Analisis Jurnal Analisis Konten

10
1 TRENDS IN DISTANCE EDUCATION RESEARCH: A CONTENT ANALYSIS OF JOURNALS 2009-2013 Analisis Kritis Artikel Tugas Matakuliah Metode Penelitan Kualitatif Yang dibina oleh Dr. Hadi Suwono, M.Si. Oleh: Muhammad Shobirin NIM. 140341808629 Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang September, 2015

description

jurnal

Transcript of Analisis Jurnal Analisis Konten

Page 1: Analisis Jurnal Analisis Konten

1

TRENDS IN DISTANCE EDUCATION RESEARCH:

A CONTENT ANALYSIS OF JOURNALS 2009-2013

Analisis Kritis Artikel

Tugas Matakuliah Metode Penelitan Kualitatif

Yang dibina oleh Dr. Hadi Suwono, M.Si.

Oleh:

Muhammad Shobirin

NIM. 140341808629

Program Studi Pendidikan Biologi

Pascasarjana

Universitas Negeri Malang

September, 2015

Page 2: Analisis Jurnal Analisis Konten

2

A. Bibliografi

Bozkurt, Akgun-Ozbek, Yilmazel, Erdogdu, Ucar, Guler, Sezgin, Karadeniz, Sen-Ersoy,

Goksel-Canbek, Dincer, Ari, and Aydin. 2015. Trends in Distance Education

Research: A Content Analysis of Journals 2009-2013. The International Review of

Research in Open and Distributed Learning (IRRODL). Vol 16 (1): 63-97

Judul Artikel: Trends in Distance Education Research: A Content Analysis of Journals 2009-

2013

Penulis: Akgun-Ozbek Bozkurt et.al

Profil Penulis: Penulis adalah Profesor pada Universitas Anadolu, Turkey. Dia mengajar

kursus terbuka dan jarak jauh, seperti pada ODL Course Design, Trend Kontemporer

pada ODL, ODL research. Selain itu Prof. Bozkurt juga pernah memberikan layanan

selama beberapa tahun sebagai Desainer Senior Pembelajaran pada Distance

Education Course Material Design Team. Fokus studi Prof. Bozkurt pada aspek

social dan kultural dari pada ODL.

Artikel bersifat online open acces, tersedia di:

http://www.irrodl.org/index.php/irrodl/article/view/1953/3192

diakses tanggal 21 September 2015

B. Tujuan Penulisan

Melaporkan hasil penelitian yang bertujuan untuk menganalisis artikel penelitian yang

dipublikasikan dan accepted pada tujuh buah jurnal untuk mengeksplorasi trend tertentu

pada bidang-bidang penelitian Distance Education selama periode 2009-2013. .

C. Metodologi penelitian

Metode penelitian: Metode Analisis Konten

Sampel penelitian sebanyak tujuh jurnal yang direview pada penelitian ini, yaitu :

1. The American Journal of Distance Education (AJDE),

2. Distance Education (DE),

3. European Journal of Open Distance and e- Learning (EURODL),

4. Journal of Distance Education (JDE),

5. Journal of Online Learning and Technology (JOLT),

6. Open Learning: The Journal of Open, Distance and e-Learning (OL),

7. The International Review of Research in Open and Distributed Learning (IRRODL).

Page 3: Analisis Jurnal Analisis Konten

3

Sebanyak 1.225 artikel sepaanjang 2009-1023. Artikel penelitian sebanyak 861,

sisanya, 364 artikel adalah artikel lain, missal: editorial, review buku. Interview,

concept paper, position paper, field notes dll. Pada penelitian ini artikel yang

digunakan untuk review adalah artikel penelitian saja.

Reliabilitas

Untuk menjaga reliabilitas hasil penelitian, pada penelitian ini melibatkan 13 orang

peneliti yang memiliki background peneliti Distance Education Departmen

Universitas Anadolu. Sebelum melakukan review artikel penelitian, 13 peneliti

tersebut menerima training untuk keterampilan pengkategorian artikel. Teknik

pengkategorian, setiap artikel direview dua kali oleh masing-masing dua peneliti.

Jika terdapat perbedaan hasil review oleh kedua kelompok pereview, keputusan hasil

review dilaksanakan dengan pengambilan consensus. Berdasarkan hasil

pengkategorian diperoleh data pada round category pertama hasil review

berkualitas: acceptable. Sedangkan hasil review round kedua dengan kualitas quite

acceptable.

