656_4.pdf
-
Upload
relly-setiawan -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
Transcript of 656_4.pdf
LAPORAN AKHIR
MODIFIKASI DAN UJI KINERJA MESIN OLAH TANAH, TANAM DAN SIANG (MOTASI) PADA USAHATANI KEDELAI UNTUK MENEKAN
BIAYA KERJA 25% DENGAN KAPASITAS OLAH TANAH $16 JAM/HA, T ANAM $18 JAM/HA DAN PENYIANGAN $18 JAM/HA.
PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN
• Fokus Bidang Prioritas : Ketahanan Pangan
Kode Produk Target: 1.02
Kode Kegiatan : 1.02.01
Peneliti Utama : lr. Marsudi, MSi
Anggota :
lr. Marsudi, Msi Dr. H. Trip Alihamsyah, MSc
lr. Gatot Suharto Abdul Fatah,MP Dr. Teguh Wikan Widodo, MSc
lr. MJT. Budiastuti, MSi Ahmad Asari, STP
Sakimun Abdurahman
,
Agung Budiarto Jumadi
Andang Mustapa
BALAI ·BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTRIAN PERTANIAN 2010
1. Judul Penelitian
2. Nama Unit Kerja
3. Diusulkan melalui
4. Sifat usulan penelitian
5. Jenis kegiatan penelitian
6. Nama Penanggung Jawab
7. Personalia
B. Jangka Waktu Penelitian
9. Tahun dimulai kegiatan
10. Total Biaya (tahun 2010)
11. Jangka waktu pelaksanaan
Menyetujui,
Dr. Trip Alihamsyah, MSc
NIP. 19540502 198203 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
,
Modifikasi dan Uji Kinerja Mesin Olah Tanah, Tanam dan Siang (motasi) pada Usahatani Kedelai untuk Menekan Biaya Kerja 25% dengan Kapasitas Olah tanah .::_16 jam/ha, Tanam .::_18 jam/ha dan Penyiangan .::. 18 jam/ha.
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan).
Anggaran tahun 2010
( ) Lanjutan ( X ) Baru
Laboratorium dan Lapang
lr. Marsudi, MSi
1. lr. Marsudi, MSi,
2. Dr. H. Trip Alihamsyah. MSc. 3. lr. Gatot Suharto Abdul Fatah, MP
4. Dr. Teguh Wikan W, MEng
5. lr. Maria J.T Budiastuti, MSi 5. Ahmad Asari, STP
6. Sakimun
7. Abdurahman 8. Agung Budiarto
9. Jumadi 10. Andang Mustofa
1 ( satu ) tahun
Tahun Anggaran 2010
Rp. 175.000.000,- (Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
Awal Febuari - Desember 2010
Penanggung Jawab,
lr. Marsudi, MSi
NIP. 19590524 199103 1 001
11
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME bahwa atas rahmat dan petunjuk Nya,
sehingga penyusunan Laporan Akhir Kegiatan dari penelitian yang berjudul "Modifikasi dan
Uji Kine~a Mesin Olah Tanah, Tanam dan Siang (motasi) pada Usahatani Kedelai untuk
Menekan Biaya Ke~a 25% dengan Kapasitas Olah tanah ~16 jam/ha, Tanam ~18 jam/ha
dan Penyiangan ~ 18 jarn/ha" ini dapat kami selesaikan.
Kegiatan rekayasa ini bertujuan menyempurnakan desain motasi yang ada dan
melakukan uji kinerja prototipe hasil modifikasi. Laporan ini memuat tahapan kegiatan yang
telah dilaksanakan dan hasil-hasil yang dapat dicapai hingga awal Nopember 2010. Secara
umum, kegiatan perekayasaan ini telah berjalan dan beberapa tahapan kegiatan telah
dilakukan, meliputi presentasi proposal dihadapan tim evaluator, identifikasi prototipe motasi
kedelai, konsultasi teknis, perancangan komponen modifikasi, melakukan uji pendahuluan
prototipe motasi di lahan kedelai di Jawa Timur dalam rangka validasi capaian sebelumnya.
Pad a pertengahan bulan Juni 2010 hingga awal September, te~adi kevakuman pendanaan
dan pelaksanaan kegiatan menjadi tersendat, sehingga kegiatan difokuskan pada
pemantapan desain modifikasi. Namun demikian karena prototipe Motasi kedelai ini terdiri
dari banyak komponen yang pemasangannya satu dengan lainnya harus tertentu dan
presisi, sehingga penyelesaiannya membutuhkan waktu yang relatif lama. Usaha maksimal
telah dilakukan, namun waktu yang hanya tersedia dua bulan efektif, menjadikan
penyelesaian kegiatan ini terkesan kurang rasional untuk suatu kegiatan rancang bangun
prototipe.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Badan Litbang
Pertanian yang telah mempercayakan kegiatan ini untuk dilaksanaken, terima kasih dan
penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusinya dalam kegiatan penelitian ini.
Akhirnya, saran serta kritik membangun sangat kami harapkan, dan semoga dalam
kurun waktu yang masih te'rsedia ini. pendanaan dapat kembali lancar sehingga target
penyelesaian penelitian ini dapat terpenuhi.
~
TA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
'AFTAR GAMBAR
1AFTAR LAMPIRAN
INGKASAN
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
I. TUJUAN DAN MANFAAT
DAFTAR lSI
Halaman
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
6
PERUMUSAN MASALAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
METODOLOGI
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
AFTAR PUSTAKA
lAMP IRAN
•
?
7
14
20
21
22
v
DAFTAR TABEL Halaman
-abel 1. Hasil uji kine~a motasi kedelai di KP Muneng . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
-abel 2. Hasil uji olah tanah menggunakan motasi di KP Muneng . . . . . . . . . . . . . . 16
-abel 3. Hasil uji tanam dan penyiangan kedelai dengan motasi di KP. Muneng 16
~
VI
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1. Prototipe motasi kedelai desain Balitkabi 2009 8
Gam bar 2. Alur nalar pelaksanaan kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
Gambar 3. Layout petak uji di lahan pengujian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Gambar 4. Pola lintasan alsin penggaruan, tanam dan penyiangan . . . . . . . . . . . . . 17
Gambar 5. Skematik prototipe motasi kedelai hasil modifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
Gam bar 6. lmplemen olah tanah dan tanam kedelai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
"
•
vii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
IL.ampiran 1. Spesifikasi teknis prototipe motasi kedelai hasil modifikasi . . . . . . . . . 22
_arnpiran 2. Hasil analisis data uji olah tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
_ampiran 3. Hasil analisis data uji penanaman kedelai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
_a'llpiran 4. Karakteristik lahan kedelai di KP. Muneng . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
piran 5. Foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
,
viii
I. PENDAHULUAN
LA TAR BELAKANG
Upaya pemerintah mencanangkan program swasembada kedelai tahun 2014
seringkali terkendala karena penanganan pra dan pasca panen yang belum optimal,
!<hususnya pada pertanaman kedelai di lahan kering. Salah satu masalah yang dihadapi
adalah tingginya kebutuhan tenaga dan biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut.
Dalam usahatani kedelai, kegiatan penanaman dan penyiangan kedelai memerlukan
•enaga dan biaya yang cukup tinggi, yakni mencapai lebih dari 50% dari total biaya produksi.
egiatan menanam dan menyiang kedelai dengan cara manual baik tenaga kerja pria
aupun wanita memerlukan tenaga sampai dengan 55 HOK (Abidin dan Prastowo, 1989).
ercatat ongkos tenaga kerja untuk pengolahan tanah untuk budidaya kedelai di Jawa Timur
encapai Rp.450.000.-/ha, tanam Rp.600.000.-/ha dan penyiangan Rp.500.000.-/ha.
Balai Besar Mekanisasi Pertanian, Serpong telah merekayasa mesin tanam biji-bijian
andaka, 2001), selanjutnya pada tahun 2006 merekayasa alat tanam yang dapat
..,engikuti kontur tanah (Pitoyo, 2007), namun masih belum optimal untuk diterapkan di lahan
ering petani karena untuk mengoperasikannya diperlukan traktor tang an atau traktor em pat
·oda sebagai penariknya.
Tahun 2007-2008 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
5alitkabi) telah merekayasa mesin penyiang dan mesin tanam, kemudian pada tahun 2009
.....,esin tersebut disempurnakan dengan menambah implemen pengolah tanah (bajak singkal
::!an garu). Dilaporkan bahwa prototipe telah diuji dan mampu beke~a dengan baik pada
ahan kedelai dengan kondisi tanah bertekstur ringan. Kapasitas olah tanah menggunakan
=x~jak singkal sebesar 23,68 jamlha, garu 7,93 jam/ha, tanam 2 baris 12,30 jam/ha dan
::>enyiangan sebesar 11,13 jam/ha masing-masing dengan kecepatan maju alsin 2,2 km/jam,
3.1 km/jam, 1,6 km~am dan 2,3 km/jam. Slip roda pada saat pengolahan tanah dilaporkan
sebesar 31,33%.
