Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara...

20
Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode Differentiated Service (DiffServ) dan Metode Multiprotocol Label Switching (MPLS) Artikel Ilmiah Peneliti: Christian Yordan Mirah (672010124) Wiwin Sulistyo, S.T, M.Kom Teguh Indra Bayu, S.Kom, M.Cs Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016

Transcript of Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara...

Page 1: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode Differentiated

Service (DiffServ) dan Metode Multiprotocol Label Switching (MPLS)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Christian Yordan Mirah (672010124)

Wiwin Sulistyo, S.T, M.Kom

Teguh Indra Bayu, S.Kom, M.Cs

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

Page 2: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode
Page 3: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode
Page 4: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode
Page 5: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode
Page 6: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode
Page 7: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

Analisis Perbandingan Quality Of Service (QoS) Antara Metode Differentiated

Service (DiffServ) Dan Metode Multiprotocol Label Switching (MPLS)

1)Christian Yordan Mirah 2)Wiwin Sulistyo 3)Teguh Indra Bayu

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl.Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: [email protected])

[email protected])

[email protected])

Abtract

The increasing of internet users raise the usage of features provided byinternet such

as audio streaming. This makes the user require a network that has a good Quality

of Service (QoS) which able to support them doing the audio streaming. There are

several methods of QoS that can be used to make the network be qualified to perform

the audio streaming, such as Differentiated Services (DiffServ) and Multiprotocol

Label Switching (MPLS). In order to get QoS value from both methods, it is

necessary to conduct a comparative analysis QoS from DiffServ method and MPLS

so that can be conluded which method is more suitable for audio streaming.

Key Words: QoS, DiffServ, MPLS, Audio Streaming

Abstrak

Bertambahnya pengguna internet membuat penggunaan fitur yang disediakan

internet seperti audio streaming juga akan bertambah. Hal tersebut membuat

pengguna membutuhkan suatu jaringan yang memiliki Quality of Service (QoS)

yang baik agar bisa menunjang pengguna dalam melakukan audio streaming. Ada

beberapa metode QoS yang bisa digunakan untuk membuat jaringan menjadi

mumpuni untuk melakukan audio streaming, diantaranya adalah Differentiated

Service (DiffServ) dan Multiprotocol Label Switching (MPLS). Untuk mendapatkan

nilai QoS dari kedua metode tersebut diperlukan Analisis perbandingan Quality of

Service (QoS) Antara Metode DiffServ dan MPLS agar nilai QoS dari masing-

masing metode dapat diketahui serta dapat disimpulkan metode mana yang lebih

cocok pada audio streaming.

Kata Kunci: QoS, DiffServ, MPLS, Audio Streaming

1)Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 8: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

1

1. Pendahuluan

Peningkatan penggunaan jaringan internet dunia dalam kurun waktu lima

tahun terakhir sangatlah pesat. Menurut hasil survei yang dilakukan melalui

Internet Live Stats dan mengabungkan data yang dihasilkan Internastional

Telegraph Union (ITU) pengguna internet pada Juni 2010 mencapai 29,4%

dan berkembang menjadi 40,4% pada bulan Juni 2014. Seiring dengan

berkembang pengguna internet, penggunaan akan suatu fitur-fitur pada

internet akan bertambah pula. Salah satu fitur yang disediakan internet yaitu

audio streaming.

Pengguna membutuhkan suatu jaringan komputer dengan kinerja yang

dapat memenuhi kebutuhan untuk melakukan audio streaming, sehingga

perlu membuat suatu jaringan yang bisa bekerja dengan baik untuk

menjalankan proses tersebut. Maka dari itu dibutuhkan sebuah jaringan yang

memiliki Quality of Service (QoS) yang mumpuni untuk melakukan audio

streaming dengan bisa mempertahankan latency sekecil mungkin sehingga

menjaga agar tidak terjadi pembuangan paket yang menyebabkan packet loss

dan mempertahankan nilai jitter agar tidak berlebih supaya dapat membuat

throughput tetap stabil.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menjalankan Quality of

Service (QoS) diantara metode Differentiated Service (DiffServ) dan metode

Multiprotocol Label Switching (MPLS). Kedua metode tersebut berjalan

dengan proses yang berbeda metode DiffServ melakukan pengiriman paket

dengan memberi marking jenis paket dan kemudian dikirim sesuai dengan

perlakuan sesuai dengan kelas yang telah dikonfigurasi sedangkan metode

MPLS melakukan pengiriman paket dengan memberi label pada paket

tersebut sebagai tanda untuk pengiriman pada router selanjutnya. Dari proses

pengiriman tersebut perlu dilakukan pengujian metode manakah yang

memiliki Quality of Service (QoS) yang lebih baik dalam pengiriman paket

pada audio streaming.

