31(3)2006p179-183

5

Click here to load reader

Transcript of 31(3)2006p179-183

Page 1: 31(3)2006p179-183

179Vitamin E and Zinc Suplementation for Local Turkey [Suharyati]

PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN E DAN MINERAL ZnTERHADAP KUALITAS SEMEN SERTA FERTILITAS

DAN DAYA TETAS TELUR KALKUN LOKAL[The Effect of Vitamin E and Zinc Suplementation on the Quality of Semen,

Egg Fertility and Hatchability of Local Turkey]

S. SuharyatiJurusan Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan vitamin E dan mineral Znterhadap kualitas semen serta fertilitas dan daya tetas telur kalkun lokal. Penelitian menggunakan 16 ekorkalkun jantan dan 16 ekor kalkun betina. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan4 perlakuan : perlakuan kontrol (P0), penambahan vitamin E (P1), penambahan mineral Zn (P2),penambahan vitamin E dan mineral Zn (P3). Data yang diamati meliputi volume semen, motilitas,konsentrasi, persentase sperma hidup, dan persentase sperma abnormal untuk kalkun jantan. Pada kalkunbetina diamati fertilitas dan daya tetas telur. Data hasil penelitian dianalisis ragam dan dilanjutkan ujibeda nyata terkecil untuk peubah yang berbeda nyata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin E dan mineral Zn memberikan pengaruhsangat nyata terhadap motilitas, konsentrasi, persentase sperma abnormal, fertilitas dan daya tetas sertaberpengaruh nyata terhadap volume semen dan persentase sperma hidup. Pemberian vitamin E dan mineralZn secara bersamaan memberikan kualitas semen, fertilitas dan daya tetas telur kalkun lokal yang terbaik.

Kata kunci: kalkun lokal, vitamin E, mineral Zn, kualitas semen, fertilitas, daya tetas

ABSTRACT

The aims of the research were to study effect of vitamin E and Zinc supplementation on the qualityof semen, egg fertility, and hatchability in local turkey. Sixteen male and 16 female local turkey werwevaluated throughout the experiment. The treatments were P0 (control), P1 (supplementation of vitaminA), P2 (supplementation of zinc), and P3 (both supplementation of vitamin E and zinc). The treatmentswere arranged to a completely random design with 4 replications. Parameters observed of male turkeywere semen volume, motility of spermatozoa, concentration of spermatozoa, percentage of spermatozoa,liveability of spermatozoa. and spermatozoa abnormality. Parameters observed of female turkey were thefertility and hatchability of her eggs. The data were analyzed using analysis of varians and then weretested using least significant defferent.

The results showed that both supplementation of vitamin E and zinc had significant effects onmotility, concentration, abnormal of sperm, % life of sperm, fertility and hatchability of eggs. The com-bination of vitamin E and zinc supplementation gave the best effect on the parameters observed.

Keywords : local turkey, vitamin E, zinc, quality of semen, egg fertility, egg hatchability

Page 2: 31(3)2006p179-183

180 J.Indon.Trop.Anim.Agric. 31 [3] September 2006

PENDAHULUAN

Kalkun merupakan salah satu jenis anekaternak yang mulai dikembangkan sebagai sumberprotein hewani selain daging ayam dan sapi, namunsampai saat ini daging kalkun masih sulitdidapatkan karena populasinya masih sedikit.

Pemeliharaan kalkun pada umumnyadikembangkan melalui sistem perkawinan alamidan inseminasi buatan (IB). Dengan IB, sifat yangbaik dari pejantan dapat dipertahankan,dikembangkan dan disebarluaskan pada peternaklain. Masalah utama yang sering timbul padaproduktivitas kalkun adalah rendahnya fertilitasdan daya tetas telur. Salah satu faktor yangmempengaruhi fertilitas dan daya tetas telur adalahkualitas sperma.

