4JJ1-TC Engine_dmax MY'07
-
Upload
fixrie-shafiq -
Category
Documents
-
view
189 -
download
36
Transcript of 4JJ1-TC Engine_dmax MY'07
engine groupengine group
Applicable model
Model year Vehicle model Main market
2007 TFR/ TFS General export
2007 UCR/ UCS Thailand & Philippine
engine groupengine group
Engine Control ModuleEngine Control Module
Engine Control Module terdapat pada ruang mesin
Fungsi utama ECM adalah :
1. Mengontrol sistem bahan bakar2. Mengontrol sistem EGR (exhaust gas recirculation)3. Mengontrol sistem pemanas awal (glow)4. Mengontrol sistem kompresor AC5. Mengontrol sistem Immobilizer6. Mengontrol On Board Diagnostic (OBD) karena merupakan jenis
module Self Diagnostic
Sebagai “Microprocessor Computer” ECM menerima inputan dari berbagaiSensor dan memerintahkan pekerjaan pada Actuator.
ECM baru akan bekerja bila tegangan battery minimal 9 volt
engine groupengine group
Malfunction Indicator Lamp (MIL)Malfunction Indicator Lamp (MIL)
MIL (malfunction indicator lamp) terletak pada Instrument Panel Cluster yang berfungsi sebagai indikator adanya masalah pada sistem EMS (Engine Management System) saat mesin hidup
Indikator ini juga di kontrol oleh ECM dan apabila tidak terjadi masalah pada sistem EMS maka ketika kunci kontak pada posisi “ON” MIL akan menyala dan akan mati saat mesin dalam kondisi hidup.
Jika MIL tetap tampil saat mesin hidup, dapat dipastikan telah terjadi masalah pada sistem EMS.
Segera hubungi/konfirmasi ke bengkel resmi Isuzu untuk mengetahui masalahnya dengan
menggunakan Scan Tool (Tech-2)
engine groupengine group
Sensor VoltageSensor VoltageECM memberikan tegangan
sebesar5 volt pada masing-masing
sensormelalui 3 “Reference Circuit”
sbb:
a. Reference 1 untuk APP Sensor 1
b. Reference 2 untuk : - APP Sensor 2 - FRP Sensor - BARO Sensor - CMP Sensor - EGR Sensorc. Reference 3 untuk : - APP Sensor 3 - Boost Pressure Sensor - CKP Sensor - Intake Air Temp. Sensor
Grounding dari setiap sensor juga
terdapat pada ECM.
engine groupengine group
Mass Air Flow & Intake Air Temperature SensorMass Air Flow & Intake Air Temperature Sensor
Terletak pada “Air Duct” MAF Sensor mengukur jumlah udara yangmasuk ke dalam ruang bakar dan IAT Sensor mengukur suhu udarayang akan masuk ke dalam ruang bakar. Informasi ini di kirim keECM dalam bentuk pulsa tegangan (volt) yang akan menjadi salah satu data ECM untuk mengeluarkan perintah ke Aktuator sebagai pertimbangan kuantitas injeksi bahan bakar dan memungkinkan terbukanya katup EGR.
engine groupengine group
Engine Coolant Temperature SensorEngine Coolant Temperature Sensor
Terletak pada “Cylinder Head” ECT Sensor mengukur suhu air pendingin mesin. Informasi ini di kirim ke ECM dalam bentuk pulsa tegangan (volt) yang akan menjadi salah satu data ECM untuk mengeluarkan perintah ke Aktuator sebagai pertimbangan kuantitas injeksi bahan bakar, timing penginjeksian bahan bakar dan sebagai pengontrol katup EGR dan sistem Pemanas awal (Glow)
ECT Sensor
engine groupengine group
Fuel Temperature SensorFuel Temperature Sensor
FT Sensor SCV
Terletak pada “Pump Supply” FT Sensor mengukur suhu bahan bakar yang masuk ke Pump Supply.Informasi ini di kirim ke ECM dalam bentuk pulsa tegangan (volt) yang akan menjadi salah satu data ECM untuk mengeluarkan perintah ke Aktuator sebagai kompensasi kuantitas dan timing penginjeksianbahan bakar
engine groupengine group
CranKshaft Position SensorCranKshaft Position Sensor
Terletak pada sisi kiri belakang mesin adalah sebuah sensor yang bertipe MRE (magnetic resistant element) mengeluarkan gelombang pulsa seperti kotak dan mengirimkan informasi ke ECM yang akan memproyeksikan dengn gelombang CMP. Dengan cara demikian ECM dapat mengetahui TMA pada silinder no. 1 dan memastikan korelasi antara timing penyemprotan bahan bakar dengan posisi TMA pada setiap silinder.
engine groupengine group
CaMshaft Position SensorCaMshaft Position Sensor
Terletak pada sisi depan mesin adalah juga sebuah sensor yang bertipe MRE (magnetic resistant element) mengeluarkan gelombang pulsa seperti kotak dan mengirimkan informasi ke ECM yang merupakan proyeksi dari referensi bagi ECM untuk menentukan timing penyemprotan bahan bakar dengan posisi TMA pada setiap silinder.
