ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi...

23
Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA The Economic Impact Analysis of ASEAN Economic Community on Agricultural Sector in Indonesia Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jl. A. Yani No. 70 Bogor 16161 E-mail: [email protected] ABSTRACT The objective of this paper was to estimate the impact of establishment of ASEAN Economic Community (AEC) on Indonesian economy. The advantages for Indonesian agriculture will not come automatically, because the driving force behind ASEAN integration is not only market integration, but also production integration. Therefore, investigation of the impact of AEC on regional agricultural sector become an important issue as most ASEAN members still rely on this sector and the sector provides a large percentage of employment. In this study ASEAN partners like Cina, Japan, EU, and USA were also analyzed in term of further ASEAN market expansion. A Computable General Equilibrium model/GTAP was used to estimate the impact of AEC. The GTAP simulations showed that the impact of AEC would increase the welfare of most ASEAN countries, such as Indonesia ($ US 14.8 Million), Malaysia ($US 331.6 Million), Thailand ($US 469.8 Million), and Singapore ($ US 89.8 Million). On the other hand, the welfare of EU community would decrease by around $US 463.1 million. In general, some of Indonesian output will decrease. This leads to higher the value of Indonesian import than the value of Indonesia export. More efforts are required in order to increase the competitiveness of Indonesian output, especially the output of agricultural commodities before the implementation of AEC. Therefore government should provide more support to facilitate the development of agricultural sector. Moreover, government should play more roles for establishment and improvement of facilities as well as developing investment mechanism for attracting domestic and foreign investments in this sector. Keywords : economic community, computable general equilibrium, welfare, export, and import ABSTRAK Tujuan makalah ini adalah untuk mengestimasi dampak pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) terhadap perekonomian Indonesia. Manfaat untuk sektor pertanian Indonesia tidak akan datang secara otomatis, karena kekuatan pendorong integrasi ASEAN tidak hanya dari integrasi pasar, tetapi juga integrasi produksi. Oleh karena itu, penelitian dampak dari AEC pada sektor pertanian menjadi isu penting karena sebagian besar negara anggota ASEAN masih mengandalkan sektor pertanian dan sektor ini menjadi penyedia lapangan pekerjaan. Dalam penelitian ini mitra ASEAN, seperti Cina, Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat juga dianalisis dalam hal perluasan pasar ASEAN. Model Keseimbangan Umum/GTAP digunakan untuk mengestimasi perkiraan dampak dari AEC. Simulasi GTAP menunjukkan bahwa dampak dari AEC akan meningkatkan kesejahteraan 319

Transcript of ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi...

Page 1: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA

The Economic Impact Analysis of ASEAN Economic Community on

Agricultural Sector in Indonesia

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jl. A. Yani No. 70 Bogor 16161 E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The objective of this paper was to estimate the impact of establishment of ASEAN

Economic Community (AEC) on Indonesian economy. The advantages for Indonesian agriculture will not come automatically, because the driving force behind ASEAN integration is not only market integration, but also production integration. Therefore, investigation of the impact of AEC on regional agricultural sector become an important issue as most ASEAN members still rely on this sector and the sector provides a large percentage of employment. In this study ASEAN partners like Cina, Japan, EU, and USA were also analyzed in term of further ASEAN market expansion. A Computable General Equilibrium model/GTAP was used to estimate the impact of AEC. The GTAP simulations showed that the impact of AEC would increase the welfare of most ASEAN countries, such as Indonesia ($ US 14.8 Million), Malaysia ($US 331.6 Million), Thailand ($US 469.8 Million), and Singapore ($ US 89.8 Million). On the other hand, the welfare of EU community would decrease by around $US 463.1 million. In general, some of Indonesian output will decrease. This leads to higher the value of Indonesian import than the value of Indonesia export. More efforts are required in order to increase the competitiveness of Indonesian output, especially the output of agricultural commodities before the implementation of AEC. Therefore government should provide more support to facilitate the development of agricultural sector. Moreover, government should play more roles for establishment and improvement of facilities as well as developing investment mechanism for attracting domestic and foreign investments in this sector. Keywords : economic community, computable general equilibrium, welfare, export, and

import

ABSTRAK

Tujuan makalah ini adalah untuk mengestimasi dampak pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) terhadap perekonomian Indonesia. Manfaat untuk sektor pertanian Indonesia tidak akan datang secara otomatis, karena kekuatan pendorong integrasi ASEAN tidak hanya dari integrasi pasar, tetapi juga integrasi produksi. Oleh karena itu, penelitian dampak dari AEC pada sektor pertanian menjadi isu penting karena sebagian besar negara anggota ASEAN masih mengandalkan sektor pertanian dan sektor ini menjadi penyedia lapangan pekerjaan. Dalam penelitian ini mitra ASEAN, seperti Cina, Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat juga dianalisis dalam hal perluasan pasar ASEAN. Model Keseimbangan Umum/GTAP digunakan untuk mengestimasi perkiraan dampak dari AEC. Simulasi GTAP menunjukkan bahwa dampak dari AEC akan meningkatkan kesejahteraan

319

Page 2: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

sebagian besar negara ASEAN, seperti Indonesia (US$ 14,8 juta), Malaysia (US$ 331.6 Million), Thailand (US$ 469,8 juta), dan Singapura (US$ 89,8 juta). Di sisi lain, kesejahteraan masyarakat Uni Eropa akan menurun sekitar US$ 463,1 juta. Secara umum, output dari beberapa produk Indonesia akan menurun. Hal ini menyebabkan kenaikan nilai impor Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor. Banyak upaya yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing produk Indonesia, terutama komoditas pertanian, dalam rangka persiapan pelaksanaan AEC. Dengan demikian, pemerintah harus memberikan dukungan yang lebih besar untuk memfasilitasi pengembangan sektor pertanian. Selain itu, pemerintah harus meningkatkan perannya dalam membangun dan menyediakan fasilitas seperti pembentukan dan perbaikan sarana serta mengembangkan mekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum, kesejahteraan, ekspor dan impor

PENDAHULUAN

Pada tahun 2007, para pemimpin ASEAN menegaskan komitmen yang kuat untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan mempercepat target waktunya menjadi tahun 2015. Masyarakat ASEAN terdiri dari tiga pilar yang terkait satu dengan yang lain: Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. Para pemimpin negara ASEAN sepakat untuk mentransformasi ASEAN menjadi suatu kawasan yang ditandai oleh pergerakan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan arus modal yang lebih bebas. Dengan mempertimbangkan pentingnya perdagangan eksternal bagi ASEAN dan kebutuhan Masyarakat ASEAN secara keseluruhan untuk tetap berpandangan terbuka, MEA memiliki karakteristik utama sebagai berikut: (a) pasar tunggal dan basis produksi; (b) kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; (c) kawasan pengembangan ekonomi yang merata; dan (d) kawasan yang secara penuh terintegrasi ke dalam perekonomian global (Kemendag, 2011).

Melalui realisasi MEA, diharapkan ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan basis produksi. Pembentukan ASEAN sebagai suatu pasar tunggal dan basis produksi akan membuat ASEAN lebih dinamis dan berdaya saing dengan mekanisme dan langkah-langkah baru guna memperkuat pelaksanaan inisiatif-inisiatif ekonomi yang ada, mempercepat integrasi kawasan di sektor-sektor prioritas, memfasilitasi pergerakan para pelaku usaha, tenaga kerja terampil dan berbakat, dan memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN.

Pasar tunggal dan basis produksi ASEAN terdiri dari atas lima elemen inti: (1) arus barang yang bebas; (2) arus jasa yang bebas; (3) arus investasi yang bebas; (4) arus modal yang lebih bebas; dan (5) arus tenaga kerja terampil yang bebas. Komponen dalam pasar tunggal dan basis produksi adalah termasuk 12 (dua belas) sektor-sektor prioritas integrasi, yakni produk berbasis agro, transportasi udara, otomotif, e-ASEAN, elektronika, perikanan, pelayanan kesehatan, produk berbasis karet, tekstil dan pakaian, pariwisata, produk berbasis kayu dan logistik, ditambah makanan, pertanian dan kehutanan.

320

Page 3: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

Sebuah pasar tunggal untuk barang dan jasa akan memfasilitasi pengembangan jaringan produksi di wilayah ASEAN dan meningkatkan kapasitas ASEAN sebagai pusat produksi global dan sebagai bagian dari rantai pasokan dunia. Tarif akan dihapuskan dan hambatan non-tarif secara bertahap juga akan dihapus. Perdagangan dan sistem kepabeanan yang terstandardisasi, sederhana dan harmonis diharapkan dapat mengurangi biaya transaksi. Akan ada pergerakan bebas para professional dan investor di berbagai sektor.

Perwujudan kawasan ekonomi yang stabil, makmur, dan berdaya saing tinggi merupakan tujuan dari integrasi ekonomi ASEAN. Terdapat enam elemen inti bagi kawasan ekonomi yang berdaya saing ini, yaitu: (1) kebijakan persaingan; (2) perlindungan konsumen; (3) Hak Kekayaan Intelektual (HKI); (4) pembangunan infrastruktur; (5) perpajakan; (6) e-commerce.

