Analisis Curah Hujan Perhitungan Debit Aliran Saluran Drainase
Analisis Aliran Daya
description
Transcript of Analisis Aliran Daya
1
Penyelesaian Aliran Daya
Ardiaty Arief
Jurusan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Mobile: 087842028094
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Analisa Sistem Tenaga Listrik – Ardiaty Arief, PhD 3
BKARU
PRANG
SDRAP
PPARE SKANG
SIWA
PLOPOMKALE
PLMASMJENE
SPENG
MMUJU
BARRU
PNKEP
BONE
SNJAI
TLASA
JNPTOBKMBA
SGMSA
MBARU
TNASA
KERAPLTD Suppa
62,20 MW
PLTA Bkaru
126,0 MW
PLTGU Skang
195,0 MW160 MW
121 MW
50 MW
108 MW108 MW
195 MW
34 MW
73 MW
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 4
Penyelesaian Aliran Daya
� Studi Aliran Daya (Power-Flow/Load-Flow)
� Metoda Gauss-Seidel
� Metoda Newton-Raphson
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 5
Aliran Daya
Operasi sistem tenaga yang baik dalam kondisi
steady-state sistem tiga-fasa seimbang harus
memenuhi persyaratan berikut:
� Pembangkitan menyuplai permintaan (beban)
ditambah rugi-rugi
� Tegangan bus tetap mendekati rated values
� Generator beroperasi dalam limit daya aktif dan
daya reaktif
� Saluran transmisi dan transformator tidak
overloaded
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 6
Studi Aliran Daya
� Studi aliran daya adalah penentuan atau perhitungan tegangan, arus, daya dan faktor daya atau daya reaktif yang terdapat pada berbagai titik dalam suatu jaringan pada keadaan pengoperasian normal, baik yang sedang berjalan maupun yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang.
� Penting, sebab dalam perencanaan suatu sistem untuk masa yang akan datang, pengoperasian yang baik dari suatu sistem tergantung pada diketahuinya efek interkoneksi dengan sistem tenaga yang lain, beban yang baru, stasiun pembangkit baru, serta saluran transmisi baru, sebelum semuanya itu dipasang.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 7
Studi Aliran Daya
� Starting point: diagram satu garis. Input data: data bus, data saluran transmisi dan data transformator.
� Pada gambar disamping, ada empat variabel berhubungan dengan setiap bus k: tegangan Vk, sudut fasa δk, daya aktif Pk dan daya reaktif Qk yang disuplai ke bus k.
LoadGen
Ke bus
lainBus k
Pk Qk
PGk PLk QLkQGk
Gambar 1
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 8
Data Studi Aliran Daya
� Pada setiap bus, dua dari variabel ini
diketahui (input data) dan dua tidak
diketahui (unknown) yang akan dihitung
dengan program power-flow
� Daya yang dialirkan ke bus k pada gambar
1:
�Pk = PGk – PLk
�Qk = QGk – QLk
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 9
Data Studi Aliran Daya (Bus types)
� Setiap bus k dikategorikan ke dalam satu dari
tiga tipe bus berikut:
� Swing bus atau slack bus – Hanya ada 1 swing bus,
di beri nomor bus 1. Swing bus merupakan reference
bus yaitu V1∠δ1, biasanya 1.0∠0o per unit dan
merupakan input data. Program power-flow
menghitung P1 dan Q1.
� Load bus (bus beban) – Pk dan Qk adalah input data.
Power-flow menghitung Vk dan δk. Sebagian besar
bus dalam program power-flow adalah bus beban.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 10
Data Studi Aliran Daya (Bus types)
� Voltage controlled bus (bus pengontrol tegangan) atau bus generator – Pk dan Vk adalah input data. Program power-flow menghitung Qk dan δk. Contoh bus ini: bus yang terhubung dengan generator, switch shunt capacitor dan static var system.
� Matrix admitansi bus Ybus dapat diperoleh dari input data saluran dan transformator.
