dalam transaksi saham di pasar modal yang diukur dengan

beta saham adalah risiko yang tidak dapat dihindari, melainkan harus

Page 43: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

20

dihadapi dengan melibatkan pengetahuan dan kejelasan informasi, adanya

objek yang jelas dan dapat dikontrol (game of skill), sedangkan yang

dimasukkan dalam kategori gharar yang dilarang yaitu risiko pasif (game of

chance) yang hanya mengandalkan kepada faktor keberuntungan.

3. Maysir

Maysir dalam bahasa Arab bermakna mudah, yaitu suatu tempat untuk

memudahkan sesuatu dimana seseorang seharusnya menempuh jalan yang

susah, akan tetapi dilakukan dengan cara pintas dengan harapan akan dapat

mencapai sesuatu yang diinginkan. Kategori maysir tidak hanya terbatas pada

praktik perjudian, termasuk juga didalamnya adalah transaksi spekulatif.

2.3.5. Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik

Kriteria emiten atau perusahaan publik telah diatur oleh Dewan Syariah Nasional

MUI adalah sebagai berikut:

1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara

pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan

efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:

a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang;

b. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan

asuransi konvensional;

c. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang

haram; dan

Page 44: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

21

d. Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa

yang merusak moral dan bersifat mudarat.

e. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi

tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi

lebih dominan dari modalnya;

3. Emiten atau perusahaan publik yang bermaksud menerbitkan efek syariah

wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai

dengan syariah atas efek syariah yang dikeluarkan.

4. Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah wajib

menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah dan

memiliki Shariah Compliance Officer.

5. Dalam hal emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah

sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka efek yang

diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai efek syariah (DSN-MUI,

2003:6-7).

2.3.6. Mekanisme Transaksi Pasar Modal Syariah

Pemaparan tentang fatwa DSN yang berkaitan dengan mekanisme transaksi di

pasar modal syariah. Efek syariah-transaksi yang dilarang (Sholihin, 2010:258-

259) :

1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta

tidak boleh melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya

mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan

kezaliman.

Page 45: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

22

2. Tindakan spekulasi transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba,

maisir, risywah, maksiat dan kezaliman sebagaimana di maksud dalam ayat 1

di atas meliputi:

a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu;

b. Bai’al-a’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang

belum dimiliki (short selling);

c. Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh

keuntungan atas transaksi yang dilarang;

d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan;

e. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi

tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih

dominan dari modalnya;

f. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan

fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian

efek syariah tersebut;

g. Ikhtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan

pengumpulan suatu efek syariah untuk menyebabkan perubahan harga

efek syariah, dengan tujuan memengaruhi pihak lain;

h. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur di atas.

Page 46: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

23

2.3.7. Kriteria dan Jenis Efek Syariah

Kriteria dan jenis efek syariah telah diatur oleh Dewan Syariah Nasional MUI

adalah sebagai berikut:

1. Efek syariah mencakup saham syariah, obligasi syariah, reksa dana syariah,

kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) syariah, dan surat

berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2. Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang

memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk

saham yang memiliki hak-hak istimewa.

3. Obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip

syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang

mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi

syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi

pada saat jatuh tempo.

4. Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan

prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai

pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan manajer investasi, begitu

pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara

manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.

5. Efek beragun aset syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi

kolektif EBA syariah yang portofolio-nya terdiri dari aset keuangan berupa

tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di

kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek

bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan

Page 47: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

24

investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah.

6. Surat berharga komersial syariah adalah surat pengakuan atas suatu

pembiayaan dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah (DSN-MUI, 2003:6-7).

2.3.8. Fungsi Pasar Modal Syariah

Menurut Metwally fungsi dari keberadaan pasar modal syariah:

1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam kegiatan bisnis dengan

memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.

2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan

likuiditas.

3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun

dan mengembangkan lini produksinya.

4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga

saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.

5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan

bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham (Mardani, 2015:142).

2.3.9. Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Pasar Modal Syariah

Pasar modal secara konvensional dan pasar modal syariah tentulah memiliki

perbedaan, berikut adalah perbedaannya:

Tabel 2.1 Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah

No. Indikator Pasar Modal Syariah Pasar Modal Konvensional1 Emiten Dari perusahaan yang

operasionalnya tidak melanggarprinsip-prinsip Islam.

Tidak ada batasan dankriteria tertentu mengenaiperusahaan penerbit saham

Page 48: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

25

2 Instrumen yangDiperdagangkan

Saham Syariah, Obligasi, Syariah,Reksadana Syariah.

Saham, Obligasi, Reksadana,Opsi, Waran, Right.

3 Jenis Indeks a. Jika indeks dikeluarkan olehemiten konvensional, makaperhitungan indeks sahamdigolongkan memenuhikriteria-kriteria syariah.

b. Jika indeks dikeluarkan olehemiten syariah, maka indeksdidasarkan pada seluruhsaham yang terdaftar diperusahaan syariah.

Tidak ada pemisahan antaraemiten halal dan haram.

Sumber: Rosyida (2015: 292)

2.4. Saham

Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah

selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik

perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut (Supramono, 2014:4).

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:5), saham (stock) dapat didefinisikan

sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu

perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa

besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut Muktar (2016

:141-142), saham merupakan instrumen pasar modal yang paling populer.

Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan

untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan instrumen investasi

yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat

keuntungan yang menarik. Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang

atau pihak dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Page 49: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

26

2.4.1. Jenis-jenis Saham

2.4.1.1. Saham Konvensional

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:6) saham merupakan surat berharga

paling populer dan dikenal luas di masyarakat. Ada beberapa sudut pandang untuk

membedakan saham, yaitu:

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim:

a. Saham biasa (common stocks), yaitu merupakan saham yang

menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen, dan

hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut

dilikuidasi.

b. Saham preferen (preffered stocks), merupakan saham yang dimiliki

karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa

menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa

tidak mendatangkan hasil seperti dikehendaki investor.

2. Dilihat dari cara peralihannya:

a. Saham atas unjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut tidak

tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah tangankan dari satu

investor ke investor lain.

b. Saham atas nama (registered stocks), merupakan saham yang ditulis

dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus

melalui prosedur tertentu.

Page 50: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

27

3. Dilihat dari kinerja perdagangan:

a. Saham unggulan (blue-chip stocks), yaitu saham biasa dari suatu

perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri,

memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

b. Saham pendapatan (income stocks), yaitu saham dari suatu emiten yang

memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata

dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

c. Saham pertumbuhan (growth stock-well- known), yaitu saham-saham dari

emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai

leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

d. Saham spekulatif (speculative stocks), yaitu saham suatu perusahaan

yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke

tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di

masa datang, meskipun belum pasti.

e. Saham sikelikal (counter cyclical stocks), yaitu saham yang tidak

terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara

umum.

2.4.1.2. Saham Syariah

Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang jenis usaha,

produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak termasuk saham yang

memiliki hak-hak istimewa). Dari pengertian ini, maka saham preferen tidak dapat

dikategorikan sebagai saham syariah karena ia memiliki keistimewaan

dibandingkan dengan saham (biasa) lain. Meski saham preferen tidak termasuk

Page 51: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

28

kategori saham berbasis syariah, tidak berarti bahwa semua saham bisa berbasis

syariah (Hidayat, 2011:78).

