ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

76
ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE TRAFFIC SHAPING PADA JARINGAN INTERNET (STUDI KASUS : PT TOYONAGA INDONESIA) SKRIPSI diajaukan guna melengkapi skripsi dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata I Teknik Informatika dan guna mencapai gelar Sarjana komputer Disusun Oleh: FUAD ABDUL MAJID 311410455 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI 2018

Transcript of ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

Page 1: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE TRAFFIC

SHAPING PADA JARINGAN INTERNET

(STUDI KASUS : PT TOYONAGA INDONESIA)

SKRIPSI

diajaukan guna melengkapi skripsi dan memenuhi syarat-syarat untuk

menyelesaikan Program Studi Strata I Teknik Informatika

dan guna mencapai gelar Sarjana komputer

Disusun Oleh:

FUAD ABDUL MAJID

311410455

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

Page 2: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …
Page 3: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …
Page 4: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …
Page 5: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini. Dan

tak lupa pula Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada

Nabi besar Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarganya, para

sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

lulus pada Program Teknik Informatika di STT Pelita Bangsa Cikarang, judul yang

penulis ajukan adalah :

Dalam penyusunan dan penulisan laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh Karen itu dalam kesempatan ini

penulis dengan senang hati menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Ir. Mardiana, MM selaku Senat Yayasan Pelita Bangsa

2. Bapak Dr. Ir. Supriyanto M.P., Selaku Ketua STT Pelita Bangsa

3. Bapak Aswan Sunge, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika

STT Pelita Bangsa

4. Bapak Ahmad Turmudi Z.Y, S.Kom, M.Kom selaku Pembimbing Utama yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini

5. Ibu Nisa Nurhidayanti, S.Pd., M.T selaku Pembimbing Kedua yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

Page 6: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

vii

6. Untuk Orang Tuaku Tercinta yang Senantiasa Mendoakan dan Memberikan

Dukungan yang Sangat Luar Biasa Kepada Penulis, Karena Tanpa Ridho Dari

Kedua Orang Tua Mustahil Laporan Kerja Prakek ini Dapat Terselesaikan

7. Teman-teman TI.14.E.3 dan TI.14.J.1 teman Seperjuangan Atas Bantuan dan

Kerjasamanya yang Sangat Berarti Bagi Penulis

8. Semua Pihak yang Telah Banyak Membantu Penulis Dalam Pembuatan Laporan

Kerja Praktek ini

Bekasi, November 2017

Penyusun

Page 7: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN……………………………………………………………... iii

PENGESAHAN…………………………………………………………….... iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN……………………………….. v

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. viii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xii

ABSTRACT………………………………………………………………….. xiii

ABSTRAK…………………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 1

1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………….. 3

1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………. 3

1.4 Batasan Masalah…………………………………………………… 3

1.5 Tujuan dan Manfaat………………………………………………... 4

1.6 Sistematika Penulisan……………………………………………… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….. 6

2.1 Kajian Pustaka……………………………………………………… 6

Page 8: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

ix

2.2 Dasar Teori…………………………………………………………. 8

2.3 Pengertian Analisis………………………………………………… 8

2.4 Quality Of Service (QOS)………………………………………….. 8

2.4.1 Pengertian QOS……………………………………………… 8

2.4.2 Pentingnya QOS…………………………………………….. 9

2.4.3 Parameter QOS………………………………………………. 10

2.4.4 Mekanisme QOS…………………………………………….. 14

2.4.5 Algoritma Antrian…………………………………………… 15

2.5 Traffic shaping……………………………………………………………. 16

2.6 Jaringan Komputer…………………………………………………. 18

2.6.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer………..…………………….. 19

2.6.2 Jaringan Wireless LAN…………………….……………….. 21

2.6.3 Topologi Jaringan Komputer..………………………………. 25

2.7 Program Aplikasi…………………………………………………… 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………….. 34

3.1 Objek Penelitian……………………………………………………. 34

3.1.1 Waktu penelitian…………………………………………….. 35

3.2 Metode Pengumpulan Data………………………………………... 36

3.2.1 Studi Literatur……………………………………………….. 37

3.2.2 Studi Lapangan……………………………………………… 37

3.3 Alat dan Bahan…………………………………………………….. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………….. 41

Page 9: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

x

4.1 Hasil Penelitian…………………………………………………….. 41

4.1.1 Hasil Pengukuran QOS……………………………………… 42

4.2 Pembahasan………………………………………………………… 52

BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 54

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 54

5.2 Saran……………………………………………………………….. 54

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 55

LAMPIRAN………………………………………………………………….. 57

Page 10: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 : Topologi Bus…………………………………………………………… 27

GAMBAR 2 : Topologi Star…………………………………………………………... 29

GAMBAR 3 : Topologi Tree……………………………………………………......... 30

GAMBAR 4 : Topologi Ring …………………………………………………... 31

GAMBAR 4 : Topologi Mesh…………………………………………………………. 32

GAMBAR 6 : Tampilan Software Axence NetTool ……………………………… 33

Page 11: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 : Standarisasi Nilai Delay Versi TIPHON …………………………. 11

TABEL 2 : Standarisasi Nilai Throughput versi TIPHON…………………. 13

TABEL 3 : Standarisasi Nilai Jitter Versi TIPHON……………………….. 14

TABEL 4 : jadwal Penelitian …………….………………………………… 36

TABEL 5 : Wawancara…….……………….……………………………… 38

TABEL 6 : Nilai Bandwith pada komputer HRD…………………………... 42

TABEL 7 : Nilai Delay pada komputer HRD………………………………. 44

TABEL 8 : Nilai Packet loss pada komputer HRD………………………… 45

TABEL 9 : Nilai Bandwith pada komputer PURCHASING……………….. 46

TABEL 10 : Nilai Delay pada komputer PURCHASING…………………. 47

TABEL 11 : Nilai Packet loss pada komputer PURCHASING……………. 48

TABEL 12 : Nilai Bandwith pada komputer QC…………………………… 49

TABEL 13 : Nilai Delay pada komputer QC………………………………. 50

TABEL 14 : Nilai Packet loss pada komputer QC…………………………. 51

TABEL 15 : Klasifikasi Perhitungan Delay………………………………... 52

TABEL 16 : Klasifikasi Perhitungan Loss……………..…………………… 53

Page 12: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

xiii

ABSTRACT

The development of communication services has developed very rapidly,One of themis the use of bandwidth to access the internet network, Therefore there must be amonitoring system that can know the quality of the network we are using The methodused in this study is the literature method, namely the method of data collection carriedout by collecting related data sources and experimental methods (observation) namelydoing research on QOS (Quality Of Service) on the internet network at PTTOYONAGA INDONESIA which has been configured with RouterOS Router to dotraffic shaping bandwidth The results of this study are that QOS (Quality of Service)quality at PT TOYONAGA INDONESIA is quite good by using the Traffic shapingMethod but it does not demand the possibility that it can still change according to theconditions in the field, namely in terms of transmission distance and also the numberof users, and in terms of things that affect network performance according toparameters (QOS), namely throughput, packet lost and delay.

Keywords: Quality of service (Qos), Traffic Shaping Method, Pt Toyonaga Indonesia

Page 13: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

xiv

ABSTRAK

Perkembangan layanan komunikasi telah berkembang sangat pesat. Salah satunyaadalah pemanfaatan penggunaan bandwith untuk mengakses jaringan internet.Olehkarena itu harus ada sistem monitoring yang dapat mengetahui kualitas dari jaringanyang kita pakai.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literaturyaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data yang terkait dan metode (observasi) yaitu melakukan penelitian QOS(Quality Of Service) pada jaringan internet di PT TOYONAGA INDONESIA yangsudah dikonfigurasi dengan Mikrotik RouterOS untuk melakukan traffic shapingbandwith. Hasil penelitian ini adalah kualitas QOS (Quality of Service) di PTTOYONAGA INDONESIA sudah cukup baik dengan meggunakan Metode Trafficshaping tapi tidak menunut kemungkinan masih bisa berubah sesuai kondisidilapangan yaitu dari segi transmisi, jarak dan juga banyaknya pengguna (user),maupun dari segi hal yang mempengaruhi kinerja jaringan menurut parameter (QOS)yaitu troughput, paket lost dan delay.