� Elemen Ybus:� Elemen diagonal: Ykk = jumlah admitansi terhubung bus k
� Elemen off-diagonal: Ykn = - (jumlah admitansi terhubung antara bus k dan n), k ≠ n
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 11
Contoh Input data dan Ybus
400 MVA
15 kV
B1
T1
400 MVA
15/345 kV1 5
B52
B21
345 kV
100 mi
Line 2
800 MVA
15 kV
B3
T2
800 MVA
345/15 kV 34
B42
B22
345 kV
200 mi
Line 1
40 Mvar 80 MW
280 Mvar 800 MW
2
B41B51
Line 3
345 kV
50 mi520 MW
Gambar 2
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 12
Contoh Input data dan Ybus
� Input data diberikan pada tabel-tabel berikut.
Bus 1 adalah swing bus. Bus 3, dimana sebuah
generator dan beban terhubung adalah voltage-
controlled bus. Bus 2, 4 dan 5 adalah bus
beban. Beban pada bus 2 dan 3 adalah beban
induktif. Untuk setiap bus k, tentukan variabel
yang diketahui (input data) dan yang tidak
diketahui (unknowns). Cari juga elemen baris
kedua matriks admitansi Ybus.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 13
Tabel 1: Input data Bus
Bus Jenis V (pu)δ
(o)
PG
(pu)
QG
(pu)
PL
(pu)
QL
(pu)
1 Swing 1.0 0 - - 0 0
2 Beban - - 0 0 8.0 2.8
3Tegangan
konstan1.05 - 5.2 - 0.8 0.4
4 Beban - - 0 0 0 0
5 Beban - - 0 0 0 0
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 14
Tabel 2: Input data Saluran
Bus-ke-bus R’ pu X’ pu G’ pu B’ pu Max MVA pu
2 - 4 0.0090 0.100 0 1.72 12.0
2 - 5 0.0045 0.050 0 0.88 12.0
4 - 5 0.00225 0.025 0 0.44 12.0
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 15
Tabel 3: Input data Transformator
Bus-ke-Bus R pu X pu Gc pu Bm pu Max MVA pu
1 - 5 0.00150 0.02 0 0 6.0
3 - 4 0.00075 0.01 0 0 10.0
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 16
Solusi
� Input data dan unknowns diperlihatkan
pada tabel 4. Untuk bus 1, swing bus, P1
dan Q1 adalah unknowns. Untuk bus 3,
sebuah bus pengontrol tegangan, Q3 dan
δ3 unknowns. Untuk bus 2,4 dan 5, bus
beban V2, V4, V5 dan δ2, δ4, δ5 adalah
unknowns.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 17
Tabel 4: Input data dan unknowns
Bus Input data Unknowns
1 V1 = 1.0 δ1 = 0 P1, Q1
2 P2 = PG2 – PL2 = -8 V2, δ2
Q2 = QG2 – QL2 = -2.8
3 V3 = 1.05 Q3 δ3
P3 = PG3 – PL3 = 4.4
4 P4 = 0, Q4 = 0 V4, δ4
5 P5 = 0, Q5 = 0 V5, δ5
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 18
Elemen baris kedua matriks Ybus
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 19
Matriks Admitansi Ybus
Bus 1 2 3 4 5
1 3.73 - j49.72 - - - -3.73 + j49.72
2 - 2.68 – j28.46 - -0.89 + j9.92 -1.79 + j19.84
3 - - 7.64 – j99.44 -7.64 + j99.44 -
4 - -0.89 + j9.92 -7.64 + j99.44 11.92 – j147.96 -3.57 + j39.68
5 -3.73 + j49.72 -1.79 + j19.84 - -3.57 + j39.68 9.09 – j108.58
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 20
Persamaan simpul untuk jaringan sistem tenaga
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 21
Persamaan Daya
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 22
Penyelesaian Aliran Daya dengan Metoda Gauss-Seidel
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 23
Perhitungan Qk
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 24
Contoh Penyelesaian Aliran Daya dengan Gauss-Seidel
� Untuk sistem daya pada gambar 2 (slide
#9), gunakan Gauss-Seidel untuk
menghitung V2(1), fasor tegangan pada
bus 2 untuk iterasi pertama. Gunakan
sudut fasa awal “nol” dan tegangan awal
1.0 pu (kecuali pada bus 3, V3 = 1.05 pu)
untuk memulai proses iterasi.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 25
Solusi Gauss-Seidel
� Bus 2 adalah bus beban. Dengan
menggunakan input data dan nilai
admitansi bus, V2 (1) dihitung seperti pada
slide berikutnya.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 26
Solusi Gauss-Seidel
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 27
Solusi Gauss-Seidel
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 28
Solusi Gauss-Seidel
� Dengan cara yang sama diperoleh besar
tegangan dan sudut fasa untuk bus 3, 4
dan 5 (iterasi 1).