Peningkatan produktivitas kalkun dapatdilakukan dengan perbaikan makanan sepertipeningkatan kandungan zat-zat makanan tertentudalam ransum. Makanan yang mencukupi untukkebutuhan hidup pokok, produksi dan reproduksibagi ternak yang baik adalah jika ternak tidakmengalami hambatan pertumbuhan dan defisiensinutrisi yang dapat menghambat proses reproduksibaik pada pejantan maupun betina (Toelihere,1993). Salah satu vitamin yang berperan dalamreproduksi yaitu vitamin E. Vitamin ini dikenalsebagai vitamin yang berperan dalam fertilitas danpenting untuk produksi sperma bagi kalkun jantanpembibit. Salah satu mineral yang penting dalamreproduksi yaitu mineral Zn. Mineral ini diketahuibanyak berperan dalam banyak proses metabolikpenting. Mineral Zn mempengaruhi pemasakangonad dan stimulasi pelepasan hormon testosterondari testis (Abbasi et al., 1980).

MATERI DAN METODE

Kalkun yang digunakan dalam penelitianini adalah kalkun lokal jantan umur 8—13 bulansebanyak 16 ekor dengan bobot tubuh rata-rata5,43 kg dan 16 ekor kalkun bibit betina umur 10—12 bulan. Bahan pengencer semen berupa kuningtelur sitrat, vitamin E (alfa tokoferol) berbentuktablet dan mineral Zn berbentuk kapsul, eosin 2%,NaCl fisiologis, aquades, dan alkohol.

Penelitian disusun berdasarkan rancanganacak lengkap. Enam belas ekor kalkun jantandibagi 4 kelompok dan masing-masing mendapat

perlakuan yaitu tanpa pemberia vitamin E ataumineral Zn (P0), diberi vitamin E (P1), diberimineral Zn (P2) dan diberi vitamin E + mineralZn (P3). Sebanyak 16 ekor kalkun betina dibagimenjadi 4 kelompok yang masing-masing di-IBdari pejantan yang diberi perlakuan.

Selama penelitian, kalkun diberi ransumsesuai dengan kebutuhan (Tabel 1, CV CahyoSejati, Hajimena, Natar) dan pemberian air minumsecara bebas (ad libitum). Vitamin E diberikandalam bentuk tablet sebanyak 25 mg/ekor/hari.Mineral Zn diberikan dalam bentuk kapsul dengandosis 25 mg/ekor/hari. Vitamin E dan mineral Znmasing-masing diberikan secara per oral.Perlakuan diberikan selama satu bulan, selanjutnyadilakukan penampungan semen, evaluasi semen,dan pelaksanaan IB pada betina.

Penampungan semen dilakukan denganmenggunakan metode pengurutan pada ujungtubuh pejantan tepat di bawah tulang pubis.Pemijatan dilakukan secara cepat dan kontinyusampai pejantan memberi respon denganmengeluarkan papilae. Setelah papilae keluar, jaritelunjuk kanan dan kiri bekerjasama memerahkeluarnya semen sampai refleks ejakulasimenghilang. Evaluasi semen dilakukan untukmengetahui volume, motilitas, konsentrasi,persentase hidup, dan persentase abnormalitassperma (Toelihere, 1993).

Untuk pelaksanaan inseminasi buatan (IB)pada kalkun betina, semen yang sudah tertampungdilakukan pengenceran menggunakan kuning telursitrat dengan dosis IB 150 juta/0,5 ml (Wijaya,2001). Pelaksanaan IB dilakukan dengan metodeintravagina yaitu mendeposisikan semen padadaerah vagina, caranya dengan memasukkanbatang gun (Syringe spuit) 0,5 ml sedalam kuranglebih 3 cm pada daerah vagina.

Telur yang dihasilkan dikumpulkan danditimbang bobotnya. Selanjutnya diambil 16 butiruntuk setiap perlakuan. Penetasan telur dilakukanmenggunakan mesin tetas (Windharyati, 2000).

Peubah yang diukur meliputi volume,motilitas, konsentrasi, persentase hidup, danpersentase abnormalitas sperma, serta fertilitas dandaya tetas telur.