Di bawah karakteristik pembangunan ekonomi yang merata terdapat dua elemen utama: (1) Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan (2) Inisiatif untuk Integrasi ASEAN. Kedua inisiatif ini diarahkan untuk menjembatani jurang pembangunan baik pada tingkat UKM maupun untuk memperkuat integrasi ekonomi agar semua anggota dapat bergerak maju secara serempak dan meningkatkan daya saing ASEAN sebagai kawasan yang memberikan manfaat dari proses integrasi kepada semua anggotanya.

ASEAN bergerak di sebuah lingkungan yang makin terhubung dalam jejaring global yang sangat terkait satu dengan yang lain, dengan pasar yang saling bergantung dan industri yang mendunia. Dua pendekatan yang ditempuh ASEAN dalam berpartisipasi dalam proses integrasi dengan perekonomian dunia adalah: (1) pendekatan koheren menuju hubungan ekonomi eksternal melalui Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA) dan kemitraan ekonomi yang lebih erat (Closer Economic Partnership/CEP), dan (2) partisipasi yang lebih kuat dalam jejaring pasokan global.

Sehubungan dengan realisasi MEA pada 2015 maka Indonesia perlu memahami perkiraan dampak MEA terhadap perekonomian Indonesia agar dapat dilakukan tindakan antisipatif. Kajian ini bertujuan untuk memprediksi perkiraan dampak MEA terhadap perekonomian Indonesia dan mengulas perdagangan antara Indonesia dengan ASEAN serta perdagangan antara Indonesia dengan dunia.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Seluruh data yang digunakan dalam kajian ini adalah data sekunder. Sumber data aliran perdagangan antara negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra ASEAN adalah COMTRADE yang dikeluarkan oleh United Nations Commodity Trade Statistics Database. Data utama lainnya adalah Data Base GTAP yang dikeluarkan oleh Centre for Global Trade Analysis, Purdue University.

321

Page 4: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Data GTAP adalah data yang melingkupi Input-Output Tabel masing-masing Negara dan aliran perdagangan antar negara dengan banyak komoditas.

Data GTAP yang digunakan dalam kajian ini adalah GTAP versi 8 yang merupakan versi terakhir yang terdiri dari 129 negara dan 57 sektor. Untuk keperluan kajian ini, data diagregasi ke dalam 11 negara/regional dan 10 komoditas, karena kajian ini lebih difokuskan pada bagaimana dampak kebijakan liberalisasi perdagangan dalam ASEAN Economic Community (AEC) terhadap produk pertanian di Indonesia. Adapun agregasi negara adalah sebagai berikut: (1) Indonesia, (2) Malaysia, (3) Filipina, (4) Singapur, (5) Thailand, (6) Negara ASEAN lainya, (7) Cina, (8) Jepang, (9) Amerika Serikat, (10) Uni Eropa/UE, dan (11) Sisa dari dunia. Selanjutnya, dari sepuluh komoditas yang diagregasikan terdapat 6 komoditas pertanian, yaitu biji-bijian, sayuran dan buah, minyak sayur dan lemak, gula, produksi hewani dan produk hewani dan komoditi pertanian lainnnya. Sedangkan yang non pertanian adalah kelompok komoditi manufaktur, minyak dan gas, pertambangan dan sektor lainnya.

Metode Analisis

Analisis dampak liberalisasi perdagangan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN dilakukan dengan menggunakan model GTAP, yaitu model ekonomi keseimbangan umum (Computable General Equilibrium/CGE) banyak negara dan banyak komoditas. CGE model merupakan salah satu pendekatan analisis yang dapat menghitung dampak ekonomi di suatu negara atau regional sebagai akibat adanya perubahan kebijakan. Kemampuan model CGE untuk mengkaitkan kinerja ekonomi makro dan mikro dari suatu dampak kebijakan membuat model CGE dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan kebijakan secara komprehensif (James, 2007).

Bahkan beberapa pakar ekonomi seperti Lionel (2002), Avinas and Norman (2002), Ross (2011), Burfisher (2011), Manuel, et al. (2012) dan Dixon and Jorgenson (2012) mengklasifikasikan model CGE sebagai pendekatan analisis yang melihat ekonomi sebagai sistem yang komprehensif dengan komponen-komponennya yang saling terkait satu sama lain (industri, rumah tangga, investor, pemerintah, importir dan eksportir).

Model GTAP merupakan aplikasi CGE model untuk kasus multi region yang dibangun dengan dasar teori-teori mikroekonomi, dimana perilaku-perilaku di masing-masing agen ekonomi (behavioral parameters) dijelaskan secara detail. Penekanan model GTAP terletak pada aspek perdagangan internasional dengan tidak mengesampingkan ekonomi mikro dan makro dari negara-negara di dunia. Karena itu, model GTAP ini banyak digunakan untuk menganalis suatu kebijakan yang berkaitan dengan suatu perjanjian perdagangan baik bilateral, regional maupun multilateral. Dengan model GTAP ini dapat dianalisis keuntungan atau kerugian jika Masyarakat Ekonomi ASEAN diimplementasikan.

322

Page 5: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

Sumber: Brockmeier (1996)

Gambar 1. Aliran Nilai Barang Didalam Model Ekonomi Terbuka tanpa Intervenssi Pemerintah

Standar model GTAP terdiri dari rumah tangga, pemerintah, dan perusahaan di masing-masing ekonomi dengan struktur yang secara grafis dapat dilihat pada Gambar 1. Social welfare function diasumsikan terdiri dari belanja swasta, national savings, dan belanja pemerintah. Tabungan (Savings) dianggap sebagai proksi dari konsumsi yang ditunda. Dengan kendala pendapatan pada masing-masing region (regional income constraint), maka setiap principal agents memaksimalkan welfare-nya.

Pada Gambar 1 terlihat rumah tangga regional menyediakan faktor produksi endowment dalam bentuk faktor-faktor produksi utama, seperti lahan, tenaga kerja dan modal. Faktor produksi tersebut akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Arus “penjualan” faktor produksi rumah tangga swasta ke produsen tersebut menjadi sumber pendapatan bagi rumah tangga regional. Dengan demikian sumber pendapatan rumah tangga regional diasumsikan hanya dari “penjualan” faktor endowment (tenaga kerja, lahan, modal) kepada perusahaan. Sementara, pengeluaran rumah tangga regional berdasarkan pada agregat fungsi utilitas (kepuasan) dimana pengeluaran dialokasikan pada tiga kategori, yaitu rumah tangga swasta (private), pemerintah dan tabungan, dan arus pengeluaran rumah tangga swasta.

323

Page 6: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Rumah tangga regional membelanjakan pendapatannya untuk barang-barang domestik dan impor. Demikian pula pemerintah membelanjakan pendapatannya untuk menghasilkan barang dan jasa perusahaan. Dalam pengertian ekonomi, produsen merupakan pemakai input intermediate dan faktor endowment yang menghasilkan output barang dan jasa. Perusahaan yang akan bertingkah laku sebagai produsen akan menggunakan input intermediate dan faktor endowment untuk menghasilkan output barang dan jasa. Perusahaan juga menggunakan impor produk antara dan ekspor komoditas ke Rest of the World (ROW). Struktur ekonomi ROW diasumsikan identik dengan ekonomi domestik. Dengan dibukanya hubungan perdagangan dengan luar, maka terdapat sumber impor yang masuk ke domestik dan juga merupakan tujuan ekspor. Selain itu, di dalam model GTAP, terdapat sektor transportasi global dalam kegiatan perdagangan internasional. Adanya aktivitas ini menimbulkan adanya perbedaan nilai, untuk eskpor terlihat pada nilai FOB, dan untuk impor pada CIF.

Produsen disamping memproduksi barang untuk permintaan akhir juga melakukan investasi yang dikumpulkan oleh bank global dan kemudian didistribusikan kepada rumah tangga regional dalam bentuk saham atau portofolio global. Oleh karena itu, model GTAP, juga mengasumsikan penjualan dari barang investasi dibiayai dari tabungan rumah tangga regional sehingga terdapat arus pendapatan produsen dari tabungan. Sebagaimana model CGE lainnya, model standar GTAP juga memberikan spesifikasi dari berbagai teori dan perilaku agen secara eksplisit dalam bentuk persamaan matematis. Pemilihan bentuk fungsi mengacu pada 2 hal utama, (i) kesesuaian teori, dan (ii) kenyataan empiris, serta (iii) kebutuhan kajian. Salah satu bentuk fungsi (untuk selanjutnya kita sebut nesting) yang sering digunakan adalah bentuk fungsi Cob-Douglas dimana parameter yang menunjukkan proporsi dari komponen pembentuknya diasumsikan tetap. Jika harga relatif dari suatu komoditas berubah, maka penggunaannya, katakan untuk konsumsi juga akan mengalami perubahan untuk mempertahankan proporsi nominalnya sesuai dengan besaran parameter yang telah ditentukan sebelumnya (relative share).

