Analisis Data Eksploratif.docx

31
 UJI NORMALITAS DISTRIBUSI 1 A. DASAR TEORI 1. Uji Chi-Square a. Kegunaan & Karakteristik ChiSquare Digunakan pada data yang telah dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi. Uji Chi-Kuadrat baik digunakan untuk data kategorial, data diskrit, atau data nominal/ordinal. Uji Chi-Kuadrat juga dapat digunakan untuk melakukan tes kenormalan terhadap distribusi data (sebaran data). Prinsip uji Chi-Kuadrat adalah membandingkan antara data dengan kurva normal. Persentase Luas Kurva Normal Batas Luas (%) Luas Dibulatkan +2s ke atas : 2.15 2 +1s hingga +s : 13.59 14 Mean hingga +1s : 34.13 34 -1s hingga mean : 34.13 34 -2s hingga -1s : 13.59 14 2s ke bawah : 2.15 2  b. Rumus Chi-Square   [ (   )   ]  Di mana: χ 2 : Nilai chi-kuadrat fe: Frekuensi yang diharapkan fo: Frekuensi yang diperoleh/diamati 2. Uji Liliefors a. Hipotesis : H 0 : Sampel berasal dari distribusi Normal H 1  : Sampel tidak berasal dari distribusi Normal  b. Langkah-Langkah :

description

Analisis Data Eksploratif.docx

Transcript of Analisis Data Eksploratif.docx

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    1/31

    UJI NORMALITAS DISTRIBUSI 1

    A. DASAR TEORI

    1. Uji Chi-Square

    a. Kegunaan & Karakteristik ChiSquareDigunakan pada data yang telah dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.

    Uji Chi-Kuadrat baik digunakan untuk data kategorial, data diskrit, atau data

    nominal/ordinal.

    Uji Chi-Kuadrat juga dapat digunakan untuk melakukan tes kenormalan terhadap

    distribusi data (sebaran data).

    Prinsip uji Chi-Kuadrat adalah membandingkan antara data dengan kurva normal.

    Persentase Luas Kurva Normal

    Batas Luas (%) Luas Dibulatkan

    +2s ke atas : 2.15 2

    +1s hingga +s : 13.59 14

    Mean hingga +1s : 34.13 34

    -1s hingga mean : 34.13 34

    -2s hingga -1s : 13.59 14

    2s ke bawah : 2.15 2

    b. Rumus Chi-Square

    [( ) ]Di mana:

    2: Nilai chi-kuadrat

    fe: Frekuensi yang diharapkan

    fo: Frekuensi yang diperoleh/diamati

    2. Uji Liliefors

    a. Hipotesis : H0 : Sampel berasal dari distribusi Normal

    H1: Sampel tidak berasal dari distribusi Normal

    b. Langkah-Langkah :

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    2/31

    1)Pengamatan x1, x2,...xndijadikan bilangan baku z1,z2,...zn dengan rumus: 2)Untuk setiap bilangan baku yang diperoleh hitung nilai peluang berdasarkan tabel

    distribusi normal baku F(zi) = P(z nilai Ltabel.

    3. KS (Kolmogorov Smirnov)

    Gambaran yang menarik dari tes ini adalah distribusi dari statistik uji KS itu sendiri tidak

    tergantung pada fungsi distribusi komulatif yang mendasari pengujian. Kelebihan lainnya

    yaitu ketika sebuah tes eksak (Uji keselarasan chi-kuadrat tergantung pada ukuran sampelyang memadai untuk perkiraan yang akan berlaku). Selain memiliki beberapa kelebihan

    tersebut, Uji KS juga memiliki beberapa keterbatasan (kelemahan) yang cukup penting

    untuk diketahui, yaitu:

    1. Hanya berlaku untuk distribusi kontinu.2. Uji KS cenderung lebih sensitif di dekat pusat distribusi daripada di ekor (ujung).3. Mungkin keterbatasan yang paling serius yaitu distribusinya harus benar-benar

    ditentukan. Artinya, jika lokasi, skala, dan bentuk parameter diperkirakan dari data,

    daerah kritis dari pengujian KS tidak lagi berlaku. Biasanya harus ditentukan dengan

    simulasi.

    Uji Statistik: Uji statistik Kolmogorov Smirnov didefinisikan sebagai:

    (() ())

    Dengan F adalah distribusi kumulatif teoretis dari distribusi yang

    sedang diuji yang harus berdistribusi kontinu (tidak ada masalah

    seperti distribusi diskrit binomial atau Poisson), dan harus

    sepenuhnya ditentukan (yaitu, lokasi, skala, dan bentuk parameter

    tidak dapat diperkirakan dari data).

