Adit

6
CERPEN BERDASARKAN HIKAYAT INDERA BANGSAWAN Pada suatu hari seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negri Kobat Syahrial. Setelah bertahun-tahun memerintah kerajaan. ia belum memperoleh keturunan. Ia pun mengutus orang-orang untuk bersedekah kepada fakir miskin. Setelah enam bulan kemudian istrinya, puteri siti kendi mengandung dan melahirkan putra kembar laki-laki. Yang sulung lahir dengan anak panah dan diberi nama Syah Peri. Putra bungsu lahir dengan sebuah pedang dan diberi nama Indera Bangsawan. Ketika anak baginda raja itu mencapai usia tujuh tahun dia menyuruhkan untuk pergi belajar mengaji kepada Mualim Sufian. Ketika sudah pintar mengaji, Indera Bangsawan dan Syah Peri disuruh pula belajar mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf serta tafsir. Setelah beberapa lama mereka belajar pula ilmu senjanta, ilmu hikmat, dan ilmu peperangan. Pada suatu malam baginda mempunya ide muslihat dan kemudian berkata, “wahai anak-anakku yang gagah perkasa semalam ayah bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yg mengatakan kepadaku barang siapa yang dapat menemukan buluh perindu yang dipegangnya maka ia layak dijadikan raja negeri ini. “Ayah kami ingin pergi mencari buluh perindu itu." kata kedua anaknya kepada raja. Dalam perjalanan mereka selalu bersama hingga suatu sore karena angin topan, hujan lebat, dan awan gelap gulita mereka jadi terpisah. Setelah cuaca mulai membaik mereka saling mencarii tetapi tetap saja tidak dapat saling

Transcript of Adit

Page 1: Adit

CERPEN BERDASARKAN HIKAYAT INDERA BANGSAWAN

Pada suatu hari seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negri Kobat Syahrial.

Setelah bertahun-tahun memerintah kerajaan. ia belum memperoleh keturunan. Ia pun

mengutus orang-orang untuk bersedekah kepada fakir miskin. Setelah enam bulan kemudian

istrinya, puteri siti kendi mengandung dan melahirkan putra kembar laki-laki. Yang sulung

lahir dengan anak panah dan diberi nama Syah Peri. Putra bungsu lahir dengan sebuah

pedang dan diberi nama Indera Bangsawan.

Ketika anak baginda raja itu mencapai usia tujuh tahun dia menyuruhkan untuk pergi

belajar mengaji kepada Mualim Sufian. Ketika sudah pintar mengaji, Indera Bangsawan dan

Syah Peri disuruh pula belajar mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf serta tafsir. Setelah

beberapa lama mereka belajar pula ilmu senjanta, ilmu hikmat, dan ilmu peperangan.

Pada suatu malam baginda mempunya ide muslihat dan kemudian berkata, “wahai anak-

anakku yang gagah perkasa semalam ayah bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yg

mengatakan kepadaku barang siapa yang dapat menemukan buluh perindu yang dipegangnya

maka ia layak dijadikan raja negeri ini.

“Ayah kami ingin pergi mencari buluh perindu itu." kata kedua anaknya kepada raja. Dalam

perjalanan mereka selalu bersama hingga suatu sore karena angin topan, hujan lebat, dan

awan gelap gulita mereka jadi terpisah. Setelah cuaca mulai membaik mereka saling mencarii

tetapi tetap saja tidak dapat saling saling bertemu. Ia pun berserah diri kepada Allah swt dan

melanjutkan perjalanannya.

Beberapa saat dia berjalan, maka sampailah ia pada sebuah taman dan bertemu sebuah

mahligai. Lalu ia naik keatas mahligai itu dan melihat sebuah gendang yang sedang

tergantung. Kemudian Syah Peri membuka ikatan gendang itu lalu memukul sekaligus

merobek kulit gendang dengan menggunakan sebuah pisau, setelah itu keluarlah Puter Ratna

Sari dari gendang itu dan berkata wahai tuanku sesungguhnya negeri kami telah dikalahkan

oleh seekor burung garuda, itulah sebabnya orang tuaku menaru saya kedalam gendang ini

bersama sebuah peti. Peti itu berisikan tidak lain adalah perkakas dan dayang dayang

kerajaan yang ditugaskan untuk menjagaku

Page 2: Adit

Tidak lama kemudian, datanglah burung garuda itu dan melawan Syah Peri, tetapi

Syah Peri berhasil mengalahkan dan membunuhnya.

Sedangkan indera bangsawan pergi mencari kakaknya di suatu padang yang luas.