Kata kunci : Quality of service (Qos), Metode Traffic Shaping, Pt ToyonagaIndonesia

Page 14: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi telah sukses

melahirkan teknologi baru yang kita sebut dengan teknologi internet. Semenjak

kelahirannya teknologi internet berkembang dengan pesat dan sudah dipakai di

seluruh dunia. Dengan teknologi internet, manusia telah berhasil menghubungkan

wilayah-wilayah dunia ini menjadi satu dalam jaringan komputer yang sangat besar,

sehingga seakan-akan tidak ada batas-batas wilayah yang satu dengan yang lain.

Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang

saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control

Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket

(packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di

seluruh dunia. Pemanfaatan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan mulai dari

dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, hiburan dan lain-lain.

Pada dunia pendidikan penggunaan internet sudah diterapkan mulai dari

tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi, begitu juga pada instansi perusahaan ini,

yaitu PT Toyonaga Indonesia. Fasilitas internet yang tersedia digunakan untuk

mempermudah proses kerja para karyawan, memberikan kemudahan dan

keleluasaan dalam mengelola dan mendapatkan informasi. Tetapi jaringan internet

tersebut masih tidak stabil, dan sering terjadi kemacetan pada lalu lintas aliran paket

didalam jaringan. Ketidakstabilan jaringan salah satunya adalah traffic bandwidth.

Page 15: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

2

Dalam hubungannya dengan manajemen bandwidth dan jaringan, TCP/IP

didesain dengan tujuan utama untuk mendukung lalu lintas aplikasi pada jaringan.

Aplikasi jaringan dan kebutuhan pengguna akan berubah seiring dengan kemajuan

Teknologi Informasi dan Internet. Dengan bertambahnya pemakai yang

menggunakan teknologi jaringan berkecepatan tinggi dan bertambah lebarnya jalur

data, akan membuat semakin besarnya penggunaan bandwidth pada Teknologi

Jaringan. Dengan demikian, hal ini berimbas pada beberapa masalah jaringan dalam

jumlah yang lebih besar lagi yaitu memperlambat jalur data seperti delay queuing

(antrian tunda), bottleneck (lebih banyak input dari pada kemampuan sebuah jalur

data untuk mengirim) dan congestion (kemacetan hingga deadlock

(berhenti).Karena itu, perlu adanya suatu analisis QOS untuk mengatasi

permasalahan tersebut. Pengukuran QOS (Quality of Service) dilakukan agar

pengguna internet dapat mengetahui apakah kualitas layanan internet yang mereka

peroleh sudah baik atau belum. Analisis kinerja jaringan internet pada PT Toyonaga

Indonesia menekankan proses monitoring dan pengukuran parameter kualitas

jaringan pada infrastruktur jaringan internet seperti kecepatan akses dan kapasitas

transmisi, kerja, dari titik pengirim ke titik penerima yang menjadi tujuan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berkaitan dengan judul “ANALISIS QOS (QUALITY OF

SERVICE) DENGAN METODE TRAFFIC SHAPING PADA JARINGAN

INTERNET (STUDI KASUS : PT TOYONAGA INDONESIA) “

Page 16: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

3

1.2 Identifikasi masalah

Permasalahan yang sering timbul yang penulis temui dalam ruang lingkungan

kerja adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan Internet yang sering kali menurun dan tidak stabil

2. Tidak adanya sistem yang digunakan untuk mengetahui kualitas sinyal

dari ISP

3. Sistem komputerisasi yang ada tapi tidak berjalan dengan sebagai mana

mestinya karena persoalan jaringan internet yang tidak stabil

berdampak buruk dengan informasi.

1.3 Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana hasil analisis kualitas jaringan internet yang ada dalam

lingkup PT Toyonaga Indonesia?

2. Apakah penggunaan metode Traffic Shaping dapat mengoptimalkan

jaringan internet yang ada di PT Toyonaga Indonesia?

1.4 Pembatasan masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih fokus, sempurna dan

mendalam maka penulis memandang permasalahan yang diangkat perlu

dibatasi:

1. Penulis hanya akan mengambil masalah dalam lingkup mengenai “Analisis

QOS (Quality Of Service ) dengan Metode Traffic Shaping Pada Jaringan

Internet (Studi Kasus : PT Toyonaga Indonesia) “

Page 17: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

4

2. Penulis hanya menganalisa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai

QOS yang terdiri dari bandwidth, delay dan packet loss dalam jaringan

internet di PT TOYONAGA INDONESIA.

3. Tidak menjabarkan secara terperinci mengenai tahapan implementasi atau

setup metode traffic shaping menggnakan Mikrotik Os

1.5 Tujuan dan manfaat

1.5.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk memperoleh hasil analisis kulaitas jaringan internet yang ada

dalam lingkup PT Toyonaga Indonesia

2. Untuk mengoptimalkan jaringan internet di PT Toyonaga Indonesia

dengan menggunakan metode traffic shaping

1.5.2 Manfaat Penelitian

1 Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini memberikan tambahan pengalaman

dalam menangani langsung masalah yang ada disekitar kita dalam dunia

informatika dan juga cara menanganinya.

2 Bagi perusahaan

Memberikan solusi permasalahan yang ada dan memberi efek

meningkatkannya lagi kualitas jaringan intenet yang digunakan di Pt

Toyonaga Indonesia dan dapat digunakan sebagaimana mestinya

3 Bagi Program Studi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa

Page 18: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

5

Dalam hal ini diajukan untuk SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PELITA BANGSA sebagai inventaris dan sebagai bahan referensi

Skripsi sebagi mahasiswa angkatan mendatang.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami laporan Tugas Akhir ini, maka

laporan Tugas Akhir dikelompokkan ke dalam beberapa sub bab pembahasan

dan menggunakan sistematika. Berikut sub bab pembahasan laporan antara

lain, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan dasar-dasar teori yang diambil dari beberapa

kutipan buku, jurnal, dan studi pustaka lainnya yang berupa pengertian yang

berkaitan dengan penelitian yang dibahas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dalam penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan hasil dari penelitian dan pembahasan yang

telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang dapat

digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Page 19: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Tinjauan pustaka berisi landasan teori serta referensi yang berkaitan dengan

penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengkaji beberapa referensi atau penelitian

terdahulu yang sudah pernah dilakukan. Penelitian pertama oleh Riadi (2010)

“Optimasi Bandwith Menggunakan Traffic Shaping” menggunakan media router dari

MikroTik berdasarkan penelitian tersebut bahwa konfigurasi traffic shapping bandwith

yang dilakukan dengan cara memisahkan traffic dan menerapkan limitasi bandwith

menggunakan simple queues dapat memaksimalkan bandwith lebih optimal

Penelitian kedua Wijaya dan Handoko (2013) dengan judul : "Manajemen

Bandwith Dengan Metode HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) Pada Sekolah

Menengah Pertama Negeri 5 SEMARANG yaitu : Konfigurasi dan Analisis

Manajemen Bandwidth pada PC Router Menggunakan Metode HTB (Hierarchy Token

Bucket) dan CBQ (Class Based Queue)untuk mengoptimalkan berbagai jenis jaringan

dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QOS) untuk menetapkan tipe-tipe lalu

lintas jaringan.