2.4.1.3. Kriteria Emiten Penerbit Efek Syariah

DI Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat banyak sekali saham yang bisa menjadi

pilihan investor untuk berinvestasi. Namun dengan melihat banyaknya jenis usaha

emiten, tentu saja ada saham emiten yang tidak sesuai dengan prisip syariah.

Jenis kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah

antara lain:

1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi.

2. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:

perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa; dan

perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu.

3. Jasa keuangan ribawi, antara lain:

bank berbasis bunga; dan

perusahaan pembiayaan berbasis bunga.

4. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi

(maisir), antara lain asuransi konvensional;

5. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan

antara lain:

barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);

barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang

ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau melakukan transaksi yang

mengandung unsur suap (risywah).

Page 52: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

29

Selain kegiatan usaha, emiten tersebut juga memenuhi rasio-rasio keuangan antara

lain:

1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak

lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus).

2. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih

dari 10% (sepuluh per seratus) (Hidayat, 2011:79).

2.4.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Gejolak Harga Saham

Faktor-faktor yang menyebabkan harga saham dapat dibagi menjadi faktor-faktor

makro dan mikro. Faktor makro adalah faktor-faktor yang memengaruhi ekonomi

secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas

nasional, politik dan sebagainya. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang

berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen,

harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya

yang akan dapat memengaruhi kinerja keuntungan perusahaan tersebut secara

individual. (Sriyono, 2014:103-104)

2.5. Risiko dan Manajemen Risiko

Risiko secara umum dan sederhana merupakan kemungkinan-kemungkinan yang

akan terjadi secara alamiah dan berakibat merugikan. Utomo (1999:37)

mengungkapkan, hubungan antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return),

dimana semakin besar risiko yang ditanggung oleh investor semakin tinggi pula

tingkat pengembalian yang dikehendaki sebelum nilai tambah dapat diciptakan

dan semakin tinggi biaya modal yang timbul. Dalam jurnal Manajemen Risiko

Page 53: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

30

dalam Proyek Konstruksi, mengungkapkan secara umum risiko dapat

diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang tergantung dari kebutuhan

dalam penanganannya:

1. Risiko Murni dan Risiko Spekulatif (Pure Risk and Speculative Risk)

Dimana risiko murni dianggap sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan

dengan adanya suatu luaran (outcome) yaitu kerugian. Contoh risiko murni

kecelakaan kerja di proyek. Karena itu risiko murni dikenal dengan nama

risiko statis. Risiko spekulatif mengandung dua keluaran yaitu kerugian (loss)

dan keuntungan (gain). Risiko spekulatif dikenal sebagai risiko dinamis.

Contoh risiko spekulatif pada perusahaan asuransi jika risiko yang dijamin

terjadi maka pihak asuransi akan mengalami kerugian karena harus

menanggung uang pertanggungan sebesar nilai kerugian yang terjadi tetapi

bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan akan meperoleh

keuntungan.

2. Risiko terhadap Benda dan Manusia

Dimana risiko terhadap benda adalah risiko yang menimpa benda seperti

rumah terbakar sedangkan risiko terhadap manusia adalah risiko yang

menimpa manusia seperti risiko hari tua, kematian dsb.

3. Risiko Fundamental dan Risiko Khusus (Fundamental Risk and Particular

Risk)

Risiko fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada

hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada

seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya, contoh risiko

fundamental: bencana alam, peperangan. Risiko khusus adalah risiko yang

Page 54: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

31

bersumber dari peristiwa-peristiwa yang mandiri dimana sifat dari risiko ini

adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat

diasuransikan. Contoh risiko khusus: jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal

dsb. (Labombang, 2011:39-46).

2.6. Risiko Pasar atau Sistematis

Risiko sistematis atau dikenal dengan risiko pasar (market risk) atau disebut juga

dengan risiko umum (general risk). Menurut Hanafi (2011:496), Risiko yang

tidak bisa dihilangkan dinamakan sebagai risiko sistematis, sedangkan risiko

yang bisa dihilangkan dinamakan sebagai risiko tidak sistematis. Beta

merupakan indikator risiko sistematis. Jogiyanto, berpendapat beta merupakan

pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau portofolio terhadap

return pasar (Hartono, 2014:405).

Risiko sistematis (risiko pasar) adalah risiko yang berkaitan dengan kondisi yang

terjadi dipasar secara umum, seperti misalnya karena perubahan tingkat suku

bunga, risiko politik, risiko inflasi dan risiko nilai tukar yang menyebabkan

meningkatnya tingkat pengembalian hasil saham. Jogiyanto mengungkapkan

bahwa salah satu ukuran dari risiko sistematis adalah beta (Hartono, 2014:406).

Beta saham sendiri mencerminkan kondisi dari suatu perusahaan, karena

pergerakan beta ditentukan dari pergerakan harga saham harian perusahaan. Harga

saham perusahaan merupakan cerminan dari kondisi keuangan perusahaan sendiri

secara umum. Jadi, parameter yang digunakan dalam mengukur risiko sistematis

adalah beta. Beta merupakan alat pengukur volatilitas suatu risiko sistematis

Page 55: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

32

(risiko pasar) yang mana volatilitas adalah sebagai fluktuasi dari return suatu

sekuritas dalam suatu periode tertentu.

2.7. Pengukuran Risiko Pasar Secara Statistik

2.7.1. Return Aset Tunggal

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono, 2014:205). Return

dapat dibedakan menjadi dua yaitu berupa return realisasi dan return ekspektasi

(Zulfikar, 2016:135):

1. Return realisasi adalah return yang sudah terjadi dapat dihitung berdasarkan

data historis, return ini sebagai dasar menentukan return dan resiko dimasa

datang karena penting sekali dalam melihat serta mengukur kinerja

perusahaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung return saham menurut

Hartono (2010:416) yaitu:

ℎ = , − ,,Keterangan:

, = Harga saham untuk waktu ke-t, = Harga saham untuk waktu sebelumnya

2. Return ekspetasi

Return harapan atau return ekspetasi pada dasarnya adalah nilai return rata-

rata. Secara matematis, rumus untuk menghitung return harapan dari

sekuritas bisa ditulis dalam persamaan berikut ini (Tandelilin, 2010:106):

( ) =

Page 56: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

33

Dalam hal ini:( ) = return harapan dari suatu sekuritas= return ke- yang mungkin terjadi= probabilitas kejadian return ke-= banyak return yang mungkin terjadi

2.7.2. Risiko Aset Tunggal

Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara expected return dengan tingkat

pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return) (Halim, 2001:38). Risiko

sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang

diterima dengan yang diekspetasi. Risiko sebagai variabilitas return terhadap

return yang diharapkan. Untuk menghitung risiko, metode yang banyak

digunakan adalah deviasi standar yang mengukur absolut penyimpangan nilai-

nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspetasinya. Tidak seperti halnya return

portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh return sekuritas,

risiko portofolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko tunggal.

Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio adalah

return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan

sempurna (Hartono, 2014:313).