Melihat permasalahan yang terjadi diharapkan analisis kinerja Quality of

Service (QoS) dengan menggunakan metode Differentiated Services

(DiffServ) dan Metode Multiprotocol Label Switching (MPLS) dapat

menghasilkan kualitas jaringan yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah bagaimana melakukan analisis pengujian kinerja dari

jaringan yang menggunakan metode Differentiated Service (DiffServ) dan

Multiprotocol Label Switching (MPLS) guna mendapatkan data atau nilai

Quality Of Service (QoS) dari kedua metode untuk dapat digunakan dalam

penentuan kualitas serta metode mana yang cocok untuk digunakan pada

audio streaming.

Page 9: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

2

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang diambil dalam penelitian ini, yang pertama

adalah Analisis Penerapan DiffServ Pada Teknologi TCP/IP Tradisional

Untuk Jaringan Perangkat Telekomunikasi 3G Berbasis IP di PT Indosat Tbk.

Cabang Malang. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk melakukan

pengujian dan analisis dari penerapan metode DiffServ pada jaringan TCP/IP

tradisional guna memberikan perbaikan pada Quality of Service (QoS) pada

perangkat telekomunikasi 3G berbasis IP yang saling terhubung. Dalam

penelitian ini hanya menggunakan satu metode yang diujikan dan kemudian

dianalisis. Hasil dari penelitian tersebut didapatkan bahwa metode DiffServ

bisa diaplikasikan pada jaringan TCP/IP tradisional kendalanya ada pada

kemampuan untuk menjaga jitter agar tetap dibawah nilai maksimum yang

telah ditentukan [1].

Penelitian terdahulu yang kedua adalah Teknologi Multiprotocol Label

Switching (MPLS) Untuk Meningkatkan Performa Jaringan. Pada penelitian

ini dilakukan konfigurasi MPLS yang kemudian dilakukan analisis terhadap

paket-paket data ketika proses pengiriman sedang. Tujuannya untuk

mengetahui apakah MPLS dapat meningkat performa dari jaringan tersebut.

Hasil dari penelitian tersebut adalah jika LSP yang ada bertambah maka

bandwidth yang tersedia akan manjadi terbagi dan membuat pembagian tiap-

tiap LSP berkurang yang mengakibatkan turunnya service rate sehingga

membuat delay pada pengiriman paket menjadi bertambah, selain itu semakin

besar IP precendence suatu paket akan membuat delay akan bertambah

sebalik semakin kecil IP precendence suatu paket makanya semakin kecil

delay yang ada [2].

Quality of service (QoS) adalah teknik atau kemampuan suatu jaringan

untuk menyediakan layanan pengiriman paket atau trafik yang memiliki

jaminan untuk performansi [3]. Parameter-parameter Quality of service (QoS)

yang biasanya digunakan untuk pengukuran antara lain Bandwidth,

Troughput, Delay, Jitter dan Packet Loss [4].

Delay adalah waktu tunda suatu pengiriman paket yang karenakan oleh

proses transmisi dari suatu sumber ke tujuan. Perhitungan untuk mencari nilai

delay menggunakan persamaan 1 [4].

(1)

Packet Loss didefinisikan sebagai banyaknya paket yang tidak berhasil

untuk dikirimkan ketujuan, disebabkan oleh beberapa hal yaitu terjadinya

over load traffic di dalam jaringan, tabrakan (congestion) dalam jaringan,

error yang terjadi pada media fisik, kegagalan yang terjadi pada sisi penerima

antara lain bisa disebabkan karena overflow yang terjadi pada buffer.

Page 10: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

3

Jitter merupakan variasi delay antar paket yang terjadi pada jaringan IP.

Besarnya nilai jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan

besarnya tumbukan antar paket (collision) yang ada dalam jaringan IP.