Penelitian ketiga Silitonga dan Morina (2015) yang berjudul : "Analisis QoS

(Quality of Service) Jaringan Kampus dengan Menggunakan Microtic Routerboard

Page 20: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

7

(Studi Kasus : Fakultas Ilmu Komputer Unika Santo Thomas S.U) Menggunakan

router Microtic Routerboard RB 1200 dan menggunakan metode simple queue dan

queue tree bertujuan untuk melakukan Manajemen bandwith yang baik dan dapat

menjadi tolak ukur tingkat QoS jaringan serta dapat menjamin pemakaian bandwith

yang terkontrol dan tidak mengalami kebocoran. Hasil pengujian parameter QoS yaitu

manajemen bandwith menunjukkan penggunaan bandwith yang lebih baik dan merata

bagi setiap pengguna jaringan

Penelitian ke empat oleh Oleh Moningkey (2017) “Analisa Of Service (QOS)

Jaringan Komputer DI SMK KRISTEN 1 TOMOHON “ menggunakan Axence

nettools pro5 dan speed test sebagai media dalam penelitian mereka. Hasil dari

penelitian diatas adalah Faktor yang mempengaruhi nilai QOS selain media transmisi

dan kurangnya manajemen bandwidth yaitu media wifi yang menyebabkan delay yang

besar, selain itu waktu proses yang melewati beberapa alat dan media mempengaruhi

waktu delay untuk setiap perangkat yang diukur.

Penelitian kelima oleh Rismawati dan Mulya (2018) “Analisis Pemilihan

Metode Quality of Service dengan Traffic Policing dan Traffic Shaping sebagai

Pembanding Bandwidth pada Cisco Router Internet Service Provider” mereka

menggunakan media router dari Cisco dan menggunakan sebuah software sniffer

freeware yaitu wireshark (software open source).Hasil dari penelitian mereka

mengatakan metode Traffic Shaping lebih baik dari pada metode Traffic Policing.

Page 21: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

8

Adapun Nilai Persentase (%) QOS sebesar 100% untuk Traffic Shaping dengan Indeks

Sangat Baik dan 93,42% untuk Traffic Policing dengan Indeks Baik

2.2 Dasar Teori

Dasar teori berisi landasan-landasan yang terkait dalam penelitian yang

dilakukan. Pengertian-pengertian serta teori yang akan dijabarkan yaitu mengenai

pengertian analisis, Quality of Service (QOS), Jaringan Komputer, Metode Traffic

shaping dan Program Aplikasi.

2.3 Pengertian Analisis

Dalam linguistik, analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah

bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.(Bogdan, 2013:244)

Analisa atau analisis merupakan suatu proses mengurai suatu hal menjadi

berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan dan peranan masing-

masing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut sebagai pembagian.

2.4 Quality of Service (QOS)

2.4.1 Pengertian QOS

Page 22: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

9

Menurut Rahmad (2014), Quality of Service (QOS) adalah kemampuan

suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan

bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QOS adalah latency, jitter,

packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD. Q0S sangat

ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapa beberapa faktor

yang dapat menurunkan nilai QOS, seperti : Redaman, Distorsi, dan Noise.

Quality of service (QOS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran

tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk

mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QOS mengacu pada

kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik

jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda QOS merupakan suatu

tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara

keseluruhan. Tujuan dari QOS adalah untuk memenuhi kebutuhan layanan

yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QOS menawarkan

kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan,

baik secara kualitatif maunpun kuantitatif. Qos (Quality of service)

merupakan sekumpulan teknik dan mekanisme yang menjamin performansi

dari jaringan komputer (terutamanya di internet) di dalam penyediaan layanan

kepada aplikasi-aplikasi di dalam jaringan komputer. Q0S (Quality of service)

dilihat dan diukur dari sudut pandang penyedia layanan. Berbeda dengan QOE

(Quality of experience) dimana penilaian dilakukan dari sudut pandang

Page 23: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

10

pengguna. Quality of service berkaitan erat dengan data multimedia, layanan

multimedia, dan real-time multimedia.

2.4.2 Pentingnya QOS

Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QOS, yaitu :

a) Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada

jaringan

b) Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah

ada.

c) Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif

terhadap delay, seperti Voice dan Video.

d) Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran

trafik di jaringan.

2.4.3 Parameter QOS

a. Bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang

digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi . Dalam kerangka ini,

bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal

frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah.

b. Latency (maximum packet delay)

Page 24: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

11

Latency didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang

diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi

tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut

delay processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer

dan delay network. Rumus untuk menghitung nilai delay menurut (Rahmad

,2014):

Rata Rata Delay = Total Delay / Total Paket Yang Diterima

Tabel 2.1 Standarisasi Nilai Delay Versi TIPHON(1999)

Kategori Delay Indeks

Sangat Bagus <150 ms 4

Bagus 150 s/d 300 3

Sedang 300 s/d 450 2

Jelek >450 1

c. Packet loss atau error

Packet loss adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan

suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu

penyebab packet loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada

setiap node.

Beberapa penyebab terjadinya paket loss yaitu :

Page 25: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

12

1. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam

jaringan.

2. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer.

3. Memory yang terbatas pada node.

4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah

trafik yang mengalir susuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya

trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth

yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang

ada.

d. Throughput

Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur

dalam bite per second (bps). Throughput merupakan jumlah total

kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama

interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut (sama

dengan jumlah pengiriman paket IP sukses per service second) . Rumus

untuk menghitung nilai througput menurut ( Rahmad ,2014) adalah sebagai

berikut:

Througput =jumlah data yang dikirim

waktu pengiriman data

Dalam standar TIPHON throughput dihitung dalam persen, untuk

mendapatkan nilai throughput dalam persen hasil perhitungan throughput

Page 26: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

13

kemudian dibagi dengan besarnya nilai bandwidth dan dikalikan dengan

100% untuk mengetahui besarnya persentase nilai throughput yang

sebenarnya

Throughput % = 𝐵𝑎𝑛𝑑𝑤𝑖𝑡ℎ

𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔𝑝𝑢𝑡 X 100%

Tabel 2.2 Standarisasi Nilai Throughput versi TIPHON (1999)

Kategori Troughput Indeks

Sangat bagus 100 % 4

Bagus 75 % 3

Sedang 50 % 2

Jelek < 25 % 1

e. Jitter

Jitter atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-

variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga

dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter.

Jitter lazimnya disebut variasi delay berhubungan erat dengan latency,

yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada taransmisi data di

jaringan Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan

jitter.Rumus untuk menghitung jitter menurut (Rahmad ,2014) adalah

sebagai berikut.

Page 27: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

14

Jitter = =total variasi delay

total paket yang siterima−1

Total variasi delay merupakan jumlah dari selisih tiap nilai delay, dengan

rumus

perhitungan. Total variasi delay = (delay 2 – delay 1) + (delay 3 – delay 2)

+…..+ (delay n – delay (n-))

Tabel 2.3 Standarisasi Nilai Jitter Versi TIPHON(1999)

Kategori Jitter Indeks

Sangat Bagus 0 ms 4

Bagus 0 s/d 75 ms 3

Sedang 75 s/d 125 ms 2

Jelek 125 s/d 225 1

2.4.4 Mekanisme Qos

Mekanisme QoS digunakan untuk mengimplementasi kebijakan QOS

yang tepat pada peralatan sepanjang jaringan. Pada saat paket IP memasuki

jaringan, paket tersebut diklasifikasikan dan ditandai dengan identifikasi

kelas tersebut. Kemudian, paket akan diperlakukan dengan berbagai

mekanisme QOS sesuai dengan klasifikasi paket. Tipe mekanisme QOS yang

merupakan alat bantu utama untuk mengimplementasi QOS pada jaringan:

1. Classification dan marking.

Page 28: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

15

Klasifikasi merupakan pengidentifikasian dan pemisahan traffic menjadi

beberapa kelas yang berbeda. Sedangkan, marking meliputi penandaan paket

sebagai anggota dari jaringan berdasarkan ciri-ciri traffic dan kebijakan yang

ingin diterapkan.

2. Congestion management.

Mekanisme congestion-management menggunakan marking pada setiap

paket untuk menentukan paket tersebut akan diletakkan dimana.

3. Congestion Avoidance.

Mekanisme congestion-avoidance membuang paket pada antrian tertentu

secara acak ketika melebihi batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Policing dan Shaping.