    Taraf Signifikansi: = 0,05

    Nilai Kritis: Hipotesis mengenai bentuk distribusi ditolak jika uji statistik, D,adalah lebih besar daripada nilai kritis yang diperoleh dari tabel. Ada

    beberapa variasi tabel ini dalam literatur yang menggunakan skala

    agak berbeda untuk statistik uji KS dan daerah-daerah kritis.

    Rumusan alternatif ini harus setara, tetapi diperlukan untuk

    memastikan bahwa uji statistik dihitung dengan cara yang konsisten

    dengan bagaimana nilai-nilai kritis dalam tabel.

    B. PERMASALAHAN

    Mengaplikasikan secara manual dan spss:

    1. Uji Normalitas Distribusi Normal Chi Kuadrat2. Uji Normalitas Distribusi Normal Liliefors

    3. KS (Kolmogorov Smirnov)

    C. PEMBAHASAN

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    3/31

    Apakah distribusi frekuensi Data tabel 1. Dibawah ini mengikuti pola distribusi normal?

    Tabel 1. Data hasil belajar statistika

    4 9 25 36 36 36 49 64 64 81 81 81 81

    9 25 25 36 36 36 53 64 64 81 81 81 81

    9 25 36 36 36 36 64 64 64 81 81 81 100

    9 25 36 36 36 49 64 64 81 81 81 81 100

    9 25 36 36 36 49 64 64 81 81 81 81 100

    1. Uji normalitas Chi Kuadrat.

    Hipotesis : H0:f0 distribusi sampel= fh distribusi teoritik

    H1:f0 distribusi sampel fh distribusi teoritik

    Tabel 2

    Persentase Luas Kurva NormalBatas Luas (%) Luas Dibulatkan

    +2s ke atas : 2.15 2

    +1s hingga +s : 13.59 14

    Mean hingga +1s : 34.13 34

    -1s hingga mean : 34.13 34

    -2s hingga -1s : 13.59 14

    2s ke bawah : 2.15 2

    Tabel 3

    Batas Interval

    Batas Interval

    +2s ke atas : 106,70 132,99

    +1s hingga +s : 80,41 106,70

    Mean hingga +1s : 54,12 80,41

    -1s hingga mean : 27,83 54,12

    -2s hingga -1s : 1,55 27,83

    2s ke bawah : -24,74 1,55

    Mean : 54,12308 s 26,29

    Tabel 4

    Data Luas Kurva Normal

    Tes hasil

    belajarf0 fh f0-fh (f0-fh)

    2 (f0-fh)2/fh

    104-88 3 1,3 1,7 2,89 2,22

    87-71 19 9,1 9,9 98,01 10,7770-54 11 22,1 -11,1 123,21 5,58

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    4/31

    53-37 4 22,1 -18,1 327,61 14,82

    36-20 22 9,1 12,9 166,41 18,29

    19-3 6 1,3 4,7 22,09 16,99

    Jumlah 65 65 68,67

    a. Bandingkan dengan nilai tabel , dk = fh -1 = 6 1 = 5, = 5%, diperoleh tabelsebesar 11,070 (sesuai dengan tabel L.5 Ronald E. Wapold, Pengantar statistic dan

    Lampiran A-7 Yusuf Wibisono, Metode Statistik). Nilai hasil hitungan sebesar68,67.

    b. Keputusan pengujian hipotesis.H0ditolak dan H1 diterima karena

    hasil hitungan (68,67) > dari tabel (11,070).Artinya distribusi sampel tidak sama dengan distribusi teoritik atau sampel tidak

    terdistribusi secara normal.

    2. Uji normalitas distribusi Liliefors.

    a. Hipotesis : H0 : Sampel berasal dari distribusi Normal

    H1: Sampel tidak berasal dari distribusi Normal

    b. Langkah-Langkah :

    1)Pengamatan x1, x2,...xndijadikan bilangan baku z1,z2,...zn dengan rumus:

