Analisis Earning Per Share Dan Return on Invesment_2
-
Upload
julfifajrihan892 -
Category
Documents
-
view
225 -
download
4
Transcript of Analisis Earning Per Share Dan Return on Invesment_2
ANALISIS EARNING PER SHARE DAN RETURN ON INVESMENT
DALAM MEMPENGARUHI PENDAPATAN DEVIDEN PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2005-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat – Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
ANDRI PRASETIAWAN B200050091
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
i
ANALISIS EARNING PER SHARE DAN RETURN ON INVESMENT
DALAM MEMPENGARUHI PENDAPATAN DEVIDEN PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2005-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat – Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
ANDRI PRASETIAWAN B200050091
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Skripsi dengan judul :
“ANALISIS EARNING PER SHARE DAN RETURN ON INVESMENT
DALAM MEMPENGARUHI PENDAPATAN DEVIDEN PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
PERIODE 2005-2007”
Yang ditulis oleh :
Nama : ANDRI PRASETIAWAN
NIM : B200050091
Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut te;ah memenuhi syarat untuk
diterima.
Surakarta, Januari 2009
Pembimbing
Drs. Wahyono, MA, Ak
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. H. Syamsudin, MM
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ANDRI PRASETIAWAN NIRM : 05.6.106.02030.50091
Jurusan : AKUNTANSI
Judul Skripsi : ANALISIS EARNING PER SHARE DAN RETURN ON
INVESMENT DALAM MEMPENGARUHI
PENDAPATAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
PERIODE 2005-2007
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat dan serahkan ini
merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan
yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti dan
atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi dan atau gelar dan ijazah yang diberikan oleh
Universitas Muhammadiyah Surakarta batal saya terima.
Surakarta, Januari 2009
Yang membuat pernyataan
ANDRI PRASETIAWAN
iv
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
sendiri yang merubah keadaan
(Q.S Ar-Ra’ad :10)
Kita harus selalu semangat walaupun terkadang hidup itu berat
(Penulis)
v
PERSEMBAHAN
Setiap lembar dari goresan tinta ini merupakan wujud dari keagungan dan ridho dari Allah
SWT kepada umatnya.
Teriring rasa syukur kepada Allah SWT, saya persembahkan skripsi ini untuk :
1. Ayah dan Ibu tercinta Sutaryo dan Titi Sulistari yang telah memberikan kasih
sayang, merawat dan membesarkan tanpa rasa letih, memberikan semangat serta doa
yang tak pernah putus mngiringi langkahku
2. Mbak Rinda dan Mas Dedi terimakasih atas bantuan, dukungan dan doa
3. Semua teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangatnya
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur tercurahkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis berhasil
menyelesaikan skirpsi yang berjudul : “Analisis Earning Per Share dan Return On
Invesment Dalam Mempengaruhi Pendapatan Deviden Pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2005-2007” ini dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidaklah mungkin
dilakukan seorang diri tanpa adanya masukan dari pihak lain secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan rasa tulus, ikhlas dan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Syamsudin, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
2. Bapak Drs. Wahyono, MA, Ak selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran serta
kebijaksanaan dari awal sampai akhir.
3. Bapak Drs. Atwal Arifin, Akt selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan yang bijaksana
4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan yang telah membekali penulis dengan
berbagai ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat
vii
5. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, merawat dan
membesarkan tanpa rasa letih, memberikan semangat serta doa yang tak pernah
putus mngiringi langkahku
6. Mbak Rinda dan Mas Dedi terimakasih atas bantuan, dukungan dan doa
7. Semua teman-teman akuntansi UMS angkatan 2005 dan teman-teman kos
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membentu
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca serta tugas akhir ini
menjadi awal kesuksesan untuk penulis pada tahap selanjutnya. Amien
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Januari 2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
PENGESAHAN……………………………………………………………. ii
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………… iii
MOTTO……………………………………………………………………. iv
PERSEMBAHAN………………………………………………………….. v
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xiii
ABSTRAKSI ………………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah…………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 4
D. Sistematika Penulisan…………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Earning Per Share dan Return On Invesment………... 6
B. Pengertian Deviden dan Tujuan Pembagian Deviden……………. 7
C. Macam-Macam Deviden…………………………………………. 8
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Deviden……………………. 9
ix
E. Berbagai Macam Teori dan Kebijakan Deviden…………………. 10
F. Hubungan EPS dan Roi dengan Deviden………………………… 12
G. Pengembangan Hipotesis………………………………………… 12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………. 15
B. Populasi dan Penentuan Sampel………………………………... 15
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 15
D. Definisi Operasional Variabel …………………………………. 16
E. Metode Analisis ………………………………………………... 17
F. Uji Asumsi Dasar Klasik Regresi………………………………. 18
G. Rancangan Uji Hipotesis……………………………………….. 18
H. Pengujian Hipotesis I dan II……………………………………. 19
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif……………………………………………… 21
B. Analisis Data……………………………………………………. 23
1. Uji Asumsi Klasik………………………………………….... 23
a. Uji Normalitas…………………………………………… 23
b. Uji Autokorelasi…………………………………………. 25
c. Uji Multikolinieritas……………………………………... 26
d. Uji Heteroskedastisitas…………………………………... 27
2. Pengujian Hipotesis………………………………………….. 28
a. Analisis Regresi Ganda………………………………….. 28
x
b. Uji F……………………………………………………… 30
c. Uji t…………………………………………………….. 31
C. Pembahasan…………………………………………………….. 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan……………………………………………………….. 34
B. Keterbatasan Penelitian………………………………………… 35
C. Saran…………………………………………………………… 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perusahaan Sampel……………………………………………. 21
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif…………………………………………….. 22
Tabel 4.3 Uji Kolmogorov Smirnov……………………………………... 23
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi………………………………………………. 26
Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas…………………………………………... 27
Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas………………………………………... 28
Tabel 4.7 Analisis Regresi Linier Berganda…………………………….. 29
Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi (R2)………………………………. 30
Tabel 4.9 Uji F…………………………………………………………... 30
Tabel 4.10 Uji T…………………………………………………………. 31
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Gambar Histogram…………………………………………. 24
Gambar 4.2 Gambar Normal Probability Plot………………………….. 25
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sampel
Lampiran 2 Data Deviden Yield
Lampiran 3 Data Earning Per Share (EPS)
Lampiran 4 Data Return On Invesment (ROI)
Lampiran 5 Statistik Deskriptif
Lampiran 6 Uji Normalitas
Lampiran 7 Uji Autokorelasi
Lampiran 8 Uji Multikolinieritas
Lampiran 9 Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 10 Uji Hipotesis (Analisis Regresi Ganda)
xiv
ABSTRAKSI
Pembagian deviden adalah kebijakan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan yang diberikan kepada para pemegang saham (investor). Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan modalnya ke dalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan deviden (deviden yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya(capital gain). Dasar pengambilan keputusan apakah investor akan tetap menanamkan investasinya, menambah atau menjual saham yang dimiliki antara lain adalah besarnya Earning Per Share (EPS) dan Return On Invesment (ROI). Selain itu karena informasi yang dimiliki pasar modal sangat terbatas maka perubahan devidenlah yang akan digunakan sebagai sinyal untuk mengetahui kinerja perusahaan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan mengambil sampel 26 perusahaan manufaktur go public yang melakukan pembayaran deviden selama 3 tahun berturut-turut (2005-2007). Pengukuran pendapatan deviden (deviden yield) menggunakan Earning Per Share (EPS) dan Return On Invesment (ROI). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda, uji t, Uji F, uji koefisien determinasi dan uji asumsi klasik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara bersama-sama Earning Per Share (EPS) dan Return On Invesment (ROI) berpengaruh signifikan (positif) terhadap pendapatan deviden (deviden yield). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F. Berdasarkan pengujian yang dilakukan secara individual diperoleh kesimpulan bahwa hanya Earning Per Share (EPS) saja yang berpengaruh signifikan (positif) terhadap pendapatan deviden (deviden yield). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t. Sedangkan ROI tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan deviden (deviden yield).