Bandwidth adalah jumlah data yang dapat ditransfer melalui jaringan dalam

jangka waktu tertentu. Bandwidth biasanya ditentukan dalam satuan Bit Per

Second (bps).

Throughput adalah jumlah total kedatangan paket IP sukses yang diamati

di tempat pengukuran pada destination interval waktu tersebut (sama dengan,

jumlah pengiriman paket IP sukses per Service-second). Perhitungan dalam

mencari nilai throughput menggunakan persamaan 2 [4].

(2)

Differentiated Services (DiffServ) bekerja berdasarkan type of service

(ToS) dan precendence field dengan header berdasarkan pada IPv6. DiffServ

menentukan IP precendence pada awal ketika paket akan masuk ke dalam

jaringan untuk menentukan jalan mana yang harus dilalui [5]. Paket-paket

dalam DiffServ mendapatkan perlakuan khusus dengan melalui tahapan

diklasifikasikan kemudian ditempelkan ditandai mulai saat paket masuk ke

dalam jaringan DiffServ sampai paket dikirimkan ke tujuan [6]. DiffServ

tidak memiliki masalah skalabilitas. Informasi DiffServ hanya sebatas jumlah

kelas, tidak tergantung besarnya trafik (dibandingkan IntServ). Skema ini

juga dapat diterapkan bertahap, tidak perlu sekaligus ke seluruh network [7].

Multiprotocol Label Switching (MPLS) merupakan metode dengan unjuk

kerja tinggi untuk proses forwarding data (frame) di sebuah jaringan yang

memungkinkan router di gerbang (edge) jaringan untuk menyisipkan label

sederhana pada paket, sehingga router yang ada di network core dapat

meneruskan paket seusai label yang ada dengan proses lookup minimal.

MPLS mengintegrasikan kapabilitas unjuk kerja dan manajemen trafik Data

Link Layer 2 dengan skalabilitas dan fleksibilitas routing Network Layer 3.

Berbeda dari label switching, routing IP Layer 3 konvensional yang

berbasis pada pertukaran informasi sesuai jangkauan jaringan. Suatu paket

yang melintasi jaringan, setiap router mengekstraksi semua informasi yang

berhubungan dengan proses forwarding dari header Layer 3. Informasi

tersebut kemudian digunakan sebagai indeks roting table lookup untuk

menentukan hop paket berikutnya. Hal ini berulang di setiap router yang

ditemui di jaringan [5].

Label untuk MPLS di konfigurasi pada jaringan antar router sehingga

router tersebut bisa membuat jalur tersendiri yang disebut label-to-label.

Label tersebut yang melekat pada IP yang membuat router bisa meneruskan

paket melalui koneksi antar label yang terjadi bukan melalui alamat IP yang

menjadi tujuan [8].

Page 11: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

4

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada peneltian ini adalah PPDIOO (Prepare,

Plan, Design, Implement, Operate And Optimize) adalah sebuah metode

penelitian yang dikembangkan oleh Cisco System [9]. Metode ini terdiri dari

6 fase yaitu:

Prepare adalah tahap untuk menyusun rencana kerja agar penelitian

dapat berjalan dengan baik, baik dari segi keuangan maupun dari strategi

yang akan digunakan. Setelah rencana kerja tersusun kemudian

mempersiapkan semua kebutuhan penelitian yaitu kebutuhan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software).

Plan adalah tahap dimana melakukan analisis kebutuhan baik itu

kebutuhan untuk perangkat lunak maupun kebutuhan untuk perangkat keras

serta memikirkan skenario pengujian yang akan dilakukan. Kebutuhan

perangkat keras (hardware) yang diperlukan yaitu Komputer (Untuk

dijadikan PC Router), Laptop (Untuk dijadikan Host), Kabel UTP, LAN Card

Tang Crimping, Konektor RJ 45. Kebutuhan perangkat lunak (software) yang

diperlukan adalah sebagai berikut Operating System, GNS3, Image IOS Cisco

Router (c3725), VLC Media Player, Wireshark.

Skenario pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1 Melakukan audio streaming pada jaringan yang menggunakan metode

Differentiated Service (DiffServ). Pengambilan data pada audio

streaming menggunakan metode Differentiated Service (DiffServ)

dengan ukuran file voice sebesar 4,59 MB. Proses pengambilan data

dilakukan selama 60 detik atau satu menit dan pengambilan dilakukan

sebanyak 30 kali.