    Tabel 5

    Data Hasil Zi

    Xi Zi Xi Zi Xi Zi Xi Zi Xi Zi

    4,00 -1,91 36,00 -0,69 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02

    9,00 -1,72 36,00 -0,69 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02

    9,00 -1,72 36,00 -0,69 49,00 -0,19 64,00 0,38 81,00 1,02

    9,00 -1,72 36,00 -0,69 49,00 -0,19 64,00 0,38 81,00 1,02

    9,00 -1,72 36,00 -0,69 49,00 -0,19 81,00 1,02 81,00 1,02

    9,00 -1,72 36,00 -0,69 53,00 -0,04 81,00 1,02 81,00 1,02

    25,00 -1,11 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02 81,00 1,02

    25,00 -1,11 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02 81,00 1,02

    25,00 -1,11 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02 81,00 1,02

    25,00 -1,11 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02 81,00 1,02

    25,00 -1,11 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02 100,00 1,75

    25,00 -1,11 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02 100,00 1,75

    36,00 -0,69 36,00 -0,69 64,00 0,38 81,00 1,02 100,00 1,75

    -17,83 -8,96 0,62 10,70 15,46

    235 -17,825 468,00 -8,96 720,00 0,62 985,00 10,70 1110,00 15,46

    Total 3518,00

    Mean 54,12

    Std 26,29

    2)Untuk setiap bilangan baku yang diperoleh hitung nilai peluang berdasarkan tabeldistribusi normal baku F(zi) = P(z

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    5/31

    -1,91 0,03 -0,69 0,25 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85

    -1,72 0,04 -0,69 0,25 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85

    -1,72 0,04 -0,69 0,25 -0,19 0,42 0,38 0,65 1,02 0,85

    -1,72 0,04 -0,69 0,25 -0,19 0,42 0,38 0,65 1,02 0,85

    -1,72 0,04 -0,69 0,25 -0,19 0,42 1,02 0,85 1,02 0,85

    -1,72 0,04 -0,69 0,25 -0,04 0,48 1,02 0,85 1,02 0,85-1,11 0,13 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85 1,02 0,85

    -1,11 0,13 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85 1,02 0,85

    -1,11 0,13 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85 1,02 0,85

    -1,11 0,13 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85 1,02 0,85

    -1,11 0,13 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85 1,75 0,96

    -1,11 0,13 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85 1,75 0,96

    -0,69 0,25 -0,69 0,25 0,38 0,65 1,02 0,85 1,75 0,96

    -17,83 1,29 -8,96 3,19 0,62 6,77 10,70 10,21 15,46 11,35

    3)Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,..znyang lebih kecil atau sama dengan zi, jika proporsiini dinyatakan oleh S(zi), maka S(zi) = (banyak z1,z2,...zn< zi)/n

    Tabel 7

    Data Hasil S(Zi)

    Xi S(Zi) Xi S(Zi) Xi S(Zi) Xi S(Zi) Xi S(Zi)

    4,00 0,015 36,00 0,431 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,815

    9,00 0,092 36,00 0,431 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,831

    9,00 0,092 36,00 0,431 49,00 0,446 64,00 0,662 81,00 0,846

    9,00 0,092 36,00 0,431 49,00 0,462 64,00 0,662 81,00 0,862

    9,00 0,092 36,00 0,431 49,00 0,477 81,00 0,677 81,00 0,877

    9,00 0,092 36,00 0,431 53,00 0,492 81,00 0,692 81,00 0,892

    25,00 0,185 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,708 81,00 0,908

    25,00 0,185 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,723 81,00 0,923

    25,00 0,185 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,738 81,00 0,938

    25,00 0,185 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,754 81,00 0,954

    25,00 0,185 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,769 100,00 0,969

    25,00 0,185 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,785 100,00 0,985

    36,00 0,431 36,00 0,431 64,00 0,662 81,00 0,800 100,00 1,000

    235,00 2,015 468,00 5,600 720,00 7,369 985,00 9,292 1110,00 11,800

    Total 3518,00

    4)Hitung selisih F(zi)S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

    Lihat Tabel 8. Data Hasil selisih F(zi)S(zi).

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    6/31

    5)Carilah nilai L0, yaitu harga mutlak terbesar dari harga mutlak-harga mutlak yang telahdiperoleh.

    Didapat L0=0,185

    6)Dengan mengambil nilai signifikan 5% atau 1 %, maka bandingkan nilai L0dengan nilai Lpada tabel Liliefors. Tolak H

    0jika nilai L

    0> nilai Ltabel.

    Dari perhitungan diperoleh L0 = 0,185, sedangkan dari tabel dengan n = 65 dan taraf

    signifkansi 5%, diperoleh L0,05.65= = 0,109895

    berarti L0 > L0,05.65 maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

    Kesimpulannya adalah bahwa sampel yang diambil dari populasi yang tidak terdistribusi

    secara normal.