Secara lengkap model GTAP dapat dilihat di dalam Hertel (1997). Model GTAP diolah dengan menggunakan software RunGTAP. Proses agregasi sektor dan negara/wilayah dilakukan dengan menggunakan GTAPAgg. Proses pengolahan data dengan RunGTAP dilakukan dengan melakukan penyesuaian closure dan shock sesuai dengan tujuan kajian. Olahan data ini akan dihasilkan keluaran (output) seperti file solusi (solution file), perubahan volume (volume changes) dan dekomposisi (decomposition).

Secara umum, closure yang digunakan dalam simulasi mengikuti closure standar GTAP yakni: (1) Variabel harga dan kuantitas dari komoditas yang dapat diperdagangkan lintas negara dan tidak termasuk dalam katagori endowment commodities, ditempatkan sebagai variabel endogen, (2) Pendapatan setiap region adalah endogen, dan (3) Seluruh variabel kebijakan, produktivitas (technical changes) dan populasi ditempatkan sebagai variabel eksogen.

Dalam melakukan simulasi untuk melihat dampak implementasi ASEAN Economic Community (AEC) terhadap perdagangan internasional antar negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra ASEAN dilakukan dengan beberapa

324

Page 7: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

skenario, antara lain: (1) Liberalisasi perdagangan dilakukan dengan penghapusan tarif bea masuk antar negara-negara ASEAN, (2) Liberalisasi perdagangan tidak sepenuhnya dilakukan antar negara-negara ASEAN dengan negara mitra ASEAN, yaitu 50 persen penghapusan tarif antar negara-negara ASEAN dan 50 persen penghapusan tarif dan subsidi di negara-negara mitra ASEAN (Cina, Jepang, USA dan EU), dan (3) Liberalisasi perdagangan sepenuhnya dilakukan, baik antar negara ASEAN maupun dengan negara-negara mitra ASEAN.

Perkembangan Perdagangan Indonesia dengan ASEAN

Rata-rata nilai bilateral perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa perdagangan antara Indonesia dengan Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam dan Timor Leste mengalami surplus. Sebaliknya, defisit perdagangan Indonesia dengan Singapura mencapai US$ 7441 juta. Demikian juga defisit perdagangan Indonesia dengan Thailand, Brunei dan Malaysia masing-masing mencapai US$ 3253 Juta, US$ 960 Juta dan US$ 205 Juta.

Trend total nilai ekspor Indonesia selama 5 tahun (2008-2012) sebesar 11,99 persen, atau meningkat dari US$ 137,02 milyar pada 2008 menjadi US$ 190,03 milyar pada 2012. Sementara, trend ekspor Indonesia ke ASEAN mencapai 13,84 persen atau meningkat dari US$ 27,17 milyar pada 2008 menjadi US$ 41,83 milyar pada 2012. Pangsa ekspor ASEAN cenderung meningkat terus dari 19,83 persen pada 2008 menjadi 22,01 persen terhadap total ekspor Indonesia pada 2012.

Tabel 1. Nilai Perdagangan Indonesia dengan Negara-negara ASEAN, 2008-2012

(Rata-rata Juta US$)

No Indonesia ASEAN Ekspor Impor Surplus/defisit

1 Malaysia 8976,57 9181,75 -205,18 2 Filipina 3009,38 731,58 2277,80 3 Singapura 14485,38 21926,66 -7441,28 4 Thailand 4798,69 8052,43 -3253,74 5 Brunei Darussalam 71,79 1032,12 -960,33 6 Myanmar 294,15 45,08 249,07 7 Kamboja 228,93 5,93 223,00 8 Lao 9,31 1,17 8,14 9 Viet Nam 1940,25 1498,33 441,92 10 Timor Timur 180,46 1,30 179,16

ASEAN 33994,91 42476,35 -8481,44 Sumber: UNCOMTRADE, 2008-2012

Laju pertumbuhan impor Indonesia dari ASEAN lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan total impor. Impor Indonesia dari ASEAN turun dari US$ 41

325

Page 8: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

milyar pada 2008 menjadi hanya US$ 27,74 milyar pada 2009, namun kemudian terus meningkat mencapai US$ 53,82 milyar, atau meningkat dengan laju sekitar 11,56 persen per tahun. Sama seperti impor dari ASEAN, total impor Indonesia turun dari US$ 129,24 milyar pada 2008 menjadi hanya US$ 96,83 milyar pada 2009, kemudian terus meningkat mencapai US$ 191,69 milyar, atau meningkat dengan laju sekitar 14,06 persen per tahun (Tabel 2). Tabel 2. Kontribusi ASEAN terhadap Total Perdagangan Indonesia, 2008-2012

(Milyar US$)

Tahun Ekspor Impor

Dunia ASEAN % Dunia ASEAN %

2008 137,02 27,17 19,83 129,24 41,00 31,72 2009 116,51 24,62 21,13 96,83 27,74 28,65 2010 157,78 33,35 21,14 135,66 39,04 28,78 2011 203,50 42,10 20,69 177,44 51,30 28,91 2012 190,03 41,83 22,01 191,69 53,82 28,08

Trend (%/tahun) 11,99 13,84 1,87 14,06 11,56 -2,40 Sumber: UNCOMTRADE 2008-2012

Pangsa pasar ASEAN terhadap total ekspor bijian Indonesia cenderung meningkat dari 81,6 persen pada 2008, naik menjadi 91,5 persen pada 2010, namun kemudian turun menjadi 86,6 persen pada 2012 (Tabel Lampiran 1). Hal sama terjadi pada impor sayur dan buah, minyak dan lemak sayur, ternak dan produk ternak dan minyak dan gas ketergantungan Indonesia terhadap pasar ASEAN cenderung meningkat. Sebaliknya, kontribusi pasar ASEAN untuk ekspor Indonesia kelompok komoditi gula dan produk gula, pertanian lainnya, tambang, dan komoditi lainnya cenderung menurun. Kontribusi pasar ASEAN untuk ekspor Indonesia kelompok komoditi manufaktur relatif konstan, yaitu sekitar 25,7 persen pada 2008 dan 25,8 persen pada 2012.

Laju pertumbuhan ekspor ke pasar ASEAN lebih tinggi dibandingkan dengan ke pasar dunia untuk kelompok komoditi sayur dan buah, minyak dan lemak sayur, gula dan produk gula, ternak dan produk ternak, dan minyak dan gas. Bahkan laju pertumbuhan ekspor minyak dan gas ke ASEAN mencapai 26,2 persen sedangkan ekspor ke dunia hanya tumbuh sekitar 16,5 persen.

Pangsa pasar ASEAN terhadap total impor Indonesia cenderung menurun, kecuali untuk kelompok biji-bijian meningkat dari 10,0 persen pada 2008 menjadi 23,6 persen pada 2012, bahkan pada 2011 mencapai 33,5 persen (Tabel Lampiran 2). Penurunan yang drastis tampak pada kelompok gula dan produk gula, yaitu dari 78,4 persen pada 2008 menjadi 50,3 persen pada 2012. Hal sama terjadi pada impor minyak dan lemak sayur, ternak dan produk ternak dan kelompok komoditas lainnya. Sedangkan kontribusi pasar ASEAN untuk impor

326

Page 9: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

Indonesia kelompok komoditi sayur dan buah, manufaktur dan pertambangan cenderung konstan.

Laju pertumbuhan impor dari pasar ASEAN lebih tinggi dibandingkan dengan ke pasar dunia untuk kelompok komoditi biji-bijian, sayur dan buah, dan komoditi pertanian lainnya. Bahkan laju pertumbuhan impor biji-bijian dari ASEAN mencapai 41,1 persen sedangkan impor dari pasar dunia tumbuh sekitar 21,6 persen. Dengan demikian walaupun pangsa pasar ASEAN terhadap impor Indonesia relatif kecil namun pertumbuhannya cukup besar untuk komoditi biji-bijian.

Perkembangan perdagangan biji-bijian Indonesia dengan ASEAN pada 2008 tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 193,7 Juta, kemudian mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni menjadi sebesar US$ 1648,6 Juta atau meningkat sebesar 75,1 persen per tahun selama 2008-2011. Namun pada 2012 impor biji-bijian turun kembali menjadi hanya turun menjadi hanya US$ 912,4 Juta.