D. Konsep-konsep Penting

Pada penelitan ini ada 9 kategori yang digunakan untuk mengklasifikasikan isi artikel

berdasarkan indikator frekuensi banyaknya muncul.

1. indicated keywords

2. chosen research areas

3. emphasized theoretical/conceptual backgrounds

4. employed research designs

5. used data collection instruments and data analysis techniques

6. focused variables

7. targeted population and/or participant groups

8. cited reference.

9. cited authors

1. Indikasi Kata kunci (Keyword Indicated)

Asumsi yang digunakan adalah keyword indicated pada sebuah artikel memberikan

refleksi holistic dari topic pada research paper. Keyword indicated yang digunakan

paling popular adalah istilah “Distance Education” untuk menjelaskan pendidikan jarak

Page 4: Analisis Jurnal Analisis Konten

4

jauh, selain itu istilah “online” sebagai penjelasan deskirptif. Hal ini menunjukkan

bahwa DE adalah lompatan perubahan lingkungan dan media pendidikan traditional ke

online/modern. Pada dua tahun terakhir istilah DE berubah trend menjadi ODL (open

and distance learning). Pengubahan trend istilah ini adalah konsekuensi dari

keterbukaan perubahan dalam berbagai hal termasuk penggunaan OER, MOOCs, Web

2.0 dan semangat keterbukaan pada beberapa jaringan Web.

2. Research Area

Untuk memahami dan mengkuantifikasi pengaruh dan kepentingan hubungan antara

tiap-tiap keyword, digunakan social network analysis (SNA) untuk mengkonduksi 40

kata kunci dan visualisasi jaringan keterkaitan distribusi sentral antar kata kunci tersebut.

SNA adalah teknik pemetaan dan pengukuran hubungan keterkaitan dan aliran antara

orang, kelompok, organisasi, computer atau informasi dan pengetahuan untuk diproses

entitasnya. (Krebs, 2002). Tujuan penggunaan teknik SNA ini adalah untuk mendeteksi

dan menginterpretasi pola keterikatan antar objek (De Nooy et al., 2011,p. 5).

Dengan menggunakan SNA 40 kata kunci tersebut menjadi 40 titik yang diidentifikasi

dengan matrik 40x40 dan masing-masing simpul tersebut dihubungkan antar simpul

secara manual dengan software SNA.

Hasil analisis pada penelitian ini ditemukan 40 simpul dan 914 edge (keterikatan). Pada

node betweenness centrality, digunakan untuk mengukur pentingnya sebuah simpul dan

ditemukan bahwa simpul/keyword “learning” dan “education” adalah simpul yang

sangat penting.

Bidang penelitian ini adalah pengklasifikasian/pengkategorian penelitian pada DE.

Setelah analisis angka hitungan disorot per tahun dalam meta - klasifikasi penelitian DE,

dapat dilihat bahwa ada ketidakseimbangan yang kuat antara research area dengan high

over-representation dari level perspective mikro.

Interaksi dan komunikasi pada kemunitas belajar adalah dasar dari web-based learning

environments dan social network sites; “karakteristik pebelajar” adalah konsekuensi

individu, “learner center approach” dan “instructional design” adalah hasil dari

penggabungan lingkungan belajar dengan digital (digital learning environments).

3. Theoretical/Conceptual Background

Fokus teori yang melatar belakangi penelitian adalah paradigma baru pembelajaran abad

21 yang lebih berfokus kegiatan pada pebelajar daripada kegiatan guru.

Page 5: Analisis Jurnal Analisis Konten

5

Teori-teori favorit para peneliti DL yang digunakan menjadi latar belakang antara lain;

bagaimana proses belajar terjadi dengan kemampuan berjejaring (connectivism, social

networking) melalui kegiatan kolaborasi dalam komunitas (community of inquiry,

collaborative learning, social learning theory, activity theory) dengan interaksi

keterlibatan, (critical thinking) and pengalaman (constructivism, problem based

learning, social constructivism theory). Sedangkan metode yang digunakan adalah

metode penyampaian materi (blended learning, mobile learning) yang memanfaatkan

multimedia elements (cognitive load theory) dalam tinjauan psikologi jarak

(transactional distance theory) dan kehadiran (social presence theory) adalah sangat

penting sebagai seorang yang memikiki dedikasi belajar yang baik (self-regulated

learning, self-directed learning, motivation theory).