Kata Kunci : Pendapatan deviden (deviden yield), Earning Per Share (EPS),
Return On Invesment (ROI)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Investasi dalam suatu perusahaan merupakan salah satu hal yang penting agar
perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan
dituntut untuk dapat memperoleh dana. Adapun dana tersebut dapat diperoleh
melalui dua sumber yaitu sumber internal (internal financing) dan eksternal
(external financing). Dana yang berasal dapat diperoleh dengan berusaha
mendapatkan bantuan dari lembaga perbankan atau lembaga keuangan seperti pasar
modal, pegadaian dan sebagainya.
Perusahaan yang hanya mengandalkan bank dan lembaga keuangan bukan bank
dalam pembiayaan investasi sering mengalami kesulitan untuk mendapat sumber
pembiayaan. Hal ini dapat dimengerti karena bank dan lembaga keuangan bukan
bank mengalami kesulitan untuk menyediakan dana dalam jumlah yang besar,
apalagi dana yang diharapkan oleh perusahaan itu dana dalam bentuk penyertaan
modal (equity), selain itu biaya dana dari lembaga keuangan tersebut relatif besar
dan keterikatan dana di dalam suatu lembaga sangat terbatas waktunya.
Pasar modal menduduki posisi yang sangat strategis dalam keadaan seperti ini,
karena dapat menjadi sarana yang handal untuk mobilitas dana dari masyarakat dan
dapat berperan sebagai modal penyerta (saham), maupun sebagai pinjaman
(obligasi) dalam jumlah yang besar. Alasan perusahaan memilih pasar modal untuk
2
memperoleh dana adalah karena perusahaan dapat memperoleh dana dalam jumlah
yang besar. Khususnya dana sebagai penyertaan modal akan dapat memperbaiki
struktur modal bagi perusahaan. Selain itu perusahaan akan mempunyai keleluasaan
dalam menggunakan dana tersebut karena keterikatan dana tidak mempunyai jatuh
tempo dan tidak perlu membayar bunga.
Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan modalnya ke dalam
perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi
(return) baik berupa pendapatan deviden (deviden yield) maupun pendapatan dari
selisih harga jual saham terhadap harga belinya(capital gain). Dalam hubungannya
dengan pendapatan deviden, para investor umumnya menginginkan pembagian
deviden yang relatif stabil, karena dengan stabilitas deviden dapat meningkatkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian
investor dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan. Selain itu investor
sebagai pihak yang menanamkan dananya di pasar modal berkepentingan untuk
mengetahui resiko dan keuntungan dari perusahaan yang go public. Investor akan
menanamkan dananya dalam perusahaan yang mempunyai prospek keuntungan
lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain dan memiliki resiko yang sama atau lebih
kecil dibanding perusahaan yang lain.
Perusahaan yang masuk dalam pasar modal mempunyai kewajiban memberikan
gambaran umum mengenai perusahaan dan laporan keuangan sepeti neraca, laporan
laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan keuntungan dan laporan pembagian
deviden perusahaan. Tujuan diberikannya laporan –laporan tersebut adalah supaya
3
para pemegang saham atau calon investor mengetahui keadaan dan perkembangan
serta prospek dari perusahaan sehingga para investor maupun calon investor
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan terhadap investasinya.
Dasar pengambilan keputusan apakah investor akan tetap menanamkan
investasinya, menambah atau menjual saham yang dimiliki antara lain adalah
besarnya pendapatan per saham (EPS) dan tingkat pengembalian investasi(ROI).
Selain itu karena informasi yang dimiliki pasar modal sangat terbatas maka
devidenlah yang akan digunakan sebagai sinyal untuk mengetahui kinerja
perusahaan. Deviden yang dibagikan selalu berubah-ubah atau tidak selalu tetap,
keadaan seperti itu akan membingungkan bagi investor ataupun calon investor. Oleh
karena itu investor atau calon investor lebih suka memilih deviden yang stabil
karena dengan demikian mereka akan menerima pembayaran secara stabil. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi deviden disamping kebijakan dari perusahaan itu
sendiri. Karena kebijakan mengenai deviden sangat penting maka peneliti sangat
tertarik untuk menguji apakah Earning Per Share, Return On Invesment (ROI)
mempunyai pengaruh terhadap pendapatan deviden (deviden yield).
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Surasmi (1998)
menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap deviden dan
berdasarkan penelitian Edi Susanto (2002) menunjukkan bahwa Return On
Invesment (ROI) tidak berpengaruh terhadap deviden. Berdasarkan kedua hasil
penelitian tersebut penulis tertarik untuk meneliti apakah kedua faktor yaitu Earning
Per Share (EPS) dan Return On Invesment (ROI) jika diteliti secara bersama-sama
4
(simultan) dapat mempengaruhi pendapatan deviden (deviden yield). Berdasarkan
uraian di atas, penulis untuk mengambil judul :
“ANALISIS EARNING PER SHARE DAN RETURN ON INVESMENT
DALAM MEMPENGARUHI PENDAPATAN DEVIDEN PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
PERIODE 2005-2007”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah Earning Per Share (EPS), Return On Invesment (ROI) secara bersama-
sama (simultan) mempengaruhi pendapatan deviden (deviden yield) pada
perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2005-2007?
b. Faktor manakah yang paling dominan diantara faktor-faktor diatas dalam
mempengaruhi pendapatan deviden (deviden yield)?
C. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Invesment
(ROI) secara bersama-sama (simultan) terhadap pendapatan deviden (deviden
yield) pada perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2005-2007
b. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi
pendapatan deviden (deviden yield)
5
D. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai Analisis Earning Per Share
dan Return On Invesment dalam mempengaruhi pendapatan deviden (deviden yield)
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2005-2007, skripsi ini
terdiri dari lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan
Pustaka berisi pengertian earning per share dan return on invesment, pengertian
deviden dan tujuan pembagian deviden, macam-macam deviden, faktor-faktor yang
mempengaruhi dividen, berbagai macam teori dan kebijakan deviden, hubungan
earning pershare dan return on invesment dengan deviden dan hipotesis yang
digunakan dalam menganalisis permasalahan yang ada. Bab III Metode Penelitian
menjelaskan mengenai metode penelitian yang berisi tentang jenis dan sumber data,
populasi dan penentuan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional
variabel, metode analisa, uji asumsi dasar klasik regresi, rancangan uji hipotesis,
pengujian hipotesis. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan menguraikan hasil dan
pembahasan yang menjelaskan mengenai deskripsi obyek penelitian, analisis data
dan pembahasan. Bab V Penutup berisi kesimpulan dari hasil analisis data dan saran-
saran yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang menunjang pengaruh earning
per share dan return on investment terhadap pendapatan deviden (deviden yield), selain
itu akan dikembangkan hipotesis mengenai permasalahan tersebut.
A. Pengertian Earning Per Share dan Return On Invesment
Pendapatan per lembar saham (earning per share) atau EPS merupakan total
keuntungan yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. Total
keuntungan tersebut diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after
tax - EAT) terhadap jumlah lembar saham yang beredar (outstanding share).
Semakin besar earning after tax maka pendapatan dividen per lembar saham
(dividend per share) yang akan diterima oleh para pemegang saham juga semakin
besar. Hal tersebut dengan asumsi jika dividen bagi para pemegang saham minoritas
dan jumlah saham yang beredar (saham biasa) relatif tetap.
Return On Invesment (ROI) merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk
kegiatan usahanya. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang
semakin baik, karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar. Seperti
diuraikan sebelumnya, bahwa return yang diterima oleh investor dapat berupa
pendapatan deviden dan capital gain. Dengan demikian meningkatnya ROI juga
akan meningkatkan pendapatan dividen. Sebagaimana lazimnya pengukuran ROI
7
didapat dari earnings after tax (EAT) dan total investasi aktiva operasi. Besarnya
EAT diperoleh dari laporan laba rugi, sedangkan total investasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total aktiva tetap (bersih) yang digunakan untuk aktivitas
operasi perusahaan yang tercermin dalam laporan neraca (sisi aktiva/ asset).
B. Pengertian Deviden, Deviden Yield dan Tujuan Pembagian Deviden
Secara umum pengertian deviden adalah pembagian sebagian keuntungan
yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham. Robert Ang (1997)
menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah
pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai
cadangan bagi perusahaan. Deviden ini untuk dibagikan kepada para pemegang
saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan.
Pengertian deviden yield adalah rasio untuk melihat bagian dari harga pasar
saham yang akan diperoleh investor. Deviden Yield atau Pendapatan Deviden
didapat dengan membandingkan deviden per lembar dengan harga pasar per lembar
saham.
Deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham dapat berupa prosentase
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu kemungkinan deviden akan
dibagikan atau tidak tergantung oleh keputusan perusahaan. Keputusan mengenai
jumlah laba yang ditahan dan deviden yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
8
Pembagian deviden mempunyai tujuan :
a. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham
b. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan
c. Sebagian investor memandang bahwa resiko deviden adalah lebih rendah
dibanding resiko capital gain
d. Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pandapatan tetap yang
akan digunakan untuk keperluan konsumsi
e. Deviden dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manager dan
pemegang saham
C. Macam-Macam Deviden
Deviden yang dibayarkan kepada para pemegang saham ditinjau dari bentuknya ada
dua macam, yaitu :
a. Deviden Tunai (Cash Devidend)
Bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham
dalam bentuk cash(tunai)
b. Deviden Saham (Stock Devidend)
Bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepadapara pemegang saham
dalam bentuk saham
Sedangkan deviden saham yang dibagikan kepada para pemegang saham ditinjau
dari jumlah yang dibayarkan terdiri dari:
9
a. Devident payout Ratio yang konstan
Dengan dividend payout ratio yang konstan perusahaan menetapkan ratio yang
tetap terhadap keuntungan. Berapapun keuntungan yang diperoleh, prosentase
keuntungan yang dibagikan selalu sama. Akibatnya adalah jumlah uang yang
dibayarkan akan bervariasi untuk setiap periode tergantung pada keuntungan yang
diperoleh.
b. Jumlah Deviden yang Stabil
Dalam hal ini perusahaan memberikan deviden kepada para pemegang saham
dalam jumlah yang tetap untuk setiap periode.
c. Jumlah deviden yang kecil ditambah deviden ekstra
Perusahaan membayarkan deviden dalam jumlah yang kecil dan apabila ada
keuntungan yang naik pada akhir periode maka perusahaan menambahkan deviden
ekstra.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi dividen
Faktor-faktor yang mempengaruhi deviden suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Posisi likuiditas Perusahaan
Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting
yang harus di pertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan
besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Makin
kuatnya posisi likuiditas perusahaan, berarti makin besar kemampuannya untuk
membayar deviden dan makin kuat pula posisi likuiditas suatu perusahaan
10
terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-waktu mendatang, makin tinggi
“dividend payout ratio”nya.
b. Kebutuhan Dana untuk membayar utang
Apabila suatu perusahaan akan memperoleh utang baru atau menjual obligasi baru
untuk membiayai perluasan perusahaan,sebelumnya harus sudah direncanakan
bagaimana caranya untuk membayar kembali utang tersebut.
Utang dapat dilunasi pada hari jatuh temponya dengan utang baru “refunding of
debt” atau alternatif lain adalah perusahaan harus menyediakan dana sendiri yang
berasal dari keuntungan untuk melunasi utang tersebut.
c. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan akan
dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya, perusahaan
tersebut biasanya lebih senang untuk menahan “earning”nya daripada dibayarkan
sebagai deviden kepada para pemegang saham dengan mengingat batasan-batasan
biayanya. Jadi makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan makin besar dana
yang dibutuhkan, makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan.
d. Pengawasan Terhadap Perusahaan
Variabel penting lainnya adalah “control” atau pengawasan terhadap perusahaan.
Ada perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya membiayai ekspansinya
dengan dana yang berasal dari sumber intern saja. Kebijakan tersebut dijalankan
atas dasar pertimbangan bahwa kalau ekspansinya dibiayai dengan dana yang
11
berasal dari hasil penjualan saham baru akan melemahkan “control” dari
kelompok dominant di dalam perusahaan.