Berdasarkan hasil uji tersebut, secara implisit diketahui bahwa masih terdapat
·elemahan terutama pada sistem transmisi daya dan desain roda gerak serta jenis bajak
.·ang dlgunakan. Keglatan ini bertujuan melakukan penyempurnaan desain komponen
--ototipe motasi desain Balitkabi tersebut agar dapat meningkatkan kapasitas kerjanya.
c-~~~-~ ~~•-~ :~ ~ --~~~:~- ~~~~-: '"-~- :• -~..1:~•-~- : ..1 :..1 .... --:- ---- 1~1..a ... -· • ..1,..1.. ..1 : ~~~---:1, ,..~ vCvctl ct LCI'.III>:> !J! ULVUjJC II !Vlct;:)l I !ct;:)ll IIIVUI! !I'.Gt;:)l UIUC;:)ctl!! <:!~ ell IClJ!II 1111..1\..lct! I I .. IIV!JCI <:t;:)!!'I.Cl l !
~an mampu beke~a efektif dengan kapasitas kerja ~ 50 jam/ha (olah tanah < 16 jam/ha,
·aiiam < 18 jam/ha dan penyiangan < 18 jam/ha). Motasi dengan motor penggerak 5,5 HP
3erta bobot < .90 kg ini diharapkan dapat dibuat secara lokal sehingga harga relatif
1 ~
te~angkau petani/kelompok tani serta biaya operasi motasi .:5. Rp.800.000.-/ha. Berdasarkan
desain kapasitas tersebut, maka penggunaan mesin motasi ini dipastikan akan lebih
menghemat waktu dibanding dengan cara manual yang membutuhkan tenaga olah tanah 25
HOK/ha, tanam 30 HOK/ha dan penyiangan 25 HOK/ha. Dengan kemampuan kerja yang
ernyata lebih baik, prototipe ini tentu akan menjadi terobosan besar dalam mengatasi
masalah kesulitan tenaga kerja dan menekan biaya produksi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Produksi palawija mempunyai peluang untuk ditingkatkan, mengingat kebutuhannya
lJga terus meningkat. Upaya peningkatan produksi ini menghadapi kendala antara lain
eterbatasan tenaga ke~a terutama pada kegiatan usahatani yang membutuhkan banyak
curahan tenaga.
2.1 Alsin pengolah tanah
Tujuan pengolahan tanah secara sederhana adalah a) menyiapkan lahan sebagai
~edia tumbuh tanaman. yang baik, b) menekan pertumbuhan gulma dan c) memperbaiki
·ekstur dan struktur tanah. Kegiatan pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi pengolahan
·a:1ah I (Primary tillage) dan pengolahan tanah II (Secondary tillage) . Kegiatan pengolahan
·a1ah pertama secara sederhana bertujuan membongkar tanah menjadi bongkahan
c::mgkahan agar mampu menangkap udara, air dan sinar matahari guna proses pelapukan
sehingga tanah menjadi matang, bebas dari tanaman gulma dan siap untuk masuk ke
oengolahan tanah kedua yang bertujuan menghancurkan dan mencampur bongkah tanah
• ang telah matang secara mesra (proses penghancuran & pembusukan) agar menjadi ?
'"1edia tumbuh tanaman yang baik.
Pada pengolahan tanah lahan kering secara mekanis, implemen yang umum
:ligunakan adalah bajak singkal atau bajak piringan untuk pengolahan tanah I dan bajak
~tari atau garu untuk pengolahan tanah II. Tiga aspek penting yang perlu mendapat
oertimbangan didalam desain/rancang bangun suatu alsintan adalah :: (a) aspek Teknis, (b)
aspel< Ekonomis, dan (c) aspek Sosial Budaya.
Menurut Yatsuk (1981), dalam merancang bangun pengolah tanah rotari harus dipenuhi
persyaratan, yakni::
I Alsin mempunyai manuverabilitas tinggi sesuai dengan kondisi kerja yang lembab/basah.
2. Alsin mampu mengolah tanah dengan kedalaman yang cukup untuk membenamkan sisa
tanaman dan mencampur lapisan tanah atas secara vertikal.
Disain rotari dilengkapi pengatur guna mengatasi tanah basah dan sisa tanaman.
2
Permukaan tanah hasil kerja rata, tanpa terbentuknya alur-alur atau gundukan tanah.
Alsin mempunyai ketahanan ke~a. kekuatan konstruksi dan pelindung bagian-bagian
penting terhadap benturan benda keras.
Pengolahan tanah dengan rotari menghasilkan kualitas penghaneuran dan
campuran yang sempurna antara cacahan gulma/sisa tanaman dengan tanah. Gulma
s1sa tanaman yang terbenam dalam tanah tersebut akan membusuk dan menjadi pupuk
rganik. Pengolahan tanah dengan rotari juga dinilai sebagai cara terbaik dalam
enghasilkan pelumpuran, media tumbuh yang optimum dan menekan pertumbuhan gulma.
Bilah pisau tipe C sesuai untuk lahan kering maupun sawah, karena dapat memotong
-sa2 tanaman (Satoh R., 1940. Patent No.Shou - 15 - 15990 Japan). Disain bilah pisau
:-'eiibatkan tahapan yang rumit, meliputi penempaan, pembentukan bilah sesuai kurva sudu
ras.onal agar sisa-sisa tanaman tidak mengkait. Ketebalan pisau C berkisar 9,0 - 10 mm
_cagian leher) dan 4,5-5,0 mm (bagian tengah dan ujung) dengan sisi ketajaman tunggal.
Pada pengolahan tanah dangkal pada tanah ringan, bilah pisau rotari dapat berukuran
kecil. Pisau rotari sisi ketajaman tunggal, proses keausannya cenderung
-::."Tlpertahankan bentuk aslinya, berlawanan dengan pisau bersisi ganda sebagai akibat
'":: r;anan gesekan yang lebih kecil. Komposisi bahan pisau rotari terdiri dari : C (0.56 - 0.64
Mn (0.7- 1.0%), Si (1.5-1 .8%) dan P (< 0.035%) dengan kekerasan bahan bagian
-er HRC 43-48 dan bag ian tengah dan ujung HRC 55 - 60.
Pengo!ah tanah rotari dengan Iebar kerja 60 em, akan memakai 12 - 15 bilah pisau
:-:~an urutan kerja membentuk sudut 45° (Yatsuk et al, 1981 ). Kedalaman olah bervariasi
-ara 10 - 20 em, dan pengalaman di lapangan berkisar 10 - 15 em terutama pad a Ia han
_ .gan ketersediaan air irigasi eukup. , Pavlov dalam Yatsuk et al, 1981 menyatakan bahwa kualitas peneampuran pada
-golahan tanah menggunakan rotari tidak hanya tergantung pada sifat tanah, juga
e~patan putar rotari, bentuk dan posisi dari pelindung rotari kaitannya dengan lemparan
->a"tkel tanah. Kecepatan putar rotari untuk pengolahan tanah 150 - 400 rpm tergantung
a sifat tanah (Jun et al., 1998):
( rpm ) Kondisi tanah
150-200 : Tanah pasir; gembur basah
200-300 : Tanah biasa; Tanah lengket
300 - 400 : T anah sang at lengket ;
Tanah kering dan keras
Kee. Maju (m/s)
0,5-0,7
0,3-0,5
0,2-0,3
kecepatan maju diperkeeil dan
putaran rotari ditingkatkan.
3
2.2. Alsin tanam biji-bijian
Berdasarkan hasil pengukuran di lapang menunjukkan bahwa rata-rata permukaan
~anah bergelombang/tidak rata yang memiliki perbedaan tinggi antara 5- 10 em per 20 m.
-.ai ini akan sangat berpengaruh terhadap alsin pada pembukaan alur dan penanaman
:oe'lih sehingga kedalaman benih tidak sesuai dengan ketentuan penanaman dan akan
........ rpengaruh terhadap pertumbuhan benih
Pada kegiatan penanaman, prototipe harus mampu menanam kedelai 2 baris tanam
=engan kapasitas kerja ~ 18 jam/ha dengan keluaran benih 2-3 biji/lubang tanam dan
edalaman tanam 1-2 em. Jarak tanam teratur 30 x 30 em dan benih dalam kondisi
·ertimbun tanah penutup. lmplemen penanam juga harus dapat bekerja dengan baik
..,engikuti kontur permukaan tanah yang bergelombang.
sin Penyiang
Kegiatan penyiangan dan pembubunan pada lahan palawija Oagung, kedelai dan
a~ng tanah) harus dilakukan petani guna menghindari resiko penurunan produksi sebesar
·- - 22 % akibat gulma (Kasno dalam arief H, dkk, 1992). Pendangiran dilakukan 2 - 3 kali
a am satu musim dan dimulai segera setelah munculnya semaian di permukaan tanah.
Pada prinsipnya pendangiran adalah pengolahan tanah ringan (kedalaman olah 3- 5
yang terdiri dari pemotongan, penghancuran dan pembalikan tanah permukaan guna
-::e'Tiperbaiki kondisi tanah di sekitar perakaran tanaman, sehingga membantu pertumbuhan
; _.,aman yang dibudidayakan.
S.:nlth, H.P and Wilkes, L.H, 1976 menyatakan tujuan pendangiran adalah a) Memperbaiki
aeasi tanah, b) Mempertahankan lengas tanah dengan mengurangi pertumbuhan gulma
·-a- menahan air hujan, c) Meningkatkan kegiatan mikro organisme tanah dan d) ~
e'lgembangkan bahan makanan tanaman dalam tanah.