4. Research designs employed

Para peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif 47 % , kuantitatif 37% dan 16%

mixed kuantitatif dan kualitatif.

47 % penelitian dengan desain kualitatif tersebut 66% menggunakan metode studi kasus,

9 % design-based research, 7 % fenomenology, 7 % PTK, 4% grounded theory, 3 %

Etnografi, 2% konten analisis, 1% metasintesis, 1 % penelitian historis, dan 1 %

penelitian heuristic.

Berdasarkan data tersebut dapat diasumsikan bahwa kebanyakan penelitian kuantitatif

DE menggunakan statistik deskriptif. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian dengan mix

antara kualitatif dengan kuantitatif menjadi diminati.

5. a. Data collection tools and strategies used

Pada penelitian kuantitatif, para peneliti lebih sering menggunakan instrument kuesioner

untuk mengumpulkan data. Sedangkan pada penelitian kuatitatif para peneliti lebih

tertarik menggunakan interview dan analisis dokumen sebagai instrument / metode

pengumpulan data.

b. Data analysis techniques employed in the studies

Penelitian yang menggunakan desain kuantitatif, 51% menggunakan statistic deskriptif

sebagai alat menganalisis data. Sedangkan 49% menggunakan statistic inferensial. Dari

49 yang menggunakan statistik inferensial, 85% menggunakan statistic parametric,

sisanya (15%) menggunakan Non –parametrik.

Page 6: Analisis Jurnal Analisis Konten

6

Penelitian yang menggunakan desain kualitatif sebanyak 155 artikel penelitian yang

mengunakan analisis interpretasi dengan metode analisis konten 76 artikel penelitian,

analisi tematik 74 artikel, dan analisis discourse 5 artikel.

6. Variables focused in the studies

Fokus variable yang diuji pada sebagian besar penelitian yang diamati dari yang

terbanyak adalah persepsi (53 artikel), kepuasan (43), Gender (39), interaksi (30),

motivasi (25), usia (21), partisipasi (21), sikap (18), pengalaman (16), keefektifan, (14),

self-efficacy (14), kolaborasi (13), komunikasi (12), Penyampaian (11), akademik

performance (10), impact (10), social-presence (10).

Fokus variabel yang umumnya diteliti adalah perasaan , emosi dan perilaku peserta

didik. " Kepuasan " dan " persepsi pelajar " yang paling sering terfokus variabel tentang

peserta didik emosi dan perasaan sementara "gender" dan " usia " adalah variabel non-

parametrik demografis yang memiliki diperiksa lebih dari demografi lainnya dalam studi

diselidiki. Hasil ini bisa dengan mudah dihubungkan dengan meningkatnya

pembelajaran yang berfokus pada pendekatan student centered, sehingga meningkatkan

perhatian kepada peserta didik juga perbedaan individu mereka.

7. Population and/or participant groups

Sebagian besar partisipan adalah sarjana (31 %), pasca sarjana (10 %) dan akademisi

(10 %). Fakta bahwa total 51 % merupakan pendidikan tinggi juga menjelaskan

mengapa kata kunci tertentu bidang ( pendidikan tinggi ) menempati urutan keempat

dalam daftar. Data ini menunjukkan bahwa DE banyak difokuskan pada pendidikan

tinggi dan hanya ada beberapa studi dilakukan di K-12 pengaturan. Porsi penting dari

para peneliti melaporkan bahwa target mereka kelompok adalah guru (10 %) dan siswa

(7 %); di sisi lain, para peneliti tidak menentukan dari yang tingkat pendidikan mereka

datang. Pelajar dewasa (4 %) administrator (4 %) dan K- 2 siswa ( 3 % ) muncul dalam

daftar, masing-masing.

Sehubungan dengan temuan ini, pendidikan DE memiliki akar dalam filsafat belajar

seumur hidup dan mencakup formal, informal dan non-formal belajar , sebuah temuan

yang mengungkapkan bahwa setiap usia atau pekerjaan daerah dapat menjadi kelompok

sasaran dari penelitian ini.

Page 7: Analisis Jurnal Analisis Konten

7

Sedangkan pada level K-12 studi penelitian belum mencapai tingkat yang diharapkan.