E. Berbagai Macam Teori dan Kebijakan Deviden
Kebijakan deviden menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak
para pemegang saham. Pada dasarnya, laba tersebut bisa dibagi sebagai deviden atau
ditahan untuk diinvestasikan kembali. Berikut ini beberapa teori kebijakan deviden
menurut Bringham (1983):
a.Devidend Irrelevance
Modligani Miller berpendapat bahwa kebijakan deviden tidak mempunyai efek
harga saham maupun pada cost of capital-nya. Argumen inilah yang disebut
sebagai kebijakan tidak relevan. Modligani Miller menyatakan bahwa apabila
pembayaran deviden dinaikkan, maka perusahaan dapat mengimbanginya dengan
cara mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah pembayaran deviden
tersebut. Lebih lanjut Modligani Miller mempunyai alasan bahwa nilai suatu
perusahaan ditentukan oleh earning power dan tingkat resiko assets perusahaan.
b. Bird in The Hand Theory
Myron Gordon dan J. Litner mengemukakan bahwa para pemegang saham lebih
suka kalau earning dibagikan dalam bentuk deviden daripada ditahan (retained
earning). Alasan mereka adalah pembayaran deviden merupakan penerimaan yang
pasti dibandingkan capital gain. Mereka mengkiaskan bahwa satu burung
ditangan lebih berharga daripada seribu burung di udara.
12
e. Tax Differential Theory
Litzberger dan Ramaswamy menyatakan bahwa apabila deviden dikenai pajak
dengan jumlah tinggi daripada pajak atau capital gain maka pemodal
menginginkan agar deviden tersebut dibagikan dalam jumlah yang kecil dengan
maksud untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
E. Hubungan Earning Pershare dan Return On Invesment dengan Deviden
a. Hubungan Earning Per Share (EPS) dan Deviden
Pendapatan Per Lembar Saham (EPS) merupakan total keuntungan yang diperoleh
investor untuk setiap lembar sahamnya. Pendapatan Per Lembar Saham (EPS)
diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak (earning after tax atau EAT)
terhadap jumlah lembar saham yang beredar (outstanding share).
Semakin besar earning after tax atau EAT maka deviden yang diterima oleh para
pemegang saham semakin besar, dengan asumsi jumlah lembar saham yang beredar
(outstanding share) tetap.
b. Hubungan Return On Invesment (ROI) dan Deviden
ROI merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar
ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, oleh karena itu semakin
besar pula tingkat kembalian investasi (return). Tingkat kembalian investasi (return)
yang diterima oleh investor dapat berupa pendapatan dividen dan capital gain.
Dengan demikian meningkatnya ROI juga akan meningkatkan pendapatan dividen.
13
Pengukuran ROI didapat dari rasio antara laba bersih setelah pajak (earning after
tax atau EAT) terhadap total investasi.
F. Pengembangan Hipotesis
Return On Invesment merupakan rasio earnings after tax (EAT) terhadap total
investasi aktiva operasi. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang
semakin baik, oleh karena itu semakin besar pula tingkat kembalian investasi
(return), baik return yang berupa pendapatan dividen maupun capital gain
Partington (1989) menunjukkan bahwa variabel investasi yang diukur dari aktiva
tetap (bersih) operasi dapat digunakan untuk memprediksikan kebijakan dividen.
Namun Fama (1974) dalam Parthington (1989) menunjukkan bahwa kebijakan
dividen tidak dipengaruhi oleh keputusan investasi. Demikian pula penelitian yang
dilakukan oleh Edi Susanto (2002) juga menunjukkan bahwa ROI tidak signifikan
terhadap dividen.
Pendapatan per lembar saham (earning per share) merupakan total keuntungan
yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. Total keuntungan tersebut
diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after tax - EAT) terhadap
jumlah lembar saham yang beredar (outstanding share). Semakin besar earning
after tax maka pendapatan dividen per lembar saham (dividend per share) yang akan
diterima oleh para pemegang sahamjuga semakin besar. Hal tersebut dengan asumsi
jika dividen bagi para pemegang saham minoritas dan jumlah saham yang beredar
(saham biasa) relatif tetap. Teori ini juga didukung oleh Surasmi (1998) yang
14
menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan positif terhadap deviden pada
perusahaan manufaktur yang listing di BEJ periode 1993-1995.
Berdasarkan pemikiran di atas maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
H0 : Earning Per Share (EPS), Return On Invesment (ROI) secara bersama-sama
(simultan) tidak mempengaruhi pendapatan deviden (deviden yield) pada
perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2005-2007
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal
dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan Keuangan tahun 2005-2007.
B. Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public di Bursa
Efek Jakarta yang aktif membagikan deviden dan melaporkan keuangannya tahun
2005-2007. Penentuan sample dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yaitu pemilihan metode dengan berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria
sample yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
- Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan keuangannya selama tahun
2005-2007.
- Perusahaan manufaktur yang aktif membagikan deviden selama tahun 2005-
2007.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh merupakan data yang dicatat dan dikumpulkan dari Indonesian
Capital Market Directory tahun 2005-2007. Selain itu untuk melengkapi landasan
16
teori dan pemecahan masalah secara hipotesis dilakukan dengan membaca buku-
buku / literature yang berhubungan dengan penelitian atau melalui studi
kepustakaan.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada tiga jenis yang terdiri
dari 2 (Dua) variabel independen yaitu Earning Pers Share (EPS) dan Return On
Invesment (ROI), serta 1 (satu) variabel dependen yaitu Deviden. Masing-masing
variabel penelitian secara operasional dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Earning Per Share (EPS) atau Laba Per Lembar Saham
Earning Per Share (EPS) atau Laba Per Lembar Saham adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur laba per lembar saham yang dihitung dari total
keuntungan setelah dipotong pajak (EAT) terhadap jumlah lembar saham yang
beredar.
EPS = EAT
Number of Share Outstanding
SahamLembar Jumlah
pajak dipotongsetelah Keuntungan Total=
2. Return On Invesment (ROI) atau Pengembalian Investasi
Return On Invesment (ROI) atau Pengembalian Investasi adalah rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dari
total investasi yang digunakan oleh perusahaan.
17
ROI = Net Earning t Period
Total Invesment
Investasi Total
pajak dipotongsetelah keuntungan Total=
3. Deviden Yield atau Pendapatan Deviden
Deviden Yield atau Pendapatan Deviden didapat dengan membandingkan
deviden per lembar dengan harga pasar per lembar saham.
Deviden sharePer PriceMarket
SharePer Deviden =
sahamlembar per pasar Harga
LembarPer Deviden =
E. Metode Analisa
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda
dengan persamaan kuadrat terkecil (OLS) dengan model dasar sebagai berikut:
ε+++= ROIbEPSbbldDevidenYie 210
Keterangan:
Dividen Yield = Variabel dependen
EPS dan ROI = Variabel independen
0b = Konstanta
1b , 2b = Koefisien korelasi
ε = Kesalahan acak
18
F. Uji Asumsi Dasar Klasik Regresi
- Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terkait dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.
- Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.
Uji yang digunakan adalah uji Lagrange Multiplier (LM) melalui Durbin-Watson
test .
- Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu kondisi adanya hubungan linier diantara
variabel-variabel bebas dalam model regresi. Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabe
bebas (independen). Uji yang digunakan dengan melihat besarnya Tolerance
Value dan Variance Inflation Factor (VIF).
- Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastidasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Uji yang digunakan adalah dengan metode Glejser.
19
G. Rancangan Uji Hipotesis
- Uji Statistik F
Uji Statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen.
- Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
H. Pengujian Hipotesis I dan II
Pengujian hipotesis I dan II digunakan untuk menguji ada atau tidak pengaruh
Pendapatan Per Saham (EPS) dan Tingkat Pengembalian Investasi (ROI) terhadap
pendapatan deviden. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan model regresi
linier berganda dengan model dasar sebagai berikut:
ε+++= ROIbEPSbbldDevidenYie 210
Keterangan:
Dividen Yield = Variabel dependen
EPS dan ROI = Variabel independen
0b = Konstanta
1b , 2b = Koefisien korelasi
ε = Kesalahan acak
20
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis I dan II adalah sebagai berikut :
a. Menentukan independen hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
H0 : 0;0 == ROIEPS µµ ; Earning Per Share (EPS), Return On Invesment
(ROI) secara bersama-sama (simultan) tidak mempengaruhi pendapatan
deviden pada perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2005-2007
H1 : 0;0 ≠≠ ROIEPS µµ Earning Per Share (EPS), Return On Invesment (ROI)
secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi pendapatan deviden pada
perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2005-2007
b. Menentukan level of significance (α )
c. Menentukan kriteria pengujian
( )1;2/ −−− knt α ( )1;2/ −−knt α
d. Perhitungan nilai t dengan menggunakan uji thitung dengan rumus :
SEbt i
hitung =
bi = Koefisien regresi variabel independen ke –i
SE = Standar Error
e. Menarik kesimpulan H0 diterima atau H0 ditolak
H0 diterima apabila ( ) ( )1;2/1;2/ −−−− ≤≤− knkn ttt αα
H0 ditolak apabila ( )1;2/ −−> kntt α atau ( )1;2/ −−< kntt α
21
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Earning
Per Share (EPS), Return On Invesment (ROI) secara bersama-sama (simultan)
terhadap pendapatan deviden (deviden yield), maka dilakukan penelitian terhadap
beberapa perusahaan manufaktur yang terdapat di BEJ sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian yang telah disajikan pada bab
sebelumnya diperoleh 26 perusahaan yang terdaftar di BEJ yang melakukan
pembayaran deviden selama 3 tahun berturut-turut (2005-2007). Kriteria
pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut :
TABEL 4.1 PERUSAHAAN SAMPEL
No Kriteria Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ hingga tahun 2007 151
2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ yang tidak melaporkan
laporan keuangan selama 3 tahun berturut-turut (2005-2007)
0
3. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ yang tidak aktif
membagikan deviden selama 3 tahun berturut-turut ( 2005-2007)
125
Jumlah perusahaan sampel 26
22
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri dari deviden yield, earning per
share dan return on investment yang diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD). Adapun daftar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
penelitian dapat dilihat pada lampiran 1.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh statistik deskriptif sebagai berikut :
TABEL 4.2 STATISTIK DESKRIPTIF
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Hasil analisis statistik deskriptif dalam tabel 4.2 menunjukkan dapat diketahui
bahwa rata-rata pendapatan deviden (deviden yield) adalah sebesar 3,47888 dengan
standar deviasi 3,326609. Nilai deviden yield terendah sebesar 0,02 dan tertinggi
19,560. Kemudian rata-rata Earning Per Share (EPS) adalah sebesar 658,5045 dengan
standar deviasi 1075,20347. Nilai EPS terendah sebesar -163 dan tertinggi 4130.
Selanjutnya rata-rata Return On Invesment (ROI) adalah sebesar 8,98247 dengan
standar deviasi 7,965491. Nilai ROI terendah sebesar -1,460 dan tertinggi 37,490.
DEV EPS ROI N Valid 78 78 78 Missing 0 0 0 Mean 3.47888 658.5045 8.98247 Median 2.77300 213.5000 7.30500 Mode 5.000 6.00 .780(a) Std. Deviation 3.326609 1075.20347 7.965491 Variance 11.066 1156062.511 63.449 Minimum .020 -163.00 -1.460 Maximum 19.560 4130.00 37.490 Sum 271.353 51363.35 700.633
23
B. Analisa Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Untuk
menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-value
dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05 maka H0 diterima
yang berarti data berdistribusi normal.
Setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :
TABEL 4.3 UJI KOLMOGOROV SMIRNOV
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Unstandardize
d Residual N 78
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation 2.93912851
Most Extreme Differences
Absolute .151 Positive .151 Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.330 Asymp. Sig. (2-tailed) .058
24
Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa harga
p-value atau nilai signifikansinya sebesar 0,058. Oleh karena nilai p-value atau
nilai signifikansinya > 0,05 maka H0 diterima yang berarti data berdistribusi
normal.
Selain dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak, dapat melihat grafik histogram dan grafik
normal probability plot. Dari grafik histogram dapat dibandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan dari grafik
normal probability plot dapat diketahui jika data berdistribusi normal maka data
akan mengikuti garis lurus diagonal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 4.1 dan 4.2 berikut :
GAMBAR 4.1 GRAFIK HISTOGRAM
Regression Standardized Residual420-2
Frequ
ency
25
20
15
10
5
0
Histogram
Dependent Variable: DEV
Mean =-2.26E-16 Std. Dev. =0.987
N =78
25
GAMBAR 4.2 GRAFIK NORMAL PROBABILITY PLOT
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: DEV
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal probability
plot diatas maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola
distribusi yang mendekati normal. Sedangkan pada grafik normal probability
plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya
mengikuti garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah terjadi korelasi diantara
anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam
waktu (untuk data time series) atau korelasi antara tempat yang berdekatan
(untuk data cross sectional). Untuk menguji adanya pengaruh autokorelasi
26
dalam penelitian ini digunakan uji Lagrange Multiplier (LM) melalui Durbin-
Watson test . Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.4 :
TABEL 4.4 UJI AUTOKORELASI
Sampel sebanyak 26 data dan variabel yang menjelaskan sebanyak 2,
maka nilai Durbin-Watson pada tingkat kepercayaan 5 % adalah dL = 1,224 dan
dU = 1,553. Maka di dapat nilai 4 - dL yaitu 4 – 1,224 = 2,776 dan 4 - dU yaitu 4
- 1,553 = 2,447.
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watsoni (D-W) berada di daerah
bebas autokorelasi, yaitu dU < D-W < 4 - dU yaitu 1,553 < 1,888 < 2,447.