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisisdengan analisis ragam untuk mengetahui pengaruhperlakuan dan dilanjutkan dengan uji beda nyataterkecil (BNT) untuk peubah yang berbeda nyata

Page 3: 31(3)2006p179-183

181Vitamin E and Zinc Suplementation for Local Turkey [Suharyati]

(Steel dan Torrie, 1990).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas Semen Kalkun LokalHasil nalisis ragam menunjukkan

penambahan vitamin E dan mineral Znmenunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05)terhadap volume semen. Uji lanjut BNTmenunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antaravolume semen dari kalkun yang diberi mineral Zndibandingkan tanpa pemberian Zn. Mineral Znberhubungan dengan stimulasi hormon androgen(Abbasi, 1980). Apabila mineral Zn dalam darahtinggi maka stimulasi terhadap hormon androgenakan meningkat sehingga aktivitas seksualterutama pembentukan sperma akan meningkat.Toelihere (1993) menyatakan bahwa hormonandrogen (testosteron) berfungsi dalam prosesspermatogenesis. Pemberian vitamin E tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata terhadapvolume semen, hal ini disebabkan fungsi vitaminE bukan pada proses pembentukan sperma tetapisebagai antioksidan yang melindungi sperma darikerusakan akibat radikal bebas.

Pemberian vitamin E dan mineral Znmemberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01)terhadap motilitas spermatozoa bila dibandingkandengan kontrol. Vitamin E mempunyai fungsisebagai antioksidan yang memberikan

perlindungan terhadap membran sel spermatozoadari pengaruh senyawa peroksidatif yang dapatmerusak membran sel spermatozoa. Pemberianmineral Zn dapat meningkatkan motilitasspermatozoa. Hal ini erat kaitannya dengan fungsimineral Zn yang dapat menyediakan energi gerakbagi spermatozoa sehingga spermatozoa lebihaktif. Iwasaki dan Gagnon (1992) menyatakanbahwa mineral Zn berfungsi terhadap kerja enzim-enzim metabolisme sel sperma untuk menghasilkanenergi (ATP).

Konsentrasi sperma hasil penelitiantertinggi diperoleh pada pemberian vitamin E danmineral Zn secara bersamaan. Konsentrasi spermaberhubungan erat dengan volume semen, rata-ratakonsentrasi spermatozoa meningkat seiring denganmeningkatnya volume semen (Tabel 2). Haltersebut sesuai dengan pendapat Toelihere (1993)yang menyatakan bahwa volume semen berkaitanerat dengan konsentrasi spermatozoa yangdihasilkan.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwaperlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata(P<0,05) terhadap persentase spermatozoa hidup.Pemberian vitamin E dan mineral Zn secarabersamaan memberikan persentase spermatozoahidup tertinggi, hal ini disebabkan peranan vitaminE yang mampu melindungi spermatozoa darikerusakan akibat radikal bebas hasil metabolismesel spermatozoa sehingga spermatozoa dapat

Tabel 1. Susunan Ransum Kalkun

Bahan pakan Persentase (%) 1Protein (%) 1Energi (kkal/kg) Tepung ikan 5 3,05 154,00 Bungkil kedelai 8 3,75 218,40 Bungkil kelapa 10 2,13. 254,00 Jagung 25 1,78 966,25 Tepung rajungan 8 1,10 164,00 Premix 1 - - Bekatul 40 4,72 144,00 Zeolit 3,05 - - Jumlah 100,5 16,53 2900,65

1Hasil analisis (CV Cahyo Sejati, Hajimena, Natar).

Tabel 2. Pengaruh Penambahan Vitamin E dan Mineral Zn terhadap Volume Semen Kalkun P e r l a k u a n Parameter P0 P1 P2 P3

Volume (ml) 0,20a 0,21a 0,25b 0,28b Mortalitas (%) 35,00a 55,00b 61,00c 77,00c Konsentrasi (juta/ml) 5.310,00a 6.000,00b 6.400,00c 7.130,00c Persentase sperma hidup (%) 74,72a 82,69b 86,45b 90,65c Abnormalitas sperma (%) 21,41a 12,92b 11,48b 9,90b

Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf nyata 0,05% dan atau 0,01%.

Page 4: 31(3)2006p179-183

182 J.Indon.Trop.Anim.Agric. 31 [3] September 2006

bertahan hidup lebih lama serta fungsi mineral Znyang mampu menyediakan energi untuk hidupspermatozoa.

Hasil analisis statistik terhadapabnormalitas spermatozoa menunjukkan pengaruhyang sangat nyata (P<0,01). Vitamin E berfungsimelindungi membran sel sperma dari kerusakanakibat peroksidasi dari senyawa radikal bebas.Abnormalitas spermatozoa dari kalkun yang diberimineral Zn Sangat berbeda nyata dibandingkandengan kontrol, hal ini berkaitan dengan perananZn yang diketahui dapat menstimulasi hormonandrogen sehingga dapat meningkatkan prosesspermatogenesis yang normal.