2.8. Distribusi Normal

Distribusi normal mungkin merupakan distribusi probabilitas yang paling penting

baik dalam teori maupun aplikasi statistik. Terminology “normal” itu sendiri

bukan tidak pada tempatnya, karena memang distribusi ini adalah yang paling

banyak digunakan sebagai model bagi data riil di berbagai bidang yang meliputi

antara lain karakteristik fisik makhluk hidup (berat, tinggi badan manusia, hewan,

dll), kesalahan-kesalahan pengukuran dalam eksperimen ilmiah, pengukuran-

Page 57: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

34

pengukuran intelejensia dan perilaku, nilai skor sebagai pengujian, dan berbagai

ukuran dan indikator ekonomi. Bahkan, meskipun variabel yang ditangani dalam

distribusi adalah variabel diskrit, kurva distribusi normal sering juga digunakan

sebagai pendekatan (Harinaldi, 2005:93).

2.8.1. Sifat-sifat Penting Distribusi Normal Baku

Distribusi normal sistribusi normal atau sering disebut juga distribusi Gauss

merupakan distribusi data kuantitatif kontinu atau variabel X yang tersebar secara

merata dan simetris, membentuk sebuah kurva seperti lonceng (Chandra,

1995:60).

Sumber : Chandra (1995:60)

Gambar 2.2 Kurva Distribusi Normal Umum

Distribusi normal sangat penting dan merupakan kerangka dasar dalam test

statistik, dan harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

a. Mempunyai dua parameter populasi yang lengkap yaitu mean dan standar

deviasi.

b. Kurva mempunyai bentuk seperti lonceng dan simetris terhadap mean.

c. Mean, median dan mode dari seluruh distribusi adalah sama.

d. Total daerah di bawah kurva nilainya adalah satu.

Page 58: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

35

e. Mempunyai ekor yang panjang di kedua sumbu X sesuai dengan frekuensi

distribusi.

2.8.2. Distribusi Normal Baku

Perubah acak normal dengan rataan nol dan variasi 1 disebut distribusi normal

baku. Hal ini dapat dihitung berdasarkan proses tranformasi menggunakan rumus

di bawah ini.

= −Keterangan:

Z = angka baku/standardX = nilai dataµ = rata-rata populasiσ = simpangan baku populasi

Setelah kita memiliki distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal

umum dengan transformasi rumus di atas, maka daftar distribusi normal baku

dapat digunakan. Dengan daftar ini, bagian luas dari distribusi normal baku dapat

dicari (Wibisono, 2003:150-151).

Sumber : Wibisono (2003:151)

Gambar 2.3 Kurva Distribusi Normal dan Kurva NormalSetelah Ditransformasi

Page 59: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

36

2.8.3. Uji Kolmogorov-Smirnov

Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan

statistik Kolmogorov-Smirnov.

Syarat hipotesis yang digunakan:

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Statistik uji yang digunakan:= | ( ) − ( )|; = 1,2,3…Dimana:( ) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis dalam

kondisi Ho( )= Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n

Dengan cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel Kolmogorof

Smirnov dengan taraf nyata α maka aturan pengambilan keputusan dalam uji ini

adalah :

Jika D ≤ D tabel maka terima H0

Jika D > D tabel maka tolak H0

Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogorof Smirnov Z,

jika KSZ ≤ Zα maka Terima H 0, demikian juga sebaliknya.

Dalam perhitungan menggunakan software komputer keputusan atas hipotesis

yang diajukan dapat menggunakan nilai signifikansi (Asyimp Significance). Jika

nilai signifikansinya lebih kecil dari α maka tolak H0 demikian juga sebaliknya

(Sugiyono, 2011: 156-159).

Page 60: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

37

2.9. Value at Risk (VaR)

Menurut Best dalam Sartono dan Andika (2006:38) Value at Risk (VaR) adalah

suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan kerugian

maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan

(level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang

menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih kecil dari nilai

VaR tersebut. VaR adalah suatu nilai kerugian moneter yang mungkin dialami

dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Pernyataan berikut ini merupakan definisi normal dari VaR yang dikutip dari

Best: “Value at Risk is the maximum ammount of 36 money that may be loss on a

portofolio over a given period of time, with a given level of confidence.”

Pernyataan berikut ini merupakan definisi formal dari VaR yang diungkapkan

oleh Jorion: “VaR summarizes the worse loss over a target horizon with given

level of confidence.” Dalam kaitannya dengan kemudahan pemahaman atas nilai

VaR, Stambaugh menyatakan bahwa VaR memiliki fungsi sebagai berikut:

“1)Providing a common language for risk, 2) Allowing for more effective and

consistent internal risk management, risk limit setting and evaluation,

3)Providing an enterprise-wide mechanism for external regulation, and

4)Providing investors with an understandable tool for risk assessment.”. VaR

memiliki batasan-batasan yang tidak dapat dihitung, seperti VaR hanya mengukur

risiko yang dapat dijangka secara kuantitatif, dengan demikian risiko politik,

risiko likuiditas, risiko karyawan tidak dihitung, dan VaR juga tidak mengukur

risiko operasional (Sartono dan Andika, 2006:39).

Page 61: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

38

2.9.1. Value at Risk dengan Metode Simulasi Monte Carlo

Penggunaan metode simulasi Monte Carlo untuk mengukur risiko telah

dikenalkan oleh Boyle pada tahun 1977. Dalam mengestimasi nilai Value at Risk

(VaR) baik pada aset tunggal maupun portofolio, simulasi Monte Carlo

mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun pada intinya adalah melakukan

simulasi dengan membangkitkan bilangan random berdasarkan karakteristik dari

data yang akan dibangkitkan, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai

VaR-nya (Maruddani dan Purbowati, 2009:7)

2.10. Tingkat Kepercayaan

Dalam estimasi secara statistik selalu ditetapkan suatu tingkat kepercayaan (level

of confidence) terhadap estimasi-estimasi interval dibuat. Secara umum tingkat

kepercayaan adalah probabilitas bahwa parameter populasi yang diduga akan

termuat dalam interval estimasi. Dalam perhitungan VaR tingkat kepercayaan

merupakan probabilitas di mana nilai VaR tidak akan melebihi kerugian

maksimum. Penentuan tingkat kepercayaan sangat berperan penting karena dapat

menggambarkan seberapa besar perusahaan mampu mengambil suatu risiko dan

harga kerugian yang melebihi VaR. Semakin besar tingkat kepercayaan yang

diambil, semakin besar pula risiko dan alokasi modal untuk menutupi kerugian

yang diambil (Harinaldi, 2005:129-130).

Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence interval atau risk level

didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit

Theorem). Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu

populasi secara berulang-ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang

Page 62: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

39

diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang

sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut yang berasal dari

sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan secara normal dalam bentuk

nilai benar/nyata. Bentuk nilai-nilai tersebut menjadi nilai-nilai sampel yang lebih

tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Dalam suatu

distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam dua simpangan

baku (standard deviation) dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata lain, jika

tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan

mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan

sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Dalam SPSS tingkat kepercayaan

secara default diisi 95% (Rusli, 2014:151).