Untuk kelompok komoditi biji-bijian, sayur dan buah, gula dan produk gula, pertanian lain, manufaktur, pertambangan dan komoditi lainnya pertumbuhan ekspor Indonesia ke ASEAN lebih kecil dibanding dengan impornya. Bahkan ekspor biji-bijian turun dengan laju sebesar 26,1 persen, sedangkan impornya tumbuh sebesar 41,1 persen. Demikian pula ekspor kelompok komoditas lainnya turun dengan laju sebesar 6,0 persen, sedangkan impornya tumbuh sebesar 16,5 persen. Pertumbuhan ekspor Indonesia ke ASEAN lebih besar dibanding dengan impornya hanya ditunjukan oleh kelompok komoditi minyak dan lemak sayur, ternak dan produk ternak, dan komoditi minyak dan gas. Hal ini menunjukkan bahwa ASEAN merupakan pasar yang cukup prospektif untuk tujuan ekspor untuk kelompok komoditi minyak dan lemak sayur, ternak dan produk ternak, dan minyak dan gas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu bentuk implementasi ASEAN Economic Community (AEC) adalah diberlakukannya penghapusan tarif bea masuk antara negara-negara ASEAN. Diharapkan dengan penghapusan tarif bea masuk akan terbentuk kawasan yang lebih dinamis serta kompetitif sehingga kesenjangan ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN dapat dikurangi. Namun dalam faktanya AEC juga dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah eksploitasi terhadap negara yang kurang memiliki daya saing, rusaknya industri lokal, keamanan barang menjadi lebih rendah dan sebagainya. Namun demikian harus diakui pula bahwa AEC berpeluang menguntungkan negara-negara ASEAN. Hal ini menyebabkan kajian dampak pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi penting terutama untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam mengatasi dampak negatif dari penerapan liberalisasi perdagangan, baik antar negara-negara ASEAN maupun dengan negara-negara mitra ASEAN.

327

Page 10: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Untuk menganalisis potensi dampak liberalisasi perdagangan tersebut digunakan General Trade Analysis Project (GTAP), yaitu sebuah model Computable General Equilibrium (CGE) yang dikembangkan oleh Purdue University. Dalam model GTAP ini, perekonomian dunia diasumsikan telah berada pada kondisi keseimbangan umum, dimana seluruh agen dalam perekonomian tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga atau bertindak sebagai price taker sehingga harga yang terbentuk sepenuhnya merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran. Secara implisit, model ini mengasumsikan bahwa setiap pasar berada dalam kondisi pasar persaingan sempurna (competitive) atau dikenal sebagai konsep Walrasian General Equilibrium.

Adapun skenario yang dianalisis adalah menurunkan tarif impor untuk semua sektor ekonomi di negara-negara ASEAN menjadi 0 persen. Dengan kata lain, dilakukan liberalisasi total perdangangan antar negara-negara ASEAN dalam konteks implementasi AEC. Selain itu, liberalisasi perdagangan antar negara-negara ASEAN dengan mitranya juga diskenariokan dengan asumsi bahwa liberalisasi perdagangan tidak dilakukan sepenuhnya, dimana hanya 50 persen penghapusan tarif dilakukan antar negara-negara ASEAN, sementara di negera-negara mitra ASEAN tidak hanya dilakukan penghapusan tarif, tetapi juga pengurangan subsidi masing-masing 50 persen. Skenario lainnya adalah liberalisasi perdagangan dilakukan sepenuhnya, baik antar negara ASEAN maupun dengan negara-negara mitra ASEAN.

Dampak terhadap Keragaan Makroekonomi

Dari hasil olahan GTAP terlihat bahwa walaupun dilakukan penghapusan tarif bea masuk antar negara-negara ASEAN (Sim-1) dalam kontek implementasi ASEAN Economic Community (AEC), kesejahteraan beberapa negara-negara ASEAN menunjukkan adanya peningkatan, bahkan bernilai positif yang besar. Seperti terlihat dari hasil simulasi yang disajikan pada Tabel 3, peningkatan kesejahteraan paling besar dirasakan oleh negara Thailand (US$ 469.8 juta) disusul kemudian dengan Malaysia (US$ 331.6 juta).

Dari hasil analisis juga terlihat bahwa Indonesia adalah sebagai negara yang mengalami peningkatan kesejahteraan terkecil, yaitu sebesar US$ 14.8 juta. Hal ini terjadi karena pendapatan rumah tangga regional Indonesia mengalami peningkatan terkecil dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya (Tabel 4). Kondisi ini diduga karena peran pemerintah Indonesia dalam perdagangan luar negeri masih lebih dominan jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Berbagai kebijakan yang menuju proses liberalisasi ternyata tidak lantas membuat pemerintah menjadi melepaskannya begitu saja pada proses alami pasar. Dengan demikian Indonesia masih menjadi negara yang menerapkan intervensi pemerintah dalam sektor perdagangan terbesar setelah Malaysia.

Peningkatan kesejahteraan dari implementasi AEC akan lebih besar lagi apabila perdagangan juga dilakukan dengan negara-negara mitra ASEAN, seperti terlihat pada hasil simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3). Dilihat dari dampak terhadap negara-negara mitra ASEAN, seperti pada hasil simulasi 1 (Sim-1) menunjukkan

328

Page 11: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

bahwa kesejahteraan paling besar adalah dirasakan oleh Jepang, Cina dan USA. Sementara pada simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3), hanya Uni Eropa dan Amerika Serikat yang mengalami peningkatan kesejahteraan, sementara Cina dan Jepang mengalami penurunan tingkat kesejahteraan. Tabel 3. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

No Negara Kesejahteraan ($ US million) Sim-1 Sim-2 Sim-3

1 Indonesia 14,8 588,8 1.352,3 2 Malaysia 331,6 10.085,6 20.658,8 3 Filipina (39,0) 6.323,0 12.678,5 4 Thailand 469,8 8.977,8 18.662,1 5 Singapura 89,8 20.027,6 40.243,4 6 OtherASEAN 145,0 5.098,1 10.429,6 7 Cina 325,8 (20.693,4) (39.813,5) 8 Jepang 440,9 (45.222,0) (96.012,0) 9 EU_25 (463,1) 293.848,3 587.735,3

10 USA 140,8 30.506,5 61.249,2 11 Rest of World 742,2 242.967,5 487.738,3

Keterangan: • Skenario 1 (Sim-1) : Liberalisasi perdagangan dilakukan dengan penghapusan tarif bea

masuk antar negara-negara ASEAN, • Skenario 2 (Sim-2) : Liberalisasi perdagangan tidak sepenuhnya dilakukan antar negara-

negara ASEAN dengan negara-negara mitra ASEAN, yaitu 50% penghapusan tarif di negara-negara ASEAN dan 50% penghapusan tarif dan subsidi di negara mitra ASEAN (Cina, Jepang, USA dan EU), dan

• Skenario 3 (Sim-3) : Liberalisasi perdagangan sepenuhnya dilakukan, baik antar negara ASEAN maupun dengan negara-negara mitra ASEAN.

Tabel 4. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Regional

No Negara Pendapatan Rumah Tangga Regional Sim-1 Sim-2 Sim-3

1 Indonesia 0,004 0,149 0,342 2 Malaysia 0,201 6,110 12,515 3 Filipina -0,030 4,911 9,848 4 Thailand 0,219 4,191 8,713 5 Singapura 0,058 12,829 25,778 6 OtherASEAN 0,200 7,023 14,367 7 Cina 0,010 -0,654 -1,258 8 Jepang 0,012 -1,207 -2,563 9 EU_25 -0,003 1,978 3,956

10 USA 0,001 0,238 0,478 11 Rest of World 0,005 1,711 3,434

329

Page 12: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Penghapusan tarif dalam implementasi AEC juga diprediksikan akan mempengaruhi keragaan ekonomi makro antar negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra ASEAN. Dari Tabel 5, menunjukkan nilai GDP bernilai positif kecuali Singapura, walaupun dengan persentase yang relatif kecil, yaitu kurang dari 1 persen. Nilai GDP Indonesia tercatat meningkat masing-masing sebesar 0,12 persen (Sim-1), 0,01 persen (Sim-2) dan 0,15 persen (Sim-3). Peningkatan nilai GDP tertinggi terjadi di negara ASEAN lainnya dan Thailand. Sementara Filipina merupakan negara yang mengalami peningkatan nilai GDP yang terkecil. Sebaliknya, GDP di negara-negara mitra ASEAN tidak mengalami perubahan, kecuali pada simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3). Tabel 5. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap GDP

Quantity Index dan Price Index GDP di Masing-masing Negara (%)

No Negara

Sim-1 Sim-2 Sim-3 GDP

quantity Index

Price Index GDP

GDP quantity Index

Price Index GDP

GDP quantity Index

Price Index GDP

1 Indonesia 0,12 -1,05 0,01 -34,79 0,15 -70,49

2 Malaysia 0,15 -0,51 0,21 -28,05 0,58 -56,51

3 Filipina 0,08 -0,44 0,07 -23,53 0,22 -47,38

4 Thailand 0,32 -0,29 0,25 -28,86 0,83 -57,86

5 Singapura -0,01 0,06 0,59 -18,59 1,17 -37,03

6 Other ASEAN 0,41 -1,19 1,24 -26,37 2,92 -53,76

7 Cina 0,00 -0,01 6,46 -2,73 12,93 -5,43

8 Jepang 0,00 0,01 1,02 3,22 1,96 6,10

9 EU_25 0,00 -0,04 1,41 7,90 2,81 15,75

10 USA 0,00 -0,04 0,32 -5,71 0,64 -11,47

11 Rest of World 0,00 -0,02 -0,01 -32,21 -0,02 -64,45

Pada Tabel 5, juga terlihat bahwa GDP deflator (inflasi), yang menunjukkan tingkat harga di masing-masing negara menurun di semua negara ASEAN kecuali Singapura. Menurunnya GDP deflator karena adanya penghapusan tarif yang mempengaruhi indeks harga semua barang di negara-negara ASEAN, yang pada akhirnya akan menurunkan laju inflasi walaupun relatif kecil. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau negara-negara ASEAN dengan berbagai cara berusaha untuk meningkatkan akses marketnya dalam konteks implementasi AEC. Selanjutnya, GDP deflator di negara-negara mitra ASEAN terlihat bervariasi. Pada simulasi 1 (Sim-1), hanya Jepang yang GDP deflatornya mengalami peningkatan. Sementara pada simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3) ditemukan tidak hanya Jepang yang mengalami peningkatan GDP deflator, tetapi juga dirasakan oleh Uni Eropa.