engine groupengine group
Susunan Idle GearSusunan Idle Gear
crankshaft gear
Idle gear A
sprocket gear
camshaft gear
camshaft gear
engine groupengine group
Fuel Rail Pressure SensorFuel Rail Pressure Sensor
Terletak pada Fuel Rail, sensor ini mengeluarkan pulsa tegangan (volt) dan mengirimkan informasi ke ECM yang sehingga dapat diketahui tekanan pada Fuel Rail apakah kurang, standar, atau berlebihan. ECM menggunakan data ini untuk digunakan untuk mengontrol injeksi bahan bakar dan berbagai tugas kontrol lainnya.
engine groupengine group
Vehicle Speed SensorVehicle Speed Sensor
For A/T
For M/T
Terletak pada output transmisi sensor ini memberikan informasi melalui pulsa tegangan kepada ECM (magnet yang diputar melalui output shaft dengan tipe Hall Effect Element) oleh ECM dipakai untuk menentukan kecepatan kendaraan yang juga akan menentukan kuantitas penginjeksian bagian bakar.
engine groupengine group
BARO SensorBARO Sensor
BARO sensor
Terletak dekat dengan intake manifold tetapi tidak berada didalam sistem intake (berdiri sendiri dengan bracket), sensor ini mengirimkan pulsa dalam bentuk tegangan (volt) ke ECM untuk menentukan perubahan tekanan udara yang merupakan indikasi ketinggian suatu daerah diukur dari atas permukaan laut. Data ini digunakan ECM untuk mengkalibrasi kuantiatas volume injeksi dan timing penginjeksian bahan bakar.
engine groupengine group
Accelerator Pedal Position SensorAccelerator Pedal Position Sensor
Terpasang pada pedal gas, sensor ini merupakan Variable Resistant yang akan mengirimkan pulsa tegangan yang berubah-ubah ke ECM sesuai dengan penginjakan pedal gas oleh pengendara. Informasi dari sensor ini dipakai oleh ECM untuk menentukan jumlah penginjeksian bahan bakar.
engine groupengine group
Swirl Control Solenoid ValveSwirl Control Solenoid Valve
Terletak pada sebelah kiri Cylinder Block Engine, alatini merupakan salah satu Actuator yang mendapat perintah dari ECM untuk menimbulkan efek “swirl” (berpusar) dengan cara mengaktifkan butterfly dengan mekanisme kevakuman yang diatur oleh actuator ini.
engine groupengine group
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
Pemeriksaan kebocoran Radiator Cap:Berikan tekanan sebesar 0,95 ~ 1,25 kg/cm2 seharusnya Radiator Cap terbuka.
Pemeriksaan kebocoran Radiator :Berikan tekanan sebesar2 kg/cm2 dan periksa kemungkinan terjadinya kebocoran pada kisi-kisi dan selang (hose) Radiator.
engine groupengine group
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
Penggantian Fuel Filter :Bukalah Cartridge Fuel Filter dengan menggunakan Filter WrenchGanti Cartridge Fuel Filter secara berkalaBersihkan juga Sensor Sedimentornya.
engine groupengine group
Gantilah Air Cleaner bila kondisi kertas saringannya sudah rusak/celahnya membesar.
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
Membersihkan Air Cleaner :Periksa kondisi saringan udara, apabila masih dapat digunakan bersihkan dengan menyemprotkan udara bertekanan dari dalam saringan
engine groupengine group
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
Periksa kekencangan V-Belt
Periksa ketinggian level oli mesin :Seharusnya berada pada level ¾ dari garis minimum/garis ADD.
Tambahkanlah oli mesin jika kurang dari garis ADD
Jangan mengisi oli mesin melebihi kapasitasnya.
engine groupengine group
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
SST
Gantilah Oil Filter secara berkala
Jika mengganti Oil Filter (saringan oli mesin) oleskan sedikit oli mesin pada O-ring/ Seal pada Oil Filter
engine groupengine group
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
Jika akan melakukan penyetelan celah katup / Adjusting Valve hal yang harus dilakukan adalah :
Pointer
Putar Pulley Crankshaft searah jarum jam sampai menunjuk pointer
Katup yang disetel pada masing-masing TMA/TDC
engine groupengine group
SST
SST
SST
Katup IN Katup EX
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
Periksa / Standarkan celah antara Camshaft sesuai standarnya
engine groupengine group
Periodical MaintenancePeriodical Maintenance
Bila terjadi gejala “masuk angin” pada sistem bahan bakar lakukan pengurasan dengan cara mengedurkan Drain Plug (butterfly), lalu putar kunci kontak ke posisi “ON” namun Mesin dalam kondisi “OFF” selama 10 s/d 12 detik.
Amati selang bleeding (transparan) jika tidak ada lagi udara yang terjebak dalam sistem bahan bakar tutup kembali drain plug dan lakukan langkah start seperti biasa.
Drain PlugDrain Plug
Air bleeding…from the Fuel