2.11. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu

yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-

hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian

yaitu mengenai perhitungan Value at Risk (VaR), dengan metode simulasi Monte

Carlo. Penelitian-penelitian tersebut kan dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Hasil Penelitian1 Maruddani,

D.A.I,Purbowati,Ari. (2009:1)

Pengukuran Valueat Risk pada AsetTunggal danPortofolio denganSimulasi MonteCarlo

Perbedaan nilai Value at Risk (VaR) pada setiapulangan disebabkan oleh perbedaan hasil darisetiap simulasi yang dijalankan. Akan tetapidiperoleh hasil yang tidak berbeda jauh antarasatu dengan yang lainnya karena disimulasikandengan parameter yang sama. Oleh karena ituuntuk menstabilkan hasil diambil nilai rata -ratanya. Pada perhitungan VaR aset tunggal, nilairisiko yang akan ditanggung oleh PT. AstraInternational Tbk lebih besar dari nilai risiko akanyang ditanggung oleh PT. Telekomunikasi

Page 63: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

40

Indonesia Tbk . Berdasarkan perhitungan VaRMonte Carlo baik pada aset tunggal mau punportofolio, dihasilkan nilai VaR pada tingkatkepercayaan 95% sebesar Rp. 38.991.032,00untuk PT. Astra International Tbk, Rp.32.744.534,00 untuk PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk dan Rp. 30.308.619,00 untukportofolio. Semakin besar tingkat kepercayaanyang diambil, maka semakin besar pula risikoyang harus ditanggung dan alokasi modal yangdigunakan untuk menutupi kerugian tersebut.

2 Qadafhi,Achmad.(2012:49)

“PenggunaanMetode SimulasiMonte Carlo dalamMencari Value atRisk (VaR) padaPortofolio”

1. Distribusi return masing-masing aset padaportofolio merupakan data kunci dari pencarianVaR menggunakan metode simulasi Monte Carlodikarenakan data tersebut yang menjadi acuandari persyaratan berdistribusi normal danpencarian parameter-parameterselanjutnya.2. Perbedaan nilai Value at Risk (VaR) padasetiap ulangan disebabkan oleh perbedaan hasildari setiap simulasi yang dijalankan. Akan tetapidiperoleh hasil yang tidak berbeda jauh antarasatu dengan yang lainnya karena disimulasikandengan parameter yang sama. Oleh karena ituuntuk menstabilkan hasil diambil nilai rata-ratanya.

3 Maulina D.,dkk.(2015:1)

“Metode MonteCarlo SebuahAnalisis untukMelihat PotensiKerugian Saham”

Model Value at Risk dengan metode Monte CarloSimulation akan sangat berguna apabila mampumenunujukan hasil secara akurat. Pada penelitianini model Value at Risk dengan metode MonteCarlo Simulation sudah diuji validasi denganmenggunakan cara Backtesting. Hasil dariBacktesting tersebut ditemukan jumlahpengecualian sebanyak 24 lalu kemudiandilakukan metode sederhana untuk mengetahuiapakah pengecualian tersebut disebabkan olehnasib buruk (pasar yang sangat bergejolak ataukorelasi berubah) atau model yang salah.Hasilnyamenunjukan setelah dihitung bahwa z sebesar0.246 itu berarti z tidak termasuk dalam daerahpenolakan sehingga model ini dapat dikatakanvalid.

4 Maringga F.,Umbara,Rian F.,Palupi, Irma.(2015:7-8)

Perhitungan Valueat Risk untukPortofolio Sahamdengan MetodeVarian - Kovariandan Simulasi MonteCarlo

Hasil perhitungan VaR pada metode simulasiMonte Carlo selama 20 hari (06 Januari 2014sampai 31 Januari 2014) dengan selangkepercayaan 80% menujukkan risiko maksimum-0,0290732199 (06 Januari 2014) dan risikominimum 0,0002670309 (27 Januari 2014)dengan rata-rata risiko -0,0126735691.

5 Rohmaniah,Siti A.(2016:1)

Perhitungan Valueat Risk (VaR)dengan SimulasiMonte Carlo (StudiKasus Saham Pt. XlAciata.Tbk)

Dengan metode simulasi Monte Carlo diperolehnilan VaR untuk saham EXCL.JK sebesar Rp.215.6738, dimana metode tersebutmengikutsertakan bilangan acak dan sampel yangberbasis pada komputer. Nilai tersebut merupakannilai estimasi maksimal kerugian potensial dalamkondisi pasar yang normal pada periode waktutertentu dengan tingkat kepercayaan 5%.

Page 64: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

41

6 Fatimah,Ulfi Nur.(2016:1)

Pengukuran ValueAt Risk (Var) padaPortofolio denganMenggunakanModel SimulasiMonte Carlo (StudiKasus Pt. BumiSerpong Damai Tbkdan Pt. MatahariDepartment StoreTbk)

(1) Varians efficient portofolio (MVEP) darimasing-masing aset hasil perhitungan bobot atauproporsi yang diberikan pada masing-masing asetyaitu sebesar 51% untuk PT. Bumi SerpongDamai Tbk (BSDE) dan 49% untuk PT. MatahariDepartment Store Tbk (IPPF). Diasumsikanproporsi nportofolio ini tetap selama periodekepemilikan.(2) Hasil perhitungan rata-rata nilai VaRportofolio kedua saham tersebut diperoleh nilaiVaR sebesar -32053297,18 (tanda negatifmenunjukkan kerugian) dengan tingkatkepercayaan 95% dan periode waktu satu hari.Hal ini dapat diartikan bahwa ada keyakinansebesar 95% bahwa kerugian yang mungkindiderita investor tidak akan melebihiRp.37.053.297,18 dalam jangka waktu satu harisetelah tanggal 30 Desember 2015, atau dengankata lain dapat dikatakan ada kemungkinansebesar 5% bahwa kerugian investasi padaportofolio yang terdiri dari saham BSDE danLPPF sebesar Rp. 37.053.297,18 atau lebih.

7 Adrianto,Achmad D.,Azhari, M.,Khairunnisa.(2017:7)

“Analisis Value atRisk denganMetode Historis,dan Monte Carlodalam Saham SubSektor Rokok(Studi Kasus padaSaham GudangGaram dan HmSampoerna)”

Hasil perhitungan VaR pada metode Monte Carloselama 514 hari (1 September 2014 hingga 1September 2016) menunjukan nilai VaR sebesar3,52% untuk Gudang Garam, sedangakan HMSampoerna memiliki nilai VaR 3,14%. Jikainvestor menginvestasikan dananya sebesar Rp500.000.000,00 pada aset tunggal dengan tingkatkepercayaan 95%, maka nilai risiko dari aset PT.Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakansebesar Rp17.612.977, sedangkan VaR aset PT.HM Sampoerna Tbk (HMSP) adalah sebesarRp15.695.502, artinya kerugian yang akandialami investor tidak melebihi nilai tersebut.

Sumber: skripsi dan jurnal (data diolah, 2018)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini berfokus pada penggunaan simulasi Monte Carlo dalam

menganalisis Value at Risk pada objek saham konvensional dan syariah.

2. Pengambilan populasi pada perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 dan

JII periode April 2017-April 2018.

3. Metode simulasi Monte Carlo, dengan bantuan Microsoft Office Excel yang

merupakan sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet dan SPSS

sebagai aplikasi olah data.