Fertilitas dan Daya tetas Telur KalkunBerdasarkan hasil analisis ragam perlakuan

berpengaruh sangat nyata terhadap fertilitas telurkalkun. Fertilitas telur pada penggunaan semen daripejantan yang diberi vitamin E dan mineral Znsecara bersamaan menunjukkan fertilitas yangpaling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain.Menurut Aitken dan Fisher (1997), sistemantioksidan dari vitamin E adalah kemampuannyadapat mencegah radikal bebas yang disebabkanoleh adanya senyawa oksigen reaktif yangmembahayakan spermatozoa, sedangkan mineralZn akan mengaktifkan kerja enzim metabolismeyang menghasilkan energi yang dibutuhkan untukpergerakan spermatozoa. Spermatozoa yangmemiliki motilitas yang tinggi memberikanpeluang yang lebih besar untuk terjadinya fertilitasatau pembuahan. Salisbury dan VanDemark (1985)menyatakan bahwa motilitas spermatozoa yangtinggi diperlukan untuk fertilitas yang tinggi pulapada saat membuahi ovum.

Pemberian vitamin E dan mineral Zn secarabersamaan pada pejantan nyata meningkatkan dayatetas telur kalkun dibandingkan kontrol danpemberian vitamin E dan mineral Zn secara sendiri-sendiri. Hal ini ada hubungannya dengan fertilitas,semakin tinggi fertilitas telur (Tabel 3) makasemakin tinggi pula daya tetas telur yang akan

dihasilkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan dapat disimpulkan bahwapenambahan vitamin E, mineral Zn, serta vitaminE+mineral Zn secara bersamaan berpengaruhsangat nyata terhadap motilitas, konsentrasi danabnormalitas spermatozoa serta berbeda nyataterhadap volume dan persentase spermatozoahidup kalkun lokal. Penambahan vitamin E danmineral Zn secara bersamaan memberikan kualitassemen yang paling baik.

Penggunaan sperma dari pejantan yangdiberi vitamin E dan mineral Zn secara bersamaanberbeda sangat nyata terhadap fertilitas dan dayatetas telur kalkun lokal. Penggunaan sperma daripejantan yang diberi vitamin E dan mineral Znsecara bersamaan menghasilkan fertilitas dan dayatetas telur kalkun lokal yang terbaik

DAFTAR PUSTAKA

Abbasi, A.A., Y.S. Clarkson and H. Gebner. 1980.Experimental Zinc deficiency, effect on tes-ticular function. J. of Lab. Clin. Med. 96 :544-550

Aitken, J. and H. Fisher. 1994. Reactive oxygenspecies generation and human spermatozoa.J. Anim. Sci. 16 : 259-267

Iwasaki, A. and C. Gagnon. 1992. Formation ofreactive oxygen species in spermatozoa. J.Fertil. Steril. 57 : 407-415

Salisbury, G.W. and VanDemark. 1985. FisiologiReproduksi dan Inseminasi Buatan padaSapi. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Diter jemahkan oleh R.Djanuar.

Tabel 3. Pengaruh penambahan vitamin E dan mineral Zn terhadap fertilitas dan daya tetas telur P e r l a k u a n Parameter P0 P1 P2 P3

Fertilitas (%) 56,25a 62,50a 68,75a 93,75b Daya tetas (%) 45,83a 50,00a 62,50a 93,75b

Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf nyata 0,05% dan atau 0,01%.

Page 5: 31(3)2006p179-183

183Vitamin E and Zinc Suplementation for Local Turkey [Suharyati]

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip danProsedur Statistika. PT Gramedia. Jakarta.Diterjemahkan oleh B. Sumantri.

Toelihere, M. 1993. Inseminasi Buatan padaTernak. Angkasa. Bandung

Wijaya, A.D. 2001. Pengaruh dosis IB terhadap

fertilitas dan daya tetas telur kalkun lokal.Skripsi. Universitas Lampung. BandarLampung

Windharyati S.S. 2000. Beternak Itik Tanpa Air.Penebar Swadaya. Jakarta