Pada umumnya petani telah menggunakan alat bantu penyiangan/pendangiran, antara
..c:- berupa alat tradisional tajak dan cangkul, atau bajak singkal tunggal, bajak singkal dua
_._s pisau "V' atau pisau piringan mulai dari yang ditarik ternak sampai ditarik traktor besar.
- ementara di Indonesia, petani masih menggunakan cangkul atau bajak yang ditarik ternak
a~ena sampai saat ini belum dijumpai alsin penyiangan yang memuaskan.
Tipe dan ukuran alat pendangir yang dibutuhkan dan efektif digunakan bergantung
1:.ada luas lahan, jenis tanaman budidaya, tipe dan kondisi tanah serta jenis daya yang
-:-"Sedia. Lebar pisau pendangir tipe V biasanya berukuran 2,5 - 3 em, sedang tipe bajak
'--e,punyai ukuran 15 - 20 em. Pemasangan pisau pendangir sedemikian sehingga
e:1dangiran dapat efektif, khusus tipe bajak, maka titik terluar sayap harus 3 - 6 mm lebih
;ggi dari titik terdepan mata pisau. '
4
2.3. Tenaga penggerak dan sistem transmisi daya
Dalam penggunaannya di lapangan, besamya kebutuhan daya tergantung pada
perubahan kecepatan kerja karena menentukan besamya beban tahanan tanah. Kebutuhan
daya diperhitungkan berdasarkan Iebar dan kedalaman pemotonan tanah, berat beban
spesifik tanah,dan efisiensi kerja. Dengan demikian perubahan dimensi kerja, jenis dan
lengas tanah serta jenis roda gerak yang digunakan akan sebanding dengan perubahan
kebutuhan daya total yang dibutuhkan. Kecepatan ke~a rata-rata pendangir dengan tenaga
ternak atau traktor roda dua dan traktor roda empat sebesar 3 - 4 km/jam dan 4,2 - 5,8
km/jam (Smith, H.P dan Wilkes, L. H, 1976). Beban tenaga untuk pengolahan tanah
bervariasi tergantung pada jenis tanah maupun kedalaman olah. Namun secara aman dapat
diatasi oleh traktor dengan tenaga penggerak 8,5 HP. Selama operasi pengolahan tanah,
diindikasikan adanya reduksi gerak maju (-)yang diakibatkan oleh gaya tahanan pengolahan
tanah, yakni adanya tenaga balik (return power) dari motor ke rotari kembali ke motor lagi.
Beberapa produk menggunakan rantai-gigi (chain-sprocket) dan worm-gear untuk
penyaluran daya motor ke pisau rotari. Rantai-gigi untuk menghindari reduksi putaran,
sedang worm gear dengan perbandingan reduksinya dapat memberikan kecepatan putar
yang diperlukan. Posisi rumah transmisi ditengah poros pisau akan memberikan kestabilan
kerja mesin selama operasi. Tipe penggerak tengah ini sesuai untuk rotari tiller dengan
penggerak sampai 8,5 HP dengan pertimbangan masalah struktural yang bersifat relatif
terhadap sifat cantilever poros dan masalah pengolahan tanah di bagian bawah rumah gigi.
Torsi pada traksi menjadi (-) selama operasi dan roda gerak tidak lagi secara langsung
digerakkan oleh motor, tapi oleh gaya tahanan pengolahan tanah yang bekerja pada pisau,
sehingga ban traktor selama operasi bukanlah sebagai penggerak, tapi sebagai pengerem,
dengan demikian kecepatan tnaju dipertahankan menjadi konstan.
Teknologi mekanis yang ada saat ini bersifat single purpose yaitu untuk melakukan satu
jenis pekerjaan saja, antara lain berupa mesin olah tanah, mesin tanam dan mesin penyiang.
Prototipe yang akan direkayasa diharapkan dapat bersifat multii purpose (mengolah tanah,
menanam dan menyiang). Dengan demikian ongkos operasional ketiga kegiatan tersebut
dapat diefis.ienkan melalui peningkatan kapasitas ke~a dibanding cara tradisional yang
mencapai 80 HOK/Ha.
5
Ill. TUJUAN DAN MANFAAT
3.1 Tujuan
Tujuan jangka pendek
Melakukan modifikasi dan uji kinerja mesin olah tanah, tanam dan siang (motasi) pada
usahatani kedelai untuk menekan biaya ke~a 25% dengan kapasitas olah tanah _:::16
jam/ha, tanam _:::18 jam/ha dan penyiangan .:::_ 18 jam/ha.
Tujuan jangka panjang
Mengembangkan penerapan teknologi olah tanah, tanam dan penyiangan kedelai
secara mekanis di tingkat petani dalam rangka mengatasi kendala kesulitan tenaga
kerja.
3.2. Manfaat
Terbukanya peluang bagi petani untuk meningkatkan produktivitas kerja, mengatasi kendala tenaga kerja dan meningkatkan penghasilan.
IV. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan laporan hasil uji terdahulu, diketahui bahwa kinerja prototipe motasi
ersebut masih dapat ditingkatkan dengan cara menyempurnakan fungsi komponen
·erutama sistem tiansmisi daya, desain roda gerak, center of gravity unit penggerak dan
jenis bajak pengolah tanah yang digunakan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guna
mewujudkan tujuan tersebut antara lain :
Sistem transmisi daya
Sistem transmisi daya yang ada menggunakan reduction gear dan rantai, masalahnya
adalah bahwa 1) gear reduction yang digunakan sebenarnya khusus untuk keperluan
mesin-mesin tidak bergerak atau stasioner dan tidak banyak goncangan, 2) rasio
reduksi putaran pada gear tipe ini pun terbatas sehingga bisa saja kurang sesuai
dengan kebutuhan sebenamya dan apabila dipaksakan untuk digunakan maka akan
te~adi kehilangan daya yang cukup besar. Solusinya adalah menggunakan sistem
transmisi daya yang terbukti efisien seperti pada mini tiller , mampu mengurangi
kehilangan daya dari motor sampai ke roda, sehingga prototipe yang dihasilkan diyakini
akan mampu bekerja baik pada lahan kedelai bertekstur tanah ringan maupun sedang.
2. Desain rosa gerak
Slip roda yang tinggi menyebabkan efisiensi kerja rendah dan konsumsi bahan bakar
meningkal Slip roda yang te~adi da .33% dapat disebabkan oleh kondisi
6
tanah maupun desain roda gerak yang belum tepat, kaitannya dengan bentuk dan
ukuran sirip roda, sudut pemasangan sirip dan diameter roda.
3. lmplemen bajak singkal
Bajak singkal yang digunakan yaitu dengan Iebar kerja 20 em eukup efektif untuk
mengolah tanah Ia han kedelai dengan kedalaman 8 - 10 em, namun kapasitas kerjanya
masih rendah yakni 23 jam/ha. Guna meningkatkan kapasitas kerja, maka Iebar kerja
harus diperbesar, demikian pula keeepatan majunya. Dengan sistem transmisi daya
yang tepat, maka penggunaan bajak rotari dengan Iebar kerja 40 - 60 em akan mampu
meningkatkan kapasitas kerja menjadi ~ 12 jam/ha.
4. Prototipe motasi yang ada tidak menggunakan sistem kopling, sehingga
pengoperasiannya di lapangan agak merepotkan operator. Sistem kopling diperlukan
guna mengurangi kesulitan operator mengendalikan alsin di lapangan.
5. Sistem penakar benih menggunakan silinder vertikal berputar dengan pengatur dosis,
sistem ini konstruksinya paling sederhana namun kelemahannya adalah saat
penjatuhan benih yang sering tidak bersamaan dan benih yang lolos melewati kuas
penahan.
6. Pembuat alur tanah yang ada berupa roda besi berukuran kecil (diameter sekitar 10 em)
mudah mengalami masalah karena pada kondisi lahan yang sebagian basah, dapat
mengakibatkan tanah lengket pada roda serta kondisi lahan umumnya yang masih
ban yak seresah .. Maka pembuat alur tipe piringan terbukti efektif pad a tanah ring an dan
dilengkapi dengan scraper dan penutup alur tanah menjadi pilihan.
7. Penyiangan dilakukan dengan memanfaatkan pengolah tanah rotari diikuti dengan
ridger berupa bajak singkal keeil dua sisi untuk membumbun tanaman di kedua sisi " baris tanaman.
Hipotesis
V. METODOLOGI
Berkurangnya biaya pengolahan tanah, penanaman dan penyiangan pada
usahatani kedelai dengan menggunakan Motasi (mesin olah tanah, tanam
dan penyiangan) dapat memaeu petani kedelai lahan kering untuk
meningkatkan pendapatan usahataninya
5.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurun waktu Januari - Desember tahun
anggqran 2010 dan bekerjasama dengan Balitkabi Malang dalam rangka
7
menyempurnakan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2009. Sebagai
langkah awal kegiatan, dilakukan pembahasan teknis dengan Balitkabi untuk mendalami
prototipe motasi yang ada dan mendiskusikan langkah-langkah yang akan yang akan
dilakukan bersama. Konsultasi teknis dan validasi capaian teknis kinerja olah tanah,
tanam dan penyiangan kedelai di lapangan (agroteknis dan biaya) dilakukan di sentra
kedelai di Jawa Timur. Adapun uji fungsional dilakukan di laboratorium/soi/ bin di
BBPMP Serpong dan uji lapang akan dilaksanakan di lahan kedelai terpilih di Jawa
Timur.
5.2 Bahan dan Peralatan
Bahan yang dibutuhkan terdiri dari bahan kelengkapan ldentifikasi dan pengumpulan
data, portable toolkit (instrumen ukur), bahan rekayasa, bahan penunjang, bahan uji
fungsional dan lapang serta bahan keperluan komputer. Sedangkan Peralatan yang
dibutuhkan meliputi prototipe mesin olah tanah, tanam dan penyiang kedelai (Gam bar 1)
untuk keperluan validasi capaian, peralatan untuk rekayasa, aparatus uji lab di soil bin
dan instrumen ukur untuk pengujian.
Gam bar 1. Prototipe"' mesin olah tanah dan tan am untuk kedelai des a in Balitkabi.
Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan secara skematis seperti ditunjukkan pada
Gambar2.
8
~ Perencanaan Umum
Review jumal , Uji pendahuluan , Analisis - Evaluasi Data hsl uji /Info,
Konsultasi teknis
I Parameter desain
Agroteknis , Fabrikasi dan Finansial j
Kaji ulang dan Modifikasi Komponen:
Unit penggerak , Sistem transmisi daya Roda gerak , Rangka utama , implemen Bajak , Penakar be nih , Pembuka & penutup alur
Penyalur benih , Komponen penyiang
?
Perancangan Unit Mesin Penggabungan komponen
Fabrikasi Komponen alsin
Analisis dan Evaluasi Hasil Uji
Tidak
Tidak
Gam bar 2. Alur nalar pelaksanaan kegiatan
9
3.3 Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan
Kegiatan meliputi perencanaan umum dan pengorganisasian keseluruhan kegiatan
untuk mengoptimalkan pengerahan SDM (sesuai dana yang tersedia), penyusunan
matrik kerja dan jadwal palang kegiatan yang meliputi: Uji pendahuluan, studi
literatur dan konsultasi teknis, perancangan, penyempurnaan rancangan (modifikasi),
fabrikasi, uji fungsional dan lapang alsin hasil modifikasi, evaluasi dan pelaporan.
Penelusuran hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengolahan tanah untuk
usahatani kedelai lahan kering, tanam benih dan penyiangan serta masalah
agronomisnya. Kegiatan ini dilaksanakan melalui studi pustaka, penelusuran internet
maupun konsultasi dengan nara sumber dalam rangka pendalaman teknis budidaya
kedelai di daerah.
2. Pelaksanaan
a. Uji Pendahuluan
Berdasarkan informasi awal tentang kinerja prototipe yang ada dan masalah
sesungguhnya di lapangan, maka perlu dilakukan uji pendahuluan, meliputi uji
fungsional maupun lapang guna membuktikan kebenaran akan hal tersebut.
Pengujian dilakukan di lahan usahatani kedelai dengan kondisi atau tipe lahan
yang dominan. Hasil analisis dan evaluasi data hasil uji serta informasi terkini dari
narasumber maupun petani ini selanjutnya dipakai sebagai bahan utama
pengembangan desain . Uji pendahuluan juga dilakukan dalam rangka lebih
mendalami bagian-bagian yang harus dimodifikasi/ disempurnakan maupun
pengamatan terha_pap karakteristik fisik lahan seperti kekerasan tanah pada
kondisi lahan siap olah.
Uji kinerja prototipe Motasi dilakukan di lahan seluas 0,25 ha dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Mengolah tanah dengan implemen bajak dan garu
b. Menanam kedelai dengan menggunakan implemen penanam dan mengamati
jumlah populasi tanaman setelah tanaman berumur 2 minggu
c. Menyiang kedelai pada umur 3 - 4 minggu setelah tanam dengan menggunakan
implemen penyiang
d. Masing-masing kegiatan uji tersebut dilakuka
dengan tiga kali ulangan serta satu peta
... a., o<eoe•a
0
e. Melakukan analisis data hasil uji kine~a pengolahan tanah, penanaman dan
penyiangan dan analisis finansialnya masing-masing kegiatan tersebut.
Sebagai kontrol dilakukan pengolahan tanah, penanaman, penyiangan sebagaimana
cara yang dilakukan petani. Analisis data hasil uji lapang motasi dan analisis finansialnya
dilakukan dengan bantuan program Excel Spreadsheet.
Skema petak uji lapang Motasi di lahan kedelai dapat digambarkan sebagai berikut :
B
~ 20rn- 1
L A. Jcnis tanah ringa~-- ~Jems ta~a~~~d~ng~ra-~----Gambar 3. Layout petak uji di lahan kedelai
Untuk menghitung kapcrl)itas lapang pengolahan tanah, penanaman dan penyiangan
digunakan rumus sederhana sebagai berikut :
K=W/L (1)
Dimana, K = Kapasitas kerja efektif Oam/ha)
W = Waktu pengoperasian mesin Oam)
L = Luas lahan (ha)
Berdasarkan data teknis kapasitas pengoperasian mesin, dilakukan analisis
kelayakan finansial (asumsi umur ekonomis 3 tahun), yang meliputi perhitungan: biaya
pokok (BP), titik impas (BEP), waktu pengembalian modal (PBP), nilai Keuntunaa
sekarang (NPV), nisbah keuntungan dengan biaya (B/C) da"
modal (IRR) (Tastra, 1995; Manilay, 1987). Motasi dinilai layak untuk diterapkan di
tingkat petani apabila NPV>O, B/C>1,0 dan IRR> tingkat bunga bank (12%/tahun).
Adapun rumus untuk menghitung kelayakan finansial adalah sebagai berikut:
BP = (BPT + BT) I (X* KE)
BEP = BT I (OP - BTT I (X* KE)
PBP = M I KU
t = 5 NPV = :L (Bt- Ct) I (1 + i)t) - M
t = 1
t = 5 :L (Bt I (1 + i)t)
t = 1 BIC = ------
t = 5 :L (Ct I (1 + i)t ) + M
t = 1
IRR = DFP + (PVP* (DFN - DFP) I (PVP - PVN))
di mana,
BTT =
BT =
OP =
X =
M =
KU =
Bt =
Ct =
t = =
DFP =
DFN = PVP = PVN = KE = BP = BEP = PBP = NPV = 8/C = IRR =
Biaya tidak tetap (Rp/tahun)
Biaya tetap (RP/tahun)
Ongkos sewa motasi (Rp/ha)
Jam kerja efektif uam/tahun)
Harga Motasi (Rp/unit)
Keuntungan tiap tahun (Rp/tahun)
Keuntungan pada tahun ke t (Rp)
Biaya pad a tahun ke t (Rp) ?
Umur ekonomis (tahun)
Tingkat bunga (%/tahun)
Tingkat bunga yang menghasilkan PVP (%)
Tingkat bunga yang menghasilkan PVN (%)
Nilai keuntungan sekarang positif (Rp)
Nilai keuntungan sekarang negatif (Rp)
Kapasitas efektif olah, tanam dan siang (ha/hari)
Biaya pokok pengoperasian Motasi (Rp/ha)
Titik impas pengoperasian Motasi (t/tahun)
Waktu pengembalian modal (tahun)
Nilai keuntungan sekarang (Rp)
Nisbah keuntungan dengan biaya ( - )
Tingkat pengembalian modal(%)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
12
3. Parameter yang diukur
a. Kine~a Motasi :
Parameter desain dan uji kinerja prototipe motasi :
No Parameter Olah Tanah Penanaman Penyiangan
1 Lebar kerja aktual, em v v v 2 Kedalaman ke~a. em v v v 3 Keeepatan maju, km/jam v v v 4 Kapasitas kerja, jam/ha v v v 5 Tilt index tanah v - -6 Jumlah benih per lubang - v -7 Jarak tanam, em - v -8 Missing hill, % - v -9 Persentase penyiangan, % - - v
10 Kerusakan tanaman, % - - v 11 Efisiensi kerja, % v v v 12 Bobot implemen, kg v v v
Tilt Index adalah tingkat kehalusan tanah hasil olah tanah. Hal ini penting meng ingat
benih membutuhkan media tumbuh dengan tingkat kehalusan tanah tertentu. Untuk
tujuan ini, maka kombinasi keeepatan maju dan keeepatan putar rotari yang tepat
perlu diupayakan.
Untuk menghitung kapasitas lapang pengolahan, penanaman dan penyiangan K,
dalam jam/ha diguhakan rum us sederhana sebagai berikut :
K=W/L (1)
Dimana, K = Kapasitas kerja efektif Uam/ha)
W = Waktu pengoperasian mesin Uam)
L = Luas lahan (ha)
b. Tingkat kelayakan finansial Motasi :
• Biaya pokok (BP, Rp/kg)
• Titik lmpas (BEP, ton)
• Waktu Pengembalian Modal (PBP, tahun)
• Nisbah keuntungan dengan biaya (8/C, - )
• Tingkat pengembalian modal (IRR, %)
13
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan bulan Juni 2010, yaitu:
1. Penyusunan Program Manual
2. Presentasi proposal pada Workshop Koordinatif (Maret 201 0)
3. ldentifikasi teknis prototipe MOTASI Balitkabi
4. Review hasil-hasil penelitian
5. Uji lapang pendahuluan Motasi kedelai (validasi capaian)
6. Perancangan modifikasi prototipe motasi
Program manual berisi informasi lengkap mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
(sebagaimana yang termuat dalam suatu proposal kegiatan) yang disusun mengikuti format
acuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dalam rangka keperluan
penilaian jabatan fungsional perekayasaan di BBP Mektan.
Rencana pelaksanaan kegiatan penelitian ini telah dipresentasikan pada Workshop
Koordinatif di Malang, Jawa Timur pada 22 Maret 2010. Beberapa masukan dari evaluator
diantaranya agar pendekatan-pendekatan ilmiah dalam metodologi ditambahkan dan agar
kegiatan modifikasi ini tidak menyimpang dari tujuan semula yaitu menghasilkan prototipe
yang sederhana dan murah.
ldentifikasi teknis motasi telah dilakukan guna mengetahui fisik prototipe secara
langsung maupun mekanisme kerja dan diskripsi teknisnya. Demikian pula review hasil-hasil
penelitian tentang motasi dan penelitian lain yang mendukung telah dilakukan baik melalui
pustaka, internet maupun wawancara/konsultasi.
Uji lapang pendahuluan motasi telah dilakukan di Kebun Percobaan (KP) Balitkabi di ?
Probolinggo, Jawa Timur pada 24-26 Mei 2010. Lokasi tersebut dipilih atas pertimbangan
bahwa kegiatan ini dilaksanakan bersama instansi Balitkabi dan kondisi lahan yang ada
sesuai dengan tipe lahan kedelai yang dominan di Jawa Timur, selain juga keberadaan
prototipe motasi yang akan diuji. Berdasarkan pengamatan pada uji pendahuluan ini, secara
keseluruhan :
1. Prototipe mampu bekerja pada lahan kedelai yang ada yang merupakan lahan dengan
tekstur yang dominan untuk tanaman kedelai di Jatim. Artinya, sudah sesuai dengan
tujuan desain awal berupa prototipe untuk lahan dengan tipe tanah ringan.
2. Masih terbuka peluang untuk meningkatkan kinerjanya di lapangan, hal ini terkait
dengan beberapa kekurangan yang dijumpai, yaitu :
a. Pengendalian alsin olah tanah masih berat, mata bajak cenderung masuk lebih
dalam, akibat konstruksi yang kurang tepat, dalam hal ini penentuan titik center of •
gravity unit penggerak.
14
b. Roda gerak dengan sudut sirip 90° (searah dengan jari-jari roda), menyebabkan slip
roda tinggi (>30% ) -7 perlu modifikasi roda gerak dengan sudut optimal pemasangan
sirip 35-40° (Hendriadi, 2001 ).
c. Kerja sistem transmisi daya sesekali bermasalah (rantai transmisi daya lepas),
sehingga operator harus berhenti sementara untuk pemasangannya kembali.
d. Operator merasakan berat ketika harus mengangkat implemen tanam di ujung
lintasan, hal ini terkait dengan penentuan center of gratify unit penggerak yang masih
kurang tepat.
e. Perlu modifikasi roda gerak agar dapat dilakukan penyiangan ke II (kaitannya
dengan tinggi tanaman yang mencapai 30 em dan ruang antar baris tanaman yang
semakin sempit).
f. Setiap kali operator harus mengurangi kecepatan maju di ujung lintasan untuk
berbalik arah, karena prototipe ini tidak dilengkapi dengan sistem kopling.
Dampaknya adalah kapasitas kerja optimal menjadi tidak tercapai.
Hasil uji pendahuluan dalam rangka validasi capaian prototipe motasi, selengkapnya seperti
ditunjukkan pada Tabel1, 2 dan Tabel 3.
Tabel 1. Hasil uji kinerja motasi di Kebun Percobaan Muneng, 2009.
No. Parameter yang diukur Bajak Garu Tanam Siang
1. Keeepatan maju (m/detik) 0,61 b 0,86 a 0,45 e 0,64 d
2. Lebar kerja (em) 20,83 d 120,1 7 a 40, 17 b 31,67 e
3. Kedalaman kerja (em) 12,3 3 a 7,50 e 2,17 d 9,83 b
4. Konsumsi bahan bakar (1/jam) 0,87 a 0,7 8 e 0,7 3 b 0,81 d
5. Slip roda penarik (%) 31,33 a 18,67 e 15, 67 d 21,33 b
6. Kapasitas (jam /ha) 23,68 a 7,93 d 12,30 b 11,13 e
*) Angka dalam baris yang didampingi huruf yang berbeda, menunjukkan perbedaan yang nyata pada tarat uji p < 0, 05.
15
Tabel 2. Hasil uj i olah tanah menggunakan prototipe motasi di KP. Muneng (201 0).
No. Parameter Nilai rata-rata Singkal Garu
1 Lebar kerja, em 23,50 126,00
2 Kedalaman kerja, em 7,31 6,88
3 Keeepatan maju, km/jam 2,31 (2,2) 2,85 (3, 1)
4 Slip,% 25,65 (31,33) 16,47
5 Kapasitas kerja, jam/ha 19,77 (23,68) 4,30 (7,93)
6 Konsumsi bahan bakar, 1/jam 0,67 (0,87) 0,63 (0,78)
Konsumsi bahan bakar, 1/ha 13,33 2,72
7 Efisiensi kerja, % 90,20 55,89
Ket. : Angka dalam kurung, menunjukkan hasil uji terdahulu.
Tabel 3. Hasil uji Tanam dan penyiangan menggunakan prototipe motasi kedela i di KP.
Muneng (201 0).
Nilai rata-rata
No. Parameter Penanaman Penyiangan
1 Lebar kerja, em 80,00 19,96 2 Kedalaman kerja, em - 4,44 3 Jarak tanam antar baris 40,80 -4 Jarak tanam dalam baris 11,90 -5 Kedalaman benih, em 1-2 -6 Keeepatan maju, km/jam 2,06 (1 ,6) 1,74 (2,3) 7 Slip,% 7,37 5,24 8 Kapasitas kerja, jam/ha 7,19 (12,30) (11 ,33) 9 Kebutuhan benih, kg/ha 33,60 -10 Konsumsi bahan bakar, 1/jam 0,58 0,88
Konsumsi .bahan bakar, 1/ha 4,16 15,08 11 Efisiensi kerja, % 70,07 69,23
Berdasarkan hasil identifikasi teknis maupun uji pendahuluan prototipe motasi yang telah
dilakukan, maka rancangan modifikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Unit penggerak motasi berupa mini traktor berukuran 5-6,5 Hp dengan gear box khusus
traktor dan dipasang sedemikian rupa dengan memperhatikan letak center of gravity
(COG), sehingga konstruksi menjadi lebih kompak dan sesuai dengan analisis beban
dinamis di lapangan.
2. Unit penggerak dilengkapi dengan sistem kopling tipe tension puffey vano selama i
terbukti efektif, sehingga akan memudahkan operate,.
lapangan. Sistem transmisi daya mengguna"<a~ ·..-.~e
umumnya traktor roda dua dan dilengkapi denga- penga
mundur, serta 2 tingkat kecepatan (H-L). Dua sistem ini yang tidak ada pada prototipe
motasi kedelai sebelumnya.
3. Bajak singkal dengan Iebar ke~a 20 em untuk olah tanah diganti dengan bajak rotari
dengan Iebar kerja 40-60 em untuk meningkatkan kapasitas kerja. Pertimbangan lain
bahwa dari pengalaman di lapangan, bajak rotari mampu mengolah tanah tekstur
sedang sampai kedalaman 12 em (kedalaman olah tanah untuk kedelai 9-10 em).
4. Roda gerak untuk keperluan tanam, berupa roda karet standar berdiameter 400 mm
(semula roda besi 420 mm). Roda karet standar traktor telah teruji sesuai untuk operasi
lapang selain pengolahan tanah. Pertimbangan lain adalah selain roda karet traktor
mampu digunakan untuk menarik implemen tanam, juga untuk keperluan mobilitas.
Pembuat alur tanah pada implemen tanam dibuat dengan bentuk piringan ganda
berputar dilengkapi scraper di kedua sisi. Pembuat alur tipe ini terbukti lebih efektif
pada kondisi tanah lembab sekalipun. Guna mengatasi kondisi lembab dan kandungan
silika pada tanah, maka piringan maupun scraper dibuat dari bahan baja SS yang tahan
korosi sekaligus lebih menarik dari segi penampilan.
5. Komponen penakar benih berupa silinder vertikal berlubang, diganti dengan piringan
(plate) berlubang dan posisi bersudut terhadap horizontal (inclined type) dengan ruang
hopper bersusun untuk mengatasi pemadatan benih. Sistem transmisi daya pemutar
penakar dibuat lebih lambat agar kesempatan benih terambil penakar semakin besar.
6. lmplemen olah tanah ke II (garu) dan penyiang dimodifikasi sedemikian, sehingga
konstruksinya lebih sederhana namun juga kuat. Terutama di bagian titik gandeng, yaitu
menggunakan desain titik gandeng yang dapat digunakan untuk keduanya.
7. Penanaman dan penggaruan dilakukan menggunakan pola lintasan berikut (Gambar 4):
I I. I I I
?
1 ! I t ~
j .. ..
f . .
.
r -1 1 I I I
Gam bar 4. Pola lintasan alsin penggaruan, tanam dan penyiangan.
17
Prototipe Motasi kedelai hasil modifikasi secara fisik berupa satu unit penggerak
bermotor dengan tiga implemen yang mampu melakukan tiga fungsi yang berbeda,
pengolahan tanah, penggaruan, penanaman dan penyiangan (Gam bar 6).
~;3~
'
'
~1!-'---
~ .. =~ .. ~·~·~ (.----eiJI,.. ·~j
~~J
. ·, , . ··,· .. , .
,. ~ .. ~
'~ '...---#-.....
~~.<;;:· ~-l 0'-r--r~ · ···~. 1
·~~\\1~
~ · . • ()! . •
\ · ·~ :' ~ ' . ___ _ .. ·
Gambar 5. Skematik prototipe motasi kedelai hasil modifikasi
Pada kegiatan pengolahan tanah, prototipe harus mampu mengolah tanah pada lahan
kedelai dengan kapasitas kerja ~ 16 jam/ha dan kedalaman olah 10-12 em. , Pengolahan tanah kedua menggunakan garu dimaksudkan untuk menghaneurkan
bongkahan tanah merijadi berukuran lebih keeillhalus sebagai kondisi siap tanam. Dengan
pengolahan tanah ini, maka variasi kendala kerataan permukaan dan pereampuran struktur
tanah untuk tanam benih menjadi dipersempit. Kapasitas penggaruan satu kali lintasan ~ 7
jam/ha.
Berdasarkan hasil pengukuran di lapang menunjukkan bahwa rata-rata permukaan tanah
bergelombang/tidak rata yang memiliki perbedaan tinggi antara 5 - 10 em per 20 m. Hal ini
berpengaruh terhadap alsin pada pembukaan alur dan penanaman benih sehingga
kedalaman benih tidak sesuai dengan ketentuan penanaman dan berpengaruh terhadap
pertumbuhan benih
Pada kegiatan penanaman, prototipe menanam kedelai 2 baris tanam dengan '
kapasitas ke~a ~ 18 jam/ha dengan keluaran benih 2-3 biji/lubang tanam dan kedalaman
18
tanam 1-2 em. Jarak tanam teratur 30 x 30 em dan benih dalam kondisi tertimbun tanah
penutup. lmplemen penanam juga harus dapat beke~a dengan baik mengikuti kontur
permukaan tanah yang bergelombang.
Prototipe menyiang gulma di sekitar tanaman budidaya dan membumbun tanpa merusak
tanaman. Prototipe yang beke~a dengan kapasitas penyiangan < 18 jam/ha ini dilengkapi
dengan komponen pembumbun tanah.
Prototipe motasi hasil modifikasi dengan sumber penggerak berupa motor bensin 5,5 Hp ini
mampu bekerja lebih baik dengan kapasitas kerja keseluruhan 40 - 50 jam/ha dibanding
dengan prototipe yang ada (55 jam/ha).
Gambar 6. lmplemen olah tanah dan tanam kedelai yang direneanakan
Keterangan :
• Metering tipe incline disk dipilih karena pertimbangan mudah dikontruksi dan untuk tujuan pengaturan dosis eukup dengan mengganti piringan penakar benih.
• Foor bar Link System- sistem suspensi yang terbukti mampu menyesuaikan kontur lahan, Kedataman penanaman relatif seragam dan Menekan kerusakan terutama pada lahan berbatu.
19
• Transmisi tipe sproket - chain dan bevel gear dipilih agar mudah dilakukan pengaturan jarak tanam ( dengan mengganti sprocket), 1 metering digerakkan 1 roda, sekaligus sebagai roda pemadat dan Jarak antar baris tanaman dapat diatur 30 - 80 em.
• Pembuka alur tipe double disk dari bahan stainless steel dilengkapi scraper mempunyai keunggulan yaitu dapat beroperasi pada lahan berseresah.
Dengan penyempurnaan desain komponen tersebut di atas, secara teknis telah dapat
memperbaiki kine~a prototipe motasi kedelai sebelumnya, antara lain kapasitas kerja (olah
tanah, tanam dan penyiangan) yang mencapai 40- 50 jam/ha, sehingga. target penurunan
biaya ke~a 25% dari biaya ke~a secara manual dapat dicapai.
Menurut Gatot (2009), Pengolahan tanah membutuhkan biaya Rp 400.000,-/ha, tanam
kedelai dengan cara manual membutuhkan tenaga cukup besar, yakni 30 HOK atau Rp
600.000,-/ha. Adapun penyiangan kedelai dengan cara manual membutuhkan tenaga 25
HOK atau Rp 500.000,- pada tingkat upah Rp 20.000,-/orang/hari.
VII. KESIMPULAN
1. Secara umum, kegiatan perekayasaan ini telah berjalan dan beberapa tahapan kegiatan
telah dilakukan, meliputi presentasi proposal dihadapan tim evaluator, identifikasi
prototipe motasi kedelai, konsultasi teknis, melakukan uji pendahuluan prototipe motasi
yang ada dalam rangka validasi capaian sebelumnya, perancangan komponen
modifikasi dan fabrikasi komponen.
2. Prototipe Motasi kedelai hasil modifikasi secara fisik akan berupa satu unit penggerak
bermotor dengan tiga .l'implemen yang diharapkan mampu melakukan tiga fungsi yang
berbeda, yakni olah tanah menggunakan bajak rotari, tanam menggunakan seeder 2
baris tanam dan penyiangan menggunakan ridger 1 baris tanam.
3. Penyempurnaan beberapa komponen yang telah dilakukan, secara teknis telah
memperbaiki kine~a prototipe sebelumnya yakni kapasitas kerja ~ 50 jam/ha dan cara
pengoperasian yang lebih mudah. Dibandingkan dengan cara manual yang
membutuhkan tenaga 80 HOK/ha (olah tanah 25 HOK/ha, tanam 30 HOK/ha dan
penyiangan 25 HOK/ha), maka penghematan biaya kerja 25% akan terpenuhi melalui
pengoperasian prototipe motasi kedelai hasil modifikasi ini.
4. Pada pertengahan bulan Juni hingga akhir Agustus 2010, terjadi kevakuman
pendanaan, dan pelaksanaan kegiatan menjadi agak tersendat, sehingga kegiatan
difokuskan pada pemantapan desain modifikasi.
20
VIII. DAFT AR PUST AKA
Fatah, G. S. A. Dan I.K. Tastra. 2002. Peluang penerapan alat tanam kedelai tipe tarik untuk meningkatkan efisiensi sistem produksi kedelai setelah padi sawah. Presiding Seminar Nasional Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA). Sistem Pertanian yang Efisien dalam Perspektif Keteknikan Pertanian Memasuki AFTA 2003. Universitas Brawijaya. Malang.
Fatah, G. S. A. 2009. Evaluasi kine~a mesin olah, tanam dan siang mendukung budidaya kedelai di lahan kering. Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian Malang.
Handaka. 2001. lnovasi Alat dan Mesin Pertanian. Prosiding Ekspose dan Seminar lnovasi Alat dan Mesin Pertanian untuk Agribisnis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Ismail, I. G. dan S. Effendi. 1985. Pertanaman kedelai pada lahan kering. Dalam Somaatmadja, S., lsmunadji M., Sumarno, Syam, M., Manurung S.O., Yuswadi, (penyunting), 1985, Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Manilay, A. A. 1987. Project analysis in the grain post-harvest system. The ACPHP Technical Paper Series No.2. ACPHP, Manila, Philippines.
Pitoyo, J. dan N. Sulistyosari. 2007. Rekayasa dan uji kinerja alat tanam biji-bijian. Laporan tahunan. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Pusposutardjo, S. 1991. Status Perkembangan Alat dan Mesin Pertanian di Indonesia. Dalam Lokakarya "Pengembangan Alat dan Mesin Menunjang lndustri Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Roesmiyanto, S. Yuniastuti, Suhardjo, S. Rusmarkam, Suyamto, F. Kasiadi, G. Effendi dan Suwarno. 2004. Pengkajian Sistem Usahatani Perbenihan Kedelai Berwawasan Agribisnis di Jawa Timur. Prosiding. Prospek Sub Sektor Pertanian Menghadapi Era Afta Tahun 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian d~n Pengembangan Pertanian. Bogor.
Sinar Tani, 2009. Swasembada kedelai segera akan dicapai http://www.sinartani.com/nusantara/swasembada-kedelai-segera-akan-dicapai-1252901635.htm, diakses tanggal29-09-2009.
Situs Hijau, 2009. Peningkatan teknologi tepat guna sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi pertanian. http://www.situshijau.eo.id/tulisan.php?act=detail=id kolom=2, diakses 21-07-2009.
Smith Harris Pearson A E, Lambert Henry Wilkes M.S., 1976. Farm Machinery and Equipment, McGraw Hill, Inc. I Tri Purwadi, Gembong Tjitrosoepomo, 1990: Mesin dan Peralatan Usaha Tani, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sutarto lg. V. , Harnoto, Sri Astuti Rais, 1988. Kacang Tanah. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian.
Crossley, C. Peter, 1983, Small farm Mechanization for Developing Countries , John Wiley and Sons L:td
Bill, W.R and G.E. Vanden Berg (1968). Soil Dynamics in Tillage and Tractor.
21
LAMPl RAN
Lampiran 1. Spesifikasi teknis prototipe motasi kedelai hasil modifikasi
DESKRIPSI TEKNIS
Unit Penggerak
Jenis penggerak Model motor
Displacement Daya rata-rata Daya maksimum Bahan bakar Kapasitas tangki BB Sistem pendinginan Sistem start Transmisi daya J umlah kecepatan Kopling utama Kopling belok
Imp Iemen
1. Dimensi ~
No Uraian
1 Unit traktor dengan - Rodakaret
Implemen 2 - ridger
- rear rotary - roda karet
Motor bensin RobinEY20 B
183 cc 2,57 kW ( 3,5 HP)/ 1800 rpm 3,67 kW ( 5,0 HP)/ 2000 rpm Premium 7,0 lt Udara Engkol tarik Roda gigi & rantai 4 maju 2 mundur Puli penegang Tidak ada
Pengolah .tanah rotari (Rotary axle) Batang penahan (Bar resistance)
Garu Penanam benih kedelai Penyiang tipe ridger
Panjang Lebar Tinggi Diameter (mm) (mm) (mm) (mm)
1472 495 1003
400 350 410
Bobot (kg)
74,44
7 12,48
7
22
(lanjutan)
2. Skema Dimensi Cultivator dan Titik Gandeng
~ ~ .!!:!
Dimensi traktor
panjang
Unit Penggerak:
Tampakatas
~
Tampak sam ping
Ground clearence (G) : 150 rnrn ( dengan roda karet) Jarak renggang roda (K): 400-500 rnrn ( dengan roda karet) Tinggi penggandeng (M): 350 rnrn ( dengan roda karet)
-,
Penggandeng (hitching)
Jumlah lubang pin Jarak antara lubang pin (b) Diameter pin (d) J arak renggang (h) Tebal bahan (k) Panjang penggandeng (p) Lebar penggandeng (L) Tinggi penggandeng (t) Jarak lubang pin ke dinding
1 buah
16 rnrn 89 rnrn
6 rnrn 50 rnrn
: 121 rnrn : 100 rnrn : 200 rnrn
'"0, C»l
,.E ! :1- 1
.....
Dimensi titik penggandeng
Tampak atas --.-
...J
..0
J. I q==p I __,L ~
FTampak sam ping
+ I =- ---- ! =t:Ll
8,0
7,0
6,0
~ 5,0
~ ... ~ 4,0 E ~ n 0 3,0
2,0
1,0
0,0
1900
_._oaya poros -Torsi poros t -.-BBM SPS
-~ ~
~I ~
) .......
\\ v
\ ~
1950 2000 2050 2100
Putaran motor (rpm)
1200
1050
900 E' "' ~ 'S
750 .9 .::.: (/)
c.. en ::::!:
600 m m oiS
'E' ~
450 (/) 0
0 c..
"' >.
300 "' a
150
0
2150
Gambar: Grafik unjuk kerja poros roda mini tiller YANMAR Te 550n, ROBIN EY-208.
,.
-""t
Lampiran 2. Hasil analisis data uji olah tanah
lbsil IJji U•jllk Kcrja IA.(ta~ P~ Tan• de .. Bajak Robri pada [.am Kcri•l!:·
Tanggal nji TL"tllp:dnji
Namamesin Motor Penggcrak
Posi.<>i gigi
: 02-QJ Nopcmber2010
: KP. BBP Mel-tan, SclpOIIg, Tangcmng, BanJm
: Pcngolah lanah mini (Mini tiller) tipc rotari
: ROBINEY-20ll,Da~ mah-irnrun 3,67kW (5,0Hp) /2000tpm.
: Maj11 F-4 ( pnbran awal motor 1968 rpm ).
Ktt.: Kondi'>i tJnah :_:J.ng keras d:m sisa S(>mak rumput Yang a&L maka ptngolah tamth rotari digunakan sebagai pengo1ahan tanah IL
: . -- -[;~;~--~ n·:~, .... ~~~ -.fiastl-r:e,~---- --_ -. r.l;:J;;;~s. io;:·?.ilg --- ---i:.R<'e_t_l,"li<l!! "~.-~-. -H. .•. ·• -I;,;~~bl;r;;;;').ah~-.1"-. ---:. I ,, , . --:=------------,-------,~-~~ ' E"st-·1sr · • .,...------·
·' 01'101 · p/01uji ! kmjo I · L'bar Daiam . . f
0 • • [ , ke1]a i 11
.:·' · • 0 0 ' I
i_• ul.mg<m. . 00 I . ·. ! .· . . 1!1" /1(1111 1 .. ha'-jam l jamina o) '• . I t'O'j' mi!ptor fi;Jaml· lilw l 1 im- 1 ! rmelllfl i lcm,J (em} ' 1 .• ! . lrarL:/(1/11} . • , . ,
, __ !c_ ___ ~·~P~~ 43.~ 1.3,70 716,42 1 0,072 ~ 13,96 1,71 ! 102,21 j 200 0,72 1 10,00
I 2 200,00 ! 21,25 I 44067 14,05 516,B ! 0,052 I 19,38 1,64 i 73,64 300 0,77 I 15,00 . I I ' I I I ! ~-2~-t--~>1_1_~ -~ ~~~~~-___12~ --~--t--93,40 I 25o __ --~~ \ Rcra.b ! 43.,83 13,84 ! 0,06.'l 16,20 1,63 ! 89,75 i 250,00 0,77 I 12.,50
! SD (%) t 0,74 0,19 0,01 2,83 0,()9 i 14,63 I 0,05 I 2y)0
i cv (%) I o,o2 o,o1 l o,t6 o,t7 o,os i o,t.6 i o,oo I o,2o
Lebar kerj:tlcoritis Kapasitt..<: l::crja troritis
O;t3 m
701 m2/jam
Ha~l Uji U•j•k Kerja L"Pn~ re~~gsi.D:ua Tua• tlsr:;m ~ pad a L.Du Kaia~
Tanggal uji : 04 Nopm1ba-2010 T em(U: uji : KP .. BBP Mekt.an, Sapong, Tanga-aog, Bantm
Nama mesin : Pt:ngolah oo.m mini (Mim lillflT) tipe rtU:i
MotocPmgga-ak. : R.OBINEY-20B,Dayamalcimnm 3,67kW(5,0Hp)/2000qm ..
PD:Ii!i gigi : Maju F-4 ( potaran awal motoc 1972 qm ) ..
h:et. : h:ondisi tanah tekstur ;edang danlahan bersih dari si sa semabllm put --.> pen golah tanah rotan digunakan sejakpengolahan tanah I.
L:ws Trakn1 *Yo1nor plot Z{i! ke}ja ' wangan
(m " ' (n:e; :i{J
1 120,00
2 200,00
3 240,00
Ren.b
SD(%)
CV(%)
Lebar ktr-ja troritis
~ ktr-ja ll!oritis
5,70
7,60
9,28
~ Hasil ,l.:q;:fa
Lebm· Daiam
ICIII} (C!111
100,78 -
97,14 -
97,80 -
~ -
1,94 -
0,()2 00
1.00 m 2100 m2/jillll
-~fCC:i:l[Q>; Komumsi baha11 bakm-Kapmitas iapa;;g \-p::a Efis~~ris:·
m · jarn hajam jam;la Pc.1 ml:p/ot !.Jam [./:a f~J:.'p;:r
1263,16 0,126 7,92 2,01 60,15 100 1,05 8,33
1578,95 0,158 6,33 2,13 75,19 120 0,95 6,00
1551,72 0,155 6,44 2,.16 73,89 130 0,84 5,42
t)S ",. 2,lt "·74 ll',67 t,95 ',58 0,02 0,88 0,08 s;n 0,11 1,54
0,12 0.13 0.04 0.12 0,00 0.23
25
(lanjutan)
E1asi 0 ji (Jnjnt Kerj• bp.ng P-mgobbn huh deng.n Baj•k Rotui .,-da uhlln Kentg.
Tanggal uji T !'Ir{lal u ji Nama II1Clin
Motor Pcnggeralc Pu,;~gir,i
. 01 N<lJmibcr 2010
· Thi. Situr;tlbng, Koc. P..~gedl.nean, Tangerang, Bantcn · Pmgob h tanah mini ( &r uri til.4'T ) tipc rWri
· ROBINEY-20B, D:ryamaksimwn 3,67kW(5,0IIp)/20!Xhpm · Maju 1•· -4 ( pular.m awal motor 1963 tpm )
Ke1. K.ondisi tanah tcks:ur ;edang dan lah3n lh."rsill dan st::-a sema..l;: nrmpur --> pengo!ah iJ.!lJh mtari digunakau sejak pen!!"oiahan Lnta.h l
i '.'r··· .. , ! 11U5 i rrd:r:; ~ Has•i k~o:r;a iT --~'!J!'1S1f[JS iaprul:: r KeCi'jMI.1111 [' 's'e·rc• ~___!i::::_s•;,~:_:!!!''(lr:J'!..ik.ar - I ; • ' ci/1 Ut I I • ' D ' I I / I I L.. fi ' I~- I --1 I . p!ul Uj: i:O:JU [,?/><11 <l<CIJI: , l . . •<'IJ<l , · c I . , I I ;umgan , j ·n · ',an: ! •:a)CD'. j(:JI:,~·w . 1 I o) .1.:1/J:a ! .1;{[)•1 t1u I 1 1111' 1 I 1 •llt''II'J twO/ fc,J:J · 1 j IKm ;w;:J f- · t
t--1 120;-i 9,77 --:;:~ 10,61 j 736,95 ! o,074 I 13.57 . - ;05 ·-1 83,20 --~~-~ o:n - --;;:~ t __ 2__j 200,00 I 17,3"1 ~4,58 I 10,46 I lf.Jl.,84 I O,OCfJ I 1·1 ;1:0__~_1_!8,22_ 1--2~ I 0,87 !__E2<l_J l 3 l 2·10,00 : 20,46 I 114,79 l 11 ,20 I 703,81 I 0,070 I l4 ,21 I 2,13 ! 79,45 280 I 0,82 l 11 ,67 .
f I I I I I I I I i
~Rent» I · _______ 44,29 I J0,7!j__ __ ~_.!j_ J4,CJ7-+-2,06 --~1,29 -1- 226,6?_~--~-_l~~~ i SD (%) 0,70 0,39 ' , 0,00 ! 0,-15 0,06 I 2.59 1 0 ,05 , . 0,48
~".Yr~>L _ ;_ _____ I __ ~~2_J o,o..!__j _______ j ___ Q,_~.n _j__o,m]. _!_l,m ___ L_~!..ol _ _l __ o~~-_.L ______ l o,~ __ J
I-IDar lccrja t<~it.is K~~;ii;IS kcr_fl tmritis
0,43 m 886 m2/ja.m
lb .. <il Uji f.lnjut Kt~• U(ll¥lg l'mgolllhlln 'hnlllh dm.g1111 g~~ru Jllld• r.lllum Ktrilg.
Tangp.,al uji
Tt'Jl~ttuji
Naman:l( ... '<;in
Molor l'crJ!\glnk
1'1~-isi gigi
· 01 Nopcrri1cr 20 LO
Ds Silur,adunr,. Kec J>o-eemng;m, T;mgcr:mg, R;mt,-, 1\•ngolah tanah minj (Mini til.li:r) l~e mtari
. ROUIN EY -2fHJ, J>.ry-.t mah;mum. 3,67k W (5,0 Up) I 'l()(XJ rpm.
Mtju F-4 ( putar.m :rwal motor 1984 rpm)
K~t Kond t·;i l1nJh ~..)ksret sf\.iJ .l lQ dan !Jh~! ber~th dari ;;;iSJ selil:l .. ~ !Ultiput .... > pengL'lJh t:uuh roln.ri di~uuJk;.UI sej:ll: pengol:Uun tauJh l
I r ------ . --------; ; . l! LUI.iS rr:.:k:-ti I Ha:;u j cna Kmo:EiW .. ' 1UJXI1if' -11 f..:a:epnu· - . j l~ i.;;;:g,·:;: lh1:~v bak1t l: ''·•·r·r . r- -=------~-~--- '"''""··;, -- --1 ·' "' p'•x 1!1' I k"l7·< Lebar Da.'(l''i ! . . .. ~~oja -: ·~,~ .. ~- ., ! . . . 1 •i!(l}',ga;l I . 1 .. , I ;;;-;1am 1· ;:a]m. ;aautw l , , t'<;l I n;~p.'r.' 1 ::JmJ; 1 'i;a 1 1_ I ru. · 1 Pi11''1!:i I IUill _j' (cnl} · , · 1 ll\ll"/ai1il j · : · 1 f---i---+---- . -- !_......:.__ : ·------·-----·-- ---~ --- ~~- -·-~ -- ---·
I 1 l no,<JO i 11,87.........l-97,51. 1 - 1478,H l 0,148 6,76 1
2,16 7Ul8 ; 100 ' 1,23 8,33 I I , I i ---'----1- I I. I I I 2 ' 200,(]() . 6,3& i 99,61 I 1880,88 I 0,188 5,32 I IY')1 90,43 I 100 I 0,'}1 5,00 I
3 I 240,00 : 8,87 I 1.00,60 i 1623,45 ! 0, 162 6,16 ! 2,14 78,05 i 130 0,88 5,~ I 1 i I I :
I ! Rcrd11 i i 99,24 I 0,17 6,011 I 2,011 I 79,1{) ••o,oo I 1,02 I 6,25 I
SD(%) I
1.,57 I 0,02 I I o,TJ ! o,ri--T-9,80 ! I 0,19 I 1.,82
CV(%) I ! 0,02 i i 0,12 0, 12 I O,if> I 0, 12 i 0,00 ' I 0,29 !
J ,(mr k!~rja tmritis -- 1,00 m K~~tts kcrja mitis = 2080 m213ll'l
26
Lampiran 3. Hasil analisis data uji penanaman
Uji Lapang Prototipe Penanam Kedelai
Tanmal uji Lobsi uji
lmplemeo
.Ienis lahan
: 10 Nopember 2010
: KP. BOP Mektan : Alat tanam Kedelai
: Kering
I
RPM engine 1040
Versneling 2
PETAK WI
Panjang{m) 20
Lebar{m) 5
tuas, m2 100
Konsumsi BBM {ml) 110
wattu total {menit) 5'14"
5,23
Kaps. kerja {m2/jam) 1.146
Kaps. kerja {ha/jam) 0,115
Kaps. k~rja {jam/ha) 8,72
Kec.. Maju {km/jam) 1,79
Lebar kerja {m) 0,80
Kaps. Kerja teoritis {m2/jam) 1.432
Kaps. Kelja teoritis {ha/jam) 0,143
Efisiensi kerja {%) 80,06
Konsumsi BBM {mVplot) 1,10
Konsumsi BBM {It/jam) 1,26
Konsumsi BBM (lt/ha) 11,00
I II
1080 1082
2 2
20 20
5 5
100 100
90 75
5'03" 5'01"
5,05 5,02
1.188 1.196
0,119 0,120
8,42 8,36
1,92 2,05
0,80 0,80
1536 1.640
0,154 0,164
77,35 72,93
0,90 0,75
1,07 0,90
9,00 7,50
27
(lanjutan) Data h~l per1gulwran
No Wattu tempuh {dtt/10 m) Kec. tanam {tm/jam) Jarak tanam dalam bar is (em)
I II Ill I II Ill I II Ill
1 23,20 19,76 17,43 1,6 1,8 2,1 18 22 20
2 21,18 10,15 17,76 1,7 1,8 1,0 19 10 21
3 10,30 19,67 15,84 1,8 1,8 2,3 10 10 10
4 20,76 17,61 15,34 1,7 2,0 2,3 11 19 11
5 20,98 17,66 16,88 1,7 2,0 2,1 16 22 19
6 20,15 19,92 17,86 1,8 1,8 1,0 19 10 19
7 21,10 17,48 20,44 1,7 1,1 1,8 2.3 10 16
8 16,10 11,80 10,48 1,1 1,7 1,8 11 10 10
9 20,00 18,09 17,91 1,8 1,0 1,0 11 10 10
10 18,81 16,96 17,11 1,9 1,1 1,1 19 19 19
11 22 11 11
11 18 22 17
Rerata 19,1 18,6 19,0 1,79 1, 92 2,05 19,8 20,4 20.2
No Jumlah benih/lubang{biji) Kedalaman benih {em)
I II Ill I II Ill
1 3 1 1 6 5,5 6
2 1 1 1 5 6 6
3 1 1 1 5 5 4 4 3 3 1 4,5 4,5 5 5 1 3 1 5 5 6
6 1 3 1 6 4,5 5 7 3 2 2 3,5 5,5 5 8 3 1 2 4 5 5 9 2 1 3 3,5 6 4
10 2 2 2 4 4,5 4 11 5 5 4
12 4 5 5 '\erata 2,3 2,1 1,7 4,9 5,3 4,9
"
Lampiran 4
Tabel. Karakteristik lahan kedelai di K P Muneng
Uraian Keterangan
Lahan sawah (ha) 11,9 Lahan tegal (ha) 6 Elevasi (m dpl) 10 Jenis Tanah Alfisol
Tipe iklim (Oldman) E1 Curah hujan (mm/tahun) 2000 Jumlah hari hujan (hari/tahun) 100-138 Suhu udara minimal (0 C} 23-25 Suhu udara maksimal (0 C) 32-36 Fraksi liat/clay (%) 22 Fraksi debu/silt (%) 36 Fraksi pasir/sand (%) 42 Klas tekstur Lempung pH-H20 6,6 N-total (5) 0,13 C-org . (%) 0,7-1,46 P-Bray 1 (ppm P) 8,1-30,5 K-dd (me/1 00 g) 0,65 so4 (ppm S04) 40 KTK (me/1 00 g) 43,4
Sumber: Noerwijati, dkk., dalam Fatah (2009)
"
29
0£