Policing merupakan tindakan untuk mengatur jika terjadinya burst

("Iedakan") dan menyesuaikan traffic agar dapat memastikan traffic dengan

tipe tertentu mendapatkan tipe bandwidth tertentu pula. Sedangkan, shaping

membantu memperhalus perbedaan kecepatan yang tidak sebanding dan

membatasi transmission rates.

5. Link Efficiency.

Link efficiency merupakan mekanisme yang sering diterapkan pada link

WAN untuk meningkatkan throughput, dan untuk mengurangi delay dan jitter.

Page 29: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

16

2.4.5 Agoritma Antrian

Algoritma antrian terdiri dari:

1) First-In-First-Out (FIFO) : algoritma paling sederhana dengan melayani

paket suai dengan urutan tibanya paket.

2) Priority Queuing (PQ) : mengizinkan traffic tertentu untuk diprioritaskan.

3) Round Robin: mengizinkan beberapa flow traffic untuk berbagi bandwidth.

4) Weighted Round Robin (WRR) mengizinkan pembagian bandwidth

dengan perlakuan istimewa.

5) Deficit Round Robin (DRR) : algoritma yang dibentuk untuk mengatasi

permasalahan alokasi bandwidth pada WRR. DRR menggunakan deficit

counter untuk menyimpan jumlah ekstra byte untuk dikirirnkan pada ronde

berikutnya

2.5 Traffic Shaping

Traffic shaping digunakan untuk mengatur traffic yang keluar ke interface agar

alirannya sesuai dengan kecepatan dari target interface dan menjamin bahwa traffic

memberitahukan ulang kebijakan yang dibuat untuk nya. Oleh karena itu,

pengalamatan traffic pada umumnya yang dapat dibentuk untuk memenuhi permintaan

downstream, sehingga dapat mengeliminasi bottleneck dalam topologi dengan data-

rate mismatches . Traffic shaping mencegah packet loss, dengan menggunakan Frame

Relaynetwork karena switch tidak dapat menunjukkan paket mana yang

Page 30: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

17

mendahuluinya. Oleh karena itu packet di drop ketika terjadi kemacetan. Untuk

penerapan traffic shaping dalam komputer dapat menggunakan Mikrotik. Dengan

menggunakan teknik traffic shaping maka kita dapat mengoptimalkan pemakaian

bandwidht. Traffic Shaping dapat mengontrol jumlah volume trafik data yang dikirim

ke dalam jaringan yang akan dikirim dengan melewati mikrotik. Dengan penerapan

traffic shaping dapat menghasilkan kinerja jaringan yang lebih stabil pada setiap

aplikasi sesuai yang dibutuhkan. Dengan mikrotik RouterOS yang berbasis linux yang

didesain untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna. Untuk memanagement

bandwidth, mikrotik menggunakan algoritma Token Bucket (HTB). Setelah instalasi

mikrotik, lakukan cek interface yang terdeteksi oleh mikrotik dan setting IP address,

konfigurasi gateway, dan setting DNS. Setelah berhasil maka sudah dapat melakukan

alokasi bandwidth yang disediakan oleh winbox. Alokasi sendiri terbagi menjadi dua

yaitu simple queue dengan besarnya bandwidth bersifat fixed dan queue tree yang

membawahi beberapa kelas. Dengan pengalokasian bandwidth menggunakan mikrotik

nilai maksimal upload dan download melebihi bandwidth yang ditentukan, karena

adanya peminjaman bandwidth dari klien yang tida terpakai. Sedangkan kecepatan

upload dan download cenderung lebih stabil.

Berdasarkan jurnal yang menjadi referensi dari paper ini, untuk

mengalokasikan bandwidth harus dilakukan monitoring dimana kebijakan alokasi

harus sering diubah dalam sehari. Hal ini dikarenakan, untuk jaringan yang besar,

prioritas utama akan berubah-ubah tidak selalu pada satu keputusan pengalokasian

Page 31: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

18

bandwidth saja. Untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk traffic shaping,

terdapat metode Lagrangean yang mudah diimplementasikan pada real-time.

Pengguna hanya memerlukan informasi untuk menentukan prosedur CAC dan batasan

QOS.

2.6 Jaringan Komputer

Menurut Setiawan (2014:9) Memberikan batasan bahwa “Jaringan komputer

adalah sebuah sistem yang terdiri dari komputer-komputer yang dirancang untuk dapat

berbagi resource (Printer,CPU), berkomunikasi (dalam bentuk surel, pesan instant) dan

dapat mengakses informasi secara bersama-sama (Peramban Web)”.Komputer-

komputer berkomunikasi melalui media transmisi yang adalah peralatan yang

menghubungkan komputer-komputer tersebut, sedangkan protokol adalah cara atau

bahasa yang dimiliki kedua komputer untuk dapat berkomunikasi. Jaringan komputer

adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama

lain Perangkat yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis perangkat

komputer (komputer desktop, compute jinjing, smartphone, PC tablet) dan perangkat

penghubung (router, switch, modem, hub) .Di dalam sebuah jaringan komputer yang

lebih luas akan terdapat beragam perangkat komputer dan perangkat terhubung lainnya

yang saling terhubung. Terjadi proses komunikasi dan transfer data di dalamnya.

Berdasarkan definisi mengenai jaringan komputer maka untuk dapat disebut sebagai

jaringan komputer, terdapa empat buah syarat yang harus dipenuhi. Keempat syarat

tersebut yaitu :

Page 32: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

19

a. Minimal terdapat dua buah perangkat/komputer yang terhubung. Hubungan ini dapat

menggunakan sarana kabel (wired) maupun nirkabe (wireless).

b. Terdapat pengguna di dalamnya yang berinteraksi dengan pengguna lainnya maupun

terhadap layanan dan penyedia layanan.

c. Terdapat data yang dipertukarkan di dalamnya. Selain data juga terdapat konten

(teks,multimedia) maupun informasi (hasil pengolahan data).

d. Terdapat pemakaian secara bersamasama (sharing) terhadap perangkat

2.6.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Sofan,a (2013) untuk memudahkan memahami jaringan komputer

para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa

klasifikasi, di antaranya :

1. Area

a) LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana

terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data

(server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat

saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada

unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.

b) MAN (Metropolitan Area Network)

Page 33: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

20

Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya

lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih

banyak dibandingkan dengan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang

meliputi area seukuran kota dan gabungan beberapa LAN yang dihubungkan

menjadi sebuah jaringan besar.

c) WAN (Wide Area Network)

WAN adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan dengan media

komunikasi publik atau media lainnya, seperti jaringan telepon dan melibatkan

area geografis yang cukup besar, seperti antar negera antar benua, atau jaringan

yang berskala besar. Hampir sama dengan internet hanya saja menggunakan

jaringan privat.

d) Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang

mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke

negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya

informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

2. Media Penghantar

a) Wired Network

Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai

media penghantar. Jadi, data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum yang

digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar

tembaga. Ada dua jenis kabel yang menggunakan bahan fiber optic atau serat

Page 34: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

21

optik. Biasanya bahan tembaga digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN

dan WAN menggunakan kabel tembaga dan serat optik.

b) Wireless Network

Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media

penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan pengguna

infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya

melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.

3. Fungsi

a) Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)

komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain.

Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan

bisa berupa akses web, email, file atau yang lain. Client server banyak

dipakai oleh internet atau intranet.

b) Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa

menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan

memberikan akses dari satu komputer ke komputer lainnya

2.6.2 Jaringan Wireless LAN (WLAN)

Menurut Madcoms (2009, dalam Usman, F. dkk, 2015) Wireless LAN

(Local Area Network) yaitu jaringan komputer yang menggunakan gelombang

radio sebagai media transmisi data dimana informasi dari satu komputer ke

komputer lainya tanpa menggunakan kabel sebagai media perantara. Dimana

Page 35: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

22

ketika sebuah data dikirimkan baik oleh pengirim sinyal Wi-Fi (Wireless

Fidelity), maka data biner akan dikodekan menjadi sebuah frekuensi radio

kemudian akan di transmisikan oleh perangkat wireless router.