    Tabel 8

    Data Hasil F(zi)S(zi)

    No Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) ()()1 4,000 -1,907 0,028 0,015 0,013 0,013

    2 9,000 -1,716 0,043 0,092 -0,049 0,049

    3 9,000 -1,716 0,043 0,092 -0,049 0,049

    4 9,000 -1,716 0,043 0,092 -0,049 0,049

    5 9,000 -1,716 0,043 0,092 -0,049 0,049

    6 9,000 -1,716 0,043 0,092 -0,049 0,049

    7 25,000 -1,108 0,134 0,185 -0,051 0,051

    8 25,000 -1,108 0,134 0,185 -0,051 0,0519 25,000 -1,108 0,134 0,185 -0,051 0,051

    10 25,000 -1,108 0,134 0,185 -0,051 0,051

    11 25,000 -1,108 0,134 0,185 -0,051 0,051

    12 25,000 -1,108 0,134 0,185 -0,051 0,051

    13 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    14 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    15 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    16 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    17 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,18518 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    19 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    20 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    21 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    22 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    23 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    24 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    25 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    26 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,18527 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    28 36,000 -0,689 0,245 0,431 -0,185 0,185

    29 49,000 -0,195 0,423 0,477 -0,054 0,054

    30 49,000 -0,195 0,423 0,477 -0,054 0,054

    31 49,000 -0,195 0,423 0,477 -0,054 0,054

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    7/31

    32 53,000 -0,043 0,483 0,492 -0,009 0,009

    33 64,000 0,376 0,646 0,508 0,139 0,139

    34 64,000 0,376 0,646 0,523 0,123 0,123

    35 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    Lanjutan......

    Tabel 8

    Data Hasil F(zi)S(zi)

    No Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) ()()36 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    37 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    38 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    39 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,01540 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    41 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    42 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    43 64,000 0,376 0,646 0,662 -0,015 0,015

    44 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    45 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    46 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    47 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    48 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    49 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    50 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    51 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    52 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    53 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    54 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    55 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    56 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    57 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    58 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    59 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    60 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    61 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    62 81,000 1,022 0,847 0,954 -0,107 0,107

    63 100,000 1,745 0,960 1,000 -0,040 0,040

    64 100,000 1,745 0,960 1,000 -0,040 0,040

    65 100,000 1,745 0,960 1,000 -0,040 0,040

    3518,000

    R 54,123

    STD 26,288

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    8/31

    Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

    UkuranSampel Taraf Nyata (

    )0.01 0.05 0.10 0.15 0.20

    n = 4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.300

    5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285

    6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265

    7 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247

    8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233

    9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223

    10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215

    11 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206

    12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199

    13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.19014 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183

    15 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177

    16 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173

    17 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169

    18 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166

    19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163

    20 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160

    25 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142

    30 0.187 0.161 0.144 0.136 0.131

    n > 30n

    1.031

    n

    0.886

    n

    0.805

    n

    0.768

    n

    0.736

    Sumber : Sudjana (1992)

    3. KS (Kolmogorov Smirnov)

    Perumusan hipotesis :

    Secara Matematis

    H0: Fn(x) = F0(x)

    H1 : Fn(x) F0(x)

    Dengan

    )(xFn

    adalah fungsi distribusi empirik (berdasarkan sampel)

    )(0 xF adalah fungsi distribusi teoritik (sesuai yang dihipotesiskan)

    Secara Umum

    H0: data sampel berasal dari distribusi normal

    H1: data sampel tidak berasal dari distribusi normal

    Statistik Uji : )()(Sup 0 xFxFD nx

    Daerah Kritis : Tolak Ho Jika D > D

    D adalah nilai kritis untuk uji kolmogorov smirnov satu sampel, diperoleh dari tabel