Sehingga dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi dalam model
regresi.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi
diantara variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Pengujian
multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan analisis regresi yaitu dengan
Model Summaryb
.468 a .219 .199 2.978059 .219 10.539 2 75 .000 1.888Model 1
R
R Adjusted R Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F
Change
Change Statistics Durbin-Watson
Predictors: (Constant), ROI, EPS a.
Dependent Variable: DEV b.
27
melihat besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Dari
hasil penghitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
TABEL 4.5 UJI MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
2.555 .512 4.986 .000.001 .000 .473 4.190 .000 .818 1.223
-.004 .047 -.010 -.093 .926 .818 1.223
(Constant)EPSROI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: DEVa.
Hasil perhitungan uji multikolinieritas menunjukkan bahwa kedua
variabel independen yaitu EPS dan ROI memiliki nilai tolerance > 0,1 (10%)
dan memiliki VIF < 10, artinya tidak ada korelasi antar variabel independen.
Dapat disimpulkan pula bahwa tidak ada gejala multikolinieritas dalam model
regresi yang digunakan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
terjadi kesamaan varian (homoskedastisitas) dari residual satu ke pengamatan
yang lain. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka terjadi heteroskedastisitas.
Dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Tidak terjadi heteroskedastisitas
H1 : Terjadi heteroskedastisitas
28
Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-
value dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05 maka H0
diterima yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil penghitungan
diperoleh hasil sebagai berikut :
TABEL 4.6 UJI HETEROSKEDASTISITAS a Dependent Variable: Unstandardized Residual
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai p-value atau
signifikansinnya > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian.
.
2. Pengujian Hipotseis
a. Analisis Regresi Ganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(EPS dan ROI) berpengaruh terhadan pendapatan deviden (deviden yield). Dari
hasil perhitungan analisis regresi dengan bantuan program SPSS for windows
Release 15.00 diperoleh hasil sebagai berikut :
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) -6.38E-016 .512 .000 1.000
EPS .000 .000 .000 .000 1.000ROI .000 .047 .000 .000 1.000
29
TABEL 4.7 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2.555 .512 4.986 .000
EPS .001 .000 .473 4.190 .000ROI -.004 .047 -.010 -.093 .926
a Dependent Variable: DEV
Dengan demikian model regresi linier berganda untuk pendapatan deviden
(deviden yield) atas faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
ε+−+= ROIEPSYieldDeviden 004,0001,0555,2
Nilai b1 (koefisien EPS) sebesar 0,001 bernilai positif artinya setiap peningkatan
Earning Per Share (EPS) sebesar 1 rupiah maka akan diikuti dengan
peningkatan pendapatan deviden (deviden yield) sebesar 0,001.
Nilai b2 (koefisien ROI) sebesar -0,004 bernilai negatif artinya setiap
peningkatan Return On Invesment (ROI) sebesar 1 rupiah maka akan diikuti
dengan penurunan pendapatan deviden (deviden yield) sebesar 0,003.
Nilai konstanta 2,555 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap
konstan, maka pendapatan deviden (deviden yield) naik sebesar 2,555.
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan juga hasil sebagai berikut :
30
TABEL 4.8 UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .468(a) .219 .199 2.978059 a Predictors: (Constant), ROI, EPS
Nilai R2 = 0,219 menunjukkan bahwa 21,9 % variabel dependen(deviden yield)
dapat dijelaskan oleh dua variabel independen (EPS dan ROI) sedangkan sisanya
dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi dari model regresi yang
digunakan. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel
Pada taraf signifikansi (α) =0,05. Hasil uji F dapat ditunjukkan pada tabel 4.7
sebagai berikut :
TABEL 4.9 UJI F ANOVA(b)
a Predictors: (Constant), ROI, EPS b Dependent Variable: DEV
Dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Model regresi yang digunakan tidak signifikan
H1 : Model regresi yang digunakan signifikan
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 186.945 2 93.472 10.539 .000(a)
Residual 665.163 75 8.869 Total 852.107 77
31
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel(α,k,n-k-1) atau nilai p-value(signifikansi) <
0,05. Dari hasil analisis data di peroleh Fhitung = 10,539 sedangkan Ftabel pada
taraf signifikansi 0,05 dengan db(2;23) adalah sebesar 3,42. Dikarenakan Fhitung
> Ftabel (10,539 > 3,42) atau nilai signifikansi (0,000) < 0,05 maka H0 ditolak
berarti model regresi yang digunakan signifikan. Berarti pula model regresi
tentang pengaruh EPS dan ROI terhadap deviden yield adalah fit atau sesuai.
c. Uji t
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Pengujian
nilai t dilakukan dengan dua sisi yang digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil
pengujian diperoleh dari tes signifikansi dengan program SPSS for windows
Release 15.00. Adapun hasil uji t dapat dilihat dalam tabel 4.8 sebagai berikut :
TABEL 4.10 UJI T Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2.555 .512 4.986 .000
EPS .001 .000 .473 4.190 .000ROI -.004 .047 -.010 -.093 .926
a Dependent Variable: DEV Dengan rumusan hipotesis :
H0 : bj = 0
H1 : bj ≠ 0
32
H0 ditolak jika thitung > ttabel(α/2,n-k-1) atau nilai p-value(signifikansi) < 0,05. maka
H0 ditolak yang berarti koefisien regresi berpengaruh secara signifikan.
Hasil uji t memperoleh nilai thitung untuk variabel EPS sebesar 2,555 dengan p-
value atau signifikansinya 0,000. Sedangkan besarnya ttabel(α/2,n-k-1) pada taraf
signifikansi 0,05 dengan db(0,025;23) adalah 2,069. Dikarenakan thitung >
ttabel(α/2,n-k-1) (4,190 > 2,069) atau nilai p-value atau signifikansinya (0,000) < 0,05
maka H0 ditolak yang berarti EPS berpengaruh secara signifikan terhadap
deviden yield.
Hasil uji t memperoleh nilai thitung untuk variabel ROI sebesar -0,004 dengan p-
value atau signifikansinya 0,926. Sedangkan besarnya ttabel(α/2,n-k-1) pada taraf
signifikansi 0,05 dengan db(0,025;23) adalah 2,069. Dikarenakan thitung <
ttabel(α/2,n-k-1) (-0.093 < 2,069) atau nilai p-value atau signifikansinya 0,926 > 0,05
maka H0 diterima yang berarti ROI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
deviden yield.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda
menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap deviden yield. Hal ini berarti pula Earning Per Share (EPS)
berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan deviden (deviden yield).
Semakin besar nilai Earning Per Share (EPS), maka semakin besar pula pendapatan
deviden (deviden yield) yang diperoleh para pemegang saham atau investor.