2 Melakukan audio streaming pada jaringan yang menggunakan metode

Multiprotocol Label Switching (MPLS). Pengambilan data pada analisis

menggunakan metode Multiprotocol Label Switching (MPLS) dengan

ukuran file voice sebesar 4,59 MB. Proses pengambilan data dilakukan

selama 60 detik atau satu menit dan pengambilan dilakukan sebanyak 30

kali.

3 Melakukan analisis dari data yang dihasilkan. Setelah melakukan

pengujian dan pengambilan data dilakukan analisis yang berdasarkan dari

data pengujian yang telah diambil menurut parameter Quality of Service

(QoS) yaitu delay, throughput, jitter, packet loss.

Design adalah tahap untuk melakukan desain terhadap topologi jaringan

yang akan digunakan dalam penelitian.

Page 12: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

5

Gambar 1 design topologi jaringan DiffServ

Gambar 2 design topologi jaringan MPLS

Implement dilakukan dengan bertahap sesuai dengan design dari masing-

masing topologi jaringan. Mulai dari jaringan DiffServ, konfigurasi dilakukan

terlebih dahulu pada host1 dan host2 yaitu konfigurasi IP address (IPv4),

Gateway, VLC Media Player, streaming voice. Selanjutnya konfigurasi pada

router yaitu menginstal perangkat lunak GNS3, konfigurasi image cisco

router, konfigurasi PC untuk menjadi PC Router, konfigurasi Router (idle)

dan konfigurasi router Cisco Differentiated Service (DiffServ).

Operate dapat dilakukan percobaan sistem yang sudah disiapkan.

Percobaan yang dilakukan adalah menjalankan audio streaming dengan

jaringan yang menggunakan DiffServ dan juga dengan jaringan yang

menggunakan MPLS. Pada tahap ini dapat dilakukan pemecahan masalah

yang timbul selama proses pengambilan data yang mengakibatkan tidak

berjalannya proses komunikasi secara baik dalam jaringan lokal.

Optimize adalah tahap terakhir dimana setelah melakukan analisa, sistem

dapat diperbaharui sesuai dengan kebutuhan agar sistem menjadi lebih baik

dari sebelumnya, karena mungkin saja sebelumnya sistem tidak dapat bekerja

dengan optimal.

4. Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian ini digunakan satu buah file audio, file tersebut akan diuji

pada dua jaringan yang berbeda dengan masing-masing pengujian sebanyak

30 kali dan pengambilan data untuk mendapatkan nilai parameter yang

digunakan dilakukan selama satu menit atau selama 60 detik. Pengujian

pertama dilakukan streaming audio terhadap jaringan yang menggunakan

DiffServ dan pengujian kedua dilakukan audio streaming dengan jaringan

yang menggunakan MPLS dan File tersebut berukuran 4.59Mb.

Proses capture akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

(sofware) wireshark. Setelah paket-paket tersebut di capture menggunakan

Page 13: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

6

wireshark, kemudian dilakukan analisis statistik pada paket-paket tersebut.

Parameter Quality of Service (QoS) yang akan dijadikan sebagai parameter

pengukur nilai QoS pada masing-masing jaringan adalah nilai delay, nilai

throughput, nilai jitter dan nilai packet loss.

Tabel 1 Nilai Delay Pada Pengukuran File Dengan Menggunakan DiffServ dan

MPLS

Pengujian Ke N

Delay Pada

DiffServ

(millisecond)

Delay Pada MPLS

(millisecond)