    kolmogorov smirnov satu sampel)(xF

    nadalah nilai peluang kumulatif (fungsi distribusi kumulatif) berdasarkan data

    sampel

    )(0 xF adalah nilai peluang kumulatif (fungsi distribusi kumulatif ) dibawah H0

    P(Z

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    9/31

    Untuk = 0,05 dan derajat bebas = n = 65 maka dari tabel Kolmogorov Smirnov

    diperoleh nilai D0,05 ; 65= 0,166

    Tabel Nilai Kritis Uji Kolmogorov-Smirnov

    N = 0,20 = 0,10 = 0,05 = 0,02 = 0,01

    1 0,900 0,950 0,975 0,990 0,9952 0,684 0,776 0,842 0,900 0,929

    3 0,565 0,636 0,708 0,785 0,829

    4 0,493 0,565 0,624 0,689 0,734

    5 0,447 0,509 0,563 0,627 0,669

    6 0,410 0,468 0,519 0,577 0,617

    7 0,381 0,436 0,483 0,538 0,576

    8 0,359 0,410 0,454 0,507 0,542

    9 0,339 0,387 0,430 0,480 0,513

    10 0,323 0,369 0,409 0,457 0,486

    11 0,308 0,352 0,391 0,437 0,468

    12 0,296 0,338 0,375 0,419 0,44913 0,285 0,325 0,361 0,404 0,432

    14 0,275 0,314 0,349 0,390 0,418

    15 0,266 0,304 0,338 0,377 0,404

    16 0,258 0,295 0,327 0,366 0,392

    17 0,250 0,286 0,318 0,355 0,381

    18 0,244 0,279 0,309 0,346 0,371

    19 0,237 0,271 0,301 0,337 0,361

    20 0,232 0,265 0,294 0,329 0,352

    21 0,226 0,259 0,287 0,321 0,344

    22 0,221 0,253 0,281 0,314 0,337

    23 0,216 0,247 0,275 0,307 0,33024 0,212 0,242 0,269 0,301 0,323

    25 0,208 0,238 0,264 0,295 0,317

    26 0,204 0,233 0,259 0,290 0,311

    27 0,200 0,229 0,254 0,284 0,305

    28 0,197 0,225 0,250 0,279 0,300

    29 0,193 0,221 0,246 0,275 0,295

    30 0,190 0,218 0,242 0,270 0,290

    35 0,177 0,202 0,224 0,251 0,269

    40 0,165 0,189 0,210 0,235 0,252

    45 0,156 0,179 0,198 0,222 0,238

    50 0,148 0,170 0,188 0,211 0,22655 0,142 0,162 0,180 0,201 0,216

    60 0,136 0,155 0,172 0,193 0,207

    65 0,131 0,149 0,166 0,185 0,199

    Tabel Nilai Kritis Uji Kolmogorov-Smirnov

    N = 0,20 = 0,10 = 0,05 = 0,02 = 0,01

    70 0,126 0,144 0,160 0,179 0,192

    75 0,122 0,139 0,154 0,173 0,185

    80 0,118 0,135 0,150 0,167 0,179

    85 0,114 0,131 0,145 0,162 0,174

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    10/31

    90 0,111 0,127 0,141 0,158 0,169

    95 0,108 0,124 0,137 0,154 0,165

    100 0,106 0,121 0,134 0,150 0,161

    Pendekatan 1,07/n 1,22/n 1,36/n 1,52/n 1,63/n

    Sumber : Siegel, Sidney, 1956, Non Parametric Statistics For The

    Behavioral Sciences, New York : Mc Graw-Hill Book Company.

    Tabel 9. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov

    Xi F Fkum Fn(x)s

    xxz i

    Fo(x) = P(ZD= D0,05 ; 65 = 0,166 berarti tolak Ho terima H1sehingga dapat

    disimpulkan bahwa kumpulan data tersebut berasal dari distribusi tidak normal.

    4. Analisis Data Dengan SPSS

    a. Uji normalitas Chi Kuadrat.

    Chi-Square Test

    Frequencies

    Hasil belajar Statistika

    Observed N Expected N Residual

    4 4 390,9 -386,9

    9 45 390,9 -345,9

    25 150 390,9 -240,9

    36 576 390,9 185,1

    49 147 390,9 -243,9

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    11/31

    53 53 390,9 -337,9

    64 704 390,9 313,1

    81 1539 390,9 1148,1

    100 300 390,9 -90,9

    Total 3518

    Test Statistics

    Hasil

    belajar

    Statistika

    Chi-Square 5013,509a

    df 8

    Asymp. Sig. ,000

    a. 0 cells (0,0%) have

    expected frequencies

    less than 5. The

    minimum expected cell

    frequency is 390,9.

    Normalitas

    1). hasil hitungan (68,67)< Chi-Square 5013,5092). Jika Nilai Sig. < 0,05, maka H0 ditolak, bahwa data berdistribusi normal ditolak.

    Hal ini berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

    3). Jika Nilai Sig. > 0,05, maka H0diterima. Hal ini berarti data sampel berasal daripopulasi berdistribusi normal.

    Dengan demikian dapat disimpulkan data normalitas tidak signifikan.

    b. Uji normalitas distribusi Liliefors.

    c. KS (Kolmogorov Smirnov)

    Case Processing Summary

    Cases

    Valid Missing TotalN Percent N Percent N Percent

    Hasil

    belajar

    Statistika

    3518 100,0% 0 0,0% 3518 100,0%

    Descriptives

    Statistic Std.