Page 65: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

42

2.12. Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan yang sudah menerbitkan sahamnya untuk dijual kepada publik

dan terdaftar di Bursa Efek Indonesai (BEI) setiap tahun pasti menerbitkan

laporan keuangan. Dari laporan keuangan tersebut dapat diperoleh informasi

mengenai kinerja perusahaan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan

dapat memberikan sinyal kepada pemegang kepentingan berupa sinyal baik atau

buruk dari kinerja perusahaan. Sedangkan menurut Munawir dalam Fahmi

(2011:22) mengatakan bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat

penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan

hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu

laporan keuangan diharapkan akan membantu bagi para pengguna untuk membuat

keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Melalui informasi keuangan yang ada

dalam suatu perusahaan tentulah dapat memprediksi kondisi perusahaan di masa

yang akan datang.

Dalam memprediksi kondisi perusahaan, yang dapat dilakukan yaitu memprediksi

potensi tingkat nilai risiko perusahaan di masa yang akan datang. Memprediksi

risko dapat menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Berdasarkan deskripsi

tersebut, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Page 66: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

43

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

SahamKonvensional(Indeks LQ45)

SahamSyariah

(JII)

BEI

Uji IndependentSampels T-Test

Risk Return

PerhitunganValue at Risk

SimulasiMonteCarlo

Risk Return

PerhitunganValue at Risk

SimulasiMonteCarlo

Page 67: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan model analisis deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan secara detail.

Penelitian model analisis deskriptif mencoba memberikan keadaan masa sekarang

secara mendalam dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis,

dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh dari perusahaan. Penelitian

deskriptif kuantitatif memberikan jawaban terhadap suatu masalah atau

mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan

menggunakan tahap-tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Peneliti

memilih dan menggunakan jenis penelitian model deskriptif kuantitatif bukanlah

dimaksudkan untuk melihat dan menemukan hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat atau untuk membandingkan dua variabel dalam rangka

menemukan sebab dan akibat (Yusuf, 2014:62).

Page 68: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

45

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan totalitas semua nilai-nilai yang mungkin dari karakteristik

tertentu sejumlah obyek yang ingin dipelajari sifatnya. Bailey dalam Yusuf

(2014:147). menyatakan populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisis,

sedangkan Spiegel dalam Yusuf (2014:147) menyatakan pula bahwa populasi

adalah keseluruhan unit yang telah ditetapkan mengenai dan dari mana informasi

yang diinginkan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

melepaskan saham secara konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII,

periode April 2017-April 2018.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut. Terdapat 30

perusahaan penerbit saham syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index

(JII) periode Desember 2017-Mei 2018 dan terdapat 45 perusahaan pada LQ45

yang tercatat di BEI sampai Febuari 2018. Sampel adalah bagian dari populasi

yang mewakili populasi tersebut. Leedy dalam Yusuf (2014:150) mengemukakan

bahwa sampel dipilih dengan hati-hati sehingga dengan melalui cara demikian

peneliti akan dapat melihat karakteristik total populasi. Sampel yang digunakan

dalam peneliti adalah 10% dari jumlah populasi.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive atau judgement

sampling sering juga disebut selected sampling, yaitu suatu sampling di mana

pemilihan elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel berdasarkan pada

pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat subjektif. Setiap elemen tidak

Page 69: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

46

mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih (Supranto, 2007:76). Kriteria

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 tetapi tidak terdapat di JII dan

sebaliknya periode April 2017-April 2018.

2. Perusahaan menerbitkan pergerakan saham secara harian pada media

elektronik.

3. Data saham tahunan berdistribusi normal.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, dari seluruh perusahaan yang tergabung

dalam indeks LQ45 dan JII yang tercatat di BEI, maka diperoleh perusahaan-

perusahaan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Perusahaan dengan Saham Konvensional Terdaftarpada Indeks LQ45 Periode April 2017-April 2018

No. Kode Nama Emiten1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk2 TRAM Trada Alam Minera Tbk3 BUMI Bumi Resources Tbk4 GGRM Gudang Garam Tbk5 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk

Sumber : infojabodetabek.com (2018)

Tabel 3.2 Perusahaan dengan Saham Syariah Terdaftarpada JII Periode April 2017-April 2018

No. Kode Nama Emiten1 CTRA Ciputra Development Tbk2 LSIP PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk3 SMRA Summarecon Agung Tbk

Sumber : infojabodetabek.com (2018)

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari dokumen yang

Page 70: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

47

berhubungan dengan penelitian. Data-data tersebut antara lain profil perusahaan

dan laporan keuangan perusahaan. Sumber data dari penelitian ini dengan

menjadikan saham konvensional dan syariah pada indeks LQ45 dan JII, periode

April 2017-April 2018 sebagai populasi, dengan data saham harian perusahaan

yang telah terpilih, dengan mengakses website www.finance.yahoo.com dan

website perusahaan sampel.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh

data yang relevan sehingga dapat dijadikan landasan dalam proses analisis, maka

teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi, dengan mengumpulkan,

mempelajari dan menganalisis data sekunder. Adapun metode dokumentasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil data dari laporan

keuangan, termasuk pergerakan saham harian perusahaan saham konvensional dan

syariah pada indeks LQ45 dan JII, periode April 2017-April 2018 yang telah

terpilih menjadi sampel. Perusahaan yang menjadi objek penelitian merupakan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sumber data dapat diakses melalui

website www.finance.yahoo.com dan website perusahaan sampel.

3.5. Definisi Konseptual

3.5.1. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo

Penggunaan metode simulasi Monte Carlo untuk mengukur risiko telah

dikenalkan oleh Boyle pada tahun 1977. Dalam mengestimasi nilai Value at Risk

(VaR) baik pada aset tunggal maupun portofolio, simulasi Monte Carlo

mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun pada intinya adalah melakukan

Page 71: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

48

simulasi dengan membangkitkan bilangan random berdasarkan karakteristik dari

data yang akan dibangkitkan, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai

VaR-nya (Maruddani dan Purbowati, 2009:7).

3.5.2. Distribusi Frekuensi

Distribusi (distribution) berarti "penyaluran", "pembagian" atau "pencaran".

sementar frekuensi (frequency) berarti "kekerapan" atau "keseringan". Dalam

statistik, frekuensi berarti angka atau bilangan yang menunjukan seberapa kali

suatu variabel (yang dilambangkan dengan angka) berulang atau muncul dalam

deretan angka. (Sopingi, 2015:51).

3.5.3. Distribusi Frekuensi Kumulatif

Distribusi frekuensi kumulatif adalah menampilkan frekuensi dalam bentuk

kumulatif dengan frekuensi kelas sebelumnya. ada dua macam frekuensi

kumulatif, yaitu frekuensi kumulatif "kurang dari" yang diambil terhadap tepi atas

kelas interval. serta, frekuensi kumulatif "lebih dari" yang diambil terhadap tepi

bawah kelas interval (Wahyudi, 2017:44).

3.6. Definisi Operasional

3.6.1. Return

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono, 2014: 205).