Wireless LAN merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan

gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim

melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik.

Media wireless yang umum digunakan adalah dengan menggunakan gelombang

radio yang diset untuk bekerja di bidang frekuensi tertentu sesuai dengan standar.

Sugiantoro, B dkk (2017).

Pada dasarnya Wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan

komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan

antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan. Jika LAN masih

menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan Wireless menggunakan

media gelombang radio/udara, adapun standar wireless dan keandalan transfer

data menurut versinya seperti (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11.

ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi Wireless LAN

802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada

frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a,untuk transfer data kecepatan tinggi

hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54

Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz.

Adapun jenis-jenis wireless seperti dibawah ini:

Page 36: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

23

1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi

nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat

mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui

penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh

penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal

dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di

dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular

DigitalPacket Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA).

Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi yang lebih

handal seperti 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan

memiliki fitur roaming yang global juga.

2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)

Teknologi WMAN adalah koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam

suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam

suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber

optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan,

WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan

dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan.

WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk

mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan

pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak

Page 37: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

24

diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti

multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint

distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE

802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi

bagi teknologi-teknologi tersebut. Wireless Local Area Networks (WLAN)

Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan

nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan

gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe).

WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel

permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai

suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada

berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat

dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless

(peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access

point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network

backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-

peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat,

dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point,

jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.

3. Wireless Personal Area Networks (WPAN)

Teknologi WPAN adalah suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti

sederhana, seperti telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang

Page 38: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

25

operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu

ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat

ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah

sebagai media transmisi data. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel

yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan

jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku

ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama

Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi

Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk

menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka

user bisa menggunakan cahaya infra merah.

2.6.3 Topologi Jaringan Komputer

Berikut adalah jenis-jenis topologi jaringan :

1. Topologi Bus

Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal

penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana

dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu

dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel

maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus. Dalam topologi ini dalam

satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal

Page 39: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

26

elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima

oleh komputer yang dituju, karena hanya satu komputer saja yang dapat

mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh

dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak

komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk

kerja jaringan akan menjadi lambat.

Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan

dari ujung satu sampai ujung lainnya. Jika sinyal diperbolehkan untuk terus

menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah

sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer

lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus

mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif

(bouncing) diperlukan adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang

menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk

menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal

bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan

komputer lain bisa mengirim data.

Dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari

semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer

(ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer)

misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak

Page 40: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

27

bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya down. Begitu pula

jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh

jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat

berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.

Gambar 2.1 Topologi Bus

Sumber : https//jaringankomputer.org

2. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan.

Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang

menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya.

Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya

disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang

terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub

terganggu (rusak) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak

Page 41: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

28

dapat saling berkomunikasi. Node adalah titik suatu koneksi atau sambungan

dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan

meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan hub.

Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:

1. Fleksibelitas tinggi.

2. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu

bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub.

3. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah

satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi

jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat

digunakan.

5. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi bus.

Kelemahan menggunakan topologi star, bila traffic data cukup tinggi dan terjadi

collision, semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan/

dipersilahkan dengan cara random ketika hub mendeteksi tidak ada jalur yang

sedang digunakanoleh node lain.

Page 42: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

29

Gambar 2.2 Topologi Star

Sumber : https//jaringankomputer.org

3. Topologi Tree

Topologi tree disebut juga topologi star-bus. Topologi tree merupakan

gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus.

Topologi tree digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN

lain. Hubungan antar LAN dilakukan via hub. Masing – masing hub dapat

dianggap sebagai akar (root) dari masing – masing pohon (tree). Topologi tree

dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan persoalan broadcast

traffic, dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh keterbatasan kapasitas

port hub. Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan topologi bus dan

star. Begitu juga dengan peralatan, kabel , dan teknik pemasangannya. Walaupun

disebut sebagai jaringan bus, namun tidak selalu harus menggunakan kabel

coaxial, bisa saja menggunakan serat optik, wireless, atau jenis kabel yang lain.

Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.

Page 43: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

30

Gambar 2.3 Topologi Tree

Sumber : https//jaringankomputer.org

4. Topologi Ring

Topologi ring sangat berbeda dengan topologi bus. Sesuai dengan namanya,

jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang

membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah

sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan

dengan komputer pertama.

Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar.

Page 44: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

31

Gambar 2.4 Topologi Ring

Sumber : https//jaringankomputer.org

Cara kerja topologi ring dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut.

Apabila sebuah node ingin mengirim data maka node tersebut hanya menunggu

kehadiran token bebas. Token yang sampai di node pengirim kemudian

”ditempel” data yang akan dikirim. Selanjutnya data mengalir ke node penerima.

Node lain tidak dapat mengirim data karena token sudah ”tidak bebas”. Setelah

sampai di node penerima, data di-copy-kan dan data mengalir kembali ke node

pengirim. Kemudian data ”dimusnahkan” dan token kembali ”bebas”. Token

dapat diibaratkan seperti sebuah kereta api yang sedang berjalan pada rel dan

berhenti di setiap stasiun. Penumpang dapat naik kereta api dan kemudian kereta

berangkat ke stasiun tujuan. Setelah tiba penumpang turun dan kereta

melanjutkan perjalanan kembali. Walaupun ilustrasi ini tidak 100% cocok

dengan kondisi sebenarnya, namun mudah – mudahan bisa memberikan

gambaran umum bagaimana topologi ring bekerja.

Page 45: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

32

5. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu –

satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui

kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Pada

awalnya jaringan mesh dikembangkan untuk keperluan militer, barang kali pusat

kontrol senjata nuklir menggunakan topologi ini, apabila salah satu atau beberapa

kabel putus masih tersedia rute alternatif melalui kabel yang lain.

Gambar 2.5 Topologi Mesh

Sumber : https//jaringankomputer.org

2.7 Program Aplikasi

Monitoring Application berfungsi sebagai antar muka pengguna aplikasi

jaringan. Komponen ini berfungsi mengambil informasi lalu lintas paket data yaitu

memonitor Adapun aplikasi yang digunakan untuk Monitoring informasi lalu lintas

paket data untuk parameter QoS yang terdiri dari bandwidth, delay, dan packet loss.

Axence Nettools Pro

Page 46: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

33

Axence Nettools merupakan aplikasi untuk menguji konektivitas pada sebuah

jaringan dengan cara mengirimkan paket data ke server yang dituju. Menurut

klopototolia (2012:01) NetTools adalah Merupakan salah satu network monitoring

tools yang mengukur performa jaringan, pemindaian jaringan, keamanan, alat

administrasi dan dapat mendiagnosa persoalan jaringan, NetTools terdiri atas beberapa

tool popular seperti trace, lookup, port scanner, network scanner,dan SNMP browser

Yang membuat NetTools menjadi unik adalah NetTools mempunyai user interface

yang memudahkan untuk penggunanya Baris navigasi digunakan untuk memilih tool

yang ingin digunakan sedangkan address bar digunakan untuk memasukkan nama

DNS (atau IP) host yang akan diperiksa atau di-scan. Slidebar biasanya terdiri atas

informasi umum (seperti jumlah paket yang dikirinkan) dan option.Main area berisi

tampilan hasil monitoring tergantung pada tool yang dipilih. Tool yang tersedia pada

NetTools meliputi NetWatch,WinTools,Localinfo, Ping, Trace, Lookup, Bandwidth,

NetCheck, TCP/IP workshop, Scan host, Scan network, dan SNMP.