    Error

    Hasil

    belajarStatistika

    Mean 66,70 ,368

    95% ConfidenceInterval for Mean Lower Bound 65,97Upper Bound 67,42

    5% Trimmed Mean 67,42

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    12/31

    Median 81,00

    Variance 477,043

    Std. Deviation 21,841

    Minimum 4

    Maximum 100

    Range 96Interquartile Range 32

    Skewness -,615 ,041

    Kurtosis -,531 ,083

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Hasil belajar

    Statistika,266 3518 ,000 ,874 3518 ,000

    a. Lilliefors Significance Correction

    Keluaran pada gambar di atas menunjukkan uji normalitas data y, yang sudah diuji

    sebelumnya secara manual dengan uji Lilliefors dan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian

    dengan SPSS berdasarkan pada uji KolmogorovSmirnov dan Shapiro-Wilk. Pilih salah

    satu saja misalnya KolmogorovSmirnov. Hipotesis yang diuji adalah:

    H0: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

    H1: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

    Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf

    signifikasi ( ) tertentu (Biasanya = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan

    maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil ujinormalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk

    menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

    Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya = 0.05 Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh Jika signifikansi yang diperoleh >, maka sampel berasal dari populasi yang

    berdistribusi normal

    Jika signifikansi yang diperoleh

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    13/31

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    14/31

    D. KESIMPULAN

    1. Kesimpulan singkat yang diperoleh adalah bahwa terdapat kesamaan antara hasil yangdikerjakan secara manual dengan hasil SPSS.

    2. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi

    normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitassuatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik,

    data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan

    berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.

    3. Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak,sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30

    bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang

    dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji

    statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-Square, Kolmogorov Smirnov,

    Lilliefors, Shapiro Wilk.

    4. Keunggulan Kolmogorov Smirnov (KS) dibanding (Chi Square)a. CS memerlukan data yang terkelompokkan, KS tidak memerlukannya.

    b. CS tidak bisa untuk sampel kecil, sementara KS bisa. Bayangkan jika data andaberjumlah 5, sedangkan anda harus membuat 6 kategori sd, Cs tidak bisa digunakan

    bukan?

    c. Oleh karena data Chi Square adalah bersifat kategorik. Maka ada data yang terbuangmaknanya. Misalkan kategori 11-15. Anda membuat angka 15 marah-marah. Ia merasa

    rugi karena dibulatkan ke bawah, padahal kurang satu nol dia masuk kategori 16-20.

    Dan anda membuat angka 11 untung, karena ia dibulatkan ke atas, dan disamakan

    dengan angka di atasnya yaitu 12,13, 14 dan 15.

    d. KS lebih fleksibel dibanding CS. KS dapat mengestimasi variasi sd, sedangkan CS, sdnya sama, karena dibagi secara seimbang.

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    15/31

    BAB II

    TABEL KATEGORIK 2 x 2

    1. Pengantar

    Data kategorik termasuk data kelas, tingkat, golongan sering dimanfaatkan dalam

    penghitungan frekuensinya. Dalam inferensi sederhana juga telah dikenal analisis data

    kategorik dalam uji proporsi baik satu populasi maupun dua populasi. Pada topik kali ini

    kita akan mempelajari analisis data kategonk berupa dua data kategorik yang

    dikiasifikasikan silang dalam bentuk tabel silang 2 x 2 atau ukuran yang lebih besar.

    Dipunyai n observasi yang dikiasifikasikan silang dalam dua variabel kategorik dan

    dihasilkan empat sell observasi seperti dalam desain di bawah ini :

    Ada dua macam uji hipotesis dalam analisis data kategorik tabulasi silang:

    1. Uji Homogenitas (dua sampel)

    2. Uji Independensi (satu sampel)

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    16/31

    2. Uji Homogenitas

    Pada uji homogenitas sampel berasal dan dua populasi baris. Jadi ditentukan terlebih

    dahulu besarnya sampel n1 dan n2 , sedangkan n sebagai akibat dan jumlah n1 + n2.

    2.1 Contoh

    Dua sampel random dan 100 orang mahasiswa dan 100 orang, mahasiswi. Dan

    kepada mereka ditanyakan, Apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan

    Lurah wanita.

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    17/31

    3. Uji Independensi

    Pada uji independensi sampel berasal dari satu populasi. Jadi ditentukan terlebih dahulu

    besarnya n sampel, sedangkan n1 dan n2 diperoleh dari observasi sebagai bagian dari

    sampel.