Rumus menghitung return saham menurut Hartono (2010:416) yaitu:

Saham = , − ,,Keterangan:

, = Harga saham untuk waktu ke-t, = Harga saham untuk waktu sebelumnya

Page 72: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

49

3.6.2. Probabilitas

Probabilitas adalah terjemahan dari Probability yang berarti suatu “kemungkinan” atau

sering juga diterjemahkan dalam kata suatu “peluang”. Agar kemungkinan terjadinya

suatu peristiwa dapat diukur, makan besarnya peluang atau kemungkian tersebut perlu

dinyatakan dalam bentuk angka dan selanjutnya dengan menggunakan matematika

(Silaen, 2013:53). Dengan demikian probabilitas dihitung dengan rumus:

( ) =Dalam hal ini:( ) = besarnya probabilitas terjadinya kejadian AX = terjadinya sesuatu pristiwa atau eventN = jumlah peristiwa yang mungkin

3.6.3. Risiko

Investor harus mampu menghitung risiko dari suatu investasi. Karena tingkat

risiko merupakan kemungkinan penyimpangan return aktual dari return harapan

(return rata-rata), secara statistik tingkat risiko ini dapat diwakili oleh ukuran

penyimpangan atau ukuran penyebaran data. Dua ukuran penyebaran yang sering

digunakan untuk mewakilinya adalah nilai varians dan deviasi standar.

(Tandelilin, 2010:108). Secara matematis rumus untuk menghitung varians dan

deviasi standar bisa ditulis sebagai berikut:

Varians return

= − ( ) 2 Devisiasi standar=

Page 73: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

50

Dalam hal ini:

= varian return= deviasi standar( ) = Return harapan dari suatu sekuritas= Return ke- yang mungkin terjadi= Probabilitas kejadian return ke-

3.6.4. Value at Risk (VaR) Simulasi Monte Carlo

Dalam mengestimasi nilai Value at Risk (VaR) baik pada aset tunggal maupun

portofolio, simulasi Monte Carlo mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun

pada intinya adalah melakukan simulasi dengan membangkitkan bilangan random

berdasarkan karakteristik dari data yang akan dibangkitkan, yang kemudian

digunakan untuk mengestimasi nilai VaR-nya. (Adrianto, dkk., 2017:4) Rumus

metode Monte Carlo sebagai berikut:= µ − (Z × σ)Dimana:

VaR = Potensi kerugian maksimalµ = Besarnya nilai rata-rata returnZ = Tingkat Kepercayaanσ = Standar Deviasi

3.6.5. Tingkat Kepercayaan

Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence interval atau risk level

didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit

Theorem). Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu

populasi secara berulang-ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang

diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang

sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut yang berasal dari

sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan secara normal dalam bentuk

Page 74: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

51

nilai benar/nyata. Bentuk nilai-nilai tersebutakan menjadi nilai-nilai sampel yang

lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Dalam

suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam dua

simpangan baku (standard deviation) dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata

lain, jika tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan

mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan

sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Dalam SPSS tingkat kepercayaan

secara default diisi 95% (Rusli, 2014:151).

3.6.6. VaR Periode yang Lebih Panjang

Dalam beberapa situasi, kita menghitung VaR untuk periode yang lebih panjang

(Hanafi, 2011:158). Perhitungan dengan periode yang lebih panjang ini,

memudahkan untuk melihat kerugian pada tingkatan waktu tertentu, seperti 30

hari ke depan atau satu tahun ke depan, bahkan lebih. Konversi tersebut bisa

dilakukan dengan menggunakan formulasi berikut:VaR ( ) = VaR (harian) × √3.6.7. Uji One Sample T Test

Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan tingkat VaR kedua perusahan,

dengan jumlah masing-masing sampel yang berbeda, yaitu dalam hal ini sampel

saham syariah dan sampel saham konvensional. Santoso (2003) berpendapat

dalam Kurniawan (2009:76), bahwa tujuan pengujian independet sample t test

adalah ingin apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua pupulasi, dengan

melihat rata-rata dua sampelnya. Uji t dilakukan dengan tingkat keyakinan 95%

dan tingkat kesalahan analisis (α) 5% degree of freedom adalah df1-n-k. Taraf

Page 75: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

52

nyata inilah yang akan digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis. Nilai t

dapat dirumuskan sebagai berikut (Hidayaton, 2014):

= ̅ −− √Keterangan:

= t hitung̅ = rata-rata sampel= rata-rata spesifik atau rata-rata tertentu (yang menjadi perbandingan)

s = standart deviasi sampeln = jumlah sampel.

Berikut adalah cara menarik kesimpulan independet sample t test, menurut

Raharjo (2014):

1. Analisis Uji F (Independent Sample Test)

a. Hipotesis :

H0 = Kedua varians populasi adalah sama (homogen)

H1 = Kedua varians populasi adalah tidak sama (tidak homogen)

b. Pengambilan Keputusan :

Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima

Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

2. Pengambilan keputusan dalan analisis Uji t dapat dilakukan dengan dua cara

yakni berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan t tabel, dan

berdasarkan perbandingan nilai probabilitas atau nilai signifikansi. Penjelasan

berdasarkan nilai probabilitas :

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

Page 76: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

53

Tabel 3.3 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Rumus1 Return Return merupakan hasil yang

diperoleh dari investasi Saham = , − ,,2 Risiko Dua ukuran penyebaran yang

sering digunakan untukmewakilinya adalah nilaivarians dan deviasi standar.

Varians return= − ( ) 2Devisiasi standar=

3 Probabilitas Probabilitas adalahterjemahan dari Probabilityyang berarti suatu“kemungkinan”.

( ) =4 Value at Risk

(VaR)Pengestimasi nilai Value atRisk (VaR) baik pada asettunggal maupun portofolio.

= µ − (Z × σ)5 Tingkat

KepercayaanVaR biasanya dihitung untukperiode 1 hari dengan tingkatkepercayaan 95%.

95%.

6 VaR Periodeyang LebihPanjang

Dalam beberapa situasi, kitamenghitung VaR untukperiode yang lebih panjang.

VaR ( ) = VaR (harian) × √7 Uji One

Sample T Test(Uji DuaSampelBebas)

independet sample t testadalah ingin apakah adaperbedaan rata-rata (mean)antara dua pupulasi,dengan melihat rata-ratadua sampelnya.

= ̅ −− √3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Teknik Analisis Data VaR dengan Simulasi Monte Carlo

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisa kuantitatif, yaitu metode analisis data dengan menggunakan

teknik-teknik perhitungan statistik, untuk mengukur risiko pasar suatu perusahaan.

Pada tahap ini dilakukan teknik Perhitungan VaR Simulasi Monte Carlo, dengan

menganalisis informasi mengenai data keuangan ini dapat diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan dan harga saham harian menggunakan program Microsoft

Page 77: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

54

Excel berdasarkan pengaplikasi perhitungan VaR, sedangan uji normalitas dan uji

beda menggunakan SPSS.

Penggunaan metode simulasi Monte Carlo untuk mengukur risiko telah

dikenalkan oleh Boyle pada tahun 1977. Dalam mengestimasi nilai Value at Risk

(VaR) baik pada aset tunggal maupun portofolio, simulasi Monte Carlo

mempunyai beberapa jenis algoritma. Namun pada intinya adalah melakukan

simulasi dengan membangkitkan bilangan random berdasarkan karakteristik dari

data yang akan dibangkitkan, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai

VaR-nya (Maruddani dan Purbowati, 2009:7).

Langkah-langkah untuk mengukur Value at Risk pada aset tunggal dengan metode

simulasi Monte Carlo menurut Ghozali (2007:90-93) adalah sebagai berikut:

1. Uji normalitas return aset.

2. Membuat model parametrik untuk mendapatkan nilai mean dan standard

deviasi dari nilai return.