Variabel makro lainnya, seperti trade balance, nilai impor dan nilai ekspor (Tabe 6), terlihat bahwa penghapusan tarif mengakibatkan trade balance negara-

330

Page 13: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

negara ASEAN bernilai negatif (Sim-1). Artinya, nilai impor negara-negara tersebut jauh lebih besar dari pada nilai eksporya. Penurunan trade balance yang paling besar dirasakan oleh negara Thailand. Sementara Indonesia, Filipina, Thailand dan negera ASEAN lainya menghasilkan trade balance yang positif (Sim-2 dan Sim-3). Artinya nilai ekspornya masih jauh lebih besar dibanding nilai impornya. Sebaliknya, term of trade (nilai tukar) di negara-negera ASEAN terlihat negatif pada simulasi 1 (Sim-1), dan positif pada simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3). Demikian pula nilai impor dan ekspor, negatif pada simulasi 1 (Sim-1) dan positif pada simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3). Tabel 6. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

terhadap Trade Balance,Term of Trade, Nilai Impor dan Nilai Ekspor Masing-Masing Negara (%)

Temuan dampak makro ini sejalan dengan banyak studi yang berkesimpulan bahwa perdagangan bebas berimplikasi positif bagi negara-negara yang terlibat. Disamping meningkatkan kesejahteraan juga meningkatkan kuantitas perdagangan dunia dan efisiensi (Jim and Reuvid, 2004; Raimund, and Zhang, 2011). Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kerjasama perdagangan juga akan meningkatkan kompetisi antar anggota (Kym Anderson et, al., 2009). Namun apabila hal tersebut disikapi dengan bijak maka manfaat yang dapat diperoleh antara lain adalah peningkatan spesialisasi dan peningkatan perdagangan itu sendiri. Dengan keunggulan komparatif dari masing-masing negara, setiap negara dapat berfokus pada produksi barang yang mempunyai keunggulan komparatif sehingga akan terjadi realokasi faktor produksi. Pada akhirnya akan tercipta keseimbangan harga yang lebih murah dan output yang lebih banyak sehingga memberikan kesejahteraan lebih besar terhadap negara-negara yang terlibat.

Dampak Terhadap Kinerja Sektoral

Uraian berikut akan membahas dampak terhadap kinerja sektor ekonomi. Analisis yang dilakukan adalah berdasarkan perubahan yang terjadi pada beberapa variabel ekonomi, seperti output, ekspor, dan impor.

331

Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-31 Indonesia (1,452) 10,971 20,557 (0.54) 1.86 3.31 6.33 (36.22) (65.92) 4.14 (21.65) (38.94) 2 Malaysia (1,716) (8,904) (19,503) (0.10) 5.99 11.96 4.22 (31.65) (59.05) 2.28 (28.02) (53.73) 3 Philipina (607) 2,084 3,562 (0.23) 9.52 18.90 3.44 (26.53) (49.58) 2.28 (21.15) (39.99) 4 Thailand (2,819) 2,775 2,720 (0.24) 5.96 11.81 5.47 (33.69) (61.79) 2.98 (26.52) (49.95) 5 Singapur (1,814) (4,425) (10,630) 0.01 10.22 20.50 5.13 (40.58) (76.05) 3.25 (33.69) (64.13) 6 OtherASEAN (1,123) 5,605 10,055 (0.24) 6.23 12.32 4.19 (28.76) (53.22) 3.08 (24.58) (46.01) 7 China 611 (10,939) (20,502) 0.04 (9.21) (18.30) 0.03 67.45 135.04 0.07 52.12 104.44 8 Jepang 653 11,597 18,077 0.06 (5.84) (11.96) 0.08 56.78 116.48 0.15 52.26 106.50 9 EU_25 3,348 (788,254) (1,571,116) (0.00) 0.81 1.62 (0.06) 59.17 118.28 (0.00) 46.49 93.01

10 USA 2,390 240,517 484,728 0.01 (17.59) (35.17) (0.04) 38.30 76.56 0.11 78.39 156.98 11 Rest of World 2,530 538,973 1,082,053 0.02 6.06 12.15 (0.02) (29.75) (59.51) 0.03 (16.96) (33.85)

No Negara Trade Balance US $ Milyar Term of Trade (%) Nilai Impor (%) Nilai Ekspor (%)

Page 14: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Output

Keterkaitan perubahan output dapat dipelajari pada Tabel 7. Berdasarkan Tabel 7, dampak liberalisasi perdagangan antar negera-negara ASEAN tidak selalu dapat mendorong peningkatan output pada berbagai sektor ekonomi, baik di Indonesia maupun di negara-negara ASEAN lainnya. Di Indonesia, misalnya sektor yang mengalami peningkatan output hampir semua sektor pertanian kecuali sayuran dan buah yang mengalami penurunan output sebesar 1,1 persen (Sim-3). Peningkatan output ini diduga karena dukungan domestik yang diberikan dalam implementasi AEC, meskipun lebih kecil bila dibandingkan dengan dukungan domestik yang dilakukan oleh negara-negara mitra ASEAN. Tabel 7. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

terhadap Ouput di Masing-masing Negara ASEAN (%)

Adapun output yang mengalami peningkatan terbesar di Indonesia adalah sektor minyak sayur dan lemak, masing-masing sebesar 5,1 persen (Sim-2) dan 9,6 persen (Sim-3). Sementara untuk output pertanian di negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia terlihat hanya sektor minyak sayur dan lemak yang mengalami peningkatan sebesar 1,2 persen (Sim-2) dan 1,4 persen (Sim-3). Kondisi ini berbeda dengan negara-negara mitra ASEAN, yang sebagian output pertaniannya umumnya mengalami penurunan (Tabel 8).

332

Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-31 Bijian -1.6 1.1 0.6 -2.7 -0.8 -4.2 -0.2 -2.6 -5.4 -1.3 -4.4 -10.6 -18.6 -3.3 -40.3 -0.4 -6.7 -14.12 Sayur_Buah -1.5 0.2 -1.1 -0.7 -4.8 -10.3 -0.4 0.8 1.3 -0.2 3.9 7.7 -1.0 -3.0 -5.1 -1.2 1.9 2.63 Mnyk_Lmk -0.3 5.1 9.6 -0.6 1.2 1.4 -0.4 1.7 2.7 -3.4 -1.6 -6.7 -20.0 14.5 -26.2 -9.6 -9.4 -28.84 Gula -2.7 4.8 6.8 -2.1 -6.4 -14.8 -4.9 2.0 -0.8 1.0 -3.0 -5.1 -7.2 9.4 -4.9 -9.5 2.9 -3.55 Animal_prods -0.6 9.1 17.4 -2.3 -6.3 -14.9 -2.0 -3.4 -8.9 -2.6 7.0 10.9 -14.0 -0.6 -29.2 2.5 20.9 43.76 Other_Agri 0.0 5.2 10.9 -0.8 -9.3 -18.2 -2.4 -6.9 -15.3 -0.6 -2.2 -4.0 -19.3 1.4 -36.3 -2.0 -4.4 -10.17 Manuf 0.0 -1.4 -3.2 1.6 0.3 1.8 1.4 -2.0 -2.8 1.4 -5.3 -9.5 -27.8 3.0 -52.9 1.4 -4.3 -7.58 Oil_Gas -0.2 -1.4 -3.2 -1.4 -11.4 -24.3 1.4 -6.4 -11.5 0.9 -8.3 -15.8 -26.2 15.7 -36.7 -1.4 -13.7 -29.19 Mining 0.2 1.6 3.1 -0.5 -8.6 -18.1 -0.1 -4.1 -8.5 -2.4 -9.1 -20.9 -28.2 -1.5 -58.2 -1.6 -1.7 -5.3

10 Other 0.3 -2.3 -4.3 0.1 6.4 12.9 0.1 3.0 6.2 -0.1 3.8 7.6 11.7 -1.1 22.2 1.1 5.8 12.7

SingapurSektorNo Other ASEANIndonesia Malaysia Philipina Thailand

Page 15: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

Tabel 8. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Ouput di Masing-masing Negara Mitra ASEAN (%)

Ekspor

Dampak implementasi AEC terhadap kinerja ekspor dari seluruh sektor ekonomi di negara-negara ASEAN dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel tersebut menunjukkan bahwa hampir semua sektor ekonomi Indonesia mengalami peningkatan jumlah ekspor. Hal ini terjadi diduga karena output dari sektor tersebut di Indonesia mengalami peningkatan, disamping beberapa sektor memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor, baik dalam kualitas, maupun kuantitas.