Lalu ia bertemu sebuah gua yang di dalamnya terdapat seorang rasaksa.” Siapa kau” kata

indera bangsawan. “aku adalah nenekmu” kata rasaksa itu. “lalu aku sekarang ada di mana?”.

“kau sekarang ada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh raja Kabir. Tetapi raja kabir

itu takluk oleh buraksa dan akan menyerahkan puterinya. Kalau tidak buraksa akan

menghancurkan negeri ini ditambah lagi raja kabir sudah memberi sayembara barang siapa

yang bias membunuh buraksa maka akan dinikahkan oleh puterinya yang amat cantik itu”.

Raja Kabir tidak dapat melawan Buraksa dan dia akan menyerahkan puterinya, Puteri

Kumala Sari sebagai upeti agar tidak menghancurkan negrinya. Setelah tibanya Indera

Bangsawan raja mengadakan sayembara barang siapa yang dapat membunuh Buraksa akan

dinikahkan dengan puterinya. Setelah beberapa lama kemudian Puteri Kumala sari terserang

penyakit mata yang sangat parah.

Para ahli nujum mengatakan bahwa hanya air susu harimau muda yang telah beranak

yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Raja pun mengadakan sayembara lagi, barang siapa

mendapatkan air susu harimau muda yang telah beranak ialah yang akan menjadi suami

puteriku.

Setelah mendengar kata-kata raja Indera bangsawan yang dijuluki Si Hutan pergi

mengambil seruas bulu yang berisi susu kambing lalu menyangkutkannya pada pohon. Maka

ia pun duduk di bawah pohon itu. Kemudian mengeluarkan sarung kesaktiannya dan

wujudnya kembali seperti semula.

Setelah beberapa jam kemudian datanglah kesembilan anak raja ingin meminta susu

tersebut. "Susu tersebut tidak akan dijual dan hanya diberikan kepada orang yang akan

menyediakan pahanya diselit besi panas." Kata Indera Bangsawan, "baiklah." Jawab

kesembilan anak raja .Dengan hati yang gembira namun kesembilan anak raja tidak

mengetahui bahwa susu itu adalah susu kambing , kesembilan anak raja itu

mempersembahkan susu itu kepada raja, tetapi tabib mengatakan bahwa susu tersebut bukan

susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapatkan

susu harimau dari raksasa dan memberikannya kepada raja.

Page 3: Adit

"Inilah susu harimau yang sebenarnya." Kata tabib. Kemudian diteteskan susu harimau ke

mata tuan puteri sebanyak 3 kali dan tuan puteri pun sembuh. Tetapi baginda masih sedih

karena harus menyerahkan puterinya kepada Buraksa agar seluruh rakyaknya selamat.

Setelah satu minggu kemudian tibalah saat penyerahan tuan puteri kepada buraksa.

"Wahai kesembilan anak raja bila diantara kalian mampu mendapatkan jubah Buraksa akan

menjadi suami puteriku." Kata raja Untuk itu, "baiklah saya akan menolong tuan puteri."

Jawab kesembilan anak raja dengan serentak. Indera Bangsawan telah diajari raksasa cara

mengalahkan buraksa dan di berikan seekor kuda hijau oleh raksasa. Indera Bangsawan

membuat ramuan untuk di masukkan ke dalam gentong minum Buraksa. Tidak lama

kemudian Buraksa datang untuk mengambil sang puteri. namun puteri menyuguhkan

makanan, buah-buahan dan minuman untuk Buraksa. Buraksa pun tergoda dan menghabiskan

semua makanan dan meminum habis minuman di dalam gentong.

Beberapa menit kemudian Buraksa pun tertidur. Indera Bangsawan segera membawa

lari sang puteri dan mengambil jubah Buraksa. Beberapa jam kemudian buraksa terbangun

dan menjadi lumpuh akibat ramuan dalam air minumnya.

Kemudian kesembilan anak raja datang. Melihat buraksa tak berdaya, mereka

mengambil selimut Buraksa dan bergegas menghadap kepada Raja. Mereka ingin

mengatakan bahwa selimut buraksa merupakan jubah buraksa.

Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan puteri dan jubah

Buraksa. Beberapa jam kemudian raja mengumumkan bahwa Indera Bangsawan akan

menikahi puterinya. Saat itu kesembilan anak raja datang, mendengar pengumuman itu

mereka kembali. Mereka malu kalau sampai niat buruknya diketahui oleh raja dan rakyatnya.

Page 4: Adit

BIODATA

NAMA : ADITYA NUGRAHA

KELAS : X MIA 5

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : RAHA, 27 APRIL 2001

HOBI : MENDENGARKAN MUSIK DAN BERMAIN GAME ONLINE.