� V3(1) = 1.050 ∠2.171o pu
V4(1) = 1.030 ∠0.556o pu
V5(1) = 0.989 ∠-2.327o pu
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 29
Penyelesaian Aliran Daya dengan Metoda Newton-Raphson
� Untuk Newton-Raphson, kita definisikan x,
y dan f:
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 30
Penyelesaian Aliran Daya dengan Metoda Newton-Raphson
� V, P dan Q dinyatakan dalam per-unit dan δ
dalam derajat. Variabel V1 dan δ1 swing bus tidak
dimasukkan dalam perhitungan sebab telah
diketahui.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 31
Matriks Jacobian
J1 J2
J3 J4
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 32
4 langkah Newton-Raphson
� Langkah 1 Gunakan persamaan di slide#28
untuk menghitung:
� Langkah 2 Gunakan persamaan di slide#32 &
#33 untuk menghitung matriks Jacobian
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 33
4 langkah Newton-Raphson
� Langkah 3 Gunakan eliminasi Gauss dan back
substitution
� Langkah 4 Hitung
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 34
Elemen Matriks Jacobiann ≠ k; k,n = 2,3,…N
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 35
Elemen Matriks Jacobiann = k; k,n = 2,3,…N
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 36
Contoh Penyelesaian Aliran Daya dengan Newton-Raphson
� Tentukan dimensi matriks Jacobian untuk
gambar 2 (slide#9). Hitung juga ∆P2(0)
pada langkah 1 dan J124 pada langkah 2
untuk iterasi pertama Newton-Raphson.
Asumsi tegangan awal 1.0∠0o pu (kecuali
V3 = 1.05)
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 37
Solusi Newton-Raphson
� Karena ada N = 5 bus, maka 2(N-1) = 8
persamaan. Namun karena ada 1 bus
pengontrol tegangan, bus 3, maka V3 dan
persamaan Q3 (x) bisa dieliminasi,
sehingga sisa 7 persamaan. Jadi matriks
Jacobian menjadi matriks 7 x 7.
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 38
Solusi Newton-Raphson
∆P2(0) = P2 – P2(x)
P2 (x) = V2(0) {Y21V1 cos[δ2(0) - δ1(0) - θ21]
+ Y22V2 cos[-θ22]
+ Y23V3 cos[δ2(0) - δ3(0) - θ23]
+ Y24V4 cos[δ2(0) - δ4(0) - θ24]
+ Y25V5 cos[δ2(0) - δ5(0) - θ25]}
P2 (0) = 1.0 {28.5847 (1.0) cos (84.624o)
+ 9.95972 (1.0) cos (-95.143o)
+ 19.9159 (1.0) cos (-95.143o)
P2 (0) = -2.89 x 10-4 per unit
∆P2(0) = -8.0 – (- 2.89 x 10-4) = -7.99972 per unit
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 39
Solusi Newton-Raphson
J124 (0) = V2(0) Y24 V4(0) sin[δ2(0) - δ4(0) -
θ24]
= (1.0)(9.95972)(1.0) sin (-95.143o)
= -9.91964 per unit
Electrical Engineering – Hasanuddin University
Penyelesaian Aliran Daya 40
Latihan
� Untuk gambar 2 slide #9:
�Hitung elemen keempat matriks admitansi Ybus
�Hitung V4(1) dan fasor tegangan dengan metoda Gauss-Seidel. Asumsi tegangan awal 1.0∠0o pu (kecuali V3 = 1.05)
�Hitung ∆P4(0) dan J144(0) pada iterasi 1 Newton-Raphson. Asumsi tegangan awal 1.0∠0o pu (kecuali V3 = 1.05)