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    18/31

    3.1 Contoh

    Suatu sampel random dengan 200 laki-laki berumur 50 sampai 65 tahun

    menunjukkan banyak yang berpenyakit gula dan berpenyakit jantung sbb:

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    19/31

    4. Soal-soal

    1. Suatu sampel random dan 137 ikan yang mensurvey tentang kadar merkuri dan

    panjang ikan menghasilkan sebaran sebagai berikut:

    Lakukan uji independensi antara kadar merkuri dan panjang ikan berdasarkan data di

    atas dengan = 0.05

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    20/31

    REPRESENTASI CROSSTAB DALAM SPSS

    Yang dimaksud dengan data kategorik atau data faktor adalah data berupa kategori

    (tingkatan) atau kelompok. Misalnya ukuran baju : Big, Medium, Small. Tingkat

    pendidikan seseorang : SMP, SMA, PT., Dan lain sebagainya. Salah satu analisis

    data kategorik adalah Crosstab atau Tabel silang, yaitu tabel silang antara variabel

    baris dan variabel kolom. Analisis data Crosstab dalam SPSS tidaklah sesederhana

    seperti dalam Pogram Microstat yang bekerja pada DOS. Jika dalam microstat kita

    dapat langsung membuat tabel silang dan langsung memasukkan data-datanya pada

    masing-masing cell maka dalam SPSS tidak demikian halnya. Untuk lebih memahami

    maka perhatikan tabel 2 x 2 berikut :

    Dapat anda lihat bahwa ada dua variabel faktor untuk baris maupun kolom. Maka

    dalam SPSS kita buat dua variabel faktor. Kombinasi variabel faktornya ini yang

    dimasukkan dalam variabel sesuai banyaknya data observasi yang ada.

    Disamping memakai kode angka 1,2,3 seperti di atas anda dapat juga memasukkan

    data faktor seperti data ash. Misalkan untuk data kategorik jenis kelamin anda

    masukkan laki-laki dan perempuan (type character) untuk data tingkat intelegensi

    anda masukkan rendah, tinggi, dan sedang. Karena analisis tabel kontingensi ini

    biasanya berhubungan dengan data yang jumlahnya tidak sedikit maka kelihatan

    tidak efisien dalam memasukkan data. Akan tetapi biasanya analisis tabel

    kontingensi ini memanfaatkan data asli yang sudah diinput, jadi memasukkan data

    sesuai aslinya tanpa pengkodean bukan merupakan masalah.

    Contoh :

    Dipunyai data tentang orang yang merokok dan sekaligus mempunyai penyakit

    batuk-batuk pada orang umur di atas 35 th. Diambil sampel 160 orang dan kepada

    mereka ditanya apakah mereka merokok dan punya penyakit batuk. Uji apa yang

    cocok dan bagaimana kesimpulannya.

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    21/31

    Langkah-langkah Praktikum dengan SPSS

    1. Buka file data baru dalam SPSS. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan menu

    File kemudian pilih New, kemudian Data

    2. Buat tiga variabel baru bernama Data, kemudian Faktor 1 (untuk kebiasaan

    merokok) dan Faktor 2 (untuk status penyakit)

    3. Isikan data ke dalam kolom bersesuaian. Lihat gambar berikut.

    4. Selanjutnya, data akan kita boboti. Gunakan menu Data, kemudian Weigth

    Cases, kemudian klik button Weight Cases by, dan pilih variabel Data sebagai

    Frequency variable. Lalu OK

    5. Kemudian, pilih menu Statistics, kemudian Summarize, kemudian CrossTabs.

    Maka akan terbuka window dialog berikut:

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    22/31

    Untuk keperluan analisa bagi data kita diatas, pilih sebagai variabel pada baris

    (rows) adalah faktor 1 dan sebagai variabel kolom adalah faktor 2. Statistik (dari

    dialog menu Statistics) yang ditampilkan/ dipilih hanyalah ChiSquare. Kemudian

    kita pilih pada dialog menu Cells untuk menampilkan count Observed dan

    Expected. Jika semua telah anda kerjakan, tekan OK, maka akan ditampilkan

    hasil berikut di layar output

    Crosstabs

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    23/31

    Analisa output. Uji yang baik untuk data ini tentunya adalah untuk melihat apakahada pengaruh kebiasaan merokok terhadap penyakit batuk-batuk. Dari perhitungan

    diatas diperoleh tingkat signifikan 0.87 untuk statistik ChiSquare bagi data, yang

    berarti bahwa Ho diterima. Dapat diinterpretasikan bahwa penyakit batuk independen

    dengan kebiasaan merokok.

    Catatan.

    Untuk analisis data kategorik ukuran b x k prinsip yang kita gunakan sama seperti

    prinsip di atas.

    SPSS tidak membedakan antara uji independensi dan homogenitas, maka kita

    dituntut untuk membedakannya sendiri.

