A09dyu.pdf

50

Transcript of A09dyu.pdf

  • EUNGKASAN

    DWI YURIKHA. Perbandingan Efektivitas Pupuk Majemuk Lambat Tersedia dan Pnpuk Konvensional pada Pembibitan Kelapa Sawit (Ekeis g14iizeerzsis Jacq.) (Dibimbing oleh Budi Nugroho dan Sri Djuniwati).

    Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) saat ini mempakan jenis tanaman perkebunan yang penting di sektor pertanian umumnya dan di sektor perkebunan khusunya. Hal ini karena kelapa sawit merupakan penghasil minyak d m lemak tertinggi diantara tanaman penghasil minyak atau lemak yang lain. Minyak kelapa sawit mempakan sumber energi terbarukan yang sangat penting di masa depan.

    Masalah yang dihadapi oleh pengusaha perkebunan kelapa sawit adalah tentang pengadaan bibit yang herkualitas. Kualitas bibit sangat menentukan produksi akhir dari komoditas ini. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas perlu tindakan pemupukan pada waktu di pembibitan. Pemupukan merupakan salah satu pemeliharaan tanaman yang harus dipertimbangkan baik dalam ha1 biaya maupun efektivitasnya. Pengembangan pupuk majemuk slow release akhir- akhir ini banyak dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pup& dengan tujuan untuk mengurangi kehilangan hara melalui pencucian, penguapan dan pengikatan menjadi senyawa tidak tersedia bagi tanaman. Penelitian ini hertujuan untuk mengetahui keefektifan pupuk majemuk (parmafert) dari berbagai dosis yang dicobakan untuk pertumbuhan dan serapan hara bibit kelapa sawit.

    Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 10 perlakuan yaitu Kontrol, Konvensional (Standar), PI00 (NPK 11.25 g + NK 11.25 g), P l01 (NPK 11.25 g + NK 11.25 g + POP 100 g), P200 (NPK 22.5 g + NK 22.5 g), P201 (NPK 22.5 g + NK 22.5 g + POP 100 g), P300 (NPK 33.75 g + NK 33.75 g), P301 (NPK 33.75 g + NK 33.75 g +POP 100 g), P400 (NPK 45 g + NK 45 g), dan P401 (NPK 45 g + NK 45 g + POP 100 g). Variabel yang dianlati adalah lingkar batang, tinggi bibit dan jumlah pelepah, serta serapan N, P dan K bibit umur 12 bulan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk konvensional (urea, SP36 dan KCI) memberikan pertumbuhan bibit kelapa sawit lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya, namun pada variabel tinggi tanaman, lingkar batang dan serapan hara relatif tidak berbeda dengan Pamafert. Dengan demikian pamafert merupakan pupuk yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit terutama pada perlakuan PI, P2 dan P4 yang pengaruhnya tidak berbeda dengan perlakuan konvensional dan lebih tinggi daripada kontrol.

  • SUMMARY

    DWI YURIKHA. Comparison between Effectivity of SIorv Release Fertitizer and Conventional Fertilizer on Oil Palm Seedlings (Elaeis guineensis Jacq) in Latosol, Dramaga. Supervised by: BUD1 NUGROHO and SRI DJUNIWATI

    Oil palm plantation (Elaeis guineensis Jacq.) is one plantation plant which is very important in agriculture sector in general, and in plantation sector. This is because of oil palm is the highest producer of oil and fat among the other oil and fat plant producer. Oil palm is one of renewable resources which are very important in the future.

    The problem was faced by oil palm plantation is about quality of seed . The quality of seed is very important for final product of this commodity. In order to obtain quality seed, it needs fertilization treatments. Fertilization is one of plant treatment which was considered about cost and effectivity. The development of slow release fertilizer in order to increase effectivity and efficiency fertilization through reducing nutrient lost through leaching, evaporation, and bounding into unreleased substance for plant. This research was aimed to study effectivity of compound fertilizer (pamafert) through several dosages for growing and nutrient uptake of oil palm seeds.

    This research was used Completely Random Design with ten treatments are: control, conventional (Standard), PlOO (NPK 11.25 g + NK 11.25 g), P lOl (NPK 11.25 g + NK 11.25 g + POP 100 g), P200 (NPK 22.5 g + NK 22.5 g), P201 (NPK 22.5 g + NK 22.5 g + POP 100 g), P300 (NPK 33.75 g + NK 33.75 g), P301 (NPK 33.75 g + NK 33.75 g +POP 100 g), P400 (NPK 45 g + NK 45 g), and P401 (NPK 45 g + NK 45 g + POP 100 g). Some variables which were measured are: stem diameter, height of seed, number of front and N, P, K uptake on 12 months seed.

    The result of research was used that conventional fertilizer (urea, SP36, and KC1) was given better growing than other treatment, but for height variables, stem diameter, and nutrient uptake was not different with pamafert. So, pamafert is an effective fertilizer in order to increase oil palm seed growth especially in treatments PI, P2, and P4 which was not given different impact to standard and higher than control

  • coverringkasansummaryhal judulhal pengesahanriwayat hidupkata pengantardaftar isipendahuluantinjauan pustakabahan dan metodehasil dan pembahasankesimpulan daftar pustakalampiran