1 53.734961 53.465217

2 53.520524 53.541084

3 53.458368 52.56373

4 53.601549 53.430192

5 53.552768 53.911404

6 53.422428 53.512195

7 52.638136 53.428073

8 53.47993 54.172992

9 53.036364 53.618261

10 53.289519 53.236774

11 53.563636 53.66696

12 53.208811 53.532751

13 52.953488 53.49518

14 53.352423 53.543156

15 53.357517 54.37467

16 53.729659 52.761373

17 54.006151 53.685315

18 53.203993 53.452732

19 54.394899 54.240708

20 53.565824 53.463011

21 54.044698 53.456522

22 53.23057 53.181581

23 52.969749 53.030769

24 53.430568 53.392702

25 53.705162 53.804214

26 53.163194 53.591426

27 53.529617 53.642105

28 53.457821 53.750656

29 53.552448 53.494363

30 53.909331 53.495213

Rata-Rata 53.46425361 53.53117763

Pengukuran terhadap nilai dari parameter delay antara jaringan DiffServ

dan MPLS dapat dilihat pada Tabel 1. Dari hasil pengukuran yang didapatkan

nilai delay dari masing-masing metode menjadi naik turun karena waktu

pembungkusan, waktu proses paket, dan pembacaan routing table dari

Page 14: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

7

masing-masing metode berbeda-beda. Masing-masing metode akan

melakukan penandaan ataupun pelabelan pada setiap paket-paket yang akan

dikirimkan yang membuat waktu pengiriman untuk masing-masing metode

menjadi berbeda. MPLS mempunyai header paket yang lebih besar dari pada

header paket dari DiffServ sehingga bisa dikatakan bahwa proses pengiriman

dari MPLS lebih memakan waktu dari pada proses pengiriman dari DiffServ

akan tetapi DiffServ memiliki mekanisme pengiriman paket yang labih

banyak dari pada MPLS. Pada selang waktu tertentu yang tidak menentu

masing-masing metode akan melakukan pengecekan jalur routing sehingga

membuat delay masing-masing menjadi naik turun.

Menurut standar ITU-T G.1010 untuk QoS (End-UserMultimedia QoS

Catagories) delay yang mencapai lebih dari 450ms masuk ke dalam kategori

unnaceptable, 300ms sampai dengan 450ms masuk ke dalam kategori poor,

150ms sampai dengan 300ms masuk ke dalam kategori good sedangkan delay

yang kurang dari 150ms masuk ke dalam kategori excellent.

Sesuai dengan kategori delay pada standar ITU-T G.1010 untuk QoS

(End-UserMultimedia QoS Catagories) jaringan DiffServ masuk ke dalam

kategori sangat bagus karena memiliki rata-rata delay 53.46425361

sedangkan jaringan MPLS juga masuk ke dalam kategori sangat bagus karena

memiliki rata-rata delay 53.53117763. Perbandingan nilai delay antara

DiffServ dan MPLS dalam bentuk grafik bisa dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Grafik Perbandingan Nilai Delay Pada DiffServ dan MPLS

51

52

53

54

55

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930

DIFFSERV MPLS

Page 15: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

8

Tabel 2 Nilai Jitter Pada Pengukuran File Dengan Menggunakan DiffServ dan

MPLS

Pengujian Ke N

Nilai Jitter

Menggunakan

DiffServ(millisecond)

Nilai Jitter

Menggunakan

MPLS(millisecond)

1 0 0

2 0 0

3 0 0

4 0 0

5 0 0

6 0 0

7 0 0

8 0 0

9 0 0

10 0 0

11 0 0

12 0 0

13 0 0

14 0 0

15 0 0

16 0 0

17 0 0

18 0 0

19 0 0

20 0 0

21 0 0

22 0 0

23 0 0

24 0 0

25 0 0

26 0 0

27 0 0

28 0 0

29 0 0

30 0 0

Rata-Rata 0 0

Sesuai dengan hasil pengukuran yang ada pada Tabel 2 didapati bahwa

jitter yang dihasilkan dari kedua jaringan sama-sama bernilai 0ms. Metode

DiffServ dan metode MPLS sama-sama memiliki nilai nol ada jitter karena

pada kedua jaringan tersebut hanya berjalan satu buah proses untuk

permintaan dan pengiriman sehingga paket-paket dari kedua jaringan yang

ada bisa berjalan tanpa tejadi pembagian terhadap bandwitdh yang tersedia.

Hal tersebut membuat proses pengiriman mendapatkan bandwidth yang

cukup walaupun pada jaringan MPLS tidak memiliki pengaturan bandwidth

sehingga paket-paket tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama untuk

Page 16: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

9

dikirimkan sehingga trafik paket tersebut berjalan dengan dengan baik tanpa

terjadi atrian yang berlebihan yang bisa menyebabkan tubrukan atau

congestion. Antrian yang banyak dalam sebuah jaringan dapat menyebabkan

trafik menjadi padat yang kemudian bisa membuat beban trafik menjadi

banyak yang membuat paket mendapatkan delay. Semakin banyak trafik dan

semakin besar paket yang akan dikirimkan akan membuat jitter bertambah.