    Contoh data kategorik diatas dalam data entry dapat di tulis dengan cara lain, yakni

    kita tidak menuliskan suatu data menurut frekuensinya, namun kita tulis berulang

    sebanyak frekuensinya, seperti tabel berikut

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    24/31

    Bentuk seperti ini lebih umum digunakan sebenarnya dalam entry data asli hasil

    suatu penelitian/ eksperimen. Namun perlu diingat bahwa jika anda menggunakan

    metode entri data seperti ini anda tidak perlu melakukan pembobotan data (lihat

    langkah 4 diatas, yakni tidak melakukan Weight Cases)

    UKURAN HUBUNGAN TABEL KATEGORIK

    Dari hasil analisis statistik kita dapat mengukur seberapa kuat hubungan

    statistik itu acara numerik. Keeratan hubungan antara dua faktor, dapat dilihat dan

    ukuran hubungan, dimana makin besar angka ukuran tersebut, makin erat hubungan

    kedua faktor itu.

    Koefisien Hubungan Cramer :

    Koefisisen hubungan pearson:

    Koefisien hubungan phi pearson dalam tabel 2 x 2

    Keterangan :

    q : menunjukkan banyak bans atau kolom, mana yang lebih kecil

    n : menunjukkan ukuran sampel

    w : menunjukkan statistik penguji

    Ukuran-ukuran hubungan itu pada dasarnya berbeda satu dengan yang lain. Harga-

    harga koefisien yang besar jelas menunjukkan kuatnya hubungan, tetapi harga-harga

    yang sedang ataupun kecil sulit untuk diinterpretasi. Ini disebabkan ukuran sampel n

    yang besar cenderung menyebabkan harga koefisien hubungan menjadi kecil

    meskipun harga statistik w sangat signifikan (yakni jauh lebih besar harga batas

    daerah kritik dengan kecil).

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    25/31

    4. TABEL KA TEGORIK B x K

    Analisis data kategorik tabel silang antara dua variabel kategorik dapat diperluas

    menjadi lebih dan dua kategon pada masing-masing variabelnya dengan disain

    data seperti tampak di bawah :

    4. Uji Independensi

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    26/31

    CONTOH UJ I INDEPENDENSI

    Suatu sampel random dengan 1000 orang dikiasifikasi - silang menurut

    kebiasaan merokok (berat, sedang, tidak merokok) dan tinggi badannya (tinggi,

    sedang, pendek). Apakah hasil dibawah menunjukkan dependensi antara

    kebiasaan merokok dan tinggi badan pada tingkat signifikansi = 0,01.

    Tabel K lasi f ikasi Si lang Kebiasaan Merokok

    Dan Tinggi Badan 1000 orang

    Diperoleh output software SPSS sebagai berikut:

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    27/31

    SOAL UJI HOMOGENITAS

    Suatu sampel random dengan 100 mahasiswa akademi MPH diambil dari masing keempat jurusan mahasiswa (A,B,C,D) pada akademi itu. Tiap-tiap pendapatnya

    mahasiswa dalam sampel itu diminta pendapatnya tentang suatu pernyataan.

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    28/31

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    29/31

    BAB III

    TEKNIK NONPARAMETRIK

    1. Uji Kruskal Walis untuk K sampel Independent

    Uji ini adalah mirip dengan uji anova pada data parametrik, jadi akan diuji keidentikan K

    populasi. Hanya saja di sini tidak dipenuhi anggapan kenormalan data sehingga analisis

    yang digunakan berdasarkan Rij yaitu ranking data X ij

    Contoh :

    Dipunyai hasil panen jagung dan 4 jenis berbeda sbb. Disain datanya sama

    seperti kita melakukan anova I arah. Dengan anggapan distribusi data tidak

    harus normal dilakukan uji Kruskall-Wallis

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    30/31

    2. Uji Friedman untuk k samples berpasangan

    Uji ini mirip dengan uji anava 2 arah data berpasangan yaitu data diambil dari individu

    yang sama atau berasal dari sumber yang sama dengan pengamatan tunggal untuk tiap

    sel. Tipe data yang cocok untuk uji ini adalah tipe data nominal atau ranking.

    Contoh :

    Dua belas siswa dipilih secara random terlibat dalam menyelesaikan empat daftar kata-

    kata. Diperoleh skor di bawah. Apakah dapat disimpulkan bahwa keempat daftar kata-

    kata itu mempunyai tingkat kesulitan yang sama

  • 5/19/2018 Analisis Data Eksploratif.docx

    31/31

    3