Berbeda halnya dengan negara-negara ASEAN lainnya, misalnya Thailand sektor biji-bijian, minyak sayur dan lemak, gula dan lainnya mengalami penurunan jumlah ekspor (Sim-2). Demikian pula negara-negara mitra ASEAN (Tabel 10), seperti Cina untuk produksi hewani dan produk hewani mengalami penurunan jumlah ekspor sebesar 0,03 persen (Sim-1). Namun demikian sektor tersebut akan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 95,26 persen pada simulasi 2 (Sim-2) dan 189,4 persen pada simulasi 3 (Sim-3).

333

Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-31 Bijian 0.0 -1.4 -3.0 0.0 -40.5 -57.4 0.0 -11.5 -23.0 0.2 21.9 40.6 0.1 -0.8 -1.92 Sayur_Buah 0.1 -5.2 -10.2 0.0 -8.2 -17.2 0.0 -12.1 -24.2 0.0 0.2 0.8 0.0 2.5 4.93 Mnyk_Lmk -0.2 -47.4 -95.1 0.0 -22.8 -39.4 -0.2 -7.2 -14.6 0.3 31.7 63.8 -0.1 6.1 12.14 Gula 0.1 -15.4 -30.5 0.0 -16.0 -33.1 0.0 -16.0 -31.9 0.0 -4.6 -9.2 0.1 4.4 8.95 Animal_prods 0.0 10.0 19.8 0.0 -43.6 -84.6 0.0 0.7 1.4 0.0 -4.5 -8.9 0.1 2.4 4.86 Other_Agri 0.0 -8.3 -16.2 0.0 1.0 -0.9 0.0 1.8 3.7 0.0 3.8 7.9 0.0 1.0 2.17 Manuf 0.0 9.9 19.7 0.0 16.5 33.8 0.0 6.1 12.2 0.0 -2.6 -5.2 -0.1 -8.0 -16.28 Oil_Gas 0.0 -10.4 -20.9 0.0 21.4 43.0 0.0 37.3 74.7 0.0 6.3 12.7 0.0 -4.0 -8.19 Mining 0.0 -3.6 -7.4 0.1 5.8 12.3 0.0 -2.1 -4.2 0.0 -0.3 -0.7 0.0 2.6 5.3

10 Other 0.0 -0.6 -1.1 0.0 -2.2 -4.5 0.0 -1.2 -2.3 0.0 -0.2 -0.4 0.0 1.1 2.3

Rest of WorldChinaNo Sektor Jepang EU_25 USA

Page 16: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Tabel 9. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Volume Eekspor di Masing-masing Negara ASEAN (%)

Peningkatan ekspor dari beberapa negara ASEAN dan mitra ASEAN merupakan konsekuensi dari implementasi AEC dimana penghapusan hambatan perdagangan telah menjadikan arus lalu lintas barang, jasa, kapital dan tenaga kerja menjadi lebih lancar dan efisen. Disamping itu, dengan implementasi AEC juga menjadikan suatu negara akan cenderung mengekspor suatu produk yang ketersediaannya berlimpah di negara tersebut atau dengan kata lain akan cenderung mengekspor produk yang bersifat excess supply. Tabel 10. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

terhadap Volume Ekspor di Masing-masing Negara Mitra ASEAN (%)

334

Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-31 Bijian 10.23 30.43 66.65 7.55 38.33 81.53 4.68 36.11 73.11 2.25 -9.57 -18.09 10.21 -24.99 -42.24 1.93 -35.69 -70.942 Sayur_Buah 7.93 10.86 29.15 3.14 -13.52 -23.87 2.75 7.81 18.67 2.05 21.06 44.13 3.35 -19.45 -35.74 -1.19 11.80 21.973 Mnyk_Lmk 10.83 9.57 29.39 3.39 2.57 7.95 2.30 25.04 50.90 25.13 -11.17 2.04 27.46 -31.18 -35.87 7.64 -25.70 -45.004 Gula 23.65 3.96 31.16 9.67 -14.83 -20.10 5.74 26.53 58.04 2.55 -5.67 -9.28 57.41 -12.40 31.97 7.41 -9.07 -11.245 Animal_prods 7.17 60.21 126.25 9.18 -16.86 -25.02 11.97 -40.01 -69.23 1.93 26.24 52.39 14.84 -19.20 -25.04 8.20 37.99 83.296 Other_Agri 4.50 18.09 42.82 3.71 -11.02 -16.34 3.73 -14.12 -18.74 4.19 1.70 9.68 4.23 -18.52 -31.85 3.85 -5.69 -5.817 Manuf 8.49 6.64 21.05 2.94 6.37 15.22 2.89 8.83 20.16 4.30 1.78 7.38 4.24 -26.88 -49.82 4.89 5.36 15.178 Oil_Gas 2.31 0.40 2.93 1.87 -28.31 -54.99 14.33 -48.54 -82.88 18.63 -40.43 -62.84 20.25 -30.14 -40.08 0.13 -14.89 -29.839 Mining 1.62 7.88 16.91 5.80 -6.67 -7.88 1.87 3.60 8.79 0.64 -3.80 -7.46 4.63 -33.76 -63.19 4.06 7.82 19.20

10 Other 0.84 56.74 113.80 -1.45 43.71 85.71 -0.66 26.80 52.62 -3.84 41.65 78.96 -2.86 32.23 61.52 -0.89 41.25 81.23

Singapur Other ASEANNo Sektor Indonesia Malaysia Philipina Thailand

Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-31 Bijian 1.63 31.82 54.90 1.47 70.46 131.39 0.05 85.00 169.69 0.46 87.02 163.35 0.66 3.17 4.912 Sayur_Buah 3.78 25.69 55.32 0.11 44.99 86.69 0.04 37.43 74.91 0.20 63.55 128.29 0.05 15.39 30.823 Mnyk_Lmk 0.29 74.30 146.35 1.04 238.32 430.18 -0.44 97.26 194.03 0.73 94.32 189.35 0.56 16.77 33.854 Gula 2.38 59.87 121.91 13.49 107.52 228.58 0.09 73.76 147.66 0.31 116.14 232.89 0.66 19.31 39.345 Animal_prods -0.03 95.26 189.44 1.94 141.18 282.99 0.03 124.85 249.54 0.75 159.40 319.35 0.61 32.15 64.386 Other_Agri 0.24 83.04 168.65 0.52 102.25 207.40 0.02 79.05 158.46 0.16 125.65 253.01 0.09 17.68 36.297 Manuf 0.03 107.25 214.35 0.03 96.36 195.04 -0.03 95.98 191.82 0.11 142.33 284.75 -0.08 11.48 22.748 Oil_Gas -0.09 231.40 462.68 0.02 425.31 865.27 -0.04 300.70 601.32 -0.10 268.31 536.50 0.05 -3.17 -6.319 Mining 0.23 86.09 172.25 0.52 109.37 220.96 0.04 95.09 190.19 0.12 135.89 271.91 0.05 18.00 36.03

10 Other 0.20 56.54 113.22 0.20 54.26 109.37 0.19 47.89 96.00 0.19 107.07 214.34 0.15 54.80 109.77

No Sektor China Jepang EU_25 USA Rest of World

Page 17: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

Impor

Implementasi AEC juga mendorong peningkatan jumlah impor seperti terlihat pada Tabel 11 dan 12. Hampir semua sektor ekonomi di Indonesia kecuali sektor lainnya mengalami peningkatan impor dengan persentase yang berbeda-beda. Peningkatan impor terbesar terjadi pada sektor minyak sayur dan lemak, sayur dan buah (Sim-1 dan Sim-3). Peningkatan impor yang terjadi, baik di Indonesia maupun di negera-negara ASEAN lainnya dimungkinkan karena bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang konsumsi dalam negeri dan sebagian lagi diproduksi untuk diekspor adalah berasal dari impor. Disamping itu, peningkatan impor tersebut umumnya didominasi oleh impor untuk konsumsi. Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan jumlah konsumsi menjadi sangat besar sehingga akan meningkatkan jumlah impor. Hasil simulasi ini membuktikan bahwa teori perdagangan yang menyatakan bahwa penghapusan tarif akan berdampak terhadap peningkatan impor oleh negara yang melakukan penghapusan tarif tersebut. Tabel 11. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

terhadap Volume Impor di Masing-masing Negara ASEAN (%)

