Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

23
Acidimetric The Power of My Hydrogen Was Strong Enough to Make You Lose Your Base Power, Alkaline Asam Klorida Pemerian: cairan tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian volume air, asp hilang. Bobot jenis lebih kurang 1,18 Pembuatan Enceran 1. Hitung berapa HCl pekat yang diperlukan 2. Isi beaker glass 1L dengan kira-kira 600ml aquadest atau aqua DM 3. Ukur dengan pipet ukur bersih dan kering(dengan filler) atau menggunakan gelas ukur sejumlah ml HCl dan masukan ke dalam beaker berisi air tadi 4. Add aquadest sampai 1Liter, aduk dengan batang pengaduk hingga benar-benar homogen 5. Simpan larutan ini dalam botol pereaksi 1L dari kaca dengan tutup ulir polyethylene serapat mungkin 6. Bakukan setiap ingin digunakan karena penguapan HClnya, Normalitas pembakuan sebelumnya mungkin berbeda dengan Normalitas sekarang

description

Titrasi yang menggunakan asam kuat sebagai baku sekunder dan basa sebagai baku primer.

Transcript of Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Page 1: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Acidimetric

The Power of My Hydrogen Was Strong Enough to

Make You Lose Your Base Power, Alkaline

Asam Klorida

Pemerian: cairan tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika

diencerkan dengan 2 bagian volume air, asp hilang. Bobot jenis lebih

kurang 1,18

Pembuatan Enceran

1. Hitung berapa HCl pekat yang diperlukan

2. Isi beaker glass 1L dengan kira-kira 600ml aquadest atau aqua DM

3. Ukur dengan pipet ukur bersih dan kering(dengan filler) atau menggunakan gelas ukur

sejumlah ml HCl dan masukan ke dalam beaker berisi air tadi

4. Add aquadest sampai 1Liter, aduk dengan batang pengaduk hingga benar-benar homogen

5. Simpan larutan ini dalam botol pereaksi 1L dari kaca dengan tutup ulir polyethylene

serapat mungkin

6. Bakukan setiap ingin digunakan karena penguapan HClnya, Normalitas pembakuan

sebelumnya mungkin berbeda dengan Normalitas sekarang

Pembakuan

Timbang saksama kurang lebih 1,dg baku primer Natrium Karbonat Anhidrat yang

sebelumnya sudah dipanaskan pada suhui 270˚C selama 1 jam. Larutkan dalam 100ml air dan

tambahkan 2 tetes merah metil. Tambahkan asam perlahan-lahan dari buret sambil diaduk

hingga larutan berwarna merah muda pucat. Panaskan larutan hingga mendidih, dinginkan

Page 2: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

dan lanjutkan titrasi. Panaskan lagi hingga mendidih, dan titrasi lagi bila perlu hingga warna

merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih lanjut. Hitung normalitas larutan

1ml asam klorida 1N ∽ dengan 52,99 mg Na2CO3

Harga per ml

p.a.=Rp.200(Rp.200.000 per Liter)

tekhnis=Rp.45(Rp.45.000 per Liter)

Asam Sulfat

Pemerian: Cairan jernih seperti minyak, tidak berwarna, berbau

sangat tajam dan koroosif. Bobot jenis lebih kurang 1,84.

Pembuatan enceran

1. Hitung berapa H2SO4 pekat yang diperlukan, gunakan APD yang sesuai bila perlu

2. Isi beaker glass 1L dengan kira-kira 600ml aquadest atau aqua DM dingin, kalau

memungkinkan tambahkan batu es dari aquadest atau aqua DM

3. Ukur dengan pipet ukur bersih dan kering(dengan filler) atau menggunakan gelas ukur

sejumlah ml H2SO4 dan masukan ke dalam beaker berisi air dingin tadi sedikit demi sedikit

melalui dinding dalam beaker sambil diaduk, jangan sampai memercik

4. Add aquadest sampai 1Liter, aduk dengan batang pengaduk hingga benar-benar homogen

5. Biarkan hingga dingin, lalu simpan larutan ini dalam botol pereaksi 1L dari kaca dengan

tutup ulir polyethylene serapat mungkin

6. Bakukan setiap ingin digunakan

[Perhatian bila asam sulfat akandiencerkan dengan cairan lain, selalu tambahkan asam ke

dalam cairan pengencer dan lakukan dengan sangat hati-hati]

Pembakuan

Page 3: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Pembuatan Tambahkan hati-hati dengan pengadukan, 30ml asam sulfat pada lebih kurang

1020ml air, biarkan dingin hingga suhu 25˚C dan tetapkan normalitas dengan titrasi

terhadap Na2CO3 seperti yang tertera pada Asam klorida 1N

1ml asam sulfat 1N ∽ dengan 105,98 mg Na2CO3

Harga per ml

p.a.=Rp.200(Rp.200.000 per Liter)

tekhnis=Rp.30(Rp.30.000 per Liter)

Contoh Soal

1. Untuk keperluan titrasi, ingin dibuat 1,5ℓ asam klorida 0,1N. Di lemari asam tersedia

3ℓ asam klorida 30% dengan b.j. 1,15g/ml, jika ukuran beaker paling besar adalah

600 mℓ, bagaimana cara membuatnya?

1. Karena beaker paling besar yang tersedia adalah 600 ml, maka buat 3x pengenceran

masing-masing 500 ml. Isikan terlebih dahulu sekitar 400ml aquadest ke dalam beaker

2. Hitung berapa ml zat yang dibutuhkan tiap 500 ml

Cara pertama

mgrek=500ml x 0,1N

mgrek=50mgrek

mmol=50mgrek x 1mmol

mmol=50mmol

mgram=50mmol x 36,5mg/mmol

mgram=1825mg 1,825 g∽

Kemurnian 30%

=100/30 x 1,825

Page 4: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

=6,0833g

Volume=6,0833g / 1,15g/ml

Volume=5,29 ml

Cara ke dua

Cari dahulu Normalitas HCl sediaan

mgram=100ml x 1,15g/ml=115 g

Kemurnian 30%=30/100 x 115g=34,5 g

mmol=34,5g / 36,5g/mol=0,9452mmol

mgrek=0,9452mmol / 1mmol=0,9452mgrek

N=0,9452mgrek / 0,1ℓ =9,452N

V1 x N1=V2 x N2

500ml x 0,1N =V2 x 9,452N

V2=50mgrek / 9,452N

V2=5,29 ml

3. Campurkan HCl tadi dan add aquadest 500ml, homogenkan, ulangi 3x

2. Ingin dibuat 200 ml H2SO4 4N dari asam sulfat pekat dengan kenormalan 36,2N.

Berapa ml H2SO4 yang dibutuhkan, dan jika anda memiliki gelas ukur 10ml, pipet

ukur 10ml, dan beaker glass 100ml, alat apa saja yang anda gunakan? Sertakan

alasannya!

Page 5: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

V1 x N1=V2 x N2

200ml x 4N=V2 x 36,2N

V2=800mgrek / 36,2N

V2= 22,1ml

Alat yang digunakan adalah gelas ukur 10ml dan beaker glass 100ml, pipet ukur tidak

digunakan karena tidak tersedia filler

Tuang asam sulfat pekat tadi ke beaker 100ml secukupnya, lalu tera 10 ml sebanyak 2x dan

2,1ml sebanyak 1x, teralu beresiko langsung menuangkan asam sulfat pekat ke gelas ukur

10ml dengan mulut yang kecil tanpa melalui beaker terlebih dahulu

Pembakuan

1. Pembakuan Natrium Karbonat Anhidrat

Baku primer : Natrium Karbonat Anhidrat

Bentuk : berupa padatan kristal putih, mudah melapuk oleh udara, mudah larut,

Mudah larut dalam air secara eksoterm dan tidak higroskopis.

Perlakuan : sebelum digunakan untuk membakukan larutan baku sekunder, Natrium

Karbonat dikeringkan pada suhu 127oC selama 1 jam, kemudian

didinginkan didalam eksikator.

Reaksi :

Na2CO3 + 2HCl NaCl + H2O + CO2

1 mol Na2CO3 ~ 2 mol HCl ~ 2 mol H+

1/2 mol Na2CO3 ~1mol H+

BE Na2CO3 = 1/2 mol

Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + CO2

1 Mol Na2CO3 ~ 1 mol H2SO4 ~ 2 mol H+

Page 6: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

1/2 mol Na2CO3 ~1mol H+

BE Na2CO3 = 1/2 mol

Harga zat per gram(p.a.)=Rp.2.100

2. Standarisasi HCl dan H2SO4 menggunakan Natrium Tetraborat Dekahidrat

Baku primer : di-Natrium Tetraborat dekahidrat/Sodium Tetraborat Decahydrat.

Bentuk : Berupa padatan kristal putih, sedikit mengkilap, sukar larut dalam air

Dingin, mudah larut dalam air panas dan tidak higroskopis.

Reaksi :

2Na2B4O7 + 10 H2O + 4HCl 2NaCl + 8H3BO3

2mol Na2B4O7 10 H2O ~ 4 mol HCl~4 mol H+

1/2mol Na2B4O7 10 H2O ~ 1 mol H+

BE Na2B4O7 10 H2O = 1/2 Mol

2Na2B4O7 + 10 H2O + 4H2SO 4 2NaCl + 8H3BO3

1/2mol Na2B4O7 10 H2O ~ 1 mol H+

BE Na2B4O7 10 H2O = 1/2 Mol

Harga zat per gram(p.a.)=Rp.1.200

Indikator

Metil merah

Larutkan 1 gram metil merah dalam 600ml alkohol 95% dan encerkan dengan air

sampai 1ℓ.

Konsentrasi yang digunakan adalah 0,1%(Lampiran Kimia Analisis Kuantitatif)

Larutkan 1 gram asan bebasnya dalam 1 liter air panas atau larutkan dalam 600 cm3

etanol dan encerkan dengan 400 cm3 air.(Vogel Kuantitatif ed. IV)

Trayek pH 4,2-6,2

Warna dalam asam merah

Page 7: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Warna dalam basa kuning

Metil jingga

Larutkan 2 gram metil jingga dalam 1ℓair, aduk. Saring kalau perlu.( Lampiran Kimia

Analisis Kuantitatif)

Larutkan 0,5 gram asam bebasnya dalam 1 liter air dan saring larutan dingin itu jika

ada endapan memisah.( Vogel Kuantitatif ed. IV)

Larutkan 0,5 gram garam natriumnya dalam 1 liter air tambahkan 15,2 gram cm3 asam

chlorida 0,1M dan saring jika perlu ketika dingin.( Vogel Kuantitatif ed. IV)

Trayek pH 3,1-4,4

Warna dalam asam merah

Warna dalam basa jingga kuning

Contoh soal

1. Indikator apa yang akan digunakan pada pembakuan HCl terhadap Na2CO3?

Na2CO3 pada titrasinya terhadap HCl sebenarnya dapat bereaksi dua tahap

Reaksi tahap 1

CO32- + H+ ---->HCO3

-

Reaksi tahap 2

HCO3- + H+ ---->[H2CO3]----> H2O + CO2

Untuk penentuan kenormalan larutan baku HCl terhadap Na2CO3 ini, titrasi langsung sampai

tahap ke dua dan langsung menggunakan indikator tahap kedua.

Pada titik ekivalensi ke-2 ini dalam larutan terdapat NaCl dan H2CO3(kalau [H2CO3] tidak lebih

dari 5x10-2M, kalau lebih sebagian akan mengurai menghasilkan CO2 dan [H2CO3] tetap

sebesar 5x10-2M).

Page 8: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Untuk asam lemah ini, [H+] dianggap berasal hanya dari ionisasi tingkat pertama

H2CO3 H+ + HCO3-

[H+]= Ka1 x [H2CO3]

mmol H2CO3=2x mmol HCl=2 x 25ml x 0,1M=5mmol

Volume larutan= (25+50)ml=75 ml

[H2CO3]=5/75M=6,7 x 10-1M(tidak mungkin, maksimum 5x10-2M)

[H+]= 5,5x10-7 x 5x10 -2

pH=3,8

Berada dalam trayel pH metil jingga(3,1-4,4) maka warna titik akhir titrasi adalah jingga

merah

2. Jika ingin dibuat 100 ml metil merah, bagaimana formula dalam membuat metil

merah(gram metil jingga padat, alkohol 95 % dan aquadest yang diperlukan)?

Konsentrasi metil merah=0,1%

Maka untuk 100 ml

0,1/100 x 100=0,1gram

Alkohol 95%

Dalam 1000 ml dibutuhkan 600ml alkohol 95%, maka untuk 100ml:

600ml x 100ml/1000ml=60ml

Dan sisanya adalah aquadest, yaitu 40ml

0,1gram metil merah + 60ml alkohol 95% + 40ml aquadest

Page 9: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Penetapan Kadar

1. Penetapan kadar Natrium Bikarbonat/Sodium Subkarbonat (NaHCO3)

Deskripsi : Serbuk putih/hablur monoklin kecil , mudah larut dalam air , bereaksi eksoterm ,

tidak higroskopis.

Penggunaan : Antasidum (menetralkan kondisi yang terlalu asam)

Pengembang dalam industri kue

Reaksi : NaHCO3 + HCl NaCl + CO2 + H2O

2NaHCO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2CO2 +2H2O

BE NaHCO3 = 1 mol

Indikator : Merah Metil

Pelarut : Aquadest

Metode : Titrasi Langsung

2. Penetapan kadar amonia (FI edisi IV)

Kadar tidak kurang dari 27% dan tidak lebih dari 30% (FI edisi III)

Deskripsi : cairan jernih , tidak berwarna , berbau khas menusuk kuat , mudah larut

dalam air , bobot jenis 0,892-0,901 g/ml

Penggunaan : Industri kosmetika untuk campuran obat pengeriting/ pelurus rambut

Reaksi1 : NH4OH + HCl NH4Cl + H2O

BE NH4OH = 1 mol

Metode: Titrasi Langsung

Reaksi : NH3 + HCl ~ NH4Cl

~HCl + NaOH NaCl + H2O

BE NH4OH = ½ mol

Metode : Titrasi tidak langsung

Page 10: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

3. Penetapan kadar hexamin

Deskripsi : Hablur mengkilap , tidak berwarna/serbuk hablur putih , tidak berbau ,

rasa membakar dan manis kemudian agak pahit , jika dipanaskan pada suhu lebih dari

260o C akan menyublim, larut dalam 1,5 bagian air , dalam 12,5 ml etanol (95%) dan

lebih kurang dari 10 bagian kloroform.

Proses pemanasan Hexamin dengan Asam Chlorida dapat menghasilkan formalin

sehingga proses dilakukan diruang asam atau dekat jendela agar tidak mencemari

ruangan.

Metode : Titrasi tidak langsung

Cara titrasinya mereaksikan Hexamin dengan asam berlebih dan dipanaskan,

kelebihan asa dapat dititrasi dengan basa (NaOH)

Pada titik ekuivalen berlaku

Mgrek Hexamina = (Mgrek asam – Mgrek basa)

Reaksi :

+ 4HCl + 6H2O 4NH4Cl + 6CH2O

NH2

NH2 NH2

NH2 NH2

NH2

NH4Cl + NaOH ~ NH4OH + NaCl

~NaOH + HCl NaCl + H2O

BE Hexamin = ¼ mol

Page 11: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

+ H2O

4. Penetapan kadar Amina(FI edisi IV)

a. Trolamina(hal. 1205)

2,2',2"-Nitirilotrietanol C6H15NO3 Mr=149,19

Trolamina adalah campuran alkanolamina terdiri dari sebagian besar trietanolamin

[N(C2H4OH)3], dietanolamina [NH(C2H4OH)2] dan monoetanolamina

[NH2(C2H4OH)]. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 107,4%

alkanolamina, dihitung terhadap zat anhidat sebagai N(C2H4OH)3

Pemerian

Cairan agak higroskopis, kental, tidak berwarna sampai kuning muda, bau amoniak

Kelarutan

Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; larut dalam kloroform

Penetapan kadar

Timbang saksama lebih kurang 2g, masukan ke dalam labu erlenmeyer 300ml.

Tambahkan 75 ml air dan 2 tetes merah metil. Titrasi dengan asam klorida HCl 1N

1ml HCl 1N ∽ 149,2mg N(C2H4OH)3

Reaksi:

b. Tetrametil amonium hidroksida(hal. 1200)

(CH3)4NOH Mr=91,15. Terdapat sebagai larutan dalam air lebih kurang 10%

atau lebih kurang 25%, atau sebagai hablur pentahidrat

Page 12: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

+ H2O

Pemerian

Cairan jernih tidak berwarna; berbau kuat seperti amoniak. Tetrametilamonium

hidroksida merupakan basa yang lebih kuat dari amonia dan dengan cepat

menyerap karbon dioksida dari udara

Penetapan kadar

Timbang saksama labu bersumbat kaca yang bersi lebih kurang 15ml air.

Tambahkan sejumlah tertentu larutan tetrametilamonium hidroksida yang setara

dengan 200mg (CH3)4NOH dan timbang kembali. Tambahkan merah metil dan

titrasi larutan dengan HCl 0,1N

1ml HCl 0,1N ∽ 9,115mg (CH3)4NOH

Reaksi:

c. Monoetanolamin(hal. 1178)

NH2[C2H4OH] Mr=61,08 menganduing tidak kurang dari 99% C2H7NO

Pemerian

Cairan kental tidak berwarna sampai kuning pucat; berbau amoniak

Kelarutan

Dapat bercampur dengan air, dengan metanol, dan dengan aseton

Penetapan kadar

Timbang saksama botol timbang bersumbat kaca berisi 25ml air. Tambahkan

lebih kurang 2g zat uji, tutup dan timbang kembali. Tambahkan 3 tetes indikator

campuran yang dibuat dari campuran 5 bagian hijau bromokresol dan 6 bagian

merah metil. Titrasi dengan asam klorida 1N

1ml HCl 1N ∽ 61,08mg C2H7NO

Page 13: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Reaksi:

NH-CH2-CH2-OH + HCl NH2-CH2-CH2- Cl + H2O

d. Isopropilamina(hal.1163)

2-aminopropana, Mr=59,11, mengandung tidak kurang dari 98% C3H7NH2

Pemerian

Cairan jernih, tidak berwarna, cairan mudah terbakar, memiliki bau amoniak yang kuat

Kelarutan

Dapat bercampur dengan air, etanol dan eter

Penetapan kadar

Timbang saksama lebih kurang 200mg, masukan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 50ml air, dan campur, titrasi dng HCl 0,1N dng indikator campuran merah metil dan hijau bromokresol

1ml HCl 0,1N ∽ 59,11mg C3H7NH2

Reaksi:

5. Penetapan Kadar Bikarbonat yang tercampur dengan Carbonat

Titrasi terhadap ion carbonat berlangsung dua tahap,

Reaksi tahap 1

CO32- + H+ HCO3

-

Reaksi tahap 2

HCO3- + H+ [H2CO3] H2O + CO2

Page 14: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Kalau campuran karbonat dan bikarbonat dititrasi terhadap larutan baku HCl,

reaksi yang terjadi juga 2 tahap:

Tahap 1 Tahap 2

K=CO3 2- + H+ HCO3- +H+ [H2CO3] H2O + CO2

B=HCO3- HCO3

- +H+ [H2CO3] H2O + CO2

Tahap pertama titrasi yang bereaksi hanya ion CO32-, sedang HCO3

- belum. Jadi pada

titik ekuivalensi ke 1, larutan reaksi adalah larutan garam karbonat dengan LCl(L bisa Na/K),

maka garamnya bersifat netral(garam asam kuat<HCl> dan garam basa kuat<NaOH/KOH>).

Jadi pH larutan hanya ditentukan oleh garam bikarbonat yang dihitung sebagai berikut:

[H+] = Ka1 x Ka2 Dimana p= -log X

pH= 1/2 pKa1 + 1/2 pKa2

Ka1=3,5x10-7 dan Ka2=5x10-11(lihat tabel)

Sehingga:

pH=1/2 x 6,4 + 1/2 x 10,3=8,35

pH ini berada dalam trayek pH phenolphtalein. Anggap volume saat titik ekivalen pertama

adalah Vpp ml.

Pada titik ekivalensi ke dua, larutannya terdiri dari NaCl atau KCl dengan H2CO3; seperti

yang sudah dibahas tadi, maka pH nya 3,85

Berada dalam trayek pH metil jingga. Anggap volume saat titik ekivalen kedua adalah Vmj

ml.

Page 15: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Pada akhir tahap kedua ini, yang bereaksi adalah ion HCO3- baik yang 'asli' maupun yang

berasal dari CO32-. Maka kadar CO3

2- ditentukan dari Vpp, sedangkan kadar HCO3- dari Vmj-

Vpp

Cara kerja:

1. Timbang 1,2 gram sampel, larutkan dengan air bebas CO2 dalam labu tentukur 100 ml.

2. Pipet 25 ml dari larutan ini ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 3 tetes indikator pp dan

titrasi dengan larutan baku HCl hingga warna merah tepat akan hilang. Catat volume larutan

baku HCl yang dipergunakan sebagai Vpp. Teteskan kemudian 3 tetes indikator mj dan titrasi

sampai warna jingga merah. Catat volume HCl yang digunaka sebagai Vmj

Contoh soal

1. Sebanyak 150 mgram sampel yang mengandung bikarbonat dan karbonat ditetapkan

kadarnya. Jika setelah dibakukan, ternyata Normalitas HCl adalah 0,1009N, dan setelah

ditambah pp dan pembacaan di buret menunjukan angka 8,25ml, ditambahkan indikator mj,

dan pembacaan menunjukan volume 30,70ml. Tetapkan kadar ion carbonat dan bikarbonat!

Vpp=8,25ml

Vmj=20,70ml-8,25ml=12,45ml

N HCl=0,1009N

Kadar karbonat

mgrek=0,1009N x 8,25ml=0,8324mgrek

mmol=0,8324 mgrek x 1 mmol=0,8324mmol

mgram=0,8324mmol x 60mg/mmol=49,9440 mgram

Page 16: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Kadar=49,9440mg/150mg x 100%=33,30%

[Catatan BE yang digunakan adalah 1 mol karena CO32- + H+ --->HCO3

-]

Kadar bikarbonat

mgrek=0,1009N x 12,45ml=1,2562mgrek

mmol=1,2562mgrek x 1 mmol=1,2562mmol

mgram=1,2562mmol x 61mg/mmol=76,6285mgram

Kadar=76,6285mg/150mg x 100%=51,09%

[Catatan BE yang digunakan adalah 1 mol karena HCO3- + H+ ---> H2CO3]

2. Sampel seberat 12 gram diencerkan dengan labu tentukur 250ml. Sebanyak 10 ml enceran

diambil, dititrasi dengan HCl dan indikator pp, ternyata volume di buret menunjukan

21,12ml, dan saat dititrasi kembali dengan mj, menunjukan volume 42,24ml. Tentukan kadar

ion bikarbonat dalam sampel jika setelah dibakukan N HCl adalah 0,1002N!

Vpp=21,12ml

Vmj=42,24ml-21,12ml=21,12ml

Saat dititrasi tahap 1, volume menunjukan 21,12 ml, dan saat dititrasi tahap 2, volume HCl

yang dibutuhkan juga 21,12 ml, maka dengan demikian, tidak ada selisih antara volume yang

dibutuhkan oleh karbonat dengan bikarbonat asli, dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut

tidak mengandung ion bikarbonat asli. Maka kadar ion biakrbonat adalah 0,00%

Page 17: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

Soal-Soal Latihan

1. Pada standarisasi larutan HCl sejumlah 200mg Na2CO3(mr =106) dilarutkan dengan

25 ml aquadest dalam erlenmeyer tambahkan 1-3 tetes merah metil, kemudian larutan

tersebut dapat dititrasi dengan 37,35 ml larutan HCl. Tuliskan reaksi yang tterjadi dan

hitung normalitas HCl.

2. Pada standarisasi H2SO4 sejumlah 0,8 gram Na2CO3(mr=106) dilarutkan hingga 100,0

ml dengan aquadest. Sejumlah 25,0 ml larutan dimasukkan dalam erlenmeyer

tambahkan 1-3 tetes phenolphtalein,kemudian larutan tersebut dapat dititrasi dengan

37,35ml larutan H2SO4. Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung Normalitas H2SO4

3. Pada standarisasi larutan HCl sejumlah 600mg Na2B4O710 H2O (mr=382)

Dilarutkan dengan 25 ml aquadest dengan erlenmeyer tambahkan 1-3 tetes merah

metil, kemudian larutan tersebut dapat dititrasi dengan 31,10 ml larutan HCl. Tuliskan

reaksi yang terjadi dan hitung normalitas HCl.

4. Pada standarisasi larutan H2SO4 sejumlah 1,5 gram Na2B4O7 10 H2O (mr=382)

Dilarutkan dengan 25 ml aquadest dengan erlenmeyer tambahkan 1-3 tetes merah

metil, kemudian larutan tersebut dapat dititrasi dengan 19,42 ml larutanH2SO4.

Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung normalitas H2SO4.

5. Pada penetapan kadar Hexamina (mr=140,19) sejumlah 0,5 gram dilarutkan hingga

100,0 ml, sejumlah 25,0 ml larutan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 50

ml larutan HCl 0,1020 N, setelah dipanaskan diberikan indikator kemudian dititrasi

dengan NaOH 0,1025 N diperlukan 15,02ml. Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung

kadar Hexamin.

6. Pada penetapan kadar Hexamina (mr=140,19) sejumlah 0,4 gram dilarutkan hingga

100,0 ml, sejumlah 25,0 ml larutan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 50

ml larutan HCl, setelah dipanaskan diberikan indikator kemudian dititrasi dengan

NaOH 0,1030 N diperlukan 20,85 ml. Pada titrasi blanko diperlukan 49,88 ml.

Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung kadar Hexamin.

7. Sejumlah 2,5000 gram sampel yang mengandung trolamina ditimbang. Dititrasi

terhadap larutan HCl yang Normalitasnya 0,1029N. Jika didapat volume titrasi 14,55

ml, tentukan adar trolamina dalam sampel.(Lihat kesetaraan diatas)

Page 18: Acidimetri (Titrasi Asidimetri)

8. Sesuai soal nomor 7, jika diketahui Mr trolamina 149,19 dan Ar Nitrogen 14, tetapkan

kadar Nitrogen dalam sampel tersebut!

9. 2. Sampel seberat 12 gram diencerkan dengan labu tentukur 250ml. Sebanyak 10 ml

enceran diambil, dititrasi dengan HCl dan indikator pp, ternyata volume di buret

menunjukan 8,15ml, dan saat dititrasi kembali dengan mj, menunjukan volume

22,25ml. Tentukan kadar ion bikarbonat dalam sampel jika setelah dibakukan N HCl

adalah 0,1002N!