(Sumber : http://www.axencesoftware.com)

Gambar 2.6 Tampilan software Axence Netool 5.0

Page 47: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Toyonaga merupakan perusahaan yang mendukung seluruh proses

pembuatan menggunakan teknologi terbaru serta merupakan produsen yang

produktif dikarenakan menjadikan kepuasan pengguna sebagai prioritas nomor

satu.Teknologi yang handal dibudidayakan lebih dari setengah abad sejak berdiri

pada akhir tahun 1950, diawal berdirinya bernama Toyonaga Takayasu ,

bergerak di bidang pembuatan dan penjualan tabung.Pada tahun 2005 Toyonaga

mulai masuk ke Indonesia dengan mendirikan Toyonaga Indonesia bertempat di

Kawasan Industri Delta Silicon 3 Jalan Kayu Manis 1 Blok F10-01E Lippo

Cikarang Jawa Barat. Perusahaan ini membawa beberapa visi dan misi kedepan

yakni :

Visi : Menjadi Perusahaan Manufaktur yang selalu mengutamakan Kualitas dan

Kepuasan Konsumen

Misi :

a. Memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi individu

yang berkualitas dan tangguh serta berdedikasi

b. Terus berusaha untuk mengutamakan kualitas produk

Page 48: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

35

c. Melayani konsumen dengan baik dan benar serta tepat waktu dalam

pengiriman.

Produk yang dihasilkan dari Pt Toyonaga Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Bagian yang merapatkan komutator berukuran kecil

2. Titik cincin bagian kontak,

3. Presisi plastik cetakan bagian presisi tekan bagian,

4. Bagian mesin bubut disinter bubuk.

5. Gear part mobil dan motor

3.2 Waktu Penelitian

Observasi dalam penelitian ini dilakukan di PT TOYONAGA INDONESIA

yaitu di Jalan Kayu Manis 1 Blok F10-01E kawasan Industri Delta Silicon 3 Lippo

Cikarang, selain itu penulis juga berkonsultasi dengan Staff IT di area kerja yaitu bpk

Gunawan Listiyanto supaya data yang diperoleh juga valid, penelitian dilakukan mulai

18 Juli sampai 05 Oktober 2018. Adapun jadwal penelitian, Penulis jadwalkan pada

table dibawawh ini:

Page 49: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

36

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

3.3 Metode Pengumpulan Data

Strategi awal yang penulis lakukan untuk merancang sistem adalah dengan

No KegiatanJuli 2018 Agusutus 2018 September 2018 Oktober 2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Identifikasi

2.

Analisis dan

pengumpulan

data

3.Perancangan

Sistem

4. Desain

5.Pengujian

QOS

6.

Evaluasi Hasil

Pengukuran

QOS

7.Penulisan

Laporan

Page 50: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

37

cara studi literatur dan penelitian lapangan.Adapun penjelasan kedua metode, penulis

jelaskan sebagai berikut :

3.3.1 Studi Literatur

Studi ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku

perpustakaan,mencari informasi melalui internet untuk dipelajari, dan

mengambil kesimpulan dari data dan informasi melalui pustaka yang erat

kaitannya dengan permasalahan yang dibahas, serta mempelajari jurnal terkait

dengan penelitian metode ini yang dijadikan referensi dalam penulisan.

3.3.2 Studi Lapangan

Studi lapangan ini penulis lakukan untuk melihat langsung terhadap

jaringan internet yang ada pada PT TOYONAGA INDONESIA. Dalam studi

lapangan ini dipergunakan teknik pengumpulan data antara lain dengan cara :

a. Wawancara

Pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan untuk mencari

data dan informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian.

Wawancara dilakukan dengan Staff IT yaitu Bpk Gunawan Listiyanto yang

ada di PT TOYONAGA INDONESIA.

Page 51: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

38

` Tabel 3.2 Tabel Wawancara

No Penulis Staf IT

1 Apa nama penyedia jasa internet yang

ada di PT Toyonga Indonesia dan

berapa jumlah bandwith yang

digunakan tiap bulan?

ISP dari PT Tele

Globe Global dengan

bandwith 15 Mbps

perbulan

2 Menggunakan berapa router di PT

toyonaga Indonesia?

Menggunakan Cisco

dan MikrotikRB 450G

yang DIsetup oleh

pihak ISP

3 Apakah dengan jumlah Bandwith

sebesar 15 Mbps masih terjadi

gangguan jaringan internet?

Masalah jaringan bisa

terjadi karena banyak

factor dilapangan,

kemungkinan

gangguan masih tetap

saja ada

4 Apakah ada sistem monitoring untuk

melakukan analisa jaringan internet?

Untuk sampai saat ini

belum ada, yang ada

masih sebatas laporan

apabila ada masalah

dilapangan.

Page 52: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

39

5 Apakah ada pembagian Bandwith untuk

semua computer client di PT Toyonaga

Indonesia?

Iya ada dan semuanya

saya bagi rata,

tergantung kebutuhan

juga.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan berbagai

informasi dari PT TOYONAGA INDONESIA yang berkaitan dengan

variabel penelitian yang belum didapatkan dari hasil penelitian.

c. Observasi

Penulis mengadakan praktek langsung dalam aliran jaringan internet

yang ada di PT TOYONAGA INDONESIA.

3.4 Alat dan Bahan

Alat adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu dalam

menganalisis quality of service jaringan komputer, dalam hal ini alat yang digunakan

terdri dari 2 bagian yaitu :

1). Hardware

Processor Intel (R) Core(TM) i3-2350M CPU @ 2.30GHz

RAM 4,00 GB

Harddisk 350GB HDD

Page 53: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

40

Keyboard dan Mouse

2). Software

Software yang digunakan Axence Nettools Pro 5.0

Bahan, pada proses menganalisis quality of service jaringan komputer ini selain

alat-alat yang diperlukan, maka dibutuhkan juga bahan-bahan sebagai pelengkap untuk

menyempurnakan penelitian tersebut, bahan yang digunakan berupa informasi-

informasi atau data-data tentang jaringan komputer di PT TOYONAGA, ruang-ruang

yang menyediakan layanan jaringan internet serta banyaknya pengguna yang

memanfaatkan jaringan internet.

Page 54: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun, maka model sistem

monitoring QOS yang digunakan untuk pengukuran parameter megunakan software

Axence NetTools pada jaringan WLAN di PT TOYONAGA INDONESIA yaitu

bandwidth, delay dan packet loss Mekanisme pengukuran parameter QOS adalah

dengan menggunakan Axence NetTools yaitu dengan cara mengirimkan sebuah paket

dan membebaninya dengan ukuran paket tertentu kepada alamat IP untuk setiap

perangkat dan menunggu respon dari node pengirim (source) kepada node penerima

(destination) di layer-layer IP pada skema jaringan yang akan diukur. Kemudian

mengambil informasi nilai parameter-parameter QOS dari lalu lintas paket data dan

mengumpulkan serta merekam informasi lalu lintas paket data yang selanjuntnya akan

dikirimkan kepada monitoring application. Dalam implementasi dari rencana tindakan

(action planning) yang telah disusun, ternyata tidak bisa berjalan sesuai dengan yang

direncanakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya waktu dan

peralatan yang tidak mendukung demi tercapainya rencana yang telah disusun. Jadi

proses pengukuran dilakukan dimulai pada hari Senin tanggal 03 September 2018

sampai dengan hari Jumat tanggal 07 September 2018.