3. Melakukan simulasi sebanyak jumlah data, dari nilai mean dan standard

deviasi return yang diperoleh.

4. Menentukan interval dari simulasi, yaitu jumlah kelas.

5. Menghitung frekuensi dan cumulative (kumulatif).

6. Menentukan nilai VaR pada tingkat kepercayaan 95%.

3.7.2. Teknik Analisis Data Perbandingan VaR Konvensional dan Syariah

Pengujian ini dilakukan menggunakan independet sample t test berdasarkan

rumus yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu dengan tujuan untuk

membandingkan tingkat VaR kedua perusahan yang telah dihitung, baik saham

Page 78: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

55

konvensional dan syariah dengan jumlah sampel yang berbeda. Uji t adalah jenis

pengujian statistik mengenai signifikansi pengaruh variabel bebas secara terpisah

terhadap variabel terikat dengan tingkat kepercayaan tertentu (Rosul dan Tukirin,

2013:200). Kurniawan (2009:76), bahwa tujuan pengujian independet sample t

test adalah ingin apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua pupulasi,

dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Setelah semua hasil dapat

diinterpretasikan bedasarkan olah data dengan SPSS, maka selanjutnya dapat

ditarik kesimpulan.

Page 79: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada indeks LQ45 dan JII,

untuk mengetahui perbandingan saham konvensional dan syariah dengan

perhitungan nilai VaR dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sampel saham Konvensional pada indeks LQ45, menunjukan rata-rata return

dalam 1 tahun sebesar 0,10%, persentase 5% pada frekuensi 4%, dan VaR

sebesar Rp. 4.000.000 dan saham syariah memiliki rata-rata return dalam 1

tahun sebesar 0,11%, persentase 5% pada frekuensi 5%, dan VaR sebesar Rp.

5.000.000, dengan total eksposur Rp. 100.000.000.

2. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan, bahwa tidak terdapat perbedan yang

signifikan antara risiko saham konvensional dan syariah dengan

menggunakan Value at Risk metode simulasi Monte Carlo, karena baik saham

konvensional maupun syariah merupakan saham Blue Chip yang merupakan

sekelompok saham yang umumnya lebih diminati karena dianggap stabil dan

risikonya kecil.

3. Hasil perhitungan nilai VaR dari kedua indeks terlihat bahwa nilai rata-rata

return dan VaR lebih besar terjadi pada JII dibandingkan indeks LQ45,

Page 80: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

90

karena baik di indeks LQ45 maupun JII memiliki return dan risiko yang

sama, selaras dengan tingkatan return dan risiko masing-masing.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, terdapat beberapan saran yang dapat

diberikan sebagai berikut:

1. Untuk para peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya menggunakan periode

waktu sebanyak satu tahun. Oleh karena itu disarankan agar melakukan

penelitian dengan periode waktu lebih dari satu tahun, dengan sumber data

yang lebih banyak dan baik.

2. Bagi investor, baik saham konvensional dan syariah memiliki return yang

selaras dengan risiko, maka bagi investor tidak senang risiko (risk averse)

dapat memilih berinvestasi pada saham konvensional di Indeks LQ45 dan

menyukai risiko (risk seeker) dapat memilih berinvestasi dengan risiko yang

lebih besar pada saham syariah pada JII.

Page 81: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Achmad D., Azhari, M., & Khairunnisa. 2017. Analisis Value at Riskdengan Metode Historis, dan Monte Carlo dalam Saham Sub Sektor Rokok(Studi Kasus pada Saham Gudang Garam Dan Hm Sampoerna). e-Proceeding of Management: Vol.4, No.2 Agustus 2017. ISSN : 2355-9357Page 1437.

Arif, Irwandy. 2016. Geoteknik Tambang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi 5. Yogyakarta: STIEYKPN.

Azis, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal,Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish (CV BudiUtama).

Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit BukuKedokteran EGC.

Darmadji, T. & Fakhrudin. 2011. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: SalembaEmpat.

DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional MUI). 2003. Pasar Modal Dan PedomanUmum Penerapan Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal. Jakarta: FatwaDewan Syari'ah Nasional NO: 40/DSN-MUI/X/2003.

Fahmi, Irham. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fatimah, Ulfi Nur. 2016. Pengukuran Value at Risk (VaR) pada Portofoliodengan Menggunakan Model Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus PT. BumiSerpong Damai Tbk dan PT. Matahari Department Store Tbk). Semarang.Universitas Negeri Semarang.

Ghozali, Imam. 2007. Manajemen Risiko Perbankan, Pendekatan KuantitatifValue at Risk (VaR). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2001. Analisis Investasi Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Page 82: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

92

Hanafi, Mamduh. 2011. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

. 2014. Manajemen Risiko. Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP STIMYKPN.

Harinaldi. 2005. Prinsip Statistik Untuk Teknik & Sains. Jakarta: Erlangga.

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisikedelapan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hery. 2017. Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT.Grasindo.

Heryanti, Sri A. 2017. Perhitungan Value at Risk Pada Portfolio Optimal: StudiPerbandingan Saham Syariah dan Saham Konvensional. IKONOMIKA:Journal of Islamic Economics and Business Volume 2, No1 (2017), ISSN:2527-3434 (PRINT) - ISSN: 2527-5143 (ONLINE), Page: 75-84.

Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Mediakita.

Ikatan Bankir Indonesia. 2018. Tata kelola manajemen risiko perbankan, cetakanke-2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jhingan, M.L. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: RajaGrafindo.

Kurniawan, Albert. 2009. Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Yogyakarta:Penerbit Mediakom.

Labombang, Mastura. 2011. Manajemen Risiko dalam Proyek Konstruksi. JurnalSMARTek, Vol. 9 No. 1. Februari 2011:39-46.

Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia. Jakarta:Prenada Media.

Maringga F., Umbara, Rian F., & Palupi, I. 2015. Perhitungan Value at Risk untukPortofolio Saham dengan Metode Varian-Kovarian dan Simulasi MonteCarlo. e-Proceeding of Engineering: Vol.2, No.2 Agustus 2015, Page 6782.ISSN : 2355-9365.

Martono & Harjito, Agus. 2010. Manajemen Keuangan. Cetakan kedelapan.Yogyakarta: Ekonisia.

Page 83: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

93

Maruddani, D.A.I & Purbowati, Ari. 2009. Pengukuran Value at Risk pada AsetTunggal dan Portofolio fengan Simulasi Monte Carlo. Media Statistika, Vol.2, No. 2, Desember 2009: 93-104.

Maulina, D., Siswanti, I., & Prowanta, Embun. 2015. Metode Monte CarloSebuah Analisis Untuk Melihat Potensi Kerugian Saham. Jurnal StudiManajemen Dan Bisnis Vol 2 No. 2 Tahun 2015.

Muktar, Bustari. 2016. Bank dan lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PrenadaMedia.

Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Publisher.

Nadjib, Mochammad, dkk. 2008. Investasi Syari’ah. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 2015. Roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019(Membangun Sinergi untuk Pasar Modal Syariah yang Tumbuh, Stabil, danBerkelanjutan). Jakarta: Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas JasaKeuangan.

. 2016. Sinergi Menuju Pasar Modal Syariah yangLebih Besar dan Berkembang (Perkembangan Pasar Modal Syariah 2016).Jakarta: Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan.