335

Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-31 Bijian 13.11 1.62 17.24 1.65 -2.82 -3.33 -1.80 7.95 14.95 51.68 15.26 83.69 3.70 -4.18 -4.23 9.30 11.35 32.742 Sayur_Buah 33.10 -0.69 31.99 1.34 -0.17 1.09 12.03 10.24 32.95 11.05 6.27 23.98 0.35 -4.74 -8.91 4.23 16.37 37.093 Mnyk_Lmk 64.41 4.70 74.15 25.61 5.96 37.42 -0.34 10.57 21.42 7.92 -0.54 7.41 12.29 -12.53 -12.96 4.69 6.33 17.494 Gula 4.62 -4.58 -4.26 7.89 1.74 11.55 57.41 -2.12 53.55 50.10 16.18 83.50 16.73 -4.23 8.45 43.58 2.34 48.575 Animal_prods 17.00 3.96 25.25 9.02 6.17 21.64 18.10 26.56 71.64 21.63 18.40 58.51 5.08 7.09 19.36 12.69 28.32 69.286 Other_Agri 7.06 2.91 13.36 7.33 5.44 18.74 7.29 16.28 40.33 7.45 7.51 23.15 6.54 1.91 10.72 6.74 8.81 24.747 Manuf 8.39 -0.65 7.22 3.45 7.84 19.05 3.23 15.13 33.43 6.55 6.71 20.04 4.06 -6.44 -8.92 3.45 9.57 22.628 Oil_Gas 2.60 3.89 10.48 8.98 -2.07 4.97 1.48 -0.46 0.55 4.50 -4.77 -5.04 12.65 -20.65 -28.63 2.29 5.54 13.459 Mining 3.68 3.67 11.14 4.23 6.59 17.33 1.77 4.63 11.01 3.97 2.66 9.20 4.92 -5.10 -5.34 4.66 5.74 16.15

10 Other -0.30 -2.06 -4.18 0.77 12.40 25.72 0.46 20.32 41.27 1.60 11.11 24.13 1.04 20.03 41.14 0.97 13.05 27.31

SektorNo Indonesia Malaysia Philipina Thailand Singapur Other ASEAN

Page 18: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Tabel 12. Dampak Liberalisasi Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Volume Impor di Masing-masing Negara Mitra ASEAN (%)

Secara teoritis peningkatan jumlah impor tersebut, setidak-tidaknya dapat disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, produk sejenis yang diproduksi dalam negeri kalah bersaing dengan produk yang masuk dari luar negeri. Kedua, produk yang diimpor tersebut berbeda, baik dari segi kualitas, jenis, maupun rasa, sehingga produk tersebut diimpor dari luar negeri. Dengan demikian suatu negara bisa saja menjadi pengimpor sekaligus pengekspor produk yang sama namun dengan motif, bentuk, jenis dan rasa yang berbeda. Berpijak dari argumen ini, maka dapat dimaknai bahwa peningkatan impor untuk kasus-kasus tertentu tidak sepenuhnya disebabkan oleh penurunan daya saing produk dalam negeri. Peningkatan impor bisa juga disebabkan oleh karena permintaan dalam negeri yang beraneka ragam dan kebutuhan tersebut bisa didatangkan dari luar negeri.

KESIMPULAN

ASEAN adalah pasar tujuan ekspor Indonesia yang utama untuk kelompok komoditi biji-bijian dan ternak dan produk ternak. Liberalisasi perdagangan melalui implementasi ASEAN Economic Community (AEC) akan meningkatkan kesejahteraan beberapa negara-negara ASEAN. Peningkatan kesejahteraan paling besar dirasakan oleh negara Thailand (US$ 469.8 juta) disusul kemudian dengan Malaysia (US$ 331.6 juta). Sementara Indonesia tercatat sebagai negara yang mengalami peningkatan kesejahteraan terkecil (US$ 14.8 juta). Peningkatan kesejahateran ini akan lebih besar lagi apabila liberalisasi perdagangan juga dilakukan dengan negara-negara mitra ASEAN, seperti Cina, Jepang, USA, dan Uni Eropa.

Implementasi AEC juga akan mempengaruhi keragaan ekonomi makro antar negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra ASEAN. Indonesia, misalnya mengalami peningkatan nilai GDP yang terkecil. Namun, trade balance Indonesia

336

Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-3 Sim-1 Sim-2 Sim-31 Bijian 0.32 201.52 403.54 0.04 119.30 164.66 -0.03 111.42 222.98 0.13 119.57 237.78 0.02 9.98 20.462 Sayur_Buah 0.20 67.16 134.66 0.14 63.97 131.13 -0.01 41.22 82.47 -0.01 39.18 78.10 0.04 -1.61 -3.143 Mnyk_Lmk 0.42 78.55 157.71 0.09 22.91 36.55 0.04 70.24 140.60 0.55 90.23 180.63 0.84 1.86 4.574 Gula -0.31 99.47 198.93 0.06 36.05 69.88 -0.03 99.61 199.23 0.08 61.92 123.90 -0.09 -5.97 -11.985 Animal_prods 0.15 173.89 348.05 0.14 105.29 202.71 0.08 133.80 267.65 0.08 111.84 223.49 0.09 13.50 27.106 Other_Agri 0.11 99.66 199.76 0.28 100.62 222.70 0.01 92.32 184.69 0.05 83.59 167.24 0.06 11.55 23.247 Manuf 0.15 128.18 256.66 0.29 154.23 310.06 -0.02 114.72 229.42 0.04 89.17 178.45 0.02 14.12 28.298 Oil_Gas 0.04 58.50 117.14 0.02 27.96 56.41 -0.01 72.90 145.80 -0.01 46.25 92.50 0.13 6.91 13.969 Mining 0.03 104.85 209.84 0.12 84.02 168.50 -0.02 96.94 193.83 -0.03 77.73 155.44 0.00 7.47 14.95

10 Other -0.10 79.76 159.51 -0.03 86.37 172.21 -0.07 92.65 185.23 -0.08 54.02 107.94 -0.07 7.00 13.94

EU_25 USA Rest of WorldNo Sektor China Jepang

Page 19: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

tercatat surplus pada simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3), masing-masing sebesar US $ 10,971 juta dan US $ 20,557 juta. Demikian pula nilai impor dan ekspor Indonesia, negatif pada simulasi 1 (Sim-1) dan positif pada simulasi 2 (Sim-2) dan 3 (Sim-3).

Dampak liberalisasi perdagangan antar negera-negara ASEAN tidak selalu dapat mendorong peningkatan output pada berbagai sektor ekonomi, baik di Indonesia maupun di negara-negara ASEAN lainnya. Di Indonesia, misalnya sektor yang mengalami peningkatan output hampir semua sektor pertanian kecuali sayuran dan buah. Adapun output yang mengalami peningkatan terbesar di Indonesia adalah sektor minyak sayur dan lemak, masing masing sebesar 5,1 persen (Sim-2) dan 9,6 persen (Sim-3). Demikian pula dengan jumlah ekspor dan impor, hampir semua sektor ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dengan persentase yang berbeda-beda.

Cita-cita dan harapan untuk menjadi negara maju dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi tentu diharapkan oleh semua negara. Jalan untuk mencapai hal tersebut tentu tidaklah mudah dan sangat sulit ditempuh. Kerangka kerjasama perdagangan antar negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra ASEAN dengan konsep ASEAN Economic Community (AEC) yang telah disepakati bersama perlu disikapi dengan bijaksana oleh berbagai pihak. Beberapa langkah strategis yang harus dilakukan oleh pemerintah, khususnya dalam kontak liberalisasi perdagangan sektor pertanian, antara lain: (1) Pemerintah Indonesia harus memproteksi sektor pertanian dari tekanan liberalisasi perdagangan sektor pertanian dalam kerangka ASEAN Economic Community (AEC) agar terhindar dari potensi kerugian akibat liberalisasi tersebut. Proteksionisme perdagangan tersebut sebaiknya diselaraskan dengan kepentingan nasional, seperti ketahanan pangan, dan pengentasan kemiskinan; (2) Pemerintah harus menciptakan iklim usaha yang kondusif di sektor pertanian dan menyediakan infrastruktur pendukung yang baik agar Indonesia bisa memperoleh manfaat dari liberalisasi perdagangan sektor pertanian. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan investasi seperti yang terjadi di beberapa negara berkembang seperti Cina, Thailand, dan Filipina. Kebijakan peningkatan investasi tersebut juga perlu disertai dengan strategi untuk melakukan pengembangan komoditas berbasis pasar, pengembangan konektivitas, sumberdaya manusia dan teknologi serta penataan sistem manajemen dengan tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan, peningkatan daya saing, dan modernisasi; dan (3) Diperlukan upaya dan terobosan dari Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya sehingga komoditi pertanian juga mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya dan negara-negara mitra ASEAN. Kebijakan tersebut bisa dilakukan antara lain dengan mengembangkan akses pasar yang lebih besar bagi komoditi pertanian untuk memasuki pasar negara-negara ASEAN dan pasar negara-negara mitra ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia perlu berkosentrasi pada pengembangan komoditas ekspor yang mempunyai daya saing tinggi.

337

Page 20: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

DAFTAR PUSTAKA

Avinas, D. and V. Norman. 2002. Theory of International Trade: A dual, General Equilibrium

Approach. Cambridge University Press.

Burfisher, M. 2011. Introduction to Computable General Equilibrium Models, Cambridge University Press.

Dixon, P. B. and D. W. Jorgenson. 2012. Handbook of Computable General Equilibrium Modeling. Volumes 1A and 1B. North Holland, Elsevier B.V.

Hans J. M, J. Rude, J. Stabler, and Storey. 2001. Lynne Rienner Publisher, Inc. London.