Page 55: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

42

4.1.1 Hasil Pengukuran QOS (Quality Of Service)

Dari penjelasan di atas, didapatkan hasil dari implementasi pengukuran

parameter QOS yang terdiri dari bandwidth, delay dan packet loss, di mana

proses pengukurannya menggunakan software Axence NetTools yaitu sebagai

berikut:

1. Pengukuran QOS Pada komputer HRD

a) Bandwidth

Dalam proses pengukuran Bandwidth pada area ini dilakukan selama

lima hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 03 September 2018 sampai dengan

hari Jumat 07 September 2018. Proses pengukurannya dilakukan pada akhir jam

kerja dan awal jam kerja, yaitu dengan range antara jam 12.00 - 13.45 Melalui

pengukuran bandwidth menggunakan Axence NetTools dapat dilihat

perbandingan nilai bandwitdh antara ketiga lokasi yaitu sebagai berikut. Dari hasil

pengukuran bandwidth melalui monitoring WLAN pada area HRD

Tabel 4.1 Nilai Bandwidth pada Komputer HRD

Hari/Tanggal Waktu (WIB)Bandwith (B/s)

Min Max Rata-rata

Senin/

03 Sept 201812.00 – 13.45 198 349 998 683 889 291

Selasa/ 12.00 – 13.45 432 589 1 078 256 958 685

Page 56: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

43

04 Sept 2018

Rabu/

05 Sept 201812.00 – 13.45 258 258 995 682 758 689

Kamis/

06 Sept 201812.00 – 13.45 356 458 1 125 658 985 256

Jumat/

07 Sept 201812.00 – 13.45 298 458 1 065 756 965 589

b) Delay

Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga proses waktu

yang lama dalam jaringan Menurut versi TIPHON sebagai standarisasi yang

digunakan dalam pengukuran nilai delay, maka besarnya delay dapat

diklasifikasikan sebagai kategori latensi sangat bagus jika <150 ms, bagus jika

150 ms sampai dengan 300 ms, sedang jika 300 ms sampai dengan 450 ms dan

jelek jika <450 ms . Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay terhadap skema

perangkat jaringan Komputer HRD di PT TOYONAGA INDONESIA.Dapatlah

nilai rata-rata response time delay minimum dan maksimum dalam milisecond

(ms) yaitu sebagai berikut :

Page 57: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

44

Tabel 4.2 Nilai Delay pada Komputer HRD

Hari/Tanggal WaktuDelay (ms)

Min Max Rata – rata

Senin/

03 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 11 ms 6 ms

Selasa/

04 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 11 ms 6 ms

Rabu/

05 Sept 2018

12.00 – 13.45 2 ms 15 ms 7 ms

Kamis/

06 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 18 ms 5 ms

Jumat/

07 Sept 2018

12.00 – 13.45 3 ms 16 ms 6 ms

c) Packet Loss

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan

internet di PT TOYONAGA INDONESIA didapat nilai packet loss dalam

persentase nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi,

terhadap skema perangkat jaringan Komputer HRD di PT TOYONAGA

INDONESIA untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus

Page 58: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

45

jika 3%, sedang jika 15% dan jelek jika 25%, Dari hasil pengukuran nilai packet

loss terhadap skema jaringan diperoleh nilai packet loss rata-rata sebagai berikut:

Tabel 4.3 Nilai Packet loss pada Komputer HRD

Hari/Tanggal WaktuPacket Lost

Sent lost Lost (%)

Senin/

03 Sept 2018

12.00 – 13.45 377 0 0

Selasa/

04 Sept 2018

12.00 – 13.45 542 0 0

Rabu/

05 Sept 2018

12.00 – 13.45 536 0 0

Kamis/

06 Sept 2018

12.00 – 13.45 485 0 0

Jumat/

07 Sept 2018

12.00 – 13.45 536 0 0

2. Pengukuran Qos Pada komputer PURCHASING

a) Bandwidth

Dalam proses pengukuran Bandwidth pada area ini dilakukan selama

lima hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 03 September 2018 sampai dengan

hari Jumat 07 September 2018. Proses pengukurannya dilakukan pada akhir jam

Page 59: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

46

kerja dan awal jam kerja, yaitu dengan range antara jam 12.00 - 13.45 Melalui

pengukuran bandwidth menggunakan Axence NetTools dapat dilihat

perbandingan nilai bandwitdh antara ketiga lokasi yaitu sebagai berikut. Dari hasil

pengukuran bandwidth melalui monitoring WLAN pada area PURCHASING

Tabel 4.4 Nilai Bandwidth pada Komputer PURCHASING

Hari/Tanggal Waktu (WIB)Bandwith (B/s)

Min Max Rata-rata

Senin/

03 Sept 201812.00 – 13.45 688 599 1 079 241 794 049

Selasa/

04 Sept 201812.00 – 13.45 458 628 958 689 687 589

Rabu/

05 Sept 201812.00 – 13.45 589 632 1 069 524 754 236

Kamis/

06 Sept 201812.00 – 13.45 438 526 987 254 689 254

Jumat/

07 Sept 201812.00 – 13.45 526 896 985 258 986 254

b) Delay

Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga proses waktu

yang lama dalam jaringan Menurut versi TIPHON sebagai standarisasi yang

Page 60: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

47

digunakan dalam pengukuran nilai delay, maka besarnya delay dapat

diklasifikasikan sebagai kategori latensi sangat bagus jika <150 ms, bagus jika

150 ms sampai dengan 300 ms, sedang jika 300 ms sampai dengan 450 ms dan

jelek jika <450 ms . Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay terhadap skema

perangkat jaringan Komputer HRD di PT TOYONAGA INDONESIA.Dapatlah

nilai rata-rata response time delay minimum dan maksimum dalam milisecond

(ms) yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.5 Nilai Delay pada Komputer PURCHASING

Hari/Tanggal WaktuDelay (ms)

Min Max Rata – rata

Senin/

03 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 11 ms 6 ms

Selasa/

04 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 18 ms 6 ms

Rabu/

05 Sept 2018

12.00 – 13.45 2 ms 15 ms 7 ms

Kamis/

06 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 18 ms 5 ms

Jumat/

07 Sept 2018

12.00 – 13.45 2 ms 16 ms 6 ms

Page 61: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

48

c) Packet Loss

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan

internet di PT TOYONAGA INDONESIA didapat nilai packet loss dalam

persentase nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi,

terhadap skema perangkat jaringan Komputer HRD di PT TOYONAGA

INDONESIA untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus

jika 3%, sedang jika 15% dan jelek jika 25%, Dari hasil pengukuran nilai packet

loss terhadap skema jaringan diperoleh nilai packet loss rata-rata sebagai berikut:

Tabel 4.6 Nilai Packet loss pada Komputer PURCHASING

Hari/Tanggal WaktuPacket Lost

Sent lost Lost (%)

Senin/

03 Sept 2018

12.00 – 13.45 568 0 0

Selasa/

04 Sept 2018

12.00 – 13.45 627 0 0

Rabu/

05 Sept 2018

12.00 – 13.45 438 0 0

Kamis/

06 Sept 2018

12.00 – 13.45 578 0 0

Jumat/

07 Sept 2018

12.00 – 13.45 596 0 0

Page 62: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

49

3. Pengukuran Qos Pada komputer QC (Quality Control)

a) Bandwidth

Dalam proses pengukuran Bandwidth pada area ini dilakukan selama

lima hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 03 September 2018 sampai dengan

hari Jumat 07 September 2018. Proses pengukurannya dilakukan pada akhir jam

kerja dan awal jam kerja, yaitu dengan range antara jam 12.00 - 13.45 Melalui

pengukuran bandwidth menggunakan Axence NetTools dapat dilihat

perbandingan nilai bandwitdh antara ketiga lokasi yaitu sebagai berikut. Dari hasil

pengukuran bandwidth melalui monitoring WLAN pada area QC.