Qadafhi, Achmad. 2012. Penggunaan Metode Simulasi Monte Carlo dalamMencari Value at Risk (VaR) pada Portofolio. Medan: Universitas SumateraUtara Medan.

Rakhimsyah, Leli Amnah & Gunawan, Barbara. 2011. Pengaruh KeputusanInvestasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat SukuBunga terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi. Vol. 7. No. 1. Hal. 31-45.

Rohmaniah, Siti A. 2016. Perhitungan Value at Risk (VaR) dengan SimulasiMonte Carlo (Studi Kasus Saham Pt. Xl Aciata. Tbk). Jurnal UJMC,Volume 3, Nomor 1, Hal. 15 - 20 pISSN : 2460-3333 eISSN : 2579-907X.

Rosul, A., Agung & Tukirin. 2013. Statistika Ekonomi & Bisnis. Jakarta: InMedia.

Rosyida, Ajeng G. 2015. Perbandingan Tingkat Pengembalian (Return), RisikoDan Koefisien Variasi Pada Saham Syariah Dan Saham Non Syariah DiBursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011-2013. JESTT Vol. 2 No. 4 April2015.

Rubinstein, R Y. 1981. Simulation and Monte Carlo Method. New York. Willey& Sons.

Page 84: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

94

Rusli, Muhammad. 2014. Pengelolaan Statistik yang menyenangkan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Sartono, R. Agus., & Andika, Arie Setiawan. 2006. VaR Portofolio Optimal :Perbandingan Antara Metode Markowitz dan Mean Absolute Deviation.Junal Siasat Bisnis Hal 37-50.

Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Silaen, Safar. 2013. Pengantar Statistika Sosial. Jakarta: In Media.

Sjahrial, Dermawan. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta: MitraWacana Media.

Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Malang: Gunung Samudera CV(PT Book Mart Indonesia).

Sriyono. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan HargaSaham Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal SOSIO e-KONS Vol.6 No.2 Mei2014.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2007. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan DasarKebijakan, Edisi 2. Jakarta: Kencana.

Sundjaja, Ridwan S & Barlian, Inge. 2003. Manajemen keuangan. Edisi keempat.Klaten. Literata Lintas Media.

Supramono, Gatot. 2014. Transaksi Bisnis Saham & penyelesaian SengketaMelalui Pengadilan. Jakarta: Prenada Media.

Supranto, J. 2007. Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global, Edisi ke 2.Jakarta: Salemba Empat.

Tandelilin, E. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama.Yogyakarta: BPFE.

Utomo, Lisa L. 1999. Economic Value Added Sebagai Ukuran KeberhasilanKinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1,No. 1, Mei 1999:28-42.

Wahyudi, Setyo Tri. 2017. Statistika Ekonomi Konsep, Teori dan Penerapan.Malang: UB. Press

Page 85: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

95

Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi & Akademisi.Jakarta. Gramedia Utama.

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & PenelitianGabungan. Jakarta: Kencana.

Zulfikar. 2016. Pengantar Pasar Modal dengan Pendekatan Statistika. Jakarta:Deepublish.

Website:

Britama.com. 2012 (20 Mei 2012). Sejarah dan Profil Singkat ADHI (Adhi Karya(Persero) Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 09:59 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-adhi/.

. 2012 (20 Mei 2012). Sejarah dan Profil Singkat ADHI (Adhi Karya(Persero) Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 10:00 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-adhi/2/.

. 2012 (22 September 2012). Sejarah dan Profil Singkat BRMS(Bumi Resources Minerals Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 16:14 WIB,dari http://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-brms/.

. 2012 (22 September 2012). Sejarah dan Profil Singkat BRMS(Bumi Resources Minerals Tbk). Diakses 11 Mei 2018 pukul 16:16 WIB,dari http://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-brms/2/.

. 2012 (29 November 2012). Sejarah dan Profil Singkat LSIP (PPLondon Sumatra Indonesia Tbk / Lonsum). Diakses 12 Mei 2018 pukul09:38 WIB, dari http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lsip/.

. 2012 (29 November 2012). Sejarah dan Profil Singkat LSIP (PPLondon Sumatra Indonesia Tbk / Lonsum). Diakses 12 Mei 2018 pukul09:39 WIB, dari http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lsip/2/.

. 2012 (09 Juni 2012). Sejarah dan Profil Singkat TRAM (TradaMaritime Tbk). Diakses 15 Mei 2018 pukul 08:34 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tram/.

. 2012 (26 Juli 2012). Sejarah dan Profil Singkat SMRA(Summarecon Agung Tbk). Diakses 12 Mei 2018 pukul 10:32 WIB, darihttp://britama.com/index.php/2012/07/sejarah-dan-profil-singkat-smra/.

Page 86: ANALISIS RISIKO SAHAM KONVENSIONAL DAN ...digilib.unila.ac.id/32499/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfRIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Metro pada tanggal 19 Januari 1996, sebagai anak

96

Ciputradevelopment.com. 2018. Profil Perusahaan. Diakses 12 Mei 2018 pukul09:27 WIB, dari https://www.ciputradevelopment.com/id/profil-perusahaan/.

. 2018. Profil Perusahaan 2. Diakses 12 Mei 2018 pukul09:29 WIB, dari https://www.ciputradevelopment.com/id/profil-perusahaan-2/.

Finance.yahoo.com. 2018. Historical Data. https://finance.yahoo.co. Diakses 05Juni 2018 pukul 08:31 WIB, dari www.ihsg-idx.com.

Gudanggaramtbk.com. 2018. Tentang Kami (Gudang Garam). Diakses 12 Mei2018 pukul 08:56 WIB, dari https://www.gudanggaramtbk.com/tentang-kami/.

Hidayaton, Anwar. 2014. Penjelasan Student T Test Dan Contoh Serta Asumsi.Diakses 28 Mei 2018 pukul 00:28 WIB, darihttps://www.statistikian.com/2014/08/student-t-test.html.

Id.beritasatu.com. 2017. Jumlah Investor Baru Pasar Modal Naik 23,47%.diakses 21 Febuari 2018 pukul 18:08 WIB, darihttp://id.beritasatu.com/home/jumlah-investor-baru-pasar-modal-naik2347/156694.

Ihsg-idx.com. 2018. Index Harga Saham Gabungan. Diakses 29 Maret 2018pukul 08 : 31 WIB, dari www.ihsg-idx.com.

Infojabodetabek.com. 2018. Daftar Saham Indeks JII (Desember 2017-Mei 2018).Diakses 07 Mei 2018 pukul 12:18 WIB, darihttps://www.infojabodetabek.com/daftar-saham-indeks-jii/.

. 2018. Daftar Saham Indeks LQ45 (Februari 2018- Juli2018). Diakses 07 Mei 2018 pukul 12:18 WIB, darihttps://www.infojabodetabek.com/daftar-saham-indeks-lq45/.

Jasamarga.com. 2018. Sekilas Jasa Marga. Diakses 15 Mei 2018 pukul 08:50WIB, darihttp://www.jasamarga.com/public/id/infoperusahaan/ProfilPerusahaan/Overview.aspx.

Raharjo, Sahid. 2014. Langkah-langkah Uji Independent Sample T Test Lengkap.Diakses 07 Mei 2018 pukul 08:55 WIB, darihttps://www.konsistensi.com/2014/03/uji-independent-sample-t-test-lengkap.html.