Diprediksikan bahwa pada saat yang akan dating akan ada lebih banyak penelitian DE

di K – 12.

8. Authors cited most often

Total jumlah kutipan adalah 53.800. Sebanyak 105 penulis yang telah dikutip setidaknya

30 kali termasuk dalam tabel . Penulis yang berbagi nilai yang sama berdasarkan urutan

abjad.

Penulis yang memiliki frekuensi tertinggi rujukannya adalah Garisson D.R (520).

Terdapat temuan kesalahan dalam menulis rujukan, terutama pada nama yang memiliki

tiga kata.

9. References cited most often

Artikel yang paling sering dirujuk (62) adalah

Garrison D. R., Anderson T., Archer W. (1999), Critical inquiry in a text-based

environment: Computer conference in higher education, “The internet and higher

education”, V. 2, n. 2, pp. 87-105.

Sedangkan buku yang paling sering di rujuk (53) adalah

Vygotsky L. S. (1980), Mind in society: The development of higher psychological

processes, Harvard University Press.

Sedangkan untuk bagian buku (book chapter) yang paling sering dirujuk (40) adalah

Moore M. G. (1989), Editorial: Three types of interaction, “American Journal of

Distance Education”, V. 3, n. 2, pp. 1-7

E. Fakta-fakta Penting

Hasil penelitian ini mengungkapkan tren penelitian dan isu-isu di DE muncul pada

publikasi ilmiah dalam tujuh jurnal bergengsi.

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan situasi saat ini dan menyediakan arah

penelitian untuk penelitian masa depan.

Istilah generik mendefinisikan bidang penelitian adalah "pendidikan jarak jauh"

(DE) dan istilah lain " pembelajaran terbuka dan jarak jauh" (ODL) telah lebih

banyak digunakan sebagai konsekuensi dari pergeseran paradigma dalam

pendidikan. Analisis penelitian kata kunci tertentu jelas menunjukkan bahwa DE

menunjukkan respon cepat untuk memunculkan topik penelitian. Sebuah analisis

holistik kata kunci tersebut melalui analisis jaringan sosial menunjukkan

Page 8: Analisis Jurnal Analisis Konten

8

bahwa"Belajar" adalah topik utama secara alami. Peneliti DE menjadikan Sumber

pembelajaran yang terbuka (OERs) dan mobile learning sebagai topik baru selama

lima tahun terakhir selain juga berfokus pada topik-topik yang sudah umum, seperti

pembelajaran kolaboratif dan pelatihan guru.

Analisis daerah penelitian menggambarkan bahwa teknologi pendidikan dari tingkat

meso, interaksi dan komunikasi dalam komunitas pembelajaran, karakteristik

peserta didik, dan desain instruksional dari tingkat mikro adalah daerah yang paling

banyak dipelajari dan merupakan 51% dari semua lima belas daerah penelitian.

Hasil lain yang diperoleh melalui penelitian ini adalah bahwa peneliti DE

menggunakan kerangka teoritis yang berbeda untuk menjelaskan dan

mengeksplorasi bidang DE yang juga mencerminkan sifat interdisipliner lapangan.

Dalam hal metodologi, para peneliti DE biasanya lebih memilih metode kualitatif,

kuantitatif, atau desain penelitian campuran. Sebagian besar metode studi kasus

digunakan dalam desain studi kualitatif, sedangkan dalam desain studi kuantitatif

digunakan survei, dan studi campuran menggunakan model penelitian eksploratori

dan eksplanasi.

Hal ini dapat juga terlihat bahwa penelitian kualitatif lebih suka wawancara (orang

per orang dan fokus grup), analisis dokumen dan observasi. Penelitian kuantitatif

menggunakan kuesioner dan skala untuk mengumpulkan data. Dalam studi

penelitian kuantitatif, statistik deskriptif dan inferensial digunakan hampir sama.

Dalam penelitian kualitatif, analisis konten dan tematik umumnya lebih dipilih

untuk digunakan menginterpretasikan data yang dikumpulkan.

Fokus variabel dalam studi biasanya berkaitan dengan peserta didik 'perasaan, emosi

dan perilaku. Jenis kelamin dan usia tampaknya menjadi variabel demografis sangat

diperlukan studi. Partisipan studi penelitian ini lebih banyak adalah mahasiswa

pendidikan tinggi, tapi ada kecenderungan berfokus lebih pada peserta dari K-12.

Pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis paling dikutip dan referensi disajikan.

Sebagai tambahan untuk mengungkapkan data tentang peneliti terkemuka dan

referensi penting. Hasil analisis deskriptif tren kutipan membuktikan sekali lagi

bahwa DE menggunakan pengetahuan tentang masa lalu dan sekarang untuk dapat

meramalkan masa depan.

Implikasi dari penelitian ini untuk para peneliti berikutnya adalah:

1. Ada banyak istilah mendefinisikan bidang DE. Meskipun mereka semua terlihat

sama, mereka mencerminkan aspek unik dari lapangan. Dengan demikian,

Page 9: Analisis Jurnal Analisis Konten

9

peneliti harus memilih bidang yang sesuai istilah tertentu yang mencerminkan

inti dari penelitian. Namun, tampaknya ' terbuka dan pembelajaran jarak jauh '

istilah adalah nama yang lebih baik untuk bidang kita studi karena

mencerminkan asumsi inti lapangan: keterbukaan, aksesibilitas, fleksibilitas,

besar-besaran, dan kualitas kesempatan belajar bagi semua.

2. Penelitian ini disajikan paling dan daerah penelitian paling dipelajari di

lapangan. mengingat bahwa DE adalah sebuah sistem, daerah-daerah diabaikan

harus dipelajari lebih dalam rangka memberikan kontribusi untuk dan

meningkatkan lapangan. Para penulis dari penelitian ini percaya studi lanjut ke

mengapa beberapa daerah penelitian tampaknya kurang populer akan

memberikan kontribusi kaya untuk penelitian masa depan . Studi seharusnya

tidak hanya fokus pada karakteristik umum dari peserta didik, seperti jenis

kelamin dan usia, tetapi juga berbagai perbedaan individu termasuk proses

kognitif, strategi pembelajaran, perbedaan budaya. Selain itu, kita perlu

penelitian yang meneliti proses pembelajaran informal, non-formal lingkungan

belajar serta OERs dan MOOCs untuk dapat memberikan yang lebih baik

kesempatan belajar. Membawa konsep, prinsip, model dan teori-teori dari

berbagai bidang - terutama dari orang-orang yang kita gunakan dalam praktek

DE sering - mungkin bermanfaat untuk pengembangan lapangan. Terutama,

mahasiswa pascasarjana harus didorong untuk menggunakan teori /latar

belakang konseptual dari berbagai bidang. Misalnya, bidang manajemen bisnis

adalah kaya bidang studi yang mungkin bisa membantu mencerahkan beberapa

masalah dari bidang kita seperti model bisnis untuk MOOCs, OERs, pengakuan

pembelajaran sebelumnya.

3. Sebagai bidang interdisipliner, kami percaya bahwa daripada menggunakan

desain penelitian yang spesifik dan model, peneliti dapat menggunakan berbagai

mereka untuk memahami dan menggali lebih dalam daerah. Terutama desain

campuran mungkin membantu perkembangan ilmiah dari lapangan. Hal ini

terlihat bahwa peserta dan kelompok sasaran umumnya pelajar dewasa dari

pendidikan tinggi. Namun, kami percaya bahwa penelitian yang menargetkan

K12 siswa mungkin dilakukan lebih mempertimbangkan Meningkatnya

penggunaan e-learning dalam pengaturan K12.

Page 10: Analisis Jurnal Analisis Konten

10

4. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan

Bagaimanakah tren penelitian tersebut dapat mempengaruhi penelitian berikutnya?

Apakah pengaruh tren tersebut secara alami muncul masalah dari lapangan ataukah

melalui kajian-kajian saran penelitian seperti ini?

Siapakah yang bertanggung jawab terhadap arah tren penelitian DE?

5. Refleksi diri

Setelah membaca jurnal ini saya menjadi tahu tentang:

Analisis konten dapat digunakan sebagai Metode penelitian kualitatif dalam skala

penelitian yang besar.

Hasil-hasil penelitian dapat dianalisis dengan sebuah penelitian kualitatif untuk

mempersiapkan penelitan yang akan dating.

Setelah membaca jurnal ini saya ingin lebih tahu tentang:

Teknik-teknik analisis data kualitatif yang lainnya.

Aplikasi metodologi penelitian kualitatif analisis konten dengan permasalahan lain.