Tabel 4.7 Nilai Bandwidth pada Komputer QC

Hari/Tanggal Waktu (WIB)Bandwith (B/s)

Min Max Rata-rata

Senin/

03 Sept 201812.00 – 13.45 750 769 913 779 828 952

Selasa/

04 Sept 201812.00 – 13.45 659 485 998 756 856 852

Rabu/

05 Sept 201812.00 – 13.45 569 256 1 052 758 956 435

Kamis/

06 Sept 201812.00 – 13.45 435 526 986 563 756 436

Page 63: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

50

Jumat/

07 Sept 201812.00 – 13.45 524 436 996 6 896 5

b) Delay

Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga proses waktu

yang lama dalam jaringan Menurut versi TIPHON sebagai standarisasi yang

digunakan dalam pengukuran nilai delay, maka besarnya delay dapat

diklasifikasikan sebagai kategori latensi sangat bagus jika <150 ms, bagus jika

150 ms sampai dengan 300 ms, sedang jika 300 ms sampai dengan 450 ms dan

jelek jika <450 ms . Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay terhadap skema

perangkat jaringan Komputer HRD di PT TOYONAGA INDONESIA.Dapatlah

nilai rata-rata response time delay minimum dan maksimum dalam milisecond

(ms) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8 Nilai Delay pada Komputer QC

Hari/Tanggal WaktuDelay (ms)

Min Max Rata – rata

Senin/

03 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 11 ms 6 ms

Selasa/

04 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 15 ms 6 ms

Rabu/ 12.00 – 13.45 2 ms 15 ms 7 ms

Page 64: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

51

05 Sept 2018

Kamis/

06 Sept 2018

12.00 – 13.45 1 ms 20 ms 9 ms

Jumat/

07 Sept 2018

12.00 – 13.45 3 ms 16 ms 6 ms

c) Packet Loss

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan

internet di PT TOYONAGA INDONESIA didapat nilai packet loss dalam

persentase nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi,

terhadap skema perangkat jaringan Komputer HRD di PT TOYONAGA

INDONESIA untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus

jika 3%, sedang jika 15% dan jelek jika 25%, Dari hasil pengukuran nilai packet

loss terhadap skema jaringan diperoleh nilai packet loss rata-rata sebagai berikut:

Tabel 4.9 Nilai Packet loss pada Komputer QC

Hari/Tanggal WaktuPacket Lost

Sent lost Lost (%)

Senin/

03 Sept 2018

12.00 – 13.45 756 0 0

Selasa/

04 Sept 2018

12.00 – 13.45 812 0 0

Page 65: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

52

Rabu/

05 Sept 2018

12.00 – 13.45 438 0 0

Kamis/

06 Sept 2018

12.00 – 13.45 578 0 0

Jumat/

07 Sept 2018

12.00 – 13.45 596 0 0

4.2 Pembahasan

Nettools adalah merupkan salah satu network monitoring tools yang mengukur

performa jaringan dan dengan cepat mendiagnosa persoalan jarigan. Nettools terdiri

atas beberapa tools seperti trace, lookup, port scanner, network scanner dan SNMP

bwoser. Yang membuat NetTools menjadi unik adalah NetTools mempunyai user

interface yang memudah untuk penggunanya Parameter-parameter QoS antara lain

Bandwidth, Delay, Packet loss.

Tabel 4.10 Klasifikasi Perhitungan Delay

Area komputerRata – rata delay (ms)

Indeks (TIPHON)Min Maks

HRD 1 ms 58 ms Sangat bagus

PURCHASING 1 ms 65 ms Sangat bagus

QC 1 ms 64 ms Sangat bagus

Page 66: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

53

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan tabel versi

TIPHON, maka kategori delay untuk semua area adalah adalah sangat bagus, dengan

nilai rata-rata minimum 1 ms dan maksimum 65 ms, kategori latensi dari semua area

masih <150 oleh karena itu mendapatkan indeks sangat bagus.

Tabel 4.11 Klasifikasi Perhitungan Loss

Area komputerPacket Loss Indeks

(TIPHON)Sent Loss Loss (%)

HRD 495 0 0 Sangat bagus

PURCHASING 561 0 0 Sangat bagus

QC 636 0 0 Sangat bagus

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON

sebagai standarisasi, untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus

jika 3%, sedang jika 15% dan jika 25% jelek, maka kategori packet loss dengan

persentase loss 0% untuk hasil pengukuran pada semua area adalah termasuk dalam

indeks sangat bagus

Page 67: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

54

BAB V

PENUTUP

1) Kesimpulan

Dari hasil pengukuran dan pembahasan tentang Analisa Quality of Service

Jaringan Komputer, maka kesimpulan yang diperoleh adalah

1. Hasil Analisis Jaringan Internet Kualitas PT Toyonaga Indonesia sudah sangat

bagus, tetapi semua bisa berubah tergantung situasi dan kondisi dilapangan,

adapun kondisi tersebut dipengaruhi oleh paramater kualitas layanan seperti

bandwidth, delay, dan packet loss.

2. Untuk kapasitas bandwith dari ISP yang berjumlah 15 Mbps/ bulan yang di

setup dengan menggunakan metode traffic shaping melalui Mikrotik os sudah

sangat membatu mengoptimalkan jaringan intenet yang ada di PT Toyonaga

Indonesia.

2) Saran

1. Untuk pengembangan dalam skripsi ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,

Sebaiknya melakukan sistem beda tingkatan bandwith bukan pembagian

bandwith saja yaitu memberikan bandwith lebih besar untuk komputer dengan

jabatan supervisor keatas.

2. Memberi batasan bandwith download pada komputer tertentu.

Page 68: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

55

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam kurikulum

2013.Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya

Pratiwi, P. E., Isnawati, A. F., & Hikmaturokhman, A. (2013). Analisis QoS Pada

Jaringan Multi Protocol Label Switching (MPLS) Studi Kasus di Pelabuhan

Indonesia III Cabang Tanjung Intan Cilacap. Purwokerto: Akatel Sandhy

Putra Purwokerto

Priska, Kapele & Stefanus, Efraim Ronald (2017). Analisa Quality of Service (QOS)

Jaringan Komputer di SMK Kristen I Tomohon.Engineering Education

Journal

Putra, H. Y. (2013). Analisis Quality of Service (QOS) Jaringan LAN Pada Lembaga

Badan Pusat Statistik Di Sumatera Selatan. SKRIPSI MAHASISWA TI

S1.

Rahmad, S, L, (2014), Analisis Quality Of Service (QOS) Jaringan Internet Di SMK

Telkom Medan,Naskah Publikasi, Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara (USU), Medan.

Riadi, I. (2010). Optimasi Bandwith Menggunakan Traffic Shapping. Jurnal

Informatika

Rismawati, N., & Mulya, M. F. (2018). Analisis Pemilihan Metode Quality of Service

dengan Traffic Policing dan Traffic Shaping sebagai Pembanding

Bandwidth pada Cisco Router Internet Service Provider. Jurnal ULTIMA

InfoSys, 9(1), 37-44.

Page 69: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

56

Romadhon, P. P., & ROMADHON, P. P. (2013). Analisis Kinerja Jaringan Wireless

LAN Menggunakan Metode QOS dan RMA Pada PT Pertamina EP Ubep

Ramba. JURNAL MAHASISWA TI S1.

Setiawan, D., Iswahyudi, C., & Triyono, J. (2017). Analisis Perbandingan Quality Of

Service (QOS) Firmware Default Dan Firware Open WRT Pada Access

Point TP-LINK MR3020. Jurnal Jarkom, 5(2).

Silitonga, P. (2015). Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan Kampus dengan

Menggunakan Microtic Routerboard. Jurnal TImes, 3(2), 19-24.

TIPHON, (1999), Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over

Networks (TIPHON)General aspects of Quality of Service (QoS),

DTR/TIPHON-05006 (cb0010cs.PDF).1999.

Triaoktora, M. H., Usman, U. K., & Munadi, R. (2015). Analisa Perencanaan

Jaringan Long Term Evolution Indoor Di Stasiun Gambir. eProceedings of

Engineering, 2(1).

Wijaya, A. I., & HANDOKO, L. (2013). Manajemen Bandwidth Dengan Metode HTB

(Hierarchical Token Bucket) Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 5

Semarang. Manajemen Bandwidth Dengan Metode HTB (Hierarchical

Token Bucket) Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Semarang.

Page 70: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

57

LAMPIRAN

1. Gambar paket loss

2. Gambar Bandwith area komputer HRD

Page 71: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

58

3. Gambar bandwith area komputer PURCHASING

4. Gambar bandwith area komputer QC

Page 72: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

59

5. Gambar delay area komputer HRD

6. Gambar delay area komputer PURCHASING

Page 73: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …

60

7. Gambar delay area computer QC

Page 74: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …
Page 75: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …
Page 76: ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) DENGAN METODE …