Nilai jitter menurut standar ITU-T G.1010 untuk QoS (End-User

Multimedia QoS Catagories) terdapat beberapa kategori, Peak jitter dengan

125ms sampai dengan 225ms masuk ke dalam kategori degradasi Jelek, 76ms

sampai dengan 125ms masuk ke dalam kategori Sedang, 0ms sampai dengan

75ms masuk ke dalam kategori Bagus sedangkan peak jitter dengan 0ms

masuk ke dalam kategori Sangat Bagus. Dari standar yang digunakan, kedua

jaringan yang ada masuk ke dalam peak kategori Sangat Baik karena nilai

rata-rata jitter dari kedua jaringan adalah 0ms.

Hasil pengukuran throughput dari metode DiffServ dan metode MPLS

dapat dilihat pada Tabel 3. DiffServ memiliki rata-rata 0.195966667 Mbit/sec

sedangkan MPLS memiliki rata-rata throughput 0.195933333 Mbit/sec. Hal

ini terjadi karena maksimal bandwidth untuk setiap pengiriman paket dari

adalah 128 kbps sesuai dengan link speed dari file yang digunakan.

Bandwidth dari metode DiffServ memiliki pengaturan pada masing-masing

tipe trafik sehingga setiap pengiriman data yang dilakukan memiliki

bandwidth pengiriman yang tetap sesuai dengan kelas-kelas yang ada dan

masing-masing tipe trafik sudah memiliki jalurnya tersendiri sehingga tidak

mengganggu trafik dari data lain, sedangkan jaringan MPLS tidak memiliki

pengaturan pada besar kecilnya bandwidth dan maka dari itu kemungkinan

untuk naik turun bandwidth pada pengiriman paket akan terjadi sehingga

membuat throughput menjadi sedikit turun. Perbandingan nilai throughput

antara DiffServ dan MPLS dalam bentuk grafik bisa dilihat pada Gambar 4.

Page 17: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

10

Tabel 3 Nilai Throughput Pada Pengukuran File Dengan Menggunakan DiffServ

dan MPLS

Pengujian Ke N

Nilai Throughput

Menggunakan

DiffServ

(MBit/Sec)

Nilai Throughput

Menggunakan

MPLS (MBit/sec)

0 0.196 0.196

2 0.196 0.195

3 0.196 0.196

4 0.196 0.196

5 0.196 0.196

6 0.196 0.196

7 0.196 0.196

8 0.196 0.196

9 0.196 0.196

10 0.196 0.196

11 0.196 0.196

12 0.196 0.196

13 0.196 0.196

14 0.196 0.196

15 0.196 0.196

16 0.196 0.196

17 0.196 0.195

18 0.195 0.196

19 0.196 0.196

20 0.196 0.196

21 0.196 0.196

22 0.196 0.196

23 0.196 0.196

24 0.196 0.196

25 0.196 0.196

26 0.196 0.196

27 0.196 0.196

28 0.196 0.196

29 0.196 0.196

30 0.196 0.196

Rata-Rata 0.195966667 0.195933333

Page 18: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

11

Gambar 4 Grafik Perbandingan Nilai Throughput Pada DiffServ dan MPLS

Ketika terjadi antrian dan kemudian antrian tersebut melebihi kapasitas

dari sebuah jaringan maka dengan adanya kontrol terhadap jaringan atau

policing maka akan membuat jaringan melakukan pembuangan terhadap

trafik yang ada.

Sesuai dengan hasil pengukuran pada Tabel 4 nilai rata-rata packet loss

dari kedua jaringan baik itu jaringan DiffServ ataupun jaringan MPLS adalah

0ms karena pada kedua jaringan tersebut hanya berjalan satu buah proses

untuk permintaan dan pengiriman sehingga membuat trafik yang ada tidak

mengalami antrian yang berlebihan. Ketika terjadi antrian yang berlebihan

maka jaringan akan membuang trafik berlebih yang dimana pembuangan

trafik tersebut akan mengakibatkan packet loss, jika terjadi pembuangan

trafik maka akan dilakukan pengiriman kembali terhadap paket yang telah

dibuang.

Menurut standar ITU-T G.1010 untuk Quality of Service (QoS) (End-

User Multimedia QoS Catagories) packet loss terbagi dalam beberapa

kategori. 16% sampai dengan 25% masuk ke dalam kategori Jelek, 4%

sampai dengan 15% masuk ke dalam kategori Sedang, 1% sampai dengan 3%

masuk ke dalam kategori Bagus sedangkan 0% masuk ke dalam kategori

Sangat Bagus.

0.1945

0.195

0.1955

0.196

0.1965

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930

DIFFSERV MPLS

Page 19: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

12

Tabel 4 Nilai Packet Loss Pada Pengukuran File Dengan Menggunakan DiffServ

dan MPLS

Pengujian Ke N

Nilai Packet Loss

Menggunakan

DiffServ

Nilai Packet Loss

Menggunakan

MPLS

1 0 0

2 0 0

3 0 0

4 0 0

5 0 0

6 0 0

7 0 0

8 0 0

9 0 0

10 0 0

11 0 0

12 0 0

13 0 0

14 0 0

15 0 0

16 0 0

17 0 0

18 0 0

19 0 0

20 0 0

21 0 0

22 0 0

23 0 0

24 0 0

25 0 0

26 0 0

27 0 0

28 0 0

29 0 0

30 0 0

Rata-Rata 0 0

5. Simpulan

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan dengan membandingkan

parameter Quality of service (QoS) dari Differentiated Service (DiffServ) dan

Multiprotocol Label Switching (MPLS) bahwa DiffServ memiliki delay dan

throughput yang lebih baik dari MPLS. Nilai rata-rata dari parameter delay

dan parameter throughput dari DiffServ bisa sedikit lebih baik dari MPLS

karena DiffServ membuat pengklasifikasian terhadap paket-paket yang ada ke

dalam kelas-kelas, yang dimana kelas-kelas tersebut memiliki pengaturan

bandwidth yang tetap sehingga proses pengiriman paket dapat berjalan

Page 20: Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) antara ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11280/2/T1_672010124_Full...Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode

13

dengan baik sedangkan MPLS tidak memiliki pengaturan terhadap bandwidth

yang digunakan sehingga membuat pengiriman dari paket-paket MPLS

menjadi kurang maksimal.

Dari hasil pengukuran untuk parameter Quality of Service (QoS) dari

kedua metode didapati bahwa DiffServ memiliki kualitas yang sedikit lebih

baik dari pada MPLS pada parameter delay dan throughput. Hal tersebut

dibuktikan dengan selisih nilai Throughput dari metode DiffServ dan MPLS

adalah 0.000033334 MBit/sec dan selisih nilai delay dari metode DiffServ

dan MPLS adalah 0.06692402.

6. Daftar Pustaka

[1] Putro, O. Winarko, 2013, Analisis Penerapan DiffServ Pada Teknologi

TCP/IP Tradisional Untuk Jaringan Perangkat Telekomunikasi 3G

Berbasis IP di PT Indosat, TBK. Cabang Malang, Jurnal Teknologi

Informasi, 4(2): 30-44.

[2] Rijayana, Iwan, 2005, Teknologi Multiprotocol Label Switching (MPLS)

Untuk Meningkatkan Performa Jaringan, Seminar Nasional Aplikasi

Tekonologi Informasi 2005 (SNATI 2005), ISBN: 979-756-061-6: 41-45.

[3] Kamarullah, A.Hafiz, 2009, Penerapan Metode Quality of Service (QoS)

pada Jaringan Traffic yang Padat.

[4] Rifiani, Vina, 2010, Analisa Perbandingan Metode Routing Distance

Vector dan Link State pada Jaringan Packet.

[5] Rozali, Imam, 2005, Studi Empiris Perbaikan Quality of Service Dengan

DiffServ Dan MPLS Pada Jaringan IP, Seminar Nasional Aplikasi

Tekonologi Informasi 2005 (SNATI 2005), ISBN: 979-756-061-6: 71-77.

[6] Anonim, 2013, Differentiated Service, http://www.cisco.com/c/en/us/

products/ios-nx-os-software/differentiated-services/index.html

[7] Zheng Wang, 2001, Internet QoS: Architectures and Mechanisms for

Quality of Service, San Fransisco: Morgan-Kaufmann.

[8] L. D. Ghein, 2006, MPLS Fundamental, Indianapolis: CISCO Press.

[9] Sean Wilkins, 2011, Cisco's PPDIOO Network Cycle, Indianapolis:

CISCO Press.