33
Konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Surasmi (1998) menunjukkan
bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh posiif terhadap deviden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Invesment (ROI) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap deviden yield. Hal ini berarti pula Return On
Invesment (ROI) berpengaruh negatif terhadap peningkatan pendapatan deviden
(deviden yield). Semakin besar nilai Return On Invesment (ROI), maka semakin
akan semakin kecil pendapatan deviden (deviden yield) yang diperoleh para
pemegang saham atau investor. Konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh
Edi Susanto (2002) menunjukkan bahwa Return On Invesment (ROI) tidak
berpengaruh terhadap deviden.
34
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara
bersama-sama Earning Per Share (EPS) dan Return On Invesment (ROI)
berpengaruh signifikan (positif) terhadap pendapatan deviden (deviden
yield). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F.
2. Berdasarkan pengujian yang dilakukan secara individual diperoleh
kesimpulan bahwa hanya Earning Per Share (EPS) saja yang berpengaruh
signifikan (positif) terhadap pendapatan deviden (deviden yield). Hal ini
dapat dilihat dari hasil uji t. Sedangkan ROI tidak berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan deviden (deviden yield). Oleh karena itu, pertimbangan
yang digunakan manajemen perusahaan dalam pembagian deviden
sebaiknya hanya EPS, karena ROI tidak mempengaruhi dalam pembagian
deviden.
35
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Periode penelitian yang dicakup cukup pendek yaitu tiga tahun (2005-2007)
sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan
2. Variabel bebas yang diteliti hanya Earning Per Share (EPS) dan Return On
Invesment (ROI), sehingga kemungkinan masih banyak faktor yang
mempengaruhi pendapatan deviden (deviden yield).
C. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperpanjang periode pengamatan
agar hasil penelitian akan lebih baik dan dapat digeneralisasikan
2. Bagi penelitian berikutnya diharapkan menambah variabel independen
lainnya, karena masih banyak faktor yang mempengaruhi besarnya
pendapatan deviden (deviden yield) yang diterima investor.
DAFTAR PUSTAKA
Damodar Gujarati. 1991. “Ekonometrika Dasar”. Jakarta : Erlangga Michell Suharli . (2005). “Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan Food dan Beverages di Bursa Efek Jakarta Jurnal Akuntasi dan Keuangan, Vol. 7, No. 3 Michell Suharli. (2005). “Pengaruh Profitability dan Invesment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Tunai Likuiditas Sebagai Penguat”. Jurnal Akuntasi dan Keuangan Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman. 2002. “ Penggunaan Teknik Ekonometrika “. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Norman Draper dan Harry Smith. 1992. “ Analisis Regresi Terapan “. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Nurmala. (2006). “ Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta “. Jurnal Mandiri, Vol. 9, No. 1 Pradono dan Yulius Jogi Christiawan. (2004). “Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham”. Jurnal Akuntasi dan Keuangan, Vol. 6, No.2 Sunarto dan Andi Kartika. (2003). “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Deviden Kas di Bursa Efek Jakarta”. JurnaL Bisnis dan Ekonomi Surahman Arif. 2007. Analisis Pengaruh Abnormal Return terhadap Deviden Yield di BEJ. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. www.gajahmada.edu William H Greene. 1993. “ Econometric Analysis”. New York : Macmillan Publishing Company ____________________ . 2009. Dividend Yield. www.wikipedia.org ____________________ . 2009. Pembagian Deviden. www.e-samuel.com
LAMPIRAN 1
DAFTAR SAMPEL
No Nama Perusahaan
1. PT. MAYORA INDAH Tbk
2. PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk
3. PT. GUDANG GARAM Tbk
4. PT. SEPATU BATA Tbk
5. PT. COLORPAK INDONESIA Tbk
6. PT. LAUTAN LUAS Tbk
7. PT. GOODYEAR INDONESIA Tbk
8. PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk
9. PT. TUNAS RIDEAN Tbk
10. PT. MERCK Tbk
11. PT. UNILEVER INDONESIA Tbk
12. PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk
13. PT. TRIAS SENTOSA Tbk
14. PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA Tbk
15. PT. ALUMINDI NIGHT METAL INDUSTRY Tbk
16. PT. CITRA TUBINDO Tbk
17. PT. LION MESH PRIMA Tbk
18. PT. LION METAL WORKS Tbk
19. PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk
20. PT. SUMI INDOKABEL Tbk
21. PT. SUPREME CABLE MANUFACTURING Tbk
22. PT.ASTRA GRAPHIA Tbk
23. PT.METRO DATA ELECTRONICS Tbk
24. PT.INDO KORDSA Tbk
25. PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk
26. PT UNITED TRACTOR Tbk
LAMPIRAN 2
DATA DEVIDEN YIELD
No Nama Perusahaan 2005 2006 2007
1. PT. MAYORA INDAH Tbk 0.030 0.020 0.020
2. PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk 6.330 4.800 6.550
3. PT. GUDANG GARAM Tbk 4.290 2.450 2.940
4. PT. SEPATU BATA Tbk 1.030 3.110 2.766
5. PT. COLORPAK INDONESIA Tbk 0.940 0.510 0.660
6. PT. LAUTAN LUAS Tbk 3.540 1.980 6.360
7. PT. GOODYEAR INDONESIA Tbk 2.780 6.970 0.680
8. PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk 4.790 1.890 2.840
9. PT. TUNAS RIDEAN Tbk 2.750 0.750 4.440
10. PT. MERCK Tbk 5.760 5.000 4.380
11. PT. UNILEVER INDONESIA Tbk 2.810 1.890 2.470
12. PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk 1.670 1.100 1.840
13. PT. TRIAS SENTOSA Tbk .880 1.440 1.430
14. PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA Tbk 3.270 1.830 2.130
15. PT. ALUMINDI NIGHT METAL INDUSTRY Tbk 2.810 9.110 3.450
16. PT. CITRA TUBINDO Tbk 8.830 19.560 17.830
17. PT. LION MESH PRIMA Tbk 2.110 1.760 2.380
18. PT. LION METAL WORKS Tbk 5.000 4.550 5.950
19. PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk 5.000 6.060 4.050
20. PT. SUMI INDOKABEL Tbk 1.900 2.870 6.950
21. PT. SUPREME CABLE MANUFACTURING Tbk 6.360 5.260 2.070
22. PT.ASTRA GRAPHIA Tbk .080 .130 .050
23. PT.METRO DATA ELECTRONICS Tbk 4.290 3.750 1.630
24. PT.INDO KORDSA Tbk 2.190 .650 3.170
25. PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk 1.800 .460 .480
26. PT UNITED TRACTOR Tbk 7.630 5.280 7.460
LAMPIRAN 3
DATA EARNING PER SHARE (EPS)
No Nama Perusahaan 2005 2006 2007
1. PT. MAYORA INDAH Tbk 60 122 185
2. PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk 4130 3492 4005
3. PT. GUDANG GARAM Tbk 982 524 750
4. PT. SEPATU BATA Tbk 1930 1551 2660
5. PT. COLORPAK INDONESIA Tbk 26 25 32
6. PT. LAUTAN LUAS Tbk 67 38 92
7. PT. GOODYEAR INDONESIA Tbk (163) 619 1034
8. PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk 116 47 59
9. PT. TUNAS RIDEAN Tbk 102 16 136
10. PT. MERCK Tbk 2576 3868 3995
11. PT. UNILEVER INDONESIA Tbk 189 226 257
12. PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk 93.00 154.00 230.00
13. PT. TRIAS SENTOSA Tbk 6.00 9.00 6.00
14. PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA Tbk 201.00 161.00 267.00
15. PT. ALUMINDI NIGHT METAL INDUSTRY Tbk 121.00 270.00 103.00
16. PT. CITRA TUBINDO Tbk 919.00 2640.00 2744.00
17. PT. LION MESH PRIMA Tbk 428.00 278.00 619.00
18. PT. LION METAL WORKS Tbk 366.00 397.00 486.00
19. PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk 1269.00 1609.00 1138.00
20. PT. SUMI INDOKABEL Tbk 78.00 145.00 253.00
21. PT. SUPREME CABLE MANUFACTURING Tbk 276.00 251.00 262.00
22. PT.ASTRA GRAPHIA Tbk 27.00 41.00 53.00
23. PT.METRO DATA ELECTRONICS Tbk 8.07 10.28 14.00
24. PT.INDO KORDSA Tbk 266.00 41.00 87.00
25. PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk 17.00 47.00 6.00
26. PT UNITED TRACTOR Tbk 369.00 326.00 524.00
LAMPIRAN 4
DATA RETURN ON INVESMENT (ROI)
No Nama Perusahaan 2005 2006 2007
1. PT. MAYORA INDAH Tbk 3.133 6.020 7.480
2. PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk 15.120 12.050 13.570
3. PT. GUDANG GARAM Tbk 8.540 4.640 6.030
4. PT. SEPATU BATA Tbk 8.200 7.430 10.410
5. PT. COLORPAK INDONESIA Tbk 7.300 5.750 5.820
6. PT. LAUTAN LUAS Tbk 3.260 1.620 3.360
7. PT. GOODYEAR INDONESIA Tbk (1.460) 5.580 7.310
8. PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk 9.140 3.270 3.580
9. PT. TUNAS RIDEAN Tbk 4.740 .780 5.670
10. PT. MERCK Tbk 26.460 30.610 27.030
11. PT. UNILEVER INDONESIA Tbk 37.490 37.220 36.790
12. PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk 10.930 14.250 16.290
13. PT. TRIAS SENTOSA Tbk .780 1.280 .830
14. PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA Tbk 7.020 6.180 9.810
15. PT. ALUMINDI NIGHT METAL INDUSTRY Tbk 4.640 6.660 2.310
16. PT. CITRA TUBINDO Tbk 6.910 13.360 13.710
17. PT. LION MESH PRIMA Tbk 9.750 6.120 9.460
18. PT. LION METAL WORKS Tbk 11.530 11.000 11.710
19. PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk 7.420 8.780 6.170
20. PT. SUMI INDOKABEL Tbk 4.330 7.520 13.150
21. PT. SUPREME CABLE MANUFACTURING Tbk 8.180 7.670 4.160
22. PT.ASTRA GRAPHIA Tbk 6.950 9.500 11.540
23. PT.METRO DATA ELECTRONICS Tbk 2.450 2.800 2.450
24. PT.INDO KORDSA Tbk 6.990 1.200 2.520
25. PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk 5.270 11.860 1.620
26. PT UNITED TRACTOR Tbk 9.880 8.270 11.480
LAMPIRAN 5
STATISTIK DESKRIPTIF
DEV EPS ROI N Valid 78 78 78
Missing 0 0 0 Mean 3.47888 658.5045 8.98247 Median 2.77300 213.5000 7.30500 Mode 5.000 6.00 .780(a) Std. Deviation 3.326609 1075.2034
7 7.965491
Variance 11.066 1156062.511 63.449
Minimum .020 -163.00 -1.460 Maximum 19.560 4130.00 37.490 Sum 271.353 51363.35 700.633
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
LAMPIRAN 6
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual N 78
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000Std. Deviation 2.93912851
Most Extreme Differences
Absolute .151Positive .151Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.330Asymp. Sig. (2-tailed) .058
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Regression Standardized Residual420-2
Freq
uenc
y
25
20
15
10
5
0
Histogram
Dependent Variable: DEV
Mean =-2.26E-16 Std. Dev. =0.987
N =78
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: DEV
LAMPIRAN 7
UJI AUTOKORELASI
Variables Entered/Removedb
ROI, EPSa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: DEVb.
Model Summaryb
.468a .219 .199 2.978059 .219 10.539 2 75 .000 1.888Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change
Change StatisticsDurbin-Watson
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
Dependent Variable: DEVb.
ANOVAb
186.945 2 93.472 10.539 .000a
665.163 75 8.869852.107 77
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
Dependent Variable: DEVb.
Coefficientsa
2.555 .512 4.986 .000.001 .000 .473 4.190 .000
-.004 .047 -.010 -.093 .926
(Constant)EPSROI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: DEVa.
LAMPIRAN 8
UJI MULTIKOLINIERITAS
Variables Entered/Removedb
ROI, EPSa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: DEVb.
Model Summary
.468a .219 .199 2.978059 .219 10.539 2 75 .000Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
ANOVAb
186.945 2 93.472 10.539 .000a
665.163 75 8.869852.107 77
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
Dependent Variable: DEVb.
Coefficientsa
2.555 .512 4.986 .000.001 .000 .473 4.190 .000 .818 1.223
-.004 .047 -.010 -.093 .926 .818 1.223
(Constant)EPSROI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: DEVa.
LAMPIRAN 9
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Variables Entered/Removedb
ROI, EPSa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Unstandardized Residualb.
Model Summaryb
.000a .000 -.027 2.97805906 .000 .000 2 75 1.000 1.888Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change
Change StatisticsDurbin-Watson
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
Dependent Variable: Unstandardized Residualb.
ANOVAb
.000 2 .000 .000 1.000a
665.163 75 8.869665.163 77
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
Dependent Variable: Unstandardized Residualb.
Coefficientsa
-6.4E-016 .512 .000 1.000.000 .000 .000 .000 1.000.000 .047 .000 .000 1.000
(Constant)EPSROI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Unstandardized Residuala.
LAMPIRAN 10
UJI HIPOTESIS (ANALISIS REGRESI GANDA)
Variables Entered/Removedb
ROI, EPSa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: DEVb.
Model Summary
.468a .219 .199 2.978059Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
ANOVAb
186.945 2 93.472 10.539 .000a
665.163 75 8.869852.107 77
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), ROI, EPSa.
Dependent Variable: DEVb.
Coefficientsa
2.555 .512 4.986 .000.001 .000 .473 4.190 .000
-.004 .047 -.010 -.093 .926
(Constant)EPSROI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: DEVa.