Hertel, T.W. 1997. Global Trade Analysis: Modeling and Application. published by Cambridge University Press

James C. M. 2007. General Equilibrium and Welfare Economic. Springer Berlin Heidelberg. New York.

Jim S. and J. Reuvid. 2004. The Handbook of International Trade: A Guide to Principles and Practice of Export. The Institute of Export. GMB Publishing. London.

Kemendag. 2011. Informasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional. Kementerian Perdagangan.

Kym A, R. Stringer, Erwidodo, and Feridhanusetyawan. 2009. Indonesia in a Reforming World Economy: Effect on Agriculture, Trade and Environment. University Adelaide Press.

Lionel W. M. 2002. Classical General Equilibrium Theory. The MIT Press Cambrige, massachusetts London, England.

Manuel A. C, A. I. Guerra and Sancho. 2012. Applied General Equilibrium. Springer Dordrecht Heidelberg London New York.

Raimund, B, P. J. Welfens and Z. Zhang (eds.). 2011. International Economics of Resources Efficiency: Eco-Innovation Policy for a Green Economy. Physica-Verlag. Springer Berlin Heidelberg. New York

Ross M. S. 2011. General Equilibrium Theory. Cambridge University Press.

338

Page 21: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

Tabel Lampiran 1. Kontribusi ASEAN Terhadap Total Ekspor Indonesia, 2008-2012 (Juta US$)

Tujuan Ekspor

Produk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2008 38,8 153,8 2089,1 54,8 47,3 3199,3 11970,5 5265,4 4034,0 317,7

2009 18,7 143,2 1767,5 45,9 41,4 3039,4 10281,5 6056,9 2837,6 391,8

2010 18,2 175,5 2923,3 67,3 52,0 3816,2 13327,9 9008,4 3675,4 283,4

2011 8,2 196,0 3910,2 65,8 62,9 4780,0 14888,8 13429,8 4374,4 382,8

2012 17,6 191,9 3370,8 71,0 63,3 4308,6 15630,8 14093,1 3857,8 226,4 Trend (%)

ASEAN -26,1 7,5 16,7 8,6 10,0 10,3 9,0 26,2 3,2 -6,0

2008 47,6 733,8 15776,2 147,9 72,5 21239,8 46520,4 39782,5 8335,4 4364,3

2009 22,4 637,3 12352,2 153,0 67,4 16915,0 41304,4 32952,3 6245,7 5860,4

2010 19,9 674,7 16502,4 174,8 81,5 24433,9 51881,0 46765,3 9032,0 8213,5

2011 10,3 913,8 21891,1 192,4 89,4 32463,8 60988,0 68921,1 10600,6 7426,2

2012 20,3 840,2 21523,2 200,3 87,2 29710,5 60618,9 63385,1 8479,7 5166,3 Trend (%)

Dunia -27,7 6,4 11,9 8,3 6,4 13,0 9,2 16,5 5,4 5,1

Pangsa

2008 81,6 21,0 13,2 37,1 65,3 15,1 25,7 13,2 48,4 7,3

2009 83,5 22,5 14,3 30,0 61,4 18,0 24,9 18,4 45,4 6,7

2010 91,5 26,0 17,7 38,5 63,7 15,6 25,7 19,3 40,7 3,5

2011 79,6 21,5 17,9 34,2 70,3 14,7 24,4 19,5 41,3 5,2

2012 86,6 22,8 15,7 35,5 72,5 14,5 25,8 22,2 45,5 4,4 Keterangan: 1=biji-bijian; 2=sayuran dan buah; 3=minyak sayur dan lemak; 4=gula; 5=hewani dan produk hewani; 6=komoditi pertanian lainnnya; 7=manufaktur; 8=minyak dan gas; 9=pertambangan; dan 10=komoditi lainnya.

339

Page 22: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Hermanto, Reni Kustiari, dan Erwidodo

Tabel Lampiran 2. Kontribusi ASEAN Terhadap Total Impor Indonesia, 2008-2012 (Juta US$)

Asal Impor

Produk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2008 232,5 170,7 111,2 359,0 203,8 1164,9 17517,3 18407,3 2811,9 16,4

2009 202,6 201,6 128,8 287,5 118,5 912,2 14167,8 9714,1 2000,5 8,9

2010 446,7 199,9 190,6 598,4 139,5 1390,9 18369,6 15115,9 2568,1 18,2

2011 1656,8 335,9 267,5 875,0 181,5 1807,4 21678,4 21386,8 3084,6 26,3

2012 930,0 307,3 164,0 948,3 182,1 2060,3 23583,4 22025,6 3598,2 22,9 Trend (%)

ASEAN 41,1 16,8 14,2 28,8 1,2 18,3 10,3 10,9 9,4 16,5

2008 2328,0 811,5 987,5 458,0 1856,2 7367,3 68684,6 30682,3 15964,9 103,6

2009 1611,6 976,3 955,7 704,6 1577,2 5656,2 56014,9 19090,4 10156,7 85,7

2010 2313,4 1168,2 1282,4 1252,8 2205,6 8496,0 75168,0 27530,7 14474,2 1772,0

2011 4938,5 1532,1 1767,9 1900,3 2338,6 11393,0 92604,9 40840,2 18167,5 1952,5

2012 3938,6 1471,8 1680,3 1884,9 2051,0 10854,2 103007,9 42764,2 21695,4 2342,7 Trend (%)

Dunia 21,6 15,7 16,5 32,7 5,7 14,5 13,3 14,3 12,1 50,7

Pangsa

2008 10,0 21,0 11,3 78,4 11,0 15,8 25,5 60,0 17,6 15,8

2009 12,6 20,7 13,5 40,8 7,5 16,1 25,3 50,9 19,7 10,4

2010 19,3 17,1 14,9 47,8 6,3 16,4 24,4 54,9 17,7 1,0

2011 33,5 21,9 15,1 46,0 7,8 15,9 23,4 52,4 17,0 1,3

2012 23,6 20,9 9,8 50,3 8,9 19,0 22,9 51,5 16,6 1,0 Keterangan: 1=biji-bijian; 2=sayuran dan buah; 3=minyak sayur dan lemak; 4=gula; 5=hewani dan produk hewani; 6=komoditi pertanian lainnnya; 7=manufaktur; 8=minyak dan gas; 9=pertambangan; dan 10=komoditi lainnya.

340

Page 23: ANALISIS EKONOMI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI … filemekanisme investasi untuk menarik investasi domestik dan asing di sektor ini. Kata kunci: komunitas ekonomi, keseimbangan umum ,

Analisis Ekonomi Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Pertanian Indonesia

Tabel Lampiran 3. Pertumbuhan Perimbangan Perdagangan Indonesia dengan ASEAN, 2008-2012 (Juta US$)

Tahun Produk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2008 38,8 153,8 2089,1 54,8 47,3 3199,3 11970,5 5265,4 4034,0 317,7

2009 18,7 143,2 1767,5 45,9 41,4 3039,4 10281,5 6056,9 2837,6 391,8

2010 18,2 175,5 2923,3 67,3 52,0 3816,2 13327,9 9008,4 3675,4 283,4

2011 8,2 196,0 3910,2 65,8 62,9 4780,0 14888,8 13429,8 4374,4 382,8

2012 17,6 191,9 3370,8 71,0 63,3 4308,6 15630,8 14093,1 3857,8 226,4

Ekspor -26,1 7,5 16,7 8,6 10,0 10,3 9,0 26,2 3,2 -6,0

2008 232,5 170,7 111,2 359,0 203,8 1164,9 17517,3 18407,3 2811,9 16,4

2009 202,6 201,6 128,8 287,5 118,5 912,2 14167,8 9714,1 2000,5 8,9

2010 446,7 199,9 190,6 598,4 139,5 1390,9 18369,6 15115,9 2568,1 18,2

2011 1656,8 335,9 267,5 875,0 181,5 1807,4 21678,4 21386,8 3084,6 26,3

2012 930,0 307,3 164,0 948,3 182,1 2060,3 23583,4 22025,6 3598,2 22,9

Impor 41,1 16,8 14,2 28,8 1,2 18,3 10,3 10,9 9,4 16,5

2008 -193,7 -16,9 1977,9 -304,2 -156,4 2034,4 -5546,9 -13141,9 1222,1 301,3

2009 -183,9 -58,4 1638,8 -241,6 -77,1 2127,2 -3886,2 -3657,2 837,0 382,9

2010 -428,4 -24,5 2732,7 -531,1 -87,6 2425,2 -5041,8 -6107,5 1107,3 265,2

2011 -1648,6 -139,9 3642,7 -809,1 -118,7 2972,6 -6789,5 -7957,0 1289,8 356,4

2012 -912,4 -115,4 3206,8 -877,3 -118,9 2248,3 -7952,6 -7932,6 259,6 203,4 Keterangan: 1=biji-bijian; 2=sayuran dan buah; 3=minyak sayur dan lemak; 4=gula; 5=hewani dan

produk hewani; 6=komoditi pertanian lainnnya; 7=manufaktur; 8=minyak dan gas; 9=pertambangan; dan 